Pencarian

Rahasia Iblis Cantik 6

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 6


kain berwarna putih juga. Dia tertawa dengan ceria dan
berkata pada orang yang ada di sebelahnya, "Kakak tertua,
kau ingin cepat-cepat pulang untuk bertemu dengan istrimu
tapi sewaktu di kota Ling Yi mengapa kita tidak mengunjungi
pak tua itu dulu?" Orang yang berada di sisi pemuda berbaju putih itu adalah
seorang yang berbaju kuning, sambil tertawa dia menjawab,
"Itu pasti, tak disangka kita baru berkelana di dunia persilatan
selama setengah bulan, tapi di dunia persilatan sudah terjadi
banyak masalah, yang paling aneh adalah rumah yang ada di
tengah hutan itu, sama sekali tidak ada penghuninya, kalau
bukan karena Wang San Di yang mengatakannya, aku tidak
akan percaya!" Pemuda berbaju putih berkata, "Hal itu sudah kita lewatkan,
apakah Ru Yun-long, Jin Lao-si baik-baik saja" Jika tahu
rumah itu tidak ada Penghuninya dan Shi Guan-yin entah
pergi ke mana, kita bisa menemaninya pergi ke rumah itu.
Sesudah itu nama Jing Chu San Bian akan terkenal di mana-
mana." Orang itu ternyata adalah Yin-bian Bai-zhen (Pecut perak).
Jin Bian (Pecut Emas), Tu-liang ikut tertawa dan berkata,
"Semua hal yang terjadi di dunia ini bukan tidak bisa ditebak
oleh manusia. Adik kedua bukan kakak ingin memujimu, ilmu
silatmvi' sekarang benar-benar maju pesat. Sewaktu guru kita
masih muda, mungkin seperti itu juga. Aku tidak bisa bersaing
denganmu." Yin-bian Bai-zhen tertawa dengan senang. Jin-ban Tu-liang
berkata lagi, "Bian Ao-tian selalu memandang ke atas, kali ini
karena dua pemuda dan pemudi yang tidak ternama itu, dia
mengeluarkan biaya dan tenaga begitu besar untuk
330 Dewi KZ http://kangzusi.com/
membiayai pernikahan mereka, Hal ini benar-benar di luar
dugaanku." Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Kedua pemuda
dan pemudi ini pasti mempunyai ilmu silat tinggi.... Adik ketiga,
apakah kau ingat siapa nama mereka?"
Jing Chu San Bian yang ketiga yang disebut juga dengan
Kuang Bian Fei Chen (Pecut Gila). Wajahnya kuning pucat.
Dia jarang tertawa juga jarang bicara. Dengan posisi duduk
tegak di atas kuda dia menjawab, "Liu He-ting."
Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Betul, namanya Liu
He-ting." Dia memecut ke bawah, "Nama Liu He-ting sekarang
mungkin tidak terkenal, tapi mungkin kelak nama itu akan
menggetarkan dunia persilatan. Apakah betul Da Ge (kakak
tertua)?" Jin-ban Tu-liang tertawa dan menjawab, "Perubahan di
dunia persilatan berlangsung sangat cepat seperti gelombang
yang terjadi di sungai Yang Zi. Tapi menurutku, di dunia
persilatan ini bila ingin mencari pesilat tangguh seperti Adik
kedua dan Adik ketiga itu bukan hal yang mudah."
Dia tertawa panjang. Kuang Bian, Fei Chen tertawa dingin dan berkata, "Belum
tentu seperti yang Kakak perkirakan."
Tu-liang terkejut sedangkan Bai-zhen tertawa dan berkata,
"Adik ketiga, kau jangan meremehkan dirimu sendiri malah
memuji kekuatan orang lain. Kita berkelana di dunia persilatan
dan selama ini tidak pernah kalah."
Fei Chen menjawab dengan dingin, "Kita tidak pernah kalah
karena kita belum bertemu persilat yang benar-benar
tangguh." 331 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tu-liang dan Bai-zhen berhenti tertawa. Mereka saling
memandang. Mereka sama sekali tidak mendengar kata-kata
ini. Fei Chen berkata lagi, "Yang lain kita tidak tahu dengan
pasti, kalau bertemu orang berbaju putih yang pernah
diceritakan oleh Wang Lao San, sepertinya juga kita akan
kalah total." Yin-bian Bai-zhen berkata, "Waktu itu aku minum arak dan
mabuk, cerita Wang Lao San aku tidak mendengar
sepenuhnya. Si baju putih itu bertopeng tembaga, sebenarnya
apa tujuannya" Apakah kau bisa menceritakannya lagi?"
Kata Kuang Bian Fei Chen, "Lebih baik Da Ge yang
menceritakannya." Jin-ban Tu-liang dengan pelan menjelaskan, "Di Ji Nan
kantor Biao Shuang Qiang yang bernama Lie-ma Jin-qiang
(Kuda Keras Tombak Emas), Dong Er Ye dan Kuai Qiang
(Tombak Aneh), Zhang Qi membawa barang dari Ji Nan ke
Chen Jiang. Barang yang mahal ini membuat Ji Nan Shuang
Qiang harus membawanya sendiri. Tidak perlu dipertanyakan
lagi barang ini tentunya adalah barang yang sangat mahal.
Baru saja sampai di Su Qian mereka bertemu dengan
masalah." Yin-bian Bai-zhen mengerutkan dahi dan berkata, "Kuai
Qiang Zhang Qi, tidak perlu diceritakan dulu, Lie-ma Jin-qiang
Dong Zheng dalam hidupnya dia sangat teliti. Dia sudah biasa
melakukan perjalanan ke daerah Chang Jiang selama puluhan
tahun. mengapa bisa terjadi sesuatu?"
Jin-ban Tu-liang berkata, "Mereka melakukan kesalahan
besar, apakah kalian ingat sewaktu kita menginap di
penginapan Su Qian penginapan yang bernama Kuang Ren
itu?" 332 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bai-zhen berpikir sebentar dan bertanya, "Apakah bos
penginapannya yang senang berbicara dan hidungnya besar?"
"Betul!" "Kelihatannya saja penginapan itu sangat biasa dan jujur,
apakah kesalahan itu terjadi di sana?"
Jin-ban Tu-liang tersenyum dan menjawab, "Zhang Qi dan
Dong Er adalah orang pintar. Jika bukan karena melihat
penginapan itu sangat jujur, mereka tidak akan menginap di
sana sedangkan kita tahu kalau Dong Er adalah orang sangat
pintar dan juga ketat. Dalam melakukan perjalanan pada saat
sedang membawa barang sama sekali tidak boleh berjudi dan
tidak boleh minum arak. Seharusnya tidak akan terjadi
sesuatu, tapi begitu tengah malam...."
Dia berhenti dan Bai-zhen terus bertanya, "Apa yang terjadi
pada malam itu?" Jawab Tu-liang, "Begitu tengah malam, Dong Zheng
bangun dari tidurnya. Dia mengetahui kalau orang-orang yang
dibawanya yang berjumlah 17 orang, termasuk pengurus dan
tukang pikul. Semua dalam keadaan terikat kamar. Empat
orang laki-laki yang wajahnya ditutup tampak sedang mencari
barang mahal di dalam kamar. Mungkin mereka sedang dalam
keadaan sangat tergesa-gesa dan Dong Zheng menyimpan
semua barang itu dengan sangat rapi dan rahasia, maka
mereka pun tidak berhasil menemukan barang-barang itu."
Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Lie-ma Jin-qiang
bisa terkena obat tidur. Ini benar-benar hal yang sangat aneh."
Kuang Bian Fei Chen dengan dingin berkata, "Orang yang
kerjaannya setiap hari berburu burung, suatu hari matanya
pasti akan dipatuk burung. Orang yang pintar berenang suatu
hari dia pun bisa tenggelam dan mati. Ini adalah rahasia
umum, apa yang aneh?"
333 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tu-liang tidak mendengar perkataan adik ketiganya, dia
berkata lagi, "Salah satu dari laki-laki bertutup wajah itu
melihat Dong Zheng yang sudah bangun. Dia bertanya di
mana barang-barangnya tapi Dong Zheng tidak mau
memberitahukannya. Laki-laki itu marah dan dengan tangan
diangkat. Dia langsung memukul Dong Zheng."
Lie Ma Jin Qing Dong Zheng hidupnya sangat berjaya. Jika
sekarang ditampar oleh laki-laki ini, walaupun tidak mati, kelak
dia sulit untuk mengajukan dadanya lagi. Dia menarik nafas
panjang dan memejamkan mata. Dia bersiap-siap mati.
Ooo)odw-kzo(ooO BAB 8 Hari pernikahan "Sebenarnya tidak perlu sampai seperti itu. Tapi kecuali itu
yang bisa dilakukannya, tidak ada cara lain lagi." Walaupun
dia berkata seperti itu tapi dia sama sekali tidak merasa
kasihan' tamparan yang dialami Dong Zheng tidak ada
kaitannya dengan dia jadi dia tidak begitu peduli.
Jin-ban Tu-liang berkata lagi, "Lie-ma Jin-qiang benar-
benar menunggu saat-saat kematiannya, tak disangka
sewaktu dia baru saja memejamkan matanya, kamar itu telah
didatangi oleh bayangan putih, Dong Zheng yang seorang
pesilat tangguh pun tidak tahu kapan orang itu masuk dan
entah datang dari mana orang itu."
"Kalau Dong Zheng tidak melihat, mana mungkin Wang Lao
San bisa mengetahuinya, atau mungkin Wang Lao San
sengaja ingin membesar-besarkan masalah ini saja," kata Bai-
zhen. Tawa Bai-zhen seperti membenarkan kalau dia tidak
percaya dan tidak menerima semua ini begitu saja.
334 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Wang Lao San bukan orang yang senang berbohong, aku
yakin dia tidak berbohong."
Yin-bian Bai-zhen tidak bisa menerima perkataan saudaranya. Kata Jin-ban Tu-liang dari kegelapan, "Di kamar
itu memang ada sebuah lampu tempel tapi karena minyak
lampu itu hampir habis, maka apinya pun sangat kecil, hanya
terlihat bajunya yang putih dan panjang, orang itu melambai
terus. Baju putihnya tampak seperti salju. Sikapnya sangat
luwes. Tapi wajahnya tertutup oleh topeng yang terbuat dari
tembaga hijau, kalau dilihat dengan teliti dia benar-benar mirip
setan. Laki-laki berbaju hitam melihat ada bayangan di bawah
kaki orang berbaju putih. Telapak tangannya berhenti
bergerak, dia membalikkan badannya dan membentak,
bersiap mencabut pisau, tapi sebelum pisau itu keluar dari
sarungnya, dia sudah mendengar tawa dingin, kemudian
tampak sinar pedang yang berkilauan lalu disusul dengan
teriakan. Hanya dalam waktu singkat Dong Zheng sudah
melihat keempat laki-laki itu mati. Tapi tubuh mereka tidak
terlihat ada luka sedikit pun satu-satunya luka yang membuat
mereka langsung mati adalah adanya belahan dari dahi
sampai di bawah tubuh mereka, dan kondisi luka keempat
laki-laki itu semua sama."
Yin-bian Bai-zhen adalah orang yang agak sombong,
mendengar orang lain memuji ilmu silat orang berbaju putih,
dia lebih-lebih tidak bisa menerimanya, walaupun cerita itu
diucapkan oleh Tu-liang dia tetap tidak bisa menerimanya.
Jin-ban Tu-liang berhenti bicara sebentar, lalu melanjutkan
lagi, "Waktu itu Dong Zheng sangat terkejut sekaligus senang,
yang membuatnya terkejut adalah ternyata ilmu orang berbaju
putih itu sangat tinggi dan caranya sangat sadis dalam
membunuh musuh. Yang membuatnya senang adalah karena
dia datang untuk menolong Dong Zheng pada saat yang tepat.
Pedang orang berbaju putih selalu terarah ke bawah, dan
335 Dewi KZ http://kangzusi.com/
selangkah demi selangkah dia mendekati Dong Zheng. Dong
Zheng ingin mengucapkan terima kasih, tapi orang berbaju
putih malah berkata, 'Kau tidak perlu berterima kasih
kepadaku, karena keempat orang itu memang sangat jahat,
aku melakukan semua ini bukan karena dirimu, bukan aku
mau menolongmu, semua ini tidak ada hubungannya
denganmu. Kalau keempat orang itu tidak menggunakan obat
tapi membunuh kalian yang berjumlah 17 orang secara
terang-terangan aku tidak akan pedul, '
Suaranya sangat dingin, membuat Dong Zheng bergidik,
dia pun tidak bisa menjawab apa-apa."
Bai-zhen ingin mengatakan sesuatu tapi Jin-ban Tu-liang
sudah bicara lagi, "Semua ini diceritakan oleh Lie-ma Jin-
qiang." "Apakah semua ini benar-benar terjadi?"
Tu-liang menjawab, "Orang berbaju putih itu berkata lagi,
'Kalian mengantarkan barang milik orang lain tapi kalian malah
berbuat ceroboh, sebenarnya kalian pantas mati.' Begitu
mendengar kata 'pantas mati' Dong Zheng langsung gemetar
ketakutan, dan orang berbaju putih pelan-pelan mengeluarkan
telapak tangan kirinya menuju dadanya, lalu dia membalikkan
badannya, dari kolong tempat tidur dia mengeluarkan sebuah
peti yang berisi barang-barang berharga itu."
Kuda yang tadinya berlari dengan cepat tak terasa mulai
melambat. Jin-ban Tu-liang berkata lagi, "Dalam hidup Dong
Zheng yang selalu berkelana di dunia persilatan, dia bisa
mengetahui kelemahan orang, kalau orang mencari barang
berharga pasti mereka akan mencarinya di tempat
tersembunyi dan tempat yang sulit dicari, semakin mudah
dicari maka tempat itu semakin tidak dicari, karena itu
keempat laki-laki tadi tidak berhasil menemukan barang itu.
Dong Zheng pikir mereka saja bisa ditipu sedangkan orang
336 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berbaju putih langsung mengetahuinya, seperti dia sendiri
yang menyimpannya, hanya dalam sekejap saja dia berhasil
mendapatkan barang berharga itu. Dong Zheng merasa kaget
juga takut, dia berteriak, orang berbaju putih itu dengan dingin
berkata lagi, "Apakah kau tidak mau memberikannya?" Tiba-
tiba saja pedangnya tampak berkilau dan menebas ke
arahnya. Dong Zheng tidak bisa menahan jurus ini juga tidak
sempat menghindar, melihat kilauan pedang yang terarah
kepadanya dia hanya bisa pasrah dan memejamkan
matanya." Yin-bian Bai-zhen tertawa dingin dan berkata, "Tangan
memegang pedang menghadapi orang yang tidak berdaya, itu
bukan sikap seorang laki-laki sejati."
Jin-ban Tu-liang tidak menggubris perkataan adik
keduanya, dia berkata lagi, "Terasa ada angin dingin yang
melewatinya, orang berbaju putih itu tertawa dingin dan


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkata lagi, TJosa orang yang mati boleh dimaafkan, tapi
dosa orang yang masih hidup dan tidak terluka, susah untuk
dilepas.' Kata-kata terakhir ini seperti terdengar dari jauh,
Dong Zheng langsung membuka matanya, ternyata dia masih
hidup dan tidak terluka sedikit pun, hanya saja tali yang
mengikatnya sudah terputus menjadi puluhan potong."
Yin-bian Bai-zhen mengerutkan dahinya dan bertanya,
"Puluhan potong?"
Jin-ban Tu-liang tidak menjawab, Yin-bian Bai-zhen berkata
pada dirinya sendiri, "Jurus pedang apa itu?"
Kuang Bian Fei Chen berkata dengan dingin, "Ilmu pedang
seperti apa, kita pun tidak mengetahuinya, tapi keanehan dan
ilmu silat orang ini, benar-benar membuatku kagum."
Dia melihat Bai-zhen tapi Bai-zhen seperti sedang
memikirkan sesuatu, keadaan menjadi hening lagi.
337 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Yin-bian Bai-zhen mengangkat kepalanya dan
berkata, "Orang berbaju putih itu melukai empat orang dalam
waktu bersamaan, ilmu silatnya pasti sangat tinggi!"
Kuang Bian Fei Chen berkata, "Itu sudah pasti!"
Yin-bian Bai-zhen berkata, "Siapakah. keempat laki-laki itu"
Bagaimana dengan kemampuan ilmu silat mereka" Kalau
mereka hanya pencuri biasa dan sengaja menggunakan obat
untuk melumpuhkan orang, bisa disimpulkan kalau kemampuan silat orang berbaju putih itu biasa-biasa saja."
Kuang Bian Fei Chen tertawa dingin lalu bicara, "Mereka
bukan menggunakan obat biasa, Dong Zheng tidak akan
termakan tipuan mereka."
Yin-bian Bai-zhen berkata, "Kalau bukan obat biasa,
apakah mereka menggunakan obat terkenal yang bernama Nu
Wa Se Tian Shi San?"
Kuang Bian Fei Chen dengan dingin dan serius menjawab,
"Benar sekali!"
Yin-bian Bai-zhen bertanya, "Apakah keempat laki-laki itu
adalah murid Zhu Shen Shan Zhuang?"
"Benar!" Yin-bian Bai-zhen terpaku, terdengar Tu-liang bicara, "Lie-
ma Jin-qiang membuka tali-tali yang mengikat anak buahnya,
tapi dengan segala cara dia tidak sanggup membuat mereka
sadar, dia mulai marah dan cemas. Akhirnya dari tubuh
keempat laki-laki itu dia mendapatkan obat penawarnya, dia
baru tahu kalau di tubuh mereka terdapat penawar Zhu Shen
Shan Zhuang, karena mendapatkan musibah besar, maka dia
pun putus asa, dia pun tidak berniat mencari orang-orang Zhu
Shen Shan Zhuang untuk membalas dendam, tapi pada hari
kedua dan pada saat anak buahnya sudah bangun, dia segera
kembali ke Ji Nan dan menjual semua barang berharganya
338 Dewi KZ http://kangzusi.com/
untuk mengganti kerugian dari barang yang telah dititipkan
kepadanya. Dalam hidupnya dia tidak boros dan dalam bisnis
selalu sukses, maka setelah mengganti semua kerugian, sisa
uang yang ada digunakannya untuk hidup dengan tenang, dia
tidak ingin hidup seperti di ujung pisau lagi."
Sambil bicara dia menarik nafas, apakah Jin-ban Tu-liang
merasa kasihan kepada Dong Zheng atau dia pun memikirkan
masa depannya" Yang perlu diketahui pesilat-pesilat yang
ada di dunia persilatan karena sering berkelana di dunia
pesilatan, mereka dengan cepat bisa membedakan antara
budi dan dendam. Ada sebagian orang yang iri kepada
mereka tapi sebenarnya mereka pun iri kepada orang yang
bisa hidup tenang. Hanya saja setelah masuk dunia persilatan,
sangat sulit untuk melepaskan diri dari belenggu yang tidak
terlihat ini. Walaupun ada sebagian orang merasa bosan hidup
di dunia persilatan dan berniat untuk hidup tenang tapi karena
ada dendam dan budi yang belum diselesaikan, mengatakan
ingin hidup tenang itu semua hanya omong kosong belaka,
karena orang yang memiliki hutang budi harus membalas budi
itu. Sedangkan yang masih menyimpan dendam dia akan
terus mencari musuhnya untuk membalas dendam, bahkan
sampai mati pun tidak akan tenang kalau budi dan dendam ini
belum selesai. Kesulitan orang dunia persilatan tidak akan bisa dimengerti
orang biasa. Karena itu perasaan Jin-ban Tu-liang sekarang seperti itu,
tapi begitu kepalanya sudah dingin dan darah di dadanya
mulai bergejolak lagi, dia pasti akan melupakan perasaan
seperti ini. Di kota Ling Yi, di depan rumah Bian Ao-tian, tampak
penuh sesak dengan kereta dan kuda-kuda. Rumah itu
dipenuhi dengan para pendekar yang datang dari seluruh
Jiang Nan dan sekitar Huang He. Mereka sudah memadati
339 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ruangan-ruangan yang ada di rumah Bian Ao-tian. Sampai-
sampai di teras dan halaman belakang pun semua sudah
penuh terisi tamu. Arak dan makanan tampak melimpah
apalagi lampion-lampion yang berwarna merah dan kain-kain
merah menghiasi rumah itu, semuanya menunjukkan
kegembiraan. Menjelang sore hari dipasang ratusan petasan,
membuat jalan yang biasanya terlihat sepi sekarang menjadi
ramai. Setelah petasan dipasang, lampu-lampu beriak seperti laut
bersamaan dipasang. Wan Sheng Jin Dao, Bian Ao-tian
memakai baju yang sangat mewah dan duduk di depan.
Sering terdengar tawanya yang ceria. Bian Ao-tian terlihat
lebih senang dibandingkan pada saat dia mendapat menantu
atau mengawinkan putrinya.
Pengantin sudah selesai melakukan upacara adat dan
pengantin perempuan sudah berada di kamar pengantin,
pengantin laki-lakinya yaitu Liu He-ting, dengan baju
pengantin yang indah, wajahnya penuh dengan kebahagiaan,
dia berkeliling menyapa tamu-tamu yang sengaja datang
untuk memberi selamat kepadanya. Dia juga menyapa tamu-
tamu yang tidak dikenalnya, Mei San Si yang selalu menemani
dan memperkenalkannya kepada tamu-tamu itu.
Ying Chu San Bian, ketiga bersaudara itu duduk di ruangan
timur. Yin-bian Bai-zhen mulai mabuk tapi di antara para
pendekar yang ada di sana dia termasuk pendekar yang
masih bisa menguasai diri.
Di bawah sorot lampu-lampu yang terang, arak, sayur yang
melimpah, Liu He-ting berada di depan. Bian Ao-tian yang
sedang memegang jenggotnya, sambil minum arak dia
berkata kepada Liu He-ting, "Adik, hari ini adalah hari
pernikahanmu, aku punya 2 perkataan untukmu."
340 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si segera berkata, "kedua perkataan ini tidak perlu
Guru yang mengatakannya, aku sudah tahu."
Bian Ao-tian tertawa dan berkata, "Coba kau katakan!"
Dengan senang Mei San Si melihat ke sekeliling dan berkata,
"Tidak boleh memukul istri dan melahirkan anak yang banyak."
Begitu kata-kata ini diucapkan, membuat tamu-tamu yang
ada di sana tertawa terbahak-bahak.
Di ruangan yang terang dan banyak terdapat orang
dipenuhi dengan gelak tawa. Liu He-ting terus menundukkan
kepala, dia tidak tahu harus tertawa atau tidak.
Hanya dalam sekejap suara cerah dan gembira itu semakin
menghilang. Di dalam susana sepi itu tiba-tiba dari luar masuk
seseorang. Dia berjalan masuk ke ruang tengah dengan
perlahan. Yin-bian Bai-zhen mengangkat gelas dan tertawa,
begitu melihat sorot mata dingin orang itu, dia tidak tertawa
lagi. Di bawah cahaya lampu yang terang, terlihat orang itu
sangat tinggi, langkahnya mantap, baju panjangnya yang putih
bersih seperti salju tapi wajahnya tertutup oleh topeng
tembaga seram. Di dalam kesunyian itu, selangkah demi
selangkah dia berjalan memasuki ruang tengah. Sorot
matanya yang dingin seperti petir melihat ke sekeliling. Dia
seperti ingin melihat isi hati setiap orang yang ada di sana.
Pendekar-pendekar yang memenuhi ruangan itu walaupun
kebanyakan baru pertama kali melihat orang ini, tapi reputasi
orang itu sudah tersebar ke mana-mana, karena itu setiap
orang merasa tidak tenang, karena tidak ada seorang pyn
yang tahu maksud kedatangannya kemari dan apa yang
diinginkannya" Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian tertawa terbahak-
bahak. Suara tawanya terdengar seperti gunting pemotong
341 Dewi KZ http://kangzusi.com/
kain, membuat suasana yang tadinya sunyi menjadi pecah.
Bian Ao-tian berkata sambil tertawa, "Ada tamu lagi."
Dengan cepat dia melangkah mendekati orang berbaju
putih, tapi mata orang berbaju putih masih terlihat sangat
dingin, Dia berjalan dengan acuh, seperti tidak mendengar
kata-kata Bian Ao-tian, dia juga tidak memandang Bian Ao-
tian. Liu He-ting mengerutkan dahi. Dengan cepat dia berjalan
ke depan Bian Ao-tian. Begitu melihat orang berbaju putih, dia
pun tahu kalau orang berbaju putih pun sedang melihatnya.
Mata mereka saling beradu, mereka semakin mendekat.
Suara tawa Bian Ao-tian semakin mengecil, akhirnya tidak
terdengar suara lagi, hanya ada senyum kaku yang tersisa di
wajahnya. Orang berbaju putih berhenti berjalan, tangan kirinya
mengambil poci arak, tangan kanannya memegang cangkir.
Dia menuangkan arak untuk dirinya sendiri dan juga
meminumnya sendiri, berturut-turut dia minum 3 cangkir,
kemudian baru berkata, "Selamat, selamat...."
Kata-katanya terdengar sangat rendah dan pelan. Suara
dan nadanya sama. Liu He-ting bengong. Bian Ao-tian yang
ada di belakang Liu He-ting berkata, "Tuan jauh-jauh sudah
datang ke sini, silakan duduk dan minum arak...."
Orang berbaju putih segera membalikkan badannya dan
berjalan meninggalkan Bian Ao-tian yang masih berdiri
dengan bengong. Mata Liu He-ting tampak berputar, dia ingin
mengatakan sesuatu tapi dari sudut ruangan terdengar ada
yang tertawa dengan keras, begitu mendengar ada yang
tertawa, langkah orang berbaju putih segera berhenti.
Terlihat dari sudut ruangan ada seorang pemuda berbaju
putih berjalan keluar. Dia melihat orang berbaju putih dari atas
ke bawah, lalu dari bawah ke atas. Lalu pelan-pelan dia
342 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berkata, "Apakah kau datang kemari untuk memberikan
selamat" Kenapa baru saja sampai kau sudah ingin pergi
lagi" Mengapa kau memakai topeng, apakah kau malu bila
wajahmu dilihat oleh orang-orang?"
Orang berbaju putih berdiri dengan diam. Bian Ao-tian
segera berpura-pura terbatuk dan berkata, "Pendekar Muda
Bai sudah mabuk. Mei San Si, antarkan Pendekar Muda Bai
ini ke dalam untuk beristirahat."
Mei San Si menyahut tapi dia malah berjalan ke depan
orang berbaju putih dan berkata dengan suara keras,
"Wajahmu memakai topeng, apakah kau tidak merasa sulit
bernafas?" Orang berbaju putih tetap tidak bergerak, mulutnya mulai
bergerak dan satu kata per satu kata dia bicara, "Keluar!"
"Keluar....?" Sorot mata orang berbaju putih yang tajam terus melihat
Mei San Si dan Bai-zhen, dia diam tidak berkata apa-apa lagi.
Tamu-tamu yang ada di dalam ruangan yang berilmu silat
agak tinggi dan sudah minum arak, melihat sikap orang
berbaju putih itu mereka tidak tahan lagi. Terlihat Bian Ao-tian
mengangkat tangannya dengan tinggi dan berkata, "Hari ini
adalah hari pernikahan Adik Liu, harap para hadirin
memandangku, banyak minum arak boleh tapi jangan
membuat keributan!" Yin-bian Bai-zhen yang sedikit mabuk masih menunjuk-
nunjuk orang berbaju putih dan tertawa-tawa. Bian Ao-tian
segera menghampirinya dan berkata, "Tuan adalah teman Liu
He-ting dan Tuan mempunyai niat baik datang ke sini untuk
memberi selamat, harap Tuan bisa - "Orang berbaju putih berkata lagi dengan pelan, "Jika kalian
tidak mau keluar, mati di sini pun sama saja."
343 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kedua kalimat dingin dan sadis itu membuat tempat yang
tadinya penuh dengan kegembiraan, langsung dipenuhi
dengan hawa dingin. Mei San Si menjadi bengong, dia menunjuk ke hidungnya
sendiri dan berkata, "Kau mau kami mati?" Dia melihat Bai-
zhen, tiba-tiba Mei San Si tertawa panjang sampai melihat ke
atas. "Kau ingin kami mati, coba katakan apa alasannya?"
Sorot mata Bai-zhen tampak berkilau, sifatnya memang
sangat fanatik. Orang yang terluka di bawah pedangnya sudah
tidak terhitung banyaknya, tapi belum pernah ada yang berani
bertanya kepadanya! Di sisi ada seorang laki-laki yang sudah mengerutkan
alisnya. Sepertinya dia sudah tidak bisa menguasai emosinya.
Tiba-tiba dia mendorong gelas dan berdiri, tapi sebelum
kemarahannya keluar dari mulu, pedang yang berada di
pinggangnya sudah dicabut oleh orang berbaju putih. Jurus ini
benar-benar sangat cepat seperti kilat. Laki-laki itu sangat
kaget, kaki dan tangannya menjadi dingin, kemarahan yang
sudah ada di dadanya sudah tidak bisa keluar lagi.
Tangan orang berbaju putih memegang pedang tapi sejak
tadi dia belum melukai orang dengan pedangnya. Dia hanya
terus memandang ujung pedangnya, seperti seseorang yang
sedang melihat teman baiknya yang sudah lama tidak
bertemu. Tawa Mei San Si semakin tidak terdengar. pedang orang
berbaju putih semakin diturunkan!
Yin-bian Bai-zhen melihat sekelilingnya, timbul perasaan
takut di dalam hatinya, dia mengusap wajahnya dengan


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tangan. Apakah gerakan ini semata-mata ingin menutupi
kegelisahan hatinya atau apakah dia benar-benar membersihkan keringat dingin yang mengalir karena
ketakutan" 344 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tertawa dan berkata, "Hari ini adalah hari pernikahan
Kakak Liu, aku tidak perlu memiliki pandangan yang sama
denganmu" Dia membalikkan badannya ingin pergi. Yin-bian
Bai-zhen bisa tahu diri benar-benar di luar dugaan semua
orang. Bian Ao-tian mengerutkan dahi, tadi dia menasehati
Bai-zhen supaya pergi, tapi sekarang begitu melihat Bai-zhen
begitu ketakutan, dia malah merasa tidak puas.
Mei San Si bertanya dengan aneh, "Kenapa kau juga
pergi?" Suaranya belum habis, dia merasa di depan matanya ada
sesuatu yang sinar berkilau, kemudian terasa dinginnya udara
yang dibawa oleh pedang itu melewati hidungnya. Pedang
panjang orang berbaju putih sudah berada di pinggang Bai-
zhen. Tu-liang dan Fei Chen saling memandang. Mereka
bersama-sama berlari ke depan.
Orang berbaju putih tertawa dingin, tiba-tiba pedang
diturunkan dan dia berkata, "Membunuh orang yang penakut
seperti tikus malah akan mengotorkan pedangku."
Dia melihat Mei San Si dari atas ke bawah dan berkata
dengan dingin, "Orang bodoh."
Kemudian dia membalikkan badannya dan dia tidak melihat
yang lainnya lagi. Pelan-pelan dia berjalan ke arah laki-laki
tadi. Laki-laki itu masih duduk dengan tenang di sana. Orang
berbaju putih memegang pedang si laki-laki itu. Dari kiri ke
kanan, dari ujung pedang sampai ke ujung pegangan pedang.
Dengan pelan-pelan dia berkata, "Pedang ini bernama Bu Xiu
(tidak diperbaiki). Walaupun bukan pedang pusaka, tapi
pedang ini adalah pedang yang sangat bagus. Walaupun ilmu
silatmu tidak tinggi tapi kau bisa mendapatkan pedang ini,
berarti kalian berjodoh. Aku harap kau baik-baik menjaganya.
Kau harus berhati-hati menggunakannya. Kau harus rajin
belajar baru pantas menggunakan pedang ini!"
345 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ibu jari dan telunjuk tangan kirinya dengan pelan menjepit
ujung pedang itu. Tangan kanannya membengkok ke arah
dalam tiba-tiba pegangan pedang itu digerakkan.
Laki-laki itu masih bengong, wajahnya terlihat malu. Dia
menjulurkan tangannya berniat ingin mengambil kembali
pedangnya tapi dia kaget karena dia melihat tubuh orang
berbaju putih sama sekali tidak bergerak tapi pergelangan
tangan kanannya membalik pegangan pedang melewati
ketiaknya dan sudah berada di punggungnya. Terdengar ada
suara beberapa kali. Pedang yang keluar itu seperti
mempunyai mata dengan tepat bisa menahan senjata rahasia
yang meneyrangnya tanpa suara! Ada 5 titik cahaya hitam
terjatuh ke bawah. Mata orang berbaju putih bertambah dingin lagi. Dia
berkata, "Menyerang orang dari belakang tidak bisa dimaafkan
lagi!" Dengan pelan dan selangkah demi selangkah dia
berjalan ke arah Yin-bian Bai-zhen!
Sewaktu dia mendengar senjata rahasia yang beradu
dengan pedang, semua orang mendengar dan melihatnya. Fei
Chen dan Tu-liang berjalan ke sisi Bai-zhen. Tu-liang dengan
suara kecil membentak, "Adik kedua, mengapa kau begitu
ceroboh" Walaupun kau tidak suka kepadanya, kau tidak
boleh menyerangnya seperti itiu!"
Fei Chen berkata, "Sekarang kau sudah menyerangnya,
tapi kau tetap tidak mendapat kebaikan apa pun!"
Yang satu menyindir, sedangkan yang lain menasehatinya,
tapi dia tetap tidak bisa menasehati adik keduanya. Bai-zhen
kembali ke tempat asalnya. Dia melihat saudaranya berjalan
mendekatinya, dia malah ingin mengandalkan saudaranya,
diam-diam dia membalikkan badan dan dengan cepat dia
melepaskan 5 cahaya hitam ke punggung orang berbaju putih
lagi! 346 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kepala orang berbaju putih sama sekali tidak berbalik,
dengan cepat dia memukul jatuh semua senjata rahasia yang
sangat ditakuti yang bernama Bian Jian Hei Sha Wu Feng Wi
Zhen. (Pecut berujung hitam pembunuh tanpa bayangan). Bai-
zhen kaget. Terlihat orang berbaju putih selangkah demi
selangkah berjalan ke arahnya. Kedua jari kanannya masih
memegang ujung pedang, tapi pegangan pedang masih
berada di atas. Yin-bian Bai-zhen terus memperhatikan, dia melihat Tu-
liang kemudian melihat Fei Chen. Tiba-tiba dia tertawa dan
berkata dengan suara keras, "Kau gila, tiga bersaudara Jing
Chu San Bian tidak takut kepadamu. Hei, hei...."
Suaranya keras dan kata-kata Jing Chu San Bian sangat
jelas diucapkannya. Tapi begitu dia melihat mata orang
berbaju putih yang dingin, tawanya tidak bisa keluar lagi.
Wan Sheng Shen Dao melihat mereka yang semakin
mendekat, dia benar-benar serba salah walaupun tadi dia
menarik Mei San Si supaya menjauh dari sini, tapi sekarang
dia tidak bisa menarik Yin-bian Bai-zhen menjauh. Yang paling
sulit adalah karena mereka berdua adalah tamunya Walaupun
orang berbaju putih terlihat sombong dan tidak sopan tapi Yin-
bian Bai-zhen yang pertama-tama mengajak bertarung.
Apalagi dia menyerang dari belakang. Ini sudah melanggar
peraturan dunia persilatan. Pesilat-pesilat yang berada di
ruangan itu pun hanya bisa berpangku tangan, mereka
merasa malu melihat kelakuan Bai-zhen!
Dalam keadaan seperti itu, Bian Ao-tian juga hanya bisa
berpangku tangan. Tapi nanti pasti akan tersebar berita bahwa
dia takut kepada orang berbaju putih itu. Otaknya terus
berputar, tapi tetap tidak menemukan cara yang lebih pantas
untuk mengatasi semua hal ini.
347 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Yin-bian Bai-zhen tertawa, tapi kakinya terus mundur,
tangannya mulai mengambil pecut perak yang dililitkan di
pinggangnya. Pecut itu panjangnya 5 kaki, bentuknya kecil
seperti pulpen, tapi begitu digetarkan oleh Bai-zhen, ujung
pecut itu akan lurus seperti sebatang kayu panjang. Bai-zhen
memang sombong dan bersifat jelek, tapi ilmu silat si pecut
perak ini sudah berpengalaman selama puluhan tahun. Yin
Bian baru dikeluarkan, Tu-liang dan Fei Chen saling
memandang, kemudian mereka berdua pun keluar untuk
membantu Bai-zhen. Orang berbaju putih dikurung mereka
bertiga. Sudut mata orang berbaju putih tampak bergerak. Dari
matanya terlihat hawa membunuh. Langkahnya lebih berat
dan lebih lambat lagi. Yin-bian Bai-zhen masih tertawa
kemudian pergelangan kakinya pun berputar. Ujung pecut
yang mengarah ke bawah sekarang digerakkan ke atas.
Sekarang keadaan kedua pihak seperti panah yang siap
terpasang di ujung busur. Terdengar suara TING. Yin Bian
yang dipegang oleh Bian Zhen berbentuk lurus turun ke
bawah. Wajah Bai-zhen kaget dan berbalik untuk melihat,
terlihat pengantin laki-laki Liu He-ting yang berbaju rapi
dengan langkah besar menuju ke arahnya. Pendekar-
pendekar yang berada di ruangan itu melihat Liu He-ting
hanya dengan satu jari berhasil memukul Yin Bian milik Bai-
zhen. Tadinya orang yang tidak tahu ilmu silatnya, sekarang
pandangan mereka berubah.
Orang berbaju putih melihat, langkahnya langsung berhenti.
Dengan dingin dia berkata, "Hal ini tidak ada hubungannya
denganmu, untuk apa kau kesini?"
Yin-bian Bai-zhen segera berkata, "Betul! Betul! Masalah ini
tidak ada hubungannya denganmu, lebih baik Kakak cepat
pergi ke kamar pengantin!"
348 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wajah Liu He-ting terlihat sangat dingin dan seram, dia
melihat Bai-zhen, tapi dia tetap memberi hormat kepada orang
berbaju putih, "Han ini Tuan bisa datang ke sini, aku sudah
merasa sangat senang. Aku tahu sifat Tuan seperti apa
karena itu aku tidak mau dengan melarang Tuan dengan
peraturan biasa. Tadi aku tidak sempat menyambut Tuan di
luar, sekarang aku pun tidak mengantar Tuan untuk turun dari
tangga." Sorot mata orang berbaju putih berhenti di satu titik,
kemudian dia berkata, "Kalau kau bukan orang seperti ini, aku
tidak akan mau datang kemari."
Liu He-ting tersenyum dan bertanya "Apakah kali ini Tuan
datang ke sini hanya untuk...."
"Aku tahu kau datang ke sini bukan untuk orang-orang yang
sombong dan gila itu, kau hanya tidak ingin aku bertarung
dengannya!" Tawa Liu He-ting terlihat dengan jelas. Dia mengangguk
dan berkata, "Seumur hidupku aku paling benci orang yang
sombong dan tidak tahu diri, apalagi hari ini yang bersalah
bukanlah Tuan, mana mungkin aku membantu orang yang
tidak tahu diri ini membuat keributan di sini" Tapi orang ini
juga tamuku." Liu He-ting berhenti sejenak dan berkata lagi, "Ilmu silat
Tuan sangat tinggi, kemampuan Tuan berada di atasku, tapi
aku ingin menyampaikan sepatah kata menasehati Tuan,
kalau ingin melakukan...."
Orang berbaju putih menyambung, "Melakukan sesuatu,
jangan terlalu galak dan sadis, jangan hanya karena persoalan
kecil ingin membunuh orang. Apakah kalimat itu yang kau
ingin kau sampaikan kepadaku?"
Mereka berdua bicara, manakah mungkin mirip musuh
yang bersiap akan bertarung" Mereka malah terlihat seperti
349 Dewi KZ http://kangzusi.com/
teman lama yang saling menasehati, membuat pendekar-
pendekar yang ada di dalam ruangan itu tidak tahu apa
hubungan mereka sebenarnya karena itu mereka hanya bisa
saling memandang sekaligus juga merasa kaget dan aneh.
"Betul, itu memang maksudku."
Mata orang berbaju putih bergerak dan dia berkata lagi,
"Kalau hari ini aku berniat ingin bertarung, bagaimana?"
Liu He-ting berhenti tertawa dan dengan pelan berkata,
"Kalau hari ini Tuan ingin bertarung - " Tiba-tiba dia
membalikkan badan dan berkata kepada Yin-bian Bai-zhen,
"Atau bila kau pun ada sesuatu yang tidak suka, kalian
berdua, cari saja aku!"
Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian mengerutkan alisnya
dan berkata, "Hari ini adalah hari pernikahan Liu He-ting dan
aku adalah tuan rumah di sini, kalau ada orang yang ingin
membuat keributan di sini, ini pun menjadi bagianku."
Mei San Si yang sejak tadi ditarik oleh gurunya, sekarang
dia marah dan duduk di sebuah kursi, tiba-tiba dia meloncat
dan dengan cepat berlari ke arah mereka. Dia mengeluarkan
telapak tangannya yang penuh dengan otot dan tebal. Dia
menepak-nepak dadanya dan berkata, "Siapa yang membawa
memperhitungkan dendam dengan guruku" Dia harus
melewati kepalan tangan besiku dulu."
Kedua tangannya sudah dikepalkan. Ilmu ini dia memang
70% hampir dikuasainya. Di dalam ruangan itu banyak pendekar-pendekar yang tak
lain adalah teman Bian Ao-tian, melihat Mei San Si keluar
untuk membela gurunya, mereka pun ikut berdiri. Tadinya
ruangan itu sepi sekarang terlihat menjadi kacau balau.
Yin-bian Bai-zhen tertawa dan berkata, "Hari ini aku dan
saudaraku datang kemari benar-benar untuk memberikan
350 Dewi KZ http://kangzusi.com/
ucapan selamat kepada Tuan Bian. Tuan Bian sudah berkata
demikian, aku dan saudaraku pun tidak bisa bicara apa-apa
lagi." Segera Yin Bian itu diikat kembali di pinggang dan dia
kembali ke tempat semula. Dia mengambil cangkir dan
meminum habis arak yang ada di cangkir itu sekaligus.
Tu Lian dan Fei Chen saling memandang wajah mereka
mengeluarkan ekspresi benci' Ternyata mereka tidak suka
dengan sikap saudara. mereka itu.
Liu He-ting tertawa, sorot matanya pelan-pelan melihat ke
orang berbaju putih. Walaupun dia tidak mengatakan apa pun
tapi dari wajahnya dapat diketahui apa yang dia inginkan.
Wan Sheng Sen Dao, Bian Ao-tian tertawa dan berkata,
"Masalah besar sebaiknya dijadikan masalah kecil, masalah
kecil kita anggap tiada. Baik, baik, semua silakan kembali
duduk. Aku, Bian Ao-tian akan bersulang untuk kalian."
Suaranya baru selesai, orang berbaju putih melangkah lagi
ke arah Bai-zhen. Wajah Bai-zhen menjadi pucat, dia sengaja
melihat ke arah sayur-sayur yang ada di hadapannya dan dia
memegang sumpit siap mencapit sayur-sayur itu. Karena
tangannya gemetar, sumpit perak itu pun terus beradu. Satu
daging pun tidak dapat diambilnya. Sekarang orang berbaju
putih sudah berada di depannya. Tiba-tiba tangannya
bergerak seperti angin dengan cepat menampar wajah Bai-
zhen 7 kali. Tapi suara yang terdengar seperti hanya
terdengar satu kali. 7 kali tamparan ini benar-benar berlangsung sangat cepat.
Bai-zhen yang ditampar masih tampak bengong. Setelah lama
dia baru meloncat dan membentak, tapi orang berbaju putih
sudah tidak melihatnya, dia membalikkan badannya dan
berlalu dari sana. 7 kali tamparan ini seperti bukan dilakukan
oleh orang berbaju putih.
351 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tu-liang dan Fei Chen mengerutkan alis mereka. Mereka
berdua menghalang jalan orang berbaju putih dan secara
bersamaan berkata, "Kawan, kau begitu - "


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Suara mereka belum habis, orang berbaju putih sudah
melangkah lagi, hanya dalam waktu sekejap dengan tenang
dia bisa keluar dari celah-celah mereka berdua. Sampai baju
mereka pun sarna sekali tidak terkena sentuhan bajunya tapi
Yin-bian Bai-zhen yang sedang berlari ke arah mereka malah
menabrak mereka. Melewati celah seperti dilakukan dengan sangat mudah
dan juga tenang, tapi hal ini membuat Tu-liang dan Fei Chen
kaget bukan kepalang. Tu-liang membentak, "Adik kedua, kau
harus tenang!" Tapi Fei Chen sudah membalikkan badan,
terlihat orang berbaju putih hampir keluar dari ruangan itu. Fei
Chen marah dan berkata kepada Bian Ao-tian, "Tuan Bian,
Lao Er kami sudah menahan diri, kenapa" Siara berhenti
kemudian menyambung lagi dengan suara dingin, "Sekarang
dia dihina seperti itu. Tuan Bian, harus bagaimana sekarang,
lebih baik Tuan memberi tahu kepada kami."
Bai-zhen mendorong Tu-liang dan membentak, "Lao San -
" Kata-katanya belum diucapkan semua, Fei Chen sudah
berkata lagi, "Kakak kedua, kau tahan diri dulu, hari ini kita
berada di rumah Bian Ao-tian, di sini banyak tamu-tamu, dia
pasti tidak akan merugikan kita!"
Kata-kata ini memang tajam.
Wang Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian mengerutkan dahi,
wajahnya berubah warna menjadi warna merah tua. Tiba-tiba
dia membentak, "Berhenti, berdiri di sana!"
Orang berbaju putih sudah berjalan ke luar teras, tiba-tiba
dia berhenti tapi dia tidak membalikkan kepalanya. Dengan
dingin dia bertanya, "Ada apa?" Kata-katanya singkat dan
pendek, tidak pernah mengatakan kata-kata yang tidak perlu.
352 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bian Ao-tian sudah berjalan keluar dan membentak,
"Walaupun di sini bukan kandang harimau atau tempat tinggal
naga, tapi Tuan tidak bisa seenaknya datang ya datang, ingin
pergi tanpa pamit langsung pergi begitu saja. Apakah di
matamu tidak ada tuan rumah?"
Orang berbaju putih tertawa dingin, tangan kirinya sedikit
terangkat. Dia mengambil pedang yang sejak tadi dipegangnya. Pelan-pelan dia membalikkan kepalanya dan
berkata, "Kalau aku ingin pergi, mana ada aturan membawa
pedang orang lain?" Matanya tampak berkilau lagi, "Jika aku
benar-benar ingin pergi, di dunia ini tidak ada seorang pun
yang bisa menahanku."
Kata-katanya belum selesai, dia sudah berjalan keluar lagi.
Dia sama sekali tidak memandang semua orang yang ada di
sana. Seumur hidup Bian Ao-tian yang sudah berkelana di dunia
persilatan, belum pernah ada seorang pun yang seperti ini
yang pernah ditemuinya. Terdengar Mei San Si dengan cepat berlari ke arah mereka
dan membentak, "Kau berani! Berani tidak sopan kepada
guruku!" Segera dia menyerang dengan kepalan tangannya ke
belakang orang berbaju putih.
Tiga kali kepalan itu membawa angin besar, tapi begitu kaki
orang berbaju putih bergerak, 3 serangan kepalan ini tidak
bisa mengenai sasaran. Mei San Si terpaku, kemudian membentak lagi, "Bocah
tengik! Cepat balikkan badanmu, aku ingin memukulmu. Kau
pergi begitu saja, apakah kau seorang laki-laki sejati?" Tiba-
tiba dia merasa di belakang ada seseorang yang menarik
bajunya, membuat dia terus mundur dari sana!
Sorot mata orang berbaju putih tampak berkilau, pelan-
pelan dia membalikkan badannya.
353 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sekarang yang berdiri di depannya adalah Liu He-ting yang
sudah berganti baju! Mereka saling memandang dan masing-masing berdiri
dengan tegak. Cahaya lampu yang tergantung di atas
menyinari alis Liu He-ting yang tebal. Sepasang matanya yang
indah dan hitam, dan wajahnya terlihat tampan, dia terlihat
begitu tenang dan kuat. Sorot mata orang berbaju putih
bertambah dingin dan topeng yang terpasang di wajahnya
terasa lebih seram dan lebih menakutkan!
Sorot mata mereka saling beradu dan saling menghujam,
seperti mencari tahu isi hati lawan dan kekurangannya, hal itu
baru bisa membuat mereka berada dalam posisi yang
menguntungkan. Di sekeliling mereka kembali terasa sepi.
Terdengar suara PAN, pegangan pedang orang berbaju putih
sudah menancap ke bawah batu yang ada di taman bunga itu.
Walaupun suaranya kecil, tapi membuat pendekar-
pendekar yang ada di sana merasa kaget.
Terdengar orang berbaju putih berkata, "Aku lihat kau
masih sangat muda, tampan pula, dan ilmu silatmu sangat
bagus, karena itu aku menaruh hormat kepadamu sebanyak
30% dan juga mengalah 30% kepadamu. Apakah kau tidak
tahu itu?" "Aku pun menghormat Tuan sebanyak 30%, dan mengalah
30% kepada Tuan, apakah Tuan tidak merasakannya?"
Sorot mata orang berbaju putih tampak berkilau dan dia
berkata lagi, "Seumur hidupku, yang melanggar perintahku
harus mati, kau sudah beberapa kali menghadangku, kau kira
aku tidak berani membunuhmu!"
Liu He-ting tertawa seperti orang gila dan berkata, "Betul,
ilmu silat Tuan memang lebih tinggi dariku. Ingin membunuhku
benar-benar hal yang sangat mudah, tapi bagi orang dunia
354 Dewi KZ http://kangzusi.com/
persilatan ini hanya mewakili keberanian. perorangan saja.
Apakah ini adalah jalan untuk seorang laki-laki sejati?"
Suara tawanya berhenti. Liu He-ting berkata lagi, "Kalau
ada orang yang melanggar perintahmu, maka kau akan
membunuhnya, kalau kau melanggar perintah orang lain,
bukankah kau pun harus dibunuh oleh orang lain?"
Orang berbaju putih tertawa dan kepalanya menghadap ke
langit, tawa yang dingin keluar dari balik topengnya yang
seram, membuat orang yang mendengar tawanya seperti
bukan sedang tertawa. Suara tawanya seperti air Yang Zi Jiang, datang dengan
bergelombang dan tidak pernah berhenti. Awalnya terdengar
seperti burung berkicau dan lalu berakhir seperti kera yang
mencereceh. Suara-suara ini hanya membuat perasaan hati
menjadi tidak enak, tapi semakin lama terdengar seperti
lonceng besar yang terus berbunyi. Suaranya membuat
gendang telinga terus bergetar. Pendekar-pendekar yang ada
di ruangan itu merasakan kalau jantung mereka terus
berdebar-debar, telinga mereka terus berdengung dan mereka
ingin segera menutupi telinga mereka.
Liu He-ting mengerutkan dahi dan berkata, "Orang yang
ada di sini tahu kalau ilmu silatmu sangat tinggi, tapi Tuan
tidak perlu tertawa seperti ini."
Suara Liu He-ting sangat mantap, walau ditengah tertawa
seperti itu tapi kata-kata Liu He-ting tetap terdengar dengan
sangat jelas. Orang berbaju putih masih terus tertawa, kemudian dia
berkata, "Di dunia ini yang lebih kuat dialah yang menang, ini
adalah aturan yang sejak dulu tidak pernah berubah. Ilmu
silatku lebih tinggi karena aku lebih pintar, lebih berani, dan
pikiranku lebih kuat darimu, otomatis aku mempunyai hak
untuk menyuruh orang lain tidak boleh melanggar perintahku.
355 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kalau seseorang dalam hal kepintaran, keberanian, dan
kekuatan lebih tinggi dariku, dia pun berhak menyuruhku tidak
boleh melanggar perintahnya. Bukankah semua ini sangat
mudah?" Liu He-ting terpaku, dia sama sekali tidak bisa membantah.
Terdengar orang berbaju putih berkata lagi, "Seumur hidupku,
aku paling benci orang bodoh dan tidak tahu apa-apa, tapi dia
malah sombong dan gila. Orang semacam ini jika dia
melanggar perintahku - "
Kata-katanya belum habis, hati Liu He-ting tergerak, dia
berkata, "Di dunia ini ada orang bodoh dan ada yang pintar
tapi orang pintar pun terbagi beberapa macam. Ada yang
pintar karena teknik, ada yang pintar dalam pelajaran, mana
bisa disamaratakan" Kalau Tuan dengan ilmu silat mengukur
kepintaran, itu tidak cocok dan keberanian orang tidak boleh
diukur dengan cara seperti ini."
Tawa orang berbaju putih sudah berhenti. Dia berkata
dengan dingin, "Kalau dia mempunyai kepintaran yang tidak
dimiliki orang lain, aku lebih menghormatinya."
Kata Liu He-ting, "Sejak awal sampai sekarang, orang yang
terluka di pedangmu, apakah tidak ada seorang pun yang
berada di atas Tuan?"
Orang berbaju putih menjawab, "Betul! Jangankan satu hal
dia bisa mengalahkanku, aku belum pernah membunuh orang
sepertimu yang bisa membuatku menyayangkan bakatmu.
Walaupun dia adalah orang jahat, aku akan membiarkan dia
hidup dan tidak akan melukai dia dengan pedangku. Kau pasti
sudah tahu hal ini dengan sangat jelas!"
Kata-katanya penuh dengan aturan dan pandangan fanatik,
tapi membuat orang sulit untuk membantah.
356 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi Liu He-ting tiba-tiba tertawa seperti orang gila dan
berkata, "Bantahan Tuan benar-benar sangat pintar. Aku
kagum kepada Tuan." "Seumur hidupku, belum pernah aku berbohong, apalagi
aku perlu membantahmu!"
Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kalau ada orang yang
membantah satu atau dua kata kepadamu, kau pasti ingin
segera membunuh orang itu. Dengan begitu apakah Tuan
tahu dia adalah seseorang yang mempunyai kelebihan
dibanding dirimu" Apakah ada orang yang menggantungkan
kepintaran, keberanian, dan kekuatannya dengan terpampang
di wajahnya?" Walaupun wajah yang tertutup topeng itu tidak terlihat
dengan jelas, sekarang ini dia sedang terpaku tapi segera dia
berkata lagi dengan dingin, "Dari kata-kata dan sikapnya,
semua ini bisa melihat kepintaran dari seseorang. Di bawah
cahaya pedang, aku pun bisa melihat keberanian seseorang."
"Orang yang sangat pintar akan terlihat bodoh, orang yang
kaku sebenarnya dia adalah seorang yang sangat terampil,
apakah kau tidak tahu kata-kata ini?"
"Kalau memang ada orang seperti itu, aku tidak akan
mengganggunya, mana mungkin dia akan menggangguku"
Dia tidak menggangguku, aku pun tidak ada alasan melukai
dia. Bukankah hal ini sangat jelas?"
Sekarang Liu He-ting lah yang terpaku. Dia berpikir
sebentar lalu berkata lagi, "Di dunia persilatan, yang
dipentingkan adalah ilmu silat. Ilmu silat Tuan begitu tinggi,
untuk apa demi - " "Kalau kau dengan aturan bisa mengalahkanku, aku akan
menerima 7 tamparan dari si marga Bai itu kemudian aku
akan pergi dari sini. Kalau kau dengan ilmu silat berhasil
mengalahkanku, maka aku pun tetap akan pergi dari sini!"
357 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suaranya berhenti tapi sorot mata seperti pisau itu sudah
menyapu ke arah Mei San Si yang ada di belakang Liu He-ting
lalu menyapu ke arah Tu-liang, Fei Chen, dan Bai-zhen yang
saat itu masih ditarik-tarik oleh Tu-liang.
Dia berkata lagi, "Jika mereka berdua, salah satu ada yang
bisa kecapi, melukis, catur, ilmu silat, bernyanyi, ilmu
kedokteran, atau ilmu menghitung nasib dan bisa mengalahkanku, maka aku akan - "
Mata Liu He-ting menjadi terang, "Kau mau apa"
"Sekalipun aku dihina oleh banyak orang, aku tidak akan
marah!" Liu He-ting langsung merasa bersemangat. Dia membalikkan badannya. Dengan penuh harapan dia melihat
Yin-bian Bai-zhen. Dalam hati dia berpikir, "Orang ini begitu
sombong, tapi wajahnya tampan dan sangat terkenal, dia pasti
ada semacam dua macam ketrampilan yang bisa membuatnya lebih pintar dari orang berbaju putih."
Liu He-ting tahu orang berbaju putih adalah orang jenius.
Apa yang dia pelajari pasti seluas laut. Tapi dalam hidup
manusia, tenaga dan semangat pasti ada batasnya. Apakah
orang berbaju putih bisa menguasai semua ilmu yang ada di
dunia ini" Dan apakah dia bisa menguasai semuanya dengan
sempurna" Dia teringat pada pesilat yang selafo kalah, Xi Men
Ou, dia bertambah semangat la": untuk menang.
Tapi sewaktu dia melihat Bai-zhen, tiba-tiba Bai-zhen
membentak dan berkata, "Di dunia persilatan yang penting
adalah kepalan tangan dan ayunan golok, atau ahli dalam
memainkan pecut Mana ada waktu untuk mempelajari hal


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang tidak berguna. Coba, apakah kau berani menerima pecut
Pendekar Bai sebanyak tiga kali?"
358 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting memejamkan matanya. Dalam hati dia menarik
nafas. Orang berbaju putih tertawa dingin!
Tawa dingin ini mengandung penghinaan dan menertawakan dirinya. Terdengar orang berbaju putih berkata,
"Aku sudah siap sejak tadi untuk menerima ilmu pecut dari
mereka bertiga, aku kira kau pun bisa melihat sekalipun
mereka bertiga bertarung dan menyerangku secara bersama-
sama, mereka belum tentu bisa menang."
Dia sudah melihat pedang panjang di tangannya dan
berkata lagi, "Aku meminjam pedang ini karena aku tidak mau
darah orang sombong dan gila itu mengotori pedangku, itu
saja." Dia membalikkan badannya tidak melihat semua orang
yang ada di ruangan itu lagi. Sekali lagi dia berjalan keluar,
angin melewati teras meniup baju putihnya yang panjang. Baju
putih itu terlihat seperti bulu bangau yang tertiup angin gunung
lalu terbang jauh. Yin-bian Bai-zhen membentak, dia lolos dari pegangan Tu-
liang dan Fei Chen berlari keluar!
Liu He-ting membalikkan badannya dan berkata, "Kenapa
Tuan sengaja mencari penghinaan?"
Yin-bian Bai-zhen terpaku. Wan Sheng Shen pao, Bian Ao-
tian membentak dengan suara keras, "Apakah aku akan
membiarkan orang ini datang dan pergi semaunya"
Bagaimanapun juga hari ini alcu harus berkelahi dengannya!"
Liu He-ting menarik nafas, tapi wajahnya tetap tertawa dan
berkata, "Kalian minum arak saja di sini, aku yang harus
keluar dan berkelahi dengannya."
Dia berhenti sebentar. Dahinya berkerut, tapi Liu He-ting
berkata lagi, "Kalau ada yang keluar untuk membantuku
359 Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan satu kepalan atau dengan satu kali tendangan, aku
tidak akan memaafkan orang itu."
Dia membalikkan badan dengan gagah lalu berjalan keluar.
Liu He-ting telah berpikir sejak tadi, dia tahu di sini banyak
pendekar tapi tidak ada seorang pun yang sanggup melawan
orang berbaju putih. Kalau banyak orang melawan dia yang
hanya sendiri, ini akan membuat banyak orang yang terluka
atau bahkan ada yang mati, dan itu pun sama dengan
melanggar peraturan dunia persilatan. Tapi jika Bian Ao-tian
datang membantu, keadaan malah akan menjadi kacau,
karena itu dia melarang seorang pun yang datang untuk
membantunya. Liu He-ting melihat bayangan orang berbaju putih keluar
dari teras. Liu He-ting tahu jika dia mengikuti orang berbaju
putih itu keluar dari teras, maka akan terjadi pertarungan
antara hidup dan mati. Tapi dia sama sekali tidak merasa
yakin bisa menang, dia teringat pada bayangan yang berada
di bawah sinar lilin di kamar pengantin. Kalau hari ini dia
keluar dan tidak kembali lagi, Tao Chun-chun akan duduk
dengan layu seumur hidupnya.
Dia menarik nafas panjang, udara pengap keluar dari
dalam hatinya tapi berhenti cU tenggorokan. Tapi wajahnya
tetap terlihat tenang seperti air, karena sekarang ini dia tidak
ada pilihan, walaupun dia akan mati, tapi dia tetap harus
melawan orang berbaju putih. Yang paling membuatnya sedih
adalah dia tidak bisa bertemu lagi dengan Tao Chun-chun.
Setiap langkah membutuhkan keberanian dan kepercayaan
diri yang kuat, kecuali dia sendiri tidak ada seorang pun yang
akan mengerti. Di kamar pengantin, sepasang lilin merah sudah dipasang.
Cahaya lampu terlihat sangat terang. Tao Chun-chun masih
memakai baju pengantinnya dan dia duduk di pinggir tempat
360 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidur, dia mengerutkan alisnya, badannya sama sekali tidak
bergerak. Dia hanya duduk dengan tenang dan tidak bergerak, tapi
dari ujung alis atau sudut matanya terlihat ada kegembiraan,
tapi di balik kegembiraannya seperti tersembunyi hal lain.
Rumah Bian Ao-tian adalah sebuah rumah besar. Keributan
yang terjadi di depan ruangan, tidak terdengar sama sekali di
sini. Yang dia dengar adalah ada dua mak comblang yang
terus bicara. Kedua mak comblang ini terus menasihati Tao
Chun-chun kalau dia harus menurut kepada suami dan harus
bisa mengajar anak sehingga menjadi anak yang baik, dia
mendengar semuanya dengan senang hati dan sama sekali
tidak terasa bosan. Di kamar pengantin yang letaknya di belakang begitu
tenang, sepi, dan penuh dengan kegembiraan. Sedangkan di
depan penuh dengan keributan, kekacauan, dan ada hawa
membunuh, benar-benar seperti dua dunia yang berbeda. Apa
yang terjadi di depan ruangan, mereka sama sekali tidak tahu.
mereka hanya sabar menunggu datangnya pengantin laki-laki.
Setelah membereskan minum pengantin laki-laki akan kembali
ke kamarnya! Lilin merah besar itu apinya semakin besar. Seorang mak
comblang mendekatinya dan menggunting api itu lalu berkata,
"Kenapa pengantin laki-lakinya belum juga datang kemari?"
Yang satu lagi menjawab sambil tertawa, "Kau lihat,
pengantin perempuannya saja tidak tergesa-gesa, malah kau
yang tergesa-gesa!" Dia menjawab, "Aku bukan tergesa-gesa,
aku hanya takut kalau pengantin laki-lakinya mabuk, kenapa
kau berkata seperti orang gila?"
Mereka melihat pengantin perempuan yang sejak tadi
hanya diam tidak bergerak, segera berkata, "Sebenarnya tadi
pengantin laki-lakinya sudah datang kemari, seharusnya dia
361 Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak perlu keluar lagi untuk bersulang dengan para tamu. Tapi
mereka adalah para pendekar dan pahlawan. Apa yang ingin
mereka lakukan, pasti tidak sama dengan orang biasa, kau
tidak perlu tahu apakah pengantin laki-lakinya akan mabuk
atau tidak. Katanya orang yang berilmu silat tinggi, minum
arak tidak akan membuatnya mabuk dengan mudah, dia bisa
membuat arak yang diminumnya keluar dari telapak kakinya."
Si mak comblang itu terus bicara dengan senang. Dia
mengira dia adalah orang gaul, banyak pengetahuannya. tapi
dia tidak tahu hal ini tidak pernah terjadi. Walaupun tenaga
dalam seseorang sangat tinggi, kalau bukan karena terpaksa
dan sudah ada persiapan sebelumnya, ini pun jarang terjadi.
Kalau setiap orang sebelum minum arak sudah mempersiapkan tenaga dalam untuk mengeluarkan arak yang
telah diminum, apakah masih ada kesenangan minum"
Setelah sekian lama, lilin pun sudah digunting beberapa
kali. Lilin sudah terbakar separuh, pengantin laki-laki tetap
belum datang. Wajah Tao Chun-chun masih tenang seperti
biasa, tapi hatinya mulai gelisah. Kedua mak comblang itu
saling memandang, dalam hati mereka bertanya-tanya,
"Pengantin laki-lakinya belum datang juga, apakah telah
terjadi sesuatu?" Karena mereka adalah mak comblang, maka mereka tidak
boleh menanyakan hal ini.
Di luar kamar pengantin, di taman, di mana banyak pohon.
Bintang-bintang memenuhi langit. Angin sepoi-sepoi bertiup,
tiba-tiba ada beberapa bayangan yang turun.
Walaupun hati Liu He-ting sangat berat, tapi langkahnya
sangat ringan. Dia mengikuti orang berbaju putih itu keluar
teras. Wan Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian marah karena tidak
ada tempat melampiaskan kemarahannya, dia melotot kepada
Mei San Si dan berkata, "Semua ini gara-garamu!"
362 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si terpaku, pikirannya selalu terlambat. Dia tidak
mengerti mengapa Bian Ao-tian tiba-tiba marah kepadanya.
Dia hanya merasa kesal dan ingin lari dari sana, tapi tiba-tiba
bajunya ditarik-tarik oleh seseorang. Dia membalikkan
kepalanya untuk melihat, ternyata orang itu adalah Xia Yuan.
Entah sejak kapan dia sudah berada di sisi Mei San Si. Dia
berkata, "Kakak Mei, kemarilah. Ada sesuatu yang ingin
kuberitahu kepadamu."
Walaupun Mei San Si sedang marah tapi begitu melihat
gadis ini, dia tidak akan bisa marah, dia mendekatkan
telinganya kepada gadis kecil itu. Xia Yuan berbisik di
telinganya, "Apakah orang berbaju putih itu telah menghinamu" Apakah kau mau mengusirnya?"
"Itu pasti, apakah kau.... '
"Jangan keras-keras, aku mempunyai cara."
"Cara apa" Katakan!"
Walaupun dia menganggap suaranya sudah sangat kecil,
tapi tetap terdengar oleh semua pendekar yang ada di
ruangan itu. Mereka terus melihat Mei San Si dan Yue Er.
Mata Xia Yuan yang bercahaya tampak berputar dan berkata,
"Nanti kau harus bertanya kepadanya 2-3 kalimat. Aku jamin
orang berbaju putih itu pasti akan pergi dengan cepat."
Mata Mei San Si tampak bersinar, dia bertanya, "Kata-kata
seperti apa?" Mata Xia Yuan berputar-putar, kemudian diam-diam dia
menarik Mei San Si ke sisinya. Dia membisikkan beberapa
kalimat, terlihat wajah Mei San Si sangat senang!
Sesampainya di depan rumah luas itu, orang berbaju putih
berhenti melangkah dan berkata dengan dingin, "Hari ini
adalah hari pernikahanmu, aku tidak mau bertarung
denganmu!" 363 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan alisnya dan berkata, "Hari ini kau
mempunyai niat baik datang kemari, aku pun tidak mau
bertarung dengan Tuan. Asalkan kau mengembalikan pedang
yang kau pegang itu, aku akan melayani Tuan seperti tamu
agung." "Kalau tidak, maka kau akan bertarung denganku?"
"Betul!" Kata-katanya dengan tegas.
Mata orang berbaju putih dipejamkan kemudian dibuka lagi.
Sorot matanya melihat ke sekeliling, mata dibuka dan
dipejamkan lagi seperti sangat menyayangkan keputusan Liu
He-ting, Liu He Ting diam-diam menarik nafas, wajahnya tidak
tenang. Yang perlu diketahui oleh orang-orang di dunia ini,
tidak ada orang yang tidak takut akan mati, hanya sebagian
orang yang memikirkan Tiidup', kata ini terasa agak ringan. Liu
He-ting terpaksa menahan gelombang pikirannya. Dia hanya
berkata, "Tapi di sini bukan tempat kita akan bertarung. Di luar
pintu tidak jauh dari sini adalah pinggiran kota. Walaupun tidak
ada orang di sana, tapi bintang-bintang yang ada di langit bisa
menjadi saksi. Apa yang terjadi hari ini biar aku sendiri yang
menanggungnya. Siapa pun yang menang atau siapa pun
yang kalah, dia tidak boleh membunuh orang-orang yang di
sini." "Sangat baik!" Kedua kata ini dikatakan dengan ringkas,
tapi tiba-tiba dia menarik nafas dan berkata, "Sebenarnya kau
tidak perlu harus sampai berbuat seperti itu!"
Gerakan, kata-kata, semuanya dingin dan tidak mempunyai
perasaan. Hanya tarikan nafasnya saja yang mengandung
perasaan menyayangkan, puji, dan kekaguman, semua
adalah perasaan yang telah tercampur aduk.
Begitu suara tarikan nafas itu masuk ke telinga Liu He-ting,
hatinya pun dipenuhi dengan perasaan, bermacam-macam
pikiran. Dia berkata dalam hati, "Apakah seharusnya aku tidak
364 Dewi KZ http://kangzusi.com/
perlu berbuat seperti ini?" Tapi dia pun menjadikan kata-kata
ini hanya sebagai tarikan nafas tapi tidak mengungkapkannya,
mereka melewati tamu-tamu yang masih berdiri lalu mereka
berjalan keluar melewati tamu-tamu itu. Langkah mereka
sama, tapi sikap mereka tidak sama!
Tiba-tiba di belakang mereka ada yang berteriak, "Jangan
pergi dulu!" Mereka berdua secara bersamaan berhenti.
Terlihat Mei San Si dengan langkah besar menuju ke arah
mereka. Orang berbaju putih melihat Liu He-ting, dann Liu He-
ting melihat Mei San Si. Sebelum menunggu mereka bertanya, Mei San Si sudah
tertawa dan berkata, "Kakak berbaju putih, kau merasa ilmu
silatmu paling tinggi dan pengetahuanmu sangat luas,
sekarang aku ingin bertanya kepadamu mengenai 3 kalimat
ini. Kalau kau bisa menjawabnya, dengan keadaanmu yang
begitu gila dan sombong, maka kami akan mengerti sifatmu
memang seperti itu, tapi kalau tidak bisa menjawabnya, aku
harap kau bisa pergi dari sini. Jangan terus mengganggu
orang di sini!" Hati Liu He-ting bergerak, terlihat Mei San Si berhenti
tertawa. Dengan wajah serius dia mulai berkata, "Ilmu silat
luas seperti laut, dari dulu sampai sekarang hanya ada Ru
Dao Shi (Cara orang yang belajar dan menjelaskan). Ketiga
kata untuk ditiru. Apalagi agama Budha sejak jaman Tang
Seng (Biksu Tang) yang berkelana mengambil kitab suci
pulang dan hidup sangat berjaya. Agama dibagi menjadi Da
Cheng dan Xiao Cheng. Keadaan ini seperti Guru Da Mo yang


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

datang ke Jiang Nan untuk belajar ilmu silat yang beraneka
ragam." Dia berhenti bicara sejenak. Pendekar-pendekar yang di
dalam ruangan itu mendengarkan dengan seksama. Tadi
mata orang berbaju putih tampak melemparkan pandangan
365 Dewi KZ http://kangzusi.com/
menghina, tapi setelah mendengar kata-kata ini dia berubah
menjadi serius. Terdengar Mei San Si berhenti untuk mengambil nafas dan
berkata lagi, "Dalam ajaran agama Budha ada Da Cheng dan
Xiao Cheng. Dalam ilmu silat ada Shang Cheng (bagian atas) dan Xia
Cheng (bagian bawah). Di dunia persilatan banyak terdapat
perkumpulan, ada Bei Pai, Nan pi dan lainnya. Walaupun
perkumpulan itu banyak' tapi ilmu silat mereka hanya berputar-
putar di Xia Cheng saja. Walau bagaimanapun mereka tidak
bisa melihat Shang Cheng di dunia persilatan."
Mei San Si berkata dengan sangat serius dan kata-katanya
keluar dengan lancar, selain itu tampak jelas dan masuk akal.
Pendekar-pendekar yang ada di dalam ruangan itu tidak ada
yang menyangkanya sama sekali, laki-laki yang begitu
ceroboh itu bisa mengatakan hal-hal sedalam itu. Liu He-ting
pun mengaguminya. Orang berbaju putih tetap tidak bergerak tapi dari sorot
matanya bisa terlihat kalau dia juga sedang mendengarkan
dengan serius. Terdengar Mei San Si terbatuk kemudian tidak
banyak pikir dia langsung menyambung lagi, "Ilmu silat
tertinggi tentu harus menggunakan aturan menjadi ilmu yang
paling penting. Cara yang dipakai, kuda-kuda, dan nyawa
untuk memperbaiki ilmu ini. Ilmu silat Xia Cheng belum
diketahui mana yang benar dan yang salah. Mereka hanya
mencabut pedang atau mengeluarkan kepalan dan hanya
mendapatkan kesenangan sesaat. Walaupun dia adalah
seorang yang pemberani dan terkenal di mana-mana serta
mempunyai ilmu silat tinggi yang tidak tertandingi, tapi itu pun
percuma. Dia tidak bisa mengerti apa yang terkandung dalam
ilmu itu." 366 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting menarik nafas, dia merasa kata-kata Mei San Si
sangat bagus. Begitu dia menarik nafas, dia pun mendengar
ada yang menarik nafas di sampingnya. Dia membalikkan
kepala untuk melihat, terlihat orang berbaju putih menundukkan kepalanya. Mei San Si menegakkan dada dan berkata, "Masalah
pertama dan kedua adalah itu, aku sudah mewakilimu
menjawab. Sekarang aku akan mengajukan pertanyaan
ketiga. Kalau kau tidak bisa menjawabnya, Hei - Kau
mempunyai ilmu pedang yang termasuk ke dalam ilmu Xia
Cheng. Kalau begitu ilmu silatmu akan hanya sampai di sini
saja. Mungkin lain kali kau akan mengalami kesulitan untuk
maju, tapi kau tidak akan merasa menyesal malah merasa
bangga dan sombong. Di matamu tidak ada siapa-siapa,
benar-benar membuat orang ingin tertawa."
Cahaya mata orang berbaju putih mulai memudar. Mei San
Si bertanya lagi, "Ilmu silat Shang Cheng dan Xia Cheng di
mana perbedaannya" Apakah kau tahu?"
Orang berbaju putih terdiam. Mei San Si berkata lagi, "Ilmu
silat terbagi menjadi Shang Cheng dan Xia Cheng. Kalau
orang seperti Tuan, dia akan setia kepada atasan dan cinta
pada negara serta kebenaran, membabat kejahatan, namanya
akan selalu dikenang oleh orang-orang. Sedangkan orang
kerdil, dia melihat pekerjaan hanya seperti mengukir ulat. Dia
belajar menulis, membaca, dan membuka mulut, serta
membuat puisi. Dia bisa tertawa dengan seribu bahasa. Tapi
sebenarnya di dalam hatinya hanya ada kekosongan. Inilah
yang disebut orang kerdil. Walaupun bisa bicara dalam ribuan
kata tapi apa yang bisa diambil dari sana!"
Mei San Si berkata dengan sikap dan nada sangat serius.
Apalagi aturan-aturan yang diucapkannya benar-benar sangat
masuk akal. Dia bagaikan dua orang yang berbeda. Pendekar-
pendekar yang ada di sana merasa aneh, tapi diam-diam
367 Dewi KZ http://kangzusi.com/
mereka terus mendengarkan. Tamu yang duduk di tempat
agak jauh, berjalan ke depan supaya bisa mendengarnya.
"Rahasia orang dunia persilatan ada 8 buah apakah kau
bisa memberikan salah satu contohnya?"
Kepala orang berbaju putih terangkat kemudian menunduk
lagi. Mei San Si berkata "Shang Cheng mempunyai 8 ilmu
rahasia, antara lain adalah Gang (keras), Rou (lembut), Cheng
(jujur), Xin (percaya), He (akur), Jing (diam), Xu (palsu), Ling
(lincah). Apalagi Gang, Gang adalah pilar dari ilmu silat. Gang
harus lurus dan jujur, tidak mengandalkan, tidak tergoyahkan,
benar-benar sangat berat tugasnya."
Kata-katanya baru selesai, Mei San Si sudah tertawa dan
berkata lagi, "8 rahasia ilmu ini, satu pun kau tidak tahu. Tapi
kau berani mengaku paling pintar di sini. Aku malu
melihatmu." Tertawanya hilang, sikapnya kembali seperti biasa, kasar
dan tidak sabar. Sekarang mata pendekar-pendekar itu melihat orang
berbaju putih. Terlihat dia hanya berdiri dengan terpaku,
pelan-pelan dia meletakkan pedang itu ke bawah kemudian
dia berdiri. Dengan cepat dia membuka topeng yang menutupi
wajahnya. Terdengar suara PAK, PAK. Dia sudah menampar dirinya 7
kali ke wajahnya sendiri. Begitu pendekar-pendekar itu
melihat, topeng itu sudah terpasang lagi ke wajahnya. Orang-
orang yang di sana tidak dapat melihat dengan jelas
bagaimana bentuk wajahnya.
Di ruangan itu segera terdengar suara orang yang terkejut.
Apakah suara ini berupa pujian atau karena merasa aneh
dengan kecepatan tangan orang berbaju putih.
368 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sorot matanya tampak mencari-cari, akhirnya sorot itu
berhenti di wajah Mei San Si.
Lama, sangat lama. Sorot mata dia dari terang menjadi gelap, tapi tubuhnya
yang panjang tetap berdiri dengan tegak. Akhirnya dia
membalikkan badan. Lengan bajunya tampak berkibar, angin
malam berhembus. Badannya seperti mengikuti angin yang
menghilang. Hanya dalam sekejap sosoknya sudah tidak
terlihat. Hanya tarikan nafas berat terdengar oleh telinga Liu
He-ting. Mei San Si masih terpaku, kemudian dia tertawa terbahak-
bahak dan berkata, "Yuan Er, dia benar-benar sudah pergi."
Liu He-ting berpikir, "Orang ini sangat kaku dan bodoh. Aku
sudah bersama dengannya selama beberapa hari, aku tidak
tahu kalau dia begitu memahami rahasia ilmu silat."
Dia berjalan ke depan Mei San Si dan memberi hormat.
Tawa Mei San Si langsung berhenti. Dengan kaget dia
bertanya, "Mengapa kau berterima kasih kepadaku?"
Liu He-ting menarik nafas dan menjawab, "Hari ini kalau
bukan karena Kakak Mei, akan terjadi hal yang tidak terduga.
Aku hanya memberi hormat, berterima kasih kepada Kakak
karena sudah membantu dan aku juga kagum kepada Kakak.
Aku baru mengenal Kakak selama beberapa hari ini, tidak
disangka ternyata Kakak bukan orang biasa. Aku baru tahu
kau mempunyai kelebihan - "
Sifatnya keras dan jujur, harus lurus dia bisa lurus, harus
bengkok dia bisa bengkok. Sekarang Liu He-ting sangat
berterima kasih kepada Mei San Si. Itu bukan pura-pura,
kejujuran terlihat dengan jelas. Sikap dan kata-katanya penuh
dengan rasa hormat, tapi sebelum kata-kata Liu He-ting belum
selesai, Mei San Si sudah tertawa terbahak-bahak lagi.
369 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting mengerutkan dahi. Wajahnya terlihat bingung.
Terdengar Mei San Si berkata sambil tertawa, "Adik Liu, kau
jangan terlalu memuji-mujiku. Semua yang kukatakan tadi,
satu kalimat pun tidak kumengerti."
Liu He-ting kaget dan bertanya, "Kau sendiri tidak mengerti,
mengapa kau bisa begitu lancar bicara?"
Mei San Si masih tertawa dan menjawab, "Apa anehnya,
sejak kecil sampai sekarang, aku memang selalu begitu."
Liu He-ting masih terpaku. Tiba-tiba dia teringat bagaimana
cara Mei San Si menghafal resep cbat. Dia baru mengerti dan
berpikir, "Orang ini daya ingatnya sangat tinggi tapi dia sulit
mengerti. Jadi apa yang dibacanya dia bisa segera ingat.
Karena itu dia bisa mengingat banyak peribahasa."
Terdengar Mei San Si tertawa lagi dan berkata, "Kata-
kataku tadi sebagian Yuan Er yang memberitahuku. Sebagian
lagi aku baca dari buku aslinya...."
Ucapannya belum selesai, Liu He-ting sudah bertanya,
"Buku apakah itu?"
Mei San Si tertawa dan dengan suara keras lalu menjawab,
"Tian-wu Shen-jing."
Begitu kata Tian-wu Shen-jing disebut, banyak yang
merasa kaget dan bersuara. Hanya saja suara kekecewaan
yang lebih banyak terdengar daripada seruan kaget.
Walaupun Liu He-ting merasa tarikan nafas ini sangat aneh
tapi dia tetap bertanya, "Dimana buku Tian-wu Shen-jing
sekarang?" Karena Liu He-ting sangat menyukai ilmu silat, mendengar
ada buku rahasia ilmu silat, dia langsung tertarik dan ingin
membacanya. 370 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara-suara yang terdengar terkejut dan menarik nafas,
sekarang berubah menjadi tawa seakan-akan sedang
menertawakan dia. Walaupun ilmu silatnya tinggi tapi
pengetahuannya di dunia persilatan begitu minim.
Liu He-ting melihat ke sekeliling, dia juga menjadi kaget.
Dia melihat Mei San Si, dan Mei San Si masih tertawa. Wan
Sheng Shen Dao, Bian Ao-tian dengan kaget melangkah ke
arahnya. Dia mencengkram pundak Mei San Si dan berkata
dengan marah, "San Si, apakah kau sudah membaca buku
itu?" Nadanya terdengar galak, sikapnya pun seperti ketakutan.
Sepertinya Mei San Si sudah membuat kesalahan fatal.
Sekarang Liu He-ting benar-benar merasa aneh. Mei San
Si mendapatkan buku rahasia, seharusnya sebagai guru, Bian
Ao-tian merasa senang, mengapa sekarang terlihat seperti
ini" Apalagi kata-katanya tadi adalah sesuatu yang biasa.
Mengapa orang-orang malah menertawakannya" Dia terus
berpikir tapi tetap tidak mendapatkan jawabannya. Ternyata
Mei San Si sudah tertawa, dia seperti bersalah dan berkata,
"Aku hanya membaca 1-2 kali...."
Bian Ao-tian mengerutkan dahi dan menghembus nafas.
Kemudian dia berkata, "Mengapa kau begitu ceroboh" Begitu
ceroboh!" Suara Bian Ao-tian baru selesai, Mei San Si sudah
menjawab, "Walaupun murid bisa mengingat kata-katanya,
tapi murid tidak tahu apa arti dari kata-kata itu, benar-benar
tidak mengerti - " "Apakah benar ucapanmu?"
"Murid tidak berani berbohong kepada guru."
Bian Ao-tian menarik nafas panjang dia berkata, "Kalau kau
tidak mengerti mengapa kau terus membaca buku itu?"
371 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting tidak mengerti. Buku rahasia ilmu silat itu kalau
bisa membacanya, itu adalah hal yang sangat menyenangkan.
Sekarang Mei San Si bisa sudah bisa menghafal di luar
kepala, tapi Bian Ao-tian malah terlihat ragu. Sampai Mei San
Si mengatakan kalau sebenarnya dia sama sekali tidak
mengerti ilmu itu, terlihat Bian Ao-tian baru merasa tenang. Liu
He-ting terus memikirkan sikap mereka, mungkin buku ini
berisi ilmu-ilmu silat sesat dan Bian Ao-tian tidak ingin
muridnya menjadi sesat. Itu adalah alasan yang tepat dan
masuk akal tapi buku itu adalah buku rahasia ilmu silat!
Pendekar-pendekar yang ada di ruangan itu kebanyakan
sudah kembali ke tempat mereka masing-masing. Keributan
yang terjadi dalam pesta pernikahan tidak mungkin bisa
diteruskan lagi. Jing Chu San Bian berdiri di dekat sebuah guci yang
terdapat ukiran. Fei Chen melihat Bai-zhen dan berkata, "Lao
Da, Lao Er, apakah kita bisa pergi sekarang?"
"Sudah waktunya kita pergi. Lao Er - "
Terlihat wajah Yin-bian Bai-zhen seperti biasa-biasa tapi
dari sorot matanya terlihat kalau dia merasa malu. Mereka
diam tidak mengatakan apa-apa lagi dan bersama-sama
berjalan menuju teras dan pamitan kepada tuan rumah. Bian
Ao-tian masih tidak tenang dan hati Liu He-ting masih diliputi
dengan banyak pertanyaan. Mereka tidak melihat tiga
bersaudara Jing Chu San Bian- Tiga saudara Jing Chu San
Bian itu saling memandang. Akhirnya mereka pun keluar dari
pintu. Begitu Jing Chu San Bian pergi, banyak orang yang ikut
pergi. Karena terkejut oleh suara-suara itu Liu He-ting dan
Bian Ao-tian dengan cepat berdiri di depan pintu untuk
mengantar Kepergian para tamu. Karena itu Liu He-ting tidak
bisa bertanya. 372 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Bunga indah biasanya cepat gugur, pesta yang meriah pun
pasti akan cepat bubar. Dari kejauhan terdengar suara
penjaga malam yang sedang memukul gong. Angin malam
terasa semakin dingin. Lampion merah terkena asap dan
sekarang hampir menjadi hitam.
Ada awan hitam, ada angin besar yang berhembus. Meniup


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

padam lampu merah yang ada di ujung. Bunga-bunga
merambat pun bergoyang-goyang tertiup angin besar, seperti
orang yang sedang mabuk lantas menari-nari.
Akhirnya turunlah hujan besar. Hujan ini membersihkan
tempat di mana bunga merambat juga mengantarkan bunga
yang terjatuh. Tamu-tamu sudah bubar, tamu-tamu yang
belum pulang, karena hujan masih tinggal di sana. Arak sudah
diganti, makanan baru sudah dihitangkan dan lilin baru sudah
dipasang, tapi bagaimana dengan kegembiraan"
Apakah kegembiraan yang ada pun tertiup oleh angin"
Apakah sudah tersapu oleh hujan"
Pertanyaan yang ingin Liu He-ting tanyakan tadi, belum
sempat dia tanyakan. Akhirnya sekarang dia mendapatkan
kesempatan itu. Diam-diam dia menarik Mei San Si ke pinggir.
Liu He-ting mengajukan 3 pertanyaan, "Tian-wu Shen-jing kau
dapatkan di mana" Mengapa pendekar-Pendekar yang di
ruangan tadi setelah mendengar nama Tian-wu Shen-jing
terlihat begitu kaget" Paman Bian sudah tahu kalau kau sudah
membaca buku itu, lantas kenapa dia begitu kaget?" 3
pertanyaan ini, sepatah kata demi sepatah kata dengan cepat
ditanyakan dan sorot matanya terus melihat wajah Mei San Si
kemudian dia diam menunggu jawabannya.
Terdengar Mei San Si tertawa dan menjawab "Buku Tian-
wu Shen-jing merupakan rahasia' umum dunia persilatan,
apakah kau tidak mengetahuinya?"
373 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting terdiam dan tampak mengerutkan alisnya,
"Rahasia umum" Apa artinya?"
Mei San Si memegang jenggotnya. Dia tertawa dan
menjawab, "Ceritanya sangat panjang. Kalau kau benar-benar
ingin mendengarnya, aku akan menceritakannya. Hanya saja
hari ini adalah hari pernikahanmu, jangan biarkan pengantin
perempuan terus menunggumu dengan gelisah. Karena itu
aku tidak mau menceritakannya kepadamu sekarang, lebih
baik kau kembali ke kamarmu. Istrimu sedang menunggumu!"
Hujan besar jatuh di batu hijau yang ada di bawah talang.
Kedua pembantu berbaju hijau membawa sebuah payung
berwarna merah, mengikuti Liu He-ting dari belakang. Di
belakang rumah terlihat lampu kamar pengantin masih tampak
terang. Dari kertas jendela itu terlihat api lilin merah yang
tampak sedang menari dan tampak bayangan seseorang yang
ada di sisi lilin. Bayangan orang ini memberi kehangatan bagi Liu He-ting
yang sedang berdiri di bawah hujan dan terpaan angin.,
kehangatan ini muncul dari dalam hatinya yang paling dalam.
Karena dia percaya malam ini adalah awal dari kehidupan
barunya yang manis dan bahagia, sekarang dan seterusnya,
dia dan Tao Chun-chun akan saling memiliki selamanya.
Sudut mulutnya muncul senyum hangat. Dia teringat
dengan pertemuan mereka yang tidak disengaja dan terasa
sangat indah, siapa yang menyangka kalau pertemuan itu
telah merubah hidupnya. Begitu dia berjalan menuju pintu yang tertutup, senyum di
mulutnya semakin mengembang.
Dia menjulurkan tangannya dan dengan pelan mengetuk
pintu. 374 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia berharap ada sambutan hangat dan lembut, siapa yang
tahu - Tidak ada yang menyahut dari dalam, segera senyum yang
mengembang di wajahnya menghilang. Dadanya berdebar-
debar, tangannya terasa berat, dan dengan cepat dia
mengetuk pintu. Tapi dari balik pintu tidak ada yang menyahut. Dengan
cepat dia mendorong pintu kamar itu, terasa ada angin yang
berhembus dari dalam, angin meniup lilin juga meniup tirai dan
sarung bantal yang disulam dengan sepasang Yuan Yang
(nama burung). Semua benda ini di bawah sinar lilin tampak
berkilau.... Sang pengantin, Tao Chun-chun seharusnya duduk di sisi
tempat tidur, tapi sekarang tidak terlihat bayang seorang pun.
Hati Liu He-ting segera berdebar-debar, dia merasa kaki
dan tubuhnya terasa sangat kaku dia melihat kedua mak
comblang itu berdiri tegak di sisi tempat tidur. Wajah mereka
kaku, mata melotot, tubuh tidak bisa bergerak. Mereka
ternyata telah ditotok. Ketenangan yang biasanya dimiliki Liu He-ting, sekarang
sudah menghilang entah ke mana dia berdiri di depan tempat
tidur dan bengong' Sampai-sampai dia lupa untuk membuka
totokan kedua mak comblang itu. Dalam hati dia terus
bertanya, "Ke mana dia" Ke mana dia?"
Di luar angin terus berhembus. Di bawah siraman hujan
tiba-tiba terlihat beberapa bayangan orang yang berlari keluar
dari atas dinding. Mengapa bayangan orang ini terlihat begitu
misterius" Tidak ada yang tahu mengapa mereka datang"
Dan mengapa segera pergi lagi" Kedua pembantu yang
memegang payung merah itu pun hanya berdiri di luar pintu,
mereka tidak tahu apa yang sudah terjadi di dalam kamar itu.
375 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mereka saling memandang, bertanya-tanya, kamar pengantin itu sudah sepi, tiba-tiba ada sesosok bayangan
yang membawa harum, lewat di depan mereka, begitu mereka
ingin melihat dengan lebih jelas, bayangan dan wewangian itu
sudah menghilang tanpa jejak. Tapi di dalam kamar sekarang
terdengar suara, "Chun-chun kau ke mana tadi?"
Ada suara lembut segera berkata, "Aku menunggumu
dengan lama, aku bosan karena itu aku ke sana untuk
melihat - " Tiba-tiba dia berhenti dan berubah menjadi kaget.
"Mengapa mereka berdua bisa ditotok?"
Kedua pembantu itu mendengar percakapan antara
pengantin laki-laki dan pengantin perempuan. Mereka saling
memandang lalu tertawa. Kata-kata Tao Chun-chun belum
habis, mereka berdua langsung meninggalkan tempat itu.
Mereka iri dan berpikir kapan mereka baru bisa mendapatkan
seorang suami yang begitu baik. Mereka tidak mendengar
kata Tao Chun-chun yang terakhir, karena itu mereka mengira
keadaan di kamar pengantin sangat tenang. Sebenarnya
apakah benar-benar setenang itu"
Liu He-ting berdiri di bawah tirai merah, dia mengerutkan
dahi dan bertanya, "Mereka berdua ditotok siapa" Apakah kau
juga tidak mengetahuinya?"
Tao Chun-chun memelototkan matanya yang bulat, pelan-
pelan dia menggelengkan kepalanya, cadar yang ada di
kepala Tao Chun-chun dibasahi air hujan. Liu He-ting dengan
pelan membersihkannya kemudian dia berjalan ke depan
kedua mak comblang itu. Dengan teliti dia melihat mereka dan
berkata, "Ini hanya totokan yang sangat biasa. Anehnya,
orang dengan kemampuan setingkat itu mengapa datang ke
sini mencari keributan" Karena apa?"
376 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia membantu mereka membuka totokan kemudian
bertanya kepada mereka, kita akan segera mengetahui semua
pertanyaan ini. Mereka berdua bersama-sama mengeluarkan telapak
tangan. Masing-masing menepuk punggung kedua mak
comblang itu. Tepukan itu sangat tepat mengenai tulang
punggung mereka pada sendi ketujuh, ini adalah titik khusus
untuk menolong orang. Setelah ditepuk, dari dalam kamar
pengantin, terdengar 2 teriakan orang yang kesakitan. Suara
teriakan itu begitu tajam dan kuat. Di malam hujan dan sepi
membuat telinga bertambah sakit dan jantung berdegup lebih
kencang. Liu He-ting pelan-pelan menepuk mak comblang itu, dia
mengira mak comblang itu hanya ditotok dengan cara biasa,
begitu ditepuk, mak comblang itu malah berteriak. Mereka
seperti kesakitan dan seperti telah dipotong oleh pisau!
Liu He-ting kaget, dia mundur. Setelah berteriak, kedua
mak comblang itu langsung tejratuh dan tidak bergerak lagi,
badan mereka menjadi dingin. Totokan nadi mereka tidak bisa
dibuka, malah mereka mati saat itu juga!
Hati Liu He-ting benar-benar kacau, rasa kaget dan takut
bercampur menjadi satu. Dengan sorot mata kosong dia
melihat kedua mayat yang ada di lantai, dia menarik nafas
panjang dan dengan sedih dia berkata, "Aku salah.... hai, cara
mereka sangat lihai. Cara yang kejam!"
Sorot mata Tao Chun-chun seperti sangat ketakutan.
Ketakutannya melebihi ketakutan Liu He-ting. Pelan-pelan dia
membalikkan badan dan dengan malu dia melihat Liu He-ting
lalu berkata, "Aku juga bersalah, aku.... aku juga tidak
mengetahui totokan nadi yang mereka lakukan begitu lihai,
begitu sadis, aku...."
377 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia terus menarik nafas, kepalanya menunduk dan tidak
bicara lagi tapi siapapun tidak bisa tahu apa isi hati orang
melalui sorot mata seseorang, termasuk suaminya yang baru
dinikahinya! Liu He-ting menarik nafas lagi. Pelan-pelan dia berkata,
"Aku tidak menyangka, cara totokan nadi ini adalah cara yang
sering diceritakan dalam legenda. Katanya orang yang ditotok
seperti ini, di luar kelihatan biasa tapi kalau ada tenaga yang
datang dari luar, mereka malah akan mati, dulu aku pernah
mendengar tentang ini, tapi aku tidak mempercayainya.
Sekarang aku melihat dengan mata kepalaku sendiri.... hai,
tapi ini sudah terlanjur, sudah terlanjur...."
Tao Chun-chun menundukkan kepala dan berkata, "Mereka
sudah ditotok, bagaimanapun juga mereka akan mati. Kau
tidak perlu merasa terlalu sedih!" Awalnya kata-kata itu seperti
memberi sedikit ketenangan tapi dia segera menutupi
wajahnya karena itu kata-katanya tidak bisa didengar.
Alis Liu He-ting berkerut, dia terus melihat Tao Chun-chun.
Tapi dia segera menunduk lagi dan berkata, "Memang begitu
tapi kalau aku tidak menepuk punggungnya, dia tidak akan
mati. Sekarang dia sudah mati, apakah aku tidak bersalah
karenanya?" Dia berhenti sejenak lalu berkata lagi, "Totokan
nadi yang ditotok pada kedua mak comblang itu adalah
totokan nadi yang paling kejam, paling lembut juga paling
sadis. Di dunia persilatan yang bisa menotok dengan cara ini
sudah tidak ada, siapakah orang ini" Sebenarnya siapa yang
menaruh dendam kepada kita" Dan mengapa mereka harus
membunuh kedua mak comblang ini?"
"Kedua mak comblang ini bukan orang dunia persilatan,
mereka pasti tidak akan bermusuhan dengan pesilat tangguh,
dan kau baru saja berkelana di dunia persilatan...."
378 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Kau tidak mungkin mempunyai dendam dengan orang lain,
apalagi aku. Apakah Tuan Bian yang bermusuhan dengan
mereka" Tapi bagaimanapun juga mereka hanya perempuan
dan mereka tidak bersalah!"
Walaupun kedua mak comblang itu tidak dikenalnya, tapi
dia selalu menaruh kasihan kepada orang lain. Maka Liu He-
ting tetap merasa sangat sedih melihat kematian kedua orang
ini. Dia membuka sarung bantal bergambar Yuan Yang dan
menu tup kedua mayat itu. Orang yang membuat sarung
bantal ini pasti tidak akan terpikir kalau sarung bantal itu akan
menjadi penutup mayat. "Tadi terdengar 2 kali teriakan, seharusnya suara itu bisa
mengejutkan orang-orang yang ada di ruangan depan,
mengapa sampai sekarang belum ada yang datang ke sini?"
Dia tidak tahu walaupun suara teriakan mereka tadi begitu
keras, tapi jika sudah sampai di ruangan depan suara itu
menjadi sangat kecil. Suara itu masuk ke telinga mereka tapi
hanya menjadi bahan gurauan. Siapa yang menyangka di
kamar pengantin yang begitu indah telah terjadi hal seperti
itu" Terpaksa Liu He-ting memindahkan kedua mayat ini
seorang diri ke depan, hal ini segera membuat pendekar yang
masih ada di ruangan depan menjadi kaget dan geger!
Pendekar-pendekar itu segera membuka baju dan mencari
siapa pembunuhnya, tapi pembunuh itu tidak dapat
ditemukan, baju mereka malah basah.
Liu He-ting melewati waktu semalam dengan cara seperti
itu. Ooo)odw-kzo(ooO 379 Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 9 Munculnya Shen Jing ( Buku Sakti)
Pagi hari. Hujan sudah berhenti. Di halaman belakang
dipenuhi dengan sinar matahari, Mei San Si menarik Liu He-
ting yang sedang ingin istirahat di kamar dan berkata,
"Saudara Liu, kau sudah melewati malam pengantin, mati pun
tidak apa-apa." Liu He-ting tertawa kecut, apa yang harus dijawabnya"
Mei San Si berkata sambil tertawa lagi, "Hari ini aku akan
memberitahumu tentang cerita Tian-wu Shen-jing, apakah kau
mau mendengarnya?" Liu He-ting diam-diam tertawa kecut. Dia merasa kalau
orang yang di depannya ini sangat naif, sekarang ini di dunia
ini kecuali dia tidak ada seorang pun yang mau menarik
seorang pengantin laki-laki, untuk membicarakan tentang buku
itu! Tapi laki-laki polos ini membuat Liu He-ting bisa merasakan
kesungguhannya karena itu dia mengangguk dan menyetujuinya, matahari yang baru terbit, sinarnya menyorot


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

daun-daun yang masih dipenuhi dengan tetes air, juga
menyinari bunga-bunga yang sudah rontok. Mereka duduk di
sebuah kursi batu yang berada di bawah pohon.
Terdengar Mei San Si berkata, "Buku Tian-wu Shen-jing
(ilmu langit buku sakti) ini, walaupun sudah menjadi rahasia
umum tapi itu beberapa puluh tahun yang lalu - " Mei San Si
tiba-tiba berhenti bicara.
Liu He-ting menunggu kelanjutannya, dia membalikkan
kepala melihat Mei San Si, ternyata Mei San Si sedang
menatap bunga rontok yang ada di tanah. Matanya seperti
mabuk sekaligus bengong. Apa yang sedang dipikirkan
380 Dewi KZ http://kangzusi.com/
sekarangnya Liu He-ting tidak ingin mengganggu orang yang
sedang berpikir, dia menunggu.
Setelah lama Mei San Si baru menarik nafas panjang dan
berkata, "Kau lihat matahari begitu adil, dia menyinari aku juga
menyinarirnu menyinari pohon yang besar juga menyinari
bunga yang sudah gugur, tidak memandang kaya atau miskin,
juga tidak memandang seseorang yang mulia atau orang
rendahan. Matahari tidak pernah memperdulikan untung atau
rugi. Jika manusia bisa seperti matahari yang begitu adil, aku
yakin dunia ini akan aman!"
Sorot mata Liu He-ting melihat ke arah pepohonan, dia
memikirkan kata-kata Mei San Si yang sederhana ini. Kata-
kata yang mengandung arti 'adil' dan 'cinta', pikiran yang
sangat mulia ini. jika bukan diucapkan oleh seseorang seperti
dia yang begitu polos, tidak ada orang lain lagi yang akan
memikirkan masalah yang begitu mudah. Kebanyakan orang
tidak akan tahu, banyak aturan dan kebenaran yang selalu
datang dari pikiran yang sederhana.
Angin meniup dedaunan, bayangan terus bergerak. Mei
San Si tertawa lagi dan berkata, "Tadi aku sudah bercerita
sampai di mana ya.... oh! Memang sekarang ini Tian-wu Shen-
jing sudah bukan merupakan rahasia lagi, tapi beberapa puluh
tahun yang lalu sudah banyak orang karena buku ini,
mengorbankan nyawanya."
Dia berhenti bercerita, tampak dia sedang menyusun
pikiran yang ada di otaknya. Kemudian dia berkata lagi,
"Saudara Liu, apakah kau tahu beberapa tahun nanti akan
terbit buku ilmu silat Chen Jing (Buku Kebenaran)" Sebelum
buku rahasia ini muncul, orang-orang yang ada di dunia
persilatan akan bercerita ten tang buku ini. Mereka mengira
siapa yang berhasil mendapatkan buku rahasia ilmu silat ini
maka dia akan bisa berlatih ilmu silat yang tidak terkalahkan!"
381 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia tertawa dan berkata lagi, "Karena itu orang-orang dunia
persilatan karena buku rahasia ini, mereka tidak memandang
nyawanya lagi, berusaha merebut buku rahasia ini, banyak
teman, saudara, suami, atau bahkan istri menjadi musuh.
Apakah orang-orang yang berhasil mendapatkan buku rahasia
ini bisa berlatih ilmu silat yang tidak terkalahkan" Hanya
Tuhan saja yang tahu! Tapi beberapa tahun kemudian buku
rahasia itu pun hilang tanpa jejak!"
Laki-laki kasar ini walaupun kata-katanya seperti mentertawakan aturan-aturan di dunia ini, tapi dia tidak
mentertawakannya. Dia hanya menjelaskannya, sebenarnya
itu adalah kelemahan manusia.
Liu He-ting tersenyum. Tian-wu Shen-jing begitu mauncul, membuat geger dunia
persilatan. Sampai-sampai para ketua perkumpulan terkenal
seperti Shao Lin, Wu Dang, Kun Lun pun terkejut dan mereka
pergi ke Qi Lian Shan untuk mencari kebenaran buku ini!"
"Mengapa mereka tahu kalau buku rahasia ini ada di Qi
Lian Shan?" Mei San Si menarik nafas dan menjawab, "Awalnya ada
seorang pesilat terkenal di Shan Dong. Ilmunya yang
diandalkannya adalah tendangan kakinya yang bernama Li
Qing-yun. Ketiga putranya secara tidak sengaja mendapatkan
secarik Chang Jing Tu. Dalam gambar itu tertulis, siapa yang
berhasil mendapatkan lukisan itu dan menuruti petunjuk yang
ada di dalam lukisan itu, maka dia akan mendapatkan buku
rahasia yang bernama Tian-wu Shen-jing. Jika berhasil
menguasai ilmu yang ada di dalam buku itu, maka dia akan
menjadi orang yang tidak terkalahkan Yang pasti ketiga
bersaudara itu merasa sangat senang. Tapi mereka tidak tahu
kalau lukisan itu akan menjadi jimat yang membuat mereka
cepat mati!" 382 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Suara Mei San Si berhenti, kemudian dia menarik nafas
dan berkata lagi, "Di dunia ini banyak orang yang terlalu pintar,
tapi sebenarnya mereka adalah orang yang paling bodoh!"
Liu He-ting berpikir, "Kata-katanya memang sangat tepat
mengenai kelemahan manusia."
Liu He-ting berkata, "Pepatah sering mengatakan : orang
bodoh selalu bernasib baik. Mungkin ini seperti yang kau
ceritakan tadi." Mei San Si tertawa, "Kebodohan adalah suatu keberuntungan, kata-kata ini benar-benar masuk akal. Tiga
bersaudara ini kalau bukan karena terlalu pintar, mengapa
mereka bisa mendapatkan musibah yang menyedihkan?"
Begitu mengucapkan 'musibah', tawanya pun menghilang.
Sorot matanya terlihat gelap. Dia berkata, "Tiga saudara ini
bukan lahir dari satu ibu. Lao Da Li Hui Jun dan Lao Er Li Yi
Jun, mereka sangat dengki kepada Li Sheng Jun yang lahir
dari ibu lain. Semenjak mendapatkan gambar Chang Jing Tu,
mereka dengan segenap cara mencoba menutup gua di Qi
Lian Shan dengan batu-batu pada saat sedang hujan salju.
Mereka berdua ingin membuat adik tiri mereka mati
kedinginan. Alis Liu He-ting mulai berkerut.
"Lao San Li Sheng Jun kelaparan hidup terkurung di gua itu
selama beberapa hari, saking lapar tubuhnya lemas dan tidak
bertenaga. Es dan salju yang terdapat di celah-celah gua itu
sudah habis dimakannya. Waktu itu dia sudah sangat
nnembenci kakak-kakak tirinya yang berniat ingin membunuhnya, kebenciannya ini menjadi sebuah kekuatan
besar baginya untuk bertahan hidup."
Liu He-ting tidak sabar lagi, dia bertanya, "Apakah dia bisa
keluar dari gua itu?"
383 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si mengangguk pelan-pelan dan menjawab,
"Tahun itu udara sangat dingin. Gunung Qi Lian Shan ditutupi
dengan salju tebal dan es, lalu terjadilah longsor es yang
jarang terjadi di sana. Gua tempat terkurungnya Li Sheng,
karena dia sering mengambil es dengan pisau belatinya maka
hal itu membuat tanah bercampur es, dan menjadi gembur.
Pada saat terjadi longsor membuat gua ini menjadi terbuka."
Liu He-ting menarik nafas yang panjang. Mei San Si
berkata lagi, "Li Sheng Jun mencoba keluar dari celah-celah
gunung itu, tapi karena lapar, dia tidak mempunyai tenaga
lagi. Untungnya dia masih muda dan tubuhnya juga masih
kuat dan yang paling penting adalah dia mempunyai hati yang
ingin membalas dendam. Dengan tubuh terguling-guling dia
berusaha sampai di tengah gunung, di sana dia bertemu
dengan seorang pemburu yang memang tinggal di sana.
Setelah makan dan tidur nyenyak, hari kedua si tuan rumah
memberinya makan lagi. Waktu itu kalau dia cepat turun
gunung, tidak akan terjadi apa-apa, tapi orang itu karena
sudah merasa kenyang dan hangat, dia menjadi tertarik
melihat istri tuan rumah yang cantik dan masih muda itu,
ketika suami dari perempuan itu sedang pergi berburu, dia
segera menotok perempuan itu dan memperkosanya hingga
hancur masa depan keluarga itu."
Tadinya Liu He-ting merasa sangat kasihan kepada Lao
San Li Sheng Jun, tapi begitu mendengar kelanjutan cerita itu,
dia menjadi marah dan berkata, "Kalau dia memang orang
seperti ini, seharusnya dia mati saja lebih awal."
Mei San Si berkata dengan marah, "Setelah dia
memperlakukan istri tuan rumah dengan seenaknya, dia
malah ingin supaya suami istri itu menutup mulutnya, karena
itu dia terus menunggu di rumah itu. Menunggu tuan rumah
pulang dari berburu."
384 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hati Liu He-ting bergerak, dia melihat ternyata ada
seseorang yang menginjak bunga yang telah gugur dan
berjalan ke arah mereka, matahari pagi menyinari wajahnya
yang cantik. Pohon memayungi tubuhnya yang ramping.
Dialah teman hidupnya seumur hidup. Dia adalah Tao Chun-
chun. Tao Chun-chun sudah mengganti bajunya.
Dia seperti bunga yang indah. Cantik seperti sekuntum
bunga Mu Da juga seperti sekuntum bunga mawar, sekarang
bunga-bunga itu sedang bermekaran.
Hati Liu He-ting sedikit bergetar.
Seharusnya dia lebih mengenal Tao Chun-chun tapi
mengapa dia merasa begitu asing" Sampai sekarang Liu He-
ting baru menengerti, baju bagi seorang perempuan sangat
besar pengaruhnya. Terdengar Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Mungkin
tidak perlu menunggu lama lagi, dia akan membalas!"
"Mengapa kau bisa tahu?"
"Mengapa kau tahu!"
Kedua kalimat ini diucapkan bersamaan, tapi artinya
berbeda. Liu He-ting dengan curiga bertanya dan Mei San Si
dengan rasa kaget menjawab.
Tao Chun-chun tersenyum dan menjulurkan tangannya
memegang sehelai daun. Dia berkata, "Biar dia yang
meneruskan bercerita, nanti aku akan memberitahu jawabannya." Dia hanya menjawab pertanyaan Liu He-ting.
Sepasang mata terang Tao Chun-chun terus melihat
kepada Liu He-ting. 385 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si melihat keadaan ini. Dia tertawa dan berkata,
"Aku yang akan bercerita, mengapa kalian tidak melihatku?"
Liu He-ting dan Tao Chun-chun saling memandang, wajah
mereka memerah. Mei San Si tertawa dan berkata, "Li Lao
San menunggu sampai hari sudah gelap, dan si pemburu
belum pulang juga. Terpaksa dia membuka totokan
perempuan itu dan memerintahkan dia supaya memasak
untuknya dan juga memerintahkan dia menemaninya minum
arak. Perempuan itu tidak berani membantah, terpaksa dia
menerima semua perintah itu, hanya saja dia tidak sudi
melihat Li Lao San."
Tao Chun-chun dan Liu He-ting secara bersamaan
wajahnya menjadi merah, akhirnya mereka tidak tahan dan
tertawa. Karena kata-kata terakhir hanya lelucon Mei San Si. Tiba-
tiba tawanya berhenti. Dia memegang jenggotnya dan
berkata, "Waktu itu si pemburu tiba-tiba saja pulang, tentu saja
Li Lao San tidak memperhitungkan kedatangan si pemburu.
Tapi karena dia sudah melakukan kejahatan, dia merasa
sangat kaget. Dia mendorong perempuan itu. Perempuan itu
karena malu juga sedih, naenangis sambil berlari ke sisi
suaminya." Liu He-ting mengeluarkan kepalan tangan dan memukul
lututnya sendiri. Dengan marah dia berkata, "Kalau aku
menjadi pemburu ity walaupun harus mati aku tetap harus
bertarung dengannya."
Tao Chun-chun seperti tertawa melihat kelakuan Liu He-
ting. Mei San Si menarik nafas panjang dan berkata, "Kalau
aku adalah si pemburu itu, aku akan lari dan menggigit
tenggorokan Li Lao San. Tapi saudara Liu, apakah kau tahu
kalau si pemburu itu melakukan apa pada akhirnya?"
386 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Liu He-ting menggelengkan kepala. Mata Tao Chun-chun
tampak berputar-putar. "Dia juga mendorong istrinya dan marah besar, 'Aku
menyuruhmu melayani tamu! Mengapa kau malah menangis,
cepat sana temani dia minum!' Sambil marah dia masih
sempat menampar istrinya.... dan berhenti."
Alis Liu He-ting berkerut, dalam hati dia mengeluh. Dia
merasa kasihan kepada si pemburu dan sekaligus membencinya karena tidak tahu malu.
Tao Chun-chun dengan dingin menertawakan sikap
pemburu itu dan berkata, "Seorang laki-laki tidak bisa menjaga
istrinya, lebih baik dia mati saja."
Liu He-ting berkata dengen pelan, "Aku benar-benar tidak


Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tahu kalau ada sebagian orang memandang hidup begitu
penting." Mata Mei San Si terlihat sedih. Dia memanggil-manggil,
"Rong Er, Rong Er...."
Tiba-tiba dia berkata lagi, "Waktu itu si istri merasa kaget,
marah, sedih, dan pahit, sampai-sampai L1 Sheng Jun pun
merasa heran. Si pemburu malah menjelaskan sambil tertawa dia
menjelaskan mengapa dia pulang terlambat. Ternyata dia
ingin berburu beberapa ekor binatang untuk dijadikan sayur
sebagai teman Hiinum arak bagi Li Sheng Jun."
Liu He-ting menarik nafas panjang dan berkata, "Si
pemburu malah melayani tamu seperti itu, benar-benar laki-
laki yang sangat loyal. Hanya.... hanya saja...."
Liu He-ting tetap tidak bisa mengatakan apa yang ingin
disampaikannya. Dia hanya merasa setengah kasihan,
setengah aneh. Akhirnya kata-kata lanjutannya terdengar, Tao
387 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Chun-chun dan Mei San Si secara bersamaan mengatakan
'He'. "Kalau Li Sheng Jun sedikit manusiawi melihat keadaan
seperti itu, seharusnya dia merasa malu, tapi sifatnya memang
jahat, apalagi dia sudah hidup di gua itu selama beberapa
waktu, dan hal itu membuat dia kehilangan keseimbangan
dalam bersikap. Dia bercerita kepada si pemburu kalau dia
sudah menyetubuhi istrinya supaya si pemburu menjadi
marah, setelah itu Li Sheng Jun baru mempunyai alasan untuk
membunuhnya." Tangan Liu He-ting sudah terkepal, mata Tao Chun-chun
yang jernih pun terlihat mengeluarkan kilauan yang tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata. Sepertinya Tao Chun-chun
sudah tahu keadaan di dunia ini. Sorot matanya sekarang
terlihat kalau dia bosan dan benci kepada manusia. Dia
bertanya, "Si pemburu itu menjawab apa?"
Mei San Si tertawa dan menjawab, "Si pemburu itu tidak
marah, dia malah tertawa terbahak-bahak dan berkata,
'Seorang laki-laki tidak perlu khawatir tidak punya istri. Orang
Seperti diriku hanya orang kasar, bisa berteman dengan orang
seperti Tuan, itu baru sulit!' Kemudian dia ke belakang
mengambil sebotol arak dan menuangkan arak itu ke dalam
cangkir sampai penuh. Dia tertawa lagi dan berkata, Tuan
jangan merasa sungkan, aku akan bersulang untukmu.'."
Mei San Si berhenti sejenak dan berkata lagi "Walaupun Li
Sheng Jun berhati jahat dan sadis' tapi melihat sifat pemburu
itu yang aneh, dia tidak bisa membunuhnya. Si pemburu itu
menyuruh istrinya menemani mereka minum. Perempuan itu
hanya bisa menghapus air mata kemudian berjalan ke arah
mereka - " 388 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tao Chun-chun memainkan rambutnya yang panjang dan
pelan-pelan berkata, "Kemudian Li Shen Jun meminum arak
itu!" Mei San Si mengangguk dan berkata, "Betul, Li Sheng Jun
meminum secangkir arak itu."
Kata Tao Chun-chun sambil tertawa dingin, "Setelah
meminum arak itu, hari kematiannya pasti sudah tidak terlalu
jauh lagi!" Mei San Si mengerutkan alisnya dan dia meloncat sampai
berdiri. Dengan kaget dia bertanya, "Mengapa kau bisa tahu"
Mengapa masalah apa pun kau tahu?"
Kata Tao Chun-chun sambil tertawa, "Aku tahu semuanya.
Aku pun tahu kalau si pemburu itu tadinya adalah penjahat
kelas kakap yang sangat jahat, karena dikejar-kejar oleh
musuh, dia lari ke Qi Lian Shan!"
Mei San Si bertambah kaget lagi. Dia bertanya, "Apakah
kau pernah mendengar cerita ini" Tapi.... tapi, orang dunia
persilatan banyak yang tahu tentang Tian-wu Shen-jing,
sedangkan yang tahu cerita ini sangat jarang!"
Liu He-ting melihat Tao Chun-chun, dia juga seperti
menanyakan hal ini. Tao Chun-chun sambil tertawa menjawab, "Cerita ini belum
pernah kudengar, tapi setelah mendengar ceritamu tadi, aku
coba-coba untuk menebaknya!" Tao Chun-chun berhenti
sejenak dan berkata lagi, "Coba kau pikirkan, musim dingin Qi
Lian Shan, gunung dipenuhi salju. Mana ada binatang,
walaupun ada serigala dan rubah, tapi di gunung yang begitu
berbahaya, apakah pemburu biasa bisa menangkap binatang
itu" Dan kalau ada pemburu yang tinggal di sana, pemburu itu
pasti hidupnya sangat sengsara, mana ada arak dan sayur
untuk diberikan kepada tamu" Mana mungkin dia membiarkan
istrinya tinggal bersama tamu asing di gunung itu hanya
389 Dewi KZ http://kangzusi.com/
berdua" Dan dia masuk gunung untuk berburu setelah itu dia
mendengar kalau istrinya telah dihina, tapi dia hanya diam
saja dan tidak menganggapnya sama sekali, rasanya ini tidak
masuk akal." Tao Chun-chun pelan-pelan berkata seperti itu. Mei San Si
dan Liu He-ting terlihat terus mengangguk. Tao Chun-chun
berhenti sebentar dan berkata lagi, "Sejak tadi banyak hal
yang patut dicurigai, aku mengambil kesimpulan bahwa orang
itu adalah penjahat yang sedang berada dalam pelarian
karena dia sedang dikejar-kejar orang. Sayur dan arak
baginya tidak menjadi masalah, dia mendapatkan istri dengan
cara tidak benar, di antara mereka sama sekali tidak ada
perasaan apa pun, apalagi dia adalah orang licik. Melihat
keadaan itu, dia takut dia tidak bisa mengalahkan Li Sheng
Jun dan dengan cara seperti itulah dia menenangkan Li Sheng
Jun, kalau orang biasa yang mempunyai sedikit kesadaran,
dalam keadaan seperti itu sekalipun dia adalah seorang laki-
laki penakut atau pengecut, dia tidak akan membiarkannya
begitu saja!" Liu He-ting diam-diam merasa senang. Dja merasa senang
karena istrinya benar-benar pintar dan kepintarannya melebihi
orang normal. Tapi dari luar terlihat dia begitu polos seperti
seorane gadis yang tidak tahu apa-apa.
Tapi Liu He-ting teringat lagi, pada saat Tao Chun-chun
tidak sengaja mengeluarkan kesadisan terhadap anjing,
kucing, dan binatang kecil. Perkataan dengan perbuatannya
sangat bertolak belakang. Dan Tao Chun-chun bisa
menyimpan semua masalah di dalam hatinya yang terdalam....
Terhadap istri yang baru saja dinikahinya, Liu He-ting
merasa takut tapi dia pun begitu mencintai Tao Chun-chun.
Karena itu dia menyuruh dirinya supaya jangan berpikir hal itu
lagi. Dia menertawakan dirinya sendiri!
390 Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Liu He-ting, Liu He-ting! Mengapa kau mempunyai pikiran
begitu lucu" Apakah melihat kepintaraan istrimu kau malah
merasa iri?" Kedua mata Mei San Si tampak melotot, dengan wajah
terkagum-kagum dia mengeluarkan telapak tangannya yang
besar dan menunjuk kepada Liu He-ting yang sedang
tersenyum dan berkata, "Saudara Liu, kau benar-benar
beruntung bisa mendapatkan istri yang pintar. Dia bisa melihat
masalah ini begitu jelas seperti dia sendiri yang melihat dan
mendengarnya. Karena si pemburu itu memang penjahat yang
sedang melarikan diri. Dia bernama Shuang Shou Hu, Hu
Ju.(Rubah berkepala dua), orang ini sangat licik. Tapi begitu Li
Sheng Jun meminum arak itu, dia berteriak lalu pingsan!"
Liu He-ting menarik nafas dan berkata, "Tidak disangka, di
dunia persilatan ternyata ada obat yang begitu lihai!"
Mata Tao Chun-chun berputar, dia tertawa tapi tidak
berkomentar. Mei San Si berkata, "Begitu Li Sheng Jun sadar
dia sudah dalam keadaan terikat dan berbaring dilantai. Dia
merasa Kepalanya seperti disiram oleh air dingin, lalu dia
membuka matanya, terlihat si pemburu itu sedang tertawa-
tawa dengan sadis melihatnya. Tangannya tampak memegang pisau yang biasanya digunakan untuk menyembelih babi. Cahaya pisau itu tampak berkilau, si
pemburu mengiris daging pundaknya, dan si perempuan
mengambil semangkuk air garam lalu menyiramnya. Karena
kesakitan, Li Sheng Jun berteriak seperti anjing liar yang
terluka?" Tao Chun-chun tersenyum. Dengan tangan dia menutup
mulut kecilnya dan bertanya, "Apakah waktu itu kau berada di
sana?" 391 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si menjadi bengong dan menggelengkan
kepalanya, "Tidak!" Dia tertawa dan berkata, "Waktu itu
akupun tidak tahu aku sedang berada di mana!"
Tao Chun-chun tertawa dan berkata lagi, "Mendengar kata-
katamu tadi sepertinya kau pun sedang berada di sana!"
Mei San Si terpaku, setelah lama dia baru mengerti
ternyata Tao Chun-chun sedang membalas kata-katanya tadi.
Liu He-ting menemukan lagi kekurangan sifat Tao Chun-chun,
yaitu kebencian dan dia selalu ingin membalas perlakuan
orang lain kepadanya. Terdengar Mei San Si tertawa lagi, setelah itu dia menarik
nafas dan berkata, "Sekali diiris, Li Sheng Jun masih bisa
bertahan, tapi setelah 3 kali dagingnya diiris, Li Sheng Jun tak
kuat lalu pingsan. Si pemburu itu masih tidak mau melepaskan
dia lalu dia pun disiram lagi dengan air dingin. Walaupun Li
Sheng Jun adalah seorang laki-laki kuat, dia akhirnya meminta
ampun. Si pemburu Shuang Shou Hu Hu Ju tertawa dengan
sadis dan berkata, 'Aku tidak akan membunuhmu!' Hu Ju
berkata lagi, 'Aku akan memotong dagingmu sebanyak 360
kali. Sesudah itu baru aku akan membunuhmu. Setiap hari
diiris 10 kali, kau bisa hidup 10 hari lebih lama.' Li Sheng Jun
gemetar. Dia merasa kata-kata itu lebih dingin daripada dua
baskom air es yang telah disiram kepadanya!"
Liu He-ting mengerutkan dahinya dan berkata, "Li Sheng
Jun memang jahat, pantas untuk dibunuh tapi Shuang Shou
Hu juga keterlaluan."
Dia melihat Tao Chun-chun, dari sudut mulut Tao Chun-
chun terlihat sedang tersenyum!
Dia tersenyum dan berkata, "Dalam keadaan seperti itu
tentu Li Sheng Jun harus menebus dosa-dosanya dengan
menceritakan ten tang lukisan Chang Jing Tu dan Tian-wu
Shen-jing." 392 Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mei San Si bertepuk tangan dan memuji, "Kali ini
tebakanmu benar lagi!" Dia diam sebentar lalu berkata lagi,
"Sebelum pemburu itu mulai mengiris dagingnya, Li Sheng
Jun segera berkata, 'Kalau kau tidak membunuhku, aku akan
memberitahumu sebuah rahasia besar, supaya kau bisa
menjadi seorang pesilat tertinggi di dunia persilatan ini.' Si
pemburu, Shuang Shou Hu Hu Ju mendengar semua
perkataan itu. Dia sangat tertarik dan segera menyetujuinya. Li
Sheng Jun ingin dia bersumpah, bersumpah tidak akan
membunuhnya. Shuang Shou Hu berlutut di depan pintu dan
mengangkat tangannya untuk bersumpah, 'Kalau Li Sheng
Jun mengatakan rahasia itu dan aku masih membunuhnya,
aku akan mati dengan celaka dan selamanya tidak akan bisa
reinkarnasi lagi.' Li Sheng Jun melihat dia sudah bersumpah,
segera rahasia Chang Jing Tu diberitahukan kepada Shang
Shou Hu!" Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia menarik nafas karena
merasakan bagaimana takutnya manusia akan mati.
"Ternyata setelah menceritakan rahasia ini, Shuang Shou
Hu Hu Ju mengikat kaki dan tangannya lagi. Mulutnya
disumpal dengan kapas lalu melemparkannya ke gunung
terpencil dan dia berbisik kepada Li Sheng Jun, 'Aku
mengatakan tidak akan membunuhmu, pasti aku tidak akan
membunuhmu!'. Sebenarnya itu sama juga dengan membunuhnya!" Liu He-ting dan Tao Chun-chun saling memandang dan
juga merasa sedih. Mei San Si berkata lagi, "Li Sheng Jun
dilempar ke sebuah gunung. Dia mendengar tawa Shuang
Shou Hu Hu Ju yang semakin menjauh darinya dan di
sekeliling tempat itu dipenuhi dengan salju dan es. Seekor
burung pun tidak terlihat, apalagi manusia. Dia tahu kalau
sebentar lagi dia akan mati, dia pun meminta kepada Tuhan
393 Dewi KZ http://kangzusi.com/
agar dia cepat mati, tapi dalam keadaan seperti itu, ingin mati
pun dia merasa sulit."
Mata Liu He-ting melihat ke bawah dan berpikir, "Hidup
tidak bisa, mati pun sulit. Ini adalah hal yang paling sengsara
di dunia." Mei San Si menarik nafas lagi dan berkata, "Dia terbaring
terus di sana dan waktu sudah berlalu selama satu hari.
Waktu itu badannya sudah kaku karena kedinginan,
perasaannya pun sudah hampir mati. Jaraknya dengan
kematian hanya tinggal satu baris lagi tapi pada waktu itu
datanglah dewa penolong, seseorang menggotongnya turun
gunung. Menolongnya kemudian mengantarkan dia pulang.
Karena dia terus mendapatkan siksaan, dan di tubuhnya pun
terdapat luka iris, walaupun dia seorang laki-laki kuat, tapi
sesampainya di rumah dia langsung jatuh sakit dan tidak bisa
bangun lagi.

Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Sewaktu dia pulang kembali, kedua kakaknya sedang pergi
untuk mendapatkan cerita Chang Jing Tu dan mencari buku
rahasia itu!" Mei San Si beristirahat sebentar lalu berkata lagi, "Dia
terbaring di tempat tidur, teringat pada kedua kakaknya yang
tidak lama lagi akan mendapatkan buku rahasia itu dan
mereka akan menguasai ilmu silat yang akan menyebabkan
mereka terkenal di mana-mana, sedangkan dia sendiri akan
segera mati, dia merasa semakin tidak enak. Karena itu di
tempat tidur dia menulis 10 pucuk surat yang sama. Dia
menyuruh orang yang dipercayainya supaya mengantarkan
surat ini kepada masing-masing tujuan. Isi surat itu tak lain
adalah rahasia Chang Jing Tu. Dia mengantarkan surat-surat
itu kepada para pesilat tinggi yang diingat olehnya!"
Matahari sudah terbit. Sinar matahari menyinari jenggot Mei
San Si, mengeluarkan cahaya seperti besi. Dia melanjutkan
394 Dewi KZ http://kangzusi.com/
lagi, "Setelah menyuruh orang yang dipercayainya mengirimkan surat-surat itu, 2 hari kemudian dia pun
meninggal...." Cerita berakhir sampai di sini, Mei San Si menarik nafas
panjang, dia menendang batu kecil yang ada di bawah,
menendang batu ini jauh-jauh dan batu itu pun masuk ke
dalam genangan air bekas turun hujan semalam.
Mei San Si berkata, "Kecuali Shao Lin, Wu Dang, Kun Lun,
E Mei, Hua Shan, Chang Bai, dan Tian Chang ada juga pesilat
yang tinggi lainnya di dunia persilatan. Orang yang menerima
surat itu pasti tidak akan percaya semua ini dengan begitu
saja. Tapi biasanya orang dunia persilatan setelah mengetahui
ada buku rahasia muncul di dunia persilatan, walaupun dia
tidak mempercayainya tapi mereka tetap ingin melihat dan
membuktikannya!" Mei San Si menepuk telapaknya dan berkata lagi, Tidak
sampai 10 hari, Qi Lian Shan sudah dipenuhi dengan orang
yang datang dari berbagai penjuru dunia. Pesilat-pesilat
tangguh sesudah bertemu di sana, mereka bertambah
percaya dengan isi surat itu, tapi dari luar mereka tidak
mengatakannya. Mereka seperti datang untuk bermain dan
menikmati keindahan alam di sana!"
Cerita sampai di sini, Mei San Si sudah menghabiskan
waktu hampir setengah jam untuk menceritakan semua itu.
Tao Chun-chun tampak mengerutkan alisnya, kemudian dia
Telapak Setan 7 Keris Pusaka Dan Kuda Iblis Karya Kho Ping Hoo Kisah Para Pendekar Pulau Es 1
^