Pencarian

Biang Ilmu Hitam 1

Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana Bagian 1


BIANG ILMU HITAM (HEK HOAT BO) RAJAKELANA Hujan turun demikian deras , angin
juga bertiup kencang diiringi suara
petir menyambar , jalan-jalan sepi
tidak ada seorang pun lewat dijalan
besar dan luas ditengah kota lijiang yang terkenal padat dan
ramai karena kota itu berada di daerah perbatasan dalam
wilayah barat ,penduduk lebih memilih bertahan di dalam rumah
walaupun hari masih sore , disebuah rumah seorang lelaki
kurus sedang terbuai meghisap madat sementara dikamar
istrinya sedang bergulung-gulung melayani seorang lelaki kekar
dan besar dan di ruang dapur seorang anak lelaki berumur
sepuluh tahun mengintip dari sebuah lobang permainan mesum
didalam kamar Setelah hari gelap lelaki itu keluar dari dalam kamar dengan
senyum puas dan melangkah keruang tengah mendapatkan
lelaki yang asik menghisap madat , "Lu-jin ! , besok lusa aku
akan datang lagi " , "terserah kamulah yang penting kamu
bayar , urusan akan lancar" , lelaki yang bernama Lu-jin itu
menjawab sepintas saja lalu terlelap lagi dengan menghisap
madatnya 1 Setelah lelaki besar itu keluar , satu jam kemudian seorang
lelaki belia berumur delapan belas tahu masuk , "ang-hoa ada
!" , "ada !" " , pemuda belia itu mengeluarkan beberapa
keeping uang dan meletakkan diatas meja kemudian masuk
kekamar perempuan ang-hoa , ang-hoa sedang mempaerbaiki
rambutnya didepan cermin , dia hanya memakai pakain dalam
tipis berwana merah jambu , "hoa saying aku datang lagi " seru
pemuda itu sambil mememeluk ang-hoa dari belakang dan
meremas buah dada ang-hoa dengan kasar , ang-hoa
membalik tubuhnya sembari tersenyum , "sabarlah siauwkongcu " bujuk ang-hoa lembut dan genit memikat , lalu anghoa berdiri dan memepetkan tubuhnya ketubuh pemuda belia
itu , pemuda itu kian terbakar , lalu dia memondong tubuh anghoa dan melemparkannya ke ranjang dan langsung menerkam
tubuh hangat yang tergolek menantang
Pemuda belia itu berpacu menunggang ganas tubuh hangat
dan lembut ang-hoa , suasana hujan gerimis dan angin yang
bertiup kencang menanbah semaraknya kemesuman dikamar
itu , anak lelaki berumur sepuluh tahun itu kembali mengintip
adegan itu dengan mata berbinar , dua jam pemuda itu
merejang dan memilin tubuh ang-hoa dengan ganas dan
akhirnya lelaki itu terhempas tidak berdaya dengan nafas
memburu , setengah jam kemudian pemuda itu memakai
kembali bajunya dan keluar kamar dan pamit kepada lu-jin
Malam itu ada tiga tamu yang dilayani ole hang-hoa , lelaki
ketiga adalah seorang laki-laki berumur lima puluhan , lelaki itu
2 larut malam baru keluar dari rumah lu-jin , dan anak berumur
sepuluh tahun itu juga baru berangkat tidur setalah selesai
adegan ketiga , ang-hoa juga sudah pulas tidur dengan tubuh
yang remak ngilu kecapean sementara lu-jin sudah pulas tidak
sadarkan diri di kursi goyangnya
Keluarga yang dibina oleh lu-jin memang rusak , kerusakan
keluarga ini diawali dengan kebejatan masa muda lu-jin , lujin
sejak mudanya bekerja disebuah rumah pelacuran dikota dali
selama tiga tahun ia bekerja sebagai penjaga keamanan rumah
pelacuran hwi-ma membuat lu-jin dikenal dirumah pelacuran ,
ketika ang-hoa digelandang ma-cabo (gundik-ma) dari desa
liumeng sebelah utara kota dali , lu-jin terpikat dan terpesona
melihat wajah ang-hoa , beberapa kali ia menjadi tamu ang-hoa
dan melayaninya , lujin terkesan dan tidak bisa melupakan anghoa , lu-jin nekat menculik ang-hoa dan melarikan diri ke lijiang
, dilijiang dia hidup serumah dengan ang-hoa , tapi setahun
kemudian lu-jin terjerat utang judi pada teman-teman judinya
dan untuk menutupi utang tersebut lu-jin menawarkan ang-hoa
kepada teman-temannya Sejak itu ang-hoa kembali pada pekerjaannya sebagai pelacur
di kota dali , hanya bedanya , didali dia berada durumah bordir
sementara di lijiang berada dirumah teman serumahnya lu-jin ,
selama tiga bulan setiap hari ang-hoa melayani tamu sepuluh
orang dalam sehari semalam ditambah lu-jin sendiri , awalnya
pelanggan lu-jin dari tempat judi yang sering datang , kemudian
merambat pada hartawan-hartawan yang mencari kepuasan
3 lebih , trik permainan ang-hoa memang jitu dan mengesankan ,
dan pandai memauaskan pelangganya sehingga blingsatan
Setelah tiga bulan ang-hoa terpaksa berhenti karena tiba-tiba ia
hamil , namun sebagian p pelanganya malah menggila tetap
ingin minta dilayani ole hang-hoa walaupun dalam keadaan
hamil , lu-jin yang hanya mementingkan uang tentu tidak
menolak , ang-hoa yang bagor juga meneriam tawaran tersebut
, sehingga sampai menjelang kelahiran anak tersebut bahkan
sampai air ketuban pecah dia sedang menduduki tamunya ,
ang-hoa melahirkan anak tanpa dibantu oleh dukun beranak ,
anak itu keluar nyelonong brol dari mulut rahimnya
Ang-hoa tidak mau melayani tamunya hanya sebulan , karena
merasa perih setelah melahirkan , namun bulan kedua dia
sudah efektif lagi , dan ang-hoa tidak lupa meminum ramuan
yang membuat dia demikian sehat , kuat dan awet , ramuan ini
dia dapat dari kamar ma-ca-bo , pelacuran terselubung itu
demikian digandrungi lelaki hidung belang di kota lijiang , lu-jin
merasa sangat senang dengan sumber keuangannya , lalu
rumahnya dalam jangka setahun sudah direhap dan diperbesar
Anak yang dilahirkan ang-hoa terpaksa diberi dengan nama
koai keturunan lu- , tentunya tidak ada yang tahu siapa ayah
anak itu entah janin siapa diantara pelanggannya dan lujin
sendiri yang tumbuh diperut ang-hoa dan oleh karena itulah
sehingga lujin menamakan anak itu "koai" (siluman) , "lu-koai" ,
lu-koai diasuh seorang perempuan tua , ketika umur lima tahun
selutuh aktifitas dirumah itu diperhatikan lu-koai , rasa ingin
4 tahunya pada setiap orang yang memasuki kamar ibunya
membuat dia mengintip kekamar ibunya , yang dilihat awalnya
dia tidak mengerti , namun setelah ia mulai belajar membaca
dan menulis seadanya serta bergaul dengan orang diluar maka
diapun mengerti , pembicaraan-pembicaraan kotor dari kamar
ibunya menjadi istilah yang tertanam dalam hatinya
Umur tujuh tahun pamannya lu-jin mulai kecaanduan madat
,dia tidak memanggil ayah pada lujin akan tetapi paman , pada
umur delapan tahun dia juga sudah menghisap madat dibalik
belakang lu-jin , setipa kali lujin teller dan tidak sdarakan diri ,
lu-koai menggantikan lu-jin menghisap madat ditengah larutnya
malam , dan dia selalu berhenti saat kepalanya mulai pusing
dan melarikan diri masuk kekamarnya dan menikmati fantasi
yang dia rasakan akibat ketelerannya menghisap madat
Setelah sepuluh tahun langganan ang-hoa sudah menurun ,
semalamam paling banyak ia melayani hanya tiga tamu paling
banyak , bahkan kadang tidak ada , madat yang membuat lu-jin
mabuk dan kecanduan semakin merusak tubuhnya sementara
umur ang-hoa yang sudah menginjak du puluh delapan tahun
peminatnya sudah berkurang , dan mulailah harta dan perabot
dijial untuk menutupi kebutuhan dan kecaanduan lujin
Ketika lu-koai berumur dua belas tahun ,lu-koai sudah
menginjak dewasa , fantasi didalam kamar ibunya membuat
desakan rasa ingin pada dirinya , nikmatnya rasa ketika ia
bermain dengan dirinya ingin ditumpahkan kepada lawan
jenisnya , demikinlah ketika dia mengintip ibunya sedang
5 bermain dengan seorang tamu membuat gejolak pada dirinya ,
naasnya ang-hoa dan tamunya melakukan sambil minum arak
sehingga mabuk berat dan tidak sadarkan diri , melihat
ketelanjangan ibunya yang mabuk di disamping tamunya yang
tidak sadar lu-koai keluar kamarnya , dan melihat lu-jin juga
tidak sadar dia membuka pintu kamar ibunya dengan birahi
yang meletup-letup dan diiringi rasa takut
Lu-koai dengan nafas memburu mendekati ang-hoa yang
telanjang , pemandangan itu membuat li-koai makin blingsatan
dan dan membuat pikirannya buta dan gelap dia tidak peduli
tubuh siapa yang diremas dan diraba-rabanya itu , pikirannya
cuma satu merasakan lawan jenisnya ini , maka dengan debar
jantung yang bertalu-talu seiring nafasnya yang memburu oleh
birahi dan rasa takut ketahuan dia menaiki ang-hoa yang tidak
sadar , meremas genas tubuh hangat dibawahnya , merejang
ang-hoa semampunya hanya bebrapa kali hentakan lu-koai
sudah sampai kepuncaknya dan meledakkan lahar birahinya
sambil menakan kuat tubuh ang-hoa dan diapun lemas dan
segera lari keluar kamar ang-hoa dan masuk kekamarnya lalu
merebahkan diri dengan sejuta kenikmatan yang masih
membayang di matanya Pada har-hari berikutnya koai mengambil kesempatan dan
berusaha supaya ang-hoa mabuk dan tidak sadarkan diri , lukoai mencuri uang dirumahnya untuk membeli arak dan
menawarkan pada ang-hoa , sekali dua kali mimuman itu
membuat ang-hoa kecanduan , maka hampir setiap malam
6 setelah ia melayani tamu ia minum hingga tidak sadarakan diri ,
koai selalu disuruh beli arak oleh ang-hoa , koai bersemangat
setiap disuruh , kejadian mesum dan bejat layak binatang
hampir setiap malam dilakukan lu-koai , semakin hari lama lukoai semakin kuat dan tahan seiring berkurangnya rasa takut
yang mendera hatinya , segala fantasi yang dia lihat selama ini
yang dilakukan oleh tamu yang datang diperaktekkannya
Enam bulan berikutnya , tubuh ang-hoa sakit dan dalam dua
hari tubuhnya drastis turun sehingga kurus , seminggu
kemudian keinginan koai tida terbendung , ang-hoa yang sudah
sakit dan kurus tidak menyurutkan birahinya , namun ang-hoa
sadar dan itu tidak lagi membuat koai takut , yang penting
birahinya harus tuntas , maka sing itu ia masuk kekamar anghoa , dan mengunci pintu , lalu bagai setan koai menerkam
ang-hoa yang lemah , ang-hoa meronta dan berteriak dan
membuat koai panik takut disengar lu-lu-jin , tangannya yang
memegang tangan ang-hoa spontak menghantam mulut anghoa hingga beradarah dan ang-hoa saking terkejut melihat
perlakuan koai yang menindihnya , badannya yang kurus lemah
karena sakit ditambah hantaman dimulutnya membuat ia
pening dan pingsan Koai merasa leluasa melakukan keinginanya dengan birahi
menghentak-hentak dia mempermainkan tubuh ang-hoa ,
berkali-kali ia sampai kepuncak dan lalu ia ulangi lagi selama
seminggu ia tidak mendapatkan membuat dia menggila , untuk
kesekian kalinya ia berlomba dengan birahinya merejang tubuh
7 tidak berdaya dan ditengah hentakannya yang menggila anghoa sadar , matanya terbelalak melihat koai yang merejang
tubuhnya dan wajah koai yang meringis kenikmatan dan muka
merah dan akan meledak membuat ang-hoa menjerit namun
dengan cekatan dan spontan koai membekap mulut ang-hoa
sambil terus menghantamkan dirinya pada tubuh ang-hoa ,
mata ang-hoa yang mendelik karena susah bernafas , dia
megap-megap , namun bekapan itu semakin kuat seiring
gerakan tubuh koai yang berlomba dengan birahinya , ledakan
itu begitu lama karena tertunda saat koai terkejut mendengar
jeritan ang-hoa hingga birahinya meluncur kebawah , dan dia
mendaki lagi saat membekap mulut ang-hoa , dan akhirnya
hentakan-hentakan yang semakin menggila untuk meraih
kenikmatan entah untuk kebera kalinya meletus tenaganya
bertumpu pada tangan yang mebekap mulut dan hidung anghoa , lalu koai tumbang sementara tubuh ang-hoa kejang
dengan nyawa putus kehabisan nafas
Mata ang-hoa terbelalak mulutnya menganga lebar , koai
menyadari setelah melihat kondisi ang-hoa seperti itu dan tidak
berubah , dia mendekatkan tanganya kehidung ingin
merasakan hembusan nafas namun tidak ada , koai terkejut
dan pucat setelah mengetahui ang-hoa mati , dengan cepat ia
keluar kamar , rasa takunya begitu menghantui bila
perbuatannya diketahui lu-jin , diruang tengah lu-jin sedang
terkapar pingsan , pikiran iblis menyelinap lagi , koai berpikir
harus membunuh lu-jin sekalian , lalu dia pergi kedapaur dan
8 mengambil golok kemudian kembali keruang tengah dan tanpa
berpikir panjang koai membacok leher lu-jin hingga putus
Koai meninggalkan rumah dan berkeliaran dipasar , sehari dua
hari dai mengemis namun tidak memenuhi kebutuhannya ,
maka koai mencuri makanan dipasar untuk memenuhi perutnya
yang lapar dan satu ketika birahinya naik dan dia termenung
diemperan toko , ibu-ibu yang belanja diperhatikan , gelora
nagsunya makin membadai , namun kekuatan ibu-ibu itu
mungkin lebih dari dia sehingga dia merasa jerih , lalu dia
melihat anak perempuan umur sembilan tahun yang belanja
dibawa seorang perempuan tua , hatinya tergerak dengan anak
perempuan kecil yang bersama neneknya yang lemah itu , koai
mengikuti buruannya , ketika nenek dan cucu itu melewati blok
yang sepi , koai beraksi dia melempar kepala nenek itu dengan
batu , nenek itu mengaduh memegangi kepalanya yang bocor
dan lebihnya lagi koai mendorong kuat tubuh yang linglung itu
keemperan toko hingga kepala sinenek terhentak ubin selasar
toko , nenek itu pingsan , sementara si anak perempuan
menjerit minta tolong , koai dengan cepat memukul muka muka
perempuan itu berkali-kali hingga bonyok dan memar , hidung
dan mulutnya berdarah , koa meraih kaki perempuan yang
terduduk kesakitan hingga terjengkang rebah , dengan nafsu
yang memburu koai atong menurunkan celana anak malang itu
, anak perempuan itu menendang-nendang , namun kaki itu
dicengkram kuat oleh koai , membuat anak perempuan itu
menjerit kesakitan 9 Koai memkasakan dirinya masuk merejang anak kecil
perempuan itu karena merasa susah karena rontaaan yang
tidak mau berhenti , koa menghantam kembali kepalannya
kemuka anak wanita kecil , karena sakit muka yang memar dan
nyeri yang bersangatan membuat rontaan itu melemah , koai
mulai lagi dengan aksinya , pengalamannya yang matang
selama enma bulan membuat ia mudah melakukan
keinginannya pada perempuan kecil itu , saat tubuhnya asik
merejang tubuh kecil itu dia dikejutjan bentakan , dia terkejut
melihat seorang lelaki dewasa memergokinya , dengan cepat
dia bangkit sambil meraih celananya dia berlari dengan
setengah telanjang menyelamatkan diri , lelaki yang mengejar
terpaksa berhenti saat melihat anak kecil yang setengah
telanjang dengan muka bengkak memar dan darah berceceran
, , sementara nenek tua juga masih diam kaku tidak bergerak ,
Koai terus berlari , dan ketika merasa ada peluang dia memakai
celananya kemudia tersu berlari keluar pasar dan terus berlari ,
hingga dia sampai keluar kota , koai tidak berani lagi masuk
kekota lijiang , maka dia putuskan untuk terus melarikan diri


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sejauh mungkin dari lijiang , dia masuk hutan keluar hutan ,
selama perjalanan dia menangkap tikus atau kelinci untuk
dimakan , akhirnya sampailah lu-koai di kaki bukit kwi-ban-san ,
dia masuk kedalam hutan untuk mencari binatang buruan,
hatinya terkesiap melihat ular sebesar paha manusia dan
berkuran panjang 10 Koai menyingkir dan berlari ke arah puncak , saat sedang
berlari dia mendengar gerengan macan , semakin cepat dia
berlari dan masuk dalam sebuah goa yang ditemuinya , goa itu
dalam dan berlorong panjang dia terus menelusuri lorong yang
gelap , ia mendengar gaung diatasnya lalu merasakan
tubuhnya disengat dan sakitnya luar biasa , dia lari terus
kedalam dengan membabi buta tiba-tiba tubuhnya sebuah
benda lunak , tuubuhnya basah licin dan dia mearsakan cairan
manis memasuki rongga mulutnya dia mengecaap mereguk
madu yang sangat manis sehingga terasa pahit sejkali ,
ternyata koat menabrak sarang jeng-hong-cu sebesar kerbau
dan mebuat tubuh mandi cairan madu jeng-hong-cu , setelah
mereguk madu berkali-kali koai pun pingsan tidak sadaakan diri
dikubangan madu Selama tiga hari koai pingsan dan ketika siuman dia mearsa
tubuhnya bengkak namun rasa nyeri tidak ia rasakan , perutnya
terasa lapar , lalu dia mereguk madu sepuas-puasnya dan
memakan bongkahan sarang tawon , tidak berapa lama suara
gaung tawon terdengar lagi lalu mengerubuti tubuhnya , dia
mearsakan tusukan sengat tawon bertubi-tubi disekujur
tubuhnya namun anehnya koai tidak merasa sakit , selama dua
minngu koai berada didalam gua mengalami persitiwa itu
hingga sarang tawon habis dilalapnya dan madu itu juga hampir
habis dan setiap hari sekujur tubuhnya dikerubuti dan disengat
jeng-hong-cu 11 Koai keluar gua tubuhnya penuh bintik-bintik merah dan baru
lima tindak dia melangkah seekor macan hitam muncul , macan
hitam itu bergerak melayang menerkamnya , koai sekenanya
mengayunkan tangan mencoba melindungi diri dan
luarbiasanya gerakan memukul sambil menghindar itu
mengeluarkan hawa ngengat berbau sangat apek kan kecut ,
macan hitam hitam itu mencium bau yang dikeluarkan tubuh
koai sehingga sebelum terkaman itu sampai macan itu bangkis
dan ambruk berkelonjotna mati , koai terkejut lalu menendangnendang bangkai macan yang sudah kejang namun tidak ada
reaksi , lalu koai meninggalkan bangkai harimau dan terus
masuk kedalam hutan dan selama dua hari koai berjalan masuk
lebih dalam sehingga bertemu jalan mendaki
Koai melanjutkan penelusuran dengan mendakit bukit sehingga
sampai kepuncak setelah tiga hari , koai sampai kepncak pada
malam hari , hawa dingin halimun menerpa tubuhnya namun
hawa halimun itu tidak sedikitpun mempengaruhi tubuhnya , dia
asik mengelilingi puncak yang landai dan luas yang ditumbuhi
ilalang panjang dan lebat , lalu koai merebahkan tubuh dan
tertidur pulas Keesokan harinya koai bangun disambut matahari pagi yang
indah , dia terkejut bahwa sudah lima hari dia tidak makan tapi
sampai sekarang dia tidak pun merasa lapar , keganjilan itu
tidak terlalu ia pikirkan , koai melangkah menyusuri puncak dan
melihat tebing-tebing curam , matanya melihat sesuatu yang
12 aneh di didinding tebing , dinding tebing itu belobang dan
berjejer samapai kebawah Karena rasa ingin tahu koai mencoba turun melalui lobanglobang yang ada dinding , dia turun dengan mudah , koai turun
terus sampai jauh kebawah , dasar tebing itu tidak kelihatan ,
namun rasa penasaran koai makin memuncak ketika melihat
mulut gua , dan jejeran lubang itu hanya sampai dimulut goa ,
koai memasuki mulut goad an melihat ada obor tertancap dan
juga batu api dan juga tungku serta beberapa alat masak lain
dan yang sangat membuat dia tertarik adalah dinding sebelah
dalam tergurat retak , koai meraba-raba dinding itu dan kadang
memukulnya , saat dipukul bongkahan tanah kering jatuh dari
atas , lalu koai mengambil golok berkarat yang ada ditumpukan
alat masak dan koai mencongkel tanah retak dan sekali
congkel tanah kering itu ambrol dan nampaklah dinding kayu
bulat yang berjejer sehingga sebelah dalam seperti penjara
namun ada pintunya dan terikat akar sehingga tertutup rapat
Koai memutuskan akar pengikat dengan golok ditangannya dan
pintu itu terbuka , koai melangkah masuk ternyata tanggak
tanah turun kebawah sebanyak sepuluh anak tangga dan
dibagian bawah itu sebuah ruangan yang luas dan terang
karena dibagian dinding ada empat lobang sebesar kepala
manusia dewasa tempat masuk cahaya dan udara , dan
didalam ruangan persegi itu ada sebuah lobang panjang
sedalam tiga puluh senti dan dibagian atas bulat seperti ukuran
kepala manusia , kemudian ada batu bulat tempat duduk yang
13 juga ada bekas buah pinggul menunjukkan bahwa batu itu
pernah diduduki orang sakti
Dan yang tidak kalah menariknya dibagian samping dekat anak
tangga ada empat buah kitab diatas sebuah meja batu dan juga
sebilah pedang , koai mengambil pedang dan mencabutnya
dan dia terkejut ketika tubuh pedang dicabut dari sarungnya
mengeluarkan cahaya hijau , dua sisinya berbeda , sebelah sisi
seperti hergaji dan sisi yang mata pedang yang tajam ,gagang
pedang itu terbuat dari kemala hitam dan ujung pedang ada
bandulan tenggkorak , koai menyarungkan kembali pedang
menggirsikan itu lalu melihat empat kitab disamping pedang
buku pertama diangkatnya dan membaca judul kitab "toatbeng--hoat-sut" (ilmu sihir pencabut nyawa) , kemudian buku
kedua berjudul "hek-lek-hoat (ilmu gaib hitam) isinya berupa
sin-kang dan gin-kang , lalu kitab ketiga berjudul "jeng-in-kiamhoat" (ilmu pedang bianglala hijau) terdiri dari dua ilmu pedang ,
dan kitab terakhir "thian-te-tin-hoat-chit" (tujuh ilmu kuasai
jagad)) kandungannya tujuh ilmu tangan kosong
Koai dengan rasa gembira mengambil kita hek-lek-hoat dan
mulai mempelajari halaman pertama tentang semedi , sejak itu
lu-koai tekun mempelajari empat kitab luar biasa itu , bertahuntahun koai berada dalam goa dan keganjilan tubuhnya yang
mengeluarkan hawa racun semakin tajam setelah ia
menamatkan hek-lek-hoat , sin-kang dalam kitab hek-lek-hoat
bernama "thian-te-im-lek-kang" (tenaga gaib inti jagad)
sementara ilmu gin-kang bernama "thian-te-hun-lek-lie" (tarian
14 gaib melintang jagad) , soal persedian makan , koai sangat
santai , karena keganjilan tubuhnya dia merasa lapar sebulan
sekali Dunia kangowu tentram dan damai seratus tahun lebih dibawah
panji pat-hong-heng-te , hidup terkendali penuh ketenangan
walaupun bengcu kim-khong taihap menutup mata diusia
seratus satu tahun , dan sudah terkubur seratus tahun yang
silam di pulau kura-kura didampingi tujuh istri dan anakanaknya namun apa yang telah dimulainya sejak ia berumur
delapan belas tahun masih terasa , syair kim-khong-taihap
masih menjadi lagu nina bobo yang masih bergema di sudutsudut pelosok negeri
Pulau kura-kura tempat yang menjadi kebanggan dunia
kangowu , penjuru dari seleruh ketentraman negeri , istana
yang megah , ruang lian-buhtia yang luas , pesanggrahan yang
besar dan rumah likoan yang kokoh tinggi , pantainya yang
laindai dan hutannya yang hijau dan lebat membiat udaranya
sejuk segar , laut biru yang menghampar , disemaraki cecuitan
burung camar yang melintas permukaan laut , pelantaran yang
kuat dan ramai oleh kapal para tukangl penyeberangan ,
bahkan pasar apung menambah semarak pulau yang penuh
kharisma dan keagungan yang cemerlang
Siang itu serombongan keluarga yang terdiri dari tiga kepala
rumah tangga dan sepuluh lelaki kekar dan sederhana berlabuh
di pantai yang ramai , ketika mereka turun dari kapal , setiap
orang yang berpapasan menjura hormat dan dibalas ramah
15 oleh romongan itu , mereka adalah she-taihap dari wilayah
barat , kelaurga yang pertama adalah kwee-tin yang berumur
tiga puluh lima tahun cucu dari kwee-seng-tiauw dan istrinya
sim-hui beserta seorang putrinya kwee-eng yang berumur
sepuluh tahun kemudian yang kedua dan ketiga adalah kweekun dank wee-teng yang berumur tiga puluh dua tahun dan tiga
puluh empat tahun dua cucu dari kwee-cun-hai dan kedua
istrinya liem-kui dan kao-mei dan kedua anak laki-laki mereka
kwee-bun tujuh tahun dank wee-sin enam tahun
Beserta mereka adalah sepuluh murid utama mereka dalam
pat-hong-heng-te di wilayah barat , mereka melangkah menuju
istana pulau kura-kura , sesampai diistana mereka disambut
hangat oleh she-taihap yang berada di pulau kura-kura , shetaihap yang menghuni pulau kura-kura adalah kwee-san-kui
yang berumur tiga empat puluh tahun sebagai pemegang
kauwsu pat-hong heng-te wilayah selatan dan istrinya tang-huibi , kwee-san-kui memiliki dua putra kwee-han dan kwee-tiog
yang berumur dua belas tahun empat belas tahun , kemudian
kwee-gun cucu yang berumur tiga puluh tujuh tahun cucu dari
kwee-pek-ma dan istrinya liem-siu-bi , kwee-gun memiliki
seorang putra bernama kwee-kin berumur sebelas tahun ,
kemudian kwee-lai-seng berumur tiga puluh empat tahun cucu
dari kwee-cin-han beserta istrinya song-in-siang dan anak
perempuannya yang bernama kwee-si-ling berumur sepuluh
tahun , kemudian lima orang kakek nenek yaitu anak-anak
bengcu yakni kwee-lun-keng berumur tujuh puluh tujuh tahun
kwee-gan-liong berumur tujuh puluh enam tahun kwee-bun-hui
16 berumur tujuh puluh lima tahun kwee-liu-bwee berumur tujuh
puluh enam tahun , kwee-hwa-mei berumur tujuh puluh enam
tahun , Lima hari kemudian rombongan keluarga she-taihap belabuh
lagi di pulau kura-kura , mereka adalah she-taihap yang
berdiam di wilayah timur , rombongan she-taihap itu adalah
kwee-jin-hui yang berumur tiga puluh tujuh tahun cucu dari
kwee-khong-huan dan istrinya coa-lian dan anaknya kwee-peng
berumur dua belas tahun dan putrinya kwee-ma-mei berumur
sepuluh tahun , kemudian kwee-ming berumur tiga puluh lima
tahun cucu dari kwee-bun-hui beserta istrinya tang-lu-sian dan
anak perempuannya kwee-cai-bi yang berumur sebelas tahun ,
lalu kwee-thian berumur tiga puluh empat tahun cucu dari
kwee-gan-liong beserta istrinya in-siu-bi dan putranya kwee-hai
berumur sembilan tahun , lalu kam-hong berumur tiga puluh
tiga tahun cucu dari kwee-goat-lian beserta istrinya cu-bi-hong
dan putra mereka kam-song berumur delapan tahun
Sementara tiga she-taihap dari tiga wilayah berkumpul di kota
paoteng sebuah rombongan keluaarga juga sedang beristirahat
disebuah likoan , mereka adalah she-taihap yang berdiam di
wilayah utara , mereka itu adalah kwee-an-bun berumur tiga
puluh delapan tahun cucu dari kwee-kim-hoan beserta istrinya
bu-ci-goat dan dua anaknya kwee-hui dan kwee-in-hong ,
kemudian kwee-gak berumur tiga puluh lima tahun cucu dari
kwee-lun-keng beserta istrinya sie-hwa dan anaknya kweehouw berumur dua belas tahun kemudian sie-han berumur tiga
17 puluh dua tahun cucu dari kwee-sim-lan beserta istrinya liemceng-hwa dan anaknya sie-sin-kun berumur sepuluh tahun
Perjalanan keluarga itu menuju selatan di sambut ramah oleh
penduduk dimana mereka singga disepanjang wilayah timur ,
"sepertinya she-taihap ada hal diselatan sebagaimana kami
juga melihat she-taihap yang ada di sinyang sebulan yang lalu
menuju selatan " tanya pemilik likoan , "benar sicu wangwe ! ,
keluarga di pulau kura-kura memanggil kami , terlebih orangorang tua kami berkumpul disana " sahut kwee-bun-an , "shetaihap yang baik kalau tidak mendesak sudilah kiranya shetaihap menghadiri pernikahan putra kami yang akan
dilaksanakan tiga hari lagi " , "oh.. demikian sicu-wangwe ,
kalau begitu kami rasa mendapat kehormatan dengan
undangan itu " sahut an-bun ramah
Rombongan she-taihap bertahan di kota kunming untuk
meghadiri pernikahan putra cu-wangwe pemilik likoan , setelah
acara pesta digelar pada kesempatan itu kwee-an-bun
menyampaikan sepatah dua patah kata , "sicu hadirin yang
terhormat , hari ini hari bahagia dari bu-kongcu yang telah
mengakhiri masa lajangnya dan melangkah dalam kehidupan
berumah tangga " sejenak kwee-an-bun berhenti dan kemudian
melanjutkan , kehidupan rumah tangga adalah merupakan
bentuk penyatuan im-yang , den dengan kisaran dua unsur itu
kehidupan berjalan normal dan teratur
Dan munculnya keteraturan itu jika kedua hal ini saling
melengkapi dan saling mendukung , satu bagian ada kurang
18 dan ada lebih , demikian juga bagian lainnya , dan oleh karena
ada kekurangan dan kelebihan itu maka lahirlah keseimbangan
jika saling menambah yang kurang dan mengurangi yang
berlebihan " semuanya hening ,endengar uraian dari kwee-anbun
Kwee-an-bun melanjutkan , "jadi kepada dua mempelai saya
hanya ingin sampaikan , bahwa diantara kalian ada
keterbutuhan satu sama lain yang hanya dapat kalian fahami
dan atur sebaik mungkin , pemahaman yang paling pokok
adalah penempatan posisi masing-masing , sebagai suami dan
sebagai istri , kalian itu mitra dalam mengharungi balantika
kehidupan untuk menciptakan lirik indah dengan senandung
keyamanan diiringi musik di pantai harapan
Kwee-an-bun menarik nafas dan melanjutkan , " dimanakah
posisi yang tepat antara suami istri !" , jawabanya adalah
melihat bagaimana thian menjadikan kedua jenis ini , oleh thian
wanita diciptakan thian dari tulang rusuk sebelah kiri , tempat itu
dekat dengan tangan , artinya istri mesti dilindungi dan juga
tulang rusuk dekat dengan hati , itu artinya istri itu mesti dicinta
dan dikasihi , dan sebaliknya tulang itu adalah penyokong
tubuh , itu artinya suami akan kokoh jika dia ada sokongan dari
sitri dan juga tulung itu adalah rusuk , itu memiliki arti bahwa
suami tidak akan lengkap dan sempurna tanpa kehadiran
seorang istri Para hadirin manggut-manggut mendengar uraian dari kweean-bun , setelah penyampaian itu , makan minum arak
19 pengantinpun dimulai , pesta menjadi semarak dan meriah ,
kedua pengantin mendapatkan salam restu dan ucapan
selamat dari hadirin undangan , dan beberapa bingkisan hadiah
sebagai rasa suka cita , pesta diadakan sampai waktu malam
tiba setelah itu kedua pengantin pun di giring kekamar
penagntin oleh kaum ibu-ibu sambil senyam-senyum dan bisikbisik
Keesokan harinya rombongan she-taihap melanjutkan
perjalanan menuju wilayah selatan perjalanan yang santai dan
sering singgah dimana kota dilalui dan juga tidak melewatkan
pemandangan-pemnadang alam yang mempesona dan
menyejukkan mata akhirnya dua bulan berikutnya she-tahap
sampai di pulau kura-kura , mereka disambut keluarga besar di
pulau kura-kura , pertemuan keluarga itu demikian akrab dan
semarak lima sesepuh dipulau kura-kura merasa bangga
dengan jalinan kekeluargaan yang saat itu bertemu
Dua hari setelah kwee-an-bun sanpai di pulau kura-kura ,
serombongan keluarga lagi berlabuh dipulau kura-kura yang
terdiri dari sepasang suami istri dan dua orang anaknya beserta


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seorang nenek berumur tujuh tujuh puluh tahun , mereka itu
adalah nenek kwee-hong-in putri bungsu dari kwee-han-tiong
kim-khong-taihap , dan pasangan suami istri itu adalah cucunya
kwaa-san-lun dan istrinya kam-siang-lan dengan dua orang
putrinya yang berumur sepuluh tahun dan delapan tahun
Lengkaplah sudah she-taihap berkumpul di pulau kura-kura ,
disamping pembicaraan kenangan masa kecil dan mendengar
20 cerita-cerita masa lalu , mereka juga sebagaimana layaknya
pendekar tidak lekang dari pembicaraan perihal ilmu silat ,
sehingga setelah jalinan kekeluargaan dan melepaskan rindu
diatara masing-masing maka pibu pun dilakukan sebagai ajang
pembinaan dan latihan diatara sesama keluarga , selama satu
bulan pibu itu dilaksanakan dimana penampilan pertama
dimulai oleh pemegang kauwsu pat-hong-heng-te yakni kweesan-kui , kwee-gun , kwee-lai-seng wilayah selatan kwee-tin ,
kwee-kun , kwee-teng wilayah barat , kwee-an-bun , kwee-gak
dan sie-cun dari wilayah utara , kemudian kwee-jin-hui , kweeming , kwee-thian dank am-hong dari wilayah timur
Pibu diantara kauwsu pat-hong-heng-te belangsung seru dan
dahsyat , ilmu-ilmu she-kwee yang kaya akan silat dikeluarkan ,
mata akan takjub ketika menyaksikan pertempuran demi
pertempuran , mereka semua itu tidak berlebih kurang ,
kecekatan , kekuatan dan trik-trik pancingan , dari ilmu khas
pat-hong-heng-te sampai ilmu puncak kim-khong-taihap yakni
im-yang-pat-hoat diperagakan dengan luar biasa oleh turunanturunan yang cemerlang
Setelah semua kauwsu selesai maka tahap kedua adalah anakanak mereka , cicit buyut kim-khong-taihap juga tidak kalah
mempesona , saat memeperagakan ilmu-ilmu turunan itu dalam
pibu , wajah-wajah imut dan muda serta penuh semangat
terpancar dari wajah-wajah polos dan mengharukan itu ,
kiranya cicit buyut dari kim-khong-taihap ini juga tidak kalah
21 dengan kehebatan para ciang bujin dan pendekar-pendekar
senior liok-lim Setelah para cicicit kim-khong-taihap pada tahap ketiga tiba
giliran para murid pat-hong-hengte mengadakan pibu , pibu
belnagsung dengan seru , ilmu-ilmu khas pat-hong-hengte
dikeluarkan dengan tidak kalah dahsyatnya oleh para kauwsu
mereka , luar biasa dan membuat pandangan puas saat pibu
dilakukan dengan kelompok , perpaduan empat ilmu khas pathong-hengte demikian rapi an saling melengkapi , barisan
kokoh bidang pertahanan tapi juga dahsyat dalam serangan
Setelah bagian murid pat-hong-henh-te pada tahap ke empat
tiba giliran enam senior she-taihap , tiga kakek dan tiga nenek
berhadapan , dan tentunya pibu ini amat menakjubkan , enam
anak kim-khong-taihap memepearagakan semua khazanah
ilmu keluarga kwee , ilmu-ilmu sakti zaman kiam-mo-eng dan
suling emas dikeluarkan dan kemudian ilmu ciptaan ayah
mereka baik untuk pat-hong-hengte , dan ilmu ciptaan yang
diperuntukkan untuk keluarga mereka yang diambil kim-khongtaihap dari jurus-jurus keenam istrinya dan yang terakhir adalah
ilmu pamungkas im-yang-pat-hoat yang dua ratus tahun telah
merajai ilmu silat Setelah itu sebulan berikutnya setelah masa pertemuan
tentunya ada masa perpisahan , para she-taihap yang berada
di wilayah barat , utara dan timur akan kembali , pulau kurakura yang selama lima bulan itu demikian semarak penuh
kehangatan dan rasa bahagia maka akan kembali seperti biasa
22 , yang paling terasa adalah yang dikunjungi dan yang akan
ditinggalkan dalam hal ini kwee-san-kui dan yang lain-lain yang
menetap di pulau kura-kura , namun demikianlah halnya
memang dimana ada pertemuan tentu disisi sebelahnya adalah
perpisahan Yang paling terakhir meninggalkan pulau kura-kura adalah
kwee-hong-in dan cucunya , karena mereka masih berada di
wilayah selatan tepatnya di kota kun-leng dimana kim-khongtaihap kwee-han-tiong lahir , demikian juga suhunya bu-keksiansu kwaa-sin-liong , keluarga dari kun-leng ini dilepas ditepi
pantai oleh keluarga besar di pulau kura-kura
Setelah tiga tahun , koai membuka kitab yang kedua yakni
"thian-te-tin-hoat-chit" , dalam kitab itu lu-koai mempelajari tujuh
ilmu tangan kosong yaitu "thian-te-cio-kang" (telapak
meledakkan jagat ) , "thian-te-toan-jiauw" (cakar pemutus
jagad) , "thian-te-loh-kun" (kepalan runtuhkan jagad) , "thian-tetou-tiam" (totokan tembus jagad) , "thian-te-hang-ciang" (tangan
penakluk jagad) , "thian-te-to-twi" (tendangan robohkan jagad)
dan yang terkahir "thian-te-lo-poh" (langkah mengacau jagad) ,
lima tahun kemudian lu-koai membuka kitab ketiga yang
mengandung dua ilmu pedang yangkni "beng-cui-in-kiam"
(pedang bianglala mengejar arwah) dan "eng-lo-in-kiam"
(pedang bianglala pengacau sukma)
Selama tiga belas tahun lu-koai menammatkan empat kitab dan
terakhir baru lu-koai ketahui bahwa pemilik kitab itu bernama
han-bu-ong , karena ketika menammatkan kitab keempat
23 tentang ilmu sihir terdapat catatan pada lembaran terakhir yang
berbunyi Aturan norma itu omong kosong
hidup seperti dalam kepompong
hasil tidak ada kecuali melompong
pesan hidup ini dari han-bu-ong
jalankan hidup dengan sombong
berkata tiada lain hanya bohong
salurkan hasrat dengan rasa plong
jadilah manusia berperan gimlo-ong
empat jadi satu kunci kekuatan ong
lu-koai sekarang sudah berumur dua puluh lima tahun
wajahnya tidak bisa dikatakan tampan , karena hidungnya
pesek , matanya sangat cipit , terlebih muka dan tubuhnya
bertotol hitam bekas sengatan jeng-hong-cu namun tubuhnya
sangat kekar dan perawakannya tingi
Hari itu lu-koai berencana meninggalkan gua , pedang diambil
dan disandangnya lalu empat kitab dibungkus dan dibawanya ,
lu-koai keluar dan mendaki tebing dengan kecepatan luar biasa
dalam sekejap lu-koai sudah sampai dipuncak , senyumnya
demikian sinis memandang panorama alam yang indah itu ,
kemudian dia berbalik dan menurunui kwi-ban-san , hanya
setengah jam dari puncak lu-koai sudah sampai di kaki kwi-bansan
24 Siang yang cerah , kota lijiang yang padat dan ramai ,
kesibukan berjalan seperti biasa , likoan ramai penuh canda
dan tawa , rumah makan banyak pengunjung menikmati makan
siangnya , seorang lelaki burik memasuki pasar lijiang yang
ramai dan melangkah menuju sebuah rumah makan , seorang
pelayan menyambut dengan ramah mempersilahkan lelaki burik
yang tiada lain adalah lu-koai untuk duduk , "panggang burung
dara satu porsi , arak wangi satu guci , lekas kamu hidangkan
kesini " , "segera kongcu " pelayang itu cepat memutar haluan
menuju belakang dan kemudian datang dengan membawa
pesanan lu-koai Lu-koai makan dengan lahap , matanya liar menatap kesana
kemari kadang menatap keluar melihat pejalan kaki , dalam
sekejap panggang burung dara habis disikat bersama nasi dan
meneguk arak wangi sepuas hati , perutnya kenyang kemudian
lu-koai bersandar sambil sesekali mereguk araknya , selama
dua jam lebih lu-koai berada didalam rumah makan dan
kemudian ia berdiri hendak melangkah pergi namun pelayan
dengan ramah mendekati mengingatkan bahwa pesanan belum
lu-koai bayar , " kong-cu pesanan belum kong-cu bayar" , lukoai menatap tajam , "bayar gundulmu ! , "plak?" " bentak lukoai sambil menampar pipi pekayan dan tragisnya pelayan itu
ambruk berkelonjotan dan kemudian mati dengan mata
mendelik Orang-orang berdiri dan beberapa pelayan mendekati , namun
naas pelayan yang mendekat mengalami nasib yang sama ,
25 "plak".plak".plak" plak?" empat tamparan tanpa diduga
bersarang , dalam sekejap empat pelayang ambruk
berkelonjotan dan tewas , empat orang lelaki kuat yang menjadi
tamu segera menyerang , namun "plak..plak"plak"plak.."
empat tamparan entah bagaimana mengenai empat pendekar
itu , nasibnya sama dengan lima pelayan , tubuh mereka seat
berkelonjotan dan mati , dua orang tiba-tiba menyerang dengan
gesit , terjadi pertempuran seru di halaman rumah makan ,
namun kedua pengeroyok itu hanya bertahan sampai enam
puluh jurus hawa yang keluar dari tubuh lu-koai membuat
mereka agak pening dan bangkis-bangkis , namun karena
mereka adalah murid pat-hong-heng-te masih dapat bertahan ,
namun lama-kelamaan nafas mereka sesak karena hawa
beracun yang mengental diparu-paru mereka merusak paruparu hingga bengkak , dan saat itu dua pukulan lu-koai
menghantam bahu dan perut keduanya tewas seketika
Lu-koai senyum sinis dan meludah kearah para tamu dirumah
makan , lalu berlalu dari tempat itu seakan tidak pernah terjadi
apa-apa , setelah lu-koai pergi , peristiwa tragis itu dikerumuni ,
orang semua merasa ngeri dalam waktu singkat sebelas orang
tewas ditangan lelaki burik yang tidak dikenal itu mereka segera
bekerjasama untuk menguburkan sebelas mayat di tanah
kosong dibelakang rumah makan , bebrapa orang diam-diam
mengikuti lu-koai yang berjalan santai menikmati pingul
seorang wanita yang mengundang birahinya berjalan
dikerumunan orang 26 Dengan gerak tangan seakan menagkap sesuatu tiba-tiba
wanita yang diincarnya itu melayang terbang kearahnya ,
wanita itu terkejut dan menjerit minta tolong , dan saat tubuh itu
telah dierima tangan kekar lu-koai entah bagaiman tiba-tiba
pakain wanita itu lepas dan terbang entah kemana , rasa takut
risih dan malu wanita itu menutup ketelanjangannya ditengah
pasar itu , lu-koai tersenyum sinis , matanya nanar berbinar
birahi melihat tubuh mulus dan putih itu , dan tanpa malu ia
menurunkan celananya sendiri dan melakukan kebejatan pada
wanita itu ditengah pasar yang ramai itu , sebagian besar orang
memalingkan wajah merasa risih dan malu tapi bebrapa orang
segera melompat menyerang untuk menolong gadis itu , lu-koai
tidak menggubris serangan enam orang itu dia terus merejang
dan mempermainkan tubuh gadis yang pingsan karena takut
dan malunya , "buk.." enam pukulan berserang ditubuhnya
namun bukan lu-koai yang menjerit akan tetapi keenam orang
itu menjerit kesakitan saat merasakan tangan mereka bengkak
dan malang keenam orang itu harus meregang nyawa selama
lima belas menit lalu mati dengan mata mendelik
Selama satu jam lebih lu-koai menuntaskan birahinya pada
wanita yang pingsan itu kemudian lu-koai memakai kembali
celananya dan kemudian lu-koai menyentil hidung mancung
korbannya dan sesaat nafas itu menarik dalam dan lalu
berhenti karena nyawanya pun melayang
Kejadian di rumah makan sudah heboh ditambah lagi kejadian
yang memalukan dan tidak pantas terjadi dan juga telah
27 menelan tujuh korban , lu-koai meludah kepada orang banyak
dengan senyum sinis , orang-orang yang melihat dua kejadian
itu dan ditambah senyum sinis yang didahului dengan meludah
itu membuat aroma merinding , sejak dua kejadian itu pasar
lijiang carut marut , para pedagang menutup tokonya dan
orang-orang yang belanja pada berlarian menghindar , suasana
kacau balau penuh kecemasan yang menegangkan
Lu-koai melenggang masuk menuju rumah besar di kota lijiang ,
rumah itu adalah kedimanan pouw-wangwe , seorang penjaga
mendekat dan menyapa , "selamat sore sicu !" , apa yang bisa
saya bantu !" , "hehehe"hehehe" , bantu aku menguras
harta benda dalam rumah ini " , mendengar jawaban itu ,
pengawal langsung membentak , "enyah kamu dari sini kalau
hendak membuat kacau !" , "plak?" bentakan itu dijawab
dengan tamparan , pengawal itu meringis tanpa dapat
mengeluarkan suara , dia linglung roboh berkelonjotan lalu
tewas , lu-koai melangkah dan baru dua tindak sepeuluh orang
pengawal menyerang , namun dalam tiga gebrakan , sepuluh
pengawal itu terlempar dan tewas dengan wajah merah matang
Lu-koai memasuki rumah pouw-wangwe , pouw-wangwe yang
baru selesai mandi dan hendak duduk diruang tengah terkejut ,
namun itu hanya sesaat karena lu-koai sudah menotok
keningnya hingga tengkoraknya tembus dan pouw-wangwe
mati seketika , lalu lu-koai memasuki kamar dan empat selir
pouw-wangwe terkejut dan lalu tiba-tiba kaku , lu-koai
memasuki kamar , istri pouw-wang bersama dua putrinya
28 terkejut , kedua putri pouw-wangwe segera berkelabat dan
menyerang Lu-koai tersenyum sinis dan berkelit , selama lima belas menit
lo-koai menghadapi keroyokan dua gadis cantik murid pathong-heng-te , namun kedua gadis kosen itu mulai pening
dengan hawa gerakan lu-koai , hingga pada jurus keseratus
kedua gadis itu roboh pingsan , lu-koai segera menelanjangai
kedua gadis malang itu , lu-koai dengan birahi iblisnya
menggagahi kedua gadis didepan ibunya yang meringkuk
ketakutan , kedua gadis itu saat ditelanjangi sudah tewas ,
namun lu-koai tidak surut dengan keinginannya
Setelah selesai dengan kedua mayat itu lu-koai mendekati
pouw-hujin , wanita setengah tua yang msih cantik itu
dipermainkan lu-koai sampai larut malam malam lalu kemudian
membunuhnya , keesokan harinya lu-koai terbangun dari
tidurnya saat matahari sudah tinggi , lu-koai memasuki kamar
dimana emapt selir kaku dengan muka pucat , lu-koai
melepaskan totokan dan menyuruh mereka membuka baju
masing-masing , dengan senyum sinis lu-koai naik keatas
ranjang dan memperhatikan keempat selir membuka bajunya ,
keepat selir tidak berdaya terpaksa mengikuti perinta lu-koai
Setelah keempat selir itu telanjang , lu-koai menyuruh
keempatnya naik keranjang kemudian meraba dan memijit
badannya , lu-koai menikmati rabaan dan pijatan delapan
tangan lembut pada tubuhnya , setalah satu jam lu-koai
menumpahkan lagi birahi setannya pada keempat selir ,
29 keempat selir itu yang dari tadi pagi sudah lapar dan direjang
lu-koai sampai siang membuat mereka nanar menikmati
perlakuan lu-koai dan reaksi balasan itu semakin membuat lukoai makin ganas , keempat selir yang lupa diri mengerangngerang nikmat dan menggelinjang diterpai birahi
Setelah menjelang sore keempat selir sudah kecapean dan
tertidur pulas berbantalkan tubuh lu-koai yang kekar yang juga
tertidur , meraka bangun pada malam hari , keempat selir itu
segera kedapur karena perut mereka sangat lapar , selama tiga
hari lu-koai bergulung-gulung dengan empat selir yang juga
merasa ketagihan dan pada hari keempat dua puluh lima
kauwsu di lijiang beserta murid-murid mendatangi rumah pouwwangwe karena keberadaan lelaki iblis itu diketahui telah
membunuh pouw-wangwe dari cerita empat pelayan pouwwangwe yang melarikan diri
Lu-koai menghadapi gerombolan itu dengan senyum sinis dan
meludah , lima kauwsu dan empat murid pat-hong-hengte
menerjang , keroyokan itu dihadapi lu-koai dengan tenang ,
sembilan orang kosen itu mengerahkan seluruh kepandaian
untuk membinasakan lu-koai , namun sepertinya harapan itu
hanya tinggal harapan , pewaris han-bu-ong si raja jahat bukan


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hanya sekedar kosen tapi juga sakti luar biasa , menghadapi
keroyokoan itu , lu-koai juga setidaknya sibuk karena lima
kauwsu juga bukan orang sembarangan terlebih empat pathong-hengte asuhan kwee-tin generasi ketiga dari kim-khongtaihap , "im-yang-jiu-lie-pat" dan "in-hong-kiam"ciptaan kim-
30 khong-taihap demikian luar biasa membentuk seranganserangan berbahaya dimainkan empat murid pat-hong-heng-te
, tapi keroyokan sembilan orang itu dihadapi sendirian dengan
tenang menunjukkan betapa hebat dan saktinya lu-koai ini
dua jam pertempuran luar biasa itu belangsung , maka mulailah
jurus "thian-te-cio-kang" memakan korban , korban berjatuhan
susul menyusul , setelah dua orang ambruk jatuh dan tewas
pada dua gebrakan berikutnya empat orang tewas menyusul ,
tinggal tiga murid pat-hong-heng-te yang terus melawan tanpa
mau menyerah , ketika melihat enam orang sudah tewas , dua
puluh murid lima kauwsu menerjang mengeroyok lu-koai
membantu tiga murid pat-hong-heng-te , dan dalam lima
gebrakan jurus "thian-te-cio-kang" merubuhkan dua belas orang
hingga tewas , lalu disusul ambruknya empat orang termasuk
salah satunya murid pat-hong-heng-te , dua orang pat-hongheng-te menyerang bertubi-tubi , namun kecepatan lu-koai
dengan ginkang "thian-te-hun-lek-lie" luar biasa cepat bahkan
dengan tidak terduga sebuah pukulan dan cakaran dari lu-koai
menghabisi nyawa kedua murid pat-hong-heng-te
dan tidak berapa lama lima orang yang tersisa , dengan dua
gebrakan saja telah tewas tidak bersambat , "cuh"!" lu-koai
meludah mayat yang tergeletak dekat kakinya , lalu lu-koai
masuk kembali kedalam dan kembali minyuruh empat selir
pouw-wangwe untuk menghiburnya , seminggu kemudian
setelah pengeroyokan para kauwsu di wilayah lijiang dan kotakota disekitarnya digemparkan dengan kumunculan lu-koai ,
31 sehingga lu-koai dijuluki "pah-sim-sai-jin" (manusia rendah
berhati bengis) sebulan kemudian kediaman pow-wangwe yang dikangkangi
oleh lu-koai didatangi enam puluh orang , terdiri dari dua puluh
kauwsu lima belas pangcu dan lima belas pat-hong-heng-te ,
dari empat kota yakni dali , kunming , guiyang dan chonqing ,
"sai-jin..!" sungguh kamu telah menyebar maut dalam waktu
singkat , sekarang kami datang untuk minta pertanggung
jawabanmu " liok-kauwsu dari chongqing berkata lantang ,
"chuh..! " lu-koai senyum sinis dan meludah , "heheh..hahah..
kalau mau terima mati jangan banyak bacot , tunjukkan bahwa
kalian mampu mengalahkan lu-koai " mendengar tantangan itu
sepuluh kauwsu menerjang maju ,pertempuran berlangsung
sangat ramai lu-koai dengan gin-kang "thian-te-hun-lek-lie" dan jurus "thiante-cio-kang" (telapak biang meledakkan jagat ) , yang dipadu
dengan "thian-te-toan-jiauw" (cakar biang pemutus jagad)
bergerak membalas dan menyambut keroyokan , dalam seratus
jurus kesepuluh orang itu kalang kabut karena korban mulai
berjatuhan laksana laron menerjang api jatuh ambruk susul
menyusul , setiap yang amruk alamatnya hanya satu yakni
kuburan , semua yang menonton tercengang melihat sepuluh
mayat yang bergelimpangan , lalu sepuluh pangcu menyerang ,
lu-koai kembali bergerak cepat gerakan lu-koai yang sulit diikuti
mata membuat pandangan nanar , lalu kemudian korban
32 kembali berjatuhan susul menyusul akhirnya dalam waktu
hanya lebih dua jam dua puluh jawara barat meregang nyawa
tujuh orang dari pat-hong-heng-te bergerak maju , untuk ketiga
kalinya lu-koai dengan senyum sinis dan meludah menyambut
tujuh serangan dengan empat ilmu khas pat-hong-te yakni "imyang-jiu-lie-pat" (delapan tarian lengan im-yang) ,digerakkan
empat orang , kemudian "im-yan-soan-hong" (angin puyuh imyang) , "in-hong-kiam"(pedang angin dan mega) dan "in-tong-jitkiam" (pedang matahari menggetar halimun) digerakkan
masing-masing satu orang , perlawanan ini amat menggigit
sehingga membuat lu-koai terkejut dan agak terdesak bebrapa
tindak tapi untungya dengan gin-kang yang sakti dan sin-kang
luar biasa , lu-koai berusaha mempaerbaiki keadaan ,
senyumnya yang sinis hilang berubah menjadi muka mengkerut
tajam karena gemas dan marah , ilmu thian-te-tin-hoat-chit"
dikerahkan maksimal dan hasilnya dalam seratus jurus lo-koai
sudah berada diatas angin dan pada jurus kedua ratus , dua
orang pat-hong heng-te ambruk dan tewas berkelojotan , lalu
digantikan tiga orang dari pat-hong-heng-te
delapan orang pat-hong hengte mulai mencecar dengan luar
biasa , formasi serangan ini membuat lo-kai terdesak lima puluh
gebrakan karena ketiga yang masuk mengeluarkan "in-hongkiam" sehingga pedang yang mencecar tubuhnya ada empat
dua dua pasang ilmu "in-hong-kiam" dan "in-tong-jit-kiam" dua
orang menggunakan "im-yang-jiu-lie-pat" dan dua yang lain "imyan-soan-hong" dua ilmu tangan kosong dan ilmu pedang
33 digerakkan delapan orang sehingga dalam lima puluh gebrakan
lo-koai terdesak berakibat bahunya tergores pedang , tapi luar
biasanya bau ngengat apek yang keluar dari hawa tubuh lo-kai
semakin santer dan ini mempengaruhi delapan pat-hong-hengte , namun mereka berusaha untuk bertahan dengan sin-kang
ditubuh mereka dan terus mencecar memburu karena
setidaknya mereka telah berhasil melukai pah-sim-sai-jin lu-koai
yang luar biasa lu-koai mencabut pedang bianglalanya dan menegluarkan jurus
saktinya "beng-cui-in-kiam" (pedang bianglala mengejar arwah)
gerakan yang luar biasa dan pendar sinar hijau yang
mengeluarkan hawa dingi beracun membuat barisan pat-hongheng-te berusaha bertahan , pertemouran laur biasa dan seru
membuat para penonton meletkan lidah melihat luar biasanya
lu-koai yang menghadapi delapan taruna pat-hong-heng-te ,
tiga ratus jurus kemudian ilmu pedang lu-koai mulai berburu
arwah , dan pada satu gebrakan gulungan sinar hijau yang
berpendar semakin mengirislan dan cras"cep.. trang" cras?"
tiga pat-hong-heng ambruk dengan bersimbah darah , lima
orang pat-hong hengte yang tersisa dibantu lima orang yang
terakhir sehingga sepuluh pat-hong-heng-te melakukan formasi
serangan pedang dan kembali lu "koai terdesak , pertempuran
melawan pat-hong-heng-te sudah sampai pada jurus ke tujuh
ratus , dan waktu sudah sore , dan dalam keterdesakan itu lukoai menerima dua tusukan dan hawa apek pun makin
menyebar sehingga membuat sepuluh orang orang pat-hongheng-te bangkis dan dengan gerakan luar biasa lu-koai dengan
34 jurus "eng-lo-in-kiam" (pedang bianglala pengacau sukma)
berpesta sasaran dan dalam empat gebrakan sepuluh orang
pat-hong-heng-te ambruk tewas seketika karena empat putus
kepala , dua orang putus pinggang dan dua orang tertusuk
jantungnya , dua orang putus bahunya dan dua orang putus
sebelah kakinya , dan kesepuluh pat-hong-heng-te mati
seketika karena racun yang mereka hirup dan hawa racu dari
pedang lu-koai meludah sambil tersenyum sinis , senja itu tiga puluh
lima mayat orang gagah tewas dikaki lo-koai , lalu lu-koai
bergerak cepat menuntaskan pekerjaannya , dua puluh lima
orang yang tersisa dia terjang , hanya dalam seratus jurus dua
puluh lima orang itu tewas karena ketika lu-koai bergerah ,
hawa apek membuat mereka bangkis dan "eng-lo-in-kiam"
kembali memakan korban , enam puluh ho-han tewas
disaksikan matahari yang berangkat keperaduannya dikaki ufuk
sebelah barat dan malampun menyelimuti seakan pertanda
wilayah barat akan diselimuti kegelapan
enam puluh mayat itu ditendang hingga tertumpuk dibak
sampah yang ada dua meter di samping pagar rumah , lalu
mayat itu dibakar diiringi senyum sinis dan bengis dari lu-koai ,
baud aging terbakar menyebar , keseluruh penjuru membuat
lijiang gempar dan menagis sedih , dalam jangka sebulan lebih
seratus hohan barat terkapar tewas mengenaskan , lu-koai
masih bertahan di kediaman pouw-wangwe bersama empat
selir yang sudah manut untuk menghibur dan melayani lu-koai ,
35 tiga bulan berikutnya julukan "pah-sim-sai-jin" menyebar sampai
keseluruh wilayah barat bahkan sampai keutara dan selatan
wu-han dibanjiri para hohan yang dipanggil oleh kwee-tin , dua
ratus hohan berkumpul di lianbhutia pat-hong-heng-te , wajah
kwee-tin suram sesuram wilayah barat , "para ho-han yang
terhormat , kita semua telah mendengar apa yang terjadi
dilijiang , seratus saudara saudara kita disana telah meregang
nyawa ditelapak kaki pah-sim-sai-jin , dan juga puluhan rakyat
tidak berdosa , kesatuan dan kerjasama harus kita teguhkan " ,
"she-taihap apa tindakan kita kita selanjutnya untuk meredam
kejahatan yang melampaui batas ini " seru seorang kauwsu
"benar she-taihap " timpal yang lain
:"ho-han yang terhormat , tentunya kita akan sedaya upaya
untuk meredam keberutalan pah-sim-sai-jin , namun harus
dengan hat-hati karena tidak kita nafikan bahwa kematian
seratus hohan wilayah barat menunjukkan betapa sakti dan luar
biasanya orang culas ini " sahut kwee-tin , "lalu bagaimana
rencana she-taihap !" " seorang pangcu menyela , "hohan yang
mulia , pertama menurut saya kita harus membaikot gerak pahsim-sai-jin tetap berada di kota lijiang dan untuk kita harus
menjaga tempat itu dan memperhatikan tindak-tanduknya " ,
"detailnya bagaimana she-taihap !" " "begini kita kerahkan
semua kekuatan kita dilijiang , kekuatan kita dibagi lima di kota
lijiang empat bagian berjaga diempat gerbang kota lijiang , dan
satu pasukan berada di dalam kota lijiang " sahut kwee-tin ,
"lalu kapan kita lakukan she-taihap !" , sela beberapa orang
36 kauwsu , "setelah dari pertemuan ini , kita kembali ketempat
masing masing untuk mempersiapkan anggota yang dirasa
memadai untuk tugas berbahaya dan sulit , dan sebulan dari
sekarang kita berkumpul di chongqing dan disana kita akan
membagi pasukan , bagaimana apakah para hohan setuju !" ,
"setujuuu" " jawab mereka serempak , lalu setelah makan dan
minum pertemuan itu bubar dan semua kembali ketempat
masing-masing untuk mempersiapkan anggota
sementara para hohan bertemu di wuhan , lijiang gempar
dengan ratusan keluarga yang tewas dan rata-rata keluarga
yang tewas itu anak gadisnya hilang , bahkan gak-kungcu juga
tewas dan dua putrinya hilang , dalam jangka dua bulan lijiang
sudah seperti kota mati dan sebulan berikutnya puluhan mayat
anak gadis dijumpai bertumpuk berserakan di dalam parit pasar
dan tempat sampah , ini semua dikerjakan sendiri oleh pah-simsai-jin dengan tangan dingin , orang lijiang meraung menjerit
histeris mengalami bencana itu sementara itu lu-koai , berpesta
birahi dengan empat puluh gadis pilihan
semua gadis tidak berdaya terpaksa mengikuti kemauan lu-koai
, setiap malam lima enam gadis melayaninya , dan untuk
ukuran normal tidak mungkin dapat dilakukan , namun lu-koai
bukan lagi normal , nafsunya yang tinggi yang berkali-kali
menggagihi ibunya saat umur dua belas tahun menjadi akar
yang kuat dan ketika racun jeng-hongcu meracuni darahnya
dan tawar karena dia mimum dan mandi madu jeng-hong-cu
menimbulkan efek kuat luar biasa bagi kekuatan nafsunya ,
37 nagsunya laksana kawah yang mengeluarkan asap dan
menyimpan lahar yang terus menggelagak , jika nafsunya
tahan sedemikian rupa sama hal dengan tahannya ia dengan
lapar yang sekali sebulan
sebulan kemudian di kota chongqing empat ratus hohan
berkumpul , setelah tidak ada lagi yang ditunggu maka kwee-tin
memulai pertemuan , "salam bertemu kembali para hohan , dan
terimaksih akan rasa keteguhan kita sehingga kita dapat
kembali bertemu dichongqin ini setelah pertemuan kita di
wuhan " sejenak kwee-tin menarik nafas , "rekan hohan semua
, seminggu yang lalu mungkin sebagian besar dari kita telah
mendengar bahwa , ratusan keluarga di lijian telah tewas
termasuk kungcu lijiang , anak gadis mereka diculik dan
didaparkan puluhan mayatnya berserakan diparit-parit pasar
dan bak sampah " kwee-tin berhenti merasa sesak nafasnya
karena hatinya giris dan haru kemudian melanjutkan
"ujian kita ini demikian berat , tirani yang menghadang kita ini
luar biasa bejat , kami she-kwee tidak mau sudah sebelum
tirani ini hilang atau nyawa kami yang melayang" mendengar
ungkapan yang menggugah itu semua menjerit histeris , "shetaihap..! nyawa kami akan siap mendampingi she-taihap " ,
"benar" she-taihap nyawa kami juga jadi taruhan dihadapan
tirani ini " gema suara yang sahut menyahut dengan ungkapan
keteguhan itu mmebuat susana hiruk dan haru , lalu kwee-tin
melambaikan tangan untuk menenagkan hadirin , setelah
hadirin hening kwee berkata , "rekan hohan yang mulia
38 sekarang dengarlah pembagian pasukan kita , karena jumlah
kita semua ada empat ratus , maka empat gerbang kota lijiang
akan dijaga masing-masing lima puluh pasukan , kami dari pathong heng-te yang berjumlah seratus beserta seluruh kauwsu
dan pangcu akan berada didalam kota " semuanya terdiam ,
"sekarang kepada para kauwsu dan pangcu tolong membagi
pasukan untuk menjaga empat gerbang kota " mendengar
perintah itu , empat puluh pangcu dan tiga puluh kauwsu berdiri
dan membagi pasukan menjadi empat bagian dan menyuruh
berangkat untuk menempati bagian masing-masing
setelah itu kwee-tin berkata , "rekan kauwsu dan pangcu yang
mulia dan hohan yang baik , kita yang berada didalam
mempunyai dua bagian tugas , yang pertama tugas
penyelidikan yang kedua tugas penjagaan penduduk , dan
siapa-siapa diantara kita yang menempati tugas itu akan kita
tentukan setelah berada didalam kota lijiang , jadi marilah kita
berangkat " rombongan itu bergerak menuju lijiang
Dua minggu kemudian rombongan kwee-tin sampai ke lijiang ,
mereka memsuki kota yang sepi dan sunyi , penduduk kota
lebih memlih diam dirumah ketimbang diluar , hal itu sangat
mengenaskan bagi kwee-tin dan rombongan , lalu disebuah
emperen toko , kwee-tin mengumpulkan rombongan , "begini
rekan hohan , menurut hemat saya , bahwa untuk tim penyelidik
hanya sepuluh orang , yakni kami bertiga she kwee dan enam
orang dari kauwsu dan pangcu lainnya menyebarlah di sudutsudut kota , bagaimana menurut hohan yang terhormat " ,
39 "demikian pun bagus she taihap " jawab seorang kauwsu paling
tua tua diantara rombongan itu , lalu menyebarlah para kauwsu
dan pangcu diseluruh kota lijiang sementara kwee-tin dan yang
lainnya bergerak menuju kediaman "pah-sim-sai-jin"
Pah-sim-sai-jin , dikediamannya sedang dihibur lima orang
gadis , rombongan yang muncul di lijiang siang-siang ia sudah
ketahui , namun dia tetap tenang-tenang saja karena ia yakin
dengan kemampuannya , dia lebih memilih bercumbu dengan
gadis-gadisnya daripada memikirkan cara menghadapi gerakan
yang ada di kota mati lijiang , dan saat malam tiba , setelah
mandi dan berganti pakaian , lu-koai duduk dikursi goyang dan
dilayani lima gadis lainnya , telinganya yang tajam mendengar
langkah empat orang , mulutnya tersenyum sinis , "hehehe..
hahahha".. hahahahaa" hahaha"hahahaha " lu-koai tertawa
dan menyerang empat orang yang mengintainya , luar biasa
memang suara tawa mengandung tenaga sakti menyerang
empat orang tanpa mempengaruhi lima gadis didekatnya
Empat pangcu yang berada di sebelah luar pagar terpaksa
duduk untuk memusatkan pemikiran dan membentengi diri dari
tawa yang dahsyat yang menggoncangkan gendang telinga
dan mengaduk-aduk jantung itu , salah satu dari pangcu


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memuntahkan darah dan tawa itu makin bergema , tiga yang
lainnya makin bergetar , keringat mereka sudah banjir dan dua
orang dari mereka tumbang menyusul kawannya yang pertama
, dan tiba-tiba "hentikan..! suara bentakan itu membuat suara
tawa itu berhenti , namun kemudian tertawa lagi , didekat empat
40 orang itu muncul kwee-kun dan langsung berteriak , namun
tawa itu bergema lagi , lalu kwee-kun mengepos tenaga dan
"hentikaaaan" suara ketawa lu- koai dan berhadapan denga
kwee-kun , empat orang pangcu telah tewas
"lumayan ! seru lu-koai lalu ia menyerang kwee-kun ,
pertempuran segit dan luar biasa
dahsyat terjadi , lu-koai yang memandang remeh terkejut ,
lawannya ini luar biasa dan baru kali ini ia menghadapi satu
lawan satu , halaman pagar yang luas itu jadi ajang
pertempuran tingkat tinggi , ilmu im-yang-pat-hoat bergerak
indah dan mantap , , kwee-kun tidak tidak kepalang tanggung ,
menghadapi orang luar biasa ini langsung dengan jurus puncak
keluarga kwee dan hasilnya memang luar biasa , kwee-kun
dapat mengimbangi perlawanan lu-koai dua pukulan sakti
salaing beradu membuat tempat itu begetar sementara di sisi
lain dua orang telah berdiri , yakni kwee-tin dan kwee-teng
lima ratus jurus telah berlalu , lu-koai belum dapat merubuhkan
kwee-kun , namun dia juga bukan kalah atau terdesak , dan
pada jurus ketujuh ratus dua pukulan sakti beradu untuk
kesekian kalinya , dan kali ini kwee-kun terjengkang
memuntahkan darah dan bau apek menjebolkan tenaga
perlindungan kwee-kun-hong sehingga ia terjengkang dan
muntah darah , kwee-tin maju menggantikan saudaranya ,
pertempuran kedua pun di mulai kwee-tin mencabut pedangnya
dan bergerak dengan cepat , kwee tin memadukan ilmu imyang-pat-hoat dengan ilmu pedang "hong-lo-im-yang-kiam" ,
41 kesaktian lu-koai mendapat ujian berat , pertempuran tingkat
tinggi dam luar biasa cepat terjadi , namun setelah menghadapi
kwee-kun , lu-koai semakin waspada , hal yang dia membuat
heran bahwa daya tempur lawan pertamanya dan lawannya ini
seperti sama , pedang bianglalanya bergerak dengan jurus
"eng-lo-in-kiam" sembari dan juga dipadukan dengan ilmu thiante-tin-hoat-chit"
sampai matahari terbit pertempuran masih berlangsung dan
pada satu kesempatan pedang kwee-tin melukai perut lu-koai ,
lalu sebaran bau apek pun meracuni tempat pertempuran , siulian-tin-liong yang digunakan jebol , namun perlawanan kweetin masih dalam taraf maksimal sampai dua jam dan akhirnya
kwee-tin bangkis dan tubuhnya lunglai dan kesempatan itu di
mamfaatkan oleh lu-koai hingga dua gebrakan berikutnya
pedangnya hendak menusuk pundaknya , kwee-tin menghindar
sekuat tenaga , tapi lu-koai tidak mau melepas lawan yang
kosen ini namun saat serangan hampir kena menusuk jantung,
kwee-teng menyerang sehingga serangan itu gagal , kwee-teng
mulai menyerang , selama dua jam pertempuran berlangsung
,bau apek dan tidak sedap yang menyebar dari hawa pukulan
dan luka lu-koai membuat pusing sehinngga kwee-teng bangkis
, lalu lu-koai melancarkan serangan berbahaya , namun lu-koai
harus kalang kabut menghindar , karena tiga she-taihap sudah
maju berbareng , tiga buah pedang mencecarnya dengan segit
lu-koai terdesak hebat tidak kuasa membendung "hong-lo-imyang-kiam" yang dipadu dengan "im-yang-pat-hoat" yang
42 digerakkan oleh tiga she-taihap , tubuhnya jadi bulan-bulanan ,
sehingga pada satu kesempatan tubuh lokai disate tiga pedang
she-taihap , tiga pedang menusuk perut , dada dan
punggungnya , ketika pedang tercabut darah menyemprot kuat
sehingga mengenai tubuh tiga she-taihap , dan luar biasanya
betapapun parahnya luka lu-koai , dia tidak pernah mengeluh
kesakitan ,tubuh itu lunak normalnya tubuh manusia biasa
dapat terluka , dan luka itu akan sembuh sendiri jika dia sudah
berhenti mengerahkan tenaga sakti , robek dan berlobang
bagaimanapun , luka itu akan sembuh dan normal kembali ,
satu keganjilan luar biasa memang
tiga she-taihap tidak habis pikir akan keganjilan yang dimiliki
pah-sim-sai-jin ini , darah yang melekat pada tubuh mereka
membuat pertahanan mereka limbung karena bau apek yang
semakin menyengat dan mengganggu namun dengan
semangat kependekaran yang tidak akan berhenti sebelum
tergeletak dan roboh perlawanan she-taihap masih menggit
sampai sore , namun saat malam tiba keadaan she taihap
makin payah karena bau yang keluar dari luka lu-koai yang
banyak bahkan darah lu-koai menempel ditubuh mereka,
akhirnya tubuh ketiga she taihap bangkis-bangkis dan limbung ,
dan disaat puncak kelengahan itu pedang lu-koai yang
mengeluarkan hawa beracun menderu menebas bagian tubuh
tiga she-taihap sehingga ketiganya ambruk bersimbah darah ,
darah berceceran dari tangan yang putus dan perut yang robek
besar , tiga she-taihap tewas
43 tujuh orang yang dari tadi menonton merangsak maju namun
hanya dua jam berikutnya tujuh orang itupun tewas ditangan lukoai , dengan meludahi mayat she-taihap lu-koai tersenyum
sinis dan meninggalkan halaman luar pagar dan masuk
kedalam rumah , didalam kamar lu-koai duduk dengan tenang
menarik nafas dalam-dalam dan meniupnya perlahan , saat
tiupan itu berjalan , luka goresan , sabetan dan tusukan ,
bahkan perutnya yang robek besar menganga dalam tiba-tiba
merapat kembali , selama setengah jam lu-koai melakukan
semedinya hingga tubuhnya normal kembali
enam orang yang menyaksikan pertempuran itu dengan diamdiam terbelalak ketiga tiga she-taihap tewas dan disusul
tewasnya tujuh orang terkuat mereka , enam orang itu segera
membawa lari sepuluh mayat itu dan masuk kedalam pasar ,
suasana berkabung yang tidak terlukiskan , akhirnya bukauwsu yang tertua berkata " mari kita kuburkan dulu mayatmayat ini dan setelah itu baru kita pikirkan langkah-langkah
berikutnya " , semuanya mengangguk
keesokan harinya setelah penguburan seluruh sisa hohan yang
bertugas dibagian dalam kota , maka pat-hong-heng-te dan
para hohan lainnya berangkat ketempat pah-sim-sai-jin ,
seratus pat-hong-heng-te menyimpan duka yang mendalam
tiga kauwsu mereka tewas hal yang sulit dipercaya ,tapi hati
mereka sudah mantap bahwa perjuangan ini harus dituntaskan
, setelah sampai dikediaman lu-koai mereka disambut lu-koai
dengan senyum sinis dan meludah kedepan
44 "hahaha".hahahah..hahahaha , he"! Kalian semua , bunuh
orang yang didekatmu " setelah bentakan itu bergema
rombongan hampir dua ratus itu saling bacok , namun bebrapa
orang menghindar dan terkesima melihat apa yang terjadi ,
kemudian terdengar lagi gema suara yang sangat menekan ,
"hahahah..hahaha , terus lakukan , cepaat ..ya" lakukan ". "
rombongan yang terkena ilmu "toat-beng--hoat-sut" saling
bacok tidak sadarkan diri , akhirnya hanya tinggal lima puluh
pat-hong-heng-te yang bertahan namun keadaan mereka
sangat lemah dan ketika lu-koai menyerang mereka sepuluh
dari mereka terbabat dan yang lain sudah pulih dan langsung
menyerang , dan hal ini membuat lu-koai kalang kabut
sehingga sepuluh bacokan menghantam tubuhnya namun
malangnya bagi pat-hong-heng-te , luka lu-koai bukan kerugian
dipihak lu-koai tapi racun mematikan bagi pat-hong heng-te ,
lebih separoh mereka bangkis dan disusul gerakan pedang
"beng-cui-in-kiam" dari lu-koai membabat mereka yang linglung
, kematian susul menyusul , tiga puluh orang tewas dalam dua
puluh gebrakan dari lu-koai
sepuluh pat-hong-heng-te bergerak melawan namun bau apek
itu telah membuat mereka linglung dan dalam lima gebrakan
pedang bianglala mencabut nyawa mereka , dalam jangka satu
hari satu malam pasukan bagian dalam yang berjumlah dua
ratus orang tewas, walhal dua ratus itu adalah pentolan yang
dua dan tiga tingkat di atas pasukan luar , lu-koai memasukkan
seluruh mayat itu kesebuah rumah kosong yang ditinggal pergi
oleh pemiliknya disamping rumah kediamannya , lalu rumah itu
45 dibakar oleh lu-koai dengan senyum jumawa , bau daging
menyengat jauh tercium keluar lijiang , dan hal ini membuat
pasukan diluar kota heran dan sebagian berlari melihat apa
yang terjadi , ketika mereka bertemu didalam pasar , mereka
melihat kepulan asap tebal sebelah utara pasar , mereka heran
karena tidak ada seorangpun pasukan yang bergerak dalam
kota kelihatan lalu mereka bergerak menuju kepulan asap dan bau daging
terbakar makin kuat , lu-koai yang melihat kedatangan mereka
keluar dengan senyum sinis dan tidak tedeng aling-aling lima
puluh orang itu dilempari hidup-hidup kekobaran api ,
rombongan itu kocar-kacir melarikan diri namun mereka tidak
berdaya dihadapan manusia durjana ini , jeritan melolong
terdengar dari kobaran api , lima puluh orang yang datang itu
mati dibakar hidup-hidup oleh lu-koai , sorenya seratus orang
berdatangan sementara api masih berkobar walaupun tidak
sebesar tadi pagi , namun seratus orang yang datang dipergoki
oleh lu-koai dan dalam sekejap sepuluh orang dilemparkan
kekobaran api dan bara merah
luar biasa sadis manusia satu ini , rombongan yang datang itu
berserabutan lari hendak menyelamatkan diri namun sekali
bentak mereka bergulingan , dan merekapun dilempar
kukubangan api , lima puluh orang yang berkumpul dipasar
menanti kawan mereka namun sampai keesokan harinya tidak
ada satupun yang kembali , pasukan dalam tidak ada , rekan
mereka yang pergi ketempat pah-sim-sai-jin tidak ada yang
46 kembali , lalu mereka memutuskan untuk meninggalkan lijiang
dengan kecemasan yang mendalam
lima puluh orang itupun dalam jangka sebulan telah menyebar
berita duka , tionggoan bergetar selatan tersentak utara terkejut
, timur tercengang , seluruh wilayah gempar , barat
terpanggang tirani , prestasi kejahatan yang belum pernah
dicapai oleh siapaun dari golongan penjahat selama ini ,
pernahpun ada namun tidak sampai dua ratus hohan dan
itupun dilakukan oleh kelompok ,namun penjahat ini adalah
penjahat tunggal keluarga kwee di wuhan tidak kuasa menahan tangis , sim-hui
istri kwee-tin , liem-kui istri kwee-teng dan kao-mei istri kweekun berkabung sedih , seminggu kemudian ketiga janda shetaihap itu berkemas , dua putri dari kwee-tin dan dua putra-puri
dari kewee-teng dan satu putra dari kwee-kun , rombongan itu
berangkat keselatan menuju pulau kura-kura
sebulan kemudian mereka sampai di pulau kura-kura , mereka
disambut hangat dan rasa heran , "tin-te , teng-te dan kun-te
dimana dan bagaimana tidak beserta kalian " , " kwee-san-kui
bertanya heran , "kui-ko ! kita mendapat musibah , ketiga suami
kami telah wafat di tangan pah-sim-sai-jin seorang penjahat
sakti yang luar biasa kejam di wilayah barat" , sim-hui menyahut
dengan sedih , naik sedu sedannya hingga sim-hui menangis
demikian juga liem-kui dan kao-mei , tang-hui-bi langsung
meraih ketiga wanita itu dengan linangan air mata , semua
keluarga terkejut , "bagiaman ceritanya hui-ji ! !" tanya kakek
47 kwee-lun-keng , "keng-kong .. ! saat pah-sim-sai-jin muncul dan
membunuh ratusan orang di lijiang , para hohan berkumpul di
rumah untuk membicarakan perihal pah-sim-sai-jin , lalu
kemudian tin-ko ,teng-te dan kun-te berangkat ke lijiang beserta
seratus murid pat-hong-heng-te dan dua bulan kemudian dua
orang dari kalangan hohan datang menyampaikan berita duka
bahwa ketiga suami kami dan seluruh pasukan yang berjumlah
empat ratus orang tewas dan yang tersisa hanya lima puluh
orang " semua keluarga penghuni pulau-kura-kura terkejut , "sadis"
luar biasa .. " seru kakek kwee-gan-liong , "jasad sam-te
bagaimana !" , " tidak tahu kui-ko , orang yang menyampaikan
berita itu mengatakan , persisnya kematian semua hohan tidak
mereka ketahui , hanya yang membuat mereka yakin bahwa
seluruh hohan mati dan dibakar karena bau daging terbakar
tercium jauh sampai keluar kota yang berasal dari tempat pahsim-sai-jin
"kebrutalan ini tidak bisa didiamkan kui-ji , segeralah buat
langkah-langkah penanggulangan ! " seru kakek kwee-ganliong , "benar liong-kong , hal itu akan ananda laksanakan "
jawan san-kui , dan keesokan harinya san-kui , gun , lai-seng
mengadakan pembicaraan , "bagaimana kui-ko ! apa langkah
penanggulangan yang akan kita lakukan ?" , "pah-sim-sai-jin ini
sungguh mencengangkan , dia ini luar biasa saktinya , jadi kita
tidak bisa gegabah , empat ratus hohan tak ada arti didepan dia
yang hanya seorang sendiri" , "lalu bagaimana kui-ko " sela lai-
48 seng , "langkah pertama kita selidiki siapa , darimana dan
bagaimana pah-sim-sai-jin ini sebenarnya , dengan
mengenalnya kita akan dapat membuat langkah-langkah yang
lebih cermat untuk menundukkannya " , "hmh" benar juga kuiko , jika tin-ko , kun-te dan teng-te tidak berdaya
menghadapinya itu artinya pah-sim-sai-jin ini luar biasa , dan
hal yang sudah dilakukan tin-ko tentunya juga akan berakibat
sama jika kita melakukan apa yang dilakukan tin-ko " , "benar
gun-te , demikianlah yang saya juga pikirkan
"jadi kalau begitu penyelidikan harus dilakukan dengan
menyamar " sela lai-seng , ketiganya saling pandang , "hmh"
trik yang patut di coba " sahut san-kui , "baik jika demikian biar
kami berdua yang melakukannya kui-ko , bukankah demikian
gun-ko !" " , "benar apa yang dikatakan seng-te , kui-ko " ,
"hmh" baik berangkatlah besok , dan berhat-hatilah ji-te , ingat
tugasnya hanya untuk mengetahui identitas pah-sim-sai-jin " ,
"baik kui-ko , kami akan hati-hati dan hanya mengorek identitas
musuh kita" jawab keduanya serempak
keesokan harinya berangkatlah dua she-taihap ke wilayah barat
dengan perjalanan cepat , sehingga dua bulan kemudian
sampailah mereka ke chongqing , saat mereka ada di likoan
mereka melihat iting-iringan orang keluar dari pokoan , dan
didepan seorang lelaki burik kelihatannya sebagai pemimpin ,
kemudian mereka masuk kebarisan , "eh .. twako kenapa
meninggalkan pokoan , kami ini mau berjudi , kalau kalian pergi
tentu tidak ada lawan jadinya " , lai-seng berkata dengan lagak
49 sembrono dan ugal-ugalan "ah" kita sekarang ikut pah-simsai-jin yang didepan , kita sekarang anak buahnya , "anak buah
" , kita mau disuruh berbuat apa !" " bisik kwee-gun , "tidak
tahu , mungkin dipokoan sebelah selatan baru kita tahu apa
pekerjaan kita " jawab orang itu , lalu kedua-she-taihap
bergabung dengan iting-iringan itu , setelah sampai di pokoan
selatan , lima puluh orang yang ada didalam pokoan terkejut
dan ketakutan , "kalian semua ! aku pah-sim-sai-jin ingin bicara
" semuanya tertunduk hening dan muka pucat ,
lalu pah-sai-jin berkata "siapa yang sikapnya sombong ,
pembohong , dan suka berbuat semaunya serta senang
menihat penderitaan orang lain , maka ambil barisan disebelah
kananku ! " mendengar itu kelima puluh orang itu bersegera
kesebelah kanan pah-sim-sai-jin , " bagus ! kalian semua
seratus lima puluh lebih , maka tugas kalian , pergi datangi


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seluruh rumah di chongqing ini ambil uang dan benda
berharganya , jika ada perempuan yang layak tawan dan kalian
giring semua ke lijiang , jika ada yang melawan bunuh " dua
she-taihap terkejut dan heran dengan semua penyapaian pahsim-sai-jin yang benar-benar jelmaan iblis , "cepat segera kalian
lakukan ! , lalu pah-sai-jin menghilang ,
bagaimana pah-sim-sai-jin berada di chongqing mengumpulkan
para penjudi !" , untuk mari kita mundur sedikit kebelakang
setelah peristiwa mengenaskan bagi para pendekar itu , dua
minggu kemudian lu-koai malam itu mendatangi sebuah
pokoan , ada dua puluh orang didalamnya asik berjudi , dan
50 enam orang sedang menghisap madat , mereka rata-rata
berumur tiga puluh sampai lima puluh tahun , ketika lu-koai
memasuki pokoan , semua orang gemetar ketakutan "kalian
semua ikut aku , dua puluh enam orang itu dengan pucat
mengikuti lu-koai , ternyata lu-koai membawa mereka ketaman
kota "dengar , kota lijiang ini ada dalam gengamanku , yang bersifat
sombong , pembohong , senang menurutkan keinginan ,
senang melihat orang lain menderita maka ia adalah rekanku ,
siapa diantara kalian yang bersifat seperti yang kukatakan
cepat berada dibelakangku ! " mendengar itu kedua puluh
enam orang itu berlari kebelakang lu-koai , "hmh" baiklah ,
malam ini kalian masuki seluruih rumah dan katakan pada
pemilik rumah bahwa lijiang milik pah-sim-sai-jin , jika mau
hidup di lijiang maka peraturannya adalah sombong , bohong ,
ingin menurutkan keinginan dan suka melihat penderitaan
orang , jika dia setuju biarkan ia dirumahnya tapi jika ia tidak
mau ! maka bunuh , ambil hartanya jika ada perempuan dan
layak dipandang mata maka bawa sekalian ke tempatku"
kedua puluh enam orang melonggo mendengar perintah itu ,
"ayok cepat ! aku tunggu besok siang di tempatku ! lalu lu-koai
menghilang dari tempat itu , lalu dengan segera merekapun
melakuakn perintah itu , rumah-rumah dipasar itu mereka
datangi , namun nyaris tempat itu sudah kosong , karena sudah
banyak yang mengungsi kekota lain , tapi diselatan kota orang
masih banyak , maka pembacaan undang-undang kota lijiang ,
51 dari seratus kepala rumah tangga di selatan lijiang , hanya
sepuluh keluarga yang ikut peraturan pah-sim-sai-jin , lainnya
dibunuh ,hartanya dikuras dan perempuan mereka dijadikan
tawanan , pekerjaan untuk selatan kota mereka selesaikan
sampai menjelang siang segerombolan orang berkumpul dihalaman rumah lu-koai ,
seorang dari dua puluh enam itu melapor , "kong-cu ! kami
sudah bekerja semalam suntuk hingga menjelang siang , hanya
sepuluh orang ikut kita , dan yang lainnya telah dibunuh ,
hartanya ada didalam kereta kuda , dan empat puluh wanita
yang layak " , "bagus ! siang ini kalian istirahat sampai malam
dan nanti malam kalian pergi kebarat dan timur kota , silahkan
ambil perempuan-perempuan itu dan buatlah sesuka kalian ,
dua rumah di depan itu kosong disutulah kalian beristirahat
bersama wanita-wanita ini , lalu merekapun memasuki dua
rumah didepan sementara orang yang berada disebelah timur sudah cepat
bergegas karena peristiwa di selatan , ditimur yang tinggal
hanya lima puluh keluarga , dan siang itu mereka sudah
mengungsi , saat bertemu ditengah jalan bersama orang
sebelah barat kota , peristiwa sebelah selatan kota diceritakan ,
segera merekapun bergegas mengemasi harta yang bisa
dibawa dan keluar dari kota lijiang , dua ratus lima puluh
keluarga keluar dari lijiang iringan kereta kuda dipacu secepat
mungkin 52 malamnya para suruhan tidak menemui seorangpun di barat
dan timur kota , hingga malam itu juga mereka kembali dan
melaporkan kepada lu-koai , "hmh" tidak apa ! malam ini
kalian istirahat dan bersenang-senanglah " lima puluh lelaki
mengangguk dan mengundurkan diri lalu berpesta dengan
empat puluh wanita tawanan sampai pagi
keesokan harinya mereka dikumpulkan lagi , "kalian semua hari
ini pergi kerumah kungcu bersihkan tempat itu , jika ada yang
mau diperbaiki maka perbaiki , jika ada yang perlu diganti maka
ganti , hal yang kalian butuhkan ada dipasar " , "baik kongcu !
lalu mereka bubar dan berangkat ketempat kungcu , sementara
lu-koai keluar dari kota lijiang dan menuju kota dali
seminggu kemudian lu-koai sampai ke dali , kehadiran orang
bermuka burik ini mebuat gempar , lu-koai mendatangi dua
pokoan di kota itu , "kalian , apakah sudah kenal aku !" , enam
puluh orang itu menunduk , "baiklah diam kalian kuanggap
kalian sudah tahu dengan aku , maka siapa yang ingin
menurutkan keinginan nafsunya maka ambil sebelah kananku
karena ia itu adalah rekanku " mendengar itu enam puluh orang
segera mengambil tempat , "baik , sekarang kita pergi
kepokoan yang satunya " semuanya bergerak dan mengikuti lukoai , orang yang melihat gerombolan itu menyingkir
sesampai di pokoan satu lagi maka penawaran yang
disampaikan lu-koai diiukuti empat puluh orang yang berada di
pokoan itu , "baik kalian berjumlah seratus orang , kalian kuras
harta orang di yuguan ini dan tawan wanita yang layak dan
53 bawa kelijiang , jika membandel melawan maka bunuh saja " lukoai diam dan memandang seratus orang dihadapannya ,
"segera lakukan ! " mendengar teriakan itu seratus orang keluar
dari pokoan , mereka membagi diri menjadi empat kelompok
dan mendatangi seluruh rumah ,mengambil uang dan benda
berharga , dan wanita yang layak, jerit tangis dan
perlawananpun terjadi , namun yang melawan malah tewas
dikeroyok bagundal-bagundal penjudi itu
seminggu kemudian lu-koai sampai di kunming , apa yang
dilakuakn di dali , ia lakukan di kumming , dikumming ia
mendapatkan seratus lima puluh penjudi dan pemadat ,dan
semua penjudi itu disuruh mengambil benda berharga dan
uang orang dikota itu dan menawan wanita yang layak , dan
mebunuh bagi yang melawan , dan semuanya digiring kekota
lijiang , kunming geger dan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali
menangis , ada beberapa yang melawan namun nyawa mereka
dihabisi gerombolan itu , selanjutnya lu-koai sampai dikota
guiyang dan kemudian ke chongking , dan ketika di chongqing
rombongan penjudi disusupi kedua she-taihap
kedua she-taihap terpaksa mendiamkan bagaimana tangis
sedih menyeruak atas penindasan yang dilakukan gerombolan
itu , bahkan harus berdiam ketika sebuah keluarga yang
menantang dibunuh oleh gerombolan dimana mereka ada
didalamnya , selama tiga hari pekerjaan itu selesai maka
terkumpullah harta sebanyak enam peti besar lalu dimasukkan
kereta kuda , dan enam puluh gadis cantik , lalu mereka semua
54 berangkat ke lijiang setelah dari chongqing lu-koai kembali kelijiang , dalam jangka
dua bulan kota lijiang dihuni enam ratus penjudi dan tiga ratus
wanita muda dan cantik , lu-koai sudah pindah ketempat kungcu yang suda disulap jadi istana oleh lima puluh orang
suruhannya , lapangan latihan yang sangat luas sebagai
tempat enam ratus orang menerima latihan dari lu-koai
kedua she-taihap yang menyup berusaha mengorek
keterangan dengan memancing pembicaraan pah-sim-sai-jin ,
namun jawaban buntu yang keduanya dapatkan karena tidak
ada yang mengetahui darimana asal pah-sim-sai-jin , setelah
dua bulan kedua she-taihap belum mendapatkan identitas lukoai maka kedua she-taihap nekat menemui lu-koai setelah
memberikan latihan kepada mereka dan hendak masuk
kedalam istanannya , "thian-te-ong !" " keduanya duduk dan
menunduk , semua anak buah lu-koai memanggilnya dengan
sebutan thian-te-ong , lu-koai memandang keduanya dengan
tajam , "hmh.. kalian mau apa !" " , "kami ingin menyampaikan
sesuatu kepada thian-te-ong " jawab kwee-gun
"cepat sampaikan , hal apa itu !" " , "begini thian-te-ong ! , lebih
setengah wilayah barat ini dalam genggaman thian-te-ong ,
namun kami punya ide bagaimana supaya thian-te ong dengan
cepat terkenal dan menguasai tiong-goan ! " wajah lu-koai
kelihatan tertarik , hmh" baik kalian ikut aku kedalam dan
sampaikan apa ide kalian ! " lu-koai melangkah dan diikuti dua
she-taihap 55 "siapa nama kalian !" , "saya a-gun dan ini misan saya
namanya a-seng , kami she-phang" sahut kwee-gun , "sekarang
ceritakan ide kalian dan detailnya ! " sebelumnya kami ucapkan
salam takluk kepada kesaktian dan keluar biasaan thian-te-ong
sehingga para orang yang menganggap dirinya pendekar di
wilayah barat dapat di babat habis oleh thian-te-ong "
mendengar pujian itu lu-koai tersenyum jumawa dan sinis , "
heheh" hahaha , a-gun dan a-seng , apa yang kalian lihat
dibarat ini baru permulaan , cita-citaku adalah menundukkan
seluruh tiong-goan " , wah ..! cita-cita yang besar dan luar biasa
thian-te-ong " , "lalu apa ide kalian supaya mudah menguasai
tiong-goan , "begini thian-te ong , selama ratusa tahun tionggoan ini dianuti keluarga kim-khong-taihap , keluarga ini
memiliki kesaktian luar biasa , oleh cerita kakek kami kimkhong-taihap ini adalah bengcu liok-lim " kwee-gun menatap
sejenak wajah lu-koai , "kalau thian-te-ong dapat mengimbangi
saja maka harapan merebut bengcu dari keluarga kim-khongtaihap akan dapat thian-te-ong lakukan " , "heheh..hehe , kalian
meremehkan aku , ketahuilah tidak ada orang yang bisa
mengalahkan aku , sejak aku turun dari kwi-ban-san sampai
sekarang aku sudah membunuh lima ratus lebih orang yang
coba-coba mengehentikanku " , a-gun dan a-seng terkejut dan
melonggo , lalu cepat a-gun berkata , " benar thian-te-ong , hal
dilijiang ini telah kami dengar di kota kami chongqing , dan hal
itu kami tidak habis pikir bagaimana tihian-te lakukan hal yang
luar biasa itu , padahal thian-te-ong sendirian " pancing a-gun
dengan lagak takjub 56 melihat mata dan muka yang takjub itu lu-koai merasa dieluselus " hehe..hehe , semuanya habis kuganyang dan kubakar di
rumah sebelah itu " sahut lu-koai jumawa , "luar biasa thin-teong wal-hal kami dengar bahwa diantara mereka itu ada juga
orang-orang kosen di wuhan ," , "siapa orang kosen diwuhan
yang ikut pasukan waktu itu !" , "kami dengar bahwa kauwsu
terkenal bernama kwee-tin dan kedua saudaranya ikut juga
pada waktu penyerangan ke lijiang menghadapi thian-te-ong ,
"hmh" berarti tiga orang itu mereka " gumam lu-koai , ,
kemudian ia melanjutkan , "hmh.. memang tiga orang itu sakti
dan lawan yang sangat kosen , seorang dari mereka tidak
selisih dengan saya, ilmu mereka mengeluarkan hawa "imyang": dan dari sisi ilmu seorang dari mereka sama dengan aku
, tapi tidak tahu bahwa tubuhku menyimpan hawa mukjizat
sehingga walaupun mereka keroyok aku akan tetap menang "
lu-koai senyum sinis dan jumawa sambil meludah kesamping
"luar biasa thian-te-ong ! , ohya kembali ke ide kami thian-teong , sepertinya thian-te-ong akan mudah meraih gelar bengcu
liok-lim " sela a-seng , "kenapa kamu berpikir begitu !" " Tanya
lu-koai , "karena ketiga orang yang didapai thian-te-ong adalah
salah seorang dari keluarga bengcu kim-khong-taihap " , "salah
seorang !" , apa kamu mau mengatakan keluarga kim-khongtaihap itu banyak !" , "benar thian-te-ong !" sahut a-seng ,
"hmh" " mendengar gumaman lu-koai , keduanya she-taihap
saling pandang , "tapi sepertinya thian-te-ong lebih sakti dan
terbukti tiga dari kelaurga itu kalah " a-gun memancing dengan
57 pujian , " hehehe.. benar sekali dan tiga orang keluarga kimkhong-taihap sudah kutebas hingga tewas "
"kami sungguh tidak habis pikir bagaimana thian-te-ong bisa
demikian sakti sehingga dapat mengalahkan ilmu-ilmu keluarga
kim-khong-taihap walhal keluarga itu tidak tertandingi sejak dua
ratus tahun yang lalu " lu-koai mendelik , dua ratus tahun !" ,
bagaimana kalian tahu benar keluarga kim-khong-taihap ini !" "
suara lu-koai tajam bernada curiga , namun kedua she-taihap
itu tidak gugup , "thian-te-ong , semua orang kenal belaka kimkhong-taihap walaupun sudah dua ratus tahun karena dia
adalah bengcu yang digandrungi oleh orang yang merasa
pendekar , dan syair-syair kim-khong-taihap masih bergema
samapi sekarang " , "apa bunyi syairnya !" " suara lu-koai
berubah lembut , "syairnya begini thian-te-ong
daerah binasa oleh penindas gelap
jangan putus asa dan teruslah berharap
gundah dan bencana akan terendap
dimana hari bertemu kim khong taihap
Kim-Khong-Taihap bengcu sejati
Rupawan sakti lagi berlimpah budi
Dimana dusun dan kota dilewati
lenyaplah penindas penyebar tirani
"hmhh" " desah nafas lu-koai , "tapi walaupun demikian seperti
yang kami rasakan bahwa thian-te-ong lebih sakti dan bisa
meraih bengcu liok-lim , dan kesaktian thian-te-ong itu kami
58 akui membuat penasaran , terlebih dua ratus tahun tidak ada
yang menandingi ilmu khong-taihap , luarrr biasa " a-gun tetap
pada pancingannya , pujian dan ketakjuban di obral membuat
lu-koai rasa mengapung "hhahaha.. hehehe , kalau begitu tidak sia-sia aku berada di
kwi-ban-san selama tiga belas tahun dan mempelajari kitab
peninggalan suhu han-bu-ong " kedua she-taihap manggutmanggut , "memang beruntung besarlah thian-te-ong , tapi kami
juga akan merasa bagga jika satu saat thian-te-ong menguasai
liok-lim sehingga keinginan kita terpenuhi , birahi terlepas
sesukanya , hmh" hal yang amat memuaskan " a-gun
berlagak lugu menikmati perkatanya sehingga lu-koai
tersenyum bangga , "hahaha..hehe , sudah , ide kalian merebut
bengcu dari keluarga kim-khong-taihap jika saatnya tiba akan
aku lakukan , tapi untuk apa menjadi bengcu kalau tidak
mengendalikan semua wilayah , trik yang saya lakukan lebih
hebat daripada sekedar merebut bengcu " , "wah..! luar biasa
thian-te-ong , kami jadi tidak enak ternyata thian-te-ong
mempunyai trik jitu " a-gun tersenyum masam , "sudah kalian
keluar dan belajar dengan giat , aku heran melihat kalian ,
pikiran kalian jalan namun tubuh kalian lambat " , "akan kami
usahakan thian-te-ong , kami sukanya hanya berjudi , jadi
pikiran jalan tapi tubuh kami kaku karena terlalu banyak diam " ,
"hehehe..heheh , benar juga ! tapi walaupun demikian , kalian
giat berlatih supaya kekakuan selama ini cepat lentur , karena
jika barat telah mutlak pada kita , kalian semua penghuni lijiang
akan menjadi kota hitam yang menjadi benteng dibarat " , "baik
59 thiante-ong , akan kami ingat pesan thian-te-ong " jawan kedua
she-taihap serempak dan segera keluar
Seminggu kemudian , dua she taihap keluar dari lijiang ,
"sebaiknya karena kita lebih dekat keutara , sebaiknya kita
mengunjungi bun-ko di yinchuan sekalian menyampaikan
perihal keluarga di wuhan": , "benar gun-ko dan setelah itu
sekalian kita se sinyang bertemu dengan hui-ko dan keluarga
disana " setelah sepakat kedua she-taihap bergerak cepat
kewilayah utara , perjalanan kedua she-taihap dilakukan
dengan tergesa-gesa dan dua bulan kemudian mereka sampai
di yinchuan , mereka disambut hangat semua keluarga dan


Biang Ilmu Hitam Hek Hoat Bo Karya Rajakelana di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dijamu dengan suka cita "bagaimana kabar keng-kong dan semua keluarga di pulau
kura-kura gun-ko !" tanya kwee-gak , keluarga disana baik dan
sehat gak-te , "melihat kedatangan kalian ji-sute tentunya
membawa tugas dari kui-ko ! , "benar bun-ko , dan juga
sebenarnya kami membawa berita duka bun-ko ! ": , hmh"
apakah itu gun-te , semuanya hening dan wajah pucat , "berita
duka tentang keluarga di wuhan " , "hmh.. apakah ini
berhubunga dengan keadaan dibarat gun-te !" " tanya an-bun
tegang , "benar bun-ko , tin-ko dan ji sute tewas ditangan pahsim-sai-jin , semua uang mendengar itu menunduk ketiga istri
she-taihap di yinchuan menangis , "sudahlah , hapus air mata
kalian , thian berkehendak , tiada seorangpun yang dapat
merubahnya , selama lima belas menit kumpulan keluarga itu
dicekam kesunyian dan kesedihan
60 "lalu apa tugas yang tin-ko berikan kepada kalian ji-sute !" ,
"sam-soso sudah berada di pulau kura-kura dan dari mereka
berita kami dengarkan , berita yang luar biasa tentang
keberadaan pah-sim-sai-jin yang sanggup mengalahkan tiga
saudara kita bahkan menghabisi tiga ratus lima puluh pasukan
yang dibentuk tiga saudara kita " , "memang kami mendengar
bahwa ada gerakan besar di barat untuk menundukkan pahsim-sai-jin , namun bagaimana kelanjutannya kami tidak tahu
jelas " sahut an-bun . "wah" tiga ratus lima puluh nyawa sadis
luar biasa itu gan-ko , apakah tidak ada hati didalam dada pahsim-sai-jin !" " guman sie-can
"terus bagaimana ji-sute !" , "oleh karena hal itu kami berpikir
bahwa beradu depan dengan orang seperti pah-sim-sai-jin
akan merugikan dan itu sudah dilakukan oleh tin-ko dan ji sute
di wuhan dan ternyata keluarga kita tewas , maka kami ambil
trik menyusup untuk mengetahui lebih tentang siapa dan
bagaimana pah-sim-sai-jin ini " , "pikiran tepat juga yang kuikoko dan ji sute ambil , lalu apakah itu sudah ji sute yang
melakukannya !" " , "benar bun-ko dan kami sudah berhasil
mengetahui keadaan pah-sim-sai-jin , "hmh"lalu apakah ji-sute
susah sampaikan hasilnya pada kui-ko !" " , "belum bun-ko ,
setelah keluar dari li-jiang kami memutuskan untuk
mengunjungi keluarga disini dan sekaligus ketimur menemui
keluarga di sinyang "
"hmh" lalu apakah hasil penyelidikan ji-sute di lijiang !" ,
"begini bun-ko , kami tidak tahu apakah ada hubungan
61 perguruan antara kita dengan pah-sim-sai-jin karena pah-simsai-jin juga berasal dari kwi-ban-san" , terkesiap an-bun
mendengar berita itu sebab diantara she-taihap yang
berhubungan langsung adalah dia dan jin-hui di sinyang karena
keduanya cucu dari kwee-kim-hoan dan kwee-khong-huan ,
"hmh" hal itu bisa jadi gun-te , guman an-bun , "apakah
diantara kita pernah mendengar naman han-bu-ong , bun-ko !"
" , "hmh.. kita tidak pernah mendengar nama itu seng-te , tapi
kenapa seng-te !" " , "karena ilmu dari pah-sim-sai-jin adalah
warisan dari han-bu-ong " jawab lai-seng , "kita tidak tahu , tapi
orang tua kita masih masih ada di pulau kura-kura , mungkin
mereka ada mendengar nama ini " sela an-bun
"lalu apa lagi yang ji-suheng ketahui tentang pah-sim-sai-jin "
tanya kwee-gak , "pada dasarnya ilmu dari pah-sim-sai-jin
seimbang dan tidak berselisih dengan kita , namun dia punya
kelebihan pada dirinya " , "kelebihan apakah itu seng-te" an-bun
menyela , "katanya tubuhnya mengeluarkan hawa yang kami
juga tidak tahu hawa apa yang ia maksud namun dengan hawa
itu ia akan menang dari kita dan buktinya telah kita rasakan
langsung dengan apa yang dialami ketiga saudara kita di
wuhan " , semuanya terdiam , hening dengan pikiran amsingmasing , "lalu apakah ada lagi ji-sute !" , "dari hasil penyelidikan
kami bahwa pah-sim-sai-jin bukan orang yang buru-buru , cara
kerjanya bertahap " , "bagaiamana gun-te menyimpulkan
demikian !?" , "karena bun-ko , kami pancing dia untuk segera
merebut gelar bengcu namun jawabannya bahwa gelar bengcu
62 urusan kedua dan yang utama adalah pengendalian wilayah ,
jadi dari jawaban itu pah-sim-sai-jin akan tetap berada di
wilayah barat sampai barat mutlak ada ditangannya dan
memakai prinsip hidupnya " semuanya manggut mendengar
analisa dari kwee-gun , "tahu apaka prinsip hidup yang akan di
tanamakannya , bun-ko !" , "apa itu gun-te !" " , "prinsip
hidupnya ada empat , yakni hidup sombong , suka berbohong ,
suka menurutkan hawa nafsu dan suka melihat penderitaan
orang " , "wah..wah" benar jelmaan iblis dia itu gun-te ! " sela
sie-can sambil geleng-geleng kepala mendengar prinsip hidup
pah-sim-sai-jin benar can-ko , dan juga untuk menjadikan wilayah seperti yang
di inginkannya , pah-sim-sai-jin membuat satu kota yang
menjadi biang kota kejahatan dan itu telah dibentuk di lijiang ,
kota itu sekarang disebut dengan "see-kek-hek-te" (bumi hitam
kutub barat) " , "hmh.. benar-benar trik durjana yang luar biasa "
sela sie-can , "jadi bun-ko ! berhati-hati lah , wilayah barat
sekarang sudah delapan puluh persen di tangannya dan
sebentar lagi barat akan mutlak berada di genggamannya , dan
tentunya dia akan memasuki utara atau selatan dan
mencanangkan apa yang dia buat dibarat " , "hmh.. benar
sekali itu gun-te , apa yang kamu sampaikan menjadi dasar
untuk bertindak jika dia memasuki wilayah utara " sahut an-bun
, " ya.. dan itulah salah satu tujuan kami mengunjungi bun-ko
dan semua keluarga disini " lai-seng menambahkan
63 kwee-gun dank wee-lai-seng berada diutara selama seminggu ,
lalu kemudian mereka berangkat ke timur kekota sinyang ,
perjalana cepat dan memburu waktu , dan dua bulan berikutnya
mereka sampai di-sinyang dan bertemu dengan kwee-jin-hui
,kwee-gan-liong dan kam-hong , berita duka pun disampaikan ,
dan hasil penyelidikan pun diuraikan , "hmh" hawa yang
dikelurkan tubuhnya itu harus kita cari tahu ji-sute , apa akibat
yang ditimbulkannya sehingga dia tetap menang " sahut jin-hui
setelah mendengar uraian kwee-gun
"tentunya harus berhadapan dengan dia hui-ko !" "benar ,sengte dan itu mudah kita lakukan , karena kalau ilmunya dan ilmu
keluarga kita tidak selisih , kita bisa sekedar mencobanya " ,
"hmh" saya setuju dengan pikiran itu hui-ko dan akan kami
sampaikan kepada kui-ko di pulau kura-kura " sahut kwee-gun ,
kemudian merekapun istirahat setelah larut malam karena
perbincangan panjang yang mereka lakukan
Seminggu kemudian kwee-gun dan dan kwee-lai-seng
meninggalkan sinyang untuk kembali ke selatan dan
melaporkan tugas mereka kepada kwee-san-kui di pulau kurakura , perjalan pun tidak di tunda , keduanya bergerak
berlomba dengan waktu , hingga tiga bulan kemudian mereka
sudah mendarat di pulau kura-kura
"mereka disambut oleh kwee-san-kui dan enam orang tua dan
semua keluarga , setelah makan malam , merekapun
melaporkan tugas mereka , "kami minta maaf kui-ko bahwa
tugas kami memakan waktu lebih setahun " , "memang kami
64 disini cemas ji-sute , tapi ken-kong menyabarkan kami untuk
tetap menunggu " , "sebenarnya kui-ko kami sudah dapat
menyelesaikan tugas tujuh bulan yang lalu , hanya kami
memutuskan untuk ke utara dan timur untuk menemui keluarga
kita disana " , "oo , demikian rupanya ! tidak menagapa ji-sute ,
Sepasang Pedang Iblis 22 Rahasia Dewi Purbosari Karya Aryani W Pendekar Latah 4
^