Pencarian

Body Mengalahkan Wajah 6

Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser Bagian 6


"Kalian temenan di FB " Sejak kapan " " tanya ane.
"Itu pas pesta kemaren dia minta di-add karena pengen liat foto-foto kalian berdua yang aku
posting di FB. Kami beberapa kali saling komen di status kok. Kamu mungkin nggak tahu soalnya kamu kayaknya jarang FB-an. " jawab Putri.
Ane buru-buru mengeluarkan HP dan ngecek aplikasi FB, dan bener ane lihat Putri emang posting beberapa foto villa yang persis sama dengan yang ada di gallery HP-nya Wulan. Dan saat ane lihat ada nama Shela di kolom komen dan mereka sempet komen berbales-balesan beberapa kali. Kayaknya sih Shela ngasih nomor WA dan pin BB-nya ke Putri lewat obrolan pesan. Ane jelas nggak tahu soalnya ane emang udah jarang banget buka FB.
"Kamu kok keliatan kaget sih " Dia tadi bilang ke kamu kalo nggak bisa " " tanya Putri.
"Ehhh aku belum telpon sih, cuma ngira-ngira aja hehe... " jawab ane sambil ketawa, padahal nggak lucu.
Yaaa elah kenapa selalu aja ada momen super chitatos mentos kampretos menimpa ane ?""
Part 80 "Kamu kok keliatan kaget sih " Shela tadi bilang ke kamu kalo dia nggak bisa " " tanya Putri.
"Nggak, aku belum telpon sih, cuma ngira-ngira aja hehe... " jawab ane ketawa, padahal nggak ada yang lucu.
Soalnya Shela kemaren pernah bilang kalau dia Sabtunya juga mau pulang. kata ane lagi tapi ya bohong.
Kalo gitu fix ya, kamu sama Shela ikut " tanya Putri menegaskan, sambil menulis sesuatu di notes, yang sepertinya daftar temen yang ikut besok.
Iya ikut lah. jawab ane. Duh& kacau kacau kacau, keluh ane dalam hati.
Ane pun melirik ke Wulan, dan ternyata dia juga melirik ke ane. Tapi tentu saja dia lang sung membuang muka. Dan kelihatan kalau dia marah banget karena dipastikan musuh bebuyutannya ikut ke villa besok. Sebetulnya ane juga nggak pengen Shela ikut karena jika dia sama Wulan bertemu, itu sama aja mempertemukan Son Goku dan Frieza, yang dipastikan bakal terjadi pertarungan dahsyat, dan bisa-bisa ane juga ikut babak belur. Dan nggak mungkin juga ane bilang ke Putri soal perseteruan mereka, karena jelas itu bakal malu-maluin.
Kuliah ke dua baru berjalan sekitar lima belas menit dan sangat membosankan yang bikin ane terkantuk-kantuk. Tiba-tiba drrrtttt& HP ane bergetar tandanya ada notif masuk. Ane cek, udah ane duga kalo BBM dari Shela.
Shela: vin Ane: ya say Shela: km ikut ke vila bsok sabtu kan Ane: iya say
Shela: kok km ga kasi tau aku sih Shela: malah aku bbm dulu Ane: aku males ke villa say Ane: batalin aja ya
Ane: minggunya kita pergi sendiri gmn Shela: yee ga enak sm mba putri lagi Shela: jmput aku jm 3 ya Ane: ok
Ane: km jam 4 ada les kan" Shela: iya
Shela: makany jgn telat Shela: awasssss klo telat (emot tinju 3x) Ane: iya say beres
Jam satu kurang kuliah selesai, dengan santai ane mengemasi buku-buku dan alat tulis. Jemput sang tuan putri jam tiga kan " Masih ada waktu dua jam lagi, daripada pulang mending ngajak Irfan maen PS aja kali ya. Lagipula kayaknya Wulan masih marah, dan pastinya ga bakal mau deket-deket sama ane. Dan ane lihat dia berjalan keluar ruangan sama Putri dan Citra, sambil asyik ngobrol. Ah berarti aman hehehe&
Fan, PS-an yuk. ajak ane saat ane lihat Irfan lagi duduk-duduk di lobby. Wah boleh, tapi cukongin ya hehehe. pinta Irfan sambil cengengesan. Iya beres. Tapi maennya jangan PES ya, sekali-kali Tekken kek. kata ane. Siap boss. jawab Irfan dengan semangat.
Kamu nggak jadi ikut ke acaranya Putri, Fan " tanya ane sambil berjalan keluar lobby. Sebenarnya aku pengen ikut Vin, tapi malah disuruh pulang sama bapak, soalnya besok minggu saudara-saudara pada ngumpul di rumah. keluh Irfan.
Lagipula kapan lagi ada kesempatan ngumpul sama temen-temen di villa deket pantai, kan asyik. kata Irfan lagi.
Halah, bilang aja kamu mau pelototin bodynya Citra pas di kolam renang. kata ane ketawa. Gak gitu juga keles !! jawab Irfan sewot. Ane emang demen ngeledek Irfan soalnya a ne tahu kalo dia udah lama naksir Citra.
Jangan kuatir, ntar aku fotoin kalo Citra pake baju renang. kata ane setengah berbisik. Beneran "! tanya Irfan antusias.
Tuh kan, ternyata kamu emang ngincer Citra hahahahaa.. kata ane ketawa lagi.
Tiba-tiba saat keluar dari lobby langkah kami terhenti soalnya di depan kami berdiri seorang cewek yang udah kenal banget, dan dia menatap ane dengan muka cemberut dan tangan dimasukkan ke saku celana.
Ngapain " tanya ane.
Aku mau bicara. jawab Wulan singkat tapi ketus.
Ya udah bicara disini aja. jawab ane. Nggak !! jawab Wulan makin ketus.
Vin, kayaknya PS-annya ditunda dulu aja deh. Udah ya aku pulang dulu. kata Irfan sambil melambaikan tangan.
Eh, Fan aku cuma& tapi Irfan tetep aja pergi meninggalkan kami berdua. Ayo !! kata Wulan nggak sabar seraya menggeret lengan ane menuju ke koridor belakang. "Apa-apaan sih kamu ini "! " kata ane sewot saat kami udah tiba di koridor belakang. "Seneng ya nyonya kamu yang paling kamu sayang itu bakal ikut ke villa besok !! " kata Wulan dengan penuh emosi.
"Kok kamu marahnya ke aku sih "! Ke Putri dong kan dia sendiri yang ngajak Shela !! " jawab ane gak mau kalah.
"Nggak usah bawa-bawa Putri !! Dia nggak tahu apa-apa soal ini !! " kata Wulan lebih nggak mau kalah.
"Ya kamu nggak bisa seenaknya dong marah-marah ke aku. Lagipula mana aku tahu kalo Shela ternyata selama ini temenan sama Putri. " jawab ane lebih dan lebih nggak mau kalah. "Bodo amat !! Liat aja nanti, aku gak bakal diem !! Aku bakal bikin perhitungan sama cewek urakan itu !! " kata Wulan sambil menunjuk ke ane.
"Ya ampun Lan, kamu jangan gitu. Itu sama aja kamu cari gara-gara lagi. " jawab ane. "Biarin, aku nggak peduli !! Aku sebenarnya pengen banget pergi ke villa itu sama kamu, tapi semuanya berantakan gara-gara cewek urakan itu !! " jawab Wulan masih dengan nada emosi. "Tapi tetep aja itu bukan alasan untuk cari gara-gara Lan, Shela kan temennya Putri juga dan dia berhak ikut. Kamu jangan mau menang sendiri !! " ane mulai kehilangan kesabara n. "Emang aku pikirin !! Inget ya, pokoknya aku bakal bikin kalian berdua nggak tenang atau kalo perlu bubar sekalian !! " kata Wulan dengan nada mengancam.
"Kamu yang harus inget !! Shela itu gampang emosi, dan dia juga pinter Karate !! Kalau kamu sampai bikin dia marah terus dia ngamuk semua bisa kacau !! Apalagi besok kayaknya cowoknya cuma dua atau tiga orang. Kamu mau temen-temen pada masuk rumah sakit "! Mikir !! " ane akhirnya meledak juga.
"Kok malah aku yang disuruh mikir "! Ini semua salahmu !! Pacaran sama cewek liar kayak gitu !! " Wulan lebih meledak lagi.
"Dia nggak liar kalo kamu nggak cari gara-gara duluan !! Nyadar nggak sih kamu ini "! " emosi ane udah mulai mencapai ubun-ubun.
"Iya aku emang selalu salah !! Terus !! Bela aja terus pacar kamu yang baik hati itu !! "
Tunggu, tunggu, sabar... ini Wulan lagi kalap, kalo dihadapin dengan emosi juga malah bakalan makin runyam. Dan kayaknya Wulan nggak main-main sama ancamannya. Oke, tenang, masalah ini harus dihadapi dengan kepala dingin. Ane menghela napas panjang, lalu mendekati Wulan yang bersandar di dinding, keliatan banget kalau dia emang emosi berat.
"Lan, kamu jangan gitu. Inget Putri itu temen kamu. Dia udah ngundang kita ke acaranya, dia udah korban biaya dan tenaga agar kita semua senang. Masa kamu tega merusaknya " " tanya ane berusaha sesabar mungkin, tapi Wulan cuma diem aja.
"Ayolah, sekali ini aja, lupakan dulu urusan pribadi kalian. Demi Putri, dan demi teman-teman yang lain juga. " ane masih terus membujuk Wulan, tapi Wulan tetep nggak menjawab.
"Baiklah, aku bakal menuruti permintaanmu. Tapi aku juga minta kamu melakukan sesuatu hal demi aku. " kata Wulan sambil menatap tajam ane.
"Apa itu " " tanya ane.
"Setelah acara di villa, aku minta kamu putusin Shela. " jawab Wulan.
Part 81 "Baiklah, aku bakal menuruti permintaanmu. Tapi aku juga minta kamu melakukan satu hal demi aku. " kata Wulan sambil menatap tajam ane.
"Apa itu " " tanya ane.
"Setelah acaranya Putri, aku minta kamu putus sama Shela. " jawab Wulan. "Jangan konyol ah, kan udah kubilang aku nggak mungkin putus sama dia. " jawab ane. "Udah aku duga, jawaban kamu pasti masih sama. " kata Wulan tersenyum penuh arti. "Kamu sayang sama nyonya kamu " " tanya Wulan sambil terus menatap ane. "Kamu kan udah tahu jawabannya, ngapain masih nanya " " jawab ane sambil membuang padangan ke samping.
"Terus sama aku gimana " " tanya Wulan lagi. "Please Lan, kamu jangan bikin aku serba salah. "
"Kenapa " Aku kan cuma nanya kamu sayang sama aku apa nggak " "
Mendengar pertanyaan Wulan, ane cuma diem, emang ane sayang sama Shela, tapi disisi lain Wulan adalah first love ane dan ane pernah suka setengah mati sama dia. Tentu saja perasaan itu nggak akan hilang gitu aja.
"Oke kalo kamu nggak mau jawab, tapi aku kasih tahu kamu satu hal. " kata Wulan. "Pegang dadaku. " pinta Wulan.
"Apa " " ane kaget mendengar permintaan Wulan.
"Kamu nggak denger. Pegang dadaku. " kata Wulan sembari memegang tangan kanan ane. "Apaan sih "! Emoh ah !! " jawab ane sambil mengibaskan tangan ane.
"Iiih nggak papa, disini kan nggak ada orang. " kata Wulan memegang tangan kanan ane lagi. Ane pun kali ini nggak membantah.
"Di sini Vin... " kata Wulan sambil menempelkan tangan ane di dadanya. "... ada hati yang sepenuhnya milikmu. " kata Wulan.
Ane berkeringat dingin dengan hati yang dagdigdug sambil menatap tangan ane yang menempel di dadanya Wulan. Jelas ane begitu soalnya tangan ane menempel rada ke kanan sehingga nggak sengaja sedikit menyentuh&
Ups, tapi itunya Wulan emang montok bener, kalo dikira-kira ukurannya sekitar 34B, lebih gede dari punya Shela, yang mungkin hanya 33. Ya wajarlah kalo Shela ukurannya lebih kecil, kan dia baru kemaren lulus SMU jadi ya belum tumbuh secara&
Vin "! Kamu diajak ngomong ngeliat kemana sih "! kata Wulan dengan nada sewot sambil
mengibaskan tangan ane. Haa eh iya kamu ngomong apa barusan " jawab ane gelagapan. Tuh kan diajak bicara serius malah gak dengerin "! Wulan makin sewot. Eh aku denger kok, kamu bilang hati sepenuhnya milikmu kan " jawab ane. Lagian kamunya juga sih, ngomong pake nempelin tangan di dada segala& jawab ane. & kan aku jadi nggak fokus, apalagi kamu nempelnya agak ke kanan lagi. lanjut ane pelan tapi dengan nada ngedumel.
Gak fokus gak fokus, semalem ada kesempatan sok-sokan nolak, sekarang pake alasan gak fokus. kata Wulan ketus.
Tiba-tiba ada suara HP berbunyi nyaring dan itu bukan suara ringtone HP ane. Rupanya HP Wulan yang bunyi.
Halo Put " jawab Wulan. Oh ternyata Putri yang menelpon. & & & & & & & & & & ..
Aku di toilet, kamu di mana " tanya Wulan. & & & & & & & & & & ..
Oke oke. Tunggu ya udah aku segera kesitu. kata Wulan lalu menutup panggilan. Kamu janjian apa sama Putri " tanya ane.
Dia minta tolong nyarikan jagung buat besok, sekalian bumbu-bumbunya, jadi dia aku ajak ke pasar deket rumah. jawab Wulan.
Iya ding, wajar aja Putri minta tolong kamu belanja. Kamu kan emang punya bakat jadi ibu rumah tangga. kata ane sambil nyengir.
Iya !! Cuma sayangnya sang ayah lagi kecantol sama cewek lain. jawab Wulan ketus. Haha& bisa aja kamu. jawab ane ketawa sambil garuk-garuk kepala. Udah ya aku pergi dulu. Yang jelas, aku cuma mau bilang satu hal&
& di sini ada cewek yang sepenuhnya sayang sama kamu, tetapi selalu kamu sia -siakan. jawab Wulan sambil menatap ane lalu berjalan meninggalkan ane menuju halaman kampus.
Ane menatap Wulan yang berlari-lari kecil menuju ke arah Putri dan Citra yang telah menunggunya di sebuah mobil KIA Piccanto hijau yang terparkir di halaman kampus. Apa iya ane harus putus dari Shela, tapi ane udah terlanjur sayang banget sama dia. Tapi disisi lain ane bener-bener nggak tega ngomong tegas sama Wulan. Ane lalu duduk di bangku lobby, masih jam setengah dua kurang, perut ane udah keroncongan. Enaknya makan siang dimana ya " Di kantin jam segini pasti udah habis-habisan, sotonya palingan tinggal kuah doang. Apa ke&
Kamu nggak pulang mas " tiba-tiba ada suara cewek menyapa ane, sebuah suara yang sangat
teduh dan menyejukkan. Oh kamu Ra " ternyata Rara yang menyapa ane. Dia udah pake tas sama jaket merahnya yang berarti dia udah mau pulang.
Kamu kenapa mas, kok kayak orang bingung " tanya Rara sambil duduk di sebelah ane. Kamu duduk di sebelahku nggak takut sama Wulan, Ra " tanya ane. Nggak mas, soalnya tadi aku lihat Mbak Wulan udah pulang naik mobil. jawab Rara. Kamu sebenarnya kenapa sih mas " tanya Rara lagi.
Nggak papa, aku cuma& . tiba-tiba krucuk krucuk krucuk& perut ane yang sejak tadi udah minta diisi mulai mengalunkan musik keroncong.
Lho, kamu belum makan " tanya Rara sambil ketawa geli. Duh Rara, kamu manis juga kalo senyum. Ane cuma nyengir malu, kampret bener nih perut, bikin malu aja, gerutu ane dalam hati. Kalo kamu mau aku masih ada nasi bekal mas. Belum aku makan soalnya kebetulan tadi di ruangan ada yang ulang tahun terus traktir nasi dus. kata Rara sambil membuka tas ranselnya. Haa& mau dong !! jawab ane dengan antusias, soalnya masakan Rara itu termasuk enak, walaupun masih kalah sama buatannya Wulan.
Rara lalu menyodorkan lunchbox-nya yang berbentuk kotak mungil. Dengan nggak sabar ane lalu membukannya. Wih wihh ternyata isinya komplit juga, selain nasi, ada tumis kangkung, bakmi dan daging goreng dan semua lauknya dibungkus plastik kecil sehingga nggak kecampur sama nasi.
Melihat itu, perut ane yang sejak tadi bermusik keroncong langsung berubah jadi musik jazz. Ane pun dengan lahap langsung memakan bekal Rara tersebut. Hmmm, enak juga persis kayak yang ada di warteg. Rara kayaknya makin pinter masak.
Kamu masak semua ini Ra " tanya ane.
Iya mas. Ada yang kurang mas " tanya Rara tersipu malu.
Ada, kurang banyak. jawab ane sambil nyengir. Soalnya kotak bekal Rara sekarang udah licin tandas.
Bisa aja kamu, mas. jawab Rara tersenyum. Si Edo masih suka gangguin kamu nggak " tanya ane.
Udah nggak kok. Mungkin dia takut beneran sama kamu. jawab Rara ketawa. Ya iya lah. Vino dilawan. jawab ane sambil membusungkan dada dan Rara lagi-lagi cuma ketawa melihat ane.
Makasih ya. kata ane sembari mengembalikan lunchbox milik Rara. Rara cuma mengangguk pelan.
Sayang ya Ra, kita sekarang&
Udahlah mas. Nggak usah dibahas lagi. jawab Rara cepat. Dari nadanya keliatan kalo dia kurang senang.
Eh& s& sorry Ra, bukan maksudku.. iya aku janji nggak bakal ngungkit-ngungkit lagi. jawab ane tergagap melihat Rara rada marah.
Sorry& kamu jangan marah ya " kata ane ke Rara yang tengah menatap halaman kampus. Aku nggak papa kok mas. jawab Rara tersenyum, cuma rada kecut.
Kamu pulang naik apa " tanya ane.
Aku jalan kaki aja mas. Kan rumahku deket, masa kamu lupa " jawab Rara. Mau aku antar " ane menawarkan diri.
Nggak usah mas. jawab Rara sambil menggelengkan kepala.
Aku nggak enak sama Mbak Shela, lagipula nggak etis juga kalau kamu pulang nganter cewek lain mas. timpal Rara.
Iya deh. jawab ane. Duh, ane malah merasa tersindir soalnya ane kan sering ngantar Wulan kemana-mana.
Dah, pulang yuk. ajak ane. Rara pun mengangguk sambil memasukkan lunchbox-nya ke ransel lalu menutupnya. Kami berdua lalu berjalan keluar lobby.
Sekali lagi makasih ya Ra atas makan siangnya hehe. kata ane setelah kami sampai depan parkiran motor.
Iya sama-sama mas. Aku pulang dulu ya, sampai jumpa besok. jawab Rara tersenyum sambil melambaikan tangan, lalu berjalan keluar gerbang kampus.
Duh Rara& masih juga seperti dulu, selalu aja perhatian dan peduli sama orang lain.
Part 81 Sekitar jam setengah tiga ane udah nyampai di depan kampusnya Shela. Tapi ane lihat si tuan putri belum selesai kuliah. Karena ane masih laper, ane beli sepiring batagor dari mang-mang yang mangkal di seberang kampusnya Shela. Sambil duduk di jok motor sembari menikmati batagor, ane kemudian ngirim BBM ke tuan putri biar dia tahu kalo ane udah nunggu.
Ane: say aku dah di dpn ya Ane: woi
Ane: ((o)) ping Ane: ((o)) ping
Shela: iya bawel (emot marah) Shela: sabar napa
Shela: km nunggu dimana" Ane: diluar sbrng jalan Ane: dkt gerobak batagor
Shela: kok ga dibwh pohon aj kaya kmren" Ane: emoh
Ane: aku malu pipiku bonyok Ane: malu ktm tmn2mu Shela: (emot ketawa 5x) Shela: ya udh km tnggu aku ya Shela: sbntr lg selesai kok Ane: iya say
Setelah BBM-an sama Shela, ane melanjutkan menikmati batagor dan nggak lupa sesekali ane meneguk sebotol Teh Pucuk Harum yang ane beli dari Indomaret. Kira-kira sepuluh menit kemudian.. ah itu dia, ane melihat Shela keluar gedung bersama beberapa temen-temen ceweknya. Mereka berjalan sambil asyik ngobrol, nggak beda sama Wulan kalo pas bareng Putri dan Citra. Ah elah Wulan lagi.
Setelah melambaikan tangan ke temen-temennya Shela lalu berjalan menyeberang jalan menuju ke ane yang sejak tadi ngeliatin dia terus. Tiba-tiba& . CIIIITTT !!!! Shela nyaris aja ketabrak sepeda motor Yamaha Vixion yang lagi melintas. Shela keliatan kaget banget, dan pengendara Vixion yang pake helm cakil langsung membuka kaca helmnya.
Woi mbak, hati-hati dong kalo nyebrang. tegur pengendara itu yang sepertinya masih remaja. Kamu tuh yang hati-hati !! Jalanan sempit masih aja ngebut !! kata Shela dengan nada membentak gak mau kalah. Waduh..duh duh&
Saya pelan-pelan kok, mbaknya aja yang nggak hati-hati.
Eeeh& . malah ngeles lagi !! Turun kamu !! AYO TURUN !! bentak Shela semakin sengit, sambil telunjuknya menunjuk ke aspal.
Udah, udah Shel& kata ane sembari menggeret Shela minggir. Aduh apaan sih "! teriak Shela.
Maaf ya mas. Maaf.. maaf& kata ane ke pengendara Vixion itu.
Kamu kok malah minta maaf "! Jelas-jelas dia yang salah. tanya Shela dengan nada tinggi. Kamu gimana sih " Kamu yang salah, nyeberang langsung nyelonong nggak liat kiri kanan. " kata ane ke Shela.
"Sekali lagi, maaf ya mas. " kata ane ke pengendara itu.
Cantik-cantik nggak tau aturan. Ditegur malah marah-marah. kata pengendara itu sembari mengoper gigi satu, lalu berjalan meninggalkan kami berdua.
Apa kamu bilang "! Kamu tuh yang nggak tau aturan !! teriak Shela, tapi pengendara itu nggak menggubrisnya.
Udah.. udah& kamu ini apa-apaan sih " Semua pada ngeliatin kamu lho. kata ane. Emang bener, semua yang disitu termasuk mang-mang batagor pada ngeliatin keributan barusan.
Shela cuma diem sambil pasang muka cemberut lalu berjalan menuju motor ane.
"Shel, kalo di jalan, motor atau mobil itu yang didahulukan. Makanya pejalan kaki kalo nyebrang harus liat kiri kanan memastikan jalan sepi, dan kalo ada motor lewat... "
"AKU TAUUU !! Bawel banget sih !! " bentak Shela.
"Kalo tau kok masih aja mau ketabrak " " sanggah ane. "IYAAAAAA !! Aku ngaku salah !! PUASS "! " Shela malah makin marah. "Ssssttt.. kamu jangan marah-marah terus dong. Diliat orang kan malu. " bujuk ane. "Biarin !! " jawab Shela ketus. Wah Shela masih panas nih, mending ane diemin aja dulu kali ya. "Oke oke.... Ini kita kemana langsung ke sasana apa ke kosanmu dulu " " tanya ane. "Kosan !! " jawab Shela masih ketus sambil memakai helm yang ada di cantolan (padahal itu helm bekas dipakai Wulan ).
Shela kenapa sih, kok kayaknya marahnya nggak wajar " Emang selama ini Shela sering marahmarah gak jelas, tapi marahnya kali ini sepertinya emosional banget. Nggak kebayang kalo nggak ane lerai, pasti pengendara Vixion tadi udah habis dihajarnya. Jangan-jangan lagi dapet kali ya, yah mungkin juga sih.
Kami berdua lalu menuju kosan Shela, sampai di sana Shela kemudian masuk dan mengambil seragam Karatenya. Tetep aja dia masih cemberut dan nggak ngomong sepatah kata pun. Kemudian kami menuju sasana. Sampai di sana sekitar jam empat kurang seperempat dan suasana sasana masih sepi, belum ada seorangpun murid Shela yang datang.
"Shel, kamu kenapa sih sejak tadi marah-marah terus " Kamu ada masalah " " tanya ane dengan hati-hati ke Shela yang lagi membuka sportbagnya.
Lagi-lagi Shela nggak menjawab, dia cuma menatap ane dengan wajah cemberut lalu sambil membawa seragam bergegas menuju ruang ganti. Ane cuma memandang Shela berlalu dengan seribu pertanyaan. Kenapa ya dia bisa semarah ini" Kalo gak salah, selama ini yang bisa bikin Shela marah kayak gini cuma masalah yang berkaitan sama Wulan. Dan seharian ini Shela di kampusnya terus masa sih bisa ketemu Wulan. Dia kan cuma FB-an sama Putri... dan... haaa janganjangan....jangan-jangan.... ane buru-buru membuka aplikasi FB dan mengecek status Putri yang terbaru.
Putri: OTW ke pasar beli jagung Shela: bwt bsok sbtu ya mbak put " Putri: iya mbak :-)
Shela: ikut dong :-D Wulan: cewek labil ga usah ikutan Wulan: ke mall aja sana :-(
Yah elah... pantes aja, keluh ane dalam hati. Ternyata ini yang bikin Shela sejak tadi marah-marah, rupanya Wulan yang sengaja bikin gara-gara. Dan Shela sengaja nggak membalas komenkomennya Wulan, mungkin dia nggak enak sama Putri. Dan kayaknya masalah bakalan makin runyam soalnya Putri sekarang udah tahu soal perseteruan mereka berdua.
BRAKK !! Ane denger pintu kamar ganti terbuka dan Shela keluar dengan mengenakan seragam Karate lengkap. Wajahnya keliatan masih cemberut, ya wajar aja sih siapa yang nggak kesel kalo habis diejek sama musuh bebuyutannya.
"Wulan ya " " tanya ane dengan pelan-pelan sekali, saat Shela memasukkan bajunya ke sportbag. "Tau nanya !! " jawab Shela dengan ketus.
"Udahlah, nggak usah kamu pedulikan Shel, tau sendiri kan Wulan emang orangnya kayak gitu. " bujuk ane.
"Enak ya kamu ngomongnya !! Dia udah berkali-kali ngejek aku, dan sekarang dia ngatain aku di statusnya Mbak Putri. Aku malu banget Vin !! " teriak Shela dengan nada penuh emosi. "Kok kamu nggak bales aja ejekannya " " tanya ane.
"Pengennya sih gitu, tapi aku nggak enak sama Mbak Putri. Masa kami berantem di statusnya. Kan malu juga kalo dilihat temen-temen lain. " jawab Shela.
"Wulan itu kayaknya sengaja ngomporin kamu Shel, biar kamu ngeluarin kata-kata kasar. Jadi keputusanmu nggak nanggepin dia itu udah bener. " hibur ane.
"Makanya itu aku nggak bales ejekan Wulan, Vin. " jawab Shela.
"Tapi yang jelas, kalo sekarang dia ada di depanku, pasti udah aku hajar habis-habisan !! " timpal Shela lagi sambil mengepalkan tangan kanannya.
Tapi Shel, kalo Wulan kamu pukul, bisa-bisa dia masuk rumah sakit. Ntar kamu malah kena masalah lagi. Inget lho kamu udah janji sama kakak kamu&
Kok kamu kesannya ngebela Wulan sih "! Jangan-jangan kamu ada hati sama dia "! tanya Shela dengan nada tinggi.
Bukan gitu, aku cuma nggak ingin kamu dapet masalah lagi gara-gara sembarangan mukul orang. jawab ane.
Tapi dia bener-bener bikin aku geregetan !! Selalu aja cari gara-gara, dan tadi dia ngatain aku labil di FB-nya Mbak Putri. Aku nggak terima dikatain seperti itu, Vin !! kata Shela berapi -api penuh emosi.
Ya kamu tahan diri lah. Inget lho kamu ini instruktur Karate, kamu jadi panutan sama murid - muridmu. Harusnya kamu lebih bijak, nggak gampang kepancing sama ejekan orang. kata ane sok bijak, padahal ane mengutip kata-kata dari komik Tekken Chinmi Gaiden.
Mendengar kata-kata ane, Shela cuma diem aja sambil duduk di sebelah ane. Mungkin dia merasa kata-kata ane ada benarnya. Tapi meskipun gitu, sepertinya tetap bakal terjadi perang nuklir jika Shela dan Wulan ketemu. Dan jika terjadi duel secara fisik, tentu Wulan sangat mustahil bisa menang lawan Shela, kecuali jika keduanya tanding masak.
Atau gini aja deh, mending kita nggak usah ikut acaranya Putri, daripada di sana kamu berantem mulu sama Wulan. bujuk ane.
Nggak !! Enak aja !! Kalo aku batal ikut, itu artinya aku ngaku kalah sama Wulan. Dan dia pasti bakalan ketawa lebar kalo tau aku nggak berangkat. jawab Shela ketus. Haha bener juga si h, batin ane.
Lagian aku nggak enak sama Mbak Putri soalnya aku udah janji bakalan ikut. kata Shela lagi.
Kalo gitu, besok kamu nggak usah ngeladeni Wulan kalo dia nyari gara-gara sama kamu. Sebisa mungkin menghindari keributan, soalnya kan kasihan Putri yang udah rugi tenaga dan biaya bikin acara yang tujuannya bikin kita semua seneng. jawab ane.
Shela lagi-lagi nggak menjawab, dan hanya menggigit gelang rambut sementara kedua tangannya menguncir rambutnya.
Shel, kamu denger nggak sih aku ngomong " tanya ane.
Iya iyaaa ah, aku denger !! jawab Shela ketus.
Janji ya " tanya ane.
Iya janji. jawab Shela cuek. Kok ane nggak yakin ya, keluh ane dalam hati.
Tiba-tiba datang seorang anak seumuran Dina dan ibu-ibu menggendong balita yang usianya sekitar 3 tahun. Rupanya salah seorang murid Shela yang datang diantar sama ibu dan adiknya.
Selamat sore, Fian. spontan Shela berdiri dan langsung menyapa muridnya tersebut dengan ramah.
Sore Kak Shela. jawab anak yang namanya Fian dengan riang.
Waahh siapa ini yang ikut ngantar kakaknya " kata Shela sambil mentowel hidung balita yang digendong ibunya tersebut.
Iya mbak ini di rumah nggak ada yang jaga. Kebetulan baby sitternya sedang libur. jawab ibu balita tersebut.
Lho libur kenapa bu " Sakit " tanya Shela.
Nggak, pulang kampung, katanya ada urusan mendadak. jawab ibu itu.
Vania mau kakak gendong " kata Shela tersenyum sambil mengulurkan kedua tangan ke arah balita tersebut. Lho kok Shela udah tahu namanya "
Ibunya lalu memberikan balita tersebut ke Shela dan anehnya sang anak nggak menangis saat digendong sama Shela, malah keliatan seneng. Shela juga kelihatan ceria saat menggendong balita yang bernama Vania tersebut. Sepertinya Shela udah akrab sama Vania sehingga sang balita nggak nangis saat dia gendong.
Tuh yang duduk namanya Kak Vino. kata Shela seraya melambaikan tangan Vania ke ane. Ane cuma tersenyum sambil balas melambaikan tangan.
Vin, kita foto bertiga yuk sama Vania. ajak Shela.
Ngg..yaa boleh-boleh. jawab ane sambil mengeluarkan HP dari saku dan mengeset kamera ke posisi front. Ah paling buat DP BBM, batin ane.
Tapi sebelum foto-foto kami tentu minta ijin dulu sama ibunya Vania. Setelah ijin didapet kami bertiga lalu shelfie bertiga cekrek & cekrek. Dan lalu ane lihat hasilnya, wih ternyata ane berhasil mendapat angle dan pencahayaan yang pas sehingga hasil fotonya sangat bagus. Si Vania juga pas posisi terseyum, sehingga kami bertiga sangat mirip pengantin baru yang baru aja mendapat anak. Cuma yang janggal Shela pake seragam Karate.
Nggak lama kemudian murid-muridnya Shela lainnya mulai pada berdatangan yang rata-rata sepantaran Dina, bahkan ada yang lebih kecil. Dan seperti biasa Shela menyambut mereka dengan sapaan selamat sore dan senyum ramah dan nggak lupa Shela juga menyapa para orang tua yang mengantar. Ane nyaris nggak percaya dengan sosok Shela yang berdiri di hadapan ane. Nggak terlihat sama sekali sikap galak dan jutek yang tadi dia tunjukkan ke ane, yang ada adalah seorang gadis cantik yang sangat ramah dan murah senyum.
Jam empat kurang lima semua murid-muridnya Shela udah berkumpul di tengah-tengah aula. Para orang tua yang mengantar juga udah pada pulang. Tapi sebelum masuk aula Shela minta dikirim foto kami bertiga dengan balita tadi. Dan seperti yang ane duga, dia pasang foto tersebut buat DP BBM.
Pasang juga di DP kamu ya " pinta Shela. Waduh ?"
Aduh say aku malu, ntar kalo ketauan temen-temen dikira aku udah punya anak lagi. kilah ane.
Halaa gitu aja malu, paling cuma diledek sebentar terus pada lupa. jawab Shela.
Udah, ayo buruan pasang. kata Shela dengan nada mendesak.
Mau nggak mau ane menuruti permintaan Shela, soalnya kalo ane nolak bisa -bisa dia marah lagi. Sebenarnya sih bukan perkara malu yang jadi alasan ane, tapi kalo Wulan lihat DP ane sekarang dia pasti bakalan ribut.
Jangan-jangan ini taktik kamu buat ngebales Wulan " tanya ane.
Ah nggak kok. jawab Shela, tapi dari nadanya ketahuan kalo bohong.
Kamu ini kebangetan deh, anak sekecil itu kamu jadiin alat buat balas dendam. kata ane lagi.
Kamu ini ngomong apa sih "! Aku kan emang sayang sama Vania, aku juga udah beberapa kali gendong dia kok. Kamu aja yang nggak tahu. jawab Shela.
Aku kan sejak dulu suka sama anak kecil Vin, jadi ya wajar dong kalo aku minta difoto bareng sama mereka. kata Shela lagi.
Ane tahu kalo Shela suka sama anak kecil tapi alasan yang dia bikin keliatan banget mengada-ada. Kalo cuma gitu kenapa juga dia minta foto bertiga dan minta dipasang di DP ane. Shela selam a ini emang ga pinter bohong. Jelas sekali kalo dia berniat mau ngebales komen Wulan di FB, soalnya ane yakin Shela udah tahu kalo Wulan suka sama ane.
Jadi beneran kamu suka anak kecil " tanya ane.
Iya lah. Apalagi balita Vin, mereka masih polos dan lucu. jawab Shela tersenyum. Kalo gitu& . ane lalu merangkul pundak Shela.
& .nanti malam kita ke hotel yuk. ajak ane dengan nada berbisik. Ih ngapain "! tanya Shela dengan nada terkejut.
Bikin anak. jawab ane dengan nada suara dipolos-poloskan.
Dasar mesum !! jawab Shela sewot sambil mendorong kepala ane. Ane cuma ketawa melihat Shela uring-uringan.
Bikin anak kok dibilang mesum. Itu kan udah kodrat manusia, say. kata ane sambil nyengir. Bodo !! jawab Shela masih sewot.
Udah ah, ntar jemput aku jam tujuh !! Awas kalo telat. timpal Shela kemudian berjalan menuju murid-muridnya yang telah berkumpul.
Part 83 Udah ah, ntar jemput aku jam tujuh ya !! Awas jangan sampai telat. timpal Shela kemudian berjalan menuju murid-muridnya yang telah berkumpul di tengah aula.
Iya, mami. jawab ane nyengir sambil melambaikan tangan.
Mendengar jawaban ane, Shela cuma menoleh sambil tersenyum simpul lalu berlari kecil menuju tengah aula. Kemudian ane pun berjalan meninggalkan sasana, dan nggak lupa memandangi DP BBM ane yang sekarang udah ganti foto ane dan Shela yang lagi gendong balita tadi. Yahh, alamat besok ribut sama Wulan nih, keluh ane dalam hati.
Setelah mandi dan istirahat di rumah, sekitar jam tujuh kurang ane udah tiba di sasana untuk jemput tuan putri. Pengennya sih ane jemputnya lebih awal, tapi takutnya ntar malah salah kayak kejadian Mas Tio kemaren. Tapi saat mau menuju aula& duh.. malah kebelet ke toilet lagi.
Oh iya, di dekat ruang ganti depan aula kan ada toilet. Dengan buru-buru ane menuju ke toilet, dan nggak lupa melongok sebentar ke aula. Lho, kok Shela nggak ada " Tapi ane lihat pintu ruang ganti tertutup, pasti dia sedang ganti baju, batin ane sambil berjalan menuju toilet.
Saat ane membuka pintu toilet tiba-tiba& AAAAAAAAAAAAAAAAHHH !! Uanjrittt !! Ada seorang cewek lagi topless berteriak histeris sambil membekap dadanya pake baju, yang jeritannya nyaris bikin telinga ane budeg.
Dasar tukang ngintip !! lalu.. Jebyurrr !! segayung air langsung mengguyur badan ane. Ane yang masih kaget nggak sempet menghindar.
Woiiii apa-apaan ini "!! teriak ane ke cewek sontoloyo tersebut sambil mengusap muka ane yang basah kuyup.
Kamu mau ngintip aku ya "!! bentak cewek itu.
Sapa yang mau ngintip cewek jelek gembrot kayak kamu "!! ane pun nggak mau kalah. Padahal cewek itu nggak gembrot, tapi langsing kayak Wulan, eh Shela.
BLETAKK!! Sebuah gayung melayang, untung aja ane berhasil menghindar, dan BRAKK!! Cewek itu langsung membanting pintu toilet dan menguncinya. Dengan perasaan dongkol sekaligus bingung ane mengusap lagi wajah ane pake kaos, dan kampretnya, jaket dan kaos ane juga basah sampai bagian perut.
Ada apa ini kok ribut banget " tiba-tiba Shela muncul di sebelah ane sambil membawa seragam Karatenya yang udah dilipet.
"Lho kok kamu basah kuyup gitu Vin " "
Tau nih, aku mau ke toilet tiba-tiba di dalam ada kuntilanak jerit-jerit sambil nyiram air !! jawab ane ketus dengan nada dikeras-kerasin.
Sapa yang kamu bilang kuntilanak "! pintu toilet terbuka dan cewek itu keluar sambil marahmarah. Rupanya dia udah selesai ganti baju.
Sapa ya " Tau tuh, kali aja ada yang gak nyadar. jawab ane cuek. Daripada kamu, tukang ngintip !! jawab cewek itu sambil menuding ane. Sapa yang ngintip juga keles "! Dasar cewek gatel kege eran !! jawab ane yang mulai emosi. APAAAA "!! Jangan sembarangan kalo ngomong !! teriak cewek itu.
Udah udah, ini kenapa kok kalian pada berantem " Mita pake toilet buat ganti baju soalnya ruang gantinya kan aku pakai. kata Shela. Eh, cewek itu namanya Mita "
Makanya kalo ganti pintunya dikunci dong !! kata ane ke Mita.
Mana aku tau kalo ada kamu datang. Biasanya jam segini juga sepi makanya pintunya gak aku kunci !! jawab Mita gak mau kalah.
Udah udah, Vin, ini kenalin Mita, dia murid dari kelas senior& kata Shela tersenyum sambil memegang pundak Mita.
& .dan Mit, kenalkan ini Vino, dia pacarku. lanjut Shela. Si Mita memandang ane penuh arti.
Walah rupanya dia murid sasana sini, tapi kalo diliat-liat sih si Mita ini manis juga, ya cuma kalo dibanding Shela mah masih jauh lah, apalagi Wulan, wih jauhnya bagai sampai langit ke tujuh. Mungkin setara sama Rara. Eh nggak ding, Rara kalo dilepas kacamatanya juga cakep banget euyy.. lhah elah kok malah sampai mikir ke Rara.
Ooooh ternyata kamu pacarnya Mbak Shela yah " Aku kira tukang ngintip. kata Mita ketawa. Sembarangan& udah basah, kena fitnah lagi. jawab ane bersungut-sungut sambil melap muka dan baju ane pake handuk dari Shela.
"Iya deh, maap, maap. " kata Mita ketawa.
Eh.. pipi kamu kenapa " Jangan-jangan dipukul Mbak Shela ya " tanya Mita sambil nyengir. Enak aja !! Dia habis berantem tau !! jawab Shela ketus.
Berantem " Wah keren dong. Cowok kalo suka berantem itu keren lho apalagi kamu lumayan ganteng, gagah lagi& kata Mita terus mengamati ane. Ih ini cewek mau ngapain sih, bikin ilfeel mulu, gerutu ane dalam hati.
& kalo gitu buat aku aja ya Mbak Shel, kamu cari lagi. kata Mita tiba-tiba memeluk lengan ane sambil ketawa. Ane tentu kaget dengan tingkahnya. Mita !!! bentak Shela.
Hehe bercanda mbak, bercanda. " jawab Mita sambil senyum.
"Emang kalian habis latih tanding ya " " tanya ane sambil mengeringkan baju ane yang masih basah pake handuk.
"Iya, Mita sering minta latihan secara privat, soalnya tau kan, instruktur cewek disini kan cuma aku. Dia agak sungkan kalo privat sama pelatih cowok. "
"Tapi kalo sama Mas Erik aku mau kok mbak, hehe.. " kata Mita. "Iya, tapi Eriknya yang nggak mau, udah jiper duluan sama kamu. " jawab Shela.
Ane lihat seragam Karate yang dibawa Mita, ada sabuk warna biru menjuntai, wih..wih... ternyata cewek genit ini udah sabuk biru, yang berarti udah tingkat Kyu 4 atau 5, alias selangkah lagi dapet sabuk coklat, yang satu tingkat dibawah sabuk hitam. Jadi kemungkinan si Mita kemampuan Karatenya nggak jauh-jauh dari Shela. Idih.. ngeri, ternyata dia monster cewek.
"Aku pulang dulu ya mbak. " kata Mita sambil menenteng tas ranselnya. "Udah dijemput " " tanya Shela.
"Nggak, hari ini aku pake motor kakak. " jawab Mita.
"Aku duluan ya Mbak Shel. " kata Mita sambil melambaikan tangan ke Shela. "Iya, hati-hati Mit. " jawab Shela.
"Hai ganteng, aku pulang dulu ya " " kata Mita ke ane.
"Jangan lupa.... " kata Mita tersenyum nakal sambil menempelkan jempol ke telinga dan kelingking ke mulut, menirukan gerakan orang telpon.
"Wooiiiii !!! " teriak Shela melihat tingkah Mita.
Mita pun ngeloyor pergi sambil ketawa cekikikan, sedangkan ane cuma senyum-senyum sendiri.
"Ngapain senyum-senyum gitu " Seneng ya digoda sama Mita " " tanya Shela sambil menatap ane.
"Ah biasa aja tuh. Kenapa " Kamu cemburu yah " " tanya ane balik sambil cengengesan.
"Ngapain cemburu " Mita mah emang gitu, semua cowok pasti digodain. " jawab Shela cuek sambil mengemasi sport-bagnya.
"Oh gitu. Berarti aku boleh dong berteman sama Mita. Yang penting jangan sama Wulan kan.. hehe. " jawab ane bercanda.
Jrenggg !! Mendengar nama musuh bebuyutannya ane sebut, spontan Shela menoleh. Waduh ane
salah ngomong nih, kenapa juga pake nyebut2 Wulan .
"Denger ya... " kata Shela sambil tangan kirinya mencengkeran baju ane.
"Aku bilang sekali lagi, kamu boleh berteman sama cewek siapapun, cewek manapun, tapi jangan sekali-kali kamu deket-deket sama Wulan, dan kalau aku tahu sekali aja kamu ada flirting sama dia ... " kata Shela seraya menatap tajam ke ane.
".....aku bakal bikin kamu nyesel udah kenal sama aku. Kamu paham " " kata Shela lagi sambil menempelkan kepalan tangannya ke dagu ane. Dan kali ini ane bener-bener merasakan hawa pembunuh yang sangat kuat dari Shela.
"I...iya...iya say... aku ngerti. " jawab ane dengan berkeringat dingin sambil menganggukkan kepala.
Mendengar janji ane, Shela lalu melepaskan cengkeramannya, lalu melanjutkan mengemasi sportbag-nya. Ane masih deg-degan, hiiiii, baru kali ini ane melihat ekspresi Shela serem banget seperti itu.
"Tapi dia cocok lho jadi adik kamu. " kata ane. "Maksudmu " " tanya Shela.
"Iya, soalnya centilnya dapet, bawelnya dapet, galaknya juga dapet. " jawab ane ketawa. Aaaah elah... ane kok malah becanda kayak gini.
"KAMU BILANG APA BARUSAN ?"!! " udah ane duga, Shela marah besar dan langsung mengangkat sportbag-nya tinggi-tinggi.
"Say... say.. ampun say, aku cuma bercanda kok, bercanda. " kata ane gelagapan sambil menutupi muka pake tangan.
"Jadi selama ini aku ini centil "! Bawel "! Galak "! " teriak Shela makin marah. "Nggak say, sumpah, kamu cewek yang baik, sabar dan pengertian kok. Aku tadi cuma bercanda. Sumpah, aku bercanda. " jawab ane sambil mengacungkan huruf V.
"Huh !! " BRUKK!! Shela menaruh sportbag-nya dengan keras lalu ngeloyor meninggalkan ane. "Say, kamu mau kemana " " tanya ane.
"Pulang !! " bentak Shela.


Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Lho tas kamu ditinggal " " tanya ane.
"BAWAIIIN !! Pake nanya lagi !! " bentak Shela dengan nada makin keras.
Ane lalu mengambil sportbag Shela, dan berlari mengejar Shela yang udah berada di pintu aula.
Part 84 "Kamu mau kemana, say " " tanya ane. "Pulang !! " bentak Shela.
"Lho tasnya kok ditinggal " " tanya ane.
"BAWAIIIN !! Pake nanya lagi !! " bentak Shela dengan nada makin keras.
"Tunggu dong say !! " panggil ane sambil menenteng sportbag-nya Shela, lalu berlari menyusul sang tuan putri yang udah sampai pintu aula.
"Say.. kamu jangan marah-marah terus dong, iya iya aku minta maaf. Aku janji nggak akan ngeledek kamu lagi. " kata ane ke Shela dengan nada memelas.
"Kamu sama aja sama Wulan !! Selalu aja ngejek aku !! " kata Shela dengan nada ketus sambil terus berjalan cepat.
"Ya beda lah. Kalo aku kan bercanda say, ayolah jangan ngambek terus. Kamu jelek kalo cemberut. " bujuk ane.
"Tuh kan ngeledek lagi "!! " teriak Shela makin marah. Aduh celaka, malah keceplosan lagi. "Bukan say, maksudku kamu keliatan cantik kalo lagi nggak marah. Aku nggak ada maksud ngejek kamu. Sungguh... " ane susah payah membujuk Shela.
Tiba-tiba Shela berhenti, ane yang mengikutinya dari belakang nyaris aja menabraknya. Lalu dia menoleh dan menatap tajam ke ane. Dan sepertinya emang dia marah banget.
Yang bikin aku marah bukan karena kamu ngejek aku Vin. kata Shela dengan nada bergetar. Tapi kenapa say " tanya ane. Buset, sumpah, baru kali ini ane lihat Shela semarah ini. Itu karena kamu pake nyebut-nyebut nama Wulan segala !! Kenapa " Pasti kamu selalu inget dia ya "!! tanya Shela dengan nada tinggi tinggi sekali.
Eh nggak say, enggak kok. jawab ane, padahal sih iya.
BOHONG !! Kamu bilang pernah suka sama dia, pasti sekarang kamu masih suka kan "! tanya Shela lagi dengan nada makin tinggi mungkin udah mencapai Sopran G5
Ya ampun... Enggak say, sungguh, sumpah, aku nggak ada perasaan apapun sama dia. jawab ane, padahal sih bohong.
Tadi aku nyebut nama dia cuma spontan aja say, sungguh, aku sama sekali nggak kepikiran Wulan sama sekali. timpal ane, dan bohong lagi.
Cuma kamu cewek satu-satunya di hatiku say, beneran. Aku sayang sama kamu aja. Please, ayolah. bujuk ane. Kali ini nggak bohong, hanya aja kata satu-satunya perlu diralat dikit. Gombal !! jawab Shela ketus, sambil berdiri membelakangi ane.
Iya deh, aku janji nggak akan nyebut-nyebut nama dia lagi. kata ane. Tapi Shela cuma diem aja. Say, kamu jangan marah terus dong. Aku jemput kamu kan pengen ketemu kamu, pengen liat kamu senyum say. Ayo dong jangan ngambek terus. ane nggak menyerah membujuk Shela.
Dan lagi-lagi Shela nggak menjawab, cuma diem sambil menatap ke arah depan. Tapi kayak cewek kebanyakan, kalo udah diem lama gitu biasanya marahnya udah reda. Teori itu selama ini berlaku buat Rara dan Wulan, cuma nggak tahu kalo Shela, soalnya Shela kan galaknya udah tingkat dewa Bujana.
Say& jangan diem aja dong. kata ane di dekat telinganya Shela. Biar kamu nggak marah, gimana kalo kita sekarang ke tempat bahagia " tanya ane. Tempat bahagia " Maksudmu hotel " tanya Shela sembari menoleh ke ane. Kok kamu tahu " tanya ane sambil nyengir.
Ya iyalah aku tahu, kamu kan pikirannya selalu mesum. jawab Shela. Eh, rupanya dia udah nggak marah.
Kalo nggak grepe-grepe, nyosor, sekarang malah ngajak ke hotel. kata Shela lagi bersungutsungut.
Kamu emang ngerti aku ya say. jawab ane ketawa.
Kamu tau nggak, dibanding pacar-pacarku sebelumnya, kamu tuh yang paling demen gerayangan, minta kiss mulu, malah sekarang ngajak ke hotel lagi. kata Shela sambil menunjuk ke ane. Berarti dibanding mantan-mantanmu, aku ini yang paling sayang sama kamu say. jawab ane ketawa lagi.
Dasar !! Eh kok di dekat mata kamu ada putih-putih sih. kata ane sembari menunjuk ke arah muka Shela. Sebelah mana " tanya Shela sambil mengusap-usap kedua matanya.
Sebelah kiri. Keliatan banget dari sini. kata ane.
Udah ilang belum " tanya Shela lagi.
Belum, coba sini aku bantu bersihin. kata ane lalu mendekat ke Shela. Coba kamu merem deh. Shela pun menurut lalu memejamkan matanya.
Tentu saja bukan mata Shela yang jadi perhatian ane, tapi bibirnya, yang astagaa.. bibir Shela seksi banget euyy.. apalagi nggak terkatup sempurna, yang bikin darah ane langsung turun ke bawah. Anepun nggak menyia-nyiakan kesempatan emas ini dan langsung mendekatkan bibir ane ke bibir Shela. Huhui& kali ini pasti berhasil !! Berhas& Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang keras bagai tang menjepit hidung ane.
Hayooo mau ngapain "! kata Shela ketus sambil memencet hidung ane. Aduh say sakit, sakit& !! teriak ane soalnya Shela menjepit hidung ane kenceng banget. Baru aja aku selesai ngomong udah nyosor !! kata Shela sembari melepaskan hidung ane. Kan cuma mau niup kotoran di mata kamu say. jawab ane pelan sambil memegangi hidung ane yang masih senut-senut.
Alesan !! Emang aku nggak tau bibir kamu mengarah ke mana "! tanya Shela dengan nada tinggi. Maunya ke mata sih, tapi setelah liat bibir kamu yang seksi banget jadi ya.. hahaha.. jawab ane ketawa.
Kamu itu ya, emang nggak bisa liat tempat sepi dikit. " kata Shela dengan nada jengkel. "Sepi kan " Kalo gitu boleh dong.. " kata ane lalu memegang pipi Shela lalu mendekatkan wajah ane lagi.
"Iiiiihh ini apa-apaan sih "! " bentak Shela sambil mendorong muka ane, lalu ngeloyor pergi.
Yaaah, gagal maning, keluh ane dalam hati. Kok dulu ane bisa kejebak sama Wulan pake taktik yang sama yah " Dengan lesu ane berjalan mengikuti Shela sambil menenteng sportbag-nya.
"Vin, aku laper. " pinta Shela saat kami udah di main hall sasana. "Ogah ah, kiss dulu baru kita makan. " jawab ane sok jual mahal. "Kamu ini ya.... oke deh kalo gitu. " kata Shela sambil menghela napas. "Sekarang pejamkan matamu. " kata Shela lagi.
"Haa " Beneran nih "! Disini "! " tanya ane nggak percaya. Ane celingukan, main hall udah sepi nggak ada orang.
"Iya, ayo pejamkan matamu. " kata Shela sambil tersenyum penuh arti. "Kamu mau ngerjain aku lagi ya " " tanya ane.
"Nggak lah, tas sama seragamku kan kamu bawa. Ayo pejamkan matamu. " kata Shela meyakinkan.
Dengan ragu-ragu ane memejamkan mata, tapi sportbag-nya Shela kan emang ane bawa. Seragamnya juga ada di dalam, nggak mungkin dia bakal membekap muka ane... Plekkk !!! Sesuatu yang berasa seperti kertas poster menempel di muka ane. Ah elah apaan nih, yang jelas ane dikerjain lagi sama Shela.
"Apaan nih " " tanya ane sambil mengambil secarik kertas yang menempel di muka ane yang bertuliskan "Grand opening bla bla bla.."
"Grand opening hotel yah "! "
"Hiiiih pikiranmu jorok mulu sih "! Baca dulu dong !! " jawab Shela dengan nada sewot. "Rasanya joss harga kos... " kata ane sambil membaca kertas itu yang ternyata brosur promosi rumah makan.
"Ada rumah makan baru buka, dekat kosanku Vin. Harganya murah-murah lho. " kata Shela sambil menunjuk harga-harga yang ada di brosur.
"Kita kesana yuk. " pinta Shela.
"Emoh ah, kamunya bohong sih. " jawab ane dengan nada diketus-ketusin sambil membuang muka. Shela diem melihat jawaban ane, lalu dia mendekati ane.
"Vino sayang... " kata Shela sambil membelai pipi ane. Lha tumben Shela mesra "
"... kamu sekarang udah berani nolak aku " " kata Shela lagi tapi kali ini dengan kepalan tangan ditempelkan ke perut ane.
"Eh anu... " jawab ane gelagapan.
"Berani " " tanya Shela sambil terus menekan kepalanya ke perut ane. "Nggak.. nggak kok say.. ayo kita ke sana hehe... " jawab ane dengan keringat dingin plus merinding.
Sekitar pukul delapan lebih kami meninggalkan sasana menuju ke rumah makan baru yang dimaksud Shela. Emang sih rumah makan tersebut menunya lumayan terjangkau dan rasa masakannya juga enak. Setelah makan malam ane kemudian mengantar sang tuan putri ke kosannya. Udah nggak usah ane ceritain kejadian di kosannya karena lagi-lagi ane gagal dapat kiss
Part 85 Jam setengah sepuluh lebih ane akhirnya tiba di rumah. Saat ane ke dapur mau ngambil minum di kulkas, ane lihat ibu lagi mencuci sesuatu di wastafel. Seperti lobak panjang gede dan jumlahnya ada banyak.
"Apaan tuh bu " " tanya ane sambil melongok ke wastafel.
"Ini namanya rebung. Besok ibu mau masak sayur rebung. " jawab ibu dengan nada ceria.
Iya sih, selama ini kan ibu emang suka banget sama sayur rebung. Tapi ibu dapet dari mana ya " Perasaan rebung kan cuma ada di pasar tradisional, sedangkan di sekitar rumah nggak ada pasar seperti itu, adanya supermarket.
"Beli di mana bu " " tanya ane sambil mengunyah sepotong daging goreng dari meja makan. "Tadi Wulan kesini bawain rebung ini buat ibu. " jawab ibu sambil terus asyik mencuci rebung. What "!
"Wulan kesini lagi "! Jam berapa "! tanya ane dengan nada terkejut banget. Jam berapa ya " Kayaknya sekitar jam setengah tujuh deh. jawab ibu. Dia kesini naik apa bu " Taksi " tanya ane lagi.
Nggak, tadi dia bareng temen-temennya naik mobil, katanya sih mereka habis dari pasar jadi dia sekalian belikan rebung ini buat ibu.
Kemaren ibu sempet cerita sama Wulan kalo ibu suka sayur rebung, cuma kalo nyari rebung disini kan susah. Dia janji kalo besok ke pasar, dia mau beliin dan ibu nggak nyangka dia bener-bener beliin buat ibu. timpal ibu sambil memasukkan rebung-rebung itu ke baskom. Dan kamu tau nggak, Wulan pinter banget lho milih rebung. Nih liat, bagus-bagus, empuk-empuk dan nggak ada seratnya. Ibu aja belum tentu bisa milih kayak gini. kata ibu sambil menunjukkan sebuah potongan rebung. Ah elah apa bedanya, kayaknya semua rebung sama aja, batin ane. Dia tadi kesini cuma nganter rebung aja ya bu " Dia nyari aku nggak " tanya ane. Ya dia awalnya nanya kamu ada nggak, ibu jawab kalo kamu lagi pergi. Terus dia ngasih rebung ini& oh iya ibu lupa, dia juga ada titipan buat kamu. kata ibu sambil berjalan menuju lemari makan lalu mengambil sebuah tas kresek kecil.
Kamu udah makan belum " Dia beliin kamu sop ayam. kata ibu sembari memberikan kresek itu ke ane.
Tadi udah sama pas sama Shela, tapi aku cuma makan dikit sih. jawab ane sambil menerima kresek itu.
Tapi Wulan udah pulang kan bu " Nggak tidur di kamarku kan " tanya ane.
Ya nggak lah Vin, dia habis nganter rebung terus pulang sama temen-temennya. jawab ibu.
Ane pun melihat isi kresek tersebut. Wih wiiih& isinya komplit bener. Selain kuah dan isi sop seperti kubis, wortel, daging yang diplastik terpisah, ternyata ada juga tempe bacem dan perkedel kentang. Ane cuma menatap isi kresek tersebut dengan perasaan nggak karuan. Lan, kamu emang perhatian banget sama aku&
Setelah makan sop yang dibeliin sama calon istr& eh maksud ane Wulan, ane lalu mandi, dan setelah mandi langsung merebahkan diri di springbed kamar.
Ane lihat jam di HP, udah hampir jam setengah sebelas, Wulan udah tidur belum ya " Biasanya sih jam segini dia udah tidur. Ah nggak papa, ane coba dulu, kan cuma sekedar bilang terima kasih dan.. nomor yang anda tuju& yaa elah HP-nya Wulan nggak akti. Ya udahlah bilang terima kasihnya besok aja, semoga aja dia nggak ngomel-ngomel kayak biasanya.
Pagi ini hari Jumat, kuliah dimulai jam tujuh, dan ane sampai di kampus sekitar jam tujuh kurang seperempat. Dengan santai ane berjalan meninggalkan parkiran motor menuju lobby, tapi ups& ane lihat di depan lobby ada trio kwek kwek, eh maksud ane Wulan, Putri dan Citra lagi asyik ngobrol sambil cekikikan. Yaaah elah, ini cewek-cewek tiap hari bertigaaa mulu, gak bosen apa, gerutu ane dalam hati.
"Hai... " sapa ane saat lewat di dekat mereka.
"Halo Vin. " balas Putri sambil tersenyum.
Nggak hanya Putri, Citra juga balas tersenyum ke ane, cuma yang satunya lagi cuma menatap ane sambil cemberut seperti biasanya. Tapi setelah ane rada jauh, ane sempatkan melirik ke arah mereka dan sepertinya Putri membisikkan sesuatu ke Wulan. Yah sepertinya Putri emang udah tahu soal Shela dan Wulan yang musuhan, dan mungkin juga soal Wulan yang suka sama ane, soalnya kemaren kan Putri yang mengantar Wulan ke rumah ane.
Kuliah jam pertama selesai jam sembilan kurang sedangkan kuliah kedua dimulai jam sepuluh. Kalo ada jeda sejam gini biasanya ane manfaatkan buat sekedar nongkrong di kantin kalo nggak maen PS bareng Irfan. Cuma ane rada segan ngajak Irfan soalnya akhir-akhir ini tiap dia ngajak pasti diinterupsi sama Wulan. Ane lihat Wulan masih duduk di mejanya dan masih ngobrol sama Putri dan Citra, dan kali ini Siska, Indah, Firda dan Lusi juga nimbrung sehingga ada tujuh cewek yang ngobrol sehingga nggak kebayang betapa berisiknya. Kayaknya sih mereka ngobrolin acara di villa besok Sabtu. Wajar aja sih mereka tampak gembira dan antusias soalnya mereka nggak berada di tengah dua kubu yang saling berseteru hebat.
"Fan, PS-an yuk. " ajak ane ke Irfan yang sedang berdiri di dekat pintu masuk sambil mainan HP.
"Wah sorry Vin, aku mau ke ruang TU soalnya. " jawab Irfan lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
"Ngapain " " tanya ane.
"Biasa, mau ngajuin dispensasi. " jawab Irfan sambil nyengir.
"Tanggal segini ngajuin dispensasi " " tanya ane rada kaget, maklum sekarang kan udah tanggal 29.
"Mau gimana lagi Vin, bokap belum bisa transfer duit. Tau sendiri kan keluargaku gimana... " jawab Irfan rada memelas.
"Kalo nggak di acc gimana Fan " " tanya ane.
Belum juga Irfan menjawab tiba-tiba Citra muncul dan lewat di depan kami, sepertinya sih dia mau ke toilet. Melihat cewek pujaannya lewat, Irfan keliatan salah tingkah.
"Citra. " panggil ane.
"Ada apa " " Citra spontan menoleh. "Kamu dapet salam. " jawab ane. "Dari siapa " " tanya Citra penasaran.
"Dari a'ak Irfan. " jawab ane ketawa sambil jempol ane ane arahkan ke Irfan. Citra nggak menjawab cuma tersenyum simpul kemudian berlalu.
"Apa-apaan sih kamu Vin a'ak a'ak segala "! " tanya Irfan dengan nada sewot. "Halah sok malu-malu hahahaaa. " jawab ane cengengesan.
"Udah ah aku ke ruang TU dulu. " kata Irfan masih sewot sambil mencangklong tasnya. "Oh ya, jangan lupa janjimu... " kata Irfan dengan nada berbisik.
"Janji apa " " tanya ane penasaran.
"Fotonya Citra pake baju renang. " jawab Irfan sambil nyengir. "Yah elah aku kira apaan. Udah sana ntar loketnya keburu antri lho. " kata ane.
Irfan lalu berjalan meninggalkan ane sambil ketawa. Eehh... tunggu dulu, kan di ruang TU ada Rara, mending ikut Irfan aja deh. Saat ane mau berjalan menyusul Irfan tiba-tiba baju ane serasa ada yang menarik dari belakang. Ane pun menoleh ternyata...
"Ada apa sih " " tanya ane ke Wulan yang ternyata udah berdiri di belakang ane.
"Mau kemana " " tanya Wulan dengan muka masih masam.
"Ke ruang TU. " jawab ane.
"Ngapain " Aaah... aku tahu pasti kamu mau ketemu mantan kamu yang kegatelan itu ya "! " tanya Wulan.
"Nggak kok, aku kan mau ngajuin dispensasi. " jawab ane ngasal.
"Kamu " Dispensasi " Kamu sama nyonya kamu aja kerjaannya kalo nggak ke KFC, nonton, KFC, nonton... " kata Wulan dengan nada ketus.
"Apaan orang kami nonton cuma sekali kok. " jawab ane dengan nada ngedumel.
Haduh, Wulan belum-belum udah ngajak ribut. Ane yang sebelumnya pengen ngucapin terima kasih karena semalem udah bawain rebung buat ibu malah jadi nggak mood lagi. Karena males ngadepin Wulan, ane langsung aja berjalan pergi. Tapi setelah beberapa langkah ane merasa ada seseorang yang mengikuti ane dari belakang.
"Kamu ngapain " " tanya ane ke Wulan. "Aku... mau ke toilet. " jawab Wulan. "Ya udah sana kamu jalan duluan. " kata ane. "Kamunya " "
"Ke ruang TU lah. "
"Ya udah aku ikut kamu aja. " jawab Wulan. "Gimana sih " Tadi bilangnya mau ke toilet. "
"Iya, tapi nggak jadi soalnya aku mau mastiin kamu nggak kegatelan sama mantan kamu itu. " kata Wulan ketus.
"Kamu kok gitu sih sama Rara " Dia itu cewek baik-baik, kamu juga kenal kan sama dia " " tanya ane.
"Terserah !! Pokoknya kalo kamu ke ruang TU aku harus ikut !! " jawab Wulan gak mau kalah.
Bahh... nyebelin banget sih, percuma juga kalo ane ke ruang TU sama Wulan. Yang ada malah kami berantem lagi kayak kemaren, dan ane jelas nggak enak sama Rara.
"Ya udahlah, aku mau ke kantin aja. Kamu ikut nggak " " tanya ane dengan nada bersungut-sungut. "Boleh tapi traktir Pop Ice yah. " pinta Wulan.
"Tiap hari Pop Ice mulu, ntar kamu gendut lho. " kata ane bercanda.
"Biarin. Aku langsing juga kamu nggak bakal tertarik. " jawab Wulan cuek. Duh, salah ngomong lagi. "Eh makasih ya kemaren kamu udah bawakan rebung buat ibu dan sop ayamnya enak banget. " kata ane saat kami melewati koridor belakang.
"Gimana, ibu kamu senang kan " " tanya Wulan.
"Iya, beliau senang banget, soalnya rebung yang kamu pilih ibu bilang bagus-bagus. " jawab ane. "Dan makasih juga sop ayamnya. Itu sopnya Mang Ujang ya " " tanya ane.
"Iya, kan dulu kamu pernah bilang kalo kamu suka jadi ya pas ke rumah kamu aku beliin sekalian. " "Wah aku jadi ngerepotin kamu, sama Putri juga. "
"Terus kamu cuma bilang makasih doang " " tanya Wulan. "Ya aku bilang makasih lah, emang harus bilang apa lagi " " tanya ane. "Pake tindakan lah, apa gitu. " jawab Wulan. Waduh, perasaan ane mulai nggak enak. "Emang aku harus ngapain " Hayo.. kamu jangan minta yang aneh-aneh deh. " kata ane. Wulan nggak menjawab, cuma diem sambil membuang muka.
"Malah dibilang aneh-aneh lagi... "
"Emang kamu minta apa " Eh.. aaah ogah kalo kayak kemaren malam. " jawab ane. "Apaan sih kamu ini, aku kan minta di pipi. " kata Wulan.
"Pipi " Tapi... "
"Nggak papa kan. Ayolah ntar keburu ada yang datang. " desak Wulan.
Ane lalu celingukan kanan kiri dan nggak ada orang, soalnya koridor belakang emang jarang dilalui sama mahasiswa. Setelah menghela napas panjang, ane lalu mendekatkan bibir ane ke pipi Wulan. Cuma cium pipi, nggak papa, ane juga sering kok cium pipinya ibu, Dina, eh Shela juga pernah ding. Lagipula... ups tiba-tiba Wulan menghadapkan wajahnya ke ane dan bibirnya pun menyambut bibir ane. Sial dah ane kejebak lagi, tapi udah kepalang tanggung, ane lalu memegang pipi Wulan, dan sekalian melumat bibirnya yang mungil itu. Bibir kami beradu cukup lama, dan ane akui ane semakin menikmati setiap kiss dengan Wulan dan sepertinya dia juga demikian.
"Lagi-lagi kamu ngadalin aku Lan. " kata ane setelah kami puas berkissing ria.
"Halah kamunya juga demen kan " " jawab Wulan tersenyum simpul.
"Dasar, nakal. " kata ane ketawa sambil menyentil hidungnya Wulan.
"Dasar buaya darat. " kata Wulan balas meledek sambil ikut ketawa.
Part 86 "Lagi-lagi kamu ngadalin aku Lan. " kata ane setelah kami puas berkissing ria.
"Halah kamunya juga demen kan " " jawab Wulan tersenyum simpul.
"Dasar, nakal. " kata ane ketawa sambil menyentil hidungnya Wulan.
"Dasar buaya darat. " kata Wulan balas meledek sambil ikut ketawa.
Kami berdua lalu ketawa bareng, yang jujur aja belum pernah sekalipun momen seperti ini ane alami bersama Shela. Momen dimana kami saling menyayangi dan saling mengerti.
"Aku sayang kamu Lan. " entah kenapa tiba-tiba aja kalimat itu meluncur pelan dari mulut ane.
Wulan nggak menjawab dan cuma menatap ane dengan tatapan penuh arti, dan kemudian dia tersenyum.
Kalo kamu sayang aku kenapa kamu mau nyerahin aku ke Yovie " tanya Wulan. Itu karena.. aku nggak pengen liat kamu terus-terusan sedih Lan. Tiap kamu deket sama aku, aku selalu bikin kamu marah dan menangis. jawab ane.
Kamu seenaknya aja mutusin sesuatu secara sepihak. Justru aku akan sedih jika harus jauh dari kamu Vin. kata Wulan.
Kalo kamu sayang sama aku, kamu harusnya berusaha gimana caranya dapetin aku, bukan malah nyerahin aku ke orang lain.
Terus aku tanya, siapa sekarang yang jadi pacar kamu " tanya Wulan. Ngg& Shela. jawab ane dengan ragu-ragu.
"Kenapa bukan aku " " tanya Wulan, sebuah pertanyaan klise yang ane nggak pernah bisa jawab. "Entahlah, aku juga bingung. " jawab ane.
"Kamu tahu kan, semakin lama kamu bingung, semakin lama kamu bikin aku menderita. " "Iya aku tahu. " jawab ane sambil menunduk.
"Inget, permintaanku kemaren masih berlaku lho. " kata Wulan sambil menatap ane. "Yang mana " " tanya ane pura-pura nggak tahu.
"Pake nanya lagi. " jawab Wulan dengan nada marah.
Tiba-tiba sesuatu yang nggak diharapkan terjadi, HP ane yang ada di saku celana berbunyi nyaring. Ah sial, kenapa juga ane lupa ngeset ke silent mode. Jam segini kan sang tuan putri p asti ngebel minta janjian buat jemput.
"Dari nyonya kamu yah " Pasti dia minta dibeliin susu buat anak kalian. " kata Wulan dengan ketus. Lhaa pasti dia udah liat DP BBM ane yang baru.
Ane nggak menjawab kata-kata Wulan, dan dengan hati-hati ane mengeluarkan HP ane dari saku lalu melihat ke layar.
"Siapa " Pasti dari cewek labil itu ya "! " tanya Wulan dengan nada tinggi.
Sini lihat !! Wulan lalu merebut HP ane setelah melihat ane cuma diem aja sambil menatap layar. Tapi kemudian dia mengembalikan HP ane sambil tersenyum malu, soalnya di layar terpampang tulisan rumah memanggil&
Makanya jadi orang tu jangan parno mulu. ledek ane sambil ketawa. Iya iya udah buruan jawab sapa tahu penting. jawab Wulan. Halo&
Vin kamu pulang jam berapa " terdengar suara ibu bertanya.
Hari ini aku pulang... yaaa kalo nggak jam dua belas ya jam satu. Emang ada apa bu " tanya ane.
Siang ini ibu sama bapak mau ke tempatnya pakde. Beliau tadi pagi masuk rumah sakit. jawab ibu.
Hah " Astaga, pakde sakit apa bu " tanya ane rada kaget soalnya setau ane pakde meskipun udah tua tapi selalu sehat dan jarang sakit.
Beliau kecelakaan pas naik motor, kata bude nggak gawat sih tapi tetep harus dirawat, jadi siang ibu sama bapak mau kesana jenguk.
Ya udah kalo gitu, aku usahakan sebelum jam satu udah sampai rumah bu. Aku juga udah kangen sama pakde. jawab ane antusias.
Nah masalahnya gini Vin, besok Dina kan ada ujian jadi dia nggak bisa ikut, jadi kamu di rumah nemenin Dina belajar ya. Lagian ibu sama bapak nggak nginep kok, paling nanti malam udah sampai rumah. kata ibu.
Kata-kata ibu barusan langsung bikin ane lemes. Ah elah seharian sama si mulut ember itu " Nggak banget. Tapi tentu ane nggak berani membantah perintah ibu.
Iya deh bu. jawab ane dengan nada lesu.
Ibu usahakan sebelum jam sebelas udah sampai rumah Vin, semoga aja jalanan nggak macet. Sebetulnya ibu udah minta tolong Mbak Diah buat ngurus rumah, tapi dia cuma bisa sampai jam lima. Jadi kamu usahakan kalo nggak penting banget kamu nggak usah pergi. kata ibu.
Baik bu. jawab ane. Ane inget hari Jumat kan Shela pulang jam dua jadi kalo dia minta jemput masih bisa lah. Tapi ane jelas nggak bilang ke ibu, ntar malah diceramahin macem-macem. Oh ya, Mbak Diah itu mantan PRT kami yang tinggal di kampung sebelah, yang keluar karena menikah, tapi sering beberapa kali dimintai tolong ibu buat jaga rumah kalo pas kosong.
Nah kalo gitu ibu sama bapak berangkat sekarang. Itu kebetulan Mbak Diah udah datang. Inget pesen ibu, kalo nggak penting banget jangan pergi-pergi. pinta ibu.
Iya iya, kalo gitu salam buat pakde ya bu, sama bude juga. jawab ane basa -basi. ***tuut..tut..tut..***
Siapa yang sakit Vin " Pakde kamu " tanya Wulan penasaran.
Iya, beliau tadi pagi kecelakaan dan harus dirawat. Dan sekarang ortuku mau berangkat ke tempat pakde buat jenguk. jawab ane sambil berjalan menuju kantin.
Terus " Kamu kamu ikut ke rumah pakdemu "
Nggak, soalnya besok Dina ujian jadi terpaksa dia nggak bisa ikut dan otomatis aku disuruh ibu buat nemenin Dina belajar. jawab ane dengan nada menggerutu.
Jadi sekarang Dina di rumah sendirian dong " tanya Wulan.
Ada yang nemenin kok, namanya Mbak Diah, dulu dia PRT kami tapi udah keluar karena nikah. Tapi dia sering dimintai tolong ibu buat jaga rumah kalo pas kosong. jawab ane.
Tapi tetep aja Vin, kamu yang punya tanggung jawab nemenin Dina. Kan kasihan kalo Dina harus di rumah sama orang lain, lebih bagus kalo dia ditemeni kakaknya. kata Wulan. Yee justru Dina itu malah lebih akrab sama Mbak Diah tau, soalnya mereka punya satu hobby, sama-sama suka sinetron dan infotainment. jawab ane ketawa.
"Iya bener, tapi lebih baik kan kamu yang menemani. Apalagi besok Dina ujian kan, kan kamu yang lebih bisa membimbing dia belajar. " kata Wulan. Ane diem aja, soalnya kata-kata Wulan emang bener sih.
Duh, Wulan kalo nggak lagi kumat marahnya emang sosok cewek yang menyenangkan kalo diajak ngobrol dan selalu perhatian sama orang lain, mirip sama Rara. Sifat itulah yang bikin ane dulu suka sama dia. Eh nggak ding, sekarang juga masih suka kok, hehe. Sampai di kantin, ane lalu pesen Pop Ice buat Wulan dan ane ambil sebotol INACO Coco Drink dari lemari pendingin.
"Kamu nanti jemput nyonya kamu jam berapa " " tanya Wulan sambil menyedot Pop Ice-nya. "Kalo Jumat sih dia pulang jam dua, tapi dia belum ngasih kabar, ntar aku BBM. " jawab ane seraya membuka botol INACO Coco Drink.
"Lebih baik kamu bilang sama dia, kalo hari ini nggak bisa jemput karena Dina sendirian di rumah. " kata Wulan.
"Tapi ntar Shela marah... " jawab ane.
"Kalo dia marah berarti dia emang cewek yang manja dan nggak tahu diri. Sekali -kali kamu tegas lah sama dia. Kamu kan cowok. " kata Wulan lagi.
"Iya ntar aku bilang ke Shela. " jawab ane singkat. Lhaa tumben nih Wulan nggak minta ane antar pulang.
"Eh kamu nanti ada acara sama Putri dan Citra " " tanya ane berusaha mengalihkan pembicaraan. "Iya, nanti habis kuliah kami mau jalan-jalan ke mall. " jawab Wulan dengan nada ceria. "Ke mall " Kalian ini tiap hari pergi bertiga mulu apa nggak bosen " " ledek ane. "Halah kamu juga, tiap hari nempel mulu sama nyonya kamu apa nggak bosen. " jawab Wulan ketus. Ah elah...
"Tenang kamu nggak usah nganter aku pulang, aku pulang diantar sama Putri. " kata Wulan lagi. "Tapi inget !! Kamu habis dari kampus langsung pulang lho, dan bilang sama nyonya kamu kalo hari ini nggak bisa jemput. "
"Iya jangan kuatir. " jawab ane berjanji padahal bohong.
Kuliah hari ini selesai jam sebelas. Setelah mengemasi barang, ane lalu berniat segera pulang. Bener juga sih kata Wulan, mending ane segera pulang, setidaknya ane menengok kondisi rumah dulu. Lagipula kalo ane kuatir ibu pas di perjalanan ngecek ane udah pulang belum. Kalo ketahuan ane belum pulang, bisa-bisa ane diomeli habis-habisan.
Ane lalu liat Wulan lagi jalan keluar ruangan bersama dengan Putri dan Citra. Ketiganya seperti biasa keliatan ceria sambil ngoceh, terutama Citra yang emang terkenal vokal, dan kalo ngomong kadang kedengeran sampai mana-mana. Enak banget mereka mau jalan-jalan, sedangkan ane, bakal di rumah dengan si mulut ember itu, ah elah, keluh ane dalam hati.
Ah iya mending telpon sang tuan putri, kira-kira mau dijemput jam berapa. Kalo jam tiga-an kan nggak papa karena Mbak Diah pulangnya jam lima. Sambil masih duduk di bangku, ane lalu mengeluarkan HP dan membuka menu log panggilan buat mencari nomor Shela.
*** tuuuuut....tuuuuut.... ***
"Halo... " jawab Shela.
"Halo say, eh kamu masih kuliah " " tanya ane. "Nggak, barusan selesai. "
"Sama dong, aku juga barusan selesai. " jawab ane. "Eh iya Vin, ntar jemput aku jam tiga yah. Bisa kan " " pinta Shela. "Bisa dong say, buat kamu apa sih yang enggak. " jawab ane. "Oke sip sip, tapi inget, jangan telat. " kata Shela seperti biasa. "Siap tuan putri. "
"Oh iya, kamu nunggunya jangan di seberang jalan dong, di bawah pohon aja seperti biasanya. " "Iyaa, siap tuan putri. "
"Oke, makasih Vino sayang. " jawab Shela dengan riang. *** tut..tut..tut..***
Ane lihat di jam HP, sekarang masih jam sebelas-an, mending sekarang pulang, dan ntar jam tiga pamit bentar sama Mbak Diah buat jemput Shela. Saat sampai di lobby ane liat mobilnya Putri yaitu KIA Piccanto warna hijau metalik meluncur keluar halaman dan Wulan duduk di jok depan. Dengan lesu ane berjalan menuju parkiran motor.
Sampai rumah, ane lihat Dina lagi tiduran di sofa ruang tamu sambil nonton TV sedangkan Mbak Diah menyapu lantai. Ane lihat acara TV-nya, yah elah... acara gosip artis.
"Mas Vino.. " Mbak Diah menyapa ane dengan ramah, dan ane pun membalas tersenyum padanya.
"Lho Din, kamu nggak belajar, besok ujian kan " " tanya ane ke Dina.
"Ntar. " jawab Dina singkat plus cuek sambil tetap menatap layar TV.
"Pokoknya kakak udah ngingetin lho. " kata ane sambil berjalan menuju kamar.
"Iya iya... ah, bawel. " jawab Dina dengan ketus.
Waduh... "iya bawel' ?" Lha itu kan kata-kata favorit Shela. Duh.. Dina kayaknya makin hari makin mirip sama guru lesnya itu. Tapi karena ane males ribut, ane biarin aja Dina berdua sama Mbak Diah di ruang tamu.
Setelah makan siang, dan maen game Call of Duty Ghost yang semalem habis ane unduh dari
Steam, nggak terasa ane terlelap dan terbangun sekitar jam setengah tiga kurang setelah jam weker HP ane berbunyi dengan nyaring. Oh iya saatnya jemput sang tuan putri.
Di ruang tamu, ane liat Dina lagi belajar di meja ruang tamu. Dia langsung ngeliatin ane yang datang udah necis pake jaket dan celana jeans.
"Mau ketempatnya Kak Shela ya " " tanya Dina. "Ah mau tahu aja kamu. " jawab ane.
"Baliknya jangan sore-sore ya kak, soalnya Mbak Diah jam lima pulang. " pinta Dina. "Terserah kakak lah. " jawab ane cuek.
"Kok gitu sih, awas ntar aku aduin ke ibu lho. " ancam Dina. "Ya sana. " jawab ane masih cuek sambil menuju pintu ruang tamu.
"Kalo nggak aku aduin ke Kak Shela kalo kemaren Kak Wulan nginep. " ancam Dina lagi. Njirrr... bocah satu ini mulutnya emang perlu dilas pake plat besi kali ya.
"Eh awas ya kalo berani bilang-bilang. " ane mengancam balik. "Ya terserah aku lah. " jawab Dina menirukan kata-kata ane.
Hiih, ane bener-bener geregetan sama si ember ini, tapi tenang... sabar Vin, kali ini Dina diatas angin, lebih baik mengalah dikit daripada semuanya jadi runyam.
"Iya iya, nanti sebelum jam lima kakak udah sampai rumah. " kata ane.
"Eit, jangan lupa beliin SilverQueen ya. " pinta Dina.
"Iya beres yang item kan " "
"Tul, dan sekalian Toblerone yah. " pinta Dina lagi. Oalah, dasar bocah semprul, gerutu ane dalam hati.
"Iyaaa, udah ya kakak pergi dulu. " kata ane lalu buru-buru menuju halaman rumah tempat motor ane diparkir.
Ane lihat Mbak Diah lagi menyirami tanaman di halaman. Setelah berpamitan padanya ane langsung menggeber motor ane menuju kampusnya Shela tapi nggak lupa mampir Indomaret beli SilverQueen dan Toblerone pesanan Dina, dan sebotol Mizone. Jam ti ga kurang lima ane udah tiba di depan kampusnya Shela, sesuai permintaan dia, ane pun duduk menunggu di bawah pohon di halaman kampusnya. Sambil membuka sebotol Mizone dingin yang ane beli di Indomaret tadi, ane celingukan nyari Shela, yang udah hampir jam tiga kok belum muncul juga. Ah itu dia, ane liat Shela keluar dari lobby kampusnya, lalu berjalan menuju ke tempat ane.
Kayaknya kamu capek banget say. kata ane setelah melihat Shela keliatan lesu.
Ya iya lah, apalagi tadi ada ujian, mana susah-susah soalnya. jawab Shela sambil duduk di sebelah ane dengan muka kusut.
Bagi dong. kata Shela seraya mengambil Mizone dari genggaman ane dan langsung meminumnya, cleguk cleguk cleguk.
Waaah segernya, makasih ya. kata Shela ketawa sambil mengembalikan botol Mizone tersebut ke ane.
Ane pun mengangkat botol Mizone tersebut dan yaa elah ternyata isinya tinggal dikit banget. Padahal baru ane minum seteguk. Ini cewek habis dari padang pasir kali ya, batin ane.
Kamu udah makan belum " tanya ane.
Udah tadi di McD sama temen-temen. jawab Shela.
Duuuuh Vin, aku suntuk banget. Kita kemana yuk, jalan-jalan ke mall, atau ke caf" yang kemaren aja gimana " tanya Shela.
Ngg.. say kayaknya aku nggak bisa deh, soalnya& Kenapa " Kamu habis ini ada acara " tanya Shela.
Nggak sih, gini, kan hari ini ortuku baru keluar kota jenguk pakdeku yang sakit mungkin pulangnya sampei malam, dan Dina sekarang di rumah ditemani tetanggaku. Jadi aku nggak bisa pergi lama - lama. Sorry ya say. jawab ane.
Lho kok kamu sama Dina nggak ikut " tanya Shela.
Soalnya besok Dina ujian jadi dia harus belajar dan otomatis aku harus nemenin dia. jawab ane. Trus tetanggamu yang nemenin Dina itu "
Oh dia itu mantan PRT kami, tapi sering kok dimintai tolong ibu buat jaga rumah cuma masalahnya dia cuma bisa sampai jam lima. jawab ane.
Ya udah nggak papa Vin. Yuk, mending kita sekarang pulang aja. kata Shela sambil beranjak berdiri.
Sorry banget ya, kamu nggak marah kan " tanya ane. Nggak lah. Ke mall kan bisa kapan aja. Eh atau& Gimana "
Kita ke rumah kamu aja yuk. ajak Shela. Lho, ngapain " tanya ane penasaran.
Aku pengen nemenin Dina belajar Vin, daripada sama kamu, kan lebih baik cewek yang mendampingi. jawab Shela. Wah ide bagus tuh&
Tapi kamu kan capek say kuliah dari pagi sampai jam tiga & Nggak papa, lagian kalo di kos juga bakal diajak pergi sama temen-temen. jawab Shela. Terus ntar kamu pulangnya gimana " Kan nggak mungkin aku nganter kamu sementara Dina aku tinggal sendirian "
Kan ada taksi, gampang lah. jawab Shela meyakinkan.
Eh eh eh & bener juga kenapa nggak ajak Shela ke rumah aja ya, kan mumpung nggak ada bapak sama ibu. Cuma ada Dina, eh tapi kalo Dina ngaduin perihal Wulan nginep kemaren gimana " Ah, kan ane udah nyiapin SilverQueen sama Toblerone buat nyumpel mulutnya. Ntar kalo Dina udah tidur, kan cuma ane berdua sama Shela, cihuiii.. ane bakal ngajak Shela ke kamar, lalu kecup sana, kecup sini, lalu.. lalu&
Woi, Vin !! Eh iya iya, gimana " ane tersadar dari lamunan.
Ngelamun lagi. Pasti mikir ngeres nih. kata Shela sambil menunjuk ke ane.
Nggak& siapa yang ngeres& aku kan cuma kuatir aja kalo kamu pulang naik taksi malam-malam sendirian, apa nggak bahaya tuh " tanya ane.
Maksudmu kamu takut aku bakal diapa-apain " Sini siapa penjahatnya kalo berani, bakal aku bikin cacat seumur hidup !! jawab Shela sambil mengepalkan tangannya yang super horror tersebut.
Haaa& bener juga yah hahahahaa. jawab ane ketawa.
Kami lalu meninggalkan kampusnya Shela dan menuju ke rumah. Tapi sebelumnya kami mampir dulu ke kosannya Shela, karena sang tuan putri horror mau naruh tas dan buku-buku kuliahnya serta ganti baju yang lebih rileks. Setelah agak lama menunggu (kira-kira 15 menit) di beranda kosannya, Shela keluar dengan memakai kaos oblong dan celana pendek model kulot yang panjangnya selutut.
Huuu, aku kira kamu mau pake tanktop sama hotpants. kata ane dengan nada kecewa.
Enak aja, ntar kesenengan kamunya kali. jawab Shela cuek.
Tapi nggak papa ding, Shela masih keliatan cantik dan serasi pake celana kulot yang modelnya rada kedodoran. Mungkin masih jauh lah kalo dibandingin pas Wulan pake legging. Ah elah kulot kok dibandingin sama legging, mana nyambung, dan yaah& Wulan lagi.
Ane lihat jam udah jam setengah empat lebih, masih banyak waktu, kan Mbak Diah pulangnya jam lima. Kami lalu meluncur ke rumah, dan sampai rumah udah jam empat lebih lima. Setelah parkir motor di halaman, ane lalu bergegas masuk ke rumah, sedangkan Shela masih di depan spion sibuk menyisir dan menguncir rambut. Tapi saat sampai di teras, ane melihat sepasang sandal cewek yang nggak asing. Lho ini kayak sandalnya&
Lho, Din " Kamu sendirian " Mbak Diah mana " tanya ane ke Dina yang asyik nonton TV dan ngemil coklat KitKat.
Pulang. jawab Dina cuek.
Kok pulang " Katanya pulangnya jam lima " tanya ane penasaran.
Kan sekarang udah ada Kak Wulan. jawab Dina. DUAAARRRR!!! Mendengar jawaban polos Dina, serasa ada bom meledak di dekat telinga ane.
Apa " Wulan disini "! tanya ane dengan panik tingkat dewa, eh nggak, ini malah udah level Kaioo Shin.
Iya kak, nih aku dibeliin coklat. jawab Dina sambil menunjukkan coklat KitKatnya. Trus sekarang dia dimana Din "! wah, celaka & celaka !!
Di dapur, katanya sih mau masak nasi buat makan malam. jawab Dina. Halo Dinaa& sapa Shela yang tiba-tiba muncul di belakang ane.
Kak Shela "! teriak Dina dengan terkejut sekaligus gembira, lalu beranjak berdiri dan menghampiri guru les kesayangannya itu.
Aaarrrggggh!! Ini bener-bener momen super duper chetos mentos chocolatos kampretos
Part 87 Trus sekarang Kak Wulan dimana "! tanya ane. Wah, gawat & gawat nih !!
Di dapur, katanya sih mau masak nasi buat ntar malam. jawab Dina.


Body Mengalahkan Wajah Karya Kaskuser di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Halo Dinaa& sapa Shela yang tiba-tiba muncul dari belakang ane.
Kak Shela "! Dina terkejut sekaligus gembira melihat guru les kesayangannya datang, yang lalu spontan beranjak berdiri dan memeluk Shela. Keduanya tersenyum riang, tapi ane jelas kebalikannya 180 derajat. Duh celaka, apa yang harus ane lakukan "!
"Aku nggak nyangka lho kalo Kak Shela kemari. " kata Dina.
"Tadi Kak Vino bilang kalo kamu sendirian di rumah, jadi kakak datang kemari mau nemenin kamu belajar. Besok kamu ujian kan " " tanya Shela sambil mengusap rambut Dina.
"Iya kak, besok aku ujian. Oh iya, Kak Wulan juga datang kemari lho. Nih aku dibeliin coklat. " jawab Dina. JREEEENNGGG !!! Mendengar nama musuh bebuyutannya disebut Dina, Shela terlihat kaget sekali.
"Kamu bilang apa Din " Wulan disini " " tanya Shela nggak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Eeeehhh ternyata Vino udah pulang, dan waah... kejutan nih, ternyata ngajak nyonya besar juga rupanya. " tiba-tiba aja Wulan datang sambil membawa serbet.
Melihat Wulan muncul dihadapannya, wajah Shela langsung berubah menjadi mendung, nggak hanya mendung biasa tapi mendung hitam pekat seolah-olah bakal terjadi angin tornado dahsyat kategori Fujita 5. Dengan penuh kebencian Shela menatap Wulan yang cuma tersenyum mengejek. Waduh Lan, kenapa juga kamu pake kemari segala, kamu bener-bener bikin aku kena masalah besar, batin ane dengan keringat dingin yang mengucur deras.
"Lho ternyata kamu disini Lan " " sapa ane sekedar basa-basi.
"Tadi pas kakak berangkat jemput Kak Shela, Kak Wulan telpon nanya kabar rumah, trus nanya m au nggak kakak temenin, ya aku sih mau-mau aja daripada ditemeni Mbak Diah. " jawab Dina dengan wajah tanpa dosa.
"Jangan kuatir Vin, aku tadi udah telpon ibu kamu, dan beliau malah seneng aku datang, dan aku lagi masak nasi buat makan malam. Oh ya kamu mau aku bikinkan apa " Tadi aku lihat di kulkas ada ayam beku sama sayuran. Mau aku bikinkan ayam goreng, sup ayam atau semur " " tanya Wulan.
"Eehh ntar aja deh... " jawab ane seadanya, dan ane lihat Shela cuma diem aja dengan wajah cemberut. Dari nadanya, udah keliatan kalo Wulan mulai manas-manasin Shela.
"Nggak papa kamu tinggal bilang kok, aku bisa bikin masakan apa aja yang kamu mau. Cewek tuh ya harus pinter masak, bukan bisanya cuma ke mall, nonton, minta jemput, terus mukulin orang... " kata Wulan lagi dengan nada menyindir.
Mendengar sindiran plus skakmat dari Wulan, lagi-lagi Shela cuma diem dan nggak bicara sepatah kata pun. Bener dugaan ane, ternyata Wulan emang niat bikin Shela marah.
"Lagian kamu Vin, udah tau adikmu cuma sendiri sama pembantu, malah keluyuran ngurusin dia. Suruh dia pulang sendiri lah, naik bis ato taksi kek, jadi orang kok nggak tau diri banget sih. " kata Wulan dengan nada ketus.
"Mbak !! Aku nggak tau kalo Dina sejak tadi sendirian, aku taunya juga dari Vino pas dia jemp ut aku di kampus. Jangan ngomong sembarangan dong !! " protes Shela dengan emosi. "Ya mungkin aja awalnya Vino mau ngasih tau kamu, tapi bisa aja dia takut, soalnya kamu kan manja dan suka marah-marah nggak jelas. " kata Wulan dengan nada mengejek. "Cewek labil kayak kamu mana mau ngerti. " timpal Wulan sambil menatap sinis ke Shela. "Mbak Wulan kalo nggak tau apa-apa jangan asal ngomong ya "! " kata Shela dengan pelan tapi gemetar. Keliatannya amarahnya udah hampir memuncak.
"Nggak tau apa-apa gimana " Liat aja kamu, tiap hari minta diantar jemput sama Vino. Emang itu bukan manja namanya " Kamu pikir Vino itu ojek pribadi kamu " " tanya Wulan gak mau kalah. "Udah, udah Lan, mending kamu ke dapur aja deh, biar Dina ditemani Shela. " ane berusaha menengahi, sedangkan Dina sejak tadi cuma bengong melihat Shela sama Wulan bersitegang. Mbak, perkara jadi ojek atau bukan itu urusan aku sama Vino. Kamu sama sekali nggak punya hak ikut campur. kata Shela sambil menunjuk Wulan.
Oooh gitu ya " Mentang-mentang jadi pacarnya Vino, terus kamu merasa punya hak gitu " Naif sekali kamu. jawab Wulan nggak mau kalah.
Aku nggak seperti itu, mbak !! kata Shela dengan nada tinggi.
Shel, udah Shel, ada Dina lho& kata ane ke Shela, soalnya Dina sejak tadi menonton mulai terlihat ketakutan.
Tuh kan, cuma digituin aja udah marah-marah. Tipikal cewek labil. kata Wulan dengan nada sinis.
Vin, ikut aku sebentar& kata Shela sambil menarik lengan ane keluar rumah.
Shela terus menggeret lengan ane menuju sebuah tanah kosong yang ada di samping rumah ane. Duh modar deh, sepertinya Shela bakalan menumpahkan semua kemarahannya ke ane. Dan ane melihat sekeliling, ah sial, sepi banget nggak ada orang. Komplek perumahan ane sepanjang hari emang selalu sepi.
Bisa kamu jelasin " tanya Shela dengan menahan marah.
Ya.. aku nggak tahu Shel, kalo Wulan kesini, Beneran aku nggak tahu. jawab ane dengan nada terbata-bata.
Sekarang kamu jawab dengan jujur. Selama ini Wulan sering main ke rumah kamu kan " tanya Shela.
Eh itu& ya nggak&
JAWAB VIN !! teriak Shela dengan penuh emosi.
Di & dia emang pernah beberapa kali kesini Shel tapi jarang-jarang kok& ane bingung banget menjawab pertanyaan Shela.
Terus kalian ngapain aja "! Pasti berdua-duaan di kamar kamu kan "! IYA KAN "! bentak Shela. Ya nggak lah Shel, kamu jangan nuduh gitu dong. bantah ane, padahal sih iya. BOHONG !! BRAKKK !!! Dengan penuh emosi Shela menghantam sebuah papan kayu yang tersandar di tembok dan papan itu langsung retak nyaris terbelah, padahal lumayan tebal. Kamu udah tahu kan nasib cowok yang bikin aku sakit hati " Jangan kira itu nggak bakal terjadi sama kamu, Vin. kata Shela sambil menatap ane dengan penuh amarah, persis SonGoku saat mau berubah jadi Super Saiyan.
S..sss..Shel, beneran aku nggak ada hubungan apa-apa sama Wulan.. sumpah. jawab ane dengan penuh ketakutan, soalnya Shela sepertinya udah geregetan pengen nonjok ane dengan tinju mautnya itu.
Shel please.. cuma kamu cewek yang aku sayang, please, percaya deh sama aku.
Susah payah ane berusaha menenangkan Shela, karena kalo dia nonjok muka ane kayak mukul kayu tadi, bisa-bisa ane bener-bener wasalam. Tapi lagi-lagi Shela nggak menjawab, dan masih terus aja menatap mata ane dengan tatapan tajam nan menyeramkan. Hiii.. seumur hidup baru kali ini ane merasakan takut yang luar biasa seperti ini.
"Shel... please, percaya deh sama aku. " ane nggak henti-hentinya membujuk Shela, dan untungnya kemarahan Shela akhirnya rada berkurang.
Baiklah kali ini aku percaya sama kamu. jawab Shela. Duh, jawaban yang bikin ane legaaaa banget.
Tapi aku minta sekarang juga kamu usir Wulan dari rumah kamu. timpal Shela.
A.. apa " Masa aku harus& "
Kenapa "! Kamu keberatan "! Kalau gitu aku kasih pilihan, AKU atau WULAN yang pergi "! tanya Shela dengan nada membentak.
Kalau aku yang pergi jangan harap aku sudi ketemu kamu lagi !! kata Shela lagi dengan nada tinggi tinggi sekali.
Haah eh iya, iya Shel, aku akan bicara sama Wulan& jawab ane. Kenapa nggak kamu sendiri aja yang pergi " tiba-tiba aja Wulan muncul. Ayo sana pergi dan nggak usah balik balik lagi !! kata Wulan ke Shela dengan nada ketus. Seenaknya aja nyuruh Vino ngusir-ngusir. Kenapa nggak kamu sendiri aja yang ngusir aku " kata Wulan lagi dengan nada menantang.
Shela nggak menjawab. Sepertinya dia nggak menduga kalau Wulan tiba-tiba muncul. Duh, Wulan malah kesini lagi. Tapi bagaimanapun ane harus menuruti perintah Shela, kalo nggak ane yakin hubungan kami bakal bubar dan ane juga nggak yakin sama keselamatan ane sendiri.
Lan, mungkin bener kata Shela, mending kamu pulang aja. deh. Kan udah ada Shela, jadi... kata ane berusaha membujuk Wulan.
"Jadi kamu ngusir aku " " tanya Wulan dengan nada ketus. "Bukan gitu Lan... "
"Kamu ngusir aku itu kemauanmu sendiri atau disuruh sama cewek labil itu "! " tanya Wulan sambil menunjuk ke Shela.
"MBAK !! Bisa nggak sih berhenti ngatain aku labil "! " teriak Shela sambil mendekati Wulan. "Emang kamu labil kok !! Udah labil, manja lagi !! " jawab Wulan nggak kalah sengit. "Apa " Bilang sekali lagi "! " bentak Shela sambil tangan kanannya berusaha meraih Wulan, tapi langsung ane cegah.
"Shel, udah.. udah... " kata ane sambil memegang tangannya Shela.
"Lepasin Vin !! Aku udah nggak tahan, akan kutonjok mulutnya yang suka menghina i tu !! " kata Shela sambil berusaha melepaskan tangannya.
"Ayo, pukul aku. Pukul aku kalo berani !! " teriak Wulan seraya berkacak pinggang. "Nantang kamu mbak "! "
"Lan, kamu ini apa-apaan sih. Mending kamu segera pergi deh... " kata ane sambil masih memegang tangan Shela, tapi ane gak yakin sampai berapa lama.
"Lepasin aku Vin atau kamu juga aku tonjok !! " teriak Shela sambil terus berusaha melepaskan tangannya yang ane pegang.
"Tuh kan, bener-bener cewek liar. Cuma digituin aja udah ngancem-ngancem mau mukul. " kata Wulan seraya ketawa sinis.
"Mungkin aku liar dan labil tapi itu lebih baik daripada cewek yang sukanya mengganggu pacar orang !! " jawab Shela nggak mau kalah.
"Menganggu " Justru aku mau nyelametin Vino dari cewek urakan kayak kamu. " jawab Wulan lebih nggak mau kalah.
"Udah labil, manja. liar, urakan lagi. Heran... apa sih yang bisa dibanggain dari kamu. " timpal Wulan yang lagi-lagi ketawa sinis.
"Kamu ini bisa diem nggak sih "! " kata ane ke Wulan dengan nada keras. "Ngapain aku harus diem, emang kamu pikir aku takut... "
Plakkk !! Spontan tamparan tangan kiri ane mendarat di pipinya Wulan. Nggak begitu keras sih, tapi itu udah cukup membuat Wulan tertunduk diam, yang lalu memegang pipi kanannya yang habis ane tampar. Shela yang sejak tadi marah dan meronta-ronta juga kelihatan terkejut melihat tindakan ane ke Wulan barusan. Suasana pun berubah hening.
Oh maigad, what I've done ?"
Part 88 "Kamu ini bisa diem nggak sih "! " kata ane ke Wulan dengan nada keras.
"Ngapain aku harus diem, emang kamu pikir aku takut... "
Plakkk !! Spontan tamparan tangan kiri ane mendarat di pipinya Wulan. Nggak begitu keras sih, tapi itu udah cukup membuat Wulan tertunduk diam, yang lalu memegang pipi kanannya yang habis ane tampar.
Vin.. " Shela pun kelihatan terkejut banget melihat perbuatan ane ke Wulan.
Lan, maaf aku nggak bermaksud& kata ane seraya mendekati Wulan.
Nggak usah deket-deket !! teriak Wulan sambil melangkah mundur, dan yang sudah ane duga, Wulan mulai terisak.
Aku ini kurang apa sama kamu, Vin " Semua kulakukan hanya buat kamu, tapi ini balasannya " kata Wulan terbata-bata sambil menatap ane. Air mata mulai berlinang deras membasahi pipinya.
Nangis aja yang kenceng !! Masih mending Vino yang nampar kamu mbak, coba kalo aku yang nonjok, pasti wajahmu udah berantakan. kata Shela dengan tersenyum sinis.
Baiklah kalau kamu emang ingin aku pergi, aku akan pergi& kata Wulan sambil terisak, lalu berlari meninggalkan kami berdua.
Ane pun menatap Wulan pergi dengan pandangan nanar. Pengen banget ane mengejarnya tapi kalo itu ane lakukan pasti situasi bakal jadi makin ruwet.
Sana pergi yang jauh, kalo perlu nyemplung sungai aja sekalian !! teriak Shela, dan keliatan banget kalo Shela merasa puas sekali.
Heh kamu ini apa-apaan sih pake ngomong kayak gitu "! kata ane ke Shela dengan nada ketus. "Yeee emang kenapa "! Dia pantas menerimanya kok. Kamu nggak sadar apa sejak tadi dia menghina aku terus "! " jawab Shela sewot.
"Kamu kenapa sih sejak tadi kok kayaknya ngebela dia terus " Kamu masih suka ya sama dia "! " tanya Shela lagi.
"Bukan gitu Shel, cuma... "
"Cuma apa " Ayo jawab ! " desak Shela.
"Aku nyesel aja sudah menampar Wulan. Ini pertama kalinya aku mukul cewek Shel. " jawab ane pelan.
"Oooh kamu nyesel " Terus kamu mau apa " Mau ngejar dia " Ya udah sana kejar dia !! " kata Shela sambil mengadahkan tangan ke arah Wulan pergi.
"Dan kamu tahu kan konsekwensinya "! " tanya Shela sambil menunjuk ke ane. "Nggak kok Shel. " jawab ane.
"Ya udah !! " kata Shela sambil ngeloyor masuk ke halaman rumah.
Dengan perasaan nggak karuan ane mengikuti Shela dari belakang. Duh, Wulan tadi pergi kemana ya " Kalo dari arahnya berlari sih sepertinya Wulan menuju ke jalan raya. Pasti camer eh... ibunya Wulan bakalan bingung melihat anaknya lagi-lagi pulang dalam keadaan menangis. Lan, sekali lagi maafkan aku, nggak sadar ane mengucapkan kata-kata tersebut dengan lirih.
Sampai di dalam rumah, kami langsung disambut Dina, yang kebingungan dan mungkin juga ketakutan melihat Wulan dan Shela berantem. Semoga aja tadi dia nggak melihat saat kami bertiga berantem di luar.
"Kak Shela, Kak Wulan mana " " tanya Dina ke Shela.
"Kak Wulan tadi baru aja pulang Din. " jawab Shela dengan senyum kecut.
"Lho kok pulang sih kak " Trus kenapa tadi Kak Shela sama Kak Wulan berantem "
"Nggak papa, cuma salah paham aja. Oh ya kamu besok ujian apa Din " " kata Shela berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Matematika, kak. " jawab Dina.
"Wah susah tuh. Coba kakak liat tadi kamu udah belajar sampai mana. " kata Shela sambil duduk di sebelah Dina.
"Aku bingung yang angka-angka Romawi kak. " kata Dina sambil membuka buku pelajarannya.
Ane pun berjalan menuju kamar ane dan nggak mempedulikan Shela sama Dina, karena sejak tadi ane cuma kepikiran Wulan terus. Duuuh, Wulan pasti di perjalanan pulang nangis terus. Gimana kalau ada apa-apa dijalan " Gimana kalau pas lewat jembatan Wulan beneran bunuh diri dengan cara nyemplung ke sungai " Arrrgghhh !!! Nggak !! Nggak mungkin !! Wulan itu meski baperan tapi tipe cewek yang tegar kok.
Sampai di kamar ane langsung tertegun melihat kondisi kamar ane. Kamar ane rapi dan bersih banget. Sprei yang tadi pagi acak-acakan tertata rapi, majalah-majalah ane yang biasanya tersebar di lantai sekarang ada di rak, pokoknya semua rapi dan lantainya juga bersih. Pasti Wulan yang bersihin ini semua, soalnya ibu mana pernah ada waktu buat bersihin kamar ane, apalagi sampai sebersih ini. Ane bener-bener nyesel udah ngelakuin hal tersebut ke Wulan, yah seandainya waktu bisa diputer kembali...
Tiba-tiba HP ane yang ada di saku celana berbunyi. Ternyata ibu yang menelpon.
"Halo bu... " "Vin kamu dimana " " tanya ibu. "Di rumah bu. "
"Wulan ada disitu " Sejak tadi ibu telpon ke HP-nya kok nggak diangkat " " udah ane duga pasti ibu nanya Wulan.
"Ngg.. dia barusan pulang bu. " jawab ane.
"Pulang " Kenapa " Padahal dia tadi janji sama ibu mau masak makan malam buat kalian. " tanya ibu dengan nada heran.
"Kebetulan dia tadi dapet telpon dari rumahnya, katanya ada keperluan mendada k jadi dia nggak sempet ngabari ibu. Tapi dia udah masak nasi kok, tinggal lauknya aja yang belum. Nggak papa bu, lauk kan bisa beli di warteg. " jawab ane sebisa mungkin membela Wulan di depan camernya, eh... maksud ane ibu.
"Oh ya baguslah kalo gitu. Eh berarti kamu cuma berdua sama Dina " Mbak Diah udah pulang kan " " tanya ibu lagi.
"Kebetulan ada Shela disini bu. " jawab ane.
"Shela " Wah enak banget ya kamu, Wulan pulang ada Shela yang gantiin. " kata ibu bercanda. "Hehe iya bu, tadi Shela langsung kesini pas tau kalo Dina besok ujian, dan sekarang dia lagi nemenin Dina belajar. " kata ane.
"Ya udah, kalo gitu ntar kalo ada apa-apa kabari ibu ya. Ini ibu lagi ada di rumah sakit. " "Kondisi pakde gimana bu " " tanya ane.
"Pakde baik-baik aja cuma kakinya harus di gips, besok udah boleh pulang kok. " jawab ibu. "Syukurlah kalo gitu. Ibu pulang jam berapa " " tanya ane.
"Ibu usahakan jam sepuluh atau sebelas udah sampai rumah Vin. Kalau kamu mau tidur kamu kunci semua pintu dan jangan lupa dicabut kuncinya, soalnya ibu bawa kunci serep. " "Iya bu. " jawab ane.
***tut..tut..tut..*** "Ibu kamu ya " " tiba-tiba ada suara cewek di belakang yang spontan bikin ane kaget. "Apaan sih kamu ini bikin kaget aja, ngetuk pintu kek. " kata ane ke Shela.
"Orang pintunya aja kebuka gitu kok. Pinjem cass dong. " jawab Shela sambil mengadahkan tangan. Ane lalu mengambil cass HP ane di laci meja dan memberikannya ke Shela.
"Wah ternyata kamar kamu rapi banget ya. " kata Shela sambil melihat sekeliling. "Iya. " jawab ane pelan.
"Kamu kenapa sih kok sejak tadi manyun mulu. Pasti masih kepikiran Wulan yah. " kata Shela penuh selidik.
"Ya masih dikit sih, tapi aku berusaha ngelupain kok haha. " jawab ane ketawa, padahal nggak pengen ketawa.
"Beneran " " tanya Shela sambil menatap ane. "Iya sueerrr. " jawab ane seraya mengacungkan angka dua.
"Kalo gitu aku nanya, kamu tadi nampar Wulan itu emang mau ngebela aku atau nyelametin dia biar nggak aku tonjok " " tanya Shela.
"Oh itu... " ah sial, cewek ini tajam banget nalurinya. "Ayo jawab. " desak Shela.
"Keduanya Shel. " jawab ane. "Maksudmu " "
"Aku nggak mau Wulan terluka dan kamu dapet masalah. Tadi kamu keliatan emosi banget, kalau kamu mukul Wulan, bisa fatal akibatnya. Dan kamu pasti akan dapet masalah besar. Mas Tio juga akan marah lagi sama kamu. Bagaimanapun aku ngelakuinnya demi kamu juga. " jawab ane. Huhui, untung dapet kata-kata bagus.
"Mungkin caraku salah, tapi bagiku itu udah yang terbaik. " kata ane lagi. "Masuk akal... " kata Shela, tapi kayaknya dia belum 100% percaya.
"Kamu masih belum percaya " " tanya ane sambil mendekatkan wajah ane ke wajah Shela. "Kamu mau ngapain " " tanya Shela.
"Masih nanya lagi, kiss lah, biar kamu percaya. " jawab ane sambil memegang dagunya Shela. "Iiiih apaan sih "! " kata Shela sewot sambil mendorong muka ane sampai terduduk di spring bed. "Nggak sopan banget sih muka didorong-dorong, emangnya pintu !! " kata ane sewot ke Shela yang ngeloyor keluar.
"Bodooooo... " teriak Shela dari luar kamar.
Kampretos !! Masih juga gagal maning . Tenang, kan masih ada kesempatan... hehe Part 89
"Kamu ini bisa diem nggak sih "! " kata ane ke Wulan dengan nada keras.
"Ngapain aku harus diem, emang kamu pikir aku takut sama cewek urakan itu "! " kata Wulan nggak kalah keras.
"Kamu bener-bener nantang aku mbak "! " teriak Shela semakin meronta-ronta dan sepertinya ane udah nggak sanggup lagi menahannya.
"Shel, udah Shel.. !! " teriak ane dengan panik sambil terus berusaha memegang tangan Shela.
"Lepasin aku Vin !! " teriak Shela.
"LEPASIN !! " teriak Shela sambil mengibaskan tangannya sekuat tenaga dan ane udah nggak sanggup lagi menahannya.
Plakkk !! Spontan tamparan tangan kiri ane mendarat di pipinya Shela. Nggak begitu keras sih, tapi itu udah cukup membuat Shela yang tadi mau menonjok Wulan langsung terdiam, yang lalu memegang pipi kanannya yang habis ane tampar.
Vin.. " Wulan pun kelihatan terkejut banget melihat perbuatan ane ke Shela.
Shel, maaf aku nggak bermaksud& kata ane seraya mendekati Shela.
"Kamu berani nampar aku Vin... " kata Shela dengan suara bergetar hebat dan menatap ane dengan penuh kemarahan.
"Haah& maaf Shel, tadi soalnya aku refleks pas ngeliat kamu mau nonjok Wulan jadi... " kata ane sambil mundur ketakutan, soalnya ane jelas sudah melakukan suatu kesalahan besar.
"Kamu... berani nampar aku ... " Shela mengulangi kata2nya, tapi kali ini dengan tangan yang mengepal dan berjalan mendekati ane.
"Shel, m..maaf.. aku.. aku... " ane berusaha membujuk Shela tapi wajah Shela udah seram bagai kerasukan iblis.
BUAAAKKKK!!!! Sebuah pukulan sepenuh hati mendarat telak di pipi ane yang membuat ane langsung terpental dan sukses mencium tanah. Dengan setengah sadar, dan menahan sakit yang teramat sangat di pipi dan badan, ane melihat samar-samar Wulan histeris melihat ane jatuh, tapi semuanya langsung menjadi gelap.
Nggak beberapa lama ane terbangun karena ane merasa seseorang menggoyang -goyangkan kaki ane, kemudian ane membuka mata dan...
"Vin... " wajah Shela yang pertama kali ane lihat.
"WUUAAAAAAA...!! " ane langsung berteriak dan beringsut menjauh.
"Kamu kenapa Vin " " tanya Shela dengan nada kaget.
"Shel... maafkan aku Shel, sungguh aku tadi cuma refleks, maafkan aku... " kata ane dengan kondisi setengah sadar tapi penuh ketakutan.
"Kamu ngomong apa sih " Ngelindur yah " " tanya Shela dengan ekspresi bingung.
"Oh.. hah... haaah... "
Ane melihat sekeliling, lhaa rupanya ini di kamar ane dan ane langsung meraba -raba pipi kiri kanan, nggak sakit, nggak ada luka bonyok, adanya sih bonyok pas ditonjok Yovi beberapa hari lalu tapi udah mulai kering. Sedangkan Shela cuma berdiri kebingungan di samping springbed ane.
"Kamu ngimpi apa sampai ketakutan gitu " Kok pake ngomong maaf-maaf segala " " tanya Shela. "Oh ini, nggak, nggak kok hehe... " jawab ane sambil garuk-garuk kepala.
"Atau jangan-jangan kamu ngimpi lagi berduaan sama Wulan, terus kegep sama aku "! " tanya Shela penuh selidik.
"Kamu merasa bersalah kan makanya sampai kebawa mimpi " " timpal Shela sambil menunjuk ke ane.
"Nggak, sapa bilang.... " jawab ane berkilah. "Jangan bohong ya !! " desak Shela.
"Halaah, udah cuma mimpi kan nggak usah dipikirin. " jawab ane ketawa sambil bangkit berdiri. "Eh iya ada apa kok bangunin aku " " tanya ane berusaha mengalihkan pembicaraan. "Kamu tuh ya, aku susah-susah ngajarin Dina matematika, kamunya malah molor. " kata Shela dengan nada ketus.
"Sorry, sorry namanya juga orang ketiduran hehe, eh jam berapa ini " " tanya ane. "Udah jam tujuh bapaaakkkk, kita malam ini makan apa " Dina udah lapar. " tanya Shela .
Ane melihat jam weker di meja komputer ane, eh iya udah jam tujuh lebih sepuluh. Makan apa ya " Seandainya aja Wulan disini, pasti dia udah bikin sup ayam, atau ayam goreng, nasi goreng, oseng - oseng, tinggal request, nggak usah beli. Ah elah Wulan lagi. Duh, pasti dia sekarang lagi nangisnangis di kamarnya. Wulan, maafkan aku...
"Nasinya kan udah ada kan. Ya udah aku ke warteg dulu beli lauk. Kamu mau lauk apa " " tanya ane sambil mengambil dompet di meja.
"Ngapain beli, di kulkas kan ada banyak sayuran sama daging. " jawab Shela. "Iya tapi siapa yang mau masak say " Kamu " " tanya ane ketawa. "Kenapa enggak " " jawab Shela.
"Haa, kamu masak " Nggak salah nih " " tanya ane ketawa lagi.
"Kok malah ketawa "! Aku ini cewek, dan memasak itu bakat alami yang dimiliki sama cewek. " jawab Shela sewot.
Kamu kan bakat alaminya mukulin orang. kata ane sambil cengengesan. Mendengar candaan ane Shela langsung terdiam, tapi..
Kamu bilang apa barusan " tanya Shela seraya menatap ane. Eh say.. aku bercanda kok.. bercanda& kampret ane keceplosan lagi.
Kamu mau bukti kalo aku bakat mukulin orang& "!! teriak Shela penuh emosi sambil mengangkat tangan kanannya yang horror itu.
Aaaah... ampun say, aku beneran bercanda, suerrr... kamu cantik dan anggun kok. kata ane berusaha membujuk Shela.
Nyebelin !! jawab Shela ketus sambil menurunkan tangannya.
Ayolah jangan marah say, aku yakin kamu punya bakat masak kok. bujuk ane ke Shela yang cemberut.
Bukannya mukulin orang " tanya Shela dengan nada sinis. Enggak lah say, aku yakin kamu bisa masak. jawab ane sambil nyengir. Ya udah kamu pengen dimasakin apa " tanya Shela.
Terserah kamu deh. Apa aja yang kamu pernah masak. jawab ane. Belum pernah. kata Shela.
Waduh " Serius kamu belum pernah masak " tanya ane gak percaya.
Emang belum, makanya sekarang aku pengen nyoba. Udah tenang aja aku pasti bisa kok. kata Shela yakin sambil berjalan keluar kamar.
Karena sang tuan putri bersikeras maka ane nurut aja. Dan berhubung ini pertama kalinya Shela masak, maka menunya pun ane pilihkan yang menurut ane paling simpel yaitu sup ayam. Tapi tetep aja dia butuh resepnya sehingga ane pinjemi buku resep punya ibu.
Kak, emang Kak Shela bisa masak " tanya Dina setengah berbisik.
Gak tau, tapi tadi bilangnya bisa sih. jawab ane sambil tiduran di sofa dan asyik main Gran Turismo lewat PSP ane.
Tiba-tiba& AAAAAAAAAAWW !!! Krompyang !!! dari arah dapur terdengar Shela menjerit keras sekali disusul suara piring pecah. Kontan ane dan Dina yang ada di ruang tamu kaget setengah mati lalu berlari menuju dapur.
Ada apa Shel " tanya ane ke Shela yang berdiri pucat ketakutan di samping meja makan, dan dilantai terlihat piring pecah berserakan.
Ta.. tadi pas aku mau naruh piring di meja makan ada cicak lari. jawab Shela terbata-bata.
Hmmmmmmpppffffff& . mendengar jawaban Shela, spontan ane dan Dina langsung ketawa tertahan.
Kok malah pada ketawa sih "! Aku takut beneran nih. kata Shela dengan nada sewot.
Yee yee& Kak Shela takut cicak. kata Dina dengan nada meledek.
Liat cicak aja heboh gini. Tapi jeritanmu seksi juga say. ane juga ikut meledek Shela.
Kalian berdua ini emang nyebelin yah. Udah sana hush.. hush& kata Shela sambil mendorong ane dan Dina keluar dari dapur.
Ane dan Dina lalu kembali ke ruang tamu menunggu sang tuan putri masak. Dina asyin nonton sinetron kesayangannya sedangkan ane kembali asyik main PSP ane. Sayup-sayup ane denger suara tok tok tok, sepertinya Shela lagi motongin sayuran. Selang beberapa menit, tiba -tiba Shela memanggil ane.
Vin& panggil Shela dengan setengah berbisik. Apaan " tanya ane sambil asyik menatap layar PSP. Sini dong !! panggi Shela nggak sabar.
Hantu Langit Terjungkir 3 Goosebumps - 17 Kenapa Aku Takut Lebah Ching Ching 11
^