Pencarian

Ilmu Golok Keramat 3

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 3


Ia pikir lagi, dirinya berbaju kulit kebal yang tak mempan senjata tajam atau pedang
maka kalau benar-benar IHo Tiong Jong mencekik padanya, paling banyak ia mati
konyol tidak sampai dirinya kena dibakar. Memikir kesini hatinya menjadi besar lagi
tidak takut menghadapi mayat hidup Ho Tiong Jong.
Sebentar lagi kelihatan Ho Tiong Jong turun dari pembaringan mengulurkan tangan
dan kakinya digerak-gerakan dan tubuhnya juga bergerak-gerak seperti kepegelan.
Tiba-tiba terdengar ia berkata.
Hei, aku ini sekarang berada dimana" Kho Kie yang mendengarnya menjadi heran,
matanya terbelalak. Dia tidak mati , katanya dalam hati, Terus ia lompat menghampiri dan berteriak.
Hei, loate, kau tak jadi mati"
Suaranya Kho Kie menyelusup ketelinga Ho Tiong Jong yang masih dalam linglung.
Perlahan-lahan ingatannya berkumpul lagi, Teriakannya Kho Kie mengingatkan ia
kepada kejadian ia telah menelan pil dari nona In atas suruhannya nona Seng.
Ia pikir, dirinya ternyata tidak mati. Hei, apakah aku ini tidak mati" Tidak mati, sebab
apa" ia berkata sendirian sambil lompat kegirangan memeluk Kho Kie. Sebentar lagi
Ho Tiong Jong mendorong badannya Kho Kie dan berkata.
Hm, Kho toako, apa barusan kau masuk ke dalam tanah" Bajumu begini dingin,
bahkan masih banyak lumpurnya.
ya memang barusan aku keluar dari tanah. jawab sang kawan sambil nyengir.
Kemudian ia menceritakan pengalamannya yang barusan terjadi.
Ho laote. katanya sebagai penutup bicaranya, bajuku ini terbikin dari sutera ular
es dari kutub utara, tak dapat robek atau di-lekati lumpur. Badanku terlindung dari
goresan apapun, senjata tajam maupun peluru. Tapi ya, baju karena kelamaan akhirnya
bisa robek dan hilang juga pengaruhnya terhadap lumpur, seperti buktinya sekarang
kau lihat..Ha ha ha.. Ilmu Golok Keramat - Halaman 96
yoza collection Ho Tiong Jong tidak memperhatikan bicaranya sang kawan, hanya matanya
berputaran melihat kesekelilingnya. Bukan main girangnya diam-diam dalam hatinya
berkata Aku tidak matinya betul aku..
Bagaimana aku bisa tidak mati sesungguhnya ada suatu teka teki, Ah. Tuhan
rupanya kasihan orang yang tak berdosa, aku tidak mati.
Kho Khie melihat sahabatnya seperti sedang melayang-layang pikirannya, saat itu
ia ingat akan sesuatu, maka ia cepat ulur tangannya merogoh kedalam sakunya dan
dikeluarkan kotak pil yang diberikan nona In kepadanya.
Ho laote. katanya, dalam kotak ini ada sebutir pil lagi yang kau belum telan, apa
kiranya kau berani menelannya.
Ho Tiong mengawasi kotak kecil itu beberapa lamanya, kemudian perlahan-lahan
mengulurkan tangannya untuk menerimanya dari Kho Kie.
ia membuka, dalam mana memang masih ada sebutir lagi temannya pil yang telah
ia telan, matanya mengawasi pil ajaib itu sejenak. kemudian berkata. Kho toako apa pil
ini yang tulen". Ya, aku tidakjelas, menurut katanya nona In yang tulen, tapi kenyataannya sekarang
kau tidak mati. Ho Tiong Jong sudah ambil keputusan, ia tidak perduli pil itu yang tulen atau
beracun, ia sudah jumput dan menelannya lagi, Kemudian ia jatuhkan diri
dipembaringan, berkata kepada Kho Kie.
Kho toako, kali ini kalau aku benar-benar mati, kau jangan bersusah hati. Soal mati
hidup ada ditangannya Tuhan Yang Maha kuasa, Orang semacamku perlu apa hidup
lama-lama dalam penderitaan, lebih baik mati tidak ada ceritanya lagi.
Kho Kie bengong melihat keberaniannya sang sahabat yang tanpa ragu-ragu telah
menelannya pil yang masih dalam teka-teki beracun atau tidaknya.
Ho laote. katanya. aku harus memuji padamu yang demikian tabah sudah berani
menelannya. Kalau untuk orang lain, aku berani pastikan tentu tidak berani. Ho Tiong
Jong tidak menjawab, ia pejamkan matanya rebah diatas pembaringan seolah-olah ia
sedang menantikan reaksinya pil yang ditelannya tadi.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 97
yoza collection Ho Tiong Jong merasa heran. Ternyata dengan menelan pil yang satunya itu
bukannya ia mati, akan tetapi pelahan-lahan ia rasakan perubahan yang tidak didugaduga dalam tubuhnya, semangatnya dirasakan tambah berlipat ganda, bukan main
segarnya dan badannya dirasakan kuat sekali.
Mendadak ia lompat bangun dan berkata pada Kho Kie.
Kho toako, pil tadi bukannya pil kematian sebab aku rasakan perubahan dalam
tubuhku. Bukan saja semangatku bertambah, tapi kekuatanku juga bukan main rasanya,
Badanku merasa sangat segar, yang tadi ini tentu betul Siauw hoan-tan- Kho Kie yang
nendengarnya pun merasa girang.
Kalau begitu, coba kau mainkan ilmu pukulan tangan kosong yang aku ajari
padamu. katanya pada sianak muda. Ho Tiong Jong menurut.
Kho Kie setelah melihat Ho Tiong Jong habis memainkan ilmu pukulannya menjadi
putus asa, karena dilihatnya Ho Tiong Jong tidak mendapat kemajuan apa-apa. Hanya
semangatnya saja betul tampak berubah banyak.
Maka ia pikir, pil itu hanya untuk menipu orang saja, tidak ada faedahnya.
Pil itu sudah lama disimpan- kata Ho Tiong Jong, mungkin kasiatnya sudah lumer.
sebab menurut katanya nona In pil ini kalau dimakan kita akan mendapat keuntungan
seperti juga kita sudah berlatih tenaga dalam puluhan tahun lamanya.
Kho Kie tidak menjawab, Kedua-duanya terdiam beberapa lama, kemudian Kho Kie
yang membuka suara mengajak Ho Tiong Jong untuk meninggalkan kamar jenazah itu.
Tapi toako kata IHo Tiong Jong, bagaimana aku bisa pulang ke benteng karena
mereka menganggap aku ini sudah mati" Aku pikir, biarkan saja mereka menganggap
aku sudah mati, Kelak kemudian hari aku dapat malang melintang didUnia kangouw
dengan nama baru, tentu saja sebelumnya ini aku harus mencari dahulu suhu yang
berkepandaian tinggi. Baiklah, kata Kho Kie setelah berpikir sejenak cuma aku harus mengambil
buntelanku dan golokmu dahulu di benteng kita baru bersama-sama melarikan diri dari
sini. orang lihat aku berlalu sendirian, mereka tentu tidak curiga aku melarikan
jenazahmu, bukan" Ho Tiong Jong setuju dengan pikirannya sang kawan-Mereka lalu keluar dari kuil
Po-im yan. Ilmu Golok Keramat - Halaman 98
yoza collection Setelah melewati rimba bambu, IHo Tiong Jong sembunyi dibawahnya sebuah
pohon besar, sedang Kho Kie meneruskan langkahnya menuju ke benteng.
Ho Tiong Jong menengadah ke langit yang diterangi oleh sinarnya bintang-bintang.
Malam itu ada demikian sunyi, hingga pikirannya jadi melayang-layang kemasa lampau
yang terus terusan hidup menderita kesedihan.
Dalam keadaan termenung-menung demikian, ia tidak berasa ada dua bayangan
yang mendekati kepadanya. Kapan mereka itu perdengarkan suara ketawanya yang
aneh, barulah Ho Tiong Jong menjadi kaget.
Ia berpaling kebelakang dan dilihatnya ia punya musuh tampak berdiri
dihadapannya. Mereka itu ada Sepasang orang ganas Teng Hong dan Lauw cica Teng.
Bagus, bagus.. kata Teng Hong, Kita dapat berjumpa muka lagi disini.
Lauw coe Teng menambahkan Ho Tiong Jong, meskipun kau bersembunyi di
tempatnya orang she Seng, kau tidak akan berluput dari kepala besarku ini sambil
memperlihatkan kepelannya yang gede.
Ho Tiong Jong marah mendengar kata-katanya Lauw coe Teng, Sahabat, kau jangan
banyak jual lagak. Kalau ada kepandaian boleh keluarkan semua untuk menghadapi kau
punya tuan muda. Sepasang orang ganas murka bukan main, terus mencabut senjatanya masingmasing dan berbareng menyerang kepada Ho Tiong Jong yang tidak bersenjata.
Tapi Ho Tiong Jong berani, ia tidak menghiraukan senjatanya, sepasang orang ganas
itu, ia keluarkan kepandaiannya ilmu pukulan telapak tangan Kunci Gi Nio lang ajaran
Kho Kie, yang ia mainkan mengeluarkan angin hebat sekali.
Teng Hong dan Lauw coeTeng lompat mundur, mereka menjadi heran sekali ilmu
yang dimainkan Ho Tiong Jong lihay sekali. Sebenarnya sianak muda sendiri tidak
menginsafi pukulannya yang ampuh itu, ia hanya merasakan bahwa tenaganya sudah
bertambah berlipat ganda ia mainkan ilmunya seperti gapah sekali.
Ia terus mendesak kepada Lauw coe Teng dengan serangan totokan dan telapakan
tangan hingga orang she Lauw itu terdesak mundur, senjata Poan-koanpil ditangannya
tidak berdaya menangkis ceceran IHo Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 99
yoza collection Teng Hong yang melihat saudaranya terdesak lantas menggerakkan senjata
gaetannya nyerbu mengerubuti Ho Tiong Jong, tapi pemuda itu tidak takut. Hanya
semakin tabah setelah mendapat kenyataan reaksi dari hasil latihan Iweekang yang
dipelajari dari ayahnya Kim Hong Jie tempo hari.
Kalau tadinya, sebelum ia mendapat tambahan tenaga yang berlipat ganda itu,
tenaga dalamnya tidak memberikan pengaruh apa apa, kini telah memperlihatkan
kefaedahannya yang membuat Ho Tiong Jong diam-diam menjadi sangat kagum sendiri.
Meskipun bersenjata, Teng Hong dan Lauw coe Teng tidak berdaya menghadapi Ho
Tiong Jong yang bertangan kosong, Ho Tiong Jong merasakan tenaganya sangat kuat,
seperti ada tenaga yang tidak kelihatan membantunya ia menggempur musuhnya.
Sebenarnya, bukanlah begitu adanya, Ho Tiong Jong punya latihan Iweekang tempo
hari yang sudah mahir, belum kelihatan reaksinya karena ia belum mempunyai tenaga
yang luar biasa dan kuat, sekarang karena sudah mendapat tenaga ajaib dari dua pil
yang telah ditelannya itu, membikin latihannya seperti sudah mencapai puluhan tahun,
hingga dengan kontan latihan Iweekang tempo hari telah memperlihatkan reaksinya
yang luar biasa. Semakin lawannya menyerang hebat, Sin kang (tenaga sakti) Ho Tiong Jong
semakin kuat dan lincah sekali gerakannya.
Serangannya dengan totokan yang lihay dan telapakan tangan yang
menghembuskan angin dahsyat, cukup membikin sepasang orang ganas mengeluh dan
copot nyalinya untuk menghadapi lebih jauh. Ho Tiong Jong yang dianggapnya tadi akan
menjadi mangsanya yang empuk.
Sebentar lagi tanpa senjata Poan koanpit Lauw coe Teng sudah terlepas dari
pemiliknya, lalu disusul oleh teriakan dan tubuhnya Lauw coe Teng rubuh sambil
memuntahkan darah segar karena pukulan telak telapakan tangan Ho Tiong Jong. Teng
Hong juga kemudian rubuh dengan dapat luka parah didadanya kena totokan jarinya
Ho Tiong Jong. Betul-betul Ho Tiong Jong seperti sudah salin rupa, ia seolah-olah bukan Ho Tiong
Jong si calon piauwsu tidak laku, hanya ada Ho Tiong Jong yang akan menjadi pendekar
ulung dalam rimba persilatan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 100
yoza collection Setelah melihat dua musuhnya menggeletak ditanah, diam-diam Ho Tiong Jong
mengucapkan rasa syukurnya kepada ayahnya Kim Hong Jie yang telah melatih
lweekang kepadanya demikian baiknya, disampingnya sudah tentu kepada nona Kam
Hong Jie sendiri yang menjadi perantarannya, perasaan terima kasih lainnya ia tujukan
kepada nona Seng yang telah menaruh perhatian besar kepadanya dengan memberi
kuda dan golok pakaian, serta pil mujijat yang membikin dirinya dirasakan seperti Ho
Tiong Jong yang baharu dijelmakan lagi.
Ho Tiong Jong melirik pada sepasang orang ganas yang menggeletak ditanah, satu
sudah melayang jiwanya dan yang satunya lagi napasnya sudah empas-ampis menanti
saatnya untuk pergi ke neraka.
Diam-diam IHo Tiong Jong merasa bersyukur sudah menjatuhkan dua orang jahat
iiu, ia tidak menyesal akan pukulannya yang terlalu berat tadi atas dirinya dua penjahat
itu. karena dipikirnya, ia berbuat demikian ada satu kebaikan telah menyingkirkan
kejahatan untuk keselamatannya rakyat.
Tiba-tiba ia pikir, dua manusia jahat diwaktu malam keluyuran dalam benteng Seng
kee-po, apa perlunya" Tentu mereka ada mempunyai maksud jahat, ia lalu jalan
menghampiri dua penjahat itu untuk menggeledah badannya. Tiba-tiba Teng Hong yang
terluka parah telah menggeram.
Hmm.. ada satu waktu nanti pembalasan datang untuk perbuatanmu terhadap kami
orang Seng Giok Cin benar benar nasibnya baik, hingga aku tidak bisa tidur sama-sama
dengannya. Kau ini orang she Teng tidak takut mampus memotong Ho Tiong Jong bengis.
Hmm.. hmm.. ia menggeram. Kalau aku takut mati, sudah tentu tak datang kesini,
Kau berani membunuh aku" Hmm.. benar-benar kau ada satu jagoan-..
Belum lampias omongannya, kakinya Ho Tiong Jong sudah diayun menendang
tubuhnya penjahat licin itu, hingga terpental beberapa tombak jauhnya, setelah
berkelejetan sebentar ia minta berhenti jadi orang, menyusul rohnya Lauw cu Teng
yang sudah berangkat lebih dulu keneraka.
Setelah membunuh dua orang jahat itu, mayatnya mereka disembunyikan oleh Ho
Tiong Jong dibaliknya pohon besar, ia sendiri juga mencari tempat sembunyi menanti
kedatangannya Kho Kie. Ilmu Golok Keramat - Halaman 101
yoza collection Saat itu angin meniup kencang, hingga daun-daun yang membentur satu dengan
lain lelah menerbitkan suara berisik, Di langit hanya kilauan bintang-bintang yang
berkelap-kelip menerangi sang malam yang gelap.
Tiba-tiba pikirannya melayang kepada kejadian beberapa waktu berselang, ketika
ia melihat pertemuannya dua orang ialah si hidung pesek she Khoe dan Li-Io sat le Ya.
Dipikir bulak-balik, dilihat dari tingkah lakunya itu, mereka seperti ada bersekongkol,
dan ancamannya Li-lo sat kepadanya supaya ia tidak mengeluarkan tentang
pertemuannya mereka. Ho Tiong Jong menduga akan maksud jahat dari kedua orang
itu terhadap keluarga Seng dari Seng-kee-po itu, Entah apakah yang menjadi sebabnya.
Selagi ia memikirkan hal itu, tiba-tiba telah dibikin kaget oleh sesosok bayangan
hitam dibarengi oleh suara aneh meluncur turun dari udara.
Ketika ditegasi, kiranya ada satu pengemis tua dengan pakaiannya yang compangcamping dan kaki telanjang dipegangnya ada melihat senjata bandringan, Melihat
keadaannya orang tua pengemis itu orang bisa merasa kasihan, akan tetapi bila melihat
wajahnya yang beringas dan matanya bersinar kejam, sepertinya orang akan merasa
ketakutan dibuatnya. Ho Tiong Jong menduga pengemis tua ini ada seorang kejam dan telengas.
Memang tidak, orang itu ada Tok-kay Kang Kicng (si Pengemis Beracun Kang ciang).
Sudah lama ia mengasingkan diri. Tadinya ia ada kepala rampok dan menganggap
membunuh jiwa manusia itu sebagai barang mainan saja.
Ilmu silatnya tinggi, banyak orang sungkan berurusan dengannya dan sangat
ditakuti, Tempat tinggalnya tidak ketentuan, sebentar disana dan sebentar banyak
musuhnya ia takut dengan pembalasan mereka itu.
Tok-Kay Kang ciong tampak Celingukan memeriksa keadaan disekitarnya, lalu
mengerutkan alisnya seperti yang merasa cemas. Terdengar ia berkata sendirian- Hm..
dua tikus itu berani main sandiwara padaku" Kemana mereka sudah pergi" Setelah
berpikir sejenak. dilihatnya kembali keadaan disekitarnya.
Ya, sungguh heran sekali dua tikus itu berani menipuku, Mereka tentu sudah
berhasil membawa pergi benda itu, Entah kemana perginya"
Ho Tiong Jong menduga dua tikus yang di maksudkan oleh Tok-kay Kang ciong
tentu ada sepasang orang ganas yang ia barusan binasakan, Mungkin Kang ciong
Ilmu Golok Keramat - Halaman 102
yoza collection sudah berjanji matang dengan Sepasang orang ganas untuk menyatroni Seng-kee-po
dan membawa kabur suatu benda, yang kemudian akan dibagi rata atau Sepasang
orang ganas dapat upah untuk mereka punya capai lelah.
Kalau demikian, semua itu ada maksud membuat rugi keluarga Seng. Entahlah, apa
Kang ciong juga akan iseng-iseng mempertontonkan ilmunya dalam pertemuan pibu
atau tidak. Tok-kay Kang ciong tiba-tiba terdengar lagi berkata sendirian.
Ya, setelah aku membalas dendam, aku akan dapat benda wasiat yang berharga,
tapi mereka dapat nona cantik, Hm perdagangan begini sebenarnya tidak
menguntungkan diriku, Nah, baiknya mereka tidak mentaati janji datang kemari.
Sudahlah, kau pengemis tua, nanti kau dapat marah dari sinenek Rumah Es di Tay-peksa serakah amat sih.. Kata-kata ini dapat didengar tegas oleh Ho Tiong Jong.
Kini ia tahu, bahwa nona Seng itu ada muridnya dari Kok Lo-io, pemilik Rumah Es
di Tay-pekssan, hatinya menjadi berdebar-debar.
Tiba-tiba terdengar suara sat.. sat dari tanah yang rendah, Tok-kay Kang ciong
terkejut, lalu memasang telinganya. Gerak-geriknya ditonton oleh Ho Tiong Jong.
Anak muda ini pikirannya telah melayang kepada nona Seng yang baik hati,
memperhatikan dirinya luar biasa, maka ia telah mengambil keputusan apa juga akan
terjadi ia musti membela nona seng. Kembali terdengar suara tadi dibarengi dengan
keluhan. Tok kay Kang ciong yang mendengar itu cepat enjot badannya melesat kearah
tempat darimana keluarnya keluhan tadi, Diam-diam Ho Tiong Jong menanya pada
dirinya sendiri, Apa itu keluhan Teng Hong yang belum mati" Kalau dia belum mati
setelah ketemu Tok-kay niscaya dia akan menceritakan hal diriku yang membunuh
kepadanya, selain itu, Tok-kay tentu mengambil benda wasiat yang ada d isaku bajunya.
Ah. kenapa aku bodoh amat tidak menggeledah bajunya tadi"
Tok-kay dilain pihak ketika melihat dua mayat didepan matanya, tampak
mengunjukkan wajah beringas, Alisnya dikerutkan, setelah menghela napas sejenak
terus memeriksa tubuhnya dua mayat itu, dua tikus yang tadi ia maki-maki.
Lauw coe Teng ternyata kena pukulan telepak tangan, hatinya tergetar dan mati
karenanya. Ketika melihat lukanya Teng Hong, ia terkejut juga, sebab Teng Hong terkena
pukulan Kim ci Gini ciang ilmunya San-yu Lo long, ia memaki-maki dengan gemas
Ilmu Golok Keramat - Halaman 103


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yoza collection kepada orang yang mencelakakan dua kawannya itu, lalu ia menggeledah seluruh
badannya Teng Hong dan Lauw coe Teng, tapi tidak kedapatan benda wasiat yang
dimaksudkan. Setelah puas memeriksa, lantas ia perdengarkan suara ketawanya yang panjang
tubuhnya berbareng melesat dan menghilang di telan oleh kegelapan. Ho Tiong Jong
saat itu bengong terlongong-longong.
Tiba-tiba ia disadarkan oleh suara sat, sat lagi tidak jauh daripadanya, dilihatnya
tanah mumbul, kemudian disusul dengan munculnya benda lancip, Inilah ada topi
wasiat-nya Kho Kie yang keluar dari tanah, sebentar lagi orangnya juga telah muncul
dari dalam tanah. Ketika Ho Tiong Jong datang menghampiri Kho Kie berkata padanya.
Hmm.. kau laote masih untung kau tak dapat dilihat oleh Tok kay Kang ciong,
seorang yang jahat dan kejam hatinya
Kho toako, aku sudah menbunuh dua orang penjahat disini. kata Ho Tiong Jong
yang tidak meladeni kata katanya sang kawan tentang Tok-kay.
Dua penjahat siapa" Dua penjahat yang dikenal dengan julukannya, sepasang orang ganas, yang
terkenal kejam dan teleng as kepada rakyat jelata.
Oh, mereka" Tapi bagaimana kau dapat menang dari mereka yang ilmu silatnya
tidak rendah, apalagi kau dikerubuti tentunya
Berkat pil Siauw-hoan-tan yang mujijad
Apa" Pil Siauw hoan-tan"
Ya, pil siauw hoan-tan"
Ah, laote, itu tidak mungkin, Paling banyak pil itu menambah kekuatan tenaga
berlipat ganda, tapi apa gunanya kalau tidak berkepandaian ilmu tenaga dalam
(lwekang) yang mahir. Buktinya, ketika aku minta kau perlihatkan ilmu silat yang
barusan kau pelajari dariku kelihatannya tidak selincah seperti yang aku bayangkan
semula. Ho Tiong Jong bersenyum bangga.
Kho toako, katanya, kau tidak tahu, aku sebenarnya sudah mempunyai dasar
latihan lweekang yang sempurna. Hanya saja karena aku kekurangan tenaga dan ilmu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 104
yoza collection itu harus dilatih bertahun-tahun baru mendapatkan tenaga yang sesuai, maka
faedahnya tak dapat terlihat.
Tapi.. Ho Tiong Jong bersenyum, tampak ia gembira sekali, tapi berhenti kata-katanya
sampai disitu, hingga membikin Kho Kie jadi tidak sabaran.
Tapi, apa lekas katakan, aku sebagai sahabatmu tentu akan merasa senang dan
bangga mendengarnya. Demikian ia mendesak si anak muda.
Tapi sesudah aku menelan itu dua pil mustajab, dengan mendadakan kekuatanku
telah tambah berlipat ganda, Reaksinya ada luar biasa terhadap lweekang yang ada
padaku yang sekian lama tidak bekerja.
Dengan menggunakan gaya pukulan Kim ci Gini clang yang didapat dari toako, aku
tempur mereka dengan hebat sekali. Telapakan tanganku berkesiur mengandung angin
dahsyat, totokanku meluncur bertubi-tubi, sehingga mereka kewalahan.
Mereka bersenjata, sedang aku bertangan kosong, tapi mereka tidak berani datang
mendekati karena ngeri dengan serangan totokan dan telapakan tanganku yang hebat
luar biasa, Ha ha ha, toako aku harus mengucapkan terima kasih atas untuk ilmu
pukulan yang kau telah turunkan padaku.
Ho Tiong Jong tutup kata-katanya sambil menjura dalam-dalam, mukanya berseriseri gembira, hingga Kho Kie yang melihatnya menjadi terlongong-longgong.
Hai, apakah benar ada kejadian demikian" akhirnya Kho Kie dapat membuka mulut
berkata. Memang begitu kenyataannya toako juwab Ho Tiong Jong bersenyum-senyum.
Kho Kie menjublek sekian lama, seperti juga ia sedang berkutat dengan pertanyaan,
apakah mungkin kenyataannya ada demikian seperti pengakuannya Ho Tiong Jong"
Kho toako mari kita mencari nona Seng, kata Ho Tiong Jong tiba-tiba.
Kho Kie terkejut, ia menatap wabahnya si-anak muda.
Mencari nona Seng, untuk apa" apa kau menyintai dia" tanya Kho Kie.
Hayo, toako, kau jangan bergurau, sebentar kalau si pengemis Beracun itu kembali
lagi, kita bisa mendapat susah karenanya,
Ilmu Golok Keramat - Halaman 105
yoza collection Susah apa" jawab Kho Kie tenang. Tapi, eh, tunggu dahulu, kita tanam dua bangkai
ini dahulu, baru bicara tentang urusan kita melarikan diri.
Ho Tiong Jong anggap bicaranya Kho Kie memang benar, maka ia dengan
kawannya lantas bekerja, Tiba-tiba mereka dibikin kaget melihat pakaiannya dua mayat
itu semuanya hangus, gara-gara kena terpegang oleh tangannya Tok-kay Kang ciong
yang beracun. Lihay, lihay.. menggerutu Kho Kie sambil anggukkan kepala, Kemudian
dengan ilmunya nerobos tanah, Kho Kie telah membikin dua lobang untuk mengubur
mayatnya Sepasang orang ganas yang tamat riwayat ditangan Ho Tiong Jong yang
semula yang bermula sangat dipandang rendah.
Setelah selesai mengubur mereka lalu berjalan meninggalkan tempat itu. Terdengar
Kho Khie berkata pada Ho Tiong Jong.
Ho laote, kau membunuh mereka berdua dengan ilmu Kim ci Gi Ni Ciang sudah
meninggalkan tanda bekas dibadannya mereka itu, itu pengemis tua yang melihatnya,
tentu akan menyangka bahwa perbuatan itu dilakukan olah guruku.
Ho Tiong Jong kaget kaget, mukanya berubah seketika ia tidak memikir sampai
disitu, maka ia lantas berkata.
Kalau begitu aku harus mengejar pengemis jahat itu untuk membunuhnya. Kho
Kie terkejut. Ho laote, katanya, memang betul ilmu silatmu sudah bagus, tapi bagaimana juga
tidak dapat menempur orang yang berilmu tinggi, yang latihannya sudah mencapai
lima puluh tahun dengan susah payah. Apa lagi kalau pengemis tua itu melihat kau
menggunakan ilmu pukulan Kim-ci Ginclang sudah tentu dia akan mengetahui bahwa
yang membunuh mati sepasang orang ganas adalah kau orangnya. Ho Tiong Jong
jadi bengong mendengar kata-katanya sang kawan.
Nah, kalau begitu sebaiknya aku tidak unjukan diri didepan umum sebab mereka
tokh sudah memandang yang aku Ho Tiong Jong sudah mati, seandainya mereka tahu
aku hidup lagi, ada sulit aku mempertanggungjawabkan soal kematianku bukan"
Ya itu betul, Memang sudah lama aku memikirkan hal itu, cara bagaimana dapat
mengatasinya. Keduanya terdiam sebentar.
Eh Kho toako, kata Ho Tiong Jong, jadi aku mendapat dengar Tok kay ada
bermusuhan dengan keluarga Seng, Aku ini sudah menerima budi kebaikannya nona
Ilmu Golok Keramat - Halaman 106
yoza collection Seng, bagaimana juga aku harus membelanya. Soal menang kalah itulah ada urusan
lain, aku tidak memikirkannya, asal aku dapat menunjukkan bahwa aku Ho Tiong Jong
ada menjunjung tinggi budi kebaikannya orang. Kho Kie menghela napas.
ooOOoo KALI ini Kho Kie berkata-kata dengan serius, tidak sebagaimana biasanya ia suka
bergurau dan lagaknya sangat Jenaka mengitik urat ketawa.
Ho laote. kata pula Kho Kie Bicara terus terang, dengan lain orang aku suka
bersenda gurau dengan tidak mau tahu urusannya, Tapi terhadap kau ada lain, aku
hargakan kau sebagai sahabat yang jujur dan berbudi. Buktinya, kau mendapat setetes
budi saja terus akan membalasnya sampai rela mengorbankan jiwamu, ini memang
tidak salah, kau punya pikiran betul. Tapi kalau kau dengan begitu saja hendak
menerjang bahaya maut, apakah tidak sayang.
Ho Tiong Jong menatap wajahnya sahabat karibnya ini, tapi ia tidak memotong
ketika Kho Kie melanjutkan bicaranya.
Kau main membela dengan membabi buta saja, tanpa mencari tahu keluarga Seng
itu ada orang macam apa" Memang betul nona Seng punya budi tak dapat kau lupakan,
ia mungkin ada satu nona yang berhati mulia, tapi ayahnya..
Ayahnya kenapa" menyelak Ho Tiong Jong.
Hmm.. Kho Kie berkata lagi. Ayahnya punya riwayatnya hidup memalukan.
Andaikata batang lehernya harus dipenggal agaknya masih belum lunas menebus
dosanya. Semua kepala-kepala dari Perserikatan Benteng perkampungan satu persatu
harus digantung mati sebagai hukuman atas perbuatan-perbuatannya yang tidak
benar. Ho Tiong Jong berdebar hatinya mendengar cerita Kho Kie yang diucapkan dengan
sungguh-sungguh, Diam-diam dalam hatinya menanya. Kenapa ayahmu harus
dipenggal" Dan kepala kepala dari Perserikatan Benteng perkampungan kenapa harus
digantung mati" Apa sebenarnya yang mereka telah perbuat sehingga harus menebus
dosanya dengan kematian. Meskipun ia berpikir deikian, ia tidak memotong dan menanyakan apa-apa kepada
Kho Kie yang kelihatannya sangat bernapsu untuk menginsafi pikirannya Ho Tiong Jong
yang hendak menerjang bahaya secara membabi buta.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 107
yoza collection Ho laote, berkata pula Kho Kie dengan serius, Andaikata nona Seng ada
mengandalkan ayahnya punya keangkeran, aku amat menentang kau membela matimatian kepada nona Seng
Ho Tiong Jong tertawa mendengar kata-katanya sang kawan, ia berterima kasih
untuk perhatian yarg besar itu atas dirinya, Pikirnya, mungkin ia tidak mendapatkan
yang keduanya lagi sahabat karib macam Kho Kie yang jujur ini. Maka sambil tertawa
ia berkata kepadanya. Kho toako, legakan hatimu, Kau jangan kuatir, aku dapat menimbang dengan kepala
dingin akan tindakanku yang kuambil soalnya Tok-kay itu, aku hendak mengambil
jiwanya bukan karena dari sebab dia bermusuhan dengan keluarga Seng saja, tapi dia
sudah terlalu banyak menumpuk dosa membikin susah pada rakyat jelata. Kho Kie
menghela napas. Ia tidak berdaya untuk mencegah maksudnya anak muda yang keras ini, yang
kukuh hendak mengejar juga Tok kay Kang ciong yang berilmu tinggi.
Ho laote, baiklah, aku tidak dapat menghalang-halangi maksudmu yang mulia,
hanya aku pesan sukalah kau menjaga diri hati-hati sebab orang yang kau hendak
bereskanjiwa nya itu ada seorang yang berilmu tinggi. Kau bukan tandingannya. Nah
terimalah ini sedikit uang perak untuk bekal kau diperjalanan, Tiga hari kemudian boleh
kita ketemu lagi disini untuk saling menukar kabar.
Ho Tiong Jong terima pemberian uang Kho Kie itu dengan perasaan sangat terharu.
Terima kasih, semoga dengan berkat doa restu toako kita akan berjumpa h pula
nanti dalam keadaan selamat..
Kho Kie kemudian menceritakan keadaan dalam ruangan perjamuan, dimana ada
hadir banyak sekali tetamu yang hendak turut ambil bagian dalam dibuian
diselenggarakan oleh Seng Eng dari Seng-kee-po.
Ho Tiong Jong tidak ketarik dengan beberapa nama orang-orang gagah yang
disebut oleh Kho Kie, sebab hatinya masih terus melayang akan mengejar Tok-kay,
bagaimana ia dapat menjatuhkan pengemis tua yang berilmu tinggi itu.
Tapi ketika sang kawan menyebutkan adanya seorang nona bernama Kim Hong Jie
dengan wajah cantik luar biasa dan saban ketawa tampak sujennya yang memikat hati,
ia membuka lebar matanya dan mengawasi pada Kho Kie Hei, laote, kau kenapa" tanya
Ilmu Golok Keramat - Halaman 108
yoza collection Kho Kie ketawa ketika melihat arak muda itu tiba-tiba saja berubah wajahnya ketika
mendengar ia menyebut namanya Kim Hong Jie.
Tidak usah, dia ada satu gadis cantik lincah, puterinya majikan dari benteng KimHong-po
Apa ia hadir bersendirian saja" memotong Ho Tiong Jong.
Aku tidak tahu, kau kenapa laote " Apa kau kenal dengan nona jelita itu "
Hatinya Ho Tiong Jong berdebaran.
Ia ingat akan pengalamannya pada lima tahun yang lampau, dengan perantaran
sinona cilik yang bersujen memikat itu ia telah melatih Iweekang dibawah pengunjukan
engkong nya. Bagaimana baik dan besar perhatian nona cilik itu terhadap dirinya,
sampai sekarang ia tidak dapat melupakannya. Dia.. dia sekarang sudah dewasa, entah
bagaimana cantik wajahnya dia"
Ia sebenarnya ingin melihat Kim Hong Jie setelah menjadi satu nona, sebagai satu
gadis cantik, apakah adat dan tabiatnya masih tetap ramah dan jenaka seperti dahulu
kala" Ah, pikirnya, ia tidak seharusnya memikirkan hal nona Hong Jie itu, sebab ia kini
hendak menjalankan tugas membunuh Tok-kay Kang ciong. Entah ia dapat kembali
dengan selamat atau ia nanti mengorbankan jiwanya, itulah masih merupakan satu
pertanyaan Melayangkan pikirannya sampai disini, tiba-tiba ia disadarkan oleh Kho Kie
yang menegur padanya.. Ho laote, kau ngelamun jauh sekali rupanya, makanya kau menjublek sekian lama,
apa kau tak pergi mengejar Tok kay dan hendak kembali ke perjamuan"
Sudahlah.. jawabnya lesu, Mari kita berpisahanKho Kie tidak banyak rewel lagi, ia menyerahkan goloknya Ho Tiong Jong untuk
menjaga diri diperjalanan.
Senjata mana disambut oleh pemiliknya dengan ketawa lesu.
Setelah saling berjabat sekali lagi akan bertemu kembali ditempat itu, keduanya lalu
berpisahan. Sambil menyoren goloknya Ho Tiong Jong terus berjalan kearah mana Tok-kay
Kang ciong telah pergi, sepanjang jalan pikirannya kusut, ia memikirkan tentang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 109
yoza collection kepandaiannya yang hanya enam-belas dari delapan belas jurus ilmu golok keramat
ditambah oleh tiga jurus ilmu pukulan Kim-ci Gini clang ajarannya Kho Kie, apakah
dengan itu saja sudah cukup dapat menjatuhkan si pengemis beracun yang iihay"
la ragu-ragu akan kemampuannya jikalau ambil jalan kekerasan, maka ia harus
mencari jalan menggunakan siasat, menggunakan jalan halus untuk dapat mengambil
jiwanya orang kejam itu. Tapi bagaimana akal halus itu yang ia akan ambil.
Berjalan sambil berpikir tanpa terasa lagi ia sudah melalui perjalanan lima-enam
lie. Kini badannya dirasakan sudah jauh bedanya dari pada sebelumnya ia makan dua
pilnya nona Seng, ia kini dapat berjalan dengan menggunakan ilmu lari cepat yang tidak
usah kalah dengan mereka yang sudah mendapat latihan puluhan tahun.
Memikir akan perubahan pada tubuhnya yang tidak terduga-duga, membikin ia jadi
bersemangat. Saat itu sudah jam dua malam, ia jalan melewati rimba dan gununggunung.
Perutnya mendadak dirasakan lapar sekali, ia bingung, dimana ia dapat mencari
tempat untuk menangsal perut" ia jalan lagi beberapa lie, dilihatnya disebelah depannya
ada bangunan seperti kuil, hatinya bukan main gembira, pikirnya disitu ia dapat
makanan gratis ia boleh memberi uang pada hweshio pengurus dapurnya supaya tidak
banyak rewel. Untuk membunuh Tok-kay dengan jalan mengadu kepandaian sekarang bukan
waktunya, ia harus mencari guru dahulu yang pandai untuk memperdalam kepandaian
silatnya sendiri. Untuk sekarang, pikirnya ia hanya hendak menggunakan akal kalaukalau nanti berhasil.
Disekitar tempat itu ada tiga buah kuil, yang satu bernama Giok san-kuan, kedua
Biauw-hoat-si dan ke tiga ceng in si.
Tok-kay Kang ciong masuk kedalam kuil Biauw-hoat-si, setelah ia pergi
meninggalkan bangkainya sepasang orang ganas.
Ketika masuk kedalam, Tok-kay lihat penerangan sangat terang, Berjalan sampai
diruangan sembahyang tiba-tiba matanya melihat ada seorang yang sedang duduk
pada satu buntalan tengah sedang makan bubur.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 110
yoza collection orang itu seperti anak kecil, rambutnya dikepang umurnya diantara lima belas enam belas tahun.
Tapi ketika ia menegasi, hatinya terkejut bukan main, sebab ia bukannya anak kecil,
hanya sahabatnya sendiri oen cie yang bergelar Hong-hwe Tong-cu (Anak Angin) dan
kedatangannya Tok kay itu bukannya tidak diketahui, tapi oen ci pura-pura tidak
mengetahuinya terus saja menyikat buburnya.
Hei, kau ini kapan datang" tiba tiba itu Tok kay berteriak.
Oen ci menaruh mangkok buburnya, sambil menggoyangkan rambut kepangnya ia
berkata dengan suara dingin.
Hm Apa aku tidak boleh datang kemari "
Perkataannya belum habis, orangnya sudah lompat melesat kehadapan Tok kay,
Tangan-nya yang kirinya diangkat seperti yang hendak menyerang, saat itu telapakan
tangannya merah membara. Hingga Tok-kay terkejut dan mundur beberapa tindak^
baru berkata. Kau jangan menyerang, Sudah dua puluh tahun kita tak berjumpa, adatmu masih
seperti dahulu kala saja tak ubahnya.
oen cie menurunkan tangannya, Terdengar ia tertawa dingin dan berkata.
Hmm.. orang macam kau ini, selama dua puluh tahun ini semakin banyak berbuat
dosa. Dosamu sekarang sudah bertumpuk-tumpuk. sekarang kau bertemu denganku,
apakah kau kira aku tak dapat memusnahkan racunmu.
Tok-kay mendongkol mendengar kata-katanya oei ci.
la tertawa terpaksa Oei ci. katanya: Jikalau kau memang sengaja datang hendak
mencari aku, terserah kepadamu, kau boleh berbuat sesukamu untuk melayani aku.
inilah suatu tantangan. Oei ci perdengarkan suara tertawa yang aneh.
Aku tidak mencari kau, tapi tunggulah, nanti ada satu waktu ada orang yang
mencari untuk mengambil jiwamu yang sudah penuh dengan dosa. percayalah pada
kata-kataku sekarang. Tok-kay tidak menjawab, hanya ia menatap wajahnya oei ci yang masih tetap
ketawa seperti yang mengejek kepadanya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 111


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yoza collection Hong-hwe Tong-cu oen ci adalah salah satu dari Lima Tokoh dalam dunia
persilatan dijaman itu, maka tidak heran kalau Tok-kay tidak berani sembarangan
bertanding dengannya. Terdengar oen ci berkata lagi.
Bicara terus terang, memang harus diakui ilmu yang dinamai Telapakan Tangan
Berdarah telah mendapat kemajuan selama dua puluh tahun ini, aku dapat mengatasi
ilmunya itu. Akupun tak tahu, mengapa aku bisa berkenalan dengan kau dan menjadi
sahabat karib, sedang kau ada seorang jahat yang sukar diperbaiki.
Matanya Tok-kay mendelik mendengar kata-katanya sang sahabat yang paling
belakangan ini, akan tetapi ia tak berani bergerak dan diam saja ketika Honghwee Tongcu oen cie meneruskan bicaranya.
Kau tahu, sutitku yang sekarang menjadi ciang nasehati kau untuk menghentikan
kejahatanmu. Menginsafkan padamu bahwa perbuatan jahat itu tak membawa berkah
selamat. seperti ilmu kau Telapak Tangan Berdarah itu, kau yakinkan dengan
kekejaman yang tidak ada caranya, Banyak wanita hamil yang telah menjadi korbannya,
banyak orang yang dicelakai olehmu, setelah kau mendapatkan ilmu itu lantas
menyembunyikan diri, takut pembalasan atas perbuatanmu yang sangat keji itu. Ha ha
ha.. kau keliru sebab Tuhan tak melepaskan makhluknya yang telah menumpuk dosa,
kemana kau lari musti orang pada satu hari akan membinasakan dirimu.
Tok kay tundukkan kepalanya, Meskipun demikian, diam-diam ia mencaci oen ci
yang banyak rewet dalam urusannya orang lain, Ketika ia dong akan kepalanya
terdengar oen ci meneruskan pula kata-katanya yang tajam.
Dengan kekejaman dan kejahatanmu yang diperbuat terus menerus, mana aku
bisa tinggal peluk tangan saja melihatnya" Meskipun diandaikan kau ada menjadi
anaknya juga aku tak dapat mengampuni kau dan pasti akan membunuhnya, kau
mengerti" Tok-kay mendelik matanya, ia tidak mendebat kata-katanya oen-ci, hanya ia
menanya. Mana muridku"
Hmm.. oen cin menggeram, Dua muridmu yang manis itu, jangan takut hilang
kemana, mereka tidak tahu aku ini siapa, dengan secara kurang ajar telah memegangmegang rambut kepangku. perbuatan ini ada pantangan bagiku, maka dua muridmu
yang manis itu aku sudah lemparkan keluar kuil, mereka sekarang mungkin ada di kuil
ceng-in-si. Tok-kay gusar sekali, matanya mendelik bengis.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 112
yoza collection Bagus perbuatanmu itu katanya Ada satu hari aku tentu akan mencari kau ke Butong-san. Nah sekarang terima dahulu persekotnya.
Ia tutup bicaranya sambil menyerang dengan telapakan tangannya yang
mengeluarkan angin dan hawa panas yang dapat membikin hangus yang terkena
sasarannya. oen ci menjadi marah melihat dirinya di serang, maka ia juga lantas mengeluarkan
ilmunya menangkis dan balas menyerang lawan, Dua telapakan tangannya disodorkan
kedepan, yang sebelah kiri mengeluarkan angin dahsyat dan yang kanan mengeluarkan
hawa panas seperti api berkobar-kobar.
Inilah ilmu Hong-hwe Sin-kang (tenaga sakti angin dan api) yang membuat
namanya oen ci terkenal dan dimalui oleh lawan maupun kawan. Ilmu yang dilatih
selama dua puluh tahun lamanya ini ada sangat lihay, hingga Tok-kay kewalahan dan
mundur beberapa tindak. Mengetahui dirinya bakal mendapat kerugian kalau meladeni oen ci, maka ia sudah
memilih jalan yang selamat, Lari
Seketika itu juga ia lari meninggalkan oen cijago angin dan api itu tidak mengejar,
hanya dengan ketawa dingin memberi nasehat.
Kau lekas perbaiki dirimu, buang kejahatan dan balik menjadi orang baik, Kalau
tidak, percayalah padaku, ada satu waktu kau akan binasa dengan kecewa..
Hong-hweTong cu oen ci ini sebenarnya sudah sedari kecil berkawan dengan Tokkay.
Mereka bersahabat karib. Apa mau setelah masing-masing menginjak usia dewasa,
perbuatan Tok kay itu banyak nyeleweng, lebih-lebih ketika ia meyakinkan ilmunya
Telapak Tangan Berdarah banyak membunuh-bunuhi wanita hamil, membuat hatinya
oen ci sebagai kawannya sedari menjadi sangat cemas dan mengutuk perbuatannya
Tok-kay, ia sebenarnya ingin menyingkirkan jiwanya Tok-kay, tapi perasaan keakraban
mereka berkawan diwaktu kecil, membuat ia ragu-ragu dan tidak tega.
Ilmu tenaga dalamnya oen ci sangat mahir, dengan mana ia sudah dapat
memelihara wajahnya menjadi tinggal tetap muda seperti anak yang baru berumur
lima belas - enam belas tahunan saja, keistimewaannya, adalah ia paling suka makan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 113
yoza collection Makanan apa ia tidak menampik asal makan, Tabiatnya itu seperti anak kecil, maka
ia telah mendapat julukan Tong-tju (anak) julukan mana digabung dengan ilmunya Hong
hwa sinkang maka menjadi Hong-hwe Tong-cu (Anak Angin Api). Sementara itu, Ho
Tiong Jong juga sudah masuk kedalam kuil Biauw hoat-si.
Ia tidak masuk keruangan sembahyang, hanya langsung mencari dapur masak kuil
itu, untuk minta dibagi makanan menangsel perutnya yang sudah sangat lapar.
Diatas meja tampak ada semangkok besar bubur yang masih panas, mengepul
mulutnya sudah mengiler, Ketika ia hendak ulur tangannya, tiba-tiba mendengar ada
tindakan kaki. Ia cepat mengumpat d ibalik pintu Ternyata yang datang ada satu
hweshio pengurus dapur rupanya, yang hendak mengambil semangkok bubur tadi.
Ketika tangannya hampir menyentuh mangkok, hweshio itu menjadi sangat kaget
ketika merasa bahunya ada yang menepuk, ia cepat menoleh, kiranya yang menepuk
itu ada orang muda tampan,seperti bukannya orang jahat. Hatinya hweshio itu menjadi
lega. Suhu, maaf, bolehkah aku menanya, apa bubur ini mau dibawah untuk Tok-kay"
tanya IHo Tiong Jong. Hweshio itu itu membuka matanya lebar-lebar.
Tok-kay " ia seperti berkata sendirian Bukan, bukan untuk Tok-kay.
Habis untuk siapa" Tok-kay sudah diusir pergi dari sini.
Siapa yang mengusirnya"
Orang yang mau makan bubur ini. Ho Tiong Jong terkejut pikirannya locianpwe
yang manakah sudah datang kesitu dan dapat mengusir begitu mudah kepada si
pengemis beracun yang tinggi ilmunya"
Tapi suhu, kata pula Ho Tiong Jong apa kau bisa tolong aku"
Kau siapa" Aku harus menolongmu dalam hal apa" tanya si hweshio.
Tolong bagi semangkok bubur, perutku sudah lapar, untuk mana aku tentu tidak
melupakan suhu punya budi untuk mengganti kerugiannya.
ow, tidak bisa, jawab si hweshio.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 114
yoza collection Kenapa tidak bisa" Semangkok bubur tokh apa artinya, sedang aku sendiri hendak
menggantinya dengan uang"
Hwehsio itu tidak mau meladeni Ho Tiong Jong ia sudah hendak ngeloyor keluar
dari dapur itu, tapi mendadak ada bayangan berkelebat, ia adalah Ho Tiong Jong yang
menghadang didepannya. Minggir bentak si hweshio seraya menerobos.
Ia tidak tahu kalau tenaganya si anak muda ada besar sekali, mana dapat ia
menerobos dengan mudahnya. Tidak heran, kalau ia terpental mundur ketika menubruk
Ho Tiong Jong dan mangkok bubur menjadi jatuh dari tangannya, buburnya tumpah di
lantai. Mukanya hweshio itu berubah menjadi pucat.
Kau, kau katanya melotot, tapi ia tidak berani menerjang pada Ho Tiong Jong yang
kini ia anggap tidak boleh dibuat sembarangan, meskipun masih demikan muda, ia
akhirnya lompat keluar meninggalkan Ho Tiong Jong.
sementara itu oen ci sudah datang kedapur, maksudnya mau menegur hweshio
yang mengurus dapur itu, kenapa sudah begitu lama tidak membawa bubur untuknya.
Ia melihat Ho Tiong Jong dan bubur yang tumpah dilantai, Tiba-tiba ia tertawa dingin
dan mengawasi pada Ho Tiong Jong.
Melihat dari sikapnya, tiba-tiba Ho Tiong Jong ingat, inilah orangnya tentu yang mau
makan bubur. sekarang buburnya sudah tumpah dilantai, bagaimana" Ia lalu
menghampiri oen ci, sambil merogoh sakunya mengeluarkan uang, ia berkata. Saudara
kecil, harap jangan marah. Terimalah uang ini sebagai ganti kerugiannya.
Hmm.. oan ci memotong, Enak saja kau ngomong, makananku sudah dibikin
tumpah begitu rupa. Kau berderajat apa memanggil aku saudara kecil"
Ho Tiong Jong bengong melihat sikapnya oen ci yang tidak memandang mata
padanya. sementara itu hweshio tadi sudah datang kembali dan mengadu kepada oen ci,
bagaimana Ho Tiong Jong sudah menghadang di depannya dan mau merebut
semangkuk bubur itu sehingga tumpah.
oen ci tidak meladeni pengaduannya si hwesio yang dilebih-Iebihi dan juga tidak
memperdulikan Ho Tiong Jong yang berdiri menjublek. hanya ia mengawasi pada bubur
yang tumpuk dilantai. Ilmu Golok Keramat - Halaman 115
yoza collection Tiba-tiba ia mengangakan mulutnya, bubur yang tumplek dilantai tiba-tiba tersedot
dan masuk kedalam mulutnya, itulah ada demontrasi lweekang (tenaga dalam) yang
hebat sekali. Ho Tiong Jong dan si hwesio terpesona oleh kejadian yang disaksikannya.
Kalau oen ci ngagah untuk menyedot bubur kedalam mulutnya, kemudian
ditelannya, adalah Ho Tiong Jong menganga mulutnya saking heran dan kagum oleh
kekuatan lweekang oen ci yang demikian tingginya.
Dalam hati diam-diam berkata, Pantasan ia bisa mengusir Tok-kay. Demikian tinggi
dan mahir kekuatan Iweekangnya, entah bagaimana tingginya kepandaian ilmu
silatnya. Lantas terlintas dalam otaknya suatu pikiran baik orang ini begitu tinggi ilmunya,
maka cari siapa lagi untuk ia angkat sebagai guru" Kesempatan yang baik inijangan
dikasih lewat begitu saja.
OEN ci sendiri sebenarnya Sangat mendongkol pada IHo Tiong Jong, ia mati
memberi hajaran kalau menurutinya hatinya cuma saja ia pandang Ho Tiong Jong
masih begitu muda dan bukannya orang jahat, maka ia dengan hati mendongkol sudah
hendak meninggalkan tempat itu.
Ho Tiong Jong jadi gelagapan, buru-buru, ia berkata, Hei, saudara kecil, tunggu dulu.
Aku masih ada yang hendak ditanyakan padamu.
Hmm.. Siapa yang menjadi saudara kecilmu" menggerendeng oen ci.
Ho Tiong Jong sebenarnya mendongkol mendengar kata-katanya oen ci ini, akan
tetapi karena ia ada mempunyai maksud tertentu, maka amarahnya telah ditelan begitu
saja. Wajahnya yang tadi sudah beringas menjadi tenang kembali.
Ia, baiklah aku memanggil kauw Siauw-hiap. Numpang tanya, apa yang mengusir
Tok-kay ituSiauw-hiap adanya" demikian menanya Ho Tiong Jong.
Kau siapa" tanya oen ci.
Aku bernama Ho Tiong Jong.
Kau datang kesini mencari siapa"
Mencari Tok-kay. Ilmu Golok Keramat - Halaman 116
yoza collection Bagus, bagus, nah, sekarang kau boleh kejar Tok-kay yang kau cari. Ho Tiong Jong
jadi melongo. Diam-diam Ho Tiong Jong berpikir, orang ini ilmu silatnya tinggi tak dapat diukur,
tapi kenapa sikapnya ada sangat eneh" Apa katanya orang ini, benar juga. Demikian
pikirnya. Sebelum ia dapat membuka mulut, oen ci sudah berkata lagi.
Meskipun kau tidak dapat menempur dia dengan kepandaianmu yang tinggi, tapi
untuk mendekatinya ada mudah sekali kau lakukan, sekarang aku kasih petunjuk
padamu, dengarlah baik-baik.
Ho Tiong Jong anggukkan kepalanya.
Kau dari sini jalan lempeng saja ke arah barat kira kira seperjalanan tiga lie kau
nanti akan menemukan satu kuil dengan merek ceng in-si. Tok-kay sekarang ada
disana. Kalau kau sudah berjumpa padanya, boleh mengatakan banwa kau ini diperhina
olehku, aku menolak mengambil kau sebagai murid. Kalau ia mendengarnya, pasti
timbul amarahnya padaku dan akan menerima kau sebagai muridnya. Tapi ingat betulbetul. Dia meskipun ilmu silatnya amat tinggi, tetapi ia ada seorang jahat, maka kau
harus tahu sendiri. Apa dia mau menerima aku sebagai muridnya" tanya IHo Tiong Jong.
oen ci melihat Ho Tiong Jong seperti belum mengerti akan maksudnya yang
dikatakan barusan, maka ia hanya anggukkan kepalanya, kemudian telah meninggalkan
kuil Biauw-hoat-si. Ho Tiong Jong berdiri menjublek sekian lama setelah oen ci yang sempurna sekali
tenaga dalamnya (lweekang.) Setelah tersadar dari lamunannya, IHo Tiong Jong pergi
menemui hweshio pengurus dapur lagi. Kali ini secara damai, IHo Tiong Jong mendapat
bagian bubur. Setelah cukup menangsel perutnya, orang muda itu lalu meninggalkan kuil dan
menuju kearah yang ditunjuk oleh Hong hwe Tong-cu oen-ci.
Dalam perjalanannya ia putar otaknya. Pikirnya, kalau ia sampai dapat berdekatan
dengan Tok-kay, ia bermaksud membunuhnya. Perbuatan mana selainnya membalas
dendam musuh keluarga Seng, juga berarti ia sudah menyingkirkan iblis masyarakat
yang kejam Betul saja ia menemui kuil pada tempat yang diunjuk oleh oen-ci, Waktu itu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 117
yoza collection sudah jam tiga malam, keadaan sangat gelap. pintu kuil ternyata masih terpentang, tapi
heran tidak ada seorang hweshio kelihatan. Dimuka kuil ada lapangan yang luas,
tengah-tengahnya ada jalanan yang dikedua pinggirannya ditanami pohon siong yang
amat indah. Di kanan kirinya kuil ada bangunan rumah-rumah kecil mungil. IHo Tiong
Tong bertindak masuk kedalam, di mana ia nampak ruangan ada besar sekali.
Selagi ia langak-longok. tiba-tiba terdengar suara tindakan kaki mendatangi dari
dalam. Dilihatnya ada seorang hweslo yang muncul, siapa telah melihat padanya dan
menghampiri dirinya. Sicu malam-malam datang kesini ada urusan apa"
Aku bernama Ho Tiong Jong, si pemuda memperkenalkan namanya. Aku datang
hendak mencari seorang she Kang, apa dia ada disini"
ow, dia ada tinggal di ruangan sana, jawab hweslo tadi, sambil jarinya menunjuk
kelain ruangan. Apa boleh aku menemui dia" tanya Ho Tiong Jong. Tentu saja, silahkan, jawabnya.
Ho Tiong Jong sembari berjalan pikirannya berdebaran bagaimana nanti ia akan
bicara dengan Tok-kay Kang ciong" Tapi perlahan-lahan debaran itu hilang dan hatinya
mulai mantap setelah masuk keruangan dimana Tok-kay ada ambil tempat.
Ho Tiong Jong lihat ruangan disitu besar dan lampunya pun sangat terang. Patungpatung dicanang dengan rapih. Didepan meja sembahyang kelihatan ada pintu.
Meskipun ada orang masuk. tampak tak dihiraukan oleh mereka.
Dilihat caranya berlutut, kelihatan mereka seperti yang tidak rela berbuat demikianKetika diteliti, kiranya dua tubuhnya dua pengemis ini sudah kaku. IHo Tiong Jong heran.
Pikirnya, Tok-kay yang sudah biasa membunuh orang dengan mata tidak berkesip.
mana dapat menjadi pemeluk Buddha " Mengapa itu ada murid-muridnya Tok kay,
kenapa tidak bisa bergerak" Apa mereka kena ditotok jalan darahnya" Siapa orangnya
begitu berani" Ia merasa ragu ragu untuk mendekati dua pengemis itu. perlahan-lahan ia bertindak
mundur menghampiri pintu dan memutar sedikit kepinggiran ruangan. Mendadak mata
nya melihat keluar, samping ruangan ada bayangan berkelebat. Bayangan itu cepat
sekali sudah meluncur dan menghilang dibalik-nya pohon.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 118
yoza collection Diam-diam ia menanya pada dirinya sendiri, apakah orang itu ada musuhnya Tokkay" kalau benar demikian, tentu orang itu ada mempunyai kepandaian yang sangat
tinggi. Ia akan belajar kepadanya, setelah berkepandaian tinggi baru ia mencari Tok kay.
Pikirnya, inilah ada saatnya yang paling baik untuk ia menemui orang pandai itu.
Maka setelah berpikir, secepat kilat ia lompat melesat kebelakang pohon tadi, disitu
ia melihat tak ada orang, hanya ada sehelai kere yang menutupi pintu kecil kealingan
pohon Ho Tiong Jong tanpa ragu-ragu lagi terus masuk kedalam pintu kecil tadi.
Ternyata disebelah dalamnya ada terdapat pelataran yang lebar. Masuk kesebelah
dalamnya lagi belum juga ia ketemu orang. ia heran, terus jalan kebelakang. Disini ia
menemui tempat sembahyang, tapi herannya disini pun tak ada orangnya.
Matanya celingukan mencari orang. ia melihat dari sebuah kamar ada
penerangannya menyorot keluar. cepat ia menghampiri dan membukanya kamar ini,
tapi tidak ada orang juga. Disini hanya kedapatan sebuah meja persegi, diatasnya ada
sebuah lampu yang guram sinarnya.
Matanya Ho Tiong Jong menyapu kesekitarnya kamar. Tiba-tiba dari suatu sudut
yang gelap telah muncul seorang, yang ketika ditegasi ternyata ada satu tosu (imam)
dengar jenggot dan rambut putih semuanya tapi semangatnya bagus dan sehat. ia
muncul dengan kebutan ditangannya.
Ho Tiong Jong diam-diam pikir, apakah kuil ini ada tempat tosu ini mengasingkan
dirinya. Selang dalam berpikir mendadak ia disadarkan oleh perkataannya si tosu dengan
suara dingin. Hmm Dimalam yang gelap gulita ini kau berani berani masuk kesini, seharusnya
aku memberi hukuman atas kelancanganmu.
Ho Tiong Jong pikir, memang benar katanya tosu ini, maka dengan cepat ia memberi
hormat. Harap totiang tidak menjadi kecil hati, aku memang salah ketarik oleh
bayangan yang berkelebat masuk kesini. maka aku lupa bahwa perbuatanku masuk
kesini tanpa permisi ada tidak benar. Lagi sekali aku harap totiang suka memberi maaf
banyak-banyak. Ilmu Golok Keramat - Halaman 119
yoza collection

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tosu itu mengawasi pada Ho Tiong Jong sejenak, ketika ia hendak membuka mulut
Ho Tiong Jong sudah mendahului. Maaf, siapakah totiang punya nama yang mulia"
Tosu itu setelah berpikir sejenak. sambil bersenyum menjawab.
Aku bernama Ban Siang. Sudah tiga puluh tahun lebih aku mengasingkan diri
digunung cui-hui-san ini. Aku sudah tidak campur urusan duniawi lagi, tapi sungguh
sayang menurut ftrasatku malam ini aku harus membuka pantangan membunuh. Betulbetul hatiku amat menyesal.
Ho Tiong Jong terkejut. Sebab apa totiang harus berbuat demikian" tanyanya. Ban
Siang Tojin tidak menjawab.
Tampak Binar matanya yang kejam. Dilihat dari air mukanya tos u ini tentu
bukannya orang baik-baik, maka Ho Tiong Jong dengan pelahan-lahan telah mundur.
Hmmm.. berkata pula Ban Siang Tojin, itulah karena didunia ini orang tidak saling
mengetahui diri sendiri dan suka berbuat sewenang-wenang, Nah. aku misalkan seperti
sekarang ini, aku akan mengikat kau. Sementara menanti keputusannya kawan karibku
dahulu, apakah kau rela diikat tubuhmu"
Totiang, kenapa aku harus diikat" Tentu pandanganmu salah paham atas diriku.
Ban Siang Tojin angkat tangannya digoyang-goyang seperti melarang anak muda
itu banyak membantah. Aku tadi sudah berkata aku akan membuka larangan membunuh, bukan" Nah, kalau
kau tidak mengerti tunggulah saja itu orang datang baru aku bicara lagi. Ho Tiong Jong
tidak puas. Totiang, kau tidak boleh sembarangan mengikat orang, bukan"
Hai, kaujangan banyak rewel kau bikin susah sendiri saja. Kalau tidak tunduk
lihatlah ini buktinya. Ban Siong Tojin setelah berkata lantas menunjukkan kebutannya kearah lampu
yang menyalah diatas meja, segera api lampu tadi menjadi kecil dan panjang seperti
terkena oleh tenaga yang tidak kelihatan, arahnya pun tampak berbalik. Jarak antara
api dengan Ban Siang Tojin ada satu tombak lebih.
Ini menunjukkan bahwa tenaga dalamnya si tosu hebat juga, karena kalau tidak, tak
dapat api itu dibalik kearah kebalikannya dan kecil memanjang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 120
yoza collection ETIKA ia menarik pulang kebutannya, lantas api lampu tadi menjadi biasa
lagi seperti bermula terangnya.
Nah, sekarang kau lihat sendiri. Kau mau takluk tidak" Apa mau tidak diikat"
Ho Tiong Jong memang tunduk terhadap. ilmunya yang tinggi tadi, akan tetapi ia
tidak mau tunduk dengan aturannya yang bukan-bukan. Maka dengan gusar ia
menjawab. Totiang. kau bicara tidak menurut aturan. Apa boleh orang berbuat sesuka hatinya
saja" Aku tidak ada tempo untuk bicara dengan kau. jawab Ban Siong Tojin dengan
marah melotot. Hmm.. . Ho Tiong Jong menggeram Boleh coba-coba mengikat aku, memangnya
aku sebuah patung" Ban Siong Tojm melengak. ia tidak nyana anak muda didepannya itu ada sangat
tabah hatinya. ia mundur tiga tindak.
Bocah, katanya apa barusan kau tidak lihat ilmu tenaga dalamku sampai dimana.
Ah, benar-benar kau ini tidak sadar dengan bahaya di-hadapan mata. Ha ha ha..
Tak usah banyak perkataan yang tidak perlu, marilah kita mencoba-coba siapa
yang nanti akan diikat, tantang Ho Tiong Jong. Pemuda itu berkata sambil menghunus
goloknya. Ban Siong Tojin tertawa bergelak gelak, Bocah, kau mau apa " Lihat nih tambang
apa" ia sembari mengunjukkan seutas tambang. Tambang ini untuk mengikat binatang
liar dan sebentar kau rasakan bagaimana ia akan mengikat dirimu.
Totiang, jangan banyak rewel, silahkan
Demikian Ho Tiong Jong menantang, sambil palangkan goloknya didadanya siap
untuk mengadu jiwa dengan tosu jumawa itu.
Bocah benar-benar kau tidak tahu tingginya langit dan tebalnya bumi. Kau
menantang untuk bertempur denganku" Ha ha ha.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 121
yoza collection Ho Tiong Jong tidak takut. ia tertawa bergelak gelak seolah-olah mau menyaingi
sitosu ketawa yang menggema diangkasa.
tiba-tiba terdengar Ban Siong Tojin berkata pula, Bocah, kalau kau tahan
sepuluh gebrakan saja melawan aku, akan kuijinkan kau pergi begitu saja dari sini, kau
mengerti " Ow, hanya sepuluh gebrakan apa susahnya" jawab Ho Tiong Jong girang, Hanya
yang aku kuatirkan kau akan repot menangkis seranganku.
Ban Siong Tojin tidak menjawab. Ia gerakan senjata kebutannya menerjang pada
Ho Tiong Jong. Benar serangan kebutannya itu amat lihay. mengandung tenaga yang
kuat sekali, hingga Ho Ting Jong terpaksa lompat mundur setengah tombak untuk
menghindarkan serangan tadi.
Sebentar lagi tampak ia sudah putar goloknya, ilmu golok delapan belas jurus
dimainkan dengan bagus sekali, hingga diam-diam Ban Siang Tojin memuji. Ia mengerti
bahwa ilmu silat golok demikian tidak mudah diterobos.
Tampak Ho Tiong Jong mainkan ilmu golok kramatnya makin lama makin kuat dan
sampai hebat sekali, angin golok bajanya menyambar-nyambar. Ban Siang Tojin
kerutkan alisnya Dia gusar, sampai rambut dan jenggotnya pada berdiri. Mukanya juga
berubah menjadi hitam, satu tanda bahwa ia telah mengerahkan tenaganya Betul-betul
untuk mengambil jiwanya si anak muda.
Menyolok sekali tanda kekurangan latihannya Ho Tiong Jong.
Menghadapi jago kelas wah id, Ho Tiong Jong merasa kewalahan. Kebutannya sang
lawan menyamber-nyamber seperti bayangan anginnya dahsyat sekali seolah-olah
menekan dadanya hingga hampir sukar bernapas. Tapi ia sudah nekad dan melawan
terus. Belakangan ia rubah bersilatnya dengan ilmu Kim-ci GiNi ciang. hingga Ban Siang
Tojin menjadi kaget juga. Tapi dasar ia satu jago ulung, pelahan-lahan ia sudah dapat
mengunjukkan keunggulannya dalam pengalaman bertempur.
Bocah goblok. apa kau masih bisa bertahan berapa lama lagi"
Ho Tiong Jong tidak menjawab. ia terus mengerahkan tenaganya untuk menangkis
tekanan tenaga kebutan musuh. Ia kelihatan nekad, tidak mau kalah oleh lawannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 122
yoza collection Yang membikin ia heran tekanan Ban Siang Tojin sebentar berat dan sebentar
ringan. Entah apa maksudnya, jago kelas wahid itu tidak mau sekaligus, menekan lawannya
hingga tidak berdaya"
Ban Siong Tojin kelihatan mukanya sudah menjadi berubah hitam menakutkan dan
terus merangsek musuh. Dalam kenekadan-nya Ho Tiong Jong menyabetkan goloknya
sambil membentak. Tosu siluman, kenapa kau menggunakan ilmu sihirmu secara
pengecut" Tapi serangan Ho Tiong Jong dapat dihindarkan.
Ban Siong Tojin merangsek lagi tangannya diangkat.Jari jarinya yang runcing hitam
dan beracun kelihatan menyengkeram bahunya IHo Tiong Jong. Tapi heran, ketika sudah
dekat menyentuh sasarannya, tiba-tiba jari-jarinya berhenti setengah jalan dan
membentak pada lawannya. Hei, bocah goblok, apa yang kau katakan tadi"
Ho Tiong Jong tidak lantas menjawab. ia mengerti bahaya maut mengancam dirinya
melihat jari-jarinya sang lawan yang runcing dan beracun sudah dekat menyentuh
bahunya. Tanpa terasa, keringat dingin telah membasahi badannya. Tapi hatinya masih
keras tidak mau tunduk kepada musuhnya ia menjawab pertanyaannya Ban Siong Tojin
tadi. Hmmm Kau ini bukannya manusia, tapi siluman. Kau barusan sudah menggunakan
ilmu siluman, Hmm manusia siluman
Ha ha ha Ban Siong Tojin tertawa, bergelak gelak. Bocah goblok, kau ini masih
belum tahu lebarnya langit dan tebalnya bumi, kau mana tahu ilmuku yang istimewa.
ilmuku itu dilatih berdasarkan rokh-nya burung dari jaman purba. Kau ini cari-cari itu
dua pengemis apa gunanya, mereka sudah mengaku kalah kepadaku. Ha ha ha. Ho
Tiong Jong sebal melihat lagaknya si tosu yang tengaL Ia sampai terlupa akan
maksudnya mencari guru yang pandai, hingga sudah melewatkan kesempatan yang
baik untuk mengangkat Bang Siong Tojin menjadi gurunya.
Hatinya diliputi kemendongkolan. Kata-kata si tosu yang mengejek dibalas kontan
dengan ejekan pula.. Dalam keadaan kepepet demikian, Ho Tiong Jong, tiba-tiba mendengar ada suara
tindakan orang mendatangi. Ban Siong Tojin kagit.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 123
yoza collection Siapa, tegurnya keras. Aku Siong Hoat, jawabnya, segera kelihatan muncul seorang hweshio dengan
muka pucat dan romannya seperti yang ketakutan.
Kiranya ia ada hweshio dari kuil ceng-in si. Ketika ia sudah berhadapan dengan
Ban Siong Tojin telah berkata. Lo to ya, celaka itu dua pengemis sudah bisa bergerak
lagi. Aku sebenarnya tidak berani masuk kesini, tapi.. Hii, tidak bisa jadi dua manusia
tolol itu dapat bergerak lagi
Ban Siong Tojin tidak meneruskan kata-katanya, karena kaget, pada saat itu Siong
Hoat sudah jatuh rubuh dan tidak bernapas lagi.
Ketika diperiksa, ternyata pada punggungnya ada kedapatan tanda bekas telapakan
tangan yang berwarna merah darah.
Ban Siong Tojin beringas setelah melihat itu" cepat ia bangkit berdiri membawa
senjata kebutannya ngeloyor keluar.
Ho Tiong Jong melihat musuhnya sudah pergi, hatinya merasa lega, Sambil
menyeka peluh didahinya diam-diam berpikir. Aku sudah menelan pil Siauw hoan tan
tenagaku sudah sebat sekali, tapi menghadapi seorang jago ulung benar-benar aku
tidak berdaya. Perlu apa aku mencari ilmu lagi, membuang-buang tempo saja. Habislah
pengharapanku. Aku lebih baik binasa saja seperti ini hweshio daripada hidup
menderita kesusahan saja^..
Dengan pikiran kalut ia keluar dari situ, pergi kepelataran dimana ia lihat Ban Siong
Tojin sedang celingukan mencari dua pengemis yang dikatakan telah bisa bergerak lagi
dan telah membunuh Siong Hoat hweshio demikian kejamnya. Terdengar si imam
menantang sendirian. Pengemis bangkotan, kau hanya namanya saja termashur dikalangan kangouw,
tapi setelah ketemu orang yang tak mudah dibikin celaka olehmu sudah lantas
menyembunyikan diri seperti kura-kura"
Tidak terdengar jawaban, malah keadaan makin sunyi setelah suaranya
menghilang. Tidak kelihatan ada gerakan apa-apa.
Ho Tiong Jong yang melihat Ban Siong Tojin kesana-kemari beringas-beringas
mencari mangsanya, dalam hati masih penasaran dan ingin menempur kembali pada
lawannya itu. Ilmu Golok Keramat - Halaman 124
yoza collection Tidak memikir lama, ia sudah lantas menghampiri Ban Siong Tojin dan gerakkan ia
punya golok menyerang pada si imam tosu. Tapi serangannya mendapat tangkisan
yang tepat sekali dari pihak lawan.
Ho Tiong Jong menyerang dengan menggunakan sepenuh tenaga, tidak heran kalau
serangan itu ada berat sekali, hingga diam-diam Ban Siong Tojin merasa kagum.
Dalam hatinya berkata Bocah ini benar nekat, baru saja mengasoh sebentar
tenaganya sudah pulih kembali begitu cepat
Tosu siluman- bentak Ho Tiong Jong. Perbuatanmu sewenang-wenang mau
mengikat siauwyamu yang tidak bersalah dosa membikin orang jadi penasaran sekali.
Nah, keluarkanlah kepandaianmu sekarang
Ho Tiong Jong tutup bicaranya dengan serangan golok kedada orang, tapi dengan
gesit Bin Siong Tojin lompat mundur beberapa tindak.
Sebagai jago kawakan Ban Siong Tojin sudah merangsek lagi musuhnya.
Pertempuran menjadi berjalan seru, sudah golok berkelebat melawan kebutan yang
seperti menari-nari. Tiba-tiba terdengar suara tertawa dingin dari atas tembok pekarangan, Hei, hidung
kerbau, kau beraninya dengan anak yang masih ingusan saja. Tidak tahu malu. Apa
perbuatanmu ini dapat mengangkat namamu telah termashyur lagi" Ha ha ha ha.
Berbareng kelihatan melompat turun sesosok bayangan dari atas tembok pekarangan.
Kiranya ia ada Tok-kay Kang ciong. la jalan menghampiri, tampak senjata
bandringannya yang aneh berupa bola saja bergoyang-goyang dipinggangnya.
Ban Siong Tojin dan Ho Tiong Jong sementara itu sudah menghentikan
pertempurannya dan mengawasi kedatangannya si pengemis tua beracun.
Ban Siong Tojin melihat datangnya musuh berat hatinya rada keder, dengan suara
berat jawabnya. Pengemis bangkotan kau sudah lama datang" Apa kau sudah
memeriksa isi-nya kuil disni"
Tok-koay Kang ciong tertawa bergelak-gelak.
Hmm terdengar ia, menggeram. Untuk apa diperiksa lagi, semua penghuninya
delapan puluh hweshio lebih sudah kukirim ketempatnya Giam-lo-ong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 125
yoza collection celaka seru Ban Siong Tojin, matanya beringas tajam mengawasi Tok-kay Kang
ciong. Si pengemis beracun hanya tertawa nyengir.
Bagaimana Ban Siong Tojin tak menjadi kaget, sebab dalam kuil itu ada berdiam
tak kurang dari delapan puluh hweshio. dikatakan oleh si pengemis beracun semuanya
sudah di kirim ketempatnya raja akherat (Giam-lo-ong).
Ho Tiong Jong pun kesima mendengar pembunuhan yang besar-besaran itu. Diamdiam dalam hatinya mengutuk: Tok-kay ini benar-benar kejam. hweshio yang sebegitu
banyaknya yang tak bersalah telah dibunuhnya, Betul-betul kekejamannya sudah
melewati takaran-Tidak ada obatnya untuk orang sekejam ini kecuali dibunuh mati.
Meskipun hatinya gusar bukan main, tapi ia tidak kentarakan diwajahnya. ia terus
mendengarkan apa yang dikatakan lebih jauh oleh dua jagoan ulung itu. Ban Siong Tojin
meluap-luap amarahnya ia berteriak-teriak kalap.
Meskipun binatang, pengemis keji. Seumur hidupmu kerjanya hanya membunuhbunuhi orang saja. Sekujur badanmu sudah jadi bau amisnya darah manusia. Dosamu
sudah bertumpuk-tumpuk. Nah, malam ini aku Ban Siong pasti akan mengirim jiwamu
ke akherat untuk kau bikin perhitungan dengan korban-korbanmu didepannya Giam-loong. Ban Siong Tojin hampir tak dapat melampiaskan kata-katanya saking marahnya.
Si pengemis tua hanya ganda ketawa nyengir saja, seolah-olah yang mengejek.
pada Ban siong Tojin yang sedang kalap. ia seperti mau membikin tosu itu mati berdiri
di sebabkan kegusarannya.
Kemudian terdengar ia menyindir. Hidung kerbau, kau jangan coba-coba
mempertaruhkan jiwamu berlaku nekad. Aku masih ada perkataan untuk disampaikan
padamu Pengemis iblis, jangan banyak rewel. Katakanlah
Aku ingin mengatakan padamu..
Kenapa kau berhenti, teruskan, kau mau mengatakan apa"
Tok-kay Kang ciong tertawa nyengir. Hidung kerbau, katanya kemudian, apa yang
aku katakan, aku merasa malu melihat kau pura-pura jadi orang budiman. Kuanjurkan
kau jangan lama-lama hidup di dunia ini, lekas kau bunuh diri ada lebih baik, sebab..
Mukanya Ban Siong Tojin berubah menyeramkan. Kalau orang wajahnya merah dalam
keadaan marah, adalah si tosu wajahnya menjadi hitam dan menakutkan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 126
yoza collection Sebelum ia menegur lawannya. Tok kay Kang ciong sudah meneruskan kata
katanya, . .sebab, kalau tidak ada kau yang timbulkan huru-hara menghina dua muridku,
mana ada kejadian semua hweshio penghuni kuil ini melayang jiwanya, coba kau pikir
saja sendiri. Tutup bacotmu, pengemis kejam Kau boleh rasakan senjata Berbareng ia kerjakan
kebutannya menghajar musuhnya.
Tok-kay Kang ciong angkat tangannya, telapakan tangan kirinya yang merah
membara di dorongkan darimana telah menghembus angin dahsyat menangkis
serangan musuh. Tangan kanannya meloloskan bandringan dipinggangnya, itulah ada senjata
bandringan istimewa berupa sebuah bola-bola sebesar buah beligo. Setelah siap ia
tidak terus menyerang hanya berkata lagi pada lawannya.
Hidung kerbau, aku mau bertanya dahulu padamu..
Kau mau bertanya apa" Hm bertanya kalau sudah mati bangkaimu harus di tanam
dimana" Hmm..Jangan kuatir, aku nanti carikan tempat yang baik..
Hidung kerbau, Tok-kay memotong, bukan demikian maksudku. Aku ingin menanya
padamu, katanya dalam agama yang kau anut dikatakan ada semacam ilmu untuk
menolong roh manusia yang sudah mati yang disebut emas kayu, api, air, tanah dan
entah apa lagi. Betul, kau mau apa" bentak Ban Siong Tojin tidak sabaran Tok kay Kang ciong
perdengerkan tertawanya yang aneh^ Hidung kerbau sekarang aku hendak menanya
padamu, kalau sebentar kau binasa oleh senjata bandringan itu, rokhmu akan termasuk
dalam salah satu yang mana " Ban Siong Tojin mendelik matanya.
Sementara Ho Tiong Jong yang mendengarnya sipengemis seperti yang berkelakar
dan memancing kegusaran lawannya secara yang lucu sekali, diam-diam telah tertawa
geli. Anak muda itu melihat Ban Siong Tojin wajahnya sudah menjadi hitam legam.
layang meyakinkan ilmu hitam, jika sedang mengerahkan tenaga dalamnya membuat
sekujur badannya berubah hitam.
Wajahnya benar benar sangat bengis dan menakutkan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 127


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yoza collection Tok kay Kang ciong dilain pihak wajahnya memerah seperti arang membara,
menyiarkan bau amis yang membuat orang yang mengendusnya mual dan mau
muntah. Dua jago dari kelas tinggi berhadapan, tentu saja tidak sembarangan mengukur
tenaganya. Mereka tak bertanding rapat, tapi dari jarak jauh. Masing-masing
menggunakan tenaga dalamnya.
Mereka menyerang dengan angin telapakan tangannya yang dahsyat. Telapakan
tangannya Ban Siong Tojin hitam, sedang Tok-kay merah membara.
Beberapa gebrakan sudah lewat, ternyata masih belum kelihatan siapa yang bakal
menjadi pecundangnya.. Kelihatan mereka masing-masing mundur beberapa tindak, lalu mengerahkan
tenaga dalamnya yang istimewa dari latihan puluhan tahun.
Tampak diudara ada dua sinar hijau dan merah saling gempur, itulah sinar-sinar
yang dikendalikan oleh tenaga dalamnya Ban siong dan Tok-kay.
Dua sinar itu indah sekali, kelihatannya tampaknya seperti yang menari-nari, tapi
sebenarnya saling gempur dengan hebat.
Kekuatan Iweekang (tenaga dalam) yang demikian tingginya, jarang sekali terdapat
di antara pendekar-pendekar, meskipun yang sudah dapat dikatakan ulung. Ho Tiong
Jong berdiri bengong menonton pertempuran yang langka itu.
Diam-diam ia sudah mengambil keuntungan, ialah memperhatikan jalannya
pertempuran dengan seksama.
Ia coba asah otaknya untuk dapat memecahkan kelemahannya, dua jago kuat itu,
tapi sia-sia saja. Sayang pikirnya kalau ia tahu kelemahannya Tok kay Kang ciong, saat
itu ia bisa turun tangan untuk menyingkirkan jiwanya dari dunia ini.
la menghela napas bila ia ingat dirinya masih belum mampu bertanding melawan
Ban Siong Tojin yang tinggi ilmu kepandaiannya.
Matanya terus diarahkan pada jalannya pertandingan, ia mengharap dapat memiliki
keandalan dari dua orang kuat itu, untuk kelak ia dapat gunakan melawan musuh.
Lama mereka berkutat dengan sikapnya masing-masing kemudian keputusan
dicari dengan pertandingan menggunakan senjatanya masing-masing.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 128
yoza collection Sekarang tampak bandringan lawan kebutan yang dimainkan oleh dua jago kelas
wahid, tentu saja pertandingan ini disaksikan oleh Ho Tiong Jong dengan hati terpesona.
Diam-diam ia sangat girang sekali, sebab dari pertandingan itu ia bisa menarik
pelajaran untuk dirinya yang berkepandaian masih banyak kurang.
Serangan-serangan Tok kay ada lebih lihay, hingga tidak lama kemudian Ban Siong
Tojin terdesak. Satu kali ia sedikit lengah, topinya berikut rambut kepalanya kena kesabet bandringan Tok-kay.
Bukan saja Ban Siong Tojin sendiri sangat kaget, tapi Ho Tiong Jong yang melihatnya
berdebaran hatinya. Pikirnya, ia tidak boleh tinggal diam saja, ia harus turun tangan
untuk membantu pada Ban Siong Tojin menyingkirkan si kejam. Tapi ketika ia mau
menyeburkan dirinya Tok-kay berteriak. Bocah, kau mundur. Aku tidak perlu dengan
bantuanmu. Demikian dengan Ban Siong Tojin juga berkata, supaya Ho Tiong Jong mundur
jangan turut campur, sebab jiwanya bisa melayang.
Ho Tiong Jong mundur lagi dan berdiri dengan pikiran. Bagaimana sebenarnya
pandangan dari kedua orang tua itu terhadap dirinya.
Tengah pertempuran dilakukan dalam detik-detik yang menentukan tiba-tiba
terdengar suara orang ketawa dari atap rumah, kemudian berkata.
Hei Ban Siong Tojin, kau ini sudah puluhan tahun mengasingkan diri, tapi tabiatmu
yang sombong masih seperti dahulu kala saja. Dan ini si pengemis tua Kang ciong,
dosamu sudah bertumpuk-tumpuk apa masih belum mau menyerahkan kepalamu
untuk di penggal" Tok kay Kang ciong mendengar orang memaki padanya sudah menjadi sangat
gusar. Dengan suara bengis ia menjawab.
Dari mana datangnya manusia liar tidak tahu malu " Kau berani menghina aku"
Lekas turun dan boleh mengerubuti aku seorang diri. Aku tanggung dalam beberapa
gebrakan jiwamu akan sudah melayang menghadap Giam-lo-ong. Terdengar orang di
atas atap rumah tertawa dingin.
Hm.. Ia menggeram. Lohu sudah sampai begini tua, belum tahu ada orang
mengatakan manusia liar , baru kali ini ia mendengarnya.
Tok-kay alih kan pandangannya kearah suara tadi, hatinya tiba-tiba sangat terkejut.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 129
yoza collection Kiranya yang datang itu ada Pocu dari Seng-kee-po yang namanya terkenal dalam
rimba persilatan, ialah Seng Eng.
Lalu Tok-kay melihat pada Ho Tiong Jong anak muda ini tinggal tenang tenang saja.
Hatinya Tok-kay memuji ketabahannya, akan tetapi ia tidak tahu kalau Ho Tiong Jong
tidak kenal pada orang yang baru datang itu.
Hei, bocah, lekas kau naik keatas. Lihat, masih ada beberapa orang lagi yang
menyembunyikan dirinya. Ho Tiong Jong tanpa disuruh untuk kedua kalinya sudah lantas enjot tubuhnya
melesat keatas atap rumah. Seng Eng menyaksikan lompatan Ho Tiong Jong yang
bagus, diam-diam dalam hatinya menanya, sejak kapan pengemis kejam ita mendapat
murid yang begitu pandai ilmu mengentengi tubuhnya"
Ho Tiong Jong sendiri heran, kenapa waktu itu telah menuruti saja perintahnya Tokkay tadi. Tapi sekarang ia sudah berada di atas rumah, terpaksa ia harus memeriksa
keadaan disekelilingnya. Tiba-tiba ia mendapat lihat diluar tembok peka rangan ada
berkelebat bayangan orang.
Pikirannya sangsi apakah ia kasih tahu pada Tok-kay atau jangan" Saat itu tiba-tiba
terdengar suaranya Seng Eng lagi.
Hei, pengemis tua, biasanya kau sangat sombong, memandang aku sangat rendah.
Nah, sekarang aku datang hendak membuat perhitungan dengan jiwa anjingmu.
Tentang penyimpanan harta bendamu yang besar itu, lebih baik kau angkat pemuda
itu sebagai akhli warismu" Ha ha ha
Ho Tiong Jong mendengar kata-kata seng Eng menjadi marah.
Semula ia mengira Seng Eng ada satu pendekar budiman mencari Tok kay untuk
membasmi kejahatan. Tidak tahunya bahkan mereka berdua iiu ada setali tiga uang.
Dua-dua ada satu kwalitet, apa yang mereka pertengkarkan hanya berkisar pada
kejahatan. Ia jadi ingat akan kata-katanya Kho Kie, bahwa benggolan-benggolan dari
Seng kee-po seharusnya digantung mati.
Diam-diam hatinya pemuda itu tidak puas. Apa yang dikatakan oleh Kho Kie itu
memang beralasan, setelah ia menyaksikannya dengan mata kepala sendiri sekarang.
Seng Eng dan Tok-kay perlu dibasmi. demikian pikirnya. Tiba-tiba terdengar Tok kay
berkata. Ilmu Golok Keramat - Halaman 130
yoza collection Seng Pocu, kau kasih harga terlalu mahal, aku tidak dapat membayarnya.. Ho
Tiong Jong makin kaget mendengar Tok kay berkata demikian-la terus pasang
telinganya dengan pikiran melamun.
Hatinya merasa cemas jika melihat sepak terjangnya Seng Eng, ayah nona Seng ini.
Nona Seng sudah melepas budi padanya, pantas ia membelanya mati-matian, tapi
ia kecewa menemui ayahnya bukannya orang baik-baik. Dugaannya ayahnya nona
Seng ada seorang pendekar ternama dan budiman, ternyata kecele.
Terbenam dalam soalnya keluarga Seng Imembuat ia tidak tahu kalau diam-diam
ada dua orang mendekati padanya.
Mereka itu ada si Ular Kembang Tham Kek dan si Rajawali Botak le Yong, dua
orangnya Seng Eng yang sangat diandalkan.
Mereka heran ketika sudah datang dekat Ho Tiong Jong seolah-olah tak
menghiraukan-Tok-kay terlaki Ho Tiong Jong supaya lekas melarikan diri.
Ketika tersadar dari lamunannya, pemuda itu sudah lantas lompat mundur dan
hendak melarikan diri, tapi sudah keburu di terkam oleh dua orang dari seta dan
memperhatikan gerak-geriknya.
Melihat Ho Tiong Jong di halang halangi.
Tok-kay kembali dari larinya hendak memberikan pertolongan, akan tetapi Seng
Eng sudah melancarkan serangan kepadanya. Terpaksa Tok-kay harus melayanijago
dari Seng keepo ini. Hatinya Tok kay gelisah ketika melihat Ho Tiong Jong hendak dicengkeram oleh Ie
Yong yang mengeluarkan ilmunya Eng-jiauw-kang.
Suatu cengkeraman yang berbahaya sekali. ia mengerahkan tenaganya dan
mengirimkan serangan telapakan tangan yang mengandung angin keras, maksudnya
supaya dapat memukul mundur Seng Eng. Sementara itu mulutnya berteriak-teriak
supaya Ho Tiong Jong lekas melarikan diri Ho Tiong Jong ketika sadar dirinya diserbu
orang lantas menegasi siapa adanya mereka itu. kiranya ada Si Ular Kumbang dan si
Rajawali Botak yang ia kenal ketika di Seng kee-po.
Hei, dua saudara ini kenapa hendak menangkap aku" tanyanya heran.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 131
yoza collection si Rajawali Botak dan si Ular Kumbang menjadi kemekmek melihat yang akan
dijadikan mangsanya itu ada Ho Tiong Jong yang mereka tahu betul pemuda itu sudah
mati. Yang tersebut duluan menarik miring cengkeramannya. selain yang tersebut
belakangan juga sudah cepat menarik kembali serangannya yang sudah hampir
dilancarkan- Kau.. kau.. katanya hampir berbareng. Matanya terbelalak mengawasi Ho
Tiong Jong. Menggunakan kesempatan mereka sedang terbelalak bengong. Ho Tiong Jong
sudah lari meninggalkan mereka.
Seng Eng melihat ia sendiri telah gagal menangkap Tok kay, sedang dua orangnya
juga tidak berhasil menangkap lawannya, sudah menjadi marah-marah kepada dua
orangnya. Kalian namanya saja jagoan, tapi menyerang saja pada pemuda itu tidak berani.
Apa kegunaannya kalian" Hmm.. .
Aaa Pocu nanti dahulu, aku mau beri laporan. Orang itu aku kenal bernama Ho
Tiong jong demikian ie Yong memberitahukan kepada majikannya.
Kau kenal padanya, tapi kenapa kau tidak berani melancarkan serangan"
Pocu orang itu sudah mati. Aku melihat dengan mata kepala sendiri.
Seng Eng mendelik matanya. Kau lihat dimana " tanyanya^ Di Seng-kee-po.
Hm menggeram Seng Eng. Jadi kalian mengira telah melihat setan, bukan"
Tham Kek dan Ie Yong saling pandang satu sama lain, batinya mereka risau sekali,
sebab mereka tahu adatnya sang Pocu yang kejam, dalam marahnya ia bisa
membunuh mati kepada mereka berdua.
Dalam keadaan demikian tiba-tiba ie Yong ingat sesuatu, ia lantas berkata.
Ya, Pocu, aku terus terang bicara pada Pocu, bahwa kematiannya orang itu ada
bersangkutan dengan nona Seng. Diwaktu magrib nona Seng menyuruh aku
menguburkan orang itu. Tapi lantaran peti mati belum sedia maka mayatnya lantas
ditaruh dahulu di kuil Po-im-yan. Menurut pemeriksaanku, memang orang itu sudah
mati.. Ilmu Golok Keramat - Halaman 132
yoza collection Ya, sudahlah. memotong sang majikan. Seng Eng hatinya mendadak lunak, ketika
mendengar disebutnya sang putri yang amat dimanjakan itu ada tersangkut. Tapi
apakah betul orang itu ada orang yang kau katakan sudah mati" Karena orang ada
yang pengawakan dan wajahnya serupa, kau jangan salah lihat. Sekarang begini saja,
kau pulang dan lihat di kuil Po im-yan masih ada atau tidak" Kalau ia masih kedapatan
disana melintang, awas, aku akan cabut nyawamu
Ie Yong danTham Kek menjadi melongo Badannya bergemetaran dan keringat
dingin keluar membasahi tubuhnya.
setelah berkata pada mereka Seng Eng berpaling pada Ban Siong Tojin, berkata.
Hmm.. Sifatmu ini selalu tak dapat dirubah, sayang aku tidak membawa Pek Boe
Taysu kalau tidak. mereka mana dapat meloloskan diri dari tangan kita" Tapi tidak apa,
ada satu waktu mereka akan terjatuh juga ditangan kita.
Aku sebenarnya merasa cemas sekali. memotong Ban Siong Tojin, Aku sudah
beberapa tahun melatih Tenaga cerdasnya Burung , Supaya dapat melawan ilmu
Telapakan Tangan Berdarah musuh, tapi..
Ban Siong Tojin tidak meneruskan perkataannya, karena diselak oleh tertawanya
Seng Eng yang bergelak-gelak.
llmu Telapakan tangan berdarah orang itu dilatih sampai sekarang, entah sudah
menelan berapa banyak jiwa. Kau mana dapat menandinginya. Nah, sekarang lebih baik
kita pulang dahulu Besok pagi, kau yang menjadi Taysu di luitay. Mereka berempat lalu
meninggalkan tempat itu. Ketika mereka berjalan sampai ditempat Ho Tiong Jong membereskanjiwanya
Sepasang orang ganas ada orang melaporkan tentang ditanamnya dua mayat disitu.
Mereka ketarik hatinya, lantas kuburan Sepasang orang ganas dibongkar, kiranya dua
orang itu ada dua penjahat ulung.
Tanda-tanda bekas pukulan menunjukan kematian mereka terkena pukulannya ilmu
Kim ci Gin ciang, ilmu istimewa San-yu Lo-long Kong Teng Shoe.
Mereka kemudian pergi ke kuil Po-im-yan, disitu tidak kedapatan mayatnya Ho
Tiong Jong, dari sini kenyataan bahwa Ho Tiong Jong sudah melarikan diri. Si Raja wali
Botak Ie Yong menduga-duga akan duduknya perkara.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 133
yoza collection Ho Tiong Jong mungkin ada permusuhan dengan Sepasang orang ganas mereka
telah berjumpa bertempur dengan kesudahan yang tersebut belakangan menemui
ajalnya, melihat lukanya si Raksasa lu Goei, juga tentu ada perbuatannya Ho Tiong Jong
yang menggunakan ilmu. Pasir Terbang telah melukai matanya, hingga sekarang orang
punya mata menjadi tinggal satu.
Mungkin, karena ketakutan banyak golongan partai marah kepadanya, karena
perbuatannya itu, maka ia sudah pura-pura mati dan kemudian melarikan diri.
Demikian pikiran ie Yong yang diberitahukan kepada sang majikan, tapi ia tidak
menerangkan halnya nona Seng punya perlakuan terhadap Ho Tiong Jong bertempur
dengan sepasang orang ganas karena hendak membelai nona Seng.
Walaupun demikian, Seng Eng sebagai ayah yang menyintai anaknya tentu sudah
dapat mengetahui dan memahami hatinya sang puteri.
Meskipun dalam kata kata. Mengadu silat mengumpulkan sahabat ada tersembunyi
maksud tertentu, tapi biar bagaimana tujuannya pertemuan itu adalah untuk memilih
pemuda yang dirasa cocok untuk dijadikan mantunya pemimpin dari benteng Seng kee
po. Riwayat dan kepandaian Ho Tiong Jong meskipun wajahnya cakap dan
pengawakannya tak tercela, tidak setimpal untuk menjadi kawan seumur hidupnya
nona Seng. Kini Ho Tiong Jong sudah melarikan diri, memang itu ada baiknya.
Memikir sampai disini. ie Yong merasa sungkan untuk membocorkan rahasianya
nona Seng kepada majikannya, sebab ini kalau diketahui dalam kalangan kangouw ada
tidak baik. juga tentang dirinya yang takut dengan setan tentu akan menjadi buah
tertawaan di kalangan kangouw manakala diketahuinya.
Kalau sampai begitu, dimana ia akan menaruh mukanya lagi" Mengingat akan hal
ini, maka dengan ketawa nyengir ia berkata pada majikannya.
Ya Pocu. aku harap halnya kami takut dengan setan sukalah tidak disiarkan terlebih
jauh, untuk mana kami mengucapkan banyak banyak terima kasih.
Seng Eng kerutkan alisnya sejenak. kemudian menjawab. Hm Kau masih ada muka
untuk minta dilindungi hal demikian "
Pocu dari benteng Seng-kee-po tampak marah betul.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 134
yoza collection Nah, sekarang begini saja. Diantara kalian berdua siapa yang berani mengejar dia.
Si Ular Kumbang Tham Kek susah hatinya, dari setadian ia tundukkan kepalanya.
Mendengar perkataannya sang majikan, ia lalu angkat kepalanya dan berkata.
Pocu, biarlah aku menebus dosaku, akan kucari dia dimana tempatnya. Begitu Pocu
memberi izin aku akan segera mencarinya. Seng Pocu hatinya girang, parasnya
berubah lunak lagi. Ya, karena kalian sudah mengaku kesalahannya, kata Seng Eng. aku juga tidak
mau mengungkat-ungkat lagi urusan ini. Nah Ban Siong Totiang, lihatlah mukaku harap
kau juga bisa menyimpan rahasia urusan ini. Ban Siong Tojin tertawa terbahak-bahak.
Jangan kuatir, katanya, aku akan tepati pesan ini. Mana aku berani tidak menyetujui
sebab kalau kebentrok dengan mereka berdua mana bisa aku mengasingkan diri
dengan hati tentram.. Sudahlah, Seng Eng memotong, Kau jangan banyak bicara, sekarang lekas lekas
mengatur orang yang boleh dipercaya untuk menyelidiki sekitar tempat seratus li
luasnya. Kalau perlu, boleh juga menyuruh bajingan bajingan ditempat ini untuk bantu
menyelidikinya. Harus menggunakan akal untuk menghadapmya dan boleh bertempur
sesuka hati kalian mengerti.
Berempat lalu berpisahan, masing-masing hendak mengatur tugasnya.
ooOOoo Diceritakan Ho Tiong Jong ketika siular sudah mencapai lima-enam lie, lantas
perlambat larinya sambil matanya menyapu kesekelilingnya tempat. Tiba-tiba ia
melihat sesosok bayangan. Ketika ditegasi, bayangan itu ternyata ada Tok kay yang
sedang berdiri dibawah pohon dengan semangkok bubur ditangan.
Ha ha ha ia tertawa pada Ho Tiong Jong.
Matanya si pemuda mengawasi pada si pengemis kejam, tapi tidak mengutarakan
kebencian diwajahnya, ketika ia datang dekat pada Tok kay, yang tersebut belakangan
berkata.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bocah, kau baru sampai" Barusan aku juga baru sampai habis minta-minta bubur
pada orang. Apa kau tidak merasa lapar" Kalau tidak merasa kotor ini, mari kita makanmakan sama-sama "
Ilmu Golok Keramat - Halaman 135
yoza collection Ho Tiong Jong yang memang sudah sangat lapar tidak sungkan-sungkan lagi lantas
menemani Tok-kay duduk diatas rumput dan makan bubur bersama-sama.
Selagi mereka asik makan dengan gembira, tiba-tiba ada muncul seekor binatang
serigala menghampiri mereka. Diam-diam Tok-kay memungut batu kecil, dengan sekali
sentil batu itu meluncur lebih cepat dari peluruh dan kena tepat dibagian tabuhnya
yang mematikan. Terdengar raungannya yang mengerikan, setelah berkelejatan,
serigala itu telah habis nyawanya. Ho Tiong Jong kerutkan alisnya.
Kau kenapa membunuh padanya" ia menanya dengan nada tidak puas.
Karena ia akan merebut makanan kita. jawabnya.
Kau terlalu kejam.. . kata pula Ho Tiong Jong menghela napas.
Tok-kay Kang Hlong hanya tertawa nyengir. Bocah, mari aku ceritakan riwayat
hidupku, apa kau suka mendengarnya "
Ho Tiong Jong girang hatinya, memang ia kepingin tahu asal usulnya orang kejam
ini. la tidak menjawab, hanya kepalanya dianggukkan.
Setelah menyeka mulutnya dengan lengan bajunya yang kotor, pengemis tua itu
telah menceritakan kisahnya seperti berikut.
Kiranya ia dalam usia dua belas tahun sudah menjadi pengemis.
Pada waktu itu ibunya telah meninggal beberapa tahun. Ia jadi dibawah penilikan
ayahnya yang bengis terhadapnya. Belakangan sang ayah telah menikah lagi, ia jadi
mempunyai ibu tiri. Maklumlah, ibu tiri itu selalu tidak dapat akur dengan anak tirinya. Ia juga mendapat
perlakuan yang bengis dari ibu tirinya itu.
Pada suatu hari dalam sekehendak ia telah dihajar oleh kawannya yang lebih besar
sehingga mukanya matang biru. Ketika pulang kerumah, bukannya dimenangkan oleh
ayahnya malah ia ditambah dengan pukulan hebat. Maka sejak itu ia insaf, bahaya
manusia hidup didunia ini, baru dapat hidup merdeka kalau dapat hidup dengan tenaga
sendiri. Pada hari kedua ia dari rumah bawa buku-buku mau pergi sekolah tapi sebenarnya
ia tidak masuk sekolah hanya pergi pada satu pengemis tua untuk main-main dan
mengobrol. Ilmu Golok Keramat - Halaman 136
yoza collection Ia tahu bahwa pengemis tua ini suka menangkapi binatang binatang berbisa seperti
kelabang, kalajengking dan sebangsanya yang beracun, kemudian dijual dan uangnya
dipakai membeli arak untuk diminum.
Diantara binatang binatang berbisanya itu terdapat satu kalajengking besar yang
disimpan dalam sebuah bumbung bambu. Katanya binating itu sangat berbisa siapa
yang kena disengat olehnya akan binasa.
Pada satu hari ia telah mencuri sepotong perakan dari ayahnya dan diberikan pada
pengemis tua itu untuk membeli araknya. Pengemis tua itu kegirangan, setelah membeli
arak lalu diminumannya dirumah sampai ia makan dan tidur pulas.
Menggunakan kesempatan itu, ia sudah curi kalajengkingnya yang beracun itu.
Ia bawa itu kesekolahnya dan ditaruh disatu lubang batu dibelakang rumah sekolah,
diatasnya bumbung ia taruhi uang dan dua buah. Kemudian pada hari itu ia traktir
makan pada teman-temannya, tidak terkecuali anak yang tempo hari telah memukuli
mukanya hingga bengkak. Anak itu menanyakan dari mana ia mendapat uang, dengan berbisik ia ceritakan
bahwa ia dapat uang dibawahnya lubang batu dibelakang rumah sekolah. Hal mana
sudah tentu mengherankan.
Anak itu ketarik hatinya untuk mendapatkan uang dari dalam lubang. Dijanjikan oleh
Kang ciang akan diantarkan kesana kalau sebentar sekolahan sudah bubaran.
Demikian anak yang besaran itu diantar olehnya ketempat dimana disimpan
kalajengking berbisa. Ia yang mula mula mengulurkan tangannya kedalam lubang
mengambil uang, berbareng ia sudah membuka lubang bumbung bambu binatang
kalajengking itu. Ketika ia unjukkan uang yang didapati dari lubang, anak yang memukul padanya
telah timbul keserakahannya dan menendang padanya sampai bergulingan ditanah.
Kemudian anak itu sendiri telah memasukkan tangan-nya kedalam lubang batu untuk
mengambil uang, tidak tahunya ia telah diantuk oleh kalajengking sehingga ia keluarkan
jeritan tertahan. Tidak lama kemudian mukanya menjadi biru dan hitam, la meringis-ringis merasa
kesakitan, kemudian ia rubuh terbinasa. Kang ciang balas menendangnya dengan sengit
sebagai bayar hutang untuk tendangan anak yang mati tadi lakukan kepadanya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 137
yoza collection Setelah itu ia lalu kabur kerumahnya si pengemis tua dan menceritakan kejadian
dalam sekolahannya, lantaran mana pengemis tua itu menjadi ketakutan dan ajak ia
kabur bersama-sama. Pengemis ini belakangan menjadi gurunya dan yang memberi
pelajaran ilmu silat kepadanya.
Ketika ia sudah berumur dua puluh tahun baru ia tahu kalau pengemis itu hanya
menurunkan sepuluh persen saja kepandaian ilmu silatnya kepadanya, la tahu bahwa
pengemis tua itu ada menyimpan buku tentang ilmu silat yang lihay.
Sampai disini Ho Tiong Jong mendengarkan ceritanya Tok-kay, diam-diam dalam
hatinya berkata. Pantas Tok-kay ini kejam, karena sudah sejak kecil ia jahat tukang
mencelakai orang. Meskipun berpikir kesitu, ia tidak takut dan terus mendengarkan, riwayatnya Tokkay yang ia sangat kepingin tahu. Tok kay cerita selanjutnya.
Setelah mengetahui suhunya ada mempunyai kitab ilmu silat pusaka yang dinamai
kitab Kumpulan Ilmu Silat Sejati , ia telah minta diajari ilmu silat berdasarkan dari buku
itu. Tapi suhunya berkata.
Kitab ini hanya satujilid saja. tapi lengkap dengan berbagai ilmu silat dari banyak
partai yang terkenal. Satu saja kau dapat mempelajari dari banyak ilmu pukulan dalam
buku itu, kau sudah dapat menjagoi di kalangan Kangouw.
Sayang kau terlalu jahat dan suka membunuh orang, makanya aku tidak mau
menurunkan pelajaran itu kepadamu. Selanjutnya, jika kau tidak mau merubah sifatmu
yang jahat itu, terpaksa aku akan turun tangan membunuhmu untuk kepentingan rakyat
yang tidak berdosa. Mendeagar kata-katanya sang suhu yang terus terang, bukannya ia mengerti dan
dapat merubah tabeatnya yang jahat, malah ia sudah meracuni suhunya sampai binasa
dan ia lalu memiliki kitab yang ia sangat idam-idamkan itu.
Mendengar ceritanya Tok-kay sampai disini, Ho Tiong Jong berkata dalam hatinya
ada sangat jahat, aku harus membunuhmu
Saat itu Tok-kay juga sedang melayang-layang pikirannya kemasa lampau, kepada
satu wanita cantik pujaannya, hingga bubur yang disuapkan kemulutnya ia telan tanpa
merasa. Ho Tiong Jong pikir saat itu ada disuapkan kemulutnya ia telan tanpa merabaHo Tiong Jong pikir saat itu ada waktunya yang baik untuk turun tangan, ia lalu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 138
yoza collection mengulurkan tangannya kebahu orang, akan tapi Tok kay miringkan badannya untuk
menghindarkan tepukan Ho Tiong Jong.
Bocah kau hendak menyerang aku" tanyanya heran.
oh. bukan, bukan, aku hanya hendak menepuk binatang tawon yang ada dipundak
mu. jawab Ho Tiong Jong dengan sedikit gugup, Tok-kay dengan ragu-ragu anggukkan
kepalanya. Untuk menyampingkan perhatiannya Tok-kay Ho Tiong Jong menanya. Malam ini
aku pikir tidur dilapangan lebih baik
PADA pagi harinya Ho Tiong Jong terbangun dari tidurnya, ia melihat Tok-kay telah
berjalan meninggalkan dirinya dengan menggunakan ilmu lari cepatnya, dan Ho Tiong
Jong tetap mengintil dibelakang nya. Tok-kay merasa heran, meski ia sudah jalan lebih
dahulu dan mengerahkan ilmunya yang sangat ia andalkan, Ho Tiong Jong masih tetap
mengintilnya. Ho Tiong Jong sambil mengikuti lari. otak nya bekerja. Pikirnya, pengemis tua ini
sangat jahat, kalau dibiarkan tinggal hidup entah berapa banyak korban lagi akan binasa
ditangannya. Baik ia mengikuti jejaknya, sebentar dalam kuil kalau ia mau menurunkan
pelajarannya ia akan terima, tapi ia tetap menghendaki jiwanya manakala ia mendapat
kesempatan untuk membunuhnya.
Tidak lama mereka sudah sampai disuatu tempat dimana ada berdiri sebuah kuil
tua yang sudah rusak. Tok-kay ajak Ho Tiong Jong masuk. ia telah menyalakan lilin.
Keadaan disitu ada bersih, mereka berdua kemudian pada duduk diatas tikar dan
bercakap-cakap. Tiba-tiba Ho Tiong Jong timbulkan keinginan untuk belajar katanya^
ln, locianpwe sudilah kiranya kau memberi beberapa pelajaran ilmu silat padaku" Aku
meski pandai dari kecil sudah belajar lweekang, tapi hanya dapat menggunakan dua
belas jurus saja ilmu golok setelah habis ini aku tidak punya kemampuan lagi untuk
menandingi lawanHmm aku sudah lihat caramu menyerang musuh tadi, memotong Tok-kay.
Memang gerakanmu masih terbatas sekali. Meskipun Iweekangmu baik, tapi belum
dapat diandalkan untuk bertempur. Pada waktu kau menyerang dengan golokmu, aku
lihat gerakan itu ada pelajaran dari Thian-san-pay yang amat lihat yang dinamai Jancong can-soat (burung belibis menerjang salju). Aku tidak menduga kalau kau
Ilmu Golok Keramat - Halaman 139
yoza collection mendapatkan pelajaran tanpa guru. Belajar tanpa guru tidak mungkin kita mendapat
kepandaian, yang mahir, kau tahu" Ho Tiong Jong anggukkan kepalanya.
Aku bersedia untuk menurunkan kepandaianku padamu, jikalau kau
menghendakinya, tapi.. Si pengemis beracun merandak disitu, matanya mengawasi pada si pemuda. Ho
Tiong Jong yang haus dengan pelajaran ilmu silat menjadi tidak sabaran.
Tapi kenapa" tanyanya.
Tapi ada syaratnya. si pengemis telengas kata sambil tertawa nyengir.
Ho Tiong Jong kerutkan alisnya, entah syarat apa yang diminta oleh pengemis jahat
tapi lihay ini" Locianpwee coba kau jelaskan syaratnya bagaimana" ia menanya.
Syaratnya, ialah dalam tempo sepuluh tahun kau harus menurut segala perintahku,
meskipun aku menyuruh kau membunuh orang atawa membakar rumah kau harus
menuruti perintahku. Bagaimana, kau sanggup"
Ho Tiong Jong dibikin melongo oleh perkataan Tok kay yang seram.
Tapi Locianpwee.. Ho Tiong Jong berkata gugup dan tidak lampias.
Ha ha ha.. . Tok-kay tertawa. Boleh kau tahu hatiku amat ketarik olehmu. Entah apa
sebabnya, aku sendiri tidak tahu dan merasa sangat heran. Tentang riwayat hidupku
selainnya kau ada seorang lagi yang mengetahuinya, yalah salah satu dari lima tokoh
yang namanya menonjol dalam rimba persilatan pada dewasa ini. Ha ha ha
Ho Tiong Jong diam-diam merasa heran, bagaimana orang yang begini kejam bisa
mempunyai hati meny intai kepada sesamanya misalnya kepada dirinya seperti yang
dikatakan tadi oleh si pengemis tua"
Locianpwee, orang itu siapa namanya" tanya Ho Tiong Jong, yang ingin
mengetahui siapa orangnya yang telah mengetahui riwayat hidupnya si pengemis tua.
orang itu adalah pemilik rumah es di Taypek san Kok Lo-lo (nenek Kok).
Ho Tiong Jong terkejut. Ia tahu bahwa nenek pemilik rumah es di Tay pek-san itu
ada gurunya nona Seng yang kepandaiannya sukar diukur.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 140
yoza collection Ia menatap wajahnya Tok-kay, yang saat itu tampak seperti yang penasaran sekali.
Ia hendak membuka mulutnya menanya, tapi Tok-kay sudah menyambung lagi
bicaranya, setelah ia menghela napas.
Kau tahu, Kok Lo-lo pada tiga puluh tahun yang lampau merupakan satu gadis
yang cantik jelita sukar dicari keduanya. Pada waktu ilmu silatku belum pandai betul,
tapi karena keberanianku suka membunuh orang dan menggunakan racun, maka
dikalangan kangouw orang telah memberi julukan padaku Tok-kay (pengemis beracun).
Si pengemis tua bicara sampai disitu kelihatan merasa bangga sekali.
Selanjutnya ia mengisahkan pertemuannya dengan Kok Lo lo dikaki gunung Taypekssan dan jatuh cinta kepada Kok Lo-lo, yang pada masa itu merupakan gadis yang
luar biasa cantiknya. Tanpa merasa kakinya telah mengikuti jejaknya nona Kok yang
sedang naik gunung. Ditengah jalan nona Kok berhentikan tindakannya, menantikan ia datang dekat dan
lalu menanya. Aku tidak tahu. semangatku telah terbawa olehmu. jawabnya.
Nona Kok bersenyum manis menggiurkan, hingga hatinya Tok-kay menjadi
berdebaran keras. Diam diam ia berpikir. Kau biar bagaimana harus menjadi milikku
Engkau tidak seharusnya mengikuti seorang gadis yang tidak dikenal kata pula
nona Kok. Kalau kau masih terus mengintil aku akan marah.
Suaranya si nona demikian merdu merayu, bagaimana Tok-kay tidak jadi tertegun
dan berdiri seperti kakinya terpaku.
Ia tidak bisa menjawab kata-katanya nona Kok. hanya matanya saja yang dapat
bicara menatap terus pada wajahnya sinona yang cantik menarik. Nona Kok segera
meninggalkan ia setelah mengerlingkan matanya yang jeli.
Sebenarnya Tok-kay tidak akan tinggal diam mendapat perlakuan demikian, kalau
saja ia menghadapi lain gadis. Terhadap nona Kok ia harus membawa kelakuan yang
sopan santun, seberapa bisa menutup kekasarannya, agar sinona ketarik dan menyerah
kepadanya tanpa paksaan. Ia ingin hidup dengan sinona penuh kebahagiaan.
Setelah nona Kok berlalu sampai tak kelihatan bayangannya pula, Tok kay lalu
duduk diatas batu besar diam dengan termenung-menung.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 141
yoza collection Ia kelelap didalam lamunannya sampai tidak merasa kalau sang malam telah
dilewati olehnya dengan hanya duduk terus diatas batu. Pagi-pagi sekali tampak nona
Kok turun gunung. Hatinya Tok kay berdebaran, ia tidak tahu harus bagaimana ia membawa dirinya
supaya disuka oleh nona pujaannya itu Ia diam saja tidak menegur. Berpura-pura.
Seperti mana sedang menanggung kesal, ia tundukkan kepalanya pada saat nona Kok
lewat didepannya. Hei, kau masih ada disini" tanya nona Kok tiba-tiba.
Tok-kay angkat kepalanya dan melirat nona Kok berdiri didepannya seperti juga
bidadari yang baru turun dari kayangan. Ia begitu cantik begitu menarik dan
bergoncanglah hatinya To kay karenanya.
Ya, aku masih ada disini.. jawab Tok-kay perlahan- Hei, kenapa begitu"
Nona, aku mohon belas kasihanmu. Janganiah kau sia siakan perasaan hatiku telah
jatuh cinta dengan setulus hati padamu.
Parasnya nona Kok bersemu merah mendengar kata-katanya yang tidak pakai
tedeng aling aling, tapi ia masih bisa bersenyum manis.
Apa kau teras bercokol disini, tidak pernah berlalu sejak kemarin kita bertemu"
tanya nona Kok. Ya, jawabnya sambil anggukkan kepala. Betul. si nona menegasi.
Langit dan bumi menjadi saksinya. Sejak kemarin kau meninggalkan aku sendirian
di-sini, aku tak pernah berlalu barang sedikit-pun dari sini.
Kenapa begitu" Ah nona, apa kau masih belum mengerti pengakuanku yang terus terang tadi"
Nona Kok tertawa. Aku tidak menduga kau bisa berlaku demikian, katanya.
Nona, sekali sukmaku tertawan, olehmu, tak gampang gampang aku menariknya
pulang. Kembali Nona Kok unjuk senyumnya yang manis.
Nah baiklah, katanya. Kalau kau memang bersungguh-sungguh hendak hidup
bersama sama aku, akupun tidak keberatan. Asal saja..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 142
yoza collection Tok-kay gelisah hatinya, ketika melihat si nona tidak meneruskan kata katanya.
Ketika ia mau membuka mulut, nona Kok sudah berkata lagi.
asal saja kau dapat memenuhi dua syarat..
Katakan lekas syaratmu itu, memotong Tok-kay tidak sabaran.
Nona Kok berpikir sebentar.
Syarat yang kesatu, katanya dengan sungguh-sungguh. kau yang banyak
melakukan perbuatan berdosa, harus menebus dosamu itu dengan merubah diri dari
orang jahat menjadi orang baik-baik dan menjalankan penghidupan dalam kalangan
kangouw sebagai pendekar untuk membela keadilan dan menumpas kejahatan,
bagaimana kau sanggup"
Sanggup, sanggup jawab Tok-kay tanpa pikir pikir lagi.
Bagus. kata lagi nona Kok. Dan sekarang syarat yang kedua, jalan lelaki yang
menjadi suamiku harus ilmu silatnya ada letih tinggi dan pada aku sendiri. Kalau kau
dapat memenuhkan dua syarat ini aku tidak keberatan untuk menjadi isterinya. Tokkay tertawa terbahak-bahak.
Ia pikir dua syarat itu terlalu ringan. Untuk merobah dirinya menjadi orang baikbaik, apa susahnya" juga untuk membuktikan ia ada lebih unggul, apa sukarnya.
Nona Kok ada begitu lemah-lembut, yang kata peribahasa kes amber angin juga
akan sempoyongan, bagaimana ia bisa tahan ilmu silatnya yang sudah dilatih banyak
tahun " Maka ketika itu juga, setelah ia menghentikan tertawanya kemudian ia berkata
kepada nona Kek. Nona, dua syarat itu aku terima baik. Supaya lebih cepat kita mencapai buktinya,
apa tidak lebih baik kalau kita mulai dengan syarat yang kedua dahulu "
Nona Kok bersenyum. Baik, itu bagus jawabnya.
Tok-kay tidak pandang mata kepandaiannya si gadis, maka begitu ke duanya sudah
siap bertempur, ia mendahului berkata pada nona Kok. Nona. silahkan kau menyerang
lebih dulu. Nona Kok bersenyum manis. Ia tidak sungkan-sungkan lantas turun tangan
menyerang.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ilmu Golok Keramat - Halaman 143
yoza collection Diluar dugaan sama sekali Tok kay, bahwa kepandaian sinona ada sangat tinggi,
sebab selanjutnya ia menempur si nona telah menjadi keteter. Meskipun seluruh
kepandaiannya ia telah keluarkan, akan tetapi sia-sia saja.
Akhirnya, setelah dengan susah payah Tok-kay melayani si nona puluhan jurus,
pada jurus ke lima puluh entah bagaimana nona Kok bergerak. tahu-tahu ia sudah
terpental sampai beberapa tombak dan rubuh ditanah sebagai pecundang.
Sampai disini Tok-kay Kang ciong menutur telah berhenti sebentar, untuk menarik
napas. Parasnya seperti yang mengandung penuh penasaran.
Ho Tiong Jong yang terus mendengari penuturannya sipengemis beracun yang
panjang lebar, saat itu juga hatinya tergerak untuk menyingkirkan pengemis jahat ini
di-waktu ia terbenam dalam lamunannya mengenangkan masa yang lampau. Tapi
heran tangannya tak dapat bergerak. rasanya berat sekali. Inilah karena hatinya merasa
tidak tega, mengingat seorang yang begitu jahat seperti Tok-kay Kang ciong masih
punya perasaan cinta dan hendak memperbaiki dirinya menjadi orang baik-baik" Tiba
tiba Ho Tiong Jong tertawa.
Hei, kau tertawai apa bocah" tegur Tok kay.
Aku tertawakan locianpwee, karena buat apa dimiliki itu kitab Kumpulan Ilmu Silat
Sejati, kalau tidak dipelajari sungguh-sungguh untuk mengalahkan lawanHaiii seru Tok-kay seperti yang baru tersadar dari tidurnya, berbareng ia
Naga Kemala Putih 6 Pedang Kunang Kunang Karya S D. Liong Pendekar Pedang Pelangi 7
^