Pencarian

Muslihat Dengan Cermin 3

Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie Bagian 3


hubungannya dengan yayasan, tapi itu tak masuk
akal. Dia baru saja datang kemari sebulan yang lalu.
Dan sejak itu tak ada hal-hal penting yang timbul.
Jadi, dia pasti kemari karena urusan pribadi. Dia melihat Walter pada kunjungannya sebelum ini, dan
mungkin mengenalinya"atau mungkin dia mencari
tahu tentang Walter di Amerika"sebenarnya dia itu
mempunyai agen di seluruh dunia"dan menemukan
sesuatu yang betul-betul dapat menghancurkannya.
Gina gadis yang sangat konyol. Dari dulu selalu begitu. saya tidak heran ketika dia menikah dengan seorang laki-laki yang hampir-hampir tidak dikenalnya.
Dia memang gila laki-laki dari dulu! seorang laki-laki
yang dicari polisi, mungkin, atau seorang laki-laki
yang sudah menikah, atau yang mempunyai reputasi
jahat. Tapi kakak saya, Christian, tidak mudah ditipu.
saya yakin, kedatangannya kemari kali ini untuk
mengurus masalah itu. Membuka rahasia Walter de187
ag-1.indd 188 ngan cara mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya. Jadi, tentu saja, Walter terpaksa menembaknya."
Inspektur Curry berkata, sambil menggambar kumis raksasa pada salah seekor kucing di buku notesnya."
"y"a." "Apakah Anda tidak setuju dengan saya bahwa pasti begitulah kejadiannya?"
"ya"mungkin saja," ujar inspektur itu.
"Mana mungkin ada pemecahan lain" Christian tidak mempunyai musuh. yang tidak saya mengerti,
mengapa Anda belum menangkap Walter sampai sekarang?"
"yah, Anda tahu, Mrs. strete, kami masih belum
mempunyai bukti." "Anda bisa memperolehnya dengan mudah. Jika
saja Anda mau menelegram ke Amerika?"
"Oh, ya, kami pasti akan memeriksa Walter Hudd.
Anda boleh yakin dengan hal itu. Tapi kalau belum
mempunyai motif, kami tak bisa berbuat apa-apa.
Tentu saja ada kemungkinan?"
"Dia mengejar Christian, berpura-pura listrik mati
waktu itu." "Tapi listrik memang mati waktu itu."
"Dia bisa mengatur hal itu dengan mudah."
"Memang." "Itu memberikan kesempatan baginya. Dia mengikuti Christian ke kamarnya, menembaknya, kemudian memperbaiki sekring rusak itu dan kembali lagi
ke ruang duduk." 188 ag-1.indd 189 "Istrinya berkata dia sudah kembali sebelum bunyi
tembakan di luar itu terdengar."
"Omong kosong! Gina pasti berbohong. Orangorang Itali memang tak pernah jujur. Lagi pula, dia
juga seorang Katolik Roma."
Inspektur Curry mengesampingkan masalah agama
itu. "Anda mengira si istri berkomplot dengan suaminya?"
Mildred strete ragu-ragu sejenak.
"Tidak"tidak, saya kira tidak." Ia tampak sedikit
kecewa karena telah mengira demikian. Ia melanjutkan, "Itu pasti bagian dari motifnya"mencegah Gina
mengetahui yang sebenarnya tentang dirinya. Bagaimanapun juga, Gina sumber rezekinya."
"Dan juga gadis yang sangat cantik."
"Oh, ya. saya selalu berkata Gina memang cantik.
Tentu saja, tipe seperti itu umum di Itali. Tapi menurut saya, Walter Hudd mengejar uangnya. Itu sebabnya, dia datang kemari dan menetap dalam keluarga
serrocold." "Mrs. Hudd itu sangat kaya, ya?"
"sekarang belum. Ayah saya mewariskan jumlah
yang sama untuk ibu Gina dan saya. Tapi tentu saja
ibunya itu mengikuti kebangsaan suaminya (saya rasa
hukumnya sudah berubah sekarang). selain itu, dengan adanya perang dan suaminya yang Fasis itu,
Gina hanya mempunyai uang sedikit saja. Ibu saya
memanjakannya, dan bibinya yang orang Amerika
itu"Mrs. Van Rydock"menghambur-hamburkan
uang untuk membeli segala sesuatu yang diinginkan189
ag-1.indd 190 nya semasa perang. Bagaimanapun juga, dari sudut
pandang Walter, dia tak dapat menikmati uang itu
sebelum ibu saya meninggal, karena pada saat itu
Gina akan mewarisi uang dalam jumlah besar."
"Dan Anda juga, Mrs. strete."
Pipi Mildred strete bersemu merah.
"Dan saya juga, seperti kata Anda. suami saya dan
saya sendiri dulu hidup tenang. Dia selalu menghemat
uangnya, kecuali untuk buku"dia seorang pelajar
yang hebat. Uang saya sendiri hampir berlipat dua
sekarang. Lebih dari cukup untuk kebutuhan saya sehari-hari. Tapi kita bisa saja menggunakan uang kita
demi kebutuhan orang lain. Dan uang yang akan saya
terima akan saya anggap sebagai saham suci."
"Tapi tidak akan Anda simpan sebagai suatu saham,
bukan?" tanya Curry, pura-pura tak mengerti. "Uang
itu akan mutlak menjadi milik Anda."
"Oh, ya"tentu saja. Uang itu akan mutlak menjadi milik saya."
Nada suaranya yang tajam di bagian akhir kalimatnya membuat Inspektur Curry menegakkan kepalanya.
Mrs. strete tidak sedang memandang ke arahnya. Matanya bersinar, mulutnya yang tipis dan panjang melengkung membentuk senyum kemenangan.
Inspektur itu berkata hati-hati,
"Jadi, menurut Anda"tentu saja Anda mempunyai
banyak kesempatan untuk mempertimbangkannya"
Tuan Muda Walter Hudd menginginkan uang yang
akan diwarisi istrinya kalau Mrs. serrocold meninggal.
Omong-omong, kesehatannya tidak begitu baik kan,
Mrs. strete?" 190 ag-1.indd 191 "Kesehatan ibu saya memang selalu rapuh."
"saya maklum. Tapi sering kali orang-orang dengan
kesehatan rapuh hidup lebih lama daripada orangorang yang sehat walafiat."
"saya rasa memang demikian."
"Anda tidak memperhatikan apakah kesehatan ibu
Anda akhir-akhir ini memburuk?"
"Dia menderita rematik. Tapi kita semua pasti menderita penyakit tertentu kalau sudah seusia Ibu. saya
membenci orang-orang yang terus mengeluhkan penyakit-penyakit yang mereka derita."
"Apakah Mrs. serrocold mengeluh?"
Mildred strete terdiam sejenak. Akhirnya ia berkata,
"Dia sendiri tak pernah mengeluh, tapi orangorang lainlah yang sering meributkan kesehatannya.
Ayah tiri saya terlalu mengkhawatirkan dirinya. Dan
Miss Bellever, dia betul-betul membuat dirinya konyol. secara umum, Miss Bellever memberi pengaruh
buruk di rumah ini. Dia datang kemari bertahun-tahun yang lalu, dan pengabdiannya kepada ibu saya,
meskipun memang betul-betul mengagumkan, telah
menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Dia yang mengatur seluruh rumah ini, sehingga sikapnya agak sombong. saya pikir itu kadang-kadang menjengkelkan
Lewis. saya tidak akan kaget kalau suatu hari Lewis
mengusirnya. Dia tak punya kebijaksanaan"kearifan
atau sejenisnya, dan pastilah berat bagi seorang pria,
kalau istrinya betul-betul didominasi oleh seorang
wanita yang sok mengatur."
Inspektur Curry menganggukkan kepalanya pelan.
191 ag-1.indd 192 "saya mengerti" saya mengerti?"
Ia menatap Mrs. strete sambil berpikir.
"Ada satu hal yang tidak begitu saya mengerti, Mrs.
strete. Bagaimana posisi kedua bersaudara Restarick
itu?" "Betul-betul hanya perasaan konyol saja. Ayah mereka menikah dengan ibu saya yang malang demi
uang. Dua tahun setelah itu, dia minggat bersama
seorang penyanyi yugoslavia bermoral rendah. Dia
betul-betul orang yang tak berguna. Hati ibu saya
terlalu lembut terhadap kedua pemuda itu. Karena
sudah pasti mereka tidak dapat berlibur bersama dengan wanita yang betul-betul bejat moralnya, Ibu
mengadopsinya. Mereka sekarang seperti parasit, percayalah, Inspektur."
"Alex Restarick mempunyai kesempatan untuk
membunuh Christian Gulbrandsen. Dia sendirian saja
di mobilnya, mengemudi dari penginapan ke rumah
ini. Bagaimana dengan stephen?"
"stephen ada bersama-sama dengan kami di ruang
duduk. saya tidak setuju kalau Alex Restarick" dia
tampaknya sangat kasar sekarang. saya rasa kehidupannya pasti tidak teratur, tapi saya tak bisa membayangkan dirinya sebagai pembunuh. Di samping itu,
mengapa dia mesti membunuh kakak saya?"
"Itulah yang menjadi masalahnya, kan?" kata
Inspektur Curry ramah. "Apa yang diketahui oleh
Christian Gulbrandsen tentang seseorang, yang membuat orang itu perlu membunuhnya?"
"Tepat," sahut Mrs. strete penuh kemenangan.
"Orang itu pastilah Walter Hudd."
192 ag-1.indd 193 "Kecuali bila pelakunya orang dari keluarga ini."
Mildred berkata tajam, "Apa maksud Anda?"
Inspektur Curry menyahut pelan,
"Mr. Gulbrandsen tampaknya sangat prihatin dengan
kesehatan Mrs. serrocold selama dia berada di sini."
Mrs. strete mengerutkan dahinya.
"Kaum pria memang selalu meributkan Ibu karena
dia tampak rapuh. saya rasa Ibu juga suka diperlakukan demikian! Kalau tidak, pastilah Christian telah
termakan oleh omongan Juliet Bellever."
"Anda sendiri, apakah tidak merasa cemas dengan
kesehatan ibu Anda, Mrs. strete?"
"Tidak. saya harap saya mempunyai pikiran sehat.
Tentu saja usia Ibu sudah tidak muda lagi?"
"Dan kematian pasti akan datang pada setiap
orang," sambung Inspektur Curry. "Tetapi kematian
tidak akan datang sebelum waktunya. Itu yang harus
kita cegah." Ia berbicara penuh arti. Mildred strete tiba-tiba
marah, "Oh, jahat"jahat sekali. Tak seorang pun di sini
yang betul-betul memberikan perhatian. Untuk apa"
saya satu-satunya orang yang mempunyai hubungan
darah dengan Christian. Bagi Ibu, dia hanyalah anak
tiri yang sudah dewasa. Bagi Gina, dia bukan saudara
sama sekali. Tapi dia kakak saya sendiri."
"Kakak setengah kandung," usul Inspektur Curry.
"setengah kandung, ya. Tapi kami berdua keluarga
Gulbrandsen, meskipun usia kami terpaut banyak."
Curry berkata pelan, 193 ag-1.indd 194 "ya"ya, saya mengerti maksud Anda."
Dengan air mata berlinang-linang, Mildred strete
berjalan keluar. Curry memandang Lake.
"Jadi, dia yakin sekali Walter Hudd pelakunya,"
katanya. "sekejap pun tidak mau mempertimbangkan
bahwa bisa saja orang lain yang melakukan pembunuhan itu."
"Dan dia mungkin benar."
"ya, mungkin. Wally memang cocok. Kesempatan"
dan motif. sebab bila dia menginginkan uang secara
cepat, nenek istrinya itu harus mati. Jadi, Wally mengotak-atik toniknya, dan Christian Gulbrandsen melihatnya melakukan hal itu"atau pernah mendengarnya. ya, memang cocok sekali."
Ia berhenti sejenak, kemudian berkata,
"Omong-omong, Mildred strete itu menyukai
uang. Mungkin dia tidak akan menghamburkannya,
tapi dia menyukainya. Aku tidak yakin mengapa.
Mungkin saja dia itu orangnya pelit"orang pelit
yang berperasaan. Atau mungkin dia menyukai kekuasaan yang dapat diberikan oleh uang. Uang untuk
berbuat amal, mungkin" Dia seorang Gulbrandsen.
Dia mungkin ingin menyamai ayahnya."
"Rumit, bukan?" kata sersan Lake, sambil menggaruk kepalanya.
Inspektur Curry berkata, "Lebih baik kita bicara dengan pemuda aneh bernama edgar Lawson itu, dan sesudahnya kita ke ruang
duduk besar, memikirkan seandainya"dan mengapa"
dan kapan". Kita telah mendengar satu atau dua hal
yang menarik pagi ini."
194 ag-1.indd 195 sangat sulit, pikir Inspektur Curry, untuk menaksir
orang secara tepat dari gambaran yang telah diberikan
orang-orang lainnya. Banyak orang telah menggambarkan edgar Lawson
pagi ini, tapi ketika ia memandang pemuda itu sekarang, kesan Curry ternyata betul-betul berbeda.
Menurut pendapatnya, edgar tidak tampak "aneh"
atau "berbahaya", atau "angkuh" atau bahkan "abnormal". Ia tampak seperti pemuda biasa, dengan perasaan hancur luluh dan sikap seperti orang yang merasa
terhina, hampir separah Uriah Heep. Ia tampak
begitu muda, sedikit sederhana, dan agak mengibakan.
Ia ingin sekali diajak bicara dan meminta maaf.
"saya tahu saya telah melakukan kesalahan. saya
tak tahu apa yang telah terjadi dengan saya"sungguh, saya tidak mengetahuinya. Bertingkah seperti itu
dan memulai pertengkaran. Dan bahkan menembak
dengan pistol. Pada Mr. serrocold lagi, padahal dia
begitu baik dan sabar kepada saya selama ini."
Ia memilin-milin tangannya dengan gugup.
Tangan-tangan itu agak mengibakan, dengan tulangtulang bertonjolan.
"Jika saya harus dihukum karenanya, saya akan
segera mengikuti Anda. saya pantas menerimanya.
saya mengaku bersalah."
"Tak ada yang menuntut Anda," kata Inspektur
Curry ringan. "Kami tidak mempunyai bukti untuk
195 ag-1.indd 196 bertindak. Menurut Mr. serrocold, pistol itu meletus
secara tidak sengaja."
"Itu karena hatinya yang terlalu baik. Tidak ada
orang yang sebaik Mr. serrocold! Dia telah melakukan
segalanya untuk saya. Dan saya membalasnya dengan
cara seperti itu." "Apa yang membuat Anda bertindak seperti itu?"
edgar tampak malu. Inspektur Curry berkata dengan tegas,
"Begini. Anda berkata kepada Mr. serrocold di hadapan para saksi bahwa Anda mengetahui dialah ayah
Anda yang sebenarnya. Apakah itu benar?"
"Tidak, tidak benar."
"siapa yang memberikan ide itu kepada Anda" Apakah ada orang yang mengatakannya pada Anda?"
"yah, agak sulit menjelaskannya."
Inspektur Curry memandangnya dengan serius,
kemudian berkata dengan suara ramah,
"Cobalah untuk menjelaskannya. Kami tak ingin
mempersulit Anda." "yah, Anda tahu, masa kecil saya sulit sekali. Anakanak lain sering menggoda saya, sebab saya tidak
mempunyai ayah. Mereka mengatai saya anak haram"sebenarnya saya memang anak haram. Ibu biasanya selalu mabuk dan menyuruh banyak laki-laki
datang ke rumah. saya rasa ayah saya pelaut asing.
Rumah kami selalu kotor, dan keadaannya seperti di
neraka. Kemudian saya mulai berpikir, misalnya ayah


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saya bukan pelaut, tapi orang penting"dan kemudian
saya terbiasa membual tentang satu atau dua hal.
Mula-mula cuma bualan anak-anak"seperti tertukar
196 ag-1.indd 197 waktu lahir"padahal sebenarnya saya pewaris sah"
hal-hal seperti itu. Kemudian saya masuk ke sekolah
yang baru, dan saya mencoba membual sekali-dua
kali. saya mengatakan ayah saya sebenarnya laksamana
di Angkatan Laut. Akhirnya saya sendiri terpaksa
memercayainya, karena dengan demikian saya tidak
lagi merasa sedih." Ia berhenti sejenak, kemudian melanjutkan,
"Kemudian, setelah itu, saya mulai memikirkan
ide-ide lain. saya senang tinggal di hotel dan mengarang cerita konyol tentang pekerjaan saya sebagai pilot
pesawat tempur"atau sebagai agen Intelijen Militer.
Rasanya saya seperti terlibat sungguhan. saya tidak
mampu berhenti berbohong.
"Hanya saja saya tidak bermaksud mencari uang
dengan cara demikian. saya hanya membual supaya
orang-orang lain mau sedikit menghargai saya. saya
tak mau berbuat tidak jujur. Mr. serrocold akan
mengatakan hal yang sama kepada Anda"begitu pula
Dr. Maverick. Mereka sudah terbiasa menangani kasus
seperti saya." Inpektur Curry mengangguk. Ia telah mempelajari
sejarah kasus edgar dan catatan tentang dirinya di
kepolisian. "Akhirnya Mr. serrocold berhasil menyadarkan saya
dan membawa saya kemari. Dia berkata dia membutuhkan seorang sekretaris untuk membantunya"
dan saya sungguh-sungguh membantunya! sungguh.
Hanya orang-orang lainnya masih menertawakan saya.
Mereka selalu menertawakan saya."
"siapakah orang-orang lain itu" Mrs. serrocold?"
197 ag-1.indd 198 "Bukan, bukan Mrs. serrocold. Dia wanita anggun,
selalu lembut dan ramah. Tidak, Gina menganggap
saya seperti kotoran. Begitu pula stephen Restarick.
Dan Mrs. strete tidak memedulikan saya, karena saya
bukan pria sejati. Miss Bellever juga"padahal apa sih
jabatannya" Dia itu perawat yang dibayar, kan?"
Curry memperhatikan adanya semangat yang mulai
timbul. "Jadi, Anda merasa mereka tidak simpatik?"
edgar berkata mengibakan,
"Itu karena saya anak haram. Jika saya mempunyai
ayah yang layak, mereka tidak akan memperlakukan
saya seperti itu." "Karena itu, Anda menciptakan berbagai macam
ayah yang terkenal?"
edgar tersipu malu. "saya merasa harus terus berbohong," gumamnya.
"Dan akhirnya Anda mengatakan bahwa Mr.
serrocold ayah Anda. Mengapa?"
"sebab hal itu akan menghentikan perlakuan mereka terhadap saya, kan" Jika dia ayah saya, mereka tidak akan berani memperlakukan saya sedemikian
rupa." "ya. Tapi Anda menuduhnya sebagai musuh Anda,
karena dia telah merampas hak-hak Anda."
"saya tahu." edgar mengusap dahinya. "Kata-kata
saya tidak keruan. Adakalanya saya tidak" tidak bisa
berpikir jernih. saya jadi bingung."
"Dan Anda mencuri pistol itu dari kamar Mr.
Walter Hudd?" edgar tampak bingung. 198 ag-1.indd 199 "O ya" Dari sanakah saya mendapat pistol itu?"
"Apa Anda tidak ingat dari mana Anda memperolehnya?"
edgar berkata, "saya bermaksud mengancam Mr. serrocold dengan pistol itu. saya bermaksud menakut-nakutinya.
sekali lagi saya bertindak konyol, seperti anak kecil."
Inspektur Curry berkata dengan sabar,
"Bagaimana Anda memperoleh pistol itu?"
"Anda baru saja mengatakannya"dari kamar
Walter." "Anda ingat sekarang bahwa Anda memang mengambilnya?"
"saya pasti mengambil pistol itu dari kamarnya.
Tak mungkin saya memperolehnya dengan cara lain,
kan?" "saya tidak tahu," ujar Inspektur Curry. "Mungkin
saja" seseorang memberikannya pada Anda?"
edgar terdiam, wajahnya tampak kosong.
"Apakah memang begitu terjadinya?"
edgar berkata mengibakan,
"saya tidak ingat. Waktu itu pikiran saya sedang
kacau. saya berjalan-jalan di kebun dengan marah.
saya merasa ada orang yang mematai-matai saya,
mengamati saya, berusaha menjatuhkan saya. Bahkan
wanita manis berambut putih itu" saya tidak memahaminya sama sekali sekarang. saya rasa saya sudah
gila. saya tak ingat di mana saya berada dan apa yang
telah saya lakukan selama itu."
"Tentunya Anda masih ingat, siapa yang mengatakan Mr. serrocold adalah ayah Anda?"
199 ag-1.indd 200 edgar memberikan pandangan kosong seperti
tadi. "Tak seorang pun," katanya murung. "Itu cuma ide
saya saja." Inspektur Curry mengeluh. Ia tidak puas. Tapi ia
merasa tak bisa mendapat kemajuan apa-apa sekarang.
"yah, jaga tindakan Anda di kemudian hari," katanya.
"ya, sir. Pasti saya lakukan itu."
setelah edgar berlalu, Inspektur Curry menggeleng
pelan. "Kasus-kasus kejiwaan ini memang seperti setan!"
"Menurut Anda, apa dia memang gila, sir?"
"Jauh lebih normal dari yang kubayangkan. Lemah
pikiran, pembual, pembohong"tapi ada rasa kesederhanaan yang menyenangkan dalam dirinya. Gampang
sekali dihasut, kurasa?"
"Anda pikir ada orang yang telah menghasutnya?"
"Oh, ya, Miss Marple betul mengenai hal itu. Dia
tajam bagai seekor burung. Tapi kuharap aku mengetahui siapa orang itu. edgar tak mau mengatakannya.
Jika saja kita mengetahuinya". Ayo, Lake, kita adakan rekonstruksi dengan saksama di ruang duduk
besar." III "Cocok sekali."
Inspektur Curry sedang duduk di samping piano.
200 ag-1.indd 201 sersan Lake duduk di sebuah kursi dekat jendela, sambil memandang danau.
Curry meneruskan. "Jika aku memutar kursi piano ini setengah lingkaran, dan memandang pintu kamar kerja, aku tak dapat
melihatmu." sersan Lake berdiri perlahan-lahan dan berjalan
diam-diam melalui pintu, masuk ke perpustakaan.
"semua dinding di ruang ini gelap. satu-satunya
yang masih ada cahayanya adalah dinding di samping
pintu ruang kerja. Kalau Anda berada di perpustakaan,
Anda bisa keluar melalui pintu yang lain, menuju
koridor"dua menit untuk berlari di sepanjang koridor itu, menuju kamar ek, menembak Gulbrandsen,
kembali lagi melalui perpustakaan, dan duduk lagi di
kursi Anda di samping jendela."
"Para wanita yang duduk di dekat perapian memunggungi Anda. Mrs. serrocold duduk di sini, di
sebelah kanan perapian, dekat pintu ruang kerja. setiap orang setuju bahwa dia tidak pergi ke manamana, dan dia satu-satunya orang yang dapat dilihat
oleh setiap orang. Miss Marple berada di sini. Dia
melihat ke pintu ruang kerja di balik Mrs. serrocold.
Mrs. strete berada di sebelah kiri perapian, dekat pintu keluar dari ruang duduk menuju lobi, dan sudut
itu sangat gelap. Dia bisa pergi keluar dan kembali
lagi. ya, itu mungkin."
Curry tiba-tiba menyeringai.
"Dan aku juga bisa pergi." Ia menyelinap dari kursi
pianonya, mengendap-endap di sepanjang dinding,
dan keluar melalui pintu. "satu-satunya orang yang
201 ag-1.indd 202 mungkin memperhatikan aku tidak berada di kursi
piano adalah Gina Hudd. Dan kau ingat apa yang
dikatakan Gina, "stephen mula-mula berada di piano.
Saya tidak tahu ke mana dia setelah itu.?"
"Jadi, Anda mengira pelakunya stephen?"
"Aku tidak tahu siapa pelakunya," kata Curry. "Tapi
pasti bukan edgar Lawson atau Lewis serrocold atau
Mrs. serrocold atau Miss Jane Marple. Tapi untuk yang
lainnya?" Ia mengeluh. "Mungkin juga orang Amerika
itu. Listrik yang padam itu tampaknya agak dibuatbuat"suatu kebetulan. Padahal kau tahu, aku agak
menyukai pemuda itu. Tapi itu bukan bukti."
Dengan serius Curry membuka-buka buku-buku
musik yang terletak di samping piano. "Hindemith"
siapa sih dia" Aku tak pernah mendengar namanya.
shostakovitch! Orang-orang di sini minatnya aneh."
Ia berdiri, kemudian melihat-lihat kursi piano yang
kuno itu. Ia mengangkat bagian atasnya.
"Ini dia lagu-lagu klasik. Largo Handel, Latihanlatihan Czerny. sebagian besar pasti berasal dari zaman Gulbrandsen. I Know a Lovely Garden"istri
Pendeta biasa menyanyikannya untukku ketika aku
masih kecil dulu?" Ia berhenti sambil memegang halaman-halaman
kuning buku musik. Di bawah buku-buku musik itu,
di atas Prelude Chopin, tampak sebuah pistol otomatis
kecil. "stephen Restarick," teriak sersan Lake gembira.
"Nah, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan,"
Inspektur Curry memperingatkannya. "satu dari sepuluh itulah maksudnya, agar kita mengira demikian."
202 ag-1.indd 203 MIss MARPLe menaiki anak tangga dan mengetuk
pintu kamar tidur Mrs. serrocold.
"Boleh aku masuk, Carrie Louise?"
"Tentu saja, Jane sayang."
Carrie Louise sedang duduk di depan meja rias,
menyikat rambutnya yang keperakan. Ia membalikkan
kepalanya. "Apakah polisi itu memanggilku" Aku akan segera
siap." "Apa kau baik-baik saja?"
"ya, tentu saja. Jolly mendesakku untuk sarapan di
tempat tidur. Dan Gina memasuki kamarku dengan
mengendap-endap, sepertinya aku ini hampir mati
saja! Kukira orang-orang tidak menyadari bahwa tragedi seperti kematian Christian tidak terlalu mengejutkan bagi orang tua seperti kita, sebab kita mengetahui
hal-hal yang mungkin terjadi"dan betapa hal-hal itu
tidak terlalu berarti di dunia ini."
203 ag-1.indd 204 "ya"ya," sahut Miss Marple ragu-ragu.
"Apa kau tidak merasa demikian, Jane" Kukira kau
pasti merasakannya."
Miss Marple berkata pelan,
"Christian mati terbunuh."
"ya" aku mengerti maksudmu. Apa kau menganggap hal itu sungguh-sungguh penting?"
"Apa kau tidak menganggapnya begitu?"
"Tidak kalau Christian," kata Carrie Louise sederhana.
"Tapi tentu saja penting menangkap siapa pun
yang telah membunuhnya."
"Apa kau punya gagasan siapa yang telah membunuhnya?"
Mrs. serrocold menggeleng bingung.
"Tidak, aku betul-betul tak punya ide. Aku bahkan
tak dapat memikirkan alasannya. Pasti ada hubungannya dengan kedatangannya sebelum ini"kira-kira
sebulan yang lalu. sebab kalau tidak, kurasa tak
mungkin dia datang lagi secara mendadak tanpa alasan tertentu. Jadi, apa pun alasannya pastilah bermula
dari kedatangannya dulu itu. Aku sudah berpikir berulang kali, tapi aku tak dapat mengingat adanya sesuatu yang aneh."
"siapa saja yang ada di rumah ini waktu itu?"
"Oh! Orang-orang yang sama dengan yang ada
sekarang ini"ya, Alex waktu itu baru datang dari
London. Dan" o ya, Ruth juga berada di sini."
"Ruth?" "ya, dia datang kemari secara rutin."
"Ruth," kata Miss Marple lagi. Pikirannya mulai
204 ag-1.indd 205 bekerja. Christian Gulbrandsen dan Ruth" Ruth meninggalkan stonygates dengan perasaan cemas dan
bingung, tapi ia tidak tahu mengapa. Ada sesuatu
yang tidak beres, hanya begitulah yang dapat dikatakan Ruth. Christian Gulbrandsen telah mengetahui
atau mencurigai sesuatu yang tidak diketahui Ruth.
Ia mengetahui atau mencurigai bahwa seseorang telah
berusaha meracuni Carrie Louise. Bagaimana
Christian Gulbrandsen dapat mempunyai kecurigaan
seperti itu" Apa yang telah dilihat atau didengarnya"
Apakah sesuatu itu juga telah dilihat atau didengar
Ruth, tapi ia gagal menangkap maknanya yang penting" Miss Marple berharap ia dapat mengetahui sesuatu itu. Dugaannya, (apa pun bentuknya) sesuatu
itu pasti berhubungan dengan edgar Lawson, sebab
aneh rasanya, Ruth tak pernah menyebut namanya.
Miss Marple mengeluh. "Kalian semua menyembunyikan sesuatu dariku,
kan?" tanya Carrie Louise.
Miss Marple terlonjak sedikit ketika suara tenang
itu berbicara. "Mengapa kau berkata seperti itu?"
"sebab kenyataannya memang begitu. Bukan Jolly.
Tapi yang lainnya. Bahkan Lewis juga. Dia datang
kemari sewaktu aku sarapan, dan tingkahnya sangat
aneh. Dia mencicipi kopiku, dan bahkan mencuil roti
panggang serta selai jerukku untuk dicobanya. Biasanya dia tidak seperti itu, sebab dia selalu minum
teh, dan dia tidak suka selai jeruk, jadi pasti ada sesuatu dalam pikirannya"sehingga kukira dia lupa
sarapan. Kadang-kadang dia memang bisa lupa ma205
ag-1.indd 206 kan, dan dia tampak begitu penuh perhatian dan
sibuk." "Pembunuhan"," Miss Marple memulai.
Carrie Louise berkata cepat,
"Oh, aku tahu. Pembunuhan memang mengerikan.


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku tak pernah terlibat dalam suatu pembunuhan
sebelumnya. Apakah kau pernah, Jane?"
"yah"ya"aku memang pernah terlibat dalam
pembunuhan," Miss Marple mengakui.
"ya, Ruth pernah menceritakannya padaku dulu."
"Apakah dia menceritakannya padamu pada kunjungannya yang terakhir itu?"
"Tidak, kurasa sebelumnya. Aku hampir-hampir
tak ingat." Carrie Louise berbicara dengan suara lirih, hampir
seperti orang linglung. "Apa yang sedang kaupikirkan, Carrie Louise?"
Mrs. serrocold tersenyum, dan tampak baru sadar
dari suatu kenangan. "Aku sedang memikirkan Gina," katanya. "Dan apa
yang kaukatakan tentang stephen Restarick. Gina gadis yang manis, kau tahu, dan dia betul-betul mencintai Wally. Aku tahu pasti."
Miss Marple tidak berkata apa-apa.
"Gadis seperti Gina kadang-kadang ingin sedikit
bebas." Mrs. serrocold berbicara dengan nada hampir
memelas. "Mereka masih muda dan ingin merasakan
kebebasan mereka. Itu wajar sebenarnya. Aku tahu
Wally Hudd bukanlah pria yang kita bayangkan akan
menikah dengan Gina. Dalam keadaan normal, Gina
pasti takkan pernah bertemu dengan orang seperti itu.
206 ag-1.indd 207 Tapi nyatanya mereka berdua telah bertemu, dan saling jatuh cinta"dan mungkin Gina lebih tahu yang
terbaik untuk dirinya."
"Mungkin juga," ujar Miss Marple.
"Tapi yang penting Gina harus merasa bahagia."
Miss Marple memandang temannya dengan rasa
ingin tahu. "Kukira memang penting setiap orang harus berbahagia."
"Oh, ya. Tapi Gina istimewa. Ketika kami mengadopsi ibunya"Pippa"kami merasakannya sebagai
suatu percobaan yang harus berhasil. Kau tahu, ibu
Pippa?" Carrie Louise berhenti. Miss Marple berkata, "siapakah ibu Pippa?"
Carrie Louise berkata, "eric dan aku sepakat kami
tidak boleh mengatakan pada siapa pun tentang hal
itu. Pippa sendiri tidak tahu."
"Aku ingin tahu," kata Miss Marple.
Mrs. serrocold memandangnya ragu-ragu.
"Bukan sekadar ingin tahu," kata Miss Marple.
"Tapi aku betul-betul" yah" betul-betul harus tahu.
Kau tahu, aku bisa menutup mulut."
"Kau selalu bisa menjaga rahasia, Jane," kata Carrie
Louise, tersenyum mengenang masa lalu. "Dr.
Galbraith"dia Uskup Cromer sekarang"dia juga
mengetahuinya. Tapi orang lain tidak tahu. Ibu Pippa
adalah Katherine elsworth."
"elsworth" Apakah dia wanita yang meracuni suaminya dengan arsenik" Kasus yang cukup terkenal."
207 ag-1.indd 208 "ya." "Dia digantung?"
"ya. Tapi kau tahu, belum tentu dia yang melakukannya. suaminya seorang pemakan arsenik"mereka
belum memahami hal-hal seperti itu ketika itu."
"Dia merendam kertas lalat."
"Kesaksian pelayannya, menurut kami, betul-betul
jahat." "Dan Pippa adalah putrinya?"
"ya. eric dan aku memutuskan untuk memberi
anak itu permulaan hidup yang baru"dengan cinta
dan perhatian, dan segala-galanya yang diperlukan
oleh seorang anak. Kami berhasil. Pippa menjadi"
dirinya sendiri. Makhluk paling manis dan berbahagia."
Miss Marple terdiam untuk waktu lama.
Carrie Louise beralih dari meja riasnya.
"Aku sudah siap sekarang. Tolong suruh Inspektur
atau siapa pun dia untuk menungguku di ruang dudukku. Aku yakin dia takkan keberatan."
Inspektur Curry tidak keberatan. sebenarnya ia malah
senang bisa menjumpai Mrs. serrocold di lingkungan
pribadinya. sementara berdiri menunggu Mrs. serrocold, ia
melihat ke sekitarnya dengan rasa ingin tahu. suasana
di ruang itu tidak sesuai dengan apa yang dibayangkannya sebagai ruang duduk seorang wanita kaya.
208 ag-1.indd 209 Kursi sofanya sudah kuno, begitu pula kursi-kursi
Victoria bersandaran melengkung dari kayu, yang tidak begitu enak dipandang. Kain pelapisnya sudah
kuno dan luntur, tapi masih terlihat gambar istana
kristalnya yang menarik. Ruangan itu salah satu dari
ruang-ruang berukuran kecil di rumah itu, meskipun
ruang itu masih lebih besar daripada ruang duduk di
rumah modern umumnya sekarang ini. Tetapi suasana
di ruang itu terasa nyaman dengan banyaknya barangbarang seperti meja kecil, hiasan-hiasan pecah-belah,
dan foto-foto. Curry melihat sebuah foto kuno yang
menggambarkan dua gadis kecil, yang satu berkulit
gelap dan ceria, yang lainnya sederhana dan memandang murung pada dunia dari balik pagar tebal. Ia
telah melihat ekspresi yang sama pagi itu. "Pippa dan
Mildred", begitulah yang tertulis di foto itu. Di sana
juga terdapat foto eric Gulbrandsen yang tergantung
di dinding, dengan bingkai kayu berlapis emas yang
berat. Curry baru saja menemukan foto seorang pria
tampan dengan mata penuh tawa, yang ditebaknya
sebagai John Restarick, ketika pintu itu terbuka dan
Mrs. serrocold masuk. Ia mengenakan pakaian hitam tipis dan ringan.
Wajahnya yang putih kemerah-merahan tampak lebih
kecil di bawah rambutnya yang keperakan. Tubuhnya
menunjukkan kesan rapuh yang mengibakan hati Inspektur Curry. saat itu ia baru memahami banyak hal
yang telah membingungkannya pagi itu. Ia memahami
mengapa orang-orang begitu bersemangat mencegah
agar Carrie Louise tidak mengetahui apa-apa yang
sebaiknya tak perlu diketahuinya.
209 ag-1.indd 210 Padahal, pikir Inspektur itu, ia bukan tipe wanita
cerewet". Carrie Louise menyapanya, menyilakannya duduk,
dan ia sendiri duduk di dekat inspektur itu. Tampaknya Carrie Louise-lah yang membuat inspektur itu
tenang. Inspektur itu mulai menanyakan macammacam dan Carrie Louise menjawabnya tegas tanpa
ragu-ragu. Listrik yang padam, perdebatan antara
edgar Lawson dan suaminya, bunyi tembakan yang
mereka dengar". "Apakah Anda tidak curiga bunyi itu bisa berasal
dari dalam rumah?" "Tidak, saya kira bunyi itu berasal dari luar. Bunyi
itu berasal dari letusan ban mobil."
"sementara terjadi perdebatan antara suami Anda
dan pemuda Lawson itu di ruang kerja, apakah Anda
memperhatikan ada orang yang meninggalkan ruang
duduk?" "sebelumnya Wally telah keluar untuk memeriksa
listrik yang padam itu. Kemudian Miss Bellever keluar sebentar untuk mencari sesuatu, tapi saya tidak
ingat apa." "siapa lagi yang meninggalkan ruang duduk?"
"Tak seorang pun, sejauh yang saya ketahui."
"Apakah Anda bisa tahu, Mrs. serrocold?"
Carrie Louise berpikir sejenak.
"Tidak, saya rasa tidak."
"Anda betul-betul tercekam dengan apa yang dapat
Anda dengar dari balik pintu ruang kerja?"
"ya." 210 ag-1.indd 211 "Dan Anda cemas dengan apa yang mungkin terjadi di ruang itu?"
"Tidak"tidak, saya rasa tidak. saya kira takkan
terjadi apa-apa." "Tapi Lawson mempunyai pistol?"
"ya." "Dan dia mengancam suami Anda dengan pistol
itu?" "ya. Tapi dia tidak serius."
Inspektur Curry merasakan sedikit keputusasaan,
seperti biasanya, atas pernyataan itu. Jadi, Mrs.
serrocold merupakan salah seorang dari mereka!
"Anda kan tak bisa merasa pasti dengan hal itu,
Mrs. serrocold." "yah, tapi saya yakin. Dalam pikiran saya sendiri,
maksud saya. Apa kata anak muda zaman sekarang"
berakting" yah, begitulah menurut saya. edgar hanyalah seorang anak. Tingkah lakunya memang dramatis
dan konyol, dan dia suka membayangkan dirinya sebagai seorang yang putus asa. Dia menganggap dirinya
pahlawan yang telah dirugikan dalam cerita-cerita romantis. saya malah yakin dia tidak akan menembakkan pistol itu."
"Tapi nyatanya dia melakukannya, Mrs. serrocold."
Carrie Louise tersenyum. "saya kira pistol itu meletus secara tidak sengaja."
sekali lagi rasa putus asa melanda diri Inspektur
Curry. "Pistol itu tidak meletus secara tidak sengaja.
Lawson menembakkan pistol itu dua kali, dan meng211
ag-1.indd 212 arahkannya ke suami Anda. Peluru-pelurunya hanya
melenceng sedikit dari Mr. serrocold."
Carrie Louise tampak terkejut dan kemudian
mengeluh. "Oh, saya tak bisa memercayainya. Oh, ya?"ia
buru-buru memotong protes inspektur itu?"tentu
saja saya harus memercayainya, karena Andalah yang
mengatakannya. Tapi saya rasa sebenarnya penjelasannya cukup sederhana. Mungkin Dr. Maverick dapat
menjelaskannya pada saya."
"Oh, ya, Dr. Maverick pasti bisa menjelaskannya,"
sahut Curry muram. "Dr. Maverick dapat menjelaskan
segalanya. saya yakin itu."
Tanpa disangka-sangka, Mrs. serrocold berkata,
"saya tahu bahwa sebagian besar dari apa yang kami
lakukan di sini tampaknya konyol dan tak berguna bagi
Anda, dan para psikiater kadang-kadang memang sangat
menjengkelkan. Tapi kami sungguh-sungguh bisa meraih
keberhasilan, Anda tahu. Memang kami juga pernah
mengalami kegagalan, tapi kami juga pernah sukses.
Dan apa yang kami lakukan berguna. Meskipun Anda
tak dapat memercayainya, edgar betul-betul setia
kepada suami saya. Dia mulai berlaku aneh dan
menganggap Lewis ayahnya, karena dia sangat ingin
mempunyai ayah seperti Lewis. Tapi yang tak dapat saya
mengerti adalah mengapa dia tiba-tiba begitu liar.
Padahal dia sudah begitu jauh lebih baik sebelumnya"
hampir-hampir seperti normal. sungguh, sebetulnya
menurut saya dia orang normal."
Inspektur Curry membantah kata-katanya.
Ia berkata, "Pistol yang dipakai edgar Lawson ada212
ag-1.indd 213 lah milik suami cucu Anda. Kemungkinan Lawson
mengambilnya dari kamar Walter Hudd. sekarang
coba katakan pada saya, apakah Anda pernah melihat
senjata ini sebelumnya?"
Di telapak tangan inspektur itu terdapat sebuah
pistol otomatis kecil berwarna hitam.
Carrie Louise memandangnya.
"Tidak, saya rasa tidak."
"saya menemukannya di kursi piano. Pistol ini
baru saja ditembakkan. Kami belum sempat memeriksanya dengan teliti, tapi saya berani mengatakan, senjata inilah yang digunakan untuk menembak Mr.
Gulbrandsen." Carrie Louise mengerutkan dahi.
"Dan Anda menemukannya di kursi piano?"
"Di bawah tumpukan kertas lagu yang sudah kuno.
Lagu yang saya rasa sudah tidak dimainkan lagi selama bertahun-tahun."
"Jadi, pistol ini disembunyikan?"
"ya. Anda ingat siapa yang duduk di piano itu tadi
malam?" "stephen Restarick."
"Dia memainkannya?"
"ya. Pelan saja. Nada kecil yang melankolis dan
lucu." "Kapan dia berhenti memainkannya, Mrs.
serrocold?" "Kapan dia berhenti" saya tidak tahu."
"Tapi dia berhenti memainkannya, bukan" Dia tidak melanjutkan permainannya selama perdebatan itu
berlangsung." 213 ag-1.indd 214 "Tidak. Waktu itu tidak kedengaran bunyi musik
apa pun." "Apakah dia berdiri dari kursi piano?"
"saya tidak tahu. saya tidak tahu sama sekali, sampai dia menghampiri pintu ruang kerja dan mencoba
membukanya dengan kunci."
"Dapatkah Anda memikirkan suatu alasan, mengapa
stephen Restarick menembak Mr. Gulbrandsen?"
"Tidak ada." Carrie Louise menambahkan serius,
"saya tak percaya dia yang melakukannya."
"Gulbrandsen mungkin mengetahui sesuatu yang
dapat membuatnya malu."
"Menurut saya, hal itu tak masuk akal."
Inspektur Curry ingin sekali menyahut,
"Babi mungkin terbang, tapi mereka tetap bukan
burung." Itu ungkapan neneknya dulu. Menurutnya,
Miss Marple pasti mengetahuinya.
III Carrie Louise menuruni tangga lebar itu dan tiga
orang menyambutnya dari arah yang berlainan. Gina
dari koridor yang panjang, Miss Marple dari perpustakaan, dan Julliet Bellever dari ruang duduk besar.
Gina berkata lebih dulu. "sayang!" ia berteriak penuh kasih sayang. "Apakah
Grandam baik-baik saja" Mereka tidak merongrong
atau menuduh Grandam atau sejenisnya?"
"Tentu saja tidak, Gina. Betapa aneh pikiranmu!
Inspektur Curry betul-betul menarik dan sabar."
214

Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ag-1.indd 215 "Tentu saja dia harus begitu," ujar Miss Bellever.
"Nah, Carrie, aku sudah mengumpulkan semua suratmu dan sebuah bingkisan. Aku baru saja hendak
mengantarkan semuanya ke atas."
"Bawa saja ke perpustakaan," kata Carrie Louise.
Keempat orang itu pergi ke perpustakaan.
Carrie Louise duduk dan mulai membuka surat-suratnya. Ada sekitar dua puluh atau tiga puluh surat.
Begitu selesai membuka sepucuk surat, ia mengulurkannya kepada Miss Bellever, yang menyortirnya dalam golongan-golongan. Miss Bellever menjelaskan hal
itu kepada Miss Marple sementara ia melakukannya.
"Ada tiga kategori utama. satu, dari keluarga anakanak itu. surat-surat itu saya berikan kepada Dr.
Maverick. surat-surat yang berisi permohonan, saya
tangani sendiri. Dan sisanya yang bersifat pribadi"
Cara akan memberi keterangan kepada saya, bagaimana harus membalasnya."
Ketika semua surat sudah diperiksa, Mrs. serrocold
mengalihkan perhatiannya pada bingkisan itu. Ia memotong tali pengikatnya dengan gunting.
Di balik bungkusannya yang rapi tampak sekotak
cokelat yang diikat pita emas.
"seseorang pasti mengira hari ini ulang tahunku,"
kata Mrs. serrocold sambil tersenyum.
Ia melepaskan pita emas itu dan membuka kotaknya. Di dalam kotak itu terdapat kartu ucapan. Carrie
Louise membacanya dengan sedikit terkejut.
"Dengan cinta, dari Alex," katanya. "Betapa anehnya, dia mengirimiku cokelat melalui pos pada hari
yang sama dengan hari kedatangannya kemari."
215 ag-1.indd 216 Kecemasan membayangi pikiran Miss Marple.
Ia cepat-cepat berkata, "sebentar, Carrie Louise. Jangan memakan sedikit
pun." Mrs. serrocold tampak sedikit terkejut.
"Aku bermaksud membagi-bagikannya."
"yah, jangan. Tunggu sampai aku menanyakannya.
Apakah Alex berada di rumah, Gina?"
Gina menyahut cepat, "Alex baru saja berada di
ruang duduk, kurasa."
Ia membuka pintu dan memanggil Alex.
Alex Restarick muncul di ambang pintu beberapa
saat kemudian. "Madonna sayang! Kau sudah bangun" Baik-baik
saja, kan?" Ia menghampiri Mrs. serrocold dan mencium kedua belah pipinya dengan lembut.
Miss Marple berkata, "Carrie Louise ingin mengucapkan terima kasih
kepadamu atas cokelatnya."
Alex tampak terkejut. "Cokelat apa?" "Cokelat ini," ujar Carrie Louise.
"Tapi aku tak pernah mengirimimu cokelat, sayang."
"Di kotak ini tertulis namamu," kata Miss Bellever.
Alex melihat ke dalam kotak itu.
"Memang. Aneh. Aneh sekali" Aku sungguh-sungguh tidak mengirimnya."
"sungguh luar biasa," kata Miss Bellever.
"Tampaknya cokelat-cokelat ini menarik sekali,"
216 ag-1.indd 217 kata Gina sambil melongok ke dalam kotak. "Lihat,
Grandam, ini kesukaan Grandam, ada kirsch-nya di
tengah-tengah." Dengan lembut tapi pasti, Miss Marple mengambil
kotak itu dari Carrie Louise. Tanpa mengucapkan
sepatah kata pun ia membawa kotak itu keluar dan
mencari Lewis serrocold. Beberapa saat kemudian,
barulah Miss Marple menemukannya, karena ia telah
pergi ke akademi"Miss Marple baru menemukannya
di kamar Dr. Maverick. Ia meletakkan kotak itu di
meja di hadapan Lewis. Ia mendengarkan laporan
singkat Miss Marple tentang bingkisan itu. Wajahnya
tiba-tiba mengeras dan kaku.
Dengan hati-hati Lewis dan si dokter mengeluarkan
cokelat-cokelat itu satu per satu dan memeriksanya.
"saya kira," kata Dr. Maverick, "cokelat-cokelat
yang telah saya sisihkan ini telah diutak-atik sebelumnya. Anda melihat bahwa lapisan cokelat di bawahnya
tidak rata" Berikutnya kita harus menelitinya."
"Tapi tampaknya tidak masuk akal," kata Miss
Marple. "setiap orang di rumah ini bisa keracunan!"
Lewis mengangguk. Wajahnya masih pucat dan
kaku. "ya. Keji"tidak menghormati?" ia tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. "sebetulnya saya kira cokelat-cokelat ini mengandung rasa kirsch. Ini kesenangan
Caroline. Jadi, Anda lihat, ada rencana di balik ini
semua." Miss Marple berkata tenang,
"Jika ini memang seperti yang Anda curigai"jika
memang ada racun dalam cokelat-cokelat ini, saya
217 ag-1.indd 218 khawatir Carrie Louise harus mengetahui apa yang
sedang terjadi. Dia harus dibuat waspada."
Lewis serrocold berkata dengan berat hati,
"ya. Dia harus mengetahui ada orang yang ingin
membunuhnya. saya kira dia takkan memercayainya."
218 ag-1.indd 219 XVI "HAI, Miss. Apa betul ada seorang tukang racun yang
mengerikan di sini?"
Gina menyibakkan rambutnya ke belakang dan
melompat mendengar bisikan parau itu di telinganya.
Ada percikan cat di pipinya, juga di celana panjangnya. Ia dan beberapa pembantunya sedang sibuk mengerjakan layar belakang untuk Senja di Sungai Nil,
yang merupakan pertunjukan drama mereka yang berikutnya.
Bisikan itu berasal dari salah seorang pembantu
tersebut. ernie, seorang anak yang banyak memberinya pelajaran berharga dalam hal mengutak-atik kunci. Jari-jari ernie cekatan sekali dalam bidang pertukangan, dan ia salah satu asisten panggung yang
paling bersemangat. Matanya bundar dan bersinar-sinar karena antusias.
ernie menutup salah satu matanya.
219 ag-1.indd 220 "Gosipnya sudah menyebar ke seluruh asrama," katanya. "Tapi percayalah, Miss, bukan salah seorang
dari kami yang melakukannya. Tak ada di antara
kami yang seperti itu. Dan tak seorang pun yang
mau menyakiti Mrs. serrocold. Bahkan Jenkins saja
tidak mau menipunya. Mengapa bukan anjing betina
tua itu saja yang diracun" Tapi pasti tak ada yang berani melakukannya. Aku sendiri tidak berani."
"Jangan omong sembarangan tentang Miss
Bellever." "sori, Miss. Kelepasan. Racun apa yang dipakai,
Miss" Strickline, bukan" Racun itu bisa membuat
punggung kita melengkung dan mati kesakitan, sungguh. Apakah yang dipakai itu asam Prusia?"
"Aku tak mengerti apa yang sedang kaubicarakan
ini, ernie." ernie mengedipkan matanya.
"Bukan Anda yang melakukannya! Dengar-dengar,
Mr. Alex-lah pelakunya. Dia membawa cokelat dari
London. Tapi itu pasti bohong, Mr. Alex takkan mau
melakukan hal seperti itu kan, Miss?"
"Tentu saja tidak," sahut Gina.
"Lebih cocok kalau Mr. Baumgarten. Ketika dia
memberi kami P.T., dia mengernyitkan wajahnya, dan
Don dan aku menganggapnya gila."
"Tolong jauhkan terpentin itu."
ernie menurut, sambil bergumam sendiri,
"Maut sedang berkeliaran di sini! Kemarin si tua
Gulbrandsen yang mati, dan sekarang seorang tukang
racun yang tidak diketahui identitasnya berkeliaran di
sini. Menurut Anda, apakah pelakunya sama" Bagai220
ag-1.indd 221 mana, Miss, kalau kubilang aku mengetahui siapa
pembunuhnya?" "Tak mungkin kau mengetahui sesuatu tentang
pembunuhan itu." "Oh ya, siapa bilang" Misalnya aku berada di luar
kemarin malam dan melihat sesuatu."
"Bagaimana kau bisa keluar" Akademi ini kan dikunci setelah panggilan masuk pukul tujuh."
"Panggilan masuk" Aku bisa keluar kapan saja aku
mau, Miss. Kunci macam apa pun tidak berarti apaapa untukku. Aku bisa keluar dan berjalan-jalan di
taman untuk bersenang-senang setiap saat."
Gina berkata, "Kuharap kau mau berhenti berbohong, ernie."
"siapa yang berbohong?"
"Kau. Kau selalu berbohong dan membual tentang
hal-hal yang sama sekali tak pernah kaulakukan."
"Itu kata Anda, Miss. Tunggu saja sampai polisipolisi itu datang menanyaiku tentang apa yang kulihat kemarin malam."
"Nah, apa yang kaulihat?"
"Ah," kata ernie, "apakah Anda sungguh-sungguh
ingin tahu?" Gina mendorongnya dan ia mengelak mundur.
stephen datang dari sisi lain teater dan bergabung
dengan Gina. Mereka membicarakan berbagai persoalan teknis, kemudian berjalan berduaan kembali ke
rumah. "Mereka tampaknya mengetahui tentang cokelat
Grandam," kata Gina. "Anak-anak itu, maksudku.
Bagaimana mereka bisa tahu?"
221 ag-1.indd 222 "Gosip lokal atau sejenisnya."
"Dan mereka tahu juga tentang kartu Alex.
stephen, tentunya bodoh sekali memasukkan kartu
Alex dalam kotak itu, padahal dia bermaksud datang
kemari." "ya, tapi siapa yang tahu dia akan datang kemari"
Dia memutuskan datang dalam sekejap, dan mengirim
telegram kemari. Mungkin paket itu diposkan sebelumnya. Dan jika dia tidak datang kemari, memasukkan kartu itu ke dalam paket adalah ide yang bagus.
sebab kadang-kadang dia memang suka mengirimi
Caroline cokelat." stephen melanjutkan pelan-pelan,
"yang betul-betul tidak kumengerti adalah?"
"Adalah mengapa ada orang yang ingin meracuni
Grandam," sambung Gina. "Aku tahu. Hal itu tidak
masuk akal! Nenek sungguh mengagumkan, dan setiap orang memujanya."
stephen tidak menjawab. Gina memandangnya tajam.
"Aku tahu apa yang kaupikirkan, steve?"
"Aku heran." "Kaupikir Wally" tidak memujanya. Tapi Wally
takkan meracuni siapa pun. Ide itu betul-betul konyol."
"Istri yang setia!"
"Jangan menyindir."
"Aku tidak bermaksud menyindir. Kupikir kau memang setia. Aku mengagumimu karenanya. Tapi Gina
sayang, kau tak bisa mempertahankannya, kau
tahu." 222 ag-1.indd 223 "Apa maksudmu, steve?"
"Kau cukup tahu apa yang kumaksud. Kau dan
Wally tidak cocok satu sama lain. Pernikahan kalian
takkan berhasil. Dia sendiri mengetahuinya. Perceraian
itu pasti akan terjadi suatu hari nanti. Dan kalian
berdua pasti lebih bahagia karenanya."
Gina berkata, "Jangan konyol."
stephen tertawa. "Ayolah, kau tak bisa berpura-pura bahwa kalian
cocok satu sama lain, atau bahwa Wally bahagia di
sini." "Oh, aku tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya," teriak Gina. "Dia murung sepanjang waktu. Dia
jarang berbicara. Aku" aku tidak tahu bagaimana
harus menghadapinya. Mengapa dia tidak senang tinggal di sini" Padahal kami dulu selalu bersenang-senang
bersama-sama. segalanya terasa menyenangkan waktu
itu, dan sekarang dia mungkin telah menjadi orang
lain. Mengapa orang harus berubah begitu?"
"Apakah aku berubah?"
"Tidak, steve sayang. Dari dulu kau adalah steve.
Ingatkah kau ketika aku selalu membuntutimu ke
mana-mana selama liburan?"
"Waktu itu aku jengkel sekali padamu"Gina kecil
yang menyebalkan. yah, sekarang keadaannya terbalik.
Kau membuatku mengikutimu ke mana-mana, bukan,
Gina?" Gina berkata cepat, "Konyol." Ia buru-buru berjalan lebih cepat, "Apakah menurutmu ernie berbohong" Dia berpura-pura
223 ag-1.indd 224 telah berjalan-jalan dalam kabut kemarin malam, dan
berkata bahwa dia dapat memberikan keterangan tentang pembunuhan itu. Menurutmu apakah itu
benar?" "Benar" Tentu saja tidak. Kau tahu dia suka membual. Mengatakan hal-hal yang dapat membuatnya
kelihatan lebih penting."
"Oh, aku tahu. Aku cuma heran?"
Mereka berjalan tanpa bercakap-cakap lagi.
Cahaya matahari terbenam membayangi bagian barat
rumah. Inspektur Curry sudah menunggu-nunggu
saat seperti ini. "Apakah Anda menghentikan mobil Anda kira-kira
di tempat ini tadi malam?" tanyanya.
Alex Restarick berdiri di belakangnya sedikit, sambil mengira-ngira.
"ya, hampir," katanya. "sulit untuk memastikannya
dengan adanya kabut. ya, saya rasa di situlah tempatnya."
Inspektur Curry memandang ke sekitarnya untuk
menilai. Lintasan mobil dari kerikil itu membentuk kelokan
lebar, dan pada tempat itu, lintasan tersebut muncul
lagi dari balik semak-semak tanaman rhododendron.
Dari tempat itu tiba-tiba terlihat bagian barat rumah
beserta terasnya, pagar semak-semak, serta anak-anak
tangga yang menuju lapangan rumput. sesudah itu
224 ag-1.indd 225 lintasan mobil membelok, melintasi sebaris pepohonan, mengitari danau dan rumah, sampai akhirnya
berhenti di tumpukan kerikil di bagian timur rumah.
"Dodgett," panggil Inspektur Curry.
Petugas polisi Dodgett, yang sejak tadi sudah bersiap-siap, segera berlari cepat, melintasi padang rumput secara diagonal, menuju ke arah rumah, sampai
di teras, masuk melalui pintu samping. sebentar kemudian, gorden dari salah sebuah jendela itu berkibar


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

keras. Kemudian petugas polisi Dodgett muncul lagi
di pintu kebun, dan berlari kembali untuk bergabung
bersama mereka sambil terengah-engah, seperti mesin
uap. "Dua menit empat puluh detik," kata Inspektur
Curry, sambil mematikan stop watch yang dipakainya
mengukur waktu. "Pembunuhan itu tidak memerlukan
waktu selama ini, bukan?"
Nada suaranya terdengar biasa-biasa saja.
"saya tidak bisa berlari secepat petugas Anda," kata
Alex. "saya rasa, Anda tadi mencoba mengukur apa
yang mungkin telah saya lakukan."
"saya hanya menunjukkan bahwa Anda punya
kesempatan melakukan pembunuhan. Itu saja, Mr.
Restarick. saya tidak menuduh Anda"belum."
Alex Restarick berkata ramah kepada Dodgett yang
masih terengah-engah, "saya tidak dapat berlari secepat Anda, tapi saya
rasa saya tidak akan terengah-engah seperti itu."
"Ini gara-gara bronchitis yang saya derita musim
dingin yang lalu," kata Dodgett.
225 ag-1.indd 226 Alex berbalik lagi ke inspektur itu.
"sebetulnya, daripada Anda membuat saya merasa
tak enak hati dan mengamat-amati reaksi saya"Anda
sebenarnya harus mengingat, bagaimana kami kaum
seniman ini; begitu sensitif, begitu lembut!?"suaranya
terdengar menyindir?"Tak mungkin Anda percaya
saya terlibat dengan semuanya ini" saya tak mungkin
mengirim sekotak cokelat beracun kepada Mrs.
serrocold dan memasukkan kartu nama saya sendiri
ke dalamnya, kan?" "Mungkin begitulah yang dimaksudkan oleh pelakunya. Di dunia ini masih banyak orang yang sombong."
"Oh, saya mengerti. Betapa cerdiknya Anda.
Omong-omong, apakah cokelat-cokelat itu memang
beracun?" "Keenam butir cokelat yang mengandung kirsch pada
bagian atasnya memang beracun. Racun aconitin."
"Bukan racun favorit saya, Inspektur. secara pribadi, saya lebih senang dengan curare."
"Curare harus disuntikkan ke dalam aliran darah,
Mr. Restarick, bukan ke perut."
"Betapa hebatnya pengetahuan para polisi," kata
Alex kagum. Inspektur Curry melirik pemuda itu sekilas. Ia
memperhatikan telinga Alex agak mencuat sedikit,
bukan tipe wajah Inggris-Mongolia. Matanya bersinar
nakal. Pasti sulit menebak jalan pikirannya. seorang
satire"ataukah ia seperti peri" Peri yang kekenyangan,
begitulah menurut Inspektur Curry, tapi entah mengapa gagasan itu tidak begitu menyenangkan.
226 ag-1.indd 227 seorang penipu ulung"begitulah kesimpulannya
tentang Alex Restarick. Lebih cerdik daripada saudaranya. Ibunya seorang Rusia, begitulah yang pernah didengarnya. "Rusia" bagi Inspektur Curry adalah seperti "Bony" pada permulaan abad kesembilan belas, dan
seperti "bangsa Hun" pada awal abad kedua puluh.
segala sesuatu yang berhubungan dengan Rusia buruk
menurut Inspektur Curry, dan jika Alex Restarick
membunuh Gulbrandsen, pastilah ia merupakan penjahat ulung. Tapi sayangnya Curry tidak memiliki bukti
dialah pelakunya. setelah pulih kembali napasnya, petugas polisi
Dodgett berkata, "saya sudah memindahkan gordennya seperti yang
Anda suruh, sir," katanya. "Dan menghitung sampai
tiga puluh. saya perhatikan salah sebuah jepitan gorden itu terlepas. Berarti pasti ada celah. Anda dapat
melihat sinar dari kamar di luar."
Inspektur Curry berkata kepada Alex,
"Apakah Anda melihat cahaya keluar dari jendela
tadi malam?" "saya tidak dapat melihat rumah sama sekali, karena ada kabut. saya sudah mengatakannya tadi."
"Tapi kabut bisa menipis. Kadang-kadang jernih
sebentar." "Waktu itu kabut tidak menipis, sehingga saya tidak dapat melihat rumah"bangunan utamanya, maksud saya. Gedung olahraga yang berada di dekat sini
remang-remang di balik kabut. Tampak seperti gudang-gudang di pelabuhan. seperti saya katakan, saya
hendak mempertunjukkan balet Limehouse dan?"
227 ag-1.indd 228 "saya tahu," potong Inspektur Curry.
"saya terbiasa melihat segala sesuatunya dari sudut
pandang sebuah panggung, daripada dari sudut pandang realitas."
"saya rasa begitu. Tapi panggung bukanlah suatu
kenyataan, bukankah begitu, Mr. Restarick?"
"saya tidak begitu mengerti maksud Anda, Inspektur."
"yah, bahan-bahan untuk membuat sebuah panggung memang asli"kanvas, kayu, cat, dan karton.
Tetapi ilusi itu timbul dari mata para penontonnya,
bukan dari layar itu sendiri. Layar itu menurut saya
cukup asli, baik di belakang maupun di depan."
Alex menatapnya. "Anda tahu, itu pernyataan yang sangat cemerlang.
saya mendapat ide karenanya."
"Untuk balet yang lain?"
"Tidak, tidak untuk balet yang lain. Astaga, saya
heran mengapa kita semua begitu tolol!"
III Inspektur Curry dan Dodgett berjalan kembali ke rumah, melintasi lapangan rumput. Untuk mencari jejak
kaki, begitulah kata Alex pada dirinya sendiri. Tapi ia
salah. Mereka memang telah mencari jejak kaki pagipagi sekali dan tidak berhasil, karena hujan turun
dengan derasnya pada pukul dua dini hari. Alex berjalan pelan-pelan di lintasan mobil sambil memutar
otaknya, mencoba kemungkinan ide barunya.
228 ag-1.indd 229 Tetapi pikirannya beralih, karena melihat bayangan
Gina berjalan di tepi danau. Rumah itu terletak di
bukit kecil, dan tanahnya menurun lembut dari lintasan mobil menuju danau, yang dibatasi semak-semak rhododendron dan semak-semak lainnya. Alex
berlari menyambut Gina. "Jika kita dapat menghapuskan bangunan Victoria
yang mengerikan ini," katanya sambil menyipitkan
mata, "pasti akan tercipta Danau Angsa yang sangat
indah, dan kau, Gina, adalah ratu angsanya. Tapi kau
lebih pantas menjadi ratu salju, kalau kupikir-pikir.
Keji, mau menang sendiri, tanpa belas kasihan atau
keramahan, ataupun kasih sayang. Kau amat sangat
feminin, Gina." "Betapa jahatnya kau, Alex sayang!"
"sebab aku menolak untuk tertarik padamu" Kau
sangat puas dengan dirimu sendiri kan, Gina" Kau
berhasil menempatkan kami sesuai dengan keinginanmu. Aku, stephen, dan suamimu yang besar dan
sederhana itu." "Omong kosong."
"Oh, bukan omong kosong. stephen jatuh cinta
padamu. Aku jatuh cinta padamu, dan Wally betulbetul merana. Apa lagi yang diinginkan oleh seorang
wanita?" Gina memandangnya dan tertawa.
Alex menganggukkan kepalanya dengan bersemangat.
"Aku senang kau masih memiliki kejujuran. Itu
menunjukkan darah Latin-mu. Kau tidak repot-repot
berpura-pura bahwa kau tidak menarik bagi kaum
229 ag-1.indd 230 pria"dan kau merasa sangat kasihan kalau mereka
tertarik kepadamu. Kau senang bila kaum pria jatuh
cinta padamu kan, Gina yang jahat" Bahkan edgar
Lawson yang kecil dan merana itu!"
Gina memandangnya tajam. Ia berkata serius. "Hal itu takkan lama, kau tahu. Wanita mengalami
masa-masa yang lebih buruk di dunia daripada kaum
pria. Mereka lebih susah. Mereka mempunyai anak
dan sangat" sangat memperhatikan anak-anak mereka. segera sesudah itu, kecantikan mereka akan memudar, dan pria yang mereka cintai tidak mencintai mereka lagi. Mereka dikhianati, ditinggalkan, dan
dikesampingkan. Aku tidak menyalahkan kaum pria.
Aku akan tetap menjadi diriku sendiri. Aku tidak menyukai orang yang tua, jelek, sakit, atau yang mengeluh terus tentang masalah mereka. Atau yang aneh
seperti edgar, yang berkeliaran di mana-mana dan
berpura-pura dia orang penting dan harus dihormati.
Kau bilang aku jahat" yah, tapi dunia ini memang
jahat! Cepat atau lambat dia akan jahat terhadap diriku! Tapi sekarang aku masih muda dan cantik, dan
orang-orang menganggapku menarik." Gina tersenyum
hangat dan ceria, memamerkan gigi-giginya. "ya, aku
menikmatinya, Alex. Mengapa tidak?"
"yah, mengapa tidak?" kata Alex. "yang ingin kuketahui, apa yang akan kaulakukan dengannya. Apa kau
akan menikah dengan stephen atau denganku?"
"Aku sudah menikah dengan Wally."
"Untuk sementara. setiap wanita pasti membuat
satu kesalahan pernikahan"tapi kau tak perlu mem230
ag-1.indd 231 pertahankannya. setelah mencoba di berbagai tempat,
waktunya sudah tiba untuk membawanya ke titik
akhir." "Dan kau titik akhir itu?"
"Pasti." "Apakah kau sungguh-sungguh ingin menikah denganku" Aku tak dapat membayangkan kau menikah."
"Aku berkeras harus menikah. Affair, menurutku
sangat kuno. selalu sulit bila hendak mengurus paspor, hotel, dan segalanya. Aku takkan pernah mempunyai simpanan, kecuali apabila aku tak bisa menikahinya!"
Tawa Gina terdengar lepas dan ceria.
"Kau selalu membuatku gembira, Alex."
"Itu modal utamaku. stephen jauh lebih tampan
dariku. Dia betul-betul tampan dan sangat serius.
Kaum wanita memujanya. Tapi sikap serius itu akan
luntur di rumah. Denganku, Gina, kau akan merasa
hidupmu menarik sekali."
"Apa kau tidak akan mengatakan kau tergila-gila
padaku?" "Kalaupun itu benar, aku tidak akan mengatakannya. Pasti kau akan merasa lebih dan aku merasa kurang, kalau aku mengatakannya. Tidak, tapi aku siap
memintamu menikah denganku."
"Aku harus memikirkannya dulu," ujar Gina, tersenyum.
"Tentu saja. Di samping itu, kau masih harus membebaskan Wally dari kesengsaraannya. Aku sungguhsungguh kasihan padanya. Pastilah dia merasa seperti
231 ag-1.indd 232 di neraka karena telah menikah denganmu, dan terpaksa membuntutimu memasuki keluarga besar yang
masih kolot ini." "Kau bajingan, Alex."
"Bajingan yang cerdik."
"Kadang-kadang," kata Gina, "aku merasa Wally
tidak sayang padaku sama sekali. Dia tidak memperhatikan diriku sama sekali."
"Kau menggelitiknya dengan tongkat dan dia tidak
memberikan reaksi" Betul-betul menjengkelkan."
secepat kilat Gina mengayunkan tangannya dan
menampar pipi Alex yang halus.
"Touche!" teriak Alex.
Dengan gerakan cepat ia merangkul Gina, dan sebelum Gina dapat menolaknya, bibir Alex telah mengulum bibirnya, menciumnya, lama dan mesra. Gina
berontak sejenak, kemudian pasrah.
"Gina!" Mereka berdua terkejut. Mildred strete. Wajahnya
memerah, bibirnya bergetar, menatap mereka dengan
pandangan marah. Dengan terbata-bata karena marah,
ia menyemprot Gina. "Menjijikkan" menjijikkan" kau gadis haram
yang rusak" kau persis ibumu". Kau memang rusak". aku sudah tahu dari dulu" betul-betul rusak" dan kau bukan hanya perayu"kau juga pembunuh. Oh, ya, kaulah pelakunya. Aku tahu itu!"
"Apa yang sesungguhnya kauketahui" Jangan anehaneh, Bibi Mildred."
"Aku bukan bibimu, syukur kepada Tuhan. Tak
ada hubungan darah denganmu. Coba, kau sendiri
232 ag-1.indd 233 tidak mengetahui siapa ibumu dulu dan dari mana
asalnya! Tapi kau mengenal dengan baik siapa ayahibuku. Anak macam apa yang mereka adopsi menurutmu" seorang anak penjahat atau pelacur mungkin!
Dari merekalah lahir anak-anak haram. Mereka seharusnya ingat, sifat-sifat jelek selalu menurun. Meskipun menurutku darah Itali-mu itulah yang membuatmu beralih ke racun."
"Betapa beraninya kau mengatakan hal seperti
itu." "Aku bisa mengatakan apa saja yang kusukai. Kau
tak dapat menyangkal sekarang, bukan, bahwa seseorang berusaha meracuni Ibu" Dan siapakah orang
yang paling mungkin melakukannya" siapa yang akan
menerima uang banyak bila Ibu meninggal" Kau,
Gina, dan ketahuilah, polisi sudah mengetahui fakta
itu." Dengan gemetar Mildred berlalu dengan cepat.
"Dia itu sakit," kata Alex. "sudah jelas-jelas sakit.
Menarik sekali. Membuat kita bertanya-tanya tentang
Pendeta strete yang terakhir itu" seorang yang fanatik
terhadap agamanya, mungkin" Atau dia impoten?"
"Jangan bersikap menjijikkan, Alex. Oh, aku membencinya, aku membencinya, aku membencinya."
Gina mengepalkan tangannya dan meninju marah.
"Untung kau tidak menyimpan pisau di balik kaus
kakimu," kata Alex. "Jika ya, Mrs. strete tersayang itu
mungkin bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi
korban pembunuhan. Tenanglah, Gina. Jangan begitu
melodramatis seperti opera Itali."
233 ag-1.indd 234 "Berani-beraninya dia mengatakan aku mencoba
meracuni Grandam." "yah, sayang, seseorang memang mencoba meracuninya. Dan dari segi motif, kau memang cocok sebagai
pelakunya, kan?" "Alex!" Gina menatapnya bingung. "Apakah polisipolisi itu juga mengira demikian?"
"sulit sekali mengatakan apa yang dipikirkan polisipolisi itu. Mereka menyimpan hasil penyelidikan mereka dengan baik. Kau tahu, mereka sama sekali tidak
bodoh. Ini mengingatkan aku pada?"
"Kau akan ke mana?"
"Mencoba melaksanakan ideku."
234 ag-1.indd 235 XVII "KAU bilang seseorang mencoba meracuniku?"
suara Carrie Louise terdengar bingung dan tak percaya.
"Kau tahu," katanya, "aku sungguh-sungguh tak
dapat memercayainya."
Ia menunggu beberapa saat dengan mata setengah
terpejam. Lewis berkata lembut, "semoga aku bisa menjauhkanmu dari hal ini, sayang."
Dengan agak linglung, Carrie Lousie mengulurkan
tangannya, meraih tangan Lewis.
Miss Marple, yang duduk di dekatnya, menggelengkan kepala dengan prihatin.
Carrie Louise membuka matanya.
"Apakah itu betul, Jane?" tanyanya.


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Aku khawatir ya, sayang."
"Kalau begitu, segalanya?" Carrie Louise berhenti.
235 ag-1.indd 236 Ia melanjutkan, "Aku selalu mengira aku mengetahui apa yang masuk akal dan apa yang tidak. Ini tampaknya tidak
masuk akal, tapi kenyataannya ya. Jadi, aku mungkin
melakukan kesalahan di mana-mana. Tetapi siapa
yang tega melakukan perbuatan itu terhadap diriku"
Tak seorang pun di rumah ini yang ingin" membunuhku?"
suaranya masih terdengar heran.
"Begitulah yang kupikir dulu," sahut Lewis. "Tapi
ternyata aku salah."
"Dan Christian mengetahuinya" Kalau begitu, jelas."
"Apanya yang jelas?" tanya Lewis.
"sikapnya," sahut Carrie Louise. "Kau tahu, sikapnya aneh sekali. Tidak seperti biasanya. Dia tampak"
prihatin dengan diriku. sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku, tetapi tidak jadi. Kemudian
dia bertanya apakah jantungku kuat. Dan apakah aku
baik-baik saja akhir-akhir ini. Mungkin dia mencoba
memberiku petunjuk. Tapi mengapa dia tidak berterus
terang saja padaku" Bukankah lebih mudah kalau berterus terang?"
"Dia tak ingin" membuatmu terluka, Caroline."
"Terluka" Mengapa" Oh, aku tahu?" Matanya
melebar. "Jadi, begitulah pikiranmu. Tapi kau salah,
Lewis, betul-betul salah. Aku bisa meyakinkanmu."
suaminya berusaha menghindari tatapan matanya.
"Maafkan aku," kata Mrs. serrocold beberapa saat
kemudian. "Tapi aku tak bisa memercayai apa yang
terjadi akhir-akhir ini. edgar menembakmu. Gina dan
236 ag-1.indd 237 stephen. Kotak cokelat yang aneh itu. semuanya tidak benar."
Tak seorang pun berbicara.
Caroline Louise serrocold mengeluh.
"Kukira," katanya, "aku telah hidup jauh dari kenyataan selama ini. Tolong, kalian berdua, aku ingin
sendirian sekarang. Aku harus mencoba mengerti."
Miss Marple menuruni tangga dan memasuki ruang
duduk besar. Di sana ia melihat Alex Restarick berdiri
di dekat pintu masuk melengkung yang besar, dengan
tangan teracung memanggilnya.
"Masuk, masuklah," kata Alex riang, sepertinya dialah pemilik ruang duduk besar itu. "saya baru saja
memikirkan kejadian semalam."
Lewis serrocold, yang mengikuti Miss Marple turun dari ruang duduk Carrie Louise, menyeberangi
ruang duduk besar ke ruang kerjanya. Ia masuk dan
menutup pintu. "Apakah Anda mencoba merekonstruksi kejahatan
itu?" tanya Miss Marple penuh semangat.
"eh?" Alex menatapnya sambil mengerutkan dahi.
Kemudian kerutan-kerutan itu hilang.
"Oh, itu," katanya. "Tidak, tidak persis begitu.
saya mencoba melihat keseluruhan kejadian itu dari
sudut pandang yang betul-betul berbeda. saya menganggap tempat ini teater. Bukan suatu kenyataan, tapi
buatan! Berjalanlah kemari. Bayangkan tempat ini
237 ag-1.indd 238 sebagai panggung. Lampu, pintu masuk, dan pintu
keluar. Pemain-pemain drama. suasana hening. Menarik sekali. Bukan ide saya sendiri. Inspektur itu yang
memberikannya kepada saya. saya rasa dia itu agak
jahat. Dia berusaha keras menakut-nakuti saya pagi
ini." "Dan apakah dia berhasil membuat Anda takut?"
"saya tak yakin."
Alex menceritakan percobaan yang dilakukan oleh
inspektur itu, dan waktu yang dibutuhkan oleh petugas kepolisian Dodgett untuk berlari hingga terengahengah.
"Waktu," katanya, "bisa sangat menyesatkan. Kita
merasa itu membutuhkan banyak waktu, tapi sesungguhnya tidak."
"Memang tidak," ujar Miss Marple.
Miss Marple merasa dirinya sebagai penonton,
maka ia bergerak menuju posisi yang berbeda. Panggung itu terdiri atas dinding luas berlapis kertas yang
agak remang-remang, dengan sebuah piano besar di
sebelah kiri dan sebuah jendela beserta tempat duduknya di sebelah kanan. Di dekat tempat duduk jendela
itu terdapat pintu yang menuju perpustakaan. Kursi
piano itu hanya sekitar dua setengah meter jaraknya
dari pintu yang menuju lobi berbentuk persegi, yang
mengarah ke koridor. Dua pintu keluar yang hebat!
Penontonnya, tentu saja, dapat melihat keduanya dengan jelas.
Tapi kemarin malam tak ada penonton. Bisa dikatakan, tak seorang pun duduk menghadap panggung
seperti yang dilakukan Miss Marple sekarang. Penon238
ag-1.indd 239 tonnya kemarin malam duduk membelakangi panggung itu.
Miss Marple mengira-ngira, berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk menyelinap ke luar, berlari di
sepanjang koridor, menembak Gulbrandsen, dan kembali lagi" Tidak selama yang diperkirakan orang. Hanya sebentar, beberapa menit dan detik.
Apa yang dimaksudkan oleh Carrie Louise ketika
ia mengatakan kepada suaminya, "Jadi, begitulah pikiranmu"tapi kau salah, Lewis!"
"Harus saya akui, komentar inspektur itu hebat
sekali," suara Alex memutuskan lamunannya. "Tentang
panggung yang merupakan suatu kenyataan. Dibuat
dari kayu dan karton, yang ditempel bersama-sama
dengan memakai lem, dan sama nyatanya baik di depan maupun di belakangnya. "Ilusi," katanya, "timbul
dari mata para penonton"."
"seperti tukang sulap," gumam Miss Marple lirih.
"Tipu muslihat cermin, saya rasa begitulah sebutannya."
stephen Restarick masuk dengan sedikit terengahengah.
"Halo, Alex," katanya. "Tikus kecil itu, ernie
Gregg"aku tidak tahu apakah kau masih mengingatnya?"
"Apakah dia yang memerankan Feste ketika kau
mementaskan Malam Kedua Belas" Kukira dia cukup
berbakat." "ya, dia memang punya bakat. Tangannya juga sangat cekatan. Banyak membantu perlengkapan panggung. Tapi ini tak ada hubungannya dengan hal itu.
239 ag-1.indd 240 Tadi dia telah membual pada Gina bahwa dia suka
keluar waktu malam dan berkeliaran di halaman. Dia
bilang dia keluar lagi kemarin malam dan membual
telah melihat sesuatu."
Alex berputar. "Melihat apa?" "Dia bilang takkan berkata apa-apa. sebetulnya aku
yakin dia hanya mau pamer saja, agar bisa terkenal.
Dia itu pembohong ulung, tapi kurasa, dia layak ditanyai."
Alex berkata tajam, "Kalau aku, aku tak akan
mengacuhkannya. Jangan membuat dia mengira kita
tertarik dengan ceritanya."
"Mungkin"ya, kurasa kau benar. Malam ini mungkin."
stephen memasuki perpustakaan.
Miss Marple berjalan pelan-pelan mengitari ruang
duduk, dalam peranannya sebagai seorang penonton
yang dapat bergerak, menubruk Alex Restarick ketika
ia tiba-tiba mundur. Miss Marple berkata, "Maaf ".
Alex mengerutkan dahi, berkata dengan sedikit linglung.
"Maaf," kemudian menambahkan dengan kaget,
"Oh, ternyata Anda?"
Menurut Miss Marple, ucapannya itu aneh. Bukankah mereka baru saja bercakap-cakap bersama dalam
waktu cukup lama" "saya sedang memikirkan hal lain," kata Alex
Restarick. "Anak itu" ernie?" Ia membuat gerakan
samar dengan kedua tangannya.
240 ag-1.indd 241 Kemudian sikapnya mendadak berubah. Ia menyeberangi ruang duduk dan keluar melalui pintu perpustakaan serta menutupnya.
Dari balik pintu tertutup itu terdengar gumamangumaman, tapi Miss Marple hampir-hampir tidak
memperhatikannya. Ia tidak tertarik dengan ernie
yang pembual itu dan dengan apa yang menurutnya
telah dilihat atau didengarnya. Ia curiga sebetulnya
ernie tidak melihat apa pun. Ia tak percaya sedikitpun apabila dalam malam penuh kabut dan dingin
seperti kemarin malam, ernie mau repot-repot menggunakan kemampuannya membuka kunci dan berkeliaran di taman. Tak mungkin ia pergi ke luar kemarin malam. Membual, itulah yang dilakukannya.
"seperti Johnnie Backhouse," pikir Miss Marple,
yang selalu mempunyai gudang simpanan pribadi-pribadi orang yang tinggal di st. Mary Mead.
"saya melihat Anda kemarin malam," begitulah
kata Johnnie Backhouse kepada orang-orang yang
dikiranya akan terpengaruh dengan ucapannya itu.
Tetapi ucapan-ucapannya itu memberikan hasil.
Begitu banyak orang, pikir Miss Marple, berada di
tempat-tempat yang mereka harap tidak diketahui
orang lain. Ia menghapus Johnnie dari pikirannya dan berkonsentrasi pada kata-kata Alex yang tidak jelas tentang
ucapan Inspektur Curry yang telah menimbulkan ide
pada dirinya. Ucapan-ucapan itu telah memberikan
ide kepada Alex. Miss Marple tidak yakin ucapanucapan itu juga dapat menimbulkan ide bagi dirinya.
Ide yang sama" Atau ide yang berbeda"
241 ag-1.indd 242 Ia berdiri di tempat Alex Restarick berdiri. Ia berpikir sendiri, "Ini bukan ruang duduk yang sebenarnya.
Ini hanya terbuat dari karton, kanvas, dan kayu. Ini
sebuah panggung"." sepotong-sepotong ucapan Alex
melintas di benaknya. "Ilusi?" "Timbul dari mata
para penonton." "Tipu muslihat cermin?" Mangkuk
akuarium ikan mas" pita berwarna-warni yang panjang" wanita-wanita cantik yang lenyap" semuanya
tipuan dan muslihat tukang sulap"
sesuatu mengusik lamunannya"sebuah gambaran"sesuatu yang telah dikatakan Alex" sesuatu yang
telah digambarkan oleh Alex" Petugas kepolisian
Dodgett yang mengembus-embus, terengah-engah"
Terengah-engah" sesuatu bergerak dalam pikirannya"tiba-tiba sesuatu itu menjadi jelas.
"Astaga!" kata Miss Marple. "Pasti begitulah terjadinya."
242 ag-1.indd 243 XVIII "OH, Wally, kau mengejutkanku!"
Gina muncul dari balik bayang-bayang teater itu.
Ia melompat sedikit ketika sosok Wally Hudd muncul
dari kegelapan. Belum gelap sama sekali, tapi remangremang aneh, sehingga benda-benda tampak tidak seperti seharusnya, melainkan membentuk bayangan-bayangan menakutkan.
"Apa yang kaulakukan di sini" Biasanya kau tak
pernah datang mendekati teater ini."
"Aku sedang mencarimu, Gina. Biasanya ini tempat
terbaik untuk menemukanmu, kan?"
suara Wally yang lembut dan sedikit diulur-ulur
itu tidak memberikan petunjuk apa-apa, tapi Gina
merasa sedikit tersindir.
"Ini pekerjaanku dan aku menyukainya. Aku menyukai bau cat, kanvas, dan suasana di belakang panggung."
"ya. Pekerjaan ini sangat berarti bagimu. Aku tahu
243 ag-1.indd 244 itu. Katakan, Gina, berapa lama semua persoalan ini
akan selesai?" "Pemeriksaannya besok pagi, tapi pasti akan ditunda selama dua minggu atau sekitar itulah. Paling tidak, begitulah yang kutangkap dari kata-kata Inspektur Curry."
"Dua minggu," kata Wally serius. "Begitu. Anggap
saja tiga minggu. Dan setelah itu" kita bebas. Aku
akan kembali ke Amerika setelah itu."
"Oh! Tapi aku tak bisa buru-buru seperti itu," teriak Gina. "Aku tak bisa meninggalkan Grandam.
Dan kami harus mementaskan dua pertunjukan
lagi." "Aku tidak bilang "kita". Aku bilang aku yang akan
pergi." Gina berhenti dan memandang suaminya. sesuatu
dalam bayangannya membuatnya tampak sangat besar.
sosok tubuh yang besar, tenang"dan entah bagaimana, menurut Gina, sedikit menakutkan" berdiri di
depannya. Mengancam" apa"
"Maksudmu?"Gina ragu-ragu?"kau tak ingin aku
ikut?" "yah, tidak, aku tidak bilang seperti itu."
"Kau tidak peduli aku ikut atau tidak" Begitu?"
Gina tiba-tiba marah. "Coba lihat, Gina. sudah saatnya kita memutuskan
sesuatu. Kita tidak mengenal satu sama lain ketika
menikah dulu"tak banyak mengenal latar belakang
satu sama lain, sanak saudara satu sama lain. Kita pikir itu tidak penting. Kita pikir tak ada hal-hal lain
yang penting kecuali bersenang-senang berdua. yah,
244 ag-1.indd 245 tahap pertama sudah usai. saudara-saudaramu tidak
dan takkan pernah menghargai diriku. Mungkin mereka benar. Aku tidak berasal dari golongan yang sama.
Tapi jika kaupikir aku mau tinggal di sini, berkeliaran
di sini, dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan aneh
yang kuanggap sebagai usaha gila, kau salah! Aku
ingin tinggal di negaraku sendiri, mengerjakan pekerjaan yang ingin dan dapat kukerjakan. Bayanganku
tentang seorang istri adalah istri yang biasa mengikuti
para pionir zaman dahulu, siap untuk segalanya, kerja
keras, negeri yang tidak dikenal, bahaya, keadaan
yang asing. Mungkin aku mengharapkan terlalu banyak dari dirimu, tapi tak apa! Mungkin aku yang
mendesakmu untuk menikah dulu. Jika memang begitu, lebih baik kau melepaskan diri dariku dan mulai
lagi. Terserah padamu jika kau lebih menyukai pemuda-pemuda seniman itu"ini hidupmu dan kau harus
memilihnya. Tapi aku akan pulang."
"Kupikir kau betul-betul bodoh," kata Gina. "Aku
senang di sini." "O ya" Tapi aku tidak. Kau bahkan menikmati
pembunuhan itu kurasa?"
Gina menarik napas keras-keras.
"Jahat sekali kau mengatakan hal seperti itu padaku.
Aku menyukai Paman Christian. Dan apa kau tidak
sadar ada orang yang berusaha meracuni Grandam
selama berbulan-bulan" Mengerikan!"
"sudah kubilang aku tidak senang tinggal di sini.
Aku tidak menyukai kejadian-kejadian di sini. Cukup."
"Coba saja lihat apakah kau diizinkan! Apa kau ti245
ag-1.indd 246 dak sadar, kau mungkin akan ditahan karena pembunuhan Paman Christian" Aku benci cara Inspektur
Curry memandangmu. Dia persis seperti kucing yang
menunggu tikus dengan cakarnya yang tajam, siap
menerkam. Hanya karena kau keluar dari ruang duduk untuk membetulkan listrik, dan karena kau bukan orang Inggris asli, aku yakin mereka akan menuduhmu."
"Mereka perlu bukti terlebih dulu."
Gina terisak. "Aku mencemaskanmu, Wally. Aku cemas sepanjang waktu."
"Tak ada gunanya merasa cemas. Mereka tak punya
bukti apa pun untuk menuduhku!"
Mereka berjalan tanpa bersuara, menuju rumah.
Gina berkata, "Aku tak percaya kau sungguh-sungguh menginginkanku pulang ke Amerika bersamamu."
Walter Hudd tidak menjawab.


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Gina Hudd menghadangnya dan mengentakkan
kakinya. "Aku benci padamu. Aku benci padamu. Kau
mengerikan"bajingan"bajingan jahat dan tak berperasaan. Padahal aku sudah melakukan segalanya
untukmu! Kau ingin menyingkir dariku. Kau tak peduli kalau tak pernah melihatku lagi. yah, aku juga
takkan peduli kalau aku tak pernah melihatmu lagi!
Aku ini cuma si bodoh yang mau-maunya menikah
denganmu, dan aku akan minta cerai secepatnya. Aku
akan menikah dengan stephen atau Alexis, dan hidup
lebih berbahagia daripada hidup dengan dirimu. Dan
246 ag-1.indd 247 kuharap kau segera kembali ke Amerika, dan menikah
dengan gadis yang mengerikan, yang akan membuatmu sengsara!"
"Baik!" kata Wally. "sekarang kita tahu apa yang
harus kita lakukan!"
Miss Marple melihat Gina dan Wally memasuki rumah bersama-sama.
Ia sedang berdiri di tempat Inspektur Curry melakukan percobaan dengan Dodgett sore tadi.
suara Miss Bellever mengejutkannya.
"Anda bisa masuk angin, Miss Marple, berdiri di
sini setelah matahari terbenam."
Miss Marple terpaksa mengikutinya kembali ke rumah.
"saya sedang memikirkan tipuan-tipuan tukang sulap," kata Miss Marple. "susah untuk mengetahuinya
saat kita sedang menonton mereka, untuk melihat
bagaimana mereka melakukannya, tapi ketika mereka
menjelaskannya, ternyata betul-betul mudah. (Meskipun sampai sekarang saya betul-betul tak dapat membayangkan, bagaimana tukang-tukang sulap itu menyulap mangkuk akuarium ikan mas!) Apakah Anda
pernah melihat wanita yang tubuhnya digergaji setengah" Betul-betul tipuan yang mengerikan. saya terpesona sekali. Ketika itu saya berumur sebelas tahun,
saya ingat itu. Dan saya tak pernah membayangkan
bagaimana caranya. Tapi suatu hari ada artikel di ko247
ag-1.indd 248 ran yang menjelaskan caranya. saya kira koran itu
semestinya tak boleh melakukannya, kan" Tampaknya
bukan hanya satu gadis, tetapi dua. satu gadis menjadi kepalanya dan gadis lain menjadi kakinya. Kita
mengira hanya satu gadis saja, padahal sebenarnya
dua"dengan demikian, semuanya jadi gampang, bukan?"
Miss Bellever memandangnya dengan sedikit heran.
Miss Marple tidak biasanya begitu lembek dan cerewet seperti ini. "Pasti karena dia merasa tertekan,"
pikir Miss Bellever. "Jika Anda melihat sesuatu dari satu sisi, Anda hanya melihat sisi itu saja," lanjut Miss Marple. "Tetapi
segalanya menjadi cocok jika Anda bisa memutuskan
mana yang kenyataan dan mana yang ilusi." Ia buruburu menambahkan, "Apakah Carrie Louise baik-baik
saja?" "ya," kata Miss Bellever. "Dia baik-baik saja, tapi
dia pasti terpukul, Anda maklum"mengetahui ada
orang yang ingin membunuhnya. Maksud saya, dia
terpukul karena dia tidak memahami kejahatan."
"Carrie Louise memahami beberapa hal yang tidak
kita pahami," kata Miss Marple serius. "Dia selalu
begitu." "saya tahu maksud Anda, tapi dia tidak hidup dalam dunia nyata."
"Apakah memang begitu?"
Miss Bellever memandangnya dengan terkejut.
"Tak ada orang lain yang lebih luhur selain
Cara." 248 ag-1.indd 249 "Anda tidak mengira mungkin?" Miss Marple
berhenti ketika edgar Lawson berpapasan dengan mereka. Ia berjalan cepat-cepat, mengangguk malu, sambil menyembunyikan wajahnya.
"saya ingat, dia mengingatkan saya pada saya," kata
Miss Marple. "Tiba-tiba saja saya teringat. Dia
mengingatkan saya pada seorang pemuda bernama
Leonard Wylie. Ayahnya dokter gigi, tapi sudah tua dan
buta, dan tangannya selalu gemetaran. Akibatnya orangorang lebih suka pergi ke anaknya. Tetapi orang tua itu
merasa sangat merana karenanya dan mengeluh terus,
berkata bahwa dia sudah tak dapat mengerjakan apa-apa
lagi. Leonard yang sangat lembut hati serta agak konyol
mulai berpura-pura menjadi peminum. Dia selalu berbau wiski dan berpura-pura agak bingung kalau pasienpasiennya datang. Dia mengira dengan demikian
pasien-pasiennya akan kembali lagi ke ayahnya dan
mengatakan dokter muda itu tidak baik."
"Dan apakah mereka kembali?"
"Tentu saja tidak," sahut Miss Marple. "yang terjadi
adalah apa yang akan dikatakan oleh orang yang berakal
sehat kepada Leonard seandainya dia bertanya! Pasienpasien itu pergi ke Mr. Reilly, dokter gigi saingannya.
Begitu banyak orang baik hati tapi tidak berotak. Di
samping itu, Leonard Wylie sendiri tidak meyakinkan.
Gagasannya untuk menjadi peminum tidak persis sama
sekali dengan peminum sejati, dan dia melebih-lebihkan
wiski itu"menumpahkannya di bajunya, Anda tahu,
sampai rasanya tidak masuk akal."
Mereka memasuki rumah melalui pintu samping.
249 ag-1.indd 250 XIX DI DALAM rumah, mereka menemukan seluruh keluarga berkumpul di perpustakaan. Lewis berjalan
mondar-mandir, dan suasana terasa sedikit tegang.
"Ada apa?" tanya Miss Bellever.
Lewis berkata pendek, "ernie Gregg tidak ada pada
saat panggilan masuk malam ini."
"Apakah dia minggat?"
"Kami tidak tahu. Maverick dan beberapa staf sedang melacak halaman sekarang. Jika kita tak dapat
menemukannya, kita terpaksa harus memanggil polisi!"
"Grandam!" Gina berlari menghampiri Carrie Louise,
terkejut melihat kepucatan wajahnya. "Grandam
kelihatan sakit." "Aku hanya merasa sedih. Anak malang."
Lewis berkata, "Aku hendak menanyainya malam
ini, apakah dia telah melihat sesuatu yang penting
kemarin malam. Aku bermaksud menawarkan jabatan
250 ag-1.indd 251 yang baik, dan kupikir setelah mendiskusikan hal itu,
aku akan menanyainya. sekarang?" Ia berhenti.
Miss Marple menggumam pelan,
"Anak konyol". Anak konyol yang malang?"
Ia menggelengkan kepalanya, dan Mrs. serrocold
berkata lembut, "Jadi kau juga mengira demikian, Jane?"
stephen Restarick masuk. Ia berkata, "Aku mencari-carimu di teater, Gina. Kukira kau akan" Halo,
ada apa di sini?" Lewis mengulangi penjelasannya, dan ketika ia selesai berbicara, Dr. Maverick masuk bersama seorang
anak laki-laki berambut pirang dengan pipi kemerahmerahan serta wajah manis tak berdosa. Miss Marple
ingat ia pernah melihat anak itu pada saat makan
malam pada hari pertama ia datang di stony gates.
"saya mengajak Arthur Jenkins kemari," kata Dr.
Maverick. "Tampaknya dia satu-satunya orang terakhir
yang berbicara dengan ernie."
"Nah, Arthur," kata Lewis serrocold, "tolong bantu
kami sedapat mungkin. Ke manakah ernie pergi" Apakah ini main-main saja?"
"saya tak tahu, sir. sungguh, saya tidak tahu. Dia
tidak bilang apa-apa pada saya. Dia hanya bercerita
tentang peranannya di teater, itu saja. Katanya dia
mempunyai ide yang sangat hebat untuk layar belakangnya, dan Mrs. Hudd serta Mr. stephen menganggap idenya hebat."
"Ada hal lain lagi, Arthur. ernie mengatakan dia
berkeliaran di halaman sesudah pintu dikunci kemarin
malam. Apakah itu betul?"
251 ag-1.indd 252 "Tentu saja tidak. Dia hanya membual saja. Pembohong ulung, si ernie itu. Dia tak pernah keluar kalau
malam. Memang dia suka membual, tapi dia tidak
mahir bila menghadapi kunci-kunci! Dia tak dapat
mengutak-atik kunci apa pun. Bagaimanapun juga,
saya tahu pasti dia ada di dalam kemarin malam."
"Kau tidak mengatakan hal itu untuk menghibur
kami, Arthur?" "sumpah," kata Arthur rendah hati.
Lewis tampak kurang puas.
"Dengar," kata Dr. Maverick. "Apa itu?"
Terdengar suara-suara mendekat. Pintu terpentang
lebar dan masuklah Dr. Baumgarten yang berkacamata. Wajahnya sangat pucat, seperti orang sakit.
Ia berkata dengan tersendat-sendat. "Kami sudah
menemukannya"mereka. Mengerikan"."
Ia duduk di kursi dan mengusap dahinya.
Mildred strete berkata tajam,
"Apa maksud Anda"menemukan mereka?"
Baumgarten gemetaran. "Di teater sana," katanya. "Kepala mereka hancur"
pemberat yang berat itu pasti telah jatuh menimpa
mereka. Alex Restarick dan anak laki-laki itu, ernie
Gregg. Mereka berdua sudah mati"."
252 ag-1.indd 253 "KUBAWAKAN kau semangkuk sup kental, Carrie
Louise," kata Miss Marple. "Minumlah."
Mrs. serrocold duduk di tempat tidurnya yang besar, bertiang empat, dan terbuat dari kayu ek yang
diukir. Ia tampak sangat mungil, seperti anak-anak.
Pipinya kehilangan warna merahnya, dan matanya
tampak menerawang jauh. Ia menerima sup itu dengan patuh. Ketika ia menghirupnya, Miss Marple duduk di kursi di samping
tempat tidurnya." "Mula-mula Christian," kata Carrie Louise, "dan
sekarang Alex"dan si kecil ernie yang konyol, cerdik, dan malang itu. Apakah dia sungguh-sungguh"
mengetahui sesuatu?"
"Kukira tidak," kata Miss Marple. "Dia hanya berbohong saja, supaya kelihatan penting, dengan mengatakan dia telah melihat atau mengetahui sesuatu. Tragedi itu terjadi karena seseorang memercayai
bualannya." 253 ag-1.indd 254 Carrie Louise bergidik. Matanya kembali menerawang.
"Kami bermaksud berbuat banyak bagi anak-anak
itu, dan kami memang melakukannya. Beberapa dari
mereka berhasil menjadi anak-anak yang baik. Beberapa lagi malah berhasil menduduki jabatan-jabatan
penting. Ada sedikit yang masih mundur"mereka tak
dapat ditolong. Peradaban zaman modern ini memang
sangat rumit"rumit sekali untuk makhluk-makhluk
sederhana dan terbelakang itu. Kau tahu rencana besar Lewis" Dia selalu merasa transportasi berhasil menyelamatkan banyak penjahat ulung di masa lalu. Dia
ingin memulai suatu rencana modern atas dasar itu.
Dia bermaksud membeli tanah yang luas sekali"atau
beberapa pulau. Membiayainya selama beberapa tahun, membuatnya menjadi suatu komunitas yang
mandiri, tempat setiap orang bekerja sama untuk menopangnya. Tapi tempat itu harus terpencil, sehingga
keinginan semula untuk kembali ke kota-kota besar
dan ke masa lalu yang buruk dapat ternetralisir. Itu
impian Lewis. Tapi proyek itu membutuhkan banyak
uang, tentu saja, padahal sekarang tak banyak filantrop yang mempunyai cita-cita seperti itu. Kita membutuhkan seorang eric lagi. eric pasti akan tertarik."
Miss Marple memungut sebuah gunting kecil dan
melihatnya dengan heran. "Betapa lucunya gunting ini," katanya. "Ada dua
lubang jari di salah sebuah sisinya dan di sisi lainnya."
Mata Carrie Louise kembali dari pandangan menerawang yang menakutkan itu.
254 ag-1.indd 255 "Alex memberikannya padaku pagi ini," katanya.
"Gunting itu mempermudah kita memotong kukukuku tangan kanan kita. Dia anak yang baik, penuh
semangat. Dia bahkan menyuruhku mencobanya."
"Dan kukira dia juga mengumpulkan potongan
kuku itu dan membawanya pergi dengan rapi," kata
Miss Marple. "ya," sahut Carrie Louise. "Dia?" suaranya terputus. "Mengapa kau mengatakan hal itu?"
"Aku sedang memikirkan Alex. Dia punya otak.
ya, dia punya otak."
"Maksudmu" itukah sebabnya dia meninggal?"
"Kurasa begitu"ya."
"Dia dan ernie"tidak tahan aku memikirkannya.
Kapan kira-kira terjadinya peristiwa itu?"
"sore tadi. Antara jam enam dan tujuh mungkin."
"sesudah mereka menyelesaikan tugas untuk hari
ini?" "ya." Gina berada di sana sore itu, begitu pula Wally
Hudd. stephen berkata bahwa ia tadi mencari-cari
Gina di teater. Tapi sampai sejauh itu setiap orang bisa saja"
Pikiran Miss Marple yang terlatih tiba-tiba terganggu.
Carrie Louise dengan pelan, dan tanpa disangkasangka, berkata,
"Berapa banyak yang kauketahui, Jane?"
Miss Marple mendongak dengan pandangan tegas.
Mata mereka saling bertemu.
255 ag-1.indd 256 Miss Marple menyahut pelan, "Jika aku bisa cukup
yakin?" "Kukira kau sudah cukup yakin, Jane."
Jane Marple berkata pelan, "Menurutmu, apa yang
harus kulakukan?" Carrie Louise menyandarkan tubuhnya di bantal.
"Terserah kepadamu, Jane. Lakukan saja yang terbaik menurutmu."
Ia menutup matanya. "Besok?"Miss Marple ragu-ragu?"aku harus
berusaha berbicara dengan Inspektur Curry"jika dia
mau mendengarkan." 256 ag-1.indd 257 XXI INsPeKTUR CURRy berkata dengan agak tidak sabar.
"ya, Miss Marple?"
"Menurut Anda, apakah kita bisa pergi ke ruang
duduk besar sekarang?"
Inspektur Curry kelihatan sedikit heran.
"Apakah Anda ingin suasana yang sepi" Tapi di sini
kan?" Ia melihat ke sekeliling ruang kerja itu.
"Bukan suasananya yang saya pikirkan. Ada sesuatu
yang ingin saya tunjukkan kepada Anda. sesuatu yang
ditunjukkan oleh Alex Restarick, sehingga mata saya
terbuka akhirnya." sambil menarik napas panjang, Inspektur Curry
berdiri dan mengikuti Miss Marple.
"Apakah ada orang yang telah mengatakan sesuatu
kepada Anda?" tanyanya penuh harap.
"Tidak," sahut Miss Marple. "Ini tak ada hubungannya dengan apa yang telah dikatakan orang. Tapi
257 ag-1.indd 258

Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berhubungan dengan tipuan tukang sulap. Anda tahu,
tipu muslihat cermin"sejenis itulah"jika Anda mengerti apa yang saya maksudkan."
Inspektur Curry tak mengerti. Ia menatap Miss
Marple dengan heran dan bertanya-tanya dalam hati
apakah Miss Marple sudah gila.
Miss Marple mengambil posisi yang tepat dan
memberi isyarat pada Inspektur untuk berdiri di sampingnya.
"saya ingin Anda menganggap tempat ini sebagai
suatu panggung, Inspektur. seolah-olah saat ini adalah
malam pembunuhan Christian Gulbrandsen. Anda
berada di sini, di antara para penonton, melihat
orang-orang di panggung. Mrs. serrocold dan saya
sendiri, Mrs. strete, Gina, dan stephen"dan seperti
panggung sesungguhnya, di sini juga ada pintu masuk
dan keluar, dan para pemain itu bisa keluar menuju
tempat-tempat berbeda. Hanya saja sebagai penonton
Anda tidak akan peduli ke mana mereka pergi. Mereka pergi keluar "menuju pintu depan" atau "menuju
dapur", dan ketika pintu ini terbuka, Anda dapat melihat kain yang dicat hitam itu sedikit. Tapi sebenarnya
mereka hanya pergi ke sayap panggung"atau ke bagian belakang layar tempat para tukang kayu, ahli
lampu dan pemain-pemain lainnya menunggu mereka
keluar menuju dunia yang berbeda dengan panggung."
"saya tidak begitu mengerti, Miss Marple."
"Oh, saya tahu, saya tahu ini kedengarannya konyol sekali. Tapi jika Anda menganggap kejadian itu
sebagai suatu pertunjukan dan pemandangannya
258 ag-1.indd 259 adalah "ruang duduk besar di stonygates", apa yang
sesungguhnya ada di balik pemandangan itu" Maksud
saya, apa yang menjadi bagian belakang panggung"
Teras, bukan" Teras dengan banyak jendela yang terbuka menuju teras itu.
"Dan itu, Anda tahu, adalah bagaimana tipuan sulap itu dilakukan. saya mulai memikirkannya garagara saya teringat pada tipuan wanita yang digergaji
setengah tubuhnya." "Wanita yang digergaji setengah tubuhnya?" Inspektur Curry sekarang merasa yakin Miss Marple
sudah ketularan gila. "Tipuan sulap yang betul-betul mengagumkan.
Anda pasti pernah melihatnya, padahal sesungguhnya
itu bukan satu gadis saja, tetapi dua. satu gadis menjadi kepalanya dan yang lain menjadi kakinya. Kelihatannya seperti satu orang, padahal sesungguhnya dua.
Dan karenanya, saya pikir pasti begitulah caranya dalam kasus ini. Dua orang yang sesungguhnya satu
orang." "Dua orang yang sesungguhnya satu orang?" Inspektur Curry tampak putus asa.
"ya, tapi tidak untuk waktu lama. Berapa waktu
yang dibutuhkan oleh petugas Anda untuk berlari
dari taman menuju rumah ini dan kembali lagi" Dua
menit empat puluh lima detik, kan" Dengan cara ini,
dia akan membutuhkan waktu kurang dari itu. Bisa
jadi kurang dari dua menit."
"Apa yang kurang dari dua menit?"
"Tipuan sulap itu. Tipuan ketika dua orang adalah
satu orang. Di sana"di ruang kerja itu. Kita hanya
259 ag-1.indd 260 dapat melihat bagian depan panggung itu. Di balik
layar belakang terdapat teras dan sebaris jendela. Jadi,
mudah saja kalau ada dua orang di ruang kerja.
Orang yang satu dapat membuka jendela ruang kerja
dan melompat keluar, berlari di sepanjang teras (bunyi suara kaki yang didengar Alex), masuk melalui
pintu samping, menembak Christian Gulbrandsen,
dan berlari kembali. selama waktu itu, orang lainnya,
yang tetap tinggal di ruang kerja, menyuarakan suara
kedua orang itu, sehingga kita semua yakin ada dua
orang di dalam ruang kerja itu. Memang begitulah
sepanjang waktu itu, tapi tidak untuk waktu kurang
dari dua menit itu."
Inspektur Curry menarik napas dan bersuara kembali.
"Apakah maksud Anda Edgar Lawson-lah yang berlari di sepanjang teras dan menembak Christian
Gulbrandsen" edgar Lawson yang meracuni Mrs.
serrocold?" "sebaliknya, Inspektur, tak seorang pun telah meracuni Mrs. Serrocold. Di sanalah kita dikacaukan. seseorang dengan sangat cerdiknya menggunakan kenyataan bahwa Mrs. serrocold menderita penyakit
rematik yang mirip gejala keracunan arsenik. Itu adalah tipuan tukang sulap. Mudah sekali untuk menambahkan arsenik pada sebotol tonik. Mudah sekali untuk menambahkan beberapa baris kalimat pada
sepucuk surat di mesin tik. Tetapi alasan sesungguhnya
Mr. Gulbrandsen datang kemari betul-betul masuk
akal"alasan yang ada hubungannya dengan yayasan
Gulbrandsen. Uang, begitulah. Misalnya saja ada ko260
ag-1.indd 261 rupsi"korupsi dalam jumlah besar"Anda mengerti
pada siapa hal itu akan mengarah" Hanya pada satu
orang." Inspektur Curry tersedak. "Lewis serrocold?" gumamnya tak percaya.
"Lewis Serrocold," kata Miss Marple.
261 ag-1.indd 262 XXII seBAGIAN surat Gina Hudd kepada bibinya, Mrs.
Van Rydock: "demikianlah, Bibi Ruth sayang, seluruh kejadian
itu bagaikan sebuah mimpi buruk, terutama pada bagian akhirnya. Aku sudah pernah menceritakan pemuda
lucu bernama Edgar Lawson itu. Dia selalu penakut
seperti kelinci. Ketika inspektur itu mulai menanyai dan
menekannya, dia kehilangan pikirannya sama sekali dan
berlari seperti kelinci. Dia bingung dan berlari"betulbetul berlari. Melompat ke luar jendela, mengitari rumah, dan melintasi jalan setapak. Ketika seorang polisi
berusaha menghadangnya, dia berkelit dan berlari sekencang-kencangnya menuju danau. Dia melompati bangkai perahu yang sudah tua dan lapuk, yang sudah terbenam di sana selama beberapa tahun, dan tergelincir.
Betul-betul tak masuk akal perbuatannya itu, tapi
seperti sudah kubilang tadi, dia hanyalah seekor kelinci
yang panik. Kemudian Lewis berteriak keras sekali dan
262 ag-1.indd 263 berkata, "Perahu itu sudah lapuk," dan berlari menuju
danau juga. Perahu itu tenggelam. Tampak Edgar berjuang di dalam air. Dia tak bisa berenang. Lewis
melompat dan berenang mendekatinya. Dia berhasil
mencapai Edgar, tapi mereka mengalami kesulitan karena terbelit rumput air. Salah seorang pembantu inspektur itu turut mencebur ke danau dengan seutas tali
terikat di pinggangnya, tapi ia terbelit juga, dan temantemannya terpaksa menariknya. Bibi Mildred berkata,
"Mereka akan tenggelam"mereka akan tenggelam"
mereka berdua akan tenggelam"." dengan cara yang
agak konyol, dan Grandam hanya berkata, "Ya." Aku
tak dapat menggambarkan kepada Bibi, bagaimana dia
bisa berkata demikian. Hanya "YA", tapi kata itu terasa
menusuk, bagaikan" bagaikan sebuah pedang.
Apakah aku bersikap konyol dan melodramatis" Kurasa, ya. Tapi memang begitulah keadaannya.
Kemudian, ketika semuanya sudah usai, dan mereka
berhasil mengeluarkan Edgar dan Lewis dan mencoba
memberikan napas buatan (tapi tak ada gunanya),
inspektur itu menghampiri kami dan berkata kepada
Grandam, "Saya khawatir mereka tidak mempunyai
harapan lagi, Mrs. Serrocold."
Grandam berkata dengan sangat pelan,
"Terima kasih, Inspektur."
Kemudian dia memandang kami semua. Aku ingin
sekali membantunya, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Jolly, dengan tampang murung dan lembut, selalu
siap untuk membantunya, seperti biasa. Stephen mengulurkan kedua tangannya. Miss Marple yang ramah itu
kelihatan sedih sekali dan capek, bahkan Wally tampak
263 ag-1.indd 264 murung. Semua orang begitu sayang kepada Grandam
dan ingin melakukan sesuatu.
Tetapi Grandam hanya berkata, "Midlred." Dan Bibi
Mildred menyahut, "Ibu." Kemudian mereka bersamasama berjalan menuju rumah. Grandam yang tampak
begitu kecil dan rapuh bersandar pada Bibi Mildred.
Aku tak pernah menyadari, sampai saat itu, betapa
mereka saling menyayangi. Memang tak pernah terlihat,
Bibi tahu, tapi mereka sebenarnya memang saling
menyayangi. Gina berhenti dan mengisap ujung penanya. Ia
melanjutkan, Tentang aku dan Wally"kami akan kembali ke
Amerika secepat mungkin. 264 ag-1.indd 265 XXIII "APA yang membuatmu menduganya, Jane?"
Miss Marple berpikir sejenak sebelum menjawab.
Ia memandang mereka berdua dengan serius"pada
Carrie Louise yang tampak lebih kurus dan rapuh,
tapi betul-betul tidak terpukul"dan pada seorang
pria tua dengan senyum manis dan rambut putih tebal. Dr. Galbraith, Uskup Cromer.
Uskup itu memegang tangan Carrie Louise.
"Kau pasti sedih sekali dan terpukul karena peristiwa itu."
"sedih, ya, tapi tidak terpukul."
"Memang tidak," ujar Miss Marple. "Akhirnya aku
menyadari hal itu. setiap orang selalu mengatakan
Carrie Louise hidup dalam dunia yang berbeda dengan dunia ini dan tak pernah memahami realitas
kehidupan. Tetapi sebenarnya Carrie Louise malah
dekat dengan realitas itu, bukan dengan ilusi. Kau tak
pernah tertipu dengan ilusi, seperti kami semua. Keti265
ag-1.indd 266 ka aku tiba-tiba menyadari hal itu, aku tahu aku harus melihatnya dari sudut pikiran dan perasaanmu.
Kau cukup yakin tak seorang pun berusaha meracunimu. Kau tak bisa memercayai hal itu"dan kau benar
untuk tidak memercayainya, sebab memang tak ada
yang meracunimu! Kau tak pernah percaya edgar tega
melukai Lewis"dan sekali lagi kau benar. Dia takkan
pernah mau melukai Lewis. Kau juga yakin Gina
tidak jatuh cinta pada siapa pun selain pada
suaminya"dan itu juga benar.
"Oleh karenanya, jika aku harus melihat dari sudut
pandangmu, semua hal yang tampaknya benar pasti
hanya ilusi belaka. Ilusi yang diciptakan untuk maksud-maksud tertentu. Caranya sama dengan cara tukang sulap menciptakan ilusi, yaitu untuk menipu
para penonton. Kami penontonnya.
"Alex Restarick mendapatkan titik terang kebenaran
itu pertama kali, sebab dia mempunyai kesempatan
melihat kejadian itu dari sudut pandang yang berbeda"sudut luar. Dia sedang bersama dengan inspektur
itu di lintasan mobil, dan dia memandang rumah ini
serta menyadari kemungkinan jendela-jendela itu, dan
dia ingat bunyi kaki berlari yang didengarnya malam
itu, kemudian waktu yang ditunjukkan oleh petugas
kepolisian itu membuatnya sadar, betapa singkat
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembunuhan itu. Petugas kepolisian itu sangat terengahengah, dan sesudah itu, sambil memikirkan petugas
yang terengah-engah itu, aku ingat Lewis serrocold
juga terengah-engah pada malam itu, ketika dia
266 ag-1.indd 267 membuka pintu kamar kerja. Kalian tahu, dia habis
berlari cepat saat itu. "Tetapi edgar Lawson-lah yang menjadi titik terang
bagiku. selalu ada yang tidak beres dengan edgar
Lawson. semua perkataan dan tingkah lakunya selalu
cocok dengan apa yang seharusnya dia perankan, tetapi dia sendiri kelihatan aneh. sebab sebenarnya dia
pemuda normal yang memainkan peranan sebagai
orang gila, dan dia selalu sedikit melebih-lebihkan.
Dia tampak seperti pemain drama.
"semuanya pasti sudah direncanakan dan dipikirkan dengan sangat teliti. Lewis segera menyadari bahwa dalam kunjungan Christian yang terakhir, sesuatu
pasti telah menimbulkan kecurigaan pada dirinya. Dia
mengenal Christian dengan baik. Dia tahu bila
mencurigai sesuatu, Christian takkan menyerah sampai merasa kecurigaannya terbukti atau salah."
Carrie Louise menyela. "ya," katanya. "Memang begitulah Christian. Pelan
dan lamban, tetapi sebenarnya sangat tajam. Aku tidak tahu apa yang telah menimbulkan kecurigaannya,
tapi dia mulai menyelidikinya"dan dia menemukan
kebenarannya." Uskup itu berkata, "Dan aku menyalahkan diriku
karena karena tidak berhasil menjadi anggota yayasan
yang waspada." "Kau memang tidak seharusnya mengelola masalah
keuangan," kata Carrie Louise. "Itu sebenarnya urusan
Mr. Gilfoy. Kemudian, setelah dia meninggal, pengalaman Lewis yang hebat membuatnya memegang kendali
atas keuangan. Dan tentu saja sudah dia rencanakan."
267 ag-1.indd 268 Warna merah muncul lagi di pipi Carrie Louise.
"Lewis sebenarnya orang hebat," katanya. "Dia
mempunyai pandangan yang hebat, dan dia yakin sekali dapat mencapainya"dengan uang. Dia tidak
menginginkan uang itu untuk dirinya"atau paling
tidak, dia tidak serakus itu. Dia tak ingin kekuasaan
yang dapat diberikan oleh uang. Dia hanya ingin
melakukan sesuatu yang hebat dengan uang itu."
"Dia ingin," kata uskup itu, "menjadi Tuhan." suaranya tiba-tiba tegas. "Dia lupa bahwa manusia hanyalah alat Tuhan."
"Dan dia menggelapkan uang yayasan?" tanya Miss
Marple. Dr. Galbraith ragu-ragu. "Bukan hanya itu?"
"Katakan padanya," kata Carrie Louise. "Dia teman
baikku." Uskup itu berkata, "Lewis serrocold dapat kita sebut ahli keuangan.
selama bertahun-tahun, ketika dia belajar akuntansi
tingkat tinggi, dia senang mencoba-coba berbagai macam metode untuk mengambil uang dengan buktibukti palsu. Ini semata-mata hanya bahan pelajaran
saja, tapi ketika dia mulai mencoba merencanakan
kemungkinan-kemungkinan itu hingga sejumlah besar
uang dapat digelapkan, dia segera mempraktikkannya.
Anda tahu, dia memiliki beberapa dokumen tingkat
tinggi dalam lacinya. Di antara beberapa anak lakilaki yang dirawat di sini, dia memilih sekelompok
kecil yang terpilih. Mereka anak-anak yang sebenarnya
memang penjahat, anak-anak yang menyukai kete268
ag-1.indd 269 gangan dan memiliki kecerdasan tinggi. Kami belum
tuntas menyelidiki semuanya, tapi tampaknya jelas
kelompok yang hanya diketahui beberapa orang itu
adalah kelompok rahasia dan terlatih secara khusus.
Masing-masing anggota akan ditempatkan pada jabatan-jabatan kunci, dan mereka akan melaksanakan
perintah-perintah Lewis, memalsukan buku-buku sedemikian rupa, sehingga dapat menggelapkan sejumlah
besar uang tanpa menimbulkan kecurigaan. saya menyimpulkan bahwa operasi serta pembagian kerja
mereka sangat rumit, sehingga baru berbulan-bulan
kemudian para auditor dapat membongkarnya. Tetapi
hasil bersih pekerjaan mereka tampaknya memakai
nama berbagai bank atau perusahaan, sehingga Lewis
serrocold dapat mengeluarkan uang dalam jumlah
besar, yang kemudian akan digu-nakannya untuk mendirikan sebuah koloni di seberang lautan, untuk mengadakan percobaan-percobaan agar para penjahat muda
akhirnya dapat memiliki daerah kekuasaan sendiri
serta mengurusnya. Mungkin itu sebuah mimpi yang
brilian." "Tetapi mimpi itu mungkin saja menjadi kenyataan," kata Carrie Louise.
"ya, mungkin saja. Namun cara yang digunakan


Muslihat Dengan Cermin They Do It With Mirrors Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Lewis serrocold tidak jujur, dan Christian
Gulbrandsen mengetahuinya. Dia sangat kecewa, terutama setelah mengetahui perbuatan Lewis dan apa
artinya menahan Lewis untuk dirimu, Carrie
Louise." "Itu sebabnya dia bertanya padaku apakah jantungku cukup kuat, dan dia tampak sangat mencemaskan
269 ag-1.indd 270 kesehatanku," kata Carrie Louise. "Aku tidak memahaminya dulu."
"Kemudian Lewis serrocold kembali dari Utara dan
Christian menjumpainya di luar rumah, dan berkata
dia mengetahui apa yang sedang berlangsung. Lewis
mendengarkan hal itu dengan tenang, kurasa. Kedua
pria itu setuju mereka harus berusaha keras merahasiakan hal itu darimu. Christian mengatakan akan menulis surat kepadaku dan memintaku datang kemari,
sebagai seorang anggota yayasan yang lain, untuk
membicarakan keadaan ini."
"Tetapi tentu saja," kata Miss Marple, "Lewis
serrocold telah bersiap-siap menghadapi keadaan gawat itu. semuanya sudah direncanakan. Dia telah
membawa pemuda itu untuk berperan sebagai edgar
Lawson di rumah ini. Memang ada edgar Lawson
yang asli, tentu saja, untuk berjaga-jaga kalau polisi
mencari catatan tentang dirinya. edgar palsu ini tahu
pasti apa yang harus dilakukannya"berpura-pura memainkan peranan sebagai orang gila dan memberikan
alibi bagi Lewis serrocold selama beberapa menit
yang penting itu. "Langkah selanjutnya juga sudah dipikirkan. Cerita
Lewis bahwa kau, Carrie Louise, telah perlahan-lahan
diracuni"kalau kita pikir-pikir hanyalah cerita Lewis
tentang apa yang diceritakan Christian padanya"itu,
dengan beberapa kalimat yang ditambahkannya pada
mesin tik sementara dia menunggu polisi. Juga mudah baginya untuk menambahkan arsenik ke dalam
tonik itu. Tak ada yang terancam bahaya, karena dia
berada di tempat itu untuk mencegah siapa pun me270
ag-1.indd 271 minumnya. Cokelat-cokelat itu hanyalah sentuhan
tambahan, dan tentu saja cokelat-cokelat yang asli tidak beracun"hanya yang dia ganti saja, sebelum
memberikannya kepada Inspektur Curry."
"Dan Alex menebak hal itu," kata Carrie Louise.
"ya"itu sebabnya dia mengumpulkan potonganpotongan kukumu. Dari situ dapat diketahui, apakah
betul arsenik telah diberikan dalam waktu lama."
"Alex yang malang"ernie yang malang."
sejenak suasana menjadi hening ketika kedua orang
itu memikirkan Christian Gulbrandsen, Alex Restarick,
dan anak laki-laki bernama ernie itu"dan betapa cepat
tindakan pembunuhan dapat merusak dan mengacaukan
segalanya. "Tetapi tentunya," kata uskup itu. "Lewis mengambil risiko besar untuk membujuk edgar agar menjadi
pembantunya"bahkan kalau dia menawarkan sesuatu
kepadanya." Carrie Louise menggeleng.
"Bukan suatu penawaran tepatnya. edgar selalu
setia pada Lewis." "ya," sahut Miss Marple. "seperti Leonard Wylie
dengan ayahnya. Aku heran, apakah mungkin?"
Miss Marple berhenti dengan hati-hati.
"Kau melihat kemiripannya, kurasa?" kata Carrie
Louise. "Jadi, kau sudah mengetahuinya dari dulu?"
"Aku memang sudah menebaknya. Aku tahu,
Lewis dulu pernah mempunyai hubungan singkat dengan seorang aktris, sebelum berjumpa denganku. Dia
menceritakannya padaku. Bukan hubungan serius,
271 ag-1.indd 272 karena wanita itu mata duitan dan tak peduli terhadap Lewis, tapi aku tidak ragu-ragu sama sekali,
edgar sebenarnya anak Lewis."
"ya," kata Miss Marple. "Hal itu menjelaskan
segalanya." "Dan Lewis mengorbankan hidupnya untuk edgar
pada akhirnya," kata Carrie Louise. Ia berbicara dengan tatapan penuh harap pada uskup itu. "Dia sungguh-sungguh mengorbankan hidupnya, kau tahu."
semua terdiam. Kemudian Carrie Louise berkata,
"Aku gembira peristiwa ini berakhir dengan cara
itu" Lewis mengorbankan diri untuk menyelamatkan
anaknya. Orang yang sangat baik bisa menjadi sangat
jahat juga. Aku selalu tahu, begitulah sikap Lewis.
Tapi dia sangat mencintaiku"dan aku mencintainya."
"Apakah kau" pernah mencurigainya?" tanya Miss
Marple. "Tidak," kata Carrie Louise. "sebab aku bingung
dengan racun itu. Aku tahu Lewis takkan pernah meracuniku, tapi surat Christian jelas-jelas menyebutkan
seseorang sedang meracuniku. Jadi, kupikir segalanya
yang kuduga selama ini tentang orang-orang lainnya
pastilah salah." Miss Marple berkata, "Tapi ketika Alex dan ernie
ditemukan terbunuh, kau curiga waktu itu?"
"ya," sahut Carrie Louise. "sebab aku tak mengira
ada orang lain yang berani melakukannya selain
Lewis. Dan aku mulai takut pada tindakannya yang
berikut." Ia sedikit gemetar. 272 ag-1.indd 273 "Aku mengagumi Lewis. Aku mengagumi"bagaimana aku harus menyebutnya"kebaikan hatinya"
Tapi aku betul-betul memahami bila kita" baik hati,
kita harus juga bersikap rendah hati."
Dr. Galbraith berkata pelan,
"Itulah, yang selalu kukagumi pada dirimu, Carrie
Louise, kerendahan hatimu."
Mata biru yang cantik itu terbuka lebar karena heran.
"Tapi aku tidak pandai, dan tidak sungguh-sungguh baik. Aku hanya bisa mengagumi kebaikan hati
orang lain." "Carrie Louise yang manis," kata Miss Marple.
273 ag-1.indd 274 EPILOG "KUKIRA Grandam akan baik-baik saja bersama Bibi
Mildred," kata Gina. "Bibi Mildred tampak jauh lebih
manis sekarang"tidak begitu aneh, jika Anda mengerti maksud saya?"
"Aku mengerti," sahut Miss Marple.
"Nah, Wally dan saya akan kembali ke Amerika
dua minggu lagi." Gina melirik sekilas pada suaminya.
"saya akan melupakan stonygates dan Itali dan seluruh masa kecil saya, dan menjadi orang Amerika seratus
persen. Anak kami akan selalu dipanggil Junior. Aku tak
bisa mengatakan lebih baik lagi, bukan, Wally?"
"Tentu saja tidak, Kate," sahut Miss Marple.
Wally, sambil tersenyum acuh tak acuh pada wanita
tua yang salah menyebut nama itu, mengoreksinya
dengan lembut. "Gina, bukan Kate."
Tetapi Gina tertawa. 274 ag-1.indd 275 "Dia tahu apa yang dikatakannya! Kau tahu, sebentar lagi dia akan memanggilmu Pinokio!"
"Kukira," kata Miss Marple kepada Walter, "tindakanmu sangat bijaksana, anakku."
"Dia menganggap kau suami yang tepat untukku,"
kata Gina. Miss Marple memandang mereka satu per satu.
sungguh senang, pikirnya, melihat dua orang muda
yang saling mencintai. Walter Hudd berubah dari seorang pemurung pada saat pertama kali mereka bertemu, menjadi seorang pemuda penuh humor.
Katanya, "Kalian berdua mengingatkanku pada?"
Gina melompat maju dan menutupkan tangannya
pada mulut Miss Marple. "Jangan, sayang," teriaknya. "Jangan mengatakannya. saya curiga pada orang-orang desa yang mirip
itu, karena akhirnya selalu tidak menyenangkan. Anda
wanita tua yang jahat, Anda tahu."
Mata Gina basah. "Kalau memikirkan waktu Anda, Bibi Ruth, dan
Nenek semuanya masih muda". betapa saya ingin
tahu bagaimana rupa kalian semua! saya tak bisa
membayangkannya." "Tidak, kurasa kau tak bisa membayangkannya," kata
Miss Marple. "Karena waktu itu sudah lama berlalu."
275 ag-1.indd 276 Gramedia Pustaka Utama ag-1.indd 277 Gramedia Pustaka Utama ag-1.indd 278 Gramedia Pustaka Utama ag-1.indd 279 Gramedia Pustaka Utama ag-1.indd 280 Gramedia Pustaka Utama ag-1.indd 6 lama, Miss Marple bersedia tinggal di rumah di daerah
pedesaan"bersama dua ratus remaja yang mengalami
gangguan jiwa dan tujuh ahli waris harta seorang nyonya tua.
Salah seorang dari mereka pembunuh, yang mempunyai
keahlian untuk berada di dua tempat sekaligus.
They Do It with Mirrors Untuk memenuhi janji kepada seorang teman sekolah
They Do It with Mirrors Muslihat dengan Cermin Muslihat dengan Cermin Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Kompas Gramedia Building Blok I, Lantai 5 Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270 www.gramedia.com muslihat dengan cermin.indd 1
a Miss Marple Mystery a Miss Marple Mystery Pengelana Rimba Persilatan 8 Hex Hall Karya Rachel Hawkins Misteri Di Balik Abu 1
^