Dendam Sejagad 13
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 13
"Im Yan cu, penderitaan hatimu hanya akan kau alami dalam waktu-waktu terakhir
ini, tak usah kuatir penderitaan tersebut hanya berlangsung singkat, kemudian
kau akan mengalami kebahagiaan
dan kesenangan yang tak terlukikan dengan kata-kata. .heehhh...heeeehhh.. sekarang aku orang she Ciu sudah tak
sanggup menahan diri lagi, cepatlah kau telan pil Im hwee si hun wan tersebut!"
Sambil berkata Ciu Heng thian segera menggenggam dagu Im
Yan cu dan mencekik nya, setelah itu dia menjejalkan pil Im hwee si hun wan
tersebut ke dalam mulut sang nona.
Im Yan cu yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan dan
berhati suci bersih ini, benarkah akan mengalami nasib yang tragis"
Kehormatannya digagahi oleh manusia laknat berhati binatang yang tak tahu malu
ini"... Untuk sementara baiklah kita tinggalkan dulu nasib si nona yang menghadapi
perkosaan tersebut ..... oooo0dw0oooo 721 DALAM pada itu, Ku See hong telah dilarikan oleh bayangan
manusia yang kecil mungil tersebut dari dalam kamarnya.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan kecil mungil itu benar-benar luar biasa
sekali, dalam sekali kebasan tangannya, ia telah menotok jalan darah Kanglam
siang hou, kemudian setelah mengempit tubuh Ku See hong dia menyambar pedang Ang
soat kiam, dia melejit kembali meninggalkan tempat itu.
Beberapa macam gerakan mana dilakukan berbarengan
waktunya dan dalam sekejap mata, bisa dibayangkan bagaimanakah cepatnya gerakan
orang itu..... Sekalipun ia sedang dirisaukan oleh keadaan Ku See hong,
namun pikiran yang kusut tak sampai mempengaruhi kecepatan
ilmu meringankan tubuhnya, diantara permukaan tanah yang tinggi rendah tak
menentut dia berkelebat pergi dengan ceptanya.
Dalam waktu singkat ia telah membawa tubuh Ku See hong
melompati kamar-kamat dari penginapan yang tang dan berlarian di atas atap rumah
penduduk kota. Sesaat kemudian, ia sudah menerobos masuk ke dalam sebuah
bangunan loteng yang sepi dan bobrok.
Bangunan gedung itu tidak kecil, bangunan rumah bersusun-
susun tapi seperti sudah lama tak pernah ditempati manusia, di depan halaman
rumah tumbuh pohon pek yang yang lebar, debu
kering memenuhi permukaan tanah membuat suasana disekitar
bangunan tersebut terasa lebih menyeramkan..
Terhadap bangunan rumah tersebut, tampaknya orang itu cukup
hapal, dengan cepatnya dia sudah melampaui beberapa halaman
rumah dan tiba di sebuah halaman kecil.
Mungkin disanalah dia bertempat tinggal, sekeliling halaman di atur sangat rapi,
pohon dan bunga beraneka warna, ketika angin berhembus lewat terendus bau harum
semerbak yang menyegarkan
badan. 722 Tempat ini kalau dibandingkan dengan halaman rumah
disebelahnya, boleh dibilang bagaikan langit dan bumi.
Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia menuju ke depan
sebuah pintu ruangan dan mendorongnya pelan, pintu segera
terbuka lebar... Dibawah sinar bintang yang memancar di angkasa, secara lamat-
lamat suasana dalam ruangan itu dapat terlihat jelas.
Tampak ruangan tersebut diatur sangat rapi, diatas dinding
tergantung beberapa lukisan pemandangan, disebelah kanan
terdapat sebuah meja besar serta sebuah pembaringan, diatas meja berjajar
sederet kitab, sedang permukaan lantai berlapiskan
permadani putih. Dilihat dari dekorasinya, dapat disimpul kan kalau pemiliknya
adalah seorang yang mengerti seni..
Pelan-pelan dia membopong tubuh Ku See hong memasuki
ruangan dan membaringkan nya diatas pembaringan, kemudian
menyulut lilin, cahaya terang segera menerangi seluruh ruangan.
Mendadak dari balik tirai dibelakang pintu kamar terdengar
seseorang menegur dengan lembut:
"Apakah enci sudah pulang"'"
Bersamaan dengan bergemanya suara itu, tirai disingkap dan
muncul seorang bocah lelaki berusia delapan tahun, berwajah bersih dan bermata
jeli, mukanya yang tampan dan gagah memperlihatkan kalau ia adalah seorang bocah
yang pintar. Dibawah sinar lilin tampak pula wajah orang yang bertubuh
ramping itu, dia mengenakan secarik kain warna warni untuk
menutupi wajahnya, rambut yang panjang dibiarkan terurai
dibelakang bahu, jelas dia adalah seorang gadis yang ramping.
Seandainya dia tidak mengenakan kain kerudung untuk menutupi
wajahnya, sudah pasti akan terlihat pula raut wajahnya yang cantik jelita.
723 Diatas kain kerudungnya itu bersulamkan sesosok tulang
tengkorak manusia! sementara disekitarnya terdapat da belas
kuntum bunga bwee .. Tulang tengkorak melambangkan kese-raman dan kengerian,
bunga bwee melambangkan kesucian, kelembutan dan kehangatan.
Kini dua macam benda yang berbeda sifat disulam bersama-sama
di atas seraik kain kerudung, jelas terlihat bagaimana misterius nya perempuan
tersebut... Ternyata gadis ini tak lain adalah manusia aneh berkerudung
warna warni yang termashur namanya dalam dunia persilatan,
dialah ketua dari Hiat mo bun yang menggetarkan jagad.
Namun bagaimanakah sebenarnya raut wajah orang ini"
Jangankan orang lain, sekalipun bocah lelaki yang amat dekat
hubungannya dengan gadis itupun belum pernah melihat.
Waktu itu, Hiat mo buncu yang berudung sedang mengawasi
wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Sedang bocah lelaki itu dengan sepasang matanya yang jeli dan
hidup juga memandang sekejap Ku See hong yang berbaring di atas pembaringan,
kemudian tegurnya keheranan:
"Enci, siapakah orang ini?"
Mendadak manusia berkerudung itu menghela napas sedih,
sahutnya: "It Khi, dialah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukwa dingin) Ku See hong
yang amat menggetarkan dunia persilatan"
"Dia adalah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong", nada suara bocah lelaki
yang bernama It Khi itu diliputi perasaan kaget dan tercengang.
Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah si nona
dibalik kerudung nya, lalu mengangguk dengan sedih.
724 ' Benar, dialah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong, oleh karena terkena
pukulan beracun Hou kut jian hun im kang dari Ceng Lan hiang, Ketua Ban shia
kau, keadaannya berubah menjadi begini rupa"
Bocah lelaki yang polos dan linach itu she Kho bernama It Khi, dia bukan adik
kandung manusia berkerudung itu, melainkan
seorang anak yatim piatu yang mengenaskan.
Ia baru ditemukan oleh manusia berkerudung itu pada empat
bulan berselang. Oleh karena manusia berkerudung itu melihat wajah Koo It khi
menarik, pintar dan menyenangkan, maka dia lantas menganggap
nya sebagai adik kandung sendiri, siang malam selalu menyertainya, itulah
sebabnya meski baru empat bulan, namun Kho It khi telah berhasil mempelajari
banyak sekali ilmu silat yang maha dahsyat dari manusia berkerudung itu.
Setelah menerima budi kebaikan dan kasih sayang yang amat
mendalam dari manusia berkerudung itu dalam hati kecil Kho it khi sudah timbul
sebuah tekadnya untuk membalas budi kebaikan
tersebut. Tiap kali manusia berkerudung itu sedang murung atau
bermuram durja, dia selalu ikut pula merasa tak tenteram.
Walaupun setiap saat setiap detik bocah itu selalu berusaha
untuk menyelidiki sebab-sebab yang membuat gadis itu murung,
namun usahanya itu selalu tak berhasil, bahkan diapun tak pernah menyaksikan
raut wajah aslinya. Akan tetapi, bocah itu tahu bahwa gadis itu sudah pasti berwajah cantik jelita.
Dalam pada itu dikala Kho it khi menyaksikan encinya yang
misterius itu mengucurkan air mata, mendadak terlintas satu
ingatan di dalam benaknya, diam-diam dia berpikir:
'Heran, mengapa enci misterius segera menangis setelah
menyaksikan keadaan Leng hun koay seng yang mengenaskan itu"
725 Selama empat bulan ini, aku tahu kalau enci merahasiakan suatu persoalan yang
memedihkan hatinya, namun selama ini dia tak
pernah menangis," paling banter ia cuma menghela napas, tapi malam ini...
mengapa dia seakan-akan telah berubah sama sekali"
Tatkala ingatan tersebut memenuhi benaknya yang kecil, dia
lantas bertanya: 'Enci, apakah kau sudah pernah kenal dengan Leng hun koay
seng Ku See hong?" Agak terperanjat manusia berkebrudung itu olehd pertanyaan
yanag diajukan, lewbat sesaat kemudian dia baru menjawab:
'It khi, dahulu aku tidak kenal dia, berapa hari berselang aku baru tahu kalau
dia adalah Leng hun koay seng Ku See hong yang tersohor namanya dalam dunia
persilatan' Rupanya Kho It khi mengerti kalau encinya sengaja berbohong,
karena tak dapat membongkar rahasianya, maka buru-buru
serunya: "Enci, kau sedang berbohong, aku tahu kau pasti kenal
dengannya, bahkan pernah mempunyai sesuatu hubungan
dengannya" Tiba-tiba mencorong sinar tajam dari balik mata manusia
berkerudung itu, bentaknya keras-keras:
"It khi, kau jangan sembarang berbicara!'
"Cici, maafkanlah aku" tiba-tiba dua titik air mata jatuh membasani pipi Kho it
kki. "karena...."
Perasaan Kho It khi terhadap manusia berkerubung itu boleh
dibilang sudah mendalam bagaikan saudara. kendatipun usianya
masih kecil, namun dia memiliki watak yang keras dan tegas
bagaikan orang dewasa, setiap detik setiap saat dia selalu berusaha untuk
membalas budi kepadanya. Apa yang dia ketahui tadi sebenarnya hanya bermaksud untuk
memahami persoalan yang membuat encinya murung, siapa sangka
726 hal itu justru menimbulkan dampratan dan amarah dari encinya,
sudah barang tentu kejadian ini segera membuat hatinya sedih.
Tampaknya manusia berkerudung itupun menaruh perasaan
yang sangat mendalam terhadap bocah itu, bahkan amat
menyayanginya, setelah mendampratnya, karena dorongan emosi,
dia merasa amat tak enak.
Akhirnya setelah menghela napas sedih, ujarnya dengan lembut:
"It khi, tidak seharusnya enci mendamprat mu, cuma tadi
kebetulan aku sedang teringat akan suatu kejadian lama yang
memedihkan hatiku, sehingga aku tak dapat membendung luapan
emosi." "Enci, semuanya memang kesalahan adik Khi" bisik Kho It khi dengan suara yang
memelas, "siapa suruh aku mengucapkan kata-kata yang menyentuh perasaaan
sedihmu" laibn kali, aku pasti tak akan banyak bertanya lagi....'
Air mata kembali mengembang dibalik mata si nona berkerudung
yang jeli, lalu katanya sedih:
"Adik Khi, aku tahu perubahan sikapku tadi telah menimbulkan kecurigaan dalam
hatimu, aaaai! Terus terang cici beritahu
kepadamu, aku memang mempunyai suatu rahasia yang
menyedihkan hatiku."
"Kebetulan sekali salah seorang tokoh yang tersangkut dalam peristiwa ini
berwajah mirip dengan Leng hun koay seng Ku See
hong ini, sesungguhnya dia adalah satu-satunya kekasih dalam
hatiku, tidak.... seharusnya dia adalah suamiku, maka ketika aku berjumpa dengan
Leng hun Koay seng Ku See hong, tanpa terasa
aku jadi teringat kembali akan dirinya..."
Tiba-tiba Kho it khi bertanya:
"Cici, sekarang dia berada dimana?" Mengapa kau tidag pergi mencarinya .....?"
727 Manusia berkerudung itu tak sanggup mengendalikan kesedihan
yang mencekam perasaannya, suatu baris air mata jatuh bercucuran dengan
derasnya, lama, lama kemudian dia baru berkata:
' Adik Khi, aku tahu dia berada dimana, tapi aku tak punya muka untuk bersua
lagi dengannya karena sukmaku telah ternoda, aku
sudah bukan aku yang dulu, bukan aku yang dia bayangkan.
'Adik khi, cici harap kau jangan bertanya lebih jauh, kendati pun saat ini aku
telah berubah menjadi seorang yang luar biasa, tapi kepedihan hatiku dimasa
lampau masih tetap membuatku tak
sanggup menahan diri"
Kho it khi adalah seorang bocah yang pintar, setelah mendengar perkataan itu
kemudian menyaksikan pula sikap maupun gerak
geriknya pada malam ini, dalam hati kecilnya dia telah dapat
menduga siapa gerangan kekasih encinya dulu.
Namun dia merasa dibalik kejadian ini masih terdapat banyak
masalah yang mencurigakan, maka pikirannya segera tenggelam
kedalam suatu pemikiran yang rumit, seperti terombang ambing
dalam gelombang samudra yang luas, membuatnya melamun dan
melamun.. Tiba-tiba manusia berkerudung itu berbicara memecahkan
keheningan yang mencekam:
"Adik Khi, cepat ambil peti obat itu, sekalian ambillah semangkuk air bersih"
Kho It khi tersentak bangun dari lamunannya sambil mengiakan,
dengan cepat dia lari masuk ke ruang dalam.
Srepasang mata matnusia berkeruduqng yang jeli itru kembali
dialihkan ke wajah Ku See hong, kemudian setelah menghela napas sedih, gumamnya
dengan suara yang amat lirih:
"Hou kut jian hum im kang sudah memasuki tahap penyiksaan yang keempat, bila aku
tidak segera mencegah kambuhnya racun
tersebut, sekalipun Hou To lahir kembali, belum tentu penyakit tersebut dapat
disembuhkan olehnya. 728 "Aaaai, walaupun dalam kitab tercatat jelas bagaimana caranya mengobati ilmu
pukulan Hou kut jian hun im kang, namun dapatkah kusembuhkan dirinya masih
merupakan sebuah tanda tanya, moga-moga Thian melindungi kami sehingga aku
berhasil menyembuhkan luka beracunnya itu."
Suara gumamannya itu lirih seperti suara nyanuk, mungkin hanya dia seorang yang
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dapat mendengar jelas suara gumamannya itu"
Selesai bergumam, tanpa memperdulikan perbedaan antara lelaki
dan perempuan lagi, dia segera turun tangan membuka kancing
baju Ku See hong hingga tampak dada sang pemuda yang bidang.
Sementara itu Kh it khi telah muncul kembali dalam kamar sambil membawa sebuah
peti obat kecil berwarna putih serta secawan air putih, namun ketika dilihatnya
nona itu turun tangan sendiri
melepaskan pakaian yang dikenakan Ku See hong, bocah itu segera tertegun dan
berdiri termangu-mangu seperti orang bodoh.
Menurut adat istiadat yang berlaku pada jaman itu, bila ada
seorang gadis berada bersama-sama dengan seorang pria di tengah malam, maka
kejadian ini akan menjadi perguncingan orang
banyak, apalagi melepaskan pakaian yang dikenakan kaum lelaki, kendatipun ada
hubungan famili juga merupakan pantangan besar.
Tantu saja kecuali kalau lelaki itu adalah suami sendiri atau
kekasih hatinya. Mendadak manusia berkerudung itu berpaling seraya berkata:
"Adik Khi, sekarang aku hendak turun tangan untuk mengobati luka akibat pukulan
Hou kut jian hun im kang yang bersarang di tubuhnya, berdirilah diluar sebagai
pelindung, entah siapapun
orangnya, jangan perkenan-kan masuk kemari."
Kho it khi memang amat menuruti perkataan encinya, dia segera
manggut-manggut sesudah mendengar perkataan itu, kotak obat
dan air bersih diletakkan diatas meja, kemudian ia bertindak keluar dari dalam
ruangan. 729 Hanya sekali berkelebat, tahu-tahu bayangan tubuhnya sudah
lenyap dari pandangan mata.
Ilmu meringankan tubuh yang sedemikian lihaynya ternyata
dilakukan seorang bocah yang baru berusia delapan tahun,
perinstiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yang luar
biasa. Menanti bocah itu sudah keluar, manusia berkerudung itu baru
menghela napas sedih, kembali gumamnya lirih:
"Demi keselamatan jiwanya, aku tak usah menggubris segala
pantangan serta pergun-cingan orang lagi..."
Berbicara sampai disitu, telapak tangannya yang putih bersih
segera ditempelkan diatas jalan darah Khi hay hiat di tubuh Ku See hong,
segulung aliran hawa panas segera menyusup masuk lewat
jalan darah tersebut dan pelan-pelan menyebar ke empat penjuru badan.
Selang berapa saat kemudian, kembali ia menghela napas sedih,
gumamnya lagi dengan gemas:
"Ceng Lan hiang, kaucu dari Ban shia kau itu sungguh berhati keji, bukan saja ia
telah menyerang dengan ilmu Hou kut jian hun im kang yang jahat, bahkan melukai
pada tiga buah jalan darah
penting dalam urat nadinya, bila kujumpai lagi perempuan jalang tersebut, tak
akan kubiarkan dia pergi dengan begitu saja.
"Aaaai...! Coba kalau aku tidak mempunyai Thian hong im-yang sincu yang
berkasiat hebat, niscaya pukulan Im kang tersebut tak akan berhasil
dipunahkan ...." Kendatipan sedang bergumam, namun hawa murninya masih
tetap dikerahkan keluar dan menembusi jalan darah Khi hay hiat ditubuh Ku See
hong menyebar ke seluruh badan.
Tangan kirinya pun tidak menganggur, dari dalam sakunya dia
mengeluarkan sejilid kitab, tapi oleh karena dibungkus dengan kain berwarna
putih maka sukar diketahui apa nama kitab tersebut.
730 Ia letakkan kitab tersebut dihadapannya, sementara tangannya
dengan cepat membalik hingga pada beberapa halaman terakhir,
kemudian dibacanya dengan lirih:
" .. Hoa kut jian hun im kang merupakan pukulan hawa dingin terjahat didunia
ini. pukulan ini bersifat suatu penyiksaan yang keji dan terkutuk, barang siapa
terhajar serangan ini, lebih banyak menemui ajalnya daripada hidup .. bila
korban pukulan hawa jahat ini sanggup bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat,
sementara panca indranya masih tetap berfungsi seperti biasa,
berarti orang ini memiliki daya kemampuan untuk hidup yang lain daripada yang
lain, tujuh hari kemudian bila cepat ditolong berarti dia akan sehat kembali
seperti sediakala..."
"Seandainya orang yang terkena pukulan Hou kut jian hun im kang tertotok pula
nadi pentingnya seperti Tok meh keng, Yang
kwan hiat, Jin meh keng, Jiu ciau hiat, Im wi meh keng, Jit gwat hiat, maka
setelah mengalami penyiksaan tahap kedua akan segera tewas, sebab aliran
darahnya akan terbalik dan membeku akibat
tiga nadi pentingnya yang tersumbat hingga aliran tak bisa mengalir dengan
lancar, darah itu akan membeku dan mengeras, sebagai
akibatnya darah akan mengering dan berakibat kematian yang
sangat mengerikan" Ketika membaca sampai disini manusia berkerudung itu menjerit
kaget, gumamnya: "Aneh, bukankah dia masih bisa bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat" Bahkan
ke tiga buah nadi pentingnya juga telah tertotok, mengapa hingga kini dia masih
hidup" Jangan-jangan
catatan dalam kitab ini salah menulis'.
Bergumam sampai disitu, dia lantas melihat kembali kitabnya
hingga pada halaman terakhir, bacanya lebih jauh:
' .... Bila si penderita pukulan Hou kut jian hun im kang dan
tertotok pula ke tiga nadi pentingnya masih bisa bertahan terus selewatnya
penyiksaan tahap ke tiga, boleh dibilang orang ini
memiliki kemampuan yang luar biasa, dalam organ tubuhnya sudah 731
pasti terdapat semacam kekuatan yang menyebabkan hawa Im dan
hawa Yang saling tarik menarik dalam aliran darahnya dan
berkemampuan merubah keadaan menurut situasi, hingga meski
nadinya tertotok, hawa darahnya tak bisa disalurkan, namun setiap organ badan
lainnya memiliki daya kemampuan untuk saling
berganti hawa darah untuk kelangsungan hidup.
Sejak dahulu kala, di dunia ini memang terdapat beberapa orang yang memiliki
kemampuan serta daya tahan seperti apa yang
diterangkan diatas, sudah dapat dipastikan orang itu pasti pernah mempelajari
ilmu Kan kun mi siu kang khi yang tercantum dalam
kitab ini serta menelan sejenis obat mestika yang amat langka di dunia ini.
"Manusia semacam ini andaikata bisa bebas dari pengaruh Hou kut jian hun im kang
menurut cara penyembuhan yang tercantum
berikut ini, tenaga dalamnya sudah pasti akan memperoleh
kemajuan yang amat pesat. Sebab setiap kali tersiksa oleh Hou kut Jian hun im
kang, hawa darah yang tersimpan dalam tulang
sumsumnya akan mendesak ke dalam jalan darah Khi hay hiat,
begitu jalan nadi pentingnya bebas dari totokan, sudah passi hawa darah yang
berkekuatan luar biasa itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya, secara otomatis
tenaga dalamnya akan bertambah,
akhirnya besar sekali manfaat yang dapat dipetik dari sini.
"Tapi bila orang semacam ini harus menderita sampai penyiksaan tahap ketujuh,
oleh karena hawa darah yang berkumpul dalam
aliran darah Khi hay hiatnya terlampau kuat, akibatnya jalan darah Khi hay hiat
tersebut akan pecah dan menyebabkan kematian yang mengerikan.
Oleh sebab itu, sebelum penyiksaan tahap ke empat, orang
semacam ini harus diusahakan penyembuhannya, Ingat! Ingat!'
Membaca sampai disitu, manusia berkerudung itu benar-benar
merasa girang setengah mati, rasa gembiranya sekarang sungguh
tak terlukiskan dengan kata-kata, tapi dari sorot matanya dan
tubuhnya yang gemetar keras bisa diketahui sampai dimanakah
meluapnya rasa girang orang ini.
732 Dengan cepat manusia berkerudung itu duduk bersila disisi tubuh Ku See hong,
hawa murninya, segera dihimpun menjadi satu,
dengan mengandalkan tenaga dalamnya yang sempurna, tak selang
berapa saat kemudian pikirannya sudah berhasil dihimpun menjadi satu.
Ilmu silat yang dimiliki manusia berkerudung itu memang lihay
sekali, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum diatas
kitab pusaka miliknya, dia mulai mengerahkan tenaganya melakukan penyembuhan.
Terdengar dia membaca dengan lirih:
" .. Untuk mengobati luka akibat hawa im kang, pertama-tama harus
menggunakan hawa murni yang dimilikinya untuk membimbing hawa darah dalam tubuh sang penderita berputar dua
belas kali mengelilinrgi badan, sebabt hawa murni yanqg ada
ditubuhnyra perlu dibangkitkan, sehingga bila dilakukan penepukan yang tepat
pada delapan nadi pentingnya nanti, semuanya bisa
berjalan dengan lancar. Perlu di ngat, bila pemukulan agak meleset dari sasarannya bisa jadi hawa murni
yang terkumpul malah akan menyebar ke arah lain yang akibatnya sukar
dikendalikan lagi dan menyebabkan
penyumbatan-penyumbatan yang tak di nginkan.
"Cara menghimpun hawa murni ini harus dilakukan sedikit demi sedikit hingga
akhirnya terhimpun menjadi satu, jangan dibiarkan bocor keluar, kemudian dengan
menembusi nadi Wi keng meh
langsung menembusi jalan darah Jit gwat hiat, bila hawa murni
telah menyebar ke seluruh anggota badan, barulah dicoba
menembusi tiga nadi penting yang tertotok.
Begitulah, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum
didalam kitab pusakanya, manusia berkerudung itu mulai menyalurkan hawa murninya dan mencoba mengobati luka dalam
tubuh Ku See hong dengan cara yang diterangkan, tak selang
setengah jam kemudian dia telah berhasil mendesak racun hawa
dingin yang mengeram dalam tubuh Ku See hong hingga berkumpul
733 menjadi satu di jalan darah Yang kwan hiat, Im ciau hoat serta Jit gwat hiat.
Diatas ke tiga buah jalan darah di tubuh Ku See hong tersebut, dengan cepat
timbul suatu pembengkakan sebesar cawan yang
berwarna merah semu kehitam-hitaman.
Manusia berkerudung itu tak berani berayal, dengan cepat
tangan kirinya merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan
sebuah kotak persegi yang terbuat dari kemala, begitu kotak
tersebut terbuka, seluruh ruangan segera dilapisi oleh segulung cahaya pelangi
yang amat menyilaukan mata, cahaya itu seperti
asap tipis yang membumbung dan menyebar kemana-mana,
sungguh indah an menawan hati...
Ketika manusia berkerudung itu mengeluarkan benda yang
berada dalan kotak, ternyata isinya adalah sebutir mutiara sebesar buah
kelengkeng. Cahaya yang terpancar keluar dari mutiara itu sangat
menyilaukan mata, dari tubuh mutiara itupun memancar gulungan
asap berwarna warni, ada kalanya berwarna merah, ada kalanya
hijau, putih, biru, kuning dan berubah-ubah terus, indah menawan tapi menusuk
pandangan mata. oooo0dw0oooo BAB 34 HAWA KABUT yang berwarna warni itu berubah tiada hentinya
dan pelan-pelan membumbung ke angkasa setinggi tiga depa lebih, ketika terhembus
angin malam segera menyabar ke empat penjuru
dan lenyap tak berbekas. Tapi dengan cepat kabut tipis lain muncul lagi dari balik tubuh mutiara itu,
seakan-akan kabut tipis itu dapat muncul tiada
habisnya, dari sini dapat disimpulkan kalau mutiara itu benar-benar merupakan
sebuah mutiara mestika. 734 Ternyata mutiara sebesar buah kelengkeng ini tak lain adalah
mutiara Thian hong im yang sincu yang merupakan benda mestika
dari dunia persilatan....
Kasiat dari mutiara tersebut sama seperti kabut warna warni
yang muncul dari mutiara itu, yakni memiliki kegunaan yang beribu-ribu
macam banyaknya, hanya manusia masih belum mengetahuinya. Mutiara Thian hong im yang sincu tersebut boleh dibilang
mencakup berbagai kegunaan yang amat banyak, semenjak dahulu
kala, entah sudah betapa ribu umat persilatan yang tewas akibat memperebutkan
mutiara mestika itu. . Thian hong im yang sin cu telah mempunyai sejarah selama
seribu tahun, tapi sudah semenjak banyak tahun tak pernah muncul lagi dalam
dunia persilatan, sungguh tak di sangka benda mana bisa ter jatuh ke tangan
manusia berkerudung, kejadian mana benar-benar merupakan suatu kejadian yang
sukar diduga. Ternyata berita tentang diperolehnya mutiara Thian hong im
yang sin cu oleh manusia berkerudung yang tersiar dalam dunia
persilatan dewasa ini, sama sekali tidak di tanggapi orang secara serius, karena
sebagian besar umat persilatan hanya setengah
percaya setengah tidak atas kejadian tersebut.
Ketika kawanan jago persilatan dari seluruh kolong langit
berkumpul di kota Heng yang, tujuan yang terutama adalah untuk melenyapkan
manusia berkerudung ini, sebab kelihayan ilmu silat yang dimililikinya serta ke
empat orang pembantu setianya yang merupakan empat gembong iblis lihay dari Tang
hay itu merupakan suatu ancaman secara langung bagi keselamatan dan keutuhan
dunia persilatan dewasa ini.
Itulah sebabnya tatkala orang mendengar berita tersebut, baik
dari golongan putih maupun hitam berbondong-bondong datang
kesitu, selain melenyapkan tokoh persilatan tersebut merupakan tujuannya yang
terutama, tujuan lainnya adalah ingin mereka
735 ketahui apa benar mutiara Thian hong im yang sincu berada
ditangannya. Pelan-pelan manusia berkerudung itu menggenggam mutiara
Thian hong Im yang sincunya ke tangan, lalu dari balik sorot
matanya memancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati,
seluruh perhatiannya di tujukan ke atas jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang
wi keng meh ditubuh Ku See hong...
Mendadak ... Ditengah keheningan yang mencekam seluruh ruangan, tahu-
tahu berkumandang suara gemuruh yang amat rendah dan berat..
Pada saat inilah mutiara Thian hong im yang sin cu yang berada ditangan kanan
manusia berkerudung itu pelan-pelan bergerak
diudara, bagaikan rembulan di angkasa yang memancar cahaya
terang, seluruh ruangan mendadak terang benderang bermandikan
cahaya. Suara gemuruh rendah yang menggelegar tadi tak lain adalah
suara yang ditimbulkan dari pergeseran mutiara Thian hong im yang sin cu
tersebut... Manusia berkerudung itu dapat menggunakan tenaga dalamnya
untuk mengendalikan mutiara Thian hong im yang sincu dan
bergeser di udara dengan sekehendak sendiri, kelihayan tenaga
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalamnya tersebut betul-betul luar biasa sekali dan tak ada berapa orang yang
mampu menghadapinya. Padahal kalau didengar dari nada pembicaraannya, dia seperti
seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahunan, seorang gadis muda dapat
memiliki tenaga dalam begitu sempurna, pada
hakekatnya kejadian mana benar-benar membuat orang tidak habis mengerti.
Tatkala mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut bergeser,
mencapai di atas jalan darah Jit gwat hiat pada Yang wi keng meh di tubuh Ku See
hong, mendadak saja benda mestika tersebut
berhenti bergerak. 736 Pada saat inilah telapak tangan si manusia berkerudung yang
putih bersih dan halus itu nampak gemetar keras, tak bisa disangkal lagi dia
sedang memperbesar tenaga dalam yang disalurkan keluar dari tubuhnya untuk
menolong jiwa pemuda itu.
Tapi perasaannya saat itu sangat berat dan tegang, sebab bila
hawa murninya sampai tersendat-sendat ditengah jalan, bisa jadi nyawa Ku See
hong justru akan lenyap di tangannya.
Lebih kurang seperminum teh kemudian, mutiara Thian hong im
yang sin cu itu baru pelan-pelan bergerak turun ke atas jalan darah Jit gwat
hiat ditubuh Ku See hong.
Sewaktu mutiara mestika itu mencapai setengah inci diatas tubuh Ku See hong,
mendadak mutiara Thian hong im yang sincu itu
kembali berhenti bergerak.
Mendadak... Mutiara Thian hong im yang sincu itu berputar kencang ditengah udara, dalam
perputaran tersebut terdengar suara pekikan nyaring yang memekikkan telinga,
suaranya makin lama bertambah cepat
bagaikan suara seruling, bahkan membawa suasana miste-rius yang tak terlukiskan.
Disaat mutiara tersebut berputar kencang, diantara kabut tipis warna warni yang
menyebar ke empat penjuru, mendadak muncul
sgulung uap berwarna hitam.
Seketika itu juga udara dalam ruangan terendus bau darah yang
amis sekali, bau itu mula-mula masih samar, tapi kian lama kian bertambah hitam
tebal, sedangkan asap tipis berwarna hitam itupun dari tipis lama kelamaan
berubah menjadi tebal. Ketika berpaling kembali ke arah jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang wi
keng meh ditubuh Ku See hong, maka tampaklah
warna hitam sebesar mangkuk yang menyembul ditubuhnya makin
lama semakin mengecil sebelum akhirnya menyusut dan lenyap.
737 Kemudian setelah lewat sekian lama kemudian, otot-otot yang
semula menonjol ke luar dan gumpalan besar yang menghitam
makin mengempis dan pulih seperti sedia kala..
Dalam pada itu, mutiara mestika Thian hong im yang cu, telah
berhenti berputar, kemudian pelan-pelan berputar ke atas jalan darah Yang kwan
hiat pada urat nadi Tok yong keng di tubuh Ku
See hong, seperti juga keadaan semula dengan suatu kekuatan
yang luar biasa mutiara itu menghisap keluar sari racun yang
membeku dibadan, akhirnya benda itu baru bergeser ke jalan darah Im ciau hiat
pada nadi Jin meh keng. Jalan darah Im ciau hiat terletak diatas jalan darah Khi hay hiat, bila jalan
darah tersebut sudah punah, maka hawa darah dalam
tubuh Ku See hong akan pulih kembali seperti sedia kala, peredaran darahnya pun
akan menjadi normal kembali.
Lewat seperempat jam kemudian, akhirnya jalan darah Im ciau
hiat berhasil juga dibebaskan.
Waktu itu, manusia berkerudung tersebut sudah kelelahan
sampai napasnya tersengkal-sengkal dan peluh membasahi seluruh tubuhnya, dia
menarik napas panjang, tanpa beristirahat tangan kirinya merogoh ke dalam kotak
obat dan mengeluarkan tiba buah botol kecil.
Dari ketiga botol tadi dia menuang sedikit bubuk obat berwarna merah, putih dan
kuning kedalam secawan air bersih yang telah
dipersiapkan, kemudian mutiara Thian hong im yang sincu tadi
dicelupkan ke dalam cawan itu.
Bergulung-gulung asap tipis mengepul keluar dari dalam cawan,
air bersih yang berada dalam cawan segera berubah menjadi
merah. "Pluuuk, pluuuuk, pluuuk...!" suatu gemerutuk berbunyi nyaring tiada hentinya,
bagaikan air yang sedang mendidih saja, air tersebut bergelembung tiada
hentinya. 738 Lewat berapa saat kemudian, manusia berkerudung itu baru
menjepit keluar mutiara Thian hong im yang sincu tadi dari dalam cawan, seperti
pula sedia kala mutiara tersebut memancarkan
kembali panca warna yang menyilaukan mata.
Dengan sangat berhati-hati, dia menaruhkan mutiara mestika itu ke daleam kotak
kemala, dan dimasukkan ke dalam saku.
Kemudian dia mengambil cairan yang memerah yang berada
dalam cawan, setelah diteguk sedikit, buru-buru dijejalkan ke mulut Ku See hong,
dengan tangan kiri mementang mulutnya, cairan
merah dalam cawan segera dilolohkan ke dalam mulutnya.
Sementara itu Ku See hong masih tetap terpejam mata, namun
paras mukanya sudah tak nampak mengerikan seperti tadi lagi,
diantara warna pucat kini muncul setitik cahaya merah, napasnya amat teratur,
persis seperti orang yang sedang tertidur nyenyak.
Manusia berkerudung itu menghembuskan napas lega, serunya
kemudian lirih: 'Adik Khi, masuklah!"
Baru selesai berkata, segulung angin berhembus lewat, bagaikan sukma gentayangan
Kho It Khi sudah menerjang masuk ke dalam
ruangan. Ketika ia menyaksikan seluruh badan manusia berkerudung itu
basah kuyup oleh air keringat, buru-buru bisiknya:
"Enci, coba lihat, kau sudah kehabisan tenaga seperti ini, cept pergi
beristirahat, biar aku yang merawat engkoh Se hong!"
Manusia berkerudung itu segera memperdengarkan suara helaan
napas yang sangat aneh dan membingungkan, kemudian baru
berkata: "Adik Khi, setengah jam lagi dia sudah akan sadar dari
pingsannya, bila ia telah sadar nanti, serahkan pedang antik ini kepadanya dan
suruh dia cepat-cepat pergi"
739 "Cici, apakah kau tidak bersedia menjumpai nya' seru Kho It khi dengan perasaan
terkejut bercampur keheranan.
Terbentik sinar lembut dibalik sorot mata si manusia berkerudung yang murung, di
tatapnya wajah Kho it khi yang kecil dan lembut itu dengan penuh kasih sayang,
kemudian setelah menghela napas
sedih, kata nya: 'Adik Khi, aku tak ingin bertemu dengannya"
'Mengapa?" tanya Kho it khi tidak habis mengerti, "kau adalah tuan penolong, dia
sudab seharusnya berterima kasih kepadamu"
"Adik Khi, sebelum ia sadar kembali, aku harus segera pergi meninggalkan tempat
ini. Jika ia telah sadar nanti, serahkan pedang ini kepadanya dan suruh dia
cepat meninggalkan tempat ini,
pesanlah kepadanya bagaimanapun juga ia tak boleh datang ke sini lagi, bila
berani membangkang maka jiwanya bisa terancam bahaya"
Sebetulnya beberapa patah kata-kata itu diutarakan dengan amat terpaksa, karena
ucapan itu sangat bertentangan dengan suara hati sendiri.
Mengapa dia melarang pemuda itu datang lagi kesitu" Apakah
kuatir dia berhasil mengetahui rahasianya!"
"Yaa benar, andaikata ia berhasil mengetahuinya mati-matian, maka hati kecilnya
akan merasa lebih menderita dan tersiksa, itulah sebabnya mau tak mau dia harus
mengucapkan kata-kata sekasar
itu untuk menampik kedatangan Ku See hong, agar dia menaruh
kesan jelek terhadap dirinya.
Tapi, dia mana bisa menyangka kalau Ku See hong adalah
seorang lelaki yang pandai membedakan mana jasa dan mana
dendam, bila seseorang pernah melepaskan budu kepadanya,
sampai matipun dia akan berusaha untuk membalas budi tersebut, justru kata-kata
tampikannya ini akan membangkitkan kecurigaan dalam hatinya sehingga dia malah
semakin berkeinginan untuk
menyelidiki asal usulnya.
740 Walaupun setelah sadar nanti dan mendengar pesan itu, dia akan berpendapat bahwa
teka-teki itu tak perlu dipikirkan lebih jauh, tapi rasa ingin tahu yang muncul
dalam hatinya pasti akan sulit
dikendalikan olehnya. Sejak dulu hingga sekarang, walaupun perubahan manusia itu
sangat besar, namun keinginan untuk menyingkap teka teki yang
aneh masih tetap berakar dalam hati setiap orang.
Itulah sebabnya tiada teka teki yang bersifat kekal di dunia ini, pada suatu
saat rahasia tersebut pasti akan terbongkar, masalahnya hanya tinggal soal waktu
saja. Kho It khi memutar otaknya sebentar, mendadak ia bertanya:
"Seandainya dia sudah sadar dan membangkang perkataanmu
dengan memaksa diriku untuk menjawab keadaan yang sebenarnya,
apa yang harus kulakukan?"
'Usahakan bersikap dingin dan sinis untuk memaksanya pergi dari sini"
"Kalau dia menggunakan kekerasan, Apakah aku benar-benar
harus turun tangan untuk membunuhnya!'
Tiba-tiba manusia berkerudung itu tertawa cekikikan.
"Adik Khi, mengapa sih kau begini tidak menurut" Aaaai...
dikemudian hari kau bakal tahu sendiri alasan yang sebenarnya, kini lakukan saja
seperti apa yang kuperintahakn"
Meskipun usia Kho It khi masih muda, namun dia cerdik dan
pandai menganalisa perkataan orang, kecerdasannya sama sekali
tidak kalah dengan kecerdasan orang dewasa.
Sekarang, dalam hati kecilnya sudah dapat menduga kalau
antara dia dengan Ku See hong tentu terikat dalam suatu hubungan yang luar
biasa, mungkin saja dimasa lalu antara mereka berdua terjadi kesalah pahaman
yang berakibat saling bermusuhan, tapi kemudian kedua belah pihak sama-sama
menyesali perbuatannya. 741 Tapi oleh karena watak masing-masing keras kepala, membuat
kedua orang itu tak ada yang bersedia minta maaf lebih dulu atas kesalahan paham
dimasa lalu. Padahal darimana ia tahu kalau kejadian yang sesungguhnya
bukan demikian, bahkan diapun tidak pernah menyangka kalau
hubungan mereka yang sesungguhnya jauh melebihi kesemuanya
itu" Kembali Kho It khi berkata:
"'Enci, maksudmu sekarang, persoalan tersebut pada akhirnya toh akan diketahui
juga olehnya, bila kau memberitahukan hal ini kepadanya, hatimu akan merasa
pedih dan menderita, tapi kau
harus tahu, jika persoalan ini dibiarkan berlarut lebih lama, maka selama waktu-
waktu tersebut hatimu bisa semakin sengsara. jauh lebih menderita dan sengsara
daripada kau sampaikan kepadanya
sekarang juga, oleh karena itu aku pikir lebih baik persoalan ini diselesaikan
secepatnya saja" Mendengar perkataan itu, mau tak mau si manusia berkerudung
itu harus memuji juga akan kehebatan berpikir bocah itu, tapi
persoalan yang dihadapi sekarang begitu pelik, begitu sulit untuk di utarakan
secara terus terang. Sekarang dia bukannya kuatir dia tak akan memaafkan dirinya,
tapi justru perasaan rendah diri yang muncul dalam hatinya inilah yang membuat
dia sulit unturk bertemu dengannya.
Butiran air mata jatuh bercucuran membasahi wajah manusia
berkerudung itu, berbagai ingatan berkecamuk di dalam benaknya, bagaikan ombak
di tengah samudra yang menggulung tiada
hentinya. Mendadak terkilas sinar mata yang teguh dan mantap dari balik
kain kerudung tersebut, dengan suara agak gemetar katanya:
"Adik Khi, kau harus melaksanakan seperti apa yang kukatakan tadi, jangan
katakan kalau aku yang menolongnya, setelah kau
mengusirnya pergi dari sini, besok segera berangkatlah kau ke
742 lembah Cui yu kok, Aku percaya dengan kecerdasanmu, kau pasti
dapat membangkitkan hawa amarahnya, Kita sebagai orang Hiat mo bun sudah
seharusnya menuruti perkataan Buncu, bila berani
melanggar perintah maka dia harus menerima hukuman yang
setimpal, walau-pun aku amat menyayangi dirimu, tapi peraturan perguruan tak
bisa dirubah-rubah, mengerti kah kau?"
Dari balik sorot mata manusia berkerudung sekarang terpancar
keluar sinar tajam yang menggidikkan hati, sorot mata tersebut jauh berbeda
dengan sinar mata yang penuh kelembuatan tadi.
Menyaksikan sinar matanya itu, dengan sedih Kho It khi berkata:
"Enci, adik khi pasti akan menuruti perintahmu, aku hanya tak ingin menyaksikan
kau menyimpan luka didalam hatimu, maka aku
berharap enci suka berpikir tiga kali sebelum bertindak, tariklah kembali
perintahmu itu" "Kehidupanku di dunia ini sudah ditakdirkan hidup menyendiri"
ucap manusia berkerudung itu lagi tegas, "Kau tak usah banyak berbicara lagi,
anggap saja dia sebagai musuh besarku. Nah, aku akan pergi dulu. Baik-baiklah
menjaga diri" Selesai berkata, manusia berkerudung itu melejit ke tengah
udara dan melayang keluar dari ruangan tersebut.
Memandang bayangan punggungnya yang menjauh, tanpa terasa
titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya.
Setelah menghela napas sedih, gumamnya:
"Sudah pasti antara enci dengan Ku See hong mempunyai suatu hubungan yang luar
biasa, aaai ....! Aku Kho It khi sudah banyak berhutang budi kepada cici, tapi
ia tidak memperkenankan kepadaku untuk turut merasakan kemurungannya"
Diambilnya sebuah bangku lalu duduk di sisi pembaringan Ku See hong, menatap
wajah tampan Ku See hong yang lambat laun makin
memerah, dalam benaknya berkecamuk pelbagai pikiran, dia
berusaha untuk mencari tahu hubungan apakah yang sebenarnya
terjalin antara encinya dengan Ku See hong.
743 Waktu itu kentongan ke empat sudan menjelang tiba, bintang
bertaburan di angkasa, suasana amat hening.
Gedung rumah yang besar ibaratnya sebuah kuburan, terasa
begitu sunyi, sepi, dan mengerikan.
Dalam suasana yang hening inilah pelan-pelan Ku See hong
sadar kembali, namun sepasang matanya masih terpejam rapat-
rapat, pelbagai ingatan melintas cepat didalam benaknya, dia
seolah-olah sedang mengenang kembali kejadian lampau yang telah dialaminya.
Mendadak ia merasakan tubuhnya sama sekali tidak terasa sakit, semangatnya
terasa segar dan tidak mirip orang yang mengidap
penyakit parah. Semula dia mengira dirinya sudah tidak berada di alam dunia
lagi, sebab dia tahu kalau tiada harapan untuk hidup lagi, konon hanya dialam
baka orang tak akan merasakan kesakitan...
Tapi lambat laun dia merasa dugaannya itu tidak benar, sebab
dia masih bernafas dengan begitu leluasa, dadanya masih penuh
dengan hawa segar, penuh dengan semangat hidup, keadaan
seperti ini tidak mirip dengan keadaan orang yang sudah mati.
Benarkah dia masih hidup" Benarkah dia masih hidup"
Dia berusaha mencari jawaban yang benar tapi ia tak berani
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membayangkan, tanpa terasa ia mencoba untuk menyalurkan hawa
murninya yang berada dalam tubuhnya, ternyata segala sesuatu nya dapat berjalan
dengan lancar dan leluasa.
Tak bisa disangkal lagi dia masih hidup di dunia ini, tapi siapakah yang
memberikan semangat hidup lagi baginya"
Secara lamat-lamat dia teringat kembali disaat dia mendekati
penyiksaan Hou kut jian hun im kang tahap ke empat, lamat-lamat dia mendengar
Kanglam sianghou mendengus tertahan, kemudian
ia seperti kehilangan kesadarannya...
744 Tanpa terasa dia menghela napas sedih dan membuka matanya
pelan-pelan, pemandangan pertama yang tertangkap oleh sorot
matanya adalah cahaya lampu serta beberapa lukisan yang
tergantung diatas dinding ruangan...
Mendadak terdengar suara teguran seorang bocah lelaki yang
nyaring berkumandang dari sisi tubuhnya:
"Kau telah sadar ?"
Berbaring diatas pembaringan empuk, cepat-cepat Ku See hong
membalikkan tubuhnya, dalam sekilas pandangan saja dia telah
melihat Kho It khi yang sedang duduk di tepi pembaringan, di
tangannya memegang pedang Ang soat kiam miliknya, sedangkan
sorot matanya yang jeli sedang menatap ke arahnya tanpa
berkedip. Ku See hong segera menegur:
"Sebenarnya disini alam manusia atau alam baka?"
' Alam manusia!" jawab Kho It khi ketus.
Tergetar juga perasaan Ku See hong sesudah menyaksikan wajah
serta nada pembicaraan orang yang dingin dan kaku, tapi cepat-
cepat dia bertanya lagi: "Kalau begitu, dimanakah sekarang aku berada"'
' Dalam neraka!" jawaban Kho It khi tetap tak berperasaan.
Sekilas amarah segera menghiasi wajah Ku See hong, teriaknya
lagi keras-keras: ' Dimanakah sekarang aku berada"'
"Dalam neraka!".
Jawaban dari Kho It khi masih tetap seperti sedia kala, tubuhnya belum juga
bergerak, akan tetapi sepasang biji matanya menatap wajah Ku See hong tanpa
berkedip. 745 Bergidik juga hati Ku See hong setelah ditatap macam begini,
tegurnya lagi cepat: ' Kau ini manusia atau setan?"
"Manusia!" Kho It khi memang seorang bocah yang berbakat lagi cerdas, ternyata
dia bisa menunjukkan sikap maupun paras muka
yang sama sekali tak berubah seperti sedia kala.
Dihadapi oleh sikap gerak gerik serta pembicaraan yang begitu
aneh, Ku See hong sungguh dibuat kaget bercampur tercengang,
sepasang matanya yang mengawasi wajah Kh oIt khi sampai
terbelalak lebar-lebar tanpa berkedip.
"Ini dia pedangmu, cepat ambil pedang ini dan keluar!" perintah Kho It khi lagi
dingin. "Keluar" Keluar kemana?" Ku See hong tidak habis mengerti.
Walaupun usia Kho It khi masih muda, namun sikap maupun
tindak tanduknya tak berbeda jauh dengan raja akhirat kecil.
Mendengar pertanyaan tersebut, dia lantas mendengus dingin,
serunya makin ketus: "Keluar dan tinggalkan tempat ini!"
"Tinggalkan tempat ini... tinggalkan tempat ini..." gumam Ku See hong lirih.
Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-
bahak, suaranya sangat keras bagaikan gunung karang yang
berguguran, membuat seluruh ruangan bergetar sangat keras.
Terkesiap juga hati Kho It khi mendengar suara tertawa tersebut, segera
pikirnya: "Tenaga dalam yang dimilikinya begitu sempurna, mengapa ia bisa terhajar ilmu
pukulan Hou kut jian jun im kang dari Ban sia kaucu dengan begitu mudah..?"
Mendadak Ku See hong menghentikan gelak tertawanya, lalu
berseru dengan lantang: 746 "Adik cilik, tolong tanya kaukah yang telah menyelamatkan selembar jiwaku?"
"Bukan aku!" jawab Kho it khi singkat.
?dik cilik, cepatlah kau memberitahukan kepadaku, siapa yang
telah menyelamaskan jiwaku?"
Walaupun Kho It khi ingin sekali memberi tahukan kepadanya
bahwa manusia berkerudung warna warni yang telah menyelamatkan jiwanya, akan tetapi dia pun tak berani
membangkang perintah dari encinya, maka kembali sahutnya
dengan ketus: "Tidak tahu!" Kini Ku See hong benar-benar dibuat kebingungan oleh ucapan
Kho It khi yang sangat aneh tersebut, sesudah terkejut dan
termangu beberapa saat, diapun bertanya.
`Kalau begitu kau bukan orang yang menghuni di rumah ini?"
' Kau tak usah banyak bertanya lagi" tukas Kho It khi semakin ketus 'ambil
pedang milikmu dan segera pergi dari sini"
Sejak mengembara didalam dunia persilatan, belum pernah Ku
See hong menjumpai sikap yang begini aneh dari seorang bocah
cilik, sebagai seorang lelaki yang tahu membedakan mana budi dan mana dendam,
tentu saja dia merasa enggan untuk meninggakkan
tempat tersebut dengan begitu saja, sehabis menerima budi
kebaikan orang. Maka sambil berusaha keras menahan rasa kesal dalam hatinya,
dia berkata lagi pelan: "Saudara cilik, harap kau sudi membantu-ku, beritahu kepadaku siapa yang telah
menolongku" Bersedia bukan?"
Kho It khi segera berkerut kening sambil menarik wajahnya dia
berseru amat gusar: 747 "Kau ini bagaimana sih" Mengapa tak bisa menerima perkataan orang" Suruh kau
jangan bertanya dan segera tinggalkan tempat
ini, mengapa kau masih saja ngebacot tiada hentinya?"
Hawa amarah yang berkobar dalam dada Ku See hong benar-
benar dibuat membara oleh ucapan bocah tersebut, ia segera
tertawa dingin: "Heeehhh...heeehhh...heeehhh... sejak mengembara di dalam dunia persilatan belum
pernah kujumpai seorang bocah yang
berusia muda macam kau tapi jumawanya bukan kepalang"
"Hmmm, aku toh suruh kau pergi dari sini, salahkah tindakanku ini?" Kho It khi
telah membentak dengan marah.
Ku See hong jadi tertegun, kemudian pikirnya:
"Benar juga perkataan ini, tempat ini kan rumah tinggalnya, dia memang berhak
untuk menyuruhku pergi dari sini, tapi... apakah aku harus menerima budi
kebaikan orang dengan begitu saja?"
Mendadak terdengar Kho It khi bertanya:
"Hei, orang she Ku, sepanjang hidupmu berapa banyak gadis yang pernah kau
kenal?" Ku See hong benar-benar dibuat beringas oleh pertanyaan
tersebut, mendadak satu ingatan melintas dalam benaknya,
kemudian katanya sambil tertawa:
"Saudara cilik, buat apa kau menanyakan masalah ini?"
"Baik, baik, kau pergi saja dari sini!" akhirnya Kho It khi membentak lagi
dengan wajah sedingin es.
Ku See hong sungguh dibikin kebingungan oleh sikap lawannya,
tapi ia pun merasa amat kesal, kembali ia menegur ketus:
"Andaikata aku hendak tetap berada disini, mau apa kau?"
"Akan kuusir kau dengan kekerasan, tak usah banyak bicara lagi, ambil kembali
pedangmu!" 748 Dia lantas menyodorkan pedang Ang soat kiam tersebut
kehadapan anak muda tersebut, dalam dorongan inilah terasa ada segulung tenaga
tekanan yang beratnya mencapai ribuan kati
menekan diatas dada Ku See hong...
Tak terlukiskan rasa kejut Ku See hong menghadapi kejadian
semacam ini, dia tak menyangka dengan usianya yang masih begitu muda, ternyata
tenaga dalamnya sudah mencapai tingkatan
sedemikian hebatnya, buru-buru dia mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam lengan
kiri, lalu dengan entengnya pedang Ang soat kiam tersebut diterima dan
disisipkan dibelakang bahu, lalu sambil turun dari pembaringan katanya dingin:
"Bila kau bersikeras menolak untuk memberitahukan siapa
penolongku, terpaksa aku harus bersikap kurang hormat dengan
menerobos masuk ke dalam ruangan dalam.
Berbicara sampai disitu, dia benar-benar beranjak dan melangkah ke ruang dalam.
Bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu Kho It khi telah
menghadang dihadapan nya sambil membentak:
"Berhenti! Orang she Ku, kau adalah seorang tokoh yang
bernama besar dalam dunia persilatan, mengapa sikapmu tak tahu sopan" Apakah kau
anggap dengan nama besarmu itu lantas kau
boleh bertindak sewenang-wenang... ?"
Merah dadu selembar wajah Ku See hong karena dampratan
tersebut, dia lantas menghela napas sedih.
"Saudara cilik, kau memang seorang bocah yang luar biasa, sebelum aku pergi dari
sini, aku hanya mohon bertanya akan satu hal. Tolong tanya apakah arang yang
menolongku adalah orang yang melarang kau menberi tahukan nama dan julukannya
kepadaku" Atau hal ini atas prasangkamu sendiri?"
Pelan-pelan paras mukah Kho It khi berubah menjadi lembut
kembali, katanya pula: 749 ' Aku pun ingin memohon satu hal kepadamu, harap kau
selanjutnya jangan datang kemari lagi, sebab tempat ini adalah neraka dunia,
orang yang berani datang kemari hanya akan
memperoleh jalan kematian.
"Yaa, memang orang yang menolongmu yang melarang aku
memberitahukan nama dan julukannya kepadamu, oleh karena dia
menyayangi jiwaku maka ia baru menolong mu, tapi kau jangan
salah sangka, bila ingin menyelidiki keadaan disini berarti kau akan menghantar
nyawamu dengan percuma, sebab sampai di alam baka
pun kau tak akan mengetahui siapa penolongmu itu, nah aku hanya bisa berkata
sampit disini saja, pergilah sekarang!'
Ku See hong benar-benar merasa kagum terhadap kecerdikan
bocah ini, kelincahan serta ketajaman lidahnya sukar ditemukan di kolong langit,
apalagi dilihat dari tenaganya sewaktu melemparkan pedang serta ilmu meringankan
tubuhnya sewaktu menghadapi
jalan perginya, boleh dibilang semuanya merupakan kepandaian
seorang jago lihay dalam dunia persilatan.
Siapakah yang telah mengajarkan kepandaian sakti itu
kepadanya" Andaikata ia diberi waktu sepuluh tahun untuk melatih diri,
niscaya kelihayannya tak terlukiskan dengan kata-kata.
"Heran, siapakah yang telah menyelamat kan jiwaku tapi
melarang aku mengetahui nama julukannya?" Demikian pemuda itu berpikir
keheranan, "kalau ditinjau dari perabot dalam ruangan itu serta bau aroma yang
tersiar dalam disekitar sini, sudah jelas kamar ini kamar tinggal seorang
perempuan, tapi siapakah dia" Kenalkah aku dengannya"
Setelah berhenti sejenak, ia berpikir lebih jauh:
"Dalam hidupku, banyak perempuan yang pernah kukenal tapi diantara mereka hanya
Keng Cin sin yang telah mati, Him Ji im yang terperangkap dalam sarang Ban sia
kau serta Im Yan cu yang hangat saja yang bersedia mengorbankan nyawanya untukku"
750 Teringat akan Im Yan cu, Ku See hong lantas bergumam dihati:
"Mungkinkah Im Yan cu mengetahui keadaan yang sebenarnya, baiklah kutanya kan
saja persoalan ini kepadanya nanti, kalau toh orang lain tidak bersidia memberi
tahukan nya, toh aku tak bisa memaksa dengan menggunakan kekerasan..."
Ketika ingatan itu melintas lewat dalam benaknya, akhirnya Ku
See hong menghela napas panjang, katanya kemudian dengan
perasaan apa boleh buat: "Baiklah, sekarang juga aku akan pergi, tapi nama saudara cilik tentunya boleh
kuketahui bukan?" "Namaku seperti juga nama orang yang menolongmu, tak ingin diketahui siapapun,
harap kau suka memakluminya!"
"Saudara cilik, kalau begitu kita berjumpa lagi di lain waktu, selama hayat
masih dikandung badan, aku orang she Ku akan
mencari tahu siapakah tuan penolong yang telah menyelamatkan
jiwaku ini!" Selesai berkatr, tidak nampak gerakan apa yang digunakan Ku
see hong, tahu-tahu ia sudah melayang keluar dari ruangan,
kemudian sekali melejit badannya berada diatas atap rumah, sorot matanya yang
tajam dengan cepat memperhatikan sekejap
sekeliling tempat itu. Tampak bangunan rumah yang ada disana sambung menyambung sampai dikejauhan sana, tapi suasana gelap gulita
dan sunyinya lura biasa, diantara hembusan angin yang
menggoyangkan pepohonan, hanya terdengar bunyi burung
malam... Mendadak suasana suram, sepi dan seram yang mencekam
sekeliling tempat itu, tak kuasa Ku See hong menghela napas sedih, gumamnya:
"Yaa, seperti apa yang dia katakan, tempat ini memang neraka dalam dunia, neraka
dalam dunia! Aaaai... hidup manusia bagai-kan dalam impian, seperti juga aku
sekarang, apa yang kualami selama 751
ini ibarat suatu impian buruk, tapi impian buruk ini merupakan impian yang sukar
kupahami..." Sekali lagi Ku See hong menghela napas panjang, tubuhnya
segera berkelebat sejauh puluhan kaki, lalu dalam beberapa kali lompatan saja,
bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan.
Tak lama setelah bayangan tubuh Ku See hong lenyap dari
pandangan, dari balik kegelapan terdengar suara helaan napas
sedih, lalu kedengaran seseorang bergumam:
"Hidup manusia bagaikan dalam impian, kalau begitu aku lagi-lagi bermimpi buruk,
tapi... impian ini masih berlangsung terus, masih berkembang terus, entah
bagaimana akhir dari impianku ini... ?"
Bayangan langsing dibalik kegelapan tersebut bukankah si
manusia berkerudung itu" Kini kelopak matanya
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sudah mengembang penuh air mata...
Dengan membawa perasaan sedih yang mencekam, dia pun
berlalu dari situ tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Kini, waktu menunjukkan kentongan ke lima, fajar baru saja
menyingsing di langit timur...
oooo0dw0oooo Dalam pada itu setelah Im Ya cu menelan pil Im hwee si hun
wan, berhubung obat itu sudah mulai bekerja, kesadarannya lambat laun semakin
memudar, sepasang matanya dipejamkan rapat-rapat, dadanya bergelom-bang naik
turun tiada hentinya, wajah yang
memucatpun kini telah berubah menjadi semu merah.
Apakah nasibnya begitu tragis" Apakah kehormatanya akan
hilang digagahi manusia brutal tersebut"
Sepasang mata cabul si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
memancarkan sorot mata rakus yang menjijikkan,
sambil mengamati seluruh tubuh Im Yan cu dari atas hingga ke bawah, ia perdengarkan
suara tertawa cabulnya yang menggidikkan.
-oooo0dw0oooo- 752 Jilid 23 "HEEEEHHH... heeehhh.... heeeehhh.... aku Ciu Heng thian
memang betul-betul bernasib baik, heeehhh... heeeehhh... setelah merasakan
perawannya, sebentar akupun akan merasakan perawannya Him Ji im, heeeehh... heeeehhh...'
Tiba-tiba Im Yam cu merintih lirih, sepasang matanya dibuka
kembali, mukanya semakin membara, napasnya tersengkal-sengkal
dan sepasang payudaranya bergerar keras.
Menyaksikan hal itu, Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa
cabul, ejeknya: "Sudah sampai waktunya lm Yan cu?"
Seraya berkata, Ciu Heng thian meletakkan pedang ular peraknya ke tanah,
kemudian bersiap-siap melepaskan pakaian yang
dikenakan... Im Yam cu merasakan napsu birahinya memuncak, suatu
perasaan aneh menyelimuti seluruh tubuhnya membuat dia tak
kuasa menahan diri, akhirnya dia mulai berkelejet, makin lama
makin keras dan tubuhnya makin lama semakin gatal, saat itu
kesadarannya masih utuh, hingga bisa dibayangkan betapa sedih, marah, benci dan
dendamnya dia. Mendadak.... Im Yan cu merasakan munculnya segulung hawa
darah dari bawah perutnya yang menjalar ke empat anggota
badannya, lalu peredaran darah dalam tubuhnya membara seperti
dibakar api, jalan darahnya yabng tertotok segdera bebas kembaali, tapi dia tak
sanggup menahan kobaran api birahi yang semakin
menguasahi seluruh tubuhnya. .
Im Yan cu menggigit bibir kencang-kencang dengan kesadaran
otaknya ia berusaha keras menahan dan melawan kobaran api
birahi, mendadak gadis itu menjerit keras kemudian menerjang Ciu Heng thian
dengan kalap, ke sepuluh jari tangannya dipentangkan 753
lebar-lebar lalu menyambar sepuluh jalan darah kematian ditubuh Ciu Heng thian.
Menghadapi ancaman tersebut, Ciu Heng thian tertawa terbahak-
bahak, serta merta dia mengigos kesamping, sementara tangan
kirinya melepaskan sebuah sapuan cepat.
Kasihan lm Yan cu, waktu itu api birahinya sudah semakin
membara, serangan yang dilancarkan secara tiba-tiba ke tubuh Ciu Heng thian tak
lebih hanya berdasarkan kesadarannya yang masih ada serta usahanya mengendalikan
diri dengan sekuat tenaga.
Akan tetapi serangan dari ke sepuluh jari tangannya kini sama
sekali tak bertenaga, gerakannya pun sangat lamban, apa lagi
termakan sapuan Ciu Heng thian, tak ampun lagi seluruh tubuhnya bergoncang keras
dan nyaris jatuh terjerembab ke atas tanah.
Im Yan cu berpekik sedih, seluruh tubuh nya menerjang dua kaki kemuka dan
menumbuk ke atas sebatang pohon di hadapannya,
gadis itu ingin membunuh diri dengan menerjang pohon, baginya
lebih baik mati daripada kehormatannya direnggut orang.
kini Ciu Heng-thian sudah melepaskan seluruh pakaian yang
dikenakan, tapi ia tak mengira kalau kesadaran Im Yan-cu masih dapat
bertahan begitu kuat, walaupun daya kerja obat perangsangnya sudah menyebar keseluruh badan, namun ia masih
sanggup mempertahankan diri dengan tangguh.....
Menyaksikan gadis itu menumbukkan kepalanya keatas pohon,
untuk menyelamatkan gadis itu tak sempat lagi.
Tampaknya Im Yan-cu segera akan tewas dengan kepala
remuk.... Mendadak, pada saat itulah dari tujuh delapan kaki dihadapannya berkumandang
suara teriakan keras: "Im moay, mengapa kau...."
Berbareng dengan menggemanya suara tersebut, sebsosok
bayangan manusia sudah muncul di sisi tubuh Im Yan cu, lalu sekali 754
menyambar, orang itu sudah memeluk tubuh si gadis kencang-
kencang. Mendengar suara teriakan yang sangat dikenal itu, buru-buru Im Yan cu
mendongakkan kepalanya, sorot mata yang penuh
kepedihah, kemurungan tapi hangat dan penuh perasaan cinta
nampak sedang menatap kearahnya lekat-lekat.
Im Yan cu segera berpekik sedih:
"Engkoh Hong, kaukah" Apakah kita telah bersua di alam baka
...." Sudah jelas dia tak percaya kalau orang yang berada
dihadapannya sekarang adalah Ku See hong, kekasihnya yang
berada di ambang pintu kematian dan malah mengira kepalanya
sudah menumbuk di atas pohon dan tewas, hingga arwah mereka
berdua kembali di alam baka.
Ternyata sepeninggal dari gedung yang sepi dan mengerikan itu, Ku See hong
langsung berangkat ke kamarnya dipenginapan Yang
tang, tapi ketika ia melompat masuk ke ruangan, walaupun cahaya lentera bersinar
terang benderang, namun tak nampak sesosok
bayangan manusiapun, bahkan ia menyaksikan noda darah dimana-
mana serta tanda bekas pertarungan.
Maka dengan perasaan cemas, pemuda itu mencari jejak
kanglam siang hou dan Im Yan cu, akan tetapi bayangan tubuh
mereka tak dijumpai, ketika ia mencari keluar kota sebelaj timur inilah, dalam
heningnya suasana pagi, mendadak pemuda itu
menangkap suara tertawa cabul yang menggidikkan hati....
Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong sekarang telah
mencapai pada puncak kesempurnaan, pendengaran maupun keta-
jaman matanya sangat luar biasa, kendati pun ada suara tertawa lirih yang
bergema dari setengah li jauhnya ia masih bisa
mendengar dengan jelas, apabila Ciu Heng-thian termasuk juga
seorang yang bertenaga dalam sempurna, tanpa disadari hawa
murninya ikut terpancar lewat gelak tertawa cabulnya, itulah
755 sebabnya suara tertawa mana telah tersiar ke tempat yang lebih jauh lagi.
Mendadak Ku See-hong mendengar lagi suara jeritan ngeri dari
seorang gadis, suara tersebut amat dikenal olehnya, membuat ia terperanjat
dan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya menerjang kearah mana berasalnya suara tersebut.
Tatkala ia tiba di tempat tujuan, kebetulan Im Yan cu sedang
bersiap-siap melakukan bunuh diri.
Tak terlukiskan rasa kaget dan terperajat Ku See-hong, setelah menyaksikan sorot
mata Im Yan cu yang merah membara
terpengaruh api birahi, buru-buru serunya:
"Adik Im, adik Im, kita masih hidup kau... kenapa kau ...."
kenapa Kau...?" Ku See hong adalah pemuda yang amat perasa, pada mulanya
dia memang menaruh kesan jelek terhadap Im Yan cu, tapi
semenjak ia terkena pukulan Hoa kut jian hun im kang, lalu Im Yan cu merawatnya
dengan penuh kasih sayang, selangkah pun tak
pernah berpisah, kesemuanya itu mendatangkan perasaan baru
baginya, bahkan diapun dapat merasakan pula keindahan dari sifat kewanitaan Im
Yan-cu. Tanpa disadari olehnya, timbullah rasa cintanya didalam hati.
Bisa dibayangkan, betapa pedih dan sakit hatinya setelah
menyaksikan keadaan Im Yan cu sekarang.
Im Yan cu sendiri pun merasa sangat gembira setelah
menyaksikan kekasihnya muncul didepan mata dalam keadaan
segar bugar, sambil berusaha menahan kobaran api birahi dalam
hatinya, ia berpekik sedih:
"Oooh engkoh Hong, aku gembira sekali menyaksikan kau dapat segar kembali, tapi
aku .....aku telah diberi obat Im hwee si hun wan oleh bajingan itu...'
756 Sejak muda Ku See hong sudah mengembara didalam dunia
persilatan, ia terlalu banyak mendengar kisah-kisah aneh dalam dunia persilatan,
tak terlukiskan rasa kaget dan tercekat hatinya setelah mendengar ucapan
tersebut, segera teriaknya pedih.
"Adik Im, kau sudah menelan Im hwee si hun wan..."
Im Yan cu tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam
tentang obat perangsang tersebut, apa yang pernah diterangkan Ciu Heng thian
kepadanya pun tidak begitu dipercayai olehnya, setelah api birahi membakar
seluruh tubuhnya, ia baru merasakan keadaan tak beres.
Maka ia benar-benar putus asa setelah mendengar teriakan Ku
See hong sekarang. Walaupun demikian ia toh bersyukur juga sebab akhirnya ia
dapat mempersembahkan kesuciannya yang paling berharga untuk
pemuda idaman hatinya, diapun bersyukur kehormatannya tak
sampai lenyap ditangan bajingan cabul, sekalipun setelah menikmati tiga kali
sorga dunia ia harus mati.
Semuanya itu akan diterima dengan rela.
oooo0dw0oooo BAB 35 API birahi yang membakar seluruh tubuhnya, memaksa Im Yan
cu berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya, dengan
tersengkal-sengkal dia berkata:
"Engkoh Hong, bunuh bajingan itu, jangan perdulikan mati
hidupku lagi ....." Dalam pada itu, pedang ular perak C iu Heng-thian masih berdiri tertegun seperti
patung kayu semenjak menyaksikan kemunculan
Ku See hong yang mendadak, ia benar-benar kelewatan terkejut
bercampur ngeri. 757 Semalam, dengan mata kepala sendiri ia saksikan Ku See-hong
masih tergeletak ditanah dalam keadaan sekarat, ajal sudah berada di ambang
pintunya tapi kini pemuda itu muncul dalam keadaan
segar bahkan nampak lebih perkasa dari pada keadaan dulu,
bayangkan saja sampai di manakah rasa terperanjatnya waktu itu.
Dengan airmata bercucuran Ku See hong berkata parau:
"Adik Im, bersabarlah untuk sementara waktu, segera akan
kubunuh bajingan itu, kemudian akan kucarikan akal untuk
menyembuhkan keadaanmu itu, bersabarlah dulu"
Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram, suara
tertawanya melengking aneh tak sedap didengar, tiba-tiba ia
menimbrung: "Orang she Ku, kau memang sangat hebat, berulang kali berhasil lolos dari mara
bahaya, heeeehh ...heeehh... heeeehh.. tapi hari ini, hmmmm, Jangan harap kau
bisa lolos lagi dari cengkeraman aku
orang she Ciu." Im Yan cu amat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu,
dia tahu ilmu silat yang dimiliki penjahat muda itu sangat lihay, senggupkah
engkoh Hongnya menangkan dia"
Kendatipun dalam berapa bulan belakangan ini dia sering
mendengar tindak kepahlawan dari Ku See hong namun belum
pernah menyaksikan kelihayan ilmu silatnya dengan mata kepala
sendiri. Malah berapa bulan berselang, Ku See hong masih kalah di
tangannya, mungkinkah selama berapa bulan yang amat singkat ini kepandaian
silatnya telah peroleh kemajuan yang sangat pesat"
"Engkoh Hong, sanggupkah kau... untuk.. untuk mengungguli dia?" seru Im Yan cu
cemas. Ku See-hong terharu sekali oleh ucapan tersebut, dia sendiri
masih bergelut dengan maut, tapi gadis itu tak pernah melupakan keselamatan
jiwanya, cinta kasih sedalam ini benar-benar tak
terlukiskan dengan kata- kata...
758 "Tak usah kuatir adik Im" bisik Ku See hong kemudian pelan, "dia pernah keok
ditanganku..." "Engkoh Hong, hati-hati dengan tipu muslihatnya, aku..."
Belum habis si nona itu berbicara, Ciu Heng thian telah menukas dengan gelak
tertawanya yang mengerikan:
"Heeeehhh ... heeeehhh.... heeehhh, tak usah mengibul dulu orang she Ku, siapa
yang bakal mampus masih sukar ditentukan
sekarang. Walaupun suaranya masih keras, akan tetapi nada pembicaraannya, sudah demikian lemah dan tak menentu.
Rupanya Ciu Heng thian sedang dicekam perasaan kaget dan
terkesiap pada saat itu, karena dalam pertarungannya melawan Im Yan cu tadi, ia
telah merasakan luka dalam yang cukup parah.
Sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Ku See
hong, ia pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, itu
berarti saat ini dia sudah bukan tandingan nya lagi.
Untuk menghadapi keadaan tersebut, dia lantas berencana untuk
mencelakainya dengan obat pemabuk, siapa tahu lagi-lagi
busahanya digagadlkan oleh Im Yaan cu.
Mencoronbg sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, ia mendengus dingin dengan suara sinis, kemudian
katanya menyeramkan: "Ciu Heng thian, hari ini kau sudah di takdirkan untuk mampus."
Kemudian seolah-olah malaikat elmaut yang telah mempersiapkan cengkeraman mautnya, selangkah demi selangkah
ia mendekati Ciu Heng thian.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sorot matanya yang berapi-api penuh pancaran hawa marah dan
napsu membunuh, menatap tajam wajah Ciu Heng thian tanpa
berkedip, di mbangi raut wajahnya yang dingin menggidikkan,
keadaan si anak muda itu sekarang betul-betul mengerikan.
759 Betapapun sombong dan tekeburnya Ciu Heng thian, tak urung
hatinya merasa ngeri juga hingga bulu kuduknya pada bangun
berdiri, dengan langkah yang gemetar mengikuti gerak maju Ku See hong, selangkah
demi selangkah dia mundur terus ke belakang...
"Orang she Ciu" jengek Ku See hong dengan sinis, "Kini kau dapat merasakan
bagaimana rasanya menghadapi maut, haahhh...
haaaahhh... . Anak muda itu mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan
suara gelak tertawanya yang memekikkan telinga ......
Suara tertawanya keras seperti pekikan setan, seperti juga jeritan beribu-ribu
ekor monyet, keras, tajam, amat memekikkan telinga ....
Dalam gelak tertawa itu terdengar penuh hawa kesedihan yang
sangat tebal ..... Tapi seperti juga hawa sesat yang membumbung ke angkasa,
membuat sua-sana bertambah menyeramkan.
Tiba-tiba suara tertawa itu berhenti....
Secepat sambaran kilat sepasang telapak tangan Ku See hong
telah melepaskan serangkaian pukulan berantai....
Dua gulung angin puyuh yang sangat deras dengan di ringi
desingan suara yang tajam seperti ombak besar yang menggulung
di tengah samudra, meluncur dan menyapu tiada hentinya.
Kekuatan itu sangat dahsyat melebihi kekuatan biasa, selain
datang beriring, munculnya pun dari suatu sudut posisi yang aneh, tepat dan
tetap menggulung ke tubuh Ciu Heng thian.
Tak terkirakan rasa kaget Ciu Heng thian menghadapi serangan
tersebut, sebab kekuatan serangan dari Ku See hong sekarang
berapa kali lipat lebih dahsyat dari pada keadaan semula, dimana angin serangan
menyambar lewat, seketika itu juga Ciu Heng thian merasakan datangnya tekanan
hawa panas yang dahsyat dari
sekeliling tubuhnya dam menggencetnya keras-keras, membuat
napas nya menjadi amat sesak.
760 Angin pukulan yang dilepaskan Ku See hong memang sangat
aneh, serangan itu muncul dan menggencet dari empat arah
delapan penjuru, hebatnya bukan alang kepalang.
Ciu Heng thian tak berani menyambut serangan tesebut dengan
kekerasan, cepat-cepat dia berputar kencang.
Didalam perputaran itu, sepasang telapak tangannya melepaskan
pula serentetan angin pukulan yang lembut. membuat seluruh
tubuhnya berubah seakan-akan sebatang anak panah yang
meluncur keluar secepat sambaran kilat.
Ku See hong berkerut kening, sambil membentak keras tubuhnya
ikut melambung ke udara, ditengah angkasa mendadak sepasang
telapak tangannya diayunkan kedepan dan segulung angin pukulan yang dingin dan
kuat dengan membawa hawa pukulan dahsyat
langsung menyapu ke depan.
Waktu itu Ciu Heng thian masih berada di udara, merasakan
datangnya angin pukulan yang mengejar ke arahnya, ia tak berpikir panjang,
sepasang kakinya mendadak berputar lalu bagaikan
sebuah tong bulat menggelinding cepat ditanah.
Disaat sepasang kakinya baru saja menempel di atas tanah,
'Sereeet!" pada saat yang hampir bersamaan pula Ku See hong telah melayang turun
pula ketanah. Rasa terperanjat Ciu Heng thian saat ini benar-benar membuat
nyalinya rontok, seluruh semangat untuk bertempurnya kontan
tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Sementara itu, Im Yan cu sedang merintih kesakitan, akan tetapi sewaktu sepasang
matanya yang merah membara dapat melihat
betapa lihaynya ilmu silat yang dimiliki Ku See hong, ia menjadi gembira sekali,
rasa kuatirpun segera lenyap tak berbekas.
Ku See hong sendiri mau tak mau harus mengagumi juga
kelihayan ilmu silat lawannya setelah secara beruntun dua kali Ciu Heng Thian
berhasil meloloskan diri dari ancamannya, kini paras 761
mukanya berubah semakin mendingin, bentakan keras menggelegar
memecahkan keheningan. Sepasang telapak tangannya di dorong sejajar dada, diantara
getaran yang sangat aneh, dua gulung angin pukulan yang dasyat bagaikan
ambruknya bukit karang, secara ganas dan dahsyat
menghantam tubuh Ciu Heng thian..
Ku See hong bertekad untuk membinasa-kan musuhnya dalam
ujung telapak tangannya, makanya setiap serangan yang dilepaskan hampir semuanya
disertai tenaga pukulan yang ganas, dahsyat dan mengerikan.
Ngeri juga perasaan Ciu Heng thian setelah dilihatnya serangan lawan kian lama
kian bertambah dahsyat, ia sadar andaikata salah satu diantara pukulan tersebut
sampai menyerempet tubuhnya,
sudah dapat dipastikan ia bakal terluka parah.
Cepat-cepat tubuhnya berputar kencang, kemudian berkelit
kesamping ..... Tatkala Ku See hong melepaskan serangannya barusan, dia
memperhitungkan ke arah manakah musuhnya akan menghindar,
maka setelah menyaksikan keadaan tersebut, gerakan serangannya segera diubah
dengan cepat. Kaki kirinya berputar kencang, lengan kanannya digetarkan
sementara telapak tangan kirinya disodok ke depan, hawa tekanan disekeliling
arena segera bertambah hebat, gulungan angin pukulan selapis demi selapis
berputar tiada hentinya, langsung menggulung tubuh Ciu Heng thian.
Sama sekali tak terduga oleh Ciu Heng thian kalau musuhnya
dapat merubah gaya serangan secepat itu, dalam keadaan demikian dia benar-benar
dipaksa untuk menyambut serangan lawan dengan
kekerasan. Dalam keadaan apa boleh buat, bbersamaan dengadn gerak
menghinadarnya tadi, habwa sakti tay ih kun goan khikang segera di himpun
mengelilingi seluruh tubuhnya.
762 "Hiaaatt..!' bentakan nyaring membelah angkasa.
Dengan cepat telapak tangan kirinya berputar satu lingkaran,
kemudian, "Wees" segulung angin puyuh yang amat dahsya.t
menyambar ke muka. Sedangkan telapak tangan kanannya pun melepaskan serangkaian pukulan secara aneh.
Beberapa puluh gulung hawa pukulan lembut dengan cepat
menyambar pula ke depan. Dalam satu jurus dengan dua gerakan yang berbeda, semuanya
dilakukan dengan manis dan sakti.
Mendadak. ...bergema suara benturan nyaring yang menggetarkan seluruh permukaan tanah.
Menyusul kemudian... ' Blaammm, blaamm blaamm....." terjadi serentetan ledakan
yang beruntun. Hawa sakti berputar kencang lalu menyebar ke empat penjuru,
angin puyuh dahsyat yang menyesakkan napas menyelimuti seluruh angkasa yang
kosong dan bergetar tiada hentinya.
Sesudah itu" "plaaak, plaak, plaaak.... plaaak.." kembali berkumandang suara
ledakan-ledakan nyaring. Tersapu oleh hawa sakti yang menyebar ke empat penjuru,
batang batang pohon di sekeliling tempat itu jadi tersambar hingga patah dan
bertumbangan ke atas tanah.
Dalam bentokan tersebut, Ku See Hong hanya merasakan
dadanya bergetar keras, lalu tubuhnya terdorong mundur sejauh
dua langkah dari posisi semula.
Sebaliknya Ciu Heng thian tersapu oleh kekuatan itu hingga
tubuhnya mencelat tiga kaki lebih, "Uuaak...Uaak ....!" Berturut-turut dia
muntah darah dua kali, dadanya berombak dan naik turun amat kencang, wajahnya
pucat pias, wajahnya menyeringai seram, kulit wajahnya mengejang keras menahan
penderitaan yang hebat. 763 Ku See Hong menyeringai seram, sambil tertawa dingin tiada
hentinya selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Ciu
Heng thian. Mencorong sinar buas yang penuh kebencian dari balik mata Ciu
Heng thian, rasa benci dan mendendam yang hebat membuat
wajahnya kelihatan bertambah mengerikan.
Mendadak Ku Seng hong mengangkat kembali telapak tangannya
yang tak berperasann itu dan "Weess, Weess...!" dua gulung angin pukulan telah
dilepaskan. Dua gulung angin yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak
ditengah samudra langsung meluncur dan membabat semua benda
yang dijumpainya. Bersamaan waktunya yang dilepaskannya ke dua buah pukulan
tadi, "Cring..!"
Cahaya tajam disertai bunyi gemerincing memecahkan keheningan. Tahu-tahu Ciu Heng thian telah meloloskan pedang ular peraknya lalu diantara
ayunan senjatanya yang kuat, selapis cahaya keperak-perakan yang tebal
menyelimuti seluruh angkasa.
Dengan begitu, angin pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong
pun segera membentur diatas kabut pedangnya..
Blaam! Blaaam! Blaaam! beruntun terjadi lagi suara ledakan
berantai yang memekikkan telinga.
Hawa pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong ternyata lenyap
tak berbekas ketika membentur di atas kabut pedangnya yang
sangat aneh itu. Ciu Heng thian tidak bertindak sampai di situ saja, pedang
peraknya segera dibalik sambil berputar kencang, cahayanya
berkilauan memancar ke mana-mana, dua gulung hawa pedang
disertai suara desingan tajam melancur keluar dari bayangan
pedang dan menyambar tubuh Ku See hong .....
764 Gerakan yang cepat, serangan yang tepat pada hakekatnya
jarang ditemui dalam dunia persilatan.
Ku Se hong yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat
terkesiap, ia tak menyangka dalam keadaan luka parah, musuhnya masih sanggup
menciptakan hawa pedang untuk melindungi diri,
dari sini bisa disimpulkan bahwa kesempurnaan tenaga dalamnya
memang sangat mengagumkan....
Ku See hong tak berani berayal, sepasang telapak tangannya
bekerja keras, dalam waktu yang amat singkat itu secara beruntun dia telah
melancarkan lagi enam buah pukulan berantai menyusul itu badannya berkelit ke
samping, "Sreeet! Sreet!r" dua gulung hatwa pedang menemqbusi angin pukurlan yang
dilepaskan Ku See hong dan menerjang batang
pohon siong yang tumbuh dua kaki dibelakangnya.
Seketika itu juga pohon tersebut tersambar hingga muncul dua
buah lubang besar, rupanya hawa pedang yang dipancarkan oleh
Ciu Heng thian itu telah mempergunakan segenap hawa murni yang dimilikinya,
hebatnya bukan kepalang, dalam anggapannya Ku See hong yang sombong pasti akan
menyongsong serangan tersebut
dengan kekerasan, sungguh tak disangka pihak lawan justru berkelit ke samping.
Menyaksikan ke dua gulung hawa pedang menyerempet dari sisi
tubuhnya, diam-diam Ku See hong berpekik:
"Syukur aku lolos!"
Saking kagetnya peluh dingin sampai jatuh bercucuran
membasahi seluruh tubuhnya.
Ciu Heng thian telah menghimpun segenap kekuatannya untuk
melepaskan dua gulung hawa pedang itu, dalam keadaan begini ia sama sekali tak
berkesempatan lagi untuk menyisakan kekuatan
untuk melindungi diri. Begitu hawa pedang menembusi angin pukulan, segulung angin
puyuh yang maha dahsyat segera menindih ke atas, menanti dia
765 hendak memutar pedangnya untuk mencegah, keadaan sudah
terlambat. Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang
memecahkan keheningan. Seluruh badan Ciu Heng thian bagaikan layang-layang yang
putus benangnya terpental sejauh empat kaki dari posisi semula dan jatuh
terduduk di atas tanah, secara beruntun dia muntah darah tiga kali, paras
mukanya berubah semakin mengerikan.
Secepat sambaran petir Ku See hong menerjang ke muka,
sepasang telapak tangannya diangkat bersama ke udara, tampaknya dia hendak
menghajarnya sampai mampus.
Mendadak suara gelak tawa keras yang menusuk pendengaran
bergema memenuhi angkasa.
Didalam keadaan yang kritis, Ciu Heng thian menjejakkan
sepasang kakinya ke tanah, pedang ular perak berputar,
menciptakan kabut cahaya bagaikan bukit, lapis demi lapis bagaikan amukan ombak
ditengah sungai, menggulung dan menerjang tubuh
Ku See hong tiada habisnya.
Tindakan yang licik dan jahat ini sungguh diluar dugaan
siapapun... Jurus pedang itu selain aneh sakti, pun mendatangkan suatu
kekuatan yang membuat orang jadi bingung.
Yang satu menubruk, yang lain menyongsong, kedua belah pihak
sama-sama bergerak dengan kecepatan luar biasa, tampaknya
tubuh Ku See hong segera akan membentur bayangan pedang yang
berlapis-lapis bagaikan bukit itu.
Ku See hong memang seorang pemuda yang berkepandaian
tinggi, disaat yang amat kritis itulah mendadak sepasang telapak tangannya
diayunkan ke muka dengan kekuatan hebat.
"Blaammm !' suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang
memecahkan keheningan. 766 Termakan oleh hawa pukulan yang amat tajam dari Ku See hong
itu, sebuah liang sedalam tiga depa segera muncul diatas
permukaan tanah, diantara pasir dan debu yang beterbangan di
angkasa, tubuh Ku See hong melambung setinggi tujuh kaki ke
udara. Dalam melancarkan serangannya tadi sebetulnya Ciu Heng thian
mempunyai dua maksud jahat, pertama dia hendak membunuh
lawan secara mendadak, dan ke dua dia ingin menggunakan
kesempatan tersebut untuk melarikan diri, sebab waktu itu sekujur badannya sudah
penuh dengan luka sedang jurus serangan yang
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dipakai sekarang pun merupakan jurus ampuh terakhir yang
dimilikinya. Oleh sebab itu disaat sepasang telapak tangan Ku See hong
menghantam pemukaan tanah tadi, mendadak Ciu Heng thian
menarik kembali pedang ular peraknya, kemudian bagaikan
segulung asap dia langsung kabur ke arah dalam hutan.
Waktu itu tubuh Ku See hong masih berada ditengah udara,
ketika dilihatnya Ciu Heng thian hendak melarikan diri, mendadak dia berpekik
nyaring, suaranya keras bagaikan pekikan naga sakti yang membumbung ke udara dan
memancar ke empat penjuru.
Seluruh hutan tersebut seakan-akan di sapu oleh hembusan
angin puyuh, dengan cepat menimbulkan suasana yang amat
mengerikan. Pekikan itu makin lama semakin meninggi, kini nadanya begitu
memedihkan, begitu mendendam dan hawa seram menyelimuti
suasana. Baru saja pekikan itu berkumandang, Ku See hong telah
berjumpalitan di tengah udara, bagaikan seekor burung raksasa, dia melakukan
pengejaran ke muka Tubuhnya meluncur ke ujung dahan pohon setelah berputar tiga
kali diudara, badan nya segera meluncur kebawah dan menyambar
ke atas batok kepala Ciu Heng thian.
767 Pekikan nyaring yang menusuk pendengaran kembali bergema
memecshkan keheningan. "Cri nggg ....!" suara gemerincing nyaring membelah angkasa.
Kini Ku See hong telah mencabut keluar pedang mestikannya
yang memancarkan cahaya tajam, pedang sakti Hu thian seng kiam.
Pada saat pedang Hu thian seng kiam di lolosksn dari sarungnya inilah, tubuh Ku
See hong seperti seekor rajawali raksasa
menyambar ke bawah dengan cepat, ujung bajunya berkibar-kibar
terhembus angin, kecepatannya sungguh membuat orang merasa
bergidik. Selapis cahaya tajam yang amat menyilaukan mata memancar
keluar dari pedang Hu thian seng kiam ditangan Ku See hong,
cahaya itu seperti bianglala yang membelah angkasa, menerjang ke muka tiada
habisnya bagaikan ombak berkejaran disungai.
Mimpi pun Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau tenaga
dalam yang dimiliki Ku See hong dapat memperoleh kemajuan yang begini pesat,
hanya didalam puluhan hari saja.
Menanti dia sadar akan bahaya yang mengancam, selapis cahaya
merah yang menyilaukan mata, dengan membawa hawa pedang
yang dingin dan tajam telah meluncur tiba didepan mata.
Justru pedang yang maha sakti dan mengerikan hati itu sangat
dikenal olehnya, tempo hari didalam jurus serangan inilah dia
hampir saja mampus, jurus serangan itu dikenal olehnya sebagai jurus Hui hong
cha ki hiat seng wi (bianglala muncul bau amisnya darah memancar), suatu jurus
tangguh dari ilmu pedang Cong ciong ciat mia kiam si.
Dalam kejut dan ngerinya, cepat-cepat dia memutar pedang ular
peraknya sambil menyurut mundur. cahaya pedang yang berlapis-
lapis melingkar di depan badan dan berputar kekiri mengikuti
gerakan tubuhnya. Tatkala cahaya pedang Ku See tong sudah hampir menyentuh
diatas tubuhnya.... 768 Tiba-tiba Im Yan cu yang berada berapa kaki dari arena
pertarungan memperdengarkan suara tertawa yang tinggi melengking seperti suara tertawa orang gila.
Pikiran dan perhatian Ku See gong segera bercabang, sedang
gerakan pedang Hu thian seng kiamnya pun turut menjadi agak
lamban ...... Meski begitu, Jeritan ngeri yang memilukan hati toh bergema
juga memenuhi angkasa. Ditengah percikan darah segar, yang memancar kemana-mana,
lengan kiri Ciu Heng thian sebatas bahu telah terpapas oleh batang pedang Ku See
hong hingga terpotong-potong menjadi tujuh
delapan bagian. Sekujur badan Ciu Heng thian gemetar amat keras, wajahnya
yang sudah mengeri-kan, kini memancarkan sinar kebuasan, benci, dendam dan
perasaan lain yang bercampur aduk.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia segera membalikkan
badan dan melarikan diri terbirit-birit.
Ku See hong tidak berniat melakukan pengejaran, cahaya
berkilauan yang memancarkan keluar dari pedang Hu thian seng
kiam pun segera menjadi sirap kembali.
Tubuhnya berputar dengan cepat, ia saksikan Im Yan cu dengan
rambut yang terurai kalut, pakaian yang terbuka dan keadaan yang mengerikan
sedang berlarian mendekat, kemudian menubruk ke
tubuhnya. Tak terkirakan rasa sedih dan sakit hati Ku See hong setelah
menyaksikan keadaan gadis itu, bibirnya yang berdarah, matanya yang merah
membara, sungguh membuat orang merasa seram.
Di ringi jeritan lengking yang sangat keras gadis itu memeluknya lalu merangkul
dengan penuh napsu. Kiranya waktu Ku See hong sedang bertarung sengit tadi, daya
kerja Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuh Im Yan cu
769 telah mulai bereaksi, api birahi bagaikan gelombang samudra,
segulung demi segulung menerjang datang tiada hentinya, semakin lama semakin
menghebat dan makin lama semakin dahsyat.
Untuk menguasai kobaran api birahi tersebut, gadis itu seperti menggigit
lidahnya keras-keras untuk tetap berusaha mengendalikan kesadaran otaknya, namun racun obat itu kelewat
hebat, akhirnya kesadaran tak dapat dikendalikan lagi, hampir saja jadi gila.
Berada dalam pelukan Ku See hong Im Yan cu tersengkal-sengkal
tiada hentinya, mendadak ia mengangkat kepalanya, sorot mata
yang merah berapi karena kobaran api birahi memancarkan suatu
permohonan yang amat besar, ia menatap wajah Ku See hong
tanpa berkedip. Ku See hong sadar, pil Im hwee sin hun wan merupakan obat
perangsang paling jahat di dunia ini, tentu saja diapun mengetahui apa arti dari
sinar permohonan yang di pancarkan lewat sorot mata Im Yan cu.
Tapi, bila hal itu dibiarkan berkembang lebih jauh, maka darah yang mengalir
dalam tubuh gadis itu pasti akan terpengaruh oleh api birahi sehingga mendidih,
dimana pada akhirnya nadi akan
pecah dan menyebabkan kematian yang tragis untuk dara tersebut.
Sebaliknya bila dia memuaskan kobaran napsu birahinya, tiga kali kemudian
setelah hubungan seks berlangsung, gadis itu akan
kehabisan hawa Im khinya yang ber akibat kematian juga.
Meski hubungan yang akan berlangsung sekarang baru untuk
pertama kalinya, akan tetapi kerugian dalam hal hawa Im goan nya sudah pasti tak
dapat dihindari. Ketika hubungan seks yang pertama kalinya berakhir, sebagian
dari kepandaian silat gadis itu akan punah.
Hubungan seks ke dua selesai berlangsung, segenap ilmu silat
yang dimilikinya akan punah.
770 Bila Hubungan seks yang ke tiga selesai dilangsungkan dia akan kehabisan sumsum
dan tewas. "Aaaai... berada dalam keadaan demikian, bagaimana mungkin dia tega untuk
melakukan perbuatan tersebut"."
Membayangkan untung ruginya, tanpa terasa air mata jatuh
bercucuran membasahi wajah Ku See hong. setelah menghela
napas sedih katanya: "Adik Im, tak bisakah kau untuk mengendalikan diri sebentar lagi?"
Waktu itu, didalam benak Im Yan Cu hanya terpengaruh oleh
dorongan napsu birahi, boleh dibilang kesadaran otaknya sudah
hampir punah tak berbekas, dengan penuh penderitaan dia merintih lalu
menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Adik Im" kembali Ku See hong berkata dengan sedih. ' tahukah kau bila keadaan
seperti ini berlangsung terus, kau bisa musnah.
Aku tak tega.... Aku tak tega...."
"Engkoh Hong, kau tak usah memikirkan aku lagi" pekik Im Yan cu sambil merintih
dan menangis, "kau ..... cepatlah sedikit.. aku...
aku benar-benar tak tahan...."
Sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya, sementara air
mata bercucuran amat deras, sakit hati dan penderitaan yang di alaminya sekararg
betul-betul tak terlukiskan dengan kata-kata.
Mendadak Im Yan cu memperdengarkan lagi suara tertawa cabul
yang mengerikan, mendadak sepasang lengannya yang kuat seperti jepitan baja
memeluk tubuh Ku See hong semakin kencang.
Ku See hong tahu, sisa kesadaran yang terus dipertahankan
sedari tadi, kini sudah terbakar punah oleh kobaran api birahi yeng amat luar
biasa, dia menghela napas panjang.
"Aaai, sudah, sudahlah, tampaknya aku Ku See hong sudah
ditakdirkan untuk hidup menderita seorang diri...."
771 Sekarang Im Yan cu sudah dipengaruhi oleh aliran hawa napsu
yang menyusup ke seluruh bagian tubuhnya dan memunahkan satu-
satunya kesadaran yang ada, dikala kecerdasan dan kesadaran
sudah punah, maka yang berkuasa kini tinggal napsu birahi, hampir gila gadis itu
jadinya. Dia mulai meraung-raung dengan suara rendah.
Ia sudah tidak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang
gadis lagi, dia tak tahu apa artinya malu.
Sekarang, dia hanya tahu membutuhkan kepuasan seks baginya,
membutuhkan kepuasan untuk menghilangkan siksaan yang
membara didalam tubuhnya.
Sepasang tangan Im Yan cu sudah mulai meraba tak sopan,
tangannya mulai menggerayangi sekujur badan anak muda
tersebut.... "Adik Im, kita tak boleh melakukannya disini" akhirnya Ku See hong berbisik
lirih. Pada hakekatnya Im Yan cu sudah tidak mendengar ucapan dari
Ku See hong lagi, dia hanya tertawa jalang tiada hentinya.
Suara tertawanya tak berbeda jauh dengan suara tertawa
perempuan-perempuan nakal, begitu jalang, begitu genit dan
mendirikan bulu roma. Manusia biasa baik atau buruk, semuanya tergantung pada
kesadaran seseorang dalam berpikir, bila kesadaran orang itu sudah punah, maka
semua perbuatan yang mereka lakukan hanya
berdasarkan dorongan napsu birahi, tak bisa membedakan lagi
mana yang baik dan mana yang cabul.
Olen sebab itu, kawanan manusia laknat yang keji dan bermoral
rendah boleh di bilang manusia-manusia yang tak berakal budi lagi, mereka tak
jauh berbeda dengan kawanan makhluk yang disebut
hewan. 772 Melihat persoalannya telah berkembang menjadi begini, tentu
saja Ku See hong di desak untuk memilih jalan yang paling punya harapan, kalau
tidak bila dibiarkan berapa saat lagi, niscaya gadis itu akan pecah nadi-nadinya
dan tewas. Dipeluknya tubuh gadis itu, lalu berjalan menuju ke tengah hutan yang lebat di
depan sana, ketika tiba di sebuah tanah berumput ia tak berani membuang waktu
lagi, tangannya dengan cepat
melepaskan pakaian yang dikenakan gadis itu...
Im Yan cu berulang kali memperdengarkan suara tertawa
jalangnya yang melengking, sepasang tangannya yang putih dan
halus mulai melakukan gerakan-gerakan yang tak pernah
dibayangkan sebelumnya. Dalam waktu singkat, tubuhnya yang putih dan halus sudah
muncul dalam keadaan bugil. . .
Dia mulai melakukan gerakan-gerakan erotik yang menyeramkan,
sekujur tubuhnya gemetar keras, dari sini bisa dibayangkan sampai dimanakah
dahsyatnya api birahi yang sedang membakar dalam
tubuhnya. Mula-mula yang terlihat lebih dahulu adalah sepasang payudaranya yang besar dan montok.
Ia berbaring dengan kepala menghadap ke atas, rambutnya yang
panjang dan hitam terurai di atas tanah berumput yang lembut.
Dengan termangu-mangu Ku See-hong memperhatikan sekejap
tubuh si nona yang bugil tapi indah itu, lama-lama kemudian. . .
Berbicara sejujurnya, entah dia atau gadis itu, sekalipun berada dalam keadaan
sadar, bila kedua belah pihak sudah berada dalam puncak birahi, tanpa bisa
dicegah mereka akan tetap melakukan
hubungan tersebut, apalagi dalam keadaan seperti sekarang.
Ku See-hong menghela napas sedih, seluruh tubuhnya mulai. . .
Dunia serasa bergoncang, jagad bagaikan berputar, selanjutnya
berlangsunglah suatu adegan yang syahdu yang menggairahkan. . .
773 Ketika cahaya matahari yang panas menembusi dedaunan yang
rimbun dan menyoroti tubuh mereka, nampak sepasang muda mudi
yang berada dalam keadaan bugil itu telah bersatu menjadi satu tubuh. . .
Keadaan Im Yan cu ibarat seekor ikan leihi yang terkena
terpancing, dia bergoyang melompat, bergeser dan bergaya tiada hentinya.
Suara tertawa yang melengkingpun berkumandang mengimbangi
setiap gerakan yang dilakukan.
Ku See-hong mulai terengah-engah, seluruh tubuhnya telah
melakukan gerakan purbakala yang tidak beraturan, naik, turun, bergeser ke kiri,
bergeser ke kanan. . . Namun sekarang, ia tidak merasakan kenikmatan, malah
sebaliknya amat menderita.
Tiap kali berkumandang suara tertawa jalang yang setengah
menggila itu, Ku See-hong merasakan hatinrya bagaikan ditembusi oleh serentetan
anak panah yang tajam. Hatinya terluka dan mulai mengucurkan darah kental.
Air mata telah jatuh bercucuran, meleleh dan menetes di atas
badan Im Yan cu. Sebaliknya Im Yan cu merasakan kegembiraan dan kenikmatan
yang luar biasa, dia seperti lupa kalau hubungan yang
dilangsungkan sekarang adalah hubungan yang pertama kali
dilakukan, dia seperti sudah melupakan rasa sakitnya ketika selaput daranya
pecah dan berdarah. Bila sepasang lelaki perempuan melangsungkan permainan cinta
seperti ini, maka yang dicari pada umumnya adalah kepuasan dan kegembiraan,
tapi perasaan mereka berdua justru saling
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berlawanan, yang seorang menderita sedang yang lain merasa
gembira. 774 Ku See-hong telah lemas dan kehabisan tenaga, namun Im Yan
cu yang masih dipengaruhi oleh napsu birahi, tetap menggerakkan tubuhnya seperti
orang kalap. Akhirnya. . . ia berhasil juga mencapai puncak kepuasannya,
kobaran napsu birahi yang membara dalam dadanya seakan-akan
telah meletus dan membuyar. . .
Padahal, setiap detik dia merasakan kegembiraan dan
kenikmatan, berarti usianya diperpendek beberapa tahun.
Dikala kepuasan telah tercapai, berarti malaikat elmaut sudah
semakin mendekati dirinya.
Tengah hari sudah lewat, kini napsu birahi yang membakar
dalam tubuh Im Yan cu sudah pudar, kesadaran serta akal budinya telah pulih
kembali, namun gadis itu kelewat lemas, kelewat lelah dan kehilangan banyak
tenaga, hampir saja ia terlelap tidur.
"Adik Im, adik Im!" Ku See-hong segera berteriak keras-keras.
Air mata bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, pekiknya
pedih: "Engkoh Hong. . ."
Kata-kata selanjutnya tak mampu dilanjutkan lagi, tenggorokannya seperti tersumbat oleh kepedihan hatinya.
"Adik Im, kau tak usah sedih" bisik Ku See hong, "dalam dua hari mendatang aku
pasti akan mencarikan obat mujarab untuk
memunahkan racun yang mengeram dalam tubuhmu"
"Engkoh Hong, tidak menjadi soal kalau aku harus mati" sahut Im Yan cu sedih, '
walaupun aku hanya dapat berkumpul denganmu dalam waktu singkat, namun aku
merasa puas sekali, apalagi kalau aku bisa memperoleh cintamu yang murni ....."
' Adik Im, kau pasti akan tertolong, kau tak usah memikirkan hal-hal seperti
itu, jangan kelewat cepat putus asa."
775 Dari ucapan sang pemuda yang begitu memedihkan hati, Im Yan
cu sudah tahu kalau tiada harapan hidup lagi baginya, setiap orang yang sedang
menghadapi kematian, hatinya tentu akan merasa
sedih dan kosong, kecuali bila orang itu rela mengorbankan diri.
Begitu juga keadaan Im Yan cu sekarang menghadapi keputusan
asaan, tanpa terasa dia menangis dengan sedih, suaranya begitu memilukan hati
membuat siapa pun akan turut bersedih hati bila mendengarnya.
Dengan sinar mata yang memancarkan kelembutan, dia menatap
wajah Ku See hong lekat-lekat, seakan-akan dalam waktu yang
amat singkat itu dia ingin mengingat baik-baik wajah kekasihnya ini dan
membawanya sampai ke akhirat.
"Engkoh Hong, cintakah kau kepadaku?" tiba-tiba ia bertanya dengan sedih.
Ku See hong tidak habis mengerti apa sebabnya dia mengajukan
pertanyaan tersebut dalam suasana begini, namun dia toh
menjawab juga: "Adik Im, aku cinta kepadamu!"
Kembali Im Yan cu bertanya:
"Engkoh Hong, tahukah kau setelah kematianku nanti, arwahku
akan masuk ke sorga atau neraka" Sepanjang hidupku, sudah
banyak manusia yang mati ditanganku tapi aku tahu orang yang
mati ditanganku semua nya adalah orang-orang jahat yang sudah
banyak melakukan perbuatan keji dan terkutuk di dunia ini"
Ku See hong mengerti, semangat maupun pikiran gadis itu
sekarang amat kalut, tak heran kalau apa yang diucapkan juga
kacau dan tidak karuan, tapi pemuda tersebut tak ingin
membuatnya sedih, dia berupaya keras untuk memberikan
kehangatan kepadanya sedapat mungkin.
Dengan lembut Ku See hong berkbata:
"Adik Im, kau tak bakal amasuk neraka!"
776 "Benarkah itu" benarkan aku tak akan masuk neraka?" Im Yan cu tersenyum manis.
"Adik Im, buat apa kau menanyakan tentang persoalan ini.?"
Im Yan cu segera tertawa.
"Engkoh Hong, aku takut bila arwahku disekap dalam neraka sehingga dikemudian
hari aku tak bisa keluar lagi untuk mencarimu, suasana semacam ini pasti amat
sepi dan menderita."
Ku See hong menghela napas panjang, diam-diam pikirnya:
"Ooooh Thian, mengapa kau hendak merenggut nyawanya"
lihatlah, dia begitu menawan..."
Berpikir sampai disitu, cepat dia menjawab sambil tertawa:
"Adik Im, aku pasti akan seringkali menemani kau! Aku akan berusaha untuk selalu
berada disampingmu" Im Yan cu memutar sepasang biji matanya yang jeli beberapa
waktu, lalu katanya lagi:
"Engkoh Hong, orang bilang antara alam dunia dan alam baka terbagi oleh suatu
jurang yang sangat dalam, bagaimana mungkin kau bisa datang mendampingi diriku?"
"Adik Im, kata orang selama ini cuma kata gurauan belaka, padahal orang yang
telah mati, arwah merekapun berada ditempat yang sama, hanya bedanya orang yang
belum mati mempunyai wujud badan kasarnya dan mempunyai daya hidup, sedangkan
orang yang sudah mati tak mempunyai wujud kasarnya, arwah
tersebut tak bisa terikat di suatu tempat saja, mereka dapat
bergerak ke sana kemari sekehendak mereka sendiri"
"Engkoh Hong, aku tidak memahami apa yang kau katakan itu"
seru Im Yan cu tidak mengerti, "yang kau maksudkan sebagai arwah itu benda macam
apa" Tadi kau bilang dia bisa melayang
kian kemari menurut kehendaknya sendiri, lantas bagaimana
caranya kita dapat selalu berada bersama-sama"."
777 "Adik Im, arwah adalah roh, sesuatu yang tak berwujud dan tak nampak, keadaannya
seperti perasaan kita sekarang, maya bentuk nya dan sukar di lukiskan dengan
suatu perkataan, arwah adalah roh yang berada dalam tubuh manusia, dalam diri
kita sendiri, sedangkan daging dan tubuh sebetulnya adalah benda byang mati, justdru karena
dimasauki roh atau arbwah maka tubuh itu menjadi sesuatu yang hidup, dan karena
ditunjang dan digerakan oleh roh, maka tubuh tersebut baru dapat melakukan
pelbagai perbuatan maupun pekerjaan. "Jadi kalau ada orang mengatakan sudah tak punya arwah lagi, berarti dia sudah
mati, tubuhnya tak dapat bergerak lagi"
Im Yan cu segera tertawa merdu.
"Engkoh Hong, sekarang aku sudah tahu, tapi bagaimana
caranya untuk membawa sealu arwahku disisimu?"
"Adik Im, yang dimaksudkan sebagai roh atau arwah adalah
sesuatu yang bersifat tak menetap, roh itu melayang kesana kemari, tapi kita pun
dapat membuat roh selalu berada disisi kita."
"Caranya yakni membawa jasad tubuh itu ke suatu tempat dan menyimpannya di sana
kemudian selamanya aku akan menetap di
sana, bukankah hal ini berarti pula kalau rohmu selalu berada
disisiku?" Im Yan cu menjadi amat girang, segera serunya:
"Engkoh Hong, apakah kau hendak membuatkan sebuah kuburan yang sangat indah
bagiku, kemudian membangun sebuan rumah
disamping kuburan tersebut dan selamanya kau akan menetap di
sana?" "Adik Im, aku memang bermaksud demikian, cuma dendam
darahku harus dituntut lebih dulu, setelah itu aku akan membangun rumah gubuk
dan menemanimu untuk selamanya."
'Engkoh Hong, bagaimana kalau kaupun ajak Him Ji im untuk
tinggal bersama kau?" tiba-tiba Im Yan cu berseru.
778 ooo0dw0ooo BAB 36 MENDENGAR gadis itu menyinggung kembali soal Him Ji im, tat
kuasa Ku See hong menghela napas panjang, lagi sorot matanya
pelan-pelan dialihkan ke tempat kejauhan sana, memandang awan
putih yang melayang di angkasa, hatinya terasa lebih sedih dan pedih.
Mendadak Im Yanr cu berkata lagti.
"Engkoh Hong, bukankah kau bilang masih ada seorang lagi yang bernama Keng Cin
sin dari istana Huan mo kiong di laut Lam hay?"
Keng Cin sin adalah gadis pertama yang tertanam dalam hati
pemuda itu, dia merupakan gadis yang paling dicintai dan paling di hormati Ku
See hong selama ini, menyinggung soal gadis itu,
perasaan Ku See hong makin bertambah pedih, air matanya
bercucuran semakin deras lagi.
Sambil menghela napas sedih, kembali Im Yan cu berkata:
"Engkoh Hong, apakah Keng Cin sin telah tiada?"
"Ya, dia memang sudah meninggal" suara Ku See hong
kedengaran amat gemetar, namun aku tak pernah menyaksikan
sendiri jenazahnya. "Engkoh Hong, aku mati masih mendingan tapi kau .... kau bakal kesepian, aaah,
betul! Masih ada Him J i im, kau harus segera
menolongnya, kau pun harus mencari tulang belulang Keng Cin sin dan
menguburnya bersamaku, dengan begitu aku akan mendapatkan seorang teman, sedang kau yang berada didunia
inipun ada Him Ji im yang bakal merawatmu, dengan demikian aku dan Keng Cin sin
yang berada di alam baka pun tak akan terlalu menguatirkan dirimu"
Diam-diam Ku See hong merasa kagum bercampur terharu, dia
dapat merasakan kalau gadis tersebut jauh berbeda dengan gadis-779
gadis lain, seakan-akan tidak menaruh perasaan cemburu terhadap perempuan
lainnya, meski yang lainpun merupakan saingan
baginya, penampilan semacam ini sudah jelas memperlihatkan kalau dia bukan
seorang perempuan biasa. Aaaai.... Tapi, mengapa Thian tidak adil" Kalau begiut, bila ia dapat
memperistri tiga orang kekasih yang cantik jelita dan hidup berbahagia sepanjang
tahun, bukahkah kejadian ini merupakan
suatu peristiwa yang hebat?"
Sekarang, Him Ji im masih berada di dalam sarang iblis, jiwanya berada di ujung
tanduk, sekarang kini diapun seperti memperoleh suatu firasat tak baik, siapa
tahu gadis itu sudah tiada....
Teringat sampai ke situ, Ku See hong merasa amat sedih dan
kosong, tanpa terasa dia menghela napas panjang.
Ia benci, bencinya bukan alang kepalang, membenci kepada
langit, juga membenci kepada bumi.
Baru dalam keadaan seperti ini dia dapat merasakan makna yang
sesungguhnya dari bait-bait syair dalam lagu "'DENDAM SEJAGAD'"
Sementara itu, Im Yan cu sudah kelihatan lelah sekali, berulang kali dia menguap
lebar, sedang suara bisikannya ikut bertambah lirih:
"Engkoh Hong, setelah aku mati nanti tolong kau suka
menyampaikan berita tentang kematianku ini kepada guruku..."
Mendengar ucapan tersebut, satu ingatan tiba-tiba melintas
didalam benak Ku See hong, buru-buru serunya:
"Adik Im, apakah gurumu masih berada di tebing Hay jin gay"
Dia orang tua pasti dapat mencarikan akal untuk menyelamatkan
dirimu" Kesadaran dan akal budi Im Yan cu ketika itu sudah makin lama
semakin bertambah lemah, pada hakekatnya apa yang diucapkan
Ku See hong sudah tak dapat di tangkap olehnya.
Tapi dalam keadaan begini gadis itu masih bergumam lagi:
780 "Engkoh Hong, apakah luka pukulan Hou kut jian hun im kang yang kau derita telah
sembuh kembali.?" Tiba-tiba Ku See hong menepuk kepala sendiri sambil berteriak:
"Aaah, mengapa aku bodoh begini"
Orang itu dapat menyembuhkan aku dari pengaruh pukulan Hou kut jian hun im
kang, berarti dia dapat juga menyembuhkan racun cabul tersebut, mengapa aku
tidak berusaha untuk mohon kepadanya....?"
Im Yan cu sudah terlelap tidur, sekali memejamkan mata, dia
baru akan mendusin kembali dari tidurnya dua hari kemudian.
ooo0dw0ooo MATAHARI telah terbenam dilangit sebelah barat, sinar yang
berwarna keemas-emasan menarik ke seluruh angkasa.
Suasana senja yang indah dan lembut itu seakan-akan
mendatangkan suatu perasaan yang pedih dan murung dihati orang.
Hari ini udara sedikit agak luar biasa, langit serasa mengering dan mati, tiada
hembusan angin yang lewat. seluruh benda
disekeliling situ bagaikan turut lesu dan letih.
Dalam suasana senacam inilah, ditengah angkasa yang hening,
tiba-tiba berkumandang suara nyanyian yang keras tapi bernada
memedihkan hati orang... Dendam kesumat menbentang bagai Jagat
Bukit tinggi berhutan lebat ditepi sebuah kuil
Sungai besar didepan kuil berombak besar.
Dendam kesumat sepanjang abad.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.
781 Memetik kampak membuat lagu.
Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa"
Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Ji koan pernah berbuat salah.
Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya"
Salju terbang air laut semuanya terasa hambar.
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan.
Air mengalir akhirnya surut.
Dendam kesumat tak akan pernah luntur.
Suara nyaring yang begitu memilukan, begitu memedihkan
mengalun di udara dan memancar ke empat penjuru.
Dari irama dan nada nyanyian tersebut, seakan-akan dia hendak
mengutarakan rasa dendam yang membara di dalam dadanya.
Kesepian... Kesedihan... Kesengsaraan... Sisa sinar matahari meninggalkan suasana yang makin suram di
seluruh permukaan jagad. Senja telah menjelang tiba, sesosok bayangan yang memanjang
tiba-tiba muncul di atas permukaan tanah, Ku See hong dengan
membawa si nona yang tertidur pulas sedang berjalan pelan
menelusuri jalan. 782
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Rupanya Ku See hong sedang membopong Im Yan cu menuju ke
arah kota, dia hendak menuju ke gedung yang seram dan terpencil untuk memohonkan
pertolongan bagi gadis itu.
Tapi gedung yang besar dan lebar itu ditemukan berada dalam
keadaan kosong tanpa penghuni meskipun barang-barang keperluan sehari-hari masih
terlihat dalam ruangan itu, akan tetapi tak sesosok bayangan manusia pun yang
nampak. Bahkan si bocah lelaki itupun tak diketahui sudah pergi ke mana, dia harus
menunggu selama berjam-jam lamanya sebelum
membopong kembali Im Yan cu dan berlalu dari situ.
Tapi dari sementara kawanan jago yang berbisik-bisik, dia
mendapat tahu kalau malam nanti di lembah Yu cui kok diluar kota sana akan
terjadi suatu pertarungan sengit, sekawanan jago-jago persilatan di dunia saat
ini hendak mengerubuti seorang manusia berkerudung warni warni.
Maka Ku See hong lantas teringat akan manusia aneh dalam
gedung menyeramkan itu, siapa tahu kalau dia pun telah berangkat ke lembah Yu
cui kok untuk menonton keramaian"
Karena berpendapat demikian, Ku See hong dengan membopong
Im Yan cu segera berangkat menuju ke lembah tersebut, dia
Kedele Maut 4 Misteri Tirai Setanggi Tujuh Manusia Harimau (4) Karya Motinggo Busye Perawan Lembah Maut 2
"Im Yan cu, penderitaan hatimu hanya akan kau alami dalam waktu-waktu terakhir
ini, tak usah kuatir penderitaan tersebut hanya berlangsung singkat, kemudian
kau akan mengalami kebahagiaan
dan kesenangan yang tak terlukikan dengan kata-kata. .heehhh...heeeehhh.. sekarang aku orang she Ciu sudah tak
sanggup menahan diri lagi, cepatlah kau telan pil Im hwee si hun wan tersebut!"
Sambil berkata Ciu Heng thian segera menggenggam dagu Im
Yan cu dan mencekik nya, setelah itu dia menjejalkan pil Im hwee si hun wan
tersebut ke dalam mulut sang nona.
Im Yan cu yang cantik jelita bak bidadari dari kahyangan dan
berhati suci bersih ini, benarkah akan mengalami nasib yang tragis"
Kehormatannya digagahi oleh manusia laknat berhati binatang yang tak tahu malu
ini"... Untuk sementara baiklah kita tinggalkan dulu nasib si nona yang menghadapi
perkosaan tersebut ..... oooo0dw0oooo 721 DALAM pada itu, Ku See hong telah dilarikan oleh bayangan
manusia yang kecil mungil tersebut dari dalam kamarnya.
Ilmu silat yang dimiliki bayangan kecil mungil itu benar-benar luar biasa
sekali, dalam sekali kebasan tangannya, ia telah menotok jalan darah Kanglam
siang hou, kemudian setelah mengempit tubuh Ku See hong dia menyambar pedang Ang
soat kiam, dia melejit kembali meninggalkan tempat itu.
Beberapa macam gerakan mana dilakukan berbarengan
waktunya dan dalam sekejap mata, bisa dibayangkan bagaimanakah cepatnya gerakan
orang itu..... Sekalipun ia sedang dirisaukan oleh keadaan Ku See hong,
namun pikiran yang kusut tak sampai mempengaruhi kecepatan
ilmu meringankan tubuhnya, diantara permukaan tanah yang tinggi rendah tak
menentut dia berkelebat pergi dengan ceptanya.
Dalam waktu singkat ia telah membawa tubuh Ku See hong
melompati kamar-kamat dari penginapan yang tang dan berlarian di atas atap rumah
penduduk kota. Sesaat kemudian, ia sudah menerobos masuk ke dalam sebuah
bangunan loteng yang sepi dan bobrok.
Bangunan gedung itu tidak kecil, bangunan rumah bersusun-
susun tapi seperti sudah lama tak pernah ditempati manusia, di depan halaman
rumah tumbuh pohon pek yang yang lebar, debu
kering memenuhi permukaan tanah membuat suasana disekitar
bangunan tersebut terasa lebih menyeramkan..
Terhadap bangunan rumah tersebut, tampaknya orang itu cukup
hapal, dengan cepatnya dia sudah melampaui beberapa halaman
rumah dan tiba di sebuah halaman kecil.
Mungkin disanalah dia bertempat tinggal, sekeliling halaman di atur sangat rapi,
pohon dan bunga beraneka warna, ketika angin berhembus lewat terendus bau harum
semerbak yang menyegarkan
badan. 722 Tempat ini kalau dibandingkan dengan halaman rumah
disebelahnya, boleh dibilang bagaikan langit dan bumi.
Sambil membopong tubuh Ku See hong, dia menuju ke depan
sebuah pintu ruangan dan mendorongnya pelan, pintu segera
terbuka lebar... Dibawah sinar bintang yang memancar di angkasa, secara lamat-
lamat suasana dalam ruangan itu dapat terlihat jelas.
Tampak ruangan tersebut diatur sangat rapi, diatas dinding
tergantung beberapa lukisan pemandangan, disebelah kanan
terdapat sebuah meja besar serta sebuah pembaringan, diatas meja berjajar
sederet kitab, sedang permukaan lantai berlapiskan
permadani putih. Dilihat dari dekorasinya, dapat disimpul kan kalau pemiliknya
adalah seorang yang mengerti seni..
Pelan-pelan dia membopong tubuh Ku See hong memasuki
ruangan dan membaringkan nya diatas pembaringan, kemudian
menyulut lilin, cahaya terang segera menerangi seluruh ruangan.
Mendadak dari balik tirai dibelakang pintu kamar terdengar
seseorang menegur dengan lembut:
"Apakah enci sudah pulang"'"
Bersamaan dengan bergemanya suara itu, tirai disingkap dan
muncul seorang bocah lelaki berusia delapan tahun, berwajah bersih dan bermata
jeli, mukanya yang tampan dan gagah memperlihatkan kalau ia adalah seorang bocah
yang pintar. Dibawah sinar lilin tampak pula wajah orang yang bertubuh
ramping itu, dia mengenakan secarik kain warna warni untuk
menutupi wajahnya, rambut yang panjang dibiarkan terurai
dibelakang bahu, jelas dia adalah seorang gadis yang ramping.
Seandainya dia tidak mengenakan kain kerudung untuk menutupi
wajahnya, sudah pasti akan terlihat pula raut wajahnya yang cantik jelita.
723 Diatas kain kerudungnya itu bersulamkan sesosok tulang
tengkorak manusia! sementara disekitarnya terdapat da belas
kuntum bunga bwee .. Tulang tengkorak melambangkan kese-raman dan kengerian,
bunga bwee melambangkan kesucian, kelembutan dan kehangatan.
Kini dua macam benda yang berbeda sifat disulam bersama-sama
di atas seraik kain kerudung, jelas terlihat bagaimana misterius nya perempuan
tersebut... Ternyata gadis ini tak lain adalah manusia aneh berkerudung
warna warni yang termashur namanya dalam dunia persilatan,
dialah ketua dari Hiat mo bun yang menggetarkan jagad.
Namun bagaimanakah sebenarnya raut wajah orang ini"
Jangankan orang lain, sekalipun bocah lelaki yang amat dekat
hubungannya dengan gadis itupun belum pernah melihat.
Waktu itu, Hiat mo buncu yang berudung sedang mengawasi
wajah Ku See hong tanpa berkedip.
Sedang bocah lelaki itu dengan sepasang matanya yang jeli dan
hidup juga memandang sekejap Ku See hong yang berbaring di atas pembaringan,
kemudian tegurnya keheranan:
"Enci, siapakah orang ini?"
Mendadak manusia berkerudung itu menghela napas sedih,
sahutnya: "It Khi, dialah Leng hun koay seng (manusia aneh bersukwa dingin) Ku See hong
yang amat menggetarkan dunia persilatan"
"Dia adalah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong", nada suara bocah lelaki
yang bernama It Khi itu diliputi perasaan kaget dan tercengang.
Dua titik air mata jatuh berlinang membasahi wajah si nona
dibalik kerudung nya, lalu mengangguk dengan sedih.
724 ' Benar, dialah manusia aneh bersukma dingin Ku See hong, oleh karena terkena
pukulan beracun Hou kut jian hun im kang dari Ceng Lan hiang, Ketua Ban shia
kau, keadaannya berubah menjadi begini rupa"
Bocah lelaki yang polos dan linach itu she Kho bernama It Khi, dia bukan adik
kandung manusia berkerudung itu, melainkan
seorang anak yatim piatu yang mengenaskan.
Ia baru ditemukan oleh manusia berkerudung itu pada empat
bulan berselang. Oleh karena manusia berkerudung itu melihat wajah Koo It khi
menarik, pintar dan menyenangkan, maka dia lantas menganggap
nya sebagai adik kandung sendiri, siang malam selalu menyertainya, itulah
sebabnya meski baru empat bulan, namun Kho It khi telah berhasil mempelajari
banyak sekali ilmu silat yang maha dahsyat dari manusia berkerudung itu.
Setelah menerima budi kebaikan dan kasih sayang yang amat
mendalam dari manusia berkerudung itu dalam hati kecil Kho it khi sudah timbul
sebuah tekadnya untuk membalas budi kebaikan
tersebut. Tiap kali manusia berkerudung itu sedang murung atau
bermuram durja, dia selalu ikut pula merasa tak tenteram.
Walaupun setiap saat setiap detik bocah itu selalu berusaha
untuk menyelidiki sebab-sebab yang membuat gadis itu murung,
namun usahanya itu selalu tak berhasil, bahkan diapun tak pernah menyaksikan
raut wajah aslinya. Akan tetapi, bocah itu tahu bahwa gadis itu sudah pasti berwajah cantik jelita.
Dalam pada itu dikala Kho it khi menyaksikan encinya yang
misterius itu mengucurkan air mata, mendadak terlintas satu
ingatan di dalam benaknya, diam-diam dia berpikir:
'Heran, mengapa enci misterius segera menangis setelah
menyaksikan keadaan Leng hun koay seng yang mengenaskan itu"
725 Selama empat bulan ini, aku tahu kalau enci merahasiakan suatu persoalan yang
memedihkan hatinya, namun selama ini dia tak
pernah menangis," paling banter ia cuma menghela napas, tapi malam ini...
mengapa dia seakan-akan telah berubah sama sekali"
Tatkala ingatan tersebut memenuhi benaknya yang kecil, dia
lantas bertanya: 'Enci, apakah kau sudah pernah kenal dengan Leng hun koay
seng Ku See hong?" Agak terperanjat manusia berkebrudung itu olehd pertanyaan
yanag diajukan, lewbat sesaat kemudian dia baru menjawab:
'It khi, dahulu aku tidak kenal dia, berapa hari berselang aku baru tahu kalau
dia adalah Leng hun koay seng Ku See hong yang tersohor namanya dalam dunia
persilatan' Rupanya Kho It khi mengerti kalau encinya sengaja berbohong,
karena tak dapat membongkar rahasianya, maka buru-buru
serunya: "Enci, kau sedang berbohong, aku tahu kau pasti kenal
dengannya, bahkan pernah mempunyai sesuatu hubungan
dengannya" Tiba-tiba mencorong sinar tajam dari balik mata manusia
berkerudung itu, bentaknya keras-keras:
"It khi, kau jangan sembarang berbicara!'
"Cici, maafkanlah aku" tiba-tiba dua titik air mata jatuh membasani pipi Kho it
kki. "karena...."
Perasaan Kho It khi terhadap manusia berkerubung itu boleh
dibilang sudah mendalam bagaikan saudara. kendatipun usianya
masih kecil, namun dia memiliki watak yang keras dan tegas
bagaikan orang dewasa, setiap detik setiap saat dia selalu berusaha untuk
membalas budi kepadanya. Apa yang dia ketahui tadi sebenarnya hanya bermaksud untuk
memahami persoalan yang membuat encinya murung, siapa sangka
726 hal itu justru menimbulkan dampratan dan amarah dari encinya,
sudah barang tentu kejadian ini segera membuat hatinya sedih.
Tampaknya manusia berkerudung itupun menaruh perasaan
yang sangat mendalam terhadap bocah itu, bahkan amat
menyayanginya, setelah mendampratnya, karena dorongan emosi,
dia merasa amat tak enak.
Akhirnya setelah menghela napas sedih, ujarnya dengan lembut:
"It khi, tidak seharusnya enci mendamprat mu, cuma tadi
kebetulan aku sedang teringat akan suatu kejadian lama yang
memedihkan hatiku, sehingga aku tak dapat membendung luapan
emosi." "Enci, semuanya memang kesalahan adik Khi" bisik Kho It khi dengan suara yang
memelas, "siapa suruh aku mengucapkan kata-kata yang menyentuh perasaaan
sedihmu" laibn kali, aku pasti tak akan banyak bertanya lagi....'
Air mata kembali mengembang dibalik mata si nona berkerudung
yang jeli, lalu katanya sedih:
"Adik Khi, aku tahu perubahan sikapku tadi telah menimbulkan kecurigaan dalam
hatimu, aaaai! Terus terang cici beritahu
kepadamu, aku memang mempunyai suatu rahasia yang
menyedihkan hatiku."
"Kebetulan sekali salah seorang tokoh yang tersangkut dalam peristiwa ini
berwajah mirip dengan Leng hun koay seng Ku See
hong ini, sesungguhnya dia adalah satu-satunya kekasih dalam
hatiku, tidak.... seharusnya dia adalah suamiku, maka ketika aku berjumpa dengan
Leng hun Koay seng Ku See hong, tanpa terasa
aku jadi teringat kembali akan dirinya..."
Tiba-tiba Kho it khi bertanya:
"Cici, sekarang dia berada dimana?" Mengapa kau tidag pergi mencarinya .....?"
727 Manusia berkerudung itu tak sanggup mengendalikan kesedihan
yang mencekam perasaannya, suatu baris air mata jatuh bercucuran dengan
derasnya, lama, lama kemudian dia baru berkata:
' Adik Khi, aku tahu dia berada dimana, tapi aku tak punya muka untuk bersua
lagi dengannya karena sukmaku telah ternoda, aku
sudah bukan aku yang dulu, bukan aku yang dia bayangkan.
'Adik khi, cici harap kau jangan bertanya lebih jauh, kendati pun saat ini aku
telah berubah menjadi seorang yang luar biasa, tapi kepedihan hatiku dimasa
lampau masih tetap membuatku tak
sanggup menahan diri"
Kho it khi adalah seorang bocah yang pintar, setelah mendengar perkataan itu
kemudian menyaksikan pula sikap maupun gerak
geriknya pada malam ini, dalam hati kecilnya dia telah dapat
menduga siapa gerangan kekasih encinya dulu.
Namun dia merasa dibalik kejadian ini masih terdapat banyak
masalah yang mencurigakan, maka pikirannya segera tenggelam
kedalam suatu pemikiran yang rumit, seperti terombang ambing
dalam gelombang samudra yang luas, membuatnya melamun dan
melamun.. Tiba-tiba manusia berkerudung itu berbicara memecahkan
keheningan yang mencekam:
"Adik Khi, cepat ambil peti obat itu, sekalian ambillah semangkuk air bersih"
Kho It khi tersentak bangun dari lamunannya sambil mengiakan,
dengan cepat dia lari masuk ke ruang dalam.
Srepasang mata matnusia berkeruduqng yang jeli itru kembali
dialihkan ke wajah Ku See hong, kemudian setelah menghela napas sedih, gumamnya
dengan suara yang amat lirih:
"Hou kut jian hum im kang sudah memasuki tahap penyiksaan yang keempat, bila aku
tidak segera mencegah kambuhnya racun
tersebut, sekalipun Hou To lahir kembali, belum tentu penyakit tersebut dapat
disembuhkan olehnya. 728 "Aaaai, walaupun dalam kitab tercatat jelas bagaimana caranya mengobati ilmu
pukulan Hou kut jian hun im kang, namun dapatkah kusembuhkan dirinya masih
merupakan sebuah tanda tanya, moga-moga Thian melindungi kami sehingga aku
berhasil menyembuhkan luka beracunnya itu."
Suara gumamannya itu lirih seperti suara nyanuk, mungkin hanya dia seorang yang
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dapat mendengar jelas suara gumamannya itu"
Selesai bergumam, tanpa memperdulikan perbedaan antara lelaki
dan perempuan lagi, dia segera turun tangan membuka kancing
baju Ku See hong hingga tampak dada sang pemuda yang bidang.
Sementara itu Kh it khi telah muncul kembali dalam kamar sambil membawa sebuah
peti obat kecil berwarna putih serta secawan air putih, namun ketika dilihatnya
nona itu turun tangan sendiri
melepaskan pakaian yang dikenakan Ku See hong, bocah itu segera tertegun dan
berdiri termangu-mangu seperti orang bodoh.
Menurut adat istiadat yang berlaku pada jaman itu, bila ada
seorang gadis berada bersama-sama dengan seorang pria di tengah malam, maka
kejadian ini akan menjadi perguncingan orang
banyak, apalagi melepaskan pakaian yang dikenakan kaum lelaki, kendatipun ada
hubungan famili juga merupakan pantangan besar.
Tantu saja kecuali kalau lelaki itu adalah suami sendiri atau
kekasih hatinya. Mendadak manusia berkerudung itu berpaling seraya berkata:
"Adik Khi, sekarang aku hendak turun tangan untuk mengobati luka akibat pukulan
Hou kut jian hun im kang yang bersarang di tubuhnya, berdirilah diluar sebagai
pelindung, entah siapapun
orangnya, jangan perkenan-kan masuk kemari."
Kho it khi memang amat menuruti perkataan encinya, dia segera
manggut-manggut sesudah mendengar perkataan itu, kotak obat
dan air bersih diletakkan diatas meja, kemudian ia bertindak keluar dari dalam
ruangan. 729 Hanya sekali berkelebat, tahu-tahu bayangan tubuhnya sudah
lenyap dari pandangan mata.
Ilmu meringankan tubuh yang sedemikian lihaynya ternyata
dilakukan seorang bocah yang baru berusia delapan tahun,
perinstiwa ini benar-benar merupakan suatu kejadian yang luar
biasa. Menanti bocah itu sudah keluar, manusia berkerudung itu baru
menghela napas sedih, kembali gumamnya lirih:
"Demi keselamatan jiwanya, aku tak usah menggubris segala
pantangan serta pergun-cingan orang lagi..."
Berbicara sampai disitu, telapak tangannya yang putih bersih
segera ditempelkan diatas jalan darah Khi hay hiat di tubuh Ku See hong,
segulung aliran hawa panas segera menyusup masuk lewat
jalan darah tersebut dan pelan-pelan menyebar ke empat penjuru badan.
Selang berapa saat kemudian, kembali ia menghela napas sedih,
gumamnya lagi dengan gemas:
"Ceng Lan hiang, kaucu dari Ban shia kau itu sungguh berhati keji, bukan saja ia
telah menyerang dengan ilmu Hou kut jian hun im kang yang jahat, bahkan melukai
pada tiga buah jalan darah
penting dalam urat nadinya, bila kujumpai lagi perempuan jalang tersebut, tak
akan kubiarkan dia pergi dengan begitu saja.
"Aaaai...! Coba kalau aku tidak mempunyai Thian hong im-yang sincu yang
berkasiat hebat, niscaya pukulan Im kang tersebut tak akan berhasil
dipunahkan ...." Kendatipan sedang bergumam, namun hawa murninya masih
tetap dikerahkan keluar dan menembusi jalan darah Khi hay hiat ditubuh Ku See
hong menyebar ke seluruh badan.
Tangan kirinya pun tidak menganggur, dari dalam sakunya dia
mengeluarkan sejilid kitab, tapi oleh karena dibungkus dengan kain berwarna
putih maka sukar diketahui apa nama kitab tersebut.
730 Ia letakkan kitab tersebut dihadapannya, sementara tangannya
dengan cepat membalik hingga pada beberapa halaman terakhir,
kemudian dibacanya dengan lirih:
" .. Hoa kut jian hun im kang merupakan pukulan hawa dingin terjahat didunia
ini. pukulan ini bersifat suatu penyiksaan yang keji dan terkutuk, barang siapa
terhajar serangan ini, lebih banyak menemui ajalnya daripada hidup .. bila
korban pukulan hawa jahat ini sanggup bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat,
sementara panca indranya masih tetap berfungsi seperti biasa,
berarti orang ini memiliki daya kemampuan untuk hidup yang lain daripada yang
lain, tujuh hari kemudian bila cepat ditolong berarti dia akan sehat kembali
seperti sediakala..."
"Seandainya orang yang terkena pukulan Hou kut jian hun im kang tertotok pula
nadi pentingnya seperti Tok meh keng, Yang
kwan hiat, Jin meh keng, Jiu ciau hiat, Im wi meh keng, Jit gwat hiat, maka
setelah mengalami penyiksaan tahap kedua akan segera tewas, sebab aliran
darahnya akan terbalik dan membeku akibat
tiga nadi pentingnya yang tersumbat hingga aliran tak bisa mengalir dengan
lancar, darah itu akan membeku dan mengeras, sebagai
akibatnya darah akan mengering dan berakibat kematian yang
sangat mengerikan" Ketika membaca sampai disini manusia berkerudung itu menjerit
kaget, gumamnya: "Aneh, bukankah dia masih bisa bertahan sampai penyiksaan tahap ke empat" Bahkan
ke tiga buah nadi pentingnya juga telah tertotok, mengapa hingga kini dia masih
hidup" Jangan-jangan
catatan dalam kitab ini salah menulis'.
Bergumam sampai disitu, dia lantas melihat kembali kitabnya
hingga pada halaman terakhir, bacanya lebih jauh:
' .... Bila si penderita pukulan Hou kut jian hun im kang dan
tertotok pula ke tiga nadi pentingnya masih bisa bertahan terus selewatnya
penyiksaan tahap ke tiga, boleh dibilang orang ini
memiliki kemampuan yang luar biasa, dalam organ tubuhnya sudah 731
pasti terdapat semacam kekuatan yang menyebabkan hawa Im dan
hawa Yang saling tarik menarik dalam aliran darahnya dan
berkemampuan merubah keadaan menurut situasi, hingga meski
nadinya tertotok, hawa darahnya tak bisa disalurkan, namun setiap organ badan
lainnya memiliki daya kemampuan untuk saling
berganti hawa darah untuk kelangsungan hidup.
Sejak dahulu kala, di dunia ini memang terdapat beberapa orang yang memiliki
kemampuan serta daya tahan seperti apa yang
diterangkan diatas, sudah dapat dipastikan orang itu pasti pernah mempelajari
ilmu Kan kun mi siu kang khi yang tercantum dalam
kitab ini serta menelan sejenis obat mestika yang amat langka di dunia ini.
"Manusia semacam ini andaikata bisa bebas dari pengaruh Hou kut jian hun im kang
menurut cara penyembuhan yang tercantum
berikut ini, tenaga dalamnya sudah pasti akan memperoleh
kemajuan yang amat pesat. Sebab setiap kali tersiksa oleh Hou kut Jian hun im
kang, hawa darah yang tersimpan dalam tulang
sumsumnya akan mendesak ke dalam jalan darah Khi hay hiat,
begitu jalan nadi pentingnya bebas dari totokan, sudah passi hawa darah yang
berkekuatan luar biasa itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya, secara otomatis
tenaga dalamnya akan bertambah,
akhirnya besar sekali manfaat yang dapat dipetik dari sini.
"Tapi bila orang semacam ini harus menderita sampai penyiksaan tahap ketujuh,
oleh karena hawa darah yang berkumpul dalam
aliran darah Khi hay hiatnya terlampau kuat, akibatnya jalan darah Khi hay hiat
tersebut akan pecah dan menyebabkan kematian yang mengerikan.
Oleh sebab itu, sebelum penyiksaan tahap ke empat, orang
semacam ini harus diusahakan penyembuhannya, Ingat! Ingat!'
Membaca sampai disitu, manusia berkerudung itu benar-benar
merasa girang setengah mati, rasa gembiranya sekarang sungguh
tak terlukiskan dengan kata-kata, tapi dari sorot matanya dan
tubuhnya yang gemetar keras bisa diketahui sampai dimanakah
meluapnya rasa girang orang ini.
732 Dengan cepat manusia berkerudung itu duduk bersila disisi tubuh Ku See hong,
hawa murninya, segera dihimpun menjadi satu,
dengan mengandalkan tenaga dalamnya yang sempurna, tak selang
berapa saat kemudian pikirannya sudah berhasil dihimpun menjadi satu.
Ilmu silat yang dimiliki manusia berkerudung itu memang lihay
sekali, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum diatas
kitab pusaka miliknya, dia mulai mengerahkan tenaganya melakukan penyembuhan.
Terdengar dia membaca dengan lirih:
" .. Untuk mengobati luka akibat hawa im kang, pertama-tama harus
menggunakan hawa murni yang dimilikinya untuk membimbing hawa darah dalam tubuh sang penderita berputar dua
belas kali mengelilinrgi badan, sebabt hawa murni yanqg ada
ditubuhnyra perlu dibangkitkan, sehingga bila dilakukan penepukan yang tepat
pada delapan nadi pentingnya nanti, semuanya bisa
berjalan dengan lancar. Perlu di ngat, bila pemukulan agak meleset dari sasarannya bisa jadi hawa murni
yang terkumpul malah akan menyebar ke arah lain yang akibatnya sukar
dikendalikan lagi dan menyebabkan
penyumbatan-penyumbatan yang tak di nginkan.
"Cara menghimpun hawa murni ini harus dilakukan sedikit demi sedikit hingga
akhirnya terhimpun menjadi satu, jangan dibiarkan bocor keluar, kemudian dengan
menembusi nadi Wi keng meh
langsung menembusi jalan darah Jit gwat hiat, bila hawa murni
telah menyebar ke seluruh anggota badan, barulah dicoba
menembusi tiga nadi penting yang tertotok.
Begitulah, sambil membaca cara penyembuhan yang tercantum
didalam kitab pusakanya, manusia berkerudung itu mulai menyalurkan hawa murninya dan mencoba mengobati luka dalam
tubuh Ku See hong dengan cara yang diterangkan, tak selang
setengah jam kemudian dia telah berhasil mendesak racun hawa
dingin yang mengeram dalam tubuh Ku See hong hingga berkumpul
733 menjadi satu di jalan darah Yang kwan hiat, Im ciau hoat serta Jit gwat hiat.
Diatas ke tiga buah jalan darah di tubuh Ku See hong tersebut, dengan cepat
timbul suatu pembengkakan sebesar cawan yang
berwarna merah semu kehitam-hitaman.
Manusia berkerudung itu tak berani berayal, dengan cepat
tangan kirinya merogoh kedalam sakunya dan mengeluar kan
sebuah kotak persegi yang terbuat dari kemala, begitu kotak
tersebut terbuka, seluruh ruangan segera dilapisi oleh segulung cahaya pelangi
yang amat menyilaukan mata, cahaya itu seperti
asap tipis yang membumbung dan menyebar kemana-mana,
sungguh indah an menawan hati...
Ketika manusia berkerudung itu mengeluarkan benda yang
berada dalan kotak, ternyata isinya adalah sebutir mutiara sebesar buah
kelengkeng. Cahaya yang terpancar keluar dari mutiara itu sangat
menyilaukan mata, dari tubuh mutiara itupun memancar gulungan
asap berwarna warni, ada kalanya berwarna merah, ada kalanya
hijau, putih, biru, kuning dan berubah-ubah terus, indah menawan tapi menusuk
pandangan mata. oooo0dw0oooo BAB 34 HAWA KABUT yang berwarna warni itu berubah tiada hentinya
dan pelan-pelan membumbung ke angkasa setinggi tiga depa lebih, ketika terhembus
angin malam segera menyabar ke empat penjuru
dan lenyap tak berbekas. Tapi dengan cepat kabut tipis lain muncul lagi dari balik tubuh mutiara itu,
seakan-akan kabut tipis itu dapat muncul tiada
habisnya, dari sini dapat disimpulkan kalau mutiara itu benar-benar merupakan
sebuah mutiara mestika. 734 Ternyata mutiara sebesar buah kelengkeng ini tak lain adalah
mutiara Thian hong im yang sincu yang merupakan benda mestika
dari dunia persilatan....
Kasiat dari mutiara tersebut sama seperti kabut warna warni
yang muncul dari mutiara itu, yakni memiliki kegunaan yang beribu-ribu
macam banyaknya, hanya manusia masih belum mengetahuinya. Mutiara Thian hong im yang sincu tersebut boleh dibilang
mencakup berbagai kegunaan yang amat banyak, semenjak dahulu
kala, entah sudah betapa ribu umat persilatan yang tewas akibat memperebutkan
mutiara mestika itu. . Thian hong im yang sin cu telah mempunyai sejarah selama
seribu tahun, tapi sudah semenjak banyak tahun tak pernah muncul lagi dalam
dunia persilatan, sungguh tak di sangka benda mana bisa ter jatuh ke tangan
manusia berkerudung, kejadian mana benar-benar merupakan suatu kejadian yang
sukar diduga. Ternyata berita tentang diperolehnya mutiara Thian hong im
yang sin cu oleh manusia berkerudung yang tersiar dalam dunia
persilatan dewasa ini, sama sekali tidak di tanggapi orang secara serius, karena
sebagian besar umat persilatan hanya setengah
percaya setengah tidak atas kejadian tersebut.
Ketika kawanan jago persilatan dari seluruh kolong langit
berkumpul di kota Heng yang, tujuan yang terutama adalah untuk melenyapkan
manusia berkerudung ini, sebab kelihayan ilmu silat yang dimililikinya serta ke
empat orang pembantu setianya yang merupakan empat gembong iblis lihay dari Tang
hay itu merupakan suatu ancaman secara langung bagi keselamatan dan keutuhan
dunia persilatan dewasa ini.
Itulah sebabnya tatkala orang mendengar berita tersebut, baik
dari golongan putih maupun hitam berbondong-bondong datang
kesitu, selain melenyapkan tokoh persilatan tersebut merupakan tujuannya yang
terutama, tujuan lainnya adalah ingin mereka
735 ketahui apa benar mutiara Thian hong im yang sincu berada
ditangannya. Pelan-pelan manusia berkerudung itu menggenggam mutiara
Thian hong Im yang sincunya ke tangan, lalu dari balik sorot
matanya memancar keluar sinar tajam yang menggidikkan hati,
seluruh perhatiannya di tujukan ke atas jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang
wi keng meh ditubuh Ku See hong...
Mendadak ... Ditengah keheningan yang mencekam seluruh ruangan, tahu-
tahu berkumandang suara gemuruh yang amat rendah dan berat..
Pada saat inilah mutiara Thian hong im yang sin cu yang berada ditangan kanan
manusia berkerudung itu pelan-pelan bergerak
diudara, bagaikan rembulan di angkasa yang memancar cahaya
terang, seluruh ruangan mendadak terang benderang bermandikan
cahaya. Suara gemuruh rendah yang menggelegar tadi tak lain adalah
suara yang ditimbulkan dari pergeseran mutiara Thian hong im yang sin cu
tersebut... Manusia berkerudung itu dapat menggunakan tenaga dalamnya
untuk mengendalikan mutiara Thian hong im yang sincu dan
bergeser di udara dengan sekehendak sendiri, kelihayan tenaga
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dalamnya tersebut betul-betul luar biasa sekali dan tak ada berapa orang yang
mampu menghadapinya. Padahal kalau didengar dari nada pembicaraannya, dia seperti
seorang gadis yang baru berusia dua puluh tahunan, seorang gadis muda dapat
memiliki tenaga dalam begitu sempurna, pada
hakekatnya kejadian mana benar-benar membuat orang tidak habis mengerti.
Tatkala mutiara Thian hong im yang sin cu tersebut bergeser,
mencapai di atas jalan darah Jit gwat hiat pada Yang wi keng meh di tubuh Ku See
hong, mendadak saja benda mestika tersebut
berhenti bergerak. 736 Pada saat inilah telapak tangan si manusia berkerudung yang
putih bersih dan halus itu nampak gemetar keras, tak bisa disangkal lagi dia
sedang memperbesar tenaga dalam yang disalurkan keluar dari tubuhnya untuk
menolong jiwa pemuda itu.
Tapi perasaannya saat itu sangat berat dan tegang, sebab bila
hawa murninya sampai tersendat-sendat ditengah jalan, bisa jadi nyawa Ku See
hong justru akan lenyap di tangannya.
Lebih kurang seperminum teh kemudian, mutiara Thian hong im
yang sin cu itu baru pelan-pelan bergerak turun ke atas jalan darah Jit gwat
hiat ditubuh Ku See hong.
Sewaktu mutiara mestika itu mencapai setengah inci diatas tubuh Ku See hong,
mendadak mutiara Thian hong im yang sincu itu
kembali berhenti bergerak.
Mendadak... Mutiara Thian hong im yang sincu itu berputar kencang ditengah udara, dalam
perputaran tersebut terdengar suara pekikan nyaring yang memekikkan telinga,
suaranya makin lama bertambah cepat
bagaikan suara seruling, bahkan membawa suasana miste-rius yang tak terlukiskan.
Disaat mutiara tersebut berputar kencang, diantara kabut tipis warna warni yang
menyebar ke empat penjuru, mendadak muncul
sgulung uap berwarna hitam.
Seketika itu juga udara dalam ruangan terendus bau darah yang
amis sekali, bau itu mula-mula masih samar, tapi kian lama kian bertambah hitam
tebal, sedangkan asap tipis berwarna hitam itupun dari tipis lama kelamaan
berubah menjadi tebal. Ketika berpaling kembali ke arah jalan darah Jit gwat hiat pada nadi Yang wi
keng meh ditubuh Ku See hong, maka tampaklah
warna hitam sebesar mangkuk yang menyembul ditubuhnya makin
lama semakin mengecil sebelum akhirnya menyusut dan lenyap.
737 Kemudian setelah lewat sekian lama kemudian, otot-otot yang
semula menonjol ke luar dan gumpalan besar yang menghitam
makin mengempis dan pulih seperti sedia kala..
Dalam pada itu, mutiara mestika Thian hong im yang cu, telah
berhenti berputar, kemudian pelan-pelan berputar ke atas jalan darah Yang kwan
hiat pada urat nadi Tok yong keng di tubuh Ku
See hong, seperti juga keadaan semula dengan suatu kekuatan
yang luar biasa mutiara itu menghisap keluar sari racun yang
membeku dibadan, akhirnya benda itu baru bergeser ke jalan darah Im ciau hiat
pada nadi Jin meh keng. Jalan darah Im ciau hiat terletak diatas jalan darah Khi hay hiat, bila jalan
darah tersebut sudah punah, maka hawa darah dalam
tubuh Ku See hong akan pulih kembali seperti sedia kala, peredaran darahnya pun
akan menjadi normal kembali.
Lewat seperempat jam kemudian, akhirnya jalan darah Im ciau
hiat berhasil juga dibebaskan.
Waktu itu, manusia berkerudung tersebut sudah kelelahan
sampai napasnya tersengkal-sengkal dan peluh membasahi seluruh tubuhnya, dia
menarik napas panjang, tanpa beristirahat tangan kirinya merogoh ke dalam kotak
obat dan mengeluarkan tiba buah botol kecil.
Dari ketiga botol tadi dia menuang sedikit bubuk obat berwarna merah, putih dan
kuning kedalam secawan air bersih yang telah
dipersiapkan, kemudian mutiara Thian hong im yang sincu tadi
dicelupkan ke dalam cawan itu.
Bergulung-gulung asap tipis mengepul keluar dari dalam cawan,
air bersih yang berada dalam cawan segera berubah menjadi
merah. "Pluuuk, pluuuuk, pluuuk...!" suatu gemerutuk berbunyi nyaring tiada hentinya,
bagaikan air yang sedang mendidih saja, air tersebut bergelembung tiada
hentinya. 738 Lewat berapa saat kemudian, manusia berkerudung itu baru
menjepit keluar mutiara Thian hong im yang sincu tadi dari dalam cawan, seperti
pula sedia kala mutiara tersebut memancarkan
kembali panca warna yang menyilaukan mata.
Dengan sangat berhati-hati, dia menaruhkan mutiara mestika itu ke daleam kotak
kemala, dan dimasukkan ke dalam saku.
Kemudian dia mengambil cairan yang memerah yang berada
dalam cawan, setelah diteguk sedikit, buru-buru dijejalkan ke mulut Ku See hong,
dengan tangan kiri mementang mulutnya, cairan
merah dalam cawan segera dilolohkan ke dalam mulutnya.
Sementara itu Ku See hong masih tetap terpejam mata, namun
paras mukanya sudah tak nampak mengerikan seperti tadi lagi,
diantara warna pucat kini muncul setitik cahaya merah, napasnya amat teratur,
persis seperti orang yang sedang tertidur nyenyak.
Manusia berkerudung itu menghembuskan napas lega, serunya
kemudian lirih: 'Adik Khi, masuklah!"
Baru selesai berkata, segulung angin berhembus lewat, bagaikan sukma gentayangan
Kho It Khi sudah menerjang masuk ke dalam
ruangan. Ketika ia menyaksikan seluruh badan manusia berkerudung itu
basah kuyup oleh air keringat, buru-buru bisiknya:
"Enci, coba lihat, kau sudah kehabisan tenaga seperti ini, cept pergi
beristirahat, biar aku yang merawat engkoh Se hong!"
Manusia berkerudung itu segera memperdengarkan suara helaan
napas yang sangat aneh dan membingungkan, kemudian baru
berkata: "Adik Khi, setengah jam lagi dia sudah akan sadar dari
pingsannya, bila ia telah sadar nanti, serahkan pedang antik ini kepadanya dan
suruh dia cepat-cepat pergi"
739 "Cici, apakah kau tidak bersedia menjumpai nya' seru Kho It khi dengan perasaan
terkejut bercampur keheranan.
Terbentik sinar lembut dibalik sorot mata si manusia berkerudung yang murung, di
tatapnya wajah Kho it khi yang kecil dan lembut itu dengan penuh kasih sayang,
kemudian setelah menghela napas
sedih, kata nya: 'Adik Khi, aku tak ingin bertemu dengannya"
'Mengapa?" tanya Kho it khi tidak habis mengerti, "kau adalah tuan penolong, dia
sudab seharusnya berterima kasih kepadamu"
"Adik Khi, sebelum ia sadar kembali, aku harus segera pergi meninggalkan tempat
ini. Jika ia telah sadar nanti, serahkan pedang ini kepadanya dan suruh dia
cepat meninggalkan tempat ini,
pesanlah kepadanya bagaimanapun juga ia tak boleh datang ke sini lagi, bila
berani membangkang maka jiwanya bisa terancam bahaya"
Sebetulnya beberapa patah kata-kata itu diutarakan dengan amat terpaksa, karena
ucapan itu sangat bertentangan dengan suara hati sendiri.
Mengapa dia melarang pemuda itu datang lagi kesitu" Apakah
kuatir dia berhasil mengetahui rahasianya!"
"Yaa benar, andaikata ia berhasil mengetahuinya mati-matian, maka hati kecilnya
akan merasa lebih menderita dan tersiksa, itulah sebabnya mau tak mau dia harus
mengucapkan kata-kata sekasar
itu untuk menampik kedatangan Ku See hong, agar dia menaruh
kesan jelek terhadap dirinya.
Tapi, dia mana bisa menyangka kalau Ku See hong adalah
seorang lelaki yang pandai membedakan mana jasa dan mana
dendam, bila seseorang pernah melepaskan budu kepadanya,
sampai matipun dia akan berusaha untuk membalas budi tersebut, justru kata-kata
tampikannya ini akan membangkitkan kecurigaan dalam hatinya sehingga dia malah
semakin berkeinginan untuk
menyelidiki asal usulnya.
740 Walaupun setelah sadar nanti dan mendengar pesan itu, dia akan berpendapat bahwa
teka-teki itu tak perlu dipikirkan lebih jauh, tapi rasa ingin tahu yang muncul
dalam hatinya pasti akan sulit
dikendalikan olehnya. Sejak dulu hingga sekarang, walaupun perubahan manusia itu
sangat besar, namun keinginan untuk menyingkap teka teki yang
aneh masih tetap berakar dalam hati setiap orang.
Itulah sebabnya tiada teka teki yang bersifat kekal di dunia ini, pada suatu
saat rahasia tersebut pasti akan terbongkar, masalahnya hanya tinggal soal waktu
saja. Kho It khi memutar otaknya sebentar, mendadak ia bertanya:
"Seandainya dia sudah sadar dan membangkang perkataanmu
dengan memaksa diriku untuk menjawab keadaan yang sebenarnya,
apa yang harus kulakukan?"
'Usahakan bersikap dingin dan sinis untuk memaksanya pergi dari sini"
"Kalau dia menggunakan kekerasan, Apakah aku benar-benar
harus turun tangan untuk membunuhnya!'
Tiba-tiba manusia berkerudung itu tertawa cekikikan.
"Adik Khi, mengapa sih kau begini tidak menurut" Aaaai...
dikemudian hari kau bakal tahu sendiri alasan yang sebenarnya, kini lakukan saja
seperti apa yang kuperintahakn"
Meskipun usia Kho It khi masih muda, namun dia cerdik dan
pandai menganalisa perkataan orang, kecerdasannya sama sekali
tidak kalah dengan kecerdasan orang dewasa.
Sekarang, dalam hati kecilnya sudah dapat menduga kalau
antara dia dengan Ku See hong tentu terikat dalam suatu hubungan yang luar
biasa, mungkin saja dimasa lalu antara mereka berdua terjadi kesalah pahaman
yang berakibat saling bermusuhan, tapi kemudian kedua belah pihak sama-sama
menyesali perbuatannya. 741 Tapi oleh karena watak masing-masing keras kepala, membuat
kedua orang itu tak ada yang bersedia minta maaf lebih dulu atas kesalahan paham
dimasa lalu. Padahal darimana ia tahu kalau kejadian yang sesungguhnya
bukan demikian, bahkan diapun tidak pernah menyangka kalau
hubungan mereka yang sesungguhnya jauh melebihi kesemuanya
itu" Kembali Kho It khi berkata:
"'Enci, maksudmu sekarang, persoalan tersebut pada akhirnya toh akan diketahui
juga olehnya, bila kau memberitahukan hal ini kepadanya, hatimu akan merasa
pedih dan menderita, tapi kau
harus tahu, jika persoalan ini dibiarkan berlarut lebih lama, maka selama waktu-
waktu tersebut hatimu bisa semakin sengsara. jauh lebih menderita dan sengsara
daripada kau sampaikan kepadanya
sekarang juga, oleh karena itu aku pikir lebih baik persoalan ini diselesaikan
secepatnya saja" Mendengar perkataan itu, mau tak mau si manusia berkerudung
itu harus memuji juga akan kehebatan berpikir bocah itu, tapi
persoalan yang dihadapi sekarang begitu pelik, begitu sulit untuk di utarakan
secara terus terang. Sekarang dia bukannya kuatir dia tak akan memaafkan dirinya,
tapi justru perasaan rendah diri yang muncul dalam hatinya inilah yang membuat
dia sulit unturk bertemu dengannya.
Butiran air mata jatuh bercucuran membasahi wajah manusia
berkerudung itu, berbagai ingatan berkecamuk di dalam benaknya, bagaikan ombak
di tengah samudra yang menggulung tiada
hentinya. Mendadak terkilas sinar mata yang teguh dan mantap dari balik
kain kerudung tersebut, dengan suara agak gemetar katanya:
"Adik Khi, kau harus melaksanakan seperti apa yang kukatakan tadi, jangan
katakan kalau aku yang menolongnya, setelah kau
mengusirnya pergi dari sini, besok segera berangkatlah kau ke
742 lembah Cui yu kok, Aku percaya dengan kecerdasanmu, kau pasti
dapat membangkitkan hawa amarahnya, Kita sebagai orang Hiat mo bun sudah
seharusnya menuruti perkataan Buncu, bila berani
melanggar perintah maka dia harus menerima hukuman yang
setimpal, walau-pun aku amat menyayangi dirimu, tapi peraturan perguruan tak
bisa dirubah-rubah, mengerti kah kau?"
Dari balik sorot mata manusia berkerudung sekarang terpancar
keluar sinar tajam yang menggidikkan hati, sorot mata tersebut jauh berbeda
dengan sinar mata yang penuh kelembuatan tadi.
Menyaksikan sinar matanya itu, dengan sedih Kho It khi berkata:
"Enci, adik khi pasti akan menuruti perintahmu, aku hanya tak ingin menyaksikan
kau menyimpan luka didalam hatimu, maka aku
berharap enci suka berpikir tiga kali sebelum bertindak, tariklah kembali
perintahmu itu" "Kehidupanku di dunia ini sudah ditakdirkan hidup menyendiri"
ucap manusia berkerudung itu lagi tegas, "Kau tak usah banyak berbicara lagi,
anggap saja dia sebagai musuh besarku. Nah, aku akan pergi dulu. Baik-baiklah
menjaga diri" Selesai berkata, manusia berkerudung itu melejit ke tengah
udara dan melayang keluar dari ruangan tersebut.
Memandang bayangan punggungnya yang menjauh, tanpa terasa
titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya.
Setelah menghela napas sedih, gumamnya:
"Sudah pasti antara enci dengan Ku See hong mempunyai suatu hubungan yang luar
biasa, aaai ....! Aku Kho It khi sudah banyak berhutang budi kepada cici, tapi
ia tidak memperkenankan kepadaku untuk turut merasakan kemurungannya"
Diambilnya sebuah bangku lalu duduk di sisi pembaringan Ku See hong, menatap
wajah tampan Ku See hong yang lambat laun makin
memerah, dalam benaknya berkecamuk pelbagai pikiran, dia
berusaha untuk mencari tahu hubungan apakah yang sebenarnya
terjalin antara encinya dengan Ku See hong.
743 Waktu itu kentongan ke empat sudan menjelang tiba, bintang
bertaburan di angkasa, suasana amat hening.
Gedung rumah yang besar ibaratnya sebuah kuburan, terasa
begitu sunyi, sepi, dan mengerikan.
Dalam suasana yang hening inilah pelan-pelan Ku See hong
sadar kembali, namun sepasang matanya masih terpejam rapat-
rapat, pelbagai ingatan melintas cepat didalam benaknya, dia
seolah-olah sedang mengenang kembali kejadian lampau yang telah dialaminya.
Mendadak ia merasakan tubuhnya sama sekali tidak terasa sakit, semangatnya
terasa segar dan tidak mirip orang yang mengidap
penyakit parah. Semula dia mengira dirinya sudah tidak berada di alam dunia
lagi, sebab dia tahu kalau tiada harapan untuk hidup lagi, konon hanya dialam
baka orang tak akan merasakan kesakitan...
Tapi lambat laun dia merasa dugaannya itu tidak benar, sebab
dia masih bernafas dengan begitu leluasa, dadanya masih penuh
dengan hawa segar, penuh dengan semangat hidup, keadaan
seperti ini tidak mirip dengan keadaan orang yang sudah mati.
Benarkah dia masih hidup" Benarkah dia masih hidup"
Dia berusaha mencari jawaban yang benar tapi ia tak berani
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membayangkan, tanpa terasa ia mencoba untuk menyalurkan hawa
murninya yang berada dalam tubuhnya, ternyata segala sesuatu nya dapat berjalan
dengan lancar dan leluasa.
Tak bisa disangkal lagi dia masih hidup di dunia ini, tapi siapakah yang
memberikan semangat hidup lagi baginya"
Secara lamat-lamat dia teringat kembali disaat dia mendekati
penyiksaan Hou kut jian hun im kang tahap ke empat, lamat-lamat dia mendengar
Kanglam sianghou mendengus tertahan, kemudian
ia seperti kehilangan kesadarannya...
744 Tanpa terasa dia menghela napas sedih dan membuka matanya
pelan-pelan, pemandangan pertama yang tertangkap oleh sorot
matanya adalah cahaya lampu serta beberapa lukisan yang
tergantung diatas dinding ruangan...
Mendadak terdengar suara teguran seorang bocah lelaki yang
nyaring berkumandang dari sisi tubuhnya:
"Kau telah sadar ?"
Berbaring diatas pembaringan empuk, cepat-cepat Ku See hong
membalikkan tubuhnya, dalam sekilas pandangan saja dia telah
melihat Kho It khi yang sedang duduk di tepi pembaringan, di
tangannya memegang pedang Ang soat kiam miliknya, sedangkan
sorot matanya yang jeli sedang menatap ke arahnya tanpa
berkedip. Ku See hong segera menegur:
"Sebenarnya disini alam manusia atau alam baka?"
' Alam manusia!" jawab Kho It khi ketus.
Tergetar juga perasaan Ku See hong sesudah menyaksikan wajah
serta nada pembicaraan orang yang dingin dan kaku, tapi cepat-
cepat dia bertanya lagi: "Kalau begitu, dimanakah sekarang aku berada"'
' Dalam neraka!" jawaban Kho It khi tetap tak berperasaan.
Sekilas amarah segera menghiasi wajah Ku See hong, teriaknya
lagi keras-keras: ' Dimanakah sekarang aku berada"'
"Dalam neraka!".
Jawaban dari Kho It khi masih tetap seperti sedia kala, tubuhnya belum juga
bergerak, akan tetapi sepasang biji matanya menatap wajah Ku See hong tanpa
berkedip. 745 Bergidik juga hati Ku See hong setelah ditatap macam begini,
tegurnya lagi cepat: ' Kau ini manusia atau setan?"
"Manusia!" Kho It khi memang seorang bocah yang berbakat lagi cerdas, ternyata
dia bisa menunjukkan sikap maupun paras muka
yang sama sekali tak berubah seperti sedia kala.
Dihadapi oleh sikap gerak gerik serta pembicaraan yang begitu
aneh, Ku See hong sungguh dibuat kaget bercampur tercengang,
sepasang matanya yang mengawasi wajah Kh oIt khi sampai
terbelalak lebar-lebar tanpa berkedip.
"Ini dia pedangmu, cepat ambil pedang ini dan keluar!" perintah Kho It khi lagi
dingin. "Keluar" Keluar kemana?" Ku See hong tidak habis mengerti.
Walaupun usia Kho It khi masih muda, namun sikap maupun
tindak tanduknya tak berbeda jauh dengan raja akhirat kecil.
Mendengar pertanyaan tersebut, dia lantas mendengus dingin,
serunya makin ketus: "Keluar dan tinggalkan tempat ini!"
"Tinggalkan tempat ini... tinggalkan tempat ini..." gumam Ku See hong lirih.
Mendadak ia mendongakkan kepalanya dan tertawa terbahak-
bahak, suaranya sangat keras bagaikan gunung karang yang
berguguran, membuat seluruh ruangan bergetar sangat keras.
Terkesiap juga hati Kho It khi mendengar suara tertawa tersebut, segera
pikirnya: "Tenaga dalam yang dimilikinya begitu sempurna, mengapa ia bisa terhajar ilmu
pukulan Hou kut jian jun im kang dari Ban sia kaucu dengan begitu mudah..?"
Mendadak Ku See hong menghentikan gelak tertawanya, lalu
berseru dengan lantang: 746 "Adik cilik, tolong tanya kaukah yang telah menyelamatkan selembar jiwaku?"
"Bukan aku!" jawab Kho it khi singkat.
?dik cilik, cepatlah kau memberitahukan kepadaku, siapa yang
telah menyelamaskan jiwaku?"
Walaupun Kho It khi ingin sekali memberi tahukan kepadanya
bahwa manusia berkerudung warna warni yang telah menyelamatkan jiwanya, akan tetapi dia pun tak berani
membangkang perintah dari encinya, maka kembali sahutnya
dengan ketus: "Tidak tahu!" Kini Ku See hong benar-benar dibuat kebingungan oleh ucapan
Kho It khi yang sangat aneh tersebut, sesudah terkejut dan
termangu beberapa saat, diapun bertanya.
`Kalau begitu kau bukan orang yang menghuni di rumah ini?"
' Kau tak usah banyak bertanya lagi" tukas Kho It khi semakin ketus 'ambil
pedang milikmu dan segera pergi dari sini"
Sejak mengembara didalam dunia persilatan, belum pernah Ku
See hong menjumpai sikap yang begini aneh dari seorang bocah
cilik, sebagai seorang lelaki yang tahu membedakan mana budi dan mana dendam,
tentu saja dia merasa enggan untuk meninggakkan
tempat tersebut dengan begitu saja, sehabis menerima budi
kebaikan orang. Maka sambil berusaha keras menahan rasa kesal dalam hatinya,
dia berkata lagi pelan: "Saudara cilik, harap kau sudi membantu-ku, beritahu kepadaku siapa yang telah
menolongku" Bersedia bukan?"
Kho It khi segera berkerut kening sambil menarik wajahnya dia
berseru amat gusar: 747 "Kau ini bagaimana sih" Mengapa tak bisa menerima perkataan orang" Suruh kau
jangan bertanya dan segera tinggalkan tempat
ini, mengapa kau masih saja ngebacot tiada hentinya?"
Hawa amarah yang berkobar dalam dada Ku See hong benar-
benar dibuat membara oleh ucapan bocah tersebut, ia segera
tertawa dingin: "Heeehhh...heeehhh...heeehhh... sejak mengembara di dalam dunia persilatan belum
pernah kujumpai seorang bocah yang
berusia muda macam kau tapi jumawanya bukan kepalang"
"Hmmm, aku toh suruh kau pergi dari sini, salahkah tindakanku ini?" Kho It khi
telah membentak dengan marah.
Ku See hong jadi tertegun, kemudian pikirnya:
"Benar juga perkataan ini, tempat ini kan rumah tinggalnya, dia memang berhak
untuk menyuruhku pergi dari sini, tapi... apakah aku harus menerima budi
kebaikan orang dengan begitu saja?"
Mendadak terdengar Kho It khi bertanya:
"Hei, orang she Ku, sepanjang hidupmu berapa banyak gadis yang pernah kau
kenal?" Ku See hong benar-benar dibuat beringas oleh pertanyaan
tersebut, mendadak satu ingatan melintas dalam benaknya,
kemudian katanya sambil tertawa:
"Saudara cilik, buat apa kau menanyakan masalah ini?"
"Baik, baik, kau pergi saja dari sini!" akhirnya Kho It khi membentak lagi
dengan wajah sedingin es.
Ku See hong sungguh dibikin kebingungan oleh sikap lawannya,
tapi ia pun merasa amat kesal, kembali ia menegur ketus:
"Andaikata aku hendak tetap berada disini, mau apa kau?"
"Akan kuusir kau dengan kekerasan, tak usah banyak bicara lagi, ambil kembali
pedangmu!" 748 Dia lantas menyodorkan pedang Ang soat kiam tersebut
kehadapan anak muda tersebut, dalam dorongan inilah terasa ada segulung tenaga
tekanan yang beratnya mencapai ribuan kati
menekan diatas dada Ku See hong...
Tak terlukiskan rasa kejut Ku See hong menghadapi kejadian
semacam ini, dia tak menyangka dengan usianya yang masih begitu muda, ternyata
tenaga dalamnya sudah mencapai tingkatan
sedemikian hebatnya, buru-buru dia mengerahkan tenaga dalamnya ke dalam lengan
kiri, lalu dengan entengnya pedang Ang soat kiam tersebut diterima dan
disisipkan dibelakang bahu, lalu sambil turun dari pembaringan katanya dingin:
"Bila kau bersikeras menolak untuk memberitahukan siapa
penolongku, terpaksa aku harus bersikap kurang hormat dengan
menerobos masuk ke dalam ruangan dalam.
Berbicara sampai disitu, dia benar-benar beranjak dan melangkah ke ruang dalam.
Bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu Kho It khi telah
menghadang dihadapan nya sambil membentak:
"Berhenti! Orang she Ku, kau adalah seorang tokoh yang
bernama besar dalam dunia persilatan, mengapa sikapmu tak tahu sopan" Apakah kau
anggap dengan nama besarmu itu lantas kau
boleh bertindak sewenang-wenang... ?"
Merah dadu selembar wajah Ku See hong karena dampratan
tersebut, dia lantas menghela napas sedih.
"Saudara cilik, kau memang seorang bocah yang luar biasa, sebelum aku pergi dari
sini, aku hanya mohon bertanya akan satu hal. Tolong tanya apakah arang yang
menolongku adalah orang yang melarang kau menberi tahukan nama dan julukannya
kepadaku" Atau hal ini atas prasangkamu sendiri?"
Pelan-pelan paras mukah Kho It khi berubah menjadi lembut
kembali, katanya pula: 749 ' Aku pun ingin memohon satu hal kepadamu, harap kau
selanjutnya jangan datang kemari lagi, sebab tempat ini adalah neraka dunia,
orang yang berani datang kemari hanya akan
memperoleh jalan kematian.
"Yaa, memang orang yang menolongmu yang melarang aku
memberitahukan nama dan julukannya kepadamu, oleh karena dia
menyayangi jiwaku maka ia baru menolong mu, tapi kau jangan
salah sangka, bila ingin menyelidiki keadaan disini berarti kau akan menghantar
nyawamu dengan percuma, sebab sampai di alam baka
pun kau tak akan mengetahui siapa penolongmu itu, nah aku hanya bisa berkata
sampit disini saja, pergilah sekarang!'
Ku See hong benar-benar merasa kagum terhadap kecerdikan
bocah ini, kelincahan serta ketajaman lidahnya sukar ditemukan di kolong langit,
apalagi dilihat dari tenaganya sewaktu melemparkan pedang serta ilmu meringankan
tubuhnya sewaktu menghadapi
jalan perginya, boleh dibilang semuanya merupakan kepandaian
seorang jago lihay dalam dunia persilatan.
Siapakah yang telah mengajarkan kepandaian sakti itu
kepadanya" Andaikata ia diberi waktu sepuluh tahun untuk melatih diri,
niscaya kelihayannya tak terlukiskan dengan kata-kata.
"Heran, siapakah yang telah menyelamat kan jiwaku tapi
melarang aku mengetahui nama julukannya?" Demikian pemuda itu berpikir
keheranan, "kalau ditinjau dari perabot dalam ruangan itu serta bau aroma yang
tersiar dalam disekitar sini, sudah jelas kamar ini kamar tinggal seorang
perempuan, tapi siapakah dia" Kenalkah aku dengannya"
Setelah berhenti sejenak, ia berpikir lebih jauh:
"Dalam hidupku, banyak perempuan yang pernah kukenal tapi diantara mereka hanya
Keng Cin sin yang telah mati, Him Ji im yang terperangkap dalam sarang Ban sia
kau serta Im Yan cu yang hangat saja yang bersedia mengorbankan nyawanya untukku"
750 Teringat akan Im Yan cu, Ku See hong lantas bergumam dihati:
"Mungkinkah Im Yan cu mengetahui keadaan yang sebenarnya, baiklah kutanya kan
saja persoalan ini kepadanya nanti, kalau toh orang lain tidak bersidia memberi
tahukan nya, toh aku tak bisa memaksa dengan menggunakan kekerasan..."
Ketika ingatan itu melintas lewat dalam benaknya, akhirnya Ku
See hong menghela napas panjang, katanya kemudian dengan
perasaan apa boleh buat: "Baiklah, sekarang juga aku akan pergi, tapi nama saudara cilik tentunya boleh
kuketahui bukan?" "Namaku seperti juga nama orang yang menolongmu, tak ingin diketahui siapapun,
harap kau suka memakluminya!"
"Saudara cilik, kalau begitu kita berjumpa lagi di lain waktu, selama hayat
masih dikandung badan, aku orang she Ku akan
mencari tahu siapakah tuan penolong yang telah menyelamatkan
jiwaku ini!" Selesai berkatr, tidak nampak gerakan apa yang digunakan Ku
see hong, tahu-tahu ia sudah melayang keluar dari ruangan,
kemudian sekali melejit badannya berada diatas atap rumah, sorot matanya yang
tajam dengan cepat memperhatikan sekejap
sekeliling tempat itu. Tampak bangunan rumah yang ada disana sambung menyambung sampai dikejauhan sana, tapi suasana gelap gulita
dan sunyinya lura biasa, diantara hembusan angin yang
menggoyangkan pepohonan, hanya terdengar bunyi burung
malam... Mendadak suasana suram, sepi dan seram yang mencekam
sekeliling tempat itu, tak kuasa Ku See hong menghela napas sedih, gumamnya:
"Yaa, seperti apa yang dia katakan, tempat ini memang neraka dalam dunia, neraka
dalam dunia! Aaaai... hidup manusia bagai-kan dalam impian, seperti juga aku
sekarang, apa yang kualami selama 751
ini ibarat suatu impian buruk, tapi impian buruk ini merupakan impian yang sukar
kupahami..." Sekali lagi Ku See hong menghela napas panjang, tubuhnya
segera berkelebat sejauh puluhan kaki, lalu dalam beberapa kali lompatan saja,
bayangan tubuhnya sudah lenyap dibalik kegelapan.
Tak lama setelah bayangan tubuh Ku See hong lenyap dari
pandangan, dari balik kegelapan terdengar suara helaan napas
sedih, lalu kedengaran seseorang bergumam:
"Hidup manusia bagaikan dalam impian, kalau begitu aku lagi-lagi bermimpi buruk,
tapi... impian ini masih berlangsung terus, masih berkembang terus, entah
bagaimana akhir dari impianku ini... ?"
Bayangan langsing dibalik kegelapan tersebut bukankah si
manusia berkerudung itu" Kini kelopak matanya
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sudah mengembang penuh air mata...
Dengan membawa perasaan sedih yang mencekam, dia pun
berlalu dari situ tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Kini, waktu menunjukkan kentongan ke lima, fajar baru saja
menyingsing di langit timur...
oooo0dw0oooo Dalam pada itu setelah Im Ya cu menelan pil Im hwee si hun
wan, berhubung obat itu sudah mulai bekerja, kesadarannya lambat laun semakin
memudar, sepasang matanya dipejamkan rapat-rapat, dadanya bergelom-bang naik
turun tiada hentinya, wajah yang
memucatpun kini telah berubah menjadi semu merah.
Apakah nasibnya begitu tragis" Apakah kehormatanya akan
hilang digagahi manusia brutal tersebut"
Sepasang mata cabul si pedang ular perak Ciu Heng thian telah
memancarkan sorot mata rakus yang menjijikkan,
sambil mengamati seluruh tubuh Im Yan cu dari atas hingga ke bawah, ia perdengarkan
suara tertawa cabulnya yang menggidikkan.
-oooo0dw0oooo- 752 Jilid 23 "HEEEEHHH... heeehhh.... heeeehhh.... aku Ciu Heng thian
memang betul-betul bernasib baik, heeehhh... heeeehhh... setelah merasakan
perawannya, sebentar akupun akan merasakan perawannya Him Ji im, heeeehh... heeeehhh...'
Tiba-tiba Im Yam cu merintih lirih, sepasang matanya dibuka
kembali, mukanya semakin membara, napasnya tersengkal-sengkal
dan sepasang payudaranya bergerar keras.
Menyaksikan hal itu, Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa
cabul, ejeknya: "Sudah sampai waktunya lm Yan cu?"
Seraya berkata, Ciu Heng thian meletakkan pedang ular peraknya ke tanah,
kemudian bersiap-siap melepaskan pakaian yang
dikenakan... Im Yam cu merasakan napsu birahinya memuncak, suatu
perasaan aneh menyelimuti seluruh tubuhnya membuat dia tak
kuasa menahan diri, akhirnya dia mulai berkelejet, makin lama
makin keras dan tubuhnya makin lama semakin gatal, saat itu
kesadarannya masih utuh, hingga bisa dibayangkan betapa sedih, marah, benci dan
dendamnya dia. Mendadak.... Im Yan cu merasakan munculnya segulung hawa
darah dari bawah perutnya yang menjalar ke empat anggota
badannya, lalu peredaran darah dalam tubuhnya membara seperti
dibakar api, jalan darahnya yabng tertotok segdera bebas kembaali, tapi dia tak
sanggup menahan kobaran api birahi yang semakin
menguasahi seluruh tubuhnya. .
Im Yan cu menggigit bibir kencang-kencang dengan kesadaran
otaknya ia berusaha keras menahan dan melawan kobaran api
birahi, mendadak gadis itu menjerit keras kemudian menerjang Ciu Heng thian
dengan kalap, ke sepuluh jari tangannya dipentangkan 753
lebar-lebar lalu menyambar sepuluh jalan darah kematian ditubuh Ciu Heng thian.
Menghadapi ancaman tersebut, Ciu Heng thian tertawa terbahak-
bahak, serta merta dia mengigos kesamping, sementara tangan
kirinya melepaskan sebuah sapuan cepat.
Kasihan lm Yan cu, waktu itu api birahinya sudah semakin
membara, serangan yang dilancarkan secara tiba-tiba ke tubuh Ciu Heng thian tak
lebih hanya berdasarkan kesadarannya yang masih ada serta usahanya mengendalikan
diri dengan sekuat tenaga.
Akan tetapi serangan dari ke sepuluh jari tangannya kini sama
sekali tak bertenaga, gerakannya pun sangat lamban, apa lagi
termakan sapuan Ciu Heng thian, tak ampun lagi seluruh tubuhnya bergoncang keras
dan nyaris jatuh terjerembab ke atas tanah.
Im Yan cu berpekik sedih, seluruh tubuh nya menerjang dua kaki kemuka dan
menumbuk ke atas sebatang pohon di hadapannya,
gadis itu ingin membunuh diri dengan menerjang pohon, baginya
lebih baik mati daripada kehormatannya direnggut orang.
kini Ciu Heng-thian sudah melepaskan seluruh pakaian yang
dikenakan, tapi ia tak mengira kalau kesadaran Im Yan-cu masih dapat
bertahan begitu kuat, walaupun daya kerja obat perangsangnya sudah menyebar keseluruh badan, namun ia masih
sanggup mempertahankan diri dengan tangguh.....
Menyaksikan gadis itu menumbukkan kepalanya keatas pohon,
untuk menyelamatkan gadis itu tak sempat lagi.
Tampaknya Im Yan-cu segera akan tewas dengan kepala
remuk.... Mendadak, pada saat itulah dari tujuh delapan kaki dihadapannya berkumandang
suara teriakan keras: "Im moay, mengapa kau...."
Berbareng dengan menggemanya suara tersebut, sebsosok
bayangan manusia sudah muncul di sisi tubuh Im Yan cu, lalu sekali 754
menyambar, orang itu sudah memeluk tubuh si gadis kencang-
kencang. Mendengar suara teriakan yang sangat dikenal itu, buru-buru Im Yan cu
mendongakkan kepalanya, sorot mata yang penuh
kepedihah, kemurungan tapi hangat dan penuh perasaan cinta
nampak sedang menatap kearahnya lekat-lekat.
Im Yan cu segera berpekik sedih:
"Engkoh Hong, kaukah" Apakah kita telah bersua di alam baka
...." Sudah jelas dia tak percaya kalau orang yang berada
dihadapannya sekarang adalah Ku See hong, kekasihnya yang
berada di ambang pintu kematian dan malah mengira kepalanya
sudah menumbuk di atas pohon dan tewas, hingga arwah mereka
berdua kembali di alam baka.
Ternyata sepeninggal dari gedung yang sepi dan mengerikan itu, Ku See hong
langsung berangkat ke kamarnya dipenginapan Yang
tang, tapi ketika ia melompat masuk ke ruangan, walaupun cahaya lentera bersinar
terang benderang, namun tak nampak sesosok
bayangan manusiapun, bahkan ia menyaksikan noda darah dimana-
mana serta tanda bekas pertarungan.
Maka dengan perasaan cemas, pemuda itu mencari jejak
kanglam siang hou dan Im Yan cu, akan tetapi bayangan tubuh
mereka tak dijumpai, ketika ia mencari keluar kota sebelaj timur inilah, dalam
heningnya suasana pagi, mendadak pemuda itu
menangkap suara tertawa cabul yang menggidikkan hati....
Tenaga dalam yang dimiliki Ku See hong sekarang telah
mencapai pada puncak kesempurnaan, pendengaran maupun keta-
jaman matanya sangat luar biasa, kendati pun ada suara tertawa lirih yang
bergema dari setengah li jauhnya ia masih bisa
mendengar dengan jelas, apabila Ciu Heng-thian termasuk juga
seorang yang bertenaga dalam sempurna, tanpa disadari hawa
murninya ikut terpancar lewat gelak tertawa cabulnya, itulah
755 sebabnya suara tertawa mana telah tersiar ke tempat yang lebih jauh lagi.
Mendadak Ku See-hong mendengar lagi suara jeritan ngeri dari
seorang gadis, suara tersebut amat dikenal olehnya, membuat ia terperanjat
dan mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya menerjang kearah mana berasalnya suara tersebut.
Tatkala ia tiba di tempat tujuan, kebetulan Im Yan cu sedang
bersiap-siap melakukan bunuh diri.
Tak terlukiskan rasa kaget dan terperajat Ku See-hong, setelah menyaksikan sorot
mata Im Yan cu yang merah membara
terpengaruh api birahi, buru-buru serunya:
"Adik Im, adik Im, kita masih hidup kau... kenapa kau ...."
kenapa Kau...?" Ku See hong adalah pemuda yang amat perasa, pada mulanya
dia memang menaruh kesan jelek terhadap Im Yan cu, tapi
semenjak ia terkena pukulan Hoa kut jian hun im kang, lalu Im Yan cu merawatnya
dengan penuh kasih sayang, selangkah pun tak
pernah berpisah, kesemuanya itu mendatangkan perasaan baru
baginya, bahkan diapun dapat merasakan pula keindahan dari sifat kewanitaan Im
Yan-cu. Tanpa disadari olehnya, timbullah rasa cintanya didalam hati.
Bisa dibayangkan, betapa pedih dan sakit hatinya setelah
menyaksikan keadaan Im Yan cu sekarang.
Im Yan cu sendiri pun merasa sangat gembira setelah
menyaksikan kekasihnya muncul didepan mata dalam keadaan
segar bugar, sambil berusaha menahan kobaran api birahi dalam
hatinya, ia berpekik sedih:
"Oooh engkoh Hong, aku gembira sekali menyaksikan kau dapat segar kembali, tapi
aku .....aku telah diberi obat Im hwee si hun wan oleh bajingan itu...'
756 Sejak muda Ku See hong sudah mengembara didalam dunia
persilatan, ia terlalu banyak mendengar kisah-kisah aneh dalam dunia persilatan,
tak terlukiskan rasa kaget dan tercekat hatinya setelah mendengar ucapan
tersebut, segera teriaknya pedih.
"Adik Im, kau sudah menelan Im hwee si hun wan..."
Im Yan cu tidak mempunyai pengetahuan yang mendalam
tentang obat perangsang tersebut, apa yang pernah diterangkan Ciu Heng thian
kepadanya pun tidak begitu dipercayai olehnya, setelah api birahi membakar
seluruh tubuhnya, ia baru merasakan keadaan tak beres.
Maka ia benar-benar putus asa setelah mendengar teriakan Ku
See hong sekarang. Walaupun demikian ia toh bersyukur juga sebab akhirnya ia
dapat mempersembahkan kesuciannya yang paling berharga untuk
pemuda idaman hatinya, diapun bersyukur kehormatannya tak
sampai lenyap ditangan bajingan cabul, sekalipun setelah menikmati tiga kali
sorga dunia ia harus mati.
Semuanya itu akan diterima dengan rela.
oooo0dw0oooo BAB 35 API birahi yang membakar seluruh tubuhnya, memaksa Im Yan
cu berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya, dengan
tersengkal-sengkal dia berkata:
"Engkoh Hong, bunuh bajingan itu, jangan perdulikan mati
hidupku lagi ....." Dalam pada itu, pedang ular perak C iu Heng-thian masih berdiri tertegun seperti
patung kayu semenjak menyaksikan kemunculan
Ku See hong yang mendadak, ia benar-benar kelewatan terkejut
bercampur ngeri. 757 Semalam, dengan mata kepala sendiri ia saksikan Ku See-hong
masih tergeletak ditanah dalam keadaan sekarat, ajal sudah berada di ambang
pintunya tapi kini pemuda itu muncul dalam keadaan
segar bahkan nampak lebih perkasa dari pada keadaan dulu,
bayangkan saja sampai di manakah rasa terperanjatnya waktu itu.
Dengan airmata bercucuran Ku See hong berkata parau:
"Adik Im, bersabarlah untuk sementara waktu, segera akan
kubunuh bajingan itu, kemudian akan kucarikan akal untuk
menyembuhkan keadaanmu itu, bersabarlah dulu"
Pedang ular perak Ciu Heng thian tertawa seram, suara
tertawanya melengking aneh tak sedap didengar, tiba-tiba ia
menimbrung: "Orang she Ku, kau memang sangat hebat, berulang kali berhasil lolos dari mara
bahaya, heeeehh ...heeehh... heeeehh.. tapi hari ini, hmmmm, Jangan harap kau
bisa lolos lagi dari cengkeraman aku
orang she Ciu." Im Yan cu amat terperanjat sesudah mendengar perkataan itu,
dia tahu ilmu silat yang dimiliki penjahat muda itu sangat lihay, senggupkah
engkoh Hongnya menangkan dia"
Kendatipun dalam berapa bulan belakangan ini dia sering
mendengar tindak kepahlawan dari Ku See hong namun belum
pernah menyaksikan kelihayan ilmu silatnya dengan mata kepala
sendiri. Malah berapa bulan berselang, Ku See hong masih kalah di
tangannya, mungkinkah selama berapa bulan yang amat singkat ini kepandaian
silatnya telah peroleh kemajuan yang sangat pesat"
"Engkoh Hong, sanggupkah kau... untuk.. untuk mengungguli dia?" seru Im Yan cu
cemas. Ku See-hong terharu sekali oleh ucapan tersebut, dia sendiri
masih bergelut dengan maut, tapi gadis itu tak pernah melupakan keselamatan
jiwanya, cinta kasih sedalam ini benar-benar tak
terlukiskan dengan kata- kata...
758 "Tak usah kuatir adik Im" bisik Ku See hong kemudian pelan, "dia pernah keok
ditanganku..." "Engkoh Hong, hati-hati dengan tipu muslihatnya, aku..."
Belum habis si nona itu berbicara, Ciu Heng thian telah menukas dengan gelak
tertawanya yang mengerikan:
"Heeeehhh ... heeeehhh.... heeehhh, tak usah mengibul dulu orang she Ku, siapa
yang bakal mampus masih sukar ditentukan
sekarang. Walaupun suaranya masih keras, akan tetapi nada pembicaraannya, sudah demikian lemah dan tak menentu.
Rupanya Ciu Heng thian sedang dicekam perasaan kaget dan
terkesiap pada saat itu, karena dalam pertarungannya melawan Im Yan cu tadi, ia
telah merasakan luka dalam yang cukup parah.
Sampai dimanakah taraf kepandaian silat yang dimiliki Ku See
hong, ia pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri, itu
berarti saat ini dia sudah bukan tandingan nya lagi.
Untuk menghadapi keadaan tersebut, dia lantas berencana untuk
mencelakainya dengan obat pemabuk, siapa tahu lagi-lagi
busahanya digagadlkan oleh Im Yaan cu.
Mencoronbg sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Ku See hong, ia mendengus dingin dengan suara sinis, kemudian
katanya menyeramkan: "Ciu Heng thian, hari ini kau sudah di takdirkan untuk mampus."
Kemudian seolah-olah malaikat elmaut yang telah mempersiapkan cengkeraman mautnya, selangkah demi selangkah
ia mendekati Ciu Heng thian.
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Sorot matanya yang berapi-api penuh pancaran hawa marah dan
napsu membunuh, menatap tajam wajah Ciu Heng thian tanpa
berkedip, di mbangi raut wajahnya yang dingin menggidikkan,
keadaan si anak muda itu sekarang betul-betul mengerikan.
759 Betapapun sombong dan tekeburnya Ciu Heng thian, tak urung
hatinya merasa ngeri juga hingga bulu kuduknya pada bangun
berdiri, dengan langkah yang gemetar mengikuti gerak maju Ku See hong, selangkah
demi selangkah dia mundur terus ke belakang...
"Orang she Ciu" jengek Ku See hong dengan sinis, "Kini kau dapat merasakan
bagaimana rasanya menghadapi maut, haahhh...
haaaahhh... . Anak muda itu mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan
suara gelak tertawanya yang memekikkan telinga ......
Suara tertawanya keras seperti pekikan setan, seperti juga jeritan beribu-ribu
ekor monyet, keras, tajam, amat memekikkan telinga ....
Dalam gelak tertawa itu terdengar penuh hawa kesedihan yang
sangat tebal ..... Tapi seperti juga hawa sesat yang membumbung ke angkasa,
membuat sua-sana bertambah menyeramkan.
Tiba-tiba suara tertawa itu berhenti....
Secepat sambaran kilat sepasang telapak tangan Ku See hong
telah melepaskan serangkaian pukulan berantai....
Dua gulung angin puyuh yang sangat deras dengan di ringi
desingan suara yang tajam seperti ombak besar yang menggulung
di tengah samudra, meluncur dan menyapu tiada hentinya.
Kekuatan itu sangat dahsyat melebihi kekuatan biasa, selain
datang beriring, munculnya pun dari suatu sudut posisi yang aneh, tepat dan
tetap menggulung ke tubuh Ciu Heng thian.
Tak terkirakan rasa kaget Ciu Heng thian menghadapi serangan
tersebut, sebab kekuatan serangan dari Ku See hong sekarang
berapa kali lipat lebih dahsyat dari pada keadaan semula, dimana angin serangan
menyambar lewat, seketika itu juga Ciu Heng thian merasakan datangnya tekanan
hawa panas yang dahsyat dari
sekeliling tubuhnya dam menggencetnya keras-keras, membuat
napas nya menjadi amat sesak.
760 Angin pukulan yang dilepaskan Ku See hong memang sangat
aneh, serangan itu muncul dan menggencet dari empat arah
delapan penjuru, hebatnya bukan alang kepalang.
Ciu Heng thian tak berani menyambut serangan tesebut dengan
kekerasan, cepat-cepat dia berputar kencang.
Didalam perputaran itu, sepasang telapak tangannya melepaskan
pula serentetan angin pukulan yang lembut. membuat seluruh
tubuhnya berubah seakan-akan sebatang anak panah yang
meluncur keluar secepat sambaran kilat.
Ku See hong berkerut kening, sambil membentak keras tubuhnya
ikut melambung ke udara, ditengah angkasa mendadak sepasang
telapak tangannya diayunkan kedepan dan segulung angin pukulan yang dingin dan
kuat dengan membawa hawa pukulan dahsyat
langsung menyapu ke depan.
Waktu itu Ciu Heng thian masih berada di udara, merasakan
datangnya angin pukulan yang mengejar ke arahnya, ia tak berpikir panjang,
sepasang kakinya mendadak berputar lalu bagaikan
sebuah tong bulat menggelinding cepat ditanah.
Disaat sepasang kakinya baru saja menempel di atas tanah,
'Sereeet!" pada saat yang hampir bersamaan pula Ku See hong telah melayang turun
pula ketanah. Rasa terperanjat Ciu Heng thian saat ini benar-benar membuat
nyalinya rontok, seluruh semangat untuk bertempurnya kontan
tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Sementara itu, Im Yan cu sedang merintih kesakitan, akan tetapi sewaktu sepasang
matanya yang merah membara dapat melihat
betapa lihaynya ilmu silat yang dimiliki Ku See hong, ia menjadi gembira sekali,
rasa kuatirpun segera lenyap tak berbekas.
Ku See hong sendiri mau tak mau harus mengagumi juga
kelihayan ilmu silat lawannya setelah secara beruntun dua kali Ciu Heng Thian
berhasil meloloskan diri dari ancamannya, kini paras 761
mukanya berubah semakin mendingin, bentakan keras menggelegar
memecahkan keheningan. Sepasang telapak tangannya di dorong sejajar dada, diantara
getaran yang sangat aneh, dua gulung angin pukulan yang dasyat bagaikan
ambruknya bukit karang, secara ganas dan dahsyat
menghantam tubuh Ciu Heng thian..
Ku See hong bertekad untuk membinasa-kan musuhnya dalam
ujung telapak tangannya, makanya setiap serangan yang dilepaskan hampir semuanya
disertai tenaga pukulan yang ganas, dahsyat dan mengerikan.
Ngeri juga perasaan Ciu Heng thian setelah dilihatnya serangan lawan kian lama
kian bertambah dahsyat, ia sadar andaikata salah satu diantara pukulan tersebut
sampai menyerempet tubuhnya,
sudah dapat dipastikan ia bakal terluka parah.
Cepat-cepat tubuhnya berputar kencang, kemudian berkelit
kesamping ..... Tatkala Ku See hong melepaskan serangannya barusan, dia
memperhitungkan ke arah manakah musuhnya akan menghindar,
maka setelah menyaksikan keadaan tersebut, gerakan serangannya segera diubah
dengan cepat. Kaki kirinya berputar kencang, lengan kanannya digetarkan
sementara telapak tangan kirinya disodok ke depan, hawa tekanan disekeliling
arena segera bertambah hebat, gulungan angin pukulan selapis demi selapis
berputar tiada hentinya, langsung menggulung tubuh Ciu Heng thian.
Sama sekali tak terduga oleh Ciu Heng thian kalau musuhnya
dapat merubah gaya serangan secepat itu, dalam keadaan demikian dia benar-benar
dipaksa untuk menyambut serangan lawan dengan
kekerasan. Dalam keadaan apa boleh buat, bbersamaan dengadn gerak
menghinadarnya tadi, habwa sakti tay ih kun goan khikang segera di himpun
mengelilingi seluruh tubuhnya.
762 "Hiaaatt..!' bentakan nyaring membelah angkasa.
Dengan cepat telapak tangan kirinya berputar satu lingkaran,
kemudian, "Wees" segulung angin puyuh yang amat dahsya.t
menyambar ke muka. Sedangkan telapak tangan kanannya pun melepaskan serangkaian pukulan secara aneh.
Beberapa puluh gulung hawa pukulan lembut dengan cepat
menyambar pula ke depan. Dalam satu jurus dengan dua gerakan yang berbeda, semuanya
dilakukan dengan manis dan sakti.
Mendadak. ...bergema suara benturan nyaring yang menggetarkan seluruh permukaan tanah.
Menyusul kemudian... ' Blaammm, blaamm blaamm....." terjadi serentetan ledakan
yang beruntun. Hawa sakti berputar kencang lalu menyebar ke empat penjuru,
angin puyuh dahsyat yang menyesakkan napas menyelimuti seluruh angkasa yang
kosong dan bergetar tiada hentinya.
Sesudah itu" "plaaak, plaak, plaaak.... plaaak.." kembali berkumandang suara
ledakan-ledakan nyaring. Tersapu oleh hawa sakti yang menyebar ke empat penjuru,
batang batang pohon di sekeliling tempat itu jadi tersambar hingga patah dan
bertumbangan ke atas tanah.
Dalam bentokan tersebut, Ku See Hong hanya merasakan
dadanya bergetar keras, lalu tubuhnya terdorong mundur sejauh
dua langkah dari posisi semula.
Sebaliknya Ciu Heng thian tersapu oleh kekuatan itu hingga
tubuhnya mencelat tiga kaki lebih, "Uuaak...Uaak ....!" Berturut-turut dia
muntah darah dua kali, dadanya berombak dan naik turun amat kencang, wajahnya
pucat pias, wajahnya menyeringai seram, kulit wajahnya mengejang keras menahan
penderitaan yang hebat. 763 Ku See Hong menyeringai seram, sambil tertawa dingin tiada
hentinya selangkah demi selangkah dia berjalan mendekati Ciu
Heng thian. Mencorong sinar buas yang penuh kebencian dari balik mata Ciu
Heng thian, rasa benci dan mendendam yang hebat membuat
wajahnya kelihatan bertambah mengerikan.
Mendadak Ku Seng hong mengangkat kembali telapak tangannya
yang tak berperasann itu dan "Weess, Weess...!" dua gulung angin pukulan telah
dilepaskan. Dua gulung angin yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak
ditengah samudra langsung meluncur dan membabat semua benda
yang dijumpainya. Bersamaan waktunya yang dilepaskannya ke dua buah pukulan
tadi, "Cring..!"
Cahaya tajam disertai bunyi gemerincing memecahkan keheningan. Tahu-tahu Ciu Heng thian telah meloloskan pedang ular peraknya lalu diantara
ayunan senjatanya yang kuat, selapis cahaya keperak-perakan yang tebal
menyelimuti seluruh angkasa.
Dengan begitu, angin pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong
pun segera membentur diatas kabut pedangnya..
Blaam! Blaaam! Blaaam! beruntun terjadi lagi suara ledakan
berantai yang memekikkan telinga.
Hawa pukulan yang dilepaskan oleh Ku See hong ternyata lenyap
tak berbekas ketika membentur di atas kabut pedangnya yang
sangat aneh itu. Ciu Heng thian tidak bertindak sampai di situ saja, pedang
peraknya segera dibalik sambil berputar kencang, cahayanya
berkilauan memancar ke mana-mana, dua gulung hawa pedang
disertai suara desingan tajam melancur keluar dari bayangan
pedang dan menyambar tubuh Ku See hong .....
764 Gerakan yang cepat, serangan yang tepat pada hakekatnya
jarang ditemui dalam dunia persilatan.
Ku Se hong yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi amat
terkesiap, ia tak menyangka dalam keadaan luka parah, musuhnya masih sanggup
menciptakan hawa pedang untuk melindungi diri,
dari sini bisa disimpulkan bahwa kesempurnaan tenaga dalamnya
memang sangat mengagumkan....
Ku See hong tak berani berayal, sepasang telapak tangannya
bekerja keras, dalam waktu yang amat singkat itu secara beruntun dia telah
melancarkan lagi enam buah pukulan berantai menyusul itu badannya berkelit ke
samping, "Sreeet! Sreet!r" dua gulung hatwa pedang menemqbusi angin pukurlan yang
dilepaskan Ku See hong dan menerjang batang
pohon siong yang tumbuh dua kaki dibelakangnya.
Seketika itu juga pohon tersebut tersambar hingga muncul dua
buah lubang besar, rupanya hawa pedang yang dipancarkan oleh
Ciu Heng thian itu telah mempergunakan segenap hawa murni yang dimilikinya,
hebatnya bukan kepalang, dalam anggapannya Ku See hong yang sombong pasti akan
menyongsong serangan tersebut
dengan kekerasan, sungguh tak disangka pihak lawan justru berkelit ke samping.
Menyaksikan ke dua gulung hawa pedang menyerempet dari sisi
tubuhnya, diam-diam Ku See hong berpekik:
"Syukur aku lolos!"
Saking kagetnya peluh dingin sampai jatuh bercucuran
membasahi seluruh tubuhnya.
Ciu Heng thian telah menghimpun segenap kekuatannya untuk
melepaskan dua gulung hawa pedang itu, dalam keadaan begini ia sama sekali tak
berkesempatan lagi untuk menyisakan kekuatan
untuk melindungi diri. Begitu hawa pedang menembusi angin pukulan, segulung angin
puyuh yang maha dahsyat segera menindih ke atas, menanti dia
765 hendak memutar pedangnya untuk mencegah, keadaan sudah
terlambat. Serentetan jeritan ngeri yang memilukan hati berkumandang
memecahkan keheningan. Seluruh badan Ciu Heng thian bagaikan layang-layang yang
putus benangnya terpental sejauh empat kaki dari posisi semula dan jatuh
terduduk di atas tanah, secara beruntun dia muntah darah tiga kali, paras
mukanya berubah semakin mengerikan.
Secepat sambaran petir Ku See hong menerjang ke muka,
sepasang telapak tangannya diangkat bersama ke udara, tampaknya dia hendak
menghajarnya sampai mampus.
Mendadak suara gelak tawa keras yang menusuk pendengaran
bergema memenuhi angkasa.
Didalam keadaan yang kritis, Ciu Heng thian menjejakkan
sepasang kakinya ke tanah, pedang ular perak berputar,
menciptakan kabut cahaya bagaikan bukit, lapis demi lapis bagaikan amukan ombak
ditengah sungai, menggulung dan menerjang tubuh
Ku See hong tiada habisnya.
Tindakan yang licik dan jahat ini sungguh diluar dugaan
siapapun... Jurus pedang itu selain aneh sakti, pun mendatangkan suatu
kekuatan yang membuat orang jadi bingung.
Yang satu menubruk, yang lain menyongsong, kedua belah pihak
sama-sama bergerak dengan kecepatan luar biasa, tampaknya
tubuh Ku See hong segera akan membentur bayangan pedang yang
berlapis-lapis bagaikan bukit itu.
Ku See hong memang seorang pemuda yang berkepandaian
tinggi, disaat yang amat kritis itulah mendadak sepasang telapak tangannya
diayunkan ke muka dengan kekuatan hebat.
"Blaammm !' suatu ledakan dahsyat kembali berkumandang
memecahkan keheningan. 766 Termakan oleh hawa pukulan yang amat tajam dari Ku See hong
itu, sebuah liang sedalam tiga depa segera muncul diatas
permukaan tanah, diantara pasir dan debu yang beterbangan di
angkasa, tubuh Ku See hong melambung setinggi tujuh kaki ke
udara. Dalam melancarkan serangannya tadi sebetulnya Ciu Heng thian
mempunyai dua maksud jahat, pertama dia hendak membunuh
lawan secara mendadak, dan ke dua dia ingin menggunakan
kesempatan tersebut untuk melarikan diri, sebab waktu itu sekujur badannya sudah
penuh dengan luka sedang jurus serangan yang
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dipakai sekarang pun merupakan jurus ampuh terakhir yang
dimilikinya. Oleh sebab itu disaat sepasang telapak tangan Ku See hong
menghantam pemukaan tanah tadi, mendadak Ciu Heng thian
menarik kembali pedang ular peraknya, kemudian bagaikan
segulung asap dia langsung kabur ke arah dalam hutan.
Waktu itu tubuh Ku See hong masih berada ditengah udara,
ketika dilihatnya Ciu Heng thian hendak melarikan diri, mendadak dia berpekik
nyaring, suaranya keras bagaikan pekikan naga sakti yang membumbung ke udara dan
memancar ke empat penjuru.
Seluruh hutan tersebut seakan-akan di sapu oleh hembusan
angin puyuh, dengan cepat menimbulkan suasana yang amat
mengerikan. Pekikan itu makin lama semakin meninggi, kini nadanya begitu
memedihkan, begitu mendendam dan hawa seram menyelimuti
suasana. Baru saja pekikan itu berkumandang, Ku See hong telah
berjumpalitan di tengah udara, bagaikan seekor burung raksasa, dia melakukan
pengejaran ke muka Tubuhnya meluncur ke ujung dahan pohon setelah berputar tiga
kali diudara, badan nya segera meluncur kebawah dan menyambar
ke atas batok kepala Ciu Heng thian.
767 Pekikan nyaring yang menusuk pendengaran kembali bergema
memecshkan keheningan. "Cri nggg ....!" suara gemerincing nyaring membelah angkasa.
Kini Ku See hong telah mencabut keluar pedang mestikannya
yang memancarkan cahaya tajam, pedang sakti Hu thian seng kiam.
Pada saat pedang Hu thian seng kiam di lolosksn dari sarungnya inilah, tubuh Ku
See hong seperti seekor rajawali raksasa
menyambar ke bawah dengan cepat, ujung bajunya berkibar-kibar
terhembus angin, kecepatannya sungguh membuat orang merasa
bergidik. Selapis cahaya tajam yang amat menyilaukan mata memancar
keluar dari pedang Hu thian seng kiam ditangan Ku See hong,
cahaya itu seperti bianglala yang membelah angkasa, menerjang ke muka tiada
habisnya bagaikan ombak berkejaran disungai.
Mimpi pun Ciu Heng thian tak pernah menyangka kalau tenaga
dalam yang dimiliki Ku See hong dapat memperoleh kemajuan yang begini pesat,
hanya didalam puluhan hari saja.
Menanti dia sadar akan bahaya yang mengancam, selapis cahaya
merah yang menyilaukan mata, dengan membawa hawa pedang
yang dingin dan tajam telah meluncur tiba didepan mata.
Justru pedang yang maha sakti dan mengerikan hati itu sangat
dikenal olehnya, tempo hari didalam jurus serangan inilah dia
hampir saja mampus, jurus serangan itu dikenal olehnya sebagai jurus Hui hong
cha ki hiat seng wi (bianglala muncul bau amisnya darah memancar), suatu jurus
tangguh dari ilmu pedang Cong ciong ciat mia kiam si.
Dalam kejut dan ngerinya, cepat-cepat dia memutar pedang ular
peraknya sambil menyurut mundur. cahaya pedang yang berlapis-
lapis melingkar di depan badan dan berputar kekiri mengikuti
gerakan tubuhnya. Tatkala cahaya pedang Ku See tong sudah hampir menyentuh
diatas tubuhnya.... 768 Tiba-tiba Im Yan cu yang berada berapa kaki dari arena
pertarungan memperdengarkan suara tertawa yang tinggi melengking seperti suara tertawa orang gila.
Pikiran dan perhatian Ku See gong segera bercabang, sedang
gerakan pedang Hu thian seng kiamnya pun turut menjadi agak
lamban ...... Meski begitu, Jeritan ngeri yang memilukan hati toh bergema
juga memenuhi angkasa. Ditengah percikan darah segar, yang memancar kemana-mana,
lengan kiri Ciu Heng thian sebatas bahu telah terpapas oleh batang pedang Ku See
hong hingga terpotong-potong menjadi tujuh
delapan bagian. Sekujur badan Ciu Heng thian gemetar amat keras, wajahnya
yang sudah mengeri-kan, kini memancarkan sinar kebuasan, benci, dendam dan
perasaan lain yang bercampur aduk.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia segera membalikkan
badan dan melarikan diri terbirit-birit.
Ku See hong tidak berniat melakukan pengejaran, cahaya
berkilauan yang memancarkan keluar dari pedang Hu thian seng
kiam pun segera menjadi sirap kembali.
Tubuhnya berputar dengan cepat, ia saksikan Im Yan cu dengan
rambut yang terurai kalut, pakaian yang terbuka dan keadaan yang mengerikan
sedang berlarian mendekat, kemudian menubruk ke
tubuhnya. Tak terkirakan rasa sedih dan sakit hati Ku See hong setelah
menyaksikan keadaan gadis itu, bibirnya yang berdarah, matanya yang merah
membara, sungguh membuat orang merasa seram.
Di ringi jeritan lengking yang sangat keras gadis itu memeluknya lalu merangkul
dengan penuh napsu. Kiranya waktu Ku See hong sedang bertarung sengit tadi, daya
kerja Im hwee si hun wan yang bersarang dalam tubuh Im Yan cu
769 telah mulai bereaksi, api birahi bagaikan gelombang samudra,
segulung demi segulung menerjang datang tiada hentinya, semakin lama semakin
menghebat dan makin lama semakin dahsyat.
Untuk menguasai kobaran api birahi tersebut, gadis itu seperti menggigit
lidahnya keras-keras untuk tetap berusaha mengendalikan kesadaran otaknya, namun racun obat itu kelewat
hebat, akhirnya kesadaran tak dapat dikendalikan lagi, hampir saja jadi gila.
Berada dalam pelukan Ku See hong Im Yan cu tersengkal-sengkal
tiada hentinya, mendadak ia mengangkat kepalanya, sorot mata
yang merah berapi karena kobaran api birahi memancarkan suatu
permohonan yang amat besar, ia menatap wajah Ku See hong
tanpa berkedip. Ku See hong sadar, pil Im hwee sin hun wan merupakan obat
perangsang paling jahat di dunia ini, tentu saja diapun mengetahui apa arti dari
sinar permohonan yang di pancarkan lewat sorot mata Im Yan cu.
Tapi, bila hal itu dibiarkan berkembang lebih jauh, maka darah yang mengalir
dalam tubuh gadis itu pasti akan terpengaruh oleh api birahi sehingga mendidih,
dimana pada akhirnya nadi akan
pecah dan menyebabkan kematian yang tragis untuk dara tersebut.
Sebaliknya bila dia memuaskan kobaran napsu birahinya, tiga kali kemudian
setelah hubungan seks berlangsung, gadis itu akan
kehabisan hawa Im khinya yang ber akibat kematian juga.
Meski hubungan yang akan berlangsung sekarang baru untuk
pertama kalinya, akan tetapi kerugian dalam hal hawa Im goan nya sudah pasti tak
dapat dihindari. Ketika hubungan seks yang pertama kalinya berakhir, sebagian
dari kepandaian silat gadis itu akan punah.
Hubungan seks ke dua selesai berlangsung, segenap ilmu silat
yang dimilikinya akan punah.
770 Bila Hubungan seks yang ke tiga selesai dilangsungkan dia akan kehabisan sumsum
dan tewas. "Aaaai... berada dalam keadaan demikian, bagaimana mungkin dia tega untuk
melakukan perbuatan tersebut"."
Membayangkan untung ruginya, tanpa terasa air mata jatuh
bercucuran membasahi wajah Ku See hong. setelah menghela
napas sedih katanya: "Adik Im, tak bisakah kau untuk mengendalikan diri sebentar lagi?"
Waktu itu, didalam benak Im Yan Cu hanya terpengaruh oleh
dorongan napsu birahi, boleh dibilang kesadaran otaknya sudah
hampir punah tak berbekas, dengan penuh penderitaan dia merintih lalu
menggelengkan kepalanya berulang kali.
"Adik Im" kembali Ku See hong berkata dengan sedih. ' tahukah kau bila keadaan
seperti ini berlangsung terus, kau bisa musnah.
Aku tak tega.... Aku tak tega...."
"Engkoh Hong, kau tak usah memikirkan aku lagi" pekik Im Yan cu sambil merintih
dan menangis, "kau ..... cepatlah sedikit.. aku...
aku benar-benar tak tahan...."
Sepenuh tenaga Ku See hong memeluk tubuhnya, sementara air
mata bercucuran amat deras, sakit hati dan penderitaan yang di alaminya sekararg
betul-betul tak terlukiskan dengan kata-kata.
Mendadak Im Yan cu memperdengarkan lagi suara tertawa cabul
yang mengerikan, mendadak sepasang lengannya yang kuat seperti jepitan baja
memeluk tubuh Ku See hong semakin kencang.
Ku See hong tahu, sisa kesadaran yang terus dipertahankan
sedari tadi, kini sudah terbakar punah oleh kobaran api birahi yeng amat luar
biasa, dia menghela napas panjang.
"Aaai, sudah, sudahlah, tampaknya aku Ku See hong sudah
ditakdirkan untuk hidup menderita seorang diri...."
771 Sekarang Im Yan cu sudah dipengaruhi oleh aliran hawa napsu
yang menyusup ke seluruh bagian tubuhnya dan memunahkan satu-
satunya kesadaran yang ada, dikala kecerdasan dan kesadaran
sudah punah, maka yang berkuasa kini tinggal napsu birahi, hampir gila gadis itu
jadinya. Dia mulai meraung-raung dengan suara rendah.
Ia sudah tidak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang
gadis lagi, dia tak tahu apa artinya malu.
Sekarang, dia hanya tahu membutuhkan kepuasan seks baginya,
membutuhkan kepuasan untuk menghilangkan siksaan yang
membara didalam tubuhnya.
Sepasang tangan Im Yan cu sudah mulai meraba tak sopan,
tangannya mulai menggerayangi sekujur badan anak muda
tersebut.... "Adik Im, kita tak boleh melakukannya disini" akhirnya Ku See hong berbisik
lirih. Pada hakekatnya Im Yan cu sudah tidak mendengar ucapan dari
Ku See hong lagi, dia hanya tertawa jalang tiada hentinya.
Suara tertawanya tak berbeda jauh dengan suara tertawa
perempuan-perempuan nakal, begitu jalang, begitu genit dan
mendirikan bulu roma. Manusia biasa baik atau buruk, semuanya tergantung pada
kesadaran seseorang dalam berpikir, bila kesadaran orang itu sudah punah, maka
semua perbuatan yang mereka lakukan hanya
berdasarkan dorongan napsu birahi, tak bisa membedakan lagi
mana yang baik dan mana yang cabul.
Olen sebab itu, kawanan manusia laknat yang keji dan bermoral
rendah boleh di bilang manusia-manusia yang tak berakal budi lagi, mereka tak
jauh berbeda dengan kawanan makhluk yang disebut
hewan. 772 Melihat persoalannya telah berkembang menjadi begini, tentu
saja Ku See hong di desak untuk memilih jalan yang paling punya harapan, kalau
tidak bila dibiarkan berapa saat lagi, niscaya gadis itu akan pecah nadi-nadinya
dan tewas. Dipeluknya tubuh gadis itu, lalu berjalan menuju ke tengah hutan yang lebat di
depan sana, ketika tiba di sebuah tanah berumput ia tak berani membuang waktu
lagi, tangannya dengan cepat
melepaskan pakaian yang dikenakan gadis itu...
Im Yan cu berulang kali memperdengarkan suara tertawa
jalangnya yang melengking, sepasang tangannya yang putih dan
halus mulai melakukan gerakan-gerakan yang tak pernah
dibayangkan sebelumnya. Dalam waktu singkat, tubuhnya yang putih dan halus sudah
muncul dalam keadaan bugil. . .
Dia mulai melakukan gerakan-gerakan erotik yang menyeramkan,
sekujur tubuhnya gemetar keras, dari sini bisa dibayangkan sampai dimanakah
dahsyatnya api birahi yang sedang membakar dalam
tubuhnya. Mula-mula yang terlihat lebih dahulu adalah sepasang payudaranya yang besar dan montok.
Ia berbaring dengan kepala menghadap ke atas, rambutnya yang
panjang dan hitam terurai di atas tanah berumput yang lembut.
Dengan termangu-mangu Ku See-hong memperhatikan sekejap
tubuh si nona yang bugil tapi indah itu, lama-lama kemudian. . .
Berbicara sejujurnya, entah dia atau gadis itu, sekalipun berada dalam keadaan
sadar, bila kedua belah pihak sudah berada dalam puncak birahi, tanpa bisa
dicegah mereka akan tetap melakukan
hubungan tersebut, apalagi dalam keadaan seperti sekarang.
Ku See-hong menghela napas sedih, seluruh tubuhnya mulai. . .
Dunia serasa bergoncang, jagad bagaikan berputar, selanjutnya
berlangsunglah suatu adegan yang syahdu yang menggairahkan. . .
773 Ketika cahaya matahari yang panas menembusi dedaunan yang
rimbun dan menyoroti tubuh mereka, nampak sepasang muda mudi
yang berada dalam keadaan bugil itu telah bersatu menjadi satu tubuh. . .
Keadaan Im Yan cu ibarat seekor ikan leihi yang terkena
terpancing, dia bergoyang melompat, bergeser dan bergaya tiada hentinya.
Suara tertawa yang melengkingpun berkumandang mengimbangi
setiap gerakan yang dilakukan.
Ku See-hong mulai terengah-engah, seluruh tubuhnya telah
melakukan gerakan purbakala yang tidak beraturan, naik, turun, bergeser ke kiri,
bergeser ke kanan. . . Namun sekarang, ia tidak merasakan kenikmatan, malah
sebaliknya amat menderita.
Tiap kali berkumandang suara tertawa jalang yang setengah
menggila itu, Ku See-hong merasakan hatinrya bagaikan ditembusi oleh serentetan
anak panah yang tajam. Hatinya terluka dan mulai mengucurkan darah kental.
Air mata telah jatuh bercucuran, meleleh dan menetes di atas
badan Im Yan cu. Sebaliknya Im Yan cu merasakan kegembiraan dan kenikmatan
yang luar biasa, dia seperti lupa kalau hubungan yang
dilangsungkan sekarang adalah hubungan yang pertama kali
dilakukan, dia seperti sudah melupakan rasa sakitnya ketika selaput daranya
pecah dan berdarah. Bila sepasang lelaki perempuan melangsungkan permainan cinta
seperti ini, maka yang dicari pada umumnya adalah kepuasan dan kegembiraan,
tapi perasaan mereka berdua justru saling
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berlawanan, yang seorang menderita sedang yang lain merasa
gembira. 774 Ku See-hong telah lemas dan kehabisan tenaga, namun Im Yan
cu yang masih dipengaruhi oleh napsu birahi, tetap menggerakkan tubuhnya seperti
orang kalap. Akhirnya. . . ia berhasil juga mencapai puncak kepuasannya,
kobaran napsu birahi yang membara dalam dadanya seakan-akan
telah meletus dan membuyar. . .
Padahal, setiap detik dia merasakan kegembiraan dan
kenikmatan, berarti usianya diperpendek beberapa tahun.
Dikala kepuasan telah tercapai, berarti malaikat elmaut sudah
semakin mendekati dirinya.
Tengah hari sudah lewat, kini napsu birahi yang membakar
dalam tubuh Im Yan cu sudah pudar, kesadaran serta akal budinya telah pulih
kembali, namun gadis itu kelewat lemas, kelewat lelah dan kehilangan banyak
tenaga, hampir saja ia terlelap tidur.
"Adik Im, adik Im!" Ku See-hong segera berteriak keras-keras.
Air mata bercucuran membasahi wajah Im Yan cu, pekiknya
pedih: "Engkoh Hong. . ."
Kata-kata selanjutnya tak mampu dilanjutkan lagi, tenggorokannya seperti tersumbat oleh kepedihan hatinya.
"Adik Im, kau tak usah sedih" bisik Ku See hong, "dalam dua hari mendatang aku
pasti akan mencarikan obat mujarab untuk
memunahkan racun yang mengeram dalam tubuhmu"
"Engkoh Hong, tidak menjadi soal kalau aku harus mati" sahut Im Yan cu sedih, '
walaupun aku hanya dapat berkumpul denganmu dalam waktu singkat, namun aku
merasa puas sekali, apalagi kalau aku bisa memperoleh cintamu yang murni ....."
' Adik Im, kau pasti akan tertolong, kau tak usah memikirkan hal-hal seperti
itu, jangan kelewat cepat putus asa."
775 Dari ucapan sang pemuda yang begitu memedihkan hati, Im Yan
cu sudah tahu kalau tiada harapan hidup lagi baginya, setiap orang yang sedang
menghadapi kematian, hatinya tentu akan merasa
sedih dan kosong, kecuali bila orang itu rela mengorbankan diri.
Begitu juga keadaan Im Yan cu sekarang menghadapi keputusan
asaan, tanpa terasa dia menangis dengan sedih, suaranya begitu memilukan hati
membuat siapa pun akan turut bersedih hati bila mendengarnya.
Dengan sinar mata yang memancarkan kelembutan, dia menatap
wajah Ku See hong lekat-lekat, seakan-akan dalam waktu yang
amat singkat itu dia ingin mengingat baik-baik wajah kekasihnya ini dan
membawanya sampai ke akhirat.
"Engkoh Hong, cintakah kau kepadaku?" tiba-tiba ia bertanya dengan sedih.
Ku See hong tidak habis mengerti apa sebabnya dia mengajukan
pertanyaan tersebut dalam suasana begini, namun dia toh
menjawab juga: "Adik Im, aku cinta kepadamu!"
Kembali Im Yan cu bertanya:
"Engkoh Hong, tahukah kau setelah kematianku nanti, arwahku
akan masuk ke sorga atau neraka" Sepanjang hidupku, sudah
banyak manusia yang mati ditanganku tapi aku tahu orang yang
mati ditanganku semua nya adalah orang-orang jahat yang sudah
banyak melakukan perbuatan keji dan terkutuk di dunia ini"
Ku See hong mengerti, semangat maupun pikiran gadis itu
sekarang amat kalut, tak heran kalau apa yang diucapkan juga
kacau dan tidak karuan, tapi pemuda tersebut tak ingin
membuatnya sedih, dia berupaya keras untuk memberikan
kehangatan kepadanya sedapat mungkin.
Dengan lembut Ku See hong berkbata:
"Adik Im, kau tak bakal amasuk neraka!"
776 "Benarkah itu" benarkan aku tak akan masuk neraka?" Im Yan cu tersenyum manis.
"Adik Im, buat apa kau menanyakan tentang persoalan ini.?"
Im Yan cu segera tertawa.
"Engkoh Hong, aku takut bila arwahku disekap dalam neraka sehingga dikemudian
hari aku tak bisa keluar lagi untuk mencarimu, suasana semacam ini pasti amat
sepi dan menderita."
Ku See hong menghela napas panjang, diam-diam pikirnya:
"Ooooh Thian, mengapa kau hendak merenggut nyawanya"
lihatlah, dia begitu menawan..."
Berpikir sampai disitu, cepat dia menjawab sambil tertawa:
"Adik Im, aku pasti akan seringkali menemani kau! Aku akan berusaha untuk selalu
berada disampingmu" Im Yan cu memutar sepasang biji matanya yang jeli beberapa
waktu, lalu katanya lagi:
"Engkoh Hong, orang bilang antara alam dunia dan alam baka terbagi oleh suatu
jurang yang sangat dalam, bagaimana mungkin kau bisa datang mendampingi diriku?"
"Adik Im, kata orang selama ini cuma kata gurauan belaka, padahal orang yang
telah mati, arwah merekapun berada ditempat yang sama, hanya bedanya orang yang
belum mati mempunyai wujud badan kasarnya dan mempunyai daya hidup, sedangkan
orang yang sudah mati tak mempunyai wujud kasarnya, arwah
tersebut tak bisa terikat di suatu tempat saja, mereka dapat
bergerak ke sana kemari sekehendak mereka sendiri"
"Engkoh Hong, aku tidak memahami apa yang kau katakan itu"
seru Im Yan cu tidak mengerti, "yang kau maksudkan sebagai arwah itu benda macam
apa" Tadi kau bilang dia bisa melayang
kian kemari menurut kehendaknya sendiri, lantas bagaimana
caranya kita dapat selalu berada bersama-sama"."
777 "Adik Im, arwah adalah roh, sesuatu yang tak berwujud dan tak nampak, keadaannya
seperti perasaan kita sekarang, maya bentuk nya dan sukar di lukiskan dengan
suatu perkataan, arwah adalah roh yang berada dalam tubuh manusia, dalam diri
kita sendiri, sedangkan daging dan tubuh sebetulnya adalah benda byang mati, justdru karena
dimasauki roh atau arbwah maka tubuh itu menjadi sesuatu yang hidup, dan karena
ditunjang dan digerakan oleh roh, maka tubuh tersebut baru dapat melakukan
pelbagai perbuatan maupun pekerjaan. "Jadi kalau ada orang mengatakan sudah tak punya arwah lagi, berarti dia sudah
mati, tubuhnya tak dapat bergerak lagi"
Im Yan cu segera tertawa merdu.
"Engkoh Hong, sekarang aku sudah tahu, tapi bagaimana
caranya untuk membawa sealu arwahku disisimu?"
"Adik Im, yang dimaksudkan sebagai roh atau arwah adalah
sesuatu yang bersifat tak menetap, roh itu melayang kesana kemari, tapi kita pun
dapat membuat roh selalu berada disisi kita."
"Caranya yakni membawa jasad tubuh itu ke suatu tempat dan menyimpannya di sana
kemudian selamanya aku akan menetap di
sana, bukankah hal ini berarti pula kalau rohmu selalu berada
disisiku?" Im Yan cu menjadi amat girang, segera serunya:
"Engkoh Hong, apakah kau hendak membuatkan sebuah kuburan yang sangat indah
bagiku, kemudian membangun sebuan rumah
disamping kuburan tersebut dan selamanya kau akan menetap di
sana?" "Adik Im, aku memang bermaksud demikian, cuma dendam
darahku harus dituntut lebih dulu, setelah itu aku akan membangun rumah gubuk
dan menemanimu untuk selamanya."
'Engkoh Hong, bagaimana kalau kaupun ajak Him Ji im untuk
tinggal bersama kau?" tiba-tiba Im Yan cu berseru.
778 ooo0dw0ooo BAB 36 MENDENGAR gadis itu menyinggung kembali soal Him Ji im, tat
kuasa Ku See hong menghela napas panjang, lagi sorot matanya
pelan-pelan dialihkan ke tempat kejauhan sana, memandang awan
putih yang melayang di angkasa, hatinya terasa lebih sedih dan pedih.
Mendadak Im Yanr cu berkata lagti.
"Engkoh Hong, bukankah kau bilang masih ada seorang lagi yang bernama Keng Cin
sin dari istana Huan mo kiong di laut Lam hay?"
Keng Cin sin adalah gadis pertama yang tertanam dalam hati
pemuda itu, dia merupakan gadis yang paling dicintai dan paling di hormati Ku
See hong selama ini, menyinggung soal gadis itu,
perasaan Ku See hong makin bertambah pedih, air matanya
bercucuran semakin deras lagi.
Sambil menghela napas sedih, kembali Im Yan cu berkata:
"Engkoh Hong, apakah Keng Cin sin telah tiada?"
"Ya, dia memang sudah meninggal" suara Ku See hong
kedengaran amat gemetar, namun aku tak pernah menyaksikan
sendiri jenazahnya. "Engkoh Hong, aku mati masih mendingan tapi kau .... kau bakal kesepian, aaah,
betul! Masih ada Him J i im, kau harus segera
menolongnya, kau pun harus mencari tulang belulang Keng Cin sin dan
menguburnya bersamaku, dengan begitu aku akan mendapatkan seorang teman, sedang kau yang berada didunia
inipun ada Him Ji im yang bakal merawatmu, dengan demikian aku dan Keng Cin sin
yang berada di alam baka pun tak akan terlalu menguatirkan dirimu"
Diam-diam Ku See hong merasa kagum bercampur terharu, dia
dapat merasakan kalau gadis tersebut jauh berbeda dengan gadis-779
gadis lain, seakan-akan tidak menaruh perasaan cemburu terhadap perempuan
lainnya, meski yang lainpun merupakan saingan
baginya, penampilan semacam ini sudah jelas memperlihatkan kalau dia bukan
seorang perempuan biasa. Aaaai.... Tapi, mengapa Thian tidak adil" Kalau begiut, bila ia dapat
memperistri tiga orang kekasih yang cantik jelita dan hidup berbahagia sepanjang
tahun, bukahkah kejadian ini merupakan
suatu peristiwa yang hebat?"
Sekarang, Him Ji im masih berada di dalam sarang iblis, jiwanya berada di ujung
tanduk, sekarang kini diapun seperti memperoleh suatu firasat tak baik, siapa
tahu gadis itu sudah tiada....
Teringat sampai ke situ, Ku See hong merasa amat sedih dan
kosong, tanpa terasa dia menghela napas panjang.
Ia benci, bencinya bukan alang kepalang, membenci kepada
langit, juga membenci kepada bumi.
Baru dalam keadaan seperti ini dia dapat merasakan makna yang
sesungguhnya dari bait-bait syair dalam lagu "'DENDAM SEJAGAD'"
Sementara itu, Im Yan cu sudah kelihatan lelah sekali, berulang kali dia menguap
lebar, sedang suara bisikannya ikut bertambah lirih:
"Engkoh Hong, setelah aku mati nanti tolong kau suka
menyampaikan berita tentang kematianku ini kepada guruku..."
Mendengar ucapan tersebut, satu ingatan tiba-tiba melintas
didalam benak Ku See hong, buru-buru serunya:
"Adik Im, apakah gurumu masih berada di tebing Hay jin gay"
Dia orang tua pasti dapat mencarikan akal untuk menyelamatkan
dirimu" Kesadaran dan akal budi Im Yan cu ketika itu sudah makin lama
semakin bertambah lemah, pada hakekatnya apa yang diucapkan
Ku See hong sudah tak dapat di tangkap olehnya.
Tapi dalam keadaan begini gadis itu masih bergumam lagi:
780 "Engkoh Hong, apakah luka pukulan Hou kut jian hun im kang yang kau derita telah
sembuh kembali.?" Tiba-tiba Ku See hong menepuk kepala sendiri sambil berteriak:
"Aaah, mengapa aku bodoh begini"
Orang itu dapat menyembuhkan aku dari pengaruh pukulan Hou kut jian hun im
kang, berarti dia dapat juga menyembuhkan racun cabul tersebut, mengapa aku
tidak berusaha untuk mohon kepadanya....?"
Im Yan cu sudah terlelap tidur, sekali memejamkan mata, dia
baru akan mendusin kembali dari tidurnya dua hari kemudian.
ooo0dw0ooo MATAHARI telah terbenam dilangit sebelah barat, sinar yang
berwarna keemas-emasan menarik ke seluruh angkasa.
Suasana senja yang indah dan lembut itu seakan-akan
mendatangkan suatu perasaan yang pedih dan murung dihati orang.
Hari ini udara sedikit agak luar biasa, langit serasa mengering dan mati, tiada
hembusan angin yang lewat. seluruh benda
disekeliling situ bagaikan turut lesu dan letih.
Dalam suasana senacam inilah, ditengah angkasa yang hening,
tiba-tiba berkumandang suara nyanyian yang keras tapi bernada
memedihkan hati orang... Dendam kesumat menbentang bagai Jagat
Bukit tinggi berhutan lebat ditepi sebuah kuil
Sungai besar didepan kuil berombak besar.
Dendam kesumat sepanjang abad.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Burung gagak bersarang di rumput dikala senja.
Cinta kasih berlangsung dari muda sampai tua.
781 Memetik kampak membuat lagu.
Nadanya dendam! Menitik air mata darah untuk siapa"
Hati pilu menanggung derita, menyesal sepanjang masa.
Dendam kesumat membentang bagai jagad.
Ji koan pernah berbuat salah.
Menyandang golok menunggang kuda, apalah gunanya"
Salju terbang air laut semuanya terasa hambar.
Dendam kesumat membentang bagai jagad
Curah hujan membuyarkan awan.
Air mengalir akhirnya surut.
Dendam kesumat tak akan pernah luntur.
Suara nyaring yang begitu memilukan, begitu memedihkan
mengalun di udara dan memancar ke empat penjuru.
Dari irama dan nada nyanyian tersebut, seakan-akan dia hendak
mengutarakan rasa dendam yang membara di dalam dadanya.
Kesepian... Kesedihan... Kesengsaraan... Sisa sinar matahari meninggalkan suasana yang makin suram di
seluruh permukaan jagad. Senja telah menjelang tiba, sesosok bayangan yang memanjang
tiba-tiba muncul di atas permukaan tanah, Ku See hong dengan
membawa si nona yang tertidur pulas sedang berjalan pelan
menelusuri jalan. 782
Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Rupanya Ku See hong sedang membopong Im Yan cu menuju ke
arah kota, dia hendak menuju ke gedung yang seram dan terpencil untuk memohonkan
pertolongan bagi gadis itu.
Tapi gedung yang besar dan lebar itu ditemukan berada dalam
keadaan kosong tanpa penghuni meskipun barang-barang keperluan sehari-hari masih
terlihat dalam ruangan itu, akan tetapi tak sesosok bayangan manusia pun yang
nampak. Bahkan si bocah lelaki itupun tak diketahui sudah pergi ke mana, dia harus
menunggu selama berjam-jam lamanya sebelum
membopong kembali Im Yan cu dan berlalu dari situ.
Tapi dari sementara kawanan jago yang berbisik-bisik, dia
mendapat tahu kalau malam nanti di lembah Yu cui kok diluar kota sana akan
terjadi suatu pertarungan sengit, sekawanan jago-jago persilatan di dunia saat
ini hendak mengerubuti seorang manusia berkerudung warni warni.
Maka Ku See hong lantas teringat akan manusia aneh dalam
gedung menyeramkan itu, siapa tahu kalau dia pun telah berangkat ke lembah Yu
cui kok untuk menonton keramaian"
Karena berpendapat demikian, Ku See hong dengan membopong
Im Yan cu segera berangkat menuju ke lembah tersebut, dia
Kedele Maut 4 Misteri Tirai Setanggi Tujuh Manusia Harimau (4) Karya Motinggo Busye Perawan Lembah Maut 2