Pencarian

Kubur Berkubah 3

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie Bagian 3


terperinci?" Sir George tampak gelisah.
"Saya tak ingin Anda terpengaruh oleh-eh-oleh apa yang dikatakannya."
"Jadi adakah sesuatu yang dikatakannya?"
"Baiklah. Saya katakan saja. Dikatakannya-dan itu dikatakannya berulang kali -
'Dia suka membunuh orang.' " "Dia suka membunuh orang," ulang Inspektur Bland.
"Saya rasa tak usahlah Anda tanggapi terlalu serius," kata Sir George. "Memang
Hattie mengulanginya terus dan berkata, 'Dia suka
membunuh orang', tapi dia tak dapat
mengatakan siapa yang dibunuhnya atau kapan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
atau mengapa. Saya pikir itu hanya suatu
kenangan masa kanak-kanak yang aneh saja -
kesulitan dengan penduduk asli di kepulauan itu atau lainnya."
"Kata Anda istri Anda tak bisa mengatakan apa-apa dengan pasti pada Anda -
apakah maksud Anda benar-benar tak bisa, Sir George - atau
mungkinkah dia tak mau?"
"Saya rasa tidak demikian." - Dia terhenti sebentar - "Entahlah. Anda
membingungkan saya. seperti saya katakan tadi, saya tidak
menanggapinya secara serius. Saya pikir
mungkin sepupunya itu telah mengusiknya
waktu dia masih kecil. Sulit menjelaskannya
pada Anda karena Anda tak kenal pada istri
saya. Saya amat mencintainya, tapi sering saya tidak mendengarkan kata-katanya,
karena tak masuk akal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jadi De Sousa itu mungkin saja tak ada
hubungannya dengan semua kejadian di sini -
tak masuk akal saya bahwa dia mendarat dari
kapal pesiarnya lalu langsung masuk ke hutan-
hutan dan membunuh gadis pramuka yang
malang itu di gudang kapal! Untuk apa?"
"Saya tidak mengatakan bahwa hal serupa itu telah terjadi," kata Inspektur
Bland. "Tapi Anda harus mengakui, Sir George, bahwa dalam hal
mencari pembunuh Marlene Tucker itu
lapangan pelacakann nya lebih terbatas
daripada yang kita sangka semula."
"Terbatas!" Sir George terbelalak. "Bukankah Anda bisa mencari dari seluruh
pengunjung keramai an sialan ini" Ada dua ratus sampai tiga ratus orang. Salah seorang di
antara mereka mungkin saja telah melakukannya."
"Ya, mula-mula saya berpikir demikian. Tapi dari apa yang telah saya pelajari
sekarang, rasanya tidak lagi demikian halnya. Pintu gudang kapal Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
itu berkunci 'Yale'. Tak seorang pun bisa masuk tanpa memegang kunci sendiri."
"Ada tiga kuncinya."
"Tepat. Sebuah di antaranya dijadikan petunjuk terakhir dalam permainan
Pelacakan Pembunuhan itu. Itu masih tersembunyi di sela-
sela rumpun bunga hydrangea yang mengapit
jalan setapak di bagian teratas kebun. Kunci
yang kedua ada pada Nyona Oliver,
penyelenggara permainan Pelacakan Pembu
nuhan ini. Lalu di mana kunci yang ketiga, Sir George?"
"Tentu ada di dalam laci meja tempat Anda duduk itu. Bukan, yang di sebelah
kanan, di sela-sela surat-surat salinan hak milik tanah."
Dia datang ke meja itu lalu mengaduk-aduk isi
laci. "Nah, ini dia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau begitu," kata Inspektur Bland, "tahukah Anda apa artinya itu" Yang bisa
masuk ke dalam gudang kapal itu hanyalah, pertama, orang yang telah berhasil
menyelesaikan Pelacakan Pembunuhan itu dan menemukan kuncinya (hal
mana sepanjang pengetahuan kita belum
terjadi) - kedua, Nyonya Oliver atau salah
seorang penghuni rumah yang telah
dipinjaminya kunci itu - dan ketiga, seseorang yang diajak masuk oleh Marlene
sendiri." "Nah, yang ketiga itu bisa siapa saja, bukan?"
"Jauh dari itu," kata Inspektur Bland. "Kalau saya benar-benar mengerti
pengaturan permainan Pelacakan Pembunuhan ini, bila
gadis itu mendengar seseorang datang
mendekati pintu, bukankah dia harus berbaring
dan menjalankan peranannya sebagai korban,
dan menunggu sampai dia ditemukan oleh
orang yang telah menemukan petunjuk yang
terakhir kunci itu. Jadi Anda sendiri bisa
mengerti bahwa orang-orang yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
diperbolehkannya masuk, ha-nyalah orang-
orang yang telah memanggilnya dari luar dan
menyuruhnya membukakannya pintu, yaitu
orang-orang yang menyelenggarakan
permainan Pelacakan Pembunuhan itu sendiri.
Semua yang ada di rumah ini - artinya, Anda
sendiri, Lady Stubbs, Nona Brewis, Nyonya
Oliver - mungkin juga M. Poirot yang saya
dengar sempat bertemu dengan gadis itu tadi
pagi. Siapa lagi, Sir George?"
Sir George berpikir sebentar.
"Suami-istri Legge, tentu," katanya. "Alec dan Peggy Legge. Mereka telah
terlibat dalam hal itu sejak semula. Juga Michael Weyman, dia
seorang arsitek yang berada di rumah ini untuk merencanakan sebuah bangunan
untuk main tenis. Lalu Warburton, suami-istri Masterton -
oh, dan Nyonya Folliat, tentu."
"Hanya itu - tak ada yang lain lagi?" "Itulah semuanya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi sekarang Anda lihat, Sir George, tidak begitu luas lapangan pelacakan
itu." Wajah Sir George memerah.
"Saya rasa itu omong kosong - nol besar!
Apakah Anda akan mengatakan - apa yang ingin
Anda katakan sebenarnya?"
"Saya hanya akan mengatakan bahwa untuk
sementara masih banyak yang belum kita
ketahui," kata Inspektur Bland. "Mungkin saja umpamanya, bahwa Marlene keluar
dari gudang itu, entah untuk apa. Bahkan mungkin
dia telah dicekik di tempat lain, dan mayatnya dibawa kembali serta diatur
letaknya di lantai. Tapi meskipun demikian, siapa pun yang
melakukan hal yang terakhir itu, sekali lagi
adalah seseorang yang benar-benar tahu akan
semua hal dalam Pelacakan Pembunuhan itu
sampai ke soal yang sekecil-kecilnya. Kita selalu akan kembali ke titik itu."
Kemudian ditambahkannya dengan suara yang agak
berubah, "Sir George, saya bisa memastikan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pada Anda bahwa kami berbuat sebisa-bisanya
untuk menemukan Lady Stubbs. Sementara itu
saya ingin berbincang-bincang dengan Tuan dan
Nyonya Alec Legge serta Tuan Michael
Weyman." "Amanda." "Akan saya usahakan, Inspektur," kata Nona Brewis. "Saya rasa Nyonya Legge masih
meramalkan nasib orang di tenda. Sejak jam
lima tadi makin banyak orang masuk dengan
adanya karcis masuk setengah harga semula,
dan semua pertunjukan ramai sekali. Mungkin
saya bisa menemukan Tuan Legge atau Tuan
Weyman - yang mana yang ingin Anda temui
dulu?" "Saya tak peduli bagaimana urutannya," kata Inspektur Bland.
Nona Brewis mengangguk lalu meninggalkan
kamar itu. Sir George menyusulnya, terdengar
dia berbicara dengan suara meratap.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dengar, Amanda, kau harus -"
Inspektur Bland menyadari bahwa Sir George
amat bergantung pada Nona Brewis yang
trampil itu. Bland lalu beranggapan bahwa tuan rumah itu benar-benar seperti
anak kecil. Sementara menunggu, Inspektur Bland
mengang-kat telepon dan minta dihubungkan
dengan kantor Polisi di Helmmouth, kemudian
membicarakan beberapa hal dengan mereka
mengenai kapal pesiar Esperance.
"Kurasa kau bisa mengerti," katanya pada Hoskins yang tampaknya tak mungkin bisa
mema-hami hal-hal seperti itu, "bahwa hanya ada satu tempat di mana perempuan
sialan itu mungkin berada - yaitu di kapal pesiar De
Sousa." "Bagaimana Anda bisa mengambil kesimpulan seperti itu, Pak?"
"Yah, wanita itu tak kelihatan pergi melalui jalan keluar yang biasa, pakaiannya
demikian mewah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sehingga tak mungkin dia menerobos padang-
padang rumput atau hutan-hutan, tapi ada
kemungkinannya dia membuat janji bertemu
dengan De Sousa di gudang kapal dan De Sousa
lalu membawanya dengan perahu motor ke
kapal pesiar itu, dan kemudian De Sousa
kembali lagi ke keramaian di sini."
"Lalu untuk apa dia berbuat begitu, Pak?" tanya Hoskins keheranan.
"Aku pun tak tahu," kata Inspektur, "dan rasanya tak mungkin De Sousa berbuat
demikian. Itu hanya suatu dugaan saja. Dan bila wanita itu ada di Esperance,
akan kuusahakan agar dia tak bisa meninggalkan kapal itu tanpa ketahuan."
"Tapi bukankah Lady Stubbs itu amat membenci nya -" kata Hoskins. ~
"Kita hanya tahu bahwa dia berkata dia
membenci De Sousa," kata Inspektur ketus.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Perempuan suka berdusta. Ingat itu selalu, Hoskins."
"Ya," kata Hoskins membenarkan.
Percakapan selanjutnya terhenti ketika pintu
terbuka dan seorang pria muda jangkung yang
ragu-ragu, masuk. Dia mengenakan stelan flanel berwarna abu-abu yang rapi, tapi
leher bajunya kusut, dasinya miring, sedang rambutnya berdiri dan acak-acakan.
"Apakah Anda Tuan Alec Legge?" tanya Inspek tur sambil mendongak.
"Bukan," kata anak muda itu. "Saya Michael Weyman. Saya dengar Anda ingin
menemui saya." "Benar, Saudara," kata Inspektur Bland. "Silakan duduk." Dia menunjuk ke sebuah
kursi di seberang meja. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak perlu duduk," kata Michael Weyman.
"Saya suka berjalan hilir-mudik. Untuk apa kalian dari kepolisian kemari ini"
Apa yang terjadi?" Inspektur Bland memandangnya dengan
tercengang. "Apakah Sir George tidak memberi tahu Anda?"
tanyanya. "Tak seorang pun memberi tahu saya apa-apa.
Saya tak selalu mengekor pada Sir George. Apa
sebenarnya yang terjadi?"
"Saya dengar Anda menginap di rumah ini?"
"Memang saya menginap di sini. Apa
hubungannya dengan apa yang telah terjadi?"
"Sederhana sekali. Saya pikir semua orang yang menginap di rumah ini tentu sudah
diberi tahu tentang kejadian sedih petang ini."
"Kejadian sedih" Kejadian apa?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Gadis yang berperan sebagai korban
pembunuh-an telah mati terbunuh."
"Tak mungkin!" Michael Weyman tampak keheranan luar biasa. "Maksud Anda benar-
benar terbunuh" Bukan pura-pura?"
"Saya tak tahu apa maksud Anda dengan pura-pura. Gadis itu sudah meninggal."
"Bagaimana dia terbunuh?"
"Dijerat dengan seutas tali."
Michael Weyman bersiul kecil.
"Persis seperti dalam skenarionya, ya" Nah, nah, itu baru berita." Dia berjalan
ke jendela, tapi tiba-tiba berbalik lalu berkata, "Jadi kami semua dicurigai.
Begitu, kan" Ataukah salah
seorang pemuda setempat di sini?" "Kami tak melihat adanya kemungkinan
dilakukan oleh pemuda setempat," kata
Inspektur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya pun sebenarnya tidak berpikir demikian,"
kata Michael Weyman. "Memang, Inspektur
memang banyak teman saya menyebut saya
gila, tapi saya tidak segila itu. Saya tidak
berkelana di desa lalu mencekik gadis tanggung yang mukanya berbintik-bintik."


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Saya dengar Anda berada di sini untuk
merencanakan gedung lapangan tenis untuk Sir
George, Tuan Weyman?"
"Suatu pekerjaan yang tak ada salahnya,
bukan?" kata Michael. "Maksud saya yang sehubungan dengan kejahatan. Kalau
ditinjau dari sudut arsitek tur, entahlah. Bila sudah
selesai kelak, hasilnya mungkin akan merupakan perusak selera yang baik Tapi itu
tentu tidak menarik perhatian Anda, Inspektur. Apa yang
ingin Anda ketahui, In spektur?"
"Saya ingin tahu, Tuan Weyman, di mana
tepatnya Anda berada antara jam empat lewat
seperempat sampai jam lima."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana Anda bisa menentukan begitu"
Apakah berdasarkan bukti pemeriksaan
dokter?" "Tidak seluruhnya begitu. Seorang saksi mata melihat gadis itu masih hidup pada
jam empat lewat seperempat." "Siapa saksi mata itu" Atau tak bolehkah saya tahu?"
"Nona Brewis. Lady Stubbs menyuruhnya
mengantarkan senampan kue-kue dan sari buah
kepada gadis itu." "Hattie menyuruhnya" Rasanya saya tak
percaya." "Mengapa tak percaya?"
"Dia tidak begitu. Dia tidak akan ingat akan hal-hal begituan. Pikiran Lady
Stubbs itu hanya berkisar seputar dirinya sendiri saja."
"Tuan Weyman, saya masih menunggu jawaban anda atas pertanyaan saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Di mana saya berada antara jam empat lewat seperempat dan jam lima" Terus
terang, Inspektur, saya tak bisa segera menjawabnya.
Saya berada di - ketahuilah, Inspektur." "Di mana?"
"Yah, di mana-mana, di sana-sini. Saya
menggabungkan diri di halaman berumput
menonton orang-orang sini bergembira ria,
bercakap-cakap sebentar dengan bintang film
yang tak ada diamnya itu- lalu setelah saya
bosan dengan semuanya itu, saya pergi ke
lapangan tenis dan memikirkan perencanaan
gedungnya. Saya pun bertanya-tanya, berapa
lama seseorang baru akan bisa mengenali foto
yang merupakan petunjuk pertama dalam
permainan pelacakan Pembunuhan itu, yang
merupakan bagian dari net tenis itu."
"Adakah orang yang sudah mengenalinya?" "Ya, saya rasa sudah ada orang yang
datang, tapi saya tak melihat waktu itu. Saya sudah
menemukan suatu pemikiran baru tentang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bangunan itu - saya akan menggabungkan yang
terbaik dari dua dunia. dunia saya dan dunia Sir George." "Lalu sesudah itu?"
"Sesudah itu" Yah, saya hanya berjalan-jalan saja lalu kembali ke rumah. Saya
berjalan-jalan ke dermaga - di sana berkelakar dengan Pak Tua Merdell - lalu
kembali lagi. Saya tak dapat
memastikan dengan tepat. Seperti saya
katakan, saya hanya ke sana kemari saja! Hanya itu saja."
"Yah, Tuan Weyman," kata Inspektur cepat.
"saya harap saya akan bisa mendapatkan
kesaksian tentang benarnya semua keterangan
Anda itu." "Merdell bisa mengatakan pada Anda bahwa
saya bercakap-cakap dengan dia di dermaga.
Tapi waktu itu pasti sudah lewat dari waktu
yang Anda maksudkan. Pasti sudah lewat jam
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
lima waktu saya di sana. Sama sekali tidak
memuaskan, bukan Inspektur?"
"Saya rasa keterangan Anda itu masih bisa dijelaskan lagi, Tuan Weyman."
Nada bicara Inspektur memang ramah tetapi
mengandung sesuatu yang tak enak, dan hal itu
tak luput dari pendengaran arsitek muda itu.
Dia lalu duduk di lengan kursi.
"Sebenarnya," katanya, "siapa yang mungkin ingin membunuh gadis itu?"
"Anda sendiri tak punya dugaan, Tuan
Weyman?" "Yah, kalau boleh berkata tanpa pertimbangan, saya menduga pengarang kita yang
kaya ilham itu sang Peri Ungu. Adakah Anda bertemu
dengan sang Ratu Ungu itu" Saya rasa dia telah melangkah terlalu jauh dan lalu
berpikir bahwa permainan pelacakan itu akan jauh lebih baik
jadinya bila ada mayat yang sebenarnya.
Bagaimana teori saya itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Anda bersungguh-sungguh dengan
teori itu, Tuan Weyman?"
"Itulah satu-satunya kemungkinan yang dapat saya kemukakan."
"Ada lagi satu hal yang ingin saya tanyakan, Tuan Weyman. Adakah Anda melihat
Lady Stubbs sepanjang petang ini?"
"Tentu. Siapa yang tak melihatnya" Yang
berpakaian seperti peragawati Jacques Faith
atau Christian Dior itu?"
"Kapan Anda terakhir melihatnya?"
"Terakhir" Entah, ya. Ah, saya ingat di halaman berumput kira-kira jam setengah
empat - atau mungkin jam empat kurang seperempat."
"Lalu Anda tak melihatnya lagi setelah itu?"
Tidak. Mengapa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itulah yang saya pertanyakan - karena setelah jam empat agaknya tak ada seorang
pun yang melihatnya. Lady Stubbs telah hilang, Tuan
Weyman." "Hilang! Hattie kita?" "Apakah hal itu mengagetkan Anda?" "Ya, benar-benar
mengherankan.... Apa sebenar-nya maunya?"
"Kenal baikkah Anda dengan Lady Stubbs, Tuan Weyman?"
"Saya tak pernah bertemu dengan dia sebelum saya kemari empat atau lima hari
yang lalu." "Apakah Anda punya pendapat tentang dia?"
"Saya rasa dia tahu betul apa yang
menguntungkan bagi dirinya," kata Michael Weyman datar. "Dia seorang wanita muda
yang pesolek dan tahu betul memanfaatkannya."
"Tapi mentalnya tidak terlalu aktif. Benar, kan?"
"Itu tergantung apa yang Anda maksudkan
dengan kata 'mental'," kata Michael Weyman.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya memang tidak akan bisa menyebutnya
cerdas. Tapi kalau Anda berpendapat bahwa dia
benar-benar tak waras, Anda salah." Suaranya bernada getir. "Saya bisa berkata
bahwa dia cukup bisa berpikir. Tak kurang dari orang lain."
Alis Inspektur terangkat.
"Itu tak sesuai dengan pendapat umum."
"Dia suka berbuat pura-pura seperti orang tolol karena sesuatu alasan. Saya tak
tahu mengapa. Tapi seperti yang telah saya katakan semula,
menurut saya dia bisa berlaku waras."
Inspektur memandangnya menyelidik sesaat,
lalu berkata, "Lalu apakah Anda benar-benar tak bisa meng ingat-ingat waktu dan tempat yang
tepat seperti yang saya sebutkan tadi?"
"Maaf," kata Weyman singkat, "tak bisa. Ingatan saya memang brengsek, tak pernah
bisa mengingat waktu dengan baik." Kemudian
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ditambahkannya, "Sudah selesaikah Anda
dengan saya?" Begitu Inspektur mengangguk dia cepat-cepat
meninggalkan kamar itu. "Dan aku ingin tahu," kata Inspektur, setengah pada dirinya sendiri dan setengah
pada Hoskins. "bagaimana hubungannya dengan Lady Stubbs, Apakah dia pernah merayu wanita itu
tapi ditolak ataukah mungkin ada apa-apanya." Lalu katanya lagi, "Menurut kau,
bagaimana pendapat umum di sini mengenai Sir George
dan istrinya?" "Istrinya itu bodoh sekali," kata Polisi Hoskins.
"Aku tahu kau berpikiran begitu, Hoskins. Tapi apakah itu pendapat umum?"
"Saya rasa begitu."
"Lalu Sir George - apakah dia disukai?"
"Dia cukup disukai. Dia seorang olahragawan yang baik dan tahu sedikit tentang
cocok tanam. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wanita tua itu telah banyak membantunya."
"Wanita tua yang mana?"
"Nyonya Folliat yang tinggal di pondok di depan itu."
"Oh, ya. Keluarga Folliat yang dulu memiliki tempat ini, bukan?"
"Ya, dan berkat Nyonya Folliat-lah Sir George dan Lady Stubbs diterima baik di
sini. Dibawanya mereka ke tempat-tempat orang-
orang besar di mana-mana."
"Apakah kaupikir wanita tua itu dibayar untuk berbuat demikian?"
"Tidak, pasti tidak." Hoskins seperti terkejut.
"Saya dengar dia sudah mengenal Lady Stubbs sebelum mereka kawin dan dialah yang
mendesak agar Sir George membeli rumah ini."
"Aku harus berbicara dengan Nyonya Folliat,"
kata Inspektur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Beliau itu wanita tua yang berotak tajam. Apa saja yang terjadi, dia tentu
tahu." "Aku harus berbicara dengan dia," kata Inspektur lagi. "Di mana dia?"
Pada saat itu Nyonya Folliat sedang diajak
bicara oleh Hercule Poirot di ruang tamu utama yang besar Poirot menemukannya
sedang bersandar di sebuah kursi di sudut kamar itu.
Dia bangkit dengan gugup waktu Poirot masuk.
Kemudian dia menghempaskan dirinya lagi dan
bergumam, "Oh, Anda rupanya, M. Poirot."
"Maafkan saya, Nyonya. Saya mengganggu
Anda." "Tidak, tidak - Anda tidak mengganggu saya Saya hanya sedang beristirahat. Saya
tak semuda dulu lagi. Kejadian itu telah
mengguncangkan saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya mengerti," kata Poirot. "Saya betul-betul mengerti."
Nyonya Folliat menatap loteng sambil menceng-
kam sapu tangan. Dengan suara yang setengah
tercekik karena tekanan perasaan dia berkata,
"Rasanya saya hampir tak tahan memikirkannya Kasihan gadis malang itu. Sungguh
malang gadis itu...."
"Saya tahu," kata Poirot, "saya tahu." "Masih begitu muda," kata Nyonya Folliat.
"dia masih berada di awal hidupnya." Katanya lagi, "Saya hampir tak tahan
memikirkannya." Poirot memandanginya dengan rasa ingin tahu.
Wanita itu kelihatan seperti bertambah tua
sepuluh tahun, sejak awal petang ketika dia
menjumpainya, waktu dia menyambut tamu-
tamunya sebagai nyonya rumah yang luwes.
Kini wajahnya kelihatan cekung, lesu, dan garis-garis kerutnya jelas kelihatan,
pikirnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Baru kemarin Anda berkata pada saya, Nyonya, bahwa dunia ini jahat."
"Adakah saya berkata begitu?" Nyonya Folliat tampak terkejut. "Benar.... Memang
benar, saya baru tahu betapa benarnya kata-kata saya itu."
kemudian ditambahkannya dengan setengah
berbi-sik, "Tapi saya tak pernah menyangka sesuatu seperti ini akan terjadi."
Sekali lagi Poirot memandangnya dengan rasa
ingin tahu. "Lalu apa yang seharusnya terjadi menurut Anda" Adakah sesuatu?" "Tidak, bukan
itu maksud saya." Poirot mendesak terus.
"Tapi Anda menduga akan terjadi sesuatu -
sesuatu yang tak biasa?"
"Anda salah faham, M. Poirot. Maksud saya hanyalah bahwa kita tidak akan
menyangka bahwa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hal seperti ini akan terjadi di tengah-tengah
keramaian seperti ini."
"Tadi pagi Lady Stubbs berbicara tentang
kejahatan juga." "Adakah Hattie berkata begitu" Ah, jangan bicara tentang dia pada saya - jangan
bicara tentang dia. Saya tak mau berpikir tentang dia." Dia diam beberapa saat lalu berkata, "Apa
katanya - tentang kejahatan?" "Dia berbicara tentang sepupunya. Etienne De Sousa. Katanya orang itu jahat.
Katanya pula

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bahwa dia takut pada laki-laki itu."
Poirot memperhatikan wanita tua itu, tapi dia
hanya menggeleng seperti tak percaya.
"Etienne De Sousa - siapa dia?"
"Tentu Anda tak tahu, Anda tak ikut sarapan tadi Saya lupa, Nyonya Folliat. Lady
Stubbs Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menerima surat dari sepupunya dengan siapa
dia tak pernah bertemu lagi sejak dia berumur
lima belas tahun Sepupunya itu berkata bahwa
dia bermaksud akan mengunjunginya petang
hari ini." "Lalu datangkah laki-laki itu?"
"Datang. Dia tiba kira-kira jam setengah lima."
"Pasti dia itu - apakah maksud Anda pria muda yang agak tampan, berambut hitam,
yang datang lewat jalan setapak dari ferry itu" Sejak tadi saya sudah bertanya-tanya
sendiri, siapa dia." "Benar, Nyonya, itulah De Sousa."
Dengan bersemangat Nyonya Folliat berkata,
"Sebenarnya Anda tak perlu terlalu memperhati kan apa-apa kata Hattie." Mukanya
merah waktu Poirot memandangnya keheranan, lalu ia
berkata lagi. "Dia itu seperti anak kecil - maksud saya dia memakai istilah-
istilah seperti anak kecil - jahat baik. Tak ada istilah yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyamarkan. Jangan diperhatikan apa-apa
yang dikatakannya tentang De Sousa itu."
Poirot keheranan lagi. Perlahan-lahan dia
berkata. "Anda kenal betul Lady Stubbs kan, Nyonya?"
"Mungkin sebaik setiap orang mengenalnya.
Mungkin saya bahkan mengenalnya lebih baik
daripada suaminya. Ada apa?"
"Bagaimana dia itu sebenarnya, Nyonya?"
"Aneh benar pertanyaan Anda, M. Poirot."
"Anda tentu tahu, Nyonya, bahwa Lady Stubbs tak bisa ditemukan di mana-mana?"
Jawabannya betul-betul mengejutkan Poirot.
Dia tidak menunjukkan rasa kuatir atau terkejut.
Dia hanya berkata, "Jadi dia lari, ya?"
"Wajarkah itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wajar" Ah, entahlah. Tentang Hattie kita tak bisa menduga-duga."
"Apakah menurut Anda dia lari itu karena dia punya rasa bersalah?"
"Apa maksud Anda, M. Poirot?"
"Saudara sepupunya tadi berbicara tentang dia.
secara sekilas dia berkata bahwa sepupunya itu memang tak normal pikirannya.
Saya rasa Anda pun tahu, bahwa orang-orang yang pikirannya
tak normal, perbuatannya tidak pula bisa dipertanggungjawabkan."
"Ke mana arah pembicaraan Anda ini, M.
Poirot?" "Seperti kata Anda, orang-orang seperti itu sangat sempit pikirannya - seperti
anak-anak. Dengan kemarahan tiba-tiba yang tak beralasan, mereka bahkan bisa membunuh."
Nyonya Folliat tiba-tiba marah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hattie tak pernah seperti itu! Tak saya izinkan Anda berkata begitu. Dia
seorang wanita yang berhati hangat, meskipun dia -- otaknya agak
kurang. Hattie tidak akan pernah membunuh
orang." Ditatapnya Poirot dengan napas terengah
karena masih marah. Poirot merasa heran. Dia heran sekali.
Hoskins muncul, menghentikan adegan itu.
Dengan sikap meminta maaf dia berkata,
"Saya mencari-cari Anda, Nyonya."
"Selamat malam, Hoskins." Nyonya Folliat bersikap tenang seperti biasa lagi,
sebagai nyonya rumah Nasse House. "Ya, ada apa?"
"Inspektur menyampaikan salamnya, dan beliau ingin berbicara dengan Anda -
maksudnya bila Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Anda bersedia tentu," cepat-cepat Hoskins menam bahkan, karena dia melihat,
seperti yang dilihat Hercule Poirot pula, bahwa wanita tua itu terkejut
"Tentu saya bersedia." Nyonya Folliat bangkit Dia mengikuti Hoskins ke luar.
Setelah ikut berdiri dengan sopan, Poirot duduk lagi, lalu
menatap loteng dengan kerut keheranan di
dahinya. Inspektur bangkit waktu Nyonya Folliat masuk
sedang Hoskins memegang kursi waktu wanita
itu akan duduk. "Maafkan saya menyusahkan Anda, Nyonya
Folliat," kata Bland. "Tapi saya pikir Anda mengenal semua orang di sekitar ini
dan saya pikir mungkin Anda bisa membantu kami."
Nyonya Folliat tersenyum kecil. "Saya rasa."
katanya, "saya mengenal semua orang di sini seperti orang lain juga. Apa yang
ingin Anda ketahui Inspektur?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kenalkah Anda pada keluarga Tucker" Keluarga itu dan gadisnya?"
"Ya, tentu, mereka adalah penyewa-penyewa tanah milik di sini sejak dulu. Nyonya
Tucker adalah anak bungsu dari suatu keluarga besar.
Abangnya yang tertua dulu menjadi mandor
tukang kebun kami. Dia menikah dengan Alfred
Tucker, yang buruh tani - laki-laki yang sangat bodoh tapi sangat baik hati.
Nyonya Tucker-lah yang agak tajam kata-katanya. Tapi dia seorang ibu rumah
tangga yang baik. Rumahnya bersih
sekali, tapi suaminya tak pernah boleh masuk ke mana-mana, hanya sampai batas
dapur kecil saja, kalau dia sedang memakai sepatu kerjanya yang berlumpur. Dan banyak lagi
hal-hal lain. Dia suka membentak anak-anaknya.
Kebanyakan di antaranya sudah menikah dan
punya pekerjaan sekarang. Tinggal anak malang, si Marlene itu, dan tiga orang
anak yang lebih kecil. Dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang
masih bersekolah." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, karena Anda mengenal keluarga itu
begitu baik, Nyonya Folliat, dapatkah Anda
mengingat-ingat suatu alasan mengapa Marlene
sampai terbunuh hari ini?"
"Tidak, saya benar-benar tak bisa. Sungguh-sungguh sangat mengejutkan,
Inspektur. Tak ada teman prianya, yah, saya rasa tak ada. Saya tak pernah mendengar."
"Lalu bagaimana dengan orang-orang yang turut dalam permainan Pelacakan
pembunuhan itu" bisakah Anda menceritakan tentang mereka?"
"Yah, dengan Nyonya Oliver saya belum pernah bertemu. Dia lain sekali dari
bayangan saya mengenai seorang pengarang cerita-cerita
kejahatan, dia bingung sekali dengan apa yang
telah terjadi - kasihan dia."
"Lalu bagaimana dengan pembantu-
pembantunya yang lain - Kapten Warburton
umpamanya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak bisa mendapatkan alasan mengapa dia ingin membunuh Marlene Tucker,
jika itu yang Anda tanyakan," kata Nyonya Folliat. "Saya kurang suka padanya. Dia itu,
apa yang biasa saya sebut licik, Tapi saya rasa orang memang
harus tahu segala macam tipu muslihat politik
dan sebagainya itu bila dia seorang anggota
badan politik. Dia memang amat bersemangat
dan bekerja keras sekali untuk keramai an ini.
Namun bagaimanapun saya rasa dia tak
mungkin membunuh gadis itu, karena
sepanjang sore ini dia berada di halaman
berumput." Inspektur mengangguk. "Kemudian suami-istri Legge. Apa yang Anda ketahui tentang suami-istri itu?"
"Kelihatannya mereka adalah pasangan muda yang baik-baik. Yang laki-laki menurut
saya - angin-anginan. Saya tidak tahu terlalu banyak
tentang dia Istrinya bermarga Carstairs sebelum menikah, dan saya kenal baik
pada beberapa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
orang sanak saudaranya. Mereka menyewa Mill
Cottage untuk selama dua bulan, dan saya
harap mereka bisa menikmati liburan mereka di
sini. Kami di sini semua sudah merasa akrab
sekali." "Saya dengar nyonya itu cantik."
"Memang, cantik sekali."
"Apakah bisa dikatakan bahwa Sir George
pernah merasa tertarik akan kecantikan itu?"
Tampak Nyonya Folliat agak terkejut.
"Tidak, saya yakin tak ada soal semacam itu. Sir George sangat sibuk dengan
urusannya, dan dia sayang sekali pada istrinya. Dia sama sekali
bukan jenis pria yang gila perempuan."
"Lalu tak adakah sesuatu yang tak baik antara Lady Stubbs dan Tuan Alec Legge?"
Nyonya Folliat menggeleng lagi.
"Sama sekali tak ada soal semacam itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur bertahan. "Tahukah Anda kalau-kalau ada sesuatu yang tak beres antara Sir George dan
istrinya?" "Saya yakin tak ada," sahut Nyonya Folliat tegas.
"Kalau ada saya pasti tahu." "Kalau begitu, larinya Lady Stubbs ini bukanlah
karena adanya perselisihan antara suami dan istri?" "Oh, tidak." Kemudian
ditambahkannya seenak -nya,
"Saya dengar anak dungu itu tak mau bertemu dengan sepupunya. Semacam rasa takut
kanak-kanak. Jadi dia lari persis seperti anak kecil pula." "Itu pendapat Anda.
Apakah tak mungkin lebih dari itu?"
"Tidak, saya yakin dia akan segera muncul kembali. Dia akan merasa malu
sendiri." Dengan sikap tak acuh dia lalu bertanya, "Omong-omong, bagaimana
dengan saudara sepupunya itu" Masihkah dia di rumah ini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya dengar dia sudah kembali ke kapal
pesiarnya." "Di Helmmouth, kan?" "Ya, di Helmmouth."
"Ah," kata Nyonya Folliat. "Ah, sial benar -
Hattie bertingkah kekanak-kanakan begitu. Tapi kalau sepupunya itu masih berada
di sini sehari dua lagi, kami akan menyadarkan Hattie agar
dia berkelakuan sebagaimana mestinya."
Kalimat itu sebenarnya merupakan pertanyaan,
pikir Inspektur. Tetapi meskipun dia tahu, dia tak mau menjawabnya.
"Mungkin Anda berpikir bahwa semuanya ini tak ada hubungannya dengan pokok
perkaranya, Nyo nya," katanya. "Tapi Anda tentu maklum bahwa banyak sekali yang
harus kami selidiki. Nona Brewis umpamanya. Apa
yang Anda ketahui tentang Nona Brewis itu?"
"Yah, dia seorang sekretaris yang jempolan, dia lebih dari sekedar sekretaris.
Prakteknya dia juga bertindak sebagai pengurus rumah tangga
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
di sini Saya benar-benar tak tahu bagaimana
keluarga Stubbs ini kalau tak ada dia."
"Apakah dia sudah menjadi sekretaris Sir
George sebelum Sir George menikah?"
"Saya rasa sudah. Saya tak begitu tahu. Saya baru mengenalnya sejak dia* datang
bersama kedua suami-istri itu."
"Dia tidak terlalu menyukai Lady Stubbs
bukan?" "Tidak," kata Nyonya Folliat, "memang tidak Saya rasa para sekretaris yang baik
itu memang tidak menyukai istri majikannya. Mungkin itu
memang biasa." "Andakah atau Lady Stubbs yang menyuruh
Nona Brewis mengantarkan kue-kue dan sari
buah kepada gadis di gudang kapal itu?"
Nyonya Folliat kelihatan agak terkejut.
"Saya memang ingat Nona Brewis mengambil
beberapa potong kue dan yang lain-lain sambil
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berkata bahwa dia akan mengantarkannya pada
Marlene. Saya tak tahu apakah ada seseorang
yang khusus menyuruhnya berbuat begitu, atau
meng-aturnya. Yang jelas bukan saya."
"Baiklah. Kata Anda, Anda berada di tenda tempat minum teh sejak jam empat. Saya
dengar Nyonya Legge juga sedang minum di
tenda pada saat itu."
"Nyonya Legge" Tidak, saya rasa tidak. Saya tak ingat melihat dia di sana. Tapi
saya yakin benar dia tak ada di sana. Waktu itu ada serombongan orang datang
sekaligus naik bis dari Torquay.
Dan saya ingat, saya memandang ke sekeliling
tenda itu sambil berpikir bahwa mereka itu


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tentunya para pengunjung musim panas - di
antara mereka tak ada satu pun yang saya
kenal. Saya rasa baru kemudian Nyonya Legge
masuk untuk minum teh."
"Yah, sudahlah," kata Inspektur. "Saya rasa cukup sekian sajalah. Terima kasih,
Nyonya Folliat. Anda telah berbaik hati. Kami hanya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
berharap agar Lady Stubbs sebentar lagi
kembali," sambungnya dengan halus.
"Saya pun berharap demikian," kata Nyonya Folliat. "Tak timbang rasa benar anak
itu, membuat kita semua begitu kuatir." Dia
berbicara dengan lancar, tetapi suaranya
terdengar tak wajar. "Saya yakin bahwa dia tak apa-apa," kata Nyonya Folliat.
"Yah, tak apa-apa." Pada saat itu pintu terbuka dan seorang wanita muda yang
menarik, berambut merah, dan mukanya berbintik-bintik, masuk dan
berkata, "Saya dengar Anda meminta saya
datang?" "Ini Nyonya Legge, Inspektur," kata Nyonya Folliat. "Peggy, kau sudah
mendengar tentang kejadian yang mengerikan itu?"
"Oh, ya! Mengerikan sekali, ya?" kata Nyonya Legge. Dia mendesah lelah, lalu
duduk di sebuah kursi setelah Nyonya Folliat keluar.
"Saya menyesal sekali atas semuanya ini,"
katanya. "Rasanya seperti tak masuk akal. Saya tak tahu, apakah saya bisa
membantu Anda. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sepanjang sore saya meramalkan nasib orang
terus, jadi saya tak melihat apa-apa yang
terjadi." "Saya tahu, Nyonya Legge. Tapi kami harus menanyai semua orang, yah, pertanyaan-
pertanyaan rutin saja. Seperti, di mana Anda
berada di antara jam empat lewat seperempat
dan jam lima?" "Saya pergi minum teh jam empat."
"Di tenda tempat minum?"
"Ya." "Saya dengar banyak sekali orang, ya?" "Uh, penuh sesak." "Adakah Anda melihat
seseorang yang Anda kenal di sana?"
"Ah, beberapa orang biasa saja. Tak ada yang pantas diajak bicara. Wah, bukan
main hausnya saya tadi itu! Waktu itu jam empat, seperti yang sudah saya katakan. Saya
kembali ke tenda ramalan jam setengah lima, lalu melanjutkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pekerjaan saya Entah apa saja yang saya
ramalkan bagi kaum wanita Suami-suami
jutawan, kemungkinan menjadi bin tang di
Hollywood - entah apa lagi! Kalau hanya
sekedar pelayaran menyeberangi laut dan
perempuan berambut hitam yang
mencurigakan saja, rasanya terlalu biasa."
"Apa yang terjadi selama setengah jam Anda tak berada di tempat - maksud saya
bila umpamanya ada orang yang ingin nasibnya diramalkan?"
"Oh, saya menggantungkan kartu besar di luar tenda bertulisan, 'Kembali jam
setengah lima.'" Inspektur mencatat dalam bukunya. * "Kapan Anda terakhir bertemu dengan Lady
Stubbs?" "Hattie" Entah ya, saya tak ingat. Dia berada di dekat-dekat situ waktu saya
keluar dari tenda ramalan untuk minum teh, tapi saya tak
berbicara dengan dia. Saya tak ingat apakah
saya melihatnya lagi setelah itu. Ada orang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menceritakan pada saya tadi bahwa dia hilang.
Benarkah itu?" "Ya, benar." "Ya, ya," kata Peggy Legge dengan ceria,
"pikirannya agak tak beres. Saya yakin dia ketakutan mendengar di sini ada
pembunuhan." "Terima kasih, Nyonya Legge."
Nyonya Legge segera pergi setelah dinyatakan
selesai. Waktu dia keluar, dia berpapasan
dengan Hercule Poirot di ambang pintu.
Sambil memandang ke loteng Inspektur
berkata, "Nyonya Legge berkata bahwa dia
berada di tenda tempat minum antara jam
empat dan setengah lima. Nyonya Folliat
berkata bahwa dia membantu dalam tenda itu
mulai jam empat dan seterusnya, tapi Nonya
Legge "tak ada di antara orang-orang yang hadir." Dia diam sebentar lalu
melanjutkan, "Kata Nona Brewis, Lady Stubbs menyuruhnya mengan tarkan senampan kue-kue dan
sari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
buah pada Marlene Tucker. Kata Michael
Weyman, sangatlah tak mungkin Lady Stubbs
berbuat demikian - itu sangat berlawanan
dengan sifatnya." "Oh," sela Poirot, "pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan! Ya, selalu
kita harus mengha dapinya." "Dan betapa pusingnya karena kita harus
menyelesaikannya pula," kata Inspektur.
"Kadang kadang hal-hal itu ada artinya, tapi sembilan kali dalam sepuluh, tak
ada artinya. Yang jelas kita harus banyak menggali
kebenaran." "Lalu bagaimana pikiran Anda sekarang, mon cher" Apa pendapat akhir Anda?"
"Saya rasa," kata Inspektur bersungguh-sungguh, "Marlene Tucker telah melihat
sesuatu yang seharusnya tak boleh dilihatnya.
Saya rasa dia harus dibunuh gara-gara apa yang dilihatnya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak mau menyalahkan Anda," kata Poirot
"Yang penting diketahui sekarang, apa yang dilihatnya itu?"
"Mungkin dia telah melihat suatu pembunuhan, kata Inspektur. "Atau dia mungkin
telah melihat orang yang melakukan pembunuhan."
"Pembunuhan?" tanya Poirot. "Pembunuhan terhadap siapa?"
"Bagaimana pendapat Anda, Poirot" Apakah
Lady Stubbs masih hidup atau sudah
meninggal?" Poirot diam sejenak sebelum dia menjawab,
"Saya rasa, mon ami, Lady Stubbs sudah
meninggal. Dan akan saya ceritakan mengapa
saya berpikiran begitu. Tak lain karena Nyonya Folliat berpendapat bahwa dia
sudah meninggal. Ya, apa pun yang dikatakannya
sekarang atau pura-pura sedang dipikirkannya,
Nyonya Folliat yakin bahwa Hattie Stubbs sudah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
meninggal. Nyonya Folliat tahu banyak sekali,
yang kita tak tahu."
Esok paginya waktu Hercule Poirot turun untuk
sarapan, meja makan kosong. Nyonya Oliver
yang masih mengalami guncangan akibat
kejadian kema rin, sedang sarapan di tempat
tidurnya. Michael Weyman sudah minum kopi
dan pagi-pagi sudah keluar. Hanya Sir George
dan Nona Brewis yang setia yang ada di meja
itu. Jelas kelihatan keadaan pikiran Sir George -
dia tak bisa makan. Piringnya boleh dikatakan
tak tersentuh. Disisihkannya tumpukan surat-surat yang telah
diletakkan Nona Brewis di hadapannya, setelah
lebih dulu membuka nya. Diminumnya kopinya
seperti orang yang tak sadar apa yang sedang
dibuatnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pagi, Poirot," katanya sekedar basa-basi, lalu kembali dalam keadaan termangu
seperti semula Sekali-sekali terdengar dia
menggumamkan beberapa kata seru.
"Memusingkan sekali semua kejadian jahanam ini. Di mana dia gerangan?"
"Sidangnya akan diadakan di kantor pada hari Kamis," kata Nona Brewis. "Mereka
menelepon tadi." Majikannya memandangnya seolah-olah tak
mengerti. "Sidang?" tanyanya. "Oh, ya." Kata-katanya edengaran seperti setengah
disadarinya dan tak peduli. Setelah menghirup kopinya sekali lagi, dia berkata,
"Perempuan memang kurang
perhitungan Apa pikirnya yang sedang
dilakukannya sekarang ini?"
Nona Brewis memoncongkan bibirnya. Poirot
memperhatikannya baik-baik dan tampak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bahwa wanita itu dalam keadaan gugup dan
sangat tegang. "Hodgson akan datang menemui Anda pagi dia memberi tahu, "mengenai pemasangan
listrik gudang-gudang susu di peternakan. Dan jam
dua belas ada -" Sir George memotong kata-katanya, "Aku tak bisa bertemu dengan siapa pun. Tunda
semuanya itu! Bagaimana orang bisa
menangani urusannya bila dia setengah gila
memikirkan istrinya?"
"Baiklah kalau begitu, Sir George," kata Nona Brewis menurut. Namun rasa tak
puas jelas terbayang di wajahnya. "Aku tak pernah tahu," kata Sir George, "apa yang ada di kepala perempuan, atau
rencana-rencana tolol apa yang akan mereka lakukan!
Anda sependapat, bukan?" Pertanyaan terakhir itu dilem parkan pada Poirot.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Perempuan" Mereka tak bisa diduga sebelum nya," kata Poirot, sambil mengangkat
alis dan angannya dengan bersemangat. Nona Brewis
membersit hidungnya dengan sikap jengkel.
"Dia tadinya kelihatan tak apa-apa," kata Sir George. "Bukan main senangnya
dengan cincinnya yang baru - dia berdandan baik-baik
untuk menikmati keramaian. Semuanya persis
seperti biasanya. Tidak seperti kami baru
berselisih paham, atau bertengkar. Lalu pergi
begitu saja tanpa sepatah kata."
"Mengenai surat-surat itu, Sir George," kata Nona Brewis mulai lagi.
"Masa bodoh surat-surat sialan itu," kata Sir George lalu menyingkirkan cangkir
kopinya. Diambilnya surat-surat di dekat piringnya dan
setengah dilemparkannya ke arah Nona Brewis.
"Balas saja sesukamu! Aku tak bisa diganggu."
Kemudian dengan nada memelas dia
meneruskan setengah pada dirinya sendiri,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tampaknya tak ada yang bisa kuperbuat.... Aku bahkan tak tahu, apakah polisi-
polisi itu mampu. Bicaranya terlalu halus dan banyak lagi yang lain."
"Saya rasa polisi sangat efisien," kata Nona Brewis. "Mereka punya peralatan
lengkap untuk melacak orang-orang yang hilang."
"Tapi kadang-kadang sampai berhari-hari
mereka baru bisa menemukan hanya seorang
anak yang lari ketakutan dan bersembunyi
dalam onggokan jera mi," sahut Sir George.
"Saya rasa tak mungkin Lady Stubbs berada dalam onggokan jerami, Sir George."
"Kalau saja aku bisa berbuat sesuatu," ulang suami yang malang itu. "Kurasa
sebaiknya kupasang saja iklan dalam surat-surat kabar.
Coba tolong tulis, Amanda." Dia diam berpikir sebentar, " 'Hattie pulanglah,
Sayang. Aku putus asa memikirkanmu. George.'
"Dalam semua surat kabar, Amanda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan nada getir Nona Brewis berkata, "Lady Stubbs jarang membaca koran, Sir
George. Dia sama sekali tak menaruh perhatian pada
peristiwa-peristiwa hangat atau apa yang
sedang terjadi di dunia." Dengan nada yang ketus dia menambahkan, "Anda tentu
bisa memuat iklan itu dalam majalah mode Vogue.
Dia tentu akan melihatnya."
Sir George tak peduli nada ketus itu. Dia hanya berkata,
"Di mana sajalah yang kaupikir baik, asal cepat."
Dia bangkit lalu berjalan menuju ke pintu.
Sambil memegang gagang pintu dia berhenti,
lalu kembali beberapa langkah. Dia berbicara
langsung pada Poirot. "Dengar, Poirot," katanya, "Anda tidak menduga bahwa dia meninggal, bukan?"
Poirot ietap menatap kopinya waktu menjawab, "Saya rasa sekarang ini masih
terlalu dini untuk menduga-duga hal-hal semacam itu, Sir George. Lagi pula
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tak ada alasan kita untuk punya pikiran
semacam itu." "Jadi Anda berpikiran begitu," kata Sir George.
"Saya tidak berpendapat begitu," tambahnya seperti menantang. "Menurut saya dia
tak apa-apa." Dia mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah-olah akan menekankan
tantangannya, lalu keluar sambil membanting pintu.
Poirot mengolesi sepotong roti panggang
dengan mentega sambil termangu- Dalam
perkara di mana terdapat kecurigaan bahwa
seorang istri telah terbunuh, dia secara


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

otomatis selalu mencurigai suaminya. Demikian
pula sebaliknya. Tapi dalam perkara ini dia tidak mencurigai Sir George telah
membunuh Lady Stubbs. Berdasarkan pengamatan singkatnya
tentang mereka, dia yakin benar bahwa Sir
George memuja istrinya. Apalagi, bila dia tak
salah ingat (padahal ingatannya selalu baik), Sir George berada di halaman
berumput sepanjang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sore sampai dia sendiri yang pergi bersama
Nyona Oliver untuk menemukan mayat itu. Dia
masih berada di halaman berumput itu waktu
mereka kembali membawa berita buruk itu.
Bukan, bukan Sir George yang bertanggung
jawab atas kematian Hattie. Itu pun kalau Hattie memang meninggal Pokoknya,
pikir Poirot, belum ada alasan untuk beranggapan demikian.
Apa yang dikatakannya pada Sir George tadi
memang benar. Tapi dalam otaknya terdapat
suatu keyakinan yang tak tergoyahkan Ciri-
cirinya adalah ciri-ciri suatu pembunuhan-suatu pembunuhan ganda, pikirnya.
Nona Brewis memotong pikirannya karena
berbicara dengan nada ratapan yang getir.
"Laki-laki memang goblok," katanya, "benar benar goblok! Dalam banyak hal mereka
bisa cemerlang, tapi lalu kawin dengan perempuan
yang sama sekali tak beres."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot selalu senang membiarkan orang
berbicara Makin banyak orang berbicara
dengannya lebih baik Dalam dedak selalu masih
terdapat sebutir beras "Apakah menurut Anda perkawinan mereka ini tak menguntungkan?" tanyanya.
"Perkawinan yang malang - sungguh-sungguh malang."
"Maksud Anda - mereka tak bahagia?"
"Istrinya benar-benar memberikan pengaruh jahat padanya dalam segala hal."
"Nah, ini menarik. Pengaruh buruk apa?"
"Suaminya diperlakukannya seperti budaknya; meminta hadiah-hadiah yang mahal-
mahal - barang-barang perhiasannya sampai terlalu
banyak untuk dipakai. Belum lagi mantel
bulunya. Mantel bulu mink saja ada dua, lalu
ada lagi mantel bulu dari Rusia. Saya ingin tahu, apa yang akan diperbuat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
seorang perempuan dengan baju bulu sampai
dua buah?" Poirot menggeleng. "Saya tak tahu," katanya.
"Licik," kata Nona Brewis lagi. "Penipu! Selalu berpura-pura bodoh - lebih-lebih
bila ada orang- . saya rasa karena pikirnya suaminya senang
kalau dia begitu!" "Memang senangkah suaminya?"
"Ah, laki-laki!" kata Nona Brewis, suaranya gemetar seperti histeris. "Mereka
tidak menghargai ketrampilan atau pengorbanan
orang, kesetiaan orang atau sifat-sifat baik
lainnya! Kalau saja dia beristrikan seorang
wanita cerdas dan punya kepandaian, Sir
George tentu telah mencapai
suatu." "Mencapai apa?" tanya Poirot. "Yah, dia bisa berperan penting dalam soal-soal
setempat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Atau bahkan mencalonkan diri untuk menjadi
anggota Parlemen. Dia seorang pria yang lebih
pandai dari Tuan Masterton itu. Saya tak tahu, apakah Anda pernah mendengar Tuan
Masterton di mimbar - bicaranya terhenti-henti dan sama sekali tak bersemangat.
Dia mendapatkan kedudukannya itu semata-mata
karena istrinya. Nyonya Masterton lah yang
merupakan motor di balik tahta. Istrinya itulah yang punya semangat, inisiatif,
serta kepandaian berpolitik."
Dalam hatinya, Poirot merasa bergidik mem
bayangkan perkawinan dengan wanita seperti
Nyonya Masterton itu, tapi dia percaya betul
pada kata-kata Nona Brewis.
"Ya," katanya, "wanita itu memang seperti yang Anda katakan. Seorang wanita yang
serba bisa." gumamnya sendiri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sir George itu kelihatannya tak punya ambisi,"
Nona Brewis melanjutkan. "Kelihatannya dia cukup puas hidup di sini, melakukan
pekerjaan tetek bengek, berperan sebagai seorang tuan
tanah pedesaan, lalu sekali-sekali pergi ke
London untuk menangani urusan perusahaan-
perusahaan yang dipimpinnya dan sebagainya.
Padahal dengan kemampuannya dia bisa
berbuat jauh lebih banyak dari itu. Dia betul-
betul pria yang jempolan, M. Poirot. Tapi
perempuan itu tak pernah memahami nya.
Suaminya hanya dianggapnya seperti mesin
yang bisa mengeluarkan mantel-mantel bulu
bina tang, barang-barang perhiasan, dan
pakaian yang mahal-mahal. Kalau saja dia kawin dengan perem puan yang benar-
benar menghargai kemampuannya -" Dia tiba-tiba
menghentikan bicaranya, suaranya bergetar.
Poirot memandang wanita itu dengan rasa
kasihan yang tulus. Nona Brewis mencintai
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
majikannya Diberikannya kepada majikannya itu
rasa cinta yang penuh kesetiaan serta
pengorbanan yang sama sekali tak disadari laki-laki itu dan yang sama sekali
tidak diperhatikannya. Bagi Sir George, Amanda
Brewis tak lebih dari sebuah mesin yang efisien, yang Membebaskannya dari tetek-
bengek kehidupan sehari-hari, yang menerima telepon,
menulis surat-surat, mencarikan pembantu
rumah tangga, memesan makanan, pokoknya
yang memberikan kenyamanan hidup baginya.
Poirot tak yakin apakah Sir George pernah
memandangnya sebagai seorang
wanita. Dan itu ada bahayanya, pikirnya. Wanita bisa mengangkat dirinya sendiri
- mereka bisa mencapai puncak histeria yang mengerikan
tanpa diketahui oleh laki-laki lengah yang
dipujanya. "Dia itu ibarat kucing yang licik, yang penuh dengan rencana buruk," kata Nona
Brewis meratap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya lihat Anda begitu yakin bahwa dia tak meninggal," kata Poirot.
"Tentu saja dia tidak meninggal!" cemooh Nona Brewis. "Dia pasti pergi dengan
lelaki lain! Dia memang perempuan begituan."
"Mungkin saja. Itu selalu mungkin," kata Poirot.
diambilnya lagi sepotong roti panggang,
ditelitinya salah sebuah botol selai jeruk, lalu mencari-cari kalau-kalau ada
selai lain di meja itu. Tetapi tak ada, jadi dia cuma mengoles
rotinya dengan mentega. "Itulah satu-satunya penjelasan kepergiannya,"
kata Nona Brewis. "Tapi suaminya tentu tidak berpikiran begitu."
"Apakah pernah ada - laki-laki lain?" tanya Poirot berhati-hati.
"Oh, dia pandai sekali," kata Nona Brewis.
"Maksud Anda, Anda tak pernah melihatnya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia tentu berhati-hati supaya saya tidak melihatnya."
"Tapi Anda yakin telah terjadi - bagaimana saya harus mengatakannya - permainan
serong diam-diam?" "Dia berusaha mempermainkan Michael Wey
man," kata Nona Brewis. "Diajaknya anak muda itu melihat-lihat kebun bunga
camelia - padahal dalam musim panas begini tentu tak ada
bunganya! dia berpura-pura menaruh perhatian
pada bangunan lapangan tenis itu."
"Tapi bukan dia yang berkeinginan pria muda itu berada di sini dan saya dengar
Sir George menyuruh membangun bangunan itu terutama
untuk me nyenangkan hati istrinya."
"Dia tak pandai main tenis," kata Nona Brewis.
"Dia tak bisa main apa-apa. Dia hanya ingin suatu tempat yang bagus untuk duduk-
duduk, sementara orang lain yang berlari-lari dan
berpanas-panas. Sungguh, dia benar-benar
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mencoba mempermainkan Michael Weyman
itu. Anak muda itu mungkin telah terperangkap
kalau saja dia tak punya pilihan lain.
"Oh?" kata Poirot, sambil mengambil selai jeruk sedikit, mengoleskannya ke ujung
sepotong roti panggang, lalu mengunyahnya sambil
termangu. "Jadi pemuda itu punya pilihan lain?"
"Yang menganjurkan supaya Sir George
memper kerjakan dia di sini adalah Nyonya
Legge," kata Nona Brewis. "Nyonya Legge mengenalnya sejak sebelum kawin. Saya
dengar di Chelsea. Nyonya Legge dulu suka melukis."
"Dia memang seorang wanita yang menarik dan cerdas," kata Poirot memancing.
"Memang dia cerdas sekali," kata Nona Brewis
"Dia berpendidikan universitas dan saya yakin dia bisa menjadi wanita karir bila
dia tidak menikah." "Sudah lamakah dia menikah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya dengar kira-kira tiga tahun. Saya rasa perkawinannya tidak begitu
bahagia." "Apakah ada ketidakcocokan?"
"Suaminya seorang laki-laki yang aneh, angin-anginan. Suka berkelana seorang
diri dan saya dengar kadang-kadang marah-marah pada
istrinya." "Ah," kata Poirot, "pertengkaran-pertengkaran kecil, lalu rujuk kembali, itu
semua bumbu dalam masa perkawinan yang begitu muda.
Tanpa itu semua malah membosankan."
"Nyonya Legge sering bersama Michael
Weyman sejak anak muda itu ada di sini," kata Nona Brewis. "Saya rasa laki-laki
itu mencintainya sebelum dia menikah dengan Alec
Legge. Tapi mungkin wanita itu hanya main-
main saja." "Tapi mungkin Tuan Legge tidak menyukai hal itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita tak pernah merasa pasti mengenai laki-laki itu - orangnya tertutup. Tapi
saya rasa akhir-akhir ini dia makin uring-uringan."
"Mungkinkah dia mengagumi Lady Stubbs?"
"Wanita itu pasti menyangka begitu. Pikirnya mudah sekali dia membuat laki-laki
jatuh cinta padanya!"
"Bagaimanapun juga, bila seperti Anda katakan tadi, Lady Stubbs telah pergi
dengan laki-laki lain, dia pasti bukan Tuan Weyman, karena
Tuan Weyman masih ada di sini."
"Kalau begitu pasti seseorang yang biasa
ditemuinya," kata Nona Brewis. "Dia sering menyelinap ke luar rumah lalu pergi
seorang diri ke hutan. Malam kemarin dia keluar. Pura-pura
dia menguap dan berkata bahwa dia akan pergi
tidur. Tak sampai setengah jam kemudian saya
melihatnya menyelinap keluar dari pintu
samping dengan berkerudung kepala."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot menatap wanita yang duduk di seberang
nya. Dia bertanya dalam hati, apakah semua
yang dikatakan Nona Brewis tentang Lady
Stubbs itu bisa dipercaya. Dia yakin Nyonya
Folliat tidak akan sependapat dengan Nona
Brewis, sedang Nyonya Folliat mengenal Hattie
jauh lebih baik daripada Nona Brewis. Bila Lady Stubbs memang telah lari dengan
laki-laki lain, maka akan terpenuhilah keinginan Nona Brewis.
Dialah yang akan bertugas menghibur suami
yang kehilangan itu dan dialah yang akan
mengatur segala-galanya mengenai perce raian
mereka dengan efisien. Tetapi hal itu tak
mungkin terjadi. Bila Hattie Stubbs memang lari dengan seorang laki-laki lain
saat itu, maka sungguh anehlah waktu yang dipilihnya, pikir
Poirot. Dia pribadi tak percaya wanita itu telah berbuat begitu.
Nona Brewis mendenguskan hidungnya, lalu
mengumpulkan surat-surat yang berserakan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bila Sir George benar-benar ingin iklan-iklan itu dimuat, maka saya harus
mengusahakannya," katanya. "Semuanya tak masuk akal dan
membuang buang waktu saja. Oh, selamat pagi,
Nyonya Masterton." Pintu terbuka dan Nyonya Masterton masuk.
"Saya dengar sidangnya akan diadakan hari Kamis, ya," katanya dengan suara


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

besar. "Selamat pagi, M. Poirot."
Nona Brewis berhenti sebentar, tangannya
penuh surat. "Adakah yang dapat saya kerjakan untuk Anda, Nyonya Masterton?" tanyanya.
"Tidak ada, terima kasih, Nona Brewis. Saya rasa Anda akan sibuk sekali pagi
ini, tapi saya ingin mengucapkan terima kasih pada Anda atas
sumbangan tenaga Anda kemarin. Anda
memang sangat pandai mengatur dan mau
bekerja keras. Kami semua sangat berterima
kasih." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Terima kasih, Nyonya Masterton."
"Sudahlah, saya tak mau menghalangi Anda lagi.
Saya hanya akan duduk dan berbincang-bincang
dengan M. Poirot." "Senang sekali, Nyonya," kata Poirot. Dia bangkit lalu membungkuk.
Nyonya Masterton menarik sebuah kursi lalu
duduk. Nona Brewis meninggalkan kamar
dengan perasaan lega sekali, karena bisa
menjalankan pekerjaannya sendiri.
"Dia itu wanita jempolan," kata Nyonya Masterton. "Entah bagaimana keluarga
Stubbs ini bila tak ada dia. Zaman sekarang mengatur
rumah tangga sulit. Hattie yang malang itu tidak akan mampu. Kejadian ini
sungguh luar biasa, M. Poirot. Saya ingin menanyakan bagaimana
pendapat Anda tentang hal itu."
"Apa pendapat Anda sendiri, Nyonya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, memang suatu hal yang tidak
menyenangkan yang harus kita hadapi ini, tapi
saya rasa di daerah ini memang ada orang yang
punya penyakit jiwa. Saya harap bukan orang
asli di sini. Mungkin baru dikeluarkan dari
rumah sakit jiwa - sekarang ini baru setengah
sembuh pun mereka itu sudah dikeluarkan.
Maksud saya, tak seorang pun yang ingin
mencekik gadis Tucker itu. Tak mungkin ada
alasan untuk itu, kecuali yang tak wajar.
Dan bila laki-laki itu - siapa pun dia - memang tak waras, maka saya rasa dialah
yang mencekik gadis malang itu, demikian pula Hattie Stubbs.
Dia itu pikirannya kurang jernih. Kasihan. Bila dia bertemu dengan seorang laki-
laki yang biasa-biasa saja yang kemudian mengajaknya
pergi, dia mungkin ikut saja seperti seekor
domba jinak tanpa curiga."
"Apakah menurut Anda mayatnya ada di sekitar sini?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, M. Poirot. Orang pasti akan
menemukannya bila mereka mencarinya.
Jangan lupa, tanah ini luasnya dua puluh enam
hektar dan terdiri dari hutan-hutan. Tentu
makan waktu untuk mencari-nya, apalagi jika
diseret ke semak-semak atau digulingkan di
tempat yang berlereng dan tersembu-nyi dan
jatuh ke tengah-tengah pepohonan. Mereka
memerlukan anjing pelacak," kata Nyonya
Master-ton, yang waktu sedang berbicara itu
mirip benar dengan seekor anjing pelacak. "Ya, anjing pelacak! Akan saya telepon
sendiri kepala polisi dan saya katakan padanya."
"Mungkin Anda benar, Nyonya," kata Poirot.
Memang hanya itulah yang dapat dikatakan
orang pada Nyonya Masterton.
"Tentu saya benar," kata Nyonya Masterton,
"tapi saya akui bahwa saya kuatir sekali karena si pembunuh masih ada di sekitar
sini. Bila saya pulang nanti, saya akan singgah di desa dan
memberi tahu para ibu supaya sangat berhati-
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hati terhadap gadis-gadis mereka - jangan
membiarkan mereka ke mana-mana seorang
diri. Adanya seorang pembunuh di antara kita,
sungguh mengganggu pikiran, M. Poirot."
"Ada soal kecil, Nyonya. Bagaimana seseorang yang tak dikenal bisa masuk ke
gudang kapal itu" Untuk itu diperlukan kunci."
"Oh, itu," kata Nyonya Masterton. "Itu mudah sekali. Gadis itulah tentu yang
keluar." "Keluar dari gudang kapal itu?"
"Ya. Saya rasa dia merasa bosan. Biasa, anak-anak gadis. Mungkin dia berjalan-
jalan dan melihat-lihat ke sekelilingnya. Saya rasa besar kemungkinannya dia melihat
Hattie Stubbs dibunuh. Mendengar suatu perkelahian atau
semacamnya, dia pergi melihat dan orang yang
baru membunuh Lady Stubbs itu tentulah harus
menyudahinya pula. Mudah sekali dia
membawanya kembali ke gudang kapal,
membenahi letaknya di situ, lalu keluar lagi
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sambil menutup pintu. Pintunya berkunci 'Yale', yang kalau ditutup, akan
terkunci sendiri." Poirot mengangguk perlahan-lahan. Dia tak
punya niat untuk membantah Nyonya
Masterton atau menunjukkan kenyataan
menarik yang tak disadari oleh wanita itu, yaitu bila Marlene Tucker dibunuh di
luar gudang kapal, maka si pembunuh haruslah orang yang
tahu benar tentang permainan Pelacakan
Pembunuhan itu, karena dia telah
meletakkannya di tempat dan keadaan yang
sudah ditentukan bagi si korban dalam
permainan itu. Sebab itu dia hanya berkata,
"Sir George Stubbs yakin bahwa istrinya masih hidup."
"Dia berkata begitu untuk meyakinkan dirinya sendiri. Dia memuja wanita itu."
Lalu tanpa diduga dia menambahkan, "Saya suka pada Sir George. Tanpa memikirkan
asal-usulnya dan kehidupannya di kota dulu, dia membaur
dengan baik di desa ini. Orang paling-paling
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
hanya bisa mencela kesukaan-nya
membanggakan dirinya. Membanggakan diri tak
ada salahnya, bukan?"
"Zaman sekarang Nyonya, uang dan asal-usul itu menjamin kehidupan orang dalam
masyarakat," kata Poirot sinis. "Saya setuju sekali dengan Anda. Dia tak perlu membanggakan diri - cukup kalau
dia membeli tanah dan rumah ini lalu menghamburkan
uangnya - itu saja sudah cukup, maka kami
semua sudah akan datang mengunjunginya!
Bagaimanapun laki-laki itu disukai. Bukan hanya karena uangnya. Amy Folliat ada
juga pengaruhnya dalam hal ini. Dialah yang
menunjang mereka, dan jangan lupa, wanita itu
besar pengaruhnya di daerah ini. Selalu ada
keluarga Folliat di daerah ini sejak zaman
Tudor." "Selalu ada seorang dari keluarga Folliat di Nasse House," gumam Poirot.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya," Nyonya Masterton mendesah. "Menyedihkan, pengaruhnya sudah hilang sejak
perang. Anak-anaknya yang masih muda tewas dalam
pertempuran - biaya-biaya kematian dan
sebagai-nya. Lalu siapa pun yang tinggal di
tempat seperti ini tidak akan mampu
memeliharanya, maka terpaksa harus dijual -."
"Tetapi, Nyonya Masterton, meskipun telah kehilangan hak atas rumah ini, dia
masih tinggal di atas tanah ini."
"Ya, dia telah membuat pondok itu jadi
menarik. Pernahkah Anda masuk ke dalamnya?" "Tidak -
kami berpisah di pintu." "Memang, tidak semua orang bernasib baik," kata Nyonya
Masterton. "Bayangkan, dia harus tinggal di sebuah pondok di halaman rumah bekas miliknya
sendiri dan melihat orang lain yang menjadi pemiliknya.
Tapi saya pikir, Amy Folliat tidak merasa getir karenanya. Nyatanya dia yang
mengatur segalanya. Pasti dia telah mempengaruhi Hattie Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sedemikian rupa sehingga dia boleh tinggal di
sini, dan menyuruhnya membujuk George
Stubbs untuk mengizinkannya. Saya rasa akan
lebih tidak tertahankan oleh Nyonya Folliat bila tempat ini diubah menjadi
sebuah hotel atau gedung lembaga, atau dirobohkan untuk
mendirikan bangunan baru." Nyonya Masterton berdiri. "Nah, saya harus pergi.
saya sibuk." "Tentu. Anda harus berbicara dengan kepala polisi mengenai anjing-anjing
pelacak." Nyonya Masterton tiba-tiba tertawa terbahak. "Saya pernah
memeliharanya," katanya. "Kata orang, saya sendiri seperti anjing pelacak."
Poirot agak terpana dan Nyonya Masterton
melihat hal itu. "Saya yakin Anda pun berpikiran demikian,"
katanya. Setelah Nyonya Masterton pergi, Poirot keluar
dan berjalan-jalan di hutan. Syarafnya agak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
terganggu Besar benar hasratnya untuk melihat
ke balik setiap semak dan menganggap setiap
rumpun rhododen dron sebagai tempat yang
mungkin dijadikan tempat menyembunyikan
mayat. Akhirnya dia tiba di bangunan berkubah.
Dia masuk lalu duduk di bangku batu yang ada
di situ, untuk mengistirahat kan kakinya yang
seperti biasanya beralaskan sepatu kulit yang
lancip. Dari celah pohon-pohon dilihatnya samar-samar
kilat air sungai dan tebingnya di seberang, yang ditumbuhi pepohonan pula. Dia
merasa sependapat dengan arsitek muda, bahwa ini
bukanlah tempat untuk mendirikan bangunan
arsitektur sebagus ini Pohon-pohon memang
bisa ditebang supaya lapang namun tetap saja
pemandangannya tak bisa jauh. Padahal, seperti kata Michael Weyman, di tebing
berumput di dekat rumah sebenarnya bisa didirikan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bangunan kubah yang akan bisa memberikan
pemandangan indah sampai ke Sungai Helm.
Tiba-tiba pikiran Poirot beralih. Helmmouth,
kapal pesiar, Esperance, dan De Sousa.
Semuanya itu tentu bertalian dalam semacam
bentuk, tetapi dia tak bisa membayangkan
bentuk apa. Ada beberapa rangkaian menarik
yang muncul dalam pikirannya, lebih tidak.
Matanya menangkap sesuatu yang berkilat lalu
dia membungkuk untuk memungutnya. Barang
itu terselip dalam sebuah retakan di lantai
beton kuil itu. Benda itu diletakkannya di
telapak tangannya dan dipandanginya dengan
perasaan pernah melihat barang itu. Benda itu
adalah sebuah jimat dari emas berbentuk
pesawat terbang. Sedang dia memandanginya
sambil mengerutkan alisnya, muncul suatu
gambaran dalam pikirannya. Sebuah gelang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sebentuk gelang emas yang diganduli jimat-
jimat. Terbayang olehnya dirinya duduk dalam
tenda dan suara Madame Zuleika alias Peggy
Legge sedang berbicara tentang perempuan
berambut hitam, pelayaran menyeberangi laut,
serta nasib baik dalam sepucuk surat. Ya, Peggy Legge mengenakan gelang di mana
bergantungan sejumlah barang-barang kecil dari emas. Salah satu model baru yang
merupakan ulangan dari model masa muda Poirot. Mungkin
karena itulah barang itu mengesankan baginya.
Mungkin, pada suatu waktu Nyonya Legge
duduk di bangunan berkubah ini dan salah satu
dari jimat itu telah lepas dari gelangnya. Wanita itu mungkin tak menyadarinya.
Mungkin sudah beberapa hari yang lalu - mungkin sudah
berminggu-minggu. Atau -mungkin saja kemarin
sore... Poirot memikirkan soal yang terakhir itu.
Kemudian dia mendengar jejak-jejak kaki di luar Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dan dia mengangkat mukanya tiba-tiba. Sesosok
tubuh berjalan berputar ke bagian depan
bangunan itu lalu berhenti dan terkejut waktu
melihat Poirot. Poirot memandang tajam pada
seorang pemuda langsing dan berambut pirang,
yang memakai kemeja bergambar bermacam-
macam kura-kura dan penyu. Tak salah lagi
kemeja itu! Kemarin dia telah melihat si
pemakai sedang melempar buah kelapa.
Dilihatnya anak muda itu sangat terperanjat.
Lalu cepat-cepat dia berkata dengan logat asing,
"Maaf - saya tak tahu -."
Poirot tersenyum lembut padanya tetapi


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan air muka menegur, "Kau masuk ke daerah terlarang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, maafkan saya."
"Kau datang dari wisma?"
"Ya. Saya pikir mungkin lewat sini kita bisa memotong hutan sampai ke dermaga."
"Kau terpaksa harus kembali lewat jalan tadi,"
kata Poirot dengan halus. "Tak ada jalan pintas di sini."
"Maaf. Maafkan saya," kata pemuda itu lagi sambil tersenyum lebar tanda setuju.
Dia membungkuk lalu berbalik.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot keluar dari bangunan berkubah itu dan
kembali ke jalan setapak, sambil
memperhatikan anak itu berjalan kembali.
Sesampainya di ujung jalan, pemuda itu
menoleh lagi. Lalu karena melihat Poirot
memperhatikannya terus, dia mempercepat
langkahnya dan menghilang di tikungan.
"Eh bien," kata Poirot, "pembunuhkah yang telah kulihat tadi, atau bukan?"
Pemuda itu hadir di keramaian kemarin. Dia
sempat merengut waktu bertabrakan dengan
Poirot. Dengan demikian pastilah dia tahu betul bahwa tak ada jalan pintas
melalui hutan untuk pergi ke ferry. Bila dia memang mencari jalan
pintas ke ferry, dia tentu tidak akan mengambil jalan di dekat bangunan berkubah
ini, melainkan terus menelusuri jalan di tepi sungai.
Apalagi waktu dia tiba di dekat bangunan kubah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tadi, sikapnya seperti orang yang datang
berdasarkan janji empat mata, dan dia terkejut sekali karena menemukan orang
lain di tempat pertemuan itu. "Jadi begini soalnya," pikir Poirot. "Dia datang kemari untuk menemui seseorang.
Siapa yang akan ditemuinya itu?" Kemudian sambungnya lagi, "Dan untuk apa?"
Dia berjalan ke arah tikungan dan
memperhatikan jalan yang membelok ke hutan.
Tak ada lagi bayang-bayang anak muda yang
berkemeja penyu tadi. Dia mungkin
memutuskan untuk berhati-hati dan
menghindar secepat mungkin. Poirot kembali
menelusuri jalannya semula, sambil
menggeleng-geleng. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Masih dalam keadaan tenggelam dalam pikiran,
dia tiba kembali di sisi bangunan berkubah. Dia berhenti di ambang bangunan itu,
dan kini dia yang sangat terkejut. Peggy Legge sedang
berlutut di dalamnya, kepalanya tunduk
mengintip-intip celah-celah di lantai. Wanita itu terlompat terperanjat.
"Aduh, M. Poirot, Anda sangat mengejutkan saya. Saya tak mendengar Anda datang."
"Apakah Anda sedang mencari sesuatu?"
"Saya - eh, tidak."
"Barangkali Anda telah kehilangan sesuatu,"
kata Poirot. "Barang itu terjatuh. Atau
barangkali -" Poirot bersikap nakal. "Atau Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
barangkali Anda ada janji empat mata. Sialnya
saya bukanlah orang yang ingin Anda temui?"
Peggy Legge sudah tak gugup lagi.
"Adakah orang yang membuat janji sepagi ini?"
tanyanya. "Kadang-kadang orang memang harus
memanfaatkan satu-satunya kesempatan yang
ada. Seorang suami, umpamanya, kadang-
kadang cemburu," katanya memancing.
"Saya tak yakin suami saya cemburu," sahut Peggy Legge.
Kata-kata itu diucapkannya seenaknya, tetapi
Poirot telah dapat menangkap nada getir.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia benar-benar tenggelam dalam urusannya sendiri."
"Semua wanita punya keluhan serupa itu
tentang suami mereka," kata Poirot, "terutama bila suami mereka orang Inggris,"
sambungnya. "Laki-laki asing memang lebih memperhatikan wanita."
"Kami tahu," kata Poirot, "betapa pentingnya untuk mengatakan pada kaum wanita
bahwa kami mencintainya, sekurang-kurangnya sekali
seminggu, lebih baik tiga atau empat kali; dan betapa perlunya membawakannya
bunga, serta sekali-sekali memuji nya dengan mengatakan
umpamanya bahwa dia tampak cantik memakai
bajunya atau topinya yang baru,"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Anda juga melakukan hal itu?" "Saya bukan seorang suami," kata Poirot.
"Sayang sekali!"
"Saya yakin Anda tidak menyayangkan hal itu.
Pasti Anda merasa beruntung bahwa Anda
adalah seorang bujangan yang bebas."
"Tidak, sama sekali tidak, saya merasa rugi mengingat apa yang tak dapat saya
nikmati dalam hidup ini." "Saya rasa orang yang kawin itu bodoh," kata Peggy Legge-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Anda menyesal meninggalkan
kebebasan anda waktu melukis di studio Anda
di Chelsea?" "Anda rupanya tahu banyak tentang diri saya, M. Poirot."
"Saya ini penggunjing," kata Poirot. "Saya suka mendengar kisah tentang orang-
orang." Kemudian dilanjutkannya, "Menyesalkah Anda, Nyonya?"
"Ah, entahlah." Peggy duduk di bangku dan Poirot duduk di sebelahnya.
Sekali lagi dia menyaksikan suatu kenyataan.
Wanita berambut merah yang menarik ini akan
mengatakan sesuatu padanya, sesuatu yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tidak akan dikatakannya pada seorang laki laki berke bangsaan Inggris
"Tadinya saya berharap," Peggy mulai, "bahwa bila kami telah berada di sini
dalam suasana libur, jauh dari segalanya, maka segalanya akan beres...
Tapi nyatanya tak berhasil."
"Tidak?" "Tidak. Alec tetap saja uring-uringan dan - ah, entahlah - menutup dirinya. Saya
tak tahu ada apa dengan dia. Dia gugup sekali dan sangat
peka. orang-orang meneleponnya dan
meninggalkan pesan yang aneh-aneh untuknya
dan dia tak mau menceritakannya pada saya.
Itulah yang menyakitkan hati saya. Dia tak mau Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
menceritakan apa-apa pada saya! Mula-mula
saya sangka ada perempuan lain, tapi saya rasa tidak. Bukan itu...."
Suaranya mengandung keraguan yang cepat
tertangkap oleh Poirot. "Apakah Anda sempat menikmati teh anda
kemarin, Nyonya?" tanya Poirot.
"Menikmati teh?" Peggy memandangnya
dengan alis berkerut, pikirannya seolah-olah
baru kembali setelah melayang jauh. Lalu dia
buru-buru berkata. "Ya, ya, tentu. Anda tak dapat membayangkan betapa letihnya
saya, duduk dalam tenda, terbalut dalam cadar itu.
Pengapnya bukan main."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tenda tempat minum juga agak pengap,
bukan" "Ya, tapi kan enak minum teh."
"Bukankah Anda tadi sedang mencari-cari sesua tu" Mungkinkah ini barang itu?"
Diperlihatkannya jimat emas yang kecil itu.
"Saya - oh, ya -. Terima kasih, M. Poirot di mana Anda menemukannya?"
"Di sini, di celah lantai itu."
"Entah kapan jatuhnya."
"Kemarin barangkali?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan, bukan kemarin. Sebelum itu."
"Bagaimana mungkin, Nyonya. Saya ingat benar melihat benda ini di pergelangan
Anda waktu anda sedang meramalkan nasib saya."
Tak ada orang yang berbohong sepandai
Hercule Poirot. Dia berbicara dengan keyakinan penuh dan Peggy Legge pun
tertunduk. "Saya tak begitu ingat," katanya. "Baru tadi pagi ketahuan barang itu tak ada."
"Kalau begitu saya senang bisa
mengembalikannya pada Anda," kata Poirot.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Peggy membalik-balik jimat kecil itu dengan
gugup. Lalu dia bangkit. "Yah, terima kasih banyak, M. Poirot," katanya, napasnya tak teratur dan matanya
tampak gugup. dia cepat-cepat keluar dari bangunan
itu. Poirot bersandar pada bangku dan
mengangguk perlahan-lahan.
"Tidak," katanya sendiri, "tidak, kau tidak pergi minum kemarin petang. Kau
begitu ingin tahu, apakah sudah jam empat atau belum, bukan
karena kau ingin minum. Kau datang kemari
kemarin itu. Ke bangunan ini. Kau kemari untuk menemui seseorang."
Sekali lagi dia mendengar jejak-jejak kaki
mende-kat. Langkah yang terburu-buru. Poirot
menunggu sambil tersenyum dan berpikir,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, ini tentu orang yang akan ditemui Nyonya Legge."
Tetapi ketika Alec Legge yang datang dari sudut bangunan itu, Poirot berseru,
"Keliru lagi!" "Eh" Ada apa?" Alec Legge terkejut.
"Saya katakan saya keliru lagi," Poirot menjelaskan. "Saya jarang keliru, jadi
saya jengkel sekali. Saya tidak menyangka bahwa Andalah yang
akan saya temui." "Siapa yang Anda harapkan?" tanya Alec Legge.
"Seorang pemuda - boleh dikatakan masih
kanak-kanak - yang memakai kemeja bergambar
penyu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot merasa senang melihat akibat kata-
katanya itu. Alec Legge maju selangkah dan
tanpa ujung-pangkal dia berkata,
"Bagaimana Anda tahu" - Apa maksud Anda?"
"saya mempunyai kekuatan batin," kata Hercule Poirot, lalu memejamkan matanya.
Alec Legge maju beberapa langkah lagi. Poirot sadar bahwa orang yang ada di hadapannya
sangat marah. "Persetan, apa maksud Anda?" tanyanya.
"Saya rasa sahabat Anda itu sudah kembali ke Wisma Remaja," kata Poirot. "Bila
Anda ingin menemuinya, Anda harus ke sana."
"Oh, itu rupanya," gumam Alec Legge.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia menjatuhkan dirinya di ujung bangku batu
"Jadi untuk itu rupanya Anda berada di sini Bukan hanya untuk 'menyerahkan
hadiah'. Seharus nya saya tahu."
Dia menoleh pada Poirot. Wajahnya letih dan
sedih. "Saya tahu seperti apa kelihatannya semua urusan ini. Tapi sebenarnya
bukanlah seperti yang Anda duga. Saya telah diperalat.
Bila kita telah berada dalam cengkeraman
orang, tidaklah mudah untuk melepaskan diri
lagi. Padahal saya ingin melepaskan diri saya
dari mereka. Pokoknya saya ingin lepas. Putus
asa kita dibuatnya. Ingin rasanya saya berbuat gelap mata. Rasanya seperti tikus
dalam perangkap dan tak tahu harus berbuat apa. Ah,
untuk apa saya bicara!- Nah, saya rasa Anda
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sudah mendapatkan penjelasan yang Anda
ingini. Anda sudah mendapat kan buktinya."
Dia bangkit, dan tersandung seolah-olah tak
melihat jalan, kemudian cepat-cepat" berlalu tanpa menoleh lagi.
Hercule Poirot yang ditinggalkannya terbelalak dan alisnya naik.
"Aneh sekali semuanya ini," gumamnya. "Aneh dan menarik. Aku telah mendapatkan
bukti yang kuperlukan. Bukti apa" Pembunuhankah?"
Inspektur Bland duduk di Kantor Polisi Helm-
mouth. Kepala Polisi Baldwin - seorang pria
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gendut yang tampak selalu gembira - duduk di
sisi ain dari meja. Di antara kedua pria itu, di atas meja, terdapat seonggok
barang basah. Inspektur Bland mengutiknya dengan
telunjuknya. "Ini memang topi wanita," katanya. "Saya yakin, meskipun saya tak berani
bersumpah. Agaknya dia suka benar pada model itu. Begitu kata
pelayannya. Dia memiliki satu atau dua buah
seperti ini. Sebuah berwarna dadu muda dan
sebuah berwarna sawo matang, tapi kemarin


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dia memakai yang hitam. Ya, inilah dia. Apakah Anda mengambilnya dari sungai"
Agaknya kejadiannya seperti yang kita duga."
"Belum ada kepastian," kata Baldwin. "Bagaimanapun juga," sambungnya, "siapa pun
bisa saja melemparkan topi ke sungai."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya," kata Bland, "mungkin dilemparkan dari gudang kapal atau dari sebuah kapal
pesiar." "Kapal pesiar itu kami awasi terus," kata Baldwin. "Bila wanita itu ada di sana,
hidup atau mati, maka sampai sekarang pun dia pasti masih ada di sana."
"Apakah pemiliknya belum turun ke darat hari ini?"
"Sampai sekarang, belum. Dia ada di kapal, dia sedang duduk-duduk di dek
mengisap cerutu." Inspektur Bland melihat jam.
"Apakah menurut Anda kita akan menemukan
wanita itu di sana?" tanya Baldwin.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak berani memastikan," kata Bland.
"Saya rasa dia itu setan yang pintar." Dia diam sebentar dan berpikir sambil
mengungkit-ungkit topi itu. Ke mudian dia berkata, "Bagaimana dengan mayat-bila
memang ada mayat" Apakah
Anda punya pendapat mengenai hal itu?"
"Ya," kata Baldwin, "tadi pagi saya berbicara dengan Otterweight, bekas pengawas
pantai. Saya selalu meminta nasihatnya dalam hal
pasang-surut air dan arus laut. Kalau wanita itu memang jatuh ke Sungai Helm,
waktu itu air sedang surut. Sekarang bulan sedang purnama,
jadi arus deras. Maka mayat akan cepat
dihanyutkan ke arah laut dan arus laut akan
menghanyutkannya ke pantai Cornwall. Jika
mayatnya timbul, tak pula dapat dipastikan di
mana timbulnya. Sudah beberapa kali orang
tenggelam di sini, kami tak pernah menemukan
mayatnya Mungkin terhempas ke batu karang,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
di dekat Start Point itu. Sebaliknya, mungkin
juga akan timbul dalam sehari dua ini."
"Bila tidak, akan sulitlah jadinya," kata Bland
"Yakinkah Anda bahwa dia jatuh ke sungai?"
"Saya tak melihat kemungkinan lain," kata Bland murung. "Kami telah memeriksa
semua bis dan kereta api. Tempat ini adalah suatu daerah
buntu, dia memakai pakaian yang menyolok dan
tidak membawa pakaian lain. Jadi menurut saya
dia tak pernah meninggalkan Nasse. Mayatnya
mungkin sudah hanyut ke laut atau masih
tersembunyi di dalam tanah di sekitar rumah
itu." Kemudian dia menyambung dengan suara berat, "Yang saya inginkan sekarang
adalah alasan perbuatan itu. Dan tentu saja mayatnya.
Kita tak bisa mencapai apa-apa sebelum
menemukan mayat itu."
"Bagaimana dengan gadis yang meninggal itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia melihat kejadian itu - atau dia melihat sesuatu. Pada akhirnya kita akan
mendapatkan kebenarannya juga, tapi itu tidak akan mudah."
Kini Baldwin yang melihat jam.
"Sudah waktunya untuk pergi," katanya.
Kedua perwira polisi itu diterima di kapal
Esperance oleh De Sousa dengan segala sopan
santun. Ditawarkannya minuman, tetapi mereka
menolak. Kemudian diperlihatkannya sikap yang
penuh perhatian mengenai kegiatan mereka.
"Apakah Anda mengalami kemajuan dalam
pemeriksaan mengenai kematian gadis itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada juga," sahut Inspektur Bland.
Kepala Polisi mengambil alih pembicaraan dan
dengan halus menyatakan tujuan kunjungan
mereka. "Anda ingin menggeledah Esperance?" De Sousa tampaknya tak tersinggung.
Kelihatannya dia bahkan merasa lucu. "Tetapi mengapa?"
tanyanya. "Apakah anda pikir saya
menyembunyikan si pembunuh atau anda
mungkin menyangka saya sendiri
pembunuhnya?" "Ini penting, Tuan De Sousa, saya yakin Anda mengerti. Ini surat perintah
penggeledahannya- ." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
De Sousa menolak surat itu dengan mengangkat
tangannya. "Tapi saya bersedia membantu - bahkan ingin sekali! Sebaiknya semuanya ini kita
lakukan atas dasar persahabatan. Anda boleh saja
menggeledah seluruh kapal ini. Atau
mungkinkah Anda me nyangka bahwa sepupu
saya Lady Stubbs ada di sini" Apakah Anda pikir dia telah melarikan diri dari
suaminya lalu meminta perlindungan saya" Tapi geledahlah,
Tuan-tuan, silakan geledah."
Penggeledahan dilakukan sebagaimana
mestinya Dan dilakukan dengan cermat.
Akhirnya dengan menyembunyikan rasa kesal
mereka sedapat-dapatnya, kedua perwira polisi
itu minta diri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Anda tidak menemukan sesuatu"
mengecewakan sekali. Tapi saya sudah
memperingat kan Anda tentang hal itu.
Mungkin sekarang Anda mau minum" Tidak?"
Dia mengantarkan kedua polisi itu sampai ke
kapal mereka yang berlabuh di sebelah
kapalnya. "Lalu mengenai saya sendiri," tanyanya, "sudah bolehkah saya berangkat" Harap
Anda maklum bahwa saya sudah mulai merasa bosan di sini.
Cuaca sedang baik. Saya ingin sekali
meneruskan pelayaran ke Plymouth."
"Kami mengharapkan kebaikan hati Anda untuk menunggu sampai sidang - yaitu besok
kalau-kalau petugas pemeriksa mayat ingin mena
nyakan sesuatu pada Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu, tentu. Saya mau berbuat apa saja yang bisa saya lakukan. Tapi setelah
itu?" "Setelah itu Anda tentu bebas untuk
meneruskan pelayaran Anda ke mana pun Anda
suka," kata Kepala Polisi Baldwin dengan wajah kaku.
Waktu perahu motor mereka menjauh dari
kapal pesiar itu, mereka melihat De Sousa
tersenyum pada mereka. Sidang perkara itu hampir tak ada
pengunjungnya. Tak ada yang menarik bagi para
pengunjung kecuali bukti-bukti medis dan bukti Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pengenalan. Jaksa meminta agar sidang ditunda
dan hal itu dikabulkan. Sidang itu benar-benar hanya seperlunya saja.
Namun apa yang menyusul kemudian tidak lagi
bersifat seperlunya. Sepanjang sore itu
Inspektur Bland mengadakan perjalanan dengan
kapal pesiar Devon Belle yang terkenal itu.
Kapal itu meninggal-kan Brixwell kira-kira pukul tiga, mengitari tanjung,
menyusuri pantai masuk ke muara Sungai Helm, lalu terus ke arah hulu
sungai itu. Ada kira-kira dua ratus tiga puluh orang di kapal itu selain
Inspektur Bland. Dia duduk di sisi sebelah kanan kapal itu, sambil
memperhatikan hutan-hutan di tepi sungai.
Kapal membelok mengikuti tikungan sungai dan
melalui gudang kapal beratap genting abu-abu
yang terpencil milik Hoodown Park.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Inspektur Bland berulang kali melihat ke
arlojinya. Waktu itu pukul empat lewat
seperempat. Kini mereka tiba di dekat gudang
kapal Nasse. Gudang itu tersembunyi di antara
pohon-pohon, dengan loteng luarnya yang kecil
dan dermaga kecilnya di bawah. Tak kelihatan
tanda-tanda adanya orang di dalamnya. Sesuai
dengan perintah, Polisi Hoskins sedang bertugas di sana.
Tak jauh dari tangga gudang kapal ada sebuah
perahu motor. Di dalamnya ada seorang laki-laki dan seorang gadis yang
berpakaian rekreasi. Mereka sedang asyik bersenda-gurau dengan
cara yang kasar Gadis itu berteriak-teriak, yang laki-laki pura-pura akan
mendorongnya supaya jatuh dari perahu. Pada saat itu terdengar suara serak yang besar melalui
pengeras suara, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya," kata suara itu,
"kita hampir tiba di desa Gitcham yang terkenal itu Di sana kita akan berlabuh
selama tiga perempat jam dan di sana Anda bisa minum teh
sambil makan kepiting atau udang besar, juga
krim Devonshire. Di sebelah kanan Anda adalah
tanah milik Nasse House. Dua atau tiga menit
lagi kita akan melewati rumah itu sendiri.
Rumah itu hanya kelihatan sedikit dari celah
pepohonan. Semula rumah itu adalah milik Sir
Gervase Folliat yang sebaya dengan Sir Francis Drake dan bahkan ikut berlayar
bersama pelaut terkenal itu mencari dunia baru. Kini rumah itu dimiliki oleh Sir George Stubbs.
Di sebelah kiri Anda adalah Gooseacre Rock yang termasyhur
itu. Di tempat itu Tuan-tuan dan Nyonya-
nyonya, orang biasa meren dam istri-istri
mereka yang comel pada waktu air sedang surut
dan ditinggalkan di situ sampai air naik
mencapai lehernya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Semua penumpang Devon Belle itu terpesona
memandangi Gooseacre Rock itu dengan penuh
perhatian. Banyak yang membuat lelucon-
lelucon dan banyak pula terdengar tawa
cekikikan serta tawa terbahak.
Sementara itu, laki-laki dari pasangan yang
sedang berlibur di perahu tadi berhasil
mendorong teman wanitanya sampai jatuh ke
air, setelah terjadi pergumulan akhir. Yang laki-laki membungkuk berpegang pada
tepi perahu sambil memegang tangan temannya dalam air
dan berkata sambil tertawa, "Tidak, aku tidak akan mengeluarkan kau sebelum kau
berjanji untuk berkelakuan lebih baik."
Tetapi tak seorang pun yang melihat adegan itu kecuali Inspektur Bland. Semuanya
sedang mendengarkan pengeras suara, dan menatap
terus, ingin melihat Nasse House sekilas dari
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
celah pepohonan, serta menatap Gooseacre
Rock terus. Laki-laki dalam perahu tadi melepaskan tangan
gadis itu, dia tenggelam tetapi beberapa saat
kemudian muncul kembali di sisi lain perahu.
Dia berenang mendekati perahu itu dan sambil
memegangi tepinya, dia mengangkat dirinya ke
perahu dengan sigap dan berhasil dengan baik.
Polisi wanita Alice Jones memang seorang
perenang yang tak diragukan.
Inspektur Bland naik ke darat di Gitcham
bersama penumpang yang dua ratus tiga puluh
orang itu dan minum teh dengan udang besar
dan kue dengan krim Devonshire. Sambil makan
dan minum dia berpikir, "Jadi hal itu bisa terjadi tanpa seorang pun
melihatnya!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sementara Inspektur Bland mengadakan
percobaan di Sungai Helm itu, Hercule Poirot
mengadakan percobaannya dengan tenda di
Nasse House, Tendanya adalah tempat Madame
Zuleika meramalkan nasib orang-orang. Waktu
orang merobohkan semua tenda dan stand
yang lain, Poirot meminta agar yang satu itu
ditinggalkan. Dia masuk ke tenda itu, ditutupnya pintu
kainnya, lalu pergi ke bagian belakangnya.
Dengan cekatan dia melepaskan pintu kain di
bagian belakang itu, menyelinap ke luar,
mengikatkan pintu itu lagi, lalu masuk ke
rumpun rhododendron yang terdapat langsung
di belakang tenda itu. Dengan menyelinap di
celah-celah beberapa semak, dia sampai ke
sebuah gubuk tempat berteduh yang amat
sederhana. Gubuk itu semacam tempat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
beristirahat yang berpintu Poirot membuka
pintu itu, lalu masuk. Di dalamnya gelap sekali karena sedikit sekali cahaya yang bisa menembusi
rhododendron

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang sudah bertahun-tahun sengaja ditanam di
sekeliling nya dan kini tumbuh sangat subur. Di situ terdapat sebuah kotak
berisi bola-bola untuk permainan croquet, dan beberapa
lingkaran tua yang berkarat. Ada pula beberapa pemukul permainan hockey yang
patah, banyak labah-labah dan serangga lain, dan suatu bekas bulatan yang tak teratur pada
debu di lantai. Poirot memandangi bekas itu beberapa
lamanya. Dia berlutut, mengambil sebuah pita
pengukur dari sakunya, lalu mengukur bekas itu dengan hati-hati. Kemudian dia
mengangguk dengan sikap puas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia keluar lagi lalu menutup pintu gubuk itu
Kemudian dia mengambil jalan menyimpang
melalui semak-semak rhododendron. Dia
mendaki bukit dan tak lama kemudian sampai
ke jalan setapak yang menuju ke bangunan
berkubah, lalu dari sana terus ke gudang kapal.
kali ini dia tidak mendatangi bangunan itu,
mainkan terus menelusuri jalan berbelok-belok
sapai ke gudang kapal. Kunci ada padanya -
dibukanya pintunya lalu masuk.
Keadaan di situ sama dengan waktu dia ke sana
sebelumnya, kecuali bahwa mayat dan nampan
dengan gelas serta piringnya sudah diambil.
Polisi telah mencatat dan membuat foto dari
seluruh isinya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kini dia ke meja di mana terdapat tumpukan
buku komik. Buku-buku itu dibalik-baliknya.
Sambil mencatat kata-kata yang dicoret-
coretkan Marlene di pingir halaman buku-buku
itu sebelum dia meninggal, air mukanya jadi
sama dengan Inspektur Bland.
'Jackie Black pacaran dengan Susan Brown.'
'Peter suka mencubit gadis-gadis waktu
nonton.' 'Georgie Porgie suka mencium orang-
orang yang sedang berjalan-jalan di hutan.'
'Biddy Fox tergila-gila pada anak laki-laki.'
'Albert pacaran dengan Doreen.'
melihat kepolosan gadis muda itu dalam coret-
coretan itu, timbul rasa kasihannya. Dia ingat wajah Marlene yang tak cantik dan
agak bopeng. Dia yakin anak-anak laki-laki tidak
mencubit Marlene waktu nonton. Karena
frustrasi, gadis itu lalu mendapatkan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kesenangan dengan mengintai dan memata-
matai teman-temannya sebaya. Dia suka
memata-matai orang, mengintai, dan melihat
banyak. Hal-hal yang sebenarnya tak boleh
dilihatnya - hal-hal yang dalam keadaan biasa
tak ada artinya, tetapi pada suatu kesempatan
tertentu mungkin sangat penting, pokoknya
sesuatu yang penting bagi seseorang tanpa
diketahuinya. Semuanya itu hanya dugaan saja, dan Poirot
menggeleng dengan ragu. Tumpukan buku-buku
komik itu dikembalikannya dengan rapi ke atas
meja menuruti nalurinya akan keapikan. Ketika
dia sedang melakukan hal itu, dia tiba-tiba
merasa bahwa ada sesuatu yang hilang. Sesuatu
- apakah itu" Sesuatu yang seharusnya ada di
situ.... Sesuatu - dia menggeleng waktu kesan
yang samar itu mengabur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Perlahan-lahan dia keluar dari gudang kapal dia merasa sedih dan tak senang pada
dirinya. Hercule Poirot, telah diminta datang untuk
mence gah suatu pembunuhan - dan dia tidak
mencegah nya. Pembunuhan itu telah terjadi.
Memalukan sekali. Padahal besok dia harus
kembali ke London seperti orang kalah perang.
Harga dirinya terasa sangat terpukul - bahkan
kumisnya layu. Dua minggu kemudian Inspektur Bland terlibat
dalam suatu percakapan yang tak memuaskan
dengan kepala Agen Polisi setempat Mayor
Merrall mempunyai alis yang sangat lebat,
rupanya jadi mirip benar dengan anjing terrier yang sedang marah. Tetapi anak
buahnya semua suka padanya dan menghormati semua
pendapatnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, yah," kata Mayor Merrall. "Bukti apa yang ada pada kita" Tak ada satu pun
yang bisa membuat kita berbuat sesuatu. Orang yang
bernama De Sousa umpamanya" Bagaimanapun
juga dia tak bisa kita hubungkan dengan gadis
pramuka itu. Kalau mayat Lady Stubbs bisa
ditemukan, akan jadi lain ceritanya." Alisnya dikerutkannya dan dia menatap
Bland, "Anda pikir mayatnya ada, bukan?" "bagaimana pendapat Bapak?" "Saya
sependapat dengan Anda. Kalau dia tak meninggal, dia kini tentu
sudah kita temukan. Itu kalau dia tidak punya
rencana lain dengan cermat sekali. Dan saya
sama sekali tidak melihat adanya ada tanda ke
arah itu. Anda tahu, dia itu tak punya uang.
Semua segi keuangannya sudah kami selidiki Sir George yang punya uang. Suaminya
yang memberinya uang banyak sekali, sedang dia
sendiri tak punya uang sedikit pun. Dan tak pula ada tanda-tanda adanya seorang
pacar. Tak ada desas-desus tentang hal itu, tak ada gunjingandan suatu daerah pedesaan seperti
itu, yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
begitu tentu sudah didesas-desuskan atau
digunjingkan. Dia berjalan hilir-mudik.
"Yang jelas, kita belum tahu apa-apa. kita menyangka bahwa De Sousa itu telah
menghilangkan jejak sepupunya, entah dengan
alasan apa. Kemung kinan yang paling besar
adalah, bahwa laki-laki itu telah menyuruhnya
menemuinya di gudang kapal dan membawanya
naik perahu motornya, lalu mendo rongnya ke
air. Anda telah melakukan percobaan bahwa hal
itu mungkin terjadi, bukan?"
"Demi Tuhan, Pak, orang bisa menenggelamkan orang lain seperahu penuh ke dalam
sungai atau laut dalam masa liburan. Tak seorang pun
yang curiga Semua orang memang suka
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menjerit-jerit dan saling mendorong. Tapi De
Sousa tak tahu bahwa gadis itu ada di dalam
gudang kapal itu. Karena tak ada pekerjaan dan merasa bosan sekali, besar kemung
kinannya gadis itu berdiri di jendela dan memandang ke
luar." "Hoskins Anda suruh melihat dan mencoba
adegan percobaan Anda itu dari jendela, dan
Anda tidak melihat Hoskins?"
"Tidak, Pak. Kita tak bisa tahu bahwa ada orang berada di gudang kapal itu,
kalau dia menampakkan dirinya di loteng -."
"Mungkin gadis itu naik ke loteng. De Sousa menyadari bahwa gadis itu telah
melihat apa yang sedang dilakukannya, jadi dia naik ke darat dan menghabisi gadis itu dengan
terlebih dulu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyuruh anak itu membukakannya pintu, lalu
bertanya apa yang sedang dilakukannya di situ.
Gadis itu menceritakan bahwa dia senang
dengan adegan yang sedang dimainkannya
dalam permainan Pelacakan Pembunuhan itu.
Laki-laki itu secara main-main lalu mencoba
memasang tali ke leher gadis itu - dan huush -
"Mayor Merrall membuat gerak ke leher lalu menyentakkan tangannya. "Yah,
begitulah! Baiklah, Bland. Kita bayangkan saja begitulah
kejadiannya. Tapi semuanya tetap hanya
dugaan. Kita tak punya bukti apa-apa. Mayatnya tak ada, padahal kita sudah
mencoba menahan De Sousa di negeri ini, sampai kita bisa
menimbulkan amarah orang pada kita. Kita
harus membebaskannya."
"Apakah dia akan berangkat, Pak?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Seminggu lagi kapalnya akan berlayar. Kembali ke kepulauan tempat asalnya itu."
"Jadi kita tak punya banyak waktu," kata Inspektur Bland murung.
"Atau adakah kemungkinan lain?"
"Ada, Pak, ada beberapa kemungkinan. Saya juga punya dugaan bahwa gadis itu
telah dibunuh oleh seseorang yang tahu betul
jalannya permainan Pelacakan Pembunuhan itu.
Dua orang bisa kita bebaskan sama sekali dari
kemungkinan itu. Sir George Stubbs dan Kapten
Warburton. Mereka sedang memimpin
pertunjukan-pertunjukan di halaman waktu itu
dan mengurus segala-galanya sepanjang sore.
Banyak orang bisa memberikan kesaksian
kehadiran mereka di situ. Hal yang sama berlaku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
bagi Nyonya Masterton. Itu pun bila dia bisa
dilibatkan." "Libatkan semua orang," kata Mayor Merrall.
"Dia terus-menerus menelepon saya dan ribut-ribut tentang anjing pelacak. Dalam
cerita detektif," sambungnya lagi, "dialah wanita yang besar kemungkinannya telah
melakukannya. Tapi lupakan saja itu, saya sudah kenal Connie Masterton seumur hidup. Tak dapat
saya bayangkan dia berkeliaran lalu mencekik gadis
pramuka atau membunuh wanita cantik yang
misterius. Nah, siapa lagi?"
"Nyonya Oliver," kata Bland. "Dialah perencana permainan itu. Dia agak nyentrik
dan petang itu lama dia tak kelihatan. Lalu ada Tuan Alec
Legge." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yang tinggal di pondok bercat merah muda itukah?"
"Ya. Dia hanya sebentar berada di tempat
pertunjukan. Katanya dia bosan, lalu kembali ke pondoknya. Sebaliknya, Pak Tua
Merdell - oranng tua yang di dermaga yang menjagakan
perahu-perahu orang dan membantu orang
menambatkan perahu-perahu itu - dia berkata
bahwa Alec Legge melewati tempat itu jam
lima. Tidak lebih awal. Itu berarti ada kira-kira satu jam yang tak diketahui
apa yang diperbuatnya. Alec Legge tentu berkata bahwa
Merdell tak punya ingatan tentang waktu lagi
dan tentu salah mengatakan jam berapa dia
melihatnya Orang tua itu sudah berumur
sembilan puluh dua tahun."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sungguh tak memuaskan," kata Mayor Merrall.
"Tak adakah alasan atau semacamnya yang
mungkin bisa mengikatnya?"
"Dia mungkin punya hubungan dengan Lady
Stubbs," kata Bland ragu-ragu. "Dan wanita itu mungkin telah mengancamnya untuk
menceritakan hubungan itu pada istrinya, . lalu wanita itu
dibunuhnya, dan gadis itu melihat kejadian
tersebut-." "Dan dia lalu menyembunyikan mayat Lady
Stubbs?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Tapi demi Tuhan, saya tak tahu bagaimana atau di mana. Anak buah saya sudah
memeriksa tanah yang luasnya dua puluh enam hektar itu
dan sama sekali tak ada tanda-tanda bekas
tanah galian, dan saya bisa memastikan bahwa
kami sudah menyelidiki setiap rumpun semak
yang ada di tanah itu! Lalu kalaupun dia berhasil menyembunyikan mayat itu, dia
mungkin melemparkan topinya ke sungai untuk
menyesatkan orang lain. Dan Marlene Tucker
melihat dia berbuat demikian dan dia lalu
menghabisinya. Lagi-lagi kembali ke
kemungkinan itu." Inspektur Bland berhenti sebentar, lalu berkata lagi; "Dan
masih ada lagi, Nyonya Legge -."
"Apa yang bisa kita dakwakan atas dirinya?"
"Dia berkata bahwa antara jam empat dan jam setengah lima dia berada di tenda
tempat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
minum teh, padahal dia tidak berada di situ,"
kata Inspektur Bland. "Saya segera bisa
membuktikan ketidakbenaran itu waktu saya


Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbicara dengan dia dan dengan Nyonya
Folliat. Ada bukti yang mendukung kebenaran
Nyonya Folliat. Padahal dalam jangka waktu
setengah jam itulah hal itu terjadi." Dia berhenti lagi. "Kemudian ada pula
arsitek muda bernama Michael Weyman. Sebenarnya sulit untuk
melibatkan dia, tapi menurut saya dia dengan
mudah bisa dituduh sebagai pembunuh - dia
anak muda tak sopan yang sok jantan. Dia bisa
membunuh siapa saja tanpa bimbang. Saya
yakin dia biasa bergaul dengan orang-orang tak beres."
"Anda begitu yakin, Bland," kata Mayor Merrall.
"Bagaimana gerak-geriknya?"
"Sangat sulit didekati, Pak. Sulit sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu membuktikan bahwa dia adalah seorang arsitek tulen," kata Mayor Merrall
dengan pengertian. Perwira itu baru saja selesai
membangun rumah di dekat pantai. "Orang-
orang itu sulit sekali didekati, hingga kadang-kadang kita merasa seolah-olah
mereka tak ada saja." "Dia sendiri tak tahu di mana dia berada atau kapan dia pergi dan tak ada
seorang pun yang melihatnya. Ada petunjuk-petunjuk bahwa Lady
Stubbs suka sekali padanya."
"Saya rasa Anda ingin mengatakan bahwa ini adalah suatu pembunuhan sex?"
"Saya hanya mencari kemungkinan-
kemungkinan, Pak," kata Inspektur Bland
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mempertahankan harga dirinya. "Kemudian ada yang bernama Nona Brewis -." Dia
berhenti lama. "Itu sekretaris keluarga itu, bukan?"
"Benar, Pak. Seorang wanita yang sangat
trampil."! Dia berhenti lagi. Mayor Merrall mengamati
bawahannya itu. "Anda punya pendapat tentang dia tentunya?"
tanyanya. "Ada, Pak. Dia mengaku terus terang bahwa dia berada di gudang kapal kira-kira
pada waktu pembunuhan itu terjadi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah akan mau dia mengaku begitu kalau dia bersalah?"
"Mungkin," kata Inspektur Bland. "Bahkan mungkin sekali. Begini, bila dia
mengambil senam-pan kue-kue dan sari buah dan berkata
pada semua orang bahwa dia akan
mengantarkannya pada gadis itu - maka
kehadirannya di sana bisa dipertanggung-
jawabkan. Dia pergi ke sana lalu kembali dan
berkata bahwa waktu itu gadis itu masih hidup.
Kita percaya saja akan kata-katanya. Tapi bila Bapak ingat dan melihat lagi
surat keterangan kematian, Dokter Cook menyatakan di situ
bahwa gadis itu meninggal antara jam empat
dan jam lima kurang seperempat. Hanya Nona
Brewis yang menyatakan bahwa Marlene masih
hidup pada jam empat lewat seperempat. Lalu
ada lagi satu hal yang aneh dalam kesaksiannya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dikatakannya bahwa Lady Stubb-lah yang me-
nyuruhnya membawa kue-kue dan sari buah
untuk Marlene. Tapi seorang saksi lain
mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa
Lady Stubbs tak mungkin punya pikiran
semacam itu. Dan saya rasa orang itu benar.
Lady Stubbs tidak begitu. Dia itu seorang wanita cantik yang tolol, yang hanya
memikirkan dirinya dan penampilannya. Tidak pernah dia
memerintahkan memasak makanan tertentu
umumpamanya atau menaruh perhatian pada
urusan-urusan rumah tangga - apa lagi
memikirkan orang lain. Yang diperhatikannya
hanya dirinya yang cantik itu. Makin dipikir-
pikirkan makin tak mungkin rasanya dia
menyuruh Nona Brewis membawakan sesuatu
untuk gadis pramuka itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tahukah kau, Bland," kata Merrall, "itu sudah merupakan suatu pegangan. Tapi
kalau begitu, lalu apa alasannya?"
"Tak ada alasannya untuk membunuh gadis itu,"
kata Bland, "tapi saya rasa dia punya alasan untuk membunuh Lady Stubbs. Menurut
M. Poirot, orang yang sudah saya ceritakan pada
Anda itu, Nona Brewis, mati-matian mencintai
majikannya. Mung kin dia telah menyusul Lady
Stubbs ke dalam hutan lalu membunuhnya, dan
Marlene Tucker yang merasa bosan di dalam
gudang kapal itu keluar dan kebetulan
melihatnya. Maka tentulah dia harus
membunuh Marlene juga. Apa yang
dilakukannya kemudian" Dikembalikannya
mayat gadis itu ke dalam gudang kapal, kembali ke rumah, diambilnya nampan
dengan makanan dan minuman, lalu kembali ke gudang kapal itu
lagi. Dengan demikian dia bisa menjelaskan
ketidakhadirannya di keramaian dan kita
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mendapatkan kesaksiannya, seolah-olah itulah
satu-satunya yang bisa dipercaya, yaitu bahwa
Marlene Tucker masih hidup pada jam empat
lewat seperempat." "Yah," kata Mayor Merrall sambil mendesah
"teruskan, Bland. Teruskan. Kalau dia memang bersalah, lalu apa yang
dilakukannya dengan mayat Lady Stubbs?" "Disembunyikannya di dalam hutan, dikuburkan nya, atau dilemparkannya ke dalam
sungai." "Yang terakhir itu agak sulit dilakukan, bukan?"
"Itu tergantung di mana pembunuhan itu
dilakukan," kata Inspektur. "Dia wanita yang cukup tegap. Bila itu dilakukannya
tak jauh dari gudang kapal, dia bisa membawanya ke sana,
lalu melempar kannya ke air dari tepi dermaga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dengan ditonton oleh penumpang-penumpang kapal pesiar di Sungai Helm?"
"Dia mungkin berpura-pura bersenda-gurau
kasar-kasaran. Itu memang berbahaya, tapi
mungkin saja. Tapi saya rasa lebih mungkin
mayat itu disembunyikannya di suatu tempat,
lalu hanya topinya saja yang dilemparkannya ke Sungai Helm. Mungkin saja dia
tahu suatu tempat di mana mayat itu bisa disembunyikan,
karena dia tahu betul mengenai rumah ini dan
tanah di sekitarnya. Mungkin kemudian mayat
itu dibuangnya ke dalam sungai. Siapa tahu" Itu pun tentu bila dia yang
melakukannya." Lalu ditambahkannya, "Tapi saya sebenarnya tetap memegang De
Sousa." Mayor Merrall sedang mencatat sesuatu dalam
buku catatannya. Dia mendongak lalu meneguk
air liurnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau begitu kita bisa menyimpulkannya
sebagai berikut: ada lima atau enam orang yang mungkin telah membunuh Marlene
Tucker. Ada yang kemungkinannya lebih besar daripada
yang lain, tapi hanya itu yang bisa kita capai.
Secara umum kita tahu mengapa dia harus
dibunuh. Dia dibunuh karena dia melihat
sesuatu. Tapi sebelum kita tahu betul apa yang dilihatnya - kita tak tahu siapa
yang membunuhnya." "Dengan demikian Anda menjadikannya agak
lebih sulit, Pak." "Ah, memang sulit. Tapi pada akhirnya - kita pasti akan mendapatkan
penyelesaiannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan sementara itu laki-laki itu akan sudah meninggalkan Inggris - menertawakan
kita - karena telah berhasil melakukan dua
pembunuhan." "Anda yakin sekali tentang dia kelihatannya"
Saya tidak mengatakan bahwa Anda salah. Tapi
-" Kepala Agen Polisi itu diam beberapa saat,
kemudian dia berkata sambil mengangkat
bahunya, "Bagaimanapun juga itu lebih baik daripada harus menangani pembunuh yang
berpenyakit jiwa. Kalau demikian halnya, sekarang ini kita tentu sudah akan dihadapkan pada
pembunuhan yang ketiga."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kata orang, kejadian-kejadian biasanya terjadi bergandengan tiga," kata
Playboy Dari Nanking 6 Pendekar Rajawali Sakti 69 Titisan Ratu Pantai Selatan Pedang Medali Naga 16
^