Pencarian

Pendekar Baja 14

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 14


Sang surya sudah hampir terbenam, hari sudah mulai remang-
remang. Namun jelas kelihatan wajah Co Kong-liong yang pucat dan
kisut, dadanya tertancap sebilah belati.
Tergetar tubuh si Kucing, ia menyurut mundur dan berkata, "Hah,
sudah mati, dia ... dia sudah mati!?
"Betul, perjalananku semalam hanya menemukan mayatnya,? tutur
Sim Long dengan menyesal.
"Dia ... dia dibunuh siapa"?
"Baik sekali bilamana kutahu.?
"Apakah tiada sesuatu tanda pengenal pada belati itu"?
"Belati ini milik Co Kong-liong sendiri ....? tutur Sim Long. "Orang
yang membunuhnya mampu mencabut belatinya dan menubles ke
dalam dadanya tanpa ada perlawanan dari Co Kong-liong sendiri,
semua ini menandakan dia ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dia pasti kenalan baik Co Kong-liong,? tukas si Kucing. "Bahkan
turun tangan pada saat tidak terduga-duga oleh Co Kong-liong ....
Tapi siapakah dia"? Sim Long diam saja tanpa menjawab.
"Setelah Co Kong-liong mati, urusan menjadi lebih ruwet,?jar
Miau-ji dengan mengentak kaki. "Anak murid Kay-pang sudah
menaruh prasangka bila melihat dirimu, bisa jadi mereka akan
melabrakmu mati-matian, maka kukira lebih baik sementara ini
jangan kau pergi ke sana, nanti ....?
"Jika sekarang aku tidak ke sana, nanti tambah sukar menjelaskan
duduknya perkara,?jar Sim Long dengan tertawa.
Miau-ji menggeleng kepala, "Sungguh aneh, engkau masih dapat
tertawa ....? ***** Musim dingin dan salju menimbuni jerami, orang biasa mana tahan
berduduk di atas jerami bersalju itu. Tapi anak murid Kay-pang
terasa enak saja berduduk di situ.
Sudah dekat magrib, hari belum gelap, tapi belasan anggota Kay-
pang berkarung satu telah membawakan obor dan diikat di sekeliling
tiang barak. Jit-jit berkerut kening dan menggerundel, "Mengapa mereka cuma
duduk tepekur tanpa bicara ....?
Belum selesai ucapannya, sekonyong-konyong Ci Kong-tay telah
berbangkit. Mukanya yang burik tampak prihatin, di bawah cahaya
obor lekuk-lekuk kecil pada mukanya itu memang serupa mata uang
sesuai julukannya, namun justru menambah keangkerannya.
Dia menjura sekeliling kepada hadirin, lalu berseru dengan suara
lantang, ?"Lebih dulu atas nama segenap anggota Pang kami
mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran saudara-saudara,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
oleh karena para sesepuh Pang kami sama tidak di tempat, terpaksa
Tecu mewakili Pang kami menyampaikan sepatah kata.??
Sampai di sini, kembali ia memberi hormat lagi.
Serentak terdengar suara hadirin yang ramai, ada yang bertanya
sebab apa Kay-pang-sam-lo tidak hadir"
Maka dengan sedih Ci Kong-tay menyambung lagi sambutannya,
"Adapun undangan Pang kami kepada hadirin sekalian, kecuali untuk
menyaksikan pemilihan Pangcu, mestinya sekaligus dapat sekadar
bergembira ria bersama hadirin, namun sekarang ... sekarang ....?a
menengadah dan menghela napas panjang, lalu menyambung,
?"Sekarang terpaksa harus kupermaklumkan sesuatu berita duka.??
"Hah, berita duka apa"? seru hadirin dengan gempar.
"Bahwa ketiga Tianglo kami telah mengalami musibah seluruhnya,?
sambung Ci Kong-tay dengan suara tersendat.
Keterangan ini benar-benar sangat mengejutkan semua orang,
serentak geger di seluruh barak, sebagian besar hadirin sama
berteriak, "Apa betul berita ini"?
Dengan sedih Ci Kong-tay menjawab, "Tecu pun berharap berita ini
tidak betul, tapi setahuku, hal ini memang benar terjadi.?
Seketika suasana diliputi dukacita yang tak terhingga.
"Karena ketiga sesepuh kami sudah meninggal, sementara ini Pang
kami menjadi krisis pimpinan,? sambung Ci Kong-tay dengan sedih.
"Namun begitu, biar bagaimanapun kami harap hadirin suka tinggal
sementara di sini, kalian harus menyaksikan juga segenap anggota
Pang kami menuntut balas terhadap musuh yang membunuh ketiga
sesepuh kami itu.? "Hah, siapa dia"? beberapa orang lantas berteriak.
Dengan suara bengis Ci Kong-tay berkata, "Setahuku, orang ini juga
akan hadir ke sini, dia ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak seorang menukas dengan mendengus dari luar barak
sana, "Hm, orang itu bukan orang tolol, masakah dia mau
mengantarkan kematian ke sini"?
"Siapa"!? bentak Ci Kong-tay.
Tertampaklah seorang muncul dari luar barak sebelah timur sana. Di
bawah cahaya obor kelihatan orang ini bertubuh bungkuk, berbaju
rombeng, mukanya jelek, jalannya tertatih-tatih.
Cepat Jit-jit mendekap mulut sendiri, sebab hampir saja dia menjerit,
"Hah, Kim Put-hoan ....?
Langsung Kim Put-hoan mendekati Ci Kong-tay, dengan cengar-
cengir katanya, "Kian-gi-yong-wi Kim Put-hoan ialah diriku, kukira
hadirin tentu sudah pernah mendengar.?
Sebagian hadirin memang kenal dia, ada juga yang tidak kenal.
Ketika mendengar orang cacat ini adalah satu di antara ketujuh
tokoh terkemuka dunia persilatan zaman ini yang tidak kenal
menjadi gempar seketika. Di sebelah sana Kiau Ngo lagi berkerut kening, "Hm, untuk apa
sampah ini datang ke sini"?
"Kita lihat saja nanti,?jar Hoa Si-koh dengan tersenyum.
Dalam pada itu diam-diam di luar barak sana juga sudah merunduk
datang tiga sosok bayangan orang.
Ci Kong-tay sendiri kenal Kim Put-hoan, diam-diam keningnya
bekernyit, namun ia coba menegur, "Kim-tayhiap ....?
"Kim-tayhiap apa,? semprot Kim Put-hoan. "Orang lain menyebut
Kim-tayhiap padaku, mengapa kau pun menyebut demikian padaku"
Tampaknya angkatan muda Kay-pang makin lama makin tidak tahu
urusan.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terpaksa Ci Kong-tay ganti sebutan dengan menahan rasa dongkol,
"O, ada keperluan apakah Cianpwe datang kemari"?
"Kubilang kau ini tidak paham urusan, tampaknya memang betul
....? jengek Kim Put-hoan. "Telah timbul peristiwa besar di dalam
Kay-pang, masakah aku orang tua tidak ikut hadir" Pertanyaanmu ini
bukankah berlebihan"?
"Tapi ... tapi Cianpwe bukan ....?
"Apa katamu" Maksudmu aku orang tua bukan anggota Kay-pang,
begitu"? potong Kim Put-hoan dengan gusar. "Hehe, kau tahu,
mungkin kau sendiri belum lagi lahir ketika aku masuk menjadi
anggota Kay-pang.? Di barak utara sana diam-diam Hoa Si-koh tanya kepada Kiau Ngo,
"Apakah benar dia anggota Kay-pang"?
"Ada benarnya juga,? jawab Kiau Ngo. "Dahulu dia memang pernah
masuk Kay-pang, tapi setelah dia terkenal, dia sungkan menyebut
lagi dirinya orang Kay-pang. Kecuali bajunya yang tetap rombeng
seperti kaum pengemis, sesungguhnya dia sudah meninggalkan Kay-
pang.? "Tapi sekarang dia muncul lagi selaku orang Kay-pang, entah
permainan apa yang akan dibawakannya"?jar Hoa Si-koh dengan
gegetun. "Hm, kita pun hadir di sini, jangan harap permainannya yang busuk
dapat terlaksana,? jengek Kiau Ngo.
Dilihatnya Ci Kong-tay tidak berani membantah lagi, dengan hormat
ia mengiakan. Rupanya ada orang yang memberi kesaksian atas
identitas Kim Put-hoan. "Eh, lantas untuk apakah kedatangan engkau orang tua sekarang"?
dengan cengar-cengir tiba-tiba Ko Siau-diong yang ketolol-tololan itu
bertanya. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aku orang tua ingin memberitahukan kepada kalian bahwa ular
tanpa kepala tak bisa jalan,? sahut Kim Put-hoan. "Pang kita yang
beranggotakan beribu orang mana boleh selalu tanpa pimpinan.
Sebabnya kekuatan Pang kita kian menurun akhir-akhir ini justru
lantaran krisis pimpinan. Apalagi suatu organisasi besar seperti Pang
kita ini, kalau tanpa pimpinan, tentu anggotanya akan menjadi
kurang disiplin.? "Oo, jangan-jangan engkau orang tua bermaksud menjadi Pangcu"?
kata Siau-diong mendadak.
"Tutup mulut, binatang!? damprat Kim Put-hoan, "memangnya kau
kira kedudukan Pangcu boleh sembarangan diduduki begitu oleh
setiap orang. Bahwa sekarang ketiga sesepuh sudah meninggal,
adalah pantas kalau lowongan Pangcu harus kita isi, untuk ini
marilah kita memilih ....?
"Cara bagaimana memilihnya"? potong Ko Siau-diong dengan
tertawanya yang khas. "Sudah tentu ada syaratnya,?cap Kim Put-hoan. "Perguruan atau
aliran mana pun, kalau memilih ketua, tentu harus menimbangnya
dari nama tingkat asal usul dan tinggi rendahnya kungfu yang
dikuasainya. Masakah hal-hal begini tidak kau pahami"?
"Jika begitu, kukira tak perlu memilih lagi,?jar Ko Siau-diong
dengan tertawa. "Apa katamu"? bentak Kim Put-hoan.
"Sebab kalau bicara tentang syaratnya jelas engkau orang tua paling
terhormat, apalagi bicara tentang kungfu, siapa pula kaum muda
kami dapat menandingi engkau orang tua" ....?
Diam-diam Cu Jit-jit merasa geli. "Ko Siau-diong ini tampaknya
ketololan, yang benar dia sama sekali tidak tolol. Betapa pun tebal
kulit muka Kim Put-hoan, mustahil mukanya takkan merah setelah
mendengar ucapan ini.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Siapa tahu bukan saja muka Kim Put-hoan tidak merah, sebaliknya ia
malah tertawa dan berkata, "Aha, anak baik, bicaramu memang
beralasan. Apabila orang lain tidak mempunyai pendapat yang
berbeda, rasanya tidak enak jika kutolak saranmu ini.?
Segera matanya yang cuma satu itu mendelik dan menatap para
hadirin sambil berteriak, "Nah, siapa yang sekiranya tidak setuju"?
Para anak murid Kay-pang sama memandang Ci Kong-tay dengan
bingung, Ci Kong-tay sendiri tampak berdiri melenggong, sedangkan
Ko Siau-diong tetap tertawa. Maka segenap hadirin menjadi gempar
pula. Kim Put-hoan bergelak tertawa, "Hahahaha! Jika demikian aku jadi
....? Mendadak seorang membentak, "Siapa pun boleh menjabat Pangcu
kaum jembel, hanya kau Kim Put-hoan yang tidak boleh.?
"Siapa yang bicara ini"? teriak Kim Put-hoan dengan gusar.
"Aku, Kiau Ngo!? Baru terdengar suaranya, serentak tubuh Kiau Ngo yang tinggi besar
itu sudah melayang keluar dari barak dan hinggap di tengah
pelataran, di depan Kim Put-hoan.
Air muka Kim Put-hoan berubah seketika, "Kiranya kau pun hadir"?
"Hm, anggap sial bagimu, kembali kepergok olehku,? jengek Kiau
Ngo. "Memangnya ada ... ada persoalan apa antara kita sehingga selalu
... selalu kau memusuhi diriku"? tanya Kim Put-hoan.
"Setiap orang jahat di dunia ini seluruhnya adalah lawan orang she
Kiau,? teriak Kiau Ngo dengan bengis. "Bilamana manusia rendah
dan kotor semacam dirimu menjadi ketua Kay-pang, mustahil dunia
persilatan bisa aman.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Urusan Kay-pang kami sendiri peduli apa denganmu"? jawab Kim
Put-hoan. "Aku justru ingin ikut campur, kau mau apa"? bentak Kiau Ngo.
Gemertuk Kim Put-hoan mengertak gigi, tapi juga tidak dapat bicara
lagi. Waktu itu Ci Kong-tay telah menarik Ko Siau-diong ke pinggir dan
mengomelnya, "Ai, kenapa tadi kau bicara begitu"?
"Memang sudah kuduga orang lain pasti takkan membiarkan dia naik
ke singgasana Pangcu, jika kita tidak dapat merobohkan dia, biarkan
saja orang luar yang tampil untuk menghadapi dia,?jar Ko Siau-
diong dengan tertawa. "Ehm, benar juga,?jar Ci Kong-tay.
Sementara itu terdengar Kiau Ngo lagi berteriak pula, "Kim Put-hoan,
orang she Kiau juga takkan bertindak semena-mena, pokoknya
asalkan anak murid Kay-pang sama tunduk dan menerima dirimu,
aku pun pasti tidak ikut campur. Tapi bila hendak kau gunakan
kekerasan untuk menindas yang lebih lemah, main gertak dan
ancam, betapa pun orang she Kiau takkan tinggal diam.?
Cepat Kim Put-hoan berkata, "Dengan sendirinya anak murid Pang
kami sama setuju ....? Mendadak Ko Siau-diong memotong pula dengan tertawa, "Kalau
bicara kungfumu lebih tinggi dan nama pun lebih terkenal, memang
kami tidak dapat menyangkal .... Tapi bila kau bilang kami sama
setuju mengangkat engkau sebagai Pangcu, hehe, jelas itu salah
besar.? "Memangnya kau berani ... berani membangkang"? damprat Kim
Put-hoan dengan gusar. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kim Put-hoan,? bentak Kiau Ngo, "tidak perlu banyak bicara, hanya
ada dua pilihan bagimu, lekas menyingsingkan lengan baju dan
bertempur denganku atau lekas angkat kaki dari sini.?
Kim Put-hoan benar-benar menggulung lengan baju dan berteriak,
"Orang she Kiau, memangnya kau kira aku takut padamu"?
Pada saat itulah mendadak dari barak sebelah timur berkumandang
suara tertawa dingin seorang, "Hm, memangnya kau takut apa Kim
Put-hoan, urusan intern Kay-pang orang luar memang tidak perlu
ikut campur.? Suara orang ini sangat lambat, rasanya seperti orang yang kempas-
kempis, orang yang sudah hampir putus nyawa. Namun suara ini
berkumandang dari barak sana dan dapat didengar oleh setiap orang
dengan jelas. Malahan suara tertawa dinginnya terasa seram dan
membuat orang mengirik. Tanpa terasa semua orang sama berpaling ke sana. Tertampaklah di
atap barak yang remang sana entah sejak kapan sudah duduk
bersila seorang, yang bermata tajam segera dapat melihatnya orang
ini seorang kakek. "Hah, kiranya dia ....?cap Jit-jit dengan terperanjat. "Dia inilah si
kakek kecil yang minum arak sendirian di restoran besar tempo
hari.? Sing Hian juga mendesis, "Ya, orang ini she Han bernama Ling,
kabarnya ....? Dalam pada itu terdengar Kiau Ngo lagi membentak, "Hm, kiranya
kau, untuk apa kau ikut campur"?
"Dan kau sendiri buat apa kau ikut campur"? jawab si kakek kecil
dengan ketus. "Haha, betul, tepat!? seru Kim Put-hoan dengan girang.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Hm, rupanya kau dan Kim Put-hoan ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Orang tua tidak kenal dia,? jengek si kakek alias Han Ling. "Aku
cuma ingin menegakkan keadilan saja.?
"Betul, beliau orang tua memang tidak kenal padaku, dia cuma
penasaran melihat perbuatanmu yang sok ikut campur urusan orang
lain, maka ingin membela keadilan,? seru Put-hoan dengan tertawa.
Watak Kiau Ngo sangat keras, bila gusar, segala urusan tak dipikir
panjang lagi, sambil meraung segera ia melompat ke atas barak.
"Bagus, ternyata ada orang mau mengantarkan kematian,? seru Han
Ling dengan tertawa. "Awas Goko, pedang pada kakinya berbisa keji, hati-hati!? seru Si-
koh. Kim Put-hoan berkeplok gembira. Hadirin juga gempar.
Di tengah suara ramai Kiau Ngo sudah melayang ke atas dan
menubruk ke arah Han Ling. Cocok dengan julukannya sebagai
Singa Jantan, gaya tubruknya itu memang sangat hebat serupa
singa menerkam mangsanya.
Namun Han Ling tetap duduk bersila di tempatnya. Kepalan baja
Kiau Ngo segera menghantam bagai gugur gunung dahsyatnya.
Pada saat itulah terdengar Han Ling tertawa mengekek, mendadak
tubuhnya melejit ke atas, di mana kain bajunya berkibar, tahu-tahu
sinar hijau berkelebat menyambar tenggorokan Kiau Ngo.
Padahal saat itu Kiau Ngo lagi terapung di udara, jelas sukar baginya
untuk mengelak. Keruan Hoa Si-koh menjerit khawatir.
Namun Kiau Ngo yang kelihatan kasar itu tidak berarti tidak punya
taktik, pada detik berbahaya itu mendadak ia anjlok ke bawah, barak
bambu seketika berlubang, tubuh Kiau Ngo kejeblos ke bawah dan
serangan kaki berpedang Han Ling lantas mengenai tempat kosong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski cara menghindar Kiau Ngo ini di luar teori silat mana pun,
namun merupakan gerakan penyelamat yang jitu.
Dari jerit khawatir segera Hoa Si-koh berteriak gembira pula.
Han Ling sendiri juga tidak menyangka serangan maut sendiri bisa
mengenai tempat kosong, sedikit tercengang, tanpa tertahan
tubuhnya juga anjlok ke bawah menerobos lubang yang dibobol Kiau
Ngo itu. Hadirin yang duduk di dalam barak sama lari menghindar. Begitu
hinggap di tanah, Kiau Ngo terus berjumpalitan ke samping.
Sedangkan Han Ling hinggap di atas sebuah meja dengan posisi
tetap duduk bersila. Kedua orang saling tatap.
Han Ling menyeringai dan berkata, "Hm, tak terduga barak yang
dibangun orang Kay-pang ini telah menyelamatkan jiwamu.?
"Ya, bila bertanding secara resmi, memang orang she Kiau harus
mengaku kalah, tapi sekarang ....? mendadak tangan Kiau Ngo
terangkat, kedua tangannya sudah memegang semacam senjata
kemilauan sepanjang tangan manusia.
Senjata aneh itu serupa garpu tanpa tangkai serupa pula cakar.
Inilah Jing-say-jiau atau cakar singa hijau, senjata andalan si Singa
Jantan. Bahwa Kiau Ngo sampai mengeluarkan senjata, seketika
menimbulkan hasrat para hadirin untuk menonton pertarungan yang
pasti akan berlangsung sengit.
Dalam pada itu Kiau Ngo lantas menubruk maju sambil meraung,
berbareng sinar hijau juga menyambar. Terdengar suara dering
nyaring berulang-ulang, kedua orang sudah saling gebrak empat-
lima jurus. Tapi tidak ada yang tahu cara bagaimana beberapa jurus
serangan itu berlangsung.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tubuh Han Ling selalu melejit dan menyerang dengan kaki
berpedang. Sampai empat-lima jurus tubuhnya masih belum anjlok
ke bawah, malahan jurus serangan selanjutnya terus dilancarkan
lagi. Karena pedang pada kakinya saling bentur dengan cakar singa Kiau
Ngo, daya bentur itu membuat tubuhnya melenting lagi ke atas
sehingga dia dapat bertahan lama mengapung di udara.
"Hm, cuma begini saja,? jengek Han Ling, ketika pedang kaki beradu
lagi dengan cakar singa lawan, mendadak tubuhnya mengapung ke
atas dan menerobos keluar lubang atap yang jebol tadi.
Pandangan Kiau Ngo terasa kabur dan tahu-tahu Han Ling sudah
hilang. Terdengar suara Han Ling mengejek di atas barak, "Kalau
berani ayolah naik ke sini!?
"Jangan naik,? cepat Hoa Si-koh berseru kepada Kiau Ngo. "Dia pasti
mengintai di samping lubang ....?
Belum habis ucapannya Kiau Ngo sudah meloncat ke atas. Cuma dia
tidak menerobos keluar melalui lubang tadi melainkan dengan cakar
singa ia bobol lubang baru, dengan daya raih cakarnya itu ia lantas
melayang ke atas. Beramai-ramai hadirin berlari ke pelataran lagi dan menengadah
untuk menonton pertempuran di atas barak.
Cahaya hijau di atas barak tampak menyambar kian kemari di
sekeliling Kiau Ngo. Namun Kiau Ngo juga tidak kurang tangkasnya,
cakar singa juga berputar dengan macam-macam gaya serangan, ya
mencakar, merobek, memuntir dan juga menangkis, semuanya
gerak serangan yang jarang terlihat.
Namun kaki berpedang Han Ling memang luar biasa, merupakan
kungfu yang khas, setiap serangannya ganas tanpa kenal ampun.
Yang lihai adalah serangan yang susul-menyusul dan betapa cepat
gerak perubahannya, sungguh sukar dibayangkan dan hampir tidak
memberi kesempatan bernapas kepada lawan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Setelah belasan jurus berlangsung, keadaan Kiau Ngo mulai payah.
Pada waktu itu di kejauhan sana ada tiga sosok bayangan orang
mendekam di tempat gelap.
"Sungguh ilmu pedang yang aneh,? demikian ucap orang pertama.
"Ya, meski sudah kuperas otak tetap tidak tahu cara bagaimana
mematahkan kaki berpedang itu,?jar orang kedua.
Orang ketiga tersenyum, "Di dunia ini mana ada ilmu silat yang tak
dapat dipatahkan.? "Tapi, coba, cara bagaimana akan kau patahkan ilmu pedangnya
yang istimewa itu"?jar orang pertama.
"Berlagak mundur untuk menyerang, pura-pura menyerang, tapi
mendadak menyerang sungguhan,? kata orang ketiga.
Orang pertama termenung sejenak, katanya kemudian, "Ah, betul,
dengan siasat ini, setiap serangan Han Ling pasti akan mengenai
tempat kosong sehingga sukar mendapatkan tempat berpijak dan
dia terpaksa akan anjlok ke bawah.?
"Dan begitu anjlok ke bawah, biarpun dapat meloncat lagi ke atas,
tentu juga akan terlambat selangkah, sebab daya serangnya
mengutamakan kecepatan sehingga lawan tidak diberi kesempatan
bernapas, tapi bila dia sendiri terlambat satu langkah, daya
serangnya akan teralang juga,? demikian ucap orang kedua.
"Ya, cuma sayang Kiau Ngo tidak dapat memikirkan jalan
mematahkan ilmu pedang musuh ini ....?jar orang pertama dengan
gegetun. "Tapi itu pun bukan satu-satunya jalan untuk mematahkan ilmu
pedang musuh,? kata orang ketiga dengan tertawa.
"Oo, masih ada cara apa lagi"? tanya orang kedua.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dia masih mempunyai lawan mematikan terbesar,? kata orang
ketiga. "Siapa lawannya yang mematikan dia" Jangan-jangan Sim-heng
sendiri"? tanya orang kedua.
"Bukan aku, tapi engkau,? sahut orang ketiga dengan tertawa.
Orang kedua terdiam sejenak, mendadak ia pun tertawa dan
berkata, "Ya, betul, senjataku memang merupakan maut baginya.?
"Sebab itulah sebentar lagi engkau harus ....? lalu orang ketiga
berbisik-bisik. "Baik, kutahu,? jawab orang kedua.
Orang pertama berkeplok tertawa dan berseru, "Haha, akal bagus ...
tapi cara bagaimana pula Sim-heng dapat memastikan Co Kong-liong
terbunuh oleh Kim Put-hoan"?
"Jika bukan dia yang membunuh Co Kong-liong, mengapa dia berani
memastikan Co Kong-liong sudah mati" Bila dia tidak dapat
memastikan Co Kong-liong sudah mati, mengapa dia berani ikut
berebut kedudukan Pangcu"? kata orang ketiga.
***** Dalam pada itu Kiau Ngo sudah mandi keringat, namun dasar
wataknya keras, biarpun sudah kepayahan dia tetap pantang
memperlihatkan kelemahan, dia masih terus menyerang mati-matian
dengan cakar singanya. Sedangkan Han Ling terus main mundur hingga barak selatan.
Hoa Si-koh sendiri tidak melihat ada tanda Kiau Ngo akan kalah,
tentu saja orang lain juga tidak sehingga mereka masih bersorak
memberi semangat kepadanya, malahan ada yang menyenggak,
"Lelaki hebat, singa jantan sejati, coba lihat, dari awal hingga
sekarang dia terus mendesak maju ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tak diketahuinya bahwa serangan yang mendesak ini justru
merupakan kesalahan fatal Kiau Ngo sendiri.
Mendadak terdengar Han Ling tertawa mengekek, ejeknya, "Dalam
tiga jurus lagi harus serahkan nyawamu!?
Di tengah tertawanya kedua kaki berpedang terus menendang
secara berantai. Dengan sendirinya Kiau Ngo sambut serangan itu dengan cakar
singanya. Terdengar suara gemerencing, pedang dan cakar baja
saling beradu dan memercikkan lelatu api.
Pada saat itulah tiba-tiba tangan kanan Han Ling meraba pinggang,
sekali terangkat, tahu-tahu tangannya sudah bertambah sebatang
pedang lemas, kontan ia menusuk.
Sungguh mimpi pun Kiau Ngo tidak menduga pada pinggang lawan
terbelit sebatang pedang lemas. Tusukan pedang ketiga ini sungguh
serangan maut. Kedua cakar singa Kiau Ngo sedang digunakan memapak kedua
pedang kaki Han Ling, maka sukar baginya untuk mengelak atau
menangkis tusukan pedang ketiga ini.
Penonton sama menjerit kaget ....
Syukurlah pada detik terakhir itu mendadak dari kejauhan seorang
membentak, "Serang!?
Terdengar suara mendenging memecah udara, langsung menyambar
ke punggung Han Ling. Jarang orang mendengar denging tajam dan secepat ini, sungguh
tak tersangka di dunia ada senjata rahasia selihai dan sekuat ini.
Tentu saja Han Ling juga terkejut, mana dia sempat melukai lawan
lagi, dari suara mendenging tajam itu dirasakan senjata rahasia
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
orang sudah dekat punggungnya, terpaksa sekuatnya ia putar
pedang ke belakang .... "Tring?, kembali lelatu tepercik. Tangan Han Ling sampai kesemutan
tergetar oleh senjata rahasia lawan yang kecil itu.
Dalam kejut dan gusarnya Han Ling membentak, "Keluar sini
pengecut yang suka main menyergap!?
Di tengah kegelapan sana seorang tertawa keras, serunya, "Ini dia
datang!? Baru lenyap suaranya, tahu-tahu seorang sudah melayang ke atas
barak, betapa cepat gerak tubuhnya sungguh sangat mengejutkan.
Han Ling sudah duduk bersila lagi, dipandang dalam kegelapan
sukar melihat jelas wajah pendatang ini, tapi dapat dilihatnya dada
bajunya yang terbuka dan rambutnya yang kusut, matanya yang
besar dan mencorong terang seperti kerlip bintang di langit.
"Itu dia si Kucing,? seru Jit-jit tanpa terasa.
Sing Hian juga bergumam, "Tak tersangka dia memiliki Ginkang
setinggi ini.? Terdengar Him Miau-ji lagi berkata dengan tertawa, "Silakan Kiau-
goya mengaso dulu, biarkan aku si setan arak cilik melayani setan
arak tua ini.? Kiau Ngo termangu sejenak akhirnya ia mengentak kaki dan berkata,
"Baiklah.? Dia terus melompat turun ke pelataran, di mana Hoa Si-koh sedang
menunggunya. Dalam kegelapan mata Han Ling seakan-akan memercikkan lelatu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan tertawa si Kucing lantas menegur, "Kembali datang seorang
yang suka ikut campur tetek bengek, kenapa kau duduk melulu,
ayolah berkelahi!? Han Ling hanya melotot saja tanpa bicara, juga tidak bergerak.
"Jika sengaja kau tunggu kuturun tangan lebih dulu, kukira engkau
bisa konyol,??jar si Kucing dengan tertawa. ?"Ketika di restoran itu
tempo hari kan sudah kau ketahui selamanya aku tidak turun tangan
lebih dulu.?pi yang seakan-akan menyala pada mata Han Ling sudah padam
dan mendadak berubah dingin.
Tiba-tiba Ko Siau-diong di bawah berkata dengan tertawa, "Orang ini
pasti menang.? Yang dimaksudkan adalah si Kucing.
"Cara bagaimana dapat kau pastikan"? tanya Ci Kong-tay.
"Dari caranya yang sabar dan tidak mau turun tangan lebih dulu
segera kutahu dia pasti akan menang.?
"Ah, masa ....? belum lanjut ucapan Ci Kong-tay mendadak secepat
kilat Han Ling melayang maju, cahaya hijau berkelebat, kembali
kakinya yang berpedang menusuk tenggorokan Him Miau-ji.
Si Kucing bergelak tertawa dan menyurut mundur.
Sekali berputar di udara, kembali pedang kaki lain Han Ling
menyerang lagi. Dan si Kucing tetap menyurut mundur, sebelah
tangan lantas meraih buli-buli arak yang tergantung di pinggang.
Dua kali menendang tidak kena sasaran, Han Ling hinggap ke
belakang, tapi begitu ujung pedang menutul atap barak, serentak
tubuhnya melejit lagi ke atas dan sinar hijau menyambar pula.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sekali ini dia menyerang dengan tendangan berantai, kedua kaki
berpedang menyambar susul-menyusul.
"Bagus!? teriak si Kucing. Sekali ini dia tidak mundur lagi melainkan
memapak maju malah dengan buli-buli arak terpegang di tangan,
kontan ia sambut ujung pedang lawan dengan buli-buli.
"Tring-tring?, kedua pedang sama mengenai buli-buli. Selagi Han
Ling hendak ganti gerakan, siapa tahu kedua kaki pedang telah
melengket pada lawan. Hal ini serupa kedua kakinya terpegang oleh
orang. Bila orang lain, kalau senjata tercengkeram lawan tentu dapat lepas
tangan dan habis perkara, tapi senjata Han Ling ini lain daripada
yang lain, kedua pedangnya sama dengan kedua kakinya dan tidak
mungkin dilepaskan. Keruan kejut Han Ling tak terkatakan, saking kagetnya, pedang yang
dipegang tangan kanan terus menebas, tak terduga kembali
terdengar ?"tring??, begitu pedang mengenai buli-buli, lagi-lagi
pedang melengket dan sukar terlepas lagi.
"Haha, turunlah!? seru si Kucing dengan tertawa.
Ketika si Kucing menarik buli-bulinya, jelas sekujur badan Han Ling
akan ikut terseret ke bawah. Dalam keadaan terapung terang dia
tidak mampu melawan.

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Serentak terdengar sorak gembira anggota Kay-pang.
Siapa tahu pada saat itulah tangan kiri Han Ling mendadak
bertambah lagi dengan sebatang pedang pandak. Sinar tajam
berkelebat, belati itu terus menikam, bukan Him Miau-ji yang
diserang melainkan menebas kedua kaki sendiri, kedua pedang hijau
berkilau itu. Terdengarlah suara "tring-tring? dua kali, tahu-tahu kedua pedang
yang digunakan sebagai kaki itu tertebas patah. Nyata belatinya
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
adalah senjata mestika yang dapat memotong besi serupa merajang
sayur. Begitu pedang kaki patah, seketika Han Ling terbebas dari lengketan
buli-buli, cepat ia berjumpalitan dan melompat sejauh beberapa
meter ke sana, sekali berkelebat bayangannya segera lenyap dalam
kegelapan. Para penonton sama melenggong, Miau-ji juga terkesima.
Sampai sekian lama barulah si Kucing menggeleng kepala dan
berkata, "Ai, tak tersangka keparat ini masih memegang pedang
keempat.? Nyata pedang keempat itu adalah pedang penyelamat jiwa.
Kim Put-hoan merasa sudah kehilangan segalanya, segera ia
bermaksud mengeluyur pergi.
Tapi baru saja dia bergerak, tahu-tahu Miau-ji sudah mengadang di
depannya dengan tertawa. "Hehe, hebat benar kungfu Him-heng,?cap Kim Put-hoan dengan
menyengir. "Ah, mana,? sahut si Kucing dengan tertawa.
"Antara diriku dengan Him-heng rasanya tidak terjadi sengketa apa
pun,?cap Kim Put-hoan pula.
"Hahahaha!? mendadak si Kucing menengadah. "Wahai Kim Put-
hoan, apa gunanya engkau mengoceh dan menjilat diriku" Jika
kulepaskan dirimu hari ini, tentu Sim Long yang akan menanggung
dosa bagimu.? Mendadak ia berhenti tertawa dan membentak, "Dengarkan kawan-
kawan Kay-pang, kematian Co Kong-liong, Co-tianglo adalah karena
dibunuh oleh orang she Kim ini.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tentu saja terjadi heboh di antara anggota Kay-pang itu, juga para
tamu sama gempar. Dengan air muka berubah Kim Put-hoan berseru, "Selama ini tidak
ada ... tidak ada permusuhan apa pun antara kita, mengapa ...
mengapa engkau memfitnah diriku"?
"Apa yang kukatakan sudah barang tentu ada bukti dan saksi,? kata
si Kucing. Mendadak sikap Kim Put-hoan berubah tenang lagi, jengeknya,
"Bukti dan saksi" .... Hm, coba buktikan!?
"Huh, mungkin kau kira perbuatanmu itu pasti tidak diketahui oleh
siapa pun, apalagi bukti segala. Wahai Kim Put-hoan, apakah kau
tahu bahwa jaring yang dipasang Thian cukup ketat, setiap
kejahatan tidak nanti lolos dari pengawasan Thian yang mahaadil.
Kau kira perbuatanmu cukup rahasia, siapa tahu justru ada orang
....? "Hm, jika cuma perlu seorang saksi saja apa sukarnya"? jengek Kim
Put-hoan. "Saksi juga harus dapat memberi bukti, orang yang kuajukan justru
dapat memberi kesaksian sekaligus juga memberi bukti.?
"Memangnya siapa dia" Aku jadi ingin tahu,?jar Kim Put-hoan.
"Orang itu tak-lain-tak-bukan ialah Co Kong-liong sendiri,? jawab
Miau-ji. "Hahh, apa katamu"? Kim Put-hoan menegas dengan bingung.
Dengan suara bengis si Kucing menjawab, "Ketahuilah, bacokanmu
itu ternyata tidak menewaskan dia.?
Sampai di sini mendadak ia menuding ke atas dan berteriak, "Coba
kau lihat, siapa dia"!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tanpa terasa semua orang sama memandang ke arah yang ditunjuk,
begitu pula Kim Put-hoan.
Tertampaklah di atas barak selatan sana perlahan muncul sesosok
bayangan orang, meski dalam kegelapan tidak terlihat jelas
wajahnya, tapi samar-samar dapat dikenali ialah Co Kong-liong.
Keruan hadirin sama gempar, terutama anak murid Kay-pang,
serentak mereka berteriak, "Co-tianglo ....?
Kepala Kim Put-hoan terasa seperti disambar geledek, sampai sekian
lama ia tercengang, lalu berteriak dengan suara parau, "Tidak,
bukan, palsu, dia palsu, jelas-jelas golokku telah menghabisi dia ....?
Mendadak disadarinya telah telanjur omong, segera dia bermaksud
lari seperti orang gila. Tapi keadaan sekarang tidak mengizinkan dia kabur lagi. Serentak
anak murid Kay-pang menerjangnya dengan kalap.
Sambil membentak Kim Put-hoan meloncat ke atas barak, di situ Co
Kong-liong berdiri. Tak terduga mendadak Co Kong-liong terus ambruk ke belakang,
sebagai gantinya lantas melayang keluar seorang dan mengadang di
depan Kim Put-hoan. Orang ini bukan lain daripada Sim Long adanya.
Belum lagi Sim Long turun tangan tubuh Kim Put-hoan sendiri sudah
lemas, sukma seolah-olah terbang meninggalkan raganya.
Ketika tangan Sim Long bergerak perlahan, kontan Kim Put-hoan
terjungkal ke bawah barak.
Melihat munculnya Sim Long tubuh Cu Jit-jit juga lemas, gumamnya,
"Wah, habis ... tamat! ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Segala daya upayanya, setiap tipu akalnya bila kebentur Sim Long
menjadi sama sekali tidak ada artinya.
Sing Hian juga melenggong di tempatnya sambil bergumam, "O, Sim
Long ... lihai amat ....?
"Dia ... dia memang bukan manusia, tapi setan!? kata Jit-jit dengan
mendongkol. "Mengapa di dunia ini tidak ada seorang pun yang
mampu merobohkan dia. Cara bagaimanapun orang hendak
membikin celaka dia, rasanya selalu diketahui olehnya sebelum
terjadi.? Di luar sana terjadi kekacauan, Kim Put-hoan sudah kena diringkus
oleh anak murid Kay-pang.
Semua orang asyik membicarakan kejadian ini, tapi setiap
percakapan selalu membawa nama seorang, dengan sendirinya ialah
nama Sim Long. Sungguh saking dongkolnya Cu Jit-jit ingin mendekap di atas meja
dan menangis. Air matanya berlinang-linang, ia menunduk dan diam-
diam mengusapnya. Waktu ia menengadah, pandangan pertama yang terlihat ialah Sim
Long. Anak muda yang gagah santai dengan senyumnya yang khas itu.
Him Miau-ji juga sudah berada di depannya dan juga lagi tersenyum
padanya. Cu Jit-jit merasa jantungnya mau melompat keluar dari rongga
dadanya, sedapatnya ia menenangkan diri dan berlagak tidak
mengenal mereka. Tapi Sim Long lantas menegurnya dengan tersenyum, "Baik-baikkah
engkau"? "Sia ... siapa kau" Aku tidak kenal dirimu,? jawab Jit-jit.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apa benar engkau tidak kenal kami"? si Kucing ikut bertanya
dengan tertawa. "Aneh, mengapa ... mengapa aku harus kenal kalian"? jawab Jit-jit
ketus. Betapa pun ia berlagak, tidak urung suaranya rada gemetar.
"Sudahlah, untuk apa lagi berpura-pura,?jar si Kucing dengan
tertawa. "Umpama orang lain dapat kau kelabui, tidak mungkin aku
dan Sim Long dapat kau tipu. Bilakah pernah kau lihat ada sesuatu
urusan dapat mengelabui Sim Long"?
"Apa ... apa yang kau bicarakan, sungguh aku tidak paham"? kata
Jit-jit. "Apa benar kau minta kubongkar urusan ini"? tanya Miau-ji dengan
tertawa. Mendadak Jit-jit melengos dan berucap, "Orang semacam ini
sungguh membingungkan, Sing Hian ....?khirnya Sing Hian mendekat dan mengadang
di depan Miau-ji, katanya, "Him-heng, sudahlah jika dia tidak mau kenal ....?
"Haha, rupanya hendak kau bantu bicara bagi bakal paman
mertuamu"? Miau-ji berolok-olok dengan tergelak.
Muka Sing Hian menjadi merah, "Ah, aku ... aku ....?
"Haha, bilamana kau jadi menikahi keponakan perempuannya, itulah
baru lelucon besar,? seru Miau-ji.
Mending jika dia bicara urusan lain, demi menyinggung "si dia?, Sing
Hian menjadi marah, segera ia menjengek, "Hm, lelucon apa"
Maksudmu aku tidak setimpal mendapatkan dia"?
"Kau memang tidak setimpal,? kata Miau-ji.
"Mungkin engkau yang setimpal"? jengek Sing Hian pula dengan
gusar. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aku lebih-lebih tidak setimpal,? Miau-ji terbahak. "Mana si Kucing
macam diriku punya rezeki sebesar itu untuk mendapatkan si cantik
....? "Di depan nona caramu bicara hendaknya tahu aturan sedikit!?
bentak Sing Hian mendadak.
"E-eh, apakah kau ingin berkelahi membela dia"? tanya Miau-ji.
"Berkelahi juga berani,? sahut Sing Hian.
"O, kasihan, ditipu orang belum juga sadar,?jar si Kucing dengan
gegetun. Sampai pucat muka Sing Hian karena gusarnya, "Kau sendiri yang
perlu dikasihani, kaulah yang tertipu.?
"Tapi sedikitnya aku tidak sampai mengambil seorang lelaki sebagai
bini,? kata Miau-ji. Sing Hian jadi melengak, mendadak ia tertawa keras, "Hahaahh!
Orang ini sudah gila barangkali, masakah nona ini dibilang lelaki.?
Melihat bentuk samaran Ong Ling-hoa yang cantik molek itu, semua
orang juga merasa ucapan Him Miau-ji agak janggal, mungkin
kurang waras, malahan lantas ada yang menertawainya.
Namun tertawa Him Miau-ji sendiri lebih lantang daripada orang lain,
serunya, "Haha, kau bilang aku gila, memangnya kau minta kuberi
bukti padamu"? "Jika dapat kau buktikan, akan kuberi kepalaku,? kata Sing Hian.
"Aku tidak mau kepalamu, cukup bayar beberapa botol arak saja
....? sembari bicara, mendadak Miau-ji melompat ke sana, mendekati
"Ong Ling-hoa yang cantik??tu, ditariknya dada baju si dia sambil
berteriak, ?"Nah, boleh kau lihat dia lelaki atau perempuan"!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Brett??, seketika dada baju ?"Ong Ling-hoa? terobek sehingga dada
terbuka. Mendadak senyum khas Sim Long lenyap dari wajahnya. Him Miau-ji
juga melongo. Ternyata dada yang terpampang di depan mata itu adalah dada
orang perempuan, hal ini terbukti jelas dua "onde-onde,? yang
menghiasi dadanya yang cukup merangsang itu.
Dalam sekejap itu tidak cuma Sim Long dan Him Miau-ji saja yang
kaget dan bingung, bahkan Cu Jit-jit jauh lebih terperanjat daripada
mereka. Jelas-jelas orang itu adalah samaran Ong Ling-hoa, mengapa bisa
malah menjadi seorang perempuan.
Dengan mata kepala sendiri langsung ia menyaksikan Ong Ling-hoa
merias sendiri menjadi perempuan, hal ini tidak mungkin salah dan
keliru, mengapa sekarang bisa terjadi kekeliruan begini"
Apakah mungkin Ong Ling-hoa sendiri aslinya memang seorang
perempuan" Ah, tidak bisa, tidak mungkin. Senyumnya dan pandangannya yang
jalang, jelas bukan perempuan.
Apalagi secara langsung Cu Jit-jit pernah mengalami dipeluk dan
diraba oleh Ong Ling-hoa, semua itu takkan dilupakannya selama
hidup dan tidak mungkin salah, sebab perbuatan begitu tak mungkin
dapat dilakukan oleh seorang anak perempuan.
Tapi sekarang Ong Ling-hoa justru malah menjadi perempuan.
Keruan keadaan menjadi heboh, Jit-jit berseru kaget, Sim Long dan
Miau-ji melongo, Sing Hian menjadi gusar karena merasa dikibuli.
Di antara orang banyak ada yang heran dan geli, ada yang gusar,
ada yang tidak berani memandang dada yang telanjang itu, tapi
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
lebih banyak yang melotot, malahan ada yang mendesak maju agar
dapat melihat lebih jelas.
Suasana menjadi kacau, sebaliknya si "Ong Ling-hoa?, perempuan
itu lantas menangis dan berteriak, "O, kalian lelaki sebanyak ini
sengaja menganiaya seorang perempuan lemah, menganiaya
perempuan sakit seperti diriku ini ....?
Sing Hian terus menubruk maju dan mencengkeram leher baju Him
Miau-ji sambil berteriak dengan suara parau, "Katakan ....?
"Aku ... aku ....? si Kucing juga gelagapan.
Yang seorang marah, yang lain gugup, keduanya sama-sama tidak
sanggup bicara. Sukar bicara, tangan Sing Hian tidak tinggal diam. Sekaligus ia
genjot tubuh si Kucing beberapa kali.
Terpaksa Miau-ji manda dipukuli. Biarpun Sing Hian tidak
mengeluarkan tenaga dan tubuh Miau-ji juga cukup kekar, tapi
beberapa kali genjotan itu pun cukup membuatnya meringis.
"Pukulan bagus, hajaran baik!? banyak penonton ikut berkeplok.
Dengan sendirinya Miau-ji tidak dapat membalas, terpaksa ia minta
tolong, "Sim Long ken ... kenapa kau tinggal diam saja"?
Mendadak Sim Long melompat ke depan Jit-jit dan berkata, "Masa
kau biarkan si Kucing dipukuli begitu saja" Jangan lupa, dia pernah
menyelamatkan jiwamu dan ....?
Terpaksa Jit-jit berteriak, "Lepaskan dia, Sing Hian ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Jilid 22 Dalam keadaan begini, satu-satunya orang yang dapat
memerintahkan Sing Hian melepaskan si Kucing memang cuma Cu
Jit-jit saja. Sing Hian lantas lepas tangan, meski sudah memukul sekian kali,
rasa gusarnya belum lagi reda, dengan suara bengis ia berkata,
"Kucing busuk, jangan kau harap akan kusudahi urusan ini ....? lalu
ia berpaling kepada Cu Jit-jit dari bertanya, "Cara bagaimana akan
menyelesaikan keparat ini"?
"Lepaskan dia saja,?jar Cu Jit-jit dengan menghela napas.
Sing Hian jadi melengak, "Ap ... apa" Lepaskan dia"?
Semua orang juga merasa agak di luar dugaan, segera ada orang
membentak, "Tidak, tidak boleh bebaskan dia!?
"Sekali kubilang lepaskan dia, maka harus lepaskan dia,? kata Jit-jit.
"Sebab apa"? tanya Sing Hian.
"Sebab ... sebab ....? Jit-jit berpaling, terlihat sorot mata Sim Long
yang tajam dan wajah Him Miau-ji yang murung serta sikap gusar
orang banyak ingin bertindak terhadap si Kucing.
Mendadak ia mengentak kaki dan berteriak, "Ini, boleh kalian lihat
ini!? Lalu ia menanggalkan topi, membuka ikat rambut, mencopot baju
luar, semua itu dibuang ke lantai. Di tengah rasa tercengang orang


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

banyak, tertampaklah rambut Jit-jit yang panjang terurai dengan
pakaiannya yang singsat sehingga terlihat garis tubuhnya yang
bernas. Meski mukanya belum lagi berubah, tapi sekarang kecuali orang
buta, siapa pun pasti dapat melihat dia adalah seorang perempuan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kembali terjadi kegemparan, ada orang berteriak, "Hah, perempuan!
Kiranya lelaki ini juga samaran seorang perempuan!?
Lebih-lebih Sing Hian, ia jadi melongo dan terbelalak, ucapnya
dengan gelagapan, "He, ken ... kenapa engkau seorang
perempuan"? "Mengapa aku bukan perempuan"? jawab Jit-jit.
Sing Hian memandang "Ong Ling-hoa betina??tu, ?"Habis dia ....?
"Aku perempuan, dengan sendirinya dia lelaki,? tukas Jit-jit.
Semua orang tertawa, ada yang berteriak, "Haha, engkau
perempuan kan tidak lantas membuktikan dia harus lelaki"?
"Aku justru bilang dia lelaki,? teriak Jit-jit.
"Jelas-jelas dia perempuan, apa gunanya biarpun seratus kali kau
bilang dia lelaki"? kata orang banyak.
Jit-jit menggigit bibir, cemas dan gugup. "Jelas dia ... dia ....?
"Jika dia jelas ialah Ong Ling-hoa, mengapa bisa berubah menjadi
perempuan"? mendadak Sim Long ikut bicara dengan menyesal.
"Bila dia telah ditukar orang, kan seharusnya diketahui olehmu.
Masakah engkau sama sekali tidak tahu"?
"Aku ... aku justru tidak tahu ....? Jit-jit mengentak kaki pula.
Mendadak ia cengkeram perempuan ?"Ong Ling-hoa??tu dan
membentak, "Katakan, mengapa kau bisa berubah menjadi
perempuan"? "Aku memang orang perempuan,? jawab perempuan itu.
"Apakah ada orang menukar dia dengan dirimu"? tanya Jit-jit pula.
"Engkau selalu mendampingi diriku, mana bisa aku ditukar orang"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Masih belum mau mengaku terus terang"? bentak Jit-jit sambil
memuntir tangan perempuan itu. ?Ayo mengaku, cara bagaimana
Ong Ling-hoa ditukar dengan dirimu" Tidak lekas mengaku segera
kupatahkan tanganmu.? Perempuan itu menjerit kesakitan seperti babi hendak disembelih.
Sembilan di antara sepuluh orang perempuan pasti takut sakit.
Saking tak tahan, akhirnya perempuan itu berkata dengan menangis,
"Baik ... baik, akan kukatakan .... Semalam ....?
Belum lanjut ucapannya, terdengar suara desing angin dari
kerumunan orang banyak, tahu-tahu lima buah jarum berbisa
bersarang di pinggang perempuan itu.
Dia cuma sempat menjerit, lalu mata mendelik dan binasa. Sungguh
keji sekali senjata rahasia ini.
Kejut dan gusar Jit-jit, bentaknya, "Siapa itu" Siapa yang turun
tangan sekeji ini"? Him Miau-ji juga sudah bergerak, segera ia menerjang ke sana.
Tapi untuk mencari si pembunuh yang tidak kelihatan di tengah
orang banyak tentu saja sangat sulit, pada hakikatnya tidak ada
yang tahu dari arah mana jarum itu dihamburkan.
Seketika suasana menjadi kacau.
Jit-jit berjingkrak gusar, hanya Ko Siau-diong saja yang tetap
tertawa, sedikit pun tidak menghiraukan apa yang terjadi, sebaliknya
ia malah berucap dengan tertawa, "Nona juga tidak perlu cemas, toh
akhirnya urusan ini pasti akan menjadi terang, umpama sekarang
nona mati kelabakan juga tidak ada gunanya.?
"Ucapan saudara ini memang betul ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Belum lanjut perkataan Sim Long, Jit-jit lantas berteriak, "Kentut
busuk, biarpun aku mati kelabakan juga tidak ada sangkut pautnya
dengan kalian.? "Tapi ada sangkut pautnya denganku,? tiba-tiba seorang menukas
dengan tertawa. Waktu Jit-jit menoleh ke sana, dilihatnya yang bicara itu ialah si
pemilik restoran. Semula ia melengak, tapi segera menubruk ke
dalam pelukan orang sambil berteriak dan menangis, "O, Cihu
(kakak ipar, suami kakak), mereka sama menghina diriku ....?
Kiranya pemilik restoran ini ialah Samcihu (kakak ipar ketiga) Cu Jit-
jit, tokoh dunia persilatan daerah Tionggoan yang kaya raya dan
terkenal sebagai Liok-sian-to-cu (si Mahahartawan di Daratan) Hoan
Hun-yang. Perusahaannya tersebar di segenap pelosok daerah utara dan
selatan sungai besar, kepada Hoan Hun-yang, Cu Jit-jit telah
menitipkan harta warisan ayahnya dan dapat diambil depositonya itu
dengan tanda pengenal anting-anting yang telah diceritakan di
depan itu. Begitulah Jit-jit menangis manja di dalam rangkulan sang Cihu, inilah
sanak keluarga terdekat yang pernah dijumpainya selama sekian
bulan ini, sungguh dia ingin menumpahkan segenap unek-uneknya
kepada kakak iparnya itu.
"Ya, ya, kutahu, mereka menghinamu, akan kubela dirimu,? kata
Hoan Hun-yang suara lembut.
"Sim Long, dia ... dia ....? Jit-jit tidak sanggup melanjutkan.
"Ya, Sim Long adalah telur mahabusuk, jangan kita hiraukan dia,?
tukas Hoan Hun-yang sembari diam-diam mengedipi Sim Long, lalu
menuding Jit-jit dan menuding diri sendiri pula, maksudnya hendak
menyatakan agar nona ini boleh diserahkan saja padaku.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan tersenyum Sim Long mengangguk, ucapnya, "Urusan di sini
akan kuselesaikan.? Hoan Hun-yang lantas merangkul pundak Jit-jit dan diajak pergi,
katanya, "Orang-orang ini memang suka menghina orang, buat apa
kita tinggal lagi di sini, ayolah kita pergi saja.?
Begitulah seperti membujuk anak kecil, dapatlah Hoan Hun-yang
membawa pergi Cu Jit-jit.
Di tengah kekacauan orang lain tidak ada yang memerhatikan
mereka. Tapi ada seorang anggota Kay-pang lantas menyusulnya
dan bertanya, "Pang kami menyediakan kereta di sini, apakah Hoan-
tayhiap perlu pakai"?
"Ah, kau kenal padaku .... Baiklah, terpaksa bikin repot padamu,?
jawab Hoan Hun-yang dengan tertawa.
Anggota Kay-pang itu lantas bersuit, hanya sebentar saja dua
anggota Kay-pang yang lain telah datang dengan membawa sebuah
kereta dan seekor kuda. Dengan tertawa Hoan Hun-yang lantas berkata, "Jit-jit, boleh kau
naik kereta, aku sendiri menunggang kuda saja agar sepanjang jalan
dapat menjaga dirimu dengan lebih jelas.?
Padahal maksudnya cuma untuk menghindari menumpang bersama
dalam satu kereta saja. Maklumlah, antara suami kakak dan ipar
perempuan cantik memang perlu menghindari prasangka.
***** Dengan sendirinya si Kucing tidak dapat menemukan si pembunuh
tadi. Dengan lesu dia kembali ke barak bambu sambil mencaci maki,
"Keparat, pengecut yang cuma berani berbuat dengan main
sembunyi, bila kepergok olehku baru ... hmk ....?
"Jangan khawatir, pada suatu hari pasti akan kepergok olehmu,?
kata Sim Long dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tapi sama sekali aku tidak tahu siapa dia"?jar si Kucing.
"Masa tidak tahu"?
"Eh, jangan-jangan engkau sudah tahu"?
"Kecuali antek Ong Ling-hoa yang sengaja membunuh orang untuk
menutup mulutnya, siapa lagi"?
"Hah, masakah di tengah orang banyak ini juga terdapat antek Ong
Ling-hoa"? "Kan sudah kukatakan jangan meremehkan Ong Ling-hoa, bukan
mustahil di mana-mana sekarang sudah diselusupi oleh
begundalnya,?jar Sim Long dengan gegetun.
Si Kucing bicara dengan geregetan, "Pada suatu hari pasti akan
kubekuk kawanan tikus itu satu per satu, dan orang pertama yang
akan kusikat sekarang ialah Kim Put-hoan.?
Segera ia seret Kim Put-hoan ke depan, katanya dengan kagum,
"Dalam sekejap tadi ternyata Sim-heng telah menutuk lima tempat
Hiat-tonya.? "Keparat ini sangat licik dan licin, bukan mustahil dia akan kabur lagi
bila kita tidak bertindak lebih hati-hati,?jar Sim Long.
"Entah cara bagaimana kalian akan membereskan keparat ini"?
mendadak Ci Kong-tay ikut bicara.
"Jahanam ini sungguh mahabusuk,? kata Miau-ji, "bukan cuma kami
saja yang benci padanya, juga tokoh seperti Kiau-tayhiap .... He, ke
mana perginya Kiau Ngo dan Hoa Si-koh"?
"Karena gegabah sehingga mengalami kekalahan, dengan
perangainya yang keras itu tentu saja dia malu untuk tinggal di sini,
maka pada waktu kacau tadi diam-diam ia sudah pergi,? tutur Sim
Long. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tiba-tiba Ci Kong-tay berkata pula, "Sim-tayhiap, Co-tianglo kami
menjadi korban kejahatan orang she Kim ini, segenap anggota Kay-
pang kami sama berharap akan menuntut balas, apakah sekiranya
Sim-tayhiap tidak keberatan menyerahkan keparat ini kepada kami
untuk diadili menurut peraturan Pang kami"?
"Ya, seharusnya demikian, cuma ....?
"Apakah ada keberatan Sim-tayhiap"?
"Keberatan sih tidak ada, aku cuma ingin tanya dia dulu beberapa
hal.? "Jika begitu, supaya Sim-tayhiap dapat bertindak leluasa, biarkan
kami menyingkir lebih dulu,?jar Ci Kong-tay.
"Tidak perlu ....? kata Sim Long, mendadak ia menepuk Hiat-to Kim
Put-hoan dan segera bertanya, "Telah kau bawa ke mana nona she
Pek itu"? Dengan suara keras Kim Put-hoan menjawab, "Sim Long, ketahuilah,
meski Kim Put-hoan ini bukan manusia baik-baik, tapi juga bukan
lelaki mata keranjang sehingga mengincar seorang anak dara ....?
"Jika begitu, kenapa kau ....?
"Yang minta menculik nona Pek ialah Ong Ling-hoa, ke mana Ong
Ling-hoa membawa nona itu aku pun tidak tahu. Yang jelas keparat
Ong Ling-hoa itu pasti tidak bermaksud baik terhadapnya.?
"Hm, jika Ong Ling-hoa berada di sini, berani engkau memaki dia"?
jengek si Kucing. "Kenapa aku tidak berani, aku justru ingin menyembelih dia, cuma
sayang dia keburu ditolong oleh Cu Jit-jit.?
"Apa katamu" Jit-jit menolong dia"? si Kucing menegas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wahai Sim Long, kalau dibicarakan seharusnya engkau berterima
kasih padaku,? lalu Kim Put-hoan bercerita cara bagaimana Ong
Ling-hoa terluka dan dia bermaksud membunuhnya, tapi kebetulan
Cu Jit-jit muncul. Dengan sendirinya sama sekali dia tidak menceritakan
keserakahannya, tapi melukiskan dirinya sendiri sebagai orang yang
berbudi dan tentu juga Cu Jit-jit dicaci makinya habis-habisan.
Sim Long termenung sejenak, katanya kemudian, "Jika demikian,
jadi benar Ong Ling-hoa telah jatuh dalam cengkeraman Cu Jit-jit ....
Tapi mengapa mendadak dia berubah lagi menjadi seorang
perempuan, sungguh aku tidak mengerti.?
"Ya, Cu Jit-jit selalu menjaganya tanpa meninggalkan dia barang
sejengkal pun, sampai tidur pun mereka berdiam di dalam satu
kamar,? tutur si Kucing. Tapi mendadak ia berteriak, "Ah, betul!?
"Ada apa"? tanya Sim Long.
"Semalam Cu Jit-jit mengantarku ke jalan raya, hanya Ong Ling-hoa
saja yang ditinggalkan di sini,? tutur Miau-ji. "Tapi waktu itu juga
kulihat sendiri Jit-jit menutuk beberapa tempat Hiat-to
kelumpuhannya, kecuali ada orang lain yang menolong dia ....?
"Padahal tidak ada orang lain yang tahu Ong Ling-hoa berada dalam
cengkeraman Jit-jit,?jar Sim Long.
"Kecuali Kim Put-hoan,? kata Miau-ji.
Cepat Kim Put-hoan menyanggah, "Kalau bisa saat ini juga ingin
kubeset kulit keparat she Ong itu, mana bisa kubantu dia.?
"Siapa yang mau percaya kepada ocehanmu, harus kutanya Cu Jit-jit
.... Ah, kiranya nona Cu juga sudah pergi. Eh, Sim Long, mengapa
kau biarkan dia pergi"?
"Telah kuserahkan kepada Cihunya,? sahut Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika terjadi apa-apa lagi, lantas bagaimana"?jar Miau-ji.
"Pribadi Hoan Hun-yang masakah kau ragukan"? kata Sim Long
dengan tersenyum. "Tindak tanduk orang ini paling cermat dan hati-
hati, boleh dikatakan setitik air saja takkan bocor.?
"Haha, betul,? seru Miau-ji dengan tertawa. "Hari itu meski aku
sangat mendongkol padanya, tapi sebelum meraba jelas mengenai
diriku, dia tidak mau bergebrak denganku. Orang macam begini
pantas bisa kaya raya dan menjadi pengusaha besar.?
"Dan bila Cu Jit-jit kuserahkan padanya dengan sendirinya tidak
perlu khawatir lagi,? kata Sim Long.
"Orang semacam dia cara berjalannya pasti juga tidak cepat, jika
kita susul dia mungkin masih keburu,? kata Miau-ji.
Belum lagi Sim Long menanggapi, mendadak di tengah orang
banyak ada seorang memberi tahu, "Mereka sudah berangkat
dengan menumpang kereta, sukar disusul lagi.?
Miau-ji tertawa, "Hoan Hun-yang itu memang selalu menjaga gengsi
sebagai orang kaya, biarpun datang bersama kita, kereta selalu
tersedia menunggunya.? Sim Long menggeleng, "Tidak, bukan keretanya, dia bersamaku
langsung menuju ke sini .... Mungkin pihak Kay-pang yang
menyiapkan kereta baginya.?
Mendadak Ci Kong-tay menyela, "Menurut peraturan Pang kami
turun-temurun, selamanya kami tidak menyediakan kereta atau kuda
bagi siapa pun.? Sim Long termenung sejenak, mendadak serunya, "Wah, celaka!?
Jarang Miau-ji melihat perubahan sikap Sim Long seperti ini, ia pun
terkejut dan cepat bertanya, "Ada apa"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Di balik kejadian ini tentu ada sesuatu yang tidak beres,? kata Sim
Long. "Bisa jadi Ong Ling-hoa lagi ....?
"Kembali Ong Ling-hoa"? Miau-ji mengentak kaki.
"Apa pun juga harus lekas kita susul mereka,? seru Sim Long.
Segera Miau-ji mendorong Kim Put-hoan ke depan Ci Kong-tay
katanya, "Kuserahkan keparat ini kepadamu, harus kau jaga dengan
hati-hati agar jangan sampai kabur ....?
Belum habis ucapannya segera ia berlari pergi bersama Sim Long.
***** Saat itu Cu Jit-jit duduk di dalam kereta dengan pikiran kusut, ia
tidak habis mengerti mengapa Ong Ling-hoa bisa berubah menjadi
seorang perempuan, diam-diam ia pun gemas kepada Sim Long ....
Dengan menunggang kuda Hoan Hun-yang mengiring di samping
kereta, tubuhnya yang tegak dan gayanya yang menarik menambah
kegagahannya. "Samci sungguh besar rezekinya,? demikian Jit-jit membatin,
"sebaliknya aku ini memang gadis yang bernasib buruk, juga nona
yang linglung. Jelas Ong Ling-hoa sudah kubekuk, akhirnya dia
kabur lagi.?

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Didengarnya Hoan Hun-yang lagi berkata dengan tertawa, "Sekali ini
harus kau jenguk Samcimu. Waktu dia dengar kau tinggalkan rumah,
sedikitnya tiga hari dia tidak makan memikirkan dirimu.?
"Dia kan sudah tambah gemuk, kalau cuma puasa tiga hari saja kan
tidak menjadi soal, sebaliknya bisa bikin badannya agak langsing,?cap Jit-jit
dengan tertawa. "Betul juga, tapi jangan sampai ucapanmu ini didengar olehnya,?
kata Hoan Hun-yang dengan tertawa. "Saat ini dia paling pantang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mendengar kata si gemuk?, bila ada orang bilang dia gemuk,
mungkin orang itu bisa dilabraknya.?
Tiba-tiba ia menghela napas dan berkata pula, "Ai, sayang Pat-te
(adik kedelapan)...? "Kau pun tahu Pat-te"? tanya Jit-jit.
"Sim Long yang memberitahukan padaku,? tutur Hoan Hun-yang.
"Ai, anak sepintar itu justru .... Ai, semoga dia tidak mengalami nasib
buruk dan masih hidup sehat walafiat.?
Menyinggung adiknya si anak merah, seketika Jit-jit merasa sedih,
air mata lantas bercucuran .... Anak yang menyenangkan itu
sesungguhnya berada di mana"
"Apakah ayah sudah mengetahui urusan ini?"?? tanyanya dengan
sedih. "Masakah ada yang mau memberitahukan kepada beliau dan
membuatnya berduka"?jar Hoan Hun-yang.
"Ya, betul, memang jangan sampai beliau mengetahuinya,? kata Jit-
jit dengan menunduk. "Pada suatu hari, aku bersumpah pada suatu
hari tentu akan kutemukan Lopat (si kedelapan) kembali.?
Hoan Hun-yang termenung sejenak, mendadak ia tertawa, "Aha,
ingin kuberi tahukan kabar baik padamu, akhir-akhir ini nama Goko
(kakak kelima) jadi semakin menanjak, belum lama berselang ia
berjudi dengan orang di Tay-tong-hu, sekali menang berjumlah 50
laksa tahil perak, semua orang di Tay-tong-hu menjadi geger,
katanya kekayaan Tay-tong-hu telah digondol seluruhnya oleh Cu-
gokongcu. Lucunya Li-lotoa yang konyol dari Thay-hing-san itu
justru berani mengincar Goko di tengah jalan, tapi hasilnya dia
berbalik dihajar habis-habisan, bahkan kedua daun telinganya
dipotong oleh Goko, malahan dua ribu tahil emas simpanan Li-lotoa
di Thay-hing-san ikut dirampas oleh Goko. Dan beberapa hari yang
lalu ketika Samcimu berulang tahun, dia telah memberi kado
sepasang patung Kim-siu-sing (patung orang tua tanda panjang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
umur), tentu saja Samci kegirangan. Waktu kedua patung emas itu
ditimbang, ternyata persis dua ribu tahil.?
"Ah, aku sendiri sampai melupakan hari ulang tahun Samci,? kata
Jit-jit dengan menyesal. Dengan bersemangat Hoan Hun-yang bercerita pula, "Lalu Toakomu
....? Mendadak Jit-jit mendekap kuping dan berseru, "Sudahlah, jangan
kau bicara tentang dia lagi, dia selalu mujur, kalian semua bernasib
baik, hanya aku ... hanya aku saja yang selalu sial.?
"Kau salah,? kata Hoan Hun-yang dengan tertawa, "nama Cu-
jitsiocia kita akhir-akhir ini cukup terkenal di dunia Kangouw.
Sebelum kulihat dirimu sudah banyak kudengar mengenai dirimu.?
"Makanya lantas kau cari Sim Long untuk minta keterangan,
begitu"? "Aku cuma ....? "Hm, urusanku tidak ada sangkut pautnya dengan dia, selanjutnya
jangan kau tanya dia mengenai diriku. Dia ... dia ... pada hakikatnya
aku tidak kenal dia.? Hoan Hun-yang mengangkat pundak, "Baik, jika begitu ....?
Belum lanjut perkataannya, sekonyong-konyong kuda tunggangannya berjingkrak seperti kesetanan.
Keruan Hoan Hun-yang kaget, cepat ia pererat impitan kedua
kakinya. Tapi kuda itu lantas membedal seperti kesurupan setan
sambil berjingkrak dan meringkik, biarpun kepandaian menunggang
kuda Hoan Hun-yang sangat tinggi juga sukar mengatasinya.
Jit-jit juga terkejut, serunya, "He, Cihu ... Cihu ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Siapa tahu, baru saja dia berteriak, mendadak kereta ini juga
dilarikan secepat terbang ke depan.
Kejut dan gusar Jit-jit, bentaknya, "Hei, kusir ... kau ....?
Kusir yang berdandan pengemis itu melongok dari lubang jendela
kecil di depan, tanyanya dengan tertawa, "Ada apa, nona"?
"Apakah kau buta" Tunggu dulu, Cihuku ....?
Mendadak kusir itu berkata, "Cihumu salah makan obat, kuda ini pun
sama, orang gila dan kuda gila berada bersama, untuk apa
menunggu dia"? Keruan Jit-jit terkejut, "Apa katamu"?
Si kusir tertawa, "Haha, masa tidak kau kenal diriku lagi"?
"Sia ... siapa kau"? tanya Jit-jit.
"Silakan kau lihat sendiri siapa aku,? seru si kusir dengan tertawa.
Begitu dia mengusap wajahnya, sehelai kedok tipis tertanggal, siapa
lagi dia kalau bukan Ong Ling-hoa. Kembali Ong Ling-hoa.
Jit-jit kaget dan takut, teriaknya, "Hah, setan alas, kembali kau setan
iblis ini!? "Apakah kau kaget, nona Cu"? tanya Ong Ling-hoa dengan cengar-
cengir. Waktu Jit-jit melongok ke luar, bayangan Hoan Hun-yang dan
kudanya sudah tak tertampak lagi. Ia ingin membuka pintu kereta,
tapi meski ditarik-tarik tetap tak mau terbuka.
Ong Ling-hoa terbahak-bahak, "Haha, nona Cu, hendaknya tenang
sedikit, kereta ini dibuat secara khusus, tidak nanti dapat kau lari.?
"Setan jahat, biar kuadu jiwa denganmu!? teriak Jit-jit nekat, segera
ia menghantam jendela kecil itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tapi Ong Ling-hoa lantas menarik kepalanya sehingga pukulan Jit-jit
mengenai tempat kosong. Dan karena tangannya terjulur keluar jendela, segera Ong Ling-hoa
mencengkeram pergelangan tangannya.
Segera kedua kaki Jit-jit mendepak, namun kereta ini memang
buatan khusus, dinding kereta berlapis baja sehingga kaki Jit-jit
kesakitan sendiri. Di luar Ong Ling-hoa lantas cengar-cengir dan berkata, "Nona manis,
jangan bergerak, lukaku belum lagi sembuh, jangan menarik terlalu
keras.? "Kenapa kau tidak mati saja, paling baik kalau mati!? teriak Jit-jit.
"Eh, masakah tidak kau dengar pemeo yang mengatakan orang baik
panjang umur, manusia jahat hidup seribu tahun. Orang busuk
seperti diriku mana bisa mati begitu saja"?
Sekuatnya Jit-jit meronta, namun urat nadi pergelangan tangan
terpencet, lambat laun tubuh menjadi lemas.
Dirasakan Ong Ling-hoa terus menciumi tangannya malah sembari
berkata dengan tertawa, "Ehmm, alangkah putih tanganmu sungguh
halus dan harum ....? Tidak kepalang gusar Jit-jit, "Bangsat ... kau ....? mendadak
kepalanya ditumbukkan ke dinding kereta, seketika ia jatuh pingsan
.... Sementara itu Sim Long dan Him Miau-ji sedang mengejar secepat
terbang. Mendadak mereka mendengar suara ringkik kuda yang seram di
dalam hutan gelap sana. Kedua orang saling pandang sekejap, serentak mereka membelok ke
sana. Sesudah dekat, tertampak Hoan Hun-yang berdiri di sana
dengan napas terengah, di sampingnya rebah seekor kuda mati.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apakah yang terjadi, Hoan-heng"? tanya Sim Long cepat.
"Wah, celaka!? sahut Hun-yang.
"Celaka bagaimana, lekas ceritakan,? seru Miau-ji tak sabar.
"Apakah kalian melihat Jit-jit"? tanya Hoan Hun-yang malah.
"Aneh, bukankah dia bersamamu"? seru Miau-ji khawatir.
Hoan Hun-yang tidak bicara lagi, segera ia berlari ke arah tadi.
Miau-ji saling pandang sekejap dengan Sim Long, mereka tahu telah
terjadi sesuatu yang tidak enak lagi. Cepat mereka menyusul ke
sana, Miau-ji terus bertanya, "Sesungguhnya apa yang terjadi, di
mana nona Jit-jit"? Hun-yang tetap tidak bicara melainkan berlari terlebih cepat.
Terpaksa Sim Long berdua mengintil dengan sama cepatnya.
Ketiga orang sama berwajah kelam, lari mereka sama cepatnya,
namun di tengah malam dengan cahaya remang bintang di langit,
sepanjang jalan tidak ditemukan sesosok bayangan pun.
Tiba di suatu tempat, sekonyong-konyong terlihat sebuah kereta
terbalik di tepi jalan tanpa kuda penarik kereta.
Cepat Hun-yang memburu ke sana dan membuka pintu kereta.
Dengan sendirinya tiada sesuatu yang ditemukannya.
"Apakah kereta ini yang ditumpangi nona Cu"? tanya Miau-ji.
Hun-yang hanya mengentak kaki dan menghela napas, "Ai, aku
berdosa kepada ayahnya dan kepada Samcinya, juga ... juga
bersalah kepada kalian.? "Kiranya benar terjadi sesuatu"? Miau-ji menjadi kelabakan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"He, lihat apa ini"? seru Sim Long mendadak.
Ternyata di jok belakang kereta secarik kertas ditindih dengan batu.
Si Kucing menjemput kertas itu dan dibaca bersama, itulah tulisan
Ong Ling-hoa yang mengolok-olok Sim Long dan menyatakan si
nona cantik telah digondol olehnya.
"Kurang ajar! Kembali Ong Ling-hoa!? teriak Miau-ji dengan gemas.
Hoan Hun-yang juga geregetan, ucapnya, "Bangsat, sungguh hebat,
sampai aku pun tertipu.? "Ayo kita kejar!?jak Miau-ji.
Tapi Sim Long lantas berkata, "Dia membuang kereta dan pergi
dengan naik kuda, tujuannya supaya jejaknya sukar ditemukan.
Padahal orang ini banyak tipu akalnya, sarangnya terdapat di mana-
mana, ke mana kita dapat menemukan dia"?
"Jika begitu, apakah kita harus tinggal diam saja"? kata Miau-ji
dengan mendongkol. "Coba tunggu sebentar, biar kupikirkan, mungkin ada jalan yang
baik,? kata Sim Long, dirabanya dinding kereta itu, sampai lama
belum lagi bicara .... ***** Waktu Jit-jit siuman kembali, dirasakan kepala kedinginan. Ia coba
merabanya, kiranya kepalanya dikompres dengan sekantong air
dingin. Cepat ia lemparkan kantong itu dan melompat bangun.
Tapi baru saja setengah badan terangkat, terpaksa ia harus rebah
kembali. Kiranya dirasakan dirinya tidur di dalam selimut dengan telanjang
bulat, sekujur badan tiada sehelai benang pun. Sebaliknya tertampak
Ong Ling-hoa berdiri di samping sana dan sedang memandangnya
dengan kedua matanya yang jalang itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terpaksa Jit-jit menyusup lagi ke dalam selimut dan mencaci maki,
"Setan alas, anjing buduk .... Mana bajuku"?ng Ling-hoa terbahak-bahak,
"Hahahaha! Ada orang bilang padaku, cara terbaik menghadapi perempuan adalah
melepaskan bajunya hingga telanjang bulat. Hahaha, ternyata cara ini memang sangat
bagus.? Dengan muka merah Jit-jit memaki, "Bangsat, pada suatu hari pasti
akan ....? "Pasti akan kau beset kulitku begitu bukan"? tukas Ling-hoa dengan
tertawa. "Haha, ucapan begini sudah terlalu banyak kudengar
darimu. Sungguh aku pun ingin merasakan bagaimana rasanya kulit
dibeset olehmu, cuma sayang hari yang kau janjikan itu tidak pernah
kunjung tiba.? "Kau ... kau ....? saking gemas Jit-jit terus menangis tergerung-
gerung sambil membalik tubuh dan mendekap di atas bantal terus
memukuli dipan. Apa daya, kecuali menangis apa yang dapat diperbuatnya lagi"
Dengan cengar-cengir Ong Ling-hoa malah berseloroh, "Eh, jangan
terlalu tinggi mengangkat tanganmu, itu dia kelihatan!?
Jit-jit benar-benar tidak berani lagi mengangkat tangannya, khawatir
dadanya terbuka, cepat ia tarik selimut terlebih rapat.
"Ai, anak kasihan, untuk apa berbuat begitu"?jar Ling-hoa.
"Jika kau kasihan padaku hendaknya lekas kau bunuh diriku,? teriak
Jit-jit parau. "Mana aku tega membunuhmu,? kata Ling-hoa, "sedemikian baik
kuperlakukan dirimu ....?
"O, Tuhan, kau baik padaku"? jerit Jit-jit.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Masa kurang baik"?jar Ling-hoa dengan tertawa. "Coba kau ingat
kembali, sejak kukenal dirimu sampai sekarang, dalam hal apa aku
kurang baik padamu" Engkau selalu ingin memukul, bahkan
membunuhku, sebaliknya aku cuma ingin merabamu dengan
perlahan ....? Sembari bicara ia terus mendekat ke sana.
Serentak Jit-jit bangun dan membungkus tubuhnya erat-erat dengan
selimut serta meringkuk ke pojok tempat tidur, dilihatnya sorot mata
Ong Ling-hoa yang jalang itu, ia menjadi ketakutan sehingga lupa
menangis lagi. "Apa ... apa yang kau hendaki"? serunya parau.
"Apa yang kuhendaki" Haha, sudah tahu pura-pura tanya,? sahut
Ling-hoa dengan cengar-cengir.
"Berhenti!? teriak Jit-jit.
"Satu-satunya jalan bagimu untuk membuatku berhenti hanya jika
kau bangun dan merangkul diriku, kecuali jalan ini mungkin tidak
ada cara lain yang dapat membuatku berhenti,? kata Ling-hoa
dengan tertawa. ***** Dalam pada itu Sim Long sedang menyelidiki keadaan kereta yang
terbalik itu, setelah meraba-raba dinding kereta, mendadak ia
berseru, "Aha, ada jalannya.?
"Apa akalmu"? tanya Miau-ji cepat.
"Jika ingin kita temukan jejak Ong Ling-hoa kukira cuma ada satu
cara,? kata Sim Long. "Cara bagaimana"? tanya Miau-ji.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Yakni tunggu di sini,? jawab Sim Long.
Miau-ji jadi melengak, "Tunggu di sini" Masakah dia akan jatuh dari
langit. Memangnya Ong Ling-hoa begitu goblok dan mau antarkan
diri sendiri kepada kita"?
Sim Long tersenyum, "Coba kau raba kereta ini.?
Tanpa terasa Miau-ji dan Hun-yang terus meraba-raba dinding
kereta. "Adakah sesuatu keanehan yang dapat kau raba"? tanya Sim Long.
Hun-yang termenung sejenak, katanya kemudian, "Dinding kereta ini
terasa sedemikian keras dan berat, agaknya berlapis baja.?
"Betul, kereta ini memang buatan khusus,? kata Sim Long.
"Kalau buatan khusus lantas bagaimana"? tanya Miau-ji.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Untuk membuat sebuah kereta khusus begini tentu bukan
pekerjaan gampang, tidak nanti Ong Ling-hoa membuangnya begini
saja.? "O, maksudmu dia pasti akan balik lagi ke sini untuk membawa
pulang kereta ini"? tanya Miau-ji.
"Ya, begitulah,? kata Sim Long.
Miau-ji menggeleng. "Sekalipun kereta ini dibuat dengan emas juga
belum pasti Ong Ling-hoa mau menyerempet bahaya demi sebuah
kereta saja. Sekali ini kukira dugaanmu bisa meleset.?
"Justru dia tidak merasa balik ke sini akan menyerempet bahaya
maka dia pasti akan balik ke sini ....?
"Betul,? seru Hun-yang tiba-tiba, "menurut perhitungannya, tentu
dia mengira kita terus pergi mencarinya ke tempat lain setelah
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
membaca tulisan yang ditinggalkannya ini, dia pasti tidak
menyangka kita akan menunggunya di sini.?
Miau-ji lantas berkeplok juga, "Aha, memang betul! Cuma kukira dia
takkan datang lagi sendiri.?
"Tidak perlu dia sendiri, asalkan ada suruhannya yang datang untuk
membawa pulang keretanya ini, tentu kita dapat menemukan
jejaknya. Cara ini kan jauh lebih baik daripada kita mencarinya
secara ngawur"?jar Sim Long.
***** Dalam pada itu Ong Ling-hoa sudah berada di depan tempat tidur.
"Keparat, jika ... jika kau berani naik ke sini, segera kubunuh diri
dengan menggigit lidah sendiri,?ncam Jit-jit dengan gemetar.
"Engkau lebih suka mati daripada ....?
"Ya, aku lebih suka mati daripada terjamah oleh jarimu.?
"Masa begitu kau benci padaku"?
"Aku benci padamu, muak padamu.?
"Jika benar kau benci padaku, untuk itu harus kau jadi istriku.?
"Kentut busuk, masakah benci padamu justru harus menjadi istrimu,
omong kosong!? "Hahahaha!? Ling-hoa tertawa. "Rupanya kau belum paham.
Bagimu, satu-satunya jalan untuk mengatasi diriku tiada lain hanya
menjadi istriku. Setelah kau jadi istriku, selama hidup dapat kau
siksa diriku, dapat kau minta kuberi uang sebanyak-banyaknya
supaya dapat kau gunakan sesukamu, dapat kau perbudak diriku,
salah sedikit saja dapat kau marah padaku, macam-macam jalan
untuk melampiaskan bencimu padaku. Coba, betul tidak, kecuali
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
menjadi istriku, memangnya ada cara lain supaya dapat kau siksa
diriku"? Sungguh logika ajaib, sampai Cu Jit-jit juga melenggong, gemas dan
dongkol serta serbasalah pula.
"Nah, tampaknya kau setuju bukan" Mari ....? segera sebelah kaki
Ong Ling-hoa melangkah ke atas dipan.
"Turun!? bentak Jit-jit. "Jangan kau paksa diriku untuk mengadu
jiwa denganmu, jangan lupa, lukamu sendiri belum sembuh ....?
"Bisa mati di bawah bunga peoni, menjadi setan juga puas ....? kata
Ling-hoa dengan tertawa. Jit-jit menyurut lagi ke belakang. Meski diketahuinya luka Ong Ling-
hoa belum sembuh, tapi entah mengapa, ia menjadi takut bila
melihat anak muda itu dan tidak berani main kekerasan padanya.
Pandangan Ong Ling-hoa yang jalang itu seperti memancarkan
semacam daya pikat yang membuat hati setiap anak perempuan
merasa takut dan menyerah.
Tangan Ong Ling-hoa sudah mulai meraih selimut.
Pada saat inilah mendadak Cu Jit-jit bergelak tertawa malah.
Dalam keadaan demikian dia bisa tertawa, hal ini membuat Ong
Ling-hoa jadi terkejut, tanpa terasa ia berhenti menarik selimut.
Tertawa Cu Jit-jit sangat manis, juga agak misterius.
Tanpa terasa Ong Ling-hoa bertanya, "Apa yang kau tertawakan"?
"Kutertawai dirimu ini sungguh seorang tolol,? kata Jit-jit.
"Aku ini orang tolol"?ng Ling-hoa menegas. "Haha, selama
hidupku entah berapa banyak dimaki orang, segala kata kotor dan
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
keji pernah orang memaki padaku, tapi belum pernah ada orang
memaki diriku sebagai orang tolol.?
"Tapi engkau memang benar seorang tolol,? kata Jit-jit pula.
"Di mana ketololanku" Coba jelaskan.?
"Hihi, percuma engkau mengaku sebagai pemuda romantis,
nyatanya sama sekali tidak dapat memahami perasaan anak
perempuan.? "Oo"!?ng Ling-hoa jadi melengak.
"Masa tidak kau ketahui yang paling dibenci anak perempuan adalah
diperlakukan kasar oleh orang lelaki. Yang tidak disukainya adalah
lelaki yang tidak tahu kehendak anak perempuan. Jika engkau bukan
orang tolol, mengapa engkau sengaja bertindak hal-hal yang dibenci
oleh anak perempuan seperti ini"?
"Oo ... ai ....?ng Ling-hoa merasa serbabingung.
"Jika kau perlakukan diriku dengan halus dan lembut, bukan
mustahil sudah ... sudah lama aku ....? Jit-jit tersenyum dan
menunduk malu-malu. Suaranya lembut, senyumnya manis dengan malu-malu membawa
semacam daya pikat yang sukar dilawan.
Nyata, dalam keadaan kepepet dapat juga Jit-jit mengeluarkan
senjata orang perempuan yang paling lihai, yaitu merayu.
Ong Ling-hoa termenung sejenak, mendadak ia menampar muka
sendiri satu kali sambil berseru, "Ya, betul dan salah!?
"Betul dan salah apa"? tanya Jit-jit dengan tertawa.
"Memang betul perkataanmu, akulah yang salah,?jar Ling-hoa
dengan menyesal. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika begitu hendaknya kau duduk baik-baik di situ dan menemani
aku mengobrol,? kata Jit-jit dengan tersenyum manis.
"Baik, mengobrol apa"? tanya Ling-hoa.
Jit-jit mengerling genit, "Begini, cara bagaimana dapat kau lolos dari
cengkeramanku, coba ceritakan, sampai saat ini aku tidak habis
mengerti hal ini.? "Jika tidak kuceritakan, selamanya jangan harap kau mengerti,?jar
Ling-hoa dengan tertawa. "Makanya kutanya. Eh, apakah anak buahmu yang membantu
membebaskan dirimu"?
"Aku kan tertutuk sehingga tak bisa berkutik, juga dalam keadaan
terluka, jika tidak dibantu orang cara bagaimana dapat kukabur"?
"Tapi wajahmu sudah terias, aku pun tersamar, cara bagaimana
mereka mengenali dirimu. Kan tidak ada seorang pun yang tahu
bahwa engkau tertangkap olehku"?ng Ling-hoa tertawa, "Kau tahu, meski wajahku
tersamar, tapi selalu kuberi setitik tanda khusus pada wajahku. Dengan
sendirinya hal ini sudah kuberi tahukan kepada anak buahku, kalau tidak, dari
mana mereka dapat mengenali aku inilah bos mereka dalam
keadaan menyamar"? Diam-diam Jit-jit geregetan, tapi di mulut ia berucap dengan
tertawa, "Ah, engkau sungguh pintar dan cerdik, sama sekali tidak
kupikirkan hal itu.? "Mungkin waktu itu kau kira orang lain tidak dapat mengenali diriku,
padahal begitu kita berada di jalan raya, segera anak buahku tahu
siapa diriku. Di jalan raya itu sedikitnya ada belasan anak buahku.?
Tambah gemas Jit-jit, tapi tertawanya justru tambah genit, "Jika
mereka sudah mengenalimu, mengapa mereka tidak langsung turun
tangan menolongmu"? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Waktu itu keselamatanku masih berada dalam cengkeramanmu,
dengan sendirinya mereka tidak berani sembarangan bertindak. Tapi
sejak itu diam-diam lantas ada orang mengawasi gerak-gerikmu dan
menunggu kesempatan untuk berusaha membebaskan diriku.?
"Tak tersangka anak buahmu juga cukup lihai.?
"Di bawah panglima yang kuat dengan sendirinya tidak ada prajurit
yang lemah.? "Kesabaran mereka sungguh hebat sehingga sanggup menunggu
begitu lama.? "Mereka hanya menunggu ketika kau antar si Kucing keluar segera
mereka masuk ke sana. Agar tidak menarik perhatian dan demi
lancarnya pekerjaan, yang datang menolong diriku itu terdiri dari
orang perempuan seluruhnya, maka aku lantas memilih satu di
antaranya untuk menjadi tumbalku, setelah dapat bergerak, segera
kudandani dia sehingga serupa diriku.?
"Untuk itu kan diperlukan waktu yang cukup"?
"Ya, mereka juga khawatir kepergok olehmu, maka sebelumnya
sudah mengadakan persiapan di luar, mereka sengaja merintangimu,
sengaja mengulur waktu ....?
"Aah, ingat aku. Kedua lelaki yang berlagak salah mengenal diriku
pasti anak buahmu, mereka pura-pura salah mengenali orang karena
ingin mengulur waktu agar aku tidak cepat masuk ke kamar.
Kemudian di serambi aku pun bertemu dengan beberapa orang
perempuan yang mengangkut orang mati, tentu mereka itulah yang
masuk ke kamar untuk menolongmu. Sungguh kurang ajar, seorang
di antaranya malahan membuang ingusnya di bajuku.?
"Dan mayat di bawah kain putih itu ialah diriku,? sambung Ling-hoa
dengan tertawa. Jit-jit menghela napas, "Ai, cara kerja kalian sungguh sangat rapi.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Terima kasih,? sahut Ling-hoa.
"Tapi aku tetap tidak mengerti, setelah kau bebas, mengapa kalian
tidak turun tangan kepadaku" Mengapa sengaja meninggalkan
seorang tumbal di sana, tidakkah hal ini terlalu berlebihan"?
"Waktu itu untuk apa kuturun tangan padamu" Kan tidak
mendatangkan manfaat bagiku"?
"Tapi perbuatan kalian sekarang ini ada manfaat apa"?
"Jika kami mengganggu dirimu waktu itu, tentu berarti
menghentikan rencanamu mengerjai Sim Long, hal ini boleh
dikatakan ada rugi dan tiada untungnya bagiku. Sebab itulah cara
yang paling baik adalah mengelabui dirimu.?
"Sungguh lihai kau,? kata Jit-jit.
"Dan anak perempuan yang beruntung ialah menjadi istri seorang
lelaki lihai, dengan demikian selama hidupnya dia pasti takkan dihina
dan dianiaya orang,?cap Ling-hoa dengan tertawa.
Jit-jit berkedip-kedip, "Ehm, betul juga ucapanmu. Cuma ... cuma
masih ada sesuatu aku merasa tidak paham.?
"Sesuatu apa" Coba katakan.?
"Setelah menyamar, tanda apa yang kau tinggalkan pada wajahmu.?ng Ling-hoa
berpikir sejenak, lalu berkata dengan tertawa, "Coba kau lihat apakah ada
sesuatu ciri khas pada wajahku"?
"Tampaknya ti ... tidak ada,? kata Jit-jit.
"Coba periksa lebih teliti,? Ling-hoa mendekatkan mukanya.
"Hidungmu mancung, matamu besar ... mulutmu .... Ah, betul, dapat
kulihat di sini. Apakah maksudmu tahi lalat di ujung mulutmu ini"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, betapa aku merias mukaku pasti terdapat tahi lalat ini,? kata
Ling-hoa. "Tapi banyak orang di dunia ini mempunyai tahi lalat semacam ini,
cara bagaimana anak buahmu akan mengenali dirimu"?
"Dengan sendirinya karena mereka sudah lama terlatih, mereka
ingat jelas letak dan besar tahi lalat ini, jika kutambahi lagi dengan
isyarat mata, kan terlalu goblok bilamana tetap tidak mengenali
diriku.? Jit-jit menatap tajam tahi lalat orang, katanya kemudian, "Sungguh
tak tersangka engkau mau memberitahukan rahasia ini kepadaku.?
"Memangnya kau gembira" Kukira jangan keburu gembira dulu,
seharusnya engkau merasa susah.?
"Merasa susah" Sebab apa"? Jit-jit terbelalak.
"Bilamana ada kesempatan kabur bagimu, apakah mungkin kuberi
tahukan rahasia ini kepadamu"?
"Jika engkau sedemikian lembut padaku, sekalipun kau suruh
kupergi juga aku tidak mau, apa lagi kabur"?
Sedapatnya Jit-jit tertawa manis, namun toh tetap kelihatan tertawa
yang dibuat-buat. "Apakah benar ucapanmu"? dengan tertawa Ling-hoa menegas.
"Tentu saja benar. Aku ... aku sudah kecewa terhadap Sim Long,
hatiku sudah luka, padahal di dunia ini selain Sim Long saja, lelaki
mana lagi yang dapat membandingi dirimu.?
"Jika demikian, mari, biar kucium dulu,? sembari tertawa Ong Ling-
hoa lantas menubruk ke atas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Seketika air muka Jit-jit berubah lagi, tapi sedapatnya ia berlagak
tenang dan berseru, "Eh, coba, kenapa engkau jadi terburu-buru
begini, kan asyik lagi mengobrol ....?ng Ling-hoa menengadah dan tergelak,
"Haha, nona manis, jangan main sandiwara lagi, kan tolol bilamana tidak dapat
kuraba isi hatimu ....? "Aku ... aku sungguh ....?
"Jika kau sungguh hati, saat ini juga ingin kubuktikan,? sambil bicara
ia terus menubruk maju dan merangkul Cu Jit-jit dengan terkekeh-
kekeh. "Sudah kupahami sekarang, terhadap anak perempuan
seperti dirimu hanya cara inilah yang paling tepat ....?
***** Dalam pada itu Sim Long, Him Miau-ji dan Hoan Hun-yang bertiga
sedang bersembunyi di tempat gelap di sekitar kereta yang terbalik
itu. Malam sudah larut, meski hujan sudah berhenti, hawa terasa
semakin dingin. Berulang Miau-ji mengangkat buli-buli dan menenggak araknya,
Hoan Hun-yang juga merasa tidak sabar lagi sambil memandangi
cuaca malam yang kelam. Hanya Sim Long saja yang tetap tenang.
Akhirnya Miau-ji tidak tahan dan berkata, "Menurut dugaanku,
mereka belum tentu datang kemari.?
"Datang, pasti datang,? kata Sim Long.
"Sungguh aku sangat kagum kepada pendirianmu yang teguh,
bilamana engkau sudah memastikan sesuatu, rasanya tidak ada
urusan lain yang dapat menggoyahkan keyakinanmu .... Tapi
bilamana aku menjadi Ong Ling-hoa, tentu aku takkan kembali ke
sini untuk mengambil kereta ini ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Belum habis ucapannya, mendadak terdengar suara orang
berkumandang dari jauh. "Aha, itu dia datang,? seru Miau-ji.
Waktu Sim Long dan Hoan Hun-yang pasang kuping, diketahuilah
pendatang pasti tidak cuma dua-tiga orang saja, malahan terselip
juga derap kaki kuda. Di tengah malam sunyi suara mereka
kedengaran cukup menusuk telinga.
Miau-ji mulai menggosok kepalan dengan penuh semangat, ucapnya
dengan tertawa, "Sim Long memang tidak malu sebagai Sim Long,
setiap perhitungannya tidak pernah meleset.?
Namun wajah Sim Long kelihatan prihatin, gumamnya, "Cepat amat
kedatangan mereka, sungguh tidak nyana ....?
"Jelas sebelumnya telah kau perhitungkan kedatangan mereka,
mengapa kau bilang tidak nyana"?
"Aku cuma heran mereka datang secepat ini,? kata Sim Long.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Memangnya kenapa"? tanya Miau-ji.
"Rapat besar Kay-pang belum bubar, di sini adalah jalan yang harus
dilalui oleh para pengikut rapat itu, jika mereka harus datang ke sini
tentu dilakukan setelah rapat bubar .... Umpama datang lebih dini
juga tidak perlu ribut begitu seperti tidak takut diketahui orang.?
Miau-ji melenggong, tapi segera berkata dengan tertawa, "Ah, tentu
kawanan anjing itu merasa mempunyai majikan yang kuat, dengan
sendirinya mereka tidak takut terhadap orang lain. Betul tidak, Hoan-
heng"? "Kukira ....? Belum sempat Hoan Hun-yang menanggapi, rombongan orang itu
sudah mendekat, mereka terdiri dari dua orang dan dua ekor kuda.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Beramai-ramai lantas menegakkan kereta yang roboh itu, kuda
dipasang pada sabuk penarik, lalu memeriksa keadaan kereta.
Seorang di antaranya berkata dengan tertawa, "Bos memang tidak
malu sebagai bos, beliau benar-benar sangat hebat. Setiap
perhitungan beliau selalu terbukti seperti dilihatnya sendiri saja.?
"Memang, setiap perhitungan bos kita melebihi siasat perang
panglima mana pun, selalu tepat dan jitu,? sahut kawannya.
"Malahan beliau tidak perlu pusing dan banyak bekerja, cukup
tinggal di rumah dan bermain dengan anak dara itu dan segala
sesuatu telah berlangsung dengan beres tanpa meleset sedikit pun.?
Begitulah kelima orang itu bekerja dengan riang gembira, lalu kereta
itu dihalau pergi, sama sekali tidak memerhatikan keadaan di sekitar
situ. "Lekas kita kejar mereka,? segera Miau-ji hendak bergerak.
Tapi Sim Long lantas menariknya dan mendesis, "Tidak, kita tidak
mengejar mereka.? Miau-ji menjadi heran, "Kita menunggu dengan susah payah,
memangnya untuk apa" Setelah mereka muncul, kenapa kita tidak
jadi menguntitnya" Se ... sebenarnya apa kehendakmu"?
"Urusan menguntit dan menyelidiki musuh boleh serahkan saja
kepada Hoan-heng,? kata Sim Long.
"Dan engkau dan aku"? tanya Miau-ji dengan terbelalak.
"Kita harus mendatangi tempat rapat Kay-pang lebih dulu, bilamana
tidak salah dugaanku, di sana mungkin telah terjadi sesuatu yang
mengejutkan,? tutur Sim Long.
"Masa ... masa betul begitu" ....?
"Hendaknya Hoan-heng menguntit kereta tadi, setiba di tempat
janganlah sembarang bertindak, sebaiknya putar balik ke sini, nanti
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
kita berkumpul lagi untuk berunding lebih lanjut,? kata Sim Long
dengan suara tertahan. "Kutahu, Sim-heng tidak perlu khawatir,? jawab Hun-yang.
***** Di tengah malam musim dingin, bau harum arak tersiar terlebih jauh
daripada bau harum apa pun. Sebelum tiba di tempat rapat Kay-
pang, hidung Sim Long dan Miau-ji sudah mengendus bau arak yang
menusuk hidung. Tanpa terasa Miau-ji meraba buli-buli araknya, ucapnya, "Kawanan
jembel ini biasanya kelihatan hidup miskin dan serbahemat, tapi
pada waktu menjamu tamu ternyata cukup royal.?
"Mencium bau arak, kau jadi mengiler bukan"? kata Sim Long
dengan tertawa. "Tapi menurut pendapatku, arak dalam pesta sana
sebaiknya kita jangan ikut minum.?
"Tidak ikut minum, memangnya kenapa"? tanya si Kucing.
Sim Long menghela napas dan tidak bicara lagi tapi dia berlari
terlebih cepat. Hanya sebentar saja tertampaklah barak bambu yang
sederhana itu dengan cahaya obor yang terang, bayangan orang
tampak berjubel di dalam barak, agaknya sama berduduk dengan
tenang. "Lihat itu, mana ada sesuatu, bukankah semuanya asyik duduk
minum arak"?jar Miau-ji dengan tertawa.
"Apa betul"? kata Sim Long.
"Jika terjadi apa-apa kan seharusnya mereka ....? belum lanjut
ucapan si Kucing, ia jadi melenggong sendiri, sebab dari jauh kini
dilihatnya keadaan agak tidak beres.
Meski orang-orang itu tampak duduk tenang di dalam barak, tapi
suasana terlalu sunyi dan menimbulkan rasa seram. Beratus orang
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
duduk di situ tanpa mengeluarkan suara, orang yang tidak minum
arak saja tidak mungkin berdiam begitu, apalagi orang yang telah
menenggak arak. Kesunyian yang aneh ini telah memberi alamat yang tidak enak.
Miau-ji tidak tahan, dengan cepat ia melompat ke sana dan
menerjang ke dalam barak, apa yang terlihat membuatnya
terkesima. Ribuan orang yang berada di barak yang mengelilingi tanah lapang
di tengah ini tampaknya benar telah berubah menjadi orang mati.
Ada yang menggeletak dengan mulut berbuih, ada yang mendekap
di meja dan tidak sadar, hidangan di atas meja belum banyak yang
termakan, tapi cawan dan botol arak tampak berserakan.
Orang-orang ini apakah mabuk seluruhnya"
Setelah tercengang sejenak, Miau-ji lantas mengangkat tubuh
seorang dan memeriksa napasnya, air muka si Kucing berubah,
serunya, "Hah, keracunan!?
"Ternyata cocok dengan dugaanku, ada racun dalam arak,? kata Sim
Long. "Setiap orang yang hadir di sini adalah kawakan Kangouw, mereka
juga terperangkap"?jar Miau-ji dengan gegetun.
"Dalam keadaan gembira ria tadi, siapa yang tidak ingin minum dua-
tiga cawan untuk menambah semarak pesta ini, siapa lagi yang
curiga dan perlu memeriksa arak di dalam botol"?jar Sim Long.
Di bawah cahaya obor yang bergoyang tertiup angin itu terlihat
wajah orang-orang yang sudah tak bernyawa ini sama pucat pasi
dengan kulit muka berkerut, keadaannya sangat menyedihkan dan
juga mengerikan. "He, lihat, baju orang-orang ini sama terbuka,? mendadak Miau-ji
berteriak. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tanpa bicara Sim Long mendekati beberapa orang itu dan meraba
badan mereka, saku mereka ternyata sudah kosong tanpa isi serupa
habis dirampok orang habis-habisan.
"Sudah membunuh orang, merampas juga harta bendanya, keji
amat!? gerutu Miau-ji dengan gemas.
"Makan orang tanpa menumpahkan tulangnya, inilah kebiasaan
perbuatan Ong Ling-hoa,? kata Sim Long.
"Kau kira orang-orang ini dapat ... dapat diselamatkan tidak"? tanya
si Kucing. "Jika ada obat penawar yang jitu, dengan sendirinya mereka dapat
tertolong, tapi apa mau dikatakan lagi, kita sama sekali tidak tahu
racun apa yang diminum mereka.?
Kedua orang menjadi serbasusah berdiri di tengah ribuan orang
yang keracunan dengan wajah yang mengerikan ini.
Sekonyong-konyong mereka merasakan di tengah orang-orang yang
mendelik menanti ajal ini masih ada sepasang mata yang terpentang
lebar seperti lagi menatap mereka.
Serentak kedua orang sama memburu ke sana. Itulah mata yang
melotot penuh rasa dendam, biji matanya seperti mau melompat
keluar dari kelopak matanya.
"He, Ci Kong-tay!? seru Miau-ji.
Ternyata Ci Kong-tay tidak keracunan melainkan Hiat-to tertutuk
sehingga tubuh tidak bisa berkutik, mukanya yang burik tampak
berkilau. Mulutnya tidak berbau arak, jelas setetes arak pun tidak
diminumnya. Jika demikian apa yang terjadi di sini pasti telah
disaksikan seluruhnya. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Rupanya tidak minum arak juga ada faedahnya,?cap Miau-ji
dengan gegetun. "Sesungguhnya apa yang terjadi di sini, tanya dia
tentu segalanya akan menjadi jelas.?
Dalam pada itu Sim Long telah membuka Hiat-to Ci Kong-tay yang
tertutuk. Cepat Ci Kong-tay merangkak bangun dan melemaskan
otot tulang tangan dan kakinya.
"Bagaimana ....? "Cayhe baik-baik saja, terima kasih atas perhatian kalian ....?
begitulah Ci Kong-tay telah menyambut ucapan Sim Long, berbareng
itu mendadak berpuluh bintik tajam menyambar dari tangannya ke
arah Sim Long, menyusul ia pun menubruk maju seperti orang kalap.
Ci Kong-tay berjuluk "mata uang berhamburan memenuhi bumi?,
selain menggambarkan mukanya yang burikan juga melukiskan
kemahirannya menghamburkan senjata rahasia serupa hujan
memenuhi bumi. Sekarang berpuluh biji mata uang dihamburkan dengan cepat dan
jitu serta di luar dugaan pula, bila orang lain mustahil mampu
menghindar. Namun Sim Long tetap Sim Long.
Di tengah jerit kaget Miau-ji, serentak Sim Long meloncat ke atas,
betapa cepat sambaran senjata rahasia musuh tetap tidak secepat
gerak tubuhnya. Hujan Kim-ci-piau (senjata rahasia mata uang) itu
tiada satu pun menyentuh tubuhnya.
Secepat kilat Him Miau-ji juga menyelinap ke belakang Ci Kong-tay,
sekaligus ia pegang kedua tangan tokoh Kay-pang itu dan ditelikung
ke belakang. Seketika Ci Kong-tay tak bisa berkutik lagi, tapi ia lantas mencaci
maki, "Keparat she Sim, kuanggap dirimu ini seorang kesatria sejati,
siapa tahu sebenarnya engkau ini manusia berhati binatang ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kau sendiri binatang,? bentak Miau-ji dengan gusar. "Sim Long
telah menolong jiwamu, sebaliknya kau balas air susu dengan tuba
dan bermaksud menyergapnya secara keji, apakah perbuatanmu ini
tidak lebih rendah daripada binatang"?
Ci Kong-tay meraung, "Sim Long bintang kau pun binatang! Boleh
kalian bunuh saja diriku, aku memang tidak ingin hidup lagi, masa
aku takut kalian membunuhku untuk membungkam mulut saksi
hidup.? "Orang ini sudah gila barangkali, sembarang mengaco-belo,? teriak
Miau-ji dengan gusar. Dengan tenang Sim Long bertanya, "Ci Kong-tay, coba katakan
kenapa engkau menuduh kami hendak membunuhmu untuk
membungkam mulut saksi hidup"?
"Kay-pang kami memandang dirimu sebagai kawan, siapa tahu kau
taruh racun di dalam arak sehingga beribu kawan yang hadir di sini
kau celakai, malahan secara keji kalian merampok harta benda
mereka,? teriak Ci Kong-tay dengan suara parau.
Muka Miau-ji merah padam saking gusarnya, "Kentut busuk! Siapa
bilang kami menaruh racun, siapa bilang kami merampok" ....?
"Kau dan Sim Long yang turun tangan secara terang-terangan,
memangnya hendak kau kelabui mataku"? bentak Ci Kong-tay.
Saking gemas sebelah tangan Miau-ji lantas menggampar. Tapi Sim
Long keburu mencegahnya. Dengan tetap sabar Sim Long berkata pula, "Kenapa tidak kau
pikirkan, jika benar kami yang turun tangan keji, untuk apa kami
kembali lagi ke sini"?
"Hm, kutahu kalian kembali ke sini hanya ingin tahu apakah orang-
orang ini sudah mati seluruhnya atau belum,? jengek Ci Kong-tay.
"Kalau tidak, bila perbuatanmu yang rendah ini sampai tersiar,
apakah selanjutnya kalian dapat tancap kaki lagi di dunia Kangouw"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long saling pandang sekejap dengan Him Miau-ji, keduanya
sama-sama merasa ngeri akan kekejian tipu muslihat Ong Ling-hoa.
Jelas ia sendiri yang berbuat jahat, tapi sengaja menyuruh orang
menyamar sebagai Sim Long dan Him Miau-ji agar orang salah
sangka terhadap Sim Long berdua.
Dalam keadaan demikian, biarpun Sim Long dan si Kucing punya
seratus buah mulut juga sukar membela diri, apalagi kini ada saksi
hidup yang melihat perbuatan mereka itu. Untuk menghilangkan
salah sangka itu jalan paling baik bagi Sim Long adalah membunuh
Ci Kong-tay. Tapi bila Ci Kong-tay dibunuh, rasanya tiada untung
dan malah ada ruginya. Apalagi mereka juga tidak mungkin bertindak sekeji ini.
Begitulah kedua, orang saling pandang dengan bingung.
Dengan suara serak Ci Kong-tay lantas berteriak pula, "Nah, apa
yang kalian tunggu lagi, lekas bunuhlah diriku.?
"Kau maha dungu, aku memang ingin membinasakanmu dan habis
perkara,?cap Miau-ji dengan gemas.
"Jika begitu, mengapa tidak lekas turun tangan,? tantang Ci Kong-
tay sambil menyeringai. "Aku ... aku ....? Miau-ji menjadi gelagapan saking dongkolnya,
mendadak ia mengentak kaki dan memaki, "Dasar bangsat Ong
Ling-hoa itu.? Sim Long juga cuma menggeleng kepala saja dan tidak tahu apa
yang mesti diperbuatnya. Pada saat itulah sekonyong-konyong terdengar derap kaki kuda yang
ramai, tiga penunggang kuda datang dengan cepat, hanya sekejap
saja sudah sampai di depan barak, serentak melompat turun tiga
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
lelaki berbaju hitam, semuanya membawa poci tembaga ukuran
besar. "Siapa itu"? bentak Miau-ji.
Ketiga lelaki itu memandang Sim Long sekejap, lalu memandang
Miau-ji pula, tanpa memperlihatkan sesuatu perasaan mereka
berkata, "Kongcu kami mengetahui di sini ada orang keracunan,
kami disuruh datang memberi pertolongan.?
"Kongcu kalian" Apakah Ong Ling-hoa"? seru Miau-ji.
"Betul,? jawab salah seorang dengan tak acuh.
"Bangsat, masih juga berani datang kemari!? teriak Miau-ji dan
segera hendak melabrak ketiga orang itu.
Tapi lagi-lagi Sim Long menahannya dan berkata, "Nanti dulu!?
Melihat orang yang menggeletak keracunan sedemikian banyaknya,
bila dia main kekerasan, lalu siapa yang akan menolong mereka"
Terpaksa Miau-ji mengertak gigi dan menahan diri.
Dengan sorot mata tajam Sim Long lantas tanya ketiga orang itu,
"Dari mana Kongcu kalian mengetahui di sini ada orang keracunan"?
"Kongcu kami memang sudah mengkhawatirkan ada manusia berhati
binatang diam-diam main gila dan turun tangan keji di sini, maka
sebelumnya kami sudah disuruh mengawasi keadaan tempat ini,?
jawab salah seorang itu. "Kentut busuk! Kau ... kau ....? Miau-ji meraung murka.
"Menolong orang harus cepat, kalian sengaja merintangi dan
mengulur waktu, jangan-jangan kalian ingin menyaksikan kematian
kesatria sebanyak ini"? kata orang pertama tadi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ci Kong-tay juga lantas berteriak, "O, Sim Long dan Him Miau-ji,
kumohon sukalah kalian mengampuni orang-orang ini. Mereka sama
berkeluarga dan punya anak istri, apakah kalian tidak kasihan ....?
Miau-ji sangat gelisah, ia tahu bilamana orang-orang ini ditolong dan
siuman, tentu mereka akan membenci Sim Long dan dirinya, urusan
tentu juga sukar dijelaskan lagi. Ia tahu Ong Ling-hoa sengaja


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hendak menista mereka dengan memperalat mulut orang-orang ini
untuk menyebarkan nama busuk mereka.
Sebaliknya ia juga tidak dapat merintangi ketiga orang ini menolong
ribuan orang yang keracunan ini. Sungguh tindakan Ong Ling-hoa ini
jauh lebih lihai daripada membunuh semua orang ini.
Didengarnya Sim Long lagi berkata, "Baiklah, boleh lekas kalian
menolong mereka.? "Dan kita" ....? teriak Miau-ji dengan parau.
"Kita terpaksa harus angkat kaki,?cap Sim Long.
"Angkat kaki"? Miau-ji menegas.
Sim Long tersenyum pedih, katanya, "Jika saat ini kita tidak angkat
kaki, sebentar bila orang banyak siuman, tentu akan timbul
kesulitan. Tatkala mana mungkin sukar lagi bagi kita untuk angkat
kaki.? Ketiga lelaki kekar itu tampak senang, segera mereka mencekoki air
di dalam poci kepada orang-orang yang keracunan itu satu per satu.
Pada saat itu juga diam-diam Sim Long dan Miau-ji lantas
mengeluyur pergi. Terdengar suara caci maki Ci Kong-tay masih
bergema di belakang mereka.
Dengan sedih Miau-ji berkata, "Kita pergi begini saja, bukankah
seterusnya kita harus menanggung tuduhan jahat ini dan sukar
dicuci bersih lagi. Aku ... aku lebih suka mati daripada ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Mati tidak menjadi soal bagi kita, tapi dapatkah kau biarkan orang-
orang itu pun mati tanpa tertolong"?jar Sim Long.
Gemertuk gigi Miau-ji saking gemasnya. "Bangsat Ong Ling-hoa, dia
tahu Kay-pang tidak dapat lagi diperalat olehnya, maka
digunakannya lagi akal keji ini. Dia telah merampas segala milik
mereka, tapi sengaja menyelamatkan jiwa mereka, tujuannya
supaya mereka menuntut balas pada kita berdua. Nyata siapa saja
dan setiap kesempatan yang dapat diperalat olehnya selalu tak disia-
siakannya.? "Kalau bicara tentang kekejaman, orang ini sungguh diakui tidak ada
bandingannya di dunia,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Tampaknya biarpun Koay-lok-ong juga belum pasti dapat melebihi
dia.? Miau-ji kurang senang. "Ai, keadaan sudah runyam begini, ternyata
engkau masih bisa tertawa.?
"Jangan khawatir, biarpun kita sudah kalah selangkah, tapi ada juga
urusan lain dia kalah selangkah daripada kita. Dan langkah ini justru
langkah kematiannya.? "Langkah apa"? tanya Miau-ji bingung.
"Apa pun juga seharusnya dia tidak boleh memperlihatkan ekornya.?
"Ekor apa"? "Kereta itu adalah ekornya. Dengan memegangi ekornya tentu dapat
kita temukan dia, bila kita dapat menemukan dia, tentu dapat kita
merenggut nyawanya. Biarpun dia menang seribu kali daripada kita
juga sukar menambal kekalahannya yang satu kali ini.?
"Wah, jika begitu ayolah lekas kita menyusul Hoan Hun-yang untuk
memegang ekornya itu,? seru Miau-ji.
"Ekor itu tidak perlu lagi kita pegang,?jar Sim Long dengan
tersenyum. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kenapa"? Miau-ji merasa bingung lagi.
"Sebab Ong Ling-hoa masih mempunyai ekor lain di sini.?
"Di sini" Di mana"? tanya Miau-ji.
"Mari ikut padaku.? Segera Sim Long mendahului mengitar ke belakang barak,
mendekati tempat tambatan kuda.
"Apakah maksudmu hendak menunggu kembalinya ketiga orang itu
dan diam-diam kita mengintilnya"? tanya Miau-ji dengan suara
tertahan. "Ketiga orang itu pasti akan tinggal lama di sini, jika kita menunggu
mereka kan lebih cepat bila kita mencari Hoan Hun-yang saja.
Apalagi ketiga orang ini tentu juga curiga kemungkinan akan
penguntitan kita.? "Jika begitu, lantas ... lantas di mana ekor yang kau maksudkan"?
"Di sini, lihat saja,?cap Sim Long sambil mengayun sebelah
tangannya. Terdengar suara mendesing, dua biji batu kecil telah
disambitkan. Batu pertama tepat mengenai tali kendali salah seekor kuda, batu
kedua mengenai pantat kuda dengan jitu.
Kuda itu kaget dan meringkik kesakitan, lalu membedal ke sana.
Ketiga lelaki di dalam barak mencaci maki, disangkanya kudanya
yang nakal. Mereka tidak menduga kuda itu telah dikerjai Sim Long,
maka cuma mencaci maki dan sibuk menolong orang, tiada seorang
pun yang mengejar kuda. "Kuda inilah ekor Ong Ling-hoa, ayo kita kejar"? desis Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Miau-ji masih juga heran, sedangkan Sim Long lantas melayang ke
arah kuda secepat terbang. Terpaksa Miau-ji ikut lari ke sana.
Sesudah berada di belakang kuda lepas tadi barulah ia menyadari
duduknya perkara, "Ah, betul, sifat kuda hafal jalan. Kuda lepas ini
pasti akan lari pulang ke kandangnya, asalkan kita mengikuti kuda
ini, akhirnya akan sampai juga di sarang Ong Ling-hoa.?
Sim Long tersenyum, "Menguntit kuda kan lebih mudah daripada
menguntit manusia.? "Sim Long, engkau sungguh hebat!? kembali Miau-ji berseru memuji.
Meski lari kuda itu cukup cepat, namun gerak tubuh Sim Long
berdua tidak kalah cepatnya.
Dada baju Him Miau-ji masih juga terbuka menyongsong angin
dingin yang menyayat, tapi dadanya serupa gemblengan baja tanpa
merasakan sesuatu. Dia justru bersemangat mengingat sebentar lagi
si bangsat Ong Ling-hoa akan dibekuknya.
Tidak lama kemudian, terlihat sebidang hutan di depan sana. Di
samping hutan ada beberapa rumah gubuk dan setitik cahaya api.
Itulah rumah petani penunggu hutan lai itu. Tapi kuda ini ternyata
langsung menuju ke hutan sana.
"Masakah di sini tempatnya"? Miau-ji berkerut kening.
"Pasti tidak keliru,? kata Sim Long.
Setiba di depan rumah gubuk, benar juga kuda itu lantas berhenti
sambil meringkik perlahan.
Segera dari dalam gubuk menyelinap keluar dua sosok bayangan
orang, gerak-geriknya cukup gesit, jelas bukan kaum petani biasa.
Agaknya kedua orang itu merasa heran melihat kuda kembali
sendirian tanpa penunggangnya. Kedua orang kasak-kusuk
berunding sebentar, seorang lantas masuk lagi ke dalam gubuk,
yang lain menuntun kuda ke belakang rumah.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, memang betul di sini tempatnya,?cap Miau-ji.
"Tunggu setelah orang yang menuntun kuda itu muncul kembali,
segera kita menerjang ke dalam,? kata Sim Long.
"Menerjang ke dalam" Tidak perlu kita selidiki dulu"?
Jilid 23 "Menghadapi orang semacam Ong Ling-hoa harus dilakukan gerak
cepat secara di luar dugaan,? kata Sim Long.
"Aha, cocok dengan seleraku,? desis Miau-ji.
Selagi bicara, orang yang membawa kuda ke belakang itu sudah
muncul kembali, perlahan ia menolak pintu sehingga kelihatan
cahaya lampu di dalam, lalu dia hendak menyelinap ke dalam.
Pada saat itulah secepat kilat Sim Long dan Miau-ji menerjang ke
sana. Begitu melayang tiba kontan Sim Long menutuk Giok-cim-hiat di
belakang tengkuk orang itu. Sebelum orang itu sempat bersuara,
tahu-tahu lantas roboh. Miau-ji terus mendepak pintu hingga terpentang, segera pula ia
menghantam orang yang membuka pintu.
Dengan terkejut orang itu hendak menangkis, "krek-krek?, tahu-tahu
kedua tangannya dipukul patah oleh si Kucing, kontan orang itu
menjerit dan terjungkal. Cepat Miau-ji meraih sehingga dagu orang
mengsol dan tidak dapat bersuara lagi.
Di dalam rumah terkecuali orang yang membuka pintu itu masih ada
lagi lima lelaki kekar lain, mereka lagi asyik minum arak. Karena
kejadian mendadak ini, mereka terkejut dan sama melompat
bangun. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kelima orang itu serentak pun bergerak, yang satu meraih kursi,
orang kedua melolos golok, orang ketiga menjungkirkan meja, orang
keempat berlari ke pojok sana untuk mengambil tombak, orang
kelima memburu maju dan menghantam.
Tapi sekali Miau-ji mencengkeram, kontan kepalan orang itu kena
ditangkapnya, tangan yang lain terus menahan belakang kepala
orang, kepalan orang ini dijejalkan ke mulutnya sendiri.
Tanpa bisa bersuara segera tubuh orang ini terangkat oleh si Kucing.
Waktu itu meja lagi diangkat seorang lagi, belum lagi terjungkir
sudah dilihatnya sesosok tubuh melayang tiba, dua kepala saling
bentur, ?"prak??, keduanya lantas ambruk bersama dengan kepala
remuk. Orang yang melolos golok itu belum lagi sempat mengangkat
senjatanya, tahu-tahu iga terasa kesemutan, tenggorokan juga
terasa kaku, mata lantas gelap, ia pun roboh terjungkal. Sama sekali
ia belum sempat melihat siapa lawannya, apakah lelaki atau
perempuan, mati pun menjadi setan penasaran.
Di sebelah lain Sim Long juga sudah bertindak, sekaligus ia tutuk
Hiat-to orang yang melolos golok, kaki terus menendang orang yang
meraih kursi sehingga orang itu ditendang mencelat.
Orang yang mengambil tombak di pojok sana segera menusuk
dengan tombaknya tanpa berpaling. Tapi belum lagi bergerak tahu-
tahu tombak sudah hilang, di belakang juga tidak ada serangan.
Dengan sendirinya ia menoleh untuk melihat keadaan, segera
tertampak sepasang mata kucing lagi menatapnya dengan
tersenyum simpul. Dalam kagetnya kedua kepalannya lantas menghantam, "blang-
bluk?, beberapa kali pukulannya tepat mengenai orang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tapi orang yang kena pukul itu tetap tertawa saja, sebaliknya kedua
tangan pemukulnya terasa kesakitan seperti mau patah. Ia menjadi
nekat, sebelah kaki lantas menendang.
Tapi baru saja kakinya menendang, segera matanya terasa gelap,
seperti mendadak tercekik oleh tanggam baja, apakah tendangannya
mengenai sasarannya atau tidak takkan diketahuinya lagi untuk
selamanya. Hanya dalam sekejap saja ketujuh orang di luar dan dalam rumah
telah dibereskan semua. "Haha, sungguh menyenangkan,? seru Miau-ji dengan tertawa.
Sim Long lantas menyelinap masuk dengan cepat, Miau-ji juga
menerjang ke dalam dan dilihatnya orang-orang di dalam rumah
sudah tidak ada yang hidup lagi. Sementara itu Sim Long sudah
menerjang ke dapur. "Sisakan satu untukku, Sim Long,? seru Miau-ji.
Selagi ia hendak menyusul ke dapur, dilihatnya Sim Long telah
melompat keluar kembali. "Tidak ada orang lagi di dapur,? kata Sim Long.
"Dan di mana Ong Ling-hoa"? seru Miau-ji.
"Di sini pasti ada ruang rahasia tempat sembunyi Ong Ling-hoa,
lekas kita cari,? kata Sim Long.
"Betul, jangan sampai keparat itu kabur lagi,? seru Miau-ji.
Dilihatnya Sim Long lagi mengitari rumah ini, lalu memeriksa lagi ke
rumah yang lain. Miau-ji ikut berkeliling dan ternyata tidak menemukan seorang pun.
"Wah, bagaimana, jangan-jangan dia tidak berada di sini.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long termenung sejenak, mendadak ia menerjang lagi ke dapur
tadi disusul oleh Miau-ji. Sim Long berhenti di depan tungku dan
memandangnya dengan tersenyum, "Ini dia, di sini.?
Miau-ji berseru girang, "Ya, pasti di sini.?
Kiranya tungku itu model tungku yang umum digunakan kaum
petani di daerah utara, di atas tungku ada dua buah wajan besi
besar, wajan yang satu kelihatan penuh hangus, wajan yang lain
dalam keadaan bersih. Sim Long pegang wajan yang bersih itu dan diputar, habis itu lantas
diangkat dan benarlah di bawah wajan terdapat sebuah jalan bawah
tanah. "Hah, sungguh tempat sembunyi yang sangat hebat,? seru Miau-ji
kejut dan girang. Teringat kepada iblis Ong Ling-hoa itu berada di lorong bawah tanah
ini, seketika darah Him Miau-ji bergolak, tapi juga agak kebat-kebit.
Dalam pada itu Sim Long sudah lantas melompat ke dalam lorong
itu. Tanpa pikir Miau-ji ikut melompat ke situ dan masuk ke sebuah
kamar rahasia dengan perabotan yang indah. Terdapat sebuah
ranjang besar dengan selimut bantal bersulam serupa kamar tidur
anak gadis. Tapi di manakah Ong Ling-hoa, sama sekali tidak tertampak
bayangannya. Kelambu tempat tidur kelihatan tercantol dengan baik, selimut juga
terlipat rapi, jelas tempat tidur ini sudah sekian lama tidak pernah
dipakai. Miau-ji dan Sim Long berdiri di depan tempat tidur dengan saling
pandang, keduanya sama merasa kecewa dan kesal.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long menggeleng dengan menyesal, "Salah, aku salah duga.
Tak tersangka sarang Ong Ling-hoa sekecil ini tidak cuma tersedia
sebuah tempat sembunyi saja.?
"Salah sangka satu kali juga tidak menjadi soal, cepat atau lambat
toh bocah she Ong itu takkan terlepas dari cengkeramanmu,?jar
Miau-ji. "Tapi bila hari ini sampai dia lolos lagi, selanjutnya mungkin ....? Sim
Long menggeleng dan tidak meneruskan.
Miau-ji tidak tahu cara bagaimana harus menghibur orang, ia sendiri
juga merasa kecewa, ia coba memeriksa kamar rahasia ini, pajangan
kamar ini memang mewah, tempat tidurnya juga berbau harum.
Darah Menggenang Di Candi 2 Satria Gendeng 08 Memburu Manusia Makam Keramat Kemelut Blambangan 7
^