Pencarian

Telapak Emas Beracun 1

Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long Bagian 1


TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Judul aslinya Jan Jin Que Yu, 1961
Karya : Gu Long Sumber : Lavilla ecersildejavu (trims)
Ebook oleh : Dewi KZ http://kangzusi.com/ atau http://dewikz.byethost22.com/
http://kangzusi.info/ http://ebook-dewikz.com/
Belum pukul lima, tapi hari sudah tampak gelap, salju terus turun di kota Bei
Jing, di atap setiap rumah dipenuhi dengan salju tebal, dari jauh antara langit
dan bumi tampak menyambung dan berwarna keabuan.
Angin besar berhembus ke pepohonan yang juga sudah dipenuhi dengan salju, salju
yang berjatuhan membuat burung-burung yang http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hinggap di pepohonan langsung beterbangan, saat itu bumi terasa sepi.
Di dekat kota di sebelah barat, ada sebuah jalan yang dipenuhi dengan batu
kerikil, sekarang jalanan itupun tampak sepi, tidak ada sesosok bayangan
manusia, hanya tampak prajurit yang sedang berpatroli menjaga kota, suara baju
mereka yang tertiup angin terdengar dengan jelas dalam suasana yang dingin dan
sepi itu. Tapi bila kita berjalan semakin mendekati kota, hari sepertinya masih sore, di
jalan besar di kota itu yang letaknya di barat, tampak lampu-lampu mulai
dinyalakan. Orang yang berjalan di bawah
siraman salju terlihat cukup banyak. Sekarang adalah awal jaman Dinasti Man
Qing, dengan melihat keadaan kota Bei Jing dapat terlihat bahwa keadaan
negarapun sangat tenang dan kuat, rakyat hidup dengan makmur. Beberapa rumah
makan besar di jalan itu tampak dipenuhi dengan tamu. Di sebelah sana tercium
harumnya arak dan sayur, saat itu adalah saat paling sibuk. Di ujung jalan itu
ada sebuah rumah makan yang terkenal dengan masakan daging
kambing, rumah makan itu bernama Xi Lai Sun, pintu utamanya menghadap ke jalan.
Jendela-jendelanya digantung dengan tirai yang tampak berat dan tebal, pada saat
membuka tirai terasa ada udara panas yang menyelubungi rumah makan itu.
Di balik pintu terdapat sebuah ruangan besar, ruangan itu berisi 10 meja lebih
yang berbentuk bulat. Di atas meja ada sebuah wadah yang berisi bara api yang
apinya berkobar dengan besar. Api itu digunakan untuk memanggang daging.
Siapapun yang saling kenal disana atau tidak saling mengenal, duduk bersama-sama
mengelilingi meja bulat itu. Ada yang berdiri dan ada pula yang duduk. Tiga
cangkir arak pasti akan masuk ke dalam perut, sambil mengobrol tidak tentu arah
tanpa terasa mereka sudah menjadi teman, tapi setelah keluar dari rumah makan
itu mereka tidak akan saling kenal lagi.
Dari rumah makan itu, bila masuk ke ruangan lebih dalam lagi kita akan melewati
sebuah taman kecil, dan di sana terdapat kamar utama, yang setiap kamarnya pasti
terdapat meja dan di atasnya http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terdapat wadah yang berisi bara api dengan kobaran api sangat besar. Itu baru
tempat yang tepat untuk makan daging kambing.
Hari ini rumah makan Xi Lai Sun sangat ramai, ruangan yang
berada di sebelah kiri sering terdengar tawa besar dan lepas. Pelayan rumah
makan sibuk keluar masuk ruangan itu.
Ternyata kantor Biao terbesar di kota Bei Jing yang bernama Zhen Yuan, dengan
pemimpin kantor Biao yang mendapat julukan Jin Gang Zhang (Telapak tangan
baja/emas), bernama Si Tu Xiang Cheng, sedang menjamu para tamunya.
Si Tu Xiang Cheng sudah memimpin dunia persilatan bagian Da He selama 20 tahun
tepatnya di daerah utara dan selatan. Namanya sangat terkenal. Pelayan rumah
makan di sana berusaha menjilat orang yang terkenal seperti Si Tu Xiang Cheng.
Tiba-tiba dari luar tampak sebuah kereta yang berjalan dengan cepat memasuki
rumah makan itu. Di sisi kanan dan kiri kereta itu tampak dua ekor kuda gagah,
mereka seperti sedang menjaga kereta itu. Para penunggang itupun tampak gagah,
tapi mereka tampak mengerutkan dahinya. Sepertinya mereka menyimpan sebuah
kekhawatiran besar. Dengan lincah mereka turun dari kuda, kemudian mereka
membuka pintu kereta, dan membantu seorang laki-laki tinggi dan berwajah cekung
turun dari kereta. Kedua mata laki-laki itu seperti terpejam, nafasnya terengah-
engah, sepertinya untuk berjalan keluar dari kereta juga sangat sulit.
Sambil setengah menggendong laki-laki itu, kedua laki-laki itu membawanya masuk
ke rumah makan Xi Lai Sun, bos rumah makan itu segera menghampiri mereka dan
bertanya, "Tuan Guo Kedua, mengapa Anda bisa menjadi seperti ini" Apakah perlu
kucarikan tabib?" Kedua laki-laki itu tidak mempedulikannya, dengan nada kasar mereka bertanya,
"Dimana ketua Biao" Tolong bawa kami ke sana!"
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bos rumah makan itu sadar telah terjadi sesuatu maka tanpa
banyak bicara dia langsung membawa mereka melewati taman kecil itu.
Kedua laki-laki itu langsung mendorong pintu kamar, karena ada hal yang sangat
penting, mereka sudah melupakan sopan santun, dengan suara serak mereka terus
memanggil, "Ketua Biao!"
Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng sedang minum-minum dengan gembira, yang duduk
menemaninya kebanyakan adalah para
pendekar yang berasal dari Huang He dan Zhang Jiang, begitu melihat ada orang
yang tiba-tiba masuk, tentu saja mereka sangat terkejut, tapi setelah melihat
wajah yang kekuningan itu mereka langsung tambah terkejut dan langsung berdiri,
dengan cemas mereka bertanya, "Adik Kedua, apa yang telah terjadi?"
Orang yang sedang makanpun merasa kaget pada saat melihat
apa yang ada di depannya.
Kedua laki-laki berbadan tegap itu segera menjawab, "Kami memang pantas mati!"
Karena merasa cemas wajah Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng mengeluarkan
keringat, lalu dia bertanya, "Apa yang telah terjadi?"
Segera dia menarik sebuah kursi dan mempersilakan laki-laki yang tampak sakit
itu untuk duduk di sana, dia berharap laki-laki itu bisa menjawab pertanyaannya,
tapi laki-laki itu tampak lemah dan tidak bisa bicara.
Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng adalah orang yang telah
banyak makan asam garam kebidupan, kalau bukan karena suatu hal yang berat dia
tidak akan cemas sampai seperti itu, karena laki-laki yang tampak sakit itu tak
lain adalah saudara sehidup sematinya.
Di kantor Biao Zhen Yuan yang menduduki posisi kedua adalah seorang pesilat
pedang yang bernama Guo Zhu, Guo Zhu sedang menangani antaran barang yang
bernilai delapan ratus ribu tail perak milik pemerintah.
Sambil ketakutan kedua laki-laki itu berlutut lalu berkata, "Kami pantas mati
karena kami tidak mampu melaksanakan perintah Ketua http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Biao, dan membuat wakil Biao terluka, dan barang-barang yang kami bawapun hilang
semua." Karena merasa cemas Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng
menghentakkan kakinya, "Tidak disangka, benar-benar tidak disangka, barang-
barang antaran bisa hilang, tapi di mana hilangnya"
Siapa yang telah merampas dan merampok barang-barang itu"
Dimana wakil Biao bisa terluka?"
Salah satu dari laki-laki berbadan tegap itu menjawab, "Baru saja kami membawa
Biao (barang antaran) selama satu hari perjalanan, kami tidak menyangka akan
terjadi hal seperti itu, pada saat melewati Zhang Jia Gou, disana ada sebuah
hutan yang tidak terlalu lebat, di sana tiba-tiba muncul seorang pesilat yang
hanya mempunyai sebelah tangan, hanya mengatakan beberapa patah
kata, dia dan wakil ketua sudah bertarung, tapi baru saja
berlangsung beberapa jurus, wakil ketua sudah terkena serangan telapak
tangannya, aku sudah lama ikut dengan Ketua Biao, tapi tidak pernah melihat ada
orang yang berbuat begitu telengas, dan tidak hanya ilmu silatnya sangat tinggi,
hanya mengandalkan sebelah tangannya dia bisa membunuh beberapa orang kita yang
jumlahnya sekitar 20 orang, tidak ada seorangpun yang masih hidup, kecuali aku
dan Wang Shou Zheng, semua mati di hutan itu." suaranya serak, matanya
memancarkan ketakutan, sepertinya dia begitu trauma menyaksikan hal yang begitu
kejam, sehingga membuatnya benar-benar ketakutan.
Para pendekar yang berada di Sana merasa terkejut mendengar penjelasan laki-laki
itu, apalagi Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng, dia berkata lagi, "Lanjutkan
ceritamu!" Laki-laki itu tampak menarik nafas dan berkata lagi, "Orang itu tidak membunuh
kami berdua karena dia menyuruh kami kembali ke sini supaya bisa memberitahukan
hal ini kepada Ketua bahwa dalam 3 bulan ini 3 kantor Biao yang ada di Bei Jing
harus tutup semua, kalau tidak menuruti perintahnya maka begitu rombongan Biao
keluar dari propinsi He Bei, mereka akan segera merampok dan semua http://ebook-
dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
anggota Biao akan dibunuh, setelah bicara seperti itu diapun menghilang."
Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng menggebrak meja dengan
marah, "Dia sangat sombong!"
Laki-laki itu tidak berani bicara lagi, Si Tu Xiang Cheng berkata kepada laki-
laki itu, "Teruskan ceritamu!"
Laki-laki itu melihat Guo Zhu yang tampak sekarat dan berkata lagi, "Lalu kami
melihat barang-barang yang kami bawa ternyata masih utuh dan kamipun merasa
lega, tapi rasa lega itu hanya sebentar karena secara tiba-tiba muncul puluhan
ekor kuda dari dalam hutan itu, penunggang kuda itu adalah para lelaki berbaju
hitam. Mereka masing-masing membawa sebuah kereta kuda yang berisi barang-barang
Biao, pergi entah kemana. Karena jumlah kami lebih sedikit maka kami tidak
berani bertarung dengan mereka, bukan karena kami takut mati, tapi kami bertekad
kami harus bertahan supaya bisa memberitahukan apa yang telah kami lihat di sana
dan menyampaikan kalau saudara-saudara kita banyak yang kehilangan nyawa, hanya
Tuan Guo Kedua yang masih terasa ada nafasnya, akhirnya kami membawanya kembali
ke kota Bei Jing, tapi orang-orang kantor memberitahu bahwa Ketua sedang menjamu
tamu, akhirnya kami datang ke sini!"
Setelah mendengar cerita itu, Si Tu Xiang Cheng diam tidak bicara banyak, dalam
jamuan itu kebetulan ada dua ketua Biao lainnya, mereka adalah Tie Zhi Jin Wan,
Wei Shou Ru (Jari baja butiran emas) dan Pi Gao Zhang, Ma Zhan Yuan, serta dua
bersaudara Bao Ding, yang merupakan pesilat tangguh, masih ada lagi Long Shi
Jian, Lin Pei Qi (Naga tanpa pedang).
Long Shi Juan, Lin Pei Qi pun ikut mendengarkan cerita itu, tiba-tiba dia
bertanya, "Di bagian mana Tuan Guo Kedua terluka?"
Laki-laki itu menjawab, "Orang itu menyerang dengan cepat, kami tidak tahu
persis beliau terluka di mana, mungkin di daerah sekitar dada dan perut."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Long Shi Juan, Lin Pei Qi menanggapi, "Oh!" dia bertanya lagi,
"Apakah aku boleh melihat lukanya?"
Si Tu Xiang Cheng menarik nafas dan berkata, "Luka adik kedua sangat parah,
sekarang bagaimana aku harus berbuat?"
Long Shi Jian, Lin Pei Qi mendekati Guo. Zhu, membuka baju
bagian depannya dan tiba-tiba dia berteriak, "Ternyata ini disebabkan oleh dia!"
Semua pendekar yang ada di sana bersama-sama bertanya, "Siapa dia?" nada bicara
mereka penuh dengan rasa terkejut.
Lin Pei Qi berkata lagi, "Tidak disangka Can Jin Du Zhang (Telapak Emas Beracun)
yang sudah menghilang selama 17 tahun tiba-tiba bisa muncul lagi sekarang,
sepertinya generasi kita akan
mendapatkan musibah lagi."
Kata-kata Can Jin Du Zhang baru saja disebut, Ma Zhan Yuan dan dua bersaudara
Bao Ding, merasa sedikit terkejut, tapi angkatan yang lebih tua seperti Wei Shou
Ru dan Si Tu Xiang Cheng benar-benar sangat kaget.
Tampak di bawah dada Guo Zhu ada bekas luka berwarna emas
menembus kulitnya dan bentuknya sangat aneh. Tiga jari dan jari tengah seperti
terputus. Melihat bekas telapak ini, wajahnya pucat dan dia jatuh terduduk lemas
di sebuah kursi. Lin Pei Qi menghembuskan nafas dan berkata, "Can Jin Du Zhang sudah beredar di
dunia persilatan selama 100 tahun setiap kali muncul dunia persilatan akan
mengalami musibah besar-besaran, anehnya selama ratusan tahun ini orang-orang
kalangan persilatan selalu menggosipkan bahwa orang ini pernah mati 4 kali, tapi
setelah 10 tahun berlalu orang ini pasti akan muncul kembali, tidak perlu jauh-
jauh 17 tahun yang lalu, aku dan Kakak Si Tu melihatnya sendiri, orang itu
terluka di 13 tempat dan juga terkena racun dari Si Zhuan Tang Men 5 bersaudara,
kelihatannya dia sulit untuk bertahan hidup, tapi sekarang dia tiba-tiba muncul
lagi." Si Tu Xiang Cheng pun tampak khawatir, lalu dia berkata, "17
tahun yang lalu, ayahku mengeluarkan undangan dan mengundang http://ebook-
dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
semua pendekar yang ada di dunia persilatan untuk melawan orang itu, tapi orang-
orang Zhong Yuan yang berjumlah 50 orang, 32 di antaranya terluka, kelihatannya
dia tidak mati, apalagi Yu Da Fu dengan pedang berhasil menusuk dada kirinya dan
diapun terkena senjata rahasia keluarga Tang, di dunia ini tidak ada seorangpun
yang bisa menawarkan racunnya, semua orang merasa gembira
karena di dunia akan berkurang seorang siluman, tapi.... Apakah orang ini benar
orang tidak bisa mati?"
Dia melihat Guo Zhu yang nafasnya terdengar semakin berat, dia merasa sedih
melihatnya, lalu dia berkata, "Kelihatannya adik kedua tidak akan bisa bertahan
lagi, tidak ada seorang pun yang bisa bertahan dari Can Jin Du Zhang! Heehh"
Tiba-tiba dua Pendekar Bao Ding, sang Lao Da (kakak tertua) berkata, "Apakah
benar di dunia yang begini luas tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkannya?"
Long Shi Jian, Lin Pei Qi menjawab, "Bukan aku menganggap remeh tenaga dan
kekuatan kita, tapi di dunia ini benar-benar belum ada orang yang bisa
melawannya, hanya saja orang itu dan
keturunan Xiao Xiang Jian Ke entah ada hubungan apa, bila ada keturunan Xiao
Xiang Jian Ke yang muncul, maka orang itu tidak akan berani muncul di dunia
persilatan. Sun Can (salah satu dari dua pendekar Bao Ding) berkata, "Kalau orang itu adalah
orang nomor satu di dunia persilatan, mengapa ia bisa cacat?"
Long Shi Jian, Lin Pei Qi berkata, "Kakak Sun belum lama muncul di dunia
persialatan, apakah Kakak tidak tahu apa yang sedang beredar di dunia
persilatan" 70 tahun yang lalu, Can Jin Du Zhang bertarung dengan pesilat pedang
nomor satu yaitu Xiao Xiang Jian Ke, Xiao Ming, Xiao Ming dengan jurus 49 Shou
Feng Wu Liu Jian berhasil menang setengah jurus darinya (Tangan angin tarian
pedang Yang Liu), tapi Xiao Ming tidak berhasil melukainya, orang itu marah, dia
memotong ibu jari dan jari tengah tangan kanannya sendiri, lalu dia bersumpah
tidak akan pernah mau menggunakan pedang lagi, tapi mengenai tangan kirinya bisa
cacat, itu, karena tangannya http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dipotong oleh Dong Hai San Xian, Wu Zhen Zi. Apa alasannya" Tidak ada seorangpun
yang tahu. Dong Han San Xian sudah 50 tahun tidak muncul, apakah dia
masih hidup atau sudah meninggal tidak ada yang tahu, kecuali Dong Han San Xian,
siapa yang mampu mengalahkan orang itu?"
Wei Shou Ru yang sejak tadi terdiam sekarang berkomentar,
"Kalau turunan Xiao Xiang Jian Ke bisa mengubah keadaan ini, itu lebih baik,
tapi masalahnya selama 50 tahun ini dia tidak mau mengurusi permasalahan dunia
persilatan, mungkin sekarang dia bisa menghalangi bencana ini, tapi turunan Xiao
Xiang Jian Ke selalu hidup menyendiri, tidak mau peduli dengan budi dan dendam,
kecuali bila mempunyai plakat yang terbuat dari bambu itu, kita baru bisa
mengundang mereka keluar."
Dia bertanya kepada Long Shi Jian, Lin Pei Qi, "Kakak Lin sering berkelana di
dunia persilatan, apakah ada orang yang memiliki plakat ini" Dan kepada siapa
kita bisa meminjamnya?"
Lin Pei Qi tampak berpikir sebentar, lalu menjawab, "Dulu plakat Xiao Xiang Jian
Ke berjumlah 7 buah dan dia sendiri yang
mengukirnya, itu sudah ratusan tahun berlalu, sekarang walaupun masih ada tapi
tidak banyak lagi, apalagi sekarang itu menjadi barang langka, orang yang
memilikinya pasti menyembunyikannya, bila digunakan bukan untuk kepentingannya
sendiri, dia pasti tidak akan mau memberikannya kepada orang lain bukan?"
Suasana kembali sepi, tiba-tiba Si Tu Xiang Cheng berdiri lalu berkata,
"Sekarang aku benar-benar merasa tidak tenang, adik kedua sepertinya tidak akan
bisa bertahan lagi dan dia akan mati, 800 ribu tail perak milik pemerintah tidak
akan bisa diambil kembali, tidak disangka selama puluhan tahun aku bersusah
payah mendirikan kantor Biao Zhen Yuan sekarang akan hancur begitu saja, mungkin
aku sendiripun akan hancur, aku tidak mempunyai cara lain lagi, sekarang aku


Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

harus bagaimana" Kita adalah teman, aku yakin kalian pun pasti akan tahu
kesulitanku seberat apa. Sekarang aku akan pulang dulu untuk membereskan masalah
ini, aku akan berusaha mengganti hilangnya 800 ribu tail perak itu."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia tertawa dengan sedih, "Walaupun harus menjual istri atau menggadaikan anak-
anakku, itu tidak akan cukup, aku harus
mengganti 800 ribu tail perak itu, setelah itu aku akan bertarung dengan Can Jin
Du Zhang." Kata-katanya membuat orang-orang yang ada di sana merasa
sedih, apalagi Wei Shou Ru dan Ma Zhan Yuan, melihat keadaan kantor Biao Zhen
Yuan mau tidak mau merekapun memikirkan kantor Biao mereka sendiri. Keresahan
mereka jelas tampak. Sewaktu semua orang di sana terdiam dan memikirkan masalah
itu, tiba-tiba dari luar ada yang batuk, dengan cepat Si Tu Xiang Cheng
bertanya, "Siapa disana?"
Di luar ada yang menjawab, "aku", seorang pelayan masuk dan.....
membawakan sehelai kertas, dia memberi hormat dan berkata, "Di sebelah ruangan
ini ada yang menyuruhku memberikan surat ini kepada Tuan Besar Si Tu."
Si Tu Xiang Cheng tampak mengerutkan alisnya dan melihat
kertas itu, setelah membacanya hingga habis, wajah Si Tu Xiang Cheng tampak
berubah dan dia berkata kepada pelayan tadi,
"Katakan kepada tuan muda itu untuk menunggu."
Pelayan itu keluar, Si Tu Xiang Cheng segera memberitahukan kepada orang-orang
di sana, "Tuhan benar-benar telah memberikan jalan kepada kita, benda yang kita
inginkan tidak sengaja bisa kudapatkan."
Dia memberikan surat itu kepada Long Shi Jian, Lin Pei Qi, dan berkata, "Ada
pepatah yang mengatakan: sepatu hingga sobek dan hancur sulit didapatkan tapi
sekarang malah mendapatkannya tanpa menghabiskan tenaga."
Lin Pei Qi membaca surat itu dengan teliti dia berkata, "Aku tidak sengaja
mendengar perkataan Tuan, mengetahui bahwa Tuan sangat ingin mendapatkan plakat
bambu itu, dan aku mendapatkan plakat itu tanpa sengaja, karena itu aku ingin
memberikannya kepada Tuan." Dia melihat hadirin yang ada di sana dan berkata
lagi, "Suatu kebetulan yang jarang terjadi." Hatinya merasa senang terdengar
dari perkataannya. http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pelayan tadi masuk lagi dan berkata, "Tuan muda yang berada di ruang sebelah
sekarang berada di pintu depan, apakah Tuan Besar akan menyuruhnya masuk?"
Segera Si Tu Xiang Cheng berkata, "Cepat persilakan dia masuk!"
Dia bersiap menyambut orang itu, dari luar masuk seorang
pemuda berbaju mewah, dia tertawa kemudian memberi hormat,
"Maafkan karena telah mendengar perkataan Anda dari ruang sebelah."
Para tamu yang ada di ruangan itu segera berdiri dan Si Tu Xiang Cheng segera
membalas memberi hormat, "Kakak jangan merasa sungkan, bertemu dengan seseorang
yang berhati mulia seperti Kakak, kami merasa sangat berterima kasih, kalau
Kakak berkata seperti itu malah membuat kami menjadi malu."
Tampak pemuda itu mempunyai 2 alis kasar, hidungnya besar, dia benar-benar
tampan, wajahnya memancarkan sedikit cahaya emas, kedua matanya mengandung aura
membunuh, mulutnya tipis. Dia tampak bersifat dingin, tapi setelah mengobrol,
orang-orang merasa dia adalah pemuda yang ramah.
Pemuda itu berkata lagi, "Tuan mungkin adalah Jin Gang Shou, Pendekar Si Tu
Xiang Cheng yang terkenal di dunia persilatan, sudah lama aku mendengar nama
besar Tuan, hanya saja belum berjodoh untuk berkenalan, hari ini kita bisa
bertemu, ternyata benar kalau Tuan adalah naga berwujud manusia. Aku hanya
seorang pelajar yang tidak berguna, tapi aku mengagumi orang persilatan yang
tegas dan bisa membedakan antara budi dan dendam, hari ini aku bisa bertemu
dengan kalian, benar-benar membuatku merasa senang."
Dia terus menerus mengucapkan terima kasih dan dengan
sungkan Si Tu Xiang Cheng menyuruh pemuda itu duduk dan
memperkenalkan orang-orang yang ada di sana satu per satu kepada pemuda itu,
pemuda itu bermarga Gu dan bemama Zhuo Piao, dia seorang pelajar.
Gu Zhuo Piao sangat pandai bicara, dari utara ke selatan, dari barat ke timur,
sepertinya dia sangat paham dengan semua hal dan http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membuat orang tertarik mendengar perkataannya serta tidak cepat bosan.
Tapi Si Tu Xiang Cheng saat ini sedang sangat terburu-buru, dia berharap pemuda
itu segera menceritakan tentang plakat bambu itu, dari sudut matanya Gu Zhuo
Piao melihat kegelisahan Si Tu Xiang Cheng dan dia pun mengerti, dia tertawa,
"Beberapa hari lalu aku pergi ke Jiang Nan, di sana aku secara tidak sengaja
membantu satu keluarga yang hampir jatuh miskin, lalu dia memberikan kepadaku
sebuah plakat kayu, menurut orang itu karena aku adalah orang yang senang
bepergian, mungkin dengan adanya benda itu bisa berguna untukku, lalu aku
bertanya benda itu benda apa. Orang itu
memberitahu bahwa plakat itu adalah plakat yang diwariskan secara turun temurun
dari jaman nenek moyangnya, itu adalah plakat bambu yang berisi perintah,
ternyata nenek moyangnya adalah Xiao Xiang Jian Ke, sebagai ucapan terima kasih
maka dia pun memberikannya kepadaku."
Gu Zhuo Piao tertawa dan berkata lagi, "Aku hanya seorang pelajar tidak
berhubungan dengan dunia persilatan, dan tidak mempunyai dendam dengan siapapun,
kemana-mana aku selalu sendiri, akupun tidak membawa benda berharga di tubuhku,
perampok tidak akan mau dekat-dekat denganku, apalagi di tubuhku hanya ada
plakat bambu ini, selain itu akupun tidak bisa
menggunakannya, tidak disangka berkat plakat bambu ini aku bisa berkenalan
dengan banyak pendekar yang sudah lama memang ingin kukenal, hal ini saja sudah
membuatku merasa senang."
Selesai bicara dia tertawa berderai, suaranya menyebar ke seluruh ruangan,
samar-samar ada nada dingin yang tidak tersirat, Guo Zhu mendengarkan pemuda itu
tertawa, tapi wajahnya tiba-tiba tampak kaget dan takut, dia berusaha bangun,
tapi karena tubuhnya terkena racun Can Jin Du Zhang, dia hanya bisa terduduk
lemas. Sampai saat ini dia masih bisa bertahan dikarenakan dia memiliki tenaga
dalam yang sudah dilatihnya selama puluhan tahun. Sekarang sedikit saja bergerak
telah membuat tenaganya terkuras habis, membuat organ dalam tubuhnya terasa
sakit, hati, usus sepertinya sudah terlepas dari tubuhnya. Dia berteriak
kesakitan dan ambruk ke lantai.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Hal ini membuat orang-orang yang ada disana terkejut, yang
selalu bersama-sama dengan Guo Zhu adalah Si Tu Xiang Cheng, apalagi selama
puluhan tahun mereka selalu bersama, dia merasa sangat sedih dan terus meraba
mayat Guo Zhu, lalu dia menangis tersedu-sedu.
Para pendekar yang ada di sanapun merasa sedih, Gu Zhuo Piao melihat keadaan di
sana, dia mengeluarkan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan, seperti mengandung
perasaan yang dalam, rumitnya masalah ini membuat dia tidak bisa menjelaskan apa
yang berkecamuk di dalam hatinya.
Tapi ekspresi seperti itu dengan cepat lenyap dari wajahnya, orang-orang di sana
tidak sempat memperhatikan ekspresinya, walaupun ada yang melihat tapi merekapun
tidak akan tahu makna apa yang tersimpan di balik semuanya.
Long Shi Jian, Lin Pei Qi menghapus air matanya dan dengan
sedih dia berkata, "Orang yang telah meninggal tidak akan bisa hidup kembali,
Kakak Si Tu, kau jangan terlalu larut di dalam kesedihan, di depan masih banyak
kesulitan yang menunggu, Kakak Si Tu yang akan memimpin kami untuk memecahkan
masalah ini, kalau Kakak tidak tabah dan kuat, kami tidak mempunyai harapan
lagi." Long Shi Jian, Lin Pei Qi adalah sahabat Si Tu Xiang Cheng, maka dia berani
berkata seperti itu, walaupun Si Tu Xiang Cheng merasa sangat sedih, tapi karena
pengalamannya berkelana selama ini di dunia persilatan segera membuatnya tampak
tenang dan raut wajahnya sekarang tampak tegas, semua ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang
orang. Setelah mendengar nasihat dari sahabatnya sendiri, dengan cepat dia
menghilangkan kesedihan itu, dia berdiri dan memberi hormat kepada Gu Zhuo Piao,
"Kakak member! uluran tangan untuk membantu kami dengan meimnjamkan plakat bambu
yang telah langka kepada kami, bukan hanya aku saja yang berhutang budi kepada Kakak tapi
kami semua orang persilatan berhutang budi kepada Kakak, karena itu aku mewakili
mereka mengucapkan terima kasih kepada Kakak."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan cepat Gu Zhuo Piao menolak, dia merasa sungkan dan
diapun mengeluarkan plakat bambu itu, karena benda itu sudah berusia ratusan
tahun warnanya pun sudah berubah menjadi hitam, lalu dia berkata, "Kata-kata
Kakak tadi membuatku malu, Kakak ambillah plakat perintah ini, tapi kalau ada
hal lain yang bisa kubantu, aku pasti akan berusaha membantu, aku berharap Kakak
jangan terlalu larut dalam kesedihan."
Dengan sikap hormat Si Tu Xiang Cheng menerima plakat itu,
tampak dipermukaan plakat ada gambar seorang pelajar berbaju panjang dan di
belakang bajunya terselip sebuah pedang. Ternyata plakat itu benar-benar plakat
yang dulu sangat terkenal yang bernama plakat Xiao Xiang Jian Ke.
Dengan hormat dia berkata, "Aku tidak bisa mengucapkan kata-kata lain selain
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya."
Dia membalikkan badan dan bicara kepada Long Shi Jian, Lin Pei Qi, "Sekarang
keadaan sudah menjadi seperti ini, kita harus bergerak dengan cepat, Kakak Lin,
kau segera pergi ke Jiang Su Hu Qiu untuk bertemu dengan turunan Xiao Xiang Jian
Ke, Fei Hua Shen (Dewa bunga terbang), mohon dia memandang masalah ini sebagai
masalah dunia persilatan, dan mohon kepadanya supaya keluar untuk
membantu kita, supaya musibah ini bisa teratasi."
Si Tu Xiang Cheng berpesan lagi, "Bila bertemu dengan teman-teman dunia
persilatan lainnya, beritahukan kepada mereka
mengenai hal ini dan undanglah mereka untuk datang ke ibu kota lalu kita sama-
sama mencari jalan keluarnya. Kalau Can Jin Du Zhang sudah muncul, musibah pasti
akan datang menerpa kita. Bila hanya mengandalkan murid-murid Xiao Xiang belum
tentu kita bisa membasmi orang itu, karena hal ini menyangkut erat dengan dunia persilatan, maka
masalah ini bukan menjadi masalah kantor Biao Zhen Yuan lagi. Kakak Lin, kau
harus berhati-hati."
Long Shi Jian, Lin Pei Qi berkata, "Hal ini sangat mendesak aku akan berangkat
sekarang." Lalu diapun berpamitan kepada semua pendekar yang ada di sana
kemudian dia berkata kepada Gu Zhuo Piao, "Kalau Kakak Gu tidak ada keperluan
lain, tinggallah untuk http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sementara dulu di ibukota, setelah aku pulang, kita bisa mengobrol lebih akrab
lagi." Setelah bicara seperti itu diapun segera berlalu dari sana.
Si Tu Xiang Cheng memberikan perintah kepada dua bersaudara Bao Ding, "Apakah
kalian bisa mengundang paman kalian datang ke sini" Dulu dalam rapat Hua Shan,
paman kalian dan ayahku adalah pemimpinnya, kalau mereka bisa datang ke sini
keadaan mungkin akan sedikit lebih baik, tapi kudengar sudah lama paman kalian
tidak mengurusi hal-hal dunia persilatan apakah dia...."
Dengan cepat Sun Can berkata, "Walaupun pamanku sudah lama pensiun, tapi kalau
hal seperti ini sudah terjadi, beliau pasti tidak akan berpangku tangan."
"Kalau begitu ini lebih bagus. Kalau ada Tian Ling Xing datang memimpin kita,
aku akan merasa lebih tenang lagi."
Begitu Gu Zhuo Piao mendengar nama Tian Ling Xing, matanya
tampak bercahaya, dia melihat ke arah Bao Ding Shuang Jie, Sun Can merasa sorot
mata pemuda itu tajam seperti pisau, diam-diam Sun Can berpikir, "Orang itu dari
luar tampak lemah, mengapa matanya bisa bersorot tajam seperti itu" Sepertinya
dia bukan orang biasa-biasa saja, dia pasti menyimpan banyak rahasia. Tapi dia
berniat membantu kami, apa yang dia rahasiakan dari kami?"
Si Tu Xang Ceng meletakkan jenasah Guo Zhu dengan baik,
kemudian membereskan bajunya, air matanya menetes lagi.
Ekspresi wajah Gu Zhuo Piao tampak aneh lagi, dia berpikir,
"Orang lain yang membunuh temanmu dan kau tampak begitu sedih, tapi kalau kau
membunuh orang, apa yang sedang kau pikirkan saat itu?"
Setelah mendengar perintah Si Tu Xiang Cheng semua yang ada di sana segera
bubar, Si Tu Xiang Cheng merasa hatinya sangat kacau, tapi dia masih tetap,
merasa berterima kasih kepada Gu Zhuo Piao, dan mengundangnya datang ke kantor
Biao Zhen Yuan. http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Malam semakin larut, Jin Gang Shou, Si Tu Xiang Cheng tetap menemani jenasah Guo
Zhu, dia ingat semua kenangannya bersama Guo Zhu, tidak terasa diapun
menghembuskan nafas. Seperti yang dipikirkan oleh Gu Zhuo Piao tadi, sewaktu
membunuh orang apa yang dia pikirkan" Dendam dan budi saling berkaitan, semua
ada di ujung golok, siapa yang salah dan siapa yang benar, apakah ada seseorang
yang bisa menentukannya"
Sun Can berbaring di tempat tidurnya, apa yang dilihatnya malam itu, masih terus
dipikirkannya sampai sekarang.
Malam terasa sepi seperti air, satu jam lagi matahari akan terbit, dia mendengar
Sun Qi mendengkur dalam tidurnya, tapi dia masih tetap merasa gelisah dan tidak
bisa tidur. Pamannya yang bernama Tian Ling Xing, Sun Qing Yu dulu adalah seorang yang
lincah, pintar, dan pembawaannya tenang. Dia terkenal di dunia persilatan. Sejak
kecil dia selalu mengikuti pamannya, dia seorang yang lincah dan pikirannya
jauh, dia seperti pamannya. Tapi ada satu kekurangannya, dia bersifat licik,
tidak sejujur adiknya Sun Qi.
Sekarang dia bolak balik dengan gelisah di tempat tidurnya sambil berpikir bahwa
dunia persilatan akan dilanda musibah, ini adalah kesempatan untuk membuatnya
terkenal, dia menunggu datangnya musibah itu.
Jendela tertutup dengan rapat, salju turun dengan lebatnya dan angin berhembus
dengan kencang, semua terdengar dari luar
jendela, tapi salju dan angin tidak bisa masuk ke dalam kamarnya.
Dia berpikir, "Walaupun dunia persilatan akan mengalami musibah besar, tapi
kalau kita hanya menjaga diri kita sendiri, tidak banyak tanya dan tidak ikut
campur, tentunya musibah ini tidak akan ada hubungannya denganku" Seperti saat
ini walaupun turun salju dan angin berhembus dengan kencang tapi aku tetap bisa
tidur dengan enak di balik selimut?" Memikirkan hal itu diapun tertawa, tidak
lama kemudian jendelapun terbuka tanpa suara, ternyata angin dan salju berhembus
masuk ke dalam kamar. Dia menyalahkan dirinya karena tidak menu tup jendela
dengan rapat. Tampak bayangan seseorang http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berbaju kuning gerakannya lebih cepat daripada hembusan salju yang masuk, dia
telah berdiri di depannya.
Kecepatan orang itu benar-benar membuatnya tidak bisa
membayangkan, Sun Can merasa terkejut dan bertanya, "Siapa kau?"
Orang itu tidak menjawab, tapi Sun Can sudah tahu siapa yang datang, walaupun
sebenarnya dia tidak percaya dengan
penglihatannya, bahwa yang datang adalah Can Jin Du Zhang,
karena orang berbaju kuning itu tidak memiliki lengan, wajahnya tampak datar.
Kalau kedua matanya tidak ada cahaya kehidupan maka kau akan merasa terkejut
karena orang itu tidak seperti orang hidup, sekarang Sun Gan bisa membuktikan
perasaannya. Orang itu menatap Sun Can yang tampak ketakutan dan terkejut, dengan tertawa
dingin dia terus menatap Sun Can, wajahnya datar seperti orang mati. Tapi karena
tertawa wajahnya tampak berubah, hal ini malah membuat Sun Can merasa lebih
takut dan ketakutannya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Sudah lama Sun Can berkelana di dunia persilatan, dia telah melewati banyak hal
yang mengancam nyawanya, tapi perasaan
takut seperti sekarang ini baru pertama kali dia rasakan. Tapi dia tidak lupa
untuk memasang kuda-kuda mempertahankan
keselamatan dirinya. Segera dia meloncat dari tempat tidur, kaki kiri menendang perut orang itu,
sedangkan kaki kanannya menendang ke tempat lain, ini adalah jurus Lian Huan
Shuang Fei Jiao (Sepasang kaki terbang tidak berhenti). Sun Can mengira walaupun
jurus ini tidak akan melumpuhkan orang itu tapi setidaknya bisa membuat orang itu terluka, tapi
mungkin membuatnya mundur beberapa langkah,


Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sehingga Sun Can bisa mengambil kesempatan untuk melarikan diri.
Tapi orang itu malah tertawa dingin, dengan mudah dia
menghindari jurus itu, tangan orang itu dilayangkan dengan miring, walaupun
tangan itu dilancarkan dengan tidak cepat tapi Sun Can tetap tidak bisa
menghindar, terpaksa dia menarik kakinya kembali, tapi telapak tangan itu sudah
mendekat, dan dengan ringan menekan di antara perut dan dada.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia merasa salah satu anggota badannya terlepas dan dia tidak merasakan apa-apa
lagi. Pada saat melihat tubuh Sun Can yang sudah tidak bernyawa lagi, dia tampak
seperti menyesal, tubuhnya bergerak dan dia langsung menghilang. Di luar
jendela, tampak salju yang masih turun dan angin berhembus dengan kencang.
Sun Can adalah orang kedua terkenal yang mati di tangan Can Jin Du Zhang.
Hal ini menambah kebencian dan ketakutan para pendekar kepada Can Jin Du Zhang,
dan juga mempercepat kedatangan Tian Ling Xing, Sun Qing Yu.
Hanya dalam beberapa hari, banyak pendekar yang berkumpul di kota Bei Jing,
orang terkenal yang sudah berkumpul kurang lebih ada 20 orang. Dan diantara
mereka yang paling terkenal adalah Tian Ling Xing (Pintu bintang langit), Sun
Qing Yu, Ba Bu Gan Chan (Delapan langkah mengusir tenggoret), Zheng Gai, dan Jin
Dao Wu Di (Golok emas tidak ada lawannya), Huang Gong Zhao, serta orang-orang
berilmu silat tinggi lainnya. Sedangkan pesilat yang lebih junior ada Ru Yun
Shen Long Ni Pang Biao. Jin Gang Zhang, Si Tu Xiang Cheng berusaha melayani para
tamunya dengan baik. Tapi sampai sekarang, Long Shi Jian, Lin Pei Qi masih belum
memberikan kabar, hal ini membuat Si Tu Xiang Cheng merasa khawatir. Hingga
suatu hari datang orang-orang persilatan dari daerah selatan dan memberitahu
kepadanya bahwa dunia persilatan Jiang Nan, Jiang Su Hu Qiu dari Wisma Xiao
Xiang, ada orang terkuat yang berasal dari generasi keempat yang bernama Xiao
Ling. Ternyata dia sudah berangkat ke utara kabar ini membuat Si Tu Xiang Cheng
menjadi tenang. Selama puluhan tahun Xiao Xiang Men belum pernah mau ikut
campur dengan urusan dendam atau budi yang terjadi di dunia persilatan, tapi
kali ini merupakan pengecualian. Si Tu Xiang Cheng sedang menceritakan bagaimana
dia bisa mendapatkan plakat bambu itu.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah mendengar cerita itu, Gu Zhuo Piao menjadi orang yang sangat ingin
ditemui oleh para pendekar yang sedang berkumpul di sana. Tapi setelah bertemu
terakhir kalinya di rumah makan itu, sampai sekarang batang hidung Gu Zhuo Piao
tidak tampak, ternyata dia menghilang begitu saja, tidak ada kabar berita sama
sekali darinya. Si Tu Xiang Cheng merasa aneh, siapakah Gu Zhuo Piao sebenarnya"
Kemana perginya dia" Apakah dia akan muncul
kembali" Pertanyaan-pertanyaan ini kecuali Gu Zhuo Piao sendiri, tidak ada
seorangpun yang bisa menjawabnya.
Suatu sore, angin dan salju baru berhenti, Jin Dao Wu Di, Huang Gong Zhao
mengajak Tie Zhi Jin, Wan Wei Shou Ru dan Ba Bu Gan Chan, Zheng Gai pergi ke
kota bagian utara untuk makan bebek panggang, dengan sempoyongan mereka berjalan
karena mabuk, mereka tidak menunggang kuda juga tidak naik kereta, mereka berjalan kaki di
udara dingin seperti itu.
Walaupun mereka sudah berumur, tapi setelah minum arak, dan arak masuk ke dalam
perut mereka, mereka teringat kembali pada masa muda dahulu pada saat mereka
mereka menguasai dunia persilatan, dan juga kekuatan yang mereka miliki untuk berlari menyebrangi
sungai atau berlari di darat. Merekapun mengobrolkan hal-hal yang terjadi
tentang budi dan dendam. Dan tidak lupa mengenai perempuan.
Walaupun salju sudah berhenti dan angin berhenti berhembus tapi jalanan begitu
gelap dan jarang dilewati orang, di kejauhan tampak seorang penunggang kuda yang
berjalan menembus salju yang
bertumpuk, berjalan ke arah mereka. Kuda itu semakin mendekat, ternyata
penunggang kuda itu seorang gadis yang mengenakan
jubah berwarna merah. Dia melihat ke kiri dan ke kanan, seperti sedang mencari
alamat seseorang. Walaupun tidak bisa melihat dengan jelas karena hari gelap, tapi sepertinya
wajah gadis itu cantik, sewaktu Jin Dao Wu Di masih muda dulu dia adalah seorang
playboy. Sekarang melihat ada gadis cantik di hadapannya, segera dia tertawa dan
berkata, "Kalau saja http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aku lebih muda 10 tahun, aku pasti akan merayunya, aku yakin aku bisa
mendapatkannya." Gadis itu melihat ada seseorang yang bicara, alisnya terangkat, dan dia melihat
ada 3 orang laki-laki. yang usianya sekitar 50 tahun, dia pikir yang mereka
bicarakan bukan tentang dirinya, maka diapun bersikap masa bodoh.
Tapi Ba Bu Gan Chan Zheng Gai terus melihat gadis itu, diapun tertawa dan
berkata, "Kakak-kakak yang sudah tua, walaupun umur kita sudah tua tapi kita
masih tampan dan ganteng serta mempunyai tenaga yang tidak kalah dengan anak
muda, lihat gadis itu sedang melihat ke arah kita."
Jin Dao Wu Di ikut tertawa, biasanya Tie Zhi Jin Wan Wei Shou Ru adalah orang
yang sangat tenang dan bisa mengontrol diri, tapi karena tadi terlalu banyak
minum, diapun bicara dengan
sembarangan, "Jahe tua tetap jahe paling pedas, kalau seorang gadis tahu tentang
barang bagus, tentunya dia harus mencari kita."
Gadis itu mendengar, dia berusaha menahan diri, akhirnya dia sadar yang mereka
bicarakan adalah tentang dirinya, segera dia berhenti dan bertanya, "Hei! Siapa
yang kalian maksud itu?"
Jin Dao Wu Di masih tidak tahu diri dan berkata, "Nona, kami sedang membicarakan
tentang dirimu!" Gadis itu biasanya hidup dengan tenang diapun berasal dari
keluarga kaya, belum pernah dia mendengar kata-kata penghinaan seperti itu,
karena itu dia segera melayangkan pecutnya ke kepala Huang Gong Zhao.
Huang Gong Zhao menghindar dan berkata, "Nona cantik tidak boleh sembarangan
memecut orang." Ternyata pecut itu berbelok. Ujung pecut mengikuti arahnya
menghindar. Pecut ini benar-benar memukul kepala Huang Gong Zhao.
Sekarang Huang Gong Zhao mulai marah dan berteriak, "Gadis galak, kau benar-
benar memukulku." http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gadis itu memecut lagi dan berkata, "Kau memang harus dipukul."
Jin Dao Wu Di bukan pesilat biasa. Dia tidak akan membiarkan pecut itu terus
memukul ke arah kepalanya lagi. Dia mendekat dan menarik pecutnya lalu berkata,
"Hari ini tuan besar harus mengajar gadis galak ini."
Pecut itu kembali dilayangkan. Memecut Huang Gong Zhao. Di
dalam kegelapan tampak dia dengan tepat melayangkan pecut dan mengenai nadi.
Sekarang Huang Gong Zhao baru sadar kalau dia telah bertemu dengan seorang
pesilat tangguh dunia persilatan.
Ba Bu Gan Chan Zheng Gai merasa kaget dan berkata, "Gadis ini bisa menotok nadi
dari jarak jauh." Huang Gong Zhao memiringkan badannya dan berusaha
menghindari pecut ini. Dia berteriak, "Siapa kau, apakah kau tidak mengenalku,
Jin Dao Wu Di Huang Gong Zhao?"
Dia ingin dengan nama besarnya membuat gadis itu terkejut.
Ternyata gadis ini sama sekali tidak mau tahu, dia membalikkan tangannya dan
memecut lagi. Gadis itu membentak, "Apakah kau pantas menanyakan identitasku?"
Tidak disangka gadis itu malah menjawab seperti itu, hal ini membuat Huang Gong
Zhao lebih marah lagi. Setelah berhasil
menghihdari pecut itu, dia segera menyerang lagi dengan telapak tangannya.
Tangannya memukul pantat kuda.
Ilmu silat Jin Dao Wu Di sangat tinggi, daya pukul telapak
tangannya berbobot 200-300 kilogram. Kuda tidak akan bisa
menahan kekuatan itu, kuda meringkik dan kaki depannya terangkat tinggi.
Gadis itu berteriak, "Kau cari mati!" Sambil bicara, dia turun dari kudanya.
Pecut yang dipegangnya tampak dilambaikan sebagai
pengganti pedang. Hanya dalam waktu singkat bayangan pecut
memenuhi tempat itu. Pecut telah menotok 3 nadi Huang Gong Zhao.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Huang Gong Zhao tidak menyangka kalau gadis itu bisa
mengeluarkan jurus silat begitu hebat. Dia berteriak dan
melengkungkankan badannya. Walaupun dia bisa menghindari jurus itu tapi cara
menghindarnya sangat memalukan.
Gadis ini seperti bayangan yang terus menempel. Bayangan pecut datang lagi,
Huang Gong Zhao hampir tidak bisa bertahan.
Ba Bu Gan Chan, Zheng Gai dan Tie Zhi Jin Wan Wei Shou Ru
melihat Huang Gong Zhao selama ini dianggap pahlawan terkenal tapi kalah di
tangan seorang gadis. Karena sedang mabuk dan juga sama-sama menyimpan dendam,
mereka bertiga mengeroyok gadis itu.
Gadis itu tertawa dingin dan berkata, "Tidak disangka, orang-orang di dunia
persilatan Huang He dan Zhang Jiang adalah orang tidak tahu malu." Pecut itu
sebentar dijadikan pecut sebentar dijadikan pedang. Walaupun mereka menyerang
secara bertiga tetapi tetap tidak bisa mengalahkan gadis itu. Tiba-tiba dari
ujung jalan tampak ada orang yang menunggang kuda sambil menyanyi.
Suaranya terdengar begitu merdu.
Begitu suara berhenti, kuda orang itu pun sudah berada di depan mereka.
Walaupun gadis itu berilmu silat tinggi tapi tenaganya sedikit kurang. Apalagi
dia bertarung dengan 3 pesilat tangguh. Tenaganya mulai terkuras tapi pecut yang
dipegangnya bergerak lebih ganas lagi.
Orang yang di atas kuda itu terkejut. Dia menghentikan kudanya.
Orang itu tidak lain adalah Gu Zhuo Piao yang sudah lama tidak tampak.
Gu Zhuo Piao duduk di atas sebuah batu besar. Dengan teliti dia memperhatikan
semua jurus gadis itu. Tiba-tiba dia berteriak,
"Berhenti! Jangan bertarung lagi. Kalian semua berada di satu kubu."
Tapi mereka berempat masih bertarung dengan serunya. Gu Zhuo Piao segera berkata
"Aku adalah Gu Zhuo Piao, Pendekar Wei harap berhenti. Nona ini adalah temanku."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tie Zhi Jin Wan mendengar suara Gu Zhuo Piao. Dia segera
berhenti dan keluar dari arena pertarungan. Karena sudah terkuras banyak tenaga,
akhirnya dia mulai sadar dari mabuknya. Begitu teringat kalau 3 pesilat tangguh
terkenal mengeroyok seorang gadis yang tidak dikenal, kelak jika hal ini
tersebar di dunia persilatan malah akan menjadi bahan tawaan orang-orang.
Apalagi gadis itu berilmu tinggi.
Jurus-jurus anehnya, semua akan membuat masa depannya
cerah. Dia merasa menyesal.
Kedatangan Gu Zhuo Piao bisa dijadikan alasan. Dia memberi
hormat kepada Gu Zhuo Piao dan berkata, "Sudah lama aku tidak bertemu dengan
Kakak Gu. Gadis ini adalah teman Kakak Gu,
seharusnya kami menghormatinya." Dia membalikkan badan dan berkata, "Kakak
Huang, Kakak Zheng, berhenti! Aku akan memperkenalkan seorang teman baik kepada
kalian." Segera Huang Gong Zhao dan Zheng Gai berhenti. Gadis itu
merasa tenaganya tidak akan cukup, diapun berhenti untuk
beristirahat. Tapi matanya tetap melotot dengan besar seperti tidak ingin
mengnentikan pertarungan seru ini.
Gadis itu merasa aneh. Dia sama sekali tidak mengenal pemuda yang sedang berada
di atas kuda. Tapi mengapa sejak tadi dia terus mengatakan kalau dia adalah
temannya. Walaupun ilmu silatnya tinggi tapi dia baru saja berkelana di dunia
persilatan, beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang berpengalaman yang
selalu mengikutinya. Karena ada keperluan lain maka diapun kembali ke Jiang Nan, karena
itu gadis itu baru pertama kalinya merasakan kalau dunia persilatan benar-benar
besar dan aneh. Banyak hal yang tidak bisa dimengerti juga tidak bisa ditangani.
Pertama kalinya dia bertarung, dia mengira dengan mengandalkan ilmu silatnya,
dia pasti bisa menang, tidak disangka pertarungan ini hampir saja membuatnya
kalah. Dia merasa sangat sedih. Dia tidak tahu kalau lawannya yang berjumlah 3
orang itu adalah pesilat unggulan di dunia persilatan. Jika dia bisa mengalahkan
satu orang saja, itu sudah cukup untuk membuat namanya terkenal. Sekarang
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dia bertarung dengan tiga orang sekaligus, jika bukan karena usianya masih muda
dan belum berpengalaman, mungkin mereka akan kalah.
Mereka lebih sedih lagi. Semakin dipikir perasaannya semakin tidak enak,
sehingga dia terpaku di sana.
Tie Zhi Wei Shou Ru sudah memperkenalkan Zheng Gai dan
Huang Gong Zhao kepada Gu Zhuo Piao. Karena sudah bertarung, maka rasa mabuk
mereka sudah berkurang banyak. Wajah mereka tampak sedikit malu. Gu Zhuo Piao
sangat pintar, dia bisa menebak identitas gadis itu. Dalam hati dia tertawa,
"Kalian benar-benar dengan tangan kiri sendiri menampar wajah kalian, begitu
kalian tahu siapa gadis ini, mungkin kalian akan meloncat masuk ke sungai karena
malu." Tapi dia berdiam diri. Wei Shou Ru mengira dia benar-benar
teman gadis itu. Mereka lalu menanyakan dari mana perguruan gadis itu, tapi
dengan cara sederhana dia menutupinya. Mereka bertiga mengundang Gu Zhuo Piao
datang ke kantor Biao tapi ditolaknya juga, kemudian dengan kecewa akhirnya
mereka pergi. 0-0-0 BAB 2 Gadis Pemalu Gu Zhuo Piao turun dari kudanya. Dia melihat gadis itu masih bengong, matanya
tampak melotot, entah apa yang sedang
dipikirkannya, segera dia tersenyum. Wajahnya mengeluarkan cahaya yang aneh.
Pelan-pelan dia mendekati gadis itu. Pada saat bertarung tadi jubahnya terjatuh,
baju merahnya yang terjatuh dipenuhi dengan salju berwarna putih, benar-benar
menjadi warna yang sangat indah dan kontras.
Dia memungut jubah itu, membersihkan salju yang menempel di jubah itu dan
berkata, "Nona harap jangan marah."
Gadis itu memang merasa marah karena kata-kata penghinaan
yang mereka ucapkan tadi dan kemarahannya belum terlampiaskan.
Begitu melihat mereka bertiga pergi begitu saja, dia melampiaskan http://ebook-
dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kemarahan pada Gu Zhuo Piao. Tiba-tiba pecutnya diayunkan ke arah Gu Zhuo Piao.
Tampaknya Gu Zhuo Piao memang tidak bisa ilmu silat. Begitu melihat pecut datahg
menyerangnya, dia berusaha menghindar.
Karena terpeleset, pecut kuda ini belum mengenainya, dia sudah terjatuh
tersungkur dan berteriak, "Nona, harap jangan bertindak kasar! Aku menangkap
ayam saja tidak bisa, mana kuat aku
menghadapi pecut Nona?"
Gadis itu melihat Gu Zhuo Piao yang jatuh tersungkur di bawah, dia mulai merasa
tidak enak. Diam-diam dia berpikir, "Aku tidak kenal dan tidak ada permusuhan
dengannya, diapun tidak pernah bersalah kepadaku malah tadi dia tadi membantuku
supaya keluar dari kepungan 3 orang itu. Jika sekarang aku memecut dan berbuat kasar kepadanya. He
he! Mengapa selama dua hari ini aku menjadi seorang yang pemarah?"
Dia melihat Gu Zhuo Piao yang masih di bawah. Selama beberapa hari di kota Bei
Jing terus turun salju. Salju menjadi sangat tebal.
Kadang-kadang malah ada tempat yang berubah menjadi es dan
tempat itu sangat licin. Gu Zhuo Piao bersiap bangun. Dia sudah berusaha 2 kali
untuk bangun tetapi selalu terjatuh kembali. Gadis itu merasa malu. Dia
berpikir, "Sepertinya orang ini benar-benar seorang pelajar yang lemah. Apakah
dia terluka karena karena terjatuh tadi?"
Karena itu dia mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.
Tapi segera dia merasa ini tidak pantas. Akhirnya dia menjulurkan pecut kudanya
maksudnya tidak lain adalah membantu Gu Zhuo Piao supaya bisa berdiri.
Dengan senang Gu Zhuo Piao berkata, "Terima kasih, Nona." Dia memegang pecut itu
mungkin karena pecut itu licin, gadis itupun tidak bisa berdiri dengan benar. Gu
Zhuo Piao yang sedang menarik pecut itu dan berusaha untuk berdiri. Gadis itu
terjatuh karena pecut tersebut ditarik oleh Gu Zhuo Piao dengan kuat. Mereka


Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terjatuh bersamaan. Karena Gu Zhuo Piao tidak bisa menahan beban
tubuhnya akhirnya dia terjatuh dan menindih gadis itu.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Es dan salju berada dimana-mana, tapi gadis itu merasa panas yang keluar dari
tubuh laki-laki itu membuataya dirinya merasa panas. Karena marah dan juga malu,
dia mendorong Gu Zhuo Piao dan Gu Zhuo Piao terjatuh kembali ke tempat semula.
Dia ingin marah tapi tidak ada alasan yang jelas. Dia mencari kudanya, tapi
kudanya sudah tidak ada di sekitar sana. Ternyata kudanya lari sewaktu dia
sedang bertarung, terpaksa dia memungut jubahnya dan pergi.
Kali ini Gu Zhuo Piao bangun dengan cepat. Dia menunggang
kudanya dan menyusul gadis itu sambil berteriak, "Nona, tunggu dulu!" Hanya
dalam waktu singkat dia berhasil mengejar gadis itu dan sambil tertawa dia
berkata, "Apakah ini pertama kalinya Nona datang ke kota Bei Jing?"
Gadis itu melihatnya, merasa ingin marah juga ingin tertawa, dia tidak bisa
menjawab pertanyaan Gu Zhuo Piao. Gu Zhuo Piao berkata sendiri, "Hari sudah
malam, seorang gadis berada sendiri di tempat asing benar-benar tidak aman,
lebih baik mencari tempat beristirahat.
Tapi jangan mencari penginapan, orang-orang yang ada di sana bukan orang baik-
baik...." Keadaannya selama dua hari ini membuat gadis itu tersiksa.
Malam tidak berani tidur lelap. Kata-kata Gu Zhuo Piao benar-benar mengenai
pikirannya. Gu Zhuo Piao menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu kalau di
kota ini ada sebuah tempat bersih juga tenang, selain itu tuan rumahnya adalah
seorang yang baik dan jujur.
Kalau Nona menginap di sana mungkin akan lebih baik."
"Dimana tempat itu?"
"Rumahku. Jika Nona tidak merasa keberatan, Nona boleh beristirahat di rumahku
selama satu malam." Gadis itu memang tidak ingin tinggal di penginapan dan dia
melihat Gu Zhuo Piao, "Pemuda ini seperti seorang pelajar bodoh, dia tidak akan
berani berbuat macam-macam. Apalagi sekarang sudah malam, tidak ada tempat untuk
pergi lagi. Biar aku ikut dia saja."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gu Zhuo Piao melihat gadis itu tidak menjawab, lantas bertanya,
"Apakah Nona mau ikut denganku?"
Gadis itu mengangguk. Dengan cepat Gu Zhuo Piao turun dari
kudanya dan berkata, "Silakan Nona yang naik kuda, aku akan membawa Nona pergi
ke tempat itu." Gadis itu berpikir, "Pelajar ini benar-benar bodoh. Kalau aku menunggang
kudanya, mana mungkin aku bisa mengikutinya?"
Gadis itu melihat kalau Gu Zhuo Piao sangat ganteng. Mulutnya selalu tersenyum.
Gadis itu mulai menaruh perhatian padanya dan bertanya, "Apakah rumahmu jauh?"
"Tidak! Tidak! Tepat berada di depan."
"Kalau begitu kita berjalan bersama-sama saja."
Karena memakai kata 'kita', gadis ini merasa hubungannya terlalu dekat. Kata-
kata ini langsung membuat wajahnya menjadi merah padam dan dia pun menundukkan
kepala. Untung Gu Zhuo Piao tidak melihatnya. Tampaknya karena dia merasa senang
dia terus berjalan. Setelah berputar-putar sebentar mereka berhenti di sebuah rumah besar lalu Gu
Zhuo Piao berkata, "Rumahku di sini."
Wajah gadis ini menjadi merah lagi. Gu Zhuo Piao mengetuk pintu kemudian
membawanya masuk ke dalam. Gadis itu melihat
rumahnya begitu mewah dan banyak pelayan. Tempat ini seperti rumah pejabat atau
rumah orang kaya. Dia merasa sangat aneh,
"Siapakah pemuda ini sebenarnya" Kelihatan dia bukan seorang pelajar biasa tapi
dia terlihat sangat menarik. Jika dia seorang pelajar mengapa tempat tinggalnya
begitu mewah?" Walaupun dia merasa aneh, tapi tidak banyak lagi yang dia
pikirkan. Dengan gesit Gu Zhuo Piao melayani gadis itu. Teh pun disunguhkan,
lalu menyalakan penghangat ruangan sehingga
membuat ruangan itu menjadi hangat, kemudian pelayan
membawakan makanan untuk makan malam. Semua makanan yang
disuguhkan adalah makanan yang biasa disukai gadis-gadis.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Selama beberapa hari perjalanan, gadis ini merasa sangat lelah dan kekurangan
makanan. Ini pertama kalinya dia bisa mendapatkan kenikmatan, dia merasa benar-
benar sangat berterima kasih kepada Gu Zhuo Piao. Dia mulai mau berbincang-
bincang dengan Gu Zhuo Piao. Jubah merahnya dibuka, pedang diturunkan dari
tubuhnya. Pedang itu lebih pendek dibandingkan dengan pedang biasa. Sarung pedang bukan
terbuat dari besi juga bukan terbuat dari baja, tapi warnanya putih seperti
terbuat dari giok dengan kualitas terbaik. Gu Zhuo Piao melihat semuanya, lalu
dia tertawa lagi. Malam semakin larut. Ruangan itu terpasang puluhan lampu. Api penghangat masih
berkobar dengan besar, membuat orang yang
baru datang dari luar dan kedinginan langsung merasa nyaman.
Gadis itu minum arak Zhu Ye Qing yang terkenal. Di bawah sinar lampu, terlihat
dia memakai baju ketat berwarna hijau, benar-benar terlihat langsing dan cantik.
Apalagi sewaktu dia bicara, matanya terlihat sangat lincah, membuat Gu Zhuo Piao
terpesona. Gadis itu melihat Gu Zhuo Piao yang terus memandangnya.
Wajahnya menjadi merah dan diapun berkata, "Aku mulai
mengantuk, aku ingin segera tidur."
Gadis itu mengambil jubah merahnya, bungkusan kain berisi baju dengan ukuran
kecil, serta pedangnya. Dia sangat menyayangi pedangnya. Dengan hati-hati dia
memegang pedangnya dan mengikuti Gu Zhuo Piao melewati ruang tamu, teras, dan sampailah mereka di
sebuah kamar. Begitu pintu dibuka, terlihat kamar itu dihias dengan sangat indah
dan seperti kamar seorang gadis. Dan sepertinya memang khusus disiapkan
untuknya. Begitu sampai di depan pintu, Gu Zhuo Piao berhenti melangkah dan
berkata, "Selamat tidur!"
Gadis itu tertawa dan diapun menutup pintunya. Dalam hati dia berkata, "Orang
ini benar-benar orang baik dan sopan, bahkan dia tidak berani masuk ke dalam."
Dia berpikir lagi, Siapa namanya pun aku belum tahu, diapun tidak tahu namaku.
Orang itu benar-benar sangat aneh."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia terus berpikir. Dia teringat pada kejadian tadi. Pada saat mereka berdua
terjatuh di atas salju. Wajahnya menjadi merah lagi.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, dia segera bertanya, "Siapa?"
Terdengar suara Gu Zhuo Piao dari luar, "Ini aku, masih ada yang ingin
kubicarakan denganmu."
"Masuklah!" Pintu dibuka. Dengan wajah berseri-seri Gu Zhuo Piao masuk.
Gadis itu sedang menyandar ke tempat tidurnya. Gu Zhuo Piao mendekat dan
berkata, "Ada yang ingin kutanyakan, tapi aku takut mengganggumu, tapi tetap
harus kutanyakan." Dia berjalan mendekati ranjang, tidak sengaja dia menginjak kaki gadis itu. dia
terus meminta maaf. Gu Zhuo Piao dan tepat menginjak di nadi Yong Quan. Bila nadi tersebut tertekan
maka tubuh akan terasa lemas dan seperti
kehilangan seluruh tenaga. Bicarapun tidak bisa. Dia merasa cemas.
Tapi sepertinya Gu Zhuo Piao tidak tahu mengenai hal itu. Dia berkata, "Begitu
aku melihatmu, aku langsung menyukaimu. Aku ingin mengenalmu lebih dekat."
Dia tampak ragu. Kemudian dia berkata lagi, "Kalau kau tidak mau aku bicara
terus, aku akan berhenti."
Gadis itu tidak bisa bergerak dan tidak bisa bicara. Mendengar kata-kata Gu Zhuo
Piao, dia merasa malu dan juga cemas sekaligus senang. Karena belum pernah dia
mendengar ada yang bicara seperti kepadanya, juga tidak ada yang berani berkata
dengan bahasa seperti itu kepadanya. Pemuda ini begitu terus terang, benar-benar
membuatnya merasa malu. Tapi diam-diam dia juga menyukai orang ini.
Wajah gadis itu cantik seperti bunga. Gu Zhuo Piao semakin
menyukainya. Dia berkata, "Kalau aku boleh menciummu, apa yang kau perintahkan
pasti akan kulakukan. Tapi bila kau menolaknya, tolong katakan kepadaku, maka
aku akan segera pergi dari kamar ini."
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gadis itu merasa malu, cemas, dan wajahnya lebih menjadi merah lagi. Hatinya
berdebar-debar. Dia berpikir, "Kalau dia benar-benar ingin menciumku, aku harus
bagaimana" Kenapa semuanya bisa
begitu bertepatan, dia tak sengaja menginjak nadi di kakiku. Apakah dia pura-
pura tidak bisa ilmu silat, kemudian datang untuk
menghinaku" Sekarang aku harus bagaimana...."
Gu Zhuo Piao mendekatinya kemudian pelan-pelan mulai
menciumnya. Gadis itu tidak bisa menghindar. Tapi juga tidak ingin menghindar.
Diam-diam dia memejamkan matanya. Dia merasa ada bibir panas yang mendarat di
pipinya kemudian beralih ke bibirnya.
Apa yang dirasakan gadis itu sekarang, walaupun dengan seribu atau sepuluh ribu
bahasa tidak akan bisa melukiskan perasaannya.
Dia hanya merasakan badannya seperti meleleh kemudian naik ke puncak. Apakah ini
yang disebut sayang, benci, malu, atau marah, dia tidak bisa membedakannya lagi.
Dia hanya merasa kalau perasaan yang dialaminya sekarang seumur hidup tidak akan bisa dilupakan.
Gu Zhuo Piao menciumnya. Melihat wajahnya yang malu-malu,
hatinya seperti ada gelombang. Tangannya pelan-pelan meraba-raba tubuh gadis
itu. Tapi dia terus berpikir, "Aku benar-benar tidak mengerti akan diriku
sendiri. Selama ini aku berharap kalau aku dihormati dan cepat mendapatkan
cinta. Tapi begitu orang mulai menghormatku, aku menginginkan mereka merasa
benci dan takut kepadaku. Kegundahan hatiku siapa yang bisa membantuku untuk
menjelaskannya?" Dia membiarkan wajahnya berhenti di depan wajah gadis itu,
kemudian dia melipat lututnya dengan kuat menindih lutut gadis itu.
Gadis itu tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Gu Zhuo Piao. Dia hanya
merasa ada kehangatan. Di antara kehangatan itu dia merasa sedikit malu. Begitu
lututnya secara kebetulan
menyenggol totokannya, nadinyapun terbuka, tenaga yang hilang tadi dengan cepat
kembali ke dalam tubuhnya.
Dengan tenaga itu, dia mendorong badan Gu Zhuo Piao yang
mendekatinya. http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gu Zhuo Piao dengan kaget melihatnya. Dia seperti tidak sadar dengan apa yang
telah terjadi. Hanya dalam waktu singkat gadis ini terlihat bingung.
"Aku tidak boleh menyalahkan dia. Ya sudahlah!"
Wajahnya lebih merah lagi. Gadis itu menyimpan banyak perasaan kepada Gu Zhuo
Piao. Dia adalah seorang gadis angkuh dan harga dirinya sangat tinggi.
Ini pertama kali hatinya diketuk oleh seseorang, perasaan senang dan sayang,
benci dan marah, bercampur menjadi satu.
Banyak pikiran lewat di dalam benaknya. Beratus kata berputar-putar di ujung
lidahnya, akhirnya dia hanya berkata, "Duduklah!"
Mata Gu Zhuo Piao tampak berkilau. Kali ini kilauan mata adalah kilauan gembira.
Dia melihat gadis itu kemudian duduk di sisinya.
Gadis itu menarik nafas dan bertanya, "Margamu apa?"
Dengan sangat berhati-hati Gu Zhuo Piao mengelus tangan lembut itu dan menjawab,
"Namaku adalah Gu Zhuo Piao."
Tangan gadis itu dielus-elus, tapi dia tetap tidak menepisnya. Dia hanya berkata
dengan lembut, "Kenapa kau tidak bertanya kepadaku siapa namaku?"
Gadis itu menundukkan kepalanya. Dia begitu cantik juga malu-malu.
Gu Zhuo Piao tertawa, "Aku tidak bertanya karena aku sudah tahu kalau margamu
adalah Xiao. Dan namamu adalah Xiao ling. Apakah benar?"
Dia kaget dan bertanya, "Bagaimana kau bisa tahu?"
"Walaupun aku bodoh, tapi setelah melihat ilmu silat dan pedang kesayanganmu,
siapa yang tidak tahu kalau kau adalah Yu Jian Xiao Ling!"
Gadis itu merasa lebih kaget lagi. Dia berusaha melepaskan
pegangan tangan Gu Zhuo piao dan bertanya, "Kau bisa ilmu silat?"
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gu Zhuo Piao tertawa, "Coba kau tebak apakah aku bisa?"
Tiba-tiba Xiao Ling berdiri, dia merasa malu dan juga marah.
Semua itu mengalahkan perasaan senang dan sayang. Jari tangan kanannya bergerak
seperti pedang dengan cepat menotok ke arah tenggorokan Gu Zhuo Piao.
Nadi ini adalah nadi yang mematikan. Jika orang yang mempunyai ilmu silat, pasti
akan langsung menghindar. Tapi Gu Zhuo Piao tidak menghindar, matanya
mengeluarkan cahaya aneh, dia seperti tidak tahu apa-apa, sepertinya mati di
ujung jari tangan itupun dia rela, sepertinya dia tahu kalau jari itu tidak akan
menotoknya. Jari dikeluarkan seperti angin dan sudah berada di
tenggorokannya, tiba-tiba jarinya terasa lemas dan bergeser. Gu Zhuo Piao sekali
lagi menangkap tangannya. Mata gadis menjadi merah dan berkata, "Jangan
membohongiku!" Seorang pesilat pedang yang selalu mengayunkan pedang dan
selalu disorot oleh orang-orang dunia persilatan, karena kekuatan cinta dan
mengalami perasaan bergelombang seperti air, sekarang dia terlihat lemah dan
menurut. Dia menurut pada saat dipeluk oleh Gu Zhuo Piao. Hati seorang gadis
selalu seperti itu. Begitu dia merasakan cinta, keangkuhan dan rasa gengsinya
dengan cepat menghilang. Di dalam perasaan cinta dan dicintai mempengaruhi Gu Zhuo Piao.
Tapi jika kau adalah seorang yang pintar, dari sorot matanya yang terlihat
gembira dan bahagia, kau akan menemukan cahaya lain. Dia seperti menyimpan suatu
rahasia sekalipun di depan orang yang dia cintai.
Xiao Ling menyandar ke pundak Gu Zhuo Piao. Melihat api besar yang berkobar di
penghangat ruangan, dia hampir lupa pada
tujuannya datang ke utara.
Kata-kata yang mereka ucapkan sepertinya tidak ada habis-
habisnya. Kadang-kadang hanya terucap kata-kata biasa tapi pada saat didengar
oleh mereka terasa seperti musik yang mengeluarkan bunyi merdu. Xiao Ling
menceritakan tentang kehidupannya. Gu http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Zhuo Piao dengan diam mendengarkan, walaupun dia sudah tahu semuanya.
Keadaan awal musim semi dan akhir musim dingin. Bunga musim semi, air yang
mengalir di bawah jembatan kecilpun diceritakan oleh Xiao Ling. Seperti menjadi
sebuah lukisan yang bagus. Dia
menceritakan tentang keluarganya. Ayahnya yang bernama Fei Ying Shen Jian. Dia
menjadi pahlawan yang sering diceritakan di dalam legenda.
Dia memperlihatkan pedang giok kepada Gu Zhuo Piao. Dengan
sombong sekaligus senang dia berkata kepada Gu Zhuo Piao, "Ini adalah pedang
sakti milik keluarga kami."
Dia mencabut pedang itu. Pedang itu berwarna putih bersih.
Sambil tertawa dia berkata, "Kau lihat, semua terbuat dari giok.
Hanya ada satu di dunia."
Gu Zhuo Piao menerima pedang itu dengan teliti melihatnya.
Garanya melihat pedang bukan seperti cara seorang pelajar melihat pedang.
Kemudian dia menunjuk pedang cacat sebesar uang logam dan
bertanya, "Mengapa pedang ini bisa cacat?"
Xiao Ling berpikir sebentar kemudian menjawab, "Cacat ini dikarenakan sebuah
rahasia besar. Rahasia ini kecuali keluargaku, tidak ada yang tahu tapi aku akan
memberitahukannya kepadamu."
Gu Zhuo Piao melihatnya dan tertawa. Wajah gadis itu menjadi merah dan berkata,
"Kau jahat!" Dengan bahagia Gu Zhuo Piao tertawa, "Baiklah! Baiklah! Aku tidak akan tertawa
lagi. Tolong beritahu kepadaku."
Xiao Ling merapikan rambutnya dan berkata, "Di dunia persilatan ini ada seorang
yang sangat lihai. Namanya adalah Can Jin Du Zhang. Apakah kau pernah
mendengarnya?" Gu Zhuo Piao mengangguk.

Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Xiao Ling melanjutkan, "70 tahun yang lalu, buyutku yang bernama Xiao Xiang Jian
Ke sangat terkenal di dunia persilatan. Pada waktu itu setiap 10 tahun pasti
diadakan seuatu perlombaan. Semua pesilat boleh ikut serta bertanding." Xiao
Ling terlihat sangat senang dan berkata, "Itu sangat baik bisa bertanding tapi
sekarang ini perlombaan seperti itu sudah tidak ada lagi." Dia seperti
menyayangkan karena tidak bisa ikut bertanding.
Gu Zhuo Piao melihat Xiao Ling, dia tertawa lagi.
Xiao Ling memelototinya kemudian berkata lagi, "2 kali pertandingan buyutku
mendapatkan julukan sebagai pemilik ilmu silat nomor satu di dunia persilatan.
Pada saat itu beliau benar-benar saat terkenal. Waktu itu Wisma Xiao Xiang
menjadi tempat suci bagi kalangan persilatan. Orang-orang yang datang ke Wisma
Xiao Xiang sebelum mencapai 1 kilometer dari wisma, harus turun dari kudanya
kemudian berjalan kaki ke Wisma Xiao Xiang. Kecuali peraturan ini, pedangpun
tidak boleh tergantung di tubuh, kau bisa lihat bahwa mereka begitu menghormati
buyutku." Cahaya matanya terlihat begitu senang. Gu Zhuo Piao bertepuk tangan.
Dia berkata lagi, "Hingga suatu hari, Wisma Xiao Xiang kedatangan seorang
penunggang kuda berbaju kuning, dengan
pedang tergantung di tubuhnya. Orang itu tak lain adalah Can Jin Du Zhang.
Murid-murid buyutku melihat dia menunggang kuda masuk begitu saja dan juga
menggantung pedangnya, merasa dia tidak menghormati buyutku, mereka marah sekali
dan ingin bertarung dengannya."
Xiao Ling berhenti sejenak, seperti sedang mengenang cerita tentang buyutnya
kemudian dia melanjutkan lagi. "Waktu itu tangan Can Jin Du Zhang belum putus,
jari-jarinya masih sempurna.
Namanyapun bukan Can Jin Du Zhang, tapi Jin Jian Gu Du Piao." Dia melihat Gu
Zhuo Piao dan berkata, "Namanya dan namamu sangat mirip."
Gu Zhuo Piao membersihkan sudut mata dengan tangan lalu tertawa.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Xiao Ling berkata lagi, "Ilmu Jin Jian Gu Du Piao sangat tinggi.
Beberapa murid buyutku tidak sanggup mengalahkannya. Akhirnya buyutku keluar dan
menanyakan apa yang dia kehendaki. Katanya dia tidak menyukai buyutku dan ingin
bertarung pedang dengan buyutku. Kalau dia menang, dia ingin buyutku menghapus
gelar 'nomor satu'. Dia masih mengatakan masih banyak orang yang
berilmu silat lebih tinggi dari buyutku. Buyutku menyetujuinya permintaannya.
Kalau dia kalah, dia berjanji tidak akan menggunakan pedangnya lagi dan selain
itu dia akan memotong keempat jarinya.
Dengan cara seperti itu dia tidak bisa memakai pedangnya lagi."
Gu Zhuo Piao tidak berekspresi saat mendengarkan cerita Xiao Ling. Xiao Ling
berkata lagi, "Mereka bertarung di Wisma Xiao Xiang, di lapangan berlatih ilmu
silat. Mereka berdua adalah pesilat yang dalam kurun waktu 10 tahun itu
merupakan yang terkuat. Pertarungan itu sangat sengit dan heboh. Orang yang berada di sisi lapangan
hanya bisa melihat bayangan pedang tapi tidak terlihat ada bayangan manusia."
Xiao Ling terus bicara, sepertinya pada saat itu dia sendiri yang menyaksikan
pertarungan itu. "Kemampuan ilmu pedang mereka hampir sama. Ilmu pedang buyutku
sangat kuat tapi ilmu pedang orang itu sangat aneh dan misterius, tidak seperti
berasal dari perkumpulan manapun yang ada di dunia ini. Mereka berdua
bertarung dari pagi sampai malam, masih tidak bisa menentukan siapa yang menang
dan siapa yang kalah. Tapi mereka berdua tidak ada yang mau mengalah."
Dia berhenti sebentar dan melanjutkan lagi, "Begitulah, mereka bertarung selama
2 hari 1 malam. Tidak pernah beristirahat. Terakhir tangan mereka terasa lemas
dan hampir tidak bisa mengangkat pedang lagi. Tapi mereka tetap ngotot tidak ada
yang mau mengalah. Akhirnya buyutku memberi sebuah ide, mengganti pedang dengan mulut
untuk bertarung ilmu pedang." Dia melihat ke arah Gu Zhuo Piao.
Apakah kau mengerti dengan perkataanku" Itu artinya adalah
mengalahkan jurus-jurus ilmu pedang dengan beradu mulut. Salah http://ebook-
dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
satu dari mereka menyebut sebuah jurus, kalau lawan tidak bisa menangkis
bagaimana cara mencairkan jurus itu, artinya dia kalah.
Gu Zhuo Piao mengangguk mengerti.
"Mereka berdua adalah pesilat pedang tangguh. Mereka tidak takut kalau lawan
akan menipu mereka, karena itu mereka duduk di bawah. Satu kalimat demi satu
kalimat dilontarkan. Awalnya berjalan dengan sangat cepat, terakhir semakin
melambat. Dengan cara seperti itu mereka melewati satu hari lagi, tetap tidak
ada yang kalah ataupun menang."
Dia tertawa lagi, "Sewaktu salah satu pihak sedang bicara yang lainnya diijinkan
untuk makan, maka mereka bisa bertahan. Tiba-tiba Jin Jian Gu Du Piao dengan
perasaan senang menepuk kakinya dan berkata, 'Can Yang Qing Shu.' (=matahari
merusak pohon). Buyutku menjawab, Liu Si Ru Jing' (=tangkai Yang Liu seperti
kaca). Buyutku merasa aneh, mengapa dia memakai jurus Can Yang Qing Shu,
anehnya orang itu terlihat begitu senang."
Dia melihat Gu Zhuo Piao lalu tertawa dan berkata lagi, "Kau tidak mengerti ilmu
silat pasti kau tidak akan tahu tentang Can Yang Qing Shu, itu adalah jurus yang
sangat biasa. Dengan jurus mudah itu, orang seperti buyutku yang berilmu tinggi
pasti akan dengan sangat mudah memecahkannya.
Dia mengedipkan matanya dan berkata lagi, Tapi buyutku tahu kalau jurus itu
sangat mudah dipecahkan tapi jurus itu tidak akan bisa menyerang musuh. Karena
itu dia menjawab, Tiu Si Ru Jing.
Artinya adalah cahaya pedang di depannya akan berkumpul menjadi tabir cahaya.
Walaupun tidak menyerang musuh tapi jurus ini untuk melindungi diri, tapi jurus
ini masih bisa lebih, buyutku kurang berhati-hati."
"Jin Jian Gu Du Piao segera berteriak, Wing Jin Quan Tu (Emas membeku melingkari
tanah), jurus ini sangat aneh, artinya pedang dibekukan dan tidak bisa menyerang
lagi. Buyutku berpikir lama baru menjawab, 'Qian Tiao Wan Xu.' (Beribu-ribu
bilangan sepuluh ribu permulaan). Jurus ini menggetarkan pedang dengan tenaga
dalam, pedang berubah menjadi beribu-ribu buah dan menyerang lawan,
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tapi dia menjawab, Wu Hang Lun Hui.' (lima bilangan, kembali bergiliran), jurus
inipun menggunakan tenaga dalam untuk
menggetarkan pedang, kemudian membentuk lingkaran cahaya dan lingkaran cahaya
ini semakin mengecil, jurus buyutku yaitu Qian Tiao Wan Xu akan masuk ke dalam
lingkaran dan membuangnya ke
samping." "Buyutku merasa terkejut, pesilat tangguh bertarung dengan pedang, kalau pedang
terlepas dari tangan artinya pesilat itu kalah, terakhir buyutku baru tahu kalau
sejak semula dia membuat jebakan dan memancing buyutku mengatakan Qian Tiao Wan
Xu, maka dia akan mengatakan Wu Hang Lun Hui untuk memaksa buyutku
melepaskan pedang dari tangannya."
Xiao Ling menyandarkan kepalanya ke bahu Gu Zhuo Piao lalu
berkata lagi, "Setelah satu jam berpikir buyutku tidak menemukan cara untuk
memecahkan jurus itu, dia melihat Jin Jian Gu Du Piao yang sedang makan dan
minum dengan senang, tapi buyutku terus berpikir, dia tidak ingin makan apapun,
dalam hati dia merasa marah dan cemas, tiba-tiba dia berteriak, Hui Feng Wu Liu
(angin kembali, pohon yang liu menari). Setelah Jin Jian Gu Du Piao mendengar
jurus itu, paha ayam yang sedang digigitnya langsung terjatuh."
Gu Zhuo Piao bertanya, "Apakah kau menyaksikan sendiri peristiwa itu?"
Xiao Ling tertawa dan menjawab, "Kau jahat! Waktu itu aku entah berada di mana,
mana mungkin aku melihatnya" Ini semua cerita dari buyutku, buyutku
menceritakannya kembali kakekku, kakek menceritakan kepada ayahku, dan ayahpun
menceritakannya kepadaku." Gu Zhuo Piao tertawa. Xiao Ling berkata lagi, "Hui Feng Wu Liu adalah jurus terakhir milik keluarga
kami, dan juga jurus pamungkas, caranya adalah
pergelangan tangan diputar, kemudian melempar pedang, pedang mengikuti aliran
tenaga dalam dan berputar, dan pedang akan berputar ke punggung musuh, lalu
menusuknya dari belakang. Jurus kakek buyutku benar-benar hebat, walaupun pedang
terlepas dari http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tangan tapi tidak berarti dia kalah, malah pedang itu menyerang musuh dengan
telak. Di belakang musuh ada pedang menyerang
tenaga berasal dari pergelangan tangan, dan tidak akan bisa menghindar lagi."
Dengan senang Xiao Ling berkata lagi, "Kali ini giliran Jin Jian Gu Du Piao yang
cemas, dia duduk sambil terus berpikir selama 4 jam, setelah buyutku cukup
beristirahat, tiba-tiba Jin Jian Gu Du Rao berdiri dan dengan diam dia mengambil
pedang lalu memotong ibu jari dan jari tengah tangan kanannya, kemudian dia
pergi begitu saja. Buyutku benar-benar mengaguminya, karena dalam hidup buyutku dia pernah mendapat
musuh tangguh." Mendengar hal itu wajah Gu Zhuo Piao tampak bercahaya
sepertinya diapun mengagumi tetua persilatan yang gagah.
Xiao Ling menarik nafas dan berkata, "Buyutku merasa sangat sedih, wajahnya
menjadi suram, tiba-tiba buyutku mengambil pedang yang sekarang ini sedang
kupegang, juga mengambil pedang yang ditinggalkan oleh Jin Jian Gu Du Piao,
kedua pedang itu diadukan dengan tenaga dalam buyutku yang kuat, dan pedang ini
hanya sedikit cacat, tapi tidak membuat pedang itu putus, itu sebabnya mengapa
pedangku ada cacatnya."
Gu Zhuo Piao bertanya, "Sekarang pedang emas itu berada di mana?"
Xiao Ling menjawab, "Pedang emas itu sudah rusak dan mata pedang itupun terdapat
cacat." Mereka terdiam, akhimya Xiao Ling berkata lagi, "Kemudian buyutku memberitahu
kakekku mengapa dia melakukan hal itu,
menurut buyutku kalau mereka benar-benar bertarung, dia tidak akan pernah
terpikirkan jurus Hui Feng Wu Liu itu karena dia sendiripun belum mencapai tahap
bisa melukai musuh, walaupun buyutku bisa menang, tapi dia merasa kemenangannya
tidak mutlak. Sekalipun dia bisa mengeluarkan jurus itu tapi belum tentu bisa melukai Jin Jian
Gu Du Piao. Setelah dua tahun berlalu, buyutku membuat peraturan di dalam
keluarganya yaitu keluarga Xiao tidak boleh ada yang ikut campur masalah dunia
persilatan lagi, juga tidak http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
boleh merebut nama besar di dunia persilatan, siapa yang berani melanggar, maka
orang itu tidak akan diakui keturunan keluarga Xiao lagi.
Terakhir kakekku baru tahu kalau tangan kiri Jin Jian Gu Du Piao ternyata
dipotong oleh salah satu dari Dong Hai San Xian (Tiga dewa dari laut timur), Wu
Chen Ren, buyutku memberitahu kepada kakek waktu itu Jin Jian Gu Du Piao belum
terlatih menggunakan tenaga telapaknya, kalau tidak karena tidak bisa
menggunakan pedang, Wu Chen Ren belum tentu bisa melukainya, mendengar hal itu
buyutku merasa sangat sedih, beliau tidak mengijinkan murid-muridnya ikut campur
masalah dunia persilatan untuk seterusnya."
Gu Zhuo Piao tampak berpikir, "Xiao Xiang Jian Ke memang pantas disebut pendekar
dan pesilat sejati, melihat keadaan orang-orang persilatan sekarang benar-benar
jauh berbeda dibandingkan dengan jamannya."
Xiao Ling berkata lagi, "Terakhir, Jin Jian Gu Du Piao mengganti namanya menjadi
Can Jin Zhang, kelakuannya semakin aneh, racun yang dilatihnya dengan
mengandalkan telapak tangannya semakin kuat, dapat dikatakan tiada duanya saat
itu, maka orang-orang persilatan menamakannya Can Jin Du Zhang, beberapa kali
kalangan persilatan sangat ingin membunuhnya, tapi keluarga kami yaitu keluarga
Xiao tidak pernah mau ikut campur mengenai masalah ini, anehnya Can Jin Du Zhang
pun tidak pernah datang ke Wisma Xiao Xiang lagi untuk membalas dendam. Kemudian
buyutkupun meninggal. Tapi perlakuan Can Jin Du Zhang kepada keluarga Xiao tetap
menghormat, walau ada masalah apapun, bila ada keluarga Xiao yang terlibat, dia
pasti akan menghindar, tapi selama ini kami dari keluarga Xiao juga sangat
menghormatinya." Xiao Ling melihat ke arah Gu Zhuo Piao lalu tertawa, "Kau jangan menyalahkan
kami karena kami menghormati iblis yang membunuh orang tanpa mengedipkan
matanya, semua kata-katanya ditepati, membuktikan kalau dia adalah laki-laki
sejati, dibandingkan dengan ketiga orang pak tua yang semalam mengira mereka
hebat, http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bukankah Jin Jian Gu Du Piao lebih baik beberapa kali lipat dari mereka, apakah
menurutmu kata-kataku, benar?"
Gu Zhuo Piao menjawab, "Betul, betul sekali!" Sewaktu dia mengatakan itu,
seperti tidak ada perasaan terkandung di dalamnya.
Xiao Ling berkata lagi, "Buyutku sudah lama meninggal, kakekkupun sudah
meninggal, tapi Can Jin Du Zhang masih hidup, sepertinya orang ini tidak bisa
dianggap remeh." Kemudian tampak Xiao Ling mengerutkan alisnya dan berkata lagi,
"Beberapa hari lalu di kota Bei Jing salah satu kantor Biao yang bernama Zhen
Yuan menyuruh seseorang datang ke rumahku dan
dia membawa plakat buatan buyutku, menurutnya dia ingin kami membantunya
membasmi Can Jin Du Zhang yang tiba-tiba saja
muncul, ayahku tidak ingin membantunya tapi ayahku tidak bisa berbuat apa-apa
karena plakat berisi perintah itu dibuat sendiri oleh buyutku, semuanya
berjumlah 7 buah, buyutku membuat plakat itu karena dia merasa selama hidupnya
dia telah bersalah kepada 7
orang ini atau mungkin juga karena berhutang budi kepada mereka.
Walaupun buyutku sendiri yang membuat peraturan tidak boleh ikut campur masalah
dunia persilatan, tapi ketujuh orang itu merupakan pengecualian, karena itu
beliau mengukir tujuh buah plakat bambu, dan siapapun yang memiliki plakat ini
dia bisa meminta kepada keluarga Xiao untuk melakukan apa saja.
Tapi begitu buyutku selesai mengukir pelakat ini, setelah dipikir-pikir,
akhirnya beliau hanya mengeluarkan 4 buah. Tidak ada yang tahu plakat itu
diberikan kepada siapa saja. Selama beberapa tahun itu, plakat perintah hanya
muncul 2 kali. Berarti sekarang adalah untuk ketiga kalinya. Ayahku campur
tangan dalam menangani masalah ini karena ada perintah warisan buyutku tapi ayahku tidak mau keluar
sendiri maka aku mewakilinya."
Dia tertawa lagi, "Sebetulnya akupun tidak mau melakukan hal ini.
Mungkin keluargaku juga tidak bisa mengalahkan Can Jin Du Zhang.
Sekalipun bisa mengalahkan dia, aku tetap tidak menginginkannya."
Dengan cerewet dia terus bicara. Wajah Gu Zhuo Piao tidak ada ekspresi sama
sekali. Tapi sorot matanya terlihat kalau perasaannya http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terus berubah, naik dan turun. Masa lalu seperti asap dan mimpi, semua kembali
ke dalam hati. Kecuali dia sendiri yang tahu, dia tidak bisa bicara dengan
siapapun. Pelan-pelan dia memegang pinggang Xiao Ling dan bertanya,
"Kalau begitu mengapa kau datang kemari?"
Xiao Ling menjawab, "Aku harus datang kemari karena aku ingin tahu seperti apa
Can Jin Du Zhang sebenarnya."
"Sejak kecil hingga dewasa aku selalu berada di rumah, sekarang aku mempunyai
kesempatan untuk keluar, aku benar-benar senang."
Gu Zhuo Piao tertawa. Sorot matanya melihat jauh ke luar jendela.
-00- Sore hari. Dia menyiapkan kereta untuk mangantar Xiao Ling ke kantor Biao Zhen
Yuan. Dari jendela kereta dia bisa melihat dari kantor Biao Zhen Yuan, keluar
laki-laki berbadan tegap dan gagah.
Jin Dao Wu Di Huang Gong Zhao baru saja selesai makan. Dia berada di luar pintu
sedang membersihkan gigi dengan tusuk gigi, masih ada seorang pemuda tinggi
berada di sisinya, mereka sedang mengobrol.
Gu Zhuo Piao berkata kepada Xiao Ling, "Itu adalah kantor Biao Zhen Yuan."
Xiao Ling melihat dari jendela, tiba-tiba dia berteriak, "Lihat, pak tua yang
kemarin juga ada di sini. Lihat, dia begitu sombong. Aku harus memberi pelajaran
kepadanya!" Gu Zhuo Piao tertawa, dia tidak tertarik sama sekali dengan hal ini. Sebenarnya
dia selalu dingin terhadap apapun, seperti
menghadapi orang atau hal lain yang ada di dunia ini, tidak ada satupun yang
pantas bisa membuatnya melirik. Kadang-kadang dia merasa apa yang berada di
dunia ini seharusnya ada atau tidak.


Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xiao Ling tahu aura dingin yang ditimbulkannya. Dia merasa sifat Gu Zhuo Piao
selalu berubah-berubah. Kadang-kadang panas seperti api, kadang dingin seperti
air, kadang seperti seorang pelajar bodoh, kadang seperti orang yang sangat
pintar. Xiao Ling tidak dapat menduga sifat sebenarnya.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tapi hati suci gadis ini sudah menjadi miliknya. Xiao Ling berpikir,
"Siapapun dia, aku akan tetap mencintainya."
Karena itu dengan lembut dia bertanya kepada dia, "Apakah kau akan menemaniku
masuk?" Dia menggelengkan kepala.
Dia melihat sorot kecewa memancar dari mata Xiao Ling.
Bagaimanapun juga sebenarnya dia tidak ingin melukai hati Xiao Ling. Walaupun
hanya melewati satu hari yang singkat, perasaannya kepada gadis itu sudah begitu
panas. Diam-diam Gu Zhuo Piao memarahi dirinya, "Mengapa benda yang telah kudapatkan,
selalu merasa kalau barang itu bukan barang berharga lagi" Mengapa di dalam
hatiku selalu terasa ada suatu kekuatan yang lebih kuat melawan pikirannya" Aku
tidak tahu apa sebabnya."
Dia menarik sorot matanya yang dingin. Dengan lembut dia
melihat Xiao Ling dan berkata, Aku hanya seorang pelajar, aku tidak nyaman
bersama dengan pendekar-pendekar itu, lebih baik kau pergi sendiri ke sana. Jika
kau ingin menemuiku, datang saja ke sini."
Xiao Ling mengangguk dengan terpaksa.
Gu Zhuo Piao membukakan pintu untuknya. Dia turun dari kereta.
Lalu Gu Zhuo Piao berbisik, "Aku menunggumu di rumah."
Hati Xiao Ling mulai muncul rasa senang dan manis seperti madu.
Dia memiringkan tubuhnya membiarkan telinganya terkena bibir Gu Zhuo Piao yang
hangat. Kemudian pintu kereta ditutup dan keretapun berlalu dari sana.
Tiba-tiba Xiao Ling merasa apa yang dia dapatkan tiba-tiba saja menghilang. Tapi
setelah semua menghilang, dia akan
mendapatkannya kembali. Dia mentertawakan dirinya begitu bodoh.
Dia berpikir, "Bukan selamanya kami tidak bisa bertemu, mengapa harus timbul
perasaan seperti ini?" Dengan langkah besar dia berjalan ke depan pintu kantor
Biao Zhen Yuan. http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jin Dao Wu Di Huang Gong Zhao tampak sedang tertawa dengan
senang, karena mendengar perkataan pemuda yang berada di
sampingnya. Begitu melihat Xiao Ling menyebrang, wajahnya tampak berubah, dia
tidak tahu identitas Xiao Ling dan juga tidak tahu apa tujuan Xiao Ling datang
kemari. Dia mengira Xiao Ling datang untuk mencarinya.
Dia tidak ingin apa yang telah terjadi semalam diketahui oleh orang-orang kantor
Biao, tapi dia juga tidak bisa melarang Xiao Ling datang ke kantor Biao Zhen
Yuan. Tapi dia merasa gadis ini tidak menganggap keberadaannya.
Manusia selalu mempunyai alasan untuk menghibur diri. Dia berpikir,
"Kemarin malam sangat gelap, mungkin dia tidak melihatku dengan jelas... tapi
untuk apa dia datang ke sini?"
Dia sama sekali tidak menyangka kalau gadis itu adalah orang yang mereka tunggu
setiap hari yaitu Yu Jian Xiao Ling. Orang kantor Biao selalu menyangka kalau Yu
Jian Xiao Ling adalah laki-laki. Yu Jian Xiao Ling jarang keluar dari Jiang Si
Hu Qiu. Pantas pendekar-pendekar salah tafsir kepadanya.
Xiao Ling tiba di depan pintu. Jubah merah dan wajah cantiknya membuat banyak
laki-laki yang berada di kantor Biao itu terbengong-bengong melihatnya.
Pemuda kurus dan tihggi yang sejak tadi berdiri di sisi Hong Gong Zhao, segera
mendekati Xiao Ling. Tapi Hong Gong Zhao sudah menghilang. Xiao Ling merasa
marah tapi juga ingin tertawa. Dia berpikir, "Kau kira dengan pergi diam-diam
akan menyelesaikan semua masalah?"
Pemuda kurus itu bertanya, "Nona mencari siapa?"
Xiao Ling melihat pemuda itu, melihat hidungnya yang lurus, mulutnya yang
berbentuk kotak, sorot mata seperti elang. Sepertinya pemuda ini sangat pintar.
Diapun terlihat seperti seorang laki-laki sejati. Xiao Ling bertanya, "Apakah di
sini adalah tempat Si Tu Xiang Cheng?"
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pemuda itu mendengar kalau gadis itu mencari Si Tu Xiang Cheng, tapi dia hanya
memanggil marganya. Membuat Si Tu Xiang Cheng yang berkedudukan begitu tinggi
dan berwibawa, merasa tidak dihormati dan tidak pantas.
Dengan takjub dia melihat gadis itu. Melihat gadis itu begitu langsing, cantik
seperti bunga. Dia berpikir, "Sepertinya di dunia persilatan tidak pernah
mendengar nama orang ini?"
Tapi pemuda ini terbiasa bersikap teliti. Rasa herannya sedikitpun tidak
terlihat, dengan sungkan dia berkata, "Permisi, siapa nama Nona" Ada keperluan
apa mencari Pendekar Si Tu, nanti aku akan memberitahukannnya kepada Pendekar Si
Tu." Xiao ling berkata, "Katakan kepadanya bahwa Jiang Su Hu Qiu Wisma Xiao Xiang
datang berkunjung, apakah itu cukup!"
Pemuda itu dengan aneh bertanya, "Nona ini adalah Yu...."
Xiao Ling memotong, "Benar, aku adalah Xiao Ling, sengaja datang ke sini untuk
mencari Pendekar Si Tu."
Dengan hormat pemuda itu membungkukkan badannya dan
berkata, "Ternyata Nona adalah Pendekar Xiao."
Pemuda itupun pesilat tangguh. Dia begitu menghormati Xiao Ling bukan karena
nama besar Xiao Ling. Yang perlu diketahui bahwa nama Yu Jian Xiao Ling, di
dunia persilatan masih terasa asing. Tapi jika ditambah dengan nama Jiang Nan
Wisma Xiao Xiang Yu Jian Xiao Ling kesannya pasti akan berbeda.
Karena Wisma Xiao Xiang di dunia persilatan mempunyai kesan sangat berwibawa,
maka begitu mendengar nama itu pemuda tadi langsung bersikap hormat.
Si Tu Xiang Cheng masih diam. Dia sedang menunggu kedatangan orang Wisma Xiao
Xiang. Kali ini dia telah mengumpulkan semua pendekar, dengan alasan mencegah
terjadinya musibah di dunia persilatan, sebenarnya dia ingin menolong
kelangsungan perusahaan Biao Zhen Yuan yang dia miliki.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia sama sekali tidak berencana untuk menghadapi Can Jin Du Zhang. Can Jin Du
Zhang selalu tidak diketahui datang dan perginya.
Bagaimana dia bisa mendapatkannya"
Diam-diam dia berencana menyuruh Xiao Ling tinggal di kantor Biao Zhen Yuan
untuk sementara. Dia berpikir bila ada orang Wisma Xiao Xiang, Can Jin Du Zhang
tidak akan berani menyerangnya. Tapi dia tidak tahu kalau kemunculan Can Jin Du
Zhang kali ini, tujuannya bukan kepada kantor Biao Zhen Yuan yang kecil ini.
Dia merasa sangat senang, demi menyelamatkan dirinya, dia
menganggap kalau dirinya pintar, dia tidak tahu di antara perubahan manusia dan
hal rumit lainnya, semua tidak bisa diduga sama sekali, Yu Jian Xiao Ling
seperti angin membuat kantor Biao Zhen Yuan kacau balau.
Si Tu Xiang Cheng tidak kecewa karena Xiao Ling seorang
perempuan. Dia berpikir walaupun Xiao Ling hanya seorang anak-anak, asalkan anak
itu datang dari Wisma Xiao Xiang, semua tidak masalah.
Dia sangat berpengalaman dan pandai bicara. Walaupun banyak pikiran, dia tetap
terlihat begitu tenang. Dia melayani Xiao Ling di ruang tamu, melihat hanya dia sendiri yang datang dan
Long Shi Jian belum kembali, dia ingin bertanya, tapi mengingat Long Shi Jian
Liu Pei Qi sudah lama berkelana di dunia persilatan pasti tidak akan terjadi
sesuatu padanya. Mungkin dia ada keperluan lain. Apalagi Yu Jian Xiao Ling sudah
datang. Long Shi Jian kembali atau tidak bukan masalah penting lagi.
Yu Jian Xiao Ling pertama kalinya berkelana di dunia persilatan.
Walaupun kurang berpengalaman tapi dia sangat pintar dan pandai bicara. Dia bisa
menjawab semua pertanyaan dengan jelas.
Sejak kecil dia sudah sombong dan manja, belum pernah merasa dirugikan. Kemarin
malam dia belum bisa melupakan apa yang telah terjadi padanya. Dia ingin
membalas perlakuan 3 pak tua itu kepadanya. Dia berkata, "Ketua, beberapa hari
ini pendekar yang datang ke kota Bei Jing sepertinya cukup banyak, apakah Anda
bisa http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memperkenalkannya mereka kepadaku" Supaya aku bisa kenal lebih dekat dengan
mereka." Segera Si Tu Xiang Cheng menjawab, "Itu lebih baik, sebenarnya mereka sudah tahu
nama besar Nona, mereka sangat ingin bertemu dengan Nona."
Dia berpesan kepada orang yang ada di sisinya lalu menyuruhnya mengundang para
pendekar itu ke sana. Dia menunjuk pemuda
tinggi dan kurus itu, "Aku perkenalkan orang itu dulu kepada Nona.
Dia baru terkenal, namanya adalah Ru Yun Long, Pendekar Muda Ni.
Kalian sama-sama pendekar muda, tentunya boleh lebih akrab
sedikit." Kemudian dia tertawa terbahak-bahak.
Xiao Ling hanya melirik pemuda ini sebentar, wajah Ru Yun Long, Ni Fang Biao
menjadi merah. Hati Xiao Ling sudah diisi oleh seseorang, dia tidak akan
memperhatikan yang lain lagi. Tapi Ni Fang Biao merasa pendekar perempuan yang
usianya hampir sama dengannya, dia ingin berkenalan lebih akrab lagi.
Tidak lama kemudian, masuk seorang pak tua berperawakan
pendek dan gemuk. Wajahnya merah, begitu masuk, dia langsung tertawa dan
berteriak, "Katanya ada orang yang datang dari Wisma Xiao Xiang, mari
perkenalkan dia kepadaku!"
Si Tu Xiang Cheng sepertinya sangat menghormati orang ini. Dia berdiri sambil
tertawa, "Tetua Sun, ini adalah putri Fei Ying Shen Jian, Yu Jian Xiao Ling."
Pak tua itu tertawa dan berkata, "Sangat baik, ini sangat baik, benar-benar
cantik. Teman lama sudah ada penerus, aku merasa sangat senang, sangat senang."
Si Tu Xiang Cheng segera memperkenalkan mereka, "Ini adalah Tian Ling, Tetua
Sun, dia kenal dengan ayahmu."
Xiao Ling segera berdiri, walaupun dia tidak begitu menyukai orang-orang Kantor
Biao, tapi tetua ini adalah teman ayahnya, ceritanya beda lagi.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia tidak terpikirkan sama sekali, Fei Ying Shen Jian jarang berkelana di dunia
persilatan, temannya pun pasti sangat sedikit.
Tian Ling Xing Sun Qing Yu mungkin hanya pernah bertemu satu kali dengan ayahnya
mana bisa disebut kenal. Ini hanya upaya supaya menarik Xiao Ling lebih akrab
dengan mereka. Xiao Ling tidak berpengalaman, dia tidak tahu kalau ini adalah
cara seseorang bergaul. Ada lagi yang masuk ke dalam ruang itu. Xiao Ling melihat kalau mereka adalah 2
pak tua kemarin malam. Xiao Ling pura-pura tidak melihat, tapi dia sedang
berpikir dengan cara apa membuat kedua orang itu malu.
Jin Dao Wu Di Huang dan Ba Bu Ca Chan Cheng Gai melihat Xiao Ling. Keturunan
Xiao Xiang Bao Yu Jian Xiao Ling yang ditunggu-tunggu oleh semua orang ternyata
hanya seorang gadis berjubah merah yang mereka temui kemarin malam. Mereka
merasa malu dan takut. Tapi dalam keadaan seperti itu, mereka tetap harus
bertatap muka, mereka benar-benar serba salah.
Apa yang sedang dipikirkan oleh Xiao Ling dan mereka bertiga, Si Tu Xiang Cheng
sama sekali tidak tahu, karena itu dia dengan gesit memperkenalkan mereka.
Dalam situasi seperti itu, Xiao Ling tiba-tiba terbersit satu pikiran, membuat
hatinya menjadi luluh. Dia ingat sewaktu dia mengatakan ingin bertarung dengan
Jin Dao Wu Di, wajah Gu Zhuo Piao terlihat begitu dingin.
Xiao Ling berpikir, "Mungkin Gu Zhuo Piao tidak suka kalau aku bersikap kasar,
untuk apa hanya karena hal kecil seperti ini membuat Gu Zhuo Piao tidak suka"
Walaupun kata-kata mereka tidak sopan, tapi aku berhasil memecut mereka.
Sekarang boleh dikatakan kami sudah impas. Kalau aku bersikap baik kepada mereka
dan tidak mengungkit hal itu lagi, jika Gu Zhuo piao tahu dia pasti akan merasa
senang." Dia terus memikirkan Gu Zhuo Piao, wajahnya selalu tersenyum seperti bunga,
perasaan aneh membuat perasaannya terpusat
kepada Gu Zhuo Piao dan perasaannya kepada yang lain sudah tidak http://ebook-
dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penting lagi dan bila ada hal yang tidak disukai Gu Zhuo Piao, dia berusaha
untuk tidak melakukannya.
Ini adalah sifat manusia, bagi seseorang perasaan hati lebih kuat dibandingkan
dengan apapun. Apalagi perasaan cinta, kekuatannya seperti air bah, tidak bisa
dibendung dan alirannya sangat kuat.
Jadi sewaktu Si Tu Xiang Cheng memperkenalkan Cheng Gai, dan Huang Gong Zhao,
Xiao Ling hanya tersenyum karena hatinya
merasa bahagia, perasaan ini membuatnya dia tidak memperhatikan masalah kecil
lainnya. Cheng Gai dan Huang Gong Zhao tidak tahu apa yang sedang
dipikirkannya, diam-diam mereka berterima kasih kepadanya karena sudah menutupi
kesalahan mereka. Dalam situasi seperti itu, pikiran setiap orang tidak sama. Tapi dalam hati
mereka merasa sangat senang karena apa yang mereka inginkan semua bisa dicapai
dengan mudah. Xiao Ling tampak
bahagia dan cantik. Dia seperti bulan yang berada di antara bintang-bintang,
mendapat pujian dan rasa iri. Tapi dia merasakan kalau pujian yang diucapkan
beribu-ribu kata, tidak bisa disamakan dengan pujian Gu Zhuo Piao.
Malam dia begitu merindukan Gu Zhuo Piao. Karena itu dia
menyuruh Si Tu Xiang Cheng menyiapkan sebuah kereta, dia
mengatakan akan mengunjungi teman ayahnya. Si Tu Xiang Cheng menyetujuinya.
0-0-0 BAB 3 Telapak emas beraksi Ketua Biao mati seketika
Xiao Ling telah naik ke atas kereta. Xiao Ling menyuruh kusir menuju tempat
tinggal Gu Zhuo Piao. Rumah masih jauh tapi dia sudah berhenti, karena dia tidak
mau orang lain mengetahui kemana dia pergi.
Walaupun dia tidak begitu tahu jalan-jalan di kota Bei Jing, tapi karena dia
selalu memperhatikan jalan menuju rumah Gu Zhuo Piao http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
maka dia bisa mengingatnya. Manusia selalu berbuat seperti itu kepada seseorang
yang mereka cintai, semua hal menyangkut
tentang si dia selalu diperhatikan dengan seksama.
Malam semakin larut, tapi dia tidak ragu mengetuk pintu, dia merasa apa yang
dimiliki oleh Gu Zhuo Piao, juga adalah miliknya.
Pintu terbuka, yang membuka pintu adalah pak tua yang kemarin membukakan pintu
untuk mereka. Xiao Ling tenggelam dalam
kegembiraan karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan orang yang dia cintai.
Sambil tertawa dia berkata, "Apakah Tuan Muda Gu ada?"
Dia yakin pertanyaannya akan dijawab oleh pak tua itu dengan jawaban positif.
Bukankah Gu Zhuo Piao tadi sempat mengatakan kalau dia akan menunggu Xiao Ling
di rumah" Dengan bingung pak tua itu menatapnya dan bertanya, "Apa, Tuan Muda Gu?"
Sepertinya pak tua ini sudah lupa wajah Xiao Ling kemudian dia berkata lagi,
"Tuan Muda Gu tidak ada, sebelum gelap dia sudah pergi."
Xiao Ling bertanya, "Apakah dia akan segera pulang?" Dia berharap pak tua ini
akan memberikan jawaban yang membuatnya merasa puas.
Dengan hati-hati pak tua itu menjawab, "Tuan Muda Gu tidak berpesan apapun,
sebenarnya Tuan Muda jarang kemari. Kadang-kadang satu bulan hanya datang
sekali. Nona mencarinya ada
keperluan apa" Aku pasti akan menyampaikannya kepada Tuan
Muda." Kekecewaan berat membuatnya dia merasa ditipu, Yu Jian Xiao Ling hampir pingsan.
Dia berusaha menguatkan dirinya lalu menggelengkan kepala,
"Tidak ada apa-apa, tidak ada apa-apa."
Pak tua dengan bingung melihat Xiao Ling kemudian dia masuk dan menutup pintu.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Xiao Ling seperti terbuang begitu saja di luar, niat untuk marah pun sudah tidak
ada. Dia hanya merasakan kesedihan yang sangat mendalam, dia mengeluarkan banyak
pengorbanan, tapi yang dia dapatkan hanyalah tipuan. Sifat kerasnya membuat Xiao
Ling mulai meneteskan air mata.
Dia benci kepada dirinya sendiri, dia benci kepada tubuhnya, setiap sentimeter
tubuhnya pernah diraba oleh Gu Zhuo Piao.
Dia merasa kesepian dan bingung. Lupa pada semua hal, pada


Telapak Emas Beracun Jan Jin Que Yu Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

waktu, rasa dingin, keluarga, baginya semua hal sudah tidak penting lagi.
Cintanya semakin dalam, rasa bencinya pun semakin mendalam.
Walaupun hanya kesalahan kecil, Tapi bisa menjadi kebencian. Dia mulai merasa
curiga pada semua peristiwa. Bukankah Gu Zhuo Piao sendiri merupakan teka-teki
yang sulit untuk diuraikan" Siapakah dia sebenarnya" Mengapa dia
memperlakukannya seperti itu" Apakah dia sengaja membohongi Xiao Ling atau ada
hal yang lebih penting darinya dan dia pergi begitu saja"
Tiba-tiba dia ingin mencari jawaban dari semua pertanyaan ini, karena itu dia
kembali lagi ke tempat tinggal Gu Zhuo Piao.
Di ujung jalan terlihat ada dua orang penjaga malam. Mereka membawa pisau,
melihat Xiao Ling, mereka segera berteriak, "Siapa itu?"
Xiao Ling kaget tapi tidak menjawab, tapi karena dia seorang perempuan, kedua
penjaga malam itu berkata, "Nona, sudah malam mengapa anda masih belum pulang"
Selama dua hari ini di kota Bei Jing sering muncul perampok kelas kakap. Banyak
keluarga kaya yang dirampok. Nona harus berhati-hati, lebih baik cepat pulang!"
Xiao Ling mengangguk, kedua penjaga itu sudah berlalu dari sana.
Sekarang hari sudah menunjukkan pukul tiga dini hari.
Dia melihat ke rumah Gu Zhuo Piao yang sudah berada di
depannya, seperti seekor walet dengan ringan dia terbang melintasi tembok rumah
itu. Ilmu pedang keluarga Xiao Xiang mengutamakan keringanan karena itu ilmu
meringankan tubuh menjadi hal yang http://ebook-dewikz.com/
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penting. Ilmu meringankan tubuh Xiao Ling di dunia persilatan boleh dikatakan
termasuk nomor satu. Hanya beberapa kali dia meloncat turun dan naik, dia berhasil melewati beberapa
atap rumah, dia bersiap-siap menuju rumah Gu Zhuo Piao untuk mencari tahu.
Waktu itu lampu di rumah itu tiba-tiba padam, segera dia
bersembunyi. Tampak bayangan seseorang berwarna kuning keluar dengan cepat dari
arah taman, kecepatannya sungguh mengejutkan, membuat Xiao ling yang mempunyai
mata jeli tidak bisa melihat sosok itu dengan jelas.
Dengan cepat Xiao Ling menguntitnya dari jarak tertentu tapi dia hanya bisa
melihat bayangan itu dalam sekejap mata kemudian menghilang. Dia berpikir,
"Kecepatan orang itu benar-benar hebat, sepertinya ayahpun masih kalah. Siapakah
dia sebenarnya" Apakah dia adalah Gu Zhuo Piao" Kalau dia bukan Gu Zhuo Piao,
siapakah dia" Mengapa orang itu bisa keluar dari rumahnya?"
Xiao Ling baru berkelana di dunia persilatan tapi dia sudah menemukan peristiwa-
peristiwa aneh. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Tiba-tiba dari kejauhan tampak beberapa bayangan orang sedang berlari.
Sepertinya mereka sedang berkelahi dan kadang-kadang mengeluarkan suara
bentakan. Dia berpikir sebentar, dia memilih untuk tetap bersembunyi di atas atap rumah.
Beberapa bayangan itu tampak ilmu silatnya tidak rendah. Hanya dalam waktu
sekejap mereka sudah berada di dekat sana. Terlihat bayangan itu berbaju hitam.
Wajahnya ditutup dengan kain berwarna hitam, dia tampak sedang bertarung dengan
3 orang berbaju polisi. Orang berbaju hitam itu di punggungnya menggendong sebuah
bungkusan. Tapi bungkusan itu tidak menghalangi gerakannya, kedua tangannya
berusaha menahan 3 pisau yang terus
menyerangnya, posisinya tidak berada di bawah angin.
http://ebook-dewikz.com/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ketiga orang itu adalah polisi, salah satu dari mereka usianya sedikit tua. Dia
menggunakan tombak, ilmu silatnya tinggi,
sedangkan dua orang lainnya hanya mempunyai ilmu silat biasa-biasa saja tapi
mereka terus membentak, "Kau terlalu serakah, dalam kurun waktu 5 hari ini kau
telah merampok 11 keluarga, kau benar-benar keterlaluan!"
Si baju hitam terdiam tapi telapak tangannya semakin gencar menyerang sepertinya
dia ingin segera membunuh ketiga polisi ini.
Tiba-tiba si baju hitam membentak, "Turun!" Segera tangannya melambai, salah
satu polisi itu terdorong hingga terjatuh. Terdengar suara teriakan, orang itu
pasti akan mati. Orang yang memakai tombak itu segera berteriak dengan kaget,
"Kau... Jin Gang Zhang."
Si baju hitam memegang tangan orang yang membawa pisau
kemudian tangan kanannya melayang, dada orang itu terkena
pukulan dan langsung muntah darah, tubuhnya sempoyongan dan langsung ambruk dari
atap rumah. Orang yang membawa tombak dengan kekuatan penuh
menghadapinya. Walaupun berusaha melawan dengan sekuat tenaga tapi dia hanya
bisa menahan angin yang dihasilkan lengan baju hitam orang ini. Dia membentak,
"Kau benar-benar keterlaluan, hitung-hitung aku, Jin Yan Peng buta, aku tidak
akan melihat ternyata ketua kantor Biao menjadi perampok. Tapi jika aku mati di
tangan Jin Gang Shou Si Tu Xiang Cheng aku rela. Hari ini aku tidak bisa berkata
Kampung Setan 1 Jago Kelana Karya Tjan I D Kemelut Blambangan 10
^