Pencarian

Anak Rajawali 11

Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung Bagian 11


gunung Heng-san ini mengenai dirimu?"
1006 Giok Hoa memandang heran kepada Ko Tie, dia menggelengkan
kepalanya. "Tidak! Aku tidak mengetahui!" kata Giok Hoa kemudian. "Apakah
penduduk kampung membicarakan soal diriku"!"
Ko Tie mengangguk. "Membicarakan soal kecantikan yang engkau miliki mereka
mengatakan bahwa engkau adalah seorang dewi dari kerajaan
langit yang tengah turun ke Heng-san, untuk melihat-lihat dan
menikmati keindahan di gunung ini"..
"Ada beberapa penduduk kampung itu yang telah melihat engkau
tengah berlari-lari melompati jurang bagaikan terbang, dan juga
mereka telah melihat engkau bersilat, yang dianggap mereka kau
tengah menari! Maka di kampung itu telah tersiar berita bahwa di
puncak gunung Heng-san berdiam seorang bidadari cantik luar
biasa yang baru turun dari kerajaan langit......!"
Giok Hoa tertawa sambil kemudian cemberut, dia memukul dada
Ko Tie perlahan dan manja.
"Ko Tie, kau nakal sekali! Kau hendak menggoda aku dengan
cerita bohongmu itu..... Sudah, lepaskan cekalanmu, aku tidak bisa
1007 mempercayai lagi ceritamu......!" kata Giok Hoa sambil meronta
melepaskan cekalan tangan dari Ko Tie.
Akan tetapi Ko Tie tidak mau melepaskan cekalannya dia malah
mencekal lebih kuat. "Dengarlah Giok Hoa, aku telah bicara dari hal yang sebenarnya".. aku tidak mendustaimu".. aku telah menceritakan
apa yang kudengar sendiri....."
Tetapi Giok Hoa hanya tersenyum, kemudian dia berkata: "Engkau
saja yang hendak memuji aku. Lalu engkau sengaja melalui
perantaraan penduduk kampung itu, engkau menceritakannya
seakan juga penduduk kampung itu yang telah memuji-muji diriku!"
"Ya, ya, jika penduduk kampung itu memuji engkau setinggi langit.
Maka aku justeru memuji engkau sampai langit yang ke tujuh,
malah aku ingin memohon kepada Thian agar tetap selalu dapat
memiliki kesempatan buat memandangi kecantikanmu ini!"
"Cisss".. pemuda ceriwis......!" kata Giok Hoa.
"Giok Hoa adikku, dengarlah dulu"..!" kata Ko Tie sambil
mencekal kuat-kuat, karena Giok Hoa meronta hendak melepaskan cekalannya itu.
1008 Tetapi Giok Hoa terus juga meronta.
"Oh, lepaskan".. lepaskan"..!" kata Giok Hoa.
Namun karena Giok Hoa meronta seperti itu, telah membuat Ko
Tie mencekalnya semakin kuat. Malah karena terlalu keras Giok
Hoa meronta, cekalan itu terlepas.
Dan waktu cekalan tangan Ko Tie terlepas, di saat itu tubuh Giok
Hoa kehilangan keseimbangan kuda-kuda ke dua kakinya, hampir
saja tubuhnya terjerembab. Beruntung Ko Tie cepat sekali
mengulurkan kedua tangannya. Dia telah memeluk gadis itu
sehingga Giok Hoa jatuh dalam pelukan Ko Tie dan kepalanya
direbahkan di dada pemuda itu.
Tetapi semua itu hanya berlangsung sangat cepat sekali, di mana
Ko Tie membaui harum semerbak dari rambut si gadis. Anak
rambut gadis itu beberapa helai yang terhembus angin telah
mengilik hidungnya. Dan juga dada Ko Tie berdebar sangat keras
sekali. Demikian juga halnya dengan Giok Hoa yang merasakan mukanya
jadi panas sekali. Ia likat dan malu bukan main. Setelah terpeluk
sejenak lamanya dan merebahkan kepala di dada pemuda itu,
1009 yang sangat bidang dan kuat, tiba-tiba, dia meronta dan kemudian
berlari dengan cepat sekali.
Ko Tie kaget, dia mengejarnya.
"Giok Hoa! Adikku...... berhentilah..... berhentilah"..!" teriak Ko Tie
memanggil- manggilnya. Tetapi Giok Hoa seperti juga tidak mendengar teriakan tersebut,
karena dia telah berlari terus dengan cepat sekali, tubuhnya lincah
dan ringan sekali melompati jurang-jurang yang terbentang
merintanginya. Ko Tie juga mengempos semangatnya, dia telah mengejar terus
sambil memanggil-manggil gadis itu.
Waktu itu Giok Hoa malu bukan main.
Memang di antara mereka, Giok Hoa dan Ko Tie, telah terjalin
hubungan yang erat sekali. Telah seminggu lebih Ko Tie berdiam
di situ. Dan selama itu pula Ko Tie telah memperoleh sambutan yang
manis dari gadis tersebut, karena kini Giok Hoa tidak memperlihatkan sikap membencinya.
1010 Malah mereka, lewat sinar mata masing-masing, telah mengetahui
bahwa mereka berdua tidak bertepuk sebelah tangan, bahkan
gayung bersambut, di mana mereka berdua memang saling
menyukai. Apa yang dirasakan oleh muridnya memang bukan tidak diketahui
oleh Guru Giok Hoa. Tetapi guru Giok Hoa justeru tidak menentangnya, dia melihat Ko
Tie bukan sebangsa pemuda berengsek yang bejad moral, karena
itu, dia tidak keberatan jika muridnya itu bersahabat intim dengan
Ko Tie. Sedangkan Giok Hoa di hadapan gurunya selalu berusaha
bersikap biasa saja, walaupun dia telah menjalin hubungan yang
sangat erat sekali dengan Ko Tie, tokh dia tetap memperlakukan
Ko Tie di hadapan gurunya sebagai tamu mereka belaka, tamu
biasa. Ko Tie juga tidak berani terlalu memperlihatkan perasaannya
kepada Giok Hoa di hadapan guru si gadis, dia berusaha
mengekang diri. Walaupun bagaimana memang Ko Tie menyadari bahwa Giok Hoa
seorang gadis yang masih terikat oleh peraturan ketimuran.
1011 Walaupun benar bahwa gurunya seorang guru yang mengerti dan
tidak mengekangnya, dan juga memberikan kebebasan bergaul
buat mereka berdua, tokh tetap saja Ko Tie tidak bisa, terlalu
menonjolkan perasaannya di hadapan guru si gadis.
Dia harus menghormati juga guru Giok Hoa dan mengindahkannya. Karena itu, pemuda ini juga hanya sering
melirik-lirik belaka kepada gadis yang disukainya itu. Dan setiap
kali dia melirik, dan kebetulan Giok Hoa tengah melirik juga,
sehingga pandangan mereka saling bertemu, keduanya jadi saling
tersenyum. Dan senyuman itu penuh arti, namun juga tidak lolos dari mata guru
Giok Hoa. Sekarang Giok Hoa telah berlari begitu cepat dan biarpun Ko Tie
telah memanggil- manggilnya tetap saja gadis tersebut tidak mau
menghentikan larinya. Sehingga Ko Tie akhirnya telah mengerahkan gin-kangnya, dia
berlari pesat sekali berusaha mengejarnya.
Namun Giok Hoa yang mengetahui Ko Tie mengejarnya begitu
cepat, dia pun tidak mau kalah. Dia berlari lebih cepat lagi. Sambil
berlari begitu, Giok Hoa juga telah bersiul berulang kali.
1012 Mendengar suara siulan Giok Hoa, hati Ko Tie tercekat, dia tahu,
burung rajawali si gadis datang, tentu gadis ini akan naik ke
punggung burung rajawali putih itu, akan terbang ke tengah udara,
meninggalkannya. Maka, dengan segera dia menambahkan tenaganya, dia berlari
semakin cepat juga. Di samping itu, Ko Tie juga telah memanggil-manggil Giok Hoa
tidak hentinya, agar Giok Hoa mau berhenti sejenak, untuk
menyampaikan sesuatu. Tetapi Giok Hoa tidak melayaninya dan juga tidak memperdulikan
teriakannya itu. Dan waktu itu di udara telah terlihat seekor
bayangan burung rajawali putih".. Itulah Pek-jie, yang telah
mendatangi dengan cepat sekali dan hinggap di depan
majikannya. Karena itu cepat-cepat Ko Tie bersiul nyaring. Dia berusaha
mempergunakan suara siulannya itu supaya burung rajawali itu
mengerti tidak terbang lebih jauh.
Namun usahanya gagal, karena Giok Hoa telah melompat ke
punggung burung rajawali di mana dia telah menepuk leher burung
1013 rajawali tersebut, sambil berkata nyaring: "Pek-jie, mari kita pergi
main-main......!" Burung rajawali putih itu telah mengibaskan sepasang sayapnya
yang besar, tubuhnya juga segera terbang mengangkasa dengan
Giok Hoa duduk di punggungnya dengan tersenyum lebar. Dan
gadis itu juga melambai-lambaikan tangannya, seperti juga hendak
mentertawai Ko Tie. "Ko Tie, ayo kejarlah aku".. ayo kejarlah aku!" teriak Giok Hoa di
antara tertawanya itu. Ko Tie membanting-banting kakinya.
"Adik Giok Hoa, mengapa engkau menjahili aku seperti ini"
Turunlah?" bukankah engkau tadi mengatakan ingin meminta
beberapa petunjukku dan juga kita akan berlatih" Mengapa
sekarang engkau meninggalkan aku?"
Tetapi burung rajawali putih itu telah terbang terus naik ke angkasa
dengan pesat, dan juga tampak Giok Hoa sambil tertawa-tawa
telah memeluk leher burung rajawali putih tersebut.
1014 Ko Tie jadi jengkel juga. Dia beranggapan bahwa Giok Hoa telah
mempermainkannya sangat keterlaluan. Dia telah membantingbanting kakinya.
Sedangkan waktu itu iapun melihat, tidak mungkin dia mengharapkan burung rajawali putih itu terbang kembali ke tempat
ini. Dia telah meninggalkan tempat tersebut.
Setelah berjalan berpuluh lie, akhirnya dia duduk di sebuah
bungkah batu yang cukup besar. Dia mengangkat kepalanya
mengawasi ke angkasa. Namun dia tidak melihat burung rajawali putih itu, juga tidak melihat
Giok Hoa. Mengingat akan kenakalan gadis itu, diam-diam Ko Tie jadi
tersenyum juga. Betapa nakalnya Giok Hoa.
Tadi dia yang meminta agar Ko Tie mengantarkannya ke puncak
tertinggi di Heng-san ini. Menurut Giok Hoa dia hendak meminta
beberapa petunjuk dari Ko Tie, sambil mereka berdua pun akan
berlatih bersama. Tetapi setelah mereka sampai di puncak tertinggi gunung Hengsan ini, malah Giok Hoa telah meninggalkannya, di mana gadis
1015 tersebut telah mempergunakan burung rajawali putihnya sebagai
pesawat udaranya, kendaraannya yang bisa membawanya
terbang mengangkasa. Sekarang tinggal Ko Tie seorang diri di tempat itu. Buat pulang, dia
merasa segan. Maka Ko Tie telah duduk terus di tempat itu, dia
telah memandangi ke arah langit yang waktu itu sangat cerah,
terlebih lagi matahari mulai naik lebih tinggi pula.
Hawa udara ditempat ini sejuk sekali dan Ko Tie jadi teringat
kepada gurunya. Betapa jika saja gurunya itu cocok dan setuju untuk memilih Hengsan sebagai tempat menyendiri mengasingkan diri, hal ini akan
menggembirakan hati Ko Tie. Dengan mengambil Heng-san
sebagai tempat menyendiri gurunya, tentu Ko Tie memiliki banyak
kesempatan buat berkumpul dengan Giok Hoa.
Tetapi justeru Ko Tie belum yakin, bahwa gurunya akan setuju buat
menetap dan menyendiri di Heng-san ini, mengingat tempat ini
justeru telah ditempati dulu oleh guru Giok Hoa, sehingga Ko Tie
yakin, gurunya pasti menolak buat mengambil salah satu tempat di
Heng-san ini sebagai tempatnya menyendiri.
1016 Swat Tocu memang pernah berpesan kepada Ko Tie, agar
mencarikannya tempat yang benar-benar merupakan tempat yang
sulit didatangi manusia. Dan juga di tempat itu belum ada orang
lain yang menempati. Walaupun hanya sebagian, tetapi jika suatu tempat telah di tempati
orang lain, di anggap oleh Swat Tocu merupakan tempat yang
kurang cocok buat dia menyendiri.
Dan Ko Tie memang telah memaklumi akan pendirian gurunya
tersebut. Namun sekarang, justeru hati kecil Ko Tie menghendaki
agar gurunya itu kelak menyetujui buat memilih Heng-san sebagai
tempat menyendiri. Bukankah dengan adanya guru Giok Hoa,
gurunya itu bisa bercakap-cakap jika dia mau, sehingga tidak akan
iseng. Dan yang paling utama adalah di tempat adanya Giok Hoa, gadis


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang disenangi dan disukainya oleh Ko Tie, di mana dia
mengharapkan dapat berkumpul selamanya bersama Giok Hoa.
Ko Tie masih duduk termenung dialun oleh pemikiran dan
khayalannya. Ia sendiri menyadari bahwa ia memiliki perasaan
tersendiri terhadap gadis yang disukainya, Giok Hoa.
1017 Dan juga, ia merasakan pula, adanya suatu perasaan yang sangat
aneh, yang sesungguhnya dimengertinya bahwa itu merupakan
perasaan yang bersumber dari kasih sayangnya pada diri gadis
tersebut. Karena dari itu, dalam keadaan demikian terus saja Ko
Tie menyadari kalau saja ia dapat berkumpul terus dengan Giok
Hoa, hal itu merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan
sekali. Hanya saja, ada sesuatu pula yang dilihat Ko Tie pada diri Giok
Hoa, dimana gadis tersebut, yang memang sangat cantik jelita,
ternyata merupakan seorang gadis yang lembut, namun juga agak
liar. Dan sikap liarnya itu terkadang bisa muncul juga, karena tidak
jarang Giok Hoa seperti juga jinak-jinak merpati, yang mudah
didekati, tetapi sulit buat dipegang. Di mana Giok Hoa tidak jarang,
sulit untuk diajak bicara dengan cara kemesraan yang ada.
Tetapi Ko Tie yakin, jika memang dia ingin menguasai gadis itu,
niscaya dia harus sabar dan juga harus mengasihinya bersungguhsungguh. Barulah ia akan menundukkannya. Jika memang dia
membawa adat, niscaya gadis itu, sulit didekati.
Karenanya, Ko Tie bertekad, dia akan berusaha untuk lebih
mendekati Giok Hoa, untuk menanamkan pengertian padanya
agar dapat membuat gadis itu mengurangi sedikit sifat liarnya, dan
1018 juga tidak selalu membawa adatnya seperti yang selalu dialami
oleh Ko Tie. Tadi saja mereka tidak bertengkar, hanya gadis itu yang merasa
malu. Sedikit sifat liarnya telah muncul lagi, tanpa memperdulikan
perasaan Ko Tie, dia telah memanggil burung rajawalinya dan
meninggalkan pemuda itu. Teringat semua itu Ko Tie jadi tersenyum sendirinya, dia berpikir.
"Tentunya sifat liarnya tersebut hanyalah dikarenakan Giok Hoa
masih memiliki sifat kekanak-kanakannya dan juga dia masih
belum lagi mengerti tata krama pergaulan, di mana memang
sepanjang umurnya yang ada,hanya berdiam di tempat-tempat
yang sepi jauh keramaian. Karena dari itu, bisa dimaklumi, biarpun
gurunya jelas mendidiknya dan memberitahukan tata cara
pergaulan, namun gadis tersebut masih dalam keadaan sikapnya
yang agak liar. "Namun jika aku telah berhasil menanamkan pengertian padanya,
perlahan-lahan sifat yang agak liar itu bisa juga dikurangi dan
dihilangkan...... Dia seorang gadis yang sangat menarik sekali,
hanya saja sekarang ini dia masih selalu membawa adat
belaka"..!" 1019 Dan kembali Ko Tie tersenyum. Namun waktu itulah dia melihat di
tengah udara meluncur burung rajawali putih itu, dengan di atas
punggungnya duduk Giok Hoa.
Tetapi mereka berada di tengah udara yang tinggi sekali, di dekat
puncak tertinggi sebelah selatan gunung Heng-san. Di mana
burung rajawali putih itu setiap kali telah menukik turun sambil
memperdengarkan suara pekikan yang nyaring sekali, dapat
didengar oleh Ko Tie secara samar-samar.
Mata Ko Tie yang tajam telah melihatnya. Giok Hoa yang tengah
duduk di punggung rajawali putih itu. Setiap kali menggerakgerakan tangannya, seperti juga tengah memberikan perintah
kepada burung rajawali putih itu apa yang harus dilakukannya,
membuat Ko Tie jadi heran, entah apa yang tengah dilakukan oleh
burung rajawali putih itu dengan Giok Hoa,
Mungkin mereka terpisah puluhan lie, dan juga setiap kali menukik,
burung rajawali putih itu mengibaskan sepasang sayapnya cepat
sekali, dengan demikian seperti juga dia tengah marah. Begitu pula
suara pekikan yang nyarirg, yang terdengar samar-samar oleh Ko
Tie karena terpisah jauhnya burung rajawali putih itu, seperti
mengandung hawa kemarahan yang bukan main. Dengan begitu,
1020 telah membuat Ko Tie tambah heran dan menduga-duga apa yang
sesungguhnya tengah dilakukan Giok Hoa.
Yang membuat Ko Tie lebih heran dan terkejut, malah dia sampai
melompat berdiri dari duduknya, dilihatnya, setelah satu kali
burung rajawali putih itu meluncur menukik turun, kemudian tidak
lama lagi terlihat dia telah terbang pula ke tengah udara dengan di
punggungnya sudah tidak terdapat Giok Hoa. Dengan begitu,
mendatangkan kekuatiran yang sangat di hati Ko Tie.
Apakah si gadis terjatuh dari punggung rajawali putih itu" Atau
memang gadis itu telah melompat turun untuk melakukan sesuatu.
Karena kekuatiran seperti itu, walaupun dilihatnya burung rajawali
putih itu masih gencar menukik turun dan naik terbang kembali
dengan mengeluarkan suara pekiknya yang nyaring sekali, Ko Tie
telah menjejakkan ke dua kakinya. Dia telah berlari menuju ke arah
tempat dimana burung rajawali putih itu, dengan pesat.
Karena perjalanan mendaki ke puncak tertinggi gunung Heng-san
merupakan perjalanan yang tidak mudah, selain harus melompati
beberapa jurang yang lebar dan juga melompati dan mendaki batubatu bersalju yang sangat licin sekali. Ko Tie tidak bisa tiba dalam
1021 waktu yang singkat, padahal Ko Tie telah berusaha berlari secepat
mungkin. Sambil berlari seperti itu Ko Tie juga melihat burung rajawali itu
masih selalu menukik dengan memekik nyaring, dan kemudian
telah terbang ke udara lagi. Dengan demikian telah menunjukkan
Ko Tie tidak terlambat. Cuma saja yang jadi pemikiran Ko Tie, apa
yang terjadi pada diri Giok Hoa" Mengapa Giok Hoa tahu-tahu
telah turun dari punggung rajawali putih itu, dan kemudian tidak
terlihat lagi. Bukankah semula Giok Hoa yang selalu menggerak-gerakkan
tangannya, bagaikan dia tengah memerintahkan burung rajawali
putihnya itu" Bukankah Giok Hoa yang selalu tampak mengatur
cara burung rajawali putih itu menukik dan seperti melakukan
sesuatu" Karena tanda tanya dan perasaan heran seperti itulah, telah
membuat Ko Tie mengempos semangatnya. Dia telah berlari cepat
sekali, tubuhnya itu dengan ringan melewati tempat-tempat yang
sulit sekalipun. Setelah berlari-lari sekian lama, dan telah mendengar suara pekik
burung rajawali putih itu lebih jelas, diapun telah melihat burung
1022 rajawali putih itu selalu menukik ke arah permukaan sebuah hutan
yang cukup lebat dengan pekikannya yang mengandung
kemarahan. Waktu itulah Ko Tie mendengar juga suara yang agak
luar biasa, suara mengeram yang agak menyeramkan, dan suara
erangan itu seperti juga erangan makhluk buas yang tengah marah
juga. Seketika Ko Tie memiliki dugaan, apakah burung rajawali itu
tengah bertempur dengan seekor makhluk buas, dan Giok Hoa
telah sengaja melompat turun untuk menyaksikan pertempuran
antara burung rajawali putihnya dengan makhluk buas itu" Atau
memang Giok Hoa telah terluka oleh makhluk buas itu, sampai dia
terjatuh dari punggung burung rajawali tersebut"
Karena berpikir seperti itu, hati Ko Tie semakin tidak tenang. Dia
mempercepat larinya, sehingga dia bisa berlari seperti terbang.
Rasanya dia sudah tidak sabar lagi buat tiba di sana secepatnya,
karena dengan demikian dia bisa mengetahui keadaan Giok Hoa
yang selalu menguatirkannya.
Sehingga sudah tidak sabar untuk tiba di sana secepat mungkin.
Malah yang lebih menguatirkan lagi dia melihat burung rajawali
putih itu seperti tengah bertempur hebat dengan seekor makhluk
buas atau juga manusia yang memiliki kepandaian yang tinggi.
1023 Ketika tiba di sana, di puncak tertinggi dari gunung Heng-san,
justeru Ko Tie menyaksikan sesuatu yang sama sekali diluar
dugaannya. Sebelumnya dia mendengar suara erangan yang bagaikan
dikenalnya, kemudian waktu dia melihatnya, justeru dia jadi berdiri
tertegun. Dilihatnya waktu itu burung rajawali putih tersebut tengah meluncur
pesat sekali menubruk akan mencakar seekor biruang yang tinggi
besar berbulu putih seperti salju!
Dan yang lebih mengejutkan Ko Tie, justeru dia mengenali bahwa
biruang besar berbulu putih seperti salju itu yang tidak lain dari
biruang peliharaan gurunya, peliharaan Swat Tocu. Dengan
demikian membuat Ko Tie hampir tidak percaya akan penglihatannya, dia telah memandang dengan mata terbuka lebarlebar.
Biruang putih itu juga tidak tinggal diam. Dia yang telah
mengeluarkan suara erangan sangat nyaring sekali, dimana dia
tengah menyampok sambaran dari ke dua kaki burung rajawali
putih tersebut. Seperti tadi, begitu kena disampok burung rajawali
putih itu terbang tinggi lagi.
1024 Dan sebelum terbang tinggi, sepasang sayapnya dengan gencar
telah mengibas kepada biruang putih itu. Angin yang menderuderu hebat menerjang biruang putih itu. Namun biruang putih itu
tangguh sekali, dia rupanya memiliki kuda-kuda ke dua kaki yang
sangat kuat, tubuhnya sama sekali tidak bergeming sedikit pun.
Itulah pertempuran yang benar-benar sangat menarik sekali.
Perkelahian antara seekor burung rajawali putih melawan seekor
biruang salju yang memiliki ukuran tubuh yang sama-sama besar
dan tampaknya sama-sama tangguh dan kuat.
Karena dari itu, Ko Tie yang tengah tertegun, segera tersadar
bahwa dia tidak boleh membiarkan keadaan seperti itu lebih jauh.
Karena jika perkelahian antara rajawali putih itu dengan biruang
salju tersebut berkelanjutan terus, niscaya ke dua nya bisa terluka
hebat. Di samping burung rajawali putih itu memang terdidik baik-baik dan
memiliki gerakan seekor ular dan seperti juga mengerti ilmu silat.
Biruang salju itupun memang merupakan biruang peliharaan Swat
Tocu, yang digembleng sangat keras, sehingga menjadi biruang
yang tangguh sekali. 1025 Sebelum melompat maju hendak memisahkan burung rajawali
putih itu dengan biruang saljunya, di saat itu Ko Tie juga telah
melihatnya, bahwa jauh belasan tombak, duduk bersila seorang
yang dikenalnya dengan baik. Seorang tua dengan rambut yang
terurai panjang padahal dia seorang laki-laki yang berusia lanjut
dengan pakaian yang agak luar biasa, terbuat dari kulit binatang.
Dan di sampingnya tampak duduk pula Giok Hoa, yang tangan
kanannya tengah dicekal. Rupanya gadis itu telah tertawan oleh
Swat Tocu. Swat Tocu telah melirik kepada Ko Tie, dia mengetahui adanya
orang yang mendatangi tempat tersebut. Namun setelah melihat
siapa yang datang, Swat Tocu memperlihatkan sikap terheranheran, dan belum lagi dia menegur, justeru Ko Tie telah melompat
ke depan sambil berseru: "Suhu".. ooooohhhhh, hentikan".. kita orang sendiri"..!"
Swat Tocu tambah heran. Sedangkan biruang salju itu yang
mendengar suara Ko Tie yang dikenalnya dengan baik, tiba-tiba
memutar tubuhnya. Tanpa memperdulikan lagi burung rajawali
putih yang tengah menukik akan menyerangnya, biruang salju
tersebut telah melompat menubruk Ko Tie, dipeluknya sambil
1026 mengeluarkan suara erangan. Kemudian dia mengangkat tubuh
Ko Tie, yang dilemparkannya ke tengah udara, tampaknya biruang
salju itu girang sekali. Ko Tie yang dilempar-lempar ke tengah udara, juga rupanya
sangat gembira. Tidak hentinya dia tertawa-tawa gembira.
Burung rajawali yang melihat perobahan keadaan seperti itu,
seketika ragu-ragu hendak menerjang terus. Dia telah berhenti
menukik, hanya terbang berputaran belaka, karena dia melihat
biruang putih itu yang bulunya seputih salju, tengah bermain
dengan Ko Tie, pemuda yang dikenalnya juga.
Burung rajawali itu hanya memekik beberapa kali, seperti juga ingin
menantikan perintah dari majikannya, yaitu Giok Hoa.
Di kala itu terlihat Giok Hoa semula kaget melihat bahwa Ko Tie
telah ditubruk oleh biruang salju itu, yang kemudian memeluknya
dan melemparkannya pemuda itu ke tengah udara berulang kali.
Semula dia menduga Ko Tie ingin diserang oleh biruang salju itu,
dia sampai mengeluarkan seruan tertahan dan hendak memperingati Ko Tie agar berhati-hati.........
Namun dia jadi tercengang waktu melihat betapa dengan gembira
antara biruang dengan pemuda itu tertawa-tawa, di mana Ko Tie
1027 yang dilempar-lempar ke tengah udara juga tertawa-tawa girang.
Dengan demikian, sama sekali tidak terlihat adanya permusuhan
di antara mereka. Waktu itulah Giok Hoa segera bersiul nyaring, memerintahkan
rajawali putih itu agar menghentikan penyerangannya. Dan burung
rajawali putih itu, walaupun tidak mengerti mengapa majikannya
perintahkan dia untuk tidak menyerang biruang itu lebih jauh,
namun dia mematuhi perintah tersebut, maka dia telah terbang
turun dan hinggap agak jauh dari Swat Tocu. Hanya saja sinar
mata burung itu memperlihatkan bahwa dia membenci Swat Tocu
dan seperti bersiap siaga buat menyerang Swat Tocu, yang waktu
itu masih mencekal tangan Giok Hoa.
Rupanya, tadi Swat Tocu telah menghantam dengan pukulan Inti
Es nya, sehingga membuat burung rajawali itu selain menderita
kesakitan, juga dia merasakan sayapnya seperti kaku dingin. Hal
itulah yang membuat Giok Hoa terpaksa melompat turun buat
menempur Swat Tocu. Siapa tahu, hanya beberapa jurus saja Giok Hoa telah dapat
dirubuhkan oleh Swat Tocu, telah ditawannya. Dengan demikian
memperlihatkan bahwa kepandaian orang tua aneh itu memang
sangat lihay dan tangguh sekali"..
1028 Dikala itu Ko Tie yang telah dilempar-lempar oleh biruang salju
tersebut, telah merasa cukup, dia berkata: "Pek-jie"..! Turunkan
aku"..!" Biruang putih itu rupanya masih juga belum puas. Dia memang
menurunkan Ko Tie, tetapi segera juga dia menciumi dan menjilati


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sekujur tubuh Ko Tie.Tampaknya dia sangat rindu sekali pada
pemuda ini, dan dia telah melampiaskan rasa rindunya itu, telah
bertemu dengan pemuda ini.
Ko Tie menepuk-nepuk punggung biruang salju itu, yang tidak lain
memang biruang salju peliharaan Swat Tocu, di mana dia
kemudian cepat-cepat menghampiri Swat Tocu, dan telah
menekuk ke dua kakinya. Dia berlutut di hadapan Swat Tocu,
sambil memanggilnya: "Suhu"..!" Dan menganggukkan kepalanya tiga kali, sebagai
penghormatan seorang murid kepada gurunya.
Swat Tocu tersenyum, walaupun pada mukanya masih terlihat dia
merasa heran karena tidak menyangka Ko Tie bisa berada di
tempat itu. Karenanya, dia telah bertanya dengan suara yang
perlahan masih mengandung keheranan:
"Mengapa engkau di sini, Tie-jie"!"
1029 "Memang pertemuan kita ini secara kebetulan sekali, Suhu".. dan
aku belum terlalu lama berada di gunung Heng-san ini karena
teecu mendengar bahwa di Heng-san ini terdapat banyak tempat
yang baik-baik, siapa tahu cocok dengan keinginan Suhu! Tidak
teecu sangka bahwa Suhu akhirnya telah datang sendiri ke
mari......!" menjelaskan Ko Tie.
Swat Tocu mengangguk-ngangguk. Wajahnya masih tetap
memerah segar dan sehat, tidak ada perobahan sedikitpun juga
pada dirinya, di mana tampaknya Swat Tocu tidak mengalami
kemunduran pada kesehatannya.
"Aku sendiri memang mendengar juga perihal tempat-tempat yang
indah di Heng-san ini, dan karena sudah setahun engkau tidak
datang berkunjung untuk melaporkan usahamu aku telah pergi
sendiri ke mari".. Dari beberapa orang sahabat telah kudengar
adanya tempat yang mungkin sesuai dengan keinginanku ini!" kata
Swat Tocu menjelaskan. Setelah berkata begitu, Swat Tocu memperlihatkan perasaan
heran. Dia bertanya: "Tadi jika tidak salah kudengar bahwa engkau
mengatakan bahwa kita adalah orang sendiri dengan gadis dan
rajawali putih itu.....!"
1030 Ko Tie baru menghampirinya Tampaknya saja dan biruang mau telah salju menyahuti. memeluk ini masih Biruang salju punggung belum telah Ko puas Tie. untuk melampiaskan kerinduannya terhadap pemuda itu.
Setelah balas mengangguk dan memeluk biruang saljunya, Ko Tie
baru menyahuti pertanyaan gurunya tersebut, dia bilang: "Ya, Suhu
tentu tidakmenyangka bahwa gadis yang berada di dekat Suhu itu
sesungguhnya cucu murid dari Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko"..!"
"Apa"!" Swat Tocu membuka matanya lebar-lebar, kemudian
menoleh ke sampingnya, memandangi Giok Hoa, yang waktu itu
tengah memandang Swat Tocu dengan mata mendelik mengandung kemarahan dan penasaran. "Apakah kau tidak
berdusta?" "Ohh, mana berani teecu berdusta?" kata Ko Tie segera. "Memang
sesungguhnya gadis itu adalah cucu murid Sin-tiauw-tay-hiap Yo
Ko....." Swat Tocu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa percaya".. mungkin engkau telah tertipu.
Setahuku Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko tidak menerima murid dan tidak
memiliki cucu murid! Yo Ko juga sering memberitahukan
1031 kepadaku, bahwa ia hanya memiliki putera tunggal yang bernama
Yo Him. Juga ia hanya memiliki seorang anak angkat."
Setelah berkata begitu, Swat Tocu memandang kepada Ko Tie
dalam-dalam, kemudian baru berkata: "Dan, kukira gadis ini hanya
mendustai kau belaka, dia mengaku-aku belaka bahwa dia adalah
cucu murid Yo Ko!" kata-kata itu disertai lirikannya pada Giok Hoa,
namun dilanjutkan: "Tetapi ilmu silat yang tadi dipergunakannya
memang agak mirip juga dengan beberapa macam ilmu pukulan
tangan kosong Yo Ko".."
Ko Tie tersenyum. "Suhu yang mengatakan bahwa Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko memiliki
seorang anak angkat bukan" Justeru nona Giok Hoa itu adalah
murid dari puteri angkatnya Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko!" menjelaskan Ko Tie. Mendengar begitu, Swat Tocu membuka matanya lebar-lebar.
"Mari teecu perkenalkan Suhu dengan puteri angkat Sin-tiauw-tayhiap....." kata Ko Tie lagi sebelum Swat Tocu bisa membuka suara.
Waktu itu tampak Swat Tocu masih ragu-ragu namun dia telah
melepaskan cekalannya pada tangan Giok Hoa. Sedangkan Giok
1032 Hoa cepat-cepat melompat berdiri begitu tangannya dilepaskan
dari cekalan orang tua yang liehay ini.
"Hmmm, tidak perlu kau bertemu dengan guruku, manusia seperti
engkau tentunya tidak ada gunanya menemui guruku, hanya
menimbulkan kerewelan belaka!"
"Nona Giok Hoa"..!" kata Ko Tie cepat."Ini adalah guruku"..!"
Tetapi Giok Hoa tampaknya masih tidak senang, dia bukannya
memberi hormat seperti lazimnya. Malah dia telah berkata dengan
tawar: "Aku tidak perduli siapa dia, tidak hujan tidak angin dia telah
menimpuk Pek-jie ketika tengah terbang di tengah udara
membawaku dengan sebutir kerikil, sehingga Pek-jie kaget dan
kesakitan..... Tentu saja Pek-jie telah menyerangnya, namun
dengan mengandalkan kepandaiannya dia malah menawanku.....
dan dia sengaja hendak mengadu Pek-jie dengan biruang keparat
itu"..!" Sambil berkata begitu Giok Hoa telah menunjuk kepada biruang
salju itu yang hanya mengeluarkan suara erangan perlahan waktu
melihat Giok Hoa menunjuk ke arahnya.
1033 Ko Tie jadi serba salah, kemudian dia menoleh kepada gurunya,
katanya: "Suhu, maafkan nona Giok Hoa..... karena dia memang
belum mengetahui siapa adanya suhu"..!
Swat Tocu tertawa tawar. "Gadis itu terlalu temberang dan angkuh sekali, mungkin dia
beranggapan menjadi cucu murid Yo Ko, maka kepandaiannya
sudah nomor satu di dalam rimba persilatan, sudah tidak ada
tandingannya lagi..... Dengan begitu dia jadi demikian angkuh dan
sombong"..!" Mendengar perkataan Swat Tocu sesungguhnya Giok Hoa tidak
puas. Namun diapun tidak berani buat menyerang Swat Tocu lagi,
mengumbar amarahnya, karena dia mengetahui lelaki tua yang
aneh ini memang merupakan seorang yang sangat liehay sekali.
Tadi saja, dengan sangat mudah dan hanya beberapa jurus, dia
telah kena ditawan. Karenanya, dengan muka merah padam
karena penasaran dan marah, Giok Hoa telah bersiul memanggil
burung rajawalinya, agar mendekat padanya, kemudian dia
melompat ke punggung rajawali itu, yang diperintahkannya agar
terbang, 1034 Ko Tie menghela napas. Baru setelah melihat gadis itu dibawa
terbang jauh sekali, Ko Tie segera menjatuhkan dirinya berlutut di
hadapan gurunya, katanya:
"Suhu, bagaimana kesehatan Suhu" Apakah selama ini Suhu
dalam keadaan baik-baik saja"!"
Swat Tocu tersenyum, dia mengulurkan tangannya mengusapusap kepala muridnya.
"Muridku yang baik, ternyata engkau masih mau memperhatikan
kesehatan gurumu, walaupun setahun lebih belakangan ini engkau
tidak mau menjengukku!"
Mendengar perkataan gurunya, Ko Tie tertawa terpaksa, katanya:
"Karena terlalu repot mencari tempat yang sekiranya sesuai
dengan keinginan Suhu, maka Teecu telah melalaikan tugas teecu
buat menjenguk Suhu..... Ampunilah teecu, Suhu!"
"Sudahlah! Bagaimana keadaanmu belakangan ini" Apakah ilmu
pukulan Inti Es mu telah memperoleh kemajuan"!" tanya Swat
Tocu. Ko Tie mengangguk. 1035 "Ya, berkat didikan Suhu, maka ilmu silat teecu mengalami banyak
kemajuan"..!" menjelaskan Ko Tie.
"Bagus"..! Tetapi Ko Tie, engkau harus ingat, aku kurang begitu
menyukai jika engkau bergaul rapat dengan gadis tadi. Kulihat dia
agak liar dan angkuh, sehingga aku tidak begitu menyenangi jika
kalian bergaul terlalu rapat! Tadi kulihat, kalian rupanya memiliki
hubungan yang intim, aku melihatnya dari sinar mata kalian
berdua.....!" Mendengar perkataan gurunya, hati Ko Tie jadi susah dan sedih,
namun dia segera mengiyakannya beberapa kali.
"Apakah suhu ingin bertemu dengan puteri angkat Sin-tiauw-tayhiap Yo Ko?" tanya Ko Tie untuk mengalihkan pembicaraan
mereka. Swat Tocu menghela napas.
"Semula," katanya, yang tidak segera menyahuti pertanyaan Ko
Tie. "Kukira di Heng-san ini belum ada orang yang menempati, dan
aku telah mendengarnya bahwa di puncak tertinggi Heng-san
merupakan tempat yang sangat cocok sekali buat aku menyendiri.
Beberapa orang sahabat telah datang memberitahukan hal itu.
1036 "Aku segera berangkat ke mari, dan setelah melihat keadaan
tempat ini, memang sangat cocok sekali dengan keinginanku. Aku
kira cukup baik dipergunakan buat aku menyendiri di sini"..!"
"Jadi".. jadi Suhu setuju untuk memilih puncak tertinggi di Hengsan ini?" tanya Ko Tie, yang tiba-tiba saja hatinya jadi gembira
bukan main. Swat Tocu menghela napas dalam-dalam, kemudian katanya: "Ya,
memang sebelumnya aku berpikir begitu..... tetapi..... tetapi....."
"Tetapi apa, Suhu"!" tanya Ko Tie dengan hati yang berdebar ragu,
karena dia sendiri sebetulnya telah dapat menduga akan terusan
perkataan gurunya itu. Swat Tocu menghela napas lagi. Dia telah mengangkat kepalanya
memandang sekelilingnya. "Inilah sebuah tempat yang sangat cocok sekali buatku, namun
tidak kusangka bahwa di tempat ini telah tinggal seseorang,
terpaksa aku harus membuang waktu lagi mencari tempat lain
yang sekiranya cocok dengan keinginanku itu.
"Suhu?"!" panggil Ko Tie ragu-ragu setelah mendengar
perkataan gurunya itu. 1037 "Ya?" "Sesungguhnya, puncak tertinggi Heng-san ini belum ditempati
oleh siapapun juga. Yo Peh-bo malah memilih tempat di dekat
lamping gunung di sebelah selatan. Dengan begitu, jika saja Suhu
mengambil puncak tertinggi Heng-san ini sebagai tempat
menyendiri, tempat ini sangat cocok sekali!" tegasnya,
"Puncak tertinggi Heng-san ini belum pernah ditempati orang
lain.... karena dari itu, jika memang Suhu merasa cocok dengan
keadaan tempat ini, bisa Suhu nanti menemukan bagian mana dari
puncak tertinggi ini yang dapat dipergunakan sebagai tempat
menyendiri Suhu......!"
Mendengar perkataan muridnya tersebut, tampak Swat Tocu
tersenyum. Ia telah melihat bahwa Ko Tie memang tengah
berusaha, dan juga sinar matanya memperlihatkan bahwa ia
sangat mengharapkan gurunya itu dapat menerima sarannya
untuk menetap di situ. Karenanya dia merasa geli sendirinya.
"Ko Tie, kulihat engkau tengah terganggu oleh sesuatu, oleh paras
cantik"..!" kata Swat Tocu.
Muka Ko Tie, jadi berobah merah, karena walaupun bagaimana
tetap saja dia melihatnya bahwa gurunya ini tampaknya memang
1038 kurang begitu menyetujui untuk menetap di puncak tertinggi
gunung Heng-san tersebut. Sesungguhnya Ko Tie mengetahui
bahwa puncak tertinggi gunung Heng-san ini telah cocok dan
sesuai dengan keinginan dari gurunya, Swat Tocu. Hanya saja
disebabkan di tempat ini terlebih dulu telah ditempati oleh gurunya
Giok Hoa, dengan demikian Swat Tocu jadi ragu-ragu buat tinggal
di tempat ini. Sesungguhnya Ko Tie ingin sekali membujuk terus gurunya, akan
tetapi tidak ada sepatah perkataan juga yang keluar dari mulutnya.
Dia mengerti bahwa dalam keadaan seperti ini memang gurunya
sulit sekali untuk diajak bicara. Jika memang Ko Tie terlalu
mendesaknya, tentu gurunya semakin bercuriga. Bukankah
sekarang saja dia telah mencurigai akan hubungan Ko Tie dengan
Giok Hoa. Setelah berdiam diri sejenak, Swat Tocu kemudian berkata lagi:
"Jika memang engkau masih senang untuk berdiam beberapa hari
di tempat ini, baiklah..... aku akan menemani kau untuk berdiam
beberapa hari di tempat ini. Nah kita akan berdiam di sini selama
beberapa hari. Hanya saja yang ingin kuminta agar hubunganmu
dengan gadis tadi agak dibatasi, karena kulihat adanya hubungan
mesra yang terdapat di antara kalian berdua.....!"
1039 Sewaktu berkata berkata begitu, Swat Tocu memperlihatkan sikap


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bersungguh-sungguh. Memang menjadi harapan Swat Tocu,
bahwa ia mengharapkan Ko Tie tidak berurusan dulu dengan
urusan asmara. Ia menghendaki agar muridnya tersebut berlatih diri dengan
sungguh-sungguh agar ia memiliki kepandaian yang benar-benar
dapat diandalkan. Memang menjadi harapan dari Swat Tocu,
bahwa ia menghendaki Ko Tie menjadi seorang tokoh rimba
persilatan yang bisa mengangkat atau setidak-tidaknya menjaga
kebesaran nama gurunya, yaitu Swat Tocu.
Ko Tie juga mengetahui akan keinginan gurunya tersebut, yang
memang menginginkannya agar dia tidak bermain cinta dulu.
Tetapi, perasaannya yang semakin mendalam terhadap Giok Hoa,
di mana dia merasakan adanya suatu perasaan istimewa di hatinya
terhadap si gadis, tentu saja tidak dapat diuraikannya kepada
gurunya. "Bagaimana Ko Tie, apakah engkau masih tetap hendak berdiam
di tempat ini selama beberapa hari"!" tanya Swat Tocu.
Ko Tie mengangguk segera, karena di hadapan gurunya dia?"
dia tidak berani bersikap lamban. Namun waktu Ko Tie hendak
1040 bicara lebih jauh, dikejauhan justeru terlihat sinar memerah di
langit. Hal ini mengherankan Ko Tie dan gurunya.
Swat Tocu malah telah berkata. "Api.....!"
"Ya Suhu..... tampaknya terjadi kebakaran!" kata Ko Tie. Dan
mukanya seketika ber?obah, setelah dia memperhatikan arah
tempat asal mulanya api yang tampak mengepul tinggi memerah
itu: "Jika tidak salah..... yang terbakar adalah tempat dari Yo Pehbo guru dari Giok Hoa"..!"
Swat Tocu memandang muridnya kemudian baru berkata.
"Apakah..... kau hendak pergi menolonginya"!"
Ko Tie tidak ragu-ragu lagi telah mengangguk sambil berlutut di
hadapan gurunya: "Benar Suhu! Jika memang sebelumnya kita
tidak saling berkenalan satu dengan yang lain, walaupun siapa
adanya mereka, melihat mereka dalam keadaan terancam bahaya
seperti itu, tentu saja kita harus pergi membantu mereka!"
Mendengar jawaban muridnya seperti itu Swat Tocu tersenyum.
Dan belum lagi dia memberikan komentarnya, justeru Ko Tie telah
berkata lagi: "Karena dari itu, teecu mengharapkan ijin dari Suhu
agar memperbolehkan teecu untuk pergi membantui mereka......
Siapa tahu mereka sangat membutuhkan sekali pertolongan.....!"
1041 Swat Tocu mengangguk. "Baik! Engkau telah memperlihatkan sikapmu yang sangat baik!
Hal ini menggembirakan aku! Nah, kau pergilah untuk menolongi
mereka!" Girang Ko Tie menerima ijin dari gurunya, tetapi dia masih
bertanya: "Jika teecu mengajak Pek-jie untuk pergi membantu
mereka, apakah diperbolehkan oleh suhu!"
"Ya, pergilah!" kata Swat Tocu.
Ko Tie girang sekali. Segera dia melambaikan tangannya kepada
Pek-jie, biruang putih itu, biruang yang memiliki bulu putih bagaikan
salju. Biruang itupun rupanya mengerti, waktu melihat Ko Tie
melambaikan tangannya, segera juga dia mengerang perlahan
sambil membungkuk kepada Swat Tocu. Kemudian dia menubruk
kepada Ko Tie, yang dipanggulnya dan telah dibawa lari dengan
pesat sekali ke arah tempat di mana tampak sinar api yang
berkobar-kobar itu. Ko Tie gelisah sekali. Sambil duduk di punggung biruang salju itu,
dia telah menepuk-nepuk punggung biruang tersebut, sambil
1042 katanya: "Pek-jie..... ayo lebih cepat lagi larinya..... ayo..... kita tidak
boleh terlambat.....!"
Pek-jie rupanya mengerti akan kegelisahan dari pemuda tersebut,
dia mengerang perlahan, tetapi larinya semakin cepat juga.
Begitu telah dekat dengan tempat di mana beradanya rumah dari
guru Giok Hoa, tampak sinar api yang memerah semakin jelas.
Biruang salju itu telah berlari semakin cepat, dan diwaktu itu juga
telah dilihatnya bahwa keadaan di tempat itu tengah kacau sekali.
Memang dugaan Ko Tie tidak meleset, dia melihat rumah di bagian
belakang dari milik guru Giok Hoa tengah dimakan api, yang
berkobar semakin lama semakin tinggi. Sedangkan guru Giok Hoa
sendiri tidak bisa untuk menolongi rumahnya yang tengah
termakan oleh api itu, karena dia sibuk.
Tubuhnya berkelebat ke sana ke mari menghadapi beberapa
orang lawannya yang tengah mengepungnya, yang dilihat dari
gerakan tubuh mereka, yang berkelebat-kelebat bagaikan sosok
bayangan putih. Rupanya pengepung guru Giok Hoa itu bukan
sebangsa manusia lemah. 1043 Terpisah beberapa tombak di luar gelanggang pertempuran itu,
berdiri belasan orang juga, yang semuanya berpakaian serba
putih. Dan di sebelah bagian lainnya, terlihat Giok Hoa sendiri
tengah dikepung oleh empat orang lawannya, dengan ketat sekali.
Dalam saat-saat seperti itulah terlihat betapapun juga Giok Hoa
dalam keadaan panik dan marah, karena dia tengah terdesak oleh
kepungan ke empat orang itu. Disamping itu juga dia melihat
rumahnya di bagian belakang tengah termakan api tanpa dia bisa
memadamkan api itu, yang berkobar semakin besar.
Dengan demikian membuat Giok Hoa jadi semakin panik saja. Dia
berusaha untuk mendesak ke empat orang pengepungnya.
Cuma saja ke empat orang pengepungnya itu memiliki kepandaian
yang cukup tinggi, sehingga jangan kata Giok Hoa herhasil
mendesak mereka, sedangkan ke empat orang itu malah telah
berhasil mendesak Giok Hoa, sehingga gadis tersebut harus
berusaha untuk menghadapi setiap serangan dari ke empat orang
lawannya itu dengan waspada.
Ko Tie yang menyaksikan apa yang tengah terjadi itu tidak bisa
menahan diri lagi. Hanya yang membuat hatinya jadi heran dan
terkejut, dia melihat wanita setengah baya berpakaian putih, yang
1044 tengah mendesak guru Giok Hoa dengan hebat sekali, di mana
wanita itu yang tampaknya memiliki kepandaian tertinggi di antara
pengepung-pengepung guru Giok Hoa. Dimana wanita setengah
baya itu mempergunakan tongkatnya yang sangat liehay sekali
menyerang guru Giok Hoa, menimbulkan angin berkesiuran tidak
hentinya. Dalam saat-saat seperti itu, Ko Tie telah menepuk pundak biruang
salju, kemudian tubuhnya melesat turun. Begitu ke dua kakinya
menyentuh tanah, segera tubuhnya telah melesat lagi ke tengah
gelanggang pertempuran itu.
Sambil menerjang, Ko Tie juga berseru.
"Yo Peh-bo, adik Giok Hoa jangan kuatir, aku datang untuk
membantui kalian......!"
Biruang salju itu juga telah mengerang mengerikan, suaranya
menggetarkan sekitar tempat itu. Tampak biruang salju itu telah
melompat maju juga. Tetapi dia bukan hendak menerjang manusia-manusia yang
berkumpul di tempat itu, yang menjadi lawan dari Giok Hoa dan
gurunya. Dia telah melompat dengan sangat gesit sekali ke arah
rumah yang tengah terbakar itu.
1045 Dengan ke dua tangannya yang sangat kuat sekali, segera biruang
salju tersebut telah merubuhkan tiang-tiang bangunan tersebut.
Malah sebagian telah dilemparkannya jauh-jauh.
Dengan kekuatan tenaganya, dia juga merubuhkan dinding, dan
kayu-kayu atap rumah yang terbakar itu. Dengan demikian,
walaupun perlahan, tokh api itu kemudian menjadi padam, dan
tersisa puing-puingnya belaka.
Orang-orang yang berkumpul di tempat tersebut hanya berdiri
tertegun belaka, karena mereka terheran-heran melihat munculnya
Ko Tie dengan biruang salju tersebut. Di samping itu juga kekuatan
tenaga dari biruang salju itu, yang dapat bekerja sendiri untuk
memadamkan api tersebut. Yang membuat orang-orang tersebut memandangi dengan takjub
adalah Ko Tie, yang tubuhnya berkelebat-kelebat ke sana ke mari
lincah sekali. Dia berusaha menghantami setiap lawan dari guru
Giok Hoa dengan Inti Esnya.
Memang lawan dari guru Giok Hoa merupakan orang-orang liehay
yang memiliki kepandaian tinggi. Namun ilmu pukulan yang
dilancarkan Ko Tie merupakan ilmu yang luar biasa, ilmu pukulan
yang aneh, di mana setiap kali Ko Tie menghantam, dari telapak
1046 tangannya itu telah meluncur angin serangan yang mengandung
hawa dingin luar biasa, menggigilkan tubuh, membuat setiap lawan
dari guru Giok Hoa kaget tidak terkira.
Memang tenaga serangan Ko Tie tidak terlalu membahayakan,
terlebih lagi Ko Tie menyerang dengan gencar dan tergesa-gesa
seperti itu. Namun justeru sampokan angin serangan ilmu pukulan
Inti Es itu membuat punggung semua lawan yang terkena pukulan
tersebut merasakan punggung mereka menjadi dingin dan kaku.
Sehingga telah melambatkan gerakan kedua tangan masingmasing.
Keadaan seperti ini dimanfaatkan oleh guru Giok Hoa, yang segera
juga mempergunakan kesempatan ini buat mendesak lawanlawannya itu dengan mempergunakan ilmu pukulan "Am-jian Siohun-kun" atau Ilmu Silat tangan kosong Perpisahan. Am-jian berarti
kedukaan yang sangat. Sio-hun berarti kehilangan roh atau
kehilangan semangat. Tetapi jika Am-jian Sio-hun-kun dirangkap menjadi satu, empat
huruf itu memiliki arti "Perpisahan". Maka dari itu, Am-jian Sio-hunkun berarti "Ilmu Silat Tangan Kosong Perpisahan". Dengan lain
perkataan, ilmu itu digubah oleh Yo Ko sebagai peringatannya di
1047 mana dia pernah berpisah dengan Siauw Liong Lie selama
enambelas tahun. Kini dalam keadaan terkepung seperti itu, guru Giok Hoa telah
mempergunakan jurus-jurus "Am-jian Sio-hun-kun" ilmu yang
diciptakan oleh ayah angkatnya itu, yang telah diwarisi seluruhnya.
Dengan demikian membuat pukulan-pukulan yang dilakukannya
memiliki banyak sekali kedahsyatan yang di luar dugaan lawannya.
Dalam waktu yang sangat singkat sekali guru Giok Hoa dapat
menjebolkan kepungan tersebut. Malah waktu itu dengan
mempergunakan jurus "Tay-hok-mo-ciang-hoat" atau Ilmu Silat
menaklukan Siluman diapun telah berhasil menghantam dengan
kuat lengan kanan seorang lawannya sampai tubuh lawannya itu
bergulingan beberapa kali.
Dengan demikian, lawan-lawan guru Giok Hoa yang lainnya
melompat menjauhkan diri. Sedangkan wanita setengah baya
yang memakai baju serba putih, yang bersenjata tongkat, juga
telah melompat mundur dengan gesit.
Tongkatnya disilangkan, kemudian dengan sikap yang angkuh dia
telah berkata dengan matanya yang memancarkan sinar yang
sangat bengis: "Hemmmmm, engkau, rupanya ingin menjadi
1048 wanita bejad dengan memelihara dan menyembunyikan pemuda
tampan! Berapa orang tampan yang menjadi simpananmu di sini"!"
Tajam sekali ejekan dari wanita setengah baya itu, membuat muka
guru Giok Hoa jadi merah padam karena murka.
"Mulutmu terlalu jahat sekali"..! Terimalah ini!"
Dan sambil membentak begitu, maka guru Giok Hoa telah
menghantam dengan jurus ketujuh dari ilmu Am-jian Sio-hun-kun,
di mana angin yang keluar dari telapak tangannya begitu kuat
sekali menerjang kepada dada dan ulu hati dari wanita setengah
baya tersebut. Wanita setengah baya itu telah mengibas dengan tongkatnya,
membuat tenaga serangan guru Giok Hoa menjadi punah, dan
dalam keadaan itulah, wanita setengah baya tersebut hendak
menerjang lagi. Namun terdengar orang berkata: "Mundur!" Dingin sekali suara
tersebut. Wanita setengah baya itu tidak berani meneruskan niatnya untuk
menerjang kepada guru Giok Hoa, dia telah melompat mundur.
1049 Dan kemudian diikuti oleh belasan wanita muda cantik yang
semuanya berpakaian serba putih itu telah kembali berdiri dalam
rombongan mereka, yang berdiri di luar gelanggang pertempuran
beberapa tombak jauhnya. Tampaknya mereka ini memang semuanya memiliki pakaian
seragam yang mengenakan baju serba putih. Bukan wanita
setengah baya yang bersenjatakan tongkat itu saja yang
berpakaian serba putih, tetapi justeru juga gadis-gadis lainnya
berpakaian serba putih dan cantik-cantik.
Hanya ada seorang di antara mereka yang berpakaian lain, yaitu
seorang wanita yang sangat cantik jelita, dengan baju yang
berwarna serba merah. Dan mukanya yang cantik itu dibalik dari
senyumnya yang manis itu, memancarkan sinar pembunuhan dap
kekejaman hatinya. Wanita yang berpakaian serba merah inilah yang perintahkan
wanita setengah baya bersenjata tongkat itu agar mundur.
Sikapnya sama dinginnya seperti juga suaranya tadi waktu
memerintahkan wanita setengah baya itu agar menjauhi diri dari
guru Giok Hoa. 1050 Empat orang gadis berbaju serba putih juga segera melompat
mundur melepaskan kepungan mereka pada Giok Hoa, berdiri di
belakang wanita berpakaian serba merah yang parasnya begitu
cantik dan mungkin baru berusia empatpuluh tahun lebih.
Dengan bola mata yang jeli dan memperlihatkan senyumnya yang
manis dan juga agak genit, tampak wanita berpakaian serba merah
itu telah berkata, "Orang she Yo, sekarang adalah waktu yang menentukan, apakah
ilmu silat keluarga Yo yang lebih tinggi dari See-san-it-ko-kwie"..!
Setelah itu kita akan melihatnya, apakah memang ilmu silat
keluarga Yo masih bisa menghadapi ilmu silat dari See-san-it-kokwie!"
Waktu itu guru Giok Hoa telah berkata dengan suara yang tawar:
"Aku tidak pernah mencari urusan dengan See-san-it-ko-kwie.....
tetapi nyatanya kalian selalu mencari-cari urusan denganku! Dan
dengan sengaja dan rendah sekali, kalian dengan mengandalkan
jumlah yang banyak berusaha untuk mengepungku, di mana kau
sebagai pemimpin mereka, dengan hati yang busuk, telah
berusaha membakar rumahku! Karena dari itu, perbuatanperbuatan kalian ini tidak bisa kumaafkan"..!"
1051 Wanita berparas cantik berpakaian serba merah itu tertawa dingin,
wajahnya tetap cantik dan senyumannya tetap saja genit, dia telah
berkata dengan suara yang tawar:
"Jika memang aku sejak tadi bermaksud untuk mempergunakan
tenaga banyak menindas jumlah yang sedikit, hanya dengan
memerintahkan satu patah, engkau telah dapat kami binasakan!
Justeru tadi aku perintahkan anak buahku itu untuk main-main dulu
dengan kau, hanya ingin melihat sampai sejauh manakah
kepandaian keluarga Yo Ko yang dapat kau miliki.....
"Dan kenyataan yang ada memang memperlihatkan bahwa
engkau merupakan seorang yang memiliki kepandaian boleh juga!
Rupanya ilmu silat keluarga Yo memang masih boleh diandalkan


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

juga, sehingga aku jadi tertarik buat main-main langsung dengan
kau".." See-san-it-ko-kwie merupakan sepuluh setan yang terkenal sekali
di dalam rimba persilatan. Mereka merupakan orang-orang yang
memiliki kepandaian yang sangat tinggi sekali. Dan wanita
berpakaian serba merah dengan paras yang cantik jelita dan juga
senyumnya yang cantik genit itu, tidak lain dari Siauw Kwie (si
Setan Cantik). 1052 Mengenai See-san-it-ko-kwie telah diceritakan jelas dalam Sintiauw-hiap-lu. Dan juga, ke sembilan setan lainnya seperti juga Cui
Beng Kwie (Setan Mengejar Roh) yang bersenjata golok Tee-tengto, atau Song Bun Kwie (Setan Berkabung), dan setan-setan
lainnya yang terkenal memiliki kepandaian sangat tinggi telah
meninggal dunia karena usia tua. Dan hanya Siauw Kwie saja yang
masih hidup, karena memang usianya yang paling muda.
Karena kepandaiannya yang sangat tinggi di mana selama
duapuluh tahun lebih ini ia berlatih dengan tekun dan giat sekali,
kepandaiannya telah memperoleh kemajuan yang sangat pesat,
jauh lebih baik dibandingkan dengan kepandaian yang pernah
dimiliki ke sembilan "setan" lainnya yang telah meninggal dunia.
Di waktu itulah Siauw Kwie juga bermaksud untuk menjagoi rimba
persilatan. Pernah diceritakan di dalam Sin-tiauw-hiap-lu bahwa
See-san-it-ko-kwie bentrok dengan Sin-tiauw-tay-hiap.
Hanya saja, disebabkan mereka waktu itu tidak sanggup
menghadapi Yo Ko, mereka telah mengambil sikap yang lunak,
disaat mana mereka memang dalam keadaan terluka. Karena dari
itu, mereka telah sengaja mengundurkan diri.
1053 Namun tidak diduga-duga justeru di hati Siauw Kwie, si Setan
Cantik ini, terdapat dendam yang sangat mendalam sekali, alasan
itu pula mengapa dia berlatih diri dengan tekun. Walaupun usianya
telah enampuluh tahun lebih, tokh karena kepandaiannya yang
memperoleh kemajuan pesat dan lweekang yang tinggi sekali,
wajahnya tetap cantik jelita dan usianya seperti baru empatpuluh
tahun lebih. Di waktu sekarang ini, setelah yakin bahwa ia telah memiliki
kepandaian yang tinggi, yang mungkin akan dapat menandingi
kepandaian Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko, maka Siauw Kwie telah
keluar dari tempat menyendirinya. Dia mulai berkelana untuk
mencari Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko.
Dalam pengelanaannya itu, diapun telah berhasil merubuhkan
beberapa tokoh yang memiliki kepandaian tinggi, yang akhirnya
mereka semuanya tunduk dan mengangkat Siauw Kwie sebagai
pemimpin mereka. Karena itu, Siauw Kwie juga berpikir untuk
mendirikan sebuah perkumpulan. Diapun telah mewajibkan semua
orang-orang itu memakai baju seragam serba putih, sedangkan dia
seorang diri saja yang selalu mengenakan baju berwarna merah.
Perkumpulan yang telah didirikannya itu diberi nama Ang-hoakauw, perkumpulan Bunga Merah. Dengan demikian, dia
1054 mengambil nama tersebut dari warna pakaiannya yang selalu
berwarna merah itu. Akan tetapi betapa kecewanya Siauw Kwie setelah ia berkelana di
dalam rimba persilatan sekian lama, karena ia tidak berhasil
memperoleh keterangan di mana beradanya Yo Ko. Karena waktu
itu Yo Ko dan Siauw Liong Lie memang telah hidup mengasingkan
diri. Walaupun dia berusaha terus untuk mencarinya, tokh tetap
saja dia tidak berhasil untuk menemuinya.
Sampai akhirnya dia mendengar perihal Kim-coa-kauw, sebuah
perkumpulan Ular Emas itu. Di mana orang yang memegang
tampuk pimpinan dalam perkumpulan tersebut adalah Tang Lan
Cie, di mana dia telah berusaha untuk mencari Tang Lan Cie, dan
kemudian mudah sekali Siauw Kwie merubuhkan Tang Lan Cie.
Dengan begitu dia merebut kekuasaan di dalam Kim-coa-kauw,
semua anggota dari Kim-coa-kauw dimasukannya ke dalam
perkumpulan Ang-hoa-kauw. Sedangkan Tang Lan Cie juga
dijadikan pembantunya di mana Tang Lan Cie kini tunduk sekali
kepada Kauw-cunya yang baru ini.
Memang sebelumnya Tang Lan Cie bermaksud untuk merebut
kedudukan Kauw-cu dari tangan Kauw-cu yang sebenarnya di
1055 dalam Kim-coa-kauw. Tetapi dengan direbutnya kekuasaan di
dalam Kim-coa-kauw, dan juga memang diwaktu itu Kauw-cu Kimcoa-kauw yang berusia sepuluh tahun lebih itu, telah menghilang
entah ke mana bersama beberapa tokoh dari Kim-coa-kauw yang
setia padanya. Karena telah digabungkannya anggota dari Kim-coa-kauw dengan
Ang-hoa-kauw, dan selanjutnya harus tunduk dengan perintahperintah dari Kauw-cu Ang-hoa-kauw tersebut, dengan demikian
membuat Tang Lan Cie harus patuh terhadap semua perintah yang
diberikan oleh Kauw-cunya tersebut.
Yang membuat Tang Lan Cie tidak berani membantah perintah
Kauw-cunya yang baru ini, karena memang Siauw Kwie memiliki
kepandaian yang sangat tinggi sekali, beberapa tingkat tingginya
melebihi kepandaiannya, sehingga membuat Tang Lan Cie mau
atau harus mematuhinya sebagai Kauw-cunya. Dan dia memang
telah bekerja buat perkumpulannya yang baru ini, yaitu Ang-hoakauw.
Begitulah, dengan sekuat tenaga, Tang Lan Cie berusaha
menyelidiki tempat berdiamnya Yo Ko dan Siauw Liong Lie. Hanya
saja sejauh itu tetap saja dia tidak berhasil karena memang orangorang rimba persilatan tidak seorangpun ada yang mengetahuinya
1056 sesungguhnya Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie telah
hidup mengasingkan diri di tempat mana.
Hanya saja dari keterangan Tang Lan Cie yang diceritakan
mengenai pertempurannya dengan Yo Him lima tahun yang lalu, di
mana dia pernah bertempur hebat dengan puteranya Sin-tiauwtay-hiap Yo Ko tersebut, maka Siauw Kwie segera juga merobah
keputusannya. Dalam waktu-waktu mereka belum lagi berhasil menyelidiki jejak
Sin-tiauw-tay-hiap Yo Ko, mereka harus segera mengalihkannya
mencari jejak Yo Him. Karena dari mulut Yo Him pulalah mereka
akan mengetahui di mana beradanya Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Bukankah Yo Him merupakan putera tunggal dari Yo Ko.
Dan juga, selama dalam pencarian jejak Yo Him, maka Tang Lan
Cie bersama Kauw-cunya itu, yaitu Siauw Kwie, telah bertambah
keterangan yang mereka peroleh mengenai Sin-tiauw-tay-hiap,
yaitu pendekar besar itu memiliki anak angkat. Seorang wanita
yang selalu gemar berpakaian serba kuning, yang kabarnya
kepandaian dari anak angkat Yo Ko tersebut lebih tinggi setingkat
dari ilmu silat Yo Him sendiri, karena memang wanita she Yo
tersebut, anak angkat Yo Ko, didikan langsung dari Siauw Liong
1057 Lie selama Siauw Liong Lie diduga lenyap oleh Yo Ko selama
belasan tahun. Dengan demikian sekarang Siauw Kwie telah membagi dua tujuan
pada pengejaran tersebut,di mana selain mengejar dan mencari
jejak Yo Him dan anak angkat dari Yo Ko tersebut, merekapun
segera mendekati tokoh-tokoh rimba persilatan. Siauw Kwie
menawarkan tokoh-tokoh rimba persilatan itu, tidak perduli dari
kalangan hitam atau dari kalangan putih agar memasuki
perkumpulan Ang-hoa-kauw nya.
Jika memang mereka menerima tawaran tersebut, maka mereka
diberikan kedudukan yang baik dan juga membuat mereka
memiliki jaringan yang sangat kuat dengan anggota-anggota yang
telah ada. Tetapi jika ada tokoh rimba persilatan yang menolaknya,
maka Siauw Kwie tegas saja mengambil tindakan memutuskan
untuk menghukum orang itu, dengan membinasakannya.
Karena dari itulah tampak Siauw Kwie dapat memperkembangkan
perkumpulan Ang-hoa-kauwnya menjadi sebuah perkumpulan
yang sangat menonjol sekali dalam rimba persilatan pada akhirakhir ini, sebagai perkumpulan yang sangat banyak sekali memiliki
anggota terdiri dari berbagai golongan.
1058 Hanya saja, disebabkan Siauw Kwie memang menuntun semua
nama anggotanya itu dengan hati yang tidak bersih dan kejam,
perkumpulan tersebut pun memiliki pandangan yang agak sesat,
di mana semua jago-jago rimba persilatan itu mengetahuinya
bahwa perkumpulan tersebut merupakan perkumpulan yang agak
sesat yang memiliki anggota-anggotanya yang semuanya mempunyai watak dan tabiat yang kurang baik.
Maka segera juga banyak orang-orang rimba persilatan yang
berserikat. Namun mereka tidak pernah berhasil untuk mendobrak
dan menghancurkan perkumpulan tersebut, karena didalam
perkumpulan tersebut berkumpul banyak sekali jago-jago rimba
persilatan yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali,
disamping Siauw Kwie sendiripun memiliki kepandaian yang luar
biasa tingginya. Sehingga banyak sekali korban yang berjatuhan. Karena walaupun
bagaimana memang terlihat jelas Siauw Kwie telah memerintahkan semua anggotanya untuk turun tangan bengis dan
keras kepada semua orang-orang yang berusaha menentang
perkumpulan Ang-hoa-kauw.
Dengan demikian telah membuat semua orang yang berusaha
memusuhi Ang-hoa-kauw akhirnya harus menemui kematiannya.
1059 Dan juga perkumpulan Ang-hoa-kauw semakin ditakuti orangorang rimba persilatan.
Sedangkan Siauw Kwie semakin mengembangkan sayapnya
dalam menancapkan nama dan pengaruhnya di dalam rimba
persilatan dengan perkumpulan Ang-hoa-kauw tersebut. Karena
memang dia bermaksud untuk menjagoi rimba persilatan.
Usaha untuk mencari jejak Yo Him dan juga puteri angkat Yo Ko
diperketat, di mana mereka terus juga menyebar diri untuk
menyelidikinya. Memang sedikit sekali orang-orang rimba persilatan yang memiliki
hubungan dengan keturunan dari Sin-tiauw-tay-hiap tersebut, di
mana dalam keadaan begitu, jarang sekali yang bisa memberikan
keterangan mengenai tempat berdiamnya Yo Him maupun puteri
angkat Yo Ko. Namun ada juga beberapa orang yang mengetahui perihal puteri
angkat Yo Ko, di mana mereka telah memberitahukan kepada
Siauw Kwie bahwa sesungguhnya puteri angkat Yo Ko berada di
puncak Heng-san. Begitu menerima keterangan tersebut, tidak berayal lagi segera
juga Siauw Kwie mengerahkan orang-orangnya ke Heng-san untuk
1060 melakukan penyelidikan. Dan diapun perintahkan tokoh-tokoh dari
Ang-hoa-kauw agar memencar diri menyebar di sekitar Heng-san.
Dengan Tang Lan Cie dan anggota Ang-hoa-kauw kemudian
Siauw Kwie memimpinnya sendiri untuk mengepung rumah puteri
angkat Yo Ko. Apa yang dilakukannya begitu rapi sehingga guru Giok Hoa tidak
menyangka akan adanya penyerangan dari Ang-hoa-kauw yang
begitu mendadak telah mengepung rumahnya. Dan guru Giok Hoa
terkejut ketika tahu-tahu rumah di belakangnya telah terbakar
termakan api. Ketika guru Giok Hoa hendak berusaha memadamkan api tersebut
justeru di waktu itu telah bermunculan lawan-lawannya yang
semuanya berpakaian serba putih tersebut.
Malah, Giok Hoa sendiri yang baru tiba dengan burung rajawalinya,
jadi kaget sekali menyaksikan apa yang terjadi. Namun dia tidak
bisa berbuat banyak, segera dia telah dikepung oleh orang-orang
Ang-hoa-kauw. Sedangkan burung rajawali putih peliharaannya itu
telah terbang jauh. 1061 Siauw Kwie justeru telah perintahkan Tang Lan Cie memimpin
beberapa orang anggota Ang-hoa-kauw buat membekuk guru Giok
Hoa. Hanya saja bertempur sekian lama, ternyata guru Giok Hoa dapat
menghadapi mereka dengan baik sekali. Dan juga mereka tidak
bisa membekuk guru Giok Hoa. Dengan Am-jian Sio-hun-kunnya,
ternyata guru Giok Hoa dapat menghadapi mereka dengan mudah.
Memang di waktu itu juga guru Giok Hoa bermaksud untuk
mempergunakan pedangnya, dia ingin mempergunakan Giok-liekiam-hoatnya. Namun ternyata dia tidak mempergunakannya,
karena belum lagi dia mencabut pedangnya itu, justeru telah
keburu Ko Tie datang, sehingga pertempuran itu jadi berhenti.
Sekarang juga dia telah mengetahuinya bahwa musuh-musuhnya
itu merupakan orang-orang yang memang sengaja mencari urusan
dengannya, karena menyangkut dengan urusan ayahnya. Karena
dari itu, segera juga dia telah tertawa dingin waktu mendengar
kata-kata Siauw Kwie seperti itu, dia bilang dengan suara yang
tawar, "Hemmm, jika memang kalian hendak berurusan dengan ayah dan
ibuku".. hemm, hemm, jangan harap kalian bisa hidup terus.
1062 Hanya dalam satu jurus, kalian akan dibuat menggelinding
semuanya"..!" Siauw Kwie memang gusar mendengar perkataan guru Giok Hoa
itu, akan tetapi tokh wajahnya yang cantik jelita itu tetap saja
tersenyum manis. Diapun telah memandang kepada guru Giok
Hoa, kemudian Ko Tie, lalu beralih kepada Giok Hoa, dan barulah
Siauw Kwie berkata dengan sikapnya yang genit sekali:
"Baik! Baik! Jika memang kau berkata begitu, berarti aku bukan
tandingan ayahmu! Akupun tidak mau berdebat dengan kau"
Justeru sekarang aku ingin sekali main-main beberapa jurus
dengan kau?" Dan sambil berkata begitu tubuh Siauw Kwie telah melompat ke
depan, gerakannya begitu lincah. Dan diapun bukan sekedar maju
belaka mendekati guru Giok Hoa, juga tangan kanannya telah
dikebaskannya. Duapuluh tahun lebih yang lalu, Siauw Kwie sudah merupakan
salah seorang "setan" yang menggemparkan dalam rimba
persilatan karena kepandaiannya yang tinggi. Walaupun dia yang
merupakan "Setan" termuda dari ke sembilan "setan" lainnya tokh
kenyataannya kepandaiannya tidak berbeda banyak dengan ke
1063 sembilan "setan" lainnya. Dengan demikian telah membuat semua
orang rimba persilatan jeri padanya.
Terlebih lagi sekarang ini, setelah duapuluh tahun lebih dia
mengasingkan diri dan berlatih diri dengan giat, untuk memperoleh
kepandaian yang setinggi-tingginya. Disamping lweekang yang
lebih sempurna, kebutan tangannya itu bukan kibasan tangan
sembarangan. Namun guru Giok Hoa walaupun agak terkejut karena kibasan
tangan Siauw Kwie, seperti juga akan membuat tubuhnya
terdorong mundur dan kuda-kuda ke dua kakinya hampir


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tergempur, cepat sekali dengan gerakan yang sangat gesit dia
telah berkelit. Kemudian dengan jurus kelima dari Am-jian Sio-hunkun, dia menghantam.
Am-jian Sio-hun-kun merupakan ilmu istimewa yang diciptakan
oleh Yo Ko waktu ia dalam kedukaan yang sangat mendalam,
karena harus berpisah selama enambelas tahun dengan Siauw
Liong Lie, satu-satunya wanita yang sangat dicintai dan
dikasihinya. Jurus-jurus dari Am-jian Sio-hun-kun memiliki banyak keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ilmu silat lainnya. Karena dari
1064 itu, walaupun bagaimana hebatnya tenaga kibasan dari Siauw
Kwie, tokh kenyataannya dia tidak berhasil untuk merubuhkan guru
Giok Hoa, karena justeru guru Giok Hoa dapat mengelakkannya
sambil balas menyerang dengan jurus-jurus dari Am-jian Sio-hunkun membuat Siauw Kwie harus menarik pulang tangannya, lalu
dengan muka yang sinis mengandung ejekan dia berkata:
"Ya, jurus ilmu inilah yang pernah dipergunakan oleh Yo Ko waktu
menghadapi kami duapuluh tahun yang lalu..... rupanya engkau
telah mewarisi kepandaian ini juga! Bagus! Bagus! Mari kita mainmain lagi, keluarkanlah ilmu andalanmu itu!"
Siauw Kwie selama hidup mengasingkan diri duapuluh tahun lebih
lamanya, telah memeras otak untuk mencari jalan pemecahannya,
guna menghadapi ilmu luar biasa dari Yo Ko, yaitu Am-jian Siohun-kun.
Walaupun Siauw Kwie tidak bisa mengingat keseluruhan dari ilmu
tersebut, akan tetapi dia masih mengingatnya secara garis
besarnya di bagian-bagian mana dia terdesak hebat dan juga
"setan-setan" lainnya yang telah terdesak oleh anehnya jurus-jurus
ilmu pukulan yang hebat itu.
1065 Akan tetapi setelah duapuluh tahun lebih yang lalu, hanya
sebagian saja yang dapat dipecahkan oleh Siauw Kwie, di mana
hanya bagian luarnya saja yang bisa dipecahkan oleh Siauw Kwie.
Tetapi itupun sudah menggembirakannya karena dia menciptakan
semacam ilmu pukulan untuk dipergunakan menghadapi Am-jian
Sio-hun-kun. Dengan demikian dia yakin, walaupun Yo Ko mempergunakan Amjian Sio-hun-kun tokh dia masih memiliki ilmu silat barunya yang
bisa dipergunakannya buat menutup diri. Sengaja Siauw Kwie
tidak mau terlalu lama mengurung diri, karena dia menyadarinya,
jika dia menutup diri sepuluh atau duapuluh tahun lagi,
kemungkinan besar Yo Ko pasti telah meninggal dunia disebabkan
usia tua. Maka, segera dia turun gunung begitu dia telah rampung
menyelesaikan ilmu ciptaannya itu.
Siapa tahu, sekarang justeru guru Giok Hoa sudah memiliki ilmu
yang luar biasa ciptaan Yo Ko, yaitu Am-jian Sio-hun-kun itu, di
mana juga guru Giok Hoa tampaknya memang memiliki
kesanggupan untuk mempergunakan setiap jurus itu dengan baik
sekali. Karenanya hal ini selain membuat Siauw Kwie menjadi
1066 penasaran dan gusar, diapun tertarik sekali buat mengajak guru,
Giok Hoa bertempur dengan jurus-jurus ilmu pukulan istimewa Amjian Sio-hun-kun tersebut.
Siauw Kwie bermaksud akan mencoba ilmu silat tangan kosong
yang baru diciptakannya untuk melihatnya apakah ilmu yang telah
rampung diciptakannya itu, akan sangup menghadapi Am-jian Siohun-kun tersebut. Dan sekaranglah kesempatan yang ada buat
mencoba ilmunya itu. Karena dari itu, segera juga Siauw Kwie tidak sungkan-sungkan
lagi, setelah berkata menantang seperti itu, ke dua tangannya
disilangkannya. Matanya terbuka lebar, mengawasi kepada guru
Giok Hoa, seperti juga dia tengah mengerahkan seluruh tenaga
dalam yang dimilikinya. Di samping itu, tubuhnya juga gemetaran
keras sekali, dia juga mengeluarkan suara erangan,yang semakin
lama jadi semakin nyaring.
Guru Giok Hoa mengawasi semua itu dengan hati bertanya-tanya.
Entah ilmu silat tangan kosong apa yang akan dipergunakan oleh
Kauw-cu dari Ang-hoa-kauw tersebut. Karenanya, segera juga
guru Giok Hoa bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinankemungkinan yang terjadi.
1067 Dalam keadaan seperti itu, suara erangan dari Siauw Kwie
terdengar semakin nyaring, tampaknya ilmu silat tangan kosong
yang akan dipergunakannya itu mengandung suatu kekuatan yang
sesat sekali. Setelah mengawasi sekian lama, tiba-tiba ke dua tangannya yang
disilangkan itu telah dibukanya perlahan-lahan. Kemudian cepat
sekali, dia telah menghantam saling susul. Begitu cepat tangan
kanan menghantam, kemudian menyusul dengan tangan kirinya.
Gerakan itu seperti hampir bersamaan karena terlalu cepatnya
gerakan sepasang tangan tersebut. Akan tetapi dia menyerang
seperti itu bukan untuk menghantam dari jarak yang dekat, dia
telah menghantam dari jarak jauh!
Itulah rahasia terpenting dari Am-jian Sio-hun-kun yang dipecahkan oleh Siauw Kwie bahwa Am-jian Sio-hun-kun tidak bisa
dihadapi dari jarak yang dekat, karena walaupun bagaimana tetap
saja jarak yang dekat malah membahayakan dirinya, dimana Amjian Sio-hun-kun memiliki banyak sekali kelebihannya dan aneh
sekali dibandingkan dengan ilmu silat lainnya.
Karena dari itulah dengan mempergunakan ilmu silat tangan
kosongnya yang luar biasa ini, dia mengambil jarak tertentu. Hal ini
1068 untuk mencegah agar lawannya tidak berdaya dengan ilmu Amjian Sio-hun-kunnya tersebut.
Sedangkan waktu itu terlihat bahwa angin pukulan dari ke dua
tangan Siauw Kwie mendesak kepada guru Giok Hoa kuat sekali.
Hanya saja disebabkan memang guru Giok Hoa pun telah bersiapsiap, angin pukulan tersebut tidak bisa membuat tergempur kudakuda ke dua kakinya, di mana guru Giok Hoa tetap saja berdiri
tegak di tempatnya. Pakaian dari guru Giok Hoa tampak berkibar-kibar, karena terpaan
yang begitu kuat dari tenaga serangan yang dilakukan oleh Siauw
Kwie. Dan diam-diam di dalam hatinya guru Giok Hoa telah berkata
dengan suara yang mengandung kekaguman:
"Hemm, ternyata memang dia tidak memiliki kepandaian yang
rendah, dan tenaga dalamnya demikian kuat"..!" Maka tanpa
berayal lagi, segera juga dia mempergunakan jurus-jurus Am-jian
Sio-hun-kun tubuhnya seperti tengah menari.
Siauw Kwie juga tidak menyudahi sampai di situ saja, dia telah
menyerang beruntun dengan lebat dan gencar sekali, ke dua
kakinya melangkah dengan tindakan-tindakan kaki yang mengandung perhitungan, karena dia melangkah seperti juga
1069 mempergunakan cara-cara dan peraturan yang terdapat di dalam
Pat-kwa, di mana ke dua kakinya melangkah sambil mengelilingi
guru Giok Hoa, juga ke dua tangannya dengan gencar saling susul
telah menghantam berulang kali.
Sehingga guru Giok Hoa pun harus berusaha sekuat tenaganya
menghadapi setiap serangan lawannya itu, di mana dia juga
berusaha mengempos lweekangnya, untuk menghadapi lawannya
yang luar biasa ini. Angin pukulan ke dua telapak tangan Siauw Kwie yang
menyambar-nyambar dari jarak terpisah yang cukup jauh itu, yang
menyerupai ilmu pukulan udara kosong, yang menghantam dari
jarak yang cukup jauh terpisah dari lawan dan tidak perlu mengenai
tubuh lawan-lawannya buat merubuhkan lawannya menderu-deru
sangat kuat sekali, juga tampak debu telah bertebaran bercampur
dengan salju, karena tanah seperti juga terkorek oleh angin
pukulan tersebut. Serangan-serangan dari Siauw Kwie memaksa guru Giok Hoa
harus ikut bergerak dengan cepat. Guru Giok Hoa menyadarinya
sekali saja dia berlaku ayal dan terkena serangan dari Siauw Kwie,
walaupun mungkin dia bisa menangkisnya dengan 1070 mempergunakan lweekangnya, tokh tetap saja akan membuatnya
jadi terluka di dalam. Hanya dalam beberapa jurus itu, maka guru Giok Hoa telah dapat
merasakannya, bahwa lweekang musuhnya lebih kuat dari
lwekangnya. Lweekang Siauw Kwie memang menang setingkat
atau setengah tingkat dari lweekang guru Giok Hoa tersebut.
Hanya saja, disebabkan ilmu Am-jian Sio-hun-kun dan beberapa
macam ilmu silat warisan Yo Ko semuanya istimewa dan memiliki
banyak keanehan, dengan demikian, walaupun lweekang guru
Giok Hoa masih berada di sebelah bawah dari lweekang Siauw
Kwie, tokh kenyataannya dia bisa menghadapinya dengan baik.
Waktu itu Siauw Kwie juga jadi penasaran, telah beberapa jurus
yang dipergunakannya, namun tetap saja dia tidak berhasil untuk
mendesak guru Giok Hoa. Malah lawannya itu semakin lama telah mempergunakan Am-jian
Sio-hun-kun bertambah aneh juga, di mana setiap jurus yang
dipergunakannya menyebabkan guru Giok Hoa seperti tengah
menari ke sana ke mari dengan tubuh yang gemulai.
Tubuh yang lemah gemulai itu bukan berarti bahwa guru Giok Hoa
balas menyerang dengan tenaga yang lemah. Akan tetapi justeru
1071 setiap serangannya itu mengandung kekuatan yang luar biasa
dahsyatnya. Memang setiap kali tangan guru Giok Hoa menyambar dengan
satu jurus Am-jian Sio-hun-kun, setiap kali pula tangannya itu
tampak lemah sekali meluncur perlahan. Namun jika memang
kurang hati-hati Siauw Kwie menghadapinya, niscaya akan
membuatnya jadi terserang hebat, karena di balik dari sikap yang
lemah gemulai tersebut mengandung kekuatan yang dahsyat
sekali. Walaupun guru Giok Hoa menyadari lawannya memiliki lweekang
yang lebih tinggi tingkatnya, akan tetapi dalam keadaan seperti itu,
guru Giok Hoa pun tidak mau membiarkan kelemahannya itu begitu
saja. Dia telah menutup kelemahannya dengan mempergunakan
keistimewaan dari jurus-jurus Am-jian Sio-hun-kun. Dengan
mengandalkan keistimewaan setiap jurus dari ilmu silat tangan
kosong tersebutlah yang membuat akhirnya guru Giok Hoa dapat
menutup kekurangannya. Siauw Kwie telah beberapa kali menghantam hebat pada guru Giok
Hoa dengan gencar sekali, namun usahanya buat mendesak guru
Giok Hoa agar terpojokkan oleh setiap serangannya itu, tokh
berulang kali dia gagal, karena jurus-jurus Am-jian Sio-hun-kun
1072 itulah yang telah membuat setiap serangannya seperti tidak
berhasil untuk menembusi pertahanan yang ada pada guru Giok
Hoa. Giok Hoa yang berdiri di pinggir menyaksikan semua itu, di mana
gurunya bertempur dengan Siauw Kwie, dengan sikap yang serius
sekali, seketika ia mengerti bahwa gurunya tengah menghadapi
lawan berat. Giok Hoa memang mengetahui, gurunya tidak pernah bersikap
serius dan tegang seperti itu, dan jika sikap serius dan tegang
seperti itu telah menguasai diri gurunya, Giok Hoa pun menyadari
gurunya tengah menghadapi lawan yang tidak ringan. Dengan
sendirinya, Giok Hoa jadi ikut tegang dan berkuatir sekali, apa lagi
beruntun dilihatnya Siauw Kwie Setan Cantik itu, gencar sekali
berusaha mendesak gurunya.
Ko Tie sendiri tidak kurang tegangnya, ia melihat kepandaian guru
Giok Hoa telah mencapai tingkat yang tinggi sekali, dia kagum
sekali. Namun justeru sekarang ini, tampaknya guru Giok Hoa tidak
bisa berbuat banyak dalam menghadapi lawannya yang tangguh
itu. 1073 Diam-diam juga Ko Tie menyadari bahwa Siauw Kwie ternyata
bukan seorang lawan yang ringan, di mana ilmu pukulan tangan
kosongnya itu hebat sekali. Dan juga Ko Tie sebagai seorang yang
telah memiliki kepandaian tinggi, tentu saja mengetahui, dengan
cara bertempur yang dilakukan oleh Siauw Kwie, yaitu menyerang
dari jarak yang terpisah cukup jauh, dengan demikian jelas berarti
bahwa setiap serangannya mengandung tenaga lwekang yang
dahsyat sekali. Tanpa memiliki kekuatan lweekang yang benar-benar bisa
diandalkan, tentu Siauw Kwie tidak mungkin berani menyerang
dengan cara seperti itu, yaitu menghantam tanpa menyentuh tubuh
lawan, hanya mengandalkan kekuatan angin pukulannya saja.
Siauw Kwie sendiri sudah tidak sabar, karena tetap saja dia tidak
berhasil mendesak guru Giok Hoa. Dan diwaktu itu setiap
pukulannya maupun serangannya jadi semakin dahsyat, angin
pukulannya yang menggelegar-gelegar hebat itu bagaikan di
tempat tersebut tengah dilanda topan atau memang tengah terjadi
gempa. Bisa disebut seperti tengah terjadi gempa. Sebab setiap kali Siauw
Kwie menghantam, maka tanah di sekitar tempat itu tergetar.
1074 Malah es yang banyak dan cukup tebal menyelubungi batu-batu di
puncak tertinggi gunung Heng-san tersebut berguguran.
Itu menunjukkan lweekang yang dipergunakan Siauw Kwie
semakin lama jadi semakin hebat. Ko Tie dan Giok Hoa semakin
bergelisah. Ko Tie juga menyadari akan kesanggupannya, tidak mungkin dia
bisa menghadapi Siauw Kwie. Sedangkan guru Giok Hoa yang
kepandaiannya telah demikian tinggi, beberapa tingkat di atas
kepandaiannya, masih tidak berdaya terlalu banyak dalam
menghadapi setiap serangan Siauw Kwie.
Apalagi Ko Tie sendiri yang memang kepandaiannya masih berada
di bawah kepandaian guru Giok Hoa. Tetapi walaupun demikian,
Ko Tie tetap bersiap sedia, dia ingin setiap waktu jika guru Giok
Hoa menghadapi suatu ancaman yang tidak dikehendaki, dia bisa
segera turun tangan buat membantui.
Walaupun kepandaiannya masih berada di bawah kepandaian
guru Giok Hoa tokh tetap saja dia memang memiliki kepandaian
yang tinggi, walaupun tidak mungkin bisa merubuhkan Siauw Kwie.
Tetapi bantuannya pun tidak terlalu kecil jika dia ikut mengepung
Siauw Kwie untuk membantui guru Giok Hoa.
1075

Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Rupanya apa yang dipikirkan oleh Ko Tie terpikir juga oleh Giok
Hoa. Karena diapun telah bersiap-siap di samping pemuda itu
dengan mata terpentang lebar-lebar mengawasi ke dua orang
yang tengah mengukur ilmu itu.
Hanya sekali-kali Giok Hoa melirik, dan matanya memancarkan
sinar seperti memohon, agar Ko Tie juga membantui pihaknya.
Karena bukan hanya Siauw Kwie seorang lawan guru Giok Hoa,
tetapi justeru Tang Lan Cie dan juga anggota-anggota Ang-hoakauw, yang waktu itu dalam keadaan siap buat menyerang dan
mengeroyok mereka. Maka dengan melirik seperti itu, Giok Hoa seperti juga ingin
menyatakan, bahwa diapun hendak meminta maaf atas sikapnya
beberapa saat yang lalu. Sebenarnya di dalam hati Giok Hoa terdapat keinginan buat
menanyakan kepada Ko Tie perihal guru pemuda itu, hanya saja
justeru mulutnya seperti terkancing. Dia tidak bisa mengajukan
pertanyaannya tersebut. Dalam keadaan seperti itu. tentu saja Giok Hoa tidak bisa
menanyakan perihal guru Ko Tie. Padahal, dia yakin, jika saja guru
Ko Tie yang memang telah dilihatnya memiliki kepandaian begitu
1076 tinggi, membantu pihak mereka, niscaya guru Ko Tie merupakan
tulang punggung yang paling dapat diandalkan.
Waktu guru Giok Hoa itu bukannya bertempur dengan hanya
bernafsu menyerang, karena guru Giok Hoa, sebagai seorang
yang dididik dengan keras oleh Yo Ko dan Siauw Liong Lie, dua
orang tokoh sakti rimba persilatan dari golongan lurus dan bersih,
dengan begitu, diapun bertempur dengan penuh perhitungan. Baik
dalam hal mengerahkan tenaga dalamnya, maupun juga dalam hal
menyerang dengan jurus-jurus yang telah diperhitungkan betulbetul.
Sekarang melihat Siauw Kwie merupakan lawan yang berat,
diapun hendak mengkombinasikan ilmu pukulannya itu dengan
beberapa macam ilmu pukulan lainnya, terutama sekali jurus-jurus
luar biasa ilmu pukulan tangan kosong dari Kauw-bok-pay!
Karena telah berpikir begitu, maka guru Giok Hoa pun telah
mengempos semangatnya. Dia masih mempergunakan jurus-jurus
Am-jian Sio-hun-kun, namun dia tengah mencari kesempatan,
begitu ada kesempatan tentu dia akan mempergunakan jurus-jurus
ilmu pukulan tangan kosong dari pintu perguruan Kauw-bok-pay,
yang diwarisinya dari Siauw Liong Lie.
1077 Dan kesempatan itu akhirnya datang juga, setelah lewat tiga jurus
lagi. Waktu itu Siauw Kwie tengah mempergunakan sepasang
tangannya mendorong sekaligus, dia telah mendorong dengan
tubuh dimiringkan, sepasang kakiyang telah dilipatkannya, kaki
kanan menindih kaki kiri.
Cara menyerang yang dilakukan Siauw Kwie sebenarnya
merupakan penyerangan yang sangat aneh sekali, karena cara
dari gerakannya itu selain memang aneh, juga tenaga yang
bergelombang menyambar kepada guru Giok Hoa pun luar biasa
anehnya. Jika angin serangan dari seorang lawan di rimba persilatan, tentu
akan menghantam lurus dan menerjang kepada lawan dengan
langsung, Namun apa yang dilakukan oleh Siauw Kwie ternyata berbeda
sekali dari kebiasaan itu.
Waktu Siauw Kwie mendorong dengan ke dua telapak tangannya
itu, maka tenaga yang menyambar kepada Guru Giok Hoa tidak
langsung. Tenaga itu meliuk-liuk seperti juga gerakan seekor ular, tenaga
serangan itu seperti lemas dapat berobah arah sasarannya.
1078 Karena dari itu, dengan anehnya cara penyerangan tersebut, pihak
lawan sementara tidak bisa mengetahui ke arah mana sesungguhnya yang diincar sebagai sasaran, karena bisa sebelah
kiri, atau bisa juga samping kanan.
Dan tenaga itu tentu saja tidak bisa diperhitungkan keras dan
lemahnya, berapa kuatnya karena justru sambaran dari tenaga
serangan yang meliuk seperti itu telah mengaburkan dugaan untuk
memperkirakan berapa kuatkah tenaga serangan tersebut.
Dalam keadaan seperti inilah, guru Giok Hoa yang walaupun
heran, tidak mau bergerak sembarangan. Karena tenaga serangan
itu bergelombang, maka dia berdiri tegak di tempatnya. Hanya saja
dia telah bersiap-siap dengan satu jurus ilmu pukulan Kauw-bokpay yang dipergunakannya menghadapi jurus-jurus lawannya yang
luar biasa anehnya ini. Ketika merasakan tekanan tenaga serangan itu telah dekat dan
kuat, tahu-tahu guru Giok Hoa telah berputar, dan tangannya telah
meraba pinggangnya, dia telah melepaskan ikat pinggangnya.
Inilah untuk pertama kali guru Giok Hoa mempergunakan ikat
pinggangnya dalam menghadapi lawan. Jika dia tidak dalam
1079 keadaan terpaksa, tentu dia tidak akan mempergunakan ikat
pinggangnya itu. Sekarang karena dia agak terdesak juga, terlebih lagi memang
cara menyerang dari lawannya itu agak luar biasa, dimana jurus
penyerangan yang dilakukan oleh lawannya itu luar biasa tidak bisa
diduga arahnya, akhirnya dia memutuskan untuk mempergunakan
jurus-jurus sakti dari Kauw-bok-pay. Dia telah mengibaskan angkinnya itu, melibat tangan kanan dari lawannya, dengan maksud
akan menghentaknya, untuk ditariknya.
Namun gagal. Usaha dari guru Giok Hoa yang hendak melibat tangan kanan dari
Siauw Kwie telah mengenai tempat kosong, karena di waktu itu
terlihat ang-kin itu telah menyambar tempat yang kosong.
Seperti sifat dari cara menyerang Siauw Kwie, yang tenaga
serangannya itu meliuk-liuk, maka tangannya itu juga dapat
merobah kedudukannya. Sehingga guru Giok Hoa tidak berhasil
untuk melibat pergelangan tangan Siauw Kwie dengan ang-kinnya,
karena begitu ang-kinnya menyambar dekat, justeru tangan Siauw
Kie telah bergeser tempat dan berobah kedudukannya, namun
1080 tenaga serangannya yang begitu kuat masih terus menyambar
kepada guru Giok Hoa dengan meliuk-liuk.
Dengan demikian, guru Giok Hoa hampir saja melakukan suatu
kesalahan, begitu ang-kinnya menyambar tempat kosong, dan dia
terlambat buat berkelit dari menyambarnya kekuatan tenaga yang
begitu kuat, niscaya tubuhnya akan terhantam dengan hebat.
Dasarnya dia memang anak angkat dari pendekar sakti Sin-tiauwtay-hiap Yo Ko dan Siauw Liong Lie, yang telah menerima
gemblengan sangat keras, dengan demikian membuatnya jadi
memiliki kepandaian beraneka ragam disamping beberapa
kepandaian pokok yang hebat.
Begitu melihat gelagat dirinya menghadapi bahaya tidak ringan,
segera juga dia telah berputar. Tubuhnya tidak berobah kedudukan
kuda-kuda ke dua kakinya, hanya saja tubuh itu telah berputar
sedemikian rupa, berputar dengan gerakan sangat cepat sekali.
Tetapi yang hebat dengan caranya ini, sesungguhnya terletak
pada cara dia berputar. Karena begitu tubuhnya berputar, tekanan
tenaga dari penyerangnya telah dapat dihindarkannya, di mana
tenaga itu seperti menjadi panah karena menyerang tubuh yang
lemas berputar seperti itu, sama sekali tidak terdapat daya
1081 menolak atau melawan. Karenanya, begitu tubuh guru Giok Hoa
berputar, maka tenaga serangan yang aneh dari Siauw Kwie telah
punah. Namun Siauw Kwie tidak mau sudah sampai di situ saja, dengan
murka karena melihat cara penyerangannya tersebut yang
sebelumnya diharapkan bisa merubuhkan guru Giok Hoa telah
menemui kegagalan, membuatnya jadi mengulangi lagi. Sekarang
jauh lebih cepat. Tenaga serangan itu tetap meliuk-liuk, akan tetapi tekanannya jauh
lebih kuat. Siauw Kwie yang melihat cara guru Giok Hoa menyelamatkan diri
dari sambaran tenaganya yang aneh itu, yang bisa diliukliukkannya, menduga tentunya itu disebabkan tenaganya kurang
kuat. Karenanya dia telah menambah tenaga serangannya, di
mana dia yakin walaupun guru Giok Hoa melakukan gerakan
memutar seperti tadi, tidak mungkin dia bisa memunahkan tenaga
penyerangannya kali ini. Siauw Kwie telah mempersiapkan, jika serangannya kali ini tidak
menerima tenaga tolakan atau perlawanan dari lawannya yang
berputar, justeru dia akan membarengi dengan mempergunakan
1082 tenaga melibat dan menarik, di mana tenaga serangannya itu akan
dibuat sedemikian menjadi semacam gulungan angin serangan
yang melibat diri guru Giok Hoa.
Guru Giok Hoa pun bukannya orang tolol. Dia menyadari
bahayanya penyerangan yang dilakukan lawannya. Karena itu,
sekali ini tidak berputar. Begitu berhasil memunahkan tenaga
serangan lawannya, segera juga dia menjejakkan ke dua kakinya
tanpa menantikan penyerangan berikutnya, tubuhnya melambung
ke tengah udara, di mana ang-kinnya telah diputarnya.
Ang-kin itu terbuat dari secarik kain sutera yang berwarna kuning,
sama seperti pakaiannya, tetapi ada keistimewaannya. Walaupun
ang-kin itu menyambarnya lemah gemulai, namun jika diperlukan
ang-kin tersebut bisa dibikin keras, kaku dan bisa dipergunakan
sebagai gantinya toya! Juga ang-kin itu bisa dibuat menjadi lunak buat melibat senjata
lawan. Karenanya, ang-kin itu memiliki banyak keistimewaannya.
Maka betapapun juga ang-kin dari guru Giok Hoa tidak bisa
dianggap ringan, karena setiap serangan yang dilakukannya itu
merupakan penyerangan yang bisa membahayakan lawannya.
1083 Rupanya Siauw Kwie yang sama sekali tidak menyangka akan
kegunaan ang-kin itu di mana Siauw Kwie hanya menduga ang-kin
itu mungkin hanya bisa dibuat kaku karena disalurkan tenaga
dalamnya, dengan berani menghantam dengan jurus kedua dari
pukulannya yang istimewa itu.
Dan tenaga serangannya itu benar-benar sangat kuat sekali. Dia
berpikir, jika tokh memang guru Giok Hoa mempergunakan tenaga
dalamnya buat membikin kaku ang-kin itu, tentu akan menjadi
hancur oleh kekuatan tenaga serangannya. Karena dari itu, dia
telah menyerang dengan tenaga yang bertambah kuat.
Dalam keadaan seperti ini, guru Giok Hoa tidak berayal telah
membuat ang-kinnya menjadi lemas.
Ujung ang-kin itu seperti juga kepala ular sigap sekali telah
melingkar melibat ke dua tangan Siauw Kwie.
Siauw Kwie tidak berkelit kali ini, dia berusaha mengelakkan
tangannya dari sambaran ujung ang-kin. Didalam hatinya dia
berpikir: "Hemmm, begitu ang-kinmu melibat tanganku dan aku
mengerahkan tenaga dalamku maka ang-kinmu ini akan hancur
lumat.......!" 1084 Karena memiliki keyakinan seperti itulah telah membuat Siauw
Kwie tidak berusaha menghindarkan tangannya dari libatan angkin tersebut. Dia membiarkan ang-kin itu melibat sepasang
tangannya. Dan waktu ang-kin itu mulai melibatnya bersamaan waktunya,
segera juga Siauw Kwie mengempos tenaga dalamnya. Dia
bermaksud menghancurkan ang-kin itu dengan mengandalkan
kehebatan tenaga lweekangnya.
Namun Siauw Kwie kecele. Karena waktu itu ang-kin tersebut telah
merobah pula keadaan sifatnya, menjadi lunak dan lembek, di
mana waktu tenaga dalam dari Siauw Kwie berusaha untuk
menolak dan menghancurkan ang-kin itu, ang-kin tersebut menjadi
lunak, selunak kapas. Malah di waktu itu, dalam keadaan Siauw Kwie belum lagi bisa
mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengempos semangat
dan tenaganya guna menyerang ke tiga kalinya, di waktu itulah
terlihat guru Giok Hoa malah telah mengempos semangatnya,
maka seketika ang-kin itu menjadi keras dan kaku, dalam keadaan
ujungnya masih melingkar terus di pergelangan ke dua lawannya!
1085 Guru Giok Hoa juga tidak membuang-buang kesempatan yang
baik itu, ketika dia telah menyalurkan lweekangnya membuat angkin itu menjadi sekaku besi, maka dalam keadaan seperti itulah
segera juga dia membentak nyaring: "Pergilah kau!"
Dia rupanya telah menghentak dengan mengerahkan tenaga
lweekangnya sebanyak delapan bagian.
Harus diketahui, bahwa ilmu silat warisan Kauw-bok-pay merupakan semacam ilmu silat yang bisa dipergunakan dengan
cara lunak dan di dalamnya terdapat juga kekerasan yang dahsyat
sekali. Terlebih lagi setelah disempurnakan oleh Yo Ko dan Siauw
Liong Lie, maka ilmu silat itu semakin hebat.
Sekarang memang guru Giok Hoa mempergunakannya dengan
mengkombinasikan dengan ilmu silat Am-jian-sio-hun-kun. Sehingga kekuatan tenaga menghentaknya itu jadi luar biasa
sekali. Tubuh dari Siauw Kwie seperti juga dihentak oleh kekuatan
gelombang laut yang sangat besar sekali, membuat tubuhnya jadi
terdorong ke depan. Dalam keadaan seperti inilah, segera juga terlihat dia telah melesat
ke tengah udara. 1086 Pertamanya, begitu dia merasakan tubuhnya tertarik ke depan,
sebetulnya Siauw Kwie hendak mempertahankan diri dengan
mengerahkan kekuatan selaksa kati.
Akan tetapi dia merasakan tenaga menarik yang dilakukan oleh
guru Giok Hoa waktu itu sangat kuat sekali. Juga waktu itu
kedudukan cara berdiri Siauw Kwie, di mana kuda-kuda ke dua
kakinya tidak menguntungkannya, karena jika tokh dia bertahan,
dia hanya bisa bertahan setengah-setengah, malah ini bisa
membahayakan dirinya, jika saja guru Giok Hoa dalam kesempatan tersebut mempergunakan hantaman tangan kirinya.
Begitu tubuhnya terasa terhentak, maka dia segera merobah
keputusannya, dia jadi batal bertahan. Malah waktu itu dia telah
menjejakkan ke dua kakinya, tubuhnya melesat ke tengah udara.
Dengan dibantu jejakkan kakinya, maka tubuh Siauw Kwie jadi
begitu ringan, seperti juga sehelai daun kering yang melayang ke
tengah udara. Malah, karena menggabungkan tenaga jejakkan ke


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dua kakinya dengan tenaga tarikan dari guru Giok Hoa, membuat
tubuh Siauw Kwie terlontar dengan daya tolak sampai delapan
tombak ke tengah udara. 1087 Sedangkan ang-kin dari guru Giok Hoa tidak sampai empat meter.
Dengan sendirinya libatan pada ke dua tangan Siauw Kwie
terlepas. Dan di tengah udara Siauw Kwie bukan hanya berpok-say seperti
biasanya saja. Karena dia berpok-say bertingkat, di mana pertama
kali dia berpok-say, dengan tubuh yang berputar seperti gerakan
bola, tubuhnya itu melengkung seperti menjadi bulat, antara ke dua
kaki dengan dadanya telah saling bertemu, ke dua lututnya
mengenai dadanya. Kemudian waktu tubuhnya berputar di udara, dia telah melonjorkan
kakinya, bagaikan layang-layang. Ke dua tangannya dikembangkan dan tubuhnya meluncur turun. Barulah kemudian
dia berjumpalitan lagi, di mana tubuhnya meluncur dengan ke dua
kakinya terlebih dulu hinggap di atas tanah!
Guru Giok Hoa sendiri waktu itu bukannya tidak terkejut, dia heran
juga melihat keberanian Siauw Kwie dalam menghadapi cara
hentakannya itu, karenanya diapun terkejut ketika tahu-tahu libatan
dari ujung ang-kinnya terlepas dan tubuh Siauw Kwie malah
terlontar lebih tinggi dari perkiraannya, seperti juga seekor burung
yang telah terlepas dari jeratnya.
1088 Belum lagi rasa heran bercampur kagum pada guru Giok Hoa
berkurang, justeru disaat itu Siauw Kwie yang tengah meluncur
turun, ke dua kakinya baru saja hinggap di tanah membentak
mengguntur, sepasang tangannya menghantam berulang kali.
Itulah hantaman yang merupakan penyerangan sangat dahsyat,
karena begitu tenaga pukulan tersebut menyambar, segera juga
guru Giok Hoa merasakan kuatnya tenaga mendorong, seperti
runtuhnya gunung. Belum lagi tenaga serangan pertama itu tiba pada sasarannya,
telah disusul tenaga lainnya yang menyambar dengan ancaman
yang tidak lebih ringan, karena Siauw Kwie menyerang beruntun
dan berulang kali dengan cara memukul seperti juga ilmu pukulan
Pek-kong-ciang atau Pukulan Udara Kosong, yang menghantam
dari jarak terpisah, cukup jauh dari lawan.
Yo Kouw-nio, guru Giok Hoa, sudah tidak keburu mempergunakan
ang-kinnya, karena itu tahu-tahu tenaga serangan Siauw Kwie
telah dekat, memaksa mempergunakan salah satu jurus Am-jiansio-hun-kun, yaitu jurus ketujuh yang bernama "Yong-jin-cu-yu"
atau "Si Goblok Kejengkelan Sendiri". ia membalas mendorong
dengan ke dua telapak tangannya,
1089 "Dukkk, dukkk!" dua kali terdengar suara benturan yang sangat
kuat, sehingga suara benturan itu menyebabkan tempat tersebut
tergetar. Kesudahannya benar-benar menakjubkan sekali!
Sepasang kaki Yo Kouw-nio (nona Yo) melesak ke dalam tanah
belasan dim, menembus lapisan salju dan menembus ketebalan
bumi. Siauw Kwie tidak kurang hebatnya mengalami kesudahan
dari bentrokan pukulan mereka, sepasang kakinyapun melesak ke
dalam tanah, dalam sekali.
Tubuhnya mengejang, mukanya merah padam dan sepasang
matanya mendelik. Mata yang semula begitu jeli kini tidak
memperlihatkan kegenitan lagi, tampak biji matanya begitu besar
mengawasi kepada Yo Kouw-nio.
Giok Hoa yang melihat keadaan gurunya seperti itu, dimana
sepasang tangan terlonjor ke depan dan sepasang kakinya
melesak sampai menembus bumi bermaksud melompat maju buat
melihat keadaan gurunya itu, kalau-kalau gurunya mengalami
sesuatu yang tidak diinginkan di tangan lawannya.
"Adik Giok Hoa, jangan".. berbahaya!" cegah Ko Tie sambil
mengawasi si gadis, matanya memancarkan permohonan agar
gadis tersebut tidak membantah cegahannya itu.
1090 Giok Hoa tampak panik dan bingung, juga mukanya agak
memucat. Di waktu itu ia berkata tergagap: "Guruku itu......."
"Ya, mereka saling mengadu kekuatan tenaga dalam, kita tidak
boleh menengahi mereka dulu, karena tenaga dalam mereka
tengah bertemu di tengah udara dengan kekuatan yang hebat
sekali. "Jika engkau menerjang ke tengah-tengah mereka, menyelinap di
antara dua kekuatan tersebut, niscaya engkau sendiri yang
menjadi korban, karena lweekangmu berada di bawah mereka
yang tengah saling berusaha menindih....." menjelaskan Ko Tie.
Giok Hoa tampaknya dapat juga diberi pengertian, sebab ia tidak
memaksa hendak pergi ke dekat gurunya. Ia berdiri dengan muka
memperlihatkan ketegangan hati, walaupun bagaimana gadis ini
tetap saja tidak tenang. Yo Kouw-nio waktu itu tampak tengah mengempos lwekangnya
biarpun telah saling bentur tiga kali, tenaga lwekangnya masih
saling tindih berusaha mengadu kekuatan tenaga dalam dengan
lawannya, yang waktu itu masih berdiri mengejang dengan
sepasang tangan terlonjorkan, tergetar keras sekali. Tampak
mereka berdua masing-masing mengerahkan tenaga dalam
1091 mereka berusaha untuk saling menindih dan merubuhkan lawan
mereka. Siauw Kwie sendiri di saat itu jelas tengah berusaha dan berupaya
sekuat tenaganya, untuk dapat merubuhkan dan menggempur
lweekang lawannya. Beberapa kali ia menggempos menambah
kekuatan tenaga dalamnya, namun tetap saja tidak berhasil. Jika
saja ia berhasil menggugurkan dan meruntuhkan tenaga dalam
lawannya, Yo Kouw-nio akan terluka di dalam tubuh yang berat.
Memang benar lweekang Yo Kouw-nio masih di bawah setengah
tingkat atau kalah seurat dibandingkan lweekang lawannya.
Namun ia memiliki lwekang yang lurus dan murni, warisan dari
kedua orang tua angkatnya, yaitu Yo Ko dan Siauw Liong Lie.
Sejak kecil Yo Kouw-nio telah menerima gemblengan yang sangat
keras dari Siauw Liong Lie, di mana seperti juga ia memang sejak
kecil telah berhasil memiliki lweekang dan dasar yang lurus dan
murni, sehingga setelah dewasa, waktu ia menerima petunjuk yang
jauh lebih penting dari Yo Ko, ia bisa berlatih dengan mudah!
Menghadapi lweekang yang sesat, akan menyebabkan ia memang
lebih tangguh daya pertahanannya, walaupun lweekang lawannya
seimbang. 1092 Karena dari itu, biarpun Siauw Kwie telah mengerahkan dan
mengempos lweekangnya sekuat tenaganya, masih juga ia selalu
gagal untuk merubuhkan Yo Kouw-nio.
Sebaliknya Yo Kouw-nio pun dalam mengadu kekuatan tenaga
dalamnya bukan hanya menyalurkan tenaga murninya belaka,
karena di samping ia mengempos lweekangnya, iapun berusaha
memikirkan cara yang terbaik buat merubuhkan lawannya. Atau
sedikitnya agar ia dapat mendesak lawannya itu, karena dari itu,
beberapa usaha telah dicobanya.
Ia telah berusaha untuk mendesak lawannya dengan pukulan
telapak tangannya, disusul dengan pengerahan lweekang lagi, dan
menangkis memunahkan tenaga serangan lawannya. Dengan
demikian membuat mereka selalu saling mengadu tangan dan
kekuatan lagi. Tetap saja Yo Kouw-nio tidak berhasil dengan
usahanya itu, karena ia tetap berada di bawah tindihan dari
kekuatan lweekang lawannya.
Dengan caranya seperti sekarang ini, memang diakui oleh Yo
Kouw-nio di dalam hatinya, tidak membawa keuntungan buat
dirinya karena inilah yang disebut keras dilawan keras. Dan tentu
saja, lawannya yang memang memiliki lweekang lebih tinggi seurat
dari dia, jauh lebih beruntung memiliki posisi yang jauh lebih kuat.
1093 Sekarang ini memang dapat Yo Kouw-nio bertahan terus
menghadapi tenaga dalam lawannya. Tetapi jika mereka
bertempur terus setengah harian lagi, niscaya akan menyebabkan
Yo Kouw-nio berkurang tenaganya dan rubuh sendirinya.
Bukan Yo Kouw-nio sendiri yang bingung karena justeru Siauw
Kwie sendiri pun tidak kurang bingungnya melihat lawannya masih
belum dapat dirubuhkannya. Walaupun bagaimana, ia seorang
tokoh rimba persilatan yang memiliki nama disegani semua jagojago rimba persilatan, karena ilmunya yang memang sangat tinggi
sekali. Jarang ada orang yang bisa menandinginya. Dalam kemarahannya seperti itu, Siauw Kwie sesungguhnya hampir tidak
bisa menahan diri dan ingin meneriaki Tang Lan Cie dan anak
buahnya yang lain, agar mereka maju mengeroyok Yo Kouw-nio.
Hanya saja ia segera teringat bahwa dirinya duapuluh tahun lebih
berlatih diri mati-matian untuk memiliki kepandaian yang tinggi
sempurna, yang kelak akan dipergunakan buat menghadapi Yo
Ko. Jika memang menghadapi anak angkat Yo Ko saja ia tidak
sanggup dan tidak bisa merubuhkannya, bagaimana mungkin dia
memiliki muka buat mencari Yo Ko lagi"
1094 Dan tentu saja iapun tidak memiliki muka buat mengajak Yo Ko
mengukur ilmu, karena biar bagaimana kepandaiannya yang
sekarang ini dimilikinya memang masih berada di bawah
kepandaian Yo Ko! Bukankah sekarang saja menghadapi anak angkat Yo Ko dia tidak
bisa segera merubuhkannya, malah mereka tampaknya hampir
berimbang" Dibayangkan juga oleh Siauw Kwie bahwa Tang Lan
Cie dan semua anak buahnya akan mentertawainya diam-diam, di
dalam hati mereka tentu akan mencemoohkannya.
Di mana wibawa dan pengaruhnya di mata anak buahnya, jika kali
ini ia tidak bisa merubuhkan anak angkat Yo Ko.
Tetapi begitu, penasaran Siauw Kwie semakin besar, walaupun ia
batal perintahkan anak buahnya mengeroyok Yo Kouw-nio, namun
ia sendiri bertekad harus dapat merubuhkan Yo Kouw-nio. Ia
berusaha mengempos seluruh kekuatan tenaganya, karena kali ini
sungguh-sungguh hendak mengerahkan seluruh kekuatan tenaga
dalamnya. Ia mengetahui bahwa Yo Kouw-nio di waktu itu tentu telah letih,
dan jika ia sekali ini mendesaknya dengan seluruh kekuatan sinkangnya, niscaya Yo Kouw-nio tidak sanggup menghadapinya lagi.
1095 Ia mengharap bisa merubuhkan Yo Kouw-nio dengan satu kali
serangannya yang paling kuat ini.
Tetapi usaha dari Siauw Kwie ternyata gagal. Yo Kouw-nio masih
dapat bertahan. Benar-benar tangguh sekali Yo Kouw-nio. tidak
percuma ia memperoleh gemblengan dari Sin-tiauw-tay-hiap Yo
Ko, dan juga ibu angkatnya, Siauw Liong Lie, ke dua pendekar
sakti itu, pasangan pendekar yang memang harus diakui akan
kehebatan mereka. Sekarang, biarpun lweekang Yo Kouw-nio memang masih berada
di bawah lweekang lawannya, tokh dia masih bisa tahan buat
menghadapi Siauw Kwie demikian lama!
"Y" Swat Tocu yang waktu itu tengah berjalan perlahan-lahan karena
terlalu lama menantikan Ko Tie bersama beruang salju itu belum
juga kembali ke puncak tertinggi Heng-san, jadi tidak sabar dan
menduga muridnya tengah menghadapi ancaman bahaya.
Karenanya iapun turun dari puncak tertinggi Heng-san, dia telah
berjalan perlahan-lahan. Hanya saja ia kini tidak melihat kobaran
api lagi. 1096 "Apakah Ko Tie telah bisa mengatasi kebakaran itu" Atau memang
kebakaran itu hanya kecelakaan belaka karena pemilik rumah itu
lalai dalam meletakkan api penerangan atau disebabkan perapian
yang terlalu besar"!" berpikir Swat Tocu sambil mengawasi
sekitarnya. Tokoh sakti rimba persilatan ini tetap melangkah perlahan-lahan
menuruni puncak tertinggi gunung itu. Dan waktu tiba di tempat
yang agak tinggi dari sebungkah batu gunung menonjol, dari mana
ia bisa melihat keadaan di bawah, sehingga ia bisa melihat Ko Tie
tengah berdiri berendeng dengan seorang gadis.
Si gadis yang pernah ditawannya, juga terdapat banyak sekali
gadis-gadis cantik lainnya yang semuanya berpakaian serba putih.
Dilihatnya, di tengah-tengah, dalam sebuah gelanggang cukup
besar di sekitar orang-orang itu, ada dua orang wanita yang tengah
bertempur mengadu kekuatan tenaga lweekang.
Yang seorang cantik bukan main, mengenakan baju warna merah.
Walaupun usianya telah cukup tinggi hampir setengah baya, tokh
wajahnya cantik sekali, memiliki raut wajah yang menarik sekali
dan memancarkan kecentilan atas sikapnya yang genit!
1097 Matanya waktu itu tengah mendelik besar mengandung kebencian
dan memancarkan hawa pembunuhan. Ia tengah mengempos
semangatnya buat menindih kekuatan sin-kang lawannya.
Yang seorang lagi adalah seorang wanita berpakaian serba
kuning, yang dikenalnya sebagai anak angkat Yo Ko, yaitu Yo
Kouw-nio, yang memang pernah bertemu dengannya beberapa
kali waktu Swat Tocu membantui pihak Kay-pang menghadapi
kerajaan. Yang membuat Swat Tocu tidak mengerti, mengapa anak angkat
Yo Ko bertempur hebat dengan wanita berpakaian serba merah itu,
malah tampaknya mereka berdua tengah mengeluarkan seluruh
kemampuan dan kepandaian mereka, karena mereka masingmasing berusaha merubuhkan lawan mereka.
Terlihat juga dari tubuh mereka yang menguap dan keringat yang
sebesar kacang telah menitik turun tidak hentinya. Pakaian mereka
basah kuyup, walaupun di waktu itu keadaan di tempat tersebut
sangat dingin, bumi diselimuti salju, namun mereka tetap saja
berkeringat deras seperti itu!
Ko Tie segera dapat melihat gurunya, sampai ia berseru girang.
1098 Sedangkan Giok Hoa yang melihat datangnya Swat Tocu, hatinya
tidak tenang. Karena ia kuatir Swat Tocu nanti berpihak kepada
Siauw Kwie, dan mempersulit gurunya. Karena kuatirnya gadis ini
sampai melirik kepada Ko Tie, buat melihat reaksi dan sikap
pemuda itu. Dilihatnya wajah Ko Tie berseri-seri girang sekali. Si gadis cepatcepat memisahkan dirinya jauh-jauh dari Ko Tie. Tampak pipinya
agak memerah, sebab di waktu itu Swat Tocu juga tengah
memandangi padanya dengan bibir tersenyum penuh arti,
membuat gadis itu malu. Ko Tie terkejut melihat si gadis tiba-tiba menjauhi dirinya. Hanya


Anak Rajawali Serial Pemanah Rajawali Karya Chin Yung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cepat sekali ia mengerti dan segera memahami bahwa gadis ini
tentunya malu jika berada berdekatan dengannya, sedangkan di
tempat itu telah datang guru si pemuda, yang belum lama lalu
memiliki pertentangan dan sedikit ganjalan dengan Giok Hoa!
"Suhu!" panggil Ko Tie sambil lari menghampiri dan memberi
hormat. "Orang-orang jahat itu mempersulit Yo Cici!"
Swat Tocu mengangguk dan perintahkan Ko Tie agar menepi.
Tanpa mengucapkan sepatah kata, ia melangkah perlahan-lahan
1099 menghampiri gelanggang pertempuran. Setelah berada dekat,
barulah Swat Tocu berkata:
"Yo Kouw-nio, tampaknya kau tengah gembira sekali main-main
dengan wanita ini." Sambil berkata, Swat Tocu telah mengulur tangannya. Cepat
sekali gerakannya, dari telapak tangannya meluncur serangkum
angin yang halus sekali, menyelinap tepat di tengah-tengah dua
kekuatan yang tengah saling tindih itu.
Tidak terdengar suara benturan, namun kesudahannya memang
menakjubkan dan membuat Yo Kouw-nio dan Siauw Kwie kaget
serta kagum. Karena waktu itu mendadak sekali kekuatan tenaga
mereka menjadi lenyap dan mereka seperti kehilangan sasaran,
sehingga hampir saja tubuh mereka terjerunuk ke depan, jika saja
Swat Tocu tidak menyampok dengan tangan satu lagi, sehingga
tubuh kedua wanita itu seperti juga tertahan oleh suatu kekuatan
yang tidak tampak, membuat mereka tidak sampai terjerunuk ke
depan. Yo Kouw-nio cepat-cepat merangkapkan ke dua tangannya
setelah mengenali Swat Tocu. "Akh kiranya Swat Locianpwe! Apa
kabar" Apakah locianpwe selama ini dalam keadaan baik-baik"!"
1100 Swat Tocu tersenyum mengangguk. "Ya, jika aku tidak sehat tentu
tidak berada di tempat ini! Bagaimana dengan Yo Tayhiap dan Yo
Hujin" Apakah mereka dalam keadaan baik-baik"!"
Yo Kouw-nio masih membungkuk memberi hormat ketika
menyahuti: "Baik, terima kasih atas perhatian locianpwe!"
Berbeda dengan Yo Kouw-nio yang girang melihat kehadiran Swat
Tocu di tempat itu, maka Siauw Kwie justeru jadi tidak senang. Ia
memang mengetahui siapa adanya Swat Tocu, telah lama
didengarnya perihal Tocu Pulau Es ini, di mana kepandaiannya
memang sangat tinggi. Dan baru kali ini ia melihat orangnya.
Dia jadi tidak senang justeru Swat Tocu telah mencampuri urusan
orang lain, mencoba memisahkannya, berarti tangannya begitu
lancang! "Orang tidak tahu malu, kutungkan tanganmu sebagai hukumanmu
berlancang tangan mencampuri urusanku! Jika tidak, hemmmm,
aku akan menghabisi jiwamu!"
Bentakan itu disertai dengan mata yang mendelik lebar-lebar,
galak sekali dan mulut yang monyong cemberut. Namun Siauw
Kwie memang memiliki paras yang cantik, karena biarpun ia
berada dalam keadaan marah seperti itu, parasnya tetap cantik.
1101 Swat Tocu melengak sejenak melihat kegalakan Siauw Kwie,
namun segera juga ia tersenyum.
"Mengapa harus marah-marah seperti itu" Ku kira, ada baiknya jika
memang aku memisahkan kalian, sebab tadi kulihat, keadaan
kalian terancam bahaya. Kalian berdua bisa terluka di dalam yang
tidak ringan, jika saja tidak segera dipisahkan!"
"Hemmmmm!" mendengus Siauw Kwie. "Apa hubunganmu
dengan kami sehingga kau tampaknya begitu menguatirkan
keselamatan kami, membuat engkau berusaha memisahkan kami"
Cepat kutungkan tanganmu!"
Tapi Swat Tocu, biarpun mendongkol melihat sikap Siauw Kwie
yang galak seperti itu, tapi kini berusia telah lanjut dan jauh lebih
sabar dibandingkan dengan waktu-waktu yang lalu. Coba jika saja
Siauw Kwie bertindak dan bersikap ceroboh seperti itu padanya
sepuluh tahun yang lalu, niscaya Swat Tocu sedikitnya akan
menghajar mulut wanita yang nampaknya galak dan kejam ini, di
samping wajahnya memancarkan kegenitannya!
"Tenanglah, dengar dulu keteranganku!" kata Swat Tocu sabar.
"Walaupun aku tidak memiliki hubungan apa-apa, tapi apakah, aku
1102 tidak boleh memisahkan orang yang tengah terancam bahaya
karena mengadu kekuatan mempertaruhkan jiwa"
"Sesungguhnya ada urusan apakah di antara kalian yang tidak bisa
dipecahkan atau diselesaikan, sehingga kalian berlaku begitu
nekad. Telah bertempur mempertaruhkan jiwa kalian masingmasing"!"
Muka Siauw Kwie semakin berobah merah padam, ia bilang
dengan sikap tetap galak: "Tidak perlu banyak bertanya, sekarang
engkau harus melaksanakan perintahku, kutungkan lenganmu, jika
tidak, aku yang akan bertindak mengambil jiwamu!"
Melihat sikap Siauw Kwie kurang ajar dan galak seperti itu
terhadap gurunya membuat Ko Tie yang jadi gusar dan
mendongkol, ia melangkah maju sambil katanya: "Suhu!"
Tapi cepat sekali Swat Tocu telah menggerakkan tangannya,
katanya: "Jangan, kau berdiri saja menyaksikan dari sana! Menarik
sekali wanita ini sungguh galak namun sangat cantik!"
Tiga Mutiara Mustika 3 Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo Pengelana Rimba Persilatan 3
^