Pencarian

The Unpredictable You 1

The Unpredictable You Karya Belowthepar Bagian 1


?"belowthepar ?" Cerita ini 100% real.
?" Jangan kepo-in tokoh-tokoh disini ya
?" Namanya semua udah diganti pake nama karangan, kecuali abima (soalnya TS suka banget sama namanya)
?" Yang tahu cerita ini diem-diem aja ya ?" Minta komeng nya tentang gaya penulisan TS, kritik dan saran juga gapapa
The Unpredictable You Kardus menumpuk disana sini. Aku sibuk cek semua barang yang ada. Hari ini aku baru sampai Jakarta, sebelumnya tinggal di Semarang. Papa ku pindah dinas jadi semua orang ikut pindah, termasuk kakak ku yang pindah kuliah.
Mah, aku nanti sekolah dimana" Tanyaku
Deket kampus mas mu. Biar kalo berangkat sekalian. Irit Jawab Mama. Bagus gak mah"
Ya nanti ditengok aja sama mas. Sekalian muter-muter Jakarta biar tau jalan
Dirumah ini aku tinggal sama papa, mama dan dua orang kakak cowok. Dimas dan Sandi. Dimas yang paling tua, dia yang duluan di Jakarta karena memang dapet kerja disini. Kakakku Sandi sudah semester 5.
Tadinya mau disuruh lanjut di Semarang saja sama Papa, tapi Mas Sandi anak kesayangan Mama, jadi Mama gak sanggup jauh-jauh dari Mas Sandi.
Semua barang sudah diturunkan dari truk. Hari juga udah siang. Aku mencari mas sandi keliling rumah.
Mas, ayo liat sekolah ku Iya mbok yo sabar Luwe aku mas
Mas sandi sibuk cari kunci mobil, terus narik tanganku. Ayo tuan putri .
45 menit ditambah nyasar untuk sampai kedepan sekolahku yang baru. Mas sandi memarkirkan kendaraan. Aku pun turun mengamati. Hanya dua lantai, kecil. Ah mungkin masih ada bangunan tambahan dibelakang kata ku dalam hati. Aku berjalan ke sisi kiri dan mengarah ke samping dan ternyata memang cuma segitu bangunannya. Akupun kembali ke gerbang dan berjalan masuk.
Ku lihat beberapa anak laki-laki memakai flannel dan celana outdoor dengan carrier disampingnya. Pasti pecinta alam. Wah ada ekskul pecinta alam aku senang melihatnya, aku sendiri sudah pernah mendaki 3S, slamet-sindoro-sumbing.
Dua kakakku adalah pecinta alam. Aku selalu mendaki bersama mereka. Karena Mama dan Papa hanya memberi izin jika mendaki bersama kakakku. Pernah satu kali mencoba izin untuk pergi sama teman, tapi malah dimarahi.
Aku mendekat. Mereka sudah bubar barisan. Aku makin dekat. Hai aku sapa cowo dengan flanel merah maroon putihnya. Dia melihat dan terpaku beberapa saat. Mukanya kaget. ehmm.. iya hai ia balik menyapa.
ini ekskul pecinta alam ya, ka" iya. Anak sini"
Baru mau pindah. Senin masuk kayanya
Kalo mau ikut gimana ya kak" tiba-tiba saja aku kepingin ikut spontan. Urusan boleh sama mama atau gak bisa diurus ntar pikirku.
Oi bang, ini ada anak baru mau ikut. Ia teriak pada temannya dipojokkan. Temannya berjalan kearahku.
Lo kelas berapa" Tanyanya. Kelas dua kak .
Wah kelas dua ya. Kirain kelas satu. Kita sih diklat udah jalan beberapa saat, kalo mau ikut harus tunggu ajaran baru. Tapi ntr lo keburu kelas tiga.
Nah terus jadi gimana kak" . Gimana ya" Lo serius gak" Apalagi lo cewe takutnya gak kuat ikut gini-gini, nyokap bokap lo repot .
ih diskriminasi amat nih orang. Gak mendukung emansipasi wanita apa ya batin gue. Kesel banget rasanya digituin. Gregetan.
Serius kak. Kalo soal kuat, insyaallah kak. Aku udh pernaik naik slamet, sindoro, sumbing kok kak.
Wih, serius lo" Yaudah gini deh kita selasa-jumat ada olahraga. Kalo lo bisa ngimbangin kita latian lo bisa ikut pra-perjalanan panjang ke kencana, bogor, kalo sampe situ masih oke lo boleh ikut perjalanan panjangnya.
Bim, ambil terus kasih buku panduannya katanya ke cowo yang pertama aku ajak ngomong.
Cowo yang dipanggil Bim td pergi ke suatu ruangan dibawah tangga terus balik lg. Nih katanya sambil menyodorkan.
Nah disitu paling belakang. Ada list perlatan perlengkapan yang harus ada semua sebelum pra-pp. Lo cicil gapapa tapi selalu taro diruangan kita ya, tadi tempat Bima ambil buku. Semuanya juga gitu kok.
Siap kak sahutku. Oia satu lagi, mentor lo Bima ya. Sampe ketemu hari selasa katanya padaku.
Aku pamit pulang ke semuanya. Keluar kearah gerbang. Masuk kedalam mobil dan mengajak kakakku pulang. Aku cerita soal aku mau ikut pecinta alam ke mas sandi. Dia cuma bilang, kamu mau bilang apa dek sama mama papa, kaya boleh aja. Aku bujuk-bujuk mas sandi untuk bantu ngerayu mama papa. tapi aku minta bayaran ya tawanya.
PART 2 Senin hari pertamaku masuk sekolah. Datang kepagian. Jam setengah enam udah sampai disekolah. Gara-gara Mama super bawel nyuruh berangkat. Takut kena macet, soalnya masih kata Mama jakarta itu macetnya ampun-ampun. Sampai aku sama Mas Sandi sarapan dimobil.
Sandi ntr adeknya dianter loh sampe ruang guru. Sampe tau dimana kelasnya. Terus ini risol, kamu kasih Bu Endang ya. Soalnya beliau yang bantuin adekmu pindahan mas.
Mana yang macet pikirku. Jalanan masih sangat lancar. Hari ini sedikit mendung. Setengah jam sudah sampai depan sekolah. Kosong. Sampai pos satpam pun masih kosong. Aku geleng-geleng kepala. bener-bener nih mama pikirku. Mas sandi siap-siap turun mobil.
Ojo meduk loh mas, ngisin-ngisinke (jangan turun loh mas malu-maluin). Kaya anak TK aja masih dianter. Aku sendiri aja ya mas. Kataku.
Ye, udah diamanahin mama dek. Ayo turun Aku turun dengan langkah berat. Untung masih sepi. Ruang guru tidak jauh dari pos satpam.
Aku melongok, celingukan. Misi bu, bu endangnya sudah datang tanyaku pada seorang ibu yang duduk di meja dekat pintu.
Saya ibu endang. Ada perlu apa"
Saya Deva bu, yang pindahan dari semarang. Mau tanya kelasnya dimana kataku sambil tersenyum.
Oh ini nak deva ya" Ibu sengaja dateng pagi, takut kamu datang duluan terus bingung. Itu siapa" Tunjuk beliau kearah kakakku.
Ini kakak saya bu. Sandi Kakakku mendekat dan mencium tangan bu Endang. Ini ada titipan dari mama bu. kata mas sandi sambil menyerahkan kotak risol.
Kakakku pamit pulang karena aku sudah ketemu bu endang. Bu endang menaruh risol di mejanya dan mengajak aku ke kelasku. Lokasinya dipojok atas. Dekat gerbang. Bu endang hanya mengantar sampai pertigaan lorong. Aku berjalan kearah kelas semuanya masih gelap.
Ku buka pintu, kunyalakan lampu. Kulihat seorang pria duduk dipojok tertunduk, begitu aku menyalakan lampu, ia mengangkat kepalanya dan menoleh, melihatku sekilas. Ternyata, Bima. Cowo yang pertama kali aku ajak bicara disekolah ini. Ku sunggingkan senyum. Dia kembali pada posisinya, tampak tak acuh tanpa membalas senyumanku. Aku pun duduk di baris kedua, dipojok. Ku pasang headset, dengar lagu dan tanpa sadar tertidur.
Kriiiing... Kriiingg Bunyi nyaring bel membangunkanku. Kelas sudah terisi banyak orang. Ku lirik jam di dinding menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Aku melihat sekeliling, dan semua orang melihat bingung ke arahku. Aku mati gaya. Ku rapikan headset ku, dan memainkan handphone supaya tidak salah tingkah. Guru masuk ke kelas.
Goodmorning, Class kata guru depan kelas. Hari ini ada murid baru ya. Coba perkenalkan diri, didepan kelas.
Aku melangkah pelan kedepan kelas. Aku menatap yang lain dan mereka balik menatapku. Nama saya: Deva Azzura Yudho. Pindahan dari Semarang
Hari itu berjalan seperti kelas pada biasanya. Aku temukan teman disana. Ayu namanya, ia duduk tepat dibelakangku. Dia banyak bicara, sehingga suasana tidak canggung. Aku merasa ia akan menjadi teman baikku
PART 3 Hari ini selasa. Aku sudah membawa baju ganti untuk olahraga. Aku sapa Bima pulang sekolah. Dia sedang merapikan bukunya dan memasukkannya ke tas.
Bim, latihannya dimana"
Di pintu 7, GBK jawabnya datar Lo naik apa bim"
Motor. Lo ada kendaraan" Gak ada...
Yaudah bareng gue aja Dingin. Satu kesan mendalam yang aku dapat soal Bima. Aku berjalan kearah parkiran mengekor bima. Saat aku naik motornya, entah kenapa aku merasa banyak mata yang melihat kearahku, terutama cewe-cewe dikelasku yang sedang bergerombol diseberang gerbang. Aku hanya mengacuhkannya.
Eia Bima membuka jaketnya. Nih pake, di lampu merah ada polisi. Lo pake aja kupluknya . Kata bima.
Dan saat aku melempar pandang kearah gerombolan cewe itu. Ada beberapa yang menunjukkan pandangan sinis. Aku mau menanyakan ke bima tapi takut karena auranya yang dingin. Akhirnya aku urungkan niatku.
Sampai dipintu 7, aku segera mencari toilet dan berganti baju. Yang lain sudah berjejer membanjar.
Dibuka oleh kakak yang kemarin bicara kepadaku. Ya berhubung ada yang baru ikut dijelasin ya. Kita pemanasan. Terus lari 5 puteran. Pendinginan.
Terus evaluasi Pemanasannya cukup lumayan. Mereka cukup kaget aku kuat pull-up 10 kali tanpa berhenti. Aku satu-satunya cewe dalam latian ini. Total ada, 10 peserta diklat. Dan 7 senior. Saat lari, 1 senior lari bersama 3 peserta diklat. Cuma aku saja yang disuruh lari bersama bima. Lagi-lagi aku bingung dan ingin bertanya, tapi kuurungkan niatku.
Selama berlari bima tidak mengucapkan apa-apa. Waktuku 27 menit. Aku ada diurutan keempat. Pendinginan yang kami lakukan bukan pendinginan biasa, tapi berdua dibantu partner. Matras digelar, lagi-lagi aku ditemani bima. Tapi tetap tanpa pembicaraan.
Tiba saatnya evaluasi. Kami mengevaluasi satu sama lain dan juga dievaluasi oleh senior. Eia yang anak baru. Kita belum tau namanya. Perkenalan dulu
nama saya, Deva Azzura Kelasnya dimana"
2 IPS 1 Wah sekelas dong sama bima. Jodoh banget. Pertama kali ngomong sm bima. Mentornya bima. Eh sekarang sekelas
Yang lain juga siul-siul menanggapi omongan kakak senior itu.Aku melirik kearah bima, tanpa ekspresi. Dalam hati aku menganggap bima adalah orang terdingin yang pernah aku kenal.
Cerita lagi dong. Menurut lo sifat lo yang baik apa dan yang buruk apa" Terus waktu naik 3S gimana ceritanya" Punya penyakit atau gak" . Kita semua perlu tau, karenakan saat naik gunung keselamatan gak ditangan lo sendiri. Dan semua sifat asli keluar digunung, kalo berantem selisih paham diatas juga bisa mengancam keselamatan
Sifat baik sabar, mau toleransi. Sifat buruknya suka males mager ngapa-ngapain kalo diatas. Waktu naik 3S ya naik aja, pergi sama kakak saya dua orang. Waktu itu langsung dalam 6hari, 3 gunung.
Itu jalannya lenggang atau bawa sendiri" Bawa sendiri kak
Daypack atau bawa keril" Berapa liter" Keril kak, 7 liter
Punya penyakit gak" Ada kak, asma
Gimana ngatasinnya kalo kambuh diatas"
Saya bawa inhaler, bawa oksigen sendiri juga. Saya udah diajarin ngendaliin kondisi kak supaya gak bergantung sama inhaler. Biasanya kambuh kalo suhu udah dibawah 5 celcius kak Pernah hipotermia gak diatas"
Pernah kak waktu di Slamet. Akhirnya skin to skin. Tapi habis itu digunung lainnya engga kak
Muka semua orang kaget soal skin to skin. Wajar sih soalnya skin to skin itu proses menghangatkan tubuh tepatnya berbagi panas tubuh, yang terkena hipotermia harus ditelanjangi dan yang mau membagi panas harus telanjang sentuhan dari kulit ke kulit. Tapi aku cuek aja, kejadian waktu itu kan sama kakak ku sendiri ini.
Malam itu ditutup. Kakak yang ngomong sama aku waktu itu namanya Ka Dika. Ka Dika bilang gak masalah aku lanjut karena aku bisa ngimbangin, bahkan ngelebihin beberapa peserta diklat. Jadi aku resmi calon anggota.
Aku duduk mengambil minum. Tiba-tiba ada suara,
Pulang sama siapa" Aku menoleh mencari sumber suara Belum tau Ternyata bima yang tanya. Rumahnya dimana" Yuk gue anter. PART 4
Selama perjalanan Bima masih diem aja. Aku pun gak habis pikir kenapa cowo dingin ini, nawarin nganterin aku. Apa mungkin dia sebenernya baik". Motornya berhenti didepan pagarku. Makasih ya bim
Iya sama-sama. Oia lo udh punya peralatan belom"
Aku setengah kaget dia nanya lagi. Aku kira cuma sebatas balas ucapan terimakasihku aja. Hm, udah kok bim
Nanti kalo ada yang gak dapet bilang ya. Soalnya itu tanggung jawab gue sebagai mentor lo. Sampai ketemu besok ya
Rabu disekolah Mas Sandi libur, dia gak mau antar aku kesekolah. Akhirnya mama suruh aku bawa mobil sendiri. Aku hari ini buru-buru berangkat dari rumah, karena aku gak begitu pinter ngafalin jalan. Daripada telat. Ketakutanku bener terjadi, butuh waktu satu setengah jam sampai sekolah karena ditambah nyasar. Padahal sudah jalan jam 5 pagi.
Aku bisa masuk. Nyaris sebelum gerbang benar-benar ditutup. Guru sudah masuk didalam kelas. Aku mengetuk. Begitu masuk terasa ada beberapa tatapan sinis. Aku hiraukan. Aku liat ayu melambaikan tangan, mengajak untuk duduk bareng.
Hei aku sapa ayu Va, Lo kemaren goncengan sama bima" Astaga. Belom duduk nih yu. Iya emang kenapa"
Kapan kenalannya perasaan lo waktu senin gak ngomong sama dia deh, va" Gue pacaran sama dia udah 3 tahun
Hah! aku setengah teriak seisi kelas melirik padanya. Bahkan pak guru menyuruh kami berdua keluar jika tidak bisa diam. Kami pun diam.
Jam pelajaran berganti Va yang bener" Ini masih nyambung yang tadi yu" Iyalah! Jawab dong todongnya nafsu.
Haha kagak lah, gue kan ikut pecinta alam disini. Bima ditunjuk sama ka dika jadi mentor gue. Berhubung gue gak ada kendaraan, dingajakin bareng
Gila. Lo udah jadi omongan seisi sekolah tau gak" He" Emang ada apaan" tanyaku heran.
Bima tuh most wanted disekolah ini. Satu kelas yang minimal ada satu lah, itu juga yang ketauan. Tapi dia selalu dingin sama cewe dan kaya punya dunianya sendiri. Dia katanya belom pernah pacaran
Emang bagusnya apa sih" makin heran.
Dia itu cool banget. Auranya rasakan dong, misterius. Jago main gitar, jago gambar, anak pecinta alam pula
Setan kali misterius kataku sambil tertawa. Ish serius!! Udah ah gue mau jajan yuk Ini kan masih jam pelajaran yu"
Cuek aja kali kata Ayu sambil ngeloyor pergi. PART 5
Hari Kamis Jam 12.30 Di Kelas
Ya, anak-anak hari ini pilih satu lagu mancanegara ya, tulis liriknya dan kasih ke saya. Lalu kalian latihan, dan minggu depan ambil nilai Kata Ibu Mela di depan kelas.
Aku bingung. Liat-liat daftar lagu di handphone. Aku putuskan memilih lagu. Bon Jovi Always. Aku gak pernah suka musik-musik jaman sekarang dan gak up to date juga. Malah suka glams rock 80 s, kalo lagi karaoke bareng temen di Semarang dulu. Mereka bilang hanya aku dan Tuhan yang tau lagunya.
Aku tulis liriknya yang aku hafal diluar kepala disecarik kertas. Tidak lupa ku tulis namaku, dan aku berjalan mengumpulkan kertasnya. Ibu itu melihat kertas, dan menoleh kearahku.
Anak baru ya" Iya bu
Tumben cewe pilihan lagunya begini" Haha emang kenapa bu"
Coba nyanyiin" Disini bu" Aku malu. Biarpun anak lain lagi sibuk dengan pilihan lagunya. Tapi bima duduk persis didepan meja guru dan saat aku lihat, dia sedang memperhatikan aku.
Ayo mulai This romeo is bleeding But you can't see his blood It's nothing but some feelings That this old dog kicked up
It's been raining since you left me Now I'm drowning in the flood You see I've always been a fighter But without you I give up
Now I can't sing a love song Like the way it's meant to be
Well, I guess I'm not that good anymore But baby, that's just me
Tiba-tiba suara gitar mengiringi entah darimana karena aku hanya menghadap kearah bu Mela.
And I will love you, baby Always. And I'll be there forever and a day Always suara cowok tibatiba menyanyi. Aku sudah tidak bisa menahan rasa penasaran lagi. Aku cari sumber suara itu. Bima sedang memainkan gitarnya dan bernyanyi.Aku diam sejenak..
Ayo terusin Kata Ibu Mela.
Aku kembali bernyanyi, Bima juga ikut bernyanyi. Dan suara ku berduet dengan bima.
I'll be there till the stars don't shine Till the heavens burst and
The words don't rhyme And I know when I die, you'll be on my mind And I'll love you Always
Aku selesai nyanyi. Aku kembali ke bangku ku. Sangat terasa semua menatap padaku. Va, diliatin lo sama chika sama vera kata Ayu
Yang mana" Yang itu. Mereka kan suka banget sama bima. Jawab ayu.
PART 6 Gak terasa udah 1 bulan lebih latihan. 2 minggu lagi bakal ada pra-perjalanan panjang. Bima udah gak sedingin dulu. Suka ngomong kadang-kadang, tapi kadang-kadang diem terus. Dan kadang juga antar aku balik kalo mas sandi gak bisa jemput aku.
Tapi aku gak pernah tau apapun soal dia. Sampai hari ini aku belum bilang mama soal pecinta alam ini. Rencananya hari ini bakal ngomong.
Aku lagi duduk dibangku kelas sambil dengerin lagu. Tiba-tiba ada cewe berdiri samping mejaku. Hai dia melambai.
Aku buka headsetku dan melambai balik. Deva kan" Anak baru" tanyanya. Gue, Kiara Ada apa ya"
Kan kita mau ada acara Malam Kesenian. Disini kita mau ngelibatin anak baru, biar bisa bersosialisasi dan nambah pergaulan. Jadi dilibatkan sebagai panitia supaya bisa kenal anak yang lain. Lo gue masukkin seksi acara ya" Jelas Kiara.
Oh yaudah terus gue mesti ngapain"
Nanti diomongin pas rapat ya. Tolong dateng pulang sekolah ya dikantin
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 udah waktunya pulang. Aku berjalan kearah kantin. Aku melihat Kiara melambai kearahku. Aku duduk. Dan tidak berapa lama, rapat segera dimulai. Ternyata aku ditugaskan sebagai LO, salah satu bintang tamu. Dan Timer, yang duduk dipinggir panggung untuk memberitahu artis waktunya dan menjaga acara tetap sesuai rundown. Rapat selesai. Bima tiba-tiba muncul.
Va, alat-alat lo udah lengkap belom" tanyanya Yah kak mentor, nanyain gitu mulu jawab aku. Serius nih gue
Udah kakak. Kurang norit sama tramontina
Jangan panggil kakak kek katanya ketus. Gue ada noh tramontina. Tapi gue kasihnya gk hari sekolah ya, ntar dikira mau tubir lagi
Okei kataku sambil ngeloyor pergi.
Eh-eh Bima mengejar. Main kabur aja lo. Hari selasa udah siap semua dibawa sini mau dievaluasi
Nah tramontinanya kapan"
Sabtu aja bawa semuanya kesini peralatan lo. Gue dulu yang evaluasi kata Bima. Kali ini dia yang langsung ngeloyor.
PART 7 Aku sudah sampai rumah. Ku cari mama. Mama di dapur sedang memasak untuk makan malam.
Maaaaah panggil ku manja
Ada apa dek" Suara begini biasanya ada maunya. Aku boleh gak ikut pecinta alam"
Mama diam... Boleh ya mah" aku merajuk
Emang belom cukup naik sama mas mu"
Kan pengen coba adaptasi lingkungan baru mah. Aku gak hidup disekeliling mas aja kan" Nah kalo asma mu kambuh"
Aku kan udah ikut yoga mah. Akupuntur juga udah beberapa kali. Udah hampir gak pernah kambuh juga mah
Tanya papa dulu ya, dek. Mama gak berani kasih izin
Aku harap-harap cemas nunggu papa pulang. Masalahnya tinggal dua minggu lagi pra-pp. Jawabannya harus iya. Suara klakson didepan pagar. Papa datang. Aku tidak langsung ngomong, ku tunggu selesai makan malam. Kami duduk didepan tv sekeluarga, kecuali mas dimas.
Pah, anakmu mau ikut pecinta alam tuh kata mama. Beneran dek" tanya papa, kaget.
Iya pah, boleh ya" tanyaku.
Gimana, san" adekmu waktu naik. Anak manja gini kalo dilepas gak diikutin masnya. Mengkhawatirkan! Aku lirik mas sandi. Mas sandi juga lirik aku terus dia tertawa.
Haha, dia mandiri kok pah diatas. Gak ada acara bawa-bawain tas. Masakkin buat aku sm dimas juga. Biarin aja pah, biar belajar sendiri kalo gak dijagain masnya gimana.
Wihhh mas sandi bener-bener bantuin, bantinku. Kalo gini sih pasti goal. Kamu kan cewe dek. Temenmu cowo semua kan"
Iya pah Nah itu kalo sama dimas, sandi ya gak bakal diapa-apain. Kalo orang lain kan siapa yang tau" Diatas gunung gak ada yang berani macem-macem pah
Papa mau ketemu dulu sama salah satu senior kamu mastiin aja kalo bener. Jadi bisa nitip kamu. Ada yang jagain lah
PART 8 Hari ini sabtu. Aku sudah janjian dengan bima. Aku mandi, sarapan lalu berangkat. Semua peralatan sudah ku pack, mulai dari sarbag, nesting, sampai survival kit. Sarbag itu dua sarung yang disatukan dan salah satu ujungnya ditutup, jadi seperti karung tapi dari sarung. Dan untuk diklat, peralatan masaknya bukan dari gas seperti yang biasa aku bawa, tapi ... masih pakai kompor parafin. Jadul banget batinku.
Ku parkirkan mobilku. Aku berjalan ke arah gerbang. Mencari bima. Tidak ada. Aku berjalan keruangan pecinta alam. Aku melongok ke kacanya. Duk ....
Kepalaku sakit. Ada yang menjitak. Aku liat ke belakang, mencari siapa yang jitak aku, Ngapain sih bim! Jitak-jitak aja.
Gapapa jawabnya singkat Aku misuh-misuh sendirian karena dijitak tanpa sebab. Mana" Peralatan lo"
Dimobil. Bantuin dong. Tanpa bilang iya. Dia berjalan ngeloyor kearah gerbang. Lalu kearah mobil. Aku buka mobil ku dengan remot alarm. Ia melongok kaca, seperti mencari letak tasku. Dibukanya pintu bagasi. Dan dia mengendong tasku tanpa basa-basi. Berjalan kearah lapangan.
Eh cepetan. Lelet amat sih udah dibantuin juga kata bima setengah membentak
Iya.. iya Aku setengah berlari karena bentakan bima. Aku berdiri disebelahnya. Buku panduannya mana" Gelar matrasnya terus jejerin barang bawaan lo. Dilorong aja bim. Disini panas Kataku sambil mengangkat tas kelorong. Manja katanya pelan tapi aku dengar.
Dengan cepat ku buka tas dan kugelar matras. Kujejeran peralatan seperti yang diminta bima. Gue sebutin lo jawab udah ada apa belom ya, kata bima.
Kaos, ada. Flannel, ada. Legging, ada. Celana cargo, ada. Kaos kaki bola, ada. Perlengkapan tidur ya sekarang, kaos lengan panjang, ada. Celana training, ada. Kaos kaki lagi, ada. Sarung tangan wool, ada.
Daleman" Yaelah bim masa yang begitu lupa
Gue kan mentor lo ngingetin. Kalo lupa gak ada yang bisa dipinjem, Va Terus, itu baju tidur diplastikkin rapet ya. Soalnya kalo kebasahan berabe.
Nesting, ada. Kompor, ada. Parafin, ada. Korek gas, ada. Korek orang kaya" Hah apaan tuh bim"
Korek kayu. Kok korek orang kaya"
Kan abis pake langsung buang Yaudah lanjut lah
Setelah selesai cek barang. Bima bantuin packing. Tiba-tiba dateng segerombolan cewe.
Eh itu pada mau ngapain bim" Lah au paling latian cheers
Aku liat ada chika dan vera yang waktu itu ditunjuk ayu yang katanya cewe-cewe suka sama bima. Mereka ngeliat sinis ke arahku.
Eh bim bim. Fans lo banyak ya" Maksutnya"
Iya banyak yang suka sama lo"
Gak tau deh Lo emang tau darimana" kata bima sambil masukkin tas keruang penyimpanan. Denger doang sih kata aku pelan.
Tukang gosip lo ye Tuduh bima. Ayok makan yuk, gue laper katanya sambil narik tangan aku.
Bima menarik aku sampai gerbang. Sepanjang jalan ke gerbang makin berasa tatapan heran dan beberapa tatapan sinis. Kita sepakat pergi pakai mobilku, karena takut ditilang kalo pake motor berhubung helmnya cuma satu.
PART 9 Bim ini dimana" Tanyaku karena masih asing sama jalan jakarta. Ini di bumi
Ye serius! Kataku setengah teriak Gue gak boong. Lo liat aja plang jalan. Namanya jalan bumi kan Bima menjelaskan Eh iya ya" Kataku pelan sambil garuk-garuk kepala, agak malu.
Bima berhenti didepan gerobak mie ayam. Dia menyuruhku turun dan memarkirkan mobil disamping gerobak. Lo yamin apa mie ayam" tanya bima
Yamin aja Mie ayam dateng. Kita sibuk sama makanan masing-masing, gak ada suara lain. Selain motor seliweran dan ibu-ibu disampingku yang juga makan mie ayam. Bima gak satu kali pun melihat ke arahku. Bim
Ya" Mau tolongin gue gak" Apaan" jawabnya ketus
Bokap gue mau kasih izin kalo udh ketemu salah satu senior. Lo mau ya ketemu bokap"
Ngerepotin kata bima pelan. yaudah abis ini balik kesekolahan. Gue ambil motor. Gue ikutin dari belakang nanti naik motor
Sampai selesai makan tidak ada lagi omongan. Begitupun dijalan kesekolah. Bima tanpa suara.
Aku sampai depan rumahku. Buka gerbang dan memarkirkan mobil. Bima memasukkan motornya dan tanpa disuruh dia menutup gerbang. Bima duduk dikursi teras.
Bentar ya bim . Ia pun membalasnya dengan mengangguk.
Aku masuk kerumah. Dan mencari papa. Papa pun berjalan ke teras untuk menemui bima. Bim ini bokap gue kataku ke Bima
Siang, pak. Saya Abima kata Bima sambil cium tangan
Ooo namanya abima batinku. Sudah berkali-kali latihan, baru hari ini aku tau namanya Abima. Aku sendiri heran sama diriku, padahal sekelas juga kenapa bisa gak tahu namanya.
Ayo masuk kata papa ku. Dek, abima dibikinin minum ya kata papa ke aku.
Aku sibuk didapur bikin minum buat papa dan buat bima. Aku bikinkan es teh manis dan teh hangat buat papa. Aku juga sekalian cuci muka dulu dan ganti baju, setelah cape kepanasan tadi. Sekitar 10 menit aku kembali ke ruang tamu. Yang aku liat, bima sama papa akrab. Malah papa cerita soal kerjaannya dulu naik gunung juga. Papa biasanya gak sebegitunya sama temanku yang lain, sebatas muncul terus masuk ke dalam lagi. Emang kapan perjalanan panjangnya"
Masih lama pak, 2 bulan lagi. Sekarang baru pra-perjalanan panjangnya kata bima halus Yaudah, saya kasih izin nih ya bim. Tapi, kamu yang tanggung jawab balikkin Deva utuh kerumah. Kalo praperjalanan ini lancar. Saya kasih izin untuk perjalanan panjang
Hah, kok bisa papa ngizinin. Batinku. Aku kaget. Secepet inikah bima bisa naklukkin papa. Padahal dulu pergi sama temen sekolahku, nangis meraung juga gak dikasih. Aku gak habis pikir. Bima nih orangnya dingin banget. Kenapa bisa cairin suasana sama papa, sampe kasih izin lagi.
He breaks the ice. PART 10 Intro welcome to the jungle, dimainkan keras-keras. Alarm handphoneku. Jam 4.00am. Aku pagi itu siap-siap mandi dan sarapan dan ke sekolah. Hari kamis ini, kita, aku, temen-temen diklat dan senior berangkat pra-pp. Aku papasan sama papa, sebelum keluar rumah.
Dek survival kit kamu udah masuk" tanya papa Udah pah
Dianter siapa" Mas dim, pah
Aku jalan. Hari ini diantar kakak pertamaku yang udah jarang ketemu karena sibuknya kerja. Udah gede ya, adekku. Ikut pecinta alam sendiri, naik gunung udah gak diikutin. Kata mas dimas. Udah pegang uang belom" Kalo mau dikasih gak nolak, mas. Kataku cekikikan.
20 menit kemudian sampai didepan sekolah. Yang lainnya udah rapih pake flannel dan celana kargo masingmasing. Mas dimas kasih dua lembar seratus ribuan.
Inhaler" Oxygen"
Udah mas. Kataku sambil cium tangan.
Tiba-tiba ada yang teriak. DEVA.... cepetan kumpul. Salah satu peserta diklat memanggilku. Aku tinggalkan mas dimas dan berjalan ke arah teman-teman.
Nih jatah logistik yang mesti ditaro di keril lo aldi menyodorkan nugget dan beberapa sayur-sayuran. Packing ulang dong, di tanyaku bingung
Yaiyalah bro. Ku bongkar lagi tasku, dan kumasukkan nugget dan sayur yang diberikan aldi. Kenapa gak dikasih dari kemaren sih suruh beli sendiri aku gregetan. Soalnya buatku bongkar packingan adalah hal yang paling malesin.
Bima lewat.... Va, mana plastik sampah yg gedenya. Kan udh gue bilang itu harus dimasukkin, dijadiin alas supaya kalo ujan isi tas lo gak basah. Kadang raincover masih rembes.
Jadi bongkar semua nih pak mentor" Tanyaku sambil mendengus kesal
Bima hanya mengangguk. Teman-teman dan senior lainnya hanya ketawa cekikikan liat aku kesusahan.
30 menit kemudian semua siap berangkat. Kita carter kopaja 66 sampai stasiun pancoran. Jam 10 udah sampai di stasiun bogor dan nunggu mobil carteran untuk sampai ke desa tugu utara, desa terakhir sebelum lereng kencana.
Jam 1 siang sampe di desa LC, tugu utara, perjalanan lewat jalan yg harus off road banget, malah beberapa kali temen-temen pada turun karena pickupnya gak kuat nanjak. Kita makan siang dulu, dan makan siang dimasak pake kompor parafin.
Dan susah ... karena aku biasa masak pake gas hi-cook yang di jual di indomaret dan pake trangia bukan nesting begini.
Kalo diibaratin. Udah ada kompor gas, tapi aku disuruh masak pake tungku yang nyalainnya setengah mati dan apinya harus dijagain terus. Dan cuma dapat waktu 20 menit.
Aku keluarkan berasku. Kasih air secukupnya. Dan diatas nasi aku taruh rantang untuk goreng nuggetku. 15 menit kemudian nasiku mata, sempet masak air juga untuk nyeduh susu coklat. Kita duduk diatas terpal untuk makan. Suapan pertama, dan ternyata nasinya masih krenyes-krenyes.
Va, nasi lo masih setengah mateng ya" kata ka dika. Iya kak
Gapapalah, gak bakal sakit perut. Kan udah minum norit
(Norit itu karbon aktif. Rasanya persis kaya granit di pensil, warnanya juga mirip lah. Dimakan supaya kalo disana ada salah makan. Sampe rumah gak diare)
Disambung tawa yang lainnya. Anggota lain juga ada yang masak sayur sop, pas dibagiin ternyata kol dan wortelnya lebih krenyes-krenyes. Persis kaya makan lalapan dan kuahnya cuma air rebus royco dan
garam. Habis makan kita rapi-rapi dan siap-siap untuk naik ke gunung kencana.
Part 11 Vegetasi gunung kencana rapat. Dan jalanannya licin. 1 jam kita naik dan aku rasa cukup tinggi, bima selalu jalan dibelakangku. Bima disini beda, beda gak kaya biasa. Dia banyak omong, banyak bercanda. Dan gak biasanya liat bima ketawa lepas gitu.
Jam 4 kita sampai. Udah berdiri beberapa bivak alami. Kami berbaris. Dibagi ya tugasnya, ada yang diriin bivak pake ponco, sama nyalain api kayunya basah jadi diserut dulu kulitnya. Kalo mau pake tramontinanya jangan lupa pake sarung tangannya. Kata ka Dika.
Va, masih sehat kan"
Masih kak balasku tanpa menoleh Ini abima, va. Kenapa lo panggil gue kakak" Bisa kan make tramontinanya"
Sini gue ajarin. Kata bima sambil mengambil beberapa daun. Dan menebasnya. Jangan ditebas satu-satu ya, lo ambil pake tangan kiri yang banyak. Baru lo ayunin kearah batangnya
Jam setengah 6 kita selesai. Langit udah gelap. Api unggun udah berhasil nyala. Bivak udah berdiri. Kami masak makan malam masing-masing. Lalu makan bareng-bareng. Makan selesai, kami disuruh berganti baju tidur. Mati lo mau ganti baju dimana" batinku . Bivak bukan seperti tenda biasa. Gak ada pintu, lagipula dibangunnya gak begitu tinggi gak leluasa kalo ganti baju disitu.
Aku lirik sana-sini mencari bima.


The Unpredictable You Karya Belowthepar di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bim bim aku colek-colek Apaan"
Gue ganti baju dimana" tanyaku bingung Di belakang pohon aja tuh. Gue jagain va Kata Bima Ngintip gak" tanyaku lagi
Gue gak doyan cewe, va kata Bima serius
Hah"! setengah teriak . pantes gak pernah pacaran. Haha bercanda bima ketawa. Ayo cepet abis ini mau evaluasi
Aku keluarkan plastik berisi baju tidur. Bima membelakangi pohon. Aku berganti baju dengan cepat. Aku kembali ke bivak. Mengembalikan plastik ke dalam keril.
Va, itu apaan" Apaansih bim" Itu kacamata lo
Hah" Gue kan gak pake kacamata kataku bingung Itu plastik lo bolong
Aku melihat kearah plastik. Bra ku ternyata keluar dari plastik karena plastiknya bolong. Aku malu setengah mati rasanya . Aldi yang ada disampingku ikut sadar percakapanku dengan bima. Dan melihat kearah plastikku.
Haha bang bima, nyadar aja kata aldi
Harus itu, awas matanya. Kan gue jagain lo pada, jd harus jeli kata abima sambil ketawa ngakak Selama kenal dan latihan bareng bima. Gak pernah liat dia ketawa sebanyak ini. Dan dia keliatan manis. PART 12
Evaluasi selesai. Kami siap-siap tidur masuk kedalam bivak. Oi deva tidurnya ditengah ya kata Bima setengah teriak kepada calon anggota.
Iya bang jawab mereka kompak.
Kami tidur gak pake sleeping bag tapi pake sarbag. Biar gitu singkatannya sama-sama SB. Dan didouble pake
plastik ikan. Jadi tiap bergerak ke kanan atau kiri. Bunyi kresek kresek.
Aku terbangun. Ku keluarkan tanganku dari sarbag. Basah.. Genangan air. Bivaknya banjir. Aku buka mata. Penyangga bivak melorot. Tinggi bivak sekarang cuma sejengkal dari mukaku. Aku bangunkan temanku dikanan dan kiri.
Ga, Di, Bivaknya banjir terus penyangganya copot nih Hah mana-mana mereka bangun dan kaget.
Kami akhirnya membangunkan yang lain. Dan merangkak keluar bivak. Tapi harus menunggu yang paling pinggir keluar dulu.
Yo, itu dileher lo apa item-item kata suara dekat pintu keluar. Uwaaa, pacet Hah, mana pacet" .. Aaa dibadan gue banyak nih dot jerit rio.
Udeh ah keluar dulu baru dicek. Gelap nih. Siapa tau yang lain juga kena pacet teriakku Jangan gitu dong, va balas yang lain kompak.
Akhirnya kami keluar dari pihak. Ngeri, sekaligus geli lihat badan Rio penuh dengan pacet. Merinding..... Senior menghampiri kami dan tertawa melihat badan Rio.
Udah, yo. Diemin aja. Ntar kalo udh kenyang juga copot kata salah satu senior. Eh keril kalian gimana" tanya Bima
Astaga! kata kami kompak. Aku berlari mengambil keril. Keril basah total. Aku buka dan keluarkan isinya. Aku ceroboh baju lapangan aku taruh diluar plastik sampah.
Jam 7 udah rapi ya pake baju lapangan kata ka dika.
Semua baju kami kebasahan. Dan mau tidak mau harus dipakai. Va.. va baju lo basah" tanya ka dika Iya kak jawabku
Bim, anak didik lo nih. Kasih baju lu yang kering gih kata ka Dika
Bima mencopot flannel dan celana cargonya. Tinggal kaos dan legging. Lucu rasanya liat cowo memakai legging, terutama bima, cowo yang di cap paling cool.
Sana va, ganti kata Bima sambil menyerahkan pakaiannya. Kak, kita kok gak dapet baju kering juga" kata yang lain dengan nada manja Lo pada gausah pake baju aja. Kan kering tuh kata bima.
Hari itu kami habiskan. Membangun bivak alami individual. Belajar membuat jerat. Dan mencari tumbuhan yang bisa dimakan. Sabtu siang kami sudah dijalan pulang ke jakarta.
PART 13 Senin sekolah. Badanku rasanya sakit semua. Ini karena biasanya tidur enak ditenda dengan sleeping bag. Di diklat cuma di bivak dengan sarbag. Aku datang kepagian hari ini. Aku masuk kelas. Aku liat bima. Aku sapa. Dan dia kembali dingin.
Dua mata pelajaran aku habiskan dengan tidur. Satu gak ada guru, satu lagi gurunya cuek. Bel istirahat berbunyi. Aku berjalan ke kantin.
Va, nanti rapat lagi yah kata Kiara sambil lewat Iya, ra sahutku
Pulang sekolah dengan malasnya aku berjalan ke ruang rapat. Efek capek dari kencana belum hilang sama sekali. Meskipun udah dipijit sama tukang pijit langganan. Aku datang terlambat. Ketok pintu, dan asal duduk. Gak sepenuhnya denger apa yang disampein sama Kiara.
Eh.. eh sayup-sayup denger suara cowo bangun oi
Berat hati aku buka mata. Aku mundur kaget, cowo itu naro mukanya persis 15cm dari depan mukaku yang lagi senderan di meja.
Deva ya" Yang anak baru" tanyanya
emm iya nih jawabku malas-malasan. Udah sampe mana rapatnya" Tuh si Kiara lagi bagi-bagi artisnya sama rundown
.. Yak, deva sama aska megang ini ya" kata Kiara kencang Aku cuma diam aja. Setelah pembagian artis dan rundown. Rapat selesai. Va.. halooo deva panggil aska sambil ngelambaiin tangan didepan aku Guenya disini woy.. ngapain dadah dadah" balasku ketus Gue udah panggil lo tiga kali lebih va
Ada apaan" Gue mau minta nomer. Soalnya bakal butuh kontak trs
Nomer togel" jawabku lebih ketus. Hari itu bener-bener gak mood karena kecapean. Nomer hape deva. Lo emang jutek gini ya, orangnya"
Ohh.. Eh engga kok sorry ya kecapean gue. Baru balik dari gunung
Berlanjut dari satu obrolan ke obrolan lain. Kita habisin waktu di sore mendung itu, di warung ujang. Di pengkolan samping sekolah.
PART 14 Ka, dmn" muka panik Masih dijalan nih, macet Gue lupa sediain ridernya
Astaga deva!! Gue masih jauh. Lo suruh anak kelas 1 aja anterin lo. Apaan yang diminta"
Jus jeruk 10 liter, es satu ember, sama anduk putih sedeng 10 biji. Anter kemana" Gue kan gak tau jakarta, ka kataku frustasi
Jam berapa dateng" Jam 7an. Tapi gue jam 5 udah harus stand by disamping panggung kan timer Yaudah gue yang urus. lo duduk manis aja disamping panggung
Hari ini makes yang dari kemarin udah dirapatin terus. Udah jam 5. Aku udah pusing gak mau mikir apa-apa udah cape juga mondar-mandir ini itu. Bantuin temen-temen acara yg lain. Gak kuat. Laper belom makan dari pagi. Aku mau telefon aska hp ku lowbat, aku minta anak lain cariin aska gak ketemu. Selama jadi timer cuma bisa harap-harap cemas aja, berharap semoga aska tepatin omongannya.
Jam setengah 7.. Waktu terasa lama banget.
Woi Aku menoleh. Aska menepuk punggungku. Udah"
Beres katanya sambil acungin jempol cengengesan. Nih lo makan dulu. Lo pucet banget kata aska sambil nyodorin bungkusan.
Selesai makan. Aku liat abima turun dari panggung, bawa gitar. Lah dia manggung" Kok gue gak liat pas naik ngasih tau waktunya .
Aku adu mata sama abima, dia cuma buang muka. Dan gak tau kenapa tiba-tiba nafasku rasanya sesak banget. Asmaku kambuh.
Minggir.. minggir kasih ruang aku liat abima teriak. Ia berdiri didepan ku dengan jarak agak jauh. inhaler mana va" tanyanya
Aku gak bisa ngomong. Jantungku berdegub kencang.. nafasku makin berat ngikkkkk.. ngiikkk suara nafasku.
Jagain. Gue cariin air panas kata bima
Gak berapa lama Bima dateng. Dia kasih segelas air panas, aku minum, agak lega. Tanganku mati rasa. Inhaler lo dimana, va" tanya bima setelah aku agak tenang
Mobil jawabku lirih. Aku belum sepenuhnya pulih. Sesaknya masih tersisa Yu, kunci mobilnya mana" tanya abima ke ayu.
Ayu merogoh saku ku. Dia kasih kunciku ke Bima dan dia langsung pergi.. Gak berapa lama, inhalerku datang. Aku pencet, sambil ku sesap dalam-dalam. Begitu sesakku hilang, bima juga hilang.
Udah baikan, va" tanya aska
Udah nih. Bima kemana" Langsung pergi tadi jawab aska
Acara hari itu sukses gak pake molor. Meskipun aku timernya sempet sesak nafas. Aska nemenin aku sepanjang acara, dia juga yang jalan dan naik turun panggung ngasih tau waktu ke artis. Dan dia setirin mobil aku sampe rumah. Dan naik taksi dari rumahku buat ambil mobilnya ditempat acara. Istirahat ya, Va kata aska. Gue tadi khawatir banget, bingung gak tau mau ngapain pas lo kambuh Makasih banyak ya lo udah bantu gue
Aska mendekat, dia acak-acak rambutku. Gue balik ya, va , hatiku agak berdesir PART 15
Rutinitas hari selasa. Latihan fisik.
"Va, jangan terlalu dibawa stress" kata bima memecah keheningan di putaran keempat ku di GBK "Ha" apaan?" tanyaku aku gak begitu yakin sama yg bima ucapin
"Kemaren, asma lo kambuh gara2 stress kn. abis gue liat lo mondar-mandir dengan muka panik pas makes" "Iya pak mentor"
"Gue ngomong bukan sebagai mentor, tp sebagai temen"
Hatiku rasanya langsung copot. Penegasan sebagai temen itu, gak tau kenapa bikin nyesek banget. Aku gak yakin apa perasaanku ke bima, tapi ini dilematis aku seneng dia perhatian tapi sedih kenapa cuma perhatian sebatas temen.
Mau dilupain tapi gak bisa lupa, omongannya bima. Aku bengong mikir.
"Kok bengong, va?" kata bima sambil melambaikan tangannya didepan muka ku "Apaansih lu?"
"Kok bengong?" "Oh.. kaget aja lo perhatian"
Disambut tawa dari bima. Tawa lepas menanggapi omonganku. Dan dia terlihat makin manis. Selesai lari. Aku masih berjalan mondar-mandir karena katanya kalo habis jogging gak boleh langsung duduk. "Va..." bima teriak."Mau minum gak?"
Tumben ya ini anak nawarin minum batinku.
Hari itu banyak. Perilaku dan omongan yang gak abima banget. Aku sampe bener-bener heran sama perubahan sikap dia. Dia bukan dia. Dan balik lg ini terasa dilematis.
Aku lg serius pendinginan. Semua lagi tarik nafas dan buang nafas sampe pada merem-merem. Aku sendiri lg merem sampai ada bisikan.
"Va, abis ini beli mendoan yuk".
Ini suara abima. Kenapa hari ini dia begini. Latihan selesai. Aku siap-siap untuk pulang. "Va bareng...
"Devaaa Omongan bima terpotong teriakan. Aku cari arah suara itu. Aska berdiri disamping mobilnya, melambai. Aku lambai kan tangan juga ke arah aska. Selesai, aku bereskan barangku, aku lari ke arah aska. "Ngapain?" tanyaku
"Jemput." "Siapa?" "Elo lah, deva. Masa gue mau jemput Memet. udah kelar kan" Yuk balik"
Aku kembali lagi untuk pamit ke senior dan teman-teman yang lain. Dan bima udah gak ada disitu. PART 16a
Kamu mau ikut makrab gak" kata pria diseberang telepon Apa itu" tanya aku
Malam keakraban sayang. Jadi nanti kumpul, ngobrol angkatan kita sama alumni juga Boleh deh
Yaudah kamu siap-siap aku otw jemput katanya 1 minggu lalu
Muka-muka pasrah kumpul didepan gerbang sekolah yang udah terkunci rapat. Aku telat. Kesiangan karena mama lagi balik ke semarang jadi gak ada yang bangunin. Telat lo"
Iya nih jawabku Cabut aja yuk" Kemana" tanyaku.
Ia diam, ia menarik tanganku supaya aku mengikutinya. Kita makan dulu sebelum pergi. Di mobil aku tanya berkali-kali, mau kemana" Ia cuma bilang, udah ntr juga tau. Aku diam.
Aku sampai di tempat, aku belum pernah kesini sebelumnya. Dia pergi beli tiket. Aku cuma mengamati dari kejauhan.
Yuk.. Katanya Aku mengekor dibelakangnya. Sampai di tempat, kaya bangunan western gitu lengkap sama jembatannya. Terus ada lagu lagu jadi backsound. Kita lewatin loket masuk, di cap ditangan. Aku lihat carrousel besar..
wahhh, ini dufan ya" muka takjub iya katanya tersenyum.
Senyum nya cuma tahan 1 jam pertama di dufan. Jam berikutnya diisi pusing, geleng-geleng kepala.
Muka lo kenapa kok gitu banget"
Udah dong va. Lo naik tornado, udah 3 kali gak cukup" Kicir-kicir 3 kali, terus halilintar, kora-kora. Gue pusing va. Mending masuk istana boneka
Istana boneka apa itu"
Udah ikut aja Ternyata istana boneka adalah tempat yang sangat-sangat bikin ngantuk. Aku ketiduran di perahu gak lama setelah masuk istana, karena gak inget liat apa-apa.
DEVAAAAAAAAA suara teriakan
Aku terbangun. Ia mengajakku turun. Masih limbung karena masih ngantuk.
Lo aneh banget sih, bisa ketiduran gitu" tanya nya
Masa aneh sih jelas-jelas bikin ngantuk gitu ya. Mending naik yang seru-seru lagi kataku Kapoooooooook! Gue jagain tas aja
Gak terasa hari udah sore. Kita makan sebentar terus ia mengajak aku naik bianglala. Jam 6. Bagus ya kataku kagum
Iya bagus kaya lo Haha, lo lg ngerayu"
Emang. Mmmmm... va, mau gak jadi pacar gue" Kaget. Aku butuh waktu untuk berpikir.
Gue boleh mikir dulu" PART 16 A
Hari sabtu malas. Aku cuma tiduran dirumah, main the sims 3 kadang-kadang. Cuma ada mas dimas dirumah.
Tiba-tiba, De, ada temennya nyariin. Kata mas dimas
Masih dengan muka bantal aku keluar, cari tahu siapa yang datang. Aska duduk di ruang tamu, dia
rapi banget. He wears a suit. Eh aska
Baru bangun tidur ya lo. Kebo ini kan udah sore" Haha iya, tumben kesini ada apa"
Pergi yuk Kemana" Surprise dong Mandi dulu ya.
Aku sudah rapi. Aku sih ada feeling pasti aska mau pergi ketempat yang formal, dari bajunya. Jadi aku ikut juga daripada saltum. Dan dugaan ku benar.
Aku masuk dapat sapaan dalam bahasa perancis. Bonne soir"e Aaaaaaaaa.. fine dinning. Too fancy for me cuma yang ada dipikiranku dan aku rasa cowo ini, emang bener-bener niat untuk ngedapetin aku. Mataku lebih melotot liat harga menunya. Rasanya gak mau pesen apa-apa, bisa buat beli tenda lafuma ini sih.
Dan kita makan mulai dari appetizer, main course dan dessert, dan dia pesan wine. Ini benar-benar spesial, aku pernah makan model begini bareng keluarga atasan papa dan baru satu kali. Aku lupa caranya bertable manner.
Ka, this is too fancy for me
You deserve it kata aska tersenyum
Menu satu-satu diantar ke meja kita, dan sumpah aku gak rela. Menunya itu cuma seemprit, harganya selangit. Tapi aku gak berani nunjukkin muka gak suka, karena pasti aska keluar uang
banyak untuk ini. Kita mau pulang. Diparkiran. Jadi jawaban kamu, va"
Iya aku mau jawabku sambil tersenyum. PART (Secret Reveal)
Saya bacakan ya anggota kelompok 4, tania, jasmin, deva sama nadya ya. Kata Pak Amir membagi kelompok. Ayo duduk perkelompok ya
Aku bergerak ke arah kelompokku. Aku kenal baik mereka, mereka adalah teman baik ayu, teman sebangku aku.
Jam pelajaran hampir habis, tugas dikumpulkan senin padahal hari ini, hari jum at. Kami putuskan menyelesaikan tugas dirumah tania yang dekat dari sekolah.
Lo deket ya va, sama bima" tanya tania dirumahnya, diikuti tatapan penasaran yang lain Engga biasa aja
Ah masa sih" kata jasmin
Ih kenapa pada gak percaya" balasku bingung . Pasti ayu udah cerita kan, bima itu mentor gue" Udah sih. Tapi bima beda kalo sama lo. Kata nadya gregetan
Beda gimana" There s a spark in his eyes. When he sees you Jelas nadya Tau darimana" aku makin bingung
Dia itu suka ngeliatin lo. Terus waktu lo kambuh itu dia panik banget, kan gue juga ada disamping pannggung. Terus pas lo nyanyi dikelas bu mela, dia itu main gitar dan nyanyi always sambil liatin lo dan senyum, makannya orang-orang pada bengong dan anggota abima fans club pada kebakaran jenggot Gosip.. gosip kataku geleng-geleng
Ye, ini field report dari orang yang suka merhatiin abima Siapa"
Tapi jangan bilang orangnya ya kata nadya setengah berbisik Ayu, dia suka banget sama abima dari smp Kenapa kasih tau gue semua ini"
Supaya lo bisa jaga perasaan ayu kalo lo emang deket sama bima. At least, lo gak curhat-curhat ke ayu tentang bima
Tapi gue emang gak deket kok. Sebatas temen aja
Aku masih dalam shock mode. Ini aku yang terlalu cuek dan gak pernah merhatiin sekitar atau kenapa ya" Halhal kaya gini sama sekali gak nyadar" Fool me.
Aku ulang-ulang aku coba susun memori untuk mastiin apa benar yang dibilang nadya. Tercekat rasanya. Aku sadar itu ada benarnya, tapi aku udah jadian sama aska 5 hari lalu.
PART 17 Tin.. Tin Suara klakson mobil berbunyi didepan rumahku. Itu pasti aska. Aku pamit sama semua orang rumah, dan langsung pergi.
Halo sayang sapa aska Halo balasku
Cantik banget kamu hari ini
Alah bisa aja. Makrab nih ngapain sih ka" Ya cuma ngobrol-ngobrol, bakar-bakaran Gak lama aku sampai di warung pengkolan sekolah. Jakarta hari itu gak macet. Aku udah sms ayu sebelumnya, katanya dia ikut makrab. Aku langsung cari ayu.
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuu teriak aku
Ayu melambai. Ia jalan kearahku Sama siapa kesini" Bima ya" Bukan sama aska
Ntar bima cemburu Yekali deh
Lo lg deket sama aska"
Jadian yu. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya" Kenapa"
Gak suka aja yang privat dibawa ke ranah publik padahal sebenernya aku gak mau bima tau, aku jadian sama aska. Ini gara-gara gerombolannya ayu juga, jd aku masih pengen tau soal tatapan bima itu.
Tiba-tiba bima muncul. Ayu hilang entah kemana. Eh deva sapanya
Eh bim Dan tiba-tiba juga aska muncul nyamperin aku. Oi bim sapa aska ke bima
Tiba-tiba denger suara teriakan high-pitch Aska, selamat ya jadian ya sama deva
Dan datang entah darimana, chika anggota bima fans club. Aku cuma batin, yah ketauan ...............
Aku cuma ngeliatin bima gimana ekspresinya. Datar... sampai detik kelima masih datar. Dia buka mulut.
Oh lo jadian va" Selamat ya Bima ngeloyor pergi begitu aja.
Rasanya kaya habis diputar tornado di dufan. PART 17
Tin.. Tin Suara klakson mobil berbunyi didepan rumahku. Itu pasti aska. Aku pamit sama semua orang rumah, dan langsung pergi.
Halo sayang sapa aska Halo balasku
Cantik banget kamu hari ini
Alah bisa aja. Makrab nih ngapain sih ka" Ya cuma ngobrol-ngobrol, bakar-bakaran
Gak lama aku sampai di warung pengkolan sekolah. Jakarta hari itu gak macet. Aku udah sms ayu sebelumnya, katanya dia ikut makrab. Aku langsung cari ayu.
Ayuuuuuuuuuuuuuuuuuu teriak aku
Ayu melambai. Ia jalan kearahku Sama siapa kesini" Bima ya" Bukan sama aska
Ntar bima cemburu Yekali deh
Lo lg deket sama aska"
Jadian yu. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya" Kenapa"
Gak suka aja yang privat dibawa ke ranah publik padahal sebenernya aku gak mau bima tau, aku jadian sama aska. Ini gara-gara gerombolannya ayu juga, jd aku masih pengen tau soal tatapan bima itu.
Tiba-tiba bima muncul. Ayu hilang entah kemana.
Eh deva sapanya Eh bim Dan tiba-tiba juga aska muncul nyamperin aku. Oi bim sapa aska ke bima
Tiba-tiba denger suara teriakan high-pitch Aska, selamat ya jadian ya sama deva
Dan datang entah darimana, chika anggota bima fans club. Aku cuma batin, yah ketauan ...............
Aku cuma ngeliatin bima gimana ekspresinya. Datar... sampai detik kelima masih datar. Dia buka mulut.
Oh lo jadian va" Selamat ya Bima ngeloyor pergi begitu aja. Rasanya kaya habis diputar tornado di dufan.
Perjalanan Panjang Day 1
Perjalanan Panjang. Akhirnya tiba juga yang ditunggu-tunggu. Jadi kita pergi ke Pasir Reungit, Bogor. Ini bukan naik gunung sih, lebih tepatnya masuk hutan, kaya perjalanan kecil sebelumnya ke kencana.
Aku dan abima, thanks to chika, anggota abima fans club.
Kita sekarang kaya orang gak kenal. Abima ngomong secukupnya. Gak pernah ngingetin lagi ini itu. Abima jadi orang kaya pertama kali aku kenal, diam. Perjalanan ini 5hari 4malam. Hari pertama
Kita naik kereta ke bogor lagi. Terus carter angkot kaya kemarin. Aku lupa sarapan karena kesiangan, jalanan ke arah pos pendakian I, bergolak-golak. Aku sukses muntah. Setelah turun angkot.
Yah va kata yang lain. Pijitin itu belakang lehernya bim kata ka dika Lu aja sana balas bima
Lu berdua kenapa" Lagi musuhan" Gue perhatiin beberapa latian terakhir kemarin diem-dieman mulu
Kagak bang. Ntar gue ketularan pgn muntah takutnya
Aku mikir, berarti parah banget ya kita berdua diem-diemannya sampe kak dika aja nyadar. Gue salah apa sih, masa gara-gara jadian doang di diemin batinku. Setelah aku ngerasa baikan, kita semua mulai jalan. Trek basah licin, gara-gara hujan. Treknya lumayan curam dan bikin sepatu kotor.
Tiba-tiba sesek napasnya balik lagi. Ngiiik...Ngiiik
Eh berenti dulu, deva nih kambuh gak tau siapa yang ngomong gitu
Kasih ruang kasih ruang kata ka dika sambil mendekat ke aku, dia buka kepala keril ku. Nih va sambil ngasih inhaler.
Aku tekan inhaler, dan aku sesap asapnya... Udah sarapan belom sih lo" tanya dika lagi Aku menggeleng
Bim bawain kerilnya. Kita diburu waktu nih. Biar langsung makan sampe atas kata ka dika
Gak berapa lama jalan kita sampe ditanah datar. Aku disuruh duduk diam sementara yang lain diriin flysheet dan beberapa masak. Ka dika duduk disamping aku.
Bimmm panggil ka dika Bima mendekat. Lo gimana sih" Cuma dikasih tanggung jawab satu orang. Ngecek dia udah makan belom aja gak bisa.
Kan udah gede, bang Ya tugas lo ngingetin lah. Namanya lagi kaya gini ada aja yang lupa makan karena sibuk, buruburu. Emang udah seharusnya kan dikegiatan kaya gini kita saling ngingetin. Nyawa lu aja gak jadi tanggungan sendiri tapi tanggungan temen lo juga. Kata dika dengan nada tegas. Gue gak tau ya ada masalah apa lo berdua, tapi masalahnya ditaro diluar organisasi dan kegiatan kita tambahnya. Aku cuma diem, aku liat bima juga cuma diem. Ka dika bangun dan ninggalin kita.
Bim sorry ya, gara-gara gue lo kena omel kataku Salah gue juga kok
Lo emang marah sama gue" Kayanya dari kemarin jaga jarak banget Gak perasaan lo doang kok, va Bima tersenyum
Senyum paling manis yang mengindahkan hari yang berat ini.
Habis makan sore, kita ada evaluasi. Duduk melingkar dan sibuk sama buku masing-masing untuk catat evaluasi yang dikasih temen dan senior lain untuk kita. Diakhir evaluasi.
Gue mau tegasin lagi ya ke semua mentor. Kita bawa anak orang ke alam terbuka gini, berarti kita sanggup ngejagain dan tanggung jawab, karena mereka masih dalam proses belajar. Nantinya kita bakal saling jaga, saling bergantung nantinya ditiap kegiatan alam. Jadi kalo ada masalah jangan dibawa keorganisasi sama kegiatan kita.
Semuanya ngelirik aku sama bima.
Evaluasi selesai. Semuanya tidur di bivak alam sendiri-sendiri. Tapi aku, disuruh tidur sama senior ditenda karena kondisi fisikku. Kita tidur ber-7, tepat disampingku ada bima. Terasa jelas hangat tubuhnya.
Perjalanan Panjang Day 2 Jam 4 pagi, kita udah dibangunin. Aku heran sebenernya aku ikut pecinta alam ini, rasanya sama aja sama pergi sama mas dimas dan mas sandi, tapi ini versi kakakku lebih banyak. Tetep dianggap paling cemen. Sebel.. sebel .. sebel. Disaat yang lain disuruh pasang jerat, dan cari tanaman yang bisa dimakan untuk sarapannya sendiri. Aku disuruh sarapan dulu baru boleh ikut bikin jerat dan nyari tanaman. -____ Kapan ngerasain rasanya beneran survival batinku. Dan mereka bikin inhalerku jadi kalung, jadi kalo kambuh gak susah ngambilnya. Kaya sapi dikasih lonceng ini sih.
Bima lagi masak, memunggungiku. Aku duduk dibibir tenda. Disitu ada senior lain juga yang lagi ngopi-ngopi, sementara temenku yang lain udah sibuk cari makan.
Tiba-tiba bima nyanyi sambil masak,
When he holds you close, when he pulls you near When he says the words you've been needing to hear I'll wish I was him 'cause those words are mine To say to you till the end of time, and I Will love you, baby Always
Yaelah bim, gausah curhat kali kata yang lain kompak. Langsung aja utarakan, mumpung denger orangnya kata ka momot.
Aku cuma diam, menunduk. Ada perasaan yakin, yang diomongin aku. Tapi aku gak mau terlalu geer, lagian udah punya aska juga.
Yailah, diem napa balas bima. Yang lain cuma tertawa ngakak.
Selesai sarapan, aku langsung pergi bikin jerat dan cari tumbuhan yang bisa dimakan. Va jangan lupa minum noritnya dulu teriak bima.
Cieeeeeeeeeeeeeeeeeee teriak senior yang lain.
Berhubung jeratnya gak berhasil dapet apa-apa, dan semuanya gak dapet termasuk aku. Kita disuruh nyari cacing di tanah. Bukan buat mancing, tapi buat diputus kepalanya terus di goreng. Jijik ya" Dan plus lalapan pake begonia yang rasanya kaya blimbing wuluh asem-asem sepet gitu, bonggol pakis rasanya kenyel gitu, warnanya juga putih kaya marshmallow. Malam evaluasi,
Deva tidur di tenda lagi ya kata ka dika Ka, aku boleh tidur di bivak gak"
Deva aneh banget sih di kasih enak, nyari yang gak enak kata aldi berbarengan dengan celotehan temenku yang lain.
Kan pengen nyobain kak kataku pelan Yaudah, ditemenin abima ya jawab ka dika Lah yakali bang, ga enak ah gue kata bima
Siapa pun yang nemenin juga gak enak bim, kita kan laki semua. Tapi bivaknya cuma muat dua orang
yaudah gue diriin flysheet disamping tendanya deva, gue jagain kata bima Sampai besoknya abima tidur dibawah flysheet yang terbuka, dan berangin. Aku jadi gak enak hati
Perjalanan Panjang Day 3 Hari ini aplikasi materi orientasi medan. Aku paling sebel sama materi ini, emang sih harus bisa tapi baca peta dan kompas itu susah dan aku udah sebesar ini masih suka salah soal kanankiri. Jadi kita bikin orienteering gitu. Cari jalur sendiri-sendiri untuk sampai garis akhir. Dibagi berdua-dua, sama satu mentor. Aku, rio dan tentu aja mentornya abima. Garis akhirnya, di kawah ratu.
Yo, lo aja deh yo, gue kan gak bisa baca peta, kanan kiri aja keder kataku ke rio Tuk... Palaku dijitak abima
Kerjain berdua dong katanya ketus padaku Oi jangan jitak-jitak dong balasku.
Dan akhirnya kita sampe terakhir, karena si rio ternyata juga sama dodolnya kaya aku. Abima cuma geleng-geleng aja liat kelakuan aku sama rio.
Kita kembali ke tempat kita nge-camp dan masak untuk makan sore. Karena udah jam 4 sore saat itu.
Aku lagi sibuk sama kompor parafin dan nesting. Sore ini menunya nasi pecel, cuma nasi pake bumbu pecel.
Va panggilnya. Aku tenggok, abima yang menyapaku. Mau dong, masakkin .
Seriusan mau" Tanyaku bingung. Iya. Mau .
Kan disana lebih enak bim maksutku logistik punya senior.
Kagak ah. Ini lagi bagian si momot yang masak, dia suka eksperimen aneh-aneh, sok chef banget. Waktu itu aja bawa ikan jambal asin, gak tau diapain masa rasanya jadi asem jawab bima. Ini omongan bima paling panjang selama aku kenal, dia.
Lah bisa gitu aku makin bingung.
Gak tau, aneh banget kan .
Kita sama-sama diam. Bingung mau ngomong apa.. Senyap. Krik krik krik, suara jangkrik. Va, nyanyi dong kata abima
Ha" Apa" kataku Nyanyi
Kok nyuruh gue nyanyi" Daripada diem
Lagu apa" Angel Aerosmith I'm alone Yeah, I don't know if I can face the night I'm in tears and the cryin' that I do is for you I want your love Let's break the walls between us Don't make it tough I'll put away my pride Enough's enough I've suffered and I've seen the light
Baby You're my angel Come and save me tonight You're my angel
Come and make it all right


The Unpredictable You Karya Belowthepar di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bima ikut nyanyi. Dan aku ngerasa, dia nyanyi sepenuh hati.
Perjalanan Panjang Day 4 Devaaaa aku dengar teriakan diluar bivakku Aku terbangun, aku keluar untuk melihat siapa yang teriak.
Heh, ada apaan" kataku ke aldi. Eh kok udah siang" aku bingung liat keadaan udah terang benderang karena biasa dibangunin jam 4 atau jam 5.
Kita ditinggal. Kata aldi
Sama siapa" aku tambah bingung Senior
Ha" Gimana" Iya mereka udah gak ada. Cuma ditinggalin kompor nesting, survival kit, piso komando sama tramontina sama note, ditunggu besok siang dipintu masuk kalo nyerah sebelum besok siang, gak bisa dapet slayernya
Pale" Makan apaan kite" kataku kaget
Ini yang lain lagi cari makan. Gue mau bangunin lo, gak boleh sama yang lain. Nih inhaler, oxygen lo kata aldi sambil ngasih inhaler dan oxygen.
Cari air yuk. Belom ada yg cari air kan" kataku
Aku jalan sama aldi, gak lupa bawa tali rapia merah untuk diiketin ke pohon supaya bisa balik lagi. Kita jalan ke arah curug cigamea. Aku sampe lagi di camp sekitar jam 2 siang. Eh gimana jadinya" tanyaku ke yang lain
Kita ditinggalin parafin cuma 2 kotak va kata aga
Yaudah, 1 buat sekarang sampe magrib terus kita bikin api. Satu lagi buat sampe siang Bikin api kan butuh banyak parafin
Gue punya fire paste kok kataku Alhamdulillah kata yang lain lega
Jadi kita sarapan, pakai kuncup daun pakis yang aku cuci rebus sebentar, aku kasih air gula dan potongan begonia dan bonggol pakis. Salad Pakis
Va, kita malem makan apa ya" kata yang lain sedih. Srekkkkkk. Aku denger suara dari jerat. Ada tupai disitu.
Yah kasian kataku Ini urusan perut va kata yang lain Siapa yang mau bunuh"
Aku jauh-jauh dari tempat masak, aku bener-bener gak mau deket-deket, masakkin apalagi makan itu tupai. Gak tega. Malam makin larut. Aku tidur sendiri, gak ada yang jagain kaya biasanya. Perjalanan Panjang Day 5
Bangun perutku keroncongan setengah mati. Aku keluar bivak dan jalan ke bivak aldi.
Aldi..aldi, gue laper kataku
Tunggu bentar kata aldi. Dia jalan ke bivak yang lain, nyari anak-anak.. Kayanya pada cari makan deh va
Gak lama 20 menit kemudian yang lain pada balik. Dan bawa pisang satu tandan. Eh gue nemu telor loh katan rio
Telor apaan" tanyaku
Kayanya sih uler jawabnya Yang lain langsung bergidik ngeri.
Yaudah sih rebus aja kataku
Kita semua kekenyangan berkat pisang dan telor yang bahkan kita gak tau itu telor apa, rasanya masih rasa telor yang penting. Setelah itu kita cuma leha-leha nyanyi-nyanyi sambil bercanda-canda nunggu jam 12 siang. Dan siap-siap untuk turun.
Akhirnya kita sampe di gerbang masuk gunung salak. Celingukan nyariin senior. Gak ada dimanamana, dan tiba-tiba nonggol bapak-bapak.
A, ini dititipin duit sama seniornya. Katanya ditunggu disekolah
Kita semua melonggo. Itu duit cuma 20.000. Astaga ini untuk sampe jalan utama aja gak cukup. Kita jalan pasrah aja nyari angkot siapa tau mau. Untung ada yang mau angkut kita sampe jalan utama.
Eh itu tramontina ada 3, dijual aja kataku Oh iya
Tramontinanya laku 100.000. (Tramontina itu golok tapi versi keren)
Akhirnya kita naik angkot sampe stasiun dan naik kereta ekonomi sampe stasiun pancoran. Dan naik bis sampe sekolah. Begitu kita nyampe, semua senior pada tepuk tangan.
Wei hebat kata senior sambil tepuk tangan dan siul-siul.
Upacara pelantikan dimulai dan slayer dibagikan. Ditutup ucapan, Selamat datang di keluarga kami kata kak dika.
PART 18 Aku duduk kecapean, disamping tiang bendera. Yang lain, lagi numpang mandi dikamar mandi sekolah.
Tiba-tiba ada bungkusan nasi, 30 cm dari muka ku. Nih nasi padang va, makan dulu Abima berdiri didepanku
Nasi padang, aku langsung sumringah. Soalnya 24 jam ini apa yang aku makan bener-bener gak jelas kecuali pisang itu. Lauk cumi gule kesukaan aku.
Laper ya kata abima diiringi tawa
Iya nih kataku gak jelas karena mulut penuh nasi Telen dulu deva baru ngomong abima ketawa makin keras Yang lain udah selesai mandi. Dan liat aku makan nasi padang. Weh, kok ada nasi padang" kata ka dika
Wah ini sih cuma deva dong yang dapet, dik ditimpalin ka momot Oh bima gitu ya sama kita-kita kata yang lain kompak Iyalah cuma yang cantik yang dapet bales bima
Deg. Aku terdiam, mulutku berhenti ngunyah. Yang lain diam dan kaget. Sunyiiiiiiiiiiiiiiiii banget rasa, waktu berjalan lambat. Aku mau liat ekspresi bima, tapi gak ada keberanian untuk itu. Bima gak pernah ngungkapin apa-apa secara eksplisit dan aku juga bingung kenapa dia bisa ngerespon kaya gitu.
Gausah panik gitu bim mukanya. Keceplosan ye" kata ka dika memecah keheningan
Yang lain cuma ketawa ngakak denger omongan kak dika. Bima cuma diam. Aku benar-benar penasaran sama ekspresinya, aku kumpulkan keberanian untuk menengok. Muka bima bersemu merah.
Aku habiskan nasiku, dan langsung kabur untuk mandi. Aku bener-bener gak tahan sama semua kecanggungan gara-gara bima keceplosan tadi. Begitu aku selesai mandi, aska muncul, dia jemput aku.
Ka, balik ya" kataku ke kak dika Yah ntar aja, kita baru delivery makanan. Diajak aja pacarnya kata ka dika Sabar yah bim kata yang lain sambil ketawa-tawa.
Engga kak, aku pulang aja
Wooo gak asik kata yang lain bersorak.
Kenapa lagi si aska nonggol batinku. Gak tau kenapa rasanya malah pengen habisin waktu lebih lama sama bima.
Aku dimobil cuma diam, karena pikiranku masih mikirin bima. Waktu terasa lama banget, disaat sama aska. Nyesel cuma itu sih kata yang bisa gambarin perasaanku. Tapi aku harus bertanggung jawab sama pilihanku.
Yang, kamu cape" tanya aska Iyanih
Kamu udah makan" Mau mampir makan dulu" Udah kok sayang. Pulang aja yuk balasku
Kami ada dalam diam lagi. Aku gak nyaman entah kenapa, malah ngerasa awkward banget ada deket aska.
Yang, aku mau nanya deh Tanya apa"
Bima suka ya sama kamu"
Aku kaget. Tau darimana nih orang. Ah pasti salah satu dari abima fans club, aska ini termasuk cowok populer disekolah, pastinya dia sepergaulan sama anak-anak cheers kaya chika dan vera.
Kamu kata siapa" aku pasang ekspresi bingung Denger-denger aja sih
Gosip sayang. Dia aja diem banget, gak pernah ajak aku ngomong kataku bohong Oh, yaudah aku cuma nanya aja kok kata aska tersenyum.
Kamu emang cemburu" Apa takut kalah saing" kataku menggodanya
Ya abis, fansnya dia kan banyak banget. Siapa tau kamu juga ngefans Emang iya ngefans kataku dalam hati
Enggalah, sayangku sambil kukecup pipinya. Aku benar-benar munafik ya batinku
Kita akhir sampai dirumah. Aku basa-basi ajak aska mampir, tapi dia menolak dan menyuruhku istirahat.
PART 19 Sudah 3 bulan hubunganku dengan aska berjalan, kami baik-baik aja. Aku dan bima makin jauh, apalagi kita udah jarang latihan fisik bareng. Dikelas aku sama bima sama sekali gak pernah ngobrol.
Rabu pagi, disekolah.. Hari ini aku datang terlalu pagi. Dan seperti biasa abima, sudah datang. Iya bersandar balkon depan kelas. Aku masuk ke kelas dan meletakkan tasku dibangku. Aku keluar, ikut bersandar disamping bima.
Pagi.. sapaku. Aku benar-benar kangen cowo ini. Eh deva ia membuka headsetnya
Selanjutnya, kami bersama dalam diam. Tiba-tiba terdengar bisikan pelan, Gue kangen sama lo
Aku menoleh. Ha" Kenapa bim" aku tanya untuk memastikan Engga apa-apa
Tadi ngomong apa" Bukan apa-apa kok va
Aku antara yakin dan gak yakin itu ucapan bima, tapi seengganya itu yang aku dengar. Bima juga gak bisa dimintai konfirmasi, soal kata-kata yang dia ucapkan. Atau jangan-jangan sebenernya itu yang aku pengen denger dari bima. Kan kata pepatah, kamu hanya akan dengar, apa yang ingin kamu dengar.
Oiya, tahun baru kemana" tanya abima Gaktau nih
Anak-anak pada mau ke semeru tuh. Ikut aja va Yaudah jawabku
Sabtu besok, temenin gue beli perlengkapan va Emang yang lama kenapa"
Perlengkapan rame-rame bukan pribadi. Kan kemarin dika menang lomba panjat. Hadiahnya jadi mau dibeliin
Yaudah bim Sabtu gue jemput ya Oke
Bima mengacak-ngacak rambutku. Aku kaget, dadaku berdegub kencang. Kenapa diacak-acak
Gemes liat muka lo kalo lagi bengong
Aku sadar muka ku memerah, aku malu. Bima pun mukanya memerah. Rasanya pagi ini benarbenar milik berdua, yang lainnya ngontrak. Dia, aku rasa ngambil lagu angel-aerosmith secara harfiah. Dia benar=benar ngerubuhin tembok diantara kita. Kami kembali diam dalam kecanggungan.
Yang aska tiba-tiba ada dibelakang kami. PART 20
Bima langsung pergi begitu aja, pas tau ada aska disitu. Aku lihat muka aska, dan hawanya benar-benar udah gak enak. Aska mendekat berdiri disamping aku dalam diam. Dia cuma diam mematung, sementara aku harapharap cemas nunggu pacarku kira-kira bakal ngomong apa.
Kita omongin pulang sekolah ya kata aska ketus dan langsung pergi.
Aku masuk kelas. Bima menoleh begitu aku masuk kelas, mulutnya bergerak mengucap kata maaf. Aku hanya tersenyum.
Tak terasa sudah waktu pulang sekolah. Bel berbunyi.
Aku melangkah gontai ke arah pagar. Aska menunggu di depan pagar. Ia melihatku dan berjalan kearah mobilnya. Aku mengikutinya, masuk ke dalam mobil.
Kami diam. Kamu tadi ngapain sama bima" tanyanya dengan nada menuduh Ngobrol, yang jawabku
Kok kayanya mesra banget Mesra apaansih" tanyaku bingung
Kalo ngobrol biasa aja, gak mungkin sampe merah gitu kan muka lo berdua bentak aska. Jauhin bima deh, kalo kamu ngehargain aku sebagai pacar
Iya yang kataku Ia mengantarku pulang. Tanpa sekalipun kita ngobrol selama perjalanan. Ia langsung pamit pulang. Aku masuk kamarku. Aku diam dikursi belajarku, gak terasa airmataku menetes. Aku sendiri bahkan gak tau, airmata itu menetes untuk menangisi apa.
Derttttttttttttt... HP ku bergetar
Deva maafin bima ya. Begitu bunyi smsnya, dari abima. Iya gapapa kok bim.
Aku balas. Dan melanjutkan kesedihanku untuk hal yang aku sendiri masih belum yakin, apa.
PART 21 Hari sabtu datang juga, hari ini aku udah punya janji mau beli perlengkapan sama bima. Hubungan aku sama aska lagi benar-benar berjarak. Jam 10, aku udah mandi dan rapi. Mamaku sampe heran, karena aku itu males banget mandi kalo lagi libur.
Jam 11, abima sampe rumahku. Kata mama suruh masuk dulu, ajak makan baru pergi. Bima ikut makan siang bersama keluargaku.
Emang mau kemana bim" tanya papa
Mau beli perlengkapan outdoor buat inventaris, pak
Obrolan bergulir di meja makan siang itu. Bima itu hangat banget sikapnya ke keluargaku dan keliatan tulus. Pantes aja waktu itu papa kasih izin. Makan siang udah selesai, aku siap-siap mau pergi. Dek panggil papa
Apa bro jawab aku Sembarangan aja nih anak kata papa sambil jitak aku. Nanti debit kamu dipake aja kalo kurang uangnya
Hah beneran nih pa" kataku kaget. Papa kasih aku debit atas namaku, tapi diawasin pake internet banking, dijatahin tiap bulan. Kalo lebih, uang jajanku dipotong.
Iya. Tapi kamu jangan aji mumpung kata papa
Iya iya kataku sambil cium tangan papa dan pamit. Aku udah dimotor sama bima.
Keluarga lo asik ya, va kata bima. Bokap lo jiwanya muda banget Sok muda bokap mah
Gak ada 10 menit udah sampe, ternyata toko outdoornya deket banget dari rumahku. Ayo va kata bima sambil mengandeng tanganku. Iya digandeng bukan ditarik, tapi digandeng. Kaget ya" Aku aja kaget.
Kita masuk ke dalam toko outdoor. Jadi kita mau beli apa aja bim" Tenda, webbing, carabiner, trangia
Sejam kemudian kita udah dapet yang dicari. Bima teliti banget mau beli barang, semua ditanyain. Dicek. Va, cobain deh kata bima sambil nunjukkin jaket
Aku ambil dan aku coba, Bagus warnanya di elo kata bima. Jaket warna oranye, abu-abu. Aku copot dan bima bawa ke kasir.
Mba ini ya, satu ukuran S satu ukuran M yang dominan abu-abu, garis oranye kata bima. Buat siapa bim" tanyaku bingung
Buat lo sama gue Gaenak ah, masa pake uang itu
Tenang, ini pake uang pribadi gue katanya sambil mengacak-ngacak rambutku Pacarnya mas bima" tanya mba kasir yang rupanya kenal abima. Iya jawab abima dengan pedenya
Aku cuma shock. Gak sanggup bilang apa-apa. Gandeng tangan, acak-acak rambut, jaket couple, diakuin pacar. Hari ini bener-bener gila.
ART 22 Kita selesai belanja. Bima mengajakku keluar toko. Aku tanya kenapa diakuin pacar, bima cuma ketawa-ketawa aja. Aku sibuk nyubitin bima, gara-gara kelakuannya.
DEVAAAAAA aku denger teriakan. Aku menoleh.
Aska yang teriak, mukanya bener-bener marah. Ayo pulang teriaknya
Aku ikut aja, abis kalo aku nolak takutnya jadi berantem aska sama bima. Kita cekcok besar dimobil.
Lo anggep gue apa sih va" Pacarlah
Terus tadi sama bima apaan" Temen" Temen gak gitu! Obviously, something going on between you and him
Temen doang yang Ngaku aja deh!!! tambah kenceng aska ngomong Aku suka sama bima, pu...
Bukkkk.. tangan kiri aska mengayun keras kearah hidungku. Kejadian begitu cepat, hal berikutnya yang aku rasa cuma darah netes deras dari hidungku. Aku lap darahku dengan tisu, serasa gak habis-habis darah ini netes. Aku menangis, bukan karena sakit fisik tapi sakit hati papaku aja gk pernah mukul. Siapa dia berani pukul aku.
Nafasku sesak. Asma ku kambuh, sesak akibat nangis. Hidung penuh darah. Aku gak bawa inhaler, lengkap sudah hidupku.
........... Aku buka mataku, dan aku lihat sekeliling. Aku dirumah sakit. Selang oksigen dihidungku. Suster sibuk menusukkan jarum infus. Lemas rasanya. Aku gak lihat aska dimanapun. Mas siapa ya" suster bertanya
Aku menoleh lihat siapa yang ditanya oleh suster. Abima berdiri, mukanya cemas. Saya temannya sus. Dia dipukul sama cowo yang anter kesini tadi pasti jawab bima Bener mbak" tanya suster kepadaku
Aku mengangguk. Terus gimana mas" Suruh satpam usir aja sus. Biar data, biaya dan lain-lain saya yang urus Yaudah mas ikut saya kata suster yang satu lagi
PART 23 15 menit lebih bima pergi. Aku cuma diam, tidur lemas dikasur rumah sakit.
Deva kata bima yang tiba-tiba muncul. Maafin abima aku lihat matanya berkaca-kaca.
Tiba-tiba dokter datang ,
Ini darah dipukul ya" Terus langsung sesak nafas" Ada asma" tanya dokter Iya dipukul. Ada asma dok jawab bima
Obatnya biasanya apa"
Ventolin dok bima lagi yang jawab. (hebat ya dia tau )
Dokter kasih tau obat yang harus dipakai. Dan pergi. Bim aku memanggil bima dengan lirih
Ya" abima menoleh sambil mengengam tanganku Kok bisa ada disini"
Tadi gue ikutin mobil aska, karena gue mau mastiin lo bakal beneran sampe rumah Makasih ya
Ini salah gue juga va, gue main api
Bim panggilku lagi Jangan kasih tau siapa-siapa
Terus gue harus bilang apa sama bokap lo" Masa gue ajak baik-baik, pas pulang jadi begini Nanti jadi panjang bim, urusannya
Lo ngelindungin aska" Dia gak pantes dilindungin. Banci kata abima geram. gue telpon keluarga lo ya"
Telpon mas dimas aja, jangan kasih tau papa dulu aku minta begitu, karena mas dimas yang paling kalem. Sedangkan papa sama mas sandi, sama-sama gampang panas.
Bima gak ada berhentinya minta maaf sama aku. Dia benar-benar nyesel sama kejadian ini. Aku heran yang gak mukul aja nyesel. Yang mukul kemana ya. Gak ada ucapan maaf. Kita sama-sama nunggu mas dimas dateng. 30 menit kemudian mas dimas dateng.
Yaampun, adek kata mas dimas kaget liat keadaanku. Bim kejadiannya gimana emang"
Saya gak liat mas. Tapi tadi habis kita beli peralatan tiba-tiba aska muncul, terus ngajak deva pulang naik mobilnya, marah-marah. Karena saya takut ada apa-apa, saya ikutin naik motor. Eh saya liat belok kerumah sakit. Makin curiga. Pas liat deva, feeling saya bener dia dipukul Orangnya mana bim"
Udah saya usir mas Dipolisikan aja ya dek kata mas dimas .
Mas dimas, minta visum sama dokternya. Tes darahku udah keluar, kata dokter aku bisa langsung pulang. Bawa obat minum, 4 macam. Mas dimas langsung membawaku pulang. Abima disuruh mas dimas untuk kerumah dulu jelasin semuanya ke orang tuaku.
Aku sampai dirumah. Mas dimas mengendongku masuk ke dalam rumah. Aku diturunkan di sofa ruang tamu. Bima duduk disampingku. Dan mas dimas memanggil papa dan mama. Astagfirullah, dimas, adikmu kenapa" jerit mama.
Dipukul pacarnya mah Kok bisa bukannya tadi pergi sama abima" tanya papa
Abima menjelaskan lagi yang tadi ia jelaskan ke mas dimas. Papa, mas sandi benar-benar kesal denger cerita abima. Malah si aska mau disamperin sama papa. Tapi ditahan sama mas dimas. Kata mas dimas, dipolisikan aja.
Maafin saya ya pak bu, saya gak bisa jagain deva kata bima ke papa dan mama
Ini sih bukan salah kamu, bim. Malah kami terimakasih, kamu gak lepas tangan gitu aja begitu deva dijemput pacarnya kata mama
Aku gak sadar berapa banyak darah yang tumpah. Sampe mama ngajak aku ke kamar untuk ganti baju dan bersihin darah dimuka ku. Mama foto dulu semuanya sebelum dibersihkan, karena memang papa juga maunya, semua ini diperkarakan. Papa marah, anak perempuan satu-satunya diperlakukan begitu.
Malam itu juga, papa, aku, abima dan mas dimas buat laporan penganiayaan.
PART 24 Minggu siang aku baru bangun. Bener-bener cape karena kejadian kemaren sampe hari ini belum ada permintaan maaf dari aska. Whatta douche bag!
Hidungku bengkak, masih sakit. Bersin pun masih keluar darah. De, temen-temennya dateng tuh kata mama mengetok pintuku.
Temen-temen banyak dong orangnya, aku cuci muka dulu sebelum keluar kamar. Ganti baju. Pas aku sampe ruang tamu ternyata anak-anak monyet dari gua hantu. Semua anak-anak pecinta alam dateng kerumahku bawa rujak, kesukaan aku.
Devaaaaaaaaaaaaa panggil semuanya nada manja Eh elu-elu pada. Ngapain lu"
Nengokin lu lah kata ka momot. Katanya kemaren ikut tinju, tapi kalah Sialan lu pada kataku.
Kita bercanda ngobrol macem-macem, abima gak ada disitu. Tiba-tiba abima datang setengah jam kemudian.
Aku cuma nutupin hidungku aja, karena bengkak gede kan, malu.. Assalamualaikum kata abima mengucap salam
Walaikumsalam kata yang lain kompak. va, pangerannya dateng tuh va kata aldi Aku cuma senyum, senyum. Bingung mau ngomong apa.
Va itu idung kenapa ditutupin, malu ya sama bima kalo bengkak ledek ka dika Ih engga kataku
Buka aja va, sama kita-kita aja pake malu kata bima.
Mama nawarin anak-anak makan. Herannya makanan sama anak-anak ini cepet banget habisnya, pada buas dan liar kalo ketemu makanan.
Va, gebukkin aja tuh yang mukul lu. Anak basket kan" kata ka dika Jangan deh kak, ntar panjang urusan. Gue udah lapor polisi kok kemaren Yaudah dah, jangan deket-deket dia lagi va. Kan udah ada bima kata ka dika. Disambut cie cie dari yang lain.
Paansih lu jawab bima sinis
Lah maleman kan gue ke toko tuh, eh si mbak nanya, itu beneran pacar mas bima. Keki gitu dia kata ka momot
Kok bisa" aku nanya
Mbaknya kan ngefans ama bima. Makannya kita dapet potongan molo kalo kesitu
Aku sampe bengong, sampe mbak-mbak pun ngefans sama bima. PART 25
Untung jumat kemarin hari terakhir sekolah. Sekarang udah masuk liburan semester 1 sekalian libur
natal dan tahun baru. Jadi aku gak perlu kesekolah dengan hidung bengkak.
Gak terasa udah tanggal 29 januari. Aku sama anak-anak ada rencana mau tahun baruan di semeru. Kita udah janjian distasiun pasar senen.
Siang, aku diantar mas dimas ke stasiun. Aku lihat abima di peron, aku berjalan kearahnya. Bim, yang lain mana"
Tau nih Sms gih kataku Gak lama kemudian ada balasan. katanya udah diatas kereta va Yaudah ayo naik kataku.
Bima berjalan dibelakangku. Aku cari tempat dudukku dimana sesuai nomer tiket. Hampir jalan kesemua gerbong. Karena tempat duduknya ternyata agak belakang. Aku duduk disamping bima, karena bima yang beli tiketnya.
Bim kok gak ada anak-anak" Sms lagi gih suruhku Gak lama kemudian bima cek hpnya lagi. Kereta mulai jalan. Sialan kata bima menghardik.
kenapa bim" tanyaku bingung
Dia membalik hpnya, memperlihatkan kepadaku. Selamat naik semeru berdua ya wkwkwkwkwk
Bang Dika, nama kontak yang mengirim sms itu. Aku cuma melonggo, aku berdua naik semeru sama abima. Ini anak-anak ngerjainnya gak tanggung-tanggung.
Bim gimana dong" Ya gimana lagi va, keretanya udah jalan PART 26
Aku kebangun, aku lirik dijam masih jam 6 pagi. Kereta masih berjalan dengan kecepatan sedang. Abima masih tidur. Aku bangunkan bima.
Bim, kapan sampenya"
Jam 8an paling, kamu tidur aja va
Kamu. Abima manggilnya pake kamu. Lama-lama ada pikiran jangan-jangan bima yang modus, supaya anakanak gak ikut. Tapi, gak mungkin ah. Masa sih orang kaya bima, modus.
Jam 8an, kita sampe di stasiun tumpang. Kita ketemu pendaki lain yang ngajak naik angkot dan jeep bareng biar patungannya lebih murah.
Oia kalo pada mau naik ke semeru jangan lupa fotokopi ktp, surat sehatnya dari puskemas minimal. Daripada sampe pos belom lengkap.
Karena jalannya gajluk-gajlukan. Aku muntah lagi sampe ranu pane. Tapi kali ini, bima mau mijitin belakang leherku. Jadi alasan takut muntah juga, itu cuma karena ngambek.
Eiya belom sarapan kita kata bima. yuk makan dulu kata bima mengandeng tanganku.
Abis makan terus langsung jalan. Ini awkward karena kan selama ngedaki aku sama bima, jalannya deketdeketan. Aneh juga kalo kita cuma diem-dieman.
Va" Idungnya masih bengkak" kata bima buka omongan Udah engga kok bim
Eh bim Kenapa" Lo sadar gak sih lo banyak yang suka" tanyaku sambil nengok ngeliat ekspresi mukanya bima.
Gue tau yang pdktnya niat doang, tapi banyak yang bilang banyak. Taunya ya si vera, chika gitu doang va bima mukanya datar-datar aja.
Mereka kan cantik bim, kenapa lo gak mau" Kaya belatung nangka gitu. Bukan tipe gue va Emang tipe lo gimana"
Kaya lo kata bima dibarengin suara ketawanya Ye becanda aja kataku misuh-misuh
Bima gengam tanganku erat selama perjalanan sampai ke ranu kumbolo.
Ini indah buatku, berdua sama bima, ditempat indah. Meskipun aku belum tau, gimana isi hati bima
sebenernya. PART 27 Ranu Kumbolo Ini pertama kalinya aku ke semeru. Ranu Kumbolo benar-benar indah meskipun ini masih sore. Aku dan bima mutusin buat ngecamp, karena sayang kalo buru-buru. Jadi cuma mau nikmatin perjalanan ini. Mungkin dari kita sama-sama gak mau kebersamaan ini berakhir.
Pas aku keluarin isi tas. Harusnya aku sadar ya, kalo mau dikerjain. Tumben-tumben soalnya ka dika ngingetin aku bawa trangia dan logistik sendiri.
Bim, lo disuruh bawa-bawa gitu gak sama ka dika" Dia udah rencana ngerjain kita Maksutnya, va" kata bima sambil ngediriin tenda.
Ya diingetin gitu. Gue aja diingetin bawa alat masak, hi-cook sama logistik
Eh iya, gue disuruh bawa tenda. Padahal tenda lama ada di dia, tapi katanya suruh pake yang baru aja. .. Ah harusnya gue sadar ya mau dikerjain ..
Masak dong va gue laper sambung bima. Aku masak. Bima udah selesai diriin tendanya.
Va, mau nanya boleh gak" kata bima yang jongkok di depan trangia Nanya aja bim.
Dia diam, dia keliatannya ragu sama yang mau dia tanyain. Diiringi beberapa kali em... Nyesel gak kejebak berdua sama gue"
Engga, abima aku tersenyum.
Ia berdiri mengacak-ngacak rambutku dan pamit ambil air.
Kami selesai makan, dan gak lama malam datang, kabut turun. Aku hari ini berkali-kali mikir gimana jadinya kami dalam satu tenda. Pasti canggung. Satu tenda sih biasa, tapi satu tenda cuma berdua. Mau gamau kami masuk tenda, karena udara diluar benar-benar dingin.
Gigiku gemeretak, kedinginan.
Lo kedinginan, va" tanya bima, sambil sibuk nyari sesuatu ditasnya Iya nih
Coba diukur panas badan lo, soalnya diluar dingin banget. Takut suhu lo dibawah normal kata bima sambil ngasih termometer.
Nit...nit, bunyi termometer menandakan sudah selesai mengukur suhu. 33 derajat celcius. Suhu normal, 34.5. Bikinin susu coklat ya va" Terus lo masuk aja ke sleeping bag kata bima
Iya, bim Bima masukkin air panas di beberapa botol. Dan dimasukkan kedalam sleeping bagku. Ia menutup rapat pintu tenda, karena gak mau ada angin masuk yang buat aku tambah kedinginan. Setelah semua usaha, aku masih kedinginan.
Bim, dingin kataku Ini mungkin karena tendanya yang harusnya isi 6-7orang, cuma diisi dua orang. Gue mesti ngapain, va" tanyanya
Aku mau minta ia tidur disampingku, takut gak sopan. Tapi yang benar-benar aku butuh panas tubuh orang lain.
Kalo gak keberatan, bim Tapi apa sopan"
Kayanya aku sama bima satu otak, tanpa harus disebut yang kumaksud, ia mengerti. Aku mengangguk, bima membuka resleting sleeping bag. Dan ikut masuk didalamnya, memelukku.
Part 27b Ranu Kumbolo Nit..nitt... Aku terbangun suara alarm dari jam yang dipakai bima. Bima juga terbangun dan duduk disamping, aku lihat jamnya, jam 5 pagi.
Bim, ngapain sih pasang alarm pagi banget kataku sambil menguap
Mau liat sunrise gak" tanya bima. Ayo keluar yuk. Nanti gue bikinin susu coklat anget tambahnya.
Abima keluar duluan dari tenda, dan aku berjalan mengikuti. Sebenernya susah dapet tempat persis di tepi ranu kumbolo apalagi dekat tahun baru gini, tapi kemarin pas kita sampe kebetulan ada rombongan yang lagi beres-beres mau pergi, jadi kami dapat tempat di depan. Udah enakan va, badannya" tanya bima sambil sibuk masak air Udah kok bim .... Eh sini gue aja yang bikin masa elu ngeladenin gue mulu balasku Udah gapapa. Tapi nanti yang masak makanan elo ya kata bima
Susu coklatnya udah jadi. Ini manis banget. Kita duduk didepan tenda, pakai jaket couple yang bima beli, sebelum aku ditonjok itu.. minum susu coklat, sambil nunggu sunrise tepat ditepian ranu kumbolo.
Mau sampe sini aja, apa mau muncak, va" tanya bima Muncaklah, wong udah jauh-jauh bim
Haha, nantinya lo bakal ketemu situasi yang gak memungkinkan untuk muncak va, faktor alam, faktor fisik, diinget aja, tujuan utama itu bukan muncak tapi pulang selamat. Jadi egonya harus ditahan kalo udah ketemu situasi gitu kata bima lembut.
Iya pak mentor Ih apaansih mentor-mentor bima nyubit pipiku keras banget Bim, sakit.... kataku, airmataku keluar sedikit saking sadisnya cubitan bima. Aaaa ampe mau nangis gitu kata bima, sambil memajukan badannya dan mencium keningku.
(kejadiannya cepet banget, aku sendiri sampe gak yakin bener-bener dapet ciuman dari bima) Aku diam, mukaku panas rasanya, aku yakin 100% mukaku memerah karena kejadian ini. Aku melirik bima sedikit, mukanya juga memerah.


The Unpredictable You Karya Belowthepar di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bimm.... kataku memanggil pelan dan ada nada gak yakin disuaraku iya, va"
Gak jadi deh kataku. (Sebenarnya aku bener-bener pengen tanya, ciuman tadi buat apa dan artinya apa")
Bima ngerangkul aku. Kita cuma diam ngeliat sunrise yang nampakkin dirinya perlahan. Ketertarikan ini, bahasa tubuhku, bahasa tubuh bima, udah gak bisa bohong, tapi aku nunggu aja bima ngasih tau kejelasannya.
PART 28 Oro-oro ombo sampai kalimati terus muncak
Yang udah pernah nonton 5cm pasti tau mitos tanjakan cinta. Tanjakan yang kalo pas kita daki gak berhenti dan nengok ke belakang, cinta kita sama orang yang kita cintai bakal abadi.
Aku dan bima udah rapi-rapi dan mau ngelanjutin pendakian. Habis ranu kumbolo harus naik tanjakan cinta dulu. Bima semangat banget naiknya dan gak nengok kebelakang, aku sih cuma jalan santai aja dibelakangnya. Percaya mitosnya ya bim" tanyaku
Dicoba aja siapa tau bener
Emang siapasih yang dipikirin pas naik" tanyaku kepo
Elo jawab bima dan dia langsung kabur gitu aja, jalan cepet ninggalin aku yang kebingungan. Gak lama sampe di oro-oro ombo, padang lavender. Bagus banget, ini semeru indahnya gak ada habisnya. Ntar kita foto pre-wed disini bim, bagus aku bilang gitu
Emangnya lo mau" tanya balik bima
Tanyalah sama istri lo, masa tanya gua kataku sambil ketawa dan kabur.
Aku iseng godain bima, karena dia godain aku terus mulai diakuin pacar, dicium keningnya, sama bilang aku yang dipikirin ditanjakan cinta.
Gak lama kemudian kita sampe di cemoro kandang, vegetasinya isinya cemara semua. Namanya juga cemero kandang dari sini udah gak begitu jauh ke kalimati, dan jalanannya juga enak, landai.
Setelah lewat jambangan baru sampai di kalimati. Kami mendirikan tenda lagi karena niatnya mau summit attack jam 24.00.
Aku masak makan sore, yang sekaligus rangkap jadi makan malam untuk bima. Bim mau nasi apa mie" tanyaku
Nasi aja va Aku masak nasi. Va kok cuma nasi doang" tanya bima bingung. lauknya mana" Kan ada abon sama kering teri sih kataku.
Yeh dasar males Jam 23.50 aku bangun, sesuai alarm di jamnya bima. Bawa susu coklat dan cemilan. Kami siap-siap summit attack. Dingin banget pagi ini. Gak kerasa jam 4.30, kami sampai dipuncak semeru 3676 mdpl, puncak tertinggi tanah jawa. Nungguin sunrise, kami foto-foto narsis dulu. Minta fotoin orang tapi ini pake usaha ekstra keras maksa bima.
Asik ya mas, punya pacar bisa diajak naik kata mas-mas yang moto. saya kalo naik, diomelin, disuruh jangan pulang ama pacar saya
Aku sama bima cuma ketawa sambil nyuruh masnya sabar.
Gak lama kemudian sunrisenya muncul. Rasa kaya ada di negeri atas awan. Bima ngerangkul aku erat banget.
Aku rasanya gak mau lepas dari moment ini. PART 29 TURUNNN
Kami udah setengah perjalanan turun. Kenapa naik rasanya lama, turun rasanya cepet ya batinku. Ditengah jalan, aku liat sepasang cowo-cewe lagi duduk kepayahan
Kenapa mas" tanya bima
Aku liat juga bibir cewenya udah mbiru banget.
Kecapean terus kedinginan mas katanya jawab si cowo yang juga keliatan banget kecapean. Cariin tempat yang enak aja bim, terus masakkin air panas aku bilang ke bima. Gak ngerepotin, mas sama mbanya" tanya si cowo
Enggalah mas kata bima tersenyum.
Aku keluarkan tragiaku, dan siap-siap masak. Bima ngasih si cewe gula merah, buat diemut-emut aja, soalnya cepet ngembaliin tenaga. 1 jam setelah istirahat dan minum susu coklat hangat, mbanya udah mendingan gak mbiru lagi, tapi masih keliatan cape.
Ini mau naik apa turun mas" tanyaku
Tadinya mau naik, tapi udah begini turun aja mba balasnya Yaudah bareng aja mas, biar saya bawakan tas mbanya kata bima Emang masnya gapapa" tanya cowo itu ke bima
Porter juga kalah kali mas sama dia jawabku cekikikan.
Gak berapa lama jalan aku ketemu porter, dan bima disinisin sama porternya. Tatapan porternya menusuk banget. Mborong mas kata porternya. Aku cuma tambah
cekikikan. Sampai di ranu kumbolo lagi aku ngaso bentar. Aku dan bima mau langsung turun, tapi mba sama mas yang kecapean itu pengen ngecamp lagi, baru besoknya turun. Aku dan bima pamit. Hari ini aku liat bima kaya ksatria yang ada di lima pandawa. Arjuna mungkin yang paling mirip. Rupawan, magnet untuk perempuan, tapi luhur sikapnya.
Sampai di ranu pane lagi. Aku ingat aku belum beli tiket pulang, begitupula bima. Nanti mau langsung cari tiket atau mau istirahat dulu" tanya bima Aku diam.....
Bimmmm... panggilku Apa deva sayang" jawabnya sambil mengusap lembut pipiku. Rinjani yuk kataku. Entah darimana ada ide ini, tapi aku belum ingin pulang. Ha" Muka kaget banget. Serius"
Iya bim, lagian kita belom beli tiket balik. Nothing to lose kataku
Hmm, yaudah istirahat dulu. Makan diwarung. Tidur-tidur. Aku nelepon dulu nanya naik apa kesananya. Kamu juga telepon papa sana ngabarin kata bima.
Aku telepon papa. Beliau cuma kebanyakan bilang ckckckckck ditelepon. Bingung kali ya sama aku.
Bim, kata papa suruh nelepon temennya. Kita nginep disana terus akomodasinya diurusin kataku. Apa gak ngerepotin va" tanya bima
Gak apalah daripada ntar luntang-luntung kataku
Rinjani, here we come PART 30 Aku sampai dirumah temen papa, om budi namanya. Tadi di jemput di pasar tumpang. Kata beliau aku waktu kecil sering nginep dirumahnya. Dulu di semarang juga tinggalnya tapi benar-benar gak inget.
Aku dan bima disuguhin macem-macem makanan, enak-enak lagi. Kan jadi gak enak ngerepotin. Habis bersihbersih aku dan bima langsung makan.
Va, tiket pesawatnya kalo besok adanya ke bali dulu. Gapapa" kata om budi Gapapa om. Naik kapal laut juga gapapa, sahutku.
Kamu kan mabok laut kata om budi
Masa sih om" tanyaku bingung
Dulu pernah naik kapal dari merak ke lampung. Dijalan muntah terus, masih 4 tahun kamu waktu itu
Saya juga takut naik pesawat om kataku sambil nyengir. Biasanya di kasih obat tidur sama papa, kalo naik pesawat. Kalo gak entar gemeteran sepanjang jalan
Bima cuma melonggo denger penjelasanku. Mungkin dipikirnya, cewe macem apa ini. Naik apa-apa gak bisa.
Akhirnya diputusin naik pesawat langsung sampe lombok dan aku minum obat tidur. Kita nunggu sampe lusa, baru ada penerbangan ke lombok dari surabaya. Dirumah om budi kita cuma tidur aja ngistirahatin badan sama isi ulang logistik untuk ke rinjani. Baju sama sepatu, di laundri-in sama om budi.
Jadi makin gak enak. Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Semua udah disiapin, tiket segala macem. Mana diongkosin, ini semacam
rezeki anak soleh kayanya . Papa transfer uang lagi buat aku selama di lombok.
Aku sampai di bandara juanda. Belom naik aja udah gemeteran. Akhirnya, aku minum obat tidur pas lagi check-in. Pas sampai dibangku pesawat langsung tertidur lelap.
PART 31 Aku terbangun, tiba-tiba udah duduk dikursi tunggu bandara. Aku colek bima. Bim, kapan turunnya" tanyaku
Eh udah bangun, kata bima lembut. Udah dari sejam lalu, tau! terus dia teriak disamping kupingku. Ish santai aja kataku sewot
Tadi, aku ditolongin petugas bandara bawain keril. Aku gendong kamu kesini. Dibangunin gak bangunbangun
Haha masa gitu sih bim" kataku sambil ketawa-ketawa jahat Iya devaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Maaf deh. Salahin obat tidurnya lah kataku. Oia kita mau lewat senaru atau sembalun" tanya bima. Yang ramah buat dengkul yang mana" tanyaku
Sama aja. Tapi katanya bakal bener-bener beda pemandangannya di dua jalur itu Ya lewatin aja dua-duanya kalo gitu
Yaudah berangkat sembalun turun senaru ya
Okei, bima sayang yang ini keceplosan gitu aja. Aku masih nahan banget sampe bima ngejelasin kejelasan hubunganku sama dia.
Bima cuma ngeliatin aku sambil senyum lebar banget. Dia narik tanganku, ngajak jalan langsung. Di depan bandara banyak yang nawarin nganter ke pos jaga sembalun, untung aja ada tim pendaki yang mau kesana juga, jadi bisa bareng ngehemat budget.
Akhirnya nyampe udah agak malam. Jadi aku sama bima mutusin buat numpang tidur di pos jaga. Bim pake porter aja yuk
Ih cemen kata bima Duitnya lebih banyak ini kataku sambil ketawa bahagia
Buat nginep-nginep di gili trawangan aja va. Emang mau pulang langsung, gak liat pantainya" Iya sih ya
Kami gak lama-lama ngobrol, langsung sibuk tidur. Nyusup dikantong tidur masing-masing yang kita geletakkin di lantai pos jaga.
PART 32 Rinjani via Sembalun
Kami berangkat pagi-pagi karena mau cepet sampai pos II sebelum matahari tepat diatas kepala, karena jalanan ke pos II bukan kanopi hutan, tapi padang savana. Kebayangkan kaya apa panasnya, kalo jalan disitu siang-siang.
Aku sama bima jalannya kaya keong. Kita ngesot, karena dengkulku masih belum sembuh capenya pasca semeru. Perjalanan sampe pos II yang harusnya cuma 2,5 jam jadi molor 4 jam. Habis ngaso di pos II, kita ngesot lagi ke pos III dan masak-masak. Va, masak yang enak kata bima manja
Ish manja amat sih Kemaren disemeru kamu kan yang manja Tetangga sebelah kebetulan denger,
Abis darii semeru langsung ke rinjani, mas sama mbanya" Hahaha iya mas kataku sama bima kompak
Gak soak dengkulnya" tanya masnya dengan muka takjub Rada soak sih mas, tadi aja jalannya ngesot abis kataku
Masnya ketawa, nawarin aku dan bima makan siang bareng. Kesempatan gini gak aku sia-siakan lumayan kan gak masak. Untung baru ngeluarin trangia.
Aku nyumbang aja beberapa logistik buat nambah-nambah lauk.
Aku pamit sama masnya, karena masnya mau ngecamp di pos II, sedangkan aku sama bima mau ngelanjutin ke pos plawangan sembalun dan ngecamp disana.
4-5 jam jalan kita akhirnya sampai di pos III. Terus jalan lagi, ngelewatin yang namanya bukit penyesalan.
Kenapa dibilang bukit penyesalan" Karena bukitnya pemberi harapan palsu (php), Tiap kita sampe atas dan ngerasa perjuangan nanjak udah selesai, depannya ada bukit lagi-bukit lagi, sampe 7 kali, yang bisa bikin kita nyesel untuk datang ke rinjani. Jadilah namanya bukit penyesalan.
Pasti ada yang nanya, dapet apa sih naik gunung" Kok rela jalan berjam-jam bawa berat-berat, ngeluarin biaya gak sedikit"
Kalo buat aku, naik gunung ini awalnya cuma buat unjuk kekuatan, unjuk gigi tapi pas udah naik, udah diatas itu ada kesunyian yang indah banget yang bikin kita ngeliat lagi lebih kedalam diri kita, bukan sekedar pemandangan indah yang bisa diliat. Selain itu, ada kenikmatan menanggung rasa cape, rasa capenya bawa kenikmatan, bingungkan" Aku juga bingung gimana jelasinnya pake katakata.
PART 33 Marah" Apa marah"
Malam itu, kami udah selesai makan dan masuk ke dalam tenda. Entah kenapa belum begitu ngantuk apa karena belum begitu cape gara-gara jalan ngesot dari tadi. Aku sama-sama udah menelusup ke kantong tidur masing-masing yang posisinya sebelahan. Va.... kata bima membuka pembicaraan.
Ya bim" Aku sayang kamu kata bima lembut.
Aku diam. Gak tau mau respon apa, gak tau mau ngapain. Diam....... cuma diam. 1-2menit sepertinya berlalu dalam sunyi.
Kok diem aja va" kata bima nanya sambil nengok ke arahku. Aku salah ya Emmm engga kok bim
Terus kenapa diem" masih datar Kaget
Bagus dong surprise masih datar Gak juga
Jadi gak suka" udah agak naik suaranya Engga
Kamu gak suka ama omongan aku barusan" makin naik suara bima Suka kok
Kok tadi bilang engga" suara bingung Kamu udah potong aku belom selesai Emang apa yang aku potong" datar lagi Omongan
Maksutnya omongan bagian mana deva balik lagi ninggi suaranya Engga, aku suka kok. Aku juga sayang kamu
Nah gitu dong nada sewot
Ini orang bilang sayang, apa ngapain sih marah-marah pikirku. Nada ngomongnya gak asik.
Kamu bilang sayang kok marah-marah sih" gantian aku yang pake nada sewot Ya abis aku kan malu bilang langsung begitu muka bima beneran merah pas ngomong ini Tiba-tiba bibirku basah.. Bima menciumku. Aku tenggelam di momen ini. Fantastis banget, kaya ada kupu-kupu terbang didalam perutku. This is the moment i ve been waiting for, kemarin-kemarin aku cuma suka mandangin bibirnya bima serasa pengen ngecup.
Tapi gak bisa lama-lama begini terus soalnya lagi di gunung, daripada kenapa-kenapa. Aku percaya banget sama hal begitu. Aku lepas ciuman bima. Kami berdua salting, diam-diaman lagi.. Tiba-tiba bima memecah keheningan
Vaaaa... Mau jadi pacarku"
Aku mengangguk malu, mengiyakan pertanyaan bima.
Kami tenggelaman dalam pelukan yang menghangatkan ditengah dinginnya rinjani dan tertidur, menyusup ke dalam satu sleeping bag.
PART 34 Summit Attack Bima pasang alarm jam 2 pagi, aku terbangun sambil kucek-kucek mataku. Dinginya menusuk
banget, menusuk relung jiwa.. haha lebay .. jauh dari dinginnya semeru. Disini lebih dingin..
Aku buat dua gelas susu coklat hangat untuk diminum, dan menyiapkan susu coklat dan air, dan roti didalam tas kecil untuk summit attack.
Deva sayang, kamu udah pake lengan panjang atau sweater belum, sebelum pake jaket" tanya bima.
Belum. Pake deh, takut kamu kedinginan kata bima.
Aku turuti saran bima. Kami mulai berjalan dari tenda sambil mengobrol untuk menghilangkan fokus ke rasa cape. Langit cerah, bintang masih nampak banyak. Jalur naik rinjani beda dengan semeru, agak berkelok kalau di rinjani, tapi lebih parah kemiringan semeru, ya tapi 11-12 lah, beda tipis, treknya berbatu.
Kata-kata bima bener, makin deket ke puncak anginya makin badai. Rasanya semua baju yang aku pakai membeku jadi es. Udah gitu, jalanan dikanan kiri makin curam, dan langsung berhadapan
sama jurang, salah-salah ngelangkah tinggal wassalam aja.
Aku berjalan super ngesot kaya keong. Berhubung jalurnya sempit, jadi jalannya berurutan, gantian. Udara makin menusuk, pakaian 4 lapis yang aku pakai pun gak luput dari hembusan angin dari dewi anjani.
Gigiku mulai gemeretak. Ayo, dikit lagi, kata bima menyemangati. Jalan pelan-pelan aja biar adaptasi sama ketinggiannya. 30 menit yang lalu aku cek jam yang dipakai bima menunjukkan jam 5. Saat aku masih berjuang naik aku liat cahaya jingga mulai menampakkan diri. Aku berburu dengan waktu, menguatkan diriku sendiri untuk berjalan lebih cepat supaya ada waktu untuk menikmati sunset dipuncak tertinggi kedua di Indonesia.
Batu-batu besar berdiri gagah menghalangi deru angin di ujung, sebelum puncak anjani. Aku rehat sebentar bersembunyi dibalik batu dari keganasan
angin. Ayo sayang kata bima menggengam tanganku erat sambil tersenyum. Ku kuatkan lagi diriku. Mendaki sedikit, dijalur yang sebelah kanannya ada jurang dalam.
Wohooooooooooooooooo aku teriak kencang karena akhir sampai dipuncak rinjani, tanpa melewatkan sunrise yang sangat indah sama bima, yang sekarang udah resmi jadi pacarku. Aku sayang kamu, va aku dengar bisikan lembut dari bima.
Aku juga sayang kamu bim aku menoleh dan membisikkan kalimat itu ditelinganya. Mengucap sayang dan dapat ucapan sayang di puncak rinjani, gak ada yang punya kan"
PART 35 Turun via Senaru
Turun dan beres-beres barang yang ditinggal di plawangan sembalun dan jalan ke arah segara anakan sempat berhenti ga jauh dari danau, untuk masak sarapan dan mengistirahatkan dengkul yang sudah mulai bunyi, kaya pintu gak diminyakin.
Aku buka sepatu untuk meregangkan otot kaki.......
Setelapak kaki rasanya kaya ditusuk-tusuk, gak bisa diceritain gimana deh. Tapi ini nih yang bikin kangen naik lagi, rasa-rasa macam ini nih
Abis makan kenyang dan udah puas istirahat, aku sama bima jalan keong lagi ke plawangan senaru. Dan kita harus ngelewatin tanjakan berbatu yang membuat aku jadi spiderman dadakan.
Aku merangkak pelan dengan keril 70 liter dipunggung.. Bima ada dibelakangku, karena naiknya hanya bisa gantian.
Blessssss.... pijakanku amblas, aku kehilangan keseimbangan..
Buggggg.. aku jatuh, atau mungkin gelinding kaya bola bekel, aku gak tau persis gimana jatuhnya, yang aku tahu cuma rasa sakit yang menerjang.
Bimmmmmm... sakit kataku melas
Ya namanya juga jatoh kata bima datar. Coba dirasa-rasa kaki sama tangannya Aku gerakkan tanganku, baik-baik aja.
Kaki kanan, baik-baik aja.
Begitu kaki kiri, kret kret, sakit banget tiap digerakkin.
Bimmmmmm aku memanggil bima.
Kamu jangan nangis ah, kan jagoan kata bima menghibuur Terus gimana" Gak bisa pulang bim makin deres nangisnya Ya bisa! Udah kamu jangan nangis dulu yang penting setengah ngebentak Aaaa pacar aku galak makin kejer
Eh iya iya, cup cup jangan nangis sambil meluk dan nepuk-nepuk punggung aku
Tangisku agak reda meskipun masih senggukan sekali-kali. Bima pergi cari bantuan, tapi gak ada siapa-siapa di dekat kami. Bima takut orang-orang turun via sembalun, terus gak ada yang bisa dimintain tolong, terus stuck disini selamanya.
Kalo dibilang over, itu emang yang ada dipikiranku waktu gak nemu orang sama sekali. Dan saat itu juga sadar, kalo aku tuh emang manja, mau naik gunung sama siapa juga, dan sangat bergantung sama orang lain, gak bisa handle masalah sendiri.
Gendong aja ya kata bima
Ha" Gendong" aku bingung. Kerilnya gimana" Ya dibawa.
Emang kamu kuat" Mudah-mudahan
Aku disuruh ngerangkak pelan ngelewatin tanjakan berbatu tadi, untung gak jatuh untuk kedua kalinya, dan sampai di plawangan senaru.
Disini mulai bima gendong aku. Keril di gendong depan, dan aku digendong belakang sambil manggul kerilku sendiri, buat yang nyangka aku kecil mungil makannya bima kuat. Siap-siap kecewa, badanku agak gempal.
Disini aku ngerasa bima, kaya gatot kaca. Otot kawat, tulang besi.
6 jam jatuh bangun sampai pos II sampe nemuin penduduk sekitar yang bantuin bima sama kerilkerilnya
Akhirnya sampai di pos senaru, aku duduk. Kata penduduk yang bantuin aku, bisa dicarikan tukang urut dan mereka pergi nyari tukang urutnya.
Petugas pos pun keluar. Ini kenapa mas" tanya nya ke bima
Jatuh tadi yang tanjakan mau ke plawangan senaru oo, iya disitu agak rumpal batunya. .. Berdua aja" Iya mas
Nah, terus bawa mbanya gimana" tanya petugasnya bingung Saya gendong.
Tas nya ditinggal" Engga digendong juga mas depan belakang
Cocok mas jadi porter kata petugasnya polos sambil ngacungin dua jempolnya.
Aku yang tadinya kesakitan jadi ketawa ngakak gak berhenti-berhenti karena komentar masnya yang polos dan gak ngerasa dosa banget.
Gak lama tukang urutnya dateng, ngurut aku. Diiringi teriakan 7 oktaf dari diafragma berkali-kali saking sakitnya dan airmata yang mengucur sampai membentuk lautan.
Katanya jangan dipakai jalan dulu 2 hari.
Malam itu aku putuskan buat numpang tidur di pos. Baru besok minggat ke gili trawangan. Biarpun sakit gini, tetep aja pengen jalan-jalan.
PART 36 Aku kebangun jam 7an, bima udah duduk manis sambil ngopi dan ngobrol sama mas yang jaga pos. Aku bangun, dan meneggakan posisi dudukku.
Eh udah bangun" ... Tuh sarapannya diatas meja kata bima
Aku habiskan sarapan meskipun lauk seadanya, berhubung semalam cuma keganjal roti.
Tadi masnya udah nelfon temennya, jadi kita sewa untuk anter sampe gili trawangan jam 9. Selesai makan kamu mandi dulu, terus kita beres-beres ya kata bima sambil menjelaskan, saat aku makan. Aku cuma mengangguk-angguk mengiyakan setiap perkataan bima.
Oia nanti kita cuma sampai pelabuhan bangsal terus naik kapal kecil tambah bima
Gleeekkkk.. ku telan bulat-bulat nasi yang belum ku kunyah. Aku memang gak punya memori apaapa soal mabuk laut yang dibilang om budi, tapi kalo bener, gak kebayang sepanjang laut harus muntah terus.
Ntar nginep dimana bim"
Dicari pas sampe sana aja va kata bima Ah ogah...
Lah terus gimana" tanyanya
Udah berhari-hari aku gak nyalain hp. Terakhir nyalain hp pas mau naik pesawat. Banyak sms masuk, kebanyakan dari mama, mama, mama, ... aska tiba-tiba ada disalah satu sms itu, aku scroll ke bawah makin banyak sms aska.
Va, please angkat tlp aku
Va, maafin aku khilaf Va, aku sayang kamu
Dan masih banyak lagi, aku cuekin aja. Gak mau ganggu waktu ku sama bima. Aku cuma mau nelfon mas dimas
Spoiler for : Aku: mas, dim......... (nada manja)
Dimas: adanya mau nya nih anak, pasti. Cepetan, mau minta apa" Aku: aku dari rinjani, mau mampir gili trawangan 2-3malem mas. Dimas: terussss"
Aku: bookingin hotel, bayarin hotel pake kartu kredit itu loh kaya mas suka pake kalo pergi-pergi Dimas: yowes. Ra sah seng apik-apik yo" (gausah yang bagus-bagus ya)
Aku: iyalah, wong minta masa milih. (sambil cekikikan)
Dimas: sama siapa kamu"
Aku: berdua sama bima Dimas: berdua doang" Sini mas mau ngomong dulu sama bima.
Aku kasih teleponku ke bima, yang aku denger sih percakapannya cuma iya iya aja, si bima jawabnya. Telefon selesai gak lama, kata bima, bentar lagi diemail vouchernya. Aku tanya ngobrolin apa, bima gak mau jawab.
Aku langsung mandi, biarpun masih jalan pelan-pelan satu kaki dan sakit setengah mati. Lanjut beres-beres. Jam 9, angkutannya dateng, pas sama yang dibilang bima. Aku langsung naik, dan siap-siap ninggalin senaru ke arah gili trawangan.
PART 37 Lumayan lama perjalanan biarpun gak berasa karena aku tidur, begitu bangun udah sampe pelabuhan. Nungguin kapalnya sebentar.
Gak lama kemudian aku naik, bima langsung sigap ngeluarin tas kresek dan dikasih ke aku, takut kalo muntah. 15 menit kemudian kapalnya jalan, dan bener.... aku mabuk laut parah (baca: muntah sepanjang perjalanan) Perjalanan terasa lama banget................................................................................................................. Akhirnya sampe juga, setelah perjuangan panjang, padahal cuma 20 menit.
Aku cek-cek email begitu sampe disana, dapet sms alamatnya, tanya-tanya orang sekitar, jadi ngojek dikit, hotel sekitar 1km dari pelabuhan.
Mas dimas bohong kalo hotelnya biasa aja, aku tau dia paling gak tegaan sama adiknya yang paling cantik (yaiyalah satu lagi kan cowo). Agak saltum sih, aku dengan celana cargo, flannel sama sendal gunung, apalagi si bima yang bawa-bawa dua keril.
Sampe dikamar hotel, aku mandi lagi, mumpung ketemu bathup sama air anget.... terus langsung tepar tidur, maklum berhari-hari gak kena kasur empuk.
Ih bimaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa aku teriak begitu bangun Dih kamu kenapa va" nengok dengan muka bingung Lah itu kamu pake boxer doang ngapain" muka panik
Aku mau mandi ini........... jorok aja deh pikiran kamu, wleeee kata bima sambil ngejulurin lidahnya
Begitu bima selesai mandi, aku ajak bima pergi beli baju, soalnya bajuku udah dekil-dekil. Gak layak dipake ditempat yang ketemu orang banyak, kalo di gunung sih siapa yang peduli baju kaya apa juga. Kami lanjut makan malam, romantis dipinggir pantai...
Va, aku beruntung punya kamu. Kata bima membuka omongan sambil menunggu makanan datang Macacihhh"
Ish orang mau romantis juga. Kata bima sambil misuh-misuh kesal Lagian aku bingung bim
Kenapa" Kamu cowo yang disukain banyak cewe, tapi milih aku, kenapa" Aku biasa aja terus gendut
Kamu beda va. Kamu cantik kata siapa biasa aja, soal gendut, kamu berisi dan aku emang gak suka cewe kaya batang lidi, suka yang ada lekuknya badannya. Kamu satu-satunya cewe yang aku temuin suka musik glams rock, satu-satunya yang doyan naik gunung, dan gak suka gosip. .. Lagian, i fall in love with you at the first sight.
Ini mataku berkaca-kaca, aku nih kalo diibaratin kaya menang lotre dapetin bima, ini cuma gara-gara aku suka
hal yang sama, sama bima dan gak suka gosip.
Emang kalo suka gossip kenapa bim"
Udah keliatan kalo tuh cewe gak bahagia sama kehidupannya sendiri, sampe harus ngomongin org lain untuk ngebuat dirinya ngerasa lebih baik. Dan dari yang aku perhatiin tuh, cewe tukang gosip kalo berantem drama banget, hidupnya drama banget. Kata bima yang asik sendiri sama penjelasannya.
Tau gak sih bim" .... Aku kira kamu gak bakal bisa ngomong sepanjang ini Disambut tawa lepas dari bima.... Terus apalagi yang bikin kamu suka"
Dih ketagihan kata bima dengan muka ngeledek.
Ayo dong apaan mau denger lagiiiiiiiiiiiiiiii... dengan muka ngarep Kamu pinter
Tau darimana" Bukan pinter pelajaran va. Kamu itu gak suka hal-hal permukaankan, kamu berisi. Aku liat kamu kalo disekolah baca novel sastra, buku filsafat, bukan novel cinta-cintaan atau yang vampir-vampir itu. Apalagi pas tau kamu suka banget sejarah, aku makin suka.
Apa hubungannya sama sejarah bim"
Kamu afal sejarah dan tau lebih dari satu versi yang diajarin disekolah aja, suka ngedebat guru sejarah lagi. Artinya kamu itu pengetahuannya luas dan kritis. .. kalo kamu kenapa mau jadi pacar aku"
Ya gak jauh lah sama alasan-alasan cewe lain. Dan kamu penuh kejutan orangnya, bertanggung jawab. Dewasa.
Kamu kenapa kemaren malah jadian sama aska" Padahal aku baru beraniin diri buat pdkt kata bima raguragu
Aku pas aska nembak, gak kaya kamu langsung jawab. Aku pake pikir dulu, eh dia ngajak makan ke tempat muahal banget, yang cukup buat beli tenda lafuma sama carabiner petzl bim. Aku gak enak nolaknya. Lagian aku takut gak ada harapan sama kamu, aku mulai suka, tapi gak yakin gimana bisa cowo kaya kamu naksir aku.
Kok gak yakin" Kamu selalu jutek sama aku. Marah mulu
Besok gak gitu lagi deh kata bima mengacak-acak rambutku Kami selesaikan makan, dan kembali ke hotel PART 38
Aku terbangun dari tidur, semalam masih cape. Jadi kami langsung tidur begitu sampai di hotel. Keadaan kamar kacau balau, kayanya aku sama bima, sama-sama berantakan. Handuk dimana-mana, bed covernya jatuh, guling, bantal berserakan gak beraturan kaya kapal pecah.
Aku dengan malas membangunkan bima untuk sarapan, soalnya keburu kelewatan sarapan gratisnya. Bim.... panggilku.. Kita mau kemana ntar"
Liat-liat pantai aja, berjemur
Ish kamu udah item juga, sok berjemur
Biar item gini kan banyak yang suka canda bima sambil menaik-naikan alisnya
Aku memutuskan ke pantai jam 3 sore, karena males kena matahari siang saat itu, yang sudah menunjukkan pukul 10.30. Aku kembali ke kamar.
Bim spa yuk Mahal ah kata bima Duit dari papa sama om budi kan utuh. Hotel dibayarin mas dim Pantesan aku bingung ngapain kamu nelfon mas, pdhl punya duit. Kan tinggal nyari Biar utuh uangnya, wleeeee kataku sambil menjulurkan lidah
Akhirnya kita spa. Pas spa bima gak mau dipijit mba-mba katanya risih, akhirnya minta mas-mas yang ternyata tambah gondek.
Va, tambah parah aja nih, masa dapet yang belok aku Sms abima
Udah nikmatin aja wkwkwkwkwk
Balasku 1 jam lebih, badanku rasanya fresh banget setelah bertahun-tahun naik gunung, akhirnya dapet perawatan lengkap. Bima udah balik ke kamar duluan, karena durasi perawatanku lebih lama, maklum cewe.
Bidadari Dari Sungai Es 8 Pengemis Binal 23 Hantu Merah Pedang Sinar Emas 18
^