Pencarian

Ilmu Golok Keramat 6

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung Bagian 6


aku si nenek tinggal enak-enakan berpeluk tangan, bukan"
Menggunakan kesempatan si muka merah pasang omong dengan ciauw Toa-nio,
si nikow yang sudah kepepet, telah gerakan kakinya meninggalkan tempat itu. ciauw
Toa-nio juga sudah gerakan tubuhnya mencelat hilang dari situ.
Co Tong Kang melihat itu, lantas berteriak. Hei, Kim toako, kaujangan kasih lolos
nikow itu Berbareng tubuhnya melesat hendak mengejarpada ceng ciauw Njkouw, akan tetapi
orang berbadan gemuk muka merah tadi sudah mencegahnya. Sementara itu ceng
ciauw yang sudah dapat meloloskan diri, terdengar suara ketawanya yang bergelakgelakjauh disebelah luar. Terdengar Ang-bin Lojin (orang tua muka merah) berkata.
Co hiante, kaujangan berlaku sembarangan. Kini belum waktunya untuk kita
membuka kartu. Kau harus banyak bersabar.
Oo, kau hanya menggertak saja. jawabnya sambil ketawa nyengir. Tapi begitu
mengetahui nikouw itu sudah jauh, ia menambahkan. Sayang, nikouw itu lolos. Akn
sebenarnya ingin membunuhnya. Ang bin Lojin ketawa gelak-gelak.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 239
yoza collection Co hiante, buat apa kau mencari urusan Nikouw itu sudah sepuluh tahun lamanya
ada bertinggal digunung Siauw-tong Kit-sin san dalam goa ceng ciauw teng. Tenaga
dalamnya cukup mahir. Aku bicara terus terang. ceng ciauw Nikow memang ada musuh
kita yang terhitung kuat. Kalau suhu nya yang bernama Ya Sin Bo nanti muncul
bersamanya, benar-benar urusan akan jadi runyam, terpaksa kita harus mencari
bantuan. Ya, co hiante rupanya masih ragu-ragu yang Ya Sih Bo itu sudah mati. Memang
juga ada kemungkinan dia belum mati. coba pikirkan, orang yang melatih silat tubuhnya
ada banyak lebih sehat dari orang biasa, seperti kau tahu dalam golongan kita masih
ada tiga orang yang masih sehat-sehat saja keadaannya dan tiga orang itu umurnya
hampir bersamaan dengan Ya Sin Bo.
Sepuluh tahun yang lalu Ya Sin Bo ada tinggal di Siauw tong Kit sin-san. Setelah ini
ia telah pindah ketempat yang lebih kesebelah timur dari tempatnya yang ditinggali
semula. Aku sangsikan bahwa dia kini sudah mati, sebab siapapun belum pernah ada
yang pergi kesana. Ya. Kim toako, barusan aku menyatakan ingin membunuh ceng ciauw karena
mengingat ketelengasannya. Dengan senjata rahasianya yang beracun, bukan saja dia
serang aku, tapi Ho Tiong Jong yang dalam keadaan tidak berdaya juga diserang hingga
binasa. Oo, itu orang yang terendam dalam air yang kau maksudkan"
Ya, betul dianya. Aku lihat dia seperti masih hidup dan badannya bergerak Berdua lalu pergi
memeriksa keadaan Ho Tiong Jong.
Keadaan Ho Tiong Jong memang seperti sudah mati, kepalanya teklok dan
hidungnya hampir kerendam air. Mereka berpendapat bahwa Ho Tiong Jong sudah
binasa, karena kalau masih hidup dan bernapas, air didekat hidungnya itu tentu
bergerak gerak kena tiupan hidungnya. Kini toh diam diam merasa heran.
Ya, aku heran sekali, dia betul betul mati. Apakah dia mati karena serangan ganas
si nikow tadi" Ilmu Golok Keramat - Halaman 240
yoza collection Ya, sudah tentu karena serangan nikow itu. Dia menyerang dengan kejam kearahku
dan kearah Tiong Jong dengan berbareng. Aku tidak bisa melindunginya dari sebab aku
sendiri juga repot untuk menghindari serangan si nikouw.
Ha ha ha.. Kim Toa Lip tertawa.
Dalam hal ini, mana dapat orang menyalahkan padamu. Kau tak usah kuatir orang
akan mencelamu" Setelah berkata. Kim Toa Lip lalu turun mendekati Ho Tiong Jong yang ketika itu
dapatan masih dirantai pada sebuah tiang batu. Ia meneliti sejenak. tiba-tiba ia
menghela napas. Sungguh sayang orang ini mati konyol. Tulang-tulang bakatnya untuk menjadi satu
akhii silat bagus sekali. Dalam seratus tahun belum tentu ada muncul satu orang yang
mempunyai bakat seperti dia bagusnya.
Sampai disini tiba-tiba ia seperti ingat sesuatu setelah menatap wajahnya Ho Tiong
Jong, lalu berkata lagi kepada co Tong Kang.
Hei, co Hiante, kau tentu tahu. orang ini pada lima tahun yang lalu pernah datang
ke rumahku, dia telah mendapat hadiah pelajaran delapan belas jurus ilmu golok
keramat dari Siauw-lim pay. cuma sayang, baru dua belas jurus, ia sudah meninggalkan
rumah kami Bagaimana dia dapat hadiah begitu mudah, apakah dia sudah berbuat jasa"
Duduknya perkara sederhana saja. Gara-gara boneka anakku Hong Jie kecemplung
kedalam sawah, dia yang telah menolong ambilkan. Hong Jie sudah merasa sangat
berterima kas ih kepadanya dan merasa kalau dia dalam keadaan kedinginan. Maka
atas desakan Hong Jie pada ayahku, maka ia diberi hadiah ilmu golok terkenal itu.
Tapi kenapa dia baru belajar dua belas jurus sudah meninggalkan rumah toako"
Kau tentu kenal tabeat ayahku, yang paling suka dengan kebersihan. Waktu itu
Tiong Jong masih merupakan anak gelandangan, Ayahku meskipun benar memberi
pelajaran dengan sungguh sungguh, tapi beliau sikapnya agak dingin terhadapnya.
Sedang Tiong Jong bertabeat angkuh, tidak bisa terima perlakuan ayahku itu. Keduanya
tidak cocok. maka ketika Tiong Jong disuruh pulang dahulu setahun untuk melatih dalam
peraktek apa yang diajarkan dan diminta kembali setelah tempo setahun itu, ternyata
Ilmu Golok Keramat - Halaman 241
yoza collection dia tidak balik kembali Jadi masih ada enam jurus ilmu yang lihay itu belum diturunkan
kepadanya. Sungguh sayang sekali.
Co Tong Kang menganggukkan kepalanya. Memang harus dibuat sayang
menggrendeng. ia Ayahku sebenarnya tahu bahwa bakat Tiong Jong sangat bagus, sukar didapatkan
yang keduanya, akan tetapi karena tabeatnya pun ada luar biasa, maka ketika Tiong
Jong tidak kembali lagi beliau sudah tidak mau ambil pusing lagi.
Sayang. kata co Tong Kang.
Aku tidak nyana, setelah lima tahun berselang Tiong Jong berubah demikian rupa.
Kalau waktu itu dia sudah begini gagah, tentu ia sudah diangkat menjadi wakil dari Kim
pocu. co Tong Kang hanya anggukkan kepala dan mengikuti Kim Toa Lip naik tangga lagi
dan keluar dari kamar tahanan itu.
sebelum melangkah pintu, Kim Toa Lip berkata co Tong Kang.
Eh, hal kematian Tiong Jong sebaiknya ditutup pada rapat-rapat, jangan sampai
tersiar keluar, sebab darinya kita bisa gunakan sebagai umpan untuk membasmi musuh
kita. Mana bisa, jawab co Tong Kihg. Kita bisa menutup rahasia ini, tapi ceng ciauw
Nikouw bagaimana" Dia tentu tak dapat merahasiakan, apalagi senjata rahasianya yang
mengambil jiwanya Tiong Jong tentu dia akan suruh orang minta kembali bersama
dengan yang aku sudah punahkan dengan senjataku.
Kim Toa Lip jadi melongo.
Pikirnya, betul juga soal kematiannya Ho Tiong Jong itu sukar dirahasiakan
berhubung cong ciauw Nikow sudah mengetahuinya.
Ya, apa mau dikata. akhirnya ia berkata. Tapi baiknya kau tidak sampai membunuh
ceng ciauw Nikow, kalau sampai kejadian demikian, wah, bisa runyam kita meladeni
suhunya yang tentu tidak mau mengerti. Harap saja dia pulang ke kiauw teng Kit-sinsan tidak berurusan lagi dengan kita.
Sambil berjalan mereka bercakap-cakap. dengan tidak terasa sudah sampai ke
pintu gerbang dari tempat tahannan itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 242
yoza collection Nah, sampai disini saja kita berpisah. kata co Tong Kang. Aku-harus bertugas,
harap toako saja yang menyampaikan apa yang telah terjadi disini kepada Seng Pocu.
Kim Toa Lip anggukkan kepalanya. Setelah Pocu dari Kim-Liong-po itu berlalu, co
Tong Kang lalu balik lagi ketempatnya dengan mengambil jalan dari pintu rahasia.
Kim Toa Lip juga melalui jalanan rahasia sampai kerumahnya Seng Pocu, yang saat
itu sedang duduk dikursi kebesaran berunding dengan empat anak muda, dua yalah
laki laki, dan dua anak perempuan.
Munculnya Kim Toa Lip telah membikin satu antaranya dua pemudi tadi berjingkrak
kegirangan dan lari menubruk pada Kim Toa Lip. dengan roman yang aleman telah
menyenderkan kepalanya didadanya Kim Pocu.
Ayah, kau baru datang" kemana saja kau pergi" Pemudi itu bukan lain Kim Hong
Jie adanya. Sebagai anak yang di manjakan, kelihatannya Kim Hong Jie tidak malu malu lagi didepan orang menggelendot terus dan nyerocos bicara pada ayahnya.
Hai, kau ini budak kecil memang paling aleman, apakah kau tidak malu dilihat oleh
orang orang yang ada disini" Kau toch sudah bukan gadis cilik lagi"
Demikian sang ayah menegur, tapi dengan suara menyayang dan Ia antapkan
anaknya menggelendot didadanya yang lebar. Tangannya juga tidak tinggal diam, telah
mengusap usap rambutnya si nona yang hitam sangat halus.
Seng Eng yang melihatnya telah tertawa gelak-gelak. Hong Jie anak tunggal, tentu
saja dia kolokan. Asal tahan saja yang menjadi ayah. katanya.
Nona Kim cemberut dikatakan anak kolokan matanya mengerling penasaran
kepada Seng Pocu yang ganda tertawa saja kelakuannya, hingga nona Kim kewalahan
dan ia juga turut ketawa gembira.
Ayah. katanya, kau baru datang, disini banyak urusan-..
Aku tahu semua. memotong sang ayah ketawa.
Kim Hong Jie deliki matanya. Ayah memang begitu, orang ngomong belum habis
sudah main potong saja kata sinona agak cemberut.
Habis, apa yang mau kau katakan lagi, semua aku sudah tahu. jawab ayahnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 243
yoza collection Ayah.. si nona urung melanjutkan bicaranya karena dipotong oleh Seng Eng yang
berkata. Sudah, sudah Hong jie kau suka mau menang sendiri saja. Sedikit-sedikit mau debat
dengan ayah sendiri, sebaiknya kita beritahukan kepada ayahmu kabar yang hangat
menyangkut pada dirimu. Ha ha ha..
Hei. ada urusan apa dengan Hong jie" tanya Kim Toa Lip.
Kim Hong Jie tundukkan kepalanya sambil buat main ujung bajunya.
Hei, Hong jie, kau ini macam anak kecil saja. Ada apa urusan lekas cerita, kenapa
malu-malu, apa memangnya rahasia" Kim Toa Lip tegur anaknya sambil ketawa. Tapi
Kim Hong Jie tidak menjawab, ia masih terus tundukkan kepalanya.
Kim Toa Lip jadi heran, lalu berpaling pada Seng Eng, matanya dikedipkan seakanakan menanyakan ada urusan apa, tapi Seng Eng hanya ketawa saja juga Seng Giok
cin kelihatan bersenyum-senyum mengawasi si nakal yang seperti kemalu-maluan.
Baiklah, kata Kim Toa Lip tiba-tiba, Kalian ada kabar penting belum mau
menceritakan kepadaku. Sekarang aku juga ada punya kabar penting yang tidak mau
diceritakan pada kalian sebelum kalian bercerita terlebih dahulu.
Kim Hong Jie yang dari tadi tundukan kepalanya, kini mendengar ayahnya ada kabar
penting lantas dong akan mukanya yang cantik menarik. Dua sujennya memain
memikat ketika ia bersenyum-senyum dan berkata pada ayahnya. Ayah, tidak bisa.
Ayah yang harus cerita lebih dahulu.
Mana bisa, kalian mau tutup rahasia, ayahmu juga mau tutup mulut. Ha ha ha..
Kim Hong Jie sudah timbul lagi adatnya yang kolokan. Ia memeluk ayahnya dan
mendesak. Ayah yang baik, kau tentu tidak bikin kecewa anakmu yang hanya satusatunya maka lekas ceritakanlah, ayah bawa kabar penting apa "
Kim coa Lip bohwat (kewalahan) melihat kelakuan anak tunggalnya ini.
Betul adik Hong, kita dengar dahulu ayahmu cerita kabar pentingnya, baru sebentar
kita beritahukan urusan itu. demikian co Goen Tiong menimbrung, tapi ia tak dapat
melampiaskan bicaranya, karena Kim Hong Jie sudah pelototkan matanya.
Kim Toa Lip menyaksikan itu semua, kembali perdengarkan tertawanya yang
terbahak-bahak. hingga nona Kim jadi tidak sabaran.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 244
yoza collection Ayah, kau memangnya mau terus tutup mulut saja" HmmmA ayah jangan bikin
Hong jie ngambek.. Huaha. menyela k Seng Eng sambil ketawa.
Ayah sih.. Kim Hong Jie mengerlingkan matanya dengan senyum urung pada
ayahnya yang ketawa terbahak-bahak.
Sudah, sudah. Seng Pocu berkata lagi, ayoh, kau Goen Tiong yang menerangkan
pada Kim pekhu. Co Goen Tiong tidak berlaku ayal. ia lalu ceritakan pada Kim Toa Lip tentang
perlombaan yang dilakukan oleh tiga pemuda Khoe cong, In Kie seng dan Kong soe
Tek, pergi ke tempatnya orang aneh dipuncak Si-ban-lenggoa Pek se ong-tong untuk
mengambil Hwe giok guna dihadiahkan kepada Kim Hong Jie. Kim Toa Lip terkejut
setelah mendengar co Goen Tiong cerita.
Mukanya berubah. Sungguh berbahaya ia menggrendeng, matanya melirik pada
Seng Eng dan berkata. Itu ada perbuatan yang sangat berbahaya.
Aku juga sedang memikirkan hal itu, tapi yang penting orang tua kukway itu harus
disingkirkan jiwanya, karena dengan adanya dia kita tak leluasa bergerak. Demikian
Seng Pocu menyatakan pikirannya..
Masih bagus dia belum muncul, jawab Kim Pocu, Kalau dia muncul rasanya
runyam juga urusan kita. Tapi tidak apa, lihat saja nanti bagaimana perkembangannya,
kita akan berusaha untuk mengatasinya. Tadi, ada nikouw tua dalam penjara air sudah
bercakap-cakap dengan Tiong Jong.
Hei, pekhu. menyelak Seng Giok cin yang dari setadian berdiam saja. ada kabar
penting yang hendak disampaikan oleh pekhu itu mengenai dirinya Tiong Jong.
Bukan- jawab Kim Toa Lip sambil geleng-gelengkan kepala ketawa nyengir.
Apa Tiong Jong ikut pada nikow tua itu" menimbrung Kim Hong Jie.
Besar perhatian dua gadis jelita itu yang terpikat hatinya oleh Ho Tiong Jong yang
gagah dan tampan parasnya.
Tampak Kim Toa Lip menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ayah, hayo lekas cerita.. Kim Hong Jie tidak sabaran kelihatannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 245
yoza collection Betul, adik Hong betul.. . kata Seng giok Cin.
Kim Toa Lip mengerti bahwa dua gadis ini menaruh perhatian besar atas dirinya
Ho Tiong Jong, maka ia sengaja perlambat meneruskan bicaranya.
Ayah, Kim Hong Jie tidak meneruskan bicaranya, karena Kim Toa Lip sudah
menggoyang-goyangkan tangannya dan berkata.
Kalian berdua kelihatan begitu bernapsu hendak mendengar berita Tiong Jong,
kenapa sih" Dua gadis jelita itu bungkam.
Nona Seng melirikan matanya pada si paman yang nakal, parasnya merah seketika.
Sedang nona Kim mendeliki matanya cemberut tapi tidak mengurangi parasnya yang
cantik menarik. malah kelihatannya lebih-lebih manis. Dua saudara co bengong, sedang
Seng Eng tertawa geli. Kim Toa Lip sendiri bersenyum-senyum melihat nona Seng tundukkan kepalanya,
sedang puterinya ngambek cemberut. Tapi akhirnya ia tidak ingin menggoda lebih-jauh
pada dua gadis jelita itu, maka ia lalu cerita lagi.
ceng ciauw mau menolong Tiong Jong keluar dari penjara air, tapi dia tidak mau.
hingga ceng ciauw jadi marah. Aku telah menyerang ceng Ciauw, apa mau nikow tua
itu amat kejam. Tahu bahwa dia tidak bisa membawa keluar Tiong Jong, maka dengan
senjata gelapnya Tok kim-chi dia menyerang Tiong Jong.. kalian tahu sendiri senjata
gelapnya nikouw tua itu sangat berbisa.
Ayah, apa Tiong Jong binasa" menyelak sang puteri.
Sen giok Cin jaga saat itu berbareng hendak membuka mulutnya menanya, akan
tetapi sudah didahului oleh adik Hongnya.
Mereka kelihatan gelisah. Hatinya berdebaran menguatirkan akan keselamatan
pemuda pujaannya. Kau dengar dahulu aku cerita habis kata Kim Toa Lip pada puterinya, sambil uruturut jenggotnya. Aku lihat dengan mata kepala sendiri, senjatanya Ceng Ciau amblas
dalam mulutnya Tiong Jong rupanya dia punya gigi ada beberapa buah yang rontok
karena terkena serangan Ceng Ciauw..
celaka Seng Giok Cin dan Kim Hong Sio mengeluh dalam hatinya masing-masing.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 246
yoza collection Tapi tidak ada yang menyelak dalam lanjutan kata-katanya Kim Pocu yang jail itu,
mereka mendengarkan terus dengan hati berdebaran.
Ya.. . Tiong Jong sudah mati karena senjata gelapnya ceng ciauw. Senjata nikow tua
itu sangat berbisa, rasanya si. Dewi obat, Kong Yat Sin meski datang menolong juga
tidak dapat mencegah melayang jiwa Tiong Jong. Dua gadis jelita itu rasakan hatinya
seperti mencelos. Tiong Jong sudah mati, apa betul" Mereka masih belum mau percaya, mereka
memang tidak mau percaya, kalau tidak dengan kepala sendiri menyaksikan pemuda
pujaannya itu binasa. Apa kabar penting yang dimaksudkan pekhu itu tentang binasanya Tiong Jong"
Ya, betul jawab Kim Toa Lip sambi anggukan kepalanya.
Dua gadis jelita itu rupanya tahan hatinya menerima kabar buruk itu, karena
masing-masing masih dalam ragu-ragu untuk mempercayai kebenarannya kalau tidak
dengan mata sendiri melihatnya kematian Tiong Jong.
Wajahnya mereka hanya sebentaran saja berubah, kemudian tampak tenang
kembali hingga membuat batinya Kim Toa Lip menjadi lega, karena sebermula ia


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menduga kabar buruk tentang Tiong Jong yang disampaikannya itu akan membuat
mereka mengalami yang tidak diingini.
Tempo hari aku pernah meramalkan anak muda itu panjang umur, bahkan ia akan
menjadi seorang ternama dikemudian hari. Tapi tidak dinyana ia ternyata telah
menemukan kematiannya secara demikian, untuk selanjutnya aku tidak mau
meramalkan lagi orang punya umur. demikian Kim Toa Lip berkata, seolah-olah
berkelakar sambil melirik pada puterinya.
Tapi nona Kim kelihatan tidak segembira seperti semula sebelumnya ia mendengar
kabar tentang kematiannya Ho Tiong Jong, malah tampak lesu. Perkataannya sang ayah
ia sambut dengan adem saja.
Ya, serangan yang diterima Tiong Jong itu. memang hebat sekali, kata pula Kim
Toa Iip. sayang sebelumnya nikouw itu kena kita bekuk, ada menyelak sinenek Ciauw
dengan tiba-tiba hingga ia bisa lolos dari kepungan kita.
Hmm. terdengar Seng Eng menggeram, semua jago-jago sudah pada bergerak.
Tapi tidak ada satujago boleh menghina kita .
Ilmu Golok Keramat - Halaman 247
yoza collection Tapi laote, kata Kim Toa Lip. urusan mereka itu memang tidak menjadi soal apaapa, hanya dikuatirkan gurunya si nikow itu Ya Sin Bo yang amat jahat. Kalau dia turun
tangan membela muridnya kita boleh runyam. Semua urusan yang kita kerjakan dapat
di kacaukan olehnya. Apa tidak lebih baik kita pancing keluar itu kakek dari goa Pekcong-tong supaya dia berhantam dengan sinenek yang memang ada musuh buyutnya.
Mereka lalu berunding mencari akal bagaimana baiknya supaya dapat memancing
pada kakek aneh itu kemudian biar kita bertempur dengan Ya Sin Bo. Biarkan salah
satu ada yang mati, berarti hilangnya satu rintangan untuk komplotannya.
Tiba-tiba Co Goan Liang majukan diri, menyatakan ingin mencoba-coba untuk
memancing keluar kakek dari goa Pek cong tong.
Hal mana membikin Kim Pocu merasa girang, sebab co Goan Liang ada putranya
co Tong Kang, kalau anaknya kenapa-napa tentu co Tong Kang iuga tidak tinggal diam.
co Tong Kang tentu akan bertempur mati-matian dengan si kakek Souw Kie Hankesudahannya siapa yang mati masa bodo, kalau co Tong Kang berani, hilang lagi satu
lawan dalam usaha mereka mengatasi rimba persilatan.
Dalam Perserikatan Benteng-perkampungan meskipun sudah retak, tapi masingmasing belum mengunjukkan terang-terangan, satu sama lain dengan diam-diam
mengatur akalnya sendiri-sendiri untuk menjatuhkan saingannya. Jadi co Tong Kang
mati, berarti hilang satu Pocu saingan
Kalau engko Liang pergi, aku juga mau turut tiba-tiba nona Kim nyeletuk. Kim Toa
Lip. Seng Pocu menjadi kaget.
Kau mau apa kesana" tegur Seng Pocu.
Akan membantu engko Liang mengerubuti si kakek. jawab nona Kim.
ooOOoo TIDAK, nanti aku pikir lagi. Urusan ini tak perlu tergesa-gesa dilakukan, tak begitu
penting kata pula pocu dari Seng Kee Po.
Seng Eng rupanya tidak senang Kim Hong Jie menempuh bahaya ikut-ikutan
dengan co Goan Liang. Ilmu Golok Keramat - Halaman 248
yoza collection Pikiran Pocu dari Seng Kee Po ini sama dengan mulutnya sudah didahului oleh
kawannya. Kim Hong Jin dan co Goen Liang membungkam. Mereka tidak membantah
putusannya Seng Pocu. Kim Hong Jie makanya berlaku nekad hendak pergi bersama-sama dengan co Goen
Lian, lantaran pikirannya menjadiputus asa dengan kematian Ho Tiong Jong pemuda
pujaannya. Ia pikir, tanpa Ho Tiong Jong, untuk apa ia hidup lama-lama dalam dunia, maka lebih
baik ia mati sekali ditangannya si kakek aneh supaya rokhnya dapat menyusul Ho Tiong
Jong yang sudah pergi lebih dahulu..
Kita kembali menuturkan tiga pemuda yang mengadakan perlombaan.
Kong Soe Jin dan Kong soe Tek tampak sudah berada dipuncak gunung Hui cui-san
yang menjulang tinggi. Berdua telah meneliti sekitar tempat itu, melihat kebawah umpak
serentetan gunung-gunung kecil sama sekali tidak kedapatan ada sawah dan ladang.
Dari puncak Hui-cui-san tampak lembah Liusoa kok (lembah pasir berjalan) yang
dikelilingi oleh gunung-gunung kecil, yalah daerah yang akan dikunjungi oleh tiga
pemuda yang berlomba hendak mengambil batu kumala hangat untuk dihadiahkan
kepada nona Kim Hong Jie.
Di lembah itu ada terbentang padang pasir yang angker. Yalah orang yang datang
ke situ dansalah menginjak kakinya niscaya akan amblas kedalam pasir itu dan tidak
dapat ketolongan lagi jiwanya. Bukan saja manusia, juga binatang liar yang salah
menginjakkan kakinya akan ambles dikubur oleh pasir.
Siapapun yang datang ketempat itu belum tentu dapat pulang dengan selamat.
Dua saudara Kong itu memandang dengan hati berdebaran ketempat yang bakal
dilaluinya oleh Keng soe Tek. Terdengar Kong Soe Jin menghela napas dan sambil
menunjuk dengan jarinya berkata pada adiknya.
Sute, itulah yang dinamai lembah Liu-soa-kok, yang kau akan lalui. Kakek aneh itu
tinggal menyepi dalam goa Pek cong tong dipuncak Sin ban leng. Kau harus waspada
betul betul. Kalau kiranya tidak ungkulan lebih baik kau balik dengan tangan hampa
saja daripada binasa ditempat itu yang tidak ada artinya sama sekali,
Kau keliru toako sang adik menjawab. Satu laki-laki tidak gentar menempuh
bahaya, itulah baru satu jantan tulen. Kenapa kita harus takuti mati" Kalau kita sudah
Ilmu Golok Keramat - Halaman 249
yoza collection di takdirkan mati, dimanapun kita harus mati. Kau legakan hatimu, aku tidak membuat
kecewa namanya suhu. Jawaban ini berada diluar dugaannya sang engko, Kong Soe Jin menjadi merasa
jengah sendirinya, mendengar kata-katanya sang adik yang demikian mantap Meskipun
begitu tetap Kong Soe Jin tak tega melepas adiknya. Dalam perjalanan turun gunung,
kembali Kong Soe Jin berkata.
Sute, kau dengan aku ada saudara sekandung, maka tidak perlu kita malu-malu
bicara. Terus terang saja aku merasa tak tega melepaskan kau mengunjungi tempat
yang berbahaya itu. Usulku, lebih baik kau batalkan saja perlombaan ini dan marilah
kita cari tempat sembunyi. Besok pagi-pagi baru kita pulang. Tentu tidak seorang pun
yang mengetahui perbuatanmu.. .
Hei, toako. memotong Kong soe Tek, perbuatan ini membuat malu suhu kita, yang
waktu ini namanya sedang harumnya dalam kalangan kangouw. Dengan berbuat begitu
juga berarti aku tidak memperhatikan pada Kim Hong Jie.
Wajahnya Kong Soe Jin berubah mendengar disebutnya Kim Hong Jie.
Ia bersenyum pada adiknya. Sute, kalau hatimu naksir pada nona Kim, aku juga
tidak bisa kata apa apa atas niatanmu. Katanya dengan nada suara menyayang. Hanya
aku pesan, harap Ialah kau berlaku hati-hati dan dapat kembali dengan selamat. Aku
akan menunggu kau disana, digunung yang tinggi itu. sambil menunjuk kesebuah
gunung. orang tidak akan melihat pada kita.
Kong soe Tek anggukkan kepalanya.
Dua saudara yang terkenal dengan julukannya im-yang Siang-kiam itu, memang
ada besar cintanya satu dengan yang lain, tidak heran kalau perpisahannya itu
membuat keduanya merasa berat.
Setelah mereka berjalan melewati beberapa gunung kecil, sampailah mereka
diperbatasan lembah Liu-soa kok, dimana ada terbentang padang pasir.
Aaaa, aku ingin juga mencoba menginjak pasir yang dikatakan berbahaya dan
dapat menelan manusia.. tiba tiba Kong Soe Jin berkata, berbareng ia jalan menghampir
dan lompat kepasir. Ilmu Golok Keramat - Halaman 250
yoza collection Tiba-tiba mukanya berubah, seperti juga ia mendapat kesulitan. Adiknya yang
melihat engkonya dalam keadaan demikian cepat-cepat mengulurkan tangannya
menolong sang engko. Tapi ternyata engkonya tak apa apa.
Pasir diinjak oleh Kong Soe Jin tadi bukannya bagian yang berbahaya maka ia
berkata pada adiknya. Aku tidak apa apa. hanya barusan aku gugup lantaran kaget.
Berbareng ia genjot tubuhnya lompat lagi ketempatnya tadi.
Ya sute, aku hanya dapat mengantar sampai disini saja. Selanjutnya, kau harus
menempuh perjalanan sendiri. Aku akan menantimu digunung yang barusan aku
katakan padamu, disana aku akan mengawasi perjalananmu sebegitu jauh dapat dilihat
oleh mataku. Ya, toako, legakan hatimu. Kau boleh kembali, aku akan menjaga diriku dengan hatihati. jawab Kong Soe Tek. matanya mengawasi pada engkonya dengan perasaan berat.
juga demikian halnya dengan sang engko. Setelah menghela napas panjang, Kong
Soe Jin telah berpisahan dengan adiknya dan ia terus naik lagi kegunung Hui-ci-san.
Koen cong diantar oleh nona Lauw Hong In dan dua adiknya si nona bernama Lauw
cian dan Lauw Seng, malah Hui seng Kang juga turut mengantarnya.
Mereka berpisahan diperbatasan lembah Liu-soa kok. mereka ini tidak berpapasan
dengan dua saudara Kong yang mengambil jalan dari jurusan lain.
In Kle Seng diantar oleh Gong Ci dan cong Yong, dalam mana turut serta juga nona
yang lincah, ialah ciauw Soe soe. Merekapun mengantar hanya sampai diperbatasan
lembah Lu-soa-kok dan kembali lagi ke gunung Hu-cui san.
Goa Pek oong tong dipuncak Si ban-leng itu berdinding batu buatan alam yang licin
sekali. Untuk sampai pada kamar yang tinggi, orang harus melalui tiga kamar batu dan
beberapa undakan dari batu yang diatur sangat kokoh dan rapat.
Dalam kamar batu yang tertinggi, di empat penjurunya berjendela satu kaki persegi.
Dari jendela kamar ini orang dapat melihat semua keadaan lembah Liu-soa kok,
Keadaan dalam goa Pek-cong-long tidak begitu luas.
Pertama masuk orang menemui kamar yang pertama keadaannya sederhana saja.
Dinding batunya kasar dan tidak rata.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 251
yoza collection Kamar yang kedua diperaboti lengkap juga, seperti kursi meja dan tempat tidur
yang semuanya terbikin dari pada batu. Suasana dalam kamar ini amat sunyi dan
tentram, walaupun luasnya hanya tiga tumbak saja.
Diatasnya jalanan ke kamar ketiga ada sebuah papan batu licin mengkilat yang
dapat menutup jalanan. Kamar yang ketiga ini lebar dan luas. inilah ada kamar batu
terbesar diantara kamar-kamar batu lainnya.
Didalamnya terang, dindingnya dibuat dari pada batu kamala putih yang amat halus.
Penerangan disini dipancarkan dari sebutir mutiara sebesar buah leci yang digantung
ditengah-tengahnya kamar.
Perabotannya tampak lengkap. seperti meja kursi, ranjang, lemari buku besar dan
lain-lainnya perabotan rumah tangga. Mejanya diberi taplak yang disulam indah,
kursinya dikasih bantalan empuk dan pakai sarung yang disulam juga.
Kelambu pembaringan dipajang indah. Dipinggir lemari buku ada sebuah meja
panjang, diatas mana ada ditaruh buku-buku dan anglo dari batu giok. Api dalam anglo
itu terus menyala. Pada dinding dihiasi dengan gambar gambar kuno-dimana juga ada
tergantung sebilah pedang pusaka.
Keadaan dalam kamar itn pendeknya serba resik menarik siapa yang
memasukinya. Barang barang yang serba indah dalam kamar itu membuat orang
terpesona melihatnya. Kamar yang diperaboti serba indah ini adalah kamarnya kakek Souw Kie Han,
seorang kakek aneh yang sudah lama mengasingkan diri dari dunia kang-ouw, dimana
dahulunya ia sangat terkenal namanya.
Saat itu ia sedang berdiri di jendela memandang keadaan disebelah luar goa nya.
Tiba-tiba ia berseru. Eh Kiranya olehnya telah dilihat ada tiga bayangan manusia
yang sedang mendatangi kearah goa nya, mereka sudah dapat melewati padang pasir
yang berbahaya. Jauh ia mengasingkan diri dalam goa nya tidak ada satu manusia yang berani
menginjak tempatnya, tapi kini ada tiga orang yang berbareng menyatroni.
Apakah maksudnya mereka" Apakah mereka itu ada orang-orang kuat yang akan
mengganggu ketentramannya dalam tempat pengasingannya" Matanya terus
mengawasi gerak-geriknya tiga orang itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 252
yoza collection Ia rupanya merasa kaget, karena sampai begitu jauh tampak mereka sudah
memasuki daerah puncak si-ban-leng.
Keistimewaan disekitar puncak gunung Si-ban leng adalah gundul (tidak berpohon),
hanya batu batu besar saja yang tampak malang melintang, Goa-goa yang terdapat di
situ, entah berapa banyaknya menurut katanya orang ada seribu buah goa lebih.
Setiap goa entah berapa dalamnya, tidak terawat dan dari dalamnya menyiarkan
bau yang tidak enak untuk hidung. Buruk seperti baunya jamur beracun yang basah.
Diceritakan Khoe Tiong setelah naik jauh keatas gunung, tiba-tiba memalingkan
mukanya kebelakang, dilihatnya padang pasir yang berwarna putih, padang pasir yang
dikatakan orang sangat angker dan dapat menelan manusia.
Kini ia sudah dapat melewatinya dengan selamat, Tapi kemana dua orang
kawannya" Ia celingukan mencarinya, akan tetapi tidak melihat mereka berdua, hingga diamdiam dalam hatinya yang jahat jelas merasa kegirangan, ia menduga bahwa dua
kawannya itu tentu telah ditelan oleh padang pasir yang angker itu.
Ia melanjutkan perjalanannya, tampak di-sekitarrya sudah tidak ada pepohonan
yang tumbuh. Hanya batu-batu besar saja yang pada malang melintang seolah-olah
yang menghadang perjalanan orang yang berkunjung kesitu. Hatinya diam-diam
merasa girang. Goa Pek-cong-tong sudah berada didepan matanya. Apakah benar disekitarnya
hanya kedapatan binatang-binatang berbisa saja" ia menanya pada dirinya sendiri.
Tapi bagaimana juga ia harus dapat membawa Hwe-giok untuk dihadiahkan kepada
Kim Hong Jiu, gadis yang memikat hatinya. Siapa tahu, karena hadiah itu nona Kim akan
jatuh hati kepadanya dan ia berjodoh dengan-nya.
Ia gerakkan pula langkahnya sampai pada jarak dua tumbak dari ia berdiri ia
melihat ada sebuah goa. cepat-cepat ia menghampiri untuk menyelidikinya. Gua disitu
amat banyak, dimana ia dapat mencari si kakek aneh itu"
Pikirnya, terpaksa ia harus menyelidiki satu persatu goa. Tapi sampai berapa lama"
Ya. apa boleh buat, sudah kelanjur datang kesitu bagaimanapun ia harus berdaya
mencarinya di goa mana kakek aneh itu bertempat tinggal.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 253
yoza collection Satu demi satu goa diperiksanya, Ia menggunakan batu besar dilemparkan kedalam
goa untuk mengetahui didalamnya ada penghuninya atau tidak. Sudah ada beberapa
goa yang diuji dengan batu lemparannya, semua batu seperti amblas kedalam lumpur.
Tidak ada reaksi apa-apa yang menandakan bahwa didalamaya ada penghuninya.
Pada salah satu goa Koe cong hampir kena digigit oleh ular-ular kecil berbisa yang
datang berbaris kearahnya dan hendak mencantol kakinya. Untung masih dapat
kelihatan, ia melompat tinggi, kemudian menggempur dengan angin telapakan
tangannya, hingga barisan ular ular kecil itu terbang berikut batu batu dan pasir.
Dilain goa ia coba lagi dengan pancingannya melemparkan batu ked alamnya. Kali
ini batu yang dilemparkannya itu seperti terjatuh ketanah, bukannya kedalam lumpur.
ia coba menyelidiki lebih seksama. Kiranya dalam goa itu sangat gelap. Ia lalu membikin
api, dengan obor api ia coba masuk kedalamnya.
Tidak dikira, dalam goa itu ada sarangnya belalang. Begitu melihat api, kawaran
belalang itu pada menyerbu, hingga Khoe cong ketakutan dan lekas-lekas mundur
hendak keluar lagi. Tapi kawanan belalang yang jumlahnya puluhan ribu, tidak memberi
ketika ia meloloskan diri dan menyerbu demikian rupa sehingga Khoe cong pikir
jiwanya kali ini akan mati dikerubuti kawanan belalang.
Meskipun ia menggunakan tenaga angin pukulannnya untuk mengusir kawanan
belalang itu, hasilnya sia-sia saja. Entah berapa banyak binatang itu yang telah mati
oleh gempurannya yang dahsyat, akan tetapi yang menyerbu jumlahnya ada berlipat
ganda dari yang mati. Tidak heran kalau Khoe cong telah menjadi kewalahan oleh
karenanya. Sementara itu Kong soe Tek di lain bagian telah mencari goa kakek souw Kie Han
juga menggunakan lemparan batu sebagai penanya jalan. Ia juga kena diserbu kawanan
semut merah yang galak. hingga keadaannya repot sekali.
Sedang In Kie Seng dilain pihak bekerja cepat ia gunakan kakinya menendang batubatu yang ada dimulut goa, sebagai alat untuk mencari tahu apa didalamnya goa goa
itu ada penghuninya"
Ia sudah lewati sepuluh goa, akan tetapi belum juga berhasil menemui goa yang
diingininya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 254
yoza collection Kakek souw Kie Han melihat tegas semua yang diperbuat oleh tiga anak muda itu.
Ia kenali orang-orang itu tentu ada dari Perserikatan Benteng Perkampungan, hanya
ia tidak mengerti, dari sebab apa mereka menerjang bahaya datang kesitu"
Ia pikirkan, tindakan apa yang harus diambil terhadap tiga anak muda yang
mengacau tempatnya itu" Tiba tiba ia melihat In Kie seng dengan menggunakan perisai
dari gading telah menerjang masuk kedalam sebuah goa. Terdengar suara tertawa
dingin kakek Souw Kie Han.
In Kie Seng dengan perisainya menggempur dinding disana sini, hingga banyak
bagian yang semplak. Ia masuk terus kesebelah dalam. tampak keadaan disitu ada
terang. Hatinya berdebaran. Pikirnya, inilah gua yang dicarinya tentu.
Sebelum ia dapat bertindak maju, tiba-tiba ada sebuah batu menghadang
didepannya. Bukan main kagetnya. Dibelakang batu itu sudah tidak ada jalan lagi, hanya
ia melihat ada sarang laba-laba dengan penghuninya seekor laba-laba hijau yang luar
biasa besar, tampak matanya mencorong seperti yang sedang mengawasi pada In Kie
Seng. LABA-LABA besar itu tiba-tiba perdengarkan suara aneh, lalu bergerak
menghampiri In Kie Seng, Kaki-kakinya yang runcing hendak mencengkeram
tenggorokan orang, In Kie Seng kaget dan lompat mundur, tangannya berbareng


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

digerakan menyerang, hingga laba-laba itu nyeleweng cengkeramannya, Batu yang
telah menjadi pengganti sasarannya kaki-kakinya yang runcing tampak berbekas.
orang she In itu ketakutan dan cepat-cepat lari, apa lacur dimulut goa sudah penuh
dengan jaring laba-laba yang berkilat dan sangat lengket, kiranya laba-laba itu
bukannya sendirian saja, ada kawan-kawannya lagi yang sama sekali berjumlah
sepuluh, hingga membikin In Kie Seng matanya dibuka lebar dan ketakutan setengah
mati. Hampir rata-rata-laba-Iaba itu sebesar kerbau, yang paling kecil ada sebesar
baskorn cuci muka. Bukan main sikapnya menakutkan, mereka merayap dengan keluarkan sinar
matanya ya bengis, hendak menerkam korbannya. Dalam gugup In Kie seng lompat
keatas batu kemudian menendang batu-batu didekatnya ke arah laba-laba yang kecilan,
jitu tendangannya, karena batu yang diiendangnya tadi mengenakan persis pada
tubuhnya si laba-laba yang sial, hingga seketika ita juga setelah mengeluarkan suara
Ilmu Golok Keramat - Halaman 255
yoza collection cet telah melayanglah jiwanya. Laba-laba kawannya dalang memakan bangkainya
laba laba apes tadi. Lalu lainnya menyerbu lagi kepada In Kie Seng hingga anak muda itu terpaksa
keluarkan kepandaian nya lompat sana dan lompat sini menghindarkan bahaya. Kadang
kala ia menyerang dengan batu yang ditendang kakinya atau dengan angin pukulan
telapakan tangannya. Lantas itu, maka untuk sementara In Kie Seng masih dapat menyelamatkan dirinya
dari terkamannya kawanan laba laba berbisa itu. Kita melihat Khoe cong yang
dikerubuti ribuan belalang.
Meskipun ia berusaha keras menyapu mundur binatang-binatang yang
mengerubuti dirinya, tidak juga kelihatan hasilnya, karena kawanan belalang itu makin
lama jumlahnya telah makin banyak saja.. pikirnya ia akan mati konyol kalau tidak dapat
lekas-lekas meloloskan diri.
Matanya celingukan, tidak jauh dari situ ia lihat ada goa lain, Tanpa memikirkan lagi
apa isinya goa itu, ia sudah lantas lari masuk kedalam gua diuber oleh kawanan
belalang, yang seolah-olah tidak mau kasih korbannya lolos.
Tapi heran, ketika Khoe cong sudah masuk kedalam goa lain ini, kawanan belalang
itu tidak turut nyerbu kedalam. Tampak mereka bergulung-gulung saja diluar goa, tidak
ada satupun yang berani menerjang masuk.
Khoe cong pikir, tentu dalam goa itu ada binatang musuhnya kawanan belalang itu
yang ditakuti, maka nya kawanan belalang itu tidak berani menyerbu masuk.
orang dengki hati itu tampak lega hati-nya, ia melihat kesekitar tempat, disitu
tanahnya demak. banyak rumput basah dan keadaannya kotor sekali. Ia menjadi
bengong memikirkan nasibnya nanti bagaimana"
Keluar lagi takut diserbu belalang, tidak keluar lagi disitu keadaannya sangat tidak
menyenangkan. Tengah ia berada dalam kebingungan tiba-tiba ia mendengar suara
aneh. Ketika ia menoleh kebelakang nya, kiranya disitu sejarak dua tumbak daripadanya ada seekor binatang tokek yang besar sekali dan bentuknya menakutkan. Binatang
itu tengah merayap mendekati kepadanya, celaka ia menghela dalam hatinya.
Kita balik menengok Kong Soe Tek. Barisan semut merah tidak kurang-kurang
menyeramkannya, karena bukan ribuan lagi tapi sudar tidak dapat dihitung banyaknya,
Ilmu Golok Keramat - Halaman 256
yoza collection Kemana Kong soe Tek lari telah dikejarnya hingga orang she Kong itu menjadi
mengeluh, ia tidak menyangka, bahwa kepergiannya ke tempat itu akan mendapat
banyak halangan yang menyeramkan.
Dengan susah payah ia bisa juga menyingkirkan diri ketempat yang ada lumpurnya.
dimana kawannya semut merah itu tidak berani datang dekat, Ada beberapa puluh
yang sudah nempel dibajunya dapat dibunuh mati oleh Kong soe Tek.
Matanya celingukan. Tiba-tiba ia dapat lihat tidak jauh dari padanya seperti ada
jalanan untuk keluar, melalui jalan kebawah tanah. Hatinya girang karena pikirnya ia
bisa meloloskan diri dari serbuannya semut merah yang galak-galak itu.
Ia beristirahat tidak lama, karena begitu ia dapat menenangkan pula pikirannya,
lantas enjot tubuh menancap kakinya dimulut jalanan keluar tadi. Untuk sementara
Kong soe Tek kelihatan terhindar dari serbuan semut merah yang tak kehitung
jumlahnya itu. In Kie Seng dilain pihak terus dikeroyok oleh laba laba besar dan beracun.
Laba laba yang sebesar besar kerbau itu, sangat menakutkan Matanya
memancarkan sinar buas, untung In Kie Seng dapat menabahkan hatinya, dengan
kepandaian yang ia miliki ia sudah terputar-putar menghindarkan diri dari serangan
kawanan laba laba yang sangat bernapsu menyengkeram dirinya.
Disamping senjata batu yang dihidangkan pada kawanan laba-laba itu, In Kie Seng
tidak kasih perisainya tinggal nganggur. Dengan kegesitan dan kepandaiannya,
beruntun ia sudah dapat membunuh enam sampai tujuh, laba-laba betina yang paling
besar, menjadi marah. Satu yang meluncur di tendang In Kie Seng kearahnya, dengan mata beringas ia
sudah tangkis dengan kaki depannya. Batu itu mental balik dan hampir kena
menghantam pada In Kie Seng, kalau ia tidak keburu berkelit kesamping
menghindarkannya. Sungguh berbahaya diam-diam In Kie Seng mengeluh, Tapi disamping itu,
bagaimana juga ia sudah dapat membunuh banyak juga kawanan laba-laba itu, hingga
mengurangi bahaya kena dicengkeram oleh kaki-kakinya yang runcing.
Untungnya laba-laba itu tidak mengejar terus-terusan, karena jika melihat ada
kawannya mati, dengan sendirinya laba-laba itu berhenti mengejar In Kie Seng ditunda
makan bangkai kawannya dahulu, Air hijau yang keluar dari mulutnya laba-laba yang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 257
yoza collection mati menyiarkan hawa busuk. yang hampir hampir membuat In Kie Seng tidak tahan
sampai muntah-muntah.. Akhirnya ketinggalan hanya dua laba-laba lagi, dengan begitu In Khie Seng setelah
main petak beberapa lama lantas menyingkirkan dirinya kemulut goa dan lari keluar.
Laba-laba betina rupanya penasaran dan menguber tapi terlambat, karena In Kie
Seng sudah nerobos masuk kedalam goa lain. Rupanya laba laba itu pikir, tidak ada
gunanya ribut-ribut disarang orang lain, maka ia sudah kembali masuk dalam goanya
sendirinya. Dalam sarang laba-laba itu In Kie Seng kehilangan perisainya, yang nyangkut pada
jaring laba-laba yang lengket, ia menduga tentu sudah beracun, maka ia sudah tak
menghiraukan pula perisai gadingnya yang ia sangat andalkan dalam perjalanan
mengambil batu kumala hangat itu.
Dalam goa yang ia masuki itu, ia merasa aman. Tapi perasaan aman itu hanya
sebentara n saja, karena ketika ia mengingat kepada perisainya, lantas merasa dirinya
tidak aman tanpa perisai ditangannya, perisai itu ada benda pusaka, benda turunan dari
leluhurnya maka dengan hilangnya benda itu, apakah ia ada muka nanti ketemu kawan
kawannya dalam dunia persilatan"
Memikir kesitu hatinya jadi nekad akan mengambil kembali perisainya yang
nyangkut pada jaring laba laba didekat mulut goa. kalau perlu, pikirnya ia harus adu
jiwa dengan laba-laba betina yang luar biasa besarnya itu.
Setelah mengambil putusan tetap. lantas ia keluar dari goa menghampiri lagi goa
laba-laba tadi, sebelumnya masuk ia telah kumpulkan seikat rumput kering dan
membikin api untuk menyalakannya. Dengan api ini, ia menerjang masuk dan
membakar jaring laba-laba yang menahan perisainya.
Laba-laba betina menjadi kaget ia tidak berdaya melihat api berkobar, rupanya ia
takut. Ia hanya tinggal mengawasi dengan mata bersinar buas kepada In Kie Seng yang
sedang berusaha untuk mengambil pulang perisainya.
Setelah mendapat kembali perisainya. dengan segera In Kie Seng meninggalkan
goa laba-laba itu dan masuk kedalam goa yang lainnya tadi.
Khoe cong dilain pihak. yang dihampiri binatang tokek yang luar biasa besarnya,
lantas mencelat tinggi menyingkirkan diri, ia rapatkan tubuhnya pada dinding didekat
Ilmu Golok Keramat - Halaman 258
yoza collection mulut goa sebentar lagi ia dibikin kaget melihat sang tokek telah mengulurkan lidah
nya yang panjang, ia mengira lidah itu akan ditujukan kearahnya, tapi ternyata
diarahkan kelain jurusan ialah keluar apa dimana ada kawannya belalang yang sedang
bergulung-gulung seolah-olah sedang menanti Khoe cong keluar lagi.
Kawanan belalang itu seolah-olah sayapnya pada patah sebelah, tidak bisa
melarikan diri didekati oleh lidahnya sang tokek, sebentar saja ribuan belalang sudah
kena dicaploki oleh binatang raksasa itu.
Seperti juga pada lidahnya itu ada getahnya, kawanan belalang ketika nempel pada
lidah sang tokeh ia lantas saja tidak bisa terbang lagi.
Entah berapa ribu banyaknya belalang yang sudah jadi mangsanya sang tokek,
hingga binatang itu tampak kekenyangan dan baringkan dirinya disatu sudut. Matanya
merem melek, tidurlah ia dengan nyenyaknya.
Pantasan kawanan belalang tadi ketika lihat Khoe cong masuk kedalam goa itu
tidak berani menerjang masuk kedalamnya kalau begitu didalam goa itu ada musuhnya
yang sakti dan tak dapat dilawan.
Khoe cong untung besar, coba kalau tidak ada belalang yang menalangi menjadi
korbannya binatang tokek itu, pasti ialah yang dijadikan mangsanya. Diam-diam Khoe
cong telah menarik napas panjang, merasa lega oleh karenanya kemudian ia keluar
dari goa itu. Kong Soe Tek dan In Kie Seng pun sudah pada keluar dari dalam goa berbahaya
mereka berkumpul lagi dan berdamai hendak kembali.saja dengan tangan kosong.
Mereka sekarang tidak berani menonjolkan kesombongannya, karena dengan mata
kepala sendiri mereka menyaksikan bagaimana berbahayanya keadaan ditempat itu.
Dari pada jiwa melayang tanpa kepentingannya yang menguntungkan, mereka lebih
baik kembali saja dengan tangan hampa, biarpun untuk itu mereka akan menjadi buah
tertawaannya orang banyak.
Meskipun demikian, masing-masing dalam hatinya sangat menyesal tidak
memperoleh batu Hwe giok. untuk dihadiahkan kepada sijelita Kim Hong Jie.
Kakek Souw Kie Han yang telah menyaksikan semua kejadian yang dialamkan oleh
tiga pemuda itu, diam-diam merasa tidak puas. Pikirnya. Tempatku disini orang sudah
tahu tidak boleh dibuat sembarangan tapi tiga pemuda brengsek ini apa-apaan datang
Ilmu Golok Keramat - Halaman 259
yoza collection mengacau kesini membuat ketenangan menjadi terganggu oleh karenanya" Banyak
binatang-binatang berbisa penunggu tempat ini kena dibinasakan oleh mereka, maka
kalau mereka tidak dikasih rasa, mana bisa"
Bagaimana nanti katanya orang luar, Kalau mereka dapat kembali pulang dengan
selamat. Tidak, aku mesti kasih contoh untuk yang lain-lainnya, supaya mereka tahu
keangkeran tempatku. orang dapat datang tapi tak dapat kembali pulang dengan
selamat. Ha ha ha.. Seram juga kalau tiga pemuda itu mendengar tertawanya si kakek.
Souw Kie Han mengawasi perjalanan tigapemuda itu, yang hendak kembali pulang
ke rumahnya Seng Eng. saat itu matahari sudah mulai naik tinggi.
Keadaan dipadang pasir tampaknya menyilaukan, Khoe cong dan dua kawannya
melalui lagi padang pasir yang dikatakan angker itu, mereka kelihatan tenang-tenang
saja dan menganggap akan selamat kembali menemui kawan-kawannya di Seng-kee
po. Melihat tiga pemuda itu sudah mulai menginjak padang pasir, Sou Kie Han yang
mengawasi dari jendela kamar nya, lantas mengulurkan tangannya memencet alat
rahasia, sebentar lagi terdengar teriakannya Khoe coe, yang mendadakan dapatkan
dirinya ambas ditelan pasir.
In Kie Seng kaget, tapi sebelumnya ia engah, bahaya apa yang akan menimpali
pada dirinya, ia juga tubuhnya amblas ditelan pasir, hingga ia berteriak-teriak minta
tolong juga tidak ada gunanya.
Kong soe Tek melihat kejadian itu mukanya pucat seketika, ia coba gerakkan
kakinya untuk lari, tapi sang kaki tidak mau menurut perintah hatinya, ia jatuh lemas
dan ia juga kemudian telah mengalami nasib serupa seperti dengan dua kawannya
kena dicaplok oleh pasir.
Meskipun mereka berontak keras, berusaha untuk keluar dari pasir itu, ternyata
tidak menolong balik, makin lama mereka terbenam makin dalam, sehingga sebatas
hidungnya. Bukan main ketakutannya mereka, maka satu demi satu sudah menjadi
pingsan oleh karenanya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 260
yoza collection Souw Kie Han yang menyaksikan itu semua lantas perdengarkan suara ketawanya
yang aneh lagi, kemudian ia mengambil lima utas rantai kecil halus dan keluar dari
kamar batunya. Lebih dahulu ia menghampiri sebuah goa dalam mana kelihatan sudah ada dua
sosok tubuh orang menggeletak dalam keadaan pingsan.
Siapa mereka itu" Kiranya mereka itu bukan lain dari pada Kim Hong Jie dan Co
Goen Liang. Mereka tidak tahu keadaannya si kakek yang terus merantai tangannya
masing-masing sambil menggerendeng sendiri.
Ya, bukainya aku kejam, Tapi karena kalian datang mengganggu ketenanganku,
maka kalian boleh terima hukuman ini untuk kelancangan kalian-..
Setelah menyelesaikan tugasnya merantai dua orang itu dan yakin mereka tidak
akan bisa lolos dari dalam goa itu, karena rantai itu diganduli sebuah gandulan yang
luar biasa beratnya, ia telah meninggalkan mereka menghampiri pada tiga pemuda
yang sedang pingsan, mereka pun dirantai seperti dua yang lainnya tadi.
Rantai itu meski halus bentuknya, kuatnya bukan main, terbuat dari baja murni tak
mempan diputuskan dengan pedang yang tajam bagaimanapun.
Sampai disini kita ajak pembaca menengok keadaan dirumahnya Seng Pocu
diwaktu malam. Bulan sabit nampak sebentar muncul dan sebentar lagi seperti selulup dibalik awan
tebal, hingga keadaan menjadi gelap.
Malam itu tampak nona Seng sedang berada ditaman bunga yang terdapat
dipekarangan belakang rumahnya.
Seng Giok Cin seperti tengah memikirkan banyak soal, karena kelihatannya sebentar
duduk termenung-menung, sebentar berdiri jalan mundar mandir dan saban-saban
terdengar helaan napasnya.
Memang malam itu Seng Giok Cin dirundung banyak pikiran, Urusan ayahnya yang
mengadakan pertemuan mengadu silat dengan maksud tertentu, halnya Kim Hong Jie
menempuh bahaya bersama co Goen Liang pergi ketempatnya si kakek aneh Souw Kie
Han diluar tahunya Kim Pocu dan Seng Pocu berdua, Bagaimana nasibnya dengan
mereka masih belum tahu. Ilmu Golok Keramat - Halaman 261
yoza collection Halnya tiga pemuda, yaitu berlomba hendak mendapatkan sepotong batu kumala
berapi untuk dihadiahkan kepada Kim Hong Jie, masih belum ketahuan nasibnya mereka
itu, apakah mereka akan pulang dengan selamat atau salah satu diantaranya
menemukan halangan yang tidak diingini"
Yang paling membikin hatinya berdebar kalau ia ingat akan penuturannya Kim Pocu
tentang kematiannya Ho Tiong Jong terkena senjata rahasianya ceng ciauw Nikow yang
beracun. Meski pada saat ia mendengar kabar itu tidak mengunjukkan reaksi yang
menyolok tapi diam-diam dalam hatinya hanya tuhan saja yang tahu.
Ho Tiong Jong meski bukannya satu anak hartawan, satu kongcu tapi tingkah
lakunya yang polos dan jujur, serta wajahnya yang cakap menarik membuat nona Seng
tidak bisa melupakannya, ia ingin menarik pemuda ini kedalam komplotannya mau
menggunakan tenaganya dalam usahanya sang ayah yang hendak menjagoi dalam
kalangan persilatan. Akan tetapi ternyata pemuda itu ada keras hati dan menolak keras
ketika ia hubungi dan membujuknya. Anak muda itu sekarang sudah mati, Apakah benar
dia sudah mati" Nona Seng masih menyaksikan anak muda itu pendek umur, apalagi kalau ia ingat
ketika bertemu dengannya, ia kelihatan segar bugar.
Banyak pemuda-pemuda cakap dari tingkatannya, tidak ada satu yang dapat
merebut hatinya Seng Giok Cin. Tapi terhadap Ho Tiong Jong sekali ia pernah ketemu
dibawah terang bulan ketika ia menyamar sebagai pemuda pelajar, lantas hatinya
sudah jatuh dan tak dapat melupakannya.
Dia mati.. demikian ia berkata sendirian, ia terbengong sesaat lamanya, kemudian
terdengar pelahan napasnya..
Matanya yang jeli tiba-tiba melihat ada bayangan dibalik pohon.
Diam-diam dalam hatinya berpikir, Malam-malam begini ada orang yang cari
mampus. Ia pura-pura tidak mengetahui ada orang di balik pohon itu dengan maksud hendak
mencekuk orang tadi. Ketika si nona sudah datang dekat, orang itu berkelebat dan sembunyikan diri lagi
di balik pohon lain. Ilmu Golok Keramat - Halaman 262
yoza collection Diam-diam Seng Giok Cin merasa kaget juga, karena kegesitannya orang itu ada
diluar dugaannya, ia ragu-ragu apakah ia sebentar berhasil mencekuk batang lehernya"
Ia masih tetap berpura-pura tidak mengetahui dan menghampiri pohon dibalik
mana orang itu mengumpat. Kira-kira dua tumbak jaraknya dari pohon itu, tiba-tiba
Seng Giok Cin membentak. Penjahat bernyali besar, jangan lari, nonamu akan bekuk batang lehermu
berbareng ia melancarkan serangan kepada orang itu, yang saat mana rapanya hendak


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melarikan diri lagi. orang tahu dirinya diserang, orang itu berbalik dan menyambuti serangan Seng
Giok cin bukan enteng, sebab ia mengerahkan tenaganya hampir delapan bagian, tapi
heran, orang ini menyambuti serangannya dengan seenaknya saja, sedikitpun tidak
bergeming dari tempat berdirinya.
Penjahat, kau siapa" tanya nona Seng, ketika melihat serangan dahsyatnya tidak
membawa pengaruh apa-apa.
Tapi orang itu tidak menyahut hanya lalu gerakkan kakinya hendak lari lagi, Seng
giok cin jadi sengit orang jahat lihat nonamu akan mengambil jiwa anjingmu ia
membentak. berbareng melancarkan serangannya yang kedua kali dengan tipu Pekpok ciang-it atau Bangau putih mengibaskan sayapnya.
Serangan ini ada berat, karena tenaga yang dikerahkan oleh si nona hampir sepuluh
bagian, tapi herannya, lagi-lagi orang itu dapat menyambuti serangannya dengan
seenaknya saja. Malah kali ini ia membalas menyerang dengan mengibaskan lengan
bajunya yang mengeluarkan angin keras, hingga si nona terpotong mundur.
Kesempatan ini digunakan oleh orang itu untuk enjot tubuhnya melesat melarikan
diri. Tapi si nona tidak tinggal diam, ia mengejar dengan gesit sekali.
Nona Seng, kaujangan salah paham. Kedatanganku bukannya bermaksud jahat.
demikian sinona mendengar orang itu berkata, yang membikin seketika itu ia hentikan
mengejarnya dan orang itu pun lantas lenyap dari pemandangannya. Nona Seng berdiri
menjublek sekian lamanya.
dia, apa benar dia " akhirnya ia menanya pada diri sendiri seketika itu lantas
terbayang pemuda tampan dan polos didepan matanya. kalau begitu dia tidak mati, oh,
benar barusan ada suaranya dia..
Ilmu Golok Keramat - Halaman 263
yoza collection Seng Giok Cin berkata-kata sendirian, ia seperti mengenangkan seseorang dan
orang itu pun bukan lain Ho Tiong Jong adanya.
Memang orang tadi ada Ho Tiong Jong. Karena gelap dan jaraknya pun ada sedikit
jauh, maka Seng Giok Cin tak dapat mengenali dengan tegas, Hanya dari suaranya ia
kenali betul, itu adalah suaranya Ho Tiong Jong, pemuda yang memikat hatinya.
Dalam bengong memikir hatinya si pemuda tampan itu. Seng Giok Cin kalangkadang tampak menyungging senyuman.
Aku tidak sangsikan, benar dia.. dia tidak mati.. kembali terdengar si nona berkata
kata sendiri, Tapi, dia sudah datang mengapa sudah lari lagi" Apa maksud
kedatangannya kesini. Si nona jadi meragukan kelakuannya Ho Tiong Jong.
Tapi biar bagaimana, hatinya sudah merasa lega karena kini seolah-olah ada angin
mujijad yang menyapu kedukaannya tadi, ia mengenakan akan kematiannya si anak
muda. Perlahan lahan ia berjalan masuk kerumah dan didalam kamarnya ia duduk
termenung-menung. Tidak lama, ia memeriksa keadaan kamarnya. Ia menduga janganjangan Ho Tiong Jong sudah masuk kekamarnya, karena kedatangannya anak muda itu
kesitu tentu mencari dirinya.
Ketika matanya menyapu pada dinding tembok^ hatinya berdebaran, karena disitu
sudah tidak kelihatan lagi golok pusakanya, sebagai gantinya ada secarik kertas
menempel disitu ia lalu menghampiri dinding itu dan jumput secarik kertas tadi, yang
ia baca bunyinya, Nona Seng, aku harap kau rela meminjamkan golokmu padaku,
karena seperti kau tahu, aku paling suka menggunakan senjata golok. Tapi ada suatu
hari, aku nanti akan kembalikan padamu dengan tidak kurang suatu apa
Meskipun secarik kertas itu tidak ada tanda tangannya, Seng Giok Cin tahu bahwa
itu ada tulisannya Ho Tiong Jong.
Kembali Seng Giok Cin bengong, secarik kertas ditangannya tanpa dirasa telah
diremas-remas, sejenak romannya tampak seperti yang geregetan, Memang ia gemas
pada pemuda pujaannya itu, karena itu, karena dia datang dengan cara sembunyisembunyi, tidak mau terang-terangan menemui ia, yang sebenarnya ada kesempatan
yang baik malam itu mereka berjumpa dalam taman bunganya yang indah.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 264
yoza collection ooOOoo MENGAPA Ho Tiong Jong tidak mau menemui Seng Giok Cin"
Mari kita tuturkan keadaan pemuda itu, setelah ia diperiksa oleh Kim Toa Lip dan
co Tong Kang yang dianggapnya sudah mati.
Dengan kecerdikannya Ho Tiong Jong tatkala itu telah dapat melebihi dua tokoh
kawakan dalam Perserikatan Benteng Perkampungan. Ia sebenarnya tidak mati, Tok
kim-chi dari ceng ciauw Nikow sudah kena ia gigit, kemudian dibuang kedalam air yang
merendam dirinya, tanpa dilihat oleh co Tong Kang yang terus menganggap bahwa
senjatanya si nikow mengenakan dengan telak pada mulutnya Ho Tiong Jong, ia telah
menggunakan kepandaiannya istimewa untuk membikin dirinya tidak bernapas seperti
orang mati, kepalanya teklok dan tubuhnya lemas. Kalau saja ia tidak dirantai pada
tiang batu, terang ia bisa rubuh dan tenggelam dalam air.
Kepandaian istimewa itu telah membuat Kim Toa Lip dan co Tong Kang kena
dikibuli mentah-mentah.. Tatkala ia melihat dua orang itu berlalu meninggalkan dirinya, lantas ia
menyelesaikan pekerjaannya mengikir rantai dan tidak lama kemudian ia sudah
merdeka. Kebetulan sekali waktu ia bekerja itu tidak ada orangnya Seng Eng yang
melongok dirinya. Bukan main girangnya Ho Tiong Jong setelah merdeka, ia lalu berdamai dengan co
Kang cay bagaimana mereka bisa keluar dari neraka itu.
Si orang tua she co, yang mengetahui betul selak-beluknya bangunan penjara air
itu lantas menunjukkan jalan keluar, yalah melalui got yang menyalurkan keluar air
dalam penjara itu kalau sudah tak diperlukan lagi.
Dengan mengikuti petunjuk co Kang cay tidak sukar Ho Tiong Jong sudah dapat
keluar dan penjara air itu dengan melalui got tersebut.
Sampai diluar, ia girang dapat menyedot lagi hawa udara yang segar.
Pikirnya, ia hendak menemui nona Seng, minta penjelasan sebenarnya untuk apa
ia di tahan dalam penjara air itu" Keadaan waktu itu sudah malam.
Bulan sabit tampak selulup timbul saja di balik awan yang tebal.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 265
yoza collection Dengan menggunakan kepandaiannya dalam sekejapan saja ia sudah sampai di
rumahnya Seng Eng, saat itu sudah malam, tentu Seng Giok Cin berada dlkamarnya, ia
mau pergi kesana, tapi ia tidak tahu dimana letaknya.
Tiba-tiba sedang ia kebingungan dapat melihat ada pelayan perempuan
mendatangi kearahnya, ia cepat mengumpat ditempat yang gelap. ketika pelayan itu
datang dekat ia sudah sergap dengan tiba-tiba.
Pelayan itu hendak berteriak. tapi keburu diancam oleh Ho Tiong Jong akan dibunuh
kalau berani beterlak. maka ia jadi ketakutan setengah mati dan minta ampun.
Dari mulutnya pelayan itu Ho Tiong Jong dapat tahu dimana letak kamarnya nona
Seng, maka setelah menotok si pelayan itu jangan dapat bergerak. Ia lantas pergi ke
kamar Seng Giok Cin. Dari jendela yang terbuka ia mengintip. ternyata di dalam tidak ada nona Seng.
Kemana dia" Demikian tanyanya dalam hati.
Matanya tiba-tiba memandang pada golok pusaka yang tergantung didinding dekat
tempat tidurnya sinona. Hatinya sangat ketarik, maka tanpa dirasa ia sudah manjat dan
masuk kedalam melalui jendela tadi.
Dalam kamar keadaannya sangat mewah perabotannya, bau harum menusuk
kehidung-nya, hingga Ho Tiong Jong menghela napas, kapan mengingat nasibnya yang
buruk. Ia ambil golok yang menarik hatinya itu lalu dihunusnya dan ia dapat kenyataan
itulah ada golok pusaka yang luar biasa tajam.
Mengingat dalam perjalanannya ia memerlukan golok. maka ia menulis di sepotong
kertas dan ditempelkan sebagai gantinya dimana golok tadi tergantung, ia percaya Seng
Giok Cin tidak akan marah goloknya itu dipinjam, mengingat tempo hari si nona dengan
suka rela telah menghadiahkan kepadanya golok berikut kudanya sekali untuk ia pesiar
dipegunungan Hui cui-san.
Ia keluar lagi dengan pikiran masgul tidak menemui si jelita.
Tiba tiba ia lewat di taman bunga ia nampak ada bayangan orang yang sebentar
duduk dan sebentar berdiri, jalan mundar-mandir dengan saban-saban menarik napas
seakan-akan ada yang dipikirkan dalam-dalam oleh orang itu.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 266
yoza collection Kapan ia datang lebih dekat, kiranya orang itu ada Seng Giok Cin sendiri, yang
justeru ia sedang cari. Apa itu yang sedang dipikirkan oleh si nona ia tidak tahu, ia
hendak menghampiri dan menegur, tapi tiba-tiba dalam otaknya berkelebat suatu
pikiran yang mencegah ia berbuat sebagaimana dimaksud semula.
Ia jadi menghela napas dengan diam-diam, Kenapa Ho Tiong Jong tidak berani
menemui nona Seng. Itulah karena pemuda itu pikir, percuma saja, ia banyak bicara, karena tokh jiwanya
bakal binasa dalam satu dua malam ini karena pengaruh racun Tok-kay.
Ia tahu si nona ada menaruh hati padanya, ia tahu si nona sangat memperhatikan
dirinya, akan tetapi ia takut bicara terus terang pada nona Seng tentang dirinya terkena
racunnya Tok-kay, karena ia tidak mau membikin orang berduka hatinya.
oleh sebab itu, ia jadi mengumpet dibalik pohon mengawasi gerak-geriknya nona
Seng, sehingga perbuatannya itu dipergoki dan terjadilah saling serang seperti
dituturkan di sebelah atas.
Ho Tiong Jong setelah meninggalkan Seng Giok Cin, lantas masuk pula kedalam
penjara air melalui saluran dari mana ia semula keluar. Mukanya berseri-seri,
tampaknya ia seperti kegirangan.
Ho Tiong Jong girang" Memang benar, anak muda itu kegirangan, karena ia
sekarang sudah mempunyai golok pusaka miliknya keluarga Seng.
Dengan golok ini, pikirnya ia dapat menggempur kamar tahanan Co Kang Cay dan
menolong keluar orang tua itu untuk diajak ke kota Yangclo melihat bangunan gununggunungan yang aneh yang riwayatnya sangat menarik hatinya.
Pikirnya, kalau saja ia ada jodoh bisa mendapatkan dua benda ajaib itu yang berupa
baskom gaib dan patung kumala hangat si cantik, ia selainnya menjadi seorang
wangwee (hartawan) yang dermawan, juga ilmu silatnya akan mendapat kemajuan dan
mungkin sukar mendapatkan tandingannya.
Demikianlah, dengan penuh pengarapan ia telah mulai menggempur batu kokoh
yang mengurung Co Kang cay didalamnya, Perlahan tapi tentu ia sudah bisa membobok
tembok batu yang konon yang kuat itu berkat bantuan golok pusaka, akan tidak lama
kemudian Ia sudah dapat membikin sebuah lubang dan masuk kedalamnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 267
yoza collection Disitu ia dapatkan siorang tua sedang rebah, parasnya mengunjukkan ketakutanAaaa, lopek kata Ho Tiong Jong, akhir nya aku dapat masuk juga kekamarmu.
Tapi, ah, kau.. orang tua itu terputus bicaranya.
Kau kenapa lopek" tanya Ho Tiong Jong.
Tapi, kau sebenarnya tidak seharusnya membongkar kamar tahananku, nanti kalau
Seng Pocu tahu, celakalah diriku.
Dari sebab itu, kita harus lekas-lekas dapat keluar dari sini jawab Ho Tiong Jong
mari, kita lekas keluar. Tiong Jong, mana dapat kau berbuat begitu, aku sudah tua, tak ada gunanya
sekalipun kau dapat menolongnya keluar. Umurku juga sudah tidak seberapa lagi, Paling
celaka, manakala aku nanti kena ditangkap lagi diriku akan disiksa, Seng Eng tentu tidak
akan membiarkan aku pergi, ia akan mencarinya sampai dapat.
Lopek, kau jangan banyak berpikir kesitu. Bukankah kau pernah berkata bahwa satu
waktu kau ingin melihat lagi sinarnya matahari" orang tua itu terdiam.
Lopek. disana diluar kamar tahanan ada menantikan matahari yang akan menyinari
dirimu lagi. Dua puluh tahun kau dikeram disini tanpa dapat melihat lagi sinar matahari
pagi dan sore, tidak heran kalau kau sangat merindukannya, bukan" Kembali co Kang
Kay tidak memberikan jawabannya.
Kau tidak mau ikut aku menyingkir dari neraka dunia ini" tanya Ho Tiong Jong. co
Kang cay geleng geleng kepala, Aku takut, betul-betul aku takut.. katanya.
Baiklah, kalau begitu peryakinanmu yang sudah dua puluh itu akan percuma saja.
Pengharapanmu selama duapuluh tahun itu akan sia-sia..
Hai, urusan apa yang kau maksudkan " menyelak si orang tua.
Ha ha ha, lopek, apa kau sudah lupa tempo hari ada berkata padaku, bahwa kau
ingin melihat itu bangunan gunung-guuungan yang mengandung rahasia ajaib" Apa
bukannya kau yang tadi berkata, bahwa kau sudah yakin akan dapat memecahkan
jalanan rahasia di-sana menurut theorimu yang sudah kau yakinkan banyak tahun itu
" Bab 15 Kau maksudkan gunung-gunungan dikota Jang co "
Bagus kalau kau masih ingat.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 268
yoza collection Co tiang cay tergerak batin ya, Memang ia berpengharapan ada satu waktu ia bisa
keluar dari tempat tahanan itu dan mengunjungi bangunan aneh itu untuk membuktikan
apakah theorinya betul akan mendapatkan jalanan rahasia masuk kedalamnya gununggunungan itu yang membawa riwayat aneh luar biasa, ia ingin pergi kesana, hatinya
gembira, tapi lantas padam lagi kegembiraannya itu bila mengingat keadaan dirinya
waktu itu. Ia jadi menghela napas dengan paras lesu, Lopek, kau kenapa berduka" tanya Ho
Tiong Jong. Kau tidak tahu, Tiong Jong meskipun aku dapat keluar dari sini, cuma membikin
kau berabe saja, sebab aku sekarang sudah tidak bisa bergerak leluasa seperti dahulu,
Lengan tangan dan kakiku rasanya susah digerakan, ah.. ,. . nasib.
Orang tua itu sangat berduka, ia seperti kepingin nangis, tapi air matanya sudah
kering. Maka hanya terdengar beberapa kali ia menghela napas.
Lopek. kau jangan kesal. menghibur Ho Tiong Jong, aku sanggup membawa kau
keluar dari sini. Tiong Jong, kau sangat berbudi. Semoga Allah selalu melindungimu kata co Kang
cay dengan penuh rasa terima kasih.
Perlahan-lahan ia bangkit dari rebahannya dan coba berdiri, sebelum ia mencoba
kakinya untuk berjalan, Ho Tiong Jong sudah menyamber tubuhnya dan dibawa keluar
dari kamar neraka itu. Sambil menggendong co Kang cay, pemuda yang berbudi luhur itu, jalan sepanjang
got untuk membuang air, yang cukup luas untuk mereka lewat tanpa mendapat
halangan apa-apa. Tiba-tiba mereka mendengar dari arah depan ada kaki orang berjalan masuk.
Mereka jadi kaget, siapakah orang itu" ia bukan lain dari Seng pocu yang gedang
muncul sendiri. Seng Eng ketika mendapat laporan dari co Tong Kang, bahwa mayatnya Ho Tiong
Jong dilarikan orang dalam hati sangat cemas, Maka lantas pergi kekamar bukunya dan
dari tempat yang rahasia ia mengambil keluar segulung peta dari bangunan penjara
Ilmu Golok Keramat - Halaman 269
yoza collection air. ia meneliti dengan seksama jalanannya saluran air itu sampai dimana ternyata
sampai dibelakang rumahnya di kebun bunga.
Lalu dari ini ada lagi jalan melalui satu tutupan dari besi yang dapat terbuka dan
tertutup sendiri, yalah jikalau air dalam kamar tahanan meluap dapat mendorong itu
tutupan menjadi terbuka, jikalau sedang air surut tutup itu tertutup sendirinya.
Dilihat dari keadaan dua jalan membuang air, itu yang tersebut duluan adalah
jalanan yang paling gampang ditempuh untuk orang melarikan diri dari penjara air.
Meskipun demikian menurut pikirannya Seng pocu adalah tidak gampang diketahui
oleh orang orang tawanan, jikalau tidak mengetahui dengan betul jalanan itu, yang
memang ada dirahasiakan. Pembangunan jalanan air itu Seng Eng telah borongkan pada satu pemborong she
le, tapi orang ini bersama-sama anak buahnya setelah selesai membikin saluran
rahasia itu telah dibunuh mati semuanya, inilah tindakan kejam, tapi Seng Eng anggap
itu ada satu keharusan ia lakukan untuk menutup rahasia jalanan itu jangan sampai
diketahui oleh orang luar.
Orang shw ie itu sudah mati, tapi sekarang bagai mana orang dapat mengetahui
jalanan rahasia saluran air itu" Seng Eng jadi bingung. orang-orang penting dari
Perserikatan Benteng Perkampungan memang mengetahui hal itu, akan tetapi mereka
semua sudah bersumpah untuk tidak membocorkannya.
Seng Eng mengingat akan kawan-kawannya yang mengetahui hal itu, hatinya
timbul ragu-ragu, apakah diantaranya ada yang mengingkari sumpahnya"
Maka pada malam itu, setelah ia memeriksa peta tersebut, lalu mengambil
senjatanya ci Jit pian (cambukjari matahari), suatu senjata cambuk pusaka dari keluarga
Seng, panjangnya satu tumbak, besarnya sebesar jari kelingking, bersinar berkilauan.
Pada ujung pegangannya diperlengkapi dengan dua puluh dua butir mutiara merah
sebesar senjata rahasianya.
Dengan membekal senjata pusaka ini, Seng Eng telah bikin pemeriksaan dan masuk
juga kedalam lobang got, dimana secara kebetulan ia sudah berpapasan dengan Ho
Tiong Jong yang sedang hendak keluar melalui jalanan itu.
Ho Tiong Jong telah turunkan co Kang cay dari gendongannya, lalu menghunus
goloknya untuk siaga menghadapi kemungkinan.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 270
yoza collection Berdua telah mencoba untuk sebisa-bisa menahan napasnya, jangan sampai
terdengar oleh orang disebelah depan, tapi apa mau telinganya Seng Eng sangat tajam,
suara tarikan napas mereka tidak terlolos sebagaimana yang diharap oleh merek
berdua. Dengan pelahan-lahan Seng Eng jalan menghampiri mereka.
Ho Tiong Jong cepat menggendong co Kang cay balik masuk. kemudian mengumpat
dibalik kamar tahanan.

Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sebentar lagi tampak Seng Eng sudah lewat didepannya. siapa lantas melakukan
pemeriksaan didalam situ, justeru kesempatan ini digunakan oleh Ho Tiong Jong untuk
lari nerobos melalui got tadi lagi.
Gerakannya tidak terluput dari perhatian nya Seng Eng, sebab ia lantas balikkan
tubuhnya dan menguber. Ho Tiong Jong sudah berada diluar, Seng Eng juga cepat sudah
menyusulnya.. co lopek, kau tunggu sebentar, aku akan tempur padanya,. kata Ho Tiong Jong,
sambil turunkan orang tua dari gendongannya dibawah sebuah pohon-Sebentar lagi
Seng Eng sudah berada didepannya, membentak dengan suara keras Hei, siapa kau,
berani mati masuk bikin onar ditempatku "
Matanya berbareng melirik pada co Kang cay, hatinya sangat mendelu, sebab
pemuda didepannya ini rupanya hendak membawa lari pada orang she co yang ia
sudah kurung selama dua puluh tahun lamanya Seng Eng tidak mengenali Ho Tiong
Jong yang mukanya kotor hitam.
Memang sengaja Ho Tiong Jong bikin mukanya yang tampan dilapis dengan lumpur,
supaya orang tidak mengenali dirinya, yang dianggapnya sudah mati Bentakan Seng
Eng tak mendapat jawaban Tentu Seng Eng Pocu menjadi marah, ia belum pernah
mendapat sambutan acuh tak acuh dari seseorang yang ditegurnya. Maka ia lalu
menyerang dengan angin kepalannya, tapi pemuda itu dengan seenaknya saja telah
mengegos dan serangan Seng Eng telah mengenai sasaran kosong.
Kembali Seng Eng melancarkan serangan hebat, tapi juga seperti yang pertama
tidak mendapatkan maksudnya. Hal mana membikin jago benteng Seng kee-po itu
menjadi heran lawannya hanya mengandalkan kegesitannya sudah dapat
mengegoskan dua serangannya ya tidak sembarangan orang dapat meloloskan diri
dari pukulannya itu Mengetahui lawanan berat, maka Seng Eng keluarkan cambuknya
Ilmu Golok Keramat - Halaman 271
yoza collection yang dibuat andalan dalam hidupnya malang melintang di rimba persilatan Lawannya
telah mengeluarkan goloknya yang berkilauan kena kesoroti rembulan.
Hatinya Seng Eng terkejut, karena ia seperti mengenali golok itu ada golok miliknya
yang tergantung dalam kamarputerinya.
orang liar, lekas katakan, kau dapat curi darimana golok itu" ia membentak.
Tapi lawannya tidak menjawab, hanya menyerang dengan senjatanya, hingga Seng
Eng sangat mendongkol, ia pun lantas gerakkan senjata cambuknya, hingga lawan itu
dalam sekejapan saja sudah bertarung ramai sekali.
Co Kang cay menonton dibawah pohon dengan hati kuatir, diam-diam ia berdoa
supaya Tiong Jong diberi kekuatan dapat mengalahkan Seng Pocu yang kejam.
Ho Tiong Jong membikin bingung lawannya, sebentar ia mainkan tipu-tipu serangan
keluaran Hoa-sanpay, lalu Siauw-lim-pay, kemudian Bu tong-pay. Terutama permainan
golok-keramatnya yang membikin Seng Eng sangat kagum.
Dari mana datangnya anak liar ini" Demikian diam-diam Seng Eng menanya pada
diri sendiri, sementara itu serangan yang gencar dari pihak lawan yang menggunakan
tenaga im (lemas) dan yang (keras) membuat Seng Eng tak tetap menyerang dengan
senjata cambuk pasakanya.
Sebagai sat ujago kawakan, yang sudah mempunyai nama dalam kalangan
kangouw, terang Seng Pocu tidak mau mengalah terhadap lawannya yang masih
sangat muda. Tapi bagaimana juga ia ngotot, kenyataannya ia bukan tandingan sang
lawan. Beberapa kali goloknya lawan hendak mampir ditubuhnya, akan tetapi tidak jadi,
rupanya sang lawan seolah-olah menaruh belas kasihan.
Perbuatan mana bukannya tidak diketahui oleh Seng Eng, maka juga diam-diam
hatinya mulai gentar menghadapi lawannya yang lihay. Sebenarnya, baru kali ini ia
menghadapi lawan berat. Satu kali cambuknya sudah dapat mendekati tubuh lawan, tapi goloknya musuh
ada sangat cepat dengan satu sontekan yang oleh ujung golok, senjatanya Seng Eng
telah dibikin terbang melayang-layang.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 272
yoza collection Seng Eng kaget, cepat ia melesat menyambuti cambuknya, kemudian ia hadapi lagi
pemuda lihay itu. ia sebenarnya keder, tapi sebagai satu jago kenamaan ia tidak mau
menyerah kalah mentah-mentah.
Apalagi hatinya sangat panas bila melihat co Kong cay pikirnya, kalau bisa ia akan
membunuh dua orang itu. Kembali pertempuran telah berlangsung dengan ramai sekali.
Cambuknya Seng Eng menari dan mengurung Ho Tiong Jong, akan tetapi anak muda
itu dengan tenang putar goloknya yang tajam.
Sungguh indah sekali kelihatannya dua senjata itu dimainkan oleh dua orang yang
mahir menggunakannya. Dua-dua mengeluarkan ilmu serangannya yang hebat, maka tidak heran kalau
kejadian itu telah membikin co Kang cay melongo, sekalipun ia sebenarnya tidak tahu
apa-apa dalam hal ilmu silat, Hatinya merasa lega, karena melihat jagonya seperti
berada diatas angin. Meskipun cambuknya Seng Eng mengulung, tidak dapat berbuat banyak. Tubuhnya
Ho Tiong Jong sangat gesit, ia pergi datang menyingkir dari sabetan pecut yang lihay,
sementara goloknya berkelebatan seolah-olah malaikat elmaut hendak meminta
korban, Berbagai tipu silat simpanan sudah dikeluarkan oleh seng Eng, tapi tetap
lawannya yang masih sangat muda dapat melayaninya dengan bagus sekali. celaka"
Demikian ia menghela dalam hatinya.
Ia kerahkan seluruh tenaganya untuk mendesak mundur lawannya, kemudian
merogoh sakunya mengeluarkan senjata rahasianya sebuah mutira merah sebesar
buah lengkeng, dengan mana ia menyambit.
Mutiara merah ini mengenakan dengan jitu pada dadanya si anak muda, akan tetapi
heran, lawannya tidak rubuh. Malah, sekali ia bersiul nyaring lantas menyambar
tubuhnya co Kang cay dibawah lari terbang.
Seng Eng kaget betul-betul, ia jadi bengong sejenak. Hatinya mulai jerih dangan tibatiba itulah tidak heran, karena Seng-Eng selama menjagoi dalam kalangan rimba
persilatan senjata gelapnya itu belum pernah meleset kalau ia gunakan, korbannya
akan rubuh dengan luka berat paling sedikit kalau tidak binasa seketika itu juga.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 273
yoza collection Tapi kali ini korbannya yang terkena jitu senjata rahasianya itu tidak apa apa, malah
dapat melarikan diri demikian gesitnya, siapa yang tidak jadi kaget oleh karenanya"
Tapi ketika Ho Tiong Jong sudah berada tiga tumbak jauhnya, ia baru sadar dan
paksakan menguber, cuma saja mengubernya tidak sungguh karena direm oleh
perasaan takut kalau-kalau pemuda itu balik lagi dan menempur dirinya dengan
kesudahan ia menjadi pecundangnya..
Setelah mengejar melewati beberapa tikungan, Seng Eng hentikan kakinya, ia tidak
mau spekulasi dengan jiwanya, apa lagi kalau ingat tempat rahasia dari mana ia
mengeluarkan peta saluran air d ipenjara air itu masih belum ia tutup rapih. Oleh
karenanya, ia balikkan tubuhnya dan kembali ke kamar bacanya, dimana ia menutup
rapih-rapih tempat rahasia itu.
Setelah ia mengasoh sebentaran, lalu pergi keruan-gan tempat berkumpul.
Ia menyuruh orangnya untuk panggil beberapa kaki tangannya dan sebentar lagi
dalam ruangan itu sudah berkumpul PekBoe Taysu, Kim Toa Lip. co Tong Kang, Ban
Slong Tojin, song Boe Kie, dua saudara oet-ti dan co Goen Tiong.
Rapat kilat ini membikin mereka heran, tapi mengerti Seng Kee Po sudah
kedatangan musuh kuat, makanya Seng Pocu demikian repot kelihatannya.
Apa yang mereka duga memang tak salah, ketika sebentar lagi Seng Eng
menerangkan adanya seorang pemuda yang lihay telah melarikan orang tawanan yang
sudah dua puluh tahun lamanya ditahan dalam penjara air.
Ia bicara sengit dan minta supaya mereka dengan sungguh bikin penjagaan dan
menangkap orang yang mengacau itu.
Dia sangat lihay, meski orangnya masih sangat muda. Maka, kalau orang begini
memusuhi kita dan tidak dapat dibekuk siang-siang niscaya kedudukan kita akan
ambruk oleh karenanya, Maka itu, aku minta sekali lagi, haraplah sekalian saudara
dengan sepenuh hati menjaga benteng kita dan menangkap padanya.
Demikian Seng Eng tutup bicaranya, ia tidak menceritakan yang ia barusan sudah
bertanding dengan pemuda itu dan hampir menjadi pecundangnya.
Diantara mereka tidak ada yang majukan pertanyaan apa-apa, hanya menerima
perintah dan melakukan penjagaan terpencar.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 274
yoza collection Setelah mereka berlalu, Seng Eng tinggal termenung-menung sendirian-Terdengar
beberapa kali ia menghela napas.
Ayah. tiba-tiba ia mendengar suara halus menyelusup dalam telinga. Itulah suara
puterinya, yang masuk keruangan menghampiri padanya. Seng Eng hanya mengawasi
puterinya tidak mengucapkan apa-apa.
Ayah, kau sudah mengadakan sidang kilat malam-malam begini apa sebenarnya
yang telah terjadi " si nona menanya dengan laku yang sangat manja.
Sang ayah tinggal membisu, seolah-olah ingatannya masih belum kumpul.
Ayah, mengapa kau sampai begitu terpengaruh "
Giok-jie. kau.. . . kau.. . .
Kau apa" Ada apa dengan giokjie "
Kau tidak tahu, benteng kita sudah kemasukan satu pemuda yang lihay ilmu
silatnya. Dia sudah menculik co Kang cay, tawanan kita yang sudah dua puluh tahun
lamanya sungguh celaka sekali, kalau co Kang cay dapat meloloskan diri dari sini. ia
tahu banyak tentang keadaan benteng kita, kalau ia membocorkan pada musuh kita
dengan mudah mereka dapat membuat bentengan kita ambruk pertahanannya dan
ludeslah sekali angan-angan kita untuk menjadi jago dalam rimba persilatanAyah, bagai mana kau tahu pemuda itu sangat lihay" si nona memotong.
giok-jie, benar-benar dia sangat lihay, cambuk ayahmu yang telah mengangkat
namaku dalam rimba persilatan tidak ada gunanya dihadapkan kepadanya, malah
malah senjata rahasia ayahmu mutiara merah yang ampuh luar biasa tidak mempan
menembusi dadanya yang terkena telak betul, Ah, dia.. . dia memang lihay.. Seng giok
cin bingung juga melihat kelakuan ayahnya.
Adatnya sang ayah sangat angkuh, tidak gampang-gampang memuji kepandaian
orang. Kalau kini ia sampai memiiji-muji demikian rupa, sudah tentu pemuda itu bukan
main lihaynya. Apa pemuda itu bukannya dia" ia tanya dirinya sendiri.
Sedang pikirannya melayang layang, tiba-tiba dibikin kaget oleh pertanyaan
ayahnya. Ilmu Golok Keramat - Halaman 275
yoza collection Giok-Jie, aku ada mencurigakan senjatanya.
Senjata apa dia gunakan"
Golok pusaka kita.. Ayah.. hanya ini yang keluar dari mulutnya yang mungil, dadanya berdebaran
seketika itu, parasnya yang pucat agak kemerah-merahan.
Sang ayah menatap parasnya sang putri sekian lama, hingga Seng Giok cin
tundukan kepalanya. Betulkah itu golok pusaka kita" tegurnya.
. . . mungkin.. . jawabnya perlahan.
Puterinya yang biasa lancar bicara dan sangat tangkas mengatur sesuatu urusan,
kini kelihatan agak gugup seolah-olah yang mempunyai kesulitan, membuat Seng Pocu
menjadi heran dan mau mendesak puterinya tapi urung ketika satu pikiran berkelebat
dalam otaknya. Kalau melihat kelakuan pemuda lihay itu dan anaknya sekarang, seperti ada
mempunyai hubungan apa-apa yang ia tidak tahu.
Tadi ketika ia bertempur, beberapa kali goloknya si pemuda hampir berhasil melukai
dirinya, tapi heran tidak diteruskan, seolah-olah sengaja tidak ingin melukainya.
Kalau benar-benar pemuda itu bertempur dengan maksud membunuh, tadi rasanya
tidak sukar mengambil jiwanya, Mungkin pemuda itu ada memandang pada dirinya,
maka telah mengasih kelonggaran yang tidak diduga-duga.
Seng giok cin ada puteri tunggalnya, ia sangat sayang pada si nona yang otaknya
sangat cerdik dan banyak akalnya, Maka melihat anaknya seperti mempunyai
kesukaran untuk menuturkan kepadanya soal golok pusaka itu, ia tidak mau mendesak
lebih jauh, hanya simpangkan pembicaraan kelain jurusan.
Sudahlah Giok-jie mari ikut aku membantu mereka menangkap pemuda itu. kita
Seng Eng, sambil berbangkit dari duduk nya dan berjalan keluar diikuti oleh seng Giok
Cin dengan tundukkan kepala.
Selama mengikuti ayahnya, pikirannya terkenang pada pemuda pujaannya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 276
yoza collection Ia tidak mengira sama sekail, kalau Ho Tiong Jong ada mempunyai kepandaian yang
tinggi, dapat mengalahkan ayahnya yang tersohor mempunyai kepandaian jarang
tandingannya. Barusan, ketika bertempur dengan Ho Tiong dengan acuh tak acuh memberikan
perlawanannya. Sebab kecuali anak muda itu memang tidak bermaksud jahat padanya,
juga menang benar-benar kepandaiannya telah meningkat diluar dugaannya. Tapi
kenapa Ho Tiong Jong tidak mau menemuinya.
Pertanyaan ini adalah yang mengaduk dalam otaknya.
Ia paham Ho Tiong Jong tentu mengerti bahwa ia ada mencintai padanya, tapi
kenapa pemuda itu tidak terang-terangan menemui padanya" Malah ia sudah menculik
Co Kang Cay hendak dibawa keluar benteng, apakah maksudnya itu"
Rupa-rupa pertanyaan mengaduk dalam otaknya akan tetapi sulit ia dapat
memecahkannya, Tindakkannya pemuda she Ho itu seolah-olah merupakan teka-teki
yang sukar ditebaknya. Kini ia dihadang oleh jago-jago kenamaan, apakah Ho Tiong Jong dapat meloloskan
diri sambil membawa beban yang berupa dirinya Co Kang Cay.
Seng giok cin baru tersadar dari lamunan nya ketika mendengar ayahnya berkata.
giok Jie, kau menjaga disini. Awas jangan kasih dia lolos, Kalau mereka lolos berarti
membahayakan pada kedudukan kita, kau mengerti"
Aku mengerti ayah jawab si nona seperti yang masih linglung.
Dengan cepat Seng Eng sudah melesat ke lain jurusan dan menghilang ditempat
gelap. Tempat yang ditugaskan untuk Seng giok cin juga adalah jalanan penting untuk
orang dapat keluar dari Seng Kee Po. Meskipun ia mencurigai anaknya, tapi Seng Eng
percaya puterinya tak akan menghianati ayahnya sendiri.
Kita kembali melihat Ho TioagJong, Pemuda itu setelah lari meninggalkan Seng Eng
atas petunjuk co Kang cay telah mengumpat dalam satu bangunan di bawah tanah
Sebelumnya masuk ia turunkan co Kang cay dari gendongannya dibawah suatu pohon
yang rindang, Ia memeriksa goloknya, diam diam ia merasa terkejut ketika melihat
goloknya gompal karena tadi dipakai menahan senjata rahasianya Seng Eng.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 277
yoza collection Ia mengerti hebatnya senjata rahasia mutiara merah itu, kalau saja tidak golokrya
barusan yang menalangi merangkis nya, jiwanya tentu bisa melayang saat itu.
Lihay ia menggerendeng sambil menghela napas.
Pikirnya mengalami bahaya maut tadi tidak sampai mati, apakah nasibnya tidak
jadi mati karena racunnya Tok kay didalam tubuhnya"
Setelah sekali lagi ia menghela napas lalu pondong tubuh co Kang cay masuk
kedalam bangunan rahasia tadi, dimana mereka sembunyi untuk sementara waktu dari
kejarannya Seng Eng, setelah mengasoh beberapa lama, Ho Tiong Jong ajak Co Kang
Cay ke luar lagi, supaya malam itu juga mereka bisa meloloskan diri dari kekuasaannya
Seng Eng dan kawan-kawannya.
Tapi ia tidak jadi keluar mengambil jalanan masuk tadi, karena ketika ia mengintip
keluar mendapat lihat ada si muka merah Kim Toa Lip yang sedang menjaga.
Lopek, bagaimana sekarang kita bertindak" Semua tempat rupanya sudah dijaga
oleh orang orang kuat dari Seng Kee Po, apakah lopek tidak punya jalanan lain untuk
kita keluar dari sini dengan selamat" tanya Ho Tiong Jong Co Kang Cay.
Tiong Jong, kau jangan kuatir. Masih banyak jalanan untuk kita bisa keluar dari sini
dengan selamat, jawab sikakek lumpuh.
Hatinya Ho liongJong lega mendengar perkataannya sang kawan tua.
Bagus, katanya, kita berusaha, kita mencoba, bagaimana juga harus kita berhasil
meninggalkan tempat terkutuk ini.
Mereka lalu pergi ke lain bagian keluar, disini baru saja Ho Tiong Jong menongolkan
kepalanya lantas melihat ada dijaga oleh seorang yang bersenjatakan bendera segi
tiga. Sipemuda kenali ia ada Co Tong Kang, salah satu orang lihay dalam Perserikatan
Benteng perkampungan yang ia saksikan sendiri kepandaiannya ketika Co Tong Kang
bertempur dengan Ceng Ciauw Nikow. IA kembali pada Co Kang cay dan berkata
padanya. Lopek jalanan ini juga tidak aman. Diluar ada dijaga oleh Co Tong Kang, sulit kita
melewatkan dia tanpa ada pertempuran yang hebat. Co Kang cay berpikir sejenak.
kemudian ia berkata. Ilmu Golok Keramat - Halaman 278
yoza collection Masih ada jalanan lain, entah disana dijaga oleh siapa, mari kita kesana "
Ho Tiong Jong lalu pondong lagi si kakek jalan mengikuti jalanan yang berbilukbiluk, kemudian ia letakkan si kakek dan ia sendiri menghampiri tutup lubang yang
merupakan pintu jala n keluar untuk mengintip siapa yang jaga disitu.
Hatinya tiba-tiba berdebar, karena ia melihat satu bayangan kecil langsing yang


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sedang menjaga dibagian itu. ia bukan lain tentu nona Seng, pikirnya.
Harapan dapat lolos dengan mendadak muncul dalam otaknya, ia paham akan
besarnya cinta Seng giok cin atas dirinya, maka ia percaya si nona tidak ingin melihat
ia mengalamkan kesulitan dan tentu akan memberi jalan kepadanya untuk keluar dari
tempat itu. ^ Maka tanpa ragu-ragu ia telah gendong co Kang cay diajak keluar dari
bangunan dibawah tanah itu, Ketika ia hendak menghampiri sinona telah dibikin
merandek melihat ada bayangan seseorang yang mendatangi menghampiri si nona,
cepat-cepat Ho Tiong Jong menyelingkar dibalik pohon besar. Terdengar orang tadi
berkata. giok-jie, apakah kau tidak melihat apa-apa"
Ah, dia Seng Pocu pikir Ho Tiong Jong dibalik pohon- Tidak. ayah. jawab si nona
ringkas. Hati-hatilah kau menjaga, jangan sampai bocah itu lolos membawa co Kang cay.
Aku banyak urusan mengontrol tidak lama-lama menemani kau. Nah, perhatikan apa
yang ayahmu kata barusan-..
Omongannya belum habis, orangnya sudah lompat melesat menghilang dari
pemandangan. Diam-diam Ho Tiong Jong bersyukur dirinya tidak sampai dipergoki oleh kepala
benteng yang kejam telengas itu.
Setelah keadaan sudah aman untuk ia menghampiri si nona, maka dengan
perlahan-lahan sambil menggendong Co Kang Cay ia datang pada Seng Giok Cin.
Nona Seng terkejut melihat seseorang dengan menggendong orang datang
menghampiri padanya tapi lekas hatinya menjadi tenang lagi ketika mengetahui bahwa
orang itu bukan lain ada Ho Tiong Jong.
Ia menanti serangan Ho Tiong Jong, tapi heran pemuda itu tidak menyerang,
sebaliknya malah mendekati padanya dan berkata, Nona Seng, aku mohon kemuliaan
Ilmu Golok Keramat - Halaman 279
yoza collection hatimu supaya memberi jalan lolos kepada kami, untuk pertolongan mana kami seumur
hidup tidak akan melupakannya..
Seng Giok Cin hatinya berdebaran mendengar suara itu yang ia kenali betul.
Hai, kau ini siapa" si nona pura-pura menanya.
Aku Ho Tiong Jong, jawabnya.
Hai, bukan Ho Tiong Jong sudah mati"
Giam-lo ong masih belum mau menerima aku.
Si nona menekap mulutnya yang mungil menahan ketawanya mendengar jawaban
Ho Tiong Jong yang lucu. Nona Seng, aku harap sekali pertolonganmu itu, kata pula si pemuda, yang jadi
mesem melihat kelakuannya si nona terasa geli sambil menekap mulutnya. Tiba-tiba ia
rasakan tangannya dicekal si nona.
Tiong Jong, kata si nona, kau ini bukankah sudah mati dibawah senjata rahasianya
ceug ciauw Nikow yang dinamai Tok kim-chi" cara bagaimana kau bisa hidup. Selain
dari itu, apa maksudmu kau hendak pergi dari sini dengan membawa-bawa orang tua
ini" sambil menunjuk pada co Kang cay yang digendong. Tidak. malam ini juga kau
harus datang dikamarku. Ho Tiong Jong terkejut, Dalam hatinya berpikir kalau ia tidak menurut
permintaannya si nona, sudah pasti ia tidak bisa keluar dari situ, Untuk dirinya sendiri
tidak menjadi soal, hanya kasian kepada co Kang cay yang sudah dua puluh tahun
lamanya belum pernah melihat matahari lagi, Ia cepat mengambil putusan, jawab nya.
Ya, baiklah nona Seng, sebentar jam tiga aku akan datang ketempatmu.
Seng giok ceng girang mendengar janjinya si anak muda, maka ia lalu berkata. Nah,
sekarang cepat-cepat kau melarikan diri
Ho Tiong Jong mengucapkan terima kasih, kemudian meninggalkan tempat itu
menuju kekuil bokbrok yang tempo hari ia dengan Tok-kay pernah meneduh dan telah
membunuh pengemis beracun itu.
Ia lalu menurunkan co Kang cay dari gendongannya.
Berdua duduk diatas lantai, berCakap cakap akan bertindak selanjutnya.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 280
yoza collection Selama itu pikirannya si pemuda kalut, karena memikirkan nasibnya yang hanya
sampai besok malam temponya jam tiga, jiwanya pasti melayang karena racun
jahatnya Tok kay. Pikirnya, orang telah mengetahui dirinya telah binasa dibawah Tokkim-chi ceng ciauw Nikow, sekarang hidupnya dalam rahasia sudah bocor diketahui
orang juga. Untuk apa sebenarnya hidupnya yang sesingkat waktu itu" Sambil menghela napas
ia berkata pada Co Kang Cay Co Lopek. baru sekarang aku ingat bahwa pekerjaanku
menolong kau akan terlantar setengah jalan-..
Hei, kenapa kau bilang begitu" memotong Co Kang Cay kaget.
kembali Ho Tiong Jong menghela napas, Lopek. katanya lesu , sebenarnya badanku
sudah terkena racunnya Tok kay. Besok jam tiga malam racun itu akan bekerja dalam
tubuhku. Kecualinya sebelum jam tiga itu aku ketemu dengan si Dewa obat Kong Jat
Sin yang dapat menolongku, jiwaku tidak melayang karenanya, Aku menyesal tidak bisa
melanjutkan tugasku menolong dirimu sampai ditempat yang amanCo Kang Cay kaget bukan main mendengar bicaranya Tiong Jong. Mukanya menjadi
pucat seketika. Hai, bagaimana baiknya ini" katanya gugup, Kakiku sudah tak dapat berjalan, kalau
nanti dapat diketemukan oleh Seng Eng tentu dia akan menyiksa diriku dengan lebih
kejam lagi daripada yang sudah.
Ho Tiong Jong yang berhati budiman, merasa terharu dan kasihan pada si kakek
yang jadi gelabakan ketakutan.
Perkataannya Co Kang Cay memang beralasan. Ditempat itu, malah disekitarnya
sejauh ratusan li masih dibawah kekuasaannya Seng Eng, mana mereka dapat
bersembunyi disitu, apalagi kalau Co Kang Cay ditinggal sendirian, terang ia akan
ditemukan lagi oleh Seng Eng.
Tiong Jong, kalau begitu baik kau bawa lagi aku ke tempatnya Seng Eng, kata co
Kang cay dengan tiba-tiba.
Ho Tiong Jong kaget dan mengawasi si kakek dengan perasaan tidak mengerti.
Tiong Jong, kau jangan kaget, kata si kakek nyengir, kau tidak tahu, kita sembunyi
ditempatnya Seng Eng ada lebih aman, karena disaaa ada banyak tempat yang rahasia
dan aku sendiri yang mengetahuinya, jikalau kita masuk dalam salah sebuah kamar
Ilmu Golok Keramat - Halaman 281
yoza collection yang kiranya tidak akan menjadi perhatian mereka, tentu kita sembunyi dengan selamat
kau pikir bagaimana"
Ho Tiong Jong pikir jalan itu memang ada berbahaya, tapi karena sudah tidak ada
jalan lain, pikirnya jalan itu baik ditempuhnya.
Tapi, bagaimana kita balik kesana, apa tidak akan dipergoki oleh mereka" tanyanya
sangsi. Kaujangan kuatir, turut saja petunjukku kau jalan akan selamat jawab si kakek yang
sudah tahu betul selak seluknya tempat di benteng Seng-kee Po itu.
EMIKIAN setelah mereka mengasoh sebentar lantas Ho Tiong Jong
menggendong si kakek dan dia akan sendiri, Maka nya semuanya ada tujuh
koper penuh dengan isi nya emas semua, Betul-betul dalam seumur
hidupnya Ho Tiong Jong baru mengalami melihat harta dunia yang demikian hebatnya,
Mustahil maka berapa harganya emas itu dapat dibayangkan bawa kembali ke
tempatnya Seng Eng. Betul saja, dengan melalui jalanan yang jarang dilalui orang atas
pengunjukan co Kang cay, akhirnya Ho Tiong Jong dapat membawa si kakek kembali
ke-tempatnya Seng Eng dengan tidak menemui rintangan apa-apa.
Dengan mengikuti petunjuk Co Kang cay ia menggendong masuk keluar kamarkamar batu rahasianya" Akhirnya mereka memasuki sebuah kamar batu yang lebarnya
dua tombak dan tingginya enam kaki, pintunya dapat didorong dan menutup sendiri.
Inilah ada kamar yang merupakan pusatnya dari sekalian kamar batu lainnya, di
atasnya kamar ini ada kamar tempat tidurnya Seng Eng, penerangan disini terpancar
dari dua buah batu mustika.
Co Kang Cay memilih kamar ini dianggapnya tempat yang aman, karena jarang di
datangi oleh Seng Eng. Kamar-kamar batu rahasia disitu, merupakan gudang hartanya
Seng Eng. Atas pengunjukan Co Kang cay supaya si pemuda dapat menyaksikan dengan
mata kepala sendiri bagaimana besar hartanya Seng Eng.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 282
yoza collection Ho Tiong Jong pergi ke kamar sebelahnya dimana benar saja terdapat harta benda
yang tak ternilai harganya. Di atas meja panjang ia lihat ada tersebut barang mustika,
mutiara dan sebagainya yang sangat berharga.
Lebih jauh ia lihat ada tujuh buah koper besi, ia membukanya koper itu isinya ada
barang barang yang terbikin dari bahan emas. Ditaksir timbangan koper itu ada puluhan
ribu. Setelah puas melihat-lihat dalam kamar harta itu, Ho Tiong Jong balik lagi kekamar
dimana Co Kang cay ada menantikan padanya.
Bagaimana " tanya Co Kang cay ketika melihat si pemuda menghampiri padanya.
Sambil ambil tempat duduk. l Ho Tiong Jong menjawab. Ya, betul-betul aku seumur
hidupku baru melihat harta yang demikian besarnya, Tujuh buah koper penuh dengan
emas sedang diatas meja ada berserakan benda-benda mustika, berlian, batu kumala,
mutiara dan sebagainya. Betul-betul Seng Pocu ada satu hartawan besar.. Ia berkata
sambil menghela napas. Hei, kenapa kau menghela napas" tanya co Kang cay.
Ya. katanya lesu, kalausaja aku tidak merasa hutang budipada nona seng, aku
pasti akan mencari akal untuk mengambil harta benda itu dan kemudian dibagi-bagikan
kepada orang yang melarat supaya mereka dapat bernapas legahan dalam
penghidupannya yang serra sempit.
Bagus, Tiong Jong, kata sikakek sambil mengelus-elus jenggotnya, kau yang begini
muda mempunyai pikiran begitu dermawan, kelak di kemudian hari kau akan mendapat
pembalasannya. Memang benar, kalau harta kekayaan itu kita bagi-bagikan kepada
orang miskin, tentu mereka merasa sangat berterima kasih dan akan membalas budi
pada kita.. Tidak. lopek memotong Ho Tiong Jong, bukan maksudku untuk menerima
pembalasan budi, Aku kalau sampai dapat membagi harta kepada pihak si miskin, aku
sudah merasa puas dan tidak mengharap akan pembalasan budinya mereka.
Demikian mereka melamun, jikalau menguasai harta akan dibagi bagikan kepada
rakyat miskin. Selagi si kakek tersenyum-senyum sambil mengurut-urut jenggotnya, tiba tiba ia
seperti kaget dan berkata pada Ho Tiong Jong.
Ilmu Golok Keramat - Halaman 283
yoza collection Tiong Jong, bukankah kau sudah berjanji dengan nona Seng" Kini sudah dekat jam
tiga, kau harus pergi kesana, Harap kau lekas pergi dan cepat kembali, aku disini
kesepian di tinggal sendirian.
Tidak apa, jawab Ho Tiong Jong bersenyum, lambat-lambatan sedikit tidak menjadi
soal, asal aku pergi menemuinya. Kau jangan kuatir, aku pergi dan tidak lama akan balik
kembali. Ia lalu meninggalkan Co Kang Cay, tapi di luar ia merandek dan memikirkan halnya
Sikakek yang sudah dua puluh tahun ditahan sungguh tersia sia kepintarannya selama
dua puluh tahun itu tak dapat digunakan.
Pikirnya, baik sekali kalau ia masuk pula ke gua harta tadi dan mengambil beberapa
potong emas dan mutiara untuk diberikan kepada Co Kang Cay, ia sudah tua dan tak
dapat bekerja berat lagi maka emas dan mutiara itu ada untuk ongkos hidup
selanjutnya. Setelah mengambil putusan, ia lalu mampir lagi keg udang harta tadi, dimana ia
mengambil potong emas dua, dua puluh butir matiara. Ketika ia hendak kembali
kekamar Co Kang Cay, ia melihat disitu ada patung tembaga yang besar, yang bermula
ia datang kesitu tidak diperhatikan.
Kini ia perhatikan patung tembaga yang besar itu. Pikirnya, patung beginian apa
gunanya ditaruh dalam gudang harta ini" ia lalu menghampiri dan merabah patung
tembaga itu dari kepala sampai kebawah. Dilihatnya dibawahnya ada satu bantalan, ia
iseng dan menggosok-gosok bantalan ini tiba-tiba bantalan itu mengeluarkan cahaya
dan terbuka. Didalamnya pun ada sebuah perisai gading lebarnya tiga jari dan
panjangnya tiga dim, pada gading itu ada benang merah, mulai dari sudut atas bagian
kiri terus berputar-putar ketengahnya dan sampai ditengah-tengah sebelah kanan
benang itu Sudah-putus, ia tidak mengerti apa rahasianya benda itu, kemudian ia benahi
lagi seperti sedia kala, ia balik lagi ketempatnya Co Kang Cay. orang tua itu heran sianak
muda balik kembali. Kau balik kembali, kenapa, apa tidak jadi menemui nona Seng " tegurnya.
Aku balik kembali membawa ini. jawab si pemuda sambil menunjukkan emas dan
mutiara yang dibawanya dari kamar harta, Untuk apa kau bawa bawa yang demikian"
tanya si kakek. Ilmu Golok Keramat - Halaman 284
yoza collection Kau sudah ditahan disini sudah dua puluh tahun lebih, maka lebih dari pantas kalau
kau dapat bagian ini. Maka harap lopek terima ini. sambil diberikan pada si kakek. Co
Kang Cay tertawa bergelak-gelak pelahan sambil menerima barang tersebut.
Hmm Tiong Jong memang betul katamu tadi, Aku harus mendapat kerugian untuk
tempoku yang ditahan disini. Tapi aku tidak mau harta ini, aku mau tempoku itu, Nah,
karena sudah ketelanjur kau membawanya, maka kita bagi seorang separuh saja. Kau
perlu gunakan untuk diperjalananmu kelak, untukku separph sudah cukup,
Ho Tiong Jong menolak. tapi setelah dipaksa ia hanya menerima lima butir saja,
yang ia anggap itu ada pemberian Co Kang Cay bukannya harta haram.
Nah, sekarang sudah saatnya aku pergi menemui nona Seng, Aku sudah paham
dengan jalanan rahasia disini, maka aku tidak sampai salah jalan. Harap kau baik-baik
menantikan disini. Ho Tiong Jong segera meninggalkan tempat itu sebentar saja ia sudah sampai
dikamarnya nona Seng. ia lalu mengetuk jendelanya sampai dua kali, tapi tak
kedengaran reaksi apa-apa dari dalam.
Ia sudah hendak meninggalkan tempat itu, tapi di pikirannya tak baik ia mengingkari
janji, maka ia lalu mengetok pula sekali. Tapi tak juga mendapat jawaban, Ketika ia
hendak pasang kupingnya meneliti, ia mendengar suara mengorok disebelah dalam.
Kapan ia menyelidiki dari renggangannya jendela, ia dapat kenyataan yang tidur ngorok
itu ada satu pelayan perempuan.
Ia sudah putar tubuhnya hendak kembali, tiba-tiba ia melihat ada berkelebat
bayangan orang menuju kepinggir rumah, dimana ia menghilang.
Ho Tiong Jong bercekat hatinya, Apa ia Seng Eng" Badannya kurus dan ilmu
mengentenGi tubuhnya bagus sekali.
Tertarik oleh penglihatannya, maka ia lantas mengejar, tidak jadi kembali kekamar
rahasianya, ia melihat bayangan orang itu lompat melewati tembok pekarangan, maka
ia juga menyusul lompati tembok tadi.
Diluar tembok pekarangan itu ternyata ada lapangan, dan sawah, sedang orang tadi
entah kemana perginya tidak kelihatan bayangan-nya. Tapi ia terus mengejar pula
beberapa li, tiba-tiba ia hentikan tindakannya karena mendengar seperti ada orang
yang sedang bertempur. Ilmu Golok Keramat - Halaman 285
yoza collection Dari suara bentakan-bentakan, ia kenali suaranya Li-lo sat Ie Ya, Apakah Ie Ya
terjebak disini" tanyanya dalam hati sendiri.
cepat-cepat ia pergi ketempat pertempuran disana, dibelakangnya kebun buah, ia
melihat ada tiga orang sedang bertempur. Dua lelaki melawan satu perempuan.
Perempuan yang dikerubuti itu ia kenali betul ada Li lo-sat Ie Ya, sedang yang
mengeroyoknya juga ia kenali ada oet-ti Kang dan oet-ti Koen.
Dilihat jalannya pertandingan kelihatan tak menguntungkan untuk le Ya. ia ini
menggunakan selendang sutra sebagai senjata, sebenarnya ada meminta banyak
tenaga karena orang yang menggunakannya harus menyalurkan tenaga dalamnya ke
selendang sutra itu, barulah selendang itu dapat digunakan dengan sesuka hatinya.
Maka Ho Tiong Jong pikir, lama lama le Ya akan kewalahan dan kalah melawan dua
musuhnya yang bukan lemah kepandaiannya.
Mengingat le Ya pernah menolong dirinya tempo hari maka perasaan hendak
membalas kebaikan orang timbul seketika dalam hatinya. Tambahan ia merasa gemas,
seorang perempuan dikeroyok oleh dua lelaki pantes. Tidak ayal lagi ia lantas menyerbu
dalam pertempuran membantu Li-Iosat le Ya.
Co Tong Kang yang juga ada disitu telah keluarkan bentakan nyaring. Hei, kau
manusia liar dari mana berani mengacau ditempatnya Seng Pocu
Tapi Ho Tiong Jong tidak menjawab, ia hanya putar goloknya menyerang kepada
dua saudara oet-ti yang mengerubuti le Ya.
Oet-ti Kang sambil berkelit dari sambaran goloknya Ho Tiong Jong, telah
meneruskan serangan pedangnya kepala Li-lo-sat le Ya.
Oet-ti Koen telah menangkis serangan hebat Ho Tiong Jong pedangnya membentur
golok sampai lelatu api. Ketika dilihatnya, oet-ti Koen merasa sangat terlihat berduka,
karena pedang cit seng-kiamnya telah menjadi gompal karenanya.
le Ya dilain pihak ketika pedang cit-Seng kiam Oet-ti Kang mengarah dirinya lantas
gunakan selendang suteranya dengan tipu Sin liong cut hay (Naga sakti keluar dari
laut), ia menggulung senjatanya lawan.
Oetti Kang kerahkan tangannya menarik pulang pedangnya, tapi selendang
suteranya Ie Ya terus menyerang kearah jalan dari seorang yang penting, Untung co
Ilmu Golok Keramat - Halaman 286
yoza collection Tong Kang itu waktu keburu menyelak. menggunakan senjata benderanya menahan
serangan selendang suteranya Ya, hingga oet-ti Kang terhindar bahaya kena ketotok.
Ho Tiong Jong tidak tinggal diam, dengan gaya co imSu-yang (tiba-tiba lunak


Ilmu Golok Keramat Bu Tek Sin To Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berubah keras) yang telah menangkis benderanya co Tong Kang, Golok dengan Panji
Api telah beradu, serangan im (lunak) dari Ho Tiong Jong telah berubah menjadi yang
(keras) membikin co Tong Kang sangat terkejut, sampai ia mundur dua tindak.
oet-ti Kan mengenali golok yang digunakan Ho Tiong Jong ada golok pusaka, maka
ia berteriak. Hei, kau jangan berlaku pengecut Kau ini pendekar dari mana, lekas katakan, aku
tidak ingin bertempur dengan segala orang yang tidak punya nama. Ho Tiong Jong
Pedang Keadilan 39 Goosebumps - Bergaya Sebelum Mati 2 Api Di Bukit Menoreh 21
^