Pencarian

Kemelut Blambangan 1

Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Bagian 1


SERI PECUT SAKTI BAJRAKIRANA
KEMELUT BLAMBANGAN
Tiraikasih Website
http://kangzusi.com
Karya : ASMARAMAN S KHO PING HOO
Ebook oleh : Budi Santoso
Bandung, Juni 2012
Untuk Tiraikasih Website
http://kangzusi.com
Penerbit CV. GEMA 2004
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Daftar Isi
KEMELUT BLAMBANGAN
Daftar Isi Jilid I Jilid II Jilid III Jilid IV Jilid V Jilid VI Jilid VII Jilid VIII Jilid IX Jilid X Jilid XI Jilid XII Jilid XIII Jilid XIV Jilid XV Jilid XVI Jilid XVII Jilid XVIII Jilid XIX Jilid XX Jilid XXI Jilid XXII 2 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Jilid I
ATAHARI telah naik tinggi dan sinarnya
cerah menghangatkan napas kehidupan di
M permukaan bumi. Akan tetapi, sinar
matahari itu masih tidak mampu menembus daun-daunan lebat yang menjadi perisai sehingga sinar matahari tidak mampu langsung membakar tanah hutan lebat itu, hanya mendatangkan penerangan yang sempit menerobos melalui celah-celah daun-daunan.
Sinar matahari yang menerobos itu menjadi garis-garis putih, membuat garis-garis hitam putih di dalam hutan.
Wanita itu rebah di bawah sebatang pohon besar, rebah miring seperti tidur pulas. Rambutnya terurai lepas dari sanggulnya. Pakaiannya juga kusut.
Bagian leher, muka dan kaki yang tampak sampai ke betisnya itu, di bagian yang terkena sentuhan garis sinar putih matahari, tampak putih mulus kekuningan.
Namun wajahnya pucat dan di kedua pipinya masih tampak bekas air mata. Mulutnya yang berbentuk indah dengan bibir tipis penuh itu tertarik seperti orang yang sedang kesakitan.
3 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bentuk tubuhnya juga indah, padat dengan lekuk lengkung nyaris sempurna, sesuai dengan wajahnya yang cantik jelita. Rambut yng terurai itu hitam panjang dan agak berombak. Wajahnya bulat telur dengan dagu manis meruncing. Sepasang alisnya juga hitam dan melengkung seperti dilukis. Matanya tertutup namun bulu mata menjungat ke atas sehingga dalam keadaan terpejam pun sudah tampak indah.
Hidungnya kecil mancung, akan tetapi yang paling menarik adalah mulutnya. Sepasang bibir itu penuh dan tipis, bentuknya menggairahkan walaupun saat itu agak pucat seperti wajahnya. Tubuhnya denok agak montok, dengan pinggang kecil sehingga dada dan pinggulnya tampak membusung. Usianya, melihat kecantikan wajah dan kepadatan tubuhnya, masih muda, sekitar dua puluh tahun lebih. Kalau diperhatikan dengan seksama, akan ketahuan bahwa ia tidak tidur. Tidak mungkin seorang wanita cantik seperti itu, yang pakaiannya cukup pantas dan bersih walaupun kusut, tidur di bawah pohon dalam hutan di atas tanah begitu saja! Wanita itu bukan sedang tidur, melainkan pingsan.
Seekor ular sebesar paha orang dewasa
menggeleser di atas tanah, ke arah tubuh wanita yang rebah miring itu. Lidah ular itu keluar masuk dan 4
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com setelah tiba dekat dengan tubuh wanita itu dia berhenti dan seolah-olah mencium dan menjilat-jilat kaki wanita dengan ragu. Kemudian tubuhnya menggeleser lagi, melewati kaki, terus ke pinggang lalu ke dada dan meninggalkan lagi tubuh wanita itu ranpa mengganggunya. Mungkin dia menganggap tubuh itu terlalu besar untuk dijadikan mangsanya, atau mungkin juga karena tubuh itu sama sekali tidak bergerak, maka kurang merangsang seleranya, tidak seperti korban yang hidup bergerak-gerak meronta ketika digigit dan perlahan-lahan ditarik ke dalam perutnya. Wanita itu tetap tak bergerak. Mimpipun tidak ia bahwa tubuhnya telah dilalui seekor ular yang panjangnya ada dua kali panjang tubuhnya. Andaikata ia dalam keadaan sadar, tentu ia akan menjerit-jerit, karena wanita pada umumnya merasa ngeri dan jijik terhadap ular.
Tak lama kemudian, seekor kelinci yang gemuk dengan bulu putih berloncatan mendekat. Melihat tubuh manusia, ia berhenti meloncat, bahkan dia tak bergerak, matanya tertuju kepada tubuh itu dan daun telinganya yang panjang itu bergerak-gerak sedikit.
Agaknya ia merasa aman karena wanita itu sedikitpun tidak bergerak, maka ia berloncatan menghampiri.
Setelah dekat, ia mendekatkan moncongnya, 5
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com hidungnya mencium-cium betis yang putih mulus karena kakinya agak tersingkap.
Tiba-tiba terdengar auman yang menggetarkan seluruh hutan. Kelinci itu terkejut bukan main.
menoleh dan seolah ia terkena sihir oleh sepasang mata harimau yang muncul dari semak, hanya dalam jarak tiga meter. Saking kaget dan takutnya, kelinci itu tidak mampu bergerak, apalagi melarikan diri.
sepasang matanya yang lebar bening itu
membayangkan ketakutan.
Mungkin karena gerengan yang menggetarkan itu, atau bisa juga karena memang sudah waktunya, tubuh wanita itu bergerak. Ia telah siuman dari pingsannya dan pada saat itu, kembali harimau tadi menggereng.
Dengan gerakan yang amat cepat, wanita iu sudah bangkit duduk dan ia melihat betapa seekor harimau gembong yang besar bergerak menubruk seekor kelinci gemuk yang berdiri ketakutan di dekatnya.
"Macan jahat!" Wanita itu berseru dan
tubuhnya melompat, menyambut terjangan harimau yang hendak menerkam kelinci. Dengan gerakan indah dan gesit, ia mendoyongkan tubuhnya dan tangan kirinya menampar.
6 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Desss .... !" Tangan
kiri yang terbuka dan miring itu seperti pedang membacok dan mengenai dada harimau. Tubuh yang sebesar gudel (anak kerbau) itu terlempar dan terbanting jatuh ke atas tanah. "Macan jahat .... !" Wanita itu melompat ke depan dan sebelum harimau itu sempat berdiri, ia sudah menyambar ekor harimau yang panjang, kemudian sekali ia menggerakkan tangannya yang memegang ekor harimau, binatang buas itu terputar-pitar di atas kepalanya. Tampaknya begitu ringan baginya seolah sedang memutar-mutar sebuah benda yang ringan saja. Ia menghampiri sebongkah batu 7
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com besar dan ingin membanting harimau itu ke atas batu, biar hancur berantakan kepalanya !
Akan tetapi pada saat itu, ia mendengar bisikan, seolah keluar dari hatinya. "Harimau itu tidak jahat !
Memang kelinci dan sejenisnya sudah dikodratkan menjadi mangsanya, penyambung hidupnya. Harimau tidak dapat hidup dari makan rumput dan daun-daunan."
Mendengar suara yang amat dikenalnya itu, ia menjadi lemas dan sambil terisak ia melemparkan harimau itu sehingga terlontar jauh dan jatuh berdebuk di atas tanah. Harimau itu menggereng lalu berlari ketakutan !
Wanita itu terisak dan menjatuhkan diri berlutut di bawah pohon sambil terisak, membuat kelinci tadi lari menyelinap ke dalam semak-semak.
"Bagus .... ahh, Bagus .... !" Ia merintih dan air matanya berderai di sepanjang kedua pipinya yang agak pucat. Ia mengenal betul suara yang berbisik di hatinya tadi. Suara Bagus Sajiwo, yang pernah berkata demikian tentang harimau dan binatang lain yang oleh manusia dinamakan "binatang buas". Bahkan Bagus Sajiwo pernah mengatakan bahwa yang buas itu bukan binatang yang memangsa hewan lain, melainkan manusia ! Binatang-binatang itu 8
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com membunuh dan makan demi kesenangan mulutnya.
Semua binatang makan menurut kodratnya dan hanya makan kalau tubuhnya membutuhkan, kalau perutnya lapar. Akan tetapi manusia, didorong untuk makan, selain karena lapar, terutama sekali karena ingin menikmati kesenangan mulut itu, apa saja dimakannya !
"Bagus ....!" Akhirnya wanita itu. Maya Dewi, dapat menenangkan diri dan sebutan itu seolah mejadi pegangan hatinya sehingga ia kuat menahan kepedihan hatinya.
Maya Dewi kini duduk bersandar batang
pohon, menjulurkan kedua kakinya dan membiarkan ingatannya mengembara ke masa lalu, mengingat akan semua pengalaman hidupnya semenjak ia dapat mengingatnya. seolah terbayang semua pengalaman itu di mata batinnya.
Yang dapat teringat adalah ketika ia berusia kurang lebih lima tahun dan ia hidup berdua dengan ayahnya, yaitu mendiang Resi Koloyitmo. Menurut ayahnya itu, ibu kandungnya telah meninggal dunia ketika ia berusia setahun dan sejak itu ia dipelihara dan dididik ayah kandungnya itu. Ia dimanja dan sejak kecil digembleng berbagai ilmu oleh ayahnya yang sakti. Akan tetapi, ketika ia berusia kurang lebih tiga 9
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com belas tahun, ayahnya terusir dari daerah Parahyangan dari mana mereka berasal karena ayahnya dianggap sesat dan melakukan banyak kejahatan sehingga dimusuhi para pendekar dan para senopati. Ayahnya terpaksa meninggalkan Parahyangan dan mengajak ia pergi merantau.
Sekarang ia melihat jelas betapa ayahnya benar-benar seorang sesat. Jalan hidupnya penuh kejahatan.
Tidak ada perbuatan jahat dia pantang. Merampok, menculik dan memeperkosa wanita-wanita, membunuh, apa saja asal dapat memuaskan dorongan nafsu, mereguk kenikmatan badan. Ia dibesarkan dalam didikan ayahnya yang seperti itu, dan dalam lingkungan orang-orang sesat yang menjadi sahabat ayahnya. Maka, setelah berusia dua puluh tahun, mulailah ia melakukan kejahatan meniru ayahnya.
Lebih-lebih setelah ia hidup sendiri, terpisah dari ayahnya, ia menjadi binal dan liar. Ia juga melakukan perbuatan apa saja. Merampok, mencuri, menculik dan mempermainkan pria-pria muda untuk
memuaskan nafsunya, lalu membunuh mereka.
Bahkan ia rela menjadi antek Kumpeni Belanda, untuk memusuhi Mataram yang dibencinya, dan untuk mendapatkan kemuliaan duniawi dan kemewahan hidup. Ia membiarkan diri menjadi budak nafsu-10
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com nafsunya sendiri, tidak pandang melakukan apa saja dan menjadi musuh semua pendekar Mataram. selama sepuluh tahun lebih ia bergelimang dosa sampai akhirnya ia bertemu dengan Bagus Sajiwo, kurang lebih empat tahun yang lalu. Sejak saat itu terjadilah perubahan hebat dalam dirinya, jasmani dan rohaninya. Terutama rohaninya. Ia mulai mengenal Gusti Allah, mulai menyadari betul akan semua dosanya dan dengan bimbingan bagus Sajiwo yang mengatakan bahwa dia bukan membimbing karena yang membimbing itu adalah Kekuasaan Gusti Allah sendiri dan dia hanya menunjukkan dan menyadarkan saja, terjadi perubahan mendasar pada dirinya. Ia hidup bersama Bagus Sajiwo, saling mencinta tanpa dikotori nafsu berahi, mengalami suka duka sampai mereka menemukan Jamur Dwipa Suddhi dan kitab Sari Bantala. Mereka berhasil menguasai aji kesaktian itu setelah melatihnya selama tiga tahun dalam ruangan bawah tanah.
Mereka berdua lalu keluar dari ruangan itu dan pergi ke gunung Kawi, ke rumah Ki Tejomanik dan Nyi Retno Susilo, suami isteri pendekar yang menjdi orang tua Bagus Sajiwo. Bahkan merke berdua sempat menyelamatkan keluarga itu dari serangan Tejakasmala yang sakti mandraguna bersama dua 11
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang anak buahnya. Kemudian mereka menghadap orang tua Bagus Sajiwo dan .... ia harus mengalai penghinaan, pengusiran, bahkan tamparan dari Nyi Retno Susilo !. Kedua pipinya yang masih membengkak itu tidak dirasakannya., Semua penghinaan, makian dan pengusiran itu sama sekali tidak berbekas lagi dalam hatinya. Ia tidak sakit hati terhadap Nyi Retno Susilo, tidak menyalahkannya karena memang sudah sepantasnya ia diperlakukan demikian mengingat dosa-dosanya di masa lalu. Akan tetapi, yang membuat sedih sekali dan seolah kehilangan pegangan adalah karena ia harus berpisah dari Bagus Sajiwo.
Ni Maya Dewi menghela napas. Ia menyadari benar akan semua kesalahannya, akan keadaan dirinya. Ia memang tidak pantas berdekatan dengan Bagus Sajiwo, tidak pantas sama sekali untuk dicinta pemuda itu. Bahkan untuk mencinta pemuda itupun ia tidak patut. Ia adalah seorang wanita yang mempunyai riwayat yang kotor dan busuk yang sudah sepatutnya dijuluki Wanita Iblis Cantik dari Banten, yaitu daerah asal ayahnya sebelum ke Parahyangan kemudian ke daerah Mataram. Ia dahulu memang iblis. Iblis betina yang jahat. Bagaimana mungkin ia dapat disejajarkan dengan para pendekar itu, apalagi dibandingkan denan 12
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus Sajiwo yang keturunan para pendekar sakti, keturunan para pahlawan bangsa, pemuda yang sakti mandraguna dan arif bijaksana" Untuk menjadi pelayannya saja ia tidak pantas ! Lebih lagi kalau diingat bahwa Bagus Sajiwo adalah seorang perjaka berusia dua puluh satu tahun, sedangkan ia adalah seorang wanita sesat berusia tiga puluh enam tahun !
Bagus Sajiwo pantas menjadi keponakannya, bahkan masih pantas menjadi anaknya ! Ia harus melupakan dia !
"Ya, aku harus melupakan dia .... " bibirnya gemetar ketika membisikkan kata-kata ini dan hatinya seperti ditusuk mendengar arti bisikannya sendiri. Air matanya berderai semakin deras, membasahi kedua pipinya yang agak membiru dan bengkak, akibat tamparan Nyi Retno Susilo yang menghinanya, memakinya, dan mengusirnya.
Tidak! Aku tidak dapat melupakan dia! Aku mencintainya! Ya, aku cinta Bagus Sajiwo! Terdengar olehnya sendiri suara itu berteriak di dalam hatinya.
"Aku mencintainya ...." bibirnya berbisik, merintih. "Aku ingin melindungi dan menjaganya seperti seorang ibu, aku ingin mencumbu dan membelainya seperti seorang isteri, aku ingin menghormat dan mentaatinya seperti seorang murid, 13
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com aku ingin melayaninya seperti seorang abdi, aku ingin
.... ah, aku ingin menjadi segala-galanya untuk Bagus Sajiwo ...." Maya Dewi menangis tersedu-sedu di bawah pohon itu.
Salahkah aku" Kembali hatinya berbisik. "
Salah dan dosakah aku kalau hamba ini mencinta Bagus Sajiwo" Apakah seorang manusia seperti hamba ini tidak boleh mencinta?"
Lalu muncul jawaban itu, dari pikirannya. "
Tidak, aku tidak salah, tidak berdosa. Aku manusia hidup, berhak untuk bersenang-senang, berhak untuk memilih orang yang kucinta!" Maya Dewi
menggerakkan kedua tangan untuk menutupi kedua telinganya, seolah tidak ingin mendengar lebih lanjut.
Akan tetapi suara itu terus berceloteh, kini mengejek dan membujuk.
"Bodoh engkau, Maya Dewi! Bersenang-
senang tidak berdosa. Kalau engkau tidak bisa mendapatkan Bagus sajiwo, mengapa susah" Di sana masih ada ribuan pemuda seperti Bagus Sajiwo yang mudah kaudapatkan, dengan kasar maupun halus.
Bersenang-senanglah selagi engkau masih hidup!"
Bagaikan datangnya awan mendung yang
gelap, datang perlahan-lahan namun pasti, bayangan itu datang, bayangan segala kesenangan dan 14
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kenikmatan yang pernah ia geluti selama bertahun-tahun, sebelum ia bertemu dengan Bagus Sajiwo empat tahun yang lalu. Dalam keadaan gelap yang memabukkan itu, tiba-tiba terdengar suara lembut, berwibawa dan penuh kasih sayang.
"Dewi, waspadalah setiap saat terhadap
pikiranmu sendiri. Sedikit saja engkau lengah, iblis akan menggunakan nafsu dalam hati akal pikiranmu sendiri untuk menyeretmu ke lembah dosa, dengan umpan bayangan segala macam kesenangan, kenikmatan dan semua yang serba enak. Engkau pernah mengalaminya. Semua kesenangan duniawi dan badani itu akhirnya membawa engkau ke dalam jurang kenistaan dan kesengsaraan. Sadarlah."
Bagus! Bagus Sajiwo! Itu suaranya! Maya Dewi melompat berdiri, memandang ke kanan kiri, akan tetapi sunyi saya disekelilingnya. Ia tertunduk lagi ke atas tanah dengan tubuh lemas. Benar itu suara Bagus Sajiwo, akan tetapi suara seperti yang pernah dikatakan pemuda itu, yang masih bergema dalam sanubarinya.
"Benar," bisiknya. "Engkau benar, Bagus. Aku telah merasakan neraka dalam hidup ini, sebagai akibat dari penghambaan diriku kepada nafsu-nafsuku sendiri."
15 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bohong! Tidak benar! Bocah itu tahu apa"
Selagi masih hidup adalah hakmu untuk mereguk kesenangan sepuas-puasnya. Kalau sudah mati engkau tidak akan dapat menikmatinya lagi. Suara itu parau mengejek.
"Iblis kau!" Maya Dewi melompat berdiri, membalik dan kedua tangannya menghantam ke arah pohon yang tadi disandarinya.
"Wuuuttt .... braaakkk .... !" Pohon itu patah dan tumbang!
Maya Dewi lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu, memasuki hutan itu lebih dalam lagi. Ia marah kepada dirinya sendiri, kepada pikirannya, Mengapa ia begitu bodoh mau mendengarkan bujukan iblis lewat pikirannya" Ia sudah tahu benar bahwa hati akal pikiran manusia seringkali dipergunakan iblis yang membonceng untuk memancing manusia dengan umpan gairah nafsu daya rendah yang serba menyenangkan badan, Karena itu hati, akal manusia sendiri tidak akan mampu menanggulangi bujukan iblis. Bahkan hati akal pikirannya sendiri yang sudah dikuasai iblis malah membenarkan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari kebenaran itu dengan bermacam alasan. Tadi pun ia mengalami sendiri. Ia teringat akan contoh-contoh yang diberikan 16
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus Sajiwo ketika mereka berdua sedang berlatih Aji Sari Bantala yang amat sukar itu.
"Coba ingat, Dewi. Semua orang, tidak
terkecuali, sudah tahu benar bahwa perbuatan jahat itu adalah dosa. Adakah pencuri yang tidak tahu bahwa pencuri itu jahat" Adakah penjahat yang tidak tahu bahwa perbuatan jahat itu tidak baik, berdosa dan berlawanan dengan kehendak Gusti Allah agar manusia selalu mangayu
hayuning bawono
(mengusahakan kesejahteraan dunia)" Akan tetapi pengertian itu dibantah oleh pikirannya sendiri dengan bermacam alasan yang bermaksud meniadakan rasa bersalah itu."
Ucapan Bagus Sajiwo itu dapat ia rasakan kebenarannya karena ia dahulu sudah mengalaminya sendiri. Dahulu, keika ia masih hidup sebagai hamba nafsu dan menjadi budak iblis, terkadang ia merasakan bahwa perbuatannya itu tidak benar dan jahat, akan tetapi pikirannya sendiri selalu membantah dengan berbagai alasan sehingga perasaan bersalah itu pun cepat menghilang.
"Hanya kekuasaan Gusti Allah yang akan
mampu menundukkan gelora nafsu yang digerakkan iblis. Karena itu, hanya dengan penyerahan diri sepenuhnya lahir batin kepada kekuasaan Gusti Allah 17
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com saja kita akan dapat terhindar dari cengkeraman iblis melalui nafsu daya rendah kita sendiri." demikian yang ia dapatkan dalam mempelajari Aji Sari Bantala.
"Duh Gusti Allah, ampunkan hamba ...."
teringat akan semua ini, Maya Dewi berhenti melangkah,dan melihat tempat teduh di bawah pohon, ia lalu berdiri di situ dan sebentar saja ia sudah tenggelam ke dalam keheningan dan kehampaan. Ia membiarkan dirinya hanyut dalam keheningan itu dan membiarkan dirinya tersentuh kekuasaan Gusti Allah yang menggerakkan dirinya untuk duduk di atas sebuah batu dan ia duduk seperti telah berubah sebagai arca namun merasa betapa seluruh tubuhnya bergetar dan hidup! Sampai lama getaran itu bekerja secara ajaib dan setelah getaran itu perlahan-lahan tak terasa lagi, ia membuka kedua matanya dan senyum bahagia mengembang di bibirnya yang kini mendapatkan kembali warna aselinya yang merah membasah. Wajahnya menjadi cerah sekali, sepasang matanya bersinar-sinar. Ia merasa seolah hidupnya diperbarui dalam waktu yang hanya setengah jam itu!
Hilanglah semua rasa duka, sedih, gembira dan lain perasaan yang mengusik batin. Adanya hanya ketenangan penuh damai, tenteram, dan itukah yang oleh manusia dinamakan bahagia" Ia tidak mampu 18
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menjawab, hanya mampu merasakan seperti yang biasa ia rasakan setiap kali berlatih diri Aji Sari Bantala.
Sambil tersenyum Maya Dewi melanjutkan
perjalanannya tanpa tujuan tertentu, hanya menurutkan saja ke mana kedua kakinya
membawanya dan ia merasa seolah ada kekuatan gaib yang membimbingnya!
**kz** Dusun Sampangan di Pegunungan Kidul itu menjadi gempar. Semua penduduk ketakutan sehingga dusun itu tampak sepi. Kebanyakan penduduknya bahkan tidak berani keluar rumah kalau tidak ada keperluan penting dan mendesak. Rumah Ki Lurah Ganjar diliputi kedukaan dan terdengar ratap tangis dari dalam rumah Ki Lurah. Walaupun ratap tangis beberapa wanita itu tidak nyaring karena agaknya ditahan, namun tetap saja terdengar oleh Maya Dewi yang pada sore hari itu tiba di dusun Sampangan.
Karena senja menjelang tiba, ia bermaksud untuk bermalam di dusun itu dan mencari-cari rumah keluarga yang sekiranya dapat dipondoki semalam.
Akan tetapi begitu memasuki dusun itu, ia sudah 19
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com melihat keanehan. Dusun itu sunyi dan beberapa orang yang dijumpainya tampak ketakutan dan menghindar, tidak berani bertemu dengannya. Ketika ia mendengar tangis beberapa orang wanita dari rumah yang paling besar di dusun itu, ia berhenti melangkah, lalu memasuki pekarangan rumah itu.
Mendengar tangis dan rintihan memilukan dan menyedihkan itu, Maya Dewi merasa curiga dan cepat ia menghampiri pintu depan yang tertutup dan mengetuknya beberapa kali.
Suara tangis berhenti dan terdengar bisik-bisik dari dalam, bisikan yang mengandung ketakutan.
"Tok-tok-tok!" Maya Dewi mengetuk lagi. "Ki Sanak yang berada di dalam rumah. Jangan takut, aku bukan penjahat. Aku justeru datang untuk menolong kalian" Bukalah pintu dan ceritakan padaku apa yang terjadi."
Setelah mendengar suara wanita, agaknya orang-orang dalam rumah itu tidak begitu takut lagi.
Terdengar langkah kaki ke arah pintu dan daun pintu dibuka dari dalam. Yang membukanya adalah seorang laki-laki sekitar empat puluh tahun usianya dan di ruangan itu Maya Dewi melihat beberapa orang wanita yang masih ada bekas tangis pada muka mereka. Laki-laki itu, juga beberapa orang wanita dan 20
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com laki-laki yang berada di ruangan itu, yang tampak ketakutan, kini memandang heran kepada Maya Dewi.
Agaknya mereka sama sekali tidak mengira bahwa yang mengetuk pintu adalah seorang wanita muda yang demikian cantik jelita.
"Ki Sanak, aku kebetulan lewat di dusun ini dan tadi mendengar suara tangis dari dalam rumah ini.
juga rumah-rumah yang lain tertutup daun pintunya, dusun pun sepi dan beberapa orang laki-laki yang keluar pintu seolah ketakutan. Apakah yang terjadi dan kenapa para wanita ini menangis?"
Laki-laki itu tidak menjawab, melainkan melongok keluar pintu, menengok ke kanan kiri dengan wajah takut lalu menutupkan kembali daun pintunya sehingga Maya Dewi kini berada dalam ruangan tertutup yang remang-remang.
"He, mengapa pintu ditutup?" tanyanya.
"Kami .... kami takut .... Mas Ayu ...."
"Takut" Apa yang kalian takuti?"
Tiba-tiba terdengar suara orang merintih dari dalam sebuah kamar di sebelah kiri ruangan itu. "Uh-uh-uh ,,,, panas .... panas ...."
"Ada yang sakit?" tanya Maya Dewi.
Laki-laki itu mengangguk. "Pak Lurah yang sakit. Mas Ayu, sakit parah ...."
21 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Hemm, coba kulihat. Siapa tahu aku akan dapat mengobati dan menyembuhkannya." Maya Dewi memasuki kamar itu diikuti semua orang. Ada empat orang laki-laki setengah tua dan tiga orang perempuan.
Kamar itu cukup besar dan di sudut rebah seorang laki-laki berusia sekitar lima puluh tahun.
Tubuhnya tinggi besar dan tampak kuat, akan tetapi dia kini rebah dengan gelisah, mukanya pucat dan matanya terbelalak seperti ketakutan, dan mulutnya mengeluh kesakitan dan kepanasan.
Begitu memasuki kamar, Maya Dewi sudah
merasakan ada sesuatu yang tidak wajar dalam kamar itu. Ada hawa yang menyeramkan dan panas. Kamar itu pun agak gelap, remang-remang.
"Nyalakan lampu, aku ingin memeriksanya."
kata Maya Dewi.
Tujuh orang itu tampak kaget dan ketakutan.
Laki-laki yang membuka pintu tadi menggeleng kepala. "Tidak .... tidak, kami tidak berani, Mas Ayu."
Maya Dewi mengerutkan alisnya. "Hemm, apa yang kalian takuti" Nyalakan lampu, aku yang bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa. Kalau ada penjahat yang datang mengganggu, aku akan hajar 22
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mereka dan kalau ada setan datang, aku akan mengusirnya!"
Melihat orang-orang itu masih ketajutan dan tidak ada yang melakukan permintaannya, Maya Dewi lalu mengambil sendiri lampu di atas meja dalam kamar itu dan menyalakannya sehingga kamar itu menjadi terang.
"Tapi, Mas Ayu ...." beberapa orang bersuara.
"Diam kalian semua! mengapa begitu penakut"
Siapa sih yang akan mengganggu kalian" Biarkan mereka datang, akan kuhajar semua!" bentak Maya Dewi yang sudah merasa jengkel melihat sikap semua orang. Semua orang terdiam dan Maya Dewi menghampiri pembaringan di mana laki-laki tinggi besar itu rebah dengan gelisah.
Begitu duduk di tepi pembaringan dan
menyentuh dahi orang itu, Maya Dewi yakin bahwa orang ini bukan terserang penyakit yang wajar!
Penyakit ini datang menyerang melalui perantaraan kuasa iblis! Penyakit yang didatangkan oleh kekuatan sihir.
"Harap kalian semua keluar dari kamar ini. Aku akan mengobati Ki Lurah." kata Maya Dewi. Semua orang segera keluar dari kamar dan menanti di ruangan dengan harap-harap cemas. Tentu saja 23
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mereka mengharapkan wanita cantik itu benar-benar akan dapat menyembuhkan Ki Lurah, akan tetapi mereka juga merasa takut sekali karena rumah itu kini diterangi lampu, padahal seluruh rumah di dusun itu dalam keadaan gelap dan semua ini untuk mentaati perintah dari Mbah Baureksa (kakek penjaga) Gua Siluman di puncak sebuah di antara perbukitan itu.
Mereka takut kalau-kalau Si Mbah akan marah dan kutukannya akan mencelakai mereka semua.
Setelah semua keluar, Maya Dewi menutupkan daun pintu kamar. Lalu ia duduk bersila di atas pembaringan, dekat tubuh Ki Lurah yang terlentang gelisah. Ia lalu mengerahkan Aji Sari Bantala. Aji ini mengeluarkan getaran kuat yang mampu mengusir semua serangan yang datang dari kuasa kegelapan atau iblis yang dipergunakan orang-orang yang memiliki ilmu hitam.
Tak lama setelah getaran yang amat dahsyat itu menggetarkan segala yang berada di luar tubuh Maya Dewi, terdengar Ki Lurah mengaduh, disusul dengan dimuntahkannya sekepal darah menghitam dari mulutnya. Akan tetapi begitu dia muntah darah segumpal darah hitam, Ki Lurah lalu membuka matanya. Napasnya menjadi biasa kembali dan dia segera bangkit duduk ketika melihat ada wanita cantik 24
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com duduk di pembaringannya. Melihat ini Maya Dewi lalu turun dari pembaringan dan berkata lembut.
"Jangan kaget dan jangan takut, Ki Lurah. Aku datang untuk membebaskanmu dari gangguan ilmu iblis yang membuatmu sakit tadi." Lalu Maya Dewi membuka daun pintu dan memanggil masuk semua orang. Tujuh orang itu segera memasuki kamar dan mereka tercengang, juga heran dan gembira melihat Ki Lurah sudah duduk di tepi pembaringan dengan wajah merah dan pandang mata menunjukkan bahwa dia telah sehat kembali.
Ki Lurah cepat turun dari pembaringan, lalu memberi hormat dengan sembah di depan dada sambil berkata, "Mas Ayu telah menyelamatkan nyawaku, untuk itu aku Ki Lurah Ganjar mengucapkan banyak terima kasih. Akan tetapi, nuwun sewu (seribu maaf) Mas Ayu, kesembuhanku ini tidak akan menolong seluruh penduduk dusun Sampangan ini, bahkan kami akan terancam bahaya yang lebih hebat lagi."
Maya Dewi tersenyum. "Kalian semu jangan takut dan khawatir. Semoga Gusti Allah mengirim aku ke sini untuk mengulurkan berkah
pertolonganNya kepada kalian. Mari kita bicara di ruangan depan yang lebih luas dan nyalakan lagi beberapa buah lampu agar penerangan menjadi cukup.
25 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Jangan takut, aku yang menjamin bahwa tidak akan ada setan yang dapat menggaggu kalian."
Melihat gadis itu mampu
menyembuhkan Ki
Lurah Ganjar dan
mendengar ucapannya yang demikian meyakinkan, timbul keberanian
dalam hati orang-
orang itu. Mereka
lalu keluar dari
kamar dan ternyata
Ki Lurah Ganjar
sudah dapat berjalan sendiri dengan kuat, dan mereka sibuk, ada yang menyalakan tiga buah lampu besar, dan para wanitanya sibuk mempersiapkan makan malam dan minuman untuk tamu yang mendatangkan harapan bagi mereka itu.
Setelah keadaan di ruangan depan rumah Ki Lurah Ganjar itu menjadi terang benderang dan semua orang mengambil tempat duduk menghadapi Maya 26
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Dewi, mereka semua semakin kagum melihat kecantikan Maya Dewi yang luar biasa bagaikan seorang dewi kahyangan itu.
"Nah, sekarang, Ki Lurah, ceritakan kepadaku apa yang telah dan sedang terjadi di sini sehingga semua penduduk dusun ini ketakutan."
"Tapi .... tapi .... " Ki Lurah memandang ke arah pintu yang sudah tertutup, matanya jelas menunjukkan bahwa dia takut sekali.
"Jangan takut, Ki Lurah! Aku tahu bahwa dusun ini tentu diganggu manusia atau makhluk jahat.
Baik pengganggu itu manusia atau setan, aku sanggup mengusir mereka dan menyelamatkan kalian semua!"
Sambil berkata demikian, untuk menenangkan hati mereka, Maya Dewi sengaja menuju ke pintu depan dan dibukanya lebar-lebar seolah-olah ia menantang pengganggu itu agar datang! Semua memandang ke arah lubang pintu dengan mata terbelalak.
"Iblis jahanam mana yang berani mengganggu penduduk dusun ini" Jangan pengecut mengganggu penduduk ang tidak bersalah dan tidak dapat melawan! Kalau memang berani, datanglah dan lawanlah aku! Aku tantang kalian!"
Kini bukan hanya mereka yang berada di rumah Ki Lurah yang mendengar, bahkan para tetangga yang 27
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com agak dekat juga mendengar seruan wanita itu dan mereka berindap-indap mengintai dari dalam rumah yang gelap. Mereka melihat wanita cantik itu berdiri di ambang pintu depan kelurahan, disinari penerangan yang cerah dari dalam rumah itu.
Tiba-tiba, seolah menjawab tantangan Maya Dewi dengan suara lantang tadi, dari kejauhan terdengar suara anjing melolong-lolong panjang, suara anjing mbaung (melolong) seperti bagi kepercayaan rakyat merupakan tanda bahwa di sana ada makhluk halusnya, sebangsa hantu. Maka mendengar suara ini semua orang merasa bulu tengkuk mereka berdiri dan ada rasa dingin merayap di tengkuk mereka. Mereka menggigil ketakutan.
Tiba-tiba terdengar suara melengking, bercicit-cicit dan tampaklah benda-benda hitam melayang dari luar ke arah pintu. setibanya di depan rumah Ki Lurah, benda itu berterbangan, berputaran di depan pintu rumah di mana Maya Dewi masih berdiri tegak.
Ada tiga benda hitam yang berterbangan, atau lebih tepat makhluk karena mengeluarkan suara bercicitan nyaring.
"Kalong (kelelawar) ....!" Ki Lurah Banjar berkata dan semua orang menggigil. Selama ini, hampir setiap senja menjelang malam, setelah cuaca 28
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mulai gelap seperti sekarang ini, selalu berterbangan kelelawar yang besar sekali berterbangan di antara rumah-rumah penduduk sambil bercicitan
menyeramkan. semua penduduk percaya bahwa makhluk itu adalah jadi-jadian.
Tiba-tiba tiga ekor kelelawar raksasa itu mengeluarkan suara melengking dan mereka terbang meluncur ke arah Maya Dewi, agaknya menyerang dan hendak menggigit wanita itu! Semua orang terbelalak ngeri. Mereka membayangkan bahwa wanita cantik jelita itu pasti akan roboh dan mati dengan darah habis dihisap kelelawar-kelelawar itu seperti yang dialami Ki Sosro, jagabaya di dusun itu, seorang jagoan kuat yang berani mengeluarkan sikap menantang hantu yang mengganggu dusun
Sampangan. Ki Sosro pada suatu malam terdapat menggeletak tanpa nyawa, mayatnya kering karena darahnya habis dan pada malam itu mereka mendengar sura melengking seperti itu. Dan kini, makhluk jadi-jadian itu meluncur dan menyerang gadis cantik jelita itu!
Akan tetapi dengan sikap tenang Maya Dewi menggerakkan kedua tangannya tiga kali sambil membentak, " Makhluk busuk, minggatlah!"
terdengar suara berdebuk tiga kali disusul jerit 29
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com melengking dari tiga ekor kelelawar itu, jeritan yang tidak mirip jeritan suara wanita kesakitan! Kemudian terdengar kelepak sayap tiga ekor makhluk itu yang terbang melayang dan lenyap ditelan kegelapan malam yang mulai datang menyelimuti dusun itu.
Semua orang yang tadinya merasa ngeri, kini bernapas lega dan mereka mulai percaya kepada Maya Dewi. Setelah melihat betapa tiga ekor kelelawar itu terbang pergi, Maya Dewi masuk kembali ke ruangan depan. ketika seorang laki-laki hendak menutupkan kembali daun pintu depan, Maya Dewi mencegahnya.
"Biarkan pintu itu terbuka. Aku masih menanti serangan selanjutnya."
Semua orang kini duduk menghadapi Maya
Dewi dan memandang kagum dengan sinar mata penuh harapan.
"Nah, Ki Lurah, sekarang ceritakanlah
segalanya. Jangan takut, kalau ada setan berani datang mengganggu, aku akan menghadapinya!"
Kini Ki Lurah Ganjar percaya sepenuhnya dan dia mulai menceritakan keadaan dusun itu. "Sejak dahulu, dusun Sampangan kami ini merupakan dusun yang cukup sejahtera. Tanahnya subur dan hasil sawah ladang cukup menghidupi penduduk. Di bukit gamping terdekat terdapat sebuah gua yang sejak 30
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dahulu dikenal sebagai Gua Siluman. Akan tetapi kami tidak pernah mengalami gangguan dan kami juga tidak pernah mengganggu gua itu. Akan tetapi kurang lebih sebulan yang lalu ...."
"Teruskanlah, jangan takut." kata Maya Dewi.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ki Lurah Ganjar melanjutkan ceritanya, kini dengan suara lirih dan matanya selalu memandang ke arah pintu yang terbuka. Sebulan yang lalu, seorang anak penggembala kerbau yang membiarkan kerbaunya mendaki bukit, tanpa disadarinya telah tiba didepan Gua Siluman. Anak berusia dua belas tahun itu melihat seorang laki-laki bertubuh tinggi besar, berpakaian serba hitam, duduk bersila di dalam gua.
Laki-laki iu meghadap ke dalam gua sehingga dia tidak dapat melihat mukanya. Akan tetapi melihat laki-laki bersila itu, anak penggembala teringat akan larangan para orang tua agar jangan mendaki bukit itu, apalagi sampai di depan gua, karena gua itu berhantu.
Dia mengagnggap bahwa yang duduk bersila itu pasti hantu penjaga gua, maka anak ini lalu berlari turun dan menghalau empat ekor kerbaunya untuk meninggalkan tempat itu. Tiga ekor kerbaunya menurut, akan tetapi seekor lagi secara aneh berlari menuju gua! Anak itu terkejut dan berseru untuk memerintahkan kerbaunya pergi, akan tetapi setibanya 31
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com di depan gua, kerbaunya itu terguling roboh dan tidak dapat bangkit kembali! Anak itu menjadi ketakutan, melarikan diri bersama ketiga ekor kerbaunya pulang ke dusun Sampangan dan sambil menangis ketakutan menceritakan apa yang terjadi dengan seekor kerbaunya itu.
Tentu saja penduduk dusun itu menjadi gempar.
Mereka menduga bahwa kerbau itu pasti menjadi
"korban" dan diambil oleh "Mbah Baureksa" penjaga Gua Siluman. Dan yang bersila di sana, berpakaian serba hitam. pasti Sang Mbah itu! Keadaan dusun itu menjadi semakin geger ketika seminggu kemudian, seorang gadis cantik di dusun itu, pada suatu senja, setelah mereka semua melihat tiga ekor kelelawar raksasa berterbangan di dusun sambil bercicitan, gadis itu berlari menuju bukit! Beberapa orang, bersama ayah gadis itu, mengejarnya. Akan tetapi aneh, mereka tidak dapat menyusul gadis itu yang tiba-tiba dapat berlari cepat sekali. Juga ketika dipanggil-panggil gadis itu seolah tidak mendengarkan dan berlari terus.
Ketika tiba di Gua Siluman, gadis itu disambut orang tinggi besar dan mereka berdua lenyap ke dalam gua yang sudah gelap sekali. Orang-orang itu tidak berani mendekati gua, dan ayah si gadis itu 32
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com hanya memanggil-manggil nama anaknya, akan tetapi gadis itu tidak keluar dan ketika ada tiga ekor kelelawar besar meluncur keluar dari dalam gua dan berterbangan menyambar-nyambar kepala penduduk yang mengejar gadis itu, mereka ketakutan dan melarikan diri turun bukit kembali ke dusun.
"Demikianlah, Mas Ayu. Tiga hari kemudian, gadis itu kembali ke dusun dalam keadaan gila, tertawa dan menangis, tidak menjawab semua pertanyaan, bahkan mengamuk sehingga terpaksa oleh orang tuanya ia dipasung agar tidak dapat mengamuk.
Dan setelah itu, sudah ada dua orang gadis lagi yang mengalami nasib seperti itu. Ketika Ki Sosro, seorang yang bertubuh kuat dan dianggap jagoan dusun ini menjadi marah dan berani menantang-nantang iblis yang mengganggu penduduk, pada suatu malam rumahnya didatangi kelelawar dan pada keesokan harinya kami mendapatkan dia sudah mati dengan tubuh kering karena darahnya dihisap habis melalui luka-luka di lehernya. Semenjak itu, kami selalu menjadi ketakutan. Sudah tiga orang gadis dusun kini dipasung karena menjadi gila setelah tiga malam lenyap ke dalam gua itu, dan sampai sekarang sudah beberapa ekor kerbau dan kambing juga menghilang ke gua itu.
33 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya Dewi mengerutkan alisnya. Ia dapat menduga bahwa pelakunya tentu seorang sesat ahli sihir yang mempergunakan ilmu hitam bantuan iblis untuk menuruti dan memuaskan nafsu-nafsunya dengan perbuatan keji dan jahat.
"Hemm, lalu mengapa Ki Lurah mendapat
serangan sehingga sakit parah?"
Lurah Ganjar menghela napas dan isterinya yang berada di dekatnya sudah mulai menangis perlahan. Mereka saling berpegangan tangan, seolah saling memberi dan minta kekuatan.
"Aduh, ketiwasan (celaka), Mas Ayu! Kemarin, giliran anak tunggal kami sebagai anak yang ke empat, berlari ke gua siluman itu. Ketika saya hendak mengumpulkan semua penduduk laki-laki di dusun ini untuk nekat menyerang ke sana dan menolong anak kami, tiba-tiba saja saya diserang penyakit itu.
Rasanya sekujur badan panas dan lemas, juga dada rasanya seperti ditusuk-tusuk. Kami semua dapat menduga bahwa ini tentu perbuatan Si Embah, maka kami menjadi semakin ketakutan. kami sama sekali tidak berdaya, Mas Ayu. Sekarang Andika muncul dan harapan kami timbul kembali. Andika yang akan menjadi dewi penolong kami!"
34 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Mas Ayu, tolonglah anakku .... tolonglah .... "
Nyi Lurah meratap dengan air mata bercucuran.
Tiba-tiba terdengar anjing mengonggong dan menyalak, tak jauh didepan pintu. Semua orang memandang. Di luar rumah tidak begitu gelap lagi.
Bulan sepotong telah muncul dari balik awan mendung yang tadi menutupinya. Akan tetapi cuaca yang remang-remang itu bahkan mendatangkan suasana yang semakin menyeramkan. Lamat-lamat mereka melihat dua ekor anjing menggonggong dan menyalak-nyalak kepada sesuatu yang tidak tampak.
Tiba-tiba dua ekor anjing itu menguik dan roboh, tak berkutik lagi, mati seolah tanpa sebab bagi mereka yang melihatnya.
"Jahanam ....!" Maya Dewi memaki marah.
Akan tetapi pada saat itu, Nyi Lurah menjerit.
Semua orang terkejut dan dengan mata terbelalak dan muka pucat mereka memandang Ki Lurah Ganjar yang tiba-tiba bangkit dari kursinya dan melangkah ke arah pintu. Langkah dan sikapnya seperti mayat berjalan, kaku dan matanya terpejam! Seperti orang tidur berjalan!
"Pakne ....! Pakne ....!" Nyi Lurah memanggil-manggil. Akan tetapi Ki Lurah berjalan terus sampai tiba di ambang pintu.
35 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Tiba-tiba terdengar suara Maya Dewi, lembut namun memiliki wibawa kuat sekali dan suara tiupan mengandung getaran yang terasa oleh semua orang yang berada di ruangan itu.
"Ki Lurah Ganjar! Berhenti melangkah dan sadarlah!"
Mendadak lurah itu berhenti melangkah dan memandang kanan kiri dengan heran seperti orang baru bangun tidur. "Eh-eh, kenapa ini ....?" tanyanya heran. Isterinya sudah menghampirinya dan menarik tangannya sehingga lurah itu kembali ke dalam ruangan.
"Ki Lurah, duduklah bersila di sini!" Tiba-tiba Maya Dewi memerintahkan, "Yang lain-lain harap mundur dan apa pun yang terjadi jangan sekali-kali bicara atau bertindak. Biarkan aku yang menghadapinya. Kalian semua tenang saja!"
Setelah Ki Lurah Ganjar duduk bersila di atas lantai, Maya Dewi juga duduk bersila di sebelah kirinya. Suasana menjadi sunyi dan semua orang seolah menahan napas dengan hati tegang karena mereka menduga bahwa tentu akan terjadi hal-hal yang aneh dan menyeramkan.
Mendadak ada benda bersinar meluncur
memasuki ruangan itu melalui pintu yang terbuka dan 36
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com benda itu meluncur ke arah kepala Ki Lurah Ganjar.
Akan tetapi Maya Dewi mendorongkan tangan kirinya ke arah benda hitam bersinar itu.
"Yaaaahhhh!" Angin dahsyat menyambar
keluar dari telapak tangan Maya Dewi, menyambut benda hitam sebesar kepalan tangan itu.
"Wuuuttt .... pyaaarrr ....!" Benda itu pecah dan runtuhlah beberapa buah benda kecil yang ternyata adalah besi-besi runcing yang berkarat! Kalau saja dulu Maya Dewi menghadapi serangan ilmu hitam seperti itu, pasti ia akan mengirimkan benda-benda itu kepada penyerangnya dan akan menewaskan penyerangnya sendiri. Akan tetapi sekarang ia tidak mau melakukan hal itu. Ia teringat akan semua ucapan Bagus Sajiwo kepadanya, ketika pemuda itu memberi penjelasan tentang sikap dan prilaku yang salah dan benar.
Setelah itu hening. Tidak terdengar suara apa-apa lagi dan semua orang menghela napas lega, juga mereka merasa girang sekali karena agaknya gadis cantik jelita itu benar-benar sakti dan dapat melumpuhkan serangan ilmu hitam yang mereka biasa anggap santet atau tenung itu.
37 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Seorang lai-laki, keponakan Ki Lurah, kini bergerak hendak memungut besi-besi runcing seperti paku itu untuk memeriksanya.
"Jangan sentuh!" Maya Dewi berseru dan orang itu menarik kembali tangannya dan menjauhkan diri dari benda-benda itu.
Maya Dewi bangkit dan mengambil benda-
benda itu yang jumlahnya ada tiga buah, lalu berkata,
"Aku harus membuang benda-benda beracun ini jauh-jauh karena dapat membahayakan kalau tersentuh."
Ia membawa tiga batang benda runcing berkarat itu keluar rumah diikuti semua orang dan ia mengerahkan tenaga lalu melemparkan tiga batang paku berkarat itu yang melesat jauh mengeluarkan suara bersiutan.
Setelah mereka semua kembali ke dalam
ruangan, orang-orang yang kini mulai percaya akan kemampuan Maya Dewi, mulai berani bercakap-cakap dengan wajah tidak sepucat tadi, ketakutan mereka banyak berkurang.
"Mas Ayu, Andika telah menyelamatkan nyawa saya, dan kami mohon andika juga sudi membebaskan puteri kami dari ancaman bahaya berupa gangguan itu. Kami mohon Andika suka memberitahu, siapakah Andika dan dari mana Andika datang?" tanya Ki 38
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Lurah dan semua anggauta keluarganya yang berada di situ merasa seolah diwakili suara hati mereka dan semua orang mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Aku adalah seoang wanita perantau biasa saja, Ki Lurah, dan namaku tidak begitu penting kalian ketahui." Jawaban ini bukan timbul dari keangkuhan hati Maya Dewi, melainkan kini ia tidak membanggakan apalagi menyombongkan
perbuatannya yang ia anggap sebagai kewajibannya.
Juga ia tidak ingin dikenal dan dikenang sebagai seorang yang melepas budi.
"Ah, Mas Ayu, andika bukan manusia biasa bagi kami. andika bagaikan seorang dewi dari kahyangan. Mungkin Andika memang seorang dewi kahyangan yang sengaja turun ke bumi untuk menolong kami." Semua orang mengangguk
mendengar ucapan Ki Lurah itu.
Maya Dewi tersenyum dan semua orang
terpesona akan kecantikan wajah itu. "Kalau begitu panggil saja aku Dewi."
"Sang Dewi, saya pernah mendengar tentang perbuaan jahat yang dikenal sebagai santet atau tenung. Apakah yang menyerang saya tadi santet atau tenung itu?"
39 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Yah, semacam itulah. Orang jahat telah menggunakan ilmu sihir dan kesaktiannya untuk berbuat jahat kepada Ki Lurah."
"Saya mendengar bahwa serangan santet seperti itu dapat dikembalikan untuk menyerang pemiliknya.
Mengapa Andika tadi tidak melakukan itu, melainkan membuang senjata santet itu?"
"Ki Lurah, kalau orang membenci kita lalu kita balas membencinya, lalu apa bedanya kita dengan orang itu" Kalau ada yang menyerang kita dengan ilmu hitam keji, lalu kita mengembalikan dengan serangan yang sama kejinya, apa bedanya antara kita dengan dia" Tidak, Ki Lurah, aku tidak sudi menjadi seorang jahat seperti penyerang itu." kata Maya Dewi menirukan ucapan Bagus Sajiwo dahulu.
Kini Nyi Lurah sambil menyembah kepada
Maya Dewi berkata, "Ah, Sang Dewi yang mulia, sudilah kiranya Paduka menolong anak saya yang berada di gua itu."
"Jangan kuatir, Bibi. Aku pasti akan
menolongnya. Akan tetapi hal itu baru akan kulaksanakan besok pagi. Kalau malam ini, berbahaya sekali, karena orang atau iblis yang melakukannya itu kalau dilakukan malam ini bisa gagal dan akibatnya selain tidak berhasil menyelamatkan puterimu, malah 40
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dusun ini pun terancam. Kita harus bersabar sampai besok pagi."
Maya Dewi menyuruh mereka tidur di kamar mereka sedangkan ia sendiri duduk diruangan depan, bersila di atas sebuah bangku dan membiarkan pintu depan tetap terbuka. Karena sudah terbiasa, maka tanpa merebahkan diri untuk tidur, dalam keadaan bersila itu pun sesungguhnya Maya Dewi sudah mengaso seperti orang tidur, walaupun begitu seluruh urat syarafnya siap siaga sehingga andaikata ada gerakan atau suara yang tidak wajar sedikit saja sudah cukup membuat Maya Dewi sadar sepenuhnya.
Akan tetapi malam itu tidak terjadi sesuatu.
Pagi-pagi sekali sewaktu terdengar ayam jantan berkokok, sebelum fajar menyingsing Maya Dewi sudah mandi dan berganti pakaian. Fihak tuan rumah juga sudah sibuk menghidangkan sarapan pagi berupa jagung dan singkong rebus dengan minuman air teh.
Setelah sinar matahari mulai mengusir kabut yang menyelimuti dusun Sampangan, Maya Dewi keluar dari rumah besar Ki Lurah Ganjar, diikuti seisi rumah. ternyata pagi-pagi benar tadi, berita tentang kehadiran Maya Dewi sudah didengar oleh penduduk dusun Sampangan dan dianggap sebagai seorang dewi penolong dari Kahyangan dengan sebutan Sang Dewi, 41
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com yang hendak menolong puteri Ki Lurah Ganjar dan menentang Si Mbah dari Gua Siluman. Maka kini, berbondong-bondong semua orang, laki perempuan tua muda, sepagi itu sudah berkumpul di pekarangan kelurahan yang luas.
Ketika Maya Dewi keluar dari pintu depan rumah itu, cantik jelita dan segar berseri, dengan senyumnya yang manis, semua orang memandangnya penuh kagum dan merasa seolah mereka melihat seorang dewi kahyangan yang sesungguhnya. Belum pernah mereka melihat seorang wanita yang sedemikian cantik jelitanya. Orang-orang yang berdiri paling depan tiba-tiba menjatuhkan diri berlutut dan yang belakang otomatis juga meniru dan berlutut.
Mereka semua menyembah dengan penuh
penghormatan kepada Maya Dewi!
Melihat ini, Maya Dewi terkejut dan
mengerutkan alisnya, lalu ia mengangkat kedua tangannya ke atas. "Aeh, para paman dan bibi, saudara-saudara sekalian. Aku minta kalian bangkit dan jangan memeberi penghormatan seperti itu kepadaku! Aku ini manusia biasa seperti kalian. Aku malah merasa canggung dan malu kalau dihormati secara berlebihan seperti ini. Bangkitlah kalian semua dan dengar baik-baik pesanku!" Biarpun ia bicara 42
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dengan suara lembut, namun suaranya mengandung getaran yang penuh wibawa sehingga semua orang segera bangkit dan berdiri memandangnya penuh perhatian.
"Kalian semua, tak terkecuali, tinggallah di pekarangan ini, jangan ada yang pergi dari sini sebelum aku datang kembali. Aku akan pergi ke gua di bukit itu dan akan kuhajar Si Jahat yang mengganggu dusun ini sehingga puteri Ki Lurah dapat tertolong dan selanjutnya dusun ini dapat terbebas dari gangguan. Kalian semua dapat membantuku dengan doa kepada Sang Hyang Widhi Wasa atau Gusti Allah, semoga aku berhasil menundukkan dan mengusir kuasa jahat yang berada di sana dan mengganggu kalian."
"Kami akan mentaati perintah andika, Sang Dewi!" kata Ki Lurah Ganjar dengan suara lantang dan seperti sekumpulan burung para penduduk itu menirukan ucapan lurah mereka.
Setelah melihat bahwa semua penduduk
berkumpul di pekarangan yang luas itu, Maya Dewi meninggalkan dusun itu. Ia merasa yakin bahwa berkumpulnya semua orang yang begitu banyak akan lebih dari kuat untuk menangkal segala macam serangan yang mengandung ilmu hitam. Apalagi kalau 43
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang sebanyak itu dalam keadaan tepekur dan dalam hati mereka memanjatkan dia kepada Gusti Allah.
Tidak ada kekuatan setan yang bagaimana besar pun untuk menembus wibawa banyak orang yang bersatu.
Malam tadi ia sudah diberi keterangan cukup jelas tentang letak gua yang disebut Gua Siluman yang berada di bukit kapur tak jauh dari dusun Sampangan, di sebelah selatan. Ia segera menggunakan ilmu kesaktiannya dan berlari cepat seperti terbang mendaki bukit.
Pagi itu sebetulnya indah sekali. Matahari muda tersenyum di timur dan memeberi kehangatan, mengusir sisa kabut yang enggan meninggalkan bumi, menggugah dan memberi kehidupan baru kepada semua yang terdapat di permukaan bumi. Pohon-pohon tampak penuh gairah hidup menjulurkan ranting-rantingnya, membuka daun-daunnya untuk menangkap sinar matahari, bagaikan burung merak merentang dan menggelar bulu-bulu sayap dan ekornya. Bukit itupun mulai hidup, burung-burung berterbangan meninggalkan sarang. Akan tetapi tidak seperti bukit-bukit lain, bukit itu sepi dari kegiatan manusia. Itulah bukit yang tidak boleh didaki orang, dikenal sebagai tempat angker yang "jalmo moro jalmo mati" (manusia yang datang akan mati).
44 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Karena sudah mendapat keterangan jelas di mana adanya gua yang disebut Gua Siluman itu, juga karena dari arah itu ia merasakan adanya getaran aneh, Maya Dewi dengan mudah menemukan gua itu dan tak lama kemudian ia sudah berdiri di depan gua, dalam jarak sepuluh meter. Ia mengamati gua itu dengan saksama. Gua itu bermulut lebar, sekitar lima meter dan tingginya tiga meter, bentuknya seperti mulut raksasa sedang menyeringai. batu-batu karang meruncing yang bergantungan dari langit-langit gua itu bagaikan deretan gigi taring yang mengerikan.
Berapa dalamnya gua itu tidak tampak dari tempat Maya Dewi berdiri, karena gua itu menghadap ke selatan sehingga sinar matahari yang masih rendah itu belum dapat masuk dan menerangi bagian dalam gua.
Di atas gua ditumbuhi semak belukar dan di kanan kirinya terdapat pohon-pohon beringin sehingga tempat itu tampak angker menyeramkan dan agaknya pantas dijadikan tempat tinggal sebangsa hantu!
Ketika Maya Dewi berdiri sambil mengamati gua itu dan sekitarnya, tiba-tiba terdengar suara gerengan seperti suara binatang buas. Suara itu menggetarkan tanah di mana Maya Dewi berdiri dan pohon-pohon di dekat tempat itu bergoyang-goyang seperti tertiup angin kencang. Kemudian suara 45
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menggereng itu terhenti, dan terdengar suara dari dalam gua, suaranya besar dalam dan parau, terdengar bergema penuh wibawa.
"Heeeiii, perempuan muda! Andika berani datang menghadap kami, baureksa (penjaga) Gua Siluman! Berlutut dan sungkem lah (menyembahlah) kepada kami dan katakan apa yang menjadi permintaanmu!!"
Maya Dewi tersenyum. Dengan kekuatan Aji Sari Bantala, tidak ada kekuatan sihir atau ilmu hitam apapun juga yang dapat mempengaruhinya. Akan tetapi ia merasakan betapa kuatnya wibawa yang terkandung dalam suara itu. Ia mengerahkan tenaga saktinya, lembut namun bagaikan sinar menembus kegelapan, suaranya mendengung ke arah gua.
"Wahai, Ki Sanak! Tidak ada gunanya lagi Andika berpura-pura menjadi hantu menakut-nakuti rakyat! Dosamu sudah terlalu besar dan aku datang untuk menghentikan kesesatanmu. Hayo bebaskan puteri Ki Lurah Ganjar!"
Hening sejenak, kemudian terdengar suara bercicitan dan dari dalam gua terbang keluar tiga ekor kelelawar besar. Kini tampak jelas tiga ekor binatang itu. besar sekali, sebesar burung gagak dengan sayap terpentang lebar. Warnanya hitam legam dan 46
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mukanya yang mirip tikus itu menyeramkan. Matanya merah, moncongnya yang terbuka ketika bercicitan itu pun tampak merah dan taringnya berkilau tajam meruncing. Maya Dewi merasa heran juga. Biasanya, kelelawar tidak berani keluar di waktu matahari menerangi bumi dan hanya berkeliaran di malam gelap. Agaknya tiga ekor kelelawar ini merupakan jenis lain yang sudah terlatih atau dikendalikan kekuatan gaib. Ia teringat akan cerita Ki Lurah bahwa seorang jagoan mati dengan darah habis dihisap oleh tiga ekor kelelawar ini. Sungguh merupakan makhluk berbahaya bagi keselamatan manusia. Kalau manusia jahat masih mungkin dapat disadarkan karena manusia mempunyai akal budi. Akan tetapi binatang"
Sebaiknya dimusnahkan sebelum mendatangkan malapetaka bagi manusia lain.
Tiga ekor kelelawar yang tadinya terbang mengitarinya itu, kini meluncur dengan kelepak sayap nyaring, menyerang ke arah leher Maya Dewi.
Semalam Maya Dewi juga pernah diserang tiga ekor kelelawar ini, akan tetapi ia hanya menghalaunya dengan tangkisan tanpa berniat membunuh sehingga tiga ekor binatang itu kesakitan dan terbang pergi.
Akan tetapi kini ia tidak membatasi lagi tenaganya ketika berturut-turut tiga kali ia menampar.
47 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Prak! Prak! Prak!" tubuh tiga ekor kelelawar itu terlempar ke dalam gua dan berjatuhan, tidak mampu bergerak lagi karena kepala mereka remuk terkena tamparan jari-jari tangan mungil Maya Dewi yang terisi tenaga sakti yang dahsyat!
Dari dalam gua kembali terdengar gerengan penuh kemarahan. Maya Dewi tetap waspada, bahkan ia melangkah lebih dekat dengan siap menghadapi segala serangan.
Tiba-tiba gerengan itu berubah menjadi suara bentakan nyaring.
"Bocah sombong, bersiaplah engkau untuk mampus!" terdengar suara ledakan nyaring. Asap mengepul tebal dan dari asap itu keluar sebuah benda yang bergulingan menuju ke arah Maya Dewi. Wanita ini memandang dan ia melihat bahwa benda itu sebuah kepala raksasa yang menyeramkan.
Rambutnya gimbal, matanya mencorong dan mulutnya yang lebar dan bertaring itu mengeluarkan nyala api. Kepala itu besar dan mata yang mencorong itu memandang ke arah Maya Dewi dengan melotot penuh kemarahan! Maya Dewi yang tidak asing dengan segala macam ajian yang mengandung ilmu hitam, maklum bahwa ia berhadapan dengan makhluk jadi-jadian yang disebut "Banaspati"
48 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Wanita itu tenang saja, memandang ke arah kepala Banaspati yang bergulingan di atas tanah sampai makhluk itu berada di depan kakinya, dalam jarak dua meter. Diam-diam ia mempersiapkan diri dengan pengerahan tenaga saktinya.
Tiba-tiba Banaspati itu mulai menyerang. Dia membuka mulutnya dan bergumpal-gumpal nyala api berkobar seperti bola api menyambar dari bawah ke arah tubuh Maya Dewi! Wanita itu tetap tenang dan setelah bola-bola api itu dekat, ia menggerakkan kaki tangannya. Tangannya menampar dan kakinya menendang. Bola-bola api itu terlempar ke sana-sini dan meledak padam! Banaspati itu menjadi marah dan sambil mengeluarkan api berkobar dari mulutnya, tiba-tiba saja kepala raksasa itu melayang ke arah Maya dewi dengan mulut terbuka lebar!
Maya Dewi mendorongkan tangan kanannya ke arah benda bernyala itu sambil membentak,
"Pergilah!"
"Blaaarrrr .... !" Kepala raksasa itu meledak dihantam tenaga sakti yang amat dahsyat dari tangan Maya Dewi, asap hitam mengepul tebal dan Banaspati itupun lenyap! Ilmu hitam Banaspati itu telah dihancurkan!
49 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kembali terdengar gerengan dahsyat tadi dan tiba-tiba terdengar suara gemerosok dan dari dalam gua itu keluar angin yang kencang sekali, seperti topan mengamuk! Maya Dewi berdiri tegak dengan kedua lengan dilipat di depan dada, mengerahkan Aji Sari Bantala. Angin itu lewat saja, hanya membuat pakaian dan rambutnya berkibar namun sedikit pun tidak membuat tubuhnya bergerak! Agaknya penyerang yang menggunakan angin ini maklum bahwa serangannya ini pun tidak ada gunanya dan tidak mempengaruhi wanita cantik yang berdiri di depan gua, maka angin yang tidak wajar itu pun berhenti.
"Dartoko, keluarlah dan hadapi bocah
perempuan pengacau itu.!" terdengar suara parau itu memerintah.
Maya Dewi melihat seorang laki-laki keluar dari dalam gua yang gelap. Ia merasa heran karena yang keluar itu bukan seorang yang menyeramkan seperti disangkanya, melainkan seorang pemuda berusia sekitar dua puluh lima tahu. Pemuda itu berpakaian cukup indah dan rapi. Tubuhnya jangkung dan tegap, langkahnya halus. Wajah pemuda itu tampan dan gagah. Matanya tajam, hidungnya besar mancung, dan mulutnya selalu mengembangkan 50
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com senyum seperti mengejek. Pemuda seperti ini pasti akan mudah mengguncang hati wanita sehingga jatuh cinta kepadanya.
Pemuda itu melangkah perlahan menghampiri Maya Dewi dan berhenti melangkah, berdiri di depan Maya Dewi dalam jarak dua meter. Hidung Maya Dewi mencium bau harum cendana keluar dari tubuh pemuda itu.
Pemuda itu memperlebar senyumnya dan
memainkan matanya sehingga wajah dan gayanya penuh daya pikat yang amat kuat. Segera Maya Dewi merasakan sesuatu yang tidak wajar dan tahulah ia bahwa pemuda itu telah mengerahkan aji pamelet (pemikat) yang ditujukan kepadanya. Ia tersenyum, karena tentu saja ia sama sekali tidak asing dengan segala aji pamelet seperti itu! Pemuda itu agaknya salah duga dan mengira aji pameletnya mengenai sasaran. Dia mengira bahwa Maya Dewi mulai tertarik kepadanya, maka dia menambah gayanya, menggerak-gerakkan alisnya yang hitam tebal dan menggerakkan kedua lengannya, dikembangkan seperti hendak merangkul dan membelai. Lalu dia bicara, suaranya lembut serak-serak basah, suara pria yang menurut keyakinannya disukai semua wanita.
51 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Aduhai, Nimas Ayu! Andika cantik jelita bagaikan dewi kahyangan. Selama hidupku, baru sekali ini aku bertemu dengan seorang wanita semuda, secantik dan sesakti Andika! Hatiku kagum bukan main, Yayi (Adinda), Andika membuat aku tergila-gila seperti aku melihatmu. Sudikah Adinda berkenalan dengan aku, wong ayu" Aku bernama Dartoko dan bolehkah aku mengetahui siapa namamu yang indah dan mulia?"
**kz** Jilid II UARA itu merayu-rayu dan Maya Dewi dapat merasakan kekuatan pemikat yang terkandung S dalam kata-kata itu. akan tetapi baginya, aji pamelet yang dipergunakan pemuda bernama Dartoko itu bagaikan permainan kanak-kanak saja. Ia pun tersenyum.
"Namaku adalah Maya Dewi ...."
52 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Sepasang mata pemuda itu terbelalak dan senyumnya melebar, seolah mendengar kejutan yang menyenangkan.
"Eee ladhalah! Kiranya Andika ini Maya Dewi yang tersohor itu" Ah, sudah lama aku mengagumi namamu yang terkenal sebagai seorang wanita secantik bidadari yang sakti mandraguna! Sungguh berbahagia dapat bertemu dan berkenalan dengan tokoh besar yang sealiran!"
"Hmm, dengar baik-baik, Dartoko! Aku
bukanlah orang sealiran denganmu. Engkau orang yang jahat dan kejam, menipu penduduk dusun Sampangan dan menculik gadis-gadis dusun.
Sekarang aku datang untuk mengakhiri kejahatanmu.
Hayo cepat bebaskan puteri Ki Lurah Ganjar dari Sampangan itu!"
"Tentu, tentu akan kami bebaskan dengan segera, Nimas Maya Dewi! Yang membutuhkan gadis itu adalah guruku, Kyai Kasmalapati. Akan tetapi kalau sudah ada Andika yang menemani kami, tentu saja kami tidak membutuhkan lagi wanita yang manapun juga. Mari, marilah, Nimas Ayu, mari masuk ke gua menemui guruku."
"Tidak perlu banyak cakap lagi, Dartoko. bujuk rayu gombalmu tidak akan dapat mempengaruhi aku.
53 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Cepat bebaskan gadis itu dan engkau bersama gurumu harus minggat, meninggalkan tempat ini dan jangan sekali-kali berani mengganggu penduduk dusun yang tidak bersalah. Kalau tidak cepat kalian penuhi permintaanku, terpaksa aku akan memberi hajaran keras kepada kalian!"
Wajah Dartoko berubah kemerahan. Dia sejak tadi bersusah payah mengerahkan aji pamelet untuk menjatuhkan hati wanita cantik ini, akan tetapi ternyata dia malah kini diejek!
"Maya Dewi!" Dia membentak marah. "Jangan berpura-pura alim! Aku sudah mendengar tentang dirimu. Engkau juga disebut Iblis Betina, tidak berpantang melakukan apapun juga dan sudah terkenal pula sebagai seorang perempuan yang gila laki-laki. Kalau sekarang kami menculik gadis, mengapa engkau mencampuri dan ribut-ribut"
bukankah engkau sendiri terkenal sebagai penculik pemuda-pemuda?"
Wajah maya Dewi menjadi merah pula, bukan karena marah, melainkan karena malu dan menyesal.
Ucapan itu seolah menyeretnya kepada kenangan masa lalu yang hitam.
Dengan sinar mata mencorong ia menatap
tajam Dartoko, lalu ia berkata dengan suara yang 54
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dingin. "Dartoko, aku tidak menyangkal bahwa dahulu aku pernah hidup sesat. Akan tetapi aku telah menyadari bahwa hidup seperti itu hanya akan menyeretku ke dalam lembah kesengsaraan. Karena itu, aku telah bertaubat dan sekarang aku bertekad untuk menentang semua kejahatan, tidak perduli siapa pun yang melakukannya. Karena itu, kunasihatkan agar engkau dan gurumu insyaf dan kembali ke jalan benar. Bebaskan puteri ki Lurah itu dan tinggalkan tempat ini, jangan ganggu lagi penduduk dusun!"
Maklum bahwa menggunakan sihir tidak ada gunanya terhadap Maya Dewi, Dartoko menjadi marah. "Keparat, engkau tidak mau diajak berbaik, mau mencari kematian sendiri. Sambutlah ini." Dia mencabut sebatang keris dan langsung menerjang wanita itu dengan dahsyatnya.
Namun dengan mudah Maya Dewi mengelak.
Ketika Dartoko melihat betapa serangannya dapat dielakkan, dia menjadi penasaran dan menyerang lagi dengan bertubi-tubi. Namun, setelah belasan kali menyerang tanpa hasil, Dartoko menjadi bingung sendiri dan pandang matanya berkunang melihat tubuh wanita itu kini telah berubah menjadi bayangan yang berkelebat cepat sekali, tidak mampu dia megikuti gerakan itu dengan pandang matanya.
55 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Serangannya lalu menjadi ngawur, namun pemuda ini memang memiliki gerakan yang gesit dan
serangannya mengandung tenaga sakti yang amat kuat sehingga Maya Dewi harus berhati-hati juga.
Serangan keris itu amat berbahaya dan kalau mengenai sasaran, agaknya tidak akan dapat ia melindungi tubuhnya dengan aji kekebalan. Besar bahayanya, aji kekebalan tidak cukup kuat untuk menahan serangan itu.
Untuk merubuhkan Dartoko tanpa melukainya merupakan hal yang tidak mudah. Kalau ia menggunakan tenaga Sari Bantala, tentu Dartoko akan roboh, akan tetapi juga terancam nyawa pemuda itu.
Ia tidak ingin membunuh orang. Maka, setelah serangan bertubi-tubi yang selalu luput itu membuat pernapasan Dartoko mulai terengah. Maya Dewi berkelebat ke belakang, lalu ia mendorongkan tangan kirinya ke arah lawan sambil membentak.
"Pergilah!"
Dartoko terkejut dan cepat dia menyambut serangan jarak jauh itu dengan dorongan tangan kirinya sambil mengerahkan tenaga sekuatnya.
"Syuuuutttt .... desssss!!" Tubuh Dartoko terlempar ke belakang bagaikan daun kering tertiup angin. Kerisnya terlepas dari tangan kanannya dan dia 56
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com terbanting jatuh di mulut gua, lalu dia bergulingan dan duduk bersila di depan gua untuk mengatur pernapasannya karena dadanya yang terguncang hebat oleh pukulannya sendiri yang membalik ketika tenaga saktinya bertemu dengan tenaga sakti Maya Dewi.
"Eh-eh-eh, Maya Dewi, engkau bocah kemarin sore berani menentang aku?" terdengar suara parau dan dari dalam gua muncul seorang laki-laki tua berusia sekitar enam puluh lima tahun. Tubuhnya bongkok, rambutnya yang tipis sudah putih semua, bagian ubun-ubunnya botak kelimis, mukanya berbentuk panjang ke depan seperti muka kuda.
Terbongkok-bongkok dia melangkah keluar dari mulut gua, bertopang sebatang tongkat bambu kuning di tangan kanannya dan tangan kirinya memegang seuntai tasbeh. Kakek ini mirip Bhagawan Durna, tokoh yang menjadi penasehat kaum Kurawa dalam kisah pewayangan Mahabharata.
57 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya
Dewi memandang dengan mata penuh selidik. Tadi Dartoko menyebut nama gurunya Kyai Kasmalapati. Dalam petualangannya beberapa tahun yang lalu, ia tidak
pernah mendengar nama Dartoko, akan tetapi ia pernah mendengar nama Kyai Kasmalapati yang merupakan datuk dari Blambangan. Datuk pertama dari Blambangan adalah Bhagawan Kalasrenggi yang menjadi penasehat Adipati Blambangan, adapun datuk kedua adalah Kyai Kasmalapati yang lebih suka berkeliaran sebagai seorang tokoh dunia hitam yang ditakuti orang.
"Hemm, agaknya Andika yang bernama Kyai Kasmalapati! Sungguh keterlaluan sekali kalau seorang tua seperti Andika bersama murid melakukan 58
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kejahatan yang amat keji, merampas hewan ternak, menculik gadis-gadis yang tidak berdosa dan menakut-nakuti penduduk dusun Sampangan! Hayo, Kyai Kasmalapati, cepat Andika bebaskan puteri Ki Lurah Ganjar dan pergilah Andika bersama murid Andika, jangan Andika berani mengganggu penduduk dusun lagi!"
"Babo-babo, keparat! Maya Dewi, kalau tidak ingat bahwa Andika ini puteri mendiang Resi Koloyitmo yang pernah menjadi sahabatku, malam tadi sudah kubunuh kau! Berani Andika anak kecil mencampuri urusanku dan menentangku!"
Maya Dewi menyambut pandang mata Kyai
Kasmalapati dengan sinar mata lembut namun penuh wibawa dan bibirnya tersenyum. "Kyai Kasmalapati, kalau Andika dan muridmu tidak melakukan kejahatan, aku pun tidak akan mencampuri urusanmu.
Akan tetapi kalau aku melihat kejahatan dilakukan, biar Andika atau siapapun juga pasti kutentang. Hal itu sudah merupakan kewajiban hidupku!"
"Babo-bao! Tidak malukah Andika kepada
arwah ayah Andika" Resi Koloyitmo akan marah melihat kelakuanmu sekarang! Apakah engkau hendak muncul sebagai seorang pendekar dan memusuhi golongan ayahmu sendiri?"
59 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kyai Kasmalapati, aku justru mengubah jalan hidupku, meninggalkan kesesatan kami dahulu untuk menebus dosa-dosa mendiang Ayahku dan aku sendiri. Aku juga memperingatkan Andika, Kyai Kasmalapati, mengingat bahwa Andika dahulu pernah menjadi sahabat Ayahku. Sadarlah bahwa jalan kesesatan ini akan membawa Andika terjerumus ke dalam neraka jahanam. Sadar dan bertaubatlah selagi Andika masih mempunyai waktu. Kalau Andika sudah mati, maka Andika akan menyesal namun tidak akan ada gunanya."
Kyai Kasmalapati menggereng seperti seekor serigala marah dan dari mulut dan hidungnya keluar uap putih! Dia maklum bahwa lawan ini tidak akan dapat dia kalahkan dengan penggunaan sihir ilmu hitam, maka sambil mengerahkan tenaga saktinya, dia menerjang dan menyerang. Tangan kanannya menggerakkan tongkat dan tangan kiri menggerakkan tasbeh hitam. Biarpun dia sudah tua dan bongkok, tampaknya sudah ringkih berpenyakitan, namun ternyata serangannya dahsyat sekali!
Maya Dewi maklum akan kehebatan lawan,
maka ia bersikap waspada dan hati-hati.
Menggunakan tenaga sakti yang ia dapatkan dari makan Jamur Dwipa Suddhi, tubuhnya sudah 60
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berkelebat, lolos di antara gulungan sinar tongkat dan tasbeh! Kyai Kasmalapati terkejut ketika tiba-tiba wanita itu berkelebatan dan lenyap. Matanya yang tua tidak mampu mengikuti gerakan yang amat cepat dari lawannya itu, hanya perasaan dan pendengarannya yang masih peka saja yang menunjukkan kepadanya di mana adanya lawan itu. Dia menyerang terus secara bertubi-tubi, tak pernah berhenti, Maya Dewi terus mengelak dan terkadang ia menangkis tongkat atau tasbeh sambil mengerahkan tenaga saktinya. Setiap kali kedua senjata itu bertemu dengan tangkisannya, kakek bongkok itu merasa betapa lengannya tergetar hebat. Namun, dia merasa malu kalau mengaku kalah dan kemarahannya sudah memuncak. Dia nekat menyerang terus, tidak mau menyadari bahwa lawannya itu tidak pernah balas menyerang. Memang Maya Dewi tidak membalas dan tidak ingin merobohkan kakek itu mengingat bahwa kakek itu pernah bersahabat dengan ayahnya.
Lima puluh jurus lebih Kyai Kasmalapati menyerang bertubi-tubi tanpa henti sambil mengerahkan seluruh tenanganya. Juga ketika dia mendapat tangkisan yang mmbuat tenaganya terpental dan tubuhnya terguncang hebat. Maka lewat lima puluh jurus, tenaganya mulai habis. serangannya 61
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com menjadi lemah dan napasnya terengah-engah mengeluarkan suara ngik-ngik menunjukkan bahwa dia menderita penyakit mengi! Maya Dewi memang sengaja hendak menaklukkan lawan ini tanpa memukulnya, membiarkannya kehabisan tenaga dan napas sendiri. Ia sengaja mengeluarkan suara ejekan untuk membuat Kyai Kasmalapati semakin marah dan semakin nekat, menyerang terus tanpa mengingat bahwa tenaga dan napasnya mulai habis!
"Kakek tua bangka yang tak tahu diri!"
"Sudah tua tidak mencari jalan terang!"
"Bertaubatlah dan jadilah manusia yang baik agar Gusti Allah mengampuni dosa-dosamu atau setidaknya mengurangi hukuman bagimu!"
Dengan ucapan-ucapan seperti itu, Kyai
Kasmalapati mejadi semakin nekat.
"Mampuslah!" Dengan sisa tenaganya, dia menyerang dengan hantaman tongkat dan tasbeh secara berbareng, mengerahkan seluruh sisa tenaganya.
Maya Dewi menggerakkan kedua tangannya
menyambut. "Wuuuttt .... bressss .... !!!"
Kyai Kasmalapati mengeluh dan roboh berlutut, kedua senjatanya terlepas dari keua tangannya yang 62
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com kini dia pergunakan untuk menekan dadanya. Dia terengah-engah. tenaganya habis dan napasnya hampir putus, mengeluarkan bunyi ngak-ngik ngak-ngik.
Maya Dewi menoleh ke arah Dartoko yang
masih duduk bersila untuk menghilangkan rasa nyeri di dadanya akibat tenaga saktinya membalik menghantam dirinya sendiri tadi.
"Dartoko, bawa pergi gurumu dan kalian
bertaubatlah, tinggalkan tempat ini dan jangan berani mengganggu orang-orang lain lagi."
Melihat gurunya juga sudah kalah dan tidak berdaya, Dartoko tanpa bicara bangkit lalu menghampiri Kyai Kasmalapati, membantunya bangkit berdiri, memungut tongkat dan tasbeh kakek itu, juga mengambil kerisnya, lalu memapah gurunya pergi dari situ dengan muka pucat dan napas agak memburu karena dadanya masih terasa sesak. Kyai Kasmalapati juga berjalan terpincang-pincang, terbongkok-bongkok, membiarkan dirinya dipapah Dartoko menuruni bukit itu.
Maya Dewi menghela napas panjang. Ia tahu bahwa orang-orang seperti Dartoko dan Kyai Kasmalapati itu pasti tidak dapat menerima kekalahan mereka begitu saja. Apalagi bertaubat. Sungguh tidak mudah untuk bertaubat dan mengubah jalan hidupnya 63
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com karena jalan yang dilalui nafsu itu selalu mendatangkan kenikmatan dan kesenangan bagi jasmani walau meracuni rohani. Sebaliknya jalan kebenaran itu menyelamatkan dan membersihkan rohani sehingga pantas untuk kembali kepada Gusti Allah walaupun sering tidak enak bagi jasmani.
Mudah-mudahan mereka sekali waktu akan sadar dan bertaubat, pikirnya. Lalu ia mengusir pikiran tentang guru dan murid itu, dan melangkah memasuki Gua Siluman.
Ternyata gua itu di sebelah dalamnya luas, seperti sebuah rumah saja. Ada tiga buah ruang terpisah di dalamnya. Dalam sebuah ruangan, ia menemukan puteri Lurah Ganjar yang terikat di atas sebuah dipan bambu. Gadis manis itu menangis sesenggukan ketika Maya Dewi membebaskannya dari ikatan. Kemudian gadis itu memberitahu bahwa di ruangan yang lain masih terdapat dua orang gadis tawanan dari dusun lain. Mereka berdua memasuki ruangan itu dan benar saja, dua orang gadis saling rangkul di atas dipan sambil menangis. Wajah mereka pucat, rambut terurai dan pakaian mereka awut-awutan.
Dari keterangan tiga orang gadis yang bicara sambil menangis itu, Maya Dewi mengetahui bahwa 64
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dua orang gadis itu diculik dari sebuah dusun yang agak jauh dari situ dan mereka berdua menjadi korban kekejian Kyai Kasmalapati. Sedangkan puteri Ki Lurah masih belum sempat ternoda karena agaknya Dartoko menginginkan ia menyerahkan diri dengan suka rela. Akan tetapi gadis itu selalu menolak dan sebelum terjadi paksaan terhadap dirinya, muncul Maya Dewi membebaskannya. Diam-diam Maya Dewi mengutuk Kyai Kasmalapati, kakek tua renta bongkok itu yang sudah menodai dua orang gadis dusun itu. Akan tetapi ia teringat akan perbuatannya sendiri di masa lalu dan Maya Dewi menghela napas panjang penuh penyesalan dan tampaklah olehnya betapa jahat dan keji perbuatan memaksa orang lain menjadi permainan nafsu itu!
Ketika ia menggeledah dalam gua itu dan melihat keadaan gua itu seperti sebuah rumah, Maya Dewi merasa suka dengan tempat itu. Maka, setelah ia mengantar tiga orang gadis itu ke dusun Sampangan dan minta bantuan Ki Lurah Gabjar agar kedua orang gadis itu dikembalikan ke rumah masing-masing di dusun lain itu. Maya Dewi berpamit dari para penduduk. Akan tetapi Ku Lurah Ganjar dan para penduduk dusun Sampangan menahannya. Mereka semua amat berterima kasih kepada Maya Dewi yang 65
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com telah membebaskan mereka dari ancaman guru dan murid jahat itu. Terutama sekali Ki Lurah Ganjar sekeluarga yang merasa amat berbahagia karena puteri mereka kembali dalam keadaan selamat dan tidak sampai ternoda seperti dua orang gadis yang lain.
Mengingat bahwa ia mengambil keputusan
untuk sementara tinggal di gua yang tadinya disebut Gua Siluman itu, berarti ia akan tinggal dekat dusun itu, maka ia tidak menolak untuk tinggal dulu di rumah Ki Lurah Ganjar selama dua hari dua malam.
Penduduk menyambutnya dengan gembira dan mengadakan pesta untuk menghormati Maya Dewi.
Apalagi mereka mendengar bahwa Maya Dewi untuk sementara akan tinggal di Gua Siluman, mereka menjadi girang sekali. dengan adanya wanita sakti itu dekat Sampangan, mereka merasa aman dan tenteram.
dengan sukarela, para penduduk lalu bergotong-royong membersihkan gua itu, melengkapinya dengan perabot rumah baru dan membuang perabot rumah bekas milik guru dan murid jahat itu. Semula Maya dewi menolak, akan tetapi Ki Lurah dan semua mendesak dan memohon dengan sangat agar ia menerimanya sehingga Maya Dewi tidak tega untuk menolak. Maka lengkaplah prabot rumah dalam goa 66
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com itu, walaupun hanya sederhana karena apa yang disediakan orang-orang dusun itu tentu saja bukan prabotan yang biasa dipakai orang-orang kota, Akan tetapi di situ sudah ada pembaringan, meja kursi, tempat pakaian prabot dapur dan makan.
Mulai hari yang ditentukan, Maya Dewi tinggal di Gua Siluman di bukit kecil di luar dusun Sampangan itu. Ia berpesan kepada para penduduk agar jangan mengganggunya karena ia ingin hidup menyendiri, jauh dari keramaian dan urusan dunia, kecuali kalau ada urusan yang teramat penting, yang membutuhkan bantuannya.
**kz** Suami isteri itu kini merasa berbahagia.
Kebahagiaan mereka tampak pada wajah mereka. Ki Tejomanik yang berusia empat puluh enam tahun itu masih tampak gagah perkasa. Tubuhnya tinggi tegap dan kokoh kuat. Wajahnya yang tampan gagah itu berseri, matanya lebat mencorong penuh semangat.
Alis, rambut dan kumisnya masih hitam. Hidungnya besar mancung dan mulutnya membayangkan senyum ramah. Kalau sebulan yang lalu, wajah tampan gagah itu masih diselimuti mendung dan hatinya menderita 67
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tekanan selama belasan tahun karena kehilangan puteranya, kini menjadi cerah dan berseri gembira.
Isterinya, Nyi Retno Susilo, wanita cantik dan gagah berusia empat puluh dua tahun itu pun masih tampak cantik dengan mata jeli dan sinarnya tajam, bentuk mulut yang manis sekali, dan tubuhnya yang masih padat seperti tubuh seorang gadis. Juga wajah wanita ini yang dulunya selalu muram kini tampak berseri dan bercahaya.
Kebahagiaan suami isteri ini mudah dimengerti.
Selama empat belas tahun mereka kehilangan anak tunggal mereka Bagus Sajiwo yang diculik orang sejak dia berusia enam tahun. Kini, sebulan yang lalu, Bagus Sajiwo pulang ke Gunung Kawi dan telah menjadi seorang pemuda berusia dua puluh tahun yang tampan dan sakti mandraguna, bahkan melebihi kesaktian Tejomanik sendiri!
Pada pagi hari itu, suami isteri itu duduk di ruangan depan dan keduanya memandang kepada putera mereka yang sudah berkumpul kembali dengan mereka selama satu bulan. Mereka merasa bangga sekali melihat Bagus Sajiwo kini menjadi seorang pemuda yang tampan, lemah lembut sikapnya dan bijaksana. Selama satu bulan ini mereka saling 68
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bercerita tentang pengalaman mereka selama empat belas tahun berpisah.
Melihat Bagus Sajiwo duduk diam seperti ada yang dipikirkan, Retno susilo menghela napas panjang dan berkata, "Angger, Bagus Sajiwo, engkau kelihatan melamun, apakah yang kaupikirkan" Kalau engkau memikirkan Maya Dewi, aku sudah
mengatakan bahwa aku merasa menyesal sekali telah bersikap dan bertindak tidak adil kepadanya."
Bagus Sajiwo memandang ibunya dengan
senyum membesarkan hati, matanya juga sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. "Tidak, ibu. Tidak ada yang perlu disesalkan. Sikap dan tindakan ibu terhadap Dewi itu wajar dan aku yakin Dewi juga dapat menerimanya dengan sabar dan maklum. Juga aku tidak mengkhawatirkan keadaannya karena dengan kesaktiannya sekarang, ditambah dengan kesadarannya, aku yakin Dewi akan dapat hidup benar, berjalan di atas lorong kebenaran dan selalu akan membela kebenaran dan keadilan."
"Engkau benar, bagus. akan tetapi aku pun melihat engkau termenung sejak tadi. tentu ada sesuatu yang kau pikirkan." kata Ki Tejomanik sambil memandang wajah puteranya dengan penuh selidik.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

69 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Bagus tersenyum lagi dan berkata dengan suara lembut. "Ayah dan Ibu memiliki pandangan tajam sekali dan amat memperhatikan aku, hal ini amat membesarkan hati. Sesungguhnya, Ayah dan Ibu, aku hanya teringat akan pesan mendiang Eyang Guru Ki Ageng Mahendra bahwa aku harus membela
kebenaran dan keadilan, melindungi yang lemah tertindas, dan membela Mataram dari musuh-musuhnya, terutama Kumpeni Belanada. Kalau aku hanya berdiam saja di sini bagaimana mungkin aku dapat mentaati pesan mendiang Eyang Guru" Akan tetapi hatiku juga merasa tidak enak kalau harus meninggalkan lagi Ayah dan Ibu padahal baru sebulan aku pulang ke sini."
Suami isteri itu saling pandang. "Bagus, kami juga menyetujui sepenuhnya pesan Eyang Gurumu itu, bukankah begitu, Diajeng?"
Retno Susilo menghela napas panjang dan memegang kedua tangan puteranya. "Anakku bocah bagus! Terus terang saja, kalau bicara sejujurnya hati Ibumu ini juga tidak senang kalau harus berpisah darimu lagi. Akan tetapi aku dan Ayahmu mengerti bahwa pesan Eyang Gurumu itu menjadi tugasmu.
Bukan hanya Eyang Gurumu yang mengharapkan engkau menjadi satria utama pembela kebenaran dan 70
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com keadilan, juga membela Mataram, akan tetapi Ayah Ibumu juga. sejak dulu kamipun berusaha untuk selalu memenuhi kewajiban itu, karena itu, kalau engkau harus pergi lagi meninggalkan kami, aku rela karena aku tahu bahwa engkau dalam keadaan selamat dan suatu saat engkau pasti akan kembali ke sini."
"Aduh, Ibu memang bijaksana sekali. Terima kasih, Ibu!" kata Bagus Sajiwo lalu dia mencium kedua tangan ibunya dengan hati penuh kasih dan hormat.
"Bagus, pada waktu ini, Mataram tidak
berperang langsung melawan Kumpeni Belanda yang mempunyai kedudukan kuat sekali di Batavia. Seperti pernah kami ceritakan kepadamu, aku dan Ibumu juga ikut berjuang membantu pasukan Mataram ketika menyerang benteng Kumpeni Belanda di Batavia akan tetapi dua kali gagal. Sekarang, Mataram menurut kabar yang kami dengar, terancam oleh Kadipaten Blambangan. Penyerangan terhadap kami tempo hari itu mungkin sekali ada hubungannya dengan sikap permusuhan Blambangan terhadap Mataram. Mereka menyerang kami karena kami adalah orang-orang yang membela Mataram. Karena itu, aku kira sebaiknya kalau engkau pergi mengunjungi dulu keluarga kita sambil mencari berita tentang gerakan 71
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Blambangan yang akan memberontak terhadap Mataram. Blambangan merupakan kadipaten yang tidak boleh dipandang ringan. Di sana terdapat banyak orang sakti, juga sejak dulu mempunyai hubungan baik dengan Bali yang pasti akan membantunya, Juga fihak Kumpeni pasti berusaha untuk memancing di air keruh, kalau tidak membantu Blambangan setidaknya tentu akan
mengadu domba dan memperbesar
permusuhan antara
Mataram dan Kadipaten Blambangan. Akan
tetapi, yang penting, pergilah
dulu berkunkung
ke keluarga kita
agar mereka ikut
berbahagia denganmu dan mendengar bahwa
engkau telah kembali kepada kami."
"Maksud Ayah aku harus berkunjung ke
perguruan Jatikusumo lebih dulu?"
72 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Benar, Anakku. Keluarga kita hanya bibimu Pusposari adik angkatku yang menjadi isteri Ki Cangak Awu yang kini menjadi ketua Jatikusumo di daerah Pacitan, di tepi laut. Mereka juga ikut merasa gelisah mendengar engkau dulu diculik orang, bahkan mereka ikut pula berusaha mencarimu. Selain itu, mereka adalah pejuang-pejuang yang setia kepada Mataram, maka mungkin engkau dapat mendengarkan keterangan yang lebih jelas tentang keadaan Mataram dari perguruan Jatikusumo. Ketahuilah bahwa suami Bibimu itu, ketua Jatikusumo, masih kakak seperguruan Gusti Puteri Wandansari yang sekarang menjadi isteri Adipati Surabaya."
Ki Tejomanik juga memperkenalkan nama para satria yang setia kepada Mataram dan para tokoh persilatan dan datuk yang memusuhi Mataram.
"Dan juga lupa, Bagus, setelah berkunjung ke Jatikusumo, engkau harus berkunjung pula ke hutan Kebojambe di kaki Gunung Kelud dan mewartakan tentang keadaan kita kepada Eyangmu."
"Ah. Ayah maksudkan Eyang Mundingsosro
yang menjadi ketua Perkumpulan Sardula Cemeng?"
"Benar, bagus." kata Retno susilo. "Akan tetapi Eyangmu sudah terlalu tua sekarang. beberapa tahun yang lalu ketika kami berkunjung ke sana, jabatan 73
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com ketua sudah dipegang oleh Paman Mundingloyo, entah siapa yang menjadi ketuanya. Sudah lama kami tidak mengadakan hubungan dengan keluargaku di sana."
"Baik, Ayah dan Ibu. Aku pasti akan
berkunjung ke hutan Kebojambe dan melihat keadaan para eyang dan keluarga lain."
Beberapa hari kemudian, dengan restu ayah-ibunya, Bagus Sajiwo meninggalkan rumah orang tuanya di desa Bayem lereng Gunung Kawi, dan mulailah dia melakukan perjalanan merantau. Tujuan pertama perjalanannya, seperti dipesan ayahnya, adalah perguruan Jatikusumo yang letaknya di pantai Laut Kidul, daerah Pacitan.
**kz** Perguruan Jatikusumo adalah sebuah perguruan silat di mana para murid digembleng aji kanuragan dan kesaktian. Perguruan ini merupakan sebuah perkampungan khusus di mana para murid mondok, dan nama perguruan Jatikusumo amat terkenal.
Apalagi perguruan ini pernah mendidik Puteri Wandansari dari Kerajaan Mataram, maka para pengasuh dan muridnya juga terkenal sebagai orang-74
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com orang gagah yang setia kepada Mataram. Perguruan ini sudah berusia hampir seabad. Seorang di antara pendirinya adalah mendiang Resi Limut Manik yang pada masa tuanya bertapa di Puncak Semeru. Resi ini yang kemudian mejadi guru terakhir dari Sutejo atau Ki Tejomanik dan Puteri Mandansari. Kemudian, perguruan Jatikusumo dipimpin oleh seorang murid Sang Resi yang bernama Bhagawan Sindusakti yang kini telah meninggal dunia. Kemudian, kedudukan ketua dipegang oleh murid mendiang Bhagawan Sindusakti, yaitu Ki Cangak Awu, yang menjadi muridnya yang ke empat. Murid pertama sampai ke tiga sudah meninggal dunia, maka Ki Cangak Awu yang kini menjadi ketua perguruan silat Jatikusumo.
Ki Cangak Awu, ketua Jatikusumo, berusia empat puluh delapan tahun. Dalam usia yang hampir setengah abad itu, dia masih tampak gagah perkasa.
Tubuhnya tinggi besar berotot, kokoh bagaikan batu karang, wajahnya tidak terlalu tampan namun jantan, pandang matanya terbuka dan membayangkan kejujuran, sikapnya kaku dan agak kasar terbawa kejujuran dan keterbukaannya. Dia seorang jantan yang gagah lahir batin, tidak suka berpura-pura dan memimpin para murid Jatikusumo yang jumlahnya sekitar lima puluh orang itu dengan keras dan adil. Di 75
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bawah bimbingannya para murid itu menjadi tertib dan mengenal disiplin, maklum bahwa pelanggaran akan mendatangkan hukuman yang berat.
Isteri ketua ini bernama Pusposari, berusia sekitar empat puluh tiga tahun, berkulit hitam manis berwajah ayu lembut. Akan tetapi dalam
kelembutannya itu Pusposari adalah seorang wanita perkasa, bahkan tingkat kepandaian silatnya tidak berada di bawah tingkat suaminya! Ia adalah adik angkat Tejomanik, atau anak angkat mendiang Ki Harjodento, ayah Ki Tejomanik yang gagah perkasa dan menjadi ketua dari perguruan Nogo Dento di tepi Bengawan Solo daerah Ngawi yang kini tidak ada lagi. Perguruan ini dibubarkan setelah Ki Harjodento dan isterinya meninggal dunia.
Suami isteri yang kini memimpin perguruan Jatikusumo ini mempunyai seorang anak perempuan yang baru berusia tiga belas tahun, bernama Nawangsih, seorang anak mungil dan lucu, sudah tampak bahwa ia kelak akan menjadi wanita yang cantik jelita dan manis. Wataknya lincah jenaka dan agak keras seperti watak ayahnya. Kalau ia merasa benar, apapun juga yang menghalang akan ditentangnya dengan berani! Sebagai puteri suami isteri yang sakti, tentu saja sejak kecil Nawangsih 76
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sudah digembleng aji kanuragan sehingga dalam usia tiga belas tahun tidak sembarang laki-laki dewasa yang akan mampu mengalahkannya! Suami isteri itu memang agak terlambat dikaruniai anak. Setelah pernikahan mereka berjalan sekitar sepuluh tahun, barulah Nawangsih terlahir. Dan ia tidak mempunyai adik sehingga tidak aneh kalau ayah ibunya amat menyayangnya dan hal ini membuat ia agak manja.
Ki Cangak Awu yang bertubuh tinggi besar itu terkenal memiliki tenaga yang amat kuat, apalagi ditambah tenaga saktinya yang cukup hebat. Dia telah mempelajari banyak ilmu silat, akan tetapi ilmunya yang paling ampuh adalah Aji Gelap Musti dan permainan tongkat yang amat kuat. Selain itu, sebagai murid Jatikusumo, dia pun memiliki Aji Harina Legawa yang membuat tubuhnya yang tinggi besar itu dapat bergerak lincah dan ringan seperti seekor kijang.
Nyi Pusposari juga memiliki aji pamungkasnya yang ampuh, yaitu ilmu pukulan Aji Nogodento dan ilmu memainkan senjata keris yang disebut Galuh Bajra.
Pada senja hari itu, Ki Cangak Awu dan Nyi Pusposari duduk di atas bangku dalam taman di belakang rumah mereka di perkampungan
77 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Jatikusumo. Mereka berdua memandang dengan wajah berseri kepada Nawangsih yang mereka suruh berlatih silat di senja hari itu, sebelum mandi.
Gadis cilik itu memang mengagumkan sekali.
Pantas kalau ayah ibunya menjadi bangga. Dalam usianya yang tiga belas tahun ia sudah tampak cantik manis. Ia bersilat tangan kosong dengan ilmu silat gubahan ayah ibunya yang diberi nama Aji Jatikusumo, yang merupakan penggabungan dari Aji Gelap Musti dan Aji Nogodento! Gerakan Nawangsih sudah cukup mantap dan cepat, gerakannya juga tidak ada yang salah. Tentu saja permainan silat anak itu masih belum lengkap karena masih kekurangan tenaga sakti yang kuat. Untuk membangkitkan tenaga sakti, anak itu masih terlalu muda. Setelah menyelesaikan permainan ilmu silat tangan kosong Jatikusumo, atas perintah ayahnya, Nawangsih lalu memungut sebatang ranting pohon sebesar dan sepanjang lengannya lalu ia bersilat dengan ilmu tongkat yang diajarkan ayahnya kepadanya. Ki Cangak Awu adalah seorang ahli ilmu tongkat, maka ilmu tongkat yang diajarkannya kepada Nawangsih juga cukup hebat. Karena Nawangsih memungut tongkat pendek, maka ia memainkannya seperti sebilah pedang. gadis cilik inipun pandai memainkan 78
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tongkat panjang dengan kedua tangan, dan sudah berlatih pula cara bersilat dengan keris yang diajarkan ibunya.
Suami isteri itu memandang dengan hati
bangga. Anak mereka itu sudah mulai
memperlihatkan bentuk tubuh seorang gadis muda, bagaikan setangkai bunga yang mulai mekar.
Rambutnya yang hitam panjang itu diikat ke belakang tubuhnya seperti ekor kuda. Wajahnya ayu manis seperti ibunya, akan tetapi kulitnya tidak sehitam kulit ibunya, melainkan putih mulus. Sepasang matanya membayangkan kecerdikan dan ketangkasannya, mata itu bergerak-gerak lincah dan mulutnya selalu tersenyum nakal, senyuman yang seolah mengejek.
Hidungnya mancung agak menjungat ke atas sehingga tampak lucu.
Setelah Nawangsih menghentikan latihannya dengan muka dan leher basah oleh keringat, Pusposari menarik tangan puterinya dan merangkulnya.
"Bagus, Asih, sekarang pergilah mandi dan sebentar lagi kita makan malam." Nawangsih yang biasa disebut Asih oleh kedua orang tuanya, tertawa genit dan manja.
"Wah, enak! perutku juga sudah klenengan (suara gamelan) sejak tadi!" Ia lalu lari ke rumah 79
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com untuk mandi dan bertukar pakaian. Suami isteri itu pun meninggalkan taman karena cuaca mulai gelap, malam menjelang tiba. Di rumah, beberapa orang murid yang bertugas melayani guru mereka, tugas yang dikerjakan secara bergilir, mulai menyalakan lampu-lampu penerangan.
Pusposari yang tadi sudah mandi lalu pergi ke dapur untuk mengatur hidangan makan malam yang dibantu oleh dua orang murid perempuan. Sedangkan Ki Cangak Awu yang juga sudah mandi, duduk di rungan dalam, menerima dua orang murid laki-laki yang datang menghadap untuk memberi laporan tentang pekerjaan para murid hari itu. Para murid Jatikusumo tinggal dalam perkampungan Jatikusumo.
Mereka semua belum berkeluarga karena di perguruan itu terdapat peraturan bahwa murid yang sudah menikah tidak diperkenankan lagi tinggal di perkampungan Jatikusumo. Peraturan itu diadakan untuk mencegah terjadinya perkembang-biakan yang selain akan membuat perkampungan padat dan biaya menjadi bertambah besar dan berat, juga untuk mencegah masuknya orang-orang bukan murid dan mencegah terjadinya keretakan antara murid yang disebabkan keluarga mereka. Di situ terdapat tiga puluh enam murid pria yang terdiri dari bujangan 80
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com berusia antara dua puluh lima sampai tiga puluh lima tahun dan ada sembilan belas orang murid wanita berusia antara tujuh belas sampai dua puluh tahun.
Sudah terdapat banyak pasangan yang terdiri dari murid pria dan wanita Jatikusumo dan mereka ini setelah menikah lalu meninggalkan Jatikusumo, membentuk keluarga sendiri di tempat lain. Para murid itu bekerja sebagai petani dan nelayan. Kalau tidak sedang sibuk di sawah ladang milik Jayikusumo, mereka pergi ke laut dan mencari ikan. Penghasilan mereka tidak terlalu banyak namun cukup untuk biaya hidup, untuk makanan dan pakaian, juga untuk membetulkan pondok-pondok mereka dan membeli prabot-prabot rumah sederhana.
Selain bekerja setiap hari, Jatikusumo terkenal sebagai perkumpulan para pendekar. Karena mereka selalu menentang kejahatan dan membasmi gerombolan-gerombolan penjahat yang suka merampok dan melakukan kejahatan di daerah Pacitan, maka Jatikusumo dianggap sebagai pelindung daerah itu. Mereka disukai dan dihormati rakyat yang secara sukarela suka mengirim bahan makanan, juga barang-barang lain untuk menyatakan rasa hormat dan suka mereka. Akan tetapi tentu saja para tokoh sesat amat membenci perkumpulan Jatikusumo yang 81
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mereka anggap sebagai penghalang "pekerjaan"
mereka! Namun, Ki Cangak Awu yang terkenal keras hati dan membenci kejahatan itu tidak peduli akan sikap bermusuhan golongan hitam dan dia selau siap bersama para murid untuk menentang siapa saja yang bertindak jahat dan melakukan penindasan terhadap mereka yang lemah tak berdaya. Bukan para penjahat saja yang membenci Jatikusumo, akan tetapi bahkan pejabat atau pamong praja yang tidak suka kepada mereka. Dengan adanya Jatikusumo yang selalu menentang penindasan, para pamongpraja itu tidak lagi leluasa bertindak semena-mena, tidak dapat lagi memeras dan menindas penduduk untuk
menggendutkan perut mereka sendiri. Akan tetapi karena perkumpulan Jatikusumo melakukan hal yang benar, apalagi ketuanya, Ki Cangak Awu adalah seorang yang berjasa terhadap Mataram, bahkan masih terhitung kakak seperguruan Puteri Wandansari dari Mataram, maka para pamongpraja itu hanya menyimpan saja kebencian mereka dalam hati.
Bahkan Bupati Pacitan sendiri menghormati Ki Cangak Awu!
Setelah selesai mengatur hidangan makan malam di atas meja makan, Nyi Pusposari menemani suaminya duduk di ruangan dalam, mereka menanti 82
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com selesainyaNawangsih yang mandi dan berganti pakaian. Akan tetapi setelah agak lama Nawangsih tidak muncul, Ki Cangak Awu mengomel.
"Hemm, anak itu! Masa mandi sampai begitu lama" Apa saja yang ia lakukan di kamar andi?"
"Biar kupanggil, tidak biasanya ia mandi begini lamanya." kata Nyi Pusposari yang segera melangkah hendak keluar dari ruangan itu menuju ke kamar mandi yang berada di bagian belakang. Akan tetapi pada saat itu, terdengar teriakan dan bentakan-bentakan seperti orang berkelahi di luar rumah.
Mendengar ini, Ki Cangak Awu melompat keluar dari ruangan itu. Nyi Pusposari juga mengikuti suaminya.
Setibanya di luar rumah, suami isteri ini terkejut bukan main karena dua buah pondok di kanan kiri rumah mereka telah terbakar! Api berkobar besar sehingga seluruh pekarangan rumah induk tempat tinggal Ki Cangak Awu menjadi terang sekali. Dan di sekitar pekarangan itu terjadi perkelahian hebat antara para murid Jatikusumo melawan orang-orang yang mengenakan pakaian hitam-hitam dengan sabuk tali lawe besar berwaran kuning. Ternyata fihak musuh yang berpakaian serba hitam itu cukup banyak dan melihat di mana-mana terjadi perkelahian satu lawan satu, dapat diduga bahwa jumlah musuh tidak kalah 83
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com banyak dibandingkan jumlah anggota atau murid Jatikusumo.
Ki Cangak Awu dan Pusposari terkejut bukan main. Ini merupakan serangan besar-besaran, di waktu malam lagi sehingga tentu saja para murid menjadi panik dan kacau menghadapi serangan yang tidak tersangka-sangka dan musuh membakar dua pondok itu. Selama bertahun-tahun mereka tidak pernah diserbu musuh dan kini tiba-tiba saja musuh yang banyak jumlahnya datang menyerang di malam gelap.
Di bawah sinar api yang berkobar membakar dua pondok itu, Ki Cangak Awu dan Nyi Pusposari dapat melihat bahwa para murid mereka, anggauta Jatikusumo dapat melakuan perlawanan dengan baik dan kiranya tidak perlu dikhawatirkan akan kalah.
Para murid itu rata-rata telah memiliki kedigdayaan yang lumayan. Akan tetapi, mereka melihat adanya dua orang laki-laki tinggi besar yang memiliki gerakan dahsyat, mengamuk dan dikeroyok oleh empat orang murid. Akan tetapi empat orang murid itu terdesak. Dua orang laki-laki tinggi besar berpakaian serba hitam itu mengamuk dengaan senjata kolor (tali pinggang) lawe yang sebesar lengan dan panjangnya dari pinggang sampai ke tanah.
dengan dua ujung kolor itu mereka mengamuk 84
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sehingga empat orang murid Jatikusumo yang bersenjata tongkat menjadi terdesak.
Ki Cangak Awu dan Nyi Pusposari cepat
melompat ke dalam rumah untuk mengambil senjata dan beberapa detik kemudian suami isteri ini sudah berlari ke pekarangan. Dua dari empat orang murid yang mengeroyok dua orang tinggi besar itu sudah roboh, dan yang dua orang lagi hanya dapat mundur-mundur sambil menjaga diri dengan memutar golok.
"Kalian mundur!" Ki Cangak Awu membentak dan melihat suami isteri pimpinan mereka datang, dua orang murid itu merasa lega dan mereka melompat ke belakang, lalu membantu dua orang kawan yang terluka.
Kini Ki Cangak Awu dan Nyi Pisposari
berhadapan dengan dua orang raksasa itu.
"Keparat!" Ki Cangak Awu memaki marah.
"Melihat senjata dan pakaian kalian, bukankah kalian ini dua orang warok (jagoan) dari Ponorogo"
Mengapa kalian membawa anak buah menterbu perkumpulan kami?"
Dua orang tinggi besar itu saling pandang dan mereka tertawa bergelak. keduanya memiliki wajah yang menyeramkan, dengan kumis melintang dan brewok memenuhi pipi dan dagu. Yang hidungnya 85
Pendekar Sakti 1 Kisah Dua Saudara Seperguruan Karya Liang Ie Shen Burung Hoo Menggetarkan Kun Lun 4
^