Pencarian

Kadal Bunting 2

Kadal Bunting Karya Glitch Bagian 2


Setelah berpikir dengan matang, gw memilih untuk mengambilnya kerumah Olla sehabis maghrib. Ya, gw kan udah tau rumah Olla tadi siang karena pulang sekolah sempat mengantarnya. ***
Jam 7 malam gw sudah berada didepan rumah Olla, gw melihat dari luar rumahnya ini keadaan lampu luar dan dalam menyala. Gw mengeluarkan hp dari saku jaket lalu mengetik sms yang isinya, "Kak, gw didepan rumah, maaf bisa keluar sebentar ?".
Sms terkirim dan laporan terkirim pun sudah gw terima. Gw menunggu pintu rumah itu terbuka dan berharap Olla yang keluar.
Sekitar 5 menit kemudian pintu rumah terbuka dan keluarlah seorang gadis cantik nan seksi... Beneran seksi tuh anak. Olla memakai kaos polos hitam yang cukup ketat dan hotpants dengan warna yang sama dengan kaosnya itu. Pakaian yang dia kenakan ini menampakkan lekuk tubuhnya yang langsing dan.... Duuuh alamakjaang... Gimana ya... Ck aargh, tonjolan atas depan dan bawah belakangnya itu loch, membuat iman gw nyala-redup-nyala-redup.
Quote: "Hei... Ada apa Za ?" Sapa Olla tersenyum dan sudah berada didepan pagar sedang membuka kuncinya
"Eh iya Kak, maaf nih ganggu malam-malam... Eza mau ambil belanjaan yang ketinggalan dimobil Kak Olla tadi sore" jawab gw berdiri didepannya
"Ooh perlengkapan buat mos besok maksud kamu...?" tanyanya "Iya Kak, hehehe... Maaf ya kak ganggu"
"Ayo masuk dulu, motornya juga sekalian parkir disamping mobil aku aja Za" ucapnya sambil berjalan kembali kedalam.
by : Glitch.7 Gw bingung sebenarnya, karena niat gw mau ambil barang yang tertinggal tanpa bertamu. Tapi kalo gw tolak, berarti gw udah nolak dua kali ajakan bertamu dari Olla. Yang pertama tadi siang. Masa sekarang gw langsung cabut lagi. Akhirnya gw mengikuti Olla masuk kedalam rumah sambil mendorong si Bandot kedalam.
Setelah memarkirkan si Bandot disebelah mobil Olla, gw menuju teras rumah Olla, tapi Olla yang sedang berdiri diambang pintu masuk rumahnya meminta gw masuk kedalam.
Gw ikuti dia masuk kedalam rumah setelah sebelumnya membuka sandal yang gw kenakan. Gw mengucapkan salam ketika masuk kerumahnya dan dijawab oleh Olla didepan gw.
Gw kira bakal duduk diruang tamu rumahya ini, tapi perkiraan gw salah, gw malah diajak masuk keruangan lain dirumah ini. Gw hentikan langkah kaki gw ketika sampai diruangan yang ada 3 orang sedang duduk rapih didepan meja dan ditiap depan mereka sudah ada piring dan beberapa masakan yang tersaji diatas meja. Ya ini adalah ruang makan rumah Olla.
Gw melihat seorang bapak-bapak yang duduk disebelah seorang ibu-ibu dan satu lagi seorang gadis cantik yang tidak kalah cantiknya dari Olla.
Yap, mereka adalah keluarga Olla, seorang bapak dan ibu yang duduk bersebelahan adalah kedua orang tua Olla. Kemudian gadis yang sudah cukup dewasa dan cantik adalah Kakak Olla.
Quote: "Ayo Za kita makan malam dulu, udah ditunggu tuh sama keluarga aku" ucap Olla merangkul tangan gw dan menarik halus menuju meja makan
"Ee...eeh... Gak usah, gak apa-apa Kak. Ma.. Maaf Om, tante dan Kakak, saya ganggu acara makan malamnya, saya tunggu diteras aja" ucap gw kepada keluarga Olla yang sangat gak enak karena merasa telah mengganggu
"Kalo sudah tau ganggu acara makan malam kami, kamu harus duduk didepan saya dan ikut makan malam sekarang" ucap papahnya Olla kepada gw dengan ekspresi muka yang dingin "Eu...ba...baik Om..." jawab gw gak bisa beralasan lagi.
by : Glitch.7 Makanannya asli enak banget, entah siapa yang masak, apakah mamahnya Olla atau asisten rumah tangga rumahnya. Tapi sayang sekali, rasa enak masakan yang gw kunyah dimulut hilang berganti rasa hambar. Apalagi kalo bukan karena tatapan mata dari Papahnya Olla yang seperti mengintimidasi gw.
Mamahnya, Olla dan Kakaknya menikmati hidangan makan malam ini dengan canda gurau tanpa memperdulikan gw yang sangat merasa gak nyaman oleh tatapan kepala keluarga mereka ini. Setiap gw menyendok makanan dan menyuapkannya kemulut gw, Papahnya menatap gw tanpa ekspresi. Entah dia suka atau benci terhadap mahluk asing dirumahnya ini.
Acara makan malam selesai, sekarang gw berada didepan teras rumahnya Olla berdua. Dengan Olla " Harapan gw begitu, tapi sayang... Harapan tinggal harapan. Ya tepat, gw bersama Papahnya Olla duduk berdua didepan teras dan hanya meja kayu kecil yang memisahkan jarak duduk kami.
Papahnya Olla mengeluarkan bungkus rokok dari kantung kemeja yang dia kenakan, lalu mengambil satu batang rokok dan menyelipkannya dimulutnya.
Quote: "Ssshhh... Fuuuu... Rokok ?" tawar Papahnya Olla kepada gw setelah menghembuskan asap dari rokok yang sudah dibakarnya
"Oh, terimakasih Om, saya enggak merokok..." jawab gw sambil tersenyum "Hmmm... Baguslah. Kau tinggal dimana ?" tanyanya kemudian "Saya tinggal dikomplek perumahan xxx Om" jawab gw
"Ooh... Kau anak kolong juga rupanya... Dinas dimana bapak kau ?" tanyanya lagi (fyi : anak kolong biasanya sebutan untuk orang/anak yang tinggal dilingkungan militer, bisa polisi atau TNI).
"Oh, bapak saya bukan anggota polisi atau tni om, hanya almarhum kakek saya dan paman saya yang menjadi aparatur negara" jawab gw menjelaskan
"Terus bapak kerja dimana ?"
"Bapak saya kerja di luar negeri om, diperusahaan xxx di inggris. Saya disini tinggal dengan Nenek
by : Glitch.7 saya. Paman saya sudah pindah ke Bandung bersama keluarganya" terang gw kepada Papahnya Olla
"Hmmm... Begitu. Saya mau titip pesan kepada kau. Nama kau siapa tadi ?" "Reza om, nama panggilan saya Eza..."
"Oke, biar saya perjelas ya Nak Reza. Kau sudah mendekati anak bungsu saya. Dia perempuan. Kau harus jaga dia baik-baik. Jangan sekali-sekali kau buat dia kecewa apalagi kalo saya sampai tau dia menangis kau buat..." Papahnya Olla tidak melanjutkan kalimatnya.
Gw yang tadinya menunduk, menengok kearahnya dan kemudian gw menelan ludah ketika melihat Papahnya Olla sedang memainkan satu tangannya itu menggenggam pisau belati model rambo dan mengerik jenggot yang ada didagunya itu dengan tatapan tajam melihat gw.
Ini bukan sebuah ancaman bagi gw. Tapi ini sebuah peringatan dan ultimatum yang akan terjadi jika gw benar-benar membuat anak bungsunya itu menangis. Gw hanya terdiam melongo menatap wajah Papahnya Olla.
Takut " Enggak, cuma tolong itu kalimat tadi ditambahin pake kata "banget". Maksudnya Takut banget " Iyaaa... Kampreeettt!! pake nanya takut apa kagak lagi. Jelaslah gw takut banget gais.
Masih muda dan pingin hidup nyaman gw nih, gila aja harus mati konyol cuma gara-gara seorang cewek yang bernama Olla Valentina. Dan hal yang gw pikirkan saat itu adalah menjauhi Olla, ya gw rasa ini pilihan tepat dan realistis demi kelangsungan hidup si kadal bunting. Kan gak lucu kalo kadal dibeulek pake piso rambo kek tadi... Bisa apa tuh kadal " Mati sia-sia udah.
Quote: "Mmm.. Om... Saya akan ingat baik-baik ucapan om tadi, dan sepertinya saya lebih baik menjauhi putri bungsu Om itu..." akhirnya gw berani juga mengutarakan niat gw
"Hm " Hahahahaha...." ketawa nih bapak-bapak geubleuk, gak tau apa anak muda disampingnya ini nyaris jantungan
"Hey anak muda, mentalmu itu mental tempee! Gak pantas seorang laki-laki menyerah sebelum berperang......
by : Glitch.7 Kau itu laki-laki, calon kepala keluarga kelak. Kalo kau tidak bisa memperjuangkan cita-citamu sebelum mencoba... Hmm... Buka celana kau sekarang... Biar ku potong itu kau punya titiitt!" lanjutnya dengan pisau yang ditunjukkan keselangkangan gw.
Bajiguuurrrr... Jantung gw serasa mau copot ketika mendengar jojo akan dimutilasi... Habis karir gw kalo gini caranya sih.
Spoiler for Curhatan Jojo:
Quote: Jojo : Taaaeee lo Bos ah, apapula sekarang gw mao dimutilasi " Gw : Maaf jo, gw salah ngomong tadi
Jojo : Bos, "hoodie" gw udah dipotong waktu lo masih kelas 5 sd, sekarang kalo kudu dipotong lagi, mendingan gw terbang aja dah dari "sangkar"
Gw : Wooo kampreett... Lo gak punya sayap Jo, udeh lo diem aja disitu, biar gw hadapi bapak beringas ini
Jojo : Awas bos salah ngomong lagi. Gw masih pengen ketemu Jeje nih.
Kalo perlu, untuk ngeyakinin itu Bapak2, bilang aja bos, biarkan Jojo bertemu dengan Jeje-nya Olla, akan kubuat itu anak bungsunya melayang ke awang-awang
Gw : Iye tar gw bilangin, abis itu lo yang terbang kelangit karena ditebas ama itu piso rambo bapaknya... Ngehe bener lo Jo!!! Lagi gini masih sempet inget ama Jeje.
Tidak lama kemudian datanglah penyelamat gw, bersyukur gw bisa lolos dari situasi maut yang mengancam keselamatan Jojo.
Olla datang membawa perlengkapan mos gw untuk besok, dan sangat bersyukurlah gw, itu bahan mos yang dia belikan tadi siang udah dibikin menjadi barang-barang yang diinginkan oleh anak Osis. Seperti tas yang terbuat dari kardus dan dibalut dengan koran lalu talinya memakai tali tambang. Salah satunya seperti itu dan masih ada beberapa barang lainnya yang Olla kerjakan untuk gw. Quote: "Okeh, saya masuk dulu kedalam, ingat baik-baik ucapan saya tadi Nak. Laki-laki harus punya
by : Glitch.7 mental baja!" ucap Papahnya Olla sambil menepuk pundak gw dengan kencang dan gw agak limbung dari duduk
"Ooh.. Ii..iya om silahkan" jawab gw masih grogi
"Awas itu kau, jaga baik-baik" ucapnya lagi sambil melirik kearah selangkangan gw. "Sii...siaap om" jawab gw sambil merapatkan paha. Kampret banget asli "HUAHAHAHA..." Tawa papahnya Olla menggelegar sambil berjalan masuk kedalam rumah.
Olla menyerahkan bungkusan perlengkapan ke gw dan raut mukanya terlihat heran. Kemudian dia duduk dikursi tempat Papahnya duduk tadi.
Quote: "Ngobrol apa aja sama Papah Za ?" tanya Olla sambil melihat gw heran
"Hah " Eh itu... Mmm.. Ngobrol... Ngobrolin si jojo mao dimutilasi..." ucap gw salah tingkah dan gak fokus
"Hah " Jojo " " Siapa Jojo " Aku gak ngerti Za.." tanya Olla lagi makin heran
"Eh bukan... Bukan gitu, maksudnya gini, Ojo ngoyo kalo jadi laki-laki, iya itu kata Papah kamu kak..." gak nyambung, mana fokus gw
"Za... Papah kan bukan suku jawa, dia gak bisa bahasa jawa...." (ini bukan rasis ya gan maaf loch). "Eh... Iya tah ?" Gw melongo, menyadari kebodohan gw
"Hmmm...." raut muka Olla menunjukkan kalo dia tau gw sedang gak fokus
"Kalo gitu, aku tanya Papah aja ya, Jojo itu siapa dan kenapa mau dimutilasi..." ucap Olla kali ini dengan wajah polos
"Woooaaa... Jangan-jangan-jangan-jangaann... Biar aku aja yang jelasin siapa Jojo... Oke ?" Panik panik panik... Beneran ditebas nanti si Jojo kalo sampe Olla nanya ke Papahnya. kumaha gais " Demen ane ama jojo berada diujung tanduk " Goodlah untuk ente semua...
by : Glitch.7 57. TAMBAH SATU Quote: "Jadi... ?"
"Jadi " Jadi apa ?" tanya gw balik
"Jadi Jojo itu siapa Ezaa..." Olla mulai gak sabar dengan jawaban gw
"Eh... Udah jam setengah 9 kurang nih, aku pulang dulu ya Kak..." jawab gw yang ingin segera pulang dan menghindari obrolan ini
"Kamu belom jawab pertanyaan aku Za..." cecar Olla
"Adik... Dia itu adik aku Kak... Ya udah aku pulang dulu ya... Udah kemalaman nih" gw bangkit dari duduk
"Oooo... Adik kamu... Ya udah iya, sebentar aku panggil Papah sama Mamah dulu ya" Olla kemudian masuk kedalam rumah memanggil kedua orangtuanya.
Setelah gw pamit kepada Olla dan mencium tangan kedua orangtuanya, gw bergegas mendorong si Bandot keluar dari pekarangan rumah Olla dan menyalakannya diluar pagar rumah Olla.
Olla berdiri dipintu pagar menunggu gw menyelah si Bandot. Lalu ketika gw memakai helm, Olla jalan kesamping gw dan menarik kepala gw kearahnya. Dia melihat dengan seksama kepala gw, ditengokkan kepala ini kekiri dan kekanan dengan kedua tangannya memeganga pinggir helm gw.
Quote: "Ini helm safety gak sih Za ?" tanya Olla yang masih memperhatikan helm gw
"Eh " Aman gimana maksudnya ?" Gw bailk bertanya kepada Olla
by : Glitch.7 "Iyaa, ini helm kok ringan banget, udah gitu modelnya kayak bapak-bapak. Kayaknya kurang aman deh Za..."
"Namanya juga helm cetok Kak, ya gini aja adanya... Hehehe..." jawab gw sekenannya karena memang gw gak ada helm lain
"Gantilah sama yang lebih aman Za. Modelnya juga cari yang modern...".
Gw hanya mengiyakan omongan yang keluar dari mulut Olla, gw memang gak begitu memperhatikan gaya berpakaian atau barang pribadi gw saat ini. Masih belum penting mungkin pikir gw memperhatikan setiap detail penampilan, seenggaknya gw gak cuek banget dan gak malumaluin jika jalan keluar dengan gaya berpakaian gw yang sederhana.
*** Sepulang dari rumah Olla gw langsung menelpon Wulan didalam kamar. Satu panggilan, dua panggilan, tiga panggilan dan sampai gw coba hingga lima kali panggilan menelpon Wulan pun tetap tidak diangkat juga. Akhirnya gw memilih untuk mengirim pesan singkat kepadanya.
Hari kedua mos gw tetap berangkat dengan si Bandot, dan seperti biasa memarkirkan motor didepan ruko fotocopy. Lalu gw berjalan menuju sekolah dengan perlengkapan mos dibadan yang membuat gw terlihat lebih aneh dari seseorang yang menggunakan kostum badut sekalipun.
Sampai digerbang sekolah, semua siswa/i baru dicek sekilas oleh dua orang kakak osis, yang belum memakai perlengkapan dibadannya diminta memakainya terlebih dahulu baru diizinkan masuk, jika ada yang kelupaan membawa perlengkapan, mereka akan dikumpulkan dengan siswa/i lainnya yang juga tidak membawa kelengkapan.
Gw berkumpul dilapangan dengan kelompok gw, Tasmanian. Seperti hari kemarin, gw berada disamping Topan dibarisan paling belakang.
Quote: "Wah mantap gak telat lagi lo sob..." sapa Topan kepada gw
by : Glitch.7 "Masa mau telat lagi, cukuplah olahraga kemaren, kalo tiap hari olahraga, bisa jadi atlet nasional nanti hehehe..."
"Hehehe... Ngomong-ngomong gimana soal kemaren ?" tanya Topan
"Soal apaan ?" "Vera... Si Veraa... Da dapet belom no hpnya ?"
"Ooh... Belom Pan, kan lo kemaren liat sendiri, gw baru duduk bentar bareng dia, eh malah disuruh balik ke kelompok kita lagi ama Kak Doni dikelas..."
"Iye sih... Tapi inget, besok lo belom dapet kontaknya, siap-siap traktir gw ama si Gusmen makan selama seminggu full hahaha..."
"Iyee iyee... Belom juga selesai nih tantangan, santai aja. Eh diem dulu, tuh Kak Doni sama Kak Kinan da datang" jawab gw yang melihat kedua kakak pembina kelas kami itu sudah berdiri didepan barisan.
Kak Doni mengabsen seluruh anak kelasan gw, dan untungnya lengkap, yang artinya tidak ada yang terlambat datang hari ini.
Kemudian kami diberitahukan kalau hari kedua mos ini, kami semua akan diminta menginap disekolahan, asli ini dadakan banget. Memang gak lanngsung seharian penuh kami akan disekolah, tapi setelah jam 12 siang nanti kami diperbolehkan pulang terlebih dahulu, lalu diminta kembali ke sekolah jam 4 sore dan dilanjutkan dengan acara menginap disekolah ini.
Masih dilapangan sekolah ini, setiap kelompok diminta membuat sebuah prakarya dari sedotan,
by : Glitch.7 yang bahannya sudah dibawa oleh masing-masing siswa/i, termasuk gw. Ketua kelompok gw si Yudha, berunding dengan kami kira-kira apa yang akan kelompok kami buat untuk tugas kali ini. Beberapa usulanpun muncul dari teman-teman yang lain. Karena tema-nya bebas, banyak yang mengusulkan membuat repilka seekor binatang, tapi gak mudah membuat bentuk seekor binatang dari ratusan sedotan yang ada. Maka usul dari salah satu teman gw yang bernama Sandhi akhirnya yang dipilih.
Sandi mengusulkan membuat repilka menara Eiffel dari banyaknya sedotan yang ada. Mudah dan terlalu umum " Gak masalah yang penting bikin. Tapi sayangnya gak semudah yang kami bayangkan, beberapa kali menara Eiffel dari bahan sedotan ini jatuh dan harus dibuat dari awal lagi.
Akhirnya menara Eiffel buatan kelompok kami jadi juga setelah kami menambahkan bahan kedalam sedotan, kami menambahkan 3 batang lidi kedalam tiap sedotan sebagai pemberat.
Setelah selesai membuat prakarya menara Eiffe ini, kami mengumpulkannya didepan bersama hasil karya kelompok lain. Gw melihat hasil prakarya dari kelompok lain, kebanyakan mereka membuat replika binatang, dan jujur saja, gak ada yang mendekati mirip baik rupa maupun bentuknya, hampir gak bisa dikenali replika binatang apa yang mereka coba buat.
Selesai pembuatan prakarya dilapangan basket, gw dan teman-teman disuruh masuk ke kelas. Gw kembali duduk bersama Topan dibarisan tengah kedua dari belakang.
Didalam kelas Kak Doni dan Kak Kinanti memberikan kami pengarahan tentang tata tertib siswa/i disekolah lalu menerangkan visi dan misi sekolah ini. Tidak banyak yang bisa gw ceritakan soal kegiatan dihari kedua dipagi hari ini karena memang cukup membosankan. Akhirnya bel tanda istirahat berbunyi, dan seperti hari kemarin, hanya kantinlah yang menjadi pilihan siswa/i mos untuk membeli makanan tanpa boleh keluar sekolah.
Karena gw sudah tau bakal penuh dikantin sekolah, gwpun hanya menitip 2 roti dan 2 minuman dingin kepada Topan dan Gusmen yang pergi ke kantin. Sedangkan gw memilih untuk duduk dikoridor depan kelas.
Gw duduk sendirian dengan beralaskan lantai keramik koridor sekolah ini. Sedang asyik ngelamun yang gak jelas, bukan ngelamun jorok gais hehehe. Datanglah seorang cewek dengan membawa plastik makanan ditangan kanannya.
Dia berdiri disamping gw lalu tersenyum.
by : Glitch.7 Quote: "Hai Za..." sapanya
"Eh, hai juga Kak..." jawab gw sambil mendongakkan kepala melihat kearahnya yang sedang bediri disamping gw
"Gak istirahat kekantin ?"
"Mm... Enggak Kak, males. Penuh soalnya... Hehe..."
"Ooh... Berarti belum makankan ?"
"Belum sih... Tapi tadi udah nitip roti dan minuman ke si Topan dan Gusmen..."
"Gusmen ?" "Itu si Agus maksudnya, panggilannya Gusmen Kak... Hehehe..."
"Ooh Agus itu... Ya udah, nih Kakak bawa roti juga, makan bareng yu..."
"Eh bener nih " gak apa-apa nih Kak ?"
"Udah ayo ah... Nih buat kamu" dia mengeluarkan 1 roti dari plastik yang dipegangnya dan memberikannya kepada gw.
Gw sudah berdiri disampingnya sambil menerima roti yang dia berikan. Kami berdua berjalan kearah depan koridor sekolah dan berdiri dibatas tembok koridor ini, dari batas tembok koridor yang tingginya hanya 130 centimeter ini gw bisa melihat kelapangan basket dibawah sana.
by : Glitch.7 Gw membuka bungkusan roti lalu menggigit roti berisi cokelat keju ini sedikit. Gw pun menengok kearahnya ketika dia menanyakan enak atau tidak roti yang gw makan ini.
Quote: "Gimana rasa rotinya ?"
"Mmm... Enak Kak... Ini roti bukan beli dikantin ya ?" Gw bertanya balik
"Bukan... Ini gak dijual disekolah ini. Malah gak dijual ditoko roti diluar sana..." jawabnya
"Terus, kakak beli dimana ?" tanya gw lagi
"Bikin sendiri Za... Usaha orangtua sih... Mamahku buka toko roti dirumah..." jawabnya dengan senyum yang sangat manis
"Waaah... Hebat banget Kak, punya toko roti sendiri... Enak lagi ini rasa rotinya"
"Kamu suka sama rotinya ?"
"Suka Kak, rasanya enak, tekstur rotinya juga lembut... Kalo dibawain tiap hari gak bakal nolak, hahahah..." canda gw
"Hihihi... Boleh kok..." dia tersenyum lagi dengan mata yang menyipit.
Tidak lama kedua teman gw yang otaknya rada sengklek datang dan menghampiri kami berdua. Langsung saja cewek manis yang telah memberikan gw sebuah roti tadi bergegas pamit kembali kearah ruang osis yang berbeda gedung dengan kelas gw saat ini.
Quote: "Yo yo yo yo yo yoooo... Ma bradah ternyatah sudah beranih gegabaah..." ucap Gusmen
by : Glitch.7 dengan nada seperti seorang rapper
"Gilleee... Pantes lo ya kagak mao diajak kekantin, taunye bener kata si Gusmen tadi, da berani gegabah, kakak kelas mau diembat juga...." timpal Topan
"Teruss ajaa... Gw lagi-gw lagi ..." jawab gw dengan muka kesal
"Yooo... memang benarkan sob, bukti nyata ya gak Pan " Lo liatkan siapa yang lagi berduaan tadi bareng si kece ini..." ucap Gusmen sambil menyolek lengan Topan dengan sikutnya
"Iya Men... Lo ditantang dapetin no.hp Vera, eh malah nyantol sama Kakak kelas... Gimana sih " Tapi gw sih setuju aja, boleh juga itu kakak manis tadi Za, hehehe...." jawab Topan sambil menaik turunkan alisnya
"Udahlah, jangan pada ngaco lo bedua, gw ama Kak Kinan cuma ngobrol biasa aja tadi..."
"Biasa apa luar biasa nih sob " Soalnya kok lo udah pegang roti aja tuh " Mana ada Kakak kelas biasa aja tapi perhatian ampe bawain makanan ye Pan..." ucap Gusmen lagi kali ini sambil menunjuk roti yang gw pegang ditangan kanan.
"Yoi Men, perhatiannya ke anak baru lagi, baru mau jadi adek kelasnya... Udeh Za, langsung aja sosor Kakak Kinan-mu itu... Hehehe..." Topan makin mengompori
"Lo kira soang maen sosor aje, udah ah, mana sini minuman gw....".
Gw mengambil 1 botol air mineral dingin dari dalam plastik yang dibawa Topan. Lalu gw masuk
by : Glitch.7 kedalam kelas. Topan dan Gusmen entah mau apa dikoridor, tidak masuk kedalam kelas walaupun memang bel belum berbunyi.
Gw duduk dibangku gw, menghabiskan roti pemberian Kak Kinan tadi. Lalu meminum air mineral yang dibelikan Topan. Gw masih menenggak air mineral ini diumulut ketika si Cantik Vera masuk kedalam kelas bersama teman sebangkunya Rara. Gw pun langsung menyudahi acara menyegarkan tenggorokkan gw lalu menghampiri Vera didepan.
Gw sudah berdiri didepan meja Vera dan Rara. Gw melihat wajah cantiknya, alisnya yang tebal, matanya yang bulat indah, rambutnya yang tergerai dengan sedikit bergelombang, bibirnya yang terasa penuh dan merah tanpa lipstik, itu semua membuat gw sedikit terhipnotis hingga suara Rara membuyarkan lamunan gw.
Quote: "Heii Za... Zaa..." Rara sedikit meninggikan suaranya
"Eh... Ii... Iya Ra... Kenapa " Ada apa Ra ?" jawab gw yang terlihat kaget
"Kenapa, ada apa... Lo tuh yang kenapa " Nih temen gw daritadi ngomong lo malah bengong aja Za..." ucap Rara sambil melirik kearah Vera disampingnya
"Hihihi..." Vera tersenyum dan tertawa cantik sekali, lesung pipinya terlihat jelas ketika dia tertawa tadi
"Mmm... Enggak, enggak apa-apa kok. Sorry Ra, hehehe... Gini-gini... Gw ada perlu ama temen lo ini, kan kemaren gak jadi gara-gara gw disuruh balik ketempat duduk gw lagi. Nah sekarang mumpung blom waktunya masuk, gw mau ada perlu lagi nih ama Vera..." kata gw menjelaskan kepada Rara
"Terus... Maksud lo sekarang gw diminta pindah lagi nih Za ?" tanya Rara
by : Glitch.7 "Hehehe... Sorry ya, bentar aja deh..." jawab gw cengar-cengir
"Hmmm... Ya udah deh..." Rara pun bangkit dari kursinya dan pindah kekursi gw.
Akhirnya gw duduk lagi disamping mahluk cantik dalam kelas ini seperti kemarin, dan gw sudah berniat akan menjadi berbeda kali ini dengan kemarin. Yap, gw harus mendapatkan no.hp Vera.
Gw baru mau memulai obrolan dengan Vera yang masih malu-malu menundukkan sedikit kepalanya dan tersenyum sangat manis sekali ketika duo sengklek masuk kedalam diikuti dengan gengnya Airin. Dan sudah pasti duo sengklek meledek gw sambil berlalu melewati meja Vera. Gw harus sabar, jangan gegabah, bisa-bisa gak dapet no.hp Vera sekarang.
Quote: "Hai Ve..." sapa gw sambil menatap wajahnya yang masih sedikit menunduk
"Kenapa Za...?" ucapnya dengan tersenyum malu-malu tanpa melihat kearah gw
"Ve... Aku tau kita udah kenal, gak secara langsung sih... Tapi seenggaknya aku udah tau kalo ada seorang cewek cantik yang sekelas dengan aku selama kelas 1 nanti disekolah ini..." ucap gw
"Eh ?" Dia menengok kearah gw malu-malu menatap gw
"Jujur itu tadi gombalan Ve, tapi soal kamu yang cantik itu fakta yang gak bisa aku rubah.... Dan aku harus jujur sama kamu Ve..." ucapan gw sengaja gw tahan
"Mm... Jujur kenapa Za ?" tanyanya dengan ekspresi yang terlihat seperti deg-degan menunggu kalimat gw selanjutnya
by : Glitch.7 "Jujur Ve... Aku minta maaf sama kamu, aku gak bisa bohong dan gak mau sampai kamu tau yang sebenarnya ketika ini semua udah selesai..." ucap gw lagi
"Za... Jangan bikin aku deg-degan... Sebenernya ada apa sih ?" Wajahnya mulai cemas.
Gw pun mengehela napas panjang lalu dengan pelan dan sangat hati-hati memilah kalimat yang tepat agar dia gak tersinggung secara langsung. Gw mengatakan yang sebenarnya kepada Vera soal permainan yang disebut oleh Gusmen sebagai tantangan untuk mendapatkan no.hp Vera. Gw jelaskan dengan baik sampai hadiah apa yang gw dapat jika menang dan hukuman apa yang gw terima jika kalah.
Vera mendengarkan gw dengan ekspresi muka yang sedikit terkejut pada awalnya. Tapi ekspresinya itu berubah ketika gw menjelaskan lebih dalam lagi.
Quote: "Za, aku mau tanya, kenapa kamu memilih jujur nyeritain soal taruhan kalian ?" tanya Vera kali ini dengan menyunggingkan senyuman
"Karena aku rasa jujur itu lebih baik walaupun kenyataannya mungkin aja pahit Ve, dan kamu harus tau Ve, walaupun ini taruhan, tapi kami gak mempermainkan kamu atau cewek dikelas ini, kami bertiga hanya iseng aja Ve..." jawab gw dengan perasaan yang sedikit bersalah
"Za, sekalipun kamu bohong dan gak mengatakan yang sebenarnya kalo kamu deketin aku untuk dapetin no.hp aku, aku juga bakal kasih nomor ku ke kamu kok, apalagi sekarang kamu udah berani jujur..." jawab Vera dengan wajah yang tersenyum teduh seolah-olah tau kalo cowok disampingnya ini merasa bersalah
"Jadi aku boleh dapetin nomor hp kamu Ve ?"
by : Glitch.7 "Jangankan nomor hp Za, nomor kode hati aku juga, bakal aku kasih kok buat kamu..."
Wooooaaaa... Kadal bunting kena gombal hanjeeeerrr... Bisa-bisanya nih cewek ngegombalin gw...
Jujur aja gw ngerasa kayak cewek yang kena gombalan cowok buaya darat hahahaha... Gw diam gak bisa ngomong apa-apa sampai akhirnya tawa Vera membuat gw ikut tertawa.
Akhirnya gw memang mendapatkan nomor hp Vera. Tapi ada satu syarat yang harus gw penuhi. Dia meminta gw pulang bareng sehabis mos siang nanti.
Bel tanda waktu istirahat habis telah berbunyi, gw mengucapkan terimakasih kepada Vera dan kembali duduk disebelah Topan setelah Rara tau kalo gw sudah selesai berurusan dengan teman sebangkunya itu.
Quote: "Mantaapp, bertambah satu nih cewek yang deket sama lo Za.." ucap Sandhi yang duduk dibelakang Topan
"Hah " Maksudnya ?" tanya gw menoleh kesisi kanan belakang kearah Sandhi
"Ya kan kemarin gw liat lo balik ngeboncengin Ketua Osis, terus tadi pas istirahat ngobrol berdua sama Kak Kinan, nah sekarang lo deketin Vera... Hahaha..." ucap Sandhi diakhiri dengan tawa puasnya melihat wajah gw yang terkejut
"Aseemmm... Lo kok bisa liat aja lagi gw ama cewek-cewek itu " Lo sebenernya siswa baru apa penjaga sekolahan sih " Heran gw ngeliat aja nih anak" ucap gw yang dibalas tawa Sandhi, Topan dan Gusmen
by : Glitch.7 58. KADAL BUNTING lvl.1 Bel tanda pulang sudah berbunyi ketika gw dan teman-teman sekelas sedang menulis daftar barang yang perlu dibawa untuk persiapan menginap malam nanti. Setelah selesai menulis daftar bawaan, kami semua dibagikan baju olahraga baru sekolah sma ini.
Gw membereskan tas dan pamit kepada Gusmen, Topan dan Sandhi. Jelas aja gw diledek habishabisan oleh mereka bertiga karena mereka sudah tau gw akan pulang bareng Vera.
Gw bilang ke Vera untuk menunggu gw diruko fotocopyan depan sekolah, karena gw harus mengambil kertas tugas pengumpulan tandatangan anak osis dulu dan memberikannya kepada Kak Doni.
Gw bergegas menuju ruang osis untuk menemui Olla. Gw lewati ruang kelas yang mulai kosong karena semua siswa/i sudah memadati koridor sekolah ini. Gw menuju gedung belakang lantai 2, disanalah ruang Osis berada.
Gw mengetuk pintu ruang osis lalu mencoba membukanya, tapi gw kalah cepat, karena dari dalam ruangan itu sudah ada yang membuka pintu duluan.
Seorang cowok tinggi dan berbadan besar berdiri dihadapin gw.
Quote: "Eh, lo lagi... Mau cari Olla ya ?" tanya si cowok kepada gw
"Eh, iya Kak, apa Kak Ollanya ada didalam ?" ucap gw sopan
"Ada... Tapii..."
"Tapi kenapa Kak ?"
"Urusan kita kemaren belom selesai..."
"Hah " Maksudnya ?"
by : Glitch.7 "Udahlah, gak usah pura-pura lupa. Ayo ikut gw sebentar".
Pundak gw dirangkul olehnya, jelas ini terlihat seperti raksasa berjalan dengan manusia. Badannya lebih tinggi 10 centi dari gw. Waktu gw masih kelas 1 sma, tinggi gw baru 170 cm dengan tubuh yang kurus, sedangkan si raksasa ini sudah menjulang setinggi 180 cm dengan badan seperti gorilla. Habis sudah gw kalo berantem jarak dekat dengannya. Gak ada pikiran lain diotak gw selain perkelahian. Ya gw yakin ini bakal jadi adu jotos pertama gw disekolah ini.
Gw dibawa keruang kelas 3 yang kosong. Didalam kelas itu gw diminta duduk disalah satu bangku. Kemudian dia berdiri didepan gw yang terhalangi meja belajar.
Quote: "Lo yang namanya Reza Agatha kan ?"
"Iya Kak..." "Inget kejadian kemaren diruang osis ?"
"Inget Kak..." "Oke, kalo gitu gw kasih tau sama lo Za. Gw tau lo sekarang lagi deket sama Olla dan inget baikbaik sama lo, Jangan pernah lo bikin dia nangis... Atau lo bakal gw buat menyesal" ucapannya serius dan memandang gw dengan tatapan tajam
"Maaf Kak, kalo Kak Olla emang lagi deket sama Kakak, mungkin ini cuma salah paham, gw sama Kak Olla gak ada hubungan apa-apa, kita cuma kenal sebagai teman dan itu pada saat"
"Liburan dipulau seribu ?" ucapnya memotong omongan gw
by : Glitch.7 "Eh... Iya... Kok kakak tau ?" tanya gw heran
"Olla itu sepupu gw..." jawabnya sambil duduk diatas meja depan gw
"Sepupu " Kirain..."
"Pacar " Haha... Enggak... Dia itu sepupu gw. Bokapnya Olla adalah Kakak Bokap gw..."
"Oooh...." "Jangan cuma Oh doang, lo paham gak omongan gw tadi ?" tanyanya sambil menepuk pundak kiri gw dengan wajah yang kembali serius
"Paham..." "Gak jauh bedalah ama apa yang disampein bokapnya Olla ke lo tadi malem... Iya kan ?" Kali ini dia turun dari meja lalu berjalan mendekati pintu kelas ini.
"Inget baik-baik ya Za. Gw ini udah pernah 2x kena skorsing dari sekolah karena udah matahin tiga lengan anak cowok yang bikin Olla kecewa...
Dan ketiga cowok itu gak sampe buat Olla menangis.... So... Jangan sampe lo jadi yang pertama ngerasain patah leher karena bikin dia nangis..." ucapnya lagi sambil menengok kearah gw lalu tersenyum
"........." gw hanya menelan ludah mendengar ucapannya tadi
by : Glitch.7 "Ngomong-ngomong, nama gw Bernat kelas 3 ipa 5" lanjutnya sambil berlalu keluar ruangan.
Gw berdiri dari bangku lalu berjalan keluar kelas ini. Gw menengok keatas samping pintu dan melihat papan kecil berwarna hijau yang huruf tulisannya berwarna putih terang... Tertulis dipapan itu "Kelas 3 IPA 5".
Gw kembali melangkahkan kaki keruang osis, kali ini pintunya terbuka dan gw menengok kedalam. Banyak anak osis didalam ruangan ini, lalu gw melihat Bernat sedang mencolek lengan Olla dan menunjuk kearah gw. Olla membalikan badannya kearah gw lalu berjalan mendekati gw.
Quote: "Hai Za..." sapa Olla setelah berdiri didepan gw sambil tersenyum
"Hai Kak, ganggu gak ?"
"Enggak kok, lagi santai aja tadi ngecek susunan acara buat nanti malam... Ada apa Za ?"
"Mm... Kertas tugasku udah ditanda tangan belum Kak ?" tanya gw
"Ooh iya... Udah kok dan udah aku kasihin ke Doni juga, emang dia gak bilang sama kamu dikelas tadi ?"
"Oh udah dikumpulin juga toh, makasih Kak. Mmm... Enggak deh, Kak Doni gak ngomong apa-apa dikelas tadi soal kertas tandatangan itu" jawab gw
"Mungkin dia lupa kali Za... Oh ya kamu masih bawa motor hari ini ?"
"Iya mungkin lupa dia Kak... Motor " Bawa kok... Kenapa gitu " Mau dihukum nih ?" tanya gw sedikit ragu
by : Glitch.7 "Hahaha... Enggak kok, jangan takut gitu dong... Aku pulang setengah jam lagi. Kamu tungguin aku sebentar maukan ?"
"Nungguin gimana ?" gw bingung dengan ucapan Olla
"Ck... Gak peuka banget sih jadi cowok... Anter aku pulang lagiii..." jawabnya sambil cemberut
"Ah " Anter pulang lagi ?" tanya gw kaget
aaaaarghhh gw mending dihukum sama anak osis ketauan bawa motor daripada ujungnya kek begini sih.
"Iih kenapa sih " Kok kaget gitu " Emangnya gak mau anter aku lagi Za ?" Olla mulai menunjukkan muka betenya
"Buu...bukan... Bukan gitu Kak, tapi... Euuu..."
"Tapi apa "!" Olla benar-benar kesal kali ini, suaranya sedikit meninggi sehingga teman-temannya didalam ruang osis itu memperhatikan kami berdua.
Gw melirik kebelakang tubuh Olla, terlihat Bernat yang memperhatikan gw dan Olla, dengan wajah yang seperti bertanya "ada apa nih?".
"Oke, aku tungguin, setengah jam lagi di fotocopyan depan sekolah ya" ucap gw dengan cepat
"Okeeeyyy..." senyum mengembang diwajahnya dengan manis dan mood Olla kembali ceria...
by : Glitch.7

Kadal Bunting Karya Glitch di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ezapun menderita... Batin...
Gw bergegas menuju fotocopyan untuk mengantar si cantik Vera yang sudah menunggu gw daritadi. Sesampainya disana gw langsung menyalakan mesin berisik si Bandot, dan meminta Vera naik kejok belakang.
Kami berdua sudah berada dijalan raya ketika Vera memegang pinggang gw dengan kedua tangannya yang halus.
Quote: "Zaa... Kok buru-buru ?" tanya Vera yang sedikit mengencangkan volume suaranya karena beradu dengan suara kendaraan dijalan raya ini
"Enggak apa-apa Ve... Takut telat aja nanti balik kesekolah..." jawab gw dengan volume suara yang sama dengannya
"Kan masih lama Zaa... Kita mampir ketempat makan dulu yaa..."
"Duuh Vee... Gak bisa, masa mau makan dengan pakaian kita kayak gini " Gak liat tas kita da kayak tempat sampah apa ?"
"Eh... Iya juga sih... Yaudah deh langsung pulang ajaa..."
Bersyukurlah gw ternyata rumah Vera gak terlalu jauh dari sekolahan. Setelah Vera turun, gw pun berniat langsung pamit lagi. Tapi dia menahan gw dan meminta gw untuk mampir dulu kedalam rumahnya. Gw tetap menolak ajakannya itu tapi dia juga bersikukuh meminta gw untuk sekedar minum dulu.
Akhirnya dengan terpaksa gw mematikan mesin si Bandot yang berisik ini dan turun mengikuti Vera berjalan masuk kedalam rumahnya.
by : Glitch.7 Quote: "Nih Za, aku buatin jus jeruk manis, santai dulu ya Za. Kan masih lama balik ke sekolahnya, masih 3 jam setengah lagi..." ucap Vera yang telah menaruh gelas berisi jus jeruk dimeja depan gw
"Eh makasih ya Ve... Diminum nih..." gw meminum jus jeruk yang memang manis dan terasa dingin menyegarkan tenggorokan gw ini
"Manis gak ?" tanyanya
"Banget, kemanisan malah..." jawab gw setelah meminum jus jeruk buatannya dan menaruh gelas dimeja lagi
"Hah " Masa sih kemanisan ?"
"Iya beneran, coba kamu gak ada dihadapan aku, mungkin rasanya gak akan terlalu manis..." jawab gw sambil tersenyum jahil
"Iiihhh... Dasar. malah ngegombal lagi..." wajahnya memerah dan senyumannya kembali membius pusat saraf diotak gw
"Za, kamu nanti bawa motor lagi gak kesekolah ?"
"Kayaknya sih bawa, kenapa emang ?"
"Mmm... Bisa jemput aku dulu gak nanti sebelum kesekolah..." wajahnya kembali tersipu malu
by : Glitch.7 menatap gw "Oooohh... Tentu bisaaa... Apa sih yang enggak buat gadis berparas cantik nan manis kayak kamu..." ucap gw sambil mengambil kembali gelas diatas meja lalu menghabiskan isinya
"Tuuuhkaan... Ngegombal lagiii..." makin mateng aja itu mukamu Ve
"Fakta Vee... Faktaa... tanya anak-anak dikelas siapa cewek tercantik dikelas kita... Jawabannya pasti Vera Indriani Putri..." hajar bleeeh jangan kasih ampoon suruh sape ngegombalin kadal bunting duluan, ngoahahaha ----
"Udah aah Zaa... Kamu gak liat aku da malu gini digombalin trus daritadi apa..."... Tapi... Airin jugakan cantik Za..."
Deg cem mana pula ini si Vera malah ngomongin si jutek Airin... Ah gak asyik banget dah ah.
"Airin " Ya ampun Ve... Berapa kali aku harus ngomong sih, Ve-Ee-Er-Aa, VERA. Disini. Gak ada yang lain Ve" ucap gw sambil menunjuk dada gw ketika mengatakan "disini"
Hayo mau ngomong apa lagi Ve " Masih kurang " Perlu kadal bunting ampe bikin melting " ah cukuplah ya, nanti yang laen gak kebagian tempat... Ngoahahaha.
Minuman sudah habis, fakta sudah berbicara (jelas itu bukan gombalan gais, fakta bahwa Vera memang cantik kan), waktunya kembali kesekolah menjemput sang ketua osis.
by : Glitch.7 59. BERSAMANYA Gw masih mencari alasan yang tepat untuk segera pamit dari rumah Vera. Waktu gw hanya tinggal 10 menit ketika melihat jam dinding diruang tamu rumahnya.
Quote: "Ve... Aku pamit dulu ya, aku harus nyiapin perlengkapan buat nginap disekolah nanti malam soalnya nih"
"Yaah Za... Kan masih siang ini, jam 3 aja belum, gak betah ya dirumahku ?" ucapnya terlihat kecewa
"Bukan gitu Ve, aku belum beresin perlengkapankan... Belom nanti aku mandi dulu, makan juga. Kalo soal disini sih aku betah Ve, apalagi ditemenin kamu gini"
"Kalo betah ditemenin sama aku, yaudah disini dulu aja, bisa makan sama mandi disini jugakan Za... Nanti sore aku ikut kerumah kamu rapihin barang-barang kamu, terus langsung kesekolah bareng, jadi gak repot kamu jemput aku lagi nanti...." kali ini Vera berpindah duduk kesamping gw
"Eeuu... Gini Ve... Eeuu... Gimana ya... Kok jadi bingung gini ya..." Gw mulai gak fokus karena Vera sudah merapatkan duduknya
"Kenapa mesti bingung sih Za..." ucapannya terasa menggelitik telinga kanan gw karena dia berbisik.
Spoiler for Only for 15+:
Quote: Tangan kanan Vera sudah mengusap dagu gw hingga turun ke dada... Mengikuti jalur kancing seragam yang gw kenakan... Dan berhenti tepat diatas perut.
Tangan kirinya merangkul tangan kanan gw lalu Vera menyenderkan kepalanya dilengan ini...
"Zaa... Aku gak tau kenapa perasaan ini bisa cepat tumbuh, padahal kita baru kenal deket tadi pagi...."
Gw masih terdiam memandangi gelas kosong dimeja....
by : Glitch.7 "Za, aku suka sama kamu..." ucapnya lirih tepat disamping wajah gw Kemudian yang terjadi, terjadilah...
...... ...... ...... Gw menahan bibirnya yang sudah sangat dekat dengan bibir gw dengan menggunakan telapak tangan...
Vera membuka matanya lalu menatap gw penuh rasa heran dan tanya... "Ve... Maafin aku, maafin aku udah buat kamu suka sama aku..." Vera masih menatap gw dengan penuh tanda tanya "Maksud kamu ?" tanya Vera
"Aku udah punya pacar Ve..."
Vera terdiam menatap gw gak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar tadi. Dia memundurkan tubuhnya lalu bersandar kesofa dan menatap meja yang kosong didepannya. Quote: "Kenapa..." suara Vera terdengar parau
"Kenapa kamu biarin hati aku senang dengan semua ucapan kamu tadi... Kenapa kamu bilang ada tempat dihati kamu buat aku..." kini suaranya bercampur dengan isak tangis
"Ve... Aku gak bohong soal itu, memang ada nama kamu dihati aku. Tapi... Ada nama lain yang udah lebih dulu ngisi tempat disini Ve..." ucap gw sambil memegang dada ini dengan tangan kiri.
by : Glitch.7 Tangisnya pecah, dia menutup mukanya dengan kedua tangan, badannya bergetar seiring dengan suara isak tangisnya yang semakin terdengar mengisi ruangan ini.
Gw tidak berani memeluknya, itu hanya akan membuat dia semakin terluka. Akhirnya gw mengusap lembut kepalanya dengan telapak tangan kanan.
Quote: "Maaf udah buat kamu nangis, maafin aku yang udah biarin kamu suka sama aku... Maafin semua yang udah aku lakuin ke kamu Ve..." gw masih mengelus kepalanya
"Za... Kenapa kita baru kenal sekarang... Kenapa kamu datang disaat aku butuh cowok kayak kamu... Kenapa Za "!" Vera memandang gw dengan air mata yang masih mengalir kepipinya
"Aku bukan cowok yang baik untuk kamu Ve..." jawab gw dengan memandang wajahnya yang sudah memerah dan basah oleh airmatanya
"Siapa namanya...?" tanya Vera lagi sambil menunduk
"Wulan..." jawab gw menyebutkan nama seorang cewek yang sudah memberikan segalanya selama ini kepada gw
"Oke, aku sekarang mau istirahat dulu Za..." ucap Vera sambil mengusap airmatanya dan bangkit dari duduknya.
Gw pamit kepada Vera, meninggalkan dirinya yang sudah terluka diruang tamu. Gw mendorong si Bandot keluar dari pekarangan rumah Vera lalu menyalakan mesinnya dan menarik tuas gas dengan perlahan yang lambat laun menjauh dari rumah bercat putih itu. Diperjalanan menuju keluar perumahannya, gw berkata dalam hati..."Maafin Aku Ve...". ***
Gw sudah sampai didepan ruko fotocopyan, dimana sudah berdiri seorang gadis cantik dengan jaket rajut tipis berwarna pink dan tas selempang putih bercorak bunga-bunga sedang menatap gw dengan penuh kekesalan.
by : Glitch.7 Gw terlambat 30 menit dari waktu yang dijanjikan. Gw berhenti didepannya tanpa mematikan mesin si Bandot.
Quote: "Darimana "!" "Abis anter temen..." "Siapa ?"
"Vera..." "........." wajahnya semakin bete dan berjalan kearah samping gw "Ayo naik Kak..."
Dia tidak menghiraukan ajakan gw, dia berjalan kesamping gw dan terus berjalan kearah pangkalan angkot. Yap, Olla bete dan meninggalkan gw.
Gw memutar balik si Bandot lalu mengejar Olla dengan tuas gas yang gw tarik pelan. Gw masih berusaha membujuknya agar naik kejok belakang, tapi dia masih terus berjalan. Quote: "Kak, maaf udah buat kamu nunggu, maaf tadi gak bilang dulu kalo mau anter temen..." Olla masih saja terus berjalan tanpa memperdulikan gw
"Kak, ayolah jangan kesel terus, maafin aku Kak..." "........."
"Kak... Maafin dong... Maaf deh ya..." "........."
"Kak... katanya rasa coklat bisa bikin mood bahagia loch..." bujuk gw
by : Glitch.7 "2 porsi..." ucap Olla akhirnya dan berhenti berjalan namun mukanya masih menatap kedepan, bukan ke gw yang ada disisi kanannya
"4 porsi juga hayuu..." jawab gw. ***
Gw sudah berada dirumah Olla, duduk dibangku teras rumahnya. Gw menunggu dia mandi dan menyiapkan barang untuk acara nginap disekolah hari ini.
30 menit... 60 menit... 90 menit akhirnya keluar juga gadis yang gw tunggu daritadi. Lama bener ini anak mandi sama beresin barang doang, padahal barang bawaanya hanya satu tas. Gw langsung mengajaknya bergegas pergi lagi kerumah gw... Ya mau gak mau, gw harus mengajaknya, karena dia minta gw harus traktir es krim dulu sebelum kembali kesekolah.
Gw melaju dengan kecepatan cukup tinggi melewati jalan raya, tentunya dengan Olla dijok belakang. Ini udah jam 3 kurang, dan gw belum membereskan barang-barang untuk acara nanti.
Olla memeluk erat dengan kedua tangannya melingkar diperut gw dari belakang. Berkali-kali dia berteriak misuh-misuh gak jelas, entah apa yang dia ucapkan karena suaranya terlalu kecil untuk gw dengar diantara deru mesin si Bandot dan kendaraan lain dijalan ini.
Spoiler for Please reading with playing this song:
Gw sudah sampai didepan rumah dan memarkirkan si Bandot. Olla berdiri didepan teras depan kamar sedangkan gw mencari kunci kamar dikantung jaket.
Quote: "Lain kali kalo mau kebut-kebutan dijalan jangan ajak aku lagi deh!" ucap Olla masih meneruskan ocehannya sejak dijalan tadi
"Iyaa..." jawab gw datar yang masih mencari kunci kamar
by : Glitch.7 "Bawa motor udah kayak pembalap liar aja... Kalo nanti nabrak orang nyebrang gimana coba " Kalo nanti nabrak kendaraan lain gimana " Terus kalo kecelakaan kita berdua maat..."
"Berisiiikk... Bisa diem dulu gak Kak "! bawel banget, ini lagi nyari kunci dulu nih ah... Lagian kita gak apa-apakan, buktinya ini selamat sampai rumah..." jawab gw kali ini memotong ocehannya dengan nada yang cukup tinggi
"Aah... Ketemu juga..." gw menemukan kunci kamar yang ternyata berada dikantung jaket bagian dalam
Cekleek... (gw membuka pintu kamar)
"Mau tunggu disini aja " Apa ikut masuk kekamar ?" tanya gw kepada Olla sambil menengok kebelakang kearahnya.
Gw cukup terkejut melihat wajahnya yang sudah kusut dan menggigit bibir bagian bawahnya menahan air mata yang nyariiisss menetes dari sudut-sudut matanya.
Dengan reflek gw langsung menyeka airmatanya itu yang hampir mentes dan memegang wajahnya dengan kedua tangan gw menempel dipipi kanan dan kiri.
Quote: "Ke.. Kenapa kak ?" ucap gw agak panik "Hiks..." matanya terpejam berkerut
"Kak... Jangan, jangan nangis... Kenapa Kak " Ngomong Kak..." ucap gw yang benar-benar panik kali ini
"Kamu jahaaattt... Aku gak suka dibentak kaya tadi... Aku gak pernah dibentak kayak tadi... Hiks... Hiks..."
"Eh... Eeeh... Iiya.. Iya maaf kak, aku gak sengaja tadi... Maafin kak, sumpah aku gak sengaja.. Tadi cuma kesel aja sedikiiit... Beneran deh... Maaf yaa Kak..."
"Enggak... Aku mau pulaaang..." ucapnya sambil membalikkan badan dan menghadap kearah jalan
by : Glitch.7 depan rumah. Olla hendak berjalan keluar teras, lalu gw menahannya, memegang pergelangan tangan kananya. Dia membalikkan badan dan terlihat raut muka yang masih kesal. Gw pegang lagi satu tangannya yang kiri. Sambil memegang kedua tangannya, gw meminta maaf lagi. Dan gw bersyukur dia mau memaafkan gw.
Gw sudah membersihkan tubuh ini dengan guyuran air yang terasa dingin dan menyegarkan. Gw mengeringkan badan dengan handuk lalu melilitkannya ke pinggang gw.
Gw keluar kamar mandi, dan melihat Olla sedang menonton tv diatas kasur gw. Gw berjalan kearah lemari pakaian, membuka pintunya dan memilah baju yang akan gw kenakan. Quote: "Zaa..." ucap Olla
"Hm ?" jawab gw yang masih membelakanginya dan masih mencari baju didalam lemari "Lapeerrr..." ucapnya lagi yang kali ini suaranya terdengar dekat dibelakang gw
"Yaudah kita makan dulu abis ini ya... Ah ini aja kali deh bajunya..." jawab gw lagi yang kali ini sambil membalikkan badan dan membentangkan baju setinggi kepala gw "Zaa..." Olla memanggil gw lagi, kali ini dia menurunkan baju yang gw bentangkan tadi.
Spoiler for only for 18+:
Quote: "Eh " Kenapa Kak ?"
Olla hanya tersenyum menatap gw dan menarik baju yang gw pegang.
Tubuhnya semakin maju kedepan, gw melangkah mundur dan langsung tertahan oleh lemari pakaian yang masih terbuka dibelakang gw.
Olla semakin dekat... Wajah kami sudah cukup dekat... Dia memiringkan wajahnya kesamping dan menutup matanya...
by : Glitch.7 Cuppp.... "Kak ?"
"Ssstt..." ucap Olla yang meminta gw diam dengan jari telunjuknya menempel dibibir gw
Lalu dia merangkulkan kedua tangannya kebelakang leher gw dan menarik kepala ini kearah wajahnya.
Capcipcupcepcop... Capcipcupcepcop... Capcipcupcepcop... Basah sudah bibir kami... .........
"Za..." "Hm ?"
"Ini apa yang bangun dibawah ?" tangannya memegang Jojo dan tatapannya sayu...
Bagai embun yang jatuh Ke daun yang layu
Bagai sinar yang tenang Di malam yang sendu Wangimu s'lalu ada Bila ku bersamanya Bayangannya s'lalu ada Di saat ku dengan mu
by : Glitch.7 60. NYARIS II Spoiler for Only for 21+: Quote:
Gw terdiam tidak menjawab pertanyaannya...
Olla kembali memagut bibir gw, lidahnya menerobos masuk kedalam rongga mulut ini...
Satu tangannya... Memainkan "jojo" dibawah sana, karena gerakan tangannya yang maju-mundur itu, handuk gw terlepas...
Gw lepas pagutannya lalu berjongkok mengambil handuk yang terlepas.
Belum sempat gw bangun dan memakai kembali handuk itu, Olla menarik sedikit kasar tangan kiri gw...
Dia menarik gw keatas kasur, tubuhnya terbaring dan kedua tangannya merangkul leher gw. "Zaa... Aku pengen..."
......... ......... ......... Bajunya sudah terlepas, hanya "kacamata" berwarna putih-pink yang masih melekat ditubuhnya.
Gw telusuri setiap jengkal tubuhnya dari mulai dagu, leher, lalu perut... Gw lewati duo dribble miliknya tanpa sedikitpun menyentuhnya.
"Ssshhh....." "Mmmm....." by : Glitch.7 Tangannya menarik tubuh gw keatas sampai wajah kami saling bertemu... Dari atas sini gw melihat wajahnya yang menahan bi**hi... "Za... Pelan-pelan yaa..."
"Eh " Jangan bilang kalo..." "Iya..."
"Enggak Kak... Aku gak bisa..." "Kenapa ?"
Gw mencoba bangkit, tapi yang terjadi malah posisi kami jadi terbalik, Olla mendorong gw kesamping hingga gw terbaring diatas kasur dan sekarang dia yang berada diatas gw
Olla mencoba membuka tali "cup" penutup duo dribblenya dengan posisi masih duduk diatas paha gw.
Hampir saja cupnya jatuh terlepas dari tubuhnya, dan gw secara cepat menahan cupnya itu ditengah... Tanpa mengenai duo dribblenya.
Olla malah mengangkat kedua tangannya untuk menyibakkan rambut yang menutup sebagian wajahnya lalu dia tersenyum genit... Enggak... Senyumnya itu... Senyum nakal... IYKWIM dude.
Olla memegang pergelangan tangan gw yang masih menahan cupnya itu, gw tau jika gw lepas tangan gw, maka terpampang nyata membahana duo dribblenya...
"Sampai kapan kamu bisa nahan godaan aku Za...?" ucapnya sambil menjulurkan lidah keluar, menyentuh bibir bagian atasnya.
Tangan gw sudah disingkirkannya, tubuhnya jatuh diatas tubuh gw...
by : Glitch.7 Dan ketika wajahnya mendekati wajah gw lagi...
"Triiiiingg... Triiiing..." (suara hp gw berbunyi nyaring cumiakan telinga) "
Gw bangun dari atas tubuhnya lalu mengambil handuk dan melilitkannya kembali kepinggang gw. Gw menuju meja kecil disamping kasur lalu mengangkat telpon yang dilayarnya muncul nama "Wulan".
Quote: Percakapan via line telpon : Gw : Hallo...
Wulan : Assalamualaikum dulu sayang... Gw : Eh ii..iya Walaikumsalam
Wulan : Hihihihi... Kamu lagi apa " Kok gak bales sms aku " wah gw blom cek hp daritadi, jadi gw gak tau isi pesan dari Wulan
Gw : Eh iiya maaf Lan, aku belom cek hp, tadi abis pulang sekolah langsung bersih-bersih, ini aja masih handukan
Wulan : Ooh pantes aja lama... Mmm Yank... Aku maafin kamu soal kemarin, aku juga mau minta maaf udah kesel dan gak dengerin penjelasan kamu dulu, aku kemarin malem udah tidur, jadi baru aku buka sms kamu tadi pagi
Gw : Eh iya Lan gak apa-apa, aku yang harusnya minta maaf, maafin aku ya... Wulan : Iya sayang... Tapi aku boleh minta sesuatu sama kamukan " Gw : Apa Lan "
Wulan : Aku minta kamu jangan terlalu deket sama Olla, gak tau kenapa, aku ngerasa kalo dari awal dia udah suka sama kamu
by : Glitch.7 Gw : Hah " Masa sih " Kok kamu bisa mikir gitu "
Wulan : Jarang Za cewek minta no.hp duluan ke cowok... Kalo dia gak ada rasa tertarik ke kamu dari awal...
Gw terdiam menatap Olla, dia hanya melirik gw sebentar lalu memakai kembali kaosnya. Wulan : Yank "
Gw : Eh iiya... Iya... Aku bakal inget pesen kamu kok...
Wulan : Yaudah, aku percaya sama kamu... Aku sayang kamu Zaa... Ngomongngomong pake baju dulu gih, nanti Jojo mengkerut looch... Hihihihi.
Gw mengakhiri pembicaraan ditelpon dengan Wulan setelah menceritakan kalo gw akan ada acara menginap disekolah dari sore ini. Dia pun mengingatkan kalo gw jangan terlalu dekat dengan Olla.
Gw mengambil pakaian dalam serta pakaian luar gw secara acak dari lemari dan bergegas ke kamar mandi. Didalam kamar mandi, gw berpikir apa yang telah gw lakukan kepada Wulan... Gw udah mengkhianatinya dengan berhubungan dengan Olla, walaupun tadi gw gak sampai LeMe sama Olla, tapi tetep aja, apa yang udah gw lakuin dengan Olla udah terlalu jauh. Gw harus bisa ngejauhin Olla. Ya. Gw harus bisa.
Gw keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap. Gw lihat Olla juga sudah mengenakan kembali kaosnya itu.
Gw ajak dia keluar kamar setelah membereskan pakaian dan perlengkapan yang harus gw bawa untuk acara disekolah.
*** Kami berdua sudah diatas si Bandot dan melaju dengan kecepatan sedang menuju salah satu mall.
Sebelumnya, setelah gw membereskan pakaian, gw hanya bilang akan mengajaknya makan dulu sebelum ke sekolah. Lalu Olla meminta makan disalah satu resto cepat saji. Dari situ kami berdua tidak berbicara lagi sampai kami sudah berada diparkiran mall.
by : Glitch.7 Kami berjalan berdua tanpa bergandengan tangan layaknya seorang sepasang kekasih, kami hanya berjalan beriringan. Hingga Olla memesan menu makanan untuk kami berdua, dan gw mencari meja yang kosong.
Olla membawa nampan yang diatasnya tersaji 2 piring makanan berisi ayam goreng tepung dan nasi, tidak lupa 2 gelas coke juga dia pesan.
Kami berdua menyantap makanan kami masing-masing tanpa berbicara. Makananpun sudah habis, lalu gw mencuci tangan dan bergantian Olla yang mencuci tangannya. Akhirnya dia membuka obrolan ketika kami berjalan keluar resto ini.
Quote: "Za..." ucapnya sambil mengaitkan tangannya ke tangan kiri gw "Hm ?" jawab gw sambil menengok kepadanya
"Ke toko itu dulu ya..." dia menunjuk salah satu outlet yang menjual berbagai perlengkapan automotif
"Oke..." jawab gw dengan tetap memandang kearah toko yang dia tunjuk.
Tangannya masih menggandeng tangan gw sampai kami masuk kedalam toko tersebut. Gw mengikutinya ke bagian khusus motor. Lalu dia memilih sebuah helm berwarna hijau gelap, dengan model yang sama persis dengan helm seorang pilot pesawat tempur, tentunya tanpa selang oksigen.
Dia meminta gw mencoba helm itu dan ternyata pas dikepala gw. Rasanya nyaman, entah gw gak tau bahan apa yang digunakan untuk melapisi bagain dalam helm itu sehingga kepala gw terasa nyaman dan tidak berat. Padahal bahan luarnya keras seperti besi.
Olla bilang helm itu cocok gw pakai, dia ingin membelinya untuk gw.
Quote: "Eh, gak usah Kak, gak perlu..." jujur gw ngerasa gak enak banget kalo sampe Olla membelikan helm itu
"Perlulah Za... Helm kamu yang lama itukan gak safety dan modelnya itu bukan untuk helm motor"
by : Glitch.7 jawab Olla "Iya sih, tapi nanti ajalah, aku beli sendiri Kak... Model lain ditoko pinggir jalan juga ada"
"Enggak... Ini bagus dan cocok untuk kamu... Mas... Saya ambil 2 yang ini yaa..." ucap Olla menghiraukan omongan gw dan memanggil pramuniaga toko
"Hah " Kok 2 ?" tanya gw kaget
"Iya dualah, kamu mau aku kenapa-kenapa naek vespa-mu tanpa helm ?" jawabnya santai.
Gw sempat tercengang melihat harganya yang tertempel disisi kiri helm itu. Satu helm 450 ribu. Gilaaa... Ini helm balap juga bukan, fullface juga enggak, merknya aja gw gak tau apaan. Dijaman gw dulu (tua banget deh), helm yang harganya 400 sampai 600 ribu itu biasanya helm fullface dengan merk terkenal seperti sekarang Sho*i dan Ar*i.
Olla mengeluarkan kartu "sakti" dari dompetnya lalu menggesek dimesin debet toko ini. (Jaman dulu anak sma mana ada yang bawa-bawa kartu ginian... Horang kayah emang ni cewek). ***
Kami berdua sampai disekolah pukul 4 lewat 20 menit, telat memang, tapi gw santai aja karena ada ketua osis yang terlambat bareng gw ini, siapa yang mau ngehukum juga coba " Gw berpisah dengan Olla dikoridor sekolah, dia menuju ruang osis dan gw menuju kelas gw.
Gw masuk kedalam kelas dan melihat Vera duduk ditempatnya bersama Rara. Ketika gw melewatinya, mata kami sempat bertemu tapi Vera langsung memalingkan wajahnya kearah lain.
Gw duduk bersama Topan seperti biasa. Lalu Topan langsung menepuk pundak gw dan memulai obrolan.
Quote: "Sob, darimana lo ?"
"Dari rumah, telat gw tadi ketiduran..." jawab gw berbohong "Yang bener Sob " Lo gak jalan sama ketua osis lagikan ?" tanya Topan lagi
by : Glitch.7 "Hah " Maksudnya ?"
"Iyaa, gw tau kalo lo sempet balik ke sekolah tadi siang terus pulang lagi sama ketua osis naek motor depan pangkalan angkot didepan..."
"Lo liat ?" "Enggak..." "Terus tau darimana ?"
"Rara... Dia yang liat lo boncengan sama Kak Olla" jawab Topan sambil menggelengkan kepalanya.
by : Glitch.7 61. MAIN HATI Kami semua yang berada dikelas sedang mendengarkan arahan dari Doni dan Kinanti soal acara malam nanti. Setelah Kak Kinanti menulis daftar acara di whiteboard dan kami semua menyalinnya dibuku masing-masing, kelas diberikan waktu bebas sampai menjelang waktu maghrib nanti, walaupun bebas tetap saja kami dilarang keluar area sekolah.
Quote: "Za... Gw mau ngomong sama lo..." ucap Gusmen sambil menyolek bahu gw dan meminta gw mengikutinya keluar kelas
Gw mengikutinya berjalan dari belakang, Gusmen berhenti disisi lapangan basket satu (gedung utama).
"Ada apaan Men " Serius banget kayaknya..." tanya gw setelah mengikutinya duduk dipinggir lapangan
"Hmmm... Jujur aja, gw gak mau ikut campur urusan lo sebenernya... Apalagi urusan cewek... Gw gak ada hak..." ucapnya memulai obrolan
"Maksudnya ?" tanya gw heran dan gak ngerti arah pembicaraan ini "Vera Za..." dia memandang langit yang mulai menguning menjelang senja "Vera " Kenapa sama Vera ?" tanya gw makin penasaran
"Lo sebenernya suka sama dia apa gak Za ?" tanyanya kali ini sambil menengok kearah gw
"Bentar... Jangan bilang kalo lo suka sama dia Men " Haduuh Men... Kalo lo demen sama dia yaudah pdkt aja Men... Jangan sungkan gini ama gw... Santai ajalah..." jawab gw sambil nyengir dan menepuk lengannya
"..........." Syiit... Dia gak tersenyum atau tertawa seperti biasanya, kenapa nih bocah sengklek.
by : Glitch.7 "Gw gak suka sama dia... Dia itu sodara gw Za..." jawabnya menatap gw dengan ekspresi yang jelas-jelas dia serius dengan omongannya ini
"Eh " Serius Men ?" tanya gw dengan ekspresi sedikit terkejut Gusmen hanya menganggukkan kepala.
"Oke, terus gimana maksud lo nih ?" tanya gw lagi
"Kalo Vera gak curhat soal kejadian tadi siang dirumahnya sama lo ke gw, gw gak akan ngomong gini sama lo Za...
Masalahnya dia minta gw buat ngomong sama lo Za, dia pingin tau, lo itu beneran suka sama dia apa cuma maen-maen " Dan lo harus tau... Entah bener apa enggak, dia bilang kalo dia udah jatuh hati sama lo dari awal pertama liat lo..." ucap Gusmen menerangkan
Gw terdiam mendengar ucapannya. Apa lagi sekarang " Ah gila bener, sekarang gw malah nyakitin sodara sahabat gw ini.
"Sob... Lo gak perlu maksain... Gw cuma disuruh nyampein itu aja ke lo... Jangan ngerasa gak enak sama gw. Kita ini udah jadi sahabat. Pokoknya suka-suka lo deh... Hehehe..." Gw masih terdiam menatap kearah lapangan basket.
"Oi... Malah bengong, udahlah yo cabut, jangan terlalu dipikirin, gw gak heran kok sodara gw demen ama lo... Gw akuin calon heartbreaker didepan gw ini bakal punya kisah asmara yang panjaaang disekolah ini... Hahaha...." ucap Gusmen sambil memukul pelan punggung gw
Gw hanya tersenyum kecut mendengar candaannya... Sama sekali gak tertarik untuk ikut tertawa bersama sahabat gw ini.
Kami berdua meninggalkan sisi lapangan basket ini dan ketika sedang menaiki tangga kearah kelas, kami berpas-pasan dengan Kinanti.
Entah apa maksud Gusmen menepuk bahu gw dan mengatakan "Gw duluan Sob..." lalu dia berlari menaiki tangga dan meninggalkan gw bersama Kinanti.
by : Glitch.7 Kinanti tersenyum melihat gw, dia menuruni dua anak tangga dan sekarang kami berdua sudah berhadapan.
Quote: "Hai Za..." sapanya dengan senyuman manisnya itu "Hai Kak..." balas gw tersenyum juga
"Mau balik kekelas ?"
"Iya Kak... Kak Kinan mau kemana ?" gw balik bertanya yang sebenernya hanya basa-basi "Mau ketemu kamu..." jawabnya
"Eh " Ada perlu apa Kak ?"
"Ini... Maaf baru bisa kasih sekarang, tadi pagi Aku sibuk dan siangnya nyariin kamu tapi gak ada..." jawabnya sambil memberikan 2 potong roti spesial buatan keluarganya
"Oh... jadi ngerepotin sih Kak..."
"Enggak kok Za, gak apa-apa, cuma roti aja..." senyumannya selalu membuat hati gw teduh "Makasih banyak ya Kak.. Ini ada dua, mau makan bareng ?"
"Enggak, itu buat kamu semua, aku udah ada kok, ya udah aku masih ada tugas nih buat acara nanti malam... Bye Za...".
Kinanti... Terimakasih banyak untuk roti yang selalu kamu kasih ke aku. Bagi gw ini bukan sekedar makanan pengganjal perut. Roti ini bener-benar mempunyai rasa yang enak dan tekstur yang lembut.
Usaha yang sudah turun temurun sejak kakek buyutnya ada ini sudah berhasil menembus mancanegara, di Belanda negeri kincir angin itu, cabang internasional toko roti keluarga Kinan dibuka tahun 2013 lalu.
by : Glitch.7 Kalo ente semua pernah nonton film "Madre", mungkin seperti itu gambaran usaha toko roti keluarganya, roti klasik yang dibuat oleh keluarga Kinan dengan bahan adonan khusus, menjadikan rotinya banyak disukai oleh orang-orang.
*** Spoiler for Main Hati: Gw tidak kembali kekelas, gw berjalan mengitari gedung sekolah ini dan berhenti dibalkon lab.komputer. Gw memandang kebawah, kearah lapangan basket gedung 2, dimana disana berdiri sebuah panggung/stage untuk acara malam ini. Banyak anggota osis dibawah sana sedang berdiskusi dan beberapa orang lainnya yang masih mendekor panggung.
Kemudian mata gw menatap seorang gadis yang sedang mengobrol dengan temannya. Gw perhatikan dia dari balkon ini. Tubuh proposionalnya ditunjang dengan tingginya yang semampai, dan properti yang dimilikinya itu sungguh bisa membuat cowok-cowok berhalusinasi yang iya-iya.
Gw tersadar ketika otak gw malah ikutan offside mengkhayalkan kejadian tadi siang dikamar. Tapi gw menggelengkan kepala dengan pelan sambil tersenyum pahit mengingat seorang cewek yang berada jauh dari sini, yang sedang mengejar cita-citanya di Ibu Kota.
Gw harus bisa menepis semua godaan yang ada didepan gw sekarang dan nanti. Karena gw tau, ucapan Gusmen sebelumnya bisa saja terjadi dan membuat gw menjadi seorang heartbreaker jika gw gak bisa menahan semua godaan ini.
Dan seolah-olah gw merasakan Tuhan tau apa yang sedang berkecamuk dihati gw, godaan itu langsung hadir detik itu juga, membuat gw berpikir inikah ujian kedua yang harus gw hadapi " Quote: "Za..."
"Eh ?" gw menengok kebelakang
"Lagi apa disini ?" tanyanya dengan senyumannya seperti tadi pagi dikelas
by : Glitch.7 "Emm.. Enggak lagi ngapa-ngapain sih... Cuma lagi pingin sendiri aja, kamu sendiri, kok bisa kesini ?" ucap gw yang sudah berhadapan dengannya


Kadal Bunting Karya Glitch di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku juga... Aku juga pingin sendiri tadinya... Aku gak tau kamu udah ada disini duluan" jawabnya sambil melangkah dan berhenti disamping gw menatap kelapangan basket dibawah dengan wajah yang sendu kali ini
"Kamu deket banget sama dia Za...?" tanyanya lagi melanjutkan omongannya sambil matanya tertuju kearah gadis yang sebelumnya gw lihat dari atas sini
"Mm... Cukup deket..." jawab gw setelah membalikan badan dan menatap kearah yang sama dengan dia
"Sedeket apa ?"
"Aku gak tau harus jawab apa... Karena aku juga gak tau sedeket apa sebenernya sama dia Ve..." jawab gw
"Kamu suka sama dia ?" sekarang Vera menengok kearah gw "Mungkin..." jawaban gw itu jelas terdengar penuh ragu "Dan sama aku ?" Wajahnya masih melihat kearah gw "Sama... Mungkin juga Ve..." jawab gw sambil balas menatap matanya
"Kamu terlalu jujur Za... Seperti yang kamu bilang tadi pagi ke aku, kejujuran itu lebih baik walaupun kenyataannya akan pahit, dan ucapan kamu itu terbukti sekarang..." matanya lekat menatap mata gw
"Maaf..." Kami masih saling menatap satu sama lain.
by : Glitch.7 "Kamu... Kamu laki-laki yang aku gak kenal sebelumnya... Kenapa harus kamu... Kenapa harus kamu yang membuat hati aku jatuh cinta Za...?" Kembali air disudut matanya mulai tampak seperti tadi siang
"Ve... Terlalu cepat kamu bilang itu perasaan cinta... Mungkin itu hanya rasa suka... Rasa suka yang terlalu meluap-luap Ve..." jawab gw dengan nada suara yang pelan
"Apapun... Apapun perasaan yang aku rasain sekarang ke kamu aku gak peduli Za... Yang jelas hati ini udah memilih... Dan hanya kamu Za yang dipilih hati ini" ucapnya yang kali ini telah memegang tangan kiri gw yang berada diatas railing balkon lab. Komputer.
"Ve... Kamu udah taukan, aku udah punya..." kalimat gw langsung dipotong oleh Vera
"Aku gak peduli... Maafin aku Za, maaf juga... Untuk cewek yang bernama Wulan itu..." tangan kananya kini menggenggam lebih erat tangan kiri gw.
Gw kembali terdiam. Ya, gw bodoh udah membiarkan Vera masuk kedalam kehidupan gw dan Wulan. Gw tau suatu saat hal seperti ini bisa terjadi, tapi gw gak tau kenapa harus secepat ini " Malah terlalu cepat... Hari-hari gw masih panjang disekolah ini.
Dan ini hanya awal dari kisah cinta seorang anak sma yang mencoba bertahan dengan hati yang sudah terisi oleh seorang gadis yang dulu pernah menjadi sahabatnya.
*** Spoiler for Sooner: Quote: "Aku sayang kamu..." "Tapi gak begini ***" "Aku rela..."
"Please don't be stupid..."
"I choose you from the first time we met..."
by : Glitch.7 ====== Aahhhh... Periih... Tungguu... Jangan dicabut dulu... by : Glitch.7 62. CINTA dan GODAAN Gw masih berdua bersama Vera dibalkon lab.komputer ini, tangan kanannya masih menggenggam erat tangan kiri gw dirailing balkon.
Vera menatap gw dengan ekspresi penuh harap, seakan-akan apa yang ada dipikirannya sampai kedalam pikiran gw. Gw tau apa yang dia harapkan dari diri ini. Gw gak menepis pikiran itu, gw gak melawan pikiran itu dan gw mencoba untuk mengerti isi hati Vera.
Quote: "Ve... Aku tau apa yang kamu mau..." ucap gw memecah keheningan diantara kami "Dan... ?" tanyanya meminta gw melanjutkan omongan
"Dan aku gak bisa... Aku gak bisa memenuhi keinginan kamu... Maaf..." lanjut gw
"Kenapa gak bisa " Aku gak mau denger alesan kamu karena udah ada dia dihati kamu, aku mau jawaban dari hati kamu untuk aku... Tentang perasaan kamu ke aku Za..."
"Karena akan ada lagi hati yang terluka Ve..." jawab gw
"Dan kamu hanya memilih aku yang terluka Za " Iya ?" airmatanya kembali tumpah membasahi pipinya.
Hati gw gak setega ini melihatnya menangis. Dua kali sudah dalam waktu satu hari gw membuatnya menitikan airmata. Jahat memang, tapi bukan gw mencari pembenaran atas apa yang udah gw lakuin. Gw benar-benar gak tau kalo perasaannya udah jatuh terlalu dalam, dan itu hanya butuh waktu 2 hari bagi dirinya untuk mengatakan "cinta".
Ibu jari gw mengusap airmata yang jatuh dipipi kiri. Kemudian gw pegang dagunya.
Quote: "Ve... Semudah ini kamu jatuh cinta sama aku " Secepat ini kamu suka sama aku " Apa yang udah aku lakuin untuk kamu Ve, sampai kamu kayak gini ?" tanya gw
Vera tersenyum, sangat manis dan raut mukanya berubah bahagia, seolah-olah terpancar perasaan
by : Glitch.7 yang dia tahan selama ini dari wajahnya. Vera memegang tangan gw yang sedang memegang dagunya, lalu memindahkan tangan gw ke pipi kirinya, matanya terpejam seperti anak kecil yang sedang tidur ditelapak tangan orangtuanya.
"Kamu percaya sama love at first sight"...... aku percaya Za, aku yakin akan hal itu. Karena aku sendiri yang ngalamin Za... Dua hari ini..." ucapnya membuka mata sambil tersenyum dan menahan tangan gw agar tetap memegang pipi kirinya.
"........." "Kamu mau minta alesan lain Za " Enggak, kamu enggak perlu minta alesan lain, karena aku yang akan jelasin duluan sekarang..." dia masih tersenyum
"........." "Aku gak ada alesan lain... Karena mencintai seseorang gak butuh alesan apapun Za... Kalo aku punya satu alesan aja untuk mencintai kamu, suatu saat aku pasti ninggalin kamu, karena alesan itulah yang akan menjadi penghalang aku untuk mencintai kamu seutuhnya" dia melepaskan tangan gw dipipinya dan menatap gw dengan sangat dalam.
Apa yang akan kalian jawab jika mendengar penjelasan cinta dari seorang gadis yang baru menginjak kelas 1 sma tapi pikirannya jauh melampui umur dan statusnya sebagai pelajar saat ini "
Gw sendiri bingung pola pikir Vera sudah sedewasa itu... Mendefenisikan makna cinta bagi kebanyakan anak sma mungkin sudah cukup bahagia dengan jalan bareng dan capcipcupcepcop sebagai bonusnya, tapi lain halnya dengan gadis bernama Vera.
Mungkin kalo Sherlin yang ngomong kayak Vera tadi, gw bakal langsung jawab seperti ini, "go home girl, you're drunk...".
Maaf Sher bukan ngebandingin, tapi faktanya memang Sherlin gak bakal mau menganut tema percintaan yang romantis. Dia gak bakal suka dengan "roman picisan" yang terlalu mainstream dan menurutnya, gak ada seninya dalam kisah percintaan. Seni seperti apa yang Sherlin maksud " Seni tubuh sintalnya bergoyang dumang " Seni goyang dribble " Ah biarkan part-part selanjutnya yang menjelaskan... Btw Sherlin kemana yak " Udah lama gak ngejenguk Nenek dan Jojo nih semenjak
by : Glitch.7 gw lulus smp sampai mos sma sekarang.
Pada akhirnya gw memeluk gadis didepan gw ini. Balkon depan lab.komputer menjadi saksi bisu, dimana seorang cowok yang membiarkan seorang gadis lain masuk kedalam kisah cintanya, and this is it, the love triangle stories has begun.
Kami masih berpelukan, dengan posisi gw menghadap kearah lapangan basket sedangkan Vera membelakangi lapangan.
Kami saling pandang, gw menatapnya dengan tatapan "menyesal", karena dia harus melihat semua ini.
Olla. Ya, dia yang gw maksud, harus menyaksikan gw dan Vera diatas sini sedang berpelukan. Entah kenapa perasaan gw sangat tidak karuan, perasaan bersalah kepada Olla ini sangat aneh bagi gw. Seharusnya perasaan bersalah ini lebih jelas tertuju untuk Wulan.
Mata gw mengikuti gerak langkahnya berjalan meninggalkan lapangan basket, sampai Olla tidak terlihat lagi karena masuk ke lorong gedung utama sekolah.
*** Gusmen, Topan dan Sandhi sedang merokok di Aula lantai 3 gedung dua. Gw tau dari Topan yang mengirim sms kepada gw. Gw masih belum merokok diawal masuk sma, dan itu harusnya gw pertahankan, dan sayangnya gw gak bisa bertahan sampai nanti dimana part yang menceritakan awal gw mengenal nikotin.
Vera sudah duduk dengan Rara dibangku mereka. Gw seperti biasa bersama Topan dan dibelakang kami ada Gusmen dan Sandhi.
Jam setengah 6 sore ini dikelas, kami hanya diumumkan untuk bersiap melakukan ibadah shalat maghrib bagi yang melaksanakan, dan bagi yang tidak melaksanakan diminta untuk menjaga barang-barang teman sekelasnya yang sedang shalat.
Selesai beribadah, kami semua diminta berkumpul dilapangan basket utama. Pakaian yang kami kenakan adalah baju olahraga sma yang baru, yang sebelumnya sudah dibagikan dikelas.
by : Glitch.7 Acara selanjutnya lebih seperti permainan atau lomba kekompakkan dan kerjasama tiap kelompok. Gw sudah kembali bergabung dengan kelompok Tasmanian.
Setelah menguji kerjasama masing-masing kelompok, kami semua diberikan waktu untuk beribadah lagi, shalat isya bagi yang muslim.
Setelah itu kembali kami dikumpulkan dilapangan basket, tapi kali ini dilapangan basket gedung dua. Dimana disini sudah ada panggung, dan diatas panggung itu berdiri kepala sekolah yang sedang bersiap memberikan sedikit pidato untuk siswa/i baru yang sedang dimos, bukan pidato pembukaan acara mos seperti hari pertama, tapi khusus membahas soal kegiatan malam ini.
Kegiatan selanjutnya adalah keliling gedung sekolah, ini sebenarnya hampir sama dengan acara persami anak pramuka, untuk menguji mental dimalam hari dengan berjalan mengitari gedung sekolah dan hanya diterangi oleh cahaya lilin yang dipegang oleh setiap siswa/i.
Setiap selesai mengitari koridor antar kelas ada pos jaga yang diwakilkan oleh anggota osis, setiap pos jaga berisi 3 orang anggota osis. Artinya hanya ada 3 pos jaga untuk kegiatan berkeliling ini.
Tiba giliran gw berkeliling sekolah, dimulai dari depan ruang guru lalu naik ketangga menuju koridor ruang kelas 1. Oh ya, semua penerangan seperti lampu kelas atau gedung dimatikan kecuali ruang panitia osis dan Aula yang gedungnya terpisah.
Gw masih berjalan melewati koridor kelas 1, sambil mata gw melihat kedalam ruang kelas yang kosong dan gelap. Ketika gw sudah melewati 5 ruangan kelas 1, di ruang kelas selanjutnyalah gw melihat kain putih yang terbang dari atas papan tulis ke ujung tembok. Jujur gw kaget dan beristigfar, tapi diakhiri dengan umpatan juga, karena gw tau itu hanya kejailan dari panitia. Gw melihat tali yang dibentangkan didalam kelas itu walaupun keadaanya gelap masih bisa terlihat dengan cahaya lilin yang gw pegang.
Ternyata memang ada satu anggota osis didalam sana yang bersembunyi dibawah meja untuk menarik kain tadi.
Akhirnya gw sampai di pos jaga pertama, ada dua orang anggota osis yang gak gw kenal, dan yang ketiga ini gw kenal cukup baik.
by : Glitch.7 Quote: "Hai Za..." sapanya ramah
"Hai Kak... Kebagian tugas jaga disini ya ?" tanya gw
"Enggak, sebenernya temen Kakak yang lain, cuma dia tiba-tiba sakit, jadi aku deh yang diminta tolong gantiin..."
"Ooh gitu... Oh iya, ini kak kertasnya..." gw menyerahkan kertas yang harus dicap ditiap pos untuk menandakan bahwa siswa/i mos benar-benar melewati pos jaga.
"Ah, ini juga buat kamu... Siapa tau aus dijalan hihihi..." Dia memberikan gw sebotol air mineral "Makasih banyak ya Kak, aku lanjut jalan lagi ya..." ucap gw sambil menerima kertas dan air mineral "Oke, hati-hati yaa... Awas ada yang gangguin, hihihi...." ucapnya sambil tertawa pelan
"Aku sih masih takutan sama kakak-kakak cantik di osis...hehehe" jawab gw sambil bercanda dan berjalan meninggalkannya yang sedang tersenyum dan melambaikan tangan.
Kinanti memang gadis yang ramah dan baik, selalu tersenyum kepada setiap orang dan belum pernah gw melihat dia kesal atau marah. Dan gw harap gak akan pernah melihatnya marah.
Pos kedua pun sudah gw lewati dan sekarang sudah hampir selesai tur malam gw ini. Gw langkahkan kaki keanak tangga menuju lantai dua gedung kelas 3. Sambil meminum air mineral pemberian Kinanti tadi, gw berbelok untuk menuju tangga lantai 3 dan setelah menaiki tangga lagi, gw pun sampai di aula gedung ini. Di pos terakhir yang ada penerangan dari dalam ruang aula ini terlihat lebih banyak anak osis yang berjaga.
Ada sekitar 6 orang anak osis, 3 lainnya didalam aula dan 3 lainnya dikoridor. Sama seperti sebelumnya, gw memberikan kertas untuk mendapatkan cap terakhir yang menandakan gw sudah selesai mengikuti acara keliling gedung sekolah. Gw diarahkan melewati jalan yang berbeda untuk turun kelantai dua, karena untuk menghindari bertemu dengan teman yang berada dibelakang. Gw berjalan lurus kearah tangga turun dan enggak kembali kejalan yang sudah gw lewati
by : Glitch.7 sebelumnya.
Ketika gw melewati pintu aula yang terbuka dan melirik sekilas kedalam ruangan yang terang benderang itu, ternyata dia melihat kearah gw juga. Tapi gw tetap berjalan melewati aula ini, terdengar derap langkah kaki dibelakang gw, tapi gw gak menengok kebelakang.
Gw turuni tangga kelantai dua dan terus berjalan sampai didepan salah satu ruangan kelas 3, gw mendengar langkah kaki yang sedang menuruni tangga dibelakang, lalu gw pun berhenti ketika dia memanggil.
Quote: "Za..." "Eh.. Hey..." sapa gw sambil menengok kebelakang
"Ada yang perlu aku omongin sama kamu..." ucapnya setelah kami sudah berhadapan "Ada apa ?"
"... Itu tadi yang namanya Vera ?" "Maksud kamu ?"
"Yang kamu peluk dibalkon lab.komputer..." "Iya..."
"Kalian jadian ?".
Gw menghela napas dan tidak langsung menjawab pertanyaan ketua osis didepan gw ini. Gw menatap kearah lapangan yang gelap lalu kembali menatap wajah Olla yang terlihat seperti bersinar digelapnya malam.
Spoiler for only for 21+:
Quote: "Aku enggak tau, yang jelas aku udah khianatin Wulan dari mulai kejadian tadi siang sama kamu dikamar... Dan mungkin aku akan menambah luka dihatinya dengan Vera..." jawab gw sambil
by : Glitch.7 menatap wajahnya. Olla gak menanggapi omongan gw, dia langsung memeluk leher gw dan menyerbu bibir ini dengan sedikit kasar...
Gw kaget dengan apa yang dia lakukan, gw menahan tubuhnya lalu mundur satu langkah. "Kak, cukup..."
"Kenapa ?" "Yang kenapa tuh kamu, sebenernya mau kamu apa Kak ?" "Aku mau kamu..."
Lalu Olla menarik kasar kerah baju olahraga gw dan melumat habis bibir ini, jujur gw coba berontak tanpa mau menyakitinya, gw cuma takut gak sengaja mendorong dia dengan kasar... .........
Akhirnya gw lupa gimana kami berdua sudah berada didalam kelas kosong ini, dengan hanya lilin yang sudah hampir habis itulah satu-satunya penerangan kami didalam sini. Kami berdua masih capcipcupcepcop berdiri didepan papan tulis sampai akhirnya.... Gw kalah... Gw terbawa permainan Olla...
......... Agresivitas permainan kami meningkat... Gw lupa kapan celana olahraga gw sudah turun selutut dan Olla...
......... Olla sedang memainkan "jojo" dibawah sana...
by : Glitch.7 Asli geli... Ngilu... Ini levelnya udah diatas permainan lidah Sherlin...
Gw gak kuat kalo diperlakukan seperti ini terus... Gw menarik tangannya lalu gw dorong dia keatas meja...
Gw pikir dia akan kesakitan dan marah karena dorongan gw yang cukup kasar tadi... Tapi bukan Olla namanya kalo dia gak bisa menggoda gw...
......... ......... ......... Dia malah membuka jaketnya dan menatap gw nakal sambil jari telunjuknya dimainkan dibibirnya... .........
......... ......... .........
I can't think straight I've been thinking in love triangles and vicious circles Is it the same as before"
And I said I could never lie to you but you know I always do Is it the same as before"
by : Glitch.7 63. PECAH Spoiler for WARNING!!!: Quote: Part kali ini dikhususkan untuk pembaca yang sudah dewasa. Karena beberapa contentyang kasar dan tidak baik untuk ditiru, ralat. Sangat buruk untuk ditiru.
Yang menyatakan, ttd. Kadal Bunting. Spoiler for Only for 21+:
Quote: Gw takut... Bener-bener takut ngeliat tingkah Olla sampe begini... Gw ingin beranjak pergi tapi nafsu gw juga udah diubun-ubun...
Berkecamuk sudah pikiran gw... Perang bathin... Maju berarti gw harus siap dengan segala konsekuensi... Mundur berarti selamat menghindari tambahan dosa...
Gw pilih opsi kedua... Gw berjalan Cepat menuju pintu kelas... Seetttt.....
Bruuukkk.... "Mau kemana ?" Olla berhasil menarik tangan gw dari belakang dan mendorong gw ketembok Sakit rasanya punggung gw hingga menabrak tembok karena dorongan Olla... "Kak... Lo udah gila...!"
"Siapa yang buat gw gila "!!"
by : Glitch.7 ......... Dia menciumi bibir gw, berusaha menerobos masuk... Gw katupkan bibir ini rapat-rapat... Gw dorong tubuhnya agar mundur... Berhasil...
Plaakkk... "Apa nih maksudnya "!!" "Kamu nolak aku "!!"
......... Kami terdiam sesaat sampai dia kembali melepas jaketnya dan membuka kaos yang dikenakannya lalu melemparkannya ke lantai...
......... Olla sudah membuka cup-nya .........
Dia melangkah kedepan yang langsung berhadapan dengan gw tanpa jarak .........
"Maaf, sakit ya ?" tangannya mengelus pipi gw yang ditampar tadi
by : Glitch.7 "Gw gak akan nahan diri lagi Kak..." jawab gw langsung mencium bibirnya dan mendekapnya sambil membawa dia keatas meja dengan bibir yang masih bertarung...
......... "Ssshhh... Aaahhh... Zaa..." "Hmm...mmmppp..."
............ "Zaa... Buka aja..." "Yakin ?"
Olla hanya mengangguk sambil tersenyum saaaaangaaatttt nakal! (You had release demons in my soul... So let's finish this...) .........
"Aaahhh..." "........."
"Periiiihh Zaa..."
"Cuma sebentar perihnya..."
"Tunggu tunggu tungguu.... Awww... Ssshh" .........
by : Glitch.7 ......... ......... "Jangan dicabut duluuu... Iisshhh diem" "........."
"Terusin..." ............
............ ............
*** Pukul 11 malam, Gw sedang berada dilantai 3 dekat toilet sekolah dengan sebatang rokok yang terselip diantara jemari gw.
Quote: "Jadi lo kemana aja tadi abis dari tur malem ?" "Dilantai 2......"
"Lantai 2 " Dibawah ?" "Enggak... Diatas..."
"Hahahaha.... Kampret... Terus ngapain lo ?" "Main..."
by : Glitch.7 "Za, lo udah pernah kelilipan spokat belom " Ngomong jangan se-empret-empret gitu ngapa... Cape gw nanyanya kampreeett..."
"Jangan nanya kalo gitu..."
"Ah bener nih bocah... Lo kenapa sih sebenernya " Tiba-tiba ngajak kemari trus ngerokok, lebih edan lagi sekarang malah neunggak ama nge-janda... Dapet darimana lu ni tokipan ama tuh daon" "Mau gw jawab yang mana dulu ?"
"Seraah lo dah... Cape gw" "Bokap gw..."
"HAH "! Bokap lo " Yang bener Za! Elo waras kagak sih ?" "Gw belom beres ngomong sob..."
"Sorry sorry... Lanjutin dah, gw geudeuk abisnya denger lo ngomong dikit-dikit mulu..."
"Bokap gw pernah ngomong dulu... Kalo jadi orang, jangan nanggung... Kalo nanggung bakal kegerus ama yang lain... Jadi baik, baik sekalian, jauhin semua yang buruk tanpa terkecuali... Dan kalo mau jadi jahat, jahat sekalian, jangan setengah-setengah, kalo gak mau diinjek penjahat lainnya..."
"Wow... Berat sob omongan bokap lo, tapi bener juga sih... Nah terus kenapa lo milih jadi jahat ?" "Keren aja kayaknya jadi penjahat..." jawab gw dengan senyum yang dibuat-buat "Kamprreeeettt... Hahaha... Sial bener dah... Tapi itu beneran bokap lo bilang gitu Za ?" "Akting gw keren berarti ya jadi penjahat, buktinya lo kemakan omongan gw nih...". Gw dan Gusmen tertawa terbahak-bahak dilantai 3 gedung sekolah tanpa takut ada yang
by : Glitch.7 "keganggu" dengan kelakuan kami berdua. Malah Gusmen sempat mengatakan "Kalo dia nunjukkin dirinya, gw ajak nokip bareng, kan ni minuman, minuman dia... Minuman seet*n Hahaha..."
Biar kata gw udah tipsy karena ini pertama kalinya kerongkongan gw dilewati aer haram itu, gw tetap bisa nahan omongan gw. Yap, gw tau, orang mabok biasanya enak dikorek dikit, langsung deh keluar tuh curhatan, lancar tanpa malu-malu, mau aib atau enggak kek, pokoknya curhatnya orang mabok adalah curhatan terjujur. Tapi gw bersyukur gak sampe cerita kejadian "pecah" dengan Olla tadi kepada Gusmen.
Gw melewati 2 acara sekaligus setelah tur malam. Pertama, acara renungan malam, yang jelasjelas membuat banyak siswa/i menangis mengingat pengorbanan orangtua mereka masing-masing. Sang MC acara biasanya sudah memegang teks yang isinya sangat ngena dihati.
Mungkin, disaat teman-teman angkatan gw menangis tersedu mengingat rasa sayang kedua ortu mereka di acara renungan malam tadi, gw juga sukses membuat Olla menitikan airmata menahan perih, membuat Vera menangis jauh sebelum acara renungan malam dan Wulan... Entah kapan waktunya gw membuat Wulan menangis.
Kejadian malam ini telah merubah gw menjadi seorang cowok brengs*x disekolah. Dimulai dari tangisan Vera yang membuat gw menerimanya, kemudian si nakal Olla yang gw bikin "pecah", walaupun bukan gw yang memulai (cowok emang gitu, suka nyari pembenaran dan alasan, makanya gw gak mau ama cowok). Dan terakhir, diri gw sendiri yang gw bikin "pecah" dengan mencoba tokipan, asap nikotin dan asap yang dibuang sayang. taukan " Daon singkongnya jamaika, Nge-janda.
Btw, sampe cerita ini gw ketik sekarang, Gusmen masih gak tau gw bisa dapet darimana itu tokipan ama daon om Bob... Dan kalo lo baca Men, itu tokipan ama daon dari si Bernat ngoahahaha... Gimana ceritanya " Nanti ajalah ya. Gak apa-apa spoiler tanpa fitur spoilernya sendiri deh ngoahahaha.
Malam masih panjang sepertinya bagi gw yang awalnya cuma tipsy malah jadi benerbener high gara-gara ditambah menyedot daon om Bob (Marley), gw berjalan kearah toilet lantai 1 setelah Gusmen pamit duluan untuk nelpon ceweknya. Oh ya, diacara menginap disekolah ini, anak mos diizinkan membawa hp tapi baru bisa digunakan mulai jam 9 malam tadi.
by : Glitch.7 Gw kencing disalah satu bilik toilet, setelah beres, tidak lupa gw mencuci mulut jojo dan menutup kembali rolling doornya. Gw keluar dari bilik toilet dan kaget setelah melihat dia berada didepan gw.
Dia juga kaget tapi enggak teriak, dia terkejut sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar dan matanya terbelalak.
Quote: "Eza " Ngapain disini ?" tanyanya dengan nada pelan nyaris berbisik "Hah " Apaan ?" ucap gw sedikit berisik
"Iiihh.. Ssssttt... Kamu ngapain disini " Inikan toilet cewek Zaaa..." tangannya menutup mulut gw "Hmmppphhh...mmpphh..." gw tunjuk tangannya yang menutup mulut gw tadi "Oh maaf-maaf, hehehe..."
"Kakak yang ngapain disini ?" error nih kadal bunting
"Bentar... Kamu... Kamu minum alkohol ya ?" Sekarang dia sedang mencium telapak tangannya yang tadi bekas menutup mulut gw
"Minumaan keraasss... Miirasss... Apapun namamuuu... Syudududuuu..." fix kapal oleng kapteeennn.
Gw kembali disumpal oleh telapak sakti eh telapak tangan halusnya Kinanti, ya Kinantilah yang sedang terkejut melihat tingkah aneh si kadal satu ini. Dia bingung harus berbuat apa. Karena gw cukup peka sekarang, peuka gais bukan pe-ka! Maka biar abang buat neng Kinan gak bingung dulu ya.
Quote: "Za.. Kamu kok jadi gini... Kamu ada masalah ?" wajahnya terlihat khawatir Gw hanya mengangguk sambil tertunduk. (Hati-hati)
"Kamu ada masalah apa Za " Cerita sama aku..." sambil memegang pundak gw dan mengangkat dagu gw agar wajah gw bisa dilihatnya (Awas!)
by : Glitch.7 Gw tersenyum... Gak gw menyeringaiii
"Za " Kenapa sih " Jangan bikin aku takut ah..." (Awaasss)
"Kamu suka sama aku gak kak ?" tanya gw sambil tetap tersenyum jahat (mode bahaya ON) "Eh " A..apa " Kok nanyany gitu...?" Wajahnya memerah dan memalingkan muka kekiri. (Kena)
Spoiler for Only for 18+:
Quote: "Tolak kalo kamu gak suka aku Kak..." ucap gw sambil memegang wajahnya agar kembali menatap gw dan langsung mencium bibirnya (Gotcha!)
perlahan... Pelan... Lalu gw lepas lagi
Wajahnya memerah, terlihat jelas dia malu tapi mau "Suka ?"
Kinan diam saja tanpa mengucapkan apapun
Bibir ini kembali mendekati bibirnya dan gw melihat matanya terpejam pelan, bukan terpejam karena takut, dan itu menandakan "i want more hon".
......... ......... ......... "Mm...ssshh..."
"Zaa.. Jangan dimerahin...".
by : Glitch.7 64. CUMA KAMU Quote: "Zaa... Kenapa ?" "............"
"Eza, kamu nangis " Kenapa Za ?" Kinan terlihat panik "Aku udah ngekhianatin kalian semua..." ucap gw dengan suara parau "Kalian ?".
Gw memang menitikan airmata, gw emang menangis, tapi bukan menangis tersedu-sedu. Hanya airmata yang sekali mengalir, menyesal dengan malam yang buruk bagi diri gw dan "mereka".
Perasaan menyesal menyeruak didalam hati gw, ada dua hal yang gw tau soal alkohol. Pertama membuat orang bisa melupakan segala beban masalahnya sesaat. Kedua membuat orang sadar, sadar dengan konteks berbeda, seperti yang gw alami malam ini. Entah kenapa pengaruh minuman dan rekan-rekannya tadi membuat gw sadar akan hal yang udah gw lakukan malam ini. Seenggaknya itu yang gw rasain, mungkin berbeda bagi kalian.
Gw berada dipelukan Kinanti, kami berdua sudah duduk dibangku panjang koridor dekat toilet. Setelah gw menceritakan apa yang terjadi dengan Olla, Vera dan keadaan hubungan gw bersama Wulan, Kinanti malah menangis dan memeluk gw dengan lembut. Pelukan yang gw rasakan seperti pelukan kasih sayang dari keluarga. Rasa sayang dan peduli yang dia tunjukkan seolah-olah masuk lewat pelukannya itu.
Quote: "Za, kamu harus bisa memilih... Aku yakin ini semua cuma pelarian kamu, pelarian atas emosi sesaat kamu Za... Kita masih terlalu muda, aku paham kondisi kamu yang labil... Tapi dari malam ini kamu harus memilih jalan yang baik, jangan biarin diri kamu jatuh semakin dalam keterpurukan ini... Aku tau kamu juga sadar pastikan kalo ini semua salah..." ucap Kinanti sambil memegang wajah gw dengan kedua telapak tangannya dan terseyum
"Aku emang bodoh Kak, aku belum bisa ngatasin semuanya sendirian, aku butuh orang yang selalu ngengetin aku disaat terjatuh dan labil seperti sekarang..."
by : Glitch.7 "Akan ada orang yang selalu ngejaga dan menemani kamu Za... Aku yakin ada yang bisa selalu ngingetin kamu agar berjalan kearah yang baik..."
"Tapi aku gak tau siapa orang itu saat ini Kak...." "Ada Za... Kamu tau kok..."
"Siapa ?" "Kamu tau ada perempuan-perempuan yang dekat dengan kamukan sekarang ?" "Ya... Tapi aku gak tau siapa yang bisa bertahan sama keadaan ini, Kak..."
"Kamu ambil keputusan dari sini, tanya hati kamu. Dan kalo kamu udah yakin atas jawaban dari lubuk hati kamu itu, aku yakin dialah yang terbaik untuk berjalan bersama kamu melewati hari-hari yang masih panjang ini..." jawab Kinanti sambil menyentuh dada gw dengan telapak tangan kanannya secara lembut.
*** Pagi harinya gw sudah berada bersama teman-teman lainnya dilapangan basket untuk mengikuti senam pagi. Kepala masih pusing karena semalam mengkonsumsi barang-barang haram itu ditambah persoalan yang sedang gw hadapi.
Selesai senam, acara dilanjutkan dengan saling memaafkan antara panitia mos dengan siswa/i angkatan baru seperti gw. Lalu masuk ke acara terakhir yaitu penutupan acara mos.
Kemudian sekitar jam 11 siang semua siswa/i diperbolehkan pulang. Lalu gw bertemu dengan Echa ketika melewati ruang Osis.
Quote: "Teh, belum pulang ?"
"Ini lagi beresin barang dulu, Eza mau pulang sekarang ?"
by : Glitch.7 "Iya, pingin istirahat, kangen kasur kamar nih... Hehehe..." "Diih tidur muluu... Huu... Emangnya malem gak tidur apa ?" "Tidur sih, tapi badan pada sakit nih, tidurnya dilantai kelas, hadeuh..." "Hihihihi... Oh ya Za, kamu bawa motor ya ?"
"Heheh... Iya Kak, dititip ke ruko fotocopyan"
"Iih dasar bandel malah bawa motor.... Kalo gitu tungguin Teteh ya, anterin pulang, soalnya gak dijemput hihihi..."
"Jaaah... Ujung-ujungnya minta dianter pulang. Ya udah, Eza tunggu diluar ya... Depan fotocopyan" "Hihihi... Oke...".
Gw berjalan keluar sekolah dan sampai gerbang ternyata ada seorang gadis cantik dari kelasan gw. Quote: "Za... Pulang bareng ya..." sapanya sambil tersenyum ketika gw sudah berdiri didepannya "Mmm... Aku udah ada janji Ve, mau anter Teh Echa pulang tadi..."
"Teh Echa ?" "Itu Kak Echa, anak Osis yang jadi Kakak Pembimbing kelompok kelas sebelah kita..." "Ooh, kamu kenal dia ?"
"Dia temen kecil Aku Ve... Maaf ya gak bisa pulang bareng sekarang kayaknya..."
"Gak apa-apa, ya udah kalo gitu aku duluan deh ya Za... Sampai ketemu besok pakai seragam sma hihihi..." ucapanya sambil tersenyum.
Vera akhirnya pulang sendiri berjalan kearah pangkalan angkot dan gw pun berjalan menuju ruko
by : Glitch.7 fotocopyan.
Sampai didepan fotocopyan gw mengobrol dengan Bang Rojak.
Bang Ucup adalah pemilik fotocopyan depan sekolah gw, dia sudah buka jasa fotocopy ini sejak 6 tahun yang lalu dan memiliki 2 pegawai yang bernama Kang Dodo dan Kang Ucup. Gw mulai dekat dengan dengan mereka semenjak menitip si Bandot dari awal mos.
Gw sedang duduk dibangku plastik depan ruko Bang Rojak. Ngobrol basa-basi dengan Kang Dodo yang katanya asli dari Garut. Namanya juga usaha depan sma, gak jauh obrolannya juga seputar cewek-cewek sma gw itu.
Quote: "Za, gimana da dapet inceran blom lo ?" tanya Kang Dodo ditengah-tengah obrolan kami "Inceran apa Kang ?" gw balik bertanya karena gak ngerti apa maksudnya "Cewek laah... Apalagi coba, hehehe"
"Ooh... Ah gak ada Kang... Males..."
"Wah bo'ong banget lo, dari awal mos ampe sekarang gw da liat lo udah 2x boncengin 2 cewek... Yang satu gw tau tuh cewek anak osis... Sapa ya namanya... Mmm.. Lala kalo gak salah..." "Lala " Olla kali kang..."
"Nah iya itu... Ketua osis kan tuh anak" "Iya kang, terkenal ya dia ?"
"Ya gitu Za, siapa yang gak tau dia, keponakannya Kepsek sekolah..." "Hah " Ponakannya kepsek " Kalo gitu jangan-jangan si Bernat..."
"Bernat yang tinggi maksud lo " Anaknya Kepsek dia ma... Sepupuan dia ama cewek ketua osis itu..."
by : Glitch.7 "Weeh... Baru tau gw Kang, pantes aja tu anak cuma diskors matahin tangan orang..."
"Tau darimana lo itu bocah pernah matahin tangan anak kelas 3 tahun kemaren " Kan lo baru masuk sekarang... Itu kejadian disebrang sono tuh... Gara-gara sepupu ceweknya itu dicolek ama kakak kelasnya"
"Ceritanya sih gw gak tau kang, cuma pernah denger dia pernah matahin tangan orang.... Masa cuma dicolek doang ampe dipatahin kang ?"
"Gimana gak dipatahin Za, lah nyoleknya aja dipantat bahenolnya si ketua osis... Hehehe... Jadi salut gw lo bisa deketin tuh cewek, tapi tetep tiati lo hehehe...".
Gw cuma bisa nyengir doang dengerin ceritanya si Kang Dodo soal kelakuan Bernat dan kepopuleran Olla. Bukan apa-apa sih, gw lagi mikir aja, yang nyolek aja patah tangannya, gimana yang "nusuk jejenya" Olla " Beneran patah kali nih leher.


Kadal Bunting Karya Glitch di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Masih asyik ngobrol dengan Kang Dodo Echa datang menghampiri gw dan langsung mengajak pulang. Ya alhasil ledekkan Kang Dodo dan Bang Rojak yang melihat gw "ngebawa" cewek yang berbeda lagi dari yang udah mereka lihat, semakin menjadi aja. Gak henti-hentinya itu mulut Kang Potokopi meledek habis-habisan diri gw sampai gw pergi dengan Echa.
Tujuan gw jelas kerumah Echa, kebetulan udah lama memang gw gak main kerumahnya, tapi karena badan gw yang udah lengket, cape dan belum mandi membuat gw lekas pulang setelah Echa sudah gw antar sampai depan rumahnya.
*** Malam hari gw terbangun jam 8 malam karena suara dering telpon, mata gw masih menyesuaikan cahaya ruangan yang terasa silau karena baru tidur sebentar dan kepala terasa sedikit pusing. Gw lihat layar hp gw dan mucul nama penelpon dari Wulan.
Quote: pembicaraan via line telpon
Wulan : Assalamualaikum Yank...
by : Glitch.7 Gw : Walaikumsalam, iya Lan "
Wulan : Lagi apa Yank " Suaranya kayak baru bangun "
Gw : Iya nih, baru bangun tidur, tadi abis maghrib langsung ketiduran, mungkin cape karena acara "malam kemarin" di sekolah...
Wulan : Maaf ya ganggu istirahat kamu...
Gw : Enggak kok, gak apa-apa. Gimana tadi mos terakhir "
Wulan : Betee... Huuhuuhuu... Males pokoknya kalo inget kejadian tadi siang dihari terakhir mos ini Gw : Loch " Kenapa " Dikerjain ama panitia apa kena hukuman " Hehehe... Wulan : Iiih kamu ma malah ngetawain... Bukan kena hukuman atau dikerjain... Tapi... Gw : Tapi ditembak kakak panitia " Heheh...
Wulan : Loch " Kok kamu tau "
Gw : Eh " Beneran ditembak cowok " Aku cuma asal nebak tadi
Wulan : Iya, ada yang suka sama aku, terus pas acara penutupan mos selesai, aku diminta keruang osis, dibilangnya kena pelanggaran gitu, taunya pas aku sampe ruang osis , udah ada Kak Leo yang nunggu aku didalem sambil megang mawar gitu. Trus dia nembak aku Yank... Gw : Kak Leo " Terus gimana "
Wulan : iya namanya Kak Leo, dia itu wakil ketua osis sekolah aku disini. Ya aku tolak Yank, aku bilang udah punya pacar. Tapi dia gak percaya, minta aku buktiin nunjukkin siapa cowok aku. Padahal aku udah bilang kalo kamu tuh sekolah di xxx gak di Jakarta sini Gw : Terus akhirnya gimana "
by : Glitch.7 Wulan : Ya pokoknya aku tetep bilang aku da punya cowok dan aku tolak Yank... Gw : Hmm... Gitu...
Wulan : Kamu marah ya sama aku "
Gw : Hah " Enggaklah, kok marah " Kan kamu udah jujur dan nolak dia, itukan udah bener...
Wulan : Yank... Aku jaga hati ini buat kamu. Kamu percaya ya sama aku. Aku sayang banget sama kamu... Aku gak akan kasih kesempatan untuk orang lain masuk kehati aku. Karena cuma kamu yang aku cinta, hati ini udah milik kamu seorang Yank
Deg... Menclos hati gw langsung, mendengar ucapan Wulan diujung sana. Kalimat terakhirnya seolah-olah membuat perasaan gw hancur karena menyadari semua kesalahan gw kepadanya... Bukan... Bukan kesalahan, tapi berkhianat. Ya, gw udah khianati Wulan.
Wulan : Yank " Kok diem "
Gw : Eh.. Iii... Iya sayang... Makasih banyak kamu udah ngejaga hubungan kita. Maaf, tadi aku seneng banget denger kamu ngomong gitu sampe gak bisa ngomong apa-apa... Hehehe...
Wulan : Hihihi... Iya pokoknya kamu tenang aja ya, kamu gak usah meragu sama cinta dan sayang aku buat kamu. Oh ya... Aku kangen sama kamu... Sama jojo juga hihihi...
Gw : Iya makasih banyak ya sayang. Hahaha... Dasar, kamu tuh ada-ada aja kangen ama si jojo juga...
Wulan : Iiisshh... emang kamu gak kangen apa " Gak kasian ama jeje disini kering kerontang hihihi....
Anjeeerrr nakal juga nih pacar gw
Gw : Wow... Kangen banget kok sayang, sini-sini Aa bikin becek... Hehehe...
by : Glitch.7 Wulan : Iiihhh... Ayank ma... Jeje-nya kembang kempis nih denger kamu ngomong gituu.. Hihihiii Faaaakkkk... Kembang kamboja kaleee Laan... Duh Aa Eza pingin cepet-cepet ketemu.
Spoiler for Joe Satriani a.k.a Kesatria Jojo:
Quote: "Bos... Ehm... Bukannya kemaren malem ane abis gedor pintu Olla bos" "Betul Jo, tapi emang lo da gak mau ketemu "cinta pertama" lo Jo ?" "Bukan gitu bos, Mau banget malah, cuma... Ehm..."
"Nape Jo ?" "Jeje Neng Wulan becek banget bos kalo maen, bikin ane basah kuyup, jadi suka pingin cepet olab hehehe...."
"Woooo kampreettt..."
"Tapi ane demen kalo dia lagi Mancur bos..."
"Sama Jo, air mancurnya Jeje Wulan bikin basah kuyup emang..."
*** Setelah telponan kurang lebih satu jam dengan Wulan, gw sulit untuk kembali tidur. Kepikiran, tapi bukan soal Jejenya... Gw mikirin perasaan dia. Dia udah nolak cowok yang suka sama dia dan cerita sama gw semuanya. Tapi gw " Gw malah gak bisa ambil keputusan tegas buat kedua cewek yang baru gw kenal. Gw gak bisa seperti Wulan. Dan akhirnya setelah berpikir kembali dan sebelum terlelap lagi, gw berniat untuk bicara berdua dengan Vera sepulang sekolah besok.
by : Glitch.7 65. DUA SEPUPU Pagi hari ini gw resmi menjadi salah satu siswa di sma negeri xxx. Gw sudah rapih dan sarapan pukul 6 pagi ini. Gw punya kebiasaan buruk yang baru, merokok. Padahal awalnya gak enak, tapi kok nagih, bahaya memang racun satu ini. Tapi yasudahlah, biarkan asap mengepul dari mulut ini.
Gw sudah nongkrong diatas si Bandot yang gw parkir pinggir jalan depan gerbang komplek. Gw memang belum berangkat karena masih 45 menit lagi dari jam masuk sekolah. Jadi gw masih bisa santai dulu sambil mengepulkan asap.
Sedang enak-enaknya menikmati nikotin yang kadar harganya masih 500 perak lagi, tiba-tiba hp gw bergetar disaku celana sma baru gw ini. Gw keluarkan hp dari saku celana, eh kok malah jojo yang keambil. Kagak, kagaklah, gila aja si jojo jadi dildu ma...
Gw cek siapa gerangan yang mengirimkan sms kepada gw. Ternyata si dia. Okelah gak apa-apa. Gw turuti maunya pagi ini. C'mon Dot, kita jemput kerumahnya.
Jam setengah tujuh gw sudah berada didepan rumahnya dan langsung berangkat lagi kesekolah setelah pantatnya yang aduhai menduduki si Bandot dijok belakang.
Quote: "Za, mau sarapan dulu gak ?"
"Udah tadi dirumah, kamu belum sarapan ?"
"Ooh.. Aku belum sih. Ya udah aku sarapan disekolah aja nanti" "Emang mau sarapan dimana dulu tadinya ?"
"Tuh abis belokkan didepan, ada yang jual bubur enak banget, tapi karena kamu udah sarapan ya udah nanti aja Za..."
"Ya udah kesitu dulu aja gak apa-apa...".
Vera sebenarnya mau memesan dua porsi, satu porsi untuk gw dan satu lagi untuknya sendiri. Tapi gw menolak karena memang sudah sarapan dirumah, jadilah satu porsi bubur yang dipesan oleh
by : Glitch.7 Vera. Vera itu sangat rapih dalam berpakaian, pintar berdandan dan cara makannya elegan menurut gw, elegan " Intinya rapih gak belepotan, gak asal nyendok makanan kemulut, tata cara dia makan tuh beda ama orang-orang yang gw kenal. Almost perfect.
Vera tersenyum dan tersipu malu ketika gw memperhatikan dia yang sedang makan buburnya itu. Lalu tiba-bisa sendok berisi bubur yang dia pegang diarahkan kemulut gw.
Quote: "Cobain Za, enak kok..." ucap Vera sambil tersenyum dan bersiap menyuapi bubur "Eh " Enggak apa-apa nih ?"
"Maksudnya ?" "Iya itukan sendok kamu, gak apa-apa langsung aku cobain " Kamu gak jiji gitu sama aku ?" "Kamu kali yang jiji sama aku" jawabnya sambil menahan tawa
"Enggaklah, masa aku jiji sama cewek secantik kamu..." galau banget, mau dilepas malah ngegombal lagi.
Akhirnya gw disuapi juga oleh Vera. Anak sma makan bubur satu porsi berdua, diliat orang ma ngirit dan gak modal kali, heheheh...
Sepanjang perjalanan dari tukang bubur ke sekolah, tangan Vera memeluk erat perut gw dari belakang. Gw memang niat ngomong sama dia soal hubungan kami yang masih gak jelas ini. Tapi lebih baik sehabis pulang sekolah gw mengajak dia berbicara, seperti rencana semula.
Sampai juga disekolah dan akhirnya bisa parkir si Bandot dihalaman sekolah, enggak perlu sembunyi-sembunyi lagi bawa Bandot ke sekolah.
Gw dan Vera berjalan beriringan melewati koridor-koridor kelas hingga masuklah kami kedalam kelas yang lalu disambut dengan sorak-sorai teman-teman. Dari mulai cie-cie, siulan, teriakan minta pajak jadian sampe ke lemparan batu, enggak-enggak, yang terakhir lebay.
by : Glitch.7 Muka Vera gw lihat tersipu malu setelah duduk dibangkunya bersama Rara. Gw jalan kemeja gw dan Topan.
Quote: "Wuhuuu... Ada yang langsung jadian nih dihari pertama jadi anak sma hehehe..." ucap Topan ketika gw sudah duduk
"Apaan jadian " Kagak ada jadian, ada juga manusia jadi-jadian kayak lo ini..." balas gw kepada Topan
"Hahaha... Pokoknya ma istirahat, teraktir ah... Jelas aja kali pagi-pagi datang kesekolah berdua gitu, hehehe..." timpal Sandhi dari belakang
"Traktir " Sorry nih San, gw yang mulai hari ini harus nerima gratisan makanan selama seminggu dari mereka berdua" jawab gw kepada Sandhi sambil menunjuk Topan dan Gusmen bergantian sambil tersenyum
"Iye iye... Gampang itu ma, gw traktir lo mulai hari ini ampe seminggu kedepan Za... Tapi lo bedua da barengan aja nih ma si Vera, da jadian lo ?" ucap Gusmen kali ini
"Kagak, kagak jadian gw Men..." jawab gw sambil balik menghadap kedepan lagi
"Belom aja kalii... Belom jadian, tar juga jadian hahaha..." Gusmen tertawa bersama Sandhi dan Topan sambil mendorong bahu gw.
Tidak lama masuk seorang bapak-bapak memakai seragam pns. Lalu beliau memperkenalkan diri setelah mengucapkan salam sebelumnya.
Beliau bernama Pak Baskoro, guru mata pelajaran Biologi sekaligus Wali kelas kami dikelas 1-3 ini. Orangnya baik dan suka guyon, namun sikapnya tegas soal absensi kehadiran. 1x saja anak muridnya tidak masuk tanpa keterangan, maka hukuman siap menanti. Cukup mudah memang. Hanya diminta menulis kalimat "Saya akan kembali rajin sekolah" sebanyak kertas dibuku tulis penuh.
Bencana Di Kuto Gede 1 Sapta Siaga 10 Misteri Biola Kuno Serigala Serigala Lapar 2
^