Pencarian

Pendekar Muka Buruk 22

Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D Bagian 22


mempunyai nama yang sama?"
Orang bilang bukit bisa diganti, watak manusia susah berubah.
Kendatipun Giam Ong-hui telah ditotok dengan ilmu Jit im-meh
sehingga melupakan masa lalunya, dia hanya tahu melaksanakan
perintah dari "majikan baru"nya, namun watak buas dan kasarnya sama sekali tidak berkurang.
Begitu melangkah masuk kedalam ruang penginapan, dia segera
membentak dengan suara keras:
"Sediakan lima buah kamar besar!?
Suaranya keras ibarat guntur yang membelah bumi, bukan saja si
pemilik penginapan itu dibuat ketakutan setengah mati, kawanan
pelayanpun jadi ngeri dan sama sama mundur ke belakang.
Dengan sorot mata yang buas Giam Ong hui menyapu sekejap
sekeliling arena, lalu sambil tertawa dingin kembali serunya lagi :
"Giam Ong ya telah datang kemari, kenapa kalian kawanan cucu kura-kura masih berlagak bodoh" Hayo cepat sediakan kamar?"
Chin To han yang menggunakan nama "Han To wi" itu segera berkerut kening setelah menyaksikan peristiwa ini, segera bisiknya :
"Kok siauhiap, jangan jangan dia akan membuat huru hara
ditempat ini".?"
Giam In Kok segera tersenyum :
"Aku memang berharap ia membuat huru hara disini sehingga
memancing kedatangan dari beberapa orang yang punya kedudukan
lumayan!" Belum selesai perkataan itu diucapkan, benar juga, tampak ada
segerombolan manusia bertubuh kekar telah munculkan diri di
tempat tersebut.
kangzusi.com Mendadak satu ingatan melintas dalam benak Chin To han, ia
segera berseru dengan lantang:
"Aku dengar tempat disekitar sini merupakan kawasan dari
perkumpulan kaum pengemis, mereka bukan manusia yang
gampang dihadapi."
Sambil tertawa Giam In Kok menjawab: "Walaupun perkumpalan kaum pengemis merupakan salah satu diantara tiga perkumpulan
besar, namun tak lama kemudian Bocah ajaib bermuka seribu akan
tiba disini, aku rasa dalam waktu singkat tempat ini bakal hancur berantakan, tinggal puing yang berserakan, apa yang mesti kita
risaukan lagi?"
Belum selesai perkataan itu diucapkan mendadak dari balik
ruangan sudah kedengaran seseorang membentak nyaring :
"Orang liar darimana yang berani datang ke Liong li untuk
mencari ..,."
Belum lagi perkataan tersebut selesai diucapkan, Giam Ong hui
telah mengumpat marah :
"Huuh, kau ini manusia macam apa?". Berani benar ngebacot disini?""
Menyusul suara makian itu, tampak sosok bayangan manusia
terlempar keluar dari ruangan penginapan dan?" ?duuuk!"
terbanting keras keras ditengah jalan.
"Aaaaah".. bukankah dia adalah sipengawas dari kantor
cabang?" seseorang segera berteriak kaget.
Seorang pengawas dari kantor cabang perkumpulan kaum
pengemis ternyata dibanting orang ke tengah jalanan, kontan saja peristiwa ini menimbulkan kehebohan, kawanan jago kekar itu
berteriak keras dan bersama sama lari keluar untuk
membangunkannya.
"Braaakkh"..!"
Kembali terdengar Giam Ong hui menggebrak meja sambil
kangzusi.com membentak keras :
"Sebenarnya disini ada kamar kosong tidak" Cepat katakan!"
"Penginapan kami amat kecil, sesungguhnya sudah tak ada
kamar lagi," jawab pemilik penginapan itu kemudian dengan
ketakutan. "Omong kosong, bangsat yang sudah enyah dari sini tadi telah meninggalkan sebuah kamar kosong!"
Ho Koan kim yang melihat kejadian itu diam diam tertawa geli,
katanya setengah berbisik :
"Kelihatannya Giam Ong hui bakal melemparkan semua penghuni penginapan ini ketengah jalan".!"
Waktu itu sipemeriksa dari kantor cabang itu sudah dibangunkan
orang dan sedang mengawasi kejadian disitu dengan mata
terbelalak lebar, ketika mendengar perkataan mana, tiba tiba ia berseru dengan wajah serius :
"Nona, siapa yang kau katakan sebagai Giam Ong hui itu?"
"Itu dia, orang yang melemparkan dirimu ketengah jalan tadi!"
"Apakah dia adalah si bayangan darah ular emas Giam Ong hui dari perkampungan Ang sim san ceng"?
"Entahlah, aku sendiri juga kurang tahu dia itu bayangan darah atau bayangan hijau, pokoknya dia bernama Giam Ong hui !? sahut Ho Koan-kim.
Kemudian setelah berhenti sejenak kembali dia berseru:
"Song Kun-lun, coba kau undang kemari Giam Ong-hui, kalau toh disini tak ada kamar yaa sudahlah."
"Terima perintah!"
Tampaknya sipengawas dari kantor cabang itu makin terkesiap
lagi setelah mendengar "Song Kun lun", matanya terbelalak lebar kangzusi.com
hingga biji matanya hampir melompat keluar.
Selang sesaat kemudian ia baru maju kedepan dan menjura
kepada Chin To han sambil berkata:
"Maaf kalau hamba Lau Kong bong tidak mengenal orang pandai, bolehkah hamba tahu nama besar tayhiap sehingga bisa diatur
upacara penyambutan yang selayaknya?"
Chin To han miringkan badannya sebagai tanda membalas
hormat, sahutnya sambil tertawa:
"Kau tak usah banyak adat, aku she Han bernama To wi!"
Menyusul kemudian ia pun menyebutkan nama palsu dari ke
empat orang muda mudi itu dan akhirnya baru menyebutkan nama
sebetulnya dari Rasul aliran, Rasul ilmu silat dan lainnya.
Lau Kong-bong membelalakkan matanya lebar-lebar, ia nampak
terkejut bercampur keheranan, lalu sambil tertawa paksa katanya;
"Silahkan tayhiap beristirahat sebentar disini, aku akan
melaporkan kedatangan anda sekalian kepada ketua kantor cabang, agar ia datang menyambut sendiri kedatangan kalian!"
Kebetulan Giam Ong hui dan Song Kun Iun sedang keluar dari
penginapan, dengan mata melotot besar sibayangan darah ular
emas segera menegur:
"Hmm, bukankah kau mengatakan sudah tak ada kamar lagi?"
Lau Kong bong segera tertawa getir.
?Walaupun kamar sudah tak ada, namun ruang tengah masih
cukup untuk dipakai beristirahat, harap Giam cengcu sudi
memaafkan kesalahan paham yang telah terjadi tadi.?
Giam Ong hui yang sudah melupakan masa silamnya kontan saja
mendengus dingin setelah mendengar Lau Kong bong menyebutnya
sebagai "cengcu", sambil menuding ke-arah Chin To han ia berkata :
"Biarlah Han toa cengcu kami, aku si bayangan darah ular emas Giam Ong hui tak lebih hanya seorang bawahan, kau tak usah
kangzusi.com memperolok diriku dengan panggilan seperti itu lagi."
Melihat pembicaraan tak mengena, terpaksa Lau Kong hong
mengiakan berulang kali, kemudian kepada pemilik penginapan
yang masih berdiri melongo didepan pintu segera bentaknya :
"Lau sit, cepat buka pintu ruang tamu dan persilahkan tamu agung untuk beristirahat, aku hanya pergi sebentar saja."
Kemudian kepada Chin To han katanya pula sambil menjura :
"Silahkan toa cengcu duduk sebentar, aku she Lau pasti akan mengajak ketua kami untuk datang menyambang.?
Chin To han adalah seorang jago kawakan yang sudah
berpengalaman, ia tahu tindakan dari Lau Kong hong tersebut tak lain adalah mencari kesempatan untuk menyelidiki asal usul serta indentitas mereka dari kantor cabangnya, namun ia tidak
memikirkan persoalan itu didalam hati. Setelah mengucapkan
beberapa kata sungkan, merekapun memasuki rumah penginapan
tersebut "
Dibelakang penginapan merupakan sebuah kebun bunga, dibalik
kebun adalah sebuah ruang tamu yang besar, empat buah bilik kecil berjajar dikedua sisi ruangan, semuanya terawat rapi dan bersih.
Lau Kong hong sebagai seorang pengawas dari kantor cabang
perkumpulan kaum pengemis tentu saja memiliki kedudukan yang
tenar dalam kota Liong-li, ilmu silatnya terhitung hebat sekali.
Tapi tak sampai setengah gebrakan saja ia sudah dilemparkan si
bayangan darah ular emas Giam Ong hui ketengah jalan, peristiwa ini kontan saja mengecutkan hatinya.
Selain itu diapun cukup mengenal nama besar "Lima rasul dari keluarga kenamaan" yang berkedudukan tinggi dalam tiga
perkumpulan, tapi anehnya mereka justru menuruti perintah dari
Han To wi. Ketika berita mana tersiar luas di kota Liong li, kawanan jago dari kangzusi.com
pihak musuh menjadi gempar.
Giam In Kok sendiri setibanya dalam ruang tamu segera
mengundurkan para petugas penginapan, kemudian setelah
membagi tugas kepada keempat rasul untuk melakukan perondaan,
dia dengan mengajak ketiga orang istrinya memberi hormat secara resmi kepada ayahnya.
Tak terlukislah rasa gembira Chin To-han melihat putranya
berhasil mempersunting beberapa orang gadis cantik, tapi bila
teringat bininya masih disiksa dan dinodai oleh musuh dalam istana Koan-wa-kiong, rasa sedih membuat air matanya jatuh berlinang.
Ketika Ciu Li ya menyaksikan ayah dan anak itu amat sedih
namun tak berani menangis keras keras, ia jad" kuatir bila hal ini membuat isi perut mereka terluka, cepat cepat dia membujuk:
"ln Kok, cepat bujuklah ayah mertua untuk berhenti menangis, jangan sampai memberi kesempatan kepada musuh untuk
meningkatkan kewaspadaannya, hal ini bisa merepotkan usaha kita untuk menolong ibu mertua?"."
Mengetahui akan untung ruginya, sebelum Giam ln Kok sempat
berbicara, Chin To-han telah berkata cepat:
"Yaa, perkataan anak Yu memang tepat, anak Kok tak usah
bersedih, yang penting sekarang kita harus menyelamatkan ibumu!?
Maka secara diam diam Giam In Kok pun membeberkan
rencananya kepada ayah dan istrinya, bahkan menyerahkan lencana emas milik Yu Kim sui kepada ayahnya disamping berpesan
bagaimana cara penggunaannya, kemudian ia pun memberi
petunjuk kepada ke empat rasul agar bagaimana bertindak nanti.
Ketika semua urusan telah selesai, mereka baru memesan
hidangan dan berpesta dengan riang gembira.
Tak lama kemudian terdengar suara langkah manusia
berkumandang datang dari halaman depan, disusul kemudian
tampak si pemilik penginapan dengan didampingi Lau Kong hong
kangzusi.com serta tiga orang kakek berusia lima puluh tahunan berjalan masuk ke dalam.
Chin To han yang sudah mendapat petunjuk dari puteranya tetap
duduk tidak bergerak ditempat semula, bahkan melirik sekejap
kearah si pendatang pun tidak.
Sebaliknya si Rasul Ilmu silatnya Bu Bi segera bangkit dari
tempat duduknya dan membentak nyaring:
"Siapa disitu" Hayo cepat berhenti!"
Buru-buru Lau Kong hong memberi hormat seraya berseru:
"Ketua kantor cabang kami Sun Thian-kong bersama wakil ketua Ceng Thian-yu dan tongcu bagian hukum Yu Hua tong sengaja
datang menyambangi Han Toa cengcu, harap Bu lihiap sudi
menyampaikan berita kedatangan kami ini?""
Dengan pandangan dingin si Rasul ilmu silat Bu Bi memandang
sekejap ke wajah orang orang itu, kemudian sahutnya:
"Baiklah!"
Menanti Bu Bi sudah memberikan laporannya, Chin To han baru
pelan-pelan bangkit berdiri dari tempat duduknya dan
mempersilahkan tamunya untuk masuk.
Selesai berbasa basi, Sun Thian kong yang sejak tadi sudah
dicekam pelbagai pertanyaan yang mencurigakan segera menjura
dan berkata: "Han toa cengcu, dapatkah kau menuturkan hal ikhwal tentang berdirinya perkampungan anda"?
Sambil tersenyum Chin To han segera berseru:
?Ooooh, rupanya Sun tocu tidak percaya denganku?"
"Bukannya tak percaya." kata Sun Thian-kong cepat, "tapi tak berani mempercayainya, sebab baru kali ini kami menerima laporan dan mengetahui bahwa ketua kami telah menjumpai masalah besar,
kemungkinan besar si bocah ajaib bermuka seribu sekalian akan
membuat gara gara di kota Liong-li ini, sedang kedatangan Han Toa kangzusi.com
cengcu pun begitu kebetulan, tak bisa disalahkan kalau aku
menaruh curiga."
Chin To han segera mengeluarkan lencana emas dan diletakkan
keatas meja, lalu ujarnya sambil tersenyum:
"Silahkan Sun tocu memeriksa benda ini!"
Ketika melihat lencana emas, tergopoh-gopoh Sun Thian kang
bangkit berdiri, tapi setelah memeriksa sekejap, tiba tiba wajahnya berubah hebat, segera serunya dengan suara gemetar:
"Lencana emas ini milik Yu locianpwee, darimana bisa terjatuh ketangan anda?"
?Dugaanmu memang amat tepat, Yu Kim-sui telah tewas dikota
Lok yang, karena itu Tiong Giok locianpwee telah meminta
kepadaku untuk mengisi lowongan tersebut, malah ketika diketahui kalau sibocah ajaib bermuka seribu bakal kemari berapa hari
mendatang, ia menitahkan kepadaku untuk melakukan peninjauan
disini, memangnya kau anggap benda tersebut palsu?"
Ketika Chin To han telah menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba
Sun Thian kang bangkit berdiri dari tempat duduknya dan tertawa terbahak bahak, serunya:
"Han cengcu, bohongmu kelewat batas dan salah alamat,
ketahuilah lencana emas milik Yu locianpwee ini sudah lama
dibatalkan oleh setan tua bermuka seratus, siapa itu Tiong giok locianpwee" Aku orang she Sun belum pernah mendengarnya. Aku
rasa lebih baik kita berbicara secara blak-blakan saja, sebetulnya kau?"
Mendadak Giam In Kok membentak keras memotong perkataan
dari Sun Thian kong yang belum selesai diucapkan itu:
"Empat rasul, segera turun tangan!"
Sejak jalan darah Jin meh dan tok meh ditubuh empat rasul
sudah berhasil ditembusi, tenaga dalam yang dimiliki keempat orang kangzusi.com
itu boleh dibilang telah memperoleh kemajuan yang amat pesat.
Begitu mendapat perintah, serentak mereka bangkit dari tempat
duduknya dan langsung menerjang lawan.
Dalam satu gebrakan saja Sun Thian kong sudah terjatuh
ketangan Giam Ong hui, tapi ia tak gentar malah serunya dengan
lantang: "Perkumpulan kaum pengemis mempunyai jago yang tak
terhitung jumlahnya, apa kegunaan aku seorang meski sudah
terjatuh ke tangan kalian" Tapi dengan kejadian ini semakin terbukti sudah akan penyaruan kalian, kalau bukan begitu mengapa mesti
turun tangan" Kalian harus tahu, sekeliling kota Liong-li sekarang telah tersebar jagoan lihay yang tak terhitung banyaknya, sekalipun kau berhasil membunuhku, belum tentu bisa keluar dari kota ini
dalam keadaan selamat."
Giam Ong hui segera tertawa dingin:
"Heeh"heeh".heeeh".kau anggap aku Giam Ong hui takut untuk membunuhmu?"
Tiba-tiba segulung bayangan merah terpancar keluar dari balik
telapak tangannya, melihat hal tersebut Sun Thian kong segera
menjerit kaget:
"Aaaah, kau adalah bayangan darah ular emas yang asli kakekmu si kakek bayangan darah kini?"
"Dimana cucuku sekarang?" mendadak dari ruang depan
terdengar seseorang berseru sambil tertawa nyaring.
Giam In Kok segera mengenali suara orang itu sebagai Giam
Ciau, dia sedikit merasa diluar dugaan.
Tapi setelah memutar biji matanya sebentar, satu ingatan segera melintas didalam benaknya, sambil tertawa ia berseru:
"Bajingan tua Giam Cau, dimana-mana kau menyiarkan berita
yang mengatakan Giam Ong hui adalah cucumu, sekarang Giam
Ong-hui sudah berada disini, beranikah kau mengatakan pengakuan kangzusi.com
tersebut sekali lagi"?
Dalam pada itu Giam Ong-hui telah mengayunkan telapak
tangannya, tak sempat mengeluarkan sedikit suarapun Sun Thian
kong sudah roboh binasa keatas tanah.
Selesai membunuh, Giam Ong-hui baru berseru lagi:
"Siapa yang berani mengaku sebagai kakekku"?
Sembari berseru dia segera menerjang ke atas gunung-gunungan
diluar gedung. Ditengah gelak tertawa yang amat keras, tampak seorang
sastrawan berusia pertengahan telah melangkah masuk kedalam
kebun bunga, ketika melihat Giam Ong-hui berdiri angkuh diatas
gunung-gunungan, kembali ujarnya sambil tersenyum:
"Sesungguhnya aku yang telah mengaku-ngaku sebagai
kakekmu, atau kau yang justru menyaru sebagai cucuku?"
Sambil membentak keras Giam Ong hui menerjang kebawah,
segulung bayangan darah berwarna merah tua segera mengurung
seluruh badan Giam Cau.
"Aaah, rupanya kau benar benar adalah anak Hui ku !?
Ditengah seruan kaget bercampur heran Giam Cau melejit ke
samping untuk menghindarkan diri dari serangan yang mematikan
itu. "Blaaammm?"?
Ditengah benturan yang amat keras serangan bayangan darah


Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dari Giam Ong-hui telah menghantam permukaan tanah membuat
pasir dan batuan beterbangan di angkasa, sebuah liang selebar satu kaki pun muncul di depan mata.,.,.
Tapi dengan gagalnya serangan tersebut, amarah yang membara
dalam benak Giam Ong-hui semakin menjadi jadi, sepasang telapak tangannya segera diayunkan bersama membentuk gumpalan
bayangan darah yang segera menyelimuti seluruh badan Giam Cau.
kangzusi.com Tampaknya Giam Cau sendiripun sama sekali tak menyangka
kalau ilmu silat yang dimiliki cucunya telah peroleh kemajuan yang begini pesat, cepat cepat dia berkelit kesamping untuk
menghindarkan diri dari ancaman tersebut, kemudian bentaknya keras keras:
"Anak Hui, apakah kau sudah edan" Aku toh sudah
mengangkatmu menjadi wakil dari keturunan orang kenamaan,
mengapa kau justru bersedia dibodohi orang dengan berbalik
memusuhi diriku?"
Tiba tiba berkumandang lagi suara pekikan keras yang membelah
keheningan, diatas gunung-gunungan itu muncul lagi seorang
sastrawan yang segera berseru dengan suara lantang:
?Aduh celaka, Giam Cau! Kelihatannya cucumu telah ditotok
orang dengan ilmu Jit-im meh disamping tenaga dalamnya
mendapat kemajuan yang pesat sekali, aku lihat kecuali hasil ulah si setan cilik itu, tak mungkin orang lain bisa berbuat demikian, cepat menangkapnya dan membawanya kembali
.? Siapa tahu belum selesai perkataan tersebut diucapkan, di
belakang pintu halaman depan telah muncul seorang pemuda yang
segera berkata sambil tertawa:
"Siluman tua Ciu, dugaanmu memang tepat sekali, tampaknya
selain kau siluman tua, tiada orang lain yang bisa melihat ilmu apakah yang siauya pergunakan itu.?
Rupanya ketika Giam ln Kok melihat kemunculan Giam Cau serta
Tiong giok Kisu ditempat tersebut, ia segera mengurungkan
rencananya semula untuk memaksa Cheng Thian yu serta lt Hun
tong sekalian untuk menunjukkan letak istana Koan-wa-kiong.
Ia tahu asalkan Tiong giok kisu atau Giam Cau berhasil ditawan
dalam keadaan hidup hidup, maka tak susah baginya untuk
menemukan letak istana perempuan Koan-wa-kiong serta Istana
kaum lelaki Liong yang-wan.
kangzusi.com Oleh sebab itulah dia segera memberi tanda kepada ayahnya
agar menyembunyikan diri di dalam kamar yang dikawal oleh tiga
orang rasul, sementara dia sendiri bersama ketiga orang gadisnya melompat keluar dari pintu belakang dan berputar kearah lain untuk kembali ke arena pertarungan.
Tampaknya kemunculan Giam In kok saat ini pun sudah berada
dalam dugaan Tiong giok kisu, ia segera tertawa terbahak-bahak.
"Haaahhh"..haaah..,..haaahh".. rupanya kau sengaja membuat perjanjian denganku sebulan kemudian karena kau punya rencana
hendak menolong ibumu dulu, sayang sekali kedatanganmu
terlambat satu langkah, apakah kau hendak meminta orang dari
ayah tirimu sekarang"?
Dengan hadirnya Tiong giok Kisu di Koan wa-kiong, sudah bisa
dipastikan Han Jin-pa atau ibu Giam In Kok tentu sudah ternoda
ditangannya, tapi setelah kenyataan semacam itu diungkapkan
sendiri oleh Tiong-giok Kisu, maka bagi pendengaran si bocah ajaib bermuka seribu ini justru dianggap suatu penghinaan besar.
Dengan rasa malu dan benci yang meluap-luap ia segera
membentak keras-keras:
"Bangsat keparat, siauya hendak mencabut nyawa anjingmu
pada hari ini .? Menyusul bentakan itu, tubuhnya segera mendesak maju ke
muka sambil melancarkan sebuah pukulan dahsyat, kabut tebal
yang berwarna warni serta bau harum yang semerbak pun segera
menyelimuti seluruh arena pertarungan.
Kabut yang tebal, bau harum yang menusuk penciuman, dalam
waktu singkat telah menyelimuti sekujur badan Tiong giok Kisu
dengan begitu rapatnya, jelas sudah pemuda telah bertekad hendak menghabisi nyawa iblis tua itu.
"Kau benar benar ingin membunuh ayah tirimu?" Tiong - giok Kisu segera menjerit kaget.
kangzusi.com Biarpun Giam In Kok berada dalam penyaruan namun paras
mukanya yang hijau membesi kelihatan dengan amat nyata, hal ini menunjukkan betapa gusar dan dendamnya pemuda kita terhadap
musuhnya. Diiringi suara pekikan yang amat nyaring, dengan menghimpun
tenaga pukulannya sebesar dua belas bagian, ia segera bersiap-siap melepaskan sebuah pukulan dahsyat.
Agaknya Tiong giok Kisu cukup mengetahui betapa hebatnya
serangan lawan, ia tak berani bertindak secara gegabah, sambil
berpekik nyaring, sepasang telapak tangannya segera diayunkan
pula ke depan untuk membendung datangnya ancaman tersebut.
?Blaaaaaammmm?"".!"
Suara benturan keras yang memekikkan telinga segera bergema
membelah angkasa, kebun bunga, gunung-gunungan serta
bangunan pertanaman yang berada disekitar situ seketika runtuh
dan rata menjadi tanah oleh desingan angin kuat yang
memancarkan ke empat penjuru.
Ditengah gulungan tenaga warna-warni yang amat tebal inilah,
sesosok bayangan manusia melejit setinggi lima kaki lebih ke tengah udara dan berseru sambil tertawa:
"Setan cilik, selamat tinggal!"
Siapa sangka baru selesai perkataan tersebut diutarakan,
mendadak dari atas kepalanya bergema lagi suara bentakan keras
disusul selapis hujan pedang menyelimuti di atas kepalanya.
Tiong giok Kisu berseru kaget, cepat-cepat dia melepaskan
sebuah pukulan keatas sambil membentak:
"Enyah kau dari sini!"
Menyusul bentakan tersebut, segulung desingan angin tajam
memancar lagi dari sisi tubuhnya serta memunahkan serangan yang dilepaskan Tiong giok Kisu itu.
kangzusi.com Tapi selang sesaat kemudian, gulungan angin pukulan yang lagi-lagi menyambar datang dari bawah, disusul kemudian terdengar
Giam In Kok berseru sambil tertawa dingin;
"Siluman tua, bersiap siaplah untuk menerima kematian, kali ini kau tak akan bisa lolos dari sini!"
Rupanya siluman perempuan berhati racun Ciu Li ya yang
berjaga-jaga diatas dinding segera memutar pedangnya membentuk
lapisan bunga pedang yang rapat begitu melihat Tiong giok Kisu
berusaha melarikan diri dari situ, seketika itu juga seluruh angkasa berhasil dibendung olehnya.
Ho Koan kim yang berjaga jaga di tepi arena segera melepaskan
pula sebuah pukulan dari samping untuk memunahkan ancaman
dari Tiong giok Kisu yang dilancarkan secara tergesa gesa itu,
jangan dilihat usianya masih muda, namun tenaga dalam yang
dimilikinya justru sangat hebat.
Mimpi pun Tiong giok Kisu tidak menyangka kalau bocah ajaib
bermuka seribu bakal memanfaatkan ilmu Tiong giok ki-kong untuk menciptakan berapa orang jago tangguh untuk menghadapinya, kini setelah menghadapi kerubutan dari tiga arah yang berbeda,
terpaksa dia melayang turun kembali keatas tanah dan berseru
sambil tertawa dingin:
"Bocah kunyuk, beranikah kau berduel melawanku?"
Sejak kegagalannya dalam serangan yang maha dahsyat tadi,
dimana hampir saja Tiong giok Kisu berhasil meloloskan diri dari kepungan, Giam In Kok sedang merasa menyesal sekali.
Karenanya begitu mendengar perkataan tersebut, kontan saja ia
berseru sambil tertawa dingin:
"Asalkan tidak melarikan diri, dalam tiga gebrakan saja siauya sudah dapat bunuh kau si siluman tua."
"Hmm, aku pun dapat membunuh kau si binatang pembunuh
ayah tiri dalam tiga gebrakan juga."
kangzusi.com "Bangsat tua, tak usah banyak ngebacot lagi, lihat serangan!"
Walaupun Giam In kok amat gusar, pikirannya tak menjadi kalut
karenanya, sebuah pukulan segera diayunkan ke muka.
Melihat serangan yang melamban dari lawan, Tiong giok kisu
segera berseru sambil tertawa geli:
"Bila kau merasa sudah Ielah dan kehabisan tenaga, mari kita beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pertarungan.?
Siapa tahu belum habis perkataan tersebut diutarakan mendadak
terasa desingan angin tajam menyambar datang dari empat
penjuru, dengan perasaan terkejut segera serunya:
"Aduh celaka!"
Dalam keadaan begini, siluman tua tersebut segera menghimpun
segenap kekuatannya yang dimilikinya dan mendorong sepasang
tangannya ke muka.
"Blaaaaaammm?".!"
Ketika tenaga pukulan Ceng goan hiat khi dan Tiong giok ki kang saling membentur satu dengan Iainnya, segera terjadilah benturan dahsyat yang membuat suasana disekeliling tempat itu menjadi
tergetar keras seperti dilanda gempa bumi saja.
Di pihak lain, pertarungan antara Giam Ong hui melawan Giam
Cau pun berlangsung amat seru, semula Giam Cau mengira dengan
mengandalkan kepandaian silatnya dia akan berhasil membekuk
cucunya, siapa tahu Giam Ong hui yang sudah tak mengenal sanak
saudara lagi justru menyerang secara kalap.
Pada mulanya mereka masih bertarung seimbang, tapi lama
kelamaan pertarungan itu lebih menjurus pada suatu pertarungan
adu jiwa. Dalam pada itu, dari balik jendela ruang belakang tampak
sepasang mata sedang mengikuti jalannya pertarungan dengan
perasaan gelisah, dia adalah Chin To han, ayah kandung Si bocah ajaib bermuka seribu.
kangzusi.com Beberapa kali dia bermaksud hendak menerjang keluar dari
kebun bunga itu untuk membantu putranya, namun melihat
gempuran-gempuran yang maha dahsyat ditengah arena terpaksa
dia harus mengurungkan niatnya itu. Hal ini bukan disebabkan dia merasa sayang dengan nyawa sendiri, tapi kuatir tindakan tersebut justru akan mengalutkan konsentrasi putranya.
?Sute!" "Kekasih In!"
"Engkoh In!"
Mendadak terdengar suara teriakan keras bergema dari depan,
belakang dan sisi dinding pekarangan, menyusul kemudian terlihat ada belasan sosok bayangan manusia bermunculan disekeliling
kebun itu. ?Blaaaammm?"!"
Suara benturan keras menggelegar diangkasa, desingan angin
pukulan yang memancar keempat penjuru segera memaksa semua
hadirin mundur beberapa Iangkah dengan sempoyongan.
Paras muka Tiong giok Kisu pucat pias bagaikan mayat, dengan
darah bercucuran dari ujung bibirnya, dia duduk terkulai di tengah kebun.
Giam ln Kok berdiri dengan napas memburu, ia berdiri hanya lima depa dihadapan musuhnya, sementara gumpalan asap warna warni
masih menyambar keluar dari lubang hidungnya.
Dari sini dapatlah disimpulkan kalau kepandaian silat yang dimiliki bocah ajaib bermuka seribu masih setingkat lebih hebat daripada musuh, pada akhirnya dia berhasil menghancurkan isi perut Tiong giok kisu membuat iblis tua itu tak bertenaga lagi untuk bangkit berdiri.
Namun anak muda itupun tak mampu meneruskan serangannya
untuk mencabut nyawa iblis tua itu, karena ia sudah tak
berkekuatan lagi.
kangzusi.com "Kekasih In, kau tentu akan gembira sekali, coba lihat siapakah orang ini?"
Mendadak terdengar seseorang berseru keras disusul kemudian
tampak seorang gadis berbaju bulu munculkan diri sambil
menggandeng tangan seorang perempuan berkerudung muka,
dibelakangnya mengikuti pula seorang gadis bermuka menyakitkan.
Ho Koan kim yang melihat kehadiran perempuan berpenyakitan
itu segera berteriak keras :
?Cici !? Ia segera berlarian menghampirinya. Sedangkan Giam In Kok
pun segera memburu ke hadapan perempuan berkerudung itu dan
berseru dengan suara gemetar : "Ibu
? Tiba tiba kakinya terasa lemas dan roboh tak sadarkan diri.
Menanti ia mendusin kembali, tampak banyak orang sedang
berdiri dalam ruangan.
Ayah dan ibunya duduk ditepi pembaringan dengan wajah
murung, Raja akhirat pencabut nyawa, Sim Soh sin, Ho Koan Kim,
Ciu Li ya, Kwik Hui hun, Tiangsun Bong serta Sim Li ji sekalian telah berkumpul disana dan sedang mengawasinya dengan rasa kuatir.
Dengan perasaan terkejut ia segera berseru:
"Ibu, sejak kapan kau tiba disini?"
Air mata jatuh berlinang membasahi Han Jin-pa sambil membelai
rambut putranya dengan penuh kasih sayang, ia bergumam:
"Aaaaaai".. mungkinkah kesemuanya ini hanya dalam impian"
Anakku sayang?"untung nona Tiangsun membantu membukakan
pintu istana bagiku dan suhengmu bersama nona Sim dan nona Sim
segera datang menolong hingga aku bisa mendapatkan kebebasan
kembali. Siluman tua Tiong giok telah dibekuk suhengmu setelah
kehilangan tenaga dalamnya tadi, siluman tua Giam juga telah
kangzusi.com tewas bersama cucunya, tapi bagaimana dengan kawanan iblis yang masih tersisa?"
"Terserah pada ibu?""
"Bajingan tua Ciu harus dibunuh sampai mampus, sedangkan
kawanan iblis lainnya bebaskan bila mereka mau bertobat,
janganlah kita membunuh orang tanpa perasaan?"
Chin In Kok hanya manggut manggut, dia tak bicara sama sekali.
Mendadak terdengar Raja akhirat pencabut nyawa berseru sambil
tertawa: "Sute, sekarang kau pasti tak akan menolak bukan untuk
memimpin istana Ching-khu kiong kita" Tapi bagaimana dengan
perkawinanmu?"
Menyinggung soal itu, merah padam selembar wajah pemuda
kita, begitu pula dengan para gadis lainnya. Mereka tak mampu
mengucapkan sepatah katapun.
Melihat hal ini, Han jin pa segera berkata sambil tertawa :
"Nak, sekalipun kalian sudah hidup bersama, bagaimanapun
perkawinanmu harus diresmikan, mari kita mencari hari baik dan
kita rayakan bersama, oya?"agar tidak mengecewakan satu
dengan yang lain, lebih baik semua nona yang mencintaimu kita
kawinkan beramai ramai denganmu, toh seorang lelaki beristri
banyak bukan suatu masalah"?
"Yaa, betul betul?" Seru raja akhirat pencabut nyawa sambil tertawa tergelak.
Begitulah, Chin In Kok pun secara resmi dikawinkan dengan Ciu
Li ya, Kwik Hui-hun, Ho Koan-kim, Tiangsun Bong, Sim Soh sin serta Sim Li ji.
Untuk selanjutnya mereka pun menempuh hidup yang bahagia
dan penuh kedamaian.
Dan sekian pula kisah cerita "Pendekar berwajah seribu? ini, sampai jumpa dalam cerita Iain.
kangzusi.com TAMAT "oo0dw0oo"
Document Outline
Pendekar Muka Buruk
Daftar Isi Jilid : 1 Jilid : 2 Jilid : 3 Jilid : 4 Jilid : 5 Jilid : 6 Jilid : 7 Jilid : 8 Jilid : 9 Jilid : 10 Jilid : 11 Jilid : 12 Jilid : 13 Jilid : 14 Jilid : 15 Jilid : 16 Jilid : 17 Jilid : 18 Jilid : 19 Jilid : 20 Jilid : 21 Jilid : 22 Jilid : 23 Jilid : 24

Pendekar Muka Buruk Karya Tjan I D di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jilid : 25 Jilid : 26 Jilid : 27 Jilid : 28 Jilid : 29 Jilid : 30 Jilid : 31 Jilid : 32 Jilid : 33 Jilid : 34 Jilid : 35 Jilid : 36 Jilid : 37 Jilid : 38 Jilid : 39 Jilid : 40 Jilid : 41 Jilid : 42 Jilid : 43 Jilid : 44 Jilid : 45 Jilid : 46 Jilid : 47 Jilid : 48 Jilid : 49 Harimau Mendekam Naga Sembunyi 7 Pendekar Gunung Lawu Karya Kho Ping Hoo Pedang Berkarat Pena Beraksara 12
^