Pencarian

Pusaka Wasiat Dewa 1

Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Seri Pengelana Tangan Sakti Seri Ke I Karya Lovelydear Bagian 1


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
~Seri Pengelana Tangan Sakti~
Seri ke I Sembilan Pusaka Wasiat Dewa
Karya LovelyDear di Indozone
Ebook oleh : Dewi KZ http://kangzusi.com/ atau http://dewi.0fees.net/
Salam kembali saya hadirkan petualangan dari Pengelana Tangan Sakti Sian Lee.
Cerita ini adalah CERITA PENDEK yang tamat tiap serinya Kisah ini saya tambahkan
dengan ilmu-ilmu baru yang mahasakti dari Legenda Sian Thian San (Gunung Para
Dewa) saya dan juga sedikit ilmu-ilmu pinjaman dari beberapa partai di
Indonesia, hehehe...Cerita ini adalah cerita pendek yang tamat tiap serinya.
Semoga dapat menghibur pembaca.
0oo LovelyDear oo0 Seri ke I. Sembilan Pusaka Wasiat Dewa
Pemuda itu berusia duapuluh tahun, berwajah tampan. Alis matanya seperti golok
dengan mulut yang selalu tersenyum, namun kalau orang memperhatikan wajahnya,
orang mungkin akan terkejut.Tatapan mata itu bersinar lembut namun tajam menusuk
tanda tenaga dalamnya sudah sangat tinggi sekali.Tubuhnya tegap membayangkan
kegagahan.Bajunya berwarna putih bersih di lapisi rompi yang terbuat dari kulit
harimau putih.Rambutnya di gelung ke atas dan di ikat seutas kain putih juga.
Dengan langkah tegap berjalan menuruni Puncak Sian Thian San (Puncak Para
Dewa).Kelihatannya saja dia berjalan perlahan, tapi kalau ada orang yang
melihatnya, mereka pastiakan terkejut.Karena dalam waktu singkat saja tubuh
pemuda itu telah tiba di bawah bukit yang jaraknya sangat tinggi tersebut.Tidak
heran, karena pemuda itu telah mengerahkan ilmu meringankan tubuh yang di sebut
'Menjejak Angin, Mengejar Cahaya" yang sakti.
Setelah tiba di bawah, pemuda itu berhenti.Tubuhnya berbalik dan menatap ke arah
gunung sambil termenung sesaat.Sepuluh tahun berlalu dengan cepat sejak dia di
bawa ke atas puncak tersebut oleh seorang kakek tanpanama . Dia hanya tahu bahwa
kakek itu adalah kakek tanpanama yang tidak mau di sebut guru olehnya, tapi
kakek itu telah mengajarnya berbagai ilmu-ilmu yang sakti dalam waktu sepuluh
tahun tersebut. Menurut kakek tanpanama itu, ilmu-ilmu tersebut adalah murni hasil ciptaannya
yang belum pernah di kenal di dunia kang-ouw. Itulah sebabnya kakek tanpanama
itu mengamarkan dia untuk berhati-hati menggunakan semua ilmu-ilmu tersebut.
Adadua tugas penting yang di berikan padanya oleh kakek tanpanama itu. Yang
pertama yaitu: mencari dua orang murid kakek tanpanama itu yang telah murtad.
Yang satu berjuluk Bu TekTo Kui (Iblis Golok Tanpa Tanding) dan Bu Tek Pian Sian
Li (Dewi Cambuk Tanpa Tanding).
Sedangkan tugas yang ke dua ialah mencari dan mengumpulkan kembali Sembilan
Kitab pusaka Wasiat Dewa yang tersebar di dunia kang-ouw sejak sepuluh tahun
yang lalu.Kalau kitab itu jatuh ke tangan orang jahat, maka harus di ambil
kembali. Tak berapa lama kemudian, pemuda itu kembali melakukan perjalanannya namun sudah
tidak menggunakan ilmunya lagi.Kali ini dia berjalan biasa sambil menikmati
pemandangan alam di bawah pegunungan tersebut.Sementara dia berjalan, tiba-tiba
di dengarnya suara orang yang sedang bertarung.Hatinya tertarik dan tubuhnya
melesat sebat sekali seperti cahaya saja ke arah pertarungan tersebut.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak lama kemudian di lihatnya bayangan empat orang hwesio yang sedang mengeroyok
seorang wanita.Gerakan ke empat hwesio yang menggunakan empat jenis senjata yang
berbahaya tersebut sangat hebat sekali, seolah-olah tiada celah mengurung sang
wanita dari empat penjuru.
Nyata bahwa mereka termasuk jago-jago tingkat satu dalam dunia persilatan Namun
setelah diamati , wanita itu ternyata tidak lemah.Tubuhnya berkelebat dengan
lincah kesana- ke sini tanpa dapat di sentuh sedikitpun oleh ke empat
penyerangnya.Senjatanya sebuah payung kecil itu bergerak dengan sangat lihai
sekali, bahkan lebih cepat dari gerakan ke-empat pengeroyoknya.
Pertarungan tersebut berlangsung cukup lama dan pemuda itu maklum, walaupun
wanita itu hebat, tapi setelah sekian lama bertanding keadaan tetapsama
kuat.Keempat orang tersebut tidak dapat lawannya begitu juga sebaliknya.Akhirnya
dia tidak tahan lagi. "BERHENTI...!"Semua orang terkejut, suara itu keras dan menggelegar sehingga
mengacaukan konsentrasi mereka.Terpaksa mereka menarik senjata masing-masing dan
melompat mundur. Wanita itu berdiri tegak di tengah.Ternyata dia adalah seorang gadis yang sangat
cantik sekali.Usianya paling banya delapan belas tahun.Wajahnya bulat telur
denganalis mata yang tipis melengkung.Matanya yang bening memandang dengan
tatapan yang tenang, setenang rembulan.
Bibirnya tipisnya yang indah dengan bentuk bibir yang melengkung bak gendewa itu
sangat menarik dan selalu tersenyummanis sehingga menampakkan lesung pipitnya
yang segar kemerahan.Rambutnya yang hitam lebat dan panjang itu di gelung ke
atas. Pemuda itu terkesima memandangnya dan untuk sekejap lamanya dia tidak dapat
berkata apa-apa.Melihat ini keempat hwesio tersebut gusar dan salah seorang di
antaranya, yang tertua, segera membentaknya:
"Bocah lancang, siapa kau berani mengganggu kami?"
"Maaf, saya kebetulan lewat dan melihat adanya ketidakadilandi depan mata
sehingga memberanikan diri untuk melerai...harap su-wi losuhu tidak marah!"Pemuda
itu menjawab lembut dengan sinar mata yang tajam berwibawa.
"Bagus, siapa suruh kau mau mencampuri urusan kami, apa kau tidak takut kami
membunuhmu?"Kembali Hwesio itu membentak marah dan memandang dengan sikap
mengancam.Walau demikian dia tidak berani sembarangan bergerak.Suara bentakan
yang di keluarkan pemuda itu masih terngiang di telinganya dan itu tidak bisa di
pandang enteng. "Eh hwesio busuk mata keranjang, tak usah kau berlagak jagoan,mari kita
lanjutkan pertarungan ini. Kalian sudah menghinaku,apa kalian pikir bisa cuci
tangan begitu saja"Kalau nonamu ini tidak bisa memberi pelajaran keras pada
kalian, jangan sebut aku Im Hong Sian Li (Bidadari Angin Dingin)" Tiba-tiba
gadis itu berseru dengan suara yang terdengar jengkel tapi merdu sekali. Segera
dia membentangkan payungnya dan dilain saat telah menggempur hebat ke arah si
hwesio.Melihat ini, ke tiga temannya kembali membantu.
Pemuda itu terkejut.Tampak wajahnya menyesal dengan sikap mereka.Tapi segera dia
mengamati dengan lebih seksama.Dilihatnyalah kelemahan ke empat orang hwesio
tersebut.Maka segera dia mengerahkan tenaganya dan mengirimkan suara lewat
getaran suaranya ke telinga gadis itu dan memberi petunjuk.
Namun gadis itu tidak memperhatikan, Matanya yang jeli itu tiba-tiba melirik
sekilas ke arah Sian Lee, akhirnya gadis itu tersenyum dan mulai memperhebat
serangannya.Kali ini dia mengganti permainan silatnya dan Sian Lee terkejut
melihat ilmu silat aneh yang di mainkan gadis itu karena dia mengenal dasar-
dasarnya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hal ini tak heran, walaupun Sian Lee tidak mempelajari ilmu-ilmu yang terdapat
dalam Sembilan Kitab Wasiat Dewa tersebut, namun dia telah mempelajasi semua
dasar-dasar dari ilmu-ilmu tersebut, sehingga dengan melihat saja dia langsung
tahu. Tak salah lagi, itu adalah ilmu yang terdapat dalam salah satu Kitab Wasiat Dewa
yang bernama Hok Mo Cap Sha Kiam Sut (Tigabelas Pedang Penakluk Iblis) yang di
mainkan dengan payungnya secara lihai sekali.
Terjadi perubahan yang hebat.Saat keempat lawannya menyerang dari keempat arah
secara bersamaan.Yang dari depan menyerang denganhud- him (kebutan panjang),
dari kiri dengan sepasang roda besi, dari kiri dengan sepasang kaitan baja dan
dari belakang dengan rantai bermata tujuh.
Hebat sekali karena serangan itu menuju ke arah bagian-bagian tubuh yang
mematikan.Namun dengan tenang, tiba-tiba dari mulut gadis itu terdengar
lengkingan yang amat kuat mirip Sai cu Ho kang.Payungnya berputaran bagai
kitiran yang amat kuat, membuka dan menutup menangkis semua serangan.Namun
anehnya, karena pada saat yangsama ke empat orang itu juga merasakan hawa tajam
yang terus mengancam punggung, tengkuk dan pinggang mereka.Segera mereka
mengalihkan perhatian untuk coba menangkis tapi hawa tajam itu sudah melukai
mereka masing-masing walaupun tidak dalam, kecuali orang kedua yang nekat
mengangkat tangan kirinya menangkis.
"Aaaaakhh!..." "Ji-tee...!" Ketiga hwesiolain berseru kuatir segera mendekati
rekan mereka sementara gadis tersebut sudah melesat dan hilang dari pandangan
mereka dan berdiri tak jauh dari situ. Setelah diamati , ternyata tangan kiri
hwesio itu telah putus sampai di siku dan jatuh ke tanah.
Hwesio yang tertua segera berdiri dengan muka merah dan balik bertanya pada si
gadis: "Nona, ada hubungan apakah kau dengan Hok Mo Kiam Ong (Raja Pedang Penakluk
Iblis) Luichun ?" "Hemm..Beliau adalah salah satu di antara dua guruku yang sakti, kau mauapa ?"
Dara itu balas menjawab dengan kesal meskipun bibirnya masih tersenyum..
"Aah! Tak diyana kau murid orang itu, baiklah kami tidak sanggup melawanmu dan
mengingat orang tua tersebut, maka kami tidakakan terus mendesakmu lagi. Tapi
kami pasti akan menuntuk balas suatu saat nanti..."Sehabis berkata demikian,
mereka bertiga berlalu dari situ sambil menggendong saudara seperguruan mereka.
Suasana kembali tenang.Tinggal ke dua orang itu yang ada.Si gadis memandang sang
pria begitu juga sang pria. Tak seorangpun yang berani bicara untuk sekian lama,
sampai akhirnya: "Maafkan kelancanganku nona..."Pemuda tersebut berkata sambil tersenyum.
"Hmm, namaku Hong Er Yong, orang memanggilku Im Hong SianLi, ...kalau boleh tahu
siapa nama tuan?"Gadis itu menjawab riang.Hakikatnya itu bukan jawaban karena
tidak nyambung dengan permintaan maaf pemuda itu, tapi siapa yang peduli tentang
itu. Pemuda itu tertegun sejenak.Matanya menjelajahi gadis di depannya dari atas
sampai ke kaki dengan tatapan yang penuh kekaguman.Namun pikirannya juga sedang
bekerja, dia memang punyanama dan julukan, tapi tentu saja dia malu untuk
memperkenlkan sendiri, namun pikiran itu segera di tepisnya dan menjawab:
"Eh..akuseorang pengelana biasa saja namakuSian Lee...Eh, nona apa kau tadi
menggunakan Hok Mo Cap Sha Kiam Sut" Darimanakah kau...."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lihat serangan, Haiiiiitt....!"Belum selesai dia berkata, gadis itu sudah
menyerangnya dengan dahsyat dan tidak tanggung-tanggung.Payung gadis itu
menyerangnya dengan gencar mengancam duapuluh enam titik di tubuhnya tanpa
ampun. Walau bingung ternyata Sian Lee tidak kurang waspadanya.Tubuhnya bergerak sebat
dengan ilmu "Menjejak Angin, Mengejar Cahaya" yang sakti. Dalam sekejap saja
tubuhnya lenyap dari hadapan si gadis yang terkejut melihat ini.Namun hanya
sedetik kemudian tangan kiri gadis itu kembali telah memegang pisau kecilnya
yang melesat cepat mengarah ke belakang punggungnya tanpa dia berbalik.Lihai
sekali, sampai Sian Lee juga berdecak kagum.
Si gadis menunggu sambil berbalik.Namun tidak terjadi apa-apa terhadap pemuda
itu.Saat mereka kembali berhadapan, dia melihat pisau kecilnya telah di pegang
oleh pemuda tersebut dengan tubuh pemuda tersebut masih tetap melayang sambil
memandangnya dengan muka mendongkol
"Nona, tolong hentikan seranganmu, aku tidak bermaksud buruk, mengapa engkau
menyerangku seperti ini?"
"Hem, kau mengetahui ilmu silatku, sudah tentu aku curiga bahwa kau adalah salah
satu orang yang ingin merampas ilmu ini, benarkah?"Gadis itu menatap penuh
selidik. "Maafkan aku, memang aku sedang menyelidiki keberadaan kitab ilmu itu, bahkan
bukan hanya itu, masih ada lagi delapan kitab yang lain untuk di kembalikan
kepada pemiliknya yang sebenarnya..."
"Siapa pemiliknya yang sebenarnya..?"Kembali gadis itu bertanya dengan ketus.
"Pemilik sebenarnya adalah kakek sakti yang bertapa di Sian Thian San.Menurut
beliau, salah satu muridnya yang murtad melarikan pusaka-pusaka tersebut dan
menjadi rebutan di kang-ouw pada sepuluh tahun yang lalu."
"Hem, apa kau pikir aku dapat percaya dengan mudah saja perkataanmu, siapa tahu
ini cuma akal-akalanmu saja untuk menipuku?"
"Maaf nona Yong, kakek tanpa nama hanya berpesan padaku bahwa kalau ilmu-ilmu
tersebut di gunakan untuk kebaikan dan kepentingan orang banyak maka aku tidak
perlu mengambilnya, tapi kalau di gunakan untuk kejahatan maka aku wajib
mengambilnya kembali bahkan kalau perlu mencabut ilmu itu..."
Gadis itu termenung sejenak akhirnya dia menarik nafas panjang dan berkata: "Aku
tidak tahu apakah ilmu ini ku gunakan dengan baik atau tidak, tapi suhuku pernah
berpesan bahwa akan datang seorang utusan dari Sian Thian San yang akan datang
mengambil kitab tersebut dan aku diharuskan mengembalikannya."
"Nona, aku sudah melihat sepak terjangmu, dan kurasa kau boleh terus memiliki
kitab itu...anggap saja sebagai hadiah perkenalan kita, karena sejak turun gunung,
kaulah gadis pertama yang aku temui, bagaimana?"Sian Lee berkata sambil
tersenyum Kembali Er Yong tersenyum: "Eh, kau mau kemanakah"..." Gadis itu
kemudian dia balik bertanya sementara matanya yang bening menatap dengan tatapan
kagum pemud di depannya itu,
"Akhh, nona Yong..."
"Uhh, usiamu lebih tua dariku, lebih enak kalau kau panggil aku Yong-moi dan aku
memanggilmu Lee-ko, bagaimana?"Potong Er Yong tanpa malu-malu dan dengan tatapan
mata agak di sipitkan.Memang gadis ini tidak begitu mementingkan banyak aturan-
aturan, sehingga tidak terlalu masalah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baiklah Yong-moi, seperti yang ku katakan tadi aku hanyalah seorang pengelana
yang bebas.Aku hanya ingin berkelana dan mengamalkan ilmu yang ku pelajari untuk
menolong orang-orang yang membutuhkan, bagaimana dengan engkau sendiri Yong-
moi?" "Akupun sama saja Lee-ko, sudah setahun aku berkelana sehingga orang-orang
kemudian menjulukiku Im Hong Sian Li. Hem, engkau juga perlu sebuah julukan yang
bagus, dan rasanya tidak ada yang lebih cocok selain ...."Gadis itu terdiam sambil
tangan kanannya meraba dahi tanda sedang berpikir keras.
"Eh, selainapa Yong-moi?"Sian Lee mendesak dengan penasaran.
"Mmmm...melihat keadaanmu, maka lebih cocok adalah Pengelana Tangan Sakti,
bagaimana?" "PENGELANA TANGAN SAKTI"....hahaha, tampaknya bagus juga, terima kasih Yong-moi,
sekarang kau mau ke manakah?"
Gadis itu tidak menjawab pertanyaannya, tapi kemudian dia berkata:
"Baiklah Lee-ko, kita berpisah sampai di sini, aku masih ada urusan lain yang
harus ku kerjakan, sampai jumpa lagi..."Dalam sekejap bayangan gadis itu sudah
melesat meninggalkannya dan membuat pemuda tersebut termenung.
Menghadapi kepergian gadis itu, entah mengapa hatinya tiba-tiba merasa hampa
sekali seperti kehilangan sesuatu.Tapi tak lama kemudian dia segera sadar dan
melanjutkan perjalanannya.
---------------------------------------
Empat hari kemudian sampailah dia di sebuah lembah yang tidak berpenghuni.Tidak
ada yang menarik dengan lembah tersebut selain dinding-dindingnya yang curam
dengan di kelilingi pohon-pohon yang lebat.Yang membuatnya tertarik adalah suara
tertawa aneh yang bertenaga dalam tinggi yang di dengarnya dari jarak duapuluh
li. Segera dia menuju kesana dan benar saja.Dari balik pepohonan dia melihatlima
orang aneh yang saling berhadapan.Setelah di perhatikan tampaknya mereka sedang
memperebutkan seorang anak berusia sepuluh tahun.Tampak tempat itu telah porak
poranda.Pepohonan saling tumpang tindih dan masih tampak bekas-bekar pukulan.
"Hehehehe...KuiCoa Lo Mo (Iblis Tua Ular Sembilan), apa kau masih tidak mau
mundur?"Seorang kakek aneh membentak marah.Tubuhnya tinggi kurus tapi seluruh
muka dan tangannya di penuhi jarum-jarum seperti Landak.
"Hemm, Tok Ciam Jian Sin Kui (Iblis Sakti Seribu Jarum Beracun), melindungi diri
sendiri saja kau hampir semaput, masih juga mau menggertakku...hohoho, aku takkan
mundur sedtapakpun."
Balas kakek yang di panggil KuiCoa Lo Mo itu.
"Bagaimana dengan kalian"Apa kalian juga masih berkeras kepala"..." Kembali Tok
Ciam Jian Sin Kui membentak sambil matanya menyapi dingin ke arah ke tiga lawan
yang lain. "Aku, Hwee Tok Ciang Kui cu (Si Iblis Tangan Racun Api), takkan mundur...Sin-Tong
(Anak Ajaib) itu harus ku dapatkan...?" Seorang kakek yanglain dengan tangan yang
merah membara membentak marah juga.
"Hihihihihi...jika kita sepakat Tok Ciam Jian Sin Kui, rasanya kita berdua cukup
untuk menyapu kedua bangkotan bau tanah ini..."Seorang nenek yang memiliki wajah
tertutup rambutnya yang riap-riapan panjang menyahut dengan suara yang seram.
Dia bukan lain adalah Kiam Ci Kui Sian Li (Bidadari Iblis Berjari Pedang)
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tok Ciam Jian Sin Kui menatap dengan wajah setengah di miringkan terhadap Kiam


Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Seri Pengelana Tangan Sakti Seri Ke I Karya Lovelydear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ci Kui Sian Li. Otaknya yang licik segera bekerja."Heheh...baik...baik...mari kita
berdua singkirkan kedua tikus tanah ini...tapi bagaimana dengan kau Hek Hiat Bong
Kui (Iblis Kubur Berdarah Hitam)" Sahutnya sambil menatap seorang kakek berjubah
hitam yang msih belum mengeluarkan suara.
Semua mata memandang kepadanya dengan dengan pandangan mengancam.Tapi Hek Hiat
Bong Kui tidak mengublis mereka.Matanya tetap tertuju pada anak tersebut.Dia
menginginkan anak itu sendiri, tujuannya ialah untuk memperdalam ilmunya dengan
darah anak tersebut.Perhatiannya sedang terfokus penuh untuk merebut anak
tersebut, maka tidak dia perhatikan ke empat lawannya.
Keempat lawannya memperhatikannya dengan tatapan curiga.Tiba-tiba Hek Hiat Bong
Kui mengeluarkan suara seperti orang menangis, sangat lirih namun ternyata
menggetarkan seluruh yang ada sehingga mendatangkan perasaan mengidik jika orang
biasa yang mendengarnya. Tangannya bergerak cepat melemparkan enam belas bomasap beracun ke tanah yang
langsung menyebarkan bau nyengit orang mati.Asap tebal langsung menutupi area
pertarungan tersebut. Semua orang terkejut karenaasap beracun itu sangat tebal sekali.Mereka melihat
Hek Hiat Bong Kui telah lenyap dari tempatnya berdiri. Tanpa pikir panjang
KuiCoa Lo Mo menggerakkan senjata sembilan ular ampuhnya ke arah kepulan asap
untuk menjaga agar jangan sampai lawan kabur.
Sementara dari sebelah depan Tok Ciam Jian Sin Kui juga sudah menggerakkan jurus
"Taburan seribu jarum iblis" yang dahsyat unguk mencegah kalau-kalau hek hiat
Bong kui melarikan diri. Walau serangan mereka dahsyat, namun mereka masih tetap menjaga arah serangan
mereka sehingga tidak mencelakakan anak yang menjadi rebutan mereka.
Sementara Hwee Tok Ciang Kui cu dan Kiam Ci Kui Sian Li juga telah mengibaskan
tangan mereka untuk mengusirasap yang tebal sedangkan dari sebelah luar.
Tampaknya mereka lebih berhati-hati daripada ke dua "sekutu" mereka yang nekat
itu.. Terdengar jeritan kesakitan dari Hek hiat bong kui. Sementara KuiCoa Lo Mo dan
Tok Ciam Jian Sin Kui juga merasakan hal yang sama.Serangan mereka tiba-tiba
terpental balik oleh sesuatu kekuatan yang maha dahsyat.Dalam kekagetan mereka
terpaksa melompat mundur dengan segera.
Setelahasap itu lenyap perlahan-lahan, tampaklah pemandangan yang membuat kaget
semua orang.Anak ajaib yang mereka perebutkan tadi sudah lenyap. Justru yang
tampak adalah Hek hiat Bong Kui yang terduduk di tanah dengan nafas tersegal-
segal hampir tak percaya denganapa yang di alaminya.
Apakah sebenarnya yang terjadi"Ternyata itu adalah pekerjan Sian Lee.Dia
mempergunakan saat manaasap menyebar dengan tebal dan saat perhatian kelima
orang itu di tujukan kepada si anak ajaib tersebut, dia menyelinap di antara
keredapan serangan ke dua iblis itu yang di tujukan kepada Hek-hiat bong kui.
Saat dia tiba di dalam kepunganasap beracun itu, di lihatnya si anak ajaib itu
duduk di atas tanah sambil tertotok. Sementara hek hiat bong kui juga sedang
mengulurkan tangan untuk merampas anak itu..
Perbuatan Sian Lee yang hendak mengambil anak tersebut telah tertangkap oleh
mata hek hiat bong kui yang sedang melayang ke udara.Dengan cepat iblis itu
sudah ada di hadapannya. Sian Lee pikir waktu sudah tidak keburu lagi, kalau
melayani iblis itu lebih lama lagi, makaasap akan segera buyar dan itu berarti
dia harus bertempur melawanlima orang yang tangguh. Saat itulah kedua serangan
Sementara KuiCoa Lo Mo dan Tok Ciam Jian Sin Kui menyusul tiba.
Berpikir sampai di sini, tak ayal lagi segera di kerahkannya jurus ke tiga dari
ilmu Pat Sian Giam Lie Ciang (Tarian Maut Delapan Dewa) yang bernama Bu EngIn
Sian Ciang (Telapak Dewa Awan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa Bayangan). Hek hiat bong kui terkejut setengah mati ketika tubuh pemuda
itu sudah ada setengah jengkaldi depan wajahnya. Cepat dia pukulkan tangannya ke
depan dengan pengerahan tenaga dalam tinggi, namun tidak tahu bagaimana, pemuda
itu bergerak sangat cepat sekali, tahu-tahu sudah berada di belakangnya.Anehnya,
dia masih tetap merasakan totokan yang dahsyat tepat mengenai jalan darah di
dada dan di sekitar tulang iganya.
Saat itu juga di lihatnya tangan pemuda itu bergerak mengibas dua kali sehingga
mementalkan semua serangan senjata-senjata KuiCoa Lo Mo dan Tok Ciam Jian Sin
Kui yang mengancam dirinya.
Saatasap beracun itu sirna, Hek Hiat bong kui mendapati dirinya tertotok diam di
atas tanah. Keempat iblis yanglain segera mengerubutinya dengan tatapan heran, tapi juga
mengancam melihat kondisi Hek hiat bong kui.
"Hem, Hek hiat bong kui...kau berani main gila apa"..."Bentak Tok Ciam Jian Sin
Kui dengan marah. Mereka hendak mengerubuti Hek Hiat Bong kui yang terlihat tak berdaya, tapi
tiba-tiba melayanglah selembar daun kecil yang baru saja habis di petik.Hwee Tok
Ciang Kui cu segera menyambarnya dan membacanya.
"Maaf, anak ini ku bawa pergi, Pengelana Tangan Sakti"
Diam-diam keempat iblis itu terkejut. Pada masa itunama 5 Iblis Langit sangat
terkenal, di samping 5 Siluman Bumi.Sepuluh tahun yang lalu mereka berlumba
dengan para tokoh-tokoh golongan hitam dan putih lainnya dan berhasil
mendapatkan 2 kitab dari sembilan kitab yang ada.
Sementara yang dua lagi jatuh ke tangan 5 Siluman Bumi. Mereka menawan satu
siucai untuk membaca kitab itu di hadapan mereka sehingga kepandaian mereka
meningkat dengan pesat dan menjadi datuk-datuk iblis golongan hitam yang
berkepandaian tinggi.Mereka kemudian membunuh siucai tersebut dan memusnahkan
kedua kitab pusaka. Saat mengamati tulisan yang begitu halus, mereka segera sadar bahwa itu di tulis
oleh seorang yang bertenaga dalam yang sangat sempurna sekali.Mereka sekalipun
belum tentu bisa berbuat sebaik ini.Tanpa banyak bicara, mereka semua segera
berpencar mengambil jalan masing-masing meninggalkan tempat tersebut.
Sayang Sian Lee tidak sempat bertempur dengan mereka, karena kalau ada, pasti
dia sudah mengetahui keberadaan ke dua ilmu yang dia sedang cari-cari tersebut.
Sian Lee melesat membawa anak yang di sebut anak ajaib itu ke atas sebuah puncak
gunung yang tinggi.Setelah di rasa cukup jauh dari kelima iblis tersebut dia
meletakkan anak itu dan membebaskan totokannya.
"Adik kecil, siapakah namamu?"Tanya Sian Lee penuh selidik.
Anak itu segera menjatuhkan diri bertelut sambil mengucapkan terima kasih.
"Budi in-kong sungguh setinggi langit, ijinkanlah siauw -tee melayani in-kong."
"Hem, berdirilah.....sekarang ceritakan, mengapa kau sampai di perebutkan para
iblis tersebut." Sebenarnya Sian Lee tidak perlu bertanya sebabnya.Pandangan matanya yang tajam
dapat melihat bakat yang amat baik dalam diri anak itu.Ketika tadi dia meraba-
raba tulang anak itu, dia merasakan suatu aliran hawa yang kuat mendesak-
desak.Tapi dia diam saja sambil menunggu penjelasan anak itu.
Maka berceritalah anak itu.Namanya Bu Beng (Tanpa Nama). Dia tidak tahu siapa
ayah bundanya, karena sejak kecil dia telah di pelihara oleh sepasang suami-
istri tua yang berjuluk Hek Liong Siang cu (Sepasang Naga Hitam) yang tinggal di
perairan laut Po Hai, tapi kedua kakek suami
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
istri itu telah mati karena usia tua dan meninggalkan dia sejak berumur 7
tahun.Hanya saja sebelum kematian mereka, kedua suami istri itu sudah mengajar
nya ilmu silat bahkan menyalurkan seluruh tenaga murni mereka padanya.
Selama dua tahun dia terlunta-lunta sampai ada pertikaian para tokoh-tokoh
persilatan yang sedang memperebutkan mestika JamurApi pada se tahun yang lalu
yang kabarnya sanggup melipatgandakan tenaga sakti. Dalam pertikaian tersebut
entah bagaimana JamurApi tersebut telah di makan olehnya sehingga orang-orang
kemudian mengejarnya dan menyebut dia sebagai Sin-Thong (Anak Ajaib).Demikianlah
anak itu menuturkan riwayatnya.
"Hem, adik kecil, sekarang setelah terbebas dari para iblis-iblis tersebut apa
rencanamu, kau mau ke manakah"
Bu Beng tiba-tiba menjatuhkan diri bertelut dengan muka menyentuh tanah.
"Siauw-tee tidak punya siapa-siapa lagi, kalau toako berkenan, ijinkan siauw-tee
memanggilmu suhu dan ikut engkau kemanapun juga..."
Sian Lee tertarik dengan anak ini."Baiklah aku suka menerimamu.Mulai sekarang
engkau akan memakai nama "Sian" di depan namamu jadi menjadi Beng Sian...karena
kau sudah memiliki dasar-dasar silat yang cukup baik, aku akan menurunkan dua
ilmu sakti padamu...Jika kau berlatih dengan tekun, tidak ada lagi orang yang akan
yang akan dengan mudah menganiayamu" Kata Sian Lee dengan tersenyum.
Demikianlah selama tiga bulan Sian Lee tinggal di bukit itu dan mengajarkan Beng
Sian dua ilmu yaitu salah satu jurus dari Pat Sian Giam Lie ciang yang bernama
Hok Liong Hwee Sian ciang (Telapak Dewa Api Penakluk Naga) dan ilmu meringankan
tubuh yang di sebut Hui Eng Cu. Pada dasarnya Pat Sian Giam Lie Hong hanya
terdiri dari delapan jurus saja, namun delapan jurus ini dapat di latih sendiri-
sendiri dan memiliki kembangan yang luas dan banya karena merupakan inti jurus
yang di gabungkan dari berbagai ilmu silat yang ada sehingga hebatnya bukan
kepalang.Sehingga suatu keuntungan bagi Beng Sian bisa melatih salah satu dari
pada ilmu itu. Keuntungan dari Beng Sian adalah karena dalam tubuhnya sudah mendekam kumpulan
tenaga sakti yang di hasilkan dari Jamur Api, sehingga walaupun umurnya baru
sepuluh tahun, tapi Sian Lee melihat bahwa tenaganya sudah cukup menunjang untuk
memainkan ilmu dahsyat tersebut.
Tiga bulan kemudian, setelah memberi petunjuk secukupnya Sian Lee menyuruh anak
itu untuk terus berlatih sendiri di tempat itu sampai menguasai dengan baik ke
dua ilmu tersebut, setelah itu barulah dia boleh mencari Sian Lee.Beberapa hari
kemudian Sian Lee kembali melanjutkan perjalanan.
--------------------- Suatu hari Sian Lee tiba dikota Hang Chou.Kotaini sangat ramai di kunjungi oleh
para pendatang dari berbagai daerah.Karena lapar, Sian Lee segera memasuki
sebuah rumah makan yang di lihatnya tidak terlalu penuh.
Saat dia masuk, tampak di salah satu sudut ada satu tempat yang kosong.Segera
dia menuju ke tempat tersebut dan memanggil pelayan yang segera datang tergesa-
gesa melayaninya. "Tuan mau pesanapa ?"Tanya pelayan ini sambil tersenyum.
"Bak-mie goreng, cap cay dan ayam bakar satu" Sian Lee menjawab sambil tersenyum
juga.Pelayan itu pergi dan tak lama kemudian sudah kembali sambil membawa
pesanannya.Segera Sian Lee makan dengan lahapnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saat dia sedang makan, tiba-tiba mengepulasap di luar. Seekor kuda merah yang
gagah berhentidi depan rumah makan tersebut.Sang majikan ternyata adalah seorang
gadis yang memakai sebuah kerudung menutupi wajahnya.Sian Lee tidak ambil
perduli, tapi ketika gadis itu melangkah memasuki rumah makan itu dan menuju ke
arah tempat duduknya.Ya, karena memang hanya di tempat duduknyalah yang belum
penuh.Sian Lee lalu memperlambat makannya.
Ketika gadis itu melewati satu meja yang terdapat enam orang kasar.Sambil
tertawa-tawa dan berbisik, salah satu tangan dari orang yang paling dekat
dengannya terulur meremas bokong sang gadis. Mendapat perlakuandemikian, sang
gadis naik pitam, dan akibatnya memang sangat buruk.Entah bagaimana tubuh orang
iru sudah terlempar bagai daun kering ke luar jendela dengan tangan tertinggal
di lantai. "Huh, nona kau kejam sekali..." Bangkit berdiri seorang di antara enam orang itu
sambil membentak di ikuti keempat temannya yang lain yang segera berdiri dan
mengurung "Eh, gadis liar kurang ajar berani kau berlagakdi depan kami..."Seru salah seorang
temannya yang marah. Tampaknya mereka belum sadar denganapa yang baru saja di
perbuat oleh gadis itu. Ekspresi wajah gadis tersebut tidak tampak di balik kerudungnya, tapi dari sinar
matanya yang berkilat-kilat, maka dapat di pastikan bahwa gadis tersebut sudah
marah sekali. "Manusia-manusia bosan hidup...rasakan tangan nonamu ini..." Nona itu bergerak
dengan sangat cepat, sehingga akibatnya kelima orang tersebut terlempar keluar
bagai daun kering ke luar jendela.
"Pucuk di cari, ulam tiba...hehehe, setelah sekian lama ternyata kitb itu ada
padamu, bagus...bagus...nona serahkan kepadaku kitab yang ada padamu?"Tiba-tiba
seorang kakek bongkok bercaping lebar yang duduk di sudut ruangan bergerak dan
di lain saat telah berada di depan gadis itu.
"Hehehe, Siluman Bongkok, enak saja kau, apa kau kira aku akan diam saja, kitab
itu harus menjadi milikku...?"Tiba-tiba dari arah pintu melayang seorang kakek
kurus yang memiliki bentuk daun telinga yang besar seperti babi.Sambil membawa
sebuah garukan. "Hah, Siluman Babi Sakti, kau mau berebut denganku"Bosan hidup..."Kembali siluman
bongkok itu membentak dengan marah, tapi kemudian dia menahan dirinya sambil
memandang gadis tersebut.
"Nona, segera keluarkan kitab yang ada padamu dan serahkan pada kami?"
"Huh, kitabapa yang kau maksudkan, aku tidak mengerti?"Suara gadis itu merdu
sekali menyahut dengan nyaring.
"Mata kami tidak buta, tadi kau menggunakan ilmu yang aneh, kami tahu itu pasti
salah satu ilmu dari kitab-kitab wasiat dewa...cepat serahkan..." Seru siluman Babi
Sakti dengan nada mengancam
"Enak saja, apa kau punya kemampuan...?"Gadis itu menantang.
"Kenapa tidak...heheheh..." Belum habis suaranya tiba-tiba siluman bongkok sudah
melesat ke depan mencengkeram ke arah dada gadis itu, sementara tangannya
menotok ke arah pusar dan iga si gadis.
Hebat sekali serangan ini.Semua orang berseru kuatir, terlebih Sian Lee.Segera
dia hendak membantu, tapi dilihatnya si gadis bergerak cukup cepat sehingga
dapat menghindar dari serangan ganas lawan, sekali dia menggerakkan tangan ke
arah pinggang maka di tangannya telah tergenggam sebatang pedang panjang yang
lemas.Dia lalu balas menyerang dengan tak kalah hebatnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hohoho...Siluman Bongkok, akhirnya kena batunya juga kau...."Siluman Babi Sakti
balik mengejek kawannya. Siluman Bongkok itu mendengus dan segera mengerahkan ilmu andalannya yang di
sebut "Pat He Pek Kut Jiauw (Cakar Tulang Putih Delapan Siluman) yang
dahsyat.Ilmu ini adalah gubahannya sendiri berdasarkan ilmu-ilmu dari kedua
kitab wasiat dewa yang di dapat olehnya dan keempat rekan silumannya sepuluh
tahun yang lalu.Hebatnya bukan main, apalagi setelah di tambah dengan hawa-racun
tulang-tulang manusia yang di pakai sebagai tempat latihan.
Dari tangannya berkeredapan bayangan-bayangan cakar yang mengeluarkan suara
mencicit tajam menyerang dari atas seperti burung rajawali mengarah ke seluruh
bagian-bagian tubuh rahasia dari gadis tersebut.Setelah mengamati sejenak, Sian
Lee terkejut karena melihat bahwa dasar-dasar ilmu cakar itu adalah dari kitab
Cui Beng Sian Ciang (Tangan Dewa Pengejar Roh) dan kitab Kim Tiauw Sian Kang
(Tenaga Dewa Rajawali Emas).
Namun, gadis itu melawan dengan tak kalah hebatnya.Gerakan pedang lemasnya
liukan tubuhnya,gaya ilmu silatnya dan pancaran tenaganya adalah pengerahan
tingkat tinggi dari dalam kitab ilmu Thian Liong Sip Pat Kiam sut (Delapanbelas
Pedang Naga Langit). Pertempuran tersebut berlangsung seru.Limapuluh jurus telah lewat tapi keadaan
masih tetapsama kuat.Melihat ini Siluman Babi Sakti perlahan menggenggam tongkat
garukannya dan melangkah maju hendak membantu temannya, tapi tiba-tiba suatu
suara mengejek terdengar dari samping.
"Heh, Manusia babi, kau adalah tokoh besar yang sakti, apa kau tidak malu mau
mengeroyok seorang gadis..." Tampak seorang pemuda pelajar seperti seorang siucai
telah berdiri dan melangkah ke depan Si Siluman babi tersebut sambil tersenyum.
"Eh, kutu buku bosan hidup...cari mati kau..."Siluman babi sakti tampak marah dan
mengangkat tangannya menampar pipi pemuda itu.Tapi si pemuda segera mengangkat
tangannya menangkis.Terjadi adu tenaga dan keduanya terdorong mundur satu
langkah.Tampaknya tenaga mereka berimbang.
Siluman babi terkejut.Tahu lawannya tidak bisa di pandang enteng, segera
mengangkat senjatanya dan menyerang dengan gencar.Sian Lee mengamati dasar
ilmunya jugasama dengan Si Siluman Bongkok
Si pemuda tidak mandah saja di serang.Tangannya bergerak ke balik jubahnya dan
dilain saat dia sudah memegang sepasang poan-koan-pit yang ujung kuasnya terbuat
dari kuas perak dan emas.Segera siucai itu balas menyerang.
Ternyata Ilmunya hebat.Sian Lee yakin seratus persen bahwa itulah ilmu dari
kitab HongIn Sian Pit Ciang (Pukulan Pit Dewa Awan Angin) yang dahsyat.Siucai
itu dapat memainkan kedua senjatanya itu dengan dahsyat menandingi siluman babi
tersebut. Tempat itu sudah porak poranda.Pemilik rumah makan tampak meringkuk di sudut
ruangan sedangkan orang-orang yang tadinya sedang makan sudah lari keluar
semua.Tertinggal Sian Lee di sudut ruangan yang mengamati mereka yang sedang
bertarung. Setelah sekian lama pertempuran tersebut tampak seimbang.Mereka telah
mengerahkan jurus-jurus yang paling ampuh.Sian Lee berdiri perlahan kemudian
berjalan ke tengah arena.


Sembilan Pusaka Wasiat Dewa Seri Pengelana Tangan Sakti Seri Ke I Karya Lovelydear di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Saat itu si bongkok sedang menyerang dengan jurus "Delapan Cakar membetot
sukma", tubuhnya seolah-olah terbagi delapan dengan enambelas tangan yang
menyerang dengan berbagai jurus dahsyat.Sementara si gadis berkerudung itu juga
telah mengerahkan jurus ke delapanbelas yang bernama "Delapanbelas Naga Mengamuk
Mendobrak Langit".Pedangnya bergerak lambat tapi
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sangat cepat sekali tibanya.Hawa pedang yang tajam mendesak ke semua penjuru
dalam setarikan nafas.Ini adalah pengerahan jurus antara hidup dan mati dari
mereka berdua. Dalam situasi inilah tubuh Sian Lee melayang ke arah pertarungan mereka.Tubuhnya
bergerak seperti bayangan yang mengelilingi dan menyusup-nyusup di antara amukan
serangan kedua orang itu sambil mengerahkan jurus kedua dari ilmu Pat Sian Giam
Lie Ciang, yaitu: Chit Hai Sui Sian Ciang (Telapak Dewa Air Tujuh Samudra).
Dalam waktu sepersekian detik semua serangan-serangan ke dua orang itu yang
saling berbelit tampak redam di bawah tekanan gelembung-gelembung air padat yang
keluar dari tangan Sian Lee.
Mereka terdesak ke belakang, dan dalam saat yang hampir bersamaan juga terdengar
seruan kaget dari si Siluman Babi Sakti dan Si Siucai.Mereka juga sudah
terpisah. Saat mereka memandang ke tengah ruangan, tampak seorang pemuda tampan berpakaian
putih dengan rompi harimau putih yang gagah telah berdiri di tengah mereka.
"Lancang...Siapa kau, berani mencampuri urusan kami?"Siluman Babi Sakti berseru
sambil memandang dengan mata mendelik marah.
"Aku Pengelana Tangan Sakti...kita memang belum saling kenal, tapi kalian berdua
telah berhutang kepadaku...?"Jawab Sian Lee dengan suara tenang.
"Hweleh...hweleeeh...bocah sombong, hutang apa yang kau maksudkan"Apakah kau tidak
tahu berhadapan dengan siapa"Siluman Bongkok bertanya dengan penasaran.
"Dua kitab Cui Beng Sian Ciang (Tangan Dewa Pengejar Roh) dan kitab Kim Tiauw
Sian Kang (Tenaga Dewa Rajawali Emas)....!"Kembali Sian Lee menjawab dengan suara
tenang.Sementara ke dua siluman di depannya itu tampak terkejut.
"Kalian sudah memiliki kitab itu selama sepuluh tahun, jika saja ilmu itu di
gunakan untuk kebaikan, maka kalianlulus ujian sebagai pemilik sejati yang di
pilih oleh ilmu-ilmu tersebut, tapi ternyata kalian tidak lulus maka kalian
harus mengembalikan ilmu tersebut..."Sian Lee melanjutkan penjelasannya.
"Huh, kitab itu sudah lama kami bakar, kau tidakakan bisa mendapatkannya lagi...
hahahaha..."Siluman Babi Sakti menjawab sambil tertawa.
"Baiklah, aku memang harus mencabut ilmu itu dari kalian..."
"SOMBONG...kau mengandalkanapa " Makan Garpuku..."Siluman Babi Sakti segera
menggerakkan senjatnya menyerang diikuti oleh Siluman Bongkok.
Sian Lee sudah menyaksikan ilmu mereka, setelah menghindar sampai duapuluh
jurus, Sian Lee balas menyerang.
"Kalian merusak keaslian dan kemurnian ilmu-ilmu tersebut.Lihatlah, aku akan
mengalahkan kalian dengan kedua ilmu tersebut...Heaahh..."
Kedua lawannya terkejut ketika melihat pemuda itu menyerang mereka dengan Cui
Beng Sian Ciang yang asli.Di tangan pemuda itu ilmu tersebut menjadi dahsyat
berpuluh kali lipat. Setelah memainkan habis Cui Beng Sian Ciang, Sian Lee merubah dengan Kim Tiauw
Sian Kang yang menyambar-nyambar dari atas.Kedua datuk siluman sesat tersebut
tampak mulai terdesak.Apalagi saat Sian Lee mulai memainkan kedua ilmu tersebut
secara bergantian.Mereka tak sanggup bertahan lama.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Telapak tangan pemuda tersebut bergerak bagaikan kilat yang mengurung rapat
tanpa celah ke arah mereka.Melihat bahwa mustahil bagi mereka memperoleh
kemenangan, mata mereka mulai melirik kesana-kemari untuk mencari jalan
melarikan diri.Tapi Sian Lee tidak membiarkan ke dua buruannya lolos.
Siluman Babi Sakti tiba-tiba membanting sesuatu di lantai ruangan itu sehingga
menimbulkanasap tebal.Tapi Sian Lee sudah pernah menghadapi tipuan begini.
Tubuhnya berputaran cepat dengan ilmu 'Menjejak Angin, Mengejar Cahaya" yang
menimbulkan pusaran kuat yang mengusirasap tersebut dalam sekejap.Sehingga kedua
siluman itu tetap terkurung.
Akhirnya, sian Lee mengakhiri serangannya dengan jurus "Rajawali Sakti
Menggempur Lautan" .Tangan dan kakinya bergerak cepat bagai kitiran menyerang dari atas saling
susul-menyusul.Ilmu ini tampak sederhana, tapi tenaga yang terkandung di
dalamnya menekan ke dua datuk siluman itu sehingga tidak bias berbuat apa-apa.
Keduanya terlempar ke belakang menabrak dinding dan jatuh dengan tubuh
pingsan.Dan Tian mereka telah di rusak oleh Sian Lee.Untuk seterusnya, kedua
orang itu tidak lebih daripada manusia biasa yang tiada kepandaiansama sekali.
Sian Lee mengeluarkan satu tail emas yang di lemarkan kepada pemilik rumah makan
tersebut. "Paman, saya rasa ini cukup untuk mengganti kerugian paman...maafkan kami yang
telah membuat keributan..."Pelayan itu menyembah dengan kepala terantuk-antuk
sampai ke tanah sambil mengucapkan terima kasih.Tapi Sian Lee sudah mengalihkan
perhatian pada si gadis dan si siucai.
Segera si siucai menjura dengan hormat: "Taihiap, namaku Kai Ong, terima kasih
atas bantuanmu, kau sungguh sangat hebat..."
"Akh...segala kepandaian kucing kaki tiga begitu buat apa di banggakan...kalianlah
yang luar biasa...meskipun punya kepandaian tinggi, tapi tidak sombong.Tampaknya
kedua ilmu itu berjodoh dengan kalian..."
"Eh,apa maksudmu?"Kali ini suara si gadis berkerudung itu yang terdenga.Kedua
pemuda itu tertegun.Suara itu begitu merdu dan nyaman di dengar.
"Aku tahu Thian Liong Sip Pat Kiam sut dan HongIn Sian Pit Ciang ada pada
kalian. Aku membawa amanat pemilik kitab-kitab wasiat dewa tersebut untuk
mengumpulkan kembali kitab-kitab tersebut, tapi aku melihat bahwa kalian
mempergunakan ilmu-ilmu itu dengan baik, maka aku putuskan untuk tetap
memberikan kedua ilmu tersebut pada kalian.... NamakuSian Lee, sampai jumpa lagi"
Sian Lee tidak banyak cakap lagi dan segere melesat bagaiasap , lenyap dari
tempat itu. "Orang muda yang hebat...sayang dia cepat pergi..."Seri Kai Ong dengan suara
menyesal, tapi dia segera berbalik menghadap gadis berkerudung itu.
"Nona, maafkan kelancanganku yang mencampuri urusanmu tadi, bolehkan aku
mengenal nama nona yang mulia?"
"Lian Giok Hui, namaku Lian Giok Hui...tidakapa , aku justru sangat berterima
kasih dengan bantuanmu...tapi permisi karena aku tidak bias menemani lebih lama
lagi.Aku harus pergi, selamat tinggal...kai Ong!"Gadis itu melayang ke luar sambil
bersuit nyaring.Tak lama kemudian terdengar suara kuda yang di larikan cepat ke
arah selatan. Tamat. Teror Topeng Merah 1 Wiro Sableng 075 Harimau Singgalang Seruling Samber Nyawa 3
^