Pencarian

Luntang Luntung 8

Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto Bagian 8


Vanya : iya..gpp koq..apa kita kekostanmu aja yank..ikut acara disana
Ane : gak usah, kejauhan ntr balik kesininya.. Vanya : ya nginap dikostanmu aja yank..
Ane : eh gak bisa, kostanku kan gak boleh nginapin cewek yank..
Vanya : ya udah, aku ikut aja yank..asal bisa ngabisin malam
Chapter C ; Luntang Luntung pergantian tahun sama kamu..
Ane : iya sayang..besok sore aku cepat2 kesini koq. Vanya : yank...(manjanya vanya kala itu)
Ane : pasti lapar..iya kan.. (dia mengangguk dalam dekapanku) Vanya : pengen mie rebus yank..kamu yang masakin, ya ya ya..
Ane : kamu ngidam ya yank"" (dia membalik badannya dan mengarahku)
Vanya : iya, aku hamil..kamu tanggung jawab ya..ni skarang anakmu minta mie rebus. (senyumannya benar2 indah) Ane : iya iya.. (aku menyentil hidungnya)
Dia hanya tersenyum ketika aku bernjak kedapur disudut lorong, kembali aku memasakkan mie rebus pedes kesukaannya.
Dia tidaklah hamil, itu hanyalah candaan vanya yang sangat sering dia lontarkan ketika memintaku memasakannya mie rebus kesukaannya, aku tidak pernah menjamah tubuhnya. Dia masih utuh seperti awal aku mengenalnya. Dan aku takkan mau lagi melakukan hal yang benar2 kurang ajar terhadap cewek. Cukup sentilan kecil dari Yang Kuasa kala itu, aku tak ingin mendapat murka-Nya lagi.
Malam itu, setelah menemaninya sampai tertidur, aku sempat
Chapter C ; Luntang Luntung
mengecup keningnya sebelum meninggalkannya.
"Mimpi indah kekasihku, senyumku selalu menyambutmu ketika engkau terbangun esok"
... Rabu 31 Desember 2008 Seperti biasa, aku membangunkannya dengan telpon, dilanjut dengan sms ketika dia sudah membuka mata. Mungkin baru beberapa hari dengannya, tapi aku sangat bahagia sekarang.
Akupun sempat pamit ketika pemuda2 RWku sudah menunggu di bawah untuk ke lapangan samping kostan tempat panggung acara malam tahun baru nanti malam. Aku sempat sms ke Vanya, kalo HP aku tinggal di kamar karena sedang aku charge.
Sepanjang hari itu, aku dan beberapa panitia acara malam tahun baruan itu benar2 kerja bakti membersihkan lapangan ditengah2 RW. Tak ada jeda dari satu kerjaan ke kerjaan lainnya. Tak enak rasanya jika aku meninggalkan mereka yang masih kerja membangun panggung kala itu. Menjelang pukul 3, akhirnya semua persiapan untuk acara nanti malam selesai.
Sedikit terburu diri ini ketika pamit pulang kekostan, entahlah perasaan ini tak lepas dari Vanya sedari tadi. Sekitar 5menit berjalan, aku sudah tiba di kostan. Bodohnya diri ini, bukannya mengecek HP yang aku cash. Tapi aku langsung mengambil handuk dan mandi. Setelah mandi, dengan handuk masih
Chapter C ; Luntang Luntung
dikepala, aku mengambil k750i yang masih tersambung dengan charge itu.
Aku membuka dan melihat banyak sms dan misscall dari Vanya. Ah, ada apa gerangan dengan kekasihku itu. Aku tidak membaca sms-nya, aku langsung menelponnya.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau blablabla.." bah, operator kampret yang ngomong.
Akupun mengecek sms darinya..
: yank, bapakku kecelakaan di Kalimantan yank..
: yank, aku harus pulang yank, keadaan bapak sedikit parah..
: yank, tiketku berangkat nanti jam 3
: yank kamu dimana"" Aku tunggu dibandara ya.. sms terakhir sekitar 10 menit yang lalu..
: yank..pesawatku mau berangkat..maaf ya rencana tahun baru kita gagal..dadah sayang ntr aku telpn dr
kalimantan..muuuaccchh.. Sialan...kenapa aku tidak ada saat seperti ini..sedikit bergegas diri ini memakai pakaian dan menuju ke bandara. Taksi yang
Chapter C ; Luntang Luntung
aku naiki saat itu benar tak bisa berjalan lebih cepat lagi ketika di sekitaran kota baru mengarah ke kridosono.
Didalam taksi aku hanya mengumpat2 kebodohanku sendiri. Tak jarang supir taksi menatap ulahku dari kaca spion tengah. Dia hanya menyuruhku bersabar karena sedikit macet.
Pukul 3.45 aku tiba di bandara Adi Sucipto, aku menelpon nomor kekasihku itu, tapi tetap tidak aktif..ah sial..sudah terlambat, pesawat arah kalimantan sudah take off sedari 20menit lalu.
Aku hanya dapat terduduk lesu disalah satu kursi diruang tunggu bandara. Aku benar2 bodoh..kenapa aku tidak kembali sebentar untuk mengambil HP yang sedang ku charge tadi siang. Mata ini sedikit berair menyesali kebodohanku..1jam aku menunggu di bandara dan tetap mencoba menghubunginya, tapi tak pernah nomornya aktif. Gontai langkah ini meninggalkan bandara. Aku benar2 kehilangannya sekarang.
Malam menjelang, aku masih mencoba menelponnya tapi hanya dijawab oleh suara operator kampret itu. Bosen aku dengar dia ngomel2 terus..aku mau vanya..bukan operator..teriakku dalam hati. Hingga detik2 pergantian tahun, aku tetap menghubungi nomornya, tak juga nomornya aktif. Apakah ini balasan untukku karena menghilang 3 bulan lalu darinya""
Tahun 2008 berganti 2009, aku benar2 menangis dikamar sambil mencoba menghubunginya. Entah sudah berapa kali operator dengan kata yang sama menyapaku. Ah, ini operator
Chapter C ; Luntang Luntung
gak pernah ganti apa..masa cuman kata2 itu trus yang dipakainya..ah, sewot sendiri diri ini..
Tring...notifikasi sms masuk terdengar nyaring di telingaku. : Selamat Tahun Baru mas, besok bisa kekostan gak"
Ah, sedikit kecewa dengan sms masuk...bukan dari Vanya, tapi dari Tari..akupun membalasnya..
: Kenapa Ri..aku kesana sekarang..
: iya mas, aku tunggu ya..
Tak butuh waktu lama aku menuju kekostan Vanya, aku sedikit tersenyum lega, mungkin cuma akal2an vanya aja buat ngerjain..itulah pikiran yang menghiburku kala itu.
Setelah diturunkan taksi di depan gang, aku segera menuju kekostannya. Aku hanya tersenyum saat melewati para cewek2 yang duduk di ruang tamu lantai bawah. Sedikit berlari diri ini menuju kamar vanya. Tari terlihat tersenyum didepan pintu kamarnya.
Tari : Tadi di telpon Vanya gak di angkat2 mas" Ane : Vanya mana Ri""
Tari : loh bukannya dah disms tadi mas, Vanya pulang ke
Chapter C ; Luntang Luntung
kalimantan tadi jam 3 Ane : udah gak usah bercanda Ri...gak lucu ah..Vanya mana.."" Tari : beneran Mas..Vanya pulang kekalimantan.
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga..aku terduduk lemas di lantai ketika melihat cewek itu menaiki tangga..
Chapter C ; Luntang Luntung 80. Kenyataan Sebenar
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga..aku terduduk lemas di lantai ketika melihat cewek itu menaiki tangga.. Lisa : Eri kamu kenapa"" Koq nangis""
Tari : Gak tau Lis, tiba2 aja sedih disitu..
Ane : aku kehilangan Vanya..(diri ini hanya mampu menunduk sedih)
Mereka berdua mendekat dan mengusap2 punggungku..ah aku benar2 cengeng sekarang..tidak lagi aku perdulikan harga diriku dimata kedua cewek itu. Aku benar2 merasa kehilangan Vanya sekarang. Aku butuh dirinya saat ini.
Lisa : udah Ri, besok mungkin vanya hubungi kamu kalo dia sdh tenang..jgn sedih ya..
Tari : iya mas, lagian juga Vanya ntr kesini lagi koq.
Aku benar2 seperti anak kecil yang kehilangan barang kesayangannya dan menangis tersedu, tak henti2nya Lisa dan Tari menenangkanku. Entah jam berapa di malam tahun baru 2009 itu aku beranjak dari kostan itu. Lisa sempat mengajukan diri mengantarku pulang kekostan, tapi sudah terlalu larut, aku tidak mau merepotkannya.
Gontai langkah ini berjalan menyusuri jalan kusumanegara menuju kostan. Tidak lagi aku menghentikan taksi untuk
Chapter C ; Luntang Luntung
mengantarku..aku lebih menikmati kesedihanku dengan berjalan kaki menyusuri suasana pagi yogya di awal tahun 2009.
Dua jam berjalan, aku sampai dikostan..berat rasa badan saat aku berbaring dikasurku..bukan karena perjalanan dari kostan vanya, tapi ada hal lain yang lebih berat terasa di hati. ...
Pagi menjelang, aku sedikit malas2an saat membuka pintu yang sedari tadi sudah diketuk2 orang..entah siapa sepagi ini sudah menggangguku.
Terlihat Tari dan Lisa berdiri di depan pintu..mereka berdua tersenyum lebar melihatku yang masih acak2an karena baru bangun tidur.
Tari : tuh liat Lis, tampang orang putus cinta benar2 berantakan ya..(mereka tertawa meledekku)
Lisa : cengeng yah kamu Ri..aku masih jomblo koq Ri..sama aku aja..(semakin lebar senyuman mereka berdua)
Ane : eh..sorry2 baru bangun aku, yuk masuk dulu..
Ku buka lebar2 pintu kamar dan jendelanya. Aku sedikit merapikan tempat tidurku, kamarku benar2 seperti kapal pecah. Setelah mencuci muka, aku mengambil duduk di dekat kusen jendela..mereka berdua terlihat berbisik..
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : koq pada ngeliatin aneh gitu sih""
Lisa : lucu ngeliat kamu Ri, benar2 patah hati kyknya..kasiaan yang baru di tinggal
Tari : tenang aja mas, ntr juga Vanya hubungi kamu koq.. Ane : iya, aku lebay ya..masa ditinggal bentaran aja jadi mewek gini
Lisa : jarang2 loh Ri aku liat cowok gak ada malu2nya nangis depan cewek..
Ane : hais..biasa aja kali Lis..namanya juga lagi sedih.. Tari : mas, kami gak ditawarin minum nih""
Ane : oh iya, lupa aku...hehehehe..mau minum apa, bentar aku beliin kedepan..
Tari : air putih aja mas..ada kan..
Lisa : teh anget dong Ri..
Ane : bentar ya, aku ke warung depan..itu komputer di nyalain aja, sapa tau pengen online..tinggal connect aja pake modemnya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Setelah menyalakan PC dan mengambil dompet, sejenak aku meninggalkan Lisa dan Tari di kamar, tak berapa lama aku kembali dengan 3 bungkus teh anget dari warung depan gang kostan. Beberapa roti seribuan sebagai pengganjel perut.
Tari terlihat cekatan memindahkan teh anget kedalam gelas plastik warna hijau dikamar. Lisa yang sedang asik online, sesekali tersenyum melihat update-an facebooknya. Tari mengambil duduk didekatku di kusen jendela.
Ane : makasih ya Ri (aku mengambil teh anget yang dia serahkan, dia mengangguk dan tersenyum)
Tari : iya mas..oiya, vanya belum cerita ya""
Ane : cerita apaan Ri"
Tari : sebenarnya semalam aku mau cerita pas minta mas datang kekostan. Tapi kamu sedih banget semalam, gak jadi deh aku cerita
Ane : cerita paan sih Ri Tari : ya ini aku mau cerita, mas udah gak sedih kan""
Ane : udah selesai koq acara sedih2nya, cuman di tinggal sebentar juga, kyk katamu semalam..tinggal nunggu kabar dari vanya..
Tari : nah gitu dong..jadi cowok jangan cengeng mas..malu
Chapter C ; Luntang Luntung
sama kami cewek2.. Ane : hahay, kebawa suasana aku Ri....eh tapi aku cengeng benar ya keliatan semalam
Tari : gak koq, mas sedih karena mas sayang sama vanya kan.. (aku hanya mengangguk kearahnya)
Tari : orang sudah sayang emang gak bisa nyembunyiin perasaannya mas..
Kami meneguk teh anget kami, terlihat tari sedikit membenarkan duduknya dan melihatku..
Tari : vanya belum cerita ya mas masalah Ipan" Ane : udah sih Ri, kemarin2 dia cerita kalo Ipan itu sepupunya dari kalimantan sana.
Tari : trus mas percaya""
Ane : percaya aja sih..aku gak butuh penjelasan lebih koq, toh dia sudah disampingku sekarang..
Tari : kemarin sebelum berangkat, Vanya bilang ke aku buat cerita ke Mas pas malam tahun baru. Dia gak bisa cerita sama mas katanya.
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : cerita paan sih Ri..bingung aku
Tari : ya mengenai hubungan Vanya sama Ipan..mereka sudah 2 bulanan pacaran mas.
Ane : udah feeling sih.. Tari terlihat menarik nafas dan meminum teh anget dari gelasnya..terlihat sedikit bebannya berkurang karena mendengar kata2ku barusan..
Tari : sorenya pas mas abis dari kostan, Vanya kedengeran marah2 di kamarnya. Dia ribut sama Ipan, aku gk terlalu tau karena apa mas.
Tari : malamnya setelah Ipan pulang baru Vanya kekamar buat cerita kalo mereka baru aja putus.
Tari : vanya sedih banget malam itu karena sudah nampar kamu mas.
Ane : emang cocok sih aku ditampar Ri, soalnya gak ngabar2in selama aku mudik. Kemarin juga aku dah cerita koq keadaan dirumah yang susah sinyal ke Vanya.
Tari : kalo aku jadi vanya sih, bukan cuman ditampar mas..udah aku dorong kamu biar jatuh langsung dari lantai atas kostan
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : sadis banget kamu Ri, kalo aku mati gimana""
Tari : paling patah tulang kamu mas
Lisa : pada ngomong apaan sih (eh, dia nyeletuk2 aja) Ane : udah tu maen facebook aja, mau tau urusan orang aja
Lisa : jahat kamu Ri.. Kembali lisa sibuk chat di facebook, entah dengan siapa..
Tari : kamu koq baru sekarang2 ini bilang sayang sama Vanya mas""
Ane : gak taulah Ri, baru sekarang aku berani buat ngungkapinnya..bodoh aku ya
Tari : vanya banyak banget cerita tentang kalian dari awal tahun dulu..aku sempat mikir kalo kalian udah jadian..
Ane : ya kamu tau sendiri kan, saat itu juga aku udah ada cewek kan.. ya aku bingung sama perasaanku sendiri waktu itu.
Tari : lebih bodoh vanya mas, masih aja ngarep cowok orang.
Chapter C ; Luntang Luntung
Kami hanya tertawa kecil, terlihat Lisa sejenak melihat kami dan ikut tertawa..tak lama dia kembali sibuk dengan chatnya.
Ane : makasih ya dah ceritain..
Tari : iya mas, aku cuma nyampein kata2 Vanya kemarin.. Ane : trus kamu sama cowokmu gimana"" masih LDRan""
Tari : gak taulah mas, dia dah jarang telpon ato sms skrg..mungkin dah ada pacar baru disana.
Ane : bah..trus kamu gak sms pa telpon duluan gitu
Tari : gak mas, gengsilah..kyknya aku ngarep bangat sama dia (dia kembali meneguk teh angetnya, dia terlihat tidak nyaman dengan pertanyaanku barusan)
Ane : trus itu (aku mengisyaratkan lisa dengan wajahku) Tari : gak tau mas, dia juga kyknya nanyain kamu koq gak main kekostan lagi koq..tanya sendiri aja mas
Ane : ah..tambah besar kepala aku Ri...kamu ngomong kyk gitu..
Tari : beneran loh mas, itu Lisa juga sering koq nanyain ke vanya dulu pas kamu ngilang..
Chapter C ; Luntang Luntung Tari : hayoo ngaku..kamu apain Lisa mas""
Ane : eh...aku gak ngapa2in Lisa koq...beneran
Mendengar namanya beberapa kali disebut, Lisa melihat kearah kami..
Lisa : kalian ngomongin aku ya""
Ane : yeeee geer kamu Lis.. (tari hanya tertawa kecil sambil sesekali meneguk teh angetnya)
Lisa : itu tadi nyebut2 namaku"" kamu suka ya Ri sama aku""
Ane : enak aja...aku udah ada Vanya..
Lisa : ya udah ntr kalo putus sama Vanya, sama aku aja ya
Ane : hais..malah doain yang jelek
Tari : tuh kan, benar kan mas yang aku bilang tadi Kami bertiga tertawa lepas saat itu.
Menjelang siang..aku mengajak mereka mencari sarapan di salah satu warung padang sedikit jauh dari kostan. Lumayan mahal
Chapter C ; Luntang Luntung
sih bayar makanan kami bertiga, tapi tak apalah, mereka sudah membantu saat aku sedih kemarin.. wkwkwkwkwkw..cowok macam apa diri ini...perhitungan banget sama cewek..
Sehabis makan..kami kembali kekostan dan tidak lama mereka pamit pulang. Setelah mengantar mereka sampai parkiran, aku melambaikan tangan mengisyaratkan hati2 diperjalanan kepada mereka.
Di kamar, aku kembali mengingat apa yang tari ceritakan tadi perihal hubungan vanya dan ipan..begitu besar rasa vanya terhadapku sehingga memutuskan hubungannya dengan ipan setelah aku kembali keyogya.
Ah, aku merasa bersalah dengan cowok yang ernama Ipan itu, aku sudah jahat karena merebut vanya darinya, orang yang telah mengisi hari2 vanya saat aku menghilang beberapa bulan lalu.
Chapter C ; Luntang Luntung 81. Wyckte My Mentor
Tak terasa, sudah seminggu berlalu, tapi vanya tak juga bisa aku hubungi, diri ini semakin larut dalam perasaan yang tak bertepi.
Entah sekarang ujian apalagi yang sedang kuhadapi. Apakah ini semata2 balasan karena aku menghilang darinya beberapa bulan lalu, dan sekarang dia membalasku dengan menghilang juga"" Ah, pertanyaan yang tak pernah bisa aku temukan jawabannya.
Tak jarang aku sms Tari dan Lisa sekedar menanyakan apakah vanya mengabari mereka juga. Tapi sama saja denganku, mereka tidak mengetahui keberadaan vanya sekarang. Vanya benar2 menghilang.
Entahlah, sekarang aku kembali seperti kehilangan semangat untuk ngapa2in, separuh jiwaku kini terasa menghilang entah kemana di telan bumi. Sehari2 aku hanya menghabiskan waktu didepan PC sambil online, entah apa yang aku lakukan ketika rindu yang teramat sangat dengan cewek tiang listrik itu. Vanya vanya..dimana dirimu sekarang""
... 5 bulan berlalu, aku benar2 jarang melewatkan waktuku untuk menghubungi Vanya..tetap sama dengan sebelumnya. sms ku tak juga terkirim, telpon juga gak pernah aktif lagi..aku benar2 kehilangannya. Aku tidaklah patah semangat untuk tetap mencari keberadaanya, segala orang yang ada di facebook
Chapter C ; Luntang Luntung
dengan nama "Vanya" sudah aku cek, tapi tak juga kutemui kekasih hatiku itu.
15 May 2009 aku sempat menulis sesuatu di note di page FBku..hahay, ngalay benar ane waktu itu yak
Biarlah.. Aku bukanlah seorang filsuf dengan kisah indah
setiap hati tergetar olehnya
Aku hanyalah seorang bodoh Yang mencoba mencari bahagia Sudah sekian lama
Aku membiasakan diri untuk bersabar Memungut serpihan kecil bahagia disekitarku
Aku sudah tak peduli asalnya dari mana atau siapa. Aku hanya yakin,
serpihan itu suatu saat menjadi utuh
Denganmu .. Bukan lagi serpihan kecil yang aku punguti Kau memberiku bongkahan besar Bahkan di luar batas imajiku Perlahan dan sangat pasti.. Aku mulai terbiasa
Aku terbiasa memunguti serpihan itu
Chapter C ; Luntang Luntung Kini akupun terbiasa dengan bongkahanya
Pernah dulu.. aku meraba serpihan itu Semakin kucoba semakin perih jari jemariku Akupun mencoba menahan bongkahan ini Semakin keras aku bertahan
Semakin keras jatuhku oleh terjanganya
Tapi kini sadarku.. Mereka melengkapi satu dan lainya Tak terpisahkan mereka absolut Serpihanku melengkapi bongkahan itu Tiada lagi pergerakan diantaranya Mereka diam tak bergeming disana Ditempat seharusnya berada Sudut hati yang tak terjangkau Bahkan olehku sendiri
Sedikit bingung dengan perasaan yang aku rasakan saat menulis beberapa kata tidak penting itu, aku memikirkan vanya dan marisa. Orang yang sama2 menghilang dari hidupku..tapi Marisa masih dapat aku hubungi, sedangkan Vanya kini benar2 hilang di telan bumi. Sesekali pikiran jahat itu menyerang otakku. Mungkin vanya sudah benar2 melupakanku karena sudah bersanding dengan orang lain, seperti Wati yang juga menghilang dari hidupku.
Ah, 4 orang dihati yang benar2 membuatku bingung. Marisa, cewek imut berkacamata yang mengajarkanku arti cinta
Chapter C ; Luntang Luntung
sebenarnya, Yani yang mengajarkanku tentang kerasnya hidup yang telah dilalui, Wati yang mengajarkanku arti kenikmatan dan rasa sakit yang teramat, dan kini vanya yang juga mengajarkanku pengorbanan ketika aku tidak menyadari kehadirannya sama sekali.
Ah, kenapa mereka semua tidak ada disampingku saat ini..aku butuh mereka..entah siapa yang kini benar2 aku dambakan. ...
Skip ajalahh..ngalay benar ane waktu itu pokoknya, ane liat2 di page FB, jadi malu sendiri baca postingan FB ane di tahun 2009..
Kembali ke kamar dengan kekasihku tercinta, sang PC yang selalu setia menemaniku.
Kala itu, aku sempat membaca2 di salah satu blog tentang cara membuat antena wifi luar dengan menggunakan TP-Link. Ah, kyknya harus dicoba sapa tau berhasil. Setelah membeli peralatan, aku mencoba mengikuti patunjuk dari blog itu dan tak butuh lama, jadilah antena wifi luar dengan kaleng bekas biskuit kongking..
Setelah putar2 antena kekanan dan kekiri, akhirnya aku mendapat salah satu free wifi dari kantor didekat kostan. Yey..lumayan kencang koneksinya, 200kbps..benar2 kecepatan yang luar biasa di tahun 2009. Karena dengan koneksi modemku aku hanya mendapat sekitar 30-40kbps.
Chapter C ; Luntang Luntung
Dengan koneksi yang teramat kencang, aku sekarang benar2 tidak pernah keluar kamar..kuliah terbangkalai, teman2ku seperti tidak melihatku karena aku hanya menghabiskan waktuku dikamar didepan PC.
Tak jarang mimin datang dan marah2 karena aku tidak pernah keluar kamar. Tari dan Lisa juga tidak jauh berbeda dengan mimin, mereka benar2 tidak menyukai aktivitasku belakangan ini.
Alasanku satu ya itu aku masih mengharapkan Vanya, tapi tidak ada yang aku lakukan untuk mengetahui keberadaannya, aku hanya tetap dengan cara bodohku menghubungi nomor yang tak pernah aktif itu, dan lagi2 aku hanya mencarinya melalui laman FB.
Sekarang aku melewati malam dengan bermain poker di laman FB, ah lumayan banyak chips yang aku dapat, aku benar2 maniak didepan PC. Tapi sedikit terbayar kegilaanku itu, lumayan banyak duit yang aku dapat dari menjual chips poker kala itu, aku juga sudah mendapat langganan yang mencari chip poker. Entah berapa harga per-1juta chipsnya waktu itu. Dalam seminggu aku bisa mendapat sekitar 300an ribu dari menjual chips.
Aku benar2 larut dalam dunia game , dan diri ini seakan terisolasi dengan dunia luar. Aku sekarang bak vampire yang takut dengan sinar matahari..aku lebih sering membuka mata saat malam hari.
Chapter C ; Luntang Luntung
... Pernah suatu saat aku mencoba mencari info mengenai game2 online yang lain. Akhirnya aku membuat account di salah satu forum MMO Dev waktu itu, aku lumayna tertarik dengan game online yang banyak di bahas di forum itu. Karena beberapa commentku di forum itu, seseorang yang entah dari belahan dunia mana mengirim PM ke accountku.
PM From Wyckte : Hey Dude..wanna get some bucks"" PM me if u interested.
Ah, aku sedikit tertarik dengan tawarannya, kata2 "bucks" membuatku smkin antusias.
PM to Wyckte : Offcourse.. my pleasure to learn somethin new with famous dev like you. Sekitar 20menit, kembali PM masuk darinya..
PM from Wyckte : Lets talk on Facebook..add me.. victor*****@***.com
Chapter C ; Luntang Luntung
Setelah membaca PM darinya, akupun menambahkan email tersebut ke kolom search di FB..setelah account FBnya keluar, akupun menambahkannya sebagai buddies. Tak lama telihat notice kalo di menerima permintaan pertemananku. Kamipun mulai chat di FB.
Wyckte : wazzzup dude. Ane : im good, how bout you""
Wyckte : always good..damn** youre too far from mine. Ane : "
Wyckte : nah...forget it.
Ane : ok Ane : so, what i can do to get some bucks""
Setelah menjelaskan perihal kerjaan yang masih sangat baru menurutku, dia memberikanku link untuk mendownload file..asyuuuu filenya 4,7GB kala itu.
Ane : My net too slow, can you gimme other file, the smallest one""
Wyckte : lol..that was the smallest i can convert for you. Wyckte : take your time to download it..
Chapter C ; Luntang Luntung
Wyckte : brb, call me if youre ready, ill explain later on. Ane : ok..thanks..
Wyckte : nice attitude..i like you.. Wyckte : cya..tc..
Entah apa maksudnya dengan kata2nya barusan. Baru ini aku benar2 chat dengan bule..ah, aku harus belajar banyak kosakata bahasa inggris..tadi banyak banget kata yang aku tidak mengerti.
... Sekitar 2 hari tanpa jeda aku berhasil mendownload file yang diberikan oleh si bule dari lithuania itu. Untung alamat link yang dia berikan bisa di sambung downloadnya dengan IDM..jadi tidak perlu mengulang dari awal ketika aku mematikan PCku.
Setelah menconfirm ke dia tentang file yang sudah aku ekstract itu, akhirnya aku diarahkan untuk masuk kesalah satu server game buatanya di lithuania sana. Lumayan ribet yang harus aku setting mengikut instruksi darinya. Sekitar 1jam berlalu, aku akhirnya bisa tersambung dengan server yang lebih dia suka dengan nama Forever Alone server itu.
Hahay, sesuai namanya, aku benar2 sendiri didalam server game online itu..tapi ada yang berbeda, aku mencoba
Chapter C ; Luntang Luntung
mebiasakan diri dengan interface game yang baru aku kenal itu. Ah..kenapa gak dari dulu aku main game ini..lumayan seru..walaupun cuma sendiri didalam server itu, gak berasa sudah hampir 2 jam aku menjelajahinya.
Game online itu tidaklah terlalu berat untuk di jalankan oleh PCku, aku dengan mudah dapat berganti jendela ke halaman FB. Terlihat chat Wyckte kembali aktif. Akupun mencoba menghubunginya.
Ane : hey..im done with the game..so what i need to do"
Wyckte : theres nothing you can do on that silly server, just to test new script.
Wyckte : so, tell me, what experience you got. Ane : "
Wyckte : tell me bout server that you play before.
Ane : i didnt play any online MMORPG game before..this the first time for me.
Wyckte : wtf...why your comment on forum like youre a pro"" Ane : lol.
Wyckte : so..wanna learn how to manage server""
Chapter C ; Luntang Luntung
Wyckte : you need to learn hard to be great Dev. Ane : dont worry, im fast learning.
Itulah sedikit penggalan chatku dengan Wyckte, entah bahasa inggrisnya benar apa enggak, ane cuman waton njeplak...maklumlah bahasa inggris asal2an ane belajar dari lagu
Tak terasa, sebulan berlalu, aku sudah cukup mahir merubah script untuk server Forever Alone itu. Dan sang mentor, Wyckte lumayan puas dengan hasil script editanku.
Wyckte : i think its time to join the real teams on private server.
Wyckte : i've call my friends on Tahiland.
Wyckte : and he need new crew to take care his servers. Wyckte : Are u interested""
Ane : offourse. When i can join"
Wyckte : gimme 2 days to get access from owners. ill call you later.
Ane : ok.thanks Wyckte..youre great. Ane : ok then...bed time..its 4am here.
Chapter C ; Luntang Luntung
Wyckte : ok m8..sleep tight.
Akhirnya, aku akan benar2 masuk ke dunia game online sebagai dev..hahahha, entah jadi seperti apa server yang kami kelolah besok. Aku benar2 beruntung mengenal si Wyckte ini, dan dia sudah berbaik hati mengajariku sesuatu yang sangat baru, bahkan pengetahuanku didalam game MMORPG itu masih sangat sangat kurang, tapi sekarang berkat bimbingannya aku sedikit paham dan merasa sudah siap untuk terjun langsung kelapangan.
... Dengan adanya kegiatan baru itu, aku sejenak melupakan semua yang telah aku lalui..aku semakin tidak perduli dengan lingkungan real lifeku.
Masa bodoh dengan orang2 yang meninggalkanku ketika aku mulai berbahagia dengan mereka. Itulah pikiran yang sekarang menguasaiku. Tidak ada lagi rasa sedih karena merasa ditinggalkan, aku bisa hidup sekarang tanpa mereka semua.
Chapter C ; Luntang Luntung
82. Perokok Berat Seperti janjinya, dua hari kemudian wyckte memberikan username dan password untuk connect ke server di thailand sana..permasalahan baruku yaitu harus menunggu beberapa hari untuk mendownload client game itu.


Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

File ukuran 5gb itu tidaklah kecil ketika di download oleh koneksi 200kbps. Kalo tidak salah butuh 5hari untuk mendownloadnya.
Setelah login kedalam private server itu..aku mendapati character cewek dengan plang nama GM di tangannya. Wah, benar2 manteb ternyata.
Setelah di ajari oleh sang mentor, akupun membuat shortcut untuk perintah2 yang bisa aku gunakan didalam game. Inti kerjaannya lumayan simple sih sebenarnya, kami cuman login ketika server mendadak heboh dengan adanya cheater.
Kerjaan kami yang sebenarnya adalah memantau traffic server, karena hanya dengan melihat tools khusus GM, kita dapat mengetahui segala keadaan server serta player yang sedang online.
Untuk mengecek cheater juga sangat mudah..setiap player memliki unique id berupa nomor tertentu, jika id itu tedapat 3 angka tambahan, sudah pasti karakter itu menggunakan third party program a.k.a cheat. Maka saat itulah kami login kedalam game dan melakukan tindakan pencegahan dengan segera mem-banned player nakal tersebut.
Chapter C ; Luntang Luntung
Kebiasaanku yang sangat betah didepan komputer, memberikan andil besar buat server, selama aku memegang kendali server, penggunaan cheat berkurang drastis.
Akupun mendapat apresiasi yang lumayan besar dari owner, dengan berbekal rekening bank BNI, aku membuka paypaal kala itu, lumayan lama aku megnurus ke pihak bank untuk menconfirm accountku di paypaal ke rekening bni itu.
Sebulan sejak aku bekerja diserver itu, akhirnya membuahkan hasil beberapa dollar. Setidaknya sebulan aku mendapat 800an ribu bahkan pernah yang paling besar aku dpt yaitu 1,5jt dulu saat server kebanjiran pemain. itu hitungan setelah di Rupiahin loh ya..bukan dalam dollar.
... Pertengahan Agustus, kampus mengadakan acara Makrab buat mahasiswa baru, aku yang masih merangkap anggota senat meskipun sedang tak aktif di wajibkan untuk ikut.
Adi yang sudah wisuda oktober lalu sempat mampir kekostan kemarin, sedikit basa basi aku meminta maaf karena tidak menghadiri acara wisudanya, dengan alesan ada acara keluarga dikampung dan aku harus pulang. Dia ternyata masih menjadi panitia untuk acara makrab itu.
Sedikit paksaan dari Adi saat memintaku untuk ikut, akhirnya aku menyanggupinya karena mereka kekurangan panitia.
Chapter C ; Luntang Luntung
Sabtu siang aku dengan dibonceng Adi beranjak ketempat makrab di Kali Kuning daerah timur kaliurang itu. Sedikit berat diri ini meninggalkan kamar sebenarnya, entah aku benar seperti vampire yang takut cahaya matahari.
Sekitar 1jam perjalanan, tibalah kami ditempat makrab, lumayan enak tempatnya. Setelah mendirikan tenda dan menyiapkan api khusus untuk didepan tenda kami, aku sempat melihat beberapa anak baru di fakultas informatika. Hahay, muka2 culun semua kyk waktu ane ospek pas di kampus lama.
Siap2lah kalian wahai para junior, siap2lah dengan modus dari para senior jones..
Menjelang magrib, setelah selesai acara dari universitas, para peserta kembali ke tenda fakultas masing2. Saat itu aku hanya duduk didepan api unggun yang tidak terlalu besar didepan tenda kami. Benar2 dingin cuacanya kala itu, sesekali gerimis kecil mengguyur, jadilah kami berhimpit2an didalam tenda yang tidak terlalu besar itu.
Setelah mereda, kembali aku dan beberapa panitia lain menyalakan api unggun yang sempat redup tadi karena guyuran gerimis.
... : Dingin ya Kak"" (aku tetap mengulurkan tangan keatas api unggun yang sudah kembali menyala itu) Ane : iya benar2 dingin ini cuacanya..mana pake acara gerimis
Chapter C ; Luntang Luntung
lagi.. ... : owh, kirain kakak gak bisa ngomong, ternyata bisa ngomong
Ane : eh..sapa bilang aku gak bisu"" (aku menoleh suara cewek yang nyerocos aja dari tadi)
... : dari tadi kakak diam aja didalam tenda ... : oiya kak, aku koq gak pernah liat kakak pas ospek kemaren""
Ane : owh, aku lagi gak aktif di senat..kenapa emang" ... : gak ada sih kak..kakak mau kopi""
Ane : nah bolehlah, enak kali ya minum kopi pas dingin2 kyk gini.
... : bentar ya kak, aku ambil dulu.
Dan maba itu menuju kearah tenda yang dijadikan dapur oleh panitia universitas di sebelah tenda fakultas kami. Tak berapa lama dia kembali membawa cangkir kopi, dan menyerahkan satu untukku.
Ane : makasih ya..(kopi yang masih berasap itu seakan tak terasa panas ketika aku meminumnya, benar2 dingin cuaca malam itu)
Chapter C ; Luntang Luntung ... : sama2 kak..oiya kakak namanya siapa""
Ane : oiya, belum kenalan kita ya...aku Eri..(menjulurkan tangan kearah cewek berjilbab dan memakai kacamata itu) ... : Ayu kak (dia menjabat tanganku)
Ane : kenapa ngambil informatika Yu"" (kembali aku menyeruput kopi yang diberikan ayu tadi)
Ayu : senang main komputer aja sih kak..
Ane : wah, jago komputer dong
Ayu : gak terlalu kak, kebetulan dari SMEA dulu aku ambil jurusan komputer.
Ane : owh.. Ayu : kak eri dah semester berapa"
Ane : entah semester berapa, gak aktif kuliah aku Yu..lagi males aja sih.
Ayu : owh.. Risman : wah, asem ngopi dewe2 koe Ri"" (sudah berdiri nyengir aja didepan api unggun itu)
Ane : eh Man, ini tadi di buatin Ayu...mau kopi""
Chapter C ; Luntang Luntung
Risman : bolehlah..mana""
Ane : ya sana buat sendiri...noh tenda sebelah sana tuh dapurnya..
Risman : kampret koe Ri...eh, ada rokok nih"" barter sama kopimu""
Ane : ogaaah...aku gak ngerokok...
Risman : cemen...ada cowok gak ngerokok""
Ane : adalah..ya aku ini gak ngerokok.. Risman : artinya koe cemen kan ya... Kami hanya tertawa di depan api unggun itu. Ayu : eh kak, aku kesana dulu ya.. Ane : iya yu..makasih kopinya ya..
Ayu : iya kak..(dan diapun berlalu kearah teman2 mabanya disebelah api unggun besar didepan tenda panitia universitas)
Risman : eh, koe kie datang2 dah ada aja maba yang nempel..
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : nempel gimana"" orang tadi cuman ngasih kopi koq..
Risman : nah tanda2 itu Ane : tanda2 apaan""
Risman : nah kami yang ngospek mereka aja dari seminggu lalu gak ada yang nawarin kopi..koe sekali ini datang dah dibuatin kopi..
Ane : makanya, jadi senior jangan galak2..dijauhin maba nyahok..
Terlihat dia mengambil sesuatu dari kantongnya..dan dia meletakan Marlboro bungkus putih merah diatas batang kayu yang kami jadikan tempat duduk itu. Dia menjulurkan tangannya meminta kopi yang sudah dingin ditanganku itu.
Risman : sini bagi kopi ah...dingin banget ini.. (akupun membagi kopi dengannya)
Ane : hadeh.. Risman : noh rokokan aja, gak bakalan kedinginan kamu..(benar2 kurang ajar ni rekan senatku, dia mengambil alih itu kopiku)
Ane : gak ah..gak ngerokok aku Man..
Chapter C ; Luntang Luntung Risman : udah coba dulu aja
Dia mengambil sebatang dan menyalakannya, terlihat dia sangat menikmati kebulan asap tebal melewati tenggorokannya itu. Sedikit tergoda diri ini karena cuaca dingin yang menyelimuti lokasi makrab malam itu.
Akupun mengambil sebatang dari bungkus yang masih penuh itu. Aku membakar ujungnya di api unggun didepan kami. Dengan gaya sok2an diri ini mulai menarik pelan asap dari rokok ditangan kiriku itu. Tarikan asap pertama tidak terlalu banyak, masih aman...isapan kedua, aku memberanikan diri menghisap lebih banyak.
Kembali rasa dada ini seperti pas habis kecelakaan dulu, panas2 gak jelas karena asap dari rokok itu. Anjirr...dalam banget asepnya menusuk dadaku. Sontak aku batuk seperti orang mau mati saja..cuaca yang begitu dingin tidak lagi berasa, aku sekarang sedikit keringetan karena batuk2 sedari 2menit lalu..Parah bener si Risman, dia menjadi setan yang menggodaku untuk merokok.
Ane : ah...apa enaknya kyk gini..berasa mau mati aku...(membuang rokok yang baru 2 isepan itu kedalam api unggun didepanku)
Risman : makanya pelan2, koe main sedot2 aja..ni liat caranya..
Aku antusias melihat cara risman menghisap batang rokok di tangannya itu. Terlihat fasih dia memainkan asap putih itu
Chapter C ; Luntang Luntung
dimulut dan hidungnya. Asem, aku malah pengen mencoba seperti dia sekarang. Aku pun mengambil sebatang lagi dari bungkusannya. Kembali aku bakar dan ku coba pelan2 seperti instruksi dari setan risman itu.
Setelah beberapa hisapan, kini aku sedikit terbiasa dengan asap yang mengisi kerongkonganku. Hahay..sedikit bergaya diri ini sekarang meghembuskan asap putih dari marlboro itu.
Bukan hal baru sebenarnya buatku melihat orang merokok..sering dulu dikostan lama saat mendengarkan para orang teler di barnya mas antok, aku menirukan gaya mereka merokok dengan jari tanganku. Tapi untuk mencoba dengan rokok baru sekarang. Dingin yang menyelimuti wilayah Kali Kuning, seakan membuat asap berat dari rokok ditanganku tidak terasa lagi saat melewati tenggorokanku.
Sambil mengobrol ringan dengan Risman, tak terasa kami berdua menghabiskan sebungkus rokoknya. Setelah habis, kembali dia mengeluarkan bungkusan kedua dari dalam kantong jaketnya.
Kami semakin asik mengobrol, risman banyak menceritakan tentang beberapa maba cewek yang menurutnya lumayan, dan ayu tadi salah satu cewek imut yang dibicarakan Risman. Hahay, kyknya bentar lagi ada yang mau modusin para maba deh...terlihat dari cara bicaranya, Risman sangat ingin mendekati maba itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : ya udah sana minta apa kek gitu..masa senior takut2 sama junior..
Risman : gak ah, ntr tunggu dia kesini aja, sapa tau mau bawain kita kopi lagi..
Ane : terus aja kyk gitu, gak bakalan dapat koe..jomblo2 lah koe..
Ane : tuh liat, senior2 lain sudah pada deketin maba tuh..buruan sana, keburu di ambil orang itu buruan (risman hanya menarik dalam isapan rokoknya)
Bungkusan kedua sisa setengah, akupun mulai merasakan kering di tenggorokan karena dipaksakan dengan asap rokok. Setelah aku pamit ke Risman, aku beranjak ketenda yang dijadikan dapur oleh panitia disitu, lagi aku menyeduh kopi 2 cangkir untukku dan risman.
Setelah siap, kembali aku menuju ketempat tadi. Terlihat Ayu sudah duduk disana. Hahay, gangguin orang lagi pedekate ah...
Ane : eh, ayu..mau kopi"" (sedikit kaget mereka melihatku) Ayu : gak kak, aku udah ngopi tadi.
Ane : owh, kirain mau lagi..nih Man..(Risman dengan malu2
Chapter C ; Luntang Luntung mengambil cangkir yang aku serahkan)
Ane : Man aku minta rokok lagi ya... eh Yu, kamu gak ngerokok kan ya...(ayu menggeleng)
Ayu : enggak kak.. Risman : koe kie gimana to Ri, masa cewek di tawarin rokok..(hahay, cari muka ternyata doi)
Ane : ya siapa tau..temanku ada koq yang cewek ngerokok..
Risman : itu kan cewek nakal Ri..ayu kan cewek baik2...ya kan Yu..
Ane : hais, main judge aja koe Man..banyak koq yang karena banyak fikiran trus pada ngerokok..kata mereka sih ngilangin stress..kyk koe tuh lagi mikirin cara dapatin cewek maba, makanya ngerokoknya makin kenceng.
Aku dan ayu hanya tertawa melihat Risman yang menjadi salah tingkah..
Ayu : kak, ini acara apaan sih selanjutnya"
Ane : gak tau aku Yu, aku baru sekarang ikut koq, nih si Man ngerti..jelasin Man..
Chapter C ; Luntang Luntung
Risman : ya gak ada lagi sih, paling nanti jam 12an ada kumpul lagi ditempat kalian ngumpul tadi, semacam renungan malamlah.
Ayu : aduh masih lama ya kak, baru jam stengah 9 ini..
Risman : ya udah ngobrol2 aja bareng kita disini Yu, tuh teman2mu juga dah pada ngobrol disana sama senior yang lain. (hahay, sang senior mulai menebar perangkapnya)
Ane : ya udah yak, kalian ngobrol aja, aku ta gitaran dalam tenda..dah mulai dingin rasanya.
Akupun meninggalkn mereka ddepan api unggun itu. Sebelum beranjak, risman sempat memberikan bungkusan ketiga dari kantongnya..hahay dia menyuap ku dengan sebungkus rokok karena meninggalkan dia dengan mangsanya.
Fix, malam itu aku benar2 menjadi perokok berat, sambil gitaran didalam tenda, aku menyalakan rokok ditanganku. Setelah menghabiskan setengah bungkus, kembali tenggorokan ini terasa kering.
Tidak ada air putih ditenda kami, beranjaklah diri ini menuju dapur dan mengambil air putih. Hahay, itu risman sama ayu sudah mulai mendekat duduknya. Buaya buaya..kasian maba yang masih polos kalian modusin
Beberapa rekan panitia dari fakultas lain terlihat membuat kopi juga. Ah cewek itu ternyata ngikut jadi panitia juga..lumayan
Chapter C ; Luntang Luntung
lama dia bisa mengenaliku yang hanya tersenyum melihat kearahnya.
Rina : Eri.. (aku mengangguk pelan)
Ane : Hai Rin..kirain udah gak kenal lagi
Rina : kamu itu kemana aja Ri..gk pernah keliatan sekarang. Ane : hehehe..aku cuman dikostan koq, jarang ngampus sekarang Rin.
Rina : kirain kamu udah lulus Ri..oiya, maaf ya pas kecelakaan kemarin aku gak sempat besuk. (aku mengangguk pelan) Ane : gpp Rin..lagian udah lewat juga..
Rina : ya udah, aku ke tenda dulu ya, dah di tungguin cowokku.
Ane : seep..aku masih mau ngambil air minum dulu..
Setelah lambaian tangannya Rina kembali ketenda fakultas mesinnya. Hahay, mukaku benar2 berubah sekarang ternyata, teman SMAku aja sampai lama bisa mengenaliku.
Setelah mengisi penuh botol aqua sedang dengan air putih, aku kembali ketenda fakultasku. Tidak ada gitar lagi disana, ternyata sudah dipakai Risman buat menggaet ayu yang kini semakin lengket saja.
Chapter C ; Luntang Luntung
Malam makrab kelam buatku..aku hanya berdiam diri di dalam tenda, sambil sesekali menyalakan rokok yang sisa separuh bungkus itu.
Pukul 12 menjelang..semua mahasiswa yang ada disitu dikumpulkan ke depan tenda Universitas mengelilingi Api unggun. Tak berapa lama, renungan malam itupun dimulai oleh salah satu dosen yang menjadi pemandu.
Tak jarang beberapa maba cewek terdengar menangis disela2 kalimat menggugah yang dibacakan oleh dosen tadi. Ah, biasa aja keleus...cuman kata2 kyk gitu juga..ane mah gak mempan..udah terlalu pahit kenyataan yang ane lalui.. ...
Pagi menjelang, Adi mengajakku pulang karena acara fakultas sudah selesai. Sekitar pukul 9 kami meninggalkan tempat makrab itu, Risman terlihat senyum bahagia sambil menggandeng Ayu disampingnya. hahay, selamat yak dah dapat mangsa..
Sesampainya digang kostan, adi tidak mampir karena harus segera balik ke wonosari ketempat mbah-nya. Ada acara keluarga katanya.
Setelah dia pergi, aku melangkah menuju kostan. Sepanjang perjalanan, dada ini kembali terasa sakit karena rokok semalam. Jarak dari gang dengan kostan tidaklah terlalu jauh, tapi
Chapter C ; Luntang Luntung
rasanya seperti berlari mengelilingi lapangan sepak bola. Kapok aku ngerokok macam semalam..bas bus bas bus asap seperti kereta saja. .
-------------------------------------------------------------- Bukan untuk ditiru kelakuan ane ngerokok...
Ane cuman mengisahkan bagaimana ane mulai kecanduan dengan rokok..
Maaf jika kata2 disini ane seperti menyarankan untuk merokok.. mohon sedikit disaring maksud ane menulis kisah ane di part ini...
Makasih Chapter C ; Luntang Luntung 83. Berawal Dari Facebook
Hari berganti bulan, aku masih seperti sebelumnya, hanya menghabiskan waktuku didepan PC sambil memantau traffic server. Benar2 kerjaan yang sangat ringan menurutku.
Hanya saja, sekarang aku benar2 menjadi kalong, tidur kala siang hari dan bangun kala malam hari. Ditambah sekarang dengan kebiasaan baruku, badanku sudah benar2 hancur, kurus kering karena menjadi seorang perokok berat.
Tak jarang, aku membeli 2-3bungkus Marlboro untuk menemaniku melek sampai pagi sambil bekerja didepan PCku.
Masalah cewek..aku tidak memperdulikannya lagi. Lingkungan sekitar, sama aja, aku masih terisolasi seperti sebelumnya, aktivitasku hanya kamar dan ke angkringan untuk makan.
Beberapa minggu kemarin aku sempat membeli kompor kecil untuk masak mie rebus ketika aku malas keluar untuk membeli makan. Benar2 pola hidup yang tidak sehat..
Hari ultahku pun tiba, tak ada yang special tahun ini. Aku hanya mengadakan event ingame malam itu. Aku membagikan beberapa costume baru yang baru beberapa hari dirilis oleh dev Wyckte. Akupun telah mendapat ijin dari Owner untuk mengadakan event Ultahku tersebut. Banyak ucapan selamat ultah dari rekan2 GM di forum server kami kala itu.
Owner pun sempat memberikan waktu seminggu free dari kerjaanku memantau traffic server. Tapi aku menolak, karena
Chapter C ; Luntang Luntung kala itu sudah masuk bulan ramadhan.
Tanggal 19 September 2009 adalah hari lebara, seminggu sebelum hari itu, akupun mengajukan liburan ku ke owner. Dan dia dengan senang hati memberikan waktu 2minggu untuk merayakan hari raya ku di kampung halaman. Akupun sempat mendapat tambahan duit dari owner sekedar untuk acara ultahku.
Sedikit bangga diri ini ketika aku membeli tiket mudik dari hasil kerjaku sendiri.
Lebaran 2009 akupun merayakan lebaran dikampung tercinta. Aku sempat mengirim sms ke semua contact yang masih aktif di phonebook k750i ku. Lisa,Tari,Mimin,
Marisa,Rina,Adi,Risman,Tejo...ah banyak pokoknya teman yang ku kirimi ucapan selamat lebaran..Tapi, lagi2 smsku tidak pernah terkirim saat mengirim ucapan ke nomor Vanya. Benar2 menghilang dirinya.
2minggu berlalu dengan cepat, akupun segera kembali keyogya karena aku merasa ada tanggung jawab terhadap server yang aku urus bersama sang mentorku, wyckte.
Saat sampai diyogya, aku tidak lagi menggila seperti saat mudik di akhir 2008 lalu, aku langsung pulang kekostan, tidak lagi ada vanya yang dapat aku singgahi.
Setelah beberes kamar yang sedikit berdebu, aku kembali ke aktifitasku, menyapa owner dan mentorku melalui facebook dan
Chapter C ; Luntang Luntung
yahoo messenger. Terlihat mereka sangat hangat menyambutku kembali dari kampung halaman. Aku dapat merasakan keramahan mereka melalui chat di group server kami di FB, aku merasakan rasa kekeluargaan mereka sangat besar,meskipun belum pernah bertemu denganku secara langsung. ...
Oktober menjelang, sejak magrib aku sudah memantau server..karena tidak terlalu sibuk traffic kala itu, sesekali aku membuka FB..terlihat satu permintaan pertemanan. Akupun melihat siapakah gerangan yang menambahkan ku sebagai buddies FBnya.
Biasanya orang2 thailand yang bermain game di server kami, tapi berbeda kali ini. Setelah aku menerima pertemanannya, terlihat cewek itu memakai jilbab di foto profilnya, dan lokasinya adalah di Yogyakarta, dan dia kuliah di UNY.
"Hai salam kenal.." itulah 3 kata yang aku tulis di profilnya. Tak lama setelah itu, keluarlah chat darinya.
CewekFB : Assalamualaikum mas..
Beh..tumben2an ada yang ngajak chat make bahasa indonesia...biasanya pake bahasa gak jelas, kalo gak thailand atau negara lain yang buat kepala ini pening bacanya.. Akupun membalas chatnya.
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : waalaikumsalam..
CewekFB : makasih ya mas sudah accept.. Ane : sama2..anak mana"
CewekFb : aku orang klaten mas, masnya sendiri orang mana"
Ane : aku orang ilang CewekFB : ilang dimana mas"
Ane : ilang di yogya.. CewekFB wh.. CewekFB : lagi apa mas""
Ane : lagi chat.. CewekFB : chat sama siapa""
Ane : sama teman baru di FB
CewekFB : sama aku dong Ane : yee geer..
CewekFB : kirain sama aku mas.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : ya iyalah sama siapa lagi
CewekFB : tadi katanya bukan aku"" Gimana sih mas""
Ane : Becanda tadi.. CewekFB : jangan ketawa terus mas, ntr giginya kering
Ane : lah itu kamu senyum terus..awas dikira gila sama orang2 di warnet.
CewekFB : aku gak di warnet koq mas, aku lagi dikampus..wifi gratisan sama teman
Ane : owh, enak ya di UNY, masih rame jam segini. CewekFB : loh, koq mas tau aku kuliah di UNY"
Ane : taulah, aku kan dukun..
CewekFb : ih serem masnya. Takuuuutt..
Ane : itu jelas di profil FBmu..barusan ta cek kamu kuliah di UNY ambil jurusan Bahasa Jawa kan.
CewekFB : owh..kirain masnya dukun..
CewekFB : udah dulu ya mas, aku mau pulang, udah malam...
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : ok..hati2 pulangnya yak..kalo nyebrang liat kiri kanan, kalo dikejar anjing lari ya..kalo ketemu orang asing jgn di ajak ngobrol ndak diculik..
CewekFB : kamu itu orang asing loh mas..
Ane : lah yang nge add tadi siapa coba""
CewekFB : udah ah mas, gak pulang2 aku chat terus sama kamu...dah mas...
Dan chat FBnya pun terlihat tidak aktif...dasar cewek jomblo gumamku. Kembali aku melihat2 profil FBnya, seperti biasa, hal pertama yang dilihat adalah foto2nya..wah, orangnya chubby, pesek trus itam manis..hahay..mangsa baru euy....
Sisa malam itu akupun kembali memantau server. Entahlah, aku sekarang hanya tersenyum2 sendiri mengingat chat dengan cewek tadi.
... Esok sorenya, ketika aku menyalakan PCku, terlihat ada pesan masuk dari cewekFB semalam.
"Mas, nanti jam 7an ol gak"" chat lagi yuk"
Hahay, ternyata ada yang kangen chat sama aku...kenapa jadi geer gini yak""
Chapter C ; Luntang Luntung
"Iya, nanti aku ol koq, sampai ketemu nanti malam " Itulah sedikit balasanku kepada cewekFB itu.
Aku kembali membuka tools khusus GM untuk memantau server, tak berapa lama..chat dari Wyckte nongol di chat FB.. Wyckte : Sup.
Ane : yep. Wyckte : come join me ingame. Ane : ok..gimme a min..
Akupun kembali membuka client game setelah menutup tools GM, lumayan berat ketika aku membuka client dan tools utk memantau traffic server. Kerja processor dan memory mentok 100% dibuatnya. Tak berapa lama, client game terbuka, akupun masuk kedalam game.
Whisp ke Wyckte.. Ane : where r u""
Wyckte : just jump to me.
Ane : whats your ID" i cant find you. Wyckte : 7611
Chapter C ; Luntang Luntung
"/Jump to 7611 -all" kalo gak salah kyk gitu format perintah untuk loncat ke player..ane sedikit lupa dengan beberapa tambahan dibelakangnya
Dan terlihat character wyckte tanpa plang GMnya didalam salah satu DG level mentok. Entah ngapain ini orang gila satu, gumamku.
Ane : what r u doin here"
Wyckte : remove your items Wyckte : lets have some fun
Ane : ok..sec.. (akupun melepas semua items yang melekat di characterku)
Ane : what now" Wyckte : can u help me""
Ane : what isit""
Ane : dam* u act weirds..
Wyckte : lol..go check youtube.
Wyckte : watch how to do quest and finish this DG.
Ane : ok..brb..stupid net, very slow.. Wyckte : how poor u r..
Chapter C ; Luntang Luntung
Akupun membuka youtube dan melihat panduan cara jalanin quest serta apa saja yang perlu dibunuh untuk menyelesaikan DG itu. 20menit aku sudah lumayan ingat dengan apa saja yang harus dilakukan.
Ane : back Wyckte : just follow me..dont do stupid things Ane : ok. lemme do quest first.
Akupun menjalankan beberapa quest awal didalam dg itu, setelah quest ke-empat, barulah momon muncul diruangan tengah. Dan kegilaan sang mentorku terlihat..dengan tangan kosong dia meninju itu monster yang segede gaban...
Ok..sedikit ane jelasin sedikit perihal stat karakter Gm ane waktu itu, stat yang kami punya lebih rendah dari stat player biasa..stat yang ada di karakter kami tidak lebih dari 10 untuk masing2 STR,INT dan DEX..yang membuat karakter kami tangguh yaitu perintah one hit kill khusus GM, serta stat plang yang menjadi senjata andalan kami..attacknya mencapai 100k
Jadi apabila semua item itu dilepas, character GM sangatlah lemah, tapi kami tidak bisa mati karena memakai GOD MODE
Itu DG yang harusnya kelar dalam waktu 20menitan, karena dilakukan dengan fist mode a.k.a tangan kosong oleh si gila wyckte, jadinya kelar dalam waktu 3jam.
Chapter C ; Luntang Luntung
Kami malah chat2 gak jelas didalam dg..sesekali dia menceritakan kehidupan di Lithuania sana. Aku sangat tertarik ketika dia menceritakan bagaimana kehidupan para cewek2 disana. Dari ceritanya, aku dapat menyimpulkan bahwa cewek disana sangatlah berbeda dengan di yogya..ya iyalah..namanya juga beda negara asia sama eropa.. tentu berbeda culture ...
Setengah 7 aku pamit ke mentorku untuk mencari makan..padahal cuman pengen chat dengan cewekFB yang sudah berpesan tadi sore itu. Setelah menutup client game, aku kembali membuka FBku. Chatnya belum aktif lagi, belum online dianya..
Akupun mengambil mie rebus yang beberapa hari lalu aku beli, hahay..mari kita makan mie rebus..tambah cabe manteb ini..pedes2 kyk ngerjain Vanya dulu..
Hadeh...vanya lagi vanya lagi...kenapa gak ada kabarnya sama sekali sih itu cewek tiang listrik..jangan2 sudah mati dimakan cacing..sedikit sewot diri ini mengingatnya yang menghilang tanpa kabar berita. Sudah 10bulan aku tidak mendapatkan kabar keberadaanya. Entahlah, sedikit pudar rasa dihati untuknya.
Setelah mie rebus mateng, terlihat chat dari cewekFB itu..sedikit bergegas diri ini kearah pc dengan mankok mie ditangan.
Chapter C ; Luntang Luntung CewekFB : mas mas..lagi apa""
Ane : lagi makan mie rebus, sambil chat..
CewekFB : kasian, bisanya cuma makan mie rebus
Ane : gpp to..namanya juga anak kostan
CewekFB : loh, masnya dikostan apa penjaga warnet sih" CewekFB : koq tiap jam segini ol terus"
Ane : ngekost aku..ni jg ol dikamar..emang kyk kamu bisanya cuman wifian di kampus
CewekFB : biarin.. Ane : sekarang ol dimana" dikampus apa di warnet" CewekFB : di kampus mas..kenapa mas"
Ane : di sebelah mana sih" aku kesitu boleh" CewekFB : ngapain mau kesini mas"
Ane : ketemu cewek chubby lah..mau ketemu siapa lagi CewekFB : emang berani"
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : kamu gak gigit kan""
CewekFB : wogh..ngece kamu mas.. CewekFB : aku udah punya cowok loh mas.. CewekFB : cowokku polisi loh..berani" Waduh...
Chapter C ; Luntang Luntung
84. Namanya Nduwt CewekFB : wogh..ngece kamu mas.. CewekFB : aku udah punya cowok loh mas.. CewekFB : cowokku polisi loh..berani" Waduh...
CewekFB : koq diem mas"
Ane : tadi baru naro mangkok mie..baru minum.
CewekFB : bilang aja gak berani Ane : siapa bilang aku gak berani"
CewekFB : mana coba" koq masih dikostan aja"
Ane : minta nomor hp deh..biar aku enak hubungi ntr kalo pas disitu.
CewekFB : gak ah, ntr masnya neror aku terus.. Ane : aku gak tau daerah UNY, ntr kalo kesasar gimana"
CewekFB : udah kesini aja kalo berani..aku tungguin didepan gerbang masuk.
Ane : Ok tunggu bentar ya.
Chapter C ; Luntang Luntung
CewekFB : awas kalo boong, aku delete friend
Itulah chat terakhir yang sempat aku baca, setelah mengambil dompet diatas CPU, akupun bergegas kearah jalan depan gang.
Sekitar 5menit menunggu, akhirnya ada taksi lewat, akupun meminta pak supir mengantarku ke UNY yang lumayan jauh dari kostan. Entah kegilaan apa yang merasukiku kini..aku seakan merasa sangat tertantang untuk mendatanginya.
20menit berlalu, aku sudah turun dari taksi didepan gerbang utama kampus itu. Ah, baru pertama ini aku masuk kesini. Akupun mencari2 cewekFB tadi yang sudah sangat berani menantang sang buaya yang tertidur pulas ini.


Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

10menit aku menunggu didepan gerbang utama itu, tak ada tanda2 cewek seperti yang aku lihat di album foto FBnya kemaren malam.
Ah, kenapa aku bisa bodoh seperti ini, bisa saja dia bohong kalo lagi dikampus, bisa saja dia lagi diwarnet ato dimana gitu. Ah aku benar2 dikerjai orang itu, belum tentu juga foto2 di albumnya itu foto aslinya. Jangan2 cowok yang ngaku2 jadi cewek aja. Ah kampret dah, aku benar2 dikerjai...
Kenapa gak kepikiran dari tadi, kan aku bisa ngecek fb dari hapeku..
Akupun mengambil k750i dikantongku. Saat sedang asik melihat
Chapter C ; Luntang Luntung layar 176x220 pixel itu..
Cewek : mas..nunggu siapa"" (aku mengangkat kepala melihatnya)
Ane : nunggu teman mbak, tadi janji di FB, katanya dia mau nungguin aku di sini.
Cewek : emang masnya udah kenal ya"
Ane : belum mbak, baru chat lewat FB sih.. Cewek : orangnya kyk gimana mas"
Ane : orangnya sedikit gendut, pake jilbab sama idungnya pesek.
Cewek : namanya siapa mas"" End*** W***** bukan"
Ane : nah, nama FBnya kyk yang mbak bilang tadi. Ane : Mbak kenal""
Cewek : owh, si nduwt toh..yuk mas ikut aku aja.. Ane : eh...mau kemana""
Cewek : udah ikut aja..daripada kyk orang ilang disini Ane : gak ah, dia tadi janji katanya nungguin aku disini.
Chapter C ; Luntang Luntung
Cewek : aku Agnes mas, temannya Nduwt..tuh dia lagi disana..yuk kesana.
Aku hanya mengikut kearah yang dituju cewek yang bernama agnes ini. Tak jauh dari tempat aku duduk tadi, terlihat cewek chubby pesek itu tersenyum didepan laptopnya. Diapun berdiri melihat kearah kami.
Ane : yee, tadi katanya mau nunggu didepan gerbang..untung aku gak diculik orang
Nduwt : siapa yang mau nyulik kamu mas..yang ada penculiknya takut sama kamu
Agnes : ya udah, aku udah jemput masnya to..sana ngobrol aja, aku mau pesbukan.. (tangan agnes seperti mimin saat mengusirku dulu)
Ane : gak ngikut juga mbak..
Agnes : mbak mbak..aku masih muda kali mas..mbok panggil agnes aja.
Nduwt : panggil nenas aja mas..
Agnes : apaan sih nduwt..sana2 kalian ngobrol berdua aja.
Akupun mengajak sicewek chubby ini ke salah satu kursi didekat tempat agnes sedang wifian. Sedikit ackward keadaan
Chapter C ; Luntang Luntung
saat itu.. Ane : oiya, kita belum kenalan kan..(dia mengangguk pelan)
Nduwt : aku Endah mas, biasa di panggil nduwt.. (dia menjulurkan tangannya)
Ane : aku Eri..terserah mau manggil apa aja..gak terlalu penting juga koq.
Nduwt : jelek...aku panggil jelek aja ya mas""
Ane : waduh..gak ada yang lebih buruk dari itu ya"" Nduwt : tadi katanya panggil apa aja, sekarang koq protes"
Ane : iya iya, terserah deh..hehehhe (aku kembali menggaruk2 kepalaku yang tidak gatal sama sekali, kebiasaan yang sering keluar saat sedang kikuk)
Nduwt : kirain gak berani kesini mas, kirain cuma becanda tadi kalo mau kesini
Ane : salae nantangin.. Nduwt : rata2 pada takut koq..tiap aku bilang cowokku polisi..
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : emang beneran kamu punya cowok polisi" (dia mengangguk kecil)
Nduwt : iya mas..siap2 aja ya kena tangkap trus masuk penjara ntr..
Ane : lah, aku salah apa emang" Masa cuman nemuin kamu aja gak boleh. Suami aja bukan..baru juga pacar..gak ada larangannya deh..
Nduwt : tapi cemburuan loh orangnya mas.
Ane : gak ngaruh kali..toh aku juga kesini semata2 buktiin kalo aku gak takut..kebukti kan sekarang aku berani datangin kamu. Nduwt : ya sapa tau aja, kamu suka sama aku, trus ngejar2 aku.
Ane : eh..geernya gak ketulungan.
Nduwt : biarin..lebih baik geer dari pada minder Ane : iya deh..
Entah apalagi yang bisa aku obrolin dengannya, aku seperti kehabisan kata2 dengannya..dia sedikit blak2an tentang dirinya, tetapi penyampaian kata2nya sangat halus. Benar2 jawa tulen darahnya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : oiya, aku bisa minta nomor hape gak" (dia melihatku) Nduwt : tapi janji gak macem2 kan"
Ane : paling smsan..emangnya mau ngapain lagi""
Nduwt : awas loh mas, ntr kamu suka sama aku
Ane : hadeh, geer banget sih nduwt..boleh gak nih..kalo gak boleh aku pulang deh sekarang (sok2 ngancem sekarang sang buaya )
Nduwt : sini HPmu mas (dia menjulurkan tangannya)
Akupun mengambil k750i di kantong jeans yang ku gunakan dan menyerahkan kepada cewek pesek itu. Terlihat dia mengetik nomornya di keypad..dia melakukan panggilan masuk..
Nduwt : ih..gak ada pulsanya..
Ane : wkwkwkw...lupa ngisi tadi
Ane : udah disms aja, kyknya masih bisa sekali sms deh.. Terlihat dia mengirim sms kenomornya..kini..
Agnes : nduwt, ada sms nih dari nomor baru (sedikit teriak agnes dari kursi sebelah sana)
Ane : nah, tuh udah masuk..eh, aku pulang dulu ya..aku masih
Chapter C ; Luntang Luntung
ada kerjaan soalnya. Nduwt : koq pulang, tenang mas cowokku lagi diklaten koq..gak mungkin dia datang kesini sekarang.
Ane : aku masih ada kerjaan Nduwt..bukan takut sama cowokmu.
Nduwt : owh, kirain.. Ane : ya udah, makasih ya..
Nduwt : makasih buat apa mas"
Ane : entah...pokoknya makasih gitu aja dah.. Nduwt : dasar kamu mas..
Ane : ya udah aku pulang ya..(dia mengangguk pelan sambil beranjak berdiri)
Ane : Nes...kau pulang dulu ya, selamat pesbukan.. Agnes : iya mas, ati2 ya...
Akupun meninggalkan mereka yang terlihat mulai asik memandang layar laptop lagi.
Hahay, aku benar2 geli dengan tingkah gilaku barusan, bisa2nya aku menjadi seperti itu hanya karena tantangan kecil dari
Chapter C ; Luntang Luntung cewek chubby berhidung pesek itu.
Lagi, aku menghentikan taksi untuk mengantarku kembali kekostan. Aku sudah benar2 gila sekarang..pak supir hanya tertawa melihat tingkahku dari kaca spion tengah taksi itu. =======================================
Gitu dulu deh buat malam ini..besok ane harus ng-opas lagi.. Terima kasih sudah membaca kisah sang cupu ini... Good night and sweet dream
85. Sekedar Khawatir Sore besoknya, aku baru mencari makan ke angkringan depan gang kostan. Biasanya sore2 kyk gini gorengannya masih anget, ditambah coffeemix dingin bakalan enak ini buat nongkrong, sambil ngobrolin segala hal dengan pak angkringannya.
Sebelum ke angkringan tadi, aku menyempatkan diri mengisi pulsa sekedar meng-sms cewek chubby itu..kali2 aja dia mbales.
Setelah memesan es coffeemix, aku pun mengambil duduk disalah satu bangku dari papan di angkringan itu. Fasih tangan ini mengetik di keypad k750i milikku sambil menyeruput es ku.
: sore nduwt..aku mau neror nih
Chapter C ; Luntang Luntung
: apaan sih mas, teror orang koq pake bilang2
: kan peneror yang baik harus ngasih tau dulu maksudnya.
: mas mas..kamu lagi ngapain""
: ini lagi di angkringan, lagi ngopi.mau"
: gak suka kopi aku mas, sukanya es teh
: ya sini, tingal pesan es teh sama pak angkringane.
: gak ah, ntr aku kamu culik.
: prasaan dari kemarin ngomongin nyulik2 terus deh..kan cowokmu polisi, pasti dicariin ntr.
: mana dia peduli sama aku mas.
Hahay..ketahuan sekarang..ada yang lagi galau itu..kyknya peluang ini..
: koq ngomong gitu" (sok2 antusias ceritanya)
: gak ding..gak jadi.. Chapter C ; Luntang Luntung
: oiya mas, ntr malam ol gak" Chat lagi yuk
: lah ini lagi ngapain""
: sekarang kan sms-an mas, ntr malam chat ya
: iya iya..tiap malam aku ol koq..maklum kerjaan cuman liatin layar monitor aja.
: ya udah deh..sampe ktemu ntr malam mas jelek
Hahay, itulah sedikit smsku dengan nduwt..tiap sms, paling lama doi bales sktr sepersekian detik, entah kyk mana dia ngetik di keypad hapenya. Penasaran juga diri ini dengan balasan sms yang super cepat ini, apa jangan2 dia dukun ya bisa tau apa yang akan aku tanyakan..
... Sebulan berlalu dengan cepat, kehidupanku masih tetap sama seperti sebelumnya, pagi hari molor, sore hari makan dan smsan dengan nduwt, malam hari jagain server sama chat sama nduwt lagi.
Banyak yang kami bahas saat smsan dan chat, entah belum ada kepikiran lagi untukku mengajaknya bertemu atau aku ingin berkunjung ketempatnya. Sesekali dia menanyakan kapan akan main ke UNY lagi, tapi dengan alasan kerja didepan monitor,
Chapter C ; Luntang Luntung
aku menolaknya. Aku sudah sedikit terbiasa dengannya. kebiasaan sms dan chat di jam seperti sedia kala.
Suatu malam, dia tidak online di chat FBnya, sekitar 20menit menunggunya yang tidak juga online, akupun mencoba mengirim sms.
: nduwt, gak ol" : gak mas, aku lagi sakit.
: eh, sakit apa"" udah minum obat"" udah kedokter""
: belum mas, gak suka obat..
: lah piye to, gak minum obat kapan sembuhnya coba"" : minum teh anget aja biar enakan badannya.
: aku gak bisa minum anget2 mas
: sekarang lagi dimana" dikostan kan" alamatnya dimana" aku kesitu"
: gak usah mas, aku gpp koq
Chapter C ; Luntang Luntung : sms alamatnya, bntr lagi aku kesitu.
: aku cuman becanda mas, aku gpp koq.
: gk percaya..buruan sms alamat kostmu, ntr aku kesitu.
: beneran mas jelek...aku gpp
: kalo gak sms alamat kostan, gak usah sms ato chat lagi.
: koq gitu sih mas..ntr aku chat ato smsnya sama siapa
dong" : buruan sms alamat kost makanya.
Dan sms selanjutnya adalah alamat kostannya. Hahay..sedikit paksaan akhirnya aku mendapat alamat kostanya.
Gak ada maksud lain, aku cuman khawatir dengannya yang lagi sakit itu, ntr kan kalo dia sakit aku gak ada teman smsan dan chat lagi. Kan gak semangat akunya, suwer gan gak ada maksud lain...
Diri ini benar2 khawatir ketika menuju kostanya yang tidak jauh dari kampus tempat pertama aku mendatanginya dulu. Setelah diturunkan taksi didepan jalan dekat GOR UNY sekarang,
Chapter C ; Luntang Luntung akupun memasuki gang kearah selatang.
Sms dari nduwt tadi lumayan detail menjelaskan lokasi kostannya. Setengah 8 aku sudah berdiri depan pintu pagar kostan itu.
: aku dah didepan nih nduwt..kamarmu dimana"
Tak berapa lama setelah mengirim sms itu, terlihat Agnes keluar dari lorong kostan itu. Aku hanya tersenyum kearahnya. Agnes : ayuk masuk mas, tuh nduwt gak mau minum obat.
Ane : gpp nih bertamu jam segini"
Agnes : gpp koq mas, tapi ntr sblm jam 10 udah harus pulang. Ane : owh, ok.
Akupun mengikut yang punya kostan kearah kamar nduwt, sedikit kaget diri ini ketika masuk kekamarnya, dia terbaring lemas disana sambil selimutan. Setelah mengambil duduk, Agnes segera pamit kekamarnya disebelah.
Nduwt berusaha bangun dengan sedikit sempoyongan. Aku mendekat kearahnya.
Ane : udah tiduran aja, gak usah dipaksain bangun. Nih aku bawain bubur kacang ijo, tadi sempat beli di burjo depan gang.
Chapter C ; Luntang Luntung Nduwt : aku jadi ngerepotin mas
Ane : yee..orang kamu sakit juga, gak usah sungkan.. Ane : ada mangkok gak"
Nduwt : bentar mas, aku ambilin (lemah suaranya mencoba bangkit, aku menahannya)
Ane : udah, kamu tenang aja, biar aku yang urus.
Nduwt hanya menurut kataku, dia kembali duduk menyender kebantal ditembok. Aku merapikan selimut yang menutup sebagian tubuhnya itu. Aku mengarah ke rak kecil warna pink disudut kamarnya, setelah memindahkan bubur kacang ijo ke mangkok, aku kembali kearahnya.
Ane : nih makan dulu (aku mengarahkan sendok dengan bubur kearahnya, dia menggeleng)
Nduwt : aku makan sendiri aja mas (aku menepis pelan tangannya dengan tangan kiriku)
Ane : kamu itu lagi sakit, udah aku suapin aja..ntr abis makan ini pasti sembuh
Nduwt : kalo gak sembuh"
Ane : kalo gak sembuh ya kedokter, biar disuntik
Chapter C ; Luntang Luntung
Nduwt : gak ah mas, aku takut je. (sedikit bergidik badannya mendengar kata suntik)
Ane : makanya makan dulu biar cepat sembuh. (dia hanya mengangguk pelan)
Aku menyuapinya malam itu, tak jarang mukanya memerah, sangat kentara dengan warna jilbab hijau muda yang dia kenakan saat itu.
25menit akhirnya dia menghabiskan semangkok bubur kacang ijo itu. Sedikit tersipu dirinya ketika aku mengelap bibirnya dengan sehelai tisu yang aku ambil dari kotak tisu warna hijau di kamarnya itu.
Ane : obatnya mana nduwt"
Nduwt : gak ada mas, aku gak suka rasa obat Ane : kalo gak minum obat gimana mau sembuh"" Nduwt : gpp koq mas, paling besok pagi udah segar lagi.
Ane : ya udah, sekarang kamu tidur gih. Aku pulang abis ini..yang penting kamu udah makan aja.
Nduwt : trus mas pulang pake apa" Mau make "ceketer" gak"
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : ceketer" apaan itu"
Nduwt : tuh ada di luar kamar, mas pake aja motorku buat pulang kekostan.
Ane : udah gak usah mikir yang lain dulu, yang penting kamu istirahat aja dulu..cepat sembuh trus ntr bisa nemenin aku chat lagi
Ndwut : iya mas..makasih ya..
Setelah dia berbaring, aku menutup tubuhnya dengan selimut hijau mudanya itu.
Entah kenapa seperti semua barang2 dikamarnya berwarna hijau, sepertinya cewek ini sangat menyukai warna hijau. Dia tersenyum kecil ketika aku pamit keluar dari kamarnya. Agnes terlihat sedang duduk di depan laptop di kamarnya.
Ane : Nes, aku pulang dulu ya..tolong jagain nduwt.. (dia menoleh kearahku yang berdiri didepan pintu)
Agnes : iya mas, nanti aku tidur dikamar nduwt koq
Aku meninggalkan kostan itu, entah kenapa aku sedikit kasian melihat cewek berjilbab hijau muda muda itu saat dia terbaring lemah diatas kasurnya. Saat diatas taksi yang mengarah ke kostanku, k750i ku bergetar di kantong jeansku.
Chapter C ; Luntang Luntung
: Terima kasih ya mas jelek..
Hadeh..bukannya istirahat malah sempat2nya sms..
: iya sama2..dah istirahat dulu aja biar cpt sembuh.
Dan tidak ada lagi sms darinya, kyknya dia benar2 istirahat sekarang, sedikit lega perasaan ini ketika taksi menurunkanku di depang gang kostan.
Akupun mengarah kekamar, terlihat pintu kamar terbuka. Ah..jangan2 aku kemalingan.."""
Sedikit kaget ketika aku masuk kedalam kamar, mereka tersenyum melihatku yang berdiri didepan pintu..kirain maling..gak taunya..
Chapter C ; Luntang Luntung
86. Nduwt Bersedih Terlihat pintu kamar terbuka. Ah..jangan2 aku kemalingan..""" Sedikit kaget ketika aku masuk kedalam kamar, mereka tersenyum melihatku didepan pintu..kirain maling..gak taunya..
Ane : beuh..ada apa ini rame"" Arif : darimana koe Cok""
Mas Antok : wah kami tungguin dari tadi koe Ri..darimana aja"" Mas Farid : Wah..sapa ya..koq mukanya beda"" Tambah jelek sekarang
Kami berempat tertawa setelah mas Farid selesai berkata2 tadi..akupun masuk kedalam kamar dan mengambil duduk di depan mereka, tangan ini otomatis mengambil rokok LA 12 milik arif..mereka pada kaget melihatku kala menyalakan batang rokok di tanganku.
Arif : gayamu cok..sejak kapan ngerokok koe"" (mas farid dan mas antok cuman bisa terdiam tidak percaya melihatku yang dengan santainya menghembuskan asap putih itu) Ane : biasa aja koe cok, kyk ngeliat hantu aja..(balasku ke arif) Mas Antok : kyknya ada yang stress ini habis kecelakaan kemaren.
Chapter C ; Luntang Luntung
Mas Farid : koe kie sadar ora Ri"" Jadi gak jelas kyk gini"" Ane : dah sebulanan aku ngerokok mas, biar kuat melek mantengin layar monitor..
Arif : pantesan siang gak pernah keliatan, ngebokep terus koe cok""
Ane : enak aja..cari duitlah buat makan..
Hahay, kembali malam itu empat sekawan kumpul lagi seperti di kostan lama..kurang bung pila saja maka komplit sudah 5 sekawan ini.
Malam itu, kembali kami mengelilingi yogya. Mas Antok membonceng mas Farid, aku dibonceng Arif memutari ringroad. Sekitar pukul 2 pagi, kami sempat mampir di warung yang sering jadi tempat mereka membeli minuman pas dikostan lama. Setelah mendapat beberapa botol minuman, kami bertolak kembali kekostan..dan kamar arif yang menjadi bar kala itu.
Malam itu, sejenak kami reuni mengingat masa2 dulu. Mereka memang tidak sempat mengunjungiku ketika aku kecelakaan di bulan september 2008 lalu, karena mereka sedang pulang kekampung masing2. Setelah azan subuh, merekapun pamit pulang kekostan lama.
Pagi menjelang, aku masih melek di depan PC dikamar, sudah pukul 8 pagi mata ini belum ada ngantuk2nya sama sekali..tetiba aku teringat dengan cewek chubby itu. Iseng jari ini
Chapter C ; Luntang Luntung mengetik sms ke nomornya.
: nduwt..gimana keadaannya"" Dah sehat kan""
: udah mas, berkat bubur kacang ijo dari mas jelek semalam
: owh sukur deh..hari ini kuliah"
: enggak mas, sekarang kan hari sabtu..kampus mas masuk ya hari sabtu"
: owh, lupa kalo hari sabtu..kirain hari jumat
: hayo ngaku..kemarin gak jumatan kan"
Sedikit kaget diri ini, entah berapa lama aku sudah tak pernah mengingat Sang Pencipta dalam sujudku.
: masa cowok gak jumatan sih mas.
: kemaren ketiduran, sore baru bangun.
: alesan aja kamu mas..sholatlah mas, masa cuman di KTP aja predikat islamnya.
: gak malu apa sama KTP""
Chapter C ; Luntang Luntung
: iya nduwt, jumat besok deh aku jumatan.
: koq nunggu jumat besok"
: kan jumatan sekali seminggu nduwt, gimana to""
: yee masnya cuman jadi bapak minggu.
: maksudnya"" : ya sholatnya cuman seminggu sekali..makanya jadi bapak minggu
Benar2 habis diri ini di ceramahi cewek chubby itu, aku hanya mengiyakan tiapa smsnya. Aku benar2 malu terhadap diriku sendiri sekarang. Benar kata Nduwt tadi, predikat agamaku hanya sebatas di KTP doang.
: mas, aku pulang keklaten dulu ya, ntr aku sms kalo udah nyampe rumah.
: pulangnya pake apa nduwt"
: make "ceketer" mas
: gak naek bus aja, bahaya perjalanan jauh make
Chapter C ; Luntang Luntung motor..mana kamu masih kurang sehat itu.
: aku gak suka naik bus mas, suka muntah2. : tenang mas, aku dah biasa laju koq sedari SMA dulu.
: ya udah, ntr ati2 ya..gak usah ngebut2, yang penting selamat sampai rumah aja.
: siap boss..ya udah aku pulang dulu ya mas..assalamualaikum..
: waalaikumsalam. Setelah sms dengan cewek chubby itu, aku sempat mandi sebelum melenggang ke alam mimpi.
... Siang itu, rabu tgl 23 Desember 2009..aku sedikit terganggu dengan suara nyaring dari k750iku..entah siapa pengganggu tidurku. Dengan mata 3watt aku mengecek siapa yang menelpon, ah nomor baru..akupun mengangkatnya. Ane : halo..
... : mas, nduwt mas.. (keras suaranya dan sangat terburu2 dia menjelaskan diujung telepon)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : nduwt kenapa Nes"" (aku mengenali suara agnes saat itu)
Agnes : nduwt nangis2 mas, mas bisa kesini gak" (seketika mata ini menyala 100%, aku sangat kaget dengan kata2 agnes barusan)
Ane : ya udah, kamu tenangin nduwt dulu..bentar lagi aku kesitu..
Akupun mematikan panggilan itu, sedikit bergegas diri ini saat mandi.
Setelah sedikit rapi dengan jeans hitam dan kemeja lengan panjang, akupun beranjak kekostan mereka. Aku sangat khawatir dengan cewek chubby itu, prasaan semalam pas chat dia baik2 aja deh..masih ceria seperti sebelumnya. Kenapa dia mendadak nangis..apalagi yang sedang dialaminya.
Setiap chat ataupun sms dengannya, aku tidak pernah menanyakan perihal hubungannya dengan pacar polisi yang dia gunakan untuk menakut2i dulu saat pertama kenal. Aku hanya menikmati setiap obrolan kami di fb dan sms, obrolan ringan yang bisa membuatnya tersenyum.
Ah..diri ini semakin gedek ketika menunggu bus TransJogja yang tak kunjung datang. Muring2 sendiri aku di halte itu, tau lama kyk gini mending naek taksi tadi
Setelah hampir satu jam di atas transjogja, akhirnya diri ini tiba
Chapter C ; Luntang Luntung
di halte depan kampus UNY, dengan berlari aku mengarah kekostan nduwt. Didepan gerbang aku menelponnya, tapi tidak aktif. Akupun menelpon nomor agnes yang sempat aku simpan di contact tadi setelah dia nelpon.
Agnes : halo mas..kamu dimana"" Ane : nih aku dah didepan pintu kost kalian..
Agnes : kami di kampus mas, nduwt gak mau aku ajak pulang.
Ane : disebelah mananya"" aku kesitu (suaraku sedikit tergesa menuju kampus UNY itu)
Agnes : tempat dulu mas. Ane : ya udah, bentar lagi aku nyampe.
Setelah memutus panggilan itu, kembali diri ini berlari kearah tempat pertama aku mendatanginya dulu.
5 menit berlari, diri ini seperti mengelilingi lapangan sepak bola beberapa putaran. Kebiasaan burukku yang perokok berat benar2 tidak baik untuk tubuh..kyknya harus ngurangin ngerokok ini.
Setelah berpeluh kesah dengan berlari..akhirnya aku melihat mereka tengah duduk ditempat dulu, terlihat agnes mengelus2 punggung cewek chubby itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
Sedikit mengatur nafas diri ini ketika duduk didepan mereka.
Ane : kamu kenapa nduwt"" (dia hanya melihatku dengan genangan air matanya, kembali dia menunduk menangis) Ane : nduwt kenapa Nes"" (agnes mengangkat kedua bahunya)
Agnes : gak tau mas, tadi dia marah2 sambil nelpon, trus nangis. (kembali dia mengelus2 punggung temannya itu) Ane : Nes, bisa minta tolong gak" (agnes melihatku) Agnes : kenapa mas"
Dia mengikutku kearah sedikit jauh dari tempat nduwt menunduk nangis.
Agnes : kenapa mas" Ane : bisa ngasih waktu buat aku berdua sama nduwt gak"
Agnes : kamu mau ngapain nduwt mas"
Ane : gak akan aku apa2in koq, kamu tenang aja..ntr aku balikin kekostan kalo dia udah tenang
Agnes : ya udah, tolongin nduwt ya mas, dia sedih bangat kyknya. (aku hanya mengangguk pelan)
Kamipun kembali ketempat nduwt masih duduk menangis, tak berapa lama agnes merapikan laptopnya dan memasukkan
Chapter C ; Luntang Luntung
kedalam tasnya. Setelah pamit denganku dan temannya itu, diapun meninggalkan kami. Nduwt benar2 larut dalam sedihnya kala itu.
Ane : kamu kenapa nduwt" (diri ini memberanikan diri memegang tangannya, dia sekilas melihatku, tidak ada rasa penolakan darinya)
Ane : kalo ada masalah, ngomong aja nduwt, sapa tau aku bisa bantu
Ane : nduwt..kamu ada masalah sama cowokmu" (tatapan sayup penuh airmata itu sekarang berubah, ada kemarahan besar dalam tatapannya)


Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

. . Nduwt : semua cowok itu sama aja..semua cowok jahat.. (dia melepaskan genggaman tanganku, sedikit keras dia menarik tangganya)
Nduwt : dulu bilangnya cinta, dulu bilangnya sayang..sekarang ninggalin aku nikah sama cewek lain..(airmatanya yang sedikit mereda tadi, kini kembali membanjiri pipinya)
Nduwt : aku benci dia mas..
Kembali dia menunduk dengan tangisannya, kedua bahunya bergetar hebat mengisyaratkan kesedihan yang mendalam. Aku mengerti rasa itu, aku pernah mengalaminya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Aku memberanikan diri duduk disampingnya kini, pelan tangan ini meraih kepalanya dan menariknya kebahuku, dia hanya mengikut. Entah kelancangan apa yang membuat tangan ini berani mengelus pelan kepala yang tertutupi jilbab hijau muda nya.
Tak tersirat maksud lain dihatiku kala itu, aku semata2 ingin berbagi rasa sakit itu lagi dengannya. Aku ingin mengurangi sedikit sedih dihatinya.
15menit berlalu, tidak ada kata2 dari mulutnya..akupun hanya mengelus pelan kepalanya kala itu. Sedikit berhasil, isak tangisnya sudah tidak terdengar lagi, terlihat dari kedua bahunya yang kini sudah bergerak pelan seiring nafasnya. Ane : nduwt, kamu suka makan apa"
Nduwt : bakso mas.. (akhirnya dia kembali bersuara menjawabku)
Ane : ya udah yuk cari bakso, aku yang traktir deh.. (diapun terlihat membenarkan duduknya, sedikit merapikan jilbabnya yang sempat berantakan karena senderan tadi dibahuku)
Akupun bangkit dan menarik tangannya kearah barat kampus UNY kearah lembah UGM. Setahuku didaerah dekat2 situ banyak penjual makanan, dan pasti ada penjual baksonya.
20menit kami berjalan, tibalah kami di salah satu warung penjual bakso, dia hanya mengikut ketika aku memesan 2
Chapter C ; Luntang Luntung
mangkok bakso. Tangannya masih setia kugenggam, sesekali aku melihat kearahnya, masih tersirat raut kesedihan disana.
Setelah mengambil duduk disalah satu meja disudut warung itu, aku melihat kesekitar sambil menunggu pesanan kami diantar.
Sepertinya aku kenal cewek disana yang sedang asik tertawa bersama temannya. Sesekali dia melihat kearahku, aku hanya tersenyum membalas tatapannya. Kembali dia melihatku disela2 tawa dengan teman2nya disudut lain warung bakso itu.
Lumayan lama dia mengenali diriku..akhirnya dia tersenyum kini..ah sepertinya dia mengingatku..
Tak berapa lama, cewek bertubuh kecil itu terlihat telah selesai makan bakso dengan teman2nya..saat meninggalkan warung bakso itu, dia sempat melambaikan tangannya kearahku..aku hanya membalasnya dengan senyuman..Ternyata Disa masih ingat denganku..
Chapter C ; Luntang Luntung
87. Kenangan Dengan Cewek Berbadan Imut Awal2 november 2007..
Aku benar2 merasa kehilangan wanita itu, wanita yang banyak mengajariku kenikmatan duniawi sesaat, tapi setelahnya dia memberikan derita yang benar2 mendalam dihati.
Betapa tidak aku merasakan penderitaan itu ketika aku menyadari diri ini hanyalah sebagai pengingatnya terhadap Derry, cowok yang dia kenal di Mekdi dulu.
Semua yang dia lakukan ketika bersamaku, semata2 pemuas dan pengingatnya akan Derry. Aku mungkin tidak pernah terlihat dimatanya karena tertutup dengan bayangan Derry.
Ah sudahlah, biarlah dirinya menjadi kenangan indah dan menyakitkan didalam hati ini..
Sore itu, aku sudah berada di warnet, mencari2 hiburan dengan chat di YM yang banyak orang gunakan kala itu. Aku secara tidak sengaja masuk ke room Yogyakarta 3 yang lumayan rame kala itu.
Aku sedikit tertarik dengan username DishDisa yang terlihat sangat cerewet di room itu. Akupun mencoba private chat dengannya.
Ane : hi..asl plz DishDisa : u1
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : 20 co yogya buzz DishDisa : 19 ce yogya Ane : cerewet banget kyknya di room
DishDisa : biarin, namanya juga cewek, wajar dong kalo cerewet Ane : iya sih..jadi seru aja ngeliatnya
DishDisa ; eh, aku udahan dulu ya..laper mau makan. Ane : yee baru bentaran juga chatnya..masa udahan aja.
DishDisa : kamu yang baru chat, aku udah dari tadi siang abis kuliah.
Ane : tar aku traktir deh..temanin chat dulu.. DishDisa : kesini aja, ntr sambung pas ngobrol aja.
Ane : kemana"" aku kan gak tau alamatmu.
DishDisa : sini kekampusku..
Ane : kampusmu dimana" Ntr aku kesitu.
Chapter C ; Luntang Luntung DishDisa : yakin mau kesini"" Aku jelek loh..
Ane : lah, kalo jelek kenapa, kan aku minta temenin chat aja tadi
Buzz Ane : yah dia menghilang..
DishDisa : gak, tadi baru di ajak teman pulang..sini ke UNY, aku tungguin.
Ane : minta nomor hape dong..
Ah, keburu dia offline. Gpplah, dia udah ngasih alamatnya tadi. kampus UNY..mari kita kesana, sapa tau dapat mangsa baru..hahay, buaya yang terdiam didalam air keruh kembali terlihat dan bersorak karena akan mendapat mangsa baru. ...
Setelah membayar warnet di jalan godean itu, akupun beranjak menggunakan taksi kearah UNY. Selama didalam taksi aku hanya membayangkan cewek dengan nick DishDisa tadi..jelek2 ajalah asal bisa diajak yang enak2 gumamku...diri ini benar2 bejat setelah ditinggal Wati.
Tak berapa lama, taksi menurunkan ku di depan gerbang besar UNY..aku seperti orang hilang saja disitu, hanya dengan bermodal nick YM aku mencari seorang cewek yang mengaku jelek tadi di chat YM..wkwkwkwkwk benar2 gila diriku sekarang.
Chapter C ; Luntang Luntung
Sedikit masuk kedalam lingkungan kampus itu, aku celingak celinguk melihat orang2 yang sedang duduk di bawah pohon sambil bermain laptop. Wah enak kali yak punya laptop, bisa wifi gratisan disini..
Tak berapa lama, terlihat cewek bertubuh kecil mendatangiku, senyuman kecil dibibirnya.
CewekItu : kamu yang tadi di YM ya"
Ane : kamu DishDisa kan" (dia mengangguk)
DishDisa : kenalin, aku Disa..nama kamu siapa" (dia menjulurkan tangannya)
Ane : aku Eri..(akupun menjabat tangannya) Disa : jadi gak nih"
Ane : jadi apaan""
Disa : tadi katanya mau traktir makan kalo aku mau nemenin chat.
Ane : yee...masalah traktir aja cepet..kamu pasti anak kostan.
Disa : kenapa emangnya"
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : taulah aku sifat anak kost, paling cepat kalo masalah makan gratis..
Dan berhasil diri ini membuatnya tertawa..hais, kena nih cewek sama akal2an sang buaya..ternyata belum berkurang gombalan ini sedikitpun.
Ane : mau makan bakso gak"
Disa : boleh, tapi kamu yang bayarin ya..hihihi
Ane : iya iya..itu ketawanya biasa aja, jadi serem kyk mak lampir kami (lagi2 dia tertawa)
Disa : ya udah, yuk cari bakso..
Ane : eh, yang kamu itu yang sering disini, aku baru sekarang main kesini, mana tau aku tempat makan disini.
Disa : oiya ya..ya udah kesana aja yuk, ada warung bakso disana..sering makan sama teman2 kostan..tapi agak mahal. Ane : udah tenang aja, kan aku yang bayarin. Disa : asiiiik...yuk...
Tanpa canggung dia menggandeng tanganku mengajak kewarung bakso yang dia maksud tadi. Aku hanya mengikutnya, sesekali dia menjelaskan gedung kampus yang kami lewati
Chapter C ; Luntang Luntung
malam itu. Tingginya setinggi marisa, tapi tubuhnya sedikit kurus dibanding marisa, soal wajah, gak cantik gak jelek juga..ah sudahlah..yang penting dapat mangsa aja..dan buaya2 disana mulai berteriak kegirangan..hahay...
Setelah 15menit berjalan, kamipun masuk kesalah satu warung penjual bakso itu..disa yang mengambil alih pesanan kala itu..aku hanya mengikut dari belakangnya.
Terlihat dia sangat ceria ketika kami mengambil duduk disalah satu meja diwarung itu.
Ane : eh, dari tadi senyam senyum aja..kyknya girang banget.
Disa : biarin..aku kan jarang ditraktir..
Ane : hais..traktir terus yang dibahas..besok2 aku traktir lagi deh..
Disa : beneran"" (aku mengangguk)
Ane : ya asal gak ada yang cemburu aja sih.. (hahay mulai sang buaya menyebar jaring2 untuk menangkap mangsanya )
Disa : tenang aja..aku masih jomblo koq..aku juga gak nolak kalo ditraktir.
Chapter C ; Luntang Luntung
Tak berapa lama, pesananya tadi sudah datang..akupun mempersilahkan dirinya untuk makan bakso pesanannya. ...
Sekitar pukul 8 malam, kami sudah meninggalkan warung bakso itu..dia kembali mengajakku ke depan gedung rektorat fakultas bahasa UNY..lumayan seru tempatnya, sedikit redup2 cahaya lampu disitu.
Akupun mengikutnya duduk disalah satu kursi dibawah pohon, terlihat disekitar beberapa mahasiswa sedang asik mengobrol dan ada juga yang menikmati wifi kampus.
Disa : kamu tinggal dimana mas" (dia membuka obrolan)
Ane : jauh dari sini, didaerah tegalrejo sana. Disa : trus ntr kamu pulangnya make apa" Ane : kan banyak taksi..tinggal stopin taksi.. Disa : owh..
Ane : udah ini dimakan, abisin tuh snack..
Disa : bantuin dong mas, masa aku abisin sendiri Ane : lah tadi yang semangat milih sapa coba, aku masih
Chapter C ; Luntang Luntung kenyang Dis..bakso tadi banyak banget.
Disa : masa kenyang mas, aku aja masih pengen ngemil nih..(sambil mengelus2 perutnya)
Ane : ya udah tuh diabisin snacknya, biar cepat gede..
Disa : ih..masnya jahat masa bilang aku belum gede. (mulai manja2 gak jelas)
Ane : lah itu liat sendiri badanmu kecil kyk gitu.
Disa : kecil2 gini aku berat loh mas..pasti kamu gak kuat gendong aku.
Ane : masa"" coba sini.. (aku beranjak berdiri..diapun mengikutku, tanpa malu dia naik ke punggungku)
Hahay, bagian empuk2nya terasa banget dipunggungku mblo...
Ane : ringan kyk gini dibilang berat. Disa : masa ringan mas.."
Ane : udah ah turun, malu tuh di liatin orang2..
Disa : gak mau..jalan kesana dulu..(tangannya menunjuk kearah salah satu pohon disebelah sana)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : ya udah pegangan ya..ta lari loh..
Akupun sedikit berlari kearah pohon yang dia tunjuk tadi, bukan apa2 mblo, semakin cepat ane lari, semakin empuk punggung ane sama itu tuh
Setelah kembali ketempat kami duduk sebelumnya, diapun turun dan mengambil duduk disampingku. Tangannya menggandengku.
Disa : mas suapin dong.. Ane : mau yang mana"" (aku menunjuk snack yang sebelumnya kami beli di kopma UNY itu)
Disa : yang itu mas, yang rasa kentang balado. (akupun mengambil bungkus snack yang dia maksud, setelah membukanya, akupun menyuapi cewek berbadan imut itu)
Disa : jahat ah kamu mas.. (dia sewot karena aku memakan snack yang sudah dekat dengan mulutnya tadi )
Ane : iya iya, yang ini seriusan..(kembali tangan ini mengarah kemulutnya, saat dia membuka mulut, lagi aku memakannya)
Disa : jahaaaat....(dan dia berhasil mencubit lengan kiriku yang sedari tadi gandengnya)
Setengah 10, aku mengajak cewek berbadan mungil itu pulang.
Chapter C ; Luntang Luntung
Tapi dia tidak mengiyakan ketika aku berniat mengantar sampai kostannya. Mungkin dia takut jika aku akan main terus kekostannya. Setelah pamit, diapun meninggalkanku kearah kostannya di barat kopma UNY itu.
Sekitar 100meter, dia terdiam disana. Entah apa yang dia lakukan..sesekali dia melihat kearahku..aku tau ekspresi itu..akupun mendekat kearahnya..
Ane : tadi katanya mau pulang Disa : takuuutt...(lagi terlihat dia memanja)
Ane : tadi aku dah nawarin nganter sampe kostan, malah gak mau...
Disa : anterin mas..(kembali tangannya menggandengku) Ane : ya udah..yuk..
Setelah masuk kedalam gang di barat kopma UNY itu, tibalah kami didepan kostannya. Terlihat beberapa cewek2 masih duduk di ruang tamu kostannya dilantai bawah. Diapun melepas gandengan tangannya.
Disa : makasih ya mas, dah nraktir bakso, dah beliin snack dah nemenin ngobrol..
Ane : kan tadi aku yang minta temenin chat..eh skarang bisa
Chapter C ; Luntang Luntung
ngobrol langsung, harusnya aku yang berterima kasih Ane : ya udah, aku pulang dulu ya...sana masuk. Disa : gak masuk dulu mas"
Ane : udah jam berapa ini..lain waktu deh aku main sini..
Disa : janji yah.. Ane : iya iya, janji.. Diapun masuk kedalam gerbang kostannya itu..terlihat cewek2 yang sedang mengobrol di ruang tamu disana memandang kearah kami. Dasar cewek2 jones gumamku. Sedikit lambaian tanganku kearah disa dibalik gerbang..aku pun berbalik meninggalkan kostan itu.
Sekitar 5 langkah, terdengar suara gerbang itu kembali dibuka, aku berbalik kearahnya. Cewek berbadan imut itu mendekat kearahku. Sedikit berjinjit dia menghadapku..Cup...sebuah kecupan hangat tepat mendarat dibibirku.
"Cie Cie Cie" suara cewek2 jones disana..
Sekilas ciuman dari disa, diapun tersenyum dan berbalik kearah kostanya..dia kembali masuk kedalam gerbang itu..di iringi lambaian tangannya aku meninggalkan kostan itu. ...
Chapter C ; Luntang Luntung
Hubungan semalam itu tidaklah aku teruskan ketahap yang lebih..aku jarang lagi chat dengannya ketika kewarnet dan bermain YM..aku sengaja memblock Nicknya..hahay..aku ingin dia merasakan sedikit sakit ketika ditinggalkan..
Perasaan sakit yang di berikan Wati, seakan menyuruhku melampiaskan ke cewek yang aku kenal lewat YM itu. Aku juga tidak menanyakan nomor HP Disa malam itu, jadi aku benar2 menghilang darinya.
Sering aku dapati mail masuk di account YMku, pesan dari nick berbeda..dan dari susunan kata2nya aku yakin itu adalah disa. Aku hanya membiarkannya.
Chapter C ; Luntang Luntung 88. Aku Akan Membuatnya Tersenyum
Kembali ke warung bakso di tgl 23 desember 2009..
Nduwt masih terdiam disana, dia berada disana tetapi jiwanya entah hilang kemana..tatapannya kosong, tanganya hanya mengaduk2 bakso didepannya.
Aku tidak suka dengan pemandangan didepanku kini. Aku menyingkirkan mangkok bakso didepanku, aku meraih tangannya yang sedang mengaduk2 bakso itu. Sedikit kaget dirinya melihatku.
Ane : baksonya udah bulat itu, mau kamu aduk kyk mana juga gak bakalan bisa lebih bulat (dia menarik tangannya dari genggamanku, senyum ketus terlihat dibibirnya) Nduwt : kenapa sih mas"
Ane : kenapa apanya""
Nduwt : kenapa sih kamu yang harus peduli sama aku"
Ane : emang gak boleh ya..
Nduwt : nanti juga kamu bakalan ninggalin aku mas. Nduwt : semua cowok sama aja.. (skeptic tatapannya mengarahku)
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : gak semua sama..mungkin kamu kebetulan kenal yang jahat aja..
Ane : masih banyak koq orang yang benar2 baik.. Ane : ya mungkin suatu saat nanti kamu bakalan ketemu sama seseorang itu..
Nduwt : maaf ya mas, aku ngerepotin kamu terus.. Ane : udah santai aja..selagi aku bisa, pasti aku bantu koq.. Nduwt : kamu itu baik mas..
Ane : baik karena kamu belum kenal aku aja sih..biasalah namanya baru kenal..suka cari2 muka..
Nduwt : kamu itu mas..mau cari muka aja pake bilang2.. (sedikit senyuman dibibirnya, lumayan lega diri ini melihat hal itu) Ane : ya udah dimakan itu baksonya..dah dingin itu dari tadi kamu aduk2 mulu.
Nduwt : iya mas..yuk makan..
Ane : mau aku suapin" (kembali kedua alisku terangkat dengan sendirinya)
Nduwt : gak ah, malu diliatin orang2..
Ane : ya udah..dilanjut deh makannya..ntr aku beliin coklat biar
Chapter C ; Luntang Luntung
ilang sedihnya Nduwt : emang aku anak kecil.. (dia tertawa kecil sekarang)
Ane : nah, senyum gitu kan lebih enak liatnya..
Terlihat dia mulai tertawa kecil saat menghabiskan bakso didepannya. Tak jarang dia seperti tersedak saat makan karena aku terus menggodanya. Sukurlah aku bisa membuatnya sedikit melupakan kesedihannya.
Setengah 3, aku mengajaknya kembali kekostannya..aku takut agnes khawatir dengan keadaan temannya yang bersamaku sekarang. Setelah mengantarnya sampai kamar, aku pamit pulang. Diapun tersenyum ketika aku meninggalkannya bersama agnes dikamarnya.
Setibanya di kostan, aku memberitahukannya melalui sms bahwa aku sudah sampai. Tak lama balasan darinya tiba, dia berterima kasih karena aku ada disana saat dia menangis tadi.
Ada perasaan lain yang kurasakan saat melihatnya bersedih tadi, aku seperti melihat diriku sendiri ketika aku ditinggalkan wati dulu. Aku sangat mengerti rasa sedih itu. Aku harus menghapus kesedihan jahat dari cewek chubby itu. Aku akan berusaha untuk mengisi hari2nya mulai sekarang agar dia ceria kembali.
... Chapter C ; Luntang Luntung
Sore itu, aku mengisi pulsa lumayan banyak, aku berniat menelpon cewek berkacamata yang jauh dimedan sana.
Selepas magrib, aku menelponnya. Tak berapa lama dia mengangkat teleponnya..
Marisa : halo kak.. Ane : halo dek, apa kabar"
Marisa : baik kak..gimana kabar kakak sendiri" Ane : baik dek..
Marisa : kakak mau ngomong serius ya, tumben2an suara kakak seserius ini..hehehe
Ane : iya dek..tapi berat kakak mau jelasinnya.
Marisa : ya ampun kak, dari dulu gak pernah berubah, pasti susah kalo mau ngomong yang serius.
Marisa : kakak ngomong aja, aku siap dengerin koq kak.
Ane : maaf ya dek..kyknya aku harus melakukan ini.. Ane : kakak baru ngenal cewek, pas kakak ngeliat dia, kakak seperti melihat kesedihan kakak sendiri pas ditinggal kemarin.
Marisa : maafin marisa ya kak, marisa harus ninggalin kakak dulu..
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : bukan gitu dek..ini bukan soal kamu ninggalin kakak dulu.. Ane : kakak cuma mau minta ijin...boleh gak kakak berusaha sayang sama cewek itu"
Marisa : kenapa kakak gak pernah buka hati sama cewek lain dari dulu sih kak"
Marisa : kan kakak sendiri dulu yang jelasin gimana selanjutnya hubungan kita..
Marisa : maafin marisa ya kak, kalo selama ini kakak sedih karena keadaan kita yang seperti ini..
Ane : maafin kakak juga ya, karena udah buka hati buat cewek lain..kakak udah berkhianat sama kamu..
Marisa : kakak nyindir aku ya, karena aku udah pacaran dulu disini.. (terdengar perubahan pada suaranya, aku tahu dia bersedih sekarang)
Ane : gak gak...hehehe..jangan sedih ya..maaf tadi kakak salah ngomong..
Marisa : iya kak..marisa udah rela koq dari dulu kalo kakak cari cewek lagi..
Marisa : tapi kakak harus janji sama marisa.. Ane : janji apa dek""
Marisa : kakak gak boleh ngelupain marisa, trus kakak harus sayang sama cewek itu sama kyk kakak sayang sama marisa.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : iya dek..kakak coba deh buat sayang sama dia seperti kakak sayang sama kamu.
Ane : dan kakak gak akan pernah bisa melupakan cinta pertama kakak..kamu adalah wanita terindah yang mengisi hati kakak hingga detik ini.
Ane : makasih ya sayang..
Marisa : ih gombalnya mulai deh..tadi katanya mau coba sayang sama cewek lain, sekarang manggil marisa make sayang..awas aku laporin cowokku loh..
Ane : biarin..kakak gak takut..week..
Akhirnya kami kembali bercanda seperti dulu saat aku masih bersamanya. Banyak yang dia tanyakan perihal Nduwt, akupun menjelaskan semua yang aku ketahui tentang cewek chubby berjilbab dengan hidung peseknya itu.
Permintaan maafku tadi juga mewakili semua pengkhianatanku terhadap cintanya, mulai dari aku menduakannya dengan Yani, Wati dan Vanya..dia sama sekali tidak mengetahuinya, karena aku tidak pernah menceritakan sama sekali perihal cewek2 yang sudah memiliki tempat dihati ini. Baru nduwt inilah yang aku ceritakan kepadanya.
Malam itu sehabis telepon dengan Marisa, aku sempat pamit kepada mentorku Wyckte dengan alesan aku kurang enak badan. Karena berniat besok pagi aku ingin membuat kejutan untuk si cewek chubby itu.
Chapter C ; Luntang Luntung
... Pagi menjelang..pukul 7 aku sudah berdiri didepan gerbang kostannya. Sengaja aku tidak memberitahukannya melalui sms..tak berapa lama, terlihat seorang cewek yang masih menggunakan pakaian tidurnya keluar kearah warung. ... : Nyari siapa mas"
Ane : nduwt nya ada gak"
... : ada mas, tu kykynya baru abis mandi..masuk aja mas.
Ane : iya, makasih ya...aku nunggu sini aja. ... : ya udah, misi ya mas..
Akupun menyingkir dari tengah2 pintu gerbang kecil itu..
Pagi2 dah ngisruh aja dikostan orang, mana berdiri ngalangin di depan gerbang lagi..
Tak berapa lama, cewek tadi terlihat kembali dari warung dengan membawa (maaf) pembalut di tangan kirinya..dia hanya tersenyum genit ketika melewatiku.
... : masuk aja mas, dari pada berdiri disitu..tuh ada tempat duduk juga disana..
Ane : gak usah deh, aku nungguin nduwt aja.
Chapter C ; Luntang Luntung
... : ya udah tungguin berntar ya, aku panggilin. Ane : eh gak usah mbak, ndak ganggu..
Dan cewek itupun berlalu kedalam kostan, terdengar dia sedikit teriak memanggil cewek chubby itu..tak berapa lama, nduwt terlihat disana dengan rok panjang hitam dan kemeja lengan panjangnya..dia terlihat cantik dengan jilbab hijau muda yang dia kenakan saat itu.
Senyuman dibibirnya terlihat ketika menuju kedepan gerbang.
Nduwt : tumben mas pagi2 udah disini
Ane : gak tau nih..tiba2 aku nyasar sampe sini.. Ane : pagi2 udah rapi aja nduwt, mau kemana"
Nduwt : mau kuliah mas, ntr kuliahnya jam 8 Ane : owh...
"Udah sarapan Mas" "Udah sarapan nduwt" kami saling melihat, karena kami menanyakan hal yang sama berbarengan..hahay, kyk sinetron2 aja yak..
Ane : udah sarapan" (dia menggeleng)
Ane : nah cari sarapan dulu yuk, cukuplah satu jam buat sarapan.
Chapter C ; Luntang Luntung
Nduwt : mas suka soto gak"
Ane : ayuk..tapi aku gak tau loh tempat warung soto yang enak.
Nduwt : aku tau koq, tapi agak jauh.
Ane : ya udah..yuk jalan.. (aku membukakan gerbang kostan itu untuknya..menunggu sang putri itu berjalan)
Nduwt : jauh dari sini mas..masa mau jalan
Ane : ya udah naik taksi aja yuk.
Nduwt : itu ada motorku mas, kamu bisa bawa motor kan" Ane : bisa..tapi gak punya SIM, ntr kena tilang polisi gimana"
Ekspresinya sedikit berubah..ah, aku keceplosan...kenapa juga aku nyinggung2 polisi..dia kan baru punya pengalaman buruk dengan polisi .
Chapter C ; Luntang Luntung 89. Hadiah Kecil Untuknya
Ekspresinya sedikit berubah..ah, aku keceplosan...kenapa juga aku nyinggung2 polisi..dia kan baru punya pengalaman buruk dengan polisi .
Ane : maaf ya, aku gak ada maksud.. Nduwt : gpp mas, yuk mas ambil motor,
Dia menarik tanganku kearah kamarnya, dengan kunci darinya, aku menyalakan motor sho*un biru miliknya..ternyata ini toh yang dari kemarin2 dia bilang "ceketer" itu
Setelah meminjam helm dari Agnes, nduwt mengikutku kedepan tempat aku memanaskan ceketer miliknya.
Nduwt : nih mas, helmnya..(dia menyerahkan helm hitam itu)
Ane : makasih ya.. Ane : sini sini... (aku meraih helm ditangan satunya, dia terdiam tidak mengerti maksudku)
Nduwt : kamu make yang ini aja mas. Ane : bentar bentar..
Aku berdiri didepannya, dia hanya membisu melihat tingkahku. Ceklek..tali helm itu melingkari wajah chubbynya, dia tersenyum ketika aku mengetuk2 helm dikepalanya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : nah kalo gini kan aman..yuk naik..
Setelah mengenakan helm yang dia serahkan tadi, dia naik dan duduk menyamping di boncengan ceketernya. Melajulah kami keperempatan di arah barat MM UGM itu, dia menyuruhku belok kekiri mengarah ke Galeria Mall, tak berapa lama kami tiba di depan rumah sakit bethesda.
Dia menyuruhku mengambil lajur kanan dan parkir disalah satu penjual soto dipinggiran jalan itu. Aku hanya mengikut instruksi sang tuan puteri. Aku mah hanya supir yang akan tetap setia mengantar kemana tuan puterinya ingin pergi.
Setelah memesan soto, kami mengambil duduk di trotoar dibawah pohon yang ada disitu. Aku mengambil duduk didepannya. Sesekali dia mengibaskan tangan menandakan dia sedikit kepanasan. Aku hanya dapat tersenyum melihat pemandangan itu.
Nduwt : kenapa sih mas, senyum2 ngeliatin terus" Ane : enggak enggak..hehehe...oiya nduwt, boleh nanya gak" Nduwt : nanya apa mas" (sedikit antusiasnya melihatku)
Ane : tapi jangan marah ya kalo aku tanyain. Nduwt : nanyain apa sih mas..koq kyknya serius"
Chapter C ; Luntang Luntung Ane : janji dulu tapi..gak boleh marah..
Nduwt : gak mau.. Nduwt : udah mau nanya apa sih mas, buat penasaran aja.. Ane : ya janji dulu gak akan marah makanya..ntr baru aku ngomong..
Nduwt : ya udah gak usah aja.. (sedikit ditekuk mukanya itu.. )
Ane : yee gitu aja ngambek
Ane : iya iya...senyum lagi dong..hehehe Nduwt : gak mau...
Tak berapa lama, pesanan kami datang..dia terlihat sedikit tersenyum kepada mbak2 yang mengantar soto ke meja tempat kami duduk. Setelah menyicipi rasa soto itu, sedikit tambahan kecap, sambel dan sedikit garam..dan Voilaa...jadilah soto ala chef farah banged.....lah koq jadi kyk gini... maaf maaf, efek kelaperan pas nulis draft
Lagi, nduwt hanya mengaduk2 soto didepannya..kembali ekspresi itu datang, dia menghilang entah kemana..
Ane : nduwt....nduwt hei... (aku menggapai tangan kirinya..sedikit kaget dirinya)
Chapter C ; Luntang Luntung
Nduwt : iya mas...kenapa" (terlihat senyum yang dipaksakan dibibirnya)


Luntang Luntung Karya Rudiarth T Eriwanto di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ane : ayuk dimakan sotonya. Masa cuman di aduk2..ndak pusing itu sotonya.
Nduwt : emang bisa""
Ane : coba kamu muter2, pasti pusing kan...nah sama aja kyk soto itu..dari tadi kamu aduk2 trus, pusinglah dia Nduwt : ada2 aja kamu mas.
Dengan senyumannya, dia mulai menyantap sotonya..sesekali aku menggodanya saat dia menghabiskan menu sarapannya. ...
Pukul 10 kurang 10 menit, kami sudah berada di depan parkiran fakultas bahasa UNY..lagi tangan ini dengan lancang membuka helm yang dia kenakan..
Ane : kamu kuliah sampe jam berapa nduwt" (dia hanya tersenyum ketika aku membuka helmnya)
Nduwt : mas, malu aku diliatin teman2 mas..
Ane : lah kenapa" biarin aja kali..
Chapter C ; Luntang Luntung
Nduwt : tuh kan, agnes sama ita datang..pasti ngeledekin ntr mas
Ane : udah sana, keburu telat kamu masuk kelas.
Nduwt : ya udah, aku masuk duluan ya mas..makasih udah nemenin sarapan.
Ane : iya sama2..eh..ntr kuliah sampe jam berapa" Aku jemput lagi ya..
Nduwt : sampe jam 12an mas, trus mas mau kemana"
Ane : gak kemana2 sih..oiya, warnet disini dimana"
Nduwt : ke lab komputer aja mas, tapi nih bawa kartuku (terlihat dia mengambil kartu mahasiswanya) Nduwt : nih mas, nanti bayarnya murah loh Ane : masa make id card cewek nduwt"
Nduwt : oiya ya.. trus gimana dong"
Ane : udah sana kuliah dulu aja, tuh dah ditungguin agnes tuh..ntr aku jemput lagi jam 12an ya.
Nduwt : ya udah.. (dia menjlurkan tangannya kearahku) Ane : eh mau ngapain" (dia hanya tersenyum)
Chapter C ; Luntang Luntung
Akupun menjabat tangannya, sedikit kaget ketika dia menunduk dan menyentuhkan dahinya kepunggung tangan kananku..Aku sangat kagum dengan santunnya cewek berjilbab hijau muda ini.
Setelahnya, diapun beranjak ketempat agnes di dekat parkiran kala itu..terlihat mereka melambaikan tangan kearahku. Sesekali mereka menyenggol bahu cewek chubby itu. Aku hanya tersenyum melihat mereka dari atas motor diparkiran.
Setelah mereka menghilang dari pandangan, akupun mengarah kekostanku dengan ceketer milik Nduwt, dia menyuruhku membawanya tadi. Kyknya di foto trus di iklankan di tempat jual beli lumyan harganya ini..
... Jam 12an aku sudah mengarah kembali ke tempat parkiran tadi, menjemput kembali cewek chubby itu. Setelah sampai di parkiran itu, akupun mengetik sms di keypad k750i dan mengirimi ke nomornya.
: nduwt lagi dimana"
Lumayan lama balasan dari cewek chubby itu, ah mungkin dia masih dalam kelas, gumamku. Sekitar 10menit berlalu, kembali k750iku bergetar. Dan benar seperti dugaanku, sms darinya.
: maaf mas, tadi baru sholat.
Chapter C ; Luntang Luntung : mas lagi dimana"
: nih lagi di parkiran, sini deh ada sesuatu
: ada apaan mas" : sini aja makanya, susah aku bawanya
: apaan sih mas" buat penasaran aja deh
Aku tidak membalas smsnya lagi...biar dia tambah penasaran.
Sekitar 5menit, terlihat dia sedang berjalan kearahku. Senyum termanis yang aku punya pun mengembang di bibirku. Begitu sampai di parkiran, kembali dia menyalimi dan menempelkan dahinya di tanganku..ah..santun betul cewek ini, gumamku.
Ane : nih.. (aku menyerahkan plastik hitam besar yang sedari tadi aku gantung stang ceketer itu)
Nduwt : apaan ini mas" (dia mengambil plastik itu)
Ane : ntar aja bukanya, yuk cari makan dulu
Nduwt : gak selera mas Ane : yee..gak boleh gitu, ntr ndak sakit lagi.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : lagi pengen makan apa" Aku temenin deh.
Nduwt : makan apa ya"" (dia sedikit berfikir) Nduwt : jochik aja yuk mas..dah lama aku gak makan jochik
Ane : Siap tuan puteri..bentar2..
Kembali aku mengambil helm yang aku gantung di gantungan depan ceketer miliknya, diapun sepertinya mengerti, dia sekarang mendekatkan kepalanya kearahku. Ceklek..tali helm itu kembali melingkar mengelilingi wajah chubbynya.
Kamipun meninggalkan parkiran itu menuju kejalan solo, melewati gang dekat IST Akprind..kalo sekarang di belakang gedung bioskop XXI
Setelah memarkir ceketer birunya itu, kamipun masuk dan memesan menu di JogjaChicken itu. Jochik ini bisa dibilang versi murahnya dari Mekdilah..hahay...biasa anak kostan nyari yang murah2
Setelah membayar menu kami, akupun mengambil alih wadah dari kayu itu sebagai nampan tempat pesanan kami. Aku mengikut saat dia mengambil duduk disalah satu meja disudut luar warung itu.
Nduwt : ini apaan sih mas, besar banget kreseknya. Tapi koq ringan"
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : ya udah di buka aja, pasti kamu suka deh..(aku tersenyum sambil menyeruput es teh didepanku)
Setelah membuka kresek hitam itu, terlihat senyumnya kembali mengembang. Sesuai dugaanku ketika membelinya tadi, dia pasti menyukainya.
Chapter C ; Luntang Luntung 90. Hadiah Kecil Untuknya (2)
Setelah membuka kresek hitam itu, terlihat senyumnya kembali mengembang. Sesuai dugaanku ketika membelinya tadi, dia pasti menyukainya.
Nduwt : mas koq tau sih aku suka warna hijau (senyuman itu...aku ingin selalu melihatnya)
Ane : tau dong..eri gitu.. (dengan bangganya aku menepuk2 dada kerempengku)
Nduwt : ini buat aku kan mas"
Ane : enggak..buat orang lain..mau buat agnes kyknya. Nduwt : ih, aku kan suka warna ijo mas..agnes gak suka warna ijo..buat aku aja ya..
Ane : hahaha..ya iyalah buat kamu nduwt, aku kan kenalnya sama kamu, bukan agnes.
Ane : ya udah, makan yuk, kamu laper kan" (dia mengangguk) Ane : udah itu doraemonnya di taro lagi..kan kasian kalo kotor kena nasi ntr.
Dan diapun meletakkan kembali bantal hijau dengan gambar doraemon diatasnya itu. Tadi sebelum pulang kekostan aku sempat membeli bantal itu di salah satu toko di jalan malioboro..lupa aku nama tokonya.
Chapter C ; Luntang Luntung
Gak ada maksud lain dengan bantal itu, semata2 ingin melengkapi perlengkapan tidurnya, karena saat dia terbaring lemah saat sakit dulu..aku melihat bantal yang dia gunakan dulu berwarna krem, tidak seragam dengan selimut serta bed covernya yang berwarna hijau muda.
Nduwt : mas, bisa minta tolong gak" Ane : kenapa nduwt" mau minta tolong apa" Nduwt : bantuin mindahin barang besok sore bisa gak mas"
Ane : emang mau pindah kemana"
Nduwt : aku mau pindah ke kostan Ita mas, dekat stadiun mandala krida. Kmrn kata Ita ada kamar yang kosong. Ane : gak nunggu awal tahun aja nduwt" (dia menggeleng)
Nduwt : enggak mas, aku udah bosan di kostan lama. (sedikit berubah ekspresi cerianya)
Ane : iya besok aku bantuin..udha dapat mobil buat angkut2 blm"
Nduwt : pake ceketer aja mas.
Chapter C ; Luntang Luntung
Ane : capek bolak baliknya nduwt..lumayan jauh loh dari kostan lama ke mandala krida..
Ane : ntr kita cari jasa angkutan, kyknya ada aku liat didekat gang masuk kostanmu.
Nduwt : maaf ya mas, aku jadi merepotkan lagi. (sedikit kaget diri ini mendapati tanganya kini menggenggam tanganku di atas meja)
Ane : iya, selagi aku bisa bantu aku bantuin (senyum termanis yang kupunya terpajang ketika aku membalas genggamannya)
Dan untuk pertama kalinya, aku menggenggam tanganya saat dia benar2 menyadari diriku yang ada didepannya.
Setelah meninggalkan tempat makan tadi, aku sempat mengajaknya mencari jasa angkutan yang tidak terlalu jauh dengan gang kostannya. Sedari tadi, bantal "Doramemon"nya dipeluk erat didepannya. Yap, cewek chubby itu memanggilnya "Doramemon" bukan doraemon..entah apa maksudnya..ada2 aja nama yang dia berikan..diri ini juga tak luput dari sebutan "mas jelek"
Kisah Pedang Di Sungai Es 13 Pendekar Rajawali Sakti 209 Memburu Rajawali Api Di Bukit Menoreh 29
^