Pencarian

Dedemit Bukit Iblis 2

Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis Bagian 2


-bahwa ia tengah berpikir keras. Sehingga, untuk beberapa saat lamanya Panji
bagaikan sebuah patung bisu.
Di saat Panji tengah dilanda kebimbangan, tiba
-tiba terngiang kata kata gurunya.
-"Panji! Sebagai seorang yang memiliki kepandaian, engkau harus lebih mementingkan
kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi. Dengan dianugerahi
kepandaian, berarti kita telah ditugaskan untuk menggunakannya demi
menegakkan kebenaran." Demikian kata kata yang 84-Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com telah ditanamkan Eyang Tirta Yasa
atau Malaikat Petir ke dalam jiwa murid kesayangannya itu.
Panji kini tertunduk dalam dalam. Bukan kata kata gurunya yang menyentuh
- -hatinya, tapi justru
bayangan orang tua itulah yang membuatnya
tertunduk haru. Laki laki tua yang telah mendidik dan mengasuhnya sehingga, kini
-ia menjadi pendekar digdaya.
"Eyang..., maafkanlah cucumu! Ternyata batinku masih terlalu lemah, Eyang!"
desah Panji mengakui kesalahannya.
Beberapa saat kemudian, Panji kembali meneruskan perjalanannya menuju Desa Pasiran.
"Nantilah! Setelah tugas ini selesai, baru aku akan segera mengunjungimu, Adik
Kenanga," ujar Pendekar Naga Putih atau Panji dalam hati.
Setelah cukup lama melakukan perjalanan, tibalah Panji pada sebuah hutan kecil.
Letaknya tidak begitu jauh dari perbatasan Desa Pasiran. Baru saja la berniat
meneruskan perjalanannya, tiba tiba -pendengarannya yang terlatih menangkap suara
pertempuran. Tanpa berpikir panjang lagi, Panji pun melesat ke arah asal suara
-suara itu. Suara benturan pedang yang disertai bentakan-bentakan itu semakin jelas
terdengar, sehingga, Panji semakin mempercepat larinya. Dan dari kejauhan,
pemuda itu melihat lima orang laki laki gagah tengah bertarung melawan belasan
-orang yang berwajah kasar dan bengis!
85 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Panji yang belum mengetahui sebab
-sebab terjadinya pertempuran itu, tidak ingin cepat cepat mencampurinya. Pemuda itu
- berjalan mengendap-endap, di balik rimbunan semak di tepi jalan. Dia terus
melangkah semakin mendekati arena pertempuran itu.
"He he he.... Apakah kalian masih belum bersedia menyerahkan peti harta itu?"
ejek salah seorang di antara belasan orang itu. Suaranya berat dan parau.
Orang itu bertubuh tinggi besar dan berotot kekar di kedua lengannya. Sehingga
ia terlihat sangat kokoh dan kuat! Kepalan tangannya yang sebesar kepala bayi,
menyambar nyambar dan menimbulkan angin-yang menderu deru. Jelas sekali kalau orang itu memiliki tenaga yang amat besar.
-"Huh! Jangan mimpi kau, bangsat! Lebih balk kami mati daripada hidup menjadi
seorang pengecut!" bentak salah seorang dari kelima orang gagah itu. Setelah berkata
demikian, lelaki itu menyabetkan pedangnya ke pinggang orang yang bertubuh
tinggi besar itu.
"Hm.... Rupanya kau ingin merasakan kepalan Setan Bertenaga Gajah! Nah,
sambutlah!" Disertai egosan badan untuk menghindari sabetan pedang, orang yang
berjulukan Setan Bertenaga Gajah itu langsung melontarkan kepalannya ke dada
lawan. Bukkk! "Uugghhh...!"
86 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Lelaki gagah itu menjerit tertahan
ketika hantaman Setan Bertenaga Gajah tepat mengenai dadanya. Orang itu terjungkal
dengan kerasnya!
Dadanya bagai dihantam palu godam yang berat!
Lelaki gagah itu terbatuk batuk. Dadanya, serasa remuk! Darah segar keluar
-bersama batuknya yang menghebat!
Sementara dua orang kawannya yang lain
berteriak ngeri, ketika senjata di tangan anak buah Setan Bertenaga Gajah
melukai tubuhnya. Tanpa ampun IagI dua orang itu terjungkal dan tewas seketika.
"He he he..., Gotawa Lihatlah dua orang anak buahmu itu! Apakah itu yang kau
inginkan?"
kembali Setan Bertenaga Gajah tertawa mengejek.
"Sudah kubilang, lebih baik aku mati, iblis!"
teriak orang yang ternyata bernama Gotawa itu.
Wajahnya terlihat merah padam. Dengan teriakan keras, Gotawa menerjang lawannya.
Ternyata meskipun luka yang dideritanya akibat pukulan Setan Bertenaga Gajah cukup parah,
namun laki-laki gagah itu masih cukup berbahaya bagi
lawannya. "Huh, manusia tolol! Rupanya kau memang menghendaki kematian! Tidak semudah itu,
monyet! Kau harus menerima siksaan teriebih
dahulu, agar kau mati secara pelahan lahan!"-ancam
Setan Bertenaga Gajah sambil menyeringai kejam. Sedangkan kakinya 87 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berloncatan menghindari sabetan
pedang lawan yang berdesingan mengancam tubuhnya.
Sementara itu, beberapa orang anak buah
Setan Bertenaga Gajah sudah menghampiri
sebuah kereta Yang ditarik empat ekor kuda.
Kereta itu cukup bagus dan indah, seperti yang dimiliki para saudagar kaya.
"Ayo! Keluar kau, monyet gendut!" bentak salah seorang perampok sambil memasang
wajah bengis. Ditendangnya pintu kereta itu
hingga hancur berantakan. Sambil menimang
-nimang senjatanya, orang itu terus membentak-bentak dua orang yang berada di
dalam kereta. "Tolong..., jangan bunuh kami! Ambillah
semua Yang kau suka, asal kami berdua
dibebaskan," rintih orang yang berperut gendut dan berkepala botak sambil
melangkah turun.
Kedua kakinya gemetar ketakutan. Sedangkan
pada bagian tengah celananya telah dibasahi
cairan yang berbau tak sedap.
Seorang wanita cantik berusia sekitar tiga
puluh lima tahun, ikut pula melangkah turun.
Wajah wanita itu telah dibasahi air mata yang mengalir tak henti hentinya. Dari -perutnya yang membukit, mudah diduga kalau wanita cantik itu tengah hamil tua.
"He he he.... Istrimu cantik juga, bandot tua!"
ujar salah seorang dari Iaki laki berwajah bengis itu. Matanya liar merayapi
-wajah cantik itu, 88
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com sambil menelan sudah. "Hm....
Sayang sedang hamil tua," desisnya pelan.
"Ampun, Tuan! Jangan ganggu istriku! Ambillah apa saja yang kalian mau, asal jangan ganggu dia," rengek lelaki
berkepala botak itu.
Usianya sekitar lima puluh tahunan. Ia lalu berlutut di depan kaki orang orang
-berwajah bengis itu dan merintih rintih mohon dikasihani.
-Seorang di antara pengikut Setan Bertenaga
Gajah itu langsung menyambar pinggang wanita cantik tadi. Diciuminya wanita itu
dengan penuh nafsu. Namun, tiba tiba, laki laki itu menjerit tertahan dan
- -terkulai di bahu si wanita cantik.
"Iiihhh ... !" Wanita cantik itu melangkah mundur, sehingga tubuh laiki laki
-bengis itu ambruk ke tanah tanpa nyawa lagi.
"Hei! Apa yang kaulakukan kepadanya?"
bentak salah seorang yang lainnya sambil
menodongkan pedangnya ke leher wanita cantik itu. Sedangkan seorang lagi segera
memeriksa tubuh kawannya yang sudah tak bernyawa itu.
"Ah, dia.... Dia sudah tewas!" teriak orang itu kaget. Ternyata, didapati kepala
kawannya terdapat luka yang membiru dan amat dingin.
Rupanya luka Itu telah menghancurkan urat-urat saraf di kepalanya sehingga membuatnya
tewas seketika.
Laki laki bengis yang tengah menodongkan ujung pedangnya ke leher wanita cantik
-itu menjadi 89
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com terkejut setengah mati! Bergegas
didekati dan diperiksa mayat kawannya itu.
"Bangsat! Siapa yang telah melakukannya?"
ramnya gusar. "Aku! Akulah yang telah membunuh manusia
bejad Itu! Apakah kalian ingin mengikuti
jejaknya?" Entah dari mana datangnya, tahu-tahu saja di dekat wanita itu telah
berdiri sesosok tubuh berjubah putih. Jelas dia tak lain adalah Panji si
Pendekar Naga Putih. Pemuda itu berdiri tegak, dengan kedua, kaki terpentang.
Sinar matanya mencorong tajam bagai mata
seekor naga yang sedang murka.
"Setan...!
Kau harus bayar mahal perbuatanmu itu!" teriak salah seorang laki laki bengis itu sambil menyabetkan
-pedangnya ke tubuh Pendekar Naga Putih. Tapi serangan itu mudah sekali dielakkannya. Bahkan
Pendekar Naga Putih langsung mengirimkan tamparan ke
arah kepala orang itu.
Seketika terdengar lolong kematian, disertai
terpentalnya tubuh orang itu. Orang itu tewas dengan kepala pecah! Melihat salah
seorang kawannya mati, maka yang lain serentak
menerjang Pemuda sakti itu. Pendekar Naga
Putih segera membagi bagi pukulannya Yang-mengandung tenaga sakti yang hebat itu.
Kontan saja tubuh para penyerangnya berpentalan ke segala Penjuru dalam keadaan telah 90
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menjadi mayat.
Setan Bertenaga Gajah yang masih berusaha
melumpuhkan lawannya menjadi terkejut melihat anak buahnya berpentalan diiringi jeritan yang memilukan. Dengan wajah
merah padam, tubuh tinggi besar itu segera meninggalkan
lawannya, melayang ke arah kereta kuda itu.
Bukan main murkanya Setan Bertenaga Gajah
ketika mendapati para pengikutnya telah tewas bergelimpangan.
"Setan belang! Siapa kau, Anak Muda"!
Rupanya kau belum mengenalku, sehingga berani jual lagak di hadapanku!" bentak
Setan Bertenaga Gajah murka.
"Hm..., bukankah kau yang bejuluk setan, Orang Tua"! Dan mengapa pula kau
campuri urusanku?" tanya Pendekar Naga Putih alias Panji sambil tersenyum mengejek.
Sementara, para pengikut Setan Bertenaga
Gajah yang lain sudah pula berdatangann ke
tempat itu. Rupanya mereka telah melupakan
lawannya yang masih tersisa, tiga orang itu.
"Bangsat! Kalau tertangkap, akan kukuliti seluruh tubuhmu biar tau rasa!" Begitu
ucapannya selesai,
Setan Bertenaga Gajah langsung menyerang Pendekar Naga Putih dengan pukulan pukulan yang menimbulkan angin kuat!-Pendekar Naga Putih sama sekali tidak
merasa gentar menghadapinya. Sebab diketahui
91 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bahwa
lawannya hanyalah mengandalkan kekuatan tenaga luarnya saja. Sedangkan
kekuatan tenaga dalam laki laki itu sama sekali tidak berarti bagi Pendekar Naga
-Puth. Pukulan pukulan
-yang selalu mengenai tempat kosong itu, semakin membuat Setan
Bertenaga Gajah geram dan penasaran. Laki laki tinggi besar itu segera
-mengerahkan seluruh
kemampuannya. Dia bermaksud memecahkan kepala
lawannya dengan sekali pukul.


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pada jurus yang kedelapan, Pendekar Naga
Putih sengaja ingin membuka mata lawannya. la sama sekali tidak menghindar
ketika pukulan lawan meluncur deras menuju dadanya. Diam diam-dikerahkan tenaga saktinya untuk melindungi
tubuh. Dan entah dari mana datangnya, tahu
-tahu saja di sekujur tubuh pemuda itu terlihat selapis kabut yang bersinar putih
keperakan. Bukkk! Kepalan sebesar kepala bayi itu mendarat
keras di dada Pendekar Naga Putih. Sungguh
aneh luar biasal Ternyata tubuh Setan
Bertenaga Gajah malah terlontar ke belakang
sejauh tiga tombak. Tubuh yang tinggi besar itu merintih kesakitan sambil
memegangi kepalan
tangan kanannya yang telah membengkak dan
tulang tulangnya terasa hancur! Bukan main
-terkejutnya hati Setan Bertenaga Gajah menghadapi kenyataan yang sungguh di luar
92 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dugaannya itu.
Sementara, tubuh Pendekar Naga Putih
yang terhantam pukulan itu, sama sekali tidak bergeming! Dan sebelum Setan
Bertenaga Gajah
menyadari hal itu, Pendekar Naga Putih sudah melayang ke arahnya diiring pukulan
sisi telapak tangannya. Angin dingin berhembus keras
menyertai dorongan tangan pemuda sakti itu.
"Pendekar Naga Putih...!" seru tiga orang lelaki gagah yang juga turut
menyaksikan pertarungan itu. Semula ketiga orang lelaki gagah itu sama sekali tidak
mengenali Pendekar Naga Putih. Tapi, begitu melihat selapis kabut yang bersinar
putih keperakan menyelimuti tubuh
pemuda itu, ketiganya segera paham. Jelas itu adalah ciri ciri Pendekar Naga -Putih. Namanya memang
sering dibicarakan orang, karena kedigdayaannya dalam menumpas kejahatan.
Ketika pertarungan memasuki pada jurus
ketiga belas, Setan Bertenaga Gajah yang sudah
semakin terdesak itu sepertinya tidak mampu lagi
menghindari serangan Pendekar Naga Putih.
Pendekar muda ini bagai seekor naga, yang tengah murka! Maka akibatnya memang
sudah bisa diduga. Sebuah hantaman telapak tangan pemuda itu telak menghantam dadanya.
Deeesss! Tiba tiba terdengar raunga kematian yang
-panjang dan parau, disertai terlemparnya tubuh
93 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Setan Bertenaga Gajah dari arena
pertempuran. Tubuh tinggi besar itu berkelojotan sesaat, lalu diam tak bergerak lagi. Dada
pemimpin perampok itu remuk. Pelahan lahan tubuhnya
-mulai membiru, bagai orang kedinginan.
Melihat pemimpinnya mati, para pengikut Setan Bertenaga Gajah yang tinggal
delapan orang serentak menjatuhkan dirinya bersujud di hadapan
Pendekar Naga Putih.
"Ampuni kami, Tuan Pendekar...!" seru delapan orang kasar itu, sambil membentur-
benturkan dahinya ke tanah. Bahkan beberapa
orang di antaranya ada yang sampai berdarah!
"Hm.... Pergilah kalian! Awas, kalau melakukan hal ini lagi, aku tak akan segan
-segan membunuh kalian! Mengerti"!" bentak Pendekar Naga Putih dengan suara
keras. Sambil mengangguk angguk dan berkali kali- -mengucapkan terima kasih, delapan orang itu segera berlari tanpa menoleh noleh
-lagi. Gerakan mereka cukup cepat, sehingga dalam waktu yang tak lama telah
lenyap dari pandangan.
Setelah orang orang itu pergi, Pendekar Naga Putih segera berkelebat
-meninggalkan tempat itu. Tiga orang laki laki gagah itu hanya sempat melihat
-bayangannya saja, karena kepergiannya begitu cepat. Mereka hanya bengong dan
bergumam, seolah ingin mengucapkan rasa terima kaslh kepada pendekar muda itu.
94 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
*** Malam belum begitu larut. Di dalam kamar sebuah rumah penginapan yang terdapat
di Desa Pasiran, tampak seorang gadis tengah melakukan semadi. Gadis Itu cantik
sekali, apalagi ditambah pakaiannya yang serba merah. Benar benar bagaikan
-seorang Dewi yang agung dan mempesona layaknya.
Namur, jangan disangka bahwa ia adalah seorang gadis biasa yang lemah dan mudah
untuk dipikat. Karena dalam rimba persilatan gadis yang bernama Sundari Itu
sudah sangat dikenal dan berjulukan Dewi Tangan Merah. Sepak terjangnya yang
tidak kenal kompromi dalam memberantas setiap kejahatan membuat
namanya semakin ditakuti oleh tokoh golongan sesat.
Dan kehadirannya di Desa Pasiran juga untuk melakukan hal yang serupa. Membasmi
Dedemit Bukit lblis!
Tok! Tok! Tok! Terdengar suara kentongan yang dipukul para
peronda malam. Mereka memang tengah berkeliling menyusuri jalan jalan desa
-dengan diterangi dua buah obor. Udara malam yang dingin bukan halangan, karena
keenam orang peronda Itu sudah terbiasa dengan suasana seperti Itu. Mereka kini
hampir mencapai sebuah kedai yang ramai dikunjungi orang.
"Hai! Sahabat sahabat! Mari singgah sejenak untuk menghangatkan tubuhl" ajak
-salah seorang yang ada di kedai ketika para peronda melewati tempat itu. Orang
yang mengajak itu berusia sekitar tiga puluh tahunan.
95 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Wajahnya terlihat gagah dengan
bentuk rahang yang kokoh. Di pinggangnya tergantung sebilah golok besar yang
terlihat berat. Kalau dilihat dari sikapnya, jelas dia adalah seorang pendekar
yang pada waktu itu banyak berdatangan ke Desa Pasiran.
"Ah! Terima kasih, Kisanak! Biarlah kami melaksanakan tugas kami terlebih dahulu," jawab salah seorang dari para peronda
itu. "Oh! Kalau begItu, silakan, sahabat sahabat! Dan selamat bertugas!" ujar seorang-pendekar lain yang bertubuh jangkung.
Setelah berbasa basi sebentar, keenam orang
-peronda itu pun meneruskan langkahnya untuk menjaga keamanan Desa Pasiran. Suara
kentongan pun kembali terdengan mengiringi langkah kaki mereka.
Sudah hampir sebulan lebih keadaan Desa Pasiran aman aman saja. Dedemit Bukit
-Iblis sudah tidak pernah muncul lagi di desa itu. Para penduduk Desa Pasiran pun
sudah mulai merasa tenang. Apalagi kehadiran para pendekar di desa ini membuat
hati penduduk desa semakin tentram.
Namun, tidak demikian halnya dengan Kepala
Desa Pasiran yang tetap berjaga jaga meskipun Dedemit Bukit Iblis tidak pernah
-muncul lagi. Penjagaan ketat tetap dijalankan seperti biasa.
Dan kepala desa itu tidak akan pernah merasa tenang, sebelum Dedemit Bukit Iblis
tersebut benar benar musnah.
-Dan memang, kesiagaan sang kepala desa tidaklah
96 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berlebihan. Buktinya pada suasana
malam yang cerah itu, tampak sesosok bayangan putih
berkelebatan di atas rumah rumah penduduk
-Gerakannya ringan sekali, sehingga tidak
menimbulkan suara sedikit pun llmu meringankan tubuhnya benar benar sempurna,-dan jarang terdapat di dunia persilatan.
Bayangan putih itu berloncatan menuju ke
sebelah Timur Desa Pasiran. Jubah luarnya yang lebar dan berwarna putih, tampak
berkibar tertiup angin. Rambutnya yang panjang berwarna putih, dibiarkan meriap menutupi
sebagian wajahnya. Jelas itu adalah bayangan Dedemit
Bukit Iblis yang menjadi momok bagi penduduk desa di wilayah Barat.
Kadang kadang, tubuh Dedemit Bukit Iblis itu berloncatan dari pohon yang satu ke
-pohon lainnya. Bayangannya terus berkelebat menuju
sebuah rumah yang letaknya agak terpencil. Di rumah itu, istri pemilik rumah
baru saja melahirkan seorang bayi laki laki yang sehat.
-Dan kini, Dedemit Bukit Iblis telah tiba di rumah itu. Dengan kepandaiannya yang
tinggi, tidak sukarlah bagi Dedemit Bukit Iblis untuk hinggap di atap rumah itu
tanpa menimbulkan suara
sedikit pun. Sebentar diedarkan pandangannya untuk memastikan keadaan di
sekitarnya. Setelah merasa aman, Dedemit Bukit lblis menggerakkan tangannya
melubangi atap rumah
97 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu.
Air liur Dedemit Bukit Iblis menetes seketika
melihat sesosok tubuh mungil tergolek di pembaringan. Matanya bersinar kehijauan, tanda seleranya mulai tergugah. Sejenak
dedemit tersebut mengurungkan niatnya ketika bayi itu tersentak bangun sambil menangis
keras keras.-Rupanya, naluri bayi yang masih murni itu, mulai
merasakan adanya bahaya mengancam.
Ibu si bayi yang masih terlelap itu langsung bangun ketika mendengar tangisan
anaknya. Bergegas dia beringsut, lalu bangkit untuk
menimang dan menghibur buah hatinya.
"Shhh.... Tidur, ya Sayang ... ! Cup, cup, shhh.
-rayu sang ibu, berusaha mendiamkan anaknya.
Namun celakanya, tangis si bayi malah semakin keras. Matanya yang bening
berputar putar liar, seolah olah mengungkapkan kegelisahan hatinya.
- -Melihat keadaan bayinya yang aneh itu, si lbu menjadi khawatir.
"Kang! Bangun, Kang! Lihat ini anak kita, Kang!"
teriak sang istri sambil membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.
Wajahnya mulai cemas karma anaknya menanangis semakin keras.
Si suami tersentak bangun sambil mengerjap
-ngerjapkan kedua matanya. Lelaki berusia
sekitar dua puluh tujuh tahun itu terkejut
melihat keadaan anaknya.
"Ada apa, Nyai Si kecil kenapa?" tanya laki laki 98
-Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu dengan wajah tegang! Sejenak
dia termenung dan teringat akan cerita dan para tetangganya.
Benar! Tangis bayi itu adalah tanda tanda bayi Itu bakal menjadi korban Dedemit
-Bukit Iblis. "Kang! Jangan jangan"!" ujar istrinya tiba tiba dengan wajah pucat pasi.
- -Mendadak tubuh ibu muda itu gemetar!
Si suami tidak menyahut. Segera disambarnya sebilah golok yang tergantung di
bilik, dan langsung dihunusnya!
Pandangannya beredar ke tiap sudut dalam rumahnya.
Napasnya seperti tertahan dan wajahnya penuh ketegangan! Butir butir keringat
- sebesar biji jagung memenuhl seluruh wajahnya!
Brraaakkk...! Tiba tiba-atap rumah itu ambrol dengan menimbulkan suara ribut! Berbareng dengan suara itu, sesosok bayangan putih
melayang turun sambil memperdengarkan suara tawa yang mendirikan bulu roma.
"Kek kek kek...!" tahu tahu sesosok tubuh berambut meriap telah berdiri di
-hadapan mereka. Sinar matanya yang berwarna kehijauan memandang ke arah si bayi
penuh nafsu. "Nyai, lariii ... !" teriak laki laki itu kepada istrinya.
-"Hei. iblis! Pergi kau dari Sini! Jangan ganggu anak kami!" lanjut si suami
dengan golok melintang di depan dada.
Mendengar teriakan suaminya, wanita itu menghambur keluar. "Tolooong ... ! Setaaannn...!
99 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tolooong .. !" teriaknya sambil
berlari. Sementara itu, sang suami sudah langsung menerjang Dedemit Bukit lblis dengan
golok di tangan. Berkali kali lelaki muda itu membacokkan goloknya ke tubuh
-iblis itu. Anehnya...Iblis itu sama sekali tidak terluka, tapi malah tertawa
terkekeh. Tiba tiba Dedemit Bukit Iblis menggerakkan
-tangannya pelahan, bagai mengusir nyamuk. Akibatnya sungguh luar biasa. Tubuh
lelaki muda itu terbanting sejauh tiga tombak, dan kontan menabrak bilik rumah
hingga jebol! Lelaki muda itu terkulai dengan luka menganga pada lehemya!
Sementara itu, ketika suara minta tolong itu terdengar oleh Para peronda, maka
bunyi kentongan tanda bahaya pun terdengar bertalu talu membelah udara malam
-yang dingin! Suasana malam pun yang semula hening, kini berubah menjadi ribut
dan bising! Teriakan teriakan bernada perintah terdengar bersahut-sahutan. Dalam sekejap -saja, Desa Pasiran menjadi terang benderang. Puluhan orang belarian hingga
menimbulkan suara bergemuruh! Cahaya cahaya obor bermunculan dari setiap pelosok
-desa. Mereka semua menuju sumber suara minta tolong tadi.
Para pendekar yang memang sudah menantikan
kedatangan Dedemit Bukit lblis segera berkelebatan mendahului para penduduk


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

desa. Mereka berusaha saling mendahului, untuk segera tiba di tempat kejadian.
Maka dikerahkan Ilmu peringan tubuh agar dapat tiba, lebih cepat!
100 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Di tempat lain, ibu muda yang
berusaha menyelamatkan anaknya itu terus berlari menjauhi rumahnya. Tubuhnya telah basah
oleh peluh. Namun, tiba tiba sesosok bayangan putih itu berkelebat melampaui
-kepalanya, dan tahu tahu telah berdiri di hadapannya. Tak salah lagi. Dialah
-Dedemit Bukit Iblis.
"Iblis! Pergi, kau! Jangan ambil anakku! Pergi...!"
teriak ibu muda itu ketakutan. Air matanya mengalir bercampur keringatnya.
Tubuhnya gemetar karena diserang rasa takut yang hebat! Meskipun demikian, dia
berusaha untuk mempertahankan buah hatinya.
Sambil berteriak dan menjerit jerit, dilemparinya tubuh iblis itu dengan batu
- -batu yang berada di dekatnya. Tapi, Dedemit Bukit Iblis malah tertawa terkekeh
tanpa menghiraukan lemparan lemparan
-itu. tiba tiba tangan Dedemit Bukit Iblis terulur ke arah tubuh mungil yang
-berada dalam gendongan lbu muda itu.
"Iblis keji! Mampuslah...!" tiba tiba terdengar bentakan yang disertai dengan
-melayangnya dua sosok tubuh menhalangi niat Dedemit Bukit Iblis. Dua buah sinar
putih berkilatan memotong ke arah tangan yang terulur itu. Tangan Dedemit Bukit
Iblis itu sama sekali tidak mengelak ataupun ditarik pulang, tapi malah terus
terulur. Seolah olah dia tidak mengetahui serangan yang mengancam
-tangannya. Takkk! Takkk! Terdengar suara berdentang nyaring, dibarer4
101 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com terpentalnya dua tubuh si
penyerang. Kedua sosok tubuh itu terbanting keras, hingga menimbulkan suara
berdebum. Ketika berusaha bangkit, terlihat mereka mentegangi Langan kanannya
yang telah patch! Mereka memang bagai membacok sebuah
balok baja yang amat keras, sehingga tenaganya berbahk dan meluka! diri sendiri.
Tapi usaha kedua orang itu pun tidaklah sia sia.-Akibat dari bacokan itu, tangan iblis tersebut melenceng dari sasarannya. Maka
bayi itu pun terbebas pula dari cengkraman Dedemit Bukit Iblis!
Alangkah murkanya Iblis itu melihat ada orang yang menghalangi niatnya.
"Grrr .. ! Khu bunuhhh... khaliaan ... !" dengus iblis itu gusar. Setelah
berkata demikian, tubuh Dedemit Bukit lblis meluncur ke arah dua orang pendekar
yang masih belum mampu bangkit itu. Jari jari tangannya yang berkuku panjang dan
hitam itu siap merejam tubuh lawan.
Dengan susah payah, kedua orang pendekar itu bergulingan untuk menghindari
ancaman kuku kuku yang sekeras baja itu. Dan hebatnya, ke mana pun kedua orang
-pendekar itu menghindar, sepasang tangan yang berkuku runcing itu tetap saja
mengikuti mereka. Hingga pada suatu saat, tidak dapat dihindari lagi!
Breettt! Breettt!
"Aaarrrgghhh...!"
Kedua orang pendekar itu berteriak setinggi langit!
102 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tubuh mereka terlempar dengan usus
memburai. Jari jari tangannya yang berkuku runcing itu telah merobek perut mereka! Setelah
-meregang nyawa sesaat, kedua orang pendekar itu pun tewas.
"Biadab! Iblis keji! Mampuslah ... ! Heaaattt...!"
terdengar sebuah bentakan yang disusul berkelebatnya sesosok bayangan yang menerjang Dedemit Bukit lblis. Kemudian
berturut turut -beberapa bayangan lainnya sudah pula berdatangan, dan langsung ikut mengeroyok. Tidak lama
kemudian, tempat itu pun menjadi terang benderang oleh sinar sinar obor yang -dibawa penduduk desa yang baru saja tiba di tempat itu.
*** 103 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 6
Dengan kemarahan yang meluap luap, pendekar
-yang berjumlah sekitar sembilan belas orang itu menyerang
secara bertubi tubi. -Mereka mengerahkan segenap tenaga dan kemampuannya
untuk dapat segera meringkus Dedemit Bukit Iblis.
Pada jurus yang kelima, tiga buah senjata
berkelebat secara bersilangan mengancam tubuh si iblis. Namun berkat
kegesitannya yang luar biasa, Dedemit Bukit Iblis mampu menyelinap di antara
sambaran tiga batang senjata itu. Dan dengan kecepatan yang tak tampak oleh
mata, tahu tahu cakar Dedemit Bukit Iblis sudah mengancam
-tenggorokan ketiga orang pendekar yang menyerangnya tadi!
Crakkk! Jreppp! Crottt!
Ketiga orang pendekar itu menjerit menyayat
ketika kuku kuku yang sekeras baja itu merobek tenggorokan mereka! Darah kontan
-memercik ke sekitarnya bersamaan terhempasnya tubuh tiga
orang pendekar yang bernasib sial itu. Mereka tewas seketika.
Menyaksikan keadaan tiga orang kawannya yang tewas secara mengerikan itu, tanpa
sadar para pendekar lain melangkah mundur dengan wajah
pucat. Beberapa di antaranya yang pernah merasakan 104
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kepandaian Dedemit Bukit Iblis,
menjadi terkejut sekali!
"Gila! Kepandaian iblis itu semakin hebat saja!
serunya heran. Memang benar apa yang dikatakan salah seorang dari pendekar itu. Kepandaian
Dedemit Bukit Iblis dalam beberapa bulan belakangan ini telah
meningkat jauh. Itulah sebabnya, mengapa iblis itu tidak lagi menghindarkan diri
ketika perbuatannya dipergoki para pendekar. Rupanya dia sudah merasa yakin akan
kepandaiannya. "Huh! Lebih balk mati daripada melihat makhluk biadab ini tetap berkeliaran di
muka bumi! Heaaattt ...
!" kata salah seorang pendekar. Setelah berkata demikian diterjangnya Dedemit
Bukit Iblis dengan serangan yang ganas dan cepat!
Mendengar ucapan itu, para pendekar lainnya
merasa tergugah semangatnya. Ya! Lebih baik mati di tangan iblis itu, daripada
hidup sebagai seorang pengecut! Dibarengi teriakan nyaring, para pendekar itu
pun kembali mengeroyok Dedemit Bukit Iblis yang ganas itu.
Para pendekar yang kini berjumlah enam belas orang itu, membabatkan senjatanya
secara cepat dan kuat! Mereka bertarung bagaikan singa lapar!
Meskipun demikian, mereka tidaklah bertempur
secara membabi buta! Serangan para pendekar itu tetaplah diperhitungkan secara
tepat. Mereka bukanlah orang kasar yang hanya mengandalkan 105
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kekuatan saja, tapi sudah terlatih
dengan baik. Namun kemajuan yang diperoleh Dedemit Bukit
Iblis memang hebat sekali! Dalam beberapa jurus saja lima orang pendekar sudah
menggeletak tewas! Dua
orang di antaranya, tewas dengan kepala pecah!
Sedangkan tiga lainnya dengan leher hampir patah dan isi perut berhamburan!
Benar benar-mengerikan akibat dari jurus 'Tangan Pengejar Roh' yang menjadi jurus andalan
Dedemit Bukit Iblis itu.
Meskipun telah jatuh korban lagi, namun
semangat Para pendekar itu masih tetap tinggi.
Memang tekad Para pendekar itu sudah mantap.
Iblis itu yang tewas, atau mereka yang terkubur!
"Heaaattt ... !"
Dua orang pendekar kembali menusukkan
pedangnya ke mata dan tenggorokan Dedemit
Bukit iblis. Suara pedang yang berdesing tajam, terdengar karena digerakkan
dengan sepenuh tenaga. Lagi lagi Dedemit Bukit Iblis sama, sekali tidak berusaha untuk menghindar! -Dengan sikap acuh tak acuh, iblis itu menanti datangnya dua serangan itu.
Takkk! Takkk! Dengan kecepatan luar biasa, tahu tahu
-lengan Dedemit Bukit Iblis telah menangkis dua pedang yang mengarah ke tubuhnya.
Kedua orang pendekar itu merasakan lengannya
106 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lumpuh seketika. Dan sebelum
menyadari hal itu, mendadak leher mereka bagai dijepit oleh baja yang amat kuat! Kedua orang
pendekar itu meronta ronta berusaha melepaskan jepitan
-tangan Iblis itu pada leher mereka.
"Kreeaahh ... !"
Dengan gerengan yang mendirikan bulu
roma, dua tangan Dedemit Bukit Iblis menghentak ke atas. Tubuh kedua orang
pendekar itu menggantung di udara, dengan
napas yang hampir putus! Dedemit Bukit Iblis makin memperketat cengkraman
tangannya hingga terdengar suara gemeretak. Kepala kedua
orang pendekar itu terkulai, karena tulang
lehernya telah patah!
Huh...!" sambil mendengus kasar, Dedemit Bukit Iblis membanting tubuh kedua
orang pendekar yang telah menjadi mayat itu. Dua
tubuh itu meluncur deras dan menghantam
sebuah batu besar yang berada tidak jauh darinya.
Praakkk! Seketika cairan merah berhamburan dari
kepala dua orang pendekar itu.
Para pendekar yang kini tinggal sembilan
orang itu serentak mundur dengan mata
membelalak! Di wajah mereka terbayang
kengerian yang luar biasa! Tubuh mereka
gemetar dengan hebatnya! Berbagai perasaan
bercampur di hati, hingga kesembilan orang
107 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com pendekar itu tidak mengetahui apa
sebenarnya yang mereka rasakan saat itu!
Sementara Dedemit Bukit Iblis yang sudah dilanda
kemurkaan itu melangkah mendekati mereka.
Kedua tangannya yang berkuku ranting itu siap melumat hancur sembilan tubuh yang
tengah dilanda kengerian itu. Matanya yang bersinar kehijauan menatap dengan
memancarkan daya
sihir yang kuat. Akibatnya kesembilan orang
pendekar itu hanya dapat memandang dengan
wajah pucat. "Dengarrr ... !" sera Dedemit Bukit Iblis serak.
"Kalian adalah budak budakku yang selalu tunduk pada segala perintahku ... ! Dan-sekarang kalian kuperintahkan untuk merebut bayi yang ada dalam gendongan wanita
itu! Bunuh siapa saja yang menghalangi kalian.
Suara Dedemit Bukit Iblis yang mengandung
kekuatan gaib itu, menggeletar dan menyusup ke
dalam pikiran mereka. Untuk beberapa saat lamanya tubuh kesembilan orang
pendekar itu menegang, lalu pelahan lahan mata yang semula membeliak
-berubah menjadi layu tak bergairah. Wajah wajah
-mereka pun menjadi dingin tak berperasaan.
"Kami siap menjalankan perintah tuanku...!" ujar kesembilan orang pendekar itu.
Suara mereka terasa begitu dingin dan tak berperasaan. Dan dengan langkah lambat, kesembilan
orang pendekar itu bergerak menghampiri si ibu muda yang sudah 108
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com diamankan para penduduk itu.
Melihat kejadian yang tak disangka sangka
-itu, para penduduk menjadi pucat. Mereka tidak mengerti, mengapa Para pendekar
itu berbalik hendak menyerang mereka" Dengan wajah
tegang, para penduduk menanti apa yang
hendak dilakukan para pendekar itu.
"Jauhkan bayi itu dari tempat ini, cepat!"
teriak seorang lelaki tua, sambil melompat
menghadang jalan kesembilan orang pendekar itu.
Walaupun telah berusia sekitar enam puluhan
tahun, namun tubuhnya masih terlihat gagah.
Sorot matanya tajam dan berwibawa. Suaranya
pun terdengar lantang ketika memberi perintah kepada orang orang desa itu.
-"Hafi hati, Ki! Nampaknya para pendekar itu kini sudah dalam kekuasaan Dedemit
-Bukit Iblis. Lihat saja wajah mereka! Dingin dan kaku, bagai tak memiliki perasaan!" ujar
salah seorang penduduk memperingatkan orang tua gagah itu.
Dalam nada suaranya terkandung kekhawatiran
yang dalam. "Hm...! ! Tampaknya iblis itu telah mempergunakan kekuatan gaibnya untuk menguasai para pendekar itu! Iblis keparat!
Rupanya ini sengaja dilakukan, agar kita saling bunuh di antara kawan sendiri.
Licik sekali iblis keparat itu!" umpat orang tua gagah itu cemas.
Wajahnya menjadi murung terselimut 109 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kedukaan yang hebat. Dengan hati
berat, ia terpaksa harus berhadapan dengan para pendekar
itu. "Rebut bayi itu! Bunuh siapa saja yang menghalangi...," suara Dedemit Iblis


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terus bergema, mempengaruhi kesembilan orang pendekar yang melangkah semakin dekat ke arah kerumunan penduduk.
"Ya! Bunuh siapa saja yang menghalangi ... !" bisik kesembilan orang pendekar
Itu, mengulangi kata-kata Dedemit Bukit Iblis. Mendadak sinar mata yang semula
meredup itu berkilat penuh nafsu membunuh! Melihat sinar mata yang mengandung kekuatan gaib, orang tua gagah itu agak gentar juga hatinya. Tanpa sadar ia pun
melangkah mundur beberapa tindak. Beberapa orang yang
berada di kiri dan kanannya, ikut pula melangkah mundur! Bulu kuduk mereka
meremang ketika
beradu Pandang dengan kesembilan orang
pendekar itu. Beberapa kali mereka menelan
ludah dengan wajah pucat!
Tanpa banyak bicara lagi, kesembilan orang
pendekar itu sudah menerjang ke arah para
penduduk dengan, serangan yang cepat dan
ganas! Dari suara desingan tajam yang ditimbulkan ayunan pedang para pendekar itu, mudah ditebak kalau serangan itu
mengandung kekuatan tenaga dalam yang tinggi!
110 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
"Ki Palaran! Awas ... !" teriak beberapa orang yang berada di sampingnya yang
langsung bergulingan menghindari serangan yang ganas tersebut.
Namun, orang tua gagah yang dipanggil Ki Palaran itu tidak mempunyai waktu lagi
untuk menghindar!
Posisinya yang berada di tengah tengah kawannya itu sepertinya memang tidak -memungkinkan dia untuk menghindar.
Satu satunya -jalan untuk menyelamatkan kepalanya dari sambaran pedang
adalah memapak dengan pedangnya.
Traaannng! Terdengar benturan yang nyaring disertai memerciknya bunga api yang menandai betapa
kerasnya benturan tadi. Dan sebagai akibatnya, tubuh Ki Palaran terdorong sejauh
lima langkah! Lengan kanannya yang dipakai menangkis tadi terasa nyeri dan linu.
Cepat cepat Ki Palaran memeriksa
-pedangnya. Dan alangkah terkejutnya orang tua gagah itu ketika mendapati mata
pedangnya telah rompal!
"Gila! Mengapa tenaga mereka menjadi demikian hebat?" umpat Ki Palaran. Wajah
laki laki tua itu diliputi keheranan. Padahal ia tahu betul kepandaian para
-pendekar itu tidaklah berada di atasnya! "Hm....
Tidak salah lagi! Pastilah ilmu gaib iblis inilah yang telah melipatgandakan
tenaga para pendekar itu!"
ucap Ki Palaran dalam hati. Tapi orang tua gagah itu tidak dapat berpikir
panjang lagi. Karena tiba tiba serangan dari lawan telah meluncur datang.
-Terjadilah pertarungan yang tak dapat dihindari 111
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lagi. Pendekar yang jiwanya telah
dikuasai Dedemit Bukit lblis itu membabatkan pedangnya dengan serangan serangan
-maut! Seolah olah pendekar itu berhadapan dengan orang yang sangat dibencinya.
-Sehingga apablia Ki Palaran lengah sedetik saja, maka malaikat maut pasti segera
menjemputnya! Dapat dibayangkan, betapa sulitnya posisi Ki Palaran saat itu. Di satu pihak, ia
sebagai kepala desa berkewajiban membela warganya. Sementara di pihak lain,
harus pula dimaklumi keadaan pendekar itu yang tidak menyadari perbuatannya,
akibat pengaruh gaib si iblis. Itulah sebabnya, mengapa sampai pada jurus kelima
Ki Palaran masih belum juga membalas serangan lawan. Memang, kepandaian mereka
tidak berselisih jauh. Tentu saja hal ini membuat Ki Palaran menjadi terdesak
hebat. Dan kalau pada jurus jurus selanjutnya Ki Palaran masih tidak membalas-serangan lawan, maka kerugianlah yang akan
didapatnya. Di arena lain, para pendekar yang telah dikuasai Dedemit Bukit lblis juga
mengamuk hebat. Para penduduk yang tidak mengerti tentang ilmu olah kanuragan,
berlarian menjauhi tempat tersebut Mereka merasa ngeri menyaksikan akibat dari
amukan para pendekar yang sudah seperti gila itu. Beberapa orang penduduk yang
tak sempat menghindar,
langsung berpentalan tewas. Usus mereka terburai, dan kepala terpisah dari
badan. Jerit dan tangis bergema merobek udara malam yang semakin dingin
112 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu. Darah pun mengalir membasahi
rerumputan yang lembab.
Desa Pasiran malam itu benar benar telah berubah menjadi neraka! Mayat para
-penduduk yang tidak berdosa bergelimpangan tumpang tindh dengan
keadaan yang sangat menyedihkan! Amukan kesembilan orang pendekar yang dipengaruhi iblis itu sangat memilukan hati siapa
saja yang berada di dekatnya, langsung dibabat tanpa kenal ampun!
Pengawal kepala desa yang "Jumlah dua belas orang segera mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk membendung amukan Para pendekar yang
kesetanan itu. Meskipun sadar sepenuhnya bahwa mereka bukanlah tandingan para
pendekar Itu, namun tanggung Jawab terhadap keselamatan desa kelahiran membuat
kedua belas orang Pengawal Kepala Desa rela mengorbankan nyawa mereka.
Tapi sayang, kepandaian para Pengawal kepala desa Itu masih terlalu rendah jika
dibandingkan kepandaian lawan lawannya. Sehingga dalam tiga jurus saja, pedang
-kedelapan orang pendekar itu telah membabat putus leher mereka! Darah kembali
menyembur membasahi bumi. Delapan tubuh tanpa kepala itu terhuyung-huyung untuk
kemudian jatuh tanpa dapat bangkit lagi.
Sedangkan empat orang lainnya melompat mundur dengan tubuh mengigil bagai
terserang demam hebat.
Wajah mereka pucat bagai tak dialiri darah! Bibir mereka gemetar, tanpa mampu
mengeluarkan sepatah
kata pun. Rupanya kejadian itu telah mengguncangkan 113
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hati para Pengawal kepala desa yang
masih tersisa Itu.
Mereka benar benar tidak menyadari kalau pada saat itu tengah terancam oleh dua -batang pedang yang siap mencincang hancur tubuh mereka.
Pada saat yang menentukan, tiba tiba sesosok bayangan merah yang terbungkus oleh
-segulung sinar hijauan meluncur memotong serangan kedelapan
orang pendekar itu.
Trang! Trang! Trang!
Terdengar suara berdentang sebanyak delapan kali, ketika pedang di tangan para
pendekar itu membentur sebatang pedang yang bersinar kehijauan.
Kedelapan orang pendekar itu terdorong mundur sejauh lima langkah. Sementara
pedang di tangan mereka hanya tinggal separuhnya, akibat terbabat pedang yang
mengeluarkan sinar kehijauan itu.
Meskipun demikian, kedelapan orang pendekar itu sama sekali tidak menunjukkan
rasa terkejut. Wajah mereka tetap dingin dan kaku bagai mayat hidup.
Sedangkan di lain pihak, bayangan merah itu menjadi terkejut! Akibat benturan
tadi, tubuhnya terdorong sejauh dua tindak. Dan tangannya yang memegang pedang
terasa bergetar dan nyeri. Dan bayangan merah itu lebih terkejut lagi ketika
melihat wajah kedelapan orang lawannya yang nyaris bagai mayat hidup itu.
"Iiih ... !" pekik si bayangan merah tertahan!
Pandangan bayangan merah itu tak lepas ke arah delapan orang di depannya. Tanpa
sadar kakinya melangkah ke belakang. Hatinya berdebar bercampur 114
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tegang. Namun, sebelum dapat
berpikir leblh jauh, kedelapan orang lawannya sudah menerjang dengan ganasnya.
Si bayangan merah pun segera menggerakkan pedangnya untuk menyambut serangan
lawan lawannya.
-Pertarungan pun kembali berlangsung. Bahkan kali ini, lebih hebat lagi. Si
bayangan merah yang tak lain adalah Sundari, atau yang lebih dikenal dengan
julukan Dewi Tangan Merah itu, segera membalas serangan lawan dengan tidak kalah
ganasnya. Pedangnya yang bersinar kehijauan itu berkelebatan
mengancam tubuh semua lawannya.
Sementara itu, pertarungan yang berlangsung antara Ki Palaran dan seorang
pendekar yang telah dikendalikan Dedemit Bukit
Iblis itu, mulai tidak seimbang. Ki Palaran terdesak begitu hebatnya oleh
serangan lawan yang makin lama makin ganas dan kuat! Seolah-olah, lawannya itu
memiliki sumber tenaga yang
tidak pernah habis habisnya. Hingga pada suatu saat....-"Aaakh!" Ki Palaran memekik tertahan
Ternyata pedang lawan berhasil melukai
pangkal lengan laki laki tua itu. Ki Palaran terhuyung sambil menekap pangkal
-lengan kanannya. Sabetan pedang lawannya itu kuat
sekali, hingga terasa menembus sampai ke
tulang Darah pun mulai menetes membasahi
pakaiannya. Sedangkan lengannya terasa kaku
115 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dan sukar sekali digerakkan. Ki
Palaran terpaksa me mindahkati pedangnya ke tangan kiri, karena
lengan kanannya telah lumpuh! Dan, belum lagi dapat memperbaiki kuda kudanya,
-kini pedang lawan sudah meluncur mengancam ulu hatinya.
Karena tidak mempunyal pilihan lain, Ki Palaran
berusaha menangkis sebisa bisanya.
-Trannng! Cappp!
"Aaahhkk ... !" Ki Palaran menjerit kesakitan karena pedang lawan telah menembus
lambung kirinya. Meskipun telah ditangkis dengan baik, namun tenaganya sangatlah lemah.
Sehingga pedang itu tetap mengarah dan menancap di
lambungnya. Ki Palaran terhuyung huyung sambil meringis-menahan
sakit pada lambungnya. Sedangkan pedang lawannya sudah berputar
menyambar lehernya dengan kecepatan kilat.
Siiinnng! "Ahh ... !" orang tua itu tersentak dengan wajah memucat! la hanya dapat
memejamkan matanya, menanti datangnya sang maut yang siap menjemput.
Duukkk! Dhieeesss!
Pada saat yang berbahaya itu sesosok
bayangan putih berkelebat cepat dan menyambut serangan lawan terhadap Ki
Palaran. Dengan gerakan yang tak tampak oleh mata,
bayangan putih itu menggerakkan tangannya untuk menotok ke arah tangan yang 116
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com memegang pedang. Itu pun masih
dibarengi dengan gedoran telapak tangannya ke arah dada!
Betapa dahsyatnya tenaga dalam orang yang
berjubah putih tersebut.
"Aarrrghh ... !"
Terdengar raung kematian yang mendirikan
bulu roma, disusul terpentalnya sesosok tubuh yang menyemburkan darah segar dari
mulut Tubuh Itu berkelojotan sejenak untuk kemudian
diam tak bergerak untuk selama lamanya. Orang-itu tewas dengan dada remuk!
Ki Palaran yang telah pasrah menanti kematiannya
menjadi heran. Ternyata pedang lawan belum
juga menebas lehernya. Setelah menunggu
beberapa saat serangan tersebut belum juga tiba, maka dengan wajah ketakutan
bercampur heran
orang tua itu mencoba membuka matanya. Dan
keheranan Ki Palaran semakin menjadi jadi
-ketika mendapati tubuh lawannya tergeletak tak bernyawa sejauh dua tombak
darinya. Sedang di
hadapannya telah berdiri sesosok tubuh Yang mengenakan jubah luar berwarna
putih. Orang berjubah putih itu membalikkan
tubuhnya ketika mendengar suara berdebuk di
belakangnya. Dan betapa terkejutnya dia ketika
melihat tubuh Ki Palaran sudah menggeletak di atas rumput dengan napas satu
-satu. Bergegas dihampirinya dan diperiksanya keadaan orang
tua itu. Si jubah putih semakin terkejut melihat 117
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com luka Ki Palaran yang cukup parah
itu. Cepat ditotoknya tubuh Ki Palaran di beberapa, tempat untuk menghentikan
derasnya darah yang keluar.
"Terima... kasih..., Kisanak," ucap orang tua itu perlahan sambil menggerakkan
tangannya. "Ah, sudahlah, Ki! Jangan terlalu banyak bergerak dulu! Luka ini harus segera


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diobati dan dibersihkan agar tidak membusuk!" ujar laki laki berjubah putih Itu.
-Setelah berkata demikian, orang berjubah
putih Itu segera mengangkat tubuh Ki Palaran
dan membawanya ke tempat yang aman.
Kemudian dipanggilnya salah seorang dari pengawal Ki Palaran. Setelah memberikan beberapa, Petunjuk cara mengobati luka yang
diderita Ki Palaran, si jubah putih memutar tubuhnya dan memperhatikan
pertarungan Dewi Tangan Merah yang masih berlangsung seru.
Orang berjubah putih itu ternyata masih
muda. Paling tidak, usianya baru sekitar sembilan belas tahun. Namun sikapnya
terlihat tenang sekali.
Wajahnya yang tampan dan berkulit putih itu selalu dihiasi senyum. Sudah bisa
diduga, siapa, pemuda berjubah putih Itu. Dia tak lain adalah Panji, yang
merupakan pewaris tunggal dari
seorang tokoh persilatan yang berjuluk
Malaikat Petir (baca episode: Tiga lblis Gunung Tandur)
Dahi Panji yang dijuluki Pendekar Naga Putih Itu 118
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berkerut ketika memandang wajah
delapan orang yang mengeroyok Dewi Tangan Merah. Wajah
pengeroyok yang dingin dan kaku tak berperasaan itu telah mencurigakan hatinya.
"Hm. Sepertinya ada yang tidak wajar dalam diri orang orang yang mengeroyok -wanita berbaju
merah itu?" gumam Panji pelahan.
Panji mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Kerut di dahi pemuda itu tampak semakin dalam ketika melihat
mayat mayat yang bergelimpangan dalam keadaan mengerikan. Dan-pemuda
itu sangat tersentak ketika pandangannya tertumbuk pada sesosok tubuh
yang berdiri tegak di bawah sebuah pohon besar yang berjarak sekitar lima belas
tombak darinya.
Hati Panji sempat tergetar ketika matanya
sempat beradu pandang dengan mata yang
bersinar kehijauan milik sosok tubuh itu. Panji menduga duga sosok tubuh itu,
-tapi segera perhatiannya beralih pada pertarungan yang
masih berlangsung seru itu.
Pada saat itu pertarungan sudah berjalan lima puluh jurus. Dewi Tangan Merah
tampak mulai terdesak oleh kedelapan orang lawannya yang
sepertinya memiliki sumber tenaga yang tak
pernah habis. Dewi Tangan Merah yang
tenaganya mulai berkurang itu, merasakan
tekanan yang makin lama semakin berat!
Sehingga, kini tidak dapat lagi ia membalas serangan 119
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lawan lawannya. Dia hanya mampu
-bertahan sambil bermain mundur.
"Kurang ajar! Mengapa tenaga mereka
semakin lama semakin bertambah kuat saja"
Setan apa yang telah merasuk ke dalam tubuh mereka?" umpat Dewi Tangan Merah
geram. Dewi Tangan Merah semakin terdesak hebat! Dia benar benar tidak mampu lagi untuk-menahan
serangan lawan lawannya yang kuat dan ganas
-itu. Bahkan beberapa kali pedang lawan hampir melukai tubuhnya. Pada saat yang
gawat itu, tiba-tiba sesosok bayangan putih berkelebat memasuki arena
pertempuran. "Nisanak! Mari kita gempur mereka bersama
sama!" seru bayangan putih yang tak lain dari Panji, sambil melancarkan serangan
ke arah delapan orang yang mengeroyok Dewi Tangan
Merah. Setelah Panji ikut membantu, barulah Devi
Tangan Merah merasa lega. Sepertinya baru
saja terbebas dari sebuah himpitan yang
menyesakkan dada. Mula mula Dewi Tangan
-Merah atau Sundari merasa khawatir kalau
-kalau pemuda itu akan mendapat celaka. Akan tetapi ketika melihat gerakan
-gerakannya yang kuat dan mantap, kekhawatiran itu pun lenyap.
Apalagi ketika pemuda yang hanya menggunakan tangan kosong itu telah dapat
mendesak kedelapan orang pengeroyoknya. Maka
120 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tak ada alasan lagi untuk ragu
-ragu, bahkan kini berubah menjadi kekaguman!
"Siapakah dia" Kalau dilihat dari caranya menghadapi kedelapan orang itu,
pastilah ia memiliki kepandaian yang tidak rendah. Bahkan mungkin, berada di atas
kepandaianku! Hebat!"
ucap Dewi Tangan Merah dalam hati.
"Kisanak, hati hatilah! Kedelapan orang itu tidak mengetahui apa yang mereka -lakukan! Mereka
dalam pengaruh kekuatan gaib Dedemit Bukit
lblis!" seru Dewi Tangan Merah. Wanita itu merasa khawatir kalau pemuda itu akan
berlaku kejam kepada delapan orang yang sebenarnya tak tahu apa apa.
-"Hm..., pantas saja kedelapan orang ini bertempur bagai orang glia! Rupanya
mereka dikendalikan oleh ilmu sihir! Hm, Ialu di
manakah Dedemit Bukit Iblis itu sekarang,
Nisanak?" tanya Panji tanpa mengurangi serangannya terhadap lawan lawannya.
-Meskipun Panji sudah menduganya, namun ia
ingin memastikan dugaannya itu.
"Kau lihat orang yang berdiri di bawah pohon besar itu" Dialah yang berjuluk
Dedemit Bukit lblis!
Entah manusla, atau bukan, aku sendiri tidak tahu!" jawab Dewi Tangan Merah
sambil mengelak dari sambaran pedang lawan yang
menuju ke pinggangnya.
Setelah mendapatkan kepastian dari Dewi
121 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tangan Merah, tiba tiba Panji
-melompat mundur
dan mengeluarkan sebuah bentakan yang
merontokkan jantung! Begitu dahsyatnya bentakan itu, sehingga udara di sekitarnya terasa bergetar.
Dewi Tangan Merah melompat ke belakang
sejauh dua tombak. Cepat dikerahkan tenaga
saktinya, untuk melindungi dadanya yang terasa sesak akibat bentakan yang
dahsyat tadi. "Gila! Siapakah sebenarnya pemuda ini?"
pikir Dewi Tangan Merah semakin kagum.
Sebenarnya Dewi Tangan Merah atau Sundari
sudah mempunyai dugaan tentang pemuda
berjubah putih itu. Namun dugaannya menjadi
kabur karena tidak dillihat adanya selapis kabut berwarna Putih keperakan yang
khabarnya menjadi ciri khas Pendekar Naga Putih.
Sementara, akibat bentakan Panji terhadap kedelapan orang lawannya itu lebih dahsyat lagi!
Tubuh mereka jatuh bergulingan sambil menutup, kedua telinganya yang terasa
pecah! Wajah mereka menyeringai menahan rasa sakit yang hebat,
Tidak terkecuali pula Dedemit Bukit Iblis. Meskipun berada agak jauh dari arena
pertempuran, namun bentakan Panji tadi telah membuat dadanya berdebar.
Dedemit Bukit Ibis terkejut bukan main! Tidak disangkanya kalau pada malam ini
akan menemui lawan Yang tangguh! Cepat dikerahkan kekuatan sihirnya kembali
untuk menguasai para pendekar yang tengah 122
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bergulingan itu.
"Bangkitlah......
Bangkit...... Bunuh pemuda berjubah putih dan gadis berbaju merah itu! Rasa sakit itu tidak akan
menghalangi niat kalian! Bangkit .. !
Seraaang .. ! Bunuh mereka....!" perintah Dedemit Bukit Iblis dengan suara parau
namun mengandung
kekuatan sihir yang luar biasa. Suaranya bergema ke sekeliling tempat itu.
Menyelusup dan menggetarkan sukma delapan orang pendekar itu
Panji dan Sundari tersentak mundur! Mereka
terkejut sekali ketika melihat kedelapan orang pendekar yang tengah bergulingan
itu, tiba tiba melompat bangkit dengan sigapnya. Diiringi gerengan yang dirikan -bulu roma, kedelapan orang pendekar itu menyerbu Panji dan Sundari. Serangan
budak iblis itu kini lebih kuat dan lebih ganas daripada sebelumnya seolah-olah
bentakan Panji tadi telah melipat gandakan tenaga mereka.
"Nisanak, tahanlah serangan mereka untuk beberapa jurus! Aku akan mencoba untuk
menghadapi Dedemit Bukit Iblis agar perhatiannya menjadi terpecah. Siapa tahu
dengan berbuat demikian, la tidak dapat lagi mengerahkan kekuatan sihirnya untuk
mempengaruhi mereka," ujar Panji kepada Dewi Tangan Merah.
"Baiklah, Kisanak! Aku akan mencobanya. Dan hati-hatilah! lblis itu sangat licik
dan kepandaiannya pun tinggi
sekali!" jawab Dewi Tangan Merah memperingatkan pemuda Sakti itu.
"Terima kasih ...... ujar Panji sambil melemparkan 123
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com senyumnya kepada dara jelita
berbaju merah Itu.
Setelah berkata demikian, tubuh Panji berkelebat ke arah berdirinya Dedemit
Bukit Iblis. Dewi Tangan Merah tidak sempat lagi memperhatikan senyuman Panji, karena pada saat itu delapan orang lawannya sudah
datang menyerbu. Tanpa membuang buang waktu lagi Dewi Tangan Merah
-langsung menggerakkan pedangnya untuk menghalau serangan lawan.
Pertarungan pun kembali berlangsung sengit. Namun kali ini Dewi Tangan Merah
benar benar terkejut!-Ternyata serangan serangan lawan kini semakin mengandung tenaga yang berlipat
-ganda, sehingga dalam beberapa jurus saia Dewi Tangan Merah sudah terdesak
hebat. Dewi Tangan Merah mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk membendung serangan yang
datang bagai air bah itu. Pedangnya yang bersinar kehijauan bergulung gulung
-membentuk sebuah
benteng Pertahanan yang sangat kuat, dan sulit untuk ditembus,
Lima jurus pun berlalu cepat memasuki jurus keenam, empat buah pedang lawan
meluncur keempat
bagian tubuhnya! Suaranya berdesing tajam. Jelas betapa kuatnya tenaga yang
terkandung dalam
serangan itu. Traanng! Triinng! Traanng!
"Aaahh ... !" pekik Dewi Tangan Merah tertahan.
Tubuh Dewi Tangan Merah terjengkang akibat
124 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tangkisan yang dilakukannya
sendiri. la merangkak, berusaha bangun dengan tangan yang terasa bagai patah!
Sama sekali tidak diduga kalau tenaganya sudah tidak mampu mengatasi lawan
-lawannya. Dewi Tangan Merah meringis menahan rasa sakit pada tangan kanannya.
Sedangkan keempat orang lawannya hanya
terdorong mundur sejauh empat langkah. Melihat lawannya masih belum dapat
bangkit, keempat orang itu segera menerjang Dewi Tangan Merah dengan serangan
yang mematikan! Empat batang pedang Itu meluncur ke arah leher dan lambungnya!
Dewi Tangan Merah hanya mampu memandang
dengan wajah pucat Rasanya tidak ada lagi waktu untuk menghindar. Lengannya pun
belum lagi dapat
digerakkan. Keadaan Dewi Tangan Merah saat itu benar benar di ambang kematian.
-Pada saat yang berbahaya Itu, seberkas sinar putih keperakan meluncur.
Kecepatannya luar biasa
menyambut serangan keempat batang pedang itu.
Siiinnng! Traaannng! Triiinnng!
Craatt! Sreett!
"Oouuuggh ... ! Aaakkhhh...!"
Terdengar suara berdenting yang memekak telinga,
bercampur jerit kesakitan! Tubuh keempal orang penyerang itu terpelanting ke
segala penjuru. Pedang mereka pun terpental dalam keadaan patah! Keempat orang
itu meringkuk disertai keluhan seperti orang yang menderita rasa dingin yang


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hebat! Setelah beberapa saat 125
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menggigil, mereka pun mengeluh
untuk kemudian diam tak bergerak lagi.
Sementara itu, keempat orang lainnya kontan
berloncatan mundur, karena pada saat hendak
menyerang, dirasakan sambaran hawa dingin yang luar biasa menerpa tubuh mereka.
"Pendekar Naga Putih ... !" teriak Dewi Tangan Merah penuh kagum. Kini dara
jelita itu sudah tidak ragu ragu lagi ketika melihat sosok tubuh berjubah putih -yang diselimuti selapis kabut bersinar putih keperakan itu.
Orang yang memang Panji itu segera membalikkan tubuhnya ke arah Dewi Tangan
Merah sambil tersenyum. "Kau tidak apa apa, Nisanak?" tanya Panji ramah.
-Pemuda itu mengulurkan tangannya untuk membantu Dewi Tangan Merah bangkit.
"Ah, tidak apa apa! -Terima kasih alas pertolonganmu!" ucap, Dewi Tangan Merah. Mata wanita itu tetap tertuju pada
wajah pendekar yang telah mengguncang dunia persilatan. Sepak terjangnya
langsung mencuat ketika menewaskan tiga pentolan kaum sesat yang berkepandaian
tinggi. (Baca episode: Tiga Iblis Gunung Tandur)
Sementara itu, Panji segera berbalik untuk
menghadapi keempat orang pendekar yang masih dalam pengaruh sihir Dedemit Bukit
Iblis Itu. Pendekar Naga Putih itu menjadi terkejut ketika melihat sinar mata
mereka mulai melemah. Belum lagi hilang rasa 126
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com herannya, tiba tiba keempat orang
- pendekar itu mengeluh lalu roboh pingsan!
*** 127 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 7
Panji segera melompat ke arah empat orang pendekar yang kini tergeletak di
tanah. Hatinya pun menjadi lega setelah mengetahui keadaan mereka.
"Apa yang terjadi terhadap mereka, Kisanak?" tanya Dewi Tangan Merah yang sudah
berada dekat pemuda Sakti itu. Di wajahnya terbayang keheranan, karena keempat
orang pendekar itu tahu tahu roboh tanpa disentuh pemuda berjubah putih itu.-"Ah! Tidak apa apa, Nisanak! Mereka hanya pingsan!
-Mungkin ini disebabkan oleh lenyapnya pengaruh gaib dari Dedemit Bukit Iblis!"
jelas Panji. Setelah berkata demikian, Pendekar Naga Putih itu melangkah menghampiri tubuh
empat orang lainnya yang juga masih tergeletak pingsan akibat tangkisan dan
serangan yang dilakukannya tadi.
Dewi Tangan Merah melangkah mengikuti pemuda itu.
Ingin juga diketahui apa yang akan diperbuat pemuda itu terhadap empat orang
yang tengah dihampirinya, Tubuh empat orang itu terlihat mulai membiru. Padahat
luka mereka tidaklah terlalu parah! Sebab pedang pemuda Itu hanya menggores
pangkal lengan mereka masing masing. Dan itu pun tidak terlalu dalam!
-Memang sulit dimengerti.
Sementara Panji sudah berjongkok dan memeriksa keadaan empat orang pendekar itu.
Pendekar Naga 128
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Putih menotok di beberapa bagian
tubuh salah seorang dari mereka. Setelah beberapa kali tangannya menotok dan
memijit, warna kebiruan di tubuh orang itu pun pelahan memudar.
"Iiihh ... !" pekik Dewi Tangan Merah tertahan, dan cepat cepat menarik Pulang
-tangannya. Wanita Itu mencoba coba menyentuh tubuh salah seorang dari empat
-orang yang tergeletak pingsan tersebut. Dan Dewi Tangan Merah pun menjadi
terkejut ketika mendapat kenyataan bahwa tubuh orang itu terasa dingin bagai
segumpal salju. Dingin dan keras!
"Apa yang terjadi dengan mereka" Mengapa tubuh mereka begitu dingin?" tanya Dewi
Tangan Merah. Panji yang langsung menoleh karena mendengar Pekikan tadi, segera tersenyum
mellhat gadis jelita Yang tengah kebingungan Itu. Pemuda itu tidak segera
menjawabnya la pun melangkah menghampiri orang yang tadi disentuh Dewi Tangan
Merah. Kemudian jari-jarinya pun bergerak melakukan hal yang sama seperti yang
tadi dilakukannya.
"Mereka hanya terserang hawa dingin akibat goresan pedangku tadi! Untunglah
tubuh mereka cukup
kuat, sehingga keadaannya tidaklah membahayakan," Jelas Panji sambil menotok dan memijit orang itu.
"Hm.... Seorang Pemuda yang mengagumkan!"
ucap gadis itu dalam hati. "la tidak membanggakan kehebatan tenaga saktinya,
namun memuji kekuatan 129
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tubuh keempat orang lawannya.
Benar benar sikap seorang pendekar sejati!"-Panji menarik napas lega setelah berturut turut melakukan pengobatan kepada
-empat orang pendekar
itu. Tidak berapa lama kemudian, terdengar keluhan-keluhan dari mulut empat
orang pendekar itu rupanya mereka mulai sadar dari pingsannya.
"Eh Sudah mulai siuman," seru Dewi Tangan Merah dengan wajah terseri. Kedua anak
muda itu pun bergegas menghampirinya.
"Ooob ... ! Siapakah Kisanak dan Nisanak ini Apa...
apa yang terjadi dengan diri kami" Dan, mana Iblis jahat itu?" tanya salah
seorang dari empat pendekar itu memberondong begitu tersadar dari pingsannya.
Setelah berkata demikian, orang itu pun segera melompat berdiri. Tapi alangkah
terkejut hatinya ketika ia kembali terjatuh karena kedua kakinya terasa lemas
sekali. "Tenanglah, Kisanak! Kesehatanmu belum pulih benar. Tenaga dalammu telah
terkuras habis ketika bertanding tadi!" ujar Panji sambil menggerakkan tangannya
ketika melihat orang itu akan bangkit kembali.
"Berkelahi"
Menguras tenaga" Apa... apa maksudmu?" tanya pendekar itu heran. Dia memang tidak tahu apa yang telah
terjadi dengan dirinya.
"Nantilah aku ceritakan! Sekarang lebih baik melakukan semadi untuk
mengembalikan tenagamu.
Mudah mudahan, setelah semadi tubuhmu segera pulih kembali," kata Panji -menasehati.
130 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
'Benar apa yang dikatakannya, Kisanak! Kalau kurang percaya, cobalah kerahkan
tenagamu sekarang!" timpal Dewi Tangan Merah. Dia juga telah dapat mengerti apa yang
telah diucapkan Pendekar Naga Putih tadi.
Meskipun merasa bingung, namun orang itu
segera mencoba mengerahkan tenaga saktinya.
Tapi, betapa terkejutnya dia ketika ternyata tenaganya benar benar lenyap! Maka
-tanpa ragu-ragu lagi, segera dipusatkannnya untuk segera memulihkan tenaganya.
Seperti yang disarankan Panji tadi. Demikian pula dengan ketujuh orang Pendekar
lainnya. Begitu tersadar, mereka pun ikut melakukan hal yang sama.
"Hm, Kisanak! Bagaimana dengan Dedemit
Bukit Iblis" Apakah sudah kautemukan?" tanya Dewi Tangan Merah. Memang, sewaktu
Panji memburu Dedemit Bukit Iblis, Dewi Tangan
Merah tak tahu kalau iblis itu telah melesat pergi.
Dan, Pendekar Naga Putih tak berhasil mengejarnya. Pengawal kepala desa yang kini tinggal empat orang itu ikut berkumpul bersama
Panji dan Sundari. mereka semua duduk di atas batu
- batu padas yang banyak terdapat di sekitar
tempat itu. Sedangkan Ki Palaran, sang kepala desa, sudah dibawa kerumah. Dia
mengalami luka-luka yang cukup parah, sehingga harus beristirahat beberapa
hari untuk mengembalikan 131 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kesehatannya.
Sementara itu, Panji yang mendengar pertanyaan Dewi Tangan Merah tadi, menjadi
tertunduk dengan wajah kecewa. Melihat sikap pemuda itu, Dewi Tangan Merah pun
merasa heran. "Ah..., menyesal sekali, Nisanak! Aku tidak berhasil menemukan Dedemit Bukit
lbljs itu. Padahal telah kucari ke sekitar tempat ini, namun iblis itu tidak juga
kutemukan," jawab Panji lesu.
"Hm..mungkin Dedemit itu merasa gentar meIihat kepandaianmu, lalu mengambil
keputusan untuk kembali ke sarangnya!" Ujar Dewi Tangan Merah yang berniat memancing
pendapat pemuda itu.
"Ah! Aku rasa tidak begitu, Nisanak! Menurut khabar yang kudengar, kepandaian
Dedemit Bukit Iblis sangatlah tinggi. Dan selama dalam perjalanan, aku pun mendengar
bahwa dia juga memiliki ilmu sihir dan ilmu kebal yang sangat hebat! Jadi
menurut pendapatku, iblis itu
sangatlah berhati hati dalam mengambil suatu-tindakan. Dan kalau tidak dalam keadaan yang sangat terpaksa, dia tidak ingin
bentrok dengan siapa pun!" jelas Panji. Dia memang cukup cerdik dalam
mengemukakan sebuah alasan yang sangat
tepat. Mau tidak mau Dewi Tangan Merah harus mengakui bahwa apa yang dikatakan
pemuda itu sangat
tepat dan tidak dapat disangkal 132 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kebenarannya.
"Memang benar apa yang dikatakan Kisanak ini. Karena menurut yang kuketahui,
Dedemit Bukit Iblis itu selalu menghindar apabila
bertemu dengan para peronda desa. Padahal
kalau mau, dengan kepandaiannya yang tinggi ia
dapat membunuh para peronda itu semudah
membalikkan telapak tangannya!" tegas seorang dari para pengawal kepala desa
itu. "Memang, hal itu pun tidak kusangkal! Tapi aku pun yakin, iblis keparat itu akan
lari terbirit-birit apabila sudah merasakan kehebatan ilmu dan ajian Pendekar
Naga Putih yang mukjizat itu.
Lihat saja apa yang dilakukannya terhadap tokoh sesat yang berjuluk Laba Laba -Beracun dan Tiga Iblis Gunung Tandur. Padahal mereka sudah
terkenal kepandaian dan kehebatannya!" bantah Dewi Tangan Merah tidak mau kalah.
"Ah! Nisanak terlalu memuji! Padahal mereka itu tewas karena kesombongan mereka
sendiri. Kalau saja lebih berhati hati, mana bisa aku mengungguli kepandaian
-mereka?" jawab Panji lagi. Dia memang tidak ingin menonjol nonjolkan
-kepandaiannya.
"Oh, jadi begitu"!" ujar Dewi Tangan Merah sambil membelalakkan kedua matanya.
Lagaknya seperti orang terkejut.
Panji menganggukkan kepalanya tanpa meninggalkan
senyumnya. la mulai dapat menduga kalau dara berbaju Merah itu sengaja hendak
menjajagi sifatnya.
133 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
" Hm..., benar benar gadis yang cerdik dan pandai bicara. Aku harus lebih -berhati hati dalam menanggapi ucapannya. Salah salah bisa terjebak oleh
- -jawabanku sendiri," ucap Panji dalam hati.
"Nini Dewi Tangan Merah, benarkah sahabat muda yang gagah ini yang berjuluk
Pendekar Naga Putih?"
tanya seseorang yang tiba tiba saja Ikut meramaikan pembicaraan itu.
-Keenam orang itu pun segera menoleh ke arah asal
suara itu. Panji dan Dewi Tangan Merah sedikit terkejut juga, karena keduanya
tidak mendengar suara langkah kaki yang mendatangi tempat itu. Namun, mereka
tersenyum senang ketika mengetahui bahwa orang yang bertanya tad adalah salah
seorang dari delapan orang pendekar yang telah menyelesaikan semadinya.
Panji dan Dewi Tangan Merah saling berpandangan, kemudian meledaklah tawa kedua
orang muda mudi itu. Mereka telah mengetahui apa yang ada dalam pikiran masing
- -masing. Sedangkan keempat orang pengawal kepala desa itu hanya dapat saling
pandangan dengan wajah bingung, karena tidak mengerti apa yang ditertawakan dua
pendekar muda itu.
"Hai, mengapa kalian malah tertawa" Apakah pertanyaanku ada yang salah?" tanya
pendekar itu tak mengerti.
Pendekar yang telah diselamatkan Panji itu pun bangkit dan menghampiri enam
orang yang tengah berkumpul. Ketujuh orang pendekar lainnya yang juga sudah
menyelesaikan semadinya, ikut pula bangkit 134
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menghampiri tempat itu. Panji yang
khawatir kalau-kalau pendekar itu akan merasa tersinggung, buru buru bangkit
-menyambut kedatangan mereka.
"Ah! Mari..., mari Kisanak semua! Silakan...,silakan!"
ucap Panji sambil tersenyum ramah.
Kedelapan orang pendekar itu pun segera mengambil tempat duduk masing masing.
-Tiga orang di antaranya duduk di alas hamparan rumput tebal, karena tidak ada
batu batu lagi yang dapat digunakan untuk tempat duduk. Empat buah sinar obor
-yang ditancapkan di empat penjuru, ikut pula menyemaraki tempat
pertemuan yang sederhana itu.
"Maaf, Kisanak. Terpaksa kuulangi pertanyaanku!
Apakah yang menyebabkan kalian tertawa begitu lepas" Ataukah pertanyaanku ada
yang salah" Kalau benar demikian, mohon dimaafkan, Nini Dewi Tangan Merah!" kata
pendekar itu sambil membungkukkan kepalanya kepada Dewi Tangan Merah dan Panji.
"Begini, Kisanak....," Panji menghentikan kata
-katanya karena belum mengenal nama pendekar itu.
"Panggil saya Ludira, Kisanak," jawab Pendekar itu cepat
"Oh, ya. Panggil juga saya Panji. Hm..., begini Kakang Ludira! Sebenarnya kami
bukan menertawai pertanyaan Kakang, tapi adalah kebodohan diri kami Sendiri! "
jawab Panji sambil tersenyum geli. Dia masih teringat dengan tingkahnya itu.
"Menertawakan diri sendiri" Mengapa begitu?", tanya pendekar yang bertubuh
tinggi besar dan 135
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kokoh. Tampak otot otot yang -melingkar di


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangannya. "Begini, Kisanak semua! Sebagai orang
persilatan yang telah terlatih semenjak kecil, maka kepekaan kita pun terlatih
dalam hal pendengaran. Nah! Pada saat Kakang Ludira
mengeluarkan pertanyaan secara tiba tiba tadi, kami berdua merasa terkejut,
-Sebab sama sekali
tidak mendengar suara langkah sedikit pun pada saat kedatangannya. Tentu saja
kami menduga bahwa orang yang bertanya itu pastilah memiliki kepandaian tinggi. Dan ketika
kami menoleh ke tempat asal suara, ternyata orang itu adalah Kakang Ludira yang
baru saja menyelesaikan
semadinya. Tentu saja kami tidak dapat
mendengar langkahnya, karena dia tengah
duduk bersila dengan santainya!" tutur Dewi Tangan Merah sambil tertawa
terpingkal pingkal.
-Meledaklah gelak tawa kedelapan orang
pendekar dan keempat orang Pengawal kepala
desa itu. Bahkan beberapa di antaranya sampai mengeluarkan air mata, karena
cerita itu benar-benar menggelikan.
*** Sementara malam sudah mulai berganti pagi.
Kokok ayam jantan terdengar bersahut sahutan
-menyambut datangnya fajar. Pertanda sebentar
136 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lagi kehidupan akan segera dimulai
kembali. Setelah kedelapan orang pendekar itu benar-benar pulih tenaganya, Panji pun minta diri.
Pemuda itu berniat untuk menyatroni, Bukit lblis.
Namun, maksudnya itu tidak diceritakan kepada mereka semua. sebelum,
meninggalkan tempat
ini, Panji berpesan kepada kedelapan orang
pendekar itu untuk menjaga keamanan Desa
Pasiran selama Dedemit Bukit Iblis masih
berkeliaran mencari mangsa.
"Hendak pergi ke manakah, Kakang Panji?"
tanya Dewi Tangan Merah atau Sundari yang
sudah menyebut Panji dengan panggilan 'Kakang'. Memang, sejak peristiwa itu, mereka sudah saling mengenalkan nama
masing masing. -Bahkan semakin akrab saja.
"Aku hendak melanjutkan perjalananku, Adik Sundari. "
"Hm.... Kalau begitu, aku pun hendak pamit pula.
Rasanya sudah tidak ada lagi yang dapat
kukerjakan di sini!" ujar Dewi Tangan Merah seraya bangkit dari duduknya untuk
berpamitan kepada yang lainnya.
"Kau... kau hendak ke mana, Adik Sundari?"
tanya Panji cemas. Dari senyuman gadis baju merah itu, sudah dapat diduga kalau
gadis itu sengaja hendak menggodanya.
"Tentu saja hendak melanjutkan perjalananku! Apakah tidak boleh?" Dewi Tangan 137
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Merah pura pura membelalakkan -matanya sambil
berkacak pinggang. Sengaja diberi tekanan pada kata 'tidak boleh', untuk
memancing perhatian Panji.
Pemuda itu menjadi tertegun. karena tentu saja tidak mempunyai hak untuk
melarang kepergian gadis itu.
"Ah! Bukan begitu, Adik Sundari! Aku hanya bertanya saja, kok. Tentu saja kau
boleh pergi ke mana kau sutra!" jawab Panji tersenyum masam. Dan dia pun tidak
berkata kata lagi, karena khawatir kalau kata-katanya nanti dijadikan senjata
-oleh gadis yang pandai bicara itu.
"Nah, begitu dong! Mari kita berangkat sama sama, Kakang!" ujar Dewi Tangan
Merah sambil menarik tangan Panji untuk segera meninggalkan tempat itu.
"Eh ...., eh...., bagaimana ini"!" Panji menjadi bingung bercampur malu. Dan untuk
beberapa saat lamanya pemuda itu tidak mampu berkata kata.
-"Kalau kutolak gadis ini pasti akan marah. Tapi, kalau kuterima, tentu akan
membuat repot perjalananku! Hm..., apa yang harus kukatakan agar ia tidak marah?" lanjut Panji
dalam hati. Sementara itu, kedelapan orang pendekar dan
empat pengawal kepala desa tersenyum geli melihat Panji yang tidak berdaya
menghadapi Dewi Tangan Merah atau Sundari yang memang pandai bicara itu.
"Sudahlah, Adi Panji. Turuti saja kemauannya!
bukankah lebih menyenangkan daripada melakukan Perjalanan sendirian! Apalagi
yang menemani seorang 138
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Dewi?" goda Ludira sambil tertawa
terbahak bahak melihat kebingungan pemuda yang mereka kagumi itu.
-"Hm..., baiklah! Baiklah, aku mengalah! Mari, Kakang!"akhirnya Panji pun
mengalah, walaupun di wajahnya menyemburat merah menahan malu.
Terpaksa dituruti kehendak gadis itu karena tidak ingin membuat gadis itu
tersinggung. Maka, Panji segera berpamitan kepada yang lainnya.
"Nah, begitu baru enak! Lagi pula apa sih ruginya melakukan perjalanan
bersamaku?" ujar gadis itu lagi sambil mencibirkan bibimya yang merah menantang.
Panji tidak menjawab perkataan gadis itu, tapi hanya menoleh sambil tersenyum
melihat keriangan Dewi Tangan Merah. Memang pada dasamya, dia adalah gadis yang
periang dan pandai bicara.
Diiringi gelak tawa kedua belas kawannya, sepasang muda mudi itu segera berjalan
-meninggalkan Desa Pasiran dan menuju ke Bukit Iblis. Angin fajar berhembus
lembut mengantar kepergian sepasang pendekar
muda yang akan melaksanakan kewajibannya sebagai penegak keadilan.
*** 139 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 8
Di tengah kegelapan malam yang hampir
menjelang pagi, sesosok bayangan putih berambut meriap melesat meninggalkan
perbatasan Desa
Pasiran. Kecepatan lari bayangan putih itu memang sukar ditangkap mata biasa.
Seolah olah, bayangan itu tengah berpacu dengan sang waktu yang saat itu sudah -hampir berganti.
Bayangan itu terus berlari ke arah mulut hutan
yang terletak jauh di luar Desa Pasiran. Setelah cukup memakan waktu, barulah ia
tiba di mulut hutan itu. Padahal, perjalanan itu biasa
ditempuh orang selama satu hari. Tapi oleh
bayangan itu hanya ditempuh kurang dari
seperempat hari! Dapat dibayangkan, betapa
tingginya ilmu meringankan tubuh yang dimiliki bayangan putih itu!
Bayangan putih itu terus melesat melewati
hutan belantara yang sukar dan gelap. Dan kini dia tiba pada sebuah daerah
perbukitan yang tegak berjajar bagaikan raksasa raksasa yang
-sedang tidur. Mendadak bayangan putih yang ternyata
Dedemit Bukit Iblis itu, menghentikan larinya.
Kepalanya ditengadahkan ke langit yang
140 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com nampak mulai cerah itu. Cuping
hidungnya bergerak gerak,-seolah olah
-mengendus sesuatu yang tidak berkenan di hatinya.
Perlahan lahan sinar matanya yang menyeramkan itu berubah kehijauan. Otot otot
- -di seluruh tubuhnya menegang! Ternyata nalurinya yang
tajam memperingatkan adanya bahaya mengancam yang tengah mengintainya. Iblis itu terdiam sejenak seolah sedang
mempertimbangkan sesuatu.
Beberapa saat setelah hatinya mantap,
Dedemit Bukit Iblis melangkah pelahan menuju tempat kediamannya. Langkah kakinya
yang satu satu itu, menandakan kalau ia tengah
-bersiap slap menghadapi segala kemungkinan yang
-bakal terjadi. Dan, tiba tiba....
-Siiinnng! Seennng! Siiinng!
Terdengar suara berdesing yang disusul
meluncurnya beberapa buah senjata yang
menyambar ke arah tubuhnya! Namun dengan
gerakan yang sangat mengagumkan, kedua
tangan Dedemit Bukit lblis menangkap empat
batang tombak yang mengancam kepalanya.
Sedangkan yang mengancam tubuhnya, sama
sekah tidak digubris.
Tappp! Tappp! Trakkk! Trakkk!
Luar biasa sekali! Senjata seniata yang menyentuh tubuhnya langsung patah dan
-runtuh ke tanah!
Sementara empat batang tombak yang 141 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ditangkapnya, langsung dikembalikan
dengan kecepatan empat kali lipat dari semula. Senjata-senjata itu meluncur menuju
semak semak yang-berada lima depa di sebelah kirinya.
Krosakkk! "Aaarrggghhh...
Terdengar raungan tinggi, disusul munculnya
empat sosok tubuh yang berdiri limbung. Tangan mereka memegangi tombak yang
telah menembus dada dan lehernya. Cairan merah seketika
membasahi pakaian mereka. Empat orang itu
ambruk ke tanah dan tidak bergerak gerak lagi.
-Belum lagi ibiis itu dapat menarik napas lega,
tiba tiba bermunculan beberapa sosok tubuh
-dari sekitar tempat itu. Dalam waktu yang singkat saja Dedemit Bukit lblis sudah
terkurung oleh puluhan orang yang bersenjata.
Hm..., iblis busuk! Bersiaplah menerima
kematianmu! Seraaanng ... !" seru seseorang yang memimpin penyerangan itu.
Tanpa diperintah dua kali puluhan orang itu pun s a g e r a b e r l o m p a t a
n k e a r a h D e d e m i t B u k i t I b l i s . Senjata senjata mereka
-berdesingan dan menyambar nyambar dengan kuatnya.
-"Arahkan senjata senjata kalian ke bagian kepala!"
-kembali terdengar perintah yang dikeluarkan oleh seorang lelaki gagah yang berusia sekitar lima puluh tahun.
Wajahnya masih terlihat tampan dan berwibawa. Pada dagu dan pipinya 142
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ditumbuhi bulu bulu halus yang -lebat dan hitam.
Orang tua gagah itu tak lain adalah Ki Teja Laksana atau yang lebih dikenal
berjuluk Pendekar Tangan Baja.
Di sebelah kiri Pendekar Tangan Baja,
terlihat seorang pendekar yang selalu membawa bawa guci arak. Tidak salah lagi,
-pendekar itu adalah Pendekar Pemabuk. Kedua
orang pendekar itu hanya berdiri di tepi arena pertandingan, sambil
memperhatikan jalannya
pertarungan itu. Rupanya kedua orang pendekar
itu sedang mengamati gerakan maupun kelebihan Dedemit Bukit lblis, untuk mencari kelemahan kelemahannya.
-Dedemit Bukit Iblis yang lagi dikeroyok
puluhan orang pendekar itu, memang benar benar lihai. Dalam beberapa jurus saja,
-tiga orang pendekar telah menggeletak tewas dengan leher berlubang! Namun
mesikipun demikian, para
pendekar itu tidak menjadi gentar. Mereka tetap bersemangat menyerang dengan
semangat yang tinggi. Menghadapi serangan yang susul menyusul
-itu, Dedemit Bukit Iblis menggeram gusar.
Dengan teriakan yang mendirikan bulu roma,
tubuhnya melesat melompat mundur. Tiba tiba
- kedua tangannya berputar putar-dengan
kecepatan yang sukar diikuti mata. Dari sela sela bibirnya
-terdengar suara desisan yang 143 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menggetarkan jantung! Itulah jurus
'Tangan Pengejar Roh' yang merupakan, gabungan antara
ilmu silat dengan ilmu sihir. Tentu saja pengaruh dan kedahsyatannya pun
sangatlah hebat!
Pada saat itu, dua orang pendekar melancarkan

Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

serangan berbahaya yang mengarah pada mata dan tenggorokan si iblis.
Tapi entah dengan cara bagaimana, tahu tahu
-kedua tangan Dedemit Bukit Iblis sudah
mencengkrarn leher kedua orang itu.
Krekkk! Krakkk!
Terdengar bunyi tulang leher yang patah
ketika Dedemit Bukit Iblis itu mengerahkan
tenaga pada cengkramannya. Tanpa dapat
menjerit lagi, dua pendekar itu tewas. Dan
dengan sekali sentak, dua tubuh yang telah
menjadi mayat itu terlempar dan langsung
menimpa kawan kawannya.-Seketika
para pendekar itu serentak mundur sambil menahan
senjatanya. Meskipun telah menjadi mayat, namun
sungguh tidak diinginkan kalau pedang mereka membelah tubuh dua Pendekar itu.
"Wah, Kakang! Kalau didiamkan terus, bisa bisa semua pendekar tewas di tangan
-iblis terkutuk itu!" ujar Pendekar Pemabuk geram.
Pendekar Tangan Baja atau Ki Teja Laksana
pun menjadi gusar melihat keadaan itu. Maka ketika melihat Pendekar Pemabuk
sudah tidak sabar, dia pun segera melesat ke arena
144 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com pertempuran. "Mari, Adi. Kita
gempur iblis itu!"
ujar Pendekar Tangan Baja.
"Mari, Kakang!" sahut Pendekar Pemabuk.
Setelah berkata demikian, Pendekar Pemabuk pun
segera menggerakkan tubuhnya mengikuti Pendekar Tangan Baja yang telah mendahului
melesat ke arena pertarungan.
Para pendekar yang semula sudah mulai
gentar, menjadi bangkit semangatnya ketika
melihat dua pemimpinnya telah memasuki arena pertarungan. Mereka pun kembali
menyerbu ke arah Dedemit Bukit Iblis itu.
Pendekar Tangan Baja dan Pendekar Pemabuk
yang tidak ingin melihat kawan kawannya-terbantai, segera menghadang serangan serangan iblis
-itu dengan ilmu andalannya. Maka dikerahkanlah ilmu yang terkenal yaitu jurus
'Sepasang Kepalan Baja'.
Sepasang kepalan Ki Teja Laksana menyambar
-nyambar menimbulkan suara menderu tajam karena
disertai oleh tenaga dalam penuh! Bukan main hebatnya serangan itu! Kedua
tangannya benar-benar kuat seperti baja. Jangankan kepala
manusia, bahkan batu karang pun akan hancur apabila terlanggar pukulannya.
Pantaslah kalau ia dijuluki orang Pendekar Tangan Baja!
Dedemit Bukit Iblis sempat terkejut ketika
mendengar suara angin pukulan yang kuat
mengancam dadanya. Tapi sebagai tokoh sesat yang
145 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com selalu percaya akan kekuatannya,
Dedemit Bukit Iblis
tidak mempedulikannya.
Dipapaknya serangan itu, bahkan dibarenginya dengan
cengkraman kedua tangannya ke arah pundak dan
kepala Iawan. Bukkk! Breettt! Breettt!
"Aaakkkhhh ... !" Pendekar Tangan Baja menjerit tertahan. Tubuh tua itu
terpelanting. Kedua
pangkal lengannya terluka, dan tampak mengeluarkan darah! Rupanya ketika pukulannya telak menghantam dada si iblis, ia menjadi
terkejut setengah mati. Karena tangannya seperti menghantam segumpal besi
yang keras dan licin. Dan bukan itu saja. Dari tubuh Dedemit Bukit Iblis itu pun
keluar daya dorong yang sangat kuat! Akibatnya, tubuh
Pendekar Tangan Baja terlempar dengan kuatnya.
Belum lagi hilang rasa terkejutnya, sepasang cakar si iblis itu sudah
mencengkram bahunya. Ki
Teja Laksana segera mengerahkan tenaga dalam untuk melindungi bahunya, yang
dibarengi dengan sentakan ke belakang. Untunglah, cengkraman
itu hanya melukai kedua pangkal lengannya.
Pendekar Tangan Baja meringis menahan
rasa sakit yang hebat pada lukanya. Untung saja bahunya masih dapat
diselamatkan. Kalau tidak, pasti bakal remuk terkena, cengkraman jurus
'Tangan Pengejar Roh' yang sangat mengerikan itu. Cepat Pendekar Tangan Baja
mengerahkan 146 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hawa murni ke arah luka itu, untuk
menghilangkan rasa nyeri pada luka akibat cengkraman tadi.
Sedangkan yang dialami Dedemit Bukit Iblis,
tidaklah separah Pendekar Tangan Baja. Iblis itu hanya terdorong mundur sejauh
tiga langkah. Namun dadanya sempat bergetar akibat pukulan
yang dilancarkan Pendekar Tangan Baja. Mau
tidak mau iblis itu juga harus mengakui kehebatan tenaga lawannya.
Dan pada saat yang hampir bersamaan di saat
tubuh Dedemit Bukit Iblis terjajar mundur, guci di tangan Pendekar Pemabuk
melayang dengan
kecepatan tinggi ke arah punggungnya.
Wuuukkk! Guci arak itu meluncur deras menimbulkan suara mengaung karena digerakkan oleh
tenaga dalam penuh! Jangankan tubuh manusia batu pun akan hancur apabila terkena
hantamannya. Namun Dedemit Bukit Iblis yang dihadapinya
kali ini tidaklah sama dengan beberapa bulan yang lalu. Kemajuan yang dicapai
iblis itu saat ini sangatlah pesat Selain itu, dia juga sudah Pernah merasakan
kelihaian Pendekar Pemabuk Maka, kini
dengan mudahnya iblis itu menggerakkan tangan kanannya untuk menangkis serangan
Pendekar Pemabuk. Bahkan langsung disusulnya dengan
sebuah tendangan berputar yang menuju ke dada lawan.
Klaaannng! Dheerr!
147 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
"Ouuugghhh .... !"
Terdengar suara bagaikan dua batang besi
dibenturkan keras! Tubuh Pendekar Pemabuk
bergetar bagaikan menghantam sebuah tiang
baja kokoh! Sebelum Pendekar itu menyadari
keadaannya, sebuah tendangan yang berkekuatan
tenaga dalam penuh menghantam telak dadanya.
Dengan sebuah keluhan pendek, tubuh Pendekar
Pemabuk terlempar sejauh dua tombak. Dan dari
mulutnya menyembur darah segar Yang berhamburan ke sekitarnya.
"Adi Panggal...!" seru Pendekar Tangan Baja seraya beriari memburu laki laki itu-dengan, wajah pucat pasi. "Adi Panggal! Kau... kau tidak apa apa?" tanyanya
-cemas. "Uuuh..., Kakang Teja! Tendangan iblis itu hebat sekali! Dadaku serasa remuk!
Mungkin ada beberapa tulangku yang patah! Ah, maafkan aku,
Kakang! Rasanya aku tidak mungkin dapat
membantumu lagi! Hati hatilah, -Kakang! Kepandaian iblis itu sudah, maju sedemikian
pesatnya," kata Pendekar Pemabuk. Sedangkan Pendekar Tangan Baja hanya dapat
mengangguk dengan, wajah sedih.
"Istirahatlah dulu, Adi! Aku akan mencoba menghadapinya. Mudah mudahan nasibku
-sedang baik hari ini," tegas Pendekar Tangan Baja, penuh harap. Kemudian pendekar itu
pun melangkah meninggalkan Pendekar Pemabuk
148 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang sudah tak berdaya. Dengan
wajah gusar, Pendekar Tangan Baja segera melesat ke arena pertarungan.
Pada saat itu, pertarungan antara Dedemit
Bukit Iblis melawan pendekar pendekar lain
-sudah memasuki jurus ketiga puluh. Kesaktian Dedemit
Bukit lblis benar benar-telah
menggentarkan hati mereka. Pada tiga jurus
terakhir tadi, tujuh orang pendekar kembali
menjadi korban cengkeraman iblis tersebut
Mereka tewas dengan batok kepala berlubang.
"Aarrggghhh ... !"
Kembali terdengar lengking kesaidtan yang disusul dengan terlemparnya tiga orang
Pendekar. Isi perut mereka berhamburan, karma pecah
dirobek jad im tangan Dedemit Bukit His yang sekeras baja. Benarbenar mengerikan
-jurus 'Tangan Pengejar Roh' Itu.
"Iblis keji! Mampuslah!" bentak Ki Teja Laksana sambil melancarkan serangan
-serangan yang menimbulkan angin bersiutan. Pendekar Tangan
Baja yang marahnya sudah memuncak itu segera
mengerahkan seluruh tenaganya. Serangannya
dilancarkan secara bertubi tubi.
-Dedemit Bukit Iblis yang sudah mengetahui
kekuatan lawan, segera mengelak. Langsung
didesaknya lawan dengan serangan serangan
yang ganas dan mengerikan. Sepasang tangannya bergerak cepat, dan menimbulkan
149 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hawa yang menggetarkan. Memang,
sepasang tangan itu juga dialiri kekuatan gaib, sehingga kehebatan jurus iblis itu
berlipat ganda.
Jurus demi jurus berlalu cepat tidak terasa pertarungan telah melewati lima
belas jurus. Meskipun para pendekar sudah dibantu Ki Teja Laksana,
namun beberapa orang kembali menggeletak dengan leher patah!
"Gila! Iblis keparat! Biadab!" teriak Ki Teja Laksana penuh kemarahan. Ternyata,
iblis itu kembali membunuh beberapa orang kawannya
tanpa mampu dicegah. Bahkan ini terjadi di
depan hidungnya. Betapa terpukulnya hati
Pendekar Tangan Baja melihat hal itu. Dan
dengan kemarahan yang meluap luap, Pendekar-Tangan Baja kembali memperhebat serangan
-serangannya. Namun celakanya, ke mana saja ia menyerang, Dedemit Bukit Iblis itu
selalu dapat mengelak. Kemarahan Ki Teja Laksana semakin
menjadi jadi saja.
-Di saat pertarungan sudah memasuki jurus
yang kesembilan belas, Pendekar Tangan Baja
melontarkan dua buah pukulan disertai pengerahan tenaga dalam penuh ke arah leher dan
ulu hati Dedemit Bukli Iblis.
Terkesiap hati Dedemit Bukit Iblis ketika melihat serangan
maut itu. Segera digerakkan tangannya secara bersilangan, untuk menangkis serangan lawan. Terdengar suara
yang keras 150 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com ketika kedua tangan mereka bertemu.
Ternyata, Dedemit Bukit Iblis masih meneruskan kedua
telapak tangannya yang terbuka untuk menghantam dada Pendekar Tangan Baja.


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dheeesss ... ! Bagai laying layang putus, tubuh Pendekar-Tangan Baja terlempar dan jatuh di tanah.
Darah menyemprot dari mulutnya sehingga
membasahi pakaian lawan. Ki Teja Laksana
tergeletak dengan napas satu satu. Dirasakan
-dadanya hancur akibat hantaman telapak tangan Dedemit Bukit Iblis yang
menggunakan jurus
'Tangan Pengejar Roh'. Cairan merah masih
mengalir dari sela sela, bibirnya. Jelas, kalau pendekar itu terluka dalam cukup
-parah. Sementara itu, ketika melihat gedorannya
menemukan hasil, Dedemit Bukit lblis segera
melompat untuk menghabisi lawan yang sudah
tidak berdaya itu. Kedua tangan iblis itu terkembang dan siap mengirim lawannya
ke akhirat. Pendekar Tangan Baja yang sudah tidak
berdaya itu, hanya dapat memandang tak
berkedip. Dia hanya pasrah, menantikan tangantangan maut itu menghunjam batok
kepalanya. Dheerrr! Terdengar sebuah ledakan dahsyat yang
memekak telinga! Disusul dangan terlemparnya
Dedemit Bukit Iblis di iringi dengan dengan jeritannya yang parau. Rupanya pada
saat yang 151 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com gawat itu, tiba tiba sesosok -bayangan putih
keperakan berkelebat memapak kedua tangan
Dedemit bukit Iblis. Bumi bagai bergetar akibat pertemuan dua tenaga dalam
penuh. Sedangkan sosok tubuh berjubah putih itu
terjajar mundur sejauh lima langkah! Dia tak lain adalah Panji. Pemuda yang
dikenal sebagai
Pendekar Naga Putih ini merasa terkejut juga ketika mendapat kenyataan bahwa
tenaga dalam lawannya ternyata begitu dahsyat!
Pendekar Pemabuk yang masih dalam
keadaan lemah hanya mampu memandang takjub
kejadian itu. Sedangkan Pendekar Tangan Baja hampir tak percaya mendapati
dirinya dalam keadaan selamat.
"Pendekar Naga Putih...!" seru Pendekar Tangan
Baja dan Pendekar Pemabuk berbarengan. Kedua orang pendekar Sakti itu
pun menarik. napas lega dengan wajah berseri-seri.
"Tidak salah lagi! Dia pasti Pendekar Naga Putih! Lihat saja salah satu ciri
dari ilmunya yang mukjizat itu!" seru Pendekar Pemabuk yang pernah mendengar
ciri ciri Pendekar Naga Putih itu.
-"Grrhh..., Anak Muda! Kaukah yang berjulukan Pendekar Naga Putih itu" Rasanya
tak percaya kalau kau telah membunuh Tiga Iblis Gunung
Tandur!" kata Dedemit Bukit Iblis dengan suara parau dan menjijikan.
152 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
"Begitulah orang orang menyebutku! Dan-sekarang
bersiaplah kau untuk menerima kematianmu, iblis keparat!" bentak Panji berang.
Dia memang merasa terpukul sekali melihat
mayat mayat pendekar yang telah dibantai secara kejam itu.
-"Anak Muda sombong! Kulumat tubuhmu
dan akan kuhirup darahmu!" teriak Iblis itu gusar.
Setelah berkata demikian, tubuh Dedemit
Bukit Iblis mencelat ke arah Panji dengan jurus andalannya
yang mengerikan itu. Kedua tangannya berputaran mengaburkan pandangan
lawan. Dalam sekali serang saja, dia telah
mengancam delapan jalan darah kematian di
tubuh lawan. "Hhm..!"
dengus Panji ketika melihat serangan itu. Secara spontan 'Tenaga Dalam
Gerhana Buminya bergolak dan membentuk
selapis kabut bersinar putih keperakan yang
menyelimuti seluruh tubuhnya. Tangannya lalu
digerakkan membentuk cakar naga. Dengan
menggunakan ilmu 'Naga Sakti', Panji segera
menyambut serangan lawan.
Kini keduanya segera terlibat dalam sebuah
pertarungan seru dan mendebarkan! Tubuh mereka yang sama sama terselubung jubah -putih itu,
saling serang dengan cepatnya. Kalau saja tubuh Panji tidak mengeluarkan sinar
putih keperakan, Cukup sulit juga untuk dapat membedakan
153 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com keduanya. Memang sukar sekali
mengikuti gerakan mereka yang luar biasa cepatnya!
Kalau dilihat dari gerakan yang sama sama
-gesit dan sama sama ringan itu, rasanya ilmu meringankan tubuh keduanya
-berimbang! Kadang-kadang tubuh dua orang sakti itu melambung tinggi melakukan
serangan dari udara. Angin pukulan itu membuat daun daun pohon di sekitar tempat
-itu bagai dilanda angin topan dahsyat! Debu dan pasir beterbangan akibat pukulan-pukulan jarak jauh yang dilancarkan masing masing lawan.
-Tanpa terasa, pertarungan dua orang sakti itu telah berlangsung empat puluh
jurus. Dan pada suatu kesempatan, Panji berhasil memancing lawannya. Pemuda itu melontarkan
sebuah pukulan yang mengarah lambung
Sengaja dikerahkan separuh dari tenaganya
untuk mengetahui reaksi lawan. Angin pukulannya berdesing tajam karena didorong
tenaga dalam penuh!
Melihat pukulan itu, Dedemit Bukit Iblis
tidak berani untuk memberikan tubuhnya. Segera digeser kaki kanannya ke b
elakang dan sambil memutar tubuhnya, segera dilepaskannya sebuah
tendangan disertai pengerahan tenaga dalamnya ke
perut Panji suara mengaung keras menandakan kalau serangan itu disertai tenaga
dalam yang cukup sempurna.
Panji yang memang sudah memperhitungkan hal
154 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu, segera memutar tubuhnya dengan
kuda kuda sangat rendah. Sehingga tendangan Dedemit Bukit Iblis hanya lewat
-sedikit di atas kepalanya. Kemudian dengan posisi kuda kuda 'Sepasang Kaki
-Berakar Di Bumi', Pendekar Naga Putih itu segera
mendorongkan kedua telapak tangannya sekuat
tenaga ke dada Dedemit Bukit Iblis. Hembusan angin yang luar biasa dinginnya
mengiringi dorongan tangan Pendekar Naga Putih itu.
Deeesss! "Aaarrrhhkk...!"
Dedemit Bukit lblis meraung dahsyat ketika
dorongan telapak tangan Panji telah mengenal dadanya. Tanpa dapat dicegah lagi,
tubuh iblis itu terlempar sejauh lima tombak, dan terus bergulingan sampai satu
tombak jauhnya. Namun, karena
ilmu kekebolan tubuhnya yang mengharuskan dia menghisap darah seorang bayi
yang baru lahir, dorongan itu seperti tidak berpengaruh. Iblis itu langsung
melompat berdiri meskipun agak limbung. Memang luar biasa sekali kekebalan tubuh
yang dimiliki iblis itu.
Meskipun keadaan Panji tidak separah
keadaan Dedemit Bukit Iblis, tapi pemuda itu cukup terkejut juga! Walaupun kuda-kudanya
tidak sampai tergempur, namun tubuhnya
terdorong sejauh setengah meter. Bahkan
sampai meninggalkan bekas sedalam setengah
anak panah di atas tanah!
155 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com
"Gila! Iblis ini mempunyai daya tolak yang kuat!" kata pemuda itu dalam hati.
Sementara itu Dedemit Bukit Iblis menjadi
murka sakali ketika mendapati ada cairan merah yang
merembes dari sela sela-bibirnya.
Matanya yang memancarkan sinar kehijauan itu bergerak gerak liar. Rupanya,
-pengaruh pukulan Panji tadi memang berjalan lambat, tapi hasilnya cukup
memuaskan juga.
"Hm.... cabutlah pedangmu, Anak Muda!
Cabutlah.... Aku adalah tuanmu. Turuti semua perintahku! Cabutlah pedang dan
bunuhlah dirimu sendiri, sebagal tanda baktimu kepadaku!" bujuk Dedemit Bukit Iblis, sambil menatap kedua mata Panji. Tentu
saja disertai kekuatan gaib yang mempengaruhi jalan
pikiran. Suaranya menggeletar memasuki alam
bawah sadar dan menguasai pikiran. Pengaruh
kata kata yang di ucapkan iblis itu sangatlah kuat dan seakan akan tidak dapat
- -dibantah lagi.
Beberapa orang pendekar yang menyaksikannya, sudah siap mencabut pedang
Ternyata pengaruh kekuatan gaib yang terkandung dalam suara Dedemit Bukit Iblis juga
mempengaruhi mereka. Dan para pendekar itu
pun segera mengacungkan pedangnya tinggi
tinggi dan siap dihunjamkan ke perutnya
masing masing. - Tiba tiba terdengar lengkingan tinggi yang-156
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menindih getaran suara Dedemit
Bukit Iblis. Terjadilah sebuah letupan kecil di udara yang menandakan musnahnya pengaruh
sihir iblis itu.
Mendadak tubuh Dedemit Bukii Iblis terdorong sambil menekap dadanya yang
bergetar hebat akibat lengkingan yang dikeluarkan Panji tadi.
Merasa ilmu sihirnya tidak dapat mempengaruhi lawannya, Dedemit Bukit Iblis
menggereng bagaikan binatang terluka. Disertai teriakan yang merontokkan
jantung, tubuh iblis itu meluncur ke arah Panji dengan kecepatan yang sukar
ditangkap mata biasa. Dia langsung
mengirim serangan dengan, jurus 'Tangan
Pengejar Roh' yang sangat mengerikan itu.
Panji yang sudah ingin menyelesaikan pertarungan ini, segera mengempos semangatnya.
Hasilnya, 'Tenaga Dalarn Gerhana Bulan' semakin
deras mengalir ke seluruh anggota tubuhnya.
Dengan sebuah teriakan yang mengguntur, Panji segera melompat menyambut serangan
lawan. Pertarungan pun kembali berlangsung dengan hebatnya. Debu dan pasir beterbangan
dilanda angin Pukulan yang dahsyat itu. Daun daun pohon berguguran membuat -suasana pertarungan
semakin menegangkan.
Para pendekar yang menyaksikan pertarungan itu merasa terbelak kagum! Mereka
benar benar -tercengang menyaksikan semua itu. Selama
hidup, baru kali inilah mereka dapat menyaksikan pertarungan 157
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang benar hebat dan dahsyat!
Tiga Puluh jurus pun kembali berlalu dengan cepatnya. Dan kali ini Dedemit Bukit
Iblis benar benar terdesak oleh serangan serangan gencar yang dilakukan
- -lawannya. Nyalinya pun mulai gentar merasakan kehebatan anak muda yang menjadi
lawannya itu. Secara diam diam, mulai dipikirkan jalan keluar untuk menyelamatkan dirinya.


Pendekar Naga Putih 02 Dedemit Bukit Iblis di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

-Justru hal inilah yang menjadi pantangan bagi seorang ahli silat. Karena dengan
demikian perhatiannya telah terbagi. Dan hal semacam ini tentu saja dapat
merugikan dirinya sendiri.
Memasuki Jurus ketiga puluh tujuh, Panji mulai tahu apa yang dipikirkan
lawannya. Maka semakin diperhebatlah serangannya! Dan ketika Dedemit Bukit Iblis
melontarkan sebuah pukulan ke arah bawah perutnya, pemuda itu segera melompat ke
samping sambil melepaskan tendangan beruntun yang mengancam tujuh jalan darah kematian di tubuh lawan.
Tentu saja iblis itu menjadi terkejut setengah mati!
Dengan gugup dilempar tubuhnya ke belakang. Namun Panji juga tidak tinggal diam.
Pemuda itu segera melompat ke atas tubuh lawannya dan langsung dicengkramnya
leher iblis itu. Dengan pengerahan tenaga saktinya, disentakannya kuat kuat.
-Brettt! Brettt!
"Krrooohhhk...!"
Terdengar suara mengorok yang keluar dari
kerongkongan iblis itu. Darah segar memancur dari 158
Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com batang lehernya yang bolong akibat
cengkraman Panji tadi. Tubuh Dedemit Bukit Iblis berkelojotan meregang nyawa,
lalu, terdiam untuk selama lamanya. Dedemit Bukit Iblis akhimya tewas dalam -keadaan yang tidak berbeda dengan korban korbannya.
-Panji berdiri mematung sambil menengadahkan
wajahnya ke langit yang sudah mulai agak terang itu.
Ditariknya napas penuh kelegaan. Senyumnya terkembang ketika melihat Dewi Tangan Merah atau Sundarl berlari menghampirinya.
"Kau.... Kau tidak apa apa, Kakang Panji...?" tanya Dewi Tangan Merah cemas.
-Tanya disadarinya
tangannya telah pula menggenggam kedua tangan pemuda itu penuh kehangatan.
Tiba tiba tubuh Panji melorot jatuh di atas rerumputan tebal, disertai suara
-keluhan pendek yang keluar dari mulutnya.
Tentu saja Dewi Tangan Merah menjadi terkejut setengah mati! Wajahnya yang
cantik itu mendadak pucat karena kekhawatiran yang amat sangat.
"Kakang Panji! Kau..., kau kenapa?" teriak Dewi Tangan Merah sambil mengguncang
-guncangkan tubuh pemuda itu. Dan kecemasannya pun semakin memuncak ketika
dilihatnya kedua mata Pendekar Naga Puth itu terpejam.
Namun, tiba tiba Panji tersenyum sambil membuka kedua matanya. "Aku hanya
-kepingin tidur!" kata Pendekar Naga Putih singkat.
"Kurang ajar Rupanya kau sengaja menggodaku,
159 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
EBook By : Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Awas kau!" rutuk Dewi Tangan Merah
dengan wajah kemerahan karena malu.
Panji cepat cepat bangkit dan berlari, karena Dewi Tangan Merah sudah
-menggerakkan tangannya
untuk memukul. Panji terus berlari sambil tertawa terbahak bahak. Rasanya senang
-sekali la telah berhasil membohongi dara jelita yang sangat cerdik itu.
Angin pagi bertiup lembut seolah olah ikut gembira menyaksikan dua muda mudi
- -yang sedang bersenda gurau itu. Cahaya kemerahan pun mulai muncul dari ufuk
timur. Pertanda sang matahari sudah memulai tugasnya.
SELESAI WAKINAMBORO PROPERTIES
160 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
Document Outline
COVER PNP.002 Pendekar Naga Putih - 002. Dedemit Bukit Iblis
Seruling Sakti 12 Jaka Sembung 16 Kemelut Di Pulau Aru Istana Yang Suram 11
^