Pencarian

Ghost Campus 16

Ghost Campus Karya Crimson Azzalea Bagian 16


alamat rumah atas nama Hong Tao Li. .kami melacak alamat rumah tersebut dan dari ketua RT setempat didapatkan data bahwa ibu Atikah pernah menikah dengan
laki - laki bernama Hong Tao Li dan memiliki anak perempuan bernama Hong Irina Yue. .saat kami tiba di rumah mbak Irina, pelayan rumah mbak Irina bilang
sedang ada acara disini makanya kami menuju kesini"kata polisi bernama Bima
"Rumah sakit mana pak tempat mamanya Irina sekarang?"tanya Tristan
"Di rumah sakit bernama Cemara di desa daerah Lembang"jawab Rama
Setelah berganti pakaian dengan pakaian casual, geng halfblood berserta Mozza dan Kiet menuju ke rumah sakit bernama Cemara di desa daerah Lembang
Dengan kawalan Rama dan Bima, geng halfblood bersama Mozza dan Kiet tiba di desa bernama Cakradana setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan dari
Jakarta Desa indah yang dikelilingi perkebunan teh nan subur dengan udara yang sejuk itu terletak sedikit terpencil
Medan diperjalanan pun relatif sedikit sulit dan jalannya masih sangat alami, untungnya geng halfblood sudah prepare dengan menggunakan mobil Land Rover
Discovery 4 yang cocok untuk medan offroad
Nico mengemudikan mobil Land Rover Discovery 4 berwarna abu - abu, ditemani Angel di sebelahnya, Tristan, Chacha dan Mozza duduk di bangku tengah
Bastian mengemudikan mobil Land Rover Discovery 4 berwarna hitam, ditemani Edel disebelahnya, Bara, Irina dan Kiet duduk di bangku tengah
Dua mobil Land Rover Discovery 4 dan satu mobil jeep polisi memasuki rumah sakit bernama Cemara itu
Setelah parkir dengan mulus, geng halfblood, Mozza dan Kiet turun dari kendaraan mereka bersama Rama dan Bima
Rumah sakit Cemara tidak bisa dibilang rumah sakit yang bagus bahkan kata layak saja tidak bisa menggambarkan kondisi rumah sakit itu
"Ini rumah sakit horror banget ya. ."ujar Angel ngeri melihat kondisi rumah sakitnya
"Kamu liat sesuatu gak sayang disini?"tanya Bastian pada Edel
"Ada banyak. .rumah sakit memang banyak hantunya. ."kata Edel ngeri melihat penampakan disekitar rumah sakit yang banyak hantu bergentayangan
"Kalo yg satu ini tanpa nanya Edel gw yakin banget setannya banyak. ."kata Tristan melihat kondisi rumah sakit Cemara yang mengenaskan
"Aku baru pertama kali ke tempat seseram ini. ."ujar Mozza ngeri
"Kalian sering ke tempat - tempat mengerikan begini ya?"tanya Kiet tidak habis pikir melihat kondisi rumah sakit itu
"Secara terpaksa selalu berurusan sama tempat beginian lebih tepatnya"kata Bastian
Kiet dan Mozza memandang ngeri geng halfblood yang memasang ekspresi wajah mengiyakan pernyataan Bastian
"Ayo kita masuk. ."ajak Rama
Rama dan Bima mengantar geng halfblood memasuki rumah sakit berlambang pohon cemara itu
Rumah sakit itu memiliki interior tempo dulu khas pedesaan Jawa Barat
Kusen, jendela dan pintu rumah sakit sudah banyak yg keropos dan banyak bekas goresan, pasien dan petugas rumah sakit juga tidak banyak, bangsal rumah
sakit terlihat banyak yang kosong, sepanjang perjalanan memasuki rumah sakit juga geng halfblood baru berpapasan dengan satu orang dokter
Tempat tidur pasien terlihat banyak yang sudah tidak layak pakai serta berkarat
Tembok - temboknya banyak yang sudah terkelupas dan berbercak - bercak aneh
Lantainya bahkan tidak putih bersih seperti standar rumah sakit, lantainya banyak noda aneh seperti noda darah pasien yang tidak dibersihkan dengan tuntas
Sepanjang perjalanan Edel banyak melihat penampakan hantu
Mulai dari hantu pasien dengan berbagai kondisi misalnya, saat melewati salah satu bangsal yang bertempat tidur 4, ada 4 hantu yang berlagak layaknya pasien
mengenakan seragam rumah sakit berwarna biru dengan wajah pucat
Ada juga hantu berpakaian petugas rumah sakit yang sedang mendorong troly tapi belakang badannya ternyata penuh darah
Ada hantu berpakaian suster dengan wajah pucat membawa peralatan untuk dokter tapi lengannya tidak ada sebelah
Hantu berpakaian dokter pun ada berlagak seperti sedang bertugas dengan wajah pucat dan kondisi yang tidak kalah mengerikan dari hantu lainnya
Edel menahan ketakutannya sambil merangkul lengan Bastian sepanjang perjalanan
Irina juga terganggu dengan kehadiran para hantu gentayangan di rumah sakit itu, berjalan dalam rangkulan Bara untuk mengurangi hawa dingin yang dirasakannya
Bastian yang sangat paham merangkul bahu Edel untuk melindunginya dari para hantu yang suka mengganggunya
"Bener - bener kayak mati ini rumah sakit"ujar Chacha heran
"Sepanjang perjalanan baru tadi kita ngeliat dokternya. .disini gak cuma 1 kan dokternya?"kata Kiet
"Kenapa kondisi rumah sakit ini seperti terbengkalai pak?"tanya Nico penasaran
"Rumah sakit ini pernah di tutup sekitar 10 tahun lalu tapi dibuka lagi 1 tahun lalu sebagai rumah sakit khusus perkebunan teh disana, karena sedikitnya
pasien maka operasional rumah sakit ini juga sangat minimal dan pemda setempat beranggapan tidak perlu menambahkan apapun di rumah sakit ini"jawab Bima
"Ngeliat dari bentuknya. .bakal ditutup lagi ini rumah sakit"kata Tristan
"Yang jadi pertanyaan juga adalah kenapa mamanya Irina bisa sampai dilarikan ke rumah sakit ini?"kata Bastian
"Ibu Atikah tercatat sebagai karyawan perkebunan teh desa ini sebelum mengalami kecelakaan dan meninggal disini"kata Rama
"Mama kerja di perkebunan sini pak"sejak kapan?"tanya Irina kaget
"Dari keterangan pihak perkebunan, ibu Atikah memang terhitung baru bekerja disini. .sekitar 3 bulanan"jawab Rama
"3 bulan"berarti waktu datang ke ruang senat itu mamamu sudah bekerja disini ya Rin?"kata Edel
"Jangan diratapi terus ya sayang. .apa yang terjadi sama mamamu bukan salah kamu. .mamamu sudah memilih pilihan hidupnya sendiri. .sebaiknya kamu menghargai
apapun pilihannya. .mungkin dia lebih bahagia disini. ."kata Bara menghibur Irina yang mulai menangis lagi
"Aku pasti ngerasa bersalah banget tapi mungkin kamu benar dia pasti lebih bahagia disini makanya gak mau kembali ke papa dan aku. .cuma aku sedih aja
sampai akhir hayatnya dia masih gak mau mengakui aku. ."kata Irina
"Jangan sedih ya Rin. .kamu dan papamu pasti punya arti lebih buat mamamu buktinya dia nyimpen catatan alamat rumah kalian di dompetnya. .berarti kan sebenarnya
mamamu masih punya keinginan suatu saat untuk kembali sama kalian"kata Edel menghibur Irina
"Iya mungkin ya Del"makanya mama bawa - bawa alamat aku sama papa. .tapi ternyata umurnya gak sampai. ."kata Irina
"Gak ada yang bisa tahu kapan ajal menjemput Rin. .ikhlasin aja dan maafin semua kesalahan mamamu. ."kata Angel
"Iya kak. .aku ikhlas dan selalu maafin mama kok. .aku gak benci mama. .aku sayang sama mama kok. .makasih ya semua"kata Irina
"Sama - sama Rin. ."jawab geng halfblood
"Barbieku yang satu ini makin dewasa dan pemaaf "kata Bara tersenyum pada Irina
"Makasih sayang"jawab Irina balas tersenyum pada Bara
"Ehem. .ehem. .dirumah sakit nih. ."kata Bastian menggoda Bara dan Irina
"Sirik loe!!biasanya juga loe yang lebay romantisannya"ujar Bara menepuk bahu Bastian
Mereka sampai di kamar mayat yang letaknya dibagian belakang rumah sakit
"Ini bagian yang paling gak banget. .masuk kamar mayat di rumah sakit yang dari semua kamar rawatnya aja udah kayak kamar mayat. .gmana coba tuh?"oceh
Bastian sambil mengeratkan rangkulannya pada Edel
"Setuju gw!semua bagian ini rumah sakit lebih serem dari kamar mayat di rumah sakit yg ada di jakarta"ujar Chacha setuju
"Disini pak"tempat jasad mama saya?"tanya Irina
"Iya. .ayo kita masuk. ."ajak Rama
Geng halfblood masuk ke kamar mayat dipimpin Rama dan Bima
Kondisi dalam kamar mayatnya persis dengan kata - kata Bastian, lebih mengerikan dari kamar mayat rumah sakit lainnya
Kamar mayat berisi mayat - mayat yang ditutupi kain putih dan jumlahnya lumayan banyak sekitar 30an bahkan ada beberapa yang kain penutupnya berbercak
merah darah Para cwe halfblood berjalan sambil merangkul pasangan masing - masing karena ngeri
Mozza tanpa sadar menarik lengan baju Kiet karena takut, untungnya Kiet juga terlalu konsentrasi melihat sekeliling untuk sadar lengan bajunya dipegangi
Mozza Karena bau busuk yang menyengat, mereka sampai harus menutup hidung
"Wueekk. .ini kenapa baunya sampai sebusuk ini sih?"?"ujar Chacha menutup hidungnya dan bersembunyi di punggung Tristan untuk menutupi baunya dengan wangi
parfum Tristan "Iya. .ini kenapa mayatnya sampai membusuk disini?"ujar Angel melakukan hal yang sama dengan Chacha tapi bedanya lebih memilih dada Nico daripada punggung
Edel dan Irina menempelkan hidung mereka di dada Bastian dan Bara karena tidak tahan dengan baunya
Mozza menutup hidungnya dengan saputangan dan Kiet menutup hidung dengan tangannya menatap jijik sekelilingnya
Sedangkan para cwo halfblood menutup hidung mereka sambil memeluk para cwe
"Pak. .kita pernah masuk kamar mayat sebelum ini tapi baunya gak sebusuk ini. .kenapa disini begini ya?"tanya Bara
"Benar pak. .saya mahasiswa kedokteran. .masuk kamar mayat sudah jadi makanan keseharian saya tapi yg ini, mayatnya sudah banyak yg membusuk kemungkinan
sudah berbulan - bulan disini"ujar Kiet
"banyak jasad di sini yang tidak di klaim oleh keluarganya sampai membusuk. .karena fasilitas dan dana rumah sakit yang tidak memadai makanya jasad - jasad
tersebut dibiarkan membusuk disini"kata Bima
Geng halfblood, Mozza dan Kiet memandang jijik sekitar mereka
"Mama saya yang mana pak?"tanya Irina
"Ibu Atikah disana"kata Rama menunjuk jasad yang tertutup kain di sudut ruangan dekat jendela
Geng halfblood beserta Mozza dan Kiet menghampiri jasad itu dibelakang Bima dan Rama
"Ini jasad ibu Atikah. .silahkan mbak Irina diidentifikasi lagi benar atau tidak ini adalah ibu anda"kata Rama mempersilahkan Irina melihat jasad di depan
mereka Irina maju dan membuka kain penutupnya untuk melihat wajah jasadnya dengan tangan gemetaran
Saat kain sudah disibakkan, terlihat wajah Atikah yang sudah pucat dan berdarah dikepala tidak bernyawa
Geng halfblood terkejut melihat wajah Atikah yang pernah mereka temui dalam keadaan hidup dan penuh kebencian pada Irina sekarang terpejam tidak berdaya
lagi Mozza dan Kiet yang belum pernah melihat Atikah saja ikut terkejut dengan kondisi jasadnya yang masih bersimbah darah
"Mama. .Mamaaaaa!!!!"jerit tangis Irina memeluk jasad Atikah
Bara mengusap kepala Irina yang menangis memeluk jasad ibunya
"Mamaaaa. . .kenapa pergi sebelum hubungan kita bisa kembali baik lagi?"maafin Irina ma!!"tangis Irina memeluk jasad Atikah
Geng halfblood, Kiet dan Mozza menyaksikannya dengan sedih tangisan dan ratapan sedih Irina
Di tengah suasana duka itu, Edel melihat sosok laki - laki bertubuh tinggi dari jendela mengenakan jas dokter menatap kearah dalam tepatnya menatap mereka
setelah melihat semua jasad di kamar mayat itu
"Siapa itu"dari pakaiannya dia dokter disini. ." Dalam hati Edel
"Kamu liat apa sayang?"tanya Bastian
"Itu disitu ada. .loh. .kok gak ada"kemana?"ujar Edel bingung karena dokter laki - laki yang dilihatnya tadi sudah tidak ada
"Ada apa disitu"gak ada siapa - siapa?"kata Bastian melihat bingung arah yang ditunjuk Edel
"Tadi disitu ada dokter laki - laki ngeliat ke sini"kata Edel
"Dokter laki - laki"hantu atau manusia nih?"tanya Bastian
"Kayaknya manusia tapi bisa juga hantu sih. .karena gak terlalu jelas susah ngebedainnya. ."kata Edel tidak yakin juga
"Kalau manusia ya wajarlah mungkin dia mau mastiin aja kita bukan pencuri mayat. .ya kalau hantu emang dari tadi banyak hantunya kan di rumah sakit ini.
.yang penting gak ganggu aja. .jangan jauh - jauh dari aku nanti kamu diganggu hantu - hantu itu"kata Bastian merangkul Edel agar tidak jauh - jauh darinya
"Kenapa aku ngerasain firasat buruk ya"seperti ada yang bakal terjadi. .ah. .mungkin karena lagi ada di tempat seseram ini aja kali dan karena suasana
lagi berduka makanya jadi gak enak gini perasaanku" dalam hati Edel
"Rin. .sayang. .udah ya jangan ditangisin terus gini. .kasian mama kamu kelamaan ditangisin. .ikhlasin ya. .kita bawa ke Jakarta untuk dimakamin biar tenang
mama kamu. ."bujuk Bara sambil mengelus kepala Irina yang menangis sejadi - jadinya memeluk jasad Atikah
"Aku belum sempat minta maaf langsung sama mama. .aku pengen dipanggil anak sama mama. .aku pengen sekali aja dipeluk mama Bar. .sekali aja seumur hidup
aku. ."ratap Irina Geng halfblood beserta Kiet dan Mozza menatap Irina dengan kasihan dan tidak tega
"Sstt. .aku ngerti. .tapi Tuhan berkehendak lain sayang. .Tuhan lebih sayang mama kamu makanya dipanggil duluan. ."bujuk Bara
"Mungkin ini cara Tuhan Rin untuk mengakhiri kebencian mama kamu ke kamu dan papamu. .jadi nanti kalau kalian bertemu disana kebencian itu bisa hilang
dan berganti jadi rasa sayang. ."kata Tristan
"Iya Rin. .jangan diratapi terus ya kasian mama kamu kelamaan gak kita kuburin. ."bujuk Angel
"Mama kamu pasti sayang kok sama kamu Rin. .buktinya alamat kamu dan papamu yg ada di dompetnya kan. ."kata Chacha
"Rin. .aku juga pernah berada diposisi yang mirip dengan kamu meskipun gak persis seperti kamu. .pikiran seperti itu pun sempat terlintas dipikiranku.
.tapi sekarang aku paham. .kenyataan yang sebenarnya kadang gak seperti yang kita bayangkan. .kebanyakan dari pikiran buruk kita itu sebenarnya hanya prasangka
tidak beralasan. .perasaan tidak adil pada keputusan Tuhan itu cuma ego kita. .Tuhan lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. ."kata Mozza
"Untuk yang satu itu aku setuju dengan cwe bule sombong yg satu ini. .kita gak berhak mempersalahkan Tuhan atas apapun yang terjadi pada hidup kita. ."kata
Kiet "Loe udah tahu kan apa yang pernah dialami Kiet dan Mozza. .sama gw juga. .suatu saat loe pasti akan tahu apa maksud Tuhan yang sebenarnya. .mungkin gak
sekarang. .mungkin nanti. .atau entah kapan. .loe akan paham Rin. .percaya sama gw. .gw udah ngalamin sendiri"kata Edel
"Ikhlasin ya Rin. .kasian nanti mama kamu terbebani jalannya disana"bujuk Nico
"Tunjukkin sama mamamu bahwa kamu anaknya yang patut dibanggakan jadi saat nanti kamu bisa bertemu mamamu lagi. .kamu bisa dia banggain. ."kata Bastian
"Tuh. .benar kata yang lainnya. .masa Irina yg aku kenal kuat dan pemaaf kayak gini". .kamu gak lebih kuat dari ini Irina. ."kata Bara
Irina menatap Bara lalu yang lainnya
Rama dan Bima juga menyaksikannya dengan hikmat dan senang melihat support yang diberikan pada Irina
"Makasih ya semua udah bantu nyadarin aku dan support aku kayak gini. .gak tahu deh kalau gak ada kalian. ."kata Irina
"No problem Rin. .kita selalu saling bantu kok. ."kata Tristan
"Berarti Mozza dan Kiet masuk anggota geng nih sekarang?"tanya Chacha
"Sip tuh Tan"jawab Bastian
"Mozza berdarah inggris dan Kiet berdarah Thailand. ."kata Nico
"Bukan campuran tapi ya?"kata Angel
"Papaku ada darah Swedia kok gak asli Inggris. ."jawab Mozza
"Setelah aku cari informasi lengkap tentang ibu kandungku Rimchanok, dia punya darah campuran Tionghoa"jawab Kiet
"Halfblood juga berarti. ."kata Bara
"Ahh. .peduli amat soal silsilah darah. .yang penting kita saling peduli. .oke aja jadi anggota halfblood. ."kata Tristan
"Sip. .halfblood jadi 10 orang sekarang. ."kata Chacha senang
"Aku sama cwo sipit nyebelin ini jadi anggota halfblood"ini beneran?"tanya Mozza
"Iya. .mau kan?"tanya Tristan
"Ya mau. .siapa yg bakal nolak?"ujar Kiet
"Kakak jadi anggota halfblood juga. .aku senang deh berarti kuliah kakak pindah juga ke Acropolis dong"bujuk Edel menarik lengan Kiet
"Iya Kiet. .di kampus kita juga ada kedokteran kok. .gak kalah bagus sama yang di thailand"kata Bastian
"Aku datang ke Indonesia untuk menghadiri pertunangan Bara dan Irina sekalian mengurus kepindahan kuliah ke Acropolis. .aku memang berencana untuk tinggal
di indonesia menemani adikku tercinta ini"jawab Kiet tersenyum pada Edel disebelahnya
"Beneran kak"aku senang dengernya!!"ujar Edel senang
"Kalau kamu gmana Moz"akan menetap di indonesia atau kembali ke inggris?"tanya Angel
"Aku belum berencana menetap di Indonesia. ."jawab Mozza sedikit ragu
"Bilang dulu saja ke tante Geneva. .mungkin beliau nanti akan mengijinkan. .kuliahmu juga bisa pindah ke Acropolis. .kamu baru mulai kuliah lagi kan setelah
1 tahun fakum. .di kampus kita ada jurusan hukum yg bagus juga kok"kata Nico
"I will try. .ajakan kalian sangat menarik. .thanks"ujar Mozza tersenyum
"Asiik. .tambah seru nih. .ada teman baru. ."ujar Chacha senang
"Ayo kita bawa jasad ibu Atikah ke Jakarta. .sebelum hari malam. ."ujar Rama
"Ooh. .iya maaf pak. .ayo kita urus administrasinya"kata Bara
Setelah mengurus administrasi rumah sakit yg dilakukan Bara ditemani Rama dan Kiet, mereka membawa jasad Atikah
"Ini rumah sakit aneh banget. .keluarga mau bawa mayat keluarganya kok susah banget"ujar Bara kesal kembali ke ruang mayat tempat yg lainnya menunggu
"Kenapa Bar?"tanya Bastian
"Itu tadi waktu gw ngurus administrasi dan permohonan mau bawa jasad mamanya Irina, pihak rumah sakit kayak gak setuju gt. .mereka kayak gak mau jasadnya
dibawa pulang"ujar Bara kesal
"Hah?"Gak mau gmana?"tanya Tristan
"Mereka berkelit katanya, kenapa gak sama pihak rumah sakit saja yang bantu menguburkan nanti di pemakaman desa khusus punya rumah sakit ini. .aneh banget.
.harusnya dengan kondisi banyak mayat yg gak di klaim, mereka lebih antusias begitu ada yg mau membawa dan membutuhkannya"ujar Kiet ikut heran
"Sebaiknya kita segera membawa jasad ibu Atikah ke mobil kalian"kata Bima
"Eh. .bentar - bentar. .sampai minjemin mobil ambulance juga gak mau?"tanya Nico tidak percaya
"Iya. .heran kan loe"sama apalagi gw sama Kiet yang berdebat langsung"jawab Bara
"Mereka seperti punya rahasia yg tidak boleh kita ketahui"jawab Bastian curiga
Geng halfblood plus dua anggota tambahan baru yaitu Kiet dan Mozza sambil dikawal Rama dan Bima membawa jasad Atikah ke mobil mereka tanpa bantuan team
medis rumah sakit sama sekali, menambah kecurigaan mereka
Di perjalanan menuju parkiran, para petugas rumah sakit hanya melihat dengan ekspresi gusar dan cemas
Geng halfblood bingung melihat tatapan dan perlakuan yang mereka terima
Edel juga melihat para hantu disana melihat mereka dengan takut dan gelisah
"Kenapa sampai para hantunya juga ikut cemas" Ada yang salah memangnya?" Dalam hati Edel
Saat melewati depan lorong menuju ruang operasi yang pintunya tertutup
"Edelwissssss. . ." Terdengar suara lirih memanggil nama Edel dari arah lorong ruang operasi
Edel berhenti dan menoleh ke arah lorong yang diujungnya terdapat ruang operasi yang sepi
"Kriieetttt!!!"pintu ruang operasi diujung lorong terbuka sendiri
Edel menatap bingung pintu yang terbuka sendiri itu
Dari dalam ruang operasi yang gelap terlihat ada bayangan laki - laki yang memakai seragam dokter bedah berwarna biru dengan wajah samar yang tidak jelas
Edel berusaha melihat dengan jelas wajah dokter bedah itu
"Sayang. ."panggil Bastian tiba - tiba memegang bahu Edel
Edel terkejut lalu menoleh ke arah Bastian dengan shock
"Astaga. .kamu ngagetin aku aja"ujar Edel sambil memegang dadanya karena terkejut
"Eh. .maaf. .kamu ngapain sayang"ketinggalan sama yang lain tuh. .kamu liat apa sih?"tanya Bastian
"Itu disitu tadi kayak ada yang manggil aku makanya aku ngeliat kesana. .disana ada dokter. .be. .dah"kata Edel menunjuk ke arah ruang operasi yang pintunya
tertutup rapat di rantai dengan tulisan 'don't open' seperti tidak pernah terbuka
"Dimana"disana"dokter bedah"itu ruang operasinya disegel sayang. .tuh ada tulisannya don't open. .kamu yakin?"kata Bastian
"Tapi tadi itu kebuka dan ada dokter bedah keluar dari sana. .aneh banget"ujar Edel bingung
"Yaudah ayo kita balik ke yang lain. .jangan - jangan berhubungan sama hantu. .bahaya. .kita harus tinggalin rumah sakit ini secepatnya. .kamu udah liat
yang aneh - aneh 2 kali dari sejak dikamar mayat tadi. .aku gak pengen kita harus berurusan sama rumah sakit ini lagi. .ayo"ajak Bastian merangkul Edel
dan mulai merasakan firasat buruk
Edel dan Bastian menyusul yang lainnya
Selepas kepergian Edel dan Bastian, muncul sosok laki - laki tinggi berpakaian dokter bedah tadi tepat di depan pintu ruang operasi dengan membawa pisau
bedah dan gunting bedah menatap ke arah tempat Edel dan Bastian tadi
Kiet yang calon dokter memandu mereka memasukkan jasad Atikah ke mobil agar tidak merusak jasadnya
Jasad Atikah dinaikkan ke mobil Land Rover Discovery 4 warna hitam yang dikendarai Bastian, Edel, Irina, Bara dan Kiet agar tidak memisahkan Irina dan
jasad Atikah juga karena ada Kiet yang paling paham masalah kedokteran
"Rumah sakit sinting!sampai ngebawanya aja ke depan gak mau bantu!"ujar Bara kesal setengah mati
"Perlu dilaporin ke pengaduan pelayanan ini rumah sakit. .bener - bener deh"kata Chacha
"Sepanjang kita bawa, mereka cuma ngeliatin aja. .aneh banget ya?"ujar Mozza heran
"Yaudah lain kali jangan sampe berurusan sama rumah sakit ini. .gak banget"ujar Bastian
"Perlu ada yang kita bawa gak Kiet untuk menjaga jasadnya"misalnya peralatan medis atau apa gt?"tanya Nico
"Kita perlu minta formalin dan penghilang baunya juga sih. .takutnya proses penguraiannya mulai terlihat. .tapi aku cek dari kondisinya yang tidak berbau,
jasad ibu Irina sudah disuntik formalin jadi aku rasa tidak perlu"kata Kiet
"Oke. .ayo kita jalan sebelum hari gelap"kata Rama
Saat menaiki mobilnya tanpa disadari, gelang penangkal roh berwarna hijau botol garis merah di tangan kiri Edel terputus digunting oleh gunting bedah tidak
kasat mata dan jatuh dihalaman parkir rumah sakit
Geng halfblood menaiki mobil mereka dan segera berangkat pulang menuju Jakarta
Di lorong rumah sakit yang sepi terlihat sosok dokter bedah tadi memakai masker diwajahnya yang pucat
Berjalan menyusuri lorong rumah sakit sambil membawa pisau bedah dan gunting bedah ditangannya
Darah menetes dari pisau dan gunting itu di sepanjang lorong
Seragam dokter bedah berwarna biru yang dikenakannya juga berlumuran darah
"Pasienkuuuu. .pasieenkuuuu hilang satuuu. .jangan bawa pasienkuuuu!!!kebalikan pasienkuuu!!!. ." Suara hantu berbaju dokter bedah itu menggema mengerikan
di lorong rumah sakit Cemara yang sunyi dan mulai gelap
43. The Grudge Of Surgeon
Geng halfblood sampai di kediaman Irina tepat pukul 22:00 masih dalam kawalan Rama dan Bima
Bara segera menghubungi pihak penguburan di Jakarta untuk membantu proses pemakaman besok
Irina juga menghubungi ayahnya di Tibet mengenai kematian Atikah
Tao Li langsung memesan penerbangan paling awal untuk besok pagi
Pemakaman Atikah akan dilakukan besok paginya jam 10 setelah semua prosesnya selesai
geng halfblood mengucapkan terima kasih mereka sebelum kepergian kedua polisi Lembang itu
Tissa dan Lars juga menuju rumah Irina untuk membantu
Keesokan harinya seluruh prosesi pemakaman Atikah berlangsung lancar dan hikmat
Seluruh orangtua geng halfblood termasuk Tao Li ayah Irina juga menghadiri
Dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam semuanya berada di sekeliling makam Atikah
Pemakaman elit yang dipesan dengan bantuan keluarga Bara menjadi tempat peristirahatan terakhir Atikah
Irina duduk di samping papan nisan bertuliskan nama 'Ratu Atikah binti Arya Wijaya' sambil menangis di sebelahnya Tao Li merangkul bahu putrinya itu
Para orang tua geng halfblood pamit tinggal geng halfblood, Lars, Tissa dan Tao Li
"Ikhlaskan mamamu ya. .maafkan semua perbuatannya pada kamu. ."kata Tao Li
"Irina selalu maafin mama, pa. ."jawab Irina
"Papa yg merasa paling bersalah menjadikan semuanya jadi begini. .seandainya waktu itu papa tidak sampai gelap mata menggunakan ilmu putih papa. .kamu
tidak akan menderita dan hubungan kamu dengan mamamu gak akan jadi seperti sekarang. .maafin papa ya Rin"ujar Tao Li
"Gak usah minta maaf pa. .semuanya emang takdirnya harus begini. .kalau papa gak berbuat kesalahan aku mungkin gak lahir. .sebaiknya kita jangan membahas
masalah yang lalu terus pa. .mama udah pergi duluan jadi aku anggap semua permasalahan yang lalu juga ikut pergi. .kita mulai semuanya dari awal lagi.
.tanpa bayang - bayang kesalahan atau kejadian yg lalu"ujar Irina
"Kamu benar. .akhir terkadang menjadi awal yang baru untuk yang masih diberikan kesempatan berupa waktu dan hidup. .ayo kita mulai dari awal. .kamu juga


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

punya awal yang sudah kamu mulai lebih dulu Irina. .Bara adalah start untuk kamu. .jadi jalani sebaiknya putriku tercinta Ming Yue. ."ujar Tao Li
"Iya. .pa makasih. .aku akan jalani sebaiknya agar bisa finish dengan bahagia"ujar Irina
Di sisi lain Bara menyaksikan percakapan Irina dan Tao Li ditemani Lars dan Tissa
"Kamu sudah mengikat janji dengan perempuan yang tidak pantas kamu sakiti Bara. .papa harap kamu tidak berbuat konyol atau main - main dengan gadis seperti
Irina. ."ujar Lars pada Bara
"Aku tahu pa. .aku juga gak punya pikiran atau niat untuk main - main apalagi membuat kekonyolan. ."jawab Bara
"Irina sudah mengajari kamu untuk menghargai semua yang kamu miliki sekarang. .gak semua orang seberuntung kamu dan yg lainnya. .jadilah laki - laki dewasa
yang bijak Bara. .lindungi Irina dengan baik dan tulus. .oke"ujar Tissa mengelus kepala puteranya
"Iya ma. .Bara ngerti. .Bara bukan anak kecil lagi. .mama sama papa tenang aja. ."jawab Bara
"Udah sana dampingi Irina. .dia butuh dukungan kamu sekarang"ujar Tissa
Bara menghampiri Irina dan Tao Li
Melihat Bara menghampiri mereka, Tao Li berdiri
"Titip Irina ya Bara. .tolong dijaga. ."ujar Tao Li
"Pasti pa. ."jawab Bara
Tao Li meninggalkan Irina dan Bara di dekat makam Atikah
Tissa dan Lars juga menghampiri Irina untuk pamit
Tissa mengelus wajah Irina yg sembab dan mencium kepala Irina lalu memeluknya sebelum pamit bersama Lars
Geng halfblood paham Irina dan Bara butuh waktu berdua hanya melihat dari kejauhan
"Kasian Irina. .dikondisi belum diakui justru ditinggalkan tanpa sepatah kata pun. ."kata Angel
"Iya. .kasian banget Irina. .eh. .ngomong - ngomong mamanya Irina itu kecelakaan apa sih?"tanya Chacha
"Jatuh ke jurang tidak jauh dari perkebunan teh saat kerja kata pak Rama. . kemarin gw tanya"jawab Bastian
"Ya ampun. .malang banget nasibnya. ."ujar Mozza
"Sebaiknya kita jangan bahas masalah itu dulu di depan Irina. .kasian nanti kepikiran terus"kata Nico
"Kita harus bisa bantu mulihin kebahagiaan Irina lagi. ."kata Tristan
"Aku tadi malam juga diceritain Edel kejadian waktu ibunya datang ke kampus dan marah - marah tidak mau mengakui Irina dari Edel. .tragis sekali"kata Kiet
Edel diam saja bersandar pada pohon dibelakang mereka
"Kenapa gw ngerasa dingin begini. .biasanya Irina yang ngerasa dingin kalau ada hantu. .disini pemakaman banyak hantunya. .tapi aku gak biasanya ngerasa
dingin karena hantu. .ini aneh. ." Dalam hati Edel mengusap lengannya karena kedinginan
"Kamu kenapa sayang"kedinginan?"ujar Bastian melihat Edel
"Iya nih aku kok ngerasa kedinginan ya?"kata Edel
"Dingin"mataharinya terik begini. ."kata Kiet menatap Edel
"Biasanya kalau cuaca panas ada hawa dingin itu tandanya ada hantu kan?"kata Tristan
"Bukannya Irina yang punya kemampuan begitu. .Edel biasanya gak. ."kata Angel cemas
"memang pasti ada hantu kan disini. .kita sekarang dipemakaman. ."kata Mozza
Bastian memeriksa dahi Edel untuk mengecek panas atau tidak
"Badan kamu agak hangat. .kamu sakit?"tanya Bastian cemas
Kiet langsung memeriksa suhu tubuh Edel dan denyut nadinya sambil melihat jam tangannya
"Kamu memang sedikit diatas normal suhu tubuhnya Del. .denyut nadi kamu juga detaknya sedikit lebih cepat dari normal. .kamu pasti kecapekan dari perjalanan
ke Lembang kemarin. .kita juga kurang tidur dari semalam"kata Kiet
"Sebaiknya kita pulang biar Edel bisa istirahat. ."kata Nico
"Kiet ada obat gak buat Edel?"tanya Bastian merangkul Edel
"Ada nanti aku beliin di apotik obat yg cocok untuk demam"kata Kiet
"Gw panggil Bara sama Irina dulu"ujar Tristan berlari menghampiri Bara dan Irina
Setelah mengajak Bara dan Irina, geng halfblood meninggalkan pemakaman untuk pulang dan istirahat
Bastian mengantar Edel sampai rumah Angel
Selama di indonesia Kiet juga tinggal dirumah keluarga Castello
Di kamar Edel, Bastian membantu Edel minum obat yang sudah dibelikan oleh Kiet
"Kamu istirahat ya. .jangan maksain kondisi kamu. .besok kalau masih demam gak usah kuliah dulu. .aku anter ke rumah sakit besok ya. ."kata Bastian
"Demam kamu mulai tinggi kalau pakai obat ini gak turun sampai besok pagi. .kita cek ke dokter. ."kata Kiet mengecek suhu tubuh Edel
"Kakak tidur nemenin kamu malam ini buat mantau kondisi kamu. .tenang aja"kata Angel
"Loe gak pa2 kan Del"udara di Lembang terlalu dingin mungkin buat loe ya"atau ada yg loe rasain janggal?"tanya Irina cemas
"Gak tau Rin. .gw sih ngerasanya kedinginan sekarang. .mungkin karena demam dan kurang istirahat aja kali. .loe gak usah khawatir. .loe juga perlu istirahat
kan. ."kata Edel "Beneran nih gak ada yg loe rasa janggal"gw kok ngerasa ada yg gak normal sama loe ya?"ujar Irina khawatir
"Gak kok. .udah gak pa2. .gw perlu istirahat aja besok juga sembuh. ."jawab Edel
"Gt ya. .yaudah deh loe istirahat ya. .besok kabarin gw ya. ."kata Irina
"Iya besok gw kabarin. ."kata Edel
"Udah yuk kita pulang biar Edel bisa istirahat. ."kata Tristan
Geng halfblood lainnya pulang setelah pamit pada Edel
Kebetulan Lily dan Jasper sudah pergi ke Barcelona setelah menghadiri pemakaman ibu Irina tadi pagi untuk urusan bisnis
Hanya ada Edel, Angel dan Kiet dirumah itu
Bastian ikut menginap di rumah Angel dan tidur di kamar Kiet
Setelah mandi dan makan Bastian dan Kiet memasuki kamar Edel untuk mengecek kondisi Edel
Edel sudah tertidur pulas karena efek obat yg mulai bekerja
"Gmana Ngel"udah keliatan reaksi obatnya?"tanya Bastian pada Angel yang duduk disebelah Edel
"Lumayan sih kayaknya. .udah bisa tidur semoga besok pagi bisa sembuh. ."kata Angel mengusap dahi Edel yang berkeringat
"Keringatnya sudah bisa keluar berarti bagus panasnya bisa turun"kata Kiet
Bastian mengusap kepala Edel dan hendak membetulkan selimut Edel
Sempat tersibak sedikit saat membetulkan selimutnya, Bastian melihat tangan Edel yang sudah tidak memakai gelang penangkal hantunya seperti biasa
Bastian menarik hati - hati tangan Edel dengan terkejut
"Gelangnya gak ada. .kemana gelangnya?"ujar Bastian kaget
"Hah?"gelangnya gak ada"sejak kapan?"kata Angel ikut kaget
"Gelang apa sih?"tanya Kiet bingung melihat reaksi Bastian dan Angel
"Edel gampang kerasukan makhluk halus makanya Irina memakaikan Edel gelang penangkal hantu supaya Edel gak bisa dirasukin. .kalau gak pake gelang itu,
Edel gampang kerasukan. ."jawab Angel
"Apa"jadi maksud kalian sekarang ini sakitnya Edel bisa karena hantu?"ujar Kiet kaget
"Belum pasti juga. .cuma bisa jadi. ."jawab Bastian cemas
"Gmana caranya kita mastiin Edel kerasukan atau gak?"tanya Kiet
"Cuma Irina yang bisa. ."jawab Bastian
"Ayo kita telp Irina. ."ujar Angel
"Jangan. .kita juga gak bisa ganggu Irina sekarang. .kasian dia juga butuh istirahat setelah kematian ibunya. .kita tunggu sampai besok dulu saja kalau
sakitnya belum sembuh kita patut curiga ada makhluk halus yang mengganggu Edel. .kalau sembuh ya berarti bukan. ."kata Bastian
"Kalau bahaya gmana?"ujar Kiet
"Kalau memang Edel kerasukan harusnya Irina bisa merasakannya dari awal kan. .tapi Irina gak merasakan apa - apa. .hantu juga gak suka deket - deket gw.
.Edel gak menunjukkan tanda - tanda menjauhi gw"kata Bastian berspekulasi
Mereka memutuskan untuk melihat kondisi Edel di pagi harinya
Keesokan paginya Bastian, Kiet dan Angel sudah bangun pagi - paginya untuk mengecek kondisi Edel atau lebih tepatnya tidak bisa tidur semalam suntuk karena khawatir
"Gmana Kiet?"tanya Bastian
"Panasnya sudah turun dan suhunya normal kembali"kata Kiet lega sambil memperlihatkan termometer di tangannya
"Syukur ternyata bukan kerjaan hantu"ujar Bastian dan Angel berbarengan sambil menghela napas lega
Edel mulai membuka mata dan bangun melihat Bastian, Angel dan Kiet sudah ada disekelilingnya
"Morning sayang. .apa yang kamu rasain sekarang?"kata Bastian menatap Edel
"Bastian. .pagi. .kak Angel pagi. .kak pagi. .aku udah ngerasa mendingan"kata Edel
"Panas kamu sudah turun dan suhu badan kamu sudah normal. .tinggal makan yang banyak aja ya adikku sayang. ."kata Kiet mengusap dahi Edel
"Iya kak. .makasih"kata Edel
"Kamu gak usah kuliah dulu ya hari ini. .istirahat 1 hari dulu di rumah takutnya nanti malah kambuh lagi"kata Bastian mengusap kepala Edel
"Gak usah. .aku kuliah aja gak pa2 kok. .kalau kebanyakan tidur malah aku merasa bakal sakit terus. .hari ini juga cuma 1 mata kuliah. ."kata Edel
"Tapi kamu baru sembuh. .jangan di paksain dulu"kata Kiet
"Aku udah sehat dan kuat kok kak. .jangan khawatir ya. .aku malah gak sehat nanti kalau tidur di rumah seharian. .Bas. .aku mau kuliah"Kata Edel membujuk
Bastian "Yaudah iya. .tapi setelah selesai mata kuliahnya kamu aku jemput dan kita menuju rumah sakit untuk check up kondisi kamu. .oke"kata Bastian tidak bisa
menolak keinginan Edel "kenapa ke rumah sakit lagi?"kata Edel
"Buat mastiin kamu kondisinya benar - benar sudah sembuh atau belum. ."jawab Bastian
"Aku setuju dengan ide Bastian. .kamu perlu di cek dulu oleh dokter supaya tidak kambuh lagi"kata Kiet
"Yaudah deh iya. ."jawab Edel pasrah
Sesampainya di kampus geng halfblood lainnya sudah menunggu di parkiran
Bastian tiba bersama Edel mengendarai Jaguar merah Bastian
Angel dijemput Nico datang dengan Ferrari merah Nico
Kiet datang dengan Mercedez Benz SLS AMG warna hitam karena bukan anggota senat secara aturan Kiet tidak boleh parkir bersama geng halfblood lainnya tapi
karena untuk memantau kondisi Edel, sementara Kiet diperbolehkan untuk parkir disana atas izin Tristan
"Edel loe udah sehat"kenapa langsung kuliah"istirahat dulu sih dirumah sehari"ujar Irina menghampiri Edel dan merangkul lengannya
"Gak pa2 Rin gw udah sembuh ngapain dirumah nanti gw kangen mulut bawel loe. ."kata Edel
"Ya kalau loe kangen mulut bawel gw kan gampang gw bisa ikutan bolos nemenin loe. ."kata Irina tersenyum jail
"Maunya loe itu mah bolos. .dasar"kata Edel tertawa melihat tingkah sahabat sejak SMA nya itu yg memang gemar cari masalah sejak SMA
"Syukur deh Edel udah sehat. .jangan dipaksain aja ya Del kan kamu baru sembuh kalau ada kuliah sampai sore gak usah diikuti semua dulu"kata Nico
"Aku cuma ada 1 kelas aja kak. .siang juga sudah selesai"kata Edel
"Bagus deh cuma ada 1 kelas. .loe langsung anter pulang aja Bas setelah kelasnya Edel beres"kata Tristan
"Iya gw juga rencananya mau bawa Edel check up ke dokter dulu. .oia Rin. .gelang Edel hilang waktu kita di rumah sakit aneh desa Cakradana itu. .bisa dikasih
lagi gak gelangnya?"kata Bastian
"gelang loe ilang"kenapa loe gak langsung bilang gw sih Del"bahaya tau. .coba gw liat. ."ujar Irina kaget dan menarik tangan Edel
"Maaf Rin. .gw gak enak bilangnya ke loe soalnya kan kemarin suasananya lagi berduka. .gw gak mau ngebebanin loe disaat begitu. ."kata Edel
"Yaelah loe emang kenal gw baru sebulan dua bulan. .tau gt kan gw bawa gelangnya yg baru dari rumah tadi. .nanti abis kelas beres gw pulang deh ambil yg
baru trus ke rumah loe"kata Irina
"Iya makasih ya Rin. ."kata Edel
"Selama gak pakai itu gmana Rin sebaiknya?"tanya Kiet
"Sebaiknya Edel banyak dekat sama kak Bastian supaya aman"kata Irina
"Ooh. .karena energi kuat Bastian yang semalam diceritain Angel itu?"tanya Kiet
"Iya. .kalau gak ya banyak hantu yg bisa ngerasukin Edel. ."kata Irina
"Gw ikut aja apa ya di kelas Edel?"ujar Bastian ngaco
"Yee. .ngawur!loe jurusan apa"tingkat apa"mau nimbrung di kelas tingkat 1 managemen. .yg ada loe diusir dosennya dodol!"ujar Chacha memukul bahu Bastian
"Mana berani dosen ngusir gw!"ujar Bastian ngotot balik
"Ya tapi loe malah ganggu nanti di kelas Edel. .ngeri juga tapinya kalau selama dikelas gak ditemenin Bastian"kata Angel
"Gini aja deh daripada Bastian bikin kekacauan sendiri. .sehari ini ngacau aja sekalian. .kita semua ikut ke kelas Edel bilang aja lagi pengawasan cara
pengajaran dosen untuk anak tingkat 1 sebagai bahan evaluasi kinerja kampus. .gmana?"usul Tristan
"Setuju Tan. .jidat lebar loe paling bisa diandelin kalau urusan bikin aturan mendadak"ujar Bastian
"Emang gak pa2 kak"nanti senat dapat masalah gak?"tanya Edel cemas
"Senat bisa dapet masalah memang, bikin aturan mendadak tanpa kompromi tapi selama yg bertitah Tristan siapa yg berani komplain?"kata Bara
"Tenang aja Del, Tristan lebih punya otoritas dari Dekan. .apalagi Nico,Bastian dan Bara ikut turun juga. .ini kan alasannya masuk akal. .kita akan beneran
bikin report pengawasan kok gak cuma sandiwara aja jadi tetap berguna buat kampus"kata Angel
"Kiet sebaiknya kamu gak usah ikut dulu karena kamu mahasiswa baru disini. .mulai mengurus skripsi juga kan. .gak bagus kalau ikutan bolos. ."kata Nico
"Oke. .kalau begitu aku titip Edel pada kalian. ."kata Kiet
"Tapi kuliah kakak semua gmana"aku gak enak jadinya. ."kata Edel
"Mereka berempat itu sebenarnya gak butuh kuliah Del. .biarin aja bolos. .dikelas juga minterin dosen bukan jadi pinter"ujar Chacha sambil menunjuk Tristan,
Nico, Bastian dan Bara Tristan dan Nico membuat laporan mendadak ke dekan bahwa akan melakukan pengawasan dan observasi cara pengajaran dosen untuk mahasiswa tingkat 1
Dekan semula kaget tapi setuju dengan alasan yang diberikan Tristan dan Nico demi meningkatkan mutu kampus
Edel dan Irina sudah di kelas mereka duluan
Geng halfblood minus Kiet dan Mozza memasuki kelas Edel dan Irina
Seisi kelas menjadi heboh melihat geng halfblood memasuki kelas mereka
Geng halfblood duduk di kursi paling belakang secara sejajar sambil memegang papan catatan di tangan mereka
Duduk dengan kaki menyilang kompak dan wajah serius memperhatikan semua proses pengajaran sang dosen tanpa memperdulikan semua mata yang memandangi mereka
Edel dan Irina heran melihat teman - teman sekelasnya yang perempuan lebih fokus memperhatikan Tristan, Nico, Bastian dan Bara dari pada dosen di depan
yang sedang menjelaskan materi
"Eh Del. .kalau cwo halfblood jadi dosennya pasti pada fokus deh ya"bisik Irina
"Sama aja loe juga kalau kak Bara yg ngejelasin di depan kelas pasti loe langsung mudeng"kata Edel
"Justru makin gak mudeng kali Del. .gagal fokus gw antara materi kuliah sama muka gantengnya. .hehe"ujar Irina terkekeh
"Loe ngomong gt kayak bukan cwenya aja. ."kata Edel heran
"Ya tetep aja kali biar jadi cwenya juga. .loe perhatiin deh tuh. .cwo halfblood tuh makin ganteng - ganteng Del dari pertama kita kenal waktu ospek. .loe
gak ngerasa emang"gak usah yg lain deh. .cwo loe aja kak Bastian. .emang loe gak ngerasa dia makin ganteng apa?"ujar Irina
Edel memperhatikan wajah serius Bastian yang sedang mencatat report penilaian dosen dengan seksama karena ucapan Irina
"Emang dia tambah ganteng dan dewasa dari pertama kita ketemu"ujar Edel sambil memandangi wajah Bastian
"Kan. .loe ngomong gt ke gw. .coba aja liat tampang loe sekarang, terpesona gt ngeliat muka tunangan loe sendiri. .mending gw jujur dari awal masih terpana
ngeliat muka tunangan gw sendiri"ujar Irina meledek Edel
Edel hanya tersenyum dengan ucapan Irina
"Benar kata Irina. .kenapa aku masih terperangah ngeliat muka Bastian. .jadi malu sendiri. .kalau dia tahu bisa diketawain nih" dalam hati Edel
Setelah kurang lebih 2 jam kelas penuh kehebohan akibat ulah geng halfblood, kelas Edel dan Irina usai
Geng halfblood sudah keluar duluan dan menunggu di depan kelas
Para mahasiswi langsung menghampiri mereka dan heboh bertanya kenapa kelas mereka yang dipilih untuk bahan observasi
Dengan sabar Tristan menjelaskan bahwa itu random saja tidak ada alasan khusus
Bastian dan Bara justru jujur karena itu kelas tunangan mereka jadi perlu di observasi apakah cara pengajarannya sudah tepat dan layak
Pengakuan Bastian dan Bara menambah kehebohan yang sudah cukup heboh
Edel dan Irina sedang merapikan buku dan alat tulis mereka untuk meninggalkan kelas
"Del. .gw tunggu depan ya. .bete nih ngeliat Bara dikerubunin sama Rima dan kawan - kawan"ujar Irina
"Iya udah sana selametin tunangan loe"kata Edel tertawa melihat kecemburuan Irina pada teman sekelasnya sendiri
"Loe juga buruan selametin kak Bastian ntar dipegang - pegang tuh sama Rima dkk. ."ujar Irina dari depan pintu
"Iya. .nanti gw siapin kuda - kuda dulu buat ngelawan mereka deh"canda Edel sambil tertawa mendengar kata - kata Irina
Saat memasukkan buku - buku dan alat tulisnya, Edel tiba - tiba merasa diawasi dari belakang
Sosok laki - laki tinggi menggunakan jas putih dokter berlumuram darah dengan wajah tertutup masker operasi dan memegang pisau bedah mengawasi Edel dari
sudut kelasnya Dengan wajah ketakutan Edel menoleh ke arah hantu dokter itu tapi tidak ada siapa - siapa
"Apa itu tadi". .aku yakin ada sesuatu disana. .apa itu hantu". .sepertinya bukan hantu yg biasa ada di kelas ini. ." dalam hati Edel
Karena takut, Edel langsung mengemasi buku - bukunya dengan buru - buru
Edel bergegas menuju keluar kelas tapi dari arah samping kiri muncul tangan memegang pisau bedah yg tajam menggores tangan kiri Edel dengan cepat
"Aaaauuwwww!!"jerit Edel langsung menarik tangannya
Tangan dengan pisau bedah itu menghilang setelah berhasil melukai tangan kiri Edel
Edel melihat sekitarnya, mencari sumber yang melukainya tapi tidak ada apa pun sambil menahan luka gores pisau di tangan kirinya
Terlihat sosok hantu anak kecil botak mengenakan kaos hijau dan celana pendek menatap ngeri Edel
"Kamu. .apa kamu yg melukai aku?"tanya Edel pada hantu anak kecil itu
Hantu anak kecil botak itu menggeleng dengan ekspresi takut lalu menunjuk ke arah sudut ruangan di seberang Edel dan dia
Edel menoleh ke arah yg di tunjuk hantu botak itu
Hantu dokter berpisau bedah itu sudah hilang
"Gak ada apa - apa disana. .jangan bohong. .jangan iseng pada manusia apalagi sampai melukai. .kalau kamu ulangi lagi nanti aku panggilkan temanku yang
bisa mengusir kamu loh. ."kata Edel memperingatkan hantu anak kecil itu
Hantu anak kecil itu menggeleng ketakutan tapi tidak bisa bicara
Edel menatap bingung hantu anak kecil itu
Hantu dokter dengan pisau bedah itu mendekati Edel dari belakang sambil memegang pisau bedah siap menyerang Edel lagi
Hantu anak kecil botak di depan Edel panik memberikan isyarat pada Edel tapi tidak dipahami Edel
"Sayang kamu kok lama banget"panggil Bastian menghampiri Edel memasuki kelas
Melihat Bastian menghampiri Edel, hantu dokter bermasker bedah itu menghilang
"Maaf tadi aku. .em. ."Edel bingung menjelaskanya
"Loh. .tangan kamu kenapa"kok luka gini"kena apa?"tanya Bastian kaget melihat luka ditangan kiri Edel yang berdarah
"Tadi ada hantu anak kecil botak yang iseng"kata Edel
"Hantu anak kecil botak"mana"ngapain dia nyerang kamu?"tanya Bastian melihat sekitar mereka sambil merangkul bahu Edel takut ada serangan hantu
"Gak usah khawatir kalau hantu yg ini. .dia emang selalu ada di kelas aku kok. .mungkin dia bosen aja makanya mau ajak aku main kali. .dia juga gak bisa
ngomong setahu aku"kata Edel
"Ngajak bercanda tapi kelewatan kalo ngelukain kamu kayak gini. .masih ada hantunya disini?"kata Bastian
"Masih. .tuh disudut sana sekarang. .dia takut sama kamu makanya ngejauh ke pojok ruangan. .namanya juga hantu ya bercandanya lain sama manusia. .udah
yuk kasian hantunya ketakutan sama kamu"kata Edel salah mengartikan ekspresi ketakutan hantu anak kecil yang sekarang merapat ke pojok kelas
Bastian mengantar Edel ke ruang kesehatan untuk mengobati luka ditangannya
Yang membuat ketakutan hantu anak kecil botak itu hingga merapat ke pojok kelas bukan karena energi kuat Bastian tapi hantu berpisau bedah yang menatap
Edel dan Bastian dari sudut tergelap kelas dengan tatapan mengerikan
Di ruang kesehatan geng halfblood sudah ada disana menemani Edel diobati
Kiet yang bertugas mengobati tangan Edel dengan obat luka dan perban
"Hantu anak botak dikelas kita itu nakal juga ya ternyata. .besok - besok gw kasih pelajaran dikit tuh hantu botak biar gak bandel"ujar Irina
"Hantu bisa iseng juga ya"kata Tristan heran
"Tapi gak lucu banget isengnya bikin luka"kata Chacha ngeri mengingat kejadian yang pernah dialaminya saat terjebak jadi pemain game setan
"Jangan dikerasin banget Rin. .kasian hantunya masih anak - anak gt. .tadi aja dia ketakutan ngeliat Bastian. .mungkin dia gak maksud ngelukain gw tadi.
."kata Edel "Sayang kamu ngomongnya kayak lagi ngomongin anak kecil manusia aja pake kasian segala. .biar anak kecil wujudnya kan tetap hantu. .buktinya kamu luka
gara - gara hantu kecil itu"kata Bastian protes
"Bener Del jangan dianggap enteng juga biarpun wujudnya anak kecil"kata Bara
"Tapi aku ngerasa dia gak salah. ."kata Edel bingung bagaimana menjelaskannya
"Ini aneh. .kenapa lukanya begini bentuknya?"ujar Kiet mengamati luka Edel yang sudah dibersihkan
"Aneh kenapa Kiet?"tanya Angel
"Luka ini bentuknya gak biasa. .bukan seperti terkena benda tajam yang biasa. .ini seperti luka sayatan pisau bedah"kata Kiet
"Pisau bedah"kenapa kamu beranggapan begitu?"tanya Nico
"Luka ini terlalu halus dan tipis tapi cukup dalam hampir mengenai pembuluh darah. .sayatan teliti seperti ini cuma bisa dibuat oleh dokter menggunakan
pisau bedah"kata Kiet
"Dokter bedah"hantu anak kecil tadi gak mungkin dokter bedah kan dulunya?"kata Chacha ngeri
"Kamu yakin gak liat hantu lainnya saat dikelas tadi?"tanya Bastian
"Aku gak lihat ada hantu lain selain hantu anak kecil tadi"kata Edel
"Mungkin gak hantu itu mengambil pisau bedah dari fakultas kedokteran?"kata Nico
"Ya mungkin aja. .yg pasti kita mending cepet pakein Edel gelang penangkal hantu dulu deh biar gak dirasukin hantu"kata Bastian
Bastian dan Kiet bersama Angel dan Nico mengantar Edel ke rumah sakit untuk check up ulang kondisinya setelah dinyatakan sehat semua, mereka pulang ke
rumah Edel menunggu Bara dan Irina kembali
Sekitar 15 menit kemudian Bara dan Irina datang membawa gelang penangkal hantu baru untuk Edel
Gelang berwarna hijau dan kuning emas itu dipakaikan di tangan kanan Edel dengan bantuan Bastian
"Aman sekarang. ."ujar Bastian selesai memakaikan gelangnya di pergelangan tangan Edel lalu mencium gelang dan tangan Edel
Setelah makan Bastian, Nico, Irina dan Bara pamit pulang
Tengah malam Edel tidur dengan gelisah seperti terganggu oleh sesuatu
Edel's dream Pemandangan gedung rumah sakit dengan interior pedesaan jawa barat tempo dulu
Lorong gelap rumah sakit dengan bangsal - bangsal yang sepi dan tidak ada pasien
Dinding yang mulai terkelupas dengan bercak - bercak darah
Edel menatap bingung sekelilingnya dan melangkah maju berusaha mengenali lokasi tempatnya berada
Dengan gaun panjang selutut warna merah muda, Edel berdiri ditengah persimpangan lorong rumah sakit yang sepi dan hanya diterangi lampu seadanya
hawa dingin terasa di kakinya yang tidak mengenakan alas kaki membuat bulu kuduknya semakin merinding
"Dimana aku"ini seperti rumah sakit Cemara. .kenapa aku disini"apa aku bermimpi?" Ujar Edel bingung


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Disaat Edel kebingungan, "Drap. .drap. .klontang!!!. .bruukkk!!!. .aaaaa!!. .drap. .drap. .!!" Suara teriakan dan langkah kaki seseorang mengarah ke posisi Edel berada
Seorang laki - laki berbadan tinggi besar berlari ketakutan dengan penampilan berantakan dan berdarah di kepala juga lengannya, seperti dikejar sesuatu
yang mengerikan "Pak Rama. .kenapa" . .pak Ramaaa!!!"panggil Edel mengejar Rama yang berlari tunggang langgang ketakutan
Rama seperti tidak melihat Edel terus berlari ketakutan dengan darah menetes dari kepala dan bahunya yang terluka sayatan panjang kiri ke kanan
Berlari hingga sampai di lorong depan ruang operasi tersegel yang pernah dilihat Edel
Dari arah depan muncul sosok laki - laki tinggi besar mengenakan baju jas dokter dan masker operasi membawa pisau bedah dan gunting besar berlumuran darah
ditangannya Edel terkejut melihatnya Rama menatap ngeri laki - laki berbaju dokter itu lalu berlari menuju lorong ruang operasi tersegel itu
Pintu ruang yang dilihat Edel tersegel, saat itu tidak disegel lagi
"Pak Ramaaa!!"panggil Edel ikut berlari mengikuti Rama
Hantu dokter itu mengikuti Rama dan Edel
Rama yang panik serta bingung karena mendapatkan jalan buntu membuka pintu ruang operasi
Baru terbuka pintu ruang operasi berwarna gading itu. . .
"Jlebb!!" Hantu dokter itu muncul tiba - tiba dihadapan Rama dan menusukkan gunting panjang ke perut Rama
"Pak Ramaaaaa!!!"jerit Edel melihat Rama ditusuk oleh hantu berpakaian dokter itu
Tanpa belas kasihan hantu dokter itu merobek leher Rama dengan pisau bedah di tangan satunya
"Sreeetttt. . . .sreettt!!" Darah menyembur dari luka sayatan dileher Rama
"Debummmm!!" Tubuh Rama yang sudah tidak bernyawa dengan leher tergorok dan perut tertusuk dihempaskan hantu itu hingga jatuh telentang di depan Edel
Edel mundur beberapa langkah ketakutan melihat kondisi Rama
Hantu itu menatap Edel dengan tajam, karena menggunakan masker operasi yang menutupi sebagian wajahnya membuat tatapannya semakin tajam dan mengerikan
Dengan ketakutan Edel berbalik lalu berlari menjauhi hantu dokter itu
"Laki - laki tadi itu pasti hantu di rumah sakit ini. .tapi kenapa dia membunuh pak Rama"ini mimpi tapi kenapa terasa nyata"bangun. .ayo bangun!!" Ujar
dalam hati sambil berlari menyusuri lorong rumah sakit yang sepi
"Kenapa lorong ini sepertinya tidak ada waktu aku kesana" yang penting menjauh dari hantu dokter itu dulu. ."ujar Edel bersembunyi di salah satu bangsal
"Sreett. .sreettt. .cring. .cring. .cring"suara sayatan pisau dan benda tajam digesekkan satu sama lain dari arah lorong di depan bangsal tempat Edel bersembunyi
Dengan panik dan ketakutan Edel membungkam mulutnya agar tidak mengeluarkan suara
"GUBRAAAKKKK!!!"suara pintu bangsal dihantam terbuka oleh hantu dokter itu
"Aaaaa!!!"jerit Edel terkejut hingga terjatuh kebelakang
Hantu dokter itu berada tepat di hadapan Edel sambil memegang pisau bedah dan gunting panjang penuh darah Rama
"Kamu mau apa?""siapa kamuuu?""jangan ganggu aku!!"jerit Edel ketakutan
"Pasieennkuuuu!. .kembalikan pasienkuu!!"ujar hantu dokter itu mengarahkan pisau bedahnya untuk menyabet Edel
"Aaaaaaaa!!!!!"jerit Edel memegangi kepalanya sambil menutup mata
End of Edel's dream Edel terbangun dengan terkejut dan berkeringat lalu bangun melihat sekelilingnya
Kondisi kamar Edel normal seperti tidak terjadi apa - apa
"Cuma mimpi. .syukur cuma mimpi. .tapi apa hantu itu sungguhan"apa pak Rama benar - benar dibunuh hantu itu?"ujar Edel bingung bercampur takut
Di kediaman keluarga Bouvier yang megah bak istana bernuansa warna putih dan keemasan berarsitektur eropa klasik campur modern
Di kamar bertema music dengan warna merah dan hitam, Bastian tidur dengan nyenyak
Bastian's dream Pemandangan lorong rumah sakit yang sepi dan gelap
Bangunan tua khas pedesaan yang tidak asing untuk Bastian
"Kayak rumah sakit Cemara. .ngapain gw disini"mimpi ini kan"bangun. .bangun. .!"ujar Bastian menepuk - nepuk wajahnya sendiri
Disaat Bastian berusaha membangunkan dirinya sendiri. .
"Drap. .drap. .sreekk. .sreekkk!!"suara langkah kaki berjalan ke arahnya disertai suara benda yang sedang diseret
Dengan bingung Bastian menatap ke arah depan dengan seksama, berusaha melihat jelas sumber suara aneh itu
Diujung lorong tempat Bastian berdiri terlihat sosok laki - laki berbadan tinggi besar menggunakan jas dokter berwarna putih dengan masker operasi sedang
menyeret tubuh perempuan bergaun selutut warna merah muda
"Siapa itu" ngapain dia nyeret - nyeret perempuan" mau aneh - aneh nih pasti. .woyyy!!!ngapain loe?"?"teriak Bastian pada laki - laki itu
Tanpa memperdulikan teriakan Bastian, laki - laki itu meneruskan aksinya
"Woy. .tungguuuu!!!"teriak Bastian berlari menyusul dokter gila itu
Bastian melewati tikungan tempat dia melihat dokter aneh yang membawa tubuh perempuan bergaun merah muda itu
Tepat ditengah lorong tubuh perempuan itu sudah melayang diudara seperti terangkat oleh angin
Begitu melihat wajah perempuan bergaun merah muda yang sangat familiar, Bastian terkejut
"Edeellllll!!"jerit Bastian mengenali perempuan yang diseret tadi dan melayang diudara itu adalah tunangannya sendiri yaitu Edel
Bastian berusaha berlari menghampiri Edel namun tidak sampai - sampai
"Edeelll!!!"jerit Bastian terus berlari ke arah Edel
Tubuh Edel yang melayang kemudian bergerak hendak menghantam jendela
"Jangaaannn!!!Edelllll!!!"teriak histeris Bastian berusaha menggapai Edel yang hampir terlempar menghantam jendela
"Praaankkk!!!" End of Bastian's dream "Edeelll!"jerit Bastian terbangun dengan kaget dan berkeringat
Melihat sekeliling dan menghembuskan napas lega
"Syukur cuma mimpi. .tapi siapa cwo tinggi besar yang nyeret Edel tadi"gw belum pernah ngeliat kenapa bisa mimpiin cwo itu?"ujar Bastian dengan ekspresi
lega becampur bingung Keesokan paginya Bastian dan Nico sudah sampai di rumah Angel untuk menjemput Edel dan Angel
Setelah sarapan bersama mereka berangkat
Kiet sudah berangkat lebih awal karena ada keperluan terkait skripsi dan program Koasnya
Sesampainya di kampus Bastian langsung mengantar Edel ke kelas
Di depan kelas Edel "Aku masuk ya. .kamu semangat kuliahnya jangan nyuri - nyuri waktu ke kantin untuk makan"kata Edel sambil mengelus wajah Bastian
Bastian menatap dalam Edel dengan ekspresi cemas
"Kenapa"kok kamu ngeliatin aku kayak gitu?"tanya Edel bingung dengan sikap aneh Bastian sejak tadi
Tanpa menjawab Bastian langsung memeluk erat Edel
"Bas kenapa?"tanya Edel bingung
"Aku takut. ."jawab Bastian mempererat pelukannya
"Takut kenapa"Bas aku susah napas kamu meluknya terlalu kuat. ."kata Edel
"Maaf. ."kata Bastian melepaskan pelukannya
"Gak pa2. .kamu takut kenapa sih"kok kamu aneh pagi ini?"tanya Edel jadi cemas
"Aku mimpi buruk semalam. .tentang kamu. ."kata Bastian menatap Edel
"Mimpi buruk tentang aku"mimpi apa?"tanya Edel penasaran
"Aku mimpi kamu di bawa orang aneh dan kamu di celakain dia. .yang paling anehnya mimpi itu terjadi di rumah sakit cemara"kata Bastian
"Hah?"rumah sakit cemara"tunggu deh. .kok kamu sama aku mimpi di tempat yang sama di malam yang sama". .aku juga semalam mimpiin rumah sakit itu tapi bukan
aku yang celaka. ."kata Edel
"Kamu juga mimpi rumah sakit aneh itu"siapa yang celaka dalam mimpi kamu?"tanya Bastian kaget
"Pak Rama dikejar - kejar dan dibunuh sama laki - laki berbaju dokter di ruang operasi yang waktu itu aku sama kamu liat disegel itu"kata Edel
"Pak Rama?"aneh. .kenapa kamu sama aku mimpi rumah sakit itu secara bersamaan". .ini pasti ada yang gak beres. .gini aja sepulang kuliah kita bahas lagi
bareng yang lainnya di ruang senat. ."kata Bastian curiga
"Oke. .aku coba obrolin juga sama Irina deh di kelas. .yaudah aku masuk ya"kata Edel
"Eh. .tunggu Del. ."panggil Bastian menahan tangan Edel
"Kenapa?"tanya Edel bingung
"Masa gitu doang"aku gak dapet sesuatu buat semangat dari kamu?"ujar Bastian sambil mengunjuk pipi kirinya hendak minta dicium
"Malu ah. .banyak yg liat. .tuh teman - teman sekelas aku pada ngeliatin kita dari pas kamu meluk aku"kata Edel malu
"Biarin aja mereka emang biasanya begitu kan. .aku lewat doang aja juga udah ngeliatin. .udah biasa"kata Bastian
"Tapi. .aku malu"kata Edel malu
"Yaudah aku aja kalau kamu malu"ujar Bastian lalu mencium pipi kiri dekat bibir Edel
Seisi kelas Edel dan sekitarnya langsung heboh melihat dari jendela dan sekeliling lorong kelas melihat ke arah mereka berdua
"Nah heboh kan. .semangat belajarnya ya sayangku. .bye"ujar Bastian lalu beranjak pergi ke kelasnya
"Jangan lupa pesen aku. .jangan kabur di jam kuliah buat makan di kantin!"ujar Edel mengingatkan
"Aku inget. .love you too"ujar Bastian berbalik sambil mengedipkan mata lalu berjalan lagi menuju kelasnya sendiri
Edel tertawa melihat tingkah unik Bastian lalu sadar dirinya jadi pusat perhatian karena kemesraannya dengan Bastian tadi
Edel memasuki kelas sambil menunduk malu
Irina rupanya datang terlambat ke kelas karena telat bangun
pelajaran sudah keburu dimulai dan Edel belum sempat menceritakan mimpinya dan mimpi Bastian
Seusai perkuliahan jam pertama, jam kedua langsung dimulai tanpa jedah
Alhasil sampai perkuliahan jam ketiga Edel belum juga punya waktu untuk menceritakannya pada Irina
Jam istirahat tiba, Edel dan Irina menuju kantin untuk makan siang
"Kepada mahasiswi bernama Hong Irina Yue harap menghadap ke ruang dosen fakultas ekonomi untuk menemui ibu Rika Maharani. .terima kasih" suara pengumuman
memanggil nama Irina "Aduh Del. .sial banget gw hari ini!telat dikelasnya bu Rika. .mati gw!. .dia manggil gw tuh. .mau diapain ya gw?"keluh Irina
"Yaudah sana buruan samperin. .nanti makin marah doi. ."kata Edel
"Yah. .loe kan mau cerita sesuatu tadi sama gw. .apaan sih?"tanya Irina penasaran
"Nanti aja abis loe ketemu sama bu Rika. .panggilan bu Rika lebih penting. .udah sana"kata Edel
"Beneran nih"yaudah sory ya. .gw samperin dosen killer jutek itu dulu. .nanti gw telp ya begitu selesai. .bye"ujar Irina pamit dan pergi menuju panggilan
'maut'nya Edel hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa geli melihat kepergian Irina
"Sendirian deh. .anak halfblood lainnya lagi padat juga jadwal kuliah hari ini. .kakak lagi ngurus koas sama skripsinya. .berasa sepi gini. .mau makan
gak mood juga. .ke perpus aja deh baca buku. .kelas selanjutnya masih 2 jam lagi. .lama banget" dalam hati Edel sambil melihat jam tangan berwarna salemnya
lalu beranjak menuju perpustakaan kampus
Di perjalanan menuju perpus, Edel melewati lorong kampus yang sedikit sepi
Pemandangan lorong kampus Acropolis yang mewah dan bersih tiba - tiba berubah menjadi lorong rumah sakit Cemara yang menyeramkan dan rusak
Edel menghentikan langkahnya dengan terkejut melihat pemandangan sekitarnya berubah
Pemandangan kembali ke semula lalu berubah lagi menjadi lorong rumah sakit cemara
Edel mengusap kedua matanya dan mempertegas penglihatannya
Lorong di hadapannya adalah lorong kampus Acropolis yang normal
"Aneh. .apa tadi aku berhalusinasi ya?"ujar Edel lalu melanjutkan perjalanannya menuju perpustakaan
Tiba di perpustakaan Edel langsung menuju seksi buku ekonomi dan melihat - lihat buku ekonomi yang berjejer disana untuk dibaca
Saat memilih di rak buku yang tinggi dan penuh buku - buku berjejer rapi. .
"Criing. .criing. .criiing!!"suara pisau digesekan dari arah lorong rak buku sekitar Edel
Dengan terkejut Edel melihat sekitarnya untuk mencari sumber suara
"Siapa itu?"ujar Edel dengan wajah takut
Dari balik rak buku di belakang Edel muncul hantu laki - laki berjubah dokter dengan masker operasi membawa pisau bedah dan gunting panjang persis seperti
di mimpi Edel bahkan lebih mengerikan kondisinya dengan darah yang membanjiri jas dokter dan cipratan darah diwajahnya
Edel mundur menjauhi hantu itu dengan wajah ketakutan
"Mau apa kamu"kenapa kamu ganggu aku"pergi!!"ujar Edel
"Pasienkuu. .kembalikan pasienkuu. . ." Ujar hantu dokter itu
"Pasienmu"maksudnya apa"siapa pasien yang kamu maksud?"tanya Edel bingung
Tanpa menjawab pertanyaan Edel, hantu itu berjalan maju dengan cepat menghunuskan pisau bedah ke arah Edel
"Aaaa!!"jerit Edel berlari menghindari serangan hantu itu ke luar perpustakaan
Edel berlari ke arah halaman kampus dekat gedung fakultas hukum
Hantu dokter itu muncul di dekat Edel dan menyabet putus gelang dipergelangan tangan kanan Edel
"Aaauuww!!"teriak Edel kesakitan terkena sabet pisau bedah
Edel berlari menjauhi hantu berpisau bedah itu sepanjang halaman fakultas hukum ke arah parkiran fakultas hukum
Salah satu mobil sedan yang diparkir tiba - tiba menyala dan maju ke arah Edel
Dengan terkejut Edel berlari dari mobil sedan yang mengejarnya
"Toloonggg!!!"jerit Edel sambil berlari sekuatnya
Edel berbelok memasuki gedung lama fakultas sastra yg sudah tidak dipakai lagi
Melewati lorong gedung lama yang belum direnovasi lagi seperti jadi keputusan salah buat Edel yang sedang dikejar hantu
Lorong gelap dan kosong dilalui Edel dengan tergesa - gesa
"Harus gmana nih"itu hantu ada urusan apa lagi. .aduuh. .bawa pisau bedah segala. .itu hantu yg dimimpiku ngebunuh pak Rama. .telp Bastian. .telp Bastian"ujar
Edel panik mengeluarkan handphonenya hendak menelphone Bastian
"Bas. .ayo angkat!!"ujar Edel
"Number yang anda tuju tidak menjawab silahkan coba beberapa saat lagi. ." Ujar operator
"Gak diangkat. .oia sekarang dia ada kelas di praktek elektro. .handphonenya pasti di silent di loker. .gmana dong". .Irina. .Irina"ujar Edel baru akan
menelphone Irina "Braaakkk!!!"suara pintu digebrak terbuka
Hantu dokter itu muncul dan mengejar Edel lagi memasuki gedung
"Aaaaaa!!!!tolooongggg!!!"jerit Edel berlari dari kejaran hantu sadis itu
Edel berlari menaiki tangga tapi kakinya ditarik oleh hantu bermasker operasi itu dari bawah membuat Edel tergelincir dari tangga
"Aaaa!!!lepasiiinnn!!!"jerit Edel sambil berusaha melepaskan kakinya sambil menahan tubuhnya agar tidak terjatuh
Tanpa peduli perlawanan Edel, hantu itu menghunuskan pisau bedah ditangannya lagi melukai kaki Edel
"Aaauuuwwww!!"jerit kesakitan Edel
Hantu itu menarik jatuh Edel dari tangga tapi ditendang Edel tepat dikepala hingga melepaskan pegangannya di kaki Edel
Edel menahan sakit luka di kakinya yang mulai berdarah lalu berlari menaiki tangga
Dilantai 2 Edel berlari sepanjang lorong secara random karena panik tidak tahu harus berlari kemana
Melihat salah satu ruang laboratorium bahasa yang sudah tidak digunakan, Edel masuk dan bersembunyi di bawah meja
Menahan sakit karena luka di kakinya sambil membersihkan darahnya dengan saputangan
Handphone Edel bergetar tanda panggilan masuk dari Irina yang langsung diangkat Edel
"Hallo Rin. ."jawab Edel dengan suara pelan dan bergetar karena ketakutan
"Edel. .loe dimana" gw cariin di kantin sama perpus gak ada. .tadi kata loe mau nunggu gw di perpus. ." Suara Irina dari seberang telp
"Rin. .tolongin gw. .gw dikejar hantu. ."belum selesai Edel menjelaskan pada Irina hantu dokter itu muncul di hadapan Edel dengan menghunuskan gunting
panjang ke arah Edel "Aaaaa!!!!!"jerit Edel menghindari hunusan gunting hantu itu
"Edeelll!! loe dimana?" Edel?"" Suara Irina panik memanggil Edel via telp yang masih tersambung
Edel berlari menghindari hantu itu kembali ke lorong dan menuruni tangga untuk keluar dari gedung
Saat akan menuruni 2 tangga terakhir muncul tangan dan menggoreskan pisau bedah ke kaki kiri Edel membuat Edel terjatuh dari 2 tangga terakhir
"Aaahhh!!aaauuwww!!"suara teriakan Edel yang terjatuh dari tangga
Sambil mengerang kesakitan Edel menatap hantu dokter yang menuruni tangga hendak menyerang lagi
Edel bangun sekuat tenaga dan berlari terseok - seok keluar gedung dengan kaki berdarah sambil memegangi bahu kanannya yang terhantam saat jatuh dari tangga
tadi Ada panggilan masuk lagi dari Irina dan diangkat oleh Edel
"Hallo Del. .loe dimana sekarang?". .loe dikejar hantu apa?"" Ujar Irina panik via telp
"Gw. .di gedung lama fakultas sastra. .hantu dokter. ."pembicaraannya tidak selesai lagi karena hantu dokter itu muncul dibelakang Edel dan menghujamkan
pisau bedah mengenai bahu kiri Edel
"Aauuwww!!"teriak kesakitan Edel berusaha melepaskan pisau bedah yang menancap di bahunya sambil berlari menghindari hantu itu
Hantu dokter gila itu mengejar Edel sambil membawa gunting di tangan kirinya
Edel berhasil melepaskan pisau bedah dari bahu kirinya dan menggenggam pisau itu sebagai senjatanya sendiri
Pintu keluar gedung sudah dihadapan Edel tapi hantu itu muncul tiba - tiba menghadang di depan pintu keluar gedung
Menggunakan pisau bedah ditangannya Edel menusuk dada kiri hantu dokter itu dan menabrak hantunya sekuat tenaga agar bisa melewati pintu keluar
Berhasil keluar gedung lama fakultas sastra, Edel berlari ke jalan kampus
"Del. .Edeellll!!" Suara Irina dari telp
"Rin gw dikejar hantu berbaju dokter yg gw liat di rumah sakit Cemara. .dia. ."belum selesai Edel menjelaskan pada Irina dari arah kanan melaju mobil sedan
menabrak tubuh Edel cukup keras
"Braakkk!!!bruuggg!!"tubuh Edel tertabrak dan terjatuh cukup keras hingga pingsan dengan kepala berdarah
"Edeelll!!! Edelll!! jawab gw dong!!" suara Irina dari handphone Edel yang tergeletak dekat tangan Edel
Hantu dokter itu berdiri di dekat Edel yang pingsan sambil menatap dengan tatapan mengerikan
"Edelll!!!" Suara teriakan Irina via telp dari handphone Edel
Maju menghampiri Edel, hantu dokter gila itu memegang pisau bedah ditangan kanannya dan gunting panjang di tangan kirinya
44. Good Bye "Tuut. .tuut. .tuut. ." Suara telephone terputus.
Irina terpana dan ngeri mendengar suara - suara dari sambungan telephonenya dengan Edel barusan.
"Gue harus gmana" Gue harus gmana". ."ujar Irina panik dan bingung.
"Irina?"panggil seorang perempuan yang tidak asing sambil menepuk bahu kiri Irina.
"Mozza"ujar Irina terkejut melihat Mozza.
"Kamu kenapa"keliatan panik gt?"tanya Mozza yang terlihat membawa berkas - berkas ditangannya dan menyandang tas slempang besar.
"Kamu kok disini"bukannya kamu lagi di London?"tanya Irina.
"Iya urusanku di London sudah beres dan mamaku mengijinkan aku kuliah di indonesia makanya hari ini aku ke sini untuk mengurus kepindahanku. .kamu kenapa
Rin?"tanya Mozza "Kebetulan kamu disini. .aku minta tolong beritahu kak Bastian dan yang lainnya Edel dalam bahaya!. .aku akan ke tempat Edel duluan. .tolong ya Moz suruh
mereka nyusul aku ke gedung lama fakultas sastra"ujar Irina pada Mozza dan lari menuju tempat Edel tanpa menunggu persetujuan Mozza
Mozza bingung tapi mendengar Edel dalam bahaya membuatnya jadi ikut panik dan mengikuti permintaan Irina
"yang lainnya dimana"aku kan anak baru disini. .gmana dong". .telp Nico deh. ."ujar Mozza bingung lalu mencoba menghubungi Nico tapi tidak diangkat
"Aduh gak diangkat lagi. .Angel. .Angel. ."ujar Mozza beralih menelphone Angel
"Please angkat dong! Aku belum hapal kampus ini. .nah. .hallo Angel. .ini Mozza. .aku mau kasih tahu. .tadi kata Irina, Edel dalam bahaya. .kita disuruh
nyusul ke gedung lama fakultas sastra katanya. .aku gak tahu itu dimana. ."ujar Mozza
"Hah?"Edel dalam bahaya?"sekarang Irinanya ada disana gak Moz?" Ujar Angel via telephone
"Irina sudah duluan kesana. .aku diminta untuk kasih tahu kalian dan aku juga gak tahu kalian dimana aja makanya aku telp kamu tadi aku telp Nico gak diangkat.
."kata Mozza "Yaudah aku sama Chacha akan kasih tahu yg lainnya. .kamu sekarang dimana?" Kata Angel
"Aku di dekat kantin. ."kata Mozza
"Oke biar cepet. .dari posisi kamu sekarang fakultas kedokteran paling deket. .ada gedung berkusen putih dengan lambang plus rumah sakit warna merah di
sebelah kanan kantin. .minta tolong kasih tahu Kiet di fakultas kedokteran, Moz. .nanti ajak dia buat nunjukkin kamu letak gedung lama fakultas sastra.
.dia udah tahu dimana lokasinya. .kita ketemuan di lokasi langsung ya" ujar Angel
"Oke. .bye"kata Mozza menutup telpnya dengan Angel dan melihat sekelilingnya mencari gedung yang dimaksud Angel
Ada 2 gedung yg paling dekat kantin, yang satu berkusen warna cokelat yaitu gedung fakultas hukum dan yang satunya lebih besar, gedung berkusen putih yaitu
gedung fakultas kedokteran
"Nah yg itu. .kenapa deketan gt sih fakultasku dan si cwo sipit nyebelin itu". .tapi bukan waktunya berantem. .darurat. .darurat. ."ujar Mozza lalu berlari
menuju gedung fakultas kedokteran untuk mencari Kiet
Irina yang sudah lebih dulu menuju gedung lama fakultas sastra melihat ada keributan di halaman parkir tidak jauh dari gedung yang sedang ditujunya
Karena curiga ada kaitannya dengan Edel maka Irina menghampiri kerumunan mahasiswa yang sepertinya sedang heboh
"Permisi. .ada apa ya?"tanya Irina pada salah satu mahasiswa itu
"Ooh. .cwenya Bara. .ada yang kehilangan mobil tuh. ."jawab mahasiswa itu langsung mengenali Irina sebagai kekasih Bara
"Hilangnya dari kapan sih?"tanya teman mahasiswa yg kehilangan mobil
"Gw baru parkir dari jam 10 tadi dan balik ke sini jam setengah 1 tapi mobil gw udah gak ada. .kuncinya masih di gw padahal dan ada alarm anti maling juga
terpasang. .herannya kenapa masih bisa dicuri ya"aneh. .jago banget pasti malingnya. ."kata mahasiswa bermata sipit pemilik mobil yang hilang itu
Mendengar jam hilangnya mobil dan waktu kejadian yang menimpa Edel, membuat Irina bertambah panik lalu berlari menuju gedung lama fakultas sastra yg tidak
jauh dari parkiran itu "Sependengaran gw pas di telp tadi, terakhir gw denger suara mobil nabrak sesuatu. .jangan sampe perkiraan gw beneran kalo Edel ditabrak pake mobil itu
sama hantunya!!" dalam hati Irina sambil berlari
Di depan gedung lama fakultas sastra juga terjadi kerumunan mahasiswa yang heboh melihat sesuatu di depan gedung tua itu
"Jangan - jangan Edel?""ujar Irina lalu menerobos kerumunan orang untuk melihat ada apa disitu
"Permisi. .maaf permisi. ."ujar Irina berusaha maju ke depan
Ditengah kerumunan mahasiswa yang heboh terlihat jalan penuh bercak darah dan tergeletak tas slempang perempuan berwarna salem yang juga penuh bercak darah
Mengetahui itu punya Edel, Irina maju dan menghampiri tas Edel
"Ini punya Edel. .kenapa banyak darah gini"apa yang terjadi sebenarnya"eh. .ada yang liat gak kejadiannya?"jawab gw dong!!"ujar Irina pada orang - orang
sekelilingnya "Kita gak ada yg liat pemiliknya. .kita liat udah begini kondisinya. ."ujar salah satu mahasiswa
"Gw nemuin handphone. .dari foto wallpapernya itu Edelwiss, cwenya Bastian ya?"kata salah satu mahasiswa memberikan handphone Edel pada Irina


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Irina menerima handphone itu sambil menangis takut
"Edel. .kemana sih loe"kondisi loe gimana"harus gimana gw?"ujar Irina panik dan bingung hanya bisa menangis
"Irinaaa!!"suara geng halfblood berlari include Kiet dan Mozza menghampiri lokasi kejadian
Para mahasiswa langsung menyingkir memberikan jalan untuk geng halfblood
"Rin. .apa yg terjadi"Edel mana"gimana kejadiannya?"tanya Bastian panik
Irina memberikan handphone dan tas berdarah itu pada Bastian
"Edel kayaknya dibawa sama hantu itu kak. .aku cuma nemuin ini tepat disana. .ini pasti darah Edel. .aku gak tahu kondisi Edel gmana ataupun lokasi Edel
sekarang"kata Irina sambil menangis
Bastian beserta geng halfblood lainnya shock dan menatap genangan darah Edel di jalan
Bastian maju menghampiri genangan darah Edel dengan wajah shock bercampur sedih sambil memegang tas dan handphone Edel ditangannya
"Edel. .ini gak mungkin darah Edel. .ini gak mungkin kan". ."ujar Bastian menunduk dan duduk di depan genangan darah itu
Kiet juga menghampiri genangan itu dengan wajah tidak kalah shocknya tapi tidak sekalut Bastian
"Bas. .jangan panik dulu. .kita pastiin semuanya dulu"ujar Tristan menghampiri Bastian
Nico dan Bara melihat sekeliling tempat kejadian untuk mencari apa ada tanda - tanda yang bisa mengarahkan mereka tentang lokasi Edel
Angel, Chacha dan Mozza ikut menangis seperti Irina bersimpuh di samping Bastian dan Kiet
"Gw harusnya tahu mimpi itu tanda bahaya. .harusnya gw sadar itu bukti Edel bakal celaka. ."ujar Bastian dengan wajah shock
"Gak ada yg tahu kapan bahaya bakal datang Bas. .apalagi ini urusannya sama hantu kita gak bisa prediksiin makhluk halus. .jangan nyalahin diri loe. .mending
sekarang kita selidikin dan cari keberadaan Edel"kata Tristan
Melihat kondisinya tidak baik, Chacha dan Angel membubarkan kerumunan mahasiswa yang menonton disana agar mereka leluasa untuk membahas masalah Edel dan
hantu "Gw juga dapet mimpinya Tan. .gw mimpi ada hantu cwo tinggi besar pake baju dokter ngebawa Edel dan nyelakain Edel. .Edel juga cerita mimpinya sama kayak
gw di malam yang sama juga. .gw masih belum nyadar juga kalau itu pertanda ada bahaya yang mengancam Edel. .gw bego banget tahu gak!!"ujar Bastian dengan
wajah menyesal "Jangan nyalahin diri loe Bas. .benar kata Tristan daripada loe sibuk nyalahin diri loe lebih baik kita pikirin cara menemukan Edel dan menyelamatkannya
dari setan itu. ."kata Angel
"Kita seceptanya harus bisa menemukan Edel dan menyelamatkannya dari hantu ini. .melihat dari jumlah darahnya luka yang diderita Edel pasti cukup parah.
."kata Kiet "Hantu itu kemungkinan sudah mengikuti Edel sejak kemarin. .tapi baru hari ini dia berhasil mencelakakan Edel karena hari ini Edel lepas dari pengawasan
Bastian. ."kata Chacha
"Jangan - jangan demamnya Edel tempo hari itu karena hantu itu juga?"kata Mozza
"Bisa jadi. .Edel sehat lagi mungkin karena gelangnya aku kasih lagi"kata Irina
"Woy. .guys!!di dalam gedung juga banyak bercak darahnya!"panggil Bara dari dalam gedung lama fakultas sastra
Mereka segera memasuki gedung lama fakultas sastra untuk melihat apa yang dikatakan Bara
Nico tidak mengikuti geng halfblood masuk karena melihat jejak ban mobil di dekat situ lalu berlari menuju pintu keluar kampus terdekat
Tetesan darah terlihat dari depan pintu masuk gedung terus ke lorong
"Gw nemuin ini di depan pintu masuk. .darahnya masih baru. .kemungkinan darah Edel juga. ."kata Bara menyerahkan pisau bedah penuh darah pada Bastian
Bastian menatap pisau bedah itu dengan ngeri bercampur marah
"Coba aku liat pisau bedahnya Bas. ."pinta Kiet pada Bastian
"Berarti benar dugaanku kan. .luka Edel sewaktu di kelas itu memang ulah hantu yang sama. .benarkan itu luka pisau bedah. ."kata Kiet menatap ngeri pisau
bedah penuh darah itu Di dekat tikungan menuju lorong lainnya terlihat tetesan darah yang lebih banyak dari yg lainnya menempel di dinding juga
Ada cap darah berbentuk telapak tangan mungil di dinding seperti bekas tangan seseorang yang berjalan tertatih - tatih bersandar pada dinding
Geng halfblood terus mengikuti jejak darah itu hingga sampai di depan tangga naik yang ada bercak darah cukup banyak
Di dinding bawah tangga ada cipratan darah juga
Mereka menelusuri ke lantai dua hingga sampai di salah satu ruang tempat tetesan darah itu berakhir
"Edel pasti dikejar hantu itu sampai ke ruangan ini. .tetesan darah sebanyak itu. .apa yang terjadi pada Edel"ujar Bastian dengan wajah frustasi
"Gimana caranya kita nemuin Edel dan hantu itu sekarang?"kata Angel sambil menahan tangis
Bastian mengambil pisau bedah berdarah Edel ditangan Kiet lalu dengan wajah emosi menggenggamnya kuat - kuat
"Aaaaarrggghhhhhhh!!siaaalaaaannn!!!"teriakan emosi Bastian sambil menancapkan pisau bedah itu ke meja kayu di depannya
Tristan dan Bara langsung menahan kedua bahu Bastian yang emosi
"Lepasin Tan, Bar!!gw mau nyelametin Edel!!"bentak Bastian yang mulai mengamuk mau keluar ruangan
"Loe gak bisa kayak gini Bas. .jangan emosi!"ujar Bara menahan amukan Bastian
"Gak emosi gmana?"tunangan gw hampir dibunuh setan dan sekarang gw gak tahu gimana keadaannya masih hidup atau gak!!"bentak Bastian meronta melepaskan
diri dari cengkraman Tristan dan Bara
"Kita ngerti Bas. .tapi loe ngamuk kayak gini gak akan bisa ngebuat Edel langsung muncul di depan mata loe! Loe perlu tenang dan tahan emosi loe. .loe
perlu berpikir jernih untuk bisa nyelametin Edel. ."ujar Tristan membantu Bara menahan amukan Bastian
Kiet maju ke hadapan Bastian dan menarik kerah baju Bastian
"Tenang Bastian!!kamu tahu cara nemuin Edel kan"kalau kamu bersikap kayak gini kamu justru membuat kita tidak akan pernah menemukan Edel!ingat kamu sudah
janji padaku, tante Azalea juga ayahku Kao untuk menjaga Edel!"bentak Kiet di depan wajah Bastian
Mendengar kata - kata Kiet, Bastian langsung berhenti dan terduduk di lantai dekat darah Edel
Sambil menutup matanya Bastian terisak pelan
Tristan dan Bara berjongkok di kedua sisi Bastian sambil menepuk - nepuk bahunya penuh simpati
Kiet menatap Bastian dengan wajah emosi dan sama kalutnya dengan Bastian
Angel, Chacha, Irina dan Mozza menangis melihat kondisi Bastian
Setelah beberapa saat Bastian mulai tenang
Nico memasuki ruangan dengan tergesa - gesa
"Guys. .Edel dibawa menggunakan mobil BMW berwarna hitam lewat gerbang fakultas sastra yang lama. .gerbangnya rusak karena ditabrak paksa. . tidak ada
yang berjaga di gerbang yang itu semenjak tidak pernah digunakan lagi. .kita bisa cek cctv untuk tahu platnya. .tapi kata saksi mata, mobil itu dikendarai
oleh laki - laki bermasker dengan mata mengerikan. .disebelahnya ada perempuan yang sepertinya pingsan mengenakan baju berwarna merah muda dan jaket putih
berbercak darah di bahu kiri"kata Nico
"Itu pasti hantu dokter yang membawa Edel. ."kata Kiet
"Tapi kenapa orang lain bisa melihat hantunya?"kata Mozza heran
"Kemungkinan hantu itu menggunakan tubuh seseorang sebagai media"kata Irina
"Tambah bahaya kalau punya wujud nyata gitu. .bisa membahayakan secara langsung kan berarti". ."kata Bara
"Rumah sakit Cemara. ."ujar Bastian tiba - tiba membuat semua mata menatapnya
"Rumah sakit Cemara"maksudnya?"tanya Mozza bingung
"Edel pasti dibawa setan sialan itu ke rumah sakit Cemara. .Edel dan gw mimpi tentang rumah sakit Cemara. .gw liat setan bermasker itu dalam mimpi gw dan
nyelakain Edel"jawab Bastian dengan wajah serius dan emosi
"Kak Bastian bisa ceritain tentang mimpi yang tadi kakak bilang". .Edel sepertinya bermaksud menceritakannya sama aku tapi belum sempat. ."pinta Irina
menghapus airmatanya Bastian menceritakan mimpinya dan mimpi Edel
"Berarti kemungkinan pak Rama juga dalam bahaya. .dalam mimpi kalian berdua, Edel dan pak Rama yang dilukai setan itu. ."kata Nico
"Tapi kenapa alasannya"Edel dan pak Rama tidak ada sangkut pautnya dengan rumah sakit itu. ."kata Angel
"Pasien yang disebut - sebut hantu itu maksudnya siapa?"kata Chacha
"Alasannya kita bisa tahu nanti, yang penting sekarang kita perlu obrak abrik rumah sakit sialan itu sampai Edel ketemu"ujar Bastian tanpa takut sedikitpun
"Oke. .go to Lembang"ujar Tristan mengambil keputusan cepat
Tristan dan Bastian menuju kediaman keluarga Becker untuk bersiap menuju Bandung
Setelah berganti pakaian yang diminta Tristan disiapkan untuk mereka, geng halfblood langsung menuju Lembang dengan menggunakan dua mobil Land Rover Discovery
4 warna hitam dan abu - abu gelap
Mobil berwarna hitam dikemudikan Bastian dan Kiet duduk di sebelahnya sedangkan Bara dan Irina duduk di bangku tengah
Mobil yang berwarna abu - abu dikemudikan Tristan dan Nico duduk di sebelahnya, dibangku tengah duduk Chacha, Angel dan Mozza
"Itu si Bastian bawa mobilnya terlalu kencang. .bahaya itu Tan"kata Chacha khawatir melihat mobil yg dikemudikan Bastian melaju dengan kecepatan gila
"Dikasih tahu juga gak akan didengerin sama Bastian. .dia lagi kalap gitu. ."kata Tristan sambil mengemudi
"Ditambah lagi disebelahnya Kiet yang sama kalapnya. .kasian Bara dan Irina pasti jantungan duduk dibelakang mereka berdua"kata Nico
"Wajar sih kalau kalap. .siapapun diposisi Bastian dan Kiet pasti akan bersikap seperti itu. .melihat pemandangan berdarah saat di gedung lama tadi ditambah
genangan darah di jalan kampus benar - benar terbayang betapa mengerikanya kejadian yang dialami Edel. ."kata Mozza bergidik ngeri membayangkannya
"Chacha juga pernah Moz, mengalami kejadian super mengerikan dengan hantu, mirip yang dialami Edel. .ya kan Cha?"kata Angel
"Bener Moz, waktu itu gw terjebak jadi peserta game setan yang taruhannya nyawa. ."kata Chacha ngeri mengingatnya
"masa"game setan"seperti apa itu?"tanya Mozza terkejut
Chacha dan Angel menceritakan kejadian yang dialami Chacha pada Mozza
Mozza ternganga ngeri mendengar cerita Chacha
"Serem banget!apa hantu semuanya sadis seperti itu ya?"kata Mozza ngeri
"Gak juga sih. .kita pernah ditolongin hantu malah beberapa kali. ."kata Angel
"Waktu Angel diculik si brengsek Leon trus waktu di Jampit juga kita ditolong hantu istri muda pemilik Jampit House. ."kata Tristan
"Hantu nenek baik yang kasih tahu kita tentang kereta hantu tengah malam di stasiun manggarai juga jadi penolong kita untuk menemukan Angel sewaktu terjebak
di kereta setan. .saat kamu dioperasi Moz"kata Nico
"Gitu ya. .hantu ada yang baik juga ternyata. ."kata Mozza paham
Setelah perjalanan dengan kecepatan gila dan hujan sangat lebat, Geng halfblood tiba di desa Cakradana
Suasana desa yang sepi karena sudah malam membuatnya seperti desa tak berpenghuni dengan hamparan kebun teh yang luas
Udara dingin dan lembab sehabis hujan lebat menambah seram suasana malam itu
Kabut cukup tebal mempersulit perjalanan geng halfblood yang sudah cukup sulit
Meskipun geng halfblood sudah mengantisipasinya dengan mengenakan jaket tebal anti air dan sarung tangan tebal, udara dingin berkabut tidak wajar malam
itu tetap terasa menggelitik bulu kuduk dan penglihatan mereka
Ada pohon tumbang dijalan menuju rumah sakit Cemara jadi geng halfblood terpaksa turun dari kendaraan mereka dan berjalan kaki menuju rumah sakit Cemara
Dengan berbekal senter, geng halfblood menyusuri jalan diantara perkebunan teh menuju rumah sakit Cemara
Para cwe halfblood digandeng oleh para cwo
Kiet yang terpaksa bergandengan dengan Mozza atas usul Nico berjalan di belakang Tristan, Chacha, Nico dan Angel dengan wajah saling sebal
Meskipun keduanya sempat menolak tapi akhirnya setuju juga karena alasan keamanan yang dilontarkan oleh Tristan
Angel dan Chacha tersenyum puas melihat hasil rekayasa mereka supaya Kiet dan Mozza bisa lebih dekat
Begitupun Tristan dan Nico yang ikut - ikutan berkomplot dengan keduanya
Tristan menggandeng Chacha dan Nico menggandeng Angel berjalan di belakang Bara yang Irina
Bara merangkul Irina untuk menjaganya dari bahaya dan supaya tidak tertinggal berada tepat dibelakang Bastian
Bastian memimpin perjalanan mereka menuju rumah sakit Cemara dengan keahlian khusus para traveler
Sekitar 15 menit berjalan, geng halfblood sampai di rumah sakit Cemara yang sepi seperti rumah sakit mati
Di halaman parkir depan rumah sakit ada mobil BMW hitam yang hilang dari kampus Acropolis
Bastian diikuti geng halfblood lainnya menghampiri mobil itu dan mengamatinya
Di dalam mobil kosong tidak ada siapa - siapa, hanya ada noda darah di bangku sebelah supir dan di bangku supir, pada bagian setir mobil juga banyak noda
darah Temuan itu membuat Geng halfblood bertambah cemas terutama Bastian yang semakin emosi melihatnya
"Braaaakk!!"jendela mobil digebrak oleh Bastian untuk meluapkan kekesalannya
"Sampai juga kita di rumah sakit terkutuk ini. .ayo masuk"kata Bastian menatap benci rumah sakit tua ditengah perkebunan teh itu dan langsung mengajak
masuk yang lainnya "Psst. .hey!!"suara laki - laki memanggil mereka
Secara otomatis geng halfblood menghentikan langkah mereka dan menoleh ke arah sumber suara yg memanggil mereka
Ada seorang laki - laki dewasa berumur kira - kira 27 tahun mengenakan kemeja biru berwajah indonesia asli dengan kulit kuning langsat sedang bersembunyi
di semak - semak dekat pohon
Geng halfblood segera menghampiri laki - laki itu
"Maaf Bapak siapa ya?"tanya Bastian
"Nama saya Bayu, dokter yang bertugas di rumah sakit ini. .apa kalian kesini malam - malam untuk masuk ke rumah sakit ini"kalian anak - anak Jakarta yang
tempo hari kesini dan membawa pulang salah satu mayat itu kan?"ujar dokter bernama Bayu
"Iya. .bapak sedang apa disini?"tanya Tristan
"Saya beritahu ya. .jangan pernah masuk ke rumah sakit ini lagi terutama sekarang. .bahaya. .kalian bisa terbunuh. .disini banyak hantunya"kata Bayu
"Kami tahu kok pak. .kami kesini justru memang mau bertemu dengan setannya. .saya punya urusan sama setan sialan itu. .tunangan saya dibawa sama dia. .bapak
tahu tentang setan itu?"kata Bastian to the point
"Tunangan kamu"gadis muda bertubuh kecil dan berbaju merah muda itu tunangan kamu ya"dia salah satu dari kalian?"kata Bayu terkejut
"Benar pak itu Edel, tunangan saya. .bapak liat"dimana?"ujar Bastian langsung semangat
"Saya liat hantu dokter Angkasa membawanya ke dalam rumah sakit sekitar 1 jam lalu"kata Bayu
"Dokter Angkasa"itu nama setannya?"tanya Bara
"Kalau bapak tahu. .tolong beritahu kami pak. .kami perlu tahu seluk beluk tentang hantunya"pinta Irina
"Akan saya ceritakan sejarah dokter Angkasa. .sekitar 11 tahun lalu rumah sakit ini adalah rumah sakit paling bagus disini. .fasilitasnya lumayan lengkap
untuk ukuran rumah sakit desa. .dokternya juga lumayan banyak dan berpengalaman. .penduduk desa sangat bergantung pada rumah sakit ini sebagai tempat pelayanan
kesehatan mereka. .pemda setempat pun memberikan dukungan penuhnya. .suatu hari rumah sakit ini menerima tambahan dokter spesialis bedah bernama dokter
Angkasa. .kedatangan Angkasa disambut sangat baik oleh rumah sakit dan penduduk desa dengan harapan kehadiran Angkasa akan menambah lengkap pelayanan kesehatan
di desa ini. .sayangnya kehadiran Angkasa merupakan awal malapetaka bagi desa dan rumah sakit ini. ."kata Bayu
"Maaf pak. .karena waktu kita sempit bisa langsung to the point ke inti ceritanya, siapa dan apa yg sebenarnya dilakukan si Angkasa itu?"kata Bastian gak
sabaran "Oh ya maaf. .dokter Angkasa melakukan praktek ilegal yaitu mengambil organ tubuh pasien untuk dijual ke organisasi gelap penjualan organ tubuh manusia.
.penduduk desa mengetahuinya setelah salah satu penduduk mengeluh merasa aneh pada tubuhnya setelah dioperasi dokter Angkasa lalu dokter lain yang curiga,
memeriksa kembali pasien itu dengan melakukan rontgen dan menemukan bahwa salah satu ginjal pasien sudah tidak ada. .karena takut rumah sakit dituntut
kasus malpraktek, dokter itu bungkam. .mulai dari situ satu persatu kejadian aneh terjadi disini. .penduduk desa mulai hilang satu persatu. .penduduk semakin
resah karena keselamatan mereka terancam. .salah satu dokter rumah sakit yang bertugas malam kala itu tidak sengaja memergoki dokter Angkasa sedang membawa
tubuh seorang wanita ke dalam ruang operasi lalu mengikutinya. .di dalam ruang operasi itu, dokter Angkasa mempreteli satu persatu organ tubuh wanita itu
tanpa proses anastesi hingga wanita itu mati kesakitan. ."kata Bayu
Geng halfblood menatap ngeri Bayu mendengar kesadisan Angkasa
"Takut dijadikan sasaran oleh Angkasa, dokter itu bungkam hingga suatu ketika dia mulai tidak tahan dengan kesadisan Angkasa setiap malam. .dokter itu
membeberkan kejadian yang sebenarnya pada dokter lainnya. .dokter - dokter lainnya menjadi marah dan bermaksud melaporkan perbuatan Angkasa pada pihak
berwajib. .sialnya, Angkasa mendengar dan mengetahui rencana mereka. .sebelum dirinya dilaporkan ke pihak berwajib, Angkasa membantai habis seisi rumah
sakit mulai dari pasien yang dirawat inap, petugas rumah sakit hingga para dokternya. .kejadian itu ternyata bocor ke telinga penduduk setempat dan terjadi
pemberontakan massal. .penduduk desa menyeret Angkasa keluar rumah sakit dan memasungnya di ruang operasi tempat dia melakukan praktek ilegalnya selama
ini. .saking marahnya oleh semua perbuatan Angkasa, penduduk desa membakarnya bersama seisi ruang operasi terkutuk itu hingga habis. .rumah sakit Cemara
ditutup selama 10 tahun setelah kejadian itu. .1 tahun lalu rumah sakit ini dibuka kembali oleh pemda setempat. .kejadian janggal sering terjadi dirumah
sakit ini. .setiap ada yang dirawat inap pasti mengalami kejadian janggal mulai dari gangguan ringan sampai yang hampir terbunuh. .para petugas rumah sakit
juga tidak ada yang tahan bertugas disini lama - lama karena sering mengalami kejadian mengerikan terutama pada malam hari. .beberapa petugas bahkan ada
yang menghilang tidak diketemukan lagi. .alasan kenapa mayat di rumah sakit ini tidak pernah dibawa oleh keluarganya adalah karena setiap mayat di rumah
sakit ini di bawa pergi maka yang membawa pergi mayat itu pasti akan diteror oleh hantu Angkasa lalu menghilang tanpa jejak. ."kata Bayu
Geng halfblood paham sekarang kenapa hantu Angkasa mengganggu mereka
"Jadi karena kami membawa pulang mayat ibu Irina tempo hari itu yang membuat tunangan saya sekarang dibawa oleh setan itu?"tanya Bastian
"Benar kalau menurut cerita penduduk sini. .kebetulan saya dokter baru disini jadi baru sekali ini saya berusaha menyelidiki apa yang terjadi. .sebaiknya
kalian jangan mengambil resiko berurusan dengan rumah sakit terkutuk ini. .saya juga tidak akan mau kembali kesini setelah tahu fakta sebenarnya"kata Bayu
"Kami gak bisa meninggalkan adik saya dibawa oleh setan itu"kata Kiet
"Benar. .harus melawan setan dokter bedah gila itu. .jabanin deh"ujar Chacha
"Maaf pak. .saya mau bertanya. .kenapa bapak bisa melihat wujud hantunya"apa wujudnya nyata atau bagaimana?"tanya Irina
"Hantu dokter Angkasa sepertinya menggunakan tubuh orang lain tapi saya yakin itu dia"kata Bayu
"Benar dugaanku berarti. .ini semakin bahaya. .dengan tubuh nyata, kita sama seperti menghadapi setan itu hidup - hidup"kata Irina
"Terserah deh ya. .mau hidup, mau mati atau setengah mati kek. .setan itu harus balikin Edel!. .persetan sama bahayanya!"ujar Bastian tidak peduli
"Kalian serius mau menghadapi Angkasa"dia itu pembunuh sadis apalagi sekarang dia sudah jadi hantu seperti itu. ."kata Bayu tidak habis pikir
"Kita ini memang selalu berurusan sama hantu kok pak. .gak usah khawatir. ."kata Nico
"Bapak mau kemana sekarang?"tanya Mozza
"Saya akan kembali ke desa untuk memberitahu penduduk apa yang terjadi disini. .siapa tahu ada yang bersedia menolong kalian. .sebaiknya kalian hati -
hati ini bukan urusan main - main"kata Bayu
"Terima kasih pak atas bantuannya. .kami pasti super hati - hati"kata Tristan
"Good luck untuk kalian semua. .semoga tunangan kamu ditemukan dalam keadaan selamat juga kalian semua bisa keluar hidup - hidup dari sana. ."kata Bayu
"Kami pasti berusaha tetap hidup dan membawa Edel hidup - hidup juga"kata Bastian yakin
Saat beranjak pergi Bayu berbalik lagi
"Oia satu lagi. .sebelumnya saya sempat melihat polisi yang datang bersama kalian saat membawa mayat keluarga kalian itu . .mereka seperti sedang ketakutan
oleh sesuatu di rumah sakit ini 2 hari lalu. .saya dengar kedua polisi itu hilang tanpa kabar berita. .permisi"kata Bayu lalu pamit
Geng halfblood terkejut mendengar kabar hilangnya Rama dan Bima.
"Pak Rama dan pak Bima pasti dikerjain hantu itu juga"ujar Bara
"Aku rasa juga begitu. .hilang tanpa berita persis seperti yang dialami penduduk desa 11 tahun lalu"kata Kiet
"Dimimpi Edel juga pak Rama dibunuh oleh setan itu. .tapi pak Bima gak tahu gimana"kata Angel
"Ayo masuk kita pastiin jawaban semua pertanyaan kita"ujar Bastian.
Geng halfblood berlari memasuki gedung rumah sakit tua itu.
Suasana rumah sakit yang sepi dan hening ditemani udara dingin berkabut menggambarkan peristiwa tragis yang pernah terjadi disana 11 tahun lalu
Seluruh bangsal sepanjang lorong yang mereka lewati, kosong tidak dihuni pasien sama sekali
Ruang - ruang kerja petugas rumah sakit kosong dengan pintu terbuka
Lorong rumah sakit yang sepi dan panjang menambah seram suasana rumah sakit tua itu
"Kemana kita harus mulai mencari Edel?"tanya Mozza
"Kita ke ruang operasi itu aja. .disana tempat setan Angkasa itu mati kan?"ujar Bastian
Disisi lain Edel yang dibawa oleh hantu Angkasa sedang diikat di meja bedah ruang operasi
Kesadaran Edel mulai kembali dan perlahan membuka matanya
Akibat benturan dikepala yang cukup keras penglihatan Edel sempat kabur disertai rasa sakit yang mulai terasa disekujur tubuh juga kepalanya
"Auuwww!!. .kepalaku. .ini dimana?"ujar Edel melihat sekelilingnya dengan bingung dan mencoba mengingat kejadian terakhir yang dia alami
Teringat dan sadar dirinya dalam bahaya, Edel terkesiap melihat sekitarnya dengan panik
"Ini ruang operasi. .aku pasti sudah ditangkap oleh hantu dokter itu. .ini jangan - jangan ruang operasi tersegel di rumah sakit Cemara. .aduh!!. .aku
diikat lagi. .gak mau lepas!!"ujar Edel berusaha membebaskan dirinya tapi tidak bisa
Edel terikat di tempat tidur rumah sakit yang biasa untuk membawa pasien ke ruang operasi
Kedua kaki Edel juga terikat kencang hingga tidak bisa bergerak
Edel panik melihat sekelilingnya untuk mencari cara kabur dari sana
Ruang operasi yang rusak dan berantakan penuh noda darah
Dindingnya penuh bercak hitam dan bekas terbakar
Alat - alat medis disana sudah berkarat dan gosong terbakar 11 tahun yang lalu
Lemari - lemari kaca berisi organ - organ dan potongan tubuh manusia berjejer di sekeliling ruang operasi terlihat masih baru
Di sudut ruangan ada kantung plastik hitam penuh darah
Dari celah diplastik hitam itu yang terbuka, terlihat potongan kepala manusia dengan ekspresi tersiksa dan mata membelalak mengerikan
Semakin memperhatikan ruang operasi itu, semakin mengerikan temuan yang terlihat
Edel semakin panik dan ketakutan
Disebelah Edel terlihat seorang laki - laki berbadan tinggi besar dengan kulit sawo matang terbaring di tempat tidur yg sama seperti Edel
Dengan seksama Edel mengamati siapa laki - laki itu
Kondisinya tidak lebih baik dari Edel, tubuh penuh luka, dikepalanya terdapat luka benturan dilihat dari darah dikepalanya, sekujur tubuhnya juga banyak
luka - luka tanda telah terjadi perlawanan sengit
Tersadar siapa identitas pria itu membuat Edel terkejut
"Pak Bima". .itu kan pak Bima. .pak Bimaa!!"panggil Edel
Mendengar panggilan Edel, Bima mulai sadar dan melihat sekelilingnya dengan bingung
"Pak Bimaa. ."panggil Edel lagi
Bima menoleh ke arah suara yang memanggilnya
"Kamu. .anak Jakarta tempo hari. .kenapa kamu bisa ada disini?"tanya Bima kaget melihat Edel juga ada disana
"Iya pak nama saya Edel. .saya juga ditangkap hantu dokter itu dan dibawa kesini. .bapak juga ditangkap hantu itu"pak Rama bagaimana pak?"tanya Edel mengingat
mimpinya dimana Rama terbunuh tepat di depan matanya
Bima jadi teringat dengan Rama mendengar pertanyaan Edel
"Rama" Rama dirasuki oleh hantu dokter Angkasa. .kita harus segera kabur dari sini. .disini bahaya!"ujar Bima berusaha melepaskan dirinya
"Dokter Angkasa"nama hantu itu Angkasa"bapak mengenalnya?"tanya Edel bingung
"Saya tidak kenal tapi saya tahu cerita tentang dia. .dia adalah dokter bedah yang melakukan praktek ilegal di rumah sakit ini 11 tahun yang lalu. .karena
sudah melakukan tindakan melanggar hukum membuat penduduk desa marah dan akhirnya membunuh dia tepat di ruang operasi ini. .dokter Angkasa dibakar hidup
- hidup bersama ruang operasi ini sebelas tahun yang lalu"kata Bima menjelaskan secara singkat sejarah kematian dokter Angkasa
"Praktek ilegal apa yang membuat penduduk desa sampai semarah itu pada dokter Angkasa?"tanya Edel
"Dokter Angkasa mengambil organ - organ tubuh pasien hingga membunuh mereka satu persatu lalu memutilasi tubuhnya untuk dijual ke organisasi hitam penjualan
organ tubuh manusia. .sebelum akhirnya tewas di tangan penduduk desa, Angkasa membantai habis seluruh petugas dan pasien rumah sakit ini"kata Bima
Edel terkejut mendengar sejarah mengerikan tentang hantu bernama Angkasa itu
"Apa bapak tahu alasan kenapa hantu itu mengejar saya dan bapak?"tanya Edel
"Kemungkinan karena kita membawa pergi jasad ibu Atikah dari rumah sakit ini. .menurut kabar yang saya dengar dari penduduk desa dan petugas rumah sakit,


Ghost Campus Karya Crimson Azzalea di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ada semacam kutukan sejak kematian doker Angkasa di rumah sakit ini. .dimana setiap mayat yang ada di rumah sakit Cemara tidak boleh dibawa pergi dari
sini. .jika ada mayat yang di bawa pergi maka yang membawa pergi mayat itu akan celaka dan terbunuh sebagai pengganti mayat yang dibawanya"kata Bima
"Kenapa bapak tidak menceritakannya pada kami kalau ada kutukan seperti itu"kami kan bisa mencari cara sebelum membawa jasad tante Atikah dan bapak berdua
atau saya juga tidak perlu celaka seperti sekarang"kata Edel sedikit kesal
"Saya dan Rama tidak percaya pada kabar berita itu makanya kami tidak menghiraukan peringatan dari petugas rumah sakit. .maaf ya dek, kamu jadi terlibat
karena keteledoran saya dan Rama. ."ujar Bima meminta maaf pada Edel
"Gak apa - apa pak. .hal seperti itu memang gak mudah dipercaya oleh akal sehat. .sudah kejadian juga. .yang penting sekarang kita sama - sama pikirin
jalan keluarnya. .teman - teman saya pasti akan mencari saya ke sini. .gimana caranya kita bisa bebas dari ruangan terkutuk ini". ."kata Edel mencari cara
untuk membebaskan diri "Krieettt. . ."suara pintu terbuka
"Drap. .drap. .cring. .cring. ."suara langkah kaki yang berat memasuki ruang operasi bersama bunyi benda tajam yang saling digesekkan
Edel dan Bima bertambah panik dan takut mendengar suara itu
Hantu dokter Angkasa memasuki ruangan tempat Edel dan Bima dengan tubuh Rama yang di tutup masker sambil membawa pisau bedah ditangan kanan dan gunting
panjang di tangan kirinya
Tatapan dingin mengerikan hantu itu menyapu keduanya dengan nafsu membunuh yang terlihat jelas
Edel dan Bima memandang ngeri kehadiran hantu dokter Angkasa sambil berusaha membebaskan diri
"Pak Ramaa!!lawan pengaruh hantunya!!jangan mau dikendalikan hantunya!!pak Ramaaa!!"teriak Edel
Hantu dokter Angkasa menatap Edel dengan marah dan menghampirinya
"Mau apa kamu?"aku gak takut sama kamu!!dasar dokter gilaa!!kamu bukan doker tapi pembunuhhh!!"umpat Edel
Mendengar ucapan Edel, hantu dokter Angkasa menyabetkan pisau bedah di tangan kanannya ke wajah Edel membuat luka gores cukup panjang di pipi kiri Edel
"Aauuww!!"teriak kesakitan Edel
"Edelll!!hoyy!!dasar kurang ajar!!"teriak Bima meronta - ronta marah melihat perbuatan hantu dokter Angkasa
Hantu itu berbalik ke arah salah satu lemari kaca dan membawa selotip tebal menghampiri Edel kembali
Tanpa bicara sepatah katapun, hantu dokter Angkasa membungkam mulut Edel dengan selotip itu
"Mmmmhhh. .mmmhhhmmm. .!!"teriak Edel dengan mulut tertutup
Hantu dokter Angkasa menyalakan lampu operasi di tengah ruangan lalu berbalik menghampiri salah satu wastafel untuk mencuci kedua tangannya
Setelah mencuci kedua tangannya, hantu itu memakai sarung tangan khusus bedah
Aktifitas hantu dokter Angkasa itu menambah tingkat kepanikan Edel dan Bima
"Hoyy!!mau apa kamu?""jangan bermain - main ya!!lepaskan kami berdua!!"teriak Bima sambil berontak membebaskan diri
Dengan tatapan dingin, hantu dokter Angkasa berbalik menghampiri Edel dan Bima
Memperhatikan keduanya sejenak dengan tatapan pemburu melihat mangsa, hantu itu beralih menghampiri Bima lalu menggeser tempat tidur yang mengikat Bima
ke arah meja operasi ditengah ruangan
"Mau apa kamu?"lepaskan aku!!lepaskan aku!!!"teriak Bima berusaha untuk berontak
"Mmmhhhmmm. .mmmhhhhhmmm!!!"jerit Edel dengan mulut terbungkam sambil menatap ngeri Bima yang dibawa oleh hantu itu
Hantu dokter Angkasa memindahkan tubuh Bima yang terikat ke atas meja operasi di tengah ruangan
Dibawah lampu operasi itu, Bima terlihat seperti ternak yang siap disembelih
"Lepasiin aku!!!lepasiinnnn!!!"teriak Bima terus berusaha berontak
Hantu dokter Angkasa menaruh pisau bedah di tangan kanannya dan gunting pajang di tangan kirinya di saku jas dokternya
Tanpa basa basi lalu meninju wajah Bima dengan ekspresi dingin tanpa perasaan
"Buukkkk!!"suara pukulan mengenai wajah Bima dengan telak
Setelah memukul Bima, hantu itu berbalik menghampiri salah satu sudut ruangan dan kembali sambil mendorong troly berisi peralatan bedah lengkap dan di
bagian bawah troly itu ada baskom stenlis besar yang sepertinya sengaja disediakan untuk menampung muatan dalam jumlah cukup besar
Edel dan Bima sadar apa yang hendak dilakukan hantu itu
Dengan ketakutan yang memuncak keduanya meronta sekuat tenaga
"Lepasiinn!!!lepasiiinnn!!!jangan macem - macem kamu!!Ramaaa!!!"teriak Bima memanggil rekannya Rama yang sepertinya tidak memiliki kesadaran sama sekali
sebagai Rama Hantu dokter Angkasa dengan menggunakan tubuh Rama mengambil pisau bedah dari troly itu dan gunting panjang yang baru
Sambil memegang kedua benda itu ditangannya, hantu dokter Angkasa merobek baju yang dikenakan Bima hingga telanjang dada
"Mmhhhmmmmm!!!!mmhhhhhmmmm!!!"jerit histeris Edel yang ketakutan menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya tepat di depan matanya
Tanpa memperdulikan teriakan Edel dan perlawanan Bima, hantu itu menyayatkan pisau bedah tepat di dada Bima hingga ke perut menghasilkan goresan panjang
yang dalam merobek tubuh Bima
"AARRGGHHHHHHHH!!!!!!suara jerit kesakitan Bima menggema seisi ruangan itu
Darah menyembur keluar dari tubuh Bima membanjiri meja operasi dan tubuh Rama yang dikendalikan oleh hantu dokter Angkasa
Edel menatap ngeri peristiwa sadis di hadapannya dengan shock dan ketakutan
Tidak sanggup melihat penyiksaan yang dialami Bima, Edel hanya bisa menangis sambil menutup matanya
Meskipun sesekali mengintip untuk melihat apa yang terjadi pada Bima
"AAARRGGHHHHHHH!!!!!"suara teriakan Bima yang tersiksa sangat mengerikan
Setelah merobek dada hingga perut Bima, hantu dokter Angkasa merobek leher Bima tanpa ampun seperti menyembelih hewan qurban
Mustika Naga Hitam 1 Dewa Linglung 28 Selubung Awan Hitam Lolipop Love Lies Promise 3
^