Pencarian

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan 5

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung Bagian 5


Sehingga walaupun Oey Yok Su ingin memejamkan
matanya, tidak bisa dilakukannya, tetap ia bisa melihat bentuk tubuh Kim Lian, membuat pemuda ini jadi
mengeluh. ---oo^dwkz~0~Tah^oo---
SEBETULNYA Oey Yok Su bermaksud meadorong
tubuh Kim Lian, tetapi pemuda ini kuatir kalau-kalau nanti ia seperti tadi, mendorong pada bagian buah dada Kim Lian.
Maka akhirnya Oey Yok Su jadi berdiam diri dengan sikap serba salah.
Tetapi walaupun demikian, Oey Yok Su telah
menerima latihan dan gemblengan yang kuat dari
seorang guru yang hebat seperti Tang Cun Liang, dimana gurunya itu merupakan seorang tokoh persilatan yang sakti sekali. Maka Oey Yok Su telah terlatih hati dan kekuatan bathinnya, tidak mudah ia terjatuh dalam bujuk rayu Bong Kim Lian, walaupun wanita tersebut telah memeluknya dan membisikkan kata-kata bujukan yang tidak kenal malu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Melihat Oey Yok Su masih bisa bertahan terus,
akhirnya Bong Kim Lian jadi mendongkol, dia telah melepaskan rangkulannya.
"Baiklah....", katanya. "Jika memang engkau tetap membandel tidak mau bersikap lembut dan halus untuk bercinta, aku akan mempergunakan paksaan
menelanjangimu...!".
Mendengar ancaman Bong Kim Lian, tubuh Oey Yok
Su jadi menggigil, ia percaya Kim Lian bisa saja melakukan apapun juga disaat tubuhnya tengah lemah seperti sekarang.
Tetapi walaupun demikiam, Oey Yok Su menjadi
nekad, ia telah berkata : "Baiklah, engkau mau membinasakan aku, bunuhlah! Tetapi jangan harap engkau bisa memperoleh hawa murni Yang dari
tubuhku...!".
Bong Kim Lian tertawa.
"Engkau tetap tidak mau menuruti keinginanku ?"
tanya Bong Kim Lian.
"Engkau mengapa melatih diri dengan ilmu sesat seperti itu ?" tanya Oey Yok Su penuh kemarahan.
"Bukankah masih banyak ilmu lain yang lurus dan bersih...?"
"Kau tahu, ilmu yang kulatih ini merupakan ilmu yang hebat sekali, ilmu yang tidak ada duanya didalam rimba persilatan......aku telah melatihnya selama lima puluh tahun, dan baru sekarang berhasil...!".
Oey Yok Su merasakan semangatnya seperti terbang meninggalkan raganya, dengan mata terpentang lebar TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengawasi tidak percaya dia berkata :
"Engkau.......engkau telah melatih diri lima puluh tahun lebih.......?"
Bong Kim Lian mengangguk.
"Lalu.......berapa usiamu ?"
"Aku telah hampir delapan puluh tahun hidup didunia ini........!".
"A.......apa ?" tanya Oey Yok Su yang merasakan tubuhnya gemetar.
Kalau begitu siwanita cantik yang tampaknya baru berusia dua puluh tahun lebih itu adalah seorang wanita yang telah lanjut usianya.
Telah hampir delapan puluh tahun, berarti telah menjadi seorang nenek-nenek.
Namun herannya, mengapa tubuhnya begitu halus
dan padat berisi, juga wajahnya begitu muda "
Sedangkan usianya telah begitu lanjut"
Melihat Oey Yok Su terdiam karena diliputi perasaan heran, seperti tidak mempercayai perkataannya, Bong Kim Lian telah tertawa. "Aku tidak bicara dusta padamu.......memang usiaku hampir delapan puluh tahun", katanya.
"Tetapi berkat Im Yang Hun yang kulatih itu, maka aku bisa menjaga dan mengabadikan kecantikan yang kumiliki ini ! Malah jika aku bisa berhasil mencapai puncak kesempurnaan ilmuku itu, aku bisa hidup seratus tahun dengan keadaan tubuh yang tetap cantik dan muda... Itulah pentingnya ilmu yang kulatih ini, untuk memelihara keawetan muda usiaku...!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tubuh Oey Yok Su jadi menggigil lagi. Rupanya disaat ini ia tengah berhadapan dengan seorang nenek-nenek, bukan seorang wanita cantik muda usia.
"Kau...kau...!" kata Oey Yok Su sambil menunduk, ia tidak tahu apa yang harus diucapkannya.
Bong Kim Lian telah berkata dengan suara yang dingin
: "Engkau masih tidak mau menuruti keinginanku ?"
Oey Yok Su menggelengkan kepalanya, entah
mengapa ia jadi begitu ngeri membayangkan wanita muda dihadapannya ini tidak lain dari seorang nenek-nenek.
"Hemm.....!" mendengus Bong Kim Lian dengan suara yang dingin.
"Baiklah, aku akan mempergunakan obat perangsang untuk menjatuhkanmu...! "
Setelah berkata begitu, Bong Kim Lian memutar
tubuhnya, ia bermaksud meninggalkan Oey Yok Su.
Tetapi Oey Yok Su tahu bahwa wanita itu bermaksud akan mengambil obat yang dinamainya dengan nama obat perangsang.
Hati Oey Yok Su jadi tergoncang keras, karena ia menyadari kalau sampai ia kena dicekoki obat
perangsang itu berbahayalah dirinya, sebab ia akan terangsang dan lupa diri, dimana dia yang akan menjadi binal dan... buas...!
Sedangkan Bong Kim Lian dalam keadaan polos dan tidak mengenakan pakaian sama sekali telah melangkah menaiki undakan anak tangga. la melangkah dengan tindakan kaki yang perlahan dan sekali-sekali menoleh TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kepada Oey Yok Su sambil melontarkan senyumnya, senyum yang genit sekali mengandung rangsangan.
Oey Yok Su benar-benar tertekan oleh perasaannya, ia tidak tahu entah dengan cara bagaimana ia bisa
meloloskan din dari wanita yang genit dan binal ini, yang sangat berbabaya sekali...
Setelah melihat Bong Kim Lian lenyap diruangan atas, Oey Yok Su memutar keras otaknya.
la mengawasi sekelilingnya untuk mencaricari tempat yang bisa dipergunakan untuk melarikan diri.
Tetapi sayangnya ruangan itu berada dibawah tanah, sehingga tidak ada bagian yang bisa dipergunakan oleh Oey Yok Su untuk melarikan diri.
Jalan satu-satunya yang ada disaat itu adalah
menerobos undakan anak tangga. tetapi jelas ia akan berpapasan dengan Bong Kim Lian berarti ia tidak mungkin bisa melarikan diri.
Sedang Oey Yok Su diliputi perasaan bingung seperti itu, ia mendengar suara langkah kaki lagi, yang tengah menuruni undakan anak tangga.
Butir-butir keringat Oey Yok Su jadi mengucur keluar deras sekali.
la telah berkata didalam hatinya : "Celakal Ternyata sulit sekali aku bisa meloloskan diri dari wanita jahat ini
!" Dan waktu itu memang segera muncul Bong Kim Lian, ditangan wanita itu menggenggam sesuatu, sebuah bungkusan kecil.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su tahu apa artinya bungkusan itu, tentunya berisi obat perangsang yang dikatakan oleh Bong Kim Lian tadi, yang tentu akan diberikan kepadanya.
Oey Yok Su jadi mengeluh, tetapi dia benar-benar dalam keadaan tidak berdaya.
Disaat itu, waktu Bong Kim Lian telah berada dekat dengan dirinya, tiba-tiba Oey Yok Su melompat berdiri, dia bermaksud akan berlari menaiki undakan anak tangga itu.
Namun tangan Bong Kim Lian bergerak cepat sekaii, dia telah mengulurkan tangannya itu mencengkeram punggung Oey Yok Su, kemudian tubuh pemuda tersebut telah dilemparkannya kembali kepapan yarg terletak disudut ruangan. Oey Yok Su jatuh terduduk dipapan itu.
Pemuda ini benar-benar putus asa, ia tidak tahu entah bencana bagaimana yang akan menimpah dirinya.
Tampaknya memang sulit sekali ia mengelakkan dan meloloskan diri dari wanita yang mengaku bernama Bong Kim Lian ini, yang sesungguhnya seorang nenek-nenek tua yang berusia hampir delapan puluh tahun !
Tiba-tiba terdengar suara seseorang berkata: "Kemana penghuni rumah ini ?"
Bong Kim Lian jadi berobah mukanya, ia telah
melompat berdiri.
Namun ia berdiam diri saja, karena ia tahu jika ia bersuara, tentu orang yang berada diruangan atas itu akan menuju keruangan bawah ini.
Sedangkan Oey Yok Su yang semula telah putus asa, jadi timbul harapannya lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia sengaja telah mengeluarkan suara teriakan yang nyaring, maka disaat itu terdengar suara orang menuruni undakan anak tangga.
Muka Bong Kim Lian jadi berobah lagi, cepat-cepat wanita genit ini menyambar pakaiannya, yang
dikenakannya. Waktu itu telah terdengar suara orang berkata lagi:
"Hemm...., kiranya penghuni rumah ini lebih senang tinggal seperti seekor tikus, dibawah tanah...!".
Dan berbareng dengan habisnya suara itu, tampak sesosok tubuh telah muncul ditingkat bawah undakan anak tangga.
Waktu melihat orang yang muncul, hati Oey Yok Su jadi girang.
Lu Liang Cwan !
Ya, tokoh sakti yang hanya mengenakan pakaian yang terbuat dari kulit binatang buas itu, telah muncul disaat yang tepat.
"Lu Cianpwe......tolonglah aku......!" teriak Oey Yok Su.
Waktu itu Bong Kim Lian telah selesai mengenakan pakaiannya, mukanya merah padam, karena dia marah dan mendongkol merasa terganggu oleh kedatangan Lu Liang Cwan.
Karena sebentar lagi tentu Oey Yok Su akan dapat ditundukkannya.
Justru kedatangan orang asing ini bisa membuat
gagalnya rencana wanita she Bong tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Lu Liang Cwan telah berdiri kesima sejenak waktu melihat keadaan Oey Yok Su yang sedang lemas.
Juga didalam ruangan bawah tanah ini terdapat seorang wanita cantik, yang rambutnya acak-acakan, maka dia segera menduga telah terjadi sesuatu yang kurang baik antara Oey Yok Su dengan wanita cantik itu.
Setelah mengawasi sekian lama dengan tertegun, Lu Liang Cwan mengeluarkan suara tertawa yang cukup keras.
"Aha, kiranya si bocah she Oey seorang bebogoran yang hanya senang bersenda gurau dengan wanita
cantik !" berseru Lu Liang Cwan.
Muka Oey Yok Su jadi merah padam, karena ia malu sekali.
Justru waktu itu, Bong Kim Lian telah membentak dengan suara yang keras: "Siapa kau. " Mau apa kau lancang datang ketempat ini ?".
Lu Liang Cwan mengeluarkan lidahnya panjang-
panjang, lalu tertawa.
"Jangan galak-galak nona manis...!" katanya kemudian.
"Bukankah engkau sama bejadnya dengan pernuda she Oey itu " Hemm......., manusia-manusia mesum yang berani melakukan jinah seperti kalian merupakan manusia-manusia yang tidak punya guna dan
memalukan...!".
Muka Bong Kim Lian jadi berobah, ia telah berkata lagi disertai kemarahannya: "Katakan siapa namamu dan mau apa engkau datang kemari " Jika engkau tidak TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memiliki urusan apa-apa, silahkan meninggalkan tempat ini !"
"Sabar....! Mengapa engkau demikian tidak sabar untuk melakukan perbuatan mesum lagi dengan si bocah she Oey yang bejad itu.......?"
Bong Kim Lian rupanya sudah tidak bisa
mempertahankan diri, ia telah mengeluarkan suara seruan yang, cukup nyaring, dengan menjejakkan kedua kakinya, tubuhnya telah melompat dengan cepat.
Disaat itu tangannya yang berjari lentik bergerak akan menotok Lu Liang Cwan.
Tetapi mana bisa Bong Kim Lian merubuhkan Lu Liang Cwan dengan cara demikian. Jago sakti she Lu itu adalah seorang yang memiliki kepandaian sangat tinggi, tentu saja dia tidak mau membiarkan dirinya tertotok oleh jari Bong Kim Lian.
Diwaktu itu Oey Yok Su telah berkata dengan tenaga yang masih ada padanya: "Lu Cianpwe, wanita itu adalah wanita mesum, ia berusaha memperkosa diriku......
tolongilah aku, Lu Cianpwe......!"
Sebetulnya waktu itu Lu Liang Cwan baru saja
mengelakkan totokan jari Bong Kim Lian, tetapi
mendengar perkataan Oey Yok Su, dia jadi tertegun dan kaget, dia seperti mendengar sesuatu yang mengejutkan dan janggal sekali.
Bahkan kemudian Lu Liang Cwan tertawa bergelak-
gelak. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Wanita ini ingin memperkosa dirimu " Seorang wanita ingin memperkosa seorang pemuda ?" dan meledaklah tertawa Lu Liang Cwan.
Namun baru saja ia bermaksud akan bertanya lagi, waktu itu Bong Kim Lian telah melancarkan serangan lagi, sehingga Lu Liang Cwan terpaksa mengelakkan diri dulu.
"Benar Lu Cianpwe...!" kata Oey Yok Su cepat. "Ia bermaksud memperkosa diriku...ia juga meracuni air minum yang diberikannya kepadaku, sehingga sekarang aku sangat tersiksa sekali.....l".
Mendengar perkataan CYy Yok Su yang terakhir,
barulah Lu Liang Cwan mengerti.
"Hemm........, jadi perempuan ini seorang wanita mesum yang senang mengganggu pemuda ?" tanyanya.
Dan ia telah mengelakkan lagi serangan Bong Kim Lian.
Namun bersamaan dengan itu, Lu Liang Cwan tidak tinggal diam saja, ia telah melancarkan serangan balasan untuk mendesak Bong Kim Lian.
Serangan yang dilancarkannya tidak kalah hebatnya, karena serangan itu merupakan pukulan yang bisa mematikan. Sebagai seorang tokoh sakti rimba
persilatan, Lu Liang Cwan memang memiliki ilmu silat yang aneh-aneh dan menakjubkan sekali.
Maka dari itu Bong-Kim Lian yang semula hanya
menduga Lu Liang Cwan adalah jago biasa saja, jadi kaget dan tidak berani berlaku lambat, ia telah mengelakkan diri dengan gerakan yang cepat sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kegesitan yang dimiliki Bong Kim Lian tidak berada dibawah kepandaian Lu Liang Cwan.
Dalam waktu yang singkat sekalf, keduanya telah saling serang dengan cepat dan kuat, mereka telah bertempur belasan jurus.
Lu Liang Cwan telah melihatnya bahwa kepandaian Bong Kim Lian tinggi sekali, sehingga jago tua she Lu itu mengerutkan sepasang alisnya, ia telah berpikir:
"Usianya masih demikian muda, wanita siluman ini tampaknya memiliki kepandaian tidak dibawah
kepandaian dari si Dewi Bangsat Lauw Cie Lan...!".
Karena berpikir begitu, Lu Liang Cwan tidak berani bertempur main-main, ia telah berlaku sungguh-sungguh menghadapi wanita tersebut.
Yang kasihan adalah Oey Yok Su, pemuda ini tengah mati-matian mengerahkan tenaga sinkang yang masih ada padanya untuk memulihkan tenaganya yang lenyap.
Keringat telah membanjir keluar dari sekujur tubuh Oey Yok Su.
Ia berusaha duduk bersemadhi dilantai dan mengatur pernapasannya sambil memejamkan mata dan tidak
memperdulikan pertempuran yang tengah berlangsung antara Bong Kim Lian dengan Lu Liang Cwan.
Lu Liang Cwan yang melihat keadaan Oey Yok Su, jadi bsrpikir: "Aku tidak boleh terlalu lama melayani wanita ini, aku harus cepat-cepat menundukkannya, agar dapat, menolongi bocah she Oey itu......."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan karena berpikir begitu, Lu Liang Cwan telah melancarkan serangan yang gencar. la telah mendesak Bong Kim Lian.
Wanita she Bong itu jadi terdesak juga, dia sibuk sekali mengelakkan diri dari setiap serangan Lu Liang Cwan, malah sekarang ia sudah tidak memiliki
kesempatan sama sekali untuk balas menyerang.
Waktu itu Lu Liang Cwan telah berkata dengan suara yang nyaring disertai oleh serangannya lagi: "Engkau seorang wanita yang tidak tahu malu............ mengapa engkau mengganggu pemuda seperti dia yang ingin dihancurkan hidupnya?"
"Hemm......, engkau tidak perlu rewel, aku akan melaksanakan apa yang kuinginkan dan engkau tidak berhak mencampuri urusanku ! Akupun akan dapat
merubuhkan engkau tua bangka hutan...!".
Mendengar dirinya disebut sebagai tua bangka hutan, keruan saja membuat Lu Liang Cwan jadi mendongkol.
Dia memang telah merasa jemu setelah mengetahui bahwa wanita yang tengah bertempur dengan dirinya ini adalah seorang wanita cabul, maka waktu kemarahan dirinya telah membakar hatinya, ia telah mengeluarkan suara seruan nyaring, dan membarengi dengan itu iapus melancarkan serangan yang gencar.
Bong Kim Lian jadi sibuk sekali mengelakkan ciiri dari setiap serangan yang dilancarkan lawannya. Napas Bong Kim Lian juga jadi memburu keras.
Tetapi sebagai seorang wanita yang memiliki
kepandaian tinggi, tentu saja Bong Kim Lian tidak mau menyerah terhadap desakan Lu Liang Cwan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Beberapa kali ia mengerahkan tenaga sinkangnya
untuk mendesak mundur lawannya. Malah suatu kali, dengan cepat tangannya yang disertai sinkang yang kuat telah meluncur akan menghantam dada Lu Liang Cwan.
Serangan itu bukan serangan sembarangan, Lu Liang Cwan juga terkejut.
"Benar-benar hebat wanita cabul ini.......!" pikir Lu Liag Cwan.
Dan cepat Lu Liang Cwan mengempos semangat dan
tenaga sinkangnya, ia telah menangkis serangan
lawannya dengan kekerasan.
Tenaga yang keras saling bentur satu dengan yang lainnya, memperdengarkan suara menggelegar yang keras sekali, dan Bong Kim Lian maupun Lu Liang Cwan telah terhuyung mundur beberapa langkah.
Bong Kim Lian yang melihat lawannya memang bukan merupakan lawan yang sembarangan, telah
mempergunakan kesempatan tersebut untuk
menyingkirkan diri.
la menjejakkan kakinya, tubuhnya tetah melompat kedekat undakan anak tangga, lalu berlari gesit sekali menaiki undakan anak tangga itu.
Sebetulnya Lu Liang Cwan ingin mengejarnya, tetapi teringat kepada keadaan Oey Yok Su Lu Liang Cwan telah membatalkan maksudnya itu.
Cepat-cepat Lu Liang Cwan mendekati Oey Yok Su
sambil bertanya: "Bagaimana keadaanmu ?"
Oey Yok Su menceritakan apa yang telah dialaminya, dengan suara yang susah payah, karena justru Oey Yok TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Su masih dikuasai oleh pengaruhnya obat pelemas tubuh itu. Tetapi dengan menceritakan apa yang telah
dialaminya itu, membuat Lu Liang Cwan jadi bisa menentukan dengan cara bagaimana ia harus menolongi pemuda ini terlepas dari pengaruh obat pelemasnya Bong Kim Lian.
"Sayang sekali aku tidak memiliki obat penawarnya, tetapi biarlah, aku akan menotokmu tidur selama satu hari, tentu pengaruh obat itu akan lenyap sendirinya...!".
Dan setelah berkata begitu, Lu Liang Cwan telah menggerakkan tangan kanannya menotok jalan darah Ma-siang-hiat di-iga Oey Yok Su.
Seketika itu juga tubuh Oey Yok Su telah terkulai rubuh diatas lantai.
Dan ia telah tertotok tidur.
Dengan cara demikian, obat pelemas yang sedang
bekerja ditubuh sipemuda tidak memiliki arti apa-apa lagi dan tidak terlalu menyiksa Oey Yok Su.
Sedangkan Lu Liang Cwan dengan sabar menantikan disisi si pemuda, untuk menunggui sampai nanti si pemuda telah tersadar dari pingsannya...
---oo^dwkz~0~Tah^oo---
KETIKA Qey Yok Su telah tersadar dari pingsannya, pertama-tama yang dilihatnya waktu ia membuka
kelopak matanya, adalah Lu Liang Cwan yang tengah mengawasi padanya.
"Apakah engkau sudah tidak merasakan pengaruhnya obat pelemas itu ?" begitu pertanyaan yang diajukan Lu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Liang Cwan, ketika mengetahui Oey Yok Su telah
tersadar dari pingsaanya.
Oey Yok Su berusaha untuk duduk, tubuh-nya lemas sekali.
la mengempos semangatnya dan merasakan napasnya itu berjalan Iurus.
"Tidak, Lu Cianpwe...!" katanya kemudian. "Dan, tampaknya pengaruh obat itu telah sirna...! ".
"Bagus !" kata Lu Liang Cwan.
"Maka dilain waktu engkau harus berlaku lebih hati-hati lagi, jangan sampai terjatuh kedalam pancingan seorang wanita cabul seperti wanita tadi !".
Oey Yok Su menganggukkan kepalanya : "Untung saja Lu Cianpwe datang tepat pada waktunya, sehingga aku tidak sampai diperkosa oleh wanita cabul itu...!".
Mendengar perkataan Oey Yok Su, Lu Liang Cwan jadi tertawa keras.
"Lucu sekali !" katanya.
"Justru biasanya yang memperkosa adalah pria, yang memperkosa seorang gadis. Tetapi sekarang rupanya dunia mau terbalik dan edan, justru wanita yang ingin memperkosa seorang pemuda !" dan setelah berkata begitu, Lu Liang Cwan tertawa bergelak-gelak dengan suara yang keras.
Muka Oey Yok Su berobah merah karena dia merasa malu bukan main.
"Tetapi yang terpenting engkau belum diperkosanya, bukan ?" tanya Lu Liang Cwan lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su menggeleng dengan perasaan malu.
"Belum, Lu Cianpwe...!".
"Bagus ! Dengan demikian hawa murni Yang-mu belum lagi berhasil dihisapnya, sehingga engkau tidak rugi apa-apa...!".
Muka Oey Yok Su berobah merah lagi.
"Locianpwe, sebetulnya ilmu apakah Im Yang Hun yang dilatihkan oleh wanita itu ?"
"Itulah ilmu sesat. Memang sejak dulu sering kudengar banyak wanita yang mempelajari ilmu itu. Yang terpenting sekali mereka bukan menghendaki memiliki kepandaian yang tinggi, tetapi justru jika mereka berhasil mempelajari dengan sernpurna ilmu Im Yang Hun
tersebut, berarti mereka akan dapat mempertahankan kecantikan tubuh mereka, yang akan tetap awet
muda...namun ilmu itu merupakan ilmu sesat !".
"Benar Loci anpwe.,.!" kata Oey Yok Su.
"Justru menurut pengakuannya, wanita tadi telah berusia delapan puluh tahun...!".
"Hebat !" berkata Lu Liang Cwan tertawa.
"Engkau melihat sendiri, aku belum lagi berusia delapan puluh tahun, tetapi telah menjadi kakek-kakek, dan begitu juga halnya dengan si Dewi Bangsat Lauw Cie Lan, dia belum berusia sampai delapan puluh tahun, baru setengah baya, namun mukanya telah berkeriput dan menjadi seorang nenek-nenek. Tetapi wanita tadi, yang wajahnya begitu mulus dan cantik, dengan bentuk tubuhnya yang masih padat berisi montok sekali, telah TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berusia delapan puluh tahun...! Bukankah itu merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan sekali...?".
Oey Yok Su sendiri menghela napas. Ia tidak mengerti bahwa didalam dunia ini bisa terdapat semacam ilmu sesat seperti Im Yang Hun itu, yang bisa membuat orang awet muda. Namun semakin dipikir, Oey Yok Su jadi ngeri sendirinya, karena ia teringat ilmu semacam itu justru membutuhkan sari keperjakaan puluhan orang pemuda...!
Untung saja Oey Yok Su tidak sampai menjadi korban dari wanita itu, yang telah mahir sekali melatih Im Yang Hun-nya, sehingga tampaknya seperti wanita yang baru berusia delapan puluh tahun !
Kemudian Oey Yok Su telah menoleh kepada Lu Liang Cwan, sambil tanyanya dengan perasaan tidak mengerti :
"Lu Locianpwe, jika wanita yang melatih diri ilmu sesat tersebut, apakah mereka tidak akan tersesat dan bercelaka oleh ilmu itu ?".
Lu Liang Cwan seperti berpikir sejenak, namun
akhirnya ia sahut juga : "Apa yang kuketahui, ilmu itu memang sesat, tetapi jika wanita yang melatihnya berhasil memperoleh sari keperjakaan dari pemuda-pemuda yang memang masih benar-benar bersih, tentu ilmu itu tidak akan membawa kecelakaan apa-apa
padanya, hanya saja justru hal itu yang ditakuti, bisa membuat mereka panjang umur dan mati lama sekali, jika memang mereka hidup senang didunia, tentu soal itu tidak berarti apa-apa!..namun jika mereka merasa tersiksa hidup didunia, bukankah hal itu malah membuat mereka bersengsara...?".
Oey Yok Su tertawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tetapi Lu Locianpwe, justru hal itu tidak mungkin.
Seperti wanita she Bong itu, dia hanya berhasil melatih separuh dari ilmu Im Yang Hun namun ia berhasil mempertahankan kecantikan tubuh dan wajahnya,
sehingga umumnya wanita cantik disenangi pria. Tidak mungkin mereka akan hidup sengsara...!".
"Nah, engkau bicara begitu, baiklah aku akan menjelaskan !" kata Lu Liang Cwan.
"Memang wanita yang meyakinkan ilmu Im Yang Hun akan-awet muda, lalu jika mereka menikah, dan suami mereka menjadi tua renta, bukankah mereka jadi tersiksa karenanya ?".
Oey Yok Su tertawa.
"Kukira wanita sesat seperti itu tidak akan menikah selamanya, ia tentu akan mudah sekali menyerahkan dirinya pada para pemuda...mana mau mereka
membiarkan diri mereka jatuh ketangan seorang kakek-kakek ?".
Mendengar perkataan Oey Yok Su, muka Lu Liang
Cwan jadi masam.
"Engkau telah-menyindirku...!" katanya tidak senang.
Melihat keadaan, Lu Liang Cwan, Oey Yok Su jadi kaget, ia cepat-cepat bertanya : "Menyindir Lu locianpwe
?" tanyanya kemudian.
"Ya !" mengangguk Lu Liang Cwan.
"Tetapi Lu locianpwe...aku tidak merasa menyindir Lu Cianpwe...!" kata Oey Yok Su yang jadi bingung dan mengawasi tidak mengerti pada jago tua she Lu itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Heran ", bukankah tadi engkau mengatakan wanita-wanita cantik yang melatih ilmu Im Yang Hun. tidak.
bersedia menyerahkan dirinya pada kakek-kakek "
Bukankah aku ini kakek-kakek ?".
Dan setelah berkata begitu, Lu Liang Cwan tertawa bergelak-gelak.
Sedangkan Oey Yok Su jadi ikut tertawa.
la baru tahu bahwa Lu Liang Cwaa hanya bergurau saja.
Saat itu, Lu Liang Cwan telah berhenti tertawa dan bertanya dengan sungguh-sungguh : "Bagaimana perasaanmu menyaksikan kecantikan dan tubuh yang padat dari, wanita cabul she Bong itu ?".
Muka Oey Yok Su jadi berobah merah, ia malu sekali karena menyadari bahwa kakek tua Lu Liang Cwan ini hanya bergurau untuk mempermainkan dirinya.


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Jika memang aku tidak dipengaruhi oleh obat perangsangnya, tentu aku akan bisa memberikan
perlawanan, Lu locianpwe...!".
"Hemm....., enak saja kau bicara...kukira walaupun tanpa obat perangsang, jika aku datang terlambat, engkau telah menyambar dan memeluk tubuh montok itu...!".
Oey Yok Su tertawa dengan muka berobah merah.
"Bukankah dia seorang wanita nenek-nenek ?"
tanyanya. "Sekarang kau bisa berkata begitu, tetapi jika dibiarkan terus berdua, tentu engkau yang lebih binal...!"
kata Lu Liang Cwan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su terpojokkan dan tidak bisa memberikau jawaban lagi, hanya mukanya saja yang berobah merah dan terasa panas sekali.
Tetapi Oey Yok Su kemudian bertanya : "Lu
locianpwe, apakah selama aku tertotok tidur, perempuan cabul itu tidak datang lagi ?".
Lu Liang Cwan mengangguk dua kali "Datang !"
sahutnya. "Datang ?" tanya Oey Yok Su sambil mementang lebar-lebar sepasang matanya.
"Ya, dua kali dia datang kemari...!" kata Lu Liang Cwan.
"Lalu ?"
"Ia minta agar aku mau menyerahkan kau kepadanya, dan ia akan pergi dari tempat ini tidak akan
menggangguku lagi...!".
"Oh........"
"Untung saja aku tidak kena dibujuk oleh dia, yang selalu main buka baju dan berusaha merayuku dengan kecantikannya itu, kalau tidak tentu engkau akan kuserahkannya pada perempuan cabul itu...!".
Oey Yok Su jadi menggidik. Bukankah ia akan celaka jika diserahkan Lu Liang Cwan pada wanita cabul she Bong itu " Karena dalam keadaan tertidur dan tertotok tentu wanita she Bong itu bisa menguasainya lebih mudah"
Karena berpikir begitu, Oey Yok Su juga jadi teringat budi kebaikan Lu Liang Cwan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Segera pemuda she Oey tersebut berdiri, kemudian dia menjura dalam-dalam, memberi hormat kepada Lu Liang Cwan.
"Terima kasih atas pertolongan yang diberikan Lu locianpwe, kalau saja tidak ada locianpwe, tentu aku telah menjadi korban wanita cabul itu...!".
Lu Liang Cwan tertawa.
"Hal itu tidak penting, karena tokh sekarang engkau tidak mengalami bencana apa2...!".
"Dari sini engkau bermaksud pergi kemana ?" tanya Lu Liang Cwan.
"Aku belum memiliki tujuan, Lu locianpwe aku hanya akan pergi kemana saja dibawa oleh kedua kakiku ini".
"Hemm....., kalau begitu engkau ikut saja bersamaku, bukankah dengan melakukan perjalanan bersama lebih menggembirakan ?".
Oey Yok Su berpikir sejenak, kemudian ia telah
bertanya : "Apakah tidak akan merepotkan Lu locianpwe
?". Lu Liang Cwan telah tertawa sambil mencibirkan
bibirnya. "Hemm......, dimulut engkau bertanya begitu, tetapi justru dihatimu engkau malu melakukan perjalanan bersamaku !" katanya. "Benar tidak ?".
Muka Oey Yok Su jadi berobah merah, dia malu orang bisa membaca isi hatinya.
Tetapi cepat-cepat Oey Yok Su membantahnya :
"Mana berani boanpwe memiliki pikiran jelek seperti itu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kepada Lu locianpwe yang telah menjadi tuan
penolongku ?".
"Hemm....., mulutmu selalu mecang berkata manis, tetapi hatimu selalu licik, tidak ingatkah engkau ketika kita masih berada diperahu, engkau begitu mati-matian memusuhiku dan hendak menenggelamkan perahu kalau aku mendekatimu " Waktu itu kalau memang kau
membiarkaa aku mendekatimu, tentu tidak seperti si perempuan cabul yang hendak main pegang engkau, aku hanya hendak mengatakan kepadamu bahwa aku tidak akan mengganggumu...karena aku bukan seorang kakek cabul...!".
Digoda seperti itu lagi oleh Lu Liang Cwan muka Oey Yok Su jadi berobah merah, ia malu sekali.
"Janganlah locianpwe menggodaku terus..." kata Oey Yok Su kemudian.
"Hemm, siapa yang ingin menggodamu...?" balik tanya Lu Liang Cwan. "Justru aku telah mengatakan dari hal yang sebenarnya...!".
"Baiklah Lu locianpwe, apakah kita akan melakukan perjalanan sekarang saja ?" tanya Oey Yok Su.
"Engkau telah seharian penuh belum makan, lebih baik engkau makan dulu...!" kata Lu Liang Cwan dan mengeluarkan dari selipan baju kulit binatang buasnya itu sebuah bungkusan. Waktu dibuka ternyata terdapat beberapa macam makanan.
Oey Yok Su memang merasa lapar, maka tanpa malu-malu lagi dia telah melahapnya makanan tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu Oey Yok Su tengah melahap makanannya itu, Lu Liang Cwan menceritakan ketika ia turun dari perahu memang ia ingin berpisah dengan Oey Yok Su, maka ia telah berlari cepat sekali meninggalkan si pemuda dengan mengambil jalan yang berlawanan.
Tetapi setelah berlari puluhan lie, mendadak Lu Liang Cwan merasa berat harus berpisah dengan Oey Yok Su.
Bukankah pemuda itu seorang yang cerdas dan memiliki bakat yang cukup baik, kenapa mereka tidak mengikat tali persahabatan saja " Mengapa mereka harus berpisah
" Apa lagi Lu Liang Cwan juga melihatnya, setelah berlari sekian lama, keadaan disekitarnya merupakan tanah gersang dan tidak terlihat seorang manusiapun juga.
Maka setelah ragu-ragu sejenak, kemudiari ia telah memutar arahnya dan berlari keasalnya semula, yaitu tepi pantai. Tetapi Oey Yok Su sudah tidak dilihatnya.
Ditanyakannya kepada nelayan yang ada disekitar tempat itu, barulah Lu Liang Cwan mengetahui bahwa Oey Yok Su bermalam dirumah seorang nelayan
diperkampungan dipesisir pantai tersebut. Maka Lu Liang Cwan terus membayangi pemuda itu.
Disaat itu, memang Lu Liang Cwan tidak mau
memperlihatkan dirinya, karena ia hanya ingin melihat apa yang akan dilakukan Oey Yok Su.
---oo^dwkz~0~Tah^oo---
BEGITU pula waktu Oey Yok Su pamitan kepada tuan rumah tempat ia bermalam, Lu Liang Cwan tetap
mengikuti anak muda itu, sampai ia bisa menyaksikan betapa Oey Yok Su digoda oleh Bong Kim Lian. Dan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
disaat Oey Yok Su hampir tidak berdaya sama sekali, barulah Lu Liang Cwan turun tangan.
Mendengar keterangan Lu Liang Cwan, Oey Yok Su
telah berkata kurang senang : "Mengapa Lu locianpwe tidak turun tangan menolongiku sebelum aku diracuni oleh perempuan cabul itu?"
Lu Liang Cwan tertawa.
"Justru aku hendak melihat sampai dimana ia bisa menguasai dirimu, dan setelah melihat bahwa engkau benar-benar tidak berdaya dan akan jatuh dalam
cengkeraman tangan perempuan cabul itu, aku segera turun tangan. Yang terpenting, bukankah sekarang engkau tidak mengalami suatu kerugian apapun juga "
Oey Yok Su tertawa dan meneruskan makannya.
Setelah selesai, mereka bersiap-siap akan meninggalkan tempat itu. Tetapi ketika mereka akan menaiki undakan anak tangga, waktu itu mereka mendengar suara
langkah kaki diruangan atas. Lu Liang Cwan tertawa dingin : "Wanita cabul itu muncul lagi...!".
Dan dugaan Lu Liang Cwan memang tepat.
Belum selesai perkataannya, disaat itu diatas undakan anak tangga terlihat sesosok tubuh.
Bong Kim Lian muncul dengan muka yang merah
padam, disertai oleh suara bentakannya : "Tua bangka jahat, tinggalkan pemuda itu untukku......."
"Ha...ha...ha..., enak saja kau bicara, coba kau tanya kepada bocah she Oey ini, apakah ia bersedia ditinggal bersamamu...jika memang dia menghendaki begitu, aku TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tentunya tidak berdaya apa-apa, itu menunjuki ia lebih senang berpelukan hangat denganmu...!".
Mendengar godaan Lu Liang Cwan, muka Oey Yok Su jadi berobah merah lagi karena malu. la telah berkata dengan suara yang penuh kemarahan kepada Bong Kim Lian : "Engkau perempuan cabul, benar-benar jahat tindakanmu yang hendak mencelakai aku...!" dan tanpa menunggu selesai kata-katanya Oey Yok Su telah
melompat keatas dengan gerakan yang ringan, sekarang ia sudah tidak terpengaruh obat pelemas yang pernah diminumnya, maka ia bisa bergerak dengan lincah dan tenaganya juga telah pulih kembali.
Itulah sebabnya Oey Yok Su bisa bergerak lincah.
Bahkan waktu tubuhnya tiba dihadapan Bong Kim
Lian, tangan kanannya telah bergerak melancarkan serangan.
Bong Kim Lian mengelak sambil berseru: "Pemuda tidak tahu diuntung, diberi yang enak, dan nyaman malah tidak mau !".
Dan Bong Kim Lian telah menangkis serangan Oey Yok Su berikutnya.
Gerakan yang dilakukan Bong Kim Lian juga bukan gerakan yang ringan, karena ia melancarkan serangan dengan disertai lwekangnya yang cukup kuat.
Tetapi kini Oey Yok Su telah pulih semangat dan tenaganya, ia bisa memberikan perlawanan yang gigih.
Dalam sekejap mata belasan jurus telah dilewati.
Lu Liang Cwan hanya tertawa haha-hihi menyaksikan pertempuran itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Perempuan cabul !" katanya kemudian. "Mengapa engkau sambil bertempur tidak membuka juga
pakaianmu, agar mataku si tua yang lamur ini dapat menikmati keindahan bentuk tubuhmu...!".
Muka Bong Kim Lian jadi merah padam mendengar
ejekan Lu Liang Cwan, dengan berseru-nyaring dia menyerang Oey Yok Su bertubi-tubi.
Oey Yok Su jadi sibuk mengelakkan diri kesana
kemari. Tetapi bertempur beberapa jurus lagi, Lu Liang Cwan telah melompat sambil ikut melancarkan serangan.
"Wanita cabul seperti engkau yang tidak tahu malu memang harus dibuat bercacad...!" katanya. "Dan kini aku tidak akan melepaskan engkau dalam keadaan utuh dan sehat...lihatlah serangan !".
Benar-benar Lu Liang Cwan telah melancarkan
serangan yang bertubi-tubi.
Bong Kim Lian memiliki kepandaian yang tinggi, ia tidak jeri menghadapi Lu Liang Cwan maupun Oey Yok Su.
Tetapi dikeroyok berdua seperti itu, Bong Kim Lian agak terdesak.
Malah ia telah menyadarinya, jika ia memaksakan diri untuk memberikan perlawanan terus, niscaya dirinya yang akan berhasil dirubuhkan oleh kedua lawannya.
Karena Oey Yok Su memiliki kepandaian yang tinggi, walaupun pemuda ini kurang pengalaman, namun ia memiliki ilmu yang aneh dan hebat, serta sinkang yang cukup kuat.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan Lu Liang Cwan merupakan tokoh sakti
yang memiliki kepandaian sulit diukur.
Maka setelah bertempur beberapa jurus lagi, akhirnya Bong Kim Lian mengambil keputusan untuk menyingkir.
Dengan gencar ia melancarkan serangan-serangan
mematikan kepada Lu Liang Cwan dan Oey Yok Su,
waktu kedua orang itu mundur menjauhi diri dari serangan-serangannya, Bong Kim Lian telah
mempergunakan kesempatan itu untuk menjejakkan
kakinya, tubuhnya melompat menjauhi diri dari kedua lawannya dan dengan gesit ia telah berlari keluar dari rumah itu.
Lu Liang Cwan dan Oey Yok Su tidak mengejar, orang tua she Lu itu telah mengeluarkan suara tertawa bergelak-gelak.
Keduanya kemudian meninggalkan rumah itu juga,
untuk melanjutkan perjalanan mereka. Keduanya belum mengetahui kearah mana mereka akan pergi, tetapi mereka merasa senang dengan melakukan perjalanan berdua, jadi tidak kesepian dan bisa bercakap-cakap selama dalam perjalanan.
Dan pakaian serta keadaan Lu Liang Cwan, yang
mengenakan pakaian dari kulit binatang buas, dengan sebagian tubuhnya terbuka, telah menarik perhatian dari orang-orang yang berjumpa dengan mereka. Namun Lu Liang Cwan tidak memperdulikannya, malah tidak acuh waktu Oey Yok Su menganjurkannya beberapa kali agar Lu Liang Cwan membeli seperangkat pakaian biasa untuk mengganti pakaiannya yang agak luar biasa itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mereka melakukan perjalanan kearah Selatan, dan setiap singgah disebuah kampung atau kota, keadaan Lu Liang Cwan menarik perhatian penduduk setempat.
Tetapi mereka hanya menganggap b4hwa Lu Liang
Cwan sebagai orang yang kurang waras pikirannya.
Sering juga Oey Yok Su dan Lu Liang Cwan bentrok dengan jago-jago setempat, termasuk buaya-buaya darat dikota-kota yang mereka singgahi. Tetapi buaya-buaya darat yang mencari-cari urusan dengan mereka mana bisa menandingi mereka, umumnya hanya satu dua
gebrakan saja, Lu Liang Cwan menghajar habis-habisan buaya-buaya darat itu.
Oey Yok Su sendiri gembira bisa berkelana dialam bebas dan menyaksikan keramaian. Belasan tahun ia selalu berada dipulau Tho Hoa To, hanya kesunyian yang menjadi temannya. Sekarang ia bisa bebas merantau melakukan perjalanan ditempat ramai, maka
kegembiraan yang dimilikinya jauh melebihi kegembiraan Lu Liang Cwan.
Yang menguntungkan Oey Yok Su, ia jadi memperoleh tambahan pengalaman, sebab Lu Liang Cwan sebagai tokoh sakti yang berpengalaman, banyak menceritakan pada Oey Yok Su perihal kehidupan orang-orang rimba persilatan.
---oo^dwkz~0~Tah^oo---
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 20 : TOAN HONGYA KAISAR
TAYLIE DIKOTA Tung-hang yang terdapat dalam bilangan
daerah In-lam, tampak seorang pemuda tengah berjalan tenang sekali dipintu barat kota tersebut. Pemuda itu memiliki tubuh yang tegap, rambutnya diikat keatas rapih sekali, bajunya berwarna hijau dengan celananya yang berwarna kuning dan angkin pengikat pinggang yang berwarna merah. Resik sekali tampaknya, disamping wajahnya yang kelimis halus. la merupakan seorang pemuda yang gagah dan tampan, usianya mungkin
belum sampai dua puluh tahun.
Waktu memasuki kota Tung-hang, pemuda itu telah memandang sekelilingnya, tampaknya tengah mencari sesuatu, sampai akhirnya ia telah menghampiri sebuah kedai teh. la menghampiri pelayan yang berdiri didepan kedai itu.
Sipelayan telah melihat pemuda itu, dan menduga adalah tamunya, maka ia membawa sikap yang hormat sambil mempersilahkan pemuda itu untuk singgah.
Tetapi pemuda itu telah mengulapkan tangan
kanannya sambil katanya : "Aku hanya ingin menanyakan sesuatu", kata-katanya itu disusul dengan matanya yang memandang kedalam ruangan kedai teh itu, sambil tanyanya lagi : "Apakah hari ini ada seorang pendeta To yang berkunjung kemari, pendeta itu berusia 60 tahun, memakai baju berwarna abu-abu dan
membawa hudtim yang gagangnya kuning keemas-
emasan, dan pada alis mata sebelah kanan terdapat garis bekas luka...?".
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pelayan itu seperti berpikir sejenak, tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Sayang sekali aku tidak melihat orang yang ditanyakan oleh Siauwya, mungkin pendeta itu belum singgah dikedai teh kami".
"Baiklah, terima kasih atas penjelasanmu", kata pemuda itu. la telah memutar tubuhnya melanjutkan perjalanannya lagi untuk menyusuri jalan-jalan dikota tersebut. Sedangkan si pelayan telah mengawasi pemuda itu, diam-diam hatinya berpikir : "Pemuda yang luar biasa, sinar matanya begitu tajam, tampaknya ia bukari pemuda biasa, setidak-tidaknya ia adalah seorang pemuda keturunan bangsawan...!"
Memang pemuda itu gagah dan tampan, ia pun
memiliki sikap yang agung. Walaupun pemuda itu
berpakaian sebagai pemuda lazimnya dengan pakaian yang tidak terlalu mewah, tokh sikap dan keadaannya begitu berwibawa dan agung, disamping matanya yang memancarkan sinar yang tajam berpengaruh.
Pemuda gagah yang tengah berjalan berkeliling kota itu tiba-tiba menghentikan langkah kakinya. Ia
menyaksikan sesuatu. Serombongan tentara kerajaan tengah beriringan dijalan raya.
Pemuda itu jadi tertarik, ia telah mengikuti iringan tentara kerajaan itu dari jarak yang agak jauh. Diam-diam hatinya jadi heran karena ia menduga-duga entah apa yang hendak dilakukan oleh rombongan tentara kerajaan yang berjumlah hampir tiga puluh orang itu ditengah-tengah keramaian kota tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan rombongan tentara kerajaan telah sampai dimuka sebuah rumah yang tidak begitu besar, tetapi cukup bersih. Salah seorang diantara tentara kerajaan itu, yang rupanya menjadi komandannya, telah maju mengetuk daun pintu.
Dari dalam rumah keluar seorang wanita setengah baya, yang mukanya seketika menjadi pucat waktu melihat rombongan tentara kerajaan tersebut.
"Ada keperluan apakah Tai jin (panggilan menghormat untuk seorang pembesar kerajaan) mengunjungi kami ?"
tanya wanita setengah baya itu, tampaknya ia ketakutan sekali, mukanya memperlihatkan kekuatiran dan pucat.
Tentara kerajaan yang berusia empat puluh tahun dan memiliki wajah yang keras, telah berkata dengan suara yang tawar : "Kami diutus oleh Congtok (Gubernur) untuk memanggil anak nyonya...I"
"Anak kami dipanggil Congtok ?" tanya wanita setengah baya itu dengan suara yang gugup. "Putera kami yang bernama Liang le Khu ?"
Komandan pasukan tentara kerajaan itu mengangguk membenarkan.
"Ya!, putera nyonya yang bernama Liang Ie Khu...!" , katanya.
"Ohh....., apakah puteraku itu telah melakukan...
melakukan perbuatan berdosa...?" tanya wanita setengah baya itu kian gugup saja.
Komandan pasukan tentara kerajaan tersebut
mengangkat bahunya sambil menggeleng.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kami tidak mengetahui persoalannya, tetapi, kami hanya menjalnkan perintah Congtok, maka jika putera nyonya tidak mempersulit kami dan mau turut secara baik-baik menemui Congtok, kamipun tidak akan
mempersulit dia... nanti setelah sampai digedung Congtok baru diketahui apa sebenarnya urusan putera nyonya...!".
Wanita.setengah baya itu benar-benar gugup,
tubuhnya juga menggigil. Akhirnya ia berkata dengan suara yang parau : "Baiklah, tunggulah sebentar Tai jin, aku akan memanggil-nya...!".
Komandan pasukan tentara kerajaan itu hanya
mengangguk saja. Wanita setengah baya yang
tampaknya gugup sekali itu telah masuk kerribali kedalam rumah, dan tidak lama kemudian ia keluar pula bersama seorang pemuda berusia dua puluh dua-an tahun, sikapnya juga gugup. Ketika berhadapan dengan komandan pasukan tentara kerajaan, pemuda yang
bertubuh kurus tetapi memiliki paras yang cukup tampan itu merangkapkan sepasang tangannya memberi hormat.
"Ada keperluan apakah Tai jin hendak membawa Siauwjin ?" tanya pemuda itu, suaranya tergetar, rupanya ia gugup sekali dan ketakutan.
Komandan pasukan tentara kerajaan itu telah
tersenyum sambil katanya : "Tung Congtok memanggil kau menghadap, harap kau tidak membantah...!".
Muka pemuda. itu tambah pucat.
"Apakah...apakah aku telah melakukan suatu kedosaan pada Tung Congtok ?" tanyanya, seperti bertanya pada dirinya sendiri.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Nanti-disana engkau akan memperoleh keterangan", menyahuti komandan pasukan tentara kerajaan itu.
Si pemuda melirik kearah barisan kerajaan itu, ia melihat jumlah yang cukup banyak.
Waktu itu komandan pasukan tentara kerajaan telah tersenyum kembali.
"Kami tahu engkau memiliki kepandaian silat, tetapi jangan sekali-sekali engkau membantah panggilan ini dengan memberikan perlawanan pada kami. Lihatlah, kami datang dalam jumlah, yang cukup banyak ! Jika engkau membandel dan memberikan perlawanan,
engkau sendiri yang akan rugi, sebab Tung Congtok telah perintahkan kami, jika engkau berusaha memberikan perlawanan dan melarikan diri, ibumu yang sudah lanjut usianya itu harus dibawa menghadap Tung Congtok sebagai gantinya...".
Mendengar perkataan komandan pasukan tentara
kerajaan itu, pemuda tersebut jadi menghela napas.
Akhirnya ia bilang : "Baiklah, bisakah Tai jin menunggu sebentar, aku ingin mengganti pakaian dulu...!".
Tetapi Komandan pasukan tentara kerajaan itu telah menggeleng.
"Dengan pakaian seperti ini engkau telah cukup rapih, ayo kita berangkat...!" suara komandan pasukan tentara kerajaan itu bernada biasa saja, namun tangannya telah menarik lengan si pemuda, itulah merupakan suatu paksaan secara halus.
Si pemuda rupanya tidak berani membantah, dia
hanya menoleh kepada ibunya, wanita setengah baya yang mengawasi dengan wajah berkuatir sekali, katanya TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
: "Ma, engkau baik-baiklah menjaga diri, anak pergi-tidak lama, segera akan kembaii.,.!".
"Anakku...!" kata wanita setengah baya itu: "Kedosaan apakah yang telah engkau perbuat pada Tung Congtok
?" Sianak tersenyum getir.
"Entahlah, Tai jin ini tidak, mau menjelaskan, mungkin setelah anak pergi menghadap pada Tung Congtok baru mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Nah Ma, anak pergi dulu..."
Sedangkan komandan pasukan tentara kerajaan itu telah menarik lengan sipemuda dan mengajaknya
berlalu. Wanita setengah baya itu berdiri mematung mengawasi puteranya diseret oleh pasukan tentara kerajaan. Tanpa disadarinya dari pelupuk matanya yang memang telah keriput oleh ketuaan itu menitik turun butir-butir air mata.
Pemuda yang tampan dan memiliki tubuh yang tegap itu, telah keluar dari tempat persembunyiannya waktu melihat pasukan tentara kerajaan itu telah berlalu. la menghampiri wanita setengah baya yang tengah
bersedih, sambil memberi hormat, pemuda ini bertanya :
"Ada persoalan penasaran apakah yang menimpah keluarga Hu jin (nyonya) ?"
Wanita setengah baya itu tertegun sejenak,
tampaknya ia gugup dan ketakutan, bahkan telah
menghapus air matanya.
"Sebetulnya......sebetulnya tidak ada urusan apa-apa", sahutnya kemudian sambil mengawasi si pemuda yang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memandanginya dengan tanda tanya. "Ini...... ini......
tentunya urusan biasa saja".
Pemuda itu tersenyum, ramah sekali sikapnya dan sopan santun.
"Kukira Hu jin tidak perlu menutupi persoalaa tersebut, karena aku tahu tentunya putera Hu jin tengah menghadapi suatu kesulitan yang sukar diatasi...!"
Wanita setengah baya itu telah mengawasi pemuda ini agak lama, tetapi akhirnya setelah melihat orang demikian sopan dan wajahnya memancarkan
kewibawaan, ia menindih keraguannya, katanya :
"Baiklah Kongcu......sebetulnya anakku itu Liang le Khu, telah melakukan suatu kesalahan pada Tung
Congtok....... secara diam-diam ia telah berpacaran dengan puteri Congtok..!''.
"Berpacaran dengan puteri Congtok ?" tanya pemuda itu.
Wanita setengah baya itu mengangguk. "Benar, tetapi secara diam-diam tidak diketahui oleh Tung Congtok, karena mereka menjalin hubungan dengan rahasia......!."
"Tetapi hubungan asmara mereka itu bukan suatu dosa, bukan " Apakah puteri Congtok itu juga menyukai puteramu ?" tanya sipemuda.
Wanita setengah baya itu mengangguk.
"Ya, jika memang puteri Tung Congtok tidak mencintai anakku, mana mungkin mereka bisa berhubungan mesra
" Bukankah bertepuk sebelah tangan tidak akan
berbunyi...!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lalu mengapa Tung Congtok memerintahkan orang-
orangnya untuk menangkap puteramu itu ?" tanya si pemuda lagi.
Wanita setengah baya tersebut menghela napas
dengan wajah yang murung.
"Inilah nasib kami yang buruk", katanya kemudian.
"Kami rakyat kecil, apa yang kami bisa perbuat " Tung Congtok merupakan seorang pembesar yang besar sekali kekuasaannya, ia tidak menyetujui hubungan puterinya dengan seorang pemuda yang miskin, maka ia
beranggapan bahwa puteraku itu telah berdosa dan ditangkapnya. Dan yang kukuatirkan justru aku kuatir kalau-kalau puteraku itu akan memperoIeh siksaan dari Tung Congtok.....!".
Mendengar sampai disitu, pemuda berparas tampan dan gagah itu mengangguk mengerti.
"Lalu apa yang hendak dilakukan Hu jin ?" tanyanya lagi.
"Entahlah, apa yang bisa kami lakukan ?" balik tanya wanita itu.
"Jika memang puteramu itu ditangkap dan
dipenjarakan oleh Congtok, apa yang hendak dilakukan oleh Hu jin ?" tanya pemuda itu mempertegas pertanyaannya.
Karena melihat pemuda itu bersungguh-sungguh,
wanita setengah baya tersebut, Liang Hu jin, jadi bimbang lagi. la ragu-ragu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Coba Hu jin kemukakan, apa yang akan dilakukan Hu jin untuk membela putera Hu jin?" tanya sipemuda mendesak.
"Aku..... aku akan datang menghadap Tung Congtok, untuk minta belas kasihannya...!" menyahuti Liang Hu jin.
"Dan jika Congtok itu menolak permohonan Hu jin ?"
tanya sipemuda.
Wanita setengah baya itu menghela napas.
"Tentu saja kami tidak berdaya apa-apa, hanya menerima nasib saja...!" sahut wanita setengah baya itu
"Baiklah Hu jin, aku bersedia membantu kalian ibu dan anak, apakah Hu jin bersedia menerima bantuanku ini ?"
tanya sipernuda.
Wanita setengah baya itu tambah ragu-ragu. Tetapi kemudian ia mengawasi tamunya dengan sorot mata tajam, dan kedua kakinya lalu ditekuknya, ia berlutut dihadapan sipemuda.
"Jika memang Kongcu mau menolongi kami sehingga bisa keluar dari kesulitan kami, betapa menggembirakan sekali tentu budi Kongcu tidak mungkin kami
lupakan......!"
Pemuda itu telah perintahkan nyonya setengah baya itu untuk berdiri, kemudian ia meminta selembar kertas dan alat tulisnya.
Wanita itu menanyakan siapakah si pemuda tampan tersebut, yang tampaknya agung sekali, tetapi pemuda itu tidak bersedia memberitahukan siapa dirinya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan cepat pemuda itu telah menulis sepucuk surat untuk Tung Congtok, lalu ia menggulung surat itu, diberikan kepada wanita setengah baya tersebut.


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau pergi menghadap Tung Congtok dan berikan surat ini kepadanya. Aku jamin dan memastikan,
puteramu akan dibebaskan. Tetapi jika memang terdapat kesulitan untuk hubungan asmaranya dengan puteri Tung Congtok, lebih baik puteramu itu mengundurkan diri saja, tidak meneruskan hubungan itu. Tetapi yang pasti puteramu itu akan dibebaskan oleh Tung Congtok setelah kau berikan surat ini...!"
Wanita setengah baya itu memandang pemuda
tersebut dengan tatapan mata percaya dan setengah tidak percaya, tetapi walaupun hatinya ragu-ragu, ia menyatakan terima kasihnya juga.
Si pemuda telah pamitan untuk berlalu, sedangkan wanita setengah tua itu cepat-cepat menuju kekantor Tung Congtok.
Dipintu gerbang Tung Congtok, wanita setengah baya ini telah ditahan oleh beberapa orang bawahan Tung Congtok. Walaupun ia memohon untuk dapat bertemu langsung dengan Tung Congtok, permintaannya itu tidak bisa dipenuhi tapi ditolak, dia diusir untuk pergi.
Tetapi wanita setengah baya itu, ibu dari Liang Ie Khu menyatakan bahwa ia hanya ingin menyampaikan surat yang dialamatkan kepada Tung Congtok.
Bawahan Tung Congtok mengatakan mereka akan
menyampaikan surat itu kepada Tung Congtok, tetapi wanita tersebut tetap tidak bisa menghadap langsung kepada Congtok.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Liang Hujin telah menyerahkan surat itu kepada orang bawahan Congtok, dan kemudian Liang Hu jin duduk diluar pintu gerbang kantor Congtok, karena ia tetap tidak berhasil untuk minta bertemu dengan Congtok.
Surat yang diserahkan Liang Hu jin telah dibawa masuk untuk disampaikan kepada Congtok. Tetapi tidak lama kemudian orang tersebut yang tadi membawa surat itu, telah keluar kemba!i dengan tergesa, dan dengan sikap menghormat ia mempersilahkan nyonya tersebut masuk kedalam guna bertemu dengan Tung Congtok.
Melihat perobahan sikap pengawal Congtok tersebut, wanita setengah baya ini yakin bahwa surat yang diberikan pemuda tampan itu memiliki keampuhan yang kuat sekali. la jadi girang dan timbul harapannya bahwa anaknya akan dibebaskan Congtok. Tergesa-gesa ia telah ikut pengawal Congtok memasuki gedung yang besar dan agung itu.
Diruang tengah, ditempat persidangan, telah duduk menanti Tung Cangtok.
Sikapnya gelisah sekali, waktu nyonya setengah baya itu datang menghadap, Congtok itu menegurnya sambil memperlihatkan sikap tidak gembira : "Apa yang telah kau lakukan wanita tua ?"
Wanita setengah baya itu jadi ketakutan, ia menekuk kedua kakinya untuk berlutut.
"Apa...... apa maksud Tai jin ?" tanyanya dengan ketakutan.
"Hemm....", muka Tung Congtok masih
memperlihatkan sikap tidak menyukainya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tangan kanannya telah diangkat dan ditangannya itu tergenggam surat yang tadi disampaikan oleh Liang Hu jin. "Siapa yang memberikan surat ini kepadamu?"
Liang Hu jin tambah ketakutan, justru ia kuatir kalau-kalau surat itu malah akan memberati anak dan dirinya.
Maka sejujurnya ia menceritakan apa yang telah terjadi, dimana seorang pemuda yang tampan telah menawarkan jasanya untuk menolongi dirinya bersama anaknya.
"Jadi.....!" sepasang alis Congtok itu mengkerut dalam-dalam. "Pemuda itu telah menyaksikan semua peristiwa itu......"''.
"Mungkin" Liang Hu jin mengangguk, "karena ia telah mendesak kepada Siauwjin, apakah keluarga Siauwjin tengah menghadapi kesulitan."
Congtok itu tampaknya jadi gelisah sekali, ia berjalan hilir mudik dengan wajah yang tidak tenang.
"Tahukah engkau bahwa puteramu itu sesungguhnya telah berdosa ?" tanya Tung Congtok kemudian dengan suara yang dingin, tangan kanannya telah mengusap-usap jenggotnya yang cukup panjang.
Liang Hu jin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dalam keadaan berlutut seperti itu, sama sekali ia tidak berani menyahuti.
"Anakmu itu, Liang le Khu seorang pemuda yang kurang ajar, tanpa bercermin siapa dirinya
sesungguhnya, ia berani berpacaran dengan
puteriku....... dia berani untuk membujuk puteriku, dan juga telah mengadakan pertemuan rahasia, maka jika ia di jatuhi hukuman mati, itupun masih pantas."
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi wanita setengah baya itu telah menangis sambil berlutut dan mengangguk-anggukkan kepalanya
berulang kali sambil sesambatan: "Maafkan dan ampunilah kami.... tentu Siauwjin akan berusaha menasehati anakku itu... tetapi kami memohon
kemurahan hati Tai jin...?"
"Hemm....., sekarang kau jawab yang jujur, apa yang diucapkan oleh pemuda yang telah memberikan kau surat ini ?" tanyanya lagi.
"Tidak ada perkataan apa-apa, hanya dikatakannya jika surat ini telah diberikan kepada Congtok, tentu puteraku itu akan dibebaskan, hanya untuk selanjutnya agar anakku itu tahu diri dan tidak mendekati puteri Congtok pula......."
Tung Congtok menghela napas.
"Tahukah engkau siapa pemuda itu ......?"
Wanita setengah baya itu menggeleng, ia memang
tidak mengetahui siapa pemuda itu.
"Ia adalah Toan Hongya, junjungan kita......." kata Tung Congtok lagi.
Muka wanita itu jadi pucat.. "Pemuda itu.......Toan Hongya adanya...?" tanyanya gugup.
"Ya, beliaulah Hongte (kaisar) kita.......!" menyahuti Tung Congtok.
"Dan surat ini adalah surat yang ditulis oleh Toan Hongya, maka tentu aku tidak bisa membantah perintah junjungan kita, yang menyerupai firman ini ! Tetapi disamping itu, akupun meminta pengertianmu, agar TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menasehati anakmu tidak mengganggu puteriku
Iagi.......Puteramu itu akan segera kubebaskan .......!"
Wanita tua itu jadi terharu dan berterima kasih, ia berjanji akan menasehati puteranya agar tidak berusaha mendekati puteri Tung Congtok lagi.
Setelah mendengar janji wanita setengah baya itu, Tung Congtok mengeluarkan perintahnya! pada
pengawal yang ada diruangan tersebut, untuk membawa Liang Ie Khu.
Pemuda itu dinasehatinya agar tidak mengganggu
puteri Congtok lagi dan kemudian dibebaskan.
Setelah membebaskan Liang Ie Khu, lalu kemudian ibu beranak itu telah pergi meninggalkan ruangan tersebut, Tung Congtok menghela napas berulang kali.
Memang semula ia ingin mempergunakan
kekuasaannya untuk memasukkan Liang le Khu kedalam penjara selama satu atau dua tahun, tetapi siapa tahu justru per buatannya telah diketahui langsurg oleh Toan Hongya, kaisarnya. Hal ini tentu saja membuat Tung Congtok jadi bingung dan mencari-cari alasan apa yang bisa diberikan untuk membela diri dihadapan kaisarnya nanti. Memang Toan Hongya merupakan seorang kaisar yang berkuasa di In-lam. Dan kekuasaannya itu telah dikembangkan dalam pemerintahan yang baik dan selalu memperhatikan kehidupan rakyatnya, penghidupan yang baik dan teratur, sehingga Toan Hongya yang masih muda usia ini disamping disenangi rakyatnya, pun dihormati pula.
Memang Kaisar yang masih berusla muda ini terkenal sekali sering keluar dari istana untuk menyaksikan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
langsung penghidupan dan kehidupan rakyat-nya. Jika terjadi urusan penasaran, tentu Toan Hongya tidak akan segan-segan turun tangan guna mengatasi persoalan tersebut.
Hari itu, setelah menulis surat untuk diberikan wanita setengah baya itu kepada Tung Congtok, Toan Hongya telah melanjutkan perjalanannya lagi mengelilingi kota itu.
la tengah mencari-cari seorang tosu yang diketahuinya hari ini berada dikota tersebut. Tetapi sejauh itu, tosu yang dicarinya belum juga berhasil dijumpainya, sehingga akhirnya Toan Hongya kaisar muda usia dan sering menyamar sebagai rakyat biasa tersebut kembali ke Istananya.
---oo^dwkz~0~Tah^oo---
BAGIAN 21 : TOAN HONGYA MENCARI
GURU SERINGKALI setiap kaisar Toan Hongya keluar
menyamar dari istananya, tidak ada seorang penghuni istanapun yang mengetahuinya.
Kaisar yang, memiliki kekuasaan yang mutlak atas negrinya, yaitu Tailie, tidak betah duduk
disinggasananya, ia lebih senang berkeliaran untuk mempelajari ilmu silat, dibandingkan harus mengurus negaranya dan memikiri segala macam pikiran berbau politik. Maka dari itu, Toan Hongya sering mewakili tampuk pemerintahannya kepada para menteri-menterinya. Jika memang bukan persoalan yang terlalu penting, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dan hanya pekerjaan rutin saja sehari-hari, maka para menterinya itulah yang harus mengurusnya.
Sebagai seorang Kaisar Toan Hongya memang
dihormati dan disegani rakyatnya.
Dia lebih senang melepaskan kedudukannya sebagai raja dan hidup sebagai manusia biasa. Namun sebagai putera mahkota, jelas ia tidak bisa menampik
kewajibannya untuk memegang tampuk pemerintahan yang diwarisi oleh nenek moyangnya.
Tailie merupakan negeri yang tidak begitu besar, yang terletak diselatan, dan juga memiliki penduduk yang tidak begitu banyak jumlahnya.
Tetapi karena Tailie merupakan negeri yang netral dan tidak pernah mencampuri urusan negara lain, maka negara itu bisa, berkembang makmur.
Sebagai seorang Kaisar dalam usia yang masih
demikian muda, Toan Hongya merasa dirinya seperti terkekang, kebebasan bergeraknya seperti juga dibatasi, selalu harus membawa pengawal istana.
Itulah yang membuat Toan Hongya jadi kurang
kerasan untuk memimpin negaranya, karena yang
dibutuhkannya adalah kebebasan.
Sejak kecil Toan Hongya, yang nama kecilnya Toan Ceng ini, sudah senang mempelajari ilmu silat. Waktu masih kecil ia sering meminta kepada Busu negara untuk mengajarinya ilmu silat.
Tentu saja semua itu dipelajarinya dengan secara diam-diam, karena kalau sampai ayahandanya
mengetahui hal itu, ia akan ditegurnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Disamping itu, ilmu ketatanegaraan juga dipelajarinya, tetapi tidak bersemangat seperti mempelajari ilmu silat.
Ketika Toan Ceng berusia dua belas tahun, justru para Busu (akhli silat) diistana sudah tidak ada yang bisa menandingi kepandaiannya.
Hal ini membuktikan bahwa Toan Ceng memang
memiliki bakat yang baik sekali untuk mempelajari ilmu silat. Maka dari itu, karena ingin memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi, Toan Ceng telah mengundang beberapa orang guru silat yang memiliki kepandaian tinggi.
Segala macam kepandaian silat telah dipelajarinya, dan semua itu telah membuat tubuh dan kesehatan dari putera mahkota Toan Ceng sangat baik sekali.
Sampai akhirnya Toan Ceng naik takhta dan ia
dinobatkan menjadi Kaisar.
Dengan duduknya ia sebagai raja, waktu-waktunya jadi tersita habis oleh kesibukannya mengurus negara.
Hal ini membuat Toan Ceng jadi kurang gembira, karena kegemarannya untuk mernpeiajari ilmu silat tidak bisa dilakukannya. Setiap hari ia harus memimpin sidang-sidang menterinya, untuk mengatur negaranya. Dan semua itu baru selesai setiap kali hari menjelang malam.
Maka karena keadaan tubuhnya telah letih sekali, tidak mungkin Toan Hongya melatih ilmu silatnya lagi.
Akhirnya Toan Hongya mengambil langkah yang
sekiranya bisa meringankan bebannya. Pekerjaan sehari-hari sebagai seorang raja diserahkan kepada Perdana Menterinya, ia sendiri sebagai seorang Kaisar baru akan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
muncul ditempat persidangan jika negara tengah
menghadapi urusan besar dan penting.
Dengan cara demikian, waktu-waktu Toan Hongya
tidak tersita habis. Malah ia masih memiliki kesempatan untuk pergi berkeluyuran diluar istana, untuk
menyaksikan dari dekat kehidupan dan keadaan
rakyatnya. Dengan demikian, jika memang ia memiliki suatu
kesulitan, bisa saja ia segera mengambil tindakan, terutama untuk membantu rakyatnya yang tengah
menghadapi urusan penasaran.
Biasanya Toan Hongya bisa menyelesaikan persoalan itu hanya degan menulis sepucuk surat yang diberikan langsung kepada yang bersangkutan dan tentu saja surat atau lebih mirip firman dari Kaisar tidak bisa dibantah oleh para pembesar dibawah kekuasaannya.
Diwaktu itu Toan Hongya merupakan seorang Kaisar yang terkenal sekali dengan sikapnya yang tegas dan selalu memerintah dengan penuh kewibawaan.
Dan hari berjalan terus, sekarang Toan Hongya telah berusia dua puluh tahun, tampak tubuhnya tegap dan gagah.
Tetapi karena dua tahun ini memiliki waktu dan
kesempatan yang cukup luas melatih diri dan
memperdalam ilmu silatnya tubuh Toan Hongya semakin sehat disamping kepandaiannya yang semakin tinggi.
Kalau memang baru orang-orang rimba persilatan
yang memiliki kepandaian tanggung-tanggung, tentu tidak mungkin bisa menandingi kepandaian Kaisar ini.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Maka dari itu sering tersirat didalam hati Toan Hongya untuk berguru lagi kepada akhli-akhli silat yang terkenal atau kepada tokoh-tokoh sakti dirimba persilatan. Sejauh itu Toan Hongya masih belum berhasil menjumpai orang yang dipenujuinya.
Hanya sering juga Toan Hongya mendengar, bahwa
didaratan Tionggoan, yaitu didaratan yang berada diluar kekuasaannya, banyak sekali terdapat akhli-akhli kelas satu yang memiliki kepandaian sangat tinggi. Maka seru Toan Hongya memberitahukan kepada para menteri-menteri dan penasehatnya, bahwa ia ingin sekali pergi berkelana kedaratan Tionggoan untuk beberapa saat lamanya guna mencari seorang guru silat yang benar-benar memiliki kepandaian yang tinggi.
Namun para penasehat dan menteri-menterinya
menyatakan keberatannya sebab jika negara ditinggal pergi oleh Kaisarnya, tentu hat itu akan menggelisahkan rakyatnya, dimana jika negara tengah menghadapi urusan penting tentu tidak bisa segera mengambil tindakan tegas, karena Kaisar mereka tengah berada diluar kerajaan.
Alasan seperti itulah yang menyebabkan Toan Hongya tidak bisa meninggalkan kerajaannya.
Tetapi Toan Hongya juga tidak kurang akalnya. Ia telah membentuk barisan siewie (pengawal istana) yang memiliki tugas untuk berkeliaran diluar istananya, guna melakukan penyelidikan kalau-kalau dikerajaan mereka telah datang seorang rimba persilatan yang memiliki kepandaian tinggi. Siewie yang memiliki tugas istimewa itu dibentuk terdiri dari lima belas orang siewie yang memiliki kepandaian lumayan tingginya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Begitulah, setiap hari kelimabelas orang siewie itu hanya bertugas untuk berkeliaran dikota raja, guna melihat-lihat kalau-kalau ada orang asing yang
berkepandaian tinggi.
Memang telah cukup sering Toan Hongya menerima
laporan perihal adanya orang asing yang memiliki kepandaian tinggi singgah diibu kota mereka, dan selalu Toan Hongya keluar dari istananya untuk mencari orang asing tersebut guna dilihat sampai berapa tinggi kepandaian yang mereka miliki, karena jika Toan Hongya yakin orang itu memiliki kepandaian yang tinggi sekali melebihi dia, maka akan diangkatnya orang itu menjadi gurunya.
Begitu juga pada hari itu, Toan Hongya menerima laporan bahwa di ibu kota telah kedatangan seorang tosu, yang tampaknya memiliki kepandaian tinggi sekali.
Karena dua orang siewie yang memiliki tugas istimewa untuk mengawasi keadaan didalam ibu kota tersebut melaporkan bahwa tosu itu telah bentrok dengan
beberapa orang lintah darat dikota ini, dengan mudah tosu itu menghajar buaya-buaya darat itu kucar-kacir.
Tosu itu berusia hampir enam puluh tahun, mengenakan pakaian kependetaannya yang berwarna abu-abu dan membawa hudtim (kebutan) yang bergagang emas.
Itulah sebabnya Toan Hongya telah keluar dari
istananya untuk meneari tosu itu. Tetapi justru Tosu tersebut yang semula dilaporkan oleh siewie itu tengah makan minum dikedai teh tersebut, telah pergi tidak meninggalkan jejak.
Maka Toan Hongya menyelidiki terus, kedai-kedai teh yang terdapat dikota tersebut telah didatangi, begitu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
juga beberapa kedai teh diluar kota, termasuk kota-kota lainnya, telah didatanginya, untuk mengejar jejak tosu itu, namun sejauh itu Toan Hongya tetap tidak berhasil mencari jejak imam tersebut.
Hal ini membuat Toan Hongya jadi penasaran, ia tidak berniat kembali keistananya dulu sebelum berhasil mencari tosu tersebut. la telah mendatangi beberapa buah kota yang berdekatan.
Namun tosu itu tetap saja tidak berhasil dicarinya, hal mana membuat Toan Hongya tambah penasaran.
Dia terus juga mencarinya, sampai akhirnya ia
menyaksikan peristiwa yang dialami oleh keluarga Liang itu, dimana Liang le Khu telah ditangkap oleh orang-orangnya Tung Congtok. Berkat suratnya juga, maka Tung Congtok membebaskan Liang le Khu.
Setelah memberikan pertolongan kepada nyonya Liang itu, Toan Hongya melanjutkan perjalanannya untuk menyelidiki jejak dari tosu itu.
Setelah menjelang sore ia masih belum berhasil
mencari jejak tosu yang diduga memiliki kepandaian tinggi itu, maka Toan Hongya telah bermalam disebuah rumah penginapan.
Selama itu tiada seorangpun rakyatnya mengetahui bahwa raja mereka tengah berkeliaran seorang diri, karena Toan Hongya berpakaian biasa saja.
Sedangkan Toan Hongya sendiri telah beristirahat dan menangsel perutnya agar tidak lapar, ia telah keluar dari rumah penginapan itu untuk mulai mencari jejak sitosu lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sampai jauh malam Toan Hongya berkeliaran dikota tersebut, tetapi justru tosu yang dicarinya itu masih juga belum berhasil ditemuinya. Maka dari itu Toan Hongya memutuskan ia akan mencarinya terus sampai tosu itu berhasil dijumpainya.
Dan ia berpikir untuk berdiam tiga hari dikota ini, dan jika ia gagal dengan usahanya ini baru ia akan kembali lagi keistananya dan nanti memerintahkan para siewie yang memiliki tugas istimewa itu guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dua hari lamanya Toan Hongya melakukan
pencariannya itu dengan sia-sia.
Dan selama itu ia tidak berhasil menemui jejak dari tosu yang dicarinya.
Toan Hongya mulai putus asa, ia menduga mungkin tosu itu telah pergi meninggalkan kerajaannya dan melakukan perjalanan kedaratan Tionggoan, maka Toan Hongya mengambil keputusan setelah satu hari lagi ia melakukan penyelidikan, ia akan kembali keistana saja, sebab tidak mungkin tosu itu masih berada disekitar tempat tersebut.
Tetapi justru pada malam ketiganya, disaat Toan Hongya tengah rebah dipembaringannya untuk
beristirahat, pendengarannya yang tajam telah
mendengar suara sesuatu diatas genting, ia seperti mendengar jatuhnya daun kering.
Tetapi karena sejak kecil telah gemar mempelajari ilmu silat, maka Toan Hongya mengetahui bahwa suara seperti jatuhnya daun kering itu adalah suara langkah kaki orang yang berjalan malam.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Toan Hongya dengan gerakan tubuh yang ringan telah melompat turun dari pembaringannya. la menuju kedekat jendela kamarnya dan berdiam disitu memperhatikan lebih teliti lagi suara langkah kaki diatas genting jurusan kamarnya.
Sedangkan suara langkah kaki itu ringan sekali, membuktikan bahwa orang yang tengah melakukan
perjalanan diatas genting itu adalah seorang yang memiliki ginkang tinggi.
Toan Hongya menduga-duga entah siapa orang yang tengah melakukan perjalanan diatas genting itu. Dan juga, entah berapa tinggi kepandaian orang tersebut.
Namun yang benar-benar menarik hati Toan Hongya, ia ingin mengetahui apa yang hendak dilakukan. orang tersebut. Penjahat atau seorang pendekar "
Setelah mendengar suara langkah kaki itu berhenti, dan seperti tengah memperhatikan keadaan disekitar tempat itu, Toan Hongya diam-diam telah membuka daun jendelanya, ia mendorongnya dengan tiba-tiba dan melompat keluar.
Dengan cara demikian dia menghendaki orang yang diatas genting itu tidak bisa melarikan diri. Dan memang apa yang dipikirkan oleh Toan Hongya tepat, begitu ia keluar dari kamar itu, maka orang yang tengah berada diatas genting tidak bisa menyembunyikan diri atau melarikan diri. Sebab begitu Toan Hongya melompat keluar dari kamarnya, ia telah membarengi dengan menjejakkan kakinya, tubuhnya dengan ringan telah melompat keatas genting.
la melihat sesosok tubuh akan berlari kearah yang berlawanan, namun Toan Hongya telah mengejarnya TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sambil berteriak nyaring : "Tahan........jangan lari kau......!".
Sosok tubuh itu rupanya menyadari bahwa dirinya tidak mungkin bisa meloloskan diri dari Toan Hongya, maka dia menahan langkah kakinya dan memandangi Toan Hongya yang tengah mendatangi.
---oo~dwkz^0^Tah~oo---
BAGIAN 22 : LAM SIANG CIN JIN
CEPAT sekali Toan Hongya tiba didepan orang
buruannya, segera ia melihat orang tersebut berpakaian seperti seorang tosu, yang usianya mungkin telah mencapai enam puluh tahun. Wajahnya angker dan
gagah, ditangannya memegang hudtim, yang gagangnya berkilauan tertimpah sinar rembulan, rupanya gagang hudtim itu terbuat dari emas !
Toan Hongya jadi terkejut.
Tosu inilah yang tengah dicarinya.
Cepat-cepat Toan Hongya menjura memberi hormat, sambil katanya : "Maafkan cin jin...... siapakah cin jin sebenarnya.......!".
Sedangkan tosu itu ketika melihat Toan Hongya, telah tersenyum ramah.
"Aku mengetahui bahwa engkau selama beberapa hari mencari-cari diriku, siapakah engkau sebenarnya wahai anak muda ?" balik tanya tosu itu.
Melihat wajah yang angker dan gagah seperti itu, Toan Hongya tahu bahwa tosu itu adalah seorang akhli TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
silat yang tinggi ilmunya. la tidak berani bersikap lancang dan sembarangan.
Dengan sikap yang sopan dan ramah, dia telah
menyahuti : "Sebenarnya boanpwe she Toan dan bernama Ceng", ia menjelaskan. "Dan bolehkah boanpwe mengetahui siapakah gelaran totiang yang mulia ?"
Tojin itu berdiam diri sejenak, ia telah mengawasi Toan Ceng beberapa saat lamanya, sampai akhirnya ia bilang juga : "Anak muda, engkau memiliki tubuh yang gagah dan tampaknya engkau juga seorang pemuda
yang cerdas......!"
Toan Ceng cepat-cepat menjura merendahkan diri, ia mengatakan bahwa pendeta itu terlalu memujinya.
Tetapi tosu itu telah berkata lagi : "Aku bukan memujimu, selama beberapa hari secara diam-diam justru aku telah menguntit dirimu, sehingga aku mengetahui bahwa engkau tengah mencari jejakku.
Selama itu aku telah melihat engkau seorang pemuda yang memiliki bakat sangat, baik sekali mempelajari ilmu silat........asalkan engkau memiliki petunjuk yang benar dan baik........!"
Toan Ceng sendiri jadi malu mendengar perkataan tosu itu, karena selama beberapa hari ia mencari jejak tosu tersebut, tetapi siapa tahu justru tosu itu selama itupun telah menguntitnya tanpa dia sendiri
mengetahuinya. Hal ini membuktikan bahwa kepandaian tosu tersebut memang tinggi. Maka Toan Hongya jadi semakin menghormatinya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sedangkan tosu itu telah bertanya lagi dengan suara yang sabar : "Sesungguhnya apa maksudmu hendak mencariku ?"
Toan Hongya segera memberi hormat sambil katanya
: "Sesungguhnya boanpwe hendak berguru kepada orang yang memiliki kepandaian tinggi......, maka ketika mendengar bahwa totiang memiliki kepandaian yang tinggi, boanpwe bermaksud akan berguru pada
totiang.......!"
Muka tojin itu jadi berobah, "Bagaimana engkau mengetahui bahwa aku memiliki kepandaian silat ?"
tanyanya sambil memandang dengan mata menyelidiki.
Toan Hongya menyahuti : "Beberapa hari yang lalu bukankah totiang telah menghajar kucar-kacir para buaya darat dikota tersebut, dimana totiang telah memperlihatkan, kepandaian yang sangat mengagumkan sekali, yang tidak mungkin dimiliki oleh sembarangan orang......!"
Tojin itu tersenyum lagi, iapun telah berkata.
"Hemm......., persoalan berkelahi tidak bisa diambil sebagai patokan untuk menilai ilmu silat seseorang, bukankah buaya darat itu hanya mengandalkan tenaga mereka yang kuat dan tidak memiliki kepandaian apa-apa.......maka dengan mudah dan kebetulan sekali aku bisa merubuhkan mereka. Tetapi jika seandainya mereka memiliki kepandaian, tentu aku tidak akan berdaya menghadapi mereka........!"
Mendengar sampai disitu, Toan Hongya tahu bahwa tosu ini ingin mengelakkan diri.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Cepat-cepat Toan Hongya telah berkata : "Begini totiang, sebetulnya aku ingin sekali mencari seorang guru yang bisa mendidikku ilmu silat yang, tinggi, sejak kecil aku telah tertarik untuk mempelajari ilmu silat, aku gemar sekali mempelajari ilmu silat... sayangnya sejauh ini aku belum pernah memperoleh seorang guru yang baik.......maka aku memiliki kepandaian yang tidak berarti apa-apa.......! Jika memang totiang tidak keberatan, aku ingin mengundang totiang untuk menjadi guruku.....
Mendengar perkataan Toan Hongya, tosu itu telah tertawa bergelak-gelak.
"Ha...ha...ha...., engkau ini lucu !" katanya. "Kita baru saja bertemu, bagaimana engkau begitu yakin bahwa aku memiliki kepandaian yang tinggi dan ingin
mengangkat aku menjadi gurumu ?"
Tetapi Toan Hongya telah yakin dengan pendiriannya, maka ia berkata Iagi : "Walaupun totiang mengatakan apa saja, tetap aku bertekad untuk berguru pada totiang, aku yakin bahwa totiang memiliki kepandaian yang tinggi.........!".
"Hemm.......", tertawa pendeta itu sambil mengawasi tajam pada Toan Ceng.
"Rupanya engkau benar-benar gemar sekali
mempelajari ilmu silat..... Tetapi mengapa engkau tidak berusaha untuk merantau saja kedaratan Tionggoan, bukankah disana banyak sekali akhli-akhli silat yang memiliki kepandaian tinggi, yang bisa kau angkat menjadi gurumu ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan tojin itu, muka Toan Hongya jadi berobah muram.
"Aku memiliki sedikit kesulitan, totiang........" katanya kemudian.
"Kesulitan apa ?"
"Sulit untuk aku jelaskan...!".
"Jika engkau tidak terbuka. dalam persoalanmu, bagaimana mungkin ada orang yang bersedia menjadi gurumu ?" tanya pendeta itu.
"Kesulitanku itu benar-benar sulit dijelaskan totiang.
Tetapi yang pasti, aku ingin sekali mempelajari ilmu silat sebaik mungkin, maka jika memang totiang tidak
mentertawakan aku, ingin sekali aku mengundang
totiang menjadi guruku...!"
Tojin itu berdiam diri sejenak, kemudian dia baru berkata setelah lewat beberapa saat lamanya : "Baiklah, siapa namamu ?".
"Seperti tadi telah kukatakan, aku she Toan dan bernama Ceng..,!"
"Apakah itu bukan nama samaran ?" tanya tojin itu lagi.
"Nama samaran ?" tanya Toan Hongya agak heran dan tidak mengerti.
Tojin itu telah mengangguk.
"Ya, setahuku, bahwa marga she Toan itu adalah marga keturunan raja-raja Tailie....., apakah engkau benar-benar she Toan dan memiliki hubungan
kekeluargaan dengan keluarga raja Tailie...?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Mendengar pertanyaan tojin itu, Toan Hongya jadi terkejut juga.
Rupanya tojin ini memang memiliki pengetahuan yang luas, maka sampai ke-soal she dia mengetahui dengan jelas.
Tetapi waktu itu Toan Hongya tidak bisa berdiam diri terlalu lama, ia telah mengangguk: "Benar, justru memang aku berasal dari kalangan istana Tailie...."
Mendengar, perkataan Toan Hongya yang terakhir, muka tosu itu jadi berobah.
"Engkau masih ada hubungan dengan orang istana negeri Tailie ini ?" tanyanya.
Toan Hongya mengangguk.
"Benar", sahutnya. "Apakah ada sesuatu yang tidak beres totiang...?":
Muka pendeta itu semakin tidak enak dipandang,
tampaknya ia tengah memikirkan sesuatu, sampai
akhirnya ia baru menyahutinya : "Tahukah engkau, kedatanganku dari Tionggoan yang jaraknya begitu jauh, merupakan tujuan yang utama untuk mencari beberapa orang she Toan...! ".
"Siapa totiang...?" tanya Tuan Hongya terkejut..
"Hemm........, justru aku tidak bisa menyebutkannya, sebab akupun memiliki kesulitan untuk
menjelaskannya...!" menyahuti pendeta itu.
Sedangkan Toan Hongya telah berkata dengan suara yang pasti : "Jika memang totiang memiliki kesulitan, mungkin aku bisa membantu ?" pertanyaan itu merupakan tawaran jasa baik untuk sitosu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi tosu itu telah menggelengkan kepalanya.
"Engkau tidak mungkin bisa menolongku... ini menyangkut urusan penasaran...!"
Muka Toan Hongya jadi berobah.
"Urusan penasaran ?" tanyanya.
Tosu itu mengangguk.
"Benar", sahutnya. "Urusan ini adalah urusan penasaran, maka tanpa memperdulikan perjalanan yang jauh dari daratan Tionggoan, aku telah datang
kemari...!"
Waktu berkata begitu, nada suara si tosu terdengar tidak begitu menyenangkan, tampaknya ia mulai tidak menyukai Toan Hongya setelah mengetahui bahwa Toan Hongya adalah orang she Toan dari pihak kerajaan Tailie ini.
Toan Hongya sendiri jadi diliputi tanda tanya.
Dilihat dari sikapnya seperti juga tosu itu tengah mengerjakan sesuatu.
Tetapi yang pasti tentu saja bukan urusan yang
menggembirakan.
Sedangkan tosu itu setelah berpikir sejenak, ia berkata lagi : "Apa kedudukanmu didalam istana Tailie ?".


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Toan Hongya ragu-ragu sejenak, kemudian ia baru menyahuti pertanyaan tosu itu : "Sesungguhnya......,aku Toan Hongya, kaisar dikerajaan ini......!".
"Apa ?" tanya tosu itu terkejut, ia sampai mementang kedua matanya lebar-lebar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engkau yang dipermuliakan dikerajaan ini?"
Toan Hongya mengangguk.
"Benar...!"
Tetapi tosu itu seperti kurang mempercayainya.
"Usiamu masih demikian muda...!" katanya.
"Ya, aku baru beberapa tahun naik takhta...!" sahut Toan Hongya.
"Maka jika totiang tidak keberatan, justru aku hendak mengundang totiang untuk singgah diistana...!".
Pendeta itu jadi tidak bisa berkata-kata lagi, ia tampaknya ragu-ragu.
Tetapi kemudian ia telah merangkapkan tangannya memberi hormat.
"Tidak kusangka bahwa Pinto memiliki rejeki yang besar, sehingga bisa bertemu muka dengan junjungan dinegeri Tailie ini...!".
"Sebetulnya totiang memiliki kesulitan apakah.......
tampaknya totiang kurang begitu tenang. Dan juga orang she Toan mana yang telah mempersulit totiang...?" tanya Toan Hongya pula. "Mungkin aku bisa membantu totiang menyelesaikan urusan ini ?".
Tosu itu menghela napas, sambil katanya:
"Sesungguhnya urusan ini merupakan urusan yang telah lebih dua puluh tahun yang lalu... mungkin waktu itu engkau belum dilahirkan...''.
"Jadi waktu itu ayahku yang berkuasa, karena selama empat puluh dua tahun ayah duduk disinggasana...!"
kata Toan Ceng.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tosu itu mengangguk.
"Ya, memang waktu itu ayahmu, Toan Bun Liang, bukankah begitu namanya ?" tanya tosu itu.
Toan Ceng mengangguk.
"Benar memang itulah nama ayahku...!" menyahuti Toan Hongya. "Dan justru baru beberapa tahun ini aku menduduki singgasana setelah ayah wafat...!"
"Usiamu masib terlalu muda", kata tosu itu. "Tetapi justru sekarang engkau telah menjadi orang yang paling mulia dinegeri ini...!".
Toan Ceng segera mengeluarkan kata-kata merendah, dan dia telah bilang lagi : "Jika memang totiang memiliki kesulitan dengan orang-orang kami, katakan saja, siapa orang-orang itu, mungkin aku bisa menolongnya...!".
Tosu itu kembali menghela napas. Sampai akhirnya dia berkata juga :
"Aku datang kedaratan Tailie ini karena ingin mencari jejak isteriku...l" akhirnya ia memberitahukan juga.
"Mencari isteri totiang...?" tanya Toan Hongya agak heran.
Pendeta itu rupanya mengetahui perasaan heran Toan Ceng, ia telah mengangguk.
"Ya... justru dua tahun yang lalu aku belum mensucikan diri, aku belum jadi seorang tojin...!"
mengangguk pendeta itu.
"Hemm......., siapakah nama isteri totiang ?" tanya Toan Hongya lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sipendeta tampak ragu-ragu, tetapi kemudian dia telah menyahutinya : "Dia she Bian dan bernama Khuang Lie. Dua puluh tahun yang lalu telah dilarikan ke Tailie...!"
"Oh........ !"
"Dan orang-orang yang melarikan isteriku itu dua orang she Toan, masing-masing bernama Toan Liang dan Toan Bun. Mereka merupakan dua orang terdekat dari Kaisar Tailie saat itu..."
"Ohh......., mereka berdua itu adalah pamanku...!"
kata Toan Hongya.
"Justru itu, engkau tidak mungkin bisa membantuku, malah engkau akan ikut memusuhiku. Tetapi biarlah, terlanjur aku telah menceritakannya, aku akan
mengatakannya semua" kata tosu itu.
Sedangkan Toan Ceng jadi sangat tertarik, dia telah menawarkan : "Bagaimana jika kita bercakap-cakap didalam kamarku saja, totiang.....bukankah lebih tenang dan tidak perlu diterpa oleh angin malam ?".
Pendeta itu rupanya menyetujuinya, ia hanya
mengangguk. Keduanya melompat turun dan masuk kedalam kamar Toan Ceng lewat jendela kamar.
Sedangkan Toan Ceng telah menyediakan secawan
teh kepada pendeta itu
---o^dw_kz~0~Tah^o---
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
PENDETA tersebut mengawasi Toan Ceng beberapa
saat lamanya, akhirnya ia bilang juga : "Jika dilihat dari gerak-gerikmu, engkau tentunya seorang Kaisar yang baik budi......sekarangpun yang mengherankan justru engkau berpakaian seperti rakyat biasa, tanpa pengawal dan hanya berseorang diri saja.......! Yang
mengherankan aku, sebagai seorang Kaisar, engkau bisa berkeliaran mencari jejakku........"
Toan Ceng tertawa.
"Sesungguhnya memang telah sering aku keluar dari istana dengan penyamaran seperti ini, hanya untuk mengetahui lebih-dekat dan lebih jelas kehidupan rakyatku...!".
"Engkau seorang raja yang baik...!"
"Tidak bisa aku mempercayai sepenuhnya begitu saja laporan-laporan yang masuk, karena umumnya manusia ingin menang sendiri, begitu pula dengan orang-orangku, terlebih lagi mereka memiliki kekuasaan, dengan sendirinya mereka akan membela kebenaran mereka sendiri, jika hal itu berhubungan langsung dengan persoalan pribadi mereka. Sedangkan urusan yang muncul antara rakyat negeri dengan para pembesar negeri, dimana mereka saling bentrok, bukanlah sedikit.
Dengan cara menyamar seperti ini, aku jadi bisa melihat lebih jelas apa yang terjadi...!"
Setelah berkata begitu, Toan Ceng juga menjelaskan, bahwa ia telah cukup lama memerintahkan orang-orangnya untuk mencari orang pandai, karena Toan Hongya mengakui dirinya tertarik sekali untuk
mempelajari ilmu silat yang tinggi, selain memang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menggemarinya, juga ia sangat senang untuk melatih ilmu silat.
"Jika dilihat dari gerak-gerikmu dan juga sinar matamu, sekarang ini engkau telah memiiiki kepandaian yang tidak rendah...!" kata tojin itu.
Toan Hongya segera mengakuinya bahwa ia memang
telah cukup banyak mempelajari ilmu silat, tetapi sejauh itu belum berhasil memperoleh guru yang baik, yang bisa mewarisi kepandaiannya ilmu yang tinggi.
"Sabarlah, kelak juga engkau akan memperoleh guru yang baik, terutama adalah keuletanmu untuk
berlatih...!" kata pendeta tersebut.
"Dan, bolehkah aku mengetahui gelaran totiang yang mulia ?" tanya Toan Hongya lagi.
Karena berhadapan dengan Kaisar, junjungan dari negeri Tailie, maka pendeta itu tidak berani bersikap sembarangan.
"Pinto bergelar Lam Siang Cinjin...!" dia menjelaskan.
"Dan persoalan isteri totiang itu bagaimana urusannya
?" tanya Toan Hongya lagi, tampaknya Kaisar dari negeri Tailie tertarik sekali ingin mengetahui kesulitan pendeta itu.
Lam Siang Cinjin telah menghela napas dan berkata dengan suara yang perlahan dan muka yang muram :
"Sesungguhnya dua puluh tahun yang lalu Pinto tidak menjadi seorang pendeta, pinto merupakan seorang rimba persilataan. Tetapi sayang, waktu terjadi peperangan Tailie dengan kerajaan di Tionggoan, dua orang panglimanya telah merampas isteri pinto. Waktu TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu kepandaian pinto belum tinggi, tidak berdaya melindungi isteri pinto, sehingga isteri pinto itu telah dilarikan oleh kedua panglima Tailie itu........ pinto hanya mengetahui nama mereka, maka sekarang disaat pinto telah melatih diri dengan giat, pinto bermaksud untuk mencari isteri pinto, bukan untuk berumah tangga, tetapi untuk membalas dendam saja kepada kedua panglima Toan itu, untuk melampiaskan sakit hati pinto
......sekarang pinto telah mensucikan diri dan tidak mungkin kembali hidup bersama isteri pinto, hanya jika memang pinto berhasil, tentu akan dapat
mengembalikan isteri pinto itu kedaratan Tionggoan, bukan hanya tawanan di Tailie ini."
Mendengar sampai disitu, Toan Hongya ikut berduka.
"Baiklah totiang, besok kita keistana dan kita tanyakan persoalan itu kepada kedua pamanku, semoga saja mereka bisa diberi pengertian dan isteri totiang bisa dikembalikan. Inipun belum lagi diketahui, entah,masih hidup atau telah meninggal isteri totiang itu...! Tetapi totiang percayalah, aku akan bertindak dengan seadil-adilnya, aku tidak akan memberatkan totiang..."
Tosu itu mengucapkan terima kasihnya, ia mau
mempercayai perkataan Toan Hongya. Bahkan ia telah berkata : "Jika memang Toan Hongya bersedia untuk menegakkan keadilan, tentu penasaranku itu akan lenyap...!"
"Nah totiang, sekarang aku ingin menanyakan sesuatu kepada totiang, entah totiang mau atau tidak menerima tawaran yang merupakan undanganku untuk totiang tinggal diistanaku menjadi guru pribadi dalam urusan ilmu silat ?" tanya Toan Hongya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Lam Siang Cinjin berdiam diri sejenak, tampaknya dia ragu-ragu, tetapi akhirnya ia menyahuti juga : "Jika dilihat dari keadaan Toan Hongte, memang Hongte memiliki bakat dan kecerdasan yang baik mempelajari ilmu silat. Tetapi sayangnya pinto justru tidak berbakat untuk menjadi guru. Maka jika memang Hongte ingin mempelajari ilmu silat yang balk dari guru yang pandai, nanti pinto akan menunjukkan orangnya...!".
"Tetapi totiang tentu tidak keberatan untuk berdiam satu atau dua bulan diistanaku, untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepadaku, bukan ?"
Tosu itu akhirnya mengangguk.
Begitulah, Toan Hongya telah mengajak tosu itu
kembali keistananya.
Keesokan paginya, Toan Hongya segera membuka
sidang dan memanggil kedua pamannya, yaitu Toan Liang dan Toan Bun.
Kedua orang itu merupakan jenderal angkatan perang dalam kerajaan Tailie dan merupakan dua orang kuat dikerajaan tersebut. Dan sebagai dua orang yang memiliki kekuasaan besar, apa lagi memang merupakan dua orang yang masih memiliki hubungan yang intim dengan raja Tailie tersebut, membuat semua orang menaruh hormat dan segan padanya.
Tetapi ketika persidangan itu dibuka dan Toan Hongya dengan suara tegas menanyakan perihal urusan yang terjadi pada diri Lam Siang Cinjin, muka kedua orang itu jadi merah padam.
Mereka berusaha menyangkalnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Toan Hongya kemudian perintahkan Lam Siang Cin jin diundang keluar.
Setelah Lam Siang Cin jin muncul, kedua orang itu, Toan Bun dan Toan Liang, tidak bisa menyangkal lagi.
Malah mereka mengakui bahwa isteri dari Lam Siang Cin jin telah diambil oleh Toan Liang untuk diperisterinya.
Mendengar itu, Lam Siang Cin jin meminta isteri Toan Liang dimajukan juga dalam sidang.
Dan ketika nyonya pembesar negeri tersebut tampil dimuka sidang, yang sebelumnya, adalah isteri Lam Siang Cinjin, ia telah mengenali bekas suaminya, walaupun kini Lam Siang Cinjin telah berjenggot dan berkumis panjang.
Waktu Toan Hongya menanyakan pada nyonya Toan
Liang, apakah selama menjadi isteri Toan Liang ia merasa bahagia, yaitu tanpa dipaksa dan memperoleh tekanan dari Toan Liang.
Nyonya Toan Liang menyatakan bahwa semuanya
telah terjadi dan itu merupakan catatan nasibnya, maka ia menganggap urusan telah habis dan Toan Liang sebagai suaminya yang cukup dicintainya.
Lam Siang Cinjin menghela napas.
lapun kini telah menjadi pendeta dan mensucikan diri.
Jika tokh sekarang dia datang ke Tailie, karena ia menduga bahwa isterinya berada dalam tekanan orang she Toan itu, maka ia ingin membebaskannya dan kelak mengantarkannya kedaratan Tionggoan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi kenyataannya sekarang bekas isterinya itu telah menjadi isteri Toan Liang, dengan sendirinya ia berada dalam posisi yang agak sulit.
Tidak bisa ia memaksa bekas isterinya itu
meninggalkan Toan Liang, bukankah bekas isterinya itu menyatakan sekarang ia mencintai Toan Liang.
Akhirnya Lam Siang Cinjin yang mengalah.
la menyatakan, kalau memang bekas isterinya itu yang kini telah menjadi nyonya Toan Liang, senang pada suaminya itu dan tanpa tekanan, ia tidak akan
mengganggu gugat lagi.
Persoalan dapat diselesaikan dengan baik.
Malam itu Toan Hongya telah menyelenggarakan
pesta untuk menghormati pendeta ini.
Tetapi Lam Siang Cinjin hanya tinggal beberapa hari diistana kerajaan Tailie, karena ia akan segera melanjutkan perjalanannya kedaratan Tionggoan.
Ketika Toan Hongya memaksa agar Lam Siang Cinjin menetap beberapa lama lagi, pendeta itu hanya bersedia menghabiskan waktunya diistana selama satu minggu.
Dan selama satu minggu itu cukup banyak yang
diturunkan Lam Siang Cinjin kepada Toan Hongya, baik ilmu tenaga dalam maupun ilmu silat.
Dan yang terpenting lagi, justru Toan Hongya telah menerima petunjuk bagaimana harus melatih tenaga sinkang, hawa murni yang dimiliki setiap manusia.
Dengan latihan tenaga sinkang seperti itu, Toan Hongya bisa membangunkan tenaga dan semangatnya, sehingga ia bisa mempertinggi Iwekangnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Selang seminggu, Lam Siang Cinjin pamitan dan minta diri untuk kembali kedaratan Tionggoan. Dan diwaktu itu Toan Hongya menghadiahkan Lam Siang Cinjin berbagai benda dan harta. Namun semua itu telah ditolak oleh pendeta tersebut.
la menyatakan, hatinya kini tenang dan senang,
karena mengetahui bahwa bekas isterinya ternyata hidup tidak menderita disisi Toan Liang.
Sedangkan Toan Hongya telah perintahkan beberapa orang panglima kerajaan untuk mengantarkan tamunya ini sampai ditapal batas. Namun Lam Siang Cin jin menolaknya, karena pendeta itu menyatakan bahwa ia lebih bebas melakukan perjalanan seorang diri.
Toan Hongya hanya berpesan, jika memang Lam
Slang Cin jin kebetulan melakukan perjalanan dinegeri Tailie agar singgah diistananya, dan permintaan raja Tailie tersebut disanggupi oleh Lam Siang Cin jin, ia menyatakan jika memang kebetulan lewat disekitar daerah Tailie, ia akan singgah diistana Toan Hongya, untuk bertukar pikiran.
Begitulah, Toan Hongya dihari-hari selanjutnya telah melatih diri dengan giat.
---oo~dwkz^0^Tah~oo---
BAGIAN 23 : MAHLUK DALAM KOLAM
TAMAN KERAJAAN DENGAN memperoleh petunjuk dari Lam Siang Cinjin, ia memiliki kepandaian yang lebih tinggi, karena dengan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
latihan-latihannya itu ia memperoleh kemajuan yang pesat sekali.
Sedangkan dihari-hari berikutnya, negeri Tailie juga banyak didatangi orang-orang rimba persilatan yang memiliki kepandaian tinggi, namun semua itu tidak ada yang cocok dihati Toan Hongya, dimana kepandaian jago-jago yang singgah dinegeri Tailie hanya merupakan jago-jago yang memiliki kepandaian tidak lebih tinggi dari Toan Hongya sendiri.
Padahal Toan Hongya tidak menyadari, bahwa
kemajuannya yang pesat adalah berkat petunjuk yang diberikan Lam Siang Cinjin.
Banyak para jago-jago rimba persilatan yang diuji oleh Toan Hongya.
Setiap kali Toan Hongya menerima laporan dari para siewienya yang memiliki tugas istimewa itu, segera ia menyamar dan dimalam harinya bertempur dengan
pendatang asing itu. Dan umumnya Toan Hongya
menang. Tidak ada seorangpun dari pecundang-pecundangnya itu yang mengetahui bahwa yang menguji mereka adalah Kaisar negeri Tailie itu sendiri. Mereka hanya menduga seorang pemuda rimba persilatan biasa saja.
Dengan kemenangan-kemenangan yang selalu
diperolehnya itu, Toan Hongya juga menyadarinya bahwa ia sudah tidak bisa berguru pada jago-jago biasa saja, setidaknya ia harus mencari seorang guru yang benar-benar memiliki kepandaian tinggi, disamping itu juga ia harus benar-benar melatih diri untuk mencapai tingkat kesempurnaan, baik ilmu sinkang maupun
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ginkang dan jaga ilmu pukulannya. Semua itu dilatih oleh Toan Hongya dengan giat.
---oo^dw-kz~0~Tah^oo----
Tetapi pada malam itu, diwaktu kentongan pertama terdengar, Toan Hongya tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Hawa udara sangat panas.
Toan Hongya telah keluar, dari kamarnya ia berjalan ditamannya untuk mencari udara segar.
Udara benar-benar panas dan angin tidak ada sama sekali, pohon-pohon beku dan tidak bergerak sama sekali, walaupun rembulan tampak bersinar suram diatas langit.
Toan Hongya telah melangkah perlahan-lahan
ketaman bunga istana, ia berdiri disisi kolam yang cukup besar itu, mengawasi air yang berkilauan tertimpah cahaya rembulan.
Disaat itu, entah mengapa Toan Hongya jadi berhasrat hendak melatih diri.
Dia telah bersilat dengan ilmu pukulan yang
dimilikinya. Karena sekarang sinkangnya memang telah
memperoleh kemajuan, maka angin pukulannya itu
menderu-deru keras dan kuat.
Sedang Toan Hongya melatih diri, tiba-tiba dia
mendengar suara sesuatu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu Toan Hongya menoleh, ia jadi terkejut, karena dari dalam air kolam itu telah melompat keluar suatu mahluk yang berukuran panjang.
Mahluk itu menyerupai seekor ular yang besar dan panjang.
Namun mahluk itu kemudian telah lenyap menyelam kedalam air kolam lagi.
Toan Hongya jadi menghentikan latihannya, ia berdiri tertegun mengawasi kolam tersebut.
Tetapi mahluk yang tadi melompat kepermukaan air kolam, tidak muncul lagi.
Toan Hongya jadi heran dan ingin sekali mengetahui, sesungguhnya mahluk apa yang terdapat didalam kolam itu.
Maka keesokan paginya, ia telah memanggil beberapa orang pengurus taman dan menanyakan perihal mahluk yang menyerupai ular yang besar dan panjang itu.
Namun tidak ada seorangpun diantara pengurus
taman itu yang mengetahui bahwa didalam koIam itu terdapat mahluk yang disebutkan oleh Toan Hongya.
Toan Hongya telah menegaskan bahwa ia melihat
tegas mahluk itu, dan menyatakan juga mahluk itu memang melompat muncul dari dalam kolam.
Maka dua orang pembantu pengurus taman, yang
biasanya mengurus kejernihan air kolam itu, telah memperoleh tugas untuk membersihkan kolam itu dan mencari mahluk tersebut.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pagi itu juga, kedua orang pengurus taman itu telah mengeringkan kolam tersebut, yang airnya dikuras dan dikeringkan.
Tetapi mahluk yang dicari itu tidak berhasil mereka jumpai.
Bahkan waktu kolam itu telah dikeringkan, tokh tetap saja mahluk yang mereka cari itu tidak berhasil ditemukan.
Mereka hanya menemukan sebuah lobang yang cukup besar disebelah kanan dari dasar kolam itu. Maka besar dugaan mereka mahluk tersebut bersembunyi dilobang itu.
Maka kedua orang pengurus kolam itu telah menutup lobang itu dan merapihkannya, agar mahluk yang
dikatakan Toan Hongya tidak bisa muncul kembali.
Peristiwa mahluk yang menyerupai seekor ular itu akhirnya telah dilupakan, dua bulan telah lewat dan tidak pernah seorangpun yang melihat lagi mahluk tersebut.
Tetapi sore itu Toan Hongya merasakan tubuhnya
panas sekali, ia bermaksud mandi dikolam itu.
Maka pergilah Toan Hongya dengan diiringi oleh tiga orang pelayan yang melayaninya, kekolam tersebut.
Dan dengan riang Toan Hongya berenang kesana
kemari didalam kolam itu.
Waktu Toan Hongya tengah berenang dengan hati
bersuka-cita dan riang gembira, saat itu Kaisar ini merasakan jari kaki kanannya sakit sekali, seperti digigit sesuatu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Segera Toan Hongya menyelam kedalam air kolam itu, dan hatinya jadi terkejut.
Justru waktu itu ia melihat seekor mahluk yang
panjang dan besar, yang menyerupai seekor ular.
Toan Hongya tidak menjadi gugup, ia berusaha untuk berenang naik kepermukaan air kolam dengan cepat.
Tetapi raja ini terlambat, sebab mahluk itu telah melibat tubuh Toan Hongya dengan kuat sekali.
Karena tidak ada jalan lain, Toan Hongya berusaha memberikan perlawanan terhadap libatan mahluk yang menyerupai seekor ular itu.
Dan mereka jadi bergumul didalam air.
Ketiga orang pelayan Kaisar jadi terkejut, mereka melihat Kaisar mereka seperti tengah bergumul dengan sesuatu mahluk.
Segera salah seorang diantara mereka
memberitahukan pengawal Kaisar.
Tetapi karena Kaisar tengah dilibat oleh mahluk itu, dengan sendirinya sulit sekali memberikan pertolongan kepada Kaisar.
Toan Hongya sendiri yang pinggangnya dilibat mahluk yang menyerupai ular itu, merasakan kesakitan yang sangat, bahkan raja ini juga menyadarinya jika sampai ia lebih lama lagi dilibat demikian, tentu akhirnya tulang-tulang pinggangnya akan hancur berpatahan dan iapun akan terbinasa.
Karena itu, Toan Hongya telah berusaha
mempergunakan seluruh tenaga yang ada padanya
untuk membuka libatan itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Namun Toan Hongya tidak berhasil.
Napasnya juga telah menyesak, karena mahluk itu masih terus melibatnya.
Toan Hongya jadi mengeluh juga.
Namun dalam keadaan terdesak seperti itu, dimana jiwanya terancam, disaat itulah Toan Hongya teringat akan sesuatu, maka segera ia mendekati mulutnya keleher binatang itu, malah membuka mulutnya lebar-lebar dan mengigit leher binatang tersebut.
Binatang yang menyerupai ular itu seperti kaget dan kesakitan.
la telah meronta dan memperkeras lilitan dipinggang nya Toan Hongya.
Walaupun menderita kesakitan yang luar biasa, Toan Hongya tetap bertahan, ia terus mrnggigit keras leher binatang itu, dan mulutnya dirasakan dapat mencicipi sesuatu yang asin dan amis.
---oo^dw-kz~0~Tah^oo---
KARENA telah nekad, Toan Hongya menghisap darah binatang tersebut, karena dipikir juga oleh Toan Hongya, jika darah binatang yang menyerupai ular itu dapat dihisapnya habis pasti binatang itu akan lemas dan akhirnya kehabisan tenaga serta mati.
Entah berapa banyak darah yang telah dihisap oleh Toan Hongya, Toan Hongya sendiri tidak mengetahuinya.
Sampai akhirnya Toan Hongya merasakan pandangan matanya gelap dan tenaganya seperti lenyap.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Habislah aku kali ini........ tentu aku akan terbinasa oleh binatang celaka ini...!" pikir Kaisar tersebut, dan ia tidak bisa berpikir lebih jauh, sebab Toan Hongya telah tidak sadarkan diri...... pingsan.
Waktu Toan Hongya membuka matanya, ia
memperoleh kenyataan dirinya berada diatas
pembaringan yang empuk, pembaringannya. Toan
Hongya melompat duduk dipembaringannya tersebut sambil mengawasi keadaan disekitar kamar itu, dia mengeluh sakit pada pinggangnya dan cepat2
merebahkan dirinya kembali.
Seorang pelayan yang menunggui diluar pintu ruangan kamar kaisar tersebut, mendengar keluhan perlahan dari rajanya, segera ia melangkah masuk sambil
memperlihatkan wajah yang ber-seri2.
"Hongya telah bangun ?" tanyanya dengaan sikap yang hormat.
Toan Ceng mengeluh perlahan, kemudian tanyanya :
"Apa yang telah terjadi ?"
Pelayan itu menceritakan, waktu Toan Hongya tengah bergumul dengan ular itu, justru beberapa orang pengawal keselamatan raja itu telah terjun masuk kedalam kolam. untuk memberikan pertolongan.
Namun disaat itu justru Toan Hongya telah tidak sadarkan diri.
Maka cepat2 para pengawal itu membawa Toan
Hongya keatas, sedangkan binatang yang besar dan panjang menyerupai seekor ular atau seekor ular naga itu, mengambang, binasa juga, karena akibat gigitan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Toan Ceng, binatang itu telah mengeluarkan darah yang sangat banyak sekali.
Para pengawal itu juga telah membawa bangkai
binatang tersebut keatas, untuk nanti diperlihatkan kepada kaisar mereka. Namun untuk segera menyadari raja mereka, yang tentunya menderita perasaan terkejut dan juga letih, dua orang tabib istana yang pandai telah dipanggil.
Setetah diperiksa, tabib itu menyatakan bahwa Toan Hongya tidak berada dalam bahaya, hanya pingsan karena letih saja.
Itulah sebabnya semua orang2 istana bisa bernapas lega, dan Toan Hongya telah direbahkan dipembaringan dalam kamarnya.
Mendengar cerita pelayan itu, Toan Hong ya telah bertanya : "Mana binatang ajaib itu?" sambil bertanya begitu Toan Hongya berusaha untuk bangun, namun ia jadi mengeluh perlahan lagi karena kesakitan,
pinggangnya dirasakan ingin patah, Itulah akibat libatan yang kuat dari binatang ajaib yang menyerupai seekor ular atau ular naga itu.
Pelayan itu cepat2 meminta Toan Hongya agar
merebahkan diri saja dulu, sampai kesehatannya nanti pulih baru melihat binatang yang hampir mencelakainya dan nyaris membinasakan raja itu.
Setelah Toan Ceng rebah pula, pelayan itu segera memanggil tabib istana, yang datang memeriksa raja mereka. Setelah melakukan pemeriksaan, tabib itu menyatakan bahwa Toan Hongya tidak terancam bahaya apa2.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Begitu juga dengan pinggangnya tidak ada satupun tulangnya yang patah.
Jika raja itu merasa sakit2 pada pipggangnya, itu hanya bekas libatan yang kuat dari binatang yang menyerupai ular tersebut.
Tabib itu juga telah memberikan Toan Hongya obat godok, yang diminuminya sendiri membantu raja itu duduk sesaat lamanya.
Toan Hongya empat hari rebah diatas pembaringan, dan selama itu kesehatannya tampak memperoleh
kemajuan dan tidak menderita sesuatu, selain
pinggangnya yang sering dirasakannya sakit2 itu.


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lain dari itu, tidak ada yang menguatirkan.
Tetapi pada hari ketujuh, justru suhu tubuh dari Toan Hongya jadi panas sekali.
Dan raja ini juga telah mengigau.
Hal ini membuat para tabib istana jadi heran, mereka semuanya berjumlah enam orang dan tabib2 itu telah melakukan pemeriksaan.
Tidak ada yang istimewa pada kesehatan Toan
Hongya, tidak terlihat gejala2 yang menguatirkan. Tetapi justru panas tubuh Kaisar ini telah meningkat dan juga bibirnya telah kering, dimana kaisar ini juga sering mengigau.
Tabib2 itu jadi bingung.
Mereka tidak tahu entah penyakit apa yang diderita raja mereka.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Terlebih lagi hari kesepuluh Kaisar mereka mulai tidak sadarkan diri.
Pingsan terus menerus selama tiga hari.
Hal ini membuat orang2 istana jadi panik, mereka mendesak tabib2 itu untuk segera mengambil langkah2
yang diperlukan untuk menyelamatkan raja mereka.
Tetapi tabib2 itu benar2 bingung, mereka tidak
melihat gejala apapun pada tubuh dan kesehatan raja mereka, hanya panas tubuh raja itu yang kian lama kian meningkat, seperti juga di dalam tubuh Toan Hongya terdapat kobaran api.
Yang membuat orang2 istana jadi panik dan berkuatir, karena raja mereka itu telah beberapa hari tidak sadarkan diri.
Malah selalu mengigau saja, menyebutkan hal-hal yang tidak-tidak.
Bahkan tidak jarang juga Toan Honya dalam
pingsannya itu ber-teriak2, seperti tengah melatih ilmu pukulan.
Banyak orang2 istana yang telah menangis
mengucurkan air mata.
Kerabat istana juga telah berkumpul dengan
kekuatiran yang sangat.
Yang lebih menguatirkan lagi, beberapa hari kemudian ditubuh Toan Hongya terlihat bintik-bintik merah, yang merata pada kulit tubuhnya.
Hal ini diduga oleh tabib istana karena, tubuh Toan Hongya terlalu panas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi keadaan Toan Hongya yang pingsan dan sadar tidak menentu itu, membuat para tabib itu menjadi bingung, mereka menduga-duga entah penyakit apa yang diderita Rajanya.
Sudah belasan hari lamanya Toan Hongya rebah
dipembaringaanya, dan tubuhnya juga telah kurus kering, karena selama itu tidak ada makanan yang masuk kedalam perutnya selain hanya air belaka yang
diteteskan kedalam mulutnya oleh pelayan-pelayannya.
Rakyat negeri Tailie sendiri telah bingung dan
berkuatir, mereka ikut berduka mendengar raja mereka menderita sakit yang aneh seperti itu.
Mereka hanya bisa berdoa saja untuk kesembuhan
Kaisar mereka, yang sangat mereka hormati dan cintai itu.
Tetapi penyakit yang diderita oleh Toan Ceng, raja Tailie itu, sangat aneh sekali.
Seluruh kulit tubuhnya telah berbintik-bintik merah, semakin lama semakin penuh, sehingga tampaknya kulit Toan Hongya menjadi merah seperti juga disekujur tubuhnya itu terdapat bintik-bintik merah yang
mengandung darah.
Para tabib istana yang merawat Toan Hongya, jadi tambah bingung, begitu juga beberapa orang istana yang selalu mendampingi Toan Hongya jadi bingung dan gelisah.
Misteri Bayangan Setan 13 Mestika Golok Naga Karya Kho Ping Hoo Memanah Burung Rajawali 7
^