Pencarian

Ilmu Golok Keramat 4

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 4


memukulkan telapakan tangannya kearah tanah, hingga berbunyi wut dan tampak
tanah serta batu berhamburan diatas tanah tampak bekas telapakan tangan yang
memerah seperti darah. Ho Tiong Jong sangat terkejut, ia tidak mengira reaksi dari perkataannya tadi ada
demikian hebatnya, Sementara ia terbengong-bengong, Tok-kay telah berkata.
Hei. bocah, apa kau sudah lihat barusan" Yang barusan itu adalah ilmu Telapakan
Tangan Berdarah yang termasuk dalam ilmu hitam. Kau tahu bagaimana dahysatnya
ilmu itu, entah sudah berapa banyak jiwa melayang oleh karenanya, menurut
pendapatku ilmuku itu hanya orang yang berkepandaian sangat tinggi saja baru
menjadi lawanku yang pantas
Ho Tiong Jong melihat, meskipun dimulut Tok kay membanggakan pukulannya yang
dahsyat, tapi diparas mukanya tampak seperti yang mengandung penasaran.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 144
yoza collection Locianpwe, ilmumu itu memang sangat hebat tapi heran, aku seperti melihat
diwajah locianpwee seperti yang mengandung penasaran, kenapa" Tok-kay anggukan
kepalanya. Betul, aku memang ada mengandung penasaran katanya.
Penasaran dalam urusan apa "
Penasaran karena meskipun aku sudah dengan sungguh-sungguh menarik
pelajaran dari kitab Kumpulan Ilmu Silat Sejati belum juga aku dapat mencapai pada
puncaknya kemahiran. Buktinya saban kali aku berjumpa dengan Kok Lo lo dan
mengukur tenaga, penghabisannya aku kalah seketika. Aku terus menjadi
pecundangnya itu penghuni rumah es di-Tay pek-san
Tok-kay berkata-kata merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sebuah kantong
dari sutra indah, panjangnya kira-kira lima dim, lebarnya tiga dim dan tebalnya
setengah dim. Mulut kantong diikat dengan seutas tali halus. Ketika dikeluarkan isinya, ternyata
ada kitab Kumpulan Ilmu Silat Sejati.
Buku itu tampak dibakal main ditangan-nya Tok-kay, Tiba-tiba parasnya kelihatan
beringas, ia berkata dengan penuh kekuasaan.
Hmm Bukan inilah yang membuat seumur hidupku menjadi celaka
Ho Tiong Jong melihat Tok-kay apa sedemikian marahnya, takut ia akan membikin
hancur kitab ilmu silat yang berharga itu maka ia sudah berkata menghibur.
Ia, locianpwe, mungkin Kok locianpwe tidak memberi kesempatan karena
locianpwe belum menurunkan syarat yang pertamanya yang lelah locianpwe
sanggupi.. . Hei, bocah, kau jangan kata begitu. Aku sudah delapan tahun teluh mengubah
perbuatanku yang lama. Selama itu bukan saja aku tidak berbuat jahat, malah
membunuh juga seolah-olah pantangan untuku. Aku terus berubah semua ini menjadi
pendekar budiman, banyak orang aku telah tolong dan menyebarkan budi kebaikan.
Tapi hmm. perbuatan bukan mendapat perhatian selayaknya dari Kok Lo lo, sebaliknya
aku mendapat kabar dia telah menikah dengan seorang piauwsu bernama Lo Teng Kok
di propinsi Ha pak. Tiga hari tiga malam aku terus memikirkan kejadian itu, akhirnya
hatiku yang panas tak dapat dikendalikan lagi. Terus aku mencari Kok Lo lo ketempat
Ilmu Golok Keramat - Halaman 145
yoza collection asalnya di Tay-pek-san, kemudian ke Ho pak. tapi aku tak dapat menemuinya. Setelah
enam bulan aku mencari barulah aku menemuinya dan waktu itu dia masih memegang
janjinya untuk bertempur dengan aku. Waktu aku sudah jadi sangat gemas, segera kita
sudah bertempur hebat sekali. Tapi, ya, apa mau dikata. Setelah bertempur ramai
seratus jurus lebih, kembali aku dikalahkan-..
Sayang.. Ho Tiong Jong nyeletuk.
Bukan sayang lagi. kata Tok-kay, sejak kekalahanku paling belakang itu aku telah
bersumpah jikalau ilmu silatku sudah mahir betul aku akan mencari lagi dia dan bukan
mustahil kalau aku akan membunuh, dia karena aku merasa sakit hati. setelah
membunuh dia. pikirku, baru aku membunuh suaminya..
Habis bagaimana, apa locianpwee berhasil memperdalam ilmu dan mengalahkan
Kok locianpwee" menyelak Ho Tiong Jong yang sudah tidak sabaran mendengarkan
ceritanya. Bocah kau diam, dengarkan dahulu aku menutur. kata Tok-kay sambil deliki
matanya, seperti yang kurang senang sedang enaknya cerita deselak orang.
ooOOoo Ho TIONG JONG ketawa nyengir. Tapi dasar nasib, melanjutkan Tok-kay, setelah
sepuluh tahun aku memperdalam ilmuku, aku merasa aku masih belum dapat
menjatuhkan penghuni rumah es di Tay-pek-san, yang aku tahu betul dia ada keluaran
dari Hoa-san-pay dilihat dari ilmu silatnya yang telah diperlihatkan dalam pertempuran
denganku. Pada suatu hari tiba-tiba aku mendengar bahwa dia sudah bercerai dengan
suaminya dan kembali ke gunung Tay-pek-san untuk tinggal dirumah es disana. Setelah
mendapat kabar ini, aku lantas mencari Lo Teng Kok untuk aku bunuh mati, sayang aku
tak dapat menemukannya. Setelah sekian lama aku mencari dengan sia-sia, lantas
dikalangan kang-ouw ada tersiar kabar tentang kematiannya Lo Teng Kok.
Sejak mana sampai sekarang aku belum pernah menyatroni rumah es di Tay-peksan lagi. Tapi, hmm ada satu hari nanti aku akan menjumpai dia dan membunuhnya
mati, kemudian aku beset-beset kulitnya nenek Kok itu, barulah hatiku merasa puas. Ha
ha ha.. -.^ Ia tertawa sambil menggerakkan tangannya. Segera terlihat satu benda
Ilmu Golok Keramat - Halaman 146
yoza collection meluncur ke angkasa, kemudian jatuh nyangkut di pohon yang tumbuh disamping kuil.
Kiranya yang diterbangkan tadi adalah kitab pusaka Kumpulan Ilmu Silat sejati
Meskipun waktu itu suasana ada gelap. tapi Ho TiongJeng yang tajam matanya
dapat melihat tegas meluncurnya kitab tadi dan nyangkut diatas cabang pohon.
PiKirnya Tok-kay ini sudah menjadi gila, kitab pusaka yang begitu berharga
dilontarkan begitu saja, seperti juga ia membuang sampah. Ia tak dapat didekati lebih
jauh dan ia hendak menyingkir daripadanya.
Locianpwe, biarlah aku ambil kitab yang kau lontarkan tadi. katanya sambil
menggerakkan kakinya hendak berjalan, maksudnya yang sebenarnya adalah ia hendak
meninggalkan pengemis gila itu Hei, bocah, menyegah Tok-kay. kau tak perlu
mengambil kitab sialan itu yang membikin seumur hidupku menjadi celaka saja. Bukan
sedikit karenanya aku menderita kecewa. Ada satu hari aku nanti bikin musnah kitab
celaka itu. Ho Tiong Jong tidak menjawab. Diam-diam ia berpikir. Tok-kay ini sudah hampir gila,
otaknya sudah mulai miring. Sifatnya tak dapat dirubah, dalam alam pikirannya hanya
kejahatan dan kekejaman saja yang berbayang, seolah-olah perbuatan itu sudah
menjadi satu hoby kesenangan baginya. Malam ini kalau aku tak dapat menbunuh dia,
entah berapa banyak lagi manusia tidak betdosa akan binasa di tangannya" Dalam
keadaan berpikir demikian, tiba-tiba terdengar Tok-kay berkata lagi.
Bocah sekarang aku tidak akan menanya asal usulmu dan juga aku tidak akan
membikin celaka atau membunuhmu. Kini kau boleh sebutkan minta pelajaran apa dari
aku akan aku turunkan pelajaran yang aku tahu kepadamu.
Ho Tiong Jong melengak mendengar perkataannya pengemis yang ia sudah anggap
gila ini. Entah apa sebabnya Tok-kay ada demikian baik terhadapnya maka ia setelah
mengawasi sejenak lalu menanya.
Locianpwee, sebab apa kau begitu baik terhadapku dan tidak hendak membikin
celaka" Sungguh aku yang rendah tak mengira sama sekali, untuk kebaikan dan
perhatian lo cianpwe aku menghaturkan banyak terima kasih. Tok kay Kang ciong
tertawa bergelak geli. Bocah aku sendiri juga tidak tahu apa sebabnya aku jatuh hati padamu. Rupanya
itu memang sudah jodoh. Tabeatku memang aneh. terhadup orang yang aku penuju
Ilmu Golok Keramat - Halaman 147
yoza collection dan mencocoki hatiku, selalu aku ingin berbuat baik dan manis, sebisanya aku ini ingin
bikin ia senang dan gembira. Untuk dia, orang yang mencocoki hatiku, aku rela
mengurbankan jiwaku. Ha ha ha..
Ho Tiong Jong merasa terharu juga mendengar kata-katanya sipengemis beracun,
tapi dipikir lagi orang sekejam dan sejahat Tok-kay ini seumur hidupnya tak akan
berubah sifatnya suka membunuh dan mencelakai orang. Memikir kesitu, perasaan
terharunya telah tersapu lenyap.
Locianpwee, tiba-tiba ia berkata, aku girang sekali kalau locianpwee suka
menurunkan kepadaku ilmu silat yang tinggi, untuk aku menyakinkannya.
Bocah, kau pintar bicara, hi ha ha..
Bukan pintar bicara, sebab kalau locianpwee menurunkan ilmu kepalang tanggung
aku kuatir akan memalukan nama locianpwee. sebab sudah tentu orang akan
mengetahui bahwa aku mendapat pelajaran dari locianpwe. Tok kay Kang ciong angguk
anggukan kepalanya. Baiklah, katanya. Selama tiga puluh tahun aku menggodok macam-macam ilmu
silat yang istimewa dan menciptakan ilmu silat sendiri yang dinamai Tok-liong cianghoat (ilmu telapakan tangan naga berbisa) Sememara hanya tiga belas jurus, dapat
digunakan bertanding dengan tangan kosong atau pakai senjata. Hebatnya bukan main
sayang waktu aku bertanding dengan Kok Lo-lo baru saja aku mainkan jurus ketujuh
keburu dijatuhkan olehnya sehingga aku jumpalitan dan malunya bukan main.
Tok-kay bicara sambil memberi petunjuk. bagnimana memainkan iimu silat lihay
itu kepada Ho Tiong Jong. la kasih demontrasi menjalankan ilmu itu sampai tiga belas
jurus kemudian minta Ho Tiong Jong coba meniru gerakannya: Pemuda itu amat cerdas
otaknya setelah tadi memperhatikannya dengan cermat, ketika disuruh memainkan
sendiri apa yang diperhatikan tadi, ia dapat menjalankan dengan baik meskipun ada
sedikit kekurangan disana sini.
Dengan beberapa petunjuk perbaikan dari Tok kay, Ho Tiong Jong sudah dapat
menangkap dan dicatat dlotaknya ilmu silat. Tok Hong ciang-hoat yang ampuh itu,
warisannya sipengemis beracun. Ia hanya tinggal menjalankan latihannya saja supaya
menjadi gagah memainkannya..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 148
yoza collection Diam-diam Ho Tiong Jong merasa kagum akan lihaynya ilmu yang dipelajarinya itu.
Menyerang dengan tenaga lunak akan mengakibatkan binasanya musuh tanpa ampun.
Cara menangkis serangan lawan dapat digunakan dengan terang-terangan atau tidak
kelihatan, hingga membingungkan musuh.
Tok-kay yang menyaksikan Ho Tiong Jong begitu cerdas, dalam tempo pendek
sudah dapat menangkap inti sarinya, malah sudah dapat mempertunjukkan beberapa
jurus yang dipelajari barusan, bukin main girang hatinya.
Ia belum pernah menemui pemuda yang demikian baik otaknya.
Bocah, otakmu boleh juga katanya tiba-tiba. coba mari ikut aku sekali lagi
menjalankan dulu-dulu yang kau sudah dapat catat diotakmu tadi.
Ho Tiong Jong anggukkan kepala lantas mengikuti dibelakang Tok-kay, mengikuti
segala gerak-gerakannya. Tiba-tiba dalam hatinya timbul maksudnya yang semula
mendekati Tok-kay. Pikirnya saat itu ada satu kesempatan baik untuk ia membokong
sipangemis beracun dari belakang.
Begitu berpikir begitu ia ambil putusan, tangannya diurut untuk menotok jalan darah
pada punggungnya sipengemis beracun, Terdengar Tok-kay bersuara. Heh e
kemudian rubuhnya rubuh ditanah.
Ho Tiong Jong setelah menotok rubuh Tok kay hatinya bukan main menyesal.
Kenapa ia membunuh Tok kay yang telah menurunkan ilmunya yang ampuh kepada
dirinya" ia jadi turut jatuh lemas disamping tubuhnya Tok-kay.
Ia menghela napas, ia menyesal, tapi jika dipikir sebaliknya perbuatannya itu
memang harus dilakukan untuk menolong orang banyak dari kebinasaan ditangan Tokkay. Pengemis beracun itu perlu disingkirkan jiwanya siang-siang, sebab dosanya sudah
luber dari takaran. Menghilangkan satu jiwa untuk menolong banyak jiwa, itulah ada perbuatan yang
harus dilakukan Ho Tiong Jong menghibur dirinya sendiri.
Tapi biar bagaimana juga, batinya yang mulia tidak tega melihat Tok kay dalam
keadaan tidak bergerak menggeletak di tanah, gara-gara perbuatannya tadi.
Locianpwe harap kau maafkan perbuatanku ini. Aku membunuhmu bukan karena
aku jahat dan serakah, hanya apa yang kuperbuat atas dirimu disebabkan untuk
menolong orang banyak dari kejahatan dan keganasan mu Semoga arwahmu dalam
Ilmu Golok Keramat - Halaman 149
yoza collection baka tidak menyesalkan perbuatanku Ho Tiong Jong menangis, tak dapat ia menahan
rasa terharunya. Tiba-tiba ia rasakan tangannya yang berdekatan dengan tangannya Tok-kay seperti
di gigit nyamuk. ia menoleh pada Tok-kay. Dilihatnya tubuhnya sipengemis beracun
sudah kaku dengan paras pucat pasi, kukunya sudah berubah berwarna hijau ungu
menakutkan. Ho Tiong Jong lantas bangkit berdiri.
Pikirannya kusut. Kemana ia harus pergi" Balik kembali ke Seng-kee-po" Tidak
mungkin, pikirnya karena hatinya merasa jemu terhadap Pocu dari banteng itu yang
kejahatannya mungkin tidak lebih rendah dari Tok-kay yang sesarang tengah
menggeletak dihadapannya dengan tubuh kaku.
Ia menghela napas. Terdengar ia berkata sendirian.
Dunia begini luas, tapi heran tidak ada tempat untuk aku menarah kaki.
Ia dengan perlahan-lahan mengangkat kakinya meninggalkan kuil yang akan
merupakan kenangan tak mudah dilupakan dalam riwayat hidupnya selanjutnya.
Ketika ia sampai dihalaman muka kuil tiba-tiba ia seperti melihat ada bayangan
orang yang berkelebat. Hatinya tercekat, la tahu benar bahwa dalam kuil ini hanya ia
dengan si pengemis berdua, apakah ada orang ketiga disitu"
Bayangan itu seperti menyelinap dibalik pohon, akan tetapi ketika ia menyelidiki,
ternyata disitu tidak kedapatan manusia. Ia penasaran, lalu balik masuk lagi kedalam
kuil. Hatinya terkejut, tatkala ia mendekati Tok kay, sipengemis beracun kedapatan
sedang berduduk seperti yang sedang mengumpulkan ingatannya.
Mayat hidup, pikir Ho Tiong Jong. Ia pernah dengar orang cerita memang ada mayat
hidup, dapat mengejar orang, akan tetapi larinya lurus (tidak dapat membiluk), maka
kalau benar Tok-kay menjadi mayat hidup dan menguber padanya, ia sudah siap sedia
untuk melompat kesamping supaya Tok kay menyelonong lurus.
Mungkin Tok-kay menjadi mayat hidup disebabkan kematiannya sangat penasaran
kena dibokong olehnya. Matanya Ho Tiong Jong terus mengawasi kepada Tok-kay, siapa
perlahan-lahan telah bangun berdiri.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 150
yoza collection Tiba-tiba matanya mengawasi kearah Ho Tiong Jong tampak bengis sekali,
menakutkan siapa yang lihat, tapi Ho Tiong Jong sebisa nya telah menabahkan hatinya.
Ho Tiong Jong jadi kemekmek bengong. ketika mendengar Tok-kay berkata.
Hei, bocah, benar-benar nyalimu kasar sekali. Aku yang sudah puluhan belajar ilmu,
mana dapat dibunuh olehmu begitu mudah" Kelihatan Tok-kay berkata seperti yang
merasa cemas. Tidak heran kalau ia merasa cemas, karena dalam dunia yang luas ini tidak
seorangpun yang dapat menyintai dirinya. Ho Tiong Jong, pemuda yang menarik hatinya
dan dengan rela ia menurunkan ilmunya bukannya membalas budinya bahkan ia coba
membunuhnya. ia merasa tidak mengerti sikapnya anak muda itu, maka ia menanya.
Bocah, kenapa kau hendak mengambil jiwaku demikian kejamnya"
Ho Tiong Jong menatap wajahnya Tok kay tanpa memberi jawaban.
Hei, bocah, kenapa kau hendak mengambil jiwaku" tegur lagi Tok-kay bengis.
Ho Tiong Jong bukannya takut terhadap Tok kay, hanya ia marasa terharu dengan
tegurannya Tok kay itu, sebab perbuatannya memang tidak berbudi.
Tok kay seperti merasakan juga keharuan anak muda itu, ia tak mendesak. hanya
menanti apa jawabannya si anak muda.
Tak lama, Ho Tiong Jong telah memberikan jawabannya dengan tenang.
Locianpwee, memang aku telah menerima kebaikanmu yang besar sekali.
Perbuatanku yang barusan itu memang tak sepantasnya. sebab itu menandakan aku
seorang yang tak mengenal budi. Kebaikan orang dibalas dengan kejahatan. Tapi, ya
aku berbuat demikian saking terpaksa..
it Terpaksa" Tok-kay nyeletuk, matanya berputaran galak sekali. Ya, aku terpaksa
melakukan itu jawab Ho Tiong Jong. sebab apa kau terpaksa" sebabnya, lekas kau
katakanSebabnya kau terlalu jahat
Hmm.. Ya, aku membunuhmu karena untuk kepentingan orang banyak. menyingkirkan
bencana disebabkan oleh tanganmu yang ganas dan kejam, dengan lenyapnya kau dari
dunia lenyaplah sudah bencana bagi mereka yang tidak berdosa..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 151
yoza collection Ho Tiong Jong tidak melanjutkan kata-katanya, karena diselakoleh tertawanya si
pengemis beracun yang bergolak-gelak menyeramkan.
Bocah, dengar aku berkata. Sejak suhuku mati, akulah yang meneruskan
memelihara ular beracunnya. Dalam tempo sepuluh tahun belakangan ini dengan susah
payah aku sudah bisa simpan bisanya ular itu dalam kukuku. orang yang terkena
kukuku dalam tempo tiga hari orang itu akan merasakan reaksinya racunku badannya
akan kegatalan tak terhingga dan racunku itu dapat menyerang pada jantung sang
korban. Dalam tempo tiga hari orang itu akan menemukan ajal nya dengan
mengenaskan. Ha ha ha.. Ho Tiong Jong kerutkan alisnya..
Apa hubungan apa racun dikukumU itu denganku" tanyanya.
Bocah, apa kau tidak merasa tadi ketika tanganmu berdekatan dengan tanganku
kau merasa seperti tanganmu digigit nyamuk" Itulah racunku yang mematuk. bukannya


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nyamut yang menggigit. Ha ha ha.. . .
Ho Tiong Jong jadi bengong mendengar kata-katanya Tok-kay.
Kiranya sipengemis tadi bukannya rubuh sewajarnya, hanya berpura-pura saja.
Betul-betul Tok-kay sangat lihay, ditotok jalan darahnya yang penting masih bisa
menangkis dan dapat berpura-pura seperti yang mati. Ya, apa daya" Sekarang sudah
ketela njur, usahanya gagal membunuh sipengemis beracun, sekarang tentu Tok kay
tidak mengerti dan akan mengambil jiwanya juga.
Ia menghela napas. Locianpwe, katanya aku sudah berbuat salah terhadapmu, aku
telah menerima kebinasaan karena racunmu itu bahkan kalau perlu locianpwe boleb
penggal batang leherku sekarang juga.
Tok-kay dibikin kagum juga menghadapi keberanian si pemuda.
Diam-diam ia merasa sayang, Ho Tiong Jong tak dapat dibikin taluk olehnya dan
menjadi muridnya yang tersayang. ia ingin mencoba hatinya Ho Tiong Jong apakah
niatan membunuh padanya benar-benar dengan tidak menyayangi dirinya sendiri" Hei,
bocah, kau datang dekat kemari katanya. Ho Tiong Jong tidak takut, ia datang dekat
pada sipengemis. sekarang cabut golokmu "
Ho Tiong Jong melengak. tapi tokh ia menurut juga menghunus goloknya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 152
yoza collection Diam-diam dalam hatinya merasa heran, kenapa ia selalu menurut saja perintahnya
ini pengemis kejam" Tapi" Tidak bisa, Tok-kay terlalu tinggi ilmu silatnya. Jalan paling
baik memang ia selain menuruti saja perintahnya Tok-kay mau tahu Tok-kay akan
berbuat apa terhadapnya. Tok kay setelah melihat semua penntah-nya dituruti saja, diam-diam dalam hatinya
menduga anak muda itu tentu tidak tega akan membunuh lagi padanya yang kedua
kalinya maka ia lalu berkata.
Bocah, kau sekarang sudah terkena racun ku, selainnya obatku sendiri yang dapat
menyembuhkan racun dalam dirimu, adalah si Dewi Racun Kong Jat Si yang dapat
menolong dirimu. Tapi sangat mustahil dalam tempo tiga hari kau akan menemukan
dirinya si tua bangka itu.
Sekarang begini, aku mau suruh kau memilih, apakah kau benar-benar mengingini
jiwaku tanpa menghiraukan Kegiatanmu atau kau mau hidup sebagai pendekar
jempolan dengan mendapat seluruh kepandaianku.
cara bagaimana memilihnya" nyeletuk Ho Tiong Jong.
caranya memilih itu diputuskan dengan hitungan dari satu sampai tiga puluh.
Aku masih belum mengerti.
Hmm, bocah, kau sudah berkali kali mau mengambil jiwaku karena menurut alasan
untuk menghindarkan bencana orang banyak karena perbuatanku. Aku lihat golokmu
ini tajam sekali, tentunya bukan golok sembarangan dan aku rela mati dibawh golok ini
kalau memang aku punya nasib ada demikian akhirnya.
Locianpwee. kau kau.. Ho TlongJong menyelak gugup, Ia merasa tidak tega dan
terharu dengan kata-katanya pengemis beracun itu.
Hmm.. kau jangan menyelak bicaraku bukankah kau mau tahu caranya memilih
dua soal yang aku katakan tadi.
Ho Tiong Jong tidak menjawab, ia tundukkan kepalanya dengan perasaan tidak
karuan, hingga Tok-kay juga tergentar hatinya melihat keadaannya anak muda itu.
Bocah, kau dengar. katanya kemudian, dongakkan mukamu menghadap kearahku
dan siap dengan golokmu yang tajam itu. Sementara kau bersikap demikian, aku akan
menghitung dari satu sampai tiga puluh kalau hitunganku cukup tiga puluh kau tidak
Ilmu Golok Keramat - Halaman 153
yoza collection bergerak, artinya boleh hidup terus. Aku akan mengobati racun dalam dirimu,
mengangkat kau menjadi muridku yang tersayang. Seluruh kepandaianku akan
kuturunkan semua dan menjadikan kau sebagai satu pendekar jempolan dalam
kalangan kang-ouw. Kau sudah mengerti sekarang "
Ho Tiong Jong anggukkan kepalanya.
Nah, mari kau mulai"
Tok-kay Kang ciong menatap wajahnya anak muda di hadapannya yang sudah siap
dengan golok tajamnya, ia tampak bersenyum-senyum. Seakan-akan sudah rela untuk
mati dibawah benda senjatanya Ho Tiong Jong.
la percaya anak muda ini hatinya tidak tega menyabetkan goloknya pada lehernya,
kalau mengingat dengan berbuat demikian ia berarti menolong jiwanya sendiri dari
kematian. Tegasnya kalau Tok-kay tidak mati, racun yang ada dalam tubuhnya anak
muda itu kukunya Tok-kay yang berbisa akan mendapat obat pemuna h nyadan ia akan
diangkat menjadi muridnya yang tersayang dari pengemis tua yang kejam dan telengas
itu. Ia mulai menghitung.
satu dua tiga empat Selama Tok kay menghitung, otaknya Ho Tiong Jong bekerja.
Ia pertimbangkan antara kepentingan dirinya pribadi dan orang banyak punya
keselamatan. Hitungan sampai delapan masih belum ada kesiapan, otaknya terus bekerja,
akhirnya akhirnya.. Belum lagi suara las^ keluar dari mulutnya, goloknya Ho Tiong Jong terayun dan
tubuhnya Tok-kay sudah rubuh dengan kepala terpisah.
Kepentingan orang banyak dapat kemenangan dalam penimbangannya Ho Tiong
Jong, maka ia sudah ayunkan goloknya menabas batang lehernya pengemis kejam itu.
Siapa sebenarnya dapat menyingkirkan diri dari sabetan golok Ho Tiong Jong, akan
tetapi Tok-kay kali ini rupanya rela mati di tangannya anak muda yang mencocokkan
hatinya itu maka ia tidak berkelit dan manda lehernya ditabas, sehingga darah segar
menyembur keluar dari lehernya sementara batok kepalanya terjatuh ketanah.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 154
yoza collection Sampai disini berakhirlah riwayatnya pengemis beracun, Tok-kay Kang ciong, yang
namanya menggetarkan dunia persilatan baik dikalangan hitam maupun putih. Ilmunya
Telapakan Tangan Berdarah yang diyakinkan dengan menggunakan entah berapa
banyak wanita hamil, sangat hebat dan ganas, yang membuat lawan dan kawan segan
berurusan dengannya. Tidak dinyana kematiannya itu hanya demikian, mudah saja.
Ho Tiong Jong setelah membunuh Tok-kay menjadi kesima sendirinya, ia sendiri
menjublek sekian lamanya mengawasi tubuh nya Tok-kay yang menggeletak dengan
kepala berpisah. Tanpa terasa ia telah mengucurkan air mata, ia sedih karena tahu Tokkay ada demikian baik terhadapnya tapi ia sudah membunuhnya juga karena dorongan
jiwa kesatriyanya lebih mementingkan orang banyak daripada dirinya sendiri.
Ia mengerti bahwa dengan matinya Tok-kay. jiwanya sendiri tidak akan tertolong
lagi karena bekerjanya racun dalam tubuhnya, tapi ia rela menghadapi kematiannya itu
asal dapat menyingkirkan seorang yang paling jahat dan kejam dalam dunia seperti
Tok-kay itu. Setelah sadar dari lamunannya, tanpa ragu-ragu Ho Tiong Jong angkat mayatnya
Tok kay dibawa kesamping kuil diletakkan dibawahnya sebuah pohon, kemudian balik
lagi mengambil kepalanya.
Sebentar lagi ia sudah membikin lubang kuburan, dengan hati-hati ia kubur
mayatnya Tok kay dengan kepalanya ditempelkan pada lehernya. Ia bekerja cepat,
sebentar saja ia sudah selesai mengubur mayatnya si pengemis jahat.
Sambil berdiri dengan hati terharu menghadapi kuburannya Tok-kay, kelihatan Ho
Tiong Jong kemak kemik mulutnya, ia berkata Locianpwe, harap arwahmu dialam baka
tidak menjadi penasaran karena perbuatanku, sebab apa yang aku sudah perbuat bukan
karena serakah dan mempunyai ganjalan hati terhadapmu adalah semata-mata di
sebabkan hendak menyelamatkan orang banyak yang akan mengalamkan kebinasaan
ditangan-mujikalau engkau terus tinggal dikasih hidup, Kalau kau masih penasaran, baik
tunggulah kedatanganku dialam baka, karena racunmu yang ada dalam tubuhku tidak
lama lagi akan mengantarkan aku kesana menjumpai kau
Setelah mengucapkan kata-katanya yang tidak kedengaran itu tampak parasnya
tidak begitu berduka lagi. Ia mendongakkan mukanya kelangit, seakan-akan hendak
mengucapkan terima kasihnya ia sudah dapat menyingkirkan seorang yang paling
jahat dan kejam dalam dunia untuk keselamatannya orang banyak.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 155
yoza collection Tiba tiba matanya kebentrok dengan kitab Kumpulan Ilmu Silat Sejati, yang
menyangkut pada cabang pohon, hatinya berpikir. Aku tidak lama lagi tokh akan mati
buat apa aku mengambil kitab pusaka itu" la lalu duduk didekat kuburan Tok-kay untuk
mengasoh, sebentar lagi hari sudah mulai terang.
Ketika dia mendongakkan pula mukanya, ia lihat kitab pusaka diatas pohon sedang
dipatokin burung-burung. Saat itu hatinya berbalik pikir, ia harus ambil kitab itu, sebab
kalau sampai jatuh ditangan-nya orang jahat ada sangat berbahaya.
Maka seketika itu lalu ia memanjat pohon dan mengambil kitab berharga itu, terus
dimasukkan dalam sakunya tanpa dilihat lagi. Setelah berada dibawah lagi. pikirannya
melayang-layang. Kemana ia harus pergi" Merantau" Tak mungkin, karena dalam tempo pendek
jiwanya sudah melayang karena pengaruhnya racun dari Tok-kay yang mengeram
dalam tubuhnya. Habis, kemana"
Akhirnya terlintas dalam pikirannya, sebaik nya ia pulang ke Seng kec-po, untuk
melaporkan kematiannya Tok kay kepada nona Seng yang telah melepaskan dengan
banyak budi kepadanya, sekalian menemui saudara Kho Kie, sahabat karibnya, akan
tetapi ia tak mau memberitahukan pada Kho Kie bahwa dirinya tidak lama lagi akan
mati, supaya hati sahabat karibnya itu tidak menjadi duka karenanya.
Demikian, setelah mengambil keputusan ia telah gerakan kakinya menuju ke sengkee-po. Belum lama ia jalan, ia telah menemui sebuah kali yang jernih airnya, ia
menghampiri dan membersihkan mukanya yang kecipratan darah Tok kay tadi.
Tidak lama kemudian Ho Tiong Jong sudah sampai dilapangan, dimana ada didirikan
luitay (panggung berkelahi), dimukanya sekali terdapat gedung tempat para tetamu
menginap. Disekelilingnya ada tempat duduk untuk orang menonton.
Bagian depan hanya dipergunakan bagi orang orang yang ilmu silatnya sudah
dikenal saja, sedangkan mereka yang ilmu silatnya kepalang tanggung ditaruh
disebelah belakang. Disitu sudah banyak orang berkumpul yalah hari pertama
dibukanya pertemuan, Mengadu kepandaian mengumpulkan sahabat.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 156
yoza collection Tampak yang duduk disebelah timur adalah angkatan tua kebanyakan seperti
hweshio, nikouw, jago-jago tua dari kalangan hitam yang dahulunya ada ternama
dikalangan kang ouw. Dilain bagian tampak banyak pemuda pemudi yang tampan-tampan dan cantikcantik mereka kelihatan sangat gembira bercakap-cakap. juga tidak ketinggalan
kelihatan Seng Pocu duduk diantara banyak tetamunya dengan wajah berseri-seri.
Hati Ho Tiong Jong berdebar ketika matanya melihat diantara nona-nona yang hadir
ada satu nona yang wajahnya ramai dengan senyuman, kecantikannya menonjol
diantara yang lainnya. Sujennya yang menjadi kalau ia bersenyum atau ketawa
membikin yang melihatnya tak mudah melupakannya.
Dia tentu ada adik Hong. Ho Tiong Jong pikir dalam hatinya, dia benar-benar sangat
cantik, entah apakah kenakalannya masih biasa setelah ia sekarang sudah menjadi
gadis" Banyak nona-nona cantik lainnya, seperti cong Ie dari oey-san. Lo lo sat Ie Ya. Lauw
Hong In dari Lauw kechung di Kim-leng, ciauw Soe Soe dari ciauw-ke-Chung dan lainlainnya, tapi kelihatan kecantikan mereka tidak ada yang nempil pada kecantikannya
Kim Hong Jie. Ho Tiong Jong menyelinap dan menonton dengan sembunyi-sembunyi diantara
orang-orang penjaga rumahnya Seng Pocu yang matanya semua ditujukan ke
panggung berkelahi, maka tidak mengetahui kalau ada Ho Tiong Jong diantara mereka.
Semua tetamu juga tak menggubris kedatangannya Ho Tiong Jong, karena
perhatiannya lebih penting ditujukan kepanggung luitay bercakap-cakap diantara
kawannya. Tiba-tiba Ho Tiong Jong lihat ada melesat naik keatas luitay seorang yang berbadan
tinggi besar. Siapa setelah menjura kepada para penonton, lantas mengumumkan
syarat-syarat mengadu silat diatas luitay yaitu pertama menghadapi wakil Taycu
kesatu dalam tiga puluh gebrakan, bertanding dengan tangan kosong, babak ke dua.
dua puluh gebrakan melawan wakil Taycu kedua boleh menggunakan senjata.
Kalau orang dapat melewati dua wakil Taycu ini, kemudian ia boleh menghadapi
Taycu sendiri dalam lima belas gebrakan. Kalau dalam lima belas gebrakan itu dapat
Ilmu Golok Keramat - Halaman 157
yoza collection bergebrak seri saja tak usah menang, yang tersangkut akan mendapat hadiah sebagai
tanda kenang-kenangan berupa uang atawa kain sutra yang indah.
Menghadapi Taycu orang boleh bertanding dengan pakai senjata atau senjata
rahasia, tidak ada larangan asal diadakan perjanjian dahulu sebelumnya bergebrak.
sehari dua Taycu yang melakukan tugas-nya, yalah bagian pagi dan bagian sore.
Pada saat itu yang menjadi wakil Taycu ada seorang she Kwee nama Hoei, dalam
kalangan kang ouw ia terkenal dengan ilmu mencengkramnya yang hebat. Ia sekarang
sebagai Pocu dari propinsi Ho-pak bagian she co dan merupakan partai tersendiri.
Dalam Perserikatan Benteng Perkampungan yang dahulunya akur dan dapat
bekerja sama, belakangan ini kelihatan mulai retak. Masing-masing pada berebut
pengaruh dan mendirikan partai sendiri. Perserikatan tersebut sekarang sudah
merupakan tiga buah partai, yalah kesatu Kim-Hon-po bagian kira Seng kee-po, kedua
Kioe keepo Lauw kee-Chung Hul-ke-Chung, ketiga adalah In-ke-Chung chong ke-Chung
ciauw-ke-Chung. Masing-masing partainya pada mengumpulkan orang-orang gagah, mereka sudah
berusaha dengan segala daya dan upaya supaya orang-orang gagah itu yang ulung
suka masuk dalam partainya terutama terhadap orang-orang pandai yang sudah
mengasingkan diri ada sangat disukainya dan sebisanya mereka itu membujuknya
supaya dapat memperkuat partainya.
Berhubung dengan tindakan mereka itu maka dalam dunia persilatan orang-orang
sangat kuatirkan ada terjadi penumpahan darah kelak dikemudian hari karena tiga
partai itu sudah tentu akan berebut pengaruh satu sama lain untuk berdiri sama jago.
Kita balik pada Ho Tiong Jong telah mengikuti jalannya acara dengan tenang. Ketika
Kwe Hoei habis bicara, ia lihat ada seorang naik keatas luitay. ia kenali itu ada Soe coe
Liang yang tempo hari ada makan bersama sama satu meja dengannya, la ada satu
pejabat kaliber besar dibagian selatan.
Soe coe Liang lantas berhadapan dengan Kwee Hoei sebagai wakil Tayeu. Ternyata
menghadapi Kwee Hoei ia tidak bisa berbuat banyak. Meskipun Soe coe Liang sudah
keluarkan simpanannya, cuma dalam beberapa gebrakan saja ia sudah dipukul
terpelanting jatuh kebawah panggung yang memalukan sekali.
ooOOoo Ilmu Golok Keramat - Halaman 158
yoza collection KWE HOEI gembira dapat menjatuhkan lawannya demikian cepat, maka ia lalu
menjura kepada penonton dan berkata.
Aku Kwei Hoei tidak punya kepandaian istimewa, cuma lantaran kebetulan saja
sudah dapat mengalahkan saudara Soe, maka jikalau diantara hadirin ada yang
berminat naik panggung aku akan merasa girang sekali.
Belum habis bicaranya, lantas kelihatan lompat naik keatas panggung seorang yang
bertubuh jangkung kurus. Ia menghampiri Kwee Hoei memberi hormat.
Saudara Kwei, bagus sekali ilmu silatmu barusan. Hanya dalam beberapa gebrakan
saja sudah dapat mengalahkan lawan. Aku Kwie Boen Peng ingin coba-coba
mengunjukan kepandaiannya yang rendah, harap saudara Kwee tidak mencelanya.
Kwee Boen ceng yang bertubuh kurus itu mana dipandang mata oleh Kwee Hoei.
Setelah perdengarkan suara dingin Marilah, kita jangan buang tempo. lantas saja
melancarkan serangannya. Si jangkung kurus menghindari serangan dahsyat lawan, kemudian mainkan ilmu
pukulannya yang lelompatan kesana sini, rupanya ia meyakinkan iimu pukulan kera.
Tapi rangsekannya Kwee Hoei hebat sekali, hampir tidak mengasih kesempatan
untuk menancapkan kakinya dengan tetap. Tidak heran, diserang dengan cara demikian
KweoBoen ceng dalam sedikit tempo saja sudah harus menyerah kalah, tubuhnya kena
dicengeram dan di lemparkan kebawah panggung.
suara tampik sorak riuh sekali menyambut kemenangannya Kwee Hoei.
Diantara tampik suara riuh itu tampak melompat kepanggung Kiauw Yang
kawannya soe coe Liang yang telah dipecundangi.
Tanpa banyak cerita lagi, Kwee Hoei sudah melayani penjahat kaliber besar ini.
Pertandingan ramai juga. cuma sayang hanya memakan tempo tidak lama. Hanya lima
belas jurus saja mereka bertempur, Kiauw Yang sudah kena dilemparkan ke bawah
panggung. Melihat saudara sekomplotannya kembali dijatuhkan, Ho Yang naik darah, lantas
enjot tubuhnya melayang naik keatas luitay.
Saudara Kwee, kau benar-benar lihay, dua saudaraku sudah dipukul jatuh, aku juga
ingin belajar kenal dengan ilmu silat mu yang tinggi.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 159
yoza collection Silahkan, silahkan menyelak Kwee Hoei dengan paras dingin hingga Ho Yang tak
dapat meneruskan kata-katanya. Sebagai gantinya ia harus cepat cepat menangkis
serangan Kwei Hoei yang dilancarkan dengan cepat kembali dan mengandung tenaga
yang hebat. Betul-betul hebat pantasan dua saudara-ku kena dijatuhkan mentah-mentah
demikian Ho Yang diam-diam berkata dalam-hatinya.
Tapi ia tak dapat kesempatan untuk berpikir banyak-banyak. karena serangan Kwee
Hoei yang dilancarkan saling susul membuat ia kepepet ketepi panggung dan akhirnya,
seperti dengan dua saudara yang sudah ia juga kena dilemparkan mentah-mentah.
Sungguh memalukan, tiga jago dikalangan hitam yang sudah terkenal namanya


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan secara mudah saja sudah dijatuhkan satu persatu.
Kwee Hoei merasa puas hatinya ia tahu bahwa tiga saudara dari kalangan rimba
hijau itu adalah gara-gara sangat sombong. Kini mereka mendapat bagiannya yang
setimpal dimukanya orang banyak.
Tapi sebelumnya Kwee Hoei dapat membanggakan kemenangannya, tiba-tiba
kembali seorang berpengawakan kurus muncul di depannya. Ia perkenalkan dirinya
bernama Kie cin. Menghadapi orang kurus kali ini Kwee Hoei tidak segalak seperti menghadapi
lawan-lawannya terlebih dahulu, karena Kie cin meskipun berbadan kurus kecil ia
sangat gesit dan lincah sekali. ilmu pukulannya tangan kosong juga cukup mahir, ia
sama sekali tidak takuti menghadapi Kwee Hoei yang mempunyai pukulan berat dan
terus menerus coba mendesak pada dirinya. Pertandingan berjalan dengan ramai
sekali. Rupanya Kwee Hoei sudah kecapaian atau memang musuhnya sangat ulet yang
meminta ia mengerahkan banyak tenaga untuk melayaninya, maka jurus demi jurus
telah dilalui akhirnya sampai pada jurus ke tiga puluh batasannya dari pertandingan
babak pertama. Pertandingan babak pertama ini dinyatakan serie. Sekarang di mulai
dengan pertandingan menggunakan senjata. Dalam pertandingan menggunakan senjata
ternyata Kwee Hoei kalah setingkat.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 160
yoza collection IAR bagaimana wakil Taycu yang kosen itu mempertahankan dirinya, tapi
akhirnya ia harus menyerah kalah kepada lawannya yang lebih pandai. Kwee
Hoei terdesak dan lompat turun dari luitay.
Melihat kekalahan ini, Beng Siong Tojin yang mendapat giliran menjadi Taycu saat
itu. telah mendelikkan matanya. Entah bagaimana tosu licik itu telah gerakan tubuhnya
tahu-tahu sudah berada dihadapanya Kie cin.
Kie cin kaget juga menghadapi Ban Siong Tojin yang sudah terkenal, sedang
penontonpun kelihatan merasa kuatir dengan turunnya tosu telengas itu, menguatirkaa
Kie cin sebagai lawannya akan mendapat celaka.
Memang betul berat bagi Kie cin menghadapi Taycu ini tapi ia masih coba
pertahankan dirinya jangan sampai cuma dua tiga gebrakan sudah kalah. Ban Siong
Tojin melihat dalam lima jurus masih juga kelihatan Kie cin alot dijatuhkan, hatinya
sudah menjadi jengkel. Wajahnya tampak menghitam hingga penonton kaget. Hanya
dalam tiga jurus kemudian saja Kie cin dibikin jatuh dari atas luitay.
Tapi belum lama Ban Siong Tojin menikmati kebanggaannya tiba-tiba terdengar
suara orang tertawa dingin dari arah sebelah timur panggung, yang dengan suara
keras berkata. Hmmmm Lo cit yang namanya terkenal sebagai pendekar pada masa tiga puluh
tahun yang lampau di dua propinsi oaw-lam dan ouw pak. tidak tahunya kepandaiannya
cuma sebegitu saja. IHei, Lo cit apakah masih kenali pada aku ini Beng Siang"
Sambil berkata Beng siang berbangun dari duduknya, menghampiri kepanggung
luitay, kemudian lompat naik keatas luitay menghadapi Ban siong Tojin-Si tosu kaget
juga melihat Beng Siang yang naik.
orang she Lo, kata Beng Siang sambil menjura lucu kepada Ban Siong Tojin, Tiga
puluh tahun kita tak bertemu, aku tidak menyangka kau sudah berubah menjadi imam.
kau tentu masih kenali aku Beng Siang, bukan" Ha ha ha..
Ban Siong Tojin ketawa dingin.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 161
yoza collection Beng sicu, tentu saja aku kenali kau. Apakah kau hendak menagih kekalahanmu
tempo hari" Bagus. Antara dua orang ini kira-kiranya ada yang mempunyai ganjalan-ganjalan pada tiga
puluh tahun yang lampau. Pada masa itu Ban Siong Tojing masih bernama Lo cit,
terkenal sebagai jagoan dalam kalangan rimba hijau (kawanan penjahat) dalam dua
propinsi oaw lam dan oew-pak.
Selagi ia menjalankan operasinya dalam dua propinsi itu telah ketemu dengan Beng
Siang, yang pada saat itu masih muda baru berusia tujuh belas tahun dan belum lama
bekerja menjadi piauwsu (pelindung antaran). Beng Siang tidak mau menyerahkan
barang yang dihubungnya hendak di ganggunya oleh Lo cit, maka mereka lantas
bertempur. BENG SIANG hanya tahan di dalam dua puluh gebrakan saja lantas sudah
dilemparkan oleh lawannya. Sejak mana ia masih penasaran kepada Lo cit, yang
sekarang sudah tukar bulu menjadi imam bernama Ban Siong Tojin.
Beng Siang belakangan telah menceburkan diri juga kalangan hitam, kepandaian
ilmu silatnya bertambah tinggi, hingga merebut nama harum dikalangan kang-ouw. Kini
dikalangan pendekar berjalan hitam, ia merupakan salah satu jago yang dimalui.
Seng Pocu tidak tahu ganjalan diantara dua orang itu, diam-diam merasa heran
melihat mereka berhadapan seakan-akan hendak menyelesaikan urusan lama. Sambil
mengurut-urut jenggotnya ia perdengarkan tertawanya bergelak-gelak.
Suara tertawa yang penuh mengandung teka-teki untuk orang yang tahu siapa
Seng-Eng , tapi untuk mereka yang tidak tahu riwayatnya Seng Pocu menganggap
ketawanya itu sebagai tertawanya tuan rumah yang gembira dan berdiri tidak kesana
kemari (netral). Terdengar Beng Siang berkata lagi.
Lo cit, eh, totiang, aku bukan saja hendak menagih, tapi juga mau tau apa kau bisa
melemparkan diriku lagi atau tidak" Aku lihat kau tadi begitu mudah mengalahkan
lawan, membuat hatiku ketarik untuk mencoba kepandaianmu yang tinggi.. ia berkata
sambil mengeluarkan senjatanya dua belas belati yang berbentuk senapan berbendera
warna merah satu set senjata aneh yang belum dilihat pada sebelumnya.
Bagus kata Ban Siang Tojin. Tapi Beng Sicu harap sabar dahulu, sebab kau harus
mengalahkan wakil Taycu baru ketemu dengan aku
Ilmu Golok Keramat - Halaman 162
yoza collection Hm Beng Siang memotong. Silahkan kau turun dan lantas panggil wakil Taycu itu
naik panggung. Ia kelihatan sangat mendongkol pada musuhnya, yang ia anggap takut
untuk menghadapi ia. Belum lama Ban Siong Tojin turun, lantas naik panggung seorang pemuda dengan
mata jahat dan wajah yang bengis. Banyak penonton tidak kenali siapa orang itu, akan
tetapi Ho Tiong Jong lantas kenali ia ada Song Boe Ki, muridnya Sisiluman Khoe Tok
yang mempunyai julukan si Tangan Telengas.
Ho Tiong Jong diam diam girang melihat Boe Ki akan mempertunjukkan
kepandaiannya diatas lutay, sebab ia nanti akan dapat mengukur sampai dimana
tingginya murid kepala dari Khoe Tok yang kejam itu.
sebaliknya hatinya tidak enak. karena saat itu ia tidak melihat Khoe Kie, sahabat
karibnya yang sangat baik kepadanya.
Ho Tiong Jong pikir, mungkin Khoe Kie karena saking banyak musuhnya ia tidak
berani menongolkan dirinya disitu.
Penonton kebanyakan menganggap Song Boe Ki hanya mencari mati melawan
Beng Siang yang sudah terkenal namanya.
Sahabat aku bernama Song Boe Ki. Seorang tidak ternama, tapi dengan kemurahan
Seng Pocu aku telah diangkat menjadi wakilnya Taycu. Maaf, kalau kau tidak begitu
bernapsu melayani aku, orang tidak ternama. demikian Song Boe Ki membuka mulut
ketika sudah berhadapan dengan Beng siang.
Beng Siang sejenak tidak memberi jawaban, matanya mengawasi pada sipemuda
di depannya yang berparas bengis dan mata jahat seperti maling.
tidak kenal siapa adanya pemuda muka jahat ini, muridnya siapa dia"
Tapi hatinya sudah marah, tak dapat berpikir lama-lama. lantas berkata singkat.
Silahkan!! Inilah tanda tantangan buat lawan turun tangan Song Boe Ki tidak sungkan-sungkan
lagi. lantas gerakan tangannya mengibas. Angin keras dari kibasan tangan ini, hingga
Beng Siang kaget juga karena tak menduga pemuda itu ada mempunyai tenaga
demikian kuat. la geser kakinya berkelit, kemudian balas menyerang dengan sampokan
tangannya yang dinamai Menyapu ribuan tentara . kiranya serangan Song Boe Ki hanya
Ilmu Golok Keramat - Halaman 163
yoza collection serangan pura-pura saja maka Beng siang menjadi amat marah. Ia lalu menyerang
hebat sekali. Song Boe Ki tidak keder. ia keluarkan ilmunya tiga belas jalan menyembah pada
Tuhan, ilmu pukulannya yang ajaib yang ia sangat andalkan.
Pertandingan segera sudah sampai pada jurus ke tiga puluh, inilah ada limit dari
pertandingan pertama dan boleh dirubah dengan pertandingan menggunakan senjata
dalam pertandingan kedua yang ditetapkan dalam dua puluh gebrakan. song Boe Ki
keluar dari kalangan pertandingan dengan berseru.
Saudara Beng, pertandingan pertama sudah habis sekarang boleh dimulai dengan
pertandingan babak kedua menggunakan senjata. Tidak ada penggantian wakil Taycu,
song Boe Ki lagi yang maju dalam pertandingan peng gunakan senjata. Banyak
penonton yang mengutuk kelakuannya Song Boe Ki itu.
Tanpa Beng siang mengeluarkan dua belas senjata yang berbentuk senapan
berbendera warna merah. Sedang Song Boe Ki menggunakan satu set senjata lingkaran
yang dinamai cu-bo ciang-gun .
Penonton tahan napas menunggu pertandingan ini dilakukan.
Ho Tiong Jong sambil menonton orang mengadu kepandaiannya sambil matanya
mencari-cari nona Seng, perlunya hendak melaporkan tentang kematiannya Tok-kay,
kemudian ia akan lantas meninggalkan tempat itu.
Hatinya gelisah tidak keruan. Tiba-tiba ia melihat Soe coe Liang menarik-narik
tangannya Ho Yang dan Kiuw Yang diajak meninggalkan tempat itu. Ketika mereka
berjalan, Ho Yang, ia melambai-lambaikan tangan nya sambil berjalan mengampiri.
Mereka bercemn dengan gembira dan bercakap-cakap. dengan begitu Soe coe
Liang dengan dua kawannya tidak jadi meninggalkan tontonan itu dan pada menonton
lagi bersama-sama Ho Tiong Jong.
Beng Siang dan Song Hee Ki bertarung dengan seru sekali. Keduanya sama
tandingan, hingga senjata kedua pihak tak dapat berbuat banyak untuk mendesak
musuhnya. Masing-masing telah mengeluarkan ilmu simpanannya. Hanya ilmu istimewanya
Beng Siang tidak mau keluarkan, perlunya ilmu istimewanya ini untuk digunakan dalam
pertempuran nanti melawan Ban Siong Tojin, musuh lamanya itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 164
yoza collection Jurus demi jurus telah dilewatkan cepat sekali, segera dua puluh jurus sudah
berakhir. Pertandingan lantas dinyatakan seri dan Beng Siang boleh maju lagi melawan
Taycu, Belum lama Song Bee Ki turun dari luitay sudah tertampak dihadapannya beng
Siang berdiri Ban Siong Tojin, yang tidak banyak mengambil tempo lagi setelah Song
Boe Ki turun telah enjot tubuhnya melayang keatas luitay.
Bagus. kata Beng Siang. kita ada kenalan lama, sembari aku mau menagih
kekalahan kita boleh meramaikan pertemuan ini. ayototiang, keluarkanlah senjatamu
untuk main-main dengan kupunya besi karatan ini Beng Siang sambil unjukkan
senjatanya. Baik, Ban Siong Tojin memotong, sambil keluarkan senjata kebutannya.
Ketika senjata itu dikebutkan, segera pula berdiri lempeng bulu-bulunya satu tanda
bahwa kekuatan lweekangnya Ban Siong Tojin yang hebat telah disalurkan pada
senjatanya Beng Siang terkejut juga melihatnya. ia cepat siap-siap dengan senjata yang
aneh untuk menangkis serangannya Ban Siong Tojin. Dua musuh lama ini perlahanlahan sudah mulai saling menyerang. Kepulan dari dua belas bendera saling samber,
indah sekali kelihatannya.
Senjata Ban Siong Tojin lihay sekali, beberapa kali menyerang bagian-bagian jalan
darah terpenting pada tubuh musuhnya, hingga Beng Siang tampak kewalahan dan ia
hanya bisa menjaga tapi tak dapat balas menyerang.
Beng Siang mengeluarkan ilmu istimewanya yang tadi tidak diperlihatkan melawan
Son Boe Ki. Ia melontarkan dua senjatanya sekaligus menyerang musuh punya badan
bagian kiri dan kanan, tapi Ban Siong Tojin sekali menggetarkan kebutannya dua senjata
Beng Siang itu sudah kena digulung.
Hanya saking kuatnya tenaga serangan dua senjata tadi membuat Ban Siong Tojin
sampa mundur selangkah dan berdiri tegak lagi.
Beng Siong berubah wajahnya menjadi pucat. Ia heran kepandaian istimewanya tak
menemui sasarannya. Kembali ia menyerang dengan dua buah senjatanya berbareng,
tapi Ban siong Tojin sambil lompat tinggi mengebut dengan senjatanya pada senjata
yang mengarah dirinya itu, hingga keduanya terpukul jatuh kebawah luitay.
Dua lagi senjata Beng Siang menyusul menyerang ketika badannya Ban Siong Tojin
masih terapung diudara, tapi dengan indahnya dua senjata itu pun dapat dipunahkan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 165
yoza collection oleh Ban siong Tojin dengan jalan menarik perutnya kempes dan dua senjatanya
berbahaya itu persis lewat beberapa dim saja dari perutnya.
Setelah kakinya menginjak papan panggung lagi. Ban Siong Tojin tidak dikasih ketika
untuk bergerak dan telah diserang lagi. Kali ini untuk meluputkan diri Ban Siong Tojin
telah merebahkan dirinya diatas papan.
Berbahaya sekali kalau senjata-senjata itu menemui sasarannya.
Penonton tahan napas menyaksikan Ban siong Tojin diberondong dengan senjata
ampuh dari Beng Siang. Ternyata imam itu tinggi kepandaiannya. Meskipun dicecar
berulang-ulang, ia dengan bagus dapat meluputkan dirinya.
Sorak ramai gemuruh seketika masing-masing pada mundur karena pertandingan
saat itu sudah berjalan lima belas gebrakan sebagaimana sudah ditetapkanPertandingan ini jadi dianggap seri, tidak ada yang kalah dan menang.
Ketika mereka lompat turun dari panggung dengan berseri-seri Seng Eng datang
menyambut, berkata pada Beng Siang.
Beng losu, selamat. Ilmumu istimewa, membuat banyak pendekar di sini yang
menonton merasa kagum. Maka sekedar untuk kenang-kenangan, aku akan
menghadiahkan kau dua blok kain sutra dan sejumlah uang, harap Beng toyu tidak
menampik. la berkata sambil suruh orangnya membawa barang hadiah dan uang untuk
diterimakan kepada Beng Siang, yang telah menerima itu dengan mengucapkan banyak
terima kasih. Kemudian ia berjalan menghampiri tempat duduknya lagi dipinggiran ia
melihat pada Song Boe Kie yang berdiri sambil ketawa nyengir, hatinya gusar sekali,
tapi tidak dapat melampiaskan amarahnya itu lantaran malu hati kepada tuan rumah.
Waktu itu masih belum waktunya istirahat, maka Seng Eng lalu mengumumkan
padapara hadirin bahwa kali ini yang keluar sebagai wakil Taycu ada dua saudara oet
ti-Kang dan oetti Koen dengan Pek Boe taysu sebagai Taycu. PeK Boe Taysu ada
sahabat karibnya Seng Eng.
Para penonton pa dakasak-kusuk siapa adanya mereka yang menjadi wakil Taycu
itu" Yang mengetahui mereka ada seperguruannya Song Boe Ki telah memberitahukan
pada yang tidak tahu, hingga disitu ramai orang bercakap-cakap.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 166
yoza collection Ho Tiong Jong sudah diberitahukan oleh Kho Kie siapa-siapa yang hadir disitu, ia
tidak perlu mencari tahu lagi hanya matanya terus mengharap-harap dapat melihat
wajahnya nona Seng. Tiba-tiba matanya Kim Hong Jin selagi bercakap-cakap dengan Li-lo sat Ie Ya,
saban-saban tampak ia bersenyum manis dan begitu menyolok sekali cirinya dua sujen
dipipinya yang botak. Lantas saja Ho Tiong Jong pikirannya melayang pada lima tahun
yang lampau peristiwa ia menolong mengambilkan bonekanya Kim Hong Jie yang jatuh
disawah. Bagaimana ia diajak kerumahnya diberi pelajaran ilmu golok keramat oleh
engkongnya Kim Hong Jie. Bagaimana Jenakanya Kim Hong Jie yang ketika itu masih
menjadi satu nona cilik dan baik sekali terhadap dirinya.
Nona cilik yang nakal, lincah dan cerdas itu sekarang merupakan satu gadis
berparas cantik luar biasa. Bagaimana kalau satu waktu ia ketemu sinona, apa ia
akanjawab kalau sinona menanyakan kenapa ia tidak datang lagi kerumahnya, yang
telah dipesan oleh engkongnya dalam tempo setahun sudah harus kembali
kerumahnya" Dengan tanpa merasa parasnya berubah merah.
Ho Tiong Jong menjadi bengong memikirkan itu semua.
Kelakuannya ini telah ditertawakan oleh Soe coe Liang dan dua kawannya, mereka
mengocok Ho Tiong Jong katanya mudah terbawa semangatnya oleh sepasang
sujennya Kim Hong Jie. Mereka agak keras mentertawakan Ho Tiong Jong hingga Kim
Hong Jie dan Li sat Ie Ya pada menengok kearah mereka.
Ho Tiong Jong tundukkan kepalanya karena merasa malu Kim Hong Jie melihatpada Ho Tiong Jong, tapi ia tidak mengenali pemuda itu adalah itu pemuda yang telah
menolong mengambilin bonekanya dulu, tetapi le Ya dapat mengenalinya pemuda
tampan itu. Begitu Ho Tiong Jong tundukan kepalanya ketika ia mendongak lagi dan mengawasi
ke tempat duduknya Kim Hong Jie, ia melihat bahwa Li-lo sat, le Ya sedang bercakapcakap dengan pemuda hidung pesek Khoe cong, ialah pemuda yang tempo hari ia
ketemukan di tengah hutan main petak dangan Li lo-sat Ie Ya.
Ketika matanya beralih kesamping mereka dilihatnya disitu sudah ada lain gadis
lagi yang sedang duduk membelakangi ia. Siapa gadis itu" Hatinya Ho Tiong Jong
Ilmu Golok Keramat - Halaman 167
yoza collection berdebaran keras, ketika gadis itu berpaling sebentaran kebelakang, wajah dikenal oleh
Ho Tiong Jong ia itu ada nona Seng, putrinya Seng pocu dari Seng-kee-po.
la menyesal Seng Giok cin tidak mau mengarahkan pandangannya kepadanya,
hingga ia tak dapat memberi isyarat apa-apa untuk menyampaikan laporannya tentang
kematiannya Tok-kay Kan ciong. ia gelisah sendirinya, dan cara bagaimana ia dapat
menyampaikan laporan itu" Pikirnya, setelah beres melaporkan ia ingin segera
meninggalkan tempat itu.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Li-losat Ie Ya tiba-tiba berdiri dari duduknya. Maksudnya ia berdiri supaya Ho Tiong
Jong dapat melihat pada dirinya, tapi akibatnya, menjadi tidak enak. Sebab, sekali ia
berdiri dianggapnya ada orang yang hendak naik keatas luitay untuk mengadu
kepandaian. Semua mata ditujukan padanya, hina gadengan apa boleh buat ia menghampiri
panggung dan enjot. turunnya naik keatas. Setelah berada di atas ia berkata kepada
para penonton. Sekalian hadirin, berhubung dengan belum adanya wanita yang naik panggung,
maka aku sekarang yang jadi pelopor menunjukan sedikit kejelekanku hanya sekedar
untuk membuktikan, bahwa dikalangan wanita juga tidak kalah perhatiannya dari kaum
laki untuk naik keatas panggung ini
Parasnya yang cantik tampak berseri-seri memikat.
Oet-ti Keng dan oet-ti Koen melihat itu jadi saling pandang.
oet-ti Koen yang berangasan tabiatnya sudah tidak sabaran, segera mencelat naik
menghadapi Li losat le Ya. Sebetulnya oet-ti Koen mau jadi wakil Tay-cu bermaksud
hendak mempertontonkan kepandaiannya kepada nona Seng, sebab hatinya telah
tertarik betul oleh kecantikan dan gerak-geriknya si cantik.
Tidak tahunya, bukan lelaki yang naik tapi Li lo-sat le Ya perempuan.
Aku oet-ti Koen wakil Taycu boleh main-main dengan kau, katanya dengan suara
dingin dan memandang rendah kepada le Ya.
Li lo-sat Ie Ya hanya tersenyum. Tanpa banyak kata-kata lagi mereka lantas
bergerak. Ilmu Golok Keramat - Halaman 168
yoza collection Li-lo-sat membuka serangannya dengan gerak tipu ganas sekali, hingga oet-ti Koen
sangat terperanjat menghindarkan dirinya. Lantas ia membalas dengan tipu pukulan
Kui-eng Pek sat atau Raja setan mengibaskan kipasnya. Ilmu pukulan ini mengeluarkan
angin santar mengarah musuh, tapi Li lo sat dengan tenang memunahkan pukulan
hebat itu. Lalu balas menyerang dengan ganas dan kejam, meskipun tidak mengenakan
sasarannya dengan telak. angin pukulannya cukup menyerempet lengan baju kirinya
oet-ti Koen, hingga ia ini jadi kaget sekali.
Meskipun setiap serangannya ada hebat, tapi Li-lo-sat le Ya tidak mendesak
musuhnya, maka oet-tie Koen jadi dapat melayani tanpa mundur.
Melihat serang-serangan musuh makin lama makin ganas oet ti Koen lalu keluarkan
tipu pukulan nya tiga belas gaya menyembah Tuhan, tiap serangannya berubah-rubah
dan berbahaya sekali, hingga le Ya ke teter dan melayani musuhnya berputar-putar
sekeliling panggung. Sebentar saja sudah berjalan dua puluh enam jurus, tinggal tiga jurus lagi
pertandingan berakhir seri dan Ie-Ya sedang memikirkan jalan untuk balas menyerang
pada musuhnya tiba-tiba oet ti Koen telah menarik serangannya dan berkata padanya.
Ya, nona le, ilmu silatmu memang tinggi, aku tak dapat menang darimu.
le Ya mengerti oet-ti Koen ingin mengakhiri pertandingan itu, tapi bagaimana
jalannya" Sedangnya mereka buntu jalan untuk mencari penyelesaian, tiba-tiba ada
seorang lompat dari bawah panggung mencegah mereka melanjutkan pertempurannya.
Kalian berdua berhenti dahulu bertempur, aku ada berita penting untuk
disampaikan kepada kawan-kawan dalam rimba persilatan- katanya.
Kiranya orang itu ada Seng Pocu sendiri setelah berkata demikian ia lalu
menghadapi para hadirin berkata.
Sekalian saudara-saudara aku mengabarkan berita penting kepada kalian, yalah
Tok kay yang membunuhnya pada kemarin malam dalam sebuah kuil yang letaknya
tidak berapa jauh dari sini. Dengan begitu, pengemis kejam itu tidak akan meneruskan
kekejaman dan kejahatannya lagi dalam dunia ini. Kematiannya itu entah siapa yang
melakukannya. Seng Eng berkata demikian, matanya berbareng menyapu pada
sekalian tetamunya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 169
yoza collection Tiba-tiba matanya melihat Ho Tiong Jong mendadakan saja sudah mendelik, hingga
orang banyak yang mengikuti pandangan-nya sudah pada mengarahkan perhatiannya
pada Ho Tiong Jong. Tiba-tiba Song Boe Ki yang mengenali Ho Tiong Jong sudah berteriak. Aaa.. itu dia
Ho Tiong Jong, achli waris dari San-yu Loreng Khong Teng Sho" Kenapa Song Bee Ki
berteriak demikian keras"
Itulah karena ia sudah dapat dengar, bahwa Seng Eng ada bermusuhan dengan
San-yu Lo tong Khong Teng Shoe dan sudah sesumbar akan membasminya musuh itu
berikut semua murid-muridnya..
Soe coe Liang, Kiauw Jang dan Ko Jang yang melihat matanya Seng Eng beringas
mengawasi kearahnya sudah menjadi ciut nyalinya, dengan perlahan-lahan telah
mengendurkan diri dan meninggalkan Ho Tiong Jong berdiri sendirian-sekarang semua
mata ditujukan pada Ho Tiong Jong.
Seng Pocu sudah marah betul, tapi ia bisa kendalikan amarahnya itu, karena
mengingat diseputarnya banyak tetamu.
Ia berteriak menegur. Hai, Tiong Jong, kau semalam ada bersama-samanya dengan
Tok kay, sebetulnya Tok kay telah dibunuh oleh siapa" Kau tentu mengetahuinya, lekas
katakan Ho Tiong Jong tampak tidak keder menghadapi Seng Pocu, malah ia ketawa dingin.
Dengan suara keras ia menjawab.
Seng Pocu, kalau kau mau tahu, orang itu telah ditabas lehernya olehku dengan
golokku sendiri. Seng Eng terperanjat. Tidak terkecuali dengan semua tetamu yang hadir, karena
untuk membunuh Tok-kay yang berkepandaian sangat tinggi, kecuali Seng Eng yang
berkepandaian tinggi orang sembarangan tidak gampang membunuhnya. Semua orang
bingung dengan pengakuannya Ho Tiong Jong.
oet-ti Koen saat itu ada perhatikan Seng Giok Cin dan Kim Hong Jie yang kelihatan
perhatiannya sangat tertarik oleh Ho Tiong Jong. ia jadi cemburu dari atas luitay ia
berteriak. Ho Tiong Jong, kau jangan omong gede disini. Kau ini sebangsa pengecut, siapa
yang mau percaya kau membunuh Tok-kay.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 170
yoza collection Ho Tiong Jong marah sekali, ia berkata pada Seng Eng.
Seng Pocu, ijinkanlah aku naik ke luitay.
Belum habis bicaranya, orangnya sudah melayang dan hinggap diatas luitay
menghadapi oei-ti Koen yang sedang petangtang-petingting melembungkan dada.
Hei oet ti Koen, bagaimana aku harus berbuat supaya kau percaya. kata Ho Tiong
Jong gemas. oet-ti Koen tertawa bergelak-gelak.
Lagaknya sombong sekali, seolah-olah orang dihadapannya itu sudah tentu akan
menjadi pecundangnya. ia memikir demikian memang tidak salah sebab tempo hari Ho
Tiong Jong sudah jadi pecundangnya. Tapi ia tentu saja tidak menyangka, kalau Ho Tiong
Jong yang tempo hari bersama Ho Tiong Jong yang sekarang ada lain tingkat
kepandaiannya. Tiong Jong, Tiong Jong, katanya dengan lagaknya yang tengik, sekarang begini
saja, coba kau menyerang aku dan aku yang menangkisnya. Kita bertempur satu
gebrakan saja, akur" Ha ha ha..
Ho Tiong Jong sudah tidak tahan melihat lagak tengik oet ti Koen, maka ia lalu
menghadap pada Seng Eng. Seng Pocu ijinkan aku main-main sebentar di luitay melayani ini orang gagah she
oet-ti. kemudian ia balik menghadapi Li lo sat le Ya. Nona le, kau mengaso sebentar,
biarkan aku yang kasih hajaran pada bedebah ini
le Ya anggukkan kepalanya sambil kasih lihat senyumannya yang memikat.
Setelah le Ya lompat turun dari luitay, oet-ti Koen berkata lagi.
Hei Tiong Jong, apa kau tahu pertempuran ini ditetapkan tiga puluh jurus untuk
menentukan menang kalahnya" Tapi, tidak apa, aku boleh potong lima belas jurus untuk
melayani kau, sebab dalam lima belas jurus sudah tentu kau jadi pecundang, bukan"
oet-ti Koen ada demikian memandang rendah kepada Ho Tiong Jong, akan tetapi
sebaliknya dengan Seng Eng. Pocu dari benteng Seng keepo ini merasa kuatir oet-ti
Koen bukan tandingannya Ho Tiong Jong, maka ia berteriak pada oet-ti Koe n supaya
peraturan yang sudah di tetapkan tiga puluh jurus itu tidak boleh dilanggar.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 171
yoza collection oet-ti Koen mendongkol hatinya. Hmm.. Pocu tentu takut aku menyesal, bukan "
Kau legakan hatimu, Pocu. oet-ti Koen tidak akan membuat malu kepada Seng Pocu.
Seng Eng kewalahan menghadapi kebandelannya oet-ti Koen, tapi ia tetap
menasehati supaya oet ti Koen tetap memegang peraturan. Diam-diam ia memberi
isyarat kepada kawan karibnya Pek Boe Tay-su, supaya ia siap-siap turun rangan
melindungi oet-ti Koen dan mengambil jiwanya Ho Tiong Jong.
Pek Boe Tay-su seperti sudah paham akan maksudnya Seng Eng. maka ia sudah
anggukkan kepalanya. Tapi hatinya ia sungkan berbuat curiga begitu malu terhadap
jago jago tua yang hadir disitu.
Ketika pertandingan sudah hendak dimulai, terdengar suara sangat tajam dan keras
menanya kepada Ho Tiong Jong.
Hei, Tiong Jong, apakah kau itu ada akhli warisnya San yu Lo long Khong Teng
shoe" Kiranya yang mempunyai suara demikian hebat ada IHan Goat Tojin dari
golongan Liong-bun. Hm. aku bukan muridnya, jawab Ho Tiong Jong, tapi ia berpikir sebaliknya dirinya
sudah tidak lama lagi hidup didunia karena racunnya Tok-kay, maka sebaiknya semua
permusuhan dengan Kho Kie itu ia sendiri saja yang menanggungnya. Maka setelah
memikir demikian, ia menyambung kata-katanya. tapi, apabila totiang mau menuntut
balas urusan yang bersangkutan dengan San-yu Lo-long Khong Teng Shoe totiang
boleh perhitungkan diatas diriku saja.
Bagus, bagus. kata Han Goan Tojin sambil mengacungkan jempolnya, kau memang
ada satu laki-laki sejati, berani berbuat berani bertanggung jawab. sebentar aku akan
minta pelajaran darimu. Mendengar bicaranya Han Goat Tojin, semua orang hampir percaya bahwa pemuda
ini akan mempunyai kepandaian luar biasa. Sementara itu oet-ti Koen yang melihat
suasana seperti menguntungkan Ho Tiong Jong sudah semakin jelus saja hatinya.
Hmm TiongJoag, Tiong Jong sebelum lima belas gebrakan semua orang akan
mencari kau ke Giam-lo-ong Ha ha ha.. demikian oet-ti Koen mengejeknya.
Bedebah, tutup mulutmu. Kau buktikan sendiri, perkataanmu itu benar akan menjadi
suatu kenyataan apa akan menjadi sebaliknya" Kaulah yang nanti pergi menghadap
Ilmu Golok Keramat - Halaman 172
yoza collection Giarm lo ong, apa kau sudah pesan tempat disana" Ho Tiong Jong balas mengejek. oetti Koen marah betul. Tanpa banyak rewel lagi ia menyerang dengan hebat.
Ho Tiong Jong tidak gentar. ia menyalurkan kekuatan tenaga dalamnya pada kedua
telapakan tangannya.Jari-jari tangan kirinya dibuka. Telapakan tangan kanannya
menangkis serangan, sedang jari-jari tangan kirinya secepat kilat mengancam jalan
darah ditubuh oet ti Koen yang berbahaya.
Inilah ada ilmu serangan istimewa, yalah Kim-ci Gin ciang jari emas telapakan
tangan ilmunya Khong Teng Shoe yang diturunkan pada Ho Tiong Jong melalui Khoe
Kie, muridnya orang tua petani dari gunung San cu itu.
Hebat ilmu Kim-ci Gi Ni ciang iru, telapakan tangan kanan danjari-jari tangan kiri
menyerang berbareng, membuat lawannya jadi gelagapan menangkisnya. Tidak heran
kalau oet-ti Koen menjadi kaget. ia rubah posisi nya dan menyerang dengan dahsyat
sekali maksudnya supaya sekaligus dapat membinasakan musuhnya.
Ho Tiong Jong menyambuti dengan tidak keder sedikitpUn. Kedua kekuatan tenaga
beradu. satu suara wut yang keras terdengar tampak oet ti Koen mundur satu tindak
dan lengan bajunya sobek^ Penonton sudah dapat memperhitungkan oet-ti Koen bukan
tandingan Ho Tiong Jong yang hanya dengan serangan jarinya saja sudah menang
angin. oet-ti Koen melihat lengan bajunya sobek karena serangan tadi, lantas saja kalap
dan berteriak-teriak katanya lengan baju itu sobek bukan lantaran Ho Tiong Jong, tapi
bekas barusan ia bertempur dengan Li-losat le Ya.
Tapi teriakannya itu mana ada orang percaya, sebab mereka dengan mata kepala
sendiri melihat kejadian itu, maka mereka hanya tertawa bergelak-gelak saja.
oet-ti Kang melihat adiknya berada dibawah angin mulutnya tidak bisa diam
memaki maki pada Ho Tiong.
Hei, kau jangan banyak bacot kata Ho Tiong Jong. Itu malam kalian bertiga
mengeroyok aku seorang diri masih belum ada penjelasan. Nah, sekarang kalian bertiga
boleh maju berbareng it Semua penonton kaget melihat kata-kata-itu Ho Tiong Jong,
mereka percaya Ho Tiong Jong telah dikerubuti tiga dan semakin percaya bahwa ilmu
silatnya anak muda itu betul-betul lihay.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 173
yoza collection Oet-ti Koen telah mengerahkan semua tenaganya ia keluarkan tipu pukulannya
yang sangat diandalkan yalah tiga belas gaya menyembah Tuhan. Ho Tiong Jong masih
terus mainkan Kim ci GiNi ciang yang hanya tiga jurus, tapi lihaynya bukan main.
Telapakan tangan dan jari-jarinya Ho Tiong Jong terus-terusan mengancam bagianbagian yang berbahaya pada tubuh musuhnya, hingga oet-ti Koen menjadi kewalahan
dan ia main mundur saja kedesak.
Semua penonton dibikin kagum oleh kepandaiannya Ho Tiong Jong, apalagi Ban
Siong To jin. ia melongo karena ia tidak menyangka anak muda itu ada menpunyai ilmu
yang demikian baiknya, tenaganya juga hebat sekali, tidak sama dengan semalam ketika
ia menghadapi padanya dalam kuil ceng-in-si.
Ho Tiong Jong makin bertempur makin gagah. setelah berjalan dua puluh jurus tibatiba ia merubah cara menyerangnya. Jari jari tangan kirinya menyerang, sedang
telapakan tangannya seperti ditarik tapi sebenarnya menyerang..Jalannya penyerangan
kelihatan sangat aneh, hingga membuat kagum penontonnya.
Pelajaran yang ia dapat dari Tok-kay. yalah Tok-liong ciang hoat, yang semuanya
ada tiga belas jurus, telah ia pertontonkan dengan baik sekali dalam pertempuran itu.
Ilmu Tok-kay merupakan malapetaka untuk oet-ti Koen yang sombong karena
dengan memainkan ilmu yang lihay itu membuat oet-ti Koen benar-benar tidak
berdaya. Jurus-jurus yang kedua puluh enam adalah babak yang menentukan Terdengar
bentakan Ho Tiong Jong yang keras, oet ti Koen, jadi tidak dapat maju dan mundur.
Terpaksa ia memiringkan badannya untuk menyingkir dari gempuran musuh.
Tiba-tiba terdengar suara bra aak tubuhnya oet-ti Koen seperti la y angan putus
terpental beberapa tumbak tingginya danjatuh pula diatas luitay. Pelahan-lahan ia
masih bisa merangkak bangun dan lompat turun dari luitay dengan amat malunya.
oet-ti Kang melihat adiknya dalam detik-detik berbahaya, sebenarnya sudah lompat
ke atas luitay sambil menghunus pedangnya Cit Seng-kiam (pedang tujuh bintang) tapi
terlambat karena adiknya bukan sudah kena tendangan telak dan badannya nampung
keudara. Ia menyesal tidak waktunya turun tangan mencegah kekalahan adiknya, tapi ia
terhibur juga karena adiknya tidak sampai melayang jiwanya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 174
yoza collection oet-ti-Kang dengan pedang telanjang menghampiri Ho Tiong Jong yang tinggal
tenang-tenang saja setelah menyepak terbang oet ti Koen.
Pengecut keluarkan senjatamu oet-ti Kang menantang.
oet-ti Kang mengira Ho Tiong Jong hanya ilmu silatnya bertangan kosong saja yang
ampuh, tapi tidak begitu kalau ia menggunakan senjata. ia tahu betul Ho Tiong Jong
hanya mampu menjalankan yang kedua belas jurus ilmu golok keramatnya, terhadap
ini ia tidak takut dan memastikan akan kemenangannya.
Ho Tiong Jong yang mendengar tantangan oetti Kang dengan tenang ia menjawab.
Hmm.. oet-ti Kang. Kau boleh menggunakan senjatamu, aku sendiri tidak perlu kalau
hanya menghadapi orang semacam kau saja. oet ti Kang panas hatinya.
Kim Hong Jie yang menyaksikan, tanpa merasa ia sudah nyeletuk.
Hmm orang itu sangat sombong, entahlah dia kepandaiannya sampai dimana"
Kho cong yang mendengar kata-kata itu, sambil nyengir mengiyakan pendapatnya
si jelita. Memang orang itu kepandaiannya boleh juga, cuma lagaknya sombong betul,
hingga orang yang menyaksikannya tidak menaruh simpati kepadanya.
Seng Giok Cin sementara itu sudah bisa mengenali ketika Ho Tiong Jong bertempur
dengan oet-ti Koen telah mainkan pukulan Tok kay. ialah Tok-liong ciang-hoat Ia diamdiam merasa heran Ho Tiong Jong dapat warisan ilmu silatnya Tok-kay, sedang
menurut pengakuannya Tok-kay telah binasa ditangannya.
Betul-betul ini merupakan soal-soal ruwet dan ia baru dapat memecahkannya
manakala ia sudah bisa bertemu dengan si pemuda untuk menanyakannya. Tapi
bagaimana jalannya ia dapat menemui Ho Tiong Jong"
Kalau Seng Giok Cin terbenam dalam teka-teki adalah oet-ti Kang yang sudah jadi
panas mendengar kata-kata yang sombong dari Ho Tiong Jong sudah berteriak keras,
katanya, orang she Ho, kau cabut golokmu baru aku oet-ti Kang mau bertanding
dengan kau, sebab kau dengan tangan kosong menandingi aku sama saja ketimun
melawan duren. mana bisa menang" juga taruh kata aku menang, aku juga tidak
mempunyai muka untuk menghadapi sekalian tetamu, sebab kemenanganku itu tentu
saja karena aku menggunakan senjata dan kau bertangan kosong. Maka, hayolah kau
cabut golokmu, keluarkan kau punya ilmu golok keramat yang kau banggakan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 175
yoza collection Ho Tiong Jong pikir, ini oet-ti Kang kalau tidak dikasih hajaran tentu ia akan
memandang enteng padanya, buktinya barusan ia mengucapkan kata-kata yang sangat
menusuk hati, maka baiklah ia melayani dengan goloknya, bagaimana oet-ti Kang nanti
bisa tahan atau tidak dengan kepandaiannya yang sekarang ia miliki"


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Segera ia mencabut golok bajanya, golok bukan sembarangan dan hadiah dari nona
Seng, terhadap siapa ia sangat berhutang budi.
Kalau kau memaksa juga untuk aku mengeluarkan golokku, tidak ada halangannya,
cuma saja rasanya kau tak dapat bertahan-lama kalau aku menggunakan senjata tajam.
Ha ha ha, oet-ti Kang, mari cepat maju.
Ia berkata sambil lintangkan goloknya didada, siap untuk menghadapi musuhnya
yang ia tahu betul ada pandai sekali menggunakan pedangnya Cit-seng kiam yang
tajam. Kau tak usah banyak menjual lagak teriak oet-ti Kang seraya menyerang dengan
pedangnya, tapi serangan itu dengan satu kelitan manis, sudah menemui sasaran
kosong, hingga oet-ti Kang semakin naik hawa amarahnya.
Tiga kali lagi ia melancarkan serangan, semuanya hanya diegoskan dan dikelit
dengan indah sekali, tanpa Ho Tiong Jong mengirim serangan balasan. Hal mana, telah
mengagumkan para penonton, serentak terdengar tampik sorik sorai yang gemuruh.
Kemarahannya oet ti Kang semakin menjadi jadi.
orang she Ho, hari ini. kalau aku oet-ti Kang tak dapat mengirim kau menghadap
ke Giam lo ong, benar benar aku bisa mati karena penasaranomongannya belum lampias sudah menjadi berhenti sendiri, karena ia sangat kaget,
IHo-Tiong Jong yang dianggapnya takut terhadapnya tiba-tiba telah mengirim serangan
hebat dengan goloknya. Dikiranya Ho Tiong Jong hanya mengganda berkelit saja takut menghadapi ia punya
ilmu pedang, padahal Ho Tiong Jong sebenarnya mau menguji kepandaiannya
dihadapan orang banyak bagaimana ia melepaskan serangan lawan yang tangguh.
Ternyata kegesitannya sudah cukup boleh dibuat bangga.
Setelah ia merasa puas tiba tiba mendengar kata-katanya oet-ti Kan yang bukanbukan dengan mendadak saja hatinya sudah jadi sangat panas dan lantas menyerang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 176
yoza collection kepada oet-ti Kang yang sedang mengumbar hawa amarahnya dengan keluarkan katakata yang tidak sedap untuk didengar oleh telinganya sang lawan.
Serangan Ho Tiong Jong ditangkis dengan pedangnya diam diam oetti Kang merssa
sangat heran, sebab tenaganya Ho Tiong Jong tenyata bukan tenaganya Ho Tiong Jong
yang tempo hari yang ketakutan sama bayangan putih.
Berpikir begitu, maka oet-ti Kang sudah memberikan perlawanan sangat hati hati
pada pemuda yang mulai mengangkat nama itu. Dengan begitu pertandingan jadi seruh
sekali. Pedang berkilau-kilau menyamber dengan ganas, dilain pihak golok berkelebatan
dengan tidak kurang ganasnya. Masing-masing telah mengeluarkan tipu silat
simpanannya. Ho Tiong Jong mainkan goloknya semakin lama semakin bagus hingga penonton
merasa sangat kagum oleh kepandaiannya pemuda itu.
Diantaranya Kim Hong Jie yang jadi terpesona dengan tiba-tiba.
Itulah ilmu golok yaya-ku.. ia berkata dalam hatinya.
Lantas saja pikirannya telah melayang ke masa lima tahun yang lampau, ketika ia
ketemu dengan Ho Tiong Jong dan pemuda itu telah mendapat hadiah dua belas jurus
ilmu golok keramat dari yayanya. Seharusnya ia menerima delapan belas jurus, tapi
entah pemuda itu lantas tidak muncul lagi kerumahnya.
la tidak menyangka, bahwa di benteng seng-keepo ini ia dapat melihat lagi pemuda
yang telah menolong mengambilkan bonekanya yang kecemplung kedalam sawah.
Sementara itu pertandingan telah berjalan dengan seru sekali^ ^1 I ^1 Kim Hong Jie
kagum dengan ilmu golok yang diperlihatkan oleh Ho Tiong Jong Dia hebat dan tampan
parasnya katanya dalam hati sendiri. Matanya tidak berkesiap mengawasinya keatas
panggung, dimana dua jago muda sedang mengukur tenaga dengan sungguh-sungguh..
oet ti Kang diam diam mengeluh, kenapa lawan-lawannya kini sangat sulit
dirobohkan dan saban-saban tipu goloknya hampir saja mengenakan sasarannya. ia
menjadi lebih waspada ketika melihat Ho Tiong Jong yang dihadapi sekarang ada lain
dengan Ho Tiong Jong yang tempo hari. Pantasan pikirnya adikku dapat dikalahkan
mentah-mentah. Ilmu Golok Keramat - Halaman 177
yoza collection Tapi oet-ti Kang tak usah menunggu lama-lama, karena babak yang menentukan
sudah lantas tertampak, ketika dengan tiba-tiba Ho Tiong Jong membentak. Kena. ia
jadi gelagapan dan lompat mundur.
Tapi keadaannya sudah menjadi memalukan, rambutnya terpapas sebagian, sedang
pedang ditangannya tinggal sepotong saja. Kutungan yang lainnya sudah jatuh dipapan
panggung. Mukanya tampak membisu dan mengawasi musuhnya yang tinggal berdiri
tegak dengan wajah bersenyum-senyum.
Ho Tiong Jong tahu lawannya sudah kalah, ia tidak perlu menyerang lagi. sementara
itu tampik sorak sorai dibawah panggung riuh sekali.
Penonton dibikin kagum oleh serangan Ho Tiong Jong yang paling belakang, mereka
tidak tahu entah dengan cara bagaimana pemuda itu bergerak dan menyabetkan
goloknya, karena tahu-tahu setelah membentak kena oet-ti Kang lompat mundur dan
rambutnya terpapas, sedang pedangnya yang sangat dibanggakan cit-seng-kiam telah
menjadi doa potong. Kim Hong Jie juga merasa sangat heran.
Dia bergerak aneh sekali, entah dengan ilmu silat apa ia telah mengalahkan lawan
nya" demikian Kim Hong Jie menanya pada dirinya sendiri. Betul-betul ia mengagumi
pemuda tampan dan hebat ilmu silatnya itu.
Kalau dahulu ia begitu akrab pada Ho Tiong Jong dalam arti menyinta pada seorang
kakak tapi kini entah bagaimana dengan mendadakan hatinya berdebaran dan tidak
enak. Parasnya yang putih dan ramai dengan senyuman sejenak telah menjadi bersemu
merah, seperti yang merasa jengah.
Perlahan-lahan ia pegang dadanya sendiri yang berdebaran, ia ingin menghentikan
debaran itu, tapi tidak bisa. Entah bagaimana, saat hatinya seperti berbicara. Apa kau
tidak ingin menemui pemuda tampan itu "
Suaranya sang hati membuat paras mukanya menjadi merah jengah.
sementara itu Ho Tiong Jong diatas panggang, dengan merendahkan dan hormat
ia menjura kepada penonton, seakan-akan yang mengucapkan terima kasih atas
sambutan yang meriah bagi kemenangannya tadi. Diam diam ia merasa bangga, ia
berpikir. Beginilah rasanya kalau menjadi orang ternama
Ilmu Golok Keramat - Halaman 178
yoza collection Ia seperti ingat sesuatu, matanya lantas celingukan kan memandang ke tempatnya
nona seng Justru Seng Giok Cin saat itu sedang memandang kepadanya, hingga dua
pasang mata kebentrok. Nona Seng bersenyum, kemudian tundukkan kepalanya. Tinggal
Ho Tiong Jong yang dak dik duk hatinya.
Bagaimana ia tidak dak dik duk hatinya dilirik dan dilempari senyuman oleh seorang
gadis yang paling cantik diantara sekian banyak nona nona cantik yang hadir disitu.
Bagaimana Ho Tiong Jong peroleh kemenangan yang mengagumkan itu"
Sebenarnya ilmu goloknya, seperti diketahui, hanya dua belas jurus saja. Setelah ini
habis di mainkannya, habis juga perlawanannya pemuda itu, kecuali ia mengulangi
permainannya itu. Pada saat ilmu golok keramatnya jurus yang dua belas dikeluarkan semua, ia agak
kebingungan juga. Tapi lantas ia mengingat akan ilmunya Tok-kay. Tok liong Ciang hoat,
maka ia sudah sambung ilmu goloknya dengan ilmunya Tok-kay itu.
Benar-benar hebat sebab begitu ilmu itu dimainkan kontan Oet ti Kang keteter dan
akhirnya menemui kekalahannya yang memalukan.
ooOOoo Ho Tiong Jong alihkan pandangannya ke-tempat Kim Hong Jie.
Gadis bersujen memikat ini melambai-lambaikan tangannya, sambil bersenyumsenyum ramai diwajahnya hingga Ho Tiong Jong kembali berdebaran hatinya. Wajah
Kim Hong Jie tidak bisa terluputkan dalam ingatannya.
Sebagai nona cilik yang baik kepadanya sekarang setelah menjadi nona dewasa
agaknya Kim Hong Jie tidak melupakan pada dirinya.
Ia sebenarnya ingin turun untuk menghampiri si nona, akan tetapi ia masih belum
boleh turun, karena harus menghadapi Taycu lagi sebagai babak terakhir ia memukul
luitay. Sebagai gantinya ia balas melambai-lambaikan tangannya.
Khoe cong yang berada didekatnya Kim Hong Jie menjadi mengira melihat
kemesraan dua orang itu. ia memang naksir pada nona Kim dan sebisa-bisa ia
mendekati Kim Hong Jie supaya perhatiannya lebih tertarik kepadanya, ia melupakan
wajahnya yang tidak dapat menarik gadis yang mana juga.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 179
yoza collection Melihat hidungnya yang pesek maka saja seorang gadis cantik sungkan
mendekatinya. Karena ia berpengaruh, ayahnyapun terkenal sebagai jagoan yang
dimalui dalam kalangan Kangouw, maka masih juga ada gadis-gadis yang suka bicara
berhadap-hadapan dengannya meskipun dalam hatinya tentu diam-diam merasa sebal
melihat mukanya yang jelek.
Kemenangan Ho Tiong Jong yang aneh membikin jago-jago tua pada berdiri dari
duduknya, seperti Han San dan Han Goat dari golongan Llongbun, Kauw Seng Ngo dari
Kun lun-pay, cie Kauw, Pek Boe Taysu dan Seng Eng Pocu dari Seng keepo. diantaranya
Song Boe Ki yang kelihatan paling penasaran karena dua saudara seperguruannya
kena dikalahkan mentah-mentah oleh Ho Tiong Jong.
la berkeputusan untuk turun tangan mengalahkan orang sho Ho itu.
juga dua saudara she Kong yang dijuluki Im-yang Siang kiam tidak ketinggalan,
mereka anggap Ho Tiong Jong yang telah memperlihatkan ilmunya Kim-ci Gin ciang
adalah akhli warisnya San-cu Lo-long Khong-Teng Shoe musuh besarnya darl partainya
ialah Ngo bie-pay. Terdengar Seng Eng membuka suara.
Saudara sekalian, setelah pertandingan dua wakil Tayeu selesai, sekarang adalah
gilirannya Taycu sendiri yang akan maju
Pek Boe Taysu, yang mendapat giliran-menjadi Tay-cu, tampak berbangkit dari
duduknya dan bersenyum-senyum. Ketika ia hendak mengangkat langkahnya
menghampiri luitay. tiba-tiba puterinya Seng Pocu muncul, berkata pada Pek Boe Taysu.
Harap locianpwee menyerahkan tugas Tay cu kepada aku yang tidak berguna, aku
ingin membereskan orang she Ho yang sombong itu.
Pek Bo Taysu melengak mendengar kata-katanya sinona, matanya melirik pada
Seng Eng, seolah-olah mau menanya pikirannya bagaimana.
Seng Eng melihat putrinya hendak turun tangan, pikirnya sang putri tentu ada
mempunyai maksud untuk keuntungan pihaknya lagi pula ia tahu benar kepandaiannya
sang putri sampai dimana, maka ia tak berkeberatan.
Taycu, biarkan anakku yang mewakili. katanya sambil ketawa dan mengurut-urut
jenggotnya. Pek Boe Taysu juga tidak keberatan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 180
yoza collection Baiklah, katanya harap nona diatas panggung suka berlaku hati-hati, karena lawan
itu tak boleh anggap enteng kepandaiannya.
Terima kasih, aku dapat menjaga diriku sendiri jawab sinona, berbareng ia
menghampiri luitay. Dengan sekali enjot tubuhnya sudah melayang dan hinggap di atas
panggung. Pek Boe Taysu melihat sinona sudah hinggap diatas luitay, ia balik kembali kekursinya. ia kini sudah berumur tujuh puluh tahun. Pada lima puluh yang lampau ia bernama
Koan Pek ciak. dengan julukan Tangan Besi , tabiatnya bukan main bengisnya. sekali
kena ia marah ia dapat membunuh orang tanpa berkesip matanya. ia menjadi muridnya
To Hoei Taysu dari Siauw-lim-si.
Karena ia suka membunuh orang, banyak orang melaporkan perbuatannya kepada
pemimpin gereja siauw-lim-si hingga To Hoei Taysu mendapat teguran dari atasannya.
To Hoei Taysu lalu keluar sendiri mencari Koan Pek ciak. Mengingat perhubungan
diantara murid dan guru biar bagaimanapun ada menyelip perasaan tidak teganya,
maka To Hoei Taysu hanya memberi teguran pedas pada Koan Pek ciak dan dilarang
datang lagi ke Siauw-lim-si.
Setelah diusir dari perguruan, Koan Pek ciak menunrut penghidupan dikalangan
hitam (penjahat). Perbuatan-perbuatannya, yang ganas membuat orang merasa takut
kepadanya, bukan sedikit orang mengantar harta kepadanya, sehingga ia jadi hartawan.
Barulah keganasannya mereda setelah ditimbun dengan kekayaan.
Seng Eng dapat bersahabat karib dengannya ialah melalui pertempuran dahsyat
yang memakan waktu sehari semalam, Koan Pek ciak hanya kalah seurat oleh Seng
Eng, sejak mana keduanya telah menjadi sahabat kekal.
Entah mengapa, pada suatu hari Koen Pak ciak pulang ke Siauw-lim si, Pada waktu
itu kedudukannya To Hoei Taysu sudah tinggi. Kepada gurunya ini Koan Tok Pek ciak
minta ampun dan ia rela kepalanya digunduli masuk menjadi hweshio.
To Hoei Taysu dan memang menyintai pada muridnya, telah mengampuni dirinya
dan sejak ia menjadi padri telah menukar namanya menjadi Pek Boe.
Sejak itu orang tidak melihat lagi Koan Pek ciak yang ganas kejam, dikiranya ia
sudah mati, tidak tahunya ada mengasingkan diri didalam gereja Siauw-lim si.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 181
yoza collection Pada suatu hari ia keluar dari gerejanya ada urusan dikota See-an, ia telah berjumpa
dengan beberapa penjahat. Karena kawanan penjahat itu menghina dirinya, maka telah
timbul amarahnya dan tabiatnya yang suka membunuh orang. seketika itu ia telah
membunuh beberapa penjahat diantaranya.
Setelah melakukan perbuatan demikian ia rupanya sangat menyesal. Kuatir ditegur
dan mendapat hukuman kalau ia kembali ke Siauw lim si, maka ia terus mencari Seng
Eng sahabat karibnya.Justru dengan kebetulan sekali Seng Eng waktu itu sedang
mengumpulkan orang gagah untuk mengadu kepandaian.
la disambut dengan ramah tamah oleh Seng Eng dan diminta bantuannya mengatur
pertemuan Mengadu silat mengumpulkan sahabat yang ia selenggarakan dengan
maksud tertentu. Pek Boe Taycu yang pikirannya sudah kembali ketabeatnya yang
dahulu, tidak merasa keberatan dan terima baik permintaannya sang kawan-Kita balik
kepada Seng Giok Cin yang naik keatas luitay.
Ho Tiong Jong melengak karenanya, sebab ia tidak menduga kalau si nona yang
maju sebagai lawannya dalam pertandingan berikutnya. Ia berseri seri menyambutnya.
Tapi heran, muka yang berseri-seri itu telah disambut dengan wajah yang dingin
oleh Seng Giok Cin. Ho Tiong Jong merasa heran. Tadi sinona dibawah panggung bersenyum
kepadanya, akan tapi mendadak sekarang wajahnya jadi cemberut dingin. Apa ia tadi
berlaku kurang sopan kepadanya, hingga sinona menjadi marah. Meskipun hatinya tidak
enak. ia menyapa juga kedatangannya Seng Giok Cin.
Nona Seng, sungguh aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu. Sampai mati
juga aku tidak akan melupakan budimu yang besar itu. Aku tidak nyana, bahwa pemuda
pelajar yang aku ketenukan diterang bulan adalah putrinya Pocu dari Seng-kee-po yang
berbudi luhur dan-.. Haii,. . terdengar si Nona memotong perkataannya Ho Tiong Jong. Aku tidak ada
tempo untuk membicarakan tetek bengek, mari lekas bertempur Aku ingin lihat
kepandaianmu sampai dimana
Ho Tiong Jong melengak. ia menjublek memikirkan sikapnya nona Seng yang
demikian rupa. ia sebenarnya datang kesitu juga hendak menemui sinona,
Ilmu Golok Keramat - Halaman 182
yoza collection mengabarkan hal kematiannya Tok-kay, setelah mana ia akan angkat kaki lagi karena
ia bakalan mati oleh pengaruhnya racun Tok-kay yang ada dibadannya.
Hei, kenapa kau bengong saja" Lekas keluarkan kepandaianmu tegur si nona.
Nona Seng, harap maafkan aku. Dengan sejujurnya aku betul-betul tidak mengerti
dengan sikapmu ini. Apakah aku pernah bersalah kepadamu" Kalau aku bersalah,
sekarang aku minta maaf Jangan banyak rewel, aku tidak memerlukan kau punya permohonan maaf
Kalau begitu, kau memaksa juga hendak bertempur dengan aku, biarlah aku
mengaku kalah saja. Nah, selamat tinggal.
Ia berbareng mau melompat turun dari luitay, akan tetapi nona Seng sudah dengan
gesitnya menghadap di hadapannya. Keluarkan dahulu kepandaianmu, kalau kau sudah
dapat menjatuhkan aku. barulah kau turun daripanggang ini. kata Seng Giok Cin dengan
suara ketus. Aku aku.. katanya gugup, sebab tidak diberi kesempatan bicara dan diserang
dengan hebat oleh Seng Giok Cin la kelabakan sebentar. Kemudian ia terpaksa melayani
sinona bertempur, ia telah mengeluarkan ilmunya warisan Tok-kay yalah Tok-licng
cianghoat yang ampuh Tampak telapakan tangan kirinya sedikit didorong uutuk
menangkis serangan si nona sedang tangan kanannya dengan gaya Kay-thian Pit-tee
atau membuka langit dan bumi, ia balas menyerang.
Tapi serangannya tidak di teruskan, di ganti dengan gaya Kim-paw Lok tiauw
(Macan tutul emas perlihatkan cakarnya).Jari tangannya dibuka sebagai gaetan terus
hendak mencengkeram sikutnya si nona.
Seng Giok Cin tahu bahwa tenaganya si-pemuda ada sangat kuat. Pikirnya,
bertempur lima belas jurus saja belum pasti ia peroleh kemenangan, ia harus
menggunakan kecerdasan diwaktu Ho Tiong Jong lengah, barulah dapat merebut
kemenangan. Serangan si pemuda di tangkis dengan telapakan tangan kanan dan telapakan
tangan kirinya balas menyerang. Kaki kanannya di geser maju, sedang yang kiri ditarik
mundur. Ia coba menyambuti serangan lawan, akan terapi ia kalah tenaga dan terus
terdesak mundur oleh serangannya Ho Tiong Jong.
Dalam tempo sebentaran saja mereka sudah bertempur lima jurus.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 183
yoza collection Diam-diam Ho Tiong Jong mengeluh dalam hati. Pikirannya, ia tak lama lagi tokh
akan mati, untuk apa ia merebut kemenangan" Apa perlunya untuknya Maka lebih baik
ia mengalah dan kasihkan dadanya dihajar si nona sampai binasa. ia rela mati
ditangannya orang yang pernah membuang budi padanya. Lagi pula, dengan berbuat


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

demikian ia sudah memberi muka kepada si nona didepannya orang banyak.
Ho Tiong Jong ingin si nona turun tangan betul-betul, maka ia berkata.
Nona Seng kau boleh menyerang, jangan pakai sungkan-sungkan lagi, aku akan
melayani kau dengan betul" Nah keluarkanlah ilmu simpananmu.
Seng Giok Cin diam-diam merasa gemas juga mendengar kata-katanya pemuda
tampan itu, ia perhebat serangan-serangannya. Dilain pihak Ho Tiong Jong keluarkan
ilmunya Kim ci gin-ciang menyerang dengan telapakan tangan dan menotok dengan
jari-jarinya yang kuat, hingga sinona lagi-lagi ke-teter dan hatinya ada sedikit keder
juga. Ho Tiong Jong terus mendesak dengan totokannya yang berbahaya.
Dalam keadaan terdesak. Seng Giok Cin menggunakan kegesitannya untuk
meloloskan diri dengan melesat tinggi, diudara badannya berputaran sebentar,
kemudian meluncur turun lagi, tahu-tahu sudah berada dibelakangnya Ho Tiong Jong.
Sebelumnya sipemuda dapat membaliki badannya, jari-jarinya sinona yang halus
telah menotok jalan darah dibagian pinggangnya hingga seketika itu juga ia jatuh lemas.
Kegalakannya yang barusan diunjuk menyerang sinona bertubi-tubi, telah lenyap tanpa
bekas. Segera seketika itu terdengar tampik sorak yang riuh sekali menyambut
kemenangannya Seng Giok Cin. Tapi sinona tidak menjadi bangga oleh karena
kemenangannya itu, malah wajahnya tampak dingin ketika membalas hormat atas
samburan yang meriah. Seng Giok Cin suruh orang-orangnya angkut Ho Tiong Jong
turun dari luitay. Seng Eng sementara itu, dengan muka berseri-seri telah mengumumkan bahwa
pertandingan dihentikan dan beristirahat dahulu.
Setelah habisan makan dipelataran yang di tanami banyak bunga-bunga terletak
dibelakang rumah, kelihatan ada berkumpul beberapa orang ialah: Seng Eng, Kim Hong
Jie, Pek Boe Taysu, Ban Siang Tojin, Siluman Khoe Tok dengan tiga muridnya dan si
Rajawali Botak Ie Yong, yang menyolok sekali kepalanya botak.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 184
yoza collection Mereka berunding tentang Ho Tiong Jong yang sudah kena ditangkap. bagaimana
harus diambil tindakan terhadapnya. Dua saudara oet-ti dengan ditunjang oleh song
Boe Kie mengusulkan agar jiwanya pemuda itu dibereskan saja, supaya jangan jadi bibit
penyakit di kemudian hari.
Pek Boe Taysu menyatakan pikirannya, sebaiknya Ho Tiong Jong ditahan saja
dahulu jangan dibunuh sebab siapa tahu kalau ia muncul disitu bukan sendirian dan
ada tulang punggungnya yang berkepandaian amat tinggi.
Ban Siang Tojin mufakat pemuda itu dibunuh mati, sebab ini berarti pihak Seng
Pocu sudah menyingkirkan akhli waris Sanju Lo-Iong Khong Teng Shoe musuhnya
golongan Liong Bun, hingga bisa diharapkan golongan Liong Bun akan tunduk kepada
pihak Seng keepo. Seng Eng sendiri belum dapat memutuskan bagai mana baiknya.
KARENA tidak ada keputusan, maka Ho Tiong Jong terus ditahan, dalam suatu kamar
tahanan yang gelap tak dapat melihat sinar matahari sepanjang hari. la dalam Keadaan
tidak berdaya, karena masih tertotok.
Seng Eng telah meninggalkan kawan-kawannya untuk beristirahat dirumah
belakang. Belum lama orang tua itu berada didalam kamarnya pintu kamarnya terdengar
diketuk dan kelihatan masuk Seng Giok cin dengan wajah berseri-seri manja.
Hei, kau pergi kemana" Kenapa tidak menghadiri pertemuan kita " tanya sang
ayah ketika nampak siapa yang masuk kedalam kamarnya.
Seng Giok cin ketawa. Aku ada di kamar sembahyang ibu bagaimana dengan
keputusan Ho Tiong Jong" ia menanya.
Semua orang mufakat dibunuh mati, jawab sang ayah. Dibunuh mati" Seng Giok
Cin menegasi. Ya. Kalau ia dibunuh lantas golongan Liong-bun menyerah pada kita, tidak apa, aku
bisa mufakat diambilnya tindakan itu.
Tapi ayah, belum mengambil tindakan demikian, kata Seng Giok Cin Lebih baik kita
jangan berhubungan lagi dengan golongan Liong bun, aku lihat mereka licik dan bisa
membujuk Ho Tiong Jong supaya dia membantu pada kita. Kasih saja ia memangku
jabatan penting dalam benteng kita, aku lihat ilmu silatnya bukan sembarangan " Seng
Eng tidak menjawab, matanya mengawasi pada wajahnya sang putri yang cantik.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 185
yoza collection Tapi. biarlah aku nanti coba yang membujuk dia. Kalau benar-benar dia mau
menjadi orang kita. lantas kita boleh mengatakan pada para tetamu bahwa dia sudah
melarikan diri berbareng kita pura-pura mengirim orang untuk mengejarnya. Barusan
aku tidak menghadiri perundingan oleh karena aku hendak bicarakan dengan ayahaku
punya pendapatan ini. Seng Eng kembali tidak menjawab, tapi dari paras mukanya tampak seperti ia setuju
dengan pikirannya sang anak yang berakal ini. Terdengar Seng Giok cin berkata lagi.
Menurut pikiranku, kita hanya permainkan soal Ho Tiong Jong perlahan-lahan dapat
melumpuhkan mereka. Sekarang usaha ayah, mengumpulkan banyak orang dari
berbagai partai dengan maksud mengetahui sampai dimana masing-masing punya
kepandaian, tapi kita tak dapat membasmi mereka guna apa" Kita terang-terangan
membunuh mereka tidak bisa, maka kita harus menggunakan akal, bukan" coba ayah
pikir benar tidak" Hei akalmu baik sekali cin Jie. tiba-tiba Seng Eng berkata dengan muka girang.
Kalau nanti berhasil, pihak kita menjagoi dikalangan persilatan, kaulah ada satu satunya
orang yang berjasa besar. seng Giok cin tertawa.
Sementara itu Seng Eng lalu keluar dan memerintahkan pada Ie Yang supaya Ho
Tiong Jong dipindahkan tempat tahanannya, ialah ketempat tahanan yang berair.
Ketika Ie Yong masuk kekamar tahanan Ho Tiong Jong. kelihatan pemuda ini sedang
rebah ditempat tidur dengan badan lemas tidak bisa bergerak karena tertotok. Tapi
pikiran dan matanya tetap terang. Ketika Ie Yong mengatakan dirinya akan dipindahkan
ia tidak berkata apa-apa.
Ia melihat ada dua orang yang membawa usungan keatas ia kemudian direbahkan
dan dibawa keluar kamar itu.Jalan yang dilalui ada berliku liku dan melewati beberapa
pintu, ia sangat kaget dirinya akan dibawa kemana sih"
Diam-diam ia berpikir, Kenapa aku masih belum juga dibunuh. Aku mau dibawa
ke mana sebenarnya" Kenapa totokan pada jalan darahku masih juga belum dibuka.
orang menyiksa aku sampai begini ada perlunya.
Dalam menanya nanya pada dirinya sendiri, tiba ia melihat ada berkelebat sesosok
bayangan orang, Ketika ia tegasi bukan lain dari nona Seng. Mulutnya bergerak-gerak
Ilmu Golok Keramat - Halaman 186
yoza collection seperti yang hendak bicara padanya akan tetapi Seng Giok Cin sebentar lagi sudah
melenyapkan pada dirinya.
Ho Tiong Jong tidak ambil pusing.
Ia tenang tenang saja orang menggotong dirinya ia mau tahu sebenarnya orang
mau bawa ia kemana" Pada suatu saat tiba-tiba orang-orang yang menggotong
padanya berhenti, tampak Ie Yong menghampiri satu alat rahasia yang terdapat pada
sebuah gambar yang melukiskan pemandangan alam tergantung didinding.
Setelah diputar beberapa kali, lantas terdengar suara krekek tiba-tiba telah terbuka
sebuah pintu sempit. ie Yong mengasih tanda pada yang membawa usungan, supaya
Tiong Jong digotong masuk ke dalam kamar kecil itu..
Setelah berada didalam Ho Tiong Jong lihat dibawa turun melewati tangga batu,
jalanan disitu sangat sempit kira-kira lebar tiga kaki dan tinggi satu tumbak. Setelah
berjalan kira kira tiga tombak. telah diliwati empat belokan disitu keadaan ada terang
karena ada dipasang lampu. Tampak ada beberapa lubang hawa.
Melihat keadaan kamar dibawah tanah ini, Ho Tiong Jong menduga, kamar itu tentu
memang disediakan untuk keperluan pemiliknya mengumpat disitu kalau menghadapi
bahaya tak dapat diatasi.
Mereka tidak berhenti sampai disitu, karena usungan digotong terus, tiba-tiba
mereka berjalan dijalanan yang sangat sempit, kemudian membiluk dan disitulah
terdapat sebuah kamar batu, yang dinding dan pintunya semua terbuat daripada besi.
Dibagian atas pintu ada kedapatan lubang sebesar setengah kaki tapi ditutupi
dengan besi juga. Lubang ini dapat dengan sendirinya terbuka dan tertutup, Kamar itu
ada mempunyai empat pintu. Ie Yong telah membuka pintu yang sebelah kiri masuk
kedalam kamar itu kira-kira hanya satu tombak persegi, bahkan tempat ini amat rendah.
Hei, orang kasar, sebenarnya aku mau diapakan sih" tanya Ho Tiong Jong pada ie
Yong dengan tiba-tiba. Ho Tiong Jong rupanya sudah sangat jengkel, Karena diusung orang sampai sudah
sekian lamanya belum mendapat kepastian mau diapakan dirinya.
Kau jangan banyak rewel, aku melakukan ini hanya menurut perintah. jawab Ie
Yong dengan dingin. Ilmu Golok Keramat - Halaman 187
yoza collection Apa kau mau membunuh aku mati.
Siapa yang hendak membunuhmu" Kecuali kau banyak rewel Ho Tiong Jong jadi
sengit, ia berteriak Kepala botak. lekas kau katakan orang mau berbuat apa atas diriku,
kalau tidak, sebentar kalau aku sudah merdeka awas dengan kepala botakmu
Ie Yong paling jengkel kalau dikatakan kepala botak. sekarang ia mendengar Ho
Tiong Jong memakinya demikian, bukan main marahnya.
Manusia, tidak kenal mampus teriaknya. Kau berani memaki aku begitu, awas aku
bikin remuk kepalamu, kau tahu "
Hm mana kau ada kemampuan untuk berbuat demikian "
Ie Yong jadi naik darah. ia cepat menghampiri Ho Tiong Jong yang tak berdaya,
tangannya diangkat dan hendak memukul dengan hebatnya, tapi terdengar suara halus
berkata. Ie congkoan, kau tak dapat berbuat demikian.
Si kepala botak menjadi kaget, tangannya yang sudah diangkat telah ditarik kembali
dan berpaling kearah suara tadi. Kiranya yang berkata tadi ada nona Seng, yang telah
mengunjukkan dirinya sekelebatan, kemudian menghilang lagi.
Ho Tiong Jong juga akan dapat melihat berkelebatnya tubuh yang langsing dari
nona akan tetapi ia tampaknya acuh tak acuh. Hm terdengar ie Yong menggeram
sendirian. la melihat kearahnya Ho Tiong Jong. tampaknya sipemuda sedang menertawakan
padanya. bukan main mendongkolnya, akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa apa, Didalam
kamar tahanan itu Ho Tiong Jong diletakan dilantai, tangan dan lehernya di ikat dengan
rantai besi. Disitu ada mengalir air yang keluar dari sumbernya. Ketika Ho Tiong Jong
dirantai air mengalirkan tingginya hanya satu kaki saja, tapi air itu mengalir terus
memenuhi ruangan hingga sebentar saja sudah naik setinggi mulut Kematian baginya
tjdak menjadi soal. Mati disitu dan di mana saja ia tokh akan menemui ajalnya karena
pengaruh racun dari Tok kay, akan tetapi ia tidak tahan merasakan kakinya yang
kerendam air seperti digerumuti semut hingga ia berteriak-teriak seperti orang kalap.
Tiba-tiba ia hentikan berteriaknya, ketika mendengar seperti seorang tua berkata
kepadanya. Suara itu datangnya dari sebelah kanan dinding kamar tahanan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 188
yoza collection Hei. bocah, untuk apa kau ribut-ribut" Diamkan saja. nanti juga sudah menjadi biasa
lagi kau tidak akan merasakan apa-apa.
Ho Tiong Jong merasa malu mendapat teguran tadi. Memang tidak semestinya ia
berteriak-teriak seperti kebakaran jenggot disebabkan merasa seperti digerumuti semut
saja kakinya. Mungkin karena pengaruhnya air, yang sebentar lagi kalau sudah biasa
kakinya terendam disitu akan tidak dirasakan pula yang demikian itu.
la celingukan mencari dari mana datangnya suara tadi. ia tahu benar datangnya
dari samping sebelah kanan, akan tetapi tidak kelihatan disitu mata hitungnya manusia.
Adakah setan penunggu disitu yang berkata-kata tadi" Demikian ia menanya pada
dirinya sendiri. Kau siapa" tiba-tiba ia menanya, setelah mencari orangnya sia-sia saja.
Ha ha ha kedengaran orang tadi tertertawa aku disini ditahan dikamar sebelah
kau. Aku ditahan disini sudah dua puluh tahun lamanya. Aku tahu sudah banyak orang
yang ditahan ditempatmu itu, akan tetapi di tahan tidak lama, maka aku percaya kaupun
tidak akan mengalami penahanan yang lama.
Ho Tiong Jong lega hatinya, karena suara tadi suaranya manusia, bukannya setan
seperti yang diduga semula. Tapi, diam diam ia merasa heran, sebab apa orang itu
ditahan disitu hingga sudah dua puluh tahun lamanya"
Sementara itu ia merasakan air naik semakin tinggi, ia menanya. Lopek aku disini
kerendam air sampai dipaha, apakah dikamarmu juga kerendam"
Tadinya betul ketika aku masih ditahan ditempat tahanan lain suka kerendam air
akan tetapi sejak aku dipindahkan kesini, aku tidak mengalami lagi kerendam. Hanya
saja kakiku sudah kena penyakit reumatik sehingga sukar digerakkan. Kalau sampai
kini aku masih hidup terus, karena aku masih berpengharapan suatu hari aku dapat
keluar dari kamar tahapanmu dan melihat lagi sinarnya matahari yang terang
benderang. Ho Tiong Jong berduka hatinya mendengar perkataannya si orang tua tadi.
Pikirnya, orang tua itu yang ditahan sudah dua puluh tahun lamanya masih
memikirkan mau hidup, tapi dirinya sendiri bagaimana" Dalam tempo tiga hari setelah
terkena racunnya Tok kay jiwanya akan melayang, mana ia berani mengharapkan
hidup" Ilmu Golok Keramat - Halaman 189
yoza collection Ia menghela napas beberapa kali, mukanya menjadi pucat dengan tiba-tiba.
Terdengar orang tua tadi berkata lagi.
Bocah, kau ini berbuat kesalahan apa sehingga ditahan ditempat ini"
Ya, aku sendiri tidak tahu mengapa orang menahan aku disini" jawab Ho Tiong
Jong dengan suara sedih. Bocah. kau ini rupanya terlalu banyak pikir hingga tidak tahu apa-apa. Tapi, ia,
memang didunia ini banyak peristiwa yang tak dapat dijawab dan banyak kejadian yang
tak dapat diusut sebab musababnya.
Ho Tiong Jong setengah mengerti, separuh tidak atas kata-katanya si orang tua tadi.
Ia menanya. Nah, lopek sendiri juga sebabnya apa ditahan disini, mengapa sampai ditahan
begitu lama duapuluh tahun- Terdengar slorang tua menghela napas.
Aku, aku.. jawab dengan suara getir. ditahan disini ada sebab. Mungkin aku akan
ditahan seumur hidupku disini, mereka tidak akan melepaskan aku lagi. Sampai aku
mati disini.. Kau kenapa, apakah kau ada bermusuhan dengan Seng Pocu"
oh bukan. Aku tidak punya permusuhan apa apa dengan Seng Pocu.
Habis mengapa kau ditahan sampai begitu lama belum juga dikeluarkanTerdengar orang tua itu menghela napas lagi.
Sesaat lamanya keadaan menjadi sunyi, si orang tua belum memberikanjawa
bannya. sedang Ho Tiong Jong tinggal menantikan dengan perasaan heran-Terdengar
orang tua tadi berkata lagi.
Bocah, kau tahu, aku ini ada satu akhli bangunan yang tersohor. Bangunan
bangunan seperti benteng benteng, jembatan-jembatan dan lain-lainnya yang indah
dan tersohor adalah aku yang membikinnya. juga rahasia banteng disini aku yang
merencanakannya, justru lantaran mereka kuatir aku dapat membocorkan rahasia,
maka mereka telah menghukum aku disini sampai puluhan tahun. Usiaku sekarang
sudah tujuh puluh tahun, sedang benteng ini sudah dibangun setengah abad lamanya.
oh, begitu.. ." menyelak Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 190
yoza collection Ya, sebenarnya dalam benteng ini tidak ada rahasia apa-apa yang berarti akan
tetapi karena mereka takut oleh bayangannya sendiri telah menyekap aku sampai
sudah dua puluh tahun lamanya. Sayang aku tidak berkepandaian silat, kalau ndak.
hmm.. orang orang macam itu dengan ilmu silat tidak seberapa tinggi juga sudah dapat
dijatuhkan. Suhuku yang mengajar ilmu bangunan sebenarnya ada berilmu silat sangat
tinggi, betul-betul sayang aku tidak belajar kepadanya.
Orang tua itu agaknya merasa sangat menyesal terdengar helaan napasnya
beberapa kali, sehingga Ho Tiong Jong diam-diam ia merasa tahu juga.
Rajawali Sakti Dari Langit Selatan 11 Dewa Arak 82 Lorong Batas Dunia Gempar Aji Karang Rogo 2
^