Pencarian

Pendekar Kucar Kacir 1

Pendekar Bloon Pendekar Kucar Kacir Bagian 1


TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Karya : D. Affandy
Ebook by : Dewi KZ
Scan Book by : Otoy
Pangeran Suprana yang lebih dikenal
dengan julukan Kumbang Pemikat atau Iblis Peruntuh Mahkota tampak mondar-mandir
di depan belasan gadis cantik berpakaian
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
transparan. Wajahnya yang tampan melebihi ketampanan pemuda-pemuda sejagad itu
kelihatan murung. Sementara malam sudah menunjukkan pukul dua dinihari.
Kegelapan menyelimuti istana Pasundan yang terletak di sebuah lembah yang sangat
subur. Di lembah Kahuripan itulah istana Pasundan berdiri dengan megahnya.
Dulunya kerajaan Pasundan diperintah
oleh raja Jasa Raga Namun sejak sang raja mangkat secara aneh dan misterius.
Maka kedudukan raja digantikan oleh putra mahkotanya yang bernama Demak Pati.
Waktu itu pangeran Suprana yang hanya merupakan putera selir raja tiba-tiba saja
hilang raib dari istana setelah dua hari kemangkatan raja Jasa Raga. Sebagai
putera mahkota yang terlahir dari permaisuri Diah Mustika, sesungguhnya Pangeran
Demak Pati tidak suka menggantikan posisi ayahnya.
Pangeran yang lucu ini suka berkelana menuntut ilmu sejak usia belasan tahun.
Ia sering bergaul dengan rakyat jelata.
Tidak segan-segan ia sering menyamar sebagai seorang pengembara hanya karena
ingin menyelami kehidupan rakyat jelata.
Tidak heran jika seluruh rakyat negeri
kerajaan Pasundan cinta kepada Pangeran yang kocak ini. Sejak ayahandanya
mangkat, praktis Pangeran Demak tidak dapat pergi ke mana-mana. Roda
pemerintahan telah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memaksanya untuk berpikir keras demi masa depan kerajaan dan seluruh rakyat
negeri. Karena hanya dialah putra mahkota satu-satunya. Sedangkan saudara
lainnya dari permaisuri hanya puteri Saba. Yaitu gadis cantik berperangai lembut
dan tidak memiliki ilmu silat sama sekali.
Demikianlah Pangeran Demak Pati
memerintah kerajaan Pasundan dalam jangka waktu lebih kurang lima tahun. Ketika
Pangeran Suprana kembali lagi ke istana setelah lima tahun menghilang tidak
tentu rimbanya. Putera selir raja ini secara diam-diam meracuni permaisuri yang
sesungguhnya sangat berperan dalam menunjang berlangsungnya roda pemerintahan.
Kemudian orang-orang penting istana juga ditemukan meninggal secara misterius.
Termasuk Patih Gala Menda, Penasehat
kerajaan Para Seta dan juga panglima Ganda Permana.
Tidak lama setelah itu Pangeran Suprana melakukan pemberontakan. Putera selir
ini ternyata memenangkan pertarungan,
Pangeran Demak Pati dengan membawa luka-lukanya melarikan diri bersama puteri
Saba berikut beberapa orang pengikut yang sangat setia kepadanya. Sekarang
kejadian itu sudah berlangsung sepuluh tahun lebih.
Sungguh pun begitu Pangeran Suprana tetap merasa khawatir tentang keamanan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kerajaan. Apalagi hingga saat itu Pangeran Demak dan putri Saba masih belum
dapat ditangkap. Bahkan tempat persembunyiannya tidak seorang pun yang tahu.
Selama sepuluh tahun Pangeran yang telah berubah sakti ini memimpin kerajaan. Selama
itu pula kehidupan rakyat dalam keadaan makmur
dan tenteram. Hal ini memang sengaja dijaga oleh Kumbang Pemikat untuk menarik
simpati rakyat atas pemerintahannya. Cuma kebiasaannya yang sangat menjengkelkan
adalah, Pangeran mata keranjang itu gemar mengumpulkan gadis-gadis cantik untuk
dijadikan tempat pelampiasan nafsu.
Pangeran yang haus kekuasaan, haus
kehangatan tubuh perempuan ini kemudian bahkan merubah nama istana Pasundan
dengan nama Kerajaan Sorga Dunia. Ia memperTuhankan dirinya sendiri di depan
wanita-wanita cantik yang memberikan
kehangatan tubuhnya pada Pangeran terku-
tuk ini. Malam ini setelah sepuluh tahun, sebulan, sepuluh hari kegelisahan di
hati Pangeran Suprana semakin menjadi-jadi. Apa yang menjadi pangkal
kegelisahannya itu tidak lain karena Pangeran mendengar suara burung Bence
(Burung malam yang meng-isyaratkan adanya tanda-tanda yang tidak baik). Lalu
pemuda berumur sekitar tiga puluh tahun ini teringat pada pesan gurunya yang
sakti mandraguna dari tanah Andalas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dia adalah Dewa Kubu tokoh legenda yang dikabarkan telah raib dari dunia
persilatan. Tokoh dari Indera Giri Hilir ini pernah berpesan padanya ketika Pangeran Suprana
meninggalkan tempat tinggal gurunya....
"Pangeran mata keranjang. Niatmu untuk menguasai kerajaan Pasundan pasti dapat
kukabulkan. Kesaktian yang kuturunkan padamu setara dengan tokoh-tokoh rimba
persilatan merupakan modal utama untuk mencapai cita-citamu. Aku Dewa Kubu,
adalah satu diantara dua tokoh paling sakti di tanah Andalas ini. Aku berada di
belakangmu. Tapi ingat jangan kau bertindak semena-mena terhadap rakyat kecil.
Jika kau menjadi raja, makmurkan hidup
mereka. Mengenai tingkahmu terhadap perempuan aku tidak ambil perduli. Karena
perempuan itu bisa menjadi tongkat dan bisa pula menjadi ular dalam kehidupan
setiap laki-laki. Daripada kau dihancurkan, lebih baik kau menghancurkan mereka.
Satu hal yang harus kau ingat, bila suatu masa kau mendengar suara burung malam.
Itu merupakan suatu tanda bahwa kau harus
meningkatkan kewaspadaanmu."
"Gila! Aku lupa bertanya pada guru, pertanda apa semua ini?" desis Kumbang
Pemikat semakin gelisah. Dari ruangan pribadinya, Pangeran Suprana ini langsung
menuju keluar istana. Suasana di luar sangat
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepi, walaupun puluhan prajurit tampak terus berjaga-jaga. Sedangkan sampai saat
itu suara-suara burung malam terus terdengar tiada henti-hentinya.
"Esok, pagi-pagi sekali aku harus menjumpai pimpinan bala tentara untuk tetap
bersiap siaga!" batin Iblis Peruntuh Mahkota.
Lorong di bawah tanah yang terdapat
di daerah Ciujung di pagi hari itu kelihatan sunyi. Tidak sebagaimana hari-hari
biasanya, setiap pagi selalu terdengar suara teriakan dari seorang pemuda dan
seorang gadis yang sedang berlatih silat. Sudah bertahun-tahun pemuda dan gadis
itu dengan ditemani oleh beberapa laki-laki tua berada di sana.
Kepandaian serta kesaktian yang mereka miliki pun semakin bertambah pesat.
Maklum guru mereka adalah seorang tokoh kosen berwatak aneh yang dikenal dengan
julukan Setan Terompet.
Di dalam lorong bawah tanah pelita
minyak sudah hampir padam. Sementara itu tiga laki-laki tua berpakaian usang
tampak sedang menyediakan makanan untuk
pemuda berbadan kurus itu dan juga buat gadis cantik berambut panjang
sepinggang. "Rasanya sudah satu abad kita berada di sini. Padahal kita terpaksa mengungsi di
sini baru sepuluh tahun!" berkata pemuda itu pada gadis di depannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kanda, sepuluh tahun adalah waktu yang lama, mengapa Kanda mengatakan
'baru'?" sergah gadis berwajah oval dengan bibir cemberut. Terkadang ia memang
merasa kesal pada pemuda di depannya. Karena pemuda yang sesungguhnya putera
mahkota kerajaan Pasundan ini seakan tidak pernah serius dalam menghadapi
persoalan penting yang harus mereka selesaikan.
"Sepuluh tahun tidak lama, Dinda.
Bagaimana kalau kita tetap berada di sini sampai seumur hidup kita?"
"Sebagai adikmu, aku tidak menyukai kebodohan sekaligus kepasrahanmu. Kerajaan
harus kita selamatkan. Kudengar Pangeran Suprana sekarang sudah merubah nama
kerajaan Pasundan menjadi kerajaan 'Sorga Dunia'. Apa ini tidak kau anggap gila,
tidak keterlaluan! Lebih celaka lagi dia mengaku dirinya Tuhan!" ucap si gadis
yang tidak lain adalah puteri Saba serius. Pangeran kurus menggelengkan
kepalanya, sekali ke kanan, sekali ke kiri.
"Sekarang memang sudah banyak orang gila. Gila memang gila! Apa yang dia katakan
Sorga Dunia itu, paling urusannya pelampiasan nafsu rendah selera setan. Apa
betul di dunia ada sorga" Omong kosong, perempuan dengan laki-laki berbuat mesum
kok dikatakan sorga. Kalau Pangeran gila itu mengaku dirinya Tuhan, bisa berbuat
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
apa sih dia" Menciptakan bayi" Huh...."
Pangeran Demak gelengkan kepala, sekali ke kanan, sekali lagi ke kiri. Wajahnya
tidak memperlihatkan ekspresi apa-apa. "Bayi itu yang menciptakan Gusti Allah.
Ibu dan bapaknya cuma berpartisipasi saja, kerjasama yang bagus itu cuma
menghasilkan air.
Pangeran bangsat itu orang gila yang dikutuk Tuhan. Menciptakan sayap nyamuk
saja dia tidak becus! Nyawa sendiri bahkan dia tidak bisa menjamin. Bagaimana
dia mengaku-ngaku?"
"Kanda seriuslah bicara. Kita tidak mungkin mendekam di sini terus. Kerajaan
harus diselamatkan dari kemaksiatan. Kita juga harus menyelidiki siapa yang
meracuni ayahanda Prabu, bunda kita dan juga pembesar-pembesar yang setia pada
Prabu!" desis puteri Saba semakin tidak sabar.
'"Ha ha ha...! Mengapa kau begitu khawatir Dindaku yang cantik. Pagi ini guru
akan menjumpai kita. Kita tunggu kabar apa yang dibawa oleh Aki Braja.
Aku pun sebenarnya sudah tidak sabar menghirup udara luar yang bebas dari debu.
Dan lagi kau tidak usah khawatir tentang kerajaan. Mahkota tidak ada pada
Pangeran gila itu. Pula pedang Penyebar Bencana sejak ayahanda Prabu mangkat
tidak tahu berada di mana. Mahkota kebesaran kerajaan kita punya. Untuk
menegakkan kerajaan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
agar kembali pada kita. Satu-satunya cara kita cari dulu Pedang Penebar Bencana.
Pangeran Suprana sakti luar biasa, entah siapa gurunya. Kita harus
memperhitungkan kekuatan kita sendiri!" tegas Pangeran Demak Pati.
Suasana kemudian semakin bertambah
hening. Pangeran terdiam, demikian juga dengan puteri Saba. Keheningan itu tiba-
tiba saja disentakkan oleh suara bunyi trompet yang sedemikian keras seakan
merobek gendang-gendang telinga juga memecahkan sel-sel otak.
Tet! Tet! Tet! Tot! Tet! Tet! Tot!
Dinding lorong tergetar hebat. Debu
beterbangan, angin topan berhembus. Pangeran Demak dan puteri Saba yang sudah
memiliki tenaga dalam tinggi saja terpaksa tutup kedua telinganya. Apalagi para
pengasuhnya yang dulu merupakan orang-orang dari ksatriaan istana. Mereka yang
memiliki kepandaian serta tingkat tenaga cukup tinggi ini pun terpaksa tutup
kedua telinga pula.
"Anak-anak yang malang! Murid-muridku yang sengsara! Aku datang, datang untuk
mengucapkan salam perpisahan. Setelah kalian bertahun-tahun berada di
pengasingan Ciujung ini!" kata sebuah suara di tengah-tengah hembusan angin yang
membadai. Setelah hembusan badai topan mereda.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Maka muncullah sesosok tubuh kurus kering.
Kulitnya keriputan, sekujur tubuhnya nyaris tidak berdaging. Pipinya yang juga
keriput tampak menggembung menyimpan udara.
Rasanya keadaan kakek ini tidak beda dengan jerangkong. Rasanya jika anggota
tubuh si kakek dipisah-pisahkan, tulang sama kentutnya saja yang lebih banyak,
sedangkan dagingnya sangat sedikit sekali.
Di dekat bibir si kakek terdapat lubang trompet, melingkar menyerupai pipa yang
berkelok-kelok. Sedangkan di punggungnya bagian ujung trompet berukuran besar
berwarna putih terbuat dari perak.
Laki-laki berbaju selempang ini kemudian duduk di depan Pangeran Demak Pati dan
adiknya. Setelah memandang beberapa saat lamanya, maka orang tua berambut putih
dan cuma beberapa helai ini berkata....
"Waktu bagimu sudah tiba, Pangeran Demak Pati. Kau Pangeran yang teledor dengan
kedudukan, dengan kerajaan. Kau adalah manusia yang tidak perduli dengan hari
esok, lusa dan masa yang akan datang.
Kau Pangeran masa bodoh, tidak mau tahu dengan tahta, harta benda dan wanita.
Ragamu berada di bumi, tapi jiwa, hati dan pikiranmu berada di langit. Kau
seorang Pangeran, tapi tidak patut menjadi penerus kerajaan, karena jiwamu
pengembara. Sepuluh tahun yang lalu kau gagal mempertahan-
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kan kerajaan Pasundan. Bahkan kau morat-marit, tunggang-langgang, terbirit-
birit, kocar-kacir melarikan diri. Jika kau kembali merampas hakmu, maka jangan
kau sebut dirimu Pangeran, gelar harus di copot dan diganti dengan julukan. Julukan bagus
bagimu tidak ada dan tidak pula sanggup aku memberikannya. Kau hanya pantas
menyandang julukan Pendekar Kucar Kacir.
Ingat-ingatlah, Kucar Kacir...!" Suara trompet kembali menggema. Hingga membuat
Pangeran Demak Pati yang baru saja hendak bicara terpaksa telan ucapan dan tutup
kuping rapat-rapat.
"Guru sedeng ini hanya membuat telingaku congekan dengan trompet setan-nya!"
rnaki Pangeran Demak dalam hati.
"Kau mengerti apa yang kuucapkan ini, Pangeran Demak?" sentak Setan Terompet.
"Mengerti Guru!"
"Apa yang kau mengerti anak manusia yang tidak pernah mau tahu?"
"Gelar Pangeranku telah kau copot, aku sekarang diharuskan memakai julukan
Pendekar Kucar Kacir. Padahal aku tidak mau, dengan memakai julukan itu kau sama
saja seperti menyindirku. Aku jadi heran, aku yang sudah sakit ingatan atau Guru
yang sudah menderita penyakit gila?" dengus Pangeran Demak cemberut.
"Murid sedeng! Berani sekali kau
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menghina guru sendiri. Terus terang jika kerajaan di suatu waktu nanti dapat kau
rampas kembali, bukan manusia bertampang sepertimu ini yang menduduki tahta.
Tetapi adikmu puteri Saba inilah yang pantas memimpin kerajaan Pasundan!" tegas
Setan Terompet.
"Ha ha ha...! Guru... Guru... memang siapa yang akan memimpin kerajaan aku
pikiri. Bagiku asal sudah dapat mengungkap kematian ayah bunda dan mencari
Pedang Penyebar Bencana simbol kerajaan saja sudah sukur. Mahkota sudah kubawa. Nah
sekarang mahkota ini ada padaku, apakah kau mau memakainya" Aku bisa
menobatkanmu menjadi raja. Tentu saja gelarmu menjadi Setan Terompet raja kurus
kering kurang makan!"
"Anak setan kapiran. Jangan kau berani mengejekku. Aku bicara sungguh-sungguh.
Untuk sementara mahkota kerajaan harus kubawa demi keselamatannya. Kalian boleh
mencari pedang Penyebar Bencana. Pusaka kramat Mahasakti yang cahayanya saja
dapat membuat manusia menjadi debu itu. Selama pedang itu tidak kalian temukan,
maka selama itu pula arwah Prabu Jasa Raga tidak mengijinkan siapa pun di antara
kalian menduduki tahta. Pedang itu adalah lambang pemersatu kerajaan. Ayahanda
kalian me-nyimpannya di suatu tempat rahasia, tentu karena sudah mencium gelagat
yang tidak TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
baik dari Pangeran Suprana!"
"Kemana harus kami cari pedang itu.
Tempat penyimpanannya saja tidak kami tahu. Jika Guru tahu mengapa tidak
tunjukkan pada kami!" protes Pangeran Demak Pati.
"Goblok! Aku sendiri tidak tahu dimana almarhum ayahandamu menyimpan pedang
itu. Tapi kurasa ia menyembunyikannya di tempat yang sering dikunjunginya.
Nah... untuk itu kalian harus menyamar sebaik mungkin agar usaha kalian untuk menemukan
pusaka pemersatu itu lancar. Ingat kurasa dengan menyaru sebagai rombongan kaum
pengemis usaha kalian akan berhasil!
Saat ini janganlah berharap bantuan siapa pun. Karena baik aku atau pun kalian
sama-sama sudah tidak tahu lagi mana kawan dan mana lawan. Sekarang mahkota itu
serahkan padaku. Kelak aku akan mengembalikannya pada puteri Saba!"
Pangeran Demak Pati tanpa bicara
apa-apa lagi langsung mengulurkan tangannya yang memegang bungkusan berisi
mahkota salah satu lambang kerajaan.
"Kurasa bekal ilmu serta kepandaian yang kuberikan pada kalian berdua telah
cukup. Sekarang terimalah senjata ini!" kata Setan Terompet sambil memberikan
dua potong kayu seukuran satu meter. Melihat ini Pangeran Demak pelototkan mata
hendak

Pendekar Bloon Pendekar Kucar Kacir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
marah. Sedangkan puteri Saba hanya diam, namun keningnya mengerut.
"Guru! Aku tahu kegilaanmu. Tapi kuharap kau jangan bercanda dan menghina dalam
waktu sekarang ini!" protes si pemuda kurus.
"Setan betul! Terima saja, mengapa harus membantahku"!"
"Sepotong kayu butut begini" Aku sendiri bisa mencari beratus-ratus potong di
depan terowongan ini!"
"Diam! Edan kowe!" maki Setan Terompet dengan mata mendelik.
"Bagaimana aku bisa diam. Guru menghina aku dan adikku!"
"Pangeran edan. Setan sontoloyo. Nanti jika kau sudah berhadapan dengan musuh
dan kau keluarkan tenaga dalam. Kau
segera tahu rahasia apa yang terkandung di balik sepotong kayu butut yang kau
caci maki itu. Sekarang terima saja sambil berharap moga sepotong kayu butut itu
tidak berubah menjadi seekor ular yang mematukmu!"
"Baiklah. Guruku Setan Terompet! Jika berbantahan terus denganmu, berarti aku
bisa ketularan penyakit gilamu. Lalu apalagi yang harus kami perbuat?"
Tet! Tet! Tet! Terompet kembali berbunyi sebelum
Setan Terompet lanjutkan ucapannya
kembali. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku berharap semoga kau dapat melindungi orang-orang yang menyertaimu dan
selalu setia padamu ini. Terlebih-lebih jagalah keselamatan puteri Saba. Sebab
bagaimana pun kesaktiannya masih berada jauh di bawahmu! Aku sayang kepadanya
sebagaimana rasa sayangku pada seorang cucu. Jika nanti kau tidak becus
menjaganya. Aku tidak segan-segan membunuhmu, me-
ngertikah Pendekar Kucar Kacir?"
"Gelar jelek itu lagi yang kau sebut"
Tidak usah kau peringatkan tentu aku akan menjaganya. Dia adikku satu-satunya!"
sahut Pangeran Demak Pati.
"Bagus! Aku gembira mendengarnya.
Sekarang tukarlah pakaian kalian dengan pakaian yang lebih buruk lagi, sehingga
kalian benar-benar mirip dengan seorang pengemis"!"
"Pakaian yang kami pakai saja sudah jelek, Guru. Apakah kami harus memakai
pakaian sobek-sobek hingga dada adikku dan burungku kelihatan orang?" Pangeran
Demak bersungut-sungut.
"Diam, gila betul! Kau selalu membantah setiap kata-kataku!" damprat Setan
Terompet. Pangeran Demak Pati langsung katupkan bibirnya. Selagi ia hendak
bicara, maka kakek bertubuh kurus kering di depannya telah lenyap dari pandangan
mereka. Lebih kurang setengah jam kemudian maka
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terlihatlah sekelompok rombongan pengemis berpakaian lusuh berwajah kotor
meninggalkan terowongan lembah Ciujung.
"Auuuh... siang-siang begini, panas terik, enaknya minum air kelapa muda. Mana
ada kelapa di tepian hutan begini!" kata pemuda berbaju biru sambil menggaruk
rambutnya tiada henti. Kemudian ia merebahkan tubuhnya yang letih di bawah
sebatang pohon rindang berdaun lebat.
Memandang ke ranting pohon yang terlihat olehnya dua ekor burung Kapodang
berbulu kuning sedang bercumbu. Pemuda berambut hitam kemerahan nyengir, lalu
menggaruk kepalanya.
"Hei burung. Kalian lagi pacaran ya"
Enak jadi burung main semplak saja. Tidak perduli emaknya sendiri, adik sendiri
atau saudara sendiri. Tapi... banyak juga kok manusia di akhir jaman ini berbuat
dan mempunyai prilaku seperti binatang. Padahal jadi manusia itu berat tanggung
jawabnya. Salah melangkah menyesal sampai ubanan, sampai ke liang kubur malah. Ada
kakek sudah bau tanah mipisi gadis ingusan Masa bodo'! Ha ha ha...!" Sikonyol
tiba-tiba tertawa.
Crot! Plok! "Ait, apa ini anget-anget"!" Suro Blondo
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
murid Penghulu Siluman Kera Putih dan
Malaikat Berambut Api seka keningnya yang tertimpa cairan hangat dan lembek.
Setelah dapat diendus-endusnya. "Edan, burung goblok, tidak tahu sopan santun,
berak seenaknya. Dasar binatang, otak tidak dipakai!" maki Suro sambil mencak-
mencak seperti seekor monyet yang kebakaran ekornya.
Pemuda itu tiba-tiba saja mengambil
batu kecil dan menyambitkannya ke arah
burung tadi. Namun belum sempat batu mengenai sasaran, burung sudah terbang,
berputar-putar di atas kepala Suro, lalu terdengar suara crot lagi untuk yang
kedua kalinya. Barulah setelah itu burung Kapodang benar-benar telah terbang
menjauh. "Bangsat! Edan betul! Itu binatang tidak pernah diajar adat oleh nenek
moyangnya. Gila...!" maki Suro dengan mulut termonyong-monyong. Suro kepalkan tinjunya dan
ia acungkan ke udara. Mana kedua burung tadi perduli, mereka terus ngibrit untuk
kemudian hilang dari pandangan mata.
Dengan perasaan kesal Suro merebahkan
tubuhnya lagi, teringat pada burung tadi.
Ia langsung teringat pada Puteri Kilat Bayangan. Gadis bermata indah seperti
bintang kejora, berwajah cantik bagai bidadari.
"Okh... oh...! Andai saja aku dapat gadis
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
secantik dia. Betapa dunia yang gersang ini menjadi indah dan jadi milikku,
orang lain termasuk raja terhitung numpang.
Hatiku tidak pernah bergetar seperti ini!
Memandang pada puteri Kilat aku merasa seperti sedang menelan tulang kaki ayam.
Bagaimana gitu, serba salah. Matanya mengandung magnet. Senyumnya membuat
aku langsung klepek-klepek seperti ayam disembelih! Walah... kapan aku dapat
bersua dengan gadis secantik dia. Gadis yang bukan saja meruntuhkan hati dan
jantungku. Tapi juga membuat runtuh atap rumah tetangga!
Ha ha ha...!'* Suro tergelak-gelak. Sehingga tanpa disadarinya sejak tadi ada
sepasang mata yang terus mengawasi tingkahnya.
Namun ada yang terasa aneh pada diri orang ini. Ia tampak selalu menahan sesuatu
yang hampir tidak dapat di tahannya.
Sedangkan matanya hampir terpejam-pejam.
Sampai kemudian....
"Hasyiih... hes...!"
Suara bersin pun terdengar. Bukan hanya suara bersin biasa, suaranya membuat
pendekar Blo'on jatuh terguling-guling tunggang langgang. Telinga pemuda berikat
kepala biru belang-belang kuning ini mendenyut sakit. Dengan wajah pucat Suro
bangkit berdiri. Memandang ke arah datangnya suara. Ia melihat seorang kakek tua
ompong berambut kelabu berjenggot panjang seperti
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kambing telah berdiri tegak di situ.
Kakek tua tersebut menutup hidung dan
mulutnya. Agaknya ia hendak bersin lagi.
Suro garuk-garuk kepala, rasa heran sekaligus takjub membuat matanya terus
melotot. "Has... has... hasyiih...!"
Si kakek bersin lagi. Suro merasakan
kepalanya mendenyut sakit. Ia gelenggelengkan kepala untuk menghilangkan rasa
nyeri yang menyerang telinganya.
"Orang tua aneh! Hosyah-hasyih. Apakah Anda menderita sakit pilek, plu demam dan
sakit kepala" Siapakah situ, rasanya aku belum pernah berjumpa dengan orang
sepertimu"!" ujar Suro mencoba bersikap ramah. Si kakek tiba-tiba saja pegangi
perutnya, kemudian terdengar suara tawanya yang serak seperti cicak kcjepit
jendela. "Ha ha ha! Kau boleh ingusan. Kalau kau mau tahu aku ini yang dijuluki Ki
Bersin, namaku Sapta Dewa. Kau sendiri siapa?"
Suro menjura hormat, melangkah ke
depan lalu salaman. Sungguh tindak tanduknya membuat Sapta Dewa menjadi geli.
Sehingga ia bersin lagi. Gantian Suro yang jantungan dan kaget melulu.
"Aku Suro Blondo, Ki. Tapi kuharap kau tidak bersin melulu. Aku bisa kaget terus
dan mati berdiri karena suara bersinmu itu. Sebenarnya Anda hendak kemana?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hes...! Bersin hampir bersin lagi. Buru-buru ia tutup mulutnya. Lalu tawanya
meledak. Jenggot kambingnya tergoncang-goncang sedangkan tubuhnya bergetar. "Aku
datang dari seberang, daerah Kutai asalku.
Aku merindukan seorang saudara yang sudah lama meninggalkan tanah kelahiran dan
merantau di daerah orang Jawa. Aku ingin mengajaknya pulang. Apakah kau pernah
bertemu dengannya?"
"Siapa saudaramu itu, Ki" Perempuan atau laki-laki, sudah tua apa masih muda?"
tanya Suro serius.
"Saudaraku" Ha ha ha...! Barangnya seperti barangmu, sudah tua, keriputan kurus
dan seperti nggak pernah makan.
Namanya Ki Braja, dia dikenal dengan julukan Setan Terompet!" jelas Sapta Dewa.
"Walah julukannya jelek amat. Maaf Ki aku sama sekali tidak pernah bertemu
dengannya. Mendengar julukannya saja baru kali ini."
Kakek tua itu terdiam. Lalu ia bersin
lagi, namun kali ini suaranya pelan hingga tidak membuat Suro kalang kabut.
"Sayang sekali. Padahal baru sepekan yang lalu aku menerima kabar bahwa aku
harus menjumpainya. Katanya ada persoalan besar yang harus diselesaikan bersama
muridnya dan dia minta bantuanku! Setan Terompet sejak dulu memang sering bikin
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
aku pusing, was-was dan memperbudak aku.
Karena dia adikku. Maka aku jadi tidak tega melihat dia dapat masalah." Kata
Sapta Dewa seakan ditujukan pada diri sendiri.
"Siapa nama murid adikmu itu, Ki?"
"Hmm, konon dia seorang putera mahkota kerajaan Pasundan. Ia terpaksa
mengasingkan diri bersama adiknya ketika tahta kerajaan dirampas oleh seorang
Pangeran putera selir raja."
"Sebuah cerita yang sangat menarik.
Aku memang pernah mendengar ada kerajaan cukup besar bernama Pasundan di Lembah
Kahuripan. Tapi menurut yang kudengar, kerajaan itu sekarang telah berganti nama
dengan kerajaan Sorga Dunia. Rajanya mengangkat dirinya sebagai Tuhan! Aku
menganggap ini tindakan orang gila yang pantas menjadi penghuni di jurang neraka
kelak di hari kiamat! Tetapi kudengar pula, raja edan itu sangat menghargai
kehidupan rakyatnya. Mengenai yang lain-lainnya aku belum menyelidik!" tegas
Pendekar Blo'on berterus terang.
Sapta Dewa alias Ki Bersin memandang
tajam pada pemuda di depannya. Setelah memperhatikan beberapa saat lamanya, maka
ia berseru kaget....
"Astaga"! Mengapa aku tidak perhatikan sejak tadi. Rambutmu hitam kemerahan
seperti orang bule. Tampangmu... hemm,
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
cepat kau katakan padaku, siapa dirimu yang sebenarnya?"
"Sudah kukatakan aku Suro Blondo, apakah ada yang aneh menurutmu?" tanya murid
Malaikat Berambut Api dan Penghulu Siluman Kera Putih terheran-heran sendiri.
"Suro..."! Kau bocah yang terlahir pada malam satu Asyuro dua puluh tahun yang
lalu?" Kini giliran si konyol yang dibuat kaget.
"Bagaimana Aki bisa mengetahuinya?"
"Berita menggemparkan tentang bocah ajaib itu sampai juga di daerah kami. Kalau
melihat tampangmu, rasanya aku tidak bisa menggantung harapan padamu. Mengapa
orang-orang mengatakan kau sebagai bocah ajaib?"
"Ha ha ha...! Dunia ini penuh dengan keanehan, Ki. Mengapa kau harus memper-
cayai berita gombal" Tidak ada yang istimewa pada diriku, dan sebaiknya
harapanmu jangan kau gantungkan padaku." sahut Suro merendah.
"Dulu mendengar hari kelahiranmu yang menghebohkan itu aku penasaran Hei pemuda
bertampang tolol. Sekarang aku jadi penasaran pula dan ingin tahu sampai di
mana kehebatanmu! Hasyiih...!"
"Bah...! Mengapa kau begitu bersemangat menyerang orang yang tidak punya salah
apa-apa. Aku - tidak mau melayani orang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gila sepertimu!" desis Suro sambil bersungut-sungut.
"Hasyih! Hasyiiiih...!"
Sapta Dewa bersin lagi. Suaranya keras
menggeledek. Sehingga membuat Pendekar
Blo'on jatuh bangun. Namun dengan cepat segera bangkit kembali.
Ki Bersin tiba-tiba saja menggerung keras. Tangannya terjulur dan langsung
memanjang seperti karet. Mencengkeram leher Pendekar Blo'on dengan lima jari
terkembang. Mana sudi Suro serahkan lehernya. Sambil menggerutu ia melompat
mundur. Gerakan yang dilakukannya ini tidak banyak menolongnya, karena tangan Ki
Bersin terus terjulur. Pemuda ini segera mengambil inisiatip untuk menyerang. Ia
bergerak ke samping, lalu sikunya menepis disertai pengerahan tenaga dalam
tinggi. Duuk! "Heh...!"
Suro terhuyung disertai suara pekikan
terkejut. Lengannya memerah dan terasa sakit mendenyut. Sapta Dewa tersenyum
mengejek. Tangannya bergerak ke samping.
Menyadari tangan lawannya atos laksana baja. Maka Suro kini segera
mengerahkanjurus
'Serigala Melolong Kera Sakti Kibaskan Ekor'.
Detik itu juga terdengar suara lolongan yang sungguh aneh, terdengar suara ngak
ngik nguk seperti suara monyet. Lalu tubuhnya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berjingkrak-jingkrak, terkadang melompat, atau berguling-gulingan. Tidak jarang
sambil menghindar ia pun menggaruk bagian-bagian tubuhnya. Walaupun setiap
gerakan yang dilakukan oleh Suro terkesan seperti gerakan seekor monyet yang mabuk. Namun
hingga sejauh itu tidak satu pun serangan ganas yang dilakukan oleh Sapta Dewa mengenai
sasaran. Ki Bersin kerutkan keningnya. Sungguh
ia telah tertipu mentah-mentah. Sama sekali ia tidak menyangka pemuda bertampang
ketolol-tololan itu sesungguhnya memiliki kepandaian yang sangat mengagumkan.
"Hasyiih."
Sapta Dewa bersin lagi. Tentu saja suaranya sekarang tidak berpengaruh lagi bagi
Suro karena pemuda ini sudah melindungi diri dengan pengerahan tenaga dalam
tinggi. Ki Bersin tarik tangannya.
Kedua tangan setelah disilangkan lalu melambai-lambai. Angin menderu hingga
membuat si pemuda terhuyung ke belakang.
"Edan! Apalagi yang hendak dilakukan oleh tua bangka ini?" batin Suro dalam
hati. "Heaa...!"
Ki Bersin tiba-tiba mengadu telapak tangan satu dengan yang lainnya. Sekejab
saja kedua tangannya kemudian berubah merah laksana bara. Dari telapak tangan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu memancar cahaya gemerlapan bagaikan sinar bintang. Lima sinar meluncur deras
ke arah Suro. Pemuda ini pencongkan mulutnya, lalu secepat kilat ia melesat ke
udara. Sinar merah itu luput dari sasaran dan menghantam pohon besar di
belakangnya. pohon langsung berlubang meninggalkan warna hitam. Kemudian hanya dalam waktu
sekejab daun-daun pohon berwarna hitam pula dan berguguran. Suro leletkan lidah.
Hatinya memaki. "Setan betul manusia rongsokan berjanggut mbek ini! Dia punya
pukulan beracun yang agaknya sengaja dipergunakan untuk membunuhku! Awas!
Kalau aku sampai cedera apalagi sampai kelenger dia akan kubuat malu pulang
pergi!" Sebaliknya Ki Bersin yang melihat lawan dapat menghindari pukulan 'Merobek Raga
Meruntuhkan Sukma' ini terperanjat sekali.
Diam-diam ia membatin "Pemuda rambut jagung ini tampangnya saja yang geblek.
Siapa sangka dia punya kesaktian terendam.
Aku rasa belum puas kalau bilum membuatnya semakin bertambah konyol. Coba
kulepaskan pukulan sekali lagi apa yang dapat diperbuatnya!"
"Anak setan! Lihat...!" seru Ki Bersin.
Seraya hantamkan kembali tangannya ke


Pendekar Bloon Pendekar Kucar Kacir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

depan. "Bayi bangkotan tidak bergigi! Mampus!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Suro berteriak tidak kalah kerasnya. Rupanya pemuda ini dibuat kesal melihat
ulah si kakek yang bukan saja berniat mengujinya, namun nekad membunuhnya.
Melihat sinar merah meluncur deras ke
arahnya, Suro dorongkan kedua tangannya menyambut sinar merah tersebut. Sinar
putih menderu Pendekar Bloon telah lepaskan pukulan 'Kera Sakti Menolak Petir'.
Maka terjadilah suara ledakan keras. Kaki Suro amblas ke dalam tanah, Ki Bersin
terhuyung, namun sebentar saja sudah dapat menguasai dirinya lagi. Sapta Dewa
meme-gangi dadanya yang sesak.
"Boleh juga kau pemuda gendeng!" maki Ki Bersin.
Setelah puas melepaskan pukulan, namun
tidak menghasilkan apa-apa. Maka kini Ki Bersin menyerang lagi dengan jurus-
jurus tangan kosongnya yang ampuh.
Suro geram bukan main, mulutnya
termonyong-monyong. Ketika tinju lawannya menderu menghantam rahang Suro. Pemuda
ini merijerit, bukan kena dipukul, melainkan disaat itu Suro telah mempergunakan
jurus Tawa Kera Siluman. Si kakek berambut
kelabu bersurut mundur, ia gelengkan kepala seakan tidak percaya melihat tubuh
lawannya berkelebat mengitari dirinya. Hebatnya lagi tidak satu pun serangan
yang dilancarkan Ki Bersin mengenai sasaran. Pemuda itu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menjerit-jerit, semakin lama berubah menjadi tawa menggeledek yang membuat
konsentrasi lawannya jadi terganggu.
"Hasyih...! Hesss!"
Sapta Dewa bersin. Dalam suaranya
terkandung tenaga dalam tinggi. Lalu kakek berjenggot kambing ini tiba-tiba
bersalto dengan gerakan setengah berputar. Murid Penghulu Siluman Kera Putih ini
sama sekali tidak menyangka serangan mendadak dan sulit ditebak ini. Sehingga sungguh
pun ia berusaha menghindar. Kaki lawannya menghantam dada Suro.
Diekh...! Braak! Pendekar Mandau Jantan jatuh terguling-
guling. Ada darah yang menetes dari sudut-sudut bibirnya. Ki Bersin terus
mencecarnya dengan serangkaian tendangan beruntun.
"Ki Bersin manusia gila. Apakah kau hendak membunuhku!" teriak Suro.
"Mana keajaibanmu!" dengus Sapta Dewa disertai senyum mengejek.
Merasa diremehkan terus menerus maka
Suro kini berbalik arah. Secepat kilat ia berdiri. Kemudian ia dengan nekad dan
penuh kegusaran langsung menerobos pertahanan lawan. Sekali hantaman Ki Bersin
menghantam perut Suro, ternyata Pendekar
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Blo'on tidak menghiraukannya. Lalu tangannya bergerak dengan sangat cepat sekali
Brct! Srosot! Serosot!
"Auh...!. Kurang ajar!" Sapta Dewa sambil bersin-bersin menyumpah. Rupanya
ketika bertarung dalam jarak dekat tadi Suro sengaja menelanjangi lawannya.
Adalah sesuatu yang sangat sulit dipercaya, karena Ki Bersin sebenarnya
merupakan tokoh kenamaan dari daerah Kutai. Suro tergelak-gelak. Ki Bersin cepat
membenahi pakaiannya. Ia menjadi sangat marah bercampur malu. Anehnya setelah
melihat pemuda konyol itu tertawa, Ki Bersin akhirnya ikut tertawa pula.
"Bagaimana, Ki! Apakah kau masih penasaran juga" Sekali lagi kau menyerangku,
aku bersumpah akan mencukur habis kau punya bulu!" desis Suro bersungut-sungut.
"Has...!" Sapta Dewa tutup mulutnya rapat-rapat. Wajahnya masih bersemu merah.
"Rasanya tidak perlu diteruskan. Tampangmu tolol, ternyata otakmu cerdik. Pandai
sekali kau membuat malu lawanmu! Sekarang aku
percaya dengan kehebatan yang kau miliki.
Satu hal yang kuminta darimu..! Suro
langsung memotong. "Huh setelah kau hampir membunuhku sekarang aku tahu
kau pasti akan minta bantuanku!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Betul. Suro, terus terang aku orang asing di daerah ini. Naluriku mengatakan
akan terjadi sesuatu yang sangat besar.
Aku percaya kau seorang Pendekar yang
memiliki kepandaian tidak terduga dan berhati jujur. Jika pun seumur hidup aku
memutuskan untuk mempunyai seorang
sahabat. Maka kaulah orangnya."
Suro garuk-garuk rambutnya. "Apa yang dapat kulakukan untukmu?"
"Coba selidikilah apa yang terjadi di kerajaan Pasundan. Siapa Pangeran Suprana.
Yang aku dengar ia tidak dapat berkuasa penuh, pemerintahannya tidak diakui
selama ia belum mendapatkan mahkota kerajaan dan juga pedang pemersatu Penyebar
Bencana!" jelas Ki Bersin.
"Aneh... sebuah pedang pemersatu. Tapi mengapa namanya mengerikan begitu?"
"Rasanya tidak ada yang aneh, Suro.
Pedang itu menurut adikku konon sangat berbahaya. Terlebih-lebih bila sampai
jatuh ke tangan orang yang salah. Dia hanya akan menyebar bencana."
"Hemm, aku sering mendengar dan melihat senjata pemersatu. Tapi
tidak seaneh ini." gumam Pendekar Blo'on Seraya memandang Ki Bersin seakan
menunggu jawaban selanjutnya.
Sapta Dewa segera menjelaskan apa yang
diketahuinya tentang Pedang Penyebar Ben-
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
cana pada Suro.
"Sulit! Rasanya memang sulit sekali.
Jika almarhum raja Jasa Raga tidak pernah menceritakan dimana beliau menyimpan
pedang itu. Pangeran Demak pasti sulit menemukannya, walau kepalanya sampai
botak ubanan!" kata Suro seenaknya.
"Hasyiim! Memang apa yang kau katakan itu dapat kuterima. Namun alangkah baiknya
jika kita berusaha menolong Pangeran Demak dan puteri Saba!"
"Engkau sendiri hendak ke mana, Ki?"
"Tentu saja mencari adikku Setan Terompet untuk mendengar duduk persoalan yang
sebenarnya. Jika urusan di tanah Jawa ini selesai, tentu saja aku mengajak
adikku kembali ke Kutai. Aku tidak tahan berada di sini berlama-lama, gerah!"
"Cepatlah minggat dari hadapanku, Kakek gila!" gerutu Pendekar Blo'on. "Ee...
ternyata tua bangka tukang bersin itu pergi diarn-diam!" Di kejauhan Suro
mendengar suara orang bersin yang semakin lama semakin bertambah menjauh untuk
kemudian hilang sama sekali. Suro pun tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Ia
segera pergi menuju Lembah Kahuripan.
Tubuhnya tegap bukan main. Tatapan
matanya tajam, setajam mata harimau ganas dalam kegelapan malam. Dia-lah Sang
Bala, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
manusia tinggi besar yang tidak memiliki sifat belas kasih sebagaimana layaknya
manusia lain pada umumnya. Sang Bala
masih merupakan murid hasil didikan Dewa Kubu. Asal usulnya tidak jelas. Puluhan
tahun yang lalu Dewa Kujbu menemukan
Sang Bala di tengah-tengah runtuhan sebuah kota kecil yang porak-poranda dilanda
gempa. Waktu itu kepalanya retak. Dewa Kubu kemudian mengobati Sang Bala hingga
sembuh. Setelah sembuh ternyata Sang Bala tidak dapat mengingat lagi siapa
dirinya. Ia bahkan tidak dapat mengingat dari mana asal usulnya. Karena itulah Dewa Kubu
memberinya nama Sang Bala alias Malape-taka alias Bencana
Kini ia tinggal bersama Pangeran
Suprana dan menjadi pimpinan bala tentara kerajaan pula. Laki-laki berumur empat
puluh tahun ini sangat patuh menjalankan perintah. Ia tidak bedanya dengan sosok
makhluk pembunuh yang sangat mengenkan.
Kesaktiannya sulit dijajaki. Lebih dari itu tubuhnya kebal terhadap berbagai
jenis senjata. Pagi itu Pangeran Suprana menjumpai tangan kanannya itu.
"Salam sejahtera untukmu, saudaraku!"
sapa Pangeran Suprana.
"Hemm, aku dalam keadaan sehat-sehat saja. Tidak biasanya kau menjumpai aku
pagi-pagi begini. Ada apa saudaraku raja
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
nan perkasa?" tanya Sang Bala, suaranya dingin sebagaimana wajah dan tatapan
matanya. Iblis Peruntuh Mahkota tidak menanggapinya, sebaliknya ia terus
berjalan menelusuri taman bunga yang luas di samping istana. Sang Bala mengikuti
Kumbang Pemikat.
"Saudaraku! Begitu banyak masalah akhir-akhir ini yang sangat mengganggu
pikiranku. Aku ini seorang raja, bahkan Tuhan dari segala macam kesenangan.
Namun hatiku tidak pernah tenang selama mahkota dan Pedang Penyebar Bencana
belum berada di tanganku. Pangeran Demak Pati harus segera ditemukan. Aku juga
ingin menjadikan puteri Saba menjadi permaisuriku di istana ini. Untuk itu aku
menginginkan bantuanmu secepatnya. Kerahkan pasukanmu untuk mencari pedang dan
merampas Mahkota dari tangan Pangeran Demak Pati."
"Apakah kau merasa yakin saudaraku bahwa Pangeran Demak masih hidup hingga
saat ini"'"
"Kemungkinan itu bisa saja terjadi.
Pangeran Demak Pati punya seribu cara untuk mengelabuhi kita. Aku tidak ingin
istana Sorga Dunia ini kelak jatuh ke tangannya!" geram Kumbang Pemikat sinis.
"Pangeran Suprana, Iblis Peruntuh Mahkota. Demi kejayaan kekuasaanmu, aku
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
makhluk Pembantai telah siap melakukan
segala-galanya. Tidak akan ada seorang pun yang mampu menghentikan aku. Pula kau
dapat berbuat leluasa dengan burung langka Elang Perak. Sisa makhluk purba itu
dapat mengantarmu kemana pun kau mau!"
'Tidak kuragukan apa yang kumiliki, Elang Perak adalah kendaraanku untuk
menembus langit. Tubuhnya dua kali lebih besar dari burung Rajawali. Jika selama
ini burung kesayangan hadiah dari guru
itu kupergunakan untuk menculik gadis-gadis yang aku ingini. Tentu dia akan
lebih berguna bila kugunakan untuk mencari musuh utamaku Ha ha ha...!" Kumbang
Pemikat tergelak-gelak.
"Saudaraku, Tuhan dari segala macam kesenangan kenikmatan di dunia. Sekarang aku
mohon pamit. Aku hendak memulai
perjalanan ini untuk mencari dua sebab yang meresahkan hatimu. Aku hanya
membutuhkan lima orang pengawal untuk mendampingiku. Sedangkan yang lain-lainnya
biarkan mereka tetap berjaga-jaga di istana."
"Pergilah saudaraku seguru. Aku meres-tuimu...!" sahut Pangeran Suprana.
Sang Bala membalikkan tubuhnya, kemu-
dian ia menuju ke halaman depan istana.
Sedangkan Iblis Peruntuh Mahkota tetap berdiri di tempatnya sambil tersenyum-
senyum seorang diri.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa yang kuinginkan di dunia ini sudah kudapat. Kehormatan gadis-gadis yang
cantik, yang hitam-yang putih. Semuanya sudah kurasakan. Keinginanku yang belum
terkabul adalah mengenai puteri Saba. Sudah sangat lama aku merindukan keindahan
tubuhnya. Dia harus menjadi permaisuriku. Kalau dia menolak, hmm...!" Iblis Peruntuh
Mahkota tersenyum sinis. "Aku pasti akan memaksanya, menelanjanginya dan
memandangi keindahan tubuhnya sehari semalam. Setelah itu kurampas apa yang dia
miliki. Akan kuruntuhkan mahkotanya yang menjadi
simbol kesucian wanita. Kebahagiaanku atas kekuasaanku di dunia ini tentu
menjadi lengkap setelah mahkota kerajaan dan Pedang Pemersatu itu telah berada
di tanganku!"
Kumbang Pemikat terdiam lagi, ia
kemudian mendongak ke langit. Tiba-tiba saja Pangeran Suprana bersuit nyaring.
Entah ditujukan pada siapa tidak begitu jelas" Namun tidak lama kemudian
terdengar suara pekikan nyaring di angkasa.
"Hiiiii...!"
"Selamat datang sahabatku! Selamat datang Elang Perak!" seru Iblis Peruntuh
Mahkota. Dengan jelas di angkasa terlihat seekor burung melayang-layang.
Sosoknya semakin lama semakin bertambah besar ketika burung berbulu putih
keperak- TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
perakkan itu merendah. Kepakan sayapnya menimbulkan deru angin yang sangat besar
bagaikan topan. Debu dan batu-batu kecil beterbangan. Pucuk pepohonan terguncang
keras. "Kiiik!"
Elang Perak yang memiliki tubuh dua
kali lebih besar dari burung rajawali ini memekik. Lalu kedua kakinya yang kokoh
mendarat di atas tembok istana.
"Ha ha ha...! Aku manusia perkasa, tidak ada tokoh mana pun yang dapat
menandingi kesaktianku. Kendaraanku juga tidak pernah dimiliki oleh orang lain.
Perkasa adalah kekuasaan, aku telah ciptakan sorga di dunia ini Sorga kenikmatan
yang didambakan oleh setiap laki-laki dan perempuan. Ha ha ha... karena aku
berkuasa, maka orang lain kecil semuanya.
Aku berkehendak, tidak ada seorang pun yang dapat menghalang-halangi kehendakku!
Elang Perak! Antar aku mencari apa yang kuinginkan!!" seru Iblis Peruntuh
Mahkota "Kiiiiikh...!"
Elang Perak menjerit panjang. Sayapnya
terangkat tinggi. Pangeran Suprana lalu melompat ke arah tembok. Setelah itu ia
naik ke punggung burung purba tersebut.
Sayap kembali terkepak menimbulkan suara desis hingar bingar. Tidak lama setelah
terbang berputar-putar, maka Elang Perak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tersebut membubung tinggi membelah mega.
Apa yang terlihat tadi memang sangat
mencengangkan. Pemuda baju biru hanya dapat pentang mata lebar-lebar, mulutnya
melongo seakan tidak percaya. Ia yang telah melihat Pangeran Suprana, Sang Bala
disusul dengan kehadiran Elang Perak seakan terbius oleh apa yang dilihatnya.
Kini ia hanya dapat garuk-garuk kepala.
"Edan...! Pangeran Suprana, anak setan yang mengaku dirinya sebagai Tuhan Sorga
Dunia' itu dan Sang Bala saja aku tidak tahu sampai sejauh mana kehebatannya.
Dan burung tadi, melihat rentangan sayapnya saja sudah mengerikan. Jika salah
satu sayap itu mengemplang kepalaku, bukan mustahil aku langsung mampus. Ini
benar-benar perjuangan yang sangat besar dan berat bagiku. Gusti Allah,
bagaimana mi..."!
Suro garuk-garuk kepala.
Pendekar Blo'on melayangkan pandangan-
nya ke arah istana. Dari atas pohon beringin putih yang sangat tinggi itu ia
dapat melihat semua kegiatan yang sedang berlangsung di istana tersebut.
"Percuma saja aku menggebuk mereka.
Kalau pun mereka semua mampus, prajurit-
prajurit kerajaan itu cuma kroco-kroco pesing yang tidak ada artinya. Sumber
kekuatan adalah dari dua orang pentolannya ditambah dengan kehadiran Elang
Perak. Urusanku
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
benar-benar telah berubah menjadi kapiran!
Tidak ada kata mundur dalam hidupku!
Iblis Peruntuh Mahkota harus kusingkirkan.
Aku yakin dia manusia setengah gila. Tuhan itu gaib, sangat keterlaluan dan dosa
besar jika dia mengaku-ngaku sebagai Tuhan.
Orang edan, gila, sedeng, gemblung, dan lain-lainnya. Bagaimana pemuda keparat
itu bisa sesombong itu. Sedangkan dia terlahir dari mulut perempuan yang
dibawah. Dari lubang kencing yang bau pesing! Hmm...!"
Suro menggeram. Untuk pertama kali dalam hidupnya wajah pemuda itu kelam
membesi. Sepasang matanya tidak Jenaka lagi, melainkan telah berubah merah. Bibirnya
semakin monyong. Ini merupakan suatu tanda bahwa murid Malaikat Berambut Api dan
Penghulu Siluman Kera Putih sangat serius.
Saking kesalnya ia bersiul kecil, nadanya sumbang tidak teratur. Lalu terdengar
suara nyanyiannya yang semakin ngaco tidak karuan juntrungnya.
Kepada keparat laknat
Kulihat setan dalam amarah manusia
Kulihat setan dalam kesombongan manusia Kulihat setan dalam kedengkian manusia
Kulihat setan dalam kebencian manusia


Pendekar Bloon Pendekar Kucar Kacir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kulihat setan dalam ketamakan manusia
Kulihat setan dalam keserakahan manusia Lalu kulihat semua kebusukan dalam nafsu
manusia TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bermula dari tiada, ada, dan kembali pada tiada
Pantaskah manusia sombong dan membang-
gakan diri. Kecantikan rupa dan ketampanan wajah hanyalah sari pati tanah.
Kepalamu, tanganmu, badanmu, kakimu
kelak menjadi tanah.
Lalu mengapa kau berjalan di muka bumi dengan membusungkan dada besar kepala.
Jika aku mati, semua manusia mati.
Kemana perginya sang Roh.
Aku merenung dalam kehinaan diriku diitadapanNya.
Lalu aku menangis dalam kesunyianNya.
Masihkan ada kebahagiaan lain selain harta, wanita dan anak-anak yang dikasihi"
Kelak bila aku mati ada tiga hal yang kutinggalkan, cuma satu yang menyertaiku
di dalam kubur....
Hartaku yang menumpuk, keluargaku yang kucinta mustahil ikut serta dalam kubur.
Hanya amal perbuatanku yang setia mene-maniku dalam kuburku
Masihkah aku dapat sombong bila kematian datang pasti"
Aku merenung dalam kebodohanku
Lalu kurasakan ketidak sempurnaanku...
sebagai manusia
Suara Pendekar Blo'on yang tidak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
beraturan itu tentu saja memancing perhatian para prajurit kerajaan. Mereka
segera berlompatan menuju ke arah datangnya suara. Salah seorang di antaranya
yang berbadan tinggi besar membentak.
"Kau siapa" Turun cepat!"
Suro cengar-cengir sambil garuk-garuk kepala. "Aku ini manusia seperti kalian
juga. Masih perjaka tapi cari perkara!" sahut si konyol seenaknya. "Aku ingin
kasih pesan para raja kalian yang gemblung itu.
Sebaiknya lepaskan perempuan di dalam istana yang menjadi budak nafsunya itu.
Sudah itu berhenti mengaku diri sebagai Tuhan, tinggalkan istana dan buang pula
angan-angannya yang muluk itu!"
"Bangsat! Rupanya dirimu itu siapa kunyuk baju biru?"
"Aku adalah orang yang akan menghancurkan ambisi rajamu!"
"Keparat betul! Kawan-kawan tangkap dia!!" perintah perwira kerajaan ditujukan
pada kawan-kawannya.
Perintah itu segera disambut teriakan teriakan keras prajurit lainnya. Karena
Pendekar konyol Mandau Jantan ini berada di atas pohon. Maka sulitlah bagi
mereka untuk menjangkaunya. Beberapa diantaranya langsung memanjat pohon
tersebut melalui akar nafas pohon beringin yang menjulur ke tanah. Namun ada
juga yang tidak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sabaran dan langsung melepaskan anak panah ke arah pemuda itu.
Suro tersenyum mengejek sambil melom-
pat-lompat di atas pohon seperti seekor monyet yang' bergelayutan dan berpindah
dari satu dahan ke dahan lainnya.
Dalam hal ini tentu dia sangat ahli,
karena pemuda ini didikan langsung Penghulu Siluman Kera Putih penguasa kera-
kera siluman di gunung Mahameru.
"Pesan telah kusampaikan, aku tidak mau mengotori tangan dengan darah kalian!
Sampai jumpa...!" gumam Suro. Tiba-tiba ia bergerak menuruni pohon tersebut,
gerakannya cepat sekali. Hingga dalam waktu singkat pemuda konyol ini telah
hilang dari pandangan mata.
"Kejar!" seru salah seorang prajurit.
"Jangan, percuma saja"!" cegah Perwira berbadan jangkung. "Nanti jika paduka
kembali kita laporkan apa yang kita saksikan!"
Tidak seorang prajurit pun yang berani membantah perintah Perwira. Mereka
akhirnya kembali ke tempatnya masing-masing Telaga Sender di senja itu tampak
sunyi. Airnya yang jernih membuat ikan-ikan yang hidup di dalamnya terlihat dengan
jelas. Berjalan ke bagian hulu telaga sejarak
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepuluh tombak. Terlihat sebuah air terjun kecil bernama Pancuran Dewa. Dari
balik Pancuran Dewa itulah orang luar tidak pernah tahu bahwa ada seorang
pertapa bergelar Dewa Petir berdiam di balik air terjun selama belasan tahun.
Dewa Petir tokoh aneh yang tidak pernah berpihak pada aliran mana pun.
Ketika masih malang melintang di rimba
persilatan dulu tidak jarang ia berpihak pada orang-orang persilatan aliran
hitam, tapi di lain waktu bisa saja ia membela golongan lurus. Watak laki-laki
bertubuh tambun berambut putih ini sulit ditebak, angin-anginan dan terkesan
seperti orang yang kurang waras. Pada masa itu jarang sekali tokoh rimba
persilatan di tanah Jawa yang mengenalnya. Terkadang ia muncul dalam waktu
tertentu dan tidak terduga-duga.
Dulu Dewa Petir punya kebiasaan jelek,
ia sering melakukan pencurian dan juga mencopet pejabat-pejabat tinggi kerajaan.
Sehingga ia juga dyuluki Dewa Copet, atau Dewa Maling.
Belasan tahun mengasingkan diri di
Telaga Sider, ia juga mempunyai seorang murid perempuan yang cantik rupawan.
Namanya Gadis, dan perempuan itu sebagaimana gurunya punya kebiasaan sangat
buruk, kolokan/manja dan juga sangat cerdik.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sejak Gadis berhasil mempelajari jurus-
jurus dahsyat Dewa Petir dan juga mempelajari ilmu mencopet kelas tertinggi.
Wanita cantik ini boleh dikata hampir jarang tinggal bersama gurunya. Beberapa
purnama bisa saja ia bergentayangan di kota-kota, untuk kemudian kembali dengan
membawa berbagai jenis barang curian.
Senja itu angin dingin berhembus. Di
dalam telaga tampak seorang gadis berkulit kuning langsat berenang kian kemari.
Sesekali terdengar suara nyanyiannya yang merdu. Namun suaranya kemudian
terhenti saat ia mendengar suara caci maki dari balik air terjun.
"Ini sudah waktunya. Barang langka itu harus ditemukan, mengapa hanya bersenang-
senang, cepat kembali!"
Wanita berwajah ayu itu menggeliatkan
tubuhnya dengan malas. Tanpa bicara apa-apa dia berenang menepi untuk
menghampiri pakaiannya. Tanpa merasa curiga apa-apa, gadis yang punya nama Gadis
ini naik ke tebing telaga. Betapa tubuhnya sangat indah sekali, dadanya mencuat
kencang, pinggulnya yang mulus itu pasti membuat laki-laki jadi jelalatan.
Gadis mengenakan pakaiannya. Tidak
lama ia segera meninggalkan telaga dan berlari cepat menerobos air terjun. Di
balik air terjun ternyata terdapat sebuah gua
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
besar yang seluruh dindingnya berwarna putih seperti terbalut es. Di tengah-
tengah ruangan terdapat sebuah pelita kecil. Di belakang pelita itulah terlihat
seorang laki-laki tua bertubuh tambun duduk bersila dengan mata terpejam.
"Guru memanggilku?" tanya Gadis, matanya yang indah melirik pada gurunya.
Kakek rambut putih buka matanya. Mata itu berwarna kemerah-merahan seperti orang
yang kurang tidur.
"Bocah bengal! Sejak siang tadi kau mandi terus di telaga. Apa kau mau pamer
tubuh pada ikan-ikan itu" Duduklah disini, aku punya tugas penting untukmu!"
kata Dewa Petir.
"Aku mau tetap berdiri. Kuharap Guru tidak memaksa!" sahut Gadis dengan wajah
cemberut. "Murid Edan! Kalau aku tidak sayang padamu, tubuh bagusmu sudah kubikin hangus.
Kau tetap keras kepala, ingin aku tahu bagaimana nanti jika kau jatuh cinta pada
seorang pemuda! Ha ha ha...!"
"Huh, aku bukan perempuan lemah yang mudah jatuh cinta. Lagipula aku bisa saja
mengatur orang yang kucinta sesuai dengan kehendakku. Sekarang jangan Bebut-
sebut persoalan cinta! Aku tidak suka mendengarnya!" sahut si baju hitam semakin
sewot. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Semakin kau membantahku, ingin cepat-cepat rasanya aku punya mantu!"
"Guru! Kalau kau tetap bicara tidak karuan. Jangan salahkan aku jika aku pergi
lagi!" Si kakek gelengkan kepala pelan.
"Muridku kau dengarlah! Dalam mimpiku aku melihat orang-orang mendaki bukit.
Aku melihat di atas bukit pancaran cahaya api. Kemudian aku melihat orang-orang
saling bunuh memperebutkan sebuah senjata Pemersatu. Kulihat pula seorang raja,
tapi dia sebenarnya bukan raja. Kemudian aku melihat orang-orang aneh. Aku ingin
kau menyelidik. Jika persoalan sudah jelas, maka kau kembali kesini secepatnya.
Atau kau atasi keadaan dan ambil pedang yang menjadi rebutan. Aku ingin
mempunyai koleksi senjata yang bagus. Seperti pedang yang kulihat dalam mimpiku
itu!" jelas Dewa Petir.
"Hmm, Guru bicara tidak karu-karuan juntrungnya. Tidak pula jelas ujung pang-
kalnya. Aku jadi tidak tahu!"
"Pedang itu milik kerajaan Kahuripan.
Karena suatu sebab pemiliknya menyimpan senjata itu di puncak bukit. Tempatnya
secara pasti aku tidak tahu. Itulah sebabnya kau harus menyelidik!"
"Apakah kabar ini baru Guru saja yang tahu?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Huh, rupanya kau tuli!" Kakek tambun mendengus. "Tadi sudah kukatakan dalam
mimpi itu aku melihat orang-orang saling bunuh. Ada tentara kerajaan, tokoh-
tokoh sakti dan masih banyak lagi yang lain-lainnya. Apakah sekarang kau sudah
mengerti?"
"Guru, aku tidak tertarik dengan segala macam pedang. Aku lebih suka perhiasan,
permata dan juga batu-batu zambrut biru.
Kalau kau menghendaki pedang itu lebih baik kau cari sendiri. Bagaimana pun
selera laki-laki dan perempuan berbeda!"
"Diaam! Setan betul!" Dewa Petir tampak sangat marah sekali. "Selama ini aku
sangat memanjakanmu. Sehingga kau tidak dapat membedakan mana tugas mana
perintah! Apa yang baru saja kukatakan adalah perintahku! Jangan sekali-kali kau bantah
apalagi mencela!" hardik Dewa Petir.
"Dulu Guru maling, aku maling! Dulu bapak moyangnya Guru copet aku juga
copet. Kita sama-sama maling, sama-sama
pencopet pula. Terlanjur aku berhutang budi padamu, maka perintahmu akan ku laksanakan!"
"Ha ha ha! Ternyata kau seorang murid yang punya guna juga. Tidak percuma aku
menceboki kau sejak kecil! Nah Maling Jenaka alias Maling Cerdik! Pergilah,
semoga TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
usahamu tidak mengecewakan aku!"
"Baiklah, tapi satu yang kuminta. Jika
" sudah sepekan aku tidak kembali harap kau menyusulku!"
'Tentu saja. Aku akan lihat nanti apa
yang dapat kau lakukan setelah kudidik selama bertahun-tahun!"
Gadis tidak menghiraukan kata-kata
gurunya lagi Seraya langsung berbalik, lalu berkelebat pergi menerobos air
terjun yang terdapat di depan mulut gua.
"Sepertinya tempat ini pernah di huni oleh manusia!" Membatin laki-laki bertubuh
sangat tegap itu dalam hati. "Rasanya tidak salah dugaanku. Lorong di bawah
tanah mi memang pernah di pergunakan untuk temnat tinggal selama bertahun-tahun.
Meneara prajurit kerajaan tidak seorang pun varS
tahu?" Laki-laki tinggi besar menggerTm marah.
"Kalian yang mengikuti aku! Cepat kalian periksa sepanjang lorong ini! Jika ada
orang di dalam sana tangkap dan cepat lapor padaku!"
Lima orang pengawal pilihan yang
menyertai Sang Bala langsung bergerak melakukan pemeriksaan. Tidak sampai sepe-
makan sirih mereka sudah keluar lagi menjumpai Sang Bala. Salah seorang di
antara mereka menggelengkan kepala.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tidak ada siapa-siapa di dalam sana, Panglima. Kami menunggu perintah
selanjutnya!"
Alat pembunuh Pangeran Suprana tam-
pak kecewa. Ia memandang ke upuk barat.
Ketika itu matahari sudah hampir tenggelam.
"Aku tidak mau mengulur-ulur waktu.
Aku rasa orang-orang yang pernah tinggal disini adalah Pangeran Buronan Demak
Pati. Mereka telah pergi. Tapi melihat sisa-sisa makanan yang ada kurasa mereka belum
jauh dari sini! Sebaiknya kita ikuti jejak-jejak kaki ini!"
"Panglima, sudah dua malam kita tidak tidur dan tidak istirahat sama sekali.
Apakah tidak sebaiknya kita bermalam di sini"!"
Usul salah seorang pengawal. Mata dingin yang selalu menyorot tajam itu
memandang lurus pada anak buahnya.
"Aku pemimpin kalian. Aku tidak pernah mengantuk. Siapa yang ingin bermalam
silakan! Dengan syarat kepala kalian kubawa untuk di hadapkan pada raja Sorga
Dunia!" Maka menggigillah sekujur tubuh pengawal itu. Ia tidak berani berkutik. Ia sadar
betul Sang Bala meskipun manusia, namun tidak
bedanya dengan sang pembunuh berdarah dingin Dalam melakukan pembunuhan dia
tidak pernah pandang bulu. Siapa pun orangnya baik kawan maupun lawan bila sudah
tidak berkenan di hatinya pasti
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dibunuhnya. "Siapa yang masih ingin hidup, cepat jalan di depan!" Suara Sang Bala yang serak
membuat tengkuk para pengikutnya meremang berdiri. Kegelapan mulai menyelimuti
alam sekitarnya ketika Sang Bala dan anak buahnya meninggalkan lembah Ciujung.
Sementara itu pada waktu yang sama,
tampak Serombongan pengemis telah sampai di sebuah kota kecil Cepu. Meskipun
hanya merupakan sebuah kota yang terpencil, di malam hari itu cukup ramai.
Banyak penjual makanan berdagang di pinggir jalan.
"Ki Jarot!" kata pengemis muda berwajah lucu "Kita harus mencari makanan,
setelah itu kita cari sebuah penginapan pula?"
Laki-laki paling tua dalam kelompok itu mencegah.
"Tidak usah cari penginapan, Pang eh Aden. Tidak ada pengemis yang menginap di
rumah-rumah mewah. Mata-mata Pangeran Suprana tersebar di mana-mana. Keme-wahan
tidak sepadan dengan penyamaran kita sebagai pengemis!" jelas Ki Jarot tanpa
maksud menggurui.
"Lalu kita tidur dimana" Di emperan pasar, atau tidur bersama kerbau dan kuda
milik orang kaya disini?"
"Tentu saja tidak, Den. Nanti setelah kita membeli makanan. Kita bisa melewatkan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
malam di luar kota."
"Mengapa kita hidup seperti diburu-buru setan?" Gadis berpakaian tambal-tambalan
yang berada di samping pemuda itu mengeluh.
"Ini suratan takdir, Den putri." menyahuti kakek berbaju hitam tambal-tambalan.
"Pangeran Suprana menyebar mata-mata di setiap tempat sebagaimana yang dikatakan
oleh Ki Jarot tadi. Aku sendiri bersama Ki Pacul tadi siang juga hampir mata-
mata kerajaan. Untung mereka tidak mengenali aku!"
"Lalu sekarang bagaimana?" tanya pemu da lucu yang tidak lain adalah Pangeran
Demak Pati. "Aku, Ki Palang dan Ki Pacul yang membeli makanan. Sedangkan Adon dengan
Den putri menunggu di kegelapan sana.
Aku takut kehadiran kita memancing perhatian orang lain. Warung-warung di sini
penuh sesak. Jika pun sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kami.
Masih ada kesempatan bagi Aden berdua
meloloskan diri!" tegas Ki Jarot.
Betapa terharu hati Pangeran Demak
dan puteri Saba mendengar ucapan bekas abdi istananya itu. Mereka begitu setia
dan rela mengorbankan nyawa untuk melindungi keselamatan Pangeran dan puteri
kerajaan Kahuripan atau yang lebih dikenal dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kerajaan Pasundan.
"Baiklah, Paman. Berhati-hatilah! Kalau pun sampai terjadi apa-apa dengan


Pendekar Bloon Pendekar Kucar Kacir di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kalian. Tidak nantinya kami meninggalkan Paman semua begitu saja. Kita sudah saling
berikrar, berat sama di pikul, aku tidak mau menjadi manusia pengecut!" tegas
Pangeran Demak alias Pendekar Kucar Kacir serius.
"Aden, pengabdian kami bukanlah apa-apa. Kami telah melakukan apa saja asal Aden
dapat menguasai kerajaan kembali!"
"Ssst! Aku takut pembicaraan kita didengar oleh orang lain!" kata si gadis
Pengemis khawatir. Ki Jarot segera memberi isyarat pada dua orang kawannya.
MereKa menuju ke warung terdekat dimana Pangeran Demak Pati dan adiknya
menunggu. Baru sampai di depan warung dan belum
sempat bicara apa-apa. Pemilik warung sudah mengusirnya.
"Hei pengemis-pengemis bau, pergilah!
Kehadiran kalian hanya menghilangkan selera langganan kami!" bentaknya tidak
ramah. "Tunggu dulu Pak tua! Kami bukan mau meminta makananmu secara gratis.
Kami mau beli. Ini uangnya...!" Ki Jarot menyodorkan sekeping uang perak.
Pemilik warung belalakkan mata seakan tidak percaya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
* * Dengan penuh suka cita, pak tua pemilik
warung tanpa banyak bicara lagi langsung menyediakan makanan yang dipesan oleh
Ki Jarot. Ketiga laki-laki tua ini setelah menerima pesanan mereka langsung
bergegas menuju kegelapan malam. Baru saja ketiganya menghilang dari pandangan mata.
Terdengar suara derap langkah kuda. Lima orang laki-laki berpakaian prajurit
kerajaan di sertai seorang laki-laki berbadan besar muncul dengan kuda-kuda
mereka. Salah seorang prajurit melompat turun, masuk ke dalam warung dengan tergesa-gesa.
Pemilik warung begitu melihat siapa yang datang langsung bergegas menghampiri.
"Tu... Tuan apa yang dapat kami lakukan untuk Tuan" Kebetulan sekali persediaan
makanan kami masih banyak!" Pak tua menghampiri dengan tubuh terbungkuk-bungkuk.
"Aku tidak membutuhkan makananmu
Aku ingin tanya padamu apakah ada orang asing melewati kota kecil ini" JanRan
coba-coba berdusta kalau tidak ingin kupeng-gal batang lehermu!" gertak pengawal
angkuh. Maka menggigillah tubuh pak tua'
Dengan gugup ia menjawab. "Tiada seorang pun orang asing lewat sini, Tuan
prajurit. Sebentar tadi ada tiga orang pengemis
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
membeli makanan dengan uang perak!"
jelasnya. Kening pengawal itu mengerenyit dalam.
"Mustahil pengemis bisa memiliki uang perak. Orang memberi sedekah biasanya
dengan Uang kepeng. Aku harus lapor pada Panglima!" membatin prajurit itu.
Tidak lama ia telah membalikkan
tubuhnya, menghampiri Panglima yang duduk dengan sikap tidak sabar di atas
pelana kudanya.
"Bagaimana"!"
"Hanya ada tiga orang pengemis yang belanja di warungnya dengan uang perak, Tuan
Panglima!"
"Hmm, pada saat seperti ini jangankan pengemis, monyet budukan pun perlu
dicurigai! Mari kita susul mereka !" Panglima segera menggebrak kudanya Lima
orang pengikutnya segera menyusul. Karena suasana dalam keadaan gelap. Matai matan itu
mereka tidak menemukan kelompok pengemis yang mereka curigai. Namun Sang Bala
tidak putus asa. Keesokan paginya mereka masih berputar-putar di luar kota Cepu.
Sementara itu di pinggir sebuah sungai Pangeran Demak alias Pendekar Kucar Kacir
baru saja selesai membasuh mukanya.
Sedangkan Ki Jarot, Ki Palang dan Ki Pacul tampak sibuk menyediakan makanan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
untuk kedua putera raja tersebut.
"Perjalanan ke Sembuang masih jauh lagi, Ki. Kita tidak boleh membuang-buang
waktu. Kejab lagi perjalanan segera kita teruskan!" ujar Pendekar Kucar Kacir
sambil menghirup sisa-sisa kopi di dalam cangkir tanah liat.
"Mengapa kita pergi ke Sembuang. Yang saya tahu di sana hanyalah sebuah bukit
dengan hutan-hutannya yang sangat lebat!"
Ki Jarot menanggapi.
"Ya... hanya bukit saja memang. Tapi aku ingat dulu ayahanda sering berburu dan
bersunyi diri di sana. Firasatku mengatakan di sanalah Prabu menyimpan
pusaka pemersatu Pedang Penyebar Ben-
cana!" Ki Jarot tidak menanggapi. Ia mendengar suara langkah kuda menuju ke
arah mereka. "Ada orang kemari, sebaiknya kita sembunyi saja!" kata Ki Jarot.
"Mengapa harus sembunyi, kita ini pengemis! Kita lihat saja siapa yang datang!"
sergah puteri Saba mencoba bersikap tabah Karena yang bicara adalah junjungan
mereka, maka Ki Jarot tidak berani memaksa kehendaknya sendiri. Tidak lama
kemudian muncullah prajurit kerajaan dan juga Sang Bala. Pendekar Kucar Kacir
tampak kaget juga melihat kemunculan mereka. Namun sebentar saja mereka sudah
dapat menguasai
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
diri dan bersikap acuh tak acuh. Sang Bala meneliti wajah mereka satu persatu.
Keningnya mengerut dalam ketika melihat cangkir rnilik kelompok pengemis
tersebut. Cangkir itu jelas cangkir milik kerajaan. Setelah terpisah sepuluh
tahun Sang Bala memang tidak dapat mengenali wajah orang-orang yang diburunya.
Karena di antara mereka sudah banyak yang berubah, baik rupa maupun dandanan
mereka. "Kalian kelompok pengemis dapat cangkir mewah dari mana?"
Pertanyaan Sang Bala benar-benar mem-
buat kaget para pengemis ini. Sial. Mereka tadi tidak sempat membuang cangkir
mereka. Ki Jarot bangkit berdiri. "Cangkir ini hadiah dari seorang Pangeran kerajaan
belasan tahun yang lalu." sahut Ki Jarot berbohong
"Seorang Pangeran begitu bermurah hati menghadiahkan cangkir pada kalian" Hebat
betul " Waktu itu Pangeran memerlukan kuda
untuk sebuah perjalanan yang sangat jauh.
Karena kehabisan bekal mereka memberi kami cangkir sebagai upah mencarikan
kuda!" Sang Bala manggut-manggut, jawaban
pengemis tua ini memang masuk di akal.
Mungkin yang dimaksudkan oleh pengemis
ini adalah Pangeran Buronan dan adiknya.
Kalau begitu mereka pergi jauh dari wilayah
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Pasundan. Tapi bila melihat salah seorang dari pengemis itu adalah seorang
perempuan dan seorang pemuda. Sang Bala menjadi curiga. Siapa tahu kedua orang
yang menyertai para pengemis itu orang yang mereka cari"
"Pengemis! Aku hampir percaya dengan keteranganmu. Tapi setiap sesuatu perlu
diteliti kebenarannya. Tampaknya kalian bukan pengemis biasa!" dengus Panglima
itu. Ia kemudian memberi isyarat pada para pengawalnya untuk menggeledah para
pengemis itu. Melihat gelagat yang tidak baik ini, Ki Jarot dan juga Pangeran Demak Pati
segera bersikap waspada. Baru saja para prajurit ini hampir menyentuh tubuh para
pengemis. Ki Jarot, Ki Palang dan Ki Pacul bertindak cepat. Tangan berkelebat. Gerakan itu
sama sekali di luar dugaan. Empat orang prajurit menjerit kesakitan. Mereka
roboh dengan leher tertembus pedang pendek di tangan ketiga pengemis tua
tersebut. Satu prajurit lagi yang memeriksa Pangeran Demak juga mengalami nasib
tragis sebagaimana kawan-kawannya. Sang Bala tersentak menyaksikan kejadian yang
berlangsung sangat cepat sekali. Baginya walaupun kematian para prajurit itu
tampak mengerikan sama sekali tidak mempengaruhi hatinya. Kematian baginya baik
di kalangan sendiri maupun
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
di pihak lawannya sama saja. Lalu laki-laki haus darah ini menggeram.
"Pertanyaan berjawab dengan kematian!
Semakin besar rasa curigaku pada kalian.
Kau anak muda!" Sang Bala menunjuk lurus ke arah Pangeran Demak. "Kau pasti
Pangeran buronan itu, perempuan itu adikmu dan tiga tua bangka ini adalah para
abdi-abdimu. Tugasku terkecuali membiarkan puteri Saba tetap hidup, adalah
mengambil mahkota dan merampas nyawa kalian!"
"Huh, sedap betul bicaramu. Kau pikir mahkota itu milik nenek moyangmu atau
milik bapak moyang Pangeran keparat majikanmu. Jangan coba ganggu adikku atau
menghendaki mahkota itu jika ingin selamat!" dengus Pendekar Kucar Kacir sengit.
"Pangeran serahkan apa yang kuminta!
Aku tidak segan menghabisi kalian semua jika kau tetap keras kepala!" bentak
Sang Bala dengan mata melotot.
"Manusia setan! Mahkota itu tidak ada pada Pangeran Demak. Percuma Baja kau
memaksa kami!" sahut Ki Jarot kelihatan tidak sabar lagi.
"Aku tidak pernah percaya pada manusia.
Apalagi pada orang-orang buronan seperti kalian!" Sang Bala mendengus pendek.
Belum sempat ia melakukan sesuatu, Ki
Palang telah menggebukkan senjatanya yang berbentuk pikulan ke bagian kaki kuda.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kuda tersebut meringkik keras lalu tergelim-pang roboh. Ki Pacul tidak tinggal
diam, ia mengambil senjatanya berupa pacul yang tergeletak di tanah. Dengan
pacul itu dihantamkannya kepala Panglima. Tapi laki-laki bermata tajam ini
langsung meng-gulingkan tubuhnya ke samping. Serangan Ki Pacul luput, dari
sebelah kiri Ki Jarot segera hantamkan senjatanya yang mirip
dengan gergaji.
Creng! Serangan ke bagian kepala Sang Bala
luput, laki-laki itu keburu miringkan tubuhnya lalu lepaskan pukulan beruntun ke
arah tiga penyerangnya. Tiga leret sinar menderu, hawa dingin menyengat. Ki
Pacul, Ki Jarot dan Ki Palang memutar senjatanya lindungi diri. Dua dari pukulan
yang dilepaskan lawan luput. Yang satunya lagi langsung melabrak Ki Pacul.
Kakek tua itu menggerung keras dan
jatuh terguling-guling. Ki Pacul tampak menggigil. Cepat sekali ia kerahkan
tenaga dalam. Setelah itu bangkit berdiri dan menyerang kembali. Dari arah
samping Ki Jarot hantamkan gergajinya, dari arah depan pikulan Ki Palang
menyodok perut Sang Bala. Serangan itu dapat dihindari oleh Panglima. Namun
gergaji Ki Jarot menghantam punggungnya.
Crok! Croeng! TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ki Jarot terkesima ketika melihat senjatanya tidak berhasil melukai lawannya.
Melihat hal ini Pendekar Kucar Kacir tidak tinggal diam. Ia dan puteri Saba
serentak ikut mengurung Sang Bala. Tenaga dalam
dikerahkan ke arah sepotong kayu pemberian Setan Terompet. Begitu sebagian
tenaga mereka telah mengalir pada potongan kayu tersebut maka pada bagian
ujungnya tampak membuka. Dari dalamnya melesat dua ekor ular berwarna kuning.
Melihat semua ini Sang Bala malah tertawa terkekeh-kekeh.
"Bagus! Majulah kalian semua. Aku jadi senang membunuh mana saja yang aku
maui!" Sang Bala memutar kedua tangannya
untuk mementahkan serangan ketiga kakek tua. Sedangkan tangannya yang lain
dipergunakan untuk menyampok ular-ular berbisa berwarna kuning yang terus
meluncur deras ke arahnya. Tiga di antara ular itu berhasil di Rampoknya dan
jatuh ke tanah. Sedangkan yang satunya lagi berhasil menerobos pertahanannya.
Cep! "Heh..."
Sang Bala kaget. Akibat gigitan ular tersebut membuat sekujur tubuhnya terasa
panas bagai terbakar. Namun ia tidak merasa khawatir karena tubuhnya kebal
terhadap berbagai jenis racun dan bisa. Ular
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tadi ditariknya dari bagian perut, lalu diremasnya hingga hancur.
Pangeran Demak Pati alias Pendekar
Kucar Kacir kaget sekali. Sementara serangan dari para abdinya semakin
menghebat. Namun Sang Bala juga tampak mulai
mengamuk. Tubuhnya yang kebal senjata kebal racun ini merupakan keuntungan
baginya. Tidak satu pun senjata dari ketiga kakek tua itu yang dapat menembus
kekebalan Sang Bala. Malah kemudian tangan Sang Bala terjulur, ia membiarkan
dirinya menjadi sasaran senjata. Sasaran yang di arahnya adalah Ki Pacul. Si
kakek tentu saja tidak tinggal diam. Ia hantamkan paculnya ke wajah Sang Bala.
Dokh...! Senjata menghantam tepat pada sasaran,
tapi tidak membawa akibat sebagaimana yang diharapkannya. Sementara tangan Sang
Bala sudah mencengkeram bahunya. Kakek tua ini diangkatnya tinggi-tinggi ke
udara. Melihat para abdinya dalam keadaan bahaya.
Maka Pangeran Demak gerakkan potongan
kayu di tangannya. Begitu digerakkan dengan pengerahan tenaga dalam. Maka dari
ujung kayu tersebut melesat tiga mata pisau berwarna putih.
Tang! Tang! Senjata itu tidak berhasil menembusi
sasaran, malah berpentalan dan jatuh
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bergemerincing.
Ki Pacul tidak dapat diselamatkan lagi.
Sang Bala membantingnya. Kakek tua itu tidak sempat menjerit. Kaki Sang Bala
terangkat lalu diinjaknya Ki Pacul, hingga tewaslah si kakek dengan usus
berburaian dari duburnya. Ki Jarot terkesima, lalu sambil menyerang terdengar
suara teriakan-nya.
"Pendekar dan puteri, larilah selagi masih ada kesempatan. Kami akan mengha-
langinya! Setan yang satu ini kebal, cepat lari!!"
"Mengapa aku harus meninggalkan per-tempuran. Betapa pengecutnya aku!" sahut
Pendekar Kucar Kacir. Seraya melompat ke depan sambil hantamkan potongan kayu ke
kepala Sang Bala. Dari arah sampingnya puteri Saba juga hantamkan senjatanya
arah sasaran yang sama.
Plak! Plak! Serangan beruntun itu hanya membuat
Sang Bala terhuyung-huyung. Kemudian terlihat seringainya yang sangat
mengerikan. Tanah Semenanjung 7 Hong Lui Bun Karya Khu Lung Seruling Sakti 5
^