Pencarian

Bayangan Maut 4

Bayangan Maut Karya Oey Yong Bagian 4


dilancarkan oleh Khoe Sen.
Begitulah mereka jadi serang menyerang dengan tak hentinya dan mereka saling bertempur
dengan melancarkan serangan yang membahayakan jiwa salah seorang diantara mereka
kalau memang ada diantara mereka yang terserang.
Yang lebih jelas lagi, Tek Bie Nio dan Tek Sam Nio terdesak hebat oleh setiap serangan
yang dilancarkan oleh Khoe Sen dan Soe Bong In.
Tek Sam Nio telah berulang kali meneriaki Tek Bie Nio agar melarikan diri, membiarkan dia
yang berusaha menghadapi Khoe Sen dan Soe Bong In, menghadang mereka, yang
memungkinkan Tek Bie Nio jadi bisa meloloskan diri.
Tetapi Tek Bie Nio tidak mau meninggalkan Sam Nio seorang diri begitu saja. Dia masih
tetap menyerang dan melancarkan gempuran kepada Khoe Sen dan Soe Bong In
bergantian. Dengan sendirinya, mereka tetap bertempur dengan seru sekali.
Disaat sedang mereka bertempur begitu, dari balik pepohonan tampak mendatangi seorang
tua bertubuh tinggi besar, hanya rambutnya telah berobah menjadi dua warna, rambutnya
itu dibiarkan beriap pendek, dan pada tangan kirinya tergenggam sebatang tongkat kayu.
Dia jalan dengan terpincang-pincang, rupanya kakinya itu pincang. Hanya ketika dia sampai
didalam jarak yang tidak begitu jauh, orang tua berkaki pincang ini telah menghentikan
langkah kakinya. Dia telah berdiri tegak menyaksikan jalannya pertempuran. Dan matanya memain tak
hentinya melihat betapa Soe Bong In selalu melancarkan serangan-serangan yang bengis
dan telengas kepada kedua gadis itu.
Juga Khoe Sen dilihatnya selalu melancarkan serangan-serangan yang ceriwis sekali. Dia
jadi bergusar. "Sungguh tidak tahu malu!" menggumam lelaki tua berkaki pincang ini.
127 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Soe Bong In dan Khoe Sen mendengar perkataan orang pincang ini.
Begitu juga Tek Sam Nio dan Tek Bie Nio, merekapun mendengar apa yang dikatakan oleh
lelaki tua bertubuh tinggi besar tersebut.
Untuk sejenak mereka jadi berhenti bertempur. Mereka saling mengawasi. Sesaat kemudian,
mereka telah bertempur lagi.
Tek Sam Nio dan Tek Bie Nio tidak mengenal orang tua bertubuh tinggi besar dengan
tongkat ditangan kirinya tercekal keras.
Begitu juga Khoe Sen dan Soe Bong In, mereka tidak mengenal lelaki tua itu.
"Ohoi, sungguh tidak tahu malu! Benar-benar tidak tahu malu!" menggumam lelaki bertubuh
tinggi besar ini dengan suara yang nyaring. "Nona-nona". lebih baik kalian tidak melayani
kedua orang gila itu, biarkan aku yang menghadapinya!"
Dan setelah berkata begitu, tahu-tahu lelaki yg berkaki pincang dan mempunyai tubuh yang
tinggi besar itu telah menjejakkan kakinya.
Tongkat yang tercekal ditangan kirinya telah bergerak dengan cepat sekali.
Tongkat itu sekaligus telah menyerang kedua jurusan, kepada Bong In dan juga kepada
Khoe Sen. Liehay sekali serangan yang dilancarkan oleh orang tua pincang ini. Tongkatnya itu bergerak
dengan disertai oleh tenaga Lwee-kang yang benar-benar kuat sekali.
Khoe Sen dan Soe Bong In jadi terperanjat. Cepat-cepat mereka mengegoskan serangan
tongkat orang tersebut. Soe Bong In dan Khoe Sen gusar sekali, mereka sampai memaki kalang kabutan. Sedangkan
Tek Sam Nio menggunakan kesempatan itu telah melompat menjauhi.
Tek Bie Nio juga telah melompat menjauhi, dan mereka dengan cepat telah berlari kearah
dua jurusan, jurusan yang berlawanan, karena Sam Nio dan Tek Bie Nio takut nanti Khoe
Sen dan Soe Bong In mengejar.
Dengan mengambil arah yang berlawanan begitu, dengan sendirinya akan membingungkan
Khoe Sen dan Soe Bong In, apa lagi kedua orang itu sedang dihadang oleh si kakek berkaki
pincang, yang membuat mereka jadi tidak bergerak.
Dengan sendirinya Sam Nio dan Tek Bie Nio jadi bisa melarikan diri dengan leluasa.
Dengan cepat sekali Sam Nio telah mengerahkan Gin-kangnya untuk menjauhkan tempat
itu. Tetapi ketika dia sampai dibalik dari batu-batu gunung disitu, tahu-tahu dia jadi merandek,
menghentikan langkah kakinya, karena tahu-tahu didepannya telah berdiri seorang lelaki
memakai jubah lebar, yang tak lain dari Liang Ie Touw !
Rupanya setelah mengganti baju kebesarannya, diganti oleh baju rakyat biasa, agar lebih
leluasa mengadakan pengejaran, Liang Ie Touw telah melakukan pengejaran.
Dia menguatirkan keselamatan puteranya, Liang Khoe Sen, maka dari itu, setelah dia
mengatur semua penjagaan untuk anak buahnya, menjaga keselamatan A Hee dan keluarga
128 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
dari Siang Tie-kwan, Liang Ie Touw akhirnya melakukan pengejaran.
Dan kebetulan disaat dia sampai di tempat pertempuran itu, dilihatnya Tek Sam Nio dan Tek
Bie Nio mau melarikan diri.
Maka dari itu, dia memilih Sam Nio untuk dihadangnya. Hal ini mengejutkan benar Sam Nio.
Gadis ini mengenali siapa adanya orang yang menghadang didepannya. Dengan sendirinya
dia jadi gugup bukan main.
Saking gugupnya, dia sampai menerjang menubruk kearah Liang Ie Touw, melancarkan
serangannya. Liang Ie Touw tertawa dingin.
"Hmm".kau betina cilik berani bertingkah dihadapanku!!" katanya dengan tawar.
Sambil berkata begitu, Liang Ie Touw telah mengegoskan serangan dari si-gadis.
Cepat sekali gerakan tangan Liang Ie Touw, waktu kebutan Hud-timnya si-gadis lewat
didekat kepalanya, hanya terpisah beberapa dim, maka dengan cepat sekali Liang Ie Touw
telah menggunakan jari telunjuknya untuk menyentil kebutan Hud-tim si-gadis.
"Takkkkk !" Itulah suara tersentilnya Hud-tim si-gadis. Seketika itu juga si-gadis merasakan telapak
tangannya kesemutan. Tergetar hebat sekali, menimbulkan perasaan sakit yang bukan
main. Dengan sendirinya, kebutan Hud-timnya itu hampir saja terlepas dari cekalannya. Untung
saja Sam Nio dapat bergerak cepat. Dia telah melompat mundur. Dan sambil melompat
mundur begitu, Sam Nio telah mengempos semangatnya.
Dia telah menyalurkan tenaga Lwee-kangnya pada telapak tangan sehingga Hud-timnya
yang kena disentil oleh jari tangan Liang Ie Touw tidak sampai terlepas dari cekalannya.
Dengan cara begitu, dia bisa melindungi dirinya lagi.
Liang Ie Touw penasaran sekali melihat bahwa sentilannya itu tidak bisa melepaskan Hudtimnya si-gadis dari cekalan tangan Sam Nio.
Dengan penasaran, dengan mengeluarkan suara bentakan yang keras, Liang Ie Touw telah
menjejakkan kakinya. Tubuhnya mencelat dengan cepat sekali. Dan sedang melayang
begitu, kedua tangan dari Liang Ie Touw telah bergerak berbareng.
Si gadis Tek Sam Nio jadi terkejut sekali. Dia telah merasakan hebatnya tenaga serangan
dari tenaga Lwee-kang orang she Liang ini. Dengan sendirinya Tek Sam Nio tidak berani
sembarangan membenturkan tangannya dengan tangan Liang Ie Touw.
Hanya saja, disebabkan orang she Liang itu telah menyerang dengan menggunakan kedua
tangannya secara berbareng, maka mau tak mau Sam Nio harus menangkisnya.
Dengan nekad, Sam Nio telah menggerakkan pedang di tangan kanannya untuk menebas
tangan Liang Ie Touw, sedangkan Hud-timnya dikebutkan akan mengebut kepala Liang Ie
Touw. Liang Ie Touw terkejut juga melihat kenekadan si-gadis. Dan dengan cepat sekali,
129 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
tangannya telah bergerak cepat, ditarik pulang, dan dengan tidak terduga, Liang Ie Touw
telah melancarkan serangan susulan.
Sam Nio sedang menangkis serangan yang pertama, tahu-tahu dirinya telah diserang lagi.
Dengan sekuat tenaganya dia telah berusaha mengelakkan serangan yang dilancarkan oleh
Liang Ie Touw, tetapi dadanya kena kesempet juga, sehingga membuat si-gadis she Tek ini
menjerit kesakitan dan tubuhnya terhuyung-huyung hampir rubuh !
o o o o o o OOO o o o o o o
LIANG IE TOUW melihat hal itu, tidak mau membuang-buang kesempatan lagi. Dengan
cepat dia menjejakkan kakinya. Tubuhnya mencelat.
Dan sedang tubuhnya mencelat begitu, maka tangannya telah bergerak akan menotok jalan
darah Tay-yang-hiat dari si gadis.
Sam Nio mengeluarkan seruan tertahan. Tubuhnya sedang terhuyung. Dan sekarang dia
melihat orang akan menotok jalan darah Tay-yang-hiatnya, dia jadi gugup bukan main.
Dengan mengeluarkan jeritan kaget, dia menggerakkan Hud-timnya akan mengebut kepala
Liang Ie Touw. Juga pedangnya bergerak akan menusuk ulu hati dari orang she Liang itu.
Namun Liang Ie Touw sangat kosen. Dia liehay luar biasa. Dengan cepat sekali, tangannya
telah bergerak, dan dia berusaha menotok jalan darah lainnya ditubuh si gadis.
Melihat Liang Ie Touw menarik pulang tangannya, si gadis cepat menjejakkan kakinya.
Tubuhnya mencelat menjauhi Liang Ie Touw lagi.
Namun karena dia bergerak dengan kesusu dan terburu-buru, dengan sendirinya dia jadi
terhujung lagi, hampir jatuh terjerunuk.
Untung saja biar bagaimana kepandaian dari Tek Sam Nio cukup tinggi, dengan mengempos
semangatnya Sam Nio berusaha menahan tubuhnya agar tidak jatuh terjerunuk ditanah.
Namun, Liang Ie Touw juga telah membarengi kesempatan itu. Dengan mengeluarkan
seruan yg panjang, tubuh Liang Ie Touw telah bergerak dengan cepat sekali. Tangan orang
she Liang ini telah bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.
Biarpun Sam Nio berusaha untuk mengebut menangkis tangan Liang Ie Touw dengan Hudtimnya, namun dia gagal.
Tangan Liang Ie Touw telah berhasil menotok jalan darah Ma-yang-hiatnya si-gadis.
Begitu tertotok dengan telak jalan darahnya itu, si gadis mengeluarkan seruan tertahan.
Tubuhnya terguling roboh. Dia jadi rebah tidak berdaya ditanah.
Liang Ie Touw tertawa dingin.
"Hmm". dihadapanku kau tidak usah terlalu banyak tingkah!" kata Liang Ie Touw dengan
suara yang dingin. "Baik-baiklah kau rebah disitu, aku mau menangkap tua bangka yang
kurang ajar itu!" Yang dimaksudkan oleh Liang Ie Touw adalah lelaki pincang yang sedang
bertempur dengan Soe Bong In dan Khoe Sen.
Dengan cepat Liang Ie Touw menghampiri kearah medan pertempuran. Dilihatnya Soe Bong
In dan Khoe Sen terdesak hebat oleh orang tua berkaki pincang dan bersenjatakan tongkat
130 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
kayu itu. Dengan sendirinya hal itu menandakan betapa hebatnya kepandaian dari orang tua
bertongkat kayu dan berkaki pincang.
Liang Ie Touw berdiri dipinggiran menyaksikan jalannya pertempuran. Dia tidak lantas
menerjunkan diri didalam pertempuran itu.
Soe Bong In dan Khoe Sen telah melihat kedatangan Liang Ie Touw. Mereka jadi girang
sekali. "Soe Ciang-kun, dan kau Sen-jie, kalian menyingkirlah!" teriak Liang Ie Touw setelah
berselang sesaat. "Biarlah aku yang akan menghadapi orang ini !!"
Mendengar itu, Soe Bong In dan Khoe Sen jadi girang.
Mereka telah mengempos semangat mereka. Dengan cepat benar mereka telah merangsek
kepada lelaki pincang yang menjadi lawan mereka tersebut.
Pedang mereka berkelebat-kelebat dengan cepat, dan disaat lelaki pincang yang sudah tua
serta lanjut usianya ini, maka Soe Boeng In dan Khoe Sen telah melompat menjauhi.
Lelaki tua yang berkaki pincang itu telah jadi penasaran sekali. Dia mengeluarkan suara
bentakan yg keras dan tidak mau melepaskan kedua lawannya itu.
Tongkatnya juga telah melayang menyerang kearah Khoe Sen. Namun Liang Ie Touw telah
menggunakan kesempatan tersebut, dia telah menggunakan pedangnya untuk menangkis
tongkat kayu orang itu. Orang tua berkaki pincang ini terkejut benar. Tongkatnya terbuat dari kayu, dengan
sendirinya kalau memang terbentur oleh pedang Liang Ie Touw, sama saja mencari
penyakit. Pedangnya orang she Liang itu pasti akan dapat menyabet kutung tongkatnya. Hal
itu tidak mau dibiarkan terjadi oleh lelaki tua berkaki buntung.
Dengan cepat dia telah menarik pulang tongkat kayunya. Kemudian dia telah melompat
mundur. Sehingga antara Liang Ie Touw dengan lelaki tua berkaki pincang tersebut jadi berdiri saling
berhadapan. "Siapa kau?" bentak lelaki tua berkaki pincang itu dengan suara yang serak.
Liang Ie Touw tertawa tawar.
Dia menyebutkan namanya. Juga jabatannya didalam pemerintahannya, untuk menggempur
semangat orang berkaki pincang ini.
Tetapi lelaki tua berkaki pincang ini malah tertawa gelak-gelak.
"Bagus ! Bagus ! Aku Sam Tiang Lo sudah lama ingin bertemu denganmu ! Aku memang
telah mencari-carimu untuk melakukan perhitungan !!" dan setelah berkata begitu, tanpa
melanjutkan perkataannya lagi, tongkatnya telah bergerak lagi akan menotok jalan darah
Soe-hiat didada Liang le Touw, ujung tongkat itu menjurus tajam sekali.
Tetapi Liang Ie Touw juga tidak mau memberikan kesempatan kepada orang berkaki
pincang, yang mengaku bernama Sam Tiang Lo itu bergerak, sedang tongkat kayu Sam
131 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Tiang Lo bergerak, maka dengan cepat sekali pedang Liang Ie Touw telah bergerak akan
membabat. Orang berkaki pincang, Sam Tiang Lo tidak mau membiarkan pedang Liang Ie Touw
membabat tongkat kayunya. Dengan cepat dia telah menarik pulang tongkatnya itu. Tetapi
tongkatnya itu ditarik pulang bukan untuk berdiam diri.
Belum lagi Liang Ie Touw dapat menarik pulang pedangnya, tongkat kayu dari Sam Tiang Lo
telah bergerak dengan cepat akan menotok jalan darah Bie-mo-hiatnya Liang Ie Touw yang
terletak didekat lutut. Dengan sendirinya, dengan cepat sekali, hal itu membuat Liang Ie Touw jadi kaget juga.
Hanya sebagai seorang jago yang mempunyai kepandaian yang sangat tinggi sekali, dia
tidak menjadi gugup dengan adanya serangan tersebut. Cepat luar biasa pedang Liang Ie
Touw telah bergerak berputar. Pedangnya itu seperti telah berobah menjadi ribuan batang
pedang. Dan juga pedangnya itu telah melindungi tubuh Liang Ie Touw dari setiap serangan
yang dilancarkan oleh Sam Tiang Lo.
Sam Tiang Lo jadi penasaran sekali. Dengan kaki pincangnya itu, dia bertindak ke kanan
sedikit. Lalu dia mengeluarkan suara bentakan yang keras sekali, tangannya telah bergerak
lagi, dia telah menggerakkan tongkat kayunya akan menyerampang kaki Liang Ie Touw!
Hal ini hebat. Kalau memang sampai kaki Liang Ie Touw kena diserampang, pasti dia akan
menjadi manusia lumpuh untuk seumur hidupnya.
Pedang Liang Ie Touw berputar untuk menjaga diri dari setiap serangan dibagian atas. Dan
sekarang tahu-tahu Sam Tiang Lo menyerang dengan mengambil tipu penyerangan dibagian bawah, dengan sendirinya hal ini membuat Liang Ie Touw jadi agak repot juga untuk
menghindarkan diri dari serampangan tongkat orang.
Lagi pula, Soe Bong In dan Khoe Sen mengeluarkan suara seruan kaget, menyebabkan hati
Liang Ie Touw ikut jadi kaget.
Sebetulnya Soe Bong In ingin melompat menerjunkan diri didalam pertempuran itu untuk
mengeroyok diri si-lelaki pincang Sam Tiang Lo. Namun Soe Bong In mengetahui adat dari
Liang Ie Touw, yang tidak mau menerima bantuan orang lain kalau dia sedang menghadapi
seorang lawan. Kalau memang Soe Bong In membandelkan diri dan terus juga menerjunkan diri didalam
kancah pertempuran itu, dan mengeroyok Sam Tiang Lo, pasti nanti akan menjadi sesalan
dari Liang Ie Touw. Maka dari itu, Soe Bong In jadi tidak berani untuk maju membantui Liang Ie Touw untuk
mengeroyok Sam Tiang Lo. Begitu juga Liang Khoe Sen. Dia telah mengetahui tabiat ayahnya, maka dari itu, biarpun dia
menguatirkan sangat keselamatan diri ayahnya itu, toch tetap saja dia tidak berani untuk
maju membantuinya. Dengan sendirinya, hal ini menyebabkan Khoe Sen dan Soe Bong In hanya berdiri kesima
memandang dengan penuh kekuatiran akan keselamatan dari diri Liang Ie Touw.
Sedangkan Liang Ie Touw dan Sam Tiang Lo masih terus juga bertempur dengan seru.
Rupanya kepandaian mereka berimbang benar.
132 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Sampai satu kali, terdengar Sam Tiang Lo mengeluarkan bentakan yang mengguntur, tahutahu tubuhnya telah berputar dengan gesit seperti bayangan, hal ini membingungkan Liang
Ie Touw, yang membuat Liang Ie Touw jadi mengeluarkan beberapa kali seruan kaget.
Hal ini menambah kekuatiran pada diri Khoe Sen dan Soe Bong In. Mereka jadi mengawasi
dengan mata terpentang lebar.
Sam Tiang Lo masih melancarkan serangan-serangannya yang aneh dan luar biasa itu,
membuat Liang Ie Touw jadi terdesak hebat sekali !
00000O00000 LIANG IE TOUW sendiri jadi heran dan bingung melihat Sam Tiang Lo merobah cara
bertempurnya itu. Sekarang tubuh Sam Tiang Lo berputar-putar seperti bayangan saja, membuat kepala Liang
Ie Touw jadi pusing mengikutinya.
Dan itulah yang telah menyebabkan Liang Ie Touw jadi terdesak hebat.
Malah, Sam Tiang Lo telah melancarkan serangan-serangan yang berbahaya dengan
menggunakan tongkat kayunya itu, yang selalu mengincer pada jalan darah yang
mematikan dan berbahaya ditubuh Liang Ie Touw.
Dengan sendirinya Liang Ie Touw harus memusatkan perhatiannya kepada setiap serangan
dari Sam Tiang Lo agar dirinya tidak terserang oleh tongkat si lelaki tua berkaki pincang itu.
Kalau memang sampai dirinya kena terserang, berarti dirinya akan cidera. Itulah yang tidak
diinginkan oleh Liang Ie Touw.
Maka dari itu dia mau tak mau harus mengerahkan seluruh kepandaiannya guna
memberikan perlawanan yang gigih. Sekarang baru Liang Ie Touw menyadarinya bahwa
Sam Tiang Lo mempunyai kepandaian yang tinggi sekali.
Dengan sendirinya, dia jadi berlaku lebih waspada dan tidak berani memandang rendah


Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kepada orang she Sam ini. Pedang Liang Ie Touw telah bergerak dengan cepat luar biasa.
Dan kedua orang ini jadi bertempur dengan seru. Tak tampak salah seorang diantara
mereka yang akan rubuh. Hanya terkadang, jika Sam Tiang Lo menggunakan ilmunya yang aneh itu berputar-putar
seperti bayangan, tentu dengan cepat Liang Ie Touw akan terdesak.
Hebat desakan yang diterima Liang Ie Touw, terkadang dia sampai mengucurkan keringat
dingin. Tetapi dengan cepat Liang Ie Touw selalu dapat menguasainya kembali ketenangan hatinya.
Biar bagaimana dia adalah seorang jago yang mempunyai kepandaian yang luar biasa. Maka
dari itu, wajar dia juga terkadang dapat mendesak Sam Tiang Lo.
Hanya yang mengherankan, Liang Ie Touw tidak bisa terlalu sering mendesak Sam Tiang
Lo. Jumlah desakan Liang Ie Touw kepada Sam Tiang Lo dapat dihitung menggunakan jari
tangan. Dengan cara begitu, lebih tepat kalau dikatakan Liang Ie Touw selalu terdesak oleh
serangan-serangan yang dilancarkan oleh Sam Tiang Lo.
Khoe Sen dan Soe Bong In yang menyaksikan terus, semakin lama jadi semakin
menguatirkan keselamatan dari diri orang she Liang itu.
133 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Kalau dilihat perkembangannya terus menerus Liang Ie Touw terdesak oleh Sam Tiang Lo,
maka suatu kali nanti dia lengah, tentunya Liang Ie Touw akan dapat dilukai oleh orang she
Sam tersebut. Maka dari itu, Soe Bong In dan Khoe Sen jadi bersiap-siap, mereka memperhatikan setiap
gerak dan jalannya pertempuran, sebab begitu Liang Ie Touw terdesak hebat dan terancam
bahaya kematian, maka dengan cepat mereka akan turun tangan akan memberikan
pertolongannya. Hati kedua orang ini, See Bong In dan Khoe Sen, jadi mengawasi dengan hati yang
berdebar. Juga setiap serangan yang dilancarkannya, mengandung hawa pembunuhan.
"Manusia seperti kalian ini tidak perlu diberi kesempatan hidup!" teriak Sam Tiang Lo
dengan suara yang keras sekali.
Juga setiap kali dia membentak begitu, juga tongkat kayunya telah bergerak menyerang
dengan hebat. Biarpun tongkat itu terbuat dari kayu belaka, namun hebat melebihi pedang
yg tajam sekali. Karena kalau memang sampai ujung tongkat itu berhasil menotok jalan darah Liang Ie
Touw, berarti seketika itu juga Liang Ie Touw akan berhenti menjadi manusia.
Liang Ie Touw pun menyadari hal itu. Maka dari itu, Liang Ie Touw telah mengerahkan
seluruh kepandaiannya. Sekujur tubuh dari Liang Ie Touw telah dibanjiri oleh keringat
dingin. Wajah Liang Ie Touw agak pucat. Dia tidak menduga sebelumnya, bahwa lelaki
pincang she Sam ini semakin bertempur jadi semakin kuat. Malah gerakan tongkatnya itu
jadi semakin liehay dan berbahaya.
Maka dari itu, Liang Ie Touw tidak berani berlaku ayal setiap melihat datang serangan
tongkat dari Sam Tiang Lo tersebut. Malah Sam Tiang Lo semakin lama bertempur semakin
bersemangat. Tenaga serangannya seperti juga semakin bertambah saja.
Malah yang hebat, desakan tenaga Lwee-kangnya yang tersalur ditongkatnya, seperti
menindihkan ruang gerak pedang Liang Ie Touw, yang jadi semakin menyempit.
Liang Ie Touw jadi kewalahan juga. Dia mengempos semangatnya.
Satu kali, dengan mengeluarkan suara jeritan yang keras sekali, dengan mengeluarkan
suara bentakan yang mengguntur, tangan Liang Ie Touw telah bergerak, dia menghantam
ke-arah kepala Sam Tiang Lo dengan menggunakan tangan kirinya, membarengi dengan itu,
tangan kanannya juga telah bergerak, menusukkan pedangnya kearah lambung Sam Tiang
Lo. Kalau memang Sam Tiang Lo tidak bergerak cepat dengan jalan melompat ke belakang,
tentu lambungnya akan dapat ditembus oleh ujung pedang Liang Ie Touw, sebab dia
sedang menggunakan tongkatnya untuk menangkis tangan kiri Liang Ie Touw yang akan
menggeplak kepalanya. Dengan sendirinya, dengan adanya peristiwa tersebut, Liang Ie Touw jadi tambah
semangat. Sekarang dia melihat kelemahan dari Sam Tiang Lo.
Kalau memang Sam Tiang Lo diserang dari dua jurusan yang berlawanan, tentu dia akan
gelagapan, karena semua ini mengingat dia orang yang bercacad kakinya yg pincang.
Dengan sendirinya gerakan dari Sam Tiang Lo jadi tidak begitu bebas kalau memang dirinya
diserang dari dua jurusan secara berbareng.
134 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Apa lagi kepandaian Liang Ie Touw memang tidak berada disebelah bawah dari kepandaian
Sam Tiang Lo. Mereka memang berimbang. Hanya Liang Ie Touw menang setingkat, sebab
dia tidak bercacad. Dia tidak pincang kakinya seperti apa yg dialami oleh Sam Tiang Lo.
Maka dari itu, setelah Liang Ie Touw mengetahui kelemahan diri Sam Tiang Lo, dengan
sendirinya dia jadi selalu melancarkan serangan-serangan dari dua jurusan sekaligus.
Sekarang berbalik Sam Tiang Lo yg terdesak oleh setiap serangan dari Liang Ie Touw. Hal
ini membuat hati Liang Ie Touw jadi girang. Dia jadi tambah bersemangat melancarkan
serangan-serangannya. Dengan cepat sekali, dia selalu mengulangi serangannya kalau melihat Sam Tiang Lo dapat
menangkis atau dapat mengelakkan serangannya.
(Bersambung) Liang Ie Touw telah mengerahkan seluruh kepandaiannya untuk menyerang dari dua
jurusan. Pedangnya menusuk dan menyabet, juga tangan kirinya telah menyerang.
Tangan kirinya biarpun tidak mencekal senjata tajam, namun tetap berbahaya, sebab
tangan Liang Ie Touw itu menyerang dengan disertai oleh tenaga Lwee-kang yang kuat
sekali. Dengan sendirinya, kalau memang kepala atau tubuh Sam Tiang Lo terserang oleh tangan
kiri Liang Ie Touw, tetap saja akan membahayakan keselamatan dirinya orang she Sam
tersebut. Sekarang berbalik jadi Sam Tiang Lo yang mengucurkan keringat dingin. Kakek pincang ini
telah berulang kali mengeluarkan jeritan mengguntur untuk menambah semangat dan juga
dia telah mengerahkan seluruh tenaga Lwee-kangnya untuk menghadapi Liang Ie Touw.
Namun dia selalu gagal untuk mendesak diri orang she Liang ini.
Semua ini disebabkan Liang Ie Touw memang telah mengetahui letak kelemahan dari diri
Sam Tiang Lo. Itulah yang menyebabkan Liang Ie Touw jadi selalu melancarkan seranganserangan yang berangkai dan beruntun dari dua jurusan.
Liang Ie Touw selalu menyerang dari jurusan atas dan dari jurusan bawah. Dengan
sendirinya, hal ini menyebabkan Sam Tiang Lo jadi tambah terdesak hebat.
Luar biasa sekali setiap gerakan yang dilancarkan oleh Liang Ie Touw, membuat Sam Tiang
Lo jadi gelagapan dan selalu berusaha untuk meloloskan diri dari libatan pedang Liang Ie
Touw. Melihat Liang Ie Touw berada disebelah atas, Soe Bong In jadi girang. Dia malah telah
berteriak-teriak untuk memberikan semangat kepada Liang Ie Touw.
Dengan berteriak-teriak begitu, Soe Bong In malah ingin memecahkan pemusatan semangat
tempur dari orang she Sam yang menjadi lawannya Liang Ie Touw.
Begitu juga Liang Khoe Sen, dia telah ikut-ikutan berteriak-teriak kegirangan memberikan
semangat kepada ayahnya. Tadi sewaktu ayahnya, Liang Ie Touw terdesak oleh setiap serangan Sam Tiang Lo, dia
berkuatir bukan main, sehingga dia bersama-sama dengan Soe Bong In jadi berdiam diri
terus. 135 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Namun sekarang, setelah melihat ayahnya berada diatas angin, dia jadi girang dan
berteriak-teriak memberikan semangat untuk ayahnya.
Memang benar saja apa yang dimaksud oleh Soe Bong In dan Khoe Sen. Semangat tempur
dari Sam Tiang Lo jadi menurun cepat sekali. Dia mendengar teriakan-teriakan dari Soe
Bong In dan juga dari Khoe Sen.
Dia sedang berada dalam keadaan terdesak dan sekarang mendengar teriakan-teriakan
semacam itu, membuat dia jadi kewalahan benar. Dengan cepat sekali, dia telah menjadi
gugup dan gerakannya jadi agak kacau.
Liang Ie Touw yang melihat hal ini jadi girang. Malah pada suatu kali, disaat dia melihat ada
lowongan yang terbuka pada diri Sam Tiang Lo, dengan cepat sekali dia telah menggertak
dengan menyerang kepala orang itu dengan menggunakan tangan kirinya. Pedangnya
membarengi menyerang dada orang ini.
Sam Tiang Lo yang telah gugup, menduga bahwa serangan yang sesungguhnya adalah
tangan kiri dari Liang Ie Touw yang akan menghajar kepalanya, maka dia berusaha
menangkis. Tak tahunya, serangan yang sesungguhnya dari Liang Ie Touw adalah tangan kanannya,
yang menusukkan pedangnya itu kearah dada Sam Tiang Lo.
Sam Tiang Lo jadi tercekat, hatinya mencelos, semangatnya seperti terbang, karena ujung
pedang tahu-tahu hanya terpisah beberapa dim saja, dia sampai mengeluarkan jeritan
tertahan..! Pedang Liang le Touw masih meluncur dengan cepat sekali akan menusuk dada Sam Tiang
Lo ! oOOo0o SAM TIANG LO benar-benar gugup melihat ujung pedang meluncur hanya terpisah
beberapa dim dari dadanya, dan pedang lawan ini meluncur pesat sekali.
Namun, sebagai seorang jago yang kosen, sebagai seorang jago yang berimbang
kepandaiannya dengan kepandaian Liang Ie Touw, biar bagaimana dia tidak akan menyerah
terbinasa begitu saja. Dia membuang dirinya ke belakang, dia bersikap dengan tipu Tiat-po-pan, jembatan besi.
Dan sambil membuang diri ke belakang begitu, juga tongkat kayunya telah bergerak. Dia
menyerampang kedua kaki Liang le Touw.
Semua yang dilakukan oleh Sam Tiang Lo ini berada diluar dugaan dari Liang Ie Touw. Dia
sampai terkejut dan cepat-cepat menjejakkan kakinya melambung ke atas. Dan dengan
terlambung tubuhnya keatas, serangan pedangnya juga jadi ke atas. Terangkat tinggi dan
jatuh menemui tempat kosong !
Itulah tipu menyelamatkan diri dari Sam Tiang Lo yang benar-benar luar biasa. Dengan
sendirinya hal ini membuat Liang Ie Touw biar bagaimana harus mengakui akan kehebatan
dari orang she Sam tersebut.
Dengan mengeluarkan seruan yang nyaring, disusul kemudian oleh suara siulan yg panjang,
Sam Tiang Lo telah melompat bangun.
Dan begitu dia dapat berdiri kembali, kakinya menjejak kuat, melompat ke belakang
136 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
menjauhi beberapa depa dari Liang Ie Touw.
Hal ini dilakukan oleh Sam Tiang Lo hanyalah untuk berjaga-jaga dari suatu kemungkinan
diluar dugaannya. Maka dari itu, setelah melompat beberapa depa jauhnya, barulah Sam Tiang Lo berdiri
tetap. Dilihatnya tubuh Liang Ie Touw baru meluncur turun ke tanah kembali. Mereka jadi berdiri
berhadapan dalam jarak yg agak jauh, mereka terpisah cukup jauh.
Mata mereka, kedua orang ini, Liang Ie Touw dan Sam Tiang Lo, jadi memain tak hentinya.
Mereka sedang mencari kelemahan lawan mereka masing-masing.
Sam Tiang Lo telah mendengus tertawa dingin.
"Hmmmm....pantas kau berani bertingkah dihadapanku, rupanya kau
kepandaian yg lumayan !!" kata Sam Tiang Lo dengan suara yang mengejek.
mempunyai Liang Ie Touw juga telah tertawa mendengus, dia gusar bukan main.
"Hari ini kalau memang aku tidak bisa merubuhkan dirimu, hei tua bangka pincang, jangan
panggil aku sebagai orang she Liang ! Nah, majulah, marilah kita bertempur seribu jurus
lagi!!" Mendengar perkataan Liang Ie Touw, sengaja Sam Tiang Lo tertawa.
"Seribu jurus lagi ?" tanyanya dengan suara mengejek. "Apakah kau tidak salah sebut " Aku
jamin, hanya didalam lima puluh jurus lagi, kau pasti akan menekuk lutut berlutut
dihadapanku !!" Mendengar perkataan Sam Tiang Lo ini, betapa gusar dan murkanya Liang Ie Touw. Dia
sampai melompat berjingkrak.
"Kurang ajar !" bentaknya dengan suara yang keras. "Hari ini aku bersumpah akan
mencincang tubuhmu menjadi ratusan potong !!"
Dan setelah berteriak begitu, setelah membentak dengan suara yang mengguntur itu,
dengan cepat sekali dia telah menjejakkan kakinya, tubuhnja mencelat dengan cepat sekali,
melayang akan menikam kepada orang she Sam dengan menggunakan pedangnya.
Tadi diwaktu mereka berkata-kata, Sam Tiang Lo telah mengambil kesempatan telah
mengatur pernapasannya. Maka dari itu, sekarang orang menyerang dirinya lagi, dia tidak
jeri, karena semangatnya telah pulih kembali. Sam Tiang Lo tadi memang sengaja
mengulur-ulur waktu. Dan sekarang melihat pedang Liang Ie Touw meluncur cepat menikam kearah dirinya, dia
telah tertawa dingin. Dengan menggunakan jurus 'Sam Ho Sam Sui' atau "Tiga Bangau Tiga Kobakan Air', cepat
sekali tubuh Sam Tiang Lo telah berputar, tongkatnya juga akan menyerampang pinggang
Liang Ie Touw ! Hebat sekali tenaga serampangan tongkat dari Sam Tiang Lo ini, sampai
mengeluarkan suara angin berkesiutan !!
Namun Liang Ie Touw juga bisa bergerak cepat sekali. Dengan cepat dia telah menangkis
serangan tongkat orang tersebut dengan menggunakan tangannya.
137 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Takkkkk !" terdengar suara tongkat itu saling bentur dengan tangan Liang Ie Touw. Hebat
kesudahannya dari benturan itu. Karena keduanya jadi saling undur beberapa langkah ke
belakang. Setelah berdiri tetap lagi, Liang Ie Touw dan Sam Tiang Lo saling berpandangan. Tubuh
mereka jadi mengejang tidak ada yang bergerak sedikitpun. Hanya mata mereka saja yang
memancarkan cahaya yang bengis sekali.
Khoe Sen dan Soe Bong In juga mengawasi dengan pandangan mata yg tak berkedip. Dia
mengkhawatirkan akan keselamatan diri dari Liang Ie Touw.
Mereka pikir, kalau memang keadaan Liang Ie Touw sangat terancam, mereka akan turun
tangan untuk memberikan bantuannya. Pada saat itu Liang Ie Touw telah berkata: "Kali ini
aku benar-benar menghadapi seorang lawan yg mempunyai kepandaian yang sangat tinggi
dan dan seimbang dengan diriku !" kata Liang Ie Touw. "Baiklah"kali ini kau kuberi ampun !
Tetapi kalau memang lain kali kami menjumpai kau membantu para pemberontak, hmmm".
aku tidak akan memberi hati lagi!"
Dan setelah berkata begitu, Liang Ie Touw telah memutar tubuhnya.
"Hayo kita berangkat pulang !" kata Liang Ie Touw kepada Soe Bong In dan Khoe Sen.
Dan mereka berlari-lari meninggalkan tempat tersebut.
Melihat itu, Sam Tiang Lo tidak mengatakan apa-apa, dia hanya mendengus tertawa dingin,
kemudian dia telah melangkah berjalan dingkluk dengan terpincang-pincang dan dibantu
oleh tongkatnya meninggalkan tempat itu.
Sambil melangkah perlahan-lahan itu, maka Sam Tiang Lo telah menyanyikan sebuah Syair
yang memuji akan keindahan dan kepermaian alam.
0000O0000 BEGITU sampai dikantor Siang Tie-kwan, Liang Ie Touw memberikan laporan kepada Tiekwan tersebut, yang kemudian oleh Tie-kwan disampaikan lagi kepada A Hee. Sedangkan A
Hee telah memerintahkan penyelidikan segera diperbanyak.
Semua orang-orang ahli dari Siang Tie-kwan telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan. Setelah mengatur penjagaan, Liang Ie Touw pergi mengaso.
A Hee telah kembali ke kamarnya. Dia merebahkan diri di pembaringan dan otaknya jadi
berputar memikirkan jalan untuk menjalankan terus peran sandiwara yang sedang
dilakoninya ini. Tiba-tiba, menjelang tengah malam, daun jendelanya telah diketuk orang dari luar.
"Aku mau bertemu dengan kau dibawah 4 mata!" kata orang yg diluar, yg mengetuk daun
jendelanya. "Hayo keluar ikut sebentar denganku!"
A Hee terkejut sekali, dia sampai melompat turun dari pembaringannya. Diawasinya kearah
jendela. A Hee tidak melihat sesuatu yg luar biasa pada daun jendela.
Tadinya A Hee mau memanggil para penjaga kamarnya, jago-jago yang berjaga dimuka
pintu kamarnya untuk membekuk orang yang berada diluar jendelanya.
Tetapi niatnya itu akhirnya diurungkan. Dia menghampiri jendela kamarnya. Waktu dia liwat
138 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
didekat jendela, dia mengambil sebuah cawan.
Didorongnya daun jendela dengan mendadak, dan sambil mendorong begitu, dengan
tangannya yang satunya lagi, dia telah melemparkan cawan itu.
Hal itu untuk memancing orang yang berada diluar jendela. Kalau memang orang itu
bermaksud jahat, tentu akan tampak dari lemparan cawan dari A Hee, karena orang itu
tentu akan kaget atau sudah lantas menyerang cawan itu, yg diduga tentunya A Hee yang
telah melompat keluar. Namun nyatanya, berlainan sekali dengan apa yang diduga oleh A Hee. Waktu cawan itu
meluncur keluar dari jendela kamarnya, cawan itu terbanting di-luar tanpa ada reaksi apaapa.
A Hee juga telah membarengi untuk melompat keluar. Dan begitu dia berada diluar
kamarnya, A Hee merasakan siliran angin malam yang dingin. Dia agak menggigil, karena
saking terburu-buru, tadi A Hee lupa memakai baju luarnya.
Dihadapannya berdiri seorang gadis yang mempunyai potongan tubuhnya indah benar.
Dilihat dari potongan tubuhnya, maka tentunya gadis itu adalah seorang gadis yang masih
muda benar usianya. Wajah gadis itu tidak terlihat, karena rembulan pada saat itu sedang ditelan oleh awan dan
juga memang bayangan pohon di-belakang si-gadis telah jatuh menutupi wajah gadis
tersebut, sehingga A Hee tidak bisa melihat dengan tegas.
Hanya kedua biji matanya yg bening berkilat tajam, tampak memain tak hentinya.
"Siapa kau?" tanya A Hee dengan suara mendesis, karena A Hee tahu, kalau dia bicara
keras-keras, tentu jago-jago dari Liang Ie Touw yang berjaga disekitar tempat tersebut akan
mendengarnya. Gadis itu telah mendengus, katanya dengan suara yang tawar:


Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku mau bicara denganmu dibawah empat mata!" kata gadis tersebut. "Aku tidak mau ada
orang ketiganya, dan ini persoalan negara ! Kalau memang salah sedikit saja, tentu akan
terjadi kerusuhan yg luar biasa !"
A Hee jadi bimbang, dia mengawasi. Gadis itu mengetahui bahwa si-anak muda ragu-ragu,
maka dia telah berkata lagi :
"Ini adalah soal negara, kalau memang kau tidak mau ikut denganku, maka perkembangan
yang akan terjadi akan berobah hebat ! Semua urusan ini keputusannya berada
ditanganmu" hayo ikut aku!!"
Dan setelah berkata begitu, si-gadis telah membalikkan tubuhnya. Dia berlari dengan cepat
sekali. A Hee jadi hilang keragu-raguannya. Dia telah mengambil keputusan, bahwa biar apa saja
yang terjadi, dia akan ikut pergi dengan gadis itu untuk mengetahui persoalannya.
Maka dari itu, dia juga telah menjejakkan kakinya.
Waktu dia menikung akan melewati kamarnya, dia melihat beberapa sosok tubuh
menggeletak tak bergerak. Rupanya itulah beberapa orang-orangnya Liang Ie Touw yang
mengawal kamarnya. 139 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Rupanya orang-orang itu telah ditotok jalan darahnya oleh si-gadis, sehingga mereka
menggeletak tak bergerak sedikitpun.
Gadis itu telah berlari terus. A Hee mengejarnya. Pertama-tama, si-gadis masih berlari
perlahan, karena dia takut A Hee tidak mau ikut dengannya, tetapi akhirnya setelah dia
melihat A Hee mengejarnya, maka dia mengerahkan Gin-kangnya, ilmu entengi tubuhnya,
yang membuat tubuhnya itu melesat cepat sekali.
A Hee yang melihat hal itu, diam-diam jadi kagum juga akan keentengan dan kegesitan dari
tubuh si-gadis yg bergerak lincah sekali.
Dia, A Hee pun telah mengerahkan Gin-kangnya. Tubuh mereka jadi berkelebat-kelebat
dengan cepat saling kejar.
Gadis itu berlari-lari menuju keluar gedung, waktu sampai di dinding gedung Siang Tiekwan, dia telah melompatinya dengan ringan, dan berlari terus mengambil arah timur.
A Hee mengejar terus. Didalam hatinya A Hee telah menduga-duga, siapakah sebenarnya
gadis ini yang mempunyai kepandaian yang begitu liehay.
Dia mengejar terus dengan tidak memperdulikan apakah didepan sana nanti terdapat kawan
dari si-gadis yang sedang menantikan kedatangannya.
A Hee sudah tidak memikirkan hal itu, karena dia memang seorang anak muda yang
pemberani dan tabah. Setelah sampai diluar kota, maka si gadis menghentikan larinya, menantikan A Hee di-pintu
Siong-gak, dia berdiri disitu dengan tenang.
Tak lama kemudian A Hee pun sampai. Melihat gadis mengajaknya sampai disitu, A Hee jadi
tambah heran, sebab tempat tersebut sangat sepi sekali.
Dihampiri si gadis. "Katakanlah apa yang ingin kau katakan ?" kata A Hee dengan suara yang nyaring. "Aku
mendengarkan keteranganmu, kalau memang kau memberikan petunjuk-petunjuk yg baik
untuk kami, maka aku akan menyatakan rasa terima kasihku!"
Mendengar perkataan A Hee, si gadis telah tertawa dengan suara tertawa yang nyaring dan
enak didengar. Sikapnya lincah sekali. "Memang aku ingin menceritakan kepadamu sesuatu rahasia yg hebat sekali," kata si-gadis.
"Kalau memang telah kuceritakan, tentu kau akan terkejut mendengarnya! Aku mempunyai
selembar peta tentang daratan Tionggoan, dimana didalam peta itu ditunjukkan tempattempat yg penting bagi daratan Tionggoan, kalau memang peta itu sampai terjatuh ketangan negara lain, tentu akan celaka. Karena peta itu menunjukkan bagian-bagian yg
lemah dari daratan Tionggoan, dan kalau musuh menyerang dengan menuruti petunjuk
didalam peta itu, maka negara kita ini akan jatuh ke tangan orang lain!"
Mendengar perkataan si-gadis, A Hee jadi tambah heran dan terkejut.
"Peta apa yang kau maksudkan" Coba kau perlihatkan kepadaku!" kata A Hee dengan cepat.
Si-gadis tampak merogoh sakunya. Dia mengeluarkan sesuatu.
140 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dihampirinya A Hee, dan mengangsurkan benda yang baru diambil dari sakunya.
"Inilah peta itu"." kata gadis itu.
A Hee mengulurkan tangannya akan mengambil benda yg diberikan oleh gadis itu.
Tetapi, begitu dia mengangsurkan tangannya, dengan tidak terduga, tahu-tahu tangan sigadis telah bergerak, dan benda itu tertekan dihidung A Hee !
Hal ini mengejutkan A Hee benar, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan.
Tetapi biarpun dia mau bergerak cepat untuk mengelakkan diri dari samberan tangan sigadis, hai itu telah terlambat dilakukannya.
Gerakan si-gadis sangat cepat sekali. Benda yang berada ditangan si-gadis, yang disebut
sebagai peta, telah menyambar tepat mengenai hidung A Hee dan seketika itu juga A Hee
merasakan bau harum yg merangsang hidungnya.
Baru saja A Hee mau menggerakkan tangannya, maka dia telah merasakan tangan dan
kakinya jadi lemas sekali.
Dan pandangan mata A Hee jadi berkunang-kunang, dia jadi mencelos hatinya, dan tanpa
bisa ditahan lagi, A Hee terhuyung-huyung rubuh ditanah tanpa daya".seluruh sendi-sendi
ditubuhnya dirasakan lemas sekali, tak bertenaga.
Betapa gusar hati A Hee kena diselomoti dengan cara begitu, dia mengutuk didalam hatinya,
dan diantara keadaan sadar dan tidak sadar, maka dia mendengar si-gadis telah berkata :
"Sudah beres"." teriak si-gadis dengan suara yang nyaring.
Tampak beberapa sosok tubuh yang melompat keluar dari sudut sebuah rumah yang gelap
sekali, A Hee hanya dapat melihat samar-samar saja, kemudian dia telah tak sadarkan diri,
jatuh pingsan" Tampak empat sosok tubuh yang baru datang dan si-gadis telah menggotong tubuh A Hee,
yang dibawa lari meninggalkan tempat tersebut. Mereka mengambil arah keluar kota, dan
mengambil jurusan selatan.
Dari cara berlari dari keempat orang itu, dan juga si-gadis, maka bisa diketahui bahwa
mereka masing-masing mempunyai kepandaian yang cukup tinggi dan juga Gin-kang mereka cukup sempurna.
A Hee masih pingsan terus, dan dia telah dibawa lari dari kota itu dalam keadaan tidak
sadar, karena tadi ternyata si gadis telah membokongnya dengan obat tidur yang berada
disapu tangannya, yang membuat A Hee jadi tidak berdaya sama sekali !
---oooOooo-~KETIKA A Hee telah tersadar, dia merasakan tubuhnya sakit-sakit, dan juga waktu dia
membuka kelopak matanya, disaat dia memandang sekelilingnya, maka dia melihat bahwa
dirinya berada diatas pembaringan.
A Hee terkejut sekali, lebih-lebih setelah dia mengetahui bahwa dirinya berada dalam keadaan terikat. A Hee mengeluarkan suara keluhan, dan dia berusaha untuk bangkit. Tetapi
jangankan bangkit, untuk duduk diatas pembaringan saja tidak bisa.
141 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Dan juga, disaat A Hee telah diliputi oleh kegusaran yang sangat, dia jadi memandang
keadaan kamar itu. Ternyata dia berada didalam sebuah kamar yang mewah sekali, kamar itu sangat bersih,
dan lagi pula pembaringan yang sedang ditidurinya itu merupakan pembaringan yang
empuk sekali, pembaringan yang bersih dan juga mengeluarkan bau harum-haruman yang
menyengat hati ! A Hee jadi bengong dalam keadaan terikat diatas pembaringan itu. Dia hanya memandangi
langit-langit kamar tersebut dengan hati yang risau.
Sedikitpun dia tidak mengetahui siapa orang yang telah menawan dirinya, karena si-gadis
itupun dia belum melihat tegas wajahnya.
Begitu pula waktu dia mau jatuh pingsan sebelum dia tertawan, dia masih sempat melihat
empat sosok tubuh yang keluar dari tempat persembunyiannya.
Siapa mereka" Dan apa maksud mereka menawan dirinya" Apakah si-gadis dan keempat
orang yg menjadi kawan si-gadis itu mempunyai niat buruk terhadap dirinya"
A Hee jadi memutar otak terus. Tetapi persoalan itu tidak dapat dipecahkannya. Berulang
kali A Hee menghela napas.
Dia jadi jengkel berbareng mendongkol sekali, sebab tak keruan juntrung dirinya bisa
tertawan secara begitu. Malah cara tertawannya itu membuat hatinya jadi mendongkol
benar, dia tertawan secara dibokong, yang membuat dia tidak bisa memberikan perlawanan
sedikitpun. Sedang A Hee tenggelam didalam alam kemendongkolannya itu, maka dia mendengar suara
langkah kaki menuju kearah kamar itu.
A Hee melirik kearah pintu. Tampak tak lama kemudian pintu terbuka. Seorang gadis telah
melangkah masuk ke dalam kamar itu.
Begitu melihat si-gadis, A Hee jadi terkejut sekali. Apa yang dilihatnya" Ternyata gadis itu
adalah gadis yang semalam telah menipunya.
Dan, yang mengejutkan A Hee bukan itu. Adalah pakaian gadis itu yang luar biasa sekali.
Gadis itu berdiri tegak dengan tersenyum simpul, wajahnya cantik luar biasa, dan dia
mengenakan pakaian sutera yang tipis sekali, sehingga terlihat bagian dalam tubuhnya,
terlihat baju dalamnya, dan sebagian lagi tubuhnya yang putih mulus tampak jelas sekali.
Hal itulah yang mengejutkan hati A Hee, dia sampai mengeluarkan seruan tertahan.
Diawasinya gadis itu dengan tatapan mata yang mendelong.
Sedangkan si-gadis telah menutup kembali daun pintu dengan sikapnya yang tenang. Dia
tersenyum-senyum kecil waktu melangkah menghampiri pembaringan.
Langkah kakinya begitu lemah gemulai, cantik sekali.
"Bagaimana Tay-cie?" tegur si-gadis dengan suara yang perlahan, disertai oleh seulas
senyumnya. Lembut sekali suara gadis itu. "Apakah perlakuan kami ini menjengkelkan benar
hatimu?" A Hee tersadar dengan cepat, dia telah mengerutkan alisnya.
142 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Hmm".perempuan tak tahu malu !" kata A Hee dengan gusar. "Mau apa kau menawan
diriku ?" Si-gadis telah tertawa lagi dengan suara yang lembut.
"Jangan gusar Tay-cie".aku terpaksa melakukan hal ini, aku telah terpaksa menawan
dirimu, karena kalau tidak, tentu kau tidak akan mau ikut bersamaku kemari!"
"Kau adalah seorang gadis yang rendah, yg telah menggunakan obat tidur untuk
menawanku ! Hu, kalau memang aku bisa meloloskan diri dari ikatan ini, tentu akan kuberi
kau pelajaran yang benar-benar setimpal dengan apa yang telah kau lakukan !"
Mendengar perkataan A Hee itu, yang mengandung hawa amarah dan kemendongkolan
yang sangat, si-gadis telah tersenyum.
Dia melangkah menghampiri dengan goyang pinggul yang menggairahkan, lebih-lebih baju
yang dikenakannya itu sangat tipis sekali, sehingga tampak jelas sekali baju dalamnya, dan
perut atau juga bagian tubuhnya yang lain....
A Hee telah membuang muka kesamping tidak mau melihat pemandangan yang tertera
dihadapannya ini. Dia menganggap gadis yg ada didepannya ini benar-benar merupakan seorang gadis yg
hina sekali, karena cara berpakaiannya begitu.
Si-gadis telah tertawa sambil menghampiri pembaringan lebih dekat. Dia malah telah duduk
ditepi pembaringan, dia duduk dengan tenang sekali, tidak terlihat sikap canggungnya.
A Hee jadi gugup sekali, dia bingung benar karena si gadis selain mengenakan pakaian yang
begitu tipis, sehingga terbayang bentuk tubuhnya, juga sikapnya seperti juga sedang
merayu. Hal itulah yang membuat A Hee jadi gugup bukan main, dia adalah seorang pemuda, yang
biar bagaimana mempunyai perasaan, sehingga pemandangan yang ada dihadapannya ini
membuat darahnya jadi bergolak.
Si-gadis telah menatap A Hee dengan sorot mata yang redup.
"Kau mau minum?" tanya si-gadis dengan wajah yang tenang dan suara yang lembut sekali.
A Hee ragu-ragu. Tetapi akhirnya dia mengangguk juga. Si-gadis tertawa.
"Kasihan, kau tentunya lebih menderita berada dalam keadaan begini terus menerus?" kata
si-gadis. "Mari kubukakan!"
Dan benar-benar si-gadis telah mengulurkan tangannya, dia telah membuka tali pengikat tubuh A Hee.
Begitu terbuka ikatan pada tubuhnya, A Hee telah melompat duduk.
Tetapi gadis itu tidak memperlihatkan sikap kaget, dia tenang sekali, malah dia telah
mengawasi A Hee dengan pandangan mata yang redup.
Sikap si-gadis ini membuat A Hee jadi gugup dan salah tingkah.
143 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Kemudian setelah gadis itu tertawa lagi, karena dia merasa lucu melihat sikap A Hee yg
begitu kebingungan, si-gadis telah bangun dan melangkah pergi menuju ke meja. Dia
menuangkan dua cawan anggur. Kemudian dibawanya dan diberikannya cawan yang satu
kepada A Hee. Dengan ragu-ragu A Hee telah menerima cawan yang diberikan gadis itu.
"Minumlah".." kata si-gadis dengan suara yang lembut, dan gadis itupun telah meminum
anggur di cawannya. A Hee memang merasa haus, maka dia meminumnya anggur yang diberikan oleh si-gadis.
Malah didalam hati A Hee, dia telah mengambil keputusan ingin melihat apa yang akan
dilakukan oleh si-gadis. Maka itu, dia mau mengikuti apa yang diinginkan oleh gadis ini.
Setelah meneguk anggur yang diberikan kepadanya, A Hee kemudian telah turun dari
pembaringan. Dia meletakkan gelasnya di meja. Begitupun si-gadis telah melenggang ke meja, dia telah
menaruh gelasnya. Pada saat itu A Hee dan gadis itu jadi berdiri berendeng di dekat meja tersebut.
A Hee membaui bau harum yang membuat hati anak muda ini berdebar keras. Seumur
hidupnya belum pernah dia berada berduaan dengan seorang gadis.
Apa lagi gadis yang berada dengannya didalam satu kamar pakaian begitu tipis yang
membuat tubuhnya terbayang tegas sekali, hal mana membuat hati A Hee jadi berdebar
keras. Tiba-tiba si-gadis telah mengulurkan tangannya.
"Apakah kau tidak keberatan kalau hari ini kutemani?" tanya si-gadis dengan suara yang
lembut. Wajahnya juga berada dekat sekali dengan wajah A Hee, yang membuat A Hee jadi
gugup bukan main. A Hee menyentak tangan si-gadis.
"Jangan menyentuh tubuhku !" kata A Hee dengan suara yang ketus.
Si-gadis kaget sesaat, tetapi akhirnya dia telah tersenyum lagi.
"Mengapa kau bersikap begitu kasar " Bukankah di kamar ini hanya kita berdua" Apa yang
kau malukan " Tidak ada yang melihatnya, bukan" Mengapa kau tampaknya begitu
canggung sekali menghadapi diriku?" tegur si-gadis sambil tetap tersenyum manis dan telah
mengulurkan tangannya mengusap pipi A Hee.
Tubuh A Hee jadi menggigil, dia kaget dan gugup sekali menghadapi gadis seperti yang ada
didekatnya ini. "Aku akan menemanimu".aku akan menemanimu malam ini !" kata gadis tersebut dengan
suara yang lirih, juga dia malah telah memeluk A Hee.
Hal ini menambah kegugupan A Hee. "Hei...apa yang kau lakukan ini !" tegur A Hee gugup.
A Hee juga berusaha untuk meronta. Tetapi gadis itu malah telah memeluknya keras sekali,
juga dia telah menciumi pipi A Hee".hal ini membuat A Hee jadi mengejang tubuhnya,
144 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
pipinya dirasakan panas dan merah rona sekali....
ooOo? TETAPI dengan menguatkan hatinya, akhirnya A Hee dapat menindih golakan hatinya.
Dengan menggunakan tangan kirinya, dia mendorong tubuh gadis itu. Si-gadis terdorong
terhuyung beberapa langkah kebelakang.
Hal ini mengejutkan benar si-gadis, dia mementang matanya lebar-lebar.
"Kau"." kata si-gadis dengan suara yang tergugu, rupanya dia mendongkol berbareng
kaget. "Aku tidak mau digoda oleh semacam wanita hina seperti kau ini!" kata A Hee dengan suara
yg sengit. Mendengar perkataan A Hee si gadis jadi tersenyum manis.
"Siapa yg mau menggodamu?" tanya gadis itu dengan suara yg tawar. "Bukankah telah
kukatakan, bahwa aku yg ingin menemanimu pada hari ini! Seluruh tubuhku hari ini menjadi
milikmu !" A Hee mendengus. "Siapa yg kesudian memiliki tubuhmu! Pergi dari kamar ini!" bentak A Hee dengan suara yg
sengit, karena dia mendongkol sekali.
Melihat A Hee bergusar begitu, si gadis bukannya berlalu, malah telah melangkah perlahanlahan menghampiri A Hee.
Si gadis juga telah melontarkan seulas senyumannya kepada A Hee.
"Keluar dari kamar ini " Kau memerintahkan aku untuk keluar dari kamar ini ?" tanya si
gadis dengan suara yang tawar. "Kau jangan bersikap kasar begitu kepadaku, Tay-cie, harus
kauketahui, ini adalah kamarku! Kalau di istana, kau boleh membawa caramu, kau yang
berkuasa, namun sekarang kau berada didalam kamarku, maka dengan sendirinya, akulah
yang mempunyai kekuasaan disini!"
Setelah berkata begitu, gadis tersebut telah tertawa lagi.
A Hee mengerutkan alisnya, dia telah memandang si gadis dengan tatapan mata yang
memancarkan cahaya tidak senang.
"Kau"..ohoooooo"..kau memang benar-benar seorang gadis yang tidak tahu malu!" kata A
Hee dengan suara gemetar saking mendongkolnya.
Si-gadis tetap tidak marah, dia juga tidak memperlihatkan wajah gusar. Malah gadis ini telah
tertawa lagi. Pada saat itu, mereka telah berada dekat sekali, jarak mereka begitu dekat.
A Hee benar-benar gugup, dia sampai undur beberapa langkah ke belakang.
"Jangan dekati diriku !" kata A Hee dengan gugup.
Tetapi si-gadis tidak memperdulikan, dia telah maju terus.
Malah si-gadis telah memeluk lagi. A Hee kini tidak berdaya. Sebetulnya hati kecilnya mau
menolak tubuh si gadis, tetapi sebagai seorang manusia, sebagai seorang pemuda, waktu
145 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
dia merasakan hangatnya tubuh si-gadis, maka tanpa disadarinya, tangannya telah balas
merangkul, malah bibir mereka telah terpaut menjadi satu, mereka telah berciuman didalam


Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

waktu yang sangat panjang sekali, penuh kegairahan.
A Hee telah menciumi seluruh wajah si gadis, dia telah melupakan segalanya. Malah napas
mereka tampak begitu memburu.
Si gadis juga begitu aktif sekali, dia yg telah menciumi wajah A Hee dengan penuh
rangsangan dan hal ini menyebabkan A Hee jadi tenggelam didalam keadaan yang benarbenar menenggelamkan dirinya.
Mereka saling berpelukan penuh rasa hangat, degup mereka juga keras sekali. Waktu
sedang mencium kuping si gadis, dengan suara yang lirih dan juga dengan desah napas
yang memburu hangat, A Hee bertanya: "Siapa namamu"." bisiknya dengan suara tergetar.
Si gadis menggeliat-geliat didalam pelukan A Hee, desah napasnya juga keras sekali.
"Aku".aku she The dan bernama Djie Lan," menyahuti si gadis. "Kau boleh memanggilku
dengan sebutan apa saja yang kau ingini".."
"Lan-moy".itulah kata-kata yang baik kukira untuk memanggilmu," kata A Hee.
Si gadis hanya mengangguk, kemudian dia telah melahapi bibir masing-masing.
Telah berciuman terus. A Hee semakin terdesak oleh gelora hatinya yang bergolak dengan
desakan yang hebat. Sebagai seorang anak muda yg mempunyai darah panas, jelas sekali dia juga mempunyai
desakan nafsu yang keras benar.
Maka dari itu, biarpun sebagai seorang Ho-han, sebagai seorang lelaki sejati, toh akhirnya A
Hee terkalahkan oleh desakan nafsunya yang menggelora begitu.
Tangan A Hee juga telah menjadi liar sekali, tangannya itu telah menjamah liar sekali ke
tubuh si gadis yg bernama The Djie Lan, dimana tubuh si gadis dapat dijamah dengan
mudah sekali, karena Djie Lan hanya mengenakan pakaian yang sangat tipis.
Djie Lan juga menggeliat-geliat penuh kegairahan, dia selalu mengeluarkan suara rintihan
lirih. Hal ini menambah bergolaknya desakan nafsu di diri A Hee.
Pemuda ini jadi liar sekali, juga selain desah napasnya yg memburu, pada hidung dan bibir
atasnya itu tampak butir-butir keringat yang menitik membasahi wajah Djie Lan.
Namun keduanya seperti juga sudah tidak memperdulikan hal itu. Mereka telah tenggelam
didalam dunia mereka. Lebih-lebih A Hee, dia merasakan kulit Djie Lan lembut sekali.
Setiap kali A Hee merabah dan menjamah tubuh Djie Lan, maka A Hee merasakan kulit si
gadis she The yg begitu halus dan lembut, membuat tubuh A Hee juga jadi menggigil keras,
desah napasnya jadi semakin keras.
A Hee benar-benar telah tenggelam didalam alam yang mengasyikkan. Dia telah melupakan
segalanya. Djie Lan berulang kali sengaja mengeluarkan suara rintihan yang lirih, membuat A Hee jadi
tambah liar, tangan si-anak muda juga telah mengusap dan merabah ke-bagian-bagian
tubuh Djie Lan yang sebenarnya terlarang untuk disinggahi oleh tangan lelaki. Tetapi Djie
146 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Lan tidak mencegahnya. Malah si-gadis telah menggeser kakinya perlahan-lahan, menyeret tubuh A Hee mendekati
ke-arah pembaringan. Semakin lama, mereka jadi semakin mendekati pembaringan itu.
A Hee mengikuti saja melangkah, sambil menciumi terus tengkuk, dada dan wajah dari sigadis yang bernama The Djie Lan.
Biarpun apa saja yang terjadi pada saat itu, A Hee sudah tidak mau memperdulikannya,
karena dirinya benar-benar telah tenggelam didalam dunianya yang baru, yang seumur
hidupnya belum pernah dirasakan oleh A Hee.
Sedangkan Djie Lan juga telah menggunakan kedua tangannya untuk mengusap-usap punggung dan bagian-bagian lain ditubuh A Hee.
Hal itu membuat A Hee jadi tambah bergolak dengan perasaannya yang bergemuruh. Malah
berulang kali bibirnya telah mengecupi dadanya Djie Lan. Dan tak hentinya juga dia
mengeluh lirih memanggil-manggil nama Djie Lan.
"Lan-moy"..Lan-moy".." berulang kali dia memanggil begitu, lirih sekali suara A Hee.
Kemudian keduanya telah bergulingan di-atas pembaringan, telah menggelepar diatas
pembaringan, keduanya berlomba, dan menerobos lobang gunung yang panjang sekali,
gelap gulita, telah menimbulkan sang air mancur luber dari salurannya...
Tubuh A Hee terkulai lemas, begitu juga si-gadis The Djie Lan"..keduanya rebah lemas
dengan saling merangkul keras sekali, keringat telah memenuhi kedua tubuh ini....
oooOooo SETELAH TERJADINYA hal itu maka A Hee baru tersadar dari alam pikirannya yang
melupakan. Dia jadi terkejut sendirinya. Hatinya menyesal bukan main.
Diawasinya wajah The Djie Lan dengan penuh penyesalan, dan dilihatnya butir-butir keringat memenuhi wajah gadis itu.
Si-gadis sedang rebah sambil mengusap-usap dada A Hee dengan memandang redup. A
Hee jadi membatalkan niatnya untuk memaki Djie Lan.
Dan si-pemuda A Hee ini jadi memandang terpaku kepada langit-langit kamar.
"Koko".kenapa kau?" bisik Djie Lan dengan suara yang lembut.
Jika pada saat itu A Hee tidak bisa menguasai emosi dirinya, tentu dia telah menampar Djie
Lan. Untung saja dia bisa menguasai gelora hawa amarahnya itu, sehingga dia hanya
berdiam diri. Melihat A Hee tidak menyahuti pertanyaannya, Djie Lan menciumi wajah A Hee lagi.
"Koko".mengapa kau berdiam diri membisu begitu?" tanya Djie Lan lagi dengan suara yg
manja, lirih sekali suaranya itu.
A Hee menoleh, dia mengerutkan sepasang alisnya, pancaran matanya tajam sekali.
"Kau telah biasa melakukan ini, bukan?" tegur A Hee dengan suara yg dingin sekali.
147 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Si-gadis The Djie Lan telah tersenyum, manis sekali senyumannya itu, juga sikapnya sangat
manja sekali, bagaikan terhadap seorang kekasih saja.
"Mengapa kau bertanya begitu, koko?" tanyanya dengan suara yang lirih. "Kita tidak usah
memikirkan masa-masa yang telah lalu"kita tidak usah mengenangkannya, karena itu
hanya akan membawa penyesalan belaka !"
Dan setelah berkata begitu, Djie Lan telah menciumi diri A Hee lagi.
A Hee membiarkan dirinya tenggelam di-dalam alam khayalnya, dia juga membiarkan
dirinya diciumi terus oleh Djie Lan.
Sambil menciumi A Hee, Djie Lan telah berkata lagi.
"Tay-cie," katanya dengan suara yang manja. "Maukah kau menolongku?"
A Hee mengerutkan alisnya. Dia masih dipanggil sebagai Taycie putera mahkota, maka
dengan sendirinya si gadis menduga bahwa dia memang benar adalah Tay-cie, siputera
mahkota itu. "Katakanlah".kalau memang aku bisa menolongmu, aku akan menolongnya"." kata A Hee
dengan suara yang perlahan.
Wajah si-gadis jadi berseri-seri. Dia memandangi wajah A Hee sesaat lamanya dengan sikap
manja. "Benarkah".benarkah Tay-cie mau menolongku?" tanyanya dengan suara tergetar.
A Hee mengangguk. "Kalau memang berada didalam kemampuanku!" kata A Hee menyahuti perkataan si-gadis.
Tiba-tiba Djie Lan telah bangun berdiri, dia telah merangkapkan tangannya.
Dia menjura kepada A Hee.
"Terima kasih"..terima kasih Tay-cie!" kata Djie Lan.
Hal ini membuat A Hee mau tak mau harus bangun sendiri.
Dia membalas pemberian hormat dari si-gadis.
"Tunggulah sebentar Tay-cie"." kata Djie Lan kemudian dengan suara yang girang. Dia
menuju ke meja dan mempersiapkan alat-alat tulis.
A Hee jadi menduga-duga apa yang akan dilakukan oleh si-gadis she The itu.
Djie Lan kemudian menghampiri A Hee lagi.
"Kemarin dulu, orang-orang Siang Tie-kwan telah menangkap beberapa orang yang tidak
bersalah, maka kalau memang Tay-cie mau menulis sepucuk surat untuk Siang Tie-kwan,
aku percaya Siang Tie-kwan tentu akan membebaskan beberapa orang kawan-kawan kami
yang tidak bersalah itu"." kata Djie Lan.
Seketika itu juga A Hee mengerti apa yg diinginkan oleh Djie Lan. A Hee tersenyum.
"Jadi".kau adalah komplotan dari mata-mata yang bekerja untuk Mongolia ?" tanya A Hee.
148 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Si-gadis tidak terkejut mendengar pertanyaan A Hee, dia tersentak sedikit, kemudian malah
telah tersenyum lagi sambil mengangguk.
"Benar! Kami adalah orang-orang yang tergabung didalam satu perkumpulan yg bekerja
untuk orang-orang Mongolia!" kata si-gadis menyahuti perkataan A Hee. "Hanya saja,
beberapa orang-orang kami itu memang tidak bersalah, maka aku minta Tay-cie mau
menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada Siang Tie-kwan agar membebaskan beberapa
orang-orang kami itu!"
A Hee mengerutkan alisnya sambil mengawasi si-gadis.
"Siapa nama dari orang-orang yang tertawan oleh Siang Tie-kwan?" tanya A Hee kemudian.
Si-gadis tersenyum. "Kalau memang Tay-cie telah menulis sepucuk surat untuk Siang Tie-kwan, maka akan
kusebutkan seorang demi seorang nama dari kawan-kawan kami itu!" menyahuti si-gadis
dengan liehay. Rupanya si-gadis tidak mau menyebutkan nama dari kawan-kawannya itu, dia takut nanti A
Hee tidak jadi menulis surat yang dimintanya, berarti keselamatan jiwa dari kawankawannya itu akan terancam disebabkan A Hee telah mengetahui bahwa kawan-kawannya
itu telah tercantum namanya.
Maka dari itu, si-gadis tidak mau menyebutkan nama kawan-kawannya. Dia mau
menantikan sampai A Hee menulis surat dulu, baru dia mau menyebutkan nama-nama dari
kawan-kawannya. A Hee mengerti akan maksud hati dari si gadis. Dia jadi berdiri ragu-ragu di tempatnya.
Dipandangnya si-gadis, sampai akhirnya dia menghela napas.
"Kau terlalu mengharapkan yang tidak-tidak"." kata A Hee. "Biarpun aku mempunyai
wewenang, toch tetap saja aku tidak mempunyai kekuasaan untuk membebaskan orangorang yang telah ditangkap oleh Siang Tie-kwan !"
Mendengar perkataan A Hee, wajah si-gadis jadi berobah.
Tampaknya dia kecewa benar.
"Benar-benarkah kau tidak bisa membebaskan kawan-kawan kami itu?" tegur si-gadis
sambil menatap tajam kepada A Hee.
A Hee mengangguk pasti. "Ya"!" katanya tegas. "Memang aku bisa saja menulis surat kepada Siang Tie-kwan agar
dia membebaskan beberapa orang-orangmu, namun apakah hal itu tidak akan menyinggung
hatinya, karena persoalan ini adalah persoalan negara, persoalan yang tidak bisa dibuat
main-main !" Si-gadis The Djie Lan telah tertawa tawar mendengar perkataan A Hee.
"Itu hanyalah alasan-alasan yang kau cari-cari belaka !" kata Djie Lan. "Kalau memang kau
mau menulis sepucuk surat, maka Siang Tie-kwan pasti akan mau membebaskan kawankawan kami itu".. Siang Tie-kwan pasti akan memberi muka kepadamu."
A Hee memperlihatkan muka yang sulit, dia memang tidak mengetahui apa yang akan
149 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
dilakukannya. Kalau sampai dia menulis sepucuk surat untuk Siang Tie-kwan, berarti kedoknya dan
sandiwaranya akan tercium dan terbuka, sebab huruf dan surat seorang putera mahkota
pasti telah dikenal oleh menteri-menterinya.
Maka dari itu, A Hee kebentur didalam segi itu, dan kesukarannya itu tidak bisa
diberitahukan kepada si-gadis. Dia jadi serba salah.
"Tay-cie?" kata si gadis The Lan manja sekali. "Aku hanya ingin meminta pertolonganmu
sekali ini saja?" A Hee jadi tambah kikuk, dia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Diawasinya
The Djie Lan dengan tatapan mata yang tajam.
Si-gadis membalas tatapan dari si anak muda dengan tatapan mata yg tajam juga. Mereka
jadi saling pandang. Tampak tegas sekali, dari sorot matanya itu bahwa si-gadis sangat
mengharapkan bantuannya. Akhirnya setelah saling pandang begitu, maka A Hee menghela
napas. Tatapan mata si-gadis yg begitu sayu, membuat dia jadi merasa iba dan kasihan.
"Baiklah"." kata A Hee akhirnya setelah dia menarik napas. "Aku akan mengabulkan
permintaanmu!" Dan setelah berkata begitu, A Hee telah menarik kursi didepan meja, dia duduk menghadapi
meja itu dan mengambil alat tulisnya.
Dia mulai menulis surat kepada Siang Tie-kwan. Kemudian waktu dia ingin menuliskan nama
dari orang-orang yang diminta untuk dibebaskannya, maka dia menoleh memandang kepada The Djie Lan yang kala itu tengah berdiri dengan wajah berseri-seri disebabkan kegembiraan yang sangat.
"Siapa nama-nama dari kawan-kawanmu itu?" tanya A Hee kemudian.
Si-gadis menyebutkan tiga nama, yang sudah lantas ditulis oleh A Hee. Setelah menulis
beberapa patah lagi, kemudian A Hee menanda tangani surat itu dengan kata : Tay-cie.
Surat itu digulungnya, dia menyerahkan kepada si-gadis.
"Bawalah suratku ini, mudah-mudahan Siang Tie-kawan mau memberikan muka kepadaku
!" kata A Hee. Si-gadis mengangguk dengan gembira.
"Pasti Siang Tie-kwan akan membebaskan kawan-kawan kami semua setelah melihat
suratmu ini!" kata si-gadis yang sudah lantas memeluk A Hee, dia menciuminya pipi A Hee.
Keduanya kembali tenggelam didalam lagu iramanya derit kayu pembaringan"..
-000O000SIANG Tie-kwan menerima surat yang ditulis oleh A Hee dari seorang pengemis.
Pengemis itu diluar gedung Tie-kwan tersebut telah mendesak bahwa dia mau menemui
Siang Tie-kwan dan dia tidak mau pergi sebelum menemui Siang Tie-kwan, karena katanya
dia mempunyai urusan yang penting.
150 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Akhirnya Siang Tie-kwan keluar juga untuk menemui pengemis itu. Ternyata pengemis
tersebut menyerahkan surat A Hee, dan setelah Siang Tie-kwan membaca surat A Hee itu,
dia telah memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap si-pengemis.
Diperiksanya pengemis tersebut, dan pengakuan dari si-pengemis, dia membawa surat itu
karena dia telah diupahi oleh seseorang, yang meminta kepadanya agar menyerahkan surat
itu kepada Siang Tie-kwan.
Waktu Siang Tie kwan menanyakan bagaimana dan wajah orang yg telah menyuruh sipengemis, maka pengemis telah menceritakan wajah dan keadaan orang itu.
Ternyata yang telah menyuruhnya untuk menyampaikan surat itu adalah seorang gadis
yang mempunyai wajah sangat cantik sekali.
Siang Tie-kwan jadi memutar otak. Begitu juga orang-orangnya. Mereka sangat
menguatirkan sekali keselamatan diri Tay-cie, karena mereka sekarang baru mengetahui
bahwa Tay-cie telah terjatuh kedalam tangan lawan.
Dengan sendirinya kalau memang lawan menggunakan Tay-cie sebagai barang jaminan,
maka tak bisa lagi mereka bergerak menggunakan kekerasan.
Pengemis itu dikompasnya, disiksanya untuk memberikan pengakuannya.
Tetapi pengemis itu sambil menangis-nangis telah memberi pengakuan yang sama dan
tetap. Akhirnya Siang Tie kwan kewalahan juga. Dia mempercayai apa yang telah dikatakan oleh
sipengemis. Akhirnya pengemis itu ditahan untuk sementara waktu, sampai Taycie nanti telah dapat
dicari dan pengemis itu baru akan dibebaskan.
Kemudian Siang Tie-kwan telah memerintahkan beberapa orang-orangnya untuk mencari
Taycie. Begitu pun juga dengan Liang Ie Touw, dia telah mengerahkan orang-orangnya untuk
mencari tahu jejak dari siputera mahkota.
Sedangkan Siang Tie-kwan juga telah memberikan laporan kepada Sri Baginda, Hong-tee,
mengenai hasil pemeriksaannya mengenai timbulnya niat-niat jelek dari negara tetangga itu
yang telah menyebar mata-matanya ke daratan Tionggoan, serta Siang Tie-kwan
memberikan saran agar Hong-tee mengerahkan seluruh orang-orangnya guna mencari dan
menangkap semua orang-orang yang dicurigai.
Juga Siang Tie-kwan telah menjelaskan didalam surat laporannya itu, bahwa Taycie telah
dapat ditemuinya, hanya putera mahkota itu telah kena tertawan oleh musuh, maka Siang
Tie-kwan meminta pengampunan dari sribaginda itu serta berjanji akan mencari sampai
bertemu lagi dengan si Tay-cie, putera mahkota itu.
Lagi pula Siang Tie-kwan telah menceritakan didalam surat laporannya itu, bahwa para
mata-mata dari Mongolia itu telah meminta tebusan untuk Tay-cie berupa beberapa orangorangnya yg telah tertangkap oleh Siang Tie-kwan, dan hal itu terpaksa akan dipenuhi tuntutan dari para mata-mata Mongolia itu, sebab demi keselamatan dari Tay-cie, si-putra mahkota!
oOo 151 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
PAGI ITU A Hee terbangun dari pembaringan dengan tubuh yang dirasakan lemas sekali.
Dia menggeliat dengan lesu, dan memandang sekelilingnya, karena seketika itu juga dia
teringat apa yang baru saja terjadi pada malam yang baru lalu.
Ternyata A Hee mendapatkan dirinya masih rebah dipembaringan. Hanya sekarang dia
berada seorang diri diatas pembaringan itu.
The Djie Lan sudah tidak tampak batang hidungnya, hanya alas pembaringan belaka yg
kusut dan tidak keruan letaknya peninggalan bekas semalam mereka melakukan
pertarungan yang benar-benar membuat hati A Hee jadi mendongkol, menyesal, girang, dan
bermacam-macam lagi perasaan yang bergolak didalam jiwanya !
A Hee menggeliat lagi. Kemudian dia bangun duduk diatas pembaringan. Diawasinya lagi
keadaan disekitar kamar itu, kemudian dia menghela napas.
Perbuatan semalam yang telah dilakukannya itu benar-benar membuat hati A Hee jadi
menyesal bukan main, karena perbuatan itu benar-benar memalukan dan sangat hina sekali.
Hanya saja sebagai seorang anak muda, maka wajar kalau memang A Hee tidak bisa
mempertahankan diri terhadap rayuan dari The Djie Lan.
Cuma saja, yang membuat A Hee jadi menyesal, mengapa dia harus menuruti bisikan dan
bujukan setan-setan dan iblis-iblis.
Perlahan-lahan A Hee telah turun dari pembaringan. Dia berjalan perlahan-lahan menuju ke
meja. Lama juga A Hee berdiri didekat meja itu, dia mengawasi alat-alat tulis yang ada diatas
meja, karena A Hee teringat bahwa semalam dia telah menulis sepucuk surat yang ditujukan
kepada Siang Tie-kwan, agar membebaskan beberapa orang kawan-kawannya si-gadis.
Maka dari itu, A Hee jadi menghela napas. Dia sedang membawakan peranan sebagai
seorang putera mahkota, maka dari itu, entah Siang Tie-kwan mengetahui atau tidak
mengenai huruf-huruf dari surat yang ditulis oleh A Hee itu, dan kalau memang Siang Tiekwan mengetahui dan mengenali juga huruf-huruf dari surat A Hee itu bukanlah surat dan


Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tulisan dari Tay-cie, tentu kedoknya akan terbuka.
Maka dari itu, pagi ini, disamping rasa kesal memenuhi hati A Hee, juga perasaan ragu
selalu memenuhi hati A Hee, dia takut kalau-kalau Siang Tie-kwan mengetahui
sandiwaranya itu, tentu akan celaka dirinya, karena sandiwara yang sedang diperankannya
ini terlampau berani dan bahaya sekali, bersangkut-paut dengan pihak kerajaan.
Maka dari itu, A Hee jadi berdebar keras hatinya selama menantikan kembalinya The Djie
Lan. Kalau memang Siang Tie-kwan mengetahui bahwa surat yang ditulis oleh A Hee adalah
surat palsu dari Tay-cie, tentu orang yang mengirimkan surat itu akan ditangkap, akan
dijebloskan kedalam penjara, dan juga akan mencari dimana A Hee, yang telah begitu
berani mati memerankan sandiwara sebagai Tay-cie.
Tapi kenyataannya memang Siang Tie-kwan tidak begitu memperhatikan huruf-huruf yang
ditulis oleh A Hee. Siang Tie-kwan karena terlalu mengkhawatirkan keselamatan Tay-cie ini, yang kalau si Taycie mengalami cidera, tentu dirinya akan menerima hukum dari Hong-tee, Hong siang,
152 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
tentunya hal itu membuat Siang Tie-kwan jadi gelagapan dan gugup bukan main, yang
membuat dia jadi tidak begitu memperhatikan tulisan dan huruf-huruf dari surat yang
diterima si-pengemis. A Hee juga menulis surat itu hanya untung-untungan saja, dia telah mengambil keputusan,
kalau memang dirinya diketahui telah melakukan penyamaran tersebut, maka dengan
sendirinya dia akan ditangkap.
Maka A Hee telah bersiap-siap menantikan kedatangan orang-orangnya Siang Tie kwan. Dia
mengetahui kalau memang Liang Ie Touw yang datang untuk melakukan penangkapan
terhadap dirinya, maka A Hee tahu pasti dirinya tidak akan mempunyai kesempatan untuk
meloloskan diri dari Siang Tie-kwan.
Tetapi setelah A Hee menunggu sesaat lamanya didalam kamar itu, masih saja The Djie Lan
belum kembali. Hati A Hee jadi semakin gelisah, dia tidak tenang sedikitpun. Setiap kali mendengar suara
detak yang perlahan, tentu A Hee terkejut. Dia pasti akan menoleh kearah asal dari suara
itu dengan penuh kewaspadaan.
Hal ini disebabkan A Hee takut kalau-kalau tentara negeri yang diperintahkan oleh Siang
Tie-kwan datang dengan secara tiba-tiba. Maka dari itu, A Hee sedang dalam penantian
yang benar-benar menggelisahkan hatinya.
Sebetulnya A Hee mau keluar dari kamar itu, namun dia tidak melakukan niatnya.
Karena dia mengetahui bahwa pada saat itu dia berada didalam sebuah kamar seorang
wanita, dan kalau memang dia keluar dari kamar itu, lalu bersamplokan dengan orang,
tentu dia akan menderita malu.
Maka dari itu, biarpun dia gelisah sekali, toh tetap saja dia berdiam diri disitu. Detik-detik
kegelisahannya itu dilalui dengan penuh kebimbangan.
Akhirnya, samar-samar A Hee mendengar suara langkah kaki yang menuju ke kamarnya.
Dia mendengar suara langkah kaki itu menghampiri kearah kamarnya, karena suara langkah
kaki itu semakin lama terdengar semakin nyata.
Dia mementang matanya lebar-lebar kearah pintu, karena dia menduga tentu orangnya
Siang Tie-kwan yg datang untuk menawannya.
Kalau memang yang datang itu Liang le Touw, tentu dirinya akan celaka. Dia tidak akan
berdaya memberikan perlawanan dan dirinya pasti akan kena ditawan. Maka dari itu, dia
jadi gelisah sekali menantikan terbukanya daun pintu.
Lebih-lebih suara langkah kaki itu berhenti di-depan kamarnya dan tidak terdengar lagi. Hal
itu benar-benar menggelisahkan sekali.
Baru saja A Hee mau menghampiri pintu untuk membuka daun pintunya guna melihat siapa
yang berdiri dimuka kamar itu, maka tampak daun pintu telah terbuka !
Tampak The Djie Lan melangkah masuk dengan seulas senyum menghiasi bibirnya.
Waktu dia melihat A Hee, si-gadis telah tertawa sambil berkata: "Aha".kau sudah bangun,
Tay-cie?" tegurnya dengan riang.
153 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Juga sambil menegur begitu, The Djie Lan telah menutup daun pintu lagi. A Hee hanya
mengangguk. Sedangkan The Djie Lan telah melangkah menghampirinya.
"Suratmu ternyata benar-benar hebat ! Kawan-kawan kami telah dibebaskan dan mereka
sangat berterima kasih atas pertolongan Tay-cie?" kata The Djie Lan sambil tetap
tersenyum. Mendengar perkataan The Djie Lan, A Hee jadi menatap Djie Lan dengan tatapan mata
seperti tidak mempercayainya.
"Siang Tie-kwan telah membebaskan beberapa orang kawan-kawanmu?"" tanyanya seperti
heran. Djie Lan telah mengangguk.
"Ya"." kata Djie Lan sambil mengangguk. Dan Djie Lan menghampiri A Hee, dia merangkul
dan memeluk si anak muda she Hioe ini.
A Hee membiarkan dirinya dipeluki dan diciumi oleh Djie Lan.
Setelah berselang sesaat, akhirnya A Hee telah berkata: "Aku mau pergi"." kata A Hee.
"Heh?" tanya Djie Lan terkejut, dia juga mengendurkan pelukannya.
"Kau mau pergi ?"
"Kini semuanya telah kulakukan, kebaikan hatimu telah kubayar dengan membebaskan
beberapa orang-orang kawanmu itu!" kata A Hee. "Maka dari itu, aku mau pergi."
"Ini".oh, kau mana bisa berlalu?" kata Djie Lan cepat. "Kau masih menjadi tawanan kami".
pemimpin kami mana mau melepaskan kau begitu saja ?"
Mendengar perkataan Djie Lan, A Hee jadi mengerutkan alisnya, dia menatap wajah si gadis
dalam-dalam, dalam pandangannya itu memancarkan berbagai pertanyaan.
The Djie Lan seperti juga mengerti arti dari pandangan mata A Hee. Gadis ini telah
tersenyum lagi. "Harus kau ketahui Tay-cie, selama kau tidak memberikan pembangkanganpembangkangan, maka kami juga akan memperlakukan dirimu baik-baik".kalau sampai
saatnya nanti kau akan dibebaskan ! Percayalah, kami tidak akan mencelakakan kau! Secara
pribadi, kau tidak akan diperlakukan buruk, tetapi penahanan dirimu ini hanya untuk
sementara, guna memperoleh bantuan-bantuanmu!"
Mendengar keterangan si-gadis she The ini, A Hee jadi merasa lucu berbareng mendongkol.
Sebetulnya kalau memang si gadis she The itu mengetahui bahwa dirinya bukanlah putera
mahkota yang sebenarnya, tentu si-gadis akan mengutuk habis-habisan.
Melihat A Hee berdiam diri, The Djie Lan menduga bahwa si-anak muda yang diduganya ini
adalah seorang Tay-cie, putera mahkota, sedang jengkel, maka dari itu dia telah
memeluknya. A Hee juga akhirnya mengambil keputusan tidak mau terlalu memusingkan kepalanya. Dia
balas memeluk gadis she The itu, dan dia mencium bibir si-gadis tenggelam didalam waktu
154 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
yang sangat panjang dan lama sekali.
oooOooo PADA SIANG itu, Siang Tie-kwan telah mengadakan rapat dengan Liang Ie Touw, Soe Bong
In, dan jago-jago lain-lainnya.
Mereka ingin merencanakan sesuatu, agar para penjahat yang telah menculik Tay-cie itu
mau mengunjukkan diri. Menurut Siang Tie-kwan, kalau memang dia mengadakan penangkapan masal,
penangkapan secara besar-besaran, maka dengan sendirinya diantara orang-orang yang
mereka tangkap-tangkapi itu tentu terdapat orang-orangnya si-penjahat, dan juga nanti
pemimpin dari penjahat itu akan terbuka kedoknya.
Tetapi Liang Ie Touw menentang pendapat dari Siang Tie-kwan. Malah menurut Liang Ie
Touw, lebih baik mereka melawan para penjahat itu dengan jalan lunak, mereka akan
menyelidikinya dengan menyebar jago-jago yang mempunyai kepandaian silat yang
lumayan, dengan caranya itu, Liang Ie Touw berpendapat malah mereka akan dapat
menolongi Tay-cie kalau kebetulan mereka bisa menemui tempat penahanan si-putera
mahkota itu ! Banyak lagi pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh beberapa orang lainnya. Akhirnya
setelah menjelang malam dikala Siang Tie-kwan mau menutup rapat itu, maka akhirnya
mereka menetapkan bahwa mereka akan mengambil jalan dengan kelembekan menghadapi
lawan, tetapi disamping itu, dengan diam-diam mereka akan menyebar para jago-jago
mereka untuk menerjang dari belakang dengan cara menyamar.
Dengan caranya itu, Siang Tie-kwan maksudnya mata-mata dilawan dengan matamata".dan dengan sendirinya mereka akan menghadapi berbagai kesulitan, karena
pertama-tama mereka juga harus menjaga jangan sampai nanti timbul dipihak musuh itu
muncul suatu niat untuk membunuh Tay-cie, A Hee, sehingga hal itu akan merepotkan
mereka benar, mereka mempertanggung jawab atas keselamatan Tay-cie terhadap kaisar !
Malah Siang Tie-kwan beberapa hari kemudian telah menerima utusan dari istana, dari
pusat, beberapa orang mata-mata dan jago-jago yang terdidik, untuk membantu Siang Tiekwan menghadapi lawan dan menolong Tay-cie!
Inilah hebat, karena mata-mata akan melawan mata-mata, dan kejadian demi kepentingan
negara masing-masing. Memang pada masa itu Tionggoan sebetulnya terkenal sekali dengan jago-jago silatnya, dan
pihak keistanaan juga mendidik para jago-jago silat itu menjadi mata-mata demi
kepentingan negara" mereka selalu bekerja dengan sebat. Maka dari itu dikala Hong-tee,
kaizar sendiri yang mengerahkan dan mengeluarkan surat perintah untuk mengerahkan
mata-mata negara guna membantu Siang Tie-kwan, dengan sendirinya, suasana jadi hangat
sekali ! Malah disebabkan Siang Tie-kwan benar-benar bekerja di mata Hong-siang kaizar, dengan
sendirinya dia telah dianugerahkan pangkat tiga tingkat lebih tinggi, dia menjadi Pang pouw,
jenderal perang, jenderal untuk menjaga keselamatan negara!
Hal ini menggirangkan benar hati Siang Tie-kwan, sehingga untuk binasa didalam tugasnya
itu dia akan bersedia dengan hati yang rela"
155 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
oooooOooooo DUSUN Su-koan-chung merupakan sebuah dusun yang tidak begitu padat penduduknya,
juga dusun ini terletak dikaki gunung Tiang-pek-san, yang menyebabkan suasana dusun ini
sepi dan udaranya bersih.
Penghidupan para penduduk dari kampung Su-koan-chung sangat tenang sekali, mereka
umumnya lebih banyak hidup dari hasil panen sawah ladang mereka, karena umumnya
mereka hidup bercocok tanam.
Pagi itu, dimuka kampung tersebut, tampak berjalan dua orang pengemis. Ditangan yang
seorangnya, pengemis yang lebih tua usianya, membawa sebatang tongkat. Pengemis yg
seorangnya lagi berusia diantara dua puluh tiga tahun. Mereka berjalan perlahan-lahan, juga
pakaian mereka yang kotor sekali itu, menandakan bahwa mereka habis melakukan
perjalanan yang jauh, dan juga tidak bersalin pakaian selama beberapa hari.
Langkah kaki dari kedua pengemis itu sangat gontai dan lesu.
Waktu sampai dibatas pintu kampung Su-koan-chung dibagian timur, mereka berhenti
dibawah pohon, untuk mengaso dibawah teduhnya pohon itu.
Yang lebih tua usianya, yang memegang tongkat ditangannya itu, telah menoleh kepada
pengemis yang seorangnya lagi, yang kala itu tengah duduk diakar pohon.
"Su-tee".kita telah melakukan perjalanan selama satu bulan lebih, tetapi kita belum
menemukan sesuatu yang luar biasa," kata pengemis itu.
Yang lebih muda usianya, yang dipanggil Su-tee, adik seperguruan, telah mengangguk.
"Ya, tetapi akhirnya nanti kita akan memperoleh berita juga !" menyahuti si-adik
seperguruan. Pengemis yang lebih tua usianya itu tidak mengatakan apa-apa lagi.
Keduanya jadi saling memandang sekitar tempat itu, mereka mengaso sambil mengawasi
keadaan disekitar tempat tersebut.
Tiba-tiba sang Su-tee, si-adik seperguruan, telah menoleh kepada si-pengemis yang lebih
tua usianya. "Su-heng".kemarin orang yg mencurigakan itu pasti akan melalui tempat ini juga !" kata si
Su-tee sambil mengawasi si-Su-heng, kakak seperguruannya.
Pengemis yang lebih tua usianya itu, si Su-heng, telah mengangguk.
"Benar".!" katanya membenarkan perkataan si Su-tee. "Memang dia akan melalui tempat
ini juga! Aku yakin akan hal itu!"
"Menurut pandanganmu, Su-heng, apakah orang itu benar-benar membawa sesuatu yang
bisa membuka tabir rahasia yang sedang kita hadapi ini ?" tanya si Su-tee lagi dengan suara
yang ragu-ragu. Sang Su-heng mengangguk. "Mungkin juga!" menyahuti si Su-heng. "Kita nantikan saja beberapa saat lagi."
Sang Su-tee, adik seperguruannya mengangguk menyetujuinya. Sampai akhirnya
156 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
dikejauhan tampak mencongklang seekor kuda putih.
Diatas kuda itu bercokol seorang lelaki tua yang jenggot dan kumisnya sudah berwarna
putih itu berkibar tertiup angin.
Cepat sekali kuda itu berlari kearah kedua pengemis tersebut. Sampai akhirnya waktu
melewati kedua pengemis itu, lelaki tua yang menjadi penunggang kuda telah melirik
sedikit. Wajahnya tidak menunjukkan perasaan apa-apa, dia terus juga melarikan kudanya
mencongklang dengan cepat.
Tetapi kedua pengemis itu juga bergerak dengan cepat sekali. Mereka telah melompat dan
menghadang didepan kuda putih itu.
Kalau memang kedua pengemis itu tidak mempunyai kepandaian yang tinggi, tentu mereka
tidak akan berani menghadang dengan cara begitu, sebab dikala kuda sedang
mencongklang dengan keras, bisa membahayakan jiwa mereka.
Dengan sendirinya, hal itu menandakan keberanian dari kedua pengemis ini.
Waktu kuda putih itu dihadang oleh kedua pengemis tersebut, maka lelaki tua berjenggot
dan berkumis yang telah berwarna putih seluruhnya itu, jadi terkejut sekali, dia berusaha
untuk menahan les kudanya.
Karena ditahan dengan tiba-tiba begitu, kuda putih itu jadi mencongklang keras.
Tetapi kedua pengemis telah mengulurkan kedua tangan mereka menjambret tali les kuda
itu, mereka telah mengerahkan tenaga Lwee-kangnya, yang menyebabkan kuda tersebut
jadi tidak bisa bergerak lagi.
Lelaki tua berjenggot putih itu sangat gusar, dia telah melompat turun dari atas kuda
tunggangannya. "Kalian".oh, kalian dua pengemis jembel!" bentak kakek itu dengan gusar. "Mau apa kalian
menghadang perjalananku?"
Kedua pengemis itu telah tertawa. "Kau jangan marah-marah dulu !" kata si-pengemis yang
lebih tua usianya. "Kami ingin menanyakan sesuatu kepadamu, entah kau mau jawab atau
tidak ! Ini bersangkut-paut dengan persoalan negara !"
Mendengar perkataan si-pengemis, wajah si-kakek jadi berobah.
"Aku Ciu Pek Sie, tidak pernah mau mencampuri persoalan negara! Aku adalah seorang
petani yang kasar, orang gunung yg tidak berkepandaian, maka dari itu, aku tidak mau
kalian ganggu!!" kata si-kakek yg mengaku bernama Ciu Pek Sie.
Kedua pengemis itu telah mengawasi orang she Ciu itu dengan tatapan mata yg tajam.
"Hmm".kau mengatakan tidak ingin mencampuri persoalan negara, tetapi dikantongmu
terdapat surat perintah yang bisa membawa perobahan pada situasi dinegara daratan
Tionggoan !" kata si-pengemis yang berusia lebih tua dengan suara yg dingin.
Mendengar perkataan si-pengemis, wajah Ciu Pek Sie jadi berobah hebat. Tetapi dengan
cepat perobahan wajahnya itu telah pulih kembali. Dia berusaha menekan goncangan
hatinya dengan tertawa tawar.
157 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Kalian pengemis-pengemis jembel, mengapa kau tetap menuduh aku bekerja untuk
pemerintah! Aku si-orang she Ciu tidak akan berdusta! Kalau memang aku bekerja untuk
negara, tentu akan kukatakan bahwa aku memang orang pemerintah! Tetapi sekarang memang kenyataannya aku ini tidak bekerja untuk siapa".telah kukatakan tadi bahwa aku
tidak ingin mencampuri persoalan negara".hatiku tidak tertarik untuk mencampuri
persoalan itu!" "Hmmm".bagus! Rupanya kau ingin terus menyangkal," kata si pengemis yg berusia lebih
muda dari pengemis yang satunya, si Su-tee. "Tetapi kau tidak bisa mengelabui mata kami!
Keluarkanlah benda yang kau bawa dan berada dikantongmu itu!"
Wajah si kakek Ciu Pek Sie jadi berobah lagi. Dia menatap kedua pengemis itu dengan sorot
mata yang tajam sekali. "Kau terlalu mendesak, sahabat !" kata Ciu Pek Sie dengan suara yang tidak enak didengar.
"Kalau memang kalian memaksa terus dengan tuduhan kalian itu, maka aku mau lihat apa
yang ingin dilakukan oleh kalian !"
Mendengar perkataan Ciu Pek Sie, ke 2 pengemis itu mengeluarkan suara tertawa dingin.
"Hmm, kau mau melihat apa yang ingin dilakukan oleh kami kalau memang kau tidak mau
memberikan muka kepada kami bukan ?" tanya si pengemis yang lebih tua usianya itu.
"Baik, baiklah ! Kami, Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay, tidak akan pernah melepaskan belas
kasihan kepada seorang manusia semacam kau! Kalau kau masih membangkang terus,
maka kau akan kami bunuh!"
Dan setelah berkata begitu, Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay, kedua pengemis tersebut,
telah menatap Ciu Pek Sie dengan sorot mata yang tajam dan dengan sikap yang
mengancam benar. Ciu Pek Sie melihat sinar mata kedua pengemis itu agak tergoncang hatinya. Tetapi dengan
cepat dia dapat menguasai goncangan hati itu.
Cepat dia mengawasi kedua pengemis tersebut, bersiap-siaga dari serangan-serangan yang
akan dilancarkan oleh kedua pengemis tersebut.
Namun pengemis itu tidak menyerang, mereka hanya mengawasi dengan tubuh diam tak
bergerak dari tempatnya.

Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rupanya mereka sedang menantikan saat-saat yang baik, atau memang mereka
membiarkan si kakek berpikir untuk merobah jalan pikirannya.
Ciu Pek Sie telah tertawa dingin.
"Sahabat-sahabat".kalian jangan terlalu mendesak diriku, kalau memang kalian tidak
mengenal aturan, akupun tidak akan memakai aturan didalam kalangan Kang-ouw ! Kalau
memang kalian ini penasaran dan memang ingin mencari pasal denganku, maka majulah !
Aku akan menghadapi apa yang ingin kalian perbuat !!"
Ciang Sam Kay telah tertawa gelak-gelak.
"Baiklah kau menjaga keselamatan dirimu".karena kukira, disaat kau menghadapi
kematianmu, kau baru tahu perasaan yang mencekam hatimu !"
Dan setelah berkata begitu, Ciang Sam Kay telah melangkah selangkah demi selangkah,
setindak demi setindak, menghampiri Ciu Pek Sie. Begitu juga Po Liang Kay, dia maju pula.
158 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Ciu Pek Sie mengawasi tajam kepada kedua pengemis ini. Dia bersiap-siap dari segala
serangan yg akan dilancarkan oleh kedua pengemis tersebut. Biar bagaimana, hati Ciu Pek
Sie jadi berdebar keras juga, karena dilihat dari sorot matanya, maka kedua pengemis ini
memang mempunyai Lwee-kang yang kuat dan kepandaian ilmu silat yang kosen dan liehay
sekali ! oooo CIU PEK SIE mementang matanya lebar-lebar, dia mengawasi kearah kedua pengemis itu
dengan sorot mata yang waspada.
Kuda putihnya telah menyingkir ke pinggir jalan, dia sedang memakan rumput-rumput yang
banyak bertumbuhan disitu, seperti juga tidak mengetahui bahwa majikannya sedang
menghadapi ancaman dari kedua pengemis tersebut.
Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay telah maju terus setindak demi setindak. Tahu-tahu
dengan mendadak, dengan sangat tiba-tiba sekali, dengan cara yang berbareng, kedua
pengemis ini telah melompat dengan cepat sekali.
Sambil melompat begitu, mereka juga telah menggerakkan kedua tangan mereka secara
berbareng. Cepat benar mereka telah menggerakkan tangan mereka, dengan caranya begitu, maka
mereka telah menyerang Ciu Pek Sie dari dua jurusan.
Ciu Pek Sie merasakan, biarpun kedua serangan dari kedua pengemis ini mengenai dirinya,
angin serangan dari pukulan kedua pengemis telah menyambar dirinya, hal itu menandakan
bahwa kekuatan Lwee-kang dari kedua pengemis itu sangat kuat benar.
Maka dari itu, dengan cepat sekali, si orang she Ciu telah menyedot hawa murni dari
pusatnya, dan menyalurkan kepada kedua lengannya.
Dengan penuh kewaspadaan, dia menantikan tibanya kedua serangan pengemis tersebut.
Disaat kedua serangan itu hampir mengenai dirinya, dengan mengeluarkan suara bentakan
yang nyaring luar biasa, suara bentakan yang mengguntur, orang she Ciu itu telah
menggerakkan kedua tangannya.
Terdengar suara 'Dukkkk, dukkkk' dua kali, dan kedua serangan dari Ciang Sam Kay serta
Po Liang Kay telah kena ditangkisnya!
Hebat sekali! Benturan itu sebetulnya seperti juga dua balok baja yang saling bentur, tetapi kedua
pengemis itu tidak bergeming, dengan cepat tanpa menarik pulang kedua tangannya,
mereka telah menyerang lagi sambil membentak.
"Kalau memang kau tidak mau menyerahkan apa yang berada dikantongmu itu, hmm".kau
akan binasa dengan cara yg kecewa!"
Tetapi Ciu Pek Sie tidak jeri, dia malah jadi murka sekali.
Disaat kedua tangan Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay itu menyambar dirinya, dengan
mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur lagi, tubuh Ciu Pek Sie telah berkelebat
dengan cepat, dan disaat dia bergerak gesit begitu, kedua tangannya juga telah bergerak
lagi, menghantam dengan keras kearah lambung dan perut dari Ciang Sam Kay dan Po
159 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Liang Kay masing-masing. Hebat sekali tenaga serangan dari Ciu-Pek Sie kali ini. Dia
menyerang dengan mengerahkan 7 bagian tenaga dalamnya.
Dengan mengeluarkan seruan tertahan, Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay harus melompat
kesamping untuk mengelakkan serangan dari Ciu Pek Sie.
Kalau memang mereka melawan dengan kekerasan terhadap serangan Ciu Pek Sie, maka
hal itu akan membawa kerugian pada diri mereka.
Disebabkan itulah, maka dengan cepat Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay telah mengambil
sikap mengalah. Tetapi mereka melompat mundur mengelakkan serangan Ciu Pek Sie itu bukan untuk
mundur, melainkan mereka juga telah membalas menyerang lagi dengan cepat, mereka
malah telah melancarkan serangan yg berbahaya sekali, melancarkan serangan-serangan yg
benar-benar membuat Ciu Pek Sie harus mundur ke belakang berulang kali menghindarkan
serangan-serangan dari Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay.
Setiap serangan dari kedua pengemis itu telengas dan ganas sekali, maka kalau memang
satu kali saja Ciu Pek Sie terkena serangan dari Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay, dengan
sendirinya orang she Ciu itu akan menemui kebinasaannya.
Itulah yang tidak diinginkan oleh Ciu Pek Sie, yang membuat dia harus mengerahkan
seluruh kepandaian dan tenaga Lwee-kangnya.
Tetapi berhubung dia dikepung terus menerus oleh Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay
dengan serangan-serangan yang berbahaya dan mengandung hawa pembunuhan, dengan
sendirinya Ciu Pek Sie jadi terdesak hebat.
Lebih-lebih sekarang usia Ciu Pek Sie telah lanjut, dan Ciang Sam Kay serta Po Liang Kay
menyerang Ciu Pek Sie dengan cara mengulur waktu, dengan sendirinya hal itu
menyebabkan tenaga Ciu Pek Sie berangsur-angsur jadi berkurang.
Hal ini membuat Ciu Pek Sie jadi gugup bukan main, dia sampai menyerang berulang kali,
menyerang dengan serangan-serangan yang membahayakan.
Tetapi, Sam Kay dan Po Liang Kay selalu berusaha mengelakkan dan mengulur-ulur waktu,
yang membuat Ciu Pek Sie berangsur-angsur tenaganya jadi berkurang. Napas dari kakek
she Ciu itu juga jadi memburu keras.
Dia murka dan gusar tanpa daya, karena kedua penyerangnya tidak memberikan padanya
kesempatan untuk memberikan perlawanan yang keras.
Memang kalau dinilai dari kepandaiannya, ilmu dan Lwee Kang Ciu Pek Sie cukup sempurna,
namun karena dia dikepung dari dua jurusan dari Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay yang
mempunyai kepandaian tidak lemah, dengan sendirinya Ciu Pek Sie jadi terdesak hebat.
Dengan mengeluarkan suara teriakan penasaran berulang kali, Ciu Pek Sie berusaha untuk
melancarkan serangan-serangan untuk mendesak kedua lawannya, namun tetap saja dia
tidak bisa mendesak sampai kedua lawannya itu undur jauh darinya.
Malah Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay telah melibatkan diri mereka didalam suatu
pertempuran yang panjang dan lama sekali.
Mereka dengan cepat telah saling tempur sebanyak seratus jurus lebih.
160 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Inilah yang sangat meletihkan Ciu pek Sie, napasnya jadi memburu, dan juga tenaganya
berangsur-angsur jadi berkurang banyak.
Dengan begitu, Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay jadi menang diatas angin. Dan mereka jadi
merangsek terus, menyerang lawan mereka she Ciu itu yang mulai terdesak dan mulai
gugup dalam keadaannya seperti ini.
Sambil bertempur begitu, Ciu Pek Sie juga telah memutar otaknya. Dia memikirkan dengan
cara bagaimana harus menghadapi kedua lawannya ini, yang mempunyai kepandaian yang
cukup tinggi dan membuatnya repot dengan serangan-serangan yg membahayakan jiwanya.
Dengan cepat sekali, Ciu pek Sie telah menyedot tenaga Lwee-kangnya, yang dipusatkan
kepada kedua lengannya, disuatu kali dikala Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay menyerang
bagian perut dan kepalanya, dengan cepat sekali Ciu Pek Sie telah menggerakkan kedua
tangannya dengan cara yang berbareng.
Dia tidak menangkis serangan dari kedua pengemis itu, tetapi dia malah telah menyerang ke
bagian mata dari Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay.
Dia menyerang dua bagian yang berbahaya dari kedua lawannya tersebut ! Hal ini
mengejutkan benar hati Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay.
Kalau memang mereka meneruskan serangan mereka, berarti mereka akan mengalami
cidera juga bersama-sama dengan Ciu Pek Sie, dan berarti mereka juga akan celaka
bersama-sama dengan Ciu Pek Sie.
Itulah yang tidak diinginkan oleh Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay. Dengan cepat mereka
telah menarik kedua serangan mereka.
Cepat sekali kedua pengemis tersebut telah menjejakkan kedua kaki mereka, sehingga
tubuh mereka mencelat tinggi dan menjauhkan dari Ciu Pek Sie.
Begitu mereka lompat, disaat serangan dari Ciu Pek Sie mengenai tempat kosong, kedua
pengemis tersebut telah meluncur lagi dengan cepat, sambil meluncur begitu, kedua tangan
mereka telah bergerak melancarkan serangan pula kearah diri si-kakek tua she Ciu.
Mereka, pengemis-pengemis ini, menyerang dengan meluncur menukik ke bawah bagaikan
seekor burung garuda yg menerjang kearah Pek Sie.
Juga malah tangan kiri Po Liang Kay telah melancarkan serangan ingin menotok jalan darah
Sam-tie-hiatnya dari Ciu Pek Sie.
Itulah serangan yang berbahaya sekali dan Ciu Pek Sie menyadari akan bahaya yang
mengancam dirinya. Dengan mengeluarkan seruan tertahan, dengan cepat sekali, Ciu Pek
Sie mengangkat kedua tangannya, secara beruntun dia telah menangkis serangan-serangan
dari Sam Kay dan Liang Kay.
Hal itu dilakukan oleh Ciu Pek Sie disebabkan orang she Ciu ini telah nekad dan dia
bermaksud akan mengadu kekerasan dengan kekerasan.
Dan itu mengejutkan benar hati Sam Kay serta Liang Kay, tetapi karena mereka memang
telah melancarkan serangan itu, sehingga mereka tidak bisa menghindarkan diri lagi dari
serangan-serangan tersebut, terpaksa mereka melancarkan terus serangan-serangan
mereka itu ! Kedua belah pihak jadi terancam bahaya kematian !
161 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
0000O0000 BENTURAN dan tangan Ciu Pek Sie dengan tangan Ciang Sam Kay dan Po Liang Kay telah
terjadi dengan keras. Suara benturan itu memekakkan anak telinga.
Tampak tubuh Sam Kay dan Po Liang Kay yang memang tengah terapung diudara, jadi
terpental dan melajang jauh beberapa tombak dari tempatnya semula.
Hanya saja berhubung mereka memang mempunyai kepandaian yg tinggi, dengan cepat
sekali mereka telah dapat menguasai diri.
Mereka jatuh ditanah dengan kedua kakinya terlebih dahulu, sehingga mereka berdua jadi
tidak jatuh terbanting keras.
Sedangkan tubuh Ciu Pek Sie terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang dengan
muka yang berobah pucat. Tubuh kakek tua she Ciu ini berobah menjadi pucat pasi, tubuhnya menggigil.
Dia terluka didalam akibat gempuran dari tenaga serangan Ciang Sam Kay dan Po Liang
Kay. Sam Kay dan Po Liang Kay mengawasi Ciu Pek Sie dengan tersenyum sinis, seulas senyum
mengejek kepada kakek tua she Ciu itu.
"Hmm".sekarang kau mau menyerahkan benda yang kau bawa atau tidak !" bentak Ciang
Sam Kay dengan suara yang mengejek. "Atau memang kau mau sampai menerima
kematianmu terlebih dulu?"
Setelah membentak begitu, dengan suara yg keras sekali, Sam Kay telah melompat
menerjang kepada Ciu Pek Sie.
Begitu juga dengan Po Liang Kay, dia telah melompat pula membarengi menyerang si-kakek
she Ciu itu. Hebat kedua serangan dari kedua pengemis. Tenaga serangan yang mereka gunakan itu
sangat kuat sekali. Ciu Pek Sie sedang terluka parah, karena dia memang tergempur tenaga dalamnya, dengan
sendirinya sekarang dia diserang begitu macam, dia jadi mencelos hatinya.
Jelas kalau memang dia menangkis dengan menggunakan kekerasan, dirinya akan
terbinasa! Tetapi kalau dia tidak menangkis, dia hanya mengelakkan, dirinya juga tidak akan
terluput dari kematian, sebab kedua pengemis itu telah melancarkan serangannya dengan
cara yang beruntun dan mengepung diri si-kakek she Ciu itu.
Maka dari itu, mau tak mau Ciu Pek Sie jadi mengerahkan dan mengempos semangatnya,
mengerahkan seluruh tenaga Lwee-kangnya, dengan sekuat tenaganya dia berusaha
menangkis kedua serangan Sam Kay dan Po Liang Kay untuk mengadu jiwa dengan kedua
pengemis itu, rupanya dia jadi kalap dan nekad sekali.
Terdengar suara benturan yang nyaring, terdengar juga menyusul itu suara jeritan yg
menyayatkan dari Ciu Pek Sie, tampak tubuh kakek tua itu terpental, dan ambruk ditanah
dengan terluka berat, dia telah terkapar ditanah dengan napas tersengal-sengal tanpa bisa
bergerak atau juga untuk berbangkit !
162 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Sedangkan Sam Kay dan Liang Kay hanya tergoncang tubuhnya, kemudian mereka telah
bisa menguasai perjalanan darah mereka lagi, telah dapat berdiri tetap pula.
Dengan perlahan-lahan mereka menghampiri Ciu Pek Sie yang masih rebah tak berdaya
ditanah tanpa bisa bergerak sedikitpun.
"Hmmmm".sekarang kalau memang kami mau menghabisi nyawamu, sama mudahnya
dengan membalik telapak tangan kami sendiri !" kata Ciang Sam Kay. "Cepat kau keluarkan
benda yang kaubawa, jiwa tuamu itu akan kami ampuni !!"
Mata Ciu Pek Sie mendelik.
"Kalau memang kau mau membunuhku, bunuhlah! Jangan kalian banyak bacot disitu !!"
bentak Ciu Pek Sie dengan suara yang mendongkol.
Sam Kay mendengus tertawa dingin.
"Hmmm".aku tidak ada ruginya membunuhmu! Baiklah! Rupanya kau yang sudah bosan
hidup !" dan setelah berkata begitu, dengan cepat sekali Sam Kay mengerahkan tenaga
Lweekangnya, kemudian dengan bengis dia menghantam kepala Ciu Pek Sie.
Kakek she Ciu itu tidak bisa bergerak. Maka dari itu, tanpa daya kepalanya terhajar remuk
tanpa bisa dia mengeluarkan suara jeritan lagi. Seketika itu juga jiwanya telah melayang
menghadap pada Giam-lo-ong.
Sam Kay dan Liang Kay telah tertawa gelak-gelak, kemudian mereka merogoh saku Ciu Pek
Sie. Dari saku jubahnya kakek tua itu dikeluarkan sebuah gulungan surat.
Dengan tidak menunggu lagi, kedua pengemis itu telah membuka surat tersebut dan
membacanya. Ternyata isi surat itu adalah:
"Mata-mata dari kerajaan sudah dikerahkan, maka kita harus berhati-hati menghadapinya,
sebab kalau memang salah tindak saja, pihak kita akan mengalami kegagalan, kalau
memang salah seorang diantara kita terjatuh ke dalam tangan musuh, lebih baik membunuh
diri untuk menghindarkan diri dari dikorek keterangan-keterangan dengan paksa oleh musuh
!" Surat itu hanya tertulis begitu saja, dan ditandatangani oleh kata-kata: 'Si-hitam', selain itu
tidak terdapat sesuatu apapun lagi.
Kedua pengemis tersebut telah tertawa.
"Hmmmm".dialah seorang penghianat yang memang harus menerima kebinasaannya !"
kata Sam Kay dengan sengit sambil memasukkan surat itu kedalam sakunya. "Orang she Ciu
ini memang harus mampus."
Po Liang Kay juga mengangguk.
"Ya".dia memang pantas menerima kematiannya !" kata Liang Kay.
Setelah berdiam diri sesaat, akhirnya kedua pengemis itu berlalu".
ooOoo CIANG SAM KAY dan Po Liang Kay berdua telah melanjutkan perjalanan mereka menuju ke
163 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
dusun Su-koan-chung. Begitu mereka memasuki perkampungan itu, mereka tidak menarik banyak perhatian
penduduk kampung, karena mereka hanyalah orang pengemis belaka.
Mereka memperhatikan orang yang berlalu lalang.
"Menurut perintah dari atasan kita, maka kita harus menangkap seorang gadis berusia
delapan belas tahun yang mempunyai ciri-ciri rambut panjang sekali, juga muka berbentuk
tirus".dengan tahi lalat disudut bibirnya !" kata Sam Kay pada Liang Kay.
Liang Kay mengangguk. "Ya".menurut perintah, kita akan menemui gadis itu dikampung ini, karena dia sering
mengunjungi dusun ini !!" kata Po Liang Kay.
Keduanya menyusuri jalan itu. Akhirnya waktu sampai didepan sebuah rumah makan, maka
kedua pengemis ini duduk dimuka rumah makan itu untuk mengaso.
Rupanya kedua pengemis ini tidak menarik perhatian orang yang berlalu lalang didekat
tempat tersebut. Karena sudah terlalu sering pengemis-pengemis duduk dimuka pintu rumah makan untuk
meminta sedekah sisa-sisa makanan.
Maka dari itu, Sam Kay dan Liang Kay bisa mengaso dengan leluasa tanpa banyak perhatian
orang. Setelah duduk-duduk sekian lama, maka Sam Kay mencubit paha Liang Kay, sambil berbisik
perlahan: "Orang ini mencurigakan !!" kata Sam Kay dengan suara yang perlahan.
Liang Kay mengangkat kepalanya yang memang sejak tadi tertunduk. Dia melihat seorang
Hwee-shio tengah mendatangi kearah rumah makan dengan wajah yang bengis.
Hwee-shio itu ketika akan masuk ke rumah makan tersebut, dikala dia melihat Sam Kay dan
Liang Kay yang duduk dipinggiran, si Hwee-shio hanya melirik dengan pandangan yang
menghina, kemudian dia melangkah masuk terus.
Begitu dia sampai didalam, dia telah menggebrak meja yang terdapat didekatnya.
"Kemana pemilik rumah makan ini, heh?" bentaknya dengan suara yang keras.
Para pelayan rumah makan itu jadi ketakutan, tubuh mereka menggigil, karena memang


Bayangan Maut Karya Oey Yong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka telah mengetahui bahwa si Hwee-shio adalah seorang pendeta yang galak dan
bengis tidak pernah mengenal rasa kasihan.
Seorang lelaki tua, yang menjadi kasir rumah makan itu telah menghampiri si Hwee-shio
dengan sikapnya yang ketakutan.
"Taysu".oh, silahkan duduk untuk menikmati arak Hangciu, Tay-soe !!" kata si kasir.
Si Hwee-shio mendengus. "Sediakan Hud-ya sebanyak seribu tail perak !!" bentak si Hwee-shio dengan suara yang
bengis. Wajah si-kasir jadi berobah.
164 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
"Oh ini".ini mana bisa Taysu".penghasilan rumah makan ini saja hanya dua ratus tail,
bagaimana harus menyediakan Tay-su seribu tail perak" Sedangkan keuntungan dari hasil
rumah makan ini hanya sebesar tujuh atau delapan puluh tail sebulannya !"
Dan tahu-tahu si Hwee-shio mengayunkan tangannya dengan keras.
"Plakkkk !" terdengar si kasir rumah makan itu telah ditempelengnya dengan keras. Tubuh si
kasir telah terpental jatuh duduk.
"Kalau memang kalian tidak mau menyediakan apa yang kuminta, hmmmm".kalian akan
mampus semuanya !!" bentak si Hwee-shio dengan bengis.
Mendengar perkataan si Hwee-shio, kasir itu jadi ketakutan sekali. Tubuhnya sampai
menggigil keras saking ketakutan terhadap Hwee-shio ini.
"Ampun Tay-su".kami benar-benar tidak mempunyai uang sebanyak itu !!" kata si Kasir
sesambatan saking ketakutannya. Si Hwee-shio mendelik dengan wajah yg bengis sekali.
"Apakah benar-benar kau mencari mampus ?" bentak si Hwee-shio dengan suara yang
bengis mengguntur. "Hud-ya Ce In Sian-su tidak akan memberikan pengampunan kepada
orang-orang yang telah membangkang kata-kataku !!"
Si kasir jadi tambah ketakutan, dia sampai sesambatan dengan suara yang menyedihkan.
"Kami memang benar-benar tidak mempunyai harta sebanyak itu, Tay-su".kami"." dan
belum lagi dia menyelesaikan perkataannya itu, si Hwee-shio sudah mengayunkan kakinya,
tahu-tahu si kasir telah ditendangnya sehingga terpental dan jatuh terbanting di lantai.
Si-kasir menjerit-jerit dengan suara yg menyayatkan hati. Dia kesakitan dan ketakutan.
"Ampun Tay-su".Ampun"." teriaknya dengan suara sesambatan.
Si Hwee-shio telah mendengus dengan suara yang dingin.
"Kalau kau tidak mau cepat-cepat menyediakan apa yang kuminta, hmmm, jiwa anjingmu
akan Hud-ya kirim ke neraka !"
Dan setelah berkata begitu, si Hwee-shio telah menghampiri si kasir dengan sorot mata
yang menyeramkan sekali. Si-kasir jadi ketakutan. Dia beringsut dengan tubuh yang menggigil, sedangkan mulutnya
terus juga sesambatan tak hentinya meminta ampun dan meminta belas kasihan kepada si
Hwee-shio. Tetapi Hwee-shio itu tidak memperdulikannya, dia telah menghampiri terus.
Para pelayan lainnya yang melihat hal itu jadi ketakutan juga. Mereka telah bersembunyi
semua. Tak ada diantara mereka yg bermaksud untuk menolongi si-kasir dari tangan si
Hwee-shio. Tetapi baru saja si Hwee-shio mau mencengkeram si kasir, dikala dia mau membanting
tubuh si kasir lagi, maka tahu-tahu pundak si Hwee-shio telah ditepuk orang.
Si Hwee-shio terkejut sekali. Hatinya tercekat. Harus dimakluminya, sebagai seorang yang
mempunyai kepandaian yang tinggi dan ilmu silat yg kosen, jangankan orang dapat
menepuk pundaknya, sedangkan untuk datang mendekatinya saja si Hwee-shio sudah akan
mengetahuinya. 165 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Maka dari itu, sekarang malah pundaknya telah dapat ditepuk oleh orang, hal ini terang saja
membuat si Hwee-shio tercekat hatinya disebabkan kaget. Dengan cepat sekali dia telah
memutar tubuhnya menoleh.
Dihadapannya berdiri seorang pengemis setengah tua tengah memandang padanya dengan
bibir tersungging senyuman.
Si Hwee-shio segera juga mengenali bahwa pengemis itu adalah salah seorang pengemis
dari kedua pengemis yang tadi duduk dimuka pintu rumah makan ini.
Betapa gusarnya si Hwee-shio, dia sampai mengeluarkan seruan murka.
"Apakah kau mau mencari mampus juga, anjing geladak?" bentaknya dengan suara yang
bengis. Si-pengemis yang berdiri didepan si Hwee-shio, yang tadi menepuk pundak si Hwee-shio,
ternyata adalah Sam Kay. Sam Kay tersenyum sabar.
"Janganlah kau menyiksa orang yang tidak berdaya !" kata Sam Kay dengan suara yang
dingin. Wajah si Hwee-shio, yang mengaku bergelar Ce In Sian-su, jadi merah padam.
"Baik ! Baik ! Kau yg mewakili anjing geladak ini menghadap pada Giam-lo-ong !" kata si
Hwee-shio dengan suara yang bengis.
Dan membarengi perkataannya itu, dengan telengas sekali si Hwee-shio telah melancarkan
serangan yang mematikan kearah kepala Sam Kay.
Sam Kay ketawa dingin. Dia tidak bergeming dari tempatnya berdiri. Ditunggunya sampai
serangan dari si Hwee-shio hampir mengenai kepalanya, dikala tangan si Hwee-shio terpisah
beberapa dim saja, maka dia baru menggerakkan kepalanya kesamping, kemudian dengan
cepat sekali, dikala dia memiringkan kepalanya itu, dengan kecepatan yang luar biasa, dia
menggerakkan tangan kanannya menangkis tangan si Hwee-shio, dia juga membarengi
dengan mengunakan tangan kirinya untuk menyodok perut si pendeta gundul tersebut. Si
Hwee-shio mencelos hatinya waktu tahu-tahu orang balas menyerang dirinya dengan
serangan semacam itu. Dia kaget bukan main, si Hwee-shio sampai mengeluarkan seruan tertahan. Dan sambil
mengeluarkan suara seruan tertahan begitu, karena dia memang seorang jago yang
mempunyai kepandaian sangat tinggi, dengan cepat si Hwee-shio menarik pulang
tangannya sebelum saling bentur dengan tangan Sam Kay, lalu dengan cepat sekali
membarengi dengan gerakan menarik pulang serangannya tersebut, si Hwee-shio telah
menjejakkan kakinya, dia telah melompat untuk menjauhkan diri dari Sam Kay, menjaga
agar jangan sampai Sam Kay bisa membarengi menyerang dirinya lagi.
Tetapi Sam Kay mana mau membuang kesempatan semacam itu"
Maka dari itu, dikala melihat si Hwee-shio telah membatalkan serangannya, dan malah telah
melompat mundur begitu, dengan cepat Sam Kay telah mengenjotkan tubuhnya juga yang
mencelat kepada si Hwee-shio, kemudian dikala tubuhnya sedang melambung begitu, kedua
tangan Sam Kay telah bekerja cepat, dia telah melancarkan serangan yang beruntun kepada
si Hwee-shio. Hebat serangan Sam Kay kali ini, karena tangan kanannya menyerang dengan jurus 'Po Ting
Liang Tiam', yang mengandung tenaga serangan yang hebat sekali, begitu juga tangan
166 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
kirinya telah merangsek mengincer akan menotok jalan darah Pan tu-hiatnya si Hwee-shio
dengan gerakan 'Siang Ma Kiu Liu', serangan yang cepat dan berbahaya.
Kembali si Hwee-shio Ce In Sian-su jadi kaget bukan main. Untuk kedua kalinya hatinya jadi
mencelos saking terkejutnya. Dia cepat-cepat telah membuang diri ke samping, dia
bergulingan dilantai ruangan rumah makan itu.
Hal itu terpaksa dilakukannya, karena kalau memang dia tidak membuang diri ke lantai,
berarti dirinya akan kena diserang oleh Sam Kay.
Itulah yang tidak diinginkan oleh si Hwee-shio yang bergelar Ce In Sian-su tersebut, maka
dari itu dia telah berusaha untuk menghindarkan diri dari serangan Sam Kay.
Tetapi Sam Kay tidak mau memberi hati kepada Hwee-shio galak ini. Dia mau memberikan
pelajaran yang pahit kepada si Hwee-shio.
Maka dari itu, dikala dia melihat si Hwee-shio membuang diri ke lantai dan bergulingan
dilantai ruangan tersebut, Sam Kay tidak berhenti menyerang.
Malah kedua kakinya telah bergerak dengan cepat sekali, dia telah menendang mengincer
jalan darah si Hwee-shio dengan serangan yang berangkai dan beruntun.
Hal ini membuat Ce In Sian-su jadi bermandikan keringat dingin. Terpaksa Ce In Sian-su
jadi bergulingan terus dilantai.
Namun Sam Kay tidak memberikan kesempatan kepada Hwee-shio ini sampai bisa bangkit
berdiri. Si Hwee-shio Ce In Sian-su telah diserang terus tanpa memberikan kesempatan
sedikitpun kepadanya. Mau tak mau Ce In Sian-su harus bergulingan terus dilantai ruangan rumah makan. Hati si
Hwee-shio murka dan gusar bercampur menjadi satu, juga dia sangat penasaran sekali,
karena biar bagaimana sebagai seorang jago yang mempunyai kepandaian yang cukup
tinggi dan mempunyai Lwee-kang yang hampir sempurna, yang di dalam kalangan Kangouw jarang sekali dia menemui tandingannya, maka dari itu sekarang dia diperlakukan dan
diserang tanpa daya semacam itu, membuat dia jadi gusar dan murka tanpa daya sama
sekali! Inilah hebat sekali ! Seumur hidupnya Ce In Sian-su baru pernah mengalami hal
seperti ini. Lebih-lebih Sam Kay masih melancarkan serangan-serangan yang tak hentinya".seperti
juga ingin mengincar jiwa dari si Hwee-shio !
oooOooo SAKING GUSAR dan murka benar, maka si Hwee-shio Ce In Sian-su jadi kalap. Dia jadi
nekad dan bermaksud untuk mengadu jiwa dengan si pengemis.
Pada suatu kali, dikala Sam Kay masih menyerang dirinya dengan serangan-serangan yang
berangkai, maka si Hwee-shio telah mengeluarkan suara bentakan yg mengguntur, tahutahu tangannya itu telah dikibaskan mengincer biji kemaluan dari Sam Kay. Dia menyerang
begitu untuk menggertak belaka.
Dan benar saja, Sam Kay telah mengelakkan serangannya itu dengan melompat mundur.
Dengan menggunakan kesempatan seperti itu, Ce In Sian-su tidak berani berayal lagi.
Dengan cepat dia telah melompat untuk dapat berdiri. Dan begitu dia dapat berdiri, dia
telah melompat lagi untuk lebih menjauhkan kedudukan dirinya dengan pengemis Ciang
167 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com
Sam Kay itu. Setelah itu, barulah Ce In Sian-su memutar tubuhnya menghadapi Sam Kay. Mata si Hweeshio mendelik besar, bengis sekali sorot mata si Hwee-shio.
Sam Kay juga telah menghentikan serangannya, dia tidak mendesak lagi. Hanya saja Sam
Kay telah tertawa dingin.
Pendekar Baja 15 Kitab Ilmu Silat Kupu Kupu Hitam Naga Bumi 3 Karya Seno Gumira Hijaunya Lembah Hijaunya 22
^