Pencarian

N Atau M 3

N Atau M N Or M Karya Agatha Christie Bagian 3


Dia mendengar suara Haydock masuk rumah dan
mengunci pintunya. Tommy berjalan dengan gembira bersama kedua teman barunya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Cuaca kelihatannya akan berubah.
Si Tua Monroe tidak bermain lagi.
Si Ashby tidak mau ikut masuk LDV. Dia bilang tidak bagus. Sayang. Si Marsh
muda, pembantu caddy itu, tidak suka. Bagaimana pendapat Meadowes" Apakah
hal seperti itu tidak sebaiknya diserahkan pada komite saja" Di Southampton ada
serangan udara yang hebat dua malam yang lalu. Banyak kerusakan. Apa pendapat
Meadowes tentang Spanyol" Apa mereka jadi jahat"
Tentu saja, setelah Prancis menyerah-
Rasanya Tommy ingin berteriak keras-keras. Percakapan yang amat biasa. Dan
kemunculan kedua orang laki-laki itu benar-benar suatu berkat baginya.
Dia mengucapkan selamat berpisah kepada mereka di gerbang Sans Souci dan
berbelok masuk. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia bersiul-siul kecil sendirian. Dan dia baru saja berbelok dari sudut gelap
yang penuh tanaman ketika sebuah benda keras melandas di kepalanya. Dia
terjungkal ke depan, masuk ke dalam kegelapan dan ketidaksadaran.
BAB 10 I "Anda bilang tiga sekop. Nyonya Blenkensop?"
Ya, Nyonya Blenkensop telah mengatakan tiga sekop.
Nyonya Sprot kembali dari telepon dengan terengah-engah. "Mereka mengganti waktu
tes untuk ARP lagi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sayang," katanya dan meminta mereka untuk
mengulang lagi. Dan seperti biasa. Nona Minton membuat semuanya
lambat dengan mengulang pertanyaan berkali-kali.
"Apa saya tadi bilang dua klaver" Anda yakin" Saya rasa bukan truf-oh, ya, saya
ingat sekarang. Nyonya Cayley mengatakan satu hati, kan" Saya tadi ingin
mengatakan bukan truf walaupun belum menghitung. Saya rasa kita harus berani-
lalu Nyonya Cayley berkata satu hati jadi saya harus dua klaver. Sulit sekali
rasanya-" Tuppence berpikir bahwa kadang-kadang akan lebih hemat waktu kalau Nona Minton
mau meletakkan semua kartunya di meja sehingga semua bisa melihat.
Dia tidak bisa mengatakan dengan benar apa yang
dipunyainya. "Nah, bagus." kata Nona Minton gembira. "Satu hati dua klaver."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dua sekop," kata Tuppence.
"Saya tadi pas, kan?" kata Nyonya Sprot.
Mereka memandang Nyonya Cayley yang sedang
membungkuk ke depan dan mende ngarkan Nona
Minton berceloteh lagi. "Nyonya Cayley mengatakan dua hati dan saya tiga wajik."
"Dan saya tiga sekop," kata Tuppence.
"Pas," kata Nyonya Sprot.
Nyonya Cayley duduk diam. Akhirnya dia sadar bahwa mereka memandang dia.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh," katanya dengan muka merah. "Maaf sekali. Saya rasa Tuan Cayley memerlukan
saya Mudah-mudahan dia tak apa-apa duduk di teras di luar."
Dia memandang mereka bergantian.
"Barangkali sebaiknya saya pergi lihat dia dulu. Saya mendengar suara aneh.
Barangkali bukunya jatuh."
Dia berjalan ke arah jendela. Tuppence menarik napas kesal.
"Seharusnya pinggangnya diikat tali saja," katanya. "Lalu suaminya tinggal
menarik tali itu bila dia memerlukan istrinya."
"Istri yang berbakti," kata Nona Minton.
"Menyenangkan untuk dilihat, kan?"
"Oh, ya?" kata Tuppence yang kehilangan sabar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ketiga wanita itu duduk diam sejenak. "Ke mana Sheila malam ini?" tanya Nona
Minton. "Nonton film," kata Nyonya Sprot.
"Nyonya Perenna?" tanya Tuppence.
"Katanya mau menghitung uangnya di kamarnya," kata Nona Minton. "Kasihan, bikin
capek saja menghitung-hitung uang."
"Dia belum membuat perhitungan malam ini," kata Nyonya Sprot, "karena dia baru
saja masuk ketika saya sedang menelepon di ruang depan."
"Heran, dari mana sih dia?" kata Nona Minton yang hidupnya penuh dengan
keheranan-ke-heranan kecil.
"Pasti tidak nonton film, karena mereka belum keluar jam begini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia tidak memakai topi," kata Nyonya Sprot. "Juga tidak pakai mantel.
Kelihatannya rambutnya acak-acakan, seperti orang baru lari-lari. Napasnya
terengah-engah. Dia berlari-lari naik ke loteng tanpa berkata apa-apa dan
matanya membelalak-membelalak pada saya-
padahal saya tidak berbuat apa-apa."
Nyonya Cayley muncul di jendela lagi.
"Heran," katanya. "Suami sava berjalan-jalan di taman sendirian. Dia menikmati
jalan-jalannya. Katanya udara bagus."
Dia duduk lagi. "Oh-apa tawarannya bisa diulang lagi?"
Tuppence menyabarkan diri. Mereka mengulang lagi dan dia pun minta tiga sekop.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Perenna masuk pada waktu mereka mau mulai main lagi.
"Anda menikmati udara segar?" tanya Nona Minton.
Nyonya Perenna memandang tajam kepadanya.
Pandangannya mengerikan. Dia berkata, "Saya tidak keluar."
"Oh-oh-Nyonya Sprot mengatakan bahwa Anda baru saja tiba."
Nyonya Perenna berkata, "Saya cuma keluar untuk melihat cuaca di luar."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nada suaranya tak kedengaran ramah. Dia mengerling Nyonya Sprot dengan mata
kesal. Dan wajah Nyonya Sprot menjadi merah dan takut.
"Heran," kata Nyonya Cayley menyambung berita,
"masa suami saya jalan-jalan di taman sendirian."
Nyonya Perenna berkata dengan tajam,
"Kenapa dia melakukan itu?"
Nyonya Cayley berkata, "Udaranya enak. Syalnya yang kedua saja belum dipakai dan dia belum mau masuk.
Mudah-mudahan dia tidak masuk angin."
Nyonya Perenna berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada yang lebih berbahaya daripada masuk angin.
Setiap saat mungkin ada bom yang jatuh dan
menghancurkan kita semua."
"Oh, Tuhan, mudah-mudahan tidak."
"Oh, kalau saya mengharap yang sebaliknya."
Nyonya Perenna keluar lewat jendela besar. Keempat pemain bridge itu saling
berpandangan. "Dia kelihatan aneh malam ini," kata Nyonya Sprot.
Nona Minton membungkuk ke depan.
"Apa dia tidak-" Dia memandang ke kiri dan ke kanan.
Mereka semua membungkuk lebih dekat. Nona Minton berbisik,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa dia baru minum?"
"Oh, Tuhan," kata Nyonya Cayley. "Apa iya" Barangkali juga. Dia begitu-begitu
tak terduga kadang-kadang. Apa pendapat Anda, Nyonya Blenkensop?"
"Oh, saya rasa bukan begitu. Saya rasa dia cemas akan sesuatu. Er-giliran Anda,
Nyonya Sprot." "Oh, apa yang harus saya lakukan?" tanyanya sambil memperhatikan kartunya.
Tak seorang pun membantu dia, walaupun Nona
Minton yang memandangi tangannya dari tadi bisa
mulai bicara. "Itu bukan Betty, kan?" kata Nyonya Sprot sambil mendongakkan kepala.
"Bukan," kata Tuppence tegas.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia merasa ingin menjerit kalau mereka tidak
melanjutkan permainan itu.
Nyonya Sprot melihat tangannya lagi dengan pikiran masih pada Betty. Kemudian
dia berkata, "Satu wajik, saya rasa."
Permainan pun berjalan normal. Nyonya Cayley yang memimpin.
"Mereka bilang kalau ragu-ragu beri truf," katanya dan membeber kesembilan
wajiknya. Sebuah suara besar terdengar,
"Asyik benar!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya O'Rourke berdiri di dekat jendela. Dia bernapas dengan susah-matanya
bersinar, dan kelihatan jahat.
Dia mendekati mereka. "Enak juga ya, main bridge."
"Apa itu yang Anda pegang?" tanya Nyonya Sprot.
"Palu," kata Nyonya O'Rourke ramah. "Saya temukan di halaman. Pasti ada yang
meninggalkannya di sana."
"Palu kok ditinggal di halaman?" kata Nyonya Sprot ragu-ragu.
"Itulah," kata Nyonya O'Rourke.
Dia kelihatan sedang ingin bercanda. Sambil mengayun-ayunkan palunya dia masuk
ke ruang depan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sebentar," kata Nona Minton. "Apa trufnya?"
Permainan berjalan selama lima menit tanpa gangguan.
Kemudian Mayor Bletchley masuk. Dia baru pulang
nonton bioskop, lalu menceritakan Wandering Minstrel yang ditontonnya pada
mereka. Sebagai orang militer.
Mayor Bletchley mengritik beberapa adengan
pertempuran. Nyonya Cayley memandang jamnya dan berteriak
terkejut karena tahu-tahu hari sudah malam. Dia lari keluar menemui Tuan Cayley.
Tuan Cayley menikmati permainannya sendiri dengan batuk-batuk setengah mati,
menggigil berlebih-lebihan, dan berkata,
"Tidak apa-apa. Kuharap kau menikmati permainan itu.
Tak perlu kuatirkan aku. Walaupun aku masuk angin, tak apa-apa. Kita sekarang
sedang berperang." II Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pada waktu sarapan keesokan paginya. Tuppence sadar akan adanya suatu
ketegangan. Dengan bibir terkatup erat, Nyonya Perenna
memberikan komentar-komentar pedas. Dia
meninggalkan ruang makan dengan sikap marah.
Mayor Bletchley, yang sedang mengoles roti dengan selai tebal, tiba-tiba tertawa
terkikik. "Sentuhan embun di udara," katanya. "Ya, ya-memang bisa dimengerti."
"Kenapa sih, ada apa?" tanya Nona Minton membungkuk ke depan dengan rasa ingin
tahu. Lehernya yang tipis meliuk dengan antisipasi besar.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa saya harus mendongeng?" jawab Mayor Bletchley kesal.
"Oh! Mayor Bletchley!"
"Berceritalah," kata Tuppence.
Mayor Bletchley memandang para pendengarnya: Nona Minton, Nyonya Blenkensop,
Nyonya Cayley, dan Nyonya O'Rourke. Nyonya Sprot dan Betty baru saja keluar. Dia memutuskan untuk
bicara. "Si Meadowes," katanya. "Keluar semalaman. Dan belum pulang."
"Apa?" seru Tuppence.
Mayor Bletchley meliriknya dengan senang dan
menggoda. Dia senang melihat kegelisahan janda itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Rupanya bandel juga si Meadowes," katanya. "Dan Nyonya Perenna merasa terhina.
Tentu saja." "Ya, Tuhan," kata Nona Minton dengan muka merah.
Nyonya Cayley kelihatan terkejut. Nyonya O'Rourke hanya tertawa.
"Nyonya Perenna sudah cerita pada saya," Katanya.
"Ah-tentu saja. Laki-laki ya tetap laki-laki."
Nona Minton berkata, "Oh-tapi bisa saja kan, Tuan Meadowes mengalami kecelakaan. Waktu pemadaman
lampu." "Oh, pemadaman," kata Mayor Bletchley. "Bisa menimbulkan macam-macam hal. Jadi
petugas patroli di LDV benar-benar memberi banyak pengalaman pada
saya. Menghentikan mobil. Banyak wanita-wanita yang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
'ingin menjemput suaminya pulang'. Lalu ada namanama yang berbeda dengan kartu
identitas mereka! Dan si suami atau si istri pulang sendirian beberapa jam
kemudian. Ha ha!" Dia tertawa, lalu dengan segera menutup mulutnya ketika
melihat pandangan marah Nyonya Blenkensop. "Naluri alamiah-agak lucu, ya?" katanya.
"Oh, tapi barangkali Tuan Meadowes mendapat kecelakaan tertabrak mobil, mungkin.
Kan bisa saja," kata Nona Minton. "Itu yang akan dia ceritakan saya rasa," kata Pak Mayor.
"Mungkin saja dia tertabrak mobil dan baru sadar pagi-pagi."
"Mungkin dia dibawa ke rumah sakit."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mereka pasti memberi tahu kita. Dia bawa KTP, kan?"
"Oh, Tuhan," kata Nyonya Cayley. "Apa pendapat Tuan Cayley?"
Pertanyaan retorik ini tak berjawab. Tuppence berdiri.
Dengan perasaan terhina dia keluar meninggalkan
ruangan. Mayor Bletchley tertawa ketika pintu di belakangnya tertutup.
"Kasihan si Meadowes," katanya. "Janda cantik itu merasa sakit hati. Dia mengira
sudah berhasil mengait hati Meadowes."
"Oh, Mayor Bletchley," seru Nona Minton.
Mayor Bletchley hanya mengedipkan mata.


N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ingat kata-kata Dickens" Hati-hati dengan janda, Sammy."
III Tuppence menjadi agak bingung dengan menghilangnya Tommy secara tiba-tiba. Tapi
dia berusaha tetap tenang.
Barangkali dia menemukan sesuatu yang perlu
dibayangi. Kesulitan berkomunikasi dalam situasi mereka sudah mereka sadari, dan
mereka telah berjanji bahwa mereka tak perlu ribut apabila salah satu
menghilang tanpa diketahui. Keduanya telah mengatur cara tertentu untuk
menghadapi kesulitan-kesulitan seperti itu.
Menurut Nyonya Sprot, Nyonya Perenna keluar malam itu. Sikap keras kepalanya
yang menolak pernyataan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya Sprot itu bahkan memberatkan spekulasi akan kebenarannya.
Barangkali Tommy membayangi wanita ini dan
menemukan sesuatu yang berharga.
Pasti dia akan menghubungi Tuppence dengan caranya sendiri, atau dia akan muncul
tak lama kemudian. Namun Tuppence tak bisa menghilangkan perasaan
cemasnya. Dia berpikir bahwa dengan peran Nyonya Blenkensop, wajar apabila dia
menunjukkan rasa ingin tahu, bahkan rasa cemas sekalipun. Dia mencari Nyonya
Perenna. Tapi Nyonya Perenna tidak terlalu menanggapinya.
Dengan tegas dia mengatakan bahwa perbuatan
seorang tamunya yang seperti itu tidaklah perlu
disedihkan atau diributkan. Tuppence menjawab
dengan tersengal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tapi mungkin saja dia mengalami kecelakaan. Saya yakin bahwa itulah yang
dialaminya. Dia bukan tipe laki-laki yang-bukan tipe laki-laki yang gampang lupa
diri, atau lainnya. Dia pasti tertabrak mobil atau apa."
"Mungkin sebentar lagi ada kabar," kata Nyonya Perenna.
Tapi hari itu berlalu dan Tuan Meadowes tetap belum kelihatan.
Malam harinya, atas desakan tamu-tamu lainnya.
Nyonya Perenna dengan segan menghubungi polisi.
Seorang sersan datang dengan sebuah buku catatan.
Beberapa fakta diberikan. Tuan Meadowes
meninggalkan rumah Komandan Haydock pada jam
sepuluh tiga puluh. Dari sana dia berjalan bersama Tuan Walters dan Dr. Curtis
sampai pintu pagar Sans Souci.
Mereka melanjutkan perjalanan dan dia masuk
halaman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Setelah itu Tuan Meadowes kelihatannya lenyap begitu saja.
Tuppence mempunyai dua alternatif untuk menjelaskan hal itu.
Pada waktu masuk. Tommy mungkin melihat Nyonya
Perenna berjalan ke arahnya, lalu dia menyelinap dalam rumpun-rumpun tanaman dan
kemudian mengikutinya. Setelah melihat pertemuan Nyonya Perenna dengan
seseorang, mungkin dia kemudian membuntuti orang itu, sedang Nyonya Perenna
kembali ke Sans Souci. Kalau memang demikian, dia pasti masih hidup dan sibuk mengikuti jejak orang
itu. Dalam situasi ini usaha polisi untuk menemukan dia pasti amat memalukan.
Alternatif lain tidaklah terlalu menggembirakan.
Alternatif ini memberi dua gambaran. Yang pertama adalah kedatangan Nyonya
Perenna yang kehabisan napas dengan rambut acak-acakan. Yang kedua adalah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
gambar Nyonya O'Rourke yang berdiri dan tersenyum di dekat jendela sambil
memegang palu yang berat.
Palu itu punya kemungkinan yang mengerikan.
Untuk apa sebatang palu tergeletak di halaman"
Tetapi lebih sulit lagi menentukan siapa yang
menggunakan palu. Itu tergantung pada kapan tepatnya Nyonya Perenna masuk
kembali ke dalam rumah. Menurut perkiraan, waktu itu jam sepuluh tiga puluh.
Tapi tak seorang pun dari para pemain bridge malam itu memperhatikan waktunya.
Dan Nyonya Perenna dengan kesal mengatakan bahwa dia hanya keluar sebentar untuk
melihat cuaca. Tapi orang tak akan terengah-engah kalau sekadar melihat cuaca.
Jelas dia merasa jengkel karena Nyonya Sprot sempat melihat
kedatangannya. Keempat wanita yang lain memang
kebetulan bernasib baik, karena mereka sibuk main bridge.
Jam berapa tepatnya"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ternyata tak seorang pun tahu persis.
Kalau waktunya cocok. Nyonya Perenna akan menjadi orang yang paling dicurigai.
Tapi, ada kemungkinan-kemungkinan lain. Ada tiga orang penghuni Sans Souci yang
sedang keluar pada waktu Tommy datang. Mayor Bletchley keluar nonton bioskop)-
tapi dia nonton sendirian, dan caranya bercerita yang amat mendetil tentang film
yang dilihatnya bisa dianggap sebagai suatu cara menyajikan alibi.
Kemudian Tuan Cayley yang sakit-sakitan tapi berjalan-jalan di taman semalaman"
Seandainya Nyonya Cayley tidak terlalu ribut menguatirkan suaminya, mereka tak
akan tahu bahwa Tuan Cayley berjalan-jalan, dan
mungkin hanya membayangkan dia duduk di kursinya dengan selimutnya. (Tidak
biasanya dia mengambil risiko masuk angin begitu lama.)
Lalu Nyonya O'Rourke sendiri, yang mengayun-ayunkan palu sambil tersenyum...
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
IV "Ada apa, Deb" Kau kelihatan gelisah?"
Deborah Beresford terkejut, kemudian tertawa. Dia memandang jujur pada mata Tony
Marsdon yang simpatik dan berwarna coklat. Dia menyukai Tony.
Otaknya cemerlang-salah satu dari para junior yang paling top di departemen
sandi-dan dianggap mempunyai masa depan yang cerah.
Deborah menyukai pekerjaannya, walaupun dia
memerlukan konsentrasi yang penuh untuk
melakukannya. Pekerjaannya melelahkan, tapi dia
merasa senang dan sekaligus bangga karena
memberinya perasaan penting. Ini adalah pekerjaan serius, bukan hanya lontang-
lantung di rumah sakit, menunggu giliran untuk bertugas. Dia berkata,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tidak apa-apa. Persoalan keluarga saja."
"Persoalan keluarga juga bisa menjengkelkan, lho. Ada apa dengan keluargamu?"
"Ibuku. Terus-terang saja aku agak kuatir dengan dia."
"Kenapa" Apa yang terjadi?"
"Dia pergi ke Cornwall, ke tempat bibiku yang sudah tua. Tujuh puluh delapan
tahun dan pikun." "Kasihan juga," kata pemuda itu penuh simpati.
"Ya, ibuku memang baik. Aku rasa dia pun agak senang karena melihatnya tak ada
yang memerlukan dia pada masa perang seperti ini. Tentu saja dalam perang yang
terakhir kemarin dia ikut-ikutan jadi perawat dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
membantu-bantu-tapi sekarang kan lain. Mereka tak mau mempekerjakan orang-orang
setengah baya. mereka hanya mau orang-orang muda yang cekatan.
Jadi, Ibu pergi ke Cornwall ke tempat Bibi Gracie. Dia menanam sayur-mayur dan
memelihara bunga-bunga di kebun."
"Bagus," kata Tony.
"Ya. Baik untuk dia karena ibuku masih kuat dan aktif sekali," kata Deborah.
"Kalau begitu kan nggak apa-apa."
"Oh, ya. Tapi bukan itu yang kumaksud. Dia menulis surat padaku beberapa hari
yang lalu. Dan kelihatannya cukup gembira."
"Kalau begitu kenapa kau bingung?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yang membuatku bingung ini. Si Charles kan baru pulang kampung. Dan kebetulan
rumahnya ada di kota yang sama. jadi aku titip supaya dia menengok Ibu. Dan dia
pun ke tempat Bibi Gracie Tapi ternyata Ibu tidak di situ."
"idak di situ?"
"Ya. Dia bahkan tidak tinggal di sana rupanya!"
Tony kelihatan agak malu.
"Aneh," gumamnya. "Ayahmu-di mana?"
"Carrot Top" Oh, dia di Skotlandia. Di salah satu kantor pemerintah yang mem-
file triplikat sepanjang hari."
"Barangkali ibumu ada di sana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"idak bisa. Ayah ditempatkan di tempat yang tidak boleh ada istri-istri."
"Oh-er-ibumu pasti ada di suatu tempat, kalau begitu."
Tony sekarang benar-benar malu, lebih-lebih ketika mata Deborah yang besar
memandangnya dengan kuatir. "Ya. tapi kan aneh" Surat-suratnya cerita tentang Bibi Gracie dan kebun dan
sebagainya." "Ya-ya, aku mengerti," kata Tony cepat. Tentu dia ingin agar kau berpikir bahwa-
maksudku-sekarang ini-ya, ada orang-orang yang tahu-tahu hilang, begitu. Kau
mengerti yang kumaksud, kan?"
Pandangan Deborah yang semula sedih berubah
menjadi marah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau yang kaumaksud adalah ibuku menghilang untuk berakhir pekan dengan
seorang lelaki, kau keliru. Sama sekali keliru. Ayah dan Ibu saling mencintai-
benar-benar saling mencintai. Ini merupakan lelucon keluarga. Dia tak akan-"
Tony berkata cepat-cepat,
"Tentu saja tidak. Maaf. Maksudku bukan-"
Kemarahan Deborah sudah reda. Sekarang keningnya berkerut.
"Anehnya, ada orang yang mengatakan bahwa dia melihat Ibu di Leahampton. Tentu
saja aku bilang pasti bukan ibuku karena dia ada di Cornwall. Tapi sekarang-"
Tony yang sedang akan menyulut rokoknya tiba tiba berhenti dan api pun mati.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Leahampton?" katanya tajam.
"Ya. Tempat yang paling tak menarik. Heran, aku tak bisa membayangkan kenapa Ibu
pergi ke situ. Tak ada yang bisa dikerjakannya di situ. Paling-paling juga
ketemu kolonel-kolonel tua dan perawan-perawan tua."
"Memang agak aneh," kata Tony.
Dia menyalakan rokok dan bertanya dengan santai,
"Apa sih yang dilakukan ibumu dalam perang terakhir?"
Deborah menjawab dengan cepat,
"Oh, membantu-bantu pekerjaan di palang merah, menjadi sopi jenderal-maksudku
militer, bukan bis. Ya, pekerjaan kecil-kecilan macam itulah."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, aku pikir dia seperti kamu-kerja di Dinas Rahasia."
"Oh, Ibu sih nggak akan punya kepandaian untuk hal-hal semacam itu. Tapi
kelihatannya dia dan Ayah pernah juga bantu-bantu menyelundupkan surat-surat
atau kertas berharga-hal-hal biasa. Orang-orang tua seperti itu kan suka
melebih-lebihkan supaya kedengarannya penting. Dan kami pun tidak terlalu ingin
tahu dan tidak memberi mereka kesempatan untuk cerita-cerita
semacam itu karena-ya, paling-paling cerita yang sama diulang-ulang lagi."
"Oh, ya," kata Tony Marsdon. "Memang begitu."
Pagi harinya, ketika Deborah kembali ke pondokannya, dia merasa bingung. Dia
merasa ada sesuatu yang aneh dengan kamarnya.
Setelah berpikir dan melihat-lihat beberapa menit, dia pun tahu sebabnya. Lalu
dia menelepon dan bicara dengan suara marah kepada pemilik rumah,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menanyakan tentang foto besar yang dia letakkan di atas lemarinya.
Nyonya Rowley pun merasa jengkel.
Dia tidak tahu apa-apa. Dan dia sendiri tak pernah menyentuhnya. Barangkali
Gladys-Tapi Gladys juga tidak merasa mengambil foto itu. Dia bilang ada petugas
perusahaan gas yang masuk, tapi tentunya dia hanya mengurusi gas.
Deborah tak mau percaya bahwa seorang petugas
perusahaan gas mengagumi foto seorang wanita
setengah baya dan mengambilnya.
Deborah berpendapat akan lebih masuk akal kalau
ceritanya adalah Gladys memecahkan kaca foto itu dan cepat-cepat
membersihkannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Deborah tidak terlalu ambil pusing dengan persoalan itu. Kapan-kapan dia bisa
minta foto ibunya lagi. Dia berpikir-pikir sendiri dengan gemas.
Apa yang dilakukan Ibu" Seharusnya dia bisa cerita kepadanya. Tak mungkin dia
pergi dengan seorang laki-laki seperti dikuatirkan Tony. Tapi anehnya...
BAB 11 I Sekarang adalah giliran Tuppence berbicara dengan nelayan di ujung dermaga.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berharap bahwa Pak Grant bisa memberikan
informasi yang menyenangkan hati. Tapi harapannya itu segera hilang. Dia
mengatakan dengan tegas bahwa dia tidak mendapat berita apa-apa dari Tommy.
Tuppence mencoba berkata dengan suara tegas,
"Tak ada hal-hal yang bisa menunjukkan bahwa ada sesuatu yang terjadi padanya?"
"Tak ada. Tapi coba, kita anggap ada."
"Apa?" "Saya mengatakan seandainya atau kita anggap ada.
Bagaimana dengan Anda?"
"Oh-tentu saja saya akan jalan terus."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu yang saya maksud. Ada waktu untuk menangis setelah berperang. Dan kita
sekarang sedang di tengah peperangan. Dan waktunya singkat. Sebuah informasi
yang Anda berikan ternyata benar. Anda mendengar suatu percakapan tentang
Keempat. Yang dimaksud mereka adalah tanggal empat bulan depan. Itu adalah waktu yang mereka rencanakan
untuk mengadakan serangan besar-besaran atas negara kita."
"Bapak yakin?" "Pasti. Mereka sangat teliti dan terencana. Semua rencana mereka rapi dan jalan
dengan baik. Sayang kita tidak begitu. Kita tidak terlalu bisa merencana. Ya.
Hari keempat. Serangan-serangan udara selama ini hanya main-main. Pada dasarnya
serangan-serangan kecil itu hanya suatu cara untuk mempelajari kekuatan kita,
kesiagaan kita. Tapi, pada tanggal empat itu mereka akan mengadakan serangan
yang sebenarnya." "Tapi, kalau Bapak tahu itu-"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita tahu harinya telah ditetapkan. Kita tahu atau kita merasa tahu kira-kira,
di mana... (Tapi kita mungkin salah di sini). Kita berusaha untuk siap. Tapi
kembali lagi, seperti cerita kuda Troya Kita tahu kekuatan-kekuatan di luar,


N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tapi tidak tahu kekuatan mereka yang ada di dalam kita. Itulah yang ingin kita
ketahui. Orang-orang di dalam Kuda Kayu! Karena mereka adalah
orang-orang yang bisa memberikan kunci benteng. Satu lusin pejabat-pejabat
tinggi yang menguasai tempat-tempat vital, dengan memberikan perintah-perintah
yang membingungkan, mereka bisa memberikan jalan masuk yang mudah bagi rencana
Jerman. Kita harus punya informasi ini pada waktunya." Tuppence berkata dengan
putus asa, "Saya merasa tidak berguna-tak berpengalaman."
"Oh, jangan kuabr tentang hal itu. Ada orang-orang berpengalaman yang bekerja
untuk kita. Dan mereka memakai pengalaman-pengalaman mereka. Tapi kalau ada
pengkhianatan dari dalam, kita tak tahu siapa yang harus dipercaya. Anda dan
Beresford merupakan kekuatan lain. Tak seorang pun tahu tentang kalian.
Karena itu kalian punya kesempatan untuk berhasil-karena itu kalian berhasil
pada suatu tahap." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Bapak tidak bisa menempatkan beberapa orang untuk mengawasi Nyonya
Perenna" Tentunya ada beberapa orang yang bisa dipercaya?"
"Oh, kami sudah melakukannya. Dari informasi yang kita terima. Nyonya Perenna
bekerja untuk IRA dengan orang-orang yang anti Inggris. Itu memang benar. Tapi kami tak punya bukti lebih
jauh lagi. Bukan fakta-fakta penting yang kita perlukan. Jadi sebaiknya lakukan
terus tugas Anda, Nyonya Beresford."
"Tanggal empat," kata Tuppence. "Kurang dari seminggu?"
"Persis seminggu lagi."
Tuppence mengepalkan tangannya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kami harus mendapat sesuatu! Saya bilang kami karena saya tahu bahwa Tommy
sedang melakukan sesuatu. Dia pasti mencari jejak, kalau saja saya punya sesuatu. Ah, tak
tahulah. Kalau saya-"
Dia mengerutkan kening, merencanakan suatu serangan dalam bentuk lain.
II "Albert, aku merasa hal itu merupakan suatu kemungkinan."
"Tentu saja saya mengerti apa yang Nyonya maksudkan.
Tapi saya sama sekali tidak suka ide itu."
"Barangkali saja bisa jalan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, Nyonya. Tapi, ini berarti membuka diri Nyonya untuk menerima serangan-
itulah yang saya tidak suka-dan saya yakin Tuan pun tidak akan suka."
"Kita sudah mencoba semua cara yang bisa kita lakukan.
Yaitu kita sudah mencoba apa yang kita bisa lakukan secara diam-diam. Aku merasa
bahwa kita sekarang perlu mencoba secara terang-terangan."
"Sadarkah Nyonya bahwa dengan cara begitu kita mengorbankan suatu keuntungan?"
"Kau memang seperti radio BBC saja, Albert," kata Tuppence kesal.
Albert sadar dan berusaha bicara normal kembali.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya mendengarkan sebuah pidato yang menarik tentang kehidupan kolam tadi
malam," katanya menjelaskan.
"Kita tak punya waktu untuk berpikir tentang itu," kata Tuppence.
"Di mana Kapten Beresford" Itu yang ingin saya tanyakan."
"Aku pun ingin tahu," kata Tuppence cemas.
"Tidak biasa begitu. Dia menghilang begitu saja tanpa pesan apa-apa. Seharusnya
dia memberi tahu Nyonya. Karena itu-" "Kenapa, Albert?"
"Maksud saya, kalau Tuan sekarang membuka diri, sebaiknya Nyonya tidak."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Albert diam berpikir sejenak, lalu melanjutkan,
"Maksud saya ialah, mereka mungkin telah tahu tentang dia.
Tapi mereka mungkin tidak tahu tentang Nyonya. Jadi sekarang terserah Nyonya."
"Kalau saja aku bisa memutuskan," kata Tuppence sambil menarik napas.
"Sekarang, apa yang akan Nyonya lakukan?"
Tuppence bergumam sambil berpikir,
"Aku pikir sebaiknya aku pura-pura kehilangan sepucuk surat yang aku tulis-aku
akan pura-pura ribut. Lalu surat itu akan ditemukan di ruang depan dan
barangkali Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Beatrice yang meletakkannya di meja di situ. Lalu orang itu akan membaca isi
suratku." "Apa isinya?" "Oh, kira-kira ya-suatu pernyataan bahwa aku telah berhasil menemukan identitas
orang yang dicari itu dan bahwa aku akan memberikan laporan lengkap besok
paginya. Dengan begitu, si N atau M akan keluar dari persembunyiannya, dan
berusaha menyingkirkan aku."
"Ya, dan barangkali mereka berhasil."
"Tidak, kalau aku berhati-hati. Aku rasa mereka akan menyembunyikan aku di suatu
tempat-tempat yang terpencil. Dan di situlah kau mulai bekerja-karena mereka tidak mengenalmu."
"Saya mengikuti mereka dan menangkap basah
mereka" Begitu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence mengangguk. "Itu idenya. Tapi aku harus berpikir dulu-aku temui kau lagi besok."
III Tuppence baru saja muncul dari sebuah perpustakaan lokal dengan mengepit sebuah
buku yang direkomendasikan sebagai "buku bagus" oleh petugasnya ketika dia dikejutkan oleh
suara, "Nyonya Beresford."
Dia berpaling dan melihat seorang pemuda jangkung berkulit agak gelap yang
tersenyum malu-malu. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Pemuda itu berkata, "Er-Anda barangkali lupa pada saya?"
Tuppence sudah hafal urutan kata-kata itu. Dan dia bisa menebak dengan mudah apa
yang akan dikatakannya kemudian. "Saya-er-pernah ke rumah dengan Deborah."
Teman Deborah! Begitu banyak. Dan di mata Tuppence semua kelihatan sama saja!
Ada yang berkulit gelap seperti pemuda ini, ada yang putih, ada pula yang
berambut merah. Tapi semuanya sama-menyenangkan, sopan, dan menurut Tuppence,
rambut mereka agak panjang. (Tapi ketika dia mengatakan hal itu, Deborah berkata, "Oh, Ibu jangan
kuno dong. Ini kan bukan tahun 1916. Aku tak tahan melihat rambut pendek.")
Mengesalkan juga bertemu teman Deborah seperti ini.
Tapi barangkali dia bisa melepaskan diri.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya Antony Marsdon," kata pemuda itu menjelaskan.
Tuppence berkata asal-asalan, "Ya, tentu saja," dan menyalami pemuda itu.
Tony Marsdon melanjutkan,
"Saya senang sekali bisa bertemu dengan Nyonya.
Sebenarnya saya bekerja di tempat yang sama dengan Deborah dan ada suatu hal
aneh yang terjadi." "Ada apa?" tanya Tuppence.
"Begini, Deborah tahu bahwa Nyonya sebenarnya tidak berada di Cornwall. Dan ini
membuat posisi Nyonya sulit, kan?"
"Oh, bagaimana dia bisa tahu?" tanya Tuppence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tony Marsdon menjelaskan. Dan dia melanjutkan
dengan agak ragu-ragu. "Tentu saja Deborah tidak tahu apa yang sebenarnya Nyonya lakukan."
Dia diam sejenak, lalu melanjutkan,
"Saya rasa sebaiknya dia tidak perlu tahu apa yang Nyonya kerjakan. Sebenarnya
tugas saya juga agak sama. Saya orang baru di Bagian Sandi. Dan saya
bertugas menyebarkan pernyataan yang agak bau Fasis-kekaguman pada sistem
Jerman, insinyuasi bahwa kerja sama dengan Hitler bukan hal yang jelek-hal-hal
semacam itulah-untuk melihat-respons apa yang saya peroleh. Banyak kejahatan
yang terjadi dan kami ingin tahu siapa-siapa yang mendalangi."
Kejahatan ada di mana-mana, pikir Tuppence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tapi ketika Deborah cerita pada saya tentang Nyonya, saya pikir sebaiknya saya
datang sendiri ke tempat ini dan memberi tahu Nyonya agar bisa menyiapkan suatu
cerita yang cocok. Kebetulan saya tahu apa yang Nyonya lakukan dan itu merupakan
sesuatu yang amat penting.
Akan sangat fatal jadinya kalau mereka tahu siapa sebenarnya Nyonya. Barangkali
Nyonya bisa berpura-pura ingin bertemu dengan Kapten Be-resford di
Skotlandia atau di mana pun dia. Barangkali Nyonya bisa mengatakan bahwa Nyonya
diizinkan bekerja sama dengan dia di sana."
Tentu saja bisa begitu, pikir Tuppence.
Tony Marsdon berkata dengan rasa ingin tahu,
"Apa saya terlalu ikut campur?"
"Tidak, tidak. Saya sangat berterima kasih padamu."
Tony berkata dengan agak malu,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya-mm-saya menyukai Deborah."
Tuppence melirik dengan agak heran padanya.
Bagaimana mungkin Deborah yang begitu kasar bisa punya daya tarik begitu besar
atas pemuda-pemuda seperti ini. Pemuda ini memang cukup menarik.
Tuppence mengesampingkan pikiran pribadi itu dan berkonsentrasi pada situasi
yang dihadapinya. Sesaat kemudian dia berkata perlahan,
"Suami saya tidak ada di Skotlandia."
"Tidak di sana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tidak. Dia ada di sini. Setidaknya, beberapa waktu yang lalu dia ada di sini!
Sekarang-dia lenyap."
"Ah, menyedihkan-atau barangkali tidak. Apa dia menemukan sesuatu?" Tuppence
mengangguk. "Saya rasa begitu. Karena itu saya tidak merasa bahwa kehilangan dia seperti ini
suatu pertanda buruk. Saya rasa cepat atau lambat dia akan berkomunikasi dengan
saya-dengan caranya sendiri." Dia tersenyum kecil.
Tony berkata dengan agak malu,
"Tentu saja Ibu tahu permainan mi dengan amat baik.
Tapi sebaiknya Ibu hati-hati."
Tuppence mengangguk. "Saya mengerti apa yang kaumaksud. Pahlawan wanita cantik di buku-buku biasanya
mudah dijerat. Tapi, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Tommy dan saya punya cara tersendiri. Kami punya slogan." Dia tersenyum. "Penny
plain and tuppence coloured."
"Apa?" kata pemuda itu, sambil memandang terkejut seolah-olah Tuppence sudah
gila. "Oh, begini. Nama panggilan saya di keluarga adalah Tuppence."
"Oh, begitu," kata pemuda itu. Keningnya yang halus berkerut kembali. "Cerdik
sekali-apa?" "Saya harap begitu."
"Sebetulnya saya tak ingin ikut campur. Tapi apakah saya bisa membantu-bantu?"
"Ya," kata Tuppence sambil merenung. "Barangkali kau bisa membantu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB 12 I Setelah pingsan selama berabad-abad. Tommy pun
sadar akan sebuah bola api yang melayang-layang di udara. Di tengah-tengah bola
api itu ada rasa sakit, dan dunia terasa kecil menyusut. Bola api itu melayang
pelan dan akhirnya dia pun tahu bahwa inti bola itu adalah kepalanya yang
berdenyut-denyut. Perlahan-lahan dia pun sadar akan hal-hal lainnya-sadar akan lengan dan kakinya
yang dingin dan kaku, akan rasa lapar dan ketidakmampuannya untuk
menggerakkan bibirnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Bola api itu melayang bertambah pelan dan bertambah pelan sampai akhirnya
menjadi kepala Thomas Beresford yang terkulai di atas tanah yang keras. Amat keras, hampir seperti
batu. Ya, dia memang terbaring di atas batu yang keras dan dia dalam kesakitan, tak
mampu bergerak, kelaparan, kedinginan, dan menderita.
Ah, walaupun tempat tidur Nyonya Perenna tidak
pernah empuk, tapi tentunya kan tidak- Tentu saja-Haydock! Radio itu! Pelayan
Jerman! Berbelok di gerbang Sans Souci... Seseorang yang diam-diam mengendap-endap di
belakangnya telah memukul kepalanya. Karena itu
kepalanya terasa sakit sekarang.
Dan dia mengira bahwa dia sudah lepas dari bahaya!
Jadi Haydock memang bukan orang tolol!
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Haydock" Haydock sudah masuk kembali ke Smugglers'
Rest dan menutup pintunya. Bagaimana dia bisa turun bukit begitu cepat dan
menunggunya di Sans Souci"
Dia tak akan bisa melakukannya tanpa dilihat oleh Tommy.
Pelayannya kalau begitu. Apakah dia disuruh ke Sans Souci untuk menunggunya di
sana" Tidak mungkin. Dia sendiri melihatnya sekilas di dapur ketika akan pulang.
Atau hanya kelihatannya saja dia ada di situ" Barangkali begitu.
Itu tidak perlu dipikir lagi. Yang penting sekarang dia harus tahu di mana dia
berada. Matanya yang mulai terbiasa dalam gelap sekarang bisa menangkap sekilas cahaya
yang amat kecil. Sebuah jendela atau ventilasi kecil. Udara yang tercium terasa
dingin dan apak. Kelihatannya dia ada di ruang bawah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tanah Tangan dan kakinya terikat dan sumbat di
mulutnya diperkuat dengan sebuah ikatan.
Kelihatannya kok aku senang saja dibeginikan, pikir Tommy.
Dia mencoba menggerakkan tubuh, tangan dan kakinya dengan hati-hati. Tapi dia
tak berhasil. Pada saat itu terdengar suara berderit dan sebuah pintu di belakangnya dibuka
orang. Seorang laki-laki masuk membawa sebatang lilin. Dia meletakkan lilin itu
di bawah. Tommy mengenali Appledore. Dia menghilang lagi lalu kembali dengan
sebuah nampan berisi satu teko air, sebuah gelas, sepotong roti dan keju.
Dia membungkuk untuk melihat pengikat kaki dan
tangan Tommy. Kemudian dia memegang penyumbat
mulutnya. Dia berkata dengan suara tenang dan datar,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya akan mengambil sumbat ini. Kau akan bisa makan dan minum. Tapi kalau kau


N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mencoba mengeluarkan sedikit suara saja, aku akan menyumbat mulutmu lagi."
Tommy berusaha mengangguk tetapi tidak bisa. Jadi dia hanya membuka dan menutup
matanya berkali-kali sebagai isyarat. Appledore mengartikannya sebagai persetujuan. Dia membuka sumbat itu dengan
hati-hati. Setelah mulutnya bebas. Tommy mencoba melemaskan dagunya dalam posisi seperti
biasa. Appledore mendekatkan segelas air ke bibirnya. Mula-mula dia menelan dengan sulit. Tapi
lama-kelamaan menjadi biasa. Air itu membuatnya segar.
Dia bergumam dengan kaku, "Bagus. Aku bukan seorang pemuda lagi. Sekarang
makanannya, Fritz-atau Franz?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Laki-laki itu menjawab dengan tenang,
"Namaku di sini adalah Appledore."
Dia mendekatkan sepotong roti dan keju, dan Tommy menggigitnya dengan rakus.
Makanan itu pun masuk ke dalam perut dengan airnya.
Tommy kemudian bertanya, "Kalau aku boleh tahu, apa bagian berikut dari program ini?"
Appledore menjawab dengan mengambil penyumbat
mulut. Dengan cepat Tommy berkata,
"Aku ingin bicara dengan Komandan Haydock."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Appledore menggelengkan kepalanya. Dengan cekatan dia memasukkan penyumbat mulut
dan keluar. Tommy dibiarkan sendirian, bermeditasi dalam gelap.
Dia terbangun dari tidurnya karena mendengar suara pintu yang terbuka kembali.
Kali ini Haydock datang bersama Appledore. Sumbat mulutnya dibuka dan tali
pengikat lengannya dikendorkan, sehingga dia bisa duduk dan merentangkan
lengannya. Haydock menggenggam sebuah pistol.
Tanpa ragu-ragu Tommy memainkan perannya.
Dia berkata dengan marah,
"Dengar, Haydock. Apa artinya semua ini" Kau memerangkap dan menculikku?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Komandan itu menggelengkan kepalanya pelan-pelan.
Dia berkata, "Jangan mengobral omongan. Tak ada gunanya."
"Hanya karena kau adalah anggota Dinas Rahasia Inggris kaupikir kau bisa-"
Haydock menggelengkan kepala lagi.
"Tidak. Tidak, Meadowes. Kau tak akan percaya dengan cerita itu. Tak perlu
berpura-pura." Tapi Tommy tak menunjukkan kegoyahan. Dia
berpendapat bahwa Haydock tentunya tak terlalu yakin dengan hal itu. kalau dia
melanjutkan berperan sebagai Meadowes-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
"Kaupikir kau siapa?" katanya. "Bagaimanapun besar kekuasaanmu, tidak seharusnya
kau berlaku seperti ini. Aku bisa mengontrol lidahku untuk tidak bicara apa-apa tentang rahasia-rahasia
kita!" Haydock berkata dengan dingin,
"Kau telah melakukan tugasmu dengan baik. Aku tak peduli sekarang apakah kau
anggota Dinas Rahasia Inggris atau sekadar seorang amatir-"
"Kurang ajar-" "Tutup mulutmu, Meadowes."
"Aku bilang-" Haydock menyorongkan wajahnya yang bengis ke
depan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Diam, goblok! Kalau hal ini terjadi lebih awal, aku pasti mencari tahu siapa
kau dan siapa yang menyuruhmu.
Tapi sekarang tak apa-apa. Tak ada waktu. Dan kau pun tak akan punya kesempatan
untuk melapor pada orang lain tentang apa yang kaulihat."
"Polisi akan mencariku begitu aku dilaporkan hilang."
Haydock menyeringai menunjukkan giginya.
"Polisi sudah kemari malam ini. Mereka orang-orang yang baik-keduanya temanku.
Mereka bertanya tentang Tuan Meadowes. Sangat kuatir atas menghilangnya
Tuan Meadowes. Mereka tanya-bagaimana keadaannya malam itu. Tentu saja mereka
tak pernah bermimpi bahwa orang yang mereka cari tepat ada di bawah kaki mereka.
Mereka tahu bahwa kau meninggalkan rumah ini dalam keadaan sehat dan hidup.
Mereka tak akan mencarimu di sini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kau tak bisa menyekapku di sini selamanya," kata Tommy marah.
Haydock berkata dengan sopan,
"Itu tidak perlu. Kawan. Hanya sampai besok malam.
Ada sebuah perahu motor yang akan datang-dan kami merencanakan agar mereka
membawamu berlayar demi kesehatanmu-walaupun aku rasa kau tidak akan dalam keadaan hidup, atau
bahkan tak ditemukan orang pada waktu mereka sampai di tujuan."
"Kenapa kau tidak membunuhku sekarang saja?"
"Udara sedang panas. Kawan. Kadang-kadang
komunikasi laut kami terganggu. Dan kalau kami
membunuhmu sekarang-mayatmu bisa menarik
perhatian." "Hm, begitu," kata Tommy.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan Tommy memang mengerti. Mengerti dengan baik.
Dia akan dibiarkan hidup sampai perahu motor itu tiba.
Kemudian dia akan dibunuh atau dibius, dan mayatnya akan dibuang ke laut. Kalau
mayat itu ditemukan, tak ada yang akan menghubungkannya dengan Smugglers'
Rest. "Aku ke sini," lanjut Haydock dengan sikap yang amat wajar, "untuk menanyakan
apakah ada sesuatu yang-er-bisa kami lakukan untukmu- setelah itu?"
Tommy berpikir. Kemudian dia berkata,
"Terima kasih-tapi aku tak akan memintamu untuk mengirimkan segenggam rambutku
pada istriku yang mungil di St. John's Wood, atau hal-hal lain semacam itu. Dia
akan kehilangan aku pada hari gajian-tapi aku rasa dia akan menemukan seorang
pria baru." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan akibat apa pun. Tommy merasa bahwa dia
harus menampilkan kesan bahwa dia tidak terlibat apa-apa. Sepanjang mereka tidak
mencurigai Tuppence, barangkali permainan ini masih bisa dimenangkan, walaupun
dia tak akan menyaksikan.
"Baiklah," kata Haydock. "Kalau kau ingin mengirim pesan kepada-temanmu-kami
akan berusaha supaya pesanmu itu sampai."
Jadi, rupanya dia ingin juga mengorek sedikit informasi tentang Tuan Meadowes
yang tak dikenal" Baiklah, Tommy akan membiarkan dia bertanya-tanya.
Dia menggelengkan kepala. "Tak ada," katanya.
"Ya, sudah." Dengan wajah masa bodoh Haydock mengangguk kepada Appledore.
Pelayan itu meletakkan sumbat ke mulut Tommy dan mengikat lengannya lagi.
Kedua laki-laki itu pun keluar dan mengunci pintu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tommy yang ditinggal sendirian merasa sedih Dia tidak hanya menghadapi kematian
yang begitu dekat, tapi tidak punya cara untuk memberitahukan informasi yang dia
temukan. Tubuhnya tidak berdaya. Otaknya rasanya macet. Dia berpikir-mungkinkah
meninggalkan pesan lewat Haydock" Barangkali kalau otaknya bisa berpikir dengan baik-tapi dia tak
menemukan sesuatu yang bisa
membantu. Tentu saja Tuppence masih berjuang. Tapi apa yang bisa dilakukan Tuppence"
Seperti dikatakan Haydock,
menghilangnya Tommy tak akan dihubungkan orang
dengan dirinya. Tommy telah meninggalkan Smugglers'
Rest dengan utuh dan dalam keadaan hidup. Tuppence pasti tak akan mencurigai
Haydock. Dan ada dua orang saksi hidup yang bisa dimintai penjelasan. Dia
mungkin berpikir bahwa Tommy menemukan sesuatu dan
membayangi seseorang. Sialan. Kalau saja dia lebih hati-hati-
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ada secercah sinar di atas. Sinar itu masuk melalui sebuah terali besi di ujung
atas dinding. Seandainya mulutnya tidak disumbat, dia bisa berteriak minta
tolong. Barangkali ada orang yang mendengar,
walaupun kecil kemungkinannya.
Setengah jam berikutnya dia berusaha keras
meluruskan tali pengikat tubuhnya dan menggigit gigit sumbat mulutnya. Tapi sia-
sia saja. Orang yang mengikat dan menyumbat mulutnya benar-benar ahli.
Rasanya saat itu sore hari. Dia tidak mendengar suara apa pun. Barangkali
Haydock ke luar rumah. Barangkali dia pergi ke lapangan golf Ngobrol dengan orang-orang di sana-
berspekulasi tentang menghilangnya Meadowes. "Makan malam denganku malam itu-kelihatan normal waktu itu. Tapi lalu menghilang
begitu saja" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tommy menjadi marah membayangkan hal itu. Huh!
Orang Inggris yang ramah! Apa orang-orang juga sudah buta semuanya" Tidak bisa
melihat kepala Prusia yang seperti peluru itu" Dia sendiri tidak melihatnya.
Memang Haydock benar-benar aktor yang baik.
Dan dia sendiri ada di sini-gagal-kegagalan yang memalukan-dikurung seperti
ayam, dan tak seorang pun yang tahu di mana dia berada.
Kalau saja Tuppence punya pikiran panjang. Dia bisa curiga. Istrinya kadang-
kadang punya insting yang tajam...
Apa itu" Dia meregangkan kupingnya, mencoba mendengar
suara yang sayup-sayup sampai.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ah, hanya suara orang bersenandung.
Dan dia terpaksa diam di situ. tak bisa menarik
perhatian orang lain. Suara itu semakin dekat. Suara senandung yang
sumbang. Tapi walaupun sumbang, nadanya bisa dikenali.
Nyanyian dari masa perang yang lalu.
Andai kau satu-satunya gadis di dunia dan aku
pemudanya. Begitu sering dia menyenandungkan lagu itu di tahun 1917.
Goblok amat orang ini. Kenapa nyanyiannya sumbang begitu"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tiba-tiba tubuh Tommy menjadi kaku. Gaya nyanyi yang sumbang itu rasanya tak
asing di telinganya. Dan memang hanya ada satu orang yang bernyanyi dengan gaya
sumbang seperti itu! Albert, ya Tuhan! pikir Tommy.
Albert mengendap-endap di sekitar Smugglers' Rest.
Albert begitu dekat, dan dia terpaku di situ, tak bisa bergerak, tak bisa
berteriak... Sebentar. Benarkah" Dia bisa bersuara-satu suara-yang tak mudah
dikeluarkan dengan mulut tersumbat seperti itu. Tapi bisa dilakukan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan mati-matian Tommy berusaha ngorok. Dia
memejamkan kedua matanya, siap berpura-pura tidur enak kalau Appledore datang,
dan ngorok, ngorok... Ngorok pendek, pendek, pendek-diam-ngorok panjang, panjang, panjang-diam-ngorok
pendek, pendek, pendek... II Ketika Tuppence pergi, Albert jadi bingung.
Dengan umur semakin tua, proses berpikirnya memang menjadi tambah lamban. Tapi
proses itu bandel. Dia menganggap bahwa situasi yang dihadapinya sulit.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dan perang yang mereka hadapi pun sulit.
Orang-orang Jerman itu, pikir Albert getir. Bikin ribut benar si Hitler itu. Apa
saja yang tidak dikerjakannya"
Membom, menembak, menginjak-injak dunia, dan bikin kacau di mana-mana. Mereka
harus dihentikan. Tak bisa kompromi. Dan sampai saat itu kelihatannya tak
seorang pun dapat menghentikan mereka.
Dan Nyonya Beresford, seorang wanita baik-baik, mau ikut- ikutan terlibat dalam
kesulitan, bahkan mencari-cari kesulitan. Bagaimana caranya untuk
menghentikannya" Kelihatannya dia tidak bisa
melakukannya. Melawan Tonggak Kelima yang jahat itu.
Di antaranya adalah orang Inggris sendiri! Memalukan!
Dan Tuan Beresford-satu-satunya orang yang bisa
meredakan kemauan Nyonya Beresford-dia menghilang.
Albert tidak suka dengan hal itu. Kelihatannya orang-orang Jerman itulah yang
jadi biang keladinya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Ya. Memang tidak menggembirakan. Rasanya dia ingin menghajar mereka.
Albert bukanlah orang yang bisa berpikir jauh Seperti kebanyakan orang Inggris,
dia merasakan sesuatu, dan terus melibatkan diri dalam hal itu sampai bisa
menyelesaikan yang dihadapi. Dengan sikap seperti anjing yang setia, dia
memutuskan bahwa dia harus menemukan tuannya.
Dia bertindak tanpa suatu rencana. Seperti seorang yang mencari sebuah tas yang
hilang, dia pun melakukan pencarian dari tempat di mana barang itu kelihatan terakhir kali.
Dalam hal ini, yang diketahui adalah bahwa Tommy terakhir kali makan malam di
Smugglers' House, rumah Komandan Haydock. Setelah itu dia kembali ke Sans Souci,
masuk pintu pagar dan hilang.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Albert pun mendaki bukit dan berhenti di dekat pagar Sans Souci, memandang penuh
harap ke sekitarnya. Dia tidak bisa memikirkan sesuatu yang luar biasa. Dengan
menarik napas dia melanjutkan naik ke Smugglers' Rest.
Minggu itu Albert juga nonton Wandering Minstrel di Bioskop Ornate, dan dia
merasa amat terkesan dengan film itu. Romantis! Dia membandingkan film itu
dengan kejadian yang dialaminya sendiri. Tokoh layar putih itu, Larry Cooper,
adalah Blondel yang setia yang mencari tuannya yang dipenjara. Seperti Blondel,
dia pun ikut berjuang bersama tuannya pada masa perang yang lalu.
Sekarang tuannya dikhianati, dan tak seorang pun kecuali si Blondel yang setia
yang mencari dan

N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengembalikannya ke tangan Ratu Berengaria.
Albert menarik napas panjang ketika dia teringat lagu Richard, O mon roi yang
dinyanyikan penuh perasaan oleh penyanyinya dari menara ke menara.
Sayang, dia tak bisa menyanyi dengan baik. Dicobanya menyenandungkan sebuah
lagu. Bibirnya monyong dan keluarlah sebuah siulan. Sebuah lagu lama
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
didendangkannya. "Andai kau satu-satunya gadis di dunia dan aku pemudanya-"
Albert berhenti dan memperhatikan pintu pagar
Smugglers' Rest yang rapi dan bercat putih Di situlah tuannya makan malam.
Dia mendaki tanah yang membukit dan akhirnya sampai di "lembah kecil".
Tak ada apa-apa di sini. Kecuali rumput dan beberapa ekor domba.
Pintu gerbang Smugglers' Rest terbuka dan sebuah mobil keluar. Seorang laki-laki
besar dengan beberapa stick golf mengemudikan mobil itu menuruni bukit.
Itu pasti Komandan Haydock, pasti, pikir Albert
menyimpulkan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia berjalan ke bawah lagi dan memandang Smugglers'
Rest. Tempat mungil yang rapi. Dengan taman kecil yang cantik. Pemandangannya
indah. Albert terus memandangi rumah itu. "Akan
kupersembahkan kata-kata indah padamu," gumamnya menyanyikan sebaris lagu.
Dari pintu samping rumah seorang pria keluar
membawa garu kecil, lalu menghilang lewat pagar
samping yang kecil. Albert, yang menanam bunga nasturtium dan sedikit selada di halaman belakang
rumahnya, menjadi tertarik Dia berjalan dan memasuki gerbang Smugglers' Rest.
Ya, rapi sekali tempat ini.
Dia memutari rumah itu pelan-pelan. Tak jauh dari tempatnya, agak turun sedikit,
ada sepetak tanah rata Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
yang ditanami sayuran. Orang yang baru keluar dari rumah itu sedang sibuk di
situ. Albert memperhatikannya sejenak. Lalu dia kembali untuk melihat-lihat rumah.
Rumah kecil yang rapi, pikirnya untuk yang ketiga kali.
Cocok memang untuk pensiunan pelaut- Ini adalah
rumah di mana tuannya makan malam waktu itu.
Albert memutari rumah itu pelan-pelan. Dia
memandangnya seperti ketika memandang gerbang
Sans Souci-seolah-olah memintanya untuk
menceritakan sesuatu. Sambil terus mengelilinginya, dia pun pelan-pelan menyenandungkan lagu itu-
bagaikan Blondel abad dua puluh yang mencari tuannya.
"Yang indah untuk dilakukan," gumam Albert. "Yang indah untuk dikatakan padamu.
Yang indah untuk Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dilakukan-" Salah kelihatannya. Dia telah menyanyikan baris itu tadi.
He-aneh. Pak Komandan punya babi, ya" Suara babi yang ngorok panjang terdengar.
Aneh-kedengarannya ada di bawah tanah. Tempat yang aneh untuk
memelihara babi. Pasti bukan babi. Bukan, itu suara orang yang sedang tidur. Tidur di gudang
bawah tanah kelihatannya....
Memang enak tidur pada jam-jam seperti ini, tapi kok tempatnya di situ. Sambil
bergumam seperti lebah Albert mendekati tempat itu
Nah, dari situ suara itu-dari terali lubang angin yang kecil itu. Grok, grok,
grok. Grooook, grooook, groooook-grok, grok, grok. Ngoroknya aneh-
mengingatkannya akan sesuatu...
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh!" kata Albert. "Tentu saja-SOS. Titik, titik, titik.
Setrip, setrip, setrip. Titik, titik, titik."
Dia memandang cepat ke sekelilingnya.
Lalu dia berjongkok dan menepuk terali besi di lubang angin kecil itu sebagai
isyarat. BAB 13 I Walaupun Tuppence berangkat tidur dengan pikiran yang optimis, dia merasa sedih
ketika bangun pagi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tetapi semangatnya bangkit kembali ketika dia melihat sepucuk surat diletakkan
di piringnya pada waktu dia turun untuk sarapan. Surat itu ditulis dengan huruf-
huruf miring yang jelek. Surat-surat itu kelihatannya bukan surat-surat yang ditulis Douglas, Raymond,
maupun Cyril, atau surat-surat palsu lain yang diterimanya sebagai kamuflase.
Pagi ini dia juga menerima sebuah kartu pos Bonzo berwarna yang bertulis-kan:
"Maaf, belum sempat menulis padamu. Semua baik-baik, Maudie."
Tuppence menyimpan kartupos itu dan membuka
suratnya. Patricia, Aku rasa Bibi Grace bertambah parah sakitnya. Dokter memang belum mengatakan tak
ada harapan, tapi aku Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kuatir itu yang terjadi. Kalau kau ingin menemuinya sebelum dia meninggal, aku
rasa hari ini adalah hari yang tepat. Kalau kau pergi dengan kereta jam 10.20 ke
Yarrow, ada seorang kawan yang akan menjemputmu.
Kuharap kita dapat segera bertemu.
Selalu, Penelope Playne Tuppence merasa gembira. Penny Plain!
Dengan susah-payah dia memasang muka sedih dan
meletakkan suratnya kembali sambil menarik napas panjang.
Dia membagikan berita suratnya pada dua orang
pendengar simpatik, yaitu Nyonya O'Rourke dan Nona Minton. Dengan bebas dia me-
nambah-nambahi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ceritanya tentang kepribadian Bibi Gracie, semangatnya yang menyala-nyala,
ketidakpeduliannya terhadap
serangan-serangan udara dan bahaya, dan tubuhnya yang penyakitan. Nona Minton
ingin tahu tentang apa penderitaan Bibi Gracie sebenarnya, dan dengan
mendetil membandingkannya dengan penyakit saudara sepupunya, Selina. Tuppence
ngelantur antara penyakit beri-beri dan diabetes, dan akhirnya bingung sendiri.
Dengan cepat dia menambahkan bahwa bibinya juga
punya komplikasi ginjal. Nyonya O'Rourke lebih tertarik pada kemungkinan warisan
yang akan diterima Tuppence karena kematian bibinya. Ternyata
jawabannya adalah Cyril merupakan cucu kesayangan dia.
Setelah makan pagi. Tuppence menelepon penjahit dan membatalkan janji untuk
mengepas mantel dan rok siang nanti. Dia kemudian mencari Nyonya Perenna untuk memberitahu bahwa dia
akan pergi selama satu atau dua hari.
Nyonya Perenna ikut menyatakan rasa sedihnya. Dia kelihatan letih pagi itu, dan
wajahnya kelihatan bingung.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masih belum ada berita tentang Tuan Meadowes,"
katanya. "Benar-benar aneh, ya?"
"Pasti dia mengalami kecelakaan," kata Nyonya Blenkensop sambil menarik napas.
"Sudah saya bilang."
"Oh, tapi tentunya kecelakaan itu kan sudah dilaporkan.
Ini kan sudah cukup lama?"
"Kalau begitu, apa pendapat Nyonya?" tanya Tuppence.
Nyonya Perenna menggelengkan kepala.
"Saya benar-benar tak tahu. Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa
dia tidak pergi atas Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kemauannya sendiri. Karena dia akan memberitahu
kalau memang begitu."
"Biasanya orang selalu mengatakan yang tidak-tidak,"
kata Nyonya Blenkensop. "Dan Mayor Bletchley itu yang mulai omong. Kalau bukan
kecelakaan, pasti dia mengalami semacam hilang ingatan. Rasanya hal itu tidak terlalu mengherankan
karena kita hidup dalam keadaan yang menegangkan seperti ini."
Nyonya Perenna menganggukkan kepalanya. Dia
memonyongkan bibirnya dengan ekspresi ragu-ragu. Dia melirik Tuppence dengan
cepat. "Nyonya Blenkensop, di antara kita tak ada yang benar-benar tahu tentang Tuan
Meadowes, kan?" Tuppence berkata dengan tajam, "Apa maksud Anda?"
"Oh, jangan mengira yang jelek-jelek tentang saya. Saya sendiri tidak percaya."
"Percaya apa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Itu-cerita yang sedang ramai dibicarakan."
"Cerita apa sih" Saya belum dengar apa-apa."
"Belum" Oh, barangkali orang-orang tak ingin cerita pada Anda. Saya sendiri tak
tahu asal-mulanya Tapi kalau tak salah Tuan Cayley-lah yang mulai
mengatakannya. Dia memang orang yang suka curiga, ngerti kan maksud saya?"
Tuppence berusaha menyabar-nyabarkan dirinya.
"Ceritakan," katanya.
"Ya-mula mula sih hanya dugaan saja-bahwa Tuan Meadowes mungkin seorang mata-
mata musuh-salah seorang anggota Tonggak Kelima."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence berusaha sebaik-baiknya menjalankan peran sebagai Nyonya Blenkensop
yang marah-marah, "Oh, belum pernah saya mendengar ide yang konyol seperti itu!"
"Memang. Saya pun tak percaya. Tapi Tuan Meadowes memang beberapa kali terlihat
bersama-sama dengan pemuda Jerman itu-dan saya rasa dia menanyakan
banyak hal tentang proses kimia di pabrik itu-jadi orang pun mengambil
kesimpulan bahwa keduanya bekerja
sama." Tuppence berkata, "Bagaimana menurut Anda, apakah ada yang
meragukan tentang Carl?"
Dia melihat sekilas kejengkelan pada wajah wanita itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kalau saja hal itu tidak benar."
Tuppence berkata dengan lembut, "Kasihan Sheila..."
Mata Nyonya Perenna berkilat.
"Kasihan, dia patah hati. Kenapa hal itu terjadi padanya"
Kenapa dia tidak jatuh cinta pada yang lain saja?"
Tuppence menggelengkan kepala.
"Yah, kejadiannya memang harus begitu."
"Benar," katanya dengan suara pahit. "Harus mengalami sesuatu yang menghancurkan
hati... Harus sesuatu yang menyedihkan dan getir dan debu dan abu. Saya muak
akan kekejaman- ketidakadilan dalam dunia ini. Saya ingin me remukkan dan
menginjak-injak dia. Dan mulai lagi dengan dunia yang baru-tanpa aturan-aturan
dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
hukum seperti ini dan tirani atas negara oleh negara lain. Saya-"
Sebuah suara batuk menyela pembicaraannya. Sebuah batuk yang dalam dan serak.
Nyonya O'Rourke berdiri di tengah pintu. Badannya yang besar menutup lubang
pintu itu. "Apa saya mengganggu?" tanyanya.
Seperti sebuah spons yang menghapus papan tulis, semua perasaan jengkel, gemas,
dan marah yang keluar dari mulutnya tadi lenyap dari wajahnya. Yang terlihat
hanyalah muka cemas pemilik sebuah penginapan,
karena tamunya membuatnya cemas.
"Tentu saja tidak. Nyonya O'Rourke," katanya. "Kami tadi berbicara tentang apa
yang terjadi dengan Tuan Meadowes. Aneh kan, kalau polisi tak bisa menemukan
jejaknya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ah, polisi!" kata Nyonya O'Rourke dengan nada merendahkan. "Apa sih yang bisa
mereka lakukan" Tak ada! Hanya bisa memberi tilang pada pengendara mobil dan
mendatangi orang-orang yang belum punya lisensi anjing."
"Apa pendapat Anda, Nyonya O'Rourke?" tanya Tuppence.
"Anda telah mendengar cerita yang sedang ramai dibicarakan orang?"
"Bahwa dia seorang Fasis" Dan mata-mata musuh" Ya,"
kata Tuppence dingin. "Mungkin benar juga," kata Nyonya O'Rourke sambil tercenung. "Ada sesuatu yang
mencurigakan tentang dia dari permulaan. Saya memperhatikannya," katanya sambil
tersenyum kepada Tuppence-dan seperti
senyum Nyonya ORourke selalu, senyum itu pun kali ini kelihatan menakutkan-
senyum seorang raksasa. "Dia tidak kelihatan seperti orang yang pensiun dan
tidak Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
melakukan apa-apa. Aku rasa dia kemari dengan suatu tujuan tertentu."
"Dan ketika polisi mencari jejaknya, dia menghilang.
Begitu?" tanya Tuppence.
"Barangkali," kata Nyonya O'Rourke. "Apa pendapat Anda, Nyonya Perenna?"
"Saya tak tahu," kata Nyonya Perenna sambil menarik napas. "Ini membingungkan.
Dan menimbulkan banyak omongan."
"Ah, omongan kan tidak menyakitkan. Mereka sekarang sedang main tebak-tebakan di
luar. Dan mereka mengatakan bahwa teman kita yang pendiam dan
tenang itu pada akhirnya akan membom kita pada
waktu kita tidur." "Anda belum mengatakan pendapat Anda," kata Tuppence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Nyonya O'Rourke tersenyum. Senyum yang sama
mengerikannya. "Saya merasa bahwa dia aman di suatu tempat-sangat aman..."
Tuppence berpikir: Dia mungkin berkata bahwa kalau dia tahu... tapi Tommy tak
ada di situ! Tuppence naik ke kamarnya untuk bersiap-siap. Betty Sprot berlari-lari keluar
dari kamar Tuan Cayley dengan muka tertawa nakal dan puas.
"Apa yang baru kaulakukan, bandel?" tanya Tuppence.
Betty tertawa, "Angsa, angsa, angsi..."
Tuppence melanjutkan, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ke mana kau pergi" Ke atasi" katanya sambil menyambar Betty dan mengangkatnya
tinggi-tinggi di atas kepalanya. "Ke bawah!" katanya sambil menggulingkan anak
itu ke lantai-Pada saat itu Nyonya Sprot muncul dan Betty dipanggil dan diberi
baju hangat untuk berjalan-jalan.
"Umpet?" kata Betty penuh harap. "Umpet?"
"Kau tidak boleh main umpet-umpetan sekarang," kata Nyonya Sprot.
Tuppence masuk ke kamarnya, memakai topinya.
Sebetulnya dia tidak suka, karena terlalu repot-dan Tuppence Beresford memang
tak pernah memakai topi-tapi Patricia Blenkensop memang harus memakai topi.
Dia melihat bahwa seseorang telah mengubah letak topi-topinya di lemari topi.


N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Apa ada yang menggeledah kamarnya" Ah, biarlah. Mereka tak akan menemukan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sesuatu yang mencurigakan pada diri Nyonya
Blenkensop yang tak berdosa.
Dia kemudian menggeletakkan surat Penelope Playne di atas meja riasnya, turun ke
bawah, dan ke luar rumah.
Waktu menunjukkan pukul sepuluh ketika dia keluar dari pintu gerbang. Masih
banyak waktu. Dia mendongak menatap langit, dan pada saat itu kakinya pun menginjak genangan hitam
di luar pintu gerbang. Tapi kelihatannya Nyonya Blenkensop tidak
memperhatikan hal itu. Dia berjalan terus.
Hatinya bernyanyi senang. Sukses-sukses- mereka akan sukses.
II Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Yarrow adalah sebuah stasiun kecil di mana desanya terletak agak jauh.
Di luar stasiun ada sebuah mobil yang telah menunggu.
Seorang pemuda tampan mengemudikan mobil itu. Dia menyentuh ujung topinya ketika
menyambut Tuppence, tapi gerakannya tidak luwes.
Tuppence menendang ban mobil di dekatnya sambil
berkata dengan ragu, "Kok agak kempes?"
"Jaraknya tidak terlalu jauh. Nyonya."
Dia mengangguk dan masuk ke dalam mobil.
Mereka meluncur, bukan ke arah desa, tetapi ke sebuah padang rumput. Setelah
berputar mengitari sebuah bukit, mereka membelok ke sebuah jurang. Dari bayang-
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bayang gerombolan pohon di situ keluarlah seseorang menyambut mereka.
Mobil mereka berhenti, dan Tuppence pun keluar untuk menemui Antony Marsdon.
"Kapten Beresford selamat," kata Anthony Marsdon cepat. "Kami menemukannya
kemarin sebagai tawanan-mereka rupanya menangkap dia, dan untuk sementara dia
akan tetap di sana selama dua belas jam. Ada sebuah kapal bermotor yang akan
merapat di suatu tempat tertentu dan kami akan menangkapnya. Karena itu Kapten
Beresford tetap di sana. Kami tak ingin menggagalkan pertunjukan sebelum
selesai." Dia memandang Tuppence dengan ragu-ragu.
"Anda mengerti, kan?"
"Oh, ya!" Tuppence memandangi tali-tali kanvas yang melilit pohon-pohon dengan
agak tersembunyi. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia tidak apa-apa," kata pemuda itu menekankan.
"Tentu saja Tommy tak apa-apa," kata Tuppence tidak sabar. "Kau tak perlu bicara
padaku seperti pada anak berumur dua tahun. Kami berdua siap menghadapi
kesulitan. Apa itu yang ada di situ?"
"Ya-itulah. Saya diperintahkan untuk menawarkan ini pada Nyonya, tapi sebetulnya
saya sendiri tidak suka."
Tuppence memandangnya dengan dingin.
"Kenapa kau tidak suka melakukannya?"
"Ah-ya, Nyonya kan ibu Deborah. Kalau- kalau ada apa-apa, bagaimana" Apa yang
akan dikatakan Deb jika-jika-
" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maksudmu kalau aku celaka?" tanya Tuppence. "Kalau aku jadi kau, aku tak akan
mengatakan apa-apa padanya. Ada orang bilang bahwa memberi penjelasan itu keliru. Dan aku
sependapat dengan dia."
Kemudian Tuppence tersenyum manis kepadanya.
"Nak, aku mengerti perasaanmu. Kalau itu terjadi padamu dan Deborah, maka tidak
apa-apa, karena pemuda-pemuda siap menghadapi risiko. Tapi orang-orang tua harus dilindungi. Itu
pikiran yang salah, karena sebenarnya lebih baik yang tualah yang
menghadapi risiko karena mereka telah cukup lama menikmati hidup. Dan sekarang
kau tak perlu memandangku sebagai sebuah benda suci, hanya
karena aku adalah ibu Deborah. Ceritakan bahaya-
bahaya apa yang perlu kuhadapi."
"Nyonya memang hebat. Luar biasa," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sudahlah, tak perlu memuji," kata Tuppence. "Aku sendiri pun mengagumi diriku.
Jadi kau tak perlu ikut campur. Nah, tugas apa yang diberikan padaku?"
Tony menunjukkan sebuah onggokan dengan isyarat.
"Itu," katanya, "adalah bekas parasut."
"Ah," kata Tuppence. Matanya berbinar.
"Kebetulan ada seorang penerjun yang terisolasi," lanjut Marsdon. "Untunglah
anggota-anggota LDV di sini cukup cepat. Penerjun wanita itu tertangkap."
"Penerjun wanita?"
"Ya, wanita! Wanita berpakaian perawat rumah sakit."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sayang dia bukan biarawati," kata Tuppence. "Begitu banyak cerita tentang
biarawati yang membayar karcis bis dengan tangan berotot dan berambut lebat."
"Dia bukan biarawati, dan bukan seorang laki-laki yang menyaru menjadi
biarawati. Dia seorang wanita
setengah baya, dengan tinggi badan sedang, agak
langsing, berambut hitam."
"Dengan kata lain, wanita itu seperti aku?" kata Tuppence.
"Nyonya menebak dengan benar," kata Tony. "Jadi?"
kata Tuppence. Marsdon berkata perlahan, "Bagian yang lain terserah Nyonya
saja." Tuppence tersenyum.
Dia berkata, "Aku jalan terus. Tak apa-apa. Ke mana aku harus pergi dan apa yang
perlu kulakukan?" "Anda benar-benar hebat. Nyonya Beresford. Luar biasa. Berani mati."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ke mana aku harus pergi dan apa yang perlu kulakukan?" ulang Tuppence tak
sabar. "Instruksinya sebenarnya sepele. Dalam saku wanita itu ada sepotong kertas
dengan kata-kata Jerman seperti ini. 'Jalan ke Leatherbarrow-arah timur dari
palang batu. St. Asalph's Road No. 14. Dr. Binion'."
Tuppence mendongak. Di bukit sebelah atas itu dia melihat sebuah palang batu.
"Betul," kata Tony. "Petunjuk arah memang sudah diambil. Tapi Leatherbarrow
bukan tempat yang kecil. Dan kalau kita jalan ke arah timur pasti akan ketemu."
"Berapa jauh?" "Paling tidak lima mil."
Tuppence menyeringai kecil.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wah, olahraga yang lumayan juga sebelum makan siang," katanya. "Mudah-mudahan
Dr. Binion memberiku makan di sana."
"Apa Anda bisa bicara bahasa Jerman, Nyonya Beresford?"
"Hanya bahasa hotel saja. Aku akan bicara bahasa inggris saja. Nanti aku akan
bilang bahwa instruksi mengatakan aku harus bicara Inggris."
"Wah, ini penuh risiko," kata Marsdon.
"Nonsens. Siapa yang akan membayangkan ada
penggantian" Atau mungkinkah dalam jarak empat mil ada orang tahu bahwa seorang
penerjun payung telah turun?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kedua orang LDV yang melaporkan hal itu ditahan oleh kepala polisi. Kami tak
ingin mereka menyebarkan berita tentang ketangkasan mereka menangkap
penerjun itu." "Barangkali ada orang lain yang tahu atau- mendengar tentang hal itu?"
Tony tersenyum. "Nyonya Beresford, setiap hari cerita seperti itu kita dengar-satu, dua, tiga,
lima ratus penerjun telah terlihat!"
"Barangkali benar," kata Tuppence. "Baiklah, kita teruskan saja."
"Kami sudah membuat persiapan di sini. Ada seorang polisi wanita yang pandai
mengubah muka orang. Mari."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Di dalam hutan kecil itu ada sebuah gubuk. Di pintu berdiri seorang wanita
setengah baya yang kelihatan cekatan.
Dia memandang Tuppence dan mengangguk senang.
Tuppence duduk di sebuah kursi di dalam gubuk itu dan membiarkan dirinya di-
make-up wanita tersebut. Akhirnya wanita itu berdiri menjauh dan mengangguk senang. Dia berkata, "Nah,
kelihatannya pekerjaan kami cukup baik. Bagaimana, Tuan?"
"Bagus sekali," kata Tony.
Tuppence mengulurkan tangannya mengambil kaca
yang dipegang wanita itu. Dia memperhatikan wajahnya dan tak bisa menahan
jeritan heran. Alisnya diubah, sehingga memberi penampilan yang lain. Beberapa plester kecil
yang tersembunyi di balik rambutnya dan ditarik sampai ke telinga
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mengencangkan kulit mukanya dan mengubah rupanya.
Dan sedikit polesan di hidung membuat hidung
Tuppence berbentuk paruh betet. Make up yang bagus menambahkan umur beberapa
tahun lebih tua pada Tuppence. Dan beberapa garis berat di ujung bibir membuat mukanya kelihatan agak
bodoh. "Bagus sekali," kata Tuppence memuji. Dia menyentuh hidungnya dengan hati-hati.
"Anda harus hati-hati," kata wanita itu mengingatkan dia. Dia mengeluarkan dua
lapis karet tipis. "Apa Anda tahan memakai ini di pipi?"
"Rasanya saya harus tahan," kata Tuppence kurang gembira.
Wanita itu menyelipkan karet tersebut dalam mulutnya dan membentuk dagu Tuppence
dengan hati-hati. "Saya rasa tidak terlalu mengganggu," katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan diam-diam Tony meninggalkan gubuk itu.
Tuppence kemudian mengganti bajunya dengan
seragam perawat. Baju itu cukup besarnya untuk
Tuppence, walaupun bagian bahu agak sempit. Topi biru tuanya memberikan sentuhan
akhir pada penampilannya yang baru. Tapi Tuppence menolak
memakai sepatu berujung persegi yang disodorkan.
"Kalau saya harus jalan lima mil, saya mau pakai sepatu saya sendiri."
Mereka tak keberatan karena sepatu Tuppence pun
kelihatan berwarna biru tua, sehingga cocok dengan bajunya.
Dia memandang penuh perhatian pada tas tangan biru tua dengan isinya-bedak; tak
ada lipstik, uang sebanyak dua pound, empat belas sen dan enam pence, sebuah
sapu tangan, dan kartu identitas dengan nama Freda Elton, Manchester Road 4,
Sheffield. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence mengganti bedak itu dengan bedak-nya
sendiri dan memasukkan lipstiknya, dan berdiri siap berangkat.
Tony Marsdon memalingkan mukanya dan berkata
dengan suara serak, "Saya merasa berdosa membiarkan Nyonya melakukan hal ini."
"Aku mengerti perasaanmu."
"Tapi kami perlu tahu di mana dan bagaimana serangan itu akan dilakukan."
Tuppence menepuk-nepuk lengannya. "Jangan kuatir.
Nak. Percaya atau tidak, saya menikmati permainan ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tony Marsdon berkata lagi, "Nyonya memang luar biasa!"
III Dengan agak gelisah Tuppence berdiri di depan rumah beralamat St. Asalph's Road
nomor 14. Dia perhatikan tanda yang menjelaskan bahwa Dr. Binion adalah dokter
gigi, bukan dokter umum. Dari ujung matanya dia melihat Tony Marsdon. Dia duduk di sebuah mobil sport di
depan sebuah rumah yang terletak agak jauh di sana.
Mereka mengatakan, sebaiknya Tuppence berjalan
sendiri ke tempat itu karena mereka tak mau ambil risiko ketahuan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Memang ada dua pesawat musuh yang melayang-
layang rendah di atas mereka, dan pasti melihat
perawat yang berjalan sendirian di pa-dang rumput itu.
Tony dan polisi wanita itu berangkat dari arah yang berlawanan dan memutar jauh
sebelum akhirnya sampai ke Leatherbarrow dan menunggu di St. Asalph's Road.
"Pintu arena terbuka," gumam Tuppence. "Masuklah seorang Kristen ke mulut singa.
Oh, baiklah. Tak seorang pun bisa mengatakan bahwa aku mati."
Dia menyeberangi jalan dan membunyikan bel pintu.
Pikirannya melayang, apakah Deborah benar-benar suka pada pemuda itu. Pintu
rumah itu dibuka oleh seorang wanita tua berwajah petani-tapi bukan orang
Inggris. "Dr. Binion?" kata Tuppence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wanita itu memandangnya pelan dari atas ke bawah.
"Anda Suster Elton, ya?"
"Betul." "Kalau begitu masuk saja ke ruang dokter."
Dia berbalik, dan pintu di belakang Tuppence tertutup.
Tuppence berdiri di sebuah gang.
Pembantu itu membawanya naik dan membukakan
sebuah pintu di lantai dua itu.
"Silakan tunggu. Dokter akan kemari."
Tempat praktek gigi yang sederhana, sangat biasa.
Tempat itu bahkan bisa dikatakan kuno dan jelek.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence memandang kursi pasien gigi dan tersenyum ketika ingat bahwa dia tak
pernah merasa ketakutan. Dia merasa bahwa perasaannya biasa-biasa saja-tapi ini karena alasan yang
berbeda. Tak lama lagi pintu itu akan terbuka dan Dr. Binion akan masuk. Siapa sebenarnya
Dr. Binion" Orang asing" Atau seseorang yang telah dia kenal sebelumnya" Kalau
dia adalah orang yang ada di otaknya-Pintu terbuka.
Laki-laki yang masuk sama sekali bukan yang diduga Tuppence! Dia adalah orang
yang tak pernah dicurigainya! Dia adalah Komandan Haydock.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB 14 I

N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pikiran Tuppence sekilas membayangkan peranan
Komandan Haydock dalam peristiwa hilangnya Tommy.
Tapi dia segera menyingkirkan bayangan itu dan
berkonsentrasi pada situasi yang sedang dihadapinya.
Apakah komandan itu akan mengenali dia" Ini sebuah pertanyaan yang menarik.
Dia sendiri sebelumnya telah berusaha membekukan wajah untuk menyembunyikan
perasaannya, tak peduli siapa pun yang akan dihadapinya. Dan dia yakin bahwa
rasa terkejut itu tidak terbayang di wajahnya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia sekarang berdiri tegak dengan sikap hormat seorang wanita Jerman di hadapan
tuannya. "Jadi kau sudah tiba," kata Pak Komandan.
Dia berbicara dalam bahasa Inggris dan sikapnya tetap baik. Seperti biasa.
"Ya," kata Tuppence, sambil menambahkan, "Suster Elton."
Haydock tersenyum seolah-olah mendengar suatu
lelucon. "Suster Elton. Bagus sekali!"
Dia memandang Tuppence dengan mata kagum.
"Kau memang cocok," katanya manis.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence menundukkan kepala, tapi tidak berkata apa-apa. Dia membiarkan Pak
Komandan memegang inisiatif. "Kau sudah tahu, kan, apa yang harus kaulakukan?"
lanjut Haydock. "Silakan duduk."
Tuppence menurut. Dia menjawab,
"Saya harus menunggu instruksi Bapak."
"Bagus," kata Haydock dengan suara agak mengejek.
Dia berkata, "Kau tahu harinya?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tanggal empat!"
Haydock kelihatan terkejut. Dahinya berkerut. "Jadi kau tahu itu."
Mereka diam. Lalu Tuppence berkata, "Bapak akan memberitahu apa yang harus saya
lakukan, bukan?" Haydock menjawab, "Sabar. Pada waktunya nanti." Dia diam sejenak, lalu bertanya,
"Tentunya kau sudah tahu tentang Sans Souci?" "Belum," kata Tuppence. "Belum"'
"Belum," jawab Tuppence dengan tegas.
Huh, aku ingin tahu apa yang akan kaukatakan! pikir Tuppence.
Ada sebuah senyum aneh menghias wajah Pak
Komandan. Dia berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi kau belum tahu tentang Sans Souci. Itu aneh sekali- karena aku merasa
bahwa kau tinggal di situ sebulan terakhir ini..."
Ruangan itu hening. Komandan itu berkata,
"Bagaimana, Nyonya Blenkensop?"
"Saya tidak mengerti maksud Anda, Dr. Binion. Saya baru saja turun dengan
parasut pagi tadi." Sekali lagi Haydock tersenyum-tapi bukan senyum yang manis.
Dia berkata, "Beberapa meter kanvas yang dilempar ke semak memang bisa memberikan ilusi luar
biasa. Dan aku bukan Dr. Binion, Nyonya. Dr. Binion secara resmi Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
adalah dokter gigiku-dan dia memang cukup baik karena meminjamiku tempat ini."
"Benarkah?" tanya Tuppence.
"Benar, Nyonya Blenkensop. Atau kau lebih suka dipanggil dengan nama aslimu-
Beresford?" Mereka diam lagi. Kemudian Tuppence menarik napas panjang.
Haydock mengangguk. "Permainan sudah berakhir. 'Kau telah masuk perangkapku, kata labah-labah kepada
lalat.'" Tuppence mendengar sebuah deritan samar dan
menangkap kilatan biru dari pistol dalam genggaman Pak Komandan. Suaranya penuh
nada mengancam ketika berkata, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan sebaiknya kau tidak membuat suara-suara mencurigakan yang bisa membangunkan
orang-orang di sekitar, sini. Kau akan mati pada waktu membuka suara, dan
walaupun kau bisa teriak, itu tak akan menarik perhatian. Pasien yang sedang
dicabut giginya sering berteriak."
Tuppence berkata dengan tenang,
"Kelihatannya kau telah menyiapkan segalanya.
Pernahkah terpikir olehmu bahwa aku punya kawan-
kawan yang tahu di mana aku berada?"
"Ah! Masih berharap pada pemuda bermata biru itu-eh, mata coklat, ya" Si Antony
Marsdon. Sayang, Nyonya Beresford. Kebetulan Antony adalah salah satu suporter
kuat kami di negara ini. Seperti aku katakan tadi, beberapa meter kanvas bisa
memberikan ilusi yang luar biasa. Kau menelan ide parasut itu dengan mudah."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku tidak mengerti cerita yang bertele-tele ini!"
"Tidak mengerti" Kami ingin agar teman-temanmu bisa membayangi jejakmu dengan
mudah Kalau mereka membuntutimu, mereka hanya menemukan seorang
laki-laki dalam mobil di Yarrow. Kenyataan tentang adanya seorang perawat yang
sama sekali bukan kau dan berjalan menuju Leatherbarrow antara ]am satu dan dua
tidak akan dihubungkan dengan menghilangnya dirimu."
"Sangat teliti," kata Tuppence. Haydock berkata,
"Aku kagum pada keberanianmu Aku sangat kagum.
Maaf, kami terpaksa menginterogasi kamu-tapi kami perlu tahu apa saja yang kau-
temukan di Sans Souci."
Tuppence tidak menjawab. Haydock berkata dengan tenang,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sebaiknya kau terus-terang saja. Ada banyak hal yang bisa terjadi di-kursi
dokter gigi dan peralatannya."
Tuppence hanya memandang Haydock dengan mata
marah. Haydock bersandar pada kursinya. Dia berkata perlahan,
"Ya-aku tahu bahwa kau seorang pemberani-kau termasuk orang-orang dengan tipe
seperu itu. Tapi coba pikirkan tentang sisi lain gambar itu."
"Apa maksudmu?"
"Aku bicara tentang Thomas Beresford, suamimu, yang telah menyamar sebagai Tuan
Meadowes di Sans Souci dan yang telah mendekam di gudang bawah tanah di rumahku
beberapa hari ini." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aku tidak percaya."
"Karena surat Penny Plain" Apa kau tidak tahu bahwa itu hanya permainan kecil
yang bagus dari Antony" Kau terperangkap dengan manis dalam tangannya waktu
memberikan kode itu."
Suara Tuppence bergetar. "Kalau begitu-Tommy-Tommy-"
"Tommy ada di tempat itu dari dulu," kata Komandan Haydock. "Yaitu di tanganku!
Sekarang terserah kau. Kalau kau menjawab pertanyaanku dengan memuaskan, ada kesempatan untuknya. Kalau
tidak-ya, rencana kami jalan terus. Dia akan dibunuh, dibawa ke laut dan
dilempar di sana." Tuppence diam sejenak. Kemudian dia berkata,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa yang ingin kauketahui?"
"Aku ingin tahu siapa yang menyuruh kau, caramu berkomunikasi dengan dia atau
mereka, apa yang telah kaulaporkan pada mereka, dan apa saja yang
kauketahui." Tuppence mengangkat bahu.
"Aku kan bisa saja bohong kalau mau," katanya.
"Tidak, karena aku akan mengecek apa yang
kaukatakan." Dia menarik kursinya lebih dekat. Sikapnya sekarang berubah manis.
"Nyonya- aku tahu perasaanmu. Tapi percayalah bahwa aku benar- benar kagum pada kau dan suamimu.
Kau punya keberanian dan ketahanan mental yang amat tinggi. Orang-orang seperti
kalianlah yang diperlukan oleh pemerintah baru itu- pemerintah yang akan muncul
ketika pemerintah bodoh negara ini dikalahkan. Kami ingin mengubah beberapa
musuh kami menjadi teman- yaitu mereka
yang benar-benar berkualitas. Kalau aku menerima Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
instruksi untuk mengakhiri hidup suamimu-aku akan melakukannya-karena itu
tugasku. Tapi aku benar-benar merasa sedih kalau terpaksa melakukannya. Dia
orang baik- tenang, pendiam, dan cerdas. Aku ingin kau tahu hal yang tidak
dimengerti banyak orang di negara ini.
Pemimpin kami tidak akan mengalahkan negara ini
dalam arti yang kalian tafsirkan. Dia bermaksud
mendirikan Inggris Baru-Inggris yang kuat-yang dikuasai bukan oleh orang Jerman,
tapi oleh orang Inggris. Dan mereka adalah orang-orang Inggris pilihan. Orang-
orang Inggris yang punya otak, yang punya keberanian dan berkualitas. Dunia baru
yang penuh semangat- seperti kata Shakespeare." Dia membungkuk ke depan.
"Kami ingin menyingkirkan kebodohan dan hal-hal yang tidak efisien. Kami ingin
menyingkirkan suap dan korupsi. Kami ingin menyingkirkan keserakahan dan
ketamakan-dan dalam pemerintahan baru ini kami
memerlukan orang-orang seperti kau dan suamimu-
berani dan kreatif-orang-orang yang dulunya musuh, tetapi akhirnya menjadi
kawan. Kau pasti heran kalau tahu betapa banyak pendukung kami di negara ini.
Banyak orang yang bersimpati pada tujuan-tujuan kami.
Dan bersama negara-negara lain kami akan
menciptakan sebuah Eropa baru- Eropa yang damai dan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
maju. Cobalah lihat semua ini dari sudut itu-karena memang begitulah yang
seharusnya..." Suaranya mempesona dan menghanyutkan.
Gayanya seperti seorang pelaut Inggris yang jujur.
Tuppence memandangnya dan berusaha berpikir
tentang apa yang perlu dikatakan. Tapi yang teringat olehnya hanya kata-kata
yang kekanak-kanakan dan kasar.
"Angsa,angsa.angsi!" kata Tuppence...
II Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Efeknya begitu aneh, sehingga Tuppence sendiri
terkejut. Haydock meloncat berdiri, mukanya berubah menjadi ungu tua karena marah, dan
pelaut Inggris yang ramah itu pun lenyap. Tuppence melihat apa yang pernah
dilihat Tommy-seorang perwira Prusia yang sedang marah.
Dia memaki-maki Tuppence dengan bahasa Jerman
yang lancar. Kemudian dengan bahasa Inggris dia
berteriak, "Perempuan tolol! Tak sadarkah kau bahwa kau telah menentukan nasib burukmu
sendiri dengan jawabanmu tadi" Kau dan suamimu yang tercinta."
Dengan marah dia berteriak,
"Anna!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Wanita yang membukakan pintu untuk Tuppence tadi muncul. Haydock menyorongkan
pistol yang digenggamnya tadi kepadanya.
"Jaga dia. Tembak kalau perlu."
Dia keluar ruangan dengan marah.
Tuppence memandang manis kepada Anna, yang berdiri di depannya dengan muka
dingin. "Apa kau benar-benar akan menembak aku?" tanya Tuppence.
Anna menjawab dengan tenang,
"Kau tak perlu membujuk aku. Dalam perang yang lalu anakku terbunuh, si Otto.
Aku berumur tiga puluh Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
delapan waktu itu-sekarang aku enam puluh dua-tapi aku belum lupa."
Tuppence memandang wajah lebar yang tanpa ekspresi itu. Wajah itu
mengingatkannya pada wajah wanita Polandia itu, Vanda Polonska. Kekerasan yang
sama dan tujuan yang tak tergoyahkan. Rasa keibuan-dan
kekerasan hati! Itu yang ada dalam hati para ibu di seluruh Inggris ini. Hal itu
tak bisa dibantah lagi-ibu yang kehilangan anaknya.
Ada sesuatu yang menggelitik di otak Tuppence-sesuatu yang pernah diketahuinya
tapi tak bisa dikeluarkannya-ada hubungannya dengan Sulaiman-ya Nabi Sulaiman...
Pintu ruangan itu terbuka. Komandan Haydock kembali lagi
Dia menggeram dengan marah,
"Di mana kausembunyikan" Di mana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence hanya bisa memandang. Dia heran dan tidak mengerti apa yang dikatakan
komandan itu. Dia tidak mengambil apa-apa dan tidak
menyembunyikan apa-apa. Haydock berkata kepada Anna,
"Keluar." Wanita itu menyerahkan pistol kepadanya dan keluar dengan cepat.
Haydock duduk di sebuah kursi dan kelihatannya
berusaha menenangkan dirinya. Dia berkata,
"Kau tak bisa menghindar lagi. Kau ada dalam kekuasaanku-dan aku punya cara
untuk membuat orang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
bicara-cara yang tidak enak. Dan pada akhirnya kau harus mengatakannya dengan
benar. Sekarang jawab. Apa yang telah kaulakukan dengannya?"
Tuppence dengan cepat menangkap bahwa dia punya
senjata untuk menawar. Kalau saja dia tahu apa yang diributkan Haydock.
Dia berkata dengan hati-hati,
"Bagaimana kau tahu aku menyimpannya?"
"Dari perkataanmu sendiri, tolol. Kau memang tidak membawanya. Itu kami tahu
karena kau telah ganti baju."
"Bagaimana kalau aku mengirimnya lewat pos pada seseorang?" kata Tuppence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jangan tolol. Apa yang kauposkan sejak kemarin telah kami periksa. Kau tidak
mengepos-kannya. Aku yakin.
Hanya ada satu kemungkinan yang kaulakukan.
Menyembunyikannya di Sans Souci sebelum kau pergi pagi tadi. Aku beri kau waktu
tiga menit untuk mengatakan tempat persembunyian itu."
Dia melepaskan jam tangannya dan meletakkannya di meja.
"Tiga menit, Nyonya Thomas Beresford."
Jam di atas perapian berdetik.
Tuppence duduk diam dengan wajah kosong.
Wajah itu tidak menunjukkan pikiran yang sedang sibuk bekerja keras di
belakangnya.

N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dalam satu kejapan dia melihat segalanya- melihat semua persoalan dengan jelas
dan sadar pada akhirnya, siapa sebenarnya yang memegang peranan besar dalam hal
ini. Dan dia terkejut ketika Haydock berkata,
"Sepuluh detik lagi..."
Seperti dalam mimpi dia memandang Haydock, melihat pistol itu naik dan mendengar
suaranya menghitung, "Satu, dua, tiga, empat, lima-"
Dia sampai pada hitungan kedelapan ketika terdengar tembakan dan badannya
terkulai di kursi dengan ekspresi terkejut menghias wajahnya yang lebar dan merah itu. Dia begitu
berkonsentrasi menghadapi
korbannya, sehingga tidak mendengar pintu di
belakangnya terbuka perlahan-lahan.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dengan cepat Tuppence berdiri. Dia mendorong para lelaki berpakaian seragam yang
menyesaki pintu, dan menyambar lengan seorang lelaki berbaju preman.
"Pak Grant.!" "Ya-ya. Nyonya. Tak apa-apa sekarang- Anda luar biasa-"
Tuppence tidak mengindahkan hiburan itu.
"Cepat. Kita tak boleh buang waktu. Ada mobil?"
"Ya." Pak Grant memandang tidak mengerti "Bisa jalan cepat" Kita harus ke Sans
Souci sekarang. Mudah-mudahan tidak terlambat. Sebelum mereka telepon
kemari dan tak mendapat jawaban."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dua menit kemudian mereka berada di sebuah mobil, keluar dari Leatherbarrow.
Kemudian mereka ada di luar kota dan jarum speedometer pun menunjuk angka yang
bertambah besar. Pak Grant tidak bertanya apa-apa. Dia duduk dengan tenang sementara Tuppence
memandang jarum speedometer dengan rasa tak sabar. Sopir telah diberi tahu dan dia menjalankan
mobilnya dengan kemampuan maksimum mobil.
Tuppence hanya bicara satu kali.
"Tommy?" "Beres. Dibebaskan setengah jam yang lalu." Tuppence mengangguk.
Akhirnya mereka sampai dekat Leahampton. Mereka
menerobos kota dengan cepat dan mendaki bukit.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence meloncat dan bersama Pak Grant berlari
menuju rumah. Seperti biasa, pintu ruang depan
terbuka. Tak seorang pun ada di situ. Dengan lincah Tuppence berian naik.
Dia melirik ke dalam kamarnya dan melihat laci-laci terbuka dan tempat tidur
yang berserakan. Dia mengangguk dan melewati kamarnya menuju kamar
Tuan dan Nyonya Cayley. Kamar itu kosong, kelihatan aman, dan berbau obat.
Tuppence berlari ke arah tempat tidur dan membuka tutupnya.
Penutup itu berjatuhan di lantai dan tangan Tuppence merogoh bagian bawah kasur.
Dia berbalik dengan bangga pada Pak Grant, sambil mengacungkan sebuah buku cerita anak-anak yang
sudah kumal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ini dia. Semua ada di sini-"
"Ada a-" Mereka berbalik dan Nyonya Sprot memandang mereka di tengah pintu.
"Dan sekarang," kata Tuppence. "Saya perkenalkan si M! Ya. Nyonya Sprot!
Seharusnya sejak dulu saya
mencurigainya." Dan Nyonya Cayley yang baru datang pun memberikan anti-klimaks berikut
"Ya, ampun," katanya sedih memandang tempat tidur suaminya yang berantakan. "Apa
yang akan dia bilang nanti?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
BAB 15 "Seharusnya aku mencurigai dia," kata Tuppence.
Dia menghidupkan kembali pengalamannya dengan
segelas kecil brandy. Matanya bersinar memandang Tommy dan Pak Grant berganti-
ganti. Juga kadang-kadang pada Albert yang sedang duduk menghadapi
segelas bir besar sambil tersenyum lebar.
"Ceritakan semuanya. Tuppence," kata Tommy.
"Kau dulu," kata Tuppence.
"Tak banyak yang bisa kuceritakan," jawab Tommy.
"Suatu kebetulan membuatku melihat pemancar radio Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
itu. Aku pikir aku bisa melepaskan diri. Tapi Haydock ternyata cerdik sekali."
Tuppence mengangguk dan berkata,
"Dia segera menelepon Nyonya Sprot. Dan wanita itu keluar ke halaman, menunggumu
dengan sebuah palu. Dia hanya keluar selama tiga menit. Aku memang
melihat bahwa napasnya terengah-engah-tapi aku tidak pernah curiga padanya."
"Setelah itu," kata Tommy. "Yang paling berjasa adalah Albert. Dia datang
mengendus-endus seperti seekor anjing yang setia. Aku membuat kode Morse dengan
suara ngorok dan dia mengerti. Dia menghubungi Pak Grant dan mereka datang
kembali malam itu. Aku ngorok lagi! Akhirnya aku setuju untuk tetap berada dalam kondisi itu supaya Pak
Grant bisa menggagalkan serangan dari laut ketika mereka datang."
Pak Grant menambahkan, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ketika Haydock pergi tadi pagi, orang-orang kita menduduki Smugglers' Rest.
Kami menangkap kapal motor itu tadi sore"
"Dan sekarang kau yang cerita," kata Tommy pada Tuppence.
"Ya-aku memang tolol. Aku mencurigai semua orang kecuali Nyonya Sprot! Aku
memang pernah merasa tidak enak-seperti berada dalam bahaya-yaitu setelah mendengar pembicaraan di
telepon tentang tanggal empat. Waktu itu ada tiga orang di rumah-dan aku
mencurigai Nyonya Perenna atau Nyonya O'Rourke.
Tapi salah. Ternyata M adalah Nyonya Sprot yang biasa-biasa saja.
"Aku terus saja keliru mencurigai orang sampai Tommy menghilang. Waktu itu aku
sedang merencanakan suatu gerakan dengan Albert, ketika tiba-tiba saja muncul
Antony Marsdon. Mula-mula semua kelihatan biasa. Dia adalah pemuda seperti yang
biasa jadi teman kencan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Deb. Tapi ada dua hal yang membuatku curiga.
Pertama, aku menjadi bertambah yakin bahwa aku
belum pernah melihat dia sebelumnya ketika kami
bicara cukup lama. Aku yakin dia belum pernah datang ke rumah. Yang kedua,
walaupun seolah-olah dia kelihatan tahu tentang apa yang kulakukan di
Leahampton, dia mengira bahwa Tommy berada di
Skotlandia. Nah, itu kan tidak beres. Seandainya dia memang tahu, tentunya
Tommy-lah yang dia kenal lebih dulu, karena boleh dikata penugasanku tidaklah
resmi. Itu kan aneh. "Tak Grant pernah mengatakan bahwa anggota-anggota Tonggak Kelima ada di mana-
mana- bahkan di tempat-tempat yang sama sekali tak terduga. Jadi aku tak akan
heran kalau salah seorang dari mereka ada di dekat Deborah. Aku memang tidak
yakin, tapi aku cukup curiga untuk membuat jebakan baginya. Aku beritahu dia bahwa Tommy dan aku punya
kode untuk berkomunikasi. Kode kami yang sebenarnya ialah
kartupos yang bergambar Bonzo. Tapi kukatakan
padanya kode kami adalah Penny Plain, kartupos
berwarna seharga dua pence.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Seperti kuharapkan, dia memakai kode palsu itu untuk menjebakku! Aku menerima
sebuah surat pagi tadi, yang menegaskan dugaanku.
"Semua telah diatur sebelumnya. Yang perlu kulakukan ialah menelepon seorang
tukang jahit dan membatalkan janji untuk mengepas pakaian. Ini merupakan isyarat
bahwa ikan yang ditunggu telah muncul di permukaan."
"Pokoknya seru!" kata Albert. "Itu tidak membuat saya takut Saya hanya menyetir
sebuah mobil roti dan kami membuang sesuatu di depan pintu gerbang. Adas manis
kalau tak salah-ya kami membuang adas manis."
"Kemudian," kata Tuppence melanjutkan, "aku keluar dan menginjaknya. Tentu saja
mobil roti itu bisa membuntutku dengan mudah ke stasiun. Seseorang
yang antre di belakangku bisa mendengar bahwa aku membeli karcis ke Yarrow.
Barangkali setelah sampai di sana agak sulit membayangiku."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anjing-anjing kami bisa mencium jejak dengan baik,"
kata Pak Grant. "Mereka menemukannya di Stasiun Yarrow. Lalu di bekas kaki
Nyonya yang menempel di ban mobil. Jejak itu membawa kami ke hutan kecil dan ke
palang batu serta sepanjang jalan yang Nyonya lewati. Mereka tidak mengira bahwa
kami bisa membuntuti Anda dengan mudah. Mereka sendiri
langsung pergi setelah melihat Nyonya masuk.
"Tapi saya yang cemas," kata Albert. "Tahu Nyonya di dalam rumah itu tapi tak
tahu apa yang mungkin terjadi.
Kami masuk lewat jendela belakang dan menangkap
wanita asing itu ketika dia turun. Kami datang tepat pada waktunya."
"Aku tahu kalian pasti datang," kata Tuppence. "Yang harus kulakukan ialah
mengulur waktu selama mungkin.
Aku akan terpaksa berpura-pura cerita kalau tidak melihat pintu yang terbuka
pelan-pelan. Yang membuatku senang ialah ketika akhirnya aku bisa
melihat semuanya dengan jelas dan menyadari
ketololanku." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bagaimana kau melihatnya?" tanya Tommy.
"Angsa, angsa, angsi," kata Tuppence dengan cepat.
"Ketika aku mengucapkan kata-kata itu. Komandan Haydock langsung beringas marah.
Bukan karena kata-kata itu tolol dan kasar. Bukan, tapi aku melihat bahwa kata-
kata itu punya arti baginya. Dan kemudian aku melihat ekspresi wanita itu-Anna-
yang seperti ekspresi wanita Polandia itu. Aku teringat kisah Nabi Sulaiman dan
semuanya pun menjadi jelas."
Tommy menarik napas panjang.
"Tuppence, kalau kau mengatakannya sekali lagi, aku akan menembakmu, apanya yang
menjadi jelas" Dan apa hubungannya dengan Nabi Sulaiman?"
"Kau ingat cerita tentang dua wanita yang datang menghadap Nabi Sulaiman
memperebutkan seorang bayi" Keduanya mengatakan bayi itu milik mereka.
Sulaiman pun berkata, 'Baiklah, kalau begitu bayi ini kita bagi dua!' Ibu yang
palsu berkata, 'Baiklah.' Tapi ibu Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
yang sebenarnya mengatakan, 'Jangan. Biar saja diambil perempuan itu.' Dia tidak
tahan melihat anaknya dibunuh. Nah, pada malam ketika Nyonya Sprot
menembak wanita asing itu, semua berkata bahwa
kejadian itu luar biasa dan sebetulnya mereka kuahr, karena bisa saja tembakan
itu mengenai anak itu. Tentunya hal itu bisa membuat semuanya jelas! Kalau anak itu memang anaknya, dia
tak akan ambil risiko tadi. Itu berarti bahwa Betty bukan anaknya. Dan karena
itu dia terpaksa menembak wanita asing itu."
"Mengapa?" "Tentu saja karena Vanda Polonska adalah ibu kandung anak itu." Suara Tuppence
sedikit gemetar. "Kasihan-kasihan benar. Dia datang sebagai pengungsi miskin dan berterima kasih
karena Nyonya Sprot mengadopsi anaknya."
"Kenapa Nyonya Sprot mengadopsi anak itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kamuflase! Kamuflase psikologi yang hebat. Kau pasti tak akan berpikir seorang
mata-mata penting mengikutsertakan anaknya dalam pekerjaannya. Itu sebenarnya
yang membuat aku tak pernah mencurigai dia. Hanya karena anak itu. Tapi ibu
kandung Betty merasa kehilangan. Dia menemukan alamat Nyonya Sprot dan datang kemari. Dia berkeliaran
di sini menunggu saat yang tepat. Dan ketika dia mendapat kesempatan, dia
membawa anak itu." Tentu saja Nyonya Sprot bingung. Dia sama sekali tak mau berhubungan dengan
polisi, jadi dia menulis surat ancaman itu dan pura-pura menemukannya di kamar
tidurnya. Dan masuklah Komandan Haydock
memberikan uluran tangan. Lalu, ketika akhirnya kita menemukan wanita itu, dia
pun tak membuang-buang waktu lagi dan menembaknya.... Orang yang
kelihatannya tidak tahu apa-apa tentang senjata api, ternyata mahir
menggunakannya. Ya, dia membunuh
wanita malang itu-dan karena itulah aku tidak merasa kasihan padanya. Dia benar-
benar jahat." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence diam, lalu melanjutkan lagi,
"Satu hal lagi yang seharusnya memberi peringatan padaku ialah kemiripan wajah
Betty dengan Vanda Polonska. Wanita itu sebenarnya mengingatkanku pada Betty. Lalu anak itu main-
main dengan tali sepatuku.
Seharusnya aku berpikir bahwa anak itu tentunya sering melihat 'ibunya'
melakukan hal itu, bukan Carl von Deinim! Tapi begitu Nyonya Sprot mengetahui
apa yang dilakukan Betty, dia memindahkan barang-barang bukti ke kamar Carl,
bahkan menambahkan dengan mencelup tali sepatu ke dalam tinta rahasia."
"Aku bersyukur Carl tidak terlibat dalam soal ini," kata Tommy. "Aku suka anak
itu." "Dia tidak diapa-apakan, kan?" tanya Tuppence penuh nada kuatir.
Pak Grant hanya menggelengkan kepalanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia tidak apa-apa. Terus terang saja aku mempunyai surprise untuk kalian."
Wajah Tuppence bersinar. Dia berkata,
"Aku benar-benar gembira demi Sheila. Kami memang tolol mencurigai orang yang
keliru, yaitu Nyonya Perenna."
"Dia memang terlibat dalam kegiatan-kegiatan IRA. Tapi tak lebih dari itu," kata
Pak Grant. "Aku agak curiga pada Bletchley," tambah Tommy.
"Tidak tahunya ternyata orang yang sama sekali tidak kita curigai-wanita
keibuan-ibu Betty." "Dia bukan wanita keibuan," kata Pak Grant. "Tapi seorang kriminal yang
berbahaya, dan aktris yang amat berbakat. Dan sayangnya- seorang Inggris."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence menyambung,

N Atau M N Or M Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kalau begitu aku tidak merasa kasihan atau kagum padanya-bukan kepentingan
bangsanya yang dia bela."
Dia kemudian memandang Pak Grant dengan rasa ingin tahu. "Bapak temukan apa yang
dicari-cari?" Pak Grant mengangguk. "Semuanya ada di buku-buku cerita yang kumal itu."
"Buku yang dibilang Betty 'jijik'," kata Tuppence.
"Memang menjijikkan," kata Pak Grant. "Buku jack Horner Kecil berisi detil-detil
rencana Angkatan Laut kita. Buku Johnny Head di Udara berisi hal yang sama untuk
Angkatan Udara. Hal-hal yang berhubungan
dengan kemiliteran ada di buku Lelaki Kecil dan Senapan Kecil."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Angsa, Angsa, Angsi?" tanya Tuppenc2.
Pak Grant berkata, "Dalam buku itu ada daftar orang-orang yang akan membantu serangan yang akan
dilakukan musuh atas negara kita. Di antaranya ada dua kepala polisi, marsekal
Angkatan Udara, dua jenderal, kepala bidang amunisi, seorang menteri kabinet,
banyak inspektur polisi, komandan-komandan organisasi pertahanan
lokal, dan banyak anggota Angkatan Laut, orang-orang militer, serta petugas
Dinas Rahasia." Tommy dan Tuppence terbelalak.
"Luar biasa!" seru Tommy.
"Kalian tidak tahu kekuatan propaganda Jerman.
Propaganda itu punya daya tarik tertentu. Menimbulkan Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
suatu keinginan untuk berkuasa. Orang-orang ini
bersedia mengkhianati negaranya bukan untuk suatu kekayaan atau uang, tapi untuk
suatu kegilaan pada kebanggaan yang akan mereka dapatkan, mereka
sendiri dapatkan untuk negara mereka. Di negara mana pun ada orang-orang seperti
ini. Ini semacam aliran Lucifer, Lucifer, Putra Sang Fajar. Suatu kebanggaan dan
keinginan untuk kemegahan diri!"
Dia menambahkan, "Dan dengan orang-orang seperti merekalah musuh kita mengacau-menyebarkan
perintah-perintah yang kontradiktif dan melakukan operasi-operasi yang
membingungkan. Kalian pasti bisa membayangkan
bahwa mereka punya kesempatan untuk berhasil."
"Dan sekarang?" kata Tuppence.
Pak Grant tersenyum. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan sekarang-biar saja mereka datang. Kita siap menyambut mereka."
BAB 16 "Ibu," kata Deborah, "tahu nggak, aku pernah berpikir jelek tentang Ibu?"
"Benarkah?" kata Tuppence. "Kapan itu?"
Matanya memandang penuh sayang pada rambut
anaknya yang gelap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Waktu Ibu diam-diam menyusul Ayah ke Skotlandia.
Aku kira Ibu di tempat Bibi Gracie. Aku hampir mengira Ibu ada main dengan
lelaki lain." "Oh, Deb, benarkah?"
"Tentu saja aku tak berpikir begitu. Tidak pada waktu Ibu seumur ini. Dan aku
juga tahu bahwa Ibu dan Carrot Top kan saling sayang. Ada teman bego yang
bernama Tony Marsdon yang membuatku hampir berpikir begitu.
Dan tahu nggak- beberapa waktu kemudian dia
tertangkap sebagai salah seorang anggota Tonggak Kelima. Memang omongannya suka
aneh-aneh-dia bilang suasana akan lebih baik kalau Hitler menang."
"Apa kau-er-suka padanya?"
"Tony" Ah, nggak! Membosankan. Aku lebih suka dansa dengan yang ini."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Gadis itu mengayunkan langkah dalam pelukan pemuda berambut pirang sambil
tersenyum manis kepadanya.
Tuppence mengikuti mereka sejenak lalu matanya
beralih pada seorang pemuda jangkung dalam seragam Angkatan Udara yang sedang
berdansa dengan gadis langsing berambut pirang.
"Tommy," kata Tuppence, "aku merasa bahwa anak-anak kita itu manis."
"Sheila datang," kata Tommy
Dia berdiri ketika Sheila Perenna datang mendekati mereka.
Dia memakai baju malam berwarna hijau dan kelihatan sangat cantik. Tapi wajahnya
kelihatan sedih dan dia menyapa tuan dan nyonya rumah dengan kurang sopan.
"Saya datang karena saya telah janji. Tapi saya tidak mengerti kenapa Ibu dan
Bapak mengundang saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Karena kami suka padamu," kata Tommy tersenyum.
"Benarkah" Saya tidak mengerti. Padahal saya jahat pada Ibu dan Bapak." Dia diam
lalu bergumam, "Tapi saya bersyukur." Tuppence berkata,
"Kami telah mencarikan partner dansa yang baik untukmu."
"Saya tidak ingin dansa. Saya tak suka dansa. Saya datang untuk menemui Ibu dan
Bapak." "Kau pasti suka pada partner yang kami undang untukmu," kata Tuppence tersenyum.
"Saya-" Sheila mulai bicara. Lalu terdiam- karena Carl von Deinim datang ke arah
mereka. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sheila memandangnya bingung. Dia bergumam,
"Kau-" "Ya, benar, aku," kata Carl.
Ada sesuatu yang lain pada Carl malam itu. Sheila memandangnya dengan bingung.
Pelan-pelan pipinya memerah.
Dia berkata dengan napas tertahan,
"Aku merasa bahwa kau selamat-tapi, apa kau masih dikarantina?"
Carl menggelengkan kepalanya.
"Tak ada alasan untuk itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia melanjutkan, "Kau harus memaafkan aku. Sheila, karena telah menipumu. Sebenarnya aku bukan
Carl von Deinim. Aku memakai namanya karena alasan-alasan tertentu."
Dia memandang Tuppence dengan mata bertanya.
"Ceritakan saja padanya."
"Carl von Deinim adalah kawanku. Aku kenal dia di Inggris beberapa tahun yang
lalu. Aku bertemu dia lagi di Jerman untuk sebuah urusan yang ada hubungannya
dengan negara ini." "Kau dari Dinas Rahasia?" tanya Sheila.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya. Waktu aku ada di sana, hal-hal yang aneh terjadi.
Aku hampir saja mendapat kecelakaan satu atau dua kali. Ternyata rencanaku yang
seharusnya tidak diketahui, ada yang tahu. Aku sadar bahwa ada yang tidak beres, dan bahwa
kebusukan itu telah merasuk dalam dinas tempatku bertugas. Aku ternyata
dikhianati bangsaku sendiri. Carl dan aku punya kesamaan fisik.
Nenekku orang Jerman, karena itu aku cocok bekerja di Jerman. Carl bukan seorang
Nazi. Dia sangat menyenangi pekerjaannya-pekerjaan yang kebetulan juga kulakukan-riset kimia.
Sebelum pecah perang dia memutuskan untuk melarikan diri ke Inggris. Saudara-
saudaranya ditangkap dan dimasukkan ke kamp
konsentrasi. Dia merasa bahwa akan mendapat
kesulitan dengan rencananya itu. Tapi secara ajaib semuanya berjalan mulus. Tapi
hal itu justru membuat aku curiga. Kenapa penguasa membuat semua berjalan mulus
bagi Carl von Deinim kalau mereka menangkap dan membunuh saudara-saudaranya di
kamp konsentrasi karena mereka anti Nazi" Kelihatannya mereka menginginkan dia
tinggal di Inggris untuk maksud-maksud tertentu. Posisiku sendiri menjadi tidak
aman. Kebetulan Carl indekos di tempat yang sama dengan aku. Dan pada suatu hari
aku menemukannya mati di tempat tidur dengan keadaan sangat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
menyedihkan. Dia menderita tekanan batin dan bunuh diri. Dia meninggalkan sebuah
surat untukku. "Aku kemudian memutuskan untuk menggantikan tempatnya. Aku ingin keluar dari
Jerman- dan ingin tahu rencana apa yang mereka siapkan untuk Carl. Aku
memindahkan mayatnya ke tempat tidurku dan
mengganti bajunya. Mukanya agak rusak karena
tembakan di kepalanya. Untunglah ibu kosku agak
rabun. "Dengan dokumen-dokumen Carl von Deinim aku berangkat ke Inggris, ke tempat yang
sudah ditentukan, yaitu Sans Souci.
"Pada waktu aku di sana aku memainkan peran Carl von Deinim dan tak bisa merasa
tenang. Ternyata sebuah pekerjaan telah disiapkan untukku, yaitu di pabrik
kimia. Mula-mula aku mengira bahwa aku harus bekerja untuk orang-orang Nazi. Kemudian
aku sadar bahwa peran yang harus dimainkan almarhum kawanku itu adalah menjadi
kambing hitam. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ketika aku ditangkap karena bukti-bukti palsu, aku tak berkata apa-apa. Aku
ingin mereka menemukan identitasku selama mungkin. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi.
"Baru beberapa hari yang lalu aku dikenali oleh salah seorang kawan, dan
akhirnya mereka pun tahu."
Sheila berkata dengan merajuk,
"Seharusnya kau cerita padaku."
"Maaf-kalau kau merasa begitu."
Matanya menatap gadis itu. Dan Sheila memandangnya dengan penuh rindu dan
bahagia- akhirnya kemarahannya lenyap. Dia berkata,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Barangkali memang itulah yang harus kaulakukan."
"Sayangku-" Carl memegang lengan Sheila.
"Kita dansa, yuk..."
Mereka pun berayun bersama.
Tuppence menarik napas panjang.
"Ada apa?" tanya Tommy.
"Mudah-mudahan Sheila tetap mencintainya sekarang, walaupun dia bukan orang
Jerman buangan yang dimusuhi orang banyak."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kelihatannya dia tetap cinta padanya."
"Ya, tapi orang-orang Irlandia kan keras hari. Apalagi Sheila."
"Kenapa Carl nyelonong ke kamarmu hari itu" Itu yang membuat kita salah jalan."
Tommy tertawa. "Aku rasa dia berpendapat bahwa Nyonya Blenkensop tidaklah terlalu meyakinkan.
Pada waktu kita mencurigai dia, dia pun mencurigai kita."
"Halo," kata Derek Beresford ketika dia berdansa melewati meja orangtuanya.
"Kenapa tidak turun saja?"
Dia tersenyum mengundang mereka.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Anak-anak kita juga baik hati," kata Tuppence.
Akhirnya kedua anak kembar serta partner masing-
masing pun selesai berdansa. Mereka mendekati
orangtua mereka dan duduk. Derek berkata kepada
ayahnya, "Senang juga Ayah dapat pekerjaan. Aku rasa tidak terlalu menarik. Iya?"
"Ah, biasa-biasa saja. Tugas rutin," jawab Tommy.
"Tak apa-apa. Pokoknya ada yang Ayah kerjakan. Iya, kan?"
"Dan aku senang mendengar bahwa Ibu juga bisa pergi dan bekerja juga," kata
Deborah. "Lihat, Ibu kelihatan lebih gembira. Pekerjaannya tak terlalu
membosankan, kan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Wah, sama sekali tidak," kata Tuppence.
"Bagus," kata Deborah. Dia menambahkan, "Kalau perang ini sudah selesai nanti,
aku bisa cerita tentang pekerjaanku. Amat menarik tapi sangat rahasia."
"Wah! Hebat, dong!" kata Tuppence.
"Oh, memang. Tapi tidak sehebat menerbangkan-"
Dia memandang Derek dengan iri.
Deborah berkata, "Dia akan direkomendasikan untuk-" Derek menyela dengan cepat, "Tutup mulutmu,
Deb." Tommy berkata,
"Hei, Derek. Apa sih yang kaulakukan?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, bukan apa-apa, kok. Cuma pertunjukan saja. Kami semua melakukannya. Nggak
tahu kenapa mereka memilih aku," katanya bergumam dengan wajah merah.
Dia kelihatan sangat malu, seolah-olah telah dituduh melakukan suatu dosa.
Dia berdiri dan gadis berambut pirang itu pun ikut berdiri.
Derek berkata, "Ini malam terakhir cutiku-nggak bisa buang-buang waktu."
"Ayo, Charles," kata Deborah.
Mereka berdua pun lalu mengayun langkah dengan
pasangan masing-masing. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tuppence berdoa dalam hati,
"Mudah-mudahan mereka selalu selamat-dan tak kurang suatu apa."
Dia mendongak memandang Tommy. Tommy berkata,
"Bagaimana tentang anak itu" Jadi?"
"Betty" Oh, Tommy, aku senang kau ikut
memikirkannya. Aku pikir itu karena perasaan
kewanitaanku saja. Kau serius?"
"Untuk mengadopsi dia" Kenapa tidak" Dia mengalami banyak kehilangan. Dan
rasanya akan menyenangkan kalau ada anak kecil untuk membuat ramai rumah kita."
"Oh, Tommy!" Tuppence mengulurkan tangannya dan meremas tangan suaminya. Mereka saling
berpandangan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Kita selalu menginginkan hal yang sama," kata Tuppence bahagia.
Deborah yang sedang melewati Derek di lantai dansa berbisik padanya,
"Lihat mereka-berpegangan tangan! Mesra, ya" Kita harus membuat mereka bahagia
setelah masa perang yang membosankan ini mereka lewati...."
-END- Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tahta Janda Berdarah 3 Rajawali Emas 54 Tengkorak Berbisa Golok Sakti 5
^