Pencarian

Maut Di Udara 3

Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie Bagian 3


"Dari mana kau" Padang rumput?"
"Ya. Kudaku bagus, bukan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nomor satu. Sudahkah kau melihat punyaku yang berusia dua tahun yang kubeli di
Chattisley ?" Mereka berbicara tentang kuda selama beberapa menit, lalu Stephen berkata,
"Cicely ada di sini." "Di sini, di Horbury?"
Venetia berusaha untuk tidak menunjukkan rasa herannya, tetapi ia tak berhasil
menyembunyikannya sama sekali.
"Ya. Tiba-tiba muncul tadi malam."
Keduanya diam sebentar. Lalu Stephen berkata, "Kau hadir di sidang pemeriksaan
itu, Venetia. Bagaimana-bagaimana-er, ceritanya?"
Venetia berpikir sebentar.
"Yah, tak seorang pun memberi keterangan banyak, kalau kau tahu maksudku."
"Polisi tidak memberi keterangan apa-apa?"
"Tidak." Stephen berkata, "Pasti tidak enak bagimu."
"Memang bukan sesuatu yang menyenangkan, tetapi itu tak terlalu merisaukanku.
Pemimpin sidangnya cukup baik."
Stephen mencambuk pagar tanaman tanpa tujuan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ngomong-ngomong, Venetia, kira-kira-apakah kau punya perkiraan, maksudku-
tentang siapa pelakunya?"
Venetia Kerr menggelengkan kepalanya dengan perlahan.
"Tidak." Sesaat dia diam, mencari-cari bagaimana sebaiknya mengungkapkan dengan
kata-kata apa yang ingin disampaikannya.
Akhirnya dia berkata sambil tertawa kecil, "Yang jelas, bukan aku atau Cicely.
Itu aku tahu pasti. Kalau ya, dia
pasti sudah melihatku dan aku pasti juga sudah melihatnya."
Stephen juga tertawa. "Beres kalau begitu," katanya gembira. Ia bersikap seakan
itu hanya sebuah gurauan, tetapi Venetia mendengar nada
perasaan lega dalam suaranya. Jadi ia mengira-
Ia tidak meneruskan pikirannya itu.
"Venetia," kata Stephen, "aku sudah kenal kau lama sekali, bukan?"
"Hem, ya. Ingatkah kau kursus dansa menyebalkan yang kita ikuti waktu kita masih
anak-anak?" "Tentu saja. Aku merasa aku bisa berbicara dari hati ke hati denganmu...."
"Tentu saja kau bisa." Venetia ragu sebentar, lalu berkata dengan suara yang
tenang dan biasa, "Tentang Cicely, kurasa?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Begini, Venetia. Apakah Cicely berhubungan dengan Giselle ini dalam sesuatu
hal?" Venetia menjawab perlahan,
"Aku tak tahu. Waktu itu aku berada di Prancis Selatan, ingat" Aku belum
mendengar gosip Le Pinet."
"Menurut kau bagaimana?"
"Yah, terus terang, aku tak akan kaget kalau memang begitu "halnya."
Stephen mengangguk sambil berpikir. Venetia berkata dengan lembut,
"Perlukah kau merasa khawatir" Maksudku, kalian berdua menempuh cara hidup
setengah berpisah, bukan" Masalah ini urusannya sendiri, bukan urusanmu."
"Selama ia masih istriku, itu menjadi urusanku juga."
"Tak dapatkah kau-er-menuntut perceraian?"
"Dengan alasan yang dibuat maksudmu" Aku tak yakin kalau ia mau menerimanya."
"Kalau kau punya kesempatan, apakah kau akan menceraikannya?"
"Kalau aku punya dasar, tentu saja aku akan melakukannya."
Stephen berbicara dengan muka suram.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku kira," kata Venetia sambil berpikir, "ia tahu itu."
"Ya." Keduanya diam. Venetia berpikir, "Ia bermoral kucing! Aku tahu benar itu.
Tetapi ia cukup berhati-hati. Ia memang licik seperti perempuan-
perempuan sejenisnya." Dengan keras ia berkata, "Jadi tak ada yang bisa
dilakukan?" Stephen menggelengkan kepalanya. Lalu ia berkata lagi, "Andaikata aku bebas,
Venetia, maukah kau kawin denganku?"
Dengan memandang lurus di antara kedua telinga kudanya, Venetia
berkata dengan suara yang diusahakan untuk tidak menunjukkan emosi,
"Aku kira begitu."
Stephen! Dari dulu ia mencintai Stephen, dari dulu, sejak masa kecil mereka
waktu mereka mengikuti kursus dansa dan bermain-main dengan
anak beruang dan sarang burung. Dan Stephen selalu sayang padanya, namun tidak
cukup sayang untuk mencegahnya jatuh cinta, mabuk, dan tergila-gila pada seorang
gadis rombongan penyanyi yang tidak bermoral dan licik dan pandai mengambil
kesempatan.... Stephen berkata, "Kita sebetulnya bisa hidup senang bersama...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Terbayang di matanya: berburu-minum teh sambil makan kue muffin-
aroma tanah basah dan daun-daunan-anak-anak.... Semua hal yang tak dapat
dinikmati Cicely bersamanya, yang tak dapat diberikan Cicely kepadanya. Matanya
seakan berkabut. Kemudian didengarnya Venetia
berkata, masih dengan suara datar dan tanpa emosi,
"Stephen, kalau kau benar-benar mau, mengapa tidak" Kalau kita pergi bersama,
Cicely mau tak mau harus menceraikanmu."
Ia memutus kata-kata Venetia dengan beringas, "Ya, Tuhan, kaupikir aku akan
membiarkanmu berbuat hal seperti itu?"
"Aku tak peduli."
"Aku peduli." Stephen mengatakannya dengan tegas.
Venetia berpikir, "Habislah urusannya. Sayang benar. Ia sangat berprasangka,
tetapi agak manis. Aku tak akan suka kalau dia lain."
Dengan keras ia berkata, "Yah, Stephen, aku harus terus."
Ia menyentuh kudanya lembut dengan tumitnya. Waktu ia berbalik untuk melambaikan
tangan pada Stephen mata mereka bertemu, dan pada saat Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu terbeber semua perasaan yang dengan hati-hati tidak diperlihatkan dalam
kata-kata mereka. Pada waktu membelok di sudut jalan, cambuk Venetia terjatuh. Seorang pria
memungutnya dan mengembalikan kepadanya dengan sebuah bungkukan badan yang
berlebihan. "Orang asing," pikirnya sambil mengucapkan terima kasih. "Sepertinya aku pernah
melihat mukanya." Setengah dari pikirannya mencoba mengingat hari-hari musim
panas di Juan les Pins sedangkan setengah yang lain memikirkan Stephen.
Hanya sesudah sampai di rumah, tiba-tiba saja ingatannya menyentakkan otaknya
dari keadaan setengah bermimpi.
"Pria kecil yang memberikan tempatnya kepadaku di pesawat. Mereka bilang di
sidang pemeriksaan itu bahwa ia seorang detektif." Dan setelah itu pikiran lain
muncul, "Apa yang sedang dilakukannya di sini?"
BAB XIII DI SALON ANTOINE Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane masuk bekerja di salon Antoine pagi hari setelah sidang pemeriksaan itu
dengan perasaan ragu dan khawatir.
Orang yang biasanya disebut Tuan Antoine, yang nama sebenarnya adalah Andrew
Leech dan yang mengaku mempunyai keturunan asing karena
ibunya seorang Yahudi, menyalaminya dengan muka masam.
Ia memarahi Jane dengan bahasa Inggris yang terpatah-patah, mencelanya sebagai
seorang yang tolol. Mengapa ia bepergian dengan pesawat terbang"
Gila benar itu. Petualangannya itu akan merugikan salonnya secara besar-besaran!
Setelah lelah memuntahkan semua cercaannya ia membiarkan Jane pergi, diiringi
kedipan mata dari temannya yang bernama Gladys.
Gladys adalah seorang gadis berambut pirang dan berpembawaan yang angkuh dengan
suara profesional yang kedengaran samar dan jauh. Di lingkungan pribadinya,
suaranya serak dan jenaka.
"Jangan kuatir, Kawan," katanya kepada Jane. "Si Tua Bangka itu mengomel karena
mengira para langganan tak akan suka pada petualanganmu. Aku yakin, perkiraannya
itu keliru. Da da, setan tuaku sedang berjalan masuk, sialan, pasti ia akan
mengomel lagi seperti biasanya. Kuharap ia tak membawa anjing sial itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sejenak kemudian, suara Gladys yang samar dan jauh kedengaran lagi....
"Selamat pagi, Madame, tidak membawa anjing Peking kecil yang manis itu hari
ini" Kita mulai saja dengan shampoo lalu kita bersiap-siap untuk M.
Henri?" Jane baru saja masuk ke ruang kecil di sebelahnya di mana seorang wanita
berambut coklat kemerahan sedang duduk menanti, memeriksa mukanya di cermin dan
berkata kepada temannya, "Mukaku benar-benar mengerikan pagi ini, benar-benar begitu...."
Sang teman, yang sedang membalik-balik halaman Sketch yang sudah
berusia tiga minggu, berkata dengan malas dalam suara yang tidak
menunjukkan minat, "Kaupikir begitu, Manis" Bagiku kelihatannya sama saja seperti biasanya."
Waktu Jane masuk sang kawan menengadahkan mukanya dari Sketch dan menatap Jane
dengan tajam. Lalu ia berkata, "Sungguh, Sayang. Aku pasti."
"Selamat pagi, Madame," kata Jane dengan ringan dan senyum lebar yang diharapkan
darinya dan yang kini bisa dihasilkannya dengan otomatis Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dan tanpa kesulitan. "Sudah lama kami tak melihat Anda. Pasti Anda baru pulang
dari luar negeri." "Betul. Dari Antibes," kata wanita dengan rambut, coklat kemerahan itu, yang
lalu memandangi Jane dengan rasa ingin tahu yang tak
disembunyikan. "Sungguh menyenangkan," kata Jane dengan kegairahan yang dibuat-buat.
"Nah, shampoo dan set, atau Anda juga ingin mengecat rambut Anda hari ini?"
Perhatiannya teralihkan sebentar, wanita berambut coklat kemerahan ini memajukan
badannya ke depan dan memeriksa rambutnya dengan teliti.
"Saya kira masih tahan satu minggu lagi. Ya, Tuhan, mukaku sungguh menakutkan!"
Temannya berkata, "Ah, Sayang, apa yang kauharapkan di pagi hari seperti ini?"
Jane berkata, "Ah! lihat saja nanti "sesudah M. Georges selesai mendandani
Anda." "Katakan," wanita itu meneruskan tatapannya, "apakah Anda gadis yang memberikan
kesaksian pada sidang pemeriksaan kemarin-gadis yang
berada di pesawat?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, Madame." "Sungguh menggairahkan! Ceritakan pada saya."
Jane berusaha sebaik mungkin untuk menyenangkannya.
"Yah, Madame, semuanya itu agak mengerikan, sesungguhnya...." Ia bercerita,
sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bagaimana rupa wanita tua itu"
Benarkah bahwa ada dua orang detektif Prancis di atas pesawat dan bahwa semuanya
itu ada hubungannya dengan skandal-skandal Pemerintah
Prancis" Apakah Lady Horbury ada di pesawat" Benarkah ia sangat cantik seperti
kata semua orang" Menurut dia, Jane, siapa yang melakukan pembunuhan itu" Mereka
bilang semuanya itu sengaja tidak disiarkan karena alasan-alasan yang
berhubungan dengan Pemerintah, dan
sebagainya, dan sebagainya...
Percakapan yang bagi Jane tidak menyenangkan ini hanyalah pembuka dari banyak
lagi yang semuanya sama. Semua ingin ditangani oleh 'gadis yang berada di
pesawat itu'. Setiap wanita itu bisa mengatakan kepada temannya, "Benar-benar
hebat. Gadis di salonku itu adalah gadis itu. Ya, aku akan ke sana kalau aku
jadi kau-mereka sangat trampil dengan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
rambut.... Jeanne, namanya... agak kecil, matanya besar. Ia akan
menceritakan semuanya kepadamu kalau kau minta dengan baik-baik...."
Pada akhir minggu Jane merasa bahwa syarafnya tak kuat lagi. Kadang-kadang ia
merasa bahwa kalau ia harus mengulang ceritanya sekali lagi ia akan berteriak
atau menyerang penanyanya dengan pengering rambut.
Namun demikian, akhirnya ia menemukan jalan yang lebih baik untuk menenteramkan
syarafnya. Ia menemui M. Antoine dan dengan berani
menuntut kenaikan gaji. "Kau minta itu" Walaupun kau tahu bahwa hanya karena kebaikan hatiku saja kau
boleh terus bekerja di sini setelah keterlibatanmu dalam kasus pembunuhan"
Banyak orang, yang tidak sebaik aku, akan memecatmu
dengan segera." "Omong kosong," kata Jane dengan nada dingin. "Saya menarik kedatangan orang ke
sini dan Anda tahu itu. Kalau Anda mau saya pergi, saya akan pergi. Dengan
gampang saya akan mendapat gaji yang saya minta dari Salon Henri atau Maison
Richet." "Dan siapa yang akan tahu kau telah pindah ke sana" Lagi pula apa pentingnya
orang seperti kau?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya bertemu dengan satu atau dua orang wartawan pada sidang pemeriksaan itu,"
kata Jane. "Salah satu dari mereka akan bersedia memberitakan kepindahan saya
dari pekerjaan." Karena khawatir bahwa hal itu memang benar, dengan bersungut-sungut M. Antoine
menyetujui permintaan Jane. Gladys memberikan tepuk tangan kepada temannya
dengan gembira. "Bagus sekali, Kawan," katanya. "Kau benar-benar hebat tadi. Kau berhasil
mengalahkan Ikey Andrew. Kalau seorang gadis tak bisa berjuang untuk dirinya
sendiri, aku tak tahu bagaimana jadinya kita semua. Aku kagum padamu!"
"Aku bisa berjuang untuk diriku sendiri," kata Jane, dagunya yang kecil
dinaikkannya dengan sikap menantang. "Seumur hidupku aku sudah terlatih untuk
itu." "Hidup memang sulit, Kawan," kata Gladys. "Tapi teruslah naikkan dagumu
menghadapi Ikey Andrew. Ia lebih menyukaimu dengan sikap
seperti itu. Orang penurut tak punya tempat dalam hidup ini-tapi kita berdua tak
punya kesulitan di situ."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Setelah itu, cerita Jane yang diulangnya setiap hari dengan sedikit variasi,
hanya terasa seperti sebuah peran di panggung.
Janji untuk makan malam dan nonton dengan Norman Gale telah
terlaksana. Malam itu adalah suatu malam yang mengesankan di mana kata-kata dari
hati ke hati nampaknya menunjukkan persamaan-persamaan perasaan dan kesukaan.
Mereka menyukai anjing dan tak suka kucing. Keduanya membenci kerang dan
menggemari ikan salem asap. Mereka menyukai Greta Garbo dan tak menyukai
Katherine Hepburn. Mereka tak suka wanita gemuk dan
mengagumi rambut hitam kelam. Mereka tak menyukai kuku yang merah sekali. Mereka
tak suka suara keras, restoran yang bising, dan orang Negro.
Mereka memilih bis daripada kereta bawah tanah.
Kelihatannya hampir seperti dalam cerita saja bahwa dua orang bisa begitu banyak
persamaannya. Pada suatu hari di salon Antoine, waktu Jane membuka tasnya, sepucuk surat dari
Norman jatuh. Waktu ia mengambilnya dengan muka yang
sedikit memerah, Gladys menggodanya.
"Siapa pacarmu, Sayang?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apa maksudmu," kata Jane cemberut, mukanya makin merah.
"Jangan bohong! Aku tahu surat itu bukan dari paman ibumu. Aku bukan anak
kemarin sore. Siapa dia, Jane?"
"Dia-pria-yang kutemui di Le Pinet. Seorang
dokter gigi." "Dokter gigi," kata Gladys dengan rasa tak suka. "Kurasa giginya putih sekali
dan senyumnya lebar."
Jane terpaksa membenarkan.
"Mukanya sangat kecoklatan," kata Gladys. "Mungkin dari berjemur di pantai atau
dari botol krim dari apotek. Pria yang Ganteng Kulitnya Kecoklatan. Matanya sih
kedengarannya oke. Tetapi dokter gigi! Wah, kalau ia mau menciummu kau akan
merasa bahwa ia akan mengatakan,
'Buka sedikit lebih lebar.' "
"Jangan konyol, Gladys."
"Kau tak perlu terlalu perasa, Sayang. Aku lihat kau sudah terjerat. Ya, Mr.
Henry, saya datang.... Si Henry sialan! Pikirnya dia Tuhan Yang
Mahakuasa, caranya ia memerintah kita!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Surat itu mengusulkan makan malam pada hari Sabtu. Pada saat makan siang hari
Sabtu waktu Jane menerima bayarannya yang sudah dinaikkan ia merasa sangat
bergairah. "Dan kalau dipikir," kata Jane kepada dirinya sendiri, "aku begitu khawatir pada
hari itu dalam perjalanan pulang di pesawat. Semuanya ternyata berjalan sangat
baik.... Hidup sungguh terlalu indah."
Begitu senang rasa hatinya hingga ia memutuskan untuk sedikit royal dan makan
siang di Corner House dengan menikmati iringan musik sambil makan.
Ia duduk di meja untuk empat orang, di mana telah duduk seorang wanita setengah
baya dan seorang pria muda. Wanita setengah baya itu baru saja selesai makan.
Kini ia membayar rekeningnya, memungut sejumlah
bungkusannya lalu pergi. Jane, seperti biasanya, membaca sebuah buku sambil makan. Waktu ia mengangkat
mukanya sementara membalik halaman bukunya, ia melihat pria muda di depannya
sedang asyik menatapnya, dan pada saat yang sama ia sadar bahwa rasanya ia
pernah melihat muka pria itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada saat itu mereka bertemu pandangan dan pria muda itu membungkuk untuk
memberi hormat. "Maaf, Mademoiselle, Anda tak mengenali saya?"
Jane memandangnya dengan lebih saksama. Mukanya kekanak-kanakan,
menarik bukan karena cakap tetapi lebih banyak karena perubahan-
perubahan emosinya. "Kita memang belum berkenalan," kata pria muda itu lagi, "kecuali apabila kita
sebut pembunuhan sebagai media perkenalan dan fakta bahwa kita berdua memberikan
kesaksian di persidangan."
"Tentu saja," kata Jane. "Alangkah tololnya saya! Saya sudah berpikir saya
mengenal muka Anda. Anda...?"
"Jean Dupont," kata pria itu, lalu ia membungkuk dengan lucu tetapi sangat
menarik. Jane tiba-tiba teringat akan ucapan Gladys, yang dikeluarkan dengan seenaknya
saja. "Kalau ada seorang pria yang mengejarmu, pasti nanti ada lagi yang mengikuti.
Sepertinya hukum alam. Kadang-kadang ada tiga atau empat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane selama ini menempuh jalan kehidupan yang lurus, dengan kerja keras (seperti
deskripsi pemberitaan gadis-gadis yang hilang- "Ia adalah seorang gadis yang
cerdas, ramah, dan tak mempunyai teman pria, dsb.") Jane memang seorang gadis
yang 'cerdas, ramah, dan tak mempunyai teman pria'. Kini nampaknya teman-teman
pria berdatangan di sekitarnya. Tak dapat disangsikan lagi, muka Jean Dupont di
seberang mejanya mencerminkan sesuatu yang lebih bermakna daripada kesopanan saja. Ia kelihatan
senang duduk di seberang Jane. Ia bahkan lebih dari senang-ia bergairah. Jane
berpikir dengan sedikit was-was, "Tapi ia orang Prancis.
Kau harus berhati-hati dengan orang Prancis, semua orang selalu bilang begitu."
"Jadi Anda masih di Inggris," kata Jane, dan dalam hatinya ia mengutuk ketololan
kata-katanya sendiri. "Ya. Ayah saya baru dari Edinburgh untuk memberikan ceramah di sana, dan kami
juga telah mengunjungi teman-teman. Tetapi sekarang- besok-kami kembali ke
Prancis." "O, ya?" "Polisi belum menangkap siapa-siapa?" tanya Jean Dupont.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Belum. Bahkan di surat kabar pun tak ada berita apa-apa tentang itu belakangan
ini. Mungkin mereka sudah capek."
Jean Dupont menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, mereka tak akan berhenti.
Mereka bekerja diam-diam-" ia membuat gerakan tangan- "dalam gelap."
"Jangan," kata Jane dengan tidak enak. "Anda membuat saya takut."
"Ya, memang bukan perasaan yang nyaman berada begitu dekat waktu sebuah
pembunuhan terjadi.-.." Ia menambahkan, "Dan saya bahkan lebih dekat dari Anda.
Saya duduk dekat sekali. Kadang-kadang saya tak suka memikirkan itu...."
"Menurut Anda siapa pelakunya?" tanya Jane. "Saya telah berpikir dan berpikir."
Jean Dupont mengangkat bahunya. "Bukan saya. Ia terlalu jelek!"
"Ah," kata Jane, "bukankah lebih baik membunuh seorang wanita yang jelek
daripada yang cantik?"
"Sama sekali tidak. Kalau kau menyukai seorang wanita cantik-dan ia
memperlakukanmu dengan tidak baik-ia membuatmu cemburu, dimabuk
cemburu. 'Baik,' katamu. Aku akan membunuhnya. Itu akan memberi
kepuasan." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan apakah itu benar kepuasan?"
"Itu, Mademoiselle, saya tak tahu, karena saya belum pernah mencobanya."
Ia tertawa, lalu menggelengkan kepalanya. "Tetapi seorang wanita tua yang jelek
seperti Giselle-siapa yang mau bersusah payah membunuhnya?"
"Yah, itu sebuah analisa," kata Jane. Ia mengerutkan dahinya. "Agak mengerikan
kalau dipikir bahwa, mungkin ia muda dan cantik dahulu."
"Saya tahu, saya tahu:" Tiba-tiba Jean Dupont menjadi muram. "Sungguh tragedi
kehidupan, bahwa wanita menjadi tua."
"Anda nampaknya banyak berpikir tentang wanita dan muka mereka,"
kata Jane. "Tentu saja. Itu adalah pokok yang paling menarik. Kelihatannya aneh bagi Anda
karena Anda orang Inggris. Seorang pria Inggris pertama-tama berpikir tentang
pekerjaannya dulu, sesudah itu ia berpikir tentang olahraganya, dan yang
terakhir-yang paling akhir-tentang istrinya. Ya, betul, betul begitu. Nah,
bayangkan, di sebuah hotel kecil di Syria ada seorang pria Inggris yang istrinya
sedang sakit. Ia sendiri harus berada di suatu tempat di Irak pada suatu tanggal
tertentu. Dan, percaya atau tidak, ia meninggalkan istrinya dan terus saja pergi
supaya ia tidak terlambat Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
memenuhi tugasnya. Dan ia dan istrinya, keduanya berpendapat bahwa itu lazim;
mereka menganggap pria itu telah melakukan sesuatu yang berbudi tinggi karena ia tidak
mementingkan diri sendiri. Tetapi dokternya, yang bukan Inggris, menganggapnya
biadab. Seorang istri-seorang manusia-itu harus
dinomorsatukan; menunaikan tugas-itu sesuatu yang kurang penting."
"Saya tak tahu," kata Jane. "Pekerjaan harus diutamakan, saya kira."
"Tetapi mengapa" Anda lihat, Anda mempunyai pandangan yang sama.
Dengan melakukan pekerjaan seseorang memperoleh uang-dengan
memperturutkan kehendak dan merawat seorang wanita seseorang
mengeluarkan uang-jadi yang terakhir ini lebih berbudi dan lebih baik dari yang
pertama." Jane ter-tawa.
"Yah," katanya. "Saya rasa saya lebih senang dianggap sebagai suatu kemewahan
dan pemuasan diri, daripada sebagai kewajiban pertama. Saya lebih senang seorang
pria merasa bahwa ia sedang menyenangkan dirinya dalam merawat saya daripada
kalau ia merasa itu sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi."
"Tak seorang pun, Mademoiselle, akan merasa demikian dengan Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pipi Jane memerah sedikit mendengar kesungguhan dalam suara pria
muda itu. Jean Dupont berkata lagi dengan cepat,
"Saya baru ke Inggris satu kali saja sebelumnya. Bagi saya sangat menarik pada
hari itu di-sidang pemeriksaan-memperhatikan tiga wanita muda dan menarik,
semuanya begitu berbeda satu dengan yang lain."
"Apa pendapat Anda tentang kami?" kata Jane senang.
"Si Lady Horbury itu-bah, saya tahu tipenya dengan baik. Tipe itu menyukai yang
aneh-aneh dan tidak biasa-amat, sangat mahal. Anda bisa melihatnya duduk di
belakang meja judi-muka yang lembut dengan ekspresi yang keras-dan Anda tahu-
Anda tahu betul seperti apa ia nanti, katakanlah lima belas tahun lagi. Ia hidup
untuk sensasi, wanita itu. Untuk permainan tinggi,
mungkin juga obat bius... Pokoknya, ia tak
menarik!" "Dan Miss Kerr?"
"Ah, ia betul-betul Inggris. Ia tipe wanita yang akan diberi kredit oleh pemilik
toko mana pun di Reviera; mereka cerdas, pemilik-pemilik toko kami. Pakaian-
pakaiannya sangat bagus potongannya, tetapi agak seperti Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pakaian pria. Ia berjalan dengan sikap seakan-akan ia memiliki dunia ini.
Ia tidak congkak-ia hanyalah seorang wanita Inggris. Ia tahu dari bagian Inggris
mana seseorang berasal. Betul. Saya mendengar wanita-wanita seperti dia
berbicara di Mesir. 'Apa" Orang-orang Etcetera ada di sini"
Etcetera Yorkshire" Oh, Etcetera Shropshire.' "
Ia menirukan orang-orang itu dengan baik sekali. Jane tertawa
mendengarnya. "Lalu-saya," katanya.
"Lalu Anda. Dan saya berkata kepada diri saya sendiri, 'Alangkah menyenangkannya
kalau aku bisa bertemu lagi dengannya pada suatu
hari.' Dan di sinilah saya, duduk di depan Anda. Dewa-dewa itu bisa mengatur
dengan bagus, kadang-kadang."
Jane berkata, "Anda ahli arkeologi, bukan" Anda menggali benda-benda?"
Dan ia mendengarkan dengan penuh perhatian sementara Jean Dupont
bercerita tentang pekerjaannya. Jane menarik napas panjang. "Anda sudah
mengunjungi begitu banyak negara. Sudah melihat begitu banyak.
Semuanya kedengaran begitu memikat. Saya tak akan ke mana-mana dan tak akan
melihat apa-apa." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda suka itu- pergi ke luar negeri-melihat tempat-tempat yang aneh-aneh di
dunia" Ingat, Anda tak akan bisa mengeriting rambut Anda."
"Rambut saya sudah keriting sendiri," kata Jane tertawa.
Ia melihat ke jarum jam dan dengan cepat memanggil pelayan untuk
membayar rekeningnya. Jean Dupont berkata dengan sedikit malu, 'Mademoiselle, dapatkah Anda-seperti
saya katakan tadi, saya kembali ke Prancis besok- maukah Anda makan dengan saya
malam ini?" "Maaf sekali, saya tak dapat. Saya ada janji makan malam dengan seseorang malam
ini." "Ah! Sungguh sayang, saya menyesal sekali. Anda akan datang ke Paris lagi dalam
waktu dekat?" "Saya kira tidak."
"Dan saya, saya tak tahu kapan saya akan berada di London lagi.
Menyedihkan." Ia berdiri diam sebentar, tangannya memegang tangan Jane.
"Saya sangat berharap bisa berjumpa dengan Anda lagi," katanya, dan
kedengarannya ia bersungguh-sungguh.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB XIV DI MUSWELL HILL Kira-kira pada waktu yang sama dengan waktu Jane meninggalkan salon Antoine,
Norman Gale sedang berkata kepada pasiennya dengan nada
profesional, "Agak sedikit lunak di sini... Katakan kepada saya kalau Anda
merasa sakit..." Tangannya memainkan bor gigi dengan cekatan.
"Nah, selesai. Miss Ross?"
Miss Ross segera datang ke sampingnya sambil mengaduk sedikit
campuran berwarna putih di atas sebuah tatakan.
Norman Gale menyelesaikan tambalan giginya lalu berkata, "Nah, Selasa depan Anda
datang lagi untuk gigi yang lain itu?"
Pasiennya, setelah selesai berkumur, menerangkan dengan cepat dan lancar. Ia
akan pergi ke luar kota-maaf sekali-harus membatalkan janji kedatangan yang
berikut. Ya, ia akan memberi tahu apabila ia sudah kembali.
Dan dengan cepat ia seakan melarikan diri dari ruangan itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah," kata Gale, "selesai untuk hari ini." Miss Ross berkata, "Lady Higginson
menelepon untuk mengatakan bahwa ia harus membatalkan janjinya minggu depan. Ia
tak mau membuat perjanjian pada hari lain.
Oh, dan Kolonel Blunt tak bisa datang hari Selasa."
Norman Gale mengangguk. Mukanya menjadi tegang.
Setiap hari sama saja. Orang menelepon. Membatalkan perjanjian. Segala macam
alasan- pergi ke luar kota-pergi ke luar negeri- selesma-mungkin tidak berada di
tempat-Alasan yang diberikan mereka tidak penting; alasan yang sebenarnya telah
terlihat oleh Norman di mata pasiennya yang terakhir pada waktu
tangannya menjangkau bor gigi.., pandangan yang memancarkan panik tiba-tiba....
Ia bisa menuliskan pikiran wanita itu di atas secarik kertas.
"Oh, dear, ia berada di pesawat waktu wanita itu dibunuh.... Mungkinkah...
Kadang-kadang orang hilang akal dan melakukan kejahatan yang sama sekali tak
masuk akal. Sungguh tak aman berada di sini dengan dia. Orang ini mungkin sakit
jiwa dan punya gejala suka membunuh. Orang bilang orang-orang yang begitu sama
saja nampaknya dari luar dengan orang-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
orang yang normal.... Aku memang selalu merasa ada sesuatu yang aneh dalam
pandangan matanya..."
"Yah," kata Gale, "nampaknya minggu depan minggu yang tenang, Miss Ross."
"Ya, banyak orang membatalkan janjinya. Yah, Anda bisa memakainya untuk
istirahat. Anda sudah bekerja keras di musim panas yang lampau."
"Kelihatannya saya tak akan dapat banyak kesempatan untuk bekerja keras di musim
gugur, bukan begitu?"
Miss Ross tak menjawab. Ia diselamatkan dari kewajiban itu oleh telepon yang
berdering. Ia keluar dari ruangan untuk menjawabnya.
Norman menjatuhkan beberapa peralatan ke dalam tabung sterilisasi, dan berpikir
keras "Mari kita lihat posisi kita. Tak perlu berpanjang-lebar. Secara profesional
bisnis ini sudah habis bagiku. Aneh, bagi Jane bahkan sebaliknya. Orang sengaja
datang kepadanya dengan mulut ternganga. Dipikir-pikir, itulah salahnya di sini-
mereka harus mengangakan mulutnya kepadaku dan
mereka tak menyukainya! Memang, suatu perasaan tak berdaya, yang tidak Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
enak duduk di kursi dokter gigi. Kalau dokternya tiba-tiba saja mata gelap...
"Pembunuhan sungguh aneh! Orang pikir itu adalah sebuah persoalan yang amat
langsung- tetapi tidak. Pembunuhan menyangkut segala macam hal yang aneh yang
tak pernah terpikirkan. ... Kembali ke fakta. Sebagai dokter gigi,
rasanya riwayatku sudah tamat... Apa yang akan
terjadi kiranya, kalau mereka menangkap si wanita Horbury itu" Apakah pasien-
pasienku akan datang kembali berbaris ke sini" Susah ditebak.
Sekali gunjingan buruk itu sudah termakan... Yah, tak apa. Aku tak peduli.
Ya, aku peduli-karena Jane... Jane sungguh menyenangkan. Aku menginginkan


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dirinya. Dan aku tak bisa mendapatkannya-belum.... Gangguan yang menyebalkan."
Norman tersenyum. "Aku merasa hubungan kami akan berakhir baik.... Ia
menyukaiku.... Ia akan menungguku. Sialan. Aku akan pergi ke Kanada-ya, itu
jawabannya-dan mengumpul-kan uang di sana." Norman tertawa sendiri.
Mrs Ross kembali ke ruangan. "Telepon dari Mrs. Lorrie. Ia menyesal..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"...tetapi ia akan bepergian ke Timbuctoo," kata Norman menyelesaikan kalimat
Miss Ross. "Anda sebaiknya mencari pekerjaan lain, Miss Ross.
Nampaknya kapal ini akan tenggelam."
"Oh, Mr. Gale, saya tak pernah berpikir akan meninggalkan Anda...."
"Anda baik! Tetapi, saya bersungguh-sungguh. Kalau kasus pembunuhan ini tak
segera terselesaikan, habislah karirku."
"Sesuatu harus segera dilakukan!" kata Miss Ross berapi-api. "Polisi-polisi itu
sungguh memalukan. Mereka tidak berusaha."
Norman tertawa. "Saya rasa mereka cukup berusaha."
"Seseorang harus melakukan sesuatu."
"Betul. Saya sendiri ingin melakukan sesuatu- walaupun tak tahu apa."
"Oh, Mr. Gale, saya tahu Anda bisa. Anda begitu pintar!"
"Aku seorang pahlawan di mata gadis itu," pikir Norman Gale. "Ia ingin
membantuku dalam kegiatan memata-matai, tetapi ada orang lain yang ingin kujadikan partnerku,"
Malamnya ia makan dengan Jane. Dengan setengah sadar ia berusaha
untuk kelihatan gembira, tetapi Jane tak dapat dikelabuhi. Ia melihat Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bahwa pikiran Norman kadang-kadang tak berada di tempat, kadang-
kadang dahinya berkerut, dan ada garis-garis ketegangan di mulutnya.
Akhirnya ia berkata, "Norman, apakah pr tekmu tak berjalan baik?"
"Yah, tak terlalu baik. Memang sedang masa sepi."
"Jangan gila," kata Jane tajam. "Jane!"
"Aku bersungguh-sungguh. Kaukira aku tak melihat bahwa kau sangat cemas?"
"Bukan cemas. Aku hanya sebal."
"Maksudmu orang- tidak mau..."
"Giginya dirawat oleh dokter gigi yang mungkin juga seorang pembunuh"
Ya." "Sungguh tak adil!"
"Memang tak adil. Karena terus terang, Jane, aku dokter gigi yang sangat baik.
Dan aku bukan pembunuh."
"Jahat betul itu. Seseorang perlu melakukan sesuatu."
"Itu juga yang dikatakan Miss Ross, sekretarisku, tadi pagi." "Seperti apa dia?"
"Miss Ross?" "Ya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, aku tak tahu. Besar-tulang-tulangnya menonjol-hidungnya agak seperti hidung
kuda goyang-amat sangat kompeten dalam pekerjaannya. "
"Kedengarannya orang yang menyenangkan," kata lane dengan luwes.
Norman senang karena diplomasinya berhasil, tulang-tulang Miss Ross tidak
sejelek yang dikatakannya, dan kepalanya yang berambut merah sangat menarik,
tetapi ia merasa, dan memang perasaannya betul, bahwa lebih baik hal yang
terakhir ini tak disebutkan pada Jane.
"Aku ingin melakukan sesuatu," katanya. "Kalau saja aku pria muda seperti dalam
buku, akan kucari petunjuk-petunjuk atau akan kuba-yangi
seseorang." Jane tiba-tiba menarik lengan bajunya. "Lihat, itu Mr. Clancy-kau
tahu, penulis buku itu-duduk sendiri di dekat tembok. Kita bisa membayanginya."
"Tapi, kita kan akan pergi nonton?" "Tak penting itu. Aku merasa ini mungkin
sudah diatur. Kau bilang kau ingin membayangi seseorang, dan di sini ada orang
yang bisa kita bayangi. Siapa tahu. Mungkin kita akan menemukan sesuatu."
Antusiasme Jane menular. Norman segera terpikat pada rencana itu.
"Kau benar, siapa tahu," katanya. "Sudah sampai di mana makannya" Aku tak bisa
melihat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dengan jelas tanpa memutar kepalaku dan aku tak mau menatapnya."
"Kira-kira sama dengan kita," kata Jane. "Sebaiknya kita bergegas sedikit dan
mendahuluinya, lalu kita bisa membayar rekening dan siap untuk pergi pada waktu
ia selesai." Norman setuju. Pada waktu si kecil Mr. Clancy akhirnya berdiri dan berjalan
menuju ke Dean Street, Norman dan Jane sudah berada dekat dengannya.
"Siapa tahu dia naik taksi," kata Jane.
Tetapi Mr. Clancy tak naik taksi. Dengan membawa mantel panjangnya di satu
lengan (dan kadang-kadang^ mantel itu dibiarkannya terseret-seret di tanah), ia
berjalan perlahan di sepanjang jalan-jalan di London. Kecepatan jalannya tak
teratur. Kadang-kadang langkahnya sangat cepat, kadang-kadang sangat perlahan
hingga hampir berhenti. Pada suatu kali, waktu hampir menyeberangi sebuah jalan,
ia berhenti bergerak berdiri di sana dengan satu kaki terangkat di pinggiran dan
kelihatan seperti dalam film gerak lamban.
Arahnya pun, tak menentu. Pada suatu waktu ia begitu banyak berbelok ke kanan
sehingga kembali ke jalan yang sama sampai dua kali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane merasa semangatnya meninggi.
"Kau lihat," katanya bergairah. "Ia takut diikuti. Ia mencoba menghilangkan
jejak kita." "Kau pikir begitu?"
"Tentu saja. Tak seorang pun akan berjalan berputar-putar begitu kalau bukan itu
alasannya." "Oh!"
Mereka berjalan memutari sebuah tikungan dengan agak cepat dan hampir saja
bertabrakan dengan orang yang mereka ikuti. Ia sedang berdiri memandangi sebuah
tempat pemotongan daging. Tempat itu sendiri tentu saja tutup, akan tetapi
rupanya ada sesuatu di lantai satu yang sangat memikat perhatian Mr. Clancy.
Ia berkata keras, "Tepat benar. Benda yang kucari. Untung sekali!"
Ia mengeluarkan sebuah buku kecil dan menuliskan sesuatu dengan sangat berhati-
hati. Lalu ia berjalan lagi dengan langkah-langkah cepat sambil bersenandung
kecil. Kini dengan langkah tetap ia menuju ke Bloomsbury. Kadang-kadang, waktu ia
memiringkan kepalanya kedua orang di belakangnya itu dapat melihat mulutnya
bergerak-gerak. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada sesuatu," kata Jane. "Pikirannya sedang kacau. Ia berbicara sendiri dan tak
menyadarinya." Pada waktu ia menunggu di dekat lampu merah untuk menyeberang,
Norman dan Jane mendekat.
Memang betul, Mr. Clancy berbicara sendiri. Mukanya kelihatan pucat dan tegang.
Norman dan Jane menangkap beberapa kata yang digumam-kannya,
"Mengapa ia tak mau berbicara" Mengapa" Tentu ada sebabnya..."
Lampu menjadi hijau. Waktu mereka sampai di seberang jalan Mr. Clancy berkata,
"Aku tahu sekarang. Tentu saja. Itu sebabnya ia harus dibuat diam!"
Jane mencubit Norman dengan keras.
Mr. Clancy berjalan dengan sangat cepat sekarang. Mantel yang
dipegangnya terseret-seret di jalan. Pengarang kecil itu mengambil langkah-
langkah yang panjang, dan jelas tak menyadari kedua
pengikutnya yang ada di belakangnya.
Akhirnya, dengan tiba-tiba ia berhenti di sebuah rumah, membuka
pintunya dengan sebuah kunci dan masuk.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Norman dan Jane saling berpandangan.
"Itu rumahnya sendiri," kata Norman. "Car-dington Square nomor empat puluh
tujuh. Itu alamat yang diberikannya di dalam sidang." "Yah," kata Jane, "mungkin
lama-kelamaan ia akan keluar lagi. Dan, lagi pula kita sudah mendengar sesuatu.
Seseorang-akan dibuat diam, dan seorang lain lagi tak mau bicara. Ah,
kedengarannya sungguh seperti cerita detektif."
Sebuah suara terdengar dari kegelapan. "Selamat malam," kata suara itu. Si
pemilik suara melangkah maju. Sepasang kumis yang besar nampak di bawah cahaya
lampu. "Eh bien" kata Hercule Poirot. "Malam yang bagus untuk pengejaran, bukan?"
BAB XV DI BLOOMSBURY Dari kedua orang yang terperanjat itu, Norman Gale-lah yang dengan cepat
menenangkan dirinya. "Tentu saja," katanya, "Monsieur-Monsieur Poirot. Anda masih berusaha
membersihkan nama Anda, Mr. Poirot?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, Anda masih ingat pembicaraan kecil kita" Dan Anda mencurigai Mr.
Clancy yang malang?"
"Anda juga," kata Jane berapi-api, "kalau tidak Anda tak akan berada di sini."
Poirot memandangi Jane untuk beberapa saat lamanya dengan berpikir.
"Pernahkah Anda berpikir tentang pembunuhan, Mademoiselle" Maksud saya, berpikir
tentang itu secara abstrak-dengan darah dingin dan tanpa perasaan?"
"Saya rasa saya tak pernah memikirkannya sama sekali hingga belakangan ini,"
kata Jane. Hercule Poirot mengangguk.
"Ya. Anda memikirkan itu sekarang karena pembunuhan telah menyentuh Anda secara
pribadi. Tetapi saya, saya telah menangani pembunuhan selama bertahun-tahun.
Saya punya cara saya sendiri dalam menilai sesuatu. Menurut
Anda, apa yang paling penting untuk diingat apabila Anda sedang
berusaha memecahkan sebuah misteri pembunuhan?"
"Menemukan pembunuhnya," kata Jane.
Norman Gale berkata, "Keadilan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot menggelengkan kepalanya. "Ada hal-hal yang lain yang lebih penting
daripada menemukan pembunuhnya. Dan keadilan adalah kata yang
bagus sekali, akan tetapi kadang-kadang sulit untuk mengatakan apa sebenarnya
yang dimaksudkan dengan kata itu. Menurut pendapat saya, hal yang paling penting
adalah membuktikan terlebih dahulu orang-orang yang tak bersalah."
"Oh, tentu saja," kata Jane. "Itu tak perlu disangsikan lagi. Kalau seseorang
secara tidak benar didakwa..."
"Bahkan sebelumnya. Mungkin tak ada dakwaan. Akan tetapi, sampai seseorang tanpa
keragu-raguan lagi benar-benar dibuktikan bersalah, setiap orang lain yang
berhubungan dengan pembunuhan itu ikut
menderita dalam taraf-taraf yang berbeda."
Norman Gale berkata dengan tegas, "Betul sekali, itu."
Jane berkata, "Kami sudah mengalaminya!"
Poirot memandang mereka bergantian.
"Yah. Saya lihat Anda sudah mengalaminya sendiri."
Tiba-tiba ia menjadi sigap.
"Mari, ada urusan yang harus saya bereskan. Karena tujuan kita sama, kita
bertiga, mari kita Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bertindak bersama. Baru saja, saya hendak mengunjungi kawan kita yang cerdik,
Mr. Clancy. Saya sarankan Mademoiselle menemani saya- berpura-pura sebagai
sekretaris saya. Ini, Mademoiselle, sebuah buku catatan dan sebatang pensil
untuk steno." "Saya tak bisa menulis steno."
"Tentu saja tidak. Tapi Anda cukup berakal- cerdas-Anda bisa membuat coretan-
coretan yang mirip di buku itu, bukan" Bagus. Untuk, Mr. Gale, saya sarankan
kita bertemu, katakan saja, satu jam lagi. Bagaimana kalau di atas di
Monseigneur" Bagus! Kita bisa berunding nanti."
Sebentar kemudian dia berjalan menuju ke bel rumah dan memencetnya.
Dengan sedikit bingung Jane mengikutinya, sambil memegang buku
catatan itu. Gale membuka mulutnya seperti hendak membantah, lalu membatalkan
niatnya. "Baiklah," katanya. "Satu jam lagi, di Monseigneur. "
Pintu dibuka oleh seorang wanita agak tua bermuka galak dan berpakaian serba
hitam. Poirot berkata, "Mr. Clancy?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wanita itu mundur ke belakang dan Poirot dan Jane masuk.
"Nama- Anda, Tuan?"
"Mr. Hercule Poirot."
Wanita galak itu mengantar mereka naik ke lantai atas ke dalam sebuah ruangan di
lantai satu. "Mr. Air Kule Prott," katanya.
Poirot telah menyadari pada waktu melihat penampilan Mr. Clancy di Croydon bahwa
ia bukan seorang yang rapi. Ruangan itu, sebuah ruangan yang panjang, dengan
tiga buah jendela di satu dindingnya yang panjang dan rak-rak serta lemari-
lemari buku di dinding-dinding yang lain, luar biasa kacau. Kertas-kertas
berserakan di mana-mana; ada map-map di sana-sini, beberapa buah pisang, botol-
botol bir, buku-buku yang terbuka, bantal-bantal kursi, trombon, pecah-belah,
etsa, dan sejumlah besar pulpen yang beraneka ragam.
Di tengah-tengah kekacauan itu Mr. Clancy sedang bergumul dengan
sebuah kamera dan satu rol film.
"Oh," kata Mr. Clancy sambil menengadah waktu diberi tahu tentang kedatangan
tamu-tamu itu. Ia meletakkan kameranya dan gulungan film Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu langsung jatuh ke tanah dan membuka sendiri. Ia maju dengan tangan terjulur.
"Sangat gembira bertemu dengan Anda."
"Anda masih ingat saya, saya harap?" kata Poirot. "Ini sekretaris saya, Miss
Grey." "Apa kabar, Miss Grey." Ia menjabat tangan Jane lalu kembali melihat kepada
Poirot. "Ya, tentu saja saya ingat Anda-sedikitnya-ah, di mana tepatnya" Di
Skull atau di Crossbones Club?"
"Kita sama-sama menjadi penumpang pesawat dari Paris pada suatu saat yang
fatal." "Ah, tentu saja," kata Mr. Clancy. "Dan Miss Grey juga! Hanya saja saya tak tahu
bahwa ia adalah sekretaris Anda. Malahan, saya kira ia bekerja pada sebuah salon
kecantikan-atau tempat seperti itu."
Jane melihat kepada Poirot dengan gelisah.
Yang belakangan ini, sangat tenang.
"Betul sekali," katanya. "Sebagai sekretaris yang efisien, Miss Grey kadang-
kadang harus melakukan pekerjaan tertentu yang bersifat sementara-Anda
mengerti?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tentu saja," kata Mr. Clancy. "Saya lupa. Anda seorang detektif-yang
sebenarnya. Bukan Scotland Yard. Penyelidikan swasta. Silakan duduk, Miss Grey.
Tidak, jangan di situ; saya rasa ada sari jeruk di kursi itu. Biar saya geser
map ini-Oh. sekarang semuanya tumpah. Tak apa. Anda duduk di sini, M. Poirot-tak
apa, ya"-Poirot" Sandarannya sebenarnya tidak patah.
Hanya berkeriat-keriut sedikit waktu Anda bersandar. Yah, mungkin sebaiknya
tidak bersandar terlalu keras. Ya, seorang detektif partikelir seperti Wilbraham
Rice saya. Ia mempunyai kebiasaan menggigit kuku dan makan banyak pisang. Saya
tak tahu bagaimana mulanya saya
membuatnya menggigit kuku-agak menjijikkan memang-tetapi begitulah.
Ia mulai menggigit kuku dan kini ia harus melakukannya di setiap buku.
Membosankan. Pisangnya tak begitu jelek; kadang-kadang bisa dipakai untuk humor-
para penjahat terpeleset pada kulit pisang. Saya sendiri juga makan pisang-
itulah yang memberikan gagasan kepada saya. Tetapi saya tak menggigit kuku. Anda
mau minum bir?" "Terima kasih, tidak."
Mr. Clancy mengambil napas panjang, duduk, dan memandang Poirot
dengan serius. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Saya bisa menebak bahwa Anda datang untuk berbicara mengenai-pembunuhan
Giselle. Saya telah berpikir dan berpikir lagi tentang kasus itu. Anda bisa
bilang apa saja; itu memang luar biasa-anak-anak panah beracun dan sebuah-
sumpitan di pesawat udara. Sebuah gagasan yang juga telah saya pakai, seperti
yang saya katakan kepada Anda, baik dalam buku maupun dalam cerita pendek. Tentu
saja itu kejadian yang mengejutkan, tetapi terus terang saja, M. Poirot, saya
sangat tergairah-amat sangat tergairah."
"Saya bisa melihat," kata Poirot, "bahwa perbuatan kriminal itu telah menarik
hati Anda secara profesional, Mr. Clancy."
Muka Mr. Clancy berseri-seri.
"Tepat sekali. Anda akan mengira bahwa siapa pun-termasuk polisi yang berdinas
resmi-akan dapat memahaminya! Tetapi sama sekali tidak.
Kecurigaan-itu yang saya peroleh, baik dari inspektur polisi maupun dalam sidang
pemeriksaan. Saya berusaha sedapat mungkin untuk membantu
melancarkan jalan ke arah keadilan, dan yang saya dapat sebagai
imbalannya adalah kecurigaan!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Walaupun demikian," kata Poirot sambil tersenyum, "nampaknya itu tak banyak
mempengaruhi Anda." "Ah," kata Mr. Clancy. "Saya punya metode sendiri, Watson. Kalau Anda tak
keberatan saya sebut Watson. Saya tak bermaksud menyinggung
perasaan Anda. Sangat menarik, kalau dipikir, bagaimana teknik teman yang gila
itu bisa bertahan. Secara pribadi saya berpendapat cerita-cerita Sherlock Holmes
terlalu dilebih-lebihkan nilainya. Tetapi... apa yang saya katakan tadi?"
"Anda bilang Anda punya metode sendiri."
"Ah, ya." Mr. Clancy memajukan badannya ke depan. "Saya menaruh inspektur itu-
siapa namanya" Japp"-ya, saya menaruhnya di buku saya yang berikutnya. Anda
harus melihat bagaimana Wilbraham Rice
menanganinya." "Di antara pisang-pisangnya, tentu saja."
"Di antara pisang-pisangnya-bagus sekali, itu," kata Mr. Clancy sambil tertawa.
"Sebagai penulis Anda punya keuntungan, Monsieur," kata Poirot. "Anda bisa
mengeluarkan unek-unek Anda melalui kata-kata yang dicetak. Anda mempunyai
kekuasaan sebuah pena di atas musuh-musuh Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mr. Clancy bersandar perlahan di kursinya.
"Anda tahu," katanya, "saya mulai berpikir bahwa pembunuhan ini akan menjadi
suatu keuntungan buat saya. Saya akan menuliskan
keseluruhannya persis seperti peristiwanya sendi-ri-hanya saja ini merupakan
cerita khayal, tentu saja, dan saya akan memberinya judul Misteri Pos Udara. Dengan uraian tentang
wajah-wajah para penumpangnya secara sempurna. Pasti akan laku seperti pisang
goreng-kalau saja saya bisa menerbitkannya pada waktunya."
"Anda tak akan dapat dituntut untuk itu?" tanya Jane.
Mr. Clancy melihat kepadanya dengan muka berseri.
"Tidak, tidak, Nona. Tentu saja kalau saya membuat salah satu penumpang itu
menjadi pembunuhnya-yah, mungkin saya bisa dituntut karena
mencemarkan nama orang. Tetapi ini adalah bagian yang terkuat darinya-
penyelesaian kasus yang sama sekali tak terduga dipaparkan pada bab yang
terakhir." Poirot memajukan badannya ke depan dengan sangat ingin tahu.
"Dan penyelesaian itu adalah?"
Mr. Clancy tertawa lagi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jitu," katanya. "Jitu dan sensasional. Dengan menyamar sebagai pilot, seorang
gadis naik ke pesawat di Le Bourget dan berhasil menyembunyikan diri di bawah
tempat duduk Madame Giselle. Ia membawa sebuah ampul berisi sejenis gas yang
mutakhir. Ia melepaskan gas itu-semua orang menjadi tak sadar selama tiga menit-
ia keluar dari persembunyiannya-menembakkan anak panah beracun, dan terjun ke
bawah dengan parasut dari pintu belakang pesawat."
Jane dan Poirot, keduanya berkedip-kedip
Jane berkata, "Mengapa ia tak menjadi tak sadar juga karena gas itu?"
"Alat pernapasan," kata Clancy.
"Dan ia mendarat di Selat Inggris?"
"Tak perlu di Selat Inggris-saya akan membuatnya mendarat di pantai Prancis."
"Dan, lagi pula, tak ada orang yang bisa bersembunyi di bawah tempat duduk;
terlalu sempit." "Di pesawat saya tak akan terlalu sempit," kata Mr. Clancy tegas.
"Epatant,"* kata Poirot. "Dan apa motif wanita itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya belum menetapkannya," kata Mr. Clancy dengan berpikiran dalam.
"Mungkin Giselle menghancurkan hidup kekasihnya, yang lalu bunuh diri."
"Dan bagaimana ia memperoleh racunnya?"
"Di situlah cerdiknya," kata Mr. Clancy. "Gadis itu adalah seorang penjinak
ular. Ia menyedot bisa itu dari ular python favoritnya."
"Mon Dieu!"** kata Hercule Poirot.
Ia berkata, "Tidakkah itu, mungkin, sedikit terlalu sensasional?"
"Sebuah cerita tak bisa terlalu sensasional," kata Mr. Clancy tegas. "Apalagi
kalau ada hubungannya dengan anak panah beracun orang-orang
*Hebat. **Ya, Tuhanku. Indian Amerika Selatan. Saya tahu bahwa itu bisa ular, tetapi prinsipnya sama.
Bagaimanapun juga, orang tak mau membaca cerita detektif yang sama seperti
kehidupan sebenarnya. Lihat saja berita-berita koran-terlalu membosankan."
"Ah, Monsieur, Anda berpendapat kasus kita ini terlalu membosankan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak," kata Mr. Clancy mengakui. "Kadang-kadang, saya tak bisa percaya bahwa
itu sungguh-sungguh terjadi."
Poirot menarik kursinya yang berdecit-decit itu sedikit lebih dekat kepada tuan
rumahnya. Suaranya perlahan dan bernada rahasia.
"Mr. Clancy, Anda seorang yang cerdas dan imajinatif. Anda katakan tadi, polisi
telah mencurigai Anda. Mereka tidak minta nasihat Anda. Tetapi saya, Hercule
Poirot, telah memutuskan untuk minta pendapat Anda."
Muka Mr. Clancy menjadi merah karena senang.
"Anda baik sekali."
Ia kelihatan sedikit bingung tetapi senang.
"Anda telah mempelajari kriminologi. Pendapat-pendapat Anda akan sangat
berharga. Saya sangat tertarik untuk mengetahui siapa, menurut pendapat Anda,
pelaku pembunuhan itu."
"Yah..." Mr. Clancy kelihatan ragu, dan secara
otomatis tangannya menjangkau sebuah pisang
lalu mulai memakannya. Setelah itu, setelah gelora
emosinya mereda dari mukanya, ia menggelengkan
kepalanya. "Anda tahu, M. Poirot, itu hal yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sama sekali berbeda. Kalau kita menulis, kita bisa menjadikan siapa saja
pembunuhnya; tetapi, tentu saja, dalam kehidupan sebenarnya ada orang yang
sebenarnya. Kita tak punya kuasa atas fakta-fakta. Saya rasa saya sama sekali
tak berbakat untuk menjadi detektif benar-benar."
la menggelengkan kepalanya dengan sedih dan membuang kulit pisangnya ke
perapian. "Akan tetapi sangat menarik untuk memikirkan kemungkinan-
kemungkinannya?" saran Poirot.
"Oh, itu, ya!" "Pertama sekali, kalau Anda harus menebak, siapa yang.Anda pilih?"
"Oh, saya kira salah satu dari kedua orang Prancis itu."
"Oh, ya" Mengapa?"
"Yah, Madame Giselle orang Prancis. Nampaknya lebih mungkin. Dan mereka duduk di
sisi yang berseberangan, tak jauh dari tempat duduknya.
Tetapi sungguh saya tak tahu."
"Itu tergantung," kata.Poirot sambil berpikir dalam, "sangat banyak pada
motifnya." "Tentu saja... tentu saja. Anda mentabulasikan semua motifnya secara ilmiah,
saya kira?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya sangat kuno dalam metode-metode saya. Saya mengikuti peribahasa lama:
carilah orang yang mendapat keuntungan dari kejahatan itu."
"Itu memang baik," kata Mr. Clancy. "Tetapi itu agak sulit diterapkan dalam
kasus seperti ini. Saya dengar memang ada seorang anak perempuan yang mewarisi
uangnya. Tetapi banyak orang yang
berada di pesawat waktu itu mungkin juga mendapat keuntungan-yaitu apabila
mereka masih berhutang kepadanya dan tak bisa membayar."
"Betul," kata Poirot. "Dan ada kemungkinan-kemungkinan lain. Misalkan saja
Madame Giselle mengetahui sesuatu-percobaan pembunuhan,
umpamanya"-yang dilakukan oleh salah satu dari orang-orang itu."
"Percobaan pembunuhan?" kata Mr. Clancy. "Ah, mengapa percobaan pembunuhan"
Sebuah usul yang aneh."
"Dalam kasus-kasus seperti ini," kata Poirot, "orang harus memikirkan segala
kemungkinannya. " "Ah!" kata Mr. Clancy. "Tetapi berpikir saja tak baik. Anda harus tahu."
"Anda betul-Anda betul. Sebuah observasi yang bagus."
Lalu Poirot berkata, "Saya minta maaf, tetapi sumpitan yang Anda beli itu..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sumpitan sial," kata Mr. Clancy. "Saya menyesal telah menyebutkannya."
"Anda membelinya, Anda katakan, di sebuah toko di Charing Cross Road"
Apakah Anda, mungkin, masih ingat nama toko itu?"
"Yah," kata Mr. Clancy, "mungkin Absolom -atau Mitchell & Smith. Saya tak tahu
lagi. Tetapi saya sudah mengatakan semuanya kepada inspektur yang menjengkelkan
itu. Pasti sekarang ia sudah mengeceknya."
"Ah," kata Poirot, "tetapi saya menanyakan itu dengan tujuan lain. Saya ingin
membeli benda seperti itu dan membuat eksperimen kecil."
"Oh, begitu. Tetapi saya tak tahu apakah Anda bisa mendapatkannya.
Anda tahu, mereka tidak menjualnya secara lusinan."
"Saya bisa saja mencoba. Barangkali, Miss Grey, Anda mau menuliskan kedua nama
tersebut?" Jane membuka buku catatannya dan dengan cepat membuat coretan-
coretan yang (diharapkan-nya) kelihatan profesional. Lalu diam-diam ia menulis
nama-nama tersebut dengan tulisan biasa di baliknya karena mungkin saja Poirot
benar-benar memerlukan nama-nama itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah," kata Poirot, "saya telah mengambil waktu Anda terlalu lama. Saya ingin
pamit dengan mengucapkan beribu terima kasih atas kerja sama Anda."
"Tak apa. Tak apa," kata Mr. Clancy. "Anda mestinya makan pisang tadi."
"Anda baik sekali."
"Ah, tidak. Sebetulnya, malam ini saya merasa agak senang. Pekerjaan saya
menulis sebuah cerita pendek terhenti-ceritanya tak berjalan dengan enak dan
saya tak bisa menemukan nama yang baik untuk penjahatnya. Saya menginginkan
sebuah nama yang berkesan. Nah, untung saja, saya melihat nama yang saya
inginkan itu di sebuah toko daging. Pargiter. Nama yang saya cari-cari. Bunyinya
cocok dan tak umum; dan kira-kira lima
menit kemudian saya menemukan yang lain. Dalam cerita selalu ada
kemacetan yang sama -mengapa gadis itu tak mau berbicara" Sang pria muda
berusaha membuatnya berbicara dan gadis itu mengatakan bahwa bibirnya terkatup.
Tak ada suatu alasan yang benar, tentu saja, mengapa ia tak mau mencurahkan
semuanya sekalian, tetapi kita harus mencarikan sebuah alasan yang tak terlalu
gila. Malangnya, setiap kali alasan itu harus lain!"'
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia memberi Jane sebuah senyuman yang lembut.
"Susahnya menjadi penulis!"
Tiba-tiba ia berjalan dengan cepat melewati Jane ke sebuah lemari buku.
"Ada sesuatu yang ingin saya berikan kepada Anda."
Ia kembali dengan sebuah buku di tangannya.
"The Clue of the Scarlet Petal* Saya kira saya sudah mengatakan kepada Anda di
Croydon bahwa buku saya itu ceritanya berhubungan dengan
racun panah dan anak-anak panah yang dipakai oleh penduduk asli."
"Beribu-ribu terima kasih. Anda terlalu baik."
"Ah, tidak. Saya lihat," kata Mr. Clancy tiba-tiba kepada Jane, "Anda tak
memakai sistem steno Pitman."
Muka Jane menjadi merah. Poirot cepat-cepat menolongnya.
*Petunjuk Daun Bunga Merah
"Miss Grey sangat moderen. Ia memakai sistem mutakhir yang ditemukan oleh
seorang Cekoslo-wakia."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Betulkah" Cekoslowakia pasti sebuah tempat yang luar biasa. Segala sesuatu
nampaknya datang dari sana-sepatu, gelas, sarung tangan, dan kini sistem steno.
Betul-betul luar biasa."
Ia berjabatan tangan dengan kedua orang itu.
"Maaf, saya tak bisa membantu lebih banyak."
Mereka pergi meninggalkannya masih dalam keadaan tersenyum di ruang yang
berantakan itu. BAB XVI RENCANA OPERASI Dari rumah Mr. Clancy mereka naik taksi ke Monseigneur, di mana
Norman Gale sedang menantikan mereka.
Poirot memesan sup dan hidangan ayam.
"Nah?" tanya Norman. "Bagaimana?"
"Miss Grey," kata Poirot, "telah membuktikan bahwa dirinya adalah seorang
sekretaris super." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya kira saya tidak melakukannya dengan baik," kata Jane. "Coretan saya
terlihat olehnya waktu ia lewat di belakang saya. Pasti ia orang yang tajam
penglihatannya." "Ah, Anda melihatnya juga" Mr. Clancy itu tidak selinglung seperti yang
dibayangkan orang." "Apakah Anda benar-benar menginginkan alamat-alamat itu?" tanya Jane.
"Saya pikir itu akan ada gunanya-ya." "Tetapi kalau polisi..."
"Ah, polisi! Saya tak boleh menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah
ditanyakan oleh polisi. Walau, sebenarnya, saya tak yakin kalau polisi sudah
menanyakan pertanyaan-pertanyaan saya. Soalnya, mereka tahu bahwa
sumpitan yang ditemukan di pesawat itu dibeli di Paris oleh seorang Amerika."
"Di Paris" Orang Amerika" Te:api tak ada orang Amerika di pesawat."
Poirot tersenyum ramah kepada Jane.
"Betul sekali. Ada orang Amerika di sini untuk membuat kasusnya lebih rumit. Itu
saja." "Tetapi barang itu dibeli oleh seorang pria?" tanya Norman.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot melihat kepadanya dengan ekspresi muka yang agak aneh.
"Ya," katanya, "dibeli oleh seorang pria."
Norman kelihatan bingung.
"Bukan Mr. Clancy," kata Jane. "Ia sudah memiliki sebuah sumpitan, jadi ia tak
akan mencari-cari untuk membeli satu lagi."
Poirot menganggukkan kepalanya.
"Begitu kita harus berjalan. Curigai seseorang pada gilirannya, lalu hapus dia
dari daftar." "Berapa orang yang sudah Anda hapus sampai saat ini?"
"Tidak sebanyak yang Anda kira, Mademoiselle," kata Poirot mengedipkan mata.
"Itu tergantung, Anda tahu, dari motifnya."


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Apakah sudah ada... ?" Norman Gale berhenti lalu menambahkan dengan nada minta
maaf, "Saya tak bermaksud mengusik-usik rahasia resmi, akan tetapi apakah tak
ada catatan-catatan tentang urusan-urusan wanita ini?"
Poirot menggelengkan kepalanya.
"Semua catatannya telah dibakar."
"Sayang sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Evidemment! Tetapi rupanya Madame Giselle mengkombinasikan sedikit pemerasan
dengan pekerjaannya sebagai rentenir, dan ini membuka
bidang yang lebih luas. Sebagai contoh, misalnya, Madame Giselle
mempunyai pengetahuan tentang suatu perbuatan kriminal-umpamanya
percobaan pembunuhan, yang dilakukan oleh seseorang."
"Apakah ada alasan untuk contoh itu?"
"Ya," kata Poirot perlahan. "Ada-satu dari sedikit bukti dokumenter yang kami
miliki dalam kasus ini."
Ia melihat dari satu muka ke muka yang lain dan menarik napas panjang.
"Yah," katanya, "begitulah. Mari kita berbicara tentang hal-hal lain-misalnya,
bagaimana tragedi ini telah mempengaruhi kehidupan Anda, dua anak muda."
"Agak keterlaluan untuk mengatakan ini, tetapi hal itu telah berakibat baik pada
saya," kata Jane. Ia menceritakan bagaimana ia mendapat tambahan gaji.
"Seperu Anda katakan, Mademoiselle, Anda telah mendapat akibat baiknya, tetapi
mungkin hanya sementara saja. Bahkan keajaiban sembilan hari pun biasanya tak
berjalan lebih dari sembilan hari, Anda ingat?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jane tertawa. "Itu betul sekali." "Saya khawatir dalam kasus saya itu akan
berjalan lebih dari sembilan hari," kata Norman.
Ia menerangkan maksudnya. Poirot mendengarkan dengan penuh simpati.
"Seperti Anda katakan," ia berkata sambil berpikir dalam, "itu akan mengambil
waktu lebih dari sembilan hari-atau sembilan minggu-atau sembilan bulan. Sensasi
mati dengan cepat-ketakutan, lama hilangnya."
"Anda pikir saya harus bertahan?"
"Anda punya rencana lain?"
"Ya-tinggalkan semuanya. Pergi ke Kanada atau ke tempat lain dan mulai lagi."
"Ah, sayang sekali itu," kata Jane dengan tegas.
Norman melihat kepadanya.
Poirot pura-pura menaruh perhatian pada ayamnya.
"Aku tak ingin pergi," kata Norman.
"Kalau saya menemukan pembunuh Madame Giselle, Anda tak perlu pergi," kata
Poirot dengan gembira. "Anda benar-benar berpikir Anda akan dapat melakukannya?" tanya Jane.
Poirot melihat kepadanya dengan pandangan mencela.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau kita mendekati persoalan dengan aturan dan metode, tak akan ada kesulitan
untuk memecahkannya-sama sekali tak akan ada kesulitan," kata Poirot dengan
berapi-api. "Oh, saya rasa begitu," kata Jane yang tidak merasa begitu.
"Tetapi saya akan dapat memecahkan persoalan ini lebih cepat kalau saja saya
mendapat bantuan." "Bantuan macam apa?"
Poirot diam sebentar. Lalu ia berkata,
"Bantuan dari Mr. Gale. Dan mungkin, nanti, bantuan dari Anda juga."
"Apa yang bisa saya kerjakan?" tanya Norman.
Poirot melihat ke samping kepadanya.
"Anda tak akan menyukainya," katanya memperingatkan.
"Apakah itu?" ulang pria muda itu dengan tak sabar.
Dengan sangat berhati-hati, agar tak menyakitkan hati orang Inggris, Poirot
memakai tusuk gigi. Lalu ia berkata, "Terus terang, yang saya perlukan adalah
seorang pemeras." "Seorang pemeras?" teriak Norman. Ia memandangi Poirot seperti orang yang tak
percaya kepada pendengarannya sendiri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot menganggukkan kepalanya.
"Betul sekali," katanya. "Seorang pemeras."
"Tetapi untuk apa?"
"Untuk apa! Untuk memeras."
"Ya, tetapi maksud saya siapa" Mengapa?"
"Mengapa," kata Poirot, "itu urusan saya. Siapa-" Ia berhenti sebentar, lalu
berkata lagi dengan nada yang tenang dan seadanya,
"Ini rencana yang akan saya gariskan untuk Anda. Anda akan menulis sebuah surat
pendek- maksud saya, saya akan menulis surat pendek itu dan Anda akan
menyalinnya-kepada Countess of Horbury. Anda akan
mencantumkan kata 'Pribadi'. Dalam surat itu Anda minta waktu untuk bertemu
dengannya. Anda akan mengingatkannya akan kepergiannya ke
Inggris dengan pesawat udara pada suatu saat tertentu. Anda juga akan
menyebutkan bahwa Anda mengetahui tentang suatu urusan bisnis
dengan Madame Giselle." "Lalu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lalu Anda akan diberi waktu untuk bertemu dengannya. Anda akan pergi dan Anda
akan mengatakan hal-hal tertentu (yang akan saya instruksikan kepada Anda). Anda
akan meminta- sebentar-sepuluh ribu poundsterling."
"Anda gila!" "Sama sekali tidak," kata Poirot. "Saya eksentrik, mungkin, tetapi gila, tidak."
"Dan kalau Lady Horbury memanggil polisi" Saya akan masuk penjara."
"Ia tak akan memanggil polisi."
"Anda tak bisa mengetahui itu."
"Kawanku, secara praktis, saya mengetahui semuanya."
"Lagi pula, saya tak menyukainya."
"Anda tak akan memperoleh sepuluh poundsterling itu, kalau itu menghapus
perasaan bersalah Anda," kata Poirot dengan kedipan mata.
"Ya, tetapi begini, M. Poirot-ini sejenis rencana gila-gilaan yang bisa
menghancurkan seluruh hidup saya."
"Tidak-tidak-tidak-wanita itu tak akan pergi ke polisi-itu bisa saya jamin."
"Ia bisa saja memberi tahu suaminya."
"Ia tak akan memberi tahu suaminya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya tak menyukainya." "Apakah Anda suka kehilangan pasien-pasien Anda dan masa
depan karir Anda?" "Tidak, tetapi..."
Poirot tersenyum kepadanya dengan ramah.
"Anda merasa jijik, ya" Ini wajar. Anda juga mempunyai jiwa kesatria.
Tetapi saya bisa menjamin bahwa Lady Horbury bukan wanita yang pantas bagi semua
perasaan-perasaan yang halus itu."
"Walaupun demikian, tak mungkin ia seorang pembunuh." "Mengapa?"
"Mengapa" Karena kalau ia yang melakukannya, pasti kami melihatnya.
Jane dan saya duduk di seberangnya."
"Anda terlalu banyak punya gagasan yang belum tentu benar. Saya, saya ingin
membereskan persoalan; dan untuk itu saya harus tahu."
"Saya tak suka gagasan memeras seorang wanita."
"Wah-sebuah kata bisa berbunyi begitu tajam! Tak akan ada pemerasan.
Anda hanya diminta untuk menghasilkan suatu efek tertentu. Setelah itu, apabila
dasarnya sudah siap, saya akan masuk."
Norman berkata, "Kalau Anda membuat saya masuk penjara..."
"Tidak, tidak, tidak, saya sangat dikenal di Scotland Yard. Kalau sampai terjadi
sesuatu, saya akan menanggung akibatnya. Tetapi sesuatu pun Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tak akan terjadi selain dari yang sudah saya ramalkan."
Norman menyerah dengan helaan napas panjang.
"Baiklah. Saya akan melakukannya. Tetapi sedikit pun saya tak menyukainya."
"Bagus. Ini yang akan Anda tulis. Ambillah sebatang pensil."
Ia mendikte dengan perlahan.
"Selesai," katanya. "Nanti akan saya berikan instruksi kepada Anda tentang apa
yang harus Anda katakan. Katakan pada saya, Mademoiselle,
pernahkah Anda nonton drama di teater?"
"Ya, sering juga," kata Jane.
"Bagus. Pernahkah Anda menonton, misalnya, sebuah drama berjudul Down Under?"
"Ya, saya menontonnya kira-kira sebulan yang lalu. Lumayan."
"Sebuah drama Amerika, bukan?"
"Ya." "Ingatkah Anda akan peran Harry, yang dimainkan oleh Mr. Raymond Barraclough?"
"Ya. Ia bermain baik sekali." "
"Menurut Anda ia menarik" Ya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Luar biasa menarik."
"Ah, il est sex appeal?"*
"Ya, itu jelas," kata Jane dengan tertawa.
"Itu saja-atau apakah ia juga seorang aktor yang baik?"
*Ia punya daya tarik sex.
"Oh, saya kira ia juga bermain bagus."
"Saya harus pergi menemuinya."
Jane memandanginya dengan heran.
Alangkah anehnya pria kecil ini-meloncat dari satu hal ke hal yang lain seperti
burung yang terbang dari satu dahan ke dahan yang lain!
Mungkin Poirot membaca pikirannya. Ia tersenyum.
"Anda tak setuju dengan saya, Mademoiselle" Dengan metode-metode saya?"
"Anda banyak meloncat-loncat."
"Sebetulnya tidak. Saya menempuh jalan saya secara logis dengan aturan dan
metode. Kita tak boleh sembarangan saja mengambil kesimpulan. Kita harus
menghapus." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Menghapus?" kata Jane. "Itukah yang Anda lakukan?" Ia berpikir sebentar. "Saya
mengerti sekarang. Anda menghapus Mr. Clancy...."
"Mungkin," kata Poirot...."
"Dan Anda telah menghapus kami; dan sekarang, mungkin, Anda
bermaksud menghapus Lady Horbury. Oh!"
Tiba-tiba saja sebuah pikiran timbul di benaknya.
"Ada apa, Mademoiselle?"
"Anda tadi menyebut-nyebut percobaan pembunuhan. Apakah itu sebuah ujian}"
"Anda cepat sekali, Mademoiselle. Ya, itu memang sebagian dari jalan yang saya
tempuh. Saya menyebut percobaan pembunuhan dan saya
memperhatikan Mr. Clancy, saya memperhatikan
Anda, saya memperhatikan Mr. Gale-dan tak nampak tanda-tanda pada Anda semuanya-
bahkan kedipan mata pun tidak. Dan saya katakan pada Anda, saya tak bisa
dikelabui dalam hal ini. Seorang pembunuh bisa siaga untuk serangan-serangan
yang diperkirakannya. Tetapi catatan dalam buku kecil itu tak bisa diketahui
oleh Anda bertiga. Dan, Anda lihat sekarang, saya puas."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda benar-benar orang yang licin dan penuh muslihat, M. Poirot," kata Jane
sambil berdiri. "Saya tak akan pernah bisa mengetahui mengapa Anda mengatakan
apa yang Anda katakan."
"Itu sangat sederhana. Saya ingin mengetahui."
"Saya kira Anda punya cara-cara yang pintar untuk mengetahui?"
"Hanya ada satu cara yang sangat sederhana."
"Apakah itu?" "Membiarkan orang mengatakannya kepada Anda." Jane tertawa.
"Dan kalau mereka tak mau?" "Setiap orang suka berbicara tentang dirinya
sendiri." "Saya kira itu benar," kata Jane setuju.
"Begitulah seorang tukang jual obat menjadi kaya. Ia membiarkan para pasien
datang dan duduk dan bercerita kepadanya. Bagaimana mereka terjatuh dari kereta
bayi waktu mereka berusia dua tahun, dan bagaimana ibu mereka makan buah pir
yang airnya menetes ke atas gaun oranye-nya, dan bagaimana pada usia satu
setengah tahun mereka menarik jenggot ayah mereka; lalu si tukang obat berkata
kepada mereka bahwa sekarang mereka tidak lagi mempunyai
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kesulitan untuk tidur, dan ia mendapat uang, dan mereka pergi, karena sudah
merasa senang-oh, amat senang-dan mungkin mereka memang lalu bisa tidur."
"Gila amat," kata Jane.
"Tidak, itu tak segila yang Anda pikir. Itu didasarkan kepada kebutuhan dasar
manusia- kebutuhan untuk berbicara-untuk mengeluarkan isi hati.
Anda sendiri, Mademoiselle, tak sukakah Anda mengingat masa kecil Anda-tentang
ibu dan ayah Anda?" "Itu tak dapat diterapkan dalam kasus saya. Saya dibesarkan di rumah yatim-
piatu." "Ah, itu lain. Itu bukan masa yang semarak."
"Saya tidak mengatakan bahwa kami adalah anak yatim-piatu yang hidup dari derma.
Masa kanak-kanak saya cukup menyenangkan, sungguh."
"Apakah itu di Inggris?"
"Tidak, di Irlandia-di dekat Dublin."
"Jadi Anda orang Irlandia. Itu sebabnya Anda punya rambut berwarna gelap dan
mata biru kelabu yang kelihatan..."
"Seakan dipasang oleh jari-jari yang penuh jelaga...." sambung Norman dengan
senang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Comment"* Apa yang Anda katakan"
*Apa" "Itu peribahasa tentang mata Irlandia-bahwa mata itu dipasang oleh jari yang
penuh jelaga." "Betulkah" Bukan peribahasa yang manis, itu. Akan tetapi toh-pengungkapannya
baik." Ia membungkuk kepada Jane. "Efeknya sangat baik, Mademoiselle." Jane
tertawa sambil berdiri. "Anda bisa saja, M. Poirot.
Selamat malam dan terima kasih untuk makan malamnya. Anda harus
mengajak saya lagi kalau Norman dikirim ke penjara karena pemerasan."
Norman memberengut mendengar itu. Poirot mengucapkan selamat
malam kepada kedua orang itu.
Setiba di rumahnya ia membuka sebuah laci dengan kunci dan
mengeluarkan daftar sebelas nama orang.
Empat dari nama-nama itu ditandainya. Lalu ia menganggukkan
kepalanya dengan berpikir dalam.
"Aku rasa aku tahu," ia menggumam sendiri. "Tetapi aku harus pasti. il faut
continner."* Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
*Aku harus terus. BAB XVII DI WANDSWORTH Mr, henry mitchel baru saja duduk untuk menyantap makan malamnya
yang terdiri dari sosis dan kentang pada waktu seseorang datang untuk
menemuinya. Pramugara itu agak heran ketika melihat bahwa tamunya adalah pria berkumis lebat
yang juga salah satu penumpang pesawat yang mendapat musibah itu.
M. Poirot sangat sopan dan ramah. Ia memaksa Mr. Mitchell meneruskan makan
malamnya, dan dengan manis bersalaman dengan Mrs. Mitchell, yang berdiri
memandanginya dengan mulut terbuka.
Ia duduk waktu dipersilakan, dan berkata bahwa cuaca sangat panas lalu dengan
hati-hati menjelaskan maksud kedatangannya.
"Saya khawatir, Scotland Yard, tidak memperoleh banyak kemajuan dengan kasus
ini," katanya. Koleksi ebook inzomnia

Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

http://inzomnia.wapka.mobi
Mitchell menggelengkan kepalanya.
"Memang itu kasus yang luar biasa, Tuan-luar biasa. Saya tak melihat bagaimana
mereka bisa maju. Yah, kalau tak seorang pun di dalam pesawat itu melihat
sesuatu, sangat sulit untuk siapa pun juga sesudahnya."
"Betul sekali, apa yang Anda katakan."
"Henry sangat memikirkan kasus ini," kata istrinya. "Ia tak bisa tidur di malam
hari." Pramugara itu menjelaskan,
"Hal itu memenuhi pikiran saya, Tuan, sesuatu yang mengerikan.
Perusahaan telah berlaku sangat adil tentang itu. Terus terang saja saya sangat
khawatir tadinya, bahwa saya akan kehilangan pekerjaan saya...."
"Henry, mereka tak akan berbuat itu. Itu akan sangat kejam sekali."
Istrinya kedengaran sangat dongkol. Ia seorang wanita yang montok dengan muka
kemerahan dan mata hitam yang kelihatan galak.
"Hidup tidak selalu adil, Ruth. Walaupun demikian, kesudahannya lebih baik dari
yang saya perkirakan. Mereka membebaskan saya dari kesalahan.
Tetapi saya merasakannya, kalau Anda-mengerti apa yang saya
maksudkan. Saya yang sedang bertugas waktu itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya mengerti perasaan Anda," kata Poirot penuh simpati. "Tetapi Anda sungguh
tak perlu merasa begitu. Apa yang telah terjadi bukan salah Anda."
"Itu yang saya bilang, Tuan," celetuk Mrs. Mitchell.
Mitchell menggelengkan kepalanya.
"Seharusnya saya mengetahui lebih awal bahwa nyonya itu telah meninggal.
Kalau saja saya berusaha membangunkannya pertama kali saya berkeliling membagikan rekening..."
"Itu tak akan membawa banyak perbedaan. Kematiannya, menurut diagnosa mereka,
terjadi hampir seketika."
"Ia begitu cemas," kata Mrs. Mitchell. "Saya katakan kepadanya untuk tidak
memusingkan kepalanya seperti itu. Siapa yang tahu mengapa orang-orang asing itu
saling membunuh; dan kalau Anda tanya pendapat saya, saya kira sangat licik
untuk melakukannya di sebuah pesawat Inggris."
Ia menyelesaikan kalimatnya dengan sebuah dengusan yang patriotik.
Mitchell menggelengkan kepalanya seperti orang yang bingung.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu memang menjadi beban pikiran saya. Setiap kali saya bertugas, saya selalu
gelisah. Lalu tuan dari Scotland Yard itu menanyakan lagi dan lagi apakah ada
sesuatu yang luar biasa atau tiba-tiba "yang terjadi di perjalanan. Membuat saya
merasa seakan saya pasti telah melupakan sesuatu- padahal saya tahu bahwa saya
tidak. Perjalanan itu sungguh perjalanan yang biasa saja-hingga hal itu
terjadi." "Sumpitan dan anak-anak panah-kafir benar," kata Mrs. Mitchell.
"Anda betul," kata Poirot dengan ekspresi muka seakan ia terkesan benar dengan
kata-kata itu. "Pembunuhan Inggris tak begitu caranya."
"Anda betul, Tuan."
"Anda tahu, Mrs. Mitchell, saya hampir bisa
menebak dari bagian Inggris yang mana Anda berasal."
"Dorset, Tuan. Tak jauh dari Bridport. Itu tempat kelahiran saya."
"Betul," kata Poirot. "Tempat yang indah."
"Memang begitu. London tak bisa dibandingkan dengan Dorset. Keluarga saya telah
bermukim di Dorset selama hampir dua ratus tahun lamanya-dan saya memang orang
Dorset." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, betul." Ia berbalik kepada si pramugara lagi. "Ada satu hal yang saya ingin
tanyakan kepada Anda, Mitchell."
Dahi pria itu mengernyit.
"Saya sudah mengatakan semuanya yang saya ketahui-betul, Tuan."
"Ya, ya-ini soal yang sangat kecil. Saya hanya ingin tahu apakah ada sesuatu di
meja-meja Madame Giselle, maksud saya-yang tak beres?"
"Maksud Anda waktu-waktu saya temukan dia?"
"Ya. Sendok dan garpunya-tempat garamnya-atau apa saja seperti itu."
Pria itu menggelengkan kepalanya.
"Tak ada sesuatu pun seperti itu di meja-meja. Semuanya sudah diangkat kecuali
cangkir-cangkir kopi. Saya sendiri tak melihat sesuatu pun. Tetapi memang saya
tak bisa melihat apa-apa waktu itu. Saya terlalu kaget. Tetapi polisi akan
mengetahui tentang itu, Tuan. Mereka mengecek semuanya dengan sangat teliti."
"Ah, yah," kata Poirot. "Tak apa-apa. Kapan-kapan saya akan berbicara dengan
teman sekerja Anda, Davis."
"Sekarang ia bertugas pada penerbangan pagi jam 8.45, Tuan."
"Apakah hal ini telah mengacaukan pikirannya juga?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, yah, Anda tahu, Tuan, ia masih muda. Kalau Anda tanya saya, saya kira ia
bahkan menikmati semuanya. Ia mendapat kegairahan darinya; semua orang
membelikannya minuman dan ingin mendengarkan
ceritanya." "Apakah ia mungkin mempunyai teman wanita?" tanya Poirot. "Pasti hubungannya
dengan peristiwa itu memberikan kegairahan bagi teman wanitanya."
"Ia berpacaran dengan putri si Johnson dari Crown and Feathers," kata Mr,
Mitchell. "Tetapi ia gadis yang berpikiran sehat. Ia tak suka bercampur urusan
dengan pembunuhan." "Pikiran yang bijaksana," kata Poirot sambil berdiri. "Terima kasih, Mr.
Mitchell-dan juga Anda, Mrs. Mitchell-dan saya minta, Kawan, jangan membiarkan
ini memberati pikiran Anda."
Setelah ia pergi, Mitchell berkata, "Orang-orang dungu dari dewan juri pada
sidang pemeriksaan itu menyangka ialah pelakunya. Tetapi
menurutku, ia dari dinas rahasia."
"Menurutku," kata Nyonya Mitchell, "orang-orang Bolshevik-lah dalangnya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Poirot telah mengatakan bahwa ia hendak bercakap-cakap dengan
pramugara yang satu lagi, Davis, kapan-kapan. Tetapi pada kenyataannya, ia
melakukannya tak lama setelah itu, di Bar Crown and Feathers."
Ia mengajukan kepada Davis pertanyaan-pertanyaan yang sama seperti yang
ditanyakannya kepada Mitchell.
"Tak ada yang tak beres, Tuan. Maksud Anda berantakan" Macam itu?"
"Maksud saya-yah, misalnya sesuatu yang seharusnya ada, tak ada di meja-atau
sesuatu yang seyogyanya ada di situ-"
Davis berkata perlahan, "Ada sesuatu-saya melihatnya waktu saya membersihkan meja, sesudah polisi
selesai memeriksa tempat itu-tetapi mungkin itu bukan yang Anda maksudkan. Hanya
saja, si nyonya yang meninggal itu mempunyai dua buah sendok di cawannya.
Kadang-kadang itu terjadi pada waktu kami melayani dengan tergesa-gesa. Saya
melihatnya dan mengingatnya karena ada takhyul tentang itu; mereka bilang, dua
buah sendok di atas sebuah cawan akan berarti perkawinan."
"Apakah ada sendok yang hilang dari meja orang lain?"
"Tidak, Tuan, saya tak melihatnya. Mitchell atau saya pasti telah membawa
cangkir dan cawan itu dalam keadaan begitu-seperti saya katakan, itu Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kadang-kadang terjadi waktu kami sibuk dan tergesa-gesa. Hanya
seminggu yang lalu, saya meletakkan dua set pisau dan garpu. Secara umum, itu lebih baik daripada kurang,
karena kalau kurang kami lalu harus kembali dan mengambil satu pisau lagi atau
barang apa pun lainnya yang kami lupakan."
Poirot mengajukan satu pertanyaan lagi- dengan agak bercanda, "Apa pendapat Anda
tentang gadis-gadis Prancis, Davis?"
"Gadis-gadis Inggris cukup baik untuk saya, Tuan." Dan ia tersenyum lebar kepada
seorang gadis montok berambut pirang di belakang bar.
BAB XVIII DI JALAN QUEEN VICTORIA Mr. james ryder agak heran pada waktu sebuah kartu nama bertuliskan nama M.
Hercule Poirot dibawa kepadanya.
Ia tahu bahwa nama itu dikenalnya, tetapi untuk sesaat ia tak dapat mengingat
mengapa. Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, orang itu!" Dan mengatakan kepada pegawainya untuk mengantarkan tamu itu
masuk. M. Hercule Poirot kelihatan riang dan berpakaian bagus. Di satu tangan ia
memegang sebuah tongkat, di lubang kancing jasnya ada sekuntum bunga.
"Saya harap Anda mau memaafkan saya karena merepotkan Anda," kata.
Poirot. "Ini tentang kematian Madame Giselle."
"Ya?" kata Mr. Ryder. "Ada apa tentang itu" Silakan duduk. Gerutu?"
"Terima kasih, tidak. Saya selalu merokok rokok saya sendiri. Barangkali Anda
mau satu?" Ryder memandang rokok Poirot yang kecil-kecil dengan ragu-ragu.
"Saya kira saya akan merokok saya punya sendiri, kalau Anda tak keberatan. Saya
takut itu nanti tertelan oleh saya." Ia tertawa keras-keras.
"Inspektur datang kemari beberapa hari yang lalu," kata Mr. Ryder setelah
menyalakan rokoknya. "Selalu ingin tahu, begitulah orang-orang itu. Tak bisa
mengurus urusannya sendiri saja."
"Mereka harus memperoleh informasi, saya kira," kata Poirot dengan hati-hati.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mereka tak perlu begitu kasar," kata Mr. Ryder dengan jengkel. "Orang punya
perasaan- dan reputasi bisnis yang harus dipertahankannya."
"Anda, mungkin, terlalu sensitif."
"Saya berada dalam posisi yang sulit, sungguh," kata Mr. Ryder. "Tempat duduk
saya persis di depannya-yah, saya kira itu membuat orang curiga: Tetapi bukannya
saya memilih duduk di depannya. Kalau saya tahu bahwa wanita itu akan dibunuh
sama sekali saya tak akan naik ke pesawat itu. Tak tahu saya, yah, mungkin saya
naik juga." Untuk sesaat lamanya ia kelihatan seperti berpikir.
"Apakah kejahatan itu telah menghasilkan kebaikan?" tanya Poirot sambil
tersenyum. "Aneh bahwa Anda menanyakan itu. Ya dan tidak. Maksud saya, saya banyak merasa
was-was. Saya terus dikejar-kejar pertanyaan-pertanyaan.
Dengan macam-macam anggapan yang tidak-tidak. Dan mengapa saya"
Mengapa mereka tidak pergi dan menggerecoki si Dokter Hubbard-
Bryant, maksud saya" Para dokter adalah orang-orang yang bisa
memperoleh bisa keras yang tak dapat dikenali. Bagaimana mugkin saya bisa
mendapatkan bisa ular" Bagaimana, saya tanya Anda!"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anda tadi mengatakan," kata Poirot, "bahwa walaupun Anda telah sangat
direpotkan..." "Ah, ya, ada sisi bagusnya. Terus terang saya katakan kepada Anda bahwa saya
telah memperoleh sejumlah uang yang lumayan besarnya dari surat kabar. Sebagai
saksi mata-walaupun imajinasi wartawan itu melebihi apa yang saya lihat dengan
mata saya." "Menarik sekali," kata Poirot, "bagaimana sebuah kejahatan telah mempengaruhi
kehidupan orang-orang yang berada di luarnya. Anda
sendiri, misalnya-secara tak terduga, tiba-tiba saja Anda memperoleh sejumlah
uang-sejumlah uang yang barangkali memang Anda perlukan
saat ini." "Uang selalu diperlukan," kata Mr. Ryder.
Ia memandang Poirot dengan tajam.
"Kadang-kadang kebutuhannya sangat mendesak. Untuk itu orang menggelapkan-mereka
membuat kecurangan-kecurangan...." Ia
melambaikan tangannya. "Timbullah segala macam komplikasi."
"Ah, jangan berpikiran begitu muram tentang itu," kata Mr. Ryder.
"Betul. Mengapa memikirkan yang suram-suram. Uang ini sangat berharga untuk
Anda- karena Anda gagal mendapat pinjaman di Paris...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sial... bagaimana Anda tahu itu?" tanya Mr. Ryder marah.
Hercule Poirot tersenyum.
"Bagaimanapun juga itu benar."
"Memang benar, tetapi saya tak mau itu tersiar ke mana-mana."
"Saya akan merahasiakannya, saya jamin."
"Aneh," kata Mr. Ryder sambil berpikir, "bagaimana sejumlah kecil uang dapat
menempatkan manusia di suatu posisi yang aneh. Hanya sejumlah kecil untuk
membantunya melewati sebuah krisis-dan kalau ia tak berhasil mendapat jumlah
yang sangat kecil itu, masa bodoh dengan kreditnya. Ya, memang aneh. Uang memang
aneh. Kredit juga aneh. Kalau dipikir-pikir, hidup juga aneh!"
"Betul sekali."
"Omong-omong, apa maksud kedatangan Anda ke sini?"
"Sedikit sulit mengatakannya. Saya mendengar-waktu bertugas dalam profesi saya,
Anda mengerti-bahwa walaupun Anda mengingkarinya, Anda sebetulnya punya urusan
dengan Madame Giselle."
"Siapa yang mengatakan itu" Itu bohong- bohong besar! Saya tak pernah melihat
wanita itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wah, aneh sekali itu!"
"Aneh! Itu memang fitnah."
Poirot melihat kepadanya dengan berpikir.
"Ah," katanya, "Saya harus menyelidiki hal ini."
"Apa maksud Anda?"
Poirot menggelengkan kepalanya.
"Jangan marah; pasti ada-suatu kesalahan."
"Saya pikir begitu. Menyangka saya punya urusan dengan rentenir-rentenir kelas
tinggi itu. Wanita-wanita terkenal yang banyak berhutang karena judi-itu makanan
mereka." Poirot berdiri. "Saya minta maaf karena telah salah informasi." Ia berhenti di pintu.
"Omong-omong, saya hanya ingin tahu saja, apa yang menyebabkan Anda menyebut Dr.
Bryant Dr. Hubbard tadi?"
"Bagaimana saya tahu. Coba saya lihat.... Oh, ya, saya kira itu karena
serulingnya. Seperti sebuah sajak anak-anak. 'Old Mother Hubbard's Dog'-
Namun waktu ia kembali ia sedang memainkan serulingnya. Aneh juga bagaimana
kadang-kadang kita mengacaukan nama."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, ya, serulingnya... Hal-hal ini sangat menarik bagi saya, Anda tahu, secara
psikologis." Mr. Ryder mendengus waktu mendengar kata psikologis. Ia melihat kepada Poirot
dengan rasa curiga. BAB XIX MR. ROBINSON DATANG DAN PERGI
Countess of horbury duduk di kamar tidurnya di Grosvenor Square 315, di depan
meja hiasnya. Di sekelilingnya terdapat sikat-sikat rambut emas dan kotak-kotak,
botol-botol krem muka, kotak-kotak bedak-kemewahan-kemewahan kecil. Namun di
tengah kemewahan itu Cicely Horbury duduk dengan bibir yang kering dan pemerah
pipi yang tak nampak manis.
Ia membaca surat itu untuk keempat kalinya.
Countess of Horbury Dengan hormat, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Perihal Madame Giselle, almarhumah Saya adalah pemegang dokumen-
dokumen tertentu yang tadinya dimiliki oleh almarhumah. Kalau Anda atau Mr.
Raymond Barraclough menaruh minat, dengan senang hati saya akan datang bertemu
dengan Anda untuk membicarakannya.
Atau mungkin Anda lebih suka kalau saya berurusan dengan suami Anda dalam hal


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ini" Hormat saya, John Robinson Bodoh, membacanya berulang-ulang....
Seakan-akan kata-kata itu bisa berubah makna.
Ia memungut amplopnya-dua buah amplop, satu dengan tanda 'Pribadi' di atasnya,
yang lain dengan tanda 'Pribadi dan Sangat Rahasia.'
"Pribadi dan Sangat Rahasia...."
Binatang... binatang... Dan wanita Prancis pembohong tua itu, yang bersumpah bahwa "semuanya sudah
diatur untuk melindungi para klien seandainya ia mengalami
kematian tiba-tiba..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Perempuan sial... Hidup sungguh neraka- neraka...
"Oh, Tuhan, syarafku," pikir Cicely. "Tak adil. Sungguh tak adil...." '
Tangannya yang gemetaran menjangkau sebuah botol bertutup emas...
"Ini akan menenangkanku-"
Ia membuka botol itu ke hidungnya dan mulai menghisap-hisap.
Nah! Sekarang ia bisa berpikir! Apa yang harus dilakukan" Menemui orang itu,
tentu saja. Tapi bagaimana ia akan memperoleh uang-mungkin saja ia bisa mujur di
tempat itu di Carlos Street....
Tetapi itu dipikirkan nanti saja. Temui orang itu-cari tahu apa yang
diketahuinya. Ia menuju ke meja tulisnya, dan segera menulis dalam tulisannya yang besar-besar
dan tak beraturan, Countess of Horbury dengan hormat menyatakan kesediaannya untuk
menemui Mr. John Robinson dan kalau ia datang jam sebelas pagi besok....
*** "Bagaimana?" tanya Norman.
Mukanya memerah sedikit waktu Poirot memandangnya dengan kaget.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Astaga." kata Hercule Poirot. "Komedi macam apa yang sedang Anda mainkan?"
Muka Norman Gale makin merah.
Ia bergumam, "Anda bilang, sedikit samaran mungkin ada baiknya."
Poirot menghela napas panjang, lalu menggandeng pria muda itu dan membawanya ke
sebuah cermin. "Lihatlah diri Anda sendiri," katanya. "Hanya itu yang saya minta-lihat diri
Anda sendiri! Anda kira Anda apa-Santa Klaus yang berdandan untuk menyenangkan
anak-anak" Memang jenggot Anda tidak putih; tidak,
jenggot Anda hitam-warna bajingan. Tetapi jenggot itu, wah, wah, wah-jenggot
murahan, Kawan, dan dipasang dengan cara yang kasar dan
amatir! Lalu juga alis Anda. Tetapi, apakah Anda memang tergila-gila pada
rambut-rambut palsu" Gusi palsu Anda bisa tercium dari jarak beberapa meter. Dan
kalau Anda pikir bahwa tak seorang pun akan mengetahui bahwa ada sepotong gips
yang menempel di gigi Anda, Anda salah. Kawan, bukan profesi Anda, jelas bukan-
untuk membawakan peran."
"Saya pernah banyak bermain di teater amatir dulu," kata Norman kaku.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya hampir tak bisa mempercayainya. Bagaimanapun juga, saya rasa mereka tak
akan membiarkan Anda merias diri dengan cara Anda sendiri.
Di bawah lampu-lampu panggung pun muka Anda tak akan kelihatan
meyakinkan. Di Grosvenor Square di bawah penerangan matahari yang terang
benderang..." Poirot mengangkat bahunya untuk mengakhiri kalimatnya.
"Tidak, mon ami, katanya. "Anda seorang pemeras, bukan seorang pelawak.
Saya ingin si nyonya takut kepada Anda-tidak mati karena tertawa waktu melihat
Anda. Saya lihat saya telah menyinggung perasaan Anda dengan kata-kata saya.
Sava menyesal, tetapi ini adalah satu saat di mana saya harus mengatakan yang
sebenarnya. Ambil ini dan ini..." Ia memberikan beberapa
botol kepadanya. "Pergilah ke kamar mandi dan marilah kita akhiri ketololan
ini." Dengan merasa terpukul, Norman Gale menuruti perintah itu. Waktu ia muncul lagi
kira-kira seperempat jam kemudian, dengan muka semerah bata, Poirot mengangguk
membenarkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tres bien* Komedi sudah habis. Sekarang kita mulai urusan yang, serius ini.
Saya perbolehkan Anda berkumis kecil. Tetapi, kalau Anda tak keberatan," saya
sendiri yang akan menempelkan-
*Bagus sekali nya. Begini-dan sekarang kita akan menyisir rambut Anda sedikit lain-begini. Itu
cukup. Nah, sekarang coba saya lihat apakah Anda masih ingat kalimat-kalimat
yang harus Anda katakan."
Ia mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menganggukkan
kepalanya. "Bagus. En avant* -dan semoga berhasil."
"Saya benar-benar berharap begitu. Barangkali saja saya akan bertemu dengan
suami yang marah dan beberapa polisi."
Poirot meyakinkannya kembali.
"Jangan khawatir. Semuanya akan berjalan dengan baik."
"Itu kata Anda," gumam Norman tak setuju.
Sama sekali tak bergairah, ia berangkat menjalankan misi yang tak disukainya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Di Grosvenor Square ia dipersilakan masuk ke sebuah ruangan kecil di lantai
satu. Setelah menunggu satu atau dua menit lamanya, Lady Horbury masuk untuk
menemuinya. Norman bersiap-siap. Ia tak boleh-sama sekali tak boleh-menunjukkan bahwa ia
pemeras yang tak berpengalaman.
"Mr. Robinson?" kata Cicely.
"Betul," kata Norman sambil membungkuk.
"Sialan, mengapa aku kaku begini," pikirnya dengan rasa jijik pada dirinya
sendiri. "Menakutkan."
"Saya menerima surat Anda," kata Cicely.
*Maju Norman menenangkan dirinya. "Si tua bangka itu mengatakan aku tak bisa memainkan
peran," katanya kepada dirinya sendiri.
Dengan keras ia berkata dengan nada sedikit kurang ajar,
"Ah, begitu-nah, bagaimana, Lady Horbury?"
"Saya tak tahu apa yang Anda maksudkan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, ayolah. Perlukah kita berbicara sampai hal yang sekecil-kecilnya"
Semua orang tahu betapa menyenangkan sebuah-yah, kita sebut saja akhir pekan di
pantai; akan tetapi para suami tak selalu setuju. Saya kira Anda tahu, Lady
Horbury, apa bukti-bukti yang saya maksudkan. Madame
Giselle memang menyenangkan. Selalu punya bahan. Bukti-bukti hotel, dan
sebagainya, semuanya kelas satu. Pertanyaannya kini adalah, siapa yang paling
menginginkannya-Anda atau Lord Horbury" Itulah pertanyaannya."
Cicely berdiri dengan gemetaran.
"Saya seorang penjual," kata Norman, suaranya makin kedengaran wajar karena ia
makin tenggelam dalam perannya. "Apakah Anda seorang pembeli" Itu
pertanyaannya!" "Bagaimana Anda bisa memperoleh-bukti ini?"
"Ah, Lady Horbury, itu tak ada hubungannya dengan ini. Yang penting, saya
memilikinya." "Saya tak percaya. Tunjukkanlah kepada saya."
"Oo, tidak bisa." kata Norman dengan pandangan yang licik mengejek.
"Saya tak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
membawa sesuatu pun sekarang. Saya tak sehijau itu. Kalau kita memang sudah
setuju untuk berjual-beli, itu soal lain. Saya akan tunjukkan barangnya kepada
Anda sebelum Anda memberikan uangnya kepada saya.
Cukup adil." "Be-berapa?"
"Sepuluh ribu-poundsterling, bukan dollar." "Tak mungkin. Tak mungkin saya
mendapatkan uang sebanyak itu."
"Kadang-kadang menakjubkan melihat apa yang bisa diperbuat kalau orang berusaha.
Permata memang harganya tak seperti dulu, tetapi
mutiara tetap mutiara. Begini, untuk Anda, saya minta delapan ribu saja.
Itu harga pasti saya. Dan saya akan berikan kepada Anda dua hari untuk
memikirkannya." "Saya tak akan bisa memperoleh uangnya,"
Norman menarik napas dalam dan menggelengkan kepalanya.
"Yah, mungkin memang sebaiknya Lord Horbury mengetahui apa yang telah terjadi.
Sepengetahuan saya wanita yang diceraikan tak akan mendapat tunjangan uang dan
Mr. Barrac-lough memang seorang aktor berbakat; tetapi ia belum berpenghasilan
besar. Nah, sekian saja. Saya akan tinggalkan Anda untuk memikirkannya; dan
ingat kata saya-saya bersungguh-sungguh."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia berhenti sebentar, lalu menambahkan, "Saya bersungguh-sungguh dengan kata-
kata saya, seperti juga Giselle...."
Dan dengan cepat, sebelum wanita yang kebingungan itu bisa menjawab, ia
meninggalkan ruangan itu.
"Huh," kata Norman waktu ia mencapai jalan raya. Ia menyapu dahinya.
"Untung sudah berlalu."
*** Tak sampai satu jam setelah itu sebuah kartu nama disampaikan kepada Lady
Horbury. "M. Hercule Poirot."
Ia melemparkannya ke samping. "Siapa itu" Aku tak dapat menemuinya!"
"Ia berkata, Nyonya, bahwa ia datang ke sini atas permintaan Mr. Raymond
Barraclough." "Oh," katanya. "Baik, silakan dia masuk."
Pelayan pria- itu pergi, lalu datang kembali.
"M. Hercule Poirot."
Dengan pakaian dan dandanan yang sangat bagus, M. Poirot masuk, dan membungkuk.
Si pelayan menutup pintu. Cicely maju selangkah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mr. Barraclough mengirim Anda ke sini?"
"Silakan duduk, Madame." Nada suaranya manis, tetapi berwibawa.
Lady Horbury langsung duduk. Poirot duduk di dekatnya. Tingkah
lakunya kebapakan dan menghibur.
"Madame, saya minta, anggaplah saya sebagai teman. Saya datang untuk memberi
nasihat. Saya tahu, Anda sedang dalam kesulitan besar."
260 Nyonya itu bergumam dengan tak jelas, "Saya tak..."
"Ecoutez* Madame, saya tak minta Anda untuk membuka rahasia Anda .
Itu tak perlu. Saya sudah mengetahuinya sebelumnya. Itu adalah inti menjadi
detektif yang baik-mengetahui."
"Detektif?" Mata Lady Horbury membesar. "Saya ingat-Anda berada di pesawat itu.
Andalah yang..." "Tepat sekali, sayalah itu. Nah, Madame, mari kita mulai saja. Seperti saya
katakan tadi, saya tidak memaksa Anda untuk membukakan rahasia Anda kepada saya.
Anda tak perlu menceritakan apa-apa ke pada saya. Saya akan menceritakannya
kepada Anda. Pagi ini, tak sampai sejam yang lalu, Anda-kedatangan seorang tamu.
Tamu itu-namanya Brown, mungkin?"
"Robinson," kata Cicely perlahan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sama saja-Brown, Smith, Robinson-ia memakainya berganti-ganti. Ia datang kemari
untuk memeras Anda, Madame. Ia memiliki bukti-bukti tentang-kita sebut saja-
suatu kesembronoan" Bukti-bukti itu sebelumnya ada di tangan Madame Giselle.
Kini orang itu yang memegangnya. Ia menawarkannya kepada Anda untuk, barangkali,
tujuh ribu pound." "Delapan." "Delapan. Dan Anda, Madame, tak dapat memperoleh jumlah itu dengan cepat?"
*Dengarkan. "Saya tak dapat melakukannya-benar-benar tak dapat.... Saya masih berhutang.
Saya tak tahu apa yang akan saya lakukan...."
"Tenangkan diri Anda, Madame, karena saya adalah Hercule Poirot. Eh bien, jangan
takut- percayakan diri Anda dalam tangan saya-saya akan tangani Mr. Robinson
ini." "Ya," kata Cicely tajam. "Dan berapa yang Anda minta?"
Hercule Poirot membungkuk.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya hanya minta sebuah foto, yang ditandatangani, foto seorang wanita yang
sangat cantik." Cicely berteriak, "Oh, Tuhan, aku tak tahu apa yang harus kulakukan....
Syarafku. Aku akan menjadi gila."
"Tidak, tidak, semuanya akan beres. Percayalah kepada Hercule Poirot.
Hanya saja, Madame, saya harus mendapat keterangan tentang yang
sebenarnya terjadi-seluruhnya-jangan sembunyikan apa pun dari saya, kalau tidak
saya tak akan dapat menolong Anda."
"Anda akan menolong saya keluar dari kesemrawutan ini?"
"Saya bersumpah kepada Anda, Anda tak akan lagi pernah mendengar tentang Mr.
Robinson." Ia berkata, "Baiklah. Saya akan ceritakan kepada Anda seluruhnya."
"Bagus. Nah, jadi Anda meminjam uang dari Madame Giselle ini?"
Lady Horbury mengangguk. "Kapankah itu" Kapan itu mulai terjadi, maksud saya?"
"Delapan belas bulan yang lalu. Saya terpaksa." "Judi?"
"Ya. Waktu itu saya sedang sial." "Dan ia meminjami Anda berapa pun yang Anda
minta?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Pada mulanya' tidak. Hanya sejumlah kecil saja."
"Siapa yang menyarankan kepada Anda untuk datang kepadanya?"
"Raymond-Mr. Barraclough mengatakan kepada saya bahwa ia mendengar wanita itu
meminjamkan uang kepada wanita-wanita tokoh masyarakat."
"Tetapi sesudah itu ia meminjami Anda jumlah yang lebih besar?"
"Ya-sebanyak yang saya mau. Waktu itu nampaknya seperti anugerah."
"Anugerah khusus dari Madame Giselle," kata Poirot sinis. "Sebelum itu Anda dan
Mr. Barraclough telah-er-berteman?"
"Ya." "Tetapi Anda tak mau suami Anda mengetahui tentang itu?"
Cicely berkata marah, "Stephen orang yang congkak. Ia sudah bosan dengan saya.
Ia ingin mengawini orang lain. Ia akan melonjak kegirangan kalau mendapat
kesempatan menceraikan saya."
"Dan Anda tak mau-bercerai?"
"Tidak. Saya... saya..."
"Anda menyukai posisi Anda-dan juga Anda masih ingin menikmati penghasilan suami
Anda yang besar. Begitu Les femmes* tentu saja, mereka Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
harus mengurusi kepentingan mereka sendiri. Kita lanjutkan... lalu timbul
masalah membayar hutang itu?"
"Ya, dan saya-saya tak dapat membayar hutang itu. Lalu si setan tua itu menjadi
jahat. Ia mengetahui tentang saya dan Raymond. Ia mengetahui tentang tempat-
tempatnya, tanggal-tanggalnya, dan tentang semuanya-saya tak tahu bagaimana."
"Ia punya caranya sendiri," kata Poirot datar. "Dan ia mengancam, saya kira,
untuk mengirim semua bukti itu kepada Lord Horbury?"
"Ya, kecuali kalau saya membayar."


Maut Di Udara Death In The Air Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dan Anda tak dapat membayar?"
"Tidak." "Jadi kematiannya menguntungkan Anda?"
Cicely Horbury berkata dengan sungguh- * sungguh, "Nampaknya terlalu, terlalu
baik." "Ah, betul sekali-terlalu baik. Tetapi hal itu membuat Anda sedikit gelisah,
mungkin?" "Gelisah?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, Madame, rupanya dari semua orang yang berada di pesawat itu hanya Anda
saja yang. mempunyai motif karena kematiannya membawa
keuntungan bagi Anda."
*wanita Cicely menarik napasnya dengan keras.
"Saya tahu. Tak enak sekali bagi saya. Saya bingung sekali karena itu."
"Terutama karena Anda baru saja menemuinya di Paris pada malam sebelumnya, dan
membuat sedikit keributan dengannya?"
"Setan tua itu! Tak mau memberi keringanan sedikit pun. Saya rasa ia bahkan
menikmatinya. Oh, ia memang binatang! Saya pergi dalam
keadaan luluh." "Tetapi Anda menyatakan dalam sidang pemeriksaan itu bahwa Anda tak pernah
melihat wanita itu sebelumnya?"
"Tentu saja, apa lagi yang bisa saya katakan?"
Poirot memandangnya dengan berpikir dalam.
"Anda, Madame, tak bisa berkata lain."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mengerikan-semuanya bohong, bohong, dan bohong. Si Inspektur itu datang lagi
dan datang lagi, mendesak saya dengan pertanyaan-pertanyaan. Tetapi saya merasa
cukup aman. Saya bisa lihat ia hanya mencoba-coba saja. Ia tak tahu apa-apa."
"Kalau seseorang memang menerka, ia harus menerka dengan
meyakinkan." "Lalu," kata Cicely melanjutkan pemikirannya, "saya merasa bahwa kalau sampai
terjadi kebocoran, pasti seluruhnya akan terbongkar pada saat yang sama. Saya
merasa aman-hingga datangnya surat itu kemarin."
"Anda tak merasa takut selama ini?"
"Tentu saja saya merasa takut!"
"Tetapi apa yang Anda takutkan" Rahasia Anda terbongkar, atau ditangkap karena
pembunuhan?" Muka Cicely Horbury menjadi pucat.
"Pembunuhan-tetapi saya tidak... Oh, Anda tak percaya itu! Saya tak membunuhnya.
Saya tak melakukannya!"
"Anda menginginkan dia mati...."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, tetapi saya tak membunuhnya.... Oh, Anda harus percaya kepada saya-Anda
harus. Saya tak pernah beranjak dari kursi saya. Saya..."
Cicely menangis. Matanya yang biru menatap muka Poirot dengan
memohon. Hercule Poirot mengangguk dengan muka menghibur.
"Saya percaya kepada Anda, Madame, karena dua hal. Pertama, karena jenis kelamin
Anda, dan kedua, karena-seekor lebah."
Cicely menatapnya. "Seekor lebah?"
"Betul. Saya lihat Anda tak mengerti. Nah, sekarang mari kita urus soal ini
dulu. Saya akan menangani Mr. Robinson ini. Saya berjanji kepada Anda, Anda tak
akan mendengar tentang dia lagi. Saya akan menyelesaikannya.
Nah, untuk membalas jasa saya, saya akan menanyakan kepada Anda dua pertanyaan
kecil. Apakah Mr. Barraclough berada di Paris pada hari pembunuhan itu terjadi?"
"Ya, kami makan bersama. Tetapi ia berpendapat lebih baik saya pergi menemui
wanita itu sendiri."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, begitu" Nah, Madame, satu pertanyaan lagi, Nama panggung Anda sebelum Anda
menikah adalah Cicely Bland. Apakah itu nama Anda yang sebenarnya?"
"Tidak, nama saya yang sebenarnya adalah Martha Jebb. Tetapi yang lain itu..."
"Secara profesional kedengarannya lebih bagus. Dan Anda dilahirkan di mana?"
"Doncaster. Tetapi mengapa..."
"Hanya ingin tahu saja. Maafkan saya. Dan sekarang, Lady Horbury, bolehkah saya
memberi beberapa nasihat kepada Anda" Mengapa Anda
tidak mengatur perceraian saja secara diam-diam dengan suami Anda?"
"Dan membiarkannya mengawini wanita itu?"
"Dan membiarkannya mengawini wanita itu. Anda seorang wanita yang berbudi,
Madame; lagi pula, Anda akan aman-sangat aman-dan suami
Anda akan memberi Anda tunjangan."
"Yang besarnya tak seberapa."
"Eh bient setelah Anda bebas Anda bisa menikah dengan seorang jutawan."
"Sekarang ini tak ada lagi jutawan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, jangan berkata begitu, Madame. Orang yang tadinya mempunyai tiga juta
barangkali memiliki dua juta sekarang-yah, itu masih cukup banyak."
Cicely tertawa. "Anda begitu meyakinkan, M. Poirot. Anda benar-benar pasti bahwa orang yang
menakutkan itu tak akan mengganggu saya lagi?"
"Hercule Poirot berjanji kepada Anda," kata pria itu dengan bersungguh-sungguh.
BAB XX DI HARLEY STREET Detektif Inspektur Japp berjalan dengan cepat di sepanjang Harley Street dan
berhenti di depan sebuah pintu.
Ia mencari Dr. Bryant. "Apakah Anda sudah membuat janji, Tuan?"
"Belum. Biar saya tulis sedikit di sini."
Di atas sebuah kartu nama ia menulis:
"Akan sangat berterima kasih kalau Anda bisa memberikan sedikit waktu kepada
saya. Saya tak akan berlama-lama."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ia menaruh kartu itu dalam sebuah sampul dan menutupnya, lalu
memberikannya kepada pelayan itu.
Ia dipersilakan masuk ke sebuah ruang tunggu. Ada dua orang wanita di situ, dan
seorang pria. Japp mengambil sebuah majalah Punch lama.
Si pelayan muncul lagi, berjalan kepadanya dan berkata dengan suara setengah
berbisik, "Kalau Anda tak keberatan menunggu sebentar, Tuan, Dokter akan menemui Anda;
tetapi ia sangat sibuk pagi ini."
Japp mengangguk. Ia tak keberatan sama sekali menunggu-ia bahkan
senang. Kedua wanita itu telah mulai berbicara. Jelas sekali pendapat mereka baik sekali tentang
kemampuan Dr. Bryant. Pasien-pasien berdatangan lagi. Tak dapat
diragukan, Dr. Bryant sangat sukses dalam profesinya.
"Tak nampak seperti orang yang perlu meminjam uang," pikir Japp dalam hatinya.
"Tetapi tentu saja hutang itu bisa saja terjadi di waktu yang lampau. Namun
demikian, prakteknya sangat baik; sedikit saja suara-suara sumbang sebuah
skandal akan menghancurkannya. Itu risiko seorang
dokter." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Seperempat jam kemudian si pelayan muncul dan berkata, "Dokter akan menemui Anda
sekarang, Tuan." Japp dipersilakan masuk ke ruang periksa dokter-sebuah ruang di
belakang rumah dengan jendela yang besar. Si dokter sedang duduk di belakang
mejanya. Ia berdiri dan berjabatan tangan dengan si detektif.
Mukanya kelihatan letih, tetapi tak nampak sama sekali bahwa ia
terganggu oleh kedatangan inspektur itu.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Inspektur?" katanya setelah duduk
kembali dan mempersilakan Japp duduk di kursi di depannya.
"Pertama-tama saya minta maaf karena telah datang pada jam praktek Anda, tetapi
saya tak akan berlama-lama, Dokter."
"Tak apa. Saya kira ini menyangkut kematian di pesawat itu?"
"Betul, Dokter. Kami masih menyelidikinya." "Ada hasilnya?"
"Tidak sebagus yang kami kehendaki. Saya datang untuk memberikan beberapa
pertanyaan kepada Anda tentang cara yang dipakai. Saya benar tak faham tentang
bisa ular ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya bukan ahli racun, Anda tahu," kata Dr. Bryant dengan tersenyum.
"Hal-hal seperti itu bukan bidang saya. Anda harus bertemu dengan Winterspoon."
"Ah, tetapi begini, Dokter. Winterspoon adalah seorang ahli-dan Anda tahu
bagaimana para ahli itu. Mereka berbicara dalam bahasa yang tak
dimengerti oleh orang awam. Tetapi yang saya tahu, hal itu ada segi medisnya
juga. Betulkah bahwa bisa ular kadang-kadang disuntikkan kepada orang yang
menderita epilepsi?"
"Saya juga bukan spesialis penyakit epilepsi," kata Dr. Bryant. "Tetapi yang
saya tahu, suntikan-suntikan bisa ular telah dipergunakan dalam
pengobatan epilepsi dengan hasil yang memuaskan. Tetapi, seperti yang saya
katakan tadi, itu betul-betul bukan bidang saya."
"Saya tahu-saya tahu. Sebetulnya, tujuan saya ini: saya merasa, karena Anda
waktu itu berada di pesawat itu juga, Anda menaruh perhatian pada hal ini. Saya
pikir mungkin Anda punya gagasan-gagasan sendiri, yang akan ada gunanya bagi
saya. Tak akan banyak manfaatnya bagi saya untuk pergi kepada seorang ahli kalau
saya tak tahu apa yang harus ditanyakan."
Dr. Bryant tersenyum. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Betul juga apa yang Anda katakan itu, Inspektur. Barangkali tak ada seorang pun
di dalam hidup ini yang bisa merasa utuh tak tersentuh setelah berada begitu
dekat dengan sebuah pembunuhan.... Saya akui memang menaruh perhatian. Diam-diam
saya telah banyak berpikir
tentang kasus itu." "
"Dan apa pendapat Anda, Dokter?"
Bryant menggelengkan kepalanya.
"Saya masih tak habis pikir-semuanya rasanya seperti-tidak riil-kalau saya boleh
katakan begitu. Cara yang luar biasa untuk membunuh. Rasanya satu dibanding
seratus kemungkinan pembunuhnya tak terlihat. Ia pasti seorang yang sama sekali
tak mempedulikan risiko."
"Betul sekali, Dokter."
"Pilihannya atas racun juga luar biasa. Bagaimana mungkin seorang calon pembunuh
memperolehnya?" "Saya tahu. Rasanya memang tak mungkin. Bahkan, saya kira hanya satu dari seribu
orang pernah mendengar tentang apa yang disebut boomslang, dan pasti lebih
sedikit lagi orang yang pernah mepangani bisanya. Anda sendiri seorang dokter-
tetapi, saya rasa Anda belum pernah
menanganinya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kesempatan seperti itu jelas tidak banyak. Saya mempunyai seorang teman yang
bekerja di bagian penelitian tropis. Di dalam laboratoriumnya ada berbagai
contoh bisa ular yang sudah dikering-kan-misalnya bisa ular kobra-tetapi saya
tak ingat bahwa ada contoh bisa boomslang di situ."
"Mungkin Anda bisa menolong saya..." Japp mengeluarkan sepotong kertas dan
Pendekar Bego 6 Kehidupan Para Pendekar Karya Nein Arimasen Bara Maharani 9
^