Pencarian

Nemesis 5

Nemesis Karya Agatha Christie Bagian 5


Banyak sekali hal-hal sulit yang telah terjadi. Sebentar kemudian Mrs.
Glynne mengangkat kembali nampan berisi peralatan minum teh itu, dan Anthea
keluar ke kebun. Miss Marple ditinggalkan berdua dengan
Clotilde. "Saya rasa Anda mengenal seorang wakil uskup yang bernama Brabazon, ya?" kata
Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, kenal," kata Clotilde. "Dia ikut menghadiri misa di gereja kemarin.
Anda kenal dia?" "Oh, tidak," sahut Miss Marple, "tapi dia datang ke Golden Boar dan bercakap-
cakap dengan saya di sana. Saya dengar, dia pergi ke rumah sakit dan menyelidiki
tentang kematian Miss Temple yang malang itu.
Dia bertanya apakah Miss Temple meninggalkan pesan untuknya. Saya dengar, Miss
Temple punya niat untuk mengunjungi wakil uskup itu. Saya katakan padanya, bahwa
meskipun saya memang pergi mengunjungi Miss Temple, untuk melihat kalau-kalau
ada sesuatu yang bisa saya bantu, ternyata saya tak bisa berbuat apa-apa. Saya
hanya duduk saja di sisi tempat tidurnya. Soalnya, dia tak sadar terus. Saya tak
bisa berbuat apa-apa untuk membantunya."
"Apakah dia tidak berkata-atau mengatakan sesuatu -suatu penjelasan tentang apa
yang telah terjadi?" tanya Clotilde.
Clotilde bertanya tanpa memperlihatkan minat khusus. Miss Marple ingin tahu
apakah dalam hatinya dia sebenarnya lebih menaruh minat, tidak seperti yang
diperlihatkannya. Tapi kelihatannya tidak juga.
Clotilde sibuk memikirkan sesuatu yang jauh berbeda, pikirnya.
"Apakah menurut Anda kejadian itu suatu kecelakaan?" tanya Miss Marple. "Atau
apakah menurut Anda, ada benarnya apa yang diceritakan oleh keponakan Mrs.
Riseley-Porter, bahwa dia melihat seseorang
mendorong batu besar itu?"
"Yah, saya rasa, kalau mereka berdua berkata begitu, tentunya mereka benar-benar
telah melihatnya." "Ya, mereka berdua memang berkata begitu, bukan?" kata Miss Marple.
"Meskipun mereka mengatakannya dengan cara yang berbeda. Tapi itu wajar."
Clotilde melihat padanya dengan pandangan ingin tahu.
"Kelihatannya Anda menaruh minat pada peristiwa itu."
"Yah. Soalnya sama sekali tak masuk akal, sih," kata Miss Marple, "suatu kisah
yang tak masuk akal, kecuali..."
"Kecuali apa?" "Yah, saya hanya ingin tahu," kata Miss Marple.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Mrs. Glynne masuk kembali ke ruang itu.
"Anda ingin tahu tentang apa?" tanyanya.
"Kami sedang berbicara tentang kecelakaan itu, atau barangkali harus disebut,
kejadian yang bukan kecelakaan itu," kata Clotilde.
"Tapi siapa...?"
"Kisah yang mereka ceritakan itu kedengarannya aneh sekali," kata Miss Marple
lagi. "Memang ada sesuatu di tempat ini," kata Clotilde tiba-tiba. "Sesuatu dalam
suasana ini. Kami tak pernah merasa bebas dari keanehan itu. Tak pernah, sejak-
sejak Verity meninggal. Padahal kejadiannya sudah
bertahun-tahun, namun hal itu tak juga berubah. Kami di sini hidup dalam bayang-
bayang." Dia memandangi Miss Marple. "Apakah Anda tidak merasakan begitu pula"
Tidakkah Anda merasakan bayang-bayang itu di sini?"
"Yah, saya orang luar," kata Miss Marple. "Bagi Anda dan adik-adik Anda yang
tinggal di sini dan mengenal gadis yang sudah meninggal itu, tentu lain halnya.
Menurut Wakil Uskup Brabazon, gadis itu sangat menarik dan cantik sekali."
"Dia memang gadis yang cantik. Dan dia amat berbudi," kata Clotilde.
"Saya sebenarnya ingin juga mengenalnya lebih baik," kata Mrs. Glynne.
"Tapi pada saat itu, saya masih tinggal di luar negeri. Saya dan suami saya
hanya satu kali datang berlibur, itu pun kami lebih banyak tinggal di London.
Kami jarang datang kemari."
Anthea masuk dari kebun. Dia membawa seikat besar bunga lili.
"Ini bunga untuk pemakaman," katanya. "Ini kita perlukan di sini hari ini,
bukan" Akan kumasukkan ke sebuah jambangan yang besar. Bunga-bunga pemakaman."
Lalu tiba-tiba dia tertawa -cekikikan, aneh dan histeris.
"Anthea," kata Clotilde, "jangan-jangan lakukan itu. Itu -itu tak pantas."
"Akan kumasukkan ke sebuah jambangan, dan akan kuberi air," kata Anthea dengan
ceria. Dia keluar dari ruangan itu.
"Aduh, Anthea," kata Mrs. Glynne. "Kurasa dia..."
"Dia makin parah saja," kata Clotilde.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Miss Marple bersikap pura-pura tak mendengarkan atau tak mendengar apa-apa.
Diambilnya sebuah kotak kecil dari porselen dan
diperhatikannya dengan penuh rasa kagum.
"Bisa-bisa dia memecahkan jambangan nanti," kata Lavinia, lalu dia keluar.
"Anda kelihatannya kuatir akan keadaan adik Anda?" kata Miss Marple.
"Ya, dia selalu agak kurang seimbang. Dia anak bungsu dan waktu kecil sakit-
sakitan. Tapi saya rasa, akhir-akhir ini keadaannya makin
memburuk. Saya rasa dia tak tahu tentang pentingnya hal-hal tertentu.
Kadang-kadang histerisnya kumat-dia tertawa histeris tentang hal-hal yang harus
kita anggap serius. Kami tak mau-mengirimnya ke suatu tempat-Anda tentu tahu
maksud saya. Dia memang memerlukan usaha
penyembuhan, tapi saya rasa dia tak mau pergi dari rumah. Ini
rumahnya. Padahal kadang-kadang dia sangat menyulitkan kami."
"Segala-galanya kadang-kadang memang sulit dalam hidup ini," kata Miss Marple.
"Lavinia pernah berkata bahwa dia ingin pergi," kata Clotilde. "Katanya dia
ingin tinggal di luar negeri lagi. Kalau tak salah di Taormina. Dia pernah
tinggal lama di sana dengan suaminya, dan mereka senang di sana. Sudah lama dia
tinggal bersama kami, tapi agaknya dia punya keinginan untuk pergi lagi. Kadang-
kadang saya pikir-dia tak suka tinggal serumah dengan Anthea."
"Ya," kata Miss Marple. "Saya memang pernah mendengar kelainan-kelainan seperti
itu. Kelainan yang menimbulkan kesulitan."
"Dia takut pada Anthea," kata Clotilde. "Dia benar-benar takut padanya.
Padahal saya berulang kali mengatakan padanya bahwa tak ada yang perlu
ditakutkan. Anthea hanya kadang-kadang
aneh. Maksud saya, berpikiran yang aneh-aneh, dan mengatakan yang aneh-aneh.
Tapi saya rasa dia tidak berbahaya... ah, entahlah, saya sendiri tak tahu apa
maksud saya.... Maksud saya, melakukan sesuatu yang berbahaya atau aneh."
"Tapi tak pernah terjadi kesulitan seperti itu, bukan?" tanya Miss Marple.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Oh, tidak. Tak pernah. Dia kadang-kadang mendapat serangan gugup, dan tiba-tiba
lalu merasa tak suka pada orang. Dia cemburu sekali pada beberapa hal. Cemburu
sekali pada banyak orang-lalu macam-macamlah yang dilakukannya. Saya pun tak
mengerti. Kadang-kadang saya pikir barangkali sebaiknya kami jual saja rumah
ini, dan kami tinggalkan saja."
"Menyedihkan sekali bagi Anda, ya?" kata Miss Marple. "Saya rasa, saya bisa
mengerti betapa sedihnya Anda, tinggal di sini bersama kenangan masa lalu."
"Anda mengerti, bukan" Ya, saya lihat Anda mengerti. Yah, kita tak bisa berbuat
apa-apa. Ingatan saya selalu kembali pada anak cantik yang manis itu. Dia sudah
seperti anak saya sendiri. Dia putri salah seorang sahabat karib saya. Dia
cerdas sekali. Dia juga seorang seniwati yang baik. Dia maju dalam pendidikannya
mengenai seni dan merancang. Dia sudah mulai pandai merancang. Saya bangga
sekali padanya. Lalu-terjadilah hubungan yang sial itu, dengan pemuda yang
kelainan mentalnya sudah parah."
"Maksud Anda, Michael Rafiel, putra Mr. Rafiel?"
"Ya. Alangkah baiknya bila dia tak pernah datang kemari. Waktu itu kebetulan dia
sedang berada di sekitar desa ini, dan ayahnya
menganjurkan supaya dia mengunjungi kami. Lalu dia datang, dan kami ajak makan.
Dia bisa bersikap manis sekali. Tapi sejak kecil dia sudah merupakan anak yang
sulit, dan dia sudah sering terlibat kejahatan. Dia sudah pernah dua kali masuk
penjara, dan berbuat jahat terhadap
banyak gadis. Tak pernah saya duga bahwa Verity... dia benar-benar hanya
terpesona. Saya rasa hal itu biasa terjadi pada gadis-gadis seumur dia. Dia
betul-betul terpesona pada pemuda itu. Dia berkeras bahwa apa yang telah terjadi
atas diri pemuda itu, bukanlah salahnya.
Anda tentu tahu apa kata gadis-gadis seperti itu, 'Semua orang
menentang dia,' begitulah kata mereka selalu. Tak ada orang yang mau mengerti
dia, katanya. Ah, bosan kita mendengar kata-kata itu. Tak bisakah kita membuat
gadis-gadis itu berpikiran sehat?"
"Saya rasa, mereka biasanya memang tidak berpikiran sehat," kata Miss Marple.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Dia tak mau mendengarkan kata-kata saya. Saya-saya telah berusaha supaya anak
muda itu tak datang lagi ke rumah. Saya katakan terus-terang bahwa dia tak boleh
kemari lagi. Sekarang saya sadar bahwa tindakan saya itu bodoh. Tapi saya
terlambat menyadarinya. Sebab dengan demikian, berarti si gadislah yang pergi
dan menemuinya di luar rumah. Saya tak tahu di mana. Mereka punya beberapa
tempat bertemu. Dia biasa menjemput Verity dengan mobilnya, di suatu tempat yang
sudah dijanjikan, dan jauh malam barulah gadis itu diantar pulang. Bahkan pernah
beberapa kali, esok harinya baru diantarnya pulang. Saya coba mengatakan pada
mereka bahwa itu semua harus
dihentikan, tapi mereka tak mau mendengarkan. Maksud saya, Verity tak mau
mendengarkan. Saya tentu tak pernah berharap pemuda itu
akan mau mendengarkan."
"Apakah Verity berniat menikah dengannya?" tanya Miss Marple.
"Ah, saya rasa tak ada rencana sejauh itu. Saya rasa, pemuda itu tak pernah
punya niat untuk menikah dengannya."
"Kasihan sekali, Anda," kata Miss Marple. "Anda tentu menderita sekali."
"Ya. Tapi yang paling menyakitkan adalah ketika saya harus pergi dan mengenali
mayatnya. Itu terjadi beberapa lama setelah-setelah dia menghilang dari sini.
Kami tentu mengira bahwa dia sudah lari bersama pemuda itu, dan kami pikir tak
lama lagi kami akan menerima berita dari dia. Saya tahu bahwa polisi menganggap
kehilangan itu lebih serius.
Mereka meminta Michael datang ke kantor polisi untuk membantu
mereka mengadakan pelacakan. Tapi kemudian ternyata, apa yang
diceritakannya tentang dirinya tak sesuai dengan apa yang dikatakan orang-orang
setempat. "Lalu mereka menemukan jenazah itu. Jauh
dari sini, kira-kira empat puluh lima kilometer dari tempat ini. Di dalam sebuah
parit, di suatu tempat yang bersemak-semak, di sebuah jalan setapak yang tak
banyak dilalui orang. Orang hampir tak pernah pergi ke tempat itu. Saya harus
pergi ke kamar jenazah untuk mengenalinya.
Suatu pemandangan yang mengerikan. Betapa kejamnya dan betapa
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
besarnya tenaga yang sudah digunakannya. Mengapa dia berbuat begitu terhadap
Verity" Apakah tak cukup dengan mencekiknya saja" Dia
mencekik gadis itu dengan menggunakan scarfnya sendiri. Saya -saya tak bisa lagi
berbicara tentang hal itu. Saya tak tahan. Saya tak tahan."
Tiba-tiba air mata bercucuran di wajahnya. "Kasihan Anda," kata Miss Marple.
"Kasihan sekali."
"Saya percaya pada Anda." Tiba-tiba Clotilde melihat padanya. "Tapi Anda tak
tahu, ada hal yang lebih mengerikan."
"Apa maksud Anda?"
"Saya tak yakin -saya tak mengerti-mengenai Anthea."
"Apa maksud Anda dengan Anthea?"
"Dia aneh sekali pada saat itu. Dia-dia cemburu sekali. Dia tiba-tiba berbalik
melawan Verity-dia melihat gadis itu dengan pandangan benci.
Kadang-kadang saya pikir-saya pikir -mungkin -ah, tidak, jahat sekali pikiran
itu. Kita tak boleh berpikiran begitu tentang saudara kita sendiri-meskipun dia
memang pernah menyerang seseorang. Kadang-kadang dia memang terserang nafsu
untuk mengamuk. Saya pikir, apakah tak mungkin-ah, saya tak boleh berkata
begitu. Itu tak benar. Lupakan saja kata-kata saya. Itu tak benar, sama sekali
tak benar. Tapi-tapi-yah, soalnya dia tak begitu normal. Saya harus
menghadapinya. Waktu dia masih kecil, beberapa kali dia
melakukan yang aneh-aneh terhadap binatang. Kami memiliki seekor burung beo.
Burung itu mengatakan yang aneh-aneh, lalu dipelintirnya leher binatang itu. Dan
sejak itu, saya selalu kuatir. Saya selalu merasa bahwa saya tak bisa
mempercayainya. Saya tak pernah yakin. Saya tak pernah merasa-astaga, sekarang
saya sendiri yang jadi histeris."
"Ah, sudahlah," kata Miss Marple, "tak usah pikirkan hal-hal itu."
"Ah, menyedihkan sekali Verity sudah meninggal-apalagi dia meninggal dengan cara
yang begitu mengerikan. Padahal gadis-gadis lain selamat dari pemuda itu. Dia
dihukum seumur hidup. Dia masih dipenjara
sekarang. Orang tak mau membiarkannya bebas untuk melakukan
sesuatu terhadap orang lain. Saya tak tahu mengapa orang tak bisa menyatakan
bahwa itu adalah akibat kelainan mental, atau kurangnya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
rasa tanggung jawab -salah satu alasan yang biasa dikemukakan orang sekarang.
Dia seharusnya dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Broadmoor. Saya yakin dia tidak bisa
dimintai tanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya."
Dia bangkit, lalu keluar dari ruang itu. Mrs. Glynne yang memasuki kamar itu,
berpapasan dengan kakaknya di ambang pintu.
"Jangan terlalu mendengarkan kata-kata Clotilde," katanya. "Dia tak pernah
melupakan kejadian bertahun-tahun yang lalu itu. Dia amat menyayangi Verity."
"Agaknya dia susah memikirkan adik Anda."
"Memikirkan Anthea" Ah, Anthea tak apa-apa. Dia -eh-ya, dia memang suka
bertingkah aneh-aneh. Kadang-kadang agak histeris. Cenderung untuk memperbesar
persoalan-persoalan, dan kadang-kadang dia punya bayangan-bayangan dan angan-
angan yang aneh. Tapi saya rasa Clotilde tak perlu terlalu merisaukannya.
Astaga, siapa yang masuk lewat di jendela Prancis(jendela berkaca, sebesar pintu
dan memang berfungsi sebagai pintu... yang membuka ke teras) itu?"
Tiba-tiba dua orang yang bersikap salah tingkah muncul di pintu.
"Oh, maafkan kami," kata Miss Barrow. "Kami sedang berjalan-jalan di sekitar
rumah ini. Kami mencari Miss Marple. Kami mendengar bahwa dia pergi ke rumah
Anda ini-oh, ini Miss Marple. Kami ingin mengatakan pada Anda bahwa kami tak
jadi pergi ke gereja itu, petang tadi. Rupanya gereja ditutup untuk dibersihkan.
Jadi kami lalu tak jadi bepergian hari ini. Besok saja kami akan pergi. Saya
harap Anda tak keberatan, kami datang mendadak begini. Saya tadi menekan bel di
pintu depan, tapi agaknya tak berbunyi."
"Kadang-kadang memang tak berbunyi," kata Mrs. Glynne. "Bel itu bisa juga
bertingkah. Kadang-kadang mau berbunyi, kadang-kadang tidak.
Tapi silakan duduk, kita ngobrol. Saya tak tahu bahwa Anda berdua tak ikut naik
bus." "Tidak. Kami pikir sebaiknya kami melihat-lihat di sekitar tempat ini saja,
karena sudah terlanjur berada di sini. Rasanya-ah, rasanya kurang enak pergi
ikut bus itu lagi, setelah kejadian beberapa hari yang lalu itu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sebaiknya Anda minum sherry," kata Mrs. Glynne.
Dia keluar dari kamar itu sebentar, dan kembali lagi. Anthea masuk bersamanya.
Dia kelihatan tenang. Dia membawa karaf berisi sherry, lalu ikut duduk.
"Saya jadi ingin sekali tahu," kata Mrs. Glynne, "bagaimana kelanjutan perkara
itu. Maksud saya, yang sehubungan dengan Miss Temple yang malang itu. Kita sama
sekali tak bisa tahu bagaimana pendapat polisi.
Agaknya mereka masih terus menyelidikinya, soalnya pemeriksaan
pendahuluan ditunda, jadi kelihatannya mereka masih belum puas. Kita tak tahu
apakah lukanya memberikan suatu petunjuk."
"Saya rasa, itu sudah jelas," kata Miss Barrow. "Maksud saya, kepalanya
terhantam, dia menderita gegar otak -akibat tertimpa batu besar itu.
Satu-satunya persoalannya, Miss Marple, adalah,
apakah batu besar itu menggelinding sendiri, ataukah seseorang telah
menggulingkannya." "Ah," kata Miss Cooke, "masa kau berpikir begitu -siapa yang mau menggulingkan
batu besar, atau melakukan hal semacam itu" Tapi saya rasa, di mana-mana memang


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ada petualang. Maksud saya, pemuda-pemuda atau mahasiswa-mahasiswa asing. Saya
ingin tahu, apakah - eh-"
"Maksud Anda," sela Miss Marple, "Anda ingin tahu apakah orang itu salah seorang
teman seperjalanan kita."
"Yah, saya-saya sih tidak berkata begitu," kata Miss Cooke.
"Tapi memang," kata Miss Marple lagi, "mau tak mau kita memang -yah, kita memang
berpikir begitu. Maksud saya, pasti harus ada
penjelasannya. Kalau polisi yakin bahwa itu bukan suatu kecelakaan, maka itu
pasti dilakukan oleh seseorang, dan -tapi Miss Temple itu orang yang tak dikenal
di daerah ini. Rasanya tak mungkin seseorang melakukan hal itu dengan sengaja
-maksud saya, orang daerah ini. Jadi kembalilah kemungkinannya pada-yah, pada
kita semua di dalam bus itu, bukan?" Dia tertawa kecil. "Ya, tentu saja!"
"Saya tahu, tak pantas saya berkata begitu. Tapi soalnya, kejahatan memang
menarik sekali. Kadang-kadang terjadi hal-hal yang luar biasa."
"Apakah Anda sendiri punya suatu perasaan
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
yang pasti, Miss Marple" Saya ingin mendengarnya," kata Clotilde.
"Yah, semua orang memikirkan kemungkinan-kemungkinan."
"Ambil contoh, Mr. Caspar," kata Miss Cooke. "Saya sejak semula tak senang
melihat pria itu. Sepanjang penglihatan saya-yah, saya pikir dia punya hubungan
dengan kegiatan mata-mata atau semacamnya. Mungkin dia datang ke negeri ini
untuk mencari rahasia-rahasia atom atau sesuatu yang lain."
"Ah, saya rasa tak ada rahasia atom di sekitar tempat ini," kata Mrs.
Glynne. "Tentu saja tak ada," kata Anthea. "Mungkin ada seseorang yang membuntuti Miss
Temple. Mungkin seseorang membuntutinya karena dia seorang penjahat."
"Omong kosong," kata Clotilde. "Dia adalah seorang kepala sekolah yang sudah
pensiun, dari sebuah sekolah yang terkenal. Dia seorang sarjana yang baik
sekali. Mengapa harus ada orang yang membuntutmu ?"
"Entahlah. Mungkin dia telah menjadi aneh atau bagaimana."
"Saya yakin, Miss Marple pasti punya gagasan," kata Mrs. Glynne.
"Ya, saya memang punya beberapa gagasan," kata Miss Marple.
"Menurut saya-yah, yang mungkin hanyalah... Aduh, sulit sekali mengatakannya.
Maksud saya, ada dua orang yang namanya masuk begitu saja ke pikiran kita,
sebagai kemungkinan yang logis. Tapi saya belum yakin benar bahwa merekalah
pelakunya, karena saya yakin mereka berdua adalah orang-orang yang baik sekali.
Tapi saya rasa, tak ada lagi yang bisa dicurigai secara logis."
"Ini menarik sekali, tapi siapa maksud Anda?"
"Yah, sebenarnya saya tak boleh mengatakan begitu. Ini hanya suatu -
semacam perkiraan belaka."
"Menurut Anda, siapa yang telah menggulingkan batu besar itu" Siapa orang yang
mungkin dilihat oleh Joanna Crawford dan Emlyn Price itu?"
"Menurut saya-mungkin mereka tidak melihat siapa-siapa."
"Saya tak mengerti," kata Anthea. "Mereka tak melihat siapa-siapa?"
"Yah, mungkin saja mereka hanya mengarang-ngarang."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apa" Mereka hanya mengarang-ngarang bahwa mereka telah melihat seseorang?"
"Ya, itu mungkin, bukan?"
"Maksud Anda, mereka mengarang-ngarang itu sebagai semacam lelucon, atau semacam
pikiran yang tak baik" Apa maksud Anda?"
"Saya rasa begini -kita kan sudah biasa mendengar tentang anak muda zaman
sekarang yang suka melakukan hal yang aneh-aneh," kata Miss Marple. "Seperti
memasukkan sesuatu ke mata kuda, memecahkan kaca jendela kedutaan besar, dan
menyerang orang-orang, atau melempari orang dengan batu. Semua itu biasa
dilakukan oleh anak-anak muda, bukan?"
"Maksud Anda, mungkin Joanna Crawford dan Emlyn Price yang
menggulingkan batu besar itu?"
"Yah, hanya merekalah orang-orang yang paling mungkin melakukannya, bukan?" kata
Miss Marple. "Bayangkan!" kata Clotilde. "Saya tidak akan pernah punya bayangan seperti itu.
Tapi saya mengerti-ya, saya mengerti sekali bahwa mungkin ada benarnya apa yang
Anda katakan itu. Saya tentu sama sekali tak tahu bagaimana kedua anak muda itu.
Soalnya saya tidak bepergian dengan mereka."
"Oh, mereka sih baik sekali," kata Miss Marple. "Sepanjang penglihatan saya,
Joanna itu gadis yang punya kemampuan."
"Punya kemampuan untuk melakukan apa saja?" tanya Anthea.
"Anthea," tegur Clotilde, "diamlah."
"Ya. Mampu sekali," sahut Miss Marple. "Soalnya, bila orang akan melakukan
sesuatu yang mengakibatkan terbunuhnya seseorang, maka dia harus punya kemampuan
untuk berusaha agar dia tidak dilihat
orang." "Tapi saya rasa, mereka berdua terlibat dalam perbuatan itu," kata Miss Barrow.
"Oh, ya," kata Miss Marple. "Mereka memang terlibat dalam perbuatan itu, dan
kisah mereka Hampir sama. Mereka itu-yah, saya hanya bisa Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
mengatakan bahwa merekalah tersangka yang paling jelas. Kedua anak muda itu tak
dilihat oleh orang-orang lain. Semua anggota rombongan yang lain berada di jalan
setapak di bawah. Mungkin mereka telah tiba di puncak bukit, dan mungkin
keduanya lalu menggoyang-goyang batu besar itu. Mungkin mereka tidak dengan
sengaja punya niat untuk membunuh Miss Temple. Mungkin maksud mereka-yah semacam anarki,
begitulah, atau hanya ingin menghancurkan sesuatu atau seseorang saja-pokoknya
siapa saja. Mereka menggulingkan batu itu. Kemudian
keduanya tentu lalu bercerita bahwa mereka telah melihat seseorang di sana.
Mereka ceritakan tentang pakaian yang agak aneh itu, yang
kedengarannya sangat tak masuk akal, dan-ah, tak pantas saya
mengatakannya. Tapi hal itu terpikir oleh saya."
"Kedengarannya suatu pikiran yang sangat menarik," kata Mrs. Glynne.
"Bagaimana penda-patmu, Clotilde?"
"Kurasa itu suatu kemungkinan. Aku sendiri tidak terpikir begitu."
"Yah," kata Miss Cooke sambil bangkit, "kami harus kembali ke Golden Boar.
Apakah Anda ikut dengan kami, Miss Marple?"
"Oh, tidak," kata Miss Marple. "Mungkin Anda tak tahu. Saya lupa menceritakannya
pada Anda. Miss Bradbury-Scott telah berbaik liati mengundang saya untuk kembali
kemari dan menginap di sini semalam lagi-atau mungkin dua malam..."
"Oh, begitu. Saya yakin itu akan baik sekali bagi Anda. Di sini pasti lebih
nyaman. Tamu-tamu yang datang ke Golden Boar malam ini agak ribut."
"Silakan datang lagi setelah makan malam malam nanti untuk minum kopi" Clotilde
mengundang "Ma-lam ini udara cukup hangat. Kami tak bisa menawari Anda berdua
makan malam di sini karena persediaan kami tak cukup. Tapi kami akan senang bila
Anda mau datang untuk minum kopi."
"Itu akan menyenangkan sekali," kata Miss Cooke. "Baiklah, kami akan
memanfaatkan kebaikan hati Anda itu."
DUA PULUH SATU Jam Berbunyi Tiga Kali Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
I Miss cooke dan Miss Barrow tiba tepat pukul sembilan kurang
seperempat. Yang seorang mengenakan baju renda berwarna abu-abu
kecoklat-an, dan yang seorang lagi bajunya berwarna hijau zaitun.
Waktu makan tadi, Anthea telah menanyakan tentang kedua wanita itu kepada Miss
Marple."Rasanya lucu, mereka ingin menginap di desa ini dan tidak melanjutkan
perjalanan," katanya.
"Saya rasa tidak juga," kata Miss Marple, "saya rasa itu biasa saja.
Mungkin mereka sudah punya suatu rencana yang pasti."
"Apa maksud Anda dengan suatu rencana?" tanya Mrs. Glynne.
"Yah, saya rasa mereka selalu siap menghadapi segala kemungkinan, dan mereka
punya rencana untuk menanganinya."
"Apakah maksud Anda," kata Anthea penuh minat, "maksud Anda, mereka punya suatu
rencana untuk menangani suatu pembunuhan?"
"Sebaiknya kematian Miss Temple jangan kausebut sebagai suatu pembunuhan," kata
Mrs. Glynne. "Tapi itu memang suatu pembunuhan," kata Anthea. "Saya hanya ingin sekali tahu
siapa yang berniat membunuhnya" Saya rasa mungkin salah seorang bekas muridnya,
yang amat membencinya, dan lalu ingin
membunuhnya." "Apakah menurut Anda rasa benci bisa bertahan begitu lama?" tanya Miss Marple.
"Oh, saya rasa bisa saja. Saya rasa kita bisa membenci seseorang sampai
bertahun-tahun." "Tidak," kata Miss Marple. "Menurut saya, rasa benci bisa hilang. Kita bisa
mencoba untuk seolah-olah mempertahankan rasa benci itu, tapi kita akan gagal.
Rasa benci tidak mempunyai kekuatan sekuat rasa cinta," jelasnya lagi.
"Apakah menurut Anda, Miss Cooke atau Miss Barrow, atau keduanya, mungkin
melakukan pembunuhan itu?"
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Untuk apa mereka melakukannya?" kata Mrs. Glynne. "Bagaimana kau ini, Anthea!
Mereka kelihatannya wanita baik-baik."
"Menurut aku, mereka itu agak misterius," kata Anthea. "Begitu, bukan,
Clotilde?" "Kurasa kau memang benar," kata Clotilde. "Menurut aku, sikap mereka kelihatan
agak dibuat-buat. Mudah-mudahan kalian mengerti maksudku."
"Menurut aku, mereka itu jahat dan penuh rahasia," kata Anthea.
"Kau memang selalu penuh angan-angan," kata Mrs. Glynne. "Padahal pada saat itu
mereka juga sedang berjalan di jalan setapak di bawah, bukan" Anda melihat
mereka di sana, bukan?" katanya pada Miss Marple.
"saya tidak melihat mereka pada saat itu," kata Miss Marple. "Soalnya saya tak
punya kesempatan untuk itu."
"Maksud Anda?" "Miss Marple tidak berada di tempat itu," kata Clotilde. "Dia sedang berada di
kebun kita di sini, pada saat itu."
"Oh, benar. Saya lupa."
"Waktu itu cuaca bagus dan suasananya damai," kata Miss Marple. "Saya sangat
menikmatinya waktu itu. Besok saya ingin keluar lagi untuk melihat bunga-bunga
putih yang banyak, di ujung kebun, dekat bukit kecil itu. Bunga-bunga itu tentu
sedang mekar. Soalnya, waktu saya melihatnya beberapa hari yang lalu, sudah
hampir mekar. Kini pasti merupakan suatu hamparan bunga yang memutih. Bagian
itulah yang akan saya kenang sebagai bagian dari kunjungan saya di sini."
"Saya benci bunga-bunga itu," kata Anthea. "Saya ingin bunga-bunga itu dicabut.
Saya ingin di sana dibangun sebuah rumah kaca lagi. Kalau kita menabung dan uang
kita sudah cukup, pasti bisa kan, Clotilde?"
"Tempat itu akan kita biarkan begitu saja," kata Clotilde. "Aku tak mau itu
disentuh. Apa gunanya rumah kaca bagi kita sekarang" Bertahun-tahun lamanya
anggur baru akan berbuah."
"Sudahlah," kata Mrs. Glynne. "Tak baik kita bertengkar terus tentang hal itu.
Mari kita pergi ke ruang tamu. Sebentar lagi tamu-tamu kita akan datang untuk
minum kopi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Tepat pada saat itulah tamu-tamu itu tiba. Clotilde mengambil nampan, lalu
menyuguhkan kopi. Cangkir-cangkir diisinya, lalu dibagi-bagikannya.
Diletakkannya sebuah cangkir di hadapan setiap tamu. Terakhir dia mengambilkan
secangkir untuk Miss Marple. Tiba-tiba Miss Cooke
membungkuk. "Oh, maafkan saya, Miss Marple. Saya rasa sebaiknya Anda tidak minum. Maksud
saya, tak minum kopi malam hari begini. Anda nanti tak bisa tidur dengan baik."
"Begitukah?" kata Miss Marple. "Saya biasa minum kopi malam hari."
"Ya, tapi kopi ini kopi yang bagus dan kental sekali. Saya nasihatkan Anda
supaya tidak meminumnya."
Miss Marple memandangi Miss Cooke. Wajah Miss Cooke penuh
kesungguhan. Rambutnya yang pirang, yang kelihatan tak wajar, jatuh sedikit
menutupi matanya. Matanya yang sebelah lagi mengerjap sedikit.
"Oh, saya mengerti," kata Miss Marple. "Mungkin Anda benar. Saya rasa Anda tahu
tentang pantangan-pantangan, ya?"
"Oh, ya, saya pernah mempelajarinya. Soalnya, saya pernah mendapat pendidikan
sebagai pera-wat. "Baiklah." Miss Marple menjauhkan sedikit cangkir kopi itu. "Apakah tak ada foto
gadis itu?" tanyanya. "Maksud saya, foto Verity Hunt. Wakil Uskup membicarakan
tentang dia. Agaknya dia sayang pada gadis itu."
"Saya percaya," kata Clotilde. "Dia memang menyayangi semua anak muda."
Dia bangkit, pergi menyeberangi ruangan itu, lalu mengangkat daun meja tulis.
Dari situ diambilnya sehelai foto dan diberikannya pada Miss Marple.
"Itulah Verity," katanya.
"Cantik sekali dia," kata Miss Marple. "Luar biasa cantiknya. Kasihan, anak
malang." "Mengerikan sekali sekarang ini," kata Anthea. "Kelihatannya hal-hal seperti itu
sering terjadi. Gadis-gadis mau saja bepergian dengan sembarang anak muda. Dan
tak ada yang mau bersusah-payah mengawasi mereka."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Gadis-gadis zaman sekarang harus menjaga dirinya sendiri," kata Clotilde.
"Padahal mereka tak tahu bagaimana menjaga diri mereka.
Kasihan mereka itu."
Diulurkannya tangannya akan mengambil kembali foto itu dari Miss Marple. Pada
saat itu, lengan bajunya tersangkut pada cangkir kopi Miss Marple, dan cangkir
itu pun jatuh ke lantai. "Astaga!" seru Miss Marple. "Sayakah yang salah" Sayakah yang menyenggol lengan
Anda?" "Tidak," kata Clotilde, "lengan baju saya ini. Soalnya lengan baju ini memang
agak lebar. Kalau Anda takut minum kopi, mungkin Anda mau susu panas?"
"Anda baik sekali," kata Miss Marple. "Segelas susu panas sebelum tidur akan
menenangkan dan membuat kita tidur nyenyak."
Setelah mengobrol ke sana-kemari beberapa saat lagi, Miss Cooke dan Miss Barrow
minta diri. Mereka kacau sekali waktu akan pergi. Mereka bolak-balik masuk
kembali-bergantian-untuk mengambil barang-barang mereka yang ketinggalan-mula-
mula scarf, lalu tas tangan, dan kemudian saputangan.
"Kacau, kacau, kacau," kata Anthea, setelah akhirnya mereka pergi.
"Rasanya saya sependapat dengan Clotilde, kedua orang itu kelihatannya memang
palsu. Mengertikah Anda maksud saya?" katanya pada Miss Marple.
"Ya," kata Miss Marple, "saya juga sependapat dengan Anda. Mereka memang
kelihatan palsu. Saya banyak berpikir tentang mereka. Maksud saya, saya ingin
tahu, untuk apa mereka mengikuti tur ini dan apakah mereka bisa menikmatinya.
Saya ingin tahu alasan mereka datang
kemari." "Lalu, apakah Anda sudah menemukan jawaban dari semua itu?" tanya Clotilde.
"Saya rasa sudah," sahut Miss Marple. Dia mendesah. "Saya telah menemukan
jawaban dari banyak hal," katanya lagi.
"Saya harap, sampai sekarang Anda bisa merasa senang," kata Clotilde.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Saya senang, saya telah memisahkan diri dari rombongan tur itu," kata Miss
Marple. "Saya yakin saya tidak akan merasa senang lagi dalam tur itu."
"Ya, saya mengerti."
Clotilde pergi mengambil susu panas dari dapur, lalu menemani Miss Marple naik
ke kamarnya. "Apakah ada lagi yang bisa saya ambilkan untuk Anda?" tanyanya.
"Tidak, terima kasih," kata Miss Marple. "Semuanya sudah ada. Dalam tas ini
sudah ada semua keperluan saya untuk malam ini, jadi saya tak perlu membongkar
apa-apa lagi. Terima kasih," katanya lagi. "Anda dan adik-adik Anda baik sekali,
mau menampung saya lagi malam ini."
"Yah, kami tak boleh berbuat kurang dari itu, mengingat surat Mr.
Rafiel pada kami. Dia memang seorang pria yang penuh perhatian."
"Benar," kata Miss Marple, "dia-dia memikirkan segala-galanya. Dia memang
berotak cemer-lang."
"Saya dengar, dia terkenal sebagai seorang ahli keuangan yang terkemuka."
"Bukan hanya dalam hal keuangan. Juga dalam hal-hal lain. Banyak yang
dipikirkannya," kata Miss Marple. "Ah, saya ingin tidur sekarang.


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Selamat tidur, Miss Bradbury-Scott."
"Apakah Anda ingin sarapan Anda diantar besok pagi" Mungkin Anda ingin makan di
sini?" "Tidak, tidak, saya tak mau menyusahkan Anda. Saya lebih suka turun.
Secangkir teh sudah cukup. Saya ingin pergi ke kebun lagi. Saya
terutama ingin melihat bukit kecil itu lagi. Bukit kecil yang terselubung bunga-
bunga putih, yang begitu cantik dan begitu menantang itu...."
"Selamat malam," sela Clotilde, "selamat tidur."
II Di lorong The Old Manor House, jam antik yang besar yang terdapat di bawah
tangga, berbunyi dua kali. Jam-jam yang ada di dalam rumah itu bunyinya tidak
serentak. Memang tak mudah menjaga supaya semua jam Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
antik yang banyak jumlahnya di rumah itu jalan semua. Pada pukul tiga, jam yang
terdapat di ujung tangga lantai satu, berbunyi. Kemudian tampak sebaris cahaya
melalui engsel pintu kamar tidur Miss Marple.
Miss Marple bangun dan langsung duduk di tempat tidurnya. Dia
bersiap-siap meletakkan jarinya pada sakelar lampu di dekat tempat tidurnya.
Pintu terbuka perlahan-lahan. Kini tak ada lagi cahaya di luar, tapi terdengar
langkah-langkah kaki memasuki kamar. Miss Marple
menyalakan lampu. "Oh," katanya, "Anda rupanya, Miss Bradbu-ry-Scott. Adakah sesuatu yang
penting?" "Saya hanya akan melihat kalau-kalau Anda memerlukan sesuatu," kata Miss
Bradbury-Scott. Miss Marple memandanginya. Clotilde mengenakan jubah panjang
berwarna lembayung. Alangkah cantiknya wanita ini, pikir Miss Marple.
Dengan rambutnya yang melingkar di dahinya, dia tampak sebagai tokoh yang
menyedihkan, tokoh dalam drama. Miss Marple lagi-lagi teringat akan drama
Yunani. Dan teringat pula akan Clytemnestra.
"Yakinkah Anda bahwa saya tak perlu membawakan apa-apa untuk Anda?"
"Tidak, terima kasih," kata Miss Marple. "Tapi," katanya lagi dengan nada penuh
penyesalan, "saya belum meminum susu saya."
"Aduh, mengapa tidak?"
"Saya rasa itu tidak akan baik bagi saya," kata Miss Marple.
Clotilde berdiri di ujung kaki tempat tidur dan memandangi Miss
Marple. "Susu itu tidak sehat," kata Miss Marple lagi.
"Apa maksud Anda?" kini suara Clotilde menjadi keras.
"Saya rasa Anda tahu apa maksud saya," sahut Miss Marple. "Saya rasa, sepanjang
malam ini, Anda sudah tahu. Bahkan mungkin sejak sebelum itu.
"Saya tak tahu tentang apa Anda berbicara ini."
"Tak tahu?" Pertanyaan yang singkat itu mengandung nada menyindir.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Sayang, susu itu sudah dingin sekarang. Biar saya bawa dan saya ganti dengan
yang panas." Clotilde mengulurkan tangannya akan mengambil gelas susu di atas meja di sisi
tempat tidur. "Tak usah bersusah-payah," kata Miss Marple. "Karena meskipun Anda ambilkan
untuk saya, saya tidak akan meminumnya."
"Saya benar-benar tak mengerti apa maksud kata-kata Anda itu.
Sungguh," kata Clotilde, sambil memandanginya. "Aneh sekali Anda ini.
Wanita macam apa Anda ini" Siapa Anda ini sebenarnya?"
Miss Marple menarik selendang wol yang melilit leher dan kepalanya, selendang
wol berwarna merah muda, seperti yang dipakainya waktu dia berada di Kepulauan
Bahama. "Salah satu nama saya," katanya, "adalah Nemesis-Dewi Keadilan."
"Nemesis" Apa artinya itu?"
"Saya rasa Anda tahu," kata Miss Marple. "Anda adalah seorang wanita yang sangat
berpendidikan. Nemesis memang kadang-kadang terlambat sekali datangnya. Tapi
akhirnya dia tetap akan datang juga."
"Tentang apa Anda bicara ini?"
"Tentang seorang gadis yang cantik sekali, yang telah Anda bunuh," kata Miss
Marple. "Yang telah saya bunuh" Apa maksud Anda?"
"Maksud saya, gadis yang bernama Verity."
"Mengapa saya membunuhnya?" "Karena Anda mencintainya," kata Miss Marple.
"Memang saya mencintainya. Saya sangat mencintainya. Dan dia pun mencintai
saya." "Belum lama ini, seseorang mengatakan pada saya bahwa cinta adalah suatu kata
yang menakutkan. Itu memang benar. Anda terlalu mencintai Verity. Dia adalah
segala-galanya bagi Anda di dunia ini. Dia juga cinta sekali pada Anda, sampai
sesuatu yang lain memasuki hidupnya. Cinta dalam bentuk yang lain memasuki
hidupnya. Dia jatuh cinta pada seorang pemuda. Anak muda itu memang tak cocok
baginya. Dia bukan orang baik-baik, dia sudah punya nama buruk, tapi gadis itu mencintainya dan pemuda
itu pun mencintainya. Lalu dia ingin melarikan diri-melepaskan Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
dirinya dari beban hubungan cintanya dengan Anda. Dia ingin hidup sebagai wanita
biasa. Hidup dengan pria pilihannya dan memiliki anak bersamanya. Dia ingin
menikah dan mereguk kebahagiaan yang wajar."
Clotilde bergerak. Dia berjalan ke arah kursi, lalu duduk di kursi itu, sambil
terus menatap Miss Marple.
"Jadi Anda tahu rupanya," katanya. "Ya, saya tahu."
"Apa yang Anda katakan itu benar. Saya tak mau membantahnya. Sudah tak ada lagi
artinya, apakah saya membantahnya atau tidak."
"Memang tidak," kata Miss Marple. "Anda benar sekali. Memang tak ada lagi
artinya." "Apakah Anda tahu -bisa membayangkan sedikit saja-betapa besarnya penderitaan
saya." "Ya," kata Miss Marple. "saya bisa membayangkannya. Saya selalu bisa
membayangkan apa saja."
"Bisakah Anda membayangkan betapa sakitnya, betapa sakitnya memikirkan, dan
menyadari bahwa kita akan ditinggalkan oleh seseorang yang paling kita sayangi
di dunia ini" Apalagi kita akan kehilangan itu gara-gara seorang laki-laki bejat
dan jahat-yang tak sepantasnya mendapatkan gadisku yang begitu cantik, yang
begitu baik. Saya harus mencegah itu. Harus -harus."
"Ya," kata Miss Marple. "Jadi, daripada membiarkan gadis itu pergi dengan pemuda
itu, lebih baik Anda membunuhnya. Karena Anda
mencintainya, Anda membunuhnya."
"Apakah menurut Anda, saya akan pernah berbuat begitu" Apakah Anda pikir saya
bisa mencekik gadis yang saya cintai" Bisakah saya
menghancurkan wajahnya, menghantam kepalanya sampai lumat" Hanya seorang laki-
laki yang kejam dan jahat yang bisa berbuat begitu."
"Tidak," kata Miss Marple, "Anda tidak akan bisa melakukan hal-hal itu.
Anda mencintainya, dan Anda tak mungkin bisa berbuat begitu."
"Nah, kalau begitu, bicara Anda hanya omong kosong belaka."
"Anda tidak melakukan hal-hal itu terhadap dia. Gadis yang mengalami hal-hal
itu, bukan gadis yang Anda cintai. Verity masih ada di sini, bukan" Dia masih
ada di kebun rumah ini. Saya rasa Anda tidak
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
mencekiknya. Saya rasa Anda memberinya kopi atau susu. Anda
membubuhkan obat tidur dalam takaran yang berlebihan ke dalam
minuman itu, sesuatu yang tidak menyakitkan. Lalu setelah dia
meninggal, Anda bawa dia keluar, ke kebun. Anda singkirkan bata-bata bekas rumah
kaca, dan Anda buatkan dia ruangan khusus di bawah lantai bata itu, lalu Anda
timbun. Kemudian Anda tanam bunga polygonum di situ. Dan sejak itu bunga itu
terus bertumbuh, dan tahun demi tahun menjadi lebih besar dan lebih kokoh.
Verity tinggal di sini bersama Anda. Anda tak pernah membiarkannya pergi."
"Bodoh sekali kau! Orang tua bodoh yang sinting! Apakah kaupikir, kau akan bisa
bebas menyebarkan cerita itu?"
"Saya rasa bisa," kata Miss Marple. "Memang saya tidak begitu yakin.
Soalnya, Anda seorang wanita yang kuat. Jauh lebih kuat daripada saya."
"Bagus, kalau kau menyadari hal itu."
"Dan Anda tak akan segan-segan," kata Miss Marple. "Kita tahu, bahwa orang tak
bisa berhenti setelah melakukan satu pembunuhan. Hal itu telah banyak saya lihat
selama hidup saya, dan berdasarkan peninjauan saya mengenai kejahatan. Anda
telah membunuh dua orang gadis,
bukan" Anda telah membunuh gadis yang Anda cintai, dan seorang gadis lain."
"Yang kubunuh adalah seorang gadis goblok yang tak baik, calon perempuan nakal,
Nora Broad. Bagaimana kau tahu tentang dia?"
"Saya merasa penasaran," kata Miss Marple. "Melihat Anda, saya tak percaya bahwa
Anda sampai hati mencekik dan menghancurkan wajah
gadis yang Anda sayangi. Lalu ada seorang gadis lain yang juga hilang kira-kira
pada saat yang bersamaan, seorang gadis yang mayatnya tak pernah ditemukan. Tapi
menurut saya, mayatnya sebenarnya sudah
ditemukan, hanya orang tak tahu bahwa itu adalah mayat Nora Broad.
Soalnya mayat itu mengenakan pakaian Verity, dan mayat itu dikenali oleh orang
yang memang harus dihubungi pertama kali, yaitu orang yang lebih mengenalnya
daripada siapa pun juga. Andalah yang diminta untuk melihat apakah mayat yang
ditemukan itu memang mayat Verity. Anda Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
mengakuinya sebagai Verity. Anda katakan bahwa mayat itu memang
jenazah Verity." "Mengapa aku harus berbuat begitu?"
"Karena Anda ingin agar pemuda yang telah merampas Verity dari Anda, pemuda yang
dicintai Verity dan yang mencintai Verity, Anda ingin agar dia diadili atas
tuduhan pembunuhan. Jadi, mayat gadis yang kedua itu Anda sembunyikan di tempat
di mana dia tidak akan bisa ditemukan dengan mudah. Waktu mayat itu ditemukan,
orang dibuat mengira bahwa itu bukan mayat gadis yang sebenarnya. Anda berusaha
agar mayat itu dikenali sesuai keinginan Anda. Anda beri dia pakaian Verity,
Anda letakkan tas tangan Verity
di sana, lengkap dengan beberapa pucuk surat, sebuah gelang, dan kalung yang
berbandul salib -lalu Anda rusak wajahnya.
"Seminggu yang lalu Anda melakukan pembunuhan ketiga, pembunuhan atas diri
Elizabeth Temple. Anda membunuhnya karena dia datang ke daerah ini. Dan Anda
takut dia mengetahui sesuatu, dari apa yang mungkin telah diceritakan atau
ditulis Verity kepadanya. Anda pikir, bila Elizabeth Temple sampai bertemu
dengan Wakil Uskup Brabazon,
mungkin mereka lalu membicarakan apa yang sama-sama mereka ketahui, lalu mereka
menarik kesimpulan tentang apa yang sebenarnya telah terjadi. Jadi Elizabeth
Temple tak boleh bertemu dengan Wakil Uskup Brabazon. Anda seorang wanita yang
kuat sekali. Anda sanggup
menggulingkan batu besar itu ke bawah, melalui lereng bukit. Memang agak sulit,
tapi Anda kuat sekali."
"Ya, juga cukup kuat untuk menangani kau," kata Clotilde.
"Saya rasa Anda tidak akan dibiarkan berbuat demikian," kata Miss Marple.
"Apa maksudmu, Perempuan celaka, Tua bangka."
"Ya," kata Miss Marple, "saya memang tua. Tinggal sedikit sekali tenaga di kaki
dan tangan saya ini, bahkan di seluruh tubuh saya ini. Tapi dengan cara saya
sendiri, saya ini seorang utusan keadilan." Clotilde tertawa. "Lalu siapa yang
akan menghalangiku menghabisi nyawamu?"
"Saya rasa malaikat pelindung saya."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Masih percaya pada malaikat pelindungmu, ya?" kata Clotilde, dan dia tertawa
lagi. Dia mendekati tempat tidur.
"Mungkin bahkan ada dua malaikat pelindung," kata Miss Marple. "Mr.
Rafiel tak pernah tanggung-tanggung melakukan sesuatu."
Dia merogoh ke bawah bantalnya dan mengambil sesuatu. Benda itu
adalah sebuah peluit, yang langsung ditiupnya. Terdengar bunyi peluit yang
melengking keras, yang bahkan akan bisa menarik perhatian polisi, meskipun dia
sedang berada di ujung jalan sekalipun. Kemudian
terjadilah dua hal sekaligus. Pintu kamar terbuka. Clotilde berbalik.
Miss Barrow berdiri di ambang pintu. Pada saat yang sama, lemari gantung pakaian
terbuka, dan Miss Cooke melangkah ke luar. Kini
keduanya bersikap serius dan tegas. Nyata sekali bedanya dengan sikap mereka
yang ramah dan menyenangkan sore dan malam tadi.
"Dua malaikat pelindung," kata Miss Marple dengan senang. "Saya benar-benar
bangga pada Mr. Rafiel!"
DUA PULUH DUA Miss Marple Bercerita "Kapan Anda tahu bahwa kedua wanita itu adalah detektif-detektif swasta yang
sedang mengikuti Anda, untuk melindungi Anda?" tanya Profesor Wanstead.
Dia membungkukkan tubuhnya di kursinya, sambil melihat dan merenungi wanita tua
berambut putih yang duduk dengan sikap tegak di kursi di seberangnya. Mereka
sedang berada di sebuah gedung resmi
pemerintah di London. Ada empat orang lain yang juga hadir di tempat itu.
Seorang pejabat dari Kantor Kejaksaan, Asisten Komisaris dari
Scotland Yard, Sir James Lloyd, Kepala Penjara Manstone, Sir Andrew McNeil. Dan,
orang yang keempat adalah Menteri Dalam Negeri.
"Baru pada malam terakhir," sahut Miss Marple. "Baru pada malam itulah saya
yakin betul. Miss Cooke pernah datang ke St. Mary Mead, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dan agak cepat juga saya tahu bahwa dia bukanlah wanita sebagaimana dia
memperkenalkan dirinya. Dia mengenalkan dirinya sebagai seseorang yang tahu
banyak tentang seluk-beluk berkebun, yang datang untuk membantu temannya dalam
berkebun. Jadi saya harus menduga-duga
sendiri apa tujuannya sebenarnya. Saya yakin bahwa hanya dengan
tujuan itulah dia datang ke desa saya itu. Waktu saya mengenalinya kembali di
bus, saya harus memastikan apakah dia mengikuti tur itu dalam peran sebagai
pelindung, atau apakah kedua wanita itu merupakan musuh yang diperalat oleh
pihak lawan. "Saya baru merasa yakin pada malam terakhir itu, ketika Miss Cooke dengan kata-
kata yang jelas mencegah saya untuk minum kopi yang baru saja disuguhkan oleh
Clotilde Bradbury-Scott. Kata-kata itu
diungkapkannya dengan cerdik sekali, tapi peringatannya jelas sekali.
Kemudian, waktu saya mengucapkan selamat malam pada mereka, saat mereka akan
pulang, salah seorang di antara mereka menggenggam
tangan saya dengan kedua belah tangannya. Dia seolah-olah menyalami saya dengan
ramah dan penuh kasih sayang. Tapi sambil berbuat begitu, dia menyelipkan
sesuatu ke dalam tangan saya, dan waktu saya periksa kemudian, ternyata itu
sebuah peluit yang bisa berbunyi nyaring. Peluit itu saya bawa ke tempat tidur,
saya terima susu yang setengah
dipaksakan oleh nyonya rumah saya, dan saya mengucapkan selamat
tidur padanya. Saya jaga benar supaya saya tidak mengubah sikap saya yang polos
dan ramah." "Tapi susu itu tidak Anda minum?"
"Tentu saja tidak," kata Miss Marple. "Saya tidak sebodoh itu."
"Maafkan saya," kata Profesor Wanstead. "Tapi saya heran mengapa Anda tidak
mengunci pintu kamar Anda."
"Itu malah suatu perbuatan yang salah," kata Miss Marple. "Saya memang
menginginkan Clotilde Bradbury-Scott masuk. Saya ingin
melihat apa yang dikatakan dan dilakukannya. Boleh dikatakan saya yakin bahwa
dia akan masuk kamar saya malam itu, untuk melihat apakah susu itu sudah saya
minum. Dia berharap akan menemukan saya dalam
keadaan tidur yang lelap sekali, dan tidak akan bangun lagi."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Apakah Anda yang membantu Miss Cooke bersembunvi di dalam lemari gantung
pakaian itu?" "Tidak. Saya benar-benar terkejut melihat dia tiba-tiba keluar dari situ," kata
Miss Marple. Dia kelihatan berpikir. "Saya rasa dia menyelinap masuk ke situ,
waktu saya keluar ke lorong rumah, untuk -eh
-ke kamar mandi." "Tahukah Anda bahwa kedua wanita itu ada di dalam rumah itu?"


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Setelah mereka memberi saya peluit itu, saya pikir mereka pasti ada di sekitar
tempat itu. Saya rasa tak sulit memasuki rumah itu tanpa diketahui. Jendela-
jendelanya tak ada teralinya, dan mereka tak punya alarm pencuri atau
semacamnya. Setelah pamit pulang, salah seorang di antaranya kembali, dengan
alasan ketinggalan tas tangan atau scarf-nya. Mungkin, pada kesempatan itu dia telah
membuka kunci jendela. Saya rasa. segera setelah keluar mereka masuk lagi ke
dalam rumah itu, sementara para penghuni rumah bersiap-siap untuk tidur."
"Anda mempertaruhkan keselamatan Anda, Miss Marple."
"Saya hanya mengharapkan yang terbaik," kata Miss Marple. "Dalam hidup ini kita
tidak akan berhasil, kalau kita tidak berani mengambil risiko, bila memang
perlu." "Omong-omong, petunjuk Anda mengenai paket yang dikirimkan kepada badan amal itu
berhasil seluruhnya. Paket itu berisi pullover pria yang masih baru benar,
berkerah tinggi dan bercorak kotak-kotak berwarna merah tua dan hitam. Memang
menyolok sekali. Mengapa Anda terpikir akan hal itu?"
"Oh," kata Miss Marple, "itu sederhana sekali. Gambaran yang diberikan oleh
Emlyn dan Joanna mengenai orang yang mereka lihat meyakinkan bahwa pakaian yang
berwarna sangat cerah dan sangat menyolok itu memang disengaja supaya bisa
dilihat. Oleh karenanya harus dijaga sekali supaya barang itu tidak
disembunyikan di tempat ini, atau disimpan bersama barang-barang orang itu
sendiri. Pakaian itu harus disingkirkan secepat mungkin. Dan hanya ada satu
jalan untuk menyingkirkan sesuatu dengan berhasil, yaitu melalui kantor pos. Apa Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
saja yang bersifat pakaian, bisa dikirimkan dengan mudah kepada
badan- badan amal. Bayangkan, betapa senangnya badan amal yang biasa
mengumpulkan pakaian musim dingin waktu menerima pullover dari wol yang boleh
dikatakan masih baru benar itu. Saya tinggal mencari tahu alamat ke mana barang
itu dikirimkan." "Dan Anda menanyakan hal itu di kantor pos?" tanya Menteri Dalam Negeri dengan
agak terkejut. "Tentu saja tidak secara langsung. Saya berpura-pura kebingungan, dan
menerangkan bahwa saya telah menuliskan alamat yang salah pada paket berisi
pakaian, yang saya kirimkan pada suatu badan amal. Saya
tanyakan kalau-kalau mereka kira-kira bisa mengatakan apakah paket yang diantar
ke sana oleh salah seorang nyonya rumah saya yang baik, telah dikirim atau
belum" Dan seorang wanita di sana, yang baik sekali, mau berusaha. Lalu dia
ingat bahwa alamat yang tercantum pada paket itu tak sama dengan alamat ke mana
paket itu saya harapkan akan
dikirimkan. Dan diberikannya alamat yang telah dicatatnya. Saya rasa, dia sama
sekali tak curiga, bahwa saya sebenarnya hanya menginginkan informasi, karena
dia melihat penampilan saya yang agak kacau dan tua, dan sangat kuatir
memikirkan paket pakaian bekas yang telah saya kirimkan."
"Wah," kata Profesor Wanstead, "rupanya kecuali pandai meluruskan hal-hal yang
tak benar, Anda juga seorang aktris, Miss Marple." Lalu dia berkata lagi, "Kapan
Anda mula-mula mencium apa yang sebenarnya telah terjadi sepuluh tahun yang lalu?"
"Mula-mula," kata Miss Marple, "saya merasa segala-galanya sulit sekali, hampir-
hampir tak terpecahkan. Dalam pikiran saya, saya
mempersalahkan Mr. Rafiel yang tidak menjelaskan duduk perkaranya pada saya.
Tapi sekarang saya sadari bahwa dia memang bijak tidak berbuat demikian. Dia
memang benar-benar pandai. Saya mengerti
mengapa dia bisa menjadi seorang ahli keuangan yang begitu terkemuka dan bisa
mengumpulkan uang begitu mudah. Dia membuat rencana
dengan baik sekali. Dia memberi informasi secukupnya dalam bentuk Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
paket-paket kecil, setiap kali. Bolehlah dikatakan, saya dituntunnya.
Mula-mula malaikat pelindung saya disuruh memperhatikan saya,
bagaimana rupa saya. Kemudian saya disuruh mengikuti tur itu, dan diperkenalkan
pada orang-orang tertentu yang mengikuti tur itu."
"Apakah Anda mula-mula mencurigai salah seorang anggota tur?"
"Hanya sebagai kemungkinan-kemungkinan."
"Tak ada perasaan akan adanya kejahatan?"
"Oh, Anda ingat itu, ya" Tidak, saya tidak merasakan adanya suasana jahat
tertentu. Saya tak diberi tahu siapa yang harus saya hubungi di situ, tapi dia
memperkenalkan dirinya sendiri pada saya"
"Elizabeth Temple?"
"Ya. Seperti lampu senter yang memberi penerangan di malam yang gelap. Soalnya,
selama itu saya berada dalam kegelapan. Saya pikir, pasti ada sesuatu yang ingin
ditunjukkan oleh Mr. Rafiel. Pasti ada seorang korban dan seorang pembunuh. Ya,
pasti ada seorang pembunuh, karena itulah satu-satunya hal yang pernah
menghubungkan saya dengan Mr. Rafiel. Di Kepulauan Bahama, pernah pula terjadi
suatu pembunuhan. Saya dan dia terlibat dalam urusan itu. Jadi dia mengenal
saya, hanya dalam hubungan itu.
Oleh karenanya saya berkesimpulan bahwa tak mungkin ada kejahatan yang lain
sifatnya. Dan tak mungkin pula suatu kejahatan yang tanggung.
Pasti itu merupakan perbuatan seseorang yang sengaja melakukan
kejahatan, bukan kebaikan. Dan ternyata itu benar. Rupanya ada dua orang korban.
Pasti ada seseorang yang terbunuh, dan pasti ada pula korban ketidakadilan
-seorang korban yang telah dituduh melakukan kejahatan yang sebenarnya tidak
dilakukannya. "Sementara saya memikirkan hal-hal itu, tak ada satu pun petunjuk sampai saya
berbicara dengan Miss Temple. Dia bersikap sangat
sungguh-sungguh dan sangat mendesak. Di situ saya mendapatkan mata rantai yang
pertama, yang menghubungkan saya dengan Mr. Rafiel. Miss Temple berbicara
tentang seorang gadis yang pernah dikenalnya,
seorang gadis yang bertunangan dengan putra Mr. Rafiel. Pada saat itulah saya
mula-mula mendapatkan secercah cahaya. Diceritakannya Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
pula bahwa gadis itu tak jadi menikah dengan anak muda itu. Saya tanyakan
mengapa tak jadi, jawabnya karena gadis itu meninggal. Lalu saya tanyakan
bagaimana dia meninggal, apa penyebab kematiannya, dan dia menjawab dengan
tegas, karena Cinta. Kata itu diucapkannya dengan tegas dan penuh tekanan-
seperti gema sebuah lonceng. Sampai sekarang serasa masih terdengar suaranya
itu. Kemudian ditambahkannya, 'Cinta adalah kata yang paling menakutkan.'
"Waktu itu saya kurang mengerti apa maksudnya. Bahkan pengertian saya yang
pertama adalah, bahwa gadis itu telah bunuh diri, gara-gara hubungan percintaan
yang tak bahagia. Hal seperti itu sering terjadi, meskipun sangat menyedihkan.
Hanya itulah yang saya tahu saat itu-ditambah kenyataan bahwa Miss Temple pergi
mengikuti tur itu bukanlah untuk bersenang-senang. Dikatakannya pada saya bahwa dia sedang dalam
perjalanan ziarah. Ada suatu tempat atau seseorang yang akan dikunjunginya. Pada
waktu itu saya tentu tak tahu siapa orang itu-itu baru kemudian saya ketahui."
"Apakah dia Wakil Uskup Brabazon?"
"Ya. Tapi waktu itu saya bahkan tak tahu bahwa ada orang yang bernama begitu.
Sejak saat itu saya merasa bahwa tokoh-tokoh utamanya -
pemain-pemain utama dalam drama itu -tak ada dalam tur itu. Dia bukan anggota
tur itu. Hanya sebentar saya ragu, saya meragukan beberapa orang tertentu,
antara lain Joanna Crawford dan Emlyn Price."
"Mengapa mesti mereka?"
"Karena mereka masih amat muda," kata Miss Marple. "Karena anak muda sering
dikaitkan dengan usaha bunuh diri, dengan tindak
kekerasan, dengan rasa cemburu yang hebat, dan percintaan yang
menyedihkan. Seorang pria membunuh pacarnya-itu biasa terjadi. Ya, perhatian
saya tertuju pada mereka, tapi lalu saya lihat tak ada hubungan mereka dengan
urusan itu. Tak ada bayangan kejahatan, rasa putus asa, atau kesedihan yang
mendalam pada mereka. Kemudian,
sedang kami minum-minum sherry di The Old Manor House pada malam terakhir itu,
saya gunakan kecurigaan saya itu sebagai petunjuk palsu.
Saya nyatakan bahwa kedua muda-mudi itu adalah orang-orang yang
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
paling mudah bisa dituding sebagai tertuduh dalam kasus kematian Elizabeth
Temple. Bila saya bertemu dengan mereka lagi," kata Miss Marple penuh tekanan,
"saya akan minta maaf pada mereka, karena telah memanfaatkan mereka sebagai
tokoh-tokoh yang berguna, untuk mengalihkan perhatian orang dari pikiran-pikiran
saya yang sebenarnya."
"Dan soal berikutnya adalah kematian Elizabeth Temple?"
"Bukan," kata Miss Marple. "Sebenarnya, soal berikutnya adalah kedatangan saya
di The Old Manor House-betapa ramahnya mereka
menyambut saya dan mengajak saya untuk menginap di rumah yang
penuh keramahan itu. Itu juga telah diatur oleh Mr. Rafiel. Jadi saya tahu bahwa
saya harus pergi ke sana, tapi bukan dengan alasan yang sebenarnya, karena saya
tak tahu. Saya pikir tempat itu mungkin hanya akan merupakan tempat, di mana
saya akan mendapatkan informasi, yang akan menuntun saya dalam menjalankan
pelacakan. Eh, maaf," kata Miss Marple tiba-tiba, kembali pada sifat biasanya
yang penuh penyesalan, dan agak bingung, "saya terlalu banyak bicara. Saya
sebenarnya tak boleh menceritakan pada Anda, semuanya yang ada dalam pikiran
saya, lagi pula..." "Lanjutkan saja," kata Profesor Wanstead. "Mungkin Anda tidak menyadari bahwa
apa-apa yang Anda ceritakan pada saya, sangat
menarik bagi saya. Banyak hubungannya dengan apa yang telah saya ketahui, dan
telah saya lihat dalam pekerjaan yang saya lakukan.
Ceritakanlah terus apa-apa yang Anda rasakan."
"Ya, lanjutkanlah," kata Sir Andrew McNeil.
"Itu semua memang hanya perasaan-perasaan saya saja," kata Miss Marple, "maksud
saya, bukan suatu analisa yang logis. Itu hanya didasarkan pada reaksi emosi
atau tanggapan saya terhadap-yah, saya hanya bisa mengatakan, terhadap suasana."
"Ya," kata Wanstead, "suasana itu memang ada. Suasana dalam sebuah rumah,
suasana di tempat-tempat tertentu, dalam kebun, dalam hutan, dalam rumah-rumah
minum, ya, dalam gubuk sekalipun."
"Tiga wanita kakak-beradik. Begitulah pikiran, perasaan, dan kata saya pada diri
saya sendiri, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
waktu saya masuk ke The Old Manor House. Saya disambut dengan baik sekali oleh
Lavinia Glynne. Ada sesuatu pada istilah itu -tiga wanita kakak-beradik-.
Istilah itu memberikan kesan penuh rahasia. Saya terus menghubungkannya dengan
tiga wanita kakak-beradik dalam
kesusastraan Rusia, tiga wanita sihir dalam kebun gersang Macbeth.
Saya merasakan adanya suasana kesedihan di sana, kesedihan yang
mendalam. Selain daripada itu, juga suasana ketakutan, dan semacam suasana lain
yang terasa berjuang untuk muncul. Yang terakhir ini hanya bisa saya gambarkan
sebagai suasana yang wajar."
"Yang terakhir ini, menarik bagi saya," kata Profesor Wanstead.
"Saya rasa suasana itu ada berkat Mrs. Glynne. Dialah yang datang menemui saya,
begitu bus tiba. Dan dia menjelaskan undangan itu. Dia seorang wanita yang
wajar-wajar saja, seorang wanita yang
menyenangkan. Dia seorang janda. Dia tidak terlalu berbahagia, tapi
ketakbahagiaan-nya itu tak ada hubungannya dengan kesedihan yang mendalam. Hanya
suasananya yang tak cocok dengan wataknya sendiri.
Saya dibawanya pulang ke rumahnya, dan saya bertemu dengan kakak dan adiknya.
Keesokan paginya, saya mendengar kisah dari seorang pelayan yang tua, yang
membawakan saya teh. Kisah tentang tragedi masa lalu, tentang seorang gadis yang
dibunuh oleh teman prianya-juga mengenai gadis-gadis lain di daerah itu, yang
telah menjadi korban tindak kekerasan atau serangan seks. Maka saya harus
membuat penilaian saya yang kedua. Saya sudah menyingkirkan kemungkinan
terlibatnya para anggota tur dalam bus secara pribadi, dalam
penyelidikan saya. "Di suatu tempat ada seorang pembunuh. Saya harus bertanya sendiri apakah ada
salah seorang pembunuh itu di sini -di dalam rumah ini, di rumah yang harus saya
datangi ini" Clotilde, Lavinia, Anthea. Tiga nama dari tiga wanita kakak-beradik
yang aneh. Tiga orang yang berbahagia-yang sedih-yang menderita-yang ketakutan.
Apa dan siapakah mereka itu" Perhatian saya pertama-tama tertuju pada Clotdde.
Dia seorang wanita yang tinggi dan cukup cantik. Dia memiliki kepribadian,
sebagaimana Elizabeth Temple juga memiliki kepribadian. Saya merasa, Koleksi
ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
bahwa di sini, di mana lapangannya terbatas, setidak-tidaknya saya harus
menyimpulkan sesuatu tentang ketiga kakak-beradik itu. Tiga wanita dengan tiga
macam nasib. Siapa kiranya yang mungkin merupakan pembunuh" Pembunuh macam apa"
Pembunuhan macam apa" Lalu saya
merasakan timbulnya semacam suasana secara perlahan-lahan. Dan saya rasa, tak
ada perkataan lain yang tepat untuk menamai suasana itu kecuali kejahatan. Tak
perlu salah seorang di antara yang bertiga itu yang jahat. Tapi jelas, mereka
itu hidup dalam suasana di mana
kejahatan telah terjadi. Kejahatan itu masih meninggalkan bayangan, atau masih
mengancam mereka. "Clotilde, yang sulunglah, yang pertama-tama saya tinjau. Dia wanita yang
cantik, dia juga kuat, dan menurut saya, dia juga seorang wanita yang punya
emosi amat kuat. Saya menyamakannya dengan
Clytemnestra." Lalu nada bicara Miss Marple berubah, seperti caranya berbicara
sehari-hari. "Baru-baru ini ada yang berbaik hati mengajak saya menonton sebuah
sandiwara Yunani, yang dimainkan di sebuah
sekolah khusus untuk anak laki-laki, tak jauh dari rumah saya. Saya sangat
terkesan oleh permainan drama Agamemnon itu, dan khususnya permainan seorang
anak laki-laki yang memerankan Clytem-nestra.
Bagus sekali pertunjukan itu. Waktu saya melihat Clotilde, saya
bayangkan bahwa dia adalah seorang wanita yang bisa memerankan dan melaksanakan
pembunuhan terhadap seorang suami yang sedang mandi berendam."
Profesor Wanstead berusaha keras untuk menahan tawanya. Dia geli melihat betapa
seriusnya Miss Marple. Wanita tua itu mengerjapkan matanya.
"Ya, cara saya mengatakan itu memang agak bodoh kedengarannya, bukan" Tapi saya
benar-benar bisa membayangkan dia seperti itu,
maksud saya, membayangkan dia memainkan peran itu. Tapi sayangnya, dia tak punya
suami, dan oleh karenanya tak mungkin dia bisa membunuh seorang suami. Lalu saya
menilai tentang orang yang pertama-tama mengajak saya ke rumah itu -Lavinia
Glynne. Kelihatannya dia seorang wanita yang baik sekali, sehat dan
menyenangkan. Tapi, orang-orang Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
tertentu yang telah membunuh, sering memberikan kesan seperti itu pula pada
orang-orang di sekelilingnya. Mereka itu kebanyakan orang-orang yang menarik.
Banyak pembunuh adalah orang-orang yang
kelihatannya sangat baik dan menyenangkan, dan mereka membuat
orang-orang di sekelilingnya terkejut. Mereka itu saya sebut pembunuh-pembunuh
yang terhormat-yaitu orang-orang yang melakukan
pembunuhan semata-mata bermotifkan kebaikan-tanpa emosi, melainkan untuk suatu
tujuan yang memang perlu. Saya rasa itu benar-benar tak mungkin, dan saya akan
terkejut sekali bila itu ternyata benar. Tapi saya tak bisa menyingkirkan Mrs.
Glynne. Dia pernah bersuami, dan sudah beberapa tahun menjanda. Mungkin saja.
Tapi saya hentikan sampai di situ saja. "Lalu saya tiba pada saudara yang ketiga-Anthea. Dia seorang pribadi yang
gelisah-dia tak tenang, dan menurut saya, dia kacau. Saya juga berpendapat bahwa
emosinya dikuasai oleh rasa takut. Dia takut akan sesuatu. Takut sekali. Nah,
itu juga cocok, bila dia telah melakukan suatu kejahatan, suatu kejahatan yang
pikirnya sudah lama berlalu.
Mungkin kejadian itu muncul kembali, mungkin masalah-masalah lama timbul
kembali. Mungkin sesuatu yang berhubungan dengan pemeriksaan dalam perkara
Elizabeth Temple, telah membuatnya merasa takut,
kalau-kalau suatu kejahatan lama akan terbongkar atau
ketahuan. Caranya memandangi kita, aneh sekali, lalu dia memandang ke kiri dan
ke kanan dan menoleh ke belakangnya, seolah-olah dia melihat sesuatu berdiri di
belakangnya-sesuatu yang membuatnya takut. Jadi dia juga punya kemungkinan.


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mungkin dia seorang pembunuli yang
kebingungan, yang mungkin membunuh karena merasa dirinya dikejar-kejar-karena
dia takut. Itu semua hanya gagasan-gagasan saya saja. Itu hanya merupakan
penilaian yang saya ucapkan, berdasarkan
kemungkinan-kemungkinan yang telah saya pikirkan di dalam bus. Tapi suasana di
dalam rumah itu makin menekan saya.
"Keesokan harinya saya berjalan-jalan di kebun, dengan Anthea. Di ujung jalan
setapak yang berumput, ada sebuah bukit kecil-sebuah gundukan yang terjadi
karena tertumpuknya reruntuhan sebuah rumah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kaca. Karena tak pernah diperbaiki dan tak pernah ditangani oleh tukang-tukang
kebun sejak perang berakhir, rumah kaca itu tidak lagi berguna, lalu runtuh.
Kemudian bata-batanya ditumpuk, lalu ditimbuni dengan tanah dan rumput, dan di
atasnya ditanami semacam tumbuh-tumbuhan merambat yang terkenal, yang biasa
dipakai untuk menutupi bagian yang jelek di kebun kita. Namanya polygonum.
Semacam tanaman yang cepat berbunga, yang membunuh, membinasakan, dan
mengeringkan segala-galanya yang ditumbuhinya. Tanaman itu bisa tumbuh di mana
saja. Tumbuhan itu agak mengerikan. Bunganya putih dan cantik, jadi tanaman itu
keseluruhannya bisa kelihatan cantik sekali. Waktu itu bunganya sedang bersemi
-masih kuncup-kuncup. Saya berdiri di sana bersama Anthea. Dia kelihatan sedih
sekali karena rusaknya rumah kaca itu. Katanya di situ dulu ada anggur yang enak
sekali. Itu agaknya yang paling dikenangnya tentang kebun, tempatnya bermain-
main waktu dia masih kecil. Dan dia ingin, ingin sekali punya uang cukup banyak,
supaya bisa meratakan gundukan bukit kecil itu, dan membangun rumah kaca lagi,
untuk ditanami anggur dan persik seperti rumah kaca itu dulu. Dia sangat
merindukan masa lalunya. Bahkan lebih dari itu. Lagi-lagi, dengan jelas sekali
saya merasakan suasana takut itu. Ada sesuatu pada bukit kecil itu yang
membuatnya takut. Pada saat itu, saya tak bisa
membayangkannya, apa itu. Anda sudah tahu apa yang kemudian terjadi, yaitu
kematian Elizabeth Temple. Dan dari apa yang diceritakan oleh Emlyn Price dan
Joanna Crawford, tidak diragukan lagi bahwa kita hanya bisa mengambil satu
kesimpulan. Kematian itu bukan akibat kecelakaan.
Itu adalah pembunuhan yang disengaja.
"Nah, saya rasa, sejak itulah saya tahu," kata Miss Marple. "Sudah tiga kali
terjadi pembunuhan. Saya sudah pula mendengar kisah lengkap tentang putra Mr.
Rafiel. Anak muda yang bejat, bekas narapidana itu.
Saya pikir, semua itu memang benar, tapi tak ada hal-hal yang
menunjukkan bahwa dia adalah seorang pembunuh, atau adanya
kemungkinan bahwa dia adalah pembu-
nulinya. Semua bukti memberatkan dia. Tak ada seorang pun yang
meragukan bahwa dia telah membunuh gadis, yang sekarang sudah saya Koleksi ebook
inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
ketahui namanya, yaitu Verity Hunt. Tapi kita boleh berkata bahwa Wakil Uskup
Brabazon-lah yang telah menuntaskan perkara ini.
"Dia kenal kedua muda-mudi itu. Mereka telah mendatanginya dan mengatakan bahwa
mereka ingin menikah, dan dia sendiri juga
memutuskan bahwa mereka memang sebaiknya menikah. Dia
beranggapan bahwa itu mungkin tidak akan merupakan pernikahan yang baik, tapi
akan merupakan pernikahan yang dikokohkan oleh kenyataan bahwa mereka saling
mencintai. Verity mencintai pemuda itu. Wakil uskup itu mengatakan bahwa cinta
gadis itu adalah cinta murni. Cinta yang tulus. Dan dia beranggapan bahwa,
meskipun pemuda itu sudah punya nama buruk sehubungan dengan kejahatan-kejahatan
seksnya, dia benar-benar mencintai gadis itu, dan punya niat yang tulus untuk
tetap setia padanya serta mencoba untuk mengubah semua perangai jahatnya.
"Wakil uskup itu memang tidak terlalu optimis. Saya rasa, dia tidak terlalu
yakin bahwa itu akan merupakan suatu pernikahan yang benar-benar bahagia. Tapi
menurut dia, itu adalah suatu pernikahan yang memang perlu -perlu, karena kalau
cinta kita cukup besar, kita akan bersedia berkorban, meskipun itu akan
menghasilkan kekecewaan atau banyak kesedihan. Tapi dalam satu
hal, saya yakin benar. Wajah yang dirusak itu, kepala yang dihancurkan itu, tak
mungkin merupakan perbuatan seorang pemuda yang benar-benar mencintai gadis itu.
Ini bukan kisah mengenai serangan seks.
Dalam hubungan cinta ini, cinta itu berakar pada kelembutan. Wakil Uskup yang
berkata demikian, dan saya percaya. Tapi saya juga tahu, bahwa saya sudah punya
petunjuk yang benar, yaitu petunjuk yang saya dapatkan dari Elizabeth Temple.
Dia mengatakan bahwa sebab kematian Verity adalah cinta-yang dianggapnya suatu
kata yang mengerikan. "Waktu itulah semuanya menjadi jelas," kata Miss Marple. "Sebenarnya, sudah
beberapa lamanya saya tahu. Hanya ada beberapa hal kecil yang belum cocok. Tapi
sekarang semuanya sudah cocok. Semuanya cocok
dengan apa yang dikatakan oleh Elizabeth Temple. Yaitu, bahwa
penyebab kematian Verity adalah 'cinta', dan bahwa 'cinta' adalah kata yang
menakutkan. Maka terpetalah semuanya dengan jelas -cinta
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Clotilde yang berlebihan pada gadis itu. Pemujaan gadis itu terhadapnya, sebagai
seorang pahlawan, ketergantungan Verity padanya. Kemudian, setelah umurnya
bertambah, nalurinya yang wajar muncul. Dia
menginginkan cinta. Dia ingin bebas mencintai, ingin menikah dan punya anak-
anak. Lalu datanglah pemuda yang bisa dicintainya. Dia tahu bahwa anak muda itu
tak dapat diandalkan, dia tahu bahwa anak muda itu dapat digolongkan sebagai
orang bejat. Tapi hal itu tak bisa mengurangi cinta seorang gadis terhadap
pacarnya," kata Miss Marple lagi, dengan suara yang wajar. "Ya. Gadis-gadis
memang cenderung suka pada pemuda-pemuda bejat. Selalu begitu. Mereka jatuh
cinta pada pemuda-pemuda bejat. Mereka yakin sekali bahwa mereka akan bisa
mengubah pemuda-pemuda itu. Dan calon-calon suami yang manis, yang baik hati,
yang mantap dan bisa diandalkan, hanya mereka anggap sebagai saudara saja.
Mereka tak puas dengan suami macam itu. Keadaan memang begitu sejak saya muda.
"Verity jatuh cinta pada Michael Rafiel, dan Michael Rafiel bersedia mengubah
cara hidupnya demi gadis itu, dan dia yakin dia tidak akan punya keinginan untuk
melirik gadis lain. Saya tidak akan mengatakan bahwa itu akan merupakan apa yang
biasa disebut hidup berbahagia selama-lamanya. Tapi, seperti kata Wakil Uskup,
itu merupakan cinta yang murni. Pokoknya, mereka berencana untuk menikah. Dan
saya rasa, Verity menulis surat pada Elizabeth, untuk mengatakan bahwa dia akan
menikah dengan Michael Rafiel. Pernikahan itu direncanakan secara rahasia,
karena saya rasa, Verity menyadari bahwa apa yang sedang dilakukannya itu
sebenarnya adalah suatu pelarian. Dia berencana untuk melepaskan dirinya dari
kehidupan yang tak mau lagi dijalaninya, untuk melarikan diri dari seseorang
yang sangat dicintainya, tapi tidak dengan cinta seperti dia mencintai Michael.
Dan dia tahu bahwa dia tidak akan diizinkan menikah. Dia tidak akan mendapatkan
izin yang tulus, dan mereka akan mengalami banyak halangan.
Jadi seperti yang biasa dilakukan oleh anak-anak muda, mereka akan kawin lari.
Mereka tak perlu pergi ke Gretna Green untuk itu. Umur mereka sudah cukup untuk
menikah. Maka pergilah gadis itu menemui Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
Wakil Uskup Brabazon, 'teman lamanya', yang telah membaptisnya-dia seorang
sahabat sejati. "Maka diaturlah pernikahan itu -hari dan jamnya. Dan bahkan mungkin secara diam-
diam Verity sudah membeli pakaian pengantin. Mereka
pasti akan bertemu di suatu tempat. Kemudian mereka akan datang ke tempat itu
secara terpisah. Saya rasa, anak muda itu memang datang, tapi gadis itu tidak.
Mungkin anak muda itu menunggu-nunggu-menunggu, dan kemudian mencoba mencari
tahu mengapa gadis itu tak datang.
"Saya rasa, pada saat itu disampaikan pesan padanya, mungkin dalam bentuk
sepucuk surat yang memakai tanda tangan palsu, yang
mengatakan bahwa Verity telah mengubah pikirannya. Semuanya harap dianggap telah
berlalu. Verity akan pergi beberapa lama, untuk
melupakan hal itu. Saya tak tahu apakah memang demikian kejadiannya.
Tapi saya rasa, Michael sama sekali tak tahu apa alasan yang
sebenarnya, mengapa gadis itu tak datang. Sesaat pun tak terpikir olehnya bahwa
gadis itu telah dibunuh dengan sengaja, dengan kejam, dan mungkin dengan mata
gelap. "Clotilde tak rela kehilangan orang yang amat
dicintainya. Dia tak mau membiarkan gadis itu melarikan diri. Dia tidak akan
membiarkannya pergi bersama anak muda yang sangat dibencinya itu. Dia akan
menahan Verity, menahannya dengan caranya sendiri. Tapi ada satu hal yang tak
masuk di akal saya-saya tak percaya bahwa dia mencekik gadis itu lalu merusak
wajahnya. Saya rasa, dia tidak akan sampai hati berbuat demikian. Gadis itu
mungkin diberinya minuman yang sudah dibubuhi obat tidur dalam dosis yang tinggi
sekali. Itu memang tradisi Yunani. Secangkir racun tumbuhan -atau jenis yang
lain. Lalu dikuburkannya gadis itu di kebun itu, ditumpuk-kannya bata-bata reruntuhan
rumah kaca itu di atas kuburannya, dan dirimbuninya pula dengan tanah dan
rumput...." "Apakah salah satu adiknya tidak mencurigai-nya"
"Mrs. Glynne waktu itu tak ada di situ. Suaminya belum meninggal, dan mereka
masih di luar negeri. Tapi Anthea ada di rumah itu. Saya rasa, Anthea tahu
sesuatu, tentang apa yang terjadi. Saya tak tahu, apakah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
dia mula-mula mencurigai adanya kematian. Tapi dia tahu bahwa Clotilde sibuk
menimbun tanah sampai menjadi bukit kecil di ujung kebun, untuk kemudian
ditutupinya dengan tanaman berbunga, hingga menjadi tempat yang indah. Saya
rasa, sedikit demi sedikit, dia tahu apa yang
sebenarnya telah terjadi.
"Kemudian Clotilde, yang telah dikuasai kejahatan, dan telah melakukan
kejahatan, tak gentar melakukan satu hal lagi sebagai langkah
berikutnya. Saya rasa, rencana itu bahkan dibuatnya dengan segala senang hati.
Dia punya pengaruh besar atas diri seorang gadis desa yang licik dan sexy, yang
kadang-kadang datang padanya untuk mengharapkan pemberian-pemberian. Jadi mudah
saja Clotilde mengatur, untuk pada suatu hari mengajak gadis itu pergi piknik
atau bepergian agak jauh -
kira-kira tiga puluh atau empat puluh mil dari tempat tinggal mereka.
Tempat itu sudah dipilihnya sebelumnya. Lalu gadis itu dicekiknya, dirusaknya
wajahnya, disembunyikan di parit dan ditimbuninya dengan dedaunan dan cabang-
cabang. Tak mungkin ada orang yang akan
mencurigai dia melakukan hal seperti itu. Diletakkannya tas tangan Verity di
situ, juga kalung kecil yang biasa dipakai Verity, dan bahkan mungkin dipa-
kaikannya baju Verity. Diharapkannya kejahatan itu tidak akan ketahuan untuk
selama beberapa waktu. Sementara itu,
disebarkannya desas-desus bahwa Nora Broad kelihatan naik mobil
Michael dan bepergian dengan Michael. Mungkin disiarkannya pula kisah bahwa
Verity telah memutuskan pertunangannya, karena anak muda itu tak setia padanya.
Dia menceritakan itu semua, dan dia senang
menceritakannya. Kasihan, wanita malang itu."
"Mengapa Anda katakan 'Kasihan wanita malang itu', Miss Marple?"
"Karena," kata Miss Marple, "saya rasa, tak ada
derita batin yang lebih besar daripada yang ditanggung Clotilde selama ini--
selama sepuluh tahun ini -dia hidup dalam kesedihan abadi. Hidup dengan sesuatu
yang harus disimpannya sendiri. Dia telah menahan Verity, menguburnya di kebun
The Old Manor House, untuk selama-lamanya. Mula-mula dia tidak menyadari apa
artinya itu -betapa besar keinginannya supaya gadis itu hidup kembali. Saya rasa
dia tak pernah Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
merasa menyesal. Padahal dengan menyesal, sebenarnya dia bisa agak terhibur,
tapi itu tidak dirasakannya. Dia hanya menderita-menderita terus selama
bertahun-tahun. Dan sekarang saya mengerti, apa maksud Elizabeth Temple-bahkan
mungkin lebih mengerti daripada dia sendiri.
Cinta memang sesuatu yang sangat mengerikan. Cinta bisa merupakan suatu hal yang
paling jahat yang mungkin ada, dan itu bisa berarti hidup dalam kejahatan. Dan
Clotilde harus hidup dalam kejahatan itu, selama bertahun-tahun.
"Saya rasa, sekarang Anda tahu, apa yang ditakutkan Anthea. Saya rasa, makin
lama dia makin tahu dengan jelas, apa yang telah dilakukan oleh Clotilde. Dan
dia menyangka, Clotilde tahu bahwa dia tahu, lalu dia takut, Clotilde akan
melakukan sesuatu lagi. Clotilde-lah yang menyuruh Anthea membawa paket yang
akan dikirimkan melalui pos itu. Paket itu berisi pullover. Clotilde
menceritakan tentang Anthea pada saya, bahwa mentalnya terganggu, bahwa bila
merasa dikejar-kejar atau merasa cemburu, Anthea bisa
berbuat apa saja. Saya rasa-ya mungkin-tak begitu lama lagi-sesuatu akan diatur
Clotilde atas diri Anthea, yang akan kelihatan sebagai usaha bunuh diri, yang
disebabkan rasa bersalah...."
"Namun demikian, Anda tetap juga kasihan pada perempuan itu?" tanya Sir Andrew.
"Kejahatan yang kejam, itu sama dengan kanker, yaitu tumor yang ganas. Itu
menyebabkan penderitaan."
"Memang," kata Miss Marple.
"Saya rasa, orang sudah menceritakan pada Anda, apa yang terjadi malam itu
setelah Anda dibawa pergi oleh kedua malaikat pelindung Anda?"
"Maksud Anda mengenai Clotilde" Saya ingat. Dia lalu mengambil gelas susu saya.
Dia masih memegangnya, waktu Miss Cooke membawa saya
keluar dari kamar itu. Saya rasa, dia meminumnya, ya?"
"Ya. Tahukah Anda bahwa itu akan terjadi?"
"Pada saat itu, hal itu tak terpikir oleh saya. Bila pada saat itu saya ingat,
saya tentu berbuat sesuatu."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Tak seorang pun bisa mencegahnya. Cepat sekali dia melakukannya, dan tak ada
orang yang menyadari betul bahwa ada sesuatu yang tak beres dengan susu itu."
"Jadi dia meminumnya."
"Apakah Anda heran?"
"Tidak juga. Agaknya itu merupakan sesuatu
yang wajar dilakukannya, jadi kira takkan heran. Pada saat itu mungkin dia
merasa sudah tiba saatnya dia melepaskan diri- dari penderitaannya selama ini.
Sama benar dengan Verity yang ingin melepaskan diri dari hidup bersamanya di
rumah itu. Aneh ya, bahwa pembalasan yang
dilakukan orang terhadap dirinya sendiri, begitu cocok dengan
perbuatannya?" "Kedengarannya, Anda lebih merasa kasihan pada Clotilde, daripada pada gadis
yang meninggal itu."
"Tidak," sahut Miss Marple. "Rasa kasihan itu lain sifatnya. Saya merasa kasihan
pada Verity, karena banyak sekali yang tak sempat
dinikmatinya, karena dia telah gagal mendapatkan apa-apa yang sudah hampir
diperolehnya-yaitu suatu kehidupan penuh cinta dan pengabdian serta pelayanan
pada pria pilihan hatinya, yang benar-benar dicintainya-benar-benar dicintainya
dengan segala ketulusan hatinya. Semuanya itu tak sempat dinikmatinya, dan tak
satu pun bisa mengembalikannya
padanya. Saya kasihan padanya demi apa yang tidak diperolehnya. Tapi dia
terlepas dari apa yang harus diderita Clotilde -kesedihan,
kesusahan, ketakutan, dan rasa kejahatan yang terus berkembang.
Clotilde harus hidup dengan itu semua. Sedih dan kecewa, karena
cintanya tak pernah bisa didapatkannya kembali. Dia harus hidup
bersama dua orang adiknya yang mencurigainya, yang takut padanya.
Dan dia harus hidup bersama gadis yang telah dibunuhnya."
"Maksud Anda Verity?"
"Ya. Dia yang terkubur di kebun, terkubur di bawah nisan yang telah disiapkan
oleh Clotilde Gadis itu tetap ada di sana, di The Old Manor House, dan saya
rasa, Clotilde tahu bahwa dia ada di sana. Mungkin saja dia bahkan melihat gadis
itu, atau menyangka bahwa dia melihatnya, Koleksi ebook inzomnia
http://inzomnia.wapka.mobi
kadang-kadang, bila dia memetik beberapa tangkai bunga polygonum.
Dan dia lalu merasa dekat sekali dengan Verity. Tak ada yang lebih buruk yang
bisa terjadi atas dirinya, daripada derita itu, bukan" Tak ada yang lebih
buruk...." DUA PULUH TIGA Soal-soal Terakhir I "Wanita tua itu membuat saya ngeri," kata Sir Andrew McNeil, setelah dia pamit
dan mengucapkan terima kasih pada Miss Marple.
"Begitu lembut -tapi bisa begitu tegas," kata Asisten Komisaris.
Profesor Wanstead mengantar Miss Marple ke mobilnya, lalu kembali untuk
mengucapkan salam terakhir.


Nemesis Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagaimana pendapatmu tentang dia, Edmund?"
"Dia wanita yang paling mengerikan yang pernah kujumpai," sahut Menteri Dalam
Negeri. "Maksudmu tak kenal belas kasihan?" tanya Profesor Wanstead.
"Bukan, bukan itu maksudku, tapi-yah, pokoknya menakutkan sekalilah."
"Dia Nemesis," kata Profesor Wanstead sambil merenung.
"Dua wanita itu," kata pejabat kepolisian,
"kalian tentu tahu detektif-detektif yang harus menjaganya itu"
Mereka memberikan gambaran yang luar biasa tentang dia, malam itu.
Mereka memang bisa masuk ke rumah itu dengan mudah sekali. Mereka bersembunyi di
sebuah kamar kecil, di lantai bawah, sampai semua orang naik ke lantai atas.
Setelah itu yang seorang masuk ke kamar tidur dan langsung masuk ke lemari
gantung pakaian, dan yang seorang lagi tinggal di luar untuk berjaga-jaga. Yang
berada di kamar tidur bercerita, bahwa waktu dia membuka pintu lemari itu dan
keluar, dilihatnya wanita tua itu duduk di tempat tidurnya. Sehelai syal yang
lembut dan berwarna merah muda, terlilit di lehernya, dan dia berbicara seperti seorang ibu
guru tua. Kata mereka, dia telah membuat mereka terkejut sekali."
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Syal yang lembut berwarna merah muda," kata Profesor Wanstead.
"Ya, ya, aku ingat..."
"Ingat apa?" "Si Tua Rafiel. Dialah yang pertama kali menceritakan tentang wanita itu padaku.
Dia tertawa ketika bercerita itu. Katanya, ada satu hal yang tidak akan
dilupakannya seumur hidupnya. Yaitu, waktu seorang wanita tua yang lucu dan
kebingungan sekali, masuk seenaknya ke dalam kamar tidurnya, di hotel di
Kepulauan Bahama. Di lehernya terlilit syal yang lembut berwarna merah muda.
Rafiel disuruhnya bangun, dan melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya suatu
pembunuhan. Waktu itu Rafiel berkata,
'Apa-apaan yang Anda lakukan ini"' Dan wanita itu berkata bahwa
dirinya adalah Nemesis -Dewi Keadilan. Bayangkan, Nemesis! Rafiel sama sekali
tak bisa membayangkan dia sebagai Nemesis, katanya. Tapi aku suka sentuhan syal
dari wol lembut yang berwarna merah muda itu,"
kata Profesor Wanstead dengan merenung. "Aku suka sekali."
II "Michael," kata Profesor Wanstead, "akan kuperkenalkan kau pada Miss Jane
Marple. Beliau telah berbuat banyak untuk kepentinganmu."
Anak muda yang berumur tiga puluh dua tahun itu melihat pada wanita tua berambut
putih yang kelihatan rapuh, dan air mukanya tampak agak ragu.
"Oh -eh...," kata anak muda itu, "saya rasa, saya sudah mendengar tentang dia.
Terima kasih banyak."
Dia menoleh pada Profesor Wanstead.
"Apakah memang benar, mereka akan memberi saya pengampunan dan membebaskan
saya?" "Ya, memang benar. Surat pembebasanmu akan segera dikeluarkan. Kau akan bebas
sebentar lagi." "Oh," kata Michael agak ragu. "Saya rasa, memang masih diperlukan penyesuaian
diri," kata Miss Marple dengan ramah.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
Dia memandangi Michael, dan membayangkan anak muda itu sepuluh
tahun yang lalu. Dia masih cukup tampan-meskipun tampak jelas adanya tanda-tanda
ketegangan. Menarik, ya, dia memang pemuda yang menarik.
Dulu dia pasti lebih menarik, pikir Miss Marple. Dia pasti ceria sekali waktu
itu, dan dia punya daya tarik. Kini semuanya itu tak ada lagi, tapi mungkin akan
kembali. Garis mulutnya lemah, bentuk matanya bagus. Dia biasa memandang orang
tepat-tepat. Itu mungkin sangat berguna untuk membuat orang percaya akan
kebohongan-kebohongannya. Dia sama
benar dengan -siapa ya" Miss Marple menggali ingatannya tentang masa lalu-ya,
tepat, seperti Jonathan Birkin. Dia pernah menjadi anggota paduan suara. Dia
memiliki suara bariton yang bagus sekali. Dan gadis-gadis amat suka padanya! Dia
juga sudah punya pekerjaan sebagai juru tulis pada perusahaan Messrs. Gabriels.
Sayang sekali ada kasus pemalsuan cek-cek itu. "Oh," kata Michael. Dengan suara yang mengandung rasa malu yang lebih besar, dia
berkata, "Anda baik sekali. Anda telah sangat bersusah-payah."
"Saya senang melakukannya," kata Miss Marple. "Saya senang sudah bertemu dengan
Anda. Selamat tinggal. Saya harap masa depan yang baik menanti Anda. Saat ini
negeri kita memang masih dalam keadaan susah, tapi kelak Anda mungkin akan
mendapatkan pekerjaan yang Anda senangi."
"Oh, ya, terima kasih, terima kasih banyak. Saya-saya berutang budi pada Anda."
Nada bicaranya masih terdengar tak yakin.
"Bukan pada saya Anda harus berterima kasih," kata Miss Marple.
"Anda seharusnya berterima kasih pada ayah Anda."
"Ayah" Ayah tak pernah memikirkan saya."
"Waktu ayah Anda sedang menghadapi maut, dia bertekad dan berusaha supaya Anda
mendapatkan keadilan."
"Keadilan." Michael Rafiel merenungkan kata itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Ya, menurut ayah Anda, keadilan itu penting. Dan saya yakin, dia sendiri adalah
orang yang adil. Dalam suratnya yang meminta saya untuk menyanggupi tugas
penyelesaian masalah ini, dia mengingatkan saya pada suatu kutipan yang
berbunyi: 'Biarkan keadilan mengalir bagai air,
Dan kebenaran mengalir bagaikan arus yang
kekal!" "Oh! Apa artinya itu" Apakah itu kutipan dari karangan Shakespeare?"
"Bukan. Dari Injil-kita harus ingat itu-saya juga harus ingat."
Miss Marple membuka sebuah bungkusan yang dibawanya.
"Orang memberi saya ini," katanya. "Mereka pikir, saya mungkin suka
menyimpannya-karena saya sudah membantu mendapatkan kebenaran
dari apa yang sebenarnya telah terjadi. Tapi saya pikir, Andalah orang yang
lebih berhak menyimpannya-artinya kalau Anda memang
menginginkannya. Mungkin juga Anda tidak menginginkannya...."
Diberikannya foto Verity Hunt pada Michael, foto yang pernah
diperlihatkan Clotilde Bradbury-Scott padanya, di ruang tamu The Old Manor
House. Foto itu diterimanya-Michael memandanginya. Wajahnya berubah-ubah, mula-mula
garis-garisnya melembut, tapi kemudian menjadi keras. Miss Marple
memperhatikannya tanpa berkata apa-apa. Beberapa lamanya, tak seorang pun yang
berbicara. Profesor Wanstead juga
memperhatikan mereka berdua, wanita tua dan anak muda itu.
Dilihatnya bahwa saat itu adalah saat penentuan-saat yang mungkin akan
mempengaruhi suatu cara hidup yang baru.
Lalu Michael Rafiel mendesah -dia mengulurkan tangannya dan
mengembalikan foto itu pada Miss Marple.
"Anda benar," katanya, "saya tidak menginginkannya. Masa itu sudah berlalu. Dia
sudah tiada-saya tak bisa tetap menyimpannya. Apa pun yang harus saya lakukan
sekarang, harus baru -harus mengarah ke
kemajuan. Anda - " dia bimbang, sambil memandangi Miss Marple -
"Anda mengerti, bukan?"
"Ya," kata Miss Marple. "Saya mengerti. saya
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
rasa, Anda benar. Saya doakan semoga Anda berhasil dalam hidup yang akan Anda
mulai ini." Michael mengucapkan selamat berpisah, lalu keluar.
"Wah," kata Profesor Wanstead, "anak muda itu tidak terlalu antusias.
Dia seharusnya lebih banyak berterima kasih pada Anda, atas apa yang telah Anda
lakukan untuknya." "Ah, sudahlah," kata Miss Marple. "Saya tidak mengharapkan dia berbuat begitu.
Dia akan merasa lebih malu lagi. Anda kan tahu,"
tambahnya, "orang merasa malu sekali bila harus mengucapkan terima kasih, dan
memulai hidup baru lagi, dan meninjau segala sesuatu dari segi yang lain. saya
rasa, dia akan berhasil. Dia tidak bersikap pahit. Itu hebat. Saya mengerti
sekali mengapa gadis itu mencintainya...."
"Ya, mungkin dia akan hidup jujur kali ini."
"Orang memang meragukan hal itu," kata Miss Marple. "Saya tak tahu apakah dia
akan bisa menyelamatkan dirinya sendiri, kecuali kalau dia bertemu dan menikah
dengan seorang gadis yang baik sekali. Kita
harapkan saja itu akan terjadi."
"Ada satu hal yang sangat saya sukai pada diri Anda," kata Profesor Wanstead,
"yaitu pikiran Anda yang begitu praktis."
III "Sebentar lagi dia datang," kata Mr. Broadribb pada Mr. Schuster.
"Ya. Semuanya ini luar biasa sekali, bukan?"
"Mula-mula aku tak percaya," kata Mr. Broadribb. "Waktu Pak Tua Rafiel itu
menghadapi maut dan mengusulkan hal itu, kupikir-yah, itu dilakukannya karena
dia sudah linglung. Meskipun sebenarnya dia belum cukup tua untuk
itu." Bel pemanggil berbunyi. Mr. Schuster mengangkat alat penerimanya.
"Oh, dia sudah datang, ya" Antar dia naik," katanya. "Dia sudah datang,"
katanya pada rekannya. "Aku heran sekali. Soalnya aneh sekali kedengarannya,
menyuruh seorang wanita tua menelusuri pedesaan,
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
untuk mencari sesuatu yang tidak diketahuinya. Menurut polisi, wanita di desa
itu tidak hanya melakukan satu pembunuhan, tapi tiga!
Bayangkan tiga! Jenazah Verity Hunt terkubur di bawah bukit kecil, dalam kebun
mereka, tepat sekali seperti kata wanita tua itu. Dia tidak dicekik, dan
wajahnya tidak pula dirusak."
"Aku heran, wanita tua itu sendiri tidak terbunuh," kata Mr. Broadribb.
"Padahal dia terlalu tua dan terlalu lemah untuk membela dirinya sendiri."
"Agaknya ada dua detektif yang melindunginya."
"Apa" Dua detektif?"
"Ya, aku sendiri tak tahu."
Miss Marple diantar masuk ke kamar itu.
"Selamat, Miss Marple," kata Mr. Broadribb, sambil bangkit dan menyalaminya.
"Saya juga mengucapkan selamat. Hasil karya Anda hebat sekali," kata Mr.
Schuster, yang ikut menyalaminya.
Miss Marple duduk dengan tenang di sisi lain dari meja.
"Sebagaimana sudah saya tuliskan dalam surat saya pada Anda,"
katanya, "saya rasa, saya sudah memenuhi persyaratan dari usul yang diajukan
pada saya. Saya telah berhasil melaksanakan apa yang
diharapkan dari saya."
"Oh, saya tahu itu. Kami sudah mendengar. Kami sudah mendengar dari Profesor
Wanstead, dan dari instansi yang resmi, juga dari pejabat-pejabat kepolisian.
Sungguh, hasil karya Anda hebat sekali, Miss Marple. Kami mengucapkan selamat
pada Anda." "Semula saya takut," kata Miss Marple, "bahwa saya tidak akan bisa melakukan apa
yang dituntut dari saya. Kelihatannya sulit sekali, dan mula-mula seperti tak
mungkin." "Ya, benar. Bagi saya juga kelihatannya seperti tak masuk akal. Entah bagaimana
Anda bisa berhasil, Miss Marple."
"Ah, ya," kata Miss Marple, "kebulatan tekadlah yang membawa keberhasilan,
bukan?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Nah, sekarang mengenai jumlah uang yang kami simpan untuk Anda.
Kapan saja boleh Anda ambil. Apakah Anda ingin kami memasukkannya ke rekening
Anda di bank" Atau Anda ingin meminta nasihat kami
mengenai investasinya" Soalnya, jumlahnya besar."
"Dua puluh ribu pound," kata Miss Marple. "Untuk ukuran saya, memang besar
sekali jumlah itu. Luar biasa," sambungnya.
"Bila Anda mau, kami bisa memperkenalkan Anda pada pialang-pialang kami. Mereka
akan bisa memberikan pandangan-pandangan mengenai
beberapa investasi."
"Oh, saya tak ingin menginvestasikan uang saya itu."
"Tapi itu akan..."
"Tak ada lagi gunanya menabung pada usia setua usia saya," kata Miss Marple.
"Lagi pula, saya pikir, tujuan diberikannya uang itu pada saya adalah supaya
saya bisa menikmati apa saja yang selama ini tak bisa saya nikmati, karena saya
tak mampu -saya yakin itulah tujuan Mr.
Rafiel...." "Ya, saya mengerti pikiran Anda," kata Mr. Broadribb. "Jadi Anda instruksikan
kami untuk menyetorkan uang itu ke bank Anda?"
"Ya, di Middleton's Bank, High Street, seratus tiga puluh dua, St. Mary Mead,"
kata Miss Marple. "Anda pasti punya simpanan deposito, ya" Akan kami masukkan ke simpanan Anda
itu." "Jangan," kata Miss Marple. "Masukkan saja ke dalam rekening saya."
"Apakah ada..."
"Saya minta Anda masukkan uang itu ke rekening saya," kata Miss Marple. Dia
bangkit, lalu bersalaman. "Anda bisa minta nasihat dari manajer bank
Anda, Miss Marple. Sebenarnya-yah, kita tak tahu bila sewaktu-waktu kita perlu."
"Saya tidak akan memerlukan apa-apa," kata Miss Marple.
Dia bersalaman lagi dengan kedua orang itu.
Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi
"Terima kasih banyak, Mr. Broadribb. Dan Anda juga, Mr. Schuster.
Anda berdua baik sekali pada saya, sudah memberikan informasi yang saya
perlukan." "Anda benar-benar ingin uang itu dimasukkan ke rekening Anda?"
"Ya," kata Miss Marple. "Soalnya saya akan membelanjakannya. Saya akan
menggunakannya untuk bersenang-senang."
Setiba di pintu, dia menoleh lagi, dan tertawa. Untuk sesaat, Mr.
Schuster yang punya daya imajinasi yang lebih besar daripada Mr.
Broadribb, mendapatkan kesan yang kabur dari seorang gadis muda yang cantik,
yang bersalaman dengan pendeta setempat, di sebuah pesta taman di desa. Sesaat
disadarinya bahwa dia sedang teringat akan masa remajanya sendiri. Sesaat, Miss
Marple mengingatkannya kembali pada seorang gadis tertentu, gadis yang muda,
yang berbahagia, yang akan menikmati hidupnya sendiri.
"Mr. Rafiel pasti menginginkan saya bersenang-senang," kata Miss Marple.
Dia keluar. "Nemesis," kata Mr. Broadribb. "Begitulah Rafiel menamakannya.
Nemesis -Dewi Keadilan! Sama sekali tak mirip Nemesis, bukan?"
Mr. Schuster menggeleng. "Pasti itu salah satu lelucon kecil Mr. Rafiel,"
kata Mr. Broadribb. TAMAT Koleksi ebook inzomnia Bayangan Berdarah 5 Pendekar Mabuk 091 Tantangan Anak Haram Pemburu Mahkota Dara 1
^