Muslihat Sang Ratu 1
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu Bagian 1
Convert djvu & Ebook by Dewi KZ
http://kangzusi.com/
Scan buku by : Ardiansyah
Upload file di Kaskus by : Syaugy_ar
SATU DI dalam ruangan kuil Dewa Orok dan Cucu Dewa
sejenak saling lontar pandang. Saat lain kedua guru dan
murid ini bergerak bangkit. Cucu Dewa memberi isyarat
Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dengan anggukan kepala. Lalu berkelebat dan lenyap di
balik satu-satunya pintu dari batu hitam tidak jauh dari
tempatnya tadi duduk. Dewa Orok sendiri kempiskan
mulut lalu perlahan-lahan melangkah melalui pintu di
mana tadi Cucu Dewa berkelebat lenyap.
Seperti dituturkan dalam episode: "Titah dari Liang
Lahat", ketika Cucu Dewa dan Dewa Orok tengah ber-
bincang-bincang mendadak terdengar satu teriakan
membahana dari arah luar.
'Cucu Dewa! Aku datang menjemput nyawamu!
Keluarlah!"
Untuk kedua kalinya kembali terdengar suara te-
riakan keras. Yang keluarkan teriakan ternyata adalah
seorang laki-laki mengenakan pakaian putih. Sepa-
sang matanya besar menjorok keluar seolah hendak
mencelat dari rongganya. Wajahnya hampir-hampir ti-
dak terhias daging sama sekali. Kepalanya tidak ditum-
buhi rambut Orang ini tidak lain adalah Iblis Rangkap
Jiwa. Seperti juga dituturkan dalam episode : 'Titah dari
Liang Lahat", begitu dapat bebaskan diri dari totokan
Pendekar 131 dan kesaktiannya pulih, iblis Rangkap
Jiwa kembali ke puncak Bukit Selamangleng. Namun
dia terkejut saat mendadak muncul Malaikat Penggali
Kubur yang baru saja memperoleh Kitab Hitam. Iblis
Rangkap Jiwa sama sekali tidak menduga kalau secepat
Itu Malaikat Penggali Kubur kembali ke puncak Bu-
kit Selamangleng meski pemuda ini memang mengata-
kan akan kembali ke puncak bukit itu. Kembalinya Ma-
laikat Penggali Kubur menemui Iblis Rangkap Jiwa ter-
nyata memberi tugas pada laki-laki berkepala gundul
itu untuk mencari Dewa Orok dan membunuhnya. Se-
kaligus juga membunuh Cucu Dewa, dari mana Malai-
kat Penggali Kubur memperoleh keterangan tentang
Dewi KZ 2 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
asal-usul dan anak keturunan Ken Rakasiwi, orang-
orang yang harus dimusnahkan seperti yang tertulis
dalam dinding tanah liang lahat di mana Datuk Kema-
tian minta dikuburkan.
Karena dua kali teriakannya tidak mendapat sa-
hutan, Iblis Rangkap Jiwa kembali buka mulut.
"Percuma kau sembunyi, jahanam Cucu Dewa! Ke
lobang semut pun kau tidak akan.lolos dari tanganku!'
Selesai berucap begitu, Iblis Rangkap Jiwa sentak-
kan sedikit kepalanya tengadah ke atas. Saat lain terde-
ngarlah gelakan tawanya. Karena tawa itu bukan tawa
sembarangan, melainkan telah dialiri dengan penge-
rahan tenaga dalam, maka tempat itu untuk beberapa
saat laksana dibuncah suara geledek yang menggidik-
kan! Tapi laksana dicabut tangan setan, Iblis Rangkap
Jiwa putuskan gelakan tawanya saat dia merasakan
ada semilir angin lewat pundaknya. Sebagai orang
yang memiliki daya tangkap luar biasa apalagi dia ber-
ada di sekitar tempat orang yang dicari, laki-laki yang
mengaku berusia lebih dari dua ratus tahun ini maklum
kalau ada orang!
Tanpa buka mulut lagi Iblis Rargkap Jiwa luruskan
kepalanya. Laksana terbang dia berkelebat ke sam-
ping kanan Tanpa berpaling rupanya Iblis Rangkap
Jiwa sudah dapat menentukan di mana adanya orang
itu! Begitu berkelebat ke samping kanan, seraya ang-
kat kedua tangannya Iblis Rangkap Jiwa berpaling. Na-
mun kedua tangannya yang terangkat mendadak ter-
tahan tatkala dari tempatnya berdiri sepasang matanya
bukan melihat Cucu Dewa melainkan seorang pemuda
berwajah tampan yang tidak memiliki tangan dan mulut-
nya mainkan bundaran karet. Saat si pemuda berta-
Dewi KZ 3 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
ngan buntung kempiskan mulut seolah menyedot, ter-
dengarlah suara duuuttl Duuttt! Duuuutt! Lalu bunda-
ran karet mencuat ke depan dan mengapung di udara.
Sesaat Iblis Rangkap Jiwa pentangkan mata per-
hatikan dengan saksama ke bagian bawah orang di ha-
dapannya, karena ternyata si pemuda yang tidak lain
adalah Dewa Orok tegak dengan, kaki bersila di atas
dan kepala di bawah!
"Dewa Orok!" terdengar desisan Iblis Rangkap Ji-
wa. Raut wajah orang ini seketika berubah. Ada kegem-
biraan dan keheranan terpancar dari pandangan laki-
laki berkepala gundul ini.
"Hem.... Nyatanya aku tak perlu mengorek mulut
Cucu Dewa untuk minta keterangan orang yang kucari!
Orang ini ternyata datang sendiri! Tapi... Mengapa
orang ini berada di sini" Apa hubungannya dengan
Cucu Dewa jahanam itu" Sahabatnya" Atau keber-
adaannya di sini untuk menemui Cucu Dewa" Hem....
Dia mungkin belum tahu apa tujuanku, sebaiknya aku
tanya pada dia dahulu...." iblis Rangkap Jiwa membatin.
Lalu sambil sunggingkan senyum dia berkata.
"Tidak disangka kalau selang waktu telah memper-
temukan kita kembaii! Kuharap kau tidak lupa dengan
diriku!" Sepasang mata Dewa Orok mengerjap beberapa
kali. Saat lain pemuda bertangan buntung ini gerakkan
kedua kakinya yang bersila di udara. Wuuuutt! Kini
Dewa Orok telah tegak dengan bertumpu pada kedua
ibu jari kakinya Sementara bundaran karet terlihat te-
tap mengapung sejengkal di atas tanah
Dewa Orok sodorkan kepalanya ke depan seakan
hendak mengamati tampang orang di hadapannya.
Yang dipandang pasang tampang dengan bibir terse-
nyum, lalu angguk-anggukkan kepalanya yang gundul.
Dewi KZ 4 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Dewa Orok tarik pulang kepalanya dengan sepa-
sang mata menyipit. Bersamaan dengan itu kepalanya
bergerak menggeleng-geleng.
"Sepertinya aku tidak pernah jumpa denganmu!
Jadi harap jangan marah kalau aku tanya siapa diri-
mu"!" Dewa Orok buka suara.
"Aku maklum kalau kau mengatakan begitu. Per-
temuan kita memang telah lama sekaii Sebelum aku
jawab pertanyaanmu, aku tanya. Bukankah kau Dewa
Orok"!" kata Iblis Rangkap Jiwa meski dia yakin orang
di hadapannya adalah Dewa Orok.
"Aku maklum kau bertanya begitu!" Dewa Orok
ikut-ikutan berkata seperti ucapan iblis Rangkap Jiwa.
"Sebelum aku jawab pertanyaanmu, kuharap kau jawab
dulu pertanyaanku...!"
Meski mulai agak jengkel mendengar ucapan si
pemuda yang Ikut-ikutan bicara mirip ucapannya, na-
mun akhirnva iblis Rangkap Jiwa jawab pertanyaan
orang "Aku Iblis Rangkap Jiwa! Kau juga sebutkan diri!"
"Aku Iblis Rangkap Nyawa!" ujar Dewa Orok. mem-
buat Iblis Rangkap Jiwa beliakkan sepasang matanya
makin besar. Diam-diam laki-laki gundul ini membatin.
"Bagaimna ini" Aku yakin manusia ini Dewa Orok. Tapi
mengapa dia mengaku iblis Rangkap Nyawa. Apakah
itu gelaran yang baru disandangnya"!"
Menduga begitu, iblis Rangkap Jiwa akhirnya ber-
kata lagi. "Gelaran barumu bagus! Pasti kau telah mendapat
ilmu luar biasa hingga bergelar begitu! Kalau kita ber-
gabung, tentu akan membuat rimba persilatan geger!
Yang satu Iblis Rangkap Jiwa, satunya lagi Iblis Rang-
kap Nyawa! Ha.... Ha... Ha...!
"Ha ... Ha.. Ha.. !" Dewa Orok Ikut-Ikutan tertawa.
Dewi KZ 5 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Hingga tempat Itu seketika dlbuncah dengan tawa ber-
gelak-gelak 'Diam!" Mendadak Iblis Rangkap Jiwa membentak
tatkala mendapati Dewa Orok terus tertawa bergelak
meski dia sudah hentikan tawanya.
Laksana disambar setan. Dewa Oiok putuskan ge-
lakan tawanya. Kini mulutnya terkancing rapat. Namun
kejap kemudian mulutnya membuka, bukan perdengar-
kan suara melainkan membuat gerakan menyedot:
Bundaran karet yang terapung sejengkal di atas tanah
bergerak-gerak lalu melesat masuk ke mulutnya!
"Dewa Orok! Jangan...."
"Aku Iblis Rangkap Nyawa!" tukas Dewa Orok de-
ngan mulut masih mainkan bundaran karet diputar-pu-
tar ke atas ke bawah
"Aku tak peduli siapa kau!" sentak Iblis Rangkap
Jiwa. Dewa Orok pasang tampang terkejut. Mulutnya
meniup. Bundaran karet melesat keluar lalu menga-
pung di depan wajahnya. Kejap lain dia berkata.
"Aku juga tak peduli siapa kau!"
Dada Iblis Rangkap Jiwa laksana meledak men-
dengar ucapan Dewa Orok. Tapi laki-laki ini coba me-
nindih hawa amarahnya. Dia yakin benar kalau pemuda
bertangan buntung di hadapannya adalah Dewa Orok.
Namun keberadaannya di sekitar kuil tempat tinggai
Cucu Dewa yang membuat Iblis Rangkap Jiwa tidak
berani segera laksanakan tugas yang diperintah Malai-
kat Penggali Kubur untuk membunuh Dewa Orok. Laki-
laki ini sebenarnya masih ingin meyakinkan bahwa di
sekitar tempat itu tidak ada orang perempuan.
Kejadian di puncak Bukit Selamangleng yang
membuat kesaktiannya musnah membuat iblis Rang-
kap Jiwa tidak berani berbuat gegabah. Karena kalau
Dewi KZ 6 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dia sampai gagal lakukan perintah Malaikat Penggali
Kubur, apa yang menjadi cita-citanya hanya impian be-
laka. (Tentang peristiwa musnahnya kesaktian Iblis
Rangkap Jiwa silakan baca dalam episode : "Titah dari
Liang Lahat").
"Iblis Rangkap Nyawa!" kata Iblis Rangkap Jiwa.
"Jauh sampai di tempat ini pasti kau hendak bertemu
dengan Cucu Dewa. Benar"!"
"Iblis Rangkap Jiwa!" ucap Dewa Orok masih meni-
rukan seperti ucapan Iblis Rangkap Jiwa. "Jauh datang
ke tempat ini dan mendengar teriakanmu tadi, tentu kau
hendak bertemu Cucu Dewa. Benar"!"
"Jahanam! Sekali lagi kau timkan ucapanku, rang-
kap berapa pun nyawamu, bukan pekerjaan sulit ba-
giku mencabut beberapa nyawamu itu! Lekas jawab!"
"Aneh.... Kau tadi mengajakku bergabung agar rim-
ba persilatan geger! Sekarang kau malah hendak cabut
rangkapan nyawaku! Bagaimana"!'"
"Jangan banyak mulut! Jawab. Kau hendak mene-
mui Cucu Dewa, bukan"!" sentak Iblis Rangkap Jiwa.
"Jangan banyak...." Dewa Orok putuskan ucapan-
nya yang hendak berkata seperti ucapan Iblis Rangkap
Jiwa. Lalu tundukkan wajah sembunyikan senyumnya.
Sesaat kemudian dia angkat wajah lalu berkata.
"Aku memang hendak bertemu dengannya!"
'Apa urusanmu dengan Cucu Dewa"l' tanya lblis
Rangkap Jiwa "Karena gelarku Iblis Rangkap Nyawa, tentu urus-
anku adalah nyawa!'
Iblis Rangkap Jiwa anggukkan kepalanya perla-
han. Tangannya bergerak mengusap dagunya, lalu ber-
ujar. "Cucu Dewa bukan orang sembarangan. Apa kau
datang sendirian"!"
Dewi KZ 7 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Cucu Dewa memang bukan orang sembarangan.
Tapi.aku tak butuh teman kalau hanya untuk cabut satu
nyawanya!"
Mungkin untuk buktikan ucapan Dewa Orok yang
mengisyaratkan bahwa dia datang seorang diri, Iblis
Rangkap Jiwa putar kepalanya berkeliling dengan mata
menyelidik. 'Kau mencari seseorang"!" tanya Dewa Orok.
Iblis Rangkap Jiwa tidak menyahut. Malah begitu
kepalanya lurus ke arah Dewa Orok, sepasang matanya
mendelik angker. "Aku memang tidak menangkap ada-
nya orang lain di tempat ini. Hem.... Manusia buntung
ini harus kuselesaikan dahulu..." Saat lain dia mem-
bentak. "Dengar! Kau tak akan cabut nyawa Cucu Dewa
jahanam itu. Karena sebelum kau cabut nyawanya, nya-
wamu akan kucabut dahulu!"
Dewa Orok terkesiap. "Kau ini bagaimana" Meng-
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
apa kau inginkan nyawaku" Kau tahu" Meski aku ber-
gelar Iblis Rangkap Nyawa, kau tidak bisa rangkapkan
nyawaku yang telah kau cabut masuk ke jiwamu!"
"Peduli setan! Yang jelas kau harus mampusl* har-
dik Iblis Rangkap Jiwa.
"Peduli setan!" ucap Dewa Orok ikut-ikutan. "Yang
jelas aku tidak mau mampus!"
"Bagus! Kita lihat, Iblis mana yang mampus!" Iblis
Rangkap Jiwa angkat kedua tangannya.
"Bagus! Kita lihat, iblis mana yang tidak mampus!"
kata Dewa Orok lalu membuat gerakan menyedot pada
mulutnya. Bundaran karet melesat masuk ke mulutnya.
Bersamaan dengan itu Iblis Rangkap Jiwa berke-
lebat ke depan. Kelebatan sosoknya timbulkan suara
berdesir keras. Kejap lain kedua tangan laki-laki gundul
ini telah lakukan gerakan menghantam dari arah kiri
Dewi KZ 8 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kanan kepala Dewa Orok!
Karena sudah waspada dan sebelumnya telah tahu
siapa adanya orang yang dihadapi, sebelum kedua
tangan Iblis Rangkap Jiwa rrenghantam rengkah kepa-
lanya, pemuda bertangan buntung ini membuat gerak-
an salto satu kali. Begitu kakinya di udara, sepasang
kakinya bergerak ke samping kiri kanan.
Bukkkkk! Bukkkkk!
Sepasang tangan Iblis Rangkap Jiwa beradu keras
dengan sepasang kaki Dewa Orok. Saat bersamaan,
sosok Dewa Orok terjajar ke belakang. Kakinya yang
masih berada di atas udara tampak bergetar hebat. Ma-
lah saat lain kaki itu tampak doyong serentak ke arah
kiri. Namun gerakan kaki Dewa Orok mendadak terhen-
ti tiga jengkal di atas tanah. Bersamaan dengan itu bahu
Dewa Orok membuat gerakan dua kali. Wuutt! Wuuutt!
Bagian tubuh atas Dewa Orok yang berada di bawah
terangkat. Kejap lain pemuda ini telah tegak di atas ibu
jari kakinya. Namun begitu, paras wajahnya tetap beru-
bah. Di hadapannya, Iblis Rangkap Jiwa menyeringai.
Walau sosoknya tidak bergeming dari tempatnya, tapi
jelas parasnya membayangkan rasa hampir tidak per-
caya. "Hem.... Kekuatannya terletak pada kakinyal Tapi
untuk apa aku memikirkan itu" Dia tidak mungkin bisa
menghindar kalau kuhantam dengan pukulan Jarak Ja-
uhi batin Iblis Rangkap Jiwa..
Dengan cepat Iblis Rangkap Jiwa kerahkan tenaga
dalamnya. Namun belum sampai dia membuat gerakan
apa-apa, di depan sana Dewa Orok tarik tubuhnya ke
belakang. Lalu serta-merta dihentakkan kembali ke de-
pan. Dewi KZ 9 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Beettt! Dari dada Dewa Orok melesat bongkahan awan putih
yang keluarkan suara luar biasa keras menusuk gendang
telinga. Kejap kemudian tanah di depan Dewa Orok
bertabur muncrat ke udara tersapu bongkahan awan
putih yang lewat. Tanah di tempat itu pun bergetar
laksana dilanda gelombang dahsyat.
Melihat serangan yang datang, Iblis Rangkap Jiwa
bukannya cepat membuat gerakan untuk memangkas.
Sebaliknya laki-laki ini perdengarkan suara tawa
bergelak. Lalu tegak menyongsong pukulan orang
dengan kedua tangan kacak pinggang!
Dessss! Sosok Iblis Rangkap Jiwa mencelat mental terlanggar
bongkahan awan putih. Lalu terpuruk di atas tanah tak
bergerak-gerak lagi! Namun cuma sekejap. Di lain saat
sosok Iblis Rangkap Jiwa membuat gerakan. Kedua
tangannya menghentak di atas tanah. Tubuhnya
seketika bangkit berdiri.
Untuk sesaat Iblis Rangkap Jiwa perhatikan dirinya.
Sementara di depan sana sepasang mata Dewa Orok
membelalak. Iblis Rangkap Jiwa tidak mengalami cedera
sama sekali! Hanya dadanya yang sedikit bergetar
karena terhantam bongkahan awan putih.
"Kau telah lihat. Aku memiliki jiwa rangkap hingga
aku bisa bangun lagi. Sekarang aku mau lihat, apakah
kau pantas menyandang gelar Iblis Rangkap Nyawal"
Tengkuk Dewa Orok berubah dingin. Gerakan mu-
lutnya yang menyedot-nyedot bundaran karet mirip dot
bayi bertambah keras hingga saat itu juga terdengar
suara duutt! Duuuttt! Duuttt! beberapa kali.
Iblis Rangkap Jiwa angkat kedua tangannya. Di
seberang sana, Dewa Orok tampak sipitkan sepasang
matanya. Sadar bahaya akan mengancam dirinya, mes-
Dewi KZ 10 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
ki dia tidak yakin dapat memangkas pukulan iblis Rang-
kap Jiwa, namun pemuda ini tidak diam begitu saja.
Tubuhnya segera ditarik ke belakang. Sepasang mata-
nya memejam. Jelas kalau pemuda ini coba kerahkan
segenap tenaga dalamnya.
Iblis Rangkap Jiwa sunggingkan senyum seringai.
Kedua tangannya bergerak. Namun gerakan kedua ta-
ngan laki-laki gundul ini tertahan di udara tatkala men-
dadak terdengar suara tawa!
Baik Dewa Orok maupun Iblis Rangkap Jiwa tidak
dapat menentukan siapa adanya orang. Yang pasti bagi
mereka, siapa pun orangnya yang perdengarkan suara,
jelas jika suara tawa itu adalah suara perempuan!
* * * Dewi KZ 11 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
DUA KEPARAT! Siapa perempuan yang tertawa ini"
Jangan-jangan gadis sableng di puncak bukit tempo hari!
Celaka kalau benar-benar dia! Tapi tidak tenang hatiku
sebelum tahu sendiri!" Kepala Iblis Rangkap Jiwa
berpaling ke arah datangnya suara tawa.
Di sebelah depan, perlahan-lahan Dewa Orok buka
kelopak matanya. Dengan dahi berkerut dia juga meno-
leh ke arah datangnya suara tawa.
Kira-kira delapan tombak dari tempatnya berdiri, Iblis
Rangkap Jiwa melihat sesosok tubuh tegak dengan
kedua tangan saling meremas. Orang ini mengenakan
pakaian warna hitam yang disambung-sambung hingga
panjang ke bawah membuat tubuh bagian bawahnya
tidak kelihatan. Orang ini juga mengenakan cadar
menutupi wajahnya. Hingga dari anggota tubuhnya yang
kelihatan hanyalah sepasang matanya serta uraian
rambutnya yang hitam dan lebat.
Ketegangan di paras wajah Iblis Rangkap Jiwa mereda
demi melihat sosok tubuh orang. Dia menghela napas
panjang. Diam-diam dia membatin. "Untung bukan gadis
sableng berjubah merah itu! Siapa orang ini" Temannya
manusia buntung itu..." Tapi dia juga seperti terkejut,
berarti bukan temannya...."
Baru saja Iblis Rangkap Jiwa membatin begitu, orang
yang mengenakan pakaian hitam disambung-sambung
hingga menjulai ke bawah membuat gerakan satu kali.
Sosoknya melesat dan tegak tiga langkah disamping
Dewa Orok. Orang ini sesaat memandang pada Dewa Orok.
Yang dipandang mendelik seolah ingin mengetahui sia-
pa adanya orang. Namun karena sekujur tubuh orang
tertutup, Dewa Orok tidak bisa memastikan.
Dewi KZ 12 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Di seberang sana, Iblis Rangkap Jiwa beliakkan
sepasang matanya yang besar, memandang tak berkesip
silih berganti pada Dewa Orok dan orang yang baru
muncul. Setelah yakin bahwa orang yang datang bukan orang
yang pernah ditemuinya di puncak Bukit Selamangleng,
Iblis Rangkap Jiwa buka mulut langsung membentak.
"Orang tak dikenal! Kuperintahkan kau tinggalkan
tempat ini!"
Orang bercadar dan berpakaian sambung-sambung
perdengarkan suara tawa cekikikan. Lalu berkata.
"Bahagia rasanya hari ini bisa jumpa dengan seorang
tokoh maha sakti bergelar Iblis Rangkap Jiwa.... Tapi
sayang rupanya kau tidak menyukai kedatanganku di
tempat ini...." Orang ini lantas berpaling pada Dewa Orok
dan lanjutkan ucapannya. "Orang muda. Apakah kau
juga tidak menyukai kedatanganku di sini?"
Iblis Rangkap Jiwa terlihat sedikit terkejut mendapati
orang telah tahu siapa dirinya. Sementara Dewa Orok
meski.terkejut namun segera semburkan bundaran
karetnya hingga mengapung di depannya. Kejap lain
terdengarlah ucapannya.
"Bahagia rasanya hari ini bisa jumpa denganmu.
Sayang aku tidak bisa melihat raut wajahmu."
"Ah.... Senang sekali aku mendengar jawabanmu.
Berarti kau menyukai kehadiranku di sini meski kita
belum saling kenai...."
"Ah.... Aku juga senang sekali mendengar ucapanmu.
Berarti kau " Ucapan Dewa Orok yang ikut-ikutan bicara orang
belum selesai, Iblis Rangkap Jiwa telah memotong.
"Orang tak dikenal! Siapa kau"!"
"Namaku Orang Tak Dikenal!" jawab orang yang
baru muncul. Kembali orang ini berpaling pada Dewa
Dewi KZ 13 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Orok dan bertanya.
"Orang muda. Kau sendiri siapa..."!"
"Namaku Orang Terkenal!" jawab Dewa Orok se-
anaknya lalu tersenyum dan lanjutkan kata-katanya.
"itu kalau di daerah barat. Kalau di daerah timur orang
memanggilku Iblis Rangkap Nyawa. Di daerah selatan
aku dikenal dengan Iblis Tanah Arak. Di daerah utara
aku digelari orang Iblis Tangan Dua!"
Orang di samping Dewa Orok terbawa cekikikan.
"Wah.... Gelarmu banyak serta angker-angker. Ini daerah
mana?" "Ini daerah timur. Maka, kau boleh memanggilku
Iblis Rangkap Nyawa!" *
"Mendengar gelarmu itu, apakah kau masih sau-
dara Iblis Rangkap Jiwa itu"!"
"Benar! Dia adalah adikku paling bungsu! Kakaknya
dia bernama Iblis Rangkap Iblis!" kata Dewa Orok lalu
tertawa cekikikan seperti halnya orang di sampingnya
tadi. "Wah.... Jadi kalian keluarga Iblis.... Lalu ciri-cirinya
adikmu yang bernama Iblis Rangkap Iblis itu bagaimana"
Apa aneh dan angker mirip kalian berdua ini"!"
Dewa Orok gelengkan kepala. "Sebaliknya dia se-
pertimu. Seorang perempuan. Wajahnya cantik. Tubuh-
nya membentuk bagus. Dadanya besar, pinggulnya pa-
dat. Hanya sayang...." Dewa Orok tidak lanjutkan ucap-
annya, membuat orang di sampingnya cepat menyahut
seolah penasaran ingin tahu.
"Sayang bagaimana"!"
"Dia tidak pernah mengenakan rangkapan di balik
pakaiannya!"
Mendengar keterangan Dewa Orok, orang di sam-
pingnya tertawa melengking. Dewa Orok tidak tinggal
diam. Dia ikut-ikutan tertawa melengking.
Dewi KZ 14 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Tulang rahang Iblis Rangkap Jiwa terangkat. Sepa-
sang matanya membelalak laksana hendak meloncat
keluar, "iblis jahanam! Keparat! Kalian berdua akan
mampus!" Orang di samping Dewa Orok putuskan lengkingan
tawanya. Lalu bertanya.
"Kenapa adik bungsumu marah-marah" Apa kare-
na kau mengatakan adikmu satunya tidak pernah me-
ngenakan rangkapan di balik pakaiannya tadi"!"
Dewa Orok ikut putuskan lengkingan tawanya lalu
menjawab. "Kurasa bukan itu masalahnya meski masih ada
hubungannya!"
"Hem.... Lalu apa masalahnya"!"
"Dia menyuruhku mencarikan rangkapan pakaian
dalam untuk kakak perempuannya itu! Tapi aku meno-
lak. Ke mana aku harus cari rangkapan pakaian dalam
seorang perempuan" Kalaupun dapat, adik perempu-
anku itu pasti menolak! Karena dia akan terus garuk-
garuk jika mengenakan rangkapan pakaian dalam! Ti-
dak tahu kalau pakaian dalam itu bekas milikmu...."
Seraya tertawa cekikikan, orang di samping Dewa
Orok berkata. "Sebenarnya aku.mau saja memberikan pakaian
dalamku pada adik perempuanmu itu! Dan aku dapat
memastikan adikmu tidak akan garuk-garuk Jika meng-
enakan rangkapan pakaian dalam bekas milikku. Hanya
sayang...."
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sayang bagaimana..."!" tanya Dewa Orok cepat.
Hari ini aku tidak mengenakan rangkapan pakaian
dalam. Maaf, bukannya aku berbohong, kalau tidak
percaya kau boleh melihatnya!"
"Jahanam Jangan-jangan perempuan ini juga tahu
kelemahanku! Atau ucapannya itu tanpa sengaja...?"
Dewi KZ 15 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Diam-diam Iblis Rangkap Jiwa gelisah. Dadanya ber-
debar-debar. Kegelisahan Iblis Rangkap Jiwa makin terlihat tat-
kala di depan sana dilihat orang di samping Dewa Orok
gerakkan kedua tangannya seolah hendak menyingkap
pakaian hitam sambung-sambungannya.
Mungkin karena terlalu ketakutan akibat kejadian
di puncak Bukit Selamangleng tempo hari, padahal ke-
saktiannya baru musnah jika melihat pantat laki-laki
dan perempuan bersamaan, maka tanpa sengaja Iblis
Rangkap Jiwa berteriak.
"Tahan!"
Dewa Orok dan orang di sampingnya sama-sama
berpaling. Dahi Dewa Orok tampak mengernyit. Se-
pasang mata orang di sampingnya mengerjap beberapa
kali.' . "Apa yang akan kau lakukan"!" bentak iblis Rangkap
Jiwa. "Kakakmu ini ingin tahu kalau aku benar-benar tidak
mengenakan rangkapan pakaian dalam! Apakah kau
juga ingin melihatnya"!"
"Jahanam! Dia bukan kakakku! Aku juga tak ingin lihat
bagian dalam tubuhmu!"
Orang di samping Dewa Orok menoleh pada Dewa
Orok. "Kau Ini bagaimana" Kau bilang dia adikmu. Tapi
mengapa dia tak mengakui kau kakaknya?"
"Kau tak usah heran, itulah keluarga iblis! Dia tak
mau mengakui saudara di depan orang...! Padahal kalau
ada kesulitan masih minta bantuan!'
"Sebagai saudaranya, kau sedikit banyak tentu tahu.
Apakah dia memang tidak suka melihat bagian dalam
tubuh perempuan"! Padahal selama ini banyak orang
tergila-gila ingin tahu bagian dafam tubuhku. Apalagi
pantatku yang besar ini.... Hik.... Hik...!" sambil tertawa
Dewi KZ 16 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang ini usap-usap pantatnya.
Wajah Iblis Rangkap Jiwa makin tegang. Sebaliknya
Dewa Orok tidak menyahut. Sementara orang di
sampingnya segera meloncat mendekati Dewa Orok.
"Rupanya saudaramu tidak mau diberi rezeki. Kaulah
yang akan mendapat rezeki dapat melihat punyaku!" kata
orang berpakaian hitam sambung-sambung lalu kedua
tangannya bergerak seolah hendak buka pakaiannya.
"He.... Nanti lakukan apa yang kuucapkan! Jangan
membantah...," bisik orang di samping Dewa Orok.
Belum sampai Dewa Orok dapat mengerti maksud
ucapan orang dan belum sampai orang itu buka kancing
pakaiannya, terdengar Iblis Rangkap Jiwa membentak.
"Kalian manusia-manusia keparat!"
Bersamaan dengan selesainya ucapan, kedua tangan
Iblis Rangkap Jiwa terangkat. Kejap lain satu ge-
lombang luar biasa dahsyat membawa kabut hitam me-
lesat. Orang di samping Dewa Orok segera dorong tubuh
Dewa Orok seraya berbisik.
"Jangan dilawan. Menyingkir saja!"
Dewa Orok terjajar tiga langkah. Dan meski belum
tahu maksud ucapan orang, pemuda bertangan bun-
tung Ini cepat berkelebat menghindar selamatkan diri.
Bersamaan Itu, orang berpakaian hitam sambung-sam
bung juga melesat selamatkan diri.
Gelombang dan kabut hitam menggebrak keras.
Namun karena Dewa Orok dan orang berpakaian hitam
sambung-sambung telah melesat mendahului, serangan
Iblis Rangkap Jiwa hanya melanggar tempat kosong.
Lalu menghantam bagian samping kuil hingga timbulkan
suara berderak keras.
Bagian samping kuil langsung ambrol dan bangun-
annya bergetar keras. Tanah berpasir di sekitar kuil ter-
Dewi KZ 17 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
sapu muncrat. Iblis Rangkap Jiwa tegak dengan tubuh bergetar.
Sepasang matanya menyengat tajam perhatikan sosok
Dewa Orok dan orang berpakaian hitam sambung-sam-
bung. Kedua tangannya kembali terangkat. Tubuhnya
bergerak memutar menghadap Dewa Orok. Dewa Orok
memandang ke depan. Bukan pada Iblis Rangkap Jiwa
melainkan pada bundaran karet yang tampak berputar-
putar keras di udara karena tersambar pukulan Iblis
Rangkap Jiwa. "Dotku...!" seru Dewa Orok.
Orang berpakaian hitam sambung-sambung yang
melesat berlawanan arah dengan Dewa Orok terdengar
bergumam. Saat lain sosoknya melesat dan tahu-tahu
telah tegak di samping Dewa Orok.
"Jangan hiraukan dotmu dahulu! Kau dalam bahaya!
Lihat ke depan!"
Dewa Orok turuti ucapan orang. Seketika wajahnya
berubah. Di depan sana Iblis Rangkap Jiwa telah tarik
kedua tangannya ke belakang dan siap lancarkan pu-
kulan. "Jangan dilawan. Percuma! Balikkan saja tubuhmu
memunggungi dia!" kata orang di sampingnya.
"Jangan dilawan bagaimana" Percuma bagaimana"
Aku bisa celaka!"
"Ikuti saja ucapanku! Balikkan tubuhmu! Lorotkan
sedikit celanamu!"
"Aneh...! Bagaimana aku bisa lorotkan celana" Ta-
nganku buntung!"
"Kalau begitu biar aku yang melakukan! Balikkan
tubuhmu!" kata orang di sampingnya. Karena Dewa
Orok masih tak lakukan yang dikatakan orang, orang
berpakaian hitam sambung-sambung melangkah satu
tindak. Tangannya bergerak balikkan tubuh Dewa
Dewi KZ 18 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Orok. Kejap lain tangannya lorotkan celana Dewa Orok
sedikit hingga bagian pantatnya terlihat.
Meski tidak mengerti maksud orang, Dewa Orok
diam saja. Malah saat itu juga bahunya berguncang
menahan tawa. "Rupanya kau ingin melihatku mampus dengan
pantat terbuka!" ujar Dewa Orok. Secara diam-diam De-
wVi Orok kerahkan tenaga dalamnya. Dia sudah siap
berkelebat kalau Iblis Rangkap Jiwa lakukan pukulan.
Begitu pantat Dewa Orok sedikit terlihat, orang
berpakaian hitam sambung-sambung melompat men-
jajari Dewa Orok. Kedua tangannya bergerak ke bela-
kang membuat isyarat laksana orang hendak sing-
kirkan pakaian bawahnya.
Di belakang sana, Iblis Rangkap Jiwa pelototkan
mata. Sikap orang di depan sana bukan hanya membuat
laki-laki ini urungkan niat lancarkan pukulan melainkan
juga membuatnya gemetar dan langsung balikan tubuh.
Orang di samping Dewa Orok gerakkan kepalanya
berpaling. Lalu berbisik.
"Adikmu benar-benar tak mau rezeki. Dia bukan hanya
picingkan matanya melainkan balikkan tubuh!"
Dewa Orok putar diri ingin buktikan ucapan orang.
Ketika ucapan orang benar, pemuda bertangan buntung
ini tertawa terpingkal-pingkal. Lalu berbisik dalam hati
"Mengapa bisa jadi begini?"
Dewa Orok hendak tanyakan apa yang ada dalam
hatinya pada orang berpakaian hitam sambung-
sambung. Namun sebelum ucapannya terdengar, orang
disampingnya telah balikkan tubuh lalu berteriak.
"Jangan kau sentuh pantatku! Lihat saja cukup!
Besar bukan"!" selesai berteriak, orang ini menoleh pada
Dewa Orok lalu memberi isyarat dengan anggukkan
kepalanya. Dewi KZ 19 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Seakan tahu isyarat orang, Dewa Orok langsung
buka mulut menyahut.
"Aduh besar sekali.... Padat berisi dan hitam legam!
Mananya gatal kakiku ingin mengusapnya...!"
"Hei...! Jangan kau teruskan kakimu! Aku geli!"
kata orang di samping Dewa Orok sambil tahan
tawanya. Dewa Orok tidak tinggal diam. Dia segera menyahut.
"Kau diam sajalah! Salahmu sendiri kenapa pantat
bagus begitu ditunjukkan di depan orang! Aku jadi tak
sabaran!" "Hai...!" kembali orang di samping Dewa Orok ber-
teriak. "Dotmu.... Bikin aku tambah geli!"
"Aduh.... Aku sampai lupa. Sebentar akan kulepas
dulu dotku! Bagaimana sekarang..."! Apa masih geli..."!"
Di depan sana, Iblis Rangkap Jiwa memaki-maki
sendiri. Lalu tanpa berpaling lagi dia berkelebat ting-
galkan tempat itu.
Begitu sosok Iblis Rangkap Jiwa tidak kelihatan,
Dewa Orok kuncupkan mulut lalu menyedot bundaran
karetnya hingga masuk ke mulutnya. Lalu berpaling pada
orang di sampingnya. Sebelum dia berkata, orang di
sampingnya gerakkan kedua tangannya singkapkan
pakaian sambungan bawahnya.
Dewa Orok sudah siap pejamkan mata. Namun
diurungkan tatkala perlahan-lahan yang terlihat di balik
pakaian bawah orang bukan sepasang betis mulus, me-
lainkan dua batangan kayu sebesar betis!
Kira-kira satu setengah depa ke atas lagi, barulah
terlihat sepasang telapak kaki besar yang tegak di atas
ujung kayu. Orang di samping Dewa Orok sentakkan kedua ta-
ngannya. Bretttt! Dewi KZ 20 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Pakaian hitam sambung-sambung melorot jatuh.
Kini tampaklah satu sosok tubuh pendek tegak di atau
ujung kayu! Orang bertubuh pendek di atas ujung batangan kayu
angkat tangan kanannya sentakkan cadar hitam yang
menutupi wajahnya.
Tampaklah raut wajah seorang iaki-laki berhidung
agak besar bermata sipit. Bentuk wajahnya bulat besar.
Dia bukan lain adalah Cucu Dewa!
"Guru...!" seru Dewa Orok. "Penyamaran dan ilmu
memindah suaramu hebat! Bagaimana dia bisa ngacir
begitu saja?"
"Tempat Ini kurang aman lagi! Kita harus pergi dari
Sini" kata Cucu Dewa. Lalu meloncat dari ujung kayu.
Seraya memberi isyarat dia berkelebat. Tanpa buka mu-
lut Dewa Orok menyusul.
* * Dewi KZ 21 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
TIGA SATU sosok tubuh terlihat duduk ongkang-ongkang
kaki di atas batu padas di pinggir sebuah telaga berair
jernih. Orang ini sesekali bergumam sendiri lalu meringis.
Tak lama kemudian dia perdengarkan dendang nyanyian
seraya gerak-gerakkan kakinya. Namun tak iama
kemudian dia putuskan dendang nyanyiannya. Kepalanya berputar. Sepasang matanya sedikit
dibeliakkan memandang ke arah mana kepalanya
berputar. Sikapnya jelas membayangkan hatinya gelisah.
Dan kegelisahan itu makin terpancar jelas saat
kepalanya tengadah melihat hamparan langit yang telah
menghitam karena sudah agak lama matahari terbenam.
"Menyesal aku bersedia mengajaknya dalam urusan
ini! Bukannya urusan cepat selesai, tapi malah mem-
buatku bingung sendiri! Belum lagi harus menunggu
seperti ini! Kalau saja bukan seorang,..."
Orang di atas batu padas putuskan gumamannya.
Kepalanya berpaling ke samping kanan. Sepasang ma-
tanya mendelik memperhatikan Tapi dia tidak menang-
kap siapa-siapa.
"Kau telah lam menunggu"!" Tiba-tiba terdengar
satu suara. Orang di atas batu padas putar kepetenya ke kiri.
Dari balik samping batu besar muncul itu sosok tubuh.
Ternyata ia adalah seorang gadis berparas jeliae de-
ngan rambut panjang dikuncir. Sepasang matanya ba-
gus. Bibinya merah ranum, bentuk tubuhnya agak ting-
gi. Dia mengenakan jubah merah menyala
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Gadis berjubah merah melangkah perlahan men-
dekati orang yang duduk di atas batu padas yang ter
nyata adalah seorang pemuda berwajah tampan me-
ngenakan pakaian putih-putih. Rambutnya panjang se-
Dewi KZ 22 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dikit acak-acakan dibalut ikat kepala berwarna putih.
"Kita berangkat sekarang"!" tanya si gadis begitu
dekat dengan si pemuda.
Si pemuda tidak segera buka mulut menjawab.
sebaliknya memandang tajam pada si gadis. "Hem....
gadis ini benar-benar jelita, melihat gadis cantik begini
membuatku teringat pada Dewi Seribu Bunga dan Sito-
resmi. Juga kedua gadis anak tokoh bergelar Tengko-
rak Berdarah.... Puspa Ratri dan Saraswati... Bagai-
mana mereka sekarang" Kaiau urusan ini selesai, aku
akan mencari mereka...."
"Kau melamun" Ingat seseorang..."!" tanya gadis
berjubah merah.
Yang ditanya angkat bahu. La!u gelengkan kepala.
'Kecantikanmu membuatku tidak ingat siapa-siapa lagi....
Bahkan aku lupa pada diriku'"
Dipuji begitu, gadis berjubah merah bukannya pa-
lingkan wajah untuk sembunyikan rona merah di pipi-
nya, melainkan tertawa cekikikan. Lalu berkata.
"Sayang kau terlambat mengucapkan itu!"
Si pemuda turun dari atas batu padas. "Maksudmu
kau telah punya seorang kekasih"!"
Si gadis palingkan kepalanya. "Pacarku memang
banyak. Tapi aku belum punya kekasih!"
Si pemuda memandang dengan dahi mengernyit.
"Lalu mengapa kau katakan ucapanku terlambat?"
"Karena aku sudahsering mendengarnya dari pe-
muda sebelum kau! Hik.... Hik ... Hik '. Kau sendiri
bagaimana" Apa sudah punya kekasih ?"
"Hem.... Dia pura-pura tanya atau betulan" Dia tahu
banyak tentang diriku...," membatin si pemuda. Lalu
berkata. "Seperti halnya dirimu, aku juga punya banyak ke-
nalan gadis-gadis, tapi sejauh ini aku belum punya se-
Dewi KZ 23 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang kekasih...."
"Betul"!" tanya si gadis dengan mimik sungguh-
sungguh. "Sumpah mati!" Si pemuda pasang tampang tak
kalah sungguh-sungguhnya.
"Bagaimana kalau kau kukenalkan dengan saha-
batku" Aku percaya kau pasti akan tertarik dan kalian
nanti tentu akan jadi pasangan kekasih yang sepadan!"
"Jangkrik! Sahabatnya yang ditawarkan! Padahal
aku...." "Bagaimana" Kau setuju" Sahabatku itu cantik.
Atau kalau kau tak suka aku masih punya beberapa sa-
habat lagi...," kata si gadis memutus kata hati si pe-
muda. "Coba katakan siapa saja sahabatmu itu!"
'Hem.... Ada yang bernama Sekar Jali-jali, Kembang
Banteng Ketaton, ada juga yang bergelar Dewi Asap
Gantung, Dewi Kabut Berarak, Ratu Langit Tanpa Bumi,
Ratu Sarnudera Tanpa Air serta masih banyak...."
Mendengar nama-nama yang disebut gadis berjubah
merah, si pemuda mendelik. Tapi cibirnya tersenyum.
Saat lain ia berkata.
"Nama dan gelar sahabatmu hebat-hebat. Pasti
mereka cantik-cantik! Tapi sayang aku tidak tertarik
pada salah satunya,.,!" .
*Ah sayang.... Tapi aku masih punya seorang kenalan
lagi. Yang ini pasti kau tertarik walau hanya dengar
namanya saja...."
"Hem.... Katakan siapa...!"
"Namanya sendiri dia tak pernah mau katakan padaku
Dia selalu perkenalkan diri dengan Ratu Malam..."
Laksana disengat, sepasang kaki si pemuda tersurut
satu tindak. Wajahnya langsung berubah. Namun cuma
sesaat. Di saat lain tawanya meledak!
Dewi KZ 24 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Kenapa kau tertawa" Apa yang lucu" Hah..."!" Si
gadis membentak.
"Kau tahu. Aku kenal Ratu Malam! Nenek tua yang
selalu komat-kamit mengunyah tembakau hitam dan
ceriwis itu bukan"!"
Tampang gadis berjubah merah berubah. "Ah....
ternyata kau sudah kenal...."
"Siapa tidak kenal nenek itu! Selain terkenal ceriwis,
dia Juga dikenal sering gonta-ganti kekasih! Hem.... Apa
tidak ada lagi yang lebih tua dari dia"!"
Gadis berjubah merah tidak menjawab. Si pemuda
gelengkan kepala lalu berucap. "Aku menolak semua
nama yang kau tawarkan! Bagaimana kalau sekarang
aku yang tawarkan nama pemuda padamu" Siapa tahu
salah satunya menarik hatimu"!"
Si gadis meringis, lalu berujar.
"Aku tak tertarik. Mungkin yang hendak kau sodorkan
padaku gurumu sendiri si Pendeta Sinting itu! Atau
temanmu si Iblis Ompong!"
"Edan! Dari mana dia tahu aku hendak tawarkan
mereka"!" kata si pemuda dalam hati. Dia hendak angkat
bicara, namun si gadis telah memotong.
"Kau hendak mengajakku menyelidik atau hendak
mengatur perjodohan"!"
"Ah... Benar ucapanmu. Kita berangkat sekarang!"
kata si pemuda lalu mendahului melangkah.
"Ke mana. tujuan kita" Kau mengatakan hendak
menemui seseorang. Siapa" Di mana"!" tanya si gadis
membuat si pemuda hentikan langkahnya.
"Dia bergelar Dewa Orok! Di mananya itu yang
membuat kepalaku masih pusing memikirkannya!"
"Dasar sableng! Kalau tidak tahu di mana adanya
orang, lalu ke mana kau akan berangkat"! Percuma aku
menunggu-nunggu malam datang kalau begini jadinya!"
Dewi KZ 25 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Gadis berjubah merah cemberut: Kaki kanannya
dihentakkan keras-keras di atas tanah pinggiran telaga.
Tanah itu langsung longsor dan di bawah sana air telaga
terlihat muncrat.
"Aku tanya. Mengapa kau ingin menemui orang
bergelar Dewa Orok itu?" tanya si gadis masih dengan
tampang cemberut.
"Apakah aku harus bercerita terus terang padanya"
Apa dia bisa dipercaya...?" Si pemuda diam-diam
membatin. Setelah merenung agak. lama akhirnya dia
berkata. "Menurut orang yang kupercaya, dia memiliki rahasia
yang bisa mengungkap di mana sebenarnya Kitab Hitam
itu berada!"
"Bagaimana kalau akhirnya terbukti tempat itu sama
dengan yang ditunjukkan si manusia Iblis di puncak bukit
itu" Bukankah perjalanan kita sia-sia"!"
Si pemuda garuk-garuk lobang telinganya. "Apa kau
yakin jurang di sebelah bukit itu memang tempat Kitab
Hitam"!"
"Melihat tanda tandanya aku hampir yakin. Hanya kita
terlambat datang dan seseorang telah mendahului kita!"
"Kau juga punya keyakinan kalau Kitab Hitam itu
sebenarnya telah diambil oleh Iblis Rangkap Jiwa itu?"
."Mendengar ceritamu tempo hari, aku menduga
begitu. Namun ada kejanggalan! Kalau Iblis Rangkap
Jiwa benar-benar telah mengambil kitab itu, mengapa dia
masih berada di puncak bukit" Padahal jika seseorang
telah mendapatkan barang yang dicari, seharusnya dia
cepat tinggalkan tempat itu! Dia seharusnya maklum,
bagaimanapun juga kabar tentang Kitab Hitam itu lambat
laun akan tersebar dalam rimba persilatan. Dengan
begitu jiwanya akan terancam setiap saat!"
"Aku sekarang makin bingung.... Aku khawatir du-
Dewi KZ 26 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
gaanmu benar. Ada orang lain yang mengambil kitab
itu! Lalu siapa..."!"
Untuk beberapa saat kedua orang ini sama terdiam
dengan pikiran masing-masing. Saat itulah mendadak
sebuah benda bulat sebesar kepalan tangan melayang
dan jatuh di tengah air telaga. Air telaga bergolak mun-
crat. Anehnya walau benda itu melayang pelan, akibat
muncratannya laksana ditimpa benda besar! Malah wa-
lau gadis berjubah merah dan si pemuda cepat meng-
hindar, muncratan air telaga tak urung mengenai mere-
ka berdua! Hingga keduanya basah!
"Sialan! Siapa berani main air di tengah malam begini"
Jelas ini bukan tidak disengaja! Ada anak manusia di
sekitar tempat ini!" kata si gadis lalu putar kepalanya.
Si pemuda tidak menyahut ucapan si gadis. Namun
melihat putaran kepalanya serta matanya yang jelalatan
memandang berkeliling, dia membenarkan ucapan si
gadis. "Kau ke sana! Aku akan ke sana!" kata si pemuda
sambil arahkan telunjuk jari tangannya ke arah ber-
lawanan. Kejap lain kedua orang ini te!ah berkelebat mengambil
arah berlawanan. Sang pemuda ambil arah kiri, si gadis
arah kanan. Tak berapa lama kemudian si pemuda
sudah muncul di tempatnya semula dengan mata
nyalang. Dia tidak menemukan siapa-siapa.
"Aku yakin. Lemparan tadi dilakukan seseorang!
Lemparan itu bukan lemparan biasa! Hem.... Ke mana
gadis sableng itu" Apa dia menemukan orang" Tapi
mengapa suaranya tidak terdengar"!"
Si pemuda berpaling ke arah mana tadi si gadis
berkelebat. Dia menunggu sesaat. Karena tidak ada
tanda-tanda orang akan muncul dari arah itu, tak sabar
si pemuda berteriak. "Putri Sableng! Di mana kau" Apa
Dewi KZ 27 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kau menemukan seseorang"!"
Tidak terdengar suara jawaban. Si pemuda mulai
tampak gelisah. Untuk kedua kalinya dia berteriak.
"Putri Sableng! Kau di mana"!"
Karena masih tidak ada suara jawaban, si pemuda
berkelebat ke arah mana tadi gadis berjubah merah
yang bukan lain adalah Putri Sableng berkelebat. Na-
mun si pemuda serta-merta tahan gerakannya tatkala
mendadak terdengar suara tawa cekikikan.
"Dasar gadis kurang ajar! Bikin dada orang deg-
degan saja! Kalau tidak cantik mungkin sudah tidak
kupedulikan!"
"Eh.... Ada yang tidak beres!" wajah si pemuda
kembali berubah tegang dan gelisah tatkala tiba-tiba
suara tawa cekikikan terputus laksana dibetot setan.
Tanpa herpikir panjang lagi, si pemuda berkelebat
Pada satu tempat tidak jauh dari pinggiran telaga
si pemuda hentikan larinya dengan sepasang mata
mendelik dan dahi mengernyit. Sejarak lima langkah di
hadapannya Putri Sableng tegak dengan kedua tangan
ditangkapkan di depan dada. Sepasang matanya mem-
buka memejam. "Hei! Apa yang kau lakukan di sini"!" kata si pemuda
"Monyet raksasa!" kata Putri Sableng sambil tunjuk
ke satu arah. Si pemuda arahkan pandangannya pada arah yang
ditunjuk Putri Sableng. Pada satu tempat di bawah
sebatang pohon, tampak satu sosok besar duduk ber-
sandar punggung.
"Jangan-jangan dia!" gumam si pemuda setelah
agak lama memperhatikan.
"Hai! Rupanya kau kenal monyet besar itu"!" tanya
Putri Sableng. "Jaga bicaramu!" kata si pemuda dengan suara
Dewi KZ 28 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
agak keras. Kejap lain sosoknya melompat dan tegak
tiga langkah di hadapan sosok besar di bawah pohon.
"Benar. Rupanya dia...!" desis si pemuda lalu per-
hatikan sekali lagi pada sosok di hadapannya.
Sosok besar itu ternyata adalah seorang laki-laki
berusia lanjut. Rambutnya panjang putih disanggul
tinggi. Laki-laki mengenakan pakaian gombrong besar
berwarna hijau. Pada perutnya tampak melingkar satu
Ikat pinggang besar yang di bagian depan perutnya ter-
dapat sebuah cermin bulat. Kedua mata orang ini me-
mejam rapat. "Gendeng Panuntun!" seru si pemuda lalu me-
langkah mendekat.
"Hai! Kau pandai juga memberi nama monyet besar itu
dengan Gendeng Panuntun. Apa dia gendeng betulan"l"
Putri Sableng berteriak.
Si pemuda hanya gelengkan kepala tanpa me-
nyambuti teriakan Putri Sableng. Sementara begitu ti-
dak mendapat sahutan, kembali Putri Sableng ber-
teriak. "Monyet besar yang kau beri nama Gendeng Paruntun
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu berjenis laki-laki atau perempuan" Kulihat dia
membawa cermin. Apa dia jenis monyet yang suka
dandan" Hik.... Hik.... Hik...I Nyatanya bukan manusia
saja yang ingin bergaya. Monyet sekarang pun mulai
bisa pasang aksi! Apa dia bisa tari Topeng Monyet"!"
"Gadis sableng! Jangan bicara ngelantur tak karuan!
Dia bukan monyet. Dia sahabatku! Kemarilah!"
"Apa"! Dia bukan monyet" Kalau bentuk seperti itu
kau bilang bukan monyet, lalu bentuk monyet betulan
bagaimana"! Hik.... Hik.... Hik...!"
Si pemuda hanya bisa gelengkan kepalanya berulang
kali. "Mengajak gadis seperti dia nyatanya makin tambah
merusak suasana!" gumamnya lalu menjura hormat
Dewi KZ 29 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
pada sosok di hadapannya yang tidak lain Gendeng
Panuntun adanya.
"Sobatku, Gendeng Panuntun. Harap maafkan ucapan
sahabatku Itu!"
Gendeng Panuntun buka kelopak sepasang matanya.
Bola matanya yang putih sejenak mengerjap. Lalu
terdengarlah ucapannya.
"Anak muda.... Tak usah gelisah. Aku tidak apa-apa
dikatakan monyet. Karena saat seperti sekarang ini,
monyet kadang-kadang lebih manusia daripada makhluk
yang bernama manusia! Aku gembira bisa jumpa kau
lagi! Hem.... Siapa gadis cantik yang bersamamu itu"
Kekasih..." Teman biasa..." Hati-hati, Anak Muda! Kalau
dua orang berlainan jenis berada di tempat sepi begini,
apalagi dekat telaga, orang ketiganya adalah nafsu! Aku
percaya kau bisa menahan. Tapi temanmu itu?"
Meski ucapan manusia bermata putih pertanda dia
buta ini perlahan, namun masih terdengar oleh Putri
Sableng. Paras gadis ini seketika berubah merah padam.
Namun justru yang selanjutnya terdengar adalah tawa
cekikikannya. Kejap lain gadis ini berkelebat dan tegak di
sebelah si pemuda.
Si pemuda berpaling, lalu sorongkan kepalanya
berbisik. "Harap jangan bicara tak karuanl Dia sahabat baikku.
Kita sekarang butuh keterangan darinya!"
Putri Sableng sesaat perhatikan Gendeng Panuntun
Lalu balik berbisik.
'Kulihat matanya buta. Bagaimana kau mau minta
keterangan padanya" Hik.... Hik.... Hik...! Jangan-jangan
kau salah ucap! Atau barangkali pendengaranku yang
keliru"!"
"Kau Ini aneh. Kau banyak mengenal tokoh-tokoh
rimba persilatan. Tapi nyatanya kau tidak tahu
Dewi KZ 30 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kehebatan orang satu persatu!" bisik si pemuda.
"Jangan salah sangka. Aku mengenal mereka lewat
cerita. Jadi bagaimana aku tahu kehebatan mereka
Hik.... Hik.... Hik...! Orang buta ini tadi kau beri nama
siapa"!"
"Bukan aku yang memberi nama. Sejak dulu namanya
sudah Gendeng Panuntun!"
"Kalau kau dengar saranku, jangan minta keterangan
padanya! Namanya saja Gendeng. Apa keterangannya
nanti tidak malah lebih gendeng" Apalagi dia orang buta"
Meski si pemuda mulai tampak jengkel, namun
akhirnya dia berkata lirih.
"Tapi yang ini lain!"
"Lain bagaimana" Orang buta ya begitu itu matanya!
Kalaupun dia beda dari orang buta lainnya, Itu hanya
pada cermin bulatnya itu! Kau pernah tahu bagaimana
kalau dia berkaca"!"
Mungkin tak dapat lagi menahan rasa jengkel, si
pemuda mendelik dan berbisik.
"Harap kau tidak usil! Jangan ikut bicara! Kalau kau
Ikut-ikutan nimbrung dan suasana kacau, kau nanti
yang bertanggung jawab!"
"Hai.... Apa dia suka bikin kacau"!"
"Kau benar-benar gadis sableng!" sentak si pemuda.
"Tapi kau juga Joko Sableng!" si gadis balik
membentak, membuat si pemuda yang tidak lain adalah
murid Pendeta Sinting, Pendekar Pedang Tumpul 131
Joko Sableng mendelik dengan dada menindih rasa
jengkel. "Hem.... Kalian ini berebut apa?" ujar Gendeng
Panuntun. Sebelum Joko buka mulut menjawab, Putri Sableng
telah mendahului.
"Kata temanku ini, meski kau telah kakek-kakek
Dewi KZ 31 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dan matamu tidak bisa melihat, tapi kau termasuk kakek-
kakek sableng! Apa betul"!"
"Hem.... Aku mencium bau tembakau! Adakah di
antara kailan berdua yang membawa tembakau"!" kata
Gendeng Panuntun alihkan pembicaraan.
"Apa kubilang! Orang buta biasanya suka sok tahu!
Kau dengar. Mana di antara kita yang membawa tem-
bakau"!" bisik Putri Sableng lalu tertawa tertahan.
Murid Pendeta Sinting dekap mulut Putri Sableng
dengan tangan kanannya. Lalu maju satu langkah tepat
di hadapan si gadis hingga pandangan si gadis terha-
langi "Terus-terusan melayanimu bisa-bisa urusan tak
kunjung selesai!" kata Joko lalu memandang pada Gen-
deng Panuntun dan berkata.
"Kita lupakan dahulu urusan tembakau! Aku sekarang
perlu keteranganmul"
"Aku hanya bisa memberimu satu keterangan. Kitab
yang kau cari telah menjadi milik orang! Dia adalah
seorang pemuda sebaya denganmu. Tanpa kau cari
kelak dia akan mencarimu! Berhati-hatilah mengha-
dapinya. Kitab di tangannya mengandung kekuatan luar
biasa dahsyat...."
Untuk sesaat murid Pendeta Sinting jadi terdiam
tergugu. Kepalanya silih berganti memandang pada
Gendeng Panuntun lalu pada Putri Sableng yang kini
telah maju dan tegak di sampingnya.
Gendeng Panuntun perlahan-lahan bangkit. Kepa-
lanya menghadap bergantian pada Joko dan Putri Sa-
leng. Lalu tanpa buka suara lagi, kakek bertubuh
besar Ini melangkah.
"Kek! Tunggu!" tahan Joko. "Siapa kira-kira pemuda
Itu"!"
'Saatnya nanti kau akan tahu! Silakan teruskan
bersenang-senang. Seandainya saja perempuan cantik
Dewi KZ 32 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
itu mau tunjukkan diri, aku mau menemani kalian
bersenang-senang di sini! Sayang dia tak mau tunjukkan
diri.... Padahal kecantikannya tidak kalah dengan gadis
berjubah merah kawanmu itu...."
Ucapan Gendeng Panuntun membuat murid Pendeta
Sinting kerutkan dahi. Sebaliknya Putri Sableng tampak
tenang-tenang saja. Malah mulutnya membuat gerakan
mencibir. "Monyet besar minta diri..." ujar Gendeng Panuntun.
Lalu sekali bergerak, tubuhnya telah berkelebat dan saat
Joko dan Putri Sableng berpaling, sosok Gendeng
Panuntun sudah melangkah jauh di depan sana. Kejap
lain hanya kilatan-kilatan cahaya putih yang keluar dari
cermin bulat si kakek yang terlihat sebelum akhirnya
sirna. "Ucapan kakek itu mengisyaratkan ada orang di
sekitar tempat ini!" bisik Joko setelah Gendeng Panuntun
lenyap. "Apa perlunya menuruti ucapan orang gendeng! Lebih
baik kita mencari tahu benar tidaknya ucapannya yang
mengatakan Kitab Hitam telah jatuh pada seorang
pemuda!' sahut Putri Sableng.
"Itu benar! Tapi kita harus juga tahu siapa adanya
perempuan cantik yang dikatakan Gendeng Panuntun."
"Kalau itu maumu, silakan cari! Aku akan menunggu di
sini!" ujar Putri Sableng dengan siratkan ketidak-
senangan. "Kau cemburu karena orang itu dikatakan cantik"!"
Putri Sableng menatap pada murid Pendeta Sinting.
Lalu tertawa cekikikan.
"Pantaskah pemuda sableng sepertimu mendapat
rasa cemburu" Hik.... Hik.... Hik...! Jangankan hanya
mencari, kau berpelukan di hadapanku pun aku tidak
akan cemburu!"
Dewi KZ 33 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Busyet! Dia benar-benar tidak ada rasa sama sekali
padaku! Akan kubuktikan nanti ucapannya! Biasanya
seorang perempuan pandai menutupi perasaannya!"
Habis membatin begitu, murid Pendeta Sinting ber-
kelebat. Bersamaan dengan itu sejarak lima tombak dari
tempatnya Putri Sableng dan Joko tadi berada, satu
sosok tubuh yang sedari tadi mengendap-endap mem-
buat gerakan. "Jangan bergerak dari tempatmu!" teriak Joko lalu
arahkan pandangannya pada sosok tubuh yang mulai
membuat gerakan seakan hendak berkelebat. Tapi
orang yang diteriaki tidak hiraukan ucapan Joko Se-
baliknya langsung berkelebat cepat.
"Hai! Tunggu!" Joko kembali berteriak. Lalu lipat
gandakan ilmu peringan tubuh dan menyusul pada sosok
yang berkelebat. Karena keadaan gelap dan murid
Pendeta Sinting tidak mengetahui daerah di sekitar
tempat Itu, pada akhirnya Joko kehilangan jejak.
"Ucapan Gendeng Panuntun benar. Melihat sosoknya
dia adalah seorang perempuan! Tapi mengapa dia
mencuri dengar pembicaraan Ini?" Joko terus berkata
sendiri dalam hati seraya melangkah ke arah di mana
Putri Sableng menunggu.
Krakkk! Terdengar ranting diinjak orang. Joko cepat berpaling
lalu berkelebat ke arah tempat terdengarnya suara.
"Jangan harap kau bisa lolos! Tetap di tempatmu atau
kuhantam!" ancam murid Pendeta Sinting berharap agar
orang tidak berkelebat pergi.
Rupanya ancaman Joko berpengaruh. Karena murid
Pendeta Sinting tidak melihat adanya sosok yang
berkebat. Pendekar 131 hentikan langkah. Sepasang matanya
menembusi kegelapan. Nalurinya mengatakan di situ ada
Dewi KZ 34 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang. Murid Pendeta Sinting tidak berani berniat ayal.
Dengan kerahkan tenaga dalam pada tangan kanannya
dia berteriak. "Keluarlah dari tempatmu!"
Tidak ada sahutan atau sosok yang terlihat.
"Kau dengar ucapanku! Keluarlah!" kembali murid
Pndeta Sinting berteriak.
"Aku malu.... Aku takut...." Terdengar suara jawaban
halus seorang perempuan.
"Kau tidak malu mencuri dengar pembicaraan oangl
Kau tidak takut mengintip orang! Mengapa sekarang kau
baru malu" Keluarlah!" seru Joko.
"Aku malu.... Aku takut...." Kembali terdengar suara.
"Jangkrik! Jangan-jangan ini hantu perempuan....'
Tengkuk murid Pendeta Sinting jadi merinding. "Makhluk
bangsa hantu tidak mempan pukulan. Tapi Gendeng
Panuntun mengatakan seorang perempuan. Bukan
hantu!" Ingat akan ucapan Gendeng Panuntun, kembali Joko
berseru. "Kau tak usah malu. Tak perlu takut!"
'Kau tidak akan menghantamku, bukan"!" kata suara
perempuan tadi.
"Aku hanya perlu tahu siapa kau dan apa tujuanmu!"
"Baiklah kalau hanya itu maumu...," kata suara pe-
rempuan. Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda
munculnya seseorang, membuat Joko hendak berteriak
lagi dan mulai jengkel.
Namun belum sampai suaranya terdengar, perlahan-
lahan semak belukar tujuh langkah di samping
murid Pendeta Sinting bergerak-gerak. Murid Pendeta
Sinting menunggu dengan mata terpentang. Meski dia
tidak angkat tangannya, namun diam-diam telah kerah-
kan tenaga dalam.
Dewi KZ 35 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Semak belukar bergerak menyibak. Lalu tampaklah
satu sosok tubuh!
Murid Pendeta Sinting makin pentangkan matanya.
Rahangnya mengambung dengan mulut komat-kamit.
Saat lain terdengar dia memaki-maki lalu hentakkan
kaki. Bersamaan dengan itu satu sosok tubuh yang baru
keluar dari arah semak belukar buka mulut. Bukan
perdengarkan suara, melainkan tertawa cekikikan! Ter-
nyata orang ini adalah seorang perempuan muda ber-
paras cantik mengenakan jubah merah dan bukan lain
adalah Putri Sableng.
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kau bercanda tidak ada juntrungan!" maki Joko
seraya balikkan tubuh.
"Siapa bercanda" Aku juga mencari perempuan itu
tapi juga kehilangan jejak! Hik.... Hik.... Hik...!"
"Tapi caramu! Mengapa berbuat begitu"!"
"Salahmu sendiri. Kau terlalu terbawa perasaan!"
Putri Sableng seenaknya saja.
"Kepalaku bisa pecah kalau terus-terusan bersa-
mamu" kata murid Pendeta Sinting lalu berkelebat.
"Tunggu!" seru Putri Sableng seraya ikut berkelebat,.
"Ingat, sekali lagi kau bercanda tidak pada tempatnya
aku tak akan berhubungan lagi denganmu!" ancam Joko
begitu Putri Sableng berlari di sampingnya.
Yang diancam tidak menyahut. Dia hanya tersenyum-
senyum. Dewi KZ 36 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
EMPAT LAKI-LAKI mengenakan pakaian hitam-hitam yang raut
wajahnya sukar dikenali karena tertutup oleh sebagian
caping lebarnya itu melangkah pelan-pelan dengan tubuh
sedikit terbungkuk.
Pada satu tempat mendadak dia hentikan langkahnya.
Sejurus kepalanya menghadap lurus ke depan. Lalu
kembali tertunduk. Bersamaan itu kakinya kembali
melangkah. "Hem.... Ada orang dari sebelah depan...," gumam si
laki-laki bercaping lebar seraya terus melangkah dengan
kepala menunduk hingga raut wajahnya makin sulit
dikenali. Baru saja enam langkah, dari arah depan sana tampak
satu sosok tubuh berkelebat cepat. Laki-laki bercaping
lebar angkat kepalanya. Mungkin pandangannya
terhalangi, tangan kanannya bergerak. Caping lebar
bagian depan sedikit terangkat.
"Hem.... Rasanya aku pernah jumpa dengan orang
ini?" desis laki-laki bercaping lalu tarik pulang tangan
kanannya hingga caping lebarnya kembali menutup
sebagian raut wajahnya.
Sementara orang yang berlari dari arah depan seakan
tidak hiraukan si laki-laki. Dia terus berkelebat dan
melewati laki-laki bercaping tanpa berpaling.
"Tampaknya kau terburu-buru. Apa ada urusan sangat
penting?" si laki-laki bercaping perdengarkan suara
begitu sosok yang berkelebat dari arah depan
melewatinya. Mendengar ucapan orang, sosok yang berkelebat
berhenti. Lalu tanpa berpaling dia berkata.
"Ada atau tidak ada urusan apa pedulimu"!" Iaki-laki
bercaping putar diri. Kepalanya sedikit ditengadahkan
Dewi KZ 37 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
agar pandangan matanya tidak terhalang bagian depan
capingnya. "Hem.... Bentuk tubuhnya boleh juga! Aku yakin
memang pernah menjumpainya.... Tapi di mana?" Laki-
laki bercaping lebar berpikir sejenak mengingat-ingat.
Sesaat kemudian dia terlihat angguk-anggukkan kepa-
lanya. Lalu berkata sambil tundukkan kepala.
"Memang tak ada pedulinya! Tapi siapa tahu aku bisa
membantu?"
Orang di hadapan laki-laki bercaping perdengarkan
dengusan pelan. Lalu berujar. Suaranya jelas bernada
meremehkan. "Orang sepertimu, apa yang bisa kau lakukan
untukku?" "Aku tadi bilang, siapa tahu.... Semuanya nanti
bergantung urusan dan imbalan. Kalau cocok mengapa
tidak...?"
"Hem... Begitu" Siapa kau..."!"
Laki-laki bercaping perdengarkan suara tawa pelan
"soal aku, itu urusan belakangan! Yang jelas aku tahu
siapa kau adanya...."
Orang di hadapan laki-laki bercaping lebar balikan
tubuh menghadap. Ternyata dia adalah seorang
perempuan berwajah cantik meski usianya tidak muda.
Mengenakan pakaian warna biru ketat dan tipis. Pada
bagian dadanya dibuat rendah hingga sembulan
sepasang payudaranya yang membusung padat terlihat
jelas. Rambutnya panjang bergerai dengan bulu mata
lentik dan hidung sedikit mancung. Bibirnya merah
membentuk bagus.
Si perempuan berpakaian biru sesaat perhatikan
orang di hadapannya dengan sepasang mata tak
berkesip. Namun karena laki-laki di depannya sengaja
masukkan capingnya dalam-dalam pada kepalanya, si
Dewi KZ 38 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
perempuan tidak bisa mengenali dengan jelas paras wa-
jah orang. Yang tampak adalah bagian hidung ke bawah.
Si perempuan buka mulut. Tapi si laki-laki bercaping
sudah mendahului berkata. "Bukankah kau Ratu
Pemikat..."!"
Perempuan di hadapan laki-laki bercaping yang
memang Ratu Pemikat adanya kerutkan dahi. Diam-
diam dia berkata dalam hati. "Melihat potongannya
memang mirip seorang kakek-kakek. Tapi bagian ba-
wah wajahnya jelas menunjukkan kalau usianya masih
muda.... Siapa dia" Kalau dia mengenalku, pasti dia dari
kalangan orang persilatan. Hem.... Tak ada salahnya
memang sedikit bertanya jawab dengannya. Siapa tahu
dia mengetahui urusan yang sedang kuhadapi! Ucapan
Gendeng Panuntun di dekat telaga malam itu membuat
ku kembali agak bingung. Dia mengatakan Kitab Hitam
telah dimiliki orang. Herannya orang itu masih sebaya
dengan Pendekar 131. Berarti kitab itu telah jatuh ke
tangan seorang pemuda! Sayangnya dia tidak menga-
takan siapa adanya pemuda yang telah memiliki Kitab
Hitam itu! Padahal aku yakin Gendeng Panuntun tahu
siapa pemuda itu. Dan ucapannya pasti benar! Kalau
saja Gendeng Panuntun mudah ditaklukkan, aku akan
mengorek keterangan dari mulutnya.... Untungnya ma-
lam itu aku selamat dari kejaran Pendekar 131 dan ga-
dis berjubah merah. Kalau tidak...."
"Kurasa urusanmu sangat penting. Kulihat kau
melamun dan bergumam sendiri!" Laki-laki bercaping
lebar putuskan kata hati Ratu Pemikat.
"Ah.... Urusanku tidaklah begitu penting! Dan aku
bersyukur kau telah mengenaliku...," kata Ratu Pemikat.
"Hem.,.. Aku juga bersyukur kalau urusanmu tidak
penting, berarti kau tidak memerlukan bantuan orang
lain. Hanya kalau sudi, mau jawab tanyaku..."!"
Dewi KZ 39 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Ratu Pemikat tertawa panjang. "Kau ini aneh. Kau tadi
yang tawarkan bantuan. Sekarang kau yang hendak
bertanya!"
:Tapi pertanyaanku mungkin masih ada hubungannya
denganmul"
Ratu Pemikat kembali pandangi orang dengan lebih
seksama. "Rupanya dia tahu banyak dengan diriku "
katanya dalam hati. Lalu berkata.
"Sebenarnya aku tak mau jawab pertanyaanmu, tapii
akan kudengar dahulu apa yang akan kau tanyakan "
"Bagaimana akhir dari peristiwa di Pulau Biru"!" tanya
laki-laki bercaping.
Sepasang kaki Ratu Pemikat tampak bergerak
mundur setengah tindak. Pertanyaan orang membuat
hatinya tidak enak dan berdebar-debar.
"Siapa kau sebenarnya"!" tanya Ratu Pemikat setelah
dapat kuasai diri.
"Itu urusan mudah dan bisa ditangguhkan...."
"Hem.... Peristiwa di Pulau Biru hanya beberapa orang
yang tahu. Kalau dia sampai tahu peristiwa itu, jangan-
jangan dia salah satu orang yang ada di sana sewaktu
peristiwa itu! Tapi siapa...."
Mungkin tak bisa memperoleh jawaban, akhirnya
Main Pemikat bertanya.
"Apa kau salah seorang yang hadir di Pulau Biru ltu"!"
Laki-laki bercaping tidak menjawab. Sebaliknya dia
malahh ajukan tanya lagi.
"Bagaimana kau bisa selamat dari Pulau Biru"!"
"Aku tahu bagaimana caranya lolos! Dan aku tak
tahu bagaimana kelanjutan peristiwa itu! Yang jelas,
Kitab Serat Biru telah jatuh ke tangan...."
"Pendekar 131!" sahut laki-laki bercaping.
"Hem.... Kau ternyata banyak tahu juga. Apa kau
juga sudah tahu kalau sebuah kitab lagi jatuh juga ke
Dewi KZ 40 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
tangannya"!"
"Kudengar dia memang telah mendapat sebuah kitab
dengan adanya peristiwa Tengkorak Berdarah!" kata laki-
laki bercaping.
"Ah.... Melihat kau tahu banyak seluk beluk orang-
orang rimba persilatan, pasti kau seorang tokoh dunia
persilatan. Mendengar kau tahu tentang Pendekar 131
jangan-jangan kau masih sahabatnya...."
Bibir laki-laki bercaping sunggingkan senyum aneh.
"Benar! Aku memang sahabatnya. Seorang sahabat
yang akan mengantar nyawanya masuk liang lahat"
Paras wajah Ratu Pemikat tampak berubah. Namun
diam-diam perempuan bertubuh bahenol berwajah
cantik ini merasa lega. "Kalau dia tahu banyak, tentu
orang ini memiliki kepandaian tinggi! Lebih dari itu dia
rupanya punya dendam...."
"Kau punya urusan silang sengketa dengan pemuda
itu"!" tanya Ratu Pemikat.
"Bukan hanya dengan dia! Siapa pun yang coba-
coba menjamahnya berarti berani berurusan denganku.
Karena dia telah memotong dendamku!"
Mendengar ucapan laki-laki bercaping, Ratu Pemikat
tersenyum. "Apa kau siap menghadapinya" Dengan
kedua kitab sakti di tangannya, Pendekar 131 bukan
manusia yang mudah dikalahkan...."
Rahang laki-laki bercaping terlihat terangkat. Tubuhnya sedikit bergetar. "Berapa pun kitab di
tangannya, bukan menjadi hal yang membuatku takuti
Aku hanya kekuatan untuk membunuhnya sebanyak
nyawa yang dia miliki!"
'Hem.... Aku akan terus memancingnya.... Mudah-
mudahan ini ada hubungannya dengan Kitab Hitam...,"
Walet Emas Perak 1 Pedang Kiri Pedang Kanan Karya Gan K L Memanah Burung Rajawali 6
Convert djvu & Ebook by Dewi KZ
http://kangzusi.com/
Scan buku by : Ardiansyah
Upload file di Kaskus by : Syaugy_ar
SATU DI dalam ruangan kuil Dewa Orok dan Cucu Dewa
sejenak saling lontar pandang. Saat lain kedua guru dan
murid ini bergerak bangkit. Cucu Dewa memberi isyarat
Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dengan anggukan kepala. Lalu berkelebat dan lenyap di
balik satu-satunya pintu dari batu hitam tidak jauh dari
tempatnya tadi duduk. Dewa Orok sendiri kempiskan
mulut lalu perlahan-lahan melangkah melalui pintu di
mana tadi Cucu Dewa berkelebat lenyap.
Seperti dituturkan dalam episode: "Titah dari Liang
Lahat", ketika Cucu Dewa dan Dewa Orok tengah ber-
bincang-bincang mendadak terdengar satu teriakan
membahana dari arah luar.
'Cucu Dewa! Aku datang menjemput nyawamu!
Keluarlah!"
Untuk kedua kalinya kembali terdengar suara te-
riakan keras. Yang keluarkan teriakan ternyata adalah
seorang laki-laki mengenakan pakaian putih. Sepa-
sang matanya besar menjorok keluar seolah hendak
mencelat dari rongganya. Wajahnya hampir-hampir ti-
dak terhias daging sama sekali. Kepalanya tidak ditum-
buhi rambut Orang ini tidak lain adalah Iblis Rangkap
Jiwa. Seperti juga dituturkan dalam episode : 'Titah dari
Liang Lahat", begitu dapat bebaskan diri dari totokan
Pendekar 131 dan kesaktiannya pulih, iblis Rangkap
Jiwa kembali ke puncak Bukit Selamangleng. Namun
dia terkejut saat mendadak muncul Malaikat Penggali
Kubur yang baru saja memperoleh Kitab Hitam. Iblis
Rangkap Jiwa sama sekali tidak menduga kalau secepat
Itu Malaikat Penggali Kubur kembali ke puncak Bu-
kit Selamangleng meski pemuda ini memang mengata-
kan akan kembali ke puncak bukit itu. Kembalinya Ma-
laikat Penggali Kubur menemui Iblis Rangkap Jiwa ter-
nyata memberi tugas pada laki-laki berkepala gundul
itu untuk mencari Dewa Orok dan membunuhnya. Se-
kaligus juga membunuh Cucu Dewa, dari mana Malai-
kat Penggali Kubur memperoleh keterangan tentang
Dewi KZ 2 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
asal-usul dan anak keturunan Ken Rakasiwi, orang-
orang yang harus dimusnahkan seperti yang tertulis
dalam dinding tanah liang lahat di mana Datuk Kema-
tian minta dikuburkan.
Karena dua kali teriakannya tidak mendapat sa-
hutan, Iblis Rangkap Jiwa kembali buka mulut.
"Percuma kau sembunyi, jahanam Cucu Dewa! Ke
lobang semut pun kau tidak akan.lolos dari tanganku!'
Selesai berucap begitu, Iblis Rangkap Jiwa sentak-
kan sedikit kepalanya tengadah ke atas. Saat lain terde-
ngarlah gelakan tawanya. Karena tawa itu bukan tawa
sembarangan, melainkan telah dialiri dengan penge-
rahan tenaga dalam, maka tempat itu untuk beberapa
saat laksana dibuncah suara geledek yang menggidik-
kan! Tapi laksana dicabut tangan setan, Iblis Rangkap
Jiwa putuskan gelakan tawanya saat dia merasakan
ada semilir angin lewat pundaknya. Sebagai orang
yang memiliki daya tangkap luar biasa apalagi dia ber-
ada di sekitar tempat orang yang dicari, laki-laki yang
mengaku berusia lebih dari dua ratus tahun ini maklum
kalau ada orang!
Tanpa buka mulut lagi Iblis Rargkap Jiwa luruskan
kepalanya. Laksana terbang dia berkelebat ke sam-
ping kanan Tanpa berpaling rupanya Iblis Rangkap
Jiwa sudah dapat menentukan di mana adanya orang
itu! Begitu berkelebat ke samping kanan, seraya ang-
kat kedua tangannya Iblis Rangkap Jiwa berpaling. Na-
mun kedua tangannya yang terangkat mendadak ter-
tahan tatkala dari tempatnya berdiri sepasang matanya
bukan melihat Cucu Dewa melainkan seorang pemuda
berwajah tampan yang tidak memiliki tangan dan mulut-
nya mainkan bundaran karet. Saat si pemuda berta-
Dewi KZ 3 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
ngan buntung kempiskan mulut seolah menyedot, ter-
dengarlah suara duuuttl Duuttt! Duuuutt! Lalu bunda-
ran karet mencuat ke depan dan mengapung di udara.
Sesaat Iblis Rangkap Jiwa pentangkan mata per-
hatikan dengan saksama ke bagian bawah orang di ha-
dapannya, karena ternyata si pemuda yang tidak lain
adalah Dewa Orok tegak dengan, kaki bersila di atas
dan kepala di bawah!
"Dewa Orok!" terdengar desisan Iblis Rangkap Ji-
wa. Raut wajah orang ini seketika berubah. Ada kegem-
biraan dan keheranan terpancar dari pandangan laki-
laki berkepala gundul ini.
"Hem.... Nyatanya aku tak perlu mengorek mulut
Cucu Dewa untuk minta keterangan orang yang kucari!
Orang ini ternyata datang sendiri! Tapi... Mengapa
orang ini berada di sini" Apa hubungannya dengan
Cucu Dewa jahanam itu" Sahabatnya" Atau keber-
adaannya di sini untuk menemui Cucu Dewa" Hem....
Dia mungkin belum tahu apa tujuanku, sebaiknya aku
tanya pada dia dahulu...." iblis Rangkap Jiwa membatin.
Lalu sambil sunggingkan senyum dia berkata.
"Tidak disangka kalau selang waktu telah memper-
temukan kita kembaii! Kuharap kau tidak lupa dengan
diriku!" Sepasang mata Dewa Orok mengerjap beberapa
kali. Saat lain pemuda bertangan buntung ini gerakkan
kedua kakinya yang bersila di udara. Wuuuutt! Kini
Dewa Orok telah tegak dengan bertumpu pada kedua
ibu jari kakinya Sementara bundaran karet terlihat te-
tap mengapung sejengkal di atas tanah
Dewa Orok sodorkan kepalanya ke depan seakan
hendak mengamati tampang orang di hadapannya.
Yang dipandang pasang tampang dengan bibir terse-
nyum, lalu angguk-anggukkan kepalanya yang gundul.
Dewi KZ 4 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Dewa Orok tarik pulang kepalanya dengan sepa-
sang mata menyipit. Bersamaan dengan itu kepalanya
bergerak menggeleng-geleng.
"Sepertinya aku tidak pernah jumpa denganmu!
Jadi harap jangan marah kalau aku tanya siapa diri-
mu"!" Dewa Orok buka suara.
"Aku maklum kalau kau mengatakan begitu. Per-
temuan kita memang telah lama sekaii Sebelum aku
jawab pertanyaanmu, aku tanya. Bukankah kau Dewa
Orok"!" kata Iblis Rangkap Jiwa meski dia yakin orang
di hadapannya adalah Dewa Orok.
"Aku maklum kau bertanya begitu!" Dewa Orok
ikut-ikutan berkata seperti ucapan iblis Rangkap Jiwa.
"Sebelum aku jawab pertanyaanmu, kuharap kau jawab
dulu pertanyaanku...!"
Meski mulai agak jengkel mendengar ucapan si
pemuda yang Ikut-ikutan bicara mirip ucapannya, na-
mun akhirnva iblis Rangkap Jiwa jawab pertanyaan
orang "Aku Iblis Rangkap Jiwa! Kau juga sebutkan diri!"
"Aku Iblis Rangkap Nyawa!" ujar Dewa Orok. mem-
buat Iblis Rangkap Jiwa beliakkan sepasang matanya
makin besar. Diam-diam laki-laki gundul ini membatin.
"Bagaimna ini" Aku yakin manusia ini Dewa Orok. Tapi
mengapa dia mengaku iblis Rangkap Nyawa. Apakah
itu gelaran yang baru disandangnya"!"
Menduga begitu, iblis Rangkap Jiwa akhirnya ber-
kata lagi. "Gelaran barumu bagus! Pasti kau telah mendapat
ilmu luar biasa hingga bergelar begitu! Kalau kita ber-
gabung, tentu akan membuat rimba persilatan geger!
Yang satu Iblis Rangkap Jiwa, satunya lagi Iblis Rang-
kap Nyawa! Ha.... Ha... Ha...!
"Ha ... Ha.. Ha.. !" Dewa Orok Ikut-Ikutan tertawa.
Dewi KZ 5 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Hingga tempat Itu seketika dlbuncah dengan tawa ber-
gelak-gelak 'Diam!" Mendadak Iblis Rangkap Jiwa membentak
tatkala mendapati Dewa Orok terus tertawa bergelak
meski dia sudah hentikan tawanya.
Laksana disambar setan. Dewa Oiok putuskan ge-
lakan tawanya. Kini mulutnya terkancing rapat. Namun
kejap kemudian mulutnya membuka, bukan perdengar-
kan suara melainkan membuat gerakan menyedot:
Bundaran karet yang terapung sejengkal di atas tanah
bergerak-gerak lalu melesat masuk ke mulutnya!
"Dewa Orok! Jangan...."
"Aku Iblis Rangkap Nyawa!" tukas Dewa Orok de-
ngan mulut masih mainkan bundaran karet diputar-pu-
tar ke atas ke bawah
"Aku tak peduli siapa kau!" sentak Iblis Rangkap
Jiwa. Dewa Orok pasang tampang terkejut. Mulutnya
meniup. Bundaran karet melesat keluar lalu menga-
pung di depan wajahnya. Kejap lain dia berkata.
"Aku juga tak peduli siapa kau!"
Dada Iblis Rangkap Jiwa laksana meledak men-
dengar ucapan Dewa Orok. Tapi laki-laki ini coba me-
nindih hawa amarahnya. Dia yakin benar kalau pemuda
bertangan buntung di hadapannya adalah Dewa Orok.
Namun keberadaannya di sekitar kuil tempat tinggai
Cucu Dewa yang membuat Iblis Rangkap Jiwa tidak
berani segera laksanakan tugas yang diperintah Malai-
kat Penggali Kubur untuk membunuh Dewa Orok. Laki-
laki ini sebenarnya masih ingin meyakinkan bahwa di
sekitar tempat itu tidak ada orang perempuan.
Kejadian di puncak Bukit Selamangleng yang
membuat kesaktiannya musnah membuat iblis Rang-
kap Jiwa tidak berani berbuat gegabah. Karena kalau
Dewi KZ 6 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dia sampai gagal lakukan perintah Malaikat Penggali
Kubur, apa yang menjadi cita-citanya hanya impian be-
laka. (Tentang peristiwa musnahnya kesaktian Iblis
Rangkap Jiwa silakan baca dalam episode : "Titah dari
Liang Lahat").
"Iblis Rangkap Nyawa!" kata Iblis Rangkap Jiwa.
"Jauh sampai di tempat ini pasti kau hendak bertemu
dengan Cucu Dewa. Benar"!"
"Iblis Rangkap Jiwa!" ucap Dewa Orok masih meni-
rukan seperti ucapan Iblis Rangkap Jiwa. "Jauh datang
ke tempat ini dan mendengar teriakanmu tadi, tentu kau
hendak bertemu Cucu Dewa. Benar"!"
"Jahanam! Sekali lagi kau timkan ucapanku, rang-
kap berapa pun nyawamu, bukan pekerjaan sulit ba-
giku mencabut beberapa nyawamu itu! Lekas jawab!"
"Aneh.... Kau tadi mengajakku bergabung agar rim-
ba persilatan geger! Sekarang kau malah hendak cabut
rangkapan nyawaku! Bagaimana"!'"
"Jangan banyak mulut! Jawab. Kau hendak mene-
mui Cucu Dewa, bukan"!" sentak Iblis Rangkap Jiwa.
"Jangan banyak...." Dewa Orok putuskan ucapan-
nya yang hendak berkata seperti ucapan Iblis Rangkap
Jiwa. Lalu tundukkan wajah sembunyikan senyumnya.
Sesaat kemudian dia angkat wajah lalu berkata.
"Aku memang hendak bertemu dengannya!"
'Apa urusanmu dengan Cucu Dewa"l' tanya lblis
Rangkap Jiwa "Karena gelarku Iblis Rangkap Nyawa, tentu urus-
anku adalah nyawa!'
Iblis Rangkap Jiwa anggukkan kepalanya perla-
han. Tangannya bergerak mengusap dagunya, lalu ber-
ujar. "Cucu Dewa bukan orang sembarangan. Apa kau
datang sendirian"!"
Dewi KZ 7 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Cucu Dewa memang bukan orang sembarangan.
Tapi.aku tak butuh teman kalau hanya untuk cabut satu
nyawanya!"
Mungkin untuk buktikan ucapan Dewa Orok yang
mengisyaratkan bahwa dia datang seorang diri, Iblis
Rangkap Jiwa putar kepalanya berkeliling dengan mata
menyelidik. 'Kau mencari seseorang"!" tanya Dewa Orok.
Iblis Rangkap Jiwa tidak menyahut. Malah begitu
kepalanya lurus ke arah Dewa Orok, sepasang matanya
mendelik angker. "Aku memang tidak menangkap ada-
nya orang lain di tempat ini. Hem.... Manusia buntung
ini harus kuselesaikan dahulu..." Saat lain dia mem-
bentak. "Dengar! Kau tak akan cabut nyawa Cucu Dewa
jahanam itu. Karena sebelum kau cabut nyawanya, nya-
wamu akan kucabut dahulu!"
Dewa Orok terkesiap. "Kau ini bagaimana" Meng-
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
apa kau inginkan nyawaku" Kau tahu" Meski aku ber-
gelar Iblis Rangkap Nyawa, kau tidak bisa rangkapkan
nyawaku yang telah kau cabut masuk ke jiwamu!"
"Peduli setan! Yang jelas kau harus mampusl* har-
dik Iblis Rangkap Jiwa.
"Peduli setan!" ucap Dewa Orok ikut-ikutan. "Yang
jelas aku tidak mau mampus!"
"Bagus! Kita lihat, Iblis mana yang mampus!" Iblis
Rangkap Jiwa angkat kedua tangannya.
"Bagus! Kita lihat, iblis mana yang tidak mampus!"
kata Dewa Orok lalu membuat gerakan menyedot pada
mulutnya. Bundaran karet melesat masuk ke mulutnya.
Bersamaan dengan itu Iblis Rangkap Jiwa berke-
lebat ke depan. Kelebatan sosoknya timbulkan suara
berdesir keras. Kejap lain kedua tangan laki-laki gundul
ini telah lakukan gerakan menghantam dari arah kiri
Dewi KZ 8 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kanan kepala Dewa Orok!
Karena sudah waspada dan sebelumnya telah tahu
siapa adanya orang yang dihadapi, sebelum kedua
tangan Iblis Rangkap Jiwa rrenghantam rengkah kepa-
lanya, pemuda bertangan buntung ini membuat gerak-
an salto satu kali. Begitu kakinya di udara, sepasang
kakinya bergerak ke samping kiri kanan.
Bukkkkk! Bukkkkk!
Sepasang tangan Iblis Rangkap Jiwa beradu keras
dengan sepasang kaki Dewa Orok. Saat bersamaan,
sosok Dewa Orok terjajar ke belakang. Kakinya yang
masih berada di atas udara tampak bergetar hebat. Ma-
lah saat lain kaki itu tampak doyong serentak ke arah
kiri. Namun gerakan kaki Dewa Orok mendadak terhen-
ti tiga jengkal di atas tanah. Bersamaan dengan itu bahu
Dewa Orok membuat gerakan dua kali. Wuutt! Wuuutt!
Bagian tubuh atas Dewa Orok yang berada di bawah
terangkat. Kejap lain pemuda ini telah tegak di atas ibu
jari kakinya. Namun begitu, paras wajahnya tetap beru-
bah. Di hadapannya, Iblis Rangkap Jiwa menyeringai.
Walau sosoknya tidak bergeming dari tempatnya, tapi
jelas parasnya membayangkan rasa hampir tidak per-
caya. "Hem.... Kekuatannya terletak pada kakinyal Tapi
untuk apa aku memikirkan itu" Dia tidak mungkin bisa
menghindar kalau kuhantam dengan pukulan Jarak Ja-
uhi batin Iblis Rangkap Jiwa..
Dengan cepat Iblis Rangkap Jiwa kerahkan tenaga
dalamnya. Namun belum sampai dia membuat gerakan
apa-apa, di depan sana Dewa Orok tarik tubuhnya ke
belakang. Lalu serta-merta dihentakkan kembali ke de-
pan. Dewi KZ 9 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Beettt! Dari dada Dewa Orok melesat bongkahan awan putih
yang keluarkan suara luar biasa keras menusuk gendang
telinga. Kejap kemudian tanah di depan Dewa Orok
bertabur muncrat ke udara tersapu bongkahan awan
putih yang lewat. Tanah di tempat itu pun bergetar
laksana dilanda gelombang dahsyat.
Melihat serangan yang datang, Iblis Rangkap Jiwa
bukannya cepat membuat gerakan untuk memangkas.
Sebaliknya laki-laki ini perdengarkan suara tawa
bergelak. Lalu tegak menyongsong pukulan orang
dengan kedua tangan kacak pinggang!
Dessss! Sosok Iblis Rangkap Jiwa mencelat mental terlanggar
bongkahan awan putih. Lalu terpuruk di atas tanah tak
bergerak-gerak lagi! Namun cuma sekejap. Di lain saat
sosok Iblis Rangkap Jiwa membuat gerakan. Kedua
tangannya menghentak di atas tanah. Tubuhnya
seketika bangkit berdiri.
Untuk sesaat Iblis Rangkap Jiwa perhatikan dirinya.
Sementara di depan sana sepasang mata Dewa Orok
membelalak. Iblis Rangkap Jiwa tidak mengalami cedera
sama sekali! Hanya dadanya yang sedikit bergetar
karena terhantam bongkahan awan putih.
"Kau telah lihat. Aku memiliki jiwa rangkap hingga
aku bisa bangun lagi. Sekarang aku mau lihat, apakah
kau pantas menyandang gelar Iblis Rangkap Nyawal"
Tengkuk Dewa Orok berubah dingin. Gerakan mu-
lutnya yang menyedot-nyedot bundaran karet mirip dot
bayi bertambah keras hingga saat itu juga terdengar
suara duutt! Duuuttt! Duuttt! beberapa kali.
Iblis Rangkap Jiwa angkat kedua tangannya. Di
seberang sana, Dewa Orok tampak sipitkan sepasang
matanya. Sadar bahaya akan mengancam dirinya, mes-
Dewi KZ 10 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
ki dia tidak yakin dapat memangkas pukulan iblis Rang-
kap Jiwa, namun pemuda ini tidak diam begitu saja.
Tubuhnya segera ditarik ke belakang. Sepasang mata-
nya memejam. Jelas kalau pemuda ini coba kerahkan
segenap tenaga dalamnya.
Iblis Rangkap Jiwa sunggingkan senyum seringai.
Kedua tangannya bergerak. Namun gerakan kedua ta-
ngan laki-laki gundul ini tertahan di udara tatkala men-
dadak terdengar suara tawa!
Baik Dewa Orok maupun Iblis Rangkap Jiwa tidak
dapat menentukan siapa adanya orang. Yang pasti bagi
mereka, siapa pun orangnya yang perdengarkan suara,
jelas jika suara tawa itu adalah suara perempuan!
* * * Dewi KZ 11 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
DUA KEPARAT! Siapa perempuan yang tertawa ini"
Jangan-jangan gadis sableng di puncak bukit tempo hari!
Celaka kalau benar-benar dia! Tapi tidak tenang hatiku
sebelum tahu sendiri!" Kepala Iblis Rangkap Jiwa
berpaling ke arah datangnya suara tawa.
Di sebelah depan, perlahan-lahan Dewa Orok buka
kelopak matanya. Dengan dahi berkerut dia juga meno-
leh ke arah datangnya suara tawa.
Kira-kira delapan tombak dari tempatnya berdiri, Iblis
Rangkap Jiwa melihat sesosok tubuh tegak dengan
kedua tangan saling meremas. Orang ini mengenakan
pakaian warna hitam yang disambung-sambung hingga
panjang ke bawah membuat tubuh bagian bawahnya
tidak kelihatan. Orang ini juga mengenakan cadar
menutupi wajahnya. Hingga dari anggota tubuhnya yang
kelihatan hanyalah sepasang matanya serta uraian
rambutnya yang hitam dan lebat.
Ketegangan di paras wajah Iblis Rangkap Jiwa mereda
demi melihat sosok tubuh orang. Dia menghela napas
panjang. Diam-diam dia membatin. "Untung bukan gadis
sableng berjubah merah itu! Siapa orang ini" Temannya
manusia buntung itu..." Tapi dia juga seperti terkejut,
berarti bukan temannya...."
Baru saja Iblis Rangkap Jiwa membatin begitu, orang
yang mengenakan pakaian hitam disambung-sambung
hingga menjulai ke bawah membuat gerakan satu kali.
Sosoknya melesat dan tegak tiga langkah disamping
Dewa Orok. Orang ini sesaat memandang pada Dewa Orok.
Yang dipandang mendelik seolah ingin mengetahui sia-
pa adanya orang. Namun karena sekujur tubuh orang
tertutup, Dewa Orok tidak bisa memastikan.
Dewi KZ 12 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Di seberang sana, Iblis Rangkap Jiwa beliakkan
sepasang matanya yang besar, memandang tak berkesip
silih berganti pada Dewa Orok dan orang yang baru
muncul. Setelah yakin bahwa orang yang datang bukan orang
yang pernah ditemuinya di puncak Bukit Selamangleng,
Iblis Rangkap Jiwa buka mulut langsung membentak.
"Orang tak dikenal! Kuperintahkan kau tinggalkan
tempat ini!"
Orang bercadar dan berpakaian sambung-sambung
perdengarkan suara tawa cekikikan. Lalu berkata.
"Bahagia rasanya hari ini bisa jumpa dengan seorang
tokoh maha sakti bergelar Iblis Rangkap Jiwa.... Tapi
sayang rupanya kau tidak menyukai kedatanganku di
tempat ini...." Orang ini lantas berpaling pada Dewa Orok
dan lanjutkan ucapannya. "Orang muda. Apakah kau
juga tidak menyukai kedatanganku di sini?"
Iblis Rangkap Jiwa terlihat sedikit terkejut mendapati
orang telah tahu siapa dirinya. Sementara Dewa Orok
meski.terkejut namun segera semburkan bundaran
karetnya hingga mengapung di depannya. Kejap lain
terdengarlah ucapannya.
"Bahagia rasanya hari ini bisa jumpa denganmu.
Sayang aku tidak bisa melihat raut wajahmu."
"Ah.... Senang sekali aku mendengar jawabanmu.
Berarti kau menyukai kehadiranku di sini meski kita
belum saling kenai...."
"Ah.... Aku juga senang sekali mendengar ucapanmu.
Berarti kau " Ucapan Dewa Orok yang ikut-ikutan bicara orang
belum selesai, Iblis Rangkap Jiwa telah memotong.
"Orang tak dikenal! Siapa kau"!"
"Namaku Orang Tak Dikenal!" jawab orang yang
baru muncul. Kembali orang ini berpaling pada Dewa
Dewi KZ 13 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Orok dan bertanya.
"Orang muda. Kau sendiri siapa..."!"
"Namaku Orang Terkenal!" jawab Dewa Orok se-
anaknya lalu tersenyum dan lanjutkan kata-katanya.
"itu kalau di daerah barat. Kalau di daerah timur orang
memanggilku Iblis Rangkap Nyawa. Di daerah selatan
aku dikenal dengan Iblis Tanah Arak. Di daerah utara
aku digelari orang Iblis Tangan Dua!"
Orang di samping Dewa Orok terbawa cekikikan.
"Wah.... Gelarmu banyak serta angker-angker. Ini daerah
mana?" "Ini daerah timur. Maka, kau boleh memanggilku
Iblis Rangkap Nyawa!" *
"Mendengar gelarmu itu, apakah kau masih sau-
dara Iblis Rangkap Jiwa itu"!"
"Benar! Dia adalah adikku paling bungsu! Kakaknya
dia bernama Iblis Rangkap Iblis!" kata Dewa Orok lalu
tertawa cekikikan seperti halnya orang di sampingnya
tadi. "Wah.... Jadi kalian keluarga Iblis.... Lalu ciri-cirinya
adikmu yang bernama Iblis Rangkap Iblis itu bagaimana"
Apa aneh dan angker mirip kalian berdua ini"!"
Dewa Orok gelengkan kepala. "Sebaliknya dia se-
pertimu. Seorang perempuan. Wajahnya cantik. Tubuh-
nya membentuk bagus. Dadanya besar, pinggulnya pa-
dat. Hanya sayang...." Dewa Orok tidak lanjutkan ucap-
annya, membuat orang di sampingnya cepat menyahut
seolah penasaran ingin tahu.
"Sayang bagaimana"!"
"Dia tidak pernah mengenakan rangkapan di balik
pakaiannya!"
Mendengar keterangan Dewa Orok, orang di sam-
pingnya tertawa melengking. Dewa Orok tidak tinggal
diam. Dia ikut-ikutan tertawa melengking.
Dewi KZ 14 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Tulang rahang Iblis Rangkap Jiwa terangkat. Sepa-
sang matanya membelalak laksana hendak meloncat
keluar, "iblis jahanam! Keparat! Kalian berdua akan
mampus!" Orang di samping Dewa Orok putuskan lengkingan
tawanya. Lalu bertanya.
"Kenapa adik bungsumu marah-marah" Apa kare-
na kau mengatakan adikmu satunya tidak pernah me-
ngenakan rangkapan di balik pakaiannya tadi"!"
Dewa Orok ikut putuskan lengkingan tawanya lalu
menjawab. "Kurasa bukan itu masalahnya meski masih ada
hubungannya!"
"Hem.... Lalu apa masalahnya"!"
"Dia menyuruhku mencarikan rangkapan pakaian
dalam untuk kakak perempuannya itu! Tapi aku meno-
lak. Ke mana aku harus cari rangkapan pakaian dalam
seorang perempuan" Kalaupun dapat, adik perempu-
anku itu pasti menolak! Karena dia akan terus garuk-
garuk jika mengenakan rangkapan pakaian dalam! Ti-
dak tahu kalau pakaian dalam itu bekas milikmu...."
Seraya tertawa cekikikan, orang di samping Dewa
Orok berkata. "Sebenarnya aku.mau saja memberikan pakaian
dalamku pada adik perempuanmu itu! Dan aku dapat
memastikan adikmu tidak akan garuk-garuk Jika meng-
enakan rangkapan pakaian dalam bekas milikku. Hanya
sayang...."
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sayang bagaimana..."!" tanya Dewa Orok cepat.
Hari ini aku tidak mengenakan rangkapan pakaian
dalam. Maaf, bukannya aku berbohong, kalau tidak
percaya kau boleh melihatnya!"
"Jahanam Jangan-jangan perempuan ini juga tahu
kelemahanku! Atau ucapannya itu tanpa sengaja...?"
Dewi KZ 15 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Diam-diam Iblis Rangkap Jiwa gelisah. Dadanya ber-
debar-debar. Kegelisahan Iblis Rangkap Jiwa makin terlihat tat-
kala di depan sana dilihat orang di samping Dewa Orok
gerakkan kedua tangannya seolah hendak menyingkap
pakaian hitam sambung-sambungannya.
Mungkin karena terlalu ketakutan akibat kejadian
di puncak Bukit Selamangleng tempo hari, padahal ke-
saktiannya baru musnah jika melihat pantat laki-laki
dan perempuan bersamaan, maka tanpa sengaja Iblis
Rangkap Jiwa berteriak.
"Tahan!"
Dewa Orok dan orang di sampingnya sama-sama
berpaling. Dahi Dewa Orok tampak mengernyit. Se-
pasang mata orang di sampingnya mengerjap beberapa
kali.' . "Apa yang akan kau lakukan"!" bentak iblis Rangkap
Jiwa. "Kakakmu ini ingin tahu kalau aku benar-benar tidak
mengenakan rangkapan pakaian dalam! Apakah kau
juga ingin melihatnya"!"
"Jahanam! Dia bukan kakakku! Aku juga tak ingin lihat
bagian dalam tubuhmu!"
Orang di samping Dewa Orok menoleh pada Dewa
Orok. "Kau Ini bagaimana" Kau bilang dia adikmu. Tapi
mengapa dia tak mengakui kau kakaknya?"
"Kau tak usah heran, itulah keluarga iblis! Dia tak
mau mengakui saudara di depan orang...! Padahal kalau
ada kesulitan masih minta bantuan!'
"Sebagai saudaranya, kau sedikit banyak tentu tahu.
Apakah dia memang tidak suka melihat bagian dalam
tubuh perempuan"! Padahal selama ini banyak orang
tergila-gila ingin tahu bagian dafam tubuhku. Apalagi
pantatku yang besar ini.... Hik.... Hik...!" sambil tertawa
Dewi KZ 16 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang ini usap-usap pantatnya.
Wajah Iblis Rangkap Jiwa makin tegang. Sebaliknya
Dewa Orok tidak menyahut. Sementara orang di
sampingnya segera meloncat mendekati Dewa Orok.
"Rupanya saudaramu tidak mau diberi rezeki. Kaulah
yang akan mendapat rezeki dapat melihat punyaku!" kata
orang berpakaian hitam sambung-sambung lalu kedua
tangannya bergerak seolah hendak buka pakaiannya.
"He.... Nanti lakukan apa yang kuucapkan! Jangan
membantah...," bisik orang di samping Dewa Orok.
Belum sampai Dewa Orok dapat mengerti maksud
ucapan orang dan belum sampai orang itu buka kancing
pakaiannya, terdengar Iblis Rangkap Jiwa membentak.
"Kalian manusia-manusia keparat!"
Bersamaan dengan selesainya ucapan, kedua tangan
Iblis Rangkap Jiwa terangkat. Kejap lain satu ge-
lombang luar biasa dahsyat membawa kabut hitam me-
lesat. Orang di samping Dewa Orok segera dorong tubuh
Dewa Orok seraya berbisik.
"Jangan dilawan. Menyingkir saja!"
Dewa Orok terjajar tiga langkah. Dan meski belum
tahu maksud ucapan orang, pemuda bertangan bun-
tung Ini cepat berkelebat menghindar selamatkan diri.
Bersamaan Itu, orang berpakaian hitam sambung-sam
bung juga melesat selamatkan diri.
Gelombang dan kabut hitam menggebrak keras.
Namun karena Dewa Orok dan orang berpakaian hitam
sambung-sambung telah melesat mendahului, serangan
Iblis Rangkap Jiwa hanya melanggar tempat kosong.
Lalu menghantam bagian samping kuil hingga timbulkan
suara berderak keras.
Bagian samping kuil langsung ambrol dan bangun-
annya bergetar keras. Tanah berpasir di sekitar kuil ter-
Dewi KZ 17 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
sapu muncrat. Iblis Rangkap Jiwa tegak dengan tubuh bergetar.
Sepasang matanya menyengat tajam perhatikan sosok
Dewa Orok dan orang berpakaian hitam sambung-sam-
bung. Kedua tangannya kembali terangkat. Tubuhnya
bergerak memutar menghadap Dewa Orok. Dewa Orok
memandang ke depan. Bukan pada Iblis Rangkap Jiwa
melainkan pada bundaran karet yang tampak berputar-
putar keras di udara karena tersambar pukulan Iblis
Rangkap Jiwa. "Dotku...!" seru Dewa Orok.
Orang berpakaian hitam sambung-sambung yang
melesat berlawanan arah dengan Dewa Orok terdengar
bergumam. Saat lain sosoknya melesat dan tahu-tahu
telah tegak di samping Dewa Orok.
"Jangan hiraukan dotmu dahulu! Kau dalam bahaya!
Lihat ke depan!"
Dewa Orok turuti ucapan orang. Seketika wajahnya
berubah. Di depan sana Iblis Rangkap Jiwa telah tarik
kedua tangannya ke belakang dan siap lancarkan pu-
kulan. "Jangan dilawan. Percuma! Balikkan saja tubuhmu
memunggungi dia!" kata orang di sampingnya.
"Jangan dilawan bagaimana" Percuma bagaimana"
Aku bisa celaka!"
"Ikuti saja ucapanku! Balikkan tubuhmu! Lorotkan
sedikit celanamu!"
"Aneh...! Bagaimana aku bisa lorotkan celana" Ta-
nganku buntung!"
"Kalau begitu biar aku yang melakukan! Balikkan
tubuhmu!" kata orang di sampingnya. Karena Dewa
Orok masih tak lakukan yang dikatakan orang, orang
berpakaian hitam sambung-sambung melangkah satu
tindak. Tangannya bergerak balikkan tubuh Dewa
Dewi KZ 18 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Orok. Kejap lain tangannya lorotkan celana Dewa Orok
sedikit hingga bagian pantatnya terlihat.
Meski tidak mengerti maksud orang, Dewa Orok
diam saja. Malah saat itu juga bahunya berguncang
menahan tawa. "Rupanya kau ingin melihatku mampus dengan
pantat terbuka!" ujar Dewa Orok. Secara diam-diam De-
wVi Orok kerahkan tenaga dalamnya. Dia sudah siap
berkelebat kalau Iblis Rangkap Jiwa lakukan pukulan.
Begitu pantat Dewa Orok sedikit terlihat, orang
berpakaian hitam sambung-sambung melompat men-
jajari Dewa Orok. Kedua tangannya bergerak ke bela-
kang membuat isyarat laksana orang hendak sing-
kirkan pakaian bawahnya.
Di belakang sana, Iblis Rangkap Jiwa pelototkan
mata. Sikap orang di depan sana bukan hanya membuat
laki-laki ini urungkan niat lancarkan pukulan melainkan
juga membuatnya gemetar dan langsung balikan tubuh.
Orang di samping Dewa Orok gerakkan kepalanya
berpaling. Lalu berbisik.
"Adikmu benar-benar tak mau rezeki. Dia bukan hanya
picingkan matanya melainkan balikkan tubuh!"
Dewa Orok putar diri ingin buktikan ucapan orang.
Ketika ucapan orang benar, pemuda bertangan buntung
ini tertawa terpingkal-pingkal. Lalu berbisik dalam hati
"Mengapa bisa jadi begini?"
Dewa Orok hendak tanyakan apa yang ada dalam
hatinya pada orang berpakaian hitam sambung-
sambung. Namun sebelum ucapannya terdengar, orang
disampingnya telah balikkan tubuh lalu berteriak.
"Jangan kau sentuh pantatku! Lihat saja cukup!
Besar bukan"!" selesai berteriak, orang ini menoleh pada
Dewa Orok lalu memberi isyarat dengan anggukkan
kepalanya. Dewi KZ 19 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Seakan tahu isyarat orang, Dewa Orok langsung
buka mulut menyahut.
"Aduh besar sekali.... Padat berisi dan hitam legam!
Mananya gatal kakiku ingin mengusapnya...!"
"Hei...! Jangan kau teruskan kakimu! Aku geli!"
kata orang di samping Dewa Orok sambil tahan
tawanya. Dewa Orok tidak tinggal diam. Dia segera menyahut.
"Kau diam sajalah! Salahmu sendiri kenapa pantat
bagus begitu ditunjukkan di depan orang! Aku jadi tak
sabaran!" "Hai...!" kembali orang di samping Dewa Orok ber-
teriak. "Dotmu.... Bikin aku tambah geli!"
"Aduh.... Aku sampai lupa. Sebentar akan kulepas
dulu dotku! Bagaimana sekarang..."! Apa masih geli..."!"
Di depan sana, Iblis Rangkap Jiwa memaki-maki
sendiri. Lalu tanpa berpaling lagi dia berkelebat ting-
galkan tempat itu.
Begitu sosok Iblis Rangkap Jiwa tidak kelihatan,
Dewa Orok kuncupkan mulut lalu menyedot bundaran
karetnya hingga masuk ke mulutnya. Lalu berpaling pada
orang di sampingnya. Sebelum dia berkata, orang di
sampingnya gerakkan kedua tangannya singkapkan
pakaian sambungan bawahnya.
Dewa Orok sudah siap pejamkan mata. Namun
diurungkan tatkala perlahan-lahan yang terlihat di balik
pakaian bawah orang bukan sepasang betis mulus, me-
lainkan dua batangan kayu sebesar betis!
Kira-kira satu setengah depa ke atas lagi, barulah
terlihat sepasang telapak kaki besar yang tegak di atas
ujung kayu. Orang di samping Dewa Orok sentakkan kedua ta-
ngannya. Bretttt! Dewi KZ 20 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Pakaian hitam sambung-sambung melorot jatuh.
Kini tampaklah satu sosok tubuh pendek tegak di atau
ujung kayu! Orang bertubuh pendek di atas ujung batangan kayu
angkat tangan kanannya sentakkan cadar hitam yang
menutupi wajahnya.
Tampaklah raut wajah seorang iaki-laki berhidung
agak besar bermata sipit. Bentuk wajahnya bulat besar.
Dia bukan lain adalah Cucu Dewa!
"Guru...!" seru Dewa Orok. "Penyamaran dan ilmu
memindah suaramu hebat! Bagaimana dia bisa ngacir
begitu saja?"
"Tempat Ini kurang aman lagi! Kita harus pergi dari
Sini" kata Cucu Dewa. Lalu meloncat dari ujung kayu.
Seraya memberi isyarat dia berkelebat. Tanpa buka mu-
lut Dewa Orok menyusul.
* * Dewi KZ 21 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
TIGA SATU sosok tubuh terlihat duduk ongkang-ongkang
kaki di atas batu padas di pinggir sebuah telaga berair
jernih. Orang ini sesekali bergumam sendiri lalu meringis.
Tak lama kemudian dia perdengarkan dendang nyanyian
seraya gerak-gerakkan kakinya. Namun tak iama
kemudian dia putuskan dendang nyanyiannya. Kepalanya berputar. Sepasang matanya sedikit
dibeliakkan memandang ke arah mana kepalanya
berputar. Sikapnya jelas membayangkan hatinya gelisah.
Dan kegelisahan itu makin terpancar jelas saat
kepalanya tengadah melihat hamparan langit yang telah
menghitam karena sudah agak lama matahari terbenam.
"Menyesal aku bersedia mengajaknya dalam urusan
ini! Bukannya urusan cepat selesai, tapi malah mem-
buatku bingung sendiri! Belum lagi harus menunggu
seperti ini! Kalau saja bukan seorang,..."
Orang di atas batu padas putuskan gumamannya.
Kepalanya berpaling ke samping kanan. Sepasang ma-
tanya mendelik memperhatikan Tapi dia tidak menang-
kap siapa-siapa.
"Kau telah lam menunggu"!" Tiba-tiba terdengar
satu suara. Orang di atas batu padas putar kepetenya ke kiri.
Dari balik samping batu besar muncul itu sosok tubuh.
Ternyata ia adalah seorang gadis berparas jeliae de-
ngan rambut panjang dikuncir. Sepasang matanya ba-
gus. Bibinya merah ranum, bentuk tubuhnya agak ting-
gi. Dia mengenakan jubah merah menyala
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Gadis berjubah merah melangkah perlahan men-
dekati orang yang duduk di atas batu padas yang ter
nyata adalah seorang pemuda berwajah tampan me-
ngenakan pakaian putih-putih. Rambutnya panjang se-
Dewi KZ 22 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dikit acak-acakan dibalut ikat kepala berwarna putih.
"Kita berangkat sekarang"!" tanya si gadis begitu
dekat dengan si pemuda.
Si pemuda tidak segera buka mulut menjawab.
sebaliknya memandang tajam pada si gadis. "Hem....
gadis ini benar-benar jelita, melihat gadis cantik begini
membuatku teringat pada Dewi Seribu Bunga dan Sito-
resmi. Juga kedua gadis anak tokoh bergelar Tengko-
rak Berdarah.... Puspa Ratri dan Saraswati... Bagai-
mana mereka sekarang" Kaiau urusan ini selesai, aku
akan mencari mereka...."
"Kau melamun" Ingat seseorang..."!" tanya gadis
berjubah merah.
Yang ditanya angkat bahu. La!u gelengkan kepala.
'Kecantikanmu membuatku tidak ingat siapa-siapa lagi....
Bahkan aku lupa pada diriku'"
Dipuji begitu, gadis berjubah merah bukannya pa-
lingkan wajah untuk sembunyikan rona merah di pipi-
nya, melainkan tertawa cekikikan. Lalu berkata.
"Sayang kau terlambat mengucapkan itu!"
Si pemuda turun dari atas batu padas. "Maksudmu
kau telah punya seorang kekasih"!"
Si gadis palingkan kepalanya. "Pacarku memang
banyak. Tapi aku belum punya kekasih!"
Si pemuda memandang dengan dahi mengernyit.
"Lalu mengapa kau katakan ucapanku terlambat?"
"Karena aku sudahsering mendengarnya dari pe-
muda sebelum kau! Hik.... Hik ... Hik '. Kau sendiri
bagaimana" Apa sudah punya kekasih ?"
"Hem.... Dia pura-pura tanya atau betulan" Dia tahu
banyak tentang diriku...," membatin si pemuda. Lalu
berkata. "Seperti halnya dirimu, aku juga punya banyak ke-
nalan gadis-gadis, tapi sejauh ini aku belum punya se-
Dewi KZ 23 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang kekasih...."
"Betul"!" tanya si gadis dengan mimik sungguh-
sungguh. "Sumpah mati!" Si pemuda pasang tampang tak
kalah sungguh-sungguhnya.
"Bagaimana kalau kau kukenalkan dengan saha-
batku" Aku percaya kau pasti akan tertarik dan kalian
nanti tentu akan jadi pasangan kekasih yang sepadan!"
"Jangkrik! Sahabatnya yang ditawarkan! Padahal
aku...." "Bagaimana" Kau setuju" Sahabatku itu cantik.
Atau kalau kau tak suka aku masih punya beberapa sa-
habat lagi...," kata si gadis memutus kata hati si pe-
muda. "Coba katakan siapa saja sahabatmu itu!"
'Hem.... Ada yang bernama Sekar Jali-jali, Kembang
Banteng Ketaton, ada juga yang bergelar Dewi Asap
Gantung, Dewi Kabut Berarak, Ratu Langit Tanpa Bumi,
Ratu Sarnudera Tanpa Air serta masih banyak...."
Mendengar nama-nama yang disebut gadis berjubah
merah, si pemuda mendelik. Tapi cibirnya tersenyum.
Saat lain ia berkata.
"Nama dan gelar sahabatmu hebat-hebat. Pasti
mereka cantik-cantik! Tapi sayang aku tidak tertarik
pada salah satunya,.,!" .
*Ah sayang.... Tapi aku masih punya seorang kenalan
lagi. Yang ini pasti kau tertarik walau hanya dengar
namanya saja...."
"Hem.... Katakan siapa...!"
"Namanya sendiri dia tak pernah mau katakan padaku
Dia selalu perkenalkan diri dengan Ratu Malam..."
Laksana disengat, sepasang kaki si pemuda tersurut
satu tindak. Wajahnya langsung berubah. Namun cuma
sesaat. Di saat lain tawanya meledak!
Dewi KZ 24 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Kenapa kau tertawa" Apa yang lucu" Hah..."!" Si
gadis membentak.
"Kau tahu. Aku kenal Ratu Malam! Nenek tua yang
selalu komat-kamit mengunyah tembakau hitam dan
ceriwis itu bukan"!"
Tampang gadis berjubah merah berubah. "Ah....
ternyata kau sudah kenal...."
"Siapa tidak kenal nenek itu! Selain terkenal ceriwis,
dia Juga dikenal sering gonta-ganti kekasih! Hem.... Apa
tidak ada lagi yang lebih tua dari dia"!"
Gadis berjubah merah tidak menjawab. Si pemuda
gelengkan kepala lalu berucap. "Aku menolak semua
nama yang kau tawarkan! Bagaimana kalau sekarang
aku yang tawarkan nama pemuda padamu" Siapa tahu
salah satunya menarik hatimu"!"
Si gadis meringis, lalu berujar.
"Aku tak tertarik. Mungkin yang hendak kau sodorkan
padaku gurumu sendiri si Pendeta Sinting itu! Atau
temanmu si Iblis Ompong!"
"Edan! Dari mana dia tahu aku hendak tawarkan
mereka"!" kata si pemuda dalam hati. Dia hendak angkat
bicara, namun si gadis telah memotong.
"Kau hendak mengajakku menyelidik atau hendak
mengatur perjodohan"!"
"Ah... Benar ucapanmu. Kita berangkat sekarang!"
kata si pemuda lalu mendahului melangkah.
"Ke mana. tujuan kita" Kau mengatakan hendak
menemui seseorang. Siapa" Di mana"!" tanya si gadis
membuat si pemuda hentikan langkahnya.
"Dia bergelar Dewa Orok! Di mananya itu yang
membuat kepalaku masih pusing memikirkannya!"
"Dasar sableng! Kalau tidak tahu di mana adanya
orang, lalu ke mana kau akan berangkat"! Percuma aku
menunggu-nunggu malam datang kalau begini jadinya!"
Dewi KZ 25 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Gadis berjubah merah cemberut: Kaki kanannya
dihentakkan keras-keras di atas tanah pinggiran telaga.
Tanah itu langsung longsor dan di bawah sana air telaga
terlihat muncrat.
"Aku tanya. Mengapa kau ingin menemui orang
bergelar Dewa Orok itu?" tanya si gadis masih dengan
tampang cemberut.
"Apakah aku harus bercerita terus terang padanya"
Apa dia bisa dipercaya...?" Si pemuda diam-diam
membatin. Setelah merenung agak. lama akhirnya dia
berkata. "Menurut orang yang kupercaya, dia memiliki rahasia
yang bisa mengungkap di mana sebenarnya Kitab Hitam
itu berada!"
"Bagaimana kalau akhirnya terbukti tempat itu sama
dengan yang ditunjukkan si manusia Iblis di puncak bukit
itu" Bukankah perjalanan kita sia-sia"!"
Si pemuda garuk-garuk lobang telinganya. "Apa kau
yakin jurang di sebelah bukit itu memang tempat Kitab
Hitam"!"
"Melihat tanda tandanya aku hampir yakin. Hanya kita
terlambat datang dan seseorang telah mendahului kita!"
"Kau juga punya keyakinan kalau Kitab Hitam itu
sebenarnya telah diambil oleh Iblis Rangkap Jiwa itu?"
."Mendengar ceritamu tempo hari, aku menduga
begitu. Namun ada kejanggalan! Kalau Iblis Rangkap
Jiwa benar-benar telah mengambil kitab itu, mengapa dia
masih berada di puncak bukit" Padahal jika seseorang
telah mendapatkan barang yang dicari, seharusnya dia
cepat tinggalkan tempat itu! Dia seharusnya maklum,
bagaimanapun juga kabar tentang Kitab Hitam itu lambat
laun akan tersebar dalam rimba persilatan. Dengan
begitu jiwanya akan terancam setiap saat!"
"Aku sekarang makin bingung.... Aku khawatir du-
Dewi KZ 26 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
gaanmu benar. Ada orang lain yang mengambil kitab
itu! Lalu siapa..."!"
Untuk beberapa saat kedua orang ini sama terdiam
dengan pikiran masing-masing. Saat itulah mendadak
sebuah benda bulat sebesar kepalan tangan melayang
dan jatuh di tengah air telaga. Air telaga bergolak mun-
crat. Anehnya walau benda itu melayang pelan, akibat
muncratannya laksana ditimpa benda besar! Malah wa-
lau gadis berjubah merah dan si pemuda cepat meng-
hindar, muncratan air telaga tak urung mengenai mere-
ka berdua! Hingga keduanya basah!
"Sialan! Siapa berani main air di tengah malam begini"
Jelas ini bukan tidak disengaja! Ada anak manusia di
sekitar tempat ini!" kata si gadis lalu putar kepalanya.
Si pemuda tidak menyahut ucapan si gadis. Namun
melihat putaran kepalanya serta matanya yang jelalatan
memandang berkeliling, dia membenarkan ucapan si
gadis. "Kau ke sana! Aku akan ke sana!" kata si pemuda
sambil arahkan telunjuk jari tangannya ke arah ber-
lawanan. Kejap lain kedua orang ini te!ah berkelebat mengambil
arah berlawanan. Sang pemuda ambil arah kiri, si gadis
arah kanan. Tak berapa lama kemudian si pemuda
sudah muncul di tempatnya semula dengan mata
nyalang. Dia tidak menemukan siapa-siapa.
"Aku yakin. Lemparan tadi dilakukan seseorang!
Lemparan itu bukan lemparan biasa! Hem.... Ke mana
gadis sableng itu" Apa dia menemukan orang" Tapi
mengapa suaranya tidak terdengar"!"
Si pemuda berpaling ke arah mana tadi si gadis
berkelebat. Dia menunggu sesaat. Karena tidak ada
tanda-tanda orang akan muncul dari arah itu, tak sabar
si pemuda berteriak. "Putri Sableng! Di mana kau" Apa
Dewi KZ 27 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kau menemukan seseorang"!"
Tidak terdengar suara jawaban. Si pemuda mulai
tampak gelisah. Untuk kedua kalinya dia berteriak.
"Putri Sableng! Kau di mana"!"
Karena masih tidak ada suara jawaban, si pemuda
berkelebat ke arah mana tadi gadis berjubah merah
yang bukan lain adalah Putri Sableng berkelebat. Na-
mun si pemuda serta-merta tahan gerakannya tatkala
mendadak terdengar suara tawa cekikikan.
"Dasar gadis kurang ajar! Bikin dada orang deg-
degan saja! Kalau tidak cantik mungkin sudah tidak
kupedulikan!"
"Eh.... Ada yang tidak beres!" wajah si pemuda
kembali berubah tegang dan gelisah tatkala tiba-tiba
suara tawa cekikikan terputus laksana dibetot setan.
Tanpa herpikir panjang lagi, si pemuda berkelebat
Pada satu tempat tidak jauh dari pinggiran telaga
si pemuda hentikan larinya dengan sepasang mata
mendelik dan dahi mengernyit. Sejarak lima langkah di
hadapannya Putri Sableng tegak dengan kedua tangan
ditangkapkan di depan dada. Sepasang matanya mem-
buka memejam. "Hei! Apa yang kau lakukan di sini"!" kata si pemuda
"Monyet raksasa!" kata Putri Sableng sambil tunjuk
ke satu arah. Si pemuda arahkan pandangannya pada arah yang
ditunjuk Putri Sableng. Pada satu tempat di bawah
sebatang pohon, tampak satu sosok besar duduk ber-
sandar punggung.
"Jangan-jangan dia!" gumam si pemuda setelah
agak lama memperhatikan.
"Hai! Rupanya kau kenal monyet besar itu"!" tanya
Putri Sableng. "Jaga bicaramu!" kata si pemuda dengan suara
Dewi KZ 28 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
agak keras. Kejap lain sosoknya melompat dan tegak
tiga langkah di hadapan sosok besar di bawah pohon.
"Benar. Rupanya dia...!" desis si pemuda lalu per-
hatikan sekali lagi pada sosok di hadapannya.
Sosok besar itu ternyata adalah seorang laki-laki
berusia lanjut. Rambutnya panjang putih disanggul
tinggi. Laki-laki mengenakan pakaian gombrong besar
berwarna hijau. Pada perutnya tampak melingkar satu
Ikat pinggang besar yang di bagian depan perutnya ter-
dapat sebuah cermin bulat. Kedua mata orang ini me-
mejam rapat. "Gendeng Panuntun!" seru si pemuda lalu me-
langkah mendekat.
"Hai! Kau pandai juga memberi nama monyet besar itu
dengan Gendeng Panuntun. Apa dia gendeng betulan"l"
Putri Sableng berteriak.
Si pemuda hanya gelengkan kepala tanpa me-
nyambuti teriakan Putri Sableng. Sementara begitu ti-
dak mendapat sahutan, kembali Putri Sableng ber-
teriak. "Monyet besar yang kau beri nama Gendeng Paruntun
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
itu berjenis laki-laki atau perempuan" Kulihat dia
membawa cermin. Apa dia jenis monyet yang suka
dandan" Hik.... Hik.... Hik...I Nyatanya bukan manusia
saja yang ingin bergaya. Monyet sekarang pun mulai
bisa pasang aksi! Apa dia bisa tari Topeng Monyet"!"
"Gadis sableng! Jangan bicara ngelantur tak karuan!
Dia bukan monyet. Dia sahabatku! Kemarilah!"
"Apa"! Dia bukan monyet" Kalau bentuk seperti itu
kau bilang bukan monyet, lalu bentuk monyet betulan
bagaimana"! Hik.... Hik.... Hik...!"
Si pemuda hanya bisa gelengkan kepalanya berulang
kali. "Mengajak gadis seperti dia nyatanya makin tambah
merusak suasana!" gumamnya lalu menjura hormat
Dewi KZ 29 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
pada sosok di hadapannya yang tidak lain Gendeng
Panuntun adanya.
"Sobatku, Gendeng Panuntun. Harap maafkan ucapan
sahabatku Itu!"
Gendeng Panuntun buka kelopak sepasang matanya.
Bola matanya yang putih sejenak mengerjap. Lalu
terdengarlah ucapannya.
"Anak muda.... Tak usah gelisah. Aku tidak apa-apa
dikatakan monyet. Karena saat seperti sekarang ini,
monyet kadang-kadang lebih manusia daripada makhluk
yang bernama manusia! Aku gembira bisa jumpa kau
lagi! Hem.... Siapa gadis cantik yang bersamamu itu"
Kekasih..." Teman biasa..." Hati-hati, Anak Muda! Kalau
dua orang berlainan jenis berada di tempat sepi begini,
apalagi dekat telaga, orang ketiganya adalah nafsu! Aku
percaya kau bisa menahan. Tapi temanmu itu?"
Meski ucapan manusia bermata putih pertanda dia
buta ini perlahan, namun masih terdengar oleh Putri
Sableng. Paras gadis ini seketika berubah merah padam.
Namun justru yang selanjutnya terdengar adalah tawa
cekikikannya. Kejap lain gadis ini berkelebat dan tegak di
sebelah si pemuda.
Si pemuda berpaling, lalu sorongkan kepalanya
berbisik. "Harap jangan bicara tak karuanl Dia sahabat baikku.
Kita sekarang butuh keterangan darinya!"
Putri Sableng sesaat perhatikan Gendeng Panuntun
Lalu balik berbisik.
'Kulihat matanya buta. Bagaimana kau mau minta
keterangan padanya" Hik.... Hik.... Hik...! Jangan-jangan
kau salah ucap! Atau barangkali pendengaranku yang
keliru"!"
"Kau Ini aneh. Kau banyak mengenal tokoh-tokoh
rimba persilatan. Tapi nyatanya kau tidak tahu
Dewi KZ 30 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
kehebatan orang satu persatu!" bisik si pemuda.
"Jangan salah sangka. Aku mengenal mereka lewat
cerita. Jadi bagaimana aku tahu kehebatan mereka
Hik.... Hik.... Hik...! Orang buta ini tadi kau beri nama
siapa"!"
"Bukan aku yang memberi nama. Sejak dulu namanya
sudah Gendeng Panuntun!"
"Kalau kau dengar saranku, jangan minta keterangan
padanya! Namanya saja Gendeng. Apa keterangannya
nanti tidak malah lebih gendeng" Apalagi dia orang buta"
Meski si pemuda mulai tampak jengkel, namun
akhirnya dia berkata lirih.
"Tapi yang ini lain!"
"Lain bagaimana" Orang buta ya begitu itu matanya!
Kalaupun dia beda dari orang buta lainnya, Itu hanya
pada cermin bulatnya itu! Kau pernah tahu bagaimana
kalau dia berkaca"!"
Mungkin tak dapat lagi menahan rasa jengkel, si
pemuda mendelik dan berbisik.
"Harap kau tidak usil! Jangan ikut bicara! Kalau kau
Ikut-ikutan nimbrung dan suasana kacau, kau nanti
yang bertanggung jawab!"
"Hai.... Apa dia suka bikin kacau"!"
"Kau benar-benar gadis sableng!" sentak si pemuda.
"Tapi kau juga Joko Sableng!" si gadis balik
membentak, membuat si pemuda yang tidak lain adalah
murid Pendeta Sinting, Pendekar Pedang Tumpul 131
Joko Sableng mendelik dengan dada menindih rasa
jengkel. "Hem.... Kalian ini berebut apa?" ujar Gendeng
Panuntun. Sebelum Joko buka mulut menjawab, Putri Sableng
telah mendahului.
"Kata temanku ini, meski kau telah kakek-kakek
Dewi KZ 31 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
dan matamu tidak bisa melihat, tapi kau termasuk kakek-
kakek sableng! Apa betul"!"
"Hem.... Aku mencium bau tembakau! Adakah di
antara kailan berdua yang membawa tembakau"!" kata
Gendeng Panuntun alihkan pembicaraan.
"Apa kubilang! Orang buta biasanya suka sok tahu!
Kau dengar. Mana di antara kita yang membawa tem-
bakau"!" bisik Putri Sableng lalu tertawa tertahan.
Murid Pendeta Sinting dekap mulut Putri Sableng
dengan tangan kanannya. Lalu maju satu langkah tepat
di hadapan si gadis hingga pandangan si gadis terha-
langi "Terus-terusan melayanimu bisa-bisa urusan tak
kunjung selesai!" kata Joko lalu memandang pada Gen-
deng Panuntun dan berkata.
"Kita lupakan dahulu urusan tembakau! Aku sekarang
perlu keteranganmul"
"Aku hanya bisa memberimu satu keterangan. Kitab
yang kau cari telah menjadi milik orang! Dia adalah
seorang pemuda sebaya denganmu. Tanpa kau cari
kelak dia akan mencarimu! Berhati-hatilah mengha-
dapinya. Kitab di tangannya mengandung kekuatan luar
biasa dahsyat...."
Untuk sesaat murid Pendeta Sinting jadi terdiam
tergugu. Kepalanya silih berganti memandang pada
Gendeng Panuntun lalu pada Putri Sableng yang kini
telah maju dan tegak di sampingnya.
Gendeng Panuntun perlahan-lahan bangkit. Kepa-
lanya menghadap bergantian pada Joko dan Putri Sa-
leng. Lalu tanpa buka suara lagi, kakek bertubuh
besar Ini melangkah.
"Kek! Tunggu!" tahan Joko. "Siapa kira-kira pemuda
Itu"!"
'Saatnya nanti kau akan tahu! Silakan teruskan
bersenang-senang. Seandainya saja perempuan cantik
Dewi KZ 32 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
itu mau tunjukkan diri, aku mau menemani kalian
bersenang-senang di sini! Sayang dia tak mau tunjukkan
diri.... Padahal kecantikannya tidak kalah dengan gadis
berjubah merah kawanmu itu...."
Ucapan Gendeng Panuntun membuat murid Pendeta
Sinting kerutkan dahi. Sebaliknya Putri Sableng tampak
tenang-tenang saja. Malah mulutnya membuat gerakan
mencibir. "Monyet besar minta diri..." ujar Gendeng Panuntun.
Lalu sekali bergerak, tubuhnya telah berkelebat dan saat
Joko dan Putri Sableng berpaling, sosok Gendeng
Panuntun sudah melangkah jauh di depan sana. Kejap
lain hanya kilatan-kilatan cahaya putih yang keluar dari
cermin bulat si kakek yang terlihat sebelum akhirnya
sirna. "Ucapan kakek itu mengisyaratkan ada orang di
sekitar tempat ini!" bisik Joko setelah Gendeng Panuntun
lenyap. "Apa perlunya menuruti ucapan orang gendeng! Lebih
baik kita mencari tahu benar tidaknya ucapannya yang
mengatakan Kitab Hitam telah jatuh pada seorang
pemuda!' sahut Putri Sableng.
"Itu benar! Tapi kita harus juga tahu siapa adanya
perempuan cantik yang dikatakan Gendeng Panuntun."
"Kalau itu maumu, silakan cari! Aku akan menunggu di
sini!" ujar Putri Sableng dengan siratkan ketidak-
senangan. "Kau cemburu karena orang itu dikatakan cantik"!"
Putri Sableng menatap pada murid Pendeta Sinting.
Lalu tertawa cekikikan.
"Pantaskah pemuda sableng sepertimu mendapat
rasa cemburu" Hik.... Hik.... Hik...! Jangankan hanya
mencari, kau berpelukan di hadapanku pun aku tidak
akan cemburu!"
Dewi KZ 33 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
"Busyet! Dia benar-benar tidak ada rasa sama sekali
padaku! Akan kubuktikan nanti ucapannya! Biasanya
seorang perempuan pandai menutupi perasaannya!"
Habis membatin begitu, murid Pendeta Sinting ber-
kelebat. Bersamaan dengan itu sejarak lima tombak dari
tempatnya Putri Sableng dan Joko tadi berada, satu
sosok tubuh yang sedari tadi mengendap-endap mem-
buat gerakan. "Jangan bergerak dari tempatmu!" teriak Joko lalu
arahkan pandangannya pada sosok tubuh yang mulai
membuat gerakan seakan hendak berkelebat. Tapi
orang yang diteriaki tidak hiraukan ucapan Joko Se-
baliknya langsung berkelebat cepat.
"Hai! Tunggu!" Joko kembali berteriak. Lalu lipat
gandakan ilmu peringan tubuh dan menyusul pada sosok
yang berkelebat. Karena keadaan gelap dan murid
Pendeta Sinting tidak mengetahui daerah di sekitar
tempat Itu, pada akhirnya Joko kehilangan jejak.
"Ucapan Gendeng Panuntun benar. Melihat sosoknya
dia adalah seorang perempuan! Tapi mengapa dia
mencuri dengar pembicaraan Ini?" Joko terus berkata
sendiri dalam hati seraya melangkah ke arah di mana
Putri Sableng menunggu.
Krakkk! Terdengar ranting diinjak orang. Joko cepat berpaling
lalu berkelebat ke arah tempat terdengarnya suara.
"Jangan harap kau bisa lolos! Tetap di tempatmu atau
kuhantam!" ancam murid Pendeta Sinting berharap agar
orang tidak berkelebat pergi.
Rupanya ancaman Joko berpengaruh. Karena murid
Pendeta Sinting tidak melihat adanya sosok yang
berkebat. Pendekar 131 hentikan langkah. Sepasang matanya
menembusi kegelapan. Nalurinya mengatakan di situ ada
Dewi KZ 34 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
orang. Murid Pendeta Sinting tidak berani berniat ayal.
Dengan kerahkan tenaga dalam pada tangan kanannya
dia berteriak. "Keluarlah dari tempatmu!"
Tidak ada sahutan atau sosok yang terlihat.
"Kau dengar ucapanku! Keluarlah!" kembali murid
Pndeta Sinting berteriak.
"Aku malu.... Aku takut...." Terdengar suara jawaban
halus seorang perempuan.
"Kau tidak malu mencuri dengar pembicaraan oangl
Kau tidak takut mengintip orang! Mengapa sekarang kau
baru malu" Keluarlah!" seru Joko.
"Aku malu.... Aku takut...." Kembali terdengar suara.
"Jangkrik! Jangan-jangan ini hantu perempuan....'
Tengkuk murid Pendeta Sinting jadi merinding. "Makhluk
bangsa hantu tidak mempan pukulan. Tapi Gendeng
Panuntun mengatakan seorang perempuan. Bukan
hantu!" Ingat akan ucapan Gendeng Panuntun, kembali Joko
berseru. "Kau tak usah malu. Tak perlu takut!"
'Kau tidak akan menghantamku, bukan"!" kata suara
perempuan tadi.
"Aku hanya perlu tahu siapa kau dan apa tujuanmu!"
"Baiklah kalau hanya itu maumu...," kata suara pe-
rempuan. Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda
munculnya seseorang, membuat Joko hendak berteriak
lagi dan mulai jengkel.
Namun belum sampai suaranya terdengar, perlahan-
lahan semak belukar tujuh langkah di samping
murid Pendeta Sinting bergerak-gerak. Murid Pendeta
Sinting menunggu dengan mata terpentang. Meski dia
tidak angkat tangannya, namun diam-diam telah kerah-
kan tenaga dalam.
Dewi KZ 35 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Semak belukar bergerak menyibak. Lalu tampaklah
satu sosok tubuh!
Murid Pendeta Sinting makin pentangkan matanya.
Rahangnya mengambung dengan mulut komat-kamit.
Saat lain terdengar dia memaki-maki lalu hentakkan
kaki. Bersamaan dengan itu satu sosok tubuh yang baru
keluar dari arah semak belukar buka mulut. Bukan
perdengarkan suara, melainkan tertawa cekikikan! Ter-
nyata orang ini adalah seorang perempuan muda ber-
paras cantik mengenakan jubah merah dan bukan lain
adalah Putri Sableng.
Joko Sableng Muslihat Sang Ratu di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Kau bercanda tidak ada juntrungan!" maki Joko
seraya balikkan tubuh.
"Siapa bercanda" Aku juga mencari perempuan itu
tapi juga kehilangan jejak! Hik.... Hik.... Hik...!"
"Tapi caramu! Mengapa berbuat begitu"!"
"Salahmu sendiri. Kau terlalu terbawa perasaan!"
Putri Sableng seenaknya saja.
"Kepalaku bisa pecah kalau terus-terusan bersa-
mamu" kata murid Pendeta Sinting lalu berkelebat.
"Tunggu!" seru Putri Sableng seraya ikut berkelebat,.
"Ingat, sekali lagi kau bercanda tidak pada tempatnya
aku tak akan berhubungan lagi denganmu!" ancam Joko
begitu Putri Sableng berlari di sampingnya.
Yang diancam tidak menyahut. Dia hanya tersenyum-
senyum. Dewi KZ 36 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
EMPAT LAKI-LAKI mengenakan pakaian hitam-hitam yang raut
wajahnya sukar dikenali karena tertutup oleh sebagian
caping lebarnya itu melangkah pelan-pelan dengan tubuh
sedikit terbungkuk.
Pada satu tempat mendadak dia hentikan langkahnya.
Sejurus kepalanya menghadap lurus ke depan. Lalu
kembali tertunduk. Bersamaan itu kakinya kembali
melangkah. "Hem.... Ada orang dari sebelah depan...," gumam si
laki-laki bercaping lebar seraya terus melangkah dengan
kepala menunduk hingga raut wajahnya makin sulit
dikenali. Baru saja enam langkah, dari arah depan sana tampak
satu sosok tubuh berkelebat cepat. Laki-laki bercaping
lebar angkat kepalanya. Mungkin pandangannya
terhalangi, tangan kanannya bergerak. Caping lebar
bagian depan sedikit terangkat.
"Hem.... Rasanya aku pernah jumpa dengan orang
ini?" desis laki-laki bercaping lalu tarik pulang tangan
kanannya hingga caping lebarnya kembali menutup
sebagian raut wajahnya.
Sementara orang yang berlari dari arah depan seakan
tidak hiraukan si laki-laki. Dia terus berkelebat dan
melewati laki-laki bercaping tanpa berpaling.
"Tampaknya kau terburu-buru. Apa ada urusan sangat
penting?" si laki-laki bercaping perdengarkan suara
begitu sosok yang berkelebat dari arah depan
melewatinya. Mendengar ucapan orang, sosok yang berkelebat
berhenti. Lalu tanpa berpaling dia berkata.
"Ada atau tidak ada urusan apa pedulimu"!" Iaki-laki
bercaping putar diri. Kepalanya sedikit ditengadahkan
Dewi KZ 37 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
agar pandangan matanya tidak terhalang bagian depan
capingnya. "Hem.... Bentuk tubuhnya boleh juga! Aku yakin
memang pernah menjumpainya.... Tapi di mana?" Laki-
laki bercaping lebar berpikir sejenak mengingat-ingat.
Sesaat kemudian dia terlihat angguk-anggukkan kepa-
lanya. Lalu berkata sambil tundukkan kepala.
"Memang tak ada pedulinya! Tapi siapa tahu aku bisa
membantu?"
Orang di hadapan laki-laki bercaping perdengarkan
dengusan pelan. Lalu berujar. Suaranya jelas bernada
meremehkan. "Orang sepertimu, apa yang bisa kau lakukan
untukku?" "Aku tadi bilang, siapa tahu.... Semuanya nanti
bergantung urusan dan imbalan. Kalau cocok mengapa
tidak...?"
"Hem... Begitu" Siapa kau..."!"
Laki-laki bercaping perdengarkan suara tawa pelan
"soal aku, itu urusan belakangan! Yang jelas aku tahu
siapa kau adanya...."
Orang di hadapan laki-laki bercaping lebar balikan
tubuh menghadap. Ternyata dia adalah seorang
perempuan berwajah cantik meski usianya tidak muda.
Mengenakan pakaian warna biru ketat dan tipis. Pada
bagian dadanya dibuat rendah hingga sembulan
sepasang payudaranya yang membusung padat terlihat
jelas. Rambutnya panjang bergerai dengan bulu mata
lentik dan hidung sedikit mancung. Bibirnya merah
membentuk bagus.
Si perempuan berpakaian biru sesaat perhatikan
orang di hadapannya dengan sepasang mata tak
berkesip. Namun karena laki-laki di depannya sengaja
masukkan capingnya dalam-dalam pada kepalanya, si
Dewi KZ 38 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
perempuan tidak bisa mengenali dengan jelas paras wa-
jah orang. Yang tampak adalah bagian hidung ke bawah.
Si perempuan buka mulut. Tapi si laki-laki bercaping
sudah mendahului berkata. "Bukankah kau Ratu
Pemikat..."!"
Perempuan di hadapan laki-laki bercaping yang
memang Ratu Pemikat adanya kerutkan dahi. Diam-
diam dia berkata dalam hati. "Melihat potongannya
memang mirip seorang kakek-kakek. Tapi bagian ba-
wah wajahnya jelas menunjukkan kalau usianya masih
muda.... Siapa dia" Kalau dia mengenalku, pasti dia dari
kalangan orang persilatan. Hem.... Tak ada salahnya
memang sedikit bertanya jawab dengannya. Siapa tahu
dia mengetahui urusan yang sedang kuhadapi! Ucapan
Gendeng Panuntun di dekat telaga malam itu membuat
ku kembali agak bingung. Dia mengatakan Kitab Hitam
telah dimiliki orang. Herannya orang itu masih sebaya
dengan Pendekar 131. Berarti kitab itu telah jatuh ke
tangan seorang pemuda! Sayangnya dia tidak menga-
takan siapa adanya pemuda yang telah memiliki Kitab
Hitam itu! Padahal aku yakin Gendeng Panuntun tahu
siapa pemuda itu. Dan ucapannya pasti benar! Kalau
saja Gendeng Panuntun mudah ditaklukkan, aku akan
mengorek keterangan dari mulutnya.... Untungnya ma-
lam itu aku selamat dari kejaran Pendekar 131 dan ga-
dis berjubah merah. Kalau tidak...."
"Kurasa urusanmu sangat penting. Kulihat kau
melamun dan bergumam sendiri!" Laki-laki bercaping
lebar putuskan kata hati Ratu Pemikat.
"Ah.... Urusanku tidaklah begitu penting! Dan aku
bersyukur kau telah mengenaliku...," kata Ratu Pemikat.
"Hem.,.. Aku juga bersyukur kalau urusanmu tidak
penting, berarti kau tidak memerlukan bantuan orang
lain. Hanya kalau sudi, mau jawab tanyaku..."!"
Dewi KZ 39 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
Ratu Pemikat tertawa panjang. "Kau ini aneh. Kau tadi
yang tawarkan bantuan. Sekarang kau yang hendak
bertanya!"
:Tapi pertanyaanku mungkin masih ada hubungannya
denganmul"
Ratu Pemikat kembali pandangi orang dengan lebih
seksama. "Rupanya dia tahu banyak dengan diriku "
katanya dalam hati. Lalu berkata.
"Sebenarnya aku tak mau jawab pertanyaanmu, tapii
akan kudengar dahulu apa yang akan kau tanyakan "
"Bagaimana akhir dari peristiwa di Pulau Biru"!" tanya
laki-laki bercaping.
Sepasang kaki Ratu Pemikat tampak bergerak
mundur setengah tindak. Pertanyaan orang membuat
hatinya tidak enak dan berdebar-debar.
"Siapa kau sebenarnya"!" tanya Ratu Pemikat setelah
dapat kuasai diri.
"Itu urusan mudah dan bisa ditangguhkan...."
"Hem.... Peristiwa di Pulau Biru hanya beberapa orang
yang tahu. Kalau dia sampai tahu peristiwa itu, jangan-
jangan dia salah satu orang yang ada di sana sewaktu
peristiwa itu! Tapi siapa...."
Mungkin tak bisa memperoleh jawaban, akhirnya
Main Pemikat bertanya.
"Apa kau salah seorang yang hadir di Pulau Biru ltu"!"
Laki-laki bercaping tidak menjawab. Sebaliknya dia
malahh ajukan tanya lagi.
"Bagaimana kau bisa selamat dari Pulau Biru"!"
"Aku tahu bagaimana caranya lolos! Dan aku tak
tahu bagaimana kelanjutan peristiwa itu! Yang jelas,
Kitab Serat Biru telah jatuh ke tangan...."
"Pendekar 131!" sahut laki-laki bercaping.
"Hem.... Kau ternyata banyak tahu juga. Apa kau
juga sudah tahu kalau sebuah kitab lagi jatuh juga ke
Dewi KZ 40 Tiraikasih website http://kangzusi.com/
tangannya"!"
"Kudengar dia memang telah mendapat sebuah kitab
dengan adanya peristiwa Tengkorak Berdarah!" kata laki-
laki bercaping.
"Ah.... Melihat kau tahu banyak seluk beluk orang-
orang rimba persilatan, pasti kau seorang tokoh dunia
persilatan. Mendengar kau tahu tentang Pendekar 131
jangan-jangan kau masih sahabatnya...."
Bibir laki-laki bercaping sunggingkan senyum aneh.
"Benar! Aku memang sahabatnya. Seorang sahabat
yang akan mengantar nyawanya masuk liang lahat"
Paras wajah Ratu Pemikat tampak berubah. Namun
diam-diam perempuan bertubuh bahenol berwajah
cantik ini merasa lega. "Kalau dia tahu banyak, tentu
orang ini memiliki kepandaian tinggi! Lebih dari itu dia
rupanya punya dendam...."
"Kau punya urusan silang sengketa dengan pemuda
itu"!" tanya Ratu Pemikat.
"Bukan hanya dengan dia! Siapa pun yang coba-
coba menjamahnya berarti berani berurusan denganku.
Karena dia telah memotong dendamku!"
Mendengar ucapan laki-laki bercaping, Ratu Pemikat
tersenyum. "Apa kau siap menghadapinya" Dengan
kedua kitab sakti di tangannya, Pendekar 131 bukan
manusia yang mudah dikalahkan...."
Rahang laki-laki bercaping terlihat terangkat. Tubuhnya sedikit bergetar. "Berapa pun kitab di
tangannya, bukan menjadi hal yang membuatku takuti
Aku hanya kekuatan untuk membunuhnya sebanyak
nyawa yang dia miliki!"
'Hem.... Aku akan terus memancingnya.... Mudah-
mudahan ini ada hubungannya dengan Kitab Hitam...,"
Walet Emas Perak 1 Pedang Kiri Pedang Kanan Karya Gan K L Memanah Burung Rajawali 6