Pencarian

Kubur Berkubah 2

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie Bagian 2


"Sayangku, kau tak apa-apa, kan?"
"Hanya pusing saja."
"Kau kan akan bisa bangun nanti sore?"
"Ya - kurasa bisa."
"Minum aspirin, Lady Stubbs," kata Nona Brewis dengan tegas. "Apakah ada di
kamar Anda atau harus saya antarkan?"
"Aku punya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berjalan ke arah pintu. Waktu berjalan itu, sapu tangannya yang tadi
dikepal-kepalnya jatuh. Poirot cepat-cepat bergerak memungut
sapu tangan itu tanpa kelihatan oleh yang lain.
Sir George yang tampak akan menyusul istrinya
dicegat oleh Nona Brewis.
"Mengenai tempat parkir mobil-mobil petang ini, Sir George. Saya akan memberikan
instruksi pada Mitchel. Apakah menurut Anda sebaiknya
tetap saja seperti yang Anda katakan -?"
Poirot tak mendengar kelanjutan kata-kata itu
karena dia telah meninggalkan tempat itu.
Dia menyusul nyonya rumahnya ke dekat
tangga. "Nyonya, sapu tangan Anda jatuh."
Diberikannya sapu tangan itu sambil
membungkuk. "Oh, ya" Terima kasih." Lady Stubbs menerima-nya tanpa acuh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ikut prihatin Anda sakit, Nyonya.
Terutama karena saudara sepupu Anda akan
datang." Wanita itu menjawab cepat dan
hampir kasar kedengarannya, "Saya tak mau bertemu dengan Etienne. Saya tak suka
padanya. Dia jahat. Dia selalu jahat. Saya takut padanya. Dia melakukan yang
jahat-jahat." Pintu ruang makan terbuka dan Sir George
menyeberangi lorong rumah lalu menaiki
tangga. "Hattie, kasihan kau, Sayangku. Mari, aku ikut untuk menyelimutimu."
Mereka naik bersama-sama. Sir George
merangkul istrinya dengan lembut dan wajah
penuh rasa kuatir. Poirot memandangi mereka
naik, lalu berbalik dan bertemu dengan Nona
Brewis yang berjalan cepat sambil mendekap
kertas. "Sakit kepala Laddy Stubbs itu -," Poirot mulai.
"Omong kosong saja," kata Nona Brewis dengan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
geram lalu menghilang ke dalam kamar kerjanya
sambil menutup pintu. Poirot mendesah lalu keluar melalui pintu
depan terus ke teras. Nyonya Masterton baru
saja datang dengan sebuah mobil kecil dan
sedang memberikan perintah untuk
mengangkat sebuah tenda besar tempat minum
teh. Suaranya nyaring dan besar.
Dia berpaling untuk menyapa Poirot.
"Banyak tetek-bengeknya peristiwa seperti ini, katanya. "Orang-orang selalu mau
menaruh segala sesuatunya di tempat yang salah. Jangan
- Rogers Lebih ke kiri - kiri - bukan ke kanan!
Apa pendapat Anda tentang cuaca, M. Poirot"
Saya ragu, Kalau hujan turun, semuanya tentu
akan berantakan. Padahal musim panas kita
tahun ini cukup menyenangkan. Mana Sir
George" Saya ingin membicarakan soal parkir
mobil dengannya." "Istrinya sakit kepala dan pergi tidur."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia akan sembuh petang ini," kata Nyonya Masterton penuh keyakinan. "Dia suka
peristiwa peristiwa seperti ini. Dia akan
berdandan gaya sekali dan merasa senang sekali seperti anak kecil. Tolong
ambilkan cantelan-cantelan yang seikat itu. Saya akan menandai
tempat-tempat untuk nomor-nomor golf."
Poirot lalu terpaksa memberikan jasanya. Di
diperintah oleh Nyonya Masterton tanpa
timbang rasa, seperti pembantunya saja.
Wanita itu sekali sekali bercakap-cakap
dengannya sambil terus bekerja keras.
"Kita rupanya harus mengerjakan sendiri segala sesuatunya. Tak ada jalan lain...
Omong-omong kalau tak salah Anda teman keluarga Eliots,
bukan?" Setelah lama berada di Inggris, Poirot mengerti bahwa itu merupakan suatu cara
pendekatan. Dengan berkata begitu, Nyonya Masterton
sebenarnya bermaksud, "Meskipun Anda bukan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
orang Inggris, Anda sebenarnya orang kami
juga." Wanita itu terus mengobrol dengan
penuh persahabatan. "Menyenangkan sekali sekarang Nasse sudah dihuni lagi. Kami semua takut sekali
rumah ini akan dijadikan sebuah hotel. Anda kan tahu
zaman sekarang. Kalau kita jalani negeri ini, di mana-mana
akan tampak papan-papan bertulisan 'Wisma
Pengi napan' atau 'Hotel Pribadi' Semuanya itu dulu rumah pribadi orang-orang
sewaktu orang itu masih kecil - atau yang dulu pernah kita
datangi untuk berpesta dansa. Menyedih-kan
sekali. Ya, saya benar-benar senang tentang
Nasse dan demikian pula Amy Folliat yang
malang tentunya. Dia telah menjalani hidup
yang keras- tapi tak pernah mengeluh. Sir
George telah melakukan banyak perbaikan pada
Nasse - tanpa merusak citra asalnya. Entah ya, apakah itu akibat adanya pengaruh
dari Amy Folliat - ataukah memang seleranya sendiri yang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
baik. Dia memang punya selera tinggi. Sangat
mengherankan bagi pria seperti itu."
"Saya dengar dia bukan seorang ningrat asli orang kaya?" tanya Poirot berhati-
hati. "Dia bahkan sebenarnya bukan Sir George - saya dengar gelar itu diberikan
padanya. Saya rasa dia mendapatkan ilham untuk memakai nama
itu dari Lord George Sanger. Lucu sekali. Kami tentu tak ambil pusing.
Biarkanlah orang-orang kaya itu dengan keangkuhannya masing-masing,
bukan begitu" Lucunya lagi, biarpun George
Stubbs itu berasal dari orang biasa, dia bisa
membaur di mana saja. Dia bisa melupakan
asal-usulnya. Dia benar-benar seperti seorang
tuan tanah pedesaan dalam abad kedelapan
belas. Saya rasa dia berdarah campuran yang
baik. Mungkin ayahnya seorang bangsawan dan
ibunya seorang pelayan bar."
Nyonya Masterton menghentikan ceritanya
sendi ri, lalu berteriak pada seorang tukang
kebun, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan di dekat rhododendron itu -. Tinggalkan di ruangan untuk permainan
lempar bola kayu sebelah kanan itu. Kanan - bukan kiri!"
"Luar biasa, orang-orang itu tak bisa
membedakan mana kanan, mana kiri!"
sambungnya lagi. "Nona Brewis itu efisien cara kerjanya. Tapi dia tak menyukai
Hattie yang malang itu. Kadang-kadang kelihatan seolah-
olah dia mau membunuhnya Banyak sekali
sekretaris yang baik seperti dia itu jatuh cinta pada majikannya. Aduh, ke mana
saja, Jim Warburton itu" Gila-gilaan dia itu menyebut
dirinya kapten. Prajurit biasa saja bukan dan
sama sekali tak pernah pergi perang ke Jerman.
Memang orang harus bisa menyesuaikan diri
dengan apa yang bisa dicapainya sekarang ini.
Dia memang suka bekerja keras - tapi saya rasa ada yang tak beres pada dirinya.
Nah! Ini dia Legge suami-istri." Peggy Legge yang mengenakan celana panjang
dan pull-over kuning, berkata dengan ceria,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kami datang untuk membantu."
"Banyak yang harus dikerjakan," seru Nyonya Masterton. "Coba, ya -"
Poirot memanfaatkan kelengahan Nyonya
Master ton itu untuk menyelinap pergi. Dia
membelok sudut rumah menuju ke teras depan,
dan dia melihat suatu kejadian baru.
Dua orang gadis yang mengenakan celana
pendek dan blus yang berwarna ceria baru
keluar dari hutan. Mereka berdiri dan melihat
ke rumah dengan bimbang. Dia merasa
mengenali kembali salah seorang di antaranya,
yaitu gadis Italia yang menumpang mobilnya
kemarin. Dari jendela kamar Lady Stubbs, Sir
George bersandar keluar dan berteriak dengan
marah pada mereka. "Kalian memasuki daerah terlarang," katanya. "Apa?" kata
gadis yang berkerudung kepala hijau. "Ini daerah pribadi!
Kalian tak boleh lewat di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis yang seorang lagi, yang memakai
kerudung biru muda berkata,
"Tolong" Dermaga Nassecombe-," kata-kata itu dilafalkan dengan berhati-hati.
"Inikah jalannya?" "Kalian masuk daerah orang!" bentak Sir George.
"Apa?" "Melanggar daerah pribadi! Tak boleh lewat di t Kalian harus kembali. Kembali ke
tempat kalian tadi!"
Gadis-gadis itu memandangi Sir George terus,
sedang dia memberikan isyarat-isyarat.
Kemudian mereka berunding dalam bahasa
asing. Akhirnya, si kerudung biru berkata ragu-ragu, "Kembali" Ke wisma?"
"Betul. Dan kalian harus ke jalan umum-jalan-lewat sana."
Dengan enggan kedua gadis itu berbalik. Sir
George menyeka jidatnya lalu memandang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot. "Habis waktuku untuk mengusir orang-orang keluar saja," katanya. "Biasa
juga mereka lewat pintu gerbang yang di atas itu. Sekarang sudah saya kunci
dengan kunci gembok. Lalu
mereka sekarang lewat hutan dengan
menerobos pagar. Mereka pikir mereka bisa ke
sungai dan dermaga seenaknya lewat di sini.
sebenarnya memang bisa, jauh lebih cepat. Tapi tak hak mereka. Apalagi mereka
itu hampir semuanya orang-orang asing - tak mengerti apa
yang kita katakan, lalu mengoceh saja dalam
bahasa Belanda atau bahasa lainnya."
"Yang tadi itu, saya rasa yang seorang Prancis dan seorang Italia. Kemarin saya
melihat gadis Italia berjalan dari stasiun."
"Pokoknya macam-macamlah bahasa yang
mereka pakai -. Ya, Hattie" Apa katamu?" Lalu menghilang masuk ke kamar.
Poirot berbalik dan melihat Nyonya Oliver
dengan seorang gadis berumur empat belas
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tahun, bertubuh subur dan berpakaian
pramuka, berada dekat di belakangnya.
"Ini Marlene," kata Nyonya Oliver.
Marlene menanggapi perkenalan itu hanya
dengan mendengus. Poirot membungkuk
dengan sopan "Dia inilah yang akan menjadi korban." kata Nyonya Oliver.
Marlene tertawa cekikikan.
"Saya akan menjadi 'mayat' yang mengerikan itu." katanya. "Tapi badan saya tidak
akan kena darah Ada nada kecewa dalam suaranya.
"Tidak?" "Tidak. Hanya leher saya yang akan dijerat dengan tali. Sebenarnya saya lebih
suka ditikam - lalu tubuh saya diperciki cat merah."
"Menurut Kapten Warburton hal itu akan
terlihat sungguh-sungguh tampaknya," kata Nyonya Oliver.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa dalam suatu pembunuhan
sepantasnya ada darah," kata Marlene merajuk.
Dia memandang Poirot dengan penuh
perhatian. "Anda tentu telah banyak melihat pembunuhan, ya?"
Hanya satu atau dua kali," kata Poirot
merendah. Dia merasa tak enak melihat Nyonya
Oliver meninggalkan mereka berduaan saja.
"Pernah melihat orang gila sex?" tanya Marlene dengan penuh hasrat ingin tahu.
"Sama sekali tidak."
"Saya suka orang gila sex," kata Marlene seenaknya. "Maksud saya membaca tentang
hal itu." "Anda pasti tidak akan suka bertemu dengan seseorang seperti itu."
"Ah, entah ya. Tahukah Anda" Saya rasa di daerah ini ada orang yang gila sex.
Suatu kali kakek saya melihat mayat di hutan. Dia
ketakutan lalu lari. Tapi waktu dia kembali
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mayat itu sudah hilang. Mayat itu mayat wanita.
Tapi, yah, kakek saya sudah pikun, pikun tak
seorang pun mau mendengar kata-katanya."
Poirot berhasil melarikan dirinya lalu, kembali ke rumah melalui jalan putar dan
menyelinap ke kamar tidurnya. Dia merasa perlu beristirahat.
Mereka makan siang awal dan seadanya


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

makannya terdiri dari makanan dingin. Pukul
setengah tiga seorang bintang film yang
takterkenal akan membuka keramaian itu.
Mula-mula cuaca tampak mengancam akan
hujan, tetapi kemudian membaik. Menjelang
pukul tiga keramaian sudah berjalan lancar
sekali. Banyak sekali orang yang membeli karcis tanda masuk yang berharga
setengah crown itu, dan mobil berderet memenuhi sebelah jalan
masuk yang panjang itu. Para pelajar dari
Wisma Remaja datang berbondong sambil
bercakap-cakap nyaring dalam bahasa mereka
masing-masing Sesuai dengan apa yang telah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
diramalkan Nyonya Masterton, Lady Stubbs
keluar dari kamar tidurnya, tak lama sebelum
jam setengah tiga, dengan memakai baju
berbunga-bunga dan topi model kuli yang besar
sekali dari jerami berwarna hitam. Dia juga
memakai intan berlian banyak sekali.
Melihat itu Nona Brewis menggumam dengan
nada pahit, "Disangkanya ini perlombaan pacuan kuda di Ascot di mana keluarga kerajaan juga
akan hadir!" Tetapi Poirot memujinya dengan tulus.
"Sungguh suatu ciptaan yang indah yang Anda pakai ini, Nyonya."
"Bagus, ya?" kata Hattie gembira. "Saya pernah mengenakannya untuk pacuan kuda
di Ascot." Bintang film yang tak terkenal itu tiba, dan
Hattie maju ke depan untuk menyalaminya.
Poirot menyelinap ke belakang. Dia berjalan
kian kemari saja tanpa tujuan tertentu -
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
semuanya berjalan sebagaimana layaknya suatu
keramaian. Ada permainan lempar-lemparan
buah kelapa yang dipimpin oleh Sir George yang berpakaian gaya sekali, suatu
lorong permainan lemparan bola-bola kayu, dan sebuah tenda
tempat permainan lempar-lemparan gelang-
gelangan. Ada beberapa stand yang
mempertunjukkan hasil buah-buahan, sayur-
sayur-an, bermacam-macam selai dan kue-kue
setempat - dan ada pula yang memamerkan
'barang-barang aneh'. Ada tempat undian kue-
kue, berkeranjang-keranjang buah-buahan, dan
bahkan juga undian untuk mendapatkan babi.
Lalu ada pula 'tong rejeki' yang bisa dipancing anak-anak setelah membayar dua
pence. Kini orang sudah banyak sekali dan dimulailah
suatu pertunjukan tarian anak-anak. Poirot tak melihat Nyonya Oliver. Lady
Stubbs dengan bajunya yang berbunga-bunga merah muda itu
tampak di tengah-tengah orang banyak. Dia
hanya berjalan kian kemari saja. Tetapi agaknya Nyonya Folliat-lah yang menjadi
pusat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
perhatian. Penampilannya berubah sekali - dia
mengenakan gaun berbunga hydrangea dan
sebuah topi berwarna abu-abu yang bagus -
kelihatannya dialah yang memimpin segala
sesuatu yang sedang berlangsung.
Dia menyambut orang-orang yang baru datang
dan menunjukkan segala macam pertunjukan.
Poirot berjalan mendekatinya dan
mendengarkan sebagian dari percakapan
mereka. "Amy, apa kabar?"
"Oh, Pamela, kau dan Edward baik sekali mau datang. Jauh-jauh dari Tiverton."
"Cuacanya menguntungkan kalian. Ingatkah kau tahun sebelum perang" Waktu itu
kira-kira janm empat, tiba-tiba hujan turun bagai dicurahkann.
Hancurlah semua acara."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi tahun ini musim panasnya amat
menyenang-kan. Dorothy! Rasanya sudah
berabad-abad tidak bertemu denganmu."
"Kami merasa kami harus datang dan melihat Nasse dalam kejayaannya. Kulihat
tanaman berbaris di tebing sungai itu telah kautebang."
"Ya. Dengan begitu bunga-bunga hydrangea
bisa kelihatan lebih jelas, bukan?"
"Cantik sekali bunga-bunga itu. Warna birunya indah sekali! Tapi, Sahabat, telah
banyak kehebatan yang kaulakukan tahun-tahun
terakhir ini. Nasse benar-benar mulai kelihatan seperti semula lagi."
Suami Dorothy menyela dengan suara besar,
"Waktu peperangan masih berlangsung, aku
pernah kemari untuk menemui komandan. Aku
sedih sekali melihat keadaan rumah ini waktu
itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Folliat berbalik untuk menyalami
seorang pengunjung yang lebih rendah
kedudukannya. "Nyonya Knapper, senang sekali melihat Anda, Lucy-kah ini" Bukan main besarnya."
"Tahun depan dia sudah akan tamat sekolah Saya senang melihat Anda sehat-sehat,
Nyonya." "Saya memang sehat-sehat saja, terima kasih.
Coba kamu ke tempat permainan lempar
gelang-elangan untuk mengadu nasibmu, Lucy.
Sampai bertemu lagi di tenda tempat minum
teh, Nyonya Knapper. Saya akan melayani
orang-orang minum. Seorang laki-laki setengah umur, agaknya suami Nyonya Knapper, berkata dengan
agak malu-malu, "Senang sekali melihat Anda kembali di Nasse, Nyonya. Rasanya seperti dulu-dulu
lagi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tanggapan Nyonya Folliat tak sempat dilihatnya karena dua orang wanita dan
seorang laki-laki gendut berlari-lari mendatangi wanita tua itu.
"Amy sayang, rasanya sudah lama sekali.
Keramaian ini kelihatannya sukses sekali! Coba ceritakan apa yang telah
kaulakukan terhadap kebun bunga mawarmu. Kata Muriel, kau
sedang menga-winkannya dengan jenis
floribunda yang baru itu."
Pria gendut tadi menyambung, "Di mana
Marylin Gale tadi -?"
"Si Reggie ini ingin setengah mati bertemu dengannya. Soalnya dia menonton
filmnya yang terakhir." "Itukah dia yang memakai topi besar itu" Benar-benar suatu dandanan yang hebat."
"Jangan bodoh, Sayang. Itu kan Hattie Stubbs.
Hei, Amy, sebenarnya tak baik kaubiarkan dia
berkeliling seperti peragawati begitu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Amy?" seorang sahabat lain lagi meminta perhatiannya. "Ini Roger, anak Edward.
Sahabatku, aku senang sekali kau telah kembali di Nasse."
Poirot berjalan menjauh perlahan-lahan, lalu
dengan linglung mengeluarkan satu shilling
untuk membeli karcis yang memungkinkannya
memenangkan seekor babi. Masih didengarnya samar-samar kata-kata,
"Senang sekali kau datang." di belakangnya.
Poirot jadi bertanya-tanya sendiri, apakah
Nyonya Folliat menyadari bahwa dia telah
benar-benar mengambil alih peran sebagai
nyonya rumah, ataukah hal itu terjadi tanpa
disadarinya" Petang ini dia benar-benar Nyonya Folliat pemilik Nasse House.
Poirot sedang berdiri dekat tenda yang
berpapan nama, 'MADAME ZULEIKA akan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meramalkan nasib Anda dengan imbalan
setengah crown.' Orang sudah mulai
menyajikan teh dan di depan tenda peramal
sudah tak ada antrian lagi. Poirot menundukkan kepalanya, masuk ke tenda, dan
dengan rela membayar setengah crown hanya supaya dia
bisa menjatuhkan dirinya di kursi dan
mengistirahatkan kakinya yang terasa sakit.
Madame Zuleika mengenakan mantel hitam
yang besar, sehelai kerudung yang berperhiasan keemasan melilit kepalanya, dan
sehelai cadar menutupi bagian bawah wajahnya sehingga
agak menghalanginya mengucapkan kata-
katanya dengan jelas. Sebuah gelang emas yang
diganduli jimat-jimat bergemerin-cing waktu dia mengambil tangan Poirot dan
membacakan apa-apa yang tersirat di telapaknya - nasibnya selalu baik disertai banyak uang,
dia akan berhasil dalam hubungannya dengan si cantik
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berambut hitam, dan dia akan lolos secara ajaib dari suatu kecelakaan.
"Baik-baik semua yang Anda katakan itu,
Nyonya Legge. Saya harap saja akan menjadi
kenyataan." "Oh," seru Peggy, "rupanya Anda mengenali saya."
"Saya sudah mendapat informasi pendahuluan.
Nyonya Oliver menceritakan bahwa semula
Andalah yang akan menjadi korban, tetapi
rencana itu dibatalkan karena Anda disuruh
menjadi peramal." "Saya sebenarnya lebih suka menjadi 'mayat'
itu," kata Peggy. "Akan jauh lebih
menyenangkan. Semua ini kesalahan Jim
Warburton. Belum jam empatkah. sekarang"
Saya sudah ingin minum teh. Saya akan bebas
tugas antara jam empat sampai setengah lima."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masih sepuluh menit lagi," kata Poirot sambil melihat arlojinya yang besar dan
kuno. "Maukah Anda kalau saya antarkan secangkir teh
kemari?" "Jangan, Jangan! Saya ingin beristirahat. Pengap sekali di dalam tenda ini.
Masih banyakkah orang menunggu?" "Tidak - saya rasa orang-orang sedang antri untuk minum teh -."
"Bagus." Poirot keluar dari tenda dan langsung ditantang oleh seorang wanita untuk
membayar enam pence dan menebak berat sebuah kue tart.
Sebuah tenda tempat permainan lempar
gelang-gelang yang dipimpin oleh seorang
wanita gemuk yang keibuan, telah
menggodanya untuk ikut mengadu untungnya -
dan bukan main sungkannya dia ketika langsung
memenangkan sebuah boneka. Sambil berjalan
dengan rasa malu karena harus menggendong
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
boneka itu, dia bertemu dengan Michael
Weyman yang sedang berdiri termangu di luar
kumpulan orang banyak, di dekat puncak jalan
setapak yang menuju ke dermaga.
"Kelihatannya Anda cukup bersenang-senang, M. Poirot," katanya dengan tawa
mengejek. Poirot memandangi hadiahnya.
"Menggelikan sekali, ya?" kata Poirot dengan murung.
Tiba-tiba seorang anak kecil menangis di
dekatnya. Cepat-cepat Poirot membungkuk lalu
memelukkan boneka itu ke tangan anak itu.
"Voila, ini untukmu."
Dan air mata pun tiba-tiba berhenti mengalir.
"Nah, Violet, tuan ini baik sekali, bukan"
Ucapkan terima kasih -."
"Lomba Aneka Busana Anak-anak!" seru Kapten Warburton melalui pengeras suara
"Kelompok Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
satu - yang berumur antara tiga sampai lima
tahun. Harap bersiap-siap."
Poirot berjalan ke arah rumah. Dia ditabrak
dengan keras oleh seorang anak muda yang
sedang mundur untuk membidikkan kelapa
lebih baik. Anak muda itu memandangnya
dengan alis berkerut dan Poirot meminta maaf.
Matanya dengan sendirinya terpaku pada aneka
lukisan yang terdapat pada kemeja anak itu. Dia teringat kata-kata Sir George
tentang 'kemeja kepiting'. Segala macam binatang seperti
kepiting, penyu, dan monster laut seolah-olah
menggeliat dan merayap di kemeja itu.
Poirot mengedipkan matanya. Dia lalu disapa
oleh gadis Belanda yang telah ditumpanginya
sehari sebelumnya. "Rupanya kau datang juga ke keramaian ini,"
kata Poirot. "Mana temanmu?"
"Ada, dia juga kemari petang ini. Saya belum melihatnya, tapi kami akan
berangkat bersama-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sama naik bis yang akan berhenti di pintu
gerbang jam lima lewat seperempat. Kami akan
pergi ke Torquay, lalu di sana saya akan berganti bis ke Plymouth. Itu mudah."


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kata-kata itu menjelaskan apa yang merupakan
teka-teki bagi Poirot, karena gadis itu datang ke keramaian itu dengan membawa
ranselnya sampai berpeluh-peluh. "Tadi pagi saya melihat temanmu itu." "Ya, benar. Dia bersama Elsa, seorang
gadis Jerman, dan dia bercerita bahwa mereka telah mencoba
memintas hutan untuk pergi ke sungai dan
dermaga. Lalu pemilik rumah ini marah sekali
dan menyuruh mereka kembali."
Sambil menoleh ke tempat Sir George yang
sedang memberi semangat kepada para peserta
di tempat permainan lempar buah kelapa, gadis
itu berkata lagi, "Tapi petang ini dia sopan sekali." Poirot bermaksud akan
menjelaskan adanya perbedaan antara gadis-gadis yang
melanggar perbatasan tanah orang, dengan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gadis yang sama pula tetapi yang sekarang telah membayar karcis masuk dua
shilling dan dengan demikian berhak menikmati kesenangan-
kesenangan di Nasse House dan sekitarnya.
Tetapi Kapten Warburton dengan pengeras
suaranya membatalkan niat itu. Kapten itu
kelihatan-nya kepanasan dan jengkel.
"Anda melihat Lady Stubbs, Poirot" Ada yang melihat Lady Stubbs" Dia seharusnya
menjadi juri pada Lomba Aneka Busana Anak-anak ini,
tapi saya tak menemukannya di mana-mana."
"Saya tadi melihatnya. Coba ya, oh - kira-kira setengah jam yang lalu. Tetapi
saya lalu masuk minta diramalkan nasib saya."
"Sialan perempuan itu," kata Warburton marah.
"Ke mana dia menghilang" Anak-anak sudah
menunggu dan kita sudah terlambat."
Dia memandang ke sekitarnya.
"Mana Amanda Brewis?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nona Brewis juga tak kelihatan.
"Menjengkelkan sekali," kata Warburton.
"Orang harus mau bekerja sama dengan baik kalau mau mengadakan pertunjukan. Di
mana Hattie, ya" Mungkin dia masuk ke rumah."
Dia berlalu dengan cepat.
Poirot mengarahkan langkahnya ke suatu
tempat yang lapang yang dibatasi dengan tali, di mana orang sedang menyuguhkan
teh dalam sebuah tenda besar. Tetapi deretan antrian
panjang sekali dan dia membatalkan niatnya.
Dia melihat-lihat ke stand 'barang-barang aneh'
di mana seorang wanita tua hampir berhasil
menjual sebuah kotak plastik tempat
menyimpan leher baju kepadanya. Akhirnya dia
berjalan ke luar kumpulan orang-orang itu ke
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suatu tempat, dari mana dia bisa menyaksikan
segala kegiatan dari kejauhan.
Ingin benar dia tahu di mana Nyonya Oliver
berada. Mendengar langkah-langkah kaki orang, dia
menoleh. Seorang pria muda sedang berjalan
mendaki jalan setapak dari dermaga. Pria muda
itu rambutnya hitam pekat dan mengenakan
pakaian berlayar yang tak ada celanya. Dia
menghentikan langkahnya, kelihatan tak
menyukai kesibukan yang dilihatnya.
Lalu dia bercakap dengan ragu-ragu pada
Poirot. "Maaf, apakah ini rumah Sir George Stubbs?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Benar." Poirot berhenti sebentar lalu membe-ranikan diri menebak, "Apakah Anda
saudara sepupu Lady Stubbs?"
"Saya Etienne De Sousa -."
"Nama saya Hercule Poirot."
Mereka saling mengangguk. Poirot menjelaskan
adanya keramaian itu. Setelah dia selesai, Sir George
datang dari seberang halaman berumput
tempat permainan lempar kelapa, berjalan ke
arah mereka. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"De Sousa" Aku senang bertemu denganmu.
Hattie menerima suratmu tadi pagi. Mana kapal
pesiarmu?" "Berlabuh di Helmmouth. Dari sana saya hanya berperahu motor kemari."
"Mari kita cari Hattie. Dia tentu ada di suatu tempat di sini- Kau makan bersama
kami nanti malam ya - aku mengharapkannya."
"Terima kasih."
"Bolehkah kami mengajakmu bermalam di
rumah kami pula?" "Terima kasih, tapi saya akan tidur di kapal saya saja. Itu lebih mudah."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Akan lamakah kau di sini?" "Mungkin dua atau tiga hari. Tergantung keadaan." De
Sousa mengangkat bahunya yang bidang.
"Aku yakin Hattie akan senang sekali," kata Sir George dengan sopan. "Di mana
dia, ya" Belum lama tadi aku melihatnya."
Dia melihat ke sekitarnya kebingungan. "Dia seharusnya menjadi juri pada Lomba
Aneka busana Anak-anak. Aku tak mengerti. Maafkan.
sebentar. Akan kutanyakan pada Nona Brewis."
Dia pergi bergegas. De Sousa memandanginya
dari belakang. Poirot melihat kepada De Sousa.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudah agak lamakah Anda tak bertemu dengan sepupu Anda?" tanyanya.
Yang ditanya mengangkat bahunya.
"Sejak dia berumur lima belas tahun saya tak pernah melihatnya. Dia dikirim ke
luar negeri-untuk bersekolah di suatu biara di Prancis.
Waktu masih kecil sudah tampak bahwa dia
akan tumbuh menjadi seorang wanita
rupawan." Dia memandang pada Poirot dengan pandangan
bertanya. "Dia memang wanita yang cantik." kata Poirot
"Apakah yang itu tadi suaminya" Kelihatannya dia orang baik-baik, tapi agaknya
kurang halus, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
ya" Tapi, mendapatkan suami yang cocok untuk
Hattie memang sulit."
Poirot diam dengan air muka mengandung
tanya. Teman bicaranya tertawa.
"Ah, sudah bukan rahasia. Waktu berumur lima belas tahun, otak Hattie belum lagi
berkembang. Mungkin yang Anda sebut
'terbelakang'" Masih begitu jugakah dia?"
"Kelihatannya begitulah," kata Poirot berhati-hati.
De Sousa mengangkat bahunya lagi.
"Ah, sudahlah! Untuk apa kita menuntut agar perempuan itu cerdas! Itu tak
penting." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sir George kembali dalam keadaan marah
sekali, Nona Brewis menyertainya sambil
berbicara dengan terengah-engah.
"Saya sama sekali tak tahu di mana dia, Sir George Terakhir saya melihatnya di
dekat tenda peramal. Tapi itu sekurang-kurangnya sudah
dua puluh menit atau setengah jam yang lalu.
Dia tak ada di rumah."
"Tidakkah mungkin," Poirot menyela, "bahwa dia telah pergi untuk melihat
perkembangan permainan Pelacakan Pembunuhan Nyonya
Oliver itu?" Kerut alis Sir George menghilang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mungkin di situ dia! Begini saja. Saya tak bisa meninggalkan pertunjukan-
pertunjukan di sini. Saya yang bertanggung jawab. Sedang Amanda
pun sibuk sekali. Jadi bisakah Anda yang pergi mencarinya, Poirot" Anda sudah
tahu jalan-jalan di sini, bukan?"
Tetapi Poirot belum tahu jalan-jalannya. Lalu
Nona Brewis memberinya gambaran sebagai
penun-tun. Nona Brewis mengambil alih
pengawalan atas diri De Sousa, lalu Poirot pergi sambil bergumam seperti orang
membaca mantera, "Lapangan tenis, kebun bunga
camelia, bangunan berkubah, kebun pembibitan
di atas, gudang kapal..."
Waktu dia melewati tempat permainan lempar
buah kelapa, dia merasa geli melihat Sir George melemparkan bola-bola kayu
sambil tersenyum lebar mengajak gadis Italia yang tadi pagi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
diusirnya. Jelas kelihatan bahwa gadis itu
keheranan melihat perubahan sikap itu.
Poirot melanjutkan perjalanannya ke lapangan
tenis. Tetapi di sana tak ada seorang pun,
kecuali seorang pria tua yang berpotongan
tentara. Orang tua itu sedang tidur nyenyak di sebuah bangku kebun dengan
menutupkan topi ke mukanya. Poirot mengarahkan langkahnya
kembali ke rumah, lalu melanjutkan
pencariannya ke kebun bunga camelia.
Di kebun bunga itu Poirot menemukan Nyonya
Oliver yang mengenakan baju berwarna ungu
menyolok, sedang duduk termangu di sebuah
bangku kebun. Wanita itu memberi isyarat,
mengajaknya duduk di sampingnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Baru petunjuk yang kedua," desisnya. "Saya rasa saya telah membuatnya terlalu
sulit. Belum ada seorang pun yang datang."
Pada saat itu seorang anak muda yang
bercelana pendek dan berjakun sangat besar,
memasuki kebun. Dengan pekik rasa puas dia
bergegas menuju ke sebuah pohon di suatu
sudut dan suatu pekik gembira lagi
menunjukkan bahwa dia telah menemukan
petunjuk berikutnya. Waktu melewati mereka,
pemuda itu merasa bahwa sepantasnya dia
menyampaikan rasa puasnya.
"Banyak orang yang tak tahu tentang pohon gabus," katanya penuh keyakinan.
"Petunjuk yang pertama merupakan foto yang bagus
pengambilan nya, tapi saya terus tahu apa itu -
suatu bagian dari net tenis. Ada pula botol
racun kosong dan sebuah tutup botol dari
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gabus. Kebanyakan orang langsung mencari
petunjuk mengenai botol itu - mula-mula saya
sangka itu sejenis ikan haring. Bagus sekali
pohon gabus ini, dan hanya ada di belahan bumi bagian ini. Saya menaruh
perhatian pada tanaman dan pohon-pohon yang langka. Lalu
orang harus ke mana lagi, ya?"
Dia melihat ke buku catatan yang dibawanya
dengan alis berkerut. "Telah saya salin petunjuk berikutnya, tapi kelihatannya tak masuk akal." Anak
muda itu memandangi mereka dengan curiga. "Anda
berdua ini ikut sayembara ini jugakah?"
"Ah, tidak," sahut Nyonya Oliver. "Kami hanya -
menonton." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya... 'When lovely woman stoops to folly-Bila wanita cantik suka berbuat
kebodohan'... rasanya saya pernah mendengar kata-kata itu
entah di mana." "Itu memang sebuah kutipan yang terkenal,"
kata Poirot. "Itu kalau kata folly berarti 'kebodohan'. Kata itu bisa juga berarti bangunan,"
kata Nyonya Oliver membantu. "Bercat putih - dan berpilar,"
tambahnya. "Nah, itu dia! Terima kasih banyak. Kata orang, Nyonya Ariadne Oliver ada juga
di sini. Saya ingin minta tanda tangannya. Adakah Anda
melihatnya?" "Tidak," sahut Nyonya Oliver cepat-cepat.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya ingin bertemu dengannya. Dia menulis buku yang bagus-bagus." Lalu dengan
berbisik ditambahkannya, "Tapi kata orang dia sangat suka minum minuman keras."
Pemuda itu cepat berlalu dan Nyonya Oliver
berkata dengan marah, "Sungguh tak adil, saya hanya suka minum
limun." "Tidakkah Anda sendiri tadi telah melakukan ketidakadilan yang besar dengan
membantu anak muda itu ke arah petunjuk yang
berikutnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengingat baru dialah yang sampai kemari, saya pikir dia perlu dorongan."
"Tapi Anda tak mau memberinya tanda tangan Anda."
"Itu lain halnya," kata Nyonya Oliver. "Shh! Ini ada lagi beberapa orang
datang."

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tetapi mereka itu bukanlah orang-orang yang
mencari petunjuk-petunjuk. Mereka adalah dua
orang wanita yang telah membeli karcis masuk
dan mereka bertekad untuk memanfaatkannya
sebaik mungkin serta ingin melihat- lihat
seluruh pelosok tempat ini.
Tetapi mereka kepanasan dan merasa tak puas.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita menyangka akan melihat kebun-kebun
bunga yang cantik-cantik," kata yang seorang pada yang lain. "Tapi ini tak lain
hanya pohon-pohon saja. Ini sih tak bisa disebut kebun."
Nyonya Oliver menyikut Poirot dan mereka lak
pergi diam-diam. "Seandainya," kata Nyonya Oliver murung, "tak seorang pun bisa menemukan mayat
itu...?" "Bersabarlah, Nyonya, dan besarkanlah hati,"
bujuk Poirot. "Sore masih panjang."
"Ya, memang," kata Nyonya Oliver yang menjadi gembira lagi. "Apalagi setelah jam
setengah lima harga karcis masuk akan diturunkan
menjadi separuh, jadi mungkin orang akan
berbondong-bondong masuk. Mari kita pergi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
melihat bagaimana si Marlene itu. Saya tak
begitu percaya pada gadis itu. Ia tak punya rasa tanggung jawab. Saya rasa dia
mungkin saja menyelinap lari. Daripada menjadi 'mayat'
terus, dia pergi minum teh umpamanya. Anda
kan tahu banyak orang yang tak mau kehilangan
kesempatan untuk minum teh itu."
Mereka berjalan terus seperti dua orang
bersaha-bat, menelusuri jalan setapak di hutan.
Poirot lalu mengeluarkan pendapatnya
mengenai tanah milik itu.
"Saya rasa jalan-jalan di sini membingungkan,"
katanya. "Terlalu banyak jalan setapak, dan kita tak tahu menuju ke mana jalan
itu. Dan di mana-mana pohon-pohon belaka."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda menggerutu seperti wanita yang baru kita tinggalkan tadi."
Mereka melewati bangunan berkubah, lalu ber-
jalan ke arah sungai melalui jalan setapak yang beriku-liku. Di bawah mereka
sudah tampak garis besar bangunan gudang kapal itu.
Poirot berkata bahwa akan tak enak jadinya bila para pencari secara iseng masuk
ke tempat kapal itu dan dengan tak disengaja menemukan
mayatnya. "Semacam jalan pintas maksud Anda" Itu sudah saya pikirkan. Itulah sebabnya maka
petunjuk yang terakhir sebuah kunci. Pintu itu tak bisa dibuka tanpa kunci itu. Kunci itu
kunci 'Yale' namanya. Hanya bisa dibuka dari dalam."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suatu lereng pendek yang curam menuju ke
pintu bangunan itu. Bangunan itu dibuat
menjorok ke sungai, dengan sebuah dermaga
kecil dan sebuah tempat menyimpan kapal di
bawahnya. Nyonya Oliver mengambil sebuah
kunci dari saku bajunya yang tersembunyi di
balik lipit baju itu, lalu membuka pintu.
"Kami datang untuk menghiburmu, Marlene,"
katanya dengan riang sambil masuk.
Dia merasa agak bersalah telah mencurigai
kesetiaan gadis itu, karena Marlene sedang
memainkan perannya dengan baik sekali,
sebagaimana yang telah diatur dengan rapi. Dia tergeletak di lantai dekat
jendela. Marlene tidak bereaksi. Dia berbaring tanpa
bergerak sama sekali. Angin yang bertiup
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lembut melalui jendela yang terbuka membalik-
balikkan setumpuk buku komik yang terletak
acak-acakan di meja. "Sudahlah," kata Nyonya Oliver tak sabaran. "ini kami, aku dan M. Poirot. Masih
belum ada seorang pun yang menemukan petunjuk-
petunjuknya." Poirot mengerutkan alisnya. Dengan halus sekali didorongnya Nyonya Oliver ke
samping, lalu pergi dan membungkuk di dekat gadis di lantai
itu. Dia berteriak tertahan, lalu menengadah
memandang Nyonya Oliver. "Yah -" katanya, "menurut Anda, apa yang mungkin telah terjadi?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maksud Anda -" Mata Nyonya Oliver
membelalak ngeri. Dicengkeramnya sebuah
kursi rotan lalu dia duduk. "Apakah maksud Anda - dia kan tidak mati?"
Poirot mengangguk. "Oh, ya," katanya. "Dia sudah meninggal meskipun memang belum lama." "Tapi
bagaimana - ?" Poirot mengangkat ujung syal berwarna ceria
yang terikat di kepala gadis itu, sehingga
Nyonya Oliver bisa melihat ujung tali jemuran.
"Sama benar dengan pembunuhan dalam cerita ku," kata Nyonya Oliver gemetar.
"Tapi mengapa" Dan oleh siapa?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itulah pertanyaannya," kata Poirot.
Dia tak mau menambahkan bahwa Nyonya
Oliver memang selalu bertanya demikian.
Dan bahwa jawabannya bukanlah jawab yang
telah diciptakannya, karena sang korban
ternyata bukan lah istri pertama ahli atom yang berkebangsaan Yugoslavia,
melainkan Marlene Tucker, seorang gadis desa berumur empat
belas tahun, yang sepanjang pengetahuan
orang tak punya musuh di dunia ini.
Inspektur Detektif Bland duduk di balik sebuah meja di ruang kerja. Waktu dia
tiba tadi, dia telah disambut oleh Sir George yang
mengantarnya ke gudang kapal dan kini kembali
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bersamanya pula ke rumahnya. Sedang di
gudang kapal, suatu unit tukang foto sedang
sibuk, petugas-petugas sidik jari dan petugas
medis baru saja tiba. "Apakah cukup baik tempat duduk Anda?"
tanya Sir George. "Cukup baik, terima kasih, Tuan."
"Apa yang harus saya lakukan terhadap
keramaian yang sedang berlangsung itu"
Apakah harus saya ceritakan kepada para
pengunjung tentang kejadian itu" Hentikan
sajakah atau bagaimana?"
Inspektur Bland berpikir sebentar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang telah Anda lakukan tadi, Sir George?"
tanyanya. "Saya tak mengatakan apa-apa. Ada semacam desas-desus yang sedang tersiar
tentang adanya suatu kecelakaan. Tak lebih dari itu. Saya rasa belum ada yang
curiga bahwa itu adalah suatu
pembunuhan. "Kalau begitu untuk sementara biarkanlah
begitu saja dulu," Bland memutuskan. "Saya yakin beritanya akan tersiar cepat
sekali," sambungnya dengan sinis. Dia berpikir sebentar sebelum bertanya lagi, kira-kira
ada berapa orang yang hadir dalam keramaian itu?"
"Saya rasa ada beberapa ratus orang," jawab Sir George, "dan jumlah itu masih
terus bertambah setiap saat. Orang-orang telah berdatangan dari Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat yang jauh-jauh. Sebenarnya keramaian
ini sangat sukses. Sialan benar kejadian itu."
Inspektur Bland mengerti benar bahwa yang
dimaksud sial oleh Sir George adalah
pembunuhan itu dan bukan keramaiannya.
"Beberapa ratus," katanya merenung, "dan siapa saja dari mereka bisa saja
melakukannya." Dia mendesah. "Memang rumit sekali," kata Sir George penuh pengertian. "Tapi saya tetap tak
bisa membayangkan apa alasan orang
melakukannya. Luar biasa sekali peristiwa ini-
siapa gerangan yang ingin membunuh gadis
itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang dapat Anda ceritakan tentang gadis itu" saya dengar dia anak daerah
ini?" "Ya. Orang tuanya tinggal dalam salah sebuah gubuk di dekat dermaga. Ayahnya
bekerja sebagai buruh di salah sebuah pertanian di sini -
Pertanian Paterson kalau tak salah." Kemudian ditambahkan-nya lagi, "Ibunya
hadir di keramaian ini. Nona brewis - sekretaris saya -
bisa menceritakan segalanya lebih baik daripada saya. Nona Brewis telah mengajak
perempuan itu keluar dan mengajak-nya minum teh."
"Baiklah," kata Inspektur membenarkan. "Saya belum begitu mengerti peristiwa
ini, Sir George. Untuk apa gadis itu berada di gudang kapal itu"
Saya dengar di sini sedang berlangsung
semacam permain an Pelacakan Pembunuhan
atau Pencarian Harta Karun?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sir George mengangguk. "Ya. Kami semua menyangka bahwa itu suatu gagasan yang menarik. Sekarang jadi
sama sekali tak menarik lagi. Saya rasa Nona Brewis bisa menjelas kan semuanya lebih
baik daripada saya. Sebaiknya saya suruh dia menemui Anda
di sini, ya" Kecuali kalau masih ada yang ingin Anda ketahui lebih dulu.
"Untuk sementara tidak, Sir George. Lain kali mungkin masih ada pertanyaan-
pertanyaan yang akan saya tanyakan pada Anda. Ada
beberapa orang yang ingin saya jumpai. Anda
dan istri Anda, dan orang-orang yang
menemukan mayat itu. Kata orang, salah
seorang di antaranya adalah pengarang wanita
yang merencanakan permainan Pelacakan
Pembunuhan itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Memang betul, Nyonya Oliver. Nyonya Ariadne Oliver."
Inspektur mengangkat alisnya sedikit. "Oh -
dia?" katanya. "Pengarang yang cukup terkenal.
Saya sendiri banyak membaca bukunya.
"Dia sekarang sedang agak risau," kata Sir George. "tapi saya pikir itu wajar.
Saya panggil dia sekarang Saya tak tahu di mana istri saya.
Dia menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Mungkin ada di antara dua atau tiga ratus orang itu - tapi dia tidak akan bisa
banyak bercerita pada Anda. Maksud saya mengenai gadis itu
atau hal-hal semacamnya. Siapa yang ingin
Anda temui dulu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa Nona Brewis, sekretaris Anda, dan sesudah itu ibu gadis itu."
Sir George mengangguk lalu meninggalkan
kamar itu Polisi Robert Hoskins
membukakannya pintu - dan setelah dia keluar,
menutupnya kembali. Setelah itu tanpa ditanya
dia memberikan suatu pernyataan,. yang
agaknya dimaksudkan sebagai penjelasan atas
beberapa ucapan Sir George tadi.
"Lady Stubbs itu agak kurang... ininya," katanya sambil menunjuk dahinya. "Sebab
itu suaminya tadi mengatakan bahwa dia tidak akan bisa
membantu banyak. Dia itu kurang waras."
"Apakah Sir George itu menikah dengan gadis setempat?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan. Dia orang dari negara lain. Ada yang mengatakan dia orang kulit
berwarna, tapi menurut saya sendiri tidak demikian halnya."
Bland mengangguk. Dia diam sejenak sambil
mencoret-coreti kertas yang ada di hadapannya
dengan pinsil. Kemudian dia menanyakan suatu
pertanyaan yang jelas tak boleh didengar orang lain.
"Menurut Anda, siapa yang melakukannya,
Hoskins?" Bland beranggapan bahwa Polisi Hoskins-lah
yang harus paling tahu apa yang terjadi. Hoskins adalah orang yang suka ingin
tahu dan menaruh perhatian besar pada setiap orang dan segala
sesuatu. Istrinya suka bergunjing, dan
mengingat kedudukannya sebagai agen polisi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
setempat, hal itu bisa memberikannya banyak
informasi tentang orang-orang.
"Menurut saya, pasti orang asing. Tak mungkin orang sini. Keluarga Tuckers itu
orang baik-baik dan cukup dihormati. Jumlah mereka semua


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sembilan orang. Dua di antara anak-anak
perempuannya sudah menikah, seorang anak
laki-lakinya masuk Angkatan Laut, yang seorang lagi sedang menjalani Tugas Wajib
Militer, anak perempuan yang seorang lagi bekerja di tempat
ahli tata rias rambut di Torquay, Masih ada tiga orang lagi yang kecil-kecil di
rumah. dua orang laki-laki dan seorang perempuan." dia berhenti sebentar untuk
mengingat-ingat. "Tak ada di antara mereka yang boleh dikatakan cerdas.
Nyonya Tucker memelihara rumah tangganya
dengan apik, sangat pembersih - dia anak bugsu dari sebelas bersaudara. Ayahnya
yang sudah tua tinggal bersamanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bland menerima informasi itu tanpa menyela,
Menurut istilah Hoskins sendiri, apa yang sudah diceritakannya itu adalah garis
besar dari kedudukan dan keadaan keluarga Tucker.
"Sebab itu saya berpendapat, pasti orang asing, Hoskins melanjutkan. "Salah
seorang di antara mereka yang menginap di Wisma di Hoodown
itu Ada yang aneh-aneh memang di antara
mereka-dan banyak yang telah terjadi. Bapak
pasti tercengang kalau Bapak tahu apa yang
saya lihat mereka lakukan di semak-semak atau
di hutan! Sama benar dengan apa yang terjadi
di dalam mobil-mobil yang terparkir di
Common." Polisi Hoskins memang seorang yang benar-
benar ahli dalam hal 'peristiwa sex'. Dia banyak bercerita tentang hal itu bila
dia sedang bebas tugas dan minum-minum di Bar Bull & Bear.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kurasa dalam hal ini tak ada kejadian seperti itu kata Bland. "Dokter tentu
akan segera menceritakan nya pada kita setelah dia selesai memeriksa."
"Benar, Pak, hal itu akan tergantung padanya.
Tapi saya tetap berpendapat bahwa kita tak bisa Menyangka apa-apa tentang orang-
orang asing. setiap saat mereka bisa saja menjadi jahat."
Inspektur Bland mendesah sambil berpikir
bahwa segala sesuatu tidaklah mudah. Mudah
saja Hoskins menimpakan kesalahan pada
'orang-orang asing'. pintu terbuka dan dokter
masuk. "Saya sudah menjalankan tugas saya," katanya.
"Apakah mayat itu akan diangkat sekarang"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Perlengkapan-perlengkapan lain sudah
dibereskan." "Sersan Cottrell yang akan mengurusnya," kata Bland. "Lalu, Dokter, apa yang
Anda temukan?" "Sangat sederhana dan jelas," kata dokter itu.
"Tak ada komplikasi apa-apa. Dia dijerat dengan seutas tali jemuran. Tak ada
yang lebih sederhana dan lebih mudah. Tak ada
perlawanan atau semacamnya sebelumnya.
Menurut saya anak itu tak menyadari apa yang
sedang terjadi." "Adakah tanda-tanda kekerasan?"
"Tidak ada. Tak ada kekerasan, perkosaan, atau gangguan-gangguan lain."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau begitu tak bisa disebut kejahatan sex?"
"Menurut saya tak bisa." Kemudian dokter itu menambahkan, "Menurut saya gadis
itu tidak begitu menarik."
"Apakah dia suka pada anak laki-laki?" Bland mengajukan pertanyaan itu pada
Polisi Hoskins. "Saya rasa anak laki-laki tidak akan begitu tertarik padanya," kata Hoskins,
"meskipun gadis itu mungkin menginginkannya."
"Ya, mungkin," Bland membenarkan. Pikirannya melayang ke tumpukan buku-buku
komik di gudang kapal dan tulisan-tulisan iseng di
tepinya seperti, 'Johnny pacaran dengan Kate'
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
atau 'Georgie Porgie suka mencium orang-orang
yang lewat di hutan'. Orang bisa mendapatkan
anggapan yang salah melihat tulisan-tulisan itu, pikirnya. Namun tak ada tanda-
tanda adanya unsur sex pada kematian Marlene Tucker itu.
Meskipun tentu mungkin saja.... Selalu ada
penjahat-penjahat yang aneh - orang-orang
dengan nafsu untuk membunuh, yang
mengkhusus-kan diri pada korban-korban
wanita yang belum dewasa. Salah seorang di
antaranya mungkin berada di belahan bumi ini
dalam musim libur seperti ini. Dia hampir yakin bahwa itulah soalnya - karena
kalau bukan itu dia benar-benar tak bisa menemukan alasan
kejahatan itu. "Bagaimanapun juga," pikirnya,
"kita baru berada di tahap awal. Sebaiknya kutunggu dulu apa yang akan
diceritakan orang-orang itu padaku."
"Bagaimana dengan jam kematiannya?"
tanyanya. Dokter melihat jamnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sekarang setengah enam," katanya.
"Katakanlah saya memeriksanya tadi kira-kira jam lima lewat dua puluh- waktu itu
sudah satu jam dia meninggal. itu perhitungan secara
kasar. Pokoknya antara jam empat dan empat
lewat empat puluh. Anda akan saya beri tahu
bila ada sesuatu yang baru setelah kami lakukan bedah mayat." Lalu
ditambahkannya lagi. "Anda akan mendapatkan laporan lengkap dengan
kata-kata yang panjang-lebar sebagaimana
biasanya. Saya harus pergi sekarang. Saya harus memeriksa beberapa pasien."
Dia meninggalkan kamar itu dan Inspektur
Bland pun lalu menyuruh Hoskins memanggil
Nona Brewis. Semangatnya agak bertambah
ketika Nona Bewis masuk. Dia segera melihat
bahwa wanita itu adalah pekerja yang trampil.
Dia pasti akan mendapatkan jawaban-jawaban
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang jelas, waktu yang tepat, dan tidak akan ada yang didasarkan atas pikiran
yang kacau. "Nyonya Tucker ada di kamar tamu saya," kata Nona Brewis sambil duduk. "Telah
saya sampaikan berita itu padanya dan telah saya
beri dia minum teh. dia sedih dan kacau sekali.
Itu wajar. Dia ingin melihat mayatnya, tapi saya katakan lebih baik tidak.
Tuan Tucker akan pulang kerja jam enam dan
akan menyusul istrinya kemari. Saya sudah
menyuruh orang-orang untuk melihat kalau-
kalau dia sudah pulang dan membawanya
kemari bila dia tiba. anak-anak mereka yang
lebih kecil masih di keramaian. Ada orang yang saya suruh mengawasi mereka."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagus sekali," kata Inspektur Bland memuji,
"saya rasa sebelum saya bertemu dengan
Nyonya Tucker, saya ingin mendengar
keterangan Anda dan Lady Stubbs."
"Saya tak tahu di mana Lady Stubbs," kata Nona Brewis getir. "Mungkin dia telah
merasa bosan akan keramaian dan pergi entah ke mana, tapi
saya rasa dia tidak akan bisa memberikan
keterangan lebih jelas daripada saya. Apa
sebenarnya yang ingin Anda ketahui?"
"Pertama-tama saya ingin tahu sampai hal yang sekecil-kecilnya mengenai
permainan Pelacakan Pembunuhan itu, dan bagaimana Marlene
Tucker itu sampai terlibat di dalamnya." "Itu mudah sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan jelas dan terperinci Nona Brewis
menjelas kan tentang gagasan permainan
Pelacakan Pembu nuhan itu sebagai daya tarik
yang besar pada keramaian itu - tentang
diikutsertakannya Nyonya Oliver, pengarang
yang terkenal itu, untuk mengatur soal itu -
serta garis besar tentang jalan ceritanya secara ringkas.
"Semula," Kata Nona Brewis memulai
penjelasan nya, "Nyonya Alec Legge yang akan dijadikan korban."
"Nyonya Alec Legge?" tanya Inspektur. Polisi Hoskins menyela untuk memberikan
penjelasan. "Dia dan suaminya mendiami Lawders' Cottage yang berwarna merah muda di dekat
Mill Creek Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
itu, Mereka datang sebulan yang lalu. Mereka
menyewa rumah itu untuk dua atau tiga bulan."
"Oh. Lalu kata Anda tadi, mula-mula Nyonya Legge yang akan dijadikan korban.
Mengapa hal itu berubah?" "Pada suatu malam Nyonya Legge meramalkan nasib kami semua. Dia begitu pandai
meramal sehingga diputuskan untuk membuka tenda
ramalan pula sebagai salah satu daya tarik.
Nyonya Legge disuruh mengenakan pakaian
orang timur dan menjadi Madame Zuleika yang
akan meramalkan nasib orang-orang dengan
bayaran setengah crown sekali ramal. Saya rasa itu tidak melanggar hukum, bukan,
Inspektur" Maksud saya, hal semacam itu biasa diadakan di keramaian-keramaian semacam ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur Bland tersenyum kecil.
"Ramal-meramal dan bermacam-macam undian
tidak selalu dipandang sebagai suatu
pelanggaran besar, Nona Brewis," katanya.
"Tapi sekali-sekali kami harus bertindak untuk -
eh - memberikan contoh."
"Tapi biasanya Anda bersikap luwes, bukan"
Jadi begitulah keadaannya. Nyonya Legge
bersedia membantu kami dengan jalan itu dan
kami pun lalu harus mencari orang lain untuk
menjadi 'mayat' itu. Pramuka setempat
membantu kami dalam keramaian ini dan saya
rasa seseorang menyarankan agar salah seorang
pramuka saja yang menggantikannya."
"Siapa tepatnya yang menyarankan itu, Nona Brewis?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya benar-benar tak tahu.... Saya rasa
mungkin Nyonya Masterton, istri anggota
Dewan Perwakilan setempat. Atau mungkin pula Kapten
Warburton.... Saya benar-benar tak yakin.
Pokoknya ada orang yang menyarankan."
"Adakah alasan, mengapa justru gadis itu yang dipilih?"
"Ti - tidak, saya rasa tak ada. Orang tuanya menyewa rumah milik Sir George, dan
ibunya, Nyonya Tucker, kadang-kadang datang untuk
membantu di dapur. Saya tak begitu tahu
mengapa kami lalu memutuskan anaknya yang
harus menggantikan. Mungkin nama anak itu
yang mula-mula muncul dalam pikiran
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
seseorang. Kami minta padanya dan
kelihatannya dia senang melakukannya."
"Pastikah dia suka melakukannya?"
"Oh ya, saya rasa dia malah merasa mendapat kehormatan. Dia gadis yang dungu
sekali. Dia tidak akan bisa memainkan suatu peranan atau
semacamnya. Tapi yang ini mudah sekali, dan
dia merasa telah terpilih dari sekian banyak
anak yang lain, jadi dia senang."
"Apa sebenarnya yang harus dilakukannya?"
"Dia harus berada di dalam gudang kapal. Bila dia mendengar seseorang mendekati
pintu, dia harus berbaring di lantai, melilitkan tali ke
lehernya, dan berpura-pura mati." Nada bicara Nona Brewis tenang dan tegas.
Kenyataan bahwa gadis yang harus berpura-pura mati,
yang kemudian kedapatan benar-benar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
meninggal, agaknya tidak menyentuh
perasaannya. "Memang membosankan bagi gadis itu untuk
menghabiskan waktunya petang itu dengan cara
demikian, padahal sebenarnya dia bisa berada
di keramaian itu," kata Inspektur Bland.
"Saya rasa begitulah," kata Nona Brewis. "Tapi orang tak bisa memperoleh semua
yang disukainya bukan" Apalagi Marlene memang
suka menjadi mayat itu. Hal itu membuatnya
merasa dirinya penting. Dia diberi setumpuk
buku-buku komik untuk menghibur dirinya."
"Dan adakah sesuatu untuk dimakannya?"
tanya Inspektur. "Saya lihat ada sebuah baki di sana dengan sebuah piring dan
sebuah gelas." "Oh ya, dia diberi sepiring besar kue manis dan minuman sari buah raspberry.
Saya sendiri yang mengantarkannya tadi."
Bland mendadak mengangkat mukanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda yang mengantarkannya padanya"
Kapan?" "Kira-kira pertengahan petang tadi."
"Tepatnya jam berapa" Ingatkah Anda?"


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Nona Brewis berpikir sebentar.
"Coba, ya. Lomba Aneka Busana Anak-anak
dinilai, agak terlambat - Lady Stubbs tak dapat ditemukan, tapi Nyonya Folliat
menggantikannya - jadi itu sudah beres....
Kemudian kira-kira jam empat lewat lima - saya rasanya yakin akan hal itu - saya
mengambil kue dan minuman sari buah itu."
"Lalu Anda sendiri yang mengantarkannya ke gudang kapal itu. Jam berapa Anda
tiba di sana?" "Perjalanan ke gudang kapal itu makan waktu kira-kira lima menit - jadi saya
rasa kira-kira jam empat lewat seperempat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan pada jam empat lewat seperempat itu
Marlene Tucker masih hidup dan sehat-sehat
saja?" "Tentu," kata Nona Brewis, "dan dia bahkan ingin sekali tahu bagaimana kemajuan
orang-orang dalam Pelacakan Pembunuhan itu. Tapi
saya tak dapat menceritakannya padanya". Saya terlalu sibuk dengan pertunjukan
sampingan di halaman, tapi saya tahu bahwa banyak orang
yang menyatakan ikut serta. Setahu saya, dua
atau tiga puluh orang. Mungkin juga jauh lebih banyak."
"Bagaimana keadaan Marlene waktu Anda tiba di gudang kapal?"
"Baru saja saya ceritakan."
"Bukan, bukan itu maksud saya. Maksud saya, apakah dia sedang berbaring di
lantai dan berpura-pura mati waktu Anda membuka
pintu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, tidak," kata Nona Brewis, "karena saya memanggilnya sebelum saya tiba di
sana. Jadi dia membukakan pintu dan saya membawa
masuk baki lalu meletakkannya di atas meja."
"Jam empat lewat seperempat," kata Bland, sambil menulis. "Marlene Tucker masih
hidup dan sehat-sehat saja. Saya yakin Anda tentu
maklum, Nona Brewis, bahwa itu penting. Yakin
benarkah Anda akan waktu-waktu yang Anda
sebutkan tadi?" "Tak mungkin saya benar-benar yakin karena saya tidak melihat arloji saya, tapi
saya melihatnya sebentar sebelumnya dan kira-kira
jam sekian itulah tadi." Dia tiba-tiba mulai menyadari secara samar-samar apa
maksud inspektur itu, sebab itu dia lalu menambahkan,
"Apakah maksud Anda bahwa segera setelah itu
-" "Tidak lama setelah itu, Nona Brewis."
"Ya, Tuhan," kata Nona Brewis.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ucapan itu tak banyak menyatakan hatinya,
namun cukup jelas bahwa Nona Brewis merasa
cemas dan kuatir. "Lalu, Nona Brewis, dalam perjalanan Anda ke gudang kapal dan dalam perjalanan
Anda kembali ke rumah, adakah Anda bertemu atau
melihat seseorang di sekitar gudang kapal itu?"
Nona Brewis mengingat-ingat.
"Tidak," katanya, "saya tidak bertemu siapa-siapa. Tentu mungkin saja ada, sebab
daerah ini bebas untuk siapa saja petang ini. Tapi -pada
umumnya orang-orang lebih suka berada di
sekitar halaman berumput di mana ada
permainan sampingan dan sebagainya. Mereka
suka pergi ke sekitar kebun sayuran dan tempat penyemaian, tapi saya rasa mereka
tidak akan masuk ke daerah hutan. Dalam keramaian
seperti ini orang lebih suka berkelompok-
kelompok - bukan begitu, Inspektur"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur menjawab bahwa mungkin memang
demikian halnya. "Tunggu," kata Nona Brewis yang tiba-tiba teringat akan sesuatu, "saya rasa ada
orang di bangunan berkubah itu."
"Bangunan berkubah?"
"Ya, sebuah bangunan seperti kuil yang bercat putih. Baru setahun atau dua tahun
ini dibangun. Tempatnya di sisi sebelah kanan jalan setapak kalau kita menuju ke
gudang kapal. Ada orang di sana. Saya rasa sepasang muda-mudi
yang sedang bercintaan. Ada orang yang
tertawa, lalu seseorang berkata, "Sstt."
"Tak tahukah Anda, siapa pasangan yang sedang bercintaan itu?"
"Saya tak tahu. Dari jalan setapak itu kita tak bisa melihat bagian depan kubah.
Sedang sisi-sisi dan bagian belakangnya tertutup."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur berpikir beberapa saat, tetapi
agaknya baginya pasangan di dalam kubah itu -
siapa pun mereka - tidak penting. Sebaiknya
mencari tahu siapa mereka itu, karena mungkin
mereka melihat seseorang yang menuju ke atau
kembali dari gudang kapal.
"Lalu tak adakah orang lain di jalan setapak itu"
sama sekali tak adakah?" desaknya.
"Saya tahu benar apa maksud pertanyaan Anda itu," kata Nona Brewis. "Tapi saya
hanya bisa meyakinkan Anda bahwa saya tidak melihat
siapa pun. Tapi Anda tentu maklum, bahwa saya
tak perlu melihat siapa-siapa. Maksud saya,
kalau pun ada seseorang di jalan setapak itu dan dia tak ingin saya melihatnya,
sangatlah mudah baginya untuk me-nyelinap dan bersembunyi di
balik semak-semak rhododendron. Jalan-jalan
setapak itu di kedua belah sisinya dibatasi oleh semak-semak dan pohon-pohon
rhododendron." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur Bland beralih ke pertanyaan lain.
"Adakah sesuatu yang Anda ketahui tentang gadis itu sendiri, yang bisa membantu
kita?" tanyanya. "Saya sama sekali tak tahu apa-apa tentang dia, kata Nona Brewis. "Saya rasa
saya tak akan pernah berbicara dengan dia kalau tidak dalam
urusan ini. Dia salah seorang gadis yang pernah saya lihat di sekitar, tempat
ini - saya cuma mengenal wajahnya saja."
"Tapi Anda tak tahu apa-apa tentang dia- tak adakah apa-apa yang bisa membantu?"
"Saya tak bisa membayangkan suatu alasan
mengapa seseorang ingin membunuhnya," kata Nona Brewis. "Saya bahkan yakin bahwa
hal itu tak mungkin terjadi. Saya hanya bisa menduga
bahwa ada orang yang kurang waras yang
berpikiran, karena dia disuruh menjadi korban, lalu tergoda untuk menjadikannya
korban sungguhan. Tapi itu pun kedengarannya terlalu
dicari-cari dan tak masuk akal."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bland mendesah. "Yah," katanya, "saya rasa sebaiknya saya sekarang menemui ibunya saja."
Nyonya Tucker seorang wanita kurus, beraut
muka runcing, berambut pirang kaku, dan
hidung nya tajam. Matanya merah karena
menangis, tetapi kini dia sudah tenang dan
sudah siap untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan Inspektur. "Rasanya hal itu tak pantas sampai terjadi,"
katanya. "Kejadian seperti itu hanya kita baca dalam surat-surat kabar, tapi
bahwa hal itu sampai terjadi atas diri anak kami Marlene -"
"Saya turut bersedih sedalam-dalamnya," kata Inspektur Bland dengan halus. "Yang
saya inginkan dari Anda adalah agar Anda mengingat
sebisa mungkin dan mengatakan pada saya
kalau-kalau ada orang yang punya alasan untuk
menyakiti gadis itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sudah mengingat-ingatnya," kata Nyonya Tucker - dia tiba-tiba terisak.
"Saya memeras otak terus, tapi tidak mendapatkan jawabnya.
Kadang-kadang Marlene memang bertengkar
dengan gurunya di sekolah, juga sekali-sekali
bertengkar dengan teman-temannya laki-laki
maupun perempuan, tapi tak pernah sampai
hebat. Tak ada orang yang benar-benar
membencinya, dan tak seorang pun yang
mungkin ingin berbuat tak baik atas dirinya."
"Tak pernahkah dia.berbicara pada Anda
tentang seseorang musuhnya?"
"Si Marlene itu memang sering kacau bicaranya, tapi tak pernah mengenai
permusuhan. Tak lain soal bersolek, tata rambut, dan mukanya akan
diapakannya. Anda kan tahu bagaimana gadis-
gadis. Ayahnya sudah mengatakan bahwa dia
masih jauh terlalu muda untuk memakai lipstik
dan segala tetek-bengek itu,
demikian pula saya. Tapi justru itulah yang
dilakukannya setiap kali dia mempunyai uang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Membeli wangi-wangi dan lipstik, lalu
menyembunyikannya." Bland mengangguk. Tak ada sedikit pun dari
keterangan itu yang bisa membantunya.
Seorang gadis remaja tanggung yang agak
bodoh, kepalanya penuh dengan bintang-
bintang film dengan segala gemerlapannya -
dan beratus-ratus gadis semacam Marlene.
"Entah apa kata ayahnya nanti," kata Nyonya Tucker. "Dia akan datang setiap
saat, dengan harapan akan bersenang-senang. Dia pandai
sekali melempar buah kelapa dengan bola
kayu." Dia tiba-tiba berhenti dan terisak-isak lagi.
"Kalau menurut saya," katanya lagi, "tentu salah seorang dari orang-orang asing
yang tak beres, yang menginap di wisma itu. Kita tak pernah
bisa mempercayai orang-orang asing itu.
Kebanyakan pandai bermulut manis, lalu
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kemeja yang mereka pakai tak masuk akal.
Kemeja yang berlukisan gadis-gadis yang
berpakaian renang. Dan semuanya berjemur
tanpa kemeja sama sekali. Itu semua bisa
menjadi sumber kesulitan, kata orang!"
Sambil meratap terus Nyonya Tucker dituntun
keluar dari kamar itu oleh Hoskins. Dalam
berpikir sendiri Bland berkesimpulan bahwa
tuduhan orang-orang setempat adalah tuduhan
yang termudah dan tertua, yaitu menjatuhkan
semua kesalahan pada orang asing setiap kali
ada kejadian yang menyedihkan.
"Perempuan itu tajam kata-katanya," kata Hoskins waktu dia kembali. "Suka
mencari-cari kesalahan suaminya dan membentak ayahnya
yang sudah tua itu, Saya yakin sekali, dia pasti mencerca gadis itu dan sekarang
dia menyesal. Meskipun sebenarnya gadis-gadis tak peduli apa yang dikatakan padanya. Kata-kata
itu hanya masuk ke telinga kanannya dan keluar dari
telinga kirinya saja." Inspektur Bland memotong Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
penjelasan-penjelasan Hoskins itu, lalu
menyuruhnya memanggil Nyonya Oliver.
Inspektur itu agak terperanjat melihat Nyonya
oliver. Dia tak menyangka akan melihat
seseorang yang berpakaian begitu menyolok,
dengan warna ungu yang begitu nyala - dan tidak pula
menyangka akan melihat dia dalam keadaan
sekacau itu. "Saya merasa kacau sekali," kata Nyonya Oliver
sambil menghempaskan dirinya ke dalam
sebuah kursi di hadapan Inspektur, hingga kelihatannya seperti semacam puding berwarna
ungu yang Teronggok. "KACAU-BALAU," katanya sekali lagi menekankan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur berdehem-dehem yang dapat
ditafsirkan menjadi dua arti, tetapi Nyonya
Oliver berbicara terus. "Anda tahu, ini merupakan 'pembunuhan' saya, Saya yang merencanakannya!"
Sesaat Inspektur Bland terkejut dan menyangka
bahwa Nyonya Oliver menuding dirinya sendiri
yang melakukan kejahatan itu.
"Saya tak habis pikir mengapa saya
menginginkan istri ahli atom Yugoslavia yang
menjadi korban, kata Nyonya Oliver, sambil
membelai rambut yang bertata hebat itu.
Sikapnya memberikan kesan bahwa dia agak
mabuk. "Benar-benar goblok saya Sebenarnya bisa saja saya merencanakan tukang
kebun yang kurang cerdas - tentu sama sekali tidak akan
begini jadinya, karena kebanyakan laki-laki bisa membela diri. Kalaupun mereka
tak bisa menjaga diri sendiri, saya masih juga tidak
terlalu menyesal karena laki-laki memang
seharusnya bisa menjaga dirinya sendiri. Tak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ada orang yang peduli kalau laki-laki terbunuh -
maksud saya, yang peduli paling-paling istri
mereka atau pacar atau anak mereka serta


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sanak keluarganya." Pada saat itu Inspektur menaruh curiga yang tak sepantasnya atas diri Nyonya
Oliver. Hal itu dikuatkan oleh bau minuman keras yang
tercium olehnya. Dalam perjalanan mereka ke
rumah tadi Hercule Poirot dengan tegas
menganjurkan agar sahabatnya itu minum obat
shock yang manjur itu. "Saya tidak gila dan saya tidak mabuk," kata Nyonya Oliver yang dengan
firasatnya telah menangkap pikiran inspektur itu, "meskipun saya yakin Anda percaya kata-kata
orang yang mengatakan bahwa saya banyak sekali minum
minuman keras, dengan menambahkan bahwa
semua orang berkata begitu."
"Orang yang mana?" tanya Inspektur,
pikirannya melayang pada tukang kebun yang
tadi diperkenalkan secara tak terduga ke dalam Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kisah pembunuhan itu dan kemudian beralih
pada perkenalan selanjutnya dengan laki-laki
sembarangan. "Orang yang mukanya berbintik-bintik hitam dan berlogat Yorkshire," kata Nyonya
Oliver. "Tapi seperti saya katakan tadi, saya tidak mabuk dan saya tidak gila. Saya
hanya merasa risau. Benar-benar RISAU," ulangnya dengan memberikan tekanan, seolah-olah kata-
kata itu ditulis dengan huruf besar.
"Hal itu memang menyedihkan sekali, Nyonya,"
kata Inspektur. "Yang buruknya lagi," sambung Nyonya Oliver,
"gadis itu ingin menjadi korban dari orang yang gila sex, dan sekarang saya rasa
dia - ah, entahlah." "Tapi tak ada bukti-bukti adanya perbuatan orang yang gila sex," kata Inspektur.
"Tak adakah?" tanya Nyonya Oliver. "Yah, syukurlah. Atau... entahlah. Mungkin
hal itu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
justru diingininya. Tapi bila orang itu tidak gila sex, lalu mengapa ada orang
ingin membunuhnya, In-spektur?"
"Saya berharap," kata Inspektur, "bahwa Anda akan bisa membantu saya dalam hal
itu." Jelas bahwa Nyonya Oliver telah menyinggung
soal yang sangat penting, pikirnya. Mengapa
seseorang ingin membunuh, Marlene"
"Saya tak bisa membantu Anda," kata Nyonya Oliver. "Saya tak bisa membayangkan
siapa yang mungkin melakukannya. Atau sekurang-kurangnya, saya bisa berprasangka
- saya bisa mengkhayalkan apa saja! Itulah sulitnya dengan saya. Sekarang saja-pada saat ini
- saya sudah bisa mengkhayalkan beberapa hal. Saya bahkan
bisa membuatnya agar kelihatan seperti benar.
Maksud saya, bisa saja dia dibunuh oleh orang
yang suka membunuh anak-anak gadis (tapi itu
terlalu mudah) - dan apalagi kebetulan sekali
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
orang yang suka membunuh anak-anak gadis itu
berada dalam keramaian hari ini. Lalu
bagaimana dia tahu bahwa Marlene berada di
gudang kapal itu" Atau mungkin gadis itu
mengeta-hui tentang rahasia cinta seseorang,
atau mungkin dia telah melihat seseorang yang
menguburkan mayat malam hari, mungkin pula
dia telah mengenali seseorang yang selama ini
menyembunyikan dirinya - atau mungkin dia
telah mencium rahasia tentang tempat
tersembunyinya harta karun selama perang
Atau seseorang di perahu telah melemparkan
seseorang ke dalam sungai dan gadis itu
melihatnya dari jendela gudang kapal - atau dia bahkan telah menemukan suatu
pesan yang amat penting, tertulis dengan kode rahasia dan dia sendiri tak tahu apa itu."
"Sudah!" Inspektur mengangkat tangannya. Kepalanya pusing.
Nyonya Oliver berhenti dengan patuh.
Kelihatan-nya dia masih akan melanjutkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
khayalan-khayalan-nya itu beberapa lama lagi,
meskipun Inspektur menduga bahwa wanita itu
bisa saja telah memper-hitungkan segala
kemungkinan. Dari banyak bahan yang telah
dikemukakan padanya, dia menangkap satu hal.
"Apa maksud Anda, Nyonya Oliver, dengan
orang di perahu' itu" Apakah Anda sekedar
membayangkan ada seseorang dalam perahu?"
"Ada orang yang memberi tahu saya bahwa dia akan datang naik perahu motor," kata
Nyonya Oliver. "Saya tak ingat siapa dia. Sedang orang yang datang naik perahu
motor itu adalah orang yang menjadi bahan pembicaraan kami pada
waktu sarapan," tambahnya.
"Sudahlah," Inspektur berbicara dengan nada meminta. Selama ini dia tak punya
bayangan bagaimana pengarang-pengarang cerita-cerita
detektif itu. Dia tahu bahwa Nyonya Oliver telah menulis lebih dari empat puluh
buku. Kini dia heran sekali, mengapa wanita itu tidak menulis seratus empat puluh buku. Dia
lalu mengajukan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban
tegas, "Apa maksud Anda dengan seseorang
pada waktu sarapan dan akan datang naik
perahu motor?" "Orang itu bukannya datang naik perahu motor pada waktu sarapan," kata Nyonya
Oliver. "Dia naik kapal pesiar. Ah, bukan itu maksud saya.
Ceritanya, ada sepucuk surat."
"Nah, mana ini yang benar?" tanya Bland.
"Sebuah kapal pesiar atau sepucuk surat?"
"Sepucuk surat," kata Nyonya Oliver, "ditujukan pada Lady Stubbs. Dari seorang
sepupunya yang naik kapal pesiar. Dan Lady Stubbs lalu
ketakutan," katanya mengakhiri ceritanya.
"Ketakutan" Takut apa?"
"Saya rasa ketakutan pada orang itu," kata Nyonya Oliver. "Semua orang bisa
melihatnya. Dia takut sekali pada laki-laki itu dan dia tak ingin laki-laki itu datang, dan
saya rasa itulah sebabnya Lady Stubbs sekarang bersembunyi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bersembunyi?" tanya Inspektur.
"Ya, dia tak ada di mana-mana," kata Nyonya Oliver. "Semua orang sedang
mencarinya. Saya rasa dia bersembunyi karena dia ketakutan dan
tak mau bertemu dengan laki-laki itu."
"Siapa laki-laki itu?" tanya Inspektur.
"Sebaiknya Anda tanyakan pada M. Poirot,"
kata Nyonya Oliver. "Karena dialah yang tadi berbicara dengan laki-laki itu,
sedang saya tidak. Namanya Esteban - eh, bukan, bukan itu. Itu
nama dalam buku cerita saya. De Sousa, itulah
namanya. Etienne De Sousa."
Tetapi Inspektur menangkap sebuah nama lain.
"Siapa kata Anda tadi?" tanyanya. "M. Poirot?"
"Ya. Hercule Poirot. Dia ada bersama saya waktu menemukan mayat itu."
"Hercule Poirot...Saya jadi ingin tahu.
Mungkinkah orang itu" Seorang berkebangsaan
Belgia, seorang pria kecil yang kumisnya besar?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kumis yang besar sekali," Nyonya Oliver membenarkan. "Benar. Kenalkah Anda
padanya?" "Sudah bertahun-tahun yang lalu saya bertemu dengan dia. Saya masih muda dan
waktu itu baru berpangkat sersan."
"Apakah Anda bertemu dengan dia pada suatu perkara pembunuhan?"
"Ya. Apa dibuatnya di sini?"
"Dia diminta menyampaikan hadiah-hadiah,"
sahut Nyonya Oliver. Dia bimbang sebentar sebelum memberikan
jawaban itu, tetapi hal itu tak disadari oleh
Inspektur. "Dan dia bersama Anda waktu Anda
menemukan mayat itu," kata Bland. "Hm, saya ingin berbicara dengan dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya panggilkan dia?" Dengan penuh harapan Nyonya Oliver mengumpulkan roknya
yang lebar, yang berwarna ungu itu.
"Tak ada lagikah yang bisa Anda tambahkan, Nyonya" Tak ada lagi yang menurut
Anda bisa membantu kami?" "Saya rasa tak ada lagi," kata Nyonya Oliver.
"Saya tak tahu apa-apa lagi. Seperti sudah saya katakan, bisa saja saya
mengkhayalkan alasan-alasan -"
Inspektur memotong bicaranya itu. Tak ingin
lagi dia mendengarkan penyelesaian-
penyelesaian khayalan Nyonya Oliver. Terlalu
membingungkan. "Terima kasih banyak, Nyonya," katanya singkat. "Saya akan berterima kasih
sekali pada Anda bila Anda meminta M. Poirot datang
kemari dan berbicara dengan saya."
Nyonya Oliver meninggalkan kamar itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Siapa M. Poirot itu, Pak?" tanya Polisi Hoskins penuh ingin tahu.
"Orangnya menyolok sekali," kata Inspektur Bland. "Dia seperti pelawak panggung
Prancis, tapi dia sebenarnya orang Belgia. Tapi meskipun dia orang aneh, dia
cerdas sekali. Tentu dia sudah agak berumur sekarang."
"Bagaimana dengan De Sousa?" tanya polisi itu.
"Apakah menurut Bapak ada sesuatu dalam hal itu?"
Inspektur Bland tidak mendengar pertanyaan
itu. Dia merasa matanya baru terbuka meskipun
sudah beberapa kali dikatakan padanya.
Sekarang dia baru mulai menyadarinya.
Mula-mula Sir George yang kelihatan jengkel
dan cemas. "Istri saya agaknya menghilang.
Saya tak dapat membayangkan ke mana dia."
Kemudian Nona Brewis dengan sikapnya yang
meremehkan "Lady Stubbs tak bisa ditemukan.
Mungkin dia sudah bosan pada pertunjukan-
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pertunjukan." Dan yang terakhir ini, Nyonya Oliver, dengan teorinya bahwa Lady
Stubbs sedang bersembunyi. "Eh" Apa?" tanyanya bengong.
Hoskins meneguk liurnya. "Saya tadi bertanya, Pak, apakah menurut
Bapak ada sesuatu yang bisa memberikan
petunjuk pada orang yang bernama De Sousa
itu?" Jelas bahwa Hoskins merasa gembira karena
sekarang telah ada seorang orang asing - dan
bukan orang-orang asing dalam kelompok besar
- yang terlibat dalam perkara ini. Tetapi pikiran Inspektur Bland tertuju ke
arah lain. "Aku memerlukan Lady Stubbs," katanya tegas.
"Panggil dia. Bila tak ada, cari sampai dapat."
Hoskins tampak keheranan, tetapi dengan
patuh dia meninggalkan kamar itu. Dia berhenti di ambang pintu dan mundur
sedikit untuk Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
memberi jalan masuk pada Hercule Poirot.
Sebelum dia menutup pintu kamar itu, dia
menoleh lagi penuh rasa ingin tahu.
"Saya rasa Anda pasti tidak ingat pada saya, M.
Poirot," kata Bland sambil berdiri dan
mengulurkan tangannya. "Tentu saya ingat," kata Poirot. "Anda adalah -
coba beri saya waktu sebentar, sebentar saja.
Sersan muda itu - Sersan, Sersan Bland yang
saya temui empat belas - ah, tidak lima belas tahun yang
lalu" "Benar sekali. Bukan main ingatan Anda!"
"Sama sekali tidak. Kalau Anda ingat pada saya, mengapa saya tak harus ingat
pada Anda pula?" Sulit sekali untuk melupakan Hercule Poirot,
pikir Band, bukan saja karena alasan-alasan
yang terpuji. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, sekali lagi diharapkan Anda membantu dalam suatu perkara pembunuhan, M.
Poirot," katanya. "Anda benar," kata Poirot. "Saya dipanggil kemari untuk membantu."
"Dipanggil untuk membantu?" Bland tampak heran. Poirot cepat menambahkan,
"Maksud saya, saya dipanggil kemari untuk memberikan hadiah-hadiah sehubungan
dengan permainan Pelacakan Pembunuhan ini."
"Begitulah cerita Nyonya Oliver pada saya tadi."
"Tak ada lagikah yang lain yang
diceritakannya?" tanya Poirot tak acuh. Dia ingin tahu apakah Nyonya Oliver
telah memberikan bayangan pada Inspektur Bland
tentang alasan yang sebenarnya, mengapa


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

wanita itu berkeras agar Poirot datang ke
Devon. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak mengatakan apa-apa lagi pada saya" Tak henti-hentinya dia menceritakan
macam-macam pada saya. Semua alasan yang masuk
akal maupun yang tak masuk akal mengenai
pembunuhan gadis itu. Dia membuat kepala
saya pusing. Huh! Hebat benar daya khayalnya!"
"Dia mencari nafkah dengan daya khayalnya itulah, mon ami," kata Poirot dengan
nada datar. "Dia menyebutkan seorang laki-laki yang
bernama De Sousa - apakah itu khayalannya
pula?" "Bukan, itu benar-benar suatu kenyataan."
"Ada lagi sesuatu, tentang sepucuk surat pada waktu sarapan, sebuah kapal
pesiar, dan datang naik perahu motor. Saya tak tahu ujung-pangkalnya."
Poirot lalu memberikan penjelasan. Diceritakan nya tentang kejadian di meja
makan waktu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sarapan, tentang surat itu, dan sakit kepala Lady Stubbs.
"Kata Nyonya Oliver, Lady Stubbs ketakutan.
Apakah menurut Anda dia memang ketakutan?"
"Dia memang memberikan kesan demikian."
"Takut pada sepupunya itu" Mengapa?"
Poirot mengangkat pundaknya.
"Saya pun tak mengerti. Lady Stubbs hanya berkata bahwa laki-laki itu jahat.
Anda tentu sudah tahu bahwa Lady Stubbs itu agak kurang
waras Otaknya di bawah normal."
"Ya, agaknya hal itu sudah diketahui umum di sini, Tidakkah dia mengatakan
mengapa dia takut pada De Sousa itu?"
"Tidak." "Tetapi apakah menurut Anda rasa takutnya itu murni?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bila tak murni, maka dia adalah seorang
pemain sandiwara yang pandai sekali," kata Poirot datar.
"Saya mulai mendapatkan kesan-kesan yang
aneh tentang perkara ini," kata Bland. Dia bangkit lalu berjalan hilir-mudik.
"Ini semua kesalahan perem-puan sialan itu."
"Nyonya Oliver maksud Anda?" "Ya, dia telah menuangkan pikiran-pikiran yang
rumit ke dalam otak saya." "Lalu apakah menurut Anda pikiran-pikiran itu benar?"
"Tidak semuanya - tentu tidak - tapi satu atau dua di antaranya tidaklah terlalu
gila. Itu tergantung" Kata-katanya terputus dengan
terbukanya pintu. Hoskins masuk kembali.
"Saya tak berhasil menemukan wanita itu, Pak,"
katanya. "Dia tak ada di sekitar sini."
"Aku sudah tahu itu," kata Bland ketus. "Aku menyuruhmu mencarinya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sersan Farrell dan Polisi Lorimer sedang mencari di seluruh tanah di sekitar
rumah ini, Pak," kata Hoskins. "Di rumah dia tak ada,"
sambungnya, "Tanyakan pada orang yang
menerima karcis masuk di gerbang, apakah dia
tampak meninggalkan tempat ini. Baik berjalan
kaki maupun naik mobil." "Baik, Pak." Hoskins berangkat.
"Lalu tanyakan pula pada orang-orang, kapan dia terakhir kelihatan dan di mana,"
teriak Bland dari belakang. "Ke arah itu rupanya jalan pikiran Anda," kata Poirot.
"Saya belum menentukan arah pikiran saya,"
kata Bland, "tapi saya baru saja disadarkan oleh pernyataan, bahwa seorang
wanita yang seharusnya berada di suatu tempat, ternyata
tak ada! Dan saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ingin tahu kenapa. Tolong ceritakan, apa lagi
yang Anda tahu tentang - siapa nama orang itu-
De Sousa?" Poirot mengisahkan pertemuannya dengan pria
muda yang baru saja naik dari dermaga itu.
"Mungkin dia masih ada di keramaian ini,
katanya. "Apakah Anda ingin saya mengatakan pada Sir George bahwa Anda ingin
bertemu dengan De Sousa itu?"
"Untuk sementara tak usah," kata Bland. "Saya ingin menanyakan sesuatu dulu.
Kapan Anda sendiri bertemu untuk terakhir kalinya dengan
Lady Stubbs?" Poirot mengingat-ingat kembali. Dia merasa
sulit untuk mengingat kembali dengan tepat.
Secara samar-samar dia ingat dia melihatnya
sekilas-sekilas - tubuhnya yang jangkung, yang memakai baju berbunga-bunga
siklamen dengan topi hitam yang tepinya terkulai. Dia
berjalan kian kemari di halaman berumput,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berbicara dengan orang-orang, di sana-sini dia berhenti sebentar. Sekali-sekali
didengarnya pula suara tawanya yang nyaring dan aneh,
terdengar jelas di antara hiruk-pikuk bunyi-
bunyian yang lain. "Saya rasa," katanya bimbang, "tak lama sebelum jam empat."
"Di mana dia waktu itu, dan siapa yang berada bersamanya?"
"Dia berada di tengah-tengah kumpulan orang dekat rumah."
"Adakah dia waktu De Sousa tiba?"
"Saya tak ingat. Saya rasa tak ada, pokoknya saya tidak melihatnya. Sir George
berkata pada De Sousa bahwa istrinya ada di sekitar itu.
Agaknya dia heran mengapa istrinya tidak
sedang menjadi juri pada Lomba Aneka Busana
Anak-anak, sebagaimana yang sudah
ditentukan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jam berapa De Sousa tiba?"
"Saya rasa kira-kira jam setengah empat. Saya tak melihat arloji saya, jadi saya
tak dapat mengatakan-nya dengan pasti."
"Dan Lady Stubbs menghilang sebelum dia
tiba?" "Agaknya begitulah."
"Mungkin dia melarikan diri supaya tidak
bertemu dengan pria itu," kata Inspektur.
"Mungkin," Poirot membenarkan.
"Yah, dia pasti belum terlalu jauh," kata Bland,
"Kita harus bisa menemukannya segera, dan kalau sudah -" Dia memutuskan kata-
katanya sendiri. "Dan bila Anda tak berhasil?" Poirot bertanya dengan nada ingin tahu.
"Ah, omong kosong," kata Inspektur
bersemangat. "Mengapa tak berhasil" Apa yang telah menimpa dirinya menurut
Anda?" Poirot mengangkat bahunya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, apa! Tak seorang pun tahu. Yang diketahui orang hanyalah - bahwa dia telah
menghilang!" "Ah, gila benar, M. Poirot. Anda membuat
seolah-olah segala sesuatu penuh kejahatan."
"Mungkin memang jahat."
"Pembunuhan atas diri Marlene Tucker-lah yang sedang kita selidiki ini," kata
Inspektur dengan nada keras.
"Memang. Tapi - mengapa Anda lalu menaruh perhatian begitu besar terhadap De
Sousa itu" Apakah menurut Anda dia yang membunuh
Marlene Tucker?" Jawaban yang diberikan Inspektur Bland tak ada hubungannya dengan pertanyaan
itu. "Ah, perempuan itu!"
Poirot tersenyum tertahan.
"Maksud Anda, Nyonya Oliver?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Begini, M. Poirot, pembunuhan atas diri Marlene Tucker ini sulit dipahami.
Sama sekali tak masuk akal. Seorang anak yang tak ada
artinya dan agak bodoh kedapatan mati tercekik tali dan tak ada sedikit pun
kemungkinan sebabnya." "Lalu apakah Nyonya Oliver telah memberi
Anda suatu alasan?" "Sekurang-kurangnya dua belas alasan yang telah diberikannya! Antara lain
dikatakannya bahwa mungkin Marlene mengetahui kisah
cinta rahasia orang, atau bahwa gadis itu telah menyaksikan seseorang dibunuh,
atau bahwa dia tahu di mana suatu harta karun
tersembunyi, atau mungkin dia telah melihat
dari jendela gudang kapal itu suatu perbuatan
yang dilakukan De Sousa dalam perahu
motornya waktu dia masih di sungai."
"Oh, lalu teori yang mana yang paling menarik Anda, mon cher?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Entahlah. Tapi mau tak mau saya harus
memikirkannya. Dengar, M. Poirot. Tolong
ingat-ingat lagi dengan teliti. Berdasarkan apa-apa yang dikatakan Lady Stubbs
pada Anda tadi pagi, apakah Anda mendapatkan kesan bahwa
dia takut sepupu nya datang, karena sepupunya
itu mungkin mengeta hui sesuatu tentang
dirinya yang tak dikehendakinya sampai ke
telinga suaminya, atau apakah menurut Anda
rasa takutnya itu langsung pada laki-laki itu
sendiri?" Tanpa ragu Poirot menyahut,
"Menurut saya rasa takut itu langsung pada orangnya sendiri."
"Hm," kata Inspektur Bland. "Yah, sebaiknya saya berbicara dengan anak muda itu
bila dia masih berada di sekitar tempat ini."
Meskipun Inspektur Bland tidak menaruh
prasangka buruk pada orang-orang asing
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sebagaimana halnya Polisi Hoskins, dia langsung merasa tak suka pada Etienne De
Sousa itu. Gaya anak muda itu yang dibuat-buat, caranya
berpakaian yang tanpa cacat, bau minyak
rambutnya yang tajam seperti bau bunga,
semuanya itu menjengkelkan Inspektur.
De Sousa amat yakin akan dirinya, dia santai
sekali. Dia juga memperlihatkan - meskipun
dengan agak terselubung - sikap suka menjauhi
orang. "Kita harus mengakui," katanya, "bahwa hidup ini penuh dengan keanehan-keanehan.
Saya tiba di sini dalam perjalanan berlibur. Saya
mengagumi pemandangan di sini. Saya datang
untuk mengun-jungi seorang saudara sepupu
yang telah berta hun-tahun tak bertemu - dan
apa yang terjadi" Mula-mula saya terkurung
dalam semacam keram an di mana buah-buah
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kelapa mendesing-mendesing melewati kepala
saya. Lalu segera setelah itu, beralih dari
kejadian yang menyenangkan pada peristiwa
yang menyedihkan - saya lalu terlibat dalam
suatu pembunuhan." Dinyalakannya sebatang rokok, diisapnya
dalam-dalam, lalu dia berkata lagi,
"Bukan karena pembunuhan itu ada
hubungannya dengan saya atau bagaimana. Jadi
saya benar-benar ingin tahu mengapa Anda
harus mewawancarai saya."
"Anda tiba di sini sebagai seorang asing, Tuan De Sousa -"
De Sousa memotong, "Dan justru orang-orang asinglah yang harus dicurigai, begitukah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak, tidak, sama sekali tidak. Anda salah paham. Saya dengar kapal pesiar
Anda berlabuh di Helmmouth, bukan?"
"Ya, benar." "Dan petang ini Anda memasuki sungai kami dengan perahu motor?" "Sekali lagi
Anda benar." "Waktu Anda masih berada di sungai, adakah Anda melihat di sebelah kanan Anda
sebuah bangunan gudang kapal yang menjorok ke
sungai, beratap jerami, dengan sebuah dermaga
tambatan di bawahnya?"
De Sousa mendongakkan kepalanya yang
tampan dan berambut hitam, dan dahinya
dikerutkannya ketika dia berpikir.
"Coba saya ingat-ingat - ada sebuah teluk dan sebuah rumah beratap genting
berwarna kelabu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lebih ke hulu lagi, Tuan De Sousa. Rumah itu ersembunyi di antara pohon-pohon."
"Oh ya, sekarang saya ingat. Suatu tempat yang indah sekali. Saya tak tahu bahwa
itu gudang kapal dan bahwa gudang itu termasuk rumah ini
juga. Kalau saya tahu saya tentu menambatkan kapal
saya di situ dan langsung naik ke darat. Waktu saya menanyakan jalan, saya


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

diberi tahu supaya menuju ke ferry dan naik ke darat di dermaga
itu." "Memang begitu. Dan itukah yang Anda
lakukan?" "Itulah yang saya lakukan."
"Tidakkah Anda mendarat di gudang kapal itu atau di dekatnya?"
De Sousa menggeleng. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Adakah Anda melihat seseorang di gudang itu waktu Anda lewat?"
"Melihat seseorang" Tidak. Apakah seharusnya ada seseorang yang saya lihat?"
"Hanya suatu kemungkinan. Barangkali Anda tak tahu, Tuan De Sousa, bahwa gadis
yang terbunuh itu ada di dalam gudang itu petang ini.
Dia dibunuh di situ dan dia pasti dibunuh tidak terlalu lama dari waktu Anda
lewat di situ." De Sousa mengangkat alisnya lagi.
"Apakah menurut Anda saya mungkin
menyaksikan pembunuhan itu?"
"Pembunuhan itu terjadi di dalam gudang itu, tetapi mungkin Anda melihat gadis
itu - mungkin dia menjenguk dari jendela atau keluar ke loteng. Bila Anda melihatnya,
maka paling tidak kami akan lebih tahu pasti akan saat
kematiannya. Bila, waktu Anda lewat dia masih
hidup..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, saya mengerti. Ya, saya mengerti. Tapi mengapa justru saya yang ditanya"
Banyak kapal lain yang hilir-mudik dari Helmmouth.
Kapal pesiar. Kapal-kapal itu lewat sepanjang
waktu. Mengapa mereka tidak ditanyai?"
"Kami akan menanyai mereka juga," kata Inspektur. "Jangan kuatir. Akan kami
tanyai mereka. Jadi saya bisa berkesimpulan bahwa
Anda tidak melihat sesuatu yang luar biasa di
gudang kapal itu?" "Tak ada apa-apa. Tak ada tanda-tanda bahwa ada orang di dalamnya. Saya tentu
tidak memperhatikan betul-betul, dan saya tidak
lewat terlalu dekat. Mungkin saja ada orang
yang menjenguk dari jendela -seperti yang Anda katakan - tapi kalaupun ada, saya
tidak melihat orang itu." Kemudian dia menambahkan dengan sopan sekali, "Saya
menyesal sekali tak dapat membantu Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah," kata Inspektur Bland dengan ramah,
"kami memang tak bisa berharap terlalu
banyak. Tinggal beberapa hal lagi yang ingin
kami ketahui, Tuan De Sousa."
"Apa itu?" "Apakah Anda seorang diri atau adakah teman-teman Anda dalam perjalanan ini?"
"Sampai beberapa hari terakhir ini ada
beberapa teman-teman saya, tapi selama tiga
hari ini saya seorang diri - dengan awak kapal, tentunya."
"Lalu nama kapal pesiar Anda, Tuan De Sousa?"
"Esperance." "Saya dengar Lady Stubbs itu sepupu Anda.
Benarkah itu?" De Sousa mengangkat pundaknya.
"Sepupu jauh. Tidak terlalu dekat. Anda perlu tahu bahwa di kepulauan kami
banyak terjadi perkawinan antar keluarga. Jadi kami semua
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bersepupu. Hattie adalah sepupu dua kali atau
tiga kali. Sejak dia masih kecil saya tak pernah melihatnya, sejak dia berumur
empat belas atau lima belas tahun."
"Dan Anda bermaksud akan mengunjunginya
sebagai suatu kejutan hari ini?"
"Tak bisa disebut kejutan, Inspektur. Saya sudah menulis surat padanya."
"Saya tahu bahwa dia menerima sepucuk surat dari Anda tadi pagi, tapi dia
terkejut bahwa Anda berada di negeri ini."
"Tapi Anda keliru, Inspektur. Saya menulis surat pada sepupu saya itu - coba
saya ingat-ingat dulu-tiga minggu yang lalu. Saya menulis surat padanya dari Prancis, tak lama
sebelum saya menyeberang ke negeri ini."
Inspektur terkejut. "Jadi Anda menulis dari Prancis untuk mengatakan bahwa Anda akan
mengunjunginya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, saya katakan bahwa saya akan mengadakan perjalanan pelayaran dan bahwa
mungkin akan tiba di Torquay atau Helmmouth sekitar tanggal ini, dan bahwa saya akan
memberitahunya lagi kemudian kapan tepatnya saya akan tiba."
Inspektur Bland memandang terbelalak
padanya Pernyataan itu berlainan sekali dengan apa yang telah diceritakan
tentang datangnya surat Etienne De Sousa pada waktu sarapan.
Lebih dari seorang menyaksikan bagaimana
Lady Stubbs merasa kuatir dan risau, dan jelas-jelas terkejut membaca surat itu
De Sousa membalas pandangan Inspektur dengan tenang.
Dengan tersenyum dijentiknya debu di lututnya.
"Apakah Lady Stubbs membalas surat Anda
yang pertama?" tanya Inspektur.
De Sousa tampak ragu sebentar sebelum dia
berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sulit mengingatnya.... Tidak, saya rasa dia tidak membalasnya. Tapi itu tak
perlu. Saya berlayar ke mana-mana - saya tak punya alamat tetap.
Apalagi sepupu saya si Hattie itu tak begitu
pandai menulis surat." Kemudian
ditambahkannya, "Dia tak begitu cerdas, tapi saya dengar dia telah tumbuh
menjadi wanita yang cantik." "Belumkah Anda bertemu dengannya?" tanya Bland dan De Sousa menjawabnya dengan
tersenyum. "Agaknya dia telah hilang begitu saja," katanya.
"Saya rasa keramaian seperti ini
membosankannya." Dengan hati-hati memilih kata-katanya,
Inspektur bertanya, "Adakah kiranya alasan tertentu yang
memungkinkan sepupu Anda itu ingin
menghindari Anda, Tuan De Sousa?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hattie ingin menghindari saya" Saya benar-benar tak tahu mengapa" Alasan apa
yang mungkin ada padanya?"
"Itulah yang saya tanyakan pada Anda, Tuan De Sousa."
"Jadi menurut Anda, Hattie telah meninggalkan pesta keramaian itu untuk
menghindari saya" Sungguh suatu pikiran yang rendah."
"Jadi sepanjang pengetahuan Anda dia tak
punya lasan untuk, ya - katakanlah, merasa
takut pada Anda?" "Takut - pada saya?" Suara De Sousa
mengandung nada tak percaya dan geli. "Benar-benar suatu gagasan yang luar
biasa, kalau saya boleh berkata begitu, Inspektur."
"Apakah hubungan Anda dengan dia selalu
baik?" "Seperti sudah saya katakan, saya tak pernah punya hubungan dengan dia. Saya tak
pernah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bertemu dengan dia sejak dia masih kanak-
kanak berumur empat belas tahun."
"Tetapi Anda ingin menjenguknya waktu Anda datang ke Inggris ini"
"Oh, mengenai hal itu, saya telah membaca berita pendek tentang dirinya dalam
salah satu surat kabar mengenai kalangan tinggi. Di situ
disebutkan nama kecilnya dan bahwa dia telah
menikah dengan orang Inggris kaya itu. Lalu
saya pikir, 'Aku harus melihat bagaimana
perubahan si Hattie kecil. Apakah otaknya
sekarang sudah bisa bekerja lebih baik daripada biasanya"' " Dia mengangkat
bahunya lagi. "Yah, sekedar basa-basi orang bersepupu. Hanya ingin tahu - tak
lebih." Sekali lagi Inspektur menatap De Sousa dengan
terbelalak. Apa yang sedang terjadi di balik
sikap halus yang mengandung ejekan itu"
Kemudian dia mengambil sikap yang lebih
memperlihatkan keper-cayaan dirinya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bisakah Anda menceritakan lebih banyak lagi tentang sepupu Anda itu" Wataknya,
sikapnya terhadap sekelilingnya?"
De Sousa tampak agak terkejut di balik keso-
panannya. "Wah - apakah hal itu ada hubungannya dengan pembunuhan gadis di gudang kapal
itu" Kalau tak salah, itulah urusan Anda yang sebenarnya, bukan?"
"Mungkin ada kaitannya," kata Inspektur Bland.
De Sousa memandanginya dengan pandangan
meneliti beberapa saat tanpa berkata apa-apa.
Kemudian sambil mengangkat bahunya sedikit
dia berkata, "Saya sama sekali tak pernah mengenal sepupu saya itu dengan baik. Dia hanya
satu bagian dalam suatu keluarga besar dan tidak pula
terlalu menarik perhatian saya. Tapi untuk
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menjawab pertanyaan Anda, dapatlah saya
katakan bahwa sepanjang pengetahuan saya,
meskipun dia lemah mental, dia tak pernah
punya kecenderungan untuk mem-bunuh."
"Tuan De Sousa, sama sekali bukan itu maksud nya!"
"Bukan" Entahlah. Saya tak tahu maksud lain dari pertanyaan Anda. Tidak, kalau
Hattie tetap Hattie yang dulu, dia tidak suka membunuh." De Sousa bangkit. "Saya
rasa tak ada lagi yang dapat Anda tanyakan pada saya, Inspektur. Saya harap Anda
sukses dalam melacak si pembunuh." "Saya harap Anda tak bermaksud untuk meninggalkan Helmmouth dalam sehari dua
ini, Tuan De Sousa?" "Bicara Anda sopan sekali, Inspektur. Bukankah itu sebenarnya suatu perintah?"
"Hanya suatu permintaan, Saudara." "Terima kasih. Saya bermaksud akan tinggal di
Helmmouth selama Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dua hari. Sir George sudah berbaik hati untuk
mengundang saya bermalam di rumahnya ini,
tapi saya lebih suka tinggal di Esperance. Bila Anda ingin bertanya lebih
lanjut, di situlah Anda bisa menemukan saya." Dia membungkuk
dengan sopan. Hoskins membukakannya pintu, dan dia keluar,
"Sok aksi," gumam Inspektur sendiri.
"Ya," kata Hoskins membenarkan.
"Andaikata wanita itu suka membunuh," Inspek tur itu terus bercakap sendiri,
"mengapa dia harus menyerang seorang gadis yang tak ada
artinya itu" Sungguh tak habis pikir."
"Orang-orang tak waras itu tak bisa diduga-duga," kata Hoskins.
"Yang harus dipertanyakan sekarang, berapa jauhkah tingkat ketidakwarasannya
itu?" Hoskins menggeleng dengan sopan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya rasa IQ-nya rendah," katanya.
Inspektur melihat padanya dengan jengkel.
"Jangan ucapkan istilah-istilah baru itu sepeti burung beo saja. Aku tak peduli
apakah dia punya IQ tinggi atau IQ rendah. Aku hanya ingin tahu apakah dia perempuan yang
menyangka bahwa melilitkan tali ke leher seorang gadis lalu menjeratkannya itu suatu
perbuatan yang lucu, menyenangkan, atau perlu sekali" Keluarlah dan lihatlah bagaimana kemajuan
pekerjaan Frank." - Dengan patuh Hoskins pergi, tetapi kembali
sesaat kemudian dengan Sersan Cottrell,
seorang pemuda cekatan yang punya penilaian
tinggi tentang dirinya serta selalu berusaha
untuk membuat jengkel perwira atasannya.
Inspektur Bland jauh lebih menyukai Hoskins
yang sok serba tahu tentang daerah pedesaan
itu daripada Frank Cottrell yang suka bersikap sok pintar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kami masih terus mencari, Pak," kata Cottrell
"Wanita itu tidak keluar melalui gerbang, kami yakin betul. Tukang kebun yang
bertugas menjual karcis bersedia bersumpah bahwa Lady
Stubbs tak ada lewat...."
"Kurasa ada jalan-jalan lain untuk keluar, bukan?" "Benar, Pak. Ada jalan
setapak yang menuju ke ferry, tapi orang tua yang bekerja di situ - yang bernama
Merdell itu - juga yakin sekali bahwa nyonya itu tidak pergi melalui situ.
Umurnya hampir seratus tahun, tapi saya rasa
masih bisa dipercaya. Dilukiskannya dengan
jelas tentang kedatangan orang asing itu dalam perahu motornya, yang menanyakan
jalan ke Nasse House. Orang tua itu mengatakan


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

padanya bahwa dia harus berjalan menuju ke
gerbang dan membayar uang masuk. Tapi
katanya, pria itu agaknya tak tahu-menahu
tentang adanya keramaian itu dan mengaku
sanak dari keluarga rumah ini.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Maka orang tua itu lalu menunjukkan jalan
melalui jalan setapak dari ferry lewat hutan.
Agaknya Merdell berada di sekitar dermaga itu
sepanjang petang hingga dia merasa yakin
benar bahwa dia tentu telah melihat Lady
Stubbs bila wanita itu lewat di situ. Kemudian ada pula gerbang di atas yang
menuju ke padang rumput, lalu ke Hoodown Park, tapi
daerah itu telah dipasangi kawat berduri,
karena banyaknya orang yang melanggar
daerah pribadi ini. Jadi dia tentu tidak lewat di situ. Kalau begitu agaknya dia
masih berada di sekitar sini, bukan, Pak?"
"Mungkin begitu," kata Inspektur, "tapi apakah ada yang menghalanginya untuk
menyelusup di bawah pagar dan pergi ke pedesaan" Kudengar
Sir George masih saja mengeluh tentang adanya
pelanggaran daerah ini, dari penginapan di
sebelah itu. Bila kita bisa masuk melalui jalan yang dilewati para pelanggar
daerah itu, kurasa kita bisa pula keluar lewat jalan yang sama."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, pasti, Pak. Tapi saya sudah berbicara dengan pelayannya, Pak. Menurut dia,
Lady Stubbs mengenakan -" Cottrell membaca
sehelai kertas di tangannya "- baju dari bahan krep jorjet (entah bahan apa itu)
yang berbunga-bunga siklamen sebuah topi hitam
besar, sepatu lapangan berwarna hitam yang
bertumit sepuluh senti. Bukan sepatu yang
biasa dipakai orang untuk gerak jalan!"
"Apakah dia tidak mengganti pakaiannya?"
"Tidak. Sudah saya tanyakan itu pada pelayan tadi, Tak ada yang hilang- sama
sekali tak ada. Dia tidak pula mengemasi sebuah kopor atau
semacamnya. Bahkan sepatunya pun tak
digantinya. Semua sepatunya ada di tempatnya
dan sudah saya periksa,"
Inspektur Bland mengerutkan dahinya. Kemung
kinan-kemungkinan yang tak menyenangkan
ber munculan di otaknya. Kemudian dia berkata
singkat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Panggilkan sekretaris wanita itu lagi - Bruce-atau siapa namanya."
Nona Brewis masuk. Dia kelihatan agak kusut
daripada biasanya, dan agak terengah.
"Ya, Inspektur?" katanya. "Anda memerlukan saya" Bila tidak terlalu mendesak...
soalnya Sir George keadaannya kacau sekali dan -"
"Apa yang dirisaukannya?"
"Dia baru saja menyadari bahwa Lady Stubbs benar-benar - eh - hilang. Saya
katakan padanya bahwa dia mungkin hanya berjalan-jalan di
hutan saja, tetapi Sir George kuatir sekali kalau-kalau telah terjadi sesuatu
atas diri istrinya itu! Sungguh tak habis pikir."
"Mungkin saja masuk akal, Nona Brewis. Yang jelas, di sini telah terjadi suatu -
pembunuhan petang ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda kan tidak menduga bahwa Lady Stubbs -"
tapi itu tak mungkin! Lady Stubbs bisa menjaga dirinya sendiri."
"Bisakah?" "Tentu bisa! Bukankah dia seorang wanita
dewasa?" "Tapi jelas bahwa dia agak tak berdaya."
"Omong kosong," kata Nona Brewis. "Lady Stubbs berbuat seolah-olah menjadi orang
bodoh yang tak berdaya, bila dia sedang tak
mau berbuat sesuatu. Saya yakin hal itu bisa
mengelabui suaminya, tapi saya tak bisa
dikelabui!" "Agaknya Anda kurang menyukainya, Nona
Brewis?" Suara Bland menunjukkan rasa ingin tahu yang halus.
bibir Nona Brewis terkatup hingga merupakan
garis tipis. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan urusan saya untuk menyukainya atau tidak menyukainya," katanya.
Pintu tiba-tiba terbuka lebar dan Sir George
masuk. "Dengarlah," katanya keras, "kalian harus berbuat sesuatu. Di mana Hattie"
Kalian harus menemukan Hattie. Apa yang sedang terjadi di
sini, aku tak mengerti! Sialan benar keramaian ini - Pasti ada seorang pembunuh
telah masuk kemari. dibayarnya uang karcis masuk yang setengah
crown itu dan berbuat seperti orang-orang lain, menghabis kan waktunya petang
ini dengan membunuh orang-orang. Menurut saya
begitulah keadaannya."
"Saya rasa kita tak perlu membesar-besarkan persoalan seperti itu, Sir George."
"Memang enak saja bagi Anda yang tinggal
duduk di balik meja itu, dan menulis saja. Saya mengingin kan istri saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sedang menyuruh memeriksa tanah milik Anda ini seluruhnya, Sir George."
"Mengapa tak ada yang mengatakan padaku
bahwa dia hilang. Rupanya sudah beberapa jam
dia hilang Semula saya hanya merasa aneh dia
tak muncul sebagai juri pada Lomba Aneka
Busana Anak-anak tapi tak seorang pun
mengatakan bahwa dia benar-benar telah
hilang." "Tak seorang pun tahu," kata Inspektur.
"Tapi tentu harus ada orang yang tahu.
Seseorang tentu menyadarinya."
Dia berpaling pada Nona Brewis.
"Kau seharusnya tahu, Amanda. Kau yang
bertugas mengawasi segalanya."
"Saya tak bisa berada di semua tempat
sekaligus kata Nona Brewis. Suaranya tiba-tiba mengandung tangis. "Begitu banyak
yang harus saya urus. bila Lady Stubbs ingin berkelana -"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Berkelana" Untuk apa dia berkelana" Dia tak punya alasan untuk berkelana
kecuali kalau dia ingin menghindari laki-laki peranakan Spanyol
itu." Bland menangkap kesempatan itu.
"Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan,"
katanya "Adakah istri Anda menerima surat dari Tuan De Sousa kira-kira tiga
minggu yang lalu, di mana Dia menyampaikan bahwa dia akan
datang ke negeri ini?" Sir George tampak
terkejut. "Tidak, pasti tidak." "Yakinkah Anda?"
"Yakin betul. Kalau ada, pasti Hattie
mengatakannya pada saya. Sedangkan tadi pagi
saja dia benar-benar terperanjat dan risau
waktu dia menerima surat itu. Boleh dikatakan
dia terpukul oleh hal itu. Sepanjang pagi dia
terbaring saja dengan keluhan sakit kepala."
"Apa yang dikatakannya pada Anda waktu Anda berduaan, tentang kunjungan
sepupunya itu" Me-ngapa dia begitu takut pada sepupunya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
itu?" Sir George kelihatan agak salah tingkah.
"Sungguh mati saya tak tahu," katanya. "Tapi dia terus-menerus berkata bahwa
laki-laki itu jahat." "Jahat" Jahat bagaimana?"
"Dia tidak menceritakannya secara terperinci.
seperti anak-anak saja, dia berulang kali
mengatakan bahwa dia laki-laki yang jahat, dan bahwa dia tak ingin saudaranya
itu datang kemari. Katanya laki-laki itu telah melakukan
beberapa kejahatan."
"Melakukan kejahatan" Kapan?"
"Ah, sudah lama sekali. Saya rasa Etienne De Sousa itu adalah kambing hitam
dalam keluarga mereka dan bahwa Hattie telah mendengar
desas-desus tentang dia waktu Hattie masih
kecil dan belum mengerti betul. Lalu akibatnya dia punya semacam rasa ngeri
terhadap saudaranya itu. Saya rasa mungkin itu hanya
kenangan masa kecilnya saja. Istri saya itu
memang kadang-kadang kekanak-kanakan, ada
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hal-hal yang disukainya, ada pula yang tak
disukainya, tapi dia tak bisa menjelaskannya."
"Yakinkah Anda bahwa istri Anda sama sekali tidak menceritakan apa-apa secara
Bidadari Dari Sungai Es 14 Dendam Membara Karya Kho Ping Hoo Persekutuan Tusuk Kundai Kumala 19
^