Pencarian

Kitab Mudjidjad 12

Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu Bagian 12


menggerang dan mengamuk, namun ia tidak bisa apa-apa.
Ngo-Kiam-tin sangat lihai, kesana sini ia menoblos, tidak ada
jalan. Ji-hek barusan saja beranak, maka sekarang ia harus
keluarkan tenaga besar, terang tubuhnya tidak kuat, akhirnya
ia ambruk dan dicincang oleh pedangnya Ngo-kiam.
Kasihan, Ji-hek telah menerima ajalnya dibawah hujan
pedang. Melihat si gorilla sudah hancur dicincang, Ngo-kiam lantas
mendobrak gubuknya si gorilla, dimana mereka dapatkan anak
gorilla. Sebelumnya mereka itu mengharap akan dapat ketemu
Toa-hek dan Siauw-hek untuk mereka menuntut balas.
Tidak tahunya mereka hanya menemui bayi gorilla, mereka
tuangkan kemarahannya pada anaknya Ji-hek. Sebentar saja
orok gorilla itu menjadi mayat tanpa dikenali.
Eng Lian mencelos hatinya melihat Ji-hek dicincang oleh
Ngo-kiam, lantaran mana perlawanannya menjadi kendor.
Giam-Pek dan tiga Hweshio dan Pek-wan-bio tidak menyianyiakan
kesempatan dan mengepung lebih rapat hingga Eng
Lian mengeluh, seluruh badannya sudah mandi keringat.
Yang menjengkelkan adakah anak dalam kandungan seperti
menggeliat-geliat membuat perutnya sakit, ia tidak dapat
mempertahankan diri, akhirnya ia roboh juga kena ditotok oleh
Giam Pek. Tiga kepala gundul dari Pek-wan-bio ketawa melihat
lawannya roboh. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Keng Hong menghampiri si nona dan berkata: "Asal kau mau
kasi tahu dimana adanya Hek bin Sin-tong, akan kami kasi
ampun kau!" Eng Lian diam saja, hanya matanya mendelik.
Giam Pek juga menghampiri Eng Lian, ia berkata pada Keng
Hong: "Tay su, untuk apa tanya ia, lebih baik kita satroni
sarangnya saja!". Keng Hong mufakat. Eng Lian diraih dan dipondong oleh
Giam Pek, mengikuti Sam Kiat Hweshio dan Houw-san Ngokiam
yang jalan lebih dahulu. Melihat Eig Lian demikian cantik menarik wajahnya,
tubuhnya yang kecil langsing serba kencang, berhubung ia
sedang mengandung, tidak heran kalau membuat hatinya Giam
Pek berdebaran dan ingin menerkam si nona. Cuma apa daya"
Ia bukan bersendirian disitu.
Ia tidak kurang akal. Ia perlahankan jalannya, hingga ia
ketinggalan jauh oleh kawan-kawannya yang lenyap pada satu
tikungan. Ia bawa Eng Lian masuk kedalam semak-semak yang lebat
dengan rumput alang-alang.
Ketika ia letakkan si nona, ia menotok bebas bagian atas
tubuhnya, hingga Eng Lian dapat membuka mulutnya bicara.
"Bangsat, kau membawa nonamu kesini mau apa?"
Giam Pek tertawa. "Nona cantik, aku bawa kau kemari sudah
tentu ada maksudnya."
"Kau mau berbuat kurang ajar tentu!" kata Eng Lian marah.
"Nona, kau marah jadi kelihatan makin manis...." goda Giam
Pek, seraya tangannya mencolek pipinya Eng Lian.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Si nona pelengoskan mukanya, tapi tidak urung kena diusap
pergi datang oleh Giam Pek, karena si nona tak dapat bergerak
dengan bebas. "Manusia kurang ajar, kau berani perlakukan nonamu cara
begini, kalau Hek-bin Sin-tong tahu, kau pasti akan dibunuh
tidak ampun lagi. Makanya, lekas kau merdekakan nonamu.
Nanti didepan Hek-bin Sin-tong aku mintakan ampun
untukmu." "He he nona manis. Hek-bin Sin-tong sekarang mungkin
sudah kena dicincang oleh Houw-san Ngo-kiam. Kau jangan
pikirkan itu, kau layani aku aja, pasti kau akan mendapat
kepuasan." Giam Pek berkata seraya meraba sepasang bukit
dadanya Eng Lian yang sedang kencangnya, karena ia sedang
mengandung. "Aduh, keras benar....!" seru Giam Pek kegirangan. ketika ia
menjamah sepasang bukit dadanya Eng Lian. Ia lalu meremas
beberapa kali, hingga Eng Lian menggeliat dan kesakitan. Ia
sekarang baru menyesal berpisahan dengan Kwee In. Coba
kalau ada Kwee In, pasti ia tidak akan menerima hinaan seperti
sekarang itu. Giam Pek menjamah perutnya Eng Lian, ia kaget dan berkata
"Nona, kau sedang bunting" Siapa bapaknya anak dalam
kandunganmu" apa Hek bin Sin-tong atau kacungnya itu"
Bagus, aku mernang paling suka main-main dengan wanita
yang sedang mengandung!"
Eng Lian terpukul hati nuraninya. Wajahnya kemerahmerahan
mendengar Giam Pek menanya siapa bapaknya anak
yang dikandungnya" Kalau Giam Pek tahu, pasti akan
menghinanya yang bukan-bukan atas dirinya.
Putus asa betal-betul Eng-Lian, dan ia hanya bisa menanngis
tatkala tangannya Giam Pek mulai melucuti pakaiannya satu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ persatu, hingga tubuh yang mulus putih laksana salju
terlentang tanpa ada selembar benangpun yang menutupinya.
Tampak perutnya Eng Lian sudah membesar, tidak heran,
sebab hamilnya sudah masuk ebam bulan.
Sungguh menggiurkan keadaannya Eng Lian waktu itu, tidak
heran kalau Giam Pek menjadi kalap dan buru-buru ia melucuti
pakaiannya. Ia sudah membayangkan bagaimana nikmatnya ia sebentar
kerjai si nona yang sedang mengandung besar.
Sedang ia repot melucuti pakaiannya tiba-tiba.....
"Bagus, Giam Pek dari Ho-pak Sam-niauw memang begini
pekerjaannya...." terdengar suara wanita empuk, tapi dengan
nada mengejek. Giam Pek tidak jadi meloloskan pakaiannya, ia cepat-cepat
rapikan lagi dan melihat tidak jauh dari padanya ada berdiri
seorang wanita cantik tengah menatap tajam kearahnya.
Ia sebenarnya ingin balas menatap wajah si wanita yang
sangat cantik itu, namun rasanya wanita itu sangat berwibawa
dan mempunyai lwekang yang hebat. Ia jadi tundukkkan kepala
sambil ketawa ha ha he he.
"Manusia busuk, kau keluar terima binasa!" bentak wanita
cantik itu. "Kau siapa, nona?" tanya Giam Pek dengan ketawa ceriwis.
"Lamhay Mo Lie" sahut si wanita cantik dengan singkat.
-oo0dw0oo- Jilid 16 BAB-46 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ TERKEJUT bukan main Giam Pek mendengar disebutnya
nama 'Lamhay Mo Lie'. Ia sendiri belum pernah ketemu dengan hantu wanita dari
Lamhay itu, ia malah menduga Lamhay Mo Lie itu wajahnya
buruk dan menakuti, tapi ternyata ia sangat cantik seperti juga
anak gadis umur dua-puluhan, sebaliknya, sepanjang yang ia
dengar dari banyak kawan kawannya, Lamhay Mo Lie sangat
kejam dan orang yang berurusan dengannya belum pernah
lolos dengan masih bernyawa.
Hatinya Giam Pek besar melihat Lam hay Mo Lie bukannya
wanita berwajah buruk seperti yang ia bayangkan. Maka ia
lantas keluar dari semak-semak itu meninggalkan Eng Lian
yang masih terlentang dengan tidak berpakaian.
Eng Lian girang akan kehadiran Su-couwnya, sebaliknya. ia
ketakutan setengah mati. lantaran rahasia hamilnya akan
diketahui oleh sang Sucouw, Bagaimana ia harus memberi
keterangan kepada Sucouwnya yang galak itu"
"Lamhay Mo Lie, kebetulan kau sudah datang, maka tidak
halangannya kau maju lebih dahulu dari nona. Hahaha!" Giam
Pek keluarkan perkataan kotor
Lam hai Mo Lie kerutkan alisnya.
Melihat Lamhay Mo Lie mengerutkan alisnya, tampak makin
memperlihatkan kecantikannya. Giam Pek makin berani.
katanya: "Lamhay Mo lie, mari kita bersenang-senang untuk
beberapa saat. kau pasti tidak akan kecele menemukan Toako
dan Ho-pak Sam-hauw Hahaha...!"
Belum berhenti tertawanya Toako dari Ho-pak- Sam-niauw
itu. tiba tiba terdengar jeritan menyayatkan dan Giam Pek
tubuhnya terkuali roboh dengan tidak bernyawa
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Entah bagaimana Lamhay Mo Lie bergerak. sukar diikuti oleh
pandangan manusia, tahu-tahu dadanya Giam Pek sudah pecah
dan jantungnya dirogoh keluar oleh si Hantu Wanita dari
Lamhay. hinhga kedua lengannya si nyonya cantik berlepotan
darah segar. Terdengar suara ketawanya Lamhay Mo Lie yang melengking
menyeramkan. Itu adalah suara ketawa dari si Hantu Wanita dari Lamhay
setiap kali ia merogoh keluar jantung musuhnya.
Kemudian Lamhay Mo Lie menghampiri Eng Lian yang tidak
berkutik. Dengan sekali sepak, ia membuat si nona bergulingan.
kontan Eng Lian terbebas dari totokan. cepat-cepat ia
mengenakan pakaiannya pula dan berlutut mencium kakinya si
Hantu Wanita dari Lamhay sambil menyebut: "Sucouw...?"
"Anak Lian. aku lihat kau sedang bunting. apakah anakku si
In yang melakukanya?" tanya Lamhay Mo Lie yang merasa
tidak enak juga hatinya. Ia percaya kalau Kwee In yang
berbuat itu, sebab ia tahu anak tunggalnya itu sangat menyintai
enci Lian-nya dan kalau mereka bercanda suka berlebihlebihan.
Mungkin Kwee In kesetanan, hingga Eng Lian tak
dapat menolak keinginan si bocah.
Dengan air mata bercucuran. Eng Lian menjawab: "Sucouw,
panjang untuk diceritakan, sebaiknya Sucouw tunda dulu
mendengar keteranganku dan membasmi dulu orang jahat
yang datang kelembah ini. Mereka pasti sekarang sedang
berada dirumahku. Mereka sedang mencari adik In, untuk
meminta It sin keng."
Lamhay Mo Lie terima usul Eng Lian, "Mari kita kesana!"
sahutnya, seraya bertindak.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Eng Lian mendahului Sucouwnya sebagai penunjuk jalan.
Sampai disana, ternyata sudah ada pertempuran.
Tampak Kwee cu Gie sedang di-kepung dalam barisan Ngo
kiam-tin dari Houw san Ngo-kiam. sedang tiga hwesio dari kuil
Pek wan-bio sudah pada menggeletak diatas tanah dengan
merintih rintih kesakitan.
Ngo kiam (si Lima Pedang) sebenarnya jerih menghadapi
Kwee cu Gie. tapi lantaran ingin membela diri. jangan sampai
mati konyol, maka mereka sudah keluarkan Ngo-kiam-tin untuk
merobohkan Kwee cu Gie. Si orang she Kwee bukannya satu Tay hiap ( pendekar
besar). kalau hanya dikurung oleh Ngo kiam tin saja harus
kalah.. Ia membentak: "Ngo kiam, aku mau kasi kalian
kelonggaran untuk angkat kaki dari sini. lekas enyah!!"
Namun, keampunan itu dianggap lain oleh Ngo-kiam. mereka
mengira Kwee Cu Gie takut dengan Ngo-kiam-Tin-nya,
makanya sudah mengeluarkan perkataan jumawa tadi.
"Orang she Kwee," sahut The Go. "Orang lain boleh takut
dengan nama besarmu. Tapi Houw san Ngo-kiam tidak akan
jerih. Kau boleh keluarkan kepandaianmu untuk keluar dari
barisan lima pedang (Ngo-kiam-tin)!"
Lamhay Mo Lie barusan sudah cuci bersih tangannya yang
berlepotan darah segar, sekarang ia menonton suaminya
sedang dikepung oleh Houw-san Ngo-kiam.
Ia mendengar suaminya mau kasi kelonggaran kepada si
Lima Pedang, tapi mereka menganggap perkataannya Kwee cu
Gie itu lantaran ketakutan, membuat si nyonya cantik ketawa
geli. Ia nyeletuk : "Kawanan gentong nasi, Tay-hiap sudah
mengasi ampun pada kaliau, bukannya enyah, ini malah mau
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ menerima penderitaan. Sungguh menyebalkan, kalian bisa apa
terhadap Kwee cu Gie?"
The Go merasa dihinakan. Ia menanya: "Kau siapa" Lekas
kau pergi dari sini, jangan campur-campur urusan orang tua!"
Lamhay Mo Lie ketawa ngikik. "Kawanan gentong nasi, aku
yang dipanggil Lamhay Mo Lie, isterinya Kwee cu Gie Tayhiap!"
kata si nyonya cantik. Kaget bukan main hatinya The Go dan empat saudaranya
yang lain. Mereka mendengar tentang hebatnya kepandaian Lamhay
Mo Lie, namun mereka belum pernah ketemu dengan
orangnya. Kini mereka melihat Lamhay Mo Lie seorang wanita cantik
yang lemah gemulai, perasaan takutnya telah buyar dengan
mendadak. Setelah tertawa berkakakan, The Go berkata: "Hm! Lamhay
Mo Lie kau boleh turun bantu suamimu, kami juga tidak takut!"
"Celaka, manusia tidak kenal mampus!" seru Lamhay Mo Lie.
"Engko Gie, lekas kau bereskan, aku muak melihat cecongornya
mereka!" Kwee cu Gie hanya ketawa. Sebelum ia bergerak, Lamhay
Mo Lie telah berkata pula: "Engko Gie, kalau kau sungkan
membunuh mereka, kasikan aku yang bereskan!"
Terkejut Kwee cu Gie. Pikirnya, kalau Lamhay Mo Lie yang
bereskan, pasti lima manusia dari Hoa-san ini masing-masing
akan kehilangan jantungnya. Ia tahu Lamhay Mo Lie isterinya
sangat kejam kalau ia sudah marah. Maka, dari pada lima
gentong nasi dari Hoa-san itu menderita kematian yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ mengenaskan, biarlah ia yang kirim mereka pulang kealam
baka dalam keadaan tidak mengerikan keadaannya.
"Baiklah aku yang bereskan !" jawab Kwee Cu Gie,
berbareng tubuhnya bergerak-gerak seperti bergulungnya
angin puyuh, hingga Houw-san Ngo-kiam menjadi gelagapan
dan Ngo-kiam Tin juga jadi bobol karena The Beng yang


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diwajibkan jaga pintu keluar kena dihajar dadanya, hingga
muntah darah, The Go remuk tulang pundak kirinya, hingga
kedua tangannya menjadi cacad. The Seng kena ditendang
selangkangnya dan jatuh roboh tidak bangun lagi. The Kiang
dan The Siong patah tulang iganya masing-masing.
Sampai disitu, baru mereka merasakan lihaynya Kwee cu Gie
yang sangat kesohor itu. Lamhay Mo Lie mau menghampiri dan menamatkan jiwanya
mereka, tapi Kwee cu Gie mencegah, katanya: "Adik Ing,
jangan, biarkan mereka hidup. Mereka toh tidak akan muncul
pula dalam dunia Kang-ouw, sebab semua tubuhnya sudah
cacad." "Eh, anak Lian. kau bawa kemari mayatnya bangsat Giam
Pek!" perintah Lamhay Mo Lie kepada Eng Lian.
Si nona mengiyakan dan segera pergi.
Tidak lama ia kembali dengan mayat-nya Giam Pek yang
sudah bolong dadanya dan jantungnya Eng Lian lemparkan didekatnya.
"Kalian saksikan!" kata Lamhay Mo Lie. bengis suaranya.
"Inilah contohnya kalau kalian masih memusuhi anakku.
Sekarang lekas kalian enyah dan sini!"
Tiga Hweshio dari Pek-wan-bio dan Houw-san Ngo Kiam
pada gemetaran tubuhnya melihat kematian Giam Pek yang
mengenaskan. Mereka merasa bersyukur tidak ketemu dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie. kalau tidak, pasti dada mereka juga pada
bolong dan dicabut jantungnya masing-masing. Diam-diam
kepala kuduk mereka rasakan pada mengkirik berdiri.
Setelah mereka pada menghaturkan terima kasih atas
kemurahan hatinya Kwee cu Gie, lalu mereka berlalu dari
tempat itu, yang tidak bisa jalan telah dibimbing oleh kawannya
yang masih kuat berjalan.
Kapan mereka sudah pada berlalu. Eng Lian telah jatuhkan
diri pula berlutut didepan Lamhay Mo Lie, yang kali ini
didampingi oleh Kwee cu Gie.
"Kau kenapa, anak Lian?" tanya Kwee cu Gie heran.
"Kau kenapa?" kata Lamhay Mo Lie ketawa mesem. "Apa kau
tidak lihat perutnya gendut" Tentu anak In yang membuat gara
gara, entah kemana anak itu, tidak ada disini?"
Kwee cu Gie terbelalak matanya dan menatap pada Eng Lian
yang tengah berlutut sambil menangis terisak-isak.
"Anak Lian, kemana anak In" Apakah buntingmu itu adalah
perbuatannya anak In?" tanya Kwee cu Gie, nadanya seperti
kurang senang pada anaknya yang nakal.
Eng Lian geleng kepala. Terkejut hatinya Lamhay Mo Lie dan Kwee cu Gie.
"Hei,siapa yang bikin kau hamil, anak Lian?" tanya Lamhay
Mo Lie. Eng Lian, sambil menangis sesenggukan, telah menceritakan
siapa yang telah membuat ia hamil, cara bagaimana ia
"menjauhkan diri" dari Kwee In sehingga si bocah telah
meninggalkan Tong-hong-gay.
Lamhay Mo-Lie hampir tidak percaya mendengar
penuturannya Eng Lian. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia menghela napas berulang-ulang, demikianpun dengan
Kwee cu Gie. "Sebenarnya, kau bisa berontak dan membunuh Siauw-hek,"
Lamhay Mo Lie menyesalkan. "Kau pandai silat, dikemanakan
kepandaianmu itu, kalau bukan untuk menjaga kehormatanmu"
Kau diam saja, tentu saja si Siauw-hek jadi keenakan!"
Eng Lian membisu atas sesalan kakek gurunya (Sucouw).
Sebenarnya memang ia bisa berontak dan membunuh
Siauw-hek seperti yang di-katakan Lamhay Mo Lie, cuma saja ia
tidak berbuat demikian, karena pada saat ia sadar bahwa
bukannya Kwee In yang menindihi, perkakas Siauw-hek sedang
bekerja dalam pintu gerbangnya dan kasi perasaan nikmat yang
tidak pernah ia alami sebelumnya. Maka Eng Lian tidak
bertenaga untuk mendorong pergi Siauwhek yang sedang
sengitnya dan baru ia menyesal setelah beras menjadi bubur.
"Kau disini hanya sendirian." berkata Lamhay Mo Lie, "mari
ikut kami saja ke coa-kok. Disana banyak pelayan yang akan
menolong kau diwaktu bersalin. Disini, kau akan menghadapi
banyak bahaya atas kedatangannya tokoh-tokoh silat kuat yang
ingin menemui anak In berhubiung dengan It-sin-keng, kau
mana dapat mengusir mereka dalam keadaan mengandung.
Seperti kejadian ini hari, kalau tidak dengan cara kebetulan
kami datang kesini. celakalah kau dijadikan korban
kebuasannya Giam Pek."
Eng Lian tidak menjawab, hanya air matanya menetes
dengan deras. mengalir dikedua belah pipinya yang montok
putih. Lamhay Mo Lie dan suaminya merasa kasihan kepada
nasibnya Eng Lian. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Apabila kau setuju," kata pula Lamhay Mo Lie ketika melihat
Eng Lian diam saja, "kau boleh pergi lebih duhulu ke coa-kok,
kami masih ada urusan lain yang harus diselesaikan, ialah
urusan It-sin-keng yang terus menerus anak In digerembengi
oleh mereka yang tidak percaya anak In tidak memiliki Kitab
Ajaib itu!" Eng Lian angguk anggukkan kepala. Ia berjanji, manakala ia
sudah pertimbangkan kepergiannya ke coa-kok ia akan pergi
kesana. Lamhay Mo Lie msnghela napas. Melihat Eng Lian seperti
ragu-raeu untuk menerima kebaikannya. Lamhay Mo Lie
menduga Eng Lian tidak akan pergi ke coa-kok.
Selagi si Hantu Wanita masih membujuki Eng Lian tiba-tiba
terdengar pekikan si burung raksasa dari jauh Eng Lian
kegirangan, karena sudah lama ia kehilangan Kim-tiauw.
Seperti dikatakan diatas, Kim-tiauw tidak senang melihat
kelakuan Eng Lian dengan Siauw-hek, maka si burung raksasa
telah meninggalkan si nona.
Seperti awan hitam saja yang bergulung-gulung, kelihatan si
Rajawali mendatangi dengan sayapnya yang besar luar biasa.
"Engko Gie, burung apakah itu demikian besarnya?" tanya
Lamhay Mo Lie pada suaminya.
"Itulah burung Rajawali Emas yang aku sering lihat
melayang-layang diatas lembah," sahut Kwee cu Gie, yang
terpesona juga oleh kedatangannya si burung raksasa yang
sekonyong-konyong itu. Eng Lian sementara itu telah menyongsong kedatangannya
si Rajawali. Burung raksasa itu mendekam diatas tanah.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Tiauw-heng, sudah lama kiia tidak ketemu, kau kemana
saja selama ini?" kata Eng Lian seraya memeluk lehernya si
Rajawali dan mengusap-usap dengan penuh kesayangan.
Si Rajawali sebaliknya telah pelengos-pelengoskan
pandangannya, seolah-olah tidak senang kepada Eng Lian yang
telah mengkhianati Kwee In, majikan mudanya.
Eng Lian dapat menyelami ketidak senangan si Rajawali,
ialah perhubungannya dengan Siauw-hek, akan tetapi seberapa
bisa ia coba membaiki si burung raksasa.
Terdengar ia memekik lagi dalam mendekamnya.
Eng Lian terkejut. sebab itu adalah pekikan mengundang
orang naik diatas punggungnya.
"Tiauw-heng, apa kau suruh aku naik diatas punggungmu
dan kau akan ajak aku pesiar seperti biasa?" tanya Eng Lian
kegirangan. Namun, si burung Rajawali menggeleng-gelengkan
kepalanya. Si nona heran. Tapi waktu melihat si Rajawali menatap pada
Kwee cu Gie dan isterinya sambil manggut-manggutkan
kepalanya, Eng Lian mengerti kalau si Rajawali mengundang
Lamhay Mo Lie dan Kwee cu Gie untuk naik dipunggungnya.
"Sucouw," kata Eng Lian pada Lamhay Mo Lie. "Kim-tiauw
mengundang Sucouw dan paman naik diatas punggungnya ,
entah ia akan membawa kalian kemana?"
Lamhay Mo Lie saling pandang dengan suaminya.
"Anak Lian. apakah burung ini adalah temannnya anak In?"
tanya Kwee cu Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Ya. ini teman adik In. Namun, selama adik In tidak ada
dilembah. ia juga tidak kelihatan mata hidungnya. entah ia
sudah pergi kemana?"
"Adik Ing," Kwee cu Gie berkata pada isterinya. "Burung
raksasa ini bukan sembarangan burung. pasti ia ada
majikannya. Hanya orang pandai saja yang menyepi
dipegunungan yang dapat menjinaki burung demikian, maka
kedatangannya pasti ada titah dari majikannya untuk
mengundang kita, maka marilah kira naiki dan ikut padanya
untuk menemui majikannya."
Lamhay Mo Lie ketawa. "Engko Gi" katanya. "Sejak kecil sampai sekarang, aku belum
pernah menaiki burung sebesar itu, maka aku ngeri juga kalau
setelah kita berada diangkasa, ia main gila dan mencelakai
kita." "Hahaha. adik Ing." tertawa Kwee cu-Gie. "Kau terlalu
memandang enteng pada si Rajawali. Mana berani menyelakai
orang baik-baik, maka marilah kita ikut padanya. jangan sangsisangsi!"
Kwee cu Gie berkata seraya menarik tangan isterinya.
Lamhay Mo Lie ragu ragu naik diatas punggung si Rajawali.
"Sucouw, Tiauw-heng adalah burung-luar biasa. Ia mengerti
seperti juga manusia, maka ia sangat disayang oleh adik In.
Naiklah, jangan takut-takut, ia pasti akan membawa Sucouw
ketempat majikannya dengan selamat!" Eng Lian membesarkan
hatinya sang Sucouw, yang takut-takut naik diatas
punggungnya si Rajawali. Kwee cu Gie tidak sabaran, Ia raih tubuh isterinya yang
tinggi langsing, hingga Lamhay Mo Lie gelabakan. "Engko Gie.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kau bikin aku kaget setengah mati?" katanya, ketika ia diduduki
diatas punggung si Rajawali.
Kwee cu Gie lompat dan duduk di belakang isterinya.
"Untuk menyuruh ia terbang. tepuk saja lehernya perlahan,"
kata Eng Lian. Kwee cu Gie peluk tubuh isterinya katanya: "Adik Ing. kau
tepuk pelahan lehernya. Sebentar kalau ia terbang, kau tidak
usah kaget. karena kau berada dalam pelukan engko Gie-mu.."
Kwee cu Gie kata sambil menowel pipinya si nyonya cantik.
"Sudah tua masih seperti orang muda!" omel Lamhay Mo Lie
dengan senyum dikulum dan matanya melirik pada Eng Lian
yang sedang berdiri bengong.
Eng Lian melihat ayah dan ibu adik In-nya ada demikian
menyinta satu dengan lain, meskipun usianya sudah memasuki
setengah abad. Kenapa dirinya gagal dengan adik In-nya"
Kalau tidak ada urusan Siauw hek, pasti saat itu ia dengan adik
In-nya yang naik diatas punggung si Rajawali.
Eng Lian bersenyum sedih dilirik oleh Sucouwnya.
"Engko Gie, kau apa-apaan memeluk begini erat?" tegur
Lamhay Mo Lie ketawa cekikikan. namun ia tidak berontak dari
pelukan mesra suaminya. "Apa salahnya kalau suami memeluk isterinya erat-erat?"
sahut Kwee cu Gie. Lamhay Mo Lie rada jengah juga sang suami unjuk
kenakalannya didepan si dara yang menjadi cucu muridnya.
"Engko Gie, kau...."' Lamhay Mo Li berkata sambil menengok
kebelakang. maksudnya mau menegur kenakalan sang suami.
tahu-tahu ngok! saja ia dicium dan bibirnya yang merah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ semringah ditekan oleh sepasang bibirnya Kwee cu Gie. hingga
si nyonya cantik tidak bisa melampiaskan kata katanya,
Setelah lama Lamhay Mo Lie dalam kecupan mesra dari
suaminya. pelan-pelan berontak melepaskan diri. Ia melihat
Eng Lian sudah tidak ada disitu.
"Sudah tua masih juga nakal...!" omel Lamhay Mo Lie seraya
mencubit bibirnya Kwee cu Gie yang barusan telah membuat ia
susah bernapas. Kwee cu Gie hanya ketawa nyengir. Persis lagaknya seperti
puteranya Kwee In, yang nakal dan berandalan. Pantasan
bapaknya nakal. makanya sudah menurun kepada anaknya
yang binal dalam usia masih muda.
Eng Lian melihat adegan suami isteri demikian mesranya,
hatinya dirasakan mencelos, penuh dengan penyesalan telah
kehilangan Kwee In, pemuda pujaannya, gara gara Siauw-hek
yang telah berani mengacau dalam hidupnya yang bahagia.
Ia tidak berani menonton lama-lama adegan yang
membayangkan kepada waktu-waktu yang lampau ia dalam
pelukannya Kwee In, pemuda pujaannya, diatas punggungnya
si Rajawali. Ia lantas angkat kakinya berlalu, untuk memberi
kesempatan kedua suami isteri itu tidak kikuk-kikuk melepaskan
kemesraannya satu dengan lain.
Kembali Kwee cu Gie memeluk erat-erat isterinya yang
cantik. "Engko Gie, kau masih belum puas memeluki isterimu" Hm!
Tua tua genit!" omel Lamhay Mo Lie, seraya tangannya
menggerepe kebelakang dan mencubit pahanya Kwee cu Gie.
hingga suaminya berjengit kesakitan.
Lamhay Mo Lie ketawa cekikikan melihat suaminya
menggeliat geliat kesakitan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tengah ia tertawa enak,tahu-tahu "ngok'. lagi Kwee cu Gie
mencium pipinya. sebelum si nyonya cantik membuka mulutnya
mengomeli, bibirnya dirasakan berat kena ditekan oleh
sepasang bibirnya Kwee cu Gie. Kembali sepasang suami istri
itu menikmati kebahagiaan hidup dalam dunia yang fana ini.
"Adik Ing, kau tepuk pelahan lehernya si Rajawali... ," bisik
Kwee cu Gie. Lamhay Mo Lie Sie Lan Ing menurut, segera juga mereka
telah dibawa terbang oleh burung raksasa itu. Tampak Lamhay
Mo Lie agak ketakutan, namun, Kwee cu Gie memeluk erat dan
membisiki kuping sang isteri: "Adik Ing, kau jangan takut.


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Paling-paling juga kita mati bersama-sama kalau si rajawali
main gila. Kau adalah jiwaku yang kedua, maka tanpa kau
disampingku aku seperti kehilangan pegangan. Kau kejam adik
Ing, telah meninggalkan aku sampai belasan tahun lamanya
karena menuruti adatmu yang keras..."
"Engko Gie, aku tidak akan meninggalkan kau lagi... ,"
Lamhay Mo Lie balas berbisik dengan suara lembut dan penuh
cinta kasih. Sepasang suami isteri itu hidup penuh bahagia.
Gara-gara anak bayinya (Kwee In) hilang diculik orang,
Lamhay Mo Lie marah-marah dan meninggalkan Kwee cu Gie.
Ia meninggalkan pesan, sebegitu lama Kwee cu Gie tidak
dapat menemukan anaknya pula. jangan harap dapat
berkumpul kembali dengannya.
Sampai tujuh belas tahun lamanya mereka berpisah, dalam
tempo itu Kwee cu Gie bidup dengan pikiran hampa, ia selalu
mengenangkan isterinya yang cantik jelita itu, disamping ingat
kepada anaknya yang hilang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Belakangan ia telah menemukan Lo In (Kwee In) yang ia
duga adalah anaknya yang hilang. Girang hatinya Liok Sinshe
(nama samaran Kwee Cu Gie) ia bakal menemukan pula
isterinya. Belakangan anak dan ibu berhantam di coa kok (baca
buku Bocah Sakti) dan hampir sang anak melayang jiwanya,
dihajar oleh kebutan (hud-tim) maut dari Lamhay Mo Lie sang
ibu, kalau tidak keburu datang Kwee Cu Gie.
Lama juga mereka dibawa melayang-layang diangkasa,
hingga Lamhay Mo Lie yang tadinya takut-takut naik diatas
punggung si Rajawali, sekarang menjadi berani.
Pada suatu ketika, tiba tiba Lamhay Mo Lie kaget melihat si
Rajawali menukik tajam dan mendarat didepannya air terjun. Ia
mendekam menurunkan muatannya.
"Sudah sampai, adik Ing," kata Kwee cu Gie, seraya
mengangkat isterinya turun dari punggungnya si Rajawali.
Mereka berdiri saling pandang, sebab disitu tidak ada sebuah
gubukpun, seluruhnya hutan belukar dan air terjun yang
mengeluarkan suara berbisik.
"Engko Gie, kemana kita harus mencari tempatnya majikan si
Rajawali?" tanya Lamhay Mo Lie pada suaminya.
Sebelum Kwee cu Gie menyawab, tiba-tiba terdengar
pekiknya melengking dari jauh seperti suaranya si Rajawali
yang sedang mendekam tidak jauh dari mereka. Tampak
mendatangi seekor burung raksasa juga. Kwee cu Gie dan
Lamhay Mo Lie mengamat-amati kedatangannya burung itu,
yang segera menukik turun dan mendekam disebelahnya si
Rajawali yang membawa mereka. Tampak kepalanya mereka
saling menggesek dan patuknya berkali-kali beradu, rupanya
mereka sedang mesra-mesraan. Lamhay Mo Lie dan Kwee cu
Gie melihat adegan itu menjadi ketawa geli. Bukan saja
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ manusia, juga binatang ternyata ada kemesraan yang bangat
dalam pertemuan laki isteri.
Kwee cu Gie mengajak Lamhay Mo Lie meninggalkan tempat
itu, untuk mencari disekitarnya barangkali ketemu gubuk orang
pandai yang menjadi majikannya si burung raksasa, namun
Lamhay Mo Lie berkata: "Engko Gie, bukankah Eng Lian
berkata bahwa burung itu mengerti seperti manusia, kenapa
kau tidak mau menanyakan kepadanya?"
Kwee cu Gie seperti baru ingat. maka ia lalu bertindak
mendekati si Rajawali Emas dan berkata: "Tiauw-heng, dimana
majikanmu berada" Apa kau tidak bisa pimpin kami kesana
untuk bertemu?" Si Rajawali Emas angguk-anggukkan kepala, kemudian
keluarkan pekikan seram tiga kali.
Lamhay Mo-lie dan Kwee cu Gie tidak tahu apa maksudnya si
Rajawali memekik demikian, bukannya mengantar mereka
menemui majikannya" Selagi mereka bertanya-tanya dalam hatinya masing-masing,
tiba-tiba ada dua ekor kera keluar dari goa melalui air terjun
dan menghampiri kepada mereka.
"Adik Ing. rupanya dibalik air terjun itu ada tersembunyi
sebuah goa," kata Kwee cu Gie kepada isterinya.
"Aku rasa juga begitu," sahut Lamhay Mo-lie.
Sementara itu dua ekor monyet tadi sudah datang dekat-
Mereka menjura memberi hormat, lagaknya seperti juga
manusia, hingga Lamhay Mo-lie ketawa cekikikan.
Kemudian dengan gerakan gerakannya yang lucu, dua ekor
kera itu mengajak suami isteri itu untuk memasuki goa dibalik
air terjun. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Apa maunya mereka, engko Gie?" tanya Lamhay Mo-lie.
"Aku kira mereka mengajak kita memasuki goa dibalik tirai
air terjun itu!" "Mari kita pergi kesana!" mengajak Lamhay Mo Lie.
Kwee cu Gie bergandengan mendekati air terjun, mereka
mengawasi untuk sesaat lamanya. Oleh karena matanya yang
tajam dapat menembusi air terjun. maka mereka dapat melihat,
benar saja dibalik air terjun itu ada sembunyi sebuah goa.
Dengan tidak ragu-ragu pula, suami isteri iiu enjot tubuhnya
dan saling susul memasuki goa tersebut. Dua ekor kera juga
menyusul belakangan dengan tubuh yang tingan sekali
kelihatannya, hingga Kwee cu Gie dan isterinya merasa kagum.
Mereka diantar oleh dua ekor kera itu kesebelah dalam.
Setelah membelok beberapa tikungan. lantas mereka
menemukan suatu ruangan yang terang benderang, dimana
ada duduk dua orang, wanita dan pria. Sang wanita masih
muda, sedang yang pria sudah kakek-kakek.
Lamhay Mo-lie berkata: "Engko Gie. kau lihat, mereka itu
tentu adalah majikannya Si Rajawali Emas dan dua ekor kera
tadi. Mungkin yang perempuan itu adalah cucu si kakek. Mari
kita datang dekat?" tangannya Lamhay Mo Lie menuntun
tangan Kwee cu Gie. Kwee cu Gie mengikuti isterinya dengan mata menatap
kepada dua penghuni goa itu.
Hatinya si orang she Kwee tiba-tiba berdebaran setelah
datang lebih dekat. "Ibu... , ayah... !" tiba tiba terdengar Kwee cu Gie berseru
dan lompat menghampiri kepada dua penghuni goa itu. yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ bukan lain adalah Kwee Eng Siang dan Thio Leng San, kedua
orang tuanya Kwee cu Gie Kwee cu Gie jatuhkan dirinya berlutut didepan ibu dan
ayahnya. Dengan roman yang sangat menyayang. Thio Leng San
mengusap-usap kepalanya Kwee cu Gie. sementara pendekar
kita telah menangis sesenggukan.
Suatu pertemuan yang tidak terduga-dnga diantara anak dan
kedua orang tuanya. Lamhay Mo Lie yang belum pernah ketemu dengan
mertuanya, menjadi berdiri bengong melihat Kwee Cu Gie
berlutut dan memanggil ayah dan ibu. Pikirnya. si kakek
mungkin adalah ayah engko Gie-nya. namun, itu yang wanita
masa Ibunya?" Apa Kwee cu Gie punya ibu tiri" Usianya wanita
itu boleh dikatakan sebaya dengannya.
"Adik Ing. kau datang dekat kemari!" panggil Kwee Cu Gie
kepada isterinya. Lamhay Mo Lie menurut. Didepan mertuanya ia juga berlutut
turut suaminya. "Adik Ing, mereka adalah ayah dan ibuku!" kata Kwee cu
Gie. "Kau harus memberi hormat sebagai lajaknya nyonya
mantu!" Sie Lan Ing menurut, ia bersoja dan memanggil ayah dan ibu
seperti Kwee cu Gie. Senang hatinya Kwee Eng Siang dan Thio Leng San-
"Anak Gie, kau punya isteri begini cantik, apa tidak takut
direbut orang?" Thio Leng San berkelakar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie ketawa ngikik, ia tidak kira ibunya Kwee cu
Gie bisa berkelakar demikian lucunya, hingga tidak tahan
hatinya seperti dikitik-kitik.
"Lamhay Mo Lie, siapa orangnya berani dekat padanya?"
jawab Kwee cu Gie bangga.
Sie Lan Ing mencubit pelan tangannya Kwee cu Gie,
katanya: "Kau bisa saja. engko Gie! Kau bicara memangnya
didepan siapa?" "Adik Ing, ibu dan ayah akan merasa bangga mempunyai
mantu seperti kau!" jawab Kwee cu Gie, seraya mengusap-usap
tangan isterinya yang putih halus laksana kapas.
Thio Leng San dan suaminya tertawa terkekeh-kekeh melihat
kelakuan anak dan mantunya.
Mereka girang anaknya menemukan kebahagiaannya diatas
dirinya si nona yang cantik luar biasa, cuma sayang perbedaan
umur ada terpaut jauh sekali. Leng San juga menduga si nona
baru berusia dua-puluhan, sungguh jauh terpautnya dengan
anaknya yang mendekati setengah abad usia-nya.
Kwee cu Gie dan Lamhay Mo Lie disilahkan bangkit dari
berlututnya dan dl-suruh duduk diatas kursi, mereka menurut
tanpa merendah lagi. Dalam omong-omong barulah kedua wanita itu mengerti,
kalau masing-masing telah menemukan benda ajaib sehingga
menjadi awet muda. Leng Sin telah memakan buah ajaib,
sedang Lamhay Mo Lie mendapat obat awet muda dari
gurunya. Keduanya wanita cantik itu pada ketawa terkekeh-kekeh
setelah mengetahui duduknya urusan, sementara Kwee Cu Gie
dilain pihak sedang asyik bicara dengan ayahnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kwee cu Gie tadinya mengira ayahnya dan ibunya telah
menutup mata, karena tidak mendapat kabar beritanya. Ia
tidak, mengira kalau hari itu ia masih dapat menemukan ayah
dan ibunya dalam keadaan segar bugar, sungguh hatinya
sangat senang sekali. Lamhay Mo Lie dan Kwee cu Gie terkejut bukan main, ketika
mendengar Thio Leng San cerita tentang Kwee In pingsan
sampai sebulan, kehilangan tenaga daiamnya. akibat bertempur
dengan enam tokoh kelas wahid dari Siauw-lim sie dan Butong-
pay. Syukur si bocah masih dapat ketolongan jiwanya dan
luka parahnya dapat disembuhkan berkat pertolongan Yaya dan
Poponya yang merawat dengan sungguh-sunguh.
Lamhay Mo Lie tiba tiba saja menjatuhkan diri berlutut
didepan kedua mertuanya, mengucapkan terima kasih atas
pertolongan mereka kepada anaknya,
"Anak Ing. kita orang sendiri, kenapa pakai peradatan
begini" Kwee In adalah cucu kami, mana kakek dan neneknya
tinggal peluk tangan cucunya dalam bahaya" Pertolongan
kepada anak In adalah sewajarnya. Bangunlah, kau jangan
pakai sungkan-sungkan terhadap kami, anakku!" berkata Thio
Leng San dengan suara menyayang.
"Terima kasih, ibu," sahut Lamhay Mo Lie. "Anakku sangat
nakal dan suka tidak memandang mata pada lawannya.
Lantaran kesemberonoannya itu, rupanya ia kena dikalahkan
oleh mereka, biarlah itu sebagai pelajaran untuknya, lain kali ia
dapat menjaga dirinya hati-hati."
Lamhay Mo Lie duduk pula ditempatnya tadi.
"bicara tentang cucu In, ia akan lebih termasyhur namanya
daripada ayahnya, anak Gie," menyatakan Kwee Eng Siang.
"Apalagi sekarang ia sudah dapat menggabungkan lwekangnya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ dengan lwekang dari It-sin keng, rasanya sukar jago mana juga
dapat merobohkannya."
Lamhay Mo Lie ketawa mesem dan Kwee cu Gie mengedipngedipkan
matanya pada sang isteri. kedua orang tua itu
sangat senang anaknya dipuji setinggi langit oleh cegkongnya,
Kwee Eng Siang tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan anak
dan mantunya. "Kepandaian cucu In sukar diukur," kata pula Kwee Eng
siang. "Kita harap saja ia jalan dijalan yang benar, sebab kalau
menyeleweng, wah, susah orang mengendalikannya. Siapa
yang dapat mengalahkannya?"
Terkejut Lamhay Mo Lie mendengar perkataan ayah
mertuanya. "Apa anak In bisa menyeleweng dalam perjalanan
hidupnya?" ia menanya kontan.
"Bukan itu maksudku, aku cuma mengatakan 'kalau' cucu In
adalah manusia biasa, kalau hatinya nanti tergoda, siapa tahu
ia akan jalan nyeleweng!" sahut Kwee Eng Siang.
Kwee cu Gie dan isterinya rada-rada tidak enak mendengar
perkataaa Kwee Eng Siang.
"Semua-semua sudah digariskan oleh Thian (Tuhan) yang
maha kuasa, maka kau jangan cemas, anak Ing!" menghibur
sang ayah mertua kapada mantunya.
Lamhay Mo Lie mengangguk pelan seraya giginya menggigit
bibirnya, seperti menahan gejolak hatinya mengingat anaknya
yang sangat nakal. "Adik Ing, ayah bilang dalam hal yang benar, maka tak usah
kau merasa cemas! Kita harap saja anak kita satu-satunya itu
akan menjadi pendekar yang dijunjung tinggi oleh rimba
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ persilatan dan perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam jalan
yang benar!" demikian Kwee cu Gie menghibur isterinya.
Thio Leng San juga telah menghibur nona mantunya,
lantaran itu, Lamhay Mo Lie menjadi lega juga hatinya. Dalam
hatinya ia ingin menemukan anak itu untuk diberi nasehat
sekedarnya dari seorang ibu yang mencintai anaknya.
oo0dw0oo BAB-47. LAMHAY MO LIE dengan Kwee Cu Gie keluar dari Coa-kok
bermaksud mencampuri urusan Kwee In mengenai perkara
Kitab Mujijad (It-sin-keng). Mereka ingin mengasi mengerti
kepada Rimba Persilatan bahwa Kwee In benar-benar tidak
memiliki kitab mujijad itu dan kitab itu masih ada di goa ular.
Mereka mengharap orang-orang dapat dikasi mengerti, dengan


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

begutu, tidak sampai meminta banyak korban karena urusan
'kosong'! Mereka mengerti, dengan Kwee In sendiri, tak dapat
membuat orang mengerti, maka mereka mengharap dengan
campur tangannya mereka, tokoh-tokoh yang bersangkutan
dapat dikasi mengerti dan anaknya tidak terus-terusan
digerembengi urusan It-sin keng.
Urusan di coa-kok mereka percayakan kepada Ma Liong dan
isterinya, Leng-koan Giok-lie Kam Liang Eng, dibantu oleh si
Sepasang Pedang Dewa Louw Bin cie.
Omong-omong tentang Kwee In lebih jauh, Kwee Eng Siang
telah ceritakan pada anak dan mantunya, bahwa Kwee In
mendapatkan banyak kekagetan dalam perjalanan hidupnya. Ia
bukan kaget karena di-keroyok musuh, tapi kaget dalam hal
asmara. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia menuturkan kejadian yang telah dialami Kwee In, ialah
menemui enci Lian-nya telah bunting oleh gorilla. LaLu Leng
Siong sudah dimiliki orang lain, kemudian Bwee Hiang juga
gagal dijadikan isterinya, karena si gadis sudah dinodai orang
lain. Tiga gadis jelita itu, yang mula-mula telah menjadi idamidaman
si bocah bakal menjadi tiga isterinya, ternyata
semuanya lolos dari tangannya.
"Semua itu sudah maunya takdir," kata Kwee Eng Siang
menghela napas. "Manusia tidak dapat mengelakkannya, cuma
kita mengharap saja hatinya cucu In cukup teguh menghadapi
semua urusan yang menggoncangkan jiwanya itu.
Lamhay Mo Lie dan Kwee cu Gie sudah membuktikan dirinya
Eng Lian, entahlah dengan Leng Siong dan Bwee Hianp, apakah
penuturannya Kwee Eng Siang itu dapat dibenarkan lantaran
mereka belum ketemu dengan Bwee Hiang dan Leng Siong,
Mereka lega hatinya tatkala Eng Siang cerita. bahwa ketika
Kwee In mau meninggalkan goa sudah dikasi nasehat supaya
anak itu jangan jadi putus asa menemukan kejadian-kejadian
yang menggoncangkan jiwanya itu.
Kwee cu Gie menyatakan pada ayahnya, bahwa peryakinsn
mereka bermaksud mencampuri urusan anaknya, supaya
jangan terus menerus ditelan urusan It-sin-keng.
Kwee Eng Siang mengbela napas. Ia berkata: "Kau berdua
mau campur urusannya cucu In baik juga, hanya aku rasa tidak
semudah yang kalian duga. Urusannya It-sin-keng nanti akan
dibereskan sendiri oleh cucu In."
Anak dan mantu itu anggukkan kepalanya, sedang dalam
hatinya ragu-ragu bahwa mereka tak dapat membereskan soal
rumit dari anaknya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Demikian. setelah lima hari mereka berkumpul, Kwee cu Gie
telah mengajak isterinya untuk meninggalkan goa untuk
meneruskan perjalanannya.
Kwee Eng Siang dan Thio Leng San tidak menahan
keberangkatannya suami-isteri itu, hanya mereka memberi
nasehat supaya berlaku hati-hati dalam perjalanannya.
Mereka menghaturkan terima kasih atas nasehat-nasehat
dari kedua orang tua itu.
"Kalau ada apa apa, kalian masih berada dalam lembah,"
kata Kwee Eng Siang. "masih ada Rajawali Emas yang akan
membantu kalian, namun, setelah keluar dari lembah, harap
berhati- hatilah. karena kalian hanya mengandal tenaga berdua
saja," kata Kwee Eng Siang- ketika hendak berpisahan.
"Anak harap semoga urusan anak In dapat diselesaikan
dengan mudah," sahus Kwee cu Gie.
"Ya. itu memang yang aku juga harapkan," kata Kwee Eng
Siang. Setelah keluar dari goa, Kwee cu Gie dan isterinya bingung
juga kemana mereka harus menempuh keluar dari lembah!
Manakala si Rajawali Emas dapat menunjukkan jalanan, ada
baik juga, namun kemana si Rajawali, tidak ada disitu"
"Mari kita jalan pelan pelan sembari menikmati
pemandangan," mengajak Lamhay Mo Lie.
Kwee cu Gie menurut dan dengan bergandengan mereka
jalan meninggalkan tempat orang tuanya.
"Pemandangan sangat indah disini. pantasan anak kita tidak
betah di coa-kok," tiba-tiba Lamhay Mo Lie berkata pada
suaminya. Kwee cu Gie anggukkan kapala.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Mereka jalan berendeng sambil menikmati pemandangan
alam yang indah. mereka bercakap-cakap dengan gembira.
"Entah anak kita sekarang sedang berada dimana?" berkata
Lamhay Mo Lie lesu, setelah mereka bercakap-cakap urusan
lain. "Menurut ayah, ia sudah kembali dari menunaikan tugasnya
menjinaki ular raksasa. Rupanya ia kemudian menemui Eng
Lian dan mendapat kekagetan berhubung dengan hamilnya si
nona. Eng Lian telah menjauhkan diri darinya, maka dengan
putus asa rupanya ia mencari Leng Siong dan Bwee Hiang.
Menurut ayah, bila anak kita tidak berjodoh dengan dua gadis
itu, pasti ia akan mengalami guncangan jiwanya lagi dan pergi
kemana saja menuruti kakinya."
Lamhay Mo Lie tidak enak mendengar perkataan suaminya.
"Memang jodoh tidak boleh dipaksakan." kata Lamhay Mo
Lie; "namun, aku heran sekali kalau diantara tiga gadis itu,
tidak ada satu yang didapat oleh anak kita."
Kwee Cu Gie menghela uapas. "Itulah adikku," kata Kwee cu
Gie. "banyak gadis yang mengejar-ngejar aku, semuanya tidak
kesampaian maksudnya, karena bukan jodoh. Tapi, setelah
ketemu kau adik Ing. entah bagaimana aku jadi tidak berdaya."
"Nah jadi melantur tuh!" kata Lamhay Mo Lie tersenyum,
tangannya mencubit telapak tangan Kwee cu Gie."Orang cerita
anak, kenapa jadi soal sendiri diungkap ungkap" Ada-ada saja
ini Kwee Tay-hiap!" Kwee cu Gie ketawa nyengir mendengar isterinya berkelakar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tengah mereka bergurau, tiba-tiba dikagetkan oleh
gerombolan monyet yang serabutan lari sambil perdengarkan
suaranya cecowetan nyaring.
Mereka lompat dari satu kelain cabang pohon seperti
ketakutan. "Hei kawanan monyet itu seperti ketakutan, ada apa sih?"
tanya Lamhay Mo Lie. "Aku tidak tahu," sahut Kwee cu Gie seraya hentikan
tindakannya. Kiranya kawanan monyet itu telah dikejar oleh beberapa
orang. Kawanan kera itu membikin perlawanan dengan
melemparkan buah-buahan dari atas pohon, namun, mereka
tidak bisa berbuat banyak, karena orang-orang yang mengejar
mereka rupanya kepandaian tinggi dan telah menggunakan
senjata rahasia untuk membikin beberapa diantara kawanan
monyet itu pada jatuh semaput ditanah.
Kwee cu Gie kenali orang orang itu dibawah pimpinan Tek
Hie Tojin dari Bu-Tong-pay. Ia lihat ada tiga imam (termasuk
Tek Hie) seorang Thauto (pendeta piara rambut panjang) dan
tiga orang biasa yang mukanya semua bengis-bengis
menakutkan. Kwee cu Gie tidak kenal lainnya, kecuali Tek Hie Tojin
sendiri. "Selamat berjumpa Tek Hie Totiang" menyambut Kwee cu
Gie ketika mereka sudah dekat, hingga Tek Hie menjadi
terkejut ketemu Kwee cu Gie disitu.
"Hehe, Kwee Tayhiap ada disini?" Tek Hie Totiang tertawa.
Tek Hie berbareng perkenalkan kawan-kawannya. Dua iman
temannya bernama Tek Gie dan Tek Lie, sedang si Thauto
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ adalah Bong Kok Thanto dari propinsi Siam-say, sedang tiga
yang lainnya, adalah Ho-pak Sam Eng (Tiga jagoan dari Hopak)
Hopak Sam Eng ada hubungan saudara angkat dengan
Hopak Sam Niauw (Tiga burung dari Hopak), kedatangan
mereka kelembah itu. justeru hendak mencari keterangan
halnya Hopak Sam Niauw yang tidak ada kabar ceritanya.
Bong Kok Thauto terkenal dalam propinsi Siamsay sebagai
Thauso yang disegani kepandaiannya yang tinggi. Ia datang ke
situ, seperti yang lainnya, tertarik dengan kabar-kabar perihal
It-sin-keng ada dtangannya Hek-bin Sintong,
"kwee Tayhiap ada disini ada urusan apa?" Tek Hie
mengulangi pertanyaan "Aku hendak ketemu anakku, tapi kebetulan ia tidak ada
dilembah," sahut Kwee cu Gie.
"Siapa anak Kwee-heng?" tanya Tek Hie Tojin.
"Ia bernama In, tentu Totiang sudah kenal dengannya,"
sahut Kwee cu Gie ketawa.
"In, apakah Kwee In atau Hek-bin Sin tong?" menegaskan
Tek Hie Tojin. "Totiang tidak salah. memang Kwee In anak kami." sahut
Kwee cu Gie. "Ini siapa" Tek Hie menanya, Kwee cu Gie seraya menunjuk
pada Lamhay Mo Lie. "Ia Lamhay Mo Lie isteriku, ibunya Kwee In," sahut Kwee cu
Gie. Terkejut hatinya Tek Hie Tojin mendengar jawaban Kwee cu
Gie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia tidak mengira kalau Hek-bin Sin tong adalah puteranya
Kwee cu Gie yang tersohor sebagai Tayhiap (pendekar besar)
dan Lamhay Mo Lie, wanita hantu dari Lamhay, yang terkenal
ganas kalau menghadapi musuhnya.
Ia manggut pada Lamhay Mo Lie, dan juga telah balas
manggut seraya mesem Pikir Tek Hie. sangat cantik wanita ini, kenapa pakai nama
Mo Lie (Wanita Hantu)"
Sungguh tidak pantas gelaran itu untuk wanita cantik
demikian. Seperti yang lain, yang belum pernah ketemu dengan
Lamhay Mo Lie. Tek Hie juga menduga kalau Lamhay Mo Lie itu
adalah satu nenek atau setidak-tidaknya seorang wanita yang
parasnya sangat jelek menakuti. Sekarang ia buktikan sendiri
Lamhay Mo Lie adalah seorang wanita cantik dengan wajah
welas-asih. hatinya jadi besar. Lamhay Mo Lie kalau begitu
tidak ada apa-apanya yang ditakuti, pikirnya.
Cuma saja untuk urusan Hek-bin Sin-tong ia harus bentrok
dengan Kwee cu Gie dan Lamhay Mo Lie. benar-benar hatinya
merasa tidak enak- Namun, urusan It sin-keng telah
mempengaruhi nyalinya, maka ia ambil keputusan kalau perlu,
tidak apa bentrok dengan Kwee cu Gie suami isteri. Maka ia
berkata: "Kwee-heng, kami ada berurusan dengan Hek-bin Sintong,
harap kau dengan isteri suka memberi muka padaku
untuk tidak campur campur dalam urusannya Hek-bin Sintong."
"Kami keluar dari coa-kok, justeru hendak mencampuri
urusan anak kami, harap Totiang tidak menjadi kecewa hati!"
nyeletuk Lamhay Mo Lie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Kami datang kemari bukannya hendak membuat susah Hekbin
Sin-tong, asal ia mau menyerahkan It-sin-keng, perkara
sudah menjadi selesai sampai disitu."
"justeru Hek bin Sia-tong tidak menyimpan It-sin-keng, maka
kami yang sebenarnya sudah masuk kotak. lenyap dari dunia
Kang-ouw, terpaksa muncul pula untuk memberitahu kepada
kalian, bahwa anakku Kwee In memang tidak menyimpan buku
tersebut. Kami ingin mendamaikan supaya urusan jangan
berlarut-larut mengganggu anakku," kata Lamhay Mo Lie
dangan suara tenang-tenang saja.
Tek Hie Tojin, yang sudah tahu sampai dimana
kepandaiannya Kwee cu Gie, rada jerih untuk bergerak
sembarangan-justeru bagi Bong Kok Thauto yang tidak
sabaran, Tek Hie mengulur ulur tempo, ia perdengarkan
suaranya yang mengguntur: "Paling baik Sicu bujuk anak Sicu,
supaya menyerahkan it-sin-keng dengan suka rela, jangan
menanti sampai kami turun tangan yang akan membuat
renggangnya tali persahabatan saja."
"Anak kami tidak ada, ada urusan apa-apa boleh berurusan
dengan orang tuanya!" scru Lamhay Mo Lie dengan- lantang.
Tek Hie lojin terkejut, sebab itu pertanda Lamhay Mo Lie
telah menantang. "Totiang, kita tangkap saja kedua orang tuanya ini, lantas
kita paksa supaya Hek-bin Sin-tong mengeluarkan It sin kengnya!"
nyeletuk Gouw Eng dari Hopak Sam Eng.
"Hi hi hi... !" Lamhay Mo Lie tertawa.
Kwee cu Gie kaget mendengar isterinya nyekikik ketawa. Ia
tahu, bahwa isterinya kalau nyekikik ketawa didepan lawan
artinya hatinya sudah sangat gusar dan akan meminta jiwa
akibatnya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Usul saudaraku betul, Totiang jangan banyak cakap lagi,
terjang saja sudah!" menganjurkan Touw Eng.
Lie Eng juga, si bontot dari Hopak Sam Eng telah
menganjurkan menerjang seperti saudaranya, hingga Tek Hie
Totiang bimbang, sebab ia masih ragu-ragu apakah mereka
dengan jumlah tujuh orang dapat merobohkan dua jago yang
sudah kesohor namanya"
Sebelum Tek Hie Tojin mengambil keputusan, tiba-tiba Bong
Kok Thauto sudah mendahului menyerang pada Lamhay Mo
Lie, yang tidak kenal dengan kelihayannya si Hantu Wanita dari
Lamhay. Pikirnya. dengan mudah ia akan menangkap wanita cantik
didepannya. Kalau sampai berhasil, ia kerjakan sekalian untuk
kesenangannya. Nyana si Thauto terlalu memandang enteng
pada Lamhay Mo Lie. Meskipun hebat serangan si Thauto, ternyata dengan
seenaknya saja dielakkan oleh jago wanita yang belum
menemukan tandingan itu. Bong Kok Thauto heran serangannya gagal.


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sambil ketawa haha hehe, ia menyerang lagi dengan jurus
Kim-tiauw-bian jiauw (Rajawali Emas perlihatkan kuku), tangan
kanannya pura-pura mau menyolok mata, sedang tangan
kirinya menotok jalan darah di bawah buah dada lawan.
Sungguh kurang ajar perbuatannya si Thauto sampai Lamhay
Mo Lie mendengus seram. Alisnya yang bagus dikerutkan, itu
tanda bahaya bagi lawannya. Kwee cu Gie yang melihatnya
merasa sangat mgeri, ia ingin mencegah isterinya berbuat
ganas. tapi sudah tidak keburu. Gerakan Lamhay Mo Lie terlalu
cepat untuk diikuti oleh pandangan mata. Tahu-tahu si Thauto
mengeluarkan jeritan yang menyayatkan dan tubuhnya roboh
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ ditanah dengan dada bolong dan jantungnya sudah dicopot
keluar. "Kejam!!" teriak Gouw Eng, seraya mencabut goloknya. Ia
ajak dua saudaranya mengeroyok Lamhay Mo Lie.
Lamhay Mo Lie tenang-tenang saja membersihkan
tangannya yang belepotan darah deggan jubahnya si Thauto.
Kwee cu Gie mau lompat menghadang batal, karena dipegat
oleh Tek Hie dan dua kawannya. Mendongkol hatinya jago
kawakan itu- "Hm!" Ia mendengus. "Aku mau berbuat baik, supaya Hopak
Sam Eng jangan menemukan kematian konyol, tapi kalian tidak
tahu maksud haikku. Nah, lihat mereka nanti dihancurkan oleh
Hud-tim (kebutan) dari isteriku!."
Tek Hie melengak mendengar perkataan Kwee cu Gie. Belum
ia sadar dari kaget-nya. ia mendengar suara menjerit yang
mengerikan- Itulah kepalanya Gouw Eng menjadi makanan
senjata kebutan Lamhay Mo Lie hingga hancur berantakan.
Touw Eng dan Lie Eng merangsek, hendak membalas
kematian sang Toako. tapi satu persatu dihancurkan kepalanya
olen kebutan Lamhay Mo Lie yang sangat lihay.
Lama mereka memupuk nama sampai terkenal sebagai
Hopak Sam Eng, namun dengan sekejap mata saja mereka
telah hancur namanya dan hancur juga orangnya. Tiga-tiganya
Hopak Sam Eng kepalanya telah dimakan kebutannya Lamhay
Mo Lie yang sedang marah.
Mengerikan melihat kematiannya tiga saudara yang lain she
ini. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Tek Hie menyesal barusan telah merintangi maksud baik
Kwee cu Gie, kalau tidak, Hopak Sam Eng belum tentu
mengalami kematiannya yang mengenaskan itu.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, dibikin nasi lagi, pun
percuma. Ia hadapi Kwee cu Gie, berkata "Kwee-heng, kedatangan
Pinto kemari adalah urusan It-sin-keng. kalau memang Kweeheng
merintangi maksud kami, tidak halangan kita coba-coba
beberapa jurus." Kwee cu Gie tertawa gelak-gelak.
ia berkata: "Totiang, maju sendiri percuma saja, boleh maju
serentak tiga supaya tidak membuang tempo!" tantang Kwee
cu Gie. Tek Hie Tojin mendelu hatinya di-hina oleh Kwee cu Gie.
Memang juga kalau ia hanya maju sendiri, bukan tandingan
Kwee cu Gie. Kebetulan Kwee cu Gie menantang, maka ia anjurkan dua
kawannya supaya membantu.
Tek Gie dan Tek Lie lantas siap siap. Penyerangan dibuka
oleh Tek Hie lebih dahulu. diikuti oleh dua kawannya.
Tiga juga rupanya terlalu enteng bagi si pendekar besar.
karena dengan mudah semua serangan dari orang-orang Bu
tong pay itu telah dielakkan oleh Kwee cu Gie.
Ketika sedang ramainya mereka bertarung. Tiba tiba Kwee
cu Gie lompat keluar dari kalangan berkelahi, hingga Tek Hie
Tojin menjadi heran, ia menegur "Apa kau takut?"
"Aku bukannya takut," sahut Kwee cu Gie tenang-teuang
saja. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Mabis, kalau bukannya takut, kenapa kau lompat keluar dari
arena pertempuran?" "Soalnya, aku tidak mau berkelahi tanpa pakai taruhan atau
syarat" "Syarat apa yang kau mau kemukakan?"
"Syarat mengenai kalah menang kita bertempur."
"Baik, ccba kau kemukakan syarat apa?"
"Kalau kalian yang menang. aku berjanji dengan isteriku
tidak akan campur lagi urusan anakku si In. Sekarang juga
kami akan meninggalkan lembah.."
"Kalau kau yang menang?" potong Tek Hie Tojin cepat.
"Hehe!" Kwee cu Gie ketawa- "Kalau aku yang menang. kau
harus turut seperti aku. Kalian sejak hari ini tidak boleh
mengganggu pula anakku dengan segala omong kosong It-sinkeng,
dan sekarang juga harus enyah dari sini!"
Tek Hie Tojin terdiam sejenak seperti berpikir.
Memang ia pikirkan juga, kilau mereka kalah berarti, tidak
akan turut berlomba lagi merebut It sin keng, oleh karena
sudah terikat oleh syarat dengan Kwee cu Gie. Namun
mengingat dia bertiga dan Kwee cu Gie dirinya seorang saja,
rasanya buat kalah sih masih ada satu pertanyaan, sebaliknya
bagi menang ada kemungkinan besar.
"Baiklah." akhirnya ia berkata. "Mari kita mulai lagi."
"bagus," seru Kwee cu Gie. "janji seorang kesatria tak bakal
dapat ditarik pulang oleh empat ekor kuda."
Lamhay Mo Lie diam-diam ketawa geli dalam hatinya.
Ia akui benar-benar suaminya sangat cerdik, ia dapat
mempertimbangkan segala urusan dari banyak sudut untuk
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ keuntungannya, seperti sekarang. dengan taruhan syarat yang
ditetapkan tadi. terang Kwee Cu Gie bakalan menang, kalau
menang. sekaligus ia membuyarkan napsu Tek Hie dan kawankawan.
untuk memburu It-sin-keng dan Kwee In tidak akan
digerembengi lagi dari pihak Bu tong pay.
Sementara itu pertempuran sudah di-mulai.
Lamhay Mo Lie menggunakan kesempatan itu mencari air
untuk mencuci tangannya yang masih berlepotan darah. Kapan
ia keuibali, ia lihat suaminya sudah berada- diatas angin. Ilmu
pedangnya Tek Hie dan dua saudaranya memang hebat, lemas
tapi bertenaga. serangan-seraongannya tak terduga sama
sekali. Namun menghadapi Kwee cu Gie yang sudah kawakan
dalam segala pertempuran, ilmu pedang mereka tioak bisa
berbuat banyak, kalau tidak boleh dikatakan telah ditekan oleh
Kwee cu Gie. Makin lama tekanan Kwee cu Gie makin berat, hingga Tek
Hie Tojin dan kawan-kawannya telah mengeluarkan banyak
peluh untuk melayani terus. Kwee cu Gie gunakan Pat-hongkiam
hoat atau llmu pedang delapan penjuru angin. yang jurusjurusnya
aneh dan membingungkan Tek Hie yang
berpengalaman sebagai jago dari Bu tong pay.
Tiba -tiba Kwee cu Gie bersiul nyaring menyusul pedangnya
Tek Hie terbang keangkasa, lain pedang Tek Gie pun meluncur
keatas, semuanya telah kena disontek dengan manis sekali oleh
Kwee Cu Gie yang menggunakan jurus 'Lam hong-sauw-to'
atau 'Angin selatan menyapu golok", suatu gerak tipu yang
indah sekaii, yang tidak terduga-duga oleh lawannya, sebab
tahu tahu pedang mereka sudah kena disontek terbang.
Tek Hie Tojin sendiri berdiri bengong seperti terpaku melihat
kelihayannya musuh. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia tahu bahwa Kwee cu Gie masih mau melindungi mukanya,
sebab kalau tidak, barusan pedangnya juga dapat disontek
terbang keangkasa. Ia hanya merasakan pergelangannya
diketok oleh ujung pedang Kwee cu Gie, sehingga gemetaraan
tangannya dan hampir pedang yang dicekalnya jatuh,
"Bagaimana?" Lamhay Mo Lie mananya seraya bersenyum
manis. Tek Hie Tojin mengkal hatinya ditanya demikian, tapi
kenyataannya memang mereka kalah. mereka tidak dapat
menutupi kenyataan. Maka dengan wajah berseri-seri yang
dibuat buat, Tek Hie menjura pada Kwee cu Gie. katanya: "Ilmu
pedang Kwee-heng hebat sekali. Pinto terima kalah, semoga
ada satu kesempatan lagi yang terbuka untuk kita kembali
mengukur kepandaian," Tek Hie tutup perkatannya sambil
menghela napas panjang. "Bagus, masih ada kesempatan kau mencari aku, mabakala
aku masih hidap!" Kwee cu Gie menghibur hatinya si imam
yang masih ngotot belum menyerah kalah.
Tek Hie lalu ajak dua kawannya berlalu.
Baru beberapa tindak mereka jalan, tiba-tiba Kwee cu Gie
menyusul dan menanya: "Bagaimana dengan taruhan kita" Apa
Totiang tidak lupa?"
"Kenapa lupa" Aku berjanji mulai hari ini tidak akan turut
campur menggerembengi It-sin-keng dari anakmu!!"
"Terima kasih, Totiang..." kata Kwee cu Gie bersenyum
ramah. Ketika Kwee cu Gie berkumpul pula dengan isterinya, mereka
geli ketawa dan ketawa berkakakan enak sekali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Engko Gie, sungguh otakmu cerdas sekali, aku sendiri tidak
memikirkan sampai kesitu," memuji Lamhay Mo Lie kepada
suaminya. Kwee cu Gie ketawa nyengir. "Makanya, adik Ing,
selanjutnya kita jangan pakai kekejaman, kita gunakan jalan
damai, tapi menguntungkan bagi kita seperti barusan aku
pecundangi orang-orang Bu-tong-pay."
"Aku akan mencoba menekan amarah-ku dan mengambil
jalan seperti kau, engko Gie."
"Kau selalu mau menuruti amarah saja, tentu saja kita tidak
dapat menarik keuntungan. Kau kira dengan kekejaman
merogoh keluar jantung orang dapat menakluki musuh" Aku
kira tidak. Mereka hanya takut kekejaman. tapi tidak menyerah
kalah, hatinya mengandung kebencian yang berbahaya untuk
kau dibelakang hari "
"Aku kira dengan kekejaman yang aku unjuk, membuat
musuh jadi hancur nyalinya!"
Kwee cu Gie ketawa berkakakan,
"Menurut theori memang begitu," Sahutnya kemudian. "Tapi
prakteknya, tidak demikian, seperti kukatakan tadi, mereka
tidak menyerah dengan rela. tapi mendendam hatinya untuk
satu waktu menuntus balas."
Lamhay Mo Lie angguk anggukkan kepalanya..
"Untung jantung orang lain yang di rogoh keluar, kalau
jantung engko Gie oh, sakit bukan main " Kwee Cu Gie
berkelakar. Lamhay Mo Lie ketawa cekikikan "Apa salahnya kalau
jantung engko Gie juga aku kasi keluar, bila ia main gila dengan
lain perempuan?" sahut si nyonya cantikTIRAIKASIH
WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Sudah ada adik Lan Ing yang cantik, siapa ada tempo untuk
main gila diluaran?"
"Engko Gie. memang kau paling bisa merayu wanita..."
tangannya berbareng diulur mencubit keras lengan sang suami.
Cubitan keras mula-mulanya saja, sebab makin lama makin
pelan dan lenyap sama sekali. Itulah karena lengannya kasi
dicubit, Kwee Cu Gie menagih dilain bagian, sepasang bibirnya
Lamhay Mo Lie yang indah mungil telah ditekan oleh bibirnya
Kwee cu Gie dan hidungnya yang bangir tidak berkutik disedot
oleh hidungnya Kwee Tayhtap.
Betul-betul ayah dan ibu Kwee In masih romantis.
Mungkin juga karena sudah tujuh-belas tahun tidak bersua,
lantaran Lamhay Mo Lie ngabur, sekarang mereka berkumpul
pula. telah menumpahkan rasa rindunya saban kali ada
kesempatan. Hal mana, memang dirasakan sangat bahagia oleh
kedua insan itu yang saling mencinta dengan cintanya yang
murni. Mereka kira tidak ada lain makhluk yang menyaksikan
adegan mesra itu, dengan perlahan-lahan mereka melepaskan
pelukannya. Rambutnya Lamhay Mo Lie agak kusut, dengan
perasaan penuh kasih sayang, Kwee cu Gie ulur tangannya
membantu merapikan. Wajahnya lesu, meskipun gembira,
bibirnya agak pucat, rupanya lama dikecup Kwee cu Gie
barusan. "Engko Gie, kau masih nakal saja seperti dulu.." kata si
nyonya cantik, seraya mendorong tubuhnya Kwee cu Gie yang
hendak merapat lagi. "Nakal terhadap isterinya sendiri bukannya soal, asal jangan
nakal terhadap wanita lain," jawab Kwee cu Gie ketawa
nyengir. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Lamhay Mo Lie kewalahan. Ia jebikan bibirnya, lalu
merapikan pakaiannya. Kapan ia melihat keatas, hatinya kaget dan agak jengah
juga, karena diatas dahan-dahan pohon banyak monyet yang
bercokol tengah menonton adegan mesra barusan.
"Kurang ajar!" seru Lamhay Mo Lie, seraya mengambil batu
dan dilemparkannya kepada kawanan kera itu, hingga mereka
tumpang siur lari cecowetan.
Kwee cu Gie hanya ketawa berkakakan melihat isterinya
yang cantik marah-marah pada kawanan monyet yang mencuri
lihat mereka sedang main cinta.
"Adik Irg, mari kita meneruskan perjalanan!" mengajak Kwee
cu Gie. "Mari, cuma perutku merasa lapar," sahut sang isteri.
"Nanti aku carikan makanan!" kata Kwee cu Gie, berbareng
tubuhnya melesat tinggi dan menclok didahan pohon. Ia lari
dari satu dahan kelain dahan mencari buah buahan yang lezat.
Ketika ia turun lagi, tampak Lamhay Mo Lie sedang
menantikannya dibawah pohon dengan wajah bersenyum
senyum. "Inilah makanan. adik Ing!" kata Kwee cu Gie, seraya
keluarkan dan sakunya bermacam-macam buah-buahan.
"Sungguh banyak, kau petik dari mana, engko Gie?" tanya si


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

nyonya cantik. "Aku petik dimana saja, asal kupikir buah lezat, aku
memetiknya." "Tapi, kau pandai juga memilih buah-buahan," memuji sang
isteri, seraya menyumput salah satu buah yang menarik
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ seleranya. Ketika ia makan, benar saja rasanya manis dan lezat,
hingga ia menjumput pula beberapa buah dan dimakannnya.
Kwee cu Gie juga sudah menjumput dan mengunyah buah
lezat itu. Mereka melepaskan lelahnya sambil menyikat buah-buahan
yang lezat. oo0dw0oo BAB-48 LIU BWEE H1ANG.. Kemana perginya jago betina kosen itu"
Ia tidak ingin melihat adik kecilnya terus-terusan, maka ia
telah meninggalkan Kwee In, sekalipun hatinya sangat berat
berpisahan dengan adik kecilnya itu.
Ia kembali ke goa bekas gurunya si Naga Api bertapa, tapi
disana ia tidak melihat Kim Liong. Rupanya anak muda itu
sudah meninggalkan goa, ketika nampak tidak ada Bwee Hiang
disitu. Ia telah mencari si nona kesekitarnya, tapi ternyata tak
dapat menemukan Bwee Hiang,
Hatinya Kim Liong menjadi risau. ia khawatir akan
keselamatan nona pujaannya itu, meskipun ia paham sampai
dimana kepandaiannya Bwee Hiang.
Ia menyesal, baru saja beberapa hari ia berkumpul dan
menemukan kebahagiaannya yang diimpikannya bersama si
nona, sekarang terpaksa harus berpisah pula.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kemana ia harus mencari Bwee Hiang, ia tidak tahu. Maka ia
mencari si nona menuruti kakinya saja membawa ia kemana.
dengan pikiran yang kosong.
Bwee Hiang juga menyesal pertemuannya dengan Kim Liong
hanya dalam tempo sedikit saja, gara-gara Oey Liong Tojin.
Meskipun demikian, si nona sudah merasa puas, bahwa dalam
dirinya sudah ditanam bibitnya Kim Liong dan Kwee In. Ia
mengharapkan kesuburannya bibitnya Kwee In, atau sedikitnya
Kim Liong. bukannya si Naga Api. Ia sangat takut kalau yang
jadi dalam perutnya nanti adalah turunan si Naga Api, pasti
anak itu sangat jahat dan menuruni tabiat ayahnya.
Bwee Hiang masuk dalam sebuah rumah makan, untuk
menangsel perutnya yang sudah lapar. Ia pesan makanan
sekedarnya. untuk dirinya sendiri.
Ternyata rumah makan itu enak masakannya, maka Bwee
Hiang dapat makan banyak.
Selagi ia enak menyikat makanan, tiba-tiba ada nerobos
masuk banyak tamu. Bwee Hiang perhatikan, diantara tamu-tamu yang datang
baru itu, ada kedapatan Hweshio, Tojin dan Thauto. Mereka
bertujuh duduk makan pada sebuah meja panjang.
Mereka ketawa-ketawa dengan bebasnya, hingga banyak
tamu lainnya merasa terganggu ketenteramannya dan pada
meninggalkan tempatnya. Bwee Hiang juga sudah lantas mau panggil pelayan datang
untuk menghitung harganya hidangan yang ia sudah makan,
kalau tidak mendengar dalam percakapan mereka ada disebutsebut
namanya Hek bin Sin tong, pemuda pujaannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia batal memanggil pelayan dan sembari pelan-pelan makan,
kupingnya dipasang. mencuri dengar apa yang dibicarakan oleh
mereka itu. Bwee Hiang dengar si Hweshio telah buka suara besar,
katanya: "bocah itu tidak ada apa-apanya yang harus ditakuti,
kalau aku sudah kena dipcundangi dalam segebrakan saja,
lantaran aku kurang hati-hati, dan terlalu memandang enteng
padanya. coba kalau bergebrak lagi, jangan harap ia menang
dari aku!" Mereka itu ternyata adalah rombongan Gouw Kun Tiang.
yang bicara tadi adalah Kong Tek Hweshio yang didorong
terpelanting oleh Kwee In hingga mendapat luka didalam.
Rupanya si Hweshio masih penasaran pada Kwee In, maka ia
telah tuangkan perasaan tidak puasnya dalam jamuan makan
itu. "Pinto dijatuhkan juga lantaran kurang hati-hati, seperti
Kong Tek raysu," Pek Bie Tojin telah memberi alasan
kekalahannya. juga Lui In Thauto telah menyangkal kekalahannya
dijatuhkan dengan mutlak oleh Kwee In. Mereka bertiga telah
membela diri, bahwa mereka dikalahkan penasaran, sebab
semestinya mereka menang.
Gouw Kun Tiang dan tiga saudaranya hanya ketawa saja
mendengar alasan-alasan kekalahan mereka. Si orang she
Gouw sudah tahu tabiatnya tiga orang 'suci' itu, maka tidak
berkata apa apa, masing-masing pada menutupi ketidak
becusannya. "Kalian berempat terkenal dengan-julukan Siamsay Sie Long
(empat serigala dan propinsi Siamsay), kenapa boleh takut
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kepada seorang bocah?" kembali terdengar si Hweshio berkata
seperti menyesalkan Gouw Kun Tiang.
"Kalau kita tidak mau mengaku kalah, apa kita bisa bikin,
menghadapi kepandaiannya yang luar biasa itu?" Gouw Kun
Tiang menyindir. Si kepala gundul bungkam.
"Katanya ia adalah Hek bin Sin tong, seharusnya wajahnya
hitam, tapi kenapa wajahnya putih cakap seperti anak muda
biasa?" menyelak Pek Bie Tojin.
"Ia hanya menakut-nakuti kita saja dengan menyebut
namanya Hek-bin Sin-tong." Lui In Thauto menimbrung dalam
pembicaraan. Gouw Kun Tiang tidak layani mereka. hanya terus menyikat
makanannya. "Toako," tiba-tiba Tan Kui Liang, jiko dari Siamsay Sie Long,
berkata kepada Gouw Kun Tiang: "Kabarnya Hek-bin Sin tong
ada menyimpan Kitab Mujijad kalangannya Kong In Sianjin,
yang sekarang dihebohkan oleh kalangan Bu-lim (rimba
persilatan), maka apa salahnya kita pergi ke lembah Tonghong-
gay sekarang untuk menemui Hek-bin Sin tong, karena
letaknya lembah itu dari sini sudah tidak jauh lagi."
"Bagus, ini pikiran baik sekali!" Kong Tek Hweshio
menyatakan setujunya. "Kalau kita bisa dapatkan It-sin-keng, pasti kita akan
menjagoi di kalangan Bu-lim, tiada seorang tokoh dari rimba
persilatan yang berani bentur kita!" menyatakan Pek Bie Tojin.
yang juga sangat setuju dengan perkataannya Tan Kui Liang,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Gouw Kun Tiang kerutkan alisnya, seperti sedang
memikirkan soal It-sin-keng yang ditimbulkan oleh adik
angkatnya. "Kau jangan sangsi-sangsi Toako," melanjutkan Tan Kui
Liang. "Peribahasa mengatakan, kalau kita tidak berani masuk
dalam goa harimau, mana bisa kita dapati anaknya?"
Kata-kata itu telah menarik perhatiannya Gouw Kun Tiang.
Siapa tahu ada jodoh dengan Kitab Mujijad, mereka dengan
tujuh orang mengeroyok Hek-bin Sin-tong seorang,
kemenangan pasti ada dipihaknya. Gouw Kun Tiang juga mulai
tidak percaya kalau Kwee In yang dijumpai belum lama itu
adalah Hek-bin Sin-tong, maka ia menyatakan setuju untuk
pergi kesana (lembah Tong-hong-gay).
Bwee Hiang yang mendengarkan semua pembicaraan itu,
diam-diam mesem. Pikirnya: "Kalian terlalu memandang rendah pada Hek bin
Sin-tong. Aku tanggung, kalian bisa masuk lembah untuk tidak
keluar lagi diganyang Hek-bin Sin-tong."
Sebaliknya Bwee Hiang pikir, Kwee In tentu tidak ada
dilembah. Mungkin ada Eng Lian sendirian. Kalau nanti mereka
menyerbu kedalam lembah, apa Eng Lian dapat memukul
mundur mereka, sedang Eng Lian dalam keadaan
mengandung" Bantuan gorillanya sudah tidak bisa diharap.
lantaran Toa-hek atau Siauw Hek sudah mati, sedang jie-hek
dalam keadaan mengandung. Suugguh kasihan kalau Eng Lian
harus bertempur sendirian saja.
Mengingat itu, Bwee Hiang pikir. ia harus turun tangan
sebelum mereka masuk lembah.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Mendengar pembicaraan mereka. demikian mudah mereka
telah dijatuhkan oleh Kwee In. hatinya Bwee Hiang besar untuk
menghadapi tujuh orang ini.
"Gouw-heng," kata Kong Tek Hweshio. "Dengan Oey Liong
Tojin kita bersahabat seperti juga saudara putusan perut, maka
sakit hati atas kematiannya kita lupakan. Kita harus membalas
sakit hati kepada pemuda itu yang mengaku Hek-bin Sin-tong."
Gouw Kun Tiang anggukkan kepala. Dilain pihak, Bwee
Hiang sangat terkejut mendengar disebutnya Oey Liong Tojin.
Rupanya Kwee In telah mengakui bahwa kematian Oey Liong
Tojin dibunuh olehnya dan tujuh orang itu datang hendak
menuntut balas, hanya sayang mereka telah dikalahkan.
Apakah Kwee In juga akui bahwa murid-muridnya Oey Tojin
dibunuh olehnya" Ini Bwee Hiang tidak tahu, tapi ia percaya. si
bocah akan akui semua pembunuhan itu dilakukan olehnya. Ia
kenal watak adik kecilnya yang tidak ragu-ragu
mempertanggung jawabkan atas pundaknya sendiri. untuk
segala perbuatan yang dilakukan oleh enci-encinya.
Mengingat akan kebaikannya Kwee In, maka tidak ragu-ragu
lagi Bwee Hiang mengambil keputusan untuk turun tangan
mengusir tujuh orang jahat itu.
Ia cepat-cepat selesaikan makannya, lalu membayar
hidangan yang ia sudah makan. Ia keluar dari rumah makan itu
tanpa dicurigai tujuh orang yang sedang asyik memindahkan
makanan kedalam perut-nya.
Bwee Hiang mendahului mereka tidak jauh dari batas
lembah Tong-hong-gay. Selama menunggu kedatangan Gouw Kun Tiang dan kawankawannya.
Bwee Hiang duduk diatas akar pohon yang
menonjol sambil melamun. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia membayangkan dirinya yang sekarang sudah bukan
perawan lagi. Apakah ia pulang ke Kunhiang atau terus merantau" Kalau ia
pulang ke Kunhiang. ia merasa tidak bebas, tidak punya kawan
untuk diajak mengobrol. Kalau terus merantau, ia sekarang
sudah rasakan pahit getirnya merantau tanpa teman yang
berkepandaian tinggi, sangat membahayakan, bahaya
kehormatan akan dinodai orang jahat membayangi seakan akan
momok. Seperti telah terjadi dengan dirinya, beberapa kali ia
lolos dari bahaya ternoda kehormatannya, akhirnya toch ia
tidak bisa meloloskan diri dari tangannya si Naga Api.
Bimbang juga hatinya Bwee Hiang, ia menghadapi teka-teki
bagaimana ia akan hidup selanjutnya"
Selagi ia termangu-mangu memikirkan perjalanannya kelak,
rombongan Gouw Kun Tiang sudah datang dekat, Bwee Hiang
cepat bangkit dari duduknya dan menghadang mereka.
Gouw Kun Tiang dan kawan-kawannya heran tiba-tiba
dihadang oleh seorang wanita cantik.
Bwee Kiang benar-benar berani. ia menegur. "Numpang
tanya, kalian hendak kemana?"
Matanya Kong Tek Hweshio melotot melihat si nona yang
menghadang itu sangat cantik dan tubuhnya yang serba padat
menggairahkan. Begitu juga dengan dua 'orang suci' lainnya,
matanya mencilak melihat Bwee Hiang.
Sikap yang rakus demikian bagi Bwee Hiang sudah biasa,
maka ia tidak, heran atau jeri, malah ia ketawa ketika
tegurannya tidak dijawab.
"Apa kalian tidak dsngar pertanyaanku?" Bwee Hiang
menegur lagi. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Gouw Kun Tiang maju kedepan. "Nona, kau keluyuran
sendirian didaerah pegunungan yang sunyi ini, apa tidak takut
diganggu orang jahat?" tanyanya.
"Orang jahat banyak, tapi mereka segan mengganggu aku,
karena aku adalah pelayannya Hek-bin Sin-tong!" jawab Bwee
Hiang ketawa mesem. Hatinya Kong Tek Hweshio rasanya seperti dipelintir nampak
senyuman Bwee Hiang yang demikian menarik hati. Tanpa
disadari, ia telah maju kedepan, mendahului Gouw Kun Tiang.
ia berkata: "Kau pelayannya Hek-bin Sin-tong" Sungguh bikin
hatiku iri, kau terlalu cantik untuk menjadi pelayannya Hek-bin
Sin-tong. " "Taysu, baik baik sedikit dalam caranya mengucapkan katakata."
memotong Kun Tiang. Namun, si Hweshio yang sudah dibetot sukmanya, oleh
kecantikan Bwee Hiang, tidak menghiraukan teguran kawannya
dan ketawa haha hehe didepan si botoh. suatu kelakuan yang
menyebalkan dan kurang ajar sekali. Tapi Bwee Hiang sudah
biasa menghadapi orang ceriwis seperti si kepala gundul, ia
sudah tidak heran lagi. "Aku termasuk orang jelek. masih ada yang lebih cantik
pelayannya Hek-bin Sin-tong, maka pujianmu tidak pada
tempatnya..." sabut Bwee Hiang ketawa.
Makin berani si Hweshio. Ia berkata: "Ah, masa ada yang
lebih cantik dari kau, nona" Aku tidak percaya. Untuk apa kau
menjadi pelayan orang gunung, lebih baik kau ikut aku ke kota
untuk bersenang-senang"
Sret! pedangnya Bwee Hiang dihunus. Kini si botoh tidak
main-main wajahnya, keren dan bengis, ia membentak: "Kepala
gundul, kenapa kau sangat kurang ajar?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Aku tawari kau satu kebahagiaan di-dunia, bagaimana kau
katakan aku kurang ajar?"


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kau memang kurang ajar, cengar-cengir seperti monyet
kepedasan. memangnya mukamu kebagusan dipertontonkan di
depan nonamu?" Gouw Kun Tiang melihat akan terjadi urusan, maka ia
menyelak: "Nona kau jangan ladeni ia. Sabarlah, sekarang aku
minta kau antarkan kami menemui Hek-bin Sin-tong."
"Hek bin Sin-tong tidak ada di lembah!" jawab Bwee Hiang
singkat, "Ia pergi kemana nona?" tanya Gouw Kun Tiang.
"Ya pergi untuk suatu urusan, untuk apa kau mau tahu?"
"Kalau begitu, bawalah kami ketempatnya, disana kami akan
menanti kedatangannya?"
"Enak saja kau ngomong" jengek Bwee Hiang. "Apa aku
tidak tahu kedatangan kalian untuk urusan It-sin keng?"
"Hei, nona, dari mana kau tahu urusan It-sin-keng?"
Bwee Hiang ketawa getir. Kong Tek Hweshio rasakan semangatnya tiba-tiba melayang
pergi, melihat Bwee Hiang ketawa. badannya si nona bergerakgerak
dan sepasang bukit dadanya seperti menantang untuk
diremas. Tidak heran kalau pemandangan itu membuat
terbangun semangatnya Kong Tek Hweeshio yang rakus
dengan perempuan. "Nona, kau ketawakan apa?" tanya Gouw Kun Tiang heran
melihat si nona ketawa geli.
"Kalau tidak salah, kau ada Toako dari Siamsay Sie Long,
bukan?" tanya Bwee Hiang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Gouw Kun Tiang melengak heran. "Dari mana kau tahu,
nona?" tanyanya lantas.
"Aku sudah tahu, buat apa kau menanya dari mana aku
tahu." "Kalau kau sudah tahu, ada baiknya, lekas antar kami
ketempat Hek-bin Sin-tong."
"Untuk aku mengantar kalian kesana. mudah saja, asal
kalian dapat melewati aku dulu. Hihihi...!" Bwee Hiang ketawa
dengan jumawa. "Kenapa kita harus bsrtempur?" tanya Gouw Kun Tiang.
"Itu suatu keharusan, Hek-bin Sin-tong ada keluarkan
aturan, siapa mau menemui ia, harus kalahkan dahulu
pelayannya yang ditugaskan menjaga!"
"Oh, begitu?" kata Gouw Kun Tiang heran.
"Kasikan aku yang menangkapnya, Gouw heng!" nyeletuk
Kong Tek Hwesio. "Baiklah, kau maju tempur pada si nona, tapi jangan bikin
susah padanya. Asal kau dapat menowel bajunya saja, cukup,
pertandingan tak usah diteruskan. Bukankah begitu, nona?"
kata Gouw Kun Tiang ketawa nyengir kepada Bwee Hiang.
"Bagus, Kau boleh maju?" tantang Bwee Hiang pada si
kepala gundul. Kong Tek Hweshio tak usah ditantang kedua kalinya, sebab
ia sudah lantas lompat kedepan Bwee Hiang dengan
tongkatnya yang berat. "Nona manis, sebaiknya kita jangan bertempur!" menggoda
Kong Tek Hweshio- "Kau ikut saja Hudya ke kota. pasti kau
akan merasa sangat beruntung hidup dikolong langit!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Hweshio cabul!" bentak Bwee Hiang. "Lihat nonamu akan
selot mulutmu yang kotor!" berbareng Bwee Hiang sudah
menyerang dengan pedangnya.
Kong Tek Hweshio pandang enteng si nona, maka ia
gunakan tongkatnya menangkis dengan tiga bagian tenaganya.
Namun untuk kekagetannya, ia melihat tongkatnya terpental
dan hampir saja ujung pedangnya si nona mampir
ketenggorokannya, kalau tidak ia cepat berkelit ketika si nona
rubah serangannya dari mengarah pundak pindah ke
tenggorokan. Keringat dingin mengucur dibadannya si kepala
gundul. Setelah mendapat pengalaman pahir ia berlaku hati-hati
melayani si nona. Bwee Hiang hatinya rada gemas pada si kepala gundul yang
kotor mulutnya, maka ia tidak kasi Kong Tek Hweshio
bernapas. Ia mendesak keras, hingga si kepala gundul menjadi
ketakutan. Tidak lama sejak perasaan ketakutan membayangi.
sekonyong konyong Bwee Hiang berteriak "Kena!!!"
menyusul Kong Tek Hweshio badannya seperti limbung,
pundaknya terluka parah dan mengucurkan banyak darah, ia
jatuh duduk sambil merintih kesakitan.
"Siapa lagi?" tantang Bwee Hiang ketika melihat lawannya
roboh. Gouw Kun Tiang tahu sampai dimana kepandaiannya Kong
Tek Hweshio, kalau dalam beberapa gebrakan saja si Hweshio
sudan roboh, sungguh ada diluar dugaannya.
"Biar aku yang maju!" kata Pek Bie Tojin, sebelum Gouw Kun
Tiang herkata. Si imam memang satu kwalitet dengan si Hweshio. matanya
galak benar memandang si nona sambil mesem-mesem urung.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Nona manis, kau jangan galak-galak pada Toya Harap kau
mengalah untuk aku hawa kau ke kota."
"Imam busuk, kau jangan banyak keluarkan kentut busukmu
disini!" bentak Bwee Hiang, berbareng ia kerjakan pedangnya
dengan jurus 'Tui-chong-hong-goat' (Menolak jendela
memandang rembulan). Pedangnya meluncurr kearah wajah
lawan. sedang tangan kirinya si nona menghajar rusuk dengan
kecepatan kilat. Satu gerakan yang berbahaya sekali bagi lawannya, untung
si imam sudah berpengalaman. Badannya mendak, berbareng
pedangnya dipakai menabas tangan kiri Bwee Hiang yang
menghajar rusuknya. Tapi ia gunakan jurus Sian-jin-hoan ciang
( Sang dewa membalik tangan ) untuk memusnahkan serangan
Bwee Hiang. Si nona tahu bahaya, maka ia lantas tarik pulang tangannya
yang mau menghajar rusuk.
Bwee Hiang terus merangsek, pedangnya kembali dikasi
kerja. Pertandingan kali ini ternyata enak dilihatnya, dua-dua main
pedang dan kelihatannya mereka seperti berimbang
kepandaiannya. Itu hanya pemandangan sejenak saja, Bwee Hiang seakanakan
mau car:i tahu kelemahan lawan. Ketika sudah tahu,
maka si nona mendesak keras, hingga si imam jadi mandi
keringat, kewalahan ia melayani ilmu pedang si nona.
Gouw Kun Tiang libat pihaknya bakal dirugikan, maka ia
teriaki kawan-kuwannya yang lain untuk mengeroyok Bwee
Hiang. Si nona tidak jerih dikerubuti banyak lawan, ia mainkan
pedangnya dengan tenang. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Bwee Hiang amat gagah, maka Gouw Kun Tiang serukan
supaya kawan-kawannya mengepung rapat, agar si nona tak
dapat bergerak bebas. Bwee Hiang jadi nekad. Tubuhnya
berputar tiba-tiba, disusul oleh jeritan tiga orang roboh ialah si
Thauto dan dua adiknya Kun Tiang yang bernama Cia Han Kiu
dan Sie Beng Tek. senjatanya terlempar jauh. Bwee Hiang telah
menggunakan jurus yang ampuh. ajaran Kwee In yang
dinamai, 'Co yu-sim-louw' atau ,Kekiri kanan mencari jalanan',
suatu gerak tipu yang meminta kelihayan ginkang. Dan Bwee
Hiang sudah dapat mengapalkan dengan sempurna jurus
ampuh itu. Bwee Hiang ketawa terkekeh-kekeh melihat tiga lawan dapat
dirobohkan sekaligus. Ditengah ketawanya yang enak, mendadak si nona menjerit
dan tubuhnya limbung, kemudian roboh.
Gouw Kun Tiang tahu apa sebab dengan tiba-tiba saja si
nona limbung dan roboh, itulah pekerjaannya si kepala gundul
Kong Tek Hweshio. Dengan licik ia keluarkan senjata
rahasianya yang berupa panah tangan yang dicelup racun. Ia
lontarkan panah tangannya kepada Bwee Hiang yang tengah
tidak berjaga jaga, tentu saja sasarannya kena dengan jitu
sekali, Bwee Hiang kena dibokong oleh si kepala gundul.
Hweshio keparat itu melompat kedekatnya Bwee Hiang.
Dengan sekali raih, tubuhnya Bwee Hiang dilain saat telah
digondol pergi oleh Kong Tek Hweshio hingga Gouw Kun Tiang
berdiri melongo. Pikirnja: "Kong Tek Hweshio benar-benar berengsek, ia mau
bawa kemana si nona?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia tak dapat memikirkan terus pada Kong Tek Hweshio,
sebab ia lebih perlu menolongi dua saudaranya dan si Thauto
yang mendapat luka-luka. Tapi sebaliknya dengan Pek Bie-Tojin. ia tidak senang
melihat perbuatannya sang kawan yang hendak
mengkangkangi sendiri si cantik, maka ia sudah enjot tubuhnya
meleset menyusul Kong Tek Hweshio- yang sudah lari jauh.
Ia menggunakan ginkangnya untuk menyandak si kepala
gundul. Ginkangnya si kepala gundul juga bukan lemah, tidak heran
kalau Pek Hie Tojin telah kehilangan jejaknya.
Ia hentikan larinya. sambil banting-banting kaki, ia mengutuk
pada teman yang curang itu.
Bwee Hiang dilain pihak mencelos hatinya ketika dipondong
dan dibawa lari oleh Kong Tek Hweshio. Pikirnya, kembali ia
akan menjadi bulan-bulan dari laki-laki rakus- Bagaimana ia
harus membikin pembelaan, sedang seluruh tubuhnya
dirasakan tidak bertenaga"
Entah berapa lama ia dalam pondongan si kepala gundul,
tahu-tahu ia sudah diletakkan pada suatu tempat yang
sekitarnya dipagar dengan rumput alang-alang yang tumbuh
tinggi. Itu adalah satu tempat yang baik untuk si kepala gundul
melampiaskan napsu binatangnya kepada korbannya yang tidak
berdaya. "Nona manis, akhirnya kau jatuh juga di tangan Hudya....."
kata si kepala gundul seraya memeluki dan menciumi Bwee
Hiang dengan bernapsu. "Bangsat, kepala gundul dekat mampus. kau berani kurang
ajar terhadap nonamu" Hm! Apa kau kira dapat lolos dari
kematian" Tunggu sebentar Hek-bin Sin-tong akan datang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kesini dan ambil kepala mu!!" demikian Bwee Hiang hanya
dapat memaki, sedang ia tidak berdaya sama sekali, karena
pengaruh racun panah membikin ia lemas tak bertenaga.
"Nona manis. biar kepalaku menggelundung, asal aku sudah
dapat kepuasan darimu yang begini molek..." sahut Kong Tek
Hweshio, seraya tangannya menggerayangi tubuh Bwee Hiang,
hingga si nona menjadi sangat ketakutan, mukannya pucat dau
pelan-pelan matanya tampak berkaca-kaca menangis.
Cemas dan putus asa Bwee Hiang. Ia memikirkan sudah ada
tiga bibit dalam dirinya, kalau dikacau oleh bibit si Hweshio,
benar-benar ia tidak terima, ia tidak mengharapkan suatu
keturunan dari si kepala gundul jahat. Maka, diam-diam ia
sudah ambil keputusan, manakala nanti dirinya sudah dikotori
oleh si Hweshio, ia akan membunuh diri saja.
"Nona manis, akan kusembuhkan kau apabila kau sudah
menyenangkan Hudya, Kau kena panah beracunku yang
membikin tubuhmu lemas, tidak apa, hanya sebentaran saja,
setelah kau iringi kesenangan hudya lantas kau akan kembali
kuat. Harap kau seterusnya akan melayani Hudya baik-baik,
pasti kau tidak menyesal...."
"Kepala gundul bangsat, tidak lekas sembuhkan nonamu
sekarang, mau tunggu kapan" Asal Hek-bin Sin tong datang,
aku tidak nanti mintakan kau ampun, apa-bila kau tidak
sembuhkan aku dari panah beracunmu!" Bwee Hiang coba
menakut-nakuti si Hweshio.
-oo0dw0oo- Jilid 17 BAB 49 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ KONG TEK HWESHIO ketawa haha hehe, "Nona manis, kau
jangan macan-macani aku dengan Hek-bin Sin-tong. Taruh kata
ia kemari, sudah kasep, kau sudah menjadi barang
mainanku..." kata Kong Tek Hweshio.
Berbareng kembali ia memeluk tubuh yang serba padat itu
dan wajahnya Bwee Hiang menjadi sasaran mulut si Hweshio
yang memuakkan. Si nona tahu bahwa tidak akan ada manusia yang datang
menolong dirinya dalam hutan belukar itu, namun, ia masih
tidak putus harapan. Ia menjerit-jerit ketika pakaiannya mulai
dilucuti oleh si kepala gundul.
"Bagus!" tiba-tiba terdengar suara orang berkata, hingga
Kong Tek Hweshio sangat kaget dan batal ia melucuti pakaian
bawahnya Bwee Hiang. Meskipun demikian, tubuh si nona
bagian atas tampak terpentang menggairahkan sekali bagi
siapa yang melihatnya. "Kau, kau...?" Kong Tek Hweshio berkata tidak lampias.
ketika melihat yang berkata 'Bagus!' tadi bukan lain adalah Pek
Bie Tojin, kawannya sendiri.
"Ya, aku! Kau teman jahat, pengkhianat, mau makan sendiri
saja" jengek Pek Bie Lojin marah.
"Ia roboh karena jasaku, ada sangkut apa dengan kau.
Hmm! Kau kurang terima. Kalau tidak dengan pertolonganku,
kau sudah mati ditabas pedangnya!"
Perkataan si kepala gundul memang benar, sebab waktu itu
Pek Bie Tojin sedang kedesak oleh si nona. Kalau tidak ada
pertolongan si Hweshio, mungkin ia binasa. Namun ia tidak
mau unjuk kelemahan. Ia membentak, "Tanpa kau, aku masih
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ bisa membela diri, jangan kau sebut-sebut jasamu didepanku!
Lekas kau serahkan si nona padaku!"
"Ha ha ha..." Kong Tek hweshio ketawa. "Enak saja kau
ngomong, To-heng. Kalau kau tahu gelagat, lebih baik kau
jangan mencampuri urusan kesenanganku, nanti kalau ada lagi,
akan kubantu kau menangkapnya dan itu buat kau. Setuju?"


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Hidung Pek Bie Tojin mendengus. "Kau tidak mau kasikan,
aku juga akan memaksanya untuk dapatkan si nona!" kata si
imam dengan suara keras. Hatinya berdebaran melihat tubuh Bwee Hiang terlentang
menggiurkan. Ia membayangkan, bagaimana nikmatnya kalau
ia dapat si nona yang montok berisi dan cantik itu.
"Kau ada kepandaian apa makanya berkeras?" tanya Kong
Tek Hweshio ketawa. "Marilah kita tetapkan dengan senjata!" menantang Pek Bie
Tojin. "siapa yang menang, ialah yang berhak mendapatkan si
nona!" "Apa kau kira aku takut" Hidung kerbau, mari sini!" tantang
si kepala gundul yang telah menyiapkan tongkatnya yang berat.
Bwee Hiang coba gerakkan tubuhnya dengan maksud mau
merapikan pakaiannya namun tak bertenaga ia menggerakkan
badannya. Cemas hatinya melihat keadaannya waktu itu yang
tidak genah dipemandangan orang sopan.
Sementara itu, si imam dan si pendeta gundul telah mulai
bertempur. Mereka memang ada setandingan dan paling-paling seri
kalau mereka bertanding dengan sungguh-sungguh, namun si
kepala gundul sudah terluka tadi oleh pedangnya si nona, maka
perlawanannya jadi kipah, karena itu ia menggunakan tangan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ kiri memainkan tongkatnya. Tidak heran, kalau Kong Tek
Hweshio sebentar saja sudah keteter dan mulai terdesak.
Pek Bie Tojin ketawa-ketawa riang melihat lawannya keteter.
Dilain pihak, Bwee Hiang sangat gelisah. Pikirnya, siapa
pemenang diantara mereka baginya sama saja. Ia harus
melayani manusia binatang itu melampiaskan napsu birahinya.
Yang ia sayangkan, tiga bibit yang ditanam pada tubuhnya itu
akan mendapatkan gangguan kalau mesti ia menjadi korban
napsu binatangnya salah satu orang jahat itu.
Dalam putus asanya, tiba-tiba ia rasakan ada angin
menyambar ke salah jalan darah di bawah bukit dadanya yang
kanan. Ia heran, sebab ia rasakan angin tadi telah menembusi
kedalam tubuhnya dan menyelusup ke seluruh badannya.
"Anak Hiang, coba kau gerakkan tubuhmu sekarang!" tiba
tiba si nona mendengar suara empuk dari seorang perempuan.
Terkejut Bwee Hiang, tapi ia lantas gerakkan tubuhnya.
Untuk kegirangannya, tenaganya sekarang telah pulih dengan
tiba tiba. Ketika ia hendak membuka mulut menanya, kembali suara
tadi berkata: "Anak Hiang, diatas kepalamu ada pedangmu dan
tiga butir pil didekatnya, kau lekas telan. Sebentar, kalau kau
sudah bereskan dua manusia siluman itu, kau lekas datang ke
tempat mula-mula kau berkelahi, kau akan ketemu denganku.
Sekarang nah, selamat bekerja..."
Suara wanita itu empuk dan terang sekali ditelinganya Bwee
Hiang, si nona tidak tahu dari jarak berapa jauh orang itu telah
berkata-kata kepadanya" Dari suaranya yang empuk dan
menyayang, rupanya wanita itu adalah seorang nikouw
(biarawati) dari salah satu kuil pada salah satu tempat disekitar
itu. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia tidak sempat memikirkan wanita yang menolong dirinya
itu, sebab sebentar toh ia akan menjumpainya, maka ia lantas
rapikan pakaiannya dan ketika ia periksa, benar saja diatas
kepalanya ada sebatang pedang, ialah pedangnya sendiri yang
ia dapat dari Teng Hie, muridnya Oey Liong Tojin. Tiga butir pil
yang terletak tidak terlalu jauh dari pedangnya.
Ia lantas masukkan dalam mulutnya, ditelan tanpa pakai air
lagi. Amarahnya sekarang meluap-luap apabila melihat Kong Tek
Hweshio dan Pek Bie Hweshio yang sedang bertempur matimatian
untuk memperebutkan dirinya.
Bwee Hiang tidak lantas melampiaskan amarahnya kepada
dua manusia siluman itu, ia menunggu sampai Kong Tek Hweshio
yang sudah kepayahan kena dibunuh oleh Pek Bie Tojin.
Namun, ia kecele, sebab tiba-tiba Kong Tek Hweshio lompat
mundur dan berkata : "Toheng, aku menyerah kalah. Aku rela
kau ambil gadis itu untukmu. Asal kau masih ingat
persahabatan kita, aku girang sekali kalau kau kasi kesempatan
juga padaku menikmati kesenangan manakala kau sudah pakai
si gadis..." Mendelu hatinya Bwee Hiang mendengar perkataan si kepala
gundul. Dirinya akan diduakan, sungguh hebat dan keji sekali si
kepala gundul itu. "Si nona sudah jadi milikku. maka kalau Taysu
menghendakinya, lebih baik tunggu kita menangkap lain nona
saja, aku nanti bantu kau menangkapnya untuk
kesenanganmu." Kong Tek Hweshio melongo, sebab jawaban Pek Bie Tojin
adalah perkataannya sendiri yang belum lama berselang telah
dilontarkannya kepada si imam. la merasa seperti disindir, tapi
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ apa ia bisa bikin, karena ia tidak ungkulan bertempur lebih
jauh. Ia hanya menundukkan kepala dan menghela napas.
Bwee Hiang yang belum bangkit berdiri dari tadi, telah purapura
dirinya dalam keadaan tidak berdaya ketika dihampiri oleh
si imam. Pek Bie Tojin heran melihat si nona sudah rapikan
pakaiannya, hingga tidak kelihatan lagi sepasang bukit dadanya
yang terpentang menantang. Ia tidak memikirkan kemungkinan
adanya perubahan dalam dirinya si gadis, ia hanya ingat akan
melampiaskan kesenangannya saja dengan si nona yang cantik
jelita dan menggairahkan.
Maka dengan tidak banyak bicara pula, ia merangkul dan
hendak menciumi Bwee Hiang.
"Plak! Piok!" Terdengar suara tangan menampar dan Pek Bie Tojin
meloso-loso di tanah sambil pegangin pipinya yang kesakitan,
sedang dari mulutnya mengeluarkan darah segar, ada beberapa
biji giginja yang copot. Bwee Hiang sendiri sementara itu sudah melejit bangun dan
lompat pula. Kong Tek Hweshio yang sedang duduk dalam keadaan kaget
mendengar suara plak plok tadi disusul oleh meloso-losonya
Pek Bie Tojin. Sama sekali ia tidak mengira Bwee Hiang dapat memulihkan
tenaganya, maka dalam gugup, ia berkelit dari serangan si
nona. Hanya sekali saja ia dapat berkelit, serangan kedua yang
merupakan serangan maut dari Bwee Hiang tak dapat dielakkan
oleh Kong Tek Hweshio. kontan kepalanya menggelinding
terpisah dari lehernya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Setelah menabas mampus si kepala gundul, Bwee Hiang
lompat balik dan berdiri didekat Pek Bie Tojin yang sedang
merangkak-rangkak hendak bangun.
"Imam bangsat!" bentak Bwee Hiang. "Kau masih
mengharap hidup" Hm! Sekali ketemu nonamu marah, jangan
harap kau lolos dari kematian!"
Dengan tidak tahu malu, Pek Bie Tojin telah lekuk lutut dan
minta ampun pada Bwee Hiang, hingga si nona terkekeh-kekeh
ketawa. "Baru sekarang kau ada pikiran untuk minta ampun, imam
bangsat!" kata si nona. "Barusan, kalau tenagaku belum pulih,
pasti kau akan permainkan diriku! Buat apa imam jahat
sepertimu ditinggal hidup?"
Bwee Hiang berkata seraya kakinya bekerja, hingga Pek Bie
Tojin tubuhnya terlempar dua tombak kena ditendang si nona
kosen. Pek Bie Tojin menjerit dan memuntahkan darah segar dari
mulutnya, karena tendangan si nona tadi persis mengenakan
dadanya. Bwee Hiang menghampiri, ia berkata: "Kau masih belum
mati?" "Liehiap, ampun...." meratap Pek Bie Lojin dengan roman
yang mengasihankan. Wajahnya sudah tidak keruan,
berlepotan darah segar. "Ampun, kau boleh minta ampun pada Giam-lo-ong...!"
bentak Bwee Hiang, kembali kakinya bekerja.
Kali ini tubuhnya si imam hanya terlempar setombak lebih,
namun akibatnya hebat, karena Pek Bie Tojin tubuhnya hanya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ berkelejotan sebentar dan napasnya lantas berhenti, jiwanya
melayang menyusul rohnya Kong Tek Hweshio.
Demikianlah jalannya nasib manusia.
Belum lama Kong Tek Hweshio ketawa-ketawa hendak
mengganyang tubuh Bwee Hiang yang montok menggairahkan,
kini jiwanya sudah melayang. Pek Bie Tojin yang dapat
mengalahkan Kong Tek Hweshio dan hatinya meluap-luap
kegirangan bakal dapat mencaplok si nona cantik, sekarang
tengah menyusul rohnya Kong Tek Hweshio.
Dalam sekejap saja, nasib manusia telah berubah.
Nampak dua manusia mesum itu sudah tidak berjiwa. Bwee
Hiang jadi ingat kepada suara wanita yang empuk menyayang,
yang rasanya masih mengiang ditelinganya.
Siapakah wanita itu" Apakah ia adalah satu Nikouw yang
saleh, yang telah datang menolong pada dirinya dalam bahaya"
Cepat Bwee Hiang telah balik ke tempat tadi ia bertanding
dikeroyok oleh Gouw Kun Tiang dan kawan kawannya. Disana
ia lihat seorang wanita cantik tengah berdiri mengawasi
seorang pria pertengahan umur, tengah bicara dengan Gouw
Kun Tiang. Kapan Bwee Hiang datang dekat, ia kaget karena ia kenali
wanita elok itu bukan lain adalah ibunya Kwee In, ialah Lamhay
Mo Lie, sedang pria yang bicara dengan Gouw Kun Tiang
adalah Kwee Cu Gie, ayah adik kecilnya.
Bwee Hiang sekarang baru menyadari bahwa wanita yang
menolong dirinya itu adalah Lamhay Mo Lie adanya. Saking
senang girang dan berterima kasih sekali, Bwee Hiang mau
jatuhkan dirinya berlutut, tapi ia dicegah oleh Lamhay Mo Lie.
"Jangan pakai peradatan yang bikin orang cepat ubanan, anak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Hiang!" cegahnya seraya merangkul si nona dengan perasaan
menyayang dari seorang ibu.
Bwee Hiang sangat terharu dan ia menangis sesenggukan
dalam pelukan Lamhay Mo Lie.
Sementara itu Kwee Cu Gie tengah bicara dengan Gouw Kun
Tiang. "Gouw heng, kini kau sudah tahu Hek-bin Sin-tong adalah
anak kami. maka dengan memandang muka kami suami isteri.
harap selanjutnya kalian dari Siamsay Sie Long tidak
memikirkan yang bukan-bukan lagi halnya It-sin keng ada pada
anakku. Aku tahu betul ia tidak mempunyai Kiiab Mukjijat itu!"
demikian Kwee Cu Gie berkata pada Kun Tiang.
"Nama Kwee Tayhiap suami isteri seperti guntur
mendengung, mana berani kami dari Siamsay Sie Long
membentur gunung Agung. Kwee Tayhiap boleh legakan hati,"
sahut Gouw Kun Tiang dengan roman sungguh-sungguh.
"Kami bukannya takut menghadapi tokoh kuat yang mana
juga, cuma kami khawatir, anak kami habis sabar, ia menjadi
gusar, maka disitulah orang yang menggerambengi It-sin-keng
akan menemukan nasib celaka, kalau tidak sampai jiwanya
dibikin melayang, sedikitnya mereka akan mendapat cacad
seumur hidup. Anakku lebih gagah sepuluh lipat dari kami
suami isteri digabung jadi satu!" Kwee Cu Gie berkata sengaja
ia bikin Siamsay Sie Long (Lima srigala dari Siamsay) nyalinya
jadi ciut. Gouw Kun Tiang dan kawan-kawannya mangut-mangutkan
kepalanya. Kemudian setelah minta ma'af pada Bwee Hiang, Gouw Kun
Tiang dan kawan-kawan pamitan dari Kwee Cu Gie suami isteri
dan berlalu dari tempat itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kiranya yang menolong Bwee Hiang memang Lamhay Mo
Lie. Kwee Cu Gie suami isteri telah memecah diri ketika melihat
ada orang datang memasuki lembah. Kwee Cu Gie mencegat
Gouw Kun Tiang dan kawan-kawannya, sedang Lamhay Mo Lie
menyusul Kong Tek Hweshio yang membawa kabur Bwee
Hiang. Seperti Pek Bie Tojin, Lamhay Mo Lie juga kehilangan
jejak si kepala gundul, hampir ia terlambat kalau tidak Pek Bie
Tojin yang cepat mengetahui dimana bersembunyinya Kong
Tek Hweshio. Lamhay Mo Lie biarkan dua manusia binatang itu
bertempur, sedang ia diam-diam menolong Bwee Hiang. Ia
bebaskan si nona dari totokan dengan ilmunya yang tinggi,
ialah ia gunakan angin senjata kebutannya (hud-tim)
membebaskan Bwee Hiang. Kemudian ia taruh pedangnya si
nona yang ia dapat pungut dan diletakkan di atas kepalanya
bersama tiga butir pil mujarab untuk memisnahkan racun jahat
si Hweshio yang membikin Bwee Hiang lemas sekujur
badannya. Dengan begitu, si nona jadi ketolongan.
Setelah memesan si nona untuk datang ketempat
pertempuran yang mula-mula setelah membereskan Kong Tek
dan Pek Bie, maka Lamhay Mo Lie telah kembali kepada
suaminya yang tengah bicara dengan Gouw Kun Tiang.
Dalam omong omong, Lamhay Mo Lie menanyakan halnya
Bwee Hiang sejak berpisahan, si nona telah menutur dengan
rada-rada likat. Namun mengingat bahwa Lamhay Mo Lie dan
Kwee Cu Gie adalah ayah bundanya Kwee In, sama juga
dengan ayah bundanya sendiri, maka ia menutur dengan
sejelasnya diseling oleh mengucurnya air mata karena sedih.
la menutur telah menyerahkan diri kepada si Naga Api
karena ia ditotok tidak berdaya, sebelumnya ia mengharapharap
pertolongan Kwee In, tidak kunjung datang juga.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Ia juga menceritakan setelah si 'Naga Api' mati, totokannya
telah dibebaskan oleh Kim Liong, putera Pangcu dari Cengliong-
pang. Lebih jauh, Bwee Hiang juga cerita, bertemu
dengan Kwee In sebentaran dia berpisah pula. Hanya urusan


Kitab Mudjidjad Lanjutan Bocah Sakti Karya Wang Yu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengenai dirinya telah diganggu juga oleh Kim Liong dan Kwee
In tidak dijelaskan oleh Bwee Hiang, rupanya ia malu dan
khawatir dipandang rendah oleh Lamhay Mo Lie.
"Kau sudah ketemu anak In, kenapa tidak mau kumpul
seterusnya dengan adik In-mu?" tanya Lamhay Mo Lie, yang
tahu si nona sangat mencintai anaknya.
"Aku bukannya tidak mau berkumpul dengan adik In, hanya,
aku merasa diriku sudah tidak berharga untuk adik In lagi. Aku
ingin melihat adik In hidup beruntung disamping seorang gadis
yang masih suci murni, gadis yang membikin ia hidup
bahagia..." Bwee Hiang menyatakan pikirannya seraya
bercucuran air mala. "Kau sekarang masih mencintai adik In-mu?" tanya Lamhay
Mo Lie. "Sejak dulu, sekarang dari selanjutnya, aku tetap mencintai
adik In, hanya aku tidak mau mengganggu ketenteraman
hidupnya disamping seorang gadis yang terhormat," Bwee
Hiang berikan pengakuannya dengan tulus hati.
Lamhay Mo Lie geleng-geleng kepala. "Kau memang seorang
gadis bijaksana, hanya sayang sekali kau bukan jodoh anakku,
sehingga kau harus menderita dikotori oleh segala manusia
jahat!" kaia Lamhay Mo Lie.
Bwee Hiang tidak menjawab, hanya air matanya mengucur
lebih deras pula. "Apa kau juga dengar tentang dirinya Eng Lian?" tanya
Lamhay Mo Lie. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Bwee Hiang manggutkan kepalanya.
"Juga tentang Leng Siong?" Lamhay Mo Lie meneruskan
pertanyaannya. Kembali Bwee Hiaag anggukkan kepalanya.
"Dari siapa kau dapat dengar?"
"Aku dengar dari adik In sendiri, ia ceritakan tentang
nasibnya adik Lian dan Siong yang sudah punya suami."
"Apa anak In tidak kaget menemukan kau juga sudah jadi
janda?" "Adik In kaget dan ia termangu-mangu, tapi aku berusaha
bisa menghiburnya supaya ia jangan patah hati. Ia kelihatannya
terhibur." "Hm.! Terhibur!" Lamhay Mo Lie mendengus. "Anak kau kira
gampang hatinya anak In terhibur karena patah hatinya oleh
tiga gadisnya" Aku kira kau salah sangka, anak Hiang.
Meskipun diwajahnya tidak apa-apa, pasti hatinya menanggung
kesengsaraan yang ia tidak dapat nyatakan didepannu. Kenapa
kau tidak tahan dia, menghiburnya dan ajak ia ke Coa-kok
menemui ayah bundanya?"
"Aku tidak punya pikiran sampai kesitu," sahut Bwee Hiang,
seraya menangis terisak-isak. "Aku kira dengan menjauhkan diri
darinya, aku telah membuat dirinya merdeka dan boleh memilih
gadis lain yang pantas untuknya. Tidak tahunya perbuatanku
itu keliru dan membikin ia menderita..."
Lamhay Mo Lie geleng-geleng kepala. "Anak Hiang, kalau
lantaran patah hati itu, tidak seorangpun yang menghibur
dirinya, sehingga anak In pikirannya menjadi gila, siapa yang
harus disalahkan'' kata Lamhay Mo Lie pula dengan hati masih
mendongkol. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ "Kami bertiga yang harus disalahkan, tapi aku berjanji, aku
akan korbankan hidupku untuk terus-menerus
mendampinginya, sehingga pikiran adik In sehat kembali."
Lamhay Mo Lie melirik pada Kwee Cu Gie, yang dari tadi
tinggal mendengari saja percakapan mereka berdua.
"Ya, jodoh memang tidak dapat dipaksakan," kata Kwee Cu
Gie. "Ayahpun telah bilang, bahwa anak In akan mengalami
kegoncangan jiwanya berkali-kali, karena tiga gadis pilihannya
yang bukan jodohnya. Apa kita bisa bikin" Mari kita cari anak
In, kita mau tahu bagaimana pikirannya sekarang setelah
digoncangkan oleh kejadian-kejadian yang menimpa gadisnya
yang malang." Lamhay Mo Lie anggukkan kepalanya.
Bwee Hiang seka air matanya yang sekarang mulai berhenti
mengucur. "Kau sekarang mau kemana", anak Hiang?" tanya Lamhay
Mo Lie. "Sudah lama aku meninggalkan rumah, aku pikir hendak ke
Kunhiang untuk menengok perusahaanku disana, bagaimana
dibawah pimpinan pamanku Liu Keng Sin"
"Bagus," kata Lamhay Mo Lie. "Itu pikiran baik sekali,
memang pantas kau menengok rumahmu yang sudah lama kau
tinggalkan." "Aku mohon bibi dan paman suka mengampuni diriku yang
membawa celaka..." kata Bwee Hiang, seraya ia berlutut di
depan Kwee Cu Gie dan Lamhay Mo Lie.
"Bangunlah, anak Hiang!" menghibur Lamhay Mo Lie seraya
pimpin si nona bangun. "Apa yang telah terjadi dengan dirimu
bukan salahmu, semua itu adalah maunya takdir, kita manusia
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ tidak dapat mengelakkan guratan nasib. Legakanlah hatimu,
supaya selanjutnya kau dapat hidup kembali. Siapa tahu, kalau
memang ada jodoh, kau akan ketemu lagi dengan anak In dan
terserah kepadanya, asal ia menginginkan kau menjadi
isterinya, aku si orang tua tidak keberatan. Hi hi hi...."
ooo0dw0ooo Bab 50 PERKATAAN Lamhay Mo Lie membuat hatinya Bwee Hiang
senang sekali. Apakah ada kemungkinan Kwee In akan kembali kepadanya"
Inilah satu pertanyaan yang sukar dipecahkan. Kwee In adalah
satu pemuda cakap dan ganteng, kepandaiannya sangat tinggi,
pemuda demikian adalah idaman dari setiap wanita. Dalam
dunia ini ada banyak wanita-wanita cantik, maka yang bakal
menggoda Kwee In juga sangat banyak, maka pengharapannya
supaya Kwee In dapat kembali, ada sangat tipis. Ia serahkan
saja perjodohan itu pada Thian, yang nanti akan mengaturnya,
manakala ia ada jodoh si Bocah Sakti.
Disamping itu, ia juga tidak melupakan Kim Liong, pemuda
kedua yang menempati hatinya dan iapun sudah menyerahkan
dirinya kepada si anak muda yang tergila-gila kepadanya.
Disamping Kim Liong, ia rasa dirinya bakal hidup bahagia,
sebab pemuda itu sangat mencintai dirinya dan telah berjanji
akan mengambil ia sebagai isterinya yang tercinta meskipun
apapun juga yang terjadi dengan dirinya.
Pikirannya jadi bercabang dua...
Pada saat itulah terdengar suara riuh rendah mendatang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
http://ebook-dewikz.com/ Kiranya yang datang itu adalah Gouw Kun Tiang, tiga
saudaranya dan si Thau-to, diuirng oleh limabelas orang baru
yang perawakannya bermacam-macam, pendek, tinggi kurus,
pendek gemuk dan lain-lain. Tampak air muka mereka
menunjukkan kegirangan melihat Kwee Cu Gie dan kawankawannya
masih ada disitu. Sebaliknya, Kwee Cu Gie, isterinya
dan Bwee Hiang menjadi heran, kenapa Siamsay Sie Long balik
kembali dan membawa kawan.
"Kwee Tayhiap.'' berkata Gouw Kun Tiang ketika mereka
sudah berhadapan. "Aku bukannya menarik pulang janjiku tadi,
tapi aku didesak oleh kawan-kawan, maka aku jadi kembali
kesini. Aku harap Kwee Tayhiap sebagai orang tua dapat
mengerti akan bahaya atas anak sendiri, maka bujuklah Hekbin
Pendekar Aneh Dari Kanglam 9 Dendam Membara Karya Kho Ping Hoo Panji Tengkorak Darah 1
^