Pencarian

Dendam Sejagad 15

Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung Bagian 15


itu suhuku diliputi kesedihan rasa menyesal menghiasi wajah nya, segala
sesuatunya itu tak terlukiskan dengan perkataan apapun jua. .
Dia orang tua pun berpesan kepadaku: "harap kau bisa
membantunya untuk membalas dendam, tapi diapun tahu bahwa
kau tak akan mengabulkan, oleh sebab itu pada akhirnya dia hanya minta kepadamu
agar sudi menerimaku sebagai muridmu dan
mempelajari ilmu Hay jin ciang..."
Mendadak paras muka Seng sim cian li Hoa soat kun berubah
hebat, bentaknya keras-keras:
"Kau si bajingan laknat, tak nyana kalau kau pun mempelajari juga kelicikan dari
gurumu itu, kau... cepat kau pergi dari sini!
Malam ini lo nio tak ingin membunuhmu."
Didengar dari nada suaranya yang gemetar, jelas sekali betapa
bergolaknya perasaan perempuan itu kini.
Dengan setengah memohon kembali Ku See hong berkata:
846 "Ho cianpwee, musuh besar guruku dan musuh besarku hanya
bisa ditaklukkan oleh ilmu Hay jin ciang mu. kumohon kepadamu
sudilah kau wariskan kepandaian itu kepadaku!"
Ternyata Seng sim cian li Hoa Soat kun waktu itu sudah menaruh salah paham lagi
terhadap Bun ji koan su. dia menganggap orang itu tidak benar-benar menyesal,
melainkan hanya berpikir demi
kepentingan sendiri.. itulah sebabnya dia sengaja mengucapkan
kata-kata semacam itu agar hatinya menjadi terharu.
Perlu diketahui, bila seseorang sudah menaruh perasaan cinta
dan benci terhadap orang lain, seringkali dia menaruh semacam
perasaan tak percaya terhadap perkataan dari kekasihnya, apalagi watak Bun ji
koan su begitu dingin terhadap cintanya.
Maka setelah Ku See hong menyingkap kalau ia diminta
mewariskan ilmu Hay jin ciang yang telah didalami dan diselami selama lima
puluhan tahun itu, tak bisa dihindari lagi timbulnya perasaan curiga dalam hati
kecilnya. Dengan suara keras Seng sim cian li Hoa Soat kun membentak
nyaring: "Manusia laknat, mengapa kau tidak segera pergi " Kalau kau tidak angkat kaki,
jangan salahkan jika aku menghancur lumatkan pula tulang belulangmu sehingga
harus menjadi bubur."
Buru-buru Ku See hong merogoh kedalam sakunya dan
mengeluarkan sebuah bungkusan yang diletakkan diatas perut Im
Yan cu, ketika bungkusan itu dibuka, ternyata isinya hanya
sepotong kutungan pedang.
Dibawah cahaya sinar rembulan dan bintang, nampak kutungan
pedang itu masih memancarkan cahaya tajam.
Dengan suara lantang kembali Ku See hong berkata:
"Hoa locianpwe, bila kau tidak percaya dengan suhuku, coba kau lihat, Inilah
kutungan pedang pada lima puluh tahun berselang, sampai sekarang dia menyimpan
nya dengan teliti, sebelum mati dia serahkan kutungan pedang itu kepadaku sambil
berpesan: Dulu dia 847 telah mematahkan pedangmu, maka aku diperintahkan untuk
menyambung kembali pedang tersebut hingga utuh kembali, agar
bisa mengurangi rasa sedih mu dahulu....
Dalam sekilas pandangan saja Seng sim cian li Hoa Soat kun
sudah dapat mengenali kembali kutungan pedang itu sebagai
miliknya, rasa dendam dan amarahnya yang terpendam selama
banyak tahun segera berkobar kembali, selapis cahaya hijau kebiru-biruan segera
menyelimuti wajahnya, serentetan cahaya yang tajam dan penuh hawa pembunuhan pun
segera mencorong keluar dari
balik matanya.. Dia mendongakkan kepalanya lau tertawa seram...
Mendadak tubuhnya menerjang kehadapan Ku See hong, lalu
telapak tangan kanannya secepat kilat ditekan ke atas dada anak muda tersebut,
sementara tangannya yang kiri dengan cepat
menyambar ke tubuh Im Yan cu yang berada dalam bopongan anak
muda itu. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau Hoa Soat kun
bakal turun tangan sedemikian kejinya terhadap dia, belum sempat ingatan untuk
menghindar lewat dalam benaknya, tahu-tahu
dadanya sudah terasa sakit sekali, seluruh kekuatan yang ada dalam tubuhnya
menjadi punah hingga tak berbekas, Im Yan cu yang
berada di tangannya pun tahu-tahu sudah tidak berada lagi didalam pelukannya.
Kembah berkumandang suara gelak tertawa panjang yang
memilukan hati, seperti kuntilanak saling mengikik di tengah malam buta...
Seng sim cian li Hoa Soat kun sambil membopong tubuh Im Yan
cu sudah meluncur ke depan secepat sambaran kilat.
Menanti kekuatan yang dimiliki Ku See hong telah pulih kembali, dia baru
berteriak keras: "Hoa cianpwe, kau hendak ke mana?"
848 Mendadak dari kejauhan sana berkuman-dang suara seruan sedih
yang membawa nada kepiluan:
"Bocah cilik, bila lo nio tak dapat menyelamatkan jiwanya, aku pasti akan datang
lagi untuk mencari dirimu!"
Suara itu berasal dari tempat kejauhan sana dan menggema tiba
dengan tajamnya. Setelah itu suasana pulih kembali:
Dalam keheningan yang menyeramkan dan menggidikkan hati...
Ditambah pula diatas tanah membujur dua sosok mayat dari
pelindung hukum Ban sia kau, tanpa disadari telah menambah
seram dan ngerinya suasana disitu...
Menyaksikan kesemuanya itu, Ku See hong hanya bisa
memperdengarkan suara helaan napas panjang yang memedihkan
hati. Perasaannya sekarang adalah hampa, kosong dan tak tahu apa
yang harus di perbuat, dia memandang ke angkasa menyaksikan
awan yang berkuntum-kuntum dilangit, mendadak dari ujung langit, meleset lewat
setitik cahaya bintang. Dengan perasaan bergetar keras, dia segera berpikir:
"Lebih baik aku mencari wanita kerudung warna warni lebih dulu, coba kulihat
apakah dia mampu untuk menyembuhkan keracunan
akibat Im hwee si hun wan" Sekalian akau menyelidiki apakah dia adalah Keng C in
sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay yang sudah mati atau bukan, jika dia
bukan Keng Cin sin atau tak dapat menyembubkan keracunan dari Im Yan cu, aku
akan mencari rumput Im cu cau tersebut sambil beradu nasib, siapa tahu kalau ucapan dari
murid murtad Thi bok sin kiam Cu Pok adalah ucapan yang sebenarnya?"
Dengan cepat sekali Ku See hong mengambil keputusan, lalu
dengan suatu gerakan yang cepat bagaikan sambaran petir dia
849 melesat menuju kearah puncak tebing yang berlapis-lapis disebelah kiri sana.
Kurang lebih seperminum teh kemudian, Ku See hong telah
memasuki tanah perbukitan tersebut, kemudian berhenti disebuah lembah dan mulai
memperhatiken keadaan disekeliling sana dengan pandangan tajam.
Tapi suasana disitu amat sepi, hening dan tak kedengaran sedikit suarapun.
Angin malam berhembus kencang mendatangkan perasaan
dingin bagi siapa pun yang merasakannya, bayangan pepo-honan
yang memanjang ditanah seolah-olah cakar setan yang siap
mencengkeram setiap orang yang datang untuk menghantar
kematian. Mendadak.... Suatu jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang datang
dari puncak bukit di sebelah kiri sana.
Ku See hong segera mendongakkan kepala dan menghela napas
panjang, kemudian sambil mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dia bergerak menuju ke arah mana berasalnya suara
jeritan tadi. Berhubung selama berapa waktu belakangan ini dia harus
merasakan empat kali siksaan dari ilmu beracun Hou kut jian hun im kang, hal
mana membuat hawa darah Tee liong-hiat-poo yang
terpendam dalam tubuhnya serta tenaga murni dari Bun- ji-koan su selama ratusan
tahun menjadi melumer dan bercampur dengan
hawa murninya, kesemuanya itu tanpa terasa telah menambah
ketangguhan tenaga dalamnya.
Tampak tubuhnya bargerak secepat sambaran kilat, enteng
seperti selembar kapas, setiap kali melompat puluhan kaki sudah dilalui tanpa
terasa, kehebatannya berar-benar mengagumkan.
Kesempurnaan ilmu meringankan tubuh yang dimilikinya kini
boleh dibilang tiada keduanya dikolong langit dewasa ini, mungkin 850
orang dalam dunia persilatan yang memiliki ilmu meringankan tubuh seperti itu
pun sulit untuk ditemukan.
Tentu saja diantaranya termasuk juga jago-jago lihay seperti
Seng sim cian li Hoa Soat-kun.
Perlu diketahui, Ku See-hong memiliki bakat yang bagus, di
tambah pula sudah pernah makan obat mestika pembersih darah,
hal ini membuat seluruh tubuhnya sudah berubah seolah-olah
menjadi manusia lain, itulah sebabnya kesempurnaan ilmu
meringankan tubuh yang dimilikinya sudah tak mungkin bisa
ditandingi oleh siapa pun.
Dibawah cahaya rembulan dan bintang, tampak dia berkelebat
seperti sambaran petir, sebentar melompat sebentar turun, makin lama semakin
cepat, sepasang kakinya bagaikan tidak menempel
diatas permukaan tanah saja, dengan kecepatan yang luar biasa
tubuhnya meluncur terus kearah depan.
Dalam waktu singkat Ku See hong sudah tiba di depan sebuah
selat yang sempit, ketila sorot matanya dialihkan ke depan.
Dilihatnya, seluruh selat sudah dipenuhi oleh bayangan manusia, bahkan di setiap
setiap sudut dan tempat kegelapan pun seakan-akan berkumpul bayangan manusia
dalam kelompok demi kelompok. Menyaksikan hal itu, Ku See-hong segera berpikir:
"Tampaknya orang-orang itu adalah kawanan jago lihay dari berbagai daerah di
dunia persilatan, mereka datang berkumpul
mungkin saja dikarenakan kitab pusaka serta mutiara sakti Thian-hong-im yang
sincu milik manusia berkerudung warna-warni itu, tapi mengapa ada juga
sekelompak manusia yang cuma mendekam saja
tak berkutik disini..."
Berpikir sampai disitu, dia lantas mengalihkan pandangan
matanya ke arah lembah sempit tersebut, tak tahan dia segera
memuji: 851 "Benar-benar sebuah lembah Yu-cui-kok yang indah menawan
hati." Lembah Yu cui kok dikelilingi oleh bukit yang tinggi dari tiga bagian, pepohonan
tumbuh dengan suburnya, batuan cadas
berserakan dimana-mana, dengan sebuah air terjun yang amat
besar, kabut tebal hampir menyelimuti seluruh permukaan lembah tersebut .....
Di sebelah kanan air terjun tampak sebuah bangunan loteng
yang dibangun menempel pada dinding bukit, rumput tebal tumbuh dengan suburnya
dimana-mana. Jembatan batu dengan pagar bambu, kolam teratai dengan
aneka bunga, semua nya menambah keindahan tempat itu.
Ketika angin malam berhembus silir semilir, terendus bau harum bunga yang
menyegarkan. Di depan sana terdapat sebuah kolam berbentuk separuh
rembulan yang luasnya tiga kaki yang persis mengelilingi bangunan loteng
tersebut, aneka bunga teratai tumbuh ditepi kolam, air yang jernih dengan riak
yang kecil membuat suasana disitu makin
mempersonakan hati. Tempat itu, tak malu disebut sebagai sorga dunia.
Ditengah-tengah kolam terdapat sebuah jembatan bambu
berbentuk setengah busur, pada ujung jembatan terkapar bersosok-sosok mayat yang
berserakan dimana-mana, mungkin orang orang
itu hendak menyerbu ke dalam jembatan bambu itu tapi berhasil
dibinasakan orang. Ku See hong memandang sekejap ke arah mayat-mayat yang
berserakan di mana-mana, hatinya amat terkesiap, sebab sebagian besar dari mayat
itu tewas dengan batok kepala yang hancur dan isi benak yang berserakan dimana-
mana, jumlahnya tiga empat puluh
orang lebih. 852 Pada saat inilah dia baru mengerti, apa sebabnya kawanan jago
persilatan yang berada di sekeliling tempat itu tak berani maju ke depan dan
melakukan penyerbuan. Suasana di dalam bangunan berloteng itu amat hening, sepi dan
tak kedengaran sedikit suarapun..
Lembah sempit yang penuh diliputi suasana seram ini seakan-
akan telah dilapisi oleh hawa pembunuhan yang membuat hati
orang merasa amat bergidik...
Ku See hong merasa terkejut bercampur tercengang, empat
penjuru sekeliling bangunan loteng itu sama sekali tak nampak
seorang manusia pun yang melakukan penjagaan, tapi anehnya
mengapa kawanan jago persilatan itu tak seorang pun yang berani melakukan
tindakan secara gegabah....
Disaat Ku see hong masih merasa terkejut bercampur keheranan
itulah, mendadak tampak sesosok bayangan manusia berkelebat
lewat dan mendekati tempatnya berdiri.
Ku See-hong memiliki tenaga dalam yang sempurna dengan ilmu
silat yang amat tinggi, pendengarannya tajam sekali, begitu
mendengar suara desingan, dia segera tahu kalau ada orang yang secara diam-diam
menghampirinya. Dengan suatu gerakan cepat dia segera membalikkan badan,
sorot matanya dengan memancarkan cahaya tajam yang menggidik
kan hati segera menyapu ke arah depan...
Seorang manusia aneh berbaju hitam yang mengenakan topeng
berwarna warni berdiri kaku dihadapannya. orang itu nampak
berwajah aneh, jelek dan amat tak sedap dipandang.
Sewaktu ia menyaksikan Ku See hong membalikkan tubuhnya
dengan kecepatan tinggi, dari balik matanya segera memancar
keluar serentetan cahaya kaget bercampur tercengang.
Manusia aneh itu tidak asing buat Ku See hong, sebab dia pernah berjumpa dengan
manusia aneh berkerudung itu setahun berselang, 853
ketika dia baru keluar dari kuil kuno setelah memperoleh pelajaran ilmu silat
dari Bun ji koan su. Orang ini tak lain adalah salah satu di antara dua murid murtad dari Bun ji koan
su yakni Jian-hun-kim ciang (pukulan emnas
pembabat sukma) Tu Pak kim, tapi Ku See-hong sama sekali tidak tahu kalau orang
ini bukan lain adalah murid durhaka guru nya yang harus dibunuh.
Jian-hun-kim-ciang Tu Pak kim nampak agak tertegun, kemudian
sambil tertawa ringan katanya.
"Leng hun koay seng Ku See hong, tampaknya kemajuan ilmu
silat yang kau peroleh belakangan ini sungguh pesat sekali"
Ilmu silat yang dimiliki Ku See hong saat ini memang terhitung nomor wahid
dikolong langit dewasa ini, tentu saja dia tak perlu takut lagi untuk menghadapi
manusia aneh berkerudung tersebut.
Sekulum senyuman yang amat dingin segera tersungging diujung


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bibirnya, lalu berkata: 'Mana, mana, setahun kita berpisah tentunya kau baik-baik
bukan! Mengapa wajahmu masih saja mengenakan topeng kulit
manusia" Apakah kau kuatir wajah aslimu ketahuan orang?"
Jian hun kim ciam Tu Pak kim tertawa seram.
'Heehh.... Heehh.... Heehh.... Benar, benar sekali, wajahku
memang jelek dan kuatir ketahuan orang"
"Hmmm, apakah kedatanganmu malam ini hendak mencari gara-
gara dengan aku orang she Ku?" kembali Ku See hong mendengus dingin.
Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa ringan.
"Tidak berani, tidak berani, oleh karena kulihat kau hanya berdiri kaku di sini
dan kuatir kau disergap orang, maka aku datang
memberi peringatan untukmu"
854 "Maksud baik anda biar kuterima di hati saja" jawab Ku See hong ketus dan
dingin. Mendadak Jian hun kim ciang Tu pak kim bertanya.
"Saudara Ku, apa kedatanganmu disebabkan benda mestika dari
perguruam Hiat mo bun"'..
"Karena apa pula kau datang kemari?" Ku See hong balik bertanya dengan ketus.
Jian hun kim ciang Tu pak kim segera tertawa tergelak.
"Haaahhhh.... Haaahhh.... Haaaihhh, kalau begitu sama-sama, sama-sama....."
"Kalau toh kedatanganmu disebabkan benda mestika tersebut, dan kini semuanya
sudah berada didepan mata, mengapa kalian
belum juga turun tangan!?"
"Heehh...heeehhhh...heeehh, apa sih salahnya membiarkan
orang lain turun tangan lebih duluan" Bagaimana dengan kau?"
Tentu saja Ku See hong tahu kalau orang inipun dibikin keder
oleh banyaknya mayat yang bergeletakan di atas tanah dan bagi
orang ini tampaknya licin dan banyak akal, ilmu silatnyapun amat lihay, ia tak
sudi menyerempet bahaya demi orang lain.
Maka dengan suara menyindir Ku See hong menjengek.
"Waaah, kalau begitu kau benar-benar berjiwa besar, Kalau aku"
Hmm, akan ku tunggu sampai semua orang pada mampus,
kemudian aku orang she Ku baru menjadi nelayan yang
beruntung..." 'Cuma pada akhirnya toh masih ada aku seorang akan saling
berebut denganmu"' Ku See hong menjengek dingin.
"Hmm, tak ada salahnya bagi aku orang she Ku untuk
menghabisi dirimu lebih dulu'
855 Jian hun kim ciang Tu Pak kim segera tertawa dingin.
"Mana, mana, aku ingin sekali menyaksi-kan kemajuan yang
berhasil kau capai dalam setahun ini, ingin kuketahui seberapa jauhkah kemajuan
yang kau peroleh dalam ilmu silatmu sehingga
sikapmu sombong dan takabur..."
"Bagus sekali!" Ku See hong tertawa, "aku orang she Ku tak akan membuat
kecewanya orang." Sembari berkata, mendadak dia mengayunkan telapak tangannya
melancarkan sebuah pukulan, segulung angin tajam yang amat
dingin dengan cepat meluncur ke depan.
"Saudara Ku, tampaknya tenaga pukulanmu benar-benar sudah memperoleh kemajuan
yang pesat" jengek Jian hun kim ciang Tu Pak kim sambil tertawa dingin.
Dia pun mengebaskan ujung bajunya untuk membendung
datangnya ancaman, di ringi benturan nyaring, pukulan dahsyat dari Ku See hong
telah berhasil dipunahkan olehnya dengan mudah.
"Hmm, aku baru memakai tenaga sebesar tiga bagian saja, ayo sambutlah sebuah
pukulanku sekali lagi!" jengek Ku See hong dengan suara amat sinis.
Sembari berkata, Ku See hong mengayunkan kembali telapak
tangan kirinya dengan jurus serangan yang sama sekali tak
berubah. Mendadak terasa getaran yang amat keras, kemudian menyusul
munculnya segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat menerjang
ke depan. Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa seram.
"Heehh.. heehh.. heehh... pukulan inipun tak akan mampu
berbuat apa-apa atas diriku"
Walaupun dia berkata demikian, akan tetapi sepasang telapak
tangannya digetarkan sebanyak tiga kali sebelum berhasil
memunahkan tenaga pukulan tersebut.
856 Ku See hong tertawa ringan.
"Seranganku barusan hanya menggunakan tenaga sebesar lima bagian saja, berikut
ini akan kupakai tenaga sebesar delapan bagian dan kupaksa kau untuk mundur
dengan sempoyongan" -ooo0dw0ooo- Jilid 26 SELESAI berkata, Ku See hong kembali mengayunkan telapak
tangan kirinya melancarkan serangan.
Seketika itu juga terasa deruan angin puyuh yang melanda
seluruh angkasa, desingan angin yang dingin dan tajam seperti
amukan guntur dan petir yang di sertai amukan angin puyuh,
seperti selembar jaringan yang sangat besar muncul dari suatu
sudut yang aneh dan mengurung tubuh Tu Pak kim dari empat arah delapan penjuru.
Mencorong sinar tajam yang menggidikkan hati dari balik mata
Jian hun kim ciang Tu Pak kim, secepat sambaran petir tubuhnya segera berkelit
ke samping. Dari balik mata Ku See hong pun sudah terpancar keluar sinar api dendam yang
amat benci dan menggidikkan hati, setelah tertawa
dingin serunya lantang: "Sekarang sudah tiba saatmu untuk melepaskan topeng palsumu itu. . ."
Terkesiap bukan buatan perasaan Jian hun kim cian Tu Pak kim
setelah mendengar seruan itu, segera pikirnya:
"Jangan-jangan dia sudah mengetahui siapakah aku?"
Ku See hong sesungguhnya bukan seorang pemuda yang bodoh,
semenjak manusia aneh berkerudung itu meneter dan mendesaknya
dengan pelbagai pertanyaan yang menyangkut masalah tentang
gurunya di muka kuil kuno dulu, sudah timbul perasaan curiga dari 857
dalam hatinya, apalagi setelah orang itu mampu menyebutkan ke
tiga macam kepandaian sakti andalan dari gurunya. hal mana
menyebabkan dia semakin menduga kalau antara orang ini dengan
gurunya pasti mempunyai suatu hubungan tertentu.
Apalagi setelah menyaksikan kepandaian silatnya yang begitu
hebat dan luar biasa, Ku See hong segera menduga kalau orang
besar kemungkinannya adalah salah satu di antara dua murid
murtad gurunya. Sebab malam ini adalah pertemuan mereka yang kedua, bila dia
mencoba untuk membayangkan kembali semua jurus serangan yang
dipergunakan orang ini dengan Thi bok sin kiam Cu pok, maka akan di jumpai
banyak sekali persamaan, itulah sebabnya dia lantas
melancarkan tiga pukulan secara beruntun untuk memaksa dia
mundur sambil menghindar kan diri.
Alhasil gerakan tubuh yang digunakan orang ini sewaktu
menghindar tadi tidak jauh berbeda dengan gerakan tubuh Cu pok, kalau tidak bisa
dibilang mirip sekali, karenanya Ku See hong pun menjadi sadar dan paham kembali
atas semua duduknya persoalan.
Mendengar ucapan tadi, Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa
licik, kemudian berkata. "Apa sih maksud pembicaraanmu itu" Aku tidak habis mengerti?"
Ku See hong segera mendengus dingin dengan suara yang amat
sinis dan dingin: "Hmmmm, dihadapan orang yang jujur berbuatlah jujur, aku rasa ada baiknya jika
kau melepaskan topeng kulit manusia itu lebih dahulu, agar bisa kulihat
bagaimana kah tampang asli dari seorang murid murtad semacam kau, kemudian aku
akan menyuruh kau mampus dalam keadaan yang paling mengenaskan!"
Melihat semua usahanya sudah terbongkar dan gagal total, Jian
hun kim-ciang Tu pak kim segera mendongakkan kepalanya dan
tertawa terkekeh dengan liciknya.
858 'Heeehhh.. .heeehhh.....heeehhh .. mana... mana, rupanya Ku
sute juga sudah kenal dengan aku sang kakak seperguruan yang
tidak becus ini" "Tu pak kim! Malam ini, jangan harap kau bisa meloloskan diri dari kematian nya
yang mengenaskan!" seru Ku See-hong lagi dengan suara amat sinis.
Sekali lagi Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa terbahak-
bahak. "Haaahhh...haa...haahh..haaahhh... Ku See hong, pada malam ini kaupun jangan
harap bisa meloloskan diri dari jebakan mautku
dengan selamat" Seusai berkata, tiba-tiba saja Jian hun kim ciang Tu pak kim
memperdengarkan suara pekikannya yang sangat aneh...
Dari empat penjuru tempat kegelapan segera bermunculan
bayangan manusia, diantaranya ada enam tujuh sosok bayangan
manusia yang segera meluncur datang dengan kecepatan luar
biasa. Ku See hong mencoba untuk memperhatikan wajah orang itu,
tapi dengan cepat hawa darahnya menggelora dengan hebatnya,
seluruh darah yang mengalir didalam tubuh nya seolah-olah sudah mendidih
semua. . Ternyata ke tujuh orang itu adalah orang-orang dari Thi kiong
pang dan Jian khi pang yang telah membinasakan ayah ibunya serta memunahkan
perkumpulan Kim to pang..
Dengan sangat bangga Jian hun kim ciang Tu pak kim tertawa
licik, kemudian serunya. .
"Ku sute, kau kenal dengan orang-orang itu" Mereka adalah ketujuh orang tongcu
dari Thi kiong pang dan Jian khi pang,
heehhh. heeehhh...."
"Ku sute, aku lihat paling baik jika kau membicarakan dahulu nilai dari selembar
nyawamu itu dengan kami"
859 "Terima kasih atas kedatangan ketujuh sosok sukma gentayangan tersebut, aku orang she Ku akan mempersilahkan
mereka segera berangkat, dan terima kasih juga atas usahamu ini sehingga tak
perlu aku berepot-repot lagi mencari mereka."
Ucapan mana diutarakan dengan suara yang dingin sekali seperti suara salju.
Jian hun kim ciang Tu pek kim tertawa:
"Belum tentu begitu! Dengan kepandaian silat yang kau miliki sekarang, untuk
mengungguli diriku pun sudah sulit, apalagi
ditambah dengan kerubutan mereka bertujuh" Aku lihat lebih baik kita berbincang-
bincang lebih dulu, daripada masing-masing pihak harus saling menyinggung
perasaan masing-masing orang"
Ku See hong tahu bahwa apa yang hendak dibicarakan
dengannya tetap sama seperti apa yang dibicarakan Thi bok sin
kiam Cu pok dengan dirinya tempo hari.
Sepuluh hari itu secara diam-diam Ku See hong sudah
menghimpun tenaga dalamnya siap melancarkan serangan dengan
memper-gunakan ilmu silat sakti Hoo han seng huan, dia berencana untuk
menghancurkan beberapa orang musuh tangguhnya dengan
suatu serangan kilat yang paling cepat.
Dengan paras muka yang sama sekali tak berubah, dia lantas
berkata dengan sinis. "Ketujuh orang yang kau undang kehadirannya ini pada
hakekatnya merupakan barang rongsokan, kalau tidak percaya
silahkan saja dilihat sendiri ....."
Berbicara sampai disitu, Ku See hong telah menghimpun hawa
murninya sampai sebatas kemampuan yang di milikinya, hawa
pempunuhan yang amat tebal pun sudah menyelimuti seluruh
wajahnya. Mendadak, pada saat itulah ....
"Ting! Tang! Ting! Tang!"
860 Tiba-tiba saja dari balik bangunan loteng itu berkumandang
suara genta yang dibunyikan bertalu-talu...
Bersamaan dengan bergemanya suara genta tersebut, cahaya
lentera segera menerangi seluruh bangunan loteng itu dan
menyinari hampir setiap sudut lembah sempit itu, tempat dimana beberapa orang
itu berdiri sekarang pun kena di soroti oleh cahaya lentera yang lemah itu
sehingga segala sesuatunya terlihat jelas.
Begitu mendengar suara genta, ke tujuh orang Tongcu dari Jian
khi pang dan Thi kiong pang itu segera melompat mundur ke
belakang dan menyembunyikin diri di balik kegelapan.
Sesungguhnya Ku See hong hendak membinasakan ke tujuh
orang ini diujung telapak tangannya, tapi ke tujuh sosok sukma gentayangan itu
seakan-akan sudah dibikin terkejut oleh bunyi
genta itu, sehingga kaget dan mengundurkan diri.
Dalam keadaan demikian, terpaksa Ku See hong hanya bisa
menyumpah sambil mengendorkan kembali hawa murninya.
Jian-hun kim ciang Tu pak kim sendiripun segera tertawa
sesudah mendengar suata genta tersebut, ujarnya:
"Ku sute, persoalan diantara kita lebih baik kita bicarakan lagi di kemudian
hari, sekarang maaf kalau aku harus mohon diri lebih
dahulu untuk sementara waktu!" Seusai berkata, dengan suatu gerakan tubuh yang
aneh sekali, secepat kilat dia menyelinap masuk ke balik kegelapan sana.
Dalam keadaan begini terpaksa Ku See hong harus menyembunyikan diri dibawah sebatang pohon siong, kemudian dari situ dia
melayang naik ke puncak bukit setinggi lima enam kaki dan mengawasi bangunan
berloteng dihadapannya tanpa berkedip. .
Suara genta telah dibunyikan sepuluh kali, suaranya yang
menggema di seluruh lembah bukit tersebut mendatangkan suara
gaung yang sangat nyaring.
Mendadak dari balik bangunan rumah tersebut muncul sepuluh
orang manusia yang mengenakan topeng tengkorak diatas wajah
861 masing-masing, perawakan tubuh mereka tak menentu, ada yang
tinggi ada pula yang pendek, mereka berbaris dalam dua barisan dan pelan-pelan
bergerak menuju ke tanah lapang di muka
bangunan berloteng tersebut.
Kemudian mereka membentuk satu lingkaran disitu dan duduk
bersila diatas rumput. Mendadak, pada saat itulah ......
Muncul kembali seorang bocah lelaki berwajah tengkorak,
ditangannya memegang sebuah hiolo kemala yang sama sekali tiada cacadnya, hiolo
itu berwarna hijau dan memantulkan sinar
gemerlapan. Dari balik hiolo itu tersiar bau dupa yang sangat harum dan
menyebar diangkasa mengikuti hembusan angin, ketika terpantul


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oleh cahaya lentera dari baltik bangunan loteng itu, terbentuklah kabut berwarna
warni yang pelan-pelan melayang ke udara.
Pemandangan semacam itu benar-benar sangat indah.
Bocah lelaki yang menggenggam hiolo kemala itu pun pelan-
pelan berjalan menuju ke tengah lingkaran tadi dan meletakkan
hiolo kemala tersebut diatas tanah.
Dari arah bangunan berloteng itu berkumadang suara seruan
yang amat merdu merayu: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan...
Tengkorak membuat setan ketakutan....
Sepuluh orang manusia bertopeng tengkorak yang mengelilingi
hiolo kemala itu segera bangkit berdiri, kemudian merekapun bersama-sama
berteriak: Hiat mo menggetarkan dunia persilatan...
Tengkorak membuat setan iblis ketakutan
Ucapan yang serius dan berat segera menggema di udara dan
mengalun tiada henti nya. Bersamaan dengan berakhirnya suara
862 tadi, dari balik bangunan loteng itu segera melayang turun sesosok bayangan
manusia yang berperawakan langsing dan kecil.
Orang itu memgenakan baju berwarna putih, dibawah cahaya
lentera yang terpancar keluar dari balik bangunan itu, tampak ujung bajunya
terhembus angin, keadaannya tidak jauh berbeda dengan
bidadari yang baru turun dari kahyangan.
Dengan suatu gerakan yang amat lembut perempuan itu
melayang turun disamping hiolo kemala tersebut, yakni disisi bocah lelaki yang
mengenakan kain kerudung tengkorak itu.
Ia memakai sebuah kain cadar warna-warni yang ditengahnya
disulami dengan sebuah tengkorak yang sedang menyeringai seram, sementara
disekelilingnya dilingkari oleh dua belas kuntum bunga Bwee.
Dia tak lain adalah Hiat mo Buncu, yaitu manusia berkerudung
warna-warni. Setelah melayang turun dihadapan hiolo kemala tersebut,
manusia berkerudung warna-warni itu segera meluruskan sepasang telapak tangannya
yang putih halus itu di atas hiolo tersebut.
Kemudian suasana menjadi sangat hening, agaknya dia sedang
membaca mantera, atau mungkin juga sedang membaca doa.
Mendadak . . . Manusia berkerudung itu mengangkat tinggi-tinggi hiolo kemalanya sambil berseru lantang:
"Hiolo kemala merubah amisnya darah ! "
Menyusul seruan mana, kesebelas orang manusia berkerudung
tengkorak itu sama-sama mengangkat sepasang tangannya ke atas
sambil berseru pula dengan lantang:
"Hiolo kemala merubah amisnya darah!'
"Blaaam ....!" pada saat inilah dari dalam hiolo kemala tersebut terdengar suara
ledakan keras disusul menyemburnya asap tebal
berwarna merah setinggi tiga kaki ke tengah udara dan menyelimuti 863
seluruh angkasa, kemudian bagaikan selapis hujan darah menyebar ke mana-mana.
Secara lamat-lamat kawanan jago persilatan yang bersembunyi di sekitar tempat
itu segera merasa se akan akan mengendus bau
amisnya darah kental. "Pedang bayangan darah penggetar jagat!" kembali manusia
berkerudung itu berseru. Entah sejak kapan ditangan ke dua belas anggota Hiat mo bun
itu sudah bertambah dengan sembilan pedang sepanjang dua depa
lima enam inci yang memancarkan cahaya tajam.
Kini sambil mengangkat pedang itu tinggi-tinggi di angkasa,
mereka turut berseru lantang.
"Pedang bayangan darah penggetar jagad!'
Kecepatan mereka dalam meloloskan pedang, sungguh merupakan suatu yang luar biasa sekali.
Setelah itu secara beruntun manusia berkerudung itu meneriakkan kembali, beberapa patah kata yang disusul oleh ke
sebelas orang manusia berkerudung tengkarak itu.
Dunia persilatan menghormati bunga Bwee!
Keseraman berubah menjadi ketenangan.
Habis gelap terbitlah terang!"
Hawa kegagahan menyelimuti angkasa!'
Kebersihan melebihi sinar rembulan!"
Ketika mereka mengucapkan kelima patah kata itu, pedang
ditangan masing-masing diputar menciptakan selapis cahaya pedang yang
berkilauan, masing-masing orang membentuk dua belas
kuntum bunga bweeditengah udara.
Kemudian bersamaan dengan lenyapnya cahaya pedang, tahu-
tahu pedang mereka telah dimasukkan kembali ke dalam sarung..
864 Kejadian mana dengan cepatnya membuat para jago yang
bersembunyi disekeliling tempat itu merasa terkesiap sekali, sebab mereka dapat
melihat betapa enteng dan cepatnya ke dua belas
anggota perguruan Hiat mo bun itu menggerakkan pedang sambil
membentuk gerakan bunga bwee di tengah udara.
Ke dua bbelas kuntum budnga bwe itu seaakan-akan dua beblas
gerakan jurus pedang yang sakti dan luar biasa.
Setiap gerakan jurus pedang itu hampir boleh dibilang
mencangkum inti sari dari seluruh ilmu pedang yang ada didunia ini, selain gerak
penyerangan juga terdapat gerak pertahanan yang
membuat orang sukar untuk mematahkannya, sudah barang tentu
hal ini segera membuat semua orang merasa terperanjat sekali.
ooo0dw0ooo BAB 40 DI SAAT pedang sudah dimasukkan kembali ke dalam sarungnya,
manusia berkerudung itu kembali berseru dengan suara nyaring:
"Silahkan saudara sekalian untuk duduk!"
Maka kedua belas anggota Hiat mo bun pun bersama-sama
duduk bersila diatas tanah.
Ku See hong yang berada di puncak dahan pohon siong dapat
menyaksikan kesemuanya itu paling jelas, walaupun mereka semua menggunakan
topeng tengkorak, namun Ku See hong masih dapat
mengenali beberapa orang diantaranya.
Seperti misalnya si bocah lelaki itu, dia tak lain adalah Kho It khi yang pernah
dijumpai nya dalam bangunan rahasia tersebut, sedang kan tiga orang yang duduk
di sebelah selatan hiolo kemala itu bukan lain adalah Pek lui jiu Ho Gi dan
Thian kun tee ciang Khong Tang lun.
Sedangkan ke delapan orang lainnya sama sekali tidak dikenali
olehnya ..... 865 Sedangkan manusia berkerudung itu, jika ditinjau dari potongan tubuh, nada suara
serta sepasang biji matanya, dia merasa begitu mengenalinya sehingga pada
hakekat nya tidak jauh berbeda
dengan Keng Cin sin dari istana Huan mo kiong di Lam hay.
Kini, Ku See hong terpengaruh kembali oleh kenangan masa
silam yang penuh dengan kepedihan yang tak terlukiskan dengan
kata-kata. Keng Cin sin adalah kekasihnya yang paling dicintai dan paling dihormati,
walaupun dunia ini sudah mengalami sesuatu perubahan yang amat besar, namun rasa
cintanya terhadap gadis itu
selamanya tak pernah berubah lagi.
Pada saatd inilah, kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu
sama-sama bangkit berdiri, kemudian terdengar bocah lelaki itu berkata dengan
suara lantang: "Saudara sesama Hiat mo bun, pertemuan yang diselenggarakan pada malam ini
sebenarnya hendak dilaksanakan pada bulan satu
tanggal satu tahun depan dipuncak Kiam hong bukit Hong san, tapi berhubung
situasi dalam dunia persilatan belakangan ini telah
mengalami perubahan besar dan terancam oleh mara bahaya,
pertemuan ini terpaksa dipercepat pelaksanaannya.
Tujuan dan cita-cita dari kita Hiat mo bun telah diutarakan
melalui kesembilan patah kata tadi, apa yang dirundingkan didalam gedung tadi
pun sudah cukup dipahami kalian semua, rasanya kini pun tak usah banyak
berbicara lagi. Sekarang yang hendak kuutarakan kepada kalian adalah soal
telah bergabungnya kalian dengan perguruan kita ini, aku rasa
sebagai seorang anggota yang baik adalah melaksakan peraturan
perguruan yang ada dan menjalankan perintah tanpa membantah,
barang siapa berani membangkang maka dia akan dijatuhi hukuman mati.
'Tapi perguruan kita selamanya mengutamakan kebajikan dan
kebesaran jiwa terhadap orang lain peraturan kami pun tidak
membedakan tinggi rendahnya kedudukan setiap anggota dalam
866 parrai, oleh karena tugas perguruan kita sangat berat, maka apabila diantara
kalian ada yang merasa dirinya tak mampu menyelesaikan tugas dari perguruan,
sekarang masih ada kesempatan bagi kalian untuk mengundurkan diri!"
Semua anggota Hiat mo bun yang duduk mengelilingi hiolo
kemala itu segera menyahut bersama:
"Kami tak usah berpikir panjang lagi, kami akan melaksanakan semua perintah dari
perguruan tanpa membantah'
Mencorong sinar tajam dari balik-mata kecil Kho It khi yang
tertutup oleh kain kerudung tengkorak, katanya lebih jauh.
"Kalau toh kalian tidak ada usul lain, maka selanjutnya bila ada yang berani
melanggar peraturan perkumpulan atau berhianat, dia akan dihukum dengan
memunahkan segenap kepandaian silat yang
di milikinya" Perlu diketahui sebagai seorang jago silat, biasanya mereka
rmemandang ilmu yang dimilikinya jauh lebih berharga daripada
nyawa sendiri, bila kepandaian mereka sampai dipunahkan maka
rasanya jauh lebih tersiksa daripada mati.
Oleh sebab itu bila hukuman tersebut diterapkan bagi seorang
yang belajar silat, boleh dibilang hukuman mana merupakan suatu hukuman yang
paling keji dan ditakuti.
Manusia berkerudung warna warni itu segera berkata pula
dengan suara nyaring. 'Terima kasih banyak atas kesediaan kalian untuk berbakti
dengan perkumpulan kami dan bersama-sama kita menyelamatkan
umat persilatan dan mencarikan kebahagiaan untuk semua manusia.
"Aku tahu kalau kemampuanku terbatas dan tidak mampu
berbuat banyak, itulah sebabnya kumohon bantuan dari kalian
semua untuk bersama-sama membangun kebenaran didunia ini,
moga-moga saja mulai saat ini kalian dapat bersikap ksatria dan menolong kaum
lemah. 867 Merupakan manusia-manusia luar biasa didalam dunia persilatan, kalian pasti
dapat melaksanakan tugas demi perkumpulan kita ini dengan sebaik-baiknya, kini
akupun tak akan banyak bicara lagi, mari kita bersama-sama merundingkan langkah
pertama perkumpulan kita terjun ke dunia persilatan."
"Seorang manusia berkurudung tengkorak yang mengenakan
pakaian perlente segera bangkit berdiri, dia adalah Sastrawan
berpakaian perlente Hoa Siong si yang namanya sudah termashur
semenjak tiga puluhan tahun berselang.
Dengan suara lantang serunya:
"Keberaran jiwa bangsa dan kemuliaan hatimu, sungguh
membuat kami merasa kagum bercampur hormat"
"Langkah pertama yang harus dilakuan oleh Hiat mo bun kita sekarang adalah
melakukan suatu tindakan yang tegas, sebab dunia persilatan sudah terlalu
dipengaruhi oleh kawanan manusia laknat, yang berjiwa rendah, kawanan laknat
tersebut kini sudah bergabung di dalam satu kelompok kekuatan untuk berbuat
keja-hatan, seperti misalnya Ban sia kau, Jian khi pang, Thi kiong pang...
"Kini mereka telah saling berkomplot untuk bersama-sama
melakukan kejahatan meracuni dunia persilatan, apalagi bila kita biarkan manusia
semacam itu berkembang lebih besar lagi, bisa jadi keadaan
dikemudian hari dapat berubah semakin tidak menguntungkan buat kita"
Manusia berkerudung warna-warni itu segera manggut-manggut.
. "Perkataan dari Hu buncu memang benar, masih ada siapa lagi yang hendak
mengajukan usul, harap segera disampaikan agar kita bisa membicarakannya'"
Seorang manusia berperawakan tinggi kurus segera bangkit
berdiri lalu katanya dengan suara parau.
"Tadi Hu buncu sudah bilang, musuh kita yang terutama adalah
orang-orang dari Ban sia kau dan Jian khi pang serta Thi kiong 868
pang, tapi masih ada satu kelompok kekuatan lagi yang tak boleh di biarkan
lewat. "Kekuatan yang kumaksudkan adalah orang-orang Huan mo
kiong di lautan Lam hay, beberapa tahun berselang, Han thian it kiam Cia Cu kim
telah mengutus empat orang thamcu nya untuk
melakukan pembasmian terhadap sisa-sisa manusia yang masih
setia terhadap Kim to pang, dalam pembasmian mana, konon
mereka telah berhasil merampas kembali pedang pendek huan mo
kiam dari tangan San tian hanjiu Sangkoan It.
"Aku tahu bahwa orang-orang Huan-mo kiong di lam hay sudah
lama mempunyai ambisi untuk menyerbu ke daratan Tiong-goan,
bahkan banyak sekali sampah masya-rakat yang berhasil mereka
jaring agar berpihak kepada mereka, kini pedang Huan mo kiam
sudah berhasil direbut kembali, berarti janji Hu hay-it kiam Cia Long-po dengan
jago pedang nomor wahid dikolong langit tempo
dulu Thio Pak san telah menjadi batal.
"Kini satu tahun sudah lewat, kekuatan yang berhasil mereka himpun selama inipun
sudah semakin menghebat, bisa jadi cita-cita mereka untuk menyerbu daratan
Tionggoan pun sudah akan segera
di mulai.. Tentu saja, dengan kekuatan Hiat-mo bun kita tangguh dan luar
biasa, kita tak usah takut terhadap manusia-manusia laknat dari Huan mo kiong di
Lam-hay, tapi yang paling kita kuatirkan sekarang adalah persekongkolan antara
orang-orang Huan mo kiong di Lam
hay dengan pihak Ban sia kau, Jian khi pang dan Thi kiong pang untuk melawan
kita" Mendadak dari balik mata manusia berkerudung yang jeli secara
lamat-lamat terpancar keluar serentetan cahaya dendam dan benci yang luar biasa,
tapi sinar kebencian itu tidak diketahui oleh para anggota perkumpulannya, satu-
satunya orang yang melihat akan
hal tersebut hanya Ku See hong, tapi justru karena pula dendam lamanya menjadi


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkobar kembali.. 869 "Kongsun sianseng" terdengar manusia berkerudung itu berkata,
"aku sangat mengetahui tentang keadaan dalam istana Huan mo kiong,
pada sebulan berselang, mereka sudah melakukan penyerbuan secara besar-besaran ke daratan Tionggoan, mungkin
didalam beberapa hari belakangan ini mereka sudah akan sampai
disini. ?sul dari Kongsun sianseng itu memang pantas diperhatikan
oleh perguruan kita serta segera melakukan suatu tindakan dengan cepat. . tapi
entah bagaimana pula dengan pendapat saudara
sekalian untuk mencegah terjadinya persekongkolan itu?"
Thian kun tee ciang Khong Tang-lun segera bangkit berdiri,
kemudian menjawab: 'Lapor Buncu, pepatah kuno mengatakan
siapa yang turun tangan lebih dulu dia lah yang tangguh, siapa yang turun tangan
bela-kangan dia akan celaka, aku rasa kita tak boleh menunggu sampai mereka
benar-benar sempurna dan menyerang
kita duluan, bahkan kita harus menyerbu dan menghan-curkan
mereka, agar bibit bencana di kemudian hari dapat teratasi'
"Maksud Khong tayhiap, kita harus membagi-bagi ke dua belas orang anggota
perkumpulan kita ini menjadi dua kelompok dan
masing-masing kelompok menyerbu dan menghancurkan mereka
secara terpisah?" Thian kun tee ciang Khong Tang lun manggut-manggut.
"Perkataan Buncu memang betul, itulah yang lohu inginkan"
Manusia berkerudung warna-warni itu segera menyapu sekejap
ke wajah semua orang, kemudian katanya:
"Bun jin (anggota perguruan) sekalian, adakah sesuatu usul dari kalian atas
pendapat dari Khong tayhiap itu"
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si bangkit berdiri, lalu
sahutnya dengan suara nyaring:
"Usul dari Khong Lote itu sangat hebat, cuma hal ini akan menyebabkan kekuatan
dari Hiat mo bun kita tak dapat terhimpun menjadi satu kelompok. Tapi, . kecuali
dengan cara begini, rasanya 870
memang sukar untuk menemukan cara lain yang lebih baik lagi, tapi tak ada
salahnya kalau kita bersama-sama memikirkannya sebentar"
"Ucapan Hu-buncu memang benar, persoalan ini menyangkut
nasib dari seluruh umat persilatan, lebih baik kalian mempertimbangkan lebih dahulu sebelum mengambil keputusan"
ujar manusia berkeru-dung warna-warni pula cepat.
Kho It khi yang berada disisinya mendadak bertanya.
"Tolong tanya buncu, apakah kau mempunyai pendapat lain?"
"Menurut pandanganku yang cetek, lebih baik kita dua belas orang berkelompok
untuk bersama-sama, menghancurkan salah
satu kekuatan yang ada lebih dulu, kemudian baru berusaha untuk melenyapkap
kekuatan yang lain, dengan demikian maka kekuatan
kita pun tak akan sampai tercerai berai.
"Sebab sebelum kita saling berjumpa dengan kedua kelompok kekuatan ini, kita
orang-orang Hiat mo bun masih belum berani
mempunyai suatu keyakinan untuk menang, bila kita harus
membagi-bagi kekuatan sehingga kekuatan yang ada bertambah
lemah, bukankah hal ini justru akan semakin merugikan kita sendiri"
Entah bagaimanakah menurut pendapat kalian?"
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong.si segera berseru-lebih
dahulu: "Bagus sekali, jawaban dari Buncu memang lihay, lohu merasa tak mampu untuk
menandinginya." Maka semua orangpun bersama-sama menyetujui usul ini.
Menyaksikan hal ini, manusia berkerudung warna-warni itu
segera tertawa cekikikan, katanya.
"Hoa hu buncu, kau terlalu memuji, apa yang kulakukan
sekarang tak lebih hanya merupakan penerus dari gagasanmu tadi"
Pada saat inilah, mendadak .... Leng hun koay seng Ku See hong yang berada
diatas dahan pohon siong berteriak bagaikan orang
gila: 871 "Adik Sin! Kau adalah adik Sin, aku tahu, aku tahu kau adalah
......." Ditengah teriakan-teriakan yantg keras dan memekakkan telinga.
Ku See hong melayang turun dari atas pohon siong, kemudian
bagaikan sambaran kilat cepatmya meluncur kebawah dan di dalam waktu singkat
sudah berada didepan jempatan bambu itu.
Disaat dia melayang turun dari pohon itulah, lamat lamat Ku- See liong merasa
pula dari atas pohon yang sama melesat keluar
sesosok bayangan manusia.
Ketika orang itu gagal mencengkeram tubuh Ku See hong, sambil
menghela napas sedih gumamnya.
"Tiada jago lihay dan orang2 gagah di dunia ini yang bisa lolos dari soal cinta.
Aaai.... mungkin orang ini dapat melenyapkan badai berdarah yang kini semakin
mengancam keselamatan dunia."
Ternyata di atas puncak pohoh itu bersembunyi seorang pendeta
tua yang memakai lhasa berwarna kuning,
(tentang asal usul orang ini, akan diceritakan pada bagian lain dari cerita yang
sama) Tatkala kedua belas anggota Hiat mo bun itu mendengar teriakan yang kalap
serentak mereka mengalihkan sorot matanya kedepan.
Begitu manusia berkerudung berwarna warni itu tahu kalau yang
datang adalah Leng hun koay seng Ku See hong, hatinya
terperanjat sekali sehingga sekujur tubuhnya gemetar keras.
Kanglam siang hou, Kho It khi maupun Thian kun tee ciang
Khong Tang lun berempat kenal dengan Ku See hong, melihat
kemunculan si anak muda itu, mereka lantas menghela napas
panjang sambil berpikir. "Aaaai, habis sudah! Tampaknya dia akan tewas pula di ujung pedang Jui sim
kiam....." "Sreeeet! Sreett ".....desingan angin tajam yang amat
memekikkan telinga segera bergema memecahkan keheningan.
872 Ada empat anggota Hiat mo bun yang mengayunkan tangannya
bersama-sama, kilauan cahaya putih segera meluncur ke depan
dengan kecepatan luar biasa..
Dalam waktu singkat, ke empat cahaya putih tadi sudah
mengurung seluruh batok kepala Ku See hong.
Kini, ilmu silat yang dimiliki Ku See hong telah mencapai pada puncaknya,
walaupun pikirannya sedang kalut, namun setelah
menyaksikan datangnya cahaya putih itu, dia segera menyadari apa gerangan yang
terjadi, sepasang telapak tangannya diayunkan
bersama ke depan melepaskan pukulan-pukulan dahsyat.
Rupanya dia dapat merasakan betapa anehnya keempat gulung
cahaya putih yang menyambar datang itu, maka ia tak berani
menyambut dengan kekerasan, siapa tahu Ke empat gulung cahaya
putih itu seakan-akan dikendalikan seseorang saja, "Sreet!" segera menyambar
lagi membelah angkasa. Kemudian setelah membentuk segulung gerakan lingkaran busur
di angkasa, cahaya putih tadi kembali menyambar ke arah jalan
darah kematian di tubuh Ku See hong..
Mendadak Ku See hong berpekik nyaring, tubuhnya melejit
kembali ke tengah udara dan meluncur ke muka dengan kecepatan
bagaikan sambaran kilat. Untuk ke dua kalinya serangan dari ke empat gulung cahaya
putih itu mengenai sasaran yang kosong.
Tapi yang paling hebat adalah senjata rahasia tersebut, di ringi suara aneh
ternyata benda tadi mengikuti terus dibelakang Ku See hong kemanapun pemuda itu
hendak berkelit. Selama hidup belum pernah Ku See hong mienjumpai senjata
rahasia yang begitu lihaynya, sebab jago persilatan yang paling lihay pun di
dunia ini hanya mampu berputar dua kali di udara setelah melancarkan sergapan,
bahkan kekuatannya makin lama semakin
bertambah lemah. . 873 Tapi kenyataannya, ke empat senjata rahasia tersebut justru
dapat menyerang makin lama semakin bertambah dahsyat.
Berpikir sampai disitu, tubuhnya lantas melengking sambil
berkelejit, setelah itu melayang turun ke bawah,
Pada saat itulah terdengar seorang perempuan berseru dengan
perasaan gelisah. "Cepat melayang ke atas!"
Begitu mendengar peringatan mana, sepasang matanya segera
dapat menangkap empat buah rantai emas yang secara rapat sekali mengancam bawah
kakinya, ternyata rantai emas itu merupakan
rantai yang mengendalikan senjata rahasia yang digunakan ke
empat orang anggota Hiat-mo bun itu.
Ku See hong merasa amat terperanjat, sebab bukan saja ke
empat rantai emas itu merupakan rantai yang mengendalikan
senjata rahasia, bahkan rantai itu sendiri juga merupakan sejenis senjata tajam
yang bisa digunakan untuk membunuh orang, apabila pandangan mata korbannya
kurang awas, maka jika sampai
merosot ke bawah, niscaya dia akan menemui celaka.
Maka Ku See hong harus mengikuti suara peringatan yang dikirim dengan melalui
ilmu menyampaikan suara itu untuk melejit ke
tengah udara, kemudian sesudah berganti napas, badannya sekali lagi melejit
setinggi satu kaki lima enam depa ke tengah udara.
Tubuhnya yang berada ditengah udara secara beruntun
melakukan beberapa kali jumpalitan, suatu demontrasi ilmu
meringankan tubuh yang amat lihay pun akhirnya muncul dari tubuh Ku See hong,
begitulah, ditengah udara secara beruntun dia
menghindari serangan dari ke empat gulung cahaya putih itu
sebanyak enam kali. Kontan saja demontrasi ilmu meringankan tubuh ini membuat
para jago yang bersembunyi disekitar tempat itu serta para anggota Hiat mo bun
menjadi terperanjat sekali.
874 Setelah berhasil menghindari enam sergapan musuh yang secara
beruntun, serangan ke tujuh telah menerjang kembali, maka segera pikirnya
didalam hati. "Apabila aku diharuskan berjumpalitan terus ditengah udara, maka lama kelamaan
akan kehabisan napas juga, bila sampai
terperosok ke bawah, bukankah aku bakal tewas juga diujung
senjata rahasia tersebut"
Sementara dia masih ragu, suara peringatan tadi kembali
berkumandang dengan ilmu menyampaikan suara.
"Mengapa kau tidak mempergunakan pedang Ang soat kiam mu
untuk mematah kan keempat rantai tersebut?"
Peringatan itu dengan cepat menyadarkan kembali Ku See- hong
dari lamunannya, diam-diam ia mengumpat diri sendiri.
' Aku benar-benar seorang-manusia yang tolol!"
Serentetan suara pekikkan nyaring yang membetot sukma pun
segera berkumandang memecahkan keheningan....
Seperti seekor burung elang raksasa, Ku See hong melejit lagi
ditengah udara, kemudian berputar sebanyak tiga kali.
Tiba-tiba saja berkumandang suara gemerincing yang amat
nyaring, tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam sudah diloloskan dari sarungnya,
ditengah udara segera terpancar keluar serentetan
cahaya tajam yang sangat menyilaukan mata.
Disaat pedangnya melepaskan serangan, tubuh Ku See hong
segera bersatu dengan cahaya pedang itu dan seperti naga sakti di angkasa,
secepat sambaran kilat segera menerjang kebawah.
Kecepatan tubrukannya itu
membuat orang lain sukar membedakan mana yang cahaya pedang dan mana yang cahaya
pelangi.... Mendadak pedang Hu thian seng kiam tersebut memancarkan
berlapis-lapis cahaya pelangi yang berwarna-warni menciptakan
875 selapis cahaya pedang yang membukit dengan secepat kilat
menyelundup ketengah udara yang kosong.
"Sreeeet....! Sreeeet...." Dari empat penjuru segera berkumandang suara desingan yang pelan.
Bayangan cahaya yang amat tajam dan terdiri dari empat jalur
putih yang mengejar tubuh Ku See hong itu seketika lenyap tak
berbekas, keempat bilah pedang kecil J iu sim siau kiam itu pun segera jatuh dan
rontok kedalam kolam. Pada saat yang bersamaan, cahaya pedang berwarna merah
darah itu pun sirap dan lenyap dari pandangan mata.
Ku See hong tahu-tahu sudah melayang turun dihadapan kedua
belas orang anggota Hiat mo bun itu dengan tangan kosong dan
wajah dingin membesi. dia berdiri kaku di tempat sambil mengawasi manusia
berkerudung warna-warni itu dengan sorot mata setajam
sembilu. Ia sedang merasa sedih, ataukah.." Sungguh membuat orang
tidak habis mengerti. Ternyata dari balik mata manusia berkerudung warna-warni itu
sedang memancar keluar serentetan cahaya bengis yang penuh
dengan hawa napsu membunuh.
Kesemuanya ini membuat dia tak berani percaya, kalau orang ini adalah sorot mata
dari Keng Cin-sin.. kekasihnya yang berhati
lembut dan suci bersih itu, diapun tidak percaya kalau dua kali suara bisikan
yang dipancarkan melalui ilmu menyampaikan suara tadi
berasal dari perempuan misterius ini.
Dalam pada itu, kawanan jago dari Hiat mo bun sudah dibikin
tertegun dan berdiri kaku karena terperanjat atas ilmu meringankan tubuh Ku See
hong yang amat dahsyat serta ilmu pedang dari
pedang mestika yang di mpikan oleh setiap orang itu.
Pada saat itulah.. 876 Kawanan jago persilatan yang berada disekeliling tempat itu
bersama-sama menampakkan diri, banyak manusia berkelebat lewat dan dalam wakku
singkat semua orang sudah mengurung telaga
tersebut dalam posisi setengah rembulan.
Apakah kedatangan mereka untuk menonton keramaian tersebut
" Atau untuk menyaksikan kegagahan dari Leng hun Koay seng Ku
See hong", Ataukah karena ada rencana busuk lainnya, Tak
seorangpun yang tahu dengan pasti.
Empat orang anggota Hiat mo bun yang senjata rahasianya kena


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dibabat kutung oleh ayunan pedang Ang-soat' kiam dari Ku See
hong tadi tak lain adalah ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to,
sifat mereka bengis, licik, sadis dan kejam, banyak perbuatan jahat yang sudah
dilakukan olehnya. Bahkan malam ini pun sudah berapa banyak jago persilatan yang
telah menemui ajalnya terhajar oleh senjata rahasia mereka yang teramat keji
itu, sudah barang tentu mereka tak sudi melepaskan Ku See-hong dengan begitu
saja. Ke empat gembong iblis dari lautan Tanghai to itu masing-masing mengenakan jubah
panjang berwarna biru, ada yang gemuk, ada
yang kurus, ada yang tinggi, ada pula yang pendek.'
Sementara itu, gembong iblis yang bertubuh gemuk pendek itu,
Hay lo tocu Su siok Cu sedang tertawa dingin dengan raut
seramnya, lalu berseru sinis:
"Hei bocah kecil, apakah kau yang bernama Leng hun kuay seng Ku See hong"'
'Pada waktu itu Ku See hong sedang memutar otak untuk berpikir apakah manusia
berkerudung itu Keng Cin sin atau bukan,
mendengar pertanyaan mana segera sahutnya dingin.
"Kalau sudah mengetahui akan nama besarku, lebih baik
simpanlah kembali sikapmu yang tengik dan amat memuakkan itu!"
Sastrawan berbaju perlente Hoa siong-si yang berada didepan
sana mendadak tertawa terbahak-bahak, lalu serunya:
877 "Haaah... haahh... haaahh... ternyata adalah Leng hun koay seng (manusia aneh
bersukma dingin) Ku See hong yang termashur
namanya dalam dunia persilatan itu, kehadiranmu dalam lembah
sempit Ya- cui lok pada malam ini sungguh membuat nama Hiat mo bun kami
bertambah tenar", Ku See-hong tertawa dingin.
"Heeeeehnh... heeehhh.. heeeeehhh, sinar dari kunang-kunang bagaimana mungkin
bisa dibandingkan dengan terangnya sinar
rembulan dari Buncu Kalian"'
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa:
"Aaaaah, mana, mana .... Ku sauhiap, selama ini antara kau dan kami orang-orang
Hiat mo bun berasal dari satu aliran, selama nya tak pernah ada sangkut pautnya
antara yang satu dengan lainnya, entah dikarenakan persoalan apakah kau datang
kemari malam ini" Sastrawan be,baju perlente Hoa Siong si adalah seorang jago
kawakan yang sudah lama menggetarkan dunia persilatan, sebelum berbicara dia
telah mengatur segala sesuatunya secara teratur, kemudian baru bertanya kepada
Ku See hong apa maksud kedatangannya, setelah itulah baru mengambil keputusan lebih
jauh. Sebab diapun tahu bahwa Ku See hong adalan seorang jago
persilatan yang sudah termashur sebagai seorang jagoan berhati keji, kalau dia
bukan datang dikarenakan untuk menuntut balas, anggota perguruan nya juga tak
usah mengikat tali permusuhan
dengan dirinya, sebaliknya jika dia datang untuk membuat gara-
gara, barulah dia akan segera mengambil tindakan tegas.
Paras muka Ku See hong segera berubah kembali menjadi lebih
lembut, tapi nada suaranya tetap dingin dan kaku, sahutnya ketus:
'Saudara adalah seorang Hu Buncur dari perguruan Hiat mo bun,
tak heran kalau caramu berbicara mencerminkan seorang ketua
persilatan, baiklah, aku orang she Ku akan berbicara terus terang 878
kepadamu, benar, malam ini aku memang datang karena membawa
maksud-maksud tertentu"
"Persoalan apakah itu"' tanya sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si cepat,
"katakan saja berterus terang, agar setiap anggota perguruan kami tahu dan
kemudian menyampaikan kepada Buncu
kami agar diambil suatu keputusan"
"Urusan ini sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan orang-orang dari Hiat mo
bun kalian, aku datang hanya untuk mencari
manusia berkerudung warna-warni." Bun cu kalian" jawab Ku See hong dengan suara
dingin. Manusia berkerudung itu segera melayang maju ke depan
dengan gerakan yang enteng dan cepat kemudian tanyanya dengan
suara dingin: "Selama ini kita tak pernah saling mengenal satu sama lainnya,
entah ada urusan apakah kau datang mencari aku?"
Paras muka Ku See hong agak berubah setelah mendengar
perkataan itu, tapi sekejap kemudian sudah lenyap tak berbekas, selapis hawa
dingin segera menyelimut seluruh wajahnya.
"Apakah saudara pernah menyembuhkan seorang manusia yang
hampir mati karena terkena pukulan Hou kut jian hun im kang.."'
"Tidak pernah!" jawab manusia berkerudung itu dingin, "apa maksudmu mengajukan
pertanyaan itu" "Pernah atau tidak kau yakin pasti mengerti, orang yang pernah menerima
pengobatan darimu selama hidup tak sudi menerima budi kebaikan dari orang lain,
setelah penyakit yang dideritanya itu sudah disembuhkan, dia berusaha menemukan
penolongannya itu kemanapun juga, akhirnya ditemukan beberapa buah bukti dan
petunjuk yang menunjukkan bahwa orang itu adalah salah seorang di antara kalian
anggota Hiat Mo bun.."
Manusia berkerudung itu segera mendengus dingin, mendadak
tukasnya dengan cepat. "Hei mengapa sih kau cerewet sekali" Sesungguhnya mau apa kau datang kemari
malam ini" Mengapa tidak kau utarakan secara 879
terus terang. Kalau ingin berbicara, katakan saja terang-terangan, tak
usah berputar kayun kesana kemari lagi, terutama membicarakan apa-apa yang sama sekali tak ada artinya itu"
Sambil menahan diri Ku See hong berkata.
"Aku orang she Ku hanya memohon kepada anggota Hiat mo bun kalian yang telah
menolong orang yang mengidap penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut untuk
sekali lagi menolong seorang
sahabatku dari penyakit parahnya.
"Siapakah dia" penyakit parah apakah itu?" tanya manusia
berkerudung itu dengan sama dingin.
'Orang yang pernah menyembuhkan orang yang mengidap
penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut pernah meninggalkan surat kepadanya,
maka orang yang akan saya mohon itu tentu saja kenal juga dengannya, sedangkan
mengenai penyakit parah apakah itu, berhubung masalahnya tak leluasa untuk ku
utarakan, maka aku seorang she Ku hanya memohon kepada tokoh silat tersebut agar
bersedia untuk datang kesana"
Baik Kho it klti maupun Kanglam Siang hou sudah barang tentu
tahu dengan jelas bahwa orang itu adalah manusia berkerudung
tersebut, sebaliknya yang lain tetap dibikin kebingungan setengah mati, namun
mereka semua tahu bahwa orang yang dapat
menyembuhkan penyakit Hou kut jian hun im kang tersebut sudah
pasti bukan manusia sembarangan, itulah sebabnya secara lamat-
lamat mereka sudah menduga kalau orang itu adalah Buncu mereka sendiri.
Manusia berkerudung itu termenung beberapa saat, lalu sambil
tertawa dingin katanya. "Kalau toh kau sedang memohon bantuan orang lain, mengapa sikapmu begitu angkuh
dan tinggi hati'?" "Tentang soal ini, harap kau jangan salah paham" ujar Ku See hong dengan suara
lantang, "asalkan tokoh silat itu bersedia untuk menolong sahabatku itu, budi
kebaikan mana pasti akan selalu
880 terukir dalam hati kecil aku orang she Ku dan suatu ketika tentu akan kubalas".
"Sebenarnya kau hanya memintakan bantuan untuk menyembuhkan sahabatmu itu ataukah masih ada maksud tujuan
tertentu, Sebenarnya Ku See hong menganggap perempuan itu
sebagai Keng Cirn sin, tapi setelah menyaksikan sinar matanya yang buas dan
kejam itu, semua kegembiraan di dalam hatinya kontan
tersapu lenyap hingga tak berbekas.
Sebenarnya waktu itu, dia memang hanya ingin memohon
bantuannya untuk menyem-buhkan keadaan Im-hwee-si hun wan
dari tubuh Im Yan cu, namun setelah mendengar ucapan mana,
hatinya kontan saja bergetar keras, segera pikirnya.
"Baik nada pembicaraannya maupun tindak tanduknya, bukankah kesemuanya itu
menunjukkan kalau dia adalah Keng Cing sin'" Sorot matanya yang diperlihatkan
tadi sudah jelas dipancarkan keluar secara paksa, aah! Benar, dia sudah pasti
adalah Keng Cin sin, bukankah dalam surat tersebut dengan jelas sudah
diterangkan bahwa dia tak ingin aku mengetahui akan dirinya..."
Perasaan hati Ku See hong kembali terasa bergoncang keras,
dengan penuh emosi serunya kemudian. . .
"Aku orang she Ku hanya memohon kepada tokoh sakti itu untuk menyembuhkan
penyakit yang diderita oleh sahabatku saja"
Sinar mata manusia berkerudung itu masih tetap dingin dan
tajam seperti cahaya sembilu, tanya nya dengan dingin.
"Sekarang sahabatmu itu berada dimana" Cukup kau sebutkan saja, aku akan pergi
ke sana untuk menyembuhkan penyakit itu'
Mendengar perkataan tertebut, Ku See hong menjadi tertegun,
berapa saat kemudian dia baru berkata.
"Sahabatku itu sudah diajak pergi oleh gurunya, kedatanganku sekarang hanya
ingin bertanya lebih dulu kepada tokoh silat itu, apakah dia mampu untuk
menyembuh kan penyakit atau tidak..."
881 Belum habis dia berkata, manusia berkerudung itu telah
memperdengarkan suara tertawa dinginnya yang merasuk tulang,
tukasnya secara tiba-tiba:
"Hmm, rupanya kau memang sengaja menggunakan alasan
tersebut untuk mencari gara-gara dengan kami perguruan Hiat Mo bun. . . ."
"Bukan! Bukan!" seru Ku See hong cemas, "berhubung penyakit
yang diderita oleh sahabatku itu benar-benar amat sukar untuk di sembuhkan
maka ........." "Tutup mulut!" bentak si manusia berkerudung itu dengan suara
amat dingin. Kemudian sesudah tertawa sinis terusnya:
"Malam ini, kau begitu berani mencari gara-gara dengan orang-
orang Hiat mo bun kami, tampaknya kau menganggap kepandaian
silat yang kau miliki sangat hebat maka kau begitu berani
memandang rendah perguruan kami."
"Hmm, kalau toh memang begitu, pun buncu ingin sekali
mencoba-coba kepandaian mu, ingin kuketahui sesunggunnya Leng
hun koay seng memiliki kepandaian silat sampai dimana hebatnya.}
Ku See hong adalah seorang pemuda yang angkuh dan dingin,
menyaksikan Kesombongan dari manusia berkerudung tersebut
kontan saja nada amarahnya berkobar dengan hebatnya, dari balik matanya
pun memancar keluar serentetan cahaya yang menggidikan hati. "Kalau toh engkau begitu tak tahu aturan dan mendesakku terus menerus, baiklah,
aku orang she Ku akan melayani kehendakmu itu dengan mempertaruhkan selembar
jiwaku" . Sejak tadi keempat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to
sudah mendendam kepada pemuda itu, bahkan ingin membinasa
kannya oleh karena senjata rahasia andalan mereka telah
dihancurkan Ku See hong tapi berhubung ia sedang bertanya jawab 882
dengan Buncunya, maka selama ini pula mereka tak berani
bertindak secara sembarangan.
Kini setelah menyaksikan Buncu mereka mendesaknya untuk
bergebrak, sudah barang tentu merekapun tak akan melewatkan
kesempatan tersebut dengan begitu saja.
Tiba-tiba saja Hay losu tocu Su Siok cu menampilkan diri ke
depan dan berseru kepada manusia berkerundung itu.
"Buncu, manusia tak berguna ini jangan dibiarkan bertingkah semaunya sendiri,
biar aku orang she Ku saja yang menghabisi
nyawanya" 'Kalau begitu berilah pelajaran lebih dahulu kepadanya, orang ini mempunyai
banyak rahasia dunia persilatan yang belum terpecahkan dan bisa diselidiki dari mulutnya, tangkap saja dia dalam keadaan
hidup-hidup dan jangan biarkan jiwanya terancam"
Hawa napsu membunuh segera menyeli-muti seluruh wajah Ku
See hong, dia mendengus dingin kemudian katanya dengan suara
seram: "Kalian orang-orang dari Hiat mo bun menganggap dirinya
jagoan tiada bandingannya didunia ini, hmmm! Malam ini juga aku orang she Ku
akan melakukan pembantaian secara besar-besaran
terhadap anggota Hiat mo bun kalian, untuk menyingkat waktu lebih baik kalian
berdua belas maju bersama-sama saja"
Ucapan tersebut selain takebur juga amat tak pandang sebelah
matapun terhadap lawannya.
Padahal kedua belas orang anggota Hiat mo bun itu merupakan
jago-jago kelas satu di dalam dunia persilatan dewasa ini, namun kenyataannya si
anak muda itu berani menentang mereka semua,
keberanian dan kegagahannya membuat orang merasa amat
kagum. Manusia berkerudung itu tertawa dingin.
883 'Asal anggota kami tak sanggup memperta-han kan diri, setiap
saat pasti akan maju seorang lagi, asal kau memang punya
kepandaian yang hebat, sudah pasti keinginanmu itu akan terwujud'
Sementara itu, Hay lou tocu Su Siok cu sudah membentak keras,
lengan kanannya yang gemuk penuh daging membuat getaran yang
keras, segulung tenaga pukulan yang dingin dan dahsyat secepat sambaran kilat
meluncur ke depan dengan hebatnya.
Ku See hong segera mengebaskan telapak tangan kirinya,
segulung hawa pukulan yang lembek dan dalam seperti samudra
tanpa mengeluarkan sedikit suara pun memunah kan datangnya
ancaman dari Su Siok cu tersebut.
Kemudian menampilkan sekulum senyuman yang amat dingin
diujung bibirnya, dia berkata dengan angkuh.
"Dengan kepandaian silat yang kau miliki itu masih belum pantas untuk
menyembunyi kan indetintas sendiri, lebih baik lepaskan saja topeng tengkorakmu
itu agar aku orang she Ku bisa menyaksikan
sampai di manakah jeleknya tampangmu itu."
Menghadapi kelihaian dari lawannya, sifat buas dan ganas dari
Hay lou tocu Su Siok cu segara berkobar, sambil berteriak aneh dengan menghimpun
tenaga dalamnya sebesar sepuluh bagian,
secepat sambaran petir langsung dilontarkan ke muka.
Dimana angin serangan meluncur, angin puyuh serasa meratakan
permukaan tanah, sebelum hawa dingin yang ganas dan


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengerikan bagaikan ambruknya sebuah bukit karang saja langsung menggulung ke
depan dengan membawa suara desingan yang
memekikkan telinga. Untuk mendemontrasikan kelihayan dari ilmu silat sendiri, Ku See hong sama
sekali tidak menghindar ataupun berkelit, dia malah
mendongakkan kepalanya sambil memandang bintang yang
bertaburan di angkasa berdiri dengan sikap yang sangat angkuh.
Sikap jumawa tersebut kontan saja membangkitkan rasa
terperanjat dari semua orang, diam-diam mereka berpikir.
884 Hebat sekali Leng hun koay seng ini ! Rupanya dia sudah bosan
hidup lebih jauh. Sebaliknya Hay lou Tocu Sin Siokcu yang menjumpai kejadian
mana...diam-diam segera menyumpah.
"Bocah keparat. kau begitu sombong dan takabur, rasain
sekarang pukulan dahsyatku ini, aku akan membuat tubuhmu remuk rendam hingga
tiada wujudnya lagi. Belum habis makian itu dilontarkan, angin pukulan mana yang
maha dahsyat itu sudah menghajar diatas tubuh Ku See hong
secara telak. Pada saat itulah hawa khikang Kan kun mi siu khangkhi dari
tubuh Ku See hong telah menghasilkan kegunaan yang luar biasa.
Mendadak. . . . "Blamm" Blaaaam...."'" disekeliling tempat itu sudah berkumandang suara letusan-letusan yang amat memekikkan
telinga. Hawa pukulan yang dilancarkan Hay lo Tocu Su Siok cu itu
seakan-akan di telan ombak dahsyat saja, segera tersapu lenyap sehingga hilang
lenyap tak berbekas. Kenyataan ini kontan saja membuat Su Siok cu yang bengis dan
ganas itu menjadi terkesiap sekali, dia mengira seperti sudah
berjumpa dengan setan saja.
Yaa, berbicara yang sesungguhnya, entah jagoan lihay dari mana pun di dunia ini
mustahil bila dia bisa selamat tanpa cedera sesudah terkena oleh serangan yang
maha dahsyat itu. Bukan cuma dia yang kaget, kecuali manusia berkerudung serta
Jian hun im ciang Tu Pak kim sekalian bertiga, yang lain sama-sama dibikin
terkesiap sampai membelalakkan matanya dengan mulut
melongo. Ku See hong segera tertawa dingin, ujarnya dengan suara amat
sinis: 885 "Nah orang-orang dari Hiat mo bun, sekarang, tentunya kalian
sudah tahu bukan kalau di atas langit masih ada langit, dan diatas manusia masih
ada manusia yang lain, haha.... Haaaah.....
haaahh...." Gelak tertawa yang amat keras itu kontan saja melengking dan
menembusi angkasa hingga bergema sampai dimana-mana.
Ku See hong dengan menggunakan ilmu gerakan tubuh Mi khi
biau tiong sin hoat telah menyelinap ke samping secara aneh
kemudian meluncur ke samping tubuh Su Siok cu, setelah itu tangan kanannya
meluncur ke depan dan secepat kilat menyambar topeng
tengkorak yang menutupi wajah Hay lou tocu tersebut.
Bukan begitu saja, bahkan telapak tangan kirinya tanpa ampun
segera meluncur ke depan dengan kecepatan tangan bagaikan
sambaran kilat. Bagaikan baru sadar dari impian saja, Hay lou tocu Su Siok cu
baru terkejut setelah topeng tengkoraknya disingkap orang, saking terkesiapnya
dia sampai mundur beberapa langkah dengan
sempoyongan. Tapi justru karena tindakannya itu, secara kebetulan sekali dia berhasil
meloloskan diri dari sergapan telapak tangan kiri Ku See hong.
Ku See hong sama sekali tidak melakukan pengejaran, sembari
memperlihatkan topeng tengkorak itu, dia tertawa terbahak-bahak dengan amat
nyaringnya. "Haahh... haahh.... haahh... kawan-kawan persilatan sekalian, malam ini aku
orang she Ku akan menyuruh kalian semua
menyaksikan bagaimanakah raut wajah asli dari kedua belas
anggota Hiat mo bun ini. .
-ooodwooo- BAB 41 886 BERBICARA sampai disitu, Ku See hong segera mengerahkan
tenaga dalamnya ke dalam lengan kanan, lalu meremas-remas
topeng tengkorak itu sehingga hancur menjadi bubuk, ketika tangan kanannya di
tolak kedepan, bubuk berwarna putih itu pun segera menyambar ke mana-mana..
Tindakannya ini benar-benar merupakan suatu penghinaan bagi
Hiat mo bun, suatu perbuatan yang terlalu memandang rendah
orang-orang Hiat mo bun...
Kontan saja semua anggota Hiat mo bun menjadi marah, dari
balik sorot mata mereka segera memancar keluar sinar kebuasan
yang penuh diliputi rasa dendam dan benci.
Sedangkan manusia berkerudung itu pun memancarkan serentetan sinar yang sukar dilukiskan maksudnya dari balik
sepasang matanya yang jeli....
Apakah itu cinta" Apakah itu Kasih" Ataukah kesedihan" Mungkin kemurungan! Mungkin juga keperihan hati yang tak terkirakan.
Ku See hong tidak melihat akan perubahan dari sorot matanya
itu, lain halnya dengan Kho It khi, si bocah laki-laki itu, dengan melototkan
sepasang matanya bulat-bulat dia sedang mengawasi
sorot mata perempuan itu tanpa berkedip.
Hay lou tocu Su Siok cu yang topeng tengkoraknya kena dihancur lumatkan oleh h
Ku See hong merasa malu bercampur gusar, kulit wajahnya yang gemuk dan penuh
berdaging itu mengejang keras
seperti menahan gejolak emosi yang amat besar.
Sepasang lengannya diluruskan ke bawah sepasang matanya
memancarkan sinar buas yang penuh dengan rasa benci dan
dendam yang membara, tubuhnya yang gemuk pelan-pelan
bergerak ke depan mendekati Ku See hong, sementara tiga orang
887 gembong iblis lainnya dari Tang-hay-to juga telah memencarkan diri dan mengurung
Ku See hong. Ketika sorot mata Ku See-hong memandang sekejap ke wajah
orang-orang itu, dia segera tahu kalau pihak lawan hendak
mengeluarkan jurus serangan yang paling ganas dan keji untuk
menghadapinya. Tadi, pemuda yang angkuh dan tinggi hati itu hanya memandang
musuh-musuhnya dengan angkuh, bahkan sekulum senyuman
dingin yang sinis dan penuh dengan pandangan menghina
tersungging diwajahnya. "Apalagi kalian memiliki kepandaian simpanan, lebih baik
keluarkan saja semua tak usah sungkan-sungkan lagi.." jengeknya dengan suara
sinis. Hay lou Tocu Su Siok membentak gusar, sepasang tangannya
yang diturunkan kebawah itu mendadak di angkat kedepan dada
kemudian setelah membentuk gerakan gangsingan mendadak
sepasang telapak tangannya digunakan bersama untuk menyerang
musuh. Ternyata, dia telah mengeluarkan ilmu silat andalannya, ilmu
pukulan Hay-lou-kang. Rupanya dia tahu kalau Ku See hong memiliki hawa khikang yang
amat dahsyat yang melindungi tubuhnya, maka ilmu Hay lou kang
nya kini disertai dengan tenaga dalam sebesar dua belas bagian, tampaknya dia
bermaksud untuk membinasakan Ku See hong dalam
sekali pukulan. Sampai dimanakah kedahsyatannya itu tak bisa dibayangkan
dengan perkataan. Begitu serangan dilancarkan, segera muncullah desingan angin
berpusing yang berputar seperti gasingan, segulung demi segulung menggulung
keluar dengan sangat hebatnya, pepohonan yang
berada di sekeliling tempat itu kontan saja bergoncang dengan
sangat hebatnya. 888 Seluruh badan Ku See hong kontan saja tergencet dibawah
dorongan angin berputar tersebut, sedemikian rapatnya angin
serangan mana sehindgga pada hakekatnya tidak dijumpai setitik ruang kosongpun.
Mendadak ............ Telapak tangan Hay-lun-tocu Su-Siok-cu yang sedang berputar
kencang itu berhenti bergerak, setelah itu ke sepuluh jari tangan nya,
dipentangkan dan disentilkan ke muka bersama-sama..
Sreet.... Sreet... serentetan cahaya tajam yang disertai dengan desingan angin
pukulan yang rapat meluncur keluar menyambar ke tubuh lawan.
Angin serangan jari yang tajam itu segera bergabung dengan
tenaga pukulan yang berpusing tadi dan secepat kilat meluncur ke depan mengancam
sepuluh buah jalan darah penting di tubuh Ku
See hong. Menyaksikan kejadian mana, paras muka Ku Se hong berubah
hebat, ternyata kesepuluh gulung angin jari yang berputar itu
meluncur datang dengan kecepata luar biasa, sehingga sulit bagi orang untuk
menghindarkan diri. Dia segera merasakan datangnya desingan angin tajam seperti
tusukan pedang yang mulai menyusup ke dalam tubuhnya.
Berada dalam keadaan demikian, dia tak berani bertindak
gegabah lagi, terpaksa dengan mengerahkan ilmu Kan kun mi siu
khi khang nya yang maha dahsyat menyambung datangnya
ancaman tersebut. Mendadak saja tubuhnya berputar seperti amukan ombak di
tengah samudra, aliran hawa yang lembekpun segulung demi
segulung menyambar ke atas tubuhnya dan menyeret dia ke tengah gulungan angin
berpusing tersebut. "Blaaam! Blaaam! Blaaam....!" secara beruntun berkumandang suara benturan keras
yang memekikkan telinga. 889 Sekali lagi pukulan Hay lou kang dari So Siok cu yang amat
dahsyat itu menemui kegagalan total, tapi Ku See hong sendiri pun merasakan hawa
darah di dalam tubuhnya bergolak keras sekali.
Dengan secepat sambaran kilat Ku See hong meluncur ke
hadapan So Siok Cu kemudian secara keji dia melancarkan sebuah serangan
mematikan ke depan. Mendadak pada saat itu.. Tiga orang gembrong iblis lainntya dari Tang Hay to membentak
keras, bayangan manusia berkelebat lewat, tiga gulung angin secara berbarengan
sudah meluncur ke depan dan menerpa tubuh Ku See
hong Ku Sehong tertawa dingin, jengek nya:
"Serangan yang bagus sekali, aku toh sudah bilang, lebih baik
kalian turun tangan bersama-sama, siapa suruh kalian tidak
menurut?" Walaupun dimulut dia berkata demikian, kakinya sama sekali tidak
berhenti, dengan suatu kelebatan yang aneh, sepasang telapak tangannya sudah
melepas kan beberapa angin pukulan yang memunahkan datangnya serangan gabungan
dari ke tiga orang itu. Begitu ketiga orang gembong iblis dari Tang hay to itu
melepaskan pukulan, dengan suatu gerakan cepat tubuh meraka
pun ikut menerjang ke sisi tubuh Ku See hong, telapak tangan dan kaki mereka di
ayunkan bersama melepaskan serangan-serangan
secara ganas dan keji. Bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai saja, mereka
serentak mendesak Ku See hong dengan pukulan-pukulan yang
mematikan. Mimpipun Ku See hong tidak menyangka kalau gerakan tubuh
mereka sedemikian cepatnya, dia segera terdesak dan harus
mundur lagi ke belakang untuk menghindar kan diri.
Sejak gagal dengan seranganya Hay lou kangnya, Su Siok cu
merasa gusar sekali, pada saat itulah secara diam-diam ia sudah menyelinap ke
belakang tubuh Ku See hong, lalu segenap hawa
890 murni yang dimilikinya disalurkan ke dalam telapak tangannya dan secara tiba-
tiba saja menyerang jalan darah Hian ki hiat dan Siau yau hiat di tubuh Ku See
hong. Ku See hong memang memiliki ilmu silat yang sangat lihay,
ketajaman pendengaran nya juga mengagumkan, dia segera
tertawa sinis, kemudian secara tiba-tiba saja berjongkok ke bawah, kaki kirinya
lalu diayun kan ke depan menendang dada So Siok cu.
-ooo0dw0ooo- Jilid 27 SERANGAN ini di lancarkan dengan indah sekali, sembari berkelit melancarkan
serangan, benar-benar sebuah jurus yang luar biasa...
Melihat seragannya mengenai sasaran yang kosong, Hay lou tocu
Su Siokcu sudah menyadari bakal celaka, dengan cepat dia
menjatuhkan diri berguling kesamping.
Tapi..."Sreeeet....!" tendangan dari Ku See hong menyerempet lewat dari sisi
bahu kirinya, benar-benar merupakan suatu keadaan yang amat kritis.
Tapi pada saat itulah Ku See hong yang berjongkok ditanah
kembali menerima serangan dari tiga gembong iblis pulau Tang hay to secara
dahsyat. Bayangan kaki, angin pukulan seperti sambaran petir ditengah
mega menyapu dan menyambar datang dengan sangat hebatnya.
Ku See hong benar-benar memiliki kepandaian silat yang lihay
sekali, di saat yarg kritis itulah mendadak tubuhnya melejit ketengah udara,
dengan begitu sergapan dari ke tiga orang gembong iblis itupun mengenai sasaran
yang kosong. Dalam keadaan begini, ia tidak sudi memberi kesempatan lagi
bagi musuhnya untuk berganti jurus, tubuhnya yang melambung
ditengah udara mendadak berjumpalitan, lalu dengan kaki di atas kepala di bawah,
dia menukik ke bawah sambil melancarkan
891 sergapan, sepasang telapak tangannya secara beruntung melancarkan serangkaian pukulan dahsyat yang mengurung seluruh tubuh ke tiga
orang gembong iblis itu. Kepandaian silat yang dimiliki ketiga orang gembong iblis itupun luar biasa
sekali, begitu serangan dahsyat tersebut dilontarkan ke hadapan mereka, ke tiga
orang itu segera mengundurkan diri sambil berkelit ke samping.
Dalam keadaan apa boleh buat, terpaksa Ku See hong harus
melayang turun kembali ke atas tanah, tapi saat itulih serangan dari Su Siok cu,


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kembali menyambar datang dari sisi sebelah kiri Ku See hong.
Cara pertarungan bergilir dan bergerilya semacam ini benar-
benar merupakan sebuah taktik pertarungan yang sangat luar biasa dan membuat
orang susah untuk menahan diri.
Sekalipun Ku See hong memiliki kepandaian silat yang sangat
tangguh, tak urung dia dibikin kerepotan juga menghadapi
kerubutan dari ke empat orang gembong iblis dari pulau Tang hay to itu sehingga
keteter hebat dan dibikin apa boleh buat.
Pada saat itulah... Dari balik kawanan jago dpersilatan yang mengurung sekeliling
kolam tersebut berkumandang suara tertawa geram di susul pujian terdengar
seseorang berseru dengan suara lantang:
"Sute jangan kuatir, aku datang membantu mu!'
Orang itu tak lain adalah Jian hun kim ciang Tu Pak kim,
tubuhnya bagaikan sukma gentayangan berkelebat ke depan,
Begitu sampai ditengah arena, ujung baju nya segera dikebaskan ke depan segulung
angin yang maha dahsyat secara langsung
menghantam ke tubuh Hay to tocu So Siok Cu.
Agak kaget Hay lou Toucu Su Siok cu merasakan datangnya
ancaman, dia segera berpaling, tapi perasaannya semakin bergetar lagi setelah
menyaksikan seorang manusia aneh berwajah jelek
892 sudah berada di depan mata, buru-buru dia manyelinap ke samping untuk meloloskan
diri. Di saat lain, Thian kun tee ciang Khong Tang lun sudah
membentak dengan suara mengeledek.
"Jian hun kim ciang Tu Pak kim, lohu akan menemani dirimu untuk bermain-main!"
Sambil menerjang datang, telapak tangan kirinya melancarkan
bacokan kemuka sementara telapak tangan kanannya melepas kan
sebuah pukulan melintang.
Dua gulung tenaga pukulan dengan tenaga yang berbeda satu
lembut dan satu keras bersama-sama menyergap ke atas tubuh Jian hun kim ciang Tu
Pak kim. Maka terkesiap juga, Jian hun kim ciang Tu Pak kim sewaktu
namanya kena disebut orang, dengan suatu gerakan yang aneh
cepat-cepat dia meloloskan diri dari serangan Thian kun tee ciang Kong Tang lun
tersebut, kemudian serunya sambil tertawa seram.
"Siapa kau" Tajam amat penglihatanmu ...heeehhh.. heeehhh...heehhh..."
"Tu Pak kim!" kembali Thian kun tee ciang Khong Tang lun membentak dingin.
"Sekalipun kau tidak kenal dengan lohu, aku justru kenal siapakah dirimu itu,
haaahhh... haaahhh... haaahhh...
sambutlah sekali lagi seranganku ini!"
Tubuhnya secepat kilat menerjang majun ke depan, sepasang
lengannya berputar membentuk satu lingkaran bayangan busur, lalu sambil
membentak keras sepasang tangan kiri kanannya secara
bersilang melancarkan bacokan ke muka.
Dua gulung tenaga pukulan yangb sangat dahsyatd dan dalam
bagaaikan samudra, lbangsung menerjang ke atas jalan darah Ciang tay hiat dan
Ciang bun hiat di atas tubuh Jian hun kim ciang Tu Pak kim,
893 Serangan yang dilepaskan ini, dilakukan dengan kecepatan amat
luar biasa. Kehebatannya pun bagaikan amukan ombak ditengah samudra,
cukup membuat semua orang amat terkesiap.
Mencorong sinar tercengang dari balik mata Jian hun kim ciang
Tu Pak kin, sepasang telapak tangannya ikut dilontarkan pula
kemuka melancarkan serangan.
Begitu pukulan dilepaskan, segulung angin pukulan yang kuat
seperti amukan ombak yang besar dan kuat menggulung ke depan,
kedahsyatan cukup menggetarkan sukma setiap orang...
"Pleeetakkk..!" suara benturan nyaring seperti ledakan guntur pun menggellegar
memecahkan keheningan... Akibat dari benturan keras itu, Thian kun te ciang Khong Tang
lun mundur sejauh tiga empat langkah dengan sempoyongan.
Sebaliknya sepasang bahu Jian hun Kim ciang Tu Pak kim juga
turut bergoncang keras. Tiba-tiba ia menjerit kaget:
'Aaaah ! Kau... kau adalah Thian kun tee ciang Khong Tang lun.."
Thian kun tee ciang khong Tang lun segera tertawa.
"Semua rahasia dari Ban sia kau kalian sudah berhasil kuselidiki dengan jelas
sekali.. hingga kini kau baru tahu akan indentitas lohu"
Haaahh... haaahhh... kasihan, benar-benar patut dikasihani.."
Jian hun kim ciang Tu Pak kim tertawa dingin.
"Heeehhh.. heeehhh.. heehhh kagum! Sungguh amat kagum!
Tapi nyawamu juga hanya akan hidup sampai pada malam ini
juga..!" Begitu selesai berkata, tubuh Jian hun kim ciang segera
mendesak ke muka seperti sambaran setan gentayangan, sepasang
telapak tangan dan kakinya digunakan bersama menotok tubuh
Thian kun tee ciang Khong Tang lun..
894 Sementara itu, dia pun pada saat yang bersamaan berteriak
keras-keras: "Kawan-kawan perrsilatan, mari kita ber-sama-sama menumpas anrggota Hiat mo
bun!" Ditengah bentakan nyaring itu, tujuh orang tongcu Jian khi pang dan Thi kiong
pang sudah menerjang ke depan dengan melom-pati
telaga selebar tiga kaki itu.
Tiba-tiba saja dari balik mata manusia berkerudung itu
memancar keluar serentetan sorot mata yang menggidikkan hati,
kemudian ia membentak nyaring...
Tubuhnya bagaikan sambaran petir menyerbu ke muka dan
menyangsong datangnya orang pertama dari Jian khi pang.
Tampak telapak tangan kirinya yang putih halus itu digetarkan
keras-keras ke depan... Mendadak berkumandang suara jeritan ngeri yang memilukan
hati... Rupanya didalam satu gebrakan saja Tongcu dari Jian khi pang
itu sudah dibikin mampus.
Gerakan tubuhnya sama sekali tidak terhenti akibat kematian dari korban
pertamanya, dengan gesit dia menyambut pula kedatangan
orang ke dua dan orang yang ketiga.
Sepasang telapak tangannya segera digerakan ke depan dengan
gerakan Pok hok tian ci (burung bangau mengembangkan sayap).
Tongcu ke dua dari perkumpulan Jian khi pang kembali menemui
ajalnya sebelum berhasil menangkis ancaman mana...
Empat orang tongcu dari Thi kiong pang yang menyusul
kemudian menerjang tiba itu segera membentak bersama-sama, ke
empat pasang telapak tangan mereka diayunkan bersama, segulung angin pukulan
yang maha dahsyat bagaikan amukan ombak
ditengah samudra pun segera menggulung ke arah depan.
895 Dua orang diantaranya dengan cepat meloloskan busur besi yang
tergantung di belakang bahu mereka, setelah itu turut menerjang pula kedepan.
Busur baja mereka dengan membentuk dua gulung kabut cahaya
berwarna hitam langsung dibacokkan ke atas tubuh manusia
berkerudung itu. Kepandaian silat yang dimiliki manusia berkerudung itu benar-
benar telah mencapai tingkatan yang luar biasa, tubuhnya tanpa berhenti barang
sekejap pun tahu-tahu telah berhasil menembusi lingkaran hawa pukulan yang tajam
dan kuat itu. Mendadak tubuhnya melejit ke udara dan melambung setinggi
satu kaki lebih dari permukaan tanah, sepasang kakinya secepat kilat melepaskan
serangkaian tendangan berantai..
Dua orang Tongcu dari Thi kiong pang yang sedang menerjang
tiba itu tak mengira datangnya ancaman mana, tak ampun lagi
batok kepala mereka segera kena tertendang sampai hancur
berantakan, dua lembar nyawa mereka pun ikut melayang..
Ketika melihat gelagat tidak menguntung kan, dua orang tongcu
dari Thi kiong pang lainnya segera membalikkan badan sambil
mencoba untuk melarikan diri.
Agaknya manusia berkerudung itu sudah dipengaruhi oleh hawa
napsu membunuh yang mengerikan, bagaimana mungkin dia
membiarkan ke dua orang itu kabur dengan selamat"
Berada di tengah udara, tiba-tiba sepasang telapak tangannya
melancarkan sentilan ke depan, sepuluh gulung desingan angin
tajam secara terpisah menyambar lima buah jalan darah penting di tubuh masing-
masing orang. Desingan angin serangan yang tajam segera menyapu ke muka
membelah angkasa. Disusul kemudian... 896 Kembali terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang
memecahkan keheningan... Dari atas punggung ke dua orang Tongcu dari Thi kiong pang itu segera menyembur
keluar lima buah pancuran darah yang muncrat
ke angkasa, sementara tubuhnya yang termakan oleh dorongan sisa kekuatan mana
segera mencelat sejauh beberapa kaki dan
terlempar ke tengah kolam.
Begitulah, hanya dalam waktu yang amat singkat manusia
berkerundung itu telah berhasil menghabisi tujuh orang tongcu dari Thi kiong
pang dan Jian khi pang. Demonstrasi kepandaian silat yang sangat lihay ini kontan saja membuat semua
orang terbelalak dengan mulut melongo.
Perlu dikerahui, ke tujuh orang Tongcu itu sesungguhnya bukan
manusia sembarangan, mereka merupakan jagoan kelas satu dari
masing-masing perkumpulan, juga merupakan jagoan kelas satu
dalam dunia persilatan, tapi kenyataannya dalam waktu sing-kat mereka sudah
habis dibantai oleh manusia berkerudung itu tanpa ada kesempatan untuk
melancarkan serangan balasan.
Sedangkan ilmu kepandaian yang digunakan manusia berkerudung itu untuk membunuh lawannya pun cukup membuat
para jago terkesiap, tanpa terasa muncul perasaan ngeri dan berdiri semua bulu
kuduk mereka. Tentu saja tak seorang manusia pun
yang berani mempertaruhkan jiwanya dengan sembarangan.
Dalam pada itu, para anggota Hiat mo bun yang semula
mengelilingi hiolo kemala itu, sekarang sudah berlarian cepat ke hadapan
manusia berkerudung itu dan berdiri berjajar dihadapannya. Dengan suara yang amat dingin dan menggidikkan hati manusia
berkerundung itu berkata.
"Hiat mo bun adalah sekelompok manusia penegak keadilan dan
kebenaran di dalam dunia persilatan, kami khusus membunuhi
manusia-manusia jahat yang sering melaku kan kejahatann, apabila 897
kalian sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami, paling baik jangan
mempertaruhkan jiwa sendiri untuk menyerempet bahaya,
tapi jika kalian masih saja tak tahu diri terpaksa anggota Hiat mo bun kami akan
membunuh kalian tanpa ampun lagi...."
Dalam pada itu Ku See hong dibawah kerubutan ke empat orang
gembong iblis dari Tang hay to sudah kena didesak sehingga cuma bisa menangkis
dan mempertahankan diri belaka..
Suatu ketika, mendadak tiga orang gembong iblis dari Tang hay
to itu menyentilkan jari tangan kirinya melancarkan segulung
pukulan berhawa dingin yang disusul dengan gerakan tubuh mereka yang memburu ke
depan, enam buah telapak tangan mereka
dengan berubah menjadi beribu-ribu bayangan telapak tangan
bagaikan titiran angin puyuh dan hujan badai langsung mengurung seluruh tubuh Ku
See hong, malah kaki-kaki merekapun sama sekali tidak berhenti, serangkaian
tendangan berantai yang amat dahsyat dan keji serentak dilontarkan kemuka.
Hay lou tocu Su Siok cu tidak tinggal diam, saat yang bersamaan tubuhnya segera
ber-jongkok, kemudian seperti angin berpusing
sepasang telapak tangannya menyerang tubuh bagian bawah dari
Ku See hong dengan kedahsyatan yang luar biasa.
Dengan begitu maka tubuh bagian atas tengah, bawah dan
empat arah delapan penjuru Ku See hong telah berada dibawah
ancaman musuh yang ganas dan keji.
Dengusan tertahan segera berkumandang memecahkan keheningan... Karena kurang cepat sewaktu berkelit, pinggang belakang Ku See hong sudah
terkena tendangan dari salah seorang dari gembong
iblis itu sehingga tubuhnya bergoncang keras dan mundur sejauh tiga empat
langkah. . Melihat musuhnya kena tendangan, ke empat orang gembong
iblis dari Tang hay to tersebut makin bersemangat, di ringi bentakan nyaring,
jurus-jurus serangan mereka kembali dilontarkan bagaikan 898
titiran air hujan, hawa serangan yang kuat seperti dinding baja pun bagaikan
ambruknya bukit karang langsung menekan ke bawah.
Tiba-tiba, mencorong hawa pembunuhan yang amat mengerikan
dari balik mata Ku See hong, serentetan suara gelak tertawa
panjang dan memekikkan telingapun menggema diseluruh angkasa..
Sepasang lengan Ku See hong diputar dengan amat kencangnya
ditengah udara, di tengah desingan angin tajam yang memekikkan telinga segera
terbias segulung demi segulung bayangan cahaya
yang membuat orang merasa pusing kepalanya.
Menyusul kemudian... Disaat sepasang lengannya menciptakan cahaya yang berlapis-
lapis, mendadak tubuh nya miring ke samping, lalu secara aneh
sekali seluruh badannya bergeser lima depa dari posisi semula.
Mendadak.. sepasang kakinya bergetar sebentar ditengah udara
lalu melayang turun kembali ke atas permukaan tanah. Bersamaan dengan sepasang
kakinya menempel tanah, tiba-tiba Ku See hong
menerjang maju ke depan dan menyusup ke tengah gulungan angin
pukulan yang dilepaskan ke empat orang gembong iblis itu
kemudian sepasang telapak tangannya direntangkan ke kiri dan ke kanan..
'Sreet! Sreet!' dua desingan tajam bergema..
Disaat yang amat kritis, tiba-tiba terdengar manusia berkerudung itu berteriak
keras: "Kalian berempat cepat..."
Belum sempat karta "mundur" diutarakan, manusia berkerudung itu sudah melepaskan
sebuah pukulan dari kejauhan, segulung


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

angin pukulan yang sangat aneh pun seperti jaring langit langsung mengurung
tubuh Ku See hong dan ke empat gombong iblis dari
Tang hay to. 899 Disaat inilah dua gulung cahaya putih secepat petir sudah
menyergap jalan darah Thian si hiat dibagaian bawah tubuh dua
orang gembong iblis. Jurus serangan yang dipergunakan itu tak lain adalah gerakan ke tiga dari jurus
Ho han seng huan yang bernama Tee jian hun gi
(tanah musnah sukma neraka)'
Sekalipun manusia berkerudung itu sudah melancarkan sebuah
pukulan aneh dengan cepat untuk memunahkan hawa yang maha
dahsyat tersebut, namun tak urung toh mengakibatkan ke dua
orang gembong iblis itu menderita luka dalam yang cukup parah.
Terdengar dua kali jeritan ngeri yang menyayatkan hati
berkumandang memecah kan keheningan...
Dua orang gembong iblis itu kena terhantam sampai mencelat
sejauh dua kaki lebih dari posisi semula dan jatuh terduduk diatas tanah,
sementara gumpalan darah menyembur keluar dari balik
lubang kecil dibalik topeng tenggorokan tersebut, lalu tubuh mereka yang
terduduk itupun pelan-pelan roboh terjengkang ke tanah.
Dua orang gembong iblis lainnya seakan-akan tak tahu diri saja, sambil
memutar sepasang lengannya,
mereka melancarkan serangan lagi dengan amat dahsyat.
Napsu membunuh Ku See hong segera berkobar, tanpa terasa
perdengarkan suara tertawa dingin yang amat sinis.
Tiba-tiba sepasang lengannya diputar lagi secara aneh, rupanya dia hendak
melukai musuhnya lagi dengan gerakan kedua jurus Ho han seng huan.
Pada saat itulah manusia berkerudung itu sudah menerjang
datang ke arah belakang Ku See hong bagaikan sukma
gentayangan, segulung hawa pukulan yang berhawa dingin pun
turut meluncurkan ke depan secepat sambaran petir.
Ku See hong amat terkesiap, dengan mengeluarkan gerakan
tubuh Mi ki biau tiong mendadak saja dia menyelinap ke luar secara 900
aneh, telapak tangan kanannya cepat diulurkan ke belakang
punggungnya.. "Cri ing!" dentingan nyaring bergema memecahkan keheningan...
Tahu-tahu pedang mestika Hu thian seng kiam sudah diloloskan
dari sarungnya.. Kaki kiri Ku See hong segera bertekuk ke belakang sementara
kaki kanannya diluruskan ke muka, gagang pedang dalam tangan
kanannya diayun ke belakang, sementara jari telunjuk dan jari
tengah tangan kirinya melakukan gerakan aneh.
Serentetan cahaya tajam yang membetot sukma memancarkan
keluar dari balik mata pemuda ini, keningnya berkerut, tanpa terasa tercerminlah
suatu kewibawaan yang luar biasa.
Sementara itu. kawanan jago dari Hiat mo bun yang sebetulnya
berdiri berjajar menghadang dihadapan kawanan jago itu dengan
cepat membalikkan tubuhnya setelah mendengar dua kali dengusan mengerikan tadi,
Akan tetapi mereka segera merasa bergidik setelah menyaksikan
Ku See hong meloloskan pedang mestika bercahaya merah itu
sambil melakukan gerak serangan, tak seorangpun diantara mereka yang berani maju
untuk melancarkan serangan.
Sebab dari balik gaya serangan yang diambil Ku See hong
sekarang, terbentuklah segulung hawa pembunuhan yang mengeri
kan, barang siapa berani melakukan serangan secara gegabah,
niscaya dia akan tewas secara mengerikan ditangan Ku See hong.
Dari balik mata sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera memancar keluar
rasa kaget yang tebal, sepasang telapak tanganya segera diangkat sejajar dada
kemudian selangkah demi selangkah pelan-pelan berjalan mendekati Ku See hong.
"Ho Buncu, jangan bertindak gegabah!" manusia berkerudung itu segera
memperingatkan, "orang ini mempunyai riwayat yang luar biasa, coba kau saksikan
pedang tersebut..." 901 Pada saat yang bersamaan, kawanan jago persildatan yang
berdiri disamping jebmbatan bambu itu sudah terjadi kegaduhan.
kemudian terdengar ada orang menjerit kaget:
"Pedang Ang soat kiam! Pedang Ang soat kiam, pedang yang
berada ditangan Leng hun koay seng adalah pedang Ang soat
kiam!" Yaa, pedang Ang soat kiam merupakan pedang yang digandrungi
oleh setiap umat persilatan, ketika pedang tersebut berada ditangan Si hong lo
jin dulu, senjata itulah yang telah menetapkan nasibnya yang tragis, membunuh
istri sendiri, membunuh putra sendiri,
membunuh kakak sendiri, membunuh adik sendiri...
Dua orang gembong iblis diri Tang hay to yang berhasil lolos dari ancaman maut
jurus Ho han seng huan dari Ku See hong tadi,
kembali membentak keras setelah mendengar senjata ditangan
anak muda itu adalah pedang Ang soat kiam, bagaikan sukma
gentayangan saja mereka langsung menubruk ke arah Ku See hong.
Serentetan cahaya pedang bergetar keras, dua kali dengusan
tertahan segera berku-mandang memecahkan keheningan...
Rupanya bahu kiri dari ke dua orang gembong iblis itu sudah
kena tersambar robek hingga muncul sebuah mulut luka sepanjang tiga inci lebih,
darah segar sedang memancar keluar dengan amat derasnya dari mulut luka
tersebut. Ku See hong masih tetap berdiri pada posisi semula, berwajah
angker dan sekulum senyuman keji tersungging di ujung bibirnya.
Dia seakan akan sedang mengejek, seperti juga...
Tapi yang pasti sikapnya pada saat itu sangat angkuh!
Waktu itu sudah terdapat belasan orang jago persilatan yang
semula mengepung telaga itu berlarian mendekat dan siap
merampas pedang Ang soat kiam dari tangan Ku See hong.
Tapi setelah menyaksikan jurus pedangnya yang begitu aneh
ketika melukai lawan, hati mereka menjadi bergidik dan serentak 902
orang-orang itu menghentikan langkahnya, tak seorang pun
diantara mereka yang berani maju lagi.
Kembali Ku See hong tertawa sadis, ujarnya kemudian dengan
suara yang amat menyeramkan:
"Wahai kawanan jago persilatan, dengarkan baik baik! Bila kalian bermaksud untuk
merebut pedang ini, jangan salahkan aku orang
she Ku akan melakukan pembantaian secara kejam dan tidak
mengenal ampun" Selesai memperingatkan kawanan jago silat itu, kembali Ku See
hong berpaling ke arah manusia berkerudung itu, kemudian, seru nya:
'Siapa lagi diantara jago jago Hiat mo bun kalian yang ingin
menjajal kepandaianku?"
Dari balik mata Sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si segera mencorong keluar
sinar amarah yang tebal, serunya dengan suara dingin dan ketus:
`Ku See hong! Tak kusangka kalau kau begitu kasar dan
sombong, baik lohulah yang akan mencoba kehebatanmu itu!"
Selesai berkata, sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si
melangkah menuju ke posisi Tiong kiong dan menyongsong ke
ujung pedang Hu thian seng kiam tersebut.
Tatkala tubuhnya maju ke depan tadi jubah yang dikenakannya
nampak bergetar keras, Ku See hong segera merasakan muncul nya gulungan hawa
murni yang tak berwujud mendesak dan menekan
ke arah dadanya. Sementara si anak muda itu sedang tertegun, sastrawan berbaju
perlente Hoa Siong si telah mengebaskan telapak tangan kirinya.
"Cri ingg..!" tahu-tahu pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See
hang sudah kena dihantam oleh sebilah pedang
kecil Jui sim kiam hingga miring ke samping.
903 Dengan kecepatan bagaikan sambaran kilat itulah, sastrawan
berbaju perlente itu sudah mementangkan ke lima jari tangan
kanannya dan menyambar ke arah perge-langan tangan kanan Ku
See hong yang menggenggam pedang itu.
Menghadapi ancaman tersebut, Ku See hong menjadi sangat
terperanjat, segera pikirnya "Sungguh tidak kusangka kalau orang ini memiliki
tenaga dalam yang begitu lihay" Dalam terkesiapnya, tubuh Ku See hong segera
berputar setengah arah, lalu pergelangan tangan kanannya diangkat ke atas secara
aneh sekali. tahu-tahu mata pedang tersebut sudah membabat pergelangan tangan
kanan Hoa Siong si yang sedang melancarkan serangan mencengkeram.
Jurus pedang ittu benar-benar memiliki perubahan yang luar
biasa dan sama sekali tak terduga oleh siapa pun.
Hampir semua gerakanya merupakan jurus-jurus maut yang
tertuju untuk menyerang dan menghabisi lawan secara ganas, keji dan sadis.
Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si menggerakkan bahu
kanannya ke samping, kemudian tubuhnya mundur setengah
langkah ke belakang, agaknya dia bermaksud untuk berganti jurus sembari
melancarkan serangan berikutnya.
Tapi pada saat itulah pedang Hu thian seng kiam yang berada
ditangan Ku See hong telah menggertakan selapis cahaya pelangi yang memeningkan
kepala orang, seolah-olah muncul seribu batang bayangan pedang yang bersama-sama
mengurung seluruh tubuh sastrawan berbaju perlente Hoa Siang si.
Menyaksikan datangnya gerakan pedang tersebut, dengan suatu
gerakan yang sangat cepat tiba-tiba saja Hoa Siong si berputar keluar ke sisi
sebelah kanan. Tapi pedang Hu thian seng kiam yang berada ditangan Ku See
hong itu segera memperdengarkan suara gemerincing yang amat
nyaring. 904 Serentetan hawa pedang yang lembut tapi tajamnya bukan
kepalang hagaikan sambar-an petir menyambar ke jalan darah Khi hay hiat di tubuh
Hoa Siong si. Serangan hawa pedang itu datangnya cepat dan sama sekali
belum pernah di jumpai dikolong langit.
Mendadak manusia berkerudung itu membentak keras:
"Cepat melejit ke atas!"
Waktu itu Sastrawan berbaju perlente Hoa song si sedang
terkesiap dan berpekik dalam hati:
'Habis sudah riwayatku kali ini!"
Maka begitu mendengar suara peringatan itu, serta merta
tubuhnya melejit ke tengah udara sejauh delapan sembilan depa
lebih. Ku See hong kembali membentak dengan suara dingin:
"Siapa yang bisa lolos dari serangan mautku ini?"
Ditengah seruan mana, tiba-tiba saja pedang Hu thian seng kiam tersebut kembali
berubah arah dan langsung menusuk ke jalan
darah Tong suan hiat di dasar telapak kaki kiri Hoa Siong si.
Jalan darah yong swan hiat dan Pek hway hiat merupakan dua
buah jalan darah mematikan ditubuh manusia, terutama bagi
kawanan jago yang ilmu silatnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa, asal
kedua buah jalan darah tersebut kena terserang orang, niscaya jiwa mereka akan
lenyap tak berbekas. Perubahan jurus pedang dari Ku See hong ini diputar secara aneh dan cepat
sekali, mimpipun Hoa Siong si tidak menyengka kalau
perubahan tersebut bisa dilakukan dengan kecepatan seperti ini, disaat dia
hendak berkelit ke samping inilah, segulung desingan hawa pedang yang tajam
telah tiba di dasar telapak kakinya.
905 Sastrawan berbaju perlente Hoa Siong si segera tertawa seram,
tampaknya dia bermaksud untuk melancarkan jurus ampuh untuk
mengajak Ku See hong beradu jiwa.
Sewaktu manusia berkerudung itu memberikan peringatan yang
pertama kali tadi, dia sudah berada disisi Ku Se hong maka ketika dilihatnya si
anak muda itu sama sekali tidak berperasaan bahkan bersiap melancarkan serangan
keji, tiba-tiba saja katanya sambil menghela napas sedih:
"Ku See hong apakah kau berhati begitu kejam?"
Disaat pembicaraan tersebut berlangsung, jalan darah Thian ci
dan ciang tay hiat ditubuh Ku See hong telah kena ditekan pelan oleh jari tangan
si manusia berkerudung yang lembut dan halus itu.
Ketika Ku See hong menyaksikan kedua jari tangannya yang
putih halus dan mendengar perkataan itu. hatinya terkesiap buru-buru dia menarik
kembali pedangnya sambil melompat mundur
sejauh lima enam langkah dengan terkejut, dengan sorot mata yang sedih dan
murung dia mengawasi manusia berkerudung itu
termangu.. "Kau... kau.. adalah.."
Sebelum kata "adik Seng diucapkan, manusia berkerudung itu sudah membentak
nyaring: `Ku See hong, barusan kau telah terkena ilmu menotok jalan
darahku... Hmm sekarang, kau pun boleh merasakan bagaimana
enaknya menghadapi kematian!"
Bentakan yang keras serta pancaran sinar matanya yang kejam
dab buas ibaratnya guntur yang membelah bumi disiang hari
bolong, kontan saja membuat Ku See hong menelan kembali kata
"adik Seng" Yang belum sempat diutarakan itu.
Serentak sorot mata yang dingin dan mengerikan pun segera
memancar pula dari balik matanya, masih tetap mengambil posisi dengan jurus
pedang yang tangguh, dia berkata dingin:
906 `Hmmm, kalau kudengar dari kemampuan mu untuk memecah
jurus pedangku tadi, nampaknya kepandaian silatmu sangat tinggi pula, mengapa
tidak turun tangan sendiri untuk menjajal
kemampuanku" Kalau toh aku sudah terkena serangan gelapmu.
Baik lah, akan kugunakan sisa nyawaku yang pendek ini untuk
membacok mampus dirimu!"
Secara diam-diam Ku See hong telah mencoba untuk memeriksa
hawa murni dalam tubuhnya, ternyata dia tidak menemu kan
sesuatu gejala yang tak beres, maka dia lantas menduga kalau
serangan kejinya itu belum sampai menyebabkan luka tersebut
kambuh... Manusia berkerudung itu tidak menggubris pertahanan dari Ku
See hong lagi, Sembari berpaling ke arah anggota Hiat mo bun nya, dia berseru:
"Segenap anggota Hiat mo bun segera mundur dari lembah Yu cui kok! Hoa hu buncu
biar aku yang menghadapi orang ini, kau
segera pimpin segenap anggota perguruan untuk mundur dari sini!'
'Buncu, kita akan berjumpa lagi dimana?" tanya sastrawan
berbaju perlente Hoa Siong si.
Manusia berkerudung itu segera berpaling ke arah bocah
berkerudung topeng tengkorak itu sembari berseru:
'Adik Khi, bawa semua angggota perguruan menuju ke tempat
itu!" Dari balik mata Kho It khi segera terpancar keluar serentetan
sinar yang amat lembut, ditatapnya perempuan itu, lalu ujarnya dengan pelan.
"Cici, kau harus bekerja dengan berhati-hati!'
Selesai berkata, dia menyelinap kembali ke depan hiolo tersebut, lalu sambil
membopong hiolo kemala tadi teriaknya:
"Kawan-kawan dari hiat mo bun, mari kita mundur!"
907 Sementara itu kawanan jago lihay dunia persilatan yang berada
disekeliling tempat itu telah membentak keras. serentak mereka menyerbu ke muka,
ada yang mengejar orang-orang Hiat mo bun,
ada juga yang mengerubut Ku See hong.
Dengan suara nyaring kembali manusia berkerudung itu


Dendam Sejagad Legenda Kematian Shi Hun Yin Karya Khu Lung di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membentak: "Semua anggota Hiat mo bun mundur, biar aku yang
menghadapi keadaan disini!"
Ditengah pembicaraan mana, tubuhnya seperti sukma gentayangan telah menerjang masuk ke dalam rombongan manusia
tersebut. Serentetan suara jeritan ngeri yang menyayatkan hati pun
bergema diseluruh lembah tersebut.
Dalam waktu singkat, berapa puluh orang jago persilatan yang
sedang menyerbu ke arah orang-orang Hiat mo bun itu sudah
menemui ajalnya di ujung telapak tangan manusia berkerudung
Bunga Neraka 2 Pendekar Naga Putih 57 Pemburu Nyawa Pasukan Kelelawar 2
^