Pencarian

Kedele Maut 17

Kedele Maut Karya Khu Lung Bagian 17


lo siansu.." Baru saja Phu sian sangjin hendak melangkah mendadak Molim
memburu kedepan dan memberi hormat seraya berkata :
"Kami ingin bertanya kepada lo siansu akan suatu persoalan,
apakah lo siansu telah bertemu dengan cukong kami Kho Beng?"
Mendengar pertanyaan itu, Phu sian sangjin merasa sangat
terperanjat, agak tergagap segera sahutnya :
"Dia. dia telah ditangkap ketua partai kupu-kupu Ui sik kong"
Berita ini bukan saja membuat Molim sekalian berempat menjadi
terkejut, tiga bersaudara Kim pun turut terkesiap dibuatnya.
sementara itu Phu sian sangjin telah menghela napas, katanya
kembali : "Mari kita berbincang-bincang didalam lembah saja"
Dengan cepat dia meneruskan perjalanannya menuju kedalam
lembah. sementara itu Bu wi lojin telah menyelesaikan semedinya, kondisi
tubuhnya juga telah pulih kembali seperti sedia kala.
Phu sian sangjin sebagai teman lama dari Bu wi lojin, Hwesio
daging anjing serta Pelajar rudin Ho Heng tentu saja merasa sangat
gembira dapat berkumpul kembali, sebab mereka tak mengira akan
bertemu kembali disaat seperti ini. sambil menghela napas panjang,
Hwesio daging anjing berkata :
"Diantara kalian semua, aku si hwesio yang paling sial. Enak-enak
hidup disana, eeeh tahunya aku justru datang kemari hanya mencari
gara-gara..aaaai, bukan saja tiada arak, daging anjing pun seolaholah
sudah menjauhi diriku."
Buru-buru Kim lotoa maju kedepan sambil berseru :
"Lo siansu, sudah semenjak tadi kami siapkan segala sesuatunya
bagimu, bukan saja tiga guci arak wangi baru tiba, daging anjing
pun sudah dipersiapkan satu kuali penuh dan kini telah siap
dihidangkan. Kau orang tua tak usah kuatir pokoknya kami akan
mengusahakan makan dan minum sebaik-baiknya untukmu."
Mendengar itu , si Hwesio daging anjing segera tertawa terbahakbahak
: "Haaaa..haaahhaaahhh.nah, kalian mesti begitu Jadi
pengorbananku selama inipun tidak sia-sia. sejak budak Chin
minggat tanpa pamit untuk menyusul Kho Beng, kalian bertigalah
yang mengurusi makan minumku, sesungguhnya dalam hati kecilku
merasa agak rikuh." "Aaaah, itu sudah menjadi kewajiban kami, kau orang tua tak
perlu sungkan-sungkan."
sambil menyeka mulutnya Hwesio daging anjing kembali berkata
: "Bagaimana pun juga kami toh sudah bersahabat karib, tak usah
kuatir, rokoknya aku si hwesio pasti tak akan merugikan kalian
bertiga." Berbicara sampai disitu, dia segera berpaling kearah Phu sian
sangjin, ketua dari siau limpay itu seraya berkata :
"Benarkah situasi didalam dunia persilatan sedang mengalami
perubahan besar?" Phu sian sangjin hanya manggut-manggut saja tanpa menjawab.
Tiba-tiba Hwesio daging anjing menghembuskan napas panjang,
kembali ujarnya : "Persahabatan diantara kita telah berlangsung hampir tiga puluh
tahun lamanya, gara-gara urusan keluarga Kho, hampir saja kita
berhadapan sebagai musuh, tapi urusan sudah berubah sekarang,
aku kira kita tak usah saling gontok-gontokan sendiri, bukan?"
Merah jengah selembar wajah Phu Sian sangjin, setelah
menghela napas ia berseru : "Kesemuanya ini memang gara-gara
ketidak becusanku" Cepat-cepat si Pelajar rudin Ho Heng tertawa terbahak-bahak,
sambil menukas : "Menurut pengamatan aku sipelajar, yang aman bakal kacau,
yang kacaupun akhirnya aman, sebab memang begitulah yang
dikehendaki oleh yang kuasa, bukan kesalahan satu dua orang
melulu." Mendadak Bu wi lojin berpaling kearah Kim lotoa dan berseru :
"Tolong kalian minta kepada Mo bersaudara sekalian agar
menyiapkan hidangan berpantang, kita harus mengadakan sedikit
perjamuan untuk menyambut kedatangan kedua orang lo siansu ini."
"Tak usah locianpwee perintahkan, boanpwee bersama jite dan
samte telah mempersiapkan segala sesuatunya" sahut Kim lotoa
cepat. Benar juga tak lama kemudian satu meja penuh hidangan
berpantang telah disiapkan.
Hwesio daging anjing yang paling tidak tertarik dengan hidangan
berpantang buru-buru pindah kemeja lain, seorang diri ia menikmati
daging anjing sambil meneguk arak dengan sepuasnya.
setelah perjamuan berlangsung berapa saat, beberapa kali Phu
sian sangjin nampak menggerakkan bibirnya seperti hendak
mengucapkan sesuatu, namun niat tersebut selalu diurungkan
kembali. Bu wi lojin yang melihat kejadian ini menjadi keheranan, dengan
perasaan yang tak habis mengerti segera tanyanya :
"Maaf kalau aku bertanya agak lancang, nampaknya lo siansu
telah menjumpai suatu masalah yang amat pelik, entah masalah
apakah itu?" Phu sian sangjin segera menghembuskan napas panjang, katanya
kemudian setelah termenung berapa saat :
"Terus terang saja, aku telah jatuh kecundang orang"
semua orang menjadi tertegun sehabis mendengar ucapan
tersebut. Sebelum orang lain sempat bertanya, sambil tertawa getir, phu
Sian sangjin telah melanjutkan kembali kata-katanya :
"Atas dukungan dan kepercayaan para umat persilatan, kami siau
limpay sudah bertahun-tahun lamanya dianggap sebagai pemimpin
dari tujuh partai besar, aku sebagai ketua siau limpay pun tak berani
terlalu meremehkan kepercayaan orang atas diriku, tapi aku."
selapis perasaan duka yang amat sangat menghiasi wajahnya,
dengan nada mendekati parau dia melanjutkan :
"Tapi kenyataannya ilmu silat yang dimiliki ketua partai kupukupu
Ui sik kong memang luar biasa hebatnya, dalam suatu
pertarungan yang baru saja terjadi, aku telah dikalahkan hanya
dalam tiga gebrakan saja."
"Apa" Tiga jurus..hanya dalam tiga jurus?" teriak Hwesio daging
anjing sambil membanting cawan araknya kelantai. Phu sian sangjin
menghela napas panjang. "Aaaaai..tegasnya saja. Andaikata dla ingin meraih kemenangan
dalam satu jurus pun hasilnya tetap sama saja, mungkin dia masih
ingin memberi muka kepadaku, maka aku baru dikalahkan dalam
jurus yang ketiga." semua orang segera terbungkam dalam seribu bahasa, suasana
hening luar biasa mencekam seluruh ruangan gua.
Kejadian ini betul-betul merupakan suatu peristiwa yang
mengejutkan hati, sejak partai siau limpay didirikan oleh Tat mo
cousu, pelbagai ilmu silat maha sakti boleh dibilang bersumber dari
kuil siau lim si sebagai sumber dari segala macam ilmu silat.
Kini, Phu sian sangjin sebagai ketua siau limpay ternyata berhasil
dikalahkan secara mudah oleh Ui sik kong hanya dalam tiga
gebrakan saja, dari sini bisa disimpulkan bahwa kepandaian yang
dimiliki Ui sik kong betul-betul sudah mencapai tingkatan yang luar
biasa. Maka secara ringkas ketua siau limpay ini menceritakan kembali
tentang pengalaman yang telah dialaminya.
Bagaimana pun juga rupanya Phu sian sangjin amat
mempercayai orang-orang yang hadir dalam gua itu, bukan saja ia
tidak merahasiakan kejadian itu, bahkan setiap kejadian
dijelaskannya secara terperinci, sebagai akhir kata dia berkata :
"Biarpun aku bukan seorang yang terlalu mempersoalkan tentang
nama dan kehormatan, namun nama baik serta pamor siau limpay
akan turut hancur dengan terjadinya peristiwa tersebut, aku merasa
tidak pantas lagi untuk menjadi pemimpin dari rekan-rekan
persilatan, itulah sebabnya"
"sebetulnya lo siansu mempunyai rencana untuk bertindak
bagaimana?" Tanya Bu wi lojin dengan suara dalam.
"omitohud, apabila rekan-rekan partai telah berkumpul semua,
aku akan menceritakan kembali peristiwa yang kualami ini secara
gambling, lalu akan kumohon kepada hadirin untuk memilih
pemimpin yang baru yang lebih pantas, pokoknya aku beserta
segenap anggota siau lim si akan mendukung serta menuruti semua
perintah dari pemimpin baru ini untuk melanjutkan kembali
perjuangan kita menumpas kaum durjana dari muka bumi."
"Lo siansu, pandanganmu ini keliru besar," kata Bu wi lojin tibatiba
dengan wajah serius. Dengan kening berkerut Phu sian sangjin bertanya : "Apa yang
lohiap maksudkan?" setelah tertawa getir, Bu wi lojin berkata :
"Kekalahan lo siansu ditangan Ui sik kong dalam tiga gebrakan
sesungguhnya bukan menjadi kesalahan lo siansu, karena dalam
kenyataannya kelihaian serta kesempurnaan ilmu silat yang dimiliki
Ui sik kong memang tiada bandingannya didunia saat ini, entah
siapa pun diantara ketujuh partai besar, aku yakin tak seorang pun
diantara mereka mampu menahan tiga jurus serangan Ui sik kong,
nah, mengapa lo siansu kelewat menyesali diri?"
"Tapi bila aku tetap menjadi pemimpin tertinggi dalam usaha
menumpas kaum durjana ini, apakah orang lain tak akan
mentertawakan diriku?" kata Phu sian sangjin serius.
Pelajar rudin Ho Heng yang selama ini membungkam, tiba-tiba
menjerit dengan suara lengking :
"Menang kalah adalah suatu kejadian yang lumrah dalam setiap
pertarungan, apa yang perlu dirisaukan?"
Bu wi lojin segera berkata pula dengan serius :
"Bila losiansu tetap menolak jabatan tersebut, apakah tidak kau
rasakan tindakan tersebut justru merupakan tindakan menghindari
kenyataan" bisa jadi umat persilatan malah salah menganggap lo
siansu sudah dibikin jera"
"soal ini.soal ini." Untuk berapa saat Phu Sian sangjin menjadi
tergagap dan tak mampu melanjutkan kata-katanya.
setelah memutar biji matanya sebentar, Bu wi lojin berkata lebih
lanjut : "sudah terlalu lama partai siau limpay memimpin dunia persilatan,
apabila dalam situasi musuh tangguh didepan mata ternyata lo
siansu menyatakan pengunduran diri, maka kejadian ini bukan saja
menunjukkan rasa takut danjeri lo siansu dalam menghadapi
masalah tersebut, yang lebih gawat lagi adalah pengaruhnya
terhadap semangat juang umat persilatan pada umumnya. Bila
kabar sensasi menunjang pula berita itu, yang jelas perasaan hati
setiap orang menjadi tak tenang, jadi berbicara dari sudut manapun
lo siansu tidak seharusnya mengambil tindakan demikian "
"Betul" sambung Hwesio daging anjing setelah menegur araknya,
"aku rasa perkataan ini memang benar, aku si hwesio setuju seratus
persen" sambil tertawa si Pelajar rudin Ho Heng berkata pula :
"Biar bukit Thian san runtuh didepan mata, wajah tak boleh
berubah, biar air bah sungai Huang ho meluap disisi badan, hati
tidak kaget. Inilah yang dibutuhkan seorang ksatria sejati. Lo siansu,
kau seharusnya mengempos semangat, kobarkan hati setiap umat
persilatan untuk bersama-sama menumpas segala macam kejahatan
serta kedurjanaan dari muka bumi"
setelah didesak sana sini, akhirnya Phu sian sangjin berseru
memuji keagungan sang Buddha:
"omitohud, kalau toh anda sekalian telah mengatakan demikian,
tentu saja aku akan menurut saja"
Bu wi lojin segera tertawa tergelak.
"Haaaahhaaah haaah kalau begitu masalahnya, urusan pun lebih
mudah untuk diselesaikan, mari kita sekarang merundingkan tentang
masalah besar" Tapi kemudian dengan kening berkerut, dia melanjutkan :
"sayang sekali, dua bersaudara Kho telah terjatuh ketangan kaum
iblis sehingga bagaimana nasibnya sukar diramalkan, sedang si
kakek tongkat sakti serta nona Chinpun mungkin lebih banyak
mengalami nasib buruk ketimbang nasib mujur. Apakah Ang hiappun
sudah turun gunung?" Tanya Phu sian sangjin agak tertegun.
secara ringkas Bu wi lojin menuturkan semua pengalaman Mo
bersaudara kepadanya, tapi bagaimanakah akhir dari persoalan itu
belum diketahui dengan jelas, karena Molim berempat mendapat
perintah untuk segera meninggalkan bukit Ciansan. setelah berpikir
sebentar si Pelajar rudin Ho Heng berkata :
"Membawa pasukan menyebrang daratan tengah, membangun
kembali kejayaan lama. Hmmm Besar amat ambisi si tua Ui itu"
"Benar" Phu sian sangjin mengangguk. "apa maksud dan
tujuannya kini sudah menjadi jelas, dia memang berambisi
menguasai seluruh daratan Tiongoan dan mengangkat diri sebagai
pemimpin tertinggi umat persilatan, setelah ambisinya itu tercapai,
dia baru berangkat ke pulau Bong lay untuk mencari keturunan dari
tiga dewa serta membalaskan dendam bagi leluhurnya"
"sayang sekali dia tak menyangka kalau keturunan dari tiga dewa
pun telah tiba didaratan Tionggoan," sambung Bu wi lojin.
Dengan kening berkerut, Phu sian sangjin segera berkata :
"Nona Beng gagah perkasa dan berjiwa ksatria, dia memang
memiliki kewibawaan leluhurnya, tapi bagaimana dengan Thian dan
oh dua orang keturunan tiga dewa yang lain, hingga kini rasanya
persoalan tersebut menjadi tanda Tanya besar, lagi pula belum tentu
nona Beng berhasil menemukan mereka."
"Lantas bagaimanakah janji lo siansu dengannya?"
"omitohud, padahal nona Beng yang berjanji kepadaku, katanya
baik kedua orang empeknya berhasil ditemukan atau tidak. dalam
waktu dekat dia pasti akan menyusul ke lembah hati Buddha"
"Bagaimana dengan rekan-rekan persilatan lainnya?" Tanya Buwi
lojin lagi. "Aku telah memerintahkan anak muridku untuk segera menyebar
surat undangan keseluruh partai dan perguruan besar agar mereka
secepat mungkin mengirim utusan serta jago-jagonya menuju ke
lembah hati Buddha karena kita akan merundingkan bagaimana
caranya membasmi kaum durjana serta segala macam kejahatan
dari muka bumi. Aku rasa dalam waktu singkat mereka telah
berkumpul disini" Mendadak si Pelajar rudin Ho Heng menggebrak meja, sambil
berteriak aneh : "Aduh celaka"
"Persoalan apa yang bakal celaka?" buru-buru phu sian sangjin
bertanya dengan perasaan hari bergetar keras.
sambil menggelengkan kepalanya dan menghela napas, Pelajar
rudin Ho Heng berkata lebih jauh :
"Lembah hati Buddha merupakan suatu tempat yang sudah
diketahui oleh Dewi In Un sekalian, masih mending kalau Ui sik kong
tidak berambisi menguasai jagat, kini sudah jelas dia pasti akan
mengalihkan sasaran yang pertama kepada kita, bukankah hal ini
sama artinya kita sekalian sedang menunggu datangnya mulut golok
mereka?"

Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"omitohud, berarti hal tersebut merupakan kecerobohanku" seru
ketua dari siau lim pay itu cepat.
"Yaa benar" kata Bu wi lojin kemudian dengan wajah gelisah,
"kemungkinan besar kejadian semacam ini akan kita alami, kalau
begitu kita mesti secepatnya meninggalkan tempat ini"
"Bukan cuma harus meninggalkan tempat ini, bahkan kita harus
segera berangkat" sambung Pelajar rudin Ho Heng.
Timbul perasaan serba salah diwajah Bu wi lojin, serunya agak
tergagap : "soal ini soal ini boleh saja kita tinggalkan tempat ini, tapi kalau
harus berangkat sekarang juga, rasanya..rada sulit"
sambil beranjak dari tempat duduknya, si Pelajar rudin Ho Heng
segera berseru lagi : "Coba anda bayangkan sendiri, hanya dalam tiga gebrakan Phu
sian sangjin sudah menderita kekalahan ditangan Ui sik kong,
andaikata ia menyerbu kemari dengan memimpin sejumlah jagojago
lihainya, berapa orangkah diantara kita yang mampu lolos dari
mulut harimau?" "Hey pelajar rudin, kau jangan melemahkan semangat sendiri"
teriak Hwesio daging anjing, "aku si hwesio justru tak percaya
dengan segala macam tahayul."
"Hmmm, tampaknya kau sudah mempunyai keyakinan untuk bisa
mengungguli Ui sik kong?" dengus siPelajar rudin Ho Heng. Tiba-tiba
Hwesio daging anjing tertawa :
"Keyakinan sih tak punya atau lebih tegasnya saja, bila aku
disuruh melawan Phu sian sangjin, mungkin saja kemampuan kami
berimbang tapi untuk menghadapi situa Ui sik kong mungkin tiada
kesanggupan dariku."
"Nah, kalau memang tak mampu, kenapa tak segera angkat
kaki?" seru si Pelajar rudin Ho Heng sambil tertawa dingin.
Dengan cepat Hwesio daging anjing menggelengkan kepalanya
berulang kali, ia berkata :
"Aku bukannya merasa keberatan untuk pergi dari sini, tapi tidak
sepantasnya kalau kita angkat kaki secara tergesa-gesa begini
sehingga memberi kesan kepada mereka, seakan-akan kita ini anjing
yang kena digebuk lari terbirit-birit."
Kembali si Pelajar rudin Ho Heng tertawa dingin :
"Masalahnya sekarang adalah masalah taktik, lembah hati
Buddha telah menjadi sasaran pertama dari orang-orang partai
kupu-kupu, bila kita beberapa orang tua bangkotan sampai dihabisi
mereka, bukankah sama artinya separuh dari kekuatan dunia
persilatan telah punah?"
"Waaahh.waaahhh..begitu hebatkah kau menilai kemampuan
sendiri?" seru Hwesio daging anjing sambil tertawa.
Bu wi lojin yang melihat keadaan tersebut buru-buru melerai,
katanya : "Kalian berdua tak usah cekcok. meninggalkan tempat ini lebih
cepat memang lebih baik, tapi.."
sambil berpaling kearah Phu sian sangjin yang masih berdiri tak
habis mengerti, dia melanjutkan :
"Bagaimana pula dengan janji kita dengan para jago persilatan
serta nona Beng" soal ini masih bisa diatasi secara mudah,"
buru-buru Phu sian sangjin berkata.
"Menurut perhitungan, murid-murid partai ku berada tak jauh dari
sini, biar aku sebera mengutus sute ku untuk menghadang mereka
serta meralat berita yang terlanjur dikirim, selain itu biar kukirim
orang untuk melacak jejak nona Beng serta merubah tempat
perjanjian dengannya."
"Ya a benar, tempat pertemuan harus pindah.." timbrung Pelajar
rudin Ho Heng, setelah berhenti sejenak ia melanjutkan :
"Persoalan ini merupakan masalah yang terpenting, kalau toh
tempat pertemuan kita hendak dirahasiakan, maka tempat tersebut
selain letaknya terpencil, yang penting harus gampang ditemukan."
Bu wi lojin berpikir sebentar, lalu katanya :
"Aku mempunyai sebuah tempat yang rasanya sangat strategis,
letaknya dipuncak Giok cing hong dibukit Tiong lam san. Diatas
puncak itu terdapat sebuah kuil Leng thian siat wan, kuil itu sudah
lama terbengkalai, hanya untung saja walaupun letaknya cukup
tingi, sasarannya mudah ditemukan.
Kalau begitu kita tetapkan dikuil Leng thian sian wan saja, entah
bagaimana pendapat anda sekalian?" seru Phu sian sangjin
kegirangan. "Ya a, kita tak punya pendapat lagi" teriak Pelajar rudin Ho Heng,
"kalau ada maka usulku adalah cepat angkat kaki dari sini, daripada
menderita pengorbanan percuma."
Phu sian sangjin segera berpaling kearah Hwee cuncu dan
berkata : "sute, tahukah kau apa yang mesti kau lakukan?"
"Aku mengerti" jawab Hwee cuncu dengan suara dalam, "aku
harus menjaga rahasia dan secepatnya menyebarkan berita ini
keluar agar para ketua dari pelbagai partai serta jago-jago dari
empat penjuru segera merubah arah perjalanan dan berkumpul
semua di kuil Leng thian sian wan dipuncak Giok cing hong bukit
Tiong lam san" Phu sian sangjin manggut-manggut.
"Yang terpenting adalah menjaga rahasia rapat- rapat jangan
sampai rahasia tersebut bocor keluar, kalau tidak maka posisi kita
bakal sangat berbahaya."
"Aku pasti tak akan mengecewakan, harap ciangbun suheng
berlega hati." setelah berpamitan dengan semua orang berangkatlah Hwee
cuncu meninggalkan tempat itu.
sepeninggal sutenya, Phu sian sangjin segera memandang
sekejap para hadirin lalu berkata :
"Kita tak perlu menunda waktu lagi, mari berangkat sekarang
juga" Karena dalam gua memang tak terdapat lain, maka begitu
keputusan berangkat diambil, serentak mereka beranjak
meninggalkan lembah hati Buddha dan berangkat menuju kebukit
Tiong lam san. Dulu, kuil Leng thian sian wan dipuncak Giok cing hiong bukit
Tiong lam san pernah menjadi sebuah kuil yang besar dan sangat
megah, namun berhubung sedikitnya jemaah ya berkunjung ke situ,
lambat laun kuil itu menjadi terbengkalai dan akhirnya terlantar.
Namun waktu itu, suasana disekitar kuil amat bersih dan teratur
rapi, berapa puluh bangunan yang masih utuh mulai dibersihkan dan
diatur segela sesuatunya, api lilin dan asap dupa pun mulai
memenuhi ruangan utama kuil tersebut.
Disekeliling puncak Giok cing hiong telah diatur pula beberapa
pos penjagaan, boleh dibilang puncak bukit itu sudah terkepung
rapat dan berubah menjadi sebuah tempat yang amat rahasia.
Rupanya Phu sian sangjin sekalian telah tiba ditempat tujuan,
maka untuk sementara waktu kelima pulu anak murid siau lim pay
memikul tugas melakukan penjagaan serta perondaan disekitar
sana. Tapi yang membuat semua orang gelisah adalah kehadiran
kawanan jago persilatan yang diundang datang, selain ketua Bu tong
pay Hian im totiang yang datang dengan membawa delapan
pelindung hokum serta empat puluh orang jago pedang kelas
satunya, yang lain ternyata sama sekali tak ada kabar beritanya.
Apalagi Beng Gi ciu beserta Thian dan oh bertiga, yang menjadi
keturunan tiga dewa, mereka lebih lebih tak ada kabar beritanya.
Hari itu adalah hari kedua belas sesudah Phu sian sangjin
sekalian meninggalkan lembah hati Buddha, bisa dibayangkan
betapa gelisahnya Phu sian sangjin sekalian sehingga tidak tahu apa
yang mesti diperbuat. Tiga bersaudara Kim beserta Molim, Mokim, Rumang serta
Hapukim sekalian mendapat tugas melakukan patroli disekitar kuil
serta menyampaikan berita yang tiba.
Dengan ditangkapnya Kho Beng oleh musuh, maka saat itu Molim
sekalian berempat telah menganggap Pelajar rudin Ho Heng
bagaikan dewa hidup, setiap waktu setiap saat mereka selalu
mengawasi gerak gerik pelajar tersebut, seakan-akan mereka takut
orang itu minggat tanpa sebab atau bahkan mati karena sakit
sehingga akibatnya keselamatan jiwa mereka berempat pun turut
terpengaruh. selama ini Pelajar rudin Ho Heng pun sudah pernah satu kali
menguruti nadi mereka berempat, untuk itu diwaktu-waktu yang
senggang ia selalu memerintahkan keempat orang tersebut untuk
mengambilkan air memasak dan lain sebagainya.
senja itu semua orang kembali berkumpul diruang tengah untuk
mengadakan perundingan. Mendadak ketua siau lim pay Phu sian sangjin mengeluarkan
sepucuk surat undangan dari sakunya dan berkata dengan kening
berkerut. "Baru saja seorang murid partai kami mengirim berita kemari,
dalam cerita tersebut disertakan pula sepucuk surat undangan."
"surat undangan dari mana?" Tanya Hwesio daging anjing cepat.
"surat undangan itu bukan ditujukan kemari, tapi langsung
disampaikan kealamat siau lim pay surat itu ditunda tangani oleh Ui
sik kong." "Haaaahhh" semua hadirin berteriak kaget setelah mendengar
berita ini. Buliang siu hiap ketua Bu tong pay Hiam im totiang segera
berseru, "apa yang ditulis dalam surat tersebut?"
Dengan cepat Phu sian sangjin membacanya.
"Ditujukan kepada para ketua partai, perkumpulan, perguruan
serta pemimpin dunia persilatan.
Mengingat akhir-akhir ini dunia persilatan kita tak pernah tenang,
yang kuat selalu menindas kaum lemah, yang kaya menindas yang
miskin sehingga menyebabkan negeri kita yang tercinta ini selalu
dilumuri darah, maka lama kelamaan partai kami merasa tak tega
untuk duduk diam berpangku tangan belaka.
Untuk mengatasi kejadian kejadian yang tak enak seperti apa
yang kuungkapkan diatas tadi, sengaja kami membawa pasukan
memasuki daratan Tionggoan ini.
Untuk menjaga ketentraman dan keamanan bersama didunia
persilatan, kuharapkan kedatangan anda sekalian dibukit Ciansan
guna merundingkan kembali penghidupan dunia persilatan kita untuk
masa mendatang. Kuberi batas waktu satu bulan kepada kalian, agar pelbagai partai
dipimpin ketuanya masing-masing dan disertai sebuluh orang
jagonya bersama-sama datang kebukit Cian san.
Bila sampai waktunya ternyata ada yang tak hadir, kami akan
perlakukan dia sebagai musuh dan jangan salahkan bila partai kami
segera akan mengirim pasukan untuk menumpas dan
menghancurkan kekuatannya.
Agar tak menyesal dikemudian hari, kuharap kalian berpikir yang
tenang dan matang serta segera datang berkumpul dibukit Cian
san." Dibawah surat itu dicantumkan pula tanda tangannya dengan
nama ketua partai kupu-kupu angkatan ketiga, Ui sik kong.
Mendengar isi surat undangan tersebut, Pelajar rudin Ho Heng
segera berteriak : "Waaah..tindakannya kali ini cukup hebat, tampaknya dia ingin
menjaring seluruh umat persilatan agar tunduk kepada perintahnya"
Hwesio daging anjing berseru pula :
"Hmmm, mungkin diapun sudah tahu kalau para jago tak nanti
akan memenuhi undangannya itu"
"Disinilah letak masalahnya sekarang," kata Bu wi lojin pula
dengan kening berkerut. "Ui sik kong adalah seorang manusia yang licik, dia pasti tahu
kalau para jago tak akan memenuhi undangannya, lantas dimanakah
letak maksud serta tujuannya menyebarkan surat undangan
tersebut?" Tiba-tiba Hwesio daging anjing tertawa tergelak.
"aku si hwesio jadi teringat akan satu persoalan, kalau sewaktu
berada dilembah hati Buddha tempo hari si Pelajar rudin Ho Heng
kepanikan sampai sepatu pun hampir ketinggalan, rupanya Ui sik
kong sama sekali tidak pernah mendatangi tempat itu"
"Mendatangi atau tidak adalah masalah lain" teriak Pelajar rudin
Ho Heng penasaran, "tapi tindakan kita untuk meninggalkan lembah
hati Buddha merupakan tindakan yang perlu kita ambil, toh
keputusan dari aku si pelajar sama sekali tidak keliru?"
Tiba-tiba Hwesio daging anjing berteriak sambil tertawa :
"Haaahh..haahhhhaaahhh kelihatannya di antara kita berdua
memang tak pernah ada kecocokan satu sama lainnya"
sambil meninggalkan tempat duduknya, Pelajar rudin Ho Heng
berseru pula secara tiba-tiba :
"Yaa betul, aku sipelajar memang mempunyai perasaan yang
sama, mungkin sekali nyawa kita seorang bernyawa air seorang
bernyawa api, satu termasuk shio macan dan seorang lagi shio
ayam" "Aku si hwesio jadi ingin tahu sebetulnya, shio macan atau shio
ayam yang lebih tangguh" teriak Hwesio daging anjing seraya
berkata diapun ikut bangkit berdiri.
Phu sian sang jin yang melihat gelagat kurang menguntungkan
itu cepat-cepat bangkit berdiri untuk melerai.
"Buat apa sih kalian berdua ribut sendiri" Padahal musuh tangguh
telah berada didepan mata sekarang untuk menanggulanginya saja
sudah cukup memusingkan kepala, masa hanya dikarenakan urusan
sepele orang sendiri malah ingin gontok-gontokan, sudahlah anggap
saja tak pernah ada persoalan seperti ini"
sambil tertawa Bu wi lojin menyambung pula.
"Kalian berdua sama-sama menjadi pendekar dari angkatan tua,
maaf kalau kuucapkan perkataan sedikit kurang sedap didengar, bila
kalian rebut sendiri, tidak kutirkah ulah kalian justru akan
ditertawakan oleh mereka dari angkatan muda?"
Pelajar rudin segera tertawa terkekeh-kekeh :
"Heeeehhh.heeehhhheeehhh aku sipelajar adalah orang
sekolahan, kenapa sama sekali tidak punya kesabaran untuk
menahan diri" Yaa keliru besar,keliru besar"
Dengan cepat la duduk kembali ketempat duduknya semula.
Dengan wajah merah padam karena jengah, Hwesio daging
anjing berkata pula : "Ya a, aku sudah kelewat banyak minum arak.
sudah mabok" Diiringi gelak tertawa yang keras, semua orang kembali ketempat
duduknya semula. sesudah suasana menjadi tenang kembali, Phu
sian sangjin baru berbicara lebih lanjut.
Yang terpenting sekarang adalah merundingkan masalah yang
pokok, karena surat undangan yang disebar luaskan Ui sik kong
benar-benar mempunyai maksud tujuan yang sangat mencurigakan
Hian im totiang dari Bu tong pay berpikir sebentar, kemudian
katanya : "Mungkin saja tindakannya itu hanya merupakan siasat melempar
batu bertanya jalan, ia ingin mencoba mengetahui lebih dulu
bagaimana reaksi dari para jago kemudian baru mengambil tindakan
yang harus diambil" Dengan cepat Buwi lojin menggeleng kepalanya.
"Kalau menurut pandanganku yang bodoh, maksud tujuan Ui sik
kong pasti bukan begitu."
"Bagaimana menurut pandanganmu?" Dengan wajah serius Bu wi


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lojin berkata : "Ui sik kong cukup mengetahui batas kemampuan yang
dimilikinya sendiri, dia tahu kalau berbicara dari masalah ilmu silat
maka tak seorangpun diantara kawanan jago silat yang dapat
menandinginya, jadi dia tak butuh mengetahui bagaimana reaksi dari
para jago. Kalau mau, dia toh bisa langsung melakukan serbuan
secara total serta menghancurkan setiap perguruan yang dilewati?"
"Ehmm, pendapat anda memang tepat sekali," Hian im totiang
segera manggut-manggut, "tapi..."
"Yaa betul" mendadak Pelajar rudin Ho Heng bertepuk tangan
pula sambil berteriak. "Hosicu, apakah kau mempunyai suatu pendapat?" buru-buru
Phu sian sangjin bertanya. Hwesio daging anjing yang berada
disamping sebera mendengus dingin.
Dengan sorot matanya yang tajam, Pelajar rudin Ho Heng
memperhatikan sekejap wajah hadirin, kemudian sambil tertawa
nyaring katanya : "Akhirnya aku sipelajar berhasil juga memahami sebuah teori,
aku yakin maksud dan tujuan Ui sik kong tentu begini"
"Ho sicu, kau belum menjelaskan apa maksud tujuan yang
sesungguhnya." Tegur Phu sian sangjin dengan kening berkerut.
Dengan perasaan bangga Pelajar rudin Ho Heng berkata :
"tak ada salahnya kalau kita berpikir untuk si tua Bangka Ui sik
kong, apabila dia hendak menguasai jagat, tentu saja ia harus
mengalahkan pelbagai partai, perguruan yang berada dalam dunia
persilatan." setelah berhenti sejenak untuk mendehem, kembali dia
melanjutkan kata-katanya :
"Tapi jarak antara partai yang satu dengan yang lain cukup jauh,
para jago dengan pelbagai aliran juga tersebar luas diseluruh negeri,
bila dia mesti menyerang kesana menyerbu kemari, pekerjaan
tersebut tidak bisa diselesaikan hanya didalam waktu setengah atau
setahun, karenanya cara yang terbaik untuk ditempuh adalah
mengumpulkan para jago dari seluruh jagat menjadi satu."
"omong kosong" tukas Hwesio daging anjing tak sabar. setelah
berhenti sejenak, lanjutnya :
"Toh sudah disebutkan tadi, tak aka nada jago yang memenuhi
undangannya, Ui Sik kong juga tahu kalau usahanya ini tak akan
berhasil, apa gunanya kau mengulangi kembali perkataan tersebut?"
Kali ini Pelajar rudin Ho Heng sama sekali tidak marah, masih
dengan senyuman dikulum katanya lagi :
"Kalau Cuma beberapa patah kata ini saja, tentu tiada berharga
bagi aku sipelajar untuk menyinggungnya, perkataan yang
terpenting justru berada dibelakangnya silahkan Ho sicu
menerangkan lebih jauh" buru-buru Phu sian sangjin berseru.
Dengan bangga Pelajar rudin Ho Heng melanjutkan,
"Itu kan reaksi dari para jago sesudah menerima undangan,
apabila kita semua tidak berada disini dan kebetulan menerima surat
undangan tersebut, bagaimana reaksi dan tindakan yang akan kita
ambil?" Ditatapnya wajah Phu sian sangjin lekat-lekat, kemudian katanya
lebih lanjut : "Lo siansu bukan saja merupakan ketua dari siau limpay, lagipula
menjadi pimpinan tertinggi dari umat persilatan, tolong Tanya
setelah kau menerima surat undangan tersebut maka tindakan apa
yang selanjutnya kau lakukan?" Phu sian sangjin berpikir sebentar,
kemudian menjawab : "oleh karena masalah ini menyangkut kepentingan seluruh umat
persilatan, tentu saja aku akan segera menulis surat undangan dan
mengumpulkan para pemimpin dari pelbagai aliran persilatan agar
berkumpul serta merundingkan bersama persoalan ini"
"Nah, kalau sampai kau berbuat demikian, bukankah sama
artinya semua pemimpin perguruan dan aliran persilatan di dunia ini
telah terkumpul semua?" seru Pelajar rudin Ho Heng sambil tertawa.
Begitu ucapan tersebut diutarakan, semua yang hadir menjadi
paham, bahkan Hwesio daging anjing pun sempat melempar
kerlingan kagum kearah Pelajar rudin Ho Heng.
"Perkataan saudara Ho memang tepat sekali." Buru-buru Bu wi
lojin berseru. setelah memandang sekejap para hadirin dia
meneruskan. "Kalau begitu, Ui sik kong tentu sudah menduga bahwa para jago
dari pelbagai perguruan pasti akan berkumpul untuk merundingkan
persoalan ini dan diapun pasti sudah mempersiapkan pasukannya
untuk menunggu sampai para jago telah berkumpul semua, mereka
baru turun tangan untuk meringkus serta menumpas kita semua
sekaligus" "Yaa, memang begitulah maksudku." Kata Pelajar rudin Ho Heng
gembira. "Persoalan segawat ini perlu kita tangani secara cermat dan
berhati-hati, asal berita ini tak sampai bocor keluar, darimana pula
dia bisa tahu tempat pertemuan yang kita pergunakan" Dan
bagaimana pula dapat mempersiapkan tindakan berikutnya?"
"Aku rasa hal ini susah untuk dibicarakan sekarang." Kata Pelajar
rudin Ho Heng sambil menggeleng, "perlu diketahui, makin banyak
orangnya makin banyak pula mulut mereka, bila urusan menyangkut
satu partai atau satu aliran persilatan saja, mungkin kita bisa
menjaga rahasia secara ketat, tapi kalau sudah menyangkut seluruh
dunia persilatan, itu mah susah untuk dikatakan"
"Kalau begitu bukankah tujuan kita untuk mengadakan
perundingan ditempat ini pun menjadi sangat berbahaya?" Tanya
Phu sian sangjin dengan wajah murung.
Bu wi lojin segera menanggapi dengan suara dalam :
"Kita membagi undangan kepada para jago lebih dulu, Ui sik kong
menyebar undangan menyusul kemudian, dalam kenyataan kita
sudah merebut posisi lebih menguntungkan, mungkin saja
keadaannya menjadi sedikit berbeda. omitohud, moga- moga
Buddha maha pengasih melindungi kita semua."
Belum habis perkataan itu diutarakan, mendadak terlihat Kim
lotoa melangkah kedalam ruangan dengan langkah lebar, kemudian
katanya lantang : "Lapor cianpwee sekalian, ketua Hoa sanpay dengan mengajak
tiga puluh orang jagonya telah sampai dipintu depan"
"Cepat silahkan mereka masuk" buru-buru Phu sian sangjin
berseru sambil bangkit dari tempat duduknya.
Dengan cepat mereka muncul dari ruangan untuk mengadakan
penyambutan. Tampak seorang gadis berbaju hijau dengan memimpin tiga
puluhan jago berusia lima puluhan tahun melangkah masuk kedalam
halamann kuil. Kehadiran gadis itu bukan saja membuat Phu sian sangjin jadi
melongo,para jago lain pun turut tertegun dibuatnya, sebab ketua
Hoa sanpay yang bernama Ngo Hoa sian adalah sahabat karib
mereka, kenapa sekarang tak Nampak bayangan tubuhnya"
sementara semua orang diliputi perasaan tak habis mengerti,
gadis berbaju hijau itu telah memberi hormat seraya berkata :
"Menjumpai ketua siau limpay"
Terpaksa Phu sian sangjin tampi kedepan sahutnya :
"Akulah orangnya, sicu."
Cepat-cepat gadis berbaju hijau itu berkata :
"siauli Ngo Can ki menjumpai lo siansu."
Kemudian setelah memberi hormat dia berkata lebih jauh,
"setelah menerima surat undangan dari lo siansu, siauli segera
mengumpulkan kekuatan inti dari partai kami sebanyak tiga puluh
orang untuk menempuh perjalanan siang dan malam, beruntung
sekali kami bisa tiba ditempat tujuan tepat pada waktunya."
Dengan perasaan tak habis mengerti, kembali Phu sian sangjin
berkata : "Maaf bila aku terpaksa bertanya dengan lancang, anda
adalah..." sambil menghembuskan napas panjang, Nao Cun ki berkata :
"sejak setengah bulan berselang siauli telah menerima jabatan
mendiang ayahku untuk menjadi ketua partai Hoa san"
"Apa" Ayahmu Ngo hoa sian." phu sian sangjin sangat
terperanjat. Dengan air mata bercucuran, Nao Cun ki berkata :
"sungguh tak beruntung ayahku almarhum telah
menghembuskan napasnya yang penghabisan pada satu bulan
berselang, namun berhubung situasi dalam dunia persilatan sedang
kalut, kami sengaja tidak membuat upacara penguburan yang
meriah." "Aaaai..kematian sobat karib ini bukan saja merupakan
kehilangan bagi partai Hoa san, juga merupakan kerugian yang amat
besar bagi umat persilatan pada umumnya." Kata Phu sian sangjin
sambil menghela napas panjang. setelah berhenti sejenak, katanya :
"Ngo ciangbujin baru datang dari tempatjauh, cepat silahkan
masuk kedalam ruangan untuk beristirahat."
Maka semua orang pun masuk kembali kedalam ruangan dan
merundingkan bersama masalah besar yang sedang dihadapi.
Tapi belum lagi pembicaraan berlangsung lama, kembali terlihat
Kim lotoa muncul dalam ruangan memberi laporan :
"Ketua Tay kek bun dengan membawa dua orang jagonya telah
tiba" Mendengar laporan tersebut semua orang menjadi tertegun,
sebab Phu sian sangjin telah meminta para jago agar
mengumpulkan kekuatan inti partainya, kenapa dari pihak Tay kek
bun hanya mengajak dua orang"
Walaupun perasaan tak habis mengerti meliputi perasaannya,
namun dengan cepat ia memburu kedepan untuk melakukan
penyambutan. Tapi setelah saling bersua muka, kembali semua
orang dibikin tertegun. Ternyata yang datang bukan ketua Tay kek bun sendiri yang
bernama Cu sam liu melainkan seorang pemuda yang baru berusia
tiga puluhan tahun. Tampak dua orang yang mengikuti pemuda tersebut berusia lima
puluhan tahun dan masing-masing membohong sebuah guci arak.
"sicu adalah.." Phu sian sangjin kelihatan agak ragu. Buru-buru
pemuda itu menjura seraya berkata :
"Aku yang muda Cu Giok long, sekarang menduduki jabatan
ketua Tay kek bun" "Tapi bukankah ketua Tay kek bun adalah Cu sam liu sicu,
mengapa..." Belum habis perkataan itu diucapkan, cu Giok long telah menyela
dengan cepat : "Dalam tahun-tahun belakangan ini ayah sering diserang
penyakit, maka pada pertengahan bulan berselang, ayah telah
menyerahkan kedudukan ketua partai kepadaku."
sambil menghela napas Phu sian sangjin manggut-manggut :
"Yaa, ombak belakang sungai Tiankang memang selalu
mendorong masuk didepannya, orang baru selalu menggantikan
orang lama. Cu ciangbunjin silahkan masuk." cu Giok long
tersenyum. "Dari partai kami tidak mempunyai barang lain yang berharga,
tapi arak Pek hoa siang dari leluhur kami sudah cukup terkenal
didunia, hari ini sengaja kubawakan dua guci sebagai pengiring
pembicaraan kita nanti." Kepada dua orang pengiringnya, ia segera
membentak : "Cepat gotong masuk guci arak itu kedalam ruangan"
Kedua orang pengiringnya segera menyahut dan membawa
masuk kedua guci arak itu kedalam ruangan.
Hwesio daging anjing yang menyaksikan hal ini sebera bersorak
gembira. "Bagus sekali, arak Pek hoa siang dari Tay kek bun memang
sudah termashur sejak banyak tahun, aku si hwesio hampir sepuluh
tahun lamanya tak pernah mencicipi arak wangi itu."
sambil berkata, hampir saja air liurnya jatuh bercucuran.
sementara itu Phu sian sangjin telah berkata dengan suara dalam :
"Untuk menanggulangi situasi gawat yang berada didepan mata
sekarang, aku telah berharap kepada Cu ciangbunjin untuk
membawa serta jago-jago pilihan partai anda, tapi.."
"Aku telah melaksanakan sesuai dengan permintaan," tukas Cu
Giok long segera, "kami telah siapkan tujuh puluh orang jago pilihan
dari partai kami." "Tapi mana orangnya?" Tanya Phu sian sangjin sambil celingukan
kesana kemari. Cu Giok long segera tertawa.
"oleh karena jumlah rombongan kami kelewat besar dan kuatir
diketahui jejaknya pleh pihak partai kupu-kupu hingga menyebabkan
suasana yang kurang sedap. maka sengaja aku telah membagi
mereka jadi beberapa rombongan kecil, aku percaya dalam waktu
tak lama mereka sudah akan berdatangan kemari secara
berkelompok." "ooooh, rupanya begitu." seru Phu sian sangjin kegirangan.
Tak lama kemudian jago-jago dari Kun lunpay dan Kiu kiong bun
pun telah berdatangan semua.
seperti juga dengan partai Tay kek bun, ternyata dari kedua
partai terakhir ini pun telah berganti ketua, partai Kun lun dipimpin
pleh Hoa Bok totiang menggantikan kakak seperguruannya Hoa
Thian totiang. sedangkan dari partai Kiu kiong bun dipimpin oleh sinBeng
menggantikan kedudukan ayahnya sin cu sim.
Menurut pengakuan, Hoa thian totiang telah meninggal dunia
pada dua puluh hari berselang, sedangkan sin cu sim meninggal
dunia pada setengah bulan berselang.
Berita yang datang saling menyusul ini tentu saja membuat para
jago menjadi termenung masgul, mereka tak menyangka dalam
waktu singkat ternyata sudah terjadi perubahan yang begitu
menakutkan. Ketua Kui kiong bun sin Beng datang hanya membawa dua orang
pengawal, ketua Kun lun pay Hoa bok totiang juga hanya membawa
dua orang pembantu, namun mereka datang dengan sepikul buah li
yang khas hasil dari bukit Kun lun.
secikul buah li sebera digotong masuk kedalam ruang tengah dan
diletakkan berjajar dengan dua guci arak Pek hoa siang tersebut.
Menurut pengakuan kedua orang ciangbunjin ini, seperti juga
ketua Tay kek bun ternyata jago-jago pilihan mereka telah dibagibagi
dalam kelompok kecil dan tak lama kemudian akan tiba disitu.
Dengan demikian suasana dalam ruang tengah pun berubah
menjadi sangat ramai. Dari tujuh partai besar, kini sudah enam partai yang hadir disitu,
tinggal partai Go bi yang belum kelihatan wakilnya.
Phu sian sangjin yang duduk dikursi utama sebera berkata
dengan gembira : "Diantara saudara sekalian yang hadir saat ini, ada sebagian yang
perguruannya baru mengalami musibah, ada pula yang belum lama
menduduki jabatan ketua, namun begitu mendengar kabar ternyata
kalian buru-buru berangkat kemari, hal ini menandakan kalau dari
kelompok para jago kita masih memiliki jiwa persatuan yang sangat
kuat, ini berarti usaha kita untuk menumpas kejahatan dari muka
bumi pasti akan mencapai hasil dengan sukses"
"Tunggu dulu" teriak Hwesio daging anjing tiba-tiba.
"Apakah Beng ceng ada pendapat lain?" buru-buru Phu sian
sangjin bertanya. Hwesio daging anjing tertawa lebar.
"Biarpun tiada pendapat lain, namun mempunyai sebuah usul.."
sambil menjilat ujung bibirnya, kembali dia berkata :


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kalau hanya duduk berbincang mulut rasanya kurang berarti,
aku rasa arak dari Tay kek bun dan buah lidari Kun lun pai harus kita
keluarkan untuk dinikmati bersama."
"soal ini." phu sian sangjin kelihatan agak ragu.
Cu Giok long ketua Tay kek bun serta Hoa bok totiang ketua Kun
lun pai cepat-cepat berseru :
"Ya a betul, memang seharusnya demikian"
Maka Phu sian sangjin sebera memerintahkan orang untuk
mengambil mangkuk dan menyiapkan secawan arak dengan dua biji
buah li didepan masing-masing orang. setelah itu dia baru berkata
sambil tertawa. "Inilah dari Hoa bok totiang serta Cu ciangbunjin, tapi karena
masih banyak rekan-rekan persilatan yang belum hadir disini,
sepantasnya kalau kita tinggalkan sebagian untuk mereka nikmati."
"Ya a, tentu saja" seru Hwesio daging anjing sambil tertawa.
Dengan cepat dia mengangkat cawan dan siap meneguk habis
isinya. Mendadak ketua Tay kek bun cu Giok long menghalanginya
sambil berseru : "Tunggu sebentar lo siansu"
"Ada apa?" dengan wajah tertegun Hwesio daging anjing
menghentikan niatnya. sambil tertawa paksa Cu Giok long berkata :
"Aku mempunyai sebuah usul lain, entah lo siansu menerimanya
atau tidak?" "Cepat katakan, cepat katakan"
setelah tertawa Cu Giok long berkata lebih jauh :
"Menurut tata cara kuno, sebelum minum arak kita wajib makan
buah-buahan lebih dulu, bagaimana kalau kita makan buah li
tersebut lebih dulu kemudian baru minum arak" Aku rasa arak Pek
hoa siang pasti akan terasa lebih segar lagi."
"Ya a, betul juga perkataan itu" kata Hwesio daging anjing.
Kembali Cu Giok long berkata :
"selama ini ketua siau lim pay dianggap semua orang sebagai
pemimpin dunia persilatan, maka dalam minum arak nanti, kita pun
sudah sepantasnya menghormati secawan arak kepadanya."
"Ehmmm, perkataan inipun masuk diakal juga"
Maka Cu Giok long segera mengambil sebiji buah li yang terletak
dihadapannya. Tapi ketua Hoa san pay, Nao Cun ki berseru secara
tiba-tiba : "Tunggu sebentar"
Dengan kening berkerut Phu sian sangjin bertanya : "Apakah Ngo
ciangbunjin mempunyai pendapat lain?"
sesudah tersenyum santai Ngo Cun ki berkata :
"Ada beberapa buah pertanyaan siauli ingin menanyakan dulu
sampai jelas." "Pertanyaan apakah yang hendak Ngo ciangbunjin ajukan?"
Dengan suara dalam Ngo Cun ki berkata :
"aku dengar ketua Tay kek bun, cu sam liu adalah seorang yang
sehat dan selalu segar, mengapa secara tiba-tiba ia mengumumkan
pengunduran dirinya" Pertanyaan ini merupakan pertanyaan
pertama yang ingin kuketahui sampai jelas" sambil tertawa Cu Giok
long menjawab : "Berbicara sejelasnya, ayahku sedang melatih sejenis ilmu toya
yang maha sakti sehingga berniat mengundurkan diri dari
jabatannya, agar dengan demikian beliau bisa memusatkan
perhatiannya untuk menekuni kepandaian tersebut"
Berkilat sepasang mata Ngo Cun ki, tapi ia sebera manggutmanggut
: "Ehmmm, memang bisa diterima dengan akal sehat
alasan tersebut" Kemudian sambil berpaling kearah Hoa bok totiang dari Kun
lunpay dan sin Beng dari Kiu Kiong bun dia berkata :
"Tapi setahuku usia Hoa thian totiang serta Sin Ca sim baru enam
puluhan tahun, mengapa pula mereka berdua menyatakan
pengunduran dirinya bahkan kejadian inipun berlangsung belum
lama berselang" Persoalan inipun menjadi masalah yang ingin
kuketahui" Hoa bok totiang sebera tertawa dingin : "Ngo ciangbunjin,
sebenarnya apa maksudmu?"
"sudah kuterangkan sejak tadi, persoalan ini amat mencurigakan
hatiku." Kata Ngo Cun ki tersenyum.
simBeng segera tertawa dingin, selanya :
"Maaf, kalau aku orang she sim balik bertanya kepadamu, usia
Ngo Hoa sian ketua Hoa san pay juga tak terhitung kelewat tua,
mengapa diapun meninggal dunia secara tiba-tiba?"
"sejak muda mendiang ayahku sudah mengidap semacam
penyakit encok yang parah, persoalan ini diketahui setiap umat
persilatan didunia, bisa hidup lebih dari enam puluh tahunpun sudah
terhitung bagus sekali."
Kontan saja Hoa Bok totiang tertawa dingin :
"Hmmm. .siapa sih manusia didunia ini yang bisa menentukan
mati hidup sendiri, aku rasa siapa saja tak bisa meramalkan nasib
sendiri" "omitohud" buru-buru Phu sian sangjin menukas, "aku harap Ngo
ciangbunjin tidak usah menanyakan persoalan ini lagi, seperti juga
kita sendiri, siapakah yang bisa menduga sampai berapa lama kita
bisa hidup didunia ini."
Kemudian sambil mengambil buah li yang berada dihadapannya,
dia berkata lebih jauh : "silahkan anda sekalian mencicipi buah khas dari bukit Kun lun
ini" Untuk meredakan suasana tak sedap dalam ruang sidang
tersebut agaknya ketua dari siau lim pay ini sengaja berbuat
demikian. Tapi ketua Hoa san pay yang baru ini masih juga mengumbar
napsunya, mendadak dia melompat bangun kembali lalu berteriak
keras : "Tunggu dulu"
Bersambung ke jilid 37 Jilid 37 Sesungguhnya tindakan yang diambil gadis cantik berusia dua
puluh tahunan ini merupakan suatu perbuatan yang kurang sopan,
apalagi biarpun Ngo cun ki adalah ketua Hoa san pay yang masih
baru bagaimana punjuga usianya masih terlalu muda, jadi tidak
sopan bila ia bersikap semacam ini dihadapan ketua Siau lim pay
serta Bu wi lojin sekalian sebagai angkatan tua.
Akibatnya semua perhatian segera dialihkan kewajahnya.
Dengan suara dalam Phu sian sangjin segera menegur :
"Ngo ciangbunjin, tidakkah kau merasa bahwa perbuatanmu ini
sedikit kelewat batas?"
"Ya a, akupun tahu kalau perbuatanku sedikit kelewat batas,
namun terpaksa aku mesti berbuat demikian."
"omitohud, aku ingin mendengarkan penielasan dari Ngo
ciangbudjin" Tapi Ngo cun ki segera menggeleng.
"siauli tidak mempunyai penjelasan apa-apa."
Dengan wajah serius Phu sian sangjin segera menegur :
"Kalau tiada penjelasan berarti tindakanmu ini merupakan suatu
perbuatan yang sengaja hendak melakukan pengacauan" Jelas
ucapan tersebut sudah mengandung nada marah.
Ngo cun ki sama sekali tidak menjadi panik, dengan sikap yang
tetap santai dia berkata :
"Biarpun siauli tidak mempunyai penjelasan, tapi mempunyai
bukti yang nyata didepan mata."
"Kalau begitu kami semua ingin melihat bukti yang nyata
tersebut" Ngo Cun ki tertawa getir.
"Tapi bukti nyata yang siauli maksudkan itu tak dapat ditunjukkan
sekarang juga." "Lantas sampai kapan baru bisa diperlihatkan?" Phu sian sangjin
mulai tak senang hati. "sebelum lo siansi menginginkan bukti tersebut, bolehkah siauli
mengajukan sebuah permintaan dulu?"
Phu sian sangjin manggut-manggut. "silahkan Ngo ciangbunjin
utarakan" "Harap lo siansu memperketat penjagaan dan melakukan
perondaan seketat mungkin." Phu sian sangjin tak dapat menahan
diri lagi, dia segera tertawa :
"Ngo Ciangbunjin terlalu kuatir, aku bukannya tidak tahu tentang
hal ini, masa penjagaan baru kumulai setelah ciangbunjin sekalian
berdatangan kemari?"
"Kalau begitu lo siansu telah melakukan penjagaan yang cukup
ketat disekitar tempat ini?"
"Biarpun belum bisa dibilang burung terbang diangkasa pun
susah lewat, namun kami telah berusaha semaksimal mungkin."
"Ketua partai kupu-kupu adalah seorang manusia laknat yang
berhati licik dan banyak akal muslihatnya, perbuatan macam apapun
mampu dia lakukan, karena itu kita wajib berjaga-jaga agar tidak
sampai diterobosi olehnya."
"Aku tahu." setelah berhenti sejenak. kembali ujarnya dengan suara dalam :
"silahkan Ngo ciangbunjin kembali ketempat duduknya semula." Tapi
Ngo Cun ki segera tertawa :
"Maaf bila siauli ingin bertanya sekali lagi, beranikah lo siansu
menjamin bahwa setiap orang yang berada dalam ruangan
sekarang, sama sekali tiada mata-mata pihak partai kupu-kupu yang
turut menyelundup masuk?"
Begitu perkataan tersebut diutarakan, kembali Phu sian sangjin
dibikin tertegun. Tapi dengan cepat dia telah berkata sambil tertawa
: "Ngo ciangbunjin terlalu banyak curiga"
"Apakah disekeliling kuil Leng thian sian wan ini sudah dilakukan
penjagaan istimewa?" kembali Ngo Cun ki bertanya dingin. "Boleh
dibilang amat ketat bagaikan besi baja"
"Bagus sekali" seru Ngo Cun ki kegirangan, "kalau begitu maaf
kalau siauli akan berbicara secara langsung, besar kemungkinan
diantara para hadirin sekarang telah terdapat mata-mata dari
kawan" suasana menjadi amat gaduh setelah perkataan tersebut
diutarakan, rasa tak tentram pun menyelimuti perasaan setiap
orang. Dengan kening berkerut Phu sian sangjin segera berseru :
"Tanpa bukti yang nyata kita tak boleh sembarangan menuduh,
ketahuilah..." "siauli bersedia untuk memikul tanggung jawab atas perkataanku
barusan" kata Ngo Cun ki dengan wajah serius, "apabila mata-mata
itu tak berhasil ditemukan, siauli pun bersedia menerima hukuman"
Ketua Tay kek bun, cu giok long segera berseru sambil tertawa :
"siapa tahu mata-matanya justru Ngo ciangbunjin sendiri, sebab
hanya dengan berbuat demikian orang baru menaruh kepercayaan
kepada dirimu" Ngo Cun ki tertawa dingin :
"seperti apa yang kukatakan tadi, pada akhirnya aku bisa
menunjukkan bukti-bukti nyata dan menyuruh mata-mata tersebut
mengaku, namun mata-mata itu sangat tangguh, oleh sebab itu
sebelum rahasianya kubongkar, kita harus mengadakan persiapan
lebih dulu sebaik mungkin"
Phu sian sangjin, Bu wi lojin, Hwesio daging anjing maupun
Pelajar rudin Ho Heng sekalian sama-sama tergerak hatinya setelah
mendengar perkataan tersebut, sorot mata mereka mulai berputar
kesekeliling ruangan, namun tak dapat meyakinkan diri atas
kebenaran dari ucapan Ngo Cun ki tersebut, tentu saja mereka pun
tak bisa menebak siapakah mata-mata itu"
Tentu saja orang yang paling mencurigakan diantara mereka
yang hadir adalah ketiga orang ketua dari partai Kun lun, Tay kek
bun serta Kiu kiong bun karena sebelum hari ini mereka tak pernah
berkenalan dengan para jago yang hadir sekarang.
Namun ketiga orang itu duduk dengan sikap tenang , sikap
mereka pun tak berbeda seperti pendekar sejati golongan lurus.
Phu sian sangjin segera berpikir sebentar, kemudian sahutnya :
"Baiklah" Maka diapun menurunkan perintah :
"Kumpulkan semua jago dari pelbagai partai serta anak murid
siau limpay untuk mengepung sekeliling gedung ini, jangan biarkan
seorang manusiapun keluar dari sini" Tak lama kemudian semua
persiapan telah selesai diatur. Phu sian sangjin berkata kemudian :
"Ngo ciangbunjin sekarang kau boleh menunjukkan semua fakta
yang ada" Ngo Cun ki tersenyum.
"Kesatu, siauli belum pernah mendengar kalau dalam tata cara
kuno ada keharusan makan buah-buahan lebih dulu sebelum minum
arak. adakah saudara sekalian yang mengetahui hal ini?"
"oooh, rupanya Ngo ciangbunjin mencurigai aku?" ketua Tay kek
bun Cu Giok long segera tertawa dingin.
sertang Phu sian sangjin berseru pula :
"Persoalan semacam ini tak bisa dianggap sebagai bukti, Ngo
ciangbunjin" "Tentu saja soal ini bukan suatu bukti," sahut Ngo Cun ki sambil
manggut-manggut, "Kedua, disaat Hwesio daging anjing hendak
menegak arak tersebut, apa sebabnya kehendak itu dicegah oleh
ketua Cu" Ketiga, mengapa pula Cu ciangbunjin menghendaki agar
kita semua angkat cawan bersama-sama?" setelah berhenti
sebentar, serunya : "Keadaan sudah teramat jelas sekarang hal ini disebabkan dalam
arak tersebut telah dicampuri sejenis racun yang amat jahat
sehingga barang siapa meneguknya pasti akan segera mati, itulah
sebabnya mereka minta kepada kita untuk angkat cawan bersamasama."
Jari tangannya segera diayunkan kedepan, segulung desingan
angin tajam pun dengan cepat menyambar salah satu guci arak Pek
hoa siang yang belum sempat dibuka hingga hancur seketika dan
araknya mengalir keluar. "Dan inilah pembuktianku yang terakhir"
seru Ngo Cun ki lantang. Namun cu Giok long, Hoa bok totiang serta sin Beng tetap duduk
tak berkutik dengan senyum dingin menghiasi bibir mereka,
sementara kedua orang pengawal mereka pun tetap berjaga
dibelakang ketiga orang tersebut.
Tampaklah ketika arak wangi itu meleleh keluar dari guci, segera
muncullah asap berwarna hijau yang mengepul keudara, keadaan
seperti ini membuktikan kalau dalam arak tersebut memang
mengandung racun yang sangat jahat sehingga barang siapa
terkena pasti akan binasa.
suasana didalam ruangan gedung menjadi sangat kacau, dalam
waktu singkat semua orang telah mengepung cu Giok long, Hoa bok
totiang serta sin Beng bediga ditengah arena.
Namun ketiga orang tersebut tetap duduk setenang semula,
seolah-olah tak pernah terjadi suatu peristiwa apapun disana.
Bahkan keenam pengawal yang berada dibelakang tiga orang
itupun tetap berdiri tak bergerak ditempat semula, sikap tenang dan
mantap yang diperlihatkan orang-orang itu sungguh membuat hati
para jago menjadi kagum. sementara itu Phu sian sangjin telah
berkata : "Ngo ciangbunjin, maafkan kelancangan ku tadi, rupanya aku
telah salah menuduhmu" Hwesio daging anjing berteriak pula :
"Andaikata li pousat tidak membongkar siasat jahat ini, mungkin
selembar nyawa aku si hwesio sudah habis semenjak tadi"
Dalam pada itu semua pintu dan jendela ruangan telah ditutup
rapat, para jago pun telah mengepung Cu giok long sekalian
ditengah arena, tampaknya suatu pertarungan sengit segera akan
berlangsung. Dengan nada cemas, Ngo Cun ki berseru :


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Berita kita sudah bocor, besar kemungkinan orang-orang dari
Kun lun pay, Tay kek bun serta Kiu kiong bun sudah dihadang pihak
partai kupu-kupu, kalau tidak mengapa mereka menyusup kedalam
tubuh kita" Aku rasa bala bantuan mereka pasti akan segera tiba."
Cu Giok long segera tertawa terbahak-bahak, selanya :
"Haaah.hahhhahhh..kalian tak usah kuatir, selain kami tiada
bantuan lain yang bakal datang."
"Kalau begitu kalian sudah mengakui sebagai anggota partai
kupu-kupu?" tegur Phu sian sangjin marah.
Cu Giok long kembali tersenyum,
"Rahasia kami telah dibongkar budak tersebut, rasanya tidak
mengaku pun tak ada gunanya lagi"
"Hmmm, tak disangka kalian cukup tahu diri, asalkan kalian
bersedia membeberkan keadaan yang sebenarnya, kami pun tak
akan terlalu menyusahkan kalian"
"Apa yang ingin kalian ketahui?" Tanya Cu Giok long sambil
tersenyum. "Apa maksud tujuan kedatangan kalian kemari?"
Kali ini cu Giok long mendengus :
"Hmmm, pedanyaan semacam ini terlalu berlebihan, dalam buah
li serta arak wangi itu masing-masing telah diberi racun yang
berbeda, asal kalian memakannya, tanggung nyawa kalian pasti
melayang Inilah maksud kedatangan kami"
"Tapi apakah kalian tak akan menemani kami untuk mendahar
buah li serta minum arak wangi itu?" Tanya Phu sian sangjin.
"Itu sih bukan masalah" kata Cu Giok long sambil tertawa. "sebab
sebelum kemari kami telah minum obat penawar racunnya jadi biar
makan atau minum lebih banyak pun tak akan berpengaruh apa-apa
terhadap kami." "Hmmm, mengapa pula kalian menyaru sebagai ketua Kun lun
pay, Tay kek bun serta Kiu kiong bun?"
"Terus terang saja pihak Kun lun pay, Tay kek bun serta Kiu
kiong bun belum tiba disini, mereka pun tidak terjatuh ketangan
partai kupu-kupu kami."
"Bagus sekali, kalau begitu tapi mengapa kalian begitu bernyali
untuk menyaru sebagai mereka" Apakah kalian tak kuatir para ketua
dari ketiga partai tersebut tiba pada saatnya serta merusak rencana
kalian?" sambil tertawa Cu Giok long menggelengkan kepalanya berulang
kali, dia berkata : "Pedanyaan ini benar-benar merupakan suatu masalah yang
menggelikan, kami belum pernah mengenal apa artinya takut, setiap
persoalan kami hadapi menurut situasi dan kondisi, jadi bagaimana
cara mengatasinya pun kami hanya carikan setelah keadaan didepan
mata." "Dimana sekarang Ui sik kong?" Tanya Phu sian sangjin marah.
"Tentu saja masih berada dibukit Cian san, namun sepak terjang
ciangbunjin kami ini sukar diramalkan dan lagi jejaknya pun tidak
menentu, bisa jadi ia pun sudah bersedia disekeliling tempat ini."
Ucapan mana kontan saja membuat para jago menjadi
terperanjat sekali. Dengan cepat Phu sian sangjin berusaha untuk menenangkan
hatinya, lalu bertanya lagi
"Apa yang menjadi rencana partai kupu-kupu dengan
kedatangannya ditempat ini?"
"Ketua partai kami telah mengumumkan keseluruh dunia bahwa
dalam sebulan kalian semua harus sudah tiba dibukit Cian san untuk
bersama-sama membicarakan masalah besar."
"Tak nanti ada jago dari dunia persilatan yang sudi mengunjungi
bukit Cian san serta menyembah iblis sebagai pemimpinnya
Ketua partai kami pun sudah tahu kalau tak bakal ada yang
datang kesitu, tapi bila usaha kami pada hari ini berhasil dengan
sukses, maka bagaimana keadaan selanjutnya pasti akan mengalami
perubahan besar" "sayang sekali usaha kalian gagal total" jengek Phu sian sangjin
sambil tertawa dingin, "mungkin Thian masih melindungi umat
persilatan sehingga tak sampai menderita kehancuran total"
Cu Giok long segera tertawa tergelak :
"Haaahhhahhhhaaahhh..kau jangan terlalu yakin dengan
kemampuan sendiri, ketahuilah bagaimana akhir dari situasi hari ini
masih susah untuk diduga mulai sekarang" Berkilat sepasang mata
Phu sian sangjin setelah mendengar perkataan itu, hardiknya :
"Kalian harus memperhatikan dulu dengan seksama, setiap orang
yang hadir disini sekarang adalah jago-jago kelas satu dari dunia
persilatan, apakah kalian kira dengan kedudukan kalian bediga
sebagai kaki tangan partai kupu-kupu bisa berbuat banyak terhadap
kami." "Aku sebagai murid Buddha tak ingin melanggar pantangan
membunuh, bila kalian tidak terlalu memaksa."
"Kalau begitu kau tak berniat membunuh kami?" Tanya Cu Giok
long sambil tertawa. "Kematian bisa dihindari, tapi ilmu silat mesti dipunahkan,
daripada kalian membantu kaum durjana lagi untuk melakukan
kejahatan serta mencelakai umat persilatan"
Lo siansu seru Pelajar rudin Ho Heng tiba-tiba, "mengapa tidak
kau tanyakan kepada mereka, apa kedudukannya didalam partai
kupu-kupu?" "Aku bisa memberitahukan kepadamu" sambung cu Giok long
cepat, "kami adalah sembilan orang pengawal khusus dari dua belas
pengawal peribadi ketua partai kami ui sik kong"
Phu sian sangjin segera mengalihkan sorot matanya kewajah
enam orang yang masih berdiri dibelakang ketiga orang itu, lalu
bertanya lebih jauh : "Apakah keenam orang itupun mempunyai kedudukan yang sama
dengan kalian bediga" "
"Ya a, memang begitulah" Cu Giok long membenarkan. Phu sian
sangjin segera membentak :
"Aku tak peduli apakah kedudukan kalian dalam partai kupukupu,
asal kamu semua bersedia menerima usulku, yakni
memunahkan ilmu silat kalian semua, kalian pun boleh segera
meninggalkan bukit Tiong lam san"
"sayang sekali kami tidak terlalu terburu-buru untuk
meninggalkan tempat ini." Kemudian dengan wajah serius dia pun
berkata : "Kami pun mempunyai usul, apakah kalian bersedia untuk
mempertimbangkannya" "
"Cepat katakan"
cu Giok long tertawa, katanya :
"Bila kalian yang hadir dalam arena sekarang bersedia
memunahkan ilmu silat masing-masing, maka persoalan pada hari ini
akan kami anggap selesai."
Kemudian sambil mengalihkan pandangan kewajah Ngo Cun ki
dia melanjutkan : "Tapi keadaan bagi budak ini sama sekali berbeda, kami hendak
membawanya pulang dan diserahkan kepada ketua partai kami
untuk dijatuhi hukuman" Phu sian sangjin menjadi gusar sekali,
segera bentaknya : "Kematian sudah berada diambang pintu, masih berani amat
kalian mengucapkan kata-kata sesumbar."
Lalu setelah berhenti sejenak, bentaknya keras-keras : "Tangkap
mereka semua" Hiam im totiang, ketua Bu tong pay segera melompat maju
kedepan seraya membentak : "siluman bernyali gede, ayoh cepat
menyerahkan diri untuk dibelenggu"
Tubuhnya segera beranjak cepat kedepan, kelima jarinya
dipentangkan dan langsung mencengkeram bahu cu Giok long.
Tiba-tiba cu Giok long menarik tubuhnya kebelakang, lalu
melepaskan sebuah pukulan kebawah.
Gerak serangan yang dilakukan olehnya ini teramat cepat, baru
saja ancaman dari Hiam im totiang mengena pada sasaran kosong,
tiba bagian tubuhnya tahu-tahu sudah terancam, bahkan jurus
serangan yang dipergunakan lawan pun tangguh sekali.
Mimpi pun Hian im totiang tidak mengira kalau ilmu silat yang
dimiliki Cu Giok long sedemikian lihaynya, tak terlukiskan rasa kaget
yang mencekam perasaannya waktu itu.
Buru-buru dia menjejakkan kakinya keatas tanah melejit setinggi
dua kaki ketengah udara, kemudian berjumpalitan beberapa kali dan
balik kembali ketempat semula.
Baru menyerang telah dipaksa mundur kembali oleh musuhnya,
mau tak mau Hian im totiang menjadi amat jengah hingga paras
mukanya berubah menjadi merah, cepat-cepat dia mencabut
pedangnya . situasi didalam ruangan tiba-tiba mengalami perubahan yang
sangat besar, setelah berdiam diri sekian lama, akhirnya kesembilan
orang partai kupu-kupu itu bangkit berdiri dan membentuk barisan
sebuah lingkaran dengan punggung menempel pada punggung.
Masing-masing orang meloloskan pula senjata andalan masingmasing,
diantaranya ada yang mempergunakan golok, ada yang
memakai pedang, bahkan ada pula yang memakai sepesang poan
koanpit. Phu sian sangjin, Hian im totiang, Hwesio daging anjing, Bu wi
lojin, Pelajar rudin Ho Heng serta ketua Hoa san pay Ngo Cun ki
berdiri mengepung diluar lingkaran tersebut.
sementara tiga bersaudara Kim beserta Molim sekalian berempat
dan puluhan pendeta sakti darisiau limpay mengadakan
pengepungan dari lapisan terdepan, jelas suatu pertarungan sengit
akan berlangsung. setelah saling berhadapan berapa saat, Phu sian sangjin yang
pertama-tama melancarkan serangan paling dulu, dengan senjata
sekopnya dia melepaskan sebuah sapuan kilat.
Kesembilan orang jago dari partai kupu-kupu tidak mandah
diserang dengan begitu saja, serentak mereka menggerakkan
senjata masing-masing untuk menyambut datangnya ancaman
tersebut, maka suatu pedempuran sengitpun segera berkobar.
selama pertarungan berlangsung, ternyata kesembilan jago
daripartai kupu-kupu itu tidak bergeser dari posisinya semula,
mereka bersembilan melalu membentuk satu posisi melingkar yang
dipertahankan secara ketat sekali.
Ditambah pula kepandaian silat yang dimiliki orang-orang itu
amat lihay, jurus serangannya juga amat tangguh, akhirnya yang
terdesak mundur justru para jago dari golongan lurus. Lambat laun
perasaan phu sian sangjin mulai tak tenang, sebab bila keadaan
semacam ini dibiarkan berlangsung terus entah sampai kapan
menang kalah baru bisa ditentukan apalagi ditinjau dari kekuatan
lawan yang begitu tangguh, rasanya mustahil bagi pihaknya untuk
meraih posisi diatas angin. Berpikir sampai disitu, tanpa terasa lagi
dia berteriak keras : "Tahan, tahan dulu"
Mendengar teriakan ini, serentak para jago menarik kembali
serangannya dan melompat mundur kebelakang.
sementara itu paras muka di Hwesio daging anjing sekalian telah
berubah menjadi murung dan sangat masgul, sebab mereka
mendapat kenyataan bahwa ilmu silat yang dimiliki kesembilan
anggota partai kupu-kupu tersebut sangat tangguh. sambil tertawa
terbahak-bahak, Cu Giok long menegur :
"Haaaahhh..haaahhhhhaaaahhhh apakah lo siansu berntat untuk
menerima syarat kami?"
Air muka Phu sian sangjin pada waktu itu sudah berubah menjadi
kaku seperti patung batu, setelah memuji keagungan sang Buddha,
ia berkata : "sejak dulu hingga sekarnag, kaum lurus tak nanti hidup
berdampingan dengan kaum sesat, mustahil kami akan menerima
syarat kalian" "Haaahhh.haaahhhh..kalau begitu mari kita selesaikan persoalan
ini melalui suatu pertarungan sengit, kenapa lo siansu tidak
melanjutkan seranganmu?" Phu sian sangjin mendengus dingin.
"Hmmm, kalian hanya mengambil posisi bertahan, sembilan
orang turun tangan bersama memang agak sulit ditembusi, maka
aku hendak mencari akal lebih dulu" sambil mengalihkan sorot
matanya kewajah Ngo Cun ki, ia segera bertanya : "Apakah Ngo
ciangbunjin mempunyai sebuah pendapat?"
"Tempat ini adalah tempat penting bagi pelbagai perguruan besar
untuk mengadakan perundingan rahasia, bila kesembilan manusia
cecunguk yang berhasil menyelinap masuk kemari pun tak bisa kita
tumpas, jelas kejadian ini merupakan suatu aib untuk kita semua,
tapi berbicara sesungguhnya hal ini pun disebabkan kelicikan."
"Benar" phu sian sangjin menganguk. "bila mereka bukan datang
secara berkelompok, betapapun lihaynya ilmu silat yang mereka
miliki, tak nanti sulit bagi kita untuk menumpasnya satu persatu"
"Namun bila keadaan seperti ini dibiarkan berlangsung terus,"
kata Ngo Cun ki kembali, "hal ini tak akan memberikan keuntungan
bagi mereka, sebab betapapun tangguhnya ilmu silat yang mereka
miliki, rasanya mustahil orang-orang itu bisa bertahan terus menerus
selama sehari semalam tanpa berhenti."
"Hey budak busuk "mendadak Cu Giok long berteriak keras, "aku
hendak menguliti tubuhmu hidup,hidup"
Ngo Cun ki mendengus dingin, kembali ujarnya :
"Hmmm, dilihat dari sikapnya sudah jelas dia mempunyai
pendukung yang lain."
Phu sian sangjin yang mendengarkan pembicaraan ini diam-diam
menjadi amat terkejut, katanya kemudian :
"Kalau begitu mungkin mereka memang mempunyai bala
bantuan yang segera akan sampai disini"
Tiba-tiba Cu Giok long mendongakkan kepalanya dan tertawa
terbahak-bahak : "Haaahhhh..hahhh.haaaahhhh..terus terang saja kuberitahukan
kepada kalian, tak lama lagi ketua partai kami akan tiba disini"
suasana tegang dengan cepat menyelimuti seluruh ruang kuil itu.
Tiba-tiba Ngo Cun ki berbisik kepada Phu sian sangjin dengan ilmu
menyampaikan suara : "Dalam posisi semacam ini aku rasa terpaksa meski
menggunakan cara kaum sesat untuk memberesi orang-orang
tersebut" "Maksudmu?" Tanya Phu sian sangjin.
"partai kami mempunyai sejenis dupa pemabuk yang bernama An
hun hiang, sesungguhnya dupa itu khusus dipakai untuk
mengawetkan jenasah, setelah mayat diolesi dengan dupa itu maka
dalam seratus tahun pun tak bakal rusak, namun dupa ini tak boleh
diendus oleh manusia hidup,"
setelah berhenti sejenak. kembali dia melanjutkan :
"Bagi mereka yang mengendus bau dupa ini, ia akan roboh tak
sadarkan diri bahkan tiada obat penawar yang bisa memunahkan
pengaruh dupa tersebut, akibatnya ia akan jatuh pingsan selama
tiga hari lamanya sebelum secara pelan-pelan akan sadar kembali
dengan sendirinya." "Keadaan sudah bertambah gawat sekarang, tampaknya terpaksa
kita harus mencobanya.." ujar phu sian sangjin cepat. Tapi setelah
termenung kembali dia berkata : "Kalau memang tak ada obat
penawar bukankah kita semua pun."
"Itulah sebabnya aku minta kepada lo siansu untuk mengabarkan
kepada rekan-rekan kita dengan ilmu menyampaikan suara agar


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mereka tutup pernapasan dengan cepat begitu dupa An hun hiang
tersebut kusemburkan kedalam ruangan nanti"
"Baiklah kita bekerja secara terpisah, makin cepat makin baik."
Untuk berapa saat suasana didalam ruangan menjadi hening dan
tak kedengaran sedikitpun suara meski kedua belah pihak masih
saling berhadapan namun tak terjadi pertarungan apa-apa.
sementara itu Ngo Cun ki telah mendekati jendela, agaknya dia
pun sertang memberitahukan rencana tersebut kepada para jago
Hoa san pay yang mendapat tugas menjaga diluar gedung.
Melihat tingkah laku musuhnya, Cu Giok long segera menjengek
sambil tertawa bangga : "Hmmm, aku lihat gerak gerik mencurigakan, hayo rencana
busuk apakah yang sertang dipersiapkan?"
sambil tertawa si Hwesio daging anjing berkata :
"Ilmu silat yang kalian miliki memang betul-betul amat tangguh,
bila kerjasama kalian dilangsungkan terus, kami sungguh menyerah
dan tak tahu apa yang harus dilakukan lagi, itulah sebabnya kami
hendak mencari jalan lain."
"Wah, tak nyana kau sihwesio cukup bersikap jujur, tapi setelah
kami berani datang kemari, berarti permainan busuk macam apapun
yang hendak kalian perbuat kami tak bakal memikirkannya didalam
hati" "Bagus sekali kalau begitu" seru si Hwesio daging anjing sambil
tertawa, "kita nantikan saja tanggal mainnya"
Cu Giok long berpikir sebentar, lalu katanya lagi :
"Dalam setengah jam kemudian ketua partai kami pasti sudah
tiba disini, sampai waktunya nanti kalian semua bakal mampus tanpa
liang kubur." "aku rasa sulit untuk dibicarakan mulai sekarang" jengek si
Pelajar rudin Ho Heng, "apa pula yang dapat diperbuat oleh ketua
partai kalian?" "Ketua kami memang tak bisa berbuat banyak. namun paling
tidak masih lebih dari cukup untuk menghabisi nyawa kalian semua"
Padahal waktu itu si Hwesio daging anjing mendapat perintah
dari Phu sian sangjin untuk mengajak lawannya bercakap-cakap.
tentu saja tujuannya tak lain adalah untuk mengacau konsentrasi Cu
Giok long sambil menunggu tibanya saat ketua Hoa san pay
melepaskan dupa An hun hiang.
Kembali si Hwesio daging anjing berkata sambil tertawa
terbahak-bahak : "Haaaahh..haaahhhh.haaahhh.apakah kalian mempunyai pesan
terakhir yang hendak disampaikan?" Cu Giok long tertawa.
"Lucu benar kau si hwesio, siapa bakal mati siapa bakal hidup toh
belum bisa ditentukan mulai sekarang, tidakkah kau merasa bahwa
perkataanmu barusan sangat menggelikan?"
"seandainya aku si hwesio yang mati sudah pasti Buddha maha
pengasih akan menyambut kedatanganku serta mengajak pulang
kesurga loka, sebaliknya kalian yang mampus, sudah pasti iblis
jahanam yang akan menjemput kalian pergi keneraka" Mendadak Cu
Giok long berpaling seraya berkata :
"Bila dugaanku tidak keliru, tampaknya kalian hendak
melemparkan obat beracun terhadap kami"
Ucapan tersebut sangat mengejutkan hati Phu sian sangjin serta
Hwesio daging anjing sekalian, tapi sambil tertawa terkekeh Ngo Cun
ki berkata : "Kelihatannya diantara dua belas pengawal khusus ketua partai
kupu-kupu, mungkin kau adalah salah satu pengawal kesayangan
majikanmu, sebab kau terlalu cerdik, tebakanmu memang tepat
sekali" "Aku kuatir usaha kalian itu bakal sia-sia belaka."
"omitohud" tukas Phu sian sangjin cepat, "bagaimana pun juga
toh." sambil tertawa tergelak Cu Giok long segera menukas :
"Haaahhh.haahhhhaaahhh.rencana kalian memang bagus sekali."
Kemudian sambil berpaling kearah Phu sian sangjin, katanya lebih
lanjut : "Ketahuilah, kami telah menelan obat penawar dari segala
macam racun, terserah racun apa saja yang bakal kalian pergunakan
aku rasa tak akan berguna sama sekali, lebih baik urungkan saja
niatmu itu" Mendadak.. Terdengar bunyi yang sangat nyaring disusul runtuhnya atap
ruangan bagaikan hujan gerimis, dalam waktu singkat muncullah
sebuah lubang besar diatas atap ruangan tersebut.
Bersamaan waktunya tersebar pula bubuk berwarna kuning
keseluruh ruangan dan menyelimuti setiap ruang gerak yang ada.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Phu sian sangjin memutar
senjata sekopnya sambil melancarkan serangkaian serangan gencar.
Hwesio daging anjing, Bu wi lojin serta Pelajar rudin Ho Heng
sekalian tak berani berayal, masing-masing mengeluarkan ilmu
simpanannya dan melancarkan serangkaian serangan gencar.
Cu Giok long sekalian bersembilan segera tertawa bergelak.
serentak mereka turun tangan melancarkan serangan gabungan
yang sangat tangguh, bagaikan selapis dinding baja yang amat
tebal, dalam waktu singkat tenaga serangan dari para jago sudah
terbendung sama sekali. Tapi kejadian tersebut hanya berlangsung dalam waktu singkat,
tahu-tahu pintu dan jendela ruangan dibuka orang disusul kemudian
satu persatu kawanan jago dari dunia persilatan berlompatan keluar
meninggalkan ruangan kuil. Berapa kali keluhan tedahan segera
bergema dari dalam gedung.
Ketika diamati lagi dengan seksama, ternyata Cu Giok long
sekalian bersembilan telah roboh terkapar diatas tanah.
Rupanya Ngo Cun ki telah berpesan kepada anak buahnya agar
segera membuka pintu dan jendela agar rekan-rekan yang lain bisa
berlompatan keluar dari ruangan begitu dupa An hun hiang
disebarkan. Tak lama kemudian Kabut kuning dalam ruangan pelanpelan
membuyar dan para jago pun melangkah masuk kembali
kedalam ruangan. sambil tertawa terbahak-bahak Hwesio daging anjing berseru :
"Haaahhhaaahh.haaahh. . bagaimana pun juga akal muslihat Ngo
ciangbunjin jauh lebih ampuh, nyatanya kawanan siluman itu pada
roboh tak sadarkan diri"
Tapi Ngo Cun ki tidak merasa bangga dengan hasil kerjanya itu,
malah kepada Phu sian sangjin segera desaknya :
"Tempat ini tak bisa didiami lagi, kita harus segera
meninggalkannya" "Aaaaai, pihak Tay kek bun sekalian belum lagi sampai ditempat
tujuan, tapi kita sudah tergopoh-gopoh harus pindah tempat,
andaikata mereka" Belum habis perkataan dari Phu sian sangjin diutarakan, dengan
kening berkerut Ngo Cun ki telah menukas :
"Dalam situasi demikian ini kita tak sempat lagi memikirkan
masalah seperti itu, ketahuilah bahwa perkataan dari beberapa
orang siluman tadi bukan hanya gedak sambal belaka, besar
kemungkinan Ui sik kong bakal sampai disini tak lama kemudian."
"Ya a, nampaknya terpaksa kita mesti berbuat demikian," kata
Phu sian sangjin murung, tetapi setelah memandang sekejap kearah
sembilan orang anggota partai kupu-kupu yang tergeletak diatas
tanah, ia berkata lebih jauh : "Bagaimana dengan beberapa orang
siluman ini?" "sudah lama aku si hwesio tak pernah melanggar pantangan
membunuh, lebih baik biar aku yang menjagal mereka sampai
tuntas" teriak Hwesio daging anjing cepat.
"Kalau menurut pendapat boanpwee lebih baik kita punahkan
saja ilmu silat yang mereka miliki" ucap Ngo Cun ki dengan kening
berkerut. Phu sian sangjin segera manggut-manggut, katanya
kemudian : "Ya a, lebih baik kita turuti usul Ngo ciangbunjin saja, punahkan
ilmu silat yang mereka miliki"
"Persoalan ini tak boleh ditunda lagi, kita harus cepat bertindak"
desak Ngo Cun ki. Sambil berkata kelima jari tangannya segera diayunkan untuk
menotok keatas nadi penting ditubuh cu Giok long. Mendadak.
Pada saat kelima jari tangan Ngo Cun ki hampir menghajar pada
sasarannya, terdengar seseorang membentak dengan suara yang
keras bagaikan geledek : "Tahan"
Bersamaan waktunya terasa segulung desingan angin pukulan
menyambar kedepan dan menghantam tubuh Ngo cun ki sehingga
mencelat ketengah udara. Jeritan kaget seketika bergema memenuhi
seluruh ruangan. "Ui sik kong, ternyata kau betul-betul telah datang"
Ternyata dari atas lubang diatap ruangan telah melayang turun
sesosok bayangan tubuh, orang itu berperawakan kecil lagi ceking,
dia memang tak lain adalah ui sik kong, ketua partai kupu-kupu.
sambil tersenyum terdengar Ui sik kong berkata :
"Phu sian, tempo hari aku telah mengampuni selembar nyawamu,
sudah sepantasnya bila kau tak membalas air susu dengan air tuba,
sekarang mengapa kau justru menghimpun kekuatan dari pelbagai
partai serta menyusun rencana untuk mencelakai kau." Kemudian
setelah berhenti sejenak. terusnya :
"Ketahuilah perbuatanmu tak lebih bagaikan belalang menahan
pedati, mengadu batu dengan telur Hmm, kau hanya mencari
kematian buat diri sendiri"
Merah padam selembar wajah Phu sian sangjin karena jengah,
tapi sambil menggigit ujung bibir, ia segera berkata :
"sejak dulu hingga sekarang, kaum sesat tak nanti bisa
menguasai kaum lurus, biarpun kau sekarang bernasib baik dan
berhasil meraih kemenangan, tapi akhirnya kau toh akan mengalami
nasib tragis yang sama tragisnya dengan nasib leluhurmy Ui Thian it
di tebing hati duka"
Mendadak Hwesio daging anjing tampil kemuka lalu menegur
sambil tertawa dingin : "Bajingan tua Ui, kenal dengan aku?"
"Kenapa"Jadi kau menantangku?" jengek Ui sik kong sambil
tertawa. "Hmm, aku memang ingin mencoba kehebatan ilmu silat dari
partai kupu-kupu mu."
"Tidakkah kau mendengar dari cerita Phu sian tentang
kemampuanku" Yakinkah kau bisa menandingi diriku?" jengek Ui sik
kong lagi dingin "Huuuh, bila yang datang hari ini cuma kau seorang, mungkin
kau harus mengakui bahwa nasibmu bakal jelek."
"ooooh .sangat tidak beruntung, aku memang datang seorang
diri" sahut Ui sik kong sambil tersenyum.
sementara itu sekeliling ruangan kuil telah dilapisi kawanan jago
silat yang siap bedempur, mereka terdiri dari jago-jago lihay siau
limpay, Bu tong pay dan Hoa sanpay.
Dari hasil laporan yang diterima dari mereka ternyata diketahui
pula bahwa selain Ui sik kong memang tidak Nampak kehadiran
jago-jago lainnya. sementara itu Hwesio daging anjing telah berseru
: "Bajingan tua Ui sik kong, mari kita coba sampai dimanakah
keampuhanmu itu" Dengan cepat Ui sik kong menggeleng.
"Aku tidak biasa dengan system pertarungan semacam ini, kalau
aku mesti bedarung satu lawan satu Huuuh, selain memakan
waktu,juga tak berani sama sekali."
"Lantas pertarungan macam apakah yang kau inginkan?" Tanya
Hwesio daging anjing tertegun.
"Lebih baik kalian maju bersama-sama saja, agar akupun bisa
menghemat banyak waktu dalam pekerjaan menghantar kalian
pulang ke rumah nenek moyang ." Perkataan tersebut benar-benar
sombong dan takabur. sebagaimana diketahui, jago-jago yang hadir dalam arena
sekarang rata-rata adalah jagoan kelas satu dunia persilatan,
kekuatan yang mereka miliki mana boleh dipandang enteng.
Tapi Phu sian sangjin cukup mengedi, dalam hati kecilnya dia
percaya Ui sik kong memang memiliki kemampuan untuk
menghadapi mereka secara bersama-sama. Tampaknya Hwesio
daging anjing merasa amat tersinggung dengan ucapan tersebut,
dengan penuh amarah dia berteriak :
"Bajingan anjing, sombong amat kau, lihatlah bagaimana caraku
untuk mencabut nyawamu" sambil menggerakkan tubuhnya dia siap
melakukan terkaman maut kedepan. Tiba-tiba.
"Tunggu sebentar" kembali terdengar seorang berteriak keras.
Dari balik lubang diatas atap ruangan, lagi-lagi melayang turun
sesosok bayangan manusia. semua orang merasa terkejut sekali
dengan kehadiran orang itu. Pendatang baru ini memakai kain
kerudung muka sehingga tidak terlihat jelas bagaimanakah raut
mukanya. Hal ini membuat para jago pun tak bisa menduga musuh
atau temankah orang yang barusan datang ini" Tampak Ui sik kong
sendiripun turut tertegun, lalu tegurnya : "siapakah kau?"
Manusia berkerudung itu tertawa sinis, jengeknya :
"siapakah aku tak usah ditanyakan dulu, sebentar kau toh bakal
mengetahui dengan sendirinya"
Lalu kepada Hwesio daging anjing dia berkata :
"Bajingan tua ini memiliki ilmu silat yang sangat dahsyat, apa
yang dikemukakan olehnya tadi memang bukan gedakan sambal
belaka." Hwesio daging anjing dibikin termangu- mangu oleh ucapan
tersebut, dia segera menegur
"sicu sebenarnya siapakah kau" Kalau toh bersedia membantu
kami, mengapa kau tak muncul dengan wajah aslimu?"
Mendadak Bu wi lojin tampil pula kedepan, serunya dengan nada
terkejut campur girang "Kau...kau adalah"
"Bocah keparat, rupanya kau yang datang" teriak Ui sik kong pula
secara mendadak sambil menghentakkan kakinya keatas tanah.
Tanpa banyak bicara telapak tangannya segera diayunkan
kedepan, melepaskan sebuah pukulan dahsyat ketubuh manusia
berkerudung itu. Manusia berkerudung itu tertawa nyaring, dia memutar tubuhnya
dengan cekatan meloloskan diri dari ancaman Ui sik kong, kemudian
tangannya merogoh kedalam saku dan mengeluarkan sepasang
gelang surya rembulan. Ketika serangannya gagal mencapai sasaran tadi, Ui sik kong
sudah merasa terperanjat, apalagi setelah melihat munculnya
sepasang gelang surya rembulan yang amat menyilaukan mata itu,
dia makin terkesiap lagi sehingga paras mukanya berubah hebat.
Terjadinya peristiwa ini benar-benar diluar dugaan siapapun, baik
ketua siau limpay Phu sian sangjin maupun jago-jago lainnya ratarata
sudah tahu kalau Kho Beng telah terjatuh ketangan Ui sik kong
sehingga mengira nasib yang dialaminya tak akan jauh berbeda
seperti nasib Kho Yang ciu sekalian.
Dengan demikian mereka pun tak pernah menyangka kalau
pendatang tersebut adalah Kho Beng, seandainya ada yang
menduga kesitupun mereka tak bisa melegakan hatinya dengan
begitu saja, sebab biarpun luka keracunan yang dialami Kho Beng
telah sembuh, tak mungkin ilmu silatnya mampu menandingi
kehebatan Ui sik kong. Akan tetapi sekarang orang telah dibuat terbelalak matanya
dengan mulut melongo, mereka dibuat kaget bercampur tercengang


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh kelincahan Kho Beng dalam menghindari datangnya serangan
tadi, terutama sepasang gelang surya rembulan yang diloloskan dari
sakunya itu. Dalam pada itu Ui sik kong telah berseru sambil tertawa seram :
"Heeehh.heeehh.heeehhh bocah keparat, masih juga kau tidak
memperlihatkan wajah aslimu?" Dengan cepat Kho Beng melepaskan
kain kerudung hijau yang menutupi wajahnya , sahutnya dingin :
"Aku memang tidak mempunyai kepentingan untuk merahasiakan
identitasku" Kenyataan yang terbentang didepan mata saat ini seketika
membuat Phu sian sangjin sekalian menjadi tertegun saking
kagetnya, sertangkan Molim, Mokim, Rumang serta Hapukim
berempat yang berdiri disebelah sana segera berteriak bersama :
"Cukong, kau membuat hamba sekalian merasa panik sekali."
Bu wi lojin, Hwesio daging anjing beserta si pelajar rudin Ho
Heng pun merasa sangat kegirangan, namun berada dalam keadaan
seperti ini tak sempat lagi mereka untuk berbicara banyak.
Dengan perasaan terkejut bercampur girang, Hwesio daging
anjing segera berteriak sambil tertawa :
"Hey anak muda, kau berani berebut pasar dengan daganganku?"
Buru-buru Kho Beng merangkap tangannya sambil memberi
hormat, katanya lembut : "saat ini tidak mungkin bagi boanpwee untuk memberi salam
kepada cianpwee sekalian satu persatu, harap cianpwee sekalian
sudi memaafkan." "omitohud" seru Phu sian sangjin dengan perasaan gelisah. "Kho
sicu, kau mesti berhati-hati, ilmu silat yang dimiliki bajingan tua Ui
sik kong amat luar biasa, kau.."
Tapi sebelum perkataan itu habis diucapkan, Hwesio daging
anjing telah menarik ujung bajunya seraya berbisik :
"Yang datang tak akan bermaksud baik, yang berniat baik tak
akan datang, aku lihat kemampuan si bocah muda itu agak berbeda
daripada keadaan dimasa silam."
"Tapi toh kami baru berpisah selama beberapa hari." Bantah Phu
sian sangjin dengan kening berkerut, "bagaimana mungkin.."
"Aaaah, biarpun baru berpisah tiga hari, dalam waktu yang begitu
singkat toh bisa terjadi segala-galanya?" kata Hwesio daging anjing
lagi seraya tertawa terkekeh-kekeh. Akhirnya Ui sik kong
mangangguk. "Ya a, perkataan anda memang benar."
sambil mengalihkan perhatiannya ketengah arena, ketua siau
limpay ini segera mundur tiga langkah kebelakang.
sementara itu, Ui sik kong dengan sorot matanya yang tajam
masih juga mengawasi setiap gerak gerik Kho Beng dengan seksama
tanpa berkedip. sebaliknya kini Kho Beng telah berdiri angkuh ditengah arena,
sepasang gelang surya rembulan yang berada digenggamannya
telah siap melancarkan serangan mematikan, tiba-tiba dia menegur :
"Hey bajingan tua, kenapa kau tidak melancarkan serangan?"
sambil tertawa dingin Ui sik kong menggelengkan kepalanya
berulang kali, katanya : "Aku telah terjebak didaa m perangkap kalian yang diatur secara
licik, pertarungan semacam ini sudah sama sekali tak berarti bagiku"
"Hmmm, itu kan hanya alasanmu serta usahamu untuk
memfitnah orang lain semaunya sendiri" jengek Kho Beng dingini
"Haaaahhhaaaahhhh..haaahhh.maaf kalau aku akan berbicara
secara berterus terang." Tiba-tiba Bu wi lojin berseru sambil tertawa
tergelak. Buru-buru Kho Beng berseru :
"Tentunya cianpwee mempunyai suatu pandangan yang adil." Bu
wi lojin mengangguk. kembali katanya sambil tertawa :
"seandainya si tua Ui tidak menyinggung soal perangkap yang
licik, sebetulnya akupun enggan banyak berbicara, tapi setelah dia
mengemukakan hal semacam itu, aku jadi tak tahan untuk
membungkam diri saja."
"siapa kau?" bentak Ui sik kong marah.
"Aku disebut orang Bu wi, selama ini dianggap orang sebagai
salah satu diantara tiga tokoh aneh dunia persilatan, padahal aku
merasa tak berkemampuan semacam itu." Ui sik kong segera
tertawa angkuh. "Huuuh, dengan kemampuan macam dirimu dianggap sebagai
satu diantara tokoh aneh didunia persilatan, aku lihat daratan
Tionggoan memang benar-benar sudah tak ada orang pandai lagi."
"Kebesaran dan kehebatan ilmu silat dari pelbagai partai di
daratan Tionggoan jauh sekali berbeda dengan kebusukan dan
kelicikan partai kupu-kupu kalian, biarpun sekarang anda berniat
menginjak-injak daratan Tiongoan kami dengan mengandalkan
kelicikan dan keburukan tersebut, akhirnya toh partai anda tak akan
lolos dari kehancuran dan kemusnahan total."
sambil menggigit ujung bibirnya, Ui sik kong segera mendengus :
"siapa bakal menang dan siapa bakal kalah, kenyataan didepan
matalah yang bakal menentukan, apa artinya berbicara kosong
tanpa fakta?" "Hmmm, mengunggul-unggulkan diri sendiri tanpa ada kenyataan
hanya menimbulkan perasaan geli saja dalam hati kecilku" Berkilat
sepasang mata Bu wi lojin, segera katanya lagi :
"sekarang aku ingin membicarakan pihak manakah yang
sebetulnya paling sering mempergunakan akal busuk untuk
menjebak orang" setelah berhenti sejenak. dengan suara dalam
hardiknya : "Tujuh belas tahun berselang, siapakah yang telah menyamar
sebagai diriku untuk mengadu domba pihak perkampungan Hui im
ceng dengan pelbagai partai dalam dunia persilatan" Apakah
perbuatan biadab semacam itupun bukan terhitung suatu tipu
muslihat yang amat licik dan keji?"
Merah padam selembar wajah Ui sik kong karena jengah, ia
segera tertawa seram : "Heeeeeeehh..heeeeehh.heeehhhhh.aku belum pernah
melangkah masuk kedaratan Tionggoa n, jangan lagi menyamar
sebagai dirimu, bahkan siapakah kau si tua Bangka pun sama sekali
tidak kuketahui?" Bu wi lojin segera tertawa tergelak :
"Haaaaaahh..hahh.haaahh..betul, mungkin saja memang kau
tidak kenal diriku tapi kau tak bisa melepaskan diri dari tuduhan
sebagai dalang atau otak dari semua peristiwa yang telah terjadi,
karena putrimu yang memimpin semua kejadian ini." sesudah
berhenti sejenak, dengan suara berat kembali dia meneruskan :
"Membuang jauh persoalan yang telah silam, mari kita singgung
kembali peristiwa yang terjadi hari ini."
Tiba-tiba Ui sik kong membentak marah :
"Lebih baik tutup bacotmu dan segera menggelinding pergi dari
situ, kejadian apa yang bisa dibicarakan pada hari ini?" Bu wi lojin
tertawa dingin. "Kau menjadi marah karena tak berani menghadapi kenyataan
yang berada didepan mata."
sambil menunding kearah sembilan orang yang tergeletak diatas
lantai ia meneruskan : "Bukankah mereka bersembilan adalah anggota partai kupu-kupu
mu?" "Ya a betul, mereka adalah sembilan diantara dua belas pengawal
pribadiku." Bu wi lojin kembali tertawa tergelak.
"Haaahhhaaahhhhaahh.asal kau bersedia mengakui saja sudah
bagus, nah, coba kau perhatikan dandanan mereka itu. Hmmm
Bukan saja telah menyamar sebagai ketua partai besar mereka pun
berniat meracuni kami semua dengan arak serta buah li beracun.
Apakah tindakan semacam ini bukan termasuk suatu perbuatan licik
dan keji serta memalukan?"
"Aku tidak mengakui sebagai dalang dari peristiwa tersebut"
bantah Ui sik kong sambil menggeleng.
"Heeeh.heehhheehh jadi kau berniat menyangkal kenyataan ini?"
jengek Bu wi lojin sambil tertawa dingin.
"Aku sama sekali tidak menyangkal, tapi ide semacam ini bukan
timbul dari benakku." setelah memandang sekejap sekitar ruangan,
dia berkata lebih jauh : "Perintah yang kuberikan kepada mereka adalah menawan hidup,
hidup atau membunuh habis kalian semua, jadi serta mencampuri
arak dengan racun hanya merupakan ide serta prakarsa dari mereka
pribadi, malah untuk perbuatan tersebut akupun berniat
menjatuhkan hukuman kepada mereka."
Mendadak pelajar rudin Ho Heng berseru kepada Bu wi lojin :
"orang ini sangat licik dan berakal busuk. perkataannya tak dapat
dipercaya, apa gunanya anda banyak berbicara lagi dengannya?" Bu
wi lojin tertawa tergelak :
"Haaaahhhaahh.haaaahh perkataan ini memang sangat tepat,
aku tak akan banyak berbicara"
Dalam pada itu Kho Beng telah menggetarkan sepasang gelang
surya rembulannya sambil membentak pula :
"Bajingan tua, tibalah saatnya bagi kita untuk menentukan siapa
yang lebih unggul diantara kita berdua"
Ui sik kong berpaling dan memandang sekejap kearah sembilan
orang anak buahnya yang terkapar diatas tanah, lalu jawabnya
seraya menggeleng : "setelah ke sembilan orang anak buah kujatuh pecundang
ditangan kalian, maka dalam peristiwa kali ini anggap saja partai
kupu-kupu kami telah menderita sebuah kekalahan besar, pedikaian
diantara kita berdua lebih baik diselesaikan lain waktu saja."
"Jadi kau bersedia mengaku kalah?" jengek Kho Beng sambil
tertawa dingin. Ui sik kong tertawa getir.
"Aku bukan termasuk orang yang tak berani mengakui kekalahan,
apalagi mereka bersembilan masih berada dalam keadaan tak sadar,
biarpun aku enggan mengakui pun terpaksa harus mengakuinya
juga" "Kalau toh sudah mengaku kalah, berarti kau harus menerima
syarat yang diajukan pelbagai partai besar."
Mendengar ucapan tersebut, Ui sik kong segera tertawa tergelak
: "Haaahhhaaahh.haaahh.kalau persoalan itu mah tak mungkin
akan kulakukan, aku bisa mengaku kalah hanya disebabkab ke
sembilan anak buahku telah jatuh tak sadarkan diri, tapi kalau aku
harus menanda tangani surat perjanjian dengan para perguruan dan
partai besar dari daratan Tionggoan, Hmmm Hal tersebut
merupakan sebuah lelucon yang amat besar"
"Lantas apa yang kau kehendaki?" desak Kho Beng dengan suara
dingin. Ui sik kong berpikir sebentar, lalu tanyanya :
"Racun apakah yang mengeram ditubuh kesembilan orang itu"
Dan siapa pelakunya?" sambil tertawa dingin Ngo Cun ki segera
menjawab : "partai Hoa san pay yang telah melakukan hal tersebut, mereka
sudah terkena dupa An hun hiang kami"
"partai Hoa san?" Ui sik kong termenung sebentar, "lantas apa
kedudukanmu didalam partai Hoa san pay?"
"Terus terang saja aku katakan, nonamu adalah seorang ketua
Hoa san pay saat ini" kata Ngo Cun ki tertawa hambar.
Meledaklah gelak tertawa yang amat keras dari bibir Ui sik kong,
serunya : "Haaahh.haaahh.haaahhh.tak aneh kalau partai besar didaratan
Tionggoan tak bisa berkembang dengan pesat. Hmmm, masa
seorang budak ingusan pun diangkat sebagai ketua Hoa san pay,
sampai dimanakah kemampuan partai besar yang ada, rasanya
tanpa dilihatpun sudah jelas."
Ngo Cun ki sama sekali tidak menjadi gusar malah katanya lagi
sambil tertawa : "Ketika Hoa Bok lan memimpin pasukan perang, Liang Hong giok
menjebol pertahanan musuh, bukankah mereka pun masih seorang
budak ingusan" Tapi didalam kenyataannya mereka adalah
pahlawan wanita yang mampu melakukan pekerjaan besar, tidakkah
anda merasa bahwa ucapanmu tadi kelewat kasar dan takabur?"
Berkilat sinar tajam dari balik mata Ui sik kong setelah
mendengar perkataan itu, ditatapnya wajah Ngo Cun ki tajam-tajam,
lalu tegurnya sambil mendengus : "An hun hiang termasuk dalam
jenis racun yang mana?" Ngo Cun ki tertawa tawa
"sebetulnya dupa An hun hiang khusus dipakai untuk
mengawetkan jenasah manusia, hanya disebabkan keadaan
terpaksalah kami telah mempergunakannya tadi, padahal dupa
tersebut sama sekali tidak mengandung racun, tapi berhubung bau
harumnya memiliki ciri khas tersendiri maka orang yang
menghirupnya akan akan menderita kebobolan didalam urat
sarafnya, itulah sebabnya mereka baru akan mendusin tiga hari
kemudian tanpa pengobatan apa-apa"
Ui sik kong tertawa paksa.
"Aku tak ingin menyelidiki soal ini lebih jauh, apa mereka
bersembilan bisa diserahkan kembali kepadaku untuk dibawa
pulang?" Mendadak Kho Beng berseru :
"Biarpun bukan aku yang menawan kesembilan orang tersebut,
tapi aku dapat berunding dengan para cianpwee dari partai-partai
besar untuk menjamin keselamatan mereka hingga tiba dibukit Cian
san, namun untuk itu kamipun mempunyai sebuah syarat." sambil
menggigit bibir Ui sik kong berteriak :
"selama hidup belum pernah aku merasa diancam seperti ini, apa
syaratmu itu, ayoh cepat katakan"
"Bebaskan enciku bersama kedua orang dayangnya dan nona
Chin serta Kakek tongkat sakti sekalian"
sambil tertawa Ui sik kong menggelengkan kepalanya berulang
kali, dia berkata : "Kesembilan orang ini tidak memcunyai nilai strategis setinggi
orang-orang yang kau tuntut itu"
"Jadi kau menolak?" bentak Kho Beng gusar. Ui sik kong tertawa
seram. "Mereka bersembilan sesungguhnya telah melanggar peraturan
partai kami. Kesatu, mereka berani membangkang perintah dengan
melakukan tugas menurut ide sendiri Kedua, partai kami tidak
memperkenankan anggotanya melakukan pekerjaan yang gagal,
kegagalan mereka berarti kegagalan diri sendiri, karenanya biarpun
aku membawa mereka pulang kemarkas, paling banter orang-orang
itu hanya akan kuhukum mati saja. Tentu saja aku marasa rugi
besar bila dipakai menukar encimu sekalian."
"Lantas apa yang kau kehendaki sekarang?" bentak Kho Beng.
Pelan-pelan Ui sik kong maju dua langkah kedepan, bagaikan
disekelilingnya tak ada orang lain dia berkata :
"Sekarang aku hendak menghukum kesembilan orang anak
buahku lebih dulu menurut partaiku, kemudian kita baru
menyelesaikan persoalan yang lain" Begitu selesai berkata, sepasang
telapak tangannya segera diayunkan bersama kedepan.
Bersambung kejilid 38 Jilid 38 Blaaamm Ditengah suara benturan yang sangat keras, deruan angin
pukulan yang dihasilkan dari kedua belah tangannya itu sudah
menghantam telak tubuh kesembilan orang tersebut.
Sedemikian hebat dan kuatnya tenaga serangan yang dihasilkan


Kedele Maut Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sehingga daerah seluas dua kaki persegi telah terkurung oleh
desingan angin serangannya ini.
Dalam waktu singkat, Sembilan orang pengawal pribadinya itu
sudah terhajar sampai remuk kepalanya, patah kaki dan tangannya
dan tewas dalam keadaan yang sangat mengerikan. Peristiwa ini
betul-betul berada diluar dugaan siapa pun.
Rupanya Bu wi lojin sekalian berdiri agak jauh dari sana,
sedangkan Kho Beng pun tidak menyangka akan terjadinya peristiwa
ini. Ketika Ui Sik kong melangkah maju dua tindak kedepan tadi,
sesungguhnya ketua dari partai kupu-kupu ini sudah mencari tempat
atau posisi yang strategis dan menguntungkan, dimana selain dia
bisa melancarkan serangan secara langsung, pun membuat para
hadirin tak akan mampu memberikan pertolongan. Dengan perasaan
geram, Kho Beng segera membentak :
"Bajingan tua, benar- benar perbuatanmu sangat keji dan tidak
berperikemanusiaan" "Padahal perbuatan inipun termasuk dalam rangka rencana
busuknya," sindir Ngo cun ki kemudian, "rupanya dia takut kalau
salah seorang dari kesembilan orang itu teratuh ketangan kita
sehingga menyebabkan semua rahasianya terbongkar"
Ui sik kong tertawa keras.
"Haaaahh..haaahhhaahh boleh dibilang tindakanku ini merupakan
tindakan tegas karena didesak situasi atau tegasnya saja biarpun
mereka terhitung jago kelas satu dari partai kupu-kupu, namun
dalam situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan, mau tak mau
terpaksa aku harus mengorbankan mereka semua."
Mengawasi mayat yang hancur dan berserakan diatas lantai, Kho
Beng berseru sambil menggigit bibir :
"Bajingan tua Rasa benciku terhadapmu sudah merasuk sampai
ketulang sumsum, kalau bisa aku ingin menghabisi nyawa anjingmu"
Ui sik kong tertawa dingin.
"sekarang memang tiba giliran kita untuk menyelesaikan
persoalan yang ada silahkan saja melancarkan serangan" Ui sik kong
mendengus. "Hmmm, selamanya aku lebih suka bekerja secara cepat dan
membedakan urutan masalahnya hari ini, aku hanya akan
menyelesaikan pertikaian diantara kita berdua sementara terhadap
partai-partai lainnya, aku hanya akan mngulangi pemberitahuanku
yang terdahulu, yaitu dalam batas waktu satu bulan kalian semua
sudah harus tiba dibukit Cian san, barang siapa melanggar perintah
ini dan tidak sampai ditempat tujuan pada batas waktu terakhir,
kami akan menganggapnya sebagai musuh serta menumpasnya
tanpa belas kasihan lagi." Kho Beng tertawa dingin.
"Lanjutkan kata-katamu, bagaimana kita hendak menyelesaikan
pertikaian ini?" "setelah kau mengeluarkan sepasang gelang surya rembulanmu,
nampaknya suatu pertarungan sengit tak bisa dihindari lagi, aku pun
tak ada perkataan lain yang bisa diucapkan selain pernyataanku
untuk mengiringi kehendakmu itu"
"Bagus" seru Kho Beng sambil manggut-manggut,
"bagaimanapun juga hari ini kita harus dapat menentukan siapa
yang lebih unggul diantara kita berdua, hayo cepat kau lancarkan
seranganmu" Ui sik kong memandang sekejap sekeliling ruangan, lalu
menggelengkan kepalanya. "Tidak. aku tak ingin bertarung disini, bila kau berani menerima
tantanganku, mari kita tinggalkan bersama tempat ini."
Pelajar Rudin Ho Heng yang mendengar perkataan tersebut
segera berteriak keras : "Hey anak muda, jangan kau termakan oleh
siasat liciknya" Kho Beng berpikir sebentar, kemudian menjawab
"sesungguhnya boanpwee memang ingin menantangnya untuk
beduel satu melawan satu."
"Tidak boleh tidak boleh.." seru pelajar rudin sambil menghela
napas dan menggelengkan kepalanya.
Kho Beng tertawa getir. "Boanpwee tidak mengemukakan alasan yang sebenarnya secara
terperinci, tapi aku benar-benar mempunyai urusan yang penting
untuk menantangnya berduel satu melawan satu."
Ui sik kong yang mendengar perkataan tersebut segera tertawa
terbahak-bahak. katanya dengan cepat :
"Tidak kusangka dengan usiamu yang begitu muda ternyata
berani mengambil keputusan dengan tegas, aku merasa amat kagum
sekali" "Nah itu dia, orang itu sengaja hendak menggunakan siasat licik
untuk memanasi hatimu." Kembali pelajar rudin berteriak. Bu wi lojin
turur berseru pula dengan suara dalam.
"Kelicikan dan kebusukan hati orang ini tak mungkin bisa kau
tandingi, lebih baik..." Namun sebelum perkataan tersebut selesai
diutarakan, Kho Beng telah menukas :
"Walaupun boanpwee tak ingin melanggar permintaan cianpwee
sekalian, namun dalam persoalan hari ini terpaksa aku mesti
membangkang, kuminta cianpwee sekalian sudi memaafkan"
Ui sik kong segera memandang sekejap wajah para jago yang
hadir dalam ruangan lalu katanya sambil tertawa.
"Pertemuan pada hari ini benar-benar merupakan sebuah
pertemuan yang tidak menyenangkan, kuharap dalam pertemuan
kita berikutnya keadaannya bisa jauh lebih baikan, nah, saudara
sekalian selamat tinggal" Habis berkata, dia segera melejit keluar
dari ruangan tersebut. Tiada orang yang menghalangi, tiada pula yang melakukan
pengejaran, semua orang hanya berdiri termangu menyaksikan
kejadian kepergian tokoh sakti dari partai kupu-kupu itu.
Kho Beng sendiripun tidak banyak bebicara lagi, dia menjura
keempat penjuru lalu bagaikan s eg ulung asap ringan segera
menyusul dibela kang Ui sik kong.
Suasana hening segera mencekam ruangan kuil sampai berapa
saat lamanya. Para jagoan hanya bisa saling berpandangan dengan
mulut melongo. Akhirnya Phu sian sangjin berseru memuji keagungan sang
Buddha, hanya suara pujian itu yang memecahkan keheningan.
Ketua Hoa sanpay Ngo Cun ki mengerling sekejap wajah para
jago, lalu berkata : "Peristiwa ini benar-benar sangat aneh, mengapa Kho sauhiap
bersikeras hendak meninggalkan tempat ini dan melangsungkan
pertarungan satu lawan satu dengannya."
sejak Ngo Cun ki berhasil membongkar siasat busuk dari
kesembilan pengawal pribadi Ui sik kong, pandangan semua orang
terhadap gadis muda inipun otomatis turut berubah. "omitohud" kata
Phu sian sangjin, "apakah Ngo ciangbunjin mempunyai suatu
pendapat?" Dengan kening berkerut, Ngo Cun ki berkata :
"Menurut penuturan losiansu tadi, benarkah Kho sauhiap telah
menderita luka parah dan terjatuh ketangan Ui sik kong?"
"Benar" sahut Phu sian sangjin serius. "Memang demikianlah
kejadiannya, tapi barusan Kho Beng sama sekali tidak berkata apaapa,
aneh, kejadian ini benar-benar sangat aneh dan tidak masuk
akal" Ngo Cun ki berpikir sebentar, lalu katanya lagi :
"Menurut pandanganku, kemungkinan besar diantara mereka
berdua telah terjadi suatu peristiwa yang sama sekali diluar dugaan
orang banyak. bukankah losiansu pernah bilang bahwa ilmu silat
yang dimiliki Ui sik kong telah mencapai tingkatan yang luar biasa?"
Phu sian sangjin manggut-manggut :
"Aku tidak bermaksud meremehkan kekuatan sendiri, juga bukan
berniat mengungguli kemampuan lawan, tapi dalam kenyataannya Ui
sik kong memang luar biasa sehingga menyebabkan Kho Beng harus
kuserahkan kepadanya."
"Tadi, aku rasa losiansupun dapat melihat dengan jelas,
walaupun antara Kho sauhiap dengan Ui sik kong hanya bentrok
satu kali, namun kelihatan jelas kalau posisi mereka tetap berimbang
dan tidak Nampak siapapun lebih lemah dari lawannya."
"Yaa benar, inilah masalah yang membuat aku semakin bingung
dan tidak habis mengerti" Bu wi lojin menghembuskan napas
panjang, mendadak dia menyela :
"Aku pernah mempelajari kitab pusaka Thian goan bu boh
bersama Kho Beng dilembah, ilmu silat yang dimilikinya boleh
dibilang aku paling mengetahui." Buru-buru Ngo Cun ki bertanya :
"Apakah cianpwee berhasil menemukan sesuatu yang janggal?"
Walaupun dia adalah seorang ketua partai besar, namun karena
pengaruh usia yang berbeda banyak maka dia selalu menghormati
Bu wi lojin sebagai seorang locianpwee. Bu wi lojin berkata :
"Walaupun Kho Beng hanya berkelebat dalam sekali pintasan
saja, namun aku dapat melihat dengan jelas bahwa kemampuan
tersebut bukan ilmu yang dipelajarinya semula dan lagi yang
membuat aku semakin tak mengerti adalah..."
Tiba-tiba ia berhenti berbicara dan membungkam, sementara
sepasang matanya dipicing seakan-akan sedang memikirkan suatu
masalah yang sangat pelik, "Apakah cianpwee menemukan sesuatu
yang tak jelas?" Ngo Cun ki segera menyela.
Pelan-pelan Bu wi lojin mendongakkan kepalanya, ditatapnya Ngo
Cun ki sekejap lalu pelan-pelan memandang sekeliling ruangan
setelah itu dia baru melanjutkan :
"Yang membuat diriku tak habis mengerti adalah tentang senjata
andalannya. setahuku, selama ini Kho Beng mempergunakan sebilah
pedang, karena bukan saja dia mengandalkan ilmu pedang Liu im
kiam hoat yang pernah kuwariskan kepadanya. Ilmu silat yang
dipelajarinya dari kitab pusaka Thian goan bu boh pun merupakan
inti sari dari ilmu pedang, tapi kenyataan sekarang ia justru
mengandalkan sepasang gelang surya rembulan sebagai senjata
andalannya." Termasuk Phu sian sangjin diantaranya dengan cepat mereka
dibuat tertegun, terutama setelah membayangkan kembali bentuk
aneh dari senjata gelang surya rembulan tersebut.
Ditengah keheningan yang mencekam seluruh ruangan,
mendadak pelajar rudin Ho Heng berjalan menghampiri Molim
sekalian berempat yang masih berdiri termangu disudut ruangan,
lalu bentaknya : "Hey, kalian cepat kemari"
Molim mengiakan,lalu bersama Mokim, Ha pukim serta Rumang
berjalan mendekat dengan langkah lebar, serentak mereka berdiri
berjajar dihadapan si pelajar rudin setelah memberi hormat
kepadanya. "sudah cukup lama kalian mengikuti Kho Beng, pernahkah kalian
berempat melihat dia menggunakan senjata gelang surya
rembulan?" Tanya si pelajar rudin kemudian. "sama sekali tidak
pernah" jawab Rumang cepat.
"Atau mungkin senjata tersebut selalu disimpan dalam
buntalannya sehingga kalian tidak pernah melihatnya?" Kembali
Rumang berseru : "Jangan lagi buntalannya, bahkan setiap benda miliknya sudah
pernah kami periksa secara diam-diam, namun tak pernah kami
menjumpai sepasang gelang surya rembulan itu"
sebenarnya Molim hendak mencegah Rumang untuk berbicara,
namun jawaban Rumang kelewat cepat sehingga tak sempat untuk
dicegah lagi. sambil menarik muka pelajar rudin segera membentak :
"Mengapa kalian melakukan pemeriksaan atas barangnya secara
diam-diam?" Rumang jadi tergagap : "Waktu itu waktu itu kami sedang mencari kitab pusaka Thian
goan bu boh miliknya tapi..." sambil mendengus pelajar rudin segera
membentak : "Mundur sana"
Merah padam selembar wajah Rumang karena jengah, namun dia
tak berani berkata apapun, setelah hormat, bersama Molim
bersaudara dan Hapukim segera mengundurkan diri dari situ.
sambil tersenyum Ngo cun ki segera berkata :
"sekarang keadaannya sudah jelas, ketika Kho sauhiap diculik
oleh Ui sik kong tempo hari, mungkin dia segera direbut lagi oleh
seorang yang lain" Tapi siapakah dia?" tak tahan Hian im totiang,
ketua Bu tong pay itu bertanya. Mula-mula Ngo Cun ki melengak.
tapi menyusul kemudian ia segera tertawa cekikikan.
Sepasang Pedang Iblis 8 Harimau Mendekam Naga Sembunyi Karya Wang Du Lu Sepasang Pendekar Kembar 3
^