Sebuah Kota Banyak Cerita 1
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 Bagian 1
?"By : menyingsing90 Sebuah Kota Banyak Cerita
Part 1 Nama gue Salman biasa dipanggil Emen, cowok sagitarius yang cukup periang, murah senyum dan mudah bergaul dengan siapa saja. Namun sedikit cuek dan masa bodoh dengan diri sendiri,bahkan kadang keras kepala kalau dinasehati. Seenggaknya itu menurut emak gue.
Dari segi penampilan gue orangnya biasa-biasa aja, gak ada yang terlalu istimewa hanya tinggi badan gue aja yang sedikit diatas rata-rata orang indonesia, karena memang keturunan dari keluarga gue yang mempunyai perawakan tinggi.
Saat ini gue baru saja resmi menjadi mahasiswa fakultas ekonomi disalah satu kampus swasta yang cukup terkenal di kota Yogyakarta. Sementara gue sendiri berasal dari sebuah kota kecil di pulau sumatera, gue merantau ke jogja karena dari dulu cita-cita gue adalah untuk kuliah di kota pelajar ini.
Di jogja sendiri gue ngekos, sebenarnya orang tua gue sudah membelikan satu rumah kecil untuk keperluan kuliah gue di jogja, namun rumah tersebut sengaja dikosongkan karena gue lebih memilih untuk hidup ngekos, karena menurut gue jadi mahasiswa akan lebih terasa spesial kalau hidup di kos-kosan. Sementara itu rumah yang dibelikan orang tua gue hanya jadi tempat tinggal ketika weekend disaat sedang bosan di kos.
Gue belum punya banyak kenalan di jogja karena memang kegiatan kuliah dikampus belum dimulai, hanya ada beberapa anak kos gue yang sudah gue kenal. kehidupan dikos menurut gue sangat nyaman karena kos yang gue tempati cukup bagus dan nyaman hanya ada lima kamar dengan fasilitas lengkap plus kamar mandi dalam. Dan juga gue adalah satu-satunya mahasiswa baru yang tinggal disini, anak-anak kos yang lain ada yang udah kerja dan ada beberapa yang udah mulai sibuk meyelesaikan tugas akhir.
Part 2 Sarapan si Bening Jam di hape gue menunjukkan pukul tujuh pagi ketika gue bangun dari mimpi indah. Gue langsung bergegas untuk siap-siap kekampus karena hari ini adalah hari pertama kuliah, dengan semangat 45 gue keluar dari kamar kos. Diluar udah ada Mas anang yang sedang nyuci motor kesayangannya, sementara itu diruang TV ada indra yang lagi sarapan dan gue lihat dua kamar yang lain masih belum buka, mungkin masih tidur.
Mas Anang : "Ciee.. mahasiswa baru... semangat banget, keluar kamar udah langsung rapi..." Gue : "hehehe iya mas, hari ini hari pertama kuliah.. "
Tiba-tiba indra nyeletuk dari ruang TV.
Indra : "Men, jangan lupa kalo dapet kenalan cantik bawa ke kos ya kenalin ama kita-kita hehehe... " Gue : " hahaha oke siap ndra... ya udah kalo gitu gue cabut dulu ya... "
Mas Anang & Indra : " oke hati-hati... "
Gue segera meluncur kekampus ditemani motor kesayangan gue. Sesampainya diparkiran kampus udah jam 7.20 gue lihat parkiran udah hampir penuh, dan kayaknya gue telat. Gue langsung menuju ke hall tengah kampus gue buat ngeliat ruangan kuliah. Ruang 3/B lantai 3. Tiba-tiba ada nepuk pundak gue. Gue lihat ternyata cewek, gila cakep banget nih cewek, putih mulus tinggi, rambut panjang yang dibiarkan tergerai begitu saja.
Si cewek : "Mas...mas... Woy mas....?""!!" Gue : " eh.. iya mbak?"?"
Si cewek : "Kelas 3/B juga ya...?" Gue : "Iya... mbaknya juga kelas 3/B?"" Si cewek : "Iya nih.. kayaknya udah telat juga... "
Gue : "Ya udah bareng aja mbak masuknya... biar sama-sama telat..." Si cewek : "hahaha.. oke deh yuk... "
Gue berjalan sambil lari kecil mengikuti cewek tersebut dari belakang sambil merhatiin makhluk cantik deidepan gue, mimpi indah gue semalem berlanjut, pagi-pagi gini udah disodorin sarapan pemandangan indah. Sedikit tercium wangi parfumnya yang bercampur segarnya udara pagi. Sesaat kemudian sampailah kami didepan kelas 3/B. Gue intip sedikit dari jendela ternyata memang udah ada dosen didalam dan hampir semua kursi kelas terisi penuh.
Si cewek : "Gimana nih... lo duluan yang masuk dong..." Gue : "ya udah yuk..."
Gue buka pintu kelas dan setiap pasang mata yang ada didalam kelas tersebut melihat kearah gue dan si cantik disamping gue. kami berdua hanya bisa berdiri diam didepan pintu kelas.
Pak dosen : "kalian berdua kelasnya disini?"" " Gue & Si cewek : "iya pak.."
Pak dosen : "kok kalian bisa telat sampai setengah jam?"... yang lainnya datang tepat waktu..." Gue : "Tadi bingung cari kelasnya pak... "
Si cewek : " iya pak... "
Pak dosen : "Kan dari kemaren-kemaren sudah ada di mading daftar kelas mahasiswa baru... " Gue : "Maaf pak kemaren-kemaren saya belum kekampus..."
Si cewek : "Iya pak... saya juga baru liat mading tadi.." Pak dosen : "ya sudah... lain kali harus datang tepat waktu ya... " Gue & Si cewek : "iya pak...."
Pak dosen : " Silahkan duduk..." Gue : "Terima kasih pak...."
Gue dan si cewek langsung menuju kursi paling belakang karena kursi lainnya sudah terisi penuh. Akhirnya duduklah gue untuk pertama kalinya dibangku perkuliahan. Meskipun datangnya telat namun ada sedikit rasa senang karena status gue sekarang adalah mahasiswa. Sedang asik-asik senyum-senyum sendiri tiba-tiba si cewek tadi nepuk pundak gue lagi.
Si cewek : "Hey... makasih ya tadi udah bareng gue telatnya..." Gue : " nyantai aja, lagian gue juga telat... "
Si cewek : "Iya sih, tapi gue gak berani masuk kalo seandainya tadi gue sendirian.." Gue : "yang penting kan sekarang kita udah dialam kelas... "
Si cewek : "Hehe iya juga sih... oh iya, kenalin nama gue tika..." Gue : " gue emen..."
Gue langsung menjabat tangan yang terasa sangat lembut yang dihiasi dengan senyuman manisnya. Kemudian setelah perkenalan singkat Tika kembali memperhatikan dosen yang menjelaskan materi kuliah dan gue juga ikut memperhatikan namun sesekali gue curi pandang kearah tika sekedar untuk menikmati indah wajahnya.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya selesai juga kuliah pertama Pengantar Ekonomi Mikro, namun pak dosen tidak langsung menutup kelas.
Pak dosen : "Oke... sekian dulu kuliah pagi ini... dan saya minta kalian untuk membuat kelompok yang terdiri dari 4 orang untuk pertemuan selanjutnya.... sekian, Terima kasih."
Dan seisi kelas langsung sibuk mencari-cari teman untuk membuat kelompok. Dan gua dan tika masih duduk-duduk santai di kursi belakang, kemudian dia melihat kearah gue dengan senyuman manisnya.
Tika : "Men, kita satu kelompok ya... "
Gue : " Iya tik... tapi kita harus cari dua orang lagi nih... "
Tika : " Hmm iya deh.. tenang aja men ntar pasti juga ada yang nyamperin kita hehehe... " Gue : " Hahaha oke deh tik..."
Tak lama kemudian datanglah dua orang cewek cowok kearah kursi tempat gue dan tika duduk.
Tika : "Nah tu ada yang datang men... "
Cowok : " Eh, kita berdua gabung kelompok kalian ya...." Tika : " iya boleh... Kenalin, gue tika dan ini emen..." Part 3 Tika Dimas dan Wulan
Akhirnya kenalan gue nambah lagi, setelah Tika. Ada Dimas dan Wulan. Setelah kelas udah sepi barulah kita berempat keluar dan nongkrong didepan kelas. Kita berempat duduk dikursi panjang yang ada dikoridor depan kelas.
Wulan : "Eh, kita enaknya nongkrong dikantin aja yuk... " Tika : "Gue setuju sama Wulan... "
Dimas : "Wah, Boleh juga tuh... elo gimana men, setuju gak?" Gue : "ayook... gue oke-oke aja... "
Dan kita berempat langsung menuju ke kantin kampus yang letaknya ada dibelakang disebelah parikiran. Cukup lama kami berempat ngobrol disana, Cerita-cerita sana sini. Setelah cukup lama cerita, gue jadi lebih mengenal Tika, Dimas dan Wulan.
Tika berasal dari Jakarta, dan di jogja dia tinggal didalah satu perumahan mewah yang sengaja dibeli oleh orang tuanya untuk keperluan kuliah. Tika orangnya cantik, putih, dan tinggi langsing, agak indo, lebih keliatan seperti model karena cara berdandannya pun sangat modis. Calon primadona kampus.
Dimas berasal dari Solo namun sejak SMA dia sudah tinggal di jogja. Dimas menurut gue orangnya asik, kocak, enak diajak becanda. Sementara dari segi fisik gue sama Dimas sebelas dua belas lah,
gak jauh beda. Hanya tingginya aja yang lebih unggul gue sedikit.
Sementara Wulan adalah warga asli jogja. Teman dekat Dimas sejak SMA, karena memang mereka satu sekolah. Dari segi penampilan sebenarnya Wulan tidak kalah dibanding Tika, Wulan orangnya manis, murah senyum, tidak terlalu memperhatikan penampilan, kalem dan terkesan cuek. Tapi ada dua hal yang bikin mata gak bosen ngeliat wajahnya yaitu rambut kuncir dan kacamata yang menurut gue sedikit seksi dan terkesan smart.
Part 4 Mas-mas Senior Seminggu berlalu semenjak gue kenal Tika, Wulan dan Dimas, Kami berempat menjadi semakin dekat, karena hampir setiap hari ketemu dikampus. Setiap selesai kuliah kita selalu nongkrong dikantin, ngerjain tugas juga selalu bareng-bareng diruang hall tengah kampus gue.
Dan Siang ini setelah kuliah jam kedua berakhir, Gue, Tika, Dimas dan Wulan nongkrong ditempat biasa kami nongkrong setelah selesai kuliah, yaitu kantin kampus. Namun tiba-tiba terlihat dua orang senior berjalan kearah kita, sepertinya mereka anggota organisasi-organisasi yang ada dikampus gue.
Mas Senior : "Hey lagi pada asik nongkrong nih... boleh minta waktunya bentar?".." Dimas : "Oh monggo mas, nyantai aja.... "
Mas Senior : "Ini.. kita mau nawarin formulir UKM -UKM dan organisasi yang ada dikampus kita... Siapa tau kalian ada yang berminat..."
Tika : "Wah... Boleh mas, aku mau dong ikut organisasi... " Gue lihat Tika kayaknya bersemangat banget ikut organisasi.
Mas Senior : "Ya udah, ini formulirnya diisi dan ntar sore dikumpulin dekat jurusan... " Tika : "Oke mas.. makasih... Men, lo ikut juga ya... "
Gue : "Nggak deh tik... Lo aja deh.."
Tika : "Dim, Wulan... kalian bedua ikut ya... " Dimas : "Okedeh gue ikut... "
Tika : "Assiikk... Si emen payah nih pake gak mau ikut segala... Lo gimana lan" ikut ya..." Wulan : "Gue gak dulu deh... Lo sama Dimas aja dulu... ntar kalo seru gue sama emen juga bakal ikut kok... ya gak men?""
Gue : "Iya tik... ntar kita nyusul deh kalo seru...hehe " Tika : "Wuuu... payah, padahal ini buat pengalaman lho men...."
Jujur aja, gue gak terlalu tertarik dengan organisasi kampus. Gue jauh lebih tertarik dengan komunitas-komunitas diluar kampus.
Part 5 Si kuncir Jam telah menunjukkan jam 3 sore, akhirnya mata kuliah terakhir hari ini pun selesai. Gue langsung memsukkan buku sama binder kedalam tas. Gue lihat Tika dan Dimas sedikit terburu-buru.
Gue : "Tik, Dim... mau kemana" Buru-buru amat..." Dimas : " Ini men, mau ngumpulin formulir tadi..."
Tika : "Iya men... bentar aja kok.. Lo sama Wulan tungguin kita ya..." Gue : "Iya, tapi jangan lama-lama... "
Dimas : "Enggak lah men... Bentar doang, abis itu kita jadi kan nongkrong di cafe temen gue"..." Wulan : " iya jadi... ya udah buruan sana... "
Akhirnya Tika dan Dimas langsung menuju ke ruang jurusan, sementara gue dan Wulan langsung berjalan menuju hall tengah kampus buat nungguin mereka. Gue nyalain marlboro merah sambil duduk-duduk menikmati suasana sore dikampus gue.
Wulan : "Lho... elo ngerokok men?"?" Gue : " iya lan... emang kenapa?""
Wulan : "Gapapa sih... cuma kalo diliat-liat gak ada tampang perokok lo.." Gue : "Wah... bagus lah kalo gitu.. bisa pencitraan dong gue hehhee...." Wulan : " yeeeyy.. tapi terserah elo deh... ingat asep nya jangan disembur ke muka gue... " Gue : "Oke nona Manis... tak akan tega daku menodai wajah manismu dengan asap rokok.. " Wulan : "Ihh apaan sih lho.. norak.. "
Gue : " hehehe... cie cie.. mukanya merah..." Wulan : "Biasa aja kali men... "
Gue : "hehehe... "
Sebenarnya Si Wulan manis, wajahnya gak ngebosenin kalo diliat dari dekat. gue lihat si Wulan sedang serius membaca novelnya. Sesekali gue jahilin dengan menarik-narik rambut kuncirnya yang berakhir dengan jitakan yang cukup keras dijidat gue. Lima belas menit berlalu akhirnya Tika dan Dimas muncul, gue lihat mereka berdua senyum-senyum gak jelas.
Tika : "Cie...cie yang lagi pacaran beduaan di hall tengah...hahaha " Dimas : "Kalo diliat dari jauh kalian berdua keliatan cocok banget ya..hehehe... " Tika : " Iya nih... cocok deh men kalo lo pacaran sama si Wulan... " Wulan : "Wes wes... do ngomong opo to?" " (pada ngomong apaan sih") Ini nih si Wulan kalo udah kesal bahasa jogjanya keluar.
Dimas : "Wuiihh.. galak juga nih si kuncir kalo dibecandain... " Gue : "Udah ah... Kita jadi gak nih nongkrong di tempat temennya Dimas?" Dimas, Tika & Wulan : "yuk cabut.. "
Sore jam setengah lima, kita berempat sudah duduk disebuah cafe milik temennya Dimas. Cafenya cukup bagus menurut gue, cocok untuk tempat nongkrong dan pacaran. Lima belas menit berselang pesanan kita datang, gue langsung nyeruput kopi hitam yang gue pesan tampa gula.
Tika : "Eh men... gue nyicip kopi lo dikit ya... " Gue : "Monggo buk... "
Tika langsung nyeruput kopi gue. Dan hasilnya wajahnya langsung berkerut.
Tika : "ppfffttt... Men, ini gak pake gula ya?"?"
Gue, Dimas & Wulan : "Bwahahahahaha.....!!!!" Tika : "Ih... kok gak bilang-bilang sih...." Gue : "Salah sendiri gak nanya dulu... " Wulan : "hhahaha ini tik minum air putih dulu...."
Tika langsung meminum air putih dari wulan untuk menghilangkan rasa pahit dimulutnya.
Wulan : "Oh iya Dim... Gimana tadi di jurusan?" Banyak yang ikut organisasinya?" Dimas : "Lumayan sih lan... ada banyak juga anak-anak baru yang ikut..." Tika : "iya tuh... banyak yang cakep-cakep lho men... makanya ikut ya..." Gue : "Males.."
Tika : "yah payah si Emen... ntar jomblo terus lho kalo gak banyak kenalan...haha" Gue : "Nyari kenalan kan gak harus di organisasi tik... lagian diluar juga banyak cewek-cewek cakep yang siap gue pacarin hehehe..."
Tika : "Huuuu... kepedean lho..."
Dimas : "Oh iya nih, tadi si tika banyak yang nanyain lho dijurusan...." Wulan : "Siapa yang nanyain... pasti senior-senior ya...?" Dimas : "hahaha iya... kayaknya bakal jadi artis jurusan nih si tika..." Tika : "Iya dong... gue gitu lho... emang gue emen..." Gue : "Lho kok gue lagi yang kena...?""
Tika : "hehehe enggak emen... becanda kok hehehe..." Dimas : "Oh iya, kalian masih pada jomblo semua kan?" " Gue, Tika dan Wulan ngangguk serentak.
Dimas : "Kalian ada niat gak sih buat pacaran..." mumpung kita masih semester satu...." Wulan : "Belum... belum ada niat..."
Tika : "kalo gue sih dalam waktu dekat ini enggak dulu...." Dimas : "Lo gimana men...?""
Gue : "Belum lah... gue masih belum ngerti apa-apa... masih culun hehehe..." Tika : "gaya-gayaan lo men kagak mau pacaran..."
Sore ini kami menghabiskan waktu cukup lama di cafe ini. Becanda, cerita-cerita ngalor ngidul dan akhirnya pulang pas udah azan magrib. Gue pulang diantar Dimas, sementara Tika pulang bareng Wulan.
Part 6 Tamu cewek pertama
Pagi ini gue bangun jam 7, tapi badan masih slow motion dikasur sambil ngumpulin nyawa. Mumpung hari minggu, jadi badan terasa sedikit berat sekedar untuk bangun dari kasur. Namun tiba-tiba mas Anang gedor-gedor kamar gue.
Mas Anang : "Men... men... ada temen lo tuh didepan..." Gue : "iya mas... bentar."
Paling si Dimas yang datang, soalnya dia satu-satunya anak kampus yang tau kos gue. Gue buka pintu kamar dan ternyata malah si Tika.
Gue : "Lho... tik, lo tau kos gue?"
Tika : "Dimas yang ngasih gue alamatnya hehehe..." Gue : "yaudah langsung naik aja tik...."
Akhirnya Tika naik menuju kamar gue.
Tika : "Boleh masuk gak nih?""..."
Gue : " ya masuk aja kali tik.... tapi ya harap maklum, berantakan...." Tika : "Hmmm... emang berantakan sih... tp suasananya enak ya men..." Tika langsung duduk di kasur gue.
Gue : "Oh iya tik... lo ngapain kesini?"?"
Tika : "ya pengen kesini aja men... biar tau kos lo hehehe..." Gue : "oh iya.. mau minum apa nih?""
Tika : "adanya apa men?""
Gue : "air putih dingin sama air putih anget..."
Tika : "Yah... bikinin gue teh apa kopi kek.... inget lho, tamu adalah raja.." Gue : "Hehehe gue bikinin kopi pait ya..."
Tika : "Ogah... kapok gue nyicipin kopi pait... bikinin teh anget aja deh men..." Gue : "Oke nona cantik... tunggu bentar ya.."
Gue langsung turun kedapur yang ada dilantai satu. Gue liat diruang TV ada mas Anang sama Indra yang sedang sarapan.
Indra : "Cie..Cie.. yang disamperin ceweknya..." Mas Anang : "cakep juga ya men cewek lo... "
Indra : "Inget lho men... main aman aja, jangan tembak didalam hahahaha....." Gue : "Aiihhh... jangan ngawur lo, itu bukan cewek gue ndra... " Mas Anang : "hahaha... udah mulai mengenal jogja nih si emen..."
Selesai bikin teh buat Tika gue langsung naik ke kamar. Dan gue lihat tika sedang mainin Gitar gue.
Gue : "Eh, elo bisa main gitar tik...?" Tika : "Hehehe dikit sih men..." Gue : " Nih teh angetnya...." Tika : "thanks men..."
Tika : "Oh iya men... minggu depan anak-anak kelas kita pada mau jalan-jalan ke pantai lho, lo mau ikut gak?"
Gue : "Kepantai mana tik?"
Tika : "Daerah wonosari... rencananya pada pergi bareng-bareng naik motor gitu..." Gue : " lo ikut?"
Tika : "Iya dong... Wulan sama Dimas juga ikut kok.... trus ada kakak angkatan juga yang mau ikut, rame deh pokoknya... lo ikut juga ya..."
Gue : "Males... "
Tika : " ayolah men... banyak cewek-cewek cakep juga lho yang ikut..." Gue : "Oke gue ikut hehehe.."
Tika : "Dasar... kalo denger cewek aja cepet banget lo..." Gue : "Hahaha iya dong... "
Cukup lama tika dikos gue, cerita-cerita gak jelas, main-main gitar, nonton-nonton filem yang ada di laptop gue. Akhirnya jam satu siang dia pamit pulang ke kos nya dan gue bisa menikmati tidur di hari minggu lagi.
Part 7 Tanktop abu-abu hitam
Seminggu berlalu akhirnya tiba juga waktunya buat kepantai bareng anak-anak kampus. Gue segera menyiapkan keperluan yang kira-kira penting untuk pergi kepantai, kolor serep, baju ganti, handuk, sabun dan yang terakhir 2 kaleng bir, alangkah nikmatnya kalo dipantai kalo duduk-duduk dipantai sambil minum bir dingin. Kemudian gue lihat hape gue, dimas nelpon.
Dimas : "Woy.. dimane lu?"" cepetan kekampus" Gue : "Iya, bentar lagi otw"
Dimas : "Ntar lo boncengin si wulan ya.." Gue : "Iye.. lo sama siapa?"
Dimas : "Gue bareng mbak Nia kakak angkatan kita hehehe ..." Gue : "Wah mau cari-cari kesempatan lo... yaudah gue otw nih..." Dimas : "Oke cepet ye "
Lima menit kemudian gue udah didepan gerbang kampus. Gue liat udah pada banyak anak-anak yang ngumpul ada Dimas, ada Wulan juga tapi gue gak liat si Tika.
Gue : "Lan... Tika mana" Belum datang ya?" Wulan : "Lagi dijemput sama mas Arya men..." Gue : "Arya siapa?"
Dimas : "itu senior kita yang lagi deketin Tika men..." Gue : "OOoooo...."
Dimas : "Jangan cemburu ya men hehehe.... " Gue : "Cemburu gimana?" kan gue ada Wulan hehehe..." Gue tarik kuncirnya si Wulan.
Wulan : "Emennnnn.... jangan isengin gue terus dong ah..." Gue : "Abis lo manis sih Lan hehehe..."
Dan jitakan tangan Wulan mendarat sukses dijidat gue. Gue lihat si Dimas sedang sibuk ngobrol sama mbak Nia. Gue lihat rame juga yang ikut ke pantai ada sekitar dua puluh orang yang ikut.
Gue : "Eh lan... mau berangkat jam berapa nih?"?"
Wulan : "Bentar lagi kok men.... ntar kalo si Tika sama mas Arya datang kita langsung jalan..."
Tak lama kemudian datanglah si tika dengan seorang cowok yang menurut gue itu adalah mas Arya. Dan semua anak-anak langsung nyalain mesin motor, Wulang langsung naik keatas motor gue.
Wulan : "Men... jangan ngebut-ngebut ya..." Gue : "Tenang aja lan... kita jalan paling belakang aja..."
Wulan : "iya pokoknya jangan ngebut... ini jok motor lo gak nyaman banget sih men..." Gue : "Hehehe namanya juga motor Lan... kalo mau nyaman mah naik mobil..."
Akhirnya kita berangkat. Dimas ada diposisi paling depan sama mbak Nia, di barisan kedua ada Tika sama si Arya. Sementara gue sama Wulan dibarisan paling belakang. Kita jalan santai dengan kecepatan 50km/jam. Gue lihat rata-rata pada pergi dengan pasangan masing-masing dan boncengannya pada nempel semua. Dua jam di perjalanan akhirnya sampai disebuah pantai yang menurut gue masih sepi, karena jalan masuk pantai hanya bisa dilewati motor.
Anak-anak langsung sibuk ganti baju, sementara gue masih duduk santai dibawah pohon kelapa sambil menikmati angin laut disiang hari. Gue lihat Dimas udah buka baju dan lari-larian dipasir, dan kemudian pandangan gue tertuju kepada Tika dan Wulan. Wow, mereka berdua memang jadi pusat perhatian dengan tubuh mulus mereka yang hanya ditutupi tanktop dan hot pants. Tika dengan tanktop abu-abunya dan hot pants nya yang hot banget menurut gue. Sementara Wulan dengan Tanktop hitamnya dengan celana jeans shortcut yang kependekan. ternyata dari tadi gue boncengin cewek seseksi ini. Sempurna.
Part 8 Pelukan pertama Tika : "Emenn... ayo ganti baju sono..." Gue : "Bentar lagi tik... lo duluan aja..."
Tika langsung berlari-lari kecil menuju bibir pantai. Diikuti si Arya.Dimas juga udah basah main-main air sama mbak Nia dan juga anak-anak yang lain. Kemudian Si Wulan nyamperin gue.
Wulan : "Emen... ayolah cepetan ganti baju..." Gue : "Oke, bentar..."
Gue langsung menuju kamar mandi buat ganti baju, beberapa menit kemudian gue nyusul anakanak yang lagi pada mainan air di bibir pantai.
Dimas : "Wedyannn... Sangar juga badan lo men kalo buka baju.. kotak-kotak..." Tika : "Emenn... seksi banget sih... "
Tika langsung loncat kepunggung gue. Dan dengan reflek gue langsung gendong dia. Ternyata gue rajin olahraga dan fitnes ada hasilnya juga. Seenggaknya lebih keliatan seksi . Gue lihat si Arya sedikit masem wajahnya karena Tika sedang asik nempel dipunggung gue.
Gue : "Udah tik ah... Turun dong capek gue..."
Tika : "hehehe iya deh... ternyata lo seksi juga ya men, baru tau gue.."
Gue : "Hohohoho iya dong, anak-anak yang lain aja sampe basah liat badan gue tik hehe..." Tika : "Huuuu... Mereka basah karena udah nyebur ke air men... "
Kemudian Tika turun dari punggung gue, dan langsung nyebur ke air lagi.
Wulan : "Men... ayo nyebur sini..." Gue : "Oke..."
Gue langsung berlari kencang menuju bibir pantai dan karena lari-larian gak jelas kaki gue kepeleset dan gue jatuh ke air sambil nindih badannya Wulan. Entah refleks atau emang naluri gue langsung meluk Wulan didalam air.
Wulan : "Men... lepas dong, susah nafas nih gue.." Gue : "Upsss.. maaf lan, gue gak sengaja... tadi kepelset." Wulan : "Wah parah lo men... kayak truk lo main tabrak-tabrak aja.." Gue : "Hehehe... ya maaf.."
Gue lihat anak-anak pada ngeliatin gue sama Wulan. Ada yang ketawa-ketawa ngakak, ada yang senyum-senyum mesum penuh arti, Ada yang teriak "Cium...Cium...Cium..."
Dimas : "Wah si emen dapat rejeki nih... " Gue : "Udah ah... malu gue.."
Tika : "Cie.. Cie.. Si emen..."
Gue lihat wajahnya Wulan sedikit merah karena disorakin sama anak-anak. Sementara gue cuma bisa menikmati suasana. Dan tampa alasan yang jelas gue jadi senyum-senyum sendiri. Sejam kemudian anak-anak udah mulai capek main di air dan beranjak ke kursi-kursi kecil yang ada dibawah pohon kelapa. Ada yang lagi makan siang, ada yang foto-foto, ada yang nyanyi-nyanyi sambil main gitar. Dan gue lihat si Dimas sedang duduk sambil nyepik-nyepik mbak Nia, sementara Tika gue lihat sedang jalan-jalan dibibir pantai sambil ditemanin si Arya. Dan gue sendiri duduk dipasir ditemanin Wulan.
Gue : "Lan maaf ya tadi lo ketabrak sama gue hehehe..." Wulan : "iya men, gapapa.."
Gue : "Sakit gak lan?" Wulan : "Enggak kok..."
Gue : "Wah sukur lah kalo gitu..."
Wulan : "Eh, itu si Tika kayaknya makin deket aja ya sama mas Arya..." Gue : "Ho'oh... Itu si Dimas juga udah nempel banget sama mbak Nia.." Wulan : "Iya tuh... hebat juga si Dimas bisa deketin kakak angkatan"
Gue : "Anak-anak yang lain juga pada bawa pasangan masing-masing... kalo tau kayak gini gue juga bawa pasangan.."
Wulan : "emang lo udah punya pacar?"?" Gue : "Enggak... kan ada elo lan hehehe..."
Wulan : "Ngaco lo ah... gue mau beli makan dulu nih, lo nitip gak?" Gue : "Enggak deh... tapi tolong ambilin bir di tas gue.." Wulan : "iya.. gue tinggal dulu ya..."
Part 9 Mie rebus Tak lama kemudian Wulan datang dengan membawa semangkok mie rebus dan bir pesenan gue.
Wulan : "Elo gak takut mabuk men, minum alkohol gitu..." Gue : " enggak lah lan... lagian cuma bir doang ini..."
Wulan : "iya tapi kan tetep ada alkoholnya.... takut gue men, kan gue boncengan sama elo..." Gue : "Tenang aja... kalo boncengan sama elo gue pasti sadar terus kok hehehe..." Wulan : "Huuu.. dasar. Nih, mau mie rebus gak?"
Gue : "Suapin... hehehe.."
Wulan : "Ah manja lu..."
Wulan langsung nyuapin gue. Ternyata enak juga disuapin ama cewek sambil duduk-duduk dipinggir pantai menikmati angin laut plus bir. Namun tiba-tiba si tika sama arya ngampirin kita berdua.
Tika : "Cie..cie... Makin mesra aja nih.."
Mas Arya : "Udah dapat pelukan pertama sih tadi hehe.." Tika : "Cocok lah kalian berdua, sama sama seksi... " Mas Arya : "kalo jadian jangan lupa traktirannya haha..." Kemudian mereka berdua kembali meninggalkan gue sama wulan.
Wulan : "Tadi si tika sama mas arya ngomong apann sih men...?" Gue : "Mbuh, rak ngerti...."
Wulan : "Yowes... nih masih mau gak?" Gue : "Suapin lagi ya hehe "
Wulan : "tinggal kuahnya doang nih..." Gue : "Orapopo..."
*** Sebulan sudah berlalu sejak acara ke pantai bareng anak-anak kelas gue. Tika menjadi semakin dekat dengan Arya dan Dimas juga bakal udah ngasih-ngasih sinyal bakal jadian sama mbak Nia sementara itu Wulan juga kayaknya lagi dekat sama anak kampus lain. Dan gue sendiri belum jelas dekat sama siapa-siapa. Pengen deketin si Tika udah ada yang deketin duluan, pengen sama si Wulan dia juga sedang di prospek orang lain, pengen deketin Dimas gak mungkin, dia cowok. Sepertinya akhir semester satu ini gue bakal tetap memegang status jomblo.
Siang ini gue berada dirumah yang sempat dibelikan orang tua gue untuk keperluan gue dijogja. Sekedar untuk bersih-bersih karena kelamaan gak ditempatin. Dan gue disini ditemanin anak-anak kos, ada Mas Anang sama si Indra yang bantuin gue bersihin rumah.
Mas Anang : "Men, dari pada ini rumah kelamaan kosong mending dikontrakin aja..." Indra : "Iya men... lagian lo juga ngekos jarang kesini... kalo bisa jadi duit kenapa enggak..." Gue : "hahaha gak usah lah... lagian mau tidur dimana gue kalo lagi bosen dikos..." Mas Anang : " Hahaha... kapan-kapan kita satu kos tidur disini boleh men..." Gue : "Boleh mas... nyantai aja... "
Indra : "Wah boleh tuh... kita bakar-bakaran disini.."
Mas Anang : "Ide bagus tuh... bawa pasangan masing-masing biar rame.." Indra : "Hmmm... iki sing duwe omah jomblo e mas... rung duwe pasangan " Mas : "Bwahahaha... ho'o yo.. sorry men, gue lupa kalo lo masih jomblo.." Gue : "hahaha nyantai aja lah... ntar gue ajak temen-temen kampus gue ndra..."
Setelah selesai bersih-bersih rumah kita bertiga duduk-duduk sambil ngebir diteras. Namun tiba-tiba hape gue ada yang nelpon. Gue lihat ternyata si Wulan.
"Wulan : "Hallo men... lo dimana" gue tika sama dimas didepan kos lo nih..." Gue : "Waduh, gue lagi di jak*l lan, lagi bersih-bersih rumah..." Wulan : "Hah... bersih-bersih rumahnya siapa?"
Gue : "Ya rumah gue lah.... ada apa nih nelpon gue" "
Wulan : "Gini men.. gue tika sama dimas mau nongkrong di cafe temennya dimas yang dulu itu lho, lo ikut gak?"
Gue : "Hmm.. ntar gue nyusul deh, kalian duluan aja..." Wulan : "oke deh kalo gitu... jangan kelamaan ya " Gue : "Siap lan..."
Part 10 Akustik dadakan Setelah selesai bersih-bersih gue, mas anang dan indra langsung pulang kekos. Dan setelah selesai ganti baju bentar gue langsung cabut buat nyusul ke cafe temannya dimas. Sesampainya disana gue lihat dari kejauhan disana gak cuma ada tika, wulan dan dimas doang, ada si arya juga dan satu lagi cewek yang belum gue kenal.
Dimas : "Woh ni anak baru datang... kopi lo udah dingin tuh..." Gue : "Lho... gue udah dipesenin nih?"
Tika : "Iya, tadi gue yang pesenin kopi pait buat elo men..." Gue : "Wah.. makasih deh kalo gitu... "
Gue langsung nyeruput kopi pait yang dipesenin tika. Udah dingin sih tapi tetep pait. Dimas : "Oh iya men... nih kenalin temen gue Amel, yang punya cafe ini..."
Gue menjabat tangannya Amel. Gue lihat Amel lumayan juga orangnya, seksi, dan sedikit tomboy karena potongan rambutnya pendek namun tetap terlihat anggun dengan gaun hitamnya.
Wulan : "Emang tadi abis bersihin rumahnya siapa men?"?" Gue : "rumahnya bokap gue...."
Wulan : "jadi lo punya rumah juga di jogja?"?" Gue : "iyap..."
Tika : "Kenapa gak tinggal dirumah sendiri aja men?"
Gue : "enakan ngekos tik... biar lebih greget jadi mahasiswa hehehe..." Wulan : "kapan-kapan kita diajakin main kesana dong... " Gue : "boleh... "
Gue : "Oh iya ngomong-ngomong... mas arya sama tika udah jadian nih?" Mas arya : " hahaha... belum lah men... kita masih deket aja kok.." Gue : "Lo kok gak ngajak mbak Nia dim?""
Dimas : "Lagi ada tugas dia men... jadi gak bisa keluar...." Gue : "gebetan lo mana lan... kok gak dikenalin sama kita-kita?" Wulan : "lagi sibuk dia men... "
Gue : "Wah, kayaknya tinggal gue doang nih yang belum punya gebetan... hehehe" Dimas : " Ini si Amel masih jomblo lho.... hahaha"
Tika : "iya nih... Amel jadian sama si emen aja..." Gue : "Buset lo... baru aja kenal udah ngomong jadian aja..." Amel : "hahaha bener tuh... eh men, lo bisa nyanyi sama main gitar kan?" Gue : "Bisa sih dikit... emang kenapa mel..."
Amel : "gini... kan malam ini band yang biasa peform disini lagi gak bisa ngisi... lo bisa gak gantiin akustikan aja?""
Dimas : "Wah bener tuh... ayo men, lo aja yang gantiin..." Gue : "Woy, yang bener aja lo..."
Tika : "iya men... mau ya, kita belum pernah nih dengerin lo nyanyi..." Gue : "suara gue jelek tik..."
Amel : "gapapa men... iseng-iseng aja... biar rame suasananya..." Gue : "Sumpah mel, gue gak pernah tampil akustikan sendiri kayak gini.." Wulan : "Gapapa men... nyantai aja"
Amel : "ya udah, lo siapin lagu yang mau dinyanyiin apa... gue siapin gitar sama soundnya..."
Dan amel langsung naik keatas panggung nyiapin sound sama gitar sambil dibantu pegawai cafe lainnya. Dan gue masih nyiapin mental. Jujur aja gue gugup, karena sebelum-sebelumnya gue akustikan gak pernah sendiri, lagian kalo tampil gue gak pernah jadi penyanyi utama. Tiba-tiba terdengar amel manggil nama gue dari atas panggung.
Amel : "Selamat malam temen-temen semua.... berhubung malam ini sedang gak live band-nya, gimana kalo kita minta salah satu teman kita buat ngisi akustikan..."
Pengungjung : "Setuju.....!!!!!"
Amel : "Ya udah, kalo gitu.. langsung saja kita panggil teman kita, emen untuk naik keatas panggung..."
Tika & Wulan : "Yeeeyyy... ayo emen... " Dimas : "Sana maju bro... hehehe" Mas Arya : "Ayo men, semangat..."
Dengan modal nekad, gue jalan keatas panggung. Gue lihat hampir setiap pasang mata yang ada di cafe ini melihat kearah gue. sementara amel cuma senyum-senyum aja dari atas panggung. Jujur aja gue masih bingung nyanyi apa.
Gue : "malam semuanya....kenalin saya emen, saya akan membawakan sebuah lagu... semoga bisa menghibur teman-teman semua..."
Tepuk tangan para pengunjung pun mulai terdengar. Saat ini yang terlintas diotak gue cuma ada lagunnya Vodoo yang berjudul "salam untuk dia". Dan...
Part 11 Salam untuk dia "Senja datang sambut sang bulan Iringi langkahku, lalui sunyinya malam Kuberjalan layangkan khayal...
Kutepiskan duka, sendiri kumelangkah...
Saat itu kumelihat, seraut wajah Yang pancarkan rasa... Sejenak aku terlena akan indahnya dia...
Sampaikan salamku untuk dia..... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia....
Menyentuh batinku tergores dalam lamunanku
Hari hari yang ceria Sejak saat itu hasrat melandaku
Angin kabarkan padanya Ungkapan gema jiwa...
Sampaikan salamku untuk dia... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia...
Agar kau mengerti inginku merengkuh hatimu
Akankah tercipta rasa diantara kita....Yang selalu menggelora.....
Sampaikan salamku untuk dia... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia
Semoga Tuhan satukan kita selalu bersama
Sampaikan salamku untuk dia Bayangi mimpiku
Sampaikan salamku untuk dia
Pagipun tersenyum saksikan jalan hidup kita...."
Akhirnya selesai juga lagunya. Gue lihat cukup banyak penonton yang memberikan tepuk tangan tidak ketinggalan Tika, Wulan dan Dimas yang teriak-teriak gak jelas.
Gue : "Sekian lagu dari... kalo lagunya kurang berkenan saya mohon maaf... selamat malam.." Gue langsung melangkahkan kaki kembali ke tempat anak-anak.
Tika : "Gila men... ternyata suara lo bagus juga ya.... baru tau gue..." Dimas : "Sangar bro... dalem banget lagunya..."
Gue : " Sumpah gue malu banget..."
Wulan : "malu kenapa men.... lo tampil bagus kok...."
Amel : "Wah... sumpah men gue gak nyangka lo punya suara merdu gitu.." Gue : "hahaha makasih deh kalo gitu... "
Amel : "lain kali bisa dong tampil lagi disini....?" Gue : "hehehe gak janji ya mel...."
Mas Arya : "keren men..."
Akhirnya cukup lama gue dan teman-teman menghabiskan waktu di cafenya si amel, jam satu malam gue baru pulang kekos.
Sedikit banyak lamunan gue malam ini. Jujur aja ada sedikit rasa cemburu ketika melihat orang yang diam-diam gue kagumi dekat dengan orang lain. Bahkan dikesunyian kamar kos gue seakanakan masih bisa melihat bayangannya yang sedang memainkan gitar akustik gue.
"Sampaikan salamku untuk dia..... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia....
Menyentuh batinku tergores dalam lamunanku" Part 12 Si kuncir strike again
Siang ini gue duduk sendirian nongkrong dikantin kampus, ini adalah hari terakhir kuliah untuk semester satu, karena minggu depan ujian akhir semester sudah dimulai. Gue hisap dalam marlboro merah gue ditemani secangkir kopi. Sementara tika dan dimas sudah beberapa hari ini sedang sibuk dengan organisasi yang mereka ikuti. Tiba-tiba ada Wulan duduk disamping gue.
Wulan : "Hey men... betah ama nongkrong sendirian dikantin?" Gue : "hehehe enakan duduk sendiri tik?"
Wulan : "Yakin enakan sendiri?" Gue : "Iyap..."
Wulan : "Gue temanin boleh gak..." Gue : "Malah lebih bagus kalo gitu hehehe..." Wulan : "Lo lagi gak ada masalah kan men?"?" Gue : "Emang kenapa lan?""
Wulan : "kayaknya ada yang sedikit beda dari raut wajah lo...?" Gue : "Ah.. perasaan lo aja kali lan...wajah gue masih normal kok..." Wulan : "udah lah.. gak usah boongin gue men, pasti lagi ada sesuatu kan?"?" Gue : "gak ada apa-apa kok lan..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Wulan : "Emen.. udah deh jujur aja, lo cemburu kan liat tika sama si arya?"?" Gue : "Bwahahaha... makin gak jelas aja lo lan..."
Wulan : "ayolah men... jujur sama gue..."
Gue : "apaan sih lan... beneran kok gak ada apa-apa..." Wulan : "Oke deh kalo gitu..."
Gue : "ya udah.. gue tinggal balik dulu ya lan..." Wulan : "buru-buru amat lo men... emang mau kemana?" Gue : "cuma pengen balik aja lan..."
Gue langsung berdiri meninggalkan Wulan yang masih duduk menikmati minumannya. Ada sedikit rasa gak enak dihati gue ninggalin Wulan duduk sendirian. Teman kayak apa gue yang tega ninggalin temannya duduk sendirian. Gue lihat Wulan dari kejauhan, akhirnya gue balik lagi kearah Wulan.
Wulan : "Lho... kok balik lagi men?""
Gue : "gak tega gue ninggalin lo duduk sendirian lan... " Wulan : "alah... sok perhatian lo hahaha.."
Gue : "udah diem... yuk ikut gue ke ampl*z bentar yuk, gue mau nyari sesuatu"
Gue tarik tangan Wulan menuju kearah parkiran kampus, segera gue nyalakan mesin motor gue, setelah dijalan gue pacu kecepatan motor gue cukup kencang sehingga Wulan yang gue bonceng langsung meluk kencang pinggang gue. Entah kenapa pikiran gue siang ini cukup gak jelas, apa benar yang dikatakan Wulan kalau gue cemburu sama Tika yang sedang dekat dengan si Arya. Ah, mungkin itu hanya perasaan gue aja. Beberapa menit kemudian sampailah gue sama Wulan di sebuah mall yang cukup besar di jogja.
Wulan : "Lo mau cari apaan sih men disini?"?" Gue : "Gue makan lan, laper hehehe..." Wulan : "Yah gue kiraiin mau apaan..." Gue : "temanin gue ya lan... gue traktir deh..."
Wulan : "Iya men... tenang aja, gue juga gak tega liat temen gue makan sendirian hehehe.." Gue : "nah gitu dong... "
Gue tarik kuncirnya si Wulan dan kali ini gak ada jitakan yang mendarat di jidat gue, malah sebuah senyuman manis yang terlihat diwajahnya. Tumben-tumben si wulan senyum manis banget hari ini.
Cukup lama gue habiskan waktu sama wulan, jam sudah menunjukkan jam setengah lima sore ketika gue sama wulan mau pulang. Namun diperjalanan pulang turun hujan yang cukup deras, wulan yang gue bonceng cuma bisa berlindung dipunggung gue, karena udah kepalang basah akhirnya gue sama wulan terus jalan ditengah guyuran hujan dan gue sempat melihat mobil sedang hitam yang tidak asing bagi gue. Mobilnya si tika, sedikit terlihat samar-samar ada dua manusia didalamnya. dan yang nyetir ternyata bukan si tika melainkan si arya. Ah sudahlah.
Beberapa menit kemudian samapailah gue dikos. Baju sama celana gue basah semua. Sementara si Wulan bajunya doang yang basah. Kita langsung naik kekamar gue.
Gue : " Lan maaf ya, gue gak tau bakal turun hujan deres banget kayak gini.." Wulan : "Iya gapapa men... lagian asik juga naik motor ujan-ujanan hehe..." Gue : "hehehe ya udah, lo ganti baju dulu sana..."
Wulan : "Gue pinjem baju sama celana ya men..."
Gue : "Iya, handuk gue disamping kamar mandi lan... trus baju sama celana ambil aja dilemari.." Wulan : "Oke deh..."
Wulan langsung masuk ke kamar gue buat ganti baju. sementara gue masih duduk diluar nungguin dia ganti baju. Sesaat kemudian dia membuka pintu kamar. Gue lihat si wulan memakai kemeja jeans gue yang terlihat sedikit kebesaran ditambah dengan boxer pendek gue yang terlihat sedikit seksi menempel ditubuhnya. Dan yang paling membuat gue sedikit lama ngeliatin dia, dia membuka kuncir rambutnya dan melepas kacamatanya. terlihat cantik sekali, rambut basahnya yang sedikit berantakan dan wajah yang kali ini tidak dihiasi kacamata. Tambah cantik.
Part 13 Setan kos Wulan : "Woy, jangan bengong... cepet ganti baju." Gue : "Hehehe... lo keliatan cantik banget sore ini lan.."
Wulan : "udahlah jangan gombal, cepet ganti baju sana.. ntar masuk angin.." Gue : "hehehe siap nona manis... "
Setengah jam kemudian gue lihat wulan sudah ketiduran dikasur gue, bahkan ketika tidur dia tetap keliahatan manis. Gue liat raut wajahnya, mungkin ini anak kecapean nemenin gue jalan-jalan gak jelas dari siang sampe sore dan ditambah dengan guyuran hujan. Kasian juga liat si wulan garagara gue dia jadi kehujanan kayak gini. Cukup lama gue ngeliatin si wulan tidur akhirnya gue kena virus ngantuk juga. Dan tertidurlah gue dilantai kos.
Sedang enak-enak tidur tiba-tiba si wulan bangunin gue. Dan gue lihat jam di hape gue udah nunjukin jam satu malam. Buset dah gue lupa nganterin wulan pulang.
Wulan : "Men...men.... jangan tidur dibawah, ntar lo masuk angin..." Gue : "Enghhh eh.. hah.. heh...?" *masih ngantuk*
Wulan : "Hah heh hah heh aja lu, cepet pindah keatas.."
Gue : "Lho... elo belom balik lan... udah tengah malam ini, gue anter ya.." Wulan : "Udah tenang aja men..... gue balik pagi aja gapapa kok..." Gue : "yakin lu?""
Wulan : "Iye salmon... udah cepet naik keatas ntar sakit baru tau rasa lo..."
Gue bangkit dari lantai dan duduk dipinggiran kasur sambil menghisap sebatang marlboro merah, gue lihat dari jendela diluar hujan udah berhenti. Sementara itu wulan juga ikut-ikutan duduk disamping gue.
Gue : "Lo gak tidur lagi lan...?"
Wulan : "mana bisa tidur lagi gue ngeliat lo ngerokok gitu...." Gue : "Hehehe yo maaf... "
Wulan : "Men, kalo mau bikin teh air panasnya dimana?" Gue : "Dibawah lan... dapurnya ada di dekat ruang TV..."
Kemudian wulan langsung keluar kamar gue dan turun kelantai. Dan beberapa saat kemudian gue dikagetin dengan teriakannya si wulan yang lumayan kencang.
Wulan : "AAAaaaaaaaaaaaaaaa...... SETANNNNNN.....!!!!"
Dan gue pun langsung ambil langkah seribu menuju ke lantai satu. Dan t gue lihat wulan masih ngelus-ngelus dada. Tapi yang bikin gue ngakak adalah mas anang yang berdiri termenung didepan kamarnya. Ternyata mas anang yang diteriakin sama wulan.
Mas anang : "tenang mbak... tenang... saya bukan setan...!!!"
Gue yang masih berdiri ditangga cuma bisa ngakak ngeliat mas anang yang jadi serba salah setelah dikira setan sama wulan.
Wulan : "Astaga mas.... bikin kaget aja...." Gue : "Bwahahahahahaha....... Mas anang : "eh men... ini temen lo....?" Gue : "Iya mas.... tadi dia turun mau bikin teh...."
Wulan : " Waduh... maaf mas, tadi bener-bener kaget liat kamu tiba-tiba nongol gitu...." Gue : "harap maklum lan.... mas anang baru pulang dari dinas malam di alam gaib hahahaha" Mas anang : "Asem koe men.... lo kenapa jam segini belum tidur?"
Gue : "Baru bagun gue mas.... belum bisa tidur lagi... lo sendiri kenapa jam segini keluar kamar" " Mas anang : "Mau nonton bola gue men.... tapi temen lo tiba-tiba neriakin gue setan..." Wulan : "hehehe ya maaf mas... "
Mas anang : "Hahaha nyantai aja mbak.... sini aja nonton bola bareng..." Gue : "wah boleh tuh... lan, teh nya bikin tiga gelas ya..." Wulan : "Siap men..."
Akhirnya malam ini gue, wulan dan mas anang nonton bola bareng diruang tengah sambil ceritacerita sana sini sampai jam 4 pagi. Dan gue sama Wulan langsung balik kekamar gue dan kita lagilagi duduk-duduk gak jelas dan bingung mau ngapain karena sama-sama udah gak ngantuk lagi. Gue lihat wulan tidur-tiduran dikasur sambil mandangin langi-langit kamar, sementara gue duduk dimeja belajar sambil mainin hape. Dan suasana kembali sunyi.
Part 14 Si tika lagi dapet
Wulan : "Men, makasih ya... gue udah dibolehin nginep disini..."
Gue : "nyantai aja kali lan... justru gue nih yang gak enak sama elo, gara-gara ketiduran jadi lupa nganterin lo balik...."
Wulan : "gapapa kali men, lagian gue udah ijin nyokap nginep dirumah temen..." Gue : "ya tetep aja gue gak enak lan... udah nyulik anak gadis orang semaleman hehehe...." Wulan : "gue malah seneng men... baru kali ini gue nginep dikos cowok trus malamnya begadang nonton bola hehehe..."
Gue : " oh iya lan... gimana nih ceritanya sama gebetan lo itu?"?"
Wulan : "ya gitu-gitu aja men... lagian gue gak terlalu suka sama dia... kaku banget dia orangnya..." Gue : "Wah jangan gitu dong.... si dimas kayaknya bentar lagi bakal gak jomblo, dan si tika juga makin deket sama arya...."
Wulan : "Hahaha gue mah gak terlalu mikirin men.... lo sendiri gimana" target lo si tika udah diembat arya... gimana tuh?"
Gue : "Hahaha target dari hongkong..."
Wulan : "Udahlah men jangan boongin gue... keliatan kok dari mata lo..." Gue : "ya gue sih nyantai lan... kan masih ada elo...hehehe" Wulan : "Gue kan udah punya gebetan...."
Gue : "Tenang... masih gebetan kan?" gue masih punya kesempatan 100% buat ngerebut elo hehehe...."
Wulan : "yakin lo bisa ngerebut gue?""
Gue : "ohh iya dong... buktinya gue sekarang berhasil nginepin elo dikos gue hahaha.." Wulan : "hahaha bangke lo... "
*** Sebulan berlalu, akhirnya ujian akhir semester selesai sudah. Gue lihat anak-anak kelas gue pada sibuk ngobrolin rencana liburan semester termasuk tika, dimas dan wulan. Sementara gue masih duduk duduk santai dikursi yang ada didepan kelas sambil menikmati "laid to rest-nya" lamb of god.
Musik keras dan beat drumnya Chris adler masih mengalun dengan indah ditelinga gue. Gue lihat tika sedang melihat kearah gue dan mulai ngomong sesuatu, gue perhatiin bibir indahnya masih terus berbicara kearah gue. Tapi sayangnya gue masih fokus dengerin lirik demi lirik.
"Console yourself, you're better alone Destroy yourself, see who gives a f*ck Absorb yourself, you're better alone Destroy yourself...."
Seakan-akan terhipnotis dengan lirik dan dentuman musik lewat headset yang nancep ditelinga gue akhirnya mata gue terpejam. Oh iya, gue punya sedikit kebiasaan aneh, yaitu gue bakal lebih gampang tidur kalau lagi dengerin dengan aliran keras dengan beat-beat kencang daripada dengerin lagu melow. Namun baru aja sekejap gue memejamkan mata si tika langsung nyabut headset dari telinga gue.
Tika : "Emeeennnn.....!!! lo dengerin gak sih gue ngomong dari tadi..." Gue : "Hehehe orak tik..."
Tika : "Ih... nyebelin banget sih lo..."
Gue : "Nyebelin gimana nih maksudnya" emang tadi lo ngomong apaan?" Tika : "Ah... pokoknya lo nyebelin men..."
Kemudian tika berjalan pergi meninggalkan gue yang masih dengan tampang gak bersalah. Ah, mungkin dia lagi dapet.
Dimas : "Eh men, itu si tika lo apain kok mukanya masem gitu...." Gue : "Gak gue apa-apain kok... suer deh.."
Dimas : "Trus kok bisa ngambek gitu..". "
Gue : "gak tau, lagi dapet mungkin... biasa kan bro, kalo cewek lagi dapet emosinya labil, sehingga perkataan dan apa yang dipikirkan jadi gak sinkron dan menyebabkan gagal fokus dan akan berdampak buruk kepada lawan becandanya si cewek... dan apa-apa yang dikatakan oleh si cowok akan terdengar salah dan menyinggung perasaan si cewek dan.... bla...bla...bla...bla..." Wulan : "Wow...wow.. slow down men... Lo ngomong apaan sih?" gue bingung..." Gue : "Gue asal bunyi aja lan.... biar keliatan cerdas hehehe...."
Dimas : "Bangke lo men.... hahahaha"
Wulan : "Udah.. udah... makin gak waras gue kalo dengerin omongan lu men..... " Dimas : "Gimana nih cabut sekarang kita?""
Gue : "Lho emang mau kemana?""
Dimas : "Kita mau nongkrong di tempatnya si amel... " Gue : "Lho, kok gue gak dikasih tau dari tadi sih...."
Wulan : "Emmeennn...!!! dasar lemot.... tadi si tika itu udah ngomong sama elo, tapi gak lo tanggepin, makanya dia ngambek..."
Gue & Dimas : "OOOOOooooooooo gitu to?"?"" Wulan : "Udah ah, yuk cabut... "
Gue : "Tika gimana?"?"
Wulan : "Dia udah duluan kesana...." Part 15 Jackpot
Dan akhirnya gue, wulan dan dimas pun segera nyusul ke tempatnya si amel, dan bener apa yang dikatakan wulan, gue lihat tika lagi asik banget cerita-cerita sama si amel, tapi kok tika gak barengan sama gebetannya arya. Dan si tika pun langsung melihat tajam kearah gue, kayaknya ni anak masih sebel sama gue.
Wulan : "Wah lagi cerita apaan nih..."
Amel : "Biasa lan, cerita-cerita gak jelas nih sama si tika..." Dimas : "pasti gak jauh-jauh dari cowok nih hahaha..." Tika : "Sotoy lu dim... "
Dimas : "Hehehe.... biasanya kan gitu... "
Wah si tika kayaknya masih marah nih ama gue, gue gak diajak ngobrol dan yang bikin gue makin mati kutu dia duduk tepat disebelah gue. Sementara itu gue liat wulan nagsih kode ke gue supaya minta maaf sama tika. Jujur aja agak gugup sih, apalagi kalo diliat si tika tampangnya dari tadi dingin banget.
Gue : "Tik... maaf ya tadi dikampus gue cuekin.." Tika : "....."
Gue : "Tik, please dong maafin gue nah..... " Tika : "......."
Gue : "Oke deh kalo lo masih marah sama gue, seenggaknya gue udah minta maaf sama elo..."
Tika masih tetap diam, anak-anak yang lain juga pada ikutan diam termasuk amel. Gue jadi semakin mati kutu gara-gara bikin suasana hening kayak gini. Namun, tiba-tiba.
Tika, Wulan & Dimas : " Bwaahahahahahahaha........" Jujur, gue jadi makin bingung ngeliat mereka pada ketawa ngakak.
Tika : "Aduh men..... lo lucu juga ya kalo lagi minta maaf gitu...." Wulan : "Tampang begonya keluar hahaha..."
Dimas : "hahaha... keliatan menyedihkan banget lo men...hahaha" Tika : "Haha emen.... nyantai aja kali.... Gue gak marah kok..." Gue : "Jadi gue udah dimaafin nih?""
Tika : "Iya emen.... lagian mana bisa gue marah sama temen gue yang paling kece...." Tika ngucek-ngucek rambut gue.
Gue : "Wah, baguslah kalo gitu...."
Tika : "Eitss... tapi lo harus nyanyi dulu buat gue, akustikan kayak kemaren... Gimana mel, boleh gak?"
Amel : "Wah boleh tuh... lagian juga lagi gak ada yang ngisi nih...." Gue : "Wow...wow... ogah gue, cukup sekali aja..."
Tika : "Ihh emen... ayolah, plisss... demi gue." Gue : "Gak ah... lagi rame banget ini... males." Tika : "ah si emen payah...."
Dan akhirnya kita berlima sibuk main kartu dengan taruhan yang kalah harus ngajak kenalan dan minta nomer hape cewek atau cowok. Dan sepertinya gue yang bakal kalah. Ah sial, udah tadi diketawain sama anak-anak dan sekarang gue harus kenalan sama cewek.
Wulan : "Hayooo emen kalah hahaha...." Dimas : "Okey bro... cari kenalan sana hehe.."
Tika : "Hehehe ayo emen, pokoknya lo harus kenalan dan trus minta nomer hapenya..." Gue : "iye iye gue tau..."
Tika : "Cari yang paling kece ya men hehe..."
Dan gue langsung melihat ke setiap sudut cafe ini, mencari target kenalan, mata gue berhenti ke meja paling pojok, gue lihat ada dua cewek yang lagi asik cerita. gue langsung melangkahkan kaki ke meja tersebut.
Gue : "Misi mbak.... boleh ganggu bentar?"?" Cewek 1 : "Iya mas... ada apa ya?""
Gue : "Jadi gini mbak... saya kan korban kejahilan temen-temen saya nih dan kalah main kartu trus disuruh kenalan sama mbaknya..."
Cewek 2 : "Hahaha... kalo kita gak mau gimana mas?"?"
Gue : "Ya kalo mbak nya gak mau, ya saya terpaksa balik lagi deh ke meja saya..." Cewek 1 : "Eh bentar-bentar... kayaknya aku pernah liat kamu akustikan disini mas..." Gue : "Hmmnn... iya mbak, saya emang pernah akustikan sekali disini..." Cewek 1 : "pantesan kayak pernah liat gitu..."
Gue : "Jadi gimana nih mbak?"?"
Cewek 2 : "Gimana apanya?" Gue : "Kenalan?"
Cewek 2 : "Oh iya sampe lupa hehehe... Kenalin gue Donna dan ini Siska."
Dan gue pun menjabat tangan siska dan donna. Cukup lama gue ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua. Dan gak lupa gue minta nomer hape mereka berdua.
Gue : "ya udah... makasih ya sis, don... gue balik ke meja gue dulu..." Donna : "Oke men..."
Siska : "Jangan kalah main kartu lagi lho hehehe... " Gue : "Hahahaha siap..."
Dan gue pun balik lagi ke meja anak-anak dengan senyuman penuh kemenangan.
Amel : "Wah, jackpot nih si emen.... dapat kenalan dua orang sekalian." Gue : "hahaha iya dong... "
Dimas : "Nomernya dapet gak men?"" Gue : "OOoo jelas dapet hehehe..."
Tika : "Jadi nyesel gue nyuruh ni anak kenalan...." Gue : "Hehehe jangan cemburu ya tik..." Tika : "kagak bakal men gue cemburu sama elo..." Gue : "hehehe baguslah kalo gitu..."
Wulan : "Eh men, mereka mau pergi tuh" *Sambil nunjuk kearah siska dan donna*
Gue lihat siska dan donna sepertinya udah mau pulang. Mereka melihat kearah gue sambil tersenyum dan dengan senang hati pun gue membalas senyum mereka. Dan kemudian siska menempelkan jari ditelingannya memberi isyarat suapaya gue nelpon dia. dan gue jawab dengan menganggukkan kepala gue. Sementara itu tika, wulan dan dimas cuma bengong ngeliat gue. Amel : "Wah dahsyat juga lo men... "
Gue : "hehehehe"
Amel : "Boleh juga tuh men.... dua-duanya seksi.."
Gue : "Sepertinya gue bakal melewati malam yang panjang nih...." Tika : "Eiitss... awas aja lo kalo berani macem-macem sama mereka... " Gue : "tenang tik, gak bakal berani gue kalo mereka gak mancing duluan hehehe...." Dimas : "Wah bagi-bagi ya men, kan ada dua tuh..."
Tika : "Lo juga dim... jangan coba macem-macem lo, gue bilangin mbak Nia baru tau rasa lo..." Dimas : "hehehe ampun tik..."
Tika : "Eh iya, kalian liburan semester pada mau kemana nih?"" Wulan : "belum tau, paling gue dirumah aja tik..."
Dimas : "Gue mau balik ke solo... ayo jalan-jalan ke rumah gue aja..." Tika : "Wah boleh tuh... ayo lan, ikut main ke rumahnya dimas aja.." Wulan : "ayo... gue ikut deh kalo gitu..."
Amel : "Gue juga..."
Part 16 Adek gue Tiba-tiba handphone gue berbunyi. Ternyata emak gue.
Gue : "Hallo ma... assalamualaikum..."
Mama : " Waalaikum salam... abang apa kabar disana..?"" Gue : "alhamdulillah baik ma... Mama apa kabar?" sehat-sehat kan ma?" Mama : "alhamdulillah sehat bang..."
Gue : " Ayah sama adek gimana...?"
Mama : "Sehat semua kok bang.... gimana ujian semesternya kemaren, lancar?"?" Gue : "Lancar ma... alhamdulillah..."
Mama : " Oh iya bang... dek icha minggu depan mau main ke jogja..." Gue : "Lho... sama siapa ma?"?"
Mama : "Cuma dek icha sendiri bang... "
Gue : "Oh iyalah kalo gitu ma... nantik suruh si adek nelpon abang aja ya ma..." Mama : "Oh iya.. abang lagi apa nih?""
Gue : "Ini lagi nongkrong-nongkrong sama temen kampus abang ma..." Mama : "Udah punya pacar belum nih bang?"" hehe"
Gue : "ya belum lah ma... belum ada yang mau sama abang hehe.." Mama : "ya udah kalo gitu... hati-hati disana ya bang, belajar yang rajin..." Gue : "Iya ma..."
Mama : "assalamualaikum bang.." Gue : "Waalaikum salam..."
Ada dikit rasa rindu akan kampung halaman setelah dengar suara emak gue. Meskipun hanya sebatas lewat telpon. Dan minggu depan adek cewek gue satu-satunya mau main ke jogja, lumayan lah buat ngobatin rasa rindu didatengin saudara kandung sendiri. Gue sama adik gue cukup dekat karena umur kita cuma beda 2 tahun, dan dia sekarang masih duduk dibangku SMA kelas dua. Dan tampa gue sadari ternyata dari tadi tika, wulan, amel dan dimas merhatiin gue.
Tika : "Cie.... si abang..." Gue : *bingung*
Wulan : "lo kalo dirumah panggilannya abang ya men...?" Gue : "Iya.. emang kenapa?"
Tika : "Wah, mulai sekarang gue manggil lo abang aja ya men... hehehe" Dimas : "Hahaha... bang emen... wagu (aneh)"
Amel : "malah keren kok... abang emen..." Gue : "Wes..wes... do ngomong opo toh....?" Wulan : "Wehehehe... jowone metu ..."
Dimas : " Jadi gimana nih men... lo ikut gak liburan dirumah gue?""
Gue : "Wah.. kayaknya gue gak bisa nih, soalnya minggu depan adek gue mau kesini..." Wulan : "lo punya adek men?""
Dimas : "Cewek apa cowok men...?" Gue : "Cewek, masih kelas 2 SMA..."
Tika : "Wah... abang emen, besok kenalin ke kita ya calon adik ipar gue...hehehe" Dimas : " Jadi gimana nih si emen gak bisa ikut..."
Wulan : "Iya nih... gak seru kalo gak ada emen..."
Gue : "Nyantai aja... kalian bawa gebetan masing-masing aja biar rame..." Tika : "tapi kan tetep beda kalo gak ada elo men.... "
Gue : "ya mau gimana lagi... orang adek gue mau kesini.." ***
Akhirnya setelah seminggu berlalu, hari ini gue jemput adek gue icha dibandara. Sementara itu tika, wulan dan amel lagi pada liburan ke rumahnya dimas di solo. Sepluluh menit gue nunggu akhirnya adek gue muncul juga. Gue lihat dari jauh makin cantik aja adek gue, udah mulai beranjak remaja.
Gue : "Cha...."
Icha : "Eh abang... udah lama nunggunya bang?"?" Gue : "Belum kok..."
Icha langsung salam sambil nyium tangan gue. Meskipun cuma beda dua tahun tapi karena dari keluarga udah diajarin sopan santun sama orang yang lebih tua, apalagi kalo saudara kandung sendiri. Icha memang kalau lagi normal kayak gini dia hormat sama gue, tapi kalau udah marah dia bisa lebih parah dari gue, pernah waktu gue kelas 3 SMA dia pernah mukulin kepala gue pake raket tenis sampe berdarah cuma gara-gara rebutan remote tivi.
Gue sama icha emang meskipun saudara kandung tapi gak ada mirip-miripnya sama sekali, jadi kalo kita lagi jalan berdua banyak yang nyangka kita pacaran.
Icha : "Bang.. makan dulu lah ya... icha laper." Gue : "yaudah kalo gitu... abang juga belum makan.."
Gue sama icha langsung makan disalah satu foodcourt yang ada disekitaran bandara. gue lihat icah makannya lahap banget, kelaparan nih anak kayaknya.
Gue : "woy... nyantai cha, makannya.." Icha : "laper bang...."
Gue : "Emang tadi gak makan dulu sebelum berangkat..." Icha : "Udah sih... tapi transitnya di jakarta lama... makanya lapar lagi.." Gue : "Oh iya... gimana keadaan dirumah?""
Icha : "Baik-baik aja bang... tapi agak sepi pas abang kuliah disini... gak ada yang bisa dipukulin pake raket tennis lagi hehehe..."
Gue : "Ah, sial kau hahaha.... mama sama ayah gimana?"" Icha : "Sehat-sehat aja kok..."
Part 17 Dipalak adek sendiri
Setelah cukup lama gue sama icha makan siang dibandara. Akhirnya icha gue bawa mampir ke kos gue dulu. Sampai dikos gue lihat ada mas anang sama indra yang lagi nongkrong di ruang tv. dan seperti biasa kalo gue datang bawa cewek mereka langsung pada ribut.
Indra : "Buset si emen... pacarnya baru lagi...."
Mas anang : "Wah... lo kalo untuk urusan cewek emang dahsyat men...." Indra : "Kenalin dong sama kita..."
Gue lihat icha cuma senyum-senyum ngeliat mas anang sama indra.
Gue : " Ya udah kalo gitu... mas anang, ndra... kenalin ini adek kandung gue icha...." Indra : "Ah... gak mungkin... masa cewek cantik kayak gini punya abang kayak elo men..." Mas anang : "Ho'o... adik e ayu, kangmas e elek... "
Gue : "hahaha wes lah... tak naik sek yo..." Icha : "Mari mas indra... mas anang..." Mas anang & indra : "mari icha.... "
Gue langsung ajak icha masuk kamar gue. Dan tampa gue sadari icha langsung ngambil rokok yang ada diatas meja belajar gue. Orang rumah emang gak ada yang tau kalo gue ngerokok dan kali ini icha jadi orang pertama yang tau kalo gue ngerokok.
Icha : "Hayyooo... ngerokok kau sekarang ya, mentang-mentang jauh dari rumah..." Ini anak kalau lagi serius emang sopan santunnya langsung ilang sama gue.
Gue : "hehehe... ndak lah cha... jarang kok, itu aja masih sisa-sisa kemaren..." Icha : "Alah, jangan banyak cincong kau... aku bilangin mama ntar.." Gue : "Woy jangan nah... "
Icha : "Aku dikasih apa nih biar gak bilangin sama mama...." Gue : "terserah lah... tapi jangan bilang sama mama..."
Icha : " Kau belanjain aku baju ya, trus selama aku di jogja kau yang tanggung biayanya semua... oke deal?"
Gue : "Mak.. banyak kali mau kau... aku masih mahasiswa cha, kau kira aku kerja disini..." Icha : "Ya udah... aku telpon mama nih...."
Gue : "jangan nah.... iya iya, aku yang nanggung semua..."
Icha : "Nah gitu dong.... sekali-kali jadi abang yang nurut sama adeknya... hehehehe" Icha ngucek-ngucek rambut gue. Sial nih anak, bakat premannya keluar.
Icha : "bang... icha mau mandi nah... handuknya mana...?" Gue : "Ambil aja dijemuran sebelah kamar mandi...."
Gue langsung turun ke ruang tv dan disana masih ada mas anang sama si indra.
Mas anang : "men... yang tadi itu beneran adik kandung lo?"" Gue : "Iya mas, pie?"
Indra : "Kok gak ada mirip-miripnya men hahaha..." Mas anang : "hahaha jangan-jangan lo anak pungut men.." Gue : "Ndasssmu... "
Mas anang & indra : "Bwahahaha....."
Part 18 Nasgor si icha Hari ini gue sama icha keliling-keliling menikmati suasana kota jogja, mulai dari keraton, alun-alun hingga malioboro. Sampai akhirnya kita sampai di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar di kota jogja. Gue cuma bisa ngikutin icha keluar masuk toko baju. Dan akhirnya icha nyangkut cukup lama disebuah outlet baju cewek yang cukup ramai. Gue perhatiin dari sekian banyak yang masuk ke toko baju ini cuma gue cowok satu-satunya yang ada disini.
Icha : "bang, gimana icha cocok gak pake baju kayak gini?" Icha memamerkan sebuah dress warna merah.
Gue : "bagus kok... "
Icha : "Ntar icha coba dulu..."
Icha langsung masuk ke fitting room. dan tiba-tiba ada yang manggil nama gue. dan ternyata itu siska, cewek yang pernah gue ajak kenalan gara-gara kalah main kartu.
Siska : "Emen... lo ngapain disini?"?"
Gue : "Eh elo sis... ini lagi nemenin adik gue nih.... btw, lo kerja disini ya?"" Siska : "Iya nih... eh, yang mana adik lo men...?"
Gue : "lagi di fitting room sis..."
Sesaat kemudian icha keluar dari fitting room sambil mengenakan dress yang tadi.
Icha : "Gimana bang... bagus gak?"" Gue : "Bagus kok cha.... "
Siska : "Wah, ini adek lo men?"" Gue : "Iya .."
Siska : "Cakep ya... cocok, abangnya ganteng adiknya cakep hehe..." Icha : "kakak pacarnya bang emen ya?"?"
Siska : "Hahaha enggak kok... Oh iya namanya siapa?" Icha : "Icha kak... kakak?"
Siska : "Siska..."
Gue : "Gimana cha... udah selesai milih bajunya?"" Icha : "... udah bang.."
Akhirnya cukup banyak belanjaannya si icah yang haru gue bayarin.
Siska : "Hehehe... sebagai abang baik juga lo men... sampai-sampai belanjaiin adik lo banyak gini.." Gue : "ya gimana lagi sis adik satu-satunya... hehehe"
Dan selesai sudah gue nemenin icha belanja, terlihat senyum sumringah di wajahnya karena senang semua belanjaannya dibayarin gue.
Jam 9 malam gue sama icha langsung pulang ke rumah gue. Gue sengaja gak ngajak icha nginap dikos gue dan lagian udah lumayan lama juga gue gak nginap dirumah. Icha langsung masuk kekamarnya dan langsung ketiduran. sementara gue ketiduran diruang tivi. ***
Jam dihape gue menunjukkan pukul 7 pagi ketika icha teriak-teriak bangunin gue.
Icha : "Bang...bang... bangun nah... tuh udah icha masakin nasi goreng..."
Kemudian langsung tercium aroma nasi goreng buatan icha yang membuat gue tiba-tiba kangen rumah. Karena biasanya kalo dirumah setiap pagi icha sama emak gue selalu bikinin nasi goreng buat sarapan. Dengan semangat 45 lima gue kekamar mandi buat cuci muka dan langsung melahap nasgor buatan si icha.
Icha : "gimana bang?"" enak kah?""
Gue : "Hmmm.. mantep cha, jadi kangen rumah hehe..." Icha : "Makanya kalo besok-besok libur lagi pulanglah ke sumatera.." Gue : "Iya cha... liburan semester depan kayaknya abang pulang kok.." Icha : "harus lah... mama tuh udah rindu banget sama abang...."
Sedang asik-asik makan melahap nasi gorengnya icha tiba-tiba hape gue bunyi. Mas anang.
Gue : "Hallo mas... pie?"
Mas anang : "Eh, ntar malam mingguan gue sama anak-anak kos main ke rumah lo ya, sambil nonton bola bareng kita... boleh gak men?""
Gue : "Boleh mas... nyantai aja, bawa pasangan masing-masing biar rame hehehe..." Mas anang : "Wah boleh tu men... sekalian bakar-bakaran jagung kita hahaha..." Gue : "Iya mas... ntar siang gue siapin alat-alatnya mas..."
Mas anang : "Oke deh, ntar gue sama indra ke pasar cari jagung..." Gue : "oke deh kalo gitu... "
Icha : "Siapa bang....?""
Gue : "Anak-anak kos abang cha... ntar malem mereka mau main kesini.. gapapa kan?"" Icha : "Ya gapapa lah bang... malah senang icha, kan biar bisa kenal sama teman-teman abang juga..."
Gue : "Baguslah kalo gitu... ntar rencananya mau bakar-bakar jagung..." Icha : "Wah seru tuh kayaknya... Oh iya bang, abang dijogja udah punya pacar belum sih?"" Gue : "Hehehe belum cha...."
Icha : "Aiihhhh payah kau bang... "
Gue : "Hahaha kalau abang mah nyantai cha... punya gak punya yang penting hepi hehehe..." Icha : "kak siska yang kemaren itu lumayan juga lho bang hahaha.."
Gue : "Hahahaha..."
Icha : "Masa gak ada sih bang?" Emang temen-temen kampus abang gak ada yang cantik ya?"" Gue : "yang cantik sih banyak cha, tapi gak ada yang mau sama abang hehehe" Icha : "Wah... masa gak ada sih yang mau sama abangku yang super kece ini" hahaha" Gue : "Hahahahaha..."
Part 19 Siska Udah lumayan lama gue gak cerita kayak gini sama icha, sedikit rasa rindu dengan suasana rumah di sumatera pun terobati dengan datangnya icha. Sejak SMA gue emang sering cerita atau sekedar curhat sama dia dan dia pun sebaliknya, mungkin karena memang umur kita yang gak terlalu jauh jaraknya dan dia adik gue satu-satunya.
Siang ini gue sama icha lumayan sibuk dirumah buat nyiapin apa yang perlu disiapin buat acara bakar-bakaran nanti malam, mulai dari cemilan, minuman ringan, alat-alat buat bakar jagung dan sekalian beres-beres rumah.
Icha : "bang.. gimana kalo temen-temen kampus abang diajak juga biar tambah rame.. " Gue : "wah gak bisa cha... mereka lagi pada liburan di solo.."
Icha : "Ya udah kalo gitu ajak kak siska aja hehehe..." Gue : "Wah... iya juga ya... "
Icha : "Iya bang.... siapa tau abang bisa tambah dekat sama kak siska hehehe..." Gue : "kalo icha liat-liat cocok gak kalo seandainya abang jadian sama kak siska?"" Icha : "cocok aja sih bang... kak siska orangnya cantik, seksi pulak hehe..."
Jujur aja gue agak bingung dan ragu buat ngajak siska datang kerumah gue, soalnya baru aja kenal dan baru dua kali ketemu. Tapi disisi lain cuma dia satu-satunya yang paling memungkin untuk gue ajak datang kerumah gue, karena tika, dimas, wulan dan amel lagi liburan di solo. Ah, kayaknya juga gak ada salahnya gue si siska, siapa tau kalau udah dekat trus cocok bisa aja ada kemungkinan gue gebet dia hehehe. *Gambling mode on*
Sms to siska : "Sis... ini gue emen. kira ntar malem lo ada acara gak?" Tak perlu lama, dan gayung pun bersambut. siska langsung balas sms gue.
Sms from siska : "Gak ada men, selow gue... emang kenapa?"
Sms to siska : "Gini sis... ntar malem gue mau bakar-bakar jagung dirumah gue.. lo bisa datang gak?"
Sms from siska : "Wah boleh men.. emang rumah lo dimana" ntar abis maghrib gue kesana." Sms to siska : "Wah, gue aja yang jemput elo sis. kirim alamat rumah lo. "
Dan kemudian siska membalas sms gue dengan mengirim alamat rumahnya. Tiba-tiba icha nyeletuk.
Icha : "gimana bang, kak siska mau?"" Gue : "Mau dong hehehe..."
Icha : "Asikk... tos dulu..."
Akhirnya jam setengah 7 malam selesai maghrib gue langsung meluncur ke rumah siska, tak butuh waktu lama buat gue untuk menemukan rumah siska. Dan gue lihat malam ini dia terlihat cantik, dia memakai kaos hitam polos dengan jeans dongker yang lumayan ketat ditambah dengan sneakers hitam putih. Simple namun kalau emang udah cantik gak bakal bisa disembunyiin.
Dan gue sama siska pun langsung menuju ke rumah, dijalan gue agak sedikit gak konsentrasi bawa motor karena gaya boncengan siska yang sedikit membuat jantung gue deg-degan. nempel dan gue hanya bisa pasrah dan sedikit menikmati. maklumlah jomblo kalo dikasih yang kayak gini ya harus dinikmati.
Didalam hati gue berpikir, kalo kayak gini bukan "Witing tresno jalaran soko kulino" tapi "Tresno jalaran soko boncengan".
Sampai dirumah gue lihat udah banyak motor yang parkir, anak kos udah pada datang kayaknya.
Siska : "Wah rame ya men.... malu gue "
Gue : "Udah... nyantai sis, ini temen-temen gue semua kok..." Siska : "tapi kan gue gak kenal men...."
Gue : "makanya ntar kenalan dulu biar asik hehehe... lagian ada adek gue kok, nyantai aja...." Part 20 Ika
Gue sama siska langsung masuk kedalam dan didalam ternyata udah ada mas anang sama pacarnya, indra juga sama pacarnya dan juga ada anak kos yang lain Budi dan Ari. Gue lihat mereka lagi asik cerita-cerita sama adek gue. Dan ketika gue sama siska masuk kedalam mereka semua langsung melihat kearah gue dan siska.
Mas anang : "Wah ini, tamu utamanya udah datang nih..." Indra : " itu mbaknya dikenalin sama kita-kita dong men..." Icha : "Ayo bang... kak siska nya dikenalin dong..." Gue : "Eh semuanya... kenalin ini siska temen gue "
Dan akhirnya anak-anak langsung berkenalan dengan siska. Sementara gue lihat mas anang dan indra senyumsenyum gak jelas kearah gue.
Indra : "Ehmm.. siska, kalo boleh tau siapanya emen ya?"" Siska : "Maksudnya gimana ya?"
Mas anang : "Maksudnya... gebetannya emen kah, pacarnya emen kah, atau temen aja?"" Siska : "Oohhh hahaha.... gue temennya emen... bener kan men?""
Gue : "hhmmnnn iya, temen... "
Sial nih mas anang sama si indra sengaja bikin awkward moment kayak gini. Setelah sempat mati kutu gue gara-gara mas anang, akhirnya adek gue icha langsung kembali mecairkan suasana dengan mengajak siska cerita ngalor ngidul. Namun si icha ngeliat kearah gue dengan tatapan mata yang seakan-akan berbicara "Kau utang budi sama aku". Sial, pasti ini anak bakal malakin gue lagi.
Dan akhirnya dimulailah acara bakar-bakar jagung, gue lihat anak-anak ada sibuk meracik bumbu-bumbu, ada yang sibuk main gitar, ada yang cerita-cerita dan ketawa-ketawa gak jelas, dan siska gue lihat udah mulai akrab dengan anak-anak. Ada banyak senyum dan tawa yang tercipta malam ini. Kemudian adik gue icha yang dari tadi sibuk bakar-bakar menghampiri gue.
Icha : "Bang... sukses nih acara bakar-bakarnya..." Gue : "Ya baguslah kalo gitu cha"
Icha : "Dan kayaknya kak siska juga udah mulai akrab tuh sama teman-teman abang yang lain...." Gue : "Trus...?""
Icha : "Ya gapapa... tadi kan sempat agak canggung tuh kak siska nya...." Gue : "Dan?""
Icha : "Sekarang udah gak lagi.... berkat siapa coba?"?"
Gue : "Udahlah cha, abang udah ngerti ujungnya omongan icha kearah mana..." Icha : "Hehehe... bagus lah, besok traktir icha belanja lagi..."
Gue : "Sak karepmu cha...."
Kemudian gue lihat siska datang kearah gue sambil bawa jagung bakar.
Siska : "Nih men... buat elo..." Gue : " Wah... makasih sis..."
Mas anang : "Cie...cie... dapat jagung cinta tuh men dari siska...."
Anak-anak : "Hahahahaha !!!!!......." Gue : "Jangan dengerin mereka ya sis..." Siska : "Iya men.... nyantai aja...." Gue : "Maaf ya sis, acara bakar-bakarnya cuma gini-gini aja..."
Siska : "Asik kok men... gue seneng... lagian gue jadi banyak kenal sama temen-temen lo..." Gue : "Wah sukur deh kalo gitu..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam ketika anak-anak mulai pamit pulang satu-satu. Sementara itu siska sama icha gue lihat masih sibuk beres-beres rumah. Jujur gue gak sama siska yang malah bantu-bantu si icha nyapu-nyapu rumah.
Gue : "Cha... ntar biar abang aja yang bantu bersihin, jangan ngerepotin kak siska..." Siska : "Udah gapapa kali men... "
Gue : "aduh gue gak enak nih... lagian udah malem sis, lo belum gue anter pulang..." Siska : "Nyantai aja kali men.... gue biasa pulang malem kok, lagian ortu gue juga lagi gak dirumah..." Gue : "Yakin lo gapapa...?"
Siska : "Iya emen bawel...."
Icha : "Cie... perhatian banget si abang sama kak siska..." Gue : "Heh anak kecil jangan ikut campur"
Siska : Akhirnya udah hampir jam satu malam gue baru anter siska pulang, dijalan gue sama siska lebih banyak diam menikmati lamunan masing-masing. Sebenarnya ada sedikit rasa senang dalam hati gue, karena malam ini, selain anak-anak kos yang udah pada main ke rumah , gue sedikit senang dengan adanya siska. Setelah gue perhatiin siska anaknya baik banget, perhatian dan easy going.
Coba aja kalo ada tika, wulan, amel dan dimas pasti bakal lebih seru lagi. Mereka lagi ngapain ya disana. Gak kerasa karena kebanyakan ngelamun gue udah nyampe di depan rumahnya siska.
Siska : " men.... makasih ya buat malam ini..."
Gue : "sama-sama sis... gue seneng banget lo bisa datang ke rumah gue..." Siska : "Men, mulai sekarang panggil gue Ika aja..."
Gue : "Ika?"?"
Siska : "Iya, itu panggilan gue dari kecil..." Gue : "Iya ka... "
Siska : "Ya udah men.... gue masuk dulu ya..." Kemudian siska berjalan kearah gerbang rumahnya.
Gue : "Ehmmm.. ika... kapan-kapan boleh kan gue ajak lo keluar lagi?"" Siska : "boleh emen "
Gue : "Ya udah kalo gitu... gue cabut dulu ya..." Siska : "Hati-hati ya men...."
Part 21 Semester dua Pagi ini gue bangun dengan senyum sumringah dengan adanya sms dari siska yang nanyain "udah sarapan", jangan lupa mandi". Meskipun hanya sekedar sms namun berdampak besar untuk mood gue pagi ini karena ada yang merhatiin.
Udah empat hari sejak siska main ke rumah. Gue jadi semakin sering smsan sama siska sekedar mengingatkan gue untuk makan, mandi, tidur dan lain-lain. Dan gitu juga sebaliknya. Imajinasi liar pun mulai meracuni otak gue yang berkhayal seandainya gue jadian sama siska. Namun lagi-lagi bayangan si tika yang sedang duduk diatas kasur sambil memainkan gitar muncul diotak gue. Oh men, what the f*ck is wrong with you". Dia kan udah punya gebetan.
Setan yang seolah-olah ada ditelinga kiri gue berbisik. "udah, lupain aja si tika, embat apa yang ada didepan mata..."
Icha : "Woy bang... ngelamun aja kerjaan kau..." Gue : "Aihh tokek... ngagetin aja kau cha..."
Icha : "Mandi nah... temenin icha cari tiket buat pulang..." Gue : "Bentar lagi lah... "
Icha : "Kenapa bang?"" masih kepikiran kak siska kah?"" " Gue : "Sok tau kau..."
Icha : "Aihhh jujur aja lah... icha setuju kok kalo abang jadian sama kak siska... hehehe.." Gue : "Makin dak jelas aja kau cha.... abang mandi dulu..."
Akhirnya gue sama icha muter-muter lagi buat cari tiket pulang dan sekalian nyari oleh-oleh khas jogja. Cukup lama gue sama icha keliling jogja, hingga akhirnya hari sudah mulai gelap dan kita duduk disebuah cafe. Terlihat ada raut wajah senang icha karena semua barang-barang yang dicari setelah seharian keliling jogja dapat semua.
Icha : "Makasih ya bang... icha udah ditraktir banyak selama di jogja.." Gue : "Gapapa cha... yang penting icha senang..."
Icha : "hehehe... senang kok bang... apalagi kalo abang jadian sama kak siska hehehe.." Gue : "kayaknya kau ngotot betul nyuruh-nyuruh abang jadian sama siska..." Icha : "Iyalah... biar ada yang merhatiin abang disini...."
Gue : "Hehehe kita liat ntar aja cha, kayak apa jadinya..." ***
Jarum jam ditangan gue masih menunjukkan pukul 6 pagi, gue sama icha udah ada dibandara karena memang icha dapat pesawat pagi untuk pulang ke sumatera. Sekitar lima belas menit gue duduk dikursi yang ada didepan ruang check-in bandara, akhirnya terdengar bahwa pesawat yang akan ditumpangi icha akan segera berangkat.
Icha : "Icha masuk dulu ya bang...."
Gue : "Iya cha... hati-hati ya, ntar kalo udah sampai dirumah kabarin abang ya..." Icha : "Iya bang... abang jaga diri baik-baik ya disini.."
Gue : "iya cha... tenang aja... salam buat mama sama ayah ya..." Icha : "iya bang, icha masuk dulu bang...."
Kemudian icha langsung masuk menuju ruang check-in. ***
Setelah hampir tiga minggu liburan semester satu, akhirnya aktivitas kampus berjalan normal kembali dan hari ini adalah hari pertama kuliah untuk semester dua. Dan selama tiga minggu juga gue gak ketemu sama tika, wulan dan dimas. Dan pagi ini gue sedikit telat datang ke kampus.
Gue berlari menelusuri lorong-lorong kelas dan akhirnya sampai didepan kelas paling ujung, gue coba melihat dari jendela dan ternyata kuliah sudah dimulai. Tika, wulan dan dimas udah ada didalam. Dan dengan raguragu gue coba memberanikan diri untuk masuk dan anak-anak yang ada didalam kelas langsung melihat kearah gue.
Bu dosen : "Ada apa mas?""
Gue : "Hmm saya kelasnya disini buk..." Bu dosen : "kamu tau sekarang udah jam berapa...?" Gue : "Jam delapan bu..."
Bu dosen : "Dan itu berarti?"" Gue : "Saya telat 30 menit bu..."
Bu dosen : "Silahkan masuk dipertemuan selanjutnya saja mas..." Gue : "I..iya bu... maaf..."
Ah sial, gak boleh masuk lagi. Gue langsung melangkahkan kaki ke kantin, terlihat suasana kantin pagi ini masih sepi. Gue langsung duduk dikursi paling pojok sambil menikmati kopi yang gue pesan dan ditemani sebatang rokok. Sesaat kemudian hape gue berbunyi, ada sms dari siska.
Sms from siska : "Pagi emen... semangat ya kuliahnya.."
Sms to siska : "Pagi juga ka... iya ka, tapi gue diusir dari kelas nih hehe.." Sms from siska : "Lho... kok bisa" Telat ya?"
Sms to siska : "Iya hehehe... Lo gak kerja?"
Sms from siska : "gue lagi off men... main ke rumah lah..." Sms to siska : "Wah... ntar sore deh gue main kesana.." Sms from siska : "Gue tunggu ya men..."
Part 22 Tatto imut si Ika
Gak terasa udah jam 9 aja, gue lihat kantin udah mulai rame. Dan dari kejauhan terlihat wulan berjalan kearah gue. Tiga minggu gak ketemu ada sedikit perubahan dengan wajah wulan, dia gak pake kacamata.
Wulan : "Emenn.... kenapa tadi telat?"?"
Gue : "hehehe telat bangun gue lan.... eh, tumben nih gak pake kacamata?" Wulan : "hehehe... kenapa?" makin cantik ya?"
Gue : "hhmmnn... iya sih, apalagi kalo gak pake baju, makin cantik...." Wulan : "Emmennn...!!!!"
Gue : "hehe iya iya makin cantik lan.... gimana kemaren liburan disolo?"" Wulan : "Asikk men... ada mas arya juga yang nyusul ke solo?"" Gue : "Lho ngapain tu anak ikut juga....?"
Wulan : "Biasalah men... nyusul si tika dia...." Gue : "Oh iya, dimas sama tika mana?"" Wulan : "Tuh..."
Gue lihat tika dan dimas sedang berjalan kearah gue diikuti arya. Tika : "Emmmeeennn.....!!!
Ni anak teriak keras manggil nama gue sampai-sampai kantin yang tadinya ribut jadi mendadak hening sejenak. Tika yang jadi salah tingkah karena diliatin satu kantin hanya bisa berjalan sambil nunduk karena nahan malu.
Tika : "men... hayooo tadi kenapa telat, pasti semalem habis nginepin cewek ya?"" Gue : "Hussss... sembarangan kalo ngomong.."
Dimas : "Alahh.. iki bocah paling tangine (bangun) telat..." Gue : "hehehe..... gimana liburan kemaren?"?"
Dimas : "Seru men... apalagi kalo ada lo pasti lebih seru lagi.." Tika : "Iya nih, nyesel deh lo gak ikut men..."
Wulan : "Oh iya men, adik lo masih di jogja apa udah balik?"" Gue : "udah balik lan..."
Dimas : "Wah gue gak sempat kenalan nih..."
Tika : "Iya nih... gue juga gak sempat ketemu sama calon adik ipar gue...hehehe " Gue : "hohoho karepmu tik... Oh iya mas arya kemaren juga ikutan ke solo?" Mas arya : " Haha iya men, lagian gak ada kerjaan gue di jogja" Dimas : "Oh iya men... ntar sore nongkrong tempatnya amel ya..." Gue : "Wah kayaknya gue gak bisa nih.... "
Wulan : "Lho kenapa men..." jangan bilang adik lo mau datang lagi..." Tika : "Ah si emen sekarang jadi gak asik gini..."
Gue : "Hehehe ya maaf, gue udah ada janji sama temen gue..." Tika : "Temen yang mana....?"
Gue : "Ada deh... "
Tika : "gak rame kalo gak ada elo men..."
Gue : "kan ada mas arya nih yang bakal bikin rame... ya gak mas... hehehe" Mas arya : "Hahaha bisa aja lo men..."
Setelah seharian dikampus akhirnya jam kuliah terakhir selesai juga, gue segera bergegas keparkiran dan langsung meluncur ke rumah siska. Matahari sore memancarkan cahaya keemasan yang membuat suasana sore ini terasa nyaman. Gue lihat dijalanan banyak juga mahasiswa kayak gue baru pulang dari kampus masingmasing, orang-orang yang baru pulang kerja dan seyuman ramah mereka dijalanan yang membuat hati tenang.
Oh, jogja memang istimewa.
Beberapa menit kemudian gue udah didepan gerbang rumahnya siska. Sore ini siska keliatan seksi dengan tanktop hitam plus boxer imutnya yang pendeknya gak karu-karuan. Dan satu lagi yang membuat gue sedikit kaget, ternyata siska memiliki tatto di leher bawah dan dilengan sebelah kiri. Cadas. Kita berdua duduk diteras.
Gue : "Gue baru tau kalo lo punya tatto ka...."
Siska : "Ah jadi malu nih gue... apa gue ganti baju aja ya...." Please girl, don't change your outfit. Cause i really enjoy it.
Gue : "Gak usah ka.... gini aja tetep cantik kok..." Siska : "Oh iya men... mau minum apa nih?"?" Gue : "Gak usah repot-repot ka..."
Siska : "alah nyantai aja kali men.... gue bikinin kopi ya..." Gue : "wah boleh tuh...."
Siska : "Tunggu bentar ya..."
Kemudian siska masuk kedalam. Namun ketika siska sedang didalam membuatkan kopi tiba-tiba ada yang datang, gue lihat ada mobil yang masuk ke gerbang rumahnya siska, dan didalam mobil tersebut seorang ibukibuk. Jangan-jangan ini orang tuanya siska. Wah mampus nih gua. Tapi setelah ibu-ibu tersebut keluar dari mobil dan melihat wajahnya gue ngerasa gak asing, kayaknya gue pernah ketemu sama ibu ini, tapi dimana ya. Oh wait, ini kan ibu dosen yang tadi ngusir gue dari kelas .
Wah mampus gue bisa-bisa dapat nilai jelek nih dimata kuliah yang diajarin ibu ini.
Part 23 Bude Dosen Ditengah-tengah kebingungan gue, akhirnya siska keluar sambil membawakan secangkir kopi. Siska : "Eh ada bude..."
Oh ternyata ini bude nya siska.
Bude siska : "ka, ini bude bawain cemilan... ika sendirian dirumah?" Siska : "Wah makasih bude.... enggak kok, ika lagi sama temen..." Kemudian bude nya siska melihat kearah gue. Mampus lah. Bude siska : "Lho, kamu kan mahasiswa saya yang tadi pagi telat ya?"" Gue : "eh... i...iya bu... saya yang tadi pagi telat..."
Bude siska : "kamu temannya ika...?"
Gue : "Iya bu..."
Siska : "oohh... jadi tadi pagi kamu telat pas ambil kelasnya bude gue men?"?" Bude siska : "Lain kali kalo masuk kelas saya jangan telat lagi ya..." Gue : "Iya bu, maaf.."
Bude Siska : "Ya udah dilanjutin lagi ngobrol sama ika.... ka, bude masuk dulu ya..." Siska : "Iya bude..."
Kemudian bude nya siska masuk kedalam rumah, sementara gue masih sedikit grogi. Oh god, ternyata gue deket sama keponakan dosen yang pernah ngusir gue dari kelas.
Siska : "Woy.... ngelamun aja... monggo diminum kopinya..." Gue : "Eh, iya ka..."
Gue langsung nyeruput kopi buatannya siska. Mantap.
Siska : "Jadi dosen yang ngusir elo tadi pagi itu bude gue men?"?" Gue : "Hehehe iya ka..."
Siska : "Hahahaha... oh iya gue juga lupa cerita kalo bude gue dosen dikampus lo...." Gue : "emang bude lo sering kesini ka?""
Siska : "lumayan sering sih... biasanya sore kalo dari kampus dia pasti mampir kesini..." Gue : "oh iya ka... orang tua lo mana?""
Siska : "Kenapa emang?" mau ngelamar gue lo" hahahaha" Gue : "hahahaha enggak lah, nanya aja..."
Siska : "papa mama gue kerja dikalimantan men..." Gue : "Trus kenapa gak ikut kesana?""
Siska : "Males men... gue masih betah banget di jogja..." Gue : "Trus dirumah ini lo tinggal sendiri?""
Siska : "Iyap... makanya gue kerja, biar gak bosen...hehehe" Gue : "Kenapa gak kuliah aja?"
Siska : "Males hehehe..."
Tidak terasa cukup lama gue cerita-cerita sama siska dan akhirnya gue pulang kekos udah jam 10 malam. Dan langsung tidur, karena besok ada mata kuliah yang diajarin bude nya siska, bisa gawat kalau sampai telat lagi.
*** Udah hampir dua bulan kuliah semester dua berjalan, hubungan gue sama siska jadi semakin dekat. Gue cukup sering main ke rumahnya siska dan gitu juga sebaliknya siska sering mampir kekos kalau dia sedang libur kerja. Sementara itu hubungan gue sama anak-anak kampus kayak tika, wulan dan dimas masih lancar-lancar aja. Hanya saja kita berempat udah jarang ngumpul-ngumpul kayak semester satu.
Siang ini gue duduk dikantin ditemani si kuncir (Wulan), sementara itu dimas & tika sibuk dikantor jurusan karena ada rapat organisasi.
Wulan : "Men.... lo kangen gak sih kita ngumpul-ngumpul lagi kayak semster satu?"?" Gue : "kangen lah lan.... tapi kan udah pada sibuk sama urusan masing-masing..." Wulan : "Elo juga sih... jarang banget mau kalau diajak ngumpul..." Gue : "ya maaf lan... "
Wulan : "oh iya men... kayaknya si tika bentar lagi bakal jadian tuh sama si arya..." Gue : "Iya kah?""
Wulan : "Iya, kemaren tika cerita ama gue... arya sering banget ngajakin dia keluar..." Gue : "kalo dimas gimana?"?"
Wulan : "Dimas kayaknya mundur dari mbak nia?"" Gue : "Lho... kok iso?"
Wulan : "Yo mbuh... mbok koe takon dewe karo bocahe.... makanya men, kita ngumpul-ngumpul lagi yuk biar bisa cerita-cerita.."
Gue : "Ya udah... ntar sore di tempatnya si amel ya... ntar lo kabarin tika sama dimas ya..." Wulan : "Lho, emang lo mau kemana?""
Gue : "Gue mau service motor dulu lan.... gapapa ya gue tinggal..." Wulan : "Ya udah men... hati-hati ya.."
Akhirnya setelah selesai service motor kesayangan gue langsung meluncur ketempatnya amel. Gue lihat tika, wulan dan dimas belum datang. Cuma gue sendiri. Gue duduk di kursi paling pojok, spot favorit gue sama anak-anak kalo lagi ngumpul.
Amel : "Eh, sendirian aja men?" yang lain mana?"?" Gue : "nyusul kayaknya mereka mel..."
Amel : "Oh iya... mau pesan apa nih?" Gue : "Biasa mel... kopi hitam tampa gula..." Amel : "Oke deh... bentar ya.."
Part 24 Aku Disampingmu Cukup lama gue duduk sendiri hanya ditemani rokok dan kopi. Hampir 30 menit barulah muncul wajah-wajah gak bersalah tika, wulan dan dimas.
Tika : "Emeennn.... maaf ya kalo nunggunya lama... " Tika ngucek-ngucek rambut gue.
Gue : "Enggak kok.... baru 30 menit doang..."
Dimas : "hehehe sori lee... tadi gue sama wulan harus diam-diam dulu nyulik si tika dari mas arya hahaha..." Tika : "Ih... apaan sih lo dim..."
Gue : "Oh iya tik... lo udah jadian ya sama mas arya?"" Tika : "kok nanya gitu"... lo cemburu ya" hehehe" Gue : "Hohohoho.... lo gimana sama mbak nia dim?"" Dimas : " Kandas men.... kayaknya gak cocok gue sama senior..." Gue : "Elo lan?" gimana sama gebetan lo.."
Wulan : "Hmmm... lancar-lancar aja men... " Gue : "bagus lah kalo gitu... "
Tika : "Eh guys... gue mau cerita nih..."
Serentak gue dimas dan wulan langsung melihat tika. Terlihat raut wajahnya berubah menjadi serius.
Tika : "Kemaren mas arya nembak gue?"" Wulan : "What....?" Serius tik...?"
Dimas : "Wahh... gue udah nebak mas arya bakal nembak elo tik.." Gue : "Nembaknya pake apa tik?" Dragunov, M16, atau AK-47?" hehehe" Wulan : "Emennn... serius dong....!!!"
Gue : "Sori sori... lanjut tik..." Wulan : "Trus lo jawab apa?""
Tika : "Gue terima... gue bingung harus ajawab apalagi.." Dimas : "Berarti lo sekarang udah resmi pacaran sama dia?"?" Tika : "Ya gitulah.... tapi gue belum ada rasa apa-apa sama dia" Wulan : "ya susah juga sih kalo kayak gini, menurut lo gimana men?"?" Gue : "Ya dijalanin dulu aja tik... rasa sayang bisa timbul dari kebiasaan kok...." Tika : "Tapi gue bingung men... "
Gue : "Kenapa bingung?".... kalo pas waktu dia nembak elo trus elo langsung terima, itu tandanya dalam kondisi spontan pikiran lo nerima dia... kalo elo disaat kayak gitu berani nerima dia berarti setengah dari hati lo udah nerima dia dan setengahnya lagi masih ragu-ragu..."
Tika : "Mungkin elo bener men.... setengah dari hati gue saat ini ada orang lain, selain mas arya..."
Kemudian suasana menjadi hening. Gue lihat tika pandangannya kosong sambil menyandarkan dagu ditangannya. Gue lihat dimas sama wulan juga ikut-ikutan diam. Jujur aja gue gak tega ngeliat salah satu temen gue tiba-tiba murung kayak gini. Kemudian gue berdiri dari tempat duduk gue.
Wulan : "Kemana men?"?" Gue : "Ke toilet bentar..."
Gue berjalan menjauh dari meja menuju kearah toilet. dan pas didepan toilet gue lihat amel sedang sibuk di meja kasir. gue kasih kode supaya amel mendekat ke depan toilet.
Amel : "kenapa men?""
Gue : "Akustikan sore ini ada yang ngisi gak?" Amel : "Gak ada men..."
Gue : "Gue boleh nyanyi satu lagu gak mel?""
Amel : "Wah, boleh banget men... tinggal naik aja kepanggung...."
Gue langsung naik keatas panggung, dan yang membuat gue cukup berani adalah karena sore ini pengunjung di cafe nya si amel masih sepi. Gue lihat kearah wulan dan dimas mereka senyum-senyum penuh arti sementara itu tika masih gak sadar kalau gue udah dipanggung.
Gue : "Selamat sore semuanya..."
Spontan beberapa pengunjung cafe langsung melihat kearah gue. Termasuk tika yang dari tadi melamun gak jelas terlihat sedikit kaget.
Gue : "Sore teman-teman semua... ijinkan saya membawakan sebuah lagu untuk menghibur teman-teman semua, terutama untuk yang lagi sedih, yang lagi galau dan yang lagi banyak pikiran... selamat menikmati..."
"kulihat engkau diam larut hening dalam sepi hatimu...
ku tahu engkau lelah berat tuk melangkah ke mana arahmu... tenanglah tenang... aku di sampingmu slalu ada menjagamu
tenang lah tenang... aku di sisimu
slalu ada menuntun mu pejamkan matamu jangan pernah ragu untuk melangkah... raihlah semua
angan dan mimpimu inilah waktumu
sandarkanlah kepalamu di bahuku
menangislah& " Indra cilapop Aku disampingmu
Selesai nyanyi gue langsung turun dari panggung dan langsung balik ke tempat duduk, gue lihat tika udah mulai hilang raut murung di wajahnya, terlihat secuil senyuman manis dari wajahnya.
Tika : "Wah... emen... gue kirain tadi lo benar-beanr pergi ke toilet..." Dimas : "Makanya tik, jangan murung lagi... udah dihibur sama emen tuh.." Wulan : "Tumben men... biasanya lo kalo disuruh akustikan pasti ogah-ogahan...." Gue : "Gapapalah.... gue gak tega ngeliat temen gue murung gini..." Gue ucek-ucek rambutnya si tika.
Tika : "Men.... makasih ya, lo emang teman gue paling josss..."
Gue : "Makanya tik... lo jangan murung lagi ya, masih banyak alasan untuk tersenyum tik..." Tika : "Iya men... makasih banget ya men... "
Wulan : "Oh iya men... lo sekarang lagi deket sama siapa sih?"" Dimas : "Iya nih, dikenalin sama kita-kita lah...."
Gue : "hahaha... ntar kalo waktunya tepat pasti gue kenalin kok.." Tika : "Duh bang emen udah mau punya pacar aja...." Gue : "Hahaha belom lah tik, masih deket doang ini..."
Tika : "Gapapa... asal bang emen senang kita juga ikut senang kok hahaha..." Gue : "baguslah kalo gitu hehehe..."
*** Part 25 Awkward Moment Malam ini gue sama siska sedang duduk-duduk di kursi yang ada didepan kamar kos gue. Karena memang tadi sore gue yang jemput dia pulang dari kerja. Gue lihat siska sedang sibuk memainkan hape nya.
Siska : "Men... kita beli bir yuk..."
Gue : "Hahhh... gue gak salah denger nih?"?"
Siska : "hahaha enggak men... lo kaget tau gue suka ngebir?"?"
Gue : "Enggak kok ka... cuma gak keliatan aja kalo elo ternyata doyan ngebir hehehe.." Siska : "Udah yuk keluar beli..."
Gue : "ayokk.."
Akhirnya gue sama siska pergi kesalah satu minimarket 24 jam. Setelah sampai disana gue langsung ambil 6 kaleng bir dan beberapa cemilan.
Sampai dikosan siska langsung membuka kaleng bir dan langsung minum. Keliatan ini kayaknya udah biasa minum. Gak butuh waktu lama buat siska ngabisin 2 kaleng bir sendirian, gue lihat matanya udah mulai merah.
Siska : "Men... main gitar dong biar gue bisa tidur..." Gue : "Mau request lagu apa ka?""
Siska : " apa aja men..."
Dan gue pun langsung memainkan gitar, sementara itu siska duduk disamping sambil menyandarkan kepalanya di bahu gue. Sekitar lima belas menit gue nyanyi gak jelas, siska udah nyenyak banget tidur dibahu gue. Sementara itu gue cuma bisa melamun sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang masih tersisa sambil menikmati sabatang rokok. Malam yang indah, rokok, bir, dan makhluk manis yang sedang tertidur pulas di bahu gue. Namun gak lama kemudian siska tiba-tiba bangun.
Siska : "Men... kamu belum ngantuk?"" Gue : "Belum ka..."
Siska : "Kenapa?"
Gue : "Ini... bibir gue masih kerasa pait banget gara-gara bir.."
Tiba-tiba siska langsung naik ke pangkuan gue dan kedua tangannya sekarang memegang wajah gue. Dan kemudian sebuah kecupan lembut mendarat dibibir gue.
Siska : "Masih gak enak?"" Gue : *cuma bisa geleng-geleng*
Gue cuma bisa diam sambil mentap indah bola mata siska, dan kembali sebuah kecupan lembut yang membuat tubuh gue bergetar dan kali ini gue balas kecupan siska. Dan apa yang seharusnya terjadi maka terjadilah..... Gue terbangun disaat siska mencium kening gue.
Siska : "Bangun emen... udah siang..." Gue : "Eh... lo udah bangun ka..."
Gue lihat siska hanya memakai kemeja jeans gue yang sedikit terlihat kebesaran namun tetap kelihatan seksi, sementara itu gue baru sadar ternyata gue tidur cuma pake kolor doang. Oh shit, what the f*ck just happen".
Siska : "oh iya men... gue pinjem kemejanya ya..." Gue : "Iya ka... "
Siska : "Gimana rasa pait nya udah ilang?" Gue : "udah ka.."
Siska : "Ya udah kamu pake baju dulu sana... aku mandi dulu ya..." Gue : "Ikut dong hehehe..."
Siska : "Yeeyyy.... emang semalam masih kurang?"?" Gue : "Masih ka hehehe...."
Siska : "Nih kalo masih kurang... "
Kembali, kecupan lembut itu mendarat mulus dibibir gue. Kemudian siska langsung masuk ke kamar mandi dan gue lihat keadaan kamar gue, berantakan, kaleng bir berserakan dimana-mana, pakaian gue dan bajunya siska juga dimana-mana. kayaknya semalam habis ada perang dahsyat. Gue nayalakan sebatang rokok sambil duduk-duduk dimeja belajar.
Namun tiba-tiba pintu kamar gue terbuka dan gue lihat tika berdiri didepan kamar gue, dan dia cukup kaget ngeliat gue cuma pake kolor doang. dan gue cuma bisa duduk bengong.
Tika : "Emmmeennn.... lo abis ngapain, cepat pakai baju sana..."
Gue langsung ngambil boxer gue yang dari tadi berserakan dilantai. jujur aja gue kaget banget dengan datangnya si tika, ini anak kok tiba-tiba muncul disaat yang super gak tepat kayak gini.
Tika : "hayyooo.... habis ngapain lo?"
Gue : "Enngggg... gak habis ngapa-ngapain kok tik..." Tika : "itu apa"... dan itu apa" dan itu juga punya siapa?""
Tika nunjuk ke kaleng-kaleng bir dan "Bungkusannya" siska yang belum sempat gue sembunyiin. Dan siska pun keluar dari kamar mandi cuma pake handuk doang. Waduh makin kacau nih.
Gue lihat tika sama siska saling tatap-tatapan, kemudian tika melihat tajam kearah gue.
Tika : "Men... dia siapa?"
Gue : "Enggg.. ini siska tik, temen gue..."
Siska : "Temen kampusnya emen ya?" kenalin gue siska..." Tika : *tika cuma diam dan nyuekin siska*
Tika : "Jadi ini men yang selama bikin lo jarang ngumpul sama anak-anak?"" Gue : "Bukan gitu tik.... sini gue jelasin dulu..."
Tika : "Udah men... lo gak perlu jelasin apa-apa lagi sama gue, ini semua sudah cukup jelas bagi
gue..." Tika langsung turun kebawah ninggalin gue. Dan gue pun nyusul tika yang udah masuk ke mobilnya, gue coba gedor-gedor pintu mobilnya supaya dia keluar dan usaha gue tersebut sia-sia, tika langsung memacu mobilnya meninggalkan gue.
Part 26 Terima kasih bijaksana
Gue balik ke kamar dan siska udah rapi memakai pakaiannya sambil duduk di meja belajar gue.
Gue : "Ka.... maaf ya sama kejadian tadi..." Siska : "Iya men... nyantai aja, gue ngerti kok..." Gue : "Lo gak marah kan?"?"
Siska : "Enggak lah emen sayang... udah lo mandi dulu sana biar seger..."
Dan gue pun langsung masuk ke kamar mandi, jujur gue masih bingung mikirin gimana caranya jelasin ke tika tentang apa yang dia lihat barusan. Dan gue yakin si tika pasti bakal cerita yang enggak-enggak sama dimas dan wulan. Dan sepertinya tika juga bakal marah banget sama gue.
Selesai mandi gue sama siska duduk dikursi depan kamar gue.
Siska : "Men... yang tadi itu temen deket elo ya?""
Gue : "Iya ka... dia temen deket gue dikampus, kita biasa ngumpul-ngumpul bareng..." Siska : "Maaf ya men... gara-gara gue temen lo jadi marah gitu..."
Gue : "gak perlu minta maaf ka... lagian gue seneng lo ada disini sekarang, mungkin dia cuma kaget aja ngeliat kita kayak gini...."
Siska : "Jujur men... gue ngerasa gak enak banget, gue jadi ngerasa bersalah..." Gue : "lo gak salah apa-apa kok ka... tenang aja, semuanya bakal baik-baik aja kok..." Gue usap rambutnya tika sambil mencium lembut keningnya.
Jujur aja gue ngerasa bersyukur banget kenal sama siska, di saat-saat kayak gini cuma dia yang bisa membuat gue ngerasa sedikit tenang dengan sifat dewasanya, penuh pengertian dan perhatian. Ditambah dengan senyumannya yang selalu berhasil membuat gue ngerasa nyaman. Sebenarnya gue sedikit ngerasa bersalah sama siska karena gue belum pernah secara langsung ngomongin tentang kejelasan hubungan gue sama dia, tapi dia tetap membuat gue merasa sebagai orang yang berarti banget buat dia dan begitu juga sebaliknya.
"Aku tuliskan lagu sederhana Untuk dirimu yang sangat bijaksana
Memahamiku... dan mencintaiku Apa adanya...
Aku goreskan lirik sederhana
Untuk dirimu hu yang sungguh mempesona
Memahamiku... dan mencintaiku huuu... Apa adanya..."
Sheila on 7 Terima Kasih Bijaksana. ***
Seminggu berlalu sejak kejadian tika marah-marah sama gue gara-gara ngedapetin gue sama siska berduaan dikamar. Gak ada kabar sama sekali dari tika dan udah seminggu juga gue gak ketemu dia dikampus, sementara itu dimas dan wulan sepertinya belum tau sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi antara gue dan tika.
Siang ini gue duduk sendirian dikantin kampus setelah mata kuliah pertama yang diajarin bude nya siska. Dan tadi ketika dikelas gue juga gak ngeliat si tika.
Gue lihat dari kejauhan dimas dan wulan berjalan ke arah gue.
Dimas : "Woy... lo sama tika lagi ada apa sih?"?"
Wulan : " Iya men... kalian berdua kayaknya lagi diem-dieman gitu..." Gue : " Gak ada apa-apa kok... "
Dimas : "Wes to... ojo ngapusi (jangan bohong)... cerita sama kita..." Wulan : "Iya men... cerita lah... "
Akhirnya gue cerita sedetail mungkin sama dimas dan wulan supaya mereka juga gak ikutan salah paham. Dan gak lupa gue ceritain juga tentang siska, cewek yang lagi deket sama gue.
Dimas : "Ooo jadi gitu to.... ya wajar lah men dia mikir yang enggak-enggak..."
Wulan : "Iya juga sih... siapa yang gak kaget coba, ngeliat cowok half naked didalam kamar sama cewek yang cuma pake anduk doang..."
Gue : "Iya... tapi kan kenapa harus marah sampe diemin gue kayak gini"..." Dimas : "nah kalo itu gue gak bisa jawab..."
Wulan : "Ya lo tau sendiri lah men.... kalo tika lagi ngambek gimana..."
Dimas : "tenang aja men, ntar gue sama wulan bantuin ngejelasin ke tika, biar kelar masalahnya..." Gue : "makasih dim, lan... syukurlah kalo kalian bisa ngerti.."
Dimas : "Eh bentar... siska itu cewek yang lo ajak kenalan gara-gara kalah main kartu waktu itu kan?"" Gue : "Iya dim... emang kenapa?""
Dimas : "Kalo gak salah waktu itu dia sama temennya kan...?" Gue : "iya, si donna.."
Dimas : "Wah, kenalin dong men gue sama donna, siapa tau bisa jadi gue sama dia " Wulan : "Wuuuu.... tak kiro meh ngopo... jebule njaluk kenalan tok..." Dimas : "Hehehe... biar bisa ngelupain mbak nia gue men..."
Gue : " Makanya kalo cari gebetan itu yang muda aja, jangan sama yang tua hahaha..." Wulan : "Hahahaha bener tuh.."
Gue : "Oh iya dim... tika mana" tadi dikelas gak keliatan..." Dimas : "gak tau gue men... tadi pagi sih ada." Wulan : "Iya tuh, paling di jurusan kayaknya sama si arya.." Gue : "Sampe gak masuk kelas gini?"?"
Wulan : "Gak tau men... sejak jadian sama arya dia jadi keliatan sibuk banget.." Dimas : "Coba lo samperin deh men..."
Wulan : "iya men... sekalian jelasin ke dia tentang hubungan lo sama siska..." Gue : "iya deh, ntar kalo ketemu gue ngomong sama dia..."
Akhirnya gue bisa sedikit tenang karena udah cerita tentang masalah gue sama tika dan juga tentang kedekatan gue sama tika. Seenggaknya mereka udah denger langsung dari gue.
Dan sore ini setelah kuliah berakhir gue masih belum liat batang hidungnya si tika. Gue sendirian duduk di hall tengah gedung fakultas gue, sementara dimas sama wulan udah pulang duluan, sebenarnya gue juga males duduk sendirian di hall tengah apalagi kalo pas rame kayak gini. Tapi karena emang lagi males pulang ke kos gue putuskan untuk tetap dikampus sambil menikmati suasana sore.
Gue lihat banyak sekali mahasiswa lalu lalang didepan gue dan tiba-tiba gue lihat ada si tika yang sedang berjalan sendirian menuju parkiran mobil. Gue langsung berlari buat nyusul tika.
Gue : "Tik... tunggu tik.."
Tika menghentikan langkahnya.
Gue : "Tik... lo masih marah sama gue?"" Tika : "......"
Gue : "Tik, jangan diemin gue gini dong... gue minta maaf kalo emang kemaren-kemaren gue belum sempat cerita sama elo tentang hubungan gue sama siska.."
Tika : "......"
Gue : "Tik, please... ngomong dong, jangan diam kayak gini... " Tika : " Udah men.... tolong, gue lagi pengen sendiri..." Gue : "Maafin gue tik..."
Tika melanjutkan langkahnya meninggalkan gue.
Gue : "Jadi gini ya akhirnya... lo pernah bilang kalo lo juga ikut senang kalo gue senang... tapi kayaknya itu gak ada artinya lagi... maafin gue tik, gue memang bukan teman yang baik.."
Tika langsung masuk ke mobilnya dan pergi.
Malam ini gue putuskan untuk nginap di rumah, sekalian bersih-bersih juga karena udah lumayan lama ditinggal sejak adik gue icha datang ke jogja. Setelah selesai bersih-bersih rumah, gue duduk sendirian di teras sambil ditemani secangkir kopi. Namun tiba-tiba ada sms dari siska.
Part 27 Pujangga soak Sms from siska : "Emen... lagi dimana?" Sms to siska : "Lagi dirumah ka... ada apa ka?"
Sms from siska : "Gue boleh kesana... gue mau ngomong sesuatu..." Sms to siska : "Iya ka kesini aja...."
Tak alam kemudian siska datang, gue lihat ada sedikit raut kesedihan diwajahnya, lho ini anak kenapa". Gue ajak siska masuk kedalam, dan kita berdua duduk sofa ayang ada diruang tv.
Gue : "Ada apa ka... tumben malam-malam gini kesini?""
Siska : "Men... kayaknya kita bakal gak bisa ketemu dalam waktu yang lama..." Gue : "Lho... emang kenapa ka?""
Siska : "kemaren nyokap gue datang dari kalimantan.." Gue : "Trus...?"
Siska : "Gue diajak ikut kesana men buat tinggal sama mereka disana..." Gue : "......"
Siska : "Gue gak bisa nolak lagi men... soalnya rumah gue yang di jogja mau dijual..." Gue : "kapan mau berangkat kesana ka?"?"
Siska : "Dua hari lagi... lo gak marah kan men...." Gue : "Enggak ka... "
Siska : "Men... meskipun kita gak ada hubungan apa-apa tapi gue berat banget ninggalin elo men.." Gue : "Gue juga ka.... "
Jujur aja gue gak tau harus ngomong apa lagi, tiba-tiba siska meluk gue dan melepaskan tangisannya. Ada rasa sedih kalau harus berpisah dengan siska disaat-saat seperti ini. Disaat dimana rasa sayang mulai tumbuh, disaat dimana gue merasa siska sangat berarti buat gue. Meskipun gue gak pernah bicara serius tentang hubungan gue dengan siska. Namun dari semua yang pernah gue lalui dengan siska lebih dari cukup unutk sekedar menjelaskan bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain. Siska masih nangis dipelukan gue. Siska : "men... gue sayang sama elo men, gue gak bisa jauh-jauh dari elo... maafin gue men, gue gak bisa
berbuat apa-apa lagi..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Gue : "Gue juga sayang sama elo ka..."
"Malam ini... akulah milikmu Lupakan yang ada
Malam ini... dekaplah diriku Lepaskan tangismu...
Lupakan esok hari Walau waktu habis Apapun yang terjadi Tetaplah bersamaku..." Power Slave Malam Ini
Siang ini dikampus gue jadi sedikit gak konsen merhatiin dosen yang sedang menjelaskan materi kuliah dikelas. Pikiran gue masih tertuju ke siska yang bakal ninggalin gue. Orang yang udah membuat gue merasa sangat berarti bakal pergi jauh sementara temen deket gue marah sama gue tampa alasan yang jelas.
Akhirnya selesai juga kelas gue hari ini, gue langsung membereskan buku-buku kedalam tas, dan disaat anakanak udah banyak yang keluar kelas tiba-tiba bu dosen (Bude nya siska ) manggil gue.
Bude dosen : "Emen..." Gue : "Iya bu?""
Bude dosen : " kamu gak nganter ika ke bandara"..." Gue : "Iya bu, ini saya mau langsung kesana..." Bude dosen : "Ohhh... iya udah, ibu kira kamu lupa..." Gue : "Saya pamit dulu bu...."
Bude dosen : "iya.."
Gue langsung keluar dari kelas, dan didepan kelas ada tika, wulan dan dimas yang sedang duduk-duduk dikursi panjang.
Wulan : "Woy... mau kemana?" Buru-buru amat lo..." Dimas : "Ayok men... nongkrong dikantin..."
Gue : "Sori guys... gue mau ke bandara, mau nganter temen..." Wulan : "oohhh ya udah... tapi ntar sore nyusul ke tempatnya amel ya..." Gue : "Gue gak janji...."
Dan gue langsung buru-buru menuju parkiran.
Sepuluh menit kemudian gue udah ada di bandara, gue lihat siska sedang berdiri didepan pintu masuk ke ruang check in. Gue sentuh pundaknya dari belakang, dia langsung membalikkan badannya dan langsung memeluk gue. Jujur aja agak canggung, soalnya orang-orang yang lagi ngantri dipintu masuk pada ngeliatin gue sama siska. Gue lihat mata siska sedikit berkaca-kaca.
Siska : "emen....makasih ya udah datang..." Gue : "iya ka.... hati-hati ya disana.." Siska : "lo jangan lupain gue ya men..."
Iblis Lembah Tengkorak 1 Pendekar Slebor 66 Tabir Pulau Hitam Anggota Baru Animorphs 3
?"By : menyingsing90 Sebuah Kota Banyak Cerita
Part 1 Nama gue Salman biasa dipanggil Emen, cowok sagitarius yang cukup periang, murah senyum dan mudah bergaul dengan siapa saja. Namun sedikit cuek dan masa bodoh dengan diri sendiri,bahkan kadang keras kepala kalau dinasehati. Seenggaknya itu menurut emak gue.
Dari segi penampilan gue orangnya biasa-biasa aja, gak ada yang terlalu istimewa hanya tinggi badan gue aja yang sedikit diatas rata-rata orang indonesia, karena memang keturunan dari keluarga gue yang mempunyai perawakan tinggi.
Saat ini gue baru saja resmi menjadi mahasiswa fakultas ekonomi disalah satu kampus swasta yang cukup terkenal di kota Yogyakarta. Sementara gue sendiri berasal dari sebuah kota kecil di pulau sumatera, gue merantau ke jogja karena dari dulu cita-cita gue adalah untuk kuliah di kota pelajar ini.
Di jogja sendiri gue ngekos, sebenarnya orang tua gue sudah membelikan satu rumah kecil untuk keperluan kuliah gue di jogja, namun rumah tersebut sengaja dikosongkan karena gue lebih memilih untuk hidup ngekos, karena menurut gue jadi mahasiswa akan lebih terasa spesial kalau hidup di kos-kosan. Sementara itu rumah yang dibelikan orang tua gue hanya jadi tempat tinggal ketika weekend disaat sedang bosan di kos.
Gue belum punya banyak kenalan di jogja karena memang kegiatan kuliah dikampus belum dimulai, hanya ada beberapa anak kos gue yang sudah gue kenal. kehidupan dikos menurut gue sangat nyaman karena kos yang gue tempati cukup bagus dan nyaman hanya ada lima kamar dengan fasilitas lengkap plus kamar mandi dalam. Dan juga gue adalah satu-satunya mahasiswa baru yang tinggal disini, anak-anak kos yang lain ada yang udah kerja dan ada beberapa yang udah mulai sibuk meyelesaikan tugas akhir.
Part 2 Sarapan si Bening Jam di hape gue menunjukkan pukul tujuh pagi ketika gue bangun dari mimpi indah. Gue langsung bergegas untuk siap-siap kekampus karena hari ini adalah hari pertama kuliah, dengan semangat 45 gue keluar dari kamar kos. Diluar udah ada Mas anang yang sedang nyuci motor kesayangannya, sementara itu diruang TV ada indra yang lagi sarapan dan gue lihat dua kamar yang lain masih belum buka, mungkin masih tidur.
Mas Anang : "Ciee.. mahasiswa baru... semangat banget, keluar kamar udah langsung rapi..." Gue : "hehehe iya mas, hari ini hari pertama kuliah.. "
Tiba-tiba indra nyeletuk dari ruang TV.
Indra : "Men, jangan lupa kalo dapet kenalan cantik bawa ke kos ya kenalin ama kita-kita hehehe... " Gue : " hahaha oke siap ndra... ya udah kalo gitu gue cabut dulu ya... "
Mas Anang & Indra : " oke hati-hati... "
Gue segera meluncur kekampus ditemani motor kesayangan gue. Sesampainya diparkiran kampus udah jam 7.20 gue lihat parkiran udah hampir penuh, dan kayaknya gue telat. Gue langsung menuju ke hall tengah kampus gue buat ngeliat ruangan kuliah. Ruang 3/B lantai 3. Tiba-tiba ada nepuk pundak gue. Gue lihat ternyata cewek, gila cakep banget nih cewek, putih mulus tinggi, rambut panjang yang dibiarkan tergerai begitu saja.
Si cewek : "Mas...mas... Woy mas....?""!!" Gue : " eh.. iya mbak?"?"
Si cewek : "Kelas 3/B juga ya...?" Gue : "Iya... mbaknya juga kelas 3/B?"" Si cewek : "Iya nih.. kayaknya udah telat juga... "
Gue : "Ya udah bareng aja mbak masuknya... biar sama-sama telat..." Si cewek : "hahaha.. oke deh yuk... "
Gue berjalan sambil lari kecil mengikuti cewek tersebut dari belakang sambil merhatiin makhluk cantik deidepan gue, mimpi indah gue semalem berlanjut, pagi-pagi gini udah disodorin sarapan pemandangan indah. Sedikit tercium wangi parfumnya yang bercampur segarnya udara pagi. Sesaat kemudian sampailah kami didepan kelas 3/B. Gue intip sedikit dari jendela ternyata memang udah ada dosen didalam dan hampir semua kursi kelas terisi penuh.
Si cewek : "Gimana nih... lo duluan yang masuk dong..." Gue : "ya udah yuk..."
Gue buka pintu kelas dan setiap pasang mata yang ada didalam kelas tersebut melihat kearah gue dan si cantik disamping gue. kami berdua hanya bisa berdiri diam didepan pintu kelas.
Pak dosen : "kalian berdua kelasnya disini?"" " Gue & Si cewek : "iya pak.."
Pak dosen : "kok kalian bisa telat sampai setengah jam?"... yang lainnya datang tepat waktu..." Gue : "Tadi bingung cari kelasnya pak... "
Si cewek : " iya pak... "
Pak dosen : "Kan dari kemaren-kemaren sudah ada di mading daftar kelas mahasiswa baru... " Gue : "Maaf pak kemaren-kemaren saya belum kekampus..."
Si cewek : "Iya pak... saya juga baru liat mading tadi.." Pak dosen : "ya sudah... lain kali harus datang tepat waktu ya... " Gue & Si cewek : "iya pak...."
Pak dosen : " Silahkan duduk..." Gue : "Terima kasih pak...."
Gue dan si cewek langsung menuju kursi paling belakang karena kursi lainnya sudah terisi penuh. Akhirnya duduklah gue untuk pertama kalinya dibangku perkuliahan. Meskipun datangnya telat namun ada sedikit rasa senang karena status gue sekarang adalah mahasiswa. Sedang asik-asik senyum-senyum sendiri tiba-tiba si cewek tadi nepuk pundak gue lagi.
Si cewek : "Hey... makasih ya tadi udah bareng gue telatnya..." Gue : " nyantai aja, lagian gue juga telat... "
Si cewek : "Iya sih, tapi gue gak berani masuk kalo seandainya tadi gue sendirian.." Gue : "yang penting kan sekarang kita udah dialam kelas... "
Si cewek : "Hehe iya juga sih... oh iya, kenalin nama gue tika..." Gue : " gue emen..."
Gue langsung menjabat tangan yang terasa sangat lembut yang dihiasi dengan senyuman manisnya. Kemudian setelah perkenalan singkat Tika kembali memperhatikan dosen yang menjelaskan materi kuliah dan gue juga ikut memperhatikan namun sesekali gue curi pandang kearah tika sekedar untuk menikmati indah wajahnya.
Setelah satu jam berlalu, akhirnya selesai juga kuliah pertama Pengantar Ekonomi Mikro, namun pak dosen tidak langsung menutup kelas.
Pak dosen : "Oke... sekian dulu kuliah pagi ini... dan saya minta kalian untuk membuat kelompok yang terdiri dari 4 orang untuk pertemuan selanjutnya.... sekian, Terima kasih."
Dan seisi kelas langsung sibuk mencari-cari teman untuk membuat kelompok. Dan gua dan tika masih duduk-duduk santai di kursi belakang, kemudian dia melihat kearah gue dengan senyuman manisnya.
Tika : "Men, kita satu kelompok ya... "
Gue : " Iya tik... tapi kita harus cari dua orang lagi nih... "
Tika : " Hmm iya deh.. tenang aja men ntar pasti juga ada yang nyamperin kita hehehe... " Gue : " Hahaha oke deh tik..."
Tak lama kemudian datanglah dua orang cewek cowok kearah kursi tempat gue dan tika duduk.
Tika : "Nah tu ada yang datang men... "
Cowok : " Eh, kita berdua gabung kelompok kalian ya...." Tika : " iya boleh... Kenalin, gue tika dan ini emen..." Part 3 Tika Dimas dan Wulan
Akhirnya kenalan gue nambah lagi, setelah Tika. Ada Dimas dan Wulan. Setelah kelas udah sepi barulah kita berempat keluar dan nongkrong didepan kelas. Kita berempat duduk dikursi panjang yang ada dikoridor depan kelas.
Wulan : "Eh, kita enaknya nongkrong dikantin aja yuk... " Tika : "Gue setuju sama Wulan... "
Dimas : "Wah, Boleh juga tuh... elo gimana men, setuju gak?" Gue : "ayook... gue oke-oke aja... "
Dan kita berempat langsung menuju ke kantin kampus yang letaknya ada dibelakang disebelah parikiran. Cukup lama kami berempat ngobrol disana, Cerita-cerita sana sini. Setelah cukup lama cerita, gue jadi lebih mengenal Tika, Dimas dan Wulan.
Tika berasal dari Jakarta, dan di jogja dia tinggal didalah satu perumahan mewah yang sengaja dibeli oleh orang tuanya untuk keperluan kuliah. Tika orangnya cantik, putih, dan tinggi langsing, agak indo, lebih keliatan seperti model karena cara berdandannya pun sangat modis. Calon primadona kampus.
Dimas berasal dari Solo namun sejak SMA dia sudah tinggal di jogja. Dimas menurut gue orangnya asik, kocak, enak diajak becanda. Sementara dari segi fisik gue sama Dimas sebelas dua belas lah,
gak jauh beda. Hanya tingginya aja yang lebih unggul gue sedikit.
Sementara Wulan adalah warga asli jogja. Teman dekat Dimas sejak SMA, karena memang mereka satu sekolah. Dari segi penampilan sebenarnya Wulan tidak kalah dibanding Tika, Wulan orangnya manis, murah senyum, tidak terlalu memperhatikan penampilan, kalem dan terkesan cuek. Tapi ada dua hal yang bikin mata gak bosen ngeliat wajahnya yaitu rambut kuncir dan kacamata yang menurut gue sedikit seksi dan terkesan smart.
Part 4 Mas-mas Senior Seminggu berlalu semenjak gue kenal Tika, Wulan dan Dimas, Kami berempat menjadi semakin dekat, karena hampir setiap hari ketemu dikampus. Setiap selesai kuliah kita selalu nongkrong dikantin, ngerjain tugas juga selalu bareng-bareng diruang hall tengah kampus gue.
Dan Siang ini setelah kuliah jam kedua berakhir, Gue, Tika, Dimas dan Wulan nongkrong ditempat biasa kami nongkrong setelah selesai kuliah, yaitu kantin kampus. Namun tiba-tiba terlihat dua orang senior berjalan kearah kita, sepertinya mereka anggota organisasi-organisasi yang ada dikampus gue.
Mas Senior : "Hey lagi pada asik nongkrong nih... boleh minta waktunya bentar?".." Dimas : "Oh monggo mas, nyantai aja.... "
Mas Senior : "Ini.. kita mau nawarin formulir UKM -UKM dan organisasi yang ada dikampus kita... Siapa tau kalian ada yang berminat..."
Tika : "Wah... Boleh mas, aku mau dong ikut organisasi... " Gue lihat Tika kayaknya bersemangat banget ikut organisasi.
Mas Senior : "Ya udah, ini formulirnya diisi dan ntar sore dikumpulin dekat jurusan... " Tika : "Oke mas.. makasih... Men, lo ikut juga ya... "
Gue : "Nggak deh tik... Lo aja deh.."
Tika : "Dim, Wulan... kalian bedua ikut ya... " Dimas : "Okedeh gue ikut... "
Tika : "Assiikk... Si emen payah nih pake gak mau ikut segala... Lo gimana lan" ikut ya..." Wulan : "Gue gak dulu deh... Lo sama Dimas aja dulu... ntar kalo seru gue sama emen juga bakal ikut kok... ya gak men?""
Gue : "Iya tik... ntar kita nyusul deh kalo seru...hehe " Tika : "Wuuu... payah, padahal ini buat pengalaman lho men...."
Jujur aja, gue gak terlalu tertarik dengan organisasi kampus. Gue jauh lebih tertarik dengan komunitas-komunitas diluar kampus.
Part 5 Si kuncir Jam telah menunjukkan jam 3 sore, akhirnya mata kuliah terakhir hari ini pun selesai. Gue langsung memsukkan buku sama binder kedalam tas. Gue lihat Tika dan Dimas sedikit terburu-buru.
Gue : "Tik, Dim... mau kemana" Buru-buru amat..." Dimas : " Ini men, mau ngumpulin formulir tadi..."
Tika : "Iya men... bentar aja kok.. Lo sama Wulan tungguin kita ya..." Gue : "Iya, tapi jangan lama-lama... "
Dimas : "Enggak lah men... Bentar doang, abis itu kita jadi kan nongkrong di cafe temen gue"..." Wulan : " iya jadi... ya udah buruan sana... "
Akhirnya Tika dan Dimas langsung menuju ke ruang jurusan, sementara gue dan Wulan langsung berjalan menuju hall tengah kampus buat nungguin mereka. Gue nyalain marlboro merah sambil duduk-duduk menikmati suasana sore dikampus gue.
Wulan : "Lho... elo ngerokok men?"?" Gue : " iya lan... emang kenapa?""
Wulan : "Gapapa sih... cuma kalo diliat-liat gak ada tampang perokok lo.." Gue : "Wah... bagus lah kalo gitu.. bisa pencitraan dong gue hehhee...." Wulan : " yeeeyy.. tapi terserah elo deh... ingat asep nya jangan disembur ke muka gue... " Gue : "Oke nona Manis... tak akan tega daku menodai wajah manismu dengan asap rokok.. " Wulan : "Ihh apaan sih lho.. norak.. "
Gue : " hehehe... cie cie.. mukanya merah..." Wulan : "Biasa aja kali men... "
Gue : "hehehe... "
Sebenarnya Si Wulan manis, wajahnya gak ngebosenin kalo diliat dari dekat. gue lihat si Wulan sedang serius membaca novelnya. Sesekali gue jahilin dengan menarik-narik rambut kuncirnya yang berakhir dengan jitakan yang cukup keras dijidat gue. Lima belas menit berlalu akhirnya Tika dan Dimas muncul, gue lihat mereka berdua senyum-senyum gak jelas.
Tika : "Cie...cie yang lagi pacaran beduaan di hall tengah...hahaha " Dimas : "Kalo diliat dari jauh kalian berdua keliatan cocok banget ya..hehehe... " Tika : " Iya nih... cocok deh men kalo lo pacaran sama si Wulan... " Wulan : "Wes wes... do ngomong opo to?" " (pada ngomong apaan sih") Ini nih si Wulan kalo udah kesal bahasa jogjanya keluar.
Dimas : "Wuiihh.. galak juga nih si kuncir kalo dibecandain... " Gue : "Udah ah... Kita jadi gak nih nongkrong di tempat temennya Dimas?" Dimas, Tika & Wulan : "yuk cabut.. "
Sore jam setengah lima, kita berempat sudah duduk disebuah cafe milik temennya Dimas. Cafenya cukup bagus menurut gue, cocok untuk tempat nongkrong dan pacaran. Lima belas menit berselang pesanan kita datang, gue langsung nyeruput kopi hitam yang gue pesan tampa gula.
Tika : "Eh men... gue nyicip kopi lo dikit ya... " Gue : "Monggo buk... "
Tika langsung nyeruput kopi gue. Dan hasilnya wajahnya langsung berkerut.
Tika : "ppfffttt... Men, ini gak pake gula ya?"?"
Gue, Dimas & Wulan : "Bwahahahahaha.....!!!!" Tika : "Ih... kok gak bilang-bilang sih...." Gue : "Salah sendiri gak nanya dulu... " Wulan : "hhahaha ini tik minum air putih dulu...."
Tika langsung meminum air putih dari wulan untuk menghilangkan rasa pahit dimulutnya.
Wulan : "Oh iya Dim... Gimana tadi di jurusan?" Banyak yang ikut organisasinya?" Dimas : "Lumayan sih lan... ada banyak juga anak-anak baru yang ikut..." Tika : "iya tuh... banyak yang cakep-cakep lho men... makanya ikut ya..." Gue : "Males.."
Tika : "yah payah si Emen... ntar jomblo terus lho kalo gak banyak kenalan...haha" Gue : "Nyari kenalan kan gak harus di organisasi tik... lagian diluar juga banyak cewek-cewek cakep yang siap gue pacarin hehehe..."
Tika : "Huuuu... kepedean lho..."
Dimas : "Oh iya nih, tadi si tika banyak yang nanyain lho dijurusan...." Wulan : "Siapa yang nanyain... pasti senior-senior ya...?" Dimas : "hahaha iya... kayaknya bakal jadi artis jurusan nih si tika..." Tika : "Iya dong... gue gitu lho... emang gue emen..." Gue : "Lho kok gue lagi yang kena...?""
Tika : "hehehe enggak emen... becanda kok hehehe..." Dimas : "Oh iya, kalian masih pada jomblo semua kan?" " Gue, Tika dan Wulan ngangguk serentak.
Dimas : "Kalian ada niat gak sih buat pacaran..." mumpung kita masih semester satu...." Wulan : "Belum... belum ada niat..."
Tika : "kalo gue sih dalam waktu dekat ini enggak dulu...." Dimas : "Lo gimana men...?""
Gue : "Belum lah... gue masih belum ngerti apa-apa... masih culun hehehe..." Tika : "gaya-gayaan lo men kagak mau pacaran..."
Sore ini kami menghabiskan waktu cukup lama di cafe ini. Becanda, cerita-cerita ngalor ngidul dan akhirnya pulang pas udah azan magrib. Gue pulang diantar Dimas, sementara Tika pulang bareng Wulan.
Part 6 Tamu cewek pertama
Pagi ini gue bangun jam 7, tapi badan masih slow motion dikasur sambil ngumpulin nyawa. Mumpung hari minggu, jadi badan terasa sedikit berat sekedar untuk bangun dari kasur. Namun tiba-tiba mas Anang gedor-gedor kamar gue.
Mas Anang : "Men... men... ada temen lo tuh didepan..." Gue : "iya mas... bentar."
Paling si Dimas yang datang, soalnya dia satu-satunya anak kampus yang tau kos gue. Gue buka pintu kamar dan ternyata malah si Tika.
Gue : "Lho... tik, lo tau kos gue?"
Tika : "Dimas yang ngasih gue alamatnya hehehe..." Gue : "yaudah langsung naik aja tik...."
Akhirnya Tika naik menuju kamar gue.
Tika : "Boleh masuk gak nih?""..."
Gue : " ya masuk aja kali tik.... tapi ya harap maklum, berantakan...." Tika : "Hmmm... emang berantakan sih... tp suasananya enak ya men..." Tika langsung duduk di kasur gue.
Gue : "Oh iya tik... lo ngapain kesini?"?"
Tika : "ya pengen kesini aja men... biar tau kos lo hehehe..." Gue : "oh iya.. mau minum apa nih?""
Tika : "adanya apa men?""
Gue : "air putih dingin sama air putih anget..."
Tika : "Yah... bikinin gue teh apa kopi kek.... inget lho, tamu adalah raja.." Gue : "Hehehe gue bikinin kopi pait ya..."
Tika : "Ogah... kapok gue nyicipin kopi pait... bikinin teh anget aja deh men..." Gue : "Oke nona cantik... tunggu bentar ya.."
Gue langsung turun kedapur yang ada dilantai satu. Gue liat diruang TV ada mas Anang sama Indra yang sedang sarapan.
Indra : "Cie..Cie.. yang disamperin ceweknya..." Mas Anang : "cakep juga ya men cewek lo... "
Indra : "Inget lho men... main aman aja, jangan tembak didalam hahahaha....." Gue : "Aiihhh... jangan ngawur lo, itu bukan cewek gue ndra... " Mas Anang : "hahaha... udah mulai mengenal jogja nih si emen..."
Selesai bikin teh buat Tika gue langsung naik ke kamar. Dan gue lihat tika sedang mainin Gitar gue.
Gue : "Eh, elo bisa main gitar tik...?" Tika : "Hehehe dikit sih men..." Gue : " Nih teh angetnya...." Tika : "thanks men..."
Tika : "Oh iya men... minggu depan anak-anak kelas kita pada mau jalan-jalan ke pantai lho, lo mau ikut gak?"
Gue : "Kepantai mana tik?"
Tika : "Daerah wonosari... rencananya pada pergi bareng-bareng naik motor gitu..." Gue : " lo ikut?"
Tika : "Iya dong... Wulan sama Dimas juga ikut kok.... trus ada kakak angkatan juga yang mau ikut, rame deh pokoknya... lo ikut juga ya..."
Gue : "Males... "
Tika : " ayolah men... banyak cewek-cewek cakep juga lho yang ikut..." Gue : "Oke gue ikut hehehe.."
Tika : "Dasar... kalo denger cewek aja cepet banget lo..." Gue : "Hahaha iya dong... "
Cukup lama tika dikos gue, cerita-cerita gak jelas, main-main gitar, nonton-nonton filem yang ada di laptop gue. Akhirnya jam satu siang dia pamit pulang ke kos nya dan gue bisa menikmati tidur di hari minggu lagi.
Part 7 Tanktop abu-abu hitam
Seminggu berlalu akhirnya tiba juga waktunya buat kepantai bareng anak-anak kampus. Gue segera menyiapkan keperluan yang kira-kira penting untuk pergi kepantai, kolor serep, baju ganti, handuk, sabun dan yang terakhir 2 kaleng bir, alangkah nikmatnya kalo dipantai kalo duduk-duduk dipantai sambil minum bir dingin. Kemudian gue lihat hape gue, dimas nelpon.
Dimas : "Woy.. dimane lu?"" cepetan kekampus" Gue : "Iya, bentar lagi otw"
Dimas : "Ntar lo boncengin si wulan ya.." Gue : "Iye.. lo sama siapa?"
Dimas : "Gue bareng mbak Nia kakak angkatan kita hehehe ..." Gue : "Wah mau cari-cari kesempatan lo... yaudah gue otw nih..." Dimas : "Oke cepet ye "
Lima menit kemudian gue udah didepan gerbang kampus. Gue liat udah pada banyak anak-anak yang ngumpul ada Dimas, ada Wulan juga tapi gue gak liat si Tika.
Gue : "Lan... Tika mana" Belum datang ya?" Wulan : "Lagi dijemput sama mas Arya men..." Gue : "Arya siapa?"
Dimas : "itu senior kita yang lagi deketin Tika men..." Gue : "OOoooo...."
Dimas : "Jangan cemburu ya men hehehe.... " Gue : "Cemburu gimana?" kan gue ada Wulan hehehe..." Gue tarik kuncirnya si Wulan.
Wulan : "Emennnnn.... jangan isengin gue terus dong ah..." Gue : "Abis lo manis sih Lan hehehe..."
Dan jitakan tangan Wulan mendarat sukses dijidat gue. Gue lihat si Dimas sedang sibuk ngobrol sama mbak Nia. Gue lihat rame juga yang ikut ke pantai ada sekitar dua puluh orang yang ikut.
Gue : "Eh lan... mau berangkat jam berapa nih?"?"
Wulan : "Bentar lagi kok men.... ntar kalo si Tika sama mas Arya datang kita langsung jalan..."
Tak lama kemudian datanglah si tika dengan seorang cowok yang menurut gue itu adalah mas Arya. Dan semua anak-anak langsung nyalain mesin motor, Wulang langsung naik keatas motor gue.
Wulan : "Men... jangan ngebut-ngebut ya..." Gue : "Tenang aja lan... kita jalan paling belakang aja..."
Wulan : "iya pokoknya jangan ngebut... ini jok motor lo gak nyaman banget sih men..." Gue : "Hehehe namanya juga motor Lan... kalo mau nyaman mah naik mobil..."
Akhirnya kita berangkat. Dimas ada diposisi paling depan sama mbak Nia, di barisan kedua ada Tika sama si Arya. Sementara gue sama Wulan dibarisan paling belakang. Kita jalan santai dengan kecepatan 50km/jam. Gue lihat rata-rata pada pergi dengan pasangan masing-masing dan boncengannya pada nempel semua. Dua jam di perjalanan akhirnya sampai disebuah pantai yang menurut gue masih sepi, karena jalan masuk pantai hanya bisa dilewati motor.
Anak-anak langsung sibuk ganti baju, sementara gue masih duduk santai dibawah pohon kelapa sambil menikmati angin laut disiang hari. Gue lihat Dimas udah buka baju dan lari-larian dipasir, dan kemudian pandangan gue tertuju kepada Tika dan Wulan. Wow, mereka berdua memang jadi pusat perhatian dengan tubuh mulus mereka yang hanya ditutupi tanktop dan hot pants. Tika dengan tanktop abu-abunya dan hot pants nya yang hot banget menurut gue. Sementara Wulan dengan Tanktop hitamnya dengan celana jeans shortcut yang kependekan. ternyata dari tadi gue boncengin cewek seseksi ini. Sempurna.
Part 8 Pelukan pertama Tika : "Emenn... ayo ganti baju sono..." Gue : "Bentar lagi tik... lo duluan aja..."
Tika langsung berlari-lari kecil menuju bibir pantai. Diikuti si Arya.Dimas juga udah basah main-main air sama mbak Nia dan juga anak-anak yang lain. Kemudian Si Wulan nyamperin gue.
Wulan : "Emen... ayolah cepetan ganti baju..." Gue : "Oke, bentar..."
Gue langsung menuju kamar mandi buat ganti baju, beberapa menit kemudian gue nyusul anakanak yang lagi pada mainan air di bibir pantai.
Dimas : "Wedyannn... Sangar juga badan lo men kalo buka baju.. kotak-kotak..." Tika : "Emenn... seksi banget sih... "
Tika langsung loncat kepunggung gue. Dan dengan reflek gue langsung gendong dia. Ternyata gue rajin olahraga dan fitnes ada hasilnya juga. Seenggaknya lebih keliatan seksi . Gue lihat si Arya sedikit masem wajahnya karena Tika sedang asik nempel dipunggung gue.
Gue : "Udah tik ah... Turun dong capek gue..."
Tika : "hehehe iya deh... ternyata lo seksi juga ya men, baru tau gue.."
Gue : "Hohohoho iya dong, anak-anak yang lain aja sampe basah liat badan gue tik hehe..." Tika : "Huuuu... Mereka basah karena udah nyebur ke air men... "
Kemudian Tika turun dari punggung gue, dan langsung nyebur ke air lagi.
Wulan : "Men... ayo nyebur sini..." Gue : "Oke..."
Gue langsung berlari kencang menuju bibir pantai dan karena lari-larian gak jelas kaki gue kepeleset dan gue jatuh ke air sambil nindih badannya Wulan. Entah refleks atau emang naluri gue langsung meluk Wulan didalam air.
Wulan : "Men... lepas dong, susah nafas nih gue.." Gue : "Upsss.. maaf lan, gue gak sengaja... tadi kepelset." Wulan : "Wah parah lo men... kayak truk lo main tabrak-tabrak aja.." Gue : "Hehehe... ya maaf.."
Gue lihat anak-anak pada ngeliatin gue sama Wulan. Ada yang ketawa-ketawa ngakak, ada yang senyum-senyum mesum penuh arti, Ada yang teriak "Cium...Cium...Cium..."
Dimas : "Wah si emen dapat rejeki nih... " Gue : "Udah ah... malu gue.."
Tika : "Cie.. Cie.. Si emen..."
Gue lihat wajahnya Wulan sedikit merah karena disorakin sama anak-anak. Sementara gue cuma bisa menikmati suasana. Dan tampa alasan yang jelas gue jadi senyum-senyum sendiri. Sejam kemudian anak-anak udah mulai capek main di air dan beranjak ke kursi-kursi kecil yang ada dibawah pohon kelapa. Ada yang lagi makan siang, ada yang foto-foto, ada yang nyanyi-nyanyi sambil main gitar. Dan gue lihat si Dimas sedang duduk sambil nyepik-nyepik mbak Nia, sementara Tika gue lihat sedang jalan-jalan dibibir pantai sambil ditemanin si Arya. Dan gue sendiri duduk dipasir ditemanin Wulan.
Gue : "Lan maaf ya tadi lo ketabrak sama gue hehehe..." Wulan : "iya men, gapapa.."
Gue : "Sakit gak lan?" Wulan : "Enggak kok..."
Gue : "Wah sukur lah kalo gitu..."
Wulan : "Eh, itu si Tika kayaknya makin deket aja ya sama mas Arya..." Gue : "Ho'oh... Itu si Dimas juga udah nempel banget sama mbak Nia.." Wulan : "Iya tuh... hebat juga si Dimas bisa deketin kakak angkatan"
Gue : "Anak-anak yang lain juga pada bawa pasangan masing-masing... kalo tau kayak gini gue juga bawa pasangan.."
Wulan : "emang lo udah punya pacar?"?" Gue : "Enggak... kan ada elo lan hehehe..."
Wulan : "Ngaco lo ah... gue mau beli makan dulu nih, lo nitip gak?" Gue : "Enggak deh... tapi tolong ambilin bir di tas gue.." Wulan : "iya.. gue tinggal dulu ya..."
Part 9 Mie rebus Tak lama kemudian Wulan datang dengan membawa semangkok mie rebus dan bir pesenan gue.
Wulan : "Elo gak takut mabuk men, minum alkohol gitu..." Gue : " enggak lah lan... lagian cuma bir doang ini..."
Wulan : "iya tapi kan tetep ada alkoholnya.... takut gue men, kan gue boncengan sama elo..." Gue : "Tenang aja... kalo boncengan sama elo gue pasti sadar terus kok hehehe..." Wulan : "Huuu.. dasar. Nih, mau mie rebus gak?"
Gue : "Suapin... hehehe.."
Wulan : "Ah manja lu..."
Wulan langsung nyuapin gue. Ternyata enak juga disuapin ama cewek sambil duduk-duduk dipinggir pantai menikmati angin laut plus bir. Namun tiba-tiba si tika sama arya ngampirin kita berdua.
Tika : "Cie..cie... Makin mesra aja nih.."
Mas Arya : "Udah dapat pelukan pertama sih tadi hehe.." Tika : "Cocok lah kalian berdua, sama sama seksi... " Mas Arya : "kalo jadian jangan lupa traktirannya haha..." Kemudian mereka berdua kembali meninggalkan gue sama wulan.
Wulan : "Tadi si tika sama mas arya ngomong apann sih men...?" Gue : "Mbuh, rak ngerti...."
Wulan : "Yowes... nih masih mau gak?" Gue : "Suapin lagi ya hehe "
Wulan : "tinggal kuahnya doang nih..." Gue : "Orapopo..."
*** Sebulan sudah berlalu sejak acara ke pantai bareng anak-anak kelas gue. Tika menjadi semakin dekat dengan Arya dan Dimas juga bakal udah ngasih-ngasih sinyal bakal jadian sama mbak Nia sementara itu Wulan juga kayaknya lagi dekat sama anak kampus lain. Dan gue sendiri belum jelas dekat sama siapa-siapa. Pengen deketin si Tika udah ada yang deketin duluan, pengen sama si Wulan dia juga sedang di prospek orang lain, pengen deketin Dimas gak mungkin, dia cowok. Sepertinya akhir semester satu ini gue bakal tetap memegang status jomblo.
Siang ini gue berada dirumah yang sempat dibelikan orang tua gue untuk keperluan gue dijogja. Sekedar untuk bersih-bersih karena kelamaan gak ditempatin. Dan gue disini ditemanin anak-anak kos, ada Mas Anang sama si Indra yang bantuin gue bersihin rumah.
Mas Anang : "Men, dari pada ini rumah kelamaan kosong mending dikontrakin aja..." Indra : "Iya men... lagian lo juga ngekos jarang kesini... kalo bisa jadi duit kenapa enggak..." Gue : "hahaha gak usah lah... lagian mau tidur dimana gue kalo lagi bosen dikos..." Mas Anang : " Hahaha... kapan-kapan kita satu kos tidur disini boleh men..." Gue : "Boleh mas... nyantai aja... "
Indra : "Wah boleh tuh... kita bakar-bakaran disini.."
Mas Anang : "Ide bagus tuh... bawa pasangan masing-masing biar rame.." Indra : "Hmmm... iki sing duwe omah jomblo e mas... rung duwe pasangan " Mas : "Bwahahaha... ho'o yo.. sorry men, gue lupa kalo lo masih jomblo.." Gue : "hahaha nyantai aja lah... ntar gue ajak temen-temen kampus gue ndra..."
Setelah selesai bersih-bersih rumah kita bertiga duduk-duduk sambil ngebir diteras. Namun tiba-tiba hape gue ada yang nelpon. Gue lihat ternyata si Wulan.
"Wulan : "Hallo men... lo dimana" gue tika sama dimas didepan kos lo nih..." Gue : "Waduh, gue lagi di jak*l lan, lagi bersih-bersih rumah..." Wulan : "Hah... bersih-bersih rumahnya siapa?"
Gue : "Ya rumah gue lah.... ada apa nih nelpon gue" "
Wulan : "Gini men.. gue tika sama dimas mau nongkrong di cafe temennya dimas yang dulu itu lho, lo ikut gak?"
Gue : "Hmm.. ntar gue nyusul deh, kalian duluan aja..." Wulan : "oke deh kalo gitu... jangan kelamaan ya " Gue : "Siap lan..."
Part 10 Akustik dadakan Setelah selesai bersih-bersih gue, mas anang dan indra langsung pulang kekos. Dan setelah selesai ganti baju bentar gue langsung cabut buat nyusul ke cafe temannya dimas. Sesampainya disana gue lihat dari kejauhan disana gak cuma ada tika, wulan dan dimas doang, ada si arya juga dan satu lagi cewek yang belum gue kenal.
Dimas : "Woh ni anak baru datang... kopi lo udah dingin tuh..." Gue : "Lho... gue udah dipesenin nih?"
Tika : "Iya, tadi gue yang pesenin kopi pait buat elo men..." Gue : "Wah.. makasih deh kalo gitu... "
Gue langsung nyeruput kopi pait yang dipesenin tika. Udah dingin sih tapi tetep pait. Dimas : "Oh iya men... nih kenalin temen gue Amel, yang punya cafe ini..."
Gue menjabat tangannya Amel. Gue lihat Amel lumayan juga orangnya, seksi, dan sedikit tomboy karena potongan rambutnya pendek namun tetap terlihat anggun dengan gaun hitamnya.
Wulan : "Emang tadi abis bersihin rumahnya siapa men?"?" Gue : "rumahnya bokap gue...."
Wulan : "jadi lo punya rumah juga di jogja?"?" Gue : "iyap..."
Tika : "Kenapa gak tinggal dirumah sendiri aja men?"
Gue : "enakan ngekos tik... biar lebih greget jadi mahasiswa hehehe..." Wulan : "kapan-kapan kita diajakin main kesana dong... " Gue : "boleh... "
Gue : "Oh iya ngomong-ngomong... mas arya sama tika udah jadian nih?" Mas arya : " hahaha... belum lah men... kita masih deket aja kok.." Gue : "Lo kok gak ngajak mbak Nia dim?""
Dimas : "Lagi ada tugas dia men... jadi gak bisa keluar...." Gue : "gebetan lo mana lan... kok gak dikenalin sama kita-kita?" Wulan : "lagi sibuk dia men... "
Gue : "Wah, kayaknya tinggal gue doang nih yang belum punya gebetan... hehehe" Dimas : " Ini si Amel masih jomblo lho.... hahaha"
Tika : "iya nih... Amel jadian sama si emen aja..." Gue : "Buset lo... baru aja kenal udah ngomong jadian aja..." Amel : "hahaha bener tuh... eh men, lo bisa nyanyi sama main gitar kan?" Gue : "Bisa sih dikit... emang kenapa mel..."
Amel : "gini... kan malam ini band yang biasa peform disini lagi gak bisa ngisi... lo bisa gak gantiin akustikan aja?""
Dimas : "Wah bener tuh... ayo men, lo aja yang gantiin..." Gue : "Woy, yang bener aja lo..."
Tika : "iya men... mau ya, kita belum pernah nih dengerin lo nyanyi..." Gue : "suara gue jelek tik..."
Amel : "gapapa men... iseng-iseng aja... biar rame suasananya..." Gue : "Sumpah mel, gue gak pernah tampil akustikan sendiri kayak gini.." Wulan : "Gapapa men... nyantai aja"
Amel : "ya udah, lo siapin lagu yang mau dinyanyiin apa... gue siapin gitar sama soundnya..."
Dan amel langsung naik keatas panggung nyiapin sound sama gitar sambil dibantu pegawai cafe lainnya. Dan gue masih nyiapin mental. Jujur aja gue gugup, karena sebelum-sebelumnya gue akustikan gak pernah sendiri, lagian kalo tampil gue gak pernah jadi penyanyi utama. Tiba-tiba terdengar amel manggil nama gue dari atas panggung.
Amel : "Selamat malam temen-temen semua.... berhubung malam ini sedang gak live band-nya, gimana kalo kita minta salah satu teman kita buat ngisi akustikan..."
Pengungjung : "Setuju.....!!!!!"
Amel : "Ya udah, kalo gitu.. langsung saja kita panggil teman kita, emen untuk naik keatas panggung..."
Tika & Wulan : "Yeeeyyy... ayo emen... " Dimas : "Sana maju bro... hehehe" Mas Arya : "Ayo men, semangat..."
Dengan modal nekad, gue jalan keatas panggung. Gue lihat hampir setiap pasang mata yang ada di cafe ini melihat kearah gue. sementara amel cuma senyum-senyum aja dari atas panggung. Jujur aja gue masih bingung nyanyi apa.
Gue : "malam semuanya....kenalin saya emen, saya akan membawakan sebuah lagu... semoga bisa menghibur teman-teman semua..."
Tepuk tangan para pengunjung pun mulai terdengar. Saat ini yang terlintas diotak gue cuma ada lagunnya Vodoo yang berjudul "salam untuk dia". Dan...
Part 11 Salam untuk dia "Senja datang sambut sang bulan Iringi langkahku, lalui sunyinya malam Kuberjalan layangkan khayal...
Kutepiskan duka, sendiri kumelangkah...
Saat itu kumelihat, seraut wajah Yang pancarkan rasa... Sejenak aku terlena akan indahnya dia...
Sampaikan salamku untuk dia..... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia....
Menyentuh batinku tergores dalam lamunanku
Hari hari yang ceria Sejak saat itu hasrat melandaku
Angin kabarkan padanya Ungkapan gema jiwa...
Sampaikan salamku untuk dia... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia...
Agar kau mengerti inginku merengkuh hatimu
Akankah tercipta rasa diantara kita....Yang selalu menggelora.....
Sampaikan salamku untuk dia... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia
Semoga Tuhan satukan kita selalu bersama
Sampaikan salamku untuk dia Bayangi mimpiku
Sampaikan salamku untuk dia
Pagipun tersenyum saksikan jalan hidup kita...."
Akhirnya selesai juga lagunya. Gue lihat cukup banyak penonton yang memberikan tepuk tangan tidak ketinggalan Tika, Wulan dan Dimas yang teriak-teriak gak jelas.
Gue : "Sekian lagu dari... kalo lagunya kurang berkenan saya mohon maaf... selamat malam.." Gue langsung melangkahkan kaki kembali ke tempat anak-anak.
Tika : "Gila men... ternyata suara lo bagus juga ya.... baru tau gue..." Dimas : "Sangar bro... dalem banget lagunya..."
Gue : " Sumpah gue malu banget..."
Wulan : "malu kenapa men.... lo tampil bagus kok...."
Amel : "Wah... sumpah men gue gak nyangka lo punya suara merdu gitu.." Gue : "hahaha makasih deh kalo gitu... "
Amel : "lain kali bisa dong tampil lagi disini....?" Gue : "hehehe gak janji ya mel...."
Mas Arya : "keren men..."
Akhirnya cukup lama gue dan teman-teman menghabiskan waktu di cafenya si amel, jam satu malam gue baru pulang kekos.
Sedikit banyak lamunan gue malam ini. Jujur aja ada sedikit rasa cemburu ketika melihat orang yang diam-diam gue kagumi dekat dengan orang lain. Bahkan dikesunyian kamar kos gue seakanakan masih bisa melihat bayangannya yang sedang memainkan gitar akustik gue.
"Sampaikan salamku untuk dia..... Yang bangkitkan jiwa
Sampaikan salamku untuk dia....
Menyentuh batinku tergores dalam lamunanku" Part 12 Si kuncir strike again
Siang ini gue duduk sendirian nongkrong dikantin kampus, ini adalah hari terakhir kuliah untuk semester satu, karena minggu depan ujian akhir semester sudah dimulai. Gue hisap dalam marlboro merah gue ditemani secangkir kopi. Sementara tika dan dimas sudah beberapa hari ini sedang sibuk dengan organisasi yang mereka ikuti. Tiba-tiba ada Wulan duduk disamping gue.
Wulan : "Hey men... betah ama nongkrong sendirian dikantin?" Gue : "hehehe enakan duduk sendiri tik?"
Wulan : "Yakin enakan sendiri?" Gue : "Iyap..."
Wulan : "Gue temanin boleh gak..." Gue : "Malah lebih bagus kalo gitu hehehe..." Wulan : "Lo lagi gak ada masalah kan men?"?" Gue : "Emang kenapa lan?""
Wulan : "kayaknya ada yang sedikit beda dari raut wajah lo...?" Gue : "Ah.. perasaan lo aja kali lan...wajah gue masih normal kok..." Wulan : "udah lah.. gak usah boongin gue men, pasti lagi ada sesuatu kan?"?" Gue : "gak ada apa-apa kok lan..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Wulan : "Emen.. udah deh jujur aja, lo cemburu kan liat tika sama si arya?"?" Gue : "Bwahahaha... makin gak jelas aja lo lan..."
Wulan : "ayolah men... jujur sama gue..."
Gue : "apaan sih lan... beneran kok gak ada apa-apa..." Wulan : "Oke deh kalo gitu..."
Gue : "ya udah.. gue tinggal balik dulu ya lan..." Wulan : "buru-buru amat lo men... emang mau kemana?" Gue : "cuma pengen balik aja lan..."
Gue langsung berdiri meninggalkan Wulan yang masih duduk menikmati minumannya. Ada sedikit rasa gak enak dihati gue ninggalin Wulan duduk sendirian. Teman kayak apa gue yang tega ninggalin temannya duduk sendirian. Gue lihat Wulan dari kejauhan, akhirnya gue balik lagi kearah Wulan.
Wulan : "Lho... kok balik lagi men?""
Gue : "gak tega gue ninggalin lo duduk sendirian lan... " Wulan : "alah... sok perhatian lo hahaha.."
Gue : "udah diem... yuk ikut gue ke ampl*z bentar yuk, gue mau nyari sesuatu"
Gue tarik tangan Wulan menuju kearah parkiran kampus, segera gue nyalakan mesin motor gue, setelah dijalan gue pacu kecepatan motor gue cukup kencang sehingga Wulan yang gue bonceng langsung meluk kencang pinggang gue. Entah kenapa pikiran gue siang ini cukup gak jelas, apa benar yang dikatakan Wulan kalau gue cemburu sama Tika yang sedang dekat dengan si Arya. Ah, mungkin itu hanya perasaan gue aja. Beberapa menit kemudian sampailah gue sama Wulan di sebuah mall yang cukup besar di jogja.
Wulan : "Lo mau cari apaan sih men disini?"?" Gue : "Gue makan lan, laper hehehe..." Wulan : "Yah gue kiraiin mau apaan..." Gue : "temanin gue ya lan... gue traktir deh..."
Wulan : "Iya men... tenang aja, gue juga gak tega liat temen gue makan sendirian hehehe.." Gue : "nah gitu dong... "
Gue tarik kuncirnya si Wulan dan kali ini gak ada jitakan yang mendarat di jidat gue, malah sebuah senyuman manis yang terlihat diwajahnya. Tumben-tumben si wulan senyum manis banget hari ini.
Cukup lama gue habiskan waktu sama wulan, jam sudah menunjukkan jam setengah lima sore ketika gue sama wulan mau pulang. Namun diperjalanan pulang turun hujan yang cukup deras, wulan yang gue bonceng cuma bisa berlindung dipunggung gue, karena udah kepalang basah akhirnya gue sama wulan terus jalan ditengah guyuran hujan dan gue sempat melihat mobil sedang hitam yang tidak asing bagi gue. Mobilnya si tika, sedikit terlihat samar-samar ada dua manusia didalamnya. dan yang nyetir ternyata bukan si tika melainkan si arya. Ah sudahlah.
Beberapa menit kemudian samapailah gue dikos. Baju sama celana gue basah semua. Sementara si Wulan bajunya doang yang basah. Kita langsung naik kekamar gue.
Gue : " Lan maaf ya, gue gak tau bakal turun hujan deres banget kayak gini.." Wulan : "Iya gapapa men... lagian asik juga naik motor ujan-ujanan hehe..." Gue : "hehehe ya udah, lo ganti baju dulu sana..."
Wulan : "Gue pinjem baju sama celana ya men..."
Gue : "Iya, handuk gue disamping kamar mandi lan... trus baju sama celana ambil aja dilemari.." Wulan : "Oke deh..."
Wulan langsung masuk ke kamar gue buat ganti baju. sementara gue masih duduk diluar nungguin dia ganti baju. Sesaat kemudian dia membuka pintu kamar. Gue lihat si wulan memakai kemeja jeans gue yang terlihat sedikit kebesaran ditambah dengan boxer pendek gue yang terlihat sedikit seksi menempel ditubuhnya. Dan yang paling membuat gue sedikit lama ngeliatin dia, dia membuka kuncir rambutnya dan melepas kacamatanya. terlihat cantik sekali, rambut basahnya yang sedikit berantakan dan wajah yang kali ini tidak dihiasi kacamata. Tambah cantik.
Part 13 Setan kos Wulan : "Woy, jangan bengong... cepet ganti baju." Gue : "Hehehe... lo keliatan cantik banget sore ini lan.."
Wulan : "udahlah jangan gombal, cepet ganti baju sana.. ntar masuk angin.." Gue : "hehehe siap nona manis... "
Setengah jam kemudian gue lihat wulan sudah ketiduran dikasur gue, bahkan ketika tidur dia tetap keliahatan manis. Gue liat raut wajahnya, mungkin ini anak kecapean nemenin gue jalan-jalan gak jelas dari siang sampe sore dan ditambah dengan guyuran hujan. Kasian juga liat si wulan garagara gue dia jadi kehujanan kayak gini. Cukup lama gue ngeliatin si wulan tidur akhirnya gue kena virus ngantuk juga. Dan tertidurlah gue dilantai kos.
Sedang enak-enak tidur tiba-tiba si wulan bangunin gue. Dan gue lihat jam di hape gue udah nunjukin jam satu malam. Buset dah gue lupa nganterin wulan pulang.
Wulan : "Men...men.... jangan tidur dibawah, ntar lo masuk angin..." Gue : "Enghhh eh.. hah.. heh...?" *masih ngantuk*
Wulan : "Hah heh hah heh aja lu, cepet pindah keatas.."
Gue : "Lho... elo belom balik lan... udah tengah malam ini, gue anter ya.." Wulan : "Udah tenang aja men..... gue balik pagi aja gapapa kok..." Gue : "yakin lu?""
Wulan : "Iye salmon... udah cepet naik keatas ntar sakit baru tau rasa lo..."
Gue bangkit dari lantai dan duduk dipinggiran kasur sambil menghisap sebatang marlboro merah, gue lihat dari jendela diluar hujan udah berhenti. Sementara itu wulan juga ikut-ikutan duduk disamping gue.
Gue : "Lo gak tidur lagi lan...?"
Wulan : "mana bisa tidur lagi gue ngeliat lo ngerokok gitu...." Gue : "Hehehe yo maaf... "
Wulan : "Men, kalo mau bikin teh air panasnya dimana?" Gue : "Dibawah lan... dapurnya ada di dekat ruang TV..."
Kemudian wulan langsung keluar kamar gue dan turun kelantai. Dan beberapa saat kemudian gue dikagetin dengan teriakannya si wulan yang lumayan kencang.
Wulan : "AAAaaaaaaaaaaaaaaa...... SETANNNNNN.....!!!!"
Dan gue pun langsung ambil langkah seribu menuju ke lantai satu. Dan t gue lihat wulan masih ngelus-ngelus dada. Tapi yang bikin gue ngakak adalah mas anang yang berdiri termenung didepan kamarnya. Ternyata mas anang yang diteriakin sama wulan.
Mas anang : "tenang mbak... tenang... saya bukan setan...!!!"
Gue yang masih berdiri ditangga cuma bisa ngakak ngeliat mas anang yang jadi serba salah setelah dikira setan sama wulan.
Wulan : "Astaga mas.... bikin kaget aja...." Gue : "Bwahahahahahaha....... Mas anang : "eh men... ini temen lo....?" Gue : "Iya mas.... tadi dia turun mau bikin teh...."
Wulan : " Waduh... maaf mas, tadi bener-bener kaget liat kamu tiba-tiba nongol gitu...." Gue : "harap maklum lan.... mas anang baru pulang dari dinas malam di alam gaib hahahaha" Mas anang : "Asem koe men.... lo kenapa jam segini belum tidur?"
Gue : "Baru bagun gue mas.... belum bisa tidur lagi... lo sendiri kenapa jam segini keluar kamar" " Mas anang : "Mau nonton bola gue men.... tapi temen lo tiba-tiba neriakin gue setan..." Wulan : "hehehe ya maaf mas... "
Mas anang : "Hahaha nyantai aja mbak.... sini aja nonton bola bareng..." Gue : "wah boleh tuh... lan, teh nya bikin tiga gelas ya..." Wulan : "Siap men..."
Akhirnya malam ini gue, wulan dan mas anang nonton bola bareng diruang tengah sambil ceritacerita sana sini sampai jam 4 pagi. Dan gue sama Wulan langsung balik kekamar gue dan kita lagilagi duduk-duduk gak jelas dan bingung mau ngapain karena sama-sama udah gak ngantuk lagi. Gue lihat wulan tidur-tiduran dikasur sambil mandangin langi-langit kamar, sementara gue duduk dimeja belajar sambil mainin hape. Dan suasana kembali sunyi.
Part 14 Si tika lagi dapet
Wulan : "Men, makasih ya... gue udah dibolehin nginep disini..."
Gue : "nyantai aja kali lan... justru gue nih yang gak enak sama elo, gara-gara ketiduran jadi lupa nganterin lo balik...."
Wulan : "gapapa kali men, lagian gue udah ijin nyokap nginep dirumah temen..." Gue : "ya tetep aja gue gak enak lan... udah nyulik anak gadis orang semaleman hehehe...." Wulan : "gue malah seneng men... baru kali ini gue nginep dikos cowok trus malamnya begadang nonton bola hehehe..."
Gue : " oh iya lan... gimana nih ceritanya sama gebetan lo itu?"?"
Wulan : "ya gitu-gitu aja men... lagian gue gak terlalu suka sama dia... kaku banget dia orangnya..." Gue : "Wah jangan gitu dong.... si dimas kayaknya bentar lagi bakal gak jomblo, dan si tika juga makin deket sama arya...."
Wulan : "Hahaha gue mah gak terlalu mikirin men.... lo sendiri gimana" target lo si tika udah diembat arya... gimana tuh?"
Gue : "Hahaha target dari hongkong..."
Wulan : "Udahlah men jangan boongin gue... keliatan kok dari mata lo..." Gue : "ya gue sih nyantai lan... kan masih ada elo...hehehe" Wulan : "Gue kan udah punya gebetan...."
Gue : "Tenang... masih gebetan kan?" gue masih punya kesempatan 100% buat ngerebut elo hehehe...."
Wulan : "yakin lo bisa ngerebut gue?""
Gue : "ohh iya dong... buktinya gue sekarang berhasil nginepin elo dikos gue hahaha.." Wulan : "hahaha bangke lo... "
*** Sebulan berlalu, akhirnya ujian akhir semester selesai sudah. Gue lihat anak-anak kelas gue pada sibuk ngobrolin rencana liburan semester termasuk tika, dimas dan wulan. Sementara gue masih duduk duduk santai dikursi yang ada didepan kelas sambil menikmati "laid to rest-nya" lamb of god.
Musik keras dan beat drumnya Chris adler masih mengalun dengan indah ditelinga gue. Gue lihat tika sedang melihat kearah gue dan mulai ngomong sesuatu, gue perhatiin bibir indahnya masih terus berbicara kearah gue. Tapi sayangnya gue masih fokus dengerin lirik demi lirik.
"Console yourself, you're better alone Destroy yourself, see who gives a f*ck Absorb yourself, you're better alone Destroy yourself...."
Seakan-akan terhipnotis dengan lirik dan dentuman musik lewat headset yang nancep ditelinga gue akhirnya mata gue terpejam. Oh iya, gue punya sedikit kebiasaan aneh, yaitu gue bakal lebih gampang tidur kalau lagi dengerin dengan aliran keras dengan beat-beat kencang daripada dengerin lagu melow. Namun baru aja sekejap gue memejamkan mata si tika langsung nyabut headset dari telinga gue.
Tika : "Emeeennnn.....!!! lo dengerin gak sih gue ngomong dari tadi..." Gue : "Hehehe orak tik..."
Tika : "Ih... nyebelin banget sih lo..."
Gue : "Nyebelin gimana nih maksudnya" emang tadi lo ngomong apaan?" Tika : "Ah... pokoknya lo nyebelin men..."
Kemudian tika berjalan pergi meninggalkan gue yang masih dengan tampang gak bersalah. Ah, mungkin dia lagi dapet.
Dimas : "Eh men, itu si tika lo apain kok mukanya masem gitu...." Gue : "Gak gue apa-apain kok... suer deh.."
Dimas : "Trus kok bisa ngambek gitu..". "
Gue : "gak tau, lagi dapet mungkin... biasa kan bro, kalo cewek lagi dapet emosinya labil, sehingga perkataan dan apa yang dipikirkan jadi gak sinkron dan menyebabkan gagal fokus dan akan berdampak buruk kepada lawan becandanya si cewek... dan apa-apa yang dikatakan oleh si cowok akan terdengar salah dan menyinggung perasaan si cewek dan.... bla...bla...bla...bla..." Wulan : "Wow...wow.. slow down men... Lo ngomong apaan sih?" gue bingung..." Gue : "Gue asal bunyi aja lan.... biar keliatan cerdas hehehe...."
Dimas : "Bangke lo men.... hahahaha"
Wulan : "Udah.. udah... makin gak waras gue kalo dengerin omongan lu men..... " Dimas : "Gimana nih cabut sekarang kita?""
Gue : "Lho emang mau kemana?""
Dimas : "Kita mau nongkrong di tempatnya si amel... " Gue : "Lho, kok gue gak dikasih tau dari tadi sih...."
Wulan : "Emmeennn...!!! dasar lemot.... tadi si tika itu udah ngomong sama elo, tapi gak lo tanggepin, makanya dia ngambek..."
Gue & Dimas : "OOOOOooooooooo gitu to?"?"" Wulan : "Udah ah, yuk cabut... "
Gue : "Tika gimana?"?"
Wulan : "Dia udah duluan kesana...." Part 15 Jackpot
Dan akhirnya gue, wulan dan dimas pun segera nyusul ke tempatnya si amel, dan bener apa yang dikatakan wulan, gue lihat tika lagi asik banget cerita-cerita sama si amel, tapi kok tika gak barengan sama gebetannya arya. Dan si tika pun langsung melihat tajam kearah gue, kayaknya ni anak masih sebel sama gue.
Wulan : "Wah lagi cerita apaan nih..."
Amel : "Biasa lan, cerita-cerita gak jelas nih sama si tika..." Dimas : "pasti gak jauh-jauh dari cowok nih hahaha..." Tika : "Sotoy lu dim... "
Dimas : "Hehehe.... biasanya kan gitu... "
Wah si tika kayaknya masih marah nih ama gue, gue gak diajak ngobrol dan yang bikin gue makin mati kutu dia duduk tepat disebelah gue. Sementara itu gue liat wulan nagsih kode ke gue supaya minta maaf sama tika. Jujur aja agak gugup sih, apalagi kalo diliat si tika tampangnya dari tadi dingin banget.
Gue : "Tik... maaf ya tadi dikampus gue cuekin.." Tika : "....."
Gue : "Tik, please dong maafin gue nah..... " Tika : "......."
Gue : "Oke deh kalo lo masih marah sama gue, seenggaknya gue udah minta maaf sama elo..."
Tika masih tetap diam, anak-anak yang lain juga pada ikutan diam termasuk amel. Gue jadi semakin mati kutu gara-gara bikin suasana hening kayak gini. Namun, tiba-tiba.
Tika, Wulan & Dimas : " Bwaahahahahahahaha........" Jujur, gue jadi makin bingung ngeliat mereka pada ketawa ngakak.
Tika : "Aduh men..... lo lucu juga ya kalo lagi minta maaf gitu...." Wulan : "Tampang begonya keluar hahaha..."
Dimas : "hahaha... keliatan menyedihkan banget lo men...hahaha" Tika : "Haha emen.... nyantai aja kali.... Gue gak marah kok..." Gue : "Jadi gue udah dimaafin nih?""
Tika : "Iya emen.... lagian mana bisa gue marah sama temen gue yang paling kece...." Tika ngucek-ngucek rambut gue.
Gue : "Wah, baguslah kalo gitu...."
Tika : "Eitss... tapi lo harus nyanyi dulu buat gue, akustikan kayak kemaren... Gimana mel, boleh gak?"
Amel : "Wah boleh tuh... lagian juga lagi gak ada yang ngisi nih...." Gue : "Wow...wow... ogah gue, cukup sekali aja..."
Tika : "Ihh emen... ayolah, plisss... demi gue." Gue : "Gak ah... lagi rame banget ini... males." Tika : "ah si emen payah...."
Dan akhirnya kita berlima sibuk main kartu dengan taruhan yang kalah harus ngajak kenalan dan minta nomer hape cewek atau cowok. Dan sepertinya gue yang bakal kalah. Ah sial, udah tadi diketawain sama anak-anak dan sekarang gue harus kenalan sama cewek.
Wulan : "Hayooo emen kalah hahaha...." Dimas : "Okey bro... cari kenalan sana hehe.."
Tika : "Hehehe ayo emen, pokoknya lo harus kenalan dan trus minta nomer hapenya..." Gue : "iye iye gue tau..."
Tika : "Cari yang paling kece ya men hehe..."
Dan gue langsung melihat ke setiap sudut cafe ini, mencari target kenalan, mata gue berhenti ke meja paling pojok, gue lihat ada dua cewek yang lagi asik cerita. gue langsung melangkahkan kaki ke meja tersebut.
Gue : "Misi mbak.... boleh ganggu bentar?"?" Cewek 1 : "Iya mas... ada apa ya?""
Gue : "Jadi gini mbak... saya kan korban kejahilan temen-temen saya nih dan kalah main kartu trus disuruh kenalan sama mbaknya..."
Cewek 2 : "Hahaha... kalo kita gak mau gimana mas?"?"
Gue : "Ya kalo mbak nya gak mau, ya saya terpaksa balik lagi deh ke meja saya..." Cewek 1 : "Eh bentar-bentar... kayaknya aku pernah liat kamu akustikan disini mas..." Gue : "Hmmnn... iya mbak, saya emang pernah akustikan sekali disini..." Cewek 1 : "pantesan kayak pernah liat gitu..."
Gue : "Jadi gimana nih mbak?"?"
Cewek 2 : "Gimana apanya?" Gue : "Kenalan?"
Cewek 2 : "Oh iya sampe lupa hehehe... Kenalin gue Donna dan ini Siska."
Dan gue pun menjabat tangan siska dan donna. Cukup lama gue ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua. Dan gak lupa gue minta nomer hape mereka berdua.
Gue : "ya udah... makasih ya sis, don... gue balik ke meja gue dulu..." Donna : "Oke men..."
Siska : "Jangan kalah main kartu lagi lho hehehe... " Gue : "Hahahaha siap..."
Dan gue pun balik lagi ke meja anak-anak dengan senyuman penuh kemenangan.
Amel : "Wah, jackpot nih si emen.... dapat kenalan dua orang sekalian." Gue : "hahaha iya dong... "
Dimas : "Nomernya dapet gak men?"" Gue : "OOoo jelas dapet hehehe..."
Tika : "Jadi nyesel gue nyuruh ni anak kenalan...." Gue : "Hehehe jangan cemburu ya tik..." Tika : "kagak bakal men gue cemburu sama elo..." Gue : "hehehe baguslah kalo gitu..."
Wulan : "Eh men, mereka mau pergi tuh" *Sambil nunjuk kearah siska dan donna*
Gue lihat siska dan donna sepertinya udah mau pulang. Mereka melihat kearah gue sambil tersenyum dan dengan senang hati pun gue membalas senyum mereka. Dan kemudian siska menempelkan jari ditelingannya memberi isyarat suapaya gue nelpon dia. dan gue jawab dengan menganggukkan kepala gue. Sementara itu tika, wulan dan dimas cuma bengong ngeliat gue. Amel : "Wah dahsyat juga lo men... "
Gue : "hehehehe"
Amel : "Boleh juga tuh men.... dua-duanya seksi.."
Gue : "Sepertinya gue bakal melewati malam yang panjang nih...." Tika : "Eiitss... awas aja lo kalo berani macem-macem sama mereka... " Gue : "tenang tik, gak bakal berani gue kalo mereka gak mancing duluan hehehe...." Dimas : "Wah bagi-bagi ya men, kan ada dua tuh..."
Tika : "Lo juga dim... jangan coba macem-macem lo, gue bilangin mbak Nia baru tau rasa lo..." Dimas : "hehehe ampun tik..."
Tika : "Eh iya, kalian liburan semester pada mau kemana nih?"" Wulan : "belum tau, paling gue dirumah aja tik..."
Dimas : "Gue mau balik ke solo... ayo jalan-jalan ke rumah gue aja..." Tika : "Wah boleh tuh... ayo lan, ikut main ke rumahnya dimas aja.." Wulan : "ayo... gue ikut deh kalo gitu..."
Amel : "Gue juga..."
Part 16 Adek gue Tiba-tiba handphone gue berbunyi. Ternyata emak gue.
Gue : "Hallo ma... assalamualaikum..."
Mama : " Waalaikum salam... abang apa kabar disana..?"" Gue : "alhamdulillah baik ma... Mama apa kabar?" sehat-sehat kan ma?" Mama : "alhamdulillah sehat bang..."
Gue : " Ayah sama adek gimana...?"
Mama : "Sehat semua kok bang.... gimana ujian semesternya kemaren, lancar?"?" Gue : "Lancar ma... alhamdulillah..."
Mama : " Oh iya bang... dek icha minggu depan mau main ke jogja..." Gue : "Lho... sama siapa ma?"?"
Mama : "Cuma dek icha sendiri bang... "
Gue : "Oh iyalah kalo gitu ma... nantik suruh si adek nelpon abang aja ya ma..." Mama : "Oh iya.. abang lagi apa nih?""
Gue : "Ini lagi nongkrong-nongkrong sama temen kampus abang ma..." Mama : "Udah punya pacar belum nih bang?"" hehe"
Gue : "ya belum lah ma... belum ada yang mau sama abang hehe.." Mama : "ya udah kalo gitu... hati-hati disana ya bang, belajar yang rajin..." Gue : "Iya ma..."
Mama : "assalamualaikum bang.." Gue : "Waalaikum salam..."
Ada dikit rasa rindu akan kampung halaman setelah dengar suara emak gue. Meskipun hanya sebatas lewat telpon. Dan minggu depan adek cewek gue satu-satunya mau main ke jogja, lumayan lah buat ngobatin rasa rindu didatengin saudara kandung sendiri. Gue sama adik gue cukup dekat karena umur kita cuma beda 2 tahun, dan dia sekarang masih duduk dibangku SMA kelas dua. Dan tampa gue sadari ternyata dari tadi tika, wulan, amel dan dimas merhatiin gue.
Tika : "Cie.... si abang..." Gue : *bingung*
Wulan : "lo kalo dirumah panggilannya abang ya men...?" Gue : "Iya.. emang kenapa?"
Tika : "Wah, mulai sekarang gue manggil lo abang aja ya men... hehehe" Dimas : "Hahaha... bang emen... wagu (aneh)"
Amel : "malah keren kok... abang emen..." Gue : "Wes..wes... do ngomong opo toh....?" Wulan : "Wehehehe... jowone metu ..."
Dimas : " Jadi gimana nih men... lo ikut gak liburan dirumah gue?""
Gue : "Wah.. kayaknya gue gak bisa nih, soalnya minggu depan adek gue mau kesini..." Wulan : "lo punya adek men?""
Dimas : "Cewek apa cowok men...?" Gue : "Cewek, masih kelas 2 SMA..."
Tika : "Wah... abang emen, besok kenalin ke kita ya calon adik ipar gue...hehehe" Dimas : " Jadi gimana nih si emen gak bisa ikut..."
Wulan : "Iya nih... gak seru kalo gak ada emen..."
Gue : "Nyantai aja... kalian bawa gebetan masing-masing aja biar rame..." Tika : "tapi kan tetep beda kalo gak ada elo men.... "
Gue : "ya mau gimana lagi... orang adek gue mau kesini.." ***
Akhirnya setelah seminggu berlalu, hari ini gue jemput adek gue icha dibandara. Sementara itu tika, wulan dan amel lagi pada liburan ke rumahnya dimas di solo. Sepluluh menit gue nunggu akhirnya adek gue muncul juga. Gue lihat dari jauh makin cantik aja adek gue, udah mulai beranjak remaja.
Gue : "Cha...."
Icha : "Eh abang... udah lama nunggunya bang?"?" Gue : "Belum kok..."
Icha langsung salam sambil nyium tangan gue. Meskipun cuma beda dua tahun tapi karena dari keluarga udah diajarin sopan santun sama orang yang lebih tua, apalagi kalo saudara kandung sendiri. Icha memang kalau lagi normal kayak gini dia hormat sama gue, tapi kalau udah marah dia bisa lebih parah dari gue, pernah waktu gue kelas 3 SMA dia pernah mukulin kepala gue pake raket tenis sampe berdarah cuma gara-gara rebutan remote tivi.
Gue sama icha emang meskipun saudara kandung tapi gak ada mirip-miripnya sama sekali, jadi kalo kita lagi jalan berdua banyak yang nyangka kita pacaran.
Icha : "Bang.. makan dulu lah ya... icha laper." Gue : "yaudah kalo gitu... abang juga belum makan.."
Gue sama icha langsung makan disalah satu foodcourt yang ada disekitaran bandara. gue lihat icah makannya lahap banget, kelaparan nih anak kayaknya.
Gue : "woy... nyantai cha, makannya.." Icha : "laper bang...."
Gue : "Emang tadi gak makan dulu sebelum berangkat..." Icha : "Udah sih... tapi transitnya di jakarta lama... makanya lapar lagi.." Gue : "Oh iya... gimana keadaan dirumah?""
Icha : "Baik-baik aja bang... tapi agak sepi pas abang kuliah disini... gak ada yang bisa dipukulin pake raket tennis lagi hehehe..."
Gue : "Ah, sial kau hahaha.... mama sama ayah gimana?"" Icha : "Sehat-sehat aja kok..."
Part 17 Dipalak adek sendiri
Setelah cukup lama gue sama icha makan siang dibandara. Akhirnya icha gue bawa mampir ke kos gue dulu. Sampai dikos gue lihat ada mas anang sama indra yang lagi nongkrong di ruang tv. dan seperti biasa kalo gue datang bawa cewek mereka langsung pada ribut.
Indra : "Buset si emen... pacarnya baru lagi...."
Mas anang : "Wah... lo kalo untuk urusan cewek emang dahsyat men...." Indra : "Kenalin dong sama kita..."
Gue lihat icha cuma senyum-senyum ngeliat mas anang sama indra.
Gue : " Ya udah kalo gitu... mas anang, ndra... kenalin ini adek kandung gue icha...." Indra : "Ah... gak mungkin... masa cewek cantik kayak gini punya abang kayak elo men..." Mas anang : "Ho'o... adik e ayu, kangmas e elek... "
Gue : "hahaha wes lah... tak naik sek yo..." Icha : "Mari mas indra... mas anang..." Mas anang & indra : "mari icha.... "
Gue langsung ajak icha masuk kamar gue. Dan tampa gue sadari icha langsung ngambil rokok yang ada diatas meja belajar gue. Orang rumah emang gak ada yang tau kalo gue ngerokok dan kali ini icha jadi orang pertama yang tau kalo gue ngerokok.
Icha : "Hayyooo... ngerokok kau sekarang ya, mentang-mentang jauh dari rumah..." Ini anak kalau lagi serius emang sopan santunnya langsung ilang sama gue.
Gue : "hehehe... ndak lah cha... jarang kok, itu aja masih sisa-sisa kemaren..." Icha : "Alah, jangan banyak cincong kau... aku bilangin mama ntar.." Gue : "Woy jangan nah... "
Icha : "Aku dikasih apa nih biar gak bilangin sama mama...." Gue : "terserah lah... tapi jangan bilang sama mama..."
Icha : " Kau belanjain aku baju ya, trus selama aku di jogja kau yang tanggung biayanya semua... oke deal?"
Gue : "Mak.. banyak kali mau kau... aku masih mahasiswa cha, kau kira aku kerja disini..." Icha : "Ya udah... aku telpon mama nih...."
Gue : "jangan nah.... iya iya, aku yang nanggung semua..."
Icha : "Nah gitu dong.... sekali-kali jadi abang yang nurut sama adeknya... hehehehe" Icha ngucek-ngucek rambut gue. Sial nih anak, bakat premannya keluar.
Icha : "bang... icha mau mandi nah... handuknya mana...?" Gue : "Ambil aja dijemuran sebelah kamar mandi...."
Gue langsung turun ke ruang tv dan disana masih ada mas anang sama si indra.
Mas anang : "men... yang tadi itu beneran adik kandung lo?"" Gue : "Iya mas, pie?"
Indra : "Kok gak ada mirip-miripnya men hahaha..." Mas anang : "hahaha jangan-jangan lo anak pungut men.." Gue : "Ndasssmu... "
Mas anang & indra : "Bwahahaha....."
Part 18 Nasgor si icha Hari ini gue sama icha keliling-keliling menikmati suasana kota jogja, mulai dari keraton, alun-alun hingga malioboro. Sampai akhirnya kita sampai di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar di kota jogja. Gue cuma bisa ngikutin icha keluar masuk toko baju. Dan akhirnya icha nyangkut cukup lama disebuah outlet baju cewek yang cukup ramai. Gue perhatiin dari sekian banyak yang masuk ke toko baju ini cuma gue cowok satu-satunya yang ada disini.
Icha : "bang, gimana icha cocok gak pake baju kayak gini?" Icha memamerkan sebuah dress warna merah.
Gue : "bagus kok... "
Icha : "Ntar icha coba dulu..."
Icha langsung masuk ke fitting room. dan tiba-tiba ada yang manggil nama gue. dan ternyata itu siska, cewek yang pernah gue ajak kenalan gara-gara kalah main kartu.
Siska : "Emen... lo ngapain disini?"?"
Gue : "Eh elo sis... ini lagi nemenin adik gue nih.... btw, lo kerja disini ya?"" Siska : "Iya nih... eh, yang mana adik lo men...?"
Gue : "lagi di fitting room sis..."
Sesaat kemudian icha keluar dari fitting room sambil mengenakan dress yang tadi.
Icha : "Gimana bang... bagus gak?"" Gue : "Bagus kok cha.... "
Siska : "Wah, ini adek lo men?"" Gue : "Iya .."
Siska : "Cakep ya... cocok, abangnya ganteng adiknya cakep hehe..." Icha : "kakak pacarnya bang emen ya?"?"
Siska : "Hahaha enggak kok... Oh iya namanya siapa?" Icha : "Icha kak... kakak?"
Siska : "Siska..."
Gue : "Gimana cha... udah selesai milih bajunya?"" Icha : "... udah bang.."
Akhirnya cukup banyak belanjaannya si icah yang haru gue bayarin.
Siska : "Hehehe... sebagai abang baik juga lo men... sampai-sampai belanjaiin adik lo banyak gini.." Gue : "ya gimana lagi sis adik satu-satunya... hehehe"
Dan selesai sudah gue nemenin icha belanja, terlihat senyum sumringah di wajahnya karena senang semua belanjaannya dibayarin gue.
Jam 9 malam gue sama icha langsung pulang ke rumah gue. Gue sengaja gak ngajak icha nginap dikos gue dan lagian udah lumayan lama juga gue gak nginap dirumah. Icha langsung masuk kekamarnya dan langsung ketiduran. sementara gue ketiduran diruang tivi. ***
Jam dihape gue menunjukkan pukul 7 pagi ketika icha teriak-teriak bangunin gue.
Icha : "Bang...bang... bangun nah... tuh udah icha masakin nasi goreng..."
Kemudian langsung tercium aroma nasi goreng buatan icha yang membuat gue tiba-tiba kangen rumah. Karena biasanya kalo dirumah setiap pagi icha sama emak gue selalu bikinin nasi goreng buat sarapan. Dengan semangat 45 lima gue kekamar mandi buat cuci muka dan langsung melahap nasgor buatan si icha.
Icha : "gimana bang?"" enak kah?""
Gue : "Hmmm.. mantep cha, jadi kangen rumah hehe..." Icha : "Makanya kalo besok-besok libur lagi pulanglah ke sumatera.." Gue : "Iya cha... liburan semester depan kayaknya abang pulang kok.." Icha : "harus lah... mama tuh udah rindu banget sama abang...."
Sedang asik-asik makan melahap nasi gorengnya icha tiba-tiba hape gue bunyi. Mas anang.
Gue : "Hallo mas... pie?"
Mas anang : "Eh, ntar malam mingguan gue sama anak-anak kos main ke rumah lo ya, sambil nonton bola bareng kita... boleh gak men?""
Gue : "Boleh mas... nyantai aja, bawa pasangan masing-masing biar rame hehehe..." Mas anang : "Wah boleh tu men... sekalian bakar-bakaran jagung kita hahaha..." Gue : "Iya mas... ntar siang gue siapin alat-alatnya mas..."
Mas anang : "Oke deh, ntar gue sama indra ke pasar cari jagung..." Gue : "oke deh kalo gitu... "
Icha : "Siapa bang....?""
Gue : "Anak-anak kos abang cha... ntar malem mereka mau main kesini.. gapapa kan?"" Icha : "Ya gapapa lah bang... malah senang icha, kan biar bisa kenal sama teman-teman abang juga..."
Gue : "Baguslah kalo gitu... ntar rencananya mau bakar-bakar jagung..." Icha : "Wah seru tuh kayaknya... Oh iya bang, abang dijogja udah punya pacar belum sih?"" Gue : "Hehehe belum cha...."
Icha : "Aiihhhh payah kau bang... "
Gue : "Hahaha kalau abang mah nyantai cha... punya gak punya yang penting hepi hehehe..." Icha : "kak siska yang kemaren itu lumayan juga lho bang hahaha.."
Gue : "Hahahaha..."
Icha : "Masa gak ada sih bang?" Emang temen-temen kampus abang gak ada yang cantik ya?"" Gue : "yang cantik sih banyak cha, tapi gak ada yang mau sama abang hehehe" Icha : "Wah... masa gak ada sih yang mau sama abangku yang super kece ini" hahaha" Gue : "Hahahahaha..."
Part 19 Siska Udah lumayan lama gue gak cerita kayak gini sama icha, sedikit rasa rindu dengan suasana rumah di sumatera pun terobati dengan datangnya icha. Sejak SMA gue emang sering cerita atau sekedar curhat sama dia dan dia pun sebaliknya, mungkin karena memang umur kita yang gak terlalu jauh jaraknya dan dia adik gue satu-satunya.
Siang ini gue sama icha lumayan sibuk dirumah buat nyiapin apa yang perlu disiapin buat acara bakar-bakaran nanti malam, mulai dari cemilan, minuman ringan, alat-alat buat bakar jagung dan sekalian beres-beres rumah.
Icha : "bang.. gimana kalo temen-temen kampus abang diajak juga biar tambah rame.. " Gue : "wah gak bisa cha... mereka lagi pada liburan di solo.."
Icha : "Ya udah kalo gitu ajak kak siska aja hehehe..." Gue : "Wah... iya juga ya... "
Icha : "Iya bang.... siapa tau abang bisa tambah dekat sama kak siska hehehe..." Gue : "kalo icha liat-liat cocok gak kalo seandainya abang jadian sama kak siska?"" Icha : "cocok aja sih bang... kak siska orangnya cantik, seksi pulak hehe..."
Jujur aja gue agak bingung dan ragu buat ngajak siska datang kerumah gue, soalnya baru aja kenal dan baru dua kali ketemu. Tapi disisi lain cuma dia satu-satunya yang paling memungkin untuk gue ajak datang kerumah gue, karena tika, dimas, wulan dan amel lagi liburan di solo. Ah, kayaknya juga gak ada salahnya gue si siska, siapa tau kalau udah dekat trus cocok bisa aja ada kemungkinan gue gebet dia hehehe. *Gambling mode on*
Sms to siska : "Sis... ini gue emen. kira ntar malem lo ada acara gak?" Tak perlu lama, dan gayung pun bersambut. siska langsung balas sms gue.
Sms from siska : "Gak ada men, selow gue... emang kenapa?"
Sms to siska : "Gini sis... ntar malem gue mau bakar-bakar jagung dirumah gue.. lo bisa datang gak?"
Sms from siska : "Wah boleh men.. emang rumah lo dimana" ntar abis maghrib gue kesana." Sms to siska : "Wah, gue aja yang jemput elo sis. kirim alamat rumah lo. "
Dan kemudian siska membalas sms gue dengan mengirim alamat rumahnya. Tiba-tiba icha nyeletuk.
Icha : "gimana bang, kak siska mau?"" Gue : "Mau dong hehehe..."
Icha : "Asikk... tos dulu..."
Akhirnya jam setengah 7 malam selesai maghrib gue langsung meluncur ke rumah siska, tak butuh waktu lama buat gue untuk menemukan rumah siska. Dan gue lihat malam ini dia terlihat cantik, dia memakai kaos hitam polos dengan jeans dongker yang lumayan ketat ditambah dengan sneakers hitam putih. Simple namun kalau emang udah cantik gak bakal bisa disembunyiin.
Dan gue sama siska pun langsung menuju ke rumah, dijalan gue agak sedikit gak konsentrasi bawa motor karena gaya boncengan siska yang sedikit membuat jantung gue deg-degan. nempel dan gue hanya bisa pasrah dan sedikit menikmati. maklumlah jomblo kalo dikasih yang kayak gini ya harus dinikmati.
Didalam hati gue berpikir, kalo kayak gini bukan "Witing tresno jalaran soko kulino" tapi "Tresno jalaran soko boncengan".
Sampai dirumah gue lihat udah banyak motor yang parkir, anak kos udah pada datang kayaknya.
Siska : "Wah rame ya men.... malu gue "
Gue : "Udah... nyantai sis, ini temen-temen gue semua kok..." Siska : "tapi kan gue gak kenal men...."
Gue : "makanya ntar kenalan dulu biar asik hehehe... lagian ada adek gue kok, nyantai aja...." Part 20 Ika
Gue sama siska langsung masuk kedalam dan didalam ternyata udah ada mas anang sama pacarnya, indra juga sama pacarnya dan juga ada anak kos yang lain Budi dan Ari. Gue lihat mereka lagi asik cerita-cerita sama adek gue. Dan ketika gue sama siska masuk kedalam mereka semua langsung melihat kearah gue dan siska.
Mas anang : "Wah ini, tamu utamanya udah datang nih..." Indra : " itu mbaknya dikenalin sama kita-kita dong men..." Icha : "Ayo bang... kak siska nya dikenalin dong..." Gue : "Eh semuanya... kenalin ini siska temen gue "
Dan akhirnya anak-anak langsung berkenalan dengan siska. Sementara gue lihat mas anang dan indra senyumsenyum gak jelas kearah gue.
Indra : "Ehmm.. siska, kalo boleh tau siapanya emen ya?"" Siska : "Maksudnya gimana ya?"
Mas anang : "Maksudnya... gebetannya emen kah, pacarnya emen kah, atau temen aja?"" Siska : "Oohhh hahaha.... gue temennya emen... bener kan men?""
Gue : "hhmmnnn iya, temen... "
Sial nih mas anang sama si indra sengaja bikin awkward moment kayak gini. Setelah sempat mati kutu gue gara-gara mas anang, akhirnya adek gue icha langsung kembali mecairkan suasana dengan mengajak siska cerita ngalor ngidul. Namun si icha ngeliat kearah gue dengan tatapan mata yang seakan-akan berbicara "Kau utang budi sama aku". Sial, pasti ini anak bakal malakin gue lagi.
Dan akhirnya dimulailah acara bakar-bakar jagung, gue lihat anak-anak ada sibuk meracik bumbu-bumbu, ada yang sibuk main gitar, ada yang cerita-cerita dan ketawa-ketawa gak jelas, dan siska gue lihat udah mulai akrab dengan anak-anak. Ada banyak senyum dan tawa yang tercipta malam ini. Kemudian adik gue icha yang dari tadi sibuk bakar-bakar menghampiri gue.
Icha : "Bang... sukses nih acara bakar-bakarnya..." Gue : "Ya baguslah kalo gitu cha"
Icha : "Dan kayaknya kak siska juga udah mulai akrab tuh sama teman-teman abang yang lain...." Gue : "Trus...?""
Icha : "Ya gapapa... tadi kan sempat agak canggung tuh kak siska nya...." Gue : "Dan?""
Icha : "Sekarang udah gak lagi.... berkat siapa coba?"?"
Gue : "Udahlah cha, abang udah ngerti ujungnya omongan icha kearah mana..." Icha : "Hehehe... bagus lah, besok traktir icha belanja lagi..."
Gue : "Sak karepmu cha...."
Kemudian gue lihat siska datang kearah gue sambil bawa jagung bakar.
Siska : "Nih men... buat elo..." Gue : " Wah... makasih sis..."
Mas anang : "Cie...cie... dapat jagung cinta tuh men dari siska...."
Anak-anak : "Hahahahaha !!!!!......." Gue : "Jangan dengerin mereka ya sis..." Siska : "Iya men.... nyantai aja...." Gue : "Maaf ya sis, acara bakar-bakarnya cuma gini-gini aja..."
Siska : "Asik kok men... gue seneng... lagian gue jadi banyak kenal sama temen-temen lo..." Gue : "Wah sukur deh kalo gitu..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam ketika anak-anak mulai pamit pulang satu-satu. Sementara itu siska sama icha gue lihat masih sibuk beres-beres rumah. Jujur gue gak sama siska yang malah bantu-bantu si icha nyapu-nyapu rumah.
Gue : "Cha... ntar biar abang aja yang bantu bersihin, jangan ngerepotin kak siska..." Siska : "Udah gapapa kali men... "
Gue : "aduh gue gak enak nih... lagian udah malem sis, lo belum gue anter pulang..." Siska : "Nyantai aja kali men.... gue biasa pulang malem kok, lagian ortu gue juga lagi gak dirumah..." Gue : "Yakin lo gapapa...?"
Siska : "Iya emen bawel...."
Icha : "Cie... perhatian banget si abang sama kak siska..." Gue : "Heh anak kecil jangan ikut campur"
Siska : Akhirnya udah hampir jam satu malam gue baru anter siska pulang, dijalan gue sama siska lebih banyak diam menikmati lamunan masing-masing. Sebenarnya ada sedikit rasa senang dalam hati gue, karena malam ini, selain anak-anak kos yang udah pada main ke rumah , gue sedikit senang dengan adanya siska. Setelah gue perhatiin siska anaknya baik banget, perhatian dan easy going.
Coba aja kalo ada tika, wulan, amel dan dimas pasti bakal lebih seru lagi. Mereka lagi ngapain ya disana. Gak kerasa karena kebanyakan ngelamun gue udah nyampe di depan rumahnya siska.
Siska : " men.... makasih ya buat malam ini..."
Gue : "sama-sama sis... gue seneng banget lo bisa datang ke rumah gue..." Siska : "Men, mulai sekarang panggil gue Ika aja..."
Gue : "Ika?"?"
Siska : "Iya, itu panggilan gue dari kecil..." Gue : "Iya ka... "
Siska : "Ya udah men.... gue masuk dulu ya..." Kemudian siska berjalan kearah gerbang rumahnya.
Gue : "Ehmmm.. ika... kapan-kapan boleh kan gue ajak lo keluar lagi?"" Siska : "boleh emen "
Gue : "Ya udah kalo gitu... gue cabut dulu ya..." Siska : "Hati-hati ya men...."
Part 21 Semester dua Pagi ini gue bangun dengan senyum sumringah dengan adanya sms dari siska yang nanyain "udah sarapan", jangan lupa mandi". Meskipun hanya sekedar sms namun berdampak besar untuk mood gue pagi ini karena ada yang merhatiin.
Udah empat hari sejak siska main ke rumah. Gue jadi semakin sering smsan sama siska sekedar mengingatkan gue untuk makan, mandi, tidur dan lain-lain. Dan gitu juga sebaliknya. Imajinasi liar pun mulai meracuni otak gue yang berkhayal seandainya gue jadian sama siska. Namun lagi-lagi bayangan si tika yang sedang duduk diatas kasur sambil memainkan gitar muncul diotak gue. Oh men, what the f*ck is wrong with you". Dia kan udah punya gebetan.
Setan yang seolah-olah ada ditelinga kiri gue berbisik. "udah, lupain aja si tika, embat apa yang ada didepan mata..."
Icha : "Woy bang... ngelamun aja kerjaan kau..." Gue : "Aihh tokek... ngagetin aja kau cha..."
Icha : "Mandi nah... temenin icha cari tiket buat pulang..." Gue : "Bentar lagi lah... "
Icha : "Kenapa bang?"" masih kepikiran kak siska kah?"" " Gue : "Sok tau kau..."
Icha : "Aihhh jujur aja lah... icha setuju kok kalo abang jadian sama kak siska... hehehe.." Gue : "Makin dak jelas aja kau cha.... abang mandi dulu..."
Akhirnya gue sama icha muter-muter lagi buat cari tiket pulang dan sekalian nyari oleh-oleh khas jogja. Cukup lama gue sama icha keliling jogja, hingga akhirnya hari sudah mulai gelap dan kita duduk disebuah cafe. Terlihat ada raut wajah senang icha karena semua barang-barang yang dicari setelah seharian keliling jogja dapat semua.
Icha : "Makasih ya bang... icha udah ditraktir banyak selama di jogja.." Gue : "Gapapa cha... yang penting icha senang..."
Icha : "hehehe... senang kok bang... apalagi kalo abang jadian sama kak siska hehehe.." Gue : "kayaknya kau ngotot betul nyuruh-nyuruh abang jadian sama siska..." Icha : "Iyalah... biar ada yang merhatiin abang disini...."
Gue : "Hehehe kita liat ntar aja cha, kayak apa jadinya..." ***
Jarum jam ditangan gue masih menunjukkan pukul 6 pagi, gue sama icha udah ada dibandara karena memang icha dapat pesawat pagi untuk pulang ke sumatera. Sekitar lima belas menit gue duduk dikursi yang ada didepan ruang check-in bandara, akhirnya terdengar bahwa pesawat yang akan ditumpangi icha akan segera berangkat.
Icha : "Icha masuk dulu ya bang...."
Gue : "Iya cha... hati-hati ya, ntar kalo udah sampai dirumah kabarin abang ya..." Icha : "Iya bang... abang jaga diri baik-baik ya disini.."
Gue : "iya cha... tenang aja... salam buat mama sama ayah ya..." Icha : "iya bang, icha masuk dulu bang...."
Kemudian icha langsung masuk menuju ruang check-in. ***
Setelah hampir tiga minggu liburan semester satu, akhirnya aktivitas kampus berjalan normal kembali dan hari ini adalah hari pertama kuliah untuk semester dua. Dan selama tiga minggu juga gue gak ketemu sama tika, wulan dan dimas. Dan pagi ini gue sedikit telat datang ke kampus.
Gue berlari menelusuri lorong-lorong kelas dan akhirnya sampai didepan kelas paling ujung, gue coba melihat dari jendela dan ternyata kuliah sudah dimulai. Tika, wulan dan dimas udah ada didalam. Dan dengan raguragu gue coba memberanikan diri untuk masuk dan anak-anak yang ada didalam kelas langsung melihat kearah gue.
Bu dosen : "Ada apa mas?""
Gue : "Hmm saya kelasnya disini buk..." Bu dosen : "kamu tau sekarang udah jam berapa...?" Gue : "Jam delapan bu..."
Bu dosen : "Dan itu berarti?"" Gue : "Saya telat 30 menit bu..."
Bu dosen : "Silahkan masuk dipertemuan selanjutnya saja mas..." Gue : "I..iya bu... maaf..."
Ah sial, gak boleh masuk lagi. Gue langsung melangkahkan kaki ke kantin, terlihat suasana kantin pagi ini masih sepi. Gue langsung duduk dikursi paling pojok sambil menikmati kopi yang gue pesan dan ditemani sebatang rokok. Sesaat kemudian hape gue berbunyi, ada sms dari siska.
Sms from siska : "Pagi emen... semangat ya kuliahnya.."
Sms to siska : "Pagi juga ka... iya ka, tapi gue diusir dari kelas nih hehe.." Sms from siska : "Lho... kok bisa" Telat ya?"
Sms to siska : "Iya hehehe... Lo gak kerja?"
Sms from siska : "gue lagi off men... main ke rumah lah..." Sms to siska : "Wah... ntar sore deh gue main kesana.." Sms from siska : "Gue tunggu ya men..."
Part 22 Tatto imut si Ika
Gak terasa udah jam 9 aja, gue lihat kantin udah mulai rame. Dan dari kejauhan terlihat wulan berjalan kearah gue. Tiga minggu gak ketemu ada sedikit perubahan dengan wajah wulan, dia gak pake kacamata.
Wulan : "Emenn.... kenapa tadi telat?"?"
Gue : "hehehe telat bangun gue lan.... eh, tumben nih gak pake kacamata?" Wulan : "hehehe... kenapa?" makin cantik ya?"
Gue : "hhmmnn... iya sih, apalagi kalo gak pake baju, makin cantik...." Wulan : "Emmennn...!!!!"
Gue : "hehe iya iya makin cantik lan.... gimana kemaren liburan disolo?"" Wulan : "Asikk men... ada mas arya juga yang nyusul ke solo?"" Gue : "Lho ngapain tu anak ikut juga....?"
Wulan : "Biasalah men... nyusul si tika dia...." Gue : "Oh iya, dimas sama tika mana?"" Wulan : "Tuh..."
Gue lihat tika dan dimas sedang berjalan kearah gue diikuti arya. Tika : "Emmmeeennn.....!!!
Ni anak teriak keras manggil nama gue sampai-sampai kantin yang tadinya ribut jadi mendadak hening sejenak. Tika yang jadi salah tingkah karena diliatin satu kantin hanya bisa berjalan sambil nunduk karena nahan malu.
Tika : "men... hayooo tadi kenapa telat, pasti semalem habis nginepin cewek ya?"" Gue : "Hussss... sembarangan kalo ngomong.."
Dimas : "Alahh.. iki bocah paling tangine (bangun) telat..." Gue : "hehehe..... gimana liburan kemaren?"?"
Dimas : "Seru men... apalagi kalo ada lo pasti lebih seru lagi.." Tika : "Iya nih, nyesel deh lo gak ikut men..."
Wulan : "Oh iya men, adik lo masih di jogja apa udah balik?"" Gue : "udah balik lan..."
Dimas : "Wah gue gak sempat kenalan nih..."
Tika : "Iya nih... gue juga gak sempat ketemu sama calon adik ipar gue...hehehe " Gue : "hohoho karepmu tik... Oh iya mas arya kemaren juga ikutan ke solo?" Mas arya : " Haha iya men, lagian gak ada kerjaan gue di jogja" Dimas : "Oh iya men... ntar sore nongkrong tempatnya amel ya..." Gue : "Wah kayaknya gue gak bisa nih.... "
Wulan : "Lho kenapa men..." jangan bilang adik lo mau datang lagi..." Tika : "Ah si emen sekarang jadi gak asik gini..."
Gue : "Hehehe ya maaf, gue udah ada janji sama temen gue..." Tika : "Temen yang mana....?"
Gue : "Ada deh... "
Tika : "gak rame kalo gak ada elo men..."
Gue : "kan ada mas arya nih yang bakal bikin rame... ya gak mas... hehehe" Mas arya : "Hahaha bisa aja lo men..."
Setelah seharian dikampus akhirnya jam kuliah terakhir selesai juga, gue segera bergegas keparkiran dan langsung meluncur ke rumah siska. Matahari sore memancarkan cahaya keemasan yang membuat suasana sore ini terasa nyaman. Gue lihat dijalanan banyak juga mahasiswa kayak gue baru pulang dari kampus masingmasing, orang-orang yang baru pulang kerja dan seyuman ramah mereka dijalanan yang membuat hati tenang.
Oh, jogja memang istimewa.
Beberapa menit kemudian gue udah didepan gerbang rumahnya siska. Sore ini siska keliatan seksi dengan tanktop hitam plus boxer imutnya yang pendeknya gak karu-karuan. Dan satu lagi yang membuat gue sedikit kaget, ternyata siska memiliki tatto di leher bawah dan dilengan sebelah kiri. Cadas. Kita berdua duduk diteras.
Gue : "Gue baru tau kalo lo punya tatto ka...."
Siska : "Ah jadi malu nih gue... apa gue ganti baju aja ya...." Please girl, don't change your outfit. Cause i really enjoy it.
Gue : "Gak usah ka.... gini aja tetep cantik kok..." Siska : "Oh iya men... mau minum apa nih?"?" Gue : "Gak usah repot-repot ka..."
Siska : "alah nyantai aja kali men.... gue bikinin kopi ya..." Gue : "wah boleh tuh...."
Siska : "Tunggu bentar ya..."
Kemudian siska masuk kedalam. Namun ketika siska sedang didalam membuatkan kopi tiba-tiba ada yang datang, gue lihat ada mobil yang masuk ke gerbang rumahnya siska, dan didalam mobil tersebut seorang ibukibuk. Jangan-jangan ini orang tuanya siska. Wah mampus nih gua. Tapi setelah ibu-ibu tersebut keluar dari mobil dan melihat wajahnya gue ngerasa gak asing, kayaknya gue pernah ketemu sama ibu ini, tapi dimana ya. Oh wait, ini kan ibu dosen yang tadi ngusir gue dari kelas .
Wah mampus gue bisa-bisa dapat nilai jelek nih dimata kuliah yang diajarin ibu ini.
Part 23 Bude Dosen Ditengah-tengah kebingungan gue, akhirnya siska keluar sambil membawakan secangkir kopi. Siska : "Eh ada bude..."
Oh ternyata ini bude nya siska.
Bude siska : "ka, ini bude bawain cemilan... ika sendirian dirumah?" Siska : "Wah makasih bude.... enggak kok, ika lagi sama temen..." Kemudian bude nya siska melihat kearah gue. Mampus lah. Bude siska : "Lho, kamu kan mahasiswa saya yang tadi pagi telat ya?"" Gue : "eh... i...iya bu... saya yang tadi pagi telat..."
Bude siska : "kamu temannya ika...?"
Gue : "Iya bu..."
Siska : "oohh... jadi tadi pagi kamu telat pas ambil kelasnya bude gue men?"?" Bude siska : "Lain kali kalo masuk kelas saya jangan telat lagi ya..." Gue : "Iya bu, maaf.."
Bude Siska : "Ya udah dilanjutin lagi ngobrol sama ika.... ka, bude masuk dulu ya..." Siska : "Iya bude..."
Kemudian bude nya siska masuk kedalam rumah, sementara gue masih sedikit grogi. Oh god, ternyata gue deket sama keponakan dosen yang pernah ngusir gue dari kelas.
Siska : "Woy.... ngelamun aja... monggo diminum kopinya..." Gue : "Eh, iya ka..."
Gue langsung nyeruput kopi buatannya siska. Mantap.
Siska : "Jadi dosen yang ngusir elo tadi pagi itu bude gue men?"?" Gue : "Hehehe iya ka..."
Siska : "Hahahaha... oh iya gue juga lupa cerita kalo bude gue dosen dikampus lo...." Gue : "emang bude lo sering kesini ka?""
Siska : "lumayan sering sih... biasanya sore kalo dari kampus dia pasti mampir kesini..." Gue : "oh iya ka... orang tua lo mana?""
Siska : "Kenapa emang?" mau ngelamar gue lo" hahahaha" Gue : "hahahaha enggak lah, nanya aja..."
Siska : "papa mama gue kerja dikalimantan men..." Gue : "Trus kenapa gak ikut kesana?""
Siska : "Males men... gue masih betah banget di jogja..." Gue : "Trus dirumah ini lo tinggal sendiri?""
Siska : "Iyap... makanya gue kerja, biar gak bosen...hehehe" Gue : "Kenapa gak kuliah aja?"
Siska : "Males hehehe..."
Tidak terasa cukup lama gue cerita-cerita sama siska dan akhirnya gue pulang kekos udah jam 10 malam. Dan langsung tidur, karena besok ada mata kuliah yang diajarin bude nya siska, bisa gawat kalau sampai telat lagi.
*** Udah hampir dua bulan kuliah semester dua berjalan, hubungan gue sama siska jadi semakin dekat. Gue cukup sering main ke rumahnya siska dan gitu juga sebaliknya siska sering mampir kekos kalau dia sedang libur kerja. Sementara itu hubungan gue sama anak-anak kampus kayak tika, wulan dan dimas masih lancar-lancar aja. Hanya saja kita berempat udah jarang ngumpul-ngumpul kayak semester satu.
Siang ini gue duduk dikantin ditemani si kuncir (Wulan), sementara itu dimas & tika sibuk dikantor jurusan karena ada rapat organisasi.
Wulan : "Men.... lo kangen gak sih kita ngumpul-ngumpul lagi kayak semster satu?"?" Gue : "kangen lah lan.... tapi kan udah pada sibuk sama urusan masing-masing..." Wulan : "Elo juga sih... jarang banget mau kalau diajak ngumpul..." Gue : "ya maaf lan... "
Wulan : "oh iya men... kayaknya si tika bentar lagi bakal jadian tuh sama si arya..." Gue : "Iya kah?""
Wulan : "Iya, kemaren tika cerita ama gue... arya sering banget ngajakin dia keluar..." Gue : "kalo dimas gimana?"?"
Wulan : "Dimas kayaknya mundur dari mbak nia?"" Gue : "Lho... kok iso?"
Wulan : "Yo mbuh... mbok koe takon dewe karo bocahe.... makanya men, kita ngumpul-ngumpul lagi yuk biar bisa cerita-cerita.."
Gue : "Ya udah... ntar sore di tempatnya si amel ya... ntar lo kabarin tika sama dimas ya..." Wulan : "Lho, emang lo mau kemana?""
Gue : "Gue mau service motor dulu lan.... gapapa ya gue tinggal..." Wulan : "Ya udah men... hati-hati ya.."
Akhirnya setelah selesai service motor kesayangan gue langsung meluncur ketempatnya amel. Gue lihat tika, wulan dan dimas belum datang. Cuma gue sendiri. Gue duduk di kursi paling pojok, spot favorit gue sama anak-anak kalo lagi ngumpul.
Amel : "Eh, sendirian aja men?" yang lain mana?"?" Gue : "nyusul kayaknya mereka mel..."
Amel : "Oh iya... mau pesan apa nih?" Gue : "Biasa mel... kopi hitam tampa gula..." Amel : "Oke deh... bentar ya.."
Part 24 Aku Disampingmu Cukup lama gue duduk sendiri hanya ditemani rokok dan kopi. Hampir 30 menit barulah muncul wajah-wajah gak bersalah tika, wulan dan dimas.
Tika : "Emeennn.... maaf ya kalo nunggunya lama... " Tika ngucek-ngucek rambut gue.
Gue : "Enggak kok.... baru 30 menit doang..."
Dimas : "hehehe sori lee... tadi gue sama wulan harus diam-diam dulu nyulik si tika dari mas arya hahaha..." Tika : "Ih... apaan sih lo dim..."
Gue : "Oh iya tik... lo udah jadian ya sama mas arya?"" Tika : "kok nanya gitu"... lo cemburu ya" hehehe" Gue : "Hohohoho.... lo gimana sama mbak nia dim?"" Dimas : " Kandas men.... kayaknya gak cocok gue sama senior..." Gue : "Elo lan?" gimana sama gebetan lo.."
Wulan : "Hmmm... lancar-lancar aja men... " Gue : "bagus lah kalo gitu... "
Tika : "Eh guys... gue mau cerita nih..."
Serentak gue dimas dan wulan langsung melihat tika. Terlihat raut wajahnya berubah menjadi serius.
Tika : "Kemaren mas arya nembak gue?"" Wulan : "What....?" Serius tik...?"
Dimas : "Wahh... gue udah nebak mas arya bakal nembak elo tik.." Gue : "Nembaknya pake apa tik?" Dragunov, M16, atau AK-47?" hehehe" Wulan : "Emennn... serius dong....!!!"
Gue : "Sori sori... lanjut tik..." Wulan : "Trus lo jawab apa?""
Tika : "Gue terima... gue bingung harus ajawab apalagi.." Dimas : "Berarti lo sekarang udah resmi pacaran sama dia?"?" Tika : "Ya gitulah.... tapi gue belum ada rasa apa-apa sama dia" Wulan : "ya susah juga sih kalo kayak gini, menurut lo gimana men?"?" Gue : "Ya dijalanin dulu aja tik... rasa sayang bisa timbul dari kebiasaan kok...." Tika : "Tapi gue bingung men... "
Gue : "Kenapa bingung?".... kalo pas waktu dia nembak elo trus elo langsung terima, itu tandanya dalam kondisi spontan pikiran lo nerima dia... kalo elo disaat kayak gitu berani nerima dia berarti setengah dari hati lo udah nerima dia dan setengahnya lagi masih ragu-ragu..."
Tika : "Mungkin elo bener men.... setengah dari hati gue saat ini ada orang lain, selain mas arya..."
Kemudian suasana menjadi hening. Gue lihat tika pandangannya kosong sambil menyandarkan dagu ditangannya. Gue lihat dimas sama wulan juga ikut-ikutan diam. Jujur aja gue gak tega ngeliat salah satu temen gue tiba-tiba murung kayak gini. Kemudian gue berdiri dari tempat duduk gue.
Wulan : "Kemana men?"?" Gue : "Ke toilet bentar..."
Gue berjalan menjauh dari meja menuju kearah toilet. dan pas didepan toilet gue lihat amel sedang sibuk di meja kasir. gue kasih kode supaya amel mendekat ke depan toilet.
Amel : "kenapa men?""
Gue : "Akustikan sore ini ada yang ngisi gak?" Amel : "Gak ada men..."
Gue : "Gue boleh nyanyi satu lagu gak mel?""
Amel : "Wah, boleh banget men... tinggal naik aja kepanggung...."
Gue langsung naik keatas panggung, dan yang membuat gue cukup berani adalah karena sore ini pengunjung di cafe nya si amel masih sepi. Gue lihat kearah wulan dan dimas mereka senyum-senyum penuh arti sementara itu tika masih gak sadar kalau gue udah dipanggung.
Gue : "Selamat sore semuanya..."
Spontan beberapa pengunjung cafe langsung melihat kearah gue. Termasuk tika yang dari tadi melamun gak jelas terlihat sedikit kaget.
Gue : "Sore teman-teman semua... ijinkan saya membawakan sebuah lagu untuk menghibur teman-teman semua, terutama untuk yang lagi sedih, yang lagi galau dan yang lagi banyak pikiran... selamat menikmati..."
"kulihat engkau diam larut hening dalam sepi hatimu...
ku tahu engkau lelah berat tuk melangkah ke mana arahmu... tenanglah tenang... aku di sampingmu slalu ada menjagamu
tenang lah tenang... aku di sisimu
slalu ada menuntun mu pejamkan matamu jangan pernah ragu untuk melangkah... raihlah semua
angan dan mimpimu inilah waktumu
sandarkanlah kepalamu di bahuku
menangislah& " Indra cilapop Aku disampingmu
Selesai nyanyi gue langsung turun dari panggung dan langsung balik ke tempat duduk, gue lihat tika udah mulai hilang raut murung di wajahnya, terlihat secuil senyuman manis dari wajahnya.
Tika : "Wah... emen... gue kirain tadi lo benar-beanr pergi ke toilet..." Dimas : "Makanya tik, jangan murung lagi... udah dihibur sama emen tuh.." Wulan : "Tumben men... biasanya lo kalo disuruh akustikan pasti ogah-ogahan...." Gue : "Gapapalah.... gue gak tega ngeliat temen gue murung gini..." Gue ucek-ucek rambutnya si tika.
Tika : "Men.... makasih ya, lo emang teman gue paling josss..."
Gue : "Makanya tik... lo jangan murung lagi ya, masih banyak alasan untuk tersenyum tik..." Tika : "Iya men... makasih banget ya men... "
Wulan : "Oh iya men... lo sekarang lagi deket sama siapa sih?"" Dimas : "Iya nih, dikenalin sama kita-kita lah...."
Gue : "hahaha... ntar kalo waktunya tepat pasti gue kenalin kok.." Tika : "Duh bang emen udah mau punya pacar aja...." Gue : "Hahaha belom lah tik, masih deket doang ini..."
Tika : "Gapapa... asal bang emen senang kita juga ikut senang kok hahaha..." Gue : "baguslah kalo gitu hehehe..."
*** Part 25 Awkward Moment Malam ini gue sama siska sedang duduk-duduk di kursi yang ada didepan kamar kos gue. Karena memang tadi sore gue yang jemput dia pulang dari kerja. Gue lihat siska sedang sibuk memainkan hape nya.
Siska : "Men... kita beli bir yuk..."
Gue : "Hahhh... gue gak salah denger nih?"?"
Siska : "hahaha enggak men... lo kaget tau gue suka ngebir?"?"
Gue : "Enggak kok ka... cuma gak keliatan aja kalo elo ternyata doyan ngebir hehehe.." Siska : "Udah yuk keluar beli..."
Gue : "ayokk.."
Akhirnya gue sama siska pergi kesalah satu minimarket 24 jam. Setelah sampai disana gue langsung ambil 6 kaleng bir dan beberapa cemilan.
Sampai dikosan siska langsung membuka kaleng bir dan langsung minum. Keliatan ini kayaknya udah biasa minum. Gak butuh waktu lama buat siska ngabisin 2 kaleng bir sendirian, gue lihat matanya udah mulai merah.
Siska : "Men... main gitar dong biar gue bisa tidur..." Gue : "Mau request lagu apa ka?""
Siska : " apa aja men..."
Dan gue pun langsung memainkan gitar, sementara itu siska duduk disamping sambil menyandarkan kepalanya di bahu gue. Sekitar lima belas menit gue nyanyi gak jelas, siska udah nyenyak banget tidur dibahu gue. Sementara itu gue cuma bisa melamun sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang masih tersisa sambil menikmati sabatang rokok. Malam yang indah, rokok, bir, dan makhluk manis yang sedang tertidur pulas di bahu gue. Namun gak lama kemudian siska tiba-tiba bangun.
Siska : "Men... kamu belum ngantuk?"" Gue : "Belum ka..."
Siska : "Kenapa?"
Gue : "Ini... bibir gue masih kerasa pait banget gara-gara bir.."
Tiba-tiba siska langsung naik ke pangkuan gue dan kedua tangannya sekarang memegang wajah gue. Dan kemudian sebuah kecupan lembut mendarat dibibir gue.
Siska : "Masih gak enak?"" Gue : *cuma bisa geleng-geleng*
Gue cuma bisa diam sambil mentap indah bola mata siska, dan kembali sebuah kecupan lembut yang membuat tubuh gue bergetar dan kali ini gue balas kecupan siska. Dan apa yang seharusnya terjadi maka terjadilah..... Gue terbangun disaat siska mencium kening gue.
Siska : "Bangun emen... udah siang..." Gue : "Eh... lo udah bangun ka..."
Gue lihat siska hanya memakai kemeja jeans gue yang sedikit terlihat kebesaran namun tetap kelihatan seksi, sementara itu gue baru sadar ternyata gue tidur cuma pake kolor doang. Oh shit, what the f*ck just happen".
Siska : "oh iya men... gue pinjem kemejanya ya..." Gue : "Iya ka... "
Siska : "Gimana rasa pait nya udah ilang?" Gue : "udah ka.."
Siska : "Ya udah kamu pake baju dulu sana... aku mandi dulu ya..." Gue : "Ikut dong hehehe..."
Siska : "Yeeyyy.... emang semalam masih kurang?"?" Gue : "Masih ka hehehe...."
Siska : "Nih kalo masih kurang... "
Kembali, kecupan lembut itu mendarat mulus dibibir gue. Kemudian siska langsung masuk ke kamar mandi dan gue lihat keadaan kamar gue, berantakan, kaleng bir berserakan dimana-mana, pakaian gue dan bajunya siska juga dimana-mana. kayaknya semalam habis ada perang dahsyat. Gue nayalakan sebatang rokok sambil duduk-duduk dimeja belajar.
Namun tiba-tiba pintu kamar gue terbuka dan gue lihat tika berdiri didepan kamar gue, dan dia cukup kaget ngeliat gue cuma pake kolor doang. dan gue cuma bisa duduk bengong.
Tika : "Emmmeennn.... lo abis ngapain, cepat pakai baju sana..."
Gue langsung ngambil boxer gue yang dari tadi berserakan dilantai. jujur aja gue kaget banget dengan datangnya si tika, ini anak kok tiba-tiba muncul disaat yang super gak tepat kayak gini.
Tika : "hayyooo.... habis ngapain lo?"
Gue : "Enngggg... gak habis ngapa-ngapain kok tik..." Tika : "itu apa"... dan itu apa" dan itu juga punya siapa?""
Tika nunjuk ke kaleng-kaleng bir dan "Bungkusannya" siska yang belum sempat gue sembunyiin. Dan siska pun keluar dari kamar mandi cuma pake handuk doang. Waduh makin kacau nih.
Gue lihat tika sama siska saling tatap-tatapan, kemudian tika melihat tajam kearah gue.
Tika : "Men... dia siapa?"
Gue : "Enggg.. ini siska tik, temen gue..."
Siska : "Temen kampusnya emen ya?" kenalin gue siska..." Tika : *tika cuma diam dan nyuekin siska*
Tika : "Jadi ini men yang selama bikin lo jarang ngumpul sama anak-anak?"" Gue : "Bukan gitu tik.... sini gue jelasin dulu..."
Tika : "Udah men... lo gak perlu jelasin apa-apa lagi sama gue, ini semua sudah cukup jelas bagi
gue..." Tika langsung turun kebawah ninggalin gue. Dan gue pun nyusul tika yang udah masuk ke mobilnya, gue coba gedor-gedor pintu mobilnya supaya dia keluar dan usaha gue tersebut sia-sia, tika langsung memacu mobilnya meninggalkan gue.
Part 26 Terima kasih bijaksana
Gue balik ke kamar dan siska udah rapi memakai pakaiannya sambil duduk di meja belajar gue.
Gue : "Ka.... maaf ya sama kejadian tadi..." Siska : "Iya men... nyantai aja, gue ngerti kok..." Gue : "Lo gak marah kan?"?"
Siska : "Enggak lah emen sayang... udah lo mandi dulu sana biar seger..."
Dan gue pun langsung masuk ke kamar mandi, jujur gue masih bingung mikirin gimana caranya jelasin ke tika tentang apa yang dia lihat barusan. Dan gue yakin si tika pasti bakal cerita yang enggak-enggak sama dimas dan wulan. Dan sepertinya tika juga bakal marah banget sama gue.
Selesai mandi gue sama siska duduk dikursi depan kamar gue.
Siska : "Men... yang tadi itu temen deket elo ya?""
Gue : "Iya ka... dia temen deket gue dikampus, kita biasa ngumpul-ngumpul bareng..." Siska : "Maaf ya men... gara-gara gue temen lo jadi marah gitu..."
Gue : "gak perlu minta maaf ka... lagian gue seneng lo ada disini sekarang, mungkin dia cuma kaget aja ngeliat kita kayak gini...."
Siska : "Jujur men... gue ngerasa gak enak banget, gue jadi ngerasa bersalah..." Gue : "lo gak salah apa-apa kok ka... tenang aja, semuanya bakal baik-baik aja kok..." Gue usap rambutnya tika sambil mencium lembut keningnya.
Jujur aja gue ngerasa bersyukur banget kenal sama siska, di saat-saat kayak gini cuma dia yang bisa membuat gue ngerasa sedikit tenang dengan sifat dewasanya, penuh pengertian dan perhatian. Ditambah dengan senyumannya yang selalu berhasil membuat gue ngerasa nyaman. Sebenarnya gue sedikit ngerasa bersalah sama siska karena gue belum pernah secara langsung ngomongin tentang kejelasan hubungan gue sama dia, tapi dia tetap membuat gue merasa sebagai orang yang berarti banget buat dia dan begitu juga sebaliknya.
"Aku tuliskan lagu sederhana Untuk dirimu yang sangat bijaksana
Memahamiku... dan mencintaiku Apa adanya...
Aku goreskan lirik sederhana
Untuk dirimu hu yang sungguh mempesona
Memahamiku... dan mencintaiku huuu... Apa adanya..."
Sheila on 7 Terima Kasih Bijaksana. ***
Seminggu berlalu sejak kejadian tika marah-marah sama gue gara-gara ngedapetin gue sama siska berduaan dikamar. Gak ada kabar sama sekali dari tika dan udah seminggu juga gue gak ketemu dia dikampus, sementara itu dimas dan wulan sepertinya belum tau sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi antara gue dan tika.
Siang ini gue duduk sendirian dikantin kampus setelah mata kuliah pertama yang diajarin bude nya siska. Dan tadi ketika dikelas gue juga gak ngeliat si tika.
Gue lihat dari kejauhan dimas dan wulan berjalan ke arah gue.
Dimas : "Woy... lo sama tika lagi ada apa sih?"?"
Wulan : " Iya men... kalian berdua kayaknya lagi diem-dieman gitu..." Gue : " Gak ada apa-apa kok... "
Dimas : "Wes to... ojo ngapusi (jangan bohong)... cerita sama kita..." Wulan : "Iya men... cerita lah... "
Akhirnya gue cerita sedetail mungkin sama dimas dan wulan supaya mereka juga gak ikutan salah paham. Dan gak lupa gue ceritain juga tentang siska, cewek yang lagi deket sama gue.
Dimas : "Ooo jadi gitu to.... ya wajar lah men dia mikir yang enggak-enggak..."
Wulan : "Iya juga sih... siapa yang gak kaget coba, ngeliat cowok half naked didalam kamar sama cewek yang cuma pake anduk doang..."
Gue : "Iya... tapi kan kenapa harus marah sampe diemin gue kayak gini"..." Dimas : "nah kalo itu gue gak bisa jawab..."
Wulan : "Ya lo tau sendiri lah men.... kalo tika lagi ngambek gimana..."
Dimas : "tenang aja men, ntar gue sama wulan bantuin ngejelasin ke tika, biar kelar masalahnya..." Gue : "makasih dim, lan... syukurlah kalo kalian bisa ngerti.."
Dimas : "Eh bentar... siska itu cewek yang lo ajak kenalan gara-gara kalah main kartu waktu itu kan?"" Gue : "Iya dim... emang kenapa?""
Dimas : "Kalo gak salah waktu itu dia sama temennya kan...?" Gue : "iya, si donna.."
Dimas : "Wah, kenalin dong men gue sama donna, siapa tau bisa jadi gue sama dia " Wulan : "Wuuuu.... tak kiro meh ngopo... jebule njaluk kenalan tok..." Dimas : "Hehehe... biar bisa ngelupain mbak nia gue men..."
Gue : " Makanya kalo cari gebetan itu yang muda aja, jangan sama yang tua hahaha..." Wulan : "Hahahaha bener tuh.."
Gue : "Oh iya dim... tika mana" tadi dikelas gak keliatan..." Dimas : "gak tau gue men... tadi pagi sih ada." Wulan : "Iya tuh, paling di jurusan kayaknya sama si arya.." Gue : "Sampe gak masuk kelas gini?"?"
Wulan : "Gak tau men... sejak jadian sama arya dia jadi keliatan sibuk banget.." Dimas : "Coba lo samperin deh men..."
Wulan : "iya men... sekalian jelasin ke dia tentang hubungan lo sama siska..." Gue : "iya deh, ntar kalo ketemu gue ngomong sama dia..."
Akhirnya gue bisa sedikit tenang karena udah cerita tentang masalah gue sama tika dan juga tentang kedekatan gue sama tika. Seenggaknya mereka udah denger langsung dari gue.
Dan sore ini setelah kuliah berakhir gue masih belum liat batang hidungnya si tika. Gue sendirian duduk di hall tengah gedung fakultas gue, sementara dimas sama wulan udah pulang duluan, sebenarnya gue juga males duduk sendirian di hall tengah apalagi kalo pas rame kayak gini. Tapi karena emang lagi males pulang ke kos gue putuskan untuk tetap dikampus sambil menikmati suasana sore.
Gue lihat banyak sekali mahasiswa lalu lalang didepan gue dan tiba-tiba gue lihat ada si tika yang sedang berjalan sendirian menuju parkiran mobil. Gue langsung berlari buat nyusul tika.
Gue : "Tik... tunggu tik.."
Tika menghentikan langkahnya.
Gue : "Tik... lo masih marah sama gue?"" Tika : "......"
Gue : "Tik, jangan diemin gue gini dong... gue minta maaf kalo emang kemaren-kemaren gue belum sempat cerita sama elo tentang hubungan gue sama siska.."
Tika : "......"
Gue : "Tik, please... ngomong dong, jangan diam kayak gini... " Tika : " Udah men.... tolong, gue lagi pengen sendiri..." Gue : "Maafin gue tik..."
Tika melanjutkan langkahnya meninggalkan gue.
Gue : "Jadi gini ya akhirnya... lo pernah bilang kalo lo juga ikut senang kalo gue senang... tapi kayaknya itu gak ada artinya lagi... maafin gue tik, gue memang bukan teman yang baik.."
Tika langsung masuk ke mobilnya dan pergi.
Malam ini gue putuskan untuk nginap di rumah, sekalian bersih-bersih juga karena udah lumayan lama ditinggal sejak adik gue icha datang ke jogja. Setelah selesai bersih-bersih rumah, gue duduk sendirian di teras sambil ditemani secangkir kopi. Namun tiba-tiba ada sms dari siska.
Part 27 Pujangga soak Sms from siska : "Emen... lagi dimana?" Sms to siska : "Lagi dirumah ka... ada apa ka?"
Sms from siska : "Gue boleh kesana... gue mau ngomong sesuatu..." Sms to siska : "Iya ka kesini aja...."
Tak alam kemudian siska datang, gue lihat ada sedikit raut kesedihan diwajahnya, lho ini anak kenapa". Gue ajak siska masuk kedalam, dan kita berdua duduk sofa ayang ada diruang tv.
Gue : "Ada apa ka... tumben malam-malam gini kesini?""
Siska : "Men... kayaknya kita bakal gak bisa ketemu dalam waktu yang lama..." Gue : "Lho... emang kenapa ka?""
Siska : "kemaren nyokap gue datang dari kalimantan.." Gue : "Trus...?"
Siska : "Gue diajak ikut kesana men buat tinggal sama mereka disana..." Gue : "......"
Siska : "Gue gak bisa nolak lagi men... soalnya rumah gue yang di jogja mau dijual..." Gue : "kapan mau berangkat kesana ka?"?"
Siska : "Dua hari lagi... lo gak marah kan men...." Gue : "Enggak ka... "
Siska : "Men... meskipun kita gak ada hubungan apa-apa tapi gue berat banget ninggalin elo men.." Gue : "Gue juga ka.... "
Jujur aja gue gak tau harus ngomong apa lagi, tiba-tiba siska meluk gue dan melepaskan tangisannya. Ada rasa sedih kalau harus berpisah dengan siska disaat-saat seperti ini. Disaat dimana rasa sayang mulai tumbuh, disaat dimana gue merasa siska sangat berarti buat gue. Meskipun gue gak pernah bicara serius tentang hubungan gue dengan siska. Namun dari semua yang pernah gue lalui dengan siska lebih dari cukup unutk sekedar menjelaskan bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain. Siska masih nangis dipelukan gue. Siska : "men... gue sayang sama elo men, gue gak bisa jauh-jauh dari elo... maafin gue men, gue gak bisa
berbuat apa-apa lagi..."
Sebuah Kota Banyak Cerita Karya Menyingsing90 di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Gue : "Gue juga sayang sama elo ka..."
"Malam ini... akulah milikmu Lupakan yang ada
Malam ini... dekaplah diriku Lepaskan tangismu...
Lupakan esok hari Walau waktu habis Apapun yang terjadi Tetaplah bersamaku..." Power Slave Malam Ini
Siang ini dikampus gue jadi sedikit gak konsen merhatiin dosen yang sedang menjelaskan materi kuliah dikelas. Pikiran gue masih tertuju ke siska yang bakal ninggalin gue. Orang yang udah membuat gue merasa sangat berarti bakal pergi jauh sementara temen deket gue marah sama gue tampa alasan yang jelas.
Akhirnya selesai juga kelas gue hari ini, gue langsung membereskan buku-buku kedalam tas, dan disaat anakanak udah banyak yang keluar kelas tiba-tiba bu dosen (Bude nya siska ) manggil gue.
Bude dosen : "Emen..." Gue : "Iya bu?""
Bude dosen : " kamu gak nganter ika ke bandara"..." Gue : "Iya bu, ini saya mau langsung kesana..." Bude dosen : "Ohhh... iya udah, ibu kira kamu lupa..." Gue : "Saya pamit dulu bu...."
Bude dosen : "iya.."
Gue langsung keluar dari kelas, dan didepan kelas ada tika, wulan dan dimas yang sedang duduk-duduk dikursi panjang.
Wulan : "Woy... mau kemana?" Buru-buru amat lo..." Dimas : "Ayok men... nongkrong dikantin..."
Gue : "Sori guys... gue mau ke bandara, mau nganter temen..." Wulan : "oohhh ya udah... tapi ntar sore nyusul ke tempatnya amel ya..." Gue : "Gue gak janji...."
Dan gue langsung buru-buru menuju parkiran.
Sepuluh menit kemudian gue udah ada di bandara, gue lihat siska sedang berdiri didepan pintu masuk ke ruang check in. Gue sentuh pundaknya dari belakang, dia langsung membalikkan badannya dan langsung memeluk gue. Jujur aja agak canggung, soalnya orang-orang yang lagi ngantri dipintu masuk pada ngeliatin gue sama siska. Gue lihat mata siska sedikit berkaca-kaca.
Siska : "emen....makasih ya udah datang..." Gue : "iya ka.... hati-hati ya disana.." Siska : "lo jangan lupain gue ya men..."
Iblis Lembah Tengkorak 1 Pendekar Slebor 66 Tabir Pulau Hitam Anggota Baru Animorphs 3