Pencarian

Kemelut Blambangan 7

Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo Bagian 7


Ayahku adalah seorang yang sakti mandraguna, terkenal sebagai Si Seruling Gading!"
515 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Tiba-tiba Satyabrata tertawa dan Joko Galing merinding (meremang bulu tubuhnya) karena ngeri.
Dia pernah melihat seorang gila dan seperti itulah tawanya. Seperti bukan tawa manusia, melainkan tawa hantu dalam dongeng!
"Hyeh-heh-heh! Lihat kelelawar terbang itu!"
Dia menuding ke atas. Joko Galing memandang ke atas. Ada beberapa ekor kelelawar terbang di atas pohon. Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan yang mengejutkan hati anak itu
"Dar! Dar!" Dua ekor kelelawar itu jatuh dengan tubuh pecah dihantam peluru. Joko Galing memandang dan melihat Satyabrata sambil terkekeh memegang sebatang pistol yang masih berasap!
"Nah, apa artinya kesaktian Parmadi
menghadapi pistolku ini" Dan aku mahir
menggunakan dua buah pistol!" Kini tangan kirinya meraih ke pinggang, lalu dengan kedua tangan masing-masing memegang sebuah pistol, beberapa kali dia menembakkan pistolnya ke atas.
"Dar-dar-dar-darrr ....!!"
Dua buah pistol itu memuntahkan bunga api dan mengepulkan sedikit asap. Dengan cepat kedua tangan Satyabrata bergerak dan senjata api itu telah kembali ke pinggangnya.
516 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Joko Galing memang pucat melihat kehebatan ini, juga terkejut oleh suara ledakan-ledakan nyaring, akan tetapi dengan muka angkuh dia berkata,
"Ayahku memiliki kekebalan! Tidak takut senjata apimu!"
"Heh-heh-heh! Kalau pistolku berpeluru emas, ayahmu tidak akan mampu menahan dengan
kekebalan. Dan selain pistol-pistol ini, lihat, apakah Parmadi lebih sakti daripada aku!" Satyabrata bangkit berdiri lalu dengan kedua kaki terpentang dan kedua lutut ditekuk dia lalu mendorong kedua tangannya ke arah sebatang pohon yang tumbuh dalam jarak dua tombak di depannya.
"Heeeiihhh .... !" Mulutnya membentak. Hawa yang dahsyat menyambar ke arah batang pohon sebesar tubuh manusia itu.
"Wuuuttt .... braaakkk .... !" pohon itu tumbang, mengeluarkan suara berisik, tidak kuat menahan Aji Pukulan Margopati yang dilakukan dengan tenaga sakti yang amat dahsyat.
"Heh-heh-heh, apa Parmadi mampu menahan tembakan pistol dan pukulanku tadi?" Satyabrata tertawa-tawa.
Biarpun hatinya berdebar menyaksikan
kehebatan Satyabrata, namun Joko Galing memang 517
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com memiliki ketabahan luar biasa. Dia tidak mengenal takut dan sama sekali tidak cengeng.
"Hemm, belum tentu Andika akan dapat
mengalahkan Ayahku. Dan ada satu hal lagi yang Andika lupakan, Paman Satyabrata."
"Hemm, apa itu?"
"Bagaimanapun juga, Ibuku dan aku sudah pasti tidak sudi menjadi isteri dan anakmu!"
Satyabrata mengerutkan alisnya dan mukanya yang tampan bersih itu berubah kemerahan, matanya yang bersinar aneh itu semakin mencorong karena marah. Dia tidak tersenyum atau tertawa lagi.
"Begitukah pendapatmu" Kita sama lihat saja nanti! Muryani harus dan pasti mau menjadi isteriku kalau ia menghendaki kamu selamat dan hidup. Kalau ia menolak, aku akan meledakkan kepalamu dengan peluru pistolku!"
Mendengar ancaman yang mengerikan terhadap ibu dan ayahnya itu, Joko Galing marah sekali. Lebih baik mati sekarang agar dia jangan dipergunakan untuk memaksa ibunya menjadi isteri orang jahat ini, tekadnya.
"Keparat kau! Iblis jahat kau!" Setelah berkata demikian, Joko Galing melompat dan menyerang 518
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Satyabrata dengan nekat, menggunakan kedua tangan dan kepalanya untuk menyeruduk perut Satyabrata.
Akan tetapi tentu saja serangan seorang anak kecil berusia enam tahun itu tidak ada artinya bagi seorang yang demikian saktinya seperti Satyabrata.
Sekali kaki kirinya mencuat terdengar suara berdebuk dan tubuh anak itu terlempar dan jatuh bergulingan sampai empat lima tombak jauhnya!
Pada saat itu tampak sesosok bayangan putih berkelebat dan seorang wanita cantik berpakaian putih sudah berdiri membelakangi Joko Galing dan menghadapi Satyabrata dengan senyumnya yang manis.
Satyabrata terkejut dan heran melihat betapa tiba-tiba muncul seorang wanita tetapi setelah dia memandang penuh perhatian, wajahnya berseri, matanya bersinar gembira.
"Maya Dewi ....!" Dia berseru girang. "Senang sekali dapat bertemu denganmu di sini. Sudah lama aku mencarimu kemana-mana tanpa hasil."
Maya Dewi tersenyum dan sikapnya tenang sekali. Hal ini sudah mengherankan hati Satyabrata karena dia mengira bahwa wnita cantik yang pernah menjadi kekasihnya itu akan menubruk, merangkul dan mencumbunya kalau mereka saling bertemu.
519 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Semenjak dia datang di Tanah Jawa dari negeri Belanda, dia mendengar pemberitahuan Mayor Jakues bahwa Maya Dewi telah keluar dari pekerjaannya sebagai mata-mata Kumpeni Belanda, bahkan wanita itu berani memberontak dan menentangnya, tentu saja Mayor Belanda ini tidak menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak menceritakan bahwa dia hendak memaksa Maya Dewi menjadi isterinya.
Satyabrata lalu berusaha menemukan bekas kekasihnya itu. Akan tetapi sampai berbulan-bulan dia tidak berhasil menemukan Maya Dewi. Maka tentu saja dia girang bukan main melihat Maya Dewi tiba-tiba muncul di malam hari itu.
"Satyabrata, setelah usiamu bertambah belasan tahun, ternyata watakmu masih juga belum berubah!
Engkau menyerang anak ini yang tentu saja bukan tandinganmu."
Satyabrata tertawa geli dan menambahkan beberapa potong kayu kering ke dalam api unggun sehingga api bernyala semakin terang.
"Hua-ha-ha, Maya Dewi, bagaimana manusia dapat berubah" Mungkin aku lebih tua sekarang, akan tetapi semakin tua makin matang dan berpengalaman bukan" Kulihat engakau pun makin tua akan tetapi 520
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com malah semakin manis dan menggairahkan, heh-heh-heh!"
"Satyabrata," kata Maya Dewi dengan sabar akan tetapi suaranya mengandung wibawa. "Aku melarang engkau memukul anak ini!"
Kembali Satyabrata tertawa. "Ah, tentu saja!
Aku tahu akan kesenanganmu. Maya Dewi. Anak itu memang tampan dan sejak dulu engkau paling menyukai pemuda yang tampan dan kuat! Akan tetapi ingat, anak ini bukan pemuda, hanya anak-anak yang masih kecil! Untuk apa engkau menginginkannya"
Tidak ada gunanya bagimu, Maya Dewi! Nanti aku bantu mencarikan pemuda-pemuda pilihan untukmu.
Kita seperti dulu lagi!"
"Cukup, Satyabrata! Aku tidak ingin mengobrol denganmu. Aku hanya ingin engkau tidak memukul anak ini dan membebaskannya!"
"Maya Dewi, kekasihku yang manis! Lupakah engkau akan hubungan kita yang mesra pada masa lalu" Jangan bersikap menentangku seperti itu.
Engkau tidak tahu siapa anak ini. Dia adalah anak dari sepasang suami isteri musuh kita, Maya. Dia anak muryani dan Parmadi."
"Hemm, kalau dia anak mereka, mau kau
apakan dia?"
521 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Maya, engkau tahu betapa aku mencinta
Muryani. Sampai sekarang pun aku masih rindu untuk memperisteri wanita itu. Aku menculik anaknya agar Muryani suka menjadi isteriku. Bantulah aku, Maya Dewi."
"Engkau salah sangka, Setyabrata. Aku bukan Maya Dewi yang dulu, yang suka melakukan segala macam kejahatan. Aku tidak mau lagi membantumu.
Aku telah bertaubat, Setyabrata. Aku bahkan akan menentang semua perbuatan jahat. Aku tidak sudi lagi menjadi hamba Setan melakukan kejahatan, aku ingin menjadi hamba Gusti Allah untuk menyalurkan berkahNya, melakuan kebaikan dan menentang kejahatan."
Setyabrata tertawa, sekali ini tawanya nyaring seolah dia mendengar sesuatu yang lucu sekali. "Hua-ha-ha-ha-ha! Engkau, Maya Dewi Si Iblis Betina Cantik dari Banten, bertaubat dan menjadi hamba Gusti Allah menentang kejahatan" Ah, Maya Dewi, jangan main-main! Mana mungkin seorang seperti engkau ini, berkeinginan untuk bertaubat dan menebus dosa" Kalau ada dosa, maka dosamu sudah bertumpuk setinggi gunung! Kalau dikatakan kotor, kekotoran dirimu sudah berkarat tebal, rasanya tidak mungkin dibersihkan lagi. Ha-ha, lucu sekali, jangan 522
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com engkau membadut, Maya!" Kembali Satyabrata terpingkal-pingkal menertawakan Maya Dewi.
Tentu saja hati Maya Dewi kembali terpukul hebat oleh ucapan Satyabrata itu, akan tetapi ia mampu mengendalikan perasaannya dan menerima pukulan batin itu sebagai satu kewajaran. Sama sekali semua ucapan yang menghantam perasaannya itu tidak dipikirkan karena pikirannya sedang dicurahkan untuk mencari jalan terbaik sehingga ia dapat menyelamatkan anak itu. Ia masih ingat bahwa Satyabrata adalah seorang yang memiliki kepandaian luar biasa dan hebat sekali. Dia sakti mandraguna, memepelajari ilmu-ilmu yang selain membuat dia sakti sekali, juga membuat dia seperti orang yang terkadang tidak waras pikirannya. Seorang yang berbahaya sekali. Dulu, ia sama sekali tidak akan mampu menandingi pria ini. Sekarang, tentu saja dengan ilmu yang ia pelajari bersama Bagus Sajiwo, mungkin ia akan mampu menandinginya. Akan tetapi ia belum yakin karena tingkat kesaktian Satyabrata memang sudah tinggi sekali dan kalau ia tidak mampu mengalahkannya, tentu ia tidak dapat menyelamatkan putera Parmadi dan Muryani. Padahal yang penting bukannya bertanding dan mengalahkan Satyabrata, melainkan menyelamatkan anak itu.
523 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya lalu menoleh dan melihat anak laki-laki itu sudah bangkit berdiri dan memandang kepadanya dengan mata penuh selidik.
"Anak yang
baik, engkau ikutlah aku."
"Tidak!"
Joko Galing berteriak. "Engkau
adalah sahabatnya,
engkau sama jahatnya dengan
dia!" "Hua-ha-ha,
ia malah lebih jahat!" Satyabrata
tertawa mengejek.
Tiba-tiba Maya Dewi mendorongkan kedua
tangannya ke arah api unggun. Angin menyambar dahsyat dan kayu-kayu yang terbakar itu tersapu angin, cerai berai dan apinya padam. Cuaca menjadi gelap dan pada saat itu Maya Dewi sudah menyambar tubuh Joko Galing dan dipanggulnya.
"Lepaskan! Aku tidak mau ikut denganmu.
Lepaskan aku!" Anak itu meronta-ronta dan karena 524
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya Dewi memanggulnya dengan memegangi kedua kakinya, tubuh bagian atas anak itu berada di belakang. joko galling tidak dapat menggerakkan kedua kakinya maka dia meronta dengan kedua tangan, memukuli punggung yang lunak akan tetapi yang agaknya tidak merasakan pukulan kedua tangan, memukuli punggung yang lunak akan tetapi yang agaknya tidak merasakan pukulan kedua tangan Joko Galing itu.
"Maya! Apa yang kaulakukan ini!" bentak Satyabrata terkejut ketika api unggun padam dan cuaca menjadi gelap. Dia tidak mendengar wanita itu menjawab, akan tetapi ketika mendengar teriakan Joko Galing, Setyabrata maklum bahwa Maya Dewi menangkap anak itu dan agaknya hendak merampas anak itu darinya, Ia dapat mendengar gerakan Maya Dewi yang mulai berjalan pergi, maka cepat dicabutnya sebuah pistol dari balik bajunya. Pistol ini berbeda dengan dua buah yang terselip di ikat pinggangnya. Hanya sebuah pistol kecil dan suaranya pun tidak terlalu bising.
"Tar-tar-tarrr ....!" Tiga kali moncong pistol kecil itu mengeluarkan bunga api, akan tetapi tidak terdengar sesuatu dan Satyabrata tidak dapat mengejar Maya Dewi karena selain cuaca amat gelap, juga 525
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com wanita itu memiliki keringanan tubuh dan kecepatan yang luar biasa.
Joko Galing masih meronta-ronta sambil
memaki-maki. "Hemm, anak yang gagah pantang menangis dan berteriak-teriak!" kata Maya Dewi dan mendengar ini, Joko Galing berhenti berteriak, akan tetapi masih memukuli punggung wanita yang memanggulnya. Diamnya Joko Galing semakin mempersulit Satyabrata melakukan pengejaran terhadap Maya Dewi. Dia hanya menyumpah-nyumpah. Akan tetapi dia masih tidak percaya bahwa Maya Dewi kini sudah bertaubat dan pantang melakukan kejahatan lagi. Dia menduga bahwa tentu Maya Dewi suka kepada pemuda remaja itu, walaupun masih terlalu kecil dan Maya Dewi merampasnya untuk dimilikinya sendiri. Biarlah, biar anak itu menjadi korban Maya Dewi. Ini berarti bahwa dia telah membalas dendam kepada Parmadi dan Muryani. Dia akan mencari cara lain untuk mendapatkan diri Muryani, kalau perlu dengan kekerasan. Dulu dia tidak mau melakukan kekerasan terhadap Muryani karena dia memang sungguh mencintanya dan ingin memperisterinya. Akan tetapi setelah kini Muryani menjadi isteri orang lain, dia 526
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com hanya ingin merampasnya dari Parmadi dan ingin memuaskan nafsu berahinya terhadap wanita yang dicintanya akan tetapi yang memilih laki-laki lain menjadi suaminya itu.
**KZ** Menjelang pagi, ketika matahari mulai
mengirim cahayanya lebih dulu ke permukaan bumi sebelum dia sendiri muncul, Maya Dewi yang tadinya berlari, kini berjalan biasa memasuki sebuah hutan kecil. Joko Galing tidak meronta lagi. Anak itu kelelahan setelah sejak dipanggul dia menggunakan kedua tangan yang tergantung di belakang tubuh Maya Dewi untuk memukuli punggung wanita itu.
Saking lelahnya, tubuhnya menjadi lemas dan dia tidak meronta lagi.
Setelah tiba di dalam hutan dan matahari mulai meneroboskan sinarnya melalui celah-celah daun pohon, Maya Dewi berhenti di bawah sebatang pohon lalu menurunkan tubuh anak yang sejak malam tadi dipanggulnya. Karena lelah, setelah diturunkan dan kedua kakinya menyentuh tanah, Joko Galing segera membiarkan dirinya jatuh terduduk dengan lemas.
527 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Anak yang baik, engkau tidak apa-apa,
bukan?" Maya Dewi membungkuk akan tetapi tiba-tiba ia agak menyeringai dan memejamkan kedua matanya menahan nyeri yang membakar pangkal lengan kanannya. Sebutir peluru telah menembus pangkal lengannya dan biarpun peluru itu tidak mengenai tulang dan menembus kulit daging pangkal lengannya, namun rasanya panas dan perih sekali.
Ketika tadi terdengar tiga kali suara tembakan, Maya Dewi sudah mengerahkan kekebalan tubuhnya dan miringkan tubuh agar badan anak itu terlindung di belakang badannya sendiri. Akan tetapi tiba-tiba tubuhnya tergetar ketika pangkal lengan kannanya terasa nyeri ditembusi peluru. Ternyata kekebalannya tidak mampu menahan terjangan sebutir peluru emas!
Ia tidak merintih dan terus berlari sehingga Joko Galing tidak tahu bahwa wanita yang memanggulnya itu terluka. Kini, ketika ia membungkuk hendak memeriksa keadaan Joko Galing, Maya Dewi baru merasa betapa nyerinya luka itu.
"Tidak perlu membujuk-rayu aku dengan
sebutan anak baik!" kata Joko Galing ketus. "aku tahu bahwa enkau adalah seorang jahat!"
Kini Maya Dewi dapat melihat wajah anak laki-laki itu dengan jelas. Ia tersenyum melihat wajah yang 528
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tampan dan sinar mata yang tajam penuh keberanian itu. Ia mengambil saputangan putih untuk membalut lengannya sambil bertanya.
"Bagaimana engkau dapat mengetahui bahwa aku orang jahat?"
"Tentu saja aku tahu! Aku mendengar engkau bercakap-cakap dengan penculik itu. Engkau adalah sahabatnya, engkau musuh ayah ibuku!"
"Anak yang baik, dan engkau percaya
kepadanya?"
"Tentu saja!"
"Dan engkau tidak percaya padaku" Engkau tidak percaya kalau aku mengatakan bahwa aku tidak mempunyai niat jahat terhadap dirimu?"
"Aku tidak percaya! Kalau tiak jahat, mengapa engkau menculik aku?"
Agak sukar bagi Maya Dewi untuk dapat
membalut pangkal lengan kanannya hanya dengan tangan kiri dan ia gagal terus. Joko Galing melihat betapa baju putih di pangkal lengan itu berlepotan darah dan melihat wanita itu tidak juga berhasil membalut lengannya yang agaknya luka itu.
"Mengapa lenganmu itu?" dia bertanya.
529 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Terkena tembakan tadi." jawab Maya Dewi sambil lalu dan mencoba lagi untuk membalut pangkal lengannya.
"Mari kubalutkan!" kata Joko Galing. Anak itu memang keras dan pemberani, namun dia mewarisi kelembutan dan kepekaan hati ayahnya sehingga dia mudah merasa iba kepada orang yang menderita.
Melihat wanita itu terluka dan sukar membalut lukanya, timbul perasaan iba dan dia siap membantu, seketika melupakan kemarahannya.
Maya Dewi tersenyum dan menyerahkan
saputangan putih itu kepada Joko Galing yang segera membalutnya dengan kuat dan rapi.
"Terima kasih." kata Maya Dewi dan ia segera terkenang kepada Bagus Sajiwo. Anak ini ternyata dapat bersikap dan berbuat baik penuh kelembutan seperti Bagus Sajiwo. Ia menghela napas panjang.
Tidak mengherankan, anak ini adalah putera Parmadi dan Muryani, dua orang pendekar yang gagah perkasa dan budiman. Semakin yakinlah hatinya akan kenyataan betapa jauh bedanya antara watak para satria dan watak tokoh-tokoh dunia sesat di mana ia dahulu termasuk di dalamnya. Ia merasa bersukur dan berbahagia bahwa ia telah dapat membebaskan diri dari dunia sesat itu.
530 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Setelah selesai membalut pangkal lengan wanita itu, Joko Galing mengulangi pertanyaannya.
"Bibi, kalau engkau tidak jahat, mengapa engkau menculik aku?"
Maya Dewi memandang anak itu dan
menjulurkan tangan kirinya, mengusap rambut kepala yang hitam tebal itu. "Engkau aneh sekali, Setyabrata yang menculikmu dengan niat jahat tadi kau percaya, sedangkan aku yang membebaskanmu dari tangan penculik, yang berniat menolongmu dan
mengembalikanmu kepada Ayah Ibumu, tidak kau percaya!"
Joko Galing memandang wajah Maya Dewi
dengan mata terbelalak. "Bibi, engkau .... engkau menolongku dan hendak mengembalikan aku kepada Ayah Ibuku?"
Maya Dewi mengangguk. "Tentu saja, kalau tidak hendak menolongmu dan mengembalikanmu kepada Ayah Ibumu, habis untuk apa aku
membebaskanmu dari Satyabrata?"
Joko Galing lalu bangkit berdiri dan mengepal kedua tangannya, memandang ke arah dari mana dia dilarikan Maya Dewi dan mengamangkan tinjunya.
"Kalau begitu, jahanam keparat si .... siapa tadi namanya?"
531 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Satyabrata," Maya Dewi tersenyum.
"Keparat Satyabrata itu! Dia telah bicara bohong tadi tentang dirimu, Bibi!"
"Dia tidak berbohong. memang aku bukan
seorang manusia yang baik ...."
"Ah, tidak! Siapa bilang" Engkau adalah seorang yang gagah perkasa dan berbudi baik, seperti Ibuku! Bibi yang baik, siapakah nama Bibi" Namaku Joko Galing!"
"Namaku Maya Dewi, Joko."
"Bibi Maya Dewi, aku berterima kasih sekali kepadamu. Engkau telah menolongku dan
mengorbankan diri sehingga lenganmu terkena senjata api jahanam Satyabrata itu. Apakah Bibi sahabat baik Ayah Ibuku?" mendengar pertanyaan ini, Maya Dewi tersenyum pahit. Ia dahulu adalah musuh Parmadi dan Muryani, musuh yang amat dibenci mereka karena memang ia melakukan segala macam perbuatan jahat.
"Aku mengenal Parmadi dan Muryani, Ayah Ibumu itu, Joko. Marilah, kita lanjutkan perjalanan kita dan agar kita dapat berjalan cepat, mari kugendong di punggungku. Engkau tampaknya lelah dan kalau berjalan sendiri, tentu tidak akan segera bertemu Ayah Ibumu."
532 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Akan tetapi, Bibi Maya. Engkau sendiri terluka, bagaimana masih akan menggendongku"
Biarlah aku jalan sendiri."
"Tidak, Joko. Kalau engkau berjalan, tentu kita akan dapat disusul Satyabrata dan sukar melindungimu karena dia seorang yang amat sakti.
Jangan khawatir, luka lenganku tidak menghalangi aku menggendongmu."
Maya Dewi lalu berjongkok di depan Joko Galing dan anak ini tidak menolak lagi. Dia lalu menempel di punggung Maya Dewi sambil
merangkulkan kedua lengannya di pundak wanita itu, berhati-hati menjaga agar tidak menyentuh pangkal lengan yang terluka.
"Berpeganglah kuat-kuat, Joko, agar jangan terlepas dan jatuh. Aku akan berlari cepat." kata Maya Dewi. Joko Galing tidak asing dengan ini karena dia pernah dingdong ayahnya atau ibunya dan dibawa lari cepat.
"Jangan khawatir, Bibi. Aku tidak akan jatuh."
Maya Dewi lalu berlari cepat, mengerahkan seluruh tenaganya karena ia ingin cepat-cepat menyerahkan anak ini kepada orang tuanya. Hatinya gembira karena ia mendapat kesempatan untuk melakukan kebaikan terhadap suami isteri itu. Biarlah 533
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com perbuatannya ini biarpun hanya sedikit dan tidak berarti, dapat menebus dan agak mengurangi semua kesalahan yang pernah ia lakukan kepada Parmadi dan Muryani belasan tahun yang lalu.
Mula-mula Joko Galing gembira dibawa lari cepat oleh Maya Dewi. Akan tetapi segera dia memejamkan kedua matanya karena kini Maya Dewi berlari cepat seperti terbang! Belum pernah Joko Galing dilarikan orang tuanya secepat itu sehingga dia merasa ngeri juga. Angin bersuitan di kedua telinganya dan rambutnya menjadi awut-awutan.
"Takut, Joko?" Suara Maya Dewi disapu angin sehingga terdengar seperti bisikan bagi Joko Galing.
"Ah .... sedikit, Bibi. Habis engkau terbang begini cepat!"
Maya Dewi tersenyum dan memang tubuhnya berkelebat cepat sekali. Ia menggunakan tangan kirinya yang tidak terluka untuk memegangi tangan Joko Galing agar anak itu tidak sampai melepaskan rangkulannya dan terancam jatuh terguling. Lengan kanannya terasa semakin nyeri dan panas. Biarlah, kalau Joko sudah kembali kepada orang tuanya, baru ia akan mencari obat untuk menyembuhkan luka di pangkal lengan kanannya.
534 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Ia tidak harus pergi jauh. Setelah matahari naik tinggi dan Maya Dewi berjalan cepat tidak berlari lagi, keluar dari sebuah hutan, tiba-tiba terdengar derap kaki kuda dari depan. Ia berhenti di tepi jalan untuk memberi ruang kepada dua orang penunggang kuda itu. Akan tetapi setelah mereka dekat, ia mengenal mereka yang bukan lain adalah Parmadi dan Muryani. Agaknya suami isteri itu berusaha untuk mencari jejak penculik yang melarikan putera mereka.
Ketika mereka melihat Maya Dewi menggendong Joko Galing yang tampaknya tertidur di gendongan wanita itu, tidur atau mungkin juga pingsan, suami isteri itu berloncatan turun.
"Maya Dewi, Iblis jahat! Kembalikan anakku!"
Muryani sudah membentak marah dan ia sudah menerjang ke depan, tangan kanannya siap menerjang ke depan, tangan kanannya siap merampas anaknya dan tangan kirinya menampar dengan Aji Pukulan Bromo Latu yang berhawa panas sekali ke arah kepala Maya Dewi.
535 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya Dewi
yang tidak sempat
bicara, tahu-tahu
diserang sedemikian hebatnya, terpaksa
menggerakkan lengan kanannya
untuk menangkis
karena selain tangan kirinya ia
pergunakan untuk
memegang kedua tangan Joko Galing
yang tertidur, juga
kalau ia mengelak, ia khawatir bahkan akan membahayakan keselamatan Joko Galing yang dapat terkena pukulan nyasar.
"Wuuuttt .... desss ....!" Maya Dewi merasa betapa lengannya yang menangkis itu nyeri bukan main, kiut miut rasanya menusuk tulang dan menikam jantung. Ia tak dapat menahan dirinya lagi dan terpelanting. Ia khawatir kalau-kalau Joko Galing terbanting, maka cepat ia menggunakan kedua tangannya, walaupun lengan kananya terasa lumpuh, 536
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com untuk mengangkat tubuh anak itu di depannya sehingga ketika ia terbanting telentang, tubuh Joko Galing tidak tertindih atau terbanting.
Akan tetapi Muryani menyangka bahwa Maya Dewi mengangkat tubuh Joko Galing di depannya untuk dipergunakan sebagai perisai. Ia marah sekali dan mencabut pedangnya, hendak menyerang Maya Dewi yang sudah roboh.
"Diajeng, tahan .... !" Parmadi berseru, petama karena dia tidak ingin melihat isterinya membunuh lawan yang sudah roboh, dan kedua karena kalau Maya Dewi nekat, bisa saja ia membunuh Joko Galing lebih dulu sebelum ia diserang Muryani dengan pedang.
Seruan suaminya ini menahan gerakan Muryani dan ia memandang Maya Dewi dengan sinar mata penuh kebencian.
Joko Galing yang tadinya tertidur ketika dibawa lari cepat oleh Maya Dewi, segera terbangun ketika Maya Dewi roboh. dia melihat Maya Dewi roboh telentang dan ibunya dengan marah memegang pedang hendak membunuhnya. Dia cepat melepaskan diri dari pegangan Maya Dewi, lalu meloncat ke depan menghadapi ibunya dengan alis berkerut dan mata menyinarkan keheranan dan kemarahan!
537 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Joko .... !" Muryani hendak merangkul anaknya akan tetapi Joko galling mundur mendekati Maya Dewi yang sudah bangkit duduk dengan muka pucat dan rambut terurai lepas.
"Ibu boleh membunuh aku lebih dulu sebelum membunuh Bibi Maya Dewi!"
"Joko ....!!" Teriakan ini keluar dari mulut Muryani dan Parmadi karena mereka terkejut bukan main.
"Jangan, Joko .... !" kata Maya Dewi lembut dan suaranya tergetar, ia bangkit berdiri, mengelus rambut kepala Joko Galing lalu berlari pergi dengan cepat walaupun agak limbung.
"Bibi Maya ....! Jangan pergi dulu ....!" joko Galing berteriak an hendak mengejar. muryani maju dan merangkul anaknya.
"Joko, apa artinya sikapmu ini?" Muryani membalikkan tubuh anaknya dan menatap wajah anaknya penuh perhatian karena ia merasa khawatir sekali. Ia menduga bahwa tentu anaknya telah diguna-gunai dengan sihir oleh iblis betina itu.
Joko Galing meronta dan melepaskan diri dari rangkulan ibunya, lalu dia berdiri menghadapi ayah ibunya yang memandang bingung itu dan berkata 538
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com lantang. "Apakah sekarang Ayah dan Ibu sudah menjadi jahat?"
"Joko .... !" Muryani berseru kaget.
"Joko Galing, sadarlah engkau! Ini Ayah dan Ibumu yang akan membebaskanmu dari pengaruh sihir!" Parmadi mendekat lalu meletakkan telapak tangan kirinya ke atas kepala anaknya. Joko Galing merasa hawa yang hangat menjalar ke dalam kepalanya. Akan tetapi dia pun meronta lepas dari tangan ayahnya.
"Jawablah dulu, Ayah. Apakah Ayah dan Ibu sudah berubah menjadi manusia-manusia jahat yang tidak mengenal budi?"
Muryani memandang suaminya. Dari pandang mata ini Parmadi tahu bahwa isterinya bertanya apakah anak mereka itu terpengaruh sihir guna-guna.
Dia menggeleng kepala karena mendapat kenyataan tadi bahwa tidak ada hawa jahat mempengaruhi anaknya.
"Joko!" kata Parmadi dengan suara yang
berwibawa. "Katakanlah, apa maksudmu mengatakan Ayah dan Ibumu berubah jahat dan tidak mengenal budi" Wanita tadi Maya Dewi, adalah seorang wanita jahat seperti iblis yang sejak dahulu menjadi musuh kami. Jelas bahwa ia tidak berniat baik terhadapmu, 539
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Joko. Kami mengenalnya baik dan ia dahulu adalah sahabat baik dan sekutu Satyabrata yang kemarin menculikmu!"
"Ayah, Bibi Maya Dewi itu sama sekali tidak jahat! Malam tadi ia datang dan membawa aku lari dari Satyabrata yang mennculikku itu. Bahkan ketika menolong dan melarikan aku, ia terkena tembakan yang dilepas Satyabrata sehingga peluru menembus pankal lengan kanannya dan ia terluka parah. Ia sudah menolongku dengan taruhan nyawa sehingga lengannya terluka parah dan ia tadi sedang membawaku kembali kepada Ayah dan Ibu. Akan tetapi Ibu malah menyerangnya dan hendak membunuhnya!"
" .... aahhhh .... !" Muryani berseru, mukanya berubah pucat. Ia menubruk anaknya, merangkul dan menciuminya sambil menangis. " .... duh Gusti .... apa yang telah hamba lakukan ...." Ah, Joko .... maafkan Ibumu .... sungguh aku tidak menyangka .... "
Joko Galing yang baru saja terlepas dari ketegangan semenjak dia diculik, kini dirangkul ibunya yang menangis tanpa suara karena dia pantang mnangis, apalagi dengan suara nyaring. "Ibu .... ah, kasihan sekali Bibi Maya ...."
540 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ya Allah ....!" Parmadi juga berseru. "Siapa yang akan mengira" Joko, Ibumu tidak bersalah. Kami sama sekali tidak pernah mengira kalau Maya Dewi benar-benar menolongmu seperti itu. Percayalah, Ayah Ibumu bukan orang jahat. Nanti kami ceritakan kepadamu siapa Maya Dewi itu yang kami kenal dahulu, belasan tahun yang lalu sebelum engkau terlahir."
"Kakangmas, kasihan ia, pergi kejar dan susullah. Kalau ia mau, undang ia ke sini agar kita dapat membantunya, mengobatinya. Kalau ia menolak, sampaikanlah maafku yang sebesar-besarnya ...."
Parmadi menangguk dan cepat tubuhnya
berkelebat dan berlari cepat mengejar ke arah larinya Maya Dewi. Muryani mengajak anaknya duduk di bawah pohon menanti kembalinya Parmadi. Akan tetapi tidak lama kemudian Parmadi datang sambil menggeleng kepala. Dia tidak berhasil menemukan jejak Maya Dewi.
Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju Perguruan Bromo Dadali di gunung Muria.
Karena kuda tunggangan Joko Galing sudah hilang ketika dilarikan Satyabrata, maka Joko Galing lalu diboncengkan ayahnya. Di dalam perjalanan itu Joko 541
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Galing menceritakan segala yang didengarnya dari Satyabrata yang bermaksud merampas Muryani dari Parmadi. Diceritakannya pula tentang pertolongan Maya Dewi malam tadi dan tentang luka yang diderita Maya Dewi ketika ia ditembak Satyabrata.
Setelah anak itu selesai bercerita, Muryani yang duduk di atas kudanya yang berjalan di samping kuda yang ditunggangi suami dan anaknya, menghela napas panjang. "Aahhh .... siapa dapat mengira bahwa Maya Dewi kini telah benar-benar bertaubat dan mengubah jalan hidupnya. Aku menyesal sekali telah salah sangka tadi."
"Tidak perlu menyesali diri, Diajeng.
Bagaimanapun juga, perlakuan kita terhadap Maya Dewi itu kukira memang perlu baginya, agar ia semakin menyesali perbuatannya yang dulu-dulu dan benar-benar bertaubat. Aku yakin bahwa terjadi suatu keajaiban sehingga orang seperti Maya Dewi dapat berubah menjadi baik. Sungguh menakjubkan sekali."
"Dan aku merasa heran sekali melihat
munculnya Satyabrata. Telah belasan tahun dia tidak pernah menampakkan diri, juga kita tidak pernah mendengar akan beritanya. Akan tetapi, bagaimana kini secara tiba-tiba manusia sesat itu dapat muncul dan mengganggu kita?"
542 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Entahlah, Diajeng. Mungkin selama itu dia tekun memperdalam ilmunya atau mendapat tugas kai dari Belanda, Akan tetapi, apa yang baru saja terjadi merupakan peringatan bagi kta bahwa kita harus waspada terhadap Setyabrata karena jelas bahwa dia mempunyai niat yang tidak baik terhadap kita."
"Ih, menyebalkan sekali orang itu! Heran, kukira tadinya bahwa orang jahat itu telah mati! Kalau kita bertemu lagi dengan dia, Kakangmas, kita harus membasminya karena orang seperti Satyabrata itu amat berbahaya bagi masyarakat pada umumnya dan terutama sekali bagi Mataram karena dia adalah orang penting dari Kumpeni Belanda."
"Engkau benar, Diajeng. Kita harus berhati-hati. Keadaan menjadi gawat. Persekutuan yang kuat agaknya dibentuk Blambangan yang mengancam Mataram dan kini muncul pula Satyabrata. Kita harus membantu Mataram untuk menentang mereka yang hendak memerangi Mataram dan hendak
mengacaukan kehidupan rakyat. Akan tetapi kita mempunyai titik kelemahan dan mereka tentu akan menyerang kami pada titik kelemahan itu. Marilah kita mempercepat perjalanan kita ke Muria." berkata demikian, Parmadi mengerling kepada Joko Galing yang duduk di depannya. Muryani mengerti apa yang 543
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dimaksudkan suaminya. Memang, anak mereka itu merupakan titik kelemahan mereka dan para lawan yang memusuhi mereka, seperti Satyabrata, tentu akan menyerang mereka melalui anak mereka dan kalau hal ini terjadi, mereka itu sudah berada di tempat aman, dititipkan di Perguruan Bromo Dadali, maka mereka berdua akan dapat mencurahkan seluruh perhatian dan tenaga untuk menentang persekutuan yang memusuhi Mataram itu.
Mereka mempercepat perjalanan menuju
Gunung Muria di tepi Laut Utara (Laut Jawa)
**KZ** Maya Dewi tertatih-tatih mendaki bukit yang penuh tumbuh-tumbuhan itu. Setelah tiba di tengah hutan lebat di lereng bukit, ia terkulai lemas, jatuh terduduk di bawah pohon besar dan menyandarkan tubuhnya pada batang pohon.
Pangkal lengan kanannya terasa nyeri bukan main. Panas, pedih, dan berdenyut-denyut. Lukanya menjadi semakin parah karena pertemuan tenaganya dengan tenaga Muryani yang menyerangnya dan ditangkisnya tadi. Pertemuan tenaga itu mengguncang 544
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com seluruh lengan kanannya dan membuat luka di pangkal lengannya semakin parah.
Namun, rasa ngilu dan nyeri pada pangkal lengan kanannya itu tidak ada artinya bila dibandingkan dengan rasa nyeri dalam hatinya.
Kembali ia tidak dipercaya, dihina, bahkan diserang oleh golongan pendekar. Ia memang dapat menerima semua sikap dan perlakuan terhadap dirinya itu sebagai buah pahit yang ia petik dari pohon tanamannya sendiri. Akan tetapi bagaimanapun juga, ia adalah seorang manusia biasa yang merasa memiliki harga diri. Kini harga dirinya berulang kali dibanting hancur berkeping-keping! Kalau golongan penjahat seperti Satyabrata membenci dan menentangnya, hal ini dapat ia terima sebagai suatu kewajaran karena ia sudah mengambil keputusan untuk menentang kejahatan membela kebenaran dan keadilan. Akan tetapi ternyata golongan pendekar juga menolaknya. Golongan ini tidak percaya kepadanya dan menganggap bahwa ia kini berpura-pura menjadi baik sehingga ia menjadi bahan ejekan dan tertawaan, bahkan dimusuhi. Golongan sesat tentu saja tidak dapat menerima perubahan ini dan hendak menyeretnya kembali ke jalan sesat mereka. Kedua 545
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com belah pihak tidak mau menerimanya, menolaknya sebagai orang yang tidak berharga !
"Bagus .... apa yang harus kulakukan .... ?" Ia berbisik lemah dan tanpa suara ia menangis. "Duh Gusti .... hamba mohon kekuatan untuk menerima semua hukuman ini .... "
Kemudian ia seolah mendengar lapat-lapat sebuah diantara nasihat-nasihat yang diberikan Bagus Sajiwo kepadanya. "Dewi, keadaan apapun yang menimpa dirimu, yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, terimalah semua itu seperti apa adanya. Kewajibanmulah untuk berikhtiar sekuat tenagamu untuk mengubah keadaan yang tidak baik menjadi baik, yang tidak enak menjadi enak, yang tidak menyenangkan menjadi menyenangkan. Akan tetapi dilandasi keyakinan bahwa hasil terakhir sepenuhnya berada dalam kekuasaan Gusti Allah.
Tidaklah mungkin bagi seluruh manusia untuk mengubah keadaan apa adanya kalau tidak dikehendaki Gusti Allah. Maka, kalau usahamu tidak berhasil, jangan putus asa, usahakanlah lagi disertai kepasrahan kepada Gusti Allah Yang Maha Kasih."
Dalam kenyerian lahir batin itu teringat akan ucapan Bagus Sajiwo, Maya Dewi tersenyum!


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

546 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Terima kasih, Bagus!" katanya dan seolah mendapat kekuatan baru ia bangkit berdiri, menghapus air matanya. Kemudian, dengan penuh keyakinan, ia merangkap kedua tangan depan dada, memejamkan kedua matanya dan mengucapkan kata-kata lirih penuh khidmat.
"Terima kasih, Gusti. Terjadilah semua
kehendakMu."
Pangkal lengannya masih terasa nyeri sekali, akan tetapi itu hanya kenyerian sebuah anggauta badan. Dan ia bukanlah lengan itu! Ia harus menggunakan akal untuk menghilangkan perasaan nyeri itu dengan mengobati lukanya. Ia harus berikhtiar dengan landasan keyakinan bahwa Gusti Allah akan menolongnya, namun apapun yang akan terjadi dengan dirinya, tidak akan meleset seujung rambut pun dari apa yang telah ditentukan olehNya.
Segala kehendakNya pasti terjadi, terhadap siapa pun, kapan pun dalam keadaan yang bagaimana pun!
Mulailah Maya Dewi mencari tanaman yang dapat dipergunakan untuk mengobati lukanya. Akan tetapi karena ia tidak tahu dimana tumbuhnya bahan-bahan yang ia perlukan sedangkan di situ hanya terdapat pohon-pohon besar, Maya Dewi lalu pergi ke sebuah dusun di kaki bukit. Ia memasuki sebuah 547
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com pondok sederhana dan diterima oleh penghuninya, seorang wanita berusia sekitar enam puluh tahun.
"Wah, Den Ayu, Andika hendak mencari
siapakah?" tanya wanita itu ramah dan seperti kebanyakan orang dusun, ia genbira sekali menerima kunjungan seorang yang dianggapnya sebagai priyayi (bangsawan)!
"Bibi, aku datang untuk minta pertolongan andika, akan tetapi harap jangan sebut aku Den Ayu, sebut saja namaku, Maya Dewi."
"Hemm, Maya Dewi .... alangkah indahnya nama itu, seindah orangnya. Baiklah, Maya, silakan masuk dan duduk di dalam. Kita bicara di dalam saja."
Maya Dewi merasa girang karena wanita ini menerimanya dengan begitu ramah! Kalau saja para pendekar mau menerimanya seperti sikap nenek ini ketika menerimanya, alangkah akan senang hatinya.
Mereka memasuki pondok dan duduk di atas tikar yang berada di ruangan itu. Dari keadaan prabotan rumah, Maya Dewi tahu bahwa nenek itu seorang miskin. Setelah duduk di atas tikar, Maya memandang ke sekeliling. Rumah itu sunyi, tak tampak ada seorang pun.
548 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Bibi, dengan siapakah Bibi tinggal di sini"
Dan siapakah nama Bibi?"
"Aku dikenal sebagai Mbok Rondo Wiji (Ibu Janda Wiji) dan aku hidup sebatang kara, tinggal di sini seorang diri. Nah Maya Dewi, bantuan apakah yang dapat diberikan orang seperti aku ini, seorang janda tua miskin kepada seorang wanita muda cantik seperti Andika?"
"Bibi, saya terluka .... " kata Maya Dewi dan tadi ketika ia bercakap-cakap sehingga perhatian terpecah, luka di pangkal lengannya tidak begitu terasa nyeri, akan tetapi begitu kini membicarakan lukanya dan perhatiannya tercurah, ia menyeringai.
"Terluka, Maya Dewi" Apamu yang terluka, nak?" Janda itu bertanya penuh perhatian dengan wajah tampak membayangkan iba dan kekhawatiran.
Melihat ini saja, terasa keharuan dan kebahagiaan menyelinap dalam hati sanubari Maya Dewi. masih ada orang yang menaruh iba dan memeperhatikannya!
"Pangkal lengan kanan saya ini, Bibi Wiji .... "
Maya Dewi merasa heran dan gemas kepada diri sendiri mendengar betapa suaranya itu mengandung kemanjaan! Ia lalu membuka bajunya yang berlubang di bagian pangkal lengan bawah pundak dan tampaklah pangkal lengannya yang masih ada bekas 549
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com darah dan luka itu tampak mengerikan. Masih untung bagi Maya Dewi bahwa peluru pistol yang terbuat dari emas itu tembus dan tidak mematahkan tulangnya, melainkan tembus di bagian agak pinggir. Namun karena peluru itu berbau obat peledak, rasanya panas dan perih seperti dibakar di bagian dalam.
"Aduh, kenapa terluka sampai seperti ini. Maya Dewi?"
"Panjang ceritanya, Bibi. Sekarang saya minta tolong kepadamu, carikan bahan obat, yaitu Getah Pohon Gondang, Akar pohon Trengguli, Daun Bayam Duri, dan madu murni. Kalau perlu belilah, Bibi, dan ini uangnya."
"Baik, Nak Maya." Janda iru menerima uang pemberian Maya Dewi.
"O ya Bibi. Obat-obat tadi hanya obat luar, carikan juga Temu Lawak, Asam Trengguli, dan Gula Aren agar dimasak untuk obat minum."
Nyi Wiji lalu cepat keluar dari rumah. Maya Dewi lalu mencari di dapur dan setelah menemukan prabotnya ia lalu menjerang air untuk mencuci lukanya. Tak lama kemudian Nyi Wiji datang membawa semua bahan obat yang dibutuhkan Maya Dewi. Daun Bayam Duri lalu digerus lembut dan dicampur madu murni untuk mengompres luka di 550
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com bagian depan dan belakang pangkal lengan di mana peluru masuk dan menembus keluar. Kemudian Akar Pohon Trengguli ditumbuk halus, dicampur Getah Pohon Gondang dan Madu Murni dan dipanaskan di atas api kecil. Kemudian disaring dan disiramkan di atas luka dan dibalut. Kemudian temu Lawak, Asam Trengguli, dan Gula Aren dimasak dan diminum.
Setelah minum jamu yang membersihkan darah menolak keracunan, dan memakai jamu yang ditempelkan pada luka, Maya Dewi merasa lega.
Perlahan-lahan rasa panas perih pada pangkal lengan kanannya menghilang, diganti rasa sejuk dan nyaman.
Tahulah ia bahwa jamu itu telah bekerja dengan cepat dan ia yakin bahwa dalam beberapa hari saja lukanya akan sembuh.
Selama tiga hari Maya Dewi tinggal di rumah Mbok Rondo yang melayaninya dengan ramah dan gembira. Wanita ini, seorang desa yang sederhana dan polos, merasa terhormat sekali dapat menerima seorang priyayi atau orang kota bermalam di rumahnya.
Pada pagi hari ke empat, karena lukanya sudah sembuh, bahkan sudah mengering dan tidak perlu dibalut lagi, hanya diparami obat luar, Maya Dewi sudah siap untuk melanjutkan perjalanan 551
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com meninggalkan rumah janda tua di dusun itu. Nyi Wiji yang sudah tahu bahwa tamunya akan pergi pagi hari itu, sibuk di dapur.
"Nanti dulu, Nak Maya Dewi! Aku sedang
membuatkan sarapan yang enak untukmu, sarapan terakhir di gubukku! Harap engkau suka menunggu dan jangan pergi dulu sebelum sarapan!"
Maya Dewi tersenyum. Selama tiga hari hidup di pondok miskin bersama Nyi Wiji, ia mengalami keadaan yang amat menyenangkan hatinya. memang, setiap hari makan minumnya amat sederhana, tidurnya pun hanya di atas lincak (bangku dari bambu) reyot.
Akan tetapi, sikap Nyi Wiji yang selalu tersenyum dan amat ramah kepadanya bagaikan sinar matahari yang menerangi semua kegelapan dam relung-relung hatinya. Betapa sudah teramat lama ia merindukan sinar kasih sayang seperti itu! Kasih sayang seorang ibu atau ayah, seorang saudara, sahabat yang mengasihi bukan karena keadaan lahiriahnya belaka.
Pagi ini Nyi Wiji melarang ia untuk membantu di dapur. Ini sarapan istimewa yang harus ia buat sendiri, demikian katanya. Maya Dewi menanti masaknya makanan yang akan dihidangkan sebagai sarapan itu dan ia keluar dari dalam pondok. Udara pagi itu cerah sekali. Semua tampak bersih setelah 552
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com semalam dicuci air hujan. Kini semua itu, pohon-pohon, tanaman-tanaman sampai rumput hijau, tanah dan apa saja yang masih tampak basah, seolah-olah pakaian yang habis dicuci dan kini dijemur di bawah sinar matahari pagi yang hangat. Suasana pagi hari yang cerah itu mendatangkan kenikmatan dalam hati Maya Dewi dan ia pun tersenyum cerah sehingga wajahnya yang cantik tanpa polesan atau hiasan itu tampak berseri. Ia lalu duduk di atas bangku panjang depan rumah, memberi keleluasaan kepada badannya untuk menikmati semua keindahan itu. Matanya seolah berpesta memandang segala sesuatu yang mandi cahaya, telinganya menikmati suara burung-burung berkicau, desah angin lembut pada daun-daun pohon, teriakan anak-anak agak jauh di sana, dan lapat-lapat terdengar tangis seorang bayi disusul gumam sayang dari ibunya. Hidungnya juga menikmati keharuman tanah yang segar, bunga dan daun, terutama seluruh dirinya menikmati hawa udara segar sejuk yang memasuki dada dan perutnya.
"Pagi yang indah sekali .... !"
Maya Dewi menoleh ke kanan dan di sana, sekitar dua tombak dari tempat ia duduk, berdiri deorang laki-laki berusia kurang lebih lima puluh tahun. Tubuhnya jangkung kurus sehingga mukanya 553
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com seperti tengkorak terbungkus kulit. Sepasang matanya nakal, dan mulutnya tersenyum penuh arti, jelas membayangkan bahwa dia terpesona dan terkagum-kagum. Dia tadi berkata memuji keindahan pagi, akan tetapi mata dan sikapnya menunjukkan bahwa bukan pagi indah yang dia kagumi, melainkan wanita yang duduk di atas bangku reyot di depan pondok itu.
Bagi Maya Dewi, tatapan mata pria seperti itu bukan hal yang aneh atau asing lagi. Ia tahu benar bahwa laki-laki tinggi kurus ini sedang mengagumi kecantikannya secara terbuka, tidak disembunyikan sehingga mendatangkan kesan kurang ajar. Akan tetapi Maya Dewi tidak marah atau dongkol karena ia menganggap kelemahan laki-laki seperti itu masih wajar saja. Ia pun melihat bahwa dari pakaiannya, laki-laki ini bukan seorang desa yang miskin.
Pakaiannya cukup mewah dan dari cara dia membawakan dirinya, mengandung sikap congkak atau tinggi hati yang menjadi ciri khas sikap orang-orang yang memiliki kedudukan, harta, atau nama besar yang membuat dia merasa lebih daripada manusia pada umumnya. Maya Dewi hanya
memandang sejenak lalu menundukkan muka, pura-pura tidak tahu dan tida mengacuhkan agar orang itu segera pergi dan tidak mengganggunya lagi.
554 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Nimas, siapakah Andika" Andika cantik jelita seperti bidadari dari kahyangan! Manusia atau bidadarikah Andika?" Laki-laki itu maju menghampiri sehingga berdiri di depan Maya Dewi dalam jarak sedepa. Maya Dewi dapat mencium bau harum bunga kenanga dari orang itu. Agaknya dia suka memakai wangi-wangian dari bunga kenanga.
"Saya orang biasa, nama saya Maya Dewi."
katanya jujur. "Adu-aduh .... !" Namanya indah seperti orangnya! Ketahuilah Nimas Maya Dewi yang cantik jelita. Aku adalah Ki Lurah Samin, lurah Dusun Waru ini. Eh, di mana Andika tinggal, Nimas?"
"Saya tinggal di sini menjadi tamu Bibi Wiji selama tiga hari, Ki Lurah."
"Sudah tiga hari" Ah, mengapa aku tidak tahu"
Kalau aku tahu, tentu Andika kujadikan tamuku yang kami hormati, tinggal di kamar terbaik dalam rumah kami!"
Maya Dewi tidak menjawab. Ki Lurah Samin itu sudah mulai merayu dan kalau diberi hati, tentu akan semakin berani. Ia diam saja sambil menundukkan mukanya.
555 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Ki Lurah Samin lalu menghampiri pintu depan pondok dan berteriak ke dalam. "Hei .... Nyi Wiji!
Aku datang! Keluarlah engkau!"
Dari dalam terdengar suara Nyi Wiji menjawab dan segera tampak wanita itu keluar dari pondok.
"Aduh, kiranya Ki Lurah yang datang! mohon maaf, Ki Lurah, saya tidak tahu bahwa Panjenengan (Andika, Paduka) yang rawuh (datang). Perintah apakah yang harus saya lakukan, Ki Lurah?" Nyi Wiji berkata dengan sikap ramah yang tidak wajar, keramahan dibuat karena takut.
"Nyi Wiji, engkau ini bagaimana sih" Ada tamu yang begini cantik jelita seperti bidadari, mengapa tidak memberi tahu padaku" Keluargamukah Nimas Maya Dewi ini?"
"Ampun, Ki Lurah. Nak Maya Dewi ini bukan sanak keluarga saya. Bahkan sebelumnya saya tidak pernah mengenalnya. Ia datang sebagai tamu dan ingin mondok beberapa hari di rumah saya. Ia tinggal di sini selama tiga hari tiga malam dan pagi ini sudah akan pergi meninggalkan rumah saya, Ki Lurah."
"Meninggalkan tempat ini" Nimas, andika hendak pergi ke manakah?" tanya Ki Lurah Samin sambil menatap tajam wajah Maya Dewi yang 556
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com baginya tampak semakin lama semakin
menggairahkan itu.
"Hendak melanjutkan perantauan saya, ki Lurah."
"Merantau" Seorang wanita cantik jelita seperti Andika ini merantau" Di manakah rumah Andika?"
Maya Dewi tersenyum dan menggelengkan
kepalanya. "Saya tidak punya rumah."
"Aduh kasihan ....! Di mana keluargamu .... dan
.... eh, suamimu ....?"
Maya Dewi tetap tersenyum dan
menggelengkan kepalanya. "Saya hidup sebatang kara."
Sepasang mata Ki Lurah Samin terbelalak, lalu bersinar gembira. "Ah, kalau begitu sungguh tidak adil! Seorang wanita secantik bidadari seperti Andika ini sepatutnya tinggal di dalam istana, dipuja dan dihormati semua orang! Nimas Maya Dewi, kalau begitu marilah Andika ikut aku! Andika pantas menjadi sisihanku (pendampingku) yang paling kusayang. Andika akan diperlakukan sebagai seorang permaisuri, dipuja dan dihormati orang seluruh Dusun Waru, akan kusayangi dan kusanjung sebagai mustika! Marilah, Nimas, kuboyong ke dalam gedungku."
557 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya Dewi tersenyum geli. Melihat tingkah Ki Lurah Samin, ia merasa seperti sedang nonton seorang dagelan (pelawak) bergaya di atas panggung ketoprak.
"Terima kasih Ki Lurah, atas kebaikan hati dan tawaran Andika. Akan tetapi maaf, saya tidak dapat menerimanya karena saya lebih suka hidup sendirian dan merantau."
"Aeh, Nimas Maya Dewi! Apa enaknya hidup sendirian dan merantau, tak menentu tempat tinggalmu dan hidup serba kurang dan sukar" Kalau engkau menjadi sisihanku, beberapa almari penuh pakaian baru dan indah siap kau pakai, makanan apapun yang kau kehendaki, akan tersedia, gedung yang paling indah di dusun ini akan menjadi tempat tinggalmu! Sudah cukup terpenuhi dengan baik sandang pangan dan papan bagimu. Ditambah lagi kasih sayang dariku, sanjungan dan penghormatan dari seluruh warga Dusun Waru. Nah, apalagi yang kurang bagi kehidupan seorang wanita?"
Maya Dewi tersenyum, manis sekali. Diam-diam ia merasa iba kepada laki-laki ini. Pria seperti ini, seperti yang telah banyak dikenalnya dahulu, adalah seorang hamba nafsu dan yang dikenal pria seperti ini hanyalah cinta nafsu berahi belaka!
558 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ki Lurah, kalau sebuah rumah tangga itu diumpamakan sepiring masakan, apa yang
kaujanjikan dan sediakan itu merupakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu yang serba baik dan lengkap.
Akan tetapi sayang, semua bahan masakan berikut bumbunya itu belum tentu menghasilkan sepiring masakan yang lezat.
**KZ** Jilid XII "Ah" Mengapa tidak" Kalau sayur mayurnya, dagingnya, dan bumbunya lengkap, bagaimana hasilnya tidak lezat" Kalau sandang, pangan, papan dan segala perlengkapannya sudah kusiapkan untukmu, bagaimana mugkin hidupmu tidak akan senang?"
"Andika lupa satu bumbu yang terpenting bagi masakan itu. Tanpa bumbu yang satu ini, masakan itutidak akanenak dimakan, Ki Lurah."
"Hemm, bumbu apa itu/"
"Garam!"
559 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ahh, tentu saja! Akan tetapi apa maksudmu dengan sebuah pernikahan, sebuah rumah tangga?"
"Garam itu adalah cinta kasih, Ki Lurah."
"Aiihh, kalau itu, aku sudah menyediakan segudang! Aku akan membanjirimu dengan cinta kasih dariku yang segudang banyaknya! Jangan khawatir, Nimas Maya Dewi. Aku bersumpah, aku sungguh cinta kepadamu!"
"Cinta kasih tidak mungkin menghasilkan kebahagiaan kalau hanya sepihak, Ki Lurah. Mungkin Andika mencintaku, akan tetapi sayang, aku tidak mencintamu seperti yang andika maksudkan. Aku tidak ingin menjadi isterimu. Maaf, Ki Lurah."
Wajah Ki Lurah Samin menjadi pucat, lalu berubah merah sekali. Alisnya berkerut dan muka yang kurus seperti tengkorak itu muram dan tampak menyeramkan. Dia menoleh kepada Mbok Rondo Wiji yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu mendengarkan, tidak berani ikut bicara.
"Nyi Wiji! Mengapa engkau diam saja seperti patung"!" Ki Lurah Samin membentak marah. Wanita ini terkejut dan untuk dapat mengatakan sesuatu sebagai jawaban, ia lalu berkata, agak gagap.
560 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Maaf, ki Lurah ..... anu .... saya kira .... Paduka tergesa-gesa .... eh, maksud saya , nak Maya Dewi ini tentu saja malu dilamar secara tiba-tiba begini ...."
Ki Lurah Samin mengangguk-angguk dan
tangan kanannya bertolak pinggang, tangan kiri mengelus kumisnya yang hanya beberapa helai seperti kumis kucing. "Hemm .... malu, ya?" Dia melihat betapa wajah cantik Maya Dewi itu sama sekali tidak memperlihatkan kemarahan, bahkan wanita itu tetap tersenyum dengan muka ditundukkan. "Ya, engkau benar, Nyi Wiji! Ia malu! Nah, kalau begitu, engkau kuserahi tugas. engkau bujuklah ia sampai mau menjadi sisihanku. Kalau hal itu dapat terjadi, ganjaranmu besar. Rumah gubukmu ini akan kubangun menjadi rumah besar, lengkap dengan prabotnya. Dan akan kuhadiahi pakaian dan uang!
Nah, lakukanlah. Aku menanti di Kelurahan! Nimas, aku pergi dulu. berbincang-bincanglah dengan Nyi Wiji. Aku akan mempersiapkan segalanya untukmu, Nimas."
Setelah berkata demikian, Ki Lurah Samin memutar tubuh, akan tetapi baru dua langkah dia berjalan, dia berhenti dan memutar tubuh kambali, menghadapi Mbok Rondo Wiji.
561 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ingat, Nyi Wiji. Kalau engkau gagal
membujuknya, akan kubakar gubukmu ini dan engkau akan dihukum rangket dengan lima puluh kali cambukan!" setelah berkata dengan nada penuh ancaman yang membuat Nyi Wiji seketika pucat dan tubuhnya gemetaran itu, Ki Lurah Samin kembali memutar tubuhnya pergi dari situ. Akan tetapi baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba pundaknya ditepuk orang dari belakang dan suara merdu Maya Dewi terdengar.
"Tunggu dulu, Ki Lurah!"
Ki Lurah Samin memutar tubuhnya dan
wajahnya yang seperti tengkorak itu berseri ketika melihat siapa yang tadi menyentuh pundaknya. Maya Dewi yang secantik bidadari baginya itulah yang menyentuh pundaknya!
"Aduh, manisku! Engkau mau ikut denganku sekarang juga?" katanya sambil mengembangkan kedua lengannya seperti hendak merangkul.
Akan tetapi kini senyuman telah menghilang dari wajah ayu itu. Mulut Maya Dewi membentuk garis yang tegas dan sepasang matanya memandang dengan kilatan tajam menembus, suaranya juga terdengar mengandung teguran.
562 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ki Lurah Samin, ingatlah bahwa rencana perbuatanmu ini jahat dan menyimpang dari kebenaran yang akhirnya akan menyeretmu ke dalam jurang kesengsaraan."
"Apa .... ?"" Ki Lurah terbelalak memandang Maya Dewi, lalu
dia tertawa bergelak. Wajahnya yang seperti tengkorak
itu menjadi semakin mengerikan ketika
dia tertawa terbahak-bahak seperti itu. "Ha-ha-he-
he-hah ....!" Aku,
lurah di dusun ini,
orang yang paling
berkuasa di seluruh desa. Kalau aku hendak mengambil seorang wanita sebagai selirku, apakah salahnya" Itu tidak menyimpang dari kebenaran dan tak seorang pun di dusun ini boleh melarangku!"
563 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ki Lurah, bagi seorang laki-laki hendak mengambil seorang wanita sebagai selir, barulah hal itu dianggap benar kalau si wanita bersedia dan dengan suka rela mau menjadi selirnya. Akan tetapi engkau hendak memaksakan kehendakmu, itulah kesalahanmu yang pertama. Kemudian, kesalahanmu yang kedua, yang tidak kalah jahatnya, engkau memaksa Bibi Wiji membujukku dengan ancaman, kalau gagal engkau akan membakar rumahnya dan menghukumnya dengan siksaan cambuk. Kalau di dusun ini tidak ada orang yang berani melarangmu melakukan kekejian itu, akulah yang melarangmu, Ki Lurah!"
Ki Lurah Samin membelalakkan matanya.
"Engkau" Engkau berani melarang aku" Ha-ha-ha, kalau begitu sekarang juga engkau akan kuboyong ke rumahku, coba, engkau hendak melarang dengan cara bagaimana" Mari kupondong engkau, manis!"
Ternyata Ki Lurah Samin yang kurus kering itu, dapat bergerak dengan sigap juga. Gerakannya cepat dan mengandung tenaga kuat ketika tiba-tiba dia menerkam ke depan, ke arah Maya Dewi bagaikan seekor harimau menubruk domba. Maksudnya, sekali terkam dia akan merangkul dan memondong tubuh yang sintal itu lalu membawanya pulang ke 564
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com rumahnya. Dia yakin tidak akan ada seorang pun yang berani mencegah atau menghalangi karena selain dia dianggap sebagai orang yang digdaya, juga dia mempunyai pasukan jaga baya yang namanya saja disebut penjaga keamanan akan tetapi ulah dua losin anggauta pasukan keamanan ini sebaliknya malah perusak keamanan karena mereka menindas rakyat dengan perbuatan sewenang-wenang! Kalau pemimpinnya buruk watak, bagaimana mungkin anak buahnya dapat berwatak baik"
Maya Dewi tidak marah, hal ini memang akan mengherankan semua orang yang dulu pernah mengenalnya. dulu, sebelum Maya Dewi bertemu dengan bagus sajiwo, kalau ada laki-laki bersikap seperti Ki Lurah Samin, jangan harap dapat lolos dari tangnnya yang kejam. Sekarang marah pun ia tidak biarpun ulah Ki Lurah Samin itu amat merendahkan dan menghinya. dalam hati Maya Dewi telah terukir banyak hal yang pernah diucapkan. "Mengampuni kesalahan orang lain kepada kita merupakan jalan satu-satunya agar kita mendapat ampunan dari Gusti Allah."
Suara hati sanubari ini melenyapkan kemarahan dan dendam. Maya Dewi selalu ingat akan semua dosanya yang pernah ia lakukan. Kejahatan Ki Lurah 565
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Samin ini tidak ada artinya kalau dibandingkan dengan semua kejahatan yang pernah ia lakukan.
Kalau kejahatan Ki Lurah Samin yang demikian kecilnya saja ia tidak mampu memaafkannya, lalu bagaimana mungkin ia menghendaki pengampunan dari Gusti Allah atas dosa-dosanya yang jauh lebih banyak dan lebih jahat"
Maka, Maya Dewi membatasi tenaganya ketika ia mengebutkan tangan kirinya ke arah penyerangnya, seperti orang mengusir lalat dengan kibasan tangannya.
Akan tetapi akibatnya cukup hebat bagi Ki Lurah Samin. Ketika dia tadi menerkam dan tidak melihat Maya Dewi mengelak, dia senang sekali, seolah sudah dapat merangkul dan merasa betapa tubuh yang denok lembut hangat itu meronta-ronta dalam pelukannya ketika dia pondong. Akan tetapi tiba-tiba Maya Dewi mengibaskan tangan kirinya dan Ki Lurah Samin berteriak kaget. Tubuhnya seperti sehelai daun kering terbawa angin! Dia tidak mampu mempertahankan diri dan terlempar sejauh dua tombak dan terbanting ke atas tanah. Terdengar suara berdebuk disusul bunyi ngek ketika pantat yang tak berdaging itu terbanting ke tanah dan debu mengebul.
566 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Marahlah Ki Lurah Samin. Selama bertahun-tahun menjadi Lurah, tidak pernah ada orang yang berani menentangnya dan kini wanita muda cantik itu telah membuat dia malu dan pantatnya tersa nyeri.
Terseok-seok dia bangkit dan menghampiri Maya Dewi.
"Berani engkau melawan aku?" bentaknya dan biarpun pantatnya masih nyeri sekali, karena marah, dia memaksa diri menerjang maju dengan tangan kanan menampar kepala Maya Dewi, tangan kiri mencengkeram ke arah dada yang montok itu.
Maya Dewi menggerakkan kaki kirinya
mencuat ke depan dan sebelum kedua tangan Ki Lurah Samin mengenai sasaran, lebih dulu perutnya dihantam ujung kaki mungil Maya Dewi.
"Blegg ....!" Kembali tubuh ceking itu
terlempar ke belakang dan sekali ini, sambil meringis Ki Lurah Samin merangkak bangun dengan tangan kiri meraba pantat, tangan kanan menekan perut.
Entah mana yang lebih nyeri, perutnya yang mulas atau pantatnya yang dua kali terbanting ke tanah itu.
Dia tidak tahu bahwa kalau Maya Dewi tidak membatasi tenaganya, sudah sejak tadi dia rebah tanpa dapat bangun lagi selamanya!
567 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ki Lurah Samin, kuperingatkan Andika.
Sadarlah dan bertaubatlah. Kehidupan Andika akan menjadi jauh lebih baik dan bahagia!"
Akan tetapi Ki Lurah Samin yang kini
menyadari bahwa wanita cantik itu sakti mandraguna dan dia maklum bahwa kalau melawan terus, dia akan celaka, segera melontarkan ancamannya.
"Maya Dewi, kau tunggu saja! aku akan
kembali untuk membalas penghinaan ini!" setelah berkata demikian, sambil masih meraba pantat dan perut, dia lari terpincang-pincang menju kelurahan.
Mbok Rondo Wiji dengan tubuh gemetar
menghampiri Maya Dewi lalu berkata dengan wajah ketakutan. "Maya Dewi .... cepat, larilah! Pergi dai sini karena .... karena .... " Saking takut hatinya, Nyi Wiji menjadi gagap dan sulit bicara.
"Mengapa, Bibi" Mengapa aku harus melarikan diri?"
"Ah, cepatlah Maya. Engkau tidak tahu! Ki Lurah Samin itu terkenal jahat, sewenang-wehang.
Cepat pergilah!"
"Aku tidak takut, Bibi."
"Tapi .... tapi .... dia mempunyai dua losin anak buah yang kejam-kejam, para tukang pukul itu tidak 568
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com mengenal kasihan dan akan menyiksa siapa saja yang berani menentang Ki Lurah Samin."
Maya Dewi menatap wajah Nyi Wiji dan
bertanya, "Akan tetapi, Bibi, bagaimana dengan Andika sendiri" Bukankah Andika tadi diancam, akan dibakar rumahmu dan Andika sendiri akan disiksa, dicambuki" Mengapa Andika begini
mengkhawatirkan aku, sedangkan dirimu sendiri terancam?"
"Ah, aku sudah tua, Maya. Aku hidup seorang diri dan miskin. Kalau mereka mau membakar gubukku, silakan. Kalau hendak menyiksa aku sampai aku mati, juga tidak mengapa! Akan tetapi engkau ....
ah, engkau masih muda, Maya. Tidak boleh mati sia-sia. Maka, pergilah, Nak. Cepat larilah selagi masih ada kesempatan."
Untuk ucapan Nyi Wiji itu saja rasanya Maya Dewi mau untuk membela wanita tua itu dengan taruhan nyawanya sendiri! Betapa sejuk rasa hatinya mendengar ada orang mau membelanya,
memperhatikannya dan menyayangnya setelah berulang kali ia hanya menerima hinaan dan permusuhan dari orang-orang lain. Ia merangkul pundak Nyi Wiji dan mengajaknya memasuki pondok.
569 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Jangan khawatir, Bibi. Aku akan menghadapi mereka dan kalau mereka bersikap buruk, aku akan menghajar mereka. Sekarang lebih baik kita sarapan dan jangan ingat mereka lagi!"
Mereka berdua makan sarapan pagi. Kalau Nyi Wiji makan tidak tenang, berulang kali menoleh ke arah pintu dengan wajah ketakutan, Maya Dewi sebaliknya bersikap tenang saja dan makan dengan enak, seolah ia telah lupa akan ancaman Ki Lurah Samin tadi.
Baru saja mereka seleai makan dan mencuci tangan, terdengar suara ribut-ribut di luar pondok. Nyi Wiji menggigil ketakutan. Maya Dewi bangkit berdiri dan menjenguk ke luar. Ia melihat Ki Lurah Samin berjalan, masih agak pincang, menghampiri pondok, diikuti dua losin orang laki-laki berusia antara tiga puluh sampai emapat puluh tahun. Rata-rata mereka bertubuh besar dan kokoh, berwajah bengis dan dipinggang mereka tergantung sebatang kewang.
Ki Lurah Samin bertolak pinggang dan
berteriak dengan suara lantang, penuh kemarahan.
"Nyi Wiji ....! Cepat suruh Maya Dewi keluar atau kubakar gubuk ini agar kalian berdua menjadi arang!"
Dengan tubuh menggigil Nyi Wiji masih
menasihati Maya Dewi.
570 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Maya Dewi, cepat lari .... melalui pintu belakang!"
Maya Dewi tersenyum dan memegang kedua
pundak janda yang ketakutan itu. "Bibi, duduklah saja di sini dan jangan keluar. Aku akan menghadapi mereka. Tenanglah!" Setelah berkata demikian, Maya Dewi melangkah keluar dari pintu depan pondok.
Langkah dan sikapnya tenang sekali dan dua losin tukang pukul itu terbelalak kagum melihat wanita cantik itu. Maklumlah mereka mengapa juragan mereka sampai mengerahkan dua losin orang untuk mendapatkan wanita ini.
"Waduh cantiknya1"
"Kalah dewi kahyangan!"
"Ini baru namanya wanita cantik!"
"Wah, sekali ini Ki Lurah memiliki pilihan yang tepat!"
Mereka menjadi ribut bicara sendiri, memuji-muji Maya Dewi dan tertawa-tawa seperti kebiasaan para pria yang kasar dan tampak kekurangajarannya kalau melihat wanita. Maya Dewi tetap tersenyum dan sabar.
"Ki Lurah Samin, apa kehendak Andika datang bersama banyak kawanmu ini?" tanyanya dengan lembut.
571 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Maya Dewi, hayo cepat engkau berlutut, lalu engkau ikut denganku pulang ke rumahku dan menjadi selirku!"
"Hemm, bagaimana kalau aku tidak mau?"
Tanya Maya Dewi.
"Tidak mau" Akan kupergunakan kekerasan!
Mau atau tidak mau engkau harus ikut aku menjadi selirku!"
"Ki Lurah Samin, sudah kuperingatkan
kepadamu, kejahatan akan menyeretmu kepada kehancuran dan kesengsaraan. Bertaubatlah dan kembali ke jalan kebenaran agar engkau dapat hidup tenteram bahagia."
Mendengar ucapan ini, dua losin tukang pukul itu tertawa bergelak. Ki Lurah Samin menjadi marah sekali. Dia menudingkan telunjuk kirinya ke arah Maya Dewi dan memberi aba-aba kepada anak buahnya. "Tangkap perempuan ini!"
Dua losin orang tukang pukul yang sudah biasa memukuli, menyiksa bahkan membunuh orang itu, bersorak mendengar perintah ini. Mereka merasa gembira diberi kesempatan untuk meringkus tubuh sintal wanita cantik itu. Bagaikan sekawanan anjing berebutan tulang, dua losin orang itu sambil tertawa-572
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tawa berlumba maju untuk menerkam dan meringkus Maya Dewi.
Akan tetapi terjadi kenehan. mereka yang lebih dulu mendekati Maya Dewi dan menerkam ke arah wanita itu, tiba-tiba terpental dan terlempar ke belakang! Teman-teman yang lain menyusul dengan terkaman mereka, namun mereka juga terpental dan terlempar ke belakang! Ketika menubruk itu mereka merasa seolah tubuh Maya Dewi dilindungi hawa yang amat kuat, yang membuat tenaga tubrukan mereka membalik sehingga mereka terpental ke belakang. Bergantian dua puluh empat orang ini menubruk dan mereka semua berpelantingan terpental ke belakang. Itulah Aji Sari Bantala yang ia pelajari bersama Bagus Sajiwo. menghadapi serangan dari lawan yang tidak memiliki tenaga sakti tingkat tinggi, tanpa menggerakkan tubuhnya Maya Dewi dilindungi hawa sakti yang amat kuat sehingga para penyerangnya terpental sendiri oleh tenaga serangan mereka yang membalik!
Melihat betapa orang-orangnya berpelantingan, Ki Lurah Samin marah dan penasaran, mengira bahwa anak buahnya tidak turun tangan dengan sungguh-sungguh.
573 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Hayo tangkap perempuan itu! Tangkap!" Ia berteriak-teriak dan melihat betapa anak buahnya bersikap ragu-ragu, dia sendiri melompat dekat memimpin anak buahnya untuk meringkus Maya Dewi. Akan tetapi seperti juga yang lain, ketika tubuhnya sudah dekat dan kedua lengannya yang dikembangkan hendak merangkul, tiba-tiba tubuh Ki Lurah Samin terpental dan terlempar ke belakang, bahkan lebih kuat daripada yang dialami anak buahnya karena ketika menubruk dia pun
menggunakan tenaga yang lebih kuat. Tenaganya itu membalik dan dia terlempar lalu terbanting jatuh, membuat dia pringisan (menyeringai) karena pantatnya yang belum sembuh betul dari bantingan tadi kini terasa semakin nyeri selah tulang-tulangnya retak!
Orang yang biasa mengagulkan diri sendiri, merasa paling berkuasa dan paling kuat, tidak pernah dapat menyadari akan kelemahan sendiri dan karenanya sukar dapat menerima dan mengakui kekalahannya. Demikian pula Ki Lurah Samin.
Biasanya, kalau sudah maju mengerahkan dua losin orang tukang pukulnya, apa pun yang dikehendakinya pasti dapat diperoleh, baik dengan bujukan halus maupun dengan jalan kasar memaksakan kehendak.
574 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Kini, melihat kekalahannya, dia tidak dapat menerimanya, bahkan kegagalan itu membuat dia menjadi pensaran dan marah sekali. Saking marahnya, dia melupakan rasa nyeri dipantatnya, bangkit dan mencabut goloknya.
"Bunuh perempuan setan ini!" teriaknya sambil mengacung-acungkan goloknya. Semua rasa kagum tergila-gila dan cintanya kini tidak berbekas lagi, terganti oleh perasaan benci dan dendam! Didahului Ki Lurah Samin, dua puluh empat orang itu mencabut kelewang dan kini mereka menerjang kepada Maya Dewi, seolah hendak berlumba membunuh wanita yang tadi mereka kagumi itu.
Maya Dewi mengambil keputusan untuk
memberi hajaran kepada mereka karena lurah itu tidak dapat dibujuk dan disadarkan. Tubuhnya berkelebat dan dua puluh orang itu terkejut bukan main ketika tubuh Maya Dewi tiba-tiba lenyap dan yang tampak hanya bayangan menyambar-nyambar. Mereka mencoba menyerang bayangan ini, akan tetapi Maya Dewi telah dulu membagi-bagi tamparan sehingga para pengeroyoknya berpelantingan, mengaduh-aduh dan hanya mampu bangkit duduk, tidak kuat atau tidak berani bangkit berdiri, apalagi mengeroyok lagi.
Gerakan Maya Dewi yang seolah pandai menghilang 575
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dan tamparan-tamparannya yang membuat kepala mereka serasa hampir pecah itu menyadarkan mereka bahwa mereka berhadapan dengan seorang gadis yang sakti mandraguna! Dalam waktu singkat saja dua losin jagoan itu telah roboh semua dan hanya dapat duduk dan merintih kesakitan. Hanya tinggal Ki Lurah Samin yang belum roboh karena dia tadi memang agak menjauh ketika melihat Maya Dewi berubah menjadi bayangan yang mengamuk. Kini, melihat anak buahnya roboh semua, Ki Lurah Samin segera membalikkan tubuhnya dan melarikan diri.
Memang beginilah watak seorang pengecut.
Dia biasanya bertindak keras dan kejam terhadap korbannya kalau dia memperkuat kedudukan dengan banyak anak buah. Kekejamannya itu menunjukkan bahwa sebetulnya pada lubuk hatinya perdapat rasa takut yang menghantuinya sehingga dia bertindak berlebihan untuk menyembunyikan rasa takutnya.
Akan tetapi kalau dia sadar bahwa keadaannya terancam bahaya, tanpa segan atau malu lagi dia tentu akan melarikan diri!
"Ki Lurah Samin, berhenti!" Maya Dewi
membentak, suaranya mengandung wibawa yang amat kuat. Wania ini sekarang tidak lagi mau menggunakan kekuatan sihir, bahkan kekuatan 576
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com sihirnya telah dilepaskannya, tidak mau ia mempergunakan kekuatan sihir lagi. Akan tetapi karena ia memiliki tenaga sakti yang kuat sekali, maka ketika ia membentak dan memerintahkan berhenti, otomatis Ki Lurah Samin berhenti seolah tubuhnya ditahan kekuatan yang hebat.
"Ki Lurah Samin, Andika ke sinilah, aku mau bicara!" kembali Maya Dewi berkata dan lurah itu seperti terpesona, lalu perlahan-lahan berjalan menghampiri Maya Dewi. Akan tetapi setelah dekat, dia merasakan ketakutan hebat dan tiba-tiba dia menggerakkan goloknya menyerang Maya Dewi dengan bacokan sekuat tenaga ke arah muka wanita itu!
Maya Dewi maklum bahwa serangan ini
merupakan serangan untuk membunuh dengan nekat dari seorang yang putus asa dan ketakutan. Betapa kejamnya manusia yang hati akal pikirannya sudah menjadi hamba nafsu dan segala daya upayanya ditujukan semata untuk kemenangan dan kesenangan diri sendiri tidak segan untuk melakukan kejahatan sekejam apa pun kepada orang lain! Orang seperti ini kalau tidak dapat disadarkan, akan menjadi bahaya bagi keselamatan orang-orang lain. Ada dua cara untuk menyadarkan orang. Yang pertama adalah 577
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dengan kelemah lembutan, membuka kebodohannya sehingga dia mengerti dan sadar. Akan tetapi ada yang sudah sedemikian kuatnya nafsu menguasai dirinya sehingga perlu dilakukan cara kedua, yaitu dengan kekerasan dan hukuman sehingga dia dapat merasakan akibat yang tidak enak dari kejahatannya!
Menghadapi Ki Lurah Samin, Maya Dewi
mengambil cara yang kedua karena maklum bahwa cara bujukan halus tidak akan berhasil. Ketika golok di tangan Ki Lurah Samin sudah menyambar dekat, Maya Dewi miringkan tubuhnya ke kiri, kemudian memutar tubuh, menggunakan tangan kanan untuk menangkap tangan Ki Lurah Samin yang memegang golok, mendorongnya dengan sentakan kuat sehingga golok itu membalik dan membacok ke arah telinga kirinya sendiri.
"Crakk! Aduuhhh ....!" Golok terlepas dan darah muncrat dari bagian kiri kepala di mana telinganya tadi menempel. Daun telinga itu telah terbabat putus dan kini Ki Lurah Samin yang merasakan kenyerian hebat, jatuh berlutut, mengaduh-aduh sambil mendekap kepala sebelah kiri dengan kedua tangannya!
"Masih hendak kau lanjutkan pengumbaran kekuasaanmu?" Maya Dewi berkata dan sekali ini, Ki 578
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Lurah Samin benar-benar mati kutu. Semua kegarangan dan keberaniannya lenyap, terganti rasa takut yang hebat. Dua losin orang tukang pukulnya sudah roboh semua dan dia sendiri terluka parah, daun telinganya buntung dan darah mengalir deras dari lukanya.
"Ampun ...., hamba mohon ampun .... Den Ayu
....!" Ki Lurah Samin merintih ketakutan karena dia benar-benar merasa ngeri dan takut dibunuh wanita yang sakti mandraguna itu. Tiba-tiba dengan cepat sekali jari tangan Maya Dewi bergerak dan sebelum Ki Lurah Samin tahu apa yang terjadi, jari tangan wanita perkasa itu telah menotok leher sebelah kiri di bawah telinga kiri yang terluka.


Kemelut Blambangan Seri Pecut Sakti Bajrakirana Karya Kho Ping Hoo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aduh, mati aku .... !" Ki Lurah Samin
berteriak dan terguling. Akan tetapi dia tidak merasa sakit dan darah yang tadi bercucuran dari lukanya kini berhenti mengalir. Dia bangkit dan berlutut sambil menyembah-nyembah. "Ampunkan hamba .... jangan bunuh hamba .... "
"Hemm, kalau engkau minta-minta ampun
begini, apakah engkau tidak ingat kepada mereka yang pernah minta-minta ampun kepadamu" Mintalah pengampunan dari Gusti Allah dan sejak saat ini sadarlah bahwa perbuatanmu yang kejam dan jahat 579
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com hanya akan mendatangkan malapetaka bagi dirimu sendiri dan sekeluargamu. Seorang lurah kepala dusun bukan diangkat untuk menindas warganya, melainkan untuk mengatur agar warganya hidup aman tenteram dan sejahtera. Aja dumeh (jangan mentang-mentang) engkau menjadi lurah lalu mengumbar hawa nafsumu, mencari kesenangan diri sendiri dengan
mengorbankan dan menindas warga dusun ini. Jangan bersikap sebagai raja! Engkau hanya lurah, masih banyak atasanmu yang lebih besar kekuasaannya.
Bahkan raja sekali pun tidak boleh sewenang-wenang, karena di atas raja pun masih ada kekuasaan yang jauh melebihinya, yaitu kekuasaan Gusti Allah! Semua pamong praja termasuk rajanya dapat memperoleh kedudukannya karena ada rakyatnya. Tanpa adanya rakyat, lurah seperti engkau ini, atau bahkan raja sekali pun, tidak ada artinya dan bukan apa-apa!
Karena itu, kepentingan rakyat haruslah diutamakan, harus dilayani karena sesungguhnya engkau ini hanyalah pelayan rakyat!"
Ketika Maya Dewi berhenti bicara, Ki Lurah Samin kembali minta-minta ampun dan sekali ini, dua losin anak buahnya juga ramai-ramai mohon ampun dari Maya Dewi.
580 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Aku tidak berhak mengampuni kalian. Hanya Gusti Allah yang berhak menentukan, apakah kalian dapat diampuni atau tidak. Akantetapi ingatlah ini, Ki Lurah Samin. Kalau lain kali aku lewat di sini dan mendengar bahwa engkau masih bertindak sewenang-wenang menindas warga dusun ini, tidak menjadi lurah yang baik, bukan hanya sebelah telingamu yang buntung, akan tetapi lehermu!"
"Ampun .... Den Ayu .... !"
"Dan kalian para anak buah Ki Lurah Samin.
Mulai sekarang, kalian harus benar-benar menjadi jogo-boyo yang baik, mejaga keamanan dusun ini, membela warga dan menentang kejahatan! Kalian ingat selalu, pada suatu hari aku akan lewat di sini dan aku akan bertindak keras untuk menghukum siapa di antara kalian yang masih menggunakan kekuatan untuk menindas warga dusun!"
Terdengar suara berisik dan ketika Maya Dewi menoleh, kiranya penduduk dusun itu telah berdatangan ke tempat itu, menonton dari tempat aman, agak jauh. Akan tetapi mereka semua melihat dan mendengar semua yang terjadi dan wajah mereka tampak gembira dan mereka saling bicara sendiri sambil tersenyum. Tentu saja peristiwa itu membuat semua orang lega dan gembira melihat Ki Lurah 581
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Samin dan anak buahnya yang ditakuti semua warga kini mendapat hajaran keras. Melihat semua orang berkumpul, Maya Dewi tidak ingin disanjung dan dipuji, maka sekali lagi ia membentak.
"Ki Lurah Samin dan kalian semua para jogo-boyo, aku pergi dan pada suatu saat aku pasti kembali untuk melihat apakah kalian sudah berubah baik."
Setelah berkata demikian, Maya Dewi menggunakan kepandaiannya, sekali tubuhnya berkelebat ia sudah berloncatan dan berlari cepat sekali sehingga tahu-tahu bayangannya sudah tiba kauh dari situ. Semua orang, termasuk ki Lurah samin dan anak buahnya, terkejut bukan main.
Tindakan Maya Dewi ini ternyata sangat
menolong. Terjadi perbahan besar di dusun Waru.
Ancaman Maya Dewi yang mengatakan bahwa sewaktu-waktu ia akan muncul kembali di dusun itu membuat Ki Lurah Samin dan anak buahnya ketakutan. Mereka benar-benar merasa jera dan sedikit terjadi perubahan pada watak dan sikap mereka. Mula-mula memang perubahan ini mereka paksakan, Semua gejolak nafsu mereka tekan karena rasa ngeri dan takut kepada ancaman Maya Dewi.
Akan tetapi setelah terbiasa bersikap baik terhadap warga dusun dan mereka mulai dapat merasakan 582
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com betapa senangnya dalam suasana damai seperti itu, melihat betapa sikap baik mereka pun mendatangkan rasa suka, hormat, dan patuh kepada warga dusun, mereka mulai merasa senang dengan keadaan itu!
Memang sesungguhnya bahwa sikap baik atau buruk seseorang dapat disebabkan oleh kebiasaan dan lingkungan. Keadaan lingkungan mempengaruhi sikap orang, dan sikap ini kalau sudah terbiasa menjadi watak. Pelakunya tidak melihat kesalahan apa pun dalam sikapnya itu.
**KZ** Tejakasmala dan dua orang senopati Klungkung
, yaitu Ki Cakrasakti dan Ki Candrabaya, terpaksa melarikan diri karena Parmadi dan Muryani yang dibantu Maya Dewi, juga menculnya pasukan Pasuruan membuat anak buah mereka banyak yang roboh dan tewas. Setelah melarikan diri jauh dari tempat pertempuran tadi, diikuti oleh dua orang senopati Bali dan sisa anak buah mereka, Tejakasmala berhenti dan mengusap keringatnya. Dia merasa kecewa dan marah sekali. Apalagi mengingat bahwa usahanya membunuh suami isteri yang menjadi penghalang bagi persekutuan Blambangan itu gagal, 583
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dan putera mereka itu pun tak dapat dia tawan. Kalau saja tadi dia dapat menawan anak laki-laki itu, tentu anak itu dapat di pergunakan sebagai sandera untuk memaksa suami isteri itu menyerah dan membantu Blambangan!
Melihat anak buahnya tinggal bersisa empat orang saja, dia lalu menyuruh mereka kembali ke Blambangan. Dia sendiri lalu berjalan seenaknya bersama Cakrasakti dan Candrabaya, disepanjang perjalanan dia cemberut dan marah-marah.
"Aku tadi melihat ada seseorang yang
melarikan anak laki-laki mereka. Apakah kalian juga melihatnya?" tanya Tejakasmala kepada dua orang rekannya.
"Saya tidak melihatnya, anakmas
Tejakasmala." kata Cakrasakti.
"Saya melihatnya tadi. Dia seorang laki-laki berpakaian mewah. Gerakannya cepat sekali. Jelas bahwa dia memiliki kesaktian yang tinggi." kata Candrabaya.
"Hemm, aku sendiri tidak melihat mukanya dengan jelas. Apakah engkau melihat bagaimana wajahnya, Paman?"
584 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Tidak jelas karena hanya sekejap, akan tetapi jelas dia seorang laki-laki berwajah tampan dan usianya sekitar empat puluh tahun."
"Hemm, siapakah dia itu" Kawan ataukah
lawan" dan apa maksudnya menculik putera Parmadi?" Tejakasmala merasa kecewa bukan main.
Dia merasa tidak puas karena sejak datang ke Blambangan dan mendapat tugas, selalu saja dia mengalami kegagalan. Pertama kali, ketika menyerang Ki Tejomanik dan Retno Susilo yang dibantu Lindu Aji dan Sulastri. Dia dan kawan-kawannya mengalami kegagalan karena ketika itu muncul Bagus Sajiwo dan Maya Dewi. Dan sekarang, menyerang Parmadi dan Muryani dia juga gagal!
Yang menyakitkan hati, dia terpaksa melarikan diri dan kehilangan enam orang anak buahnya. Dia harus melarikan diri semalam suntuk dan baru pada keesokan harinya dapat melakukan perjalanan santai bersama dua orang senopati Bali setelah menyuruh empat orang sisa anak buahnya pergi dulu, kembali ke Blambangan. Hati Tejakasmala kesal sekali dan uring-uringan, ingin ia menumpahkan kemarahannya, akan tetapi kepada siapa"
Tejakasmala mengepal tinju kanannya. "Hah, kalau saja si bedebah itu tidak menculik putera 585
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Parmadi, tentu sebelum lari kita dapat meangkap dan menawannya. Jahanam keparat betul penculik anak itu! Dia mengacaukan urusan kita!"
Tiba-tiba terdengar suara dari atas. "Ho-ho!
Kotor benar mulutmu! Mudah saja memaki-maki orang sebelum mengatahui duduknya perkara!"
Tiga orang itu terkejut dan memandang ke atas.
dari puncak sebatang pohon trembesi yang besar dan tinggi, tampak seorang laki-laki duduk di atas cabang tertinggi yang terayun-ayun hampir tidak kuat menyangga tubuhnya. Laki-laki itu tersenyum dan kedua tangannya bergerak, menyambitkan sesuatu ke bawah. tampak sinar-sinar kecil hitam menyambar ke arah tubuh Tejakasmala. Cakrasakti dan Candrabaya.
Tejakasmala menepiskan tangannya dan
beberapa buah benda kecil terpukul runtuh.
Candrabaya dan Cakrasakti melakukan hal yang sama, akan tetapi mereka merasa tangan mereka yang terkena benda kecil-kecil hitam itu terasa panas.
Kiranya benda-benda itu adalah biji buah trembesi yang kecil-kecil yang biasa disebut godril!
"Babo-babo, keparat!" Tejakasmala yang
sedang uring-uringan itu marah sekali. Dia mengambil beberapa biji godril dari atas tanah dan 586
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com melontarkannya ke atas, ke arah orang yang duduk ongkang-ongkang (kedua kaki tergantung) itu.
Laki-laki itu tiba-tiba melayang turun dan kedua tangannya melakukan gerakan mendorong dan beberapa buah godril itu pun terpukul runtuh oleh angin pukulannya. Tubuhnya kini tiba di atas tanah dengan ringan seperti seekor burung hinggap di atas tanah saja. Tejakasmala memandang penuh perhatian.
Orang itu berusia sekitar empat puluh satu tahun, tubuhnya tinggi tegap, mukanya bulat berkulit bersih dan agak putih, sepasang matanya kebiruan dan rambutnya berombak. Sungguh seorang pria yang tampan dan pakaiannya mewah sekali.
"Ini dia jahanam yang menculik anak itu!" Ki Candrabaya berteriak dan dia sudah menyerang orang itu dari sebelah kiri dengan kerisnya yang besar dan panjang.
"Wusss ....!" Serangan itu luput karena laki-laki itu telah dapat mengelak dengan gerakan ringan dan indah.
"Wirrrr .... !" Keris besar panjang di tangan Ki Cakrasakti menyambar dari belakang, menusuk ke arah punggung orang itu. Akan tetapi tubuh orang itu bergerak lincah sekali sehingga kembali tusukan keris itu luput. Dua orang senopati Bali itu merasa 587
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com penasaran sekali. Mereka segera mengeroyok orang itu dengan serangan bertubi-tubi. Akan tetapi lawannya seolah sesosok bayangan yang tidak pernah dapat disentuh keris mereka. Tiba-tiba orang itu berseru.
"Lepaskan keris !" Dia membuat gerakan
berputar kedua tangannya menyambar.
"Plak! Plak!" pergelangan tangan kedua orang senopati Bali yang memegang keris ditampar dan seketika terasa lumpuh sehingga keris mereka terlepas jatuh ke atas tanah. Laki-laki itu melompat ke belakang sambil tertawa.
"Ha-ha-ha!" Suara tawanya aneh sekali, seperti hanya berada di kerongkongannya sehingga terdengar menyeramkan, seperti suara tawa setan dari dalam kuburan! "Kalian berdua masih terlalu lemah untuk melawan aku!"
588 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Mendengar ejekan ini, dua orang senopati yang merasa tangan kanan mereka sudah pulih kembali, cepat
menyambar keris
mereka dan siap
untuk menyerang
lagi. "Tahan .... !" Tiba-tiba
Tejakasmala berseru dan memberi isarat kepada dua orang pembantunya untuk mundur. Dia melihat betapa orang ini
memiliki ilmu kepandaian tinggi dan melihat kenyataan bahwa dia tidak melukai dua orang pembantunya, menjadi bukti bahwa dia bukanlah seorang musuh. Maka dia kini berdiri menghadap orang itu dan diam-diam Tejakasmala mengerahkan kekuatan sihirnya lalu berkata dengan nada memerintah.
589 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Ki sanak! Katakan siapa Andika dan apa maksud Andika menemui kami!" Tejakasmala merasa yakin nahwa suaranya itu akan memepengaruhi lawan dan memaksanya dari dalam untuk menjawab sejujurnya.
Akan tetapi orang itu tertawa! Suara tawanya yang khas, seperti tawa setan atau tawa seorang yang miring otaknya, bergema dan dia menjawab, logat bicaranya agak asing.
"Ha-ha-ha-ha! Andika masih muda remaja dan aku jauh lebih tua. Sudah sepantasnya kalau Andika yang lebih dulu memperkenalkan diri kepadaku!"
Tejakasmala diam-diam terkejut. Orang ini sama sekali tidak terpengaruh kekuatan sihirnya! Dia semakin yakin bahwa orang ini sakti mandraguna dan merupakan lawan yang tangguh, melihat cara dia tadi membuat keris dua orang senopati Bali itu terlepas dari pegangan. Dia lalu sengaja memperkenalkan gurunya untuk mendatangkan kesan yang membuat lawan jerih.
"Baiklah, aku bernama Tejakasmala. Murid utama dari sang Bhagawan Ekabrata dari Gunung Agung di Bali-dwipa!"
Orang itu adalah Satyabrata. Ketika dia melihat kemarin betapa Parmadi dan Muryani yang dibantu 590
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Maya Dewi menghadapi serbuan belasan orang, dia menggunakan kesempatan itu untuk menculik Joko Galing, putera Muryani. Dia lakukan itu untuk dapat memaksa Muryani ikut dengan dia menjadi isterinya karena sampai sekarang dia masih benar-benar amat mencintai Muryani. Akan tetapi usahanya digagalkan Maya Dewi yang entah bagaimana kini berpihak kepada Parmadi dan Muryani. Joko Galing dapat terampas Maya Dewi. Usahanya gagal dan dia ingin sekali mengetahui siapa rombongan orang yang memusuhi Parmadi dan Muryani. Orang-orang itu berarti masih segolongan dengan dia, yaitu yang memusuhi para pendekar pembela Mataram.
Demikianlah, pagi hari itu dia menghadang Tejakasmala dan dua orang senopati Bali dan bersembunyi di atas pohon trembesi.
Mendengar Tejakasmala memperkenalkan diri sebagai murid utama Sang bhagawan Ekabrata dari Gunung Agung di Bali, Satyabrata tertawa lagi, tawa yang aneh itu.
"Ha-ha-ha. sudah kuduga. Kalian dari Bali! lalu mengapa kalian dari Bali berkeliaran di sini dan menyerang Parmadi dan Muryani?"
Tejakasmala mengerutkan alisnya. Dia belum yakin dengan siapa dia berhadapan, dengan kawan 591
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com ataukah lawan! akan tetapi, orang ini agaknya sudah engenal Parmadi dan Muryani, mungkin juga dia itu kawan Parmadi dan kemarin dia melarikan anak parmadi justeru untuk menyelamatkan anak itu!
"Kisanak!" kata Tejakasmala dengan suara keras dan tegas. "Katakan, siapa Andika!"
"Ho-ho, belum menjawab pertanyaanku sudah berbalik bertanya! Jawab dulu pertanyaanku tadi mengapa kalian dari Bali berkeliaran di sini dan menyerang Parmadi?"
Sikap yang tidak bersahabat ini menambah kecurigaan Tejakasmala. Musuh yang berbahaya harus didahului, pikirnya. Diam-diam lalu mengerahkan tenaga saktinya, membaca mantram dan menyerang dengan Aji Bayutantra yang mengeluarkan angin dahsyat. "Sambut seranganku!" bentaknya.
Angin dahsyat itu menerjang ke arah Satyabrata dengan kekuatan hebat, menandakan bahwa aji pukulan itu memang hebat sekali. Satyabrata adalah orang yang telah mewarisi peninggalan ilmu-ilmu aneh dan dahsyat dari mendiang Resi Ekomolo, seorang datuk jahat yang tidak waras otaknya namun yang sakti mandraguna. Begitu Tejakasmala menyerang, dia pun mengenal aji pukulan ampuh, maka dia tidak berani memandang rendah. Biarpun 592
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com dia sudah menduga bahwa Tejakasmala dan dua orang itu tentu memusuhi Parmadi dan Muryani, namun dia merasa gembira bertemu tanding yang memiliki kesaktian seperti Tejakasmala. Sebelum
memperkenalkan diri dia ingin menguji dulu sampai di mana kehebatan ilmu dari pemuda Bali ini. Dia lalu mengerahkan tenaga sakti yang dihimpun dari cara bersamadhi Waringin Sungsang, dengan jungkir balik kepala di bawah dan kaki di atas. Tenaga ini dahsyat dan kuat sekali. Dia lalu menyambut dengan dorongan kedua tangannya pula.
"Wuuuuttt .... blarrr .... !" Dua orang itu sama-sama terpental ke belakang dan mereka terkejut bukan main. Sama sekali mereka tidak pernah menyangka bahwa lawan mereka sekuat itu tenaga saktinya! Akan tetapi Satyabrata menjadi semakin gembira. Hatinya senang mendapatkan seorang rekan yang demikian sakti untuk bersama-sama menentang Mataram! Maka dia lalu melompat ke depan dan menyerang dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi. Tejakasmala menjadi marah dan dia mengelak, menangkis dan membalas dengan serangan yang tidak kalah dahsyatnya. Terjadilah perkelahian yang amat seru.
Makin lama, pertandingan itu membuat Satyabrata 593
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com semakin gembira dan bersemangat, sebaliknya membuat Tejakasmala semakin marah.
Melihat Tejakasmala berkelahi lawan orang asing itu, Cakrasakti dan Candrabaya maju dan menerjang, membantu Tejakasmala melakukan pengeroyolan. Melihat tiga orang itu agaknya benar-benar menyerangnya, Satyabrata merasa sudah cukup menguji dan dia mendapatkan kenyataan betapa pemuda Bali itu memang cukup tangguh, pantas untuk diajak kerja sama. Maka dia lalu cepat melompat jauh ke belakang sambil berseru.
"Tahan ....!"
Akan tetapi pada saat itu, dari arah
belakangnya, terdengar ledakan.
"Dar-darr!!"
Satyabrata cepat membalik dan kedua
tangannya bergerak cepat. Dia sudah berhasil menepiskan dua butir peluru sehingga melenceng dan tidak mengenal dirinya. Tampak tiga orang yang muncul dari balik pohon-pohon. Mereka adalah Candra Dewi, Arya Bratadewa, dan Dartoko. Melihat Arya Bratadewa memegang dua buah pistol di kedua tangannya, ditodongkan kepadanya, siap untuk menembak, Satyabrata segera dapat menduga siapa laki-laki bermuka pucat seperti mayat itu. Sebelum 594
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com meninggalkan Batavia, dia sudah mendapat penjelasan tentang para mata-mata Kumpeni Belanda yang penting dan yang baru, seorang diantaranya yang oleh Kumpeni Belanda diutus menghubungi Blambangan adalah Arya Bratadewa. Maka dia lalu berkata dengan lantang.
"Bukankah yang datang dan membawa pistol itu Arya Bratadewa?"
Mendengar ini, Arya Bratadewa maju
menghampiri Satyabrata, dua moncong pitolnya masih menodong tubuh Satyabrata. "Andika siapakah dan bagaimana dapat mengetahui namaku?" Pandang mata Arya Bratadewa dengan tajam penuh selidik menatap wajah Satyabrata.
Satyabrata mengeluarkan tiga buah uang dinar emas bergambar sepasang singa dan menyingkap jubahnya sehingga tampak dua buah pistol terselip di pinggang, sebuah diantaranya pistol kecil terhias emas permata dan sederetan peluru emas tampak berderet di sabuk itu. melihat ini Arya Bratadewa terbelalak dan dia menatap tajam wajah Satyabrata, melihat sepasang mata kebiruan dan rambut berombak itu.
"Ah, sekarang saya ingat. Andika .... bukankah Andika yang bernama .... Raden Satyabrata?"
595 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Satyabrata menangguk senang. Senang dia disebut raden dan memang pihak Kumpeni, para pembesarnya, sengaja menyebut dia raden untuk mengangkatnya agar dihormati orang. Memang lucu sekali! Ayahnya seorang kulit putih bangsa Portugis bernama Henrik dan ibunya seorang wanita Jawa bukan priyayi, akan tetapi anaknya tiba-tiba saja disebut Raden!
"Benar, aku Raden Satyabrata!" jata Satyabrata bangga.
"Akan tetapi .... mengapa tadi Andika
bertanding melawan Ki Tejakasmala dan dua orang senopati Klungkung" Mereka itu bukan musuh, melainkan sekutu kita. Apakah Andika belum mengetahuinya dari kapten Van Klompen yang mewakili Kumpeni ketika diadakan pertemuan di Kadipaten Blambangan?"
Setyabrata terawa. tawanya mengejutkan semua orang karena seperti tawa iblis atau orang gila. "Hah-hah-heh-heh! Aku tahu dan aku hanya ingin menguji sampai di mana kemampuan kawan-kawan yang hendak bekerja sama menentang Mataram yang mempunyai banyak pembela yang sakti. Mari, ke sinilah, kita berkenalan."
596 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Satyabrata menggapai, akan tetapi baik
Tejakasmala dan dua orang senopati Klungkung, maupun Candra Dewi dan Dartoko, memandang ragu dan curiga.
"Kawan-kawan, harap jangan khawatir, Raden Satyabrata ini adalah utusan Kumpeni Belanda yang amat tinggi kedudukannya, bahkan lebih tinggi daripada Kapten Van Klompen yang datang ke Blambangan dahulu itu. Saya sendiri harus mentaati semua perintahnya seperti yang dipesan para pejabat tinggi di Batavia."
Setelah Arya Bratadewa memperkenalkan
Satyabrata, semua orang merasa lega dan segera menghampiri Satyabrata sambil menyimpan senjata masing-masing. Satyabrata mengulurkan tangan kepada Tejakasmala, mengajak bersalaman.
"Tejakasmala, aku kagum sekali padamu.
engkau masih begini muda namun telah memiliki kepandaian tinggi."
"Ah, Andika terlalu memuji, Raden Satyabrata.
Andikalah yang sakti mandraguna." kata Tejakasmala dengan sejujurnya karena memang harus dia akui bahwa tingkat kepandaian Satyabrata tinggi dan tenaga saktinya juga amat kuat sehingga dia sendiri 597
Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com tidak yakin apakah dia mampu mengalahkan utusan Kumpeni Belanda itu.
"O, ya, dan Nimas Ayu ini siapakah?" tiba-tiba Satyabrata memandang kepada Candra Dewi. Kini sudah banyak terjadi perubahan pada watak Candra Dewi. Dulu, sebelum bertemu dan bergabung dengan Arya Bratadewa, wataknya amat kaku dan ganas.
Kalau ada laki-laki berani memujinya seperti yang dilakukan Satyabrata, tentu ia akan langsung menyerang dan membunuhnya. Akan tetapi sekarang ia tidak begitu ganas lagi. Ia telah berhubungan dengan banyak tokoh sakti, dan tidak dapat ia memperlihatkan keganasannya. Pula, tadi ia pun melihat betapa Satyabrata kuat menghadapi pengeroyokan Tejakasmala yang dibantu dua orang senopati Bali. Ini saja sudah membuat ia maklum bahwa kedigdayaan Satyabrata tidak akan dapat ia tandingi! Maka, ketika ia ditanya oleh Satyabrata dengan sebutan Nimas Ayu, ia memandang pria itu dan menjawab dengan ramah.
"Perkenalkan, Raden Satyabrata, namaku
Candra Dewi, belum lama saya membantu Paman Arya Bratadewa dalam persekutuan dengan Blambangan."
598 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Raden Satyabrata, ketahuilah bahwa Ni
Candra Dewi ini seperti juga saya, berasal dari banten dan ia sudah siap membantu Kumpeni menentang Mataram."
"Wah, itu bagus sekali! Kami baru saja
kehilangan seorang pembantu wanita yang telah berkhianat terhadap Kumpeni, dan kini mendapatkan penggantinya yang tidak kalah cantik dan saktinya!"
Satyabrata memuji.
"Andika maksudkan Maya Dewi, Raden"
Hendaknya diketahui bahwa ni Candra Dewi ini adalah kakak tiri Maya Dewi dan tentang kesaktiannya, tentu saja ia tidak kalah dibandingkan Maya Dewi." kata Arya Bratadewa. Tentu saja dia berbohong karena dia tahu bahwa Maya Dewi kini telah menjadi seorang yang sakti mandraguna, melebihi tingkat kepandaian Candra Dewi.
"Akan tetapi, kepandaian Maya Dewi amat hebat!" tiba-tiba Tejakasmala berkata.
"Hebat" Ha-ha, jangan khawatir. Peluru emasku telah melukainya. Mungkin kini telah membunuhnya!
Eh, siapa pula teman-teman yang lain ini?" Satyabrata bertanya.
599 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Kedua paman ini adalah Ki Cakrasakti dan Ki Candrabaya, dua orang senopati Klungkung, Bali."
Tejakasmala memperkenalkan.
"Dan saudara ini bernama Dartoko, murid Kyai Kasmalapati datuk Blambangan." Arya Bratadewa memperkenalkan temannya.
Tejakasmala bertanya, "Raden Satyabrata, ketika kami bertiga bertanding melawan Parmadi, Muryani yang dibantu Maya Dewi, saya melihat Andika melarikan putera Parmadi. Tawanan itu penting sekali untuk dapat memaksa suami isteri yang sakti mandraguna itu membantu Blambangan. Di manakah anak itu sekarang?"
Satyabrata menghela napas panjang, "Maya Dewi si keparat yang sudah lupa akan kebaikan sahabat lama. Ia menemui aku malam tadi, bertindak curang, memadamkan api unggun dan membawa lari anak itu. Akan tetapi aku telah menembaknya dan aku yakin tembakanku itu melukainya!"
"Akan tetapi bukankah ia kebal?" Tanya
Dartoko yang sudah merasakan kedigdayaan Maya Dewi.
"Ha-ha-ha-hah, kebal" siapa yang dapat
menahan peluru emasku?" Satyabrata tertawa bergelak.
600 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com
"Dia benar. Peluru emas dapat menembus
kekebalan." kata Arya Bratadewa.
"Raden Satyabrata, mari kita kembali ke Blambangan untuk memberi pelaporan tentang keadaan kadipaten Pasuruan dan terutama sekali untuk memperkenalkan Andika sebagai utusan Kumpeni Belanda."
"Baik, Adi Tejakasmala, " kata Setyabrata yang sengaja menyebut adi kepada Tejakasmala yang berusia dua puluh lima tahun agar dia dianggap muda dan tak banyak selisih usianya dibandingkan Tejakasmala! "Memang aku mempunyai tugas menemui Adipati Blambangan dan menyerahkan surat dari Kapten Pieter Van de Cramer."
Berangkatlah tujuh orang itu menuju ke timur dan di sepanjang perjalanan tampak betapa Satyabrata mendekati Candra Dewi dan mengajaknya bergaul lebih akrab. Dia sama sekali tidak tahu bahwa sikapnya ini bahkan menimbulkan perasaan muak dalam hati Candra Dewi yang memang tidak pernah menyenangi laki-laki.
**KZ** 601 Koleksi pribadi Budi S " Kemelut Blambangan " Kho Ping Hoo Tiraikasih Website http://kangzusi.com Perguruan Bromo Dadali berada di Gunng
Muria. Padepokan dan pondok-pondok para muridnya merupakan sebuah perkampungan yang berada di sebuah puncak bukit yang datar.
Perguruan silat Bromo Dadali ini adalah sebuah perguruan yang usianya sudah lebih dari satu abad.
Sebelum meninggal dunia, Sunan Muria yang terkenal bijaksana dan juga sakti, mengajarkan ilmu-ilmunya kepada seorang murid. Murid ini pun hidup sebagai seorang pertapa dan tinggal di Gunung Muria. Dialah yang menurunkan ilmu-ilmunya kepada para murid dan terbentuklah perguruan silat Bromo Dadali itu.
Guru besar atau pemimpin Bromo Dadali yang sekarang bernama Ki Ageng Branjang yang usianya sudah hampir tujuh puluh tahun. Dia menjadi ketua Bromo Dadali sudah lebih dari tiga puluh tahun dan selama dalam pimpinannya, perguruan ini memeproleh kemajuan pesat. Muryani, isteri Parmadi, adalah seorang di antara murid-murid Ki Ageng Branjang. Bahkan ia menjadi murid terkasih dan oleh Ki Ageng Branjang ia dianggap anak sendiri sehingga menerima lebih banyak ilmu dari pada murid-murid yang lain. Hubungan dekat inilah membuat Muryani mengambil keputusan untuk menitipkan puteranya, Joko Galing, ke perguruan Bromo Dadali agar mereka 602
Pendekar Sadis 17 Tiga Mutiara Mustika Karya Gan Kl Pendekar Laknat 2
^