Pencarian

Ilmu Golok Keramat 5

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 5


Tapi, bocah, orang tua itu berkata lagi, kau jangan putus asa, karena dilihat dari
air mukamu, kau ini dibelakang hari akan menjadi orang ternama. Apa yang dialamimu
sekarang, itu hanya sekedar melewati masa sialmu saja. Kau tentu mengerti, buat
menjadi orang ternama, orang harus mengalami pahit getir dahulu, barulah mendapat
nama yang termashyur. Mendengar perkataannya si orang tua, Ho Tiong Jong geleng-geleng kepala dan
hatinya sangat berduka mengingat akan jiwanya yang dapat hidup tidak lama lagi.
Hmm.. ia menggeram duka. kau mana tahu aku akan menjadi orang termasyhur"
Sekarang saja aku sudah susah untuk meloloskan diri..Jangan lagi aku, sedang kau yang
akhli dalam pembangunan tidak berdaya apa-apa. Jadi perkataan tentang orang harus
bersusah payah dahulu baharu mendapat nama tersohor, semua itu hanya omong
kosong saja Ho Tiong Jong tekankan suaranya paling belakang begitu terharu.
orang tua tadi terdengar tertawa, tapi padanya seperti yang sangat sedih. Setelah
hening beberapa lamanya, Ho Tiong Jong menanya. Apa lopek ada murid satu satunya
dari akhli silat dan bangunan itu.
oh, tidak. tidak. Guruku ada mempunyai dua murid. Saudara seperguruanku
bernama Sam Pek Sin, ia berguru dalam ilmu silat, sedang aku sendiri dalam ilmu
bangunan. Lopek siapa namanya"
Aku co Kang cay. Dan guru lopek sendiri siapa namanya"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 191
yoza collection Suhu bernama In Kay. Keadaan terdiam lagi beberapa lamanya.
Terdengar sicrang ini yang mengaku bernama co Kang cay berkata lagi.
Bocah, suhuku itu ilmunya sangat tinggi. Ia berilmu dua macam siiat dan bangunanSuhengku Sam Pek Sin mendapat warisannya silat yang sangat tinggi sedang aku
sendiri yang belajar ilmu bangunnya juga sudah menjadi akhli yang rasanya sukar
mencari ke duanya, kecuali suhuku sendiri.
Ho Tiong Jong terbelalak matanya mendengar co Kang cay memuji dirinya sendiri
punya kepandaian. Begitu jempol ^ nyeletuk Ho Tiong Jong.
Bocah, aku bukan bicara besar, tapi memang itu sudah menjadi kenyataan, Akhliakhli bangunan lain, tidak ada yang ketika diajak masuk misalnya kedalam satu
bangunan benteng dapat mengetahui lantas keadaannya disitu. Tapi aku sendiri begitu
masuk dan memeriksa sebentara n keadaannya lantas mendapat tahu apa apa yang
ada dalam bangunan itu, seperti umpamanya ruangan atau jalanan dibawah tanah dan
lain-lainnya, yang dirahasiakan oleh pemiliknya.
Ho Tiong Jong tertarik hatinya, ia angguk-anggukkan kepalanya.
Aku mau ceritakan padamu suatu rahasia. melanjutkan co Kang cay, apakah, kau
suka mendengarnya " Silahkan cerita. jawab Ho Tiong Jong tanpa ragu-ragu.
Disatu kota bernama Yang co ada satu bangunan gunung. Kalau dilihat sepintas
lalu seperti gunung kecil saja, puncaknya ada sangat lancip. Disitu ubin-ubinnya dari
batu marmer yang serupa kembangnya. Indah sekali dan mengherankan. Bentuknya
gunung ini segi empat, panjang lima tumbak. lebar lima tumbak dan tingginya juga lima
tumbak. Di tengah-tengahan ini kosong, keadaan sebelah dalamnya dihias sangat
menarik hati dan di situ ditempatkan sebuah peti mati dari batu.
Siapa punya peti mati " nyeletuk Ho Tiong Jong.
Kau jangan potong ceritaku, kau dengarkan dahulu, kata Co Kang Cay. Ho Tiong
Jong nyengir dan anggukan kepalanya. Co Kang Cay meneruskan ceritanya seperti
berikut. Ilmu Golok Keramat - Halaman 192
yoza collection Bagunan gunung itu kiranya dibangun oleh seorang hartawan pada jaman akhirnya
dinasti Sui. Untuk mengongkosi bangunan itu, si orang hartawan telah menghamburkan
kekayaannya lebih dari separuhnya.
Pada waktu bangunan itu sudah selesai tiba-tiba tidak kelihatan lagi akhli-akhli yang
membangunnya. Menurut dugaan orang mereka telah dibunuh oleh seorang hartawan
bernama Kim Pek Ban karena diatas gunung itu ada kedapatan dua mayat. orang
menduga dua mayat itu adalah akhli-akhli bangunan yang tidak munculkan dirinya pula.
Kedalam bangunan rahasia itu belum pernah ada orang yang dapat masuk, karena
dinding batu gunung itu tebalnya tidak kurang diti satu tumbak dari atas sampai
kebawah tidak kedapatan barang satu lobang, sedang fondamennya, sedalam tujuh
delapan tumbak. Bagaimana Kim Pek Ban menjadi seorang hartawan, menurut orang cerita katanya
ia ada mempunyai dua benda ajaib. Yang satu berupa baskom. Barang apa saja yang
ditaruh dalam baskom ini akan penuh sebaskom.
Misalnya satu gram emas ditaruh dalam baskom itu akan menjadi sebaskom emas,
dengan begitu mana Kim Pek Ban tidak menjadi seorang hartawan"
Yang satu lagi ada sebuah benda merupakan patungnya satu nona cantik dan elok
bahannya terbikin dari batu kumala yang bersifat hangat, batu ini didapat dari luar
negri dalam gunung dewa, namanya Ban nian oen-giok (batu kumala yang hangat
puluhan ribu tahun) Khasiatnya patung nona cantik dari bahan batu kumala hangat ini,
adalah lebih aneh lagi. Patung itu lemas seperti juga tubuhnya satu gadis cantik, kalau dipeluk hawa
hangatnya lebih dari nona cantik yang hidup, Keajaibannya bukan sampai disitu saja
lantas keesokan harinya rasa letih dan tidak bernapsu menjadi hilang, terganti dengan
rasa segar dan bersemangat.
orang yang berkepandaian ilmu silat. jikalau tidur dengannya bukan hanya dapat
hasil seperti disebut barusan saja, tapi semakin lama tidur dengannya semakin
merasakan perubahan bagi dirinya. Urat-urat dan tulang-tulangnya menjadi kuat dan
awet muda. Ho Tiong Jong sangat ketarik dengan ceritanya co Kang cay. Ia jadi ngelamun,
apakah benar didunia ada dua benda yang demikian ajaibnya"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 193
yoza collection Kalau benar patung sicantik itu dapat membikin orang awet muda dan tidak bisa
mati. mengapa Kim Pek Ban akhirnya mati juga"
Memikir kesana, ia lalu menanya.
Co lopek patung itu dapat membikin-orang terus muda, tapi mengapa Kim Pek Ban
tokh menemui kematiannya juga " Co Kang Cay tertawa terbahak-bahak.
Bocah, memang kalau tidak tahu duduknya perkara yang akan mengadukan
pertanyaan seperti barusanHo Tiong Jong membisu. Co Kang Cay kemudian, memberikan keterangan seperti
berikut tentang dirinya Kim Pek Ban.
Tentang Kim Pek Ban ada mempunyai dua benda ajaib itu telah sampai
dikupingnya raja Sui yang-tek. Keinginan untuk memilikinya lantas timbul sebegitu lekas
sang raja mendapat kabar itu.
Karena kalau terang-terangan melakukan perampasan dirumahnya Kim Pek Ban
ada kurang baik di pemandangan rakyat, maka dengan diam-diam raja sui yang-setelah
mengirim beberapa orangnya untuk menangkap Kim Pek Ban.
Kerajaan Sui yang-tepada waktu itu sudah bobrok, rakyat sudah tidak takut lagi
kepada rajanya. Maka ketika orang-orangnya raja datang, dengan diam-diam Kim Pek
Ban telah menyuruh jago-jagonya yang melindungi dirinya membasmi orang-orangnya
raja dan mayatnya semua ditanam dengan cara rahasia.
Kejadian ini lama-lama diketahui oleh raja, maka beliau mengirim lagi beberapa
orangnya yang berkepandaian silat tinggi, akan tetapi tidak juga berhasil, malah bukan
sedikit orang-orangnya yang telah menemui ajalnya. Karena mana, Sui-yang-tee
menjadi sangat marah, beliau lantas mengirim sepasukan tentara untuk membasmi
KimPek Ban sekeluarga. Tapi justru waktu itu Kim Pek Ban sudah selesai dengan bangunan gununggunungannya, maka dengan membawa benda wasiatnya ia telah masuk kedalam
bangunan itu dan mulai tidak ada kabar beritanya lagi.
Tapi co lopek ada akhli bangunan yang jempolan, tentu sudah tahu disebelah mana
jalanan masuknya kesitu, bukan" nyeletuk Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 194
yoza collection Bocah, memang mestinya begitu Tapi apa mau dikata, meskipun aku sudah
mempelajari sekian lamanya hal bangunan itu masih belum mendapat tahu kunci jalan
masuknya kedalam bangun itu.
co Kang cay tidak meneruskan bicaranya, karena tiba-tiba mendengar ada suara
tindakan kaki mendatangi, kemudian disusul dengan suara ketawanya dari orang
perempuan-Pada saat itu air telah merendam Ho Tiong Jong sudah setinggi dadanya
dan betul betul ia merasa kecewa kalau nanti mati konyol dengan cara begitu.
Ia menduga yang datang itu tentu Seng Giok Cin maka ia pura-pura memejamkan
matanya, tidak mau melihat pada si nona. Yang datang itu menang betul nona Seng.
Ia menghampiri Ho Tiong Jong dan memegang rantai yang mengikat lehernya si
pemuda, apa mau bau harum dari si nona yang menusuk hidungnya Ho Tiong Jong
telah membikin pemuda itu tak tahan untuk tidak membuka matanya yang dipejamkan
tadi. Hatinya berdebar juga ketika melihat sinona hanya dalam jarak setengah kaki saja
daripadanya, pandangan mata muda mudi itu telah kebentrok. Wajahnya si nona yang
cantik jelita saat itu kelihatan menyungging senyuman yang tak mudah dilupakan oleh
Ho Tiong Jong yang merasa menanggung budi besar pada si nona.
Untuk menekan debaran hatinya, Ho Tiong Jong tundukan kepala sambil
melempangkan kakinya yang sudah jadi kepegalan sedari tadi direndam dalam air.
oh, kau direndam dalam air" Kasian.. terdengar si nona berkata sambil bersenyum
menggiurkan. Tapi Ho Tiong Jong tidak menjawab, ia hanya tundukkan kepalanya saja.
Hei, kau sudah bisu. kenapa tidak menjawab orang berkata-kata" tegur sinona.
ooOOoo Ho Tiong Jong masih tetap membisu dengan tundukan kepala, seakan-akan ia lebih
suka memandang bayangannya si nona dimana air daripada melihat wajah aslinya. Hal
mana membuat si nona tidak sabaran, tangannya yang halus dan menyiarkan bau
harum telah memegang janggutnya si pemuda didongaki.
Hai kau jangan begini macam Lihat aku, kita dapat berunding bagaimana baiknya..
Berunding dalam hal apa" memotong Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 195
yoza collection Ayah sebenarnya hendak membunuh kau, jawab si nona, tapi aku sudah
mencegahnya, sebab aku ada mempunyai lain maksud terhadap kau.
Bagaimana dengan Kho toako" si pemuda menyimpang dari pembicaraan Seng
Giok Cin mendelu juga hatinya, tapi ia terpaksa menjawabnya.
Hmm Peristiwa Kho Kie dengan pelayanku Kang cice in sebenarnya agak
mengherankan. Pelayanku amat cinta kepada Kho Kie yang bertubuh lucu itu. Berdua sudah samasama terbang meninggalkan rumahku, Pada saat Cioe in dengan Kho Kie hendak
meninggalkan rumahku, aku telah memberi banyak uang kepada Cioe in. Aku tidak tahu
mereka itu sudah terbang kemana.
Aaaa itu baik sekali mengejek Ho Tiong Jong, Kho toako seumur hidupnya
sendirian saja, sekarang sudah mendapatkan jodonya, betul-betul aku mimpipun tidak
menyangka akan kejadian itu. Tapi aku sudah berjanji dalam tempo tiga hari akan
berjumpa dengannya. Kau jangan memikirkan diri lain orang pikirkan dirimu sendiri saja.
Rasanya, aku sendiri tidak akan kawin Aku akan hidup seperti Tok kay..
Hei, apa hubunganmu dengan Tok kay"
Ya, sebenarnya aku tidak enak hati terhadap Tok-kay itu. ia sudah mengajari aku
ilmu silat yang istimewa, tapi aku masih membunuhnya juga. Aiii..
Kata-katanya dipotong oleh nona Seng. Aiii, kenapa sih"
Baiknya aku sudah menanam mayatnya sebagai perasaan terima kasihku. Seng
Giok Cin bersenyum urung mendengar bicaranya Ho Tiong Jong. Sekarang hatiku sudah
merasa lega. katanya. Lega lantaran apa" tanya si pemuda heran.
Lega karena sekarang aku mendapat kepastian kau ada seorang pembasmi
kejahatan dan kekejaman. Tadi pagi, hampir-hampir saja aku membunuh kau karena
aku melihat gaya seranganmu seperti ilmu serangannya Tok kay, musuh suhuku.
Ho Tiong Jong menatap wajah si gadis dengan tidak berkata-kata.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 196
yoza collection Kau tahu.. kata pula si nona. lantaran gara-gara kematian Tok kay telah menyeret
dua orangku menemukan ajalnya.
Bukan mayatnya aku sudah tanam, bagaimana bisa menyeret dua orangmu" tanya
Ho Tiong Jong heran. Itulah karena si Ular Kumbang Tham Kek yang konangan- jawab si gadis. Kami
ada mengirim orang ke kuil dimana kau berdua, dibawah pimpinannya Si Ular Kumbang,
yang telah memberitahukan kepada kami halnya Tok-kay dengan kau ada disitu. Tidak
tahunya kau dengan Tok-kay sudah tidak ada pula dalam kuil itu, hanya yang terlihat
oleh si Ular Kumbang darah berceceran di lantai. Dalam penyelidikannya lebih jauh
kedapatan olehnya satu kuburan disamping kuil tampaknya baru saja orang mengubur
mayat didalamnya. si Ular Kumbang dengan orang-orangnya untuk membongkar
kembali kuburan itu. dan ia dapatkan mayatnya Tok-kay dengan kepalanya yang sudah
terpisah.. . Ho Tiong Jong tampak kerutkan alisnya mendengar penuturan si nona.
Setelah si Ular Kumbang kaget sebentaran, meneruskan sinona, dilihat olehnya
senjata bandringan Tok-kay yang seperti bola. ia lalu ambil benda itu dan dikocok-kocok
di dekatkan kekupingnya. Tidak terdengar apa-apa isinya. Dalam penasaran ia sudah
kocok kocok pergi datang lagi benda itu hingga terbuka sebuah lubang, ia lihat
didalamnya seperti tidak ada apa-apa. Dasar dia harus mati, bolehnya dia ini sudah
memasukkan sebuah jarinya kedalam lubang tadi.
Berbareng jarinya dimasukkan matanya tampak terbelalak dan menjerit perlahan,
kemudian telah rubuh dengan tidak ingat lagi dirinya untuk selama-lamanya. la telah
mati disitu juga Si nona berhenti sampai disini dan mengawaskan wajah Ho Tiong Jong yang
tampan menawan, dua pasang mata telah kebentrok lagi. Dua-duanya berdebar hatinya.
Lantas bagaimana" Ho Tiong Jong menanya. Seolah-olah dengan pertanyaan itu
ia hendak menekan debaran hatinya.
Setelah mengerlingkan matanya dan bersenyum memikat, Seng Giok Cin
meneruskan ceritanya. Salah satu anak buahnya melihat si Ular Kumbang rubuh, sudah lantas turun
tangan hendak menolonginya, tapi.. ketika tangannya menyentuh tubuhnya dia pun
lantas membelalakan matanya dan kemudian rubuh mati.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 197
yoza collection Itulah tentu karena racun ularnya Tok-kay yang berbisa. nyeletuk Ho Tiong Jong.
Ya, rupanya begitu. Maka, setelah melihat kejadian berbahaya itu, yang lain-lainnya
tidak berani menyentuh badannya dua korban itu dan lalu melaporkan kerumah. Kami
lalu mengirim si Rajawali Botak Ie Yong ke-sana untuk mengurusnya. Ho Tiong Jong
terdengar menghela napas.
Kalau dipikir, perbuatanku membunuh Tok kay memang kejam, akan tetapi kalau
mengingat bahwa perbuatanku itu untuk membebaskan sesama manusia dari
keganasannya aku tidak merasa menyesal. Dia sudah mati tapi toch meminta dua orang
korban, sungguh kematiannya itu tentu membawa penasaran
la berkata demikian teringat akan dirinya sendiri yang tidak lama lagi juga akan
meninggalkan dunia yang fana ini. karena racun berbisa dari Tok-kay.
Tampak mukanya muram dan berduka sekali. Seng Giok Cin melihat Ho Tiong Jong
berduka dikiranya ia merasa cemas direndam di situ, maka ia lalu berkata.
Kau sabar saja dahulu. Kabar tentang kau ditahan dalam tahanan disini telah kami
uwarkan, nanti diam diam ada orang yang menyaksikan kau disini, setelah itu nanti aku
akan melepaskan padamu. Hei, dari sebab apa kau mau melepaskanku"
Karena kami perlu memakai tenagamu. Ho Tiong Jong geleng-gelengkan kepala.
Meskipun jiwaku hanya tinggal semalam lagi, aku tidak mau mengerjakan urusan
kalian, ah.. Ia tak dapat melampiaskan kata-kata. Sebenarnya ia hendak berkata bahwa nona
Seng memang seorang yang baik, tapi ada seorang jahat. Tidak mau diperalat oleh
seorang jahat. Hanya saja ia tidak mau berterus terang pada Seng Giok Cin kuatir kalau nona itu
menjadi berduka. Kau jangan kuatir, Ayahku tak nanti menyuruh kau berbuat..
Ho Tiong Jong menggeleng gelengkan kepala saja, seolah-olah ia sudah menolak
dengan pasti keinginannya orang yang hendak memperalat dirinya. Seng Giok Cin
kecewa kelihatannya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 198
yoza collection Parasnya menjadi berubah sungguh-sungguh. Nah, kalau begitu aku tidak hendak
minta pertolonganmu lagi. Aku sekarang pergi, harap saja aku dapat menengoki kau
lagi disini selekasnya. Sambil berkata Seng Giok Cin melepaskan rantai yang dipegangnya tadi dan
mendorong pundak si pemuda, seolah olah yang ngambil karena kehendaknya.
Sebentar lagi si jelita sudah lenyap dari pemandangan Ho Tiong Jong, setelah lebih
dulu terdengar suaranya pintu besi yang ditubruk.
Ho Tiong Jong menghela napas. IHm sebenarnya dia mau suruh aku bekerja apa"
ia menggerendeng sendirian. Terdengar suaranya Co Kang Cay berkata.
Hei, bocah, kau tak perlu bersusah hati. Nona itu kelihatannya mau memperalat


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kau. tapi kau juga sebaliknya dapat memperalat mereka Ho Tiong Jong terkejut sejenak.
Hm kau orang tua mana tahu urusanku. jawabnya kemudian.
Urusan apa " Aku karena nona Seng telah membunuh Tok-kay.
Kenapa karena nona Seng, kau membunuh orang yang telah menurunkan
pelajaran padamu" Ho Tiong Jong meughela napas.
Co lopek kau tidak tahu, Nona Seng itu hatinya sangat baik, beberapa kali dia telah
mengulurkan pertolongan padaku. Maka untuk membalas budinya, aku tak dapat
menolak permintaannya. Cuma saja, aku tidak ingin diperalat oleh ayahnya yang jahat.
Bagaimana aku harus berbuat" Kalau untuk nona Seng, sekalipun aku harus
mengorbankan diriku, aku rela untuk membalas budinya yang besar.
Kau belum menjawab pertanyaanku, kenapa kau membunuh Tok-kay.
Ya, aku membunuh dia karena pertama hendak melenyapkan kekejamannya
terhadap sesama manusia dan kedua ingin membantu nona Seng menyingkirkan
musuhnya. ow, begitu" Sayang kau tak dapat menggeserkan tubuhnya untuk mendekati aku
disini, aku masih ada mempunyai cerita yang akan membikin kau kagum.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 199
yoza collection Ho Tiong Jong tidak perhatikan bicaranya Co Kang Cay, sebab pikirannya melayang
kepada nona Seng, si cantik jelita yang telah membuang budi kepadanya. pikirnya, ayah
nona Seng benar-benar hendak memperalat dirinya, maka juga jiwanya dikasih tinggal
hidup, Melihat sendiri macam apa ayahnya si nona itu, ia yakin dirinya akan dipakai
untuk melakukan kejahatan, la merasa cemas. nona yang begitu baik budi mempunyai
ayah yang demikian jahat..
Dilain pihak. semua tetamu memikirkan jiwanya Tiong Jong.
Entah siapa yang membocorkan, semua orang telah tahu bahwa Ho Tiong Jong
ditahan dalam kamar tahanan yang berair. Kim Hong Jie yang memang sehaluan
dengan Seng Giok Cin sudah tahu dimana Ho Tiong Jong ditahan, ialah diberitahu oleh
yang disebut belakangan. Hanya saja Seng Giok Cin tidak memberitahukan hal yang
sebenarnya mengapa Ho Tiong Jong ditahan" tidak di bunuh.
Sementara itu si Rajawali Botak Ie Yong sudah kembali dari perjalanannya
membereskan kematiannya si Ular Kumbang. ia kembali dengan membawa senjata
bandringannya Tok kay. ialah bola yang didalamnya ada tersimpan ular berbisa yang
telah menggigit jarinya si Ular Kumbang hingga binasa.
Benda ini ada sangat berbahaya, maka setelah diperiksa oleh Seng Pocu, sesuai
dengan usulnya si Rajawali Botak. benda berbahaya itu ditanam ditempat yang jarang
dilalui orang. sekarang kita ajak pembaca menengok keramaian orang pukul luitay.
Pada waktu itu yang menjadi wakil Tay-cu ada orang she Ho bernama Yaa. ia
seorang berpengawakan tinggi besar dan gagah sekali, ditambah dengan mukanya
yang penuh berewok tampaknya ia beroman bengis, ia perkenalkan namanya pada
sekalian tetamu Kemudian menyilahkan orang yang berminat naik keatas luitay.
Lama tidak ada orang yang menyambut undangannya itu, tiba-tiba seorang pemuda
yang berpengawakan tegap dan gagah bangkit dari duduknya dan jalan menghampiri
ke panggung luitay itu. Kiranya ada, Hoan Siang Jie, seorang jago pemuda dari kun-lunpay.
Ia jalan melewati Seng Giok Cin dan Kim Hoan Jie duduk menonton dan bersenyum
kearah dua nona elok ini, yang telah disambut dengan senyuman juga hingga membikin
hatinya Hoan Siang Jie sangat girang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 200
yoza collection Matanya tampak menatap pada Seng Giok Cin saja sambil terus bersenyum.
Nah dia terus-terusan melihat kau saja encie Giok. kata Kim Hong Jie sambil
mengutik lengan sang kawan- Seharusnya jangan lupa kau sembahyang supaya dia
peroleh kemenangan Sujennya semakin menyolok saja memikat hati jika nona Kim sedang tertawa. Nona
Seng yang digodai sang kawan pelototkan matanya.
Adik Llong, kau nakal. kata Seng Giok Cin sambil mencubit pelahan lengannya Kim
Hong Jie. IHei, kau kenapa mencubit aku, teriak nona Kim pelahan sambil tangannya
mengusap-usap lengan yang dicubit barusan seperti yang kesakitan.
Sebentar aku akan suruh dia membalas mencubitmu.
dia siapa, adik Hong"
Dia, janih, nah kau lihat dia sudah lompat naik keatas panggung.
Kembali Seng Giok Cin hendak mencubit adik hong-nya yang nakal, tapi Kim Hong
Jie sudah mengegos sambil ketawa cekikikan.
Awas ya, ada satu waktu aku nanti bikin perhitungan denganmu, kata Seng Giok
Cin sambil bersenyum. Kedua gadis elok yang merupakan kembangnya diantara semua gadis yang ada
disitu, terus bercanda sambil ketawa-ketawa.
Hoan Siang Jie yang sudah berada diatas panggung melihat mereka sudah menjadi
senang hatinya karena mengira bahwa dua gadis itu ada ketarik pada dirinya. Ho Yan
menyambut kedatangannya Hoan Siang Jie dengan hormat.
Meskipun ia tahu bahwa Hoan Siang Jie masih mudah belia, akan tetapi karena tahu
anak muda itu ada dari partai Kun-lun-pay, tidak berani sembarangan memandang
rendah. Aku girang saudara Hoan ada minat untuk naik diatas panggung, demikian
katanya ketika Hoan Siang Jie sudah berhadapan dengannya.
Saudara IHo, harap kau nanti tidak mencela kejelekannya kalau sebentar aku
perlihatkan padamu. Ilmu Golok Keramat - Halaman 201
yoza collection EMIKIANLAH, keduanya setelah mengucapkan perkataan perkataan
sungkan, lantas mulai bergerak dengan tangan kosong.
Hoan Siang Jie tahu lawannya bertenaga sangat kuat, maka ia tidak berani
keras lawan keras. Serangan-serangan Ho Yan hebat dan menakutkan, karena anginnya
saja sudah begitu kuat menyambernya. Meskipun begitu ia berkelahi dengan hati-hati,
karena tahu lawannya bukan lawan sembarangan.
Demikian keduanya saling serang dengan seru. Tampak Ho Yan mendesak
lawannya dan tidak memberikan kesempatan untuk membalas menyerang, tapi Hoan
Siang Jie telah beri perlawanan yang tenang sekali, ia kelihatan sangat gesit dan lincah
sekali, badannya terputar-putar mengelilingi panggung untuk membebaskan diri dari
serangan Ho Yan yang lihay.
Caranya ia beraksi sangat menarik perhatian hingga banyak penonton yang
bersimpati kepadanya. Kim Hong Jie gembira nampak jalannya pertandingan yang
meski kelihatannya hebat dan seru tapi tidak telengas dan menggiurkan jiwa. Maka ia
berkata dengan pelahan pada Seng Giok Cin. Enci Giok, ini baru yang dinamakan
mengadu kepandaian mengumpulkan sahabat yang sejati..
Khoe Cong yang melihat mereka kasak-kusuk mata alap alapnya mengawasi saja
pada si cantik Seng Giok Cin.
Hmm, pertandingan apa ini tidak menggerakan semangat sama sekali demikian
ia menyela. Seng Giok Cin mendelu hatinya mendengar perkataannya Khoe Cong, apalagi
melihat ia terus-terusan mengawasi dirinya sudah makin jemu saja. Dengan tidak
mengambil perduli kepadanya, nona Seng berkata pada Kim Hong Jie.
Adik Hong, kau benar.. Coba lihat dia punya bermainan silat, benar-benar Kun lunpay tidak sembarangan mendidik orang-orangnya. Dia gagah dan lincah. Kalau sebentar
dia mengeluarkan kepandaiannya betul-betul rasanya HoJan tidak sampai tiga puluh
jurus sudah kena dikalahkan olehnya.
Enci Giok. pandanganmu tepat sekali, biar kita lihat bagaimana kesudahannya dua
jago itu bertanding. Ilmu Golok Keramat - Halaman 202
yoza collection Khoe Cong mendengar dua gadis itu pada memuji dirinya Hoan Siang Jie, cepat
tarik pulang celaannya tadi dan berkata..
Memang betul, ilmu silatnya orang she Hoan itu tinggi dan bagus sekali.
la berkata demikian untuk membikin senang hatinya dua gadis elok itu, karena ia
sangat naksir kepala mereka. Hanya saja ia tidak mengingat akan mukanya yang buruk
dan tingkahnya yang menyebalkan, hingga gadis mana juga jemu kepadanya.
Diatas panggung, Hoan Siang Jie dapat kesimpulan bahwa lawannya seperti yang
menghendaki pertandingan sampai tiga puluh jurus, kemudian diganti dengan
pertandingan menggunakan senjata. Oleh sebab mana, ia tidak balas menyerang
lawannya, hanya berkelit berputaran diatas panggung.
Benar saja akhirnya pertandingan dinyatakan seri setelah melewatkan tiga puluh
jurus. Mereka tampak ketawa tawa dan saling memberi hormat. Kemudian pertandingan
dilanjutkan dengan menggunakan senjata.
Ho Yan menggunakan senjata sepasang pentungan, selang Hoan Siang Jie sebilah
pedang untuk mempertahankan kehormatannya.
Ketika Ho Yan mencoba sepasang pentungannya. kedengaran suara wut wat suatu
tanda bahwa tenaga dalamnya orang she Ho tak boleh dipandang enteng. juga Hoan
Siang Jie mencoba kibas kibaskan pedangnya, jugalelah perdengarkan suara nyaring
dan angin santar. Jago Kun lun-pay iiu berdiri tegak dengan pedang dirapatkan pada sikutnya,
kemudian sendai pedang dimiringkan mengacung ia mempersilahkan lawannya
menyerang terlebih dahulu. Dalam pertandingan ini Hoan Siang Jie menggunakan
ilmunya yang dinamai Tanduk naga menggempur, yang mempunyai dua daya guna,
yalah menjaga diri dan menyerang. Satu ilmu yang sangat diandalkan dalam partainya.
juga kun-lun-pay ada menurunkan pada anak muridnya ilmu yang dinamai Thian liong
IHeng kang atau Berjalannya tenaga naga sakti suatu ilmu serangan yang dahsyat
sekali. Ho Yan tidak berani sembarangan menyerang, ia menggunakan sepasang
pentungannya dengan sangat hati-hati. Belum beberapa lama bergebrak lantas
terdengar suara tang kilaunya sebilah pedang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 203
yoza collection Hoan Siang Jie, telah menyontek pentungan lawan. Gerakan itu tampaknya
sederhananya, akan tetapi mengandung tenaga kekuatan yang tidak diduga-duga,
sebab pentungannya ho Yan yang tersontek hampir saja terlepas dari cekalan. Tidak
heran kalau siorang she Ho menjadi kaget dibuatnya.
Seng Giok Cin kagum melihat gerakan Hoan Siang Jie itu, maka ia berkata kepada
Kim Hong Jie. Adik Hong kau lihat, apa salah kalau pandanganku dia akan merupakan
pendekar ternama dikemudian hari" Lihat dia punya mata, semangat dan kemasan
digunakan serentak dalam penyerangannya, betul-betul hebat
Kim Hong Jie kerutkan alisnya yang lentik menarik. Ya, katanya, kalau sontekan
demikian saja tidak dapat memainkannya, mana dapat dia masuk dalam rimba
persilatannya " Ho Yan sudah keteter, untung baginya gwakang (tenaga luar) cukup mahir, hingga
menggunakan pentungannya untuk menjaga diri terus-terusan. Biarpun bagaimana
hebat serangan lawan, ternyata tak dapat menembusi pertahanannya.
Ia dapat mewaraskan dirinya pada pertandingan persahabatan, tidak mau berlaku
nekad-nekadan yang tidak ada perlunya.
Hoan Siang Jie berdasarkan latihan Iwee-kang amat memperhatikan musuhnya
punya gerak-gerik, kalau musuh menyerang pasti ia balas menyerang dengan kontan,
tapi kalau lawannya diam ia nya hentikan serangannya.
Diantara tetamu yang menonton, banyak yang menilai bahwa Ho Yan bukan
tandingannya Hoan Siang Jie. Penonton kini hanya tinggal menunggu, bagaimana
sebentar kalau orang she Hoan itu menghadapi Pek Boe Taysu yang mendapat
gilirannya menggantikan Ho Yan, apakah ia sanggup menandinginya atau tidak.
Pek Boen Taysu juga kelihatan sudah bersiap-siap bangkit dari duduknya.
Seng Eng yang melihat sahabat karibnya hendak naik panggung sudah berkata.
Taysu. orang itu benar bagus ilmu silatnya. Apakah Taysu hendak menempurnya"
Pek Boe Taysu sudah hendak menjawab, tapi urung karena melihat keatas
panggung berkelahi tampak Ho Yan sedang marah marah katanya. Aku sudah
menerima pelajaran istimewa dari Kun-lunpay. Ilmu silatmu tinggi. Aku mulai hari ini
tidak akan melupakan untuk pelajaranmu ini.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 204
yoza collection Ho Yan berkata sambil lompat turun dari luitay.
Rupanya Hoan Siang Jie keterlaluan mengocok Ho Yan yang sudah tidak berdaya,
maka telah membikin orang she Ho itu marah dan mengucapkan kata katanya tadi.
Kauw Sang Ngo, susioknya Hoan Siang Jie melihat kejadian tersebut telah
mengkerutkan alisnya dengan tidak berkita apa-apa.
Seng Giok Cin melihat Pek Boe Taysu yang akan naik panggung diam-diam dalam
hatinya mengeluh. Hoan Siang Jie mana dapat melayani Pek Boe Taysu yang ilmunya
tinggi" Maka ia tidak bernapsu untuk menontonnya, lalu bangkit dari duduknya berjalan
pulang kerumah. Kim Hong Jie tidak membiarkan nona Seng pergi begitu saja, maka ia sudah lompat
mengejar. Enci Giok. kau mau kemana" tanyanya sambil memegangi lengan orang. Seng Giok
Cin tidak menjawab. Aaa, aku tahu. katanya lagi Kim Hong Jie, kau tentu mau menengoki Tiong Jong
dalam kamar tahanan berair, bukan" seng Giok Cin bersenyum.
Aku ikut, Kata Kim Hong Jie.
Seng Giok Cin anggukkan kepalanya. Mereka kemudian jalan sama-sama menuju
ke-tempat tahanan Ho Tiong Jong.
Tidak berapa lama mereka sudah sampai ketempat tujuannya.
Sambil menunjuk pada pintu besi, Seng Giok Cin berkata. Nah, didalam kamar itulah
Ho Tiong Jong ditahanMari kita masuk. Kim Hong Jie mengajak seraya menarik tangannya Seng Giok Cin
menghampiri pintu besi tadi.
Pintu dibuka, mereka berjalan mnsuk dan melihat dari atas tangga kebawah
HoTiong Jong kelihatan sama sekali tidak takut mati. la masih berdiri tegak di rendam
dengan air hingga dadanya.
Adik Hong, tuh dianya Ho Tiong Jong kata Seng Giok Cin sambil menunjuk dengan
jarinya. Kim Hong Jie mengawsi kearah yang ditunjukkan, benar saja Ho Tiong Jong ada
disana. Mari kita turun nona Kim mengajak.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 205
yoza collection Dia suka marah-marah, kalau nanti di marahi dan angkar kaki, aku tanggung jawab,
ia jawab seng Giok Cin. Kim Hong Jie kerutkan alisnya bersenyum.
Kalau betul dia berani berbuat begitu kepadaku awas, aku nanti tinju mukanya, baru
dia tahu rasa. katanya dengan jenaka sekali.
Seng Giok Cin yang merasa geli dengan kelakuannya sang kawan telah menekap
mulutnya yang mungil menahan ketawanya.
Mereka lalu turun kebawah, tapi Seng Giok tidak turut menghampiri ketika Kim Hong
Jie nyelonong terus mendekati Ho Tiong Jong.
Ho Tiong Jong kenali sang dara, ada Kim Hong Jie, tapi ia pura-pura tidak tahu, ia
tinggal diam saja. Terdengar Kim Hong Jie menegur.
Hei, kau ini apa bukannya yang bernama Ho Tiong Jong.
Betul aku Ho Tiong Jong. Kau siapa"
Aku Kim Hong Jie jawabnya bersenyum sepasang sujennya memain karenanya.
Ho Tiong Jong menatap wajah si gadis sebentar lalu tundukkan kepalanya.
Aku mau tanya kau, apa kau takut mati tidak" Kim Hong Jie menanya lagi. Ho Tiong
Jong membisu. Hei, aku tanya kau, apa kau tuli tidak menjawab"
Ho Tiong Jong mendelu hatinya, tapi ketika menatap parasnya si nona yang ramai
dengan senyuman amarahnya lumer seketika.
Ya, jawabnya, aku bukannya orang luar biasa, mana tidak takut mati"
Pikirnya Ho Tiong Jong, dengan menjawab begitu si nona akan membukai rantai
dan totokan pada tubuhnya, kemudian ia bisa merdeka lagi. la rela untuk membantu
nona disampingnya yang dahulu pernah berbuat baik kepadanya.
Tapi ia tidak tahu pikirannya Kim Hong Jie ada lain. Si nona pikir, kalau Ho Tiong
Jong menjawab tidak takut mati ia akan membuktikan matanya menghajar pemuda
itu. Keduanya menjadi salah paham dalam anggapannya masing-masing.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 206
yoza collection si nona tiba tiba unjuk roman serius, ia mendekati Ho Tiong Jong. tangannya
diangkat seakan akan yang hendak menghajar muka si anak muda itu. Ho Tiong Jong
melihat kelakuannya Kim Hong Jie telah tertawa.
Nona Kim. katanya, Kalau kau mempunyai keberanian teruskanlah tanganmu
memukul diriku. Aku tak dapat menipu dan berkata bohong kepadamu.
Kim Hong Jie melengah ia tarik pulang tangannya sebentara n akan kemudian
secepat kilat tangannya digerakkan memukul lehernya.
Seng Giok Cin yang menyaksikan itu sudah menjadi sangat kaget. Cepatlah ia
menghampiri dan menarik tangannya Kim Hong Jie diajak berlalu dari situ. Dengan
tergesa-gesa mereka naik tangga dan kemudian menggabruti pintu tahanan.
Kiranya pukulan tadi dari nona Kim bukannya pukulan yang membinasakan sekalipun kelihatannya dilakukan dengan hebat sekali. Pukulan itu justeru yang membuka
totokan pada jalan darahnya sipemuda. Ho Tiong Jong tidak menyangka akan kejadian
itu, hingga diam-diam bukan main girangnya.
Kiai ia sudah bisa gerakkan lagi tubuhnya dengan leluasa.


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Seng Giok Cin dan Kim Hong Jie setelah berada diluar, telah membicarakan halnya
Khoe Cong punya kelakuan dan pertandingan Hoa Siang Jie dengan Pek Boe Taysu
bagaimana kesudahannya. Kelakuannya Khoe Cong sangat ceriwis, mata nya yang seperti alap-alap selalu
mengawasi orang, hanya muka tidak bosan bosannya, maka keduanya telah mengambil
keputusan untuk seberapa bisa menjauhkan diri dari Khoe Cong dan tidak mau
mengajak bicara pula. Selagi mereka sedang enaknya berjalan hendak ke tempat pertandingan pula, tibatiba ada satu bayangan meluncur datang. Kiranya bayangan itu ada Khoe Cong yang
mereka sangat benci. Hei, nona-nona kemana saja kalian pergi" tanyanya sambil cengar-cengir.
Menurut keputusan mereka berdua, memang sudah tidak kepinginan lagi bicara
dengan orang ceriwis ini, akan tetapi karena ingin mengetahui kesudahannya
pertandingan Pek Boe Taysu dengan Hoan Siang Jie, maka Kim Hong Jie terpaksa tekan
rasa ditemuinya dan menanyakan pada orang she Khoe itu halnya pertandingan Pek
Boe Taysu dengan Hoan Siang Jie.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 207
yoza collection Hmm jawabnya, dengan nada suara tidak enak. Benar Pek Boe Taysu sudah
bertempur dengan Hoan Siang Jie. akan tetapi kelihatannya ia menempur lawannya
secara main-main saja. Seng Giok Cin mendengar itu, dalam hatinya berpikir, mungkin kesudahan itu atas
pesan ayahnya, yang tidak ingin melukai hatinya Kun-lun-pay, jangan menambah
musuh lagi yang tidak ada perlunya.
Demikian, Seng Giok Cin lalu mengajak kawan-kawannya untuk pergi ke lapangan
adu silat untuk menyaksikan pertandingan selanjutnya.
Ketika mereka lewat ditempatnya Hoan Sian Jie, nona Seng bersenyum dan
manggut-kan kepalanya, yang telah disambut dengan gembira oleh pemuda kosen itu
Tapi Khoe Cong yang melihatnya merasa cemburu, lantas saja keluarkan perkataannya
yang mengejek. Siauwhiap benar benar jempol ilmu silatnya Kun-lun-pay tak usah
malu diwakili olehmu. Nah sutera yang indah itu yang didapatkan sebagai hadiah tadi
kini boleh diterimakan kepada nona Seng.
Hoan siang Jie memang ada menantikan nona Seng. maka ia tidak mengubris katakatanya Khoe Ciong tadi ia hanya menerimakan sutera hadiah dari kemenangan dalam
pertandingan kepada nona Seng.
Kong Soe Jin, yang tertua dari Im yang Siang-kiam, tiba-tiba telah mendengarkan
suaranya berkata. Ya, aku Khong Soe Jin, juga hendak naik panggung untuk mendapat segeblok kain
sutera yang akan ku hadiahkan kepada nona Seng ha ha ha..
Para tetamu yang mendengarnya menjadi melengak. Perkataannya Kong soe Jin
itu sungguh kasar sekali sebab tidak seharusnya ia berkata demikian kalau memang
hatinya ada niatan untuk memikat hatinya putri dari Seng Pocu. Kelakuannya dengan
otomatis tampak menjemukan-Matanya terus menerus mengawasi pada siJelita Seng
Giok Cin Kim Hong Jie sebal melihatnya, ketika ia melirik pada Khoe Cong, tampak
pemuda muka buruk ini unjuk sikap yang gusar sekali" Wabahnya berubah bengis dan
menakutkan matanya bersinar buas mengawasipada Hoan Siang Jie yang tengah
menerimakan geblokan sutra kepada nona Seng.
Diam-diam Kim Hong Jie menghela napas.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 208
yoza collection Pikirnya, karena banyak pemuda yang setolol Khoe Cong ini, maka didunia sering
terbit keonaran yang tidak diingini.
Perkataan Kong Soe Jin dibuktikan dengan melompat naiknya ia keatas panggung,
hingga si hati Khoe Cong melototkan matanya lebar-lebar, kemudian ia anjurkan
kawannya bernama Hui Seng Kang untuk melayani Kong Soe Jin.
Hui Seng Kang lalu minta permisi pada Seng Pocu untuk ia melayani Kong Soe Jin,
untuk mana Seng Pocu tidak berkeberatan.
KAU juga ingin naik panggung, boleh saja, kata Seng Pocu sambil mengurut-urut
jenggotnya, tapi aku harap kalian berdua akan mengunjukkan ilmu silat yang sebaikbaiknya supaya penonton merasa puas. Nah, pergilah kau layani dia..
Terima kasih atas perkenan Pocu. kata Hui Seng yang lantas menghampiri
panggung luitay. Dengan sekali enjot saja badannya telah melayang dan sebentar lagi
ia sudah berhadapan dengan Kong Soe Jin dengan mata melotot.
Kong Soe Jin lihat wajahnya Hui Seng Kang yang hitam legam ditambah dengan
mata yang kejam dan licik, maka pikirannya ia harus berhati-hati melayaninya orang
ini. Setelah ia bersedia, lantas mempersilahkan lawannya menyerang.
Hui Seng Kang tidak sungkan-sungkan lagi, lantas gerakkan tangannya menyerang.
Betul hebat tenaga dalamnya orang she Hui itu, karena serangan dengan telapakan
tangannya itu telah perdengarkan suara wut wut yang hebat sekali.
Kong Soe Jin tidak mengira bahwa tenaga dalam dan luarnya sang lawan ada
demikian lihay, maka ia berikan perlawanan dengan hati-hati, supaya dalam sepuluh
gebrakan saja ia sudah dapat menjatuhkan lawan-lawannya.
Hui Seng Kang melihat Kong Soe Jin tak berani menyambut keras lawan keras,
maka ia terus melancarkan serangan yang bertubi-tubi, hingga penontonnya dibikin
kagum oleh ilmu silatnya yang lihay.
Kong Soe Jin terus didesak. Kelihatannya dengan susah payah ia dapat menangkis
serangan lawannya. Hal mana telah membikin hatinya sang adik Kong soe Tek,
berdebaran melihatnya. Ia sangat menguatirkan kekalahan engkonya.
Khoe Cong yang duduk tidak jauh dari Kong Soe Tek sudah keluarkan ejekannya
dan menghina. orang she Kong itu hanya sebegitu saja kepandaiannya, aku kira tidak
Ilmu Golok Keramat - Halaman 209
yoza collection sampai tiga puluh jurus ia sudah harus mencium papan sedikitnya kalau tidak terpental
jatuh kebawah luitay, ha ha ha..
Kong soe Tek merasa tertusuk hatinya oleh kata kata Khoe Cong yang menghina,
akan tetapi ia tidak sempat meladeni orang she Khoe itu karena perhatiannya dibikin
gelisah oleh pertandingan diatas panggung.
Engkonya kelihatan terus-terusan di desak oleh lawannya, hingga ia hanya dapat
menangis tetapi tidak dapat membalas menyerang. Kong soe Tek diam diam merasa
heran bahwa engkonya hari ini bertanding telah unjukkan kepandaiannya yang jelek
sekali. Apakah sang engko itu tidak enak badan, entahlah tapi ia diam-diam sudah
menyiapkan dirinya kalau kiranya yang saudara tua itu dikalahkan oleh Hui Seng Kang,
ia akan naik panggung untuk menebus kekalahan engko nya.
Kong Soe Jin hanya mengandalkan ilmu mengentengi tubuhnya saja antuk sabansaban meluputkan diri dari serangannya Hui Seng Kang yang dahsyat.
Semakin lama Hui seng Kang tampak semakin gesit dan lincah, ilmunya beberapa
macam seperti gaya Kepelan kilat . semua kuli berbareng membunyikan tambur, Angin
puyuh menyapu dedaunan, dan sebagainya telah diperlihatkan dengan baik sekali.
Karena mana Kong Soe Jin jadi terdesak terus-terusan, sampai terdesak keping gir
lui-tay. hinggi Kong soe Tek yang melihatnya semakin tidak enak hatinya.
Hei sahabat jangan lemas begitu semangatnya. Bangun sedikit, kenapa sih"
Demikian terdengar Khoe Cong mengejek pada Kong Soe Jin. Hatinya sudan kegirangan,
bahwa kawannya Hui Keng berada diatas angin.
Kong Soe Jin kuatir melihat darinya sudah kepepet begitu, tapi lawannya juga
merasa gelisah karena sampai sebegitu jauh masih belum dapat menjatuhkan
musuhnya yang sudah hampir tidak berdaya menangkis serangan-serangannya yang
hebat. Pertandingan masih berjalan terus dengan seru, masih Kong Soe Jin tidak mau
menyerah kalah meski sudah tidak berdaya kelihatannya.
Tiba-tiba terdengar suara Hui Seng Kang membentak, disusul oleh serangannya
yang dirubah. Kali ini ia menggunakan gaya pukulan Piauwsu membalikkan kereta,
suatu serangan hebat, tapi Kong Soe Jin masih dapat meluputkan diri dengan suatu
tangkisan memotong dari samping.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 210
yoza collection Hui Seng Kang penasaran masih belum dapat memukul rubuh lawannya, lalu ia
keluarkan serangannya yang paling berat, tipu pukulan yang dinamai. Tenaga sakti
membelah gunung Hoa san, telapakan tangannya dimiringkan, persis seperti golok ia
menyerang hendak membelah kepala musuhnya.
Melihat hebatnya serangan, Kong Soe Jin terpaksa kerahkan Seantero kekuatannya
dan menangkis serangan dahsyat itu. Terdengar suara Praaaakkk lantas badannya
Kong Soe Jin seloyongan dan hampir jatuh dilantai luitay.
Ia masih bisa pertahankan diri. Hui Seng Kang sudah mau susulkan serangannya
dengan satu tendangan dan telapakan tangan yang dilakukan berbareng dari bawah
mengarah perut musuh, akan tetapi baru saja lututnya ditekuk. la urungkan serangan
demikian, dikuatirkan lawannya mahir dengan tipu pukulan itu, nanti kesudahannya
seperti senjata makan tuan.
Dengan cepat ia merubah gaya serangan tadi, ia menendang sambil miringkan
badannya. Kong Soe Jin tahu gaya serangan ini, maka secepat kilat ia balas menyerang
dua kali, hingga lawannya gelagapan.
Saat itu pertandingan sudah berjalan tiga puluh jurus dinyatakan serie keduanya
lompat mundur untuk mengasoh sebentaran, untuk dalam babakan selanjutnya
pertandingan dilakukan dengan menggunakan senjata.
ooOOoo KETIKA pertandingan dimulai lagi, Kong Soe Jin telah menghunus pedangnya yang
berkilauan hijau warnanya, belakang pedang ada lebih tipis dari pedang biasa, inilah
pedang yang dinamai. Im kiam pedang Ying kiam, dipakai oleh Kong See Tek.
Berdasarkan nama pedang itu, maka kedua saudara she Kong itu mendapat julukan
Im-yang Siang kiam atau Sepasanng pedang Im-yang.
Hui Seng Kang bersenjatakan Siang hay-tiang atau, Tongkat Siang hay-tiang atau
Tongkat sepasang jantung hati. Senjata orang she Hui itu berat sekali, kira-kira tujuh
puluh delapan puluh kati, hingga dibawanya juga harus digotong dua orang.
Penonton yang melihat itu diam-diam menguatirkan akan dirinya Kong Soe Jin.
Mereka lihat pertandingan dengan tangan kosong saja kelihatan Kong Soe Jin sudah
tidak tahan, apa lagi sekarang ia harus melayani Hui Seng Kang punya senjata berat,
mendapat ia pertahankan diri"
Ilmu Golok Keramat - Halaman 211
yoza collection Sekali saja pedang kebentur dengan senjata beratnya Hui Seng pasti pedang nya
orang she Kang itu akan terbang melayang-layang.
Khoe Cong mengawasi pada Kang soe Tek yang tengah memandang ke atas
panggung dengan hati sangat tidak enak, kuatir engkonya dikalahkan-orang she Khoe
itu benar benar menyebaikan, terdengar ia mengejek lagi.
Benar benar kita dari Perserikatan Benteng Perkampungan tak usah malu keluar
dalam pertandingan, nona Kim. seperti tadi nona Seng dengan mudah saja menjatuhkan
Ho Tiong Jong, maka sebentar lagi Hui Seng Kang juga tentu akan keluar sebagai
pemenang dari pertandingan yang ia sedang lakukan. Ha ha ha..
Sambil ketawa matanya melirik kepada Kong soe Tek yang berdiri menjublek tidak
ambil pusing perkataannya itu. Sebenarnya dua saudara Kong itu, sebagai im yang
Siang kiam biasanya sangat sombong tidak memandang mata kepada siapa juga.
Tapi kini, semua hinaan dari Khoe Cong terpaksa ditelannya, karena jangan lagi ia
menimbulkan urusan baru, sedang memandang engkonya saja melawan Hui Seng Kang
hatinya sudah kedat kedut takut engkonya dijatuhkan oleh lawannya.
Kim Hong Jie hanya bersenyum mendengar kata-katanya Khoe Cong, sedang nona
Seng sendiri tinggal adem adem saja.
Hui Seng Kang setelah menerima sepasang senjatanya, lantas mendemenstrasikan
permainan tongkat mengaung-ngaung dan ujungnya telah mengeluarkan letikan seperti
kembang api. seng Giok Cin yang melihat itu telah kerutkan alisnya dan berkata sendirian.
Hmm orang itu tolol benar. Untuk apa dia membuang-buang tenaga dengan
permainannya yang meminta tenaga besar, bukankah lebih baik digunakan untuk
bertempur" Celaka, kalau sebentar dia kehabisan tenaga baru dia tahu rasa.. Khoe
Cong tidak senang kawannya di kritik.
Ketika ia hendak membuka mulut, dilihatnya Kim Hong Jie sedang manggutmanggutkan kepalanya, seperti yang merasa setuju dengan pendapatnya nona Seng,
maka ia tidak jadi membuka suara karena disalahkan oleh kedua nona jelita itu Diatas
luitay dua lawan sudah mulai bergebrak lagi.
Kong Soe Jin pandai memasukan pedangnya. ia kelihatan berputar-putar
mengeliling luitay seperti yang menari-nari, hingga Hui Seng Kang terpaksa mengikuti
Ilmu Golok Keramat - Halaman 212
yoza collection gerakkannya. Setelah mendapat lowongan segera orang she Hui itu kerjakan sepasang
tongkatnya yang berat menyerang lawannya.
Pertandingan makin lama makin seru. Sepasang tongkatnya Hui Seng Kang bertubitubi menyerang lawan, hingga Kong soe Jin kelihatan kewalahan menangkisnya.
Mengingat akan beratnya genggaman musuh, maka Kong Soe Jin tidak mau
membenturkan pedangnya.. sepuluh jurus dengan cepat sudah dilewatkan.
Hui Seng Kang penasaran belum juga dapat menjatuhkan musuhnya maka ia
mendesak lebih keras Kong Soe Jin sebisa-bisanya berikan perlawanan dan menjaga
diri jangan sampai kena dijatuhkan.
Suatu ketika Hui Seng Kang menyerang dengan gaya serangan Seng hong Bo lang.
atau Menuruti angin memecah ombak. tongkatnya yang satu dimalangkan sedang yang
satunya lag menyerang lurus. Untuk menghindari serangan hebat ini, Kong soe Jin
melesat tinggi keudara. Hui Seng Kang ketawa gelak-gelak. lalu membarengi dengan serangan dahsyat
sebelumnya Kong soe Jin sempat menancapkan kakinya dilantai luitay.
Para penonton kaget dibuatnya. Mereka menduga Kong Soe Jin kali ini akan
melayang jiwanya. Tapi orang she Kong itu sudah berlaku nekad kali ini menyambuti
serangan tongkatnya Hui Seng Kang dengan pedangnya dipalangi.
Satu benturan dari dua senjata terdengar trang nyaring sekali. Tubuh Kong Soe Jin
tampak melayang tinggi lagi dludara kemudian jatuh diatas luitay. ia masih bisa merang
kang dan mengumpulkan, kemudian sudah bisa bangun lagi untuk menghadapi musuh
Penonton yang menyaksikan kejadian itu telah perdengarkan tampik soraknya yang
riuh, sementara Hui Seng Kang sendiri merasa sangat heran melihat Kong Soe Jin tidak
apa-apa menyambuti serangan hebatnya tadi.
Saudara Kong, hayo maju lagi kita bertempur Hui Seng Kang menantang.
Kong Soe Jin anggukkan kepalanya, kemudian pedangnya im-kiam mulai menarinari lagi diantara samberan sepasang tongkatnya Hui Seng Kang yang berat. Perlahanlahan dari kedesak Kong Soe Jin telah dapat balik mendesak musuhnya.
Diluar dugaan semua penonton, pertandingan telah mengasih lihat gambaran yang
dapat membikin para penontonnya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 213
yoza collection Dengan tentu Hai Seng Kang yang tadi begitu agresif, kini sudah mulai terlihat
keletihannya, sedang Kong Soe Jin masih kelihatan segar dan merangsek pada
musuhnya, setirnya Hui Seng Kang tidak berdaya dan menyerah kalah.
Suatu kesudahan yang membuat Khoe Cong melongo dan merah padam mukanya.
Kini ia tidak berani membuka suara besar lagi kepada Kong Soe Tek. Dengan hati
cemas ia menghampiri pada kawannya dan menanyakan, kenapa sang kawan sudah
jadi kalah, sedang menurut perhitungannya dapat menang dari Kong Soe Jin"
Khoe Pocu, kau keliru melihat. Kong Soe Jin sebenarnya ada achli pedang yang
pandai, tidak kecewa namanya tersohor dikalangan sungai telaga. Kalau semula
kelihatannya ia berikan perlawanan yang lembek itulah ia hanya main main saja dan
dengan sengaja mau kuras aku punya tenaga. Aku si tolol bermula tidak tahu, terusterusan menyerang dengan mengeluarkan tenaga besar, hingga enak saja orang she
Kong itu permainkan aku. Tanpa merasa aku telah masuk dalam perangkapnya. Kau lihat, setelah ia melihat
aku sudah kehilangan banyak tenaga, ia telah mencecar aku dengan ilmu pedangnya
yang luar biasa, hingga aku menjadi kewalahan dan kalau aku tidak siang-siang
menyerah kalah terang aku akan menjadi korbannya pedang, kena di- sate diatas
punggung, maka aku dapat melihat gelagat, maka aku sudah menyerah kalah, meskipun
aku tahu perbuatan itu akan memalukan
Hui Seng Kang berkata-kata dengan paras guram dan menyesal sekali untuk apa
yang ia telah perbuat diatas panggung. Sama sekali ia tidak nyana orang she Kong itu
pandai memancing tenaga orang, hingga peroleh kemenangannya dengan mudah.
Cocok dengan kata kata Seng Giok Cin. bahwa Hui Seng sudah mendemontrasikan
tenaganya yang kuat. Siang-siang ia sudah banyak menghamburkan tenaganya,
sehingga dimenit-menit paling akhir melawan Kong soe Jin yang gesit dan lincah tidak
berdaya karena kehabisan bensin .
Tempik sorak terdengar riuh ketika Pek Boe Taysu naik keatas luitay.
Kini gilirannya ia yang menjadi Taycu, untuk menggantikan Hui Seng Kang wakil
Tay-cu-nya yang pecundang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 214
yoza collection orang menduga-duga akan kekalahannya Kong soe Jin mengingat Pek Boe Taysu
ada satu jago tua yang sudah banyak pengalaman, lagipula hweshiotua itu ada sangat
telengas. Kong Soe Jin menjura dengan hormat pada Pek Boe Taysu, ketika mereka sudah
berhadapan Tidak dikira Taysu yang hari ini menjadi Taycu, mereka sebentar kalau
aku sitolol mengunjukkan kebodohanku, harap Taysu suka memaafkan dan sukalah
memberi banyak petunjuk akan kesalahannya
Ha ha Pek Boe Taysu memotong dengan ketawanya yang bergelak-gelak Sicu
ada jago pedang dari Ngo bie-pay, mana aku si hweshio bangkotan dapat memberi
petunjuk apa-apa. Harap sicu jangan terlalu merendah. Nah, marilah kita mulai
bertanding Baiklah kata Kong soeJin dengan tak sungkan-sungkan ia menghunus pedangnya.
Pek Boe Taysu genggamannya aneh, baru pernah orang melihatnya. Bentuknya
seperti sekop. diujungnya ada sepasang gigi tajam dan lingkaran dari baja kecil kecil,
hingga senjata itu kalau digoyangi akan perdengarkan saara kerincingan ramai.


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ketika Pek Boe Taysu mempersilahkan menyerang lebih dulu. K^ong Soe Jin tidak
sungkan-sungkan lagi dan mulai membuka serangan dengan satu tipu serangan yang
indah dari perguruannya. Lawannya menangkis sambil perdengarkan ketawanya yang
aneh Kemudian Pek Boe Taysu balas menyerang dengan gaya. Dengan tongkat
menaklukkan setan, ia memalangkan dan melempengkan tongkatnya menyerang
musuhnya dengan hebat sekali yang dapat mengugurkan gunung.
Tapi Kong Soe Jin gesit dan lincah, ilmu pedangnya pun mahir, maka dengan indah
sekali sudah meluputkan diri dari serangan lawannya yang berat.
Kali ini menghadapi musuh kawakan, Kong Soe Jin tidak main-main. Ia
mencurahkan betul-betul perhatiannya pada ilmu pedangnya yang dimainkan itu,
hingga Pek Boe Taysu dengan genggaman beratnya tidak bisa berbuat banyak terhadap
jago muda dari Ngo-biepay itu.
Penonton di bikin kagum oleh permainan pedangnya.
Berkali-kali terdengar sorakan penonton. Kalau Kong soe Kek merasa masih kuatir
akan kekalahannya sang engko adalah Khoe cong diwajahnya yang jelek mengunjukkan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 215
yoza collection perasaan dengki. Bibirnya saban menjebi yang membikin wajahnya jadi semakin jelek
saja. Meski Pek Boe Taysu mencoba dengan sungguh untuk menjatuhkan lawan
mudanya, ternyata tidak berhasil. Kesudahannya lima belas jurus telah dilewati dan
pertandingan dinyatakan seri, hal mana telah disambut dengan suatu tampik sorak
yang ramai sekali oleh penonton-I Hadiah telah diberikan kepada Kong Soe Jie oleh
Seng Pocu sendiri. Seng Giok Cin berseri-seri. sedang Kim Hong Jie juga tampak merasa puas dengan
kesudahan pertandingan itu. Diam diam nona Kim yang nakal teluh mengutik lengannya
nona seng. Encie Giok betul-betul kau banyak untung hari ini. Si orang she Kong
sebentar lagi akan menghadiahkan barang yang diperolehnya itu kepadamu. Kenapa
kau tidak cepat-cepat bangun berdiri untuk menyambutnya.
Adik Hong. kau nakal betul, paling bisa memang kau menggoda orang. ia berkata
sambil mencubit tangannya yang dicubit tadi.
Nona Kim lucu sekali membuang aksinya hingga mau tidak mau nona Seng ini
menekap mulutnya yang mungil untuk menahan ketawanya. Berdua mereka bersenda
gurau dengan gembira. Tampak Kong Soe Jin jalan menghampiri mereka, lewat didepannya Hui Seng Kang
yang duduk disitu, terhadap pecundang ini Kong Soe Jin melirik sejenak dan tidak
memandang mata. Seng Giok Cin menyambut dengan gembira ketika Kong Soe Jin menghadiahkan
barangnya. Nona Seng. katanya. barang ini kudapatkan bukan secara mudah, aku harap kau
menerimanya dengan segala senang hati.
Terima kasih, kau sungguh baik sekali saudara Kong. jawab Seng Giok Cin sambil
bersenyum girang dan melirikan matanya yang jeli. Kong Soe Jin merasa girang dan
bangga kelihatannya. Seng Giok Cin kemudian berpikir dan berkata kepada sekalian pemuda yang ada disekitarnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 216
yoza collection Saudara saudara, adik Hong Jie bersedia menerima hadiah untuk yang ada minat,
aku di anjurkan untuk mengunjuk kepandaiannya agar mendapat hadiah sutera lagi
untuk dihadiahkan kepada adik Hong Jie. Ayo, lekas, aku anjurkan-..
Kim Hong Jie pelototkan matanya, mulutnya yang mungil berkemak kemik seperti
yang mau mengatakan apa-apa kepada Seng Giok Cin, tapi nona Seng hanya ganda
ketawa saja kelakuannya Kim Hong Jie.
Tapi kemudian Kim Hong Jie sudah unjuk senyumannya yang ramai pula
diparasnya sujennya memain memikat hati. Tidak heran kalau banyak pemuda sudah
ketarik hatinya dan ingin unjuk kepandaiannya diatas panggung untuk merebut barang
hadiah dan diberikan kepada nona Kim yang cantik jelita.
Pertama-tama Kong soe Tek yang berdiri disusul oleh in Kie Seng.
Khoe cong juga kelihatan bangkit berdiri, dengan muka tidak enak dilihat ia
perdengarkan ejekannya kepada Kong Soe Tek.
Hmm, perkara memberi hadiah kepada perempuan sudah biasa. Tidak
mengherankan, tapi janganlah unjuk kelakuan sendiri yang tidak tahu diri hingga
ditertawai orang. Khoe cong sangat memandang rendah kepada Kong soe Tek.
In Kie Seng menambahkan, Kau benar saudara Khoe, pertandingan diatas luitay ini
dilakukan bukan karena napsu menghadiahkan barang kepada seseorang. Kong soe
Tek melotot matanya terhadap In Kie Seng.
Mereka jadi bertengkar, saling menantang untuk menyelesaikan pertengkaran itu
diatas luitay, Khoe cong yang menjadi bibit -nya pertengkaran itu hanya ketawa
gembira saja. Pikirnya, ia puas sudah dapat mengadu dombakan mereka berdua. Tibatiba terdengar suaranya nona ciauw Yoe Soe berkata.
Hai, kalian tidak perlu bertengkar tidak keruan. Paling baik kalau kalian bertiga mau
betul-betul bertanding harus saling berjanji. Nona ciauw berkata bertiga
maksudnya supaya Khoe cong, tukang mengadu-ngadu orang itu, juga turut terlibat
dalam pertandingan. Terdengar beberapa orang berteriak setuju dengan kata katanya nona ciauw,
mereka kelihatan benci betul kepada orang she Khoe tukang mengadu dombakan orang
itu. Pemuda bernama co Goen Tiong telah mengusulkan perlombaan pertandingan lain,
katanya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 217
yoza collection Ya, kain sutera yang untuk dihadiahkan kepada adik Hong Jie hanya barang biasa
saja, bukannya merupakan benda yang aneh. Maka, menurut pendapatku, lebih baik
kalian bertanding dengan lain cara dalam suasana damai.
Bagus, bagus, menyelak In Kie heng, kau mau usulkan kami berlomba dengan cara
bagaimana" coba ceritakan kasih orang-orang dengar.
Pertandingan itu aku pikir baik diatur begini, kata co Goan Tiang sambil bersenyum.
yalah kira kira sepuluh Li jauhnya dari sini ada sebuah gunung Hui-cui-san, setelah
mendaki puncaknya membelok kearah barat kira-kira juga sepuluh Li ada sebidang
ladang yang tandus. Setelah berjalan dari tempat itu kira-kira lima Li, disitu terdapat
gunung kecil yang lancip dan sebuah lembah yang sempit, tanahnya semua disitu pasir
melulu lembah ini jalanannya berliku-liku. Kalau orang berjalan lempang mengikuti
sepanjangnya bisa kembali balik ketempat semula, asalnya darimana mereka masuk.
Melalui sepanjang lembah yang sempit ini, orang akan menemui tebing-tebing gunung
ada terdapat banyak sekali goa. sampai di sini ia bicara, terhenti sebentar, mengawasi
kepadanya anak muda yang sedang asyik mendengarkannya.
Dilain pihak, orang orang dari perserikatan Perkampungan semuanya sudah tahu
kemana juntrungannya pembicaraan Co Goen Tiong ini.
Saudara Co, lembah itu namanya apa " tanya Koen Soe Tek.
Co Goen Tiong ketawa Lembah itu dinamai Liu soa-kok jawabnya, puncak gunung
ini ada goanya yang dinamai Pek cong. Nah saudara Kong, apakah sudah
mendengarnya nama-nama ini"
Kong soe Tek terkejut mendengar disebutnya nama goa Pek-cong tong, maka ia
lalu melirik pada engkonya, kemudian pada si Muka Merah Him Toa Ki dari oey-sanpay. Lirikannya itu seolah olah memohon petunjuk.
Ya, kata Him Toa Ki dengan suara dingin lembah itu kabarnya ada berbahaya,
tidak kusangka adanya tidak jauh dari sini. Dipuncak Si ban-ieng dalam goa Pek-cong
tong ada berdiam seorang tua yang sudah lama mengasingkan diri dari dunia kangouw,
yalah su-hengnya si Dewi obat Kong Jat Sin bernama Souw Kie Han. Setelah lima puluh
tahun lamanya ia berjarah disana, telah melarang orang mengujuk tempatnya itu.
Menurut katanya orang cerita dalam kamarnya orang tua itu ada digantung sebuah
mutiara ajaib untuk menolak hawa racun. Maka itu kawannya binatang berbisa tidak
Ilmu Golok Keramat - Halaman 218
yoza collection ada yang berani memasuki kamarnya itu. Dalam kamar hawanya panas, karena
sebagian dari dinding goa itu ada dari batu Hwe giok (batu kumala berapi). Nah. kalau
kalian sudah sampai disana, bawalah sepotong batu Hwe giok kemari sebagai tanda
bukti bahwa kalian sudah sampai ditempat itu Hwe giok itu dilain tempat tidak ada,
kecuali disitu tempatnya. Batu itu. merupakan benda yaag berharga maka jikalau
diantara kau orang ada yang beruntung mendapatkannya dan dibawa kemari untuk
dihadiahkan kepada nona Kim, memang ada harganya daripada barang hadiah kain
sutera. Terdengar Kong Soe Tek berkata.
Aku pun pernah mendegar bahwa goa Pek cong tong di puncak Si ban leng ada
tempat yang berbahaya. Kita kebetulan sudah sampai disini. maka ada baiknya untuk
pergi kesana, hitung-hitung sebagai menambah pengalaman. Bagaimana dengan Pocu
dan ceng-cu apakah juga akan turut pergi kesana"
Pocu dan cengcu dimaksudkan Khoe cong dan ln Kie Seng.
Mendengar kara-katanya Kong soe Tek yang paling belakang matanya Khoe cong
melotot kearahnya seorang In Kie Seng dengan marah besar. Biarpun tempat itu
berbahaya, aku berani pergi kesana"
Ya, kita pergi berkuda, tentu tidak membawa pembantu. kata Khoe cong dengan
mata melotot mengawasi kepada Kong soe Tek. Kong soe Tek hanya ganda ketawa
saja semua itu. Seng giok cin dan Kim Hong Jie mendengarkan perundingan mereka.
Tiba-tiba Seng giok cin mendekati Kim Hong Jie dan berkata bisik2.
Adik Hong, kau lihat. Mereka hendak menempuh bahaya, tentu ada salah satu yang
akan menjadi korban hilang jiwanya. Kim Hong Jie anggukkan kepalanya.
Nah, sekarang kalian bertiga sudah setuju. kata co Goen Tiong pula, rupanya ia
sebagai wasitnya dari pertandingan ini. tapi harus diterangkan syaratnya disini, yalah
didalam tempo dua puluh empat jam kalian harus sudah pulang lagi kesini. Karena
tempat itu tidak jauh letaknya dari sini, maka syarat ini rasanya sangat sederhana. Tiga
pemuda itu hampir berbareng menganggukkan kepalanya.
Mereka tinggal menanti temponya berangkat saja. Tiba tiba ada Li oh hweshio dari
Tibet menghampiri mereka.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 219
yoza collection co Goen Tiong berseru. Nah, ini Taysu yang dapat mengantar kalian kesana. Tapi,
tunggu dulu ia menyelesaikan pertandingannya diatas luitay. Mereka setuju dengan
bicaranya co Goen Tiong. Li Dho saat itu sudah naik keatas luitay, disusul deh Boen Kay Teng lawannya.
Boen Kay Teng ini umurnya kira-kira lima puluh tahun, matanya merah dan
berbadan sedang, tindakan kakinya perlahan, tapi mantap. Ia adalah keponakannya
Boen-lt Kong, salah satu dari Lima Tokoh terkuat pada masa itu dalam rimba persilatan.
Boen it Kong ada satu pendekar ulung dibagian barat daya. Mendengar
keponakannya berkelakuan tidak baik, maka Boen Kay Teng dipanggilnya. Ia diberikan
pelajaran ilmu silat yang tinggi oleh sang paman, tapi kenyataannya ia tidak bisa
merubah kelakuannya yang jelek. Ia telah berkawan dengan orang-orang yang jalan
hitam (jahat), dan namanya terkenal dalam kalangan orang jalan jahat itu.
Ia malang melintang dalam kalangan rimbah hijau sudah sepuluh tahun maka
orang sudah tahu benar kelakuannya yang buruk. tapi kelihatan banyak pendekar
kawakan sungkan berurusan dengannya karena mengingat akan pamannya yang
namanya sangat dimalui dalam kalangan kangouw.
Dua lawan setelah berhadapan saling menyilahkan untuk mulai menyerang.
Li Dho telah menyerang lebih dahulu. Serangannya dahsyat sekali, hingga lawannya
tidak berani menyambuti keras lawan keras. Dengan menggunakan tipu serangan Koan
Kong buka baju Boen Kay Teng telah menangkis serangan Li Dho.
Jago dari Tibet itu mainkan ilmu pukulan Toa ciu-in (cap telapakan tangan), dengan
telapakan tangannya mencecer musuhnya hebat sekali, hingga suara angin serangan
sampai terdengar nyaring. Boen Kay Teng kelihatan terputar-putar mengelilingi
panggung untuk meluputkan diri dari serangan dahsyat lawannya.
Li Dho dan kawannya Phadho Ka datang turut meramaikan pertandingan adu silat
di-Seng Kee Po, belum ketahuan mereka ditempatnya itu ada masuk partai mana maka
Seng Eng selalu menaruh curiga kepada mereka.
Boen Kay Teng yang terus menerus dicecer musuhnya, menjadi kewalahan. Dalam
hatinya menjadi nekad, ia lalu menyerang dengan senjata gelapnya kepada sang lawan
hingga semua orang menjadi kaget. Dalam gebrakan pertama itu hanya dibolehkan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 220
yoza collection menggunakan tangan kosong bertanding, tidak menggunakan senjata apalagi senjata
gelap. Maka perbuatannya Boen Kay Teng tadi ada melanggar peraturan.
Li Dho tidak takut senjata gelap, karena ia berilmu Thian-Hong-leng (sisik naga sakti),
ilmu ini dapat memunahkan serangan senjata gelap macam apa juga. Maka ketika
melihat lawannya menyerang dengan senjata gelap. ia mendekam badannya untuk
meluputkan diri, tapi ternyata kejadiannya tidak seperti yang ia duga.
Hanya terdengar suara tertahan keluar dari mulutnya dua orang itu kemudian
berpisahan Boen Kay Teng mundur sampai tujuh-delapan tindak dan malah tubuhnya
telah terpelanting kebawah luitay.
Li Dho hanya mundur dua tindak. berdiri tegak. tapi mukanya sudah pucat pasi,
terang ia sudah terluka dibagian dalamnya.
Phua Do Ka, temannya Li Dho sudah lantas melesat naik keatas luitay, menanyakan
keselamatannya sang kawan. Tiba tiba Li Dho telah memuntahkan darah segar dari
mulutnya badannya nampak limbung hendak jatuh kalau tidak keburu dibimbing oleh
Phua Dho Ka, ya menjadi marah sekali kawannya sudah dicurangi musuhnya.
Diatas luitay itu telah diketemukan senjata gelapnya Boen Kay Teng yang berupa
cincin. Dalam bahasa tibet Li Dho berkata pada kawanannya.
Suheng, rupanya ajalku sudah sampai disini. Kalau aku mati, harap suheng bawa
mayatku pulang. Belum lampias bicaranya, ia sudah lantas memuntah lagi darah segar.
Boen Kay Teng setelah terpelanting dan bangun lagi, ia mencari sebuah kursi untuk
ia beristirahat, napasnya kelihatan sudah empas-empis sangat keras. Ia terluka parah
didalam. Ia merapatkan matanya untuk memulihkan tenaganya kembali.
Seng Eng dan Pek Boe Taysu sudah lompat keatas luitay untuk memeriksa keadaan
Li Dho, sementara Phua Dho Ka sudah jadi gemas sekali pada Boen Kay Teng yang
curang dan tanpa memperdulikan kawannya ia sudah lompat turun dan menghampiri
Boen Kay Teng yan sudah tidak berdaya hendak dibunuhnya.
Tapi niatnya dihalang halangi Song coe Ki dan dua saudara oet-ti yang menghibur,
supaya Phua Dho Ka jangan menuruti napsu hatinya saja. Urusan dapat didamaikan,
bagaimana baiknya sebab Li Do tokh belum mati.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 221
yoza collection Seng Eng melihat keadaan Li Dho sudah lantas mengeluarkan obat pilnya yang
mustajab untuk menyembuhkan luka didalam. kemudian turun dan memberikan juga
obat pil itu kepada Boen Kay Teng yang keadaannya sudah setengah mati.
Pertandingan telah berakhir sampai disitu saja. Penonton kasak-kusuk menyalahkan
kepada satu diantaranya, ada juga yang menyalahkan pada dua duanya.
Boen Kay Teng bersalah sudah menyerang dengan senjata gelapnya, sedang Li Dho
dipersalahkan sudah keterlaluan mendesak pada lawannya yang sudah kewalahan.
Sementara itu tiba-tiba terdengar co Goen Tiong berkata.
Saudara yang hendak berlomba mengambil batu Hwe giok, perhatikan padasyarat
yang telah dikatakan tadi, Sekarang tanggal sembilan belas bulan delapan, jam setengah
lima sore, besok pada hari begini siapa saja diantara kalian yang datang lebih dahulu
di-sini dengan membawa batu Hwe-giok dianggap dia yang menang dalam perlombaan
ke puncak si ban-leng goa Pek cong-tong. Tegasnya, dalam tempo sehari semalam
kalian semuanya sudah berada disini, dalam keadaan masih segar atau terluka,
mengerti semua" Tiga orang yang hendak berlomba itu telah anggukkan kepala.
Ya masih ada yang penting untuk peringatkan. kata lagi co Goen Tiong, masingmasing tidak boleh membawa pembantu. Yang mengantarkan boleh, tapi tidak boleh
melewati batas lembah Liu-soa kok. Tiga pemuda itu pada anggukkan kepala.
Mereka tak tahu seluk beluknya tempat itu, main sanggup saja. Tapi untuk yang
mengetahui bagaimana seramnya keadaan ditempat yang hendak dituju itu, merasa
bergidik dan berdiri bulu romanya.
Souw Kie Han, orang tua yang mengasingkan diri dalam goa Pekcong itu tabiatnya
sangat kukway, tidak mau kalah dengan siapa juga dalam ilmu silat.
Siapa yang bertempur dengannya pasti kalah dan mati. ia sangat kejam dan
telengas, sudah tersohor dalam rimba persilatan.
Lain daripada itu, juga dipuncak Si-ban leng yang hidup disitu hanya sebangsa kutukutu dan binatang-binatang yang berbisa saja. Sekali orang kena digigit atau di antuk
oleh ular atau binatang kutu pasti akan binasa, maka semua yang tahu bagaimana
berbahayanya ditempat itu, pada menguatirkan akan keselamatannya tiga pemuda itu.
Seng Giok cin dengan bersenyum menggiurkan telah berkata pada tiga pemuda itu,
Ya, aku dengan adik Hong mendoakan kalian selamat. sekarang kami mohon diri dahulu
Ilmu Golok Keramat - Halaman 222
yoza collection ada sedikit urusan. Besok sore pada hari begini, kami harap kalian dapat kembali
dengan tidak kurang suatu apa dan membawa Hwe giok untuk dihadiahkan kepada adik
Hong Jie. Sambil berkata ia menarik tangannya Kim Hong Jie diajak berlalu dari situ, dengan
sedikitpun tidak merasa kuatir akan keselamatannya tiga pemuda itu.
Tiga pemuda yang tidak akan menempuh bahaya, hanya tertawa saja melihat dua
jelita itu mengundurkan diri dan lenyap bayangannya dari pandangan mereka.
Kemudian mereka bersiap-siap hendak melakukan perjalanan sebagaimana yang
sudah ditetapkan oleh co Goen Tiong.
Kong Soe Jin lalu menarik tangannya sang adik dan berbisik dikupingnya.
Sute sudah terlanjur kau menyanggupi, biar bagaimana juga harus menghadapi
bahaya, kau tak dapat mundur lagi. Hanya aku memesan kau lebih baik mati di tangan
orang tua penyepi atau oleh binatang berbisa disana dari-pada kau kena dicelakakan
oleh dua pemuda yang menjadi saingan kau berlomba.


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Toako, kau jangan kuatir. jawab Kong Soe Tek. aku akan menjaga diriku sebaikbaiknya. Legakan hatimu. Apa kau takut aku kalah berusaha"
Bukan itu maksudku. Kalau menang tidak menjadi soal, hanya aku tidak puas kalau
dirimu nanti dianiaya oleh dua orang licik itu.
Aku paham. Mereka itu adalah orang-orangnya Perserikatan Benteng
Perkampungan tapi aku sudah siap saja, aku tidak takut. Legakan hatimu toako, aku
juga mendoakan toako tidak mengalamkan kesulitan apa-apa sementara aku tidak
berada disampingmu. Kong Soe Jin merasa sedih mendengar perkataannya sang adik.
Ia tidak tahu apakah perpisahan dengan sang adik ini nanti akan berjumpa pula
dengan selamat atau sang adik mengalamkan bahaya yang tidak diingini" Kong Soe
Jin kelihatan berat sekali melepaskan adiknya.
Sementara itu tampak Sa Kie Sang juga bercakap-cakap dengan ciauw Hauw,
sedang Khoe cong kasak kusuk dengan Hui Seng Kang.
Setelah tiga pemuda yang hendak berlomba itu berunding sebentaran, Kong Soe
Jin ajak adiknya untuk berangkat terlebih dahulu.
Terdengar Hoan SiangJle dan Kun-lun Pay mengucapkan doa restunya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 223
yoza collection Ya, saudara Kong, aku bantu mendoakan semoga kau nanti kembali dengan
kemenangan dan selamat walaftat..
Terima kasih jawab Kong Soe Tek.
Kemudian dengan diantar oleh engkonya Kong Soe Jin dan Hoan Siang Jie,
berangkatlah Kong soe Tek terlebih dulu.
sekarang mari kita ajak pembaca melihat Ho Tiong Jong.
Ketika dua nona jelita yang mempesonakan hatinya sudah berlalu, Ho Tiong Jong
girang bercampor masgul. Girang karena totokannya sudah terbuka dan masgul karena
dengan cara bagaimana ia memutuskan rantai yang membikin dirinya tidak merdeka
" Dalam keadaan bingung. tiba-tiba ia mendengar suaranya co Kang cay berkata.
Hei, bocah, legakan hatimu, aku lihat dua nona itu tidak akan membunuhmu. Nah,
sekarang coba lihat, barang apa yang si nona berikan padamu tadi.
Ho Tiong Jong baru jengah. Barusan ketika Kim Hong Jie membuka totokannya,
bergerak menyesapkan suatu benda ditangannya. ia segera memeriksa, kiranya benda
itu ada kikir kecil yang dapat mengikir putus rantai yang membelenggu dirinya. Ho
Tiong Jong kegirangan. Terima kasih, adik Hong. katanya dalam hati. Lalu berkata pada co Kang cay. Dia
memberi kikir untuk mengikir rantai.
Bagus, bagus Untungmu sangat bagus bocah.. . co Kang cay ketawa terkekeh kekeh.
Sambil mergerjakan tangannya, Ho Tiong Jong pasang omong dengan co Kang cay.
Antaranya ia berkata Lopek, aku ingin lekas-lekas keluar dari sini. Bagaimana, kalau
umpamanya aku sudah merdeka dan hendak keluar, apakah lopek mau turut aku"
Bocah, jawab co Kang cay hatimu mulia sekali, cuma sayang aku sudah tua, tidak
ada gunanya lagi hidup beberapa tahun.
Tapi aku ingin kau ikut aku keluar.
Tidak. Dengan adanya aku, tapi memberabekan kau bergerak.
Apa pun yang akan terjadi, aku harus menolong lopek keluar bersama-sama dari
neraka ini. Aku harap kau suka menerima bantuanku yang tidak berarti.. Co Kang Cay
menghela napas. Agaknya ia terharu akan kebaikan hati si anak muda.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 224
yoza collection Ketika Ho Tiong Jong menanyakan tentang jalanan rahasia untuk keluar dari kamar
tahanan itu, tiba-tiba terdengar seperti ada tindakan kaki yang mendatangi.
Sebentar lagi. tampak ada terbuka sebuah lubang pada pintu kamar, sepasang mata
yang bersinar mencorot kedalam. Ho Tiong Jong tidak tahu siapa orang itu, tapi ia tidak
perduli. Ia pura-pura tidak tahu ada orang yang mengintai dari lubang tersebut.
Kemudian lubang itu telah tertutup kembali.
Dalam hati Ho Tiong Jong berpikir. Kenapa orang sangat perhatikan diriku" Aku biar
bagaimana harus membawa keluar Co lope dari sini. Kalau aku keluar sendiri, mana
aku bisa pergi ke kota Yang cio untuk menikmati keindahan bangunan istimewa seperti
yang dibicarakan oleh Tio lopek" Lalu Keduanya tidak berkata-kata, Ho Tiong Jong yang
memecahkan kesunyian. Co lopek, kau jangan kuatir. Kalau aku lolos, kau juga harus lolos
Hai, bocah, hatimu memang sangat mulia. Aku sebenarnya sudah tua dan tidak ada
gunanya lagi, cuma saja aku sudah mempelajari itu bangunannya istimewa di Yang-co
dua puluh tahun lamanya, kalau aku tidak bisa membuktikan kepandaianku untuk
mendapatkan jalan masuk kedalam bangunan gunung-gunungan itu, memang aku mati
juga rasanya sangat penasaranHatinya Ho Tiong Jong tergetar mendengar kata-katanya si orang tua.
Sambil terus mengerjakan kikirnya untuk membebaskan diri dari rantai. Ho Tiong
Jong menanyakan jalan keluar dari situ.
Menurut keterangan Co Kang Cay, untuk dapat keluar dari kamar tahanan itu orang
harus melalui s ebuat selokan yang mempunyai beberapa tikungan. Harus diperhatikan
bilukan-bilukan itu jangan sampai salah membiluknya, barulah bisa keluar dari kamar
tahanan yang tidak enak itu.
Selagi mereka asyik pasang omong tiba-tiba terdengar orang menanya dengan
suara keras. Hei, apakah didalam betul ada Ho Tiong Jong "
Ya, betul aku Ho Tiong Jong. jawabnya.
Tidak lama, pintu kamar tahanan telah terbuka dan muncul seorang berjenggot
putih, matanya berkilat kilat mengawasi Ho Tiong Jong. ia berkata perlahan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 225
yoza collection Hei. Tiong Jong, aku ini Ngo ho San-jin bernama Cia Peng San, aku datang hendak
menolong kau, harap kau jangan bicara keras-keras
Ho Tiong Jong melongo. ia tak kenal pada orang itu. Apa maksudnya ia hendak
menolonGi dirinya yang tidak kenal satu dengan lain.
Sahabat. kata Ho Tiong Jong: aku dengan kau tidak saling mengenal, untuk apa
kau hendak menolonGi diriku"
Soal itu, sebentar kalau kau sudah keluar dari sini nanti aku terangkan dengan jelas
apa sebabnya. kata cia Peng san.
Setelah berkata demikian cia Peng San sudah hendak gerakkan badannya meluncur
kebawah menghampirinya Ho Tiong Jong berkata.
Hei, sahabat, nanti dahulu" Aku tidak mau sembarangan menerima budi orang,
maka aku harap kau suka memberi keterangan lebih dahulu"
Ah, kau ini banyak cerewet. Kalau sebentar diluar aku menerangkan padamu
bukankah sama saja dengan disini
Sebelum Ho Tiong Jong membuka suara lagi, tiba-tiba terdengar seorang berkata.
Aaaa saudara cia, kau rupanya kelebihan tempo jalan-jalan sampai disini Itulah suara
mengejek dari si Rajawali Botak Ie Yong. Kiranya kedatangan cia Peng san kesitu sudah
kena diintai oleh Ie Yong.
Mendengar perkataannya si Rajawali Botak cia Peng San tidak jadi takut. Dengan
suara tenang ia menjawab. oo, ie congkoan juga ada melakukan ronda sampai di sini"
Benar-benar kamar tahanan ini sangat dijaga rapih sekali. Si Rajawali Botak tertawa
dingin Cia Peng San kau ini ada ke sorga bukan dijalani malah berjalan masuk ketempat
jebakan disini. Ha ha ha..
Ie Congkoan, kata pula cia Peng San, aku tidak mengerti apa artinya kau kata
barusan" Apakah kau maksudkan tempat ini terlarang untuk orang melihat-lihatnya"
Sambil berkata demikian, cia Peng San matanya celingukan mencari tahu. kalaukalau dibelakangnya si botak ini ada lagi yang akan membantunya. Tapi lantaran
keadaan gelap. maka ia tidak dapat lihat orang lain.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 226
yoza collection Ha ha ha, Cia Peng San, kau jangan berlaga bodoh dengan maksudmu yang
sebenarnya. Aku tahu namamu ada terkenal juga di kalangan kangouw, aku si orang
she le ingin menjajalnya disini. Mari, mari kita bertempur
Setelah berkata, tangan kirinya menyerang dengan senjata, sedang tangan
kanannya membuka telapakan tangannya dan lima jarinya yang runcing mengancam
hendak mencengkeram pada si orang she Cia.
Cia Peng San marah melihat kelakuannya si Rajawali Botak.
Ilmu mencengkeram dari le Yong dianggap tidak ada artinya bagi Cia Peng San,
sebab ia juga ada akhli ilmu demikian. Ia dapat menggunakan tiga puluh enam jalan
menyerang dari ilmu menceng kramnya. Tidak heran, kalau dalam tempo pendek saja
si botak sudah ke-desak oleh musuhnya, akhirnya ia hanya dapat menangkis tapi tak
dapat balas menyerang. Ho Tiong Jong menyaksikan pertandingan kedua lawan itu dengan nyata. Pikirnya
hendak membantunya Cia Pek San, tapi diluar dugaannya dalam dua tiga gerakan saja
le Yong sudah kena dijatuhkan oleh lawannya.
Berbareng Ho Tiong Jong mendengar Co Kang Cay berkata.
Tiong Jong, kau jangan enak-enakan. Kau harus waspada, sebab orang yang hendak
menolongmu itu aku lihat bukannya orang baik-baik.
Ho Tiong Jong tidak begitu percaya akan kata-katanya, tapi diam-diam ia
memikirkan juga. Kini ia melihat sibotak rubuh, apakah ia mati"
Kiranya sibotak rubuh hanya berpura-pura saja mati, karena tidak sanggup
meladeni lebih jauh lawannya yang kosen. Ia sudah terkena goresan kukunya cia Peng
San hingga berlumuran darah. Saat itu ia pikir lebih baik mencari jalan selamat dan
pura-pura rubuh binasa. Tapi ia lupa bahwa lawannya tidak mudah dikelabui oleh akal bulusnya.
Cia Peng San perdengarkan tawa dingin, katanya. Hei, botak, lekas balut lukamu dan
mari kita bertempur lagi"
Si Rajawali Botak paling benci kalau mengatakan si botak , maka ketika mendengar
lawannya itu perdengarkan itu perkataan, kontan darahnya mendidih dan sambil kertak
gigi ia mengawasi musuhnya dengan mata beringas.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 227
yoza collection ooOOoo LUCU sekali kelihatannya si botak dalam keadaan demikian.
Ngo-ho San jin cia Peng San tertawa geli melihat si botak yang sudah tidak berdaya,
Ia berkata menyindir. Hmm.. . botak, kau ini nasibmu sangat jelek. orang satu-satunya yang melindungimu
seng Eng, kini sedang repot dengan urusan pertandingan luitay, maka sekarang siapa
yang dapat menolong dirimu" Ha ha ha, kau lihat aku nanti akan memapas kedua
kupingmu supaya lebih pantas dengan kepala botaknya.
le Yong bukan main marahnya, tapi ia tidak berdaya. ia tidak berani bergebrak lagi
dengan lawannya yang ia sudah tahu ada lebih tinggi kepandaiannya dari ia. Maka ia
hanya dapat memaki-maki saja.
orang she cia, perkataanmu ini benar-benar menyakitkan tuanmu. Sampai mati aku
tidak nanti daant melupakannya. Tunggu saja nanti pada Suatu hari tuanmu akan
mencari kau untuk menagih hutang kekalahannya. Kau ini masuk partay apa" Hmm
berani-berani mau berserikat dengan Ho Tiong Jong Apa kau kira kami tidak tahu"
Hatinya cia Peng San bercekan pikirannya, kalau begitu Seng Eng menahan Ho
Tiong Jong dengan maksud tertentu untuk memperalat anak muda itu dikemudian hari.
Ia lalu berkata pada Ie Yong.
Hmm baik sekali kau membuat jebakan macam ini. Sekarang aku mau tanya kau,
didalam benteng ini selainnya Seng-Eng dan itu hweshio tua Pek Boe, apakah tidak ada
lain orang lagi yang kosen" Mereka hendak menghalangi aku cia Peng San punya
kehendak. hmm jangan harap
Si botak yang sedari tadi merasa dihina dan tak tahan menahan amarahnya yang
membuat dadanya seakan-akan mau meledak, maka sudah lompat bangun dan
menyerang dengan senjata martilnya bertubi-tubi.
Perbuatan mana ada diluar dugaannya cia Peng San, maka dengan agak kaget ia
telah mengegoskan serangan kekanan dan kekiri. Pertempuran kali ini kelihatan sangat
ramai. Kedua pihak telah mengeluarkan kepandaiannya yang lihay.
Sementara itu Ho Tiong Jong dilainpihak hatinya merasa sedih, karena cia Peng San
hendak menolong dirinya bukan didasarkan atas kebaikan hatinya, jikalau mendengar
Ilmu Golok Keramat - Halaman 228
yoza collection pembicaraan diantara dua orang itu, cia Peng San juga bermaksud akan memperalat
dirinya saja. Si botak bertempur dengan cia Peng San lama juga, tiga puluh jurus, tapi tampak
nyata bahwa ia bukan tandingannya Cia Peng San.
Memikir kalau pertandingan diteruskan, si botak nanti akan keburu mendapat
bantuan, maka Cia Peng San setelah mendesak mundur lawannya lantas lompat keluar
dari kalangan berkelahi untuk melarikan diri.
Ha ha ha si botak tertawa. Orang she Cia, tanya sebegini saja kemampuanmu
menjual lagak didepan tuan besarmu, sungguh menyebalkan. Mari kembali untuk
bertempur dengan tuanmu sampai tiga puluh jurus
Cia Peng San tidak meladeni diejek demikian. Ia masih berusaha untuk meloloskan
diri dari tempat itu. Siapa tahu ketika ia membiluk disatu tikungan didepannya ada
menghadang seseorang. Bukan main kagetnya, ketika ditegasi ia rupanya kenali orang
yang menghadang didepannya.
Hei, yang menghadang didepan itu bukan nya cio Lopocu" tanyanya.
orang itu mengenakan baju hijau dan berjenggot panjang, tidak menjawab atas
tegurannya Cia Peng San hingga ia ini menjadi gelisah hatinya. Ketambahan pintu buat
ia ke Iuar ternyata sudah tertutup, maka pikirnya ia tak dapat lolos dari tempat itu.
Sayang ia tadi tidak membekuk si botak buat dijadikan, barang jaminan terhadap
orang yang menghadang didepannya itu. Co Lopocu, bukan" ia mengulanGi
pertanyaannya. Ha ha, pandanganmu tak salah. Siapakah yang menjebak kau disini" jawab orang
itu. Ya, pocu sudah tahu kedatanganku kesini, buat apa menanya lagi.
orang itu tertawa dingin. Bagus, katanya. Nah sekarang aku mau minta pelajaran
dari ilmumu Gerakan Tangan Sakti yang mempunyai tiga puluh jalanBagus, aku juga ingin menjajal ilmumu Kuda semberani melayang diangkasa.
Keduanya kelihatan sudah siap untuk bertempur.
Ngo ho Sanjin Cia Peng San dengan kepalannya menjaga didada, tangan lainnya
membuka jarinya dan menyerang dengan angin pukulan yang santar.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 229
yoza collection Co Tong Kang (Co Pocu) telah mengerahkan tenaga dalamnya, hingga jenggotnya
bergoyang-goyang meskipun tidak ketimpa angin.
Cia Peng San mengirimkan serangan hebat dengan gaya Di waktu malam
mengintai kereta istana dan Singa bertahan . Tapi dengan menggunakan kegesitan
lompat kesana-sini, Co Tong Kang dapat mengundurkan semua serangan lawannya.
Cia Peng San gelisah hatinya melihat semua serangannya luput, ketambahan ia
lihat lawannya sudah mulai menggunakan ilmunya Kuda sembari melayang
keangkasa . Tubuhnya Co Tong Kang tampak melesat tinggi dari atas ia menyerang musuhnya
dengan tangan dan kaki berbareng di kerjakan. Sebetulnya ilmu ini hanya untuk
menyerang, tidak untuk menjaga diri. Genanya untuk membikin musuh tak dapat
melarikan diri. Cia Peng San tidak tahu serangan macam ini, maka dengan dua tangannya ia
menyerang kedadanya sang lawan yang masih melayang diudara, Co Tong Kang tahu
serangan lawan ada hebat maka tidak sembarangan ia menyambut. Ia meluncur turun
dibelakang nya Cia Peng San, kemudian dengan satu gerakan manis sekali ia buat Cia
Peng San terpental dan tubuhnya membentur dinding, kemudian rubuh meloso ditanah.
Cia Peng San merangkak bangun, ia maksudnya hendak menyerang lagi musuhnya,
tapi diurungkan ketika dalam otak berkelebat pikiran lebih baik lari. Maka begitu ia
sudah dapat menegakkan badannya sudah lantas kabur meninggalkan musuhnya.
co Tong Kang melengak. Ia tidak mau membiarkan musuhnya melarikan diri, maka
lantas menguber. Pikirnya, kalau Ie Yong bisa mencegat larinya cia Peng San, tentu
pecundang ini dapat dibekuknya. Tapi siapa nyana, setelah ia menguber melewati dua
kamar batu ia dapatkan sibotak sedang membentak-bentak dan mundur mundur
seolah-olah barusan ia habis dikerjai orang.
Kau kenapa" tanya co Tong Kang.
Barusan aku kena dikerjai orang, jawabnya sambil mengusap-usap sikunya. cia
Peng San yang barusan datang ke-sini"
Bukan- Ilmu Golok Keramat - Halaman 230
yoza collection Hei, siapa lagi orangnya yang datang ke sini" co Tong Kang berCekat hatinya. Dia
mengenakan kedok hitam, jawab si botak. Menggunakan kedok hitam" co Tong Kang
mengulangi, heran. Ya. dia berkedok hitam dan pakaiannya juga serba hitam. Aku sedang lengah di
kamar batu ke satu telah dipukul olehnya hingga aku mundur kesini. Aku tidak
perhatikan pengawakannya, tapi dari gaya pukulannya seperti pukulan Ie su-pit (pit
sejarah) dari Han Siauw ceng.
oo, pantasan kau tidak berdaya, kalau orang ini yang menyelusup kesini. Kalau
begitu kecuali dia tentu masih ada lain lain nya yang menyelusup kesini. si botak hanya
memandang pada co Tong Kang yang sedang meng urut-urut jenggotnya.
Jadi kau sudah buat terlepas cia Peng San bukan" tanya co Tong Kang.
Aku bukan sengaja membuat dia terlepas, jawab si botak. Aku baru saja mau
masuk ke jalanan got untuk mencegah larinya orang she cia itu. mendadak dari
belakang aku sudah di serang orang. cepat aku menggosok serangan dan memutar
tubuh menangkas susulan serangan orang itu, Tapi dia ada sangat tinggi ilmu silatnya,
karena terus menerus aku dicecer dan mundur sampai ke-sini. cia Peng San
menggunakan aku kedesak begini, rupanya dia sudah melarikan dirinya.


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

co Tong Kang manggutkan kepalanya. Ya, si orang tua she Hui sudah muncul, aku
tidak dapat mempersalahkan kau. sekarang kau berlaku sebagai mana biasa saja
menurut rencana yang telah diatur. Nah, ini aku kasih dua butir pil, satu untuk dimakan
dan lainnya untuk dipakai diluar menyembuhkan lukamu. Tidak lama kesehatanmu pulih
kembali. co Tong Kang berkata sambil menyerahkan obatnya.
Terima kasih, Pocu. kata si botak dengan perasaan penuh terima kasih. Tidak lama
kemudian telah menghilang dari situ.
Sementara itu Ho Tiong Jong dalam kamar tahanannya tiba tiba melihat munculnya
si botak dekat pintu besi, siapa telah berkata.
Hei, Tiong Jong, kaujangan ngimpi hendak kabur diluar penjagaan sangat rapihnya,
kau tahu" Ho Tiong Jong mendongkol mendengar kata-katanya si botak ia menjawab.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 231
yoza collection HMM botak. disini kau jangan menunjukkan botakmu yang buruk itu, apa kau anggap
kebagusan" Kalau tuanmu mau melarikan diri, jangan lagi kau, setan sekalipun tak dapat
mencegahnya, kau mengerti"
Ie Yang berteriak gusar, Ia paling tidak suka kalau kepalanya yang botak dipakai
bahan omongan. Tapi kegusarannya tak dapat ditumplekkan kepada pemuda itu, karena
ia tahu kalau Ho Tiong Jong sampai kenapa-apa nona Seng tentu tidak akan memberi
maaf kepadanya. Malah Seng Pocu kelihatan menghargai pada pemuda ini.
Kalau terhadap lain tahanan ia boleh punya suka. Tapi ia tidak puas, maka ketika
meninggalkan Ho Tiong Jong ia berkata.
Hmmm Tiong Jong, kau jangan terlalujumawa. Ada satu hari nanti kau tahu bahwa
aku Ie Yong bukannya seorang yang gampang-gampang dihina. Ho Tiong Jong geli
dalam hatinya melihat tingkah lakunya si botak.
Hei, botak kau tidak rela" Aku nanti perlihatkan padamu, bahwa aku tidak sukar
lolos dari sini. demikian Ho Tiong Jong temberang.
si botak mendelik matanya. Tiong Jong, kau jangan banyak tingkah. Kalau benar
kau bisa meloloskan diri dari sini, aku Ie Yong dengan sukarela akan menghadiahkan
kepalanya sebagai tanda penghargaan, ha ha ha^..
Si botak penuh keyakinan Ho Tiong Jong biar bagaimana juga tak dapat meloloskan
diri dari situ. Selalu ia yang menjaga, juga ada Co Tong Kang. Kalau ini dapat dilewati,
masih ada Pek Boe Taysu dan seng Pocu yang akan datang memberikan bantuan
mencegah larinya anak muda itu.
Dari sebab keyakinannya itu. maka ia dengan temberang telah berkata hendak
menghadiahkan kepalanya kalau Ho Tiong Jong benar-benar dapat keluar dari benteng
yang kuat itu. Ho Tiong Jong mendongkol juga mendengar kata-katanya si botak.
Hei, botak. katanya, kau dikalangan kangouw bukan sudah punya nama
juga"Jangan kau seperti orang penjual obat dijalanan saja boleh mengeluarkan
perkataan sesuka hatimu. Kalau aku betul sudah dapat meloloskan diri dari sini.
kaujangan mungkir untuk menyerahkan kepalamu yang botak
Ie Yong tertawa dingin sambil tepok dadanya ia menjawab. Tiong Jong aku Ie Yong
ada satu laki-laki sejati. Ludah yang sudah dibuang tak akan dapat dijilat kembali, maka
Ilmu Golok Keramat - Halaman 232
yoza collection perkataanku barusan tidak akan aku tarik kembali. Maka, kalau kau betul-betul dapat
meloloskan diri dari sini, nanti kalau kita ketemu muka, aku akan persembahkan
kepadamu kepadamu. Terdengar Ho Tiong Jong tertawa tergelak-gelak.
sibotak tidak mau meladeni lagi, lalu menutup pintu tahanan terus ngeloyor pergi.
Ho Tiong Jong setelah melihat sibotak berlalu, terus memasukkan tangannya
meloloskan rantai yang sudah dikikir putus.
Pintu tahanan sebentar kemudian tampak terbuka lagi. kini muncul nona cong ie
berjalan masuk. Dari atas ia berkata pada Ho Tiong Jong.
EngKo Ho, aku cong ie datang hendak menolong kau.
Ho Tiong Jong kaget mendengarnya. ia tidak mengira bahwa nona cong juga datang
ke-situ dengan maksud menolongnya, seperti terjadi pada cia Peng San tadi. Pemuda
itu kuatir kalau nona cong mendapat celaka, maka ia berkata.
Nona cong, terima kasih. Tapi harap kau lekas-lekas meninggalkan tempat ini, ada
orang yang mengawasi gerak-gerikmu.
Engko Ho, semata-mata aku berani menerjang masuk kesini aku sudah
perhitungkan apa akibatnya, maka legakan hatimu semua urusan aku yang
menanggungnya. Tapi ah nona cong. lebih baik.kau lekas meninggalkan tempat ini. Kau datang
dengan tangan kosong, mana dapat kau mengelakan bahaya yang mengancam dirimu"
Harap kau suka turut perkataanku.
Ho Tiong Jong gelisah hatinya. Tapi conGi e dengan tertawa angkuh telah berkata.
Engko Ho, mana bisa aku berpeluk tangan melihati kau menderita dan mana aku
dapat ke gunung Po san dengan tangan kosong"
Ho Tiong Jong mengerti, bahwa jalanan got untuk keluar dari tempat tahanan itu
ada dijaga keras oleh orang-orang yang menjaganya, tentu ada berkepandaian sangat
tinggi. Bahkan rupanya masih ada jalanan untuk orang melaporkan kepada tuan rumah
jikalau terjadi apa-apa dalam tempat tahanan itu yang tak dapat diatasi.
Kalau nona Ciong menolong dirinya, lebih-lebih banyak bahayanya daripada
selamat. juga dengan menggrecoknya nona cong berarti telah mengacaukan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 233
yoza collection rencananya untuk kabur dari tempat itu. Tidak heran kalau hatinya menjadi sangat
risau. Tanpa merasa Ho Tiong Jong mengeluarkan keringat dingin.
Ya, nona cong harap kau suka menurut perkataanku, katanya lagi.
Apa yang harus ditakuti" tanya si nona.
oh, aku harap kau suka memikirkan juga tentang apa katanya orang, kau satu
wanita datang kemari menyatroni lelaki. Maka pergilah kau, aku betul-betul tidak berani
menerima budimu yang besar ini. Aku takut dengan berita orang perihal kita berdua,
maka haraplah kau suka maafkan
Mendengar kata-katanya si anak muda tampan yang memincak hatinya, lantas saja
ia merasa sangat sedih. Dengan susah payah ia datang kesitu untuk menolong Ho Tiong
Jong, akan tetapi melihat yang hendak ditolongnya sedikit pun tidak mempunyai rasa
kasih sayang, siapa tidak akan menjadi sedih" Maka dengan hati cemas dan
menolongkol ia telah meninggalkan tempat itu dengan tidak menutup pula pintu besi
tempat tahanan itu. Setelah si nona pergi, hatinya si pemuda jadi berduka telah menolak orang punya
maksud baik. Beberapa kali ia menghela napas.
Tidak lama tiba-tiba terdengar suara timpukan batu kecil ialah biasa digunakan
dalam kalangan kangouw untuk mencari tahu ada orang atau tidak ditempat yang
ditimpuknya. Tampak muncul ceng ciauw Nikouw yang berpakaian abu abu warnanya. pipinya
menonjol, alisnya halus dan hidungnya lancip.
Seram kelihatannya. Ho Tiong Jong yang melihatnya merasa jemu.
ceng ciauw Nikouw melihat Ho Tiong Jong separuh dadanya terendam air, ia
berkata pada anak muda itu. Hei bocah, aku datang kesini hendak menolong kau.
Terima kasih, jawab Ho Tiong Jong, tapi jangan lupa. kau bisa masuk sukar keluar
lagi.Jalanan keluar sangat berbahaya, mungkin kita akan menemui kematian.
Maka sebelumnya kita berlalu, harap kau suka memeriksa dahulu jalanan keluar
yang selamat, agar kita aman keluar. ceng ciauw Nikouw anggukkan kepalanya.
Setelah berdiam sebentar, lantas ia hendak meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba
terdengar suara yang berkata.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 234
yoza collection Ya. betul seperti dikatakan Tiong Jong. orang masuk kemari, bisa masuk tapi tidak
bisa keluar lagi. Dari itu, nikouw kalau kau hendak keluar dari sini perlihatkan dahulu
kepandaianmu didepanku. Itulah suara co Tong Kang. yang ceng ciauw Nikouw kenali.
Ya, betul aku. jawabnya sambil unjukan diri. Seng Pocu mengadakan pertandingan
luitay, tapi aku sendiri tak ingin bertanding di luitay, lebih baik aku mengukur
kepandaian orang disini saja. ceng ciauw Nikouw perdengarkan tertawa dingin.
Ya. aku sudah terjebak olehmu. katanya Kalau tidak mengeluarkan sedikit
kepandaian memang tidak pantas.
co Tong Kang tertawa bergelak-gelak.
Bagus, bagus, katanya, memang begitu halnya, aku tahu ilmu senjata rahasiamu
yang lihay yang diramai Tok-kim-chi (uang emas beracun) dan senjata kebutanmu yang
terkenal, maka sekarang aku ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Ho Tiong Jong mendengar tentang tanya jawab dua lawan itu, diam-diam dalam
hatinya berpikir, bahwa dalam Perserikatan Benteng Perkampungan banyak jago jago
pilihan yang ilmu silatnya istimewa.
Ini Tio Pocu juga tentu ada lihay, sedang si nikouw juga pasti bukannya orang
Sembarangan, sebab Tic Pocu tidat berani unjuk kelakuan yang memandang rendah.
Sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba ia dengar ceng ciauw Nikouw berkata.
Baiklah, kau boleh bersedia. Berbareng ia gerakkan kebutannya menyerang pada
co Tong Kang. Kebutan itu ketika digerakkan lantas perlihatkan sinar ke kuning-kuningan,
mengurun pada dirinya co Tong Kang. Tapi orang she co itu juga sudah siap sedia
untuk menangkisnya. ia menggunakan senjatanya yang dinamai Liat-hwe-kie atau
Panji Api . Gerakan mereka cepat sekali. Kebutan dan Panji Api menari-nari dengan indahnya,
masing-masing mengarah jalan darah lawannya.
Pertandingan berjalan seru, tapi setelah sepuluh jurus lantas dapat diketahui bahwa
nikow itu berada dibawah angin. Serang-serangannya yang gencar tadi mulai kendor
kena tekan oleh serangan hebat co Tong Kang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 235
yoza collection Tiba-tiba ceng ciauw Nikow keluarkan bentakan keras, kebutannya digetarkan dan
dimainkah lebih cepat lagi. hingga dirinya seperti terbungkus oleh sinar kuning yang
keluar dari kebutannya. Dengan merubah permainan pukulannya ceng ciauw Nikouw dapat memperhatikan
diri dari desakannya co Tong Kang yang dahsyat.
ceng ciauw Nikouw mengerti, bahwa senjata Liat hwe kie, lawan adalah senjata
khusus untuk memunahkan senjata gelap yang kecil-kecil, maka juga ia tidak berani
sembarangan menggunakan senjata rahasianya Tok-kim chi.
Ia kebingungan juga melihat ilmu silatnya kalah dari lawan, mau mengeluarkan
senjata gelapnya merasa ragu ragu, habis bagaimana baiknya menyudahi pertempuran
ini" Ho Tiong Jong melihat si nikouw keteter, lalu berteriak Hei, cong ciauw Nikouw
cepat-cepat kau melarikan diri
Tiong Jong, kau jangan bikin gelisah hatinya, kata Tong Kang sambil ketawa
terkekeh-kekeh, kau lihat aku bikin dia terputar-putar, ha ha ha.. ceng ciauw Nikouw
mendelu hatinya mendengar kata-katanya co Tong Kang.
Ia ada satu wanita yang biasa jalan hitam (Jahat). tabeatnya telengas dan kejam,
bukan nya sedikit orang yang binasa dibawah tangannya. Kini ia harus menempur
lawan berat, ia sukar mengalahkannya, kalau kesudahannya ia pecundang bagaimana
ia ada muka menemui kawan-kawannya"
co Tong Kang sangat cerdik dalam tiap pertempuran, Ia selalu menempur musuh
dengan didahului perang urat syaraf, membikin musuhnya menjadi meluap amarahnya
dengan beberapa perkataannya yang menusuk hati.
Kini siasat perang urat syaraf menang dari ceng ciauw Nikouw, maka tinggal ia
mendesak musuhnya lebih hebat lagi sehingga ia tidak berdaya, akan kemudian dapat
dibunuhnya. NIKOUW itu timbul keganasannya ketika terus menerus kena desakan oleh
lawannya. sekejap saja ia sudah ambil over penyerangan, kebutannya berkelebatan
mengeluarkan sinar kuning yang berkeredepan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 236
yoza collection Tapi coTong Kang melayani padanya dengan tenang malah ia tidak mau membuka
serangan membalas, hanya menutup dirinya dengan senjatanya yang ampuh Liat hwe
kie. Sebentar lagi kelihatan ceng ciauw Nikouw mengayun tangannya, segera tiga sinar
keemas-emasan melayang mengarah dirinya co Tong Kang dan satu sinar melayang
ke arahnya Ho Tiong Jong.
Itulah senjatanya ceng ciauw Nikouw yang sangat diandalkan, yalah Tok kim-chi
atau Uang emas beracun, yang berupa uang dengan pinggirannya tajam bergigi
direndam dalam racun. Maka, siapa yang terkena senjata rahasianya ini pasti akan
melayang jiwanya menemui Giam lo ong.
ci Tong Kang melihat si nikow telah melepaskan senjata rahasianya, menjadi
gelisah karena selainnya ia harus menjaga dirinya sendiri dari serangan musuh, juga
ia harus melindungi dirinya Ho Tiong Jong.
Senjata rahasia tiga biji yang mengarah dirinya dengan mudah ia gulung dengan
Panji Apinya, tapi Ho Tiong Jong bagaimana"
Pemuda itu menjadi kaget ketika senjata rahasia nikow jahat itu mengarah dirinya,
ia bingung karena rantai yang merintangi dirinya masih belum dapat putus semua,
hingga ia tidak dapat bergerak dengan leluasa. Dengan apa boleh buat, ketiga senjata
rahasia itu menyamber kemukanya ia telah membuka mulutnya dan menggigit dengan
tepat sekali. Kejadian ini tak dilihat oleh co Tong Kang ia ini hanya melihat Ho Tiong Jong sudah
terkena senjata rahasianya si nikow jahat, ia menduga Ho Tiong Jong tentu binasa oleh
karenanya. Ho Tiong Jong pura-pura terkena oleh senjatanya si nikow, ia telah tundukkan
kepalanya dengan teklok seolah-olah ia telah binasa co Tong Kang yang melihatnya
sudah tidak mengambil perduli lagi.
Kenapa ceng ciaw Nikouw menyerang Ho Tiong Jong"
Itulah karena dalam anggapan nikow jahat itu Ho Tiong Jong ada orangnya Seng
Eng dan ditahan dalam tempat tahanan itu hanya merupakan umpan untuk menjebak
orang saja. ia tidak tahu pemuda itu tidak mau diperalat Seng Pocu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 237
yoza collection cong Tong Kang pikir Ho Tiong Jong tak termasuk partainya, maka kematiannya
untuk apa diambil pusing, lebih baik ia mengerahkan tenaganya meneruskan
pertempuran dengan ceng ciauw Nikouw.
Ia terus mendesak lawannya. Meski kebutannya si Nikouw berkelebatan mengurung
dirinya, tidak dapat mendekati tubuhnya yang dilindungi oleh Panji api.
ceng ciauw Nikouw menjadi jengkel. Kembali ia merogoh sakunya dan
mengeluarkan dua buah senjata rahasianya disambitkan kepada musuhnya. Lagi-lagi
senjata rahasianya tidak berdaya menghadapi senjata Panji Api co Tong Kang dan telah
kena digulung mentah-mentah. ceng ciauw Nikouw semakin jengkel.
Ia jadi nekad. kebutannya dimainkan lebih hebat lagi menyerang musuhnya. Tapi
co Tong Kang juga tidak tinggal diam. Ia mengerti nikouw jahat itu hendak angkat kaki
melihat serangan-serangannya yang bertubi-tubi seperti mencari kesempatan untuk
melompat keluar dari kalangan perkelahian.
Ia lalu mengerahkan tenaganya ke telapak tangannya, dengan ilmunya Thiat-cian
kang (telapakan tangan besi), sambil menggulung senjata rahasia sang lawan, ia telah
mengirimkan serangannya yang maha dasyat itu.
Kebetulan ceng ciauw Nikow menjadi tertahan kena angin serangan tadi.
Tapi hanya sebentar saja, sebab di lain saat kebutan itu bergerak lagi dan dapat
memukul jalan darah pada sikunya co Tong Kang. Keadaan orang she co itu menjadi
berbalik buruk. Ia terdesak musuhnya co Tong Kang juga jadi nekad.
Ia lalu bersiul nyaring, tampak tubuhnya melesat tinggi dan dari atas menyerang
musuhnya dengan tipu pukulan Kuda Pemberani melayang diudara , tapi Nikow jahat
itu juga cerdik dan sudah bisa menghindarkan serangan lawan, kemudian ia cepat
melarikan diri diuber oleh co Tong Kang.
Tiba tiba ia mendengar suara orang membentak disebelah depan.
Hatinya Nikow jahat itu kebingungan, didepan ada musuh dan dibelakang dikejar
musuh, ia jadi tergencet ditengah-tengah. celaka, pikirnya, bagaimana ia bisa
meloloskan diri" orang yang menghadang didepannya itu berbadan gemuk, laki-laki
setengah tua dengan muka merah.
orang itu kelihatan mendorong dua tangannya, dari mana meluncur keluar angin
yang dahsyat sekali. ceng ciauw Nikow menjadi nekad, dengan kebutannya ia coba
Ilmu Golok Keramat - Halaman 238
yoza collection menangkis serangan orang. Tapi tidak tahan dan tubuhnya telah terdorong mundur
hingga dua tindak. Hatinya tambah gelisah. Siapakah gerangan orang yang demikian
kuat tenaga dalamnya" ceng ciauw Nikouw sudah lemas, tinggal dibekuk saja.
ALAM keadaan demikian, nikouw jahat itu sudah mandah terima nasib akan
tertawan oleh musuhnya. Tapi ketika si muka merah datang menghampiri,
tiba-tiba ada berkelebat bayangan kecil langsing dan turun menyelak di
antara mereka. Si muka merah menjadi kaget. Oh. ciauw Toa-nio juga datang kemari"
serunya. Kiranya yang menyelak itu ada seorang nenek yang dikenal dengan nama ciauw
Toa-nio dalam kalangan kang ouw. Ia disegani oleh kawan dan lawan, maka juga
kedatangannya telah membikin kaget si gemuk muka merah tadi. setelah tertawa


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terkekeh-kekeh. ciauw Toa-nio berkata.
Maafkan aku. Melihat kalian sudah turun tangan bertempur, maka tidak enak kalau
The Absolute 1 Jodoh Rajawali 15 Setan Dari Biara Dibakar Malu Dan Rindu 3
^