Pencarian

Nemesis 4

Nemesis Karya Agatha Christie Bagian 4


daerah pedesaan ini, tapi mereka tak bisa menemukan jejaknya.
Kami memasang iklan, mereka juga memasang iklan. Dan mereka lalu berkesimpulan
bahwa gadis itu telah melarikan diri dengan teman
prianya itu. Lalu mulai tersiar berita bahwa orang memang melihatnya bersama
Michael Rafiel. Pada saat itu, kebetulan polisi sedang
mengamati Michael. Mereka curiga kalau-kalau dialah pelaku dari
beberapa kejahatan yang telah terjadi, meskipun mereka tak dapat menemukan bukti
langsung. Kata orang, berdasarkan pakaian dan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
barang-barang lainnya, Verity terlihat bersama seorang anak muda yang dikenali
sebagai Michael, dalam sebuah mobil yang sesuai pula dengan gambaran tentang
mobilnya. Tapi tak ada bukti selanjutnya, hingga mayatnya ditemukan enam bulan
kemudian, empat puluh lima kilometer dari sini di bagian yang agak lebat
semaknya, di daerah yang berhutan.
Dia terbaring dalam sebuah parit, ditimbuni batu-batu dan onggokan tanah.
Clotilde harus pergi untuk mengenalinya. Ternyata dia memang Verity. Dia telah
dicekik, dan kepalanya dihantam. Clotilde tak pernah pulih benar dan shock itu.
Ada beberapa ciri tertentu yang dikenalinya, seperti tahi lalat dan bekas luka,
dan tentu pakaian dan isi tas tangannya. Miss Temple juga sayang pada gadis itu.
Jadi mungkin sebelum dia meninggal, dia teringat akan gadis itu." "Kasihan," kata Miss
Marple. "Saya minta maaf sebesar-besarnya. Tolong katakan pada kakak Anda bahwa saya tak tahu. Saya
benar-benar tak tahu."
ENAM BELAS Pemeriksaan Pendahuluan Miss marple berjalan lambat-lambat di sepanjang jalan desa, dalam perjalanannya
ke arah pasar. Pemeriksaan pendahuluan akan berlangsung di sebuah gedung bergaya
Georgia yang tua, yang sudah selama seratus tahun dikenal sebagai Komando Jam
Malam. Gedung itu terletak di
daerah dekat pasar. Miss Marple melihat arlojinya. Dia masih punya waktu dua
puluh menit lagi. Dia melihat-lihat ke dalam toko-toko. Dia berhenti di depan
toko yang menjual wol dan mantel-mantel bayi. Di situ dia mengintip ke dalam,
beberapa lamanya. Ada seorang gadis yang sedang melayani di dalam toko. Mantel-
mantel wol sedang dicobakan pada dua anak kecil. Di ujung meja pembayaran, ada
seorang wanita yang sudah berumur.
Miss Marple masuk ke dalam toko, melewati meja pembayaran, terus menuju ke
sebuah bangku yang ada di hadapan wanita tua itu, lalu dikeluarkannya contoh
benang wolnya yang ber-Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
warna merah muda. Dijelaskannya bahwa dia kehabisan benang wol yang warnanya
seperti itu, padahal dia masih harus menyelesaikan sehelai mantel kecil. Mereka
segera menemukan warna yang cocok. Setelah itu dikeluarkan contoh-contoh wol
lain yang dikagumi Miss Marple, untuk dilihat-lihat. Dan mereka pun segera
terlibat dalam percakapan, dimulai dengan betapa menyedihkannya kecelakaan yang
baru saja terjadi. Mrs. Merrypit, kalau namanya memang sama dengan yang tertulis di luar toko, dengan
penuh gairah bercerita tentang kecelakaan itu.
Dikatakannya betapa sulitnya menggerakkan pemerintah setempat
untuk mengambil tindakan sehubungan dengan bahaya-bahaya yang
mengancam di jalan-jalan setapak, dan hak-hak rakyat untuk mendapat jalan yang
aman. "Setelah hari hujan tanah hanyut dan batu-batu besar akan terkikis, lalu jatuh
menggelinding. Saya ingat, suatu kali ada tiga buah yang jatuh
-dan terjadilah tiga kecelakaan. Seorang anak laki-laki hampir tewas, lalu di
akhir tahun itu, tepatnya enam bulan kemudian, seorang laki-laki patah
lengannya, dan yang ketiga menimpa Mrs. Walker yang sudah tua.
Padahal dia buta dan tuli. Dia sama sekali tak mendengar apa-apa. Kata orang,
seandainya dia bisa mendengar, dia pasti bisa menghindar. Ada orang yang
melihatnya dan berteriak memanggilnya, tapi orang itu terlalu jauh dari dia,
hingga tak sempat berlari untuk
menyelamatkannya. Jadi dia tewas."
"Aduh, menyedihkan sekali," kata Miss Marple, "sungguh tragis. Itu salah satu
hal yang tak mudah dilupakan, bukan?"
"Memang tidak. Saya rasa pengurus mayat akan menyebut hal itu juga."
"Saya rasa begitu," kata Miss Marple. "Dibanding dengan hal-hal yang lebih
mengerikan, kejadian itu biasa saja, bukan" Meskipun ada pula kecelakaan-
kecelakaan yang terjadi, karena ada yang mendorong.
Sekadar mendorong, hanya karena ingin memindahkan batu itu saja, umpamanya."
"Oh, ya, memang ada anak-anak laki-laki yang suka melakukan sesuatu tanpa niat
apa-apa. Tapi saya rasa tak pernah saya melihat mereka sampai berbuat sejauh
itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Selanjutnya Miss Marple berbicara soal pullover yang berwarna cerah.
"Bukan untuk diri saya sendiri," katanya, "untuk cucu keponakan saya.
Dia ingin pullover yang berwarna cerah."
"Ya, anak-anak zaman sekarang suka sekali warna-warna cerah, ya?"
Mrs. Merrypit membenarkan. "Sedang celana yang disukai adalah jeans hitam. Hitam
atau biru tua. Tapi untuk atasannya, mereka suka yang cerah."
Miss Marple menggambarkan tentang pullover yang bercorak kotak-
kotak dan berwarna ceria. Agaknya mereka memiliki cukup banyak
persediaan kaos jenis itu, juga yang dari bahan jersey, tapi yang berwarna merah
dan hitam kelihatannya tidak terpajang, bahkan akhir-akhir ini tak ada dalam persediaan mereka,
katanya. Setelah melihat beberapa contoh, Miss Marple
bersiap-siap untuk pergi, tapi sebelumnya dia menyempatkan diri
mengobrol tentang pembunuhan-pembunuhan yang lebih dulu, yang
menurut pendengarannya telah terjadi di daerah ini.
"Akhirnya orang berhasil menangkap anak muda itu," kata Mrs.
Merrypit. "Anak muda itu berpenampilan menarik. Rasanya sulit kita percaya bahwa
dialah pelakunya. Apalagi, dia mendapat pendidikan yang baik. Bahkan pernah
duduk di universitas. Kata orang, ayahnya kaya sekali. Otaknya agak miring, saya
rasa. Tapi orang tidak juga
mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Padahal saya pikir dia pasti penderita sakit
jiwa-soalnya, kata orang, ada lima atau enam gadis lain yang telah dibunuhnya.
Polisi telah meminta bantuan beberapa orang anak muda di daerah ini. Mula-mula
mereka menangkap Geoffrey Grant. Mereka mula-mula yakin bahwa dialah pelakunya.
Sejak kecil dia memang aneh. Dia suka mengganggu anak-anak perempuan yang pergi
ke sekolah. Anak itu dibujuknya dengan permen, lalu diajaknya ke jalan-jalan
sepi, katanya untuk melihat bunga yang bagus-bagus atau apa saja. Pokoknya orang
curiga sekali padanya. Tapi ternyata bukan dia. Lalu ada seorang lagi.
Bert Williams, namanya. Tapi dia sedang berada di tempat yang jauh sekali,
sekurang-kurangnya pada dua peristiwa. Hal semacam itu disebut alibi.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Jadi tak mungkin dia. Dan akhirnya orang sampai pada anak muda itu, saya tak
ingat namanya. Kalau tak salah, namanya Luke-ah, bukan, Mike siapa, begitu.
Seperti saya katakan tadi, tampangnya amat menarik, tapi dia sudah berulang kali
berurusan dengan polisi. Seperti mencuri, memalsukan cek, dan segala macam
perbuatan seperti itu. Dan pernah pula diadili dua kali, di mana dia harus
bertanggung jawab sebagai ayah.
Saya harap Anda mengerti maksud saya. Bila seorang gadis mengandung, dia lalu
menjadikannya perkara, dan menyuruh anak muda itu
bertanggung jawab. Sebelum ini dia sudah menghamili dua gadis lain."
"Apakah gadis yang satunya itu juga hamil?"
"Waktu mayatnya ditemukan, mula-mula kami pikir dia adalah Nora Broad, keponakan
Mrs. Broad, pemilik penggilingan di sana itu. Gadis itu memang suka sekali
bepergian dengan anak-anak laki-laki. Dia pergi dari rumahnya, lalu hilang
dengan cara yang sama. Tak seorang pun tahu di mana dia. Jadi waktu mayat itu
ditemukan orang enam bulan kemudian, orang menyangka itu adalah mayatnya."
"Tapi ternyata bukan?"
"Bukan-melainkan seseorang yang lain sekali."
"Apakah mayat Nora Broad pernah ditemukan?"
"Tidak. Tapi saya rasa pada suatu waktu kelak mungkin ditemukan juga.
Tapi kata orang dia didorong ke sungai. Ah, entahlah. Siapa tahu apa yang
mungkin ikut tergali di ladang yang sedang dibajak, umpamanya.
Pada suatu kali saya diajak melihat harta karun. Namanya Luton Loo-atau semacam
itulah, di suatu tempat di East Counties. Harta karun itu terpendam di sebuah
ladang, dan didapatkan orang waktu membajaknya.
Cantik-cantik sekali. Ada kapal-kapalan emas, kapal bangsa Viking, piring-piring
emas, dan piring-piring ceper yang besar. Nah, siapa tahu.
Pada suatu kali kita mungkin menggali mayat seseorang, atau menggali sebuah
piring ceper emas. Benda itu mungkin berumur beratus-ratus tahun, seperti piring
emas yang saya lihat itu, atau mungkin pula sesosok mayat yang baru berumur tiga
atau empat tahun, seperti Mary Lucas, yang katanya dinyatakan hilang selama
empat tahun. Dia ditemukan di Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sekitar Reigate. Ah, macam-macam saja kejadiannya! Menyedihkan
sekali! Ya, sedih sekali hidup ini. Kita tak tahu apa yang akan terjadi."
"Ada seorang gadis lain yang tinggal di sini, yang terbunuh juga, bukan?"
"Maksud Anda, yang mayatnya disangka mayat Nora Broad, tapi ternyata bukan itu"
Ya, saya lupa namanya. Kalau tak salah Hope. Hope atau Charity. Pokoknya nama
semacam itu. Nama yang sering dipakai di Zaman Victoria, tapi zaman sekarang
kita tak banyak lagi mendengar nama seperti itu. Dia tinggal di Old Manor House.
Dia tinggal di sana beberapa lama, setelah orangtuanya meninggal."
"Orangtuanya tewas dalam suatu kecelakaan,
bukan?" "Benar. Kecelakaan pesawat terbang waktu akan pergi ke Spanyol atau Italia."
"Dan dia lalu tinggal di sini. Apakah mereka itu
keluarganya?" "Saya tak tahu apakah mereka sekeluarga, tapi Mrs. Glynne bersahabat karib
dengan ibunya. Waktu itu Mrs. Glynne sudah menikah dan sudah pergi ke luar
negeri. Tapi Miss Clotilde-yang sulung, yang berkulit gelap-sayang sekali pada
gadis itu. Gadis itu diajaknya bepergian ke luar negeri, ke Italia dan Prancis
dan ke tempat-tempat lain. Dan anak itu disuruhnya belajar macam-macam-mengetik,
steno, dan sebagainya, juga kesenian. Miss Clotilde itu penggemar seni. Oh, dia
sayang sekali pada gadis itu. Hancur hatinya waktu gadis itu menghilang. Lain
sekali dari Miss Anthea...."
"Miss Anthea itu yang bungsu, bukan?"
"Ya. Kata orang dia kurang waras. Pikirannya agak kacau. Kadang-kadang dia
kelihatan berjalan sambil berbicara sendiri, sambil menggerak-gerakkan kepalanya
dengan cara yang aneh. Kadang-kadang anak-anak takut padanya. Katanya dia agak
aneh dalam beberapa hal. Entah benar, entah tidak. Di desa kita banyak mendengar
macam-macam, bukan" Paman dari ayah mereka yang dulu tinggal di rumah itu, juga agak aneh.
Dia biasa berlatih menembak dengan pistol di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kebunnya, tanpa alasan yang diketahui orang. Dia bangga akan
ketepatannya menembak."
"Tapi Miss Clotilde tidak aneh, bukan?"
"Oh, tidak. Dia itu pintar. Dia tahu bahasa Latin dan bahasa Yunani. Dia
sebenarnya ingin belajar ke perguruan tinggi, tapi dia harus merawat ibunya yang
sudah lama lumpuh. Tapi dia sayang sekali pada Miss -ah, siapa sih namanya"-
Faith, mungkin. Dia sayang sekali padanya dan memperlakukannya sebagai anaknya
sendiri. Lalu datanglah anak muda yang kalau tak salah bernama Michael itu-dan
pada suatu hari gadis itu pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun pada siapa-
siapa. Saya tak tahu apakah Miss Clotilde tahu bahwa gadis itu sudah hamil."
"Tapi Anda tahu?"
"Oh, ya. Saya sudah banyak pengalaman. Saya biasanya tahu kalau seorang gadis
dalam keadaan begitu. Dapat dilihat dengan jelas sekali.
Bukan hanya dari bentuk tubuhnya, seperti persangkaan orang, tapi juga bisa kita
lihat dari matanya, cara mereka berjalan dan duduk. Juga karena mereka mengalami
serangan-serangan pusing kepala, dan kadang-kadang muntah. Saya lalu berpikir
sendiri, oh, ya benar. Nah, gadis itu salah seorang di antaranya. Miss Clotilde
harus pergi mengenali gadis itu. Hal itu merupakan pukulan hebat baginya.
Setelah itu, dia berubah sekali, begitu cintanya dia pada gadis itu."
"Bagaimana yang seorang lagi-Miss Anthea, maksud saya."
"Yang lucu, saya pikir pandangannya seperti pandangan orang yang kesenangan-
merasa senang. Tak baik begitu, bukan" Anak perempuan petani Plummer, begitu
juga caranya memandang. Dia suka melihat orang menyembelih babi. Memang, dalam
keluarga-keluarga tertentu biasanya ada saja yang aneh."
Miss Marple minta diri. Dilihatnya bahwa dia masih punya waktu sepuluh menit
lagi, lalu dia pergi ke kantor pos. Kantor pos dan toko serba ada desa Jocelyn
St. Mary, berada di ujung lapangan pasar.
Miss Marple masuk ke kantor pos. Dia membeli beberapa helai perangko, melihat-
lihat beberapa kartupos bergambar, lalu mengalihkan
perhatiannya ke beberapa buah novel. Seorang wanita setengah baya Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang berwajah sekecut cuka, duduk di balik meja pembayaran. Dia
membantu Miss Marple melepaskan sebuah buku dari rak kawat tempat buku itu
berada. "Kadang-kadang buku-buku ini agak melekat. Soalnya, waktu
mengembalikannya, orang-orang tidak menempatkannya dengan baik."
Kini tak ada orang di tempat itu. Miss Marple memandang dengan jijik ke sampul
buku itu. Tampak gambar seorang gadis tanpa busana dengan wajah yang berlumuran
darah, dan seorang pembunuh yang tampak
mengerikan membungkuk di atasnya, sambil memegang pisau yang
berlumuran darah pula. "Ih," katanya, "saya tak suka cerita-cerita horor zaman sekarang ini."
"Mereka menggambari sampulnya secara berlebihan, bukan?" kata Mrs.
Vinegar (= cuka). "Tak semua orang menyukainya. Menurut saya, orang-orang zaman
sekarang terlalu suka kekerasan."
Miss Marple mengembalikan buku kedua. Judulnya Whatever Happened to Baby Jane"
"Aduh," katanya. "Menyedihkan sekali dunia tempat kita hidup ini."
"Oh, ya, benar. Dalam surat kabar kemarin saya membaca, seorang wanita
meninggalkan bayinya di depan sebuah supermarket, lalu datang orang lain dan
membawanya pergi. Dan semuanya tanpa alasan yang bisa kita terima. Polisi
berhasil menemukannya. Agaknya cerita orang sama saja, kalau tidak mencuri di
supermarket, ya, melarikan bayi orang.
Menurut pengakuan mereka, mereka tak tahu mengapa mereka berbuat demikian."
"Mungkin memang tidak," kata Miss Marple.
Wajah Mrs. Vinegar bertambah kecut.
"Saya tak percaya itu."
Miss Marple melihat ke sekelilingnya-kantor pos itu masih kosong. Lalu dia
berjalan ke arah jendela.
"Bila Anda tidak terlalu sibuk, dapat kiranya Anda menjawab pertanyaan saya,"
kata Miss Marple. "Saya telah melakukan suatu kesalahan yang bodoh. Dalam tahun-
tahun terakhir ini saya memang sering melakukan kekeliruan. Kali ini
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
adalah mengenai sebuah paket yang dialamatkan ke sebuah badan amal.
Saya mengirimkan pakaian pada mereka, baju-baju kaus dan pakaian anak-anak dari
wol. Saya bungkus barang-barang itu, saya tulis
alamatnya, lalu saya kirimkan. Baru pagi ini saya tiba-tiba menyadari bahwa saya
telah membuat kesalahan. Saya telah menulis alamat yang salah. Saya rasa tak ada
daftar alamat-alamat dari paket-paket yang telah dikirimkan, ya-tapi saya pikir
mungkin ada seseorang yang
kebetulan ingat. Alamat yang seharusnya saya tuliskan adalah The Dockyard and
Thames Side Welfare Association."
Kini pandangan Mrs. Vinegar menjadi agak ramah. Agaknya hatinya
tersentuh oleh ketidakmampuan Miss Marple, ditambah dengan ketuaan dan tubuhnya
yang tampak gemetar. "Apakah Anda sendiri yang mengantarnya?"
"Tidak. Saya menginap di The Old Manor House-dan salah seorang di antara mereka,
kalau tak salah Mrs. Glynne, berkata bahwa dia atau adiknya akan mengeposkannya.


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia memang baik hati."
"Coba saya ingat. Bukankah itu pada hari Selasa" Bukan Mrs. Glynne yang
mengantarnya, melainkan adiknya, Miss Anthea."
"Ya, ya, saya rasa memang pada hari itu."
"Saya ingat sekali. Barang-barang itu terbungkus dalam sebuah kotak yang cukup
besar dan cukup berat juga. Tapi alamatnya tidak seperti yang Anda katakan tadi,
Dockyard Association -seingat saya bukan itu. Alamatnya adalah Reverend Mathews -the East Ham Women
and Children's Woollen Clothing Appeal."
"Oh, ya." Miss Marple bertepuk tangan karena leganya. "Pandai sekali Anda-
sekarang saya ingat mengapa saya sampai berbuat begitu. Pada Hari Natal, saya
memang mengirimkan sejumlah barang ke East Ham
Society, untuk memenuhi permintaan atas baju-baju rajutan, jadi
mungkin saya lalu menyalin saja alamat yang salah itu. Dapatkah Anda mengulangi
alamat itu?" Lalu disalinnya dengan cermat dalam buku catatan kecilnya.
"saya kuatir paketnya sudah dikirim, meskipun..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, ya, tapi saya bisa menulis surat, menjelaskan kekeliruan itu, dan meminta
pada mereka untuk meneruskan paket itu ke Dockyard
Association. Terima kasih banyak."
Miss Marple berjalan ke luar.
Mrs. Vinegar mengambil beberapa helai pe-rangko untuk pembeli
berikutnya sambil berkata pada rekannya, "Sudah pikun orang tua itu.
Kasihan. Mungkin dia sering berbuat begitu."
Keluar dari kantor pos, Miss Marple bertemu dengan Emlyn Price dan Joanna
Crawford. Tampak olehnya bahwa Joanna amat pucat dan kelihatan sedih.
"Aku bingung disuruh memberikan kesaksian," katanya. "Entah apa yang akan mereka
tanyakan nanti" Aku takut sekali-aku -aku tak suka. Aku sudah mengatakannya pada
sersan polisi itu. Kukatakan padanya apa yang kupikir telah kita lihat."
"Jangan kuatir, Joanna," kata Emlyn Price. "Ini kan hanya pemeriksaan
pendahuluan oleh pengurus mayat. Dia orang yang baik, kurasa dia seorang dokter.
Dia hanya akan mengajukan beberapa pertanyaan
padamu. Katakan saja apa yang kaulihat."
"Kau juga melihatnya," kata Joanna.
"Memang," kata Emlyn. "Setidak-tidaknya, aku melihat seseorang di atas. Di dekat
batu-batu besar besar itu. Sudahlah, Joanna."
"Mereka datang ke hotel, dan menggeledah kamar-kamar kita," kata Joanna. "Mereka
memang minta izin dulu pada kita, tapi mereka membawa surat perintah
penggeledahan. Mereka mengaduk-aduk
kamar-kamar kita dan menggeledah barang-barang dalam koper-koper kita."
"Kurasa mereka ingin menemukan pullover yang bercorak kotak-kotak yang telah
kaugambarkan pada mereka itu. Pokoknya, tak ada yang perlu kautakutkan. Bila kau
sendiri memiliki pullover yang berkotak-kotak hitam-merah tua, kau pasti tidak
akan mengatakannya, bukan"
Warnanya memang hitam dan merah tua, bukan?"
"Entahlah," kata Emlyn Price. "Aku tak begitu tahu warna barang-barang. Pokoknya
warna cerah. Hanya itu yang aku tahu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Mereka tidak menemukannya," kata Joanna. "Soalnya, tak ada yang membawa barang
banyak-banyak. Tak ada orang yang mau membawa
barang banyak bila bepergian dengan bus. Tak ada barang itu di antara barang-
barang siapa pun juga. Aku tak pernah melihat ada yang
memakainya-maksudku, seseorang dalam rombongan kita. Bagaimana
kau?" "Aku juga tidak," kata Emlyn Price. "Tapi entahlah, soalnya aku tak bisa
membedakan warna merah dengan hijau."
"Tentu tidak, soalnya kau agak buta warna, bukan?" kata Joanna. "Hal itu
kuketahui beberapa hari yang lalu."
"Apa maksudmu kau tahu?"
"Scarf-ku yang berwarna merah. Kutanyakan padamu apakah kau melihatnya. Katamu
kau melihat yang berwarna hijau, entah di mana.
Barang itu memang ketinggalan di ruang makan. Tapi kau sama sekali tak tahu
bahwa barang itu berwarna merah."
"Sudahlah, jangan disebut-sebut lagi bahwa aku buta warna. Aku tak suka. Bisa-
bisa aku dijauhi orang."
"Pria memang lebih sering buta warna daripada wanita," kata Joanna.
"Itu merupakan salah satu hukum sifat keturunan," katanya lagi dengan sikap sok
ilmiah. "Sifat itu menurun melalui kaum wanita dan muncul pada yang pria."
"Kau bicara seolah-olah itu sakit campak," kata Emlyn Price. "Nah, kita sudah
sampai." "Kau tak tampak enggan," kata Joanna, sementara mereka menaiki tangga.
"Memang tidak. Aku belum pernah menghadiri suatu pemeriksaan pendahuluan. Segala
sesuatu jadi menarik bila itu adalah yang pertama kali,
bukan?" II Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dr. Stokes adalah seorang pria setengah baya, rambutnya beruban dan berkacamata.
Mula-mula diberikan kesaksian dari polisi, kemudian kesaksian dari dokter,
dengan keterangan-keterangan terinci tentang cedera gegar otak yang telah
menyebabkan kematian itu. Mrs.
Sandbourne memberikan keterangan-keterangan khusus mengenai tur
dengan bus, perjalanan yang telah diatur untuk petang hari itu, dan mengenai
hal-hal khusus sehubungan dengan kecelakaan itu. Katanya, meskipun Miss Temple
sudah tak muda lagi, dia masih kuat berjalan.
Rombongan itu sedang berjalan di jalan setapak umum yang menuju ke tikungan di
lereng sebuah bukit, ke arah Gereja Moorland, yang aslinya dibangun di Zaman
Elizabeth dan kemudian diperbaiki dan ditambah.
Pada puncak bukit yang bersebelahan, terdapat apa yang disebut Tugu Bonaventure.
Jalan ke sana merupakan pendakian yang agak terjal, dan orang-orang biasanya
mendaki terpisah-pisah jauh dari yang lain. Yang muda-muda berlari-lari atau
berjalan mendahului dan tiba di tempat tujuan jauh lebih dulu daripada yang
lain. Sedang yang tua-tua berjalan perlahan-lahan saja. Mrs.
Sandbourne sendiri biasanya tetap berada di belakang rombongan,
supaya- apabila perlu-dia dapat menganjurkan pada orang-orang yang sudah
kecapekan untuk kembali saja, kalau mereka mau. Katanya, Miss Temple sedang
bercakap-cakap dengan Mr. dan Mrs. Butler. Miss
Temple, meskipun sudah berumur lebih dari enam puluh tahun, kelihatan agak
kurang sabar karena langkah mereka yang lamban. Lalu dia
mendahului mereka. Dia lalu membelok di suatu tikungan, dan berjalan agak cepat
di depan, sebagaimana yang sering dilakukannya sebelumnya.
Dia memang cenderung menjadi tak sabar bila harus menunggu orang yang lama baru
bisa mengejarnya, dan dia lebih suka berjalan seorang diri. Kemudian mereka
mendengar suatu jeritan di depan. Mrs.
Sandbourne dan yang lain-lain lalu berlari, membelok di tikungan jalan setapak
itu, dan menemukan Miss Temple terbaring di tanah. Sebuah batu besar, terlepas
dari bukit di atas, di mana terdapat beberapa buah lagi yang serupa itu. Menurut
mereka, batu itu menggelinding di
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
sepanjang lereng bukit, dan menimpa Miss Temple yang sedang berjalan di
bawahnya. Suatu kecelakaan yang benar-benar tragis.
"Apakah Anda punya bayangan bahwa itu bukan kecelakaan biasa?"
"Tidak. Saya tak bisa melihat kejadian itu sebagai sesuatu yang bukan kecelakaan
biasa." "Tak adakah Anda melihat seseorang di atas Anda?"
"Tidak. Itu memang merupakan jalan setapak umum yang melingkari lereng bukit
itu, tapi orang memang biasa berkeliaran di puncaknya. Tapi petang itu saya
tidak melihat seorang pun."
Lalu Joanna Crawford dipanggil. Setelah menanyakan nama dan umurnya, Dr. Stokes
bertanya, "Apakah Anda tidak berjalan bersama anggota rombongan lain?"
"Tidak. Kami meninggalkan jalan biasa. Kami pergi mengelilingi bukit, agak lebih
tinggi dari yang lain-lain."
"Apakah Anda berjalan dengan seorang teman?"
"Ya. Dengan Mr. Emlyn Price."
"Tak ada orang lain lagi yang berjalan bersama Anda?"
"Tidak. Kami sedang bercakap-cakap dan melihat bunga-bunga. Bunga-bunganya aneh-
aneh. Emlyn menaruh minat pada ilmu tumbuh-
tumbuhan." "Apakah kalian tak kelihatan oleh anggota-anggota lain rombongan itu?"
"Tidak selalu. Mereka berjalan di jalan umum -di bawah kami."
"Adakah Anda melihat Miss Temple?"
"Kalau tak salah, ya. Dia berjalan di depan yang lain, dan kalau tak salah, saya
melihatnya membelok di sebuah tikungan di depan mereka. Setelah itu, kami tak
melihatnya lagi karena dia terlindung oleh bukit."
"Adakah Anda melihat seseorang berjalan di atas Anda, di lereng bukit?"
"Ya. Di atas, di celah-celah batu-batu besar. Di lereng bukit terdapat suatu
hamparan luas, di mana terdapat batu-batu besar."
"Ya," kata Dr. Stokes. "Saya tahu betul tempat yang Anda maksud itu.
Itu adalah kumpulan batu granit yang besar-besar. Orang di sini
menyebutnya Wethers atau kadang-kadang Grey Wethers."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"saya rasa dari jauh mungkin kelihatan seperti kawanan domba, tapi kami tidak
terlalu jauh dari batu-batu itu."
"Dan Anda melihat seseorang di sana?"
"Ya. Ada seseorang yang berada kira-kira di tengah-tengah batu-batu itu, dia
membungkuk ke arah batu itu."
"Menurut Anda, dia mendorongnya?"
"Ya. Saya pikir begitu. Dan saya pikir juga, mengapa" Kelihatannya orang itu
mendorong salah satu batu yang berada di luar kelompoknya, lebih dekat ke
pinggir. Batu-batu itu begitu besar dan begitu berat, hingga saya pikir orang
tidak akan mungkin berhasil mendorongnya. Tapi batu yang didorongnya itu
kelihatannya agak tergantung."
"Menurut Anda, orang itu pria atau wanita?"
"Yah, mungkin-saya rasa dia seorang pria, tapi saat itu saya tidak berpikir
tentang itu. Entah dia seorang pria, entah wanita, pokoknya dia mengenakan
celana panjang dan pullover, semacam pullover pria yang berkerah tinggi."
"Apa warna pullover itu?"
"Berkotak-kotak merah dan hitam yang agak
268 cerah. Di bagian belakang kepalanya tampak rambut yang agak panjang, tersembul
keluar dari topinya yang semacam baret. Rambut itu seperti rambut wanita. Tapi
mungkin juga rambut pria."
"Memang mungkin," kata Dr. Stokes datar. "Zaman sekarang tak mudah mengenali
sosok pria atau wanita dari rambutnya." Kemudian katanya lagi, "Apa yang terjadi
kemudian?" "Batu itu mulai menggelinding. Mula-mula terguling melalui tepi puncak, lalu
berguling bertambah cepat. Saya berkata pada Emlyn, 'Aduh, batu itu akan jatuh
langsung ke bawah bukit.' Lalu kami dengar bunyi seperti suatu ledakan kecil,
waktu batu itu jatuh menimpa sesuatu. Dan saya rasa, saya mendengar jeritan dari
bawah, tapi mungkin itu hanya
imajinasi saya saja."
"Lalu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Lalu kami berlari. Kami membelok ke tikungan bukit, akan melihat apa yang
terjadi dengan batu itu."
"Dan apa yang Anda lihat?"
"Kami melihat batu itu berada di jalan di bawah, dan di bawahnya ada sesosok
tubuh. Dan orang-orang lain pun datang berlarian dari
tikungan." "Apakah Miss Temple yang berteriak itu?"
"Saya rasa begitu. Mungkin pula salah seorang dari yang lain, yang ingin
mengejar rombongan dan membelok. Ah! Mengerikan sekali!"
"Ya, tentu. Apa yang terjadi dengan orang yang
Anda lihat di atas" Orang yang mengenakan pullover merah-hitam itu"
Apakah dia masih berada di antara batu-batu itu?"
"Saya tak tahu. Saya tidak melihat ke atas lagi. Saya-saya sibuk melihat
kecelakaan itu. Dan saya berlari ke bawah, akan melihat apakah ada orang yang
bisa berbuat sesuatu. Saya rasa, ada juga sekali saya melihat ke atas. Tapi tak
ada seorang pun yang kelihatan. Hanya batu-batu. Di sana terdapat banyak
tikungan, hingga kita bisa kehilangan pemandangan."
"Mungkinkah dia salah seorang dari rombongan Anda?"
"Tak mungkin. Saya yakin dia bukan salah seorang di antara kami. Kalau dia salah
seorang dari kami, saya pasti bisa mengenalinya dari
pakaiannya. Saya yakin tak seorang pun di antara kami yang memakai pullover
kotak-kotak merah tua dan hitam."
"Terima kasih, Miss Crawford."
Berikutnya Emlyn Price yang dipanggil. Ceritanya sama benar dengan keterangan
Joanna. Hanya sedikit kesaksian tambahannya, dan itu tak pula berarti.
Petugas pemeriksa mayat menyimpulkan bahwa tak cukup kesaksian
untuk menunjukkan bagaimana Elizabeth Temple menemui ajalnya. Dan pemeriksaan
pendahuluan pun ditunda selama dua minggu.
TUJUH BELAS Miss Marple Pergi Berkunjung
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dalam perjalanan kembali ke Golden Boar dari tempat pemeriksaan
pendahuluan, hampir tak ada yang berbicara. Profesor Wanstead
berjalan di samping Miss Marple, dan karena Miss Marple berjalan tidak secepat
yang lain, mereka tertinggal dari yang lain.
"Apa lagi yang akan terjadi?" kata Miss Marple akhirnya.
"Maksud Anda secara umum atau atas diri kita?"
"Saya rasa kedua-duanya," kata Miss Marple, "karena keduanya saling
mempengaruhi." "Mungkin ini akan menjadi perkara polisi. Dan polisi akan mengusutnya lebih
lanjut, berdasarkan kesaksian yang diberikan kedua anak muda itu."
"Ya, mungkin." "Pengusutan selanjutnya memang diperlukan. Pemeriksaan pendahuluan masih akan
diadakan lagi. Kita tak bisa berharap petugas pemeriksa mayat akan bisa
memberikan keputusan bahwa kematian itu adalah
karena kecelakaan." "Saya rasa juga tidak," kata Miss Marple. "Bagaimana pendapat Anda tentang
kesaksian mereka?" Profesor Wanstead memandanginya dengan pandangan tajam, dengan
matanya yang dinaungi alis yang seperti kumbang itu.
"Apakah Anda punya gagasan mengenai hal itu, Miss Marple?" suaranya terasa
memberi dorongan. "Kita memang sudah tahu apa yang akan mereka katakan."
"Ya." "Jadi yang Anda tanyakan adalah bagaimana pendapat saya mengenai diri mereka
sendiri, bagaimana perasaan mereka terhadap peristiwa ini?"
"Itu menarik," kata Miss Marple. "Ya, menarik sekali. Pullover berkotak-kotak
yang berwarna merah dan hitam. Cukup menarik perhatian, bukan"
Amat menyolok, bukan?"
"Ya, itu yang tepat."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Sekali lagi dia melemparkan pandangan seperti tadi pada Miss Marple, dari bawah
alisnya. "Apa artinya itu sebenarnya bagi Anda?"
"Saya pikir," kata Miss Marple, "saya rasa penggambaran itu mungkin bisa
memberikan petunjuk yang berharga pada kita."
Mereka tiba di Golden Boar. Hari baru jam setengah satu dan Mrs.
Sandbourne mengajak minum minuman segar sedikit, sebelum masuk
untuk makan siang. Sementara anggota rombongan minum sherry, juice tomat, dan


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

minuman lain, Mrs. Sandbourne mengeluarkan suatu
pengumuman. "Saya telah mendapat petunjuk-petunjuk, baik dari petugas pemeriksa mayat maupun
dari Inspektur Douglas. Karena pemeriksaan medis sudah selesai sama sekali, maka
besok jam sebelas akan diadakan misa
penguburan di gereja. Saya akan mengaturnya dengan Mr. Courtney, pendeta
setempat, mengenai hal itu. Saya rasa, yang terbaik adalah bila kita melanjutkan
perjalanan kita esok harinya. Acaranya akan diubah sedikit, karena kita sudah
kehilangan tiga hari. Tapi saya rasa itu bisa diatur dengan cara yang lebih
sederhana. Saya dengar ada beberapa peserta yang lebih suka kembali ke London,
mungkin dengan kereta api.
Saya mengerti betul alasan keputusan itu, dan saya tak mau mencoba mempengaruhi
Anda dengan cara apa pun. Kematian ini merupakan suatu peristiwa yang sangat
menyedihkan. Saya masih tetap beranggapan
bahwa kematian Miss Temple adalah akibat suatu kecelakaan. Hal
seperti itu pernah terjadi sebelumnya, di jalan setapak itu, meskipun pada
peristiwa kali ini, agaknya tak ada keadaan geografis maupun sesuatu dari
atmosfer yang menjadi penyebabnya. Saya rasa akan
diadakan penyelidikan lanjutan. Tentu ada kemungkinannya, seorang pejalan kaki
mendorong batu besar itu, hanya karena iseng saja. Dia tidak menyadari bahayanya
bagi seseorang yang sedang berjalan di bawah. Bila demikian keadaannya, dan si
pelaku menampilkan diri, maka seluruh perkara ini akan beres dengan cepat. Namun
saya akui bahwa hal itu kini tak bisa dianggap biasa-biasa saja. Rasanya tak
masuk akal, almarhumah punya musuh, atau ada seseorang yang ingin
menyakitinya. Saya anjurkan supaya kecelakaan itu sebaiknya tak usah Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kita bahas lagi. Para pejabat setempat yang akan mengadakan
penyelidikan, itu memang urusan mereka. Saya rasa kita semua mungkin ingin
menghadiri misa penguburan di gereja besok. Setelah itu kita melanjutkan
perjalanan, dan saya harap perjalanan itu akan bisa
mengalihkan perhatian kita dari shock yang kita alami. Masih ada beberapa rumah
terkenal yang menarik yang bisa kita lihat. Juga
pemandangan yang indah-indah."
Karena segera setelah itu saat makan siang tiba, maka soal itu tidak disinggung
lagi. Artinya tidak secara terbuka. Setelah makan siang, sambil minum kopi di
ruang depan, anggota-anggota rombongan itu
berpencar dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka membahas rencana-rencana mereka
selanjutnya. "Apakah Anda akan melanjutkan perjalanan?" tanya Profesor Wanstead pada Miss
Marple. "Tidak," sahut Miss Marple. Dia berbicara sambil merenung. "Tidak.
Saya pikir-saya rasa, apa yang terjadi ini mengharuskan saya untuk tinggal di
sini agak lebih lama."
"Di Golden Boar atau di The Old Manor House."
"Itu tergantung. Apakah saya akan mendapat
undangan lagi untuk kembali ke The Old Manor House atau tidak. Saya tak mau
minta sendiri, karena undangan yang sebenarnya hanya berlaku untuk dua malam,
yaitu selama rombongan tur singgah di sini. Jadi saya rasa, sebaiknya saya
tinggal di Golden Boar."
"Apakah Anda tak ingin kembali ke St. Mary Mead?"
"Belum," kata Miss Marple. "Saya rasa ada beberapa hal yang bisa saya kerjakan
di sini. Satu hal sudah saya lakukan." Dia membalas pandangan profesor yang
mengandung tanya. "Bila Anda akan melanjutkan perjalanan Anda dengan anggota-
anggota rombongan yang lain," katanya,
"akan saya katakan pada Anda apa yang telah saya kerjakan itu, dan akan saya
berikan suatu petunjuk kecil yang mungkin akan berguna.
Alasan lain yang menyebabkan saya ingin tinggal di sini, akan saya ceritakan
kelak. Ada beberapa penyelidikan yang ingin saya lakukan di Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
tempat ini. Mungkin tidak akan menghasilkan apa-apa, sebab itu saya pikir
sebaiknya tidak saya sebutkan sekarang. Dan Anda sendiri?"
"Saya ingin kembali ke London. Pekerjaan saya menunggu saya di sana.
Itu pun kalau saya tak perlu membantu Anda di sini."
"Tidak," kata Miss Marple, "saya rasa, sekarang tidak. Saya yakin, Anda ingin
melakukan penyelidikan-penyelidikan Anda sendiri."
"Saya mengikuti tur ini karena harus menemui Anda, Miss Marple."
"Dan sekarang Anda sudah bertemu dengan saya, dan sudah pula tahu apa yang saya
ketahui, atau hampir semua yang saya ketahui. Sekarang Anda harus melakukan
penelitian-penelitian lain. Saya bisa mengerti.
Tapi sebelum Anda berangkat, saya rasa ada satu atau dua hal yang -
yah, mungkin akan berguna, atau mungkin akan memberikan hasil."
"Oh, Anda punya gagasan-gagasan, rupanya."
"Saya ingat apa yang telah Anda katakan."
"Mungkin Anda sudah bisa mencium bau kejahatan, ya?"
"Adalah sulit untuk menafsirkan dengan tepat sesuatu yang tak beres dalam suatu
peristiwa," kata Miss Marple.
"Tapi Anda merasakan adanya sesuatu yang tak beres dalam urusan ini?"
"Ya, jelas sekali."
"Terutama setelah kematian Miss Temple, yang sudah pasti bukan akibat suatu
kecelakaan, meskipun Mrs. Sandbourne berharap
demikian." "Memang," kata Miss Marple, "itu memang bukan suatu kecelakaan. Tapi ada satu
hal yang saya rasa belum saya ceritakan pada Anda. Yaitu, Miss Temple pernah
mengatakan pada saya bahwa perjalanan ini merupakan perjalanan ziarah baginya."
"Menarik," kata Profesor Wanstead. "Sungguh menarik. Tidakkah diceritakannya
penziarahan apa, ke mana, dan terhadap siapa?"
"Tidak," kata Miss Marple, "sekiranya dia
bertahan untuk hidup agak lama sedikit saja, dan tidak dalam keadaan begitu
lemah, mungkin telah dikatakannya itu pada saya. Tapi malangnya, kematian datang
terlalu cepat." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Hingga Anda lalu tidak mempunyai gagasan selanjutnya mengenai hak itu?"
"Memang tidak. Hanya suatu keyakinan bahwa perjalanan ziarahnya itu telah
berakhir, disebabkan oleh suatu rencana yang jahat. Ada
seseorang yang ingin menghalanginya pergi ke suatu tempat, atau
menghalanginya pergi mengunjungi seseorang yang ingin ditemuinya. Kita hanya
bisa berharap semoga kesempatan atau nasib baik akan
memberikan keterangan mengenai hal itu."
"Itukah sebabnya maka Anda ingin tinggal di sini"
"Tidak hanya itu," kata Miss Marple. "Saya juga ingin melacak lebih jauh
mengenai seorang gadis lain, yang bernama Nora Broad."
"Nora Broad." Profesor kelihatan agak heran.
"Dia adalah gadis yang juga menghilang, kira-kira pada saat yang sama dengan
hilangnya Verity Hunt. Anda pasti ingat, Anda sendiri yang menceritakan kejadian
itu pada saya. Tentang seorang gadis yang punya banyak teman laki-laki, dan yang
suka pacaran. Dia seorang gadis yang tolol, tapi agaknya menarik bagi lawan
jenisnya," kata Miss Marple.
"Saya rasa, mempelajari lebih banyak tentang dia akan merupakan bantuan dalam
penyelidikan saya." "Silakan melaksanakan rencana Anda, Inspektur Detektif Marple," kata Profesor
Wanstead. Misa diadakan esok paginya. Semua anggota rombongan tur ikut
menghadirinya. Miss Marple melihat ke sekeliling gereja. Beberapa orang penduduk
setempat ada pula di sana-termasuk Mrs. Glynne dan kakaknya, Clotilde. Yang
bungsu, Anthea, tak hadir. Ada pula beberapa orang desa, pikirnya. Mungkin
mereka itu tak kenal pada Miss Temple, tapi mereka berada di sana hanya karena
rasa ingin tahu saja, sehubungan dengan apa yang telah menjadi buah bibir orang, yang
mereka sebut "permainan kotor". Ada pula seorang biarawan tua yang umurnya lebih
dari tujuh puluh tahun, menurut perkiraan Miss Marple.
Orang tua itu berdada bidang, rambutnya yang tebal sudah beruban. Dia agak
pincang dan kelihatan merasa sulit waktu berlutut dan berdiri.
Wajahnya halus, pikir Miss Marple. Dia jadi ingin tahu siapa pendeta itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mungkin teman lama Elizabeth Temple, begitulah kesimpulannya.
Mungkin dia telah datang dari tempat yang jauh untuk menghadiri misa ini.
Waktu keluar dari gereja, Miss Marple bercakap-cakap sebentar
dengan teman-teman seperjalanannya. Sekarang dia sudah tahu betul apa yang akan
dilakukan oleh mereka masing-masing. Butler suami-istri, umpamanya, akan kembali
ke London. "Saya katakan pada Henry, saya tak bisa lagi
melanjutkan perjalanan ini," kata Mrs. Butler. "Saya selalu merasa bahwa setiap
saat, ketika kita membelok di suatu tikungan umpamanya, mungkin seseorang akan
menembak kita atau menjatuhi kita dengan
batu -mungkin seseorang yang telah kemasukan roh di salah satu rumah tua yang
kita kunjungi-Famous Houses of England."
"Ah, sudahlah, Mamie," kata Mr. Butler, "jangan berkhayal begitu jauh."
"Ya, zaman sekarang ini, siapa tahu. Soalnya pembajak-pembajak berkeliaran di
mana-mana, dan penculikan terjadi di mana-mana, juga yang lain-lain. Saya benar-
benar tidak merasa terlindung di mana pun juga."
Miss Lumley tua dan Miss Bentham akan melanjutkan perjalanan itu.
Mereka mengesampingkan semua rasa takut mereka.
"Kami sudah membayar mahal untuk tur ini, dan rasanya sayang sekali kehilangan
kesempatan hanya gara-gara kecelakaan yang menyedihkan itu. Semalam kami
menelepon tetangga kami, baik sekali dia, bersedia merawat kucing-kucing kami,
jadi kami tak perlu kuatir."
Bagi Miss Lumley dan Miss Bentham, peristiwa itu akan tetap
merupakan suatu kecelakaan. Menurut mereka, memang lebih baik
dianggap begitu. Mrs. Riseley-Porter juga akan tetap mengikuti tur. Kolonel Walker dan istrinya
telah memutuskan bahwa tak ada satu pun yang bisa
menghalangi mereka untuk melihat koleksi khusus bunga
fuchsia yang langka, di kebun yang akan mereka kunjungi dua hari lagi.
Jameson, sang arsitek, juga masih ingin melihat beberapa buah
bangunan yang amat menarik baginya. Tapi Mr. Caspar akan berangkat Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
naik kereta api. Miss Cooke dan Miss Barrow agaknya belum mengambil keputus-an.
"Di sekitar sini cukup banyak tempat untuk berjalan-jalan," kata Miss Cooke.
"Saya rasa kami akan tinggal di Golden Boar untuk beberapa lama. Anda juga akan
berbuat demikian bukan, Miss Marple?"
"Saya rasa begitulah," kata Miss Marple. "Rasanya saya belum cukup kuat untuk
bepergian lagi. Saya rasa akan lebih baik bagi saya kalau beristirahat sehari
dua hari lagi di sini, terutama mengingat apa yang telah terjadi."
Waktu rombongan kecil itu berpencar, diam-diam Miss Marple
menempuh jalannya sendiri. Dari tas tangannya dikeluarkannya sehelai kertas yang
disobek dari buku catatannya. Di situ tercatat dua alamat.
Yang pertama adalah alamat Mrs. Blackett, yang tinggal di sebuah rumah dengan
kebun kecil dan rapi. Rumah itu terletak di ujung jalan yang melandai ke arah
lembah. Miss Marple pergi ke rumah itu. Seorang wanita bertubuh mungil yang rapi
membukakan pintu. "Mrs. Blackett?"
"Ya, benar, itu nama saya."
"Apakah saya boleh masuk dan bercakap-cakap sebentar dengan Anda"
Saya baru kembali dari menghadiri misa, dan saya merasa agak pusing.
Bolehkah saya menumpang duduk sebentar?"
"Aduh, aduh kasihan. Kasihan sekali. Mari silakan masuk, Ma'am, mari masuk.
Bagus. Silakan duduk di sini. Nah, akan saya ambilkan segelas air-atau mungkin
Anda lebih suka minum teh?"
"Tidak, terima kasih," kata Miss Marple, "segelas air saja."
Mrs. Blackett kembali dengan membawa segelas air dan keinginan untuk bercakap-
cakap tentang penyakit-penyakit pusing dan lain-lain.
"Ada seorang keponakan saya yang begitu. Mengingat umurnya, sebenarnya tak
pantas dia begitu, umurnya baru lima puluh lebih sedikit.
Tapi kadang-kadang dia tiba-tiba diserang pusing, dan kalau dia tidak segera
duduk-wah, bisa-bisa dia jatuh pingsan di lantai. Mengerikan.
Sungguh mengerikan. Dan para dokter agaknya tak mampu berbuat
sesuatu. Ini air Anda."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Aah," kata Miss Marple, setelah dia meneguk air itu. "Saya merasa lebih baik."
"Anda baru kembali dari misa, ya" Untuk wanita yang malang itu" Ada yang
mengatakan, dia dibunuh, ada pula yang mengatakan itu kecelakaan.
Saya selalu mengatakan itu kecelakaan. Tapi dalam pemeriksaan
pendahuluan itu, petugas-petugas pengurus mayat selalu memberi kesan seolah-olah
itu adalah akibat tindak kejahatan."
"Oh, ya," kata Miss Marple. "Saya selalu
merasa kasihan mendengar banyak kejadian seperti itu di masa lalu.
Saya telah mendengar banyak tentang seorang gadis yang bernama
Nora. Nora Broad, kalau tak salah."
"Oh, Nora, ya. Gadis itu adalah anak sepupu saya. Ya. Tapi itu sudah lama
terjadi. Dia pergi dan tak pernah kembali. Anak-anak gadis zaman sekarang tak
bisa ditahan. Saya sering berkata pada Nancy Broad, sepupu saya, 'Kau bekerja
sepanjang hari. Apa kerja si Nora" Kau kan tahu bahwa dia suka pada anak-anak
laki-laki.' Kata saya lagi, 'Kau akan mengalami kesulitan. Lihat saja.' Dan
benar saja, saya tak keliru."
"Maksud Anda?" "Yah, kesulitan seperti biasa itulah. Ya, dia hamil. Dan saya rasa sepupu saya
itu tak tahu. Tapi tentu bisa dimengerti, umur saya sudah enam puluh lima tahun,
dan saya banyak tahu tentang hal itu. Saya tahu bagaimana seorang gadis dalam
keadaan begitu. Dan saya rasa, saya tahu siapa pelakunya, meskipun tak yakin
benar. Mungkin saya keliru, karena anak muda itu ternyata tetap tinggal di sini,
dan dia benar-benar sedih waktu Nora hilang."
"Apakah dia pergi begitu saja?"
"Yah, sebenarnya dia menerima ajakan seseorang untuk pergi dengan mobilnya-
seseorang yang tak dikenal. Itulah terakhir kali kami
melihatnya. Saya lupa merek mobilnya. Namanya aneh, Audit atau apa begitu.
Sebenarnya sudah dua atau tiga kali dia ikut naik mobil itu. Jadi kali
itu dia mau saja. Kata orang, mobil yang sama itu pula yang pernah ditumpangi
oleh gadis yang terbunuh itu. Tapi saya rasa Nora tidak Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
mengalami nasib yang sama. Bila Nora terbunuh, mayatnya pasti sudah ditemukan
sekarang. Begitu, bukan?"
"Ya, saya yakin begitu," kata Miss Marple. "Apakah Nora pandai di sekolah?"
"Ah, tidak. Dia pemalas dan tak pula pandai dalam pelajarannya. Tidak.
Dia hanya suka mengejar-ngejar pemuda saja, sejak dia berumur dua belas tahun.
Akhirnya saya berpikir, mungkin dia telah pergi untuk selamanya, dengan
seseorang. Dia tak pernah mengabari siapa pun juga.
Selembar kartu pos pun tak pernah dikirimkannya. Saya rasa dia lari dengan
seseorang yang telah mengumbar janji padanya. Ada seorang gadis yang saya kenal-
waktu saya masih muda-lari mengikuti orang Afrika. Dikatakannya pada gadis itu
bahwa ayahnya seorang sheik. Aneh benar kata itu. Dia berasal dari Aljazair, di
Afrika. Dan dijanjikannya macam-macam yang hebat pada gadis itu. Dikatakannya
bahwa ayahnya memiliki enam ekor unta, dan banyak sekali kuda. Dan dia akan
tinggal di sebuah rumah yang indah, dengan permadani menutupi dinding seluruh
rumah. Lalu pergilah gadis itu. Tiga tahun kemudian dia kembali. Dia mengalami
masa yang mengerikan di sana. Ternyata mereka tinggal di sebuah rumah kecil,
jelek, dan terbuat dari tanah. Dan makanan pun tak banyak, kecuali apa yang
mereka sebut cos-cos, yang saya sangka sla, tapi ternyata bukan. Makanan itu semacam puding.
Oh, menyedihkan sekali. Dan akhirnya dikatakannya bahwa gadis itu sudah tak
berguna lagi baginya, lalu diceraikannya. Untuk itu dia hanya perlu mengatakan,
'Kuceraikan engkau!' tiga kali. Dan setelah itu, gadis itu pun ditinggalkannya.
Untunglah ada semacam organisasi yang
mengurusnya dan membayar ongkosnya pulang ke Inggris. Tapi itu
terjadi tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu. Sedang peristiwa Nora baru


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tujuh atau delapan tahun yang lalu. Tapi saya rasa dia akan kembali juga kelak,
setelah dia mendapat pelajaran, dan baru tahu bahwa semua janji yang muluk-muluk
itu tak benar" "Apakah ada orang lain di sini yang biasa dikunjunginya" Seseorang yang..."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, memang banyak orang lain yang baik padanya. Orang-orang di The Old Manor
House, umpamanya. Anda tahu, bukan" Mrs. Glynne waktu itu belum tinggal di sana.
Tapi Miss Clotilde selalu baik pada anak-anak gadis yang bersekolah. Ya, dia
memberikan banyak hadiah pada Nora.
Dia pernah memberi Nora sehelai scarf yang bagus sekali, bahkan
pernah sehelai gaun. Bagus sekali. Gaun musim panas dari semacam sutera. Miss
Clotilde itu baik sekali. Dia mencoba menasihati Nora untuk lebih menaruh
perhatian pada sekolahnya. Dinasihatinya supaya Nora jangan berkelakuan seperti
yang dilakukannya selama ini, karena-yah, saya tak ingin
mengatakannya, karena dia anak saudara sepupu saya. Tapi sebenarnya ayahnyalah
yang sepupu saya. Pokoknya mengerikan melihat
pergaulannya dengan para pemuda. Siapa saja boleh mengajaknya pergi.
Sedih saya mengingat hal itu. Saya katakan, bisa-bisa akhirnya dia menjadi
pelacur. Saya rasa dia tak punya masa depan lain kecuali itu.
Saya tak suka mengatakannya, tapi itu kenyataannya. Mungkin juga itu masih lebih
baik daripada terbunuh seperti Miss Hunt, yang tinggal di The Old Manor House.
Sungguh kejam sekali. Mereka mengira dia lari dengan seseorang dan polisi pun
sibuk mencari. Mereka terus-menerus bertanya dan meminta bantuan pemuda-pemuda
yang pernah bersama gadis itu, untuk melacaknya. Seperti Geoffrey Grant, Billy Thompson, dan Harry,
putra keluarga Langford. Mereka semua penganggur-padahal di mana-mana banyak
sekali pekerjaan, kalau mereka mau."
Miss Marple bercakap-cakap beberapa saat lagi. Lalu dikatakannya bahwa dia
merasa sudah pulih kembali, dan setelah mengucapkan terima kasih, dia pun pergi.
Kunjungan berikutnya, adalah pada seorang gadis yang sedang menanam daun sla.
"Nora Broad" Oh, sudah bertahun-tahun dia tak ada di desa lagi. Dia pergi dengan
seseorang. Dia memang suka pada laki-laki. Saya selalu bertanya-tanya, akan
menjadi apa dia kelak. Apakah Anda ingin bertemu dengannya dengan alasan
tertentu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya menerima surat dari seorang teman di luar negeri," kata Miss Marple
berbohong. "Mereka itu keluarga baik-baik, dan mereka berniat memberi pekerjaan
pada Miss Nora Broad. Agaknya dia mengalami
kesulitan. Dia menikah dengan seorang laki-laki yang berkelakuan jahat.
Laki-laki itu meninggalkannya dan pergi dengan perempuan lain. Lalu Nora Broad
mencari pekerjaan sebagai pengasuh anak-anak. Sahabat saya itu tak tahu apa-apa
tentang dia, tapi saya dengar dia berasal dari desa ini. Jadi saya ingin tahu,
kalau-kalau ada seseorang di sini yang bisa menceritakan sesuatu tentang dia.
Saya dengar Anda pernah satu
sekolah dengan dia, benarkah itu?"
"Oh ya, kami bahkan sekelas. Tapi saya sama sekali tak suka dengan kelakuan
Nora, dia gila laki-laki. Waktu saya sendiri sudah punya pacar tetap, saya
katakan padanya, tak baik selalu mau saja ikut dengan mobil setiap laki-laki,
entah dia si Dick atau si Harry. Dia sering pergi ke pub, dan berbohong tentang
umurnya. Dia memang kelihatan lebih tua dan lebih matang."
"Apakah rambutnya hitam atau pirang?" "Oh, rambutnya hitam. Bagus rambutnya. Dan
selalu dibiarkan terurai, sebagaimana kebanyakan gadis-gadis."
"Apakah polisi kuatir akan dia waktu dia hilang?"
"Ya, soalnya dia sama sekali tidak meninggalkan berita. Dia pergi begitu saja
pada suatu malam, dan tak pernah kembali. Orang melihat-memasuki sebuah mobil,
lalu tak ada orang yang melihat mobil itu lagi, dan tak seorang pun melihat Nora
lagi. Tepat pada saat itu, banyak terjadi pembunuhan. Bukan hanya di sini, tapi
di seluruh negeri. Polisi mengerahkan pemuda-pemuda, besar dan kecil. Soalnya
ada dugaan bahwa dia telah menjadi mayat. Tapi pasti itu tak benar. Dia baik-baik saja.
Saya rasa, mungkin dia sedang bekerja di London atau di salah satu kota besar,
menarikan tarian striptease atau semacam itu. Dia memang gadis begituan."
"Kalau begitu," kata Miss Marple, "saya rasa dia tak cocok untuk teman saya
itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia harus mengubah diri, kalau ingin diterima bekerja baik-baik," kata gadis
itu. DELAPAN BELAS Wakil Uskup Brabazon Waktu Miss Marple tiba kembali di Golden Boar, dalam keadaan letih dan napas
terengah, resepsionis hotel keluar dari tempatnya bekerja dan pergi menemuinya.
"Oh, Miss Marple, ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda.
Wakil Uskup Brabazon."
"Wakil Uskup Brabazon?" tanya Miss Marple heran.
"Ya. Dia telah mencoba mencari Anda ke mana-mana. Dia mendengar bahwa Anda
mengikuti tur ini. Dia ingin berbicara dengan Anda sebelum Anda berangkat lagi
atau pergi ke London. Saya katakan padanya bahwa beberapa anggota rombongan akan
kembali ke London naik kereta api petang ini. Dia ingin sekali berbicara dengan
Anda, sebelum Anda pergi.
Saya persilakan dia menunggu di ruang televisi. Di sana lebih sunyi.
Ruangan yang satunya ribut sekali pada jam sekian ini."
Dengan perasaan heran Miss Marple pergi ke ruangan yang dikatakan itu. Ternyata
Wakil Uskup Brabazon, adalah biarawan tua yang
dilihatnya pada misa penguburan tadi. Pria itu bangkit lalu berjalan ke arahnya.
"Miss Marple" Miss Jane Marple?"
"Ya, itu memang nama saya. Anda ingin...?"
"Saya Wakil Uskup Brabazon. Tadi pagi saya datang untuk menghadiri misa bagi
teman lama saya, Miss Elizabeth Temple."
"Oh, begitukah?" kata Miss Marple. "Silakan duduk."
"Terima kasih. Saya memang ingin duduk. Saya sudah tidak sekuat dulu lagi." Dia
duduk dengan hati-hati. Miss Marple duduk di sebelahnya. "Jadi Anda ingin bertemu dengan saya?" katanya.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Yah, saya harus menjelaskan bagaimana asal-mulanya. Saya menyadari bahwa Anda
sama sekali tak mengenal saya. Tadi saya pergi dulu ke rumah sakit di
Carristown, dan berbicara dengan kepala urusan rumah tangganya, sebelum saya
pergi ke gereja. Kepala urusan rumah tangga rumah sakit itulah yang menceritakan
pada saya, bahwa sebelum meninggal, Elizabeth telah meminta bertemu dengan salah seorang
teman seperjalanannya dalam tur ini, yaitu Miss Jane Marple. Dan bahwa Miss Jane
Marple telah mengunjunginya dan duduk menungguinya sebentar, menjelang
kematiannya." Dia memandangi Miss Marple dengan penuh perhatian.
"Ya," kata Miss Marple, "itu memang benar. Saya terkejut waktu disuruh datang."
"Apakah Anda teman lamanya?" "Bukan," kata Miss Marple. "Baru dalam tur inilah
saya berkenalan dengannya. Sebab itu saya terkejut. Kami memang pernah bertukar
pikiran, sekali-sekali duduk bersebelahan di dalam bus, dan jadi saling mengenal
lebih baik. Tapi saya tetap terkejut bahwa dia punya keinginan untuk bertemu dengan saya,
waktu dia sakit keras."
"Ya, saya mengerti itu. Seperti saya katakan tadi, dia seorang teman lama saya.
Bahkan dia sebenarnya punya rencana untuk menemui saya.
Saya tinggal di Fillminster, di mana tur Anda rencananya akan singgah lusa. Dan
menurut rencana, dia akan mengunjungi saya di sana. Dia ingin berbicara dengan
saya mengenai beberapa hal. Menurut dia, saya bisa membantunya dalam hal-hal
itu." "Oh, begitu," kata Miss Marple. "Bolehkah saya bertanya pada Anda"
Saya harap pertanyaan saya ini tidak terlalu bersifat pribadi."
"Tentu, Miss Marple. Tanyakan saja apa yang ingin Anda ketahui."
"Salah satu yang dikatakan Miss Temple pada saya, adalah bahwa dia mengikuti tur
ini bukan hanya untuk mengunjungi rumah-rumah dan
kebun-kebun bersejarah. Dia menggambarkan perjalanannya ini dengan istilah yang agak aneh, yaitu suatu
'perjalanan ziarah'."
"Begitukah?" tanya Wakil Uskup Brabazon.
"Itu menarik. Menarik dan mungkin bisa memberikan kejelasan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Jadi yang akan saya tanyakan pada Anda adalah, apakah yang dimaksudnya dengan
ziarah ini adalah kunjungannya pada Anda?"
"Saya rasa mungkin begitu," kata Wakil Uskup. "Ya, saya rasa memang begitu."
"Kami juga berbicara tentang seorang gadis," kata Miss Marple. "Gadis yang
bernama Verity." "Oh, ya. Verity Hunt."
"Saya tak tahu nama keluarganya. Kalau tak salah, Miss Temple hanya menyebutkan
Verity saja. "Verity Hunt sudah meninggal," kata Wakil Uskup. "Sudah beberapa tahun yang lalu
dia meninggal. Tahukah Anda?"
"Ya," kata Miss Marple. "Saya tahu. Miss Temple bercerita tentang dia pada saya.
Katanya gadis itu sudah bertunangan dan akan menikah
dengan putra seseorang yang bernama Mr. Rafiel. Mr. Rafiel itu teman saya juga.
Mr. Rafiel-lah yang membiayai saya untuk ikut tur ini, atas kebaikan hatinya.
Tapi saya pikir, mungkin dia menginginkan saya bertemu dengan Miss Temple dalam
tur ini. Saya rasa, dia berpikir bahwa Miss Temple mungkin bisa memberi saya
informasi." "Informasi tentang Verity?"
"Ya." "Untuk itu pulalah dia akan mengunjungi saya. Dia ingin tahu beberapa fakta
tertentu." "Dia pasti ingin tahu mengapa Verity sampai memutuskan pertunangannya
dengan putra Mr. Rafiel," kata Miss Marple.
"Verity tidak memutuskan pertunangannya," kata Wakil Uskup Brabazon. "Saya yakin
itu. Seyakin-yakinnya."
"Tapi Miss Temple tak tahu itu, bukan?" "Tidak. Saya rasa dia heran dan tak
senang mengenai apa yang terjadi. Jadi dia ingin mendatangi saya, untuk
menanyakan mengapa pernikahan itu batal."
"Ya, mengapa pernikahan itu batal?" tanya Miss Marple. "Saya harap Anda tidak
menyangka bahwa saya hanya sekadar ingin tahu saja. Saya tidak didorong oleh
rasa ingin tahu yang percuma. Saya juga mengikuti Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tur ini-memang bukan untuk berziarah -tapi saya punya misi. Saya juga ingin tahu
mengapa Michael Rafiel dan Verity Hunt tak jadi menikah."
Wakil Uskup Barbazon mengamatinya beberapa lama.
"Agaknya Anda terlibat dalam soal ini," katanya. "Saya yakin."
"Saya terlibat," kata Miss Marple, "atas permintaan ayah Michael Rafiel,
menjelang kematiannya. Dia meminta saya melakukan ini
untuknya." "Saya tidak punya alasan untuk tidak menceritakan semua yang saya tahu," kata
Wakil Uskup Brabazon lambat-lambat. "Anda bertanya, apa kira-kira yang akan
ditanyakan Elizabeth Temple pada saya. Saya
sendiri tak tahu. Yang saya tahu,
Miss Marple, adalah bahwa kedua anak muda itu benar-benar berniat untuk menikah.
Mereka telah mengadakan persiapan-persiapan untuk itu. Mereka telah memilih saya
untuk menikahkan mereka. Saya dengar, pernikahan itu harus dirahasiakan. Saya
kenal pada kedua anak muda itu.
Verity, anak manis itu, bahkan sudah lama saya kenal. Saya juga yang
menyiapkannya untuk pembaptisannya. Saya biasa memimpin misa dalam masa puasa,
hari Paskah, dan pada kesempatan-kesempatan lain, di sekolah Elizabeth Temple.
"Sekolah itu sekolah yang bagus. Sedang dia sendiri adalah wanita yang hebat
sekali. Seorang guru yang hebat, yang punya pengertian yang baik sekali mengenai
kemampuan setiap siswinya-dan jurusan apa yang paling cocok untuk dipelajari
siswi-siswinya. Gadis-gadis yang menurut
penilaiannya cocok untuk berkarier, didesak-nya untuk meniti karier.
Sedang gadis-gadis yang tidak benar-benar cocok tidak dipaksanya. Dia seorang
wanita berkepribadian kuat, dan seorang sahabat yang baik sekali.
"Verity adalah gadis paling cantik yang pernah saya jumpai. Cantik bukan hanya
parasnya saja, tapi juga pikiran dan hatinya. Kasihan dia telah kehilangan
orangtuanya sebelum dia cukup dewasa. Mereka tewas dalam suatu kecelakaan
pesawat terbang carteran, dalam perjalanan pergi berlibur ke Itali. Setelah
tamat Verity tinggal di rumah Miss Clotilde Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Bradbury-Scott, yang seperti Anda ketahui tinggal di desa ini. Dia sahabat karib
ibu Verity. Mereka bertiga kakak-beradik. Tapi yang nomor dua menikah dan tinggal di
luar negeri, jadi hanya dua yang tinggal di rumah itu.
"Clotilde, yang sulung, jadi lengket sekali pada Verity. Dia melakukan apa saja
yang mungkin dilakukannya untuk membahagiakan Verity. Gadis itu dibawanya ke
luar negeri, dia membiayai kursus kesenian untuk gadis itu di Italia, dan
menyayanginya serta menjaganya dengan penuh kasih sayang. Verity pun sangat
menyayanginya, mungkin seperti dia mencintai ibunya sendiri. Dia tergantung pada
Clotilde. Clotilde sendiri adalah seorang wanita yang cerdas dan berpendidikan.
Dia tidak mendesak Verity untuk kuliah di universitas, mungkin karena Verity
sendiri tidak menginginkannya. Dia lebih suka mempelajari seni dan musik dan
pelajaran-pelajaran semacam itu. Dia tinggal di The Old Manor House dan saya
rasa dia berbahagia. Tentu saja saya tak pernah bertemu dengannya sejak dia
tinggal di sini, karena Fillminster, di mana saya bekerja di katedral, sembilan
puluh kilometer jauhnya dari sini. Saya hanya mengirim kartu padanya pada Hari
Natal dan hari-hari penting lainnya, dan dia selalu ingat mengirimi saya kartu
Natal. Tapi saya tak pernah bertemu dengannya, sampai pada suatu hari tiba-tiba
dia muncul. Dia sudah menjadi seorang wanita yang cantik sekali. Dia datang
bersama seorang anak muda yang tampan, yang kebetulan saya kenal pula sekilas,
yaitu putra Mr. Rafiel, Michael. Mereka datang pada saya karena mereka saling
mencintai dan ingin menikah."
"Dan Anda bersedia menikahkan mereka?"
"Ya. Mungkin Anda berpikir bahwa sebaiknya saya tidak menyatakan kesediaan saya,
ya Miss Marple. Mereka datang pada saya dengan
sembunyi-sembunyi, itu jelas. Saya rasa, Clotilde Brad-bury-Scott telah mencoba
menggagalkan percintaan mereka. Dia memang berhak berbuat begitu. Terus terang,
Miss Marple, Michael Rafiel bukanlah tipe suami yang kita inginkan untuk putri
atau sanak-saudara kita. Gadis itu masih terlalu muda untuk mengambil keputusan
sendiri, sedang Michael adalah sumber dari segala macam kejahatan, sejak dia
masih muda sekali. Dia Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
sudah pernah dihadapkan ke pengadilan kanak-kanak, dia berteman
dengan orang-orang yang tak baik, dia pernah terlibat dalam bermacam-macam
kejahatan, pernah ikut melakukan sabotase di gedung-gedung dan telepon-telepon
umum. Dia pernah berhubungan intim dengan
beberapa gadis, dan menghadapi beberapa tuntutan karenanya.
Pokoknya dia sudah punya nama buruk, baik sehubungan dengan gadis-gadis maupun
dalam urusan lain. Tapi dia tampan sekali, dan gadis-gadis tertarik padanya, dan
mereka lalu kehilangan akal sehat mereka. Dia sudah dua kali dipenjarakan untuk
jangka waktu pendek. Jadi dia sudah tercatat sebagai orang jahat.
"Saya kenal ayahnya, meskipun tak akrab, dan saya rasa ayahnya telah melakukan
apa saja dalam batas kemampuannya -segala-galanya yang bisa dilakukan oleh orang yang berwatak
seperti dia-untuk membantu anaknya. Anaknya itu
ditolongnya dalam kesulitan, anak itu dicarikan-nya pekerjaan, di mana dia
mungkin bisa berhasil. Dia membayarkan utang-utangnya, mengganti kerugian-
kerugian yang ditimbulkannya. Semuanya itu dilakukannya.
Saya tahu itu...." "Tapi menurut Anda, sebenarnya dia bisa berbuat lebih banyak?"
"Tidak," sahut Wakil Uskup. "Saya beranggapan bahwa kita harus menerima sesama
manusia sebagaimana adanya, bagaimanapun juga
sifatnya yang merupakan pembawaannya sejak lahir. Saya rasa Mr.
Rafiel tidak mencintai putranya itu, maksud saya, tidak memberikan cinta sejati
seorang ayah pada anaknya. Tapi saya juga tak tahu, apakah akan lebih baik bagi
Michael, seandainya dia mendapatkan cinta itu dari ayahnya. Mungkin juga hal itu


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tidak berarti apa-apa. Pokoknya,
keadaannya menyedihkan. Anak muda itu tak bodoh. Dia cukup cerdas dan punya
bakat tertentu. Dia bisa menjadi manusia yang berhasil, bila dia mau berusaha.
Tapi baiklah kita akui dengan terus terang, bahwa pada dasarnya dia memang
jahat. Padahal dia juga memiliki beberapa sifat terpuji: dia punya rasa humor,
dia juga pemurah dan baik hati. Dia setia pada teman dan mau membantu teman yang
dalam kesulitan. Tapi Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dia memperlakukan teman-teman wanitanya dengan buruk. Mereka itu dinodainya,
lalu disia-siakannya dan main dengan gadis lain lagi. Lalu saya didatangi oleh
kedua anak muda itu, dan -ya-saya bersedia menikahkan mereka. Saya
ceritakan pada Verity, laki-laki macam apa yang akan menikahinya itu, ya, saya
ceritakan dengan terus-terang. Ternyata anak muda itu sama sekali tidak mencoba
menipu gadis itu. Diceritakannya pada Verity bahwa dia sering berurusan dengan
polisi, karena banyak hal. Tapi dikatakannya bahwa bila sudah menikah, dia ingin
memulai hidup baru. Segala-galanya akan berubah. Mungkin dia memang berniat untuk
berubah, meskipun sebenarnya manusia tak bisa berubah. Saya rasa Verity juga
tahu itu. Katanya, 'Saya tahu bagaimana Mike. Saya tahu bahwa mungkin dia akan
selamanya begitu, tapi saya mencintainya.
Mungkin saya akan bisa mengubahnya, mungkin juga tidak. Tapi saya akan
menanggung risiko itu' "Dan, ketahuilah, Miss Marple, saya sudah banyak bergaul
dengan anak-anak muda, dan saya sudah melihat mereka mengalami kesedihan, tapi
ada pula yang saya lihat lalu menjadi baik.
Jadi saya tahu bahwa kata-kata Verity itu benar. Dari pengalaman saya, saya tahu
apakah suatu pasangan benar-benar saling mencintai atau tidak. Dan dengan kata
'mencintai', maksud saya bukan sekadar saling tertarik dalam soal seks. Saya
tidak bermaksud bahwa segala sesuatu mengenai seks itu salah. Itu omong kosong!
Tapi seks tidak dapat menggantikan cinta. Seks mengiringi cinta, tapi hanya seks
saja tidak akan berhasil. Cinta
sama artinya dengan kata-kata yang diucapkan pada misa pernikahan.
Dalam senang dan dalam susah, dalam keadaan kaya dan dalam keadaan miskin, serta
dalam keadaan sakit dan sehat. Itulah yang harus dihadapi seseorang, bila dia
mencintai seseorang dan ingin menikah dengannya.
Kedua anak muda itu saling mencintai. Mereka cinta dan mereka saling menghargai,
dan hanya kematianlah yang akan memisahkan mereka. Dan di situlah kisah saya
berakhir," kata Wakil Uskup. "Saya tak bisa melanjutkannya karena saya tak tahu
apa yang kemudian terjadi. Saya hanya tahu bahwa saya bersedia melakukan apa
yang mereka minta. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Saya mengadakan persiapan-persiapan, kami menentukan harinya,
jamnya, waktunya, dan tempatnya. Mungkin kesalahan saya adalah,
karena saya telah membenarkan mereka merahasiakan rencana mereka."
"Apakah mereka tak ingin seorang pun mengetahuinya?" tanya Miss Marple.
"Tidak. Verity tak ingin siapa pun sampai tahu, dan saya yakin Mike juga tak
ingin ada orang yang tahu. Mereka takut akan dihalang-halangi. Saya rasa, pada
Verity, kecuali cinta, ada pula perasaan ingin melepaskan diri.
Mengingat keadaan hidupnya, saya rasa hal itu besar kemungkinannya.
Dia telah kehilangan pelindung-pelindungnya yang sejati, yaitu
orangtuanya. Setelah mereka meninggal, dia harus memasuki hidup yang baru.
Padahal pada saat itu, biasanya seorang gadis mulai akrab dengan seseorang.
Salah satu ibu gurunya yang
menarik, entah guru olahraga atau guru matematika, atau mungkin juga seorang
ketua organisasi pelajar, atau seorang gadis yang lebih tua.
Keadaan itu biasanya tidak berlangsung lama, tapi itu merupakan suatu bagian
dari hidup. Lalu dari tahap itu, dia beralih ke tahap berikutnya.
Pada tahap itu dia menyadari bahwa apa yang diingininya dari hidup ini adalah
sesuatu yang bisa melengkapi dirinya-yaitu hubungan antara pria dan wanita. Lalu
dia mulai mencari-cari pasangan -pasangan yang
diingininya dalam hidupnya. Dan bila dia seorang anak yang bijak, dia tidak akan
terburu-buru, dia hanya berteman saja banyak-banyak,
sambil mencari orang yang tepat baginya.
"Clotilde Bradbury-Scott luar biasa baiknya pada Verity, dan saya rasa Verity
memujanya sebagai pahlawan. Clotilde adalah seorang wanita yang berkepribadian-
dia cantik, pandai, dan pribadinya menarik. Saya rasa Verity memujanya dengan
cara yang berlebihan, dan Clotilde
menyayanginya seperti anaknya sendiri. Jadi Verity tumbuh menjadi matang dalam
suasana penuh cinta, menjalani hidup menarik dengan hal-hal yang menarik untuk
mengembangkan kecerdasannya. Pokoknya
hidupnya bahagia. Tapi saya rasa, sedikit demi sedikit, timbul
keinginannya untuk melepaskan diri. Dia tak tahu hendak ke mana. Tapi Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
setelah bertemu dengan Michael, dia lalu tahu. Dia ingin melepaskan diri ke
suatu kehidupan, di mana pria dan wanita bersatu untuk
menciptakan tahap kehidupan berikutnya di dunia ini. Tapi dia tahu bahwa dia
tidak akan berhasil membuat Clotilde mengerti akan
perasaannya itu. Dia tahu bahwa Clotilde akan menentang habis-habisan
kesungguhannya dalam mencintai Michael. Dan saya rasa, keyakinan Clotilde memang
beralasan. Sekarang saya tahu. Anak muda itu tak pantas menjadi suami Verity.
Jalan yang akan diambil Verity bersama laki-laki itu tidak akan menuju ke
kebaikan, tidak akan menuju ke arah peningkatan kehidupan dan kebahagiaan. Jalan
itu menuju ke kesedihan, sakit, dan kematian.
"Jadi, Anda tentu maklum, Miss Marple, kalau saya lalu punya perasaan bersalah.
Tujuan saya baik, tapi saya tak tahu apa yang seharusnya saya ketahui. Saya
mengenal Verity, tapi saya tidak mengenal Michael. Saya mengerti mengapa Verity
merahasiakan rencananya, karena saya tahu betapa kuatnya kepribadian Clotilde
Bradbury-Scott. Bisa saja dia mempengaruhi Verity demikian hebatnya untuk
membujuknya membatalkan pernikahan itu."
"Apakah menurut Anda, dia akhirnya menceritakan rencananya itu pada Miss
Clotilde, dan Miss Clotilde lalu menceritakan segala-galanya tentang Michael,
serta membujuknya untuk membatalkan rencana
pernikahannya dengan Michael?"
"Tidak, saya rasa tidak demikian. Pasti tidak. Bila dia berbuat demikian, Verity
pasti telah menceritakannya pada saya. Dia tentu mengabari saya."
"Apa sebenarnya yang terjadi pada hari itu?"
"Itu belum saya ceritakan pada Anda. Jadi, harinya sudah ditentukan.
Waktunya, jamnya, dan tempatnya. Jadi saya menunggu. Menunggu
mempelai yang tak kunjung datang, yang tidak pula mengirim kabar, atau
memberikan alasan, tidak sepatah kata pun. Saya tak tahu mengapa!
Saya tak pernah tahu. Saya masih merasa tak bisa percaya. Maksud saya, bukan
saya tak percaya mereka tak datang, itu mudah sekali dijelaskan. Tapi saya tak
mengerti mengapa mereka tidak mengabari Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
saya. Entah sebaris dua baris berita. Dan itulah yang membuat saya penasaran,
dan saya berharap Elizabeth Temple akan bisa
menceritakannya pada saya. Atau mungkin memberikan pesan pada
Anda. Bila dia tahu atau sudah punya bayangan akan mati, mungkin dia ingin
menyampaikan pesan pada saya."
"Tapi sebaliknya, dia yang menginginkan informasi dari Anda," kata Miss Marple.
"Saya yakin itulah alasannya mengapa dia ingin mengunjungi Anda."
"Ya, ya, mungkin itu benar. Dugaan saya begini, Verity tidak menceritakan apa-
apa pada orang-orang yang mungkin akan menghalang-halanginya, yaitu Clotilde dan
Anthea Bradbury-Scott. Tapi karena dia merasa dekat pada Elizabeth Temple, dan
Elizabeth Temple punya pengaruh besar atas dirinya, maka saya rasa, mungkin dia menulis surat padanya,
dan menceritakan tentang rencananya itu."
"Saya rasa itu memang dilakukannya," kata Miss Marple.
"Dia memberikan informasi?"
"Dia memberi tahu Elizabeth Temple, bahwa dia akan menikah dengan Michael
Rafiel," kata Miss Marple. "Soalnya Miss Temple mengetahui rencana itu. Itulah
salah satu hal yang diceritakannya pada saya.
Katanya, 'Saya mengenal seorang gadis yang bernama Verity. Dia akan menikah
dengan Michael Rafiel.' Dan satu-satunya orang yang mungkin telah menceritakan
hal itu padanya adalah Verity sendiri. Pasti Verity telah menulis surat padanya,
atau mengirim pesan. Dan kemudian, waktu saya bertanya, 'Mengapa dia tak jadi
menikah"' dia menjawab, 'Gadis itu meninggal.' "
"Kalau begitu kami telah menemui jalan buntu," kata Wakil Uskup Brabazon. Dia
mendesah. "Saya dan Elizabeth, tak tahu apa-apa lagi, kecuali kedua kenyataan
itu. Yang diketahui Elizabeth adalah, bahwa Verity akan menikah dengan Michael.
Dan yang saya ketahui adalah, bahwa kedua anak muda itu akan menikah, bahwa
mereka sudah mengaturnya, dan bahwa mereka akan datang pada hari dan waktu yang sudah
ditentukan. Dan saya pun menunggu. Tapi pernikahan itu batal.
Tak ada pengantin, tak ada pernikahan, tak pula ada pesan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dan Anda tak punya bayangan apa yang telah terjadi?" kata Miss Marple.
"Saya sama sekali tak percaya bahwa Verity
atau Michael telah dengan sengaja memisahkan diri, atau memutuskan hubungan
mereka." "Tapi pasti ada sesuatu yang telah terjadi di antara mereka, bukan"
Sesuatu yang mungkin telah membuka mata Verity mengenai segi-segi tertentu dari
watak dan kepribadian Michael, yang sebelumnya belum disadari atau
diketahuinya." "Itu jawaban yang tidak memuaskan, karena dalam hal itu, dia pasti memberi tahu
saya. Dia pasti tidak akan membiarkan saya menunggu, untuk mempersatukan mereka
dalam hubungan ikatan pernikahan yang suci. Dia seorang gadis yang bertingkah
laku baik sekali, dan berpendidikan baik pula. Dia pasti mengirim pesan. Saya rasa, hanya ada satu hal
yang mungkin telah terjadi."
"Kematian?" tanya Miss Marple. Dia teringat akan nada suara Elizabeth Temple
waktu mengucapkan satu kata itu. Suara itu bernada dalam, seperti lonceng.
"Ya," kata Wakil Uskup Brabazon. "Kematian."
"Cinta," ucap Miss Marple sambil merenung.
"Dengan kata itu, maksud Anda...?" pria tua itu tampak bimbang.
"Kata itu diucapkan oleh Miss Temple pada saya. Saya bertanya, 'Apa penyebab
kematiannya"' Dia menjawab, 'Cinta.' Lalu dikatakannya lagi bahwa 'cinta' adalah
kata yang paling mengerikan di dunia ini."
"Saya mengerti," kata Wakil Uskup. "Maksud saya, saya rasa, saya mengerti."
"Bagaimana penyelesaiannya menurut Anda?"
"Suatu kepribadian yang terbagi." Dia mendesah. "Sesuatu yang tidak terlihat
oleh orang-orang lain, kecuali kalau dia memiliki kemampuan teknis untuk
mengamatinya. Kepribadian Jeckyll dan Hyde itu memang ada, meskipun hal itu
tidak semutlak penemuan Stevenson, umpamanya.
Michael Rafiel itu pasti seseorang yang mempunyai kelainan jiwa. Dia memiliki
kepribadian ganda. Saya tidak punya pengetahuan medis,, tidak Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
pula punya pengalaman dalam analisa psikis. Tapi saya vakin bahwa dalam dirinya
pasti ada dua identitas. Yang satu merupakan kepribadian seorang pemuda yang
berhati baik, yang boleh dikatakan memikat,
seorang pemuda yang mungkin hasratnya yang utama adalah
keinginannya untuk berbahagia. Tapi pada dirinya ada pula kepribadian yang
kedua, yaitu seseorang yang karena kelainan mental dipaksa
membunuh seseorang. Seseorang yang bukan musuhnya, melainkan orang yang
dikasihinya. Jadi dia membunuh Verity. Mungkin tanpa mengetahui mengapa dia
harus berbuat demikian, atau apa arti perbuatan itu.
Meskipun kita sebenarnya juga belum tahu pasti apakah dia memang telah membunuh.
"Banyak sekali yang mengerikan di dunia kita ini, seperti kerusakan mental,
penyakit mental, dan kelainan otak. Salah seorang umat paroki saya merupakan
contoh suatu penyakit yang menyedihkan itu. Dua orang wanita tua yang sudah
pensiun, hidup bersama. Mereka pernah bekerja bersama di suatu tempat. Kelihatannya mereka merupakan
pasangan yang bahagia. Tapi pada suatu hari, salah seorang di antaranya membunuh
pasangannya. Dia memanggil seorang temannya, seorang pastor di parokinya, dan
berkata, 'Saya telah membunuh Louisa.
Menyedihkan sekali, tapi saya melihat pandangan setan terpancar dari matanya,
dan saya pun tahu bahwa saya diperintah untuk membunuhnya.'
Hal-hal seperti itu kadang-kadang membuat orang jadi putus asa. Dia lalu
berkata, 'Mengapa" Dan bagaimana"' Dan pada suatu hari, dia pun tahu. Para
dokter akan menemukan kelainan pada chromosomnya atau unsur pembawa sifatnya-
suatu kelenjar yang terlalu giat bekerja, atau malah sama sekali tak bekerja."
"Jadi menurut Anda, itukah yang telah terjadi?" tanya Miss Marple.
"Memang itu yang terjadi. Mayatnya baru ditemukan lama kemudian.
Verity hilang tanpa bekas. Dia pergi dari rumah, dan tak pernah dilihat orang
lagi...." "Tapi hal itu pasti dilakukannya pada saat itu juga-pada hari itu juga...."
"Tapi mengapa pengadilannya...?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Maksud Anda, setelah mayatnya ditemukan, barulah akhirnya polisi menangkap
Michael?" "Michael salah seorang yang pertama-tama dimintai bantuannya oleh polisi.
Soalnya orang melihat dia bersama gadis itu. Orang melihat gadis itu di dalam
mobilnya. Sejak awal, mereka sudah yakin bahwa dialah orangnya. Dialah orang
yang pertama-tama mereka tuding, dan orang tak pernah berhenti menuduhnya.
Pemuda-pemuda lain yang kenal pada Verity juga ditanyai, tapi semuanya punya
alibi dan tak terbukti bersalah. Polisi terus-menerus mencurigai Michael, dan
akhirnya mayatnya ditemukan. Dia mati tercekik, kepala dan wajahnya dihantam
dengan pukulan-pukulan yang kuat. Serangan orang gila yang kalap. Boleh kita
katakan, Mr. Hyde sedang mengambil alih dan menguasai keadaan." Miss Marple
bergidik. Wakil Uskup berbicara terus, suaranya lembut dan sedih, "Tapi sampai sekarang
pun kadang-kadang saya masih berharap dan merasa bahwa
seorang pemuda lainlah yang telah membunuhnya-seseorang yang benar-benar tak
beres mentalnya. Seseorang dengan siapa dia bertemu secara kebetulan, yang lalu
membawanya naik mobil, dan... Tapi tak ada orang lain yang berpikiran seperti
itu." Dia menggeleng.
"Saya rasa pikiran Anda itu mungkin benar," kata Miss Marple.
"Mike memberi kesan buruk dalam pengadilan," kata Wakil Uskup. "Dia berbohong,
mengarang cerita konyol dan tak masuk akal. Dia berbohong, umpamanya, tentang di
mana mobilnya berada. Dimintanya teman-temannya memberikan alibi yang tak masuk
akal. Dia ketakutan. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa tentang rencananya untuk menikahi gadis itu.
Saya rasa pembelanya berpendapat bahwa hal itu akan
memberatkannya-mungkin pembelanya menduga bahwa Verity-lah yang
telah memaksanya menikahinya, sedang dia sendiri tak mau. Kejadian itu sudah
lama sekali, jadi saya tak banyak ingat. Tapi bukti-bukti sangat memberatkannya.
Dia dinyatakan bersalah -dan dia memang kelihatan bersalah.
"Jadi Anda mengerti bukan, Miss Marple, mengapa saya ini sedih" Saya telah
melakukan penilaian yang salah. Saya telah mendorong seorang Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gadis manis dan cantik menuju ke kematiannya sendiri, karena saya tidak begitu
tahu tentang sifat manusia. Saya tak tahu bahaya yang sedang dikejarnya. Saya
menyangka bahwa, bila dia merasa takut pada anak muda itu, dan matanya tiba-tiba
terbuka melihat sesuatu yang jahat pada dirinya, maka dia akan membatalkan
janjinya untuk menikah dengannya. Dan dia akan datang pada saya untuk
menceritakan rasa takutnya itu, dan tentang apa yang diketahuinya mengenai diri
calon suaminya itu. Tapi hal itu tak pernah terjadi. Mengapa anak muda itu
membunuhnya" Apakah dia membunuhnya karena dia tahu bahwa gadis
itu sedang mengandung" Sedang dia sudah punya hubungan dengan gadis lain, dan
tak mau dipaksa menikahi Verity" Rasanya saya tak bisa percaya. Atau adakah
suatu alasan yang lain sekali sifatnya" Karena gadis itukah yang
tiba-tiba merasa takut padanya, karena dia tahu bahaya yang
mengancam dari anak muda itu, dan apakah hal itu lalu menimbulkan amarahnya dan


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kemudian ia membunuhnya" Tak seorang pun yang tahu."
"Anda tak tahu," kata Miss Marple, "tapi Anda tetap yakin akan satu hal, bukan?"
"Apa maksud Anda dengan 'yakin'" Apakah Anda meninjaunya dari segi keagamaan?"
"Tidak juga," kata Miss Marple. "Bukan keyakinan keagamaan, maksud saya. Maksud
saya, atau setidak-tidaknya saya merasa, dalam diri Anda ada suatu keyakinan
yang kuat, bahwa kedua anak muda itu saling
mencintai, bahwa mereka berniat untuk menikah, tapi kemudian terjadi sesuatu
yang membatalkannya, sesuatu yang berakhir dengan kematian gadis itu. Padahal,
hari itu Anda tetap menunggu untuk menikahkan mereka, karena Anda benar-benar
yakin?" "Anda benar sekali. Sampai sekarang pun saya masih yakin bahwa mereka saling
mencintai dan benar-benar ingin menikah. Bahwa mereka siap saling menerima,
dengan segala kebaikan maupun keburukan masing-masing, dalam keadaan kaya maupun
miskin, dalam sakit maupun sehat.
Gadis itu benar-benar mencintainya, dan mau menerimanya dengan
segala kebaikan dan keburukannya. Tapi yang menjadi kenyataan adalah, Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
gadis itu telah mendapatkan yang terburuk. Cintanya telah
mengakibatkan kematian baginya." "Anda harus tetap pada keyakinan Anda itu,"
kata Miss Marple. "Dan saya rasa, Anda pun tahu bahwa saya juga berkeyakinan
seperti Anda." "Tapi lalu bagaimana?"
"Saya belum tahu," kata Miss Marple. "Saya belum tahu betul, tapi saya rasa
Elizabeth Temple tahu, atau sudah bisa membayangkan apa yang sebenarnya telah
terjadi. Satu kata yang mengerikan, katanya, Cinta.
Waktu pertama kali dia mengucapkan kata itu, saya sangka maksudnya, gara-gara
cinta gadis itu lalu bunuh diri. Mungkin karena dia menemukan sesuatu tentang
Michael, atau dia tiba-tiba merisaukan sesuatu
mengenai Michael, dan hal itu lalu membuatnya memberontak. Tapi
ternyata ini bukan perkara bunuh diri."
"Tidak," kata Wakil Uskup, "itu tak mungkin. Luka-lukanya digambarkan dengan
jelas sekali dalam pengadilan. Orang tidak bunuh diri dengan cara memukul
kepalanya sendiri." "Mengerikan!" kata Miss Marple. "Mengerikan sekali! Dan orang tak mungkin bisa
melakukannya terhadap orang yang dicintainya, meskipun dia harus membunuh demi
cinta, bukan" Kalaupun Michael yang
membunuhnya, tak mungkin dengan cara itu. Dengan mencekiknya,
mungkin. Tapi orang tidak akan menghantam kepala dan wajah orang yang
dicintainya." Miss Marple menggumam lagi, "Cinta, cinta -suatu kata yang
menakutkan." SEMBILAN BELAS Perpisahan Keesokan paginya, bus berhenti di depan Golden Boar. Miss Marple pergi ke
halaman dan mengucapkan salam perpisahan pada teman-teman seperjalanannya yang
akan berangkat. Didapatinya Mrs. Riseley-Porter marah-marah.
"Dasar gadis zaman sekarang!" katanya. "Tak punya semangat. Tak punya kemauan."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple melihat padanya dengan pandangan bertanya.
"Si Joanna maksud saya. Keponakan saya itu."
"Astaga. Ada apa dengan dia" Sakitkah dia?"
"Tidak. Menurut penglihatan saya sih, dia tak apa-apa. Dia mengeluh lehernya
sakit dan merasa agak meriang. Tapi saya rasa itu semua omong kosong."
"Oh, kasihan sekali," kata Miss Marple. "Adakah sesuatu yang bisa saya lakukan"
Menjaganya barangkali?"
"Biarkan saja dia sendiri," kata Mrs. Riseley-Porter. "Saya rasa semuanya itu
hanya alasan saja." Sekali lagi Miss Marple melihat padanya dengan pandangan bertanya.
"Gadis-gadis memang bodoh sekali. Mereka mudah saja jatuh cinta."
"Pada Emlyn Price?" tanya Miss Marple.
"Oh, jadi Anda juga melihat rupanya. Ya, mereka hanya ingin berkeliaran ke mana-
mana berduaan saja. Padahal saya kurang suka pada anak muda itu. Anda tentu tahu
maksud saya, dia salah seorang mahasiswa yang berambut panjang. Yang kesukaannya
adalah mengadakan demonstrasi dan sebagainya. Dan mereka suka pula menyingkat
kata-kata, padahal saya tak suka itu. Lalu bagaimana nasib saya ini" Tak ada
yang akan menjaga saya, yang akan mengurus bagasi saya, memasukkannya dan
mengeluarkannya. Padahal saya sudah membayar seluruh perjalanan ini."
"Saya pikir dia penuh perhatian pada Anda," kata Miss Marple.
"Yah, tapi pada hari-hari terakhir ini tidak lagi. Gadis-gadis tak mengerti
bahwa orang yang tua membutuhkan bantuan sedikit. Agaknya mereka punya rencana
yang tak masuk akal-keponakan saya dan anak muda yang bernama Price itu. Agaknya
mereka akan mendaki sebuah
gunung, atau pergi ke tempat yang indah pemandangannya. Suatu tempat yang tujuh
atau delapan mil jauhnya, pulang-pergi."
"Tapi bagaimana bisa, kalau dia sakit leher dan demam?"
"Anda lihat saja nanti, begitu bus ini berangkat,
sakit leher itu akan lenyap dan panas badannya akan turun," kata Mrs.
Riseley-Porter. "Wah, kami sudah harus naik ke bus. Selamat tinggal, Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple. Saya senang telah bertemu dengan Anda. Sayang Anda tak ikut kami
lagi." "Saya juga merasa sayang," kata Miss Marple, "tapi saya kan tidak semuda Anda
lagi, Mrs. Riseley-Porter. Dan semangat saya pun sudah berkurang. Apalagi
setelah semua kejadian yang mengejutkan dalam beberapa hari ini, saya merasa
perlu beristirahat dengan baik, selama dua puluh empat jam."
"Yah, saya harap kita bertemu lagi di suatu tempat kelak."
Mereka bersalaman. Lalu Mrs. Riseley-Porter naik ke bus.
Tiba-tiba Miss Marple mendengar suara di belakangnya, yang berkata,
"Selamat jalan, dan tak usah kembali."
Dia menoleh dan melihat Emlyn Price. Anak muda itu tertawa lebar.
"Apakah kata-kata itu ditujukan pada Mrs. Riseley-Porter?"
"Ya. Pada siapa lagi?"
"Kasihan sekali, Joanna. Kudengar dia sakit pagi ini, ya?"
Emlyn Price tertawa lagi pada Miss Marple.
"Dia akan sembuh, begitu bus itu sudah berangkat," katanya.
"Astaga!" kata Miss Marple. "Maksudmu...?"
"Ya, memang itu maksud saya," kata Emlyn
Price. "Joanna sudah bosan pada bibinya yang terus-menerus
memerintahnya itu." "Jadi kamu juga tidak ikut pergi dengan bus itu?"
"Tidak. Saya akan tetap di sini selama beberapa hari. Saya akan pergi berjalan-
jalan, dan juga bepergian ke tempat-tempat yang indah.
Jangan memandang saya dengan pandangan menyalahkan begitu, Miss
Marple. Anda tidak begitu, bukan?"
"Ya," kata Miss Marple, "aku tahu bahwa hal-hal seperti ini juga terjadi di masa
mudaku. Alasannya mungkin lain, dan kurasa kami juga kurang punya kesempatan
untuk menghindari beberapa hal, dibandingkan
dengan kalian sekarang."
Kolonel dan Nyonya Walker mendekat, dan mereka bersalaman dengan hangat dengan
Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Senang sekali telah berkenalan dengan Anda, dan berkesempatan untuk berbincang-
bincang dengan begitu menyenangkan tentang kebun-kebun,"
kata Kolonel. "Saya rasa, lusa kami akan melihat sesuatu yang sangat
menyenangkan, bila tak ada hal lain terjadi. Sungguh menyedihkan sekali
kecelakaan itu. Terus-terang, saya berpendapat bahwa itu adalah suatu
kecelakaan. Menurut saya, petugas pemeriksa mayat terlalu dihanyutkan oleh
perasaannya dalam hal ini."
"Aneh sekali," kata Miss Marple, "mengapa tak seorang pun muncul, kalau memang
ada yang berada di puncak bukit itu dan menggulingkan batu itu hanya untuk iseng
saja. Mengapa tak ada yang mengaku?"
"Mereka pasti takut diadili," kata Kolonel Walker. "Pasti mereka akan diam-diam
saja. Nah, selamat tinggal. Saya akan mengirimkan stek bunga magnolia
highdownensis itu untuk Anda, juga stek dari mahonia japonica. Meksipun saya tak
yakin apakah tanaman-tanaman itu akan subur tumbuhnya di tempat tinggal Anda."
Lalu mereka pun masuk ke bus. Miss Marple berbalik. Dilihatnya
Profesor Wanstead melambai ke bus yang akan berangkat. Mrs.
Sandbourne keluar. Dia mengucapkan selamat tinggal pada Miss Marple, dan
langsung masuk ke dalam bus. Setelah itu Miss Marple memegang lengan Profesor
Wanstead. "Saya memerlukan Anda," katanya. "Bisakah kita pergi ke suatu tempat, di mana
kita bisa berbicara?"
"Baiklah. Bagaimana kalau kita duduk di tempat kita duduk beberapa hari yang
lalu?" "Saya rasa, di sekitar tempat ini pun ada sebuah teras yang menyenangkan."
Mereka berjalan membelok di tikungan hotel. Terdengar klakson
dibunyikan dengan ceria beberapa kali, dan bus pun berangkat.
"Saya rasa, sebenarnya lebih baik kalau Anda tidak tinggal di sini," kata
Profesor Wanstead. "Saya lebih senang melihat Anda berangkat dengan selamat naik
bus itu." Dia memandangi Miss Marple dengan tajam.
"Mengapa Anda tinggal di sini" Anda mengalami keletihan saraf atau bagaimana?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ada sesuatu yang lain," kata Miss Marple. "Saya tidak letih, meskipun itu
memang merupakan suatu alasan yang wajar bagi orang seusia saya."
"Saya jadi merasa bahwa saya juga harus tinggal di sini untuk mengawasi Anda."
"Tidak," kata Miss Marple, "Anda tak perlu berbuat begitu. Ada hal-hal lain yang
perlu Anda kerjakan."
"Hal-hal apa?" Dia memandangi Miss Marple terus. "Apakah Anda sudah tahu
sesuatu" Atau punya suatu gagasan?"
"Saya rasa, saya mengetahui sesuatu, tapi saya masih harus mengujinya dulu. Ada
beberapa hal yang tak bisa saya lakukan sendiri. Saya rasa, Anda akan bisa
membantu saya melakukannya, karena Anda bisa
menghubungi para pejabat."
"Maksud Anda Scotland Yard" Para komisaris polisi dan para kepala penjara?"
"Ya. Salah seorang di antaranya, atau semuanya. Mungkin Anda bahkan harus
menghubungi Menteri Dalam Negeri juga."
"Banyak sekali gagasan Anda! Lalu apa yang Anda ingin saya lakukan?"
"Pertama-tama saya ingin memberikan alamat ini pada Anda."
"Miss Marple mengeluarkan buku catatannya, dirobeknya satu halaman, lalu
diberikannya pada Profesor Wanstead.
"Apa ini" Oh ya, ini alamat sebuah badan sosial yang terkenal, bukan?"
"Saya rasa, salah satu yang terbaik. Mereka banyak berbuat kebaikan.
Bila ingin membantu, orang mengirimkan pakaian pada mereka," kata Miss Marple,
'pakaian anak-anak dan pakaian wanita. Mantel, pullover, dan sebagainya,"
"Lalu apakah Anda ingin agar saya menyumbang ke badan itu?"
"Bukan, ini bukan merupakan permintaan untuk amal. Ini akan merupakan suatu
bagian dari apa yang akan kita kerjakan."
"Caranya?" "Saya minta Anda mengadakan penyelidikan di sana, mengenai sebuah paket yang
dikirim dari sini dua hari yang lalu, melalui kantor pos di sini."
"Siapa yang mengirimkannya dari kantor pos" Andakah?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Bukan," kata Miss Marple. "Bukan saya. Tapi saya merasa bertanggung jawab atas
pengiriman barang itu."
"Apa artinya itu?"
"Begini," kata Miss Marple sambil tersenyum kecil, "saya pergi ke kantor pos di
desa ini, dan saya menjelaskan dengan kacau -sebagaimana lazimnya orang tua
seperti saya-bahwa saya telah melakukan suatu kebodohan. Saya katakan bahwa saya
meminta bantuan seseorang untuk membawa paket, dan mengirimkannya melalui kantor
pos. Tapi ternyata saya menuliskan alamat yang salah pada paket itu. Saya
bingung sekali. Petugas kantor pos menyatakan dengan ramah, bahwa dia ingat paket itu, tapi
alamatnya bukan alamat yang saya sebutkan. Alamat yang tercantum pada paket itu,
adalah alamat yang baru saya berikan pada Anda itu. Saya jelaskan bahwa
kekeliruan itu tak sengaja saya lakukan, karena saya mengacaukannya dengan
alamat lain, ke mana saya juga biasa mengirimkan barang-barang. Dikatakannya
bahwa sudah terlambat untuk melakukan sesuatu, karena paket itu tentu saja telah
dikirimkan. Kata saya, tak apalah, saya akan mengirim surat pada badan sosial ke mana saya
telah mengirimkan paket itu, dan menjelaskan pada mereka bahwa paket itu salah
alamat. Dan saya akan meminta kebaikan hati mereka untuk meneruskannya ke badan
sosial yang saya maksud."
"Berbelit-belit sekali kedengarannya."
"Yah," kata Miss Marple, "bukankah saya harus mengatakan sesuatu.
Sebenarnya saya sama sekali tidak akan melakukannya. Saya minta, Andalah yang
mengurusnya. Kita harus tahu apa isi paket itu. Saya yakin Anda akan bisa
mendapatkan jalan untuk melakukan hal itu."
"Apakah akan ada sesuatu dalam paket itu untuk mengetahui siapa sebenarnya yang
telah mengirimkannya?"
"Saya rasa tidak juga. Mungkin Anda akan menemukan secarik kertas yang
bertulisan 'dari teman-teman', atau mungkin menggunakan nama dan alamat samaran,
seperti Mrs. Pippin, West-bourne Street 14, supaya bila ada orang mengadakan
penyelidikan ke sana, tidak akan ditemukan orang yang bernama demikian tinggal
di situ." "Oh. Apakah ada alternatif lain?" "Mungkin juga, meskipun sangat
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
kecil kemungkinannya. Mungkin kertas itu bertulisan, 'Dari Miss Anthea Bradbury-
Scott..." "Apakah memang dia yang mengirimnya?" "Dia yang membawanya ke kantor
pos," sahut Miss Marple.
"Andakah yang memintanya untuk membawanya ke kantor pos?"
"Oh, bukan," sahut Miss Marple. "Saya tidak menyuruh siapa-siapa untuk mengirim
apa pun juga ke kantor pos. Saya mula-mula melihat paket itu, waktu Anthea
melewati kebun Golden Boar, di mana kita berdua sedang duduk bercakap-cakap. Dia
membawa paket itu." "Tapi Anda pergi ke kantor pos dan mengaku bahwa paket itu milik Anda?"
"Ya," kata Miss Marple, "itu memang bukan paket saya. Tapi kantor pos selalu
cermat. Dan saya ingin tahu ke mana barang itu dikirimkan."
"Anda ingin tahu apakah paket itu sudah dikirimkan, dan apakah paket itu
dikirimkan oleh salah seorang kakak-beradik Bradbury-Scott-atau khususnya Miss
Anthea?" "Saya tahu bahwa yang mengirimnya adalah Anthea," kata Miss Marple,
"karena kita telah melihatnya."
"Jadi?" Profesor itu mengambil kertas itu dari
tangan Miss Marple. "Ya, saya bisa menjalankan tugas ini. Apakah menurut Anda
isi paket itu akan menarik?"
"Saya rasa isinya penting sekali."
"Anda suka menyimpan rahasia, ya?" kata Profesor Wanstead.
"Sebenarnya bukan rahasia," kata Miss Marple, "itu hanya kemungkinan-kemungkinan
yang saya pikirkan. Saya tak mau memberikan kepastian-kepastian, bila saya tak
benar-benar tahu." "Ada lagi yang lain?"
"Saya rasa-saya rasa, bahwa siapa pun yang bertanggung jawab untuk menangani
soal-soal seperti ini, harus diberi peringatan mengenai adanya kemungkinan akan
ditemukannya mayat yang kedua."
"Maksud Anda mayat yang kedua, sehubungan dengan kejahatan yang sedang kita
tangani sekarang ini" Kejahatan yang telah terjadi sepuluh tahun yang lalu?"
"Ya," sahut Miss Marple. "Saya merasa yakin hal itu akan terjadi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sesosok mayat lagi" Mayat siapa?"
"Yah," kata Miss Marple, "ini baru gagasan saya saja."
"Apakah Anda punya bayangan, di mana mayat itu akan ditemukan?"
"Oh, ya," kata Miss Marple. "Saya yakin sekali, saya tahu di mana mayat itu.
Tapi saya masih memerlukan waktu, sebelum saya bisa
mengatakannya." "Mayat siapa" Seorang laki-laki" Seorang wanita" Anak-anak" Atau seorang gadis?"


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ada seorang gadis yang hilang," kata Miss Marple. "Seorang gadis yang bernama
Nora Broad. Dia hilang begitu saja dari desa ini, dan tak pernah didengar lagi
berita tentang dirinya. Saya rasa mayatnya
mungkin ada di tempat tertentu."
Profesor Wanstead menatap Miss Marple.
"Tahukah Anda, makin banyak Anda berbicara, makin enggan saya meninggalkan Anda
di sini," katanya. "Anda, dengan semua gagasan Anda itu -dan mungkin pula Anda
melakukan suatu kebodohan -entah..." Dia berhenti.
"Maksud Anda, ini semua omong kosong?" kata Miss Marple.
"Tidak, tidak. Bukan itu maksud saya. Maksud saya, Anda tahu terlalu banyak-dan
itu membahayakan diri Anda.... Saya rasa, sebaiknya saya tinggal di sini untuk
menjaga Anda." "Jangan," kata Miss Marple, "Anda harus pergi ke London, dan menggerakkan
beberapa hal di sana."
"Anda berbicara seperti orang yang tahu banyak, Miss Marple."
"Saya memang tahu banyak. Tapi saya harus yakin dulu."
"Ya, asal saja Anda juga yakin bahwa hal itu akan merupakan hal yang terakhir
yang akan Anda yakini! Jangan sampai kami menemukan mayat yang ketiga-Anda
sendiri." "Ah, saya rasa hal itu tidak akan terjadi," kata Miss Marple.
"Mungkin saja bahaya mengancam diri Anda, bila gagasan Anda itu benar. Apakah
ada orang tertentu yang Anda curigai?"
"Saya rasa saya tahu sesuatu tentang seseorang. Saya harus
menemukan kebenarannya-jadi saya harus tinggal di sini. Anda pernah Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bertanya, apakah saya merasakan adanya suasana jahat. Nah, suasana jahat"itu
memang ada, di sini -tepatnya, suasana bahaya-tentang suatu kesedihan yang
dalam, tentang ketakutan. Saya harus melakukan
sesuatu sehubungan dengan hal itu. Sesuatu yang paling tepat. Tapi seorang
wanita tua seperti saya tak bisa berbuat banyak."
Profesor Wanstead menghitung dengan suara berbisik, "Satu - dua-tiga-empat.
"Anda menghitung apa?" tanya Miss Marple.
"Orang-orang yang berangkat dengan bus. Agaknya Anda tidak tertarik pada mereka,
karena Anda membiarkan saja mereka pergi sementara
Anda sendiri tetap tinggal di sini."
"Mengapa saya harus menaruh perhatian pada
mereka?" "Karena kata Anda, Mr. Rafiel telah menyuruh Anda mengikuti tur itu dengan suatu
alasan tertentu, dan menyuruh Anda menginap di The Old Manor House dengan suatu
alasan tertentu pula. Baiklah kalau begitu.
Kematian Elizabeth Temple ada hubungannya dengan seseorang di
dalam bus itu. Sedang kehadiran Anda di sini, ada hubungannya dengan The Old
Manor House." "Anda keliru," kata Miss Marple. "Ada hubungan antara keduanya.
Saya ingin seseorang menceritakan sesuatu pada
saya." "Apakah Anda pikir, Anda akan bisa menyuruh orang itu menceritakan sesuatu pada
Anda?" "Saya rasa itu mungkin. Anda akan ketinggalan kereta api, kalau Anda tak segera
pergi." "Jaga diri Anda," kata Profesor Wanstead.
"Saya memang berniat menjaga diri saya."
Pintu ke arah ruang duduk terbuka, dan dua orang keluar-Miss Cooke dan Miss
Barrow. "Halo," kata Profesor Wanstead. "Saya sangka Anda berdua ikut bus tadi."
"Kami berubah pikiran pada saat terakhir," kata Miss Cooke dengan ceria.
"Soalnya kami baru saja tahu bahwa ada beberapa tempat Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tamasya yang baik di sekitar tempat ini, dan ada pula beberapa tempat lainnya
yang masih ingin kami lihat. Sebuah gereja, dengan bak
pembaptisan gaya Saxon yang sangat khas. Hanya lima atau enam
kilometer dan sini, dan saya rasa dengan mudah kami bisa ke sana naik bus
setempat. Saya tidak hanya menaruh minat pada rumah-rumah dan kebun-kebun. Saya
juga sangat tertarik pada arsitektur gereja."
"Saya juga," kata Miss Barrow. "Ada pula Taman Finley, yang merupakan kebun yang
luar biasa. Tempat itu juga tak begitu jauh dari sini.
jadi kami pikir, akan jauh lebih baik dan menyenangkan tinggal di sini selama
satu atau dua hari lagi."
"Apakah Anda menginap di Golden Boar ini?" "Ya. Kami beruntung bisa mendapatkan
sebuah kamar yang menyenangkan untuk dua orang
-jauh lebih baik daripada kamar yang kami
tempati dua hari terakhir ini." "Anda akan ketinggalan kereta api," kata Miss
Marple lagi. "Alangkah baiknya bila Anda...," kata Profesor Wanstead.
"Saya akan baik-baik saja," kata Miss Marple penuh tekanan.
"Dia pria yang baik sekali," katanya lagi, setelah profesor itu menghilang di
sudut hotel. "Dia menjaga saya dengan baik sekali-saya
diperlakukannya seperti neneknya saja, atau bibi ibunya."
"Soalnya semua ini mengejutkan sekali, bukan?" kata Miss Cooke.
"Apakah Anda mau ikut kami, bila kami pergi mengunjungi Gereja St.
Martins di The Grove?"
"Anda baik sekali," kata Miss Marple, "tapi saya rasa hari ini saya tak cukup
kuat untuk bepergian. Besok mungkin bisa, kalau ada sesuatu yang menarik untuk
dilihat." "Yah, kalau begitu, kami harus meninggalkan Anda sekarang."
Miss Marple tersenyum pada mereka berdua, lalu masuk ke dalam hotel.
DUA PULUH Miss Marple Punya Gagasan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Setelah makan siang, Miss Marple keluar ke teras hotel, untuk minum kopi.
Setelah menghabiskan secangkir, dia menuang secangkir lagi.
Sedang dia menghirup kopinya itu, dilihatnya seseorang yang tinggi dan kurus
menaiki tangga dengan langkah-langkah yang mantap, lalu
mendatanginya. Ternyata dia adalah Anthea Bradbury-Scott. Dengan terengah, dia
berkata, "Oh, Miss Marple, kami baru saja mendengar bahwa Anda tak ikut dengan rombongan.
Kami pikir. Anda akan meneruskan perjalanan
mengikuti tur itu. Kami tak mengira Anda akan tinggal di sini. Clotilde dan
Lavinia menyuruh saya kemari, untuk mengatakan bahwa kami sangat mengharapkan
agar Anda mau kembali dan menginap di rumah kami lagi.
Pasti akan lebih menyenangkan bagi Anda di sana. Di sini terlalu banyak orang
datang dan pergi, terutama pada akhir pekan. Jadi kami akan senang sekali, bila
Anda mau kembali ke rumah kami."
"Oh, kalian baik sekali," Miss Marple. "Pada-
hal sudah dua malam saya menginap di sana. Semula saya berniat ikut rombongan
lagi. Tapi setelah kejadian yang sangat menyedihkan itu, saya merasa bahwa saya
tak bisa lagi ikut. Saya pikir saya harus beristirahat, sekurang-kurangnya satu
malam lagi." "Tapi saya rasa lebih baik kalau Anda kembali ke rumah kami. Kami akan berusaha
untuk membuat Anda merasa nyaman."
"Oh, itu sudah pasti. Bukan itu soalnya," kata Miss Marple. "Saya senang sekali
waktu menginap di rumah Anda. Rumah Anda bagus sekali. Barang-barang Anda bagus
sekali. Maksud saya barang-barang porselen Anda, dan barang-barang kaca, juga
perabot rumah tangganya. Sangat
menyenangkan berada di sebuah rumah, daripada di hotel."
"Kalau begitu sebaiknya Anda ikut saya sekarang. Biar saya yang membenahi
barang-barang Anda."
"Aduh -Anda baik sekali. Tapi saya bisa melakukannya sendiri."
"Bolehkah saya ikut membantu Anda?"
"Baik sekali Anda," kata Miss Marple.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mereka pergi ke kamar Miss Marple. Di sana Anthea membenahi
barang-barang Miss Marple dengan sembarangan saja. Miss Marple,
yang biasanya melipat barang-barangnya dengan caranya sendiri, harus menggigit
bibirnya untuk tetap bersikap tenang, melihat cara kerja Anthea itu.
Dia sama sekali tak bisa melipat apa-apa dengan baik, pikirnya.
Anthea memanggil seorang pelayan hotel, yang disuruhnya membawa
kopor Miss Marple ke The Old Manor House. Miss Marple memberinya upah cukup
banyak, setibanya di rumah itu. Waktu berkumpul lagi
dengan ketiga kakak-beradik itu, Miss Marple ribut berbasa-basi, tentang betapa
baiknya mereka, betapa senangnya dia berada di situ lagi, dan dia mengucapkan
terima kasih lagi. "Tiga bersaudara," pikirnya. "Kita berkumpul lagi." Dia duduk di ruang tamu
utama dan menutup matanya sebentar, dengan napas terengah-engah, hingga dia
kelihatan seperti hampir kehabisan napas. Menurut dia, adalah wajar kalau dia
begitu, soalnya dia tadi harus menyesuaikan diri dengan langkah-langkah cepat
Anthea dan si pelayan hotel. Padahal sebenarnya dia ingin meresapkan perasaan
apa yang didapatnya ketika memasuki rumah ini lagi. Apakah ada sesuatu yang
terasa mengandung rahasia" Bukan, bukan sesuatu yang mengandung rahasia,
melainkan kesedihan. Kesedihan yang mendalam. Demikian mendalamnya hingga
agak menakutkan. Dibukanya lagi matanya, lalu melihat pada kedua orang lain yang juga ada dalam
ruangan itu. Mrs. Glynne baru saja masuk dari dapur, sambil membawa sebuah
nampan berisi perlengkapan minum teh petang hari.
Dia kelihatan biasa-biasa saja-menyenangkan, tanpa emosi atau
perasaan khusus. Mungkin dia terlalu hampa perasaan, pikir Miss
Marple. Atau apakah dia sudah membiasakan dirinya untuk tidak
memperlihatkan apa-apa pada dunia luar, berkat hidupnya yang penuh tekanan dan
kesulitan" Atau apakah dia memang selalu berusaha tetap menjaga jarak, dan tidak
memperlihatkan pada siapa pun juga bagaimana perasaannya yang sesungguhnya"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dari Mrs. Glynne, dia memandang Clotilde. Sebagaimana penilaiannya yang pertama,
Clotilde ini seperti Clytemnestra. Dia pasti tidak membunuh suaminya, karena dia
tak pernah punya suami. Dan rasanya sangat tak mungkin dia telah membunuh gadis,
yang kata orang, sangat disayanginya. Miss Marple percaya betul betapa besar
cinta Clotilde pada gadis itu. Dia pernah melihat air mata berlinang di matanya,
waktu mereka memperbincangkan kematian Verity.
Lalu bagaimana dengan Anthea" Anthea yang membawa paket itu ke
kantor pos. Anthea pula yang datang menjemputnya tadi. Anthea -dia ragu sekali
mengenai Anthea. Apakah dia kurang waras" Matanya sering melihat ke sana kemari,
lalu kembali lagi pada lawan bicaranya. Matanya seolah-olah bisa melihat sesuatu
di belakang bahu lawan bicaranya, sesuatu yang tak bisa dilihat oleh orang lain.
Dia ketakutan, pikir Miss Marple. Ketakutan karena sesuatu. Takut apakah dia"
Apakah mungkin dia takut kalau-kalau akan dikembalikan ke sanatorium penyakit
jiwa, di mana dia mungkin terpaksa tinggal selama sisa
hidupnya" Takut pada kedua kakaknya, yang mungkin merasa bahwa
baginya akan kurang baik bila ia tetap bebas" Apakah kedua orang itu tak yakin,
apa yang mungkin dilakukan atau dikatakan oleh adik mereka, Anthea itu"
Pokoknya, di dalam rumah ini ada suasana tertentu. Sambil menghirup tehnya
sampai habis, dia merasa ingin tahu apa yang sedang dilakukan oleh Miss Cooke
dan Miss Barrow. Apakah mereka pergi ke gereja itu, atau apakah itu hanya isapan
jempol belaka, omong kosong yang tak berarti" Aneh sekali, mengapa mereka repot-
repot datang ke St. Mary Mead dan berusaha melihatnya, supaya bisa mengenalinya
di dalam bus, tanpa mengakui bahwa mereka pernah melihat atau bertemu dengannya.
Rahasia Peti Wasiat 5 Satria Gendeng 19 Pertunangan Berdarah Munculnya Kera Siluman 2
^