Pencarian

Kadal Bunting 1

Kadal Bunting Karya Glitch Bagian 1


by : Glitch.7 Tak pernah kusangka ini terjadi Kisah cinta yang suci ini
Kautinggalkan begitu saja Sekian lamanya kita berdua
Tak kusangka begitu cepat berlalu Tuk mencari kesombongan diri Lupa sgala yang pernah kau ucapkan Kautinggalkan daku
Pergilah kasih Kejarlah keinginanmu Selagi masih ada waktu Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu Smoga tercapai sgala keinginanmu
Kejarlah keinginanmu Selagi masih ada waktu Jangan hiraukan diriku
Aku rela berpisah demi untuk dirimu Smoga tercapai sgala keinginanmu
Lagu terakhir selesai gw mainkan, Wulan sedikit berlari keatas panggung, dia naik ketangga disisi kiri panggung yang dibantu oleh Arya. Gw melihatnya kembali berlari kecil dengan mengangkat sedikit gaun yang dia kenakan. Kekasih cantik gw ini langsung memeluk gw dan menitikan air matanya dipundak gw. Suara riuh orang-orang yang melihat kejadian ini tidak membuatnya berhenti memeluk dan menangis, kemudian bersama banyaknya tepuk tangan yang gw dengar, Wulan mengangkat wajahnya dan menatap mata gw lekat.
"Aku sayang kamu Za..."
"Aku juga sayang kamu..."
Kali ini ganti gw yang memeluk dan mendekapnya.
by : Glitch.7 49. PULAU PRAMUKA Gw sedang menjingjing tas ransel dan menaruhnya di bagasi mobil milik keluarga Wulan, lalu naik ke kursi bagian tengah dari pintu sebelah kanan. Tidak lama mobil berjalan mundur dan kemudian melaju kedepan meninggalkan komplek perumahan Nenek. 15 menit berselang mobil sudah berada dijalan tol menuju ibu kota.
Quote: "Udah gak ada yang ketinggalankan semuanya ?" tanya Shinta yang duduk dibelakang bersama Wildan
"Telat lo ah nanyanya.. Parah pada bawa pasangan semua.. Pak puter balik aja pak saya mau pulaang" celetuk Arya kepada Pak Endang sopir keluarga Wulan, sambil misuh-misuh karena tidak dapat mengajak kekasihnya
"Hahaha... Lagian pacar lo juga gak bisa ikut Ya... Bukannya lagi liburan ke Lombok sama keluarganya ?" jawab Wulan yang berada disebelah gw
"Iya sih... Tapi gw jadi gak ada pasangan nih..." muka Arya masih bete "Pak Endang ikut aja Pak sama kami liburan..." ucap gw kepada Pak Endang
"Waduh, gak enaklah, ini acaranya anak muda mas Reza... Hehehe..." jawab Pak Endang yang tetap fokus kejalanan didepan
"Santai aja Pak, gak apa2 kok Pak... Itung2 jadi pasangannya Arya, cocok kalo saya liat..." asal banget ini gw punya mulut yak
"Hahahaha..." Gw dan yang lainnya tertawa puas kecuali Arya tentunya yang makin misuh-misuh.
Mobil berhenti di Muara Kamal, kami semua turun lalu mengambil barang-barang bawaan masingmasing keluar dari bagasi. Lalu berjalan masuk melewati pasar ikan. Setelah melewati jalanan yang becek dan penuh genangan air, kami naik kesalah satu perahu untuk menyebrang ke Pulau Pramuka bersama penumpang lainnya.
Perahu berjalan meninggalkan pelabuhan ini, gw melihat laut yang airnya sangat terlihat hitam
by : Glitch.7 kehijauan. Entah berapa sudah berapa lama kami berada diatas perahu ini melihat pemandangan indah lautan lepas didepan sana, sampai mata kami tertuju pada satu pulau yang agak jauh tapi masih jelas terlihat bahwa disana ada benteng. Ya, dipulau yang bernama pulau kelor itu masih berdiri benteng Martello dengan sebagian bangunanya masih tersisa.
Sudah jauh meninggalkan Muara Kali tadi, air laut kini bukan terlihat biru tapi hijau didepan kami. Lalu gw melihat kebawah ke air laut yang dilintasi perahu ini, sungguh jernih dan sangat bersih.
Kami melewati beberapa Pulau lainnya disebelah kiri. Lalu sempat berhenti untuk menurunkan penumpang lain disalah satu Pulau yang gw enggak ingat namanya.
Kurang lebih satu jam setengah perjalanan dilautan tadi, akhirnya kami sampai juga dipulau Pramuka, banyak juga penumpang lain yang turun dipulau ini. Setelah mengantri untuk turun, gwpun menginjakkan kaki untuk pertama kalinya disini.
Kami berlima berjalan beberapa meter kearah bagian dalam pulau ini, ternyata ada seorang bapakbapak yang menghampiri kami lalu menyapa Shinta.
Quote: "Ini dengan dek Shinta dari xxx ya " Yang mau berlibur berlima bersama teman-temannya ?" Tanya seorang bapak tadi kepada Shinta
"Iya betul Pak, bapak kenalan papah yang akan memandu kita disini nantikah ?" Ucap Shinta
"Betul dek, kenalkan nama saya Gito, panggil saja Pak Gito..." jawab bapak-bapak yang bernama Pak Gito ini sambil tersenyum.
Kemudian kami berlima diantar kerumahnya, sekitar 5 menit berjalan, kami sampai disebuah rumah yang cukup bagus. Kami dipersilahkan masuk dan diberitahukan bahwa rumah inilah yang akan menjadi tempat tinggal sementara selama kami liburan dipulau Pramuka.
Rumah ini cukup besar, ada 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi didalamnya. Cukup nyaman, hanya hawa panas didalam sini yang kurang bersahabat.
Gw, Arya dan Wildan masuk kedalam salah satu kamar untuk merapikan dan menaruh barangbarang bawaan kami. Shinta dan Wulan berada dikamar sebrang kami. Setelah menaruh dan
by : Glitch.7 merapikan barang masing-masing didalam kamar, kami berganti pakaian yang lebih santai. Gw sendiri hanya mengganti celana jeans yang gw kenakan dengan short pants santai selutut.
Kami berlima kembali berkumpul diruang tengah rumah ini, Pak Gito dan istrinya sudah menyiapkan makanan yang tentunya ada lauk ikan laut dan beberapa kue. Kami semua makan diruang tengah ini bersama-sama tak terkecuali Pak Gito dan istrinya. Sebenarnya beliau menolak untuk makan bersama kami, tapi Shinta memaksa dan mengatakan agar lebih akrab suasana kebersamaannya.
Quote: "Nah kira-kira nanti sehabis makan apa mau langsung tur untuk melihat-lihat pulau ini atau istirahat dulu ?" Tanya Pak Gito kepada kami disela-sela makan bersama
"Mm... Boleh Pak, langsung aja nanti kita jalan-jalan ya, gimana setuju gak semuanya ?" Ucap Shinta
"Boweeh tuuwh shwin..."
"Oii, teuleun dulu tuh nasi dimulut, baru ngomong Ya, euh.. dasar kecoa dapur..." ucap Wildan kepada Arya yang langsung ditertawakan oleh kami.
Selesai mengisi amunisi perut, kami semua berjalan keluar rumah dan dipandu oleh Pak Gatot untuk melihat-lihat pulau pramuka ini. Beliau menjelaskan sambil berjalan, kalau baru mulai tahun ini (waktu itu tahun 2003) pulau pramuka ditetapkan sebagai pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten administratif Kepulauan Seribu. Kamipun baru tau kalo dipulau ini perkembangannya tidak jauh berbeda dengan dikota. Disini sudah terdapat sekolahan dari SD hingga SMA, fasilitas rumah sakit, masjid, villa atau cottage untuk wisatawan dan tempat pelelangan ikan.
Kami cukup lama berjalan-jalan dipulau ini, gak kerasa waktu sudah menjelang sore. Kami sedang berjalan kembali kerumah Pak Gito, gw melihat sebuah warung jajanan biasa pada umumnya. Gw mengatakan kepada yang lain untuk mampir sebentar membeli minuman dingin karena hawa yang panas walaupun langit sudah sore. Akhirnya gw sendirian ke warung itu karena Wulan ingin cepatcepat mandi, yang lainpun tetap berjalan duluan.
Quote: "Permisi Bu, minuman ini 2 ya, jadi berapa ya ?" tanya gw kepada ibu penjual sambil menunjukan 2 botol minuman dingin kepadanya
by : Glitch.7 "Jadi 5 ribu dek..." jawab si Ibu sambil mengambil 2 botol minuman tadi dari tangan gw dan memasukannya ke kantung plastik hitam
Gw memberikan selembar uang 50 ribuan kepada si Ibu tadi. "Duh dek, gak ada uang pas aja " Saya belum ada kembalian" ucapnya
"Waduh gak ada uang kecil lagi saya Bu..." jawab gw yang jadi ikut bingung, mau nuker uang atau pinjam yang lain harus kembali dulu kerumah Pak Gito yang masih agak jauh "Misi Bu, ini berapa ya ?"
"Oh itu 4 jadi 20 ribu nak...."
"Bu saya bayarin sekalian aja punya dia, jadi 25 ribukan, kalo segitu ada kembaliannya gak Bu ?" tanya gw kepada si Ibu
"Oh mau dibayarin "... Iya ada kalo segitu ma, ini kembalian dan minumannya..." jawab Ibu penjual kepada gw sambil memberikan uang kembalian dan 2 botol minuman gw
"Eh hey... Kok malah ngebayarin ?"
"Eh iya gak apa-apa, abisnya itu si Ibu gak ada kembaliannya tadi... Mm... Sorry duluan ya..." gw berjalan meninggalkan warung tersebut.
Gw kembali berjalan menuju rumah Pak Gito, sampai dipersimpangan gw kebingungan sendiri, arah mana yang menuju rumah Pak Gito, gawat gw lupa jalan pulang gini. Masih berkutat dipersimpangan itu, ada yang mencolek lengan gw dari belakang. Quote: "Hei, kok main pergi aja tadi..." tanyanya
"Eh... Iya maaf, soalnya udah mau gelap nih, jadi buru-buru tadi" jawab gw yang sedikit kaget "Terus sekarang ngapain disini " Nunggu temennya ?" tanyanya lagi
by : Glitch.7 "Enggak sih, eh bisa jadi iya. Lupa jalan balik soalnya" jawab gw malu yang lupa jalan pulang
"Ya udah bareng aja sama gw dan temen-temen yang lain" ucapnya sambil melirik kebelakang melihat 2 orang teman lainnya berjalan kearah kami yang masih cukup jauh "Emangnya kita satu arah gitu ?" tanya gw kurang yakin
"Iya satu arah kok, lo nginep sama empat temen lo kan " Dirumah cat warna biru ?" jawabnya "Iya... Kok lo bisa tau ?"
"Soalnya tadi kita satu perahu pas kesini, terus gw sama temen-temen gw dipandu kerumah disebrang lo..." jawabnya menjelaskan
"Ooh gitu, lagi liburan juga disini ?" tanya gw mulai ke to deu po
"Iya ber-enam sama temen sekolah. Oh ya kenalin gw Olla" ucap Olla sambil mengulurkan tangannya ke gw
"Oh... Gw Reza, panggil aja Eza" jawab gw yang telah menyambut jabat tangannya "Makasih ya tadi udah ditraktir beli minuman..." Olla tersenyum tanpa melepaskan jabat tangan kami "Iya gak apa-apa kok..." gw mencoba melepaskan tangannya dengan halus.
Kemudian kedua temannya menghampiri gw dan Olla, lalu Olla mengenalkan gw kepada mereka berdua. Kami berempat jalan bersama.
Dalam perjalanan, gw tau kalo Olla dan teman-temannya ternyata satu kota dengan gw dan yang lebih bikin kaget, ternyata dia satu SMA dengan Rekti. Dan perkenalan ini akan berlanjut sepertinya, karena dia memaksa meminta no.hp gw, ya apalah daya hamba Tuhan, jika ada seorang gadis cantik hanya meminta nomor hp.
Gw sudah kembali kerumah Pak Gito dan masuk kedalam setelah sebelumnya berpisah didepan rumah dengan Olla dan teman-temannya.
by : Glitch.7 Gw memberikan satu minuman kepada Wulan dan menceritakan kalo tadi sempat lupa jalan pulang dan berkenalan dengan seorang cewek. Ya gw menceritakan perkenalan gw dengan Olla dan teman-temannya kepada Wulan. Agar dia tau lebih dulu daripada nanti ketika suatu saat berpaspasan dengan Olla, Wulan tidak curiga.
Quote: "Hmmm... Terus lama tadi ngobrolnya sama dia ?" tanya Wulan yang mulai cemburu "Ya cuma selama jalan balik kesini aja..." jawab gw sambil membuka tutup botol minuman
"Ngapain sih pake acara kenalan segala... Kamu tuh Keganjenan tau enggak!" Nada bicaranya mulai kesal
"Enggak kok, aku gak keganjenan sama dia, ya maaf deh kalo aku salah... Aku cuma mau kasih tau kamu aja biar gak salah paham, maafin ya" ucap gw sambil membelai rambutnya.
Langit sudah gelap diluar sana, angin laut mulai terasa menerpa kulit kami dengan kencangnya. Kami semua sedang berada disatu lapangan yang tentunya bukan rumput atau tanah tapi beralaskan pasir pantai. Entah sebenarnya ini bukan lapangan luas, hanya sebuah lahan yang cukup untuk dipakai bermain volley ditengah perkampungan pulau ini.
Mungkin waktu itu sekitar jam 8 malam, kami semua menggunakan jaket untuk menghangatkan tubuh. Pak Gito membawakan 2 buah termos yang berisi kopi dan teh manis untuk menikmati acara santai dilapangan ini dengan api unggun ditengah.
Quote: "Silahkan adek-adek sekalian santai dulu disini, menikmati suasana api unggunnya. Oh ya Bapak kembali dulu kerumah, ada keperluan. Kalo ada yang dibutuhkan jangan sungkan dek Shinta menelpon bapak ya" ucap Pak Gito yang kemudian berlalu meninggalkan kami berlima .........
"Nih bagian ke yang lain Ya..." Ucap Wildan sambil memberikan beberapa gelas yang berisi minuman hangat, kopi dan teh manis kepada Arya untuk dibagikan ke yang lain "Mau kopi atau teh manis Yank ?" tanya Wulan kepada gw
by : Glitch.7 "Kopi aja deh..." jawab gw sambil menerima gelas yang berisi kopi dari Wulan "Ayo dong gitaran, sambil nyanyi apa kek..." Ucap Arya kepada gw Gw dan Wildan memang membawa gitar masing-masing "Mau nyanyi lagu apa nih ?" tanya Wildan
"Apa aja yang penting temanya pantai, hehehe..." jawab Shinta
"Yaudah lo bisa gitaran lagu ini Wil ?" tanya gw sambil memainkan intro gitar sebuah lagu "Ooh, sip sip... Bisa... Lanjut Za" jawab Wildan dan kami berdua mulai memainkan gitar.
Kami semua larut menyanyikan lagu pantai abisss dari Pas band, walaupun Wulan dan Shinta enggak tau lagunya, mereka berdua tampak senang dengan acara nyanyi bareng malam ini.
Setelah itu kami bernyanyi bersama lagi dengan membawakan beberapa lagu hingga akhirnya hembusan angin laut terasa sangat menembus jaket yang kami gunakan dan rintikan hujan mulai turun. Kami bergegas merapikan barang yang kami bawa sebelumnya, mematikan api unggun lalu berlarian kembali kedalam rumah Pak Gito.
Rencana bakar ikan diundur untuk malam berikutnya karena cuaca yang gak memungkinkan malam ini. Beruntung masih ada satu hiburan lain, Wildan ternyata membawa kartu gapleh, bukan untuk main judi, tapi murni untuk bermain kartu dan yang kalah akan diberi hukuman.
Cara mainnya sama saja seperti main gapleh pada umumnya, Shinta awalnya hanya mengusulkan yang kalah akan dilumuri lipstik dan bedak diwajah orang yang kalah. Satu sampai lima putaran ternyata kami semua merasakan hukuman. Oh ya karena biasanya dalam permainan kartu gapleh hanya diikuti oleh 4 orang, maka waktu itu yang kalah bergantian main dengan yang menunggu giliran.
Kemudian, mungkin karena merasa bosan dengan hukuman yang kurang greget, Wildan mengganti permainan. Masih menggunakan kartu gapleh, tapi kali ini adalah tebak balak. Balak adalah angaka
by : Glitch.7 kembar dikartu gapleh. Misal 0-0, 1-1, 2-2 dan seterusnya hingga 6-6. Jadi yang digunakan hanya 7 kartu dari balak 0-6. Kita satu persatu diminta untuk menebak angka balak yang tertutup diatas lantai. Jika salah menebak maka akan diminta mengikuti keinginan yang memberi tantangan, dab itu semua ganti bergiliran. Hampir sama dengan truth or dare hanya medianha kartu gapleh.
Dimulai dari Wildan yang salah menebak dan diminta oleh gw untuk berlari dipekarangan depan dengan hanya menggunakan celana boxernya, kemudian Shinta yang yang diminta jujur pernah suka atau enggak kepada Arya, dan jawabannya adalah enggak. Entah itu jujur atau enggak, gw gak tau.
Tiba giliran Wulan menebak dan tebakannya juga salah. Karena kali ini Shinta yang memegang kendali permainan, maka Shinta meminta Wulan mencium gw. Syiitt... Bukan ciuman tapi Shinta meminta Wulan berciuman dengan gw didepan mereka. Malu dan memerahlah wajah pacar gw itu, gw " Asli malu juga kalo sampe beneran harus ciuman depan mereka.
Tapi karena permainan sudah dimulai dan Wulan harus fair-play, jadi gak ada salahnya juga sekalian aja fore-play menurut gw hehehehe...
Quote: Wulan menatap mata gw tanpa berkedip sambil tersenyum, gw balas menatapnya tapi tanpa tersenyum.
"Udah buruan sosor aja Za.. Si Wulan kelamaan malu kalii tuh..." ucap Wildan kepada gw
"Berisik ah... Awas tar lo gantian gw kerjain ya ama Shinta..." malah Wulan yang langsung menjawab ledekan Wildan dan yang lainnya ikut tertawa
"Duh dikiit lagi deg-degan gw jadinya..." ucap Shinta yang melihat kami sudah saling mendekatkan wajah
Gw memiringkan kepala kekiri dan Wulan memiringkan kepalanya kekanan.
Mata Wulan terpejam, gw melakukan hal yang sama dan merasakan hembusan nafas yang lembut, menandakan bibir kami sebentar lagi bertemu.
Hidung kami sudah bersentuhan, gw gak mendengar suara dari yang lainnya. Hanya genggaman tangan Wulan yang terasa semakin meremas pundak gw.
Lalu ketika bibir kami baru saja bersentuhan sedikiit sekali... "Stoooppp..." ada suara berteriak
by : Glitch.7 Gw dan Wulan menengok kearah suara itu, tak terkecuali Wildan dan Shinta.
"Gile lo berdua, jangan dilanjut, gw gak sanggup... Kalo gw juga kepengen gimana nanti... Erna gak ada disiniii soobb..." ternyata si sompret Arya yang gak rela melihat sepasang kekasih memadu kasih didepan dirinya yang sedang jomblo sementara
"Kampreett lo, dikit lagi itu kita dapet tontonan gratiiss... Aaahh gagal deh gara-gara biji kuda satu nih..." ucap Wildan yang misuh-misuh gak jelas
"Hehehe... Sorry sorry, gw kebawa suasana. Kasihanilah gw sob... Tega kalian gw gak ada pasangan gini..." jawab Arya sambil nyengir kuda lalu berubah memelas raut mukanya
"Noh cipok aja ama pohon kelapa diluar, gak bakal abis ampe lo tuaa Ya..." ucap Shinta yang langsung diiringi tawa oleh kami semua.
by : Glitch.7 50. PULAU CINTA Gw terbangun sekitar pukul 7 pagi, langsung keluar kamar dan menuju telolet om, eh toilet maksud gw. Bersih-bersih sekalian mandi. Dan didalam kamar mandi ini ternyata ada sedikit cerita gais, mungkin tahun itu, 2003 pas gw kesana. Belum ada air bersih dan sebagainya, bukan soal airnya kotor, tapi gw mandi air laut gaiiss... Gile mana enak ke kulit ini sih. Banyak banget garem yang ngendap dibak mandinya, dan aernya gak seger. Tapi mau gak mau gw tetep pake tuh aer laut buat mandi, gak mungkin juga gw gak mandikan " bisa hilang aura pemikat gw nanti... Abaikan.
Sarapan pagi ini kami berlima menyantap ayam goreng bumbu kuning, berikut lalapan dan sambal seperti di rumah makan khas sunda. Gw kira bakal makan menu ikan laut selama disini. Tapi bagus sih mendingan bervariasi daripada menunya Lo Lagi Lo Lagi. Masakan istri Pak Gito patut diacungi jempol, asli enak banget ini gais.
Setelah sarapan, jam 9 pagi kami berangkat kesalah satu pulau dengan menggunakan 2 speedboat yang sudah disediakan oleh Pak Gito. Hari ini beliau memandu kami berlima untuk snorkeling.
Dalam perjalanan dispeedboat, Pak Gito memberitahukan, sekarang tujuannya adalah ke pulau Pari.
Dimana ini akan jadi pengalaman pertama kali bagi kami untuk melakukan wisata bawah laut.
Sesampainya di dramaga pulau ini, kami menuju satu saung yang terbuat dari kayu disisi pantai. Kamipun berganti pakaian, gw dan kedua sahabat cowok lainnya hanya menggunakan celana boxer, beda cerita dengan Wulan dan Shinta yang memakai pakaian renang... Duuh gustiii cobaan ini ma.
Bodi semlohay pacar gw membuat jojo ber-tuiing-tuiing ria ditempat tersembunyi. Shinta sih gak gw pikirin, bukannya apa-apa gais. Si Shinta nih memakai pakaian renang tertutup, ya mungkin bisa disebut pakaian menyelam.
Berbeda dengan Wulan yang jelas-jelas memakai bikiniiii....
Bagian atas warna bikini yang menutupi dadanya sesuai dengan kulitnya yang putih mulus tanpa cacat, berwarna putih-kuning bergaris (yang belang emang lebih enak). Bagian bawah bikini yang menutupi jeje ini yang gak kalah bikin snat-snut kepala gw. Talinya itu gais, duuh... Cuma dua
by : Glitch.7 ikatan, satu disisi pinggang kanan dan satu lagi disisi pinggang kiri. Sekali gw tarik tu iketan, lepas sudah tuh bikini, jilat juga nih! Hahahaha... Hanjjeerrlah pokoknya kalo inget-inget dia waktu mau snorkeling. youre so f*ckin sexy girl.
Quote: "Yank, pakein sunblock dong dipunggung aku..." ucapnya manja ke gw
"Sini sini sini... Aku pakein..." antusiaslah gaaiisss, menolong pacar sendiri adalah kewajiban kaleee. Pacar orang aja gw tolongin, masa pacar sendiri kagak, ngoahahahahah...
"Woooo... Setaannn... Enak beneer looo..." teriak Arya yang melihat kami dari kejauhan "Butuuh bantuaan gak Zaaa...?" teriak Wildan kali ini
Tuuingg.... Pala Wildan disuntrungin dari belakang oleh Shinta. Hahaha. "Dasar pada piktor iih..." ucap Wulan
"Iya emang tuuh... Ck... Payah pokoknya mereka ma" jawab gw membenarkan ucapannya "Aalaah samanyaaa kamu juga"
"Hehehe... Beda dong, masa sama ke kekasih sendiri gak boleh" alesan gais "Huuu... Alesan aja kamu. Udah nih, yuu ah kita kesana gabung ama mereka" Lamaan dikit dong yank, aku mau mijitin juga niihh... TS ngarep.
Wildan dan Shinta sudah menyelam duluan, lalu diikuti oleh Arya. Gw dan Wulan memilih sisi yang berbeda untuk menyelam. Kami berdua ber-snorkeling ria melihat keindahan bawah laut setelah sebelumnya memakai peralatan snorkeling.
Sungguh indah setiap ciptaan Sang Pencipta. Gw terpukau melihat terumbu karang dan ikan-ikan laut yang melintas didepan mata gw. Apalagi ditambah ada seorang putri duyung, eh bidadari laut yang bernama Wulan menemani gw didalam sini. Sungguh momen yang indah untuk dikenang.
by : Glitch.7 Menjelang siang hari kami sudahi acara snorkeling, karena panas matahari cukup menyengat tubuh kurus gw ini. Kami istirahat sejenak disaung kayu dekat dramaga pulau Pari. Kemudian Pak Gito membuka kotak makanan untuk kami. Yap, makan siang dulu sekarang.
Setelah makan siang beres, Wulan minta diantar ke toilet. Gw tanyakan apakah ada toilet umum dipulau ini kepada Pak Gito. Untung memang ada ternyata, beliau menunjukan kearah sisi lain pulau ini, yang ternyata terlihat seperti hutan. Demi menjaga kekasih hati, gw menemaninya menjelajahi hutan pulau ini untuk mencari harta karun, bukan bukan, maksud gw toilet.
Sesampainya ditoilet, Wulan masuk kedalam dan tentu saja gw ikut masuk. Kagaklah gais, hahahah.
Spoiler for Toilet 21+: Quote: Gw masih menunggunya yang berada didalam toilet, kemudian pintu toilet terbuka dan Wulan melongokkan kepalanya keluar.
"Yaank... Sini..." ucapnya dengan nada manjaah dibuat-buat "Hah " Ada apaan ?" tanya gw yang menengok kearahnya "Iihh.. Sinii duluu..." pintanya dengan raut wajah yang dibuat kesal "Iya.. Iya..." jawab gw sambil menghampirinya
"Ada apaan sih ?"
......... Wulan tidak menjawab pertanyaan gw, dia malah menarik tangan gw untuk ikut masuk kedalam toilet.
adegan capcipcupcepcop tidak mungkin bisa kami hindari... Basah bibir ini...
by : Glitch.7 "Hmmm... Buka yaa yaank..." ucapnya lirih "Be...bentar... Serius nih disini ?" tanya gw meragu "Kalo dipenginapan gak mungkin, mau dimana lagi coba iih..." .........
Lepas sudah celana gw... berganti kini jemari gw menarik kedua ikatan bikini yang melingkar dipinggangnya... Lepas...
Diruangan yang sesempit inilah, kami berdua pertama kalinya memakai gaya "standing-up position".
*** Kami berlima sedang bergaya dipinggir pantai, posisi sejajar menghadap pulau dan dibelakang kami lautan yang indah menjadi objek latarbelakang foto liburan kali ini. Pak Gito beberapa kali menekan shutter kamera pocket milik Shinta, untuk mengabadikan momen yang indah. Tak terasa waktu sudah sore dipulau Pari. Kamipun naik keatas speedboat lagi dan kembali kepulau Pramuka.
Jam 4 sore kami sudah berada dirumah Pak Gito, lelah dan letih yang kami rasakan terbayar puas dengan disuguhi wisata bawah laut dan juga keindahan pantai pulau Pari.
Khusus gw dan Wulan pengalaman kali ini sangat terbayar puas walaupun rasanya lebih "lelah dan letih" dibanding ketiga sahabat kami itu, IYKWIM.
Setelah mandi sore, kami langsung masuk kekamar masing-masing, seperti kemarin, Wulan dan Shinta tidur satu kamar disebrang kamar gw, Wildan dan Arya.
Quote: "Heh... Enak bener lo pasti ya Za tadi ?" tanya Arya tiba-tiba ke gw setelah kami bertiga berad
by : Glitch.7 didalam kamar "Hah " Enak apaan " Ngolesin krim ke si Wulan ?" jawab gw
"Yaaahhh... Dia pura-pura bego, bukan itu. Tadi lo nganter dia ke toilet ngapain dulu coy ?" Arya mulai keki
"Kagak ngapa2in, nganter doang, dia pingin kencing" jawab gw sambil rebahan dikasur
"Booong bangeettt... Abis ngelakuin yang enak-enak kan lo berdua " Hahaha... Ngaku aje sob" kali ini Wildan ikutan kepo
"Yeee... Dibilangin gak percaya, masa iya gw berani ngelakuin yang aneh-aneh didalem hutan gitu" gw mulai ngeles
"Ck, gak percaya gw sob, masa nganter orang kencing aja ampe ilang 20 menit yee Ya..." ucap Wildan kepada Arya disebelahnya
"Iya bener, kan gw liat jam coy, lama bener kata gw tadi. Pasti nih minimal gerilya dia Wil..." balas Arya ke Wildan
"Kagaak... Yaudah kalo lo berdua gak percaya terserah deh... Yang jelas, Gw tadi ama Wulan sempet nyasar nyari tempat toiletnya... Dah ah gw mao molor dulu, cape gw. Lo berdua kalo mau mesra-mesraan dikamar mandi aja yee, biar gak kedengeran ama gw" jawab gw sambil membalikan tubuh dan membenamkan muka kebantal
"Bocah edaan... Gw yakin nih anak ikutan masuk kedalem toilet..." Arya masih gak percaya dan menimpukkan bantal kepunggung gw
"Pasti sob, inget gak tadi mukanya bahagia gitu pas abis balik ama Wulan dari toilet.. Halah halaah..." timpal Wildan yang mengambil posisi tidur disebelah gw.
Gw terbangun sebelum maghrib. Lalu gw bergegas kekamar mandi untuk cuci muka dan bergabung bersama yang lain diruang tengah.
by : Glitch.7 Kami mengobrol bersama Pak Gito dan istrinya. Hanya obrolan seputar sekolah dan akan melanjutkan kemana yang jadi topik petang ini.
Jam 7 malam kami menyantap hidangan ikan laut lagi, kali ini beberapa ikan laut yang dibakar terlebih dulu disajikan dipiring yang beralaskan daun pisang. Mantaplah pokoknya.
Selesai acara makan-makan, kami berlima sebenarnya akan membuat api unggun lagi ditempat lapangan volley kemarin, tapi Wulan ingin meminta waktu berdua bersama gw berjalan-jalan dipulau ini. Jadilah gw dan Wulan tidak ikut bersama ketiga sahabat kami yang lain.
Kami berdua berjalan menuju dramaga kecil disini, ada tempat duduk dari kayi di dramaga, tidak lupa juga gw membawa gitar. Kami duduk berdua di dramaga menghadap kelautan lepas didepan kami. Gw memetik senar gitar memainkan jemari-jemari tangan kanan yang entah nada apa yang sedang gw mainkan. Kemudian Wulan memeluk tangan kiri gw dan menyandarkan kepalanya dibahu gw.
Quote: "Yank... Kamu sayang gak sama aku ?" Tanyanya dengan wajah yang tetap menghadap ke laut "Kok gitu pertanyaannya ?" jawab gw menghentikan petikan gitar dan menengok kearahnya "Ya pengen nanya aja..."
"Aku sayang sama kamu Lan, walaupun aku tau, aku jarang ngucapin kalimat itu... Dan kamu juga pasti taukan perasaan aku ke kamu" jawab gw menjelaskan
"Iya, aku tau perasaan kamu ke aku, cuma aku pengen denger langsung dari kamu..." ucapnya sambil tersenyum menatap gw
"Aku sayang... Sayang banget sama kamu, walaupun berat sebenarnya ngebiarin kamu pergi ke jakarta. Tapi aku gak mau egois. Kamu juga lunya cita-cita yang harus digapai..."
"Makasih ya Za... Aku seneng banget kamu ngertiin aku dan aku minta maaf untuk kesekian kalinya aku gak bisa nemenin kamu ngelanjutin sekolah dikota kita"
"Gak apa-apa, itu bukan halangan untuk kita tetap mempertahankan hubungan inikan..." jawab gw
by : Glitch.7 kali ini sambil mengelus pelan rambutnya
"Iya, aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk kamu Za. Oh ya... Kamukan udah bawa gitar, nyanyi dong buat aku. Lagu apa aja terserah yang penting romantis hihihi..."
Gw berpikir sejenak lagu apa yang tepat untuk gw nyanyikan kepadanya. Setelah mendapatkan lagu yang akan gw nyanyikan, gw langsung memetik senar gitar ini dan bernyanyi. Semoga lagu ini akan selalu mengingatkan kamu yang akan jauh sementara waktu dari aku. Spoiler for I miss you:
Quote: And I need you And I miss you
And now I wonder If I could fall
Into the sky Do you think time Would pass me by
'Cause you know I'd walk a thousand miles If I could just see you, tonight
Lagu tersebut sukses membuat dia menitikan air mata bahagia dan memeluk gw. Sejenak dia menatap mata gw lalu memiringkan wajah mendekati bibir gw. Kami berciuman di dramaga ini. Gw merasakan ada perasaan yang meletup-letup didalam hati ini, bukan, bukan nafsu, ini Cinta.
by : Glitch.7 51. DUA HARAPAN Hari ini adalah hari terakhir kami liburan di pulau Pramuka. Kami berlima pagi ini sudah selesai sarapan dan sedang mengepak barang masing-masing.
Jam 9 pagi kami sudah naik perahu yang akan mengantar kami kembali ke Jakarta, sebelum berangkat kami sempat pamit kepada istri Pak Gito dan tidak lupa juga mengucapkan terimakasih karena sudah menerima kami sebagai tamu wisatawan dirumahnya.
Mungkin sekitar setengah 11 siang kami semua sudah menginjakkan kaki di Muara Angke, tentunya bersama Pak Gito yang menemani kepulangan kami sampai disini.
Quote: "Pak terimakasih banyak sudah membantu kami selama liburan ini ya Pak" ucap Wildan kepada Pak Gito sambil menjabat tangannya
"Iya dek sama-sama, kapan-kapan berlibur lagi ya ke pulau seribu, bapak dan istri pasti senang menerima kalian semua lagi"
"Iya Pak, lain waktu pasti kami sempatkan untuk ke pulau Pramuka lagi, oh ya ini Pak ada sedikit titipan dari kami semua" ucap Shinta sambil memberikan amplop kepada Pak Gito
"Waduh, apa ini " Gak perlu begini dek Shinta, nanti saya gak enak sama orangtua dek Shinta" jawab Pak Gito yang terlihat sungkan
"Enggak apa-apa Pak, itu hanya tanda terimakasih dari kami semua karena bapak sudah memandu kami selama liburan ini, mohon maaf juga kalo kami merepotkan ya Pak. Sudah Pak mohon diterima" ucap gw meyakinkan Pak Gito
"Duuh, saya gak enak ini, terimakasih banyak ya adek2 semuanya. Jangan lupa saya tunggu
by : Glitch.7 liburannya kesini lagi. Saya gak merasa direpotkan, tenang saja" jawab Pak Gito akhirnya menerima amplop yang diberikan Shinta
"Ya sudah kami pamit pulang dulu ya Pak, terimakasih banyak sekali lagi Pak" ucap Shinta mewakili kami untuk pamit
"Oh iya sama-sama ya dek. Hati-hati dijalan nanti. Sampai ketemu lagi yaa..." jawab Pak Gito sambil melambaikan tangan kearah kami berlima yang berjalan meninggalkannya.
*** Jam setengah 3 sore gw sudah sampai dirumah setelah diantar oleh sopir pribadi keluarga Wulan. Gw menceritakan kepada Nenek liburan di Pulau Seribu selama 3 hari 2 malam kemarin. Tentunya gw gak cerita soal "toilet cinta" kepada Nenek.
Gw rebahan dikasur dan mencoba memejamkan mata ketika nada khas dari nukie gw berbunyi tanda ada sms masuk. Siapa pikir gw, ganggu orang mau tidur sore begini. Gw buka sms itu.
Quote: Percakapan di sms :
08xxx : Hai Za... Gw : Siapa ya " 08xxx : Lagi apa nih "
Gw : Mau tidur 08xxx : Oh ya udah maaf ganggu deh
by : Glitch.7 Siapa pula ini yang sms, no.hpnya gak ada dikontak gw, ditanya siapa bukannya jawab malah nanya yang lain. Akhirnya gak memperdulikan sms tadi, lalu menaruh hp dimeja samping kasur dan tertidur.
Sebelum maghrib gw dibangunkan Nenek, beliau mengatakan akan pergi mengaji di masjid. Gw bangun dari kasur lalu menuju kamar mandi didalam kamar gw dan membilas tubuh agar kembali segar.
Sekitar pukul 7 malam gw berniat kerumah Rekti yang hanya berbeda RT dengan rumah Nenek gw ini. Setelah memastikan semua pintu dirumah terkunci, gw berjalan kaki melintasi lapangan dan sampai dirumah Rekti ketika dia sedang asyik merokok didepan rumahnya.
Quote: "Oii sob darimana mau kemana nih...?" sapanya sambil menghembuskan asap knalpot dari mulutnya, eh asap rokok deng
"Mau ketemu bokap lo ada gak ?"
"Hah " Tumben amat lo nyari bokap gw, gak ada sekarang ma, lagi keluar ama nyokap gak tau kemana naek motor tadi... Emang ada apaan sob ?"
"Mau ngelamar adek lo... Hahahaha..." jawab gw asal. Btw Rekti emang punya adek cewek yang masih sekolah di salah satu smp, adeknya ini baru aja naik ke kelas 2 smp. Berarti berbeda 2 tahun dengan gw dan beda 3 tahun dengan Rekti.
"Sompreett... Gw kira beneran ada perlu ama bokap gw lo" ucapnya keki
"Ya gw sebenernya ada perlu ama lo, soal kemarin-kemarib itu..." ucap gw kali ini agak serius
by : Glitch.7 "Oohh soal sekolah, emang ada apa lagi " Bukannya lo da daftar jugakan, udah beres semua ?" tanyanya kepada gw sambil berdiri dan mengajak gw masuk kedalam teras rumahnya
"Ya pingin tau lebih detail aja lagi soal sekolahan lo itu..." jawab gw yang mengikutinya masuk kedalam dan dudul dibangku kayu teras rumahnya.
Rekti tidak langsung mengobrol dengan gw, dia masuk kedalam rumah dan tidak lama kemudian kembali dengan membawa 2 gelas yang berisi kopi susu.
Sebelumnya, mungkin sekitar seminggu sehabis UAN, gw menceritakan kepada Rekti bahwa gw akan melanjutkan pendidikan disekolah yang sama dengannya. Seperti yang sudah gw ceritakan dipart-part awal, Rekti ini berbeda satu tahun lebih tua dari gw. Jadi sekarang dia naik ke kelas 2 sma.
Kenapa gw memilih sma negeri yang sama dengan Rekti dan menjadi adik kelasnya " Itu semua karena cita-cita Dini. Sma yang Dini inginkan adalah sma yang sama dengan Rekti, Echa dan Olla berada sekarang, dan di sma inilah mba Siska baru saja lulus.
Di sekolah itulah nanti seorang siswa bernama Reza Agatha memulai petualangan yang baru dimasa mudanya.
Kembali ke obrolan gw dan Rekti diteras rumahnya. Kami membicarakan tentang sekolahannya, dimana sekolahnya ini mempunyai 2 lapangan basket yang dipisah dengan gedung tingkatan kelas. Jadi 1 lapangan basket berada digedung yang memiliki ruang kelas untuk kelas 1 dan 2, kemudian 1 lapangan basket yang sebenarnya lebih dipakai untuk bermain futsal oleh siswa-siswanya berada digedung yang memiliki ruang kelas untuk siswa/i kelas 3, laboratorium komputer dan biologi.
Setelah mendapatkan informasi tentang fasilitas sekolahnya, gwpun pamit kepada Rekti untuk pulang kerumah.
*** 2 hari sebelum acara mos sma dimulai, tepatnya sabtu pagi sekitar jam 10, gw dan Wulan sedang mengobrol disofa teras depan kamar gw.
by : Glitch.7 Hari ini adalah hari dimana Wulan akan berangkat dan pindah sekolah ke Jakarta.
Quote: "aku bakal kangen sama kamu..." ucapnya lirih
"Aku juga sama Lan, pasti kangen sama kamu" balas gw
"Kamu janji ya nanti main-main kesana kalo ada waktu" pintanya manja
"Iya, aku usahain kok, yang penting jangan lupa kirim alamat rumah tante kamu ya" ucap gw sambil tersenyum
"Iya nanti kalo udah tinggal disana, aku bakal sms-in alamat rumah tante aku ke kamu yank..."
"Sip kalo gitu... Oh ya kamu berangkat jam berapa nanti dari rumah ?"
"Habis shalat ashar kata papah sih kemarin... Kamu ikut aja padahal... Besok pulang sore dari Jakarta sama Papah" pintanya
"Gak bisa Lan, aku gak enak sama Papah dan Mamah kamu, belum lagi sama Tante kamu, akukan belum kenal sama Tante kamu. Lagian aku udah bilang, kalo besok pulang dari jakartanya sore berarti sampai sini malam, aku gak akan sempet kerumah dia dulu" gw mencoba menjelaskan
"Iyaa siih... Tapikan aku juga pingin ada kamu dan dianter kamu yaank..." raut mukanya terlihat sedikit sedih
by : Glitch.7 "Nanti aku main ke jakarta kok untuk ketemu kamu... Pokoknya aku luangin waktu nanti untuk main ketempat kamu ya... Jangan sedih terus dong..." ucap gw kali ini dengan membelai rambutnya yang sudah memanjang sampai sisi lengannya.
Setelah itu kami mengobrol santai lagi, dan sekitar jam 12 siang Gw dan Wulan pamit ke Nenek untuk keluar, sebelumnya Wulan sempat minta do'a kepada Nenek gw agar sekolahnya lancar di Jakarta nanti, Nenek gwpun mendo'akan Wulan sambil memegang wajahnya dan kemudian dipeluknya Wulan sebelun kami pergi.
Gw dan Wulan main kesalah satu mall dikota gw yang menyediakan arena bermain yang sering disebut "zona waktu" hehehe... Taulah ya gais, yang kebanyakan isinya dingdong sama alat simulasi "dance". Ditempat permainan ini kami berdua menikmati berbagai permaianan dari mulai balapan motor, mobil, adu skor basket dan terakhir mengambil boneka dengan alat pencapit. Setelah 4x mencoba peruntungan, akhirnya gw bisa memberikan Wulan sebuah boneka dari mesin yang berada didepan gw ini. Waktu itu gw mendapatkan boneka berbentuk kepala kodok. Wulan terlihat senang dengan apa yang gw dapatkan lalu memeluk boneka itu.
Sebelum adzan ashar, kami berdua sudah meninggalkan mall dan pulang menuju rumahnya. Sesampainya dirumah Wulan, gw bertemu dengan dr. Tomi dan istrinya, yang tidak lain adalah kedua orangtua Wulan. Oh ya, gw juga untuk pertama kalinya bertemu dengan Kakak Wulan yang bernama Ferdi. Dia sedang liburan kuliah dan akan ikut mengantar Wulan ke Jakarta.
Quote: "Pokoknya harus selalu saling ngabarin ya Yank..." ucap Wulan dengan raut muka yang sedih
"Iya iya... Pokoknya nanti kita sms-an kan bisa. Udah jangan sedih terus ah, jelek tuh" jawab gw sambil mencubit pelan pipinya
"Yaudah iya. Mmm... Za aku percaya sama kamu. Tolong jaga kepercayaan aku ya Za. Aku juga akan selalu menjaga perasaan dan kepercayaan ini untuk kamu..." kali ini matanya serius menatap gw
by : Glitch.7 "Iya Lan, aku akan berusaha ngejaga kepercayaan yang kamu kasih ke aku. Aku sayang sama kamu" jawab gw sambil memegang kedua pipinya dengan telapak tangan kanan dan kiri gw


Kadal Bunting Karya Glitch di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kamu boleh kok kenalan sama cewek nanti, karena aku juga tau, gak mungkin kamu gak punya temen cewek di sma kan. Begitupun aku pasti nanti ada teman cowok baru di Jakarta. Aku cuma minta kita sama-sama bisa jaga hubungan ini dengan rasa percaya sama satu sama lain. Aku gak akan ngekhianatin kamu" air mata mulai mengalir kepipinya dan gwpun mengusapnya dengan ibu jari
"Iya sayang... Aku jaga hati ini buat kamu. Dan aku juga berharap kamu bisa jaga hati kamu juga buat aku" lalu gw memeluknya dan mengusap rambut bagian belakang kepalanya.
*** Hari Minggu. Satu hari setelah keberangkatan Wulan dan satu hari sebelum mos di sma dimulai.
Pukul 8 pagi gw sudah mengendarai Bandot melintasi jalanan kota. Gw arahkan Bandon jauh meninggalkan rumah. Sekitar 40 menit kemudian gw sudah parkirkan si Bandot diatas tanah yang lapang.
Gw turun dan menaruh helm diatas jok si Bandot. Gw langkahkan kaki kanan terlebih dahulu memasuki area rumah manusia yang baru. Tidak lupa gw mengucapkan salam didalam hati kepada mereka yang sudah menjadi ahli kubur.
Gw hentikan langkah disalah satu rumah terakhir milik seorang gadis yang semasa hidupnya cukup gw kenal. Gw berjongkok disisi kanan, lalu mengusap pelan ukiran namanya dibatu nisan itu.
Quote: "Assalamualaikum Din... Apa kabar kamu disana "..." ucap gw
by : Glitch.7 "Aah itu pertanyaan bodoh, maaf aku lupa, pasti Tuhan menugaskan malaikatnya untuk menjaga kamukan... Din, sekarang sudah satu tahun lebih kamu tinggal disana. Aku harap kamu masih inget dengan keinginan kamu bersekolah di sma yang kamu inginkan. Aku datang kesini juga mau ngasih tau kamu, besok aku akan memulai mos di sma itu Din..." tak terasa butiran air mulai keluar dari kedua sudut mata gw
"Oh ya kamu gak perlu khawatir aku bakal sendirian di sma itu. Disana ada Rekti dan Echa, mereka tahun lalu udah lebih dulu sekolah disana Din... Mereka berdua akan jadi kakak kelas aku nanti..." gw menyeka air mata yang sudah membasahi pipi
"Din... Aku tau kamu gak akan bisa lagi menemani aku... Aku cuma berharap kamu akan diberikan tempat terbaik oleh Tuhan. Aku juga akan selalu menemani kamu dengan do'a-do'a yang aku panjatkan agar Tuhan selalu menyayangi kamu disana."
Setelah itu gw berdo'a kepada Sang Pencipta didepan kuburan Dini, berharap Tuhan mendengar do'a gw dan mengabulkannya. Agar jiwa Dini diampuni dari segala dosa-dosa dan diberikan tempat terindah disana.
by : Glitch.7 52. TASMANIAN DEVIL Quote: "Zaa... Udah bangun belum kamu Za..."
dug...dug...dug dug... (suara pintu diketuk berulang-ulang).
"Euughhh...hhmmm...hooaaam" gw terbangun dari tidur setelah shalat subuh tadi
gw melihat jam weker diatas Tv tapi gak jelas karena mata gw masih belum fokus. Gw ambil hp diatas meja samping kasur lalu melihat jam dihp.
"Whaaaattt...!!!" Gw berteriak cukup histeris hingga bumi gonjang-ganjing dan gunung mengeluarkan lava... Leu to the bay.
"Zaa... Kenapa " Ayo bangun udah jam berapa ini..." Nenek gw masih berada dibalik pintu kamar
"Ii..iiyaa Nek... Ini lagi mau mandi dulu" ucap gw sambil buru-buru bangun dan masuk kekamar mandi.
Gw sudah mandi dan memakai seragam smp (lagi). Gw keluar kamar lalu menuju meja makan, disana sudah ada Nenek duduk disalah satu kursi makan dan sedang mengoleskan selai coklat ke roti ditangannya.
Gw tidak duduk dulu, hanya mengambil 2 potong roti yang sudah tersedia dipiring lalu menenggak segelas teh manis hangat yang ada dimeja makan. Gw langsung mencium tangan Nenek dan mencium keningnya lalu tidak lupa mengucapkan salam seraya meninggalkannya.
Gw sempat mendengar Nenek meminta gw untuk makan dulu dirumah, tapi berhubung ini hari pertama gw mos di sma dan gw sudah dipastikan bakal telat, maka gw bergegas pergi kesekolah dengan tangan kiri memegang satu potong roti dan satu potong lagi sudah gw gigit dimulut.
Sebelumnya gw melewati ruang tamu dan melirik kearah jam dinding, terlihat jelas sekarang sudah jam 7 kurang 15 menit. Gw buru-buru meng-kickstarter si Bandot dan memakai helm lalu memutar
by : Glitch.7 gas meninggalkan halaman rumah Nenek.
Diperjalanan pagi ini ternyata jalanan kurang bersahabat, sudah ramai kendaraan umum dan kendaraan pribadi, dari mulai roda dua dan empat yang memenuhi jalan raya, belum ditambah beberapa kali gw kena lampu merah. Nasib-nasib, hari pertama langsung kena hukuman pasti nih.
Sampai disekolah gw hentikan si Bandot 50 meter sebelum gerbang. Gw tuntun si Bandot kearah ruko fotocopyan dengan mesin dalam keadaan mati. Gw parkir Bandot disitu. Berharap gak ada anak osis atau panitia mos (sama aja ya") melihat gw bawa motor.
Gw sempat bertanya ke mas-mas tukang fotocopy kalo sekarang jam berapa, dan setelah gw mendengar jawabannya, fix gw telat 30 menit. Ya, sekarang ternyata sudah jam 7.30 pagi. Gw melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah, sampai disana sudah ada dua orang anak osis berdiri seperti penjaga gerbang dengan tampang yang dibuat serius dan seram. Mungkin biar anak baru kayak gw takut. Gw mendekati mereka dan gw lihat dua anak osis ini, yang satu cewek dan satu cowok.
Quote: "Ow..ow..ooww... Rupanya masih ada yang terlambat nih..." ucap si cowok osis kepada temannya dengan nada suara yang dibuat-buat
"Sini dek... Kamu tau jam berapa sekarang ?" tanya si cewek osis kepada gw
"Hwehehehe...Iya Kak maaf, saya telat. Sekarang jam setengah 8 Kak..." ucap gw sambil nyengir dan menggaruk kepala belakang yang gak gatal
"Wiih... Masih berani cengar-cengir ni anak. Heh udah tau terlambat gak usah sok-sok bercandain kita. Sekarang push-up dulu 30 disini" perintah si cowok osis kepada gw
"Siap laksanakan Kak..." jawab gw tegas dan langsung mengambil sikap push-up.
Gw baru melakukan push-up 5x dan kampretnya si cowok osis gak bisa ngitung, dia menghitung dari 1 sampai 3 lalu kembali keangka 1 lagi. Bingung gw anak gak hatam berhitung gini bisa lulus SD.
Quote: "Kak maaf nih, ngitungnya yang bener kek, masa ngulang dari satu lagi ?" ucap gw
by : Glitch.7 menghentikan push-up dan menengadahkan kepala untuk melihat si cowok osis
"Ck... Jangan banyak ngeluh dek, kamukan da telat, sekarang terima aja hukumannya" jawab si cowok osis itu santai
"Udah cepetan push-up lagi, nanti gak beres-beres kamu disini..." timpal si cewek osis "Okeh okeh..." jawab gw yang kemudian kembali push-up.
Gwpun beres melakukan push-up yang gw total jadinya 36x. Cape bree... Lemes tangan gw push-up segitu banyak. Kalo push-up ada Wulan dibawah gw sih, 100x naik turun juga gw jabanin, lah ini ketemunya tanah doang. Hahaha...
Selesai push-up gw disuruh bergabung dengan calon siswa lain yang terlambat, gw lihat sudah ada 5 anak baru seperti gw yang terlambat dan sedang didata sepertinya oleh seorang anak osis lainnya. Setelah cewek osis yang didepan gerbang tadi melapor dan menyerahkan gw kepada anak osis lainnya, dia meninggalkan gw dan kelima anak baru disisi lapangan.
Quote: "Kamu yang baru datang, siapa nama kamu ?" tanya cowok osis yang sedang mendata siswa yang terlambat kepada gw
"Nama saya Reza Agatha Kak" jawab
"Ini hukuman buat kamu, kamu minta tanda tangan semua panitia mos dan jangan sampai kurang satupun" ucapnya sambil menyerahkan selembar kertas kepada gw
"Sekarang Kak ?" tanya gw
"Nanti, kalo kamu istirahat aja, jangan ganggu acara mos. Dikumpulkan besok siang, saya yang akan cari kamu kekelas besok" jawabnya tegas
"Oke Kak". Setelah didata, gw dan yang lainnya diarahkan ke kelompok kami masing-masing. Gw berada di kelompok "Tasmanian". Yap, kelompok gw memang dinamakan Tasmanian Devil yang namanya
by : Glitch.7 diambil dari salah satu tokoh kartun dari Looney Tunes.
Gw bergabung bersama teman-teman baru gw dikelompok ini, gw lihat ada sekitar 12 orang berikut gw juga. Kami semua masih dikumpulkan dilapangan basket. Gw berdiri dibarisan belakang. Quote: "Halo sob, datang telat yak ?" sapa seorang cowok disamping gw
"Eh iya... Gw telat tadi hahaha..." jawab gw sambil nyengir gak jelas "Kena hukuman apa tadi sob " Heheh" tanyanya lagi
"Push-up depan gerbang sekolah tadi, sama nanti disuruh ngumpulin tanda tangan semua panitia mos..." jawab gw lemas memikirkan PR dari cowok osis sebelumnya
"Hahahaha... Lumayanlah kalo gitu, yang penting lo gak disuruh nyium kakak kelas yang lekong... Hahaha" ucapnya penuh tawa
"Hah " Emang ada hukuman kek gitu ?" tanya gw bingung
"Ada sob, tadi gw liat anak kelompok lain kena hukuman, disuruh nyium pipi kakak osis yang rada melambai tangannya... Hahaha"
"Emang apaan kesalahannya ?" tanya gw lagi
"Dia gak sengaja nyenggol to*et salah satu kakak osis yang cewek" jawabnya dengan muka mesum kali ini
"Bussyeettt... Somplak bener dah hahahah" gwpun gak bisa nahan tawa mendengar jawabannya tadi
"Hei! Kalian berdua yang dibarisan belakang, kenapa ketawa-ketawa, maju kedepan sini kalian" tibatiba salah satu cowok osis membentak kami dari depan barisan sambil menunjuk gw dan teman baru gw yang berada disamping.
Bisa apa lagi gw yang jelas-jelas ketauan ketawa dibarisan belakang, mau gak mau gw jalan
by : Glitch.7 kedepan bersama teman baru tadi dan menghampiri cowok osis.
Quote: "Baru hari pertama udah banyak laga, sekarang kalian berdua lari keliling lapangan ini sampai saya bilang cukup" ucap si cowok osis
"Yaa... Kak maafin kita berdua, kita tadi gak sengaja" ucap teman baru gw "Mau ditambah hukumannya lagi ?" Malah makin tersulut si cowok osis satu ini "Enggak Kak, kami berdua siap lari keliling lapangan" jawab gw gak mau memperpanjang masalah "Bagus, yaudah cepetan sana lari sekarang" perintahnya.
Gw dan teman baru gw pun mulai berlari kecil mengitari lapangan basket sekolah, gw rasa hampir semua mata calon siswa/i dilapangan ini melihat kami. Malah ada yang menertawakan juga dari salah satu orang kelompok kami sendiri.
Masih lari mengitari lapangan, teman baru gw baru memperkenalkan diri (daritadi ngapain aja mblo hadeuh). Dia bernama Topan, dia berasal dari salah satu smp dekat smp gw juga ternyata, perawakannya cukup tinggi dan kurus sama seperti gw. Rambutnya lurus dan model rambutnya itu yang bikin gw suka ketawa, cepak mangkok, tau bre " Itu loch model rambut artis dari negara china samo hung waktu jaman mudanya. Hehehe.
Setelah gw dan Topan kira-kira sudah berlari 5 putaran lapangan basket, kami dipanggil dan disuruh kembali masuk kebarisan kelompok Tasmanian. Basah baju seragam gw oleh keringat karena sebelumnya push-up dan tadi dihukum lari keliling lapangan. Sehat-sehat deh gw hari ini.
Beres diberi arahan dilapangan basket, kami semua diminta mengikuti anak osis yang berperan sebagai kakak pembina kelas. Ada dua orang kakak pembina, yang satu bernama Doni dan satu lagi bernama Kinanti.
Khusus untuk Kinanti ini, dia sekilas mirip dengan Wulan, hanya wajahnya lebih oval dengan dagu yang lancip.
Kami semua sudah berada diruangan kelas yang berisi 37 siswa/i baru. Kedua kakak pembina kami
by : Glitch.7 langsung memperkenalkan diri mereka dan dilanjutkan dengan kami yang memperkenalkan diri didepan kelas. Dimulai dari abjad a-z menurut kertas absen yang dipegang oleh kakak pembina didepan. Hingga giliran teman gw yang berawalan nama Agus memperkenalkan dirinya didepan.
Quote: "Halloo.. Kenalkan nama saya Agus Suratman... Bahasa kerennya Agus Postman, kalian bisa panggil saya Gusmen hehehe..." ucap si Gusmen sambil ketawa memperlihatkan satu gigi depannya yang ompong didepan kelas
Sontak saja teman-teman sekelas pada ketawa tak terkecuali gw. Wah nih anak otaknya sengklek juga ternyata, dan dialah pelaku yang menertawakan gw ketika lari keliling lapangan tadi bersama Topan.
"Smpnya dari mana dek ?" tanya Kak Doni kepada Agus sambil menahan ketawa. Gw yakin dia gk kuat liat senyuman si Gusmen
"Eh iya lupa, Hehehe... Dari smp xxxx... Heheh" jawab si Gusmen sambil tetap memberikan pesona gipong alias gigi ompongnya itu
Tawa Kak Donipun meledak melihat cengiran maut milik si Gusmen, Hahahah.
Setelah itu setiap siswa/i pun bergantian memperkenalkan diri didepan. Sampai akhirnya gw maju kedepan juga.
Quote: "Mm... Perkenalkan nama saya Reza Agatha, panggil aja Eza. Sebelumnya saya lulus dari smp xxx. Terimakasih" ucap gw memperkenalkan diri dan hendak balik kebangku gw lagi
"Eh tunggu... Kamu belum nanya apa ada yang mau ditanyakan dari teman-temanmu..." ucap Kak Kinanti. Perasaan yang laen gak perlu pake acara ada pertanyaan apa gak deh. Wah ini ma ngerjain gw.
"Eh iya, apa ada pertanyaan dari teman-teman ?" tanya gw yang kembali berdiri didepan satu orang mengangkat tangannya lalu mulai bertanya.
"Za... Gimana rasanya lari keliling lapangan dihari pertama mos " Hehehe" ternyata yang nanya si
by : Glitch.7 sengklek Gusmen "Sehaaatt... Sehat banget sob. Mau nyobain ?" jawab gw rada keki
"Hahaha... Kagak, makasih. Lo aja sendiri hahaha..." jawab Gusmen diiringi tawa yang lain "Ada pertanyaan lain ?" ucap Kak Kinanti
ini kok gw malah dilama-lamain gini yak.
"Saya Kak, mmm... Rumahnya dimana Eza ?" tanya salah satu cewek yang duduk dibarisan depan "Rumah gw gak dibawa..." jawab gw datar
"Heh... Jawab yang bener, itu temanmu nanya beneran juga" sentak Kak Kinanti kepada gw "Eh iiya maaf... Maaf... Rumah saya di jalan xxx..."
"Bodooo..." balas si cewek depan gw tadi
Kembali tertawalah seisi kelas ini melihat wajah gw yang kusut karena jawaban cewek tadi.
Gw kembali duduk dibangku sebelah Topan. Setelah itu dilanjutkan acara perkenalan ini sampai orang terakhir.
Quote: "Pagi semua, perkenalkan nama saya Vera, saya dari smp xxx dan rumah saya di xxx. Apa ada pertanyaan dari teman-teman ?" ucap Vera memperkenalkan dirinya
"Saya mau nanya... Kalo pacar udah punya belum ?" tanya Gusmen kepada si cantik Vera "Udah" jawabnya secepat kilat
"Busyeett... Judes banget Mbaa... Mba.." ucap si Gusmen yang diiringi tawa teman lainnya.
by : Glitch.7 Ya kurang-lebih begitulah awal pertama kali gw masuk mos di sma ini. Sudah kena hukuman dan mengenal teman baru. Topan dan Gusmen yang keduanya sama-sama kekurangan se-ons kewarasan diotaknya.
Vera " cantik sih, hanya enak dipandang aja menurut gw. Kalo dibandingin sama Wulan, jelas gw milih Wulan yang sudah mengenal jojo terlebih dahulu. Kalo Vera pingin kenal jojo " Weits enak aja... Gak bisalah, gak bisa sekarang maksudnya. Gw atur waktu dulu buat jojo kenalan ama Vera. Ngoahahahahaha....
Dari sinilah gw akan menceritakan petualangan masa sma gw dipart-part selanjutnya. See you on next part Gan-Sis...
by : Glitch.7 53. TANTANGAN Setelah acara perkenalan itu, kami semua mencatat beberapa barang yang harus kami bawa untuk perlengkapan mos esok hari. Gak perlu ane jelasin ya gais, barang-barang moskan gak jauh-jauh dari karung, tali rapia dll.
Kemudian datanglah dua orang kakak osis masuk kedalam kelas dan memanggil nama gw. Setelah gw mengangkat tangan karena nama gw dipanggil, gwpun disuruh ikut oleh mereka. Gw mengikuti mereka dari belakang keluar kelas, entah akan dibawa kemana diri gw ini, gw ikuti saja kemana arah angin berhembus, ngaco. Setelah melewati beberapa ruang kelas lain dan berjalan dikoridor sekolah, gw dan kedua kakak osis didepan gw ini masuk kedalam satu ruangan yang dipintu masuknya tertempel kertas bertuliskan Ruang Panitia . Wah apa jangan-jangan gw disuruh ngumpulin kertas yang harus diisi oleh tandatangan semua panitia yak" Tapikan besok baru dimintanya juga.
Sambil berpikir apa yang akan gw hadapi didalam, gw melangkah masuk dan didalam ruangan ini cukup banyak beberapa Kakak-kakak osis yang sedang duduk, mengobrol dan beberapa orang lainnya yang entah sedang mengerjakan apa dengan alat tulis mereka juga komputer.
Gw diminta duduk disalah satu sudut ruangan ini, entah apa yang akan disuruh oleh mereka kepada gw, gw masih menunggu cukup lama, sekitar 15 menit mungkin masuklah seorang dua orang cewek dan dari gerak-geriknya seperti mencari seseorang. Kemudian mereka berdua menghampiri gw setelah mereka melihat gw duduk dilantai disudut ruangan ini. Ah, ternyata dia& Salah satu cewek itu sangat gw kenal, dan pasti kalian juga bias menebak siapa sosok cewek ini. Quote: Zaa& Maaf lama nunggu ya& ucap Echa setelah berada didepan gw
Eh Teh Echa, enggak kok& hehehe, ngomong-ngomong jadi panitia mos lagi " Tanya gw sambil berdiri dari duduk tadi
Ya gitu deeh& Aku sukanya berorganisasi dari dulu, jadi ya apalagi yang aku pilih selain jadi anggota Osis, Hihihi& Ngomong-ngomong Eza udah sarapan " tanyanya
by : Glitch.7 Udah kok tadi pagi sama roti&
Bener" Kan Eza telat datang tadi, dihukum push-up ya " tembaknya kepada gw
Eh, iya hehehe& . Telat bangun soalnya tadi pagi hehehe& Tapi bener udah sarapan kok jawab gw malu ketauan telat dating di mos pertama
Yaudah nih ada nasi goreng buatan mamah, Eza makan dulu ya& ucap Echa sambil mengeluarkan box makan dari kantung plastik yang dia pegang dan memberikannya kepada gw
Ehm& kenaliin kaliii& . tiba-tiba teman disampingnya menyindir Echa
Ooh iyaa& Hahaha& Maaf Put, kelupaan hihihi. Za kenalin ini Putri teman satu kelas Teteh dan satu anggota osis disini& Echapun memperkenalkan temannya kepada gw
Hai, kenalin aku Putri& ucap Putri sambil mengulurkan tangan kanannya
Eh iya, saya Reza Kak, panggil aja Eza& jawab gw sambil menyambut tangannya untuk berjabat tangan.
Setelah berkenalan dengan Putri, gw dan Echa duduk disalah satu bangku yang ada didalam ruangan itu, tentunya bersama Putri juga. Gw menyantap nasi goreng yang diberikan oleh Echa tadi sambil mengobrol dengan mereka berdua. Obrolan ini sebenarnya lebih kepada sesi Tanya-jawab menurut gw, karena Echa menanyakan soal sekolah Wulan di Jakarta. Dari mulai kapan dia berangkat kemarin, tinggal sama siapa disana nanti, ambil jurusan apa, pulangnya berapa kali sebulan dan bla& bla& blaaa.
Selesai menyantap nasi goreng sampe habis dan meminum air mineral kemasan yang diberikan Echa dari konsumsi panitia mo, selesai pula sesi Tanya-jawab tentang Wulan. Gwpun menggunakan momen ini untuk meminta pertolongan Echa, mungkin lebih tepatnya bias dibillang memanfaatkan.
by : Glitch.7 Yap, apalagi kalo bukan soal mengumpulkan tanda-tangan seluruh panitia mos.
Quote: Teh, butuh bantuan nih& ucap gw sambil menaik turunkan alis
Hmmm& Apaan lagi " jawab Echa yang raut mukanya dibuat malas
Hehehe& Karena tadi telat datang dan hukuman push-up kurang, Eza disuruh ngumpulin tandatangan semua panitia mos. Yaaa& Tolonglaah Hehehe& . Pinta gw sambil terkekeh jahil
Haduuh.. Dasar, pake acara telat sih Kamu. Yaudah siniin aja kertas yang dikasih anak mosnya& Kapan diminta lagi sama anak mosnya Za"
Besok sih Teh, jadi masih tenang dan gak buru-buru, ini Kak kertasnya. Makasiiihh banyak ya Teh hehehee& ucap gw sambil memberikan kertas kepada Echa
Jangan makasih dulu, belum tentu teteh bias ngumpulin semua tanda-tangannya, kan Teteh bukan Ketua Osis disini
Iyaa, sedapetnya juga gak apa-apa deh. Yang penting dibantuin .
Akhirnya setelah gw cukup lama diruangan panitia mos ini, gwpun diminta kembali oleh Echa untuk kembali kekelas, karena gak enak sama yang lainnyab kalo ternyata gw ada kenalan orang dalam Hehehe. Gwpun kembali melewati koridor sekolahan dan menuju kelas gw. Saat gw kembali kekelas ternyata teman-teman gw sedang menyerukan yel-yel kelompok mereka masing-masing. Oh ya sebelumnya gw sudah bilang kalo gw berada dikelompok Tasmanian Devil. Nah dari 37 siswa/i yang berada dikelas gw ini ternyata dibagi menjadi 3 kelompok, dua lainnya adalah kelompok Sylvester dan Marvin the Martian. Setiap kelompok wajib mempunyai yel-yel khusus yang menjadi ciri khas kelompoknya.
Gw duduk kembali bersama Topan dikelas, dia menanyakan kenapa gw sampai dipanggil oleh
by : Glitch.7 panitia mos tadi, gw ceritakan aja kalo ternyata ada kakak kelas gw di smp dulu yang menjadi anggota osis disini dan menjadi panitia mos juga.
Quote: Wih enak banget loch, gak bakal kena hukuman lagi dah kalo gitu besok-besok lo Zaa& ucap Topan
Ya kagak gitu juga Pan, gw malah gak enaklah kalo sampe ketauan ada masalah, dan sebisa mungkin gak bikin masalah lagi jawab gw
Ya tapi seenggaknya lo ada back-up lah Za& ngomong-ngomong siapa Kakak kelas lo itu "
Echa namanya, gw biasa manggil dia Teh Echa&
Waaah suee bener lo sob, itu cewek anak osis yang putih, cantik, rambutnya panjang trus pake gelang yang dibandulnya ada bintangnya kan " Tanya Topan kali ini sambil nyerocos
Lah iya, kok lo bias tau yang mana orangnya Pan " ganti gw balik bertanya
Itu cewek tadi pagi nyariin yang naman Reza Agatha, eh taunyta elo yang dicari ma dia, kan tadi pagi lo belom dating trus gw gak tau nama lo& jawab Topan menjelaskan
Kemudian kelompok kamipun diminta meneriakkan yel-yel. Gw yang gak tau apa yel-yel kelompok gw ini hanya melongo melihat teman-teman sekelompok termasuk Topan yang berdiri sambil bertepuk tangan dengan nada pemberi semangat dan berteriak "Taasssmaaniaaannn.... Hoobaaahh.... Hobaah...". Ketika kata-kata Hobah diteriakan, semua teman-teman kelompok gw menghentakkan kakinya kelantai sehingga seperti sekelompok pemain "american football' yang akan bertanding. Busyet dah ini yel-yel macem apaan pikir gw.
Tidak lama kami dipersilahkan untuk istirahat selama 30 menit. FYI gais, disekolah sma ini, tempat makannya atau dikantin sekolah tidak banyak penjual makanan, hanya ada penjual roti beserta
by : Glitch.7 cemilan, batagor, mie ayam, bakso dan minuman dingin. Penjual makanan seperti nasi goreng, nasi uduk, dan warteg berada diluar lingkungan sekolah, dekat sih didepan sekolah dan ruko pinggirpinggir gedung sekolah. Jadi jika waktu istirahat sekolah, gerbang utama sekolah dibuka, berbeda pada saat dulu gw di smp.
Tapi khusus masa mos ini, kami anak-anak baru tidak diizinkan membeli makanan diluar sekolah pada waktu istirahat. Gw, Topan dan Gusmen berjalan menuju kantin sekolah. Karena lapak penjual makanan sedikit dan siswa/i yang mos banyak, alhasil kami tidak mendapatkan tempat duduk, sekalipun makanan bisa dibawa ketempat lain tapi antrian pembeli sudah seperti semut mengerubungi gula. Akhirnya Topan hanya membeli 3 roti dan 3 minuman untuk kami, lalu kami kembali kekelas.
Quote: "Zaa, lo gak makan tuh roti ?" tanya Gusmen kepada gw sambil mulutnya mengunyah roti miliknya
"Enggak Men, gw udah kenyang tadi udah makan..." jawab gw yang hanya meminum air mineral yang dibelikan Gusmen
"Makan dimana lo " kan kita baru istirahat..." kali ini Topan yang bertanya
"Tadi gw dikasih sarapan sama Teh Echa diruang panitia mos... Hehehehe"
"Woooo sompret bener, enak amat lo yaak..." ucap Topan sambil melempar potongan roti kecil kearah gw
"Hah " Siapa tuh Teh Echa ?" Gusmen mulai kepo
"Ituu kakak kelasnya dulu di smp katanya, sekarang jadi kakak kelasnya lagi dimari Men... Cewek cantik yang tadi pagi nyariin nama dia ini nih..." Topan yang menjawab pertanyaan Gusmen sambil mulutnya manyun-manyun gak karuan
by : Glitch.7 "Hooo... Anak ini rejekinya bagus amat, enak amat lo punya kenalan cewek cantik kayak gitu. Gw juga liat tadi pagi tuh Kakak Osis nyariin nama lo. kenalinlah ama gw Zaa... Heheheh" ucap Gusmen
"Okay ntar gw kenalin ma dia lo berdua...." belom tau lo bedua judesnya Echa, pikir gw
"Waah ni baru sobat kita cooy... Hehehe" jawab Topan.
Kamipun larut kembali dalam obrolan yang lainnya, kali ini kami bertiga menceritakan asal sekolah kami dan alamat rumah kami, ternayata Gusmen ini kenal dengan Icol teman dilingkungan rumah gw, malah dia sempat bermain musik atau band amatir waktu di smp bersama icol dan temantemannya yang lain. Tidak lama kemudian masuklah empat orang cewek dan salah satu cewek itu adalah cewek yang tadi menanyakan alamat pada saat gw memperkenalkan diri didepan kelas. Dia sempat melihat gw lalu membuang muka jutek sambil duduk bersama 3 teman lainnya dibangku depan. Gw sempat menanyakan kepada Gusmen dan Topan siapa cewek itu, karena pada saat dia memperknalkan diri, gw tidak memperhatikannya. Cewek itu bernama Airin.
Menurut gw Airin kalah cantik dari Vera tapi kelebihannya dia lebih manis dan gak bosen dipandang karena memiliki gigi gingsul yang lucu.
Gusmen berdiri dari duduknya dan menghampiri Airin dan ketiga temannya yang duduk dibangku depan. Sesampainya didepan para cewek, teman gw yang sengklek itupun lalu memperkenalkan diri.
Quote: "Halo para wanita cantik, boleh kenalan yaa... Gw Gusmen..." ucap Gusmen yang berdiri didepan mereka sambil tersenyum memperlihatkan kembali gigi ompongnya itu
"Iihh gak nanya kaliii...." jawab salah satu cewek
"Yaa emang gw gak ditanya, kan gw ngenalin diri hehehe...."
by : Glitch.7 "Udah kenal, kan lo tadi udah ngenalin diri didepan kelas" jawab satu cewek lainnya
"Yaelah, itu ma terlalu formal, sekarangkan kita satu kelas, masa gak boleh sih mengakrabkan diri, hehehe" jawab Gusmen beralasan sambil menarik bangku kosong dan duduk didepan mereka.
Gw dan Topan hanya memperhatikan tingkah teman kami yang rada sengklek otaknya itu. Entah apa yang mereka bicarakan karena tidak begitu jelas dari tempat gw dan Topan duduk. Enggak lama kemudian, si Gusmen menghampiri gw dan Topan lalu dia sedikit berbisik. Quote: "Sob, gw ada tantangan nih buat lo berdua,..." ucap Gusmen sambil tersenyum jail
"Tantangan apaan Men ?" tanya Topan
"Siapa yang bisa lebih dulu dapetin no.hp dari cewek-cewek itu bakal gw traktir makan dikantin selama satu minggu full... Heheheh" tantangnya kepada kami berdua
"Terus kalo yang gak berhasil gimana ?" tanya Topan lagi
"Ya yang kalah harus bayarin yang dapet no hp dong hehehe... gimana ?"
"Gw gak ikutan, males ah..." ucap gw sambil bangkit dari tempat duduk
"Weits, gak sohib lo kalo enggak ikutan, lo inikan punya tampang yang kece sob, masa gak berani sih ikut tantangan cemen gini doang..." ucap Gusmen sambil menahan pundak gw
"Itu namanya kalah sebelum bertanding sob, lemah sekali mentalmu sob...ckckckck" ejek Topan kepada gw
"Sialan lo, bukan soal takut atau apalah, gw gak mau main-main ama cewek-cewek itu, apalagi si
by : Glitch.7 Airin noh, da sinis duluan ama gw" jawab gw mengelak
"Oke gini aja, spesial buat lo Za nih tantangannya, lo deketin tuh cewek... dapetin no hpnya, kalo lo berhasil, lo bakal gw traktir makan seminggu full diwaktu istirahat sekolah ditambah pulsa hape 50 rebu dah tuh... Hehehe gimana ?" kali ini Gusmen menunjuk satu cewek yang baru masuk kekelas
"Woooh gile ini sih tantangannya, tapi sesuailah Za ama hadiahnya tuuh" timpal Topan
"Pokoknya waktu lo cuma sampe besok pulang sekolah Za, lusa lo belom dapet no hp tuh cewek, lo harus traktir gw sama Topan dikantin selama seminggu Hehehehe...." asal banget itu mulut si ompong Gusmen.
Gw berpikir sejenak, bukan takut gak bisa dapetin no. hp cewek yang ditunjuk si Gusmen, tapi gw males harus ngedeketin cewek dan ngegodain sampe minta no.hpnya kayak gini. Tapi kalo gw mundur duluan juga bisa tekor gw selama seminggu ngebayarin makan dua anak sengklek ini. Okelah gw udah ambil keputusan untuk maju nerima tantangan ini, lagian masa iya sih laki-laki mundur sebelum berperang, soal kalah-menang urusan belakangan, yang penting coba dulu ajalah.
Bel sudah bunyi tanda semua siswa/i baru harus kembali kekelas. Teman-teman sekelas gwpun sudah kembali duduk ketempatnya masing-masing. Tapi sebelum kakak pembina kelas gw si Doni dan Kinanti datang, gw bangkit dari duduk dan menhampiri dua cewek yang duduk didekat pintu kelas. Gw berdiri dan menyapa cewek yang duduk disebelah kanan.
Quote: "Hai, maaf nama gw Eza, nama lo siapa ya ?" sap[a gw sambil tersenyum
"Eh.. iya, nama gw Rara..." jawab cewek yang bernama Rara ini
"Oh oke Rara, maaf nih gw mau minta tolong boleh ?" tanya gw
by : Glitch.7 "Mmm... mau minta tolong apaan ya ?"
"Gw ada perlu sama teman sebangku lo itu, boleh gak sementara gw duduk sama dia, dan lo duduk dibelakang dulu sama teman gw si Topan itu" pinta gw kepada Rara
"Eh... Mmm... gimana ya...?" Rara terlihat ragu
"Gini Ra, gw minta cuma sampai pulang nanti aja kok, besok udah balik lagi tempat duduk kita... tolong deh ya..." ucap gw sedikit memelas
"Yaudah deh... Oke..." Kemudian Rara bangkit dari bangkunya dan membawa tasnya menuju bangku gw dibelakang sebelah Topan
"Lancaaarrr niiiihhhh...." Teriak Gusmen dari arah belakang yang diikuti tawa Topan dan lirikan teman-teman lain kearah gw.
Gw duduk dibangku sebelah Vera. Ya, Vera yang kata duo sengklek si cantik jutek inilah cewek yang ditunjuk Gusmen tadi dan memberi gw tantangan spesial. Menurut duo sengklek sih ni cewek jutek, tapi menurut gw masih jutekan si Airin. Entahlah mungkin Airin jutek sama gw karena kejadian nanya alamat dan gw jawab datar.
Gak lama kemudian Kak Doni dan Kak Kinanti masuk kekelas lalu melihat gw yang sudah pindah duduk didepan, merekapun menanyakan alasan apa yang membuat gw duduk bersama Vera. Baru saja mau gw jawab, eh si Ompong Gusmen teriak dari belakang, dia bilang "Ada yang mau PDKT Kak...", sontak sudah gw habis ditertawai oleh seisi kelas dan jadi bahan ledekan. Okelah Men, ini bakal jadi urusan yang panjang gara-gara cocotmu... Awas tar gw bales lo Men. Ucap gw dalam hati sambil menahan malu sama seperti Vera yang pipinya mulai memerah.
"Karena aku... Aku cemburu sama kamu waktu itu...!!!"
by : Glitch.7 54. SANG KETUA OSIS Gw masih duduk bersama Vera dibarisan depan paling kiri dekat pintu, didepan kami Kak Doni dan Kak Kinanti membagikan tugas untuk ketiga kelompok dikelas gw.
Karena gw dan Vera beda kelompok maka mau tidak mau gw kembali kebangku gw bersama Topan dibelakang. Dan ternyata si Gusmen satu kelompok dengan Vera.
Gw dan kelompok mendengarkan tugas apa saja yang diberikan oleh Kak Doni dan Kak Kinanti diselembar kertas. Oh ya, ketua kelompok gw ini bernama Yudha. Dia yang membacakan tugas dikertas tersebut dan kami semua berunding untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Saat gw sedang melamun dan tidak ikut memikirkan tugas apa yang harus dikerjakan, gw tersadar, kalo ternyata Airin satu kelompok dengan gw juga. Dia melirik kearah gw dengan tatapan juteknya itu.
Jujur aja, gak enak banget rasanya dipandang dengan tatapan gak suka, jutek, sinis dan mungkin benci seperti yang ditunjukan Airin ke gw. Gw sempat berpikir, segitunya apa dia kesel sama gw hanya karena jawaban gw yang datar menanggapi pertanyaannya tadi ". Entah gw gak tau penyebab lain selain itu. Gwpun hanya duduk terdiam disebelah Topan yang sedang asyik mengobrol dengan seorang teman cewek yang gak gw tau namanya.
Skip, akhirnya ke waktu pulang mos hari pertama. Rasanya badan gw pegal-pegal karena hari ini gw olahraga gak kira-kira. Gwpun bergegas keluar kelas setelah lebih dulu ditinggal pergi oleh Topan dan Gusmen. Entah mereka mau kemana dulu. Gw berjalan melewati koridor dan melewati beberapa ruang kelas lain disekolah ini.
Quote: "Ezaa..." teriak suara cewek dari arah depan gw yang cukup jauh tapi masih bisa gw lihat siapa sosoknya itu
"Zaa kesini duluuu..." Echa masih saja berteriak memanggil gw sambil meminta gw mendatanginya "Okee..." jawab gw sedikit berteriak dan berlari kecil menghampirinya.
"Ada apa Teh ?" tanya gw setelah sampai dihadapannya
"Ini nih, daftar semua nama anggota osis dan disebelahnya udah ada tandatangan mereka juga,
by : Glitch.7 Teteh udah mintain tadi" jawab Echa sambil menunjukan kertas tugas gw
"Waah makasih banyak Teh... duh ngerepotin banget yak, hehehe...." ucap gw sambil melihat isi daftar nama anggota osis dan tandatangan mereka disebelah namanya masing-masing "Tapi gak gratis loch..." ucap Echa sambil mengedipkan mata kanannya "Ooh santai aja Teh, mau cokelat apa ?" jawab gw yang mengerti maksudnya
"Iiiih... kok masih inget sih Teteh suka cokelat...hihihi" jawabnya sambil satu tangan menutup tawanya
"Ingetlaahh... apa sih yang enggak Eza inget... basah-basahan dikolam berdua waktu kecil aja Eza masih inget. Pake cangcut gambar donal duck kan waktu itu " Hahahaha...." ucap gw mengenang masa kecil kami berdua
Paakkk... (suara kepala gw dipukul buku yang digenggam Echa)
"Yang kaya gitu gak usah diomongiiinn... Teteh malu tau..." mukanya cemberut tapi pipinya memerah
"Hahaha... Maaf-maaf, lagian dulukan masih gendut, masih kecil bedalah ama sekarang, kalo sekarang WE Oo WE... wow banget deh..."
"Waaadaaawwww...." Gw teriak kesakitan karena cubitan melintir dipinggang gw sangat terasa perih dan panas
"Dasar otak mesum!!!" Kali ini mukanya beneran kesal.
Gw pulang duluan meninggalkan Echa yang masih harus mengerjakan tugas dan rapat osis. Gw berjalan kepintu gerbang sekolah dan berhenti karena mata gw melihat satu nama anggota osis dikertas yang belum tandatangan, gw cek ulang kertas itu dan gw bolak-balik, ya benar, hanya tinggal satu nama yang belum menandatangani kertas gw ini. Tertulis dengan jelas sebuah jabatan dan nama lengkapnya, Ketua Osis : Olla Valentina.
Gw berpikir sejenak, apa Olla yang kenalan sama gw di Pulau seribu itu ketua osis sekolah gw ini ya
by : Glitch.7 " Dia memang bilang kalo dia sekolah disini waktu itu, tapi gw gak tau kalo dia itu anak kelas 1 yang naik kekelas 2 atau anak kelas 2 yang naik kekelas 3 " Apalagi kalo dia ketua osis. Ah daripada gw pusing mikirinnya, lebih baik gw sms aja dia.
Gw masih didepan gerbang sekolah dan mencari hp gw, dan gw baru inget kalo gw gak bawa hp, ya inikan masih mos, gak mungkin diperbolehkan bawa hp dan gw gak senekat itu membawa hp kesekolah pada saat seperti ini.
Ketika gw hendak meninggalkan gerbang, gw melihat Kak Kinanti yang berjalan dari arah luar sekolah menuju kedalam sekolah ini. Gwpun menyapanya.
Quote: "Halo Kak Kinan..." sapa gw ramah
"Eh hallo juga, belum pulang kamu dek ?" tanyanya dengan membawa beberapa lembar kertas "Ini baru mau pulang Kak, darimana Kak ?"
"Ini habis fotocopy acara dan tugas untuk besok anak-anak mos dari Osis..." jawabnya sambil tersenyum
"Ooh gitu.. Oh iya Kak, aku mau nanya nih. Ketua Osis sekolah ini namanya siapa ya ?" tanya gw kali ini yang tiba-tiba ingat soal Olla karena mendengar Kinanti menyebut kata Osis "Kak Olla namanya... emang kenapa dek ?"
"Olla Valentina nama lengkapnya bukan ?" tanya gw untuk meyakinkan
"Iya itu nama lengkapnya. Kok kamu tau " Ada apa emangnya ?" tanya Kinanti kali ini yang terlihat semakin penasaran
"Ooh gak apa-apa, inikan aku ada tugas dari salah satu Kakak Osis tadi pagi, disuruh ngumpulin tandatangan mereka, aku udah dapet semua tandatangan mereka, kecuali ketua osisnya" jawab gw
"Kamu atau Kak Echa yang minta tandatangan keliling ke anak-anak Osis hayo ?" ucapnya sambil tersenyum jahil meledek gw
by : Glitch.7 "Eh, ii..iiyaa sih dibantu Kak Echa juga tadi, hehehe..." jawab gw malu ketauan bokis oleh Kinanti "Kamu tau gak, kenapa Ketua Osisnya belum tandatangan ?" tanyanya lagi "Eh, enggak Kak, emang kenapa ya ?"
"Karena dia tau kamu kenal sama Echa dan minta tolong ke dia untuk ngumpulin tandatangan semua anggota panitia mos... Nah sekarang, lebih baik kamu temuin ketua osisnya aja deh sendiri sana..." ucap Kinanti menjelaskan ke gw
"Ooh gitu ya... Mmm... Yaudah kalo gitu kira-kira dimana aku bisa nemuin Ketua Osisnya Kak ?"
Kinanti pun menunjukkan dimana gw bisa menemui sang ketua osis, gw diarahkan ke aula ditingkat 3 gedung sekolah ini. Katanya disana ketua osis, wakilnya dan beberapa guru sedang ada rapat. Gw disarankan menunggu diluar aula.
Gw pun menaiki tangga menuju lantai 3 gedung sekolah bagian belakang. Gw melewati beberapa kelas kosong yang sepertinya ini gedung khusus untuk siswa/i kelas 3 IPA dan IPS. Gw sampai dilantai tiga dan melihat aula yang tertutup pintunya tapi masih bisa melihat kedalam aula dari jendela agak gelap yang mengelilingi ruangan aula ini.
Terlihat oleh gw ada 7 orang yang sedang berbicara didalam sana, sepertinya memang sedang rapat. Tiga orang memakai seragam sma, dua cewek dan satu cowok, kemudian empat lainnya adalah dua bapak-bapak, yang satu memakai batik dan satu lagi memakai pakaian safari abu. Dua orang lagi yaitu ibu-ibu menggunakan jilbab dan seragam PNS yang sama.
Gw menunggu didekat tangga lantai 3 ini. Duduk dibagian paling atas tangga. Gw masih menunggu, mungkin sekitar 15 menit, pintu aula terdengar terbuka dan gw menengok kearah aula itu lalu melihat tiga orang yang memakai seragam sma keluar dari pintu aula.
Gw bangkit dari duduk dan berdiri ketika dia mendekati gw. Sambil tersenyum, gw menyapanya pada saat dia berhenti didepan gw bersama dua temannya.
Spoiler for Sang Ketua Osis:
by : Glitch.7 Quote: "Sii...siang Kak..." ucap gw gugup "Siang" balasnya dingin tanpa tersenyum "Mmm... saya..."
"Ada perlu apa dek " Kok belum pulang " malah berani datang kesini ?" tanya cowok yang ada disampingnya
"Iiya Kak maaf, ini saya ada perlu dengan ketua osis..." jawab gw mencoba melawan rasa gugup
"Perlu apa " Langsung ngomong aja jangan basa-basi, kami gak ada waktu banyak, masih banyak kerjaan uang harus kami selesaikan hari ini" jawab si cowok lagi
Kemudian gw menjelaskan maksud keperluan gw kepada cowok itu, setelah mendengar keperluan gw, si cowok yang ternyata wakil ketua osis, yang bernama Hedi ini pergi bersama satu cewek lain yang menjabat sebagai sekertaris osis meninggalkan gw berdua dengan sang ketua Osis.
Quote: "Mm... Kak... saya mau minta tandatangannya..." ucap gw kepada Olla yang hanya mendiamkan gw sejak Hedi dan Sekertaris Osis pergi meninggalkan kami "......"
"Kak...?"

Kadal Bunting Karya Glitch di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bukannya udah lupa ?"
"Ma...maksudnya ?" tanya gw bingung
"Iya, bukannya kamu udah lupa sama aku..." ucapnya lagi memperjelas
"Lupa " Enggak kok, aku inget Kak, kita pernah ketemu di pulau seribu waktu liburan kemarinkan, yang cewek tadi jadi sekertaris osis juga inget dia ikut kakak ke pulau seribu..." jawab gw mengingat pertemuan kami
by : Glitch.7 "Iya kalo ketemu inget, kalo enggak ketemu gak mau kenal trus lupa..." kali ini dia berbicara sambil berlalu meninggalkan gw turun kebawah.
Gw mengikutinya menuruni tangga hingga kami berada dilantai 2 gedung sekolah, gw menyusulnya berlari sedikit lalu menghentikan langkahnya.
Quote: "Kak, kalo aku punya salah aku minta maaf Kak, tapi aku beneran gak ngerti maksud Kak Olla tadi ngomong gak mau kenal atau lupa..." ucap gw sambil memegang satu lengannya "Sms..." irit banget dia ngomong
"Sms " Duh kak, jangan irit dong ngomongnya, gak pake pulsa inikan... gratis, jangan irit-iritlah..." "Iisshh.. gariing ah" bibir manyun gitu minta dicipok La " Halaah makjang.
"Oke gini aja, apapun... apapun deh Kak, apapun Kak Olla punya permintaan, aku turutin, yang penting nih tandatangan dulu" ucap gw sambil menyerahkan kertas tandatangan
"Oke deal" jawabnya cepat lalu menarik kertas ditangan gw dan menyelipkannya kedalam buku yang dia pegang
"Heh " Kok " Dimasukkin kertasnya " Kan aku minta ditandatangan Kak..."
"Inikan tugas hukuman kamu dikumpulinnya besok, yaudah tenang aja besok pokoknya udah ada ditangan kamu lagi dengan tandatangan aku dikertas ini... sekarang aku aus, jadi pertama, tolong beliin minum gih kekantin, aku tunggu diruang osis ya... bye" ucapnya sambil meninggalkan gw dilantai 2 ini sendirian.
Gw berjalan menuju kantin dan membeli dua botol minuman dingin, lalu bergegas keruang osis, gw membuka pintu osis lalu mengucapkan salam, semua orang yang ada didalam ruangan ini melihat gw takjub, enggak-enggak, bukan takjub. Melainkan heran, mungkin karena kok ada anak baru mau jadi siswa sma yang masih di mos masuk keruang osis. Tapi gw enggak memperdulikan tatapan heran mereka, mata gw tetap fokus menyapu ruangan ini untuk mengunci target yang gw incar.
Klik... radar mata gw mengunci target, yap itu Echa, gw berjalan kearahnya. Bentar, kok Echa " Bukannya Olla "
Gini Gais, gw bukan orang yang gak tau berterima kasih, Echa adalah orang yang sangat membantu
by : Glitch.7 gw mengumpulkan tandatangan hampir semua anak osis kecuali satu, ketuanya. Dan itu gak mudah, karena itu gw mencari dan menemui Echa terlebih dahulu untuk memberikan satu botol minuman dingin ini, gw yakin dia pasti cape seharian mengurusi kegiatan mos dan satu botol lagi untuk Olla.
Quote: "Hai Teh, ini Eza beli minuman tadi dikantin buat Teteh..." ucap gw yang sudah berada dihadapannya dan memberikan minuman dingin sambil tersenyum
"Eh... iya makasih Za..." jawab Echa sambil tersenyum malu karena orang-orang didalam ruangan ini menyoraki kami berdua
"Ciiiiieeee... swiiit wiiiww... ditaksir anak mos niih... ciiieee" sorak-sorai anak2 osis yang berada diruangan ini
"Hey berisik! apa-apaan sih ini... kalo mau pacaran jangan disini..." tiba-tiba suara cewek menghentikan sorakan orang2 tadi
"Maaf Kak Olla, Reza cuma kasih aku minuman dan kami juga..." Echa tidak melanjutkan omongannya karena dipotong oleh Olla
"Udah udah, gw gak butuh penjelasan, intinya disini ruang osis, bukan tempat untuk unjuk kemesraan atau apapun itu, dan kamu... masih juga masa orientasi udah berani-berani ngegodain kakak kelas, diruang osis lagi" Olla tampak emosi kepada Echa dan gw
"Kak Olla, mending kita keluar dulu deh..." jawab gw yang mencoba menahan emosi karena enggak terima Echa diperlakukan seperti itu oleh Olla
Syyyyuuuuttt.... Pakkk... (suara lemparan penggaris kayu jatuh disamping gw)
"Jangan songong lo disini, baru mau jadi adek kelas aja laga lu da kayak jagoan ngomong sama ketua Osis" ucap salah satu cowok yang tadi melempar penggaris kearah gw "Sorry Kak, gw bukannya mau sombong, tapi gw sama Kak Echa emang ud..."
"Gak usah banyak alesan lo, sini ikut gw..." ucapnya memotong omongan gw dan menarik tangan gw untuk keluar ruangan
by : Glitch.7 "STOOPP!! Lepasin Reza Nat!" teriak Olla menghentikan langkah cowok yang menarik gw "Ayo Zaa ikut aku sekarang" kali ini pergelangan tangan gw yang ditarik Olla.
Pergelangan tangan gw masih dipegang oleh Olla, gw mengikutinya dari belakang. Gw mau dibawa kemana lagi ini. Oh ternyata ke kantin, kami berdua duduk disalah satu bangku panjang dikantin ini. Quote: "Ini..." kata gw menyerahkan satu botol minuman yang sisa satu tadi
Olla hanya melirik botol minuman yang masih berada digenggaman tangan gw tanpa mengambilnya
"Kak, maaf soal kejadian tadi, aku akuin emang udah gak sopan. Aku minta maaf. Dan terima kalo pihak osis mau ngehukum"
"Kamu sama Echa yang harus dihukum kalo gitu" ucapnya sambil sinis melihat gw
"Enggak, kan aku disini yang salah, Kak Echa gak salah apapun... Kak, dia udah bantuin aku dapetin hampir semua tandatangan anggota osis, masa aku gak boleh ngasih dia sebotol minuman dingin aja sebagai ucapan terima kasih" Lagian itukan gak sebanding Kak"
"............" Olla hanya menatap gw tanpa mengatakan apapun lalu mengambil minuman ditangan gw dan membukanya
"Sedekat apa kamu sama dia ?" tanya Olla kepada gw, setelah itu meminum softdrink yang tadi dia pegang.
Akhirnya gw pun menceritakan hubungan gw dan Echa kepada Olla, gw menceritakan garis besarnya aja. Kalo gw dan Echa sudah kenal sejak sd dan kembali bertemu di smp sampai sekarang. Olla mendengarkan dengan seksama cerita yang keluar dari mulut gw.
Setelah gw bercerita kepada Olla, dia hanya mengangguk dan menyuruh gw menunggu dikantin sebentar, lalu dia minta diantar pulang.
by : Glitch.7 55. 1 HARI 2 WANITA Quote: "Datang terlambat dihari pertama padahal bawa motor diem-diem... Zaa... Za... Gimana sih kamu ?" Ucap Olla yang sudah jalan bersama gw kedepan ruko fotocopyan dan melihat si Bandot
"Hehehe... Kalo gak bawa motor makin telat tadi pagi datangya Kak... Tapi jangan ditambah hukuman lagi ya Kak..." jawab gw sedikit merayu, masalahnya ketua osis langsung yang tau gw bawa motor sekarang
"Mmm... Tergantung gimana nanti... Udah buruan nyalain motornya, panas nih"
"Yaaah, jangan dong Kak... oke... ayo kita pulang".
Gw menarik tuas gas si Bandot setelah memastikan Olla sudah duduk nyaman dijok belakang. Jangan berpikir dia bakal memeluk pinggang gw gais, Olla hanya memegang pinggiran jaket gw aja, hanya ujung-ujung jaket bukan pinggang gw.
Gw arahkan si Bandot kejalan yang sesuai ditunjukkan oleh Olla, sekitar 20 menit gw sudah memasuki suatu komplek perumahan dan berhenti tepat dirumah bercat hijau. Olla turun dan tidak lupa mengucapkan terimakasih, sempat gw diajak mampir dulu kerumahnya tapi gw tolak karena gw harus buru-buru pulang dan membeli perlengkapan mos untuk esok hari. Oh ya, dia juga berpesan besok gw dilarang terlambat lagi, kalo enggak, dia gak akan tandatangan kertas tugas gw.
Gw sudah berada dirumah dan berganti baju, sebenarnya gw ingin langsung tiduran dan istirahat setelah makan masakan Nenek, tapi gw kembali ingat harus membeli beberapa peralatan untuk besok mos hari kedua. Gwpun bersiap-siap berangkat ke salah satu pusat perbelanjaan tradisional, ya pasar pasar tradisional.
Gw mengunci pintu kamar lalu pamit ke Nenek untuk pergi lagi, ketika gw sudah menyalakan si Bandot dan baru saja berjalan sampai depan jalan rumah, ada mobil yang gw hapal sering lewat depan rumah. Mobil hundo cipik bertipe facelift warna hitam ini berhenti tepat didepan gw, menghalangi jalan keluar dari rumah. Kaca jendela bagian kiri depan terbuka dan gw menengok
by : Glitch.7 kedalam. Quote: "Hai Za..." ucap seorang gadis cantik memakai kacamata hitam dari bangku kemudi
"Eh... Mba Siska... hai juga mba" gw grogi melihat gadis cantik didalam mobil itu
"Mau kemana Za siang-siang gini ?" tanya Mba Siska dengan senyuman yang membuat gw tersepona eh terpesona
"Mau ke Pasar Mba... mau beli perlengkapan mos buat besok..." jawab gw sambil mematikan mesin si Bandot yang berisik
"Ooh iya kamu lagi mos ya Za, yaudah kalo gitu kamu ikut mba aja, biar mba anterin cari perlengkapannya"
"Eh " Beneran mba " Jangan deh mba, ngerepotin nanti... gak apa-apa Eza naik motor aja sendiri" ucap gw sungkan
"Udah gak apa-apa, ayo taruh lagi motor vespa-mu kedalam sana, Mba tungguin disini ya"
"Mmm... beneran gak apa-apa mba " Ya udah deh, bentar ya mba..." jawab gw lalu mendorong si Bandot balik kearah rumah.
Gw sudah duduk dibangku samping kemudi, tentu saja mba Siska yang membawa mobil. Siang ini dia sangat cantik, memakai kacamata hitam untuk menghalangi silaunya sinar matahari, kemudian, adudududuuuh... tanktop warna putih bertuliskan "bebe" dibagian dada yang berkelap-kerlip karena manik-manik yang menghiasai tulisan itu dan dibalut dengan cardigans berbahan spandek berwarna abu-hitam, celana yang dikenakannya jeans panjang yang cukup ketat berwarna biru langit dengan
by : Glitch.7 model robekkan sedikit dibagian paha. Terakhir sepatu converse hitam membalut kakinya yang menginjak pedal kopling dan gas dibawah sana.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya dikota gw. Tapi ini jalan bukan kearah pasar yang gw tuju. Ini sih kepusat kota. Gw bingung mau kemana sebenarnya mba Siska membawa gw.
Quote: "Mba... mmm.. kita mau kemana dulu ya ini ?" tanya gw yang bingung mau dibawa kemana... hubungan kitaaa... jika kau terus menunda-nunda...dan tak pernah nyatakan cinta... eh bacanya jangan sambil nyanyi ya gais hehehe
"Mau beli perlengkapan mos buat kamu kan Za..." jawabnya sambil tersenyum manis sekali menunjukan giginya yang putih dan berderet rapih
"Tapi, inikan jalan ke pusat kota mba, Eza mau beli perlengkapannya di pasar..." tanya gw yang masih bingung
"Kamu masuk sma negeri xxx kan ?" tanya mba Siska balik ke gw
"Iya mba... emang kenapa mba ?"
"Dari tahun ke tahun perlengkapan mos di sekolah itu gak berubah, mba apal kok barang apa aja yang harus dibeli, dan ada satu toko dipusat kota yang nyediain semua perlengkapan mos kamu Za..." jawabnya lagi dengan tetap tersenyum manis... diabetes gw lama-lama didalem mobil sama dia kalo gini terus
"Oh... kok mba bisa tau " Eh bentar-bentar, Eza lupa, kan mba alumni tahun ini dari sma itukan
by : Glitch.7 ya..." ucap gw yang ingat kalo mba Siska baru lulus tahun ini dari sma yang baru gw pilih itu
"Hahaha... iya Za, kamu ini gimana sih. Dan satu lagi, mba juga mantan ketua Osisnya waktu kelas 2 sma loch... hihihi..." tawa renyah tanpa mengurangi manis wajahnya dan aura kecantikannya membius pusat saraf diotak gw
"Oh mba dulu juga ikut osis sekolah itu, Eza gak tau kalo mba malah sempat ngejabat ketua Osisnya..." ucap gw yang sedikit terkejut, karena ternyata mba Siska mantan ketua Osis sekolah gw
"Iya... Oh ya, kamu kenal Olla gak ?" tanyanya kali ini dengan wajah fokus kejalan didepan
"Olla Valentina " Ketua Osis sekolah yang sekarang mba maksudnya ?" jawab gw memperjelas pertanyaannya
"Yap betul, kamu kenal sama dia ?"
"Kenal mba... sempat kenalan sebelum masuk sekolah malah..."
"Oh ya " Kenal darimana ?".
Gw pun menceritakan waktu liburan di pulau seribu dan pertama kali kenal dengan Olla disana, dan berlanjutlah cerita gw sampai tadi siang pulang mengantar Olla. Mba Siska hanya mengangguk dan tersenyum mendengar cerita gw sambil tetap fokus mengendarai mobilnya.
Tak terasa kami sudah berhenti disebuah area parkiran mobil, didepan sebuah toko serba ada. Kami berdua turun dari mobil lalu menuju pintu masuk toko.
by : Glitch.7 Gw mengikutinya kesebuah rak barang yang menyediakan beberapa peralatan sekolah ditoko ini, sambil mata gw melihat daftar barang yang harus gw beli tertulis dikertas yang gw genggam.
Mba Siska membawa keranjang belanja dan memasukkan beberapa barang yang ada didaftar barang gw tanpa melihat dan menanyakan kepada gw terlebih dahulu, dan barang yang dia pilih itu benar ada tertulis didaftar yang gw pegang. Benar apa katanya, barang mos yang harus gw beli tersedia semua ditoko ini dan mba Siska benar-benar hapal tanpa perlu menanyakan kepada gw.
Ketika gw masih mencari beberapa barang disudut lain toko ini dan berpisah dengan mba Siska, gw melihat mba Siska sedang mengobrol dengan seorang cewek cantik yang sepertinya gw kenal.
Gw menghampiri mereka berdua, lalu gw cukup terkejut ketika melihat siapa yang sedang mengobrol dengan mba Siska. Ternyata itu Olla, ya Olla sang ketua osis sekolah gw, yang tadi pulang sekolah baru saja gw antar pulang. Sedang apa Olla ditoko ini pikir gw. Kan dia gak ikutan mos, masa dia belanja barang alat-alat mos juga " Tapi mata gw memang benar melihat isi keranjang belanja Olla yang dia pegang ditangan kiri itu berisikan barang-barang yang sama dengan apa yang gw beli untuk perlengkapan mos besok.
Gw mendekati mereka dan Olla melihat kedatangan gw dari belakang mba Siska. Dia hanya tersenyum sedikit dengan tatapan mata yang terlihat enggak suka dengan gw.
Quote: "Eh Kak Olla... Lagi disini juga..." sapa gw kepada Olla
"Hmm..." dia hanya tersenyum sekilas melihat gw dan memalingkan muka kearah mba Siska lagi
"Za.. kamu gimana sih, tuh Olla udah beliin juga barang perlengkapan mos kamu..." ucap mba Siska kepada gw
"Eh... kok " Mm.. kak kok belanja barang buat Eza " Emang ada apa Kak ?" tanya gw bingung maksud dari ucapan mba Siska
"Punya hp itu dipake Za..." jawab Olla datar tanpa melihat gw
by : Glitch.7 "Coba cek hp kamu Za..." timpal mba Siska sambil tersenyum kearah gw
"Oh... sebentar sebentar..." gw pun mengeluarkan hp dari saku celana jeans dan melihat hp gw
(isi sms) Olla : Za, kamu gak usah beli perlengkapan mos utk besok ya, nnti aku mau pergi keluar, sekalian aku beliin perlengkapan mos kamu. Besok jangan telat datang, aku kasihin perlengkapannya didepan fotocopyan dkat sekolah tdi y.
"Eh... kok... eeeuu... duuh... maaf, maaf banget Kak Olla, Eza gak tau kalo ada sms masuk dari Kak Olla, ini hpnya lagi mode getar, mungkin tadi pas smsnya masuk, Eza gak lihat hp yang ditaruh dikamar" ucap gw meminta maaf.
Karena gw melihat jam masuknya sms Olla itu adalah jam dimana gw masih dijalan pulang dari mengantar Olla, dan gw hanya mengambil hp daru kamar tanpa mengecek dulu, lalu berangkat pergi bersama mba Siska tadi
"Kamu emang gak mau sms-an sama aku kan Za dari awal juga..." baper melanda Olla pemirsah
"Enggak gitu Kak, maaf banget, beneran kali ini gak kecek smsnya Kak... maaf Kak..." ucap gw berusaha mendapatkan maafnya.
"Yaudah Za, sekarang kamu taruh itu keranjang belanja kamu, gak enak Olla udah cape-cape beliin perlengkapan kamu tuh kesini" ucap mba Siska dengan tetap tersenyum.
Akhirnya gw mengantri dikasir dengan Olla, jelas gw niat membayar barang yang dibawakan Olla
by : Glitch.7 dikeranjang belanja yang dia pegang tapi Olla bersikeras kalo dia yang membayar semuanya. Malah dia sempat bilang ke gw, "buat apa Aku kesini beliin perlengkapan kamu tapi kamu yang bayar juga, kalo mau bayar sendiri, ambil lagi aja barang yang tadi dipilihin mba Siska, jangan bayar belanjaan yang aku pilih sendiri". Tentu saja Olla ngomong begitu tanpa ada mba Siska didekat kami, karena mba Siska sudah menunggu diluar toko duluan.
Setelah Olla membayar dikasir, kami berdua jalan keluar toko dan menghampiri mba Siska. Kemudian disinilah dilema melanda seorang Reza Agatha.
Quote: "Udah selesai ?" tanya mba Siska kepada gw dan Olla
"Udah mba..." jawab Olla sambil tersenyum
"Yaudah, sekarang Eza mau pulang bareng siapa ?" tanya mba Siska lagi dengan tetap tersenyum
Haduuuuhh... ini gimana ini gw menentukan pilihan gais " dua cewek cantik, yang satu jelas-jelas udah berbaik hati mengantar gw belanja, yang satu lagi jelas-jelas berbaik hati juga udah sengaja membelikan barang perlengkapan mos untuk gw sendirian.
"...eeuu... Eza... pulang... pulang sendiri aja kayaknya, iya pulang sendiri aja naik angkot, mau ada keperluan dulu soalnya heheh.." jawab gw gak jelas dan terlihat ragu dan bingung
"Oh yaudah, kalo gitu aku duluan deh. Mba Siska, Aku duluan yaa mba..." ucap Olla tiba-tiba dengan diakhiri senyum kepada mba Siska
Olla sudah berjalan menuju mobilnya diparkiran
by : Glitch.7 "Eza... kejar gih..." ucap Mba Siska sambil terus tersenyum kepada gw
"Eeh " Kejar " Kejar siapa ?" TS stupid, sok polos, wasyuulaah...
"Ezaa Eza... kamu tuh ya, beneran polos apa gimana siih... Za, mba kasih tau ya, jadi cowok itu harus peuka, jangan sampai buat cewek terus-terusan ngasih kode, nanti lama-lama dia kesel dan ninggalin kamu... Nyesel nanti kamu Za" jawabnya menjelaskan.
Duuh senyumnya gak ngebosenin kamu tuh mba mbaaa...
"Eh... kode " Olla " Maksudnya Olla it..." ucapan gw dipotong lagi oleh mba Siska
"Ck... udah sana kejaarr, tuh dia udah masuk ke mobil..." ucap mba Siska sambil mendorong tubuh gw mengejar Olla.
Gw berlari sambil menenteng belanjaan mengejar Olla yang baru menyalakan mesin mobil, lalu gw berdiri disebelah pintu kemudi mobilnya dan mengetuk kaca mobil itu. Gw ketuk 2x masih belum terbuka itu kaca gelap mobilnya, membuat gw gak bisa melihat Olla didalam mobil hunda jess fit berwarna biru telur asin dihadapan gw ini.
Akhirnya kaca mobil kemudi turun dan gw bisa melihat raut muka yang bete didalam sana. Gw membungkuk dan tersenyum kepada Olla yang menatap lurus kedepan tanpa melihat gw.
Quote: "halo haloo... boleh numpang ikut pulang gak Kakak cantik..." rayu dulu ajalah
"........." diam tak bergeming
"Ehm... aku tau tempat makan es krim yang enak pas panas-panas gini, rasa vanilla, strawberry,
by : Glitch.7 cokela..." terpotonglah ucapan gw
"Masuk cepetan. Aku mau rasa Vanilla" jawab Olla dengan wajah yang tetap cemberut menatap kedepan
Yaa yaa yaaa... gw cuma asal ngerayu dengan tawaran makan es krim. Sebenernya ma, mana gw tau dia suka apaan, tapi insting kadal bunting gw mengatakan bahwasannya setiap gadis 90% menyukai es krim... hmmm... boleh juga ni insting kadal gw.
Gw sudah duduk dibangku sebelah Olla, mobil pun sudah melaju meninggalkan parkiran toko ini. Oh ya, ketika gw masuk kedalam mobil Olla, gw juga sempat melihat mba Siska sudah masuk kedalam mobilnya juga.
Layaknya seorang navigator balapan rally, gw menunjukkan arah jalan kepada Olla sebagai pengemudi balapnya. 20 menit kemudian kami berdua sampai di parkiran sebuah cafe yang menyediakan berbagai macam makanan dari es krim dengan banyak varian rasa yang bisa dipilih.
Sebenarnya cafe ini terletak tidak jauh dari rumah gw, benar-benar dekat. Ketika gw dan Olla akan turun dari mobil, hp gw bergetar tanpa henti disaku celana jeans, menandakan ada panggilan masuk.
Gw keluarkan hp dari saku celana yang masih terus bergetar ini, gw cek layar hp, lalu melihat incoming call dari...
Wulan Nama itu jelas yang terlihat dilayar hp nukie 8210 gw. Wah Wulan nelpon nih, angkat apa gak ya didepan Olla, karena masalahnya Olla masih dikursi kemudi melihat kearah gw.
Quote: "Kok gak diangkat ?" ucap Olla membuyarkan lamunan gw
"Eh..eeuuu... ii..iya ini mau diangkat, sebentar ya Kak..." jawab gw grogi
by : Glitch.7 Percakapan via line telpon :
Gw : Hallo... Wulan : Hallo Yaank... lagi dimana Yaank "
Gw : Eh iiya... ini lagi di... dimana ya ini...
Wulan : Kok bingung " Kenapa yank "
Gw : Eh.. euu..enggak... ini lagi sama temen abis belanja peralatan mos... hehehe
(ucap gw yang mendapatkan ide ketika melihat kantung belanjaan yang gw taruh dibawah kaki).
Wulan : Ooh... gimana mos hari ini " Lancar "
Gw : Oh lancar kok... Alhamdulilah lancar...
"Zaa.. ayolah turun, nelponnya sambil ke cafe aja deh..." ucap Olla tiba-tiba
Wulan : Yank... Gw : Ii.. iiya yank... Wulan : Kamu lagi sama siapa "
by : Glitch.7 56. PISAU si RAMBO Quote: Wulan : Yank... Gw : Ii...iiya yank...
Wulan : Kamu lagi sama siapa "
Gw : Mmm... Ini... Aku lagi sama ketua osis, dia yang anter aku beli perlengakapan mos besok Wulan : Ooh... Terus sekarang lagi dimana "
Gw : Lagi... lagi mau makan sekarang, gak enak soalnya dia udah bantuin aku, gakpapa kan " Wulan : Ooh yaudah iya gakpapa... Eh bentar, kok kamu bisa kenal sama ketua osisnya " Gw : (syiiittt... Kirain gak bakal nanya)... Eeuu... Ituu... Ituu...
Wulan : Itu apaan " Gw : Waktu itu maksud aku, kenal duluan sama dia
Wulan : Waktu ituu.." Kenal duluan..."Dia..." Apa coba maksud kamu " gak jelas banget sih! Dia siapa Za "
Gw : Duuhh... Dia... Dia yang kenal dipulau seribu waktu itu Wulan : Cewek yang kamu beliin minum "!
Gw : ......... Wulan : Ezaa... JAWAB!! Gw : Iya Lan... (jawab gw lemas)
by : Glitch.7 Wulan :... Tut tuut... Tuuutt... (suara telpon dimatikan sepihak).
Gw masih duduk lemas memandangi layar hp gw didalam mobil Olla. Sedangkan Olla sudah keluar mobil dan kembali lagi membuka pintu kemudi.
Quote: "Za.. Ayo turun... Lama banget sih, daritadi ditungguin keluar juga" ucap Olla
"Iya Kak..." jawab gw lemas kemudian keluar dari mobil Olla dan kami berdua jalan menuju cafe didepan.
Olla memesan 2 scoop es krim rasa vanilla untuknya, dan gw memesan rasa maaf untuk wulan... Enggak-enggak... Gw memesan rasa cokelat. Kami berdua duduk disalah satu meja dicafe ini yang menghadap keluar kearah jalan raya.
Tidak lama kemudian pesanan kami datang dan sudah dihidangkan didalam gelas khusus untuk es krim. Olla mulai menyendok es krim vanilla-nya dan melumatnya perlahan, kemudian dia mulai membuka obrolan dengan gw.
Quote: "Tadi yang telpon siapa Za ?" tanyanya sambil tetap menyendok es krim didepannya
"Wulan..." jawab gw datar dan hanya memainkan sendok es krim digelas depan gw tanpa memakannya
"Wulan... Pacar kamu ?"
"Ya... Semoga masih begitu..." ucap gw kali ini menaruh sendok es krim dan menatap kearah jalan raya
"Maksudnya " Kok gitu ngomongnya Za ?" tanya Olla yang keheranan dan menatap gw dengan heran.
Gw menghembuskan nafas dengan mengeluarkannya dari mulut, seolah-olah gw akan bercerita panjang lebar kepadanya. Gw masih menatap jalan raya dan mulai menceritakan hubungan gw dengan Wulan.
by : Glitch.7 Sampai gw masuk kedalam cerita pada saat pertama kali bertemu dengan Olla, gw yang gak berniat membelikannya minum dan hanya berpikir mendapatkan kembalian dengan cepat dari ibu warung waktu itu malah dianggap hal yang berbeda oleh Wulan. Dan dia makin gak suka dengan Olla setelah tau kalo Olla meminta no.hp gw waktu itu.
Kemudian gw ceritakan lagi soal masalah ditelpon tadi. Dimana Wulan langsung kesal dari nada bicaranya ditelpon kepada gw setelah tau kalo gw sedang bersama ketua osis sekolah yang ternyata adalah Olla, cewek yang berkenalan waktu di pulau seribu.
Olla mendengarkan cerita gw dengan seksama, tanpa menyela sedikitpun ucapan yang keluar dari mulut ini.
Setelah selesai bercerita, gw kembali memandangi jalan raya.
Quote: "A... Aa..." ucap Olla sambil tangannya memegang sendok es krim gw dan es krim rasa coklat itu sudah memenuhi area sendok
"........." gw hanya menengok kearahnya
"Ayo, A..Aaa dulu Za..." ucapnya yang masih berusaha menyuapi gw es krim cokelat ......
"Gimana rasanya " Enakkan rasa cokelat ?" tanyanya yang kali ini menyunggingkan senyuman diwajahnya
(Gw masih terdiam melihatnya)
"Za, cokelat itu bisa bikin bahagia loch, didalam cokelat itu terdapat kandungan zat yang bisa membuat mood kita jadi baik... Dan cokelat yang kamu makan ini udah diproses jadi es krim... Makin bertambah rasa nikmat dan sensasi dari rasa cokelatnya..." ucap Olla menjelaskan, lalu dia melanjutkan omongannya
"...Kejujuran memang gak seperti cokelat yang manis Za, tapi percaya deh, lebih baik kamu jujur seperti tadi walaupun itu menyakitkan dia. Karena kejujuran yang kamu bilang tadi ke dia adalah proses belajar untuk kalian berdua saling memahami. Seenggaknya kamu gak membohongi
by : Glitch.7 pacarmu, walaupun Wulan gak suka kamu jalan sama aku" kali ini Olla bicara sambil memegang satu bahu kanan gw.
"Makasih Kak... Semoga Wulan mengerti kalo kita memang hanya sekedar teman..." ucap gw sambil tersenyum
Olla hanya tersenyum simpul dan kembali meletakkan tangannya dimeja "Ya udah, yu pulang Za... Udah sore nih" sambil berdiri dan bersiap meninggalkan meja.
Gw pun bangkit dari duduk dan menuju kasir untuk membayar es krim yang kami pesan tadi. Lalu kami berdua berjalan keluar cafe untuk kembali menuju mobil Olla.
Quote: "Kak, Eza pulang jalan kaki aja dari sini ya, deket kok gak jauh" ucap gw yang berada disampingnya ketika dia membuka pintu kemudo mobil
"Loch " Beneran deket rumah kamu dari sini ?" tanya Olla
"Iya bener kok, paling 5 menit jalan kaki kearah sana" ucap gw meyakinkan Olla sambil menunjuk arah persimpangan
"Mmm... Ya udah deh kalo gitu, Aku pulang dulu ya Za..." "Oke, hati-hati ya Kak, makasih banyak untuk hari ini"
"Iya Za sama-sama, makasih juga untuk es krimnya.." lalu Olla masuk kedalam mobil, menyalakan mesinnya dan meninggalkan parkiran cafe ini.
Gw jalan kaki menuju rumah Nenek, hanya sebentar memang karena dekat. Sampai dirumah gw membuka pintu kamar dari teras dan masuk kedalam. Gw membuka jaket yang gw kenakan lalu menuju kamar mandi kamar gw.
Setelah selesai bersih-bersih tadi, gw melihat isi kamar dan mata gw tertuju pada jaket yang gw kenakan tadi tergeletak diatas kasur. Lalu gw memikirkan sesuatu, seperti ada yang kurang.... Gw berpikir apa sesuatu yang gw lupakan. Ah... Gw lupa, belanjaan gw masih tertinggal dimobil Olla
by : Glitch.7 dibangku depan dibawah jok. Arrghh... Gw bingung, bukan soal barangnya bisa dibawa Olla besok kesekolah, tapi masalahnya gw harus membuat beberapa prakarya dari bahan yang dibelikan Olla tadi untuk keperluan mos besok. Masa gw minta bikinin Olla juga, itu gak tau malu namanya.
Kincir Angin Para Dewa 1 Cinta Cewek Pengintai Karya Rani Rahasia Pesan Serigala 1
^