Pencarian

Kisah Para Naga 2 5

Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall Bagian 5


bersentuhan dengan tokoh misterius ini, baik ketika menyelamatkan Ceng Liong, maupun ketika bertarung
bersama di Siau Yau Kok.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Maafkan aku masih belum bisa melepaskan topeng
ini, karena memiliki kesulitanku sendiri. Pengemis Tawa Gila, Beng San Siang Eng dan Maling Sakti, mohon
dimengerti keadaanku" si Topeng Hitam yang beberapa kali memanggil Ceng Liong dengan panggilan Liong Jie ini, sudah dengan mudah diterima setelah Sian Eng Cu menyebutnya tokoh dari Pualam Hijau.
Sian Eng Cu sendiri 4-5 bagian seperti mengenal tokoh ini, tetapi tidak berani memastikannya. Dia mengenal semua anggota keluarga Lembah Pualam Hijau sebagai
murid dari suhunya Wie Tiong Lan yang mempunyai
hubungan dekat dengan lembah terkenal itu.
Setahunya, diangkatan Topeng Hitam yang
diketahuinya masih lebih muda darinya, hanya ada Kiang Hong dan Kiang Liong. Dia bingung, siapa gerangan
Topeng Hitam yang kesaktiannya dirasakannya malah
masih diatasnya" Jika Kiang Hong, masakan bertopeng dan kemana pula istrinya dan Pedang Pualam Hijau" Jika Kiang Liong yang diketahuinya menjadi gila beberapa tahun sebelumnya, mengapa pula bertopeng" Hal yang
membingungkan. Tapi, Sian Eng Cu nyaris yakin, kalau tokoh ini adalah Kiang Liong yang nampaknya memiliki kesulitan sendiri untuk tampil didepan umum saat ini.
"Baiklah, apakah ada sesuatu yang penting yang ingin saudara sampaikan?" Sian Eng Cu bertanya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Benar Tong Locianpwe. Dalam pengamatan kami,
nampaknya kunci dari upaya mengetahui keberadaan
markas Thian Liong Pang berada di Kwi Cu"
"Kami, apa maksud saudara dengan kami?"
"Karena kesulitan untuk menyelesaikan masalah ini,
beberapa tokoh Lembah Kami terpaksa bekerja secara
tertutup. Tapi, aku diberitahu, bahwa Sian Eng Cu dan pengemis Tawa Gila, pasti tahu dan bisa menjamin
bahwa apa yang kukatakan benar"
Kembali debar jantung Sian Eng Cu berdetak lebih
cepat, meski hanya sesaat. Tiba-tiba dia sadar, bahwa tokoh seangkatannya yang malah lebih lihay darinya, yakni Kiang Cun Le dan adik perempuannya Kiang In
Hong atau si Pertapa Sakti Dari Timur pasti ikut turun tangan.
Dia memiliki hubungan baik dengan kedua orang itu,
bahkan "rasa" yang lain dengan si Pertapa Sakti yang membuatnya membujang seumur hidupnya. Mungkinkah
dia meragukan orang-orang yang integritasnya sangat dikenalnya" Suatu hal yang mustahil tentu saja, dan artinya sebetulnya kekuatan mereka akan sangat
terbantu dengan turun tangannya kedua tokoh puncak
dari Lembah Pualam Hijau itu.
Hal dan urusan lain, apalagi urusan pribadi sudah
tentu bisa diabaikan dan bukan sesuatu yang penting untuk diurusi dewasa ini.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Hal yang sama juga melanda Pengemis Tawa Gila.
Dengan cepat, sebagai tokoh kawakan Kay Pang dia bisa menduga, bahwa dari Lembah Pualam Hijau nampaknya
telah turun tokoh-tokoh utamanya. Dia bersyukur, karena rombongan Pangcunya, tokoh utama Kay Pang juga
sudah turun tangan.
Bahkan sedang berada di markas Kay Pang kota Ye
Ceng bersama dengan Cap It Ho Han. Dan sangat tidak mungkin untuk tidak meyakini hasil penyelidikan tokoh-tokoh sehaluan yang sudah sangat lama bekerjasama
menghadapi kemelut dunia persilatan ini. Bahkan sejak jaman para guru besar yang mereka banggakan masing-masing. Karena itu, Pengemis Tawa Gila nampak
mengangguk-anggukkan kepala atas informasi dari si
Topeng Hitam tersebut. Yang bila benar, maka sangat penting bagi pergerakan mereka.
"Hm, adakah indikasi atau petunjuk yang kalian
temukan diseputar kota Kwi Cu tersebut?" Pengemis
Tawa Gila bertanya
"Beberapa tokoh dengan kepandaian luar biasa telah
datang dan pergi dalam sekejap di Kwi Cu. Bahkan, 2
hari sebelumnya, seorang tokoh yang juga sangat luar biasa terlihat mendatangi Kwi Cu dan tidak pernah lagi kelihatan keluar dari kota itu setelahnya"
"Seberapa hebat kira-kira mereka yang datang dan
pergi itu?" Sian Eng Cu bertanya penasaran
"Yang datang mendahului dan pergi lagi, masih bisa
beberapa kuimbangi. Tapi, menurut salah seorang tokoh TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kami, yang datang terakhir, bahkan lebih hebat lagi.
Mungkin bisa menjejeri tokoh utama kami tersebut,
masih sedikit mengatasiku"
"Sebegitu hebatnya?" Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa
Gila sama terperanjat dengan informasi tersebut.
"Kami menduga, begitu banyak tokoh luar biasa dan
terpendam yang bekerja bagi Thian Liong Pang. Bahkan, pekerjaan Thian Liong Pang nampak bukan sekedar
mengobrak-abrik dunia persilatan, seperti ada agenda tersembunyi bagi mereka. Cuma, kami belum bisa
menjajakinya"
Kali ini Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila, terlebih Beng San Siang Eng dan Maling Sakti menjadi lebih
terperanjat lagi. Sebab, bahkan tokoh utama Lembah
Pualam Hijau sudah bisa menebak kehebatan lawan, dan mengakui kehebatan mereka, sungguh susah
membayangkan, tokoh macam mana lagi yang akan
tampil dari Thian Liong Pang.
Meskipun nampaknya, Lembah Pualam Hijau sudah
mengerahkan hingga ke tokoh-tokoh utamanya untuk
membantu, tetapi lawan tetap nampak sangat
mengerikan. Dan tengah mereka termenung dan
tenggelam dalam perenungan masing-masing, tiba-tiba berkelabat sesosok bayangan putih, sedikit mendekati jendela dan melayanglah sebuah piauw berbentuk ular kecil kedalam dan menancap di meja.
Di ujungnya nampak sehelai kertas, seperti sebuah
surat. Tetapi tidak diperhatikan oleh keenam orang itu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang sudah dengan cepat melesat keluar jendela
melakukan pengejaran. Bagaimana mungkin mencermati
kertas itu" Karena jelas lebih penting mengejar si
pelempar piauw yang nampaknya memangs engaja tidak
mengarah ke tubuh manusia.
Sementara itu si Topeng Hitam sudah mengeluarkan
suitan khas, sambil ikut melesat kedepan menjejeri Sian Eng Cu. Tetapi, keenam orang itu, hanya sempat melihat sosok bayangan berwarna putih menghilang dikejauhan dengan kecepatan yang susah mereka ikuti. Dan tidak berapa lama kemudian, disekitar mereka juga bertambah 6 orang lain.
Dan keenam orang itu adalah Barisan 6 Pedang
Lembah Pualam Hijau yang nampak juga sangat
menghormati si Topeng Hitam. Hal yang semakin
menambah keyakinan para tokoh akan keaslian si
Topeng Hitam dari lembah Pualam Hijau. Karena, Barisan 6 Pedang hanya bisa menerima perintah dari Pemilik
Lembah atau mereka yang memakai marga "Kiang" dari
Lembah itu. Karena itu, bisa dipastikan si Topeng Hitam adalah salah seorang keturunan Lembah Pualam Hijau
bermarga Kiang.
Terdengar si Topeng Hitam bersuara:
"Selama Duta Agung bekerja, harap kalian Barisan 6
Pedang menjaga semua sisi dari ruangan tempat kami
bercakap. Jangan biarkan siapapun mendekat, terutama mereka yang gerak-geriknya mencurigakan"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik, kami siap" dan ke-6 orang itupun segera
menyebar untuk menjaga setiap pelosok penginapan,
terutama mengawasi gedung atau kamar tempat
pertemuan itu dilakukan. Secara kebetulan, Barisan 6
Pedang memang dititipkan Ceng Liong untuk membantu
barisan para pendekar, dan mereka bekerja di bawah
perintah Sian Eng Cu.
Tetapi, tentu si Topeng Hitam yang identitasnya
diketahui ke 6 orang itu, akan sangat siap menerima perintah, meski bukan perintah bertugas jauh dari orang atau tokoh lain Lembah yang bermarga Kiang.
Setelah Barisan 6 Pedang pergi, terdengar Sian Eng Cu berkata:
"Ginkang si baju putih nampaknya sangat luar biasa.
Setahu lohu, hanya Liong-i-Sinni yang akan sanggup
mengejarnya. Nampaknya dengan sumoyku mereka
berimbang"
"Benar Tong Locianpwe, nampaknya hanya Liong-i-
Sinni yang akan sanggup mengejarnya. Entahkah
kemampuannya sama hebat dengan ginkangnya?" si
Topeng Hitam bersuara.
"Kemampuannya menyusup kemari dan pergi dengan
bebas nampaknya menggambarkan bukan hanya
kehebatan ginkangnya, tapi juga nyali dan ilmunya. Lohu yakin, ilmunya tidak jauh beda dengan ginkangnya"
Pengemis Tawa Gila berujar.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Bila dibandingkan dengan si jubah hitam di Kwi Cu, maka ginkang si jubah putih ini malah masih
melebihinya" Topeng Hitam berkata.
"Hm, mungkin kita bisa memeriksa sesuatu yang
disambitkan tokoh itu dalam kamar" Li Bin Ham
menimpali, yang disetujui meeka semua. Dan
bergegaslah mereka memasuki ruangan yang tadi
sempat mereka tinggalkan.
Tapi begitu melihat senjata rahasia yang terbuat
berbentuk ular tetapi setipis dan seringan jarum, semua orang merasa terperanjat. Apalagi, karena ketika
memasuki jendela, senjata tersebut masih belum
mengeluarkan suara. Membuat mereka terperanjat
dengan cara melempar dan tenaga lemparan senjata
rahasia tersebut:
"Bagaimana menurut pandanganmu Sian Eng Cu?"
Pengemis Tawa Gila tertegun menyaksikan senjata aneh tersebut. Senjata aneh yang dilemparkan atau
dilontarkan dengan kekuatan yang tentu tidaklah biasa.
Sian Eng Cu nampak mendekati jarum tersebut, tetapi ragu-ragu untuk mencabutnya dari meja. Tetapi
terdengar si Topeng Hitam bersuara:
"Jika tidak salah, jarum ular itu tidak beracun"
"Apakah engkau yakin?" Pengemis Tawa Gila berpaling memandang si topeng Hitam.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Menurut Ayahku, senjata seperti ini dimainkan oleh seorang tokoh wanita sakti dari India. Tapi tokoh ini bukan tokoh beracun" setelah berkata demikian, si
Topeng Hitam menepuk pinggiran meja dan
menggetarkan tenaganya. Serentak dengan itu, jarum
tersebut melesak mundur dari tancapannya dan dengan tenangnya disambut oleh si Topeng Hitam.
Dilepaskannya surat dari senjata jarum ular itu dan diserahkan kepada Sian Eng Cu yang menerimanya
dengan tenang. Tapi Pengemis Tawa Gila yang
memperhatikan meja bekas tancapan jarum itu
tercengang: "Luar biasa. Tokoh tadi nampaknya tidak di bawah
para pendekar muda kita. Lihatlah, bekas tusukan
searah, dan benar-benari menunjukkan betapa matang
dan mahirnya tanaga dalamnya. Mungkin bila dia mau, salah seorang dari kita bisa ditancapi jarum itu"
Semua orang akhirnya mengerubuti meja itu. Dan
benar, bekas tancapannya sangat halus dan menusuk
kedalam tanpa miring sedikitpun, sementara jarum tipi situ sendiri tidak bengkok. Artinya, senjata rahasia itu, dilemparkan dengan kekuatan sinkang yang mampu
membelokkan arah jarum dari menyamping kearah
sasaran dan kemudian berbelok menusuk ke bawah.
Menancap dengan sudut 90%, bukannya menancap
dengan menyamping. Kemampuan seperti ini, jelas
masih belum sanggup dilakukan baik oleh Sian Eng Cu dan pengemis Tawa Gila. Bahkan nampak si Topeng
Hitampun berpikir keras dan berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Betul, bahkan akupun masih sangsi apakah sanggup
melakukan hal seperti itu dengan lebih baik"
"Kematangan penggunaan tenaga semacam ini, baru
bisa dilakukan pada tataran para pendekar muda kita.
Bahkan mungkin, baru Kiang Ceng Liong yang bisa
melakukannya atau juga mungkin Mei Lan. Tokoh ini,
bahkan lebih sangar dan berbahaya dibandingkan
dengan Hu Hoat Thian Liong Pang" Sian Eng Cu
melanjutkan analisis kehebatan tokoh tadi.
Kembali semua tercekat. Luar biasa. Setelah tokoh
jubah hitam di Kwi Cu, kembali muncul tokoh lain dengan kehebatan tidak main-main, bahkan baru saja berada
didekat mereka tanpa mereka sadari keberadaannya.
Dan kemudian malah bisa berlalu tanpa gangguan dan
tanpa bisa mereka mampu mencegahnya.
Sementara itu, mengatasi ketegangan hatinya, Sian
Eng Cu membuka surat yang diberikan si Topeng Hitam, sementara Senjata Jarumnya sendiri dikantongi si
Topeng Hitam. Tidak ada seorangpun yang
mempertanyakan atau bahkan memprotesnya. Dan tidak
lama kemudian terdengar suara Sian Eng Cu
membacakan surat yang sudah dipegangnya dengan
lantang: "Thian Liong Pang tidak terlawan. Kalian akan
membuktikannya"
Majikan Kerudung Putih
"Jelas-jelas ini sebuah tantangan. Dan kita harus cepat membalas dan menjawab tantangan ini" terdengar Li Bin TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Ham bergumam penasaran setelah Sian Eng Cu
membacakan surat pendek tersebut.
"Seandainya kelompok pendekar lain mendengar hal
ini, maka moral bertarung mereka bisa sangat merosot"
terdengar Pouw Kui Siang ikut bergumam mendukung
pendapat saudaranya.
"Tetapi kita tidak boleh gegabah bertindak. Ditinjau dari keadaan saat ini, nampaknya mereka kembali berada ditempat gelap, sementara kita berterang" Pengemis
Tawa Gila mengingatkan.
"Tepat, meskipun kita diuntungkan dengan kekuatan
lain yang bisa sewaktu-waktu dikerahkan. Selain
kekuatan Kay Pang yang sekarang banyak terpendam
dimana-mana" Sian Eng Cu menguatkan keyakinan atas
diri sendiri. Tetapi tetap tidak mengurangi kepenasaran semua orang.
"Justru karena itu, menurut pendapatku, lebih cepat kita menuju Kwi Cu lebih baik. Apapun pilihan kita, menggebrak langsung ke Kwi Cu jauh lebih baik daripada mereka melakukan konsolidasi kekuatan ulang" Topeng Hitam akhirnya bersuara.
"Benar, tetapi tanpa kepastian tempat mana yang kita tuju dan sasar, tidaklah mungkin kita mengundang para tetua perguruan dan partay. Padahal, kekuatan kita saat ini, sudah banyak berkurang dibandingkan beberapa
waktu yang lalu" Sian Eng Cu mengemukakan
pendapatnya. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Dan rasanya tidaklah mungkin kita berjudi dengan
mengundang para tetua partay tanpa ada kepastian
dimana markas yang hendak kita serbu itu" Pengemis
Tawa Gila menguatkan pendapat Sian Eng Cu.
Saat itu, tiba-tiba Maling Sakti yang biasanya tidak banyak bicara karena berada di hadapan tokoh-tokoh
utama akhirnya membuka suara:
"Jika diperkenankan, biarlah aku akan mendahului ke Kwi Cu untuk kembali melakukan penyelidikan lebih teliti"
Suara Maling Sakti membuat orang-orang menimbang-
nimbang. Tetapi, tidak ada yang meragukan kemampuan Maling Sakti melakukan pengintaian dan pencurian.
Karena itu, rata-rata mereka mengambil keputusan
mendukung. Dan memang, semua nampak mengangguk-
angguk tanpa bicara, sampai kemudian terdengar Sian Eng Cu berkata:
"Baik, usulmu baik sekali Maling Sakti. Biarlah
Pengemis Tawa Gila mengatur pengawasan dan
penjagaanmu melalui orang-orang Kay Pang"
"Benar sekali, tetapi berjaga atas banyak hal, biarlah beberapa hari kedepan kitapun segera menuju Kwi Cu, meski belum semua. Biarlah anak-anak muda itu, juga kita minta mengarah ke Kwi Cu" Pengemis Tawa Gila
menambahkan yang dianggukkan oleh orang-orang lain.
Perjalanan dari Kota Ye Ceng ke Kota Kwi Cu memakan waktu hampir setengah harian lebih dengan
menggunakan atau mengendarai kuda. Atau, hampir 1
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
hari jika ditempuh dengan berjalan kaki. Dengan berjalan terus kearah utara dan melalui sebuah perbukitan dan hutan, maka akan dicapai kota Kwi Cu.
Jalur antara kedua kota relatif sudah cukup ramai dan banyak ditempuh oleh kaum pedagang. Juga sering
digunakan oleh mereka yang berkepentingan atas kedua kota tersebut, termasuk oleh pejabat kerajaan ataupun petugas militer. Karena itu, bisa dimaklumi jika kota Kwi CU berkembang cukup baik dan juga tingkat
kemakmurannya cukup merata.
Tetapi, belum lagi perjalanan ke Kwi Cu oleh Sian Eng Cu dan rombongannya diberitahukan ke semua
rombongan, pagi-pagi sudah datang berita mengejutkan:
"Lapor Hu Pangcu dan Tayhiap, di beberapa tempat
kita mengalami penyerangan. Pelakunya adalah
kelompok yang sama, setelah melukai kawanan
pendekar, mereka terus melarikan diri kearah selatan.
Semua penyerang itu berpakaian putih"
"Apakah ada kawan kita yang binasa oleh serangan
itu?" Sian Eng Cu bertanya
"Tidak ada Tayhiap, tetapi semua dilukai dengan
senjata rahasia. Para penyerang nampaknya memiliki
ginkang tinggi, dengan cepat menghilang dan rata-rata mengambil arah ke selatan" lapor seorang pengemis
anggota Kay Pang
"Ada berapa kawan kita yang terluka?" Sian Eng Cu
kembali bertanya
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ada 7 orang Tayhiap, dari 4 kasus penyerangan di
empat tempat berbeda"
"Hm, hal ini tidak bisa dibiarkan" Pengemis Tawa Gila bergumam marah
"Benar, dan pastinya bukan sesuatu yang kebetulan.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Keinginan lohu ke Kwi Cu justru semakin kuat, meskipun kawanan pengganggu itu nampaknya terus berusaha
mengalihkan perhatian kita" Sian Eng Cu menegaskan.
"Benar Tong Locianpwe, kita akan mendapatkan
gambaran jelas memasuki Kwi Cu nantinya" Topeng
Hitam menyela, entah sejak kapan sudah berada
disekitar ruangan tersebut.
"Tapi, bagaimanapun kasus penyerangan ini perlu
diperjelas. Maksud penyerangan dan siapa dibalik
penyerangan yang nampaknya meski dari Thian Liong
Pang tetapi dengan kekuatan lain yang sangat hebat"
Pengemis Tawa Gila menyela.
"Benar Hu Pangcu, karena penyerangan ini adalah
tantangan terbuka. Mungkin kita harus menunda sehari dua hari ke Kwi Cu sambil mengupayakan penyelidikan tuntas atas penyerang berbaju putih ini. Jika
memungkinkan sekaligus menangkap mereka serta
mencari tahu apa motif mereka, meskipun hampir bisa dipastikan mereka adalah orang-orang dari Thian Liong Pang belaka" Sian Eng Cu berkata dengan alis berkerut.
Nampak kalau dia sendiri cukup terguncang dengan
kejadian yang sama sekali tidak terduga dan bahkan
belum terungkapkan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Nampaknya jika demikian, kita membutuhkan
penyelidikan kawan-kawan Kay Pang dan jika perlu
kitapun terjun langsung mengingat kemampuan
penyerang yang cukup tinggi" Topeng Hitam
menyarankan. "Benar, lebih baik lagi seandainya anak-anak muda itu berada disini. Tugas seperti ini lebih baik dibebankan kepada mereka. Tetapi, dengan kekuatan yang adapun, kita harus menyelesaikan urusan disini" Ucapan Sian Eng Cu tertahan, seperti menemukan sesuatu yang sulit
diucapkannya. Kemudian ia memandang si Topeng Hitam sejenak dan kemudian menambahkan:
"Jika saudara tidak keberatan, tugas melacak
penyerang berpakaian putih ini akan kami serahkan
kepada saudara"
Topeng Hitam sadar, bahwa SIan Eng Cu sedang
memikirkan sesuatu. Tetapi susah ditebaknya. Tetapi untuk urusan melacak penyerang berbaju putih, dia
memang sudah mempersiapkan dirinya untuk melakukan
itu. Karena itu, hanya anggukan yang dilakukannya untuk menyanggupi penugasan itu, meski dengan tanda Tanya atas apa yang ditemukan Sian Eng Cu tadi.
"Baik, jika demikian, perkenankan lohu
mempersiapkan penugasan bagi anak buah Kay Pang.
Kita butuh beberapa hari sebelum melakukan perjalanan memasuki Kwi Cu" Hu Pangcu Kay Pang kemudian
berjalan meninggalkan tempat itu dan meninggalkan Sian Eng Cu berdua dengan Topeng Hitam.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Beberapa saat kemudian hening, sampai kemudian si
Topeng Hitam membuka keheningan itu dengan ucapan
yang menggambarkan kegalauan hati kedua orang itu:
"Jika tidak salah, Tong Locianpwee sedang memikirkan sesuatu yang mungkin terasa sangat mengganjal dan
sangat penting?"
Nampak Sian Eng Cu sedikit terpana, tetapi dengan
cepat menguasai diri dan perasaannya. Betapapun
kematangan dan pengalamannya di dunia Kang Ouw
telah menempanya menjadi tidak mudah menunjukkan
rasa marah, girang ataupun perasaan lainnya lewat
ekspresi wajah. Setelah menarik nafas beberapa saat dia kemudian berujar:
"Kejadian-kejadian beberapa tahun terakhir ini,
sungguh sangat sulit dicerna, meskipun sedikit demi sedikit mulai terkuak dan bahkan terbuka dengan
sendirinya"
"Maksud Tong locianpwee?"
"Seperti misalnya jati dirimu sesungguhnya. Sebagian besar bisa lohu tebak, tetapi lohu sadar, ada kesulitanmu sendiri untuk saat ini. Apalagi dengan keterlibatan Kiang Cun Le dan Kiang In Hong secara dia-diam, membuat
tiada alasan bagi lohu mencurigaimu"
"Tecu paham, dan sangat mengerti dengan
kebijaksanaan dan pengertian locianpwee. Bahkan juga dengan ketajaman mata dan perasaan locianpwee"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Jangan mengumpakku Topeng Hitam, setidaknya
begitulah saat ini lohu memangilmu. Hanya, cara
keluarga kalian dengan hanya membiarkan seorang
Kiang Ceng Liong bekerja secara berterang dan tokoh utama lainnya dengan bersembunyi, membuat lohu
kebingungan. Benar-benar sangat membingungkan, dan
sulit kutebak arahnya", Sian Eng Cu berkata dengan
tetap memandang kearah Topeng Hitam.
"Lociapnwee, suatu saat Ayah sendiri yang akan
meminta maaf kepada locianpwee, atau bahkan Duta
Agung sendiri yang akan melakukannya. Saat ini,
keluarga kami memiliki kesulitan tersendiri untuk
mengungkapkannya, karena bahkan bagi kami sendiri
masalah utamanya masih belum terang benar"
"Topeng Hitam, apakah ini berkaitan dengan
kenyataan bahwa salah satu pukulan andalan Lembah
Pualam Hijau muncul di Siauw Lim Sie pada beberapa
tahun berselang saat Thian Liong Pang baru mulai unjuk diri?" Sian Eng Cu berdiam diri sebentar, berjalan
mondar-mandir dan kemudian melanjutkan:
"Dan kekagetan lohu melihat betapa mahirnya si
penyerang berkerudung dan berjubah putih bergerak
dengan dasar gerakan yang sangat kental dari Lembah Pualam Hijau?"
Ucapan Sian Eng Cu sebetulnya cukup telak, tetapi
Topeng Hitam nampak tidak terpengaruh dan tidak
sangat kaget. Bahkan dengan tenang dia berkata:
"Locianpwee, sebagaimana sudah kukatakan tadi,
ayah atau bahkan Duta Agung pada saatnya akan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
meminta maaf kepada locianpwee atau bahkan dunia
persilatan. Hanya, untuk saat ini, karena masalahnya belum terang benar, makanya hanya Ceng Liong yang
bekerja berterang. Bahkan kami belum menemukan jejak Kiang Hong dan istrinya, Duta Agung Lembah kami
sebelumnya".
"Secara tidak langsung, nampaknya misteri ini
melibatkan Lembah Pualam Hijau. Lohu mengerti
mengapa sahabat-sahabatku Kiang Cun Le dan Kiang In Hong memilih langkah misterius dalam menangani
masalah ini. Topeng Hitam, percakapan ini tidak berarti lohu mencurgaimu dan Lembah Pualam Hijau, tetapi
lebih mengungkapkan beberapa rasa penasaran lohu
semata. Harap dimengerti"
"Jangan khawatir locianpwee, menurut ayah, dan
menurut penelitianku, misteri ini masih akan berekor sangat panjang. Nampaknya banyak sekali tokoh sakti nan misterius yang sedang dan akan melibatkan diri, cepat atau lambat"
"Masalah ini sudah lama lohu timbang. Jika hanya
karena kekuasaan, maka Thian Liong Pang sudah
melakukannya besar besaran sejak 5 tahun sebelumnya.
Entah apa penyebab sebenarnya, biarlah kita menunggu bagaimana misteri itu terbuka atau membuka dengan
sendirinya"
=================
Saat yang sama, ketika para tokoh pendekar sedang
berdiskusi di kota Ye Ceng, seorang anak muda berbadan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tegap dan gagah sedang mengarah ke Ye Ceng.
Nampaknya, anak muda tersebut memang menunggu
terang tanah untuk kemudian memutuskan memasuki
kota tersebut. Tetapi, bukan hanya karena maksud tersebut, tetapi
karena sepanjang malam anak muda itu menjejaki
sebuah bayangan putih yang dilihatnya berkelabat pesat dari arah Ye Ceng. Karena curiga, anak muda tersebut kemudian bermaksud untuk mengintil bayangan putih
tersebut. Tetapi, betapa terperanjatnya anak muda itu, karena bayangan putih itu sungguh-sungguh tak
sanggup didekatinya.
Bahkan setelah mengejar selama lebih setengah jam,
tiba-tiba bayangan putih tersebut berkelabat lebih pesat dan bahkan kemudian lenyap dari pandangan matanya.
Ada cukup lama waktu yang digunakan anak muda itu
untuk mencari bayangan putih tersebut, tetapi hasilnya nihil.
"Siapakah gerangan bayangan putih tersebut?" "lawan ataukah kawan?" "Bagaimana kemampuan ginkangnya
dibandingkan Mei Lan?" "adakah hubungan bayangan itu dengan kawanan pendekar di Ye Ceng?" pikiran-pikiran tersebut berkesiuran di beak anak muda gagah tersebut.
Yang jika didekati ternyata adalah Souw Kwi Beng,
pendekar muda dari Siauw Lim Sie, binaan salah satu tokoh ajaib Siauw Lim Sie, Kian Ti Hosiang.
Sebagaimana 4 anak muda lainnya, Kwi Beng juga
bertugas mengejar pada tokoh Thian Liong Pang ang
mengundurkan diri untuk mengintai markas besar Thian TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Liong Pang. Rencananya, bila markas mereka ketahuan, maka penyerbuan terakhir akan dilakukan. Tetapi,
meskipun bahkan Kwi Beng telah memisahkan diri dari saudara kembarnya Kwi Song untuk melakukan
pengintaian, tetap saja usaha mereka sia-sia.
Tak ada seorangpun dari mereka nampaknya yang
mampu mengikuti para tokoh Thian Liong Pang sampai
ke markas utama organisasi gelap tersebut. Itulah
sebabnya para tokoh pendekar banyak menghabiskan
waktu untuk menunggu mereka dan tiada seorangpun
yang membawa kabar berita yang tepat, dimana markas Thian Liong Pang berada.
Dengan sejumlah rasa penasaran yang tidak terjawab, dan juga kepenasaran akibat tidak menemukan jejak si Kerudung Putih, akhirnya Kwi Beng memutuskan untuk
memasuki kota Ye Ceng. "Mungkin di Ye Ceng akan ada beberapa penjelasan mengenai si bayangan putih" pikir Kwi Beng.
Dan hal tersebut memantapkan hatinya untuk berjalan kearah Ye Ceng, dan berjalan keluar dari hutan tempat dimana dia melewatkan malam dengan rasa
penasarannya. Setelah beberapa saat dia berjalan,
nalurinya yang sudah demikian tajam membisikinya
bahwa ada seseorang atau bahkan beberapa orang yang sedang membayanginya.
Tetapi yang membuatnya tercekat adalah nampaknya
orang atau orang-orang yang membayanginya bukanlah
orang biasa. "mungkin ada kaitannya dengan bayangan putih semalam" batin Kwi Beng. Dan kesadaran tersebut TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
membuatnya meningkatkan kehati-hatiannya dan bersiap menghadapi segala kemungkinan.
Betapapun, Kwi Beng adalah anak muda gemblengan,
dan keadaan tersebut tidaklah membuatnya gagap dan
gugup, sebaliknya malah membuatnya sangat waspada.
Dan belakangan membuatnya berkeinginan memancing
pengintipnya untup bertemu muka.
Tetapi setelah beberapa saat kemudian, suara-suara
dan langkah yang membayanginya seakan lenyap.
Tetapi, keadaan itu tidaklah mengendorkan kewaspadaan Kwi Beng, sebaliknya malah membuatnya semakin
meningkatkan kewaspadaannya. Dia paham benar,
apabila lawan masih bisa dideteksi keberadaannya, maka keadaan tersebut masih belum cukup berbahaya.
Tetapi, semakin kabur dan semakin sulit lawan
dideteksi keberadaannya, semakin berbahayalah
keadaannya. Ibaratnya, dia berada di tempat berterang, sementara lawannya dengan leluasa mengawasinya.
Keadaan yang tentu tidaklah menguntungkannya. Tetapi, toch tidak membuatnya berkecil hati dan menadi
ketakutan. Dia tetap melangkah penuh kewaspadaan, sama sekali
tidak mengendorkan perhatiannya akan keadaan
sekelilingnya. Sampai akhirnya, di tempat yang agak luas, dia menemukan jawaban atas kepenasarannya.
Di kejauhan arah langkah yang ditempuhnya, nampak
enam sosok bayangan dengan semuanya berpakaian
putih. Selain ke enam bayangan berpakaian putih,
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
nampak juga sebuah tandu, yang nampaknya bisa
dipastikan seseorang berada didalamnya. Sementara
keenam bayangan, yang ternyata semuanya adalah
gadis-gadis berparas cantik, berdiri disamping tandu tersebut, masing-masing 3 orang di sebelah kiri dan kanan tandu tersebut.
Semakin dekat semakin jelas bagi Kwi Beng, bahwa ke tujuh orang tersebut, termasuk orang didalam tandu
yang belum diketahuinya bentuk jelasnya, memang
sengaja menghadang perjalanannya. Tetapi, sengaja
atau tidak, tentunya tidaklah membuat Kwi Beng menjadi takut. Sebaliknya, malah dipercepatnya langkahnya
untuk bisa berhadapan dengan para penghadangnya
yang dirasanya rada unik kali ini.
Dan tidak butuh waktu lama, Kwi Beng telah berdiri
berhadapan dengan para penghadangnya, dan ketika
ditegaskannya pandangan matanya, dia heran dan kaget, karena semua penghadangnya, kecuali orang dalam
tandu adalah gadis-gadis muda yang sangat rupawan.
Tetapi tak ada seorangpun yang bergerak dan
menyapanya, meskipun semuanya memandang
kearahnya. Melihat keadaan ke-enam gadis cantik pengiring tandu itu, Kwi Beng saar, bahwa betapapun tiada seorangpun dari mereka yang akan berani berbicara. Karena itu
dengan sopan, dia malah memulai percakapan:
"Ada apa gerangan para nona menghadang
perjalananku?" dan jika boleh tahu, ada maksud apakah TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
gerangan locianpwe yang mulia dalam tandu dengan
menghadang jalanku?"
"Apakah engkau bagian dari para pendekar di Ye
Ceng?" sebuah suara yang sangat dingin, tapi dipastikan keluar dari bibir seorang wanita terdengar lirih, tetapi nyaring di telinga Kwi Beng
"Benar, locianpwe, ada petunjuk apakah gerangan?"
"Hm, bagus. Apakah engkau anak muda yang berasal
dari Lembah Pualam Hijau?" Kwi Beng tercekat, ternyata penghadangnya sedang mencari Ceng Liong. Tapi dia
tidaklah keder dan menjawab:
"Ada apakah locianpwe mencari sahabatku Ceng
Liong?" "Locianpwe, locianpwe, umur kita paling berbeda 2-3
tahun. Seenaknya memanggilku locianpwe. Jadi engkau bukan anak muda dari Lembah Pualam Hijau itu?"
"Bukan, tetapi anak muda dari Lembah Pualam Hijau
adalah sahabat baikku" jawab Souw Kwi Beng masih
tetap sabar, karena memang seperti itu jugalah
karakternya, selalu tenang, tabah dan awas.
"Sahabatnya ".. hm, tapi engkau boleh juga. Bisa
mengejarku beberapa waktu tanpa kuketahui. Dan
engkau adalah bagian dari rombongan manusia sombong di Ye Ceng itu. Baiklah, apa engkau bisa menyampaikan beberapa perkataanku kepada mereka di Ye Ceng agar
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
mereka cukup tahu diri dan tidak memaksakan diri
memusuhi kami?"
"Bila layak kusampaikan akan kusampaikan. Bila tidak layak, tidak akan nanti aku menyampaikannya" tegas Kwi Beng.
"Hm, bagus, sungguh gagah. Tapi, aku ingin melihat, apakah kegagahanmu sepadan dengan kemampuanmu".
"Tapi, apa cukup sanggup engkau mencobaiku, dan
apakah karena engkau tidak berkemampuan
menyampaikan sendiri pesanmu ke para pendekar di Ye Ceng?" Kwi Beng mulai yakin bahwa dihadapannya
adalah lawan. "hahahahahaha, aku sudah berkali-kali menimbulkan
kekalutan di Ye Ceng dan engkau menganggapku takut
menghadapi mereka?" seandainya aku tidak dilarang
seserang, maka bukan hanya melukai orang, tapi bahkan aku sanggup meniadakan nyawa banyak orang didalam
sana" Sebuah tertawa yang rada sinis tetapi dengan
suara merdu terdengar dari dalam tandu. Jelas bagi Kwi Beng, bahwa pemilik suara itu adalah seorang nona.
"Hm, tidak salah, kalian pastilah bagian dari kawanan Thian Liong Pang yang sedang kami kejar itu"
"Hm, tidak salah. Ling, kalian coba apalah anak muda ini cukup pantas menyampaikan pesan kita ke Ye Ceng", terdengar Nona dalam tandu tersebut mengeluarkan
perintah. "Baik", terdengar gadis yang dipanggil Ling kemudian TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bersiap. Dengan gaya khas mereka, ke-6 gadis tersebut nampak bersiap, mengatur rambut mereka dan dengan
gerakan yang sangat cepat telah mengurung Kwi Beng
ditengah arena.
Bukan cuma itu, dengan cara yang tidak kalah
cepatnya, ke enam gadis cantik itu telah menyerang Kwi Beng dari 6 penjuru. Bergerak cepat karena nampaknya kecepatan adalah andalan mereka.
Tetapi yang mereka serang adalah murid kesayangan
salah seorang manusia ajaib di Tionggoan, Souw Kwi
Beng. Seorang anak muda yang bahkan sudah kenyang
dengan pengalaman tempur menghadapi tokoh-tokoh
utama di Tionggoan meskipun usianya masih sangat
muda. Karena itu, dengan gampang Kwi Beng
mementahkan semua serangan ke 6 dayang di manusia
berjubah putih dalam tandu itu.
Tapi, memang ada keistimewaan ke enam
penyerangnya itu. Mereka bergerak dan nampaknya
memiliki kemampuan ginkang yang sangat tinggi,
meskipun kekuatan tenaga sinkang mereka nampaknya
tidak sehebat ginkangnya. Tetapi, kelemahan itu bisa mereka tutupi dengan saling jaga dan saling bantu bila seorang diantara mereka mendapat serangan.
Yang pasti, kerubutan 6 gadis rupawan, yang tambah
rupawan dengan pakaian putih bersih dan juga ikat
rambut putih bersih, akan sanggup menghadapi dan
mengalahkan tokoh kelas satu Tionggoan.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Cuma, untuk menghadapi seorang Kwi Beng,
kerubutan itu nampaknya masih belum cukup memadai.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kwi Beng bisa mengimbangi gerak cepat keenam gadis
rupawan itu, dan bahkan sanggup menghadapi
kerubutan mereka meskipun mereka saling Bantu dan
saling melindung. Untungnya, keenam gadis itu
berhadapan dengan Kwi Beng yang berhati sabar dan
berhati lembut.
Sama sekali tiada keinginannya untuk menjatuhkan
dan melukai keenam pengeroyoknya, meski mereka
menyerangnya dengan cepat dan ganas. Dengan tenaga
yang terukur dan dibatasinya, Kwi Beng menghadapi
kerubutan tersebut. Sesekali jemarinya memainkan ilmu Tam Ci Sin Thong yang membuat keenam gadis itu
kewalahan dan tidak berani membentur tangan dan
jarinya. Perkelahian atau kerubutan ke enam gadis itu, sampai sekian lama tidak mampu menghadirkan bahaya bagi Kwi Beng, Karena kecuali gaya dan kecepatan gerak mereka yang memang termasuk luar biasa, ilmu kepandaian
mereka masih jauh dan belum nempil melawan Kwi
Beng. "Kita coba dengan barisan ular" terdengar Ling yang menjadi pemimpin mereka bersuara, diikuti dengan
gerakannya yang semakin cepat dan gaya bergerak
selicin ular. Gerakan keenam gadis itu kini menjadi selain cepat, juga licin diikuti dan diimbangi dengan gaya tubuh mereka yang kini mirip ular.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Barisan itupun menjadi segaris, dan menyerang Kwi
Beng, baik dengan ancaman gigitan kepala maupun
kibasan ekor mirip ular. Gaya yang aneh dan belum
pernah disaksikan Kwi Beng ini untuk beberapa saat
membuatnya kebingungan dan membuat posisinya jatuh
dibawah tekanan barisan 6 gadis cantik itu. Terlebih ketika desisan dari mulut gadis gadis cantik itu, perlahan mulai mempengaruhi pikiran Kwi Beng.
Dan justru kondisi itulah yang menyadarkannya,
bahwa posisinya mulai berbahaya dan bahwa lawannya
ternyata memiliki kemampuan melakukan penyerangan
dengan menyertakan kekuatan sihirnya. Dan kekuatan
itu yang membuat posisinya semakin lama semakin
keteteran dan lama kelamaan keadaannya akan tambah
berbahaya. Menyadari keadaan tersebut, Kwi Beng kemudian
mengembangkan ilmunya yang juga memiliki pengaruh
mujijat, Pek In Ciang (tangan awan putih). Dengan
ilmunya tersebut hawa sihir yang dikerahkan kawanan gadis cantik itu menjadi punah dengan sendirinya.
Menjadi tidak punya arti untuk mempengaruhi kesadaran Kwi Beng, bahkan awan putih yang muncul dari lengan Kwi Beng sanggup mementalkan semua hawa pukulan
dan serangan gadis-gadis tersebut.
Dan perlahan namun pasti, Kwi beng kembali
menguasai keadaan, sementara kerubutan itu dengan
sendirinya kembali jatuh di bawah angin. Karena pukulan dan desisan mereka tidak lagi sanggup menembus
benteng pertahanan Kwi Beng yang kini mengerahkan
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ilmu mujijat dari seorang guru besar Siauw Lim Sie di Poh Thian.
Sementara itu, di balik tandu, sepasang mata yang
jernih nampak memandang penuh perhatian dan sangat
tertarik ke arena pertempuran. Tak disangkanya kalau anak muda yang mengejarnya semalam, ternyata
memiliki kemampuan yang luar biasa. Tadinya, sebuah senyum mengejek sempat berkembang dibibirnya
melihat Kwi Beng gelagapan menerima serangan barisan ular 6 gadis cantik ciptaannya bersama gurunya.
Tetapi, melihat kemampuan Kwi Beng
menanggulanginya dan bahkan memunahkan dan
membuat serangan barisan itu menjadi tidak berguna, benar-benar merangsang rasa kepenasarannya. "Anak
muda ini hebat juga, dan sepertinya bukan lawan enteng bagiku" pikir orang itu.
"Dan nampaknya barisan itu sebentar lagi akan
mengalami kesulitan dan bukan tidak mungkin kekalahan mutlak jika dibiarkan" batis orang dalam tandu itu yang mulai menguatirkan anak buahnya tidak sanggup
menahan dan menandingi Kwi beng, apalagi
mengalahkannya.
Pikirannya memang benar, sayangnya dia belum
mengenal Kwi Beng. Seorang anak muda yang gagah
dan lembut hati, tidak akan sanggup dia menjatuhkan tangan keras kepada para pengeroyoknya. Itulah
sebabnya, meskipun barisan ular 6 gadis cantik itu sudah kehilangan kesanggupannya untuk membahayakan Kwi
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Beng, tetapi tidak terbersit di hati Kwi Beng untuk menurunkan tangan kejam.
Lama kelamaan, hal ini terasa juga di hati kawanan 6
gadis cantik ini. Mereka menjadi kagum, ketika berkali-kali Kwi Beng menahan tangan dan angin pukulannya
yang seharusnya sudah melukai lawannya. Dan, keadaan ini membuat ke enam gadis cantik ini berbalik menjadi simpati terhadap si anak muda.
Tetapi, mereka tidak akan pernah berani berhenti
berkelahi sebelum perintah mundur meluncur dari mulut orang dalam tandu. Dan hal tersebut membuat mereka
tidak mengendurkan serangan, meski mereka menaruh
hati dan kasihan kepada pemuda yang tidak berani
melukai mereka meski kemungkinan itu sangat terbuka.
Pada akhirnya, Kwi Beng yang menjadi tidak tahan.
Disatu sisi, dia tidak sampai hati melukai kawanan gadis rupawan itu, tetapi disisi lain, juga sulit jika tidak menghentikan mereka. Sementara, tidak nampak tanda-tanda bahwa keenam gadis itu akan berhenti
menyerangnya. Dan lama kelamaan dia sadar, bahwa tanpa perintah
dari orang dalam tandu, keenam gadis itu tidak akan berhenti. Karena itu dia berkata:
"Sudah cukup permainan ini. Sudah jelas, mereka
tidak akan sanggup melukaiku. Apa belum cukup bagimu untuk mengerti bahwa aku cukup layak menerima apa
pesan kalian" Atau, engkau sendiri yang harus turun tangan menghadapiku?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Hm, apakah engkau sanggup?" suara dingin tetapi
cukup merdu itu terdengar dari balik tandu
"Bila belum dicoba, mengapa berkesimpulan aku
sanggup atau tidak?"
"Baik, mari kita coba" belum selesai kalimat itu
didengar Kwi Beng angin pukulan orang dalam tandu
sudah menderu tiba, dan terdengar suara:
"Kalian menyingkir" diikuti dengan mundurnya 6 gadis cantik berpakaian putih itu. Dan segera terdengar
benturan hebat antara Kwi Beng dengan si orang dalam tandu yang ternyata pakaiannya sama dengan
pengiringnya, semua berwarna putih. Bahkan,
dikepalanyapun masih ada pelindung muka, sebuah
cadar, yang juga berwarna putih, menyembunyikan
wajah asli pemiliknya.
"Blarrrrr", akibatnya kedua orang tersebut sungguh
terkejut. Kwi Beng terperanjat, dia memang sudah yakin bahwa lawannya pasti sangat hebat, meski dia tahu
lawannya tu seorang wanita. Tapi, tak disangkanya bila kekuatan tenaga dalamnyapun, bahwa tidak berada
disebelah bawahnya, bahkan mungkin mengatasinya.
Sementara lawannyapun mencelat ke belakang setelah
benturan tersebut.
Tak disangkanya bila anak muda dihadapannya
demikian digdaya dan hebat. Sudah jelas, meski
benturan itu baru sekali, tetapi bahwa anak muda itu sanggup menahannya jelas luar biasa. Tidak sembarang orang sanggup menahan pukulannya, bahkan kekuata
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
tadi sudah sanggup menghalau semua anak buahnya
tunggang langgang. Tapi, anak muda didepannya
sanggup menahannya, luar biasa.
"Engkau hebat anak muda. Engkau bahkan sanggup
menahan pukulan Majikan Kerudung Putih" desis orang itu yang ternyata adalah Majikan Kerudung Putih, yang bahkan masih setingkat di atas Kim I Mo Ong dan Koai Tung Sin Kay. "Pantas dia begitu hebat, karena menurut Ceng Liong, Majikan Kerudung Putih dan Hitam masih di atas kesanggupan Hu Hoat Thian Liong Pang" pikir Kwi Beng.
Dan kesadaran itu telah membangkitkan semangat
Kwi Beng untuk bertarung dengan kesanggupan
tertingginya. Bahkan dia kemudian menyiapkan diri
menghadapi lawan yang dia tahu sangat berat ini. Tapi, dia sedikit heran melihat Majikan Kerudung Putih
menatapnya tak berkedip. Entah apa maksudnya, tapi
tidak membuatnya mengendorkan kewaspadaannya.
Benar saja, beberapa saat kemudian terdengar Majikan Kerudung Putih mendesis:
"jaga serangan" dan sama seperti sebelumnya, belum
selesai ucapan itu, angin pukulan Majikan Keudung Putih sudah mencecarnya. Dan dengan segala kemampuannya
Kwi Beng bergerak memapak serangan tersebut, dan
sekali lagi terdengar benturan yang malah lebih keras dibandingkan benturan mereka sebelumnya:
"Blarrrrrrr"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Tetapi benturan yang lebih hebat tersebut tidak
menghentikan serang menyerang antara keduanya. Kwi
Bengpun tidak kalah sebat, dengan pengerahan kekuatan secukupnya, jari jemarinya melancarkan sejumlah
totokan maut kearah Majikan Kerudung Putih. Totokan-totokannyapun bahkan diiringi dengan desisan tajam, bagaikan pisau atau pedang yang sedang mengincar
sejumlah titik jalan darah ditubuh lawan.
Tetapi totokan-totokan itupun tidak banyak
berpengaruh terhadap Majikan Kerudung Putih. Beberapa mampu ditepisnya dan beberapa sanggup dielakkannya
dengan gampang. Bahkan tangannya dengan lenggang-
lenggok seperti ular, mampu menyusupkan serangan
balasan yang tidak kurang berbahayanya.
Benturan-benturan awal sungguh membingungkan Kwi
Beng. Hanya karena memang semua ilmu dan dasar
kekuatannya adalah murni Siauw Lim Sie yang
membuatnya tidak jatuh terlampau jauh. Gaya bersilat Majikan Kerudung Putih memang rada berbeda.
Kelihatannya dasar-dasar ilmu pukulan dan ilmu
geraknya agak asing dan terkadang rada mujijat bagi Kwi Beng.
Sementara bagi Majikan Kerudung Putih, gaya bersilat Tionggoan nampaknya tidak begitu mengganggunya dan
seperti sudah cukup memahaminya. Buruk bagi Kwi
Beng, karena gaya bertarung lawannya relatif baru dan asing buatnya. Terlebih, setelah bertarung sekian lama, semakin jelas bagi Kwi Beng bahwa ginkangnya masih di bawah kemampuan lawan. "Mungkin ginkang manusia
aneh ini nempil dengan Mei Lan" batin Kwi Beng.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara kekuatan sinkangnya, bahkan juga sedikit
mengatasinya, meski kemurnian dan keuletannya masih lebih bagi Kwi Beng. Hal yang juga disadari oleh Majikan Kerudung Putih setelah sekian lama mereka saling jajal ilmu masing-masing.
"Hm, tidak heran engkau begitu pongah anak muda,
karena memang kemampuanmu memang sanggup
menghadapi Hu Hoat kami. Tapi nampaknya masih
belum memadai menghadapi Majikan Kerudung Putih
dan Majikan Kerudung Hitam dari Thian Liong Pang"
Majikan Kerudung Putih masih sanggup bicara meski
dalam pertempuran ketat dengan Kwi Beng.
"Masih harus dibuktikan" Kwi Beng bersuara dengan
masih tetap mantap.
Sambil berbicara keduanya terus terlibat dalam
perkelahian dengan meningkatkan kemampuan masing-
masing guna menekan lawan. Bahkan Kwi Beng sudah
mengerahkan Ilmu Mujijatnya Ban Hud Ciang dan secara otomatis ilmu mujijat lainnya Kim kong pu huay che sen (Ilmu Badan/Baju Emas Yang Tidak Bisa Rusak) mulai
terkerahkan melindungi tubuhnya. Tetapi, dengan
kecepatan dan juga kekatan iweekangnya, Majikan
Kerudung Putih masih tetap sedikit diatas angin. Hanya, angin pukulannya tidak lagi terlampau menyulitkan dan menyakitkan bagi Kwi Beng setelah dia mengerahkan
khikang mujijat Siauw Lim Sie.
Cuma, bagi Kwi Beng, kecepatan bergerak Majikan
Kerudung Putih memang menyulitkannya, dan itu
sebabnya dia sulit merebut inisiatif menyerang dari TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Majikan Kerudung Putih. Untungnya, pikirannya mampu tetap jernih setelah memainkan ilmu mujijat dan
melindungi dirinya dari sambaran-sambaran pukulan
Majikan Kerudung Putih.
Perlahan namun pasti, kecepatan bergerak dan sedikit kelebihan dalam kekuatan sinkang membuat Majikan
Kerudung Putih mendesak Kwi Beng. Meskipun, bukan
hal mudah bagi Majikan Kerudung Putih mengalahkan
Kwi Beng yang sedikit lebih baik dalam hal kemurnian penguasaan tenaga dalam.
Deru pukulan Majikan Kerudung Putih yang sangat
tajam menusukpun, masih belum sanggup
mendatangkan rasa sakit bagi Kwi Beng. Hanya, memang frekwensi serangan dan inisiatif menyerang sejak awal dipegang oleh Majikan Kerudung Putih yang sangat
digdaya itu. Pukulan dan ilmu sakti dari Siauw Lim Sie nampaknya bukan sesuatu yang sangat menyulitkan bagi si Majikan.
Karena baik Ban Hud Ciang, Tay Lo Kim Kong CI, Thai Kek Sin Kun dan Pek In Ciang yang berhawa sihir mujijat yang dimainkan Kwi Beng sanggup diimbanginya dengan baik. Bahkan sanggup melakukan serangan balasan
dengan kualitas ilmu yang asing bagi Kwi Beng namun tidak kalah ampuh dan tidak kalah bermutunya.
Lama kelamaan nampak Majikan Kerudung Putih
menjadi lebih penasaran, karena sekian lama mendesak Kwi Beng tetapi tidak mampu mendesak dan melukai Kwi Beng. Memang Kwi Beng sedikit terdesak, namun bukan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
berarti bisa dikalahkannya dengan mudah dalam waktu singkat.
Dibutuhkan waktu yang panjang dan pengorbanan
yang tidak sedikit untuk menaklukkan anak muda itu.
Karena memang tidak memngecewakan Kwi Beng
menjadi murid terkasih mendiang Kian Ti Hosiang. Dan menghadapi salah satu tokoh puncak Thian Liong Pang ini, Kwi Beng kembali memperlihatkan kesaktian dan
keperwiraannya.
Dia tidak kehilangan kewaspadaan dan putus asa
menghadapi lawan beratnya itu, meski sadar sulit sekali meraih inisatif penyerangan untuk sebuah kemenangan.
Hanya karena khikang istimewa dan pengaruh yang
mengusir hawa sihir sajalah dia tidak terperosok lebih jauh.
Tiba-tiba terdengar suara seperti suara mendesis dari mulut si Majikan Kerudung Putih, dan secara tiba tiba terjadi perubahan cara berkelahinya. Tubuh yang
berbalut pakaian serba putih itu, seperti melayang
mendatar berjarak tidak jauh dari perut bumi dan
mencecar bagan bawah Kwi Beng dengan kecepatan
yang luar biasa.
Akibatnya, serangkum hawa dan angin pukulan yang
luar biasa bagai prahara menghantam Kw Beng,
sementara totokan dan juluran tangn Majikan Kerudung Putih mencecar bagian bawah Kwi Beng. Kembali
kecepatan gerak tangan dan ginkang yang
dikembangkan Majikan kerudung Putih mencecar Kwi
Beng dan membuat anak muda itu mundur teratur ke
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
belakang. Bahkan pundaknya sempat terserempet
jentikan tangan Majikan Kerudung Putih, namun tetap tidak sanggup melukai anak muda tersebut.
Tetapi jelas Kwi Beng terjerumus dalam kesulitan
untuk menandingi Majikan Kerudung Putih yang terus
bersilat semakin lama semakin garang. Bahkan tubuhnya yang seperti ular melata tetapi melayang sedikit di atas bumi seperti sanggup bergerak seperti ular meliuk-liuk dan menyerang bagian bawah Kwi Beng dan bisa secara cepat mematuk dan menyerang keatas. Gaya seperti ini dan gerakan-gerakan asing nan aneh membuat Kwi Beng kesulitan beradaptasi. Untungnya dia memiliki kemurnian Ilmu silat dan tenaga memadai untuk tidak membuatnya lebih kesulitan lagi.
Tetapi, harus diakui, menerima beberapa kali jentikan dan pukulan Majikan Kerudung Putih membuat Kwi Beng kesakitan juga. Meskipun tidak sampai melukai tubuh bagian dalamnya. Tetapi meskipun demikian,
perlawanannya masih tetap alot dan tidak membuat
Majikan Kerudung Putih merasa sudah menang.
Karena kekuatan Kwi Beng masih belum berkurang
dan pukulannya yang bersarang di tubuh Kwi Beng
terpental dan nampaknya tidak melukai anak muda itu.
Diam diam Majikan Kerudung Putih ini menjadi sangat kagum juga terhadap anak muda itu. Mengagumi
keuletannya dan mengagumi kematangan permainan
ilmu silat anak muda itu, yang menurut taksirannya
memang sudah sulit menemukan tandingan. Akan sulit
mengalahkan anak muda ini setelah 2-3 tahun lagi
kedepan, batin si Majikan Kerudung Putih.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara itu, dengan mengerahkan Pek In Ciang dan
Tay Lo Kim Kong Ciang, Kwi Beng akhirnya bisa bernafas sedikit lega meski badai serangan masih tetap
menerpanya. Tetapi setidaknya, secara perlahan dia
mulai memahami bahwa lawannya bergerak berdasarkan
gerak seekor ular. Hanya kecepatannya itu yang sangat memusingkannya. Itulah sebabnya Kwi Beng akhirnya
memilih memainkan Thai Kek Sin Kun dan Tay Lo Kim
Kong Ciang untuk mempertahankan dirinya.
Keadaannya kembali sedikit membaik dan Kwi Beng
mulai memikirkan untuk melepaskan ilmu andalan
perguruannya seandainya lawannya mencecarnya lebih
jauh. Dan memang, nampaknya lawanpun belum sampai
pada tingkat permainan ilmu tertingginya. Dia masih tetap memegang kendali meski tidak berkemampuan
untuk merontokan perlawanan Kwi Beng untuk meraih
kemenangan. Bahkan terkesan, Majikan Kerudung Putih mengagumi
lawannya dan membiarkan pertarungan menjadi panjang karena ingin mengenali lebih jauh ilmu dan kesanggupan lawan. Sebuah ciri khas dan penyakit dari pesilat yang sudah mencapai puncak kemampuannya. Selalu senang
dan sangat menikmati bertempur melawan lawan yang
memiliki kemampuan sepadan dan menemukan jurus dan
trik ilmu silat baru untuk meningkatkan kemampuan
sendiri. Dan melawan Kwi Beng, meski penasaran tidak bisa
mendesak lawan hingga tunggang langgang dan bahkan
tidak mampu melukainya meski memegang inisiatif
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
penyerangan, malah membuat nafsu bertarung Majikan
Kerudung Putih semakin membara.
Nampaknya, diapun kemudian terpancing
meningkatkan kemampuan ilmunya dan membuatnya
seperti mengurung Kwi Beng di arena namun tidak
sangup melukainya. Luar biasa pertarungan keduanya.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ilmu dari aliran dan gaya berbeda nampak
diperbenturkan oleh kedua orang yang menguasainya
dengan sangat mahir.
Dan tingkat penguasaan keduanyapun nampaknya
tidaklah jauh berbeda, sehingga benturan benturan
hebat terdengar memekakkan telinga. Selebihnya,
bahkan anak buah si Majikan Kerudung Putih nampak
sudah berkali kali melangkah mundur untuk menghindari angin pukulan yang semakin tajam menusuk dan kuat
menerpa mereka. Mau tidak mau mereka mengagumi
kedua orang yang sedang bertempur tersebut, meskipun mereka tentu berharap majikannya yang memenangkan
pertarungan tersebut.
Tetap, setelah sekian lama, merekapun menjadi gugup karena meski terus mendesak, tetapi posisi Kwi Beng tidaklah menjadi lebih parah meski pertarungan sudah makan waktu lama. Bahkan tendangan dan pukulan serta sentilan jari Kwi Beng masih sangat tajam menusuk
bahkan meninggalkan lubang yang mengerikan di batu
sekalipun. Hanya Kwi Beng dan Majikan Kerudung Putih yang
mengerti bahwa sebetulnya memang inisiatif menyerang selalu dipegang sang Majikan, tetapi belum cukup
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sanggup menjatuhkan Kwi Beng yang bersilat dengan
ulet. Bahwa serangan dipegang oleh Majikan Kerudung Putih memang nampak jelas. Dari 4 atau 5 kali
serangannya, hanya bisa Kwi Beng melakukan satu kali serangan balasan. Karena itu nampak jelas bahwa Kwi Beng lebih banyak mempertahankan dirinya untuk tidak terkena pukulan mematikan lawan. Keadaan tersebut
berlangsung cukup lama, sampai kemudian tiba-tiba
terdengar sebuah suara:
"Koko, jangan takut, aku membantumu"
Dan seiring dengan terdengarnya suara tersebut
sebuah bayangan biru yang sangat pesat dan diiringi angin pukulan yang juga sangat kuat sudah menerjang datang. Tapi Majikan Kerudung Putih tidak kehilangan kewaspadaan dan kehebatannya. Dengan tenang dia
memapak serangan yang mengarah kedirinya dan
kesudahannya membuatnya sangat terkejut.
"duk"
Benturan hebat terjadi dan akibatnya untuk menjaga
dirinya Majikan Kerudung Putih membiarkan dirinya
terental ke belakang untuk menjaga diri dari serangan Kwi Beng akibat dia kehilangan tempo seketika. Tetapi, untungnya Kwi Beng bukanlah orang yang gemar
menarik keuntungan dari kondisi buruk lawan.
Apalagi akibat serangan orang lain. Karena itu,
Majikan Kerudung Putih kemudian memiliki waktu cukup untuk memandangi anak muda yang datang dan
membuatnya terperanjat karena betapa miripnya lawan TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang dicecarnya dengan penyerang yang baru datang
kemudian. Selain kemiripan itu, yang juga sangat
mengagetkannya adalah kemampuan si penyerang yang
bahkan tidak berada di bawah lawan yang dicecarnya.
Sungguh luar biasa, dia kini berhadapan dengan dua
orang yang memiliki kemampuan nyaris menyamai
dirinya. Dan sulit baginya untuk mampu menghadapi kedua
orang itu jika mereka maju berbareng. Karena itu dengan suara dingin dia membentak:
"Hm, kalian ingin mengeroyokku?"
Kwi Beng nampak memerah sejenak wajahnya tetapi
kemudian dia menarik nafas panjang dan berkata:
"Engkau sungguh lihay, aku sendirian nampaknya
akan sulit menandingimu. Tetapi, tidak ada niat kami untuk mengeroyokmu, asal engkau juga tidak mengotori tanganmu dengan menjatuhkan banyak darah para
pendekar Tionggoan"
"Koko, maksudmu?" Kwi Song menatap kakaknya dan
dalam pandangan seketika kedua saudara kembar itu
sudah saling mengerti. Terutama ketika Kwi Song melihat anggukan kepala kakaknya yang dia tahu selalu jujur dan pantang berdusta.
"Dialah yang dimaksudkan oleh saudara Ceng Liong
sebagai tokoh-tokoh Thian Liong Pang yang bahkan
melebihi Hu Hoat mereka" tambah Kwi Beng. Dan
penjelasan itu membuat Kwi Song mengerti mengapa
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kakaknya bisa jatuh dibawah angin menghadapi si
Kerudung Putih.
"Hm, kita berdiri berhadap-hadapan sebagai lawan,
tiada salahnya kalian maju mengeroyokku. Lagipula, aku masih memiliki para pengiringku yang sangup
membantuku melawan kalian" terdengar jengekan si
Majikan Kerudung Putih
"Rasanya sudah cukup Majikan Kerudung Putih.
Mohon sampaikan pesan kami kepada Pangcu Kalian
agar menarik diri dari ambisi besarnya yang
mengakibatkan jatuhnya banyak korban, atau
menghadapi ancaman serbuan kami" Kwi Beng berkata.
"Apakah kalian berkemampuan?" tantang Majikan
Kerudung Putih "Kami sudah membuktikannya, dan akan
melanjutkannya bila Pangcu kalian tetap memaksakan
diri" Kwi Song menyambut dan memasuki arena
perdebatan itu. Nampak kemudian Majikan Kerudung
Putih memandang kedua anak muda itu bergantian,
tersirat rona kagum di matanya dan tidak lama berselang dia berkelabat mundur. Dan sulit dikuti pandangan mata, Majikan Kerudung Putih meninggalkan tempat tersebut bersama pengiringnya. Diikuti pandangan sama, kagum, dari Kwi Beng.
Suasana cukup lengang beberapa saat, sampai
kemudian dipecahkan oleh rasa penasaran yang
terkandung dalam suara Kwi Song:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Koko, kenapa mereka dibarkan berlalu?"
"Song te, Majikan Kerudung Putih memiliki tingkat
ilmu di atasku. Bahkan keampuan ginkangnya, mungkin menyamai Mei Lan. Kita takkan sanggup mengejarnya"
Kwi Beng bergumam dengan suara mengambang
"Tetapi, masakan kita berdua tidak sanggup
menahannya?" Kwi Song tetap penasaran dengan sikap
kakaknya. Sudah tentu dia merasa aneh dengan
keputusan kakaknya membiarkan lawan berlalu dan
melarangnya untuk menghadang dan mengejar.
"Karena belum saatnya adikku. Lagipula, jika tidak
salah, Majikan Kerudung Putih adalah seorang wanita.
Selain itu, dia tidaklah jahat kelihatannya. Entahlah. Dan para pengiringnya, juga bukanlah orang lemah"
"Hm, tidak disangka jika dalam Thian Liong Pang
masih terdapat jago lain yang malah lebih lihay lagi koko.
Nampaknya perjuangan melawan mereka bakal
berlangsung alot dan lama"
"Benar adikku"
"Tapi, apakah engkau mampu menjajaki kira-kira asal dan jenis ilmu silat orang itu koko?"
Nampak Kwi Beng mengerutkan alis, dia sepertinya
sedang berpikir keras untuk mengingat-ingat. Tetapi akhirnya nampak dia menghela nafas panjang, dan
kemudian berkata:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Semuanya gelap Song te. Ilmu silat dan dasar
ilmunya terasa sangat asing, seperti bukan dari
Tionggoan, selain itu hawa pukulannya mengalirkan
hawa mujijat yang membingungkan. Kakakmu ini tidak
sanggup mengenali dasar ilmunya, kecuali kenyataan
bahwa dasar gerakannya nampaknya dari gerakan-
gerakan ular"
"Sungguh penasaran ".. sungguh penasaran, kita
bahkan tidak banyak beroleh info dari pertempuran koko dengan tokoh itu"
"Kecuali bahwa dia seorang perempuan dan
nampaknya belum tua benar. Bahkan bukan tidak
mungkin seorang nona"
"Seorang nona" Apakah engkau yakin koko" Kwi Song
mengejar dan mencecar kakaknya dengan
kepenasarannya "Aku bakal tidak salah dengan yang satu itu adikku"
Kwi Beng nampak masih penuh penasaran dan banyak
pertanyaan yang tak terjawab dibenaknya. Tetapi,
anehnya, Kwi Beng juga seperti gelisah.
Keadaan kembali hening sejenak, kedua kakak beradik kembar tersebut seperti memikirkan hal yang sama,
kepenasaran yang sama dan hasrat yang sama atas
penyelesaian masalah Thian Liong Pang. Dan
kepenasaran serta pertanyaan mereka bahkan berlanjut hinga mereka sepakat melangkah bersama, kearah yang sama memasuki Ye Cheng.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kota dimana para pendekar dilanda kepenasaran yang
sama atas sergapan para penyergap berpakaian putih, melukai sjeumlah pendekar tetapi tidak membunuh
mereka. Betapapun penasarannya para tokoh itu, tapi baru Kwi Beng dan Kwi Song yang secara langsung bisa berhadapan dengan tokoh itu. Bahkan ketika kemudian Mei Lan dan Tek Hoat bergabung, keduanya, seperti juga pendekar kembar dari Siauw Lim Sie, tidak membawa
kabar yang lebih seputar markas utama Thian Liong
Pang. Karena itu, sebelum menemukan markas utama itu,
para pendekar kini berkonsentrasi menghadapi Majikan Kerudung Putih yang menurut Kwi Beng, adalah seorang wanita yang bahkan masih diatas kemampuan para Hu
Hoat Thian Liong Pang. Kabar yang sangat mengejutkan.
Tetapi, yang juga membuat para pendekar berdegup
murka dan gemas adalah, masih ada sekali dua kali para penyerang gelap berbaju putih itu mengganggu, tetapi seperti biasa denga cepat menghilang. Dan setelah itu, ada beberapa hari penyerang itu menghentikan upaya
mereka. Agaknya seperti mengetahui bahwa di Ye
Cheng, kini telah berkumpul beberapa jago muda lain yang sangat hebat.
Tapi begitupun, kepenasaran para jago tetap
merupakan sebuah teka-teki karena belum sanggup
membuka tabir dibalik penyerangan kelompok berjubah putih yang rata-rata semua adalah gadis muda dengan ginkang istimewa.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Episode 8: Kemelut di Thai San
Pay dan Tiam Jong Pay
Hari ketujuh setelah membatalkan memasuki Kwi Cu
akibat gangguan para penyerang berbaju putih,
seharusnya kondisi para pendekar menjadi lebih baik.
Apalagi, karena kemudian pada hari kedua Souw Kwi
Beng dan Souw Kwi Song membawa kabar telah mampu
mengetahui identitas, meski belum sepenuhnya, dari
para penyerang berjubah putih tersebut.
Dan kemudian dua hari menyusul, Liang Tek Hoat
menyusul tiba di Ye Cheng dan pada hari berikutnya
menyusul tiba Liang Mei Lan adiknya. Meski keduanya tidak membawa kabar yang lebih baik soal keberadaan markas besar Thian Liong Pang, tetap harapan menjejaki para penyerang berbaju putih akan semakin besar
kemungkinannya.
Jikapun ada yang masih dipikirkan meski tidak serius sekali adalah, belum munculnya Kiang Ceng Liong, dan belum diketahui kabar apa kiranya yang ditemukan anak muda tersebut. Bisa dimaklumi, karena memang kelima anak muda sakti itulah yang menjadi sandaran utama
para pendekar dalam upaya menggulung Thian Liong
Pang kali ini. Seperti diketahui, semua anak muda sakti itu,
ditugaskan untuk mengintil kekuatan utama Thian Liong Pang yang mengundurkan diri. Diharapkan, dari mereka bisa ditemukan markas utama Thian Liong Pang untuk
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
kemudian diselesaikan tuntas teror yang ditimbulkan Thian Liong Pang tersebut.
Tetapi, sayangnya, sebagaimana dilaporkan Souw Kwi
Beng dan adiknya, serta juga Tek Hoat dan adiknya,
sama sekali mereka kehilangan jejak. Bahkan jauh
sebelum memaskui Ye Cheng. Nampaknya ada satu
lokasi rahasia mereka, yang membuat para tokoh yang mengundurkan diri itu bisa menghilangkan diri dari
pengawasan dan kuntilan para anak muda tersebut.
Selain, memang para tokoh tersebut bukan anak
kemaren sore yang bisa dikibuli atau diakali dengan pengintaian semacam itu. Mereka tahu belaka, bahwa
jejak mereka sangat pasti konangan, dan karena itu
mereka jelas sudah mempersiapkan diri untuk
menghilangkan jejak dari pantauan lawan. Sebagai
tokoh-tokoh kawakan, jelas mereka punya banyak cara untuk menghindari pengintaian orang terhadap jejak
mereka yang mengundurkan diri.
Kehilangan jejak dan ketidaktahuan bagaimana
menemukan jejak markas utama Thian Liong Pang ini
jelas membuat moral kelompok pendekar merosot.
Semakin lama keadaannya akan semakin buruk. Hal itu disadari oleh para pemimpinnya, Sian Eng Cu Tayhiap dan Pengemis Tawa Gila. Sebagai tokoh kawakan,
mereka sadar benar resiko yang dihadapi apabila markas besar yang akan diserang dengan kekuatan penuh itu
tidak ditemukan.
Tetapi, merekapun tidak mungkin sembrono, karena
kekuatan utama sekarang terbagi dua setelah para
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
sesepuh Partai besar pamit mengurusi urusan perguruan masing-masing dan menunggu berita panggilan untuk
serangan pamungkas. Tapi, setelah sebulan lebih lewat, ternyata serangan pamungkas itu tidaklah pernah bisa dilakukan akibat markas utama Thian Liong Pan tidak bisa diendus.
Bahkan pengendus berita terhebat jaman itu, yakni
Kay Pang dan juga Maling Sakti, yang sudah
mengerahlan tenaganya, masih tetap tidak sanggup
menemukan dan mencium keberadaan markas tersebut.
Sementara itu, dipihak lain, terpaan atas kesatuan
moral dan semangat para pendekar kian hari kian
tergerus. Selain waktu yang terus berlangsung dan
bahkan semakin lama, juga serangan gerilya dari
pasukan berbaju putih, meski tidak mengorbankan
nyawa para pendekar, tetapi juga ikut menggerus
semangat. Karena hingga hari ketujuhpun, masih belum sanggup
menemukan dan menangkap pelakunya. Padahal, ke-4
anak muda sakti itu, sudah melakukan pengejaran dan perondaan setiap malamnya. Selain jatuhnya korban
tersebut, kejenuhan juga mulai menerpa para pendekar.
Terutama para pendekar kelana, yang memang tidak
terbiasa hidup dalam ikatan yang ketat.
Meskipun mereka sadar akan ancaman dan bahaya
membiarkan Thian Liong Pang, tetapi hidup dalam
ketidakentuan dan terikat, membuat mereka sangat
sengsara. Sejumlah benturan kian hari kian banyak
terjadi, termasuk juga perbedaan pendapat. Untungnya, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
wibawa Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila yang
sangat kawakan, masih sanggup mengekang dan
mengatasi keadaan.
Tetapi, dapat dipastikan bila dibiarkan lebih lama lagi, maka rombongan para pendekar ini jelas akan buyar
dengan sendirinya. Buktinya, sudah ada 1-2 pendekar kelana yang minta diri karena urusan pribadi kepada Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila, meskipun mereka tetap memberi komitmen untuk membantu bila saat
penyerangan sudah tiba.
Karena itu, maka pada hari ketujuh, Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila memutuskan untuk meneruskan
perjalanan ke Kwi Cu, dan akan diputuskan disana,
apakah rombongan itu dipertahankan ataukah tidak.
Keputusan ke Kwi Cu diambil setelah masuk laporan dari Maling Sakti, bahwa bukan tidak mungkin dan indikasinya kuat bahwa markas utama Thian Liong Pang nampaknya
berada di seputar Kwi Cu, meski lokasi utamanya masih belum ditemukan. Karena itu, maka pada hari ketujuh, malam dikelarkan perintah bahwa rombongan pendekar
yang terbagi dalam beberapa kelompok akan melakukan perjalanan menuju Kwi Cu.
Tetapi, pada hari keberangkatan, lagi-lagi terjadi
peristiwa yang nampaknya seperti normal-normal saja, meski sangat mengganggu dan bahkan membatalkan
perjalanan para pendekar. Pada pagi hari, tepat saat keberangkatan ke Kwi Cu akan dilakukan, rombongan
dari Thai San Pay dan Tiam Jong Pay tiba-tiba menarik diri.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Bahkan pada hari itu juga, rombongan dari Thai San
Pay dan Tiam Jong Pay memutuskan untuk kembali ke
Gunung masing-masing. Lebih kurang 20 orang dari
rombongan tersebut akhirnya memutuskan pulang ke
perguruan masing-masing, dan secara otomatis
mengurangi jumlah dan kekuatan kelompok pendekar.
Tetapi, bukan berkurangnya jumlah itu yang
mengkhawatirkan bagi Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa
Gila serta Topeng Hitam yang selalu berada di Ye Cheng.
Tetapi percakapan dengan Tang Hauw Sek, sute dari
Thian San Pay Ciangbunjin dan Gui San Bu, Wkl
Ciangbunjin Tiam Jong Pay yang berjulukan Coat-ceng-kiam (si pedang tanpa kenal ampun). Percakapan yang mendatangkan kecemasan yang lain bagi Sian Eng Cu
dan Pengemis Tawa Gila dan bahkan si Topeng Hitam;
"Tong tayhiap dan cuwi sekalian, sebetulnya kami
tidak berkehendak meninggalkan arena ini sedini ini. Dan bahkan kami tidak ingin membicarakan hal-hal lain
seputar perguruan kami. Tetapi secara tidak sengaja, kami telah membicarakan urusan perguruan masing-masing, dan menemukan kesamaan yang sangat aneh
dan mencurigakan" Tang Hauw Sek yang biasanya tinggi hati, angkuh namun bersifat dan bersikap gagah,
nampak melirik sekilas kearah Gui San Bu.
Meskipun lebih tua, tetapi Gui San Bu memang
terkenal susah berbicara, namun sama dengan Tang
Hauw Sek, orang inipun terkenal tinggi hati, tetapi tetap mengutamakan sikap dan sifat kependekaran. Kedua
orang ini, beberapa waktu terakhir menjadi dekat karena merasa disepelekan dan tidak ditempatkan sebagai pihak TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang dimintai nasehat dalam urusan perlawanan
terhadap Thian Liong Pang.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Karena itu, keduanya justru menjadi dekat, dan baru merasa sedikit terhargai ketika diminta memimpin 1 dari 3 kelompok utama pendekar yang akan mengarah ke Kwi Cu. Setelah berhenti sejenak, kemudian Tang Hauw Sek melanjutkan:
"Sebetulnya, tiada kecurigaan ketika terjadi
percakapan antara lohu dengan Gui heng, dan hanya
keluh kesah lohu belaka sekitar kekisruhan di perguruan kami, Thian San Pai. Tetapi ternyata, pola yang hampir sama ternyata juga terjadi di Tiam Jong Pay, dan juga menghadirkan rasa penasaran bagi Gui heng. Belakangan kami berdua menjadi penasaran, tetapi sekaligus juga menjadi bercuriga"
Sampai disini, baik Sian Eng Cu maupun Pengemis
Tawa Gila dan Topeng Hitam masih belum begitu
tertarik, meskipun nampak heran. Tetapi, karena
tampang yang tegang dan serius dari Tang Hauw Sek
dan Gui San Bu, mau tidak mau merekapun jadi ingin
mengetahui, masalah apa sebetulnya yang sedang mau
diutarakan oleh kedua tokoh dari perguruan pedang
termasyur itu. Dan terdengar Tang Hauw Sek yang menjadi juru
bicara kembali melanjutkan:
"Awalnya, lohu hanya mempertanyakan mengapa
surat perintah menarik diri dari persekutuan pendekar menyerang Thian Liong Pang ditandatangani oleh Tee
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kong, orang yang baru sekitar 11 tahun lalu bergabung dengan Partay kami tetapi kemudian sangat dipercaya oleh ciangbunjin kami. Tetapi, ketika bercakap dengan Gui Hu Ciangbunjin Tiam Jong Pay, dia juga heran,
karena surat penarikan hanya ditandatangani oleh Kwan Bok Hoan yang juga baru menjadi anggota di Tiam Jong Pay kira-kira 12 tahun sebelumnya. Kami berdua awalnya menduga ini hanya sebuah kebetulan, yakni seorang
tokoh perguruan kami menyurat atas nama ciangbunjin kami" Hauw Sek nampak kembali berhenti sejenak.
Sementara Gui San Bu nampak menatap menerawang,
tetapi yang lain-lainnya nampak mulai sedikit tertarik.
Dan Tang Hauw Sek kemudian melanjutkan:
"Tetapi, ketika lohu pada akhirnya menceritakan
bagaimana caranya Tee Kong bergabung dengan partay
kami yang awalnya tidak cukup lihay, tetapi dalam 6-7
tahun kemudian mampu mengatasi murid-murid terlihay kami, bahkan termasuk bisa melampaui lohu, Gui heng menjadi terhenyak, karena hal yang sama terjadi dengan Kwan Bok Hoan di Tiam Jong Pay. Dan herannya, waktu mengabungkan diri kedua orang itu dengan perguruan
kami, hampir bersamaan. Dan lebih mengherankan lagi, atas kecurigaan seperti ini, kami menjumpai sisa-sisa orang Cin Ling Pay dan juga Kun Lun Pay, ternyata
merekapun mengalami pengalaman yang sama pada
belasan tahun silam. Dan rata-rata, kami mencatat,
bahwa orang yang masuk belasan tahun silam tersebut, sanggup mengambil hati pimpinan dan kepandaiannya
melonjak pesat hinga melampaui tokoh-tokoh utama
sebelumnya. Hal ini yang membuat kami berdua jadi
bercuriga, jangan-jangan sesuatu sedang terjadi, baik di TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
perguruan kami maupun di perguruan lain" Hauw Sek
menutup uraiannya dan disambung oleh Gui San Bu yang meski susah berbicara, tetapi tidak sanggup menahan mulutnya untuk mengatakan:
"Kami berdua hampir yakin, bahwa ini pasti ulah Thian Liong Pang, karena kedua orang tadi, berusaha
menghalang-halangi Ciangbunjin kami untuk mengirim
utusan bergabung dengan kelompok pendekar"
"Celaka ".." tiba-tiba mulut Topeng Hitam mendesis
"Ada apa gerangan Kiang heng?" Sian Eng Cu yang
sudah bisa menebak asal usul Topeng Hitam bertanya, meski hatinya juga sedikit mencelos. Di pihak lain, paras muka Pengemis Tawa Gila juga sudah mulai kelam. Dia bukan tertarik lagi dengan cerita Tang Hauw Sek dan Gui San Bu, tetapi sudah sangat tegang malahan.
"Jika benar dugaan jiwi, maka hampir bisa dipastikan Ciangbunjin Thian San Pay dan Tiam Jong Pay sedang
mengalami masalah besar" Topeng Hitam menegaskan
dengan suara perlahan.
"Bukan itu saja" Sian Eng Cu menambahkan
"Bahkan beberapa perguruan lagi, seperti Kun Lun Pay juga, mungkin sedang dalam ancaman masalah yang
sama besarnya. Dan bukan tidak mungkin perguruan
besar lainnya"
"Benar, Tong Tayhiap, hal-hal tersebut telah kami
percakapkan tadi malam. Dan karena itu, kami meminta TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
waktu khusus pagi ini, sebelum kembali ke perguruan kami, untuk membicarakannya dengan cuwi sekalian"
"Hm, nampaknya Thian Liong Pang memainkan kartu
terakhirnya, dan ini sangat berbahaya" Topeng Hitam kembali bergumam.
"Benar, dan kita memiliki perkerjaan yang lebih berat lagi untuk menangani masalah-masalah yang kita hadapi.
Terlampau beresiko untuk membiarkan masalah di
banyak perguruan seperti ini. Dan nampaknya,
perjalanan ke Kwi Cu untuk sementara harus kita tunda, ada tugas lain yang lebih penting" Sian Eng Cu
memastikan. "Baiklah, kami sudah mengutarakan apa yang sedang
terjadi kepada cuwi sekalian. Sekarang, perkenankan kami kembali ke perguruan kami masing-masing, semoga masih belum terlambat" Tang Hauw Sek berujar dan mau mohon diri. Juga Gui San Bu.
Tetapi, sebelum keduanya pamitan, sebuah suara
yang halus terdengar di luar tempat percakapan mereka:
"Apa yang engkau lakukan disitu" suara seorang
perempuan, nampaknya Mei Lan. Dan tidak terdengar
langkah kaki atau suara apapun menjauh dari tempat
percakapan para tokoh itu, tetapi tak lama kemudian terdengar suara seorang laki-laki berkata:
"Maaf nona, saya sedang menunggu sahabat saya
yang sedang berbicara dengan para pemimpin pendekar"
dan setelah menjura kepada Mei Lan, kemudian orang itu TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
berjalan menjauh. Mei Lan yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi sudah tentu tidak menghalangi. Tetapi, di dalam pondok tempat percakapan itu berlangsung, Sian Eng Cu, Topeng Hitam dan Pengemis Tawa Gila saling
pandang. Dengan cepat San Eng Cu bertanya:
"Apakah diantara cuwi ada yang membawa sahabat
dan meninggalkannya di luar untuk menunggui?"
Tang Hauw Sek dan Gui San Bu nampak bingung dan
keduanya mengeleng. Dan secepat gelengan itu hilang, segera Sian Eng Cu berseru:
"Sumoy, tangkap dan jangan sampai orang itu
meloloskan diri. Cepat"
Mei Lan cepat tanggap, dan masih sempat dia melihat bayangan pria itu menjauh, tetapi masih lebih cepat lagi Mei Lan bergerak mengejar pria itu. Dan tepat saat Mei Lan mengejar, adalah ketika pria itu juga bergerak
dengan ilmu ginkangnya, dan langsung kearah luar kota.
Sementara itu, dalam ruangan Sian Eng Cu berkata:
"Kita harapkan sumoy bisa menangkap pengintai itu,
tetapi kemampuannya untuk tidak tertangkap oleh
pengindraan kita sangat hebat. Kiang heng, jika bisa memberi bantuan kepada sumoy, biarlah hal lain yang perlu dikerjakan di Thian San Pay dan Tiam Jong Pay kami selesaikan disini. Siang nanti, kita memanggil kawan-kawan lain untuk membicarakan langkah
secepatnya"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Baik" dan dengan cepat Topeng Hitam berkelabat
keluar. Sementara itu, percakapan dengan Tiam Jong
Pay dan Thian San Pay terus dilanjutkan:
"Akan sangat berbahaya bila orang itu lolos" Gui San Bu bergumam khawatir
"Kita harapkan sumoy dan Topeng Hitam bisa
menyelesaikan urusan ini sebelum berita yang dibawanya menyebar" Sian Eng Cu menghibur
"Benar, sebab jika tidak, banyak persoalan besar yang lain yang mungkin terjadi" Pengemis Tawa Gila juga
berbicara. "Dan sebaiknya kamipun segera mohon diri Tong
Tayhiap dan Pengemis Tawa Gila, sudah saatnya kami
kembali ke perguruan kami" Tang Hauw Sek akhirnya
minta diri. "Baiklah, bila menilik keadaan, nampaknya suasana
dan situasi di Thian San Pay dan Tiam Jong Pay sangat riskan dan berbahaya. Jika jiwi tidak keberatan, maka kami akan membantu meski secara diam-diam untuk
tidak mengusik mereka yang sedang merencanakan
kebusukan ini. Dan jika jiwi sepakat, maka dari tempat ini kami akan mengirimkan bantuan ke perguruan jiwi dan juga mengirimkan kabar rahasia ke beberapa perguruan agar mengetahui adanya penyusupan semacam ini"
"Terima kasih Tong Tayhiap, tentu, kami akan
berterima kasih untuk bantuannya" Tang Hauw Sek
mengiyakan, seperti juga Gui San Bu. Keduanya paham TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
benar dan berfirasat, sesuatu yang tidak menyenangkan sedang terjadi di Perguruan mereka. Dan nampaknya,
bantuan orang gagah se Tionggoan akan sangat mereka butuhkan. Keduanya kemudian berpamitan dan siang itu juga melakukan perjalanan pulang ke perguruan masing-masing.
Tang Hauw Sek dengan rombongannya kembali ke
Thian San Pay dan Gui San Bu dengan anak buahnya
kembali ke Tiam Jong Pay. Kedua tokoh dari perguruan berbeda itu berjalan pulang dengan hati penuh rasa
cemas dan khawatir, tetapi menjadi sedikit besar karena ada jaminan bahwa Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila akan mengupayakan bantuan, seandainya benar terjadi sesuatu yang luar biasa di perguruan mereka.
============================
"Perlahan dulu sobat, kita perlu bicara" Mei Lan
dengan cepat melakukan pengejaran, tetapi dengan
cepat juga dia menjadi kaget karena lawan yang dikejar juga bergerak dengan cepat. Dalam waktu singkat Mei Lan memang dapat memperpendek jarak antara mereka,
tetapi lawan yang dikejarpun sudah mampu mencapai
pinggiran kota, dan bahkan nampaknya segera akan
mengarah ke hutan di luar kota Ye Cheng yang memang cukup lebat.
Dan Mei Lan sadar, dia tidak boleh membiarkan
lawannya mencapai hutan di luar kota sebelah utara
tersebut, karena resikonya akan semakin besar. Tetapi yang ditakutkannya adalah, kaburnya lawan dengan
memanfaatkan lebatnya hutan, dan berarti informasi
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
yang diserap lawan akan menjadi konsumsi musuh dan
sudah pasti akan sangat merugikan mereka.
Kesadaran tersebut membuat Mei Lan mengempos
semangat dan akibatnya sungguh luar biasa, bagaikan terbang layaknya Mei Lan bergerak dan tepat di sisi utara Kota Ye Cheng, sebelum memasuki areal hutan, Mei Lan melayang dan kemudian melampaui lawannya serta
berhenti persis di depannya.
"Sudah kukatakan kita perlu bicara. Tolong jelaskan, untuk maksud apa saudara mengintil pembicaraan para tokoh pendekar, dan mengapa ketika bertemu aku
saudara kemudian lantas bergegas pergi. Dan eh ".., bukankah, bukankah engkau" Mei Lan yang berbicara
sambil perlahan membalikkan tubuh terkejut menemukan siapa lawan yang dikejarnya.
Tang Cun, salah seorang dari barisan para pendekar
dan terkenal sebagai salah seorang pendekar yang
berkelana. Dan bahkan masih terhitung berasal dari satu desa dengan tokoh Thian San Pay, Tang Hauw Sek, dan karena itu dia bisa bergabung dengan rombongan
pendekar. Dan secara kebetulan, Mei Lan secara samar bisa mengenali Tang Cun dari satu episode yang tidak bisa dilupakan Mei Lan dan membuatnya bisa mengenali lawan ini.
"Benar, engkau pasti yang bernama Tang Cun, dan
engkau jugalah yang memanas-manasi para pendekar
dengan menjelek-jelekkan Liong ko di Siauw Lim Sie. Apa maksudmu sebenarnya, dan siapa engkau sesungguhnya
Tang Cun?" Benar, tokoh inilah salah satu yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menjelek-jelekkan Ceng Liong dalam pertemuan di Siauw Lim Sie dan membuat Ceng Liong kemudian
mengundurkan diri selaku Bengcu.
Mei Lan merasa sangat sebal dengan orang ini yang
sangat pintar bersilat lidah dan membakar banyak orang hingga kemudian cukup banyak yang memojokkan Ceng
Liong. Dan wajah orang yang "mencederai" kekasih hati, sudah jelas akan sangat sulit untuk dilupakan, termasuk juga bagi Liang Mei Lan.
"Ach nona, aku hanya kebetulan berada di dekat
pemondokan tersebut, sekaligus menantikan saudaraku yang masih berasal dari desa yang sama, tokoh Thian San Pay itu, Tang Hauw Sek", Lihay juga Tang Cun ini, dia masih sanggup menentramkan hatinya meskipun
posisi dan keadaannya jelas sudah diujung tanduk.
Apalagi, Tang Cun kenal betul kelihayan Liang Mei Lan yang menjadi buah bibir dan kebanggaan para pendekar, karena selain cantik dan manis, nona ini ini juga teramat lihay, murid salah seorang kenamaan, Wie Tiong Lan dari Bu Tung Pay yang sejajar dengan 3 manusia dewa
lainya. Dan gadis cantik ini bahkan mampu mengalahkan
salah satu maha iblis yang sangat ditakuti sejak puluhan tahun silam.
"Hm, begitu yaa, dan mengapa pula engkau bergegas
pergi ketika aku memergokimu berada di sekitar ruangan yang digunakan para pemimpin pendekar untuk
melakukan percakapan-percakapan yang biasanya
bersifat rahasia itu?" Mei Lan bukannya orang bodoh, TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
bukan. Dia cukup cerdik untuk mencecar lawannya
dengan pertanyaan yang menyudutkan Tang Cun.
"Ach nona, aku sebenarnya menunggui saudaraku
Tang Hauw Sek, sekaligus berjaga di luar ruangan
tersebut" pintar Tang Cun berkelit.
"Dan, ketika aku memintamu kembali, engkau justru
melarikan diri. Benar-benarkah engkau sedang
menunggui locianpwe Tang Hauw Sek dan berjaga di
pintu kamar yang sebenarnya terlarang bagi siapapun?"
Mei Lan mendesak
"Ach, nona engkau terlalu memaksaku. Aku menjadi
khawatir" "Tang Cun, tidak ada yang menekanmu. Sebaiknya
engkau ikut aku dan kita berbicara dengan para
pemimpin pendekar, biar apa yang engkau lakukan
menjadi jelas bagi semua, termasuk menghilangkan
kecurigaan para pemimpin itu yang memerintahkan aku membawa engkau kembali"
"Tapi, aku tidak ingin kembali lagi nona"
"Jika begitu, aku harus membawamu kembali dengan
paksa, aku minta maaf sebelumnya"
"Maaf, jika aku harus mempertahankan diri nona"
Tang Cun berkeras dan bertahan untuk tidak kembali.
Dan Mei Lanpun tidak menunggu lama untuk memaksa
orang itu kembali. Dengan segera Mei Lan menyerang
Tang Cun dengan totokan-totokan untuk membawa Tang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Cun kembali ke Ye Cheng karena lakunya yang
mencurigakan. Tetapi, Mei Lan dengan segera menjadi tambah
curiga, karena kepandaian Tang Cun, ternyata bukan
ginkangnya saja yang diluar dugaannya. Kepandaian
lainnya, termasuk iweekang dan jurus-jurus yang
digunakan, termasuk jurus-jurus yang berbahaya.
Bahkan Mei Lan menjadi kaget, karena dasar-dasar
ilmu pukulannya bebeda dengan dasar ilmu Tiongoan,
meski nampak Tang Cun tidak asing dengan gaya ilmu
Tionggoan. Gaya ilmu pukulan dan dasar ilmu Tang Cun sedikit asing, tetapi tidak kurang ampuhnya. Dan semua totokan Mei Lan yang menyerangnya dapat
dipunahkannya dengan baik.
"Aku sudah salah menilai orang, dan nampaknya
orang ini memang menyembunyikan diri dnegan baik di kalangan pendekar" gumam Mei Lan. Dan dengan segera Mei Lan kemudian meningkatkan serangan-serangan dan bahkan kecepatannya bergerak juga ditingkatkan, baru setelah itu nampaknya Tang Cun mulai kerepotan
mengimbangi Mei Lan.
"Hm, engkau semakin mencurigakan Tang Cun.
Kepandaianmu jelas sudah di tingkat kelas satu di
Tionggoan dan engkau bisa menyembunyikan diri
sedemikian rapih. Kepada dan untuk siapa engkau
bekerja sebenarnya?" Sambil mencecar lawan, Mei Lan juga awas dengan keadaan sekelilingnya.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dia cukup berpengalaman bagaimana lawan dengan
kejamnya menghabisi orang mereka yang sangat
mungkin membuka rahasisa perkumpulan dengan
membunuhnya atau membunuh diri. Mei Lan tidak ingin kehilangan Tang Cun, karena beanggapan orang ini
nampaknya bisa menjadi titik berangkat mengetahui
keadaan Thian Liong Pang lebih jauh.
Meskipun Tang Cun juga meningkatkan
perlawanannya, tetapi tetap saja kian lama dia semakin jatuh dibawah angin, bahkan kemudian hanya berusaha mempertahankan dirinya saja. Ketika Mei Lan semakin bersungguh-sungguh mencecarnya, maka pada akhirnya
Tang Cun yang memang sudah tahu diri bukan lawan
bagi Mei Lan hanya bisa mengeluh dalam hati.
Dia membawa informasi yang sangat penting, tetapi
lebih dahulu dia harus menyelamatkan nyawanya. Dan
hal itu menjadi semakin lama semakin sulit. Untungnya Mei Lan hanya berusaha menawannya. Seandainya Mei
Lan tahu apa yang diserap Tang Cun, sudah sejak dini Mei Lan melumpuhkannya. Terlebih karena Mei Lan
hanya mendengar perintah untuk menghentikan Tang
Cun, dan dia paham hanya sebagian dari perintah itu.
Dan itu juga yang membuat Tang Cun sanggup
bertahan sekian lama. Dan itu juga yang nyaris
membahayakan nyawa banyak orang di Thian San Pay
dan Tiam Jong Pay. Dalam kondisi Tang Cun yang sudah patah arang dan rasanya tidak akan lebih dari 3-5 jurus dia akan jatuh, tiba-tiba terdengar suara dan desiran orang mendekat yang langsung menyerang Mei Lan:
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Engkau hebat nona, tapi biarkan orang itu berlalu"
belum hilang suara itu, Mei Lan sudah merasakan
serangan yang mengarah ke punggungnya. Meskipun
tidak dengan kekuatan yang berbahaya, tetapi cukup
ampuh untuk menghalangi Mei Lan melanjutkan
serangannya kepada Tang Cun yang dengan cepat
kemudian berdiri di pinggir arena.
Sementara itu, Mei Lan dengan sebat menghindari
serangan si pendatang dengan gerakan yang manis dan membuat si penyerang mau tidak mau ikut menjadi
kagum. "Engkau ?""!!?"?" Mei Lan kaget bercampur
gembira melhat di hadapannya tampil seorang yang
berpakaian dan berkerudung putih menutupi semua
bagian tubuhnya. Tetapi, perawakan orang itu, tidak diragukan lagi adalah seorang wanita. Dan perasaan
peka Mei Lan segera menebak, wanita dihadapannya,
belum tua benar, bahkan nampaknya juga masih seorang gadis. Sementara itu, Majikan Kerudung Putih, sudah dengan cepat berkata meski masih tetap berhadap-hadapan dengan Mei Lan:
"Mau apa engkau berdiri disitu. Tidak cepat pergi?"
Tang Cun segera sadar akan keadaan tersebut.
Dengan cepat dia bermaksud masuk hutan dan pergi
menyelamatkan diri. Dia sadar, bahwa barusan dia
diselamatkan. Seandainya dia tertangkap oleh Mei Lan, dia sadar nyawanya terancam bahaya, bukan hanya oleh kawanan pendekar, tetapi bahkan juga yang lebih
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ditakutinya adalah ancaman kematian dari pihak Thian Liong Pang.
Karena itu, dia merasa bersyukur dan dengan cepat
berniat berlalu dari arena pertempuran itu. Toch Mei Lan sudah ada yang mengurusi, dan dia tahu dan yakin benar dengan kemampuan Majikan Kerudung Putih yang pasti
akan sanggup meladeni LIang Mei Lan, nona sakti yang selain dikaguminya kesaktiannya, juga kecantikannya.


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tetapi, pada saat bersamaan, pada saat Tang Cun
baru mulai melangkah, sosok bayangan lain berkelabat mendekatinya. Bayangan hitam itu langsung meluncur
kearah Tang Cun yang mengendorkan kewaspadaannya,
dan juga berada di luar perkiraan Majikan Kerudung
Putih. Dan ketika Majikan Kerudung Putih dan Mei Lan sadar, bayangan hitam itu sudah berada di belakang
Tang Cun dan berkata:
"Maaf sobat, engkau tidak boleh berlalu begitu saja"
dan Tang Cun yang terperanjat dengan kedatangan
tokoh baru itu segera bermaksud menyerang. Untungnya bayangan hitam itu, yang ternyata adalah si Topeng
Hitam, memberi ketika Tang Cun bersiap dan bahkan
mendahuluinya menyerang. Dan pada saat itulah, hanya dalam hitungan detik, saat Majikan Kerudung Putih
belum sadar sepenuhnya, juga Mei Lan belum sadar
sepenuhnya, benturan hebat terjadi antara Tang Cun dan Topeng Hitam.
"Baaaaaaar" dan bagaikan layangan putus, tubuh
Tang Cun melayang ke belakang dan kemudian
terhempas ke tanah dengan suara keras. Perlahan tubuh TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
itu menggeliat dan menunjuk kearah Topeng Hitam
dengan suara terputus-putus:
"engkau ". engkau ".." dan setelah itu suara Tang
Cun putus bersamaan dengan melayangnya nyawanya.
Ada beberapa saat semua yang berdiri di arena
terkesima, tidak tahu mau berbuat apa, sampai
kemudian Topeng Hitam berpaling kearah Mei Lan dan
berkata tegas: "Engkau terlampau baik nona, bila orang ini lepas,
maka ada ratusan nyawa manusia yang bisa melayang"
"Separah itukah" Dan sepenting itukah informasi yan diserap dan akan dibawahnya ke pihak lawan?"
"Sangat serius dan sangat berbahaya. Itulah sebabnya suhengmu menugaskan aku membantumu dan
menghentikan langkah si penghianat yang sudah terbeli lawan ini"
"Maafkan aku, untungnya engkau cepat datang
membantu paman. Aku benar-benar lalai dan nyaris
membahayakan banyak orang" Mei Lan menyatakan
penyesalannya akibat nyaris membiarkan informasi yang sangat penting jatuh ke tangan lawan.
"Sudahlah, nampaknya ada tugas lain yang sama
pentingnya yang harus engkau kerjakan"
"Maksud paman?"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Topeng Hitam berhenti berbicara dan mengalihkan
pandangannya kearah Majikan Kerudung Putih.
Sementara yang dipandangi masih terkesima dan murka karena didepan matanya dia kecolongan menyelamatkan orang yang ditugaskan oleh Thian Liong Pang menyerap informasi dari dalam kelompok pendekar.
Dia menjadi lebih murka lagi karena kedua lawannya
dengan seenaknya bercakap cakap didepannya seperti
tidak menghiraukannya sama sekali. Bercakap cakap
seenaknya dan seperti menganggap dia tidak ada
diarena tersebut, sungguh keterlaluan. Dan pada saat Topeng Hitam beralih memandangnya, pada saat yang
sama dia juga memandang si Topeng Hitam. Empat bola mata saling pandang, tapi entahlah, justru pada saat itu bukan kobaran amarah yang memuncak yang terjadi.
Tetapi entah perasan apa. Baik bagi Topeng Hitam
maupun bagi Majikan Kerudung Putih. Keduanya seperti terpaku pada mata masing-masing, dan justru bukan
amarah dan rasa ingin membunuh yang menguasai
keduanya. Entah rasa semacam apa yang membuat
mereka seperti itu. Sampai kemudian pada akhirnya
Topeng Hitam mau tidak mau harus mengeluarkan
kalimat: "Nona Mei Lan, sebaiknya engkau yang menghadapi
Majikan Kerudung Putih ini, dan mintakan
pertanggungjawaban atas ulah mereka menyerang
banyak kaum pendekar"
"Baik paman" Mei Lan kemudian juga berpaling dan
kini berdiri berhadap-hadapan dengan Majikan Kerudung TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Putih yang juga kini akhirnya berpaling menghadapi Mei Lan. Dia sendiri belum mengerti mengapa tidak ada rasa marahnya terhadap Topeng Hitam, padahal seharusnya
dia membalaskan dendam anak buahnya. "Tapi
sudahlah, lawan sudah berdiri berhadapan di arena"
pikirnya. Dan kini, kedua jago wanita itu berdiri saling
berhadap-hadapan. Meski baru sekali bergebrak dan
masih belum tahu kemampuan masing-masing, tetapi
setelah saling tatap beberapa ketika, keduanya sadar sedang menghadapi lawan yang tidak ringan. Apalagi
bagi Mei Lan, dan telah mendengar keberadaan
lawannya ini dari Ceng Liong dan terutama Kwi Beng
yang bahkan barusan dikalahkan tokoh ini.
Hal yang membuat Mei Lan menjadi memandang
lawannya sangat tinggi, meski tidaklah takut bertempur dengannya. Sebaliknya, Majikan Kerudung Putih juga
sudah menakar kemampuan Mei Lan ketika melihatnya
mencecar Tang Cun dengan kecepatan yang luar biasa.
"Sunguh seorang nona yang lihay" pikir Majikan
Kerudung Putih. Dan keduanya kini saling berhadapan dan dalam posisi siap bertempur.
Dan karena keduanya sudah bisa menilai kekuatan
lawan, maka secara otomatis keduanya langsung bersiap dalam kesiagaan dengan ilmu-ilmu tingkat tinggi masing-masing. Dan benar saja, dalam ketika bersamaan, dan hampir sulit diikuti pandang mata, keduanya bergerak bersamaan saling cecar dan saling serang.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Dalam waktu sepersekian detik, keduanya telah saling serang dan saling cecar dengan kecepatan luar biasa.
Dengan gemulai Majikan Kerudung Putih mematuk
lengan Mei Lan tepat di jalan darah kematian yang
sangat berbahaya, tetapi dengan lemas dan cepat, dari terancam jemari Mei Lan yang terisi hawa Liang Gie
bergerak menyamping dan menotok pangkal lengan
lawan, dan kembali dengan menggerakkan lengannya
Majikan Kerudung Putih menampari jemari Mei Lan dari samping.
Begitu terus menerus dan terjadi hanya dalam
hitungan detik dan sudah banyak gebrakan dan saling serang terjadi antara keduanya. Dan ketika beberapa kali benturan kekuatan antara keduanya tak terhindarkan, ternyata kekuatan sinkang keduanyapun tidaklah
berbeda jauh. Hanya, dalam hal ginkang, ternyata Mei Lan masih memilki sedikit keunggulan, dalam kecepatan dan dalam keringanannya bergerak dengan nyaris
menyalahi hukum gravitasi, sementara Majikan Kerudung Putih unggul dalam kelemasan bergerak karena dia
bergerak mengikuti dasar dan tipe gaya seekor ular.
Tetapi, apalah artinya keungulan tpis dalam hal
ginkang itu, karena kedua orang tersebut nampaknya
memiliki kekuatan Sinkang yang sepadan. Majikan
Kerudung Putih nampaknya menang matang, tetapi Mei
Lan unggul dalam kemurnian tenaganya yang didasarkan atas Sinkang Bu Tong Pay yang sealiran dengan aliran murni Siauw Lim Sie.
Sebagai seorang ahli, dalam beberapa saat saja,
Topeng Hitam sudah bisa menebak bahwa akhir
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pertempuran ini pastilah sampyuh. Tidak akan ada yang mampu memenangkan pertempuran tanpa kerugian luar
biasa dari salah satunya.
Keunggulan Mei Lan dalam ginkang, tidak bisa
membuatnya diatas angin, karena betapapun nampak
bahwa Mei Lan masih asing dengan tata gerak dan jurus serangan lawan yang sangat asing. Sementara bagi
Majikan Kerudung Putih, silat gaya Tiongoan bukan hal baru. Perimbangan ini jelas membuat keduanya sukar
untuk saling mengalahkan. Bahkan memprediksi siapa
pemenangnyapun, sangatlah sulit.
Karena itu, Topeng Hitam meramalkan pertempuran
ini bakal memakan waktu lama. Rumitnya, meskipun
membela Thian Liong Pang, adalah bertentangan dengan jiwa kependekaran untuk mengerubuti Majikan Kerudung Putih. Sangat memungkinkan, dengan rasa aneh dalam
tatapan mati tadi, sangat sulit bagi si Topeng Hitam berkeberanian untuk melontarkan pukulan andalan
keluarganya. "Hyaaaaaaaat" tba-tiba lamunan Topen Hitam dirobek
oleh jeritan dari kedua Naga betina yang sedang
bertarung. Dan sejenak Topeng Hitam menyaksikan
betapa Mei Lan sedikit keteteran dengan kombinasi
serangan Majikan Kerudung Putih yang mengeluarkan
sinar kilat di tangannya. Tetapi, dengan beberapa geakan yang sulit dipercaya, Mei Lan kembali bisa memaksakan keseimbangan pertempuran.
Terutama setelah dia melihat Mei Lan memainkan Pik
Lek Ciang dengan Sian Eng Sin Kun dan ditopang oleh TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
ginkang nomor wahid Te hun thian. Tetapi episode itu berarti banyak bagi semua pihak. Baik bagi Majikan
Kerudung Putih, Topeng Hitam maupun bagi Mei Lan.
Majikan Kerudung Putih yang menyerang dengan tangan berkilat, nampaknya memainkan salah satu ilmu ampuh kebanggaannya.
Tetapi, dia sangat kaget karena Mei Lan kemudian
sanggup memapaknya dengan sebuah pukulan berkilat
yang nyaris sejenis dan bergerak nyaris mustahil dengan gaya-gaya yang sulit dipercaya. Barulah dia sadar bawa dalam hal ginkang, lawannya masih mengatasinya.
Sementara bagi Mei Lan, dia sungguh sadar, bahwa
meski ginkangnya unggul sedikit, tetapi kurang cukup emadai untuk memetik kemenangan. Lawannya juga ahli ginkang lemas dan sangup mengimbanginya.
Selain itu, Mei Lan sadar, bahwa lawan ini memang
benar-benar luar biasa, bahkan masih lebih sulit
dibandingkan melawan para Hu Hoat Thian Liong Pang.
"orang ini masih lebih lihay dan ulet, padahal bersama Liong ko, akupun sudah meningkatkan kemampuanku"
desis Mei Lan. Sungguh dia tidak mengira, bahwa benar didalam Thian Liong Pang, masih ada juga jago sekelas dan selihay Majikan Kerudung Putih ini.
Jago yang bahkan masih mengalahkan para Hu Hoat
yang sudah pernah bertempur dnegannya beberapa
waktu belakangan ini. Dan bahkan masih sanggup
merendengi kemampuan ginkangnya. Sungguh luar
biasa. TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Sementara itu, disudut arena, Topeng Hitam nampak
mengeleng-gelengkan kepalanya sambil berdesis:
"bagaimana mungkin, ach tidak mungkin". Entah apa
yang berada dipikiran tokoh aneh ini, tetapi terang tokoh ini sedang sangat kebingungan. Matanya jelas masih
terarah ke pertempuran maut itu, tetapi cahaya matanya terliputi kebingungan yang sangat. Dia seperti sedang merenungkan dan membayangkan sesuatu meskipun
matanya terus menerus mengikuti pertempuran tersebut.
Kembali ke arena, lama kelamaan pertempuran
tersebut seperti menjadi arena latihan saja bagi
keduanya. Rasa kagum dan hormat justru tumbuh dalam hati keduanya. Bagi Mei Lan, meskipun lawannya adalah pihak Thian Liong Pang, tetapi kekasaran dan kelicikan dalam bertarung justru tidak terpancar dari serangan-serangan Majikan Kerudung Putih.
Memang, hawa menyesatkan pikiran, sejenis sihir,
sangat kuat terpancar dari kandungan hawa pukulan dan hawa sakti Majikan Kerudung Putih. Tetapi, nampaknya, hawa tersebut datang bersamaan dengan
pengembangan jurus dan peningkatan kemampuan
tenaga dalamnya. Karena itu, sudah sejak dini Mei Lan juga mengerahkan kekuatan hawa batin dan khikang
pelindung badannya. Kekuatan luar biasa lawannya,
mengatasi lawan-lawan sebelumnya telah menghadirkan rasa hormatnya kepada lawan yang lihay ini.
Hal yang sama, juga bertumbuh di benak Majikan
Kerudung Putih. Selain memang dia dipesan untuk
jangan membunuh lawan-lawannya, diapun sangat
kagum dengan daya dan gaya gerak lawannya yang
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
menurutnya sangat luar biasa. Baru sekarang selain
gurunya dia bertemu lawan dengan ginkang yang sangat luar biasa. Hal tersebut menumbuhkan rasa hormat di hatinya. Apalagi, sejauh ini, semua Ilmu yang
dikerahkannya bisa direndengi dan diimbangi lawannya.
Hebat, pikirnya.
Tetapi, bukan berarti tidak tumbuh rasa ingin menang diantara keduanya. Bagi mereka yang mempelajari Ilmu Silat, kemampuan lawan yang semakin tinggi, akan
semakin mengasyikkan untuk dijajal dan dilawan. Dan hukum inipun berlaku bagi Mei Lan dan Majikan
Kerudung Putih.
Meski saling menghormati, tetapi keinginan
menunjukkan kemampuan masing-masing, juga masih
sangat kental dan kuat merasuki keduanya. Karena itu, sambil menjaga untuk tidak saling melukai, keduanya terus meningkatkan kemampuan mereka dalam ilmu-ilmu pamungkas yang dibanggakan perguruan mereka.
Bahkan kini Mei Lan menyerang lawan dengan ilmu
pamungkasnya Ban Hud Ciang (selaksa telapak budha), sebuah ilmu mujijat dari pintu kuil Siauw Lim Sie.
Ilmu yang diwariskan oleh manusia gaib terakhir dari Siauw Lim Sie, yakni Kian Ti Hosiang. Di sekitar tubuhnya seakan-akan berkelabat-kelabat laksaan telapak tangan, baik yang menjaga dirinya, maupun yang menyerang
lawannya. Merasa dikejar-kejar laksaan telapak tangan itu, tiba-tiba tubuh Majikan Kerudung Putih berputar-putar bagaikan gasing, dan tiba-tiba tubuhnya kembali bergerak-gerak luar biasa cepat dan meliuk-liuk aneh.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Kali ini, Majikan Kerudung Putih memainkan ilmu
pamungkasnya Tarian Sihir Selaksa Ular Sakti, yang
memaksakan pertarungan kembali berlangsung dalam
keseimbangan. Bila Mei Lan bergerak dalam kekokohan dan mengandalkan pukulan-pukulan, maka Majikan
Kerudung Putih, membentengi diri dalam gerak yang
menghadirkan lawan bagi laksaan telapak tangan dengan laksaan ular menerjang telapak tangan. Bagi lawan yang berkekuatan batin lemah, sudah pasti akan temakan
tarian sihir laksaan ular yang membuat Majikan Kerudung Putih akan nampak bagaikan ular putih besar yang
memerintahkan laksaan ular lain ntuk menyerang lawan.
Tetapi Mei Lan yang dalam lindungan ilmu mujijat Ban Hud Ciang, tidak terpengaruh oleh tarian sihir tersebut dan tetap memandang dan menempur lawan dalam
ukuran normalnya. Tetapi tak pelak, peluh mulai
mengucur dari dahinya, dan masih sedikit lebih banyak dibandingkan lawannya.
Tetapi, tidaklah berarti dia terdesak, apalagi dia
mampu menciptakan keseimbangan dengan lebih
mengandalkan tata geraknya. Meskipun demikian, lama kelamaan, Majikan Kerudung Putih yang juga bergerak dengan pengerahan sinkang dan kekuatan batin, menjadi semakin letih juga. Bahkan pada jurus ke 9 Ban Hud
Ciang, sebuah benturan keras terdengar memekakan
telinga, ketika keduanya mau tidak mau harus mengadu tenaga dan lengan karena kebuntuan saling cecar
pukulan. Dan akibatnya sunguh luar biaa, hawa mujijat
terpancar keluar dari tubuh keduanya dan keduanyapun TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
terdorong mundur kebelakang, dan kesudahannya
keduanya saling senyum dan saling kagum:
"Luar biasa, engkaulah lawan terberat selama aku
berkecimpung di dunia persilatan. Pantas Hu Hoat kami gagal menaklukkan kalian"
"Engkau juga hebat Majikan Kerudung Putih, lawan
terberatku setelah Ceng Liong koko dan Hu Hoat kalian"
"Apakah engkaupun ingin menangkapku nona kecil?"
Majikan Kerudung Putih bertanya dengan sinar mata
yang nampak bersahabat.
"Seandainya boleh memilih, aku tidak ingin
menangkapmu. Tapi kita berdiri pada pijakan yang
berbeda" Mei Lan nampak meragu.
"Benar nona kecil, kadang pilihan kita berbeda dengan keinginan dan kata hati kita. Tetapi, belum tentu engkau bisa menangkapku nona kecil, meskipun belum juga
tentu aku bisa mengalahkanku. Apalagi, masih ada tokoh lain yang lebih hebat di Thian Liong Pang"
"Apa ". Apa maksudmu?" Mei Lan bertanya
"Artinya, aku bukanlah tokoh terhebat di Thian Liong Pang" Majikan Kerudung Putih berkata. Dan akibatnya, baik Mei Lan maupun Topeng Hitam jadi terperanjat. Di pihak pendekar, selain Ceng Liong, adalah Mei Lan ini yang berkepandaian puncak. Jika masih ada tokoh lain yang lebih hebat, maka betapa Thian Liong Pang ini
memang ancaman bahaya yang tidak kecil.
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Marilah nona kecil, aku tahu engkau masih
menyimpan 2 jurus utama Ilmu Pamungkasmu, Ban Hud
Ciang, dan mungkin ilmumu yang lain. Akupun masih
tertarik mencoba ilmuku yang lain ".. atau kita sudahi sampai disini?"
"Baiklah Majikan Kerudung Putih, biarlah keinginanmu kupenuhi. Syukur aku sanggup mengalahkanmu dan
menangkapmu, bilapun tidak, rasanya tidak akan ada
yang menyalahkanku"
Keduanya kembali bersiap melakukan pertempuran.
Dan kali ini, Mei Lan yang melanjutkan 2 jurus tersisa dari Ban Hud Ciang, Laksaan Tapak Budha Merangkul
Pelangi dan Budha Merangkul Langit dan Bumi dihadapi dengan jurus Ular Sakti Menyihir dan Mematuk Langit, dari ilmu Tarian Sihir Selaksa Ular Sakti.
Kesudahannya hebat, terutama ketika Jurus terakhir
Laksaan Telapak Budha di mainkan dilawan oleh bagian terakhir Tarian Sihir Laksaan Ular Sakti. Suasana seperti berubah, terang dan temaram berganti-ganti, sementara alunan suara Budha diiringi oleh desis ular sakti,
berlomba untuk saling menekan dan saling mengalahkan.
Bahkan seorang Topeng Hitam sekalipun menyaksikan
hanya secara samar dan kabur bagaimana benturan dan perkelahian seru dua Naga betina ini berlangsung.
Dan ketika kemudian keduanya terlontar mundur
berbarengan, dari bibir keduanya meleleh setitik darah dan menandakan bahwa keduanya terluka, meskipun
nampaknya tidak cukup berat akibat benturan Ilmu
pamungkas keduanya. Rupanya, pada bagian akhir
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
pengerahan jurus dari ilmu pamungkas tersebut,
keduanya tidak sanggup menghindari lontaran kekuatan tenaga yang menyertainya. Dan keduanya terpukul
mundur dengan menderita sedikit luka didalam
tubuhnya. Tetapi begitu terlontar mundur, dengan masih tetap berdiri berhadapan keduanya nampak saling
mengagumi. "Engkau hebat adik kecil, engkau mampu melukaiku.
Inilah luka bertempur yang pertama selama 5 tahun
terakhir. Setahuku, hanya guru, paman guru, ayahku dan kakakku yang sanggup melukaiku seperti ini. Dan engkau adalah orang yang kesekian" Majikan Kerudung Putih
berkata. "Engkau juga hebat Majikan Kerudung Putih. AKu
menyesal kita berdiri di pihak yang bersebarangan.
Paman bagaimana pendapatmu" Mei Lan memandang
kearah Topeng Hitam. Tetapi Topeng Hitam sendiri
masih dalam permenungan yang belum selesai.
Belum selesai menerka siapa Majikan Kerudung Putih
dan masih takjub dengan pameran kekuatan yang sangat menggoncangkannya barusan. Dan ada lagi sesuatu yang terselib sebagai rahasia besar yang tidak mampu diterka dan dijawabnya saat ini. Karena itu dia bertanya gagap:
"Apa maksudmu Mei Lan?"
"Bagaimana menurut paman kita menyelesaikan
urusan disini?"


Kisah Para Naga Di Pusaran Badai 2 Karya Marshall di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Ach, memang rumit. Tapi kita harus berusaha untuk
membawa Majikan Kerudung Putih ke Ye Cheng. Siapa tahu ada banyak informasi yang bisa disampaikannya"
"Hm, tapi sayang sekali, kalian tidak akan bisa
membawaku kesana" Majikan Kerudung Putih berkata
sambil tersenyum.
"Karena meskipun aku tidak atau belum mampu
mengalahkan adik kecil ini, tapi diapun tidak akan
mampu melakukanhal yang sama terhadapku"
"Hm, tetapi aku akan sanggup membantu nona ini
menghadapimu Majikan Kerudung Putih" Topeng Hitam
menyela. "Aku tahu, tapi akupun tahu engkau tidak memiliki
nyali sebesar itu untuk mengeroyok orang. Apalagi
menyeroyok seorang wanita seperti diriku ini. Benarkah demikian Topeng Hitam?"
"Engkau benar. Tapi, kawan-kawan dunia persilatan
tidak akan menegurkan jika kulakukan demi keselamatan dunia persilatan" Topeng Hitam berkeras, meski tidak yakin dengan perkataannya.
"Baiklah lakukanlah bila engkau merasa harus
melakukannya" tantang Majikan Kerudung Putih.
Tetapi, belum lagi Topeng Hitam memutuskan
melakukan sesuatu, tiba-tiba sesosok tubuh berpakaian kelabu melesat tiba disamping Majikan Kerudung Putih.
Dari langkah dan lesatannya, baik Mei Lan maupun
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
Topeng Hitam sadar, bahwa orang ini bukan orang
sembarangan. Dan orang tersebut langsung mendekat
Majikan Kerudung Putih dan langsung berkata:
"Hm sumoy, engkau terluka agaknya. Sudahlah, mari
kita pergi" si pendatang langsung mengajak Majikan
Kerudung Putih untuk pergi. Tetapi tiba-tiuba terdengar suara dibelakannya:
"Hm, nampaknya engkau sebagai suhengnya juga
perlu ditahan. Maaf, aku menyerang saudara" dan begitu si pendatang menghadap kearahnya, Topeng Hitam
sudah menyerangnya, terutama setelah melihat si
pendatang sudah siap. Tapi, seperti dugaan semula, si pendatang ini, rupanya bukan orang sembarangan. Dia tidak takut dengan serangan Topeng Hitam, sebaliknya dengan ringan dan tangkas dia menangkis dan balas
memukul kearah Topeng Hitam. Dan terdengar benturan keras:
"Bressssss" dan keduanya terdorong mundur ke
belakang, sama-sama hampir atau nyaris 3 langkah
akibat benturan hebat tu. Dan kesudahannya keduanya bersuara:
"kau ".?"
"kau"..?" Kekagetan jelas terdengar dari suara
mereka berdua. Bahkan Majikan Kerudung Putihpun
nampak kaget. Dan dengan segera kemudian dia melirik kearah Mei Lan dan berkata:
"Sampai bertemu lagi nona kecil"
TIRAIKASIH WEBSITE HTTP://KANGZUSI.COM/
"Mari suheng", dan keduanyapun melesat
meninggalkan tempat itu. Meninggalkan arena dengan
hanya dipandangi Mei Lan yang juga merasakan
keanehan atas kedatangan, keberadaan dan kepergian
kedua tokoh tadi. Tetapi, bagi Topeng Hitam, bukan
sekedar keanehan, tetapi sesuatu yang membuatnya
pusing tujuh keliling. "Mungkinkah?" pikirnya.
======================
Di Ye Cheng, menjelang tengah hari Sian Eng Cu dan
Pengemis Tawa Gila memutuskan memanggil semua
pimpinan kelompok dan tokoh pendekar untuk
mendiskusikan dan memutuskan langkah terakhir. Untuk antisipasi atas penyusupan, maka hanya tokoh utama
saja yang dipanggil, pimpinan 4 kelompok pendekar,
kecuali Tang Hauw Sek yang telah langsung kembali ke Thai San dan Gui San Bu yang sedang melakukan
persiapan pulang.
Dalam ruangan tersebut akhirnya yang berkumpul
selain Sian Eng Cu dan Pengemis Tawa Gila, juga
nampak Liang Tek Hoat, Souw Kwi Beng dan Souw Kwi
Song, Beng San Siang Eng yang memimpin kelompok
pendekar kelana, serta Yo Cat yang memimpin kelompok pendekar lainnya. Selain itu, nampak juga Maling Sakti yang baru datang dari Kwi Cu dan beberapa orang tokoh Kay Pang lainnya. Sementara Barisan 6 Pedang dari
Kemelut Di Cakrabuana 2 Kisah Sepasang Rajawali Karya Kho Ping Hoo Burung Hoo Menggetarkan Kun Lun 17
^