Pencarian

Rahasia Gunung Killimooin 1

Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin Bagian 1


Enid Blyton EMPAT SERANGKAI: RAHASIA PEGUNUNGAN KILLIMOOIN
Scanned book (ebook) ini hanya untuk pelestarian buku dan kemusnahan DILARANG
MENGEMOMERSILKAN atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan BBSC
Edit & Convert: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
==============================
Ebook Cersil (zheraf.wapamp.com)
Gudang Ebook http://www.zheraf.net
==============================
Penerbit PT Gramedia Jakarta, 1986 DAFTAR ISI 1. Sebuah Kejutan 2. Bertolak ke Baronia 3. Istana di Baronia 4. Perjalanan yang Mendebarkan
5. Udara Panas 6. Istana Killimooin 7. Beowald Buta, si Penggembala Kambing
8. Sehari di Alam Pegunungan
9. Kawanan Perampok 10. Patung Ajaib 11. Mulanya Petualangan 12. Sungai di dalam Gunung
13. Di Hutan Rahasia 14. Kembali ke Sarang Perampok
15. Ada Jalan untuk Meloloskan Diri"
16. Hujan Badai 17. Perjalanan Mendaki di dalam Gunung
18. Di dalam Gua Air Terjun
19. Beowald Penyelamat 20. Akhir suatu Petualangan
1. SEBUAH KEJUTAN TIGA anak laki-laki berdiri dengan hati berdebar-debar di peron stasiun. Mereka
sedang menunggu kereta api datang.
Keretanya terlambat, " ucap Mike, tak sabar. " Sudah lewat lima menit. " " Aku akan menceritakan kabar gembira kita kepada cewek-cewek itu,
" kata Jack. " Aku dong! " sahut Pangeran Paul, matanya yang hitam kelihatan bercahaya.
" Kabar gembira " itu kan berasal dariku. " Baiklah, baiklah, " ujar Mike. " Kau boleh menceritakannya kepada Nora dan Peggy, kalau
" begitu. Tapi ingat, jangan terlalu lama menyimpan berita itu. Aku takkan sabar
menunggu. Bisa-bisa, jadi aku yang menceritakannya lebih dulu."
Ketiga anak laki-laki tadi sedang menanti kedatangan Nora dan Peggy yang hendak
pulang berlibur dari asrama sekolah mereka. Mike, Jack, dan Pangeran Paul
bersekolah di sekolah yang sama. Mereka pun sama-sama tinggal di asrama sekolah
itu. Sekolah anak laki-laki sudah libur sejak sehari sebelumnya. Mike adalah
saudara kembar Nora, dan Peggy adalah kakak mereka. Usianya setahun lebih tua
daripada Mike dan Nora. Jack adalah kakak angkat mereka. Dia sudah tidak berayah-ibu, hingga Kapten
Arnold dan istrinya memungutnya dan memelihara serta memperlakukannya seperti
anak sendiri. Jack bersekolah bersama Mike. Dia merasa bahagia mempunyai orang
tua dan saudara angkat yang baik dan menyayanginya.
Pangeran Paul bersekolah di sekolah tempat Mike dan Jack belajar. Dia bersahabat
dengan mereka, karena mereka pernah menyelamatkannya ketika dia diculik beberapa
tahun yang lalu. Ayahnya raja Baronia. Pangeran cilik itu dikirim belajar ke
Inggris. ltulah sebabnya dia tinggal di asrama. Bila liburan tiba, barulah dia
pulang ke negerinya sendiri yang terletak jauh dari Inggris. Di antara sahabat-
sahabatnya, dialah yang paling muda.
Itu dia keretanya! " sorak Mike, ketika tampak olehnya kepulan asap putih di kejauhan.
" Hore! " " Nora dan Peggy pasti mencari-cari kita dari jendela,
" Jack berkata. " Kereta bergerak semakin mendekati stasiun. Bunyi gemuruh mesinnya terdengar
makin keras. Akhirnya, kereta itu meluncur di depan peron. Kecepatannya
berkurang sedikit demi sedikit, dan kemudian berhenti. Pintu gerbong-gerbongnya
pun segera terbuka. Pangeran Paul berseru, Itu mereka! Lihat! Di gerbong tengah!
" " Benar. Peggy dan Nora melongokkan kepala mereka ke luar jendela sambil tertawa.
Begitu pintu gerbong tempat mereka duduk dibuka, keduanya langsung melompat
turun. Nora berkulit agak coklat dan rambutnya keriting seperti Mike. Rambut
Peggy yang keemasan berkilau-kilauan ditimpa sinar matahari. Tubuhnya semakin
tinggi, tetapi perangainya tetap saja seperti dulu.
Peggy! Nora! Selamat datang!
" seru Mike. Dipeluknya saudara kembarnya, kemudian Peggy
" juga. Betapa girangnya hati kelima anak itu bisa berkumpul kembali. Bersama-sama,
mereka pernah mengalami suka-duka dan menghadapi bahaya dalam berbagai
petualangan. Senang rasanya berkumpul sekali lagi dan saling bertanya, Ingat
waktu kita begini, ingatkah
" kau peristiwa dulu itu"
" Pangeran Paul selalu merasa agak malu bila bersua dengan Peggy dan Nora. Dengan
sopan dijabatnya tangan mereka, tetapi Peggy memekik tidak setuju dan langsung
saja gadis itu memeluk Paul.
Paul! Jangan bersikap kaku begitu! Peluklah aku!
" " Eh, Paul punya berita gembira,
" ujar Mike, tiba-tiba teringat akan berita yang hendak
" mereka sampaikan kepada kedua gadis itu. Ayo, Paul - cepat ceritakan kepada
mereka! " " "Berita apa" tanya Nora.
" "Aku punya undangan buat kalian semua," ujar pangeran cilik itu. Maukah kalian
" berlibur di Baronia bersamaku selama libur musim panas ini"
" Peggy dan Nora memekik kegirangan.
PAUL! Ke Baronia bersamamu! Oh, sungguhkah?"
" Bukan main! Ini baru benar-benar kejutan!
" " Wajah Paul berseri-seri. Benar. Ini memang kejutan,
" ucapnya. " Kupikir kalian pasti " senang. Mike dan Jack pun sangat gembira ketika rencana ini kukatakan kepada
mereka. " Aku yakin kepergian kita ke Baronia akan merupakan petualangan tersendiri,
" ucap Mike. " Baronia - negeri di tengah pegunungan dengan kota-kota yang indah, desa-desa
" tersembunyi, hutan belantara - oh, pasti sangat mengesankan.
" Alangkah baik ayahmu, Paul
" mengundang kami semua! " Nora berkata sambil merangkul
" tubuh si pangeran kecil. Berapa lama perjalanan ke sana"
" " Kita naik pesawat pribadiku,
" sahut Paul. " Ranni dan Pilescu akan datang menjemput
" kita besok. " Rasanya seperti mimpi saja!
" kata Nora, menari-nari kegirangan. Tak sengaja, tertumbuk
" olehnya seorang kuli yang sedang mendorong kereta barang. Oh, maaf. Bapak tak
terlihat " olehku tadi. Oh, Mike - bagaimana kalau kita ambil dulu barang-barang bawaan
kami" Tolong carikan kuli yang kereta barangnya masih kosong dong!
" Karena semua kuli masih sibuk mengangkuti barang, maka mereka terpaksa menunggu.
Mereka tetap bergembira, lebih-lebih bila mereka ingat bahwa besok mereka akan
berangkat ke Baronia. Tadinya, kami membayangkan hendak tamasya ke pantai bersama Ayah dan Ibu,
" Nora " berkata. Kami pun berpikir begitu,
" sahut Jack. " Tetapi, kemarin datang telegram dari ayah
" Paul. Isinya Paul akan dijemput dengan kapal terbang, dan kita semua diundang
berlibur ke Baronia - bila diizinkan oleh Ayah dan Ibu.
" Kau tahu sendiri, kan - Ayah dan lbu senang sekali bila kita bisa bepergian
melihat- " lihat keadaan di tempat lain! kata Mike.
" Pokoknya, " Ayah dan Ibu sama girangnya dengan
kita semua. Tentu saja beliau agak sedih - tak bisa menghabiskan liburan bersama
anak-anaknya. " Katanya, kita tidak perlu bawa pakaian terlalu banyak,
" sela Jack. " Paul bilang, kita " akan diberi pakaian tradisional Baronia di sana nanti! Pakaian Baronia lebih
menarik daripada pakalan sehari-hari kita! Pasti rasanya seperti memakai baju
karnaval!" Peggy dan Nora menarik napas, gembira. Mereka membayangkan rupa mereka bila
mengenakan gaun lebar berpinggiran warna-warni - hmm, indahnya! Seperti orang
Baronia asli! Hai, sudah waktunya kita cari kuli. Jangan ngobrol terus seperti ini,
" ujar Nora. " Lihatlah, peron sudah hampir kosong. Pak! Sini, Pak!
" panggilnya, ketika di depan
" mereka lewat seorang kuli.
Kuli tadi mendekati mereka sambil mendorong kereta barangnya yang sudah kosong.
Diangkatnya kopor dan barang-barang bawaan Peggy dan Nora. Kemudian,
diletakkannya ke dalam kereta dorongnya. Sesampainya di luar stasiun, kuli tadi
memanggil taksi buat anak-anak. Dalam sekejap, mereka telah memenuhi taksi itu.
Mereka menuju rumah Kapten Arnold.
*** Semua kelihatan riang gembira ketika berkumpul mengelilingi meja makan sore itu.
Kapten Arnold dan istrinya tersenyum sambil mengedarkan pandangan mereka kepada
kelima anak berwajah ceria di hadapan mereka. Pulang berlibur sudah merupakan
sesuatu yang menggembirakan - apalagi pulang dan diberitahu bahwa mereka
diundang ke Baronia keesokan harinya. Kegembiraan anak-anak itu tak dapat
dilukiskan dengan kata-kata.
Biasanya mereka ribut menceritakan segala yang telah mereka lakukan dalam


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

semester yang baru lalu - kehebatan mereka di lapangan tenis, kegembiraan mereka
bila bermain cricket, bagusnya kolam renang baru, sukarnya soal-soal ujian, dan
sebagainya. Tetapi, kali ini, tak sepatah kata pun mereka ucapkan mengenai
pengalaman mereka di sekolah.
Yang mereka bicarakan Baronia, Baronia, Baronia! Paul senang melihat kegembiraan
sahabat-sahabatnya. Dia sangat bangga akan keindahan negerinya.
Negeriku memang tidak terlalu luas,
" katanya, " tetapi keindahannya sangat mempesona
" dan masih asli sekali. Gunung-gunungnya menjulang tinggi, hutannya lebat, dan
desa-desa di sana sangat menawan hati! Penduduk laki-lakinya kuat perkasa, kaum
wanitanya murah senyum, dan makanan di sana - hmm, sedapnya!
" Bicaramu seperti seniman saja, Paul,
" komentar Peggy. " Ayo, teruskan! " " Tidak, " kata Paul, wajahnya bersemu merah. Nanti kalian menertawakan aku. Orang?"
Inggris memang aneh. katanya cinta negerinya, tetapi belum pernah kudengar ada
orang lnggris memuji negerinya. Lain denganku. Satu jam mungkin kurang buat
menceritakan keindahan tanah airku. Bukan cuma keindahan yang bisa kuceritakan.
Kawanan perampok... "Oh, " ucap Peggy, tertarik. "Dan bermacam-macam binatang buas yang terdapat di pegunungan,
" tambah Paul. " Kita berburu, yuk - di sana nanti!
" sela Mike. " Belum lagi, tentang jalan-jalan yang
" tersembunyi di bukit-bukit, hutan rimba yang belum pernah terinjak kaki manusia,
dan... " Oh, kenapa tidak sekarang saja kita berangkat!
" ujar Nora. " Aku tak sabar lagi " menunggu! Siapa tahu kita mendapat pengalaman baru di sana - pengalaman yang
mendebarkan, seperti pengalaman kita di waktu-waktu yang lalu.
" Pangeran Paul menggelengkan kepala. Tidak,
" ucapnya. " Di Baronia kita takkan bisa
" bertualang seperti biasanya. Di sana kita tinggal dalam istana ayahku. Bila
hendak bepergian, pasti kita dikawal. Sejak aku diculik dulu, aku tak pernah
diizinkan bepergian seorang diri di Baronia."Sahabat-sahabatnya nampak kecewa. Yah, kedengarannya memang hebat selalu
dikawal, " tapi, terus terang, itu membuat gerak kita terbatas, kata Mike.
" Bolehkah " kita memanjat pohon dan sebagainya?"
Di negeriku sendiri, aku tidak diperbolehkan melakukan hal-hal seperti itu,
" sahut " Paul. Tetapi, itu karena di sana aku seorang pangeran. Aku harus selalu bersikap
dan " bertingkah laku sebagaimana layaknya orang-orang terhormat. Walaupun begitu, di
sini sikap dan tingkah lakuku berbeda, bukan?"
Kelihatannya begitu! " komentar Mike sambil memandang Paul.
" Di sini kau tak -segan- " segan menceburkan diri ke empang buat mengejar bola, dan keluar dengan tubuh
hitam berlumur lumpur. " Bukan cuma itu. Kau juga tak malu waktu celanamu sobek terkait pagar berkawat
duri, " menghindari sapi mengamuk, tambah Jack.
" "Aku tidak menyangkal," Paul berkata. "Tapi, di sini aku kan seperti kalian.
Jadi, aku belajar bersikap lain. Kalau kalian pergi ke Baronia, kalian pun harus
belajar bersikap lain. Kalian harus mencium punggung tangan ibuku, misalnya.
" Mike dan Jack memandang Paul, kaget.
Oh! Aku tak biasa melakukan hal-hal seperti itu, Paul!
" seru Jack " Kalian harus belajar juga membungkuk hormat - begini,
" lanjut si pangeran cilik,
" senang. Ia membungkuk dengan sopan - pinggangnya seolah dilipat ke depan,
menegakkan dirinya kembali, dan merapatkan kedua tumitnya dengan gerakan tegas
dan mantap. Peggy dan Nora tertawa mengikik.
Hi, pasti kita geli melihat Mike dan Jack melakukan hal-hal seperti itu,
" ucap Nora. " Kalau tak mau malu, sebaiknya sekarang kalian cepat-cepat berlatih, Mike. Ayo,
beri " hormat kepadaku. Dan kau, Jack, coba cium tanganku!
" Mike dan Jack menyumpah-nyumpah.
Sialan, " gerutu Mike. Seandainya memang harus melakukannya, aku pasti mau"
" melakukannya. Tapi, yang jelas, bukan kepada kau atau Peggy!"Ah, Ibu kira takkan sesukar yang dibayangkan Paul,
" Nyonya Arnold berkata, tersenyum.
" Dia cuma menggoda kalian. Lihat saja - dia meringis begitu!
" " Kalian bebas bersikap semau kalian,
" tutur Paul, geli. " Tapi, jangan kaget melihat
" sikap orang Baronia. Sikap mereka jauh lebih baik daripada sikap kalian!
" Sudah selesai semua?" tanya Kapten Arnold.
" Kupikir, " kalian takkan bisa makan lebih
banyak lagi. Tapi, siapa tahu pikiranku salah.
" Oh, tunggu - aku masih ingin sepotong kue lagi,
" ucap Mike. " Di asrama, kami tak " pernah diberi kue coklat selezat ini!
" Hai, kau sudah makan empat potong, Mike,
" ujar ibunya. " Untung saja Ibu tak perlu
" menyiapkan makanan buat kalian setiap hari! Nih, ambil olehmu sepotong lagi!
" *** Malam harinya mereka bersiap-siap. Tetapi, tidak banyak yang harus mereka
siapkan. Mereka hanya memasukkan pakaian tidur, sikat gigi, mantel, dan sejenisnya ke
dalam kopor masing-masing. Mereka sudah tak sabar menanti saatnya mengenakan
pakalan Baronia yang berwarna-warni. Mereka pernah melihat potret orang Baronia.
Itulab sebabnya mereka merasa yakin akan menyenangi pakaian Baronia, lebih-lebih
pakaian anak-anaknya! Kegembiraan hati yang meluap-luap menyebabkan anak-anak itu tak bisa diam dan
mengerjajan sesuatu dengan serius. Mereka mengobrol dengan Kapten Arnold dan
istrinya, bermain-main sebentar, lalu pergi tidur.
Tetapi, tak seorang pun bisa memicingkan mata. Mereka berbaring di kamar masing-
masing, tetapi terus mengobrol dengan berteriak-teriak satu sama lain. Akhirnya
Nyonya Arnold datang menghampiri mereka. Dengan tegas, beliau berkata, Sekali
lagi Ibu dengar kalian " berteriak-teriak, kalian takkan boleh pergi ke Baronia!
" Setelah itu, barulah suasana menjadi tenang. Kelima anak tadi berbaring diam di
tempat tidur masing-masing, pikirannya sibuk membayangkan betapa senangnya
mereka besok. 2. BERTOLAK KE BARONIA RASA gembira menjalar di hati ketika terbangun keesokan harinya dan teringat
akan segala sesuatunya. Jack cepat-cepat bangkit dan berteriak membangunkan yang
lain. Tak lama kemudian semuanya sudah berpakaian rapi dan turun ke ruang makan.
Mereka hendak berangkat ke lapangan udara, menemui Ranni dan Pilescu yang
menurut rencana akan menjemput mereka pukul sepuluh. Ranni dan Pilescu adalah
punggawa istana Baronia yang bertugas khusus mengawal Pangeran Paul. Karena
bawaan mereka sedikit, akhirnya bawaan mereka dijadikan satu dalam sebuah tas.
Bu, sayang ya kita tak bisa banyak bersama-sama liburan ini,
" ucap Peggy. " Yab, tapi Ayah dan lbu akan terbang ke Baronia menjemput kalian,
" sahut ibunya. " Kami " akan ke sana seminggu atau dua minggu sebelum kalian harus kembali ke sekolah.
Jadi, masih ada waktu tersisa untuk kita nikmati bersama!
" Oh, senangnya! " ujar Nora dan Peggy bersamaan. Mike dan Jack tertawa lebar, wajahnya
" berseri-seri - penuh kegembiraan. Ayah dan Ibu mau ke sana naik si Seriti Putih"
" " Seriti Putih adalah nama kapal terbang Kapten Arnold yang terkenal. Bersama
istrinya, beliau telah menempuh jarak beribu-ribu mil. Nyonya Arnold pun seorang
pilot yang kehebatannya tidak kalah dengan kehebatan suaminya. Mereka berdua
telah mengalami berbagai petualangan. Itu merupakan salah satu sebab, mengapa
mereka suka bila anak-anak mereka berkesempatan bepergian sendiri dan
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.
Tak baik mengekang dan terlalu melindungi anak-anak,
" ujar Kapten Arnold berulang kali
" kepada istrinya. Kita tak ingin anak-anak kita seperti itu, bukan" Yang kita
inginkan " adalah anak-anak yang penuh semangat dan keberanian, anak-anak yang berdikari
serta tak takut pada apa pun yang mungkin mereka hadapi. Kita ingin mereka
berkembang menjadi anak-anak yang suka bertualang dan kuat. Anak-anak macam
begitulah yang bisa menjadi orang berguna di dunia mi! Jadi, hendaknya kita
jangan melarang mereka pergi supaya mereka bisa berdikari dan bersikap berani!
" Jika kami bisa menjadi dewasa seperti Ayah dan lbu, tentu kami selamat!
" ujar Peggy. " Ayah dan thu sudah mencoba mengarungi angkasa menuju Australia sebelum yang lain
" mencoba - di samping itu Ayah dan Ibu telah mencatat jarak terbang begitu
banyak. Kami pasti bisa jadi anak-anak yang pemberani juga!
" Tentu saja, " sahut ibunya, tertawa. " kalian sudah mengalami beberapa petualangan yang
" mendebarkan dalam usia muda kalian - Ibu yakin pengalaman kalian jauh lebih
banyak bila dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
" Ketika mobil yang hendak membawa mereka ke lapangan terbang sampai di depan


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pintu, anak-anak segera melompat ke luar.
Untung mobilnya besar! " kata Mike. " Tujuh orang bukan sedikit!
" " Semuanya masuk dan mengambil tempat di dalam mobil. Dengan kecepatan cukup
tinggi mobil itu meluncur ke lapangan terbang. Sebentar saja mereka telah sampai
di lapangan terbang, dan masuk ke dalamnya melalul pintu gerbang.
Mike, yang melihat ke luar dan jendela, berseru, Itu dia kapal terbangmu, Paul!
" Kelihatan dari sini. Oh, yang paling besar, lho!"Ya. Dan yang paling bagus juga,
" tambah Nora, memandang kagum pada pesawat udara yang
" sedang mereka tuju. Warnanya biru terang dengan garis keperakan di pinggirnya.
Pesawat itu berkilau-kilauan tertimpa sinar matahani. Tidak jauh dan tempat
pesawat itu diparkir, mobil dihentikan. Semuanya keluar.
Paul memekik, Itu dia Pilescu! Dan Ranni! Lihat, mereka di belakang pesawat!
" " Kedua lelaki Baronia bertubuh tinggi kekar itu mendengar bunyi mobil. Mereka
langsung keluar, melihat kalau-kalau yang datang itu Pangeran Paul bersama
kawan-kawannya. Dengan suaranya yang dalam Pilescu berseru, Paul! Pangeranku!
" " Paul berlari-lari menyeberangi hamparan rumput, menghampiri Pilescu. Lelaki
bertubuh kekar dan berjenggot merah itu membungkuk hormat, lalu mengangkat Paul
tinggi-tinggi. Pilescu! Apa kabar" Betapa senang hatiku bertemu denganmu lagi", ucap Paul dalam
" bahasa Baronia. Bahasa itu kedengaran aneh di telinga sahabat-sahabat Paul.
Pilescu sangat sayang kepada pangerannya. Sejak Paul masih berusia beberapa
menit, dia telah menggendong anak itu. Dia bersumpah hendak mengabdikan dirinya
kepada Pangeran Paul sampai akhir hayatnya. Tangan Pilescu yang besar dan kuat
itu merekan tubuh kecil Paul, sampai-sampai Paul hampir tak bisa bernapas.
Pilescu! Aku tak bisa bernapas! Turunkan aku,
" perintahnya. " Pilescu meringis, lalu meletakkan kembali si pangeran ke tanah. Paul mengalihkan
perhatiannya kepada Ranni. Lelaki itu membungkuk dalam, lalu memeluknya kuat-
kuat seperti Pilescu. Ranni! Kau membawakan coklat kesukaanku"
" tanya Paul. " Ranni merogoh sakunya dan mengeluarkan sebungkus besar coklat. Warna kertas
pembungkusnya sangat menarik. Di situ terbaca nama Baronia. Paul sangat menyukai
cokiat merek ini. Walaupun begitu, bila kiriman datang dan Baronia, dia selalu
menikmati coklat yang diterimanya bersama Mike dan Jack.
Ranni dan Pilescu menyambut sahabat-sahabat Paul. Mereka tersenyum senang
memandang anak-anak itu serta Kapten Arnold dan istrinya. Mereka pernah
mengalami bersama suatu petualangan yang aneh di Afrika, ketika mereka terkurung
" di Gunung Rahasia. Senang
" rasanya bersama mereka lagi.
Tolong jaga anak-anak ini, Pilescu,
" ujar Nyonya Arnold ketika mengucapkan selamat
" jalan kepada anak-anak yang semuanya berwajah gembira. Tahu sendiri kau, betapa
" nakalnya anak-anak seusia mereka, kadang-kadang!
" Mereka aman bersama kami, Nyonya,
" ujar Pilescu, jenggotnya yang lebat dan kemerahan
" seolah-olah menyala ditimpa sinar matahari. Dia membungkuk dalam-dalam di
hadapan Nyonya Arnold. Kemudian, diraihnya tangan Nyonya Arnold dan diciumnya
dengan penuh hormat. Mike merasa yakin dia takkan pernah bisa mencium tangan
siapa pun seperti itu. Sudah siapkah pesawatnya"
" tanya Kapten Arnold sambil masuk ke cockpit, melihat-lihat.
" Bukan main, hebat benar! Bangsa Baronia rupanya mempunyai ahli pencipta bentuk
kapal " terbang yang kawakan! Meskipun Inggris bisa dikatakan hebat dalam hal merancang
model pesawat, kuakui masih lebih hebat Baronia.
" Anak-anak sibuk mengunyah coklat sambil mengobrol dengan Ranni. Lelaki bertubuh
besar seperti beruang itu senang bertemu lagi dengan mereka. Nora dan Peggy
bergayut pada lengannya yang kekar sambil mengingat kembali hari-hari yang
mendebarkan dan berbahaya ketika mereka bersama-sama berada di Gunung Rahasia,
di Afrika. Seorang montir datang, memeriksa sekali lagi mesin pesawat raksasa itu. Satu-dua
menit kemudian baling-balingnya mulai berputar. Suaranya menderu-deru.
Senang, ya" " ucap Mike. " kita benar-benar pergi! " " Ayo, masuk semua, " Pilescu berkata. " Sekali lagi peluk orang tua kalian, lalu kita
" pergi. " Anak-anak memeluk ayah-ibu mereka. Paul mengangguk dan mencium tangan Nyonya
Arnold. Nyonya Arnold tertawa sambil menepuk-nepuk pangeran cilik, sahabat anak-anaknya.
"Selamat jalan, Paul! Jangan ajak keempat anakku mencari perkara, ya! Jack, jaga
Paul dan adik-adikmu. Mike, jaga saudara-saudara perempuanmu. Nora dan Peggy,
jangan biarkan anak-anak laki-laki itu berbuat nakal!
" Selamat tinggal, Bu! Selamat tinggal, Ayah! Jangan lupa tulis surat, dan jemput
kami " bila liburan sudah hampir habis!
" Permisi, Kapten Arnold! Permisi, Nyonya Arnold!
" " Deru pesawat udara mengalahkan bunyi-bunyian lain di sekitarnya. Pilescu
bertindak sebagai pilot, dan Ranni duduk di sampingnya.
Anak-anak duduk di belakang, pada kursi bersandar yang empuk. Mesin pesawat
menderu semakin keras. R r-r-r-r-r-r-r! R-r-r-r-r- r... !
" Pesawat raksasa itu mulai meluncur di landasan. Mula-mula perlahan-lahan, makin
lama makin cepat - cepat - lalu, seperti seekor burung, Ia lepas landas,
meninggi melalui pagar-pagar, kawat telepon, dan tak lama kemudian Ia sudah
berada tinggi di atas awan.
Bertolak ke Baronia! " ujar Mike, bergairah. " Bertualang lagi, " tambah Jack " Senang, bukan" " " Dari sini, lapangan terbangnya kelihatan cuma seinci panjangnya!
" kata Nora, melihat " ke luar jendela. Setengah jam lagi kita sampai di atas laut
" ucap Paul. " Kita lihat ke luar, yuk! " " Gaya rasanya berada dalam pesawat raksasa lagi. Anak-anak itu sudah biasa
terbang. Mereka sangat suka mersakan berada tinggi di langit. Kadang-kadang, awan
bergulung-gulung di bawah mereka. Kelihatannya seperti padang saiju yang sangat
luas. Matahari menyinari padang putih itu. Akibatnya, awan putih di bawah mereka
terlalu menyilaukan bila dilihat.
Pada suatu saat hamparan awan putih di bawah mereka terputus.
Paul memekik Laut! Lihatlah dari sela-sela awan. Hai, Ranni, Ranni, kita sudah
sampai " di atas lautkah" " Ranni menoleh dan mengangguk Pesawat kita berjalan dengan kecepatan tinggi,
" serunya. " Supaya bisa sampai di Baronia sebelum waktu makan siang.
" " Alangkah senangnya hatiku,
" Nora berkata, matanya berbinar-binar.
" Sudah lama aku " ingin berkunjung ke Baronia, Paul. Dan sekarang, kita benar-benar sedang menuju
ke sana. " Aku pun merasa sangat senang,
" sahut Paul. " Aku menyukai negeri kalian, dan senang
" bersahabat dengan kalian. Meskipun begitu, aku lebih menyukai Baronia. Siapa
tahu, kalian pun akan lebih menyukainya.
" Tak mungkin! " sahut Mike. " Mana ada negeri lain yang lebih indah dari negeri sendiri!
" " Lihat saja nanti, " Pangeran Paul menimpali. " Mau coklat lagi" " " Anak-anak mengambil sendiri coklatnya.
Yah, yang jelas, kuakui coklat buatan negerimu lebih enak daripada coklat
lnggris, " " ujar Mike, mengunyah isi mulutnya. Lihat, laut kelihatan lagi. Hmm - nampaknya
rata " tidak berombak " Ada perasaan senang tersendiri melihat laut yang sesekali kelihatan dari celah-
celah awan yang menghalangi pemandangan bebas ke bawah. Tak lama kemudian,
pesawat melaju di atas daratan lagi. Awan menghilang, dan anak-anak dengan bebas
bisa melihat daratan yang mereka lalui - terhampar luas jauh di bawah sana,
bagaikan peta berwarna raksasa.
Mereka terbang melalui kota-kota besar. Udara di sekitarnya kelihatan kotor oleh
asap. Mereka melewati juga hamparan padang rumput di pedesaan. Di sana-sini kelihatan
rumah peternakan seperti kotak mainan. Sungai nampak berliku-liku, seperti ular
panjang berwarna biru keperakan. Lalu, gunung-gunung yang tinggi mereka lalul
pula. Di puncaknya, kadang-kadang terlihat lapisan salju.
Aneh rasanya melihat salju pada musim panas seperti ini,
" ujar Mike. " Jam berapa sekarang" Sudah jam dua belas" Cepat amat! kalau begitu, dalam waktu
kurang " dari satu jam kita sudah akan sampai di Baronia.
" Pesawat raksasa yang mereka tumpangi menderu terus mengarungi angkasa luas.
Ranni menggantikan Pilescu due jam setelah mereka tinggal landas. Sementara itu
Pilescu duduk-duduk bersama anak-anak di belakang sambil mengobrol sebentar.
Matanya memancarkan kasih sayang dan rasa pengabdiannya yang dalam terhadap
pangeran kecil di hadapannya. Seperti anjing sedang memuja tuannya, pikir Mike.
Beruntung benar Paul mempunyai teman seperti Ranni dan Pilescu.
Sebentar lagi istananya kelihatan,
" ujarnya, memandang ke bawah.
" Kita sedang "

Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melintasi perbatasan Baronia, Paul! Lihat, itu Sungai Jollu! Dan itu kota
Kikibora. " Paul kegirangan. Sudah tiga bulan dia tak pulang. Dia rindu pada ayah dan
ibunya. Juga pada adik-adiknya.
Mike dan Jack terdiam. Mereka bertanya-tanya dalam hati, apakah ibu Paul akan
menjemput mereka di lapangan terbang" Apakah mereka harus mencium tangan beliau"
Aku pasti kelihatan seperti orang tolol sekali,
" pikir Mike, merasa tak enak.
" Itu dia istananya! " seru Paul tiba-tiba. Terlihat oleh mereka sebuah istana berdiri
" pada sisi bukit- sebuah istana yang tak ubahnya dengan istana di Negeri Dongeng!
Indah, dengan menara-menaranya yang berkilauan, dan danau biru bening yang
membentang tepat di bawahnya serta memantulkan bayangan istana itu.
Oh! Cantik sekali! " ucap Nora. " Paul, aku merasa hebat! Bayangkan, tinggal di istana!
" Buatmu mungkin biasa-biasa saja, tetapi untukku - ini sungguh-sungguh merupakan
pengalaman yang mengesankan!"Pesawat terbang memutar sambil merendah. Di samping istana terdapat landasan
yang cukup luas, tempat mendaratnya pesawat kerajaan. Pesawat yang dikemudikan
Ranni menukik turun seperti seekor burung, kemudian rodanya menyentuh landasan.
Kecepatannya makin berkurang, dan akhirnya berhenti tak jauh dari tempat
sekelompok orang berdiri.
Selamat datang di Baronia!
" ujar Paul, matanya bersinar penuh kegembiraan.
" Selamat " datang di Baronia! " 3. ISTANA DI BARONIA RANNI dan Pilescu membantu kelima penumpang ciliknya turun dari pesawat. Paul
langsung berlari-lari menemui seorang wanita cantik yang berdiri di dekat situ
sambil tersenyum. Dia mengangguk dalam, mencium tangannya, lalu berpelukan dengannya sambil
berkata-kata dalam bahasa Baronia. Wanita cantik itu adalah ibunya, sang
permaisuri. Beliau menangis sambil tertawa. Dialusnya rambut pangeran kecil itu,
dan diciuminya pipinya. Ayah Paul pun ada di sana. Beliau gagah dan tampan, berdiri tegak mengenakan
pakaian kebesarannya. Paul memberi hormat, lalu berlari ke dalam pelukannya.
Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada empat anak kecil yang berdiri di
dekatnya. Mereka adalah adik-adik Paul. Paul mencium tangan adik-adik
perempuannya, serta memberi hormat kepada adik-adik lelakinya. Setelah itu,
barulah mereka berciuman dan berebut bicara.
Tak lama kemudian, tibalah saatnya sahabat-sahabat Paul memperkenalkan diri.
Mereka sudah pernah bertemu dengan ayah Paul. Lelaki itu mereka sukai dengan
segera. Tetapi, dengan Permaisuri, ibu Paul, mereka belum pernah bertemu sama
sekali. Seperti putri dari kayangan, pikir Nora dan Peggy. Beliau nampak cantik
sekali mengenakan pakaian Baronia. Gaun lebarnya yang berwarna merah dan biru
kelihatan semakin anggun bila beliau berjalan.
Ibu Paul mencium Nora dan Peggy. Beliau berbahasa Inggris dengan mereka. Selamat
" datang, Anak-anak manis." sapanya. Aku senang sekali bisa bertemu dengan kalian
semua. " Kudengar, kalian sangat baik kepada Paul selama Paul belajar di lnggris. Mudah-
mudahan liburan kalian di sini menggembirakan.
" Kemudian tibalah giliran Mike dan Jack yang disambut Permaisuri. Keduanya merasa
malu dan segan mencium tangan beliau, tetapi, setelah dilakukan, ternyata tidak
sesukar yang mereka bayangkan! Mula-mula Mike yang maju. Permaisuri mengulurkan
tangan kepadanya, dan Mike membungkuk serta menciumnya tanpa menemui kesukaran!
Setelah itu, Jack Akhirnya, keduanya memberi hormat kepada ayah Paul.
Ayo, kita ke istana sekarang,
" ujar Permaisuri. " Kalian pasti sudah kelaparan.
" Penjalanan kalian barusan cukup jauh. Berbagai masakan kesukaan Paul telah
tersedia. Mudah-mudahan kalian pun menyukainya."Lega benar rasa hati anak-anak itu, karena ibu Paul bisa berbahasa lnggris.
Mereka sudah berusaha belajar bahasa Baronia, tetapi Paul kurang pandai mengajar
bahasa itu. Dia selalu tertawa terpingkal-pingkal bila teman-temannya belajar mengucapkan
kata-kata yang sukar pengucapannya.
Anak-anak memandang istana dengan takjub. Selain dalam buku cerita, mereka belum
pernah melihat tempat yang seindah itu. Walaupun ukurannya tidak terlalu besar,
istana itu sangat bagus. Dengan gunung menjulang tinggi pada latar belakangnya,
serta danau yang berkilau-kilauan di bawahnya, istana itu bagaikan istana dalam
mimpi. Mereka lewat taman yang ditumbuhi aneka bunga harum semerbak, lalu sampai
di tangga. Mereka naik, dan masuk ke dalam istana melalui sebuah pintu lebar.
Dekat pintu itu berdiri enam orang penjaga berseragam warna biru dan perak.
Adik-adik Paul bersama pengasuhnya masing-masing berjalan di belakang. Manis
benar anak-anak itu, pikir Mora dan Peggy. Mirip sekali dengan Paul, bermata
hitam bulat. Tak perlu terlalu diperhatikan anak-anak kecil itu,
" Paul berkata dengan suara
" pangerannya. Mereka ingin ikut menyambut kedatanganku. Tetapi, sehari-harinya
mereka " tinggal di bagian anak-anak. Kita punya kamar sendiri-sendiri. Pilescu akan
menemani kita. " Lega juga mendengar hal ini. Meskipun sahabat-sahabat Paul senang pada ayah dan
ibu Paul, tetapi agak segan rasanya bila mereka harus tinggal dan makan bersama
dengan raja dan permaisurinya setiap hari. Lebih senang buat mereka bila punya
tempat yang terpisah. Paul mengantar mereka ke kamar masing-masing. Nora dan Peggy mendapat sebuah
kamar yang indah sekali dengan pemandangan ke arah danau. Segala yang ada di
dalamnya mempunyai paduan warna biru dan perak. Langit-langitnya bercat biru,
dihiasi dengan bintang-bintang perak yang berkilau-kilauan. Betapa indah kamar
itu, pikir Nora dan Peggy.
Seprai tempat tidurnya juga biru. Seprai itu bersulamkan bintang-bintang perak.
Mana tega aku meniduri tempat tidur seindah itu,
" Peggy berkata dengan suara penuh
" kekaguman. Dan, besarnya...! Hm, enam orang juga muat! Tapi, ini cuma
diperuntukkan " bagi kita berdua, Nora! Bukan main!
" Dua kamar tidur disediakan untuk anak laki-laki. Sebuah kamar besar untuk Mike
dan Jack, kamar ini mempunyai dua buah tempat tidur.
Jarak masing-masing tempat tidurnya hampir setengah mil!
" Jack berkata sambil tertawa,
" melihat kamar berukuran raksasa dengan dua buah tempat tidur pada masing-masing
sisinya. Paul punya kamar sendiri ukurannya lebih besar lagi!
" Heran " kau bisa tahan hidup di asrama berdua belas sekamar, sedangkan di rumah kau "punya kamar begini besar, kata Mike kepada Paul.
" Astaga " bagus benar pemandangannya!
" " Kamar Mike mempunyai dua jendela lebar. Sebuah menghadap ke danau, dan yang lain
menghadap ke sisi bukit tempat istana berdiri. Baronia sungguh-sungguh sebuah
negeri yang hebat. Tanah liar, berbukit-bukit, kasar, tetapi sangat cantik,
" ujar Paul. "Tidak seperti
" negerimu. Negeri lnggris jinak. Seperti kucing jinak sedang duduk dekat
perapian. Negeriku seperti macan liar sedang menjelajahi bukit-bukit.
" Dia jadi puitis lagi! " komentar Mike, tertawa. Meskipun begitu, Mike tahu maksud Paul.
" Baronia memang kelihatan liar dan menarik. Tersenyum di bawah sinar matahari
musim panas seperti itu, Ia cantik sekali tetapi, yang ada di dalam belum tentu
seindah " yang kelihatan dari luar. Yang jelas, negeri itu tidak jinak
" seperti negeri Inggris, " tetapi masih liar dan banyak bagiannya yang belum dikenal orang.
" Anak-anak mencuci tangan mereka di baskom yang seolah terbuat dari perak Setelah
itu mereka mengeringkan tangan dengan handuk bersulam. Segalanya di situ begitu
sempurna! Rasanya malu mengotori handuk dan air dalam baskom indah yang tersedia!
Mereka ikut Paul bersantap siang. Kali ini mereka diharuskan makan bersama Raja
dan Permaisuri, walaupun untuk selanjutnya mereka boleh makan di ruang bermain
yang letaknya berdekatan dengan kamar mereka. Berbagai permainan yang ada di
situ sempat membuat anak-anak itu takjub. Satu set kereta api-kereta apian
listrik lengkap dengan rel, sinyal, dan stasiunnya menempati sebuah pojoknya. Di
sudut lain terdapat satu set permainan meccano berukuran besar. Pendeknya,
segala jenis permainan anak laki-laki terdapat di situ. Pasti sangat
menyenangkan melihat-lihat seluruh isi ruangan bermain raksasa itu.
Santap siangnya sangat lezat. Walaupun sahabat-sahabat Paul belum pernah
mengenal makanan yang dihidangkan, semua terasa enak di lidah mereka. Kalau ini
yang namanya makanan Baronia, bisa dijamin mereka semua jadi rakus selama di
Baronia! Ibu Paul berbicara dalam bahasa Inggris dengan mereka, sedang ayah Paul
beberapa kali melucu. Paul sibuk bercerita kepada kedua orang tuanya, kadang-kadang berbahasa Baronia
dan kadang-kadang pula berbahasa Inggris. Dia mengisahkan segala pengalamannya
di sekolah. Jack menyentuh Mike. Mendengar cerita Paul, orang pasti mengira dia ketua kelas!
" " bisiknya. Kita goda dia nanti, ya"!
" " Suasana teramat ceria selama mereka bersantap siang. Anak-anak merasa sangat
lapar, tetapi sebelum acara santap siang itu usai, mereka sudah tak mampu lagi
memasukkan makanan ke dalam mulut. Air liur Jack meleleh melihat semacam es krim
merah muda berhiaskan buah cherry ungu. Tetapi, untuk memakannya sudah tak
mungkin lagi. Perutnya sudah kepenuhan!
Ranni dan Pilescu tidak ikut makan. Mereka berdiri diam, yang seorang di
belakang kursi Raja dan yang seorang lagi di belakang kursi Paul. Beberapa orang
prajurit berseragam biru dan perak berdiri membentuk barisan di ujung ruangan.
Keempat anak Inggris sahabat Paul merasa jadi orang penting bisa duduk dan makan
bersama Raja, Ratu, dan Pangeran dengan dijaga oleh prajurit kerajaan di latar
belakang. Baronia sangat mengesankan!
Setelah itu, Paul mengantar sahabat-sahabatnya berkeliling istana, melihat-
lihat. Istana Baronia sungguh-sungguh megah, kuat konstruksinya, dan setiap ruangannya
diterangi sinar matahari musim panas. Bagian anak-anak dipenuhi oleh adik-adik
Paul. Dalam sebuah buaian berukir, berselimutkan beludu biru dan perak, berbaring
seorang bayi mungil. Bayi itu membuka matanya yang hitam bulat ketika Nora dan
Peggy lewat di dekatnya. Tempat ini sama besar dan bagusnya dengan ruangan bermain Paul. Anak-anak
memandang takjub pada beribu permainan yang terdapat di sana.
Seperti toko mainan paling besar!
" ucap Jack. " Padahal, kalau di sekolah, yang paling
" disukai Paul adalah perahu-perahuan usang yang kubuat sendiri dari potongan
kayu! " Paul senang sekali teman-temannya menyukai rumahnya. Dia sama sekali tidak
membanggakan atau memamerkan apa-apa. Buat Paul, hidup di istana dan memiliki
apa saja yang diinginkannya merupakan hal yang biasa. Dia tetap hangat, ramah,
dan suka bermain bersama teman-temannya. Sebelum bersekolah di lnggris, Paul
tidak mempunyai teman. Tetapi, sekarang dia punya Mike, Jack, Peggy, dan Nora. Paul merasa bahagia
mempunyai teman mereka. Mengajak teman-temannya berlibur di Baronia, buatnya
merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan .
Kita bisa mandi-mandi di danau, berlayar ke seberang, dan melihat-lihat
pemandangan di " pegunungan, ujar Paul. " Oh, " liburan kali ini tentu sangat berkesan. Mudah-mudahan saja udara tidak terlalu
panas. Kalau sampai hal itu terjadi, terpaksa kita harus ke gunung, mencari
tempat yang agak sejuk " Sore harinya, semua kecapekan. Serasa telah bermil-mil jauhnya mereka berjalan
mengelilingi istana, masuk-keluar ruangari yang tak terhitung jumlahnya, dan
mendaki berpuluh menara. Beberapa taman indah yang luas telah pula mereka
jelajahi. Di sana mereka bertemu dengan bapak-bapak pemelihara taman istana.
Semua pegawai istana kelihatan senang mendapat tamu anak-anak itu.
Anak-anak menikmati minuman teh dan kue-kue serta santap malam mereka di teras
yang letaknya di luar ruang bermain. Beberapa buah payung lebar berwarna cerah
meneduhi meja dari panasnya matahari. Di bawah, nampak danau biru kemilau.
"Aku menyesal terlalu banyak makan siang tadi, keluh Mike, ketika melihat sajian


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kue- " kue dan biskuit yang menarik di hadapannya. Aku jadi bingung. Kalau kue-kue ini
" kusikat, pasti sore nanti aku tak bisa makan lagi. Oh, bingung!
" Kalau memang kepingin, ambil saja apa yang kaumau,
" komentar Paul. " Sebelum makan malam, anak-anak berlayar di danau dengan perahu layar Paul
pribadi. Ranni menyertai mereka. Sejuk benar udara di danau sore itu. Jack memandang
wajah Nora dan Peggy yang kemerah-merahan.
Kita semua pasti gosong dalam satu atau dua hari,
" katanya. " Sekarang saja kulit kita " sudah kecoklatan apalagi beberapa hari mendatang! Tanganku panas sekali rasanya.
Tapi " aku takkan merendamnya malam ini. Terlalu menyengat!
" Kalau begitu, kau terpaksa mengangkat kedua tanganmu ke atas kepala pada waktu
mandi, " " komentar Mike. Alangkah lucunya!
" " Anak-anak hampir tak kuasa mencuci muka dan mengganti baju sebelum tidur karena
kelelahan. Sambil menguap lebar, mereka rnelepas pakaian, menggosok gigi, dan
mencuci muka. Masing-masing kamar tidur mempunyai bak mandi sendiri. Letaknya
agak ke bawah, dan mempunyai tangga. Mula-mula hal itu terasa janggal bagi
sahabat-sahabat Paul. Tetapi toh menyenangkan. Nora dan Peggy naik ke tempat tidur berukuran raksasa di kamar mereka dengan
tertawa terkikik-kikik. Betapa luas tempat tidur itu dibandingkan dengan tempat
tidur mereka di asrama. Hati-hati hilang," ujar Nora kepada Peggy.
" Mike dan Jack pun melompat ke tempat tidur masing-masing. Paul sengaja
membiarkan pintu penghubung kamarnya dengan kamar teman-temannya terbuka hingga
mereka bisa saling berteriak. Tetapi, malam itu hampir tidak kedengaran teriakan
mereka. Mata anak-anak itu sudah berat, dan tak bisa ditahan terbuka lebih lama
lagi. Hari itu hampir terlalu menggembirakan buat mereka.
Kita berada di Baronia, " bisik Peggy kepada dirinya sendiri.
" kita berada di Baronia, " di... Kemudian dia pun terlelap, sementara gelombang air danau di luar sana
memukul " lembut daratan di tepinya sepanjang malam.
4. PERJALANAN YANG MENDEBARKAN
MINGGU pertama berlalu, penuh kegembiraan. Walaupun Nora sering mengeluh
kepanasan, tak sehari pun anak-anak merasa bosan. Mereka sekarang berpakaian
Baronia semua. Masing-masing merasa senang mengenakannya.
Nora dan Peggy memakai korset ketat putih dan biru, berkancing perak besar. Rok
bawahnya lebar, berwarna merah dan biru. Mereka tidak mengenakan stocking
seperti biasanya, melainkan sejenis sepatu bot setengah tinggi bertali merah.
Anak laki-laki bercelana sepanjang lutut bersulam meriah. Kemeja mereka berwarna
cerah, terbuka di bagian dadanya. Ikat pinggang mereka lebar. Seperti Nora dan
Peggy, mereka pun bersepatu bot setengah tinggi. Sepatu ini terasa nyaman
dipakai. Mula-mula mereka merasa seperti berpakaian karnaval, tetapi sebentar saja sudah
terasa biasa. Segan memakai baju biasa lagi,
" ucap Nora, memandang dirinya pada cermin panjang.
" Aku " senang melihat jatuh rok ini. Lihatlah, Mike betapa lebarnya. Pasti tak cukup
bahan dua-tiga meter untuk membuatnya.
" Mike sedang memasang ikat pinggangnya. Dia selipkan pisau pandunya pada ikat
pinggang itu. Lalu, dipandangnya dirinya pada cermin. Seperti bajak laut atau
sebangsanya, " " katanya. Oh, coba teman-teman di sekolah bisa melihatku berpakaian begini. Pasti
" mereka iri!"Bukan iri,
" cetus Nora. " Mereka akan menertawakanmu, bila kau mengenakan pakaian
" seperti itu di Inggris. Alangkah senangnya kalau Permaisuri memperbolehkan baju
ini kubawa pulang. Akan kupakai kalau ada pesta karnaval. Pasti aku dapat
hadiah! " *** Minggu pertama sungguh-sungguh mengesankan. Anak-anak diperbolehkan melakukan
apa saja yang mereka inginkan asalkan Ranni atau Pilescu menyertai mereka.
Mereka berkuda menjelajahi bukit-bukit. Paling kurang lima kali sehari mereka
menceburkan diri ke dalam air danau yang hangat.
Setiap sore mereka berlayar. Mereka mengunjungi kota terbesar yang paling dekat
dengan mobil. Di sana, mereka mencoba naik bis kota. Bisnya berbentuk aneh,
gemuk pendek berwarna biru dan perak. Semua lain. Semua aneh.
Waktu pertama kali melihat lnggris, tentu kau merasa semuanya di sana aneh,
Paul, " " kata Mike, baru menyadari betapa sulit temannya menyesuaikan diri hidup di
negeri asing. Paul mengangguk. Ia senang bisa mengajak sahabat-sahabatnya melihat segala
sesuatu. Dengan begitu, kalau dia ingin membicarakan negerinya kelak bila mereka sudah
kembali lagi ke Inggris, teman-temannya itu akan bisa membayangkan dan mengerti
segala yang diucapkannya.
*** Menjelang akhir minggu pertama, Pilescu mengajukan usul. Mengapa kau tidak
mengajak " teman-temanmu terbang, melihat dari atas seberapa besar negeri ini"
" katanya kepada " Paul. Aku mau mengajak kalian semuanya.
" " Oh, ya, Pilescu " ayo, kita pergi! " seru Mike. " Ayo, kita terbang melewati pegunungan
" dan hutan-hutan melihat semuanya!
" " Ya, akan kutunjukkan kepada kalian Hutan Rahasia,
" Pangeran Paul berkata tanpa diduga-
" duga. Teman-temannya memandang heran.
Apa Hutan Rahasia itu"
" tanya Jack " Apanya yang rahasia"
" " Hutan itu aneh, " sahut Paul. " Belum pernah dikunjungi orang!
" " Kalau begitu, bagaimana kau bisa tahu ada hutan itu"
" tanya Mike. " Kami melihatnya dari pesawat terbang,
" kta Paul. " Mengapa belum pernah ada orang yang ke sana"
" tanya Peggy. " Pasti ada yang sudah " pernah ke sana, Paul. Aku tak percaya kalau orang mengatakan di dunia ini ada
tempat yang belum pernah diinjak manusia."Pokoknya, belum pernah ada orang yang ke Hutan Rahasia,
" Paul berkata, keras kepala.
" Tahukah kalian apa sebabnya" Lihat, ke sinikan peta itu, Mike.
" " Mike melemparkan gulungan peta kepada Paul. Paul membuka gulungannya dan
membeberkannya di atas meja. Dicarinya tempat yang hendak diperlihatkan kepada
teman-temannya, lalu ditunjuknya tempat itu.
Ini peta Baronia, " ucapnya. "Bisa kalian lihat pada peta ini betapa bergunung-gunung
" tanah Baronia. Nah, sekarang lihatlah pegunungan ini."
" Teman-teman Paul membungkuk, memperhatikan tempat yang ditunjuk Paul. Pegunungan
itu diwarnai coklat, namanya ganjil Killimooin. Jari Paul menunjuk ke situ.
" Bentuk " pegunungan ini aneh sekali, ujarnya.
" Pegunungan " Killimooin membentuk lingkaran
sempurna dan di tengah lingkaran itu, pada sebuah lembah yang luas, terletak
Hutan " Rahasia. " Paul menunjuk bagian yang diberi warna hijau di tengah lingkaran yang dibentuk
oleh Pegunungan Killimooin, Ini dia,
" katanya. " Bagian berwarna hijau inilah Hutan Rahasia.
" Hutan ini luas sekali dan sangat lebat. Bayangkan saja, betapa banyak binatang
buas di dalamnya. " Tetapi, Paul, mengapa tak ada orang yang ke sana"
" tanya Mike, tak sabar. " Kalau tidak " ada jalan tembus masuk ke sana, mengapa tidak mendaki gunungnya, lalu turun di
sebelah sananya" Dengan begitu, orang bisa sampai ke sana dan melihat apa saja
isi hutan itu. " Ada sebabnya mengapa orang tak pernah melakukan itu,
" sahut Paul. " Tak ada jalan! Ya, " tak ada jalan untuk menyeberangi Pegunungan Killimooin!
" Apa sebabnya" Maksudmu, jalannya terlalu curam"
" tanya Nora, kaget. " Terlalu curam, dan terlalu berbahaya,
" sahut Paul. " Apakah ada orang yang tinggal di lerengnya"
" tanya Peggy. " Cuma penggembala kambing,
" jawab Paul. " Tetapi, mereka tak pernah mendaki lebih
"

Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tinggi. Gunung-gunung di sini padas. Terlalu licin dan curam untuk didaki.
Mungkin kambing bisa mendaki sampai ke puncak tetapi, penggembalanya tak pernah!
" " Yah! " ucap Mike yang sangat tertarik akan hutan yang belum pernah didatangi orang "itu.
Menarik sekali! Ayolah kita terbang ke atasnya, Paul. Aku ingin sekali melihat
rupa " hutan itu. " Tak banyak yang bisa kaulihat dari atas,
" kata Paul, menggulung kembali petanya.
" Cuma " kelihatan hijau. Tapi, tak ada salahnya kita pergi besok!
" Sangat mendebarkan! Betapa asyiknya terbang sekali lagi, dan betapa menariknya
tenbang mengarungi udara di atas pegunungan Killimooin dan Hutan Rahasia.
Binatang apa sajakah yang hidup di sana" Pernahkah ada orang yang menapakkan
kakinya di jalan setapaknya yang hijau berlumut" Beratus-ratus kali Mike dan
Jack berharap mereka bisa menjelajahi hutan belantara yang tersembunyi itu!
*** Keesokan harinya anak-anak bergegas menuju landasan di samping hanggar tempat
pesawat udara Paul disimpan. Mereka memperhatikan montir menggelindingkan
pesawat itu ke luar, ke rerumputan. Mereka menyapa Ranni dan Pilescu ketika
melihat keduanya datang, mengenakan seragam penerbang.
Ranni! Tahukah kau jalur terbang ke Pegunungan Killimooin" Kami ingin ke sana!
" " Dan sesampainya di sana, turunkan pesawat serendah mungkin supaya kita bisa
melihat " Hutan Rahasia dengan jelas, pinta Nora.
" Ranni dan Pilescu tersenyum. Mereka masuk ke dalam pesawat.
Kita akan berkeliling Baronia,
" ujar Pilescu, " Dan setelahnya kita baru terbang di
" atas Killimooin. Liar, sangat liar daerah itu. Tapi, istana yang dibangun ayahmu
tahun lalu letaknya tak jauh dari situ di lereng gunung, di tempat yang sejuk.
Beberapa " tahun terakhir ini, udara sangat panas pada musim panas kurang menyehatkan untuk
" anak-anak. Jika kali ini pun udara menjadi panas sekali, tentu kalian juga akan
diungsikan ke sana. " Mudah-mudahan saja! " Paul berkata, matanya bercahaya
" Aku belum pernah ke sana,
" Pilescu. Kurasa kami akan senang tinggal di sana.
" Yah, tapi tentu berbeda dengan tinggal di istana besar,
" sahut Pilescu. " Daerah " sekitar istana kecil itu masih liar. Jalan bagus yang menuju ke situ pun belum
ada. Ke sana kalian tidak bisa naik mobil, atau naik kapal terbang. Satu-satunya
yang bisa kita pakai ke sana adalah kuda pegunungan.
" Itu justru menyenangkan, " ujar Jack. Dia duduk dalam pesawat, memperhatikan para
" montir menggerakkan baling-balingnya. Pada waktu baling-baling mendesing
berputar-putar, mereka terlompat. Mesin pesawat menderu kencang. Tak kedengaran
bila orang berbicara di dekat tempat itu.
Kemudian, pesewat raksasa itu pun dengan mulusnya tinggal landas setelah
bergerak seperti mobil di landasan. Anak-anak hampir tak merasa bahwa pesawat
yang mereka tumpangi telah tinggal landas dan tengah mengangkasa. Ketika mereka
melihat ke luar jendela, istana kelihatan tak lebih besar daripada sebuah rumah
boneka. Kita sudah mengudara! " seru Jack, menarik napas.
" Mana petanya" Kaubilang kau akan
" membawanya, Paul supaya kita tahu di mana kita berada.
" " Sungguh mengasyikkan membentangkan peta sambil berusaha mencari dalam peta itu
sedang " di mana mereka berada. Kita ada di sini sekarang!
" ujar Jack, menunjuk danau biru pada peta.
" Betul, bukan " " lihat nih, danaunya tepat berada di bawah kita. Dan, perhatikan ada sungai yang
" mengalir ke situ. Peta pun menunjukkan begitu. Astaga, bukan main menariknya
geografi kalau begini! Sayang pelejaran geografi di sekolah tidak seperti ini!
Seandainya begini, mau aku mendapat pelajaran geografi setiap pagi!
" Anak-anak membaca nama kota-kota yang mereka lalui. Ortanu. Tarribon. Lookinon.
" Brutinliin lucu-lucu benar namanya!
" " Hai " ada tanda gunung di sini. Sebentar lagi pasti kita sampai di atasnya.?"
Pesewat kita meninggi. Pasti kita sedang melaluinya, Ah, benar! Lihatlah ke
bawah! Oh, " bukan main besarnya gunung yang di sebelah sana itu!
" Hmm, lembahnya hijau. Dan lihatlah sungainya. Seperti ular keperakan,
" " Apakah kita sudah dekat dengan Hutan Rahasia" Apakah sudah dekat Killimooin"
Sialan, " tempat itu tak kutemukan lagi dalam peta padahal, semenit yang lalu masih
kelihatan, " " Terang saja " habis tertutup tanganmu sendiri sih! Angkat tanganmu dari atas peta itu,
" Jack ya, begitu! Nah, lihat
" Killimooin. Kita sampai ke pegunungan itu!
" " Ranni berteriak kepada anak-anak di belakang. Lihat ke bawah! Kita di atas Hutan
" Rahasia! Kita memasuki daerah Killimooin sekarang. Kau sudah tahu kan, Paul"
Lihatlah ke luar tunjukkan kepada teman-temanmu
" " Dengan berdebar-debar kelima anak itu menempelkan wajah mereka pada kaca jendela
pesawat. Pesawat terbang meninggi, melewati puncak pegunungan. Kasar dan liarnya
tanah pegunungan kelihatan cukup jelas dari pesawat. Tetapi, tak seorang manusia
pun kelihatan di sana tidak juga sebuah rumah.
" Sekarang kalian tahu benar bahwa Pegunungan Killimooin membentuk lingkaran
sempurna! " " seru Paul. Lihat saja " seperti cincin berukir, puncak gunung-gunungnya menjulang
" tinggi! Puncak bersambung dengan puncak tak ada lembah di antaranya, tak ada
sela- " sela! itulah sebabnya tak ada orang yang bisa menyeberangi dan masuk ke hutan
yang terlindung di tengah-tengahnya!
" Anak-anak dengan mudah bisa melihat bahwa pegunungan itu memang membentuk
semacam lingkaran. Puncak-puncaknya saling berhubungan tinggi, terjal, dan tak
beraturan. " Pesawat menderu melalui pinggiran Iingkaran pegunungan, dan anak-anak memandang
ke bawah ke lembah di bawah sana.
" Itu yang namanya Hutan Rahasia!
" seru Paul. " Itu dia! Rimbun dan gelap, bukan" Hampir
" seluruh lembah tertutup hutan.
" Hutan Rahasia terbentang diam di bawah pesawat yang menderu-deru. Hutan
belantara itu sungguh-sungguh luas sekali. Pucuk-pucuk pohonnya saling
bersambungan tak ada jarak
" yang nampak dari atas. Pesawat turun mendekati pucuk-pucuk pohon itu.
Misterius sekali sih! " ucap Nora, bergidik " Betul-betul misterius. Begitu sunyi
" " gelap dan tersendiri. Seperti benar-benar belum pernah dan takkan pernah diinjak
" manusia. " 5. UDARA PANAS PESAWAT meninggi lagi, dan dalam sekejap sudah berada di luar lingkaran yang
dibentuk oleh Pegunungan Killimooin. Makin lama Hutan Rahasia kelihatan semakin
kecil. Putar haluan kembali ke Hutan Rahasia, Ranni! Ayolah!
" pinta Jack " Seram. Begitu " rimbun, sunyi, dan suram. Perasaanku jadi lain!
" Ranni menurut. Diputarnya haluan pesawat kembali ke Hutan Rahasia. Pucuk-pucuk
pohon seolah-olah mencuat naik rasanya seperti pesawat mereka hendak menukik
masuk " menerobos puncak-puncak pohon yang menyatu seperti permadani hijau tebal!
Hi, ngeri, ya " kalau tiba-tiba pesawat kita jatuh ke dalam hutan, dan kita tersesat
" " tak bisa keluar dari dalam lingkaran Pegunungan Killimooin! Nora berkata.
" Ah, bicaramu yang tidak-tidak saja!
" komentar Peggy " Jangan bicara begitu, ah! Ranni,
" cepat bawa pesawat ini menjauh! Aku takut kita tak bisa keluar dari sini!
" Ranni tertawa, Pesawat dia tinggikan lagi terbangnya. Tepat pada saat itu, Jack
melihat sesuatu yang sangat menarik perhatiannya hingga ia merapatkan wajahnya
ke kaca jendela supaya lebih jelas melihatnya.
Ada apa" " tanya Nora."Aku kurang tahu,
" jawabnya. " Mungkin bukan seperti yang kuduga.
" " Dugaanmu " apa" " tanya Paul, sementara pesawat makin membumbung dan terbang
" meninggalkan lingkungan Pegunungan Killimooin.
Kelihatannya seperti ada kepulan asap,


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" ucap Jack. " Tapi, tak mungkin " sebab, kalau " ada asap, pasti ada api. Dan, kalau ada api, tentu ada manusia yang
menyalakannya. Di hutan tadi tak ada orangnya, bukan"
" Ah, aku tidak melihat asap sama sekali,
" sahut Mike. " Aku juga tidak, " tambah Paul. " Pasti yang kaulihat tadi cuma gumpalan tipis awan yang
" kebetulan rendah letaknya, Jack.
" "Ya mungkin memang awan,
" Jack berkata. " Tapi, persis asap. Kalau hari tidak
" berangin, asap api unggun biasanya mengepul lurus ke atas dan diam di situ lama
sekali. Kelihatannya seperti asap semacam itulah!
" Hmm, menurutku, Hutan Rahasia sangat
" sangat misterius " ujar Peggy. " Aku tidak " kepingin ke sana! " Aku sih kepingin, kalau ada kesempatan!
" Mike berkata. " Bayangkan " berjalan di tempat " yang belum pernah dilalui orang! Cihui, itu namanya baru penjelajah sungguhan!
" Ini Jonnalongay, " teriak Ranni dari depan. " Salah sebuah kota terbesar di Baronia
" " dengan pemandangan danau di sekitarnya.
" Anak-anak mulai memperhatikan peta lagi. Mereka senang sekali melihat berbagai
tempat pada peta lalu melihat tempat yang sebenarnya sementara pesawat melewati
tempat itu. Sayang, beberapa saat kemudian mereka terbang di atas lapisan awan tebal hingga
tak bisa melihat ke tempat-tempat yang mereka lalui.
Tak perlu kecewa, " ujar Ranni. " Kita telah memutar haluan kembali. Saat ini kita
" terbang di atas perbatasan Baronia. Daerahnya kurang begitu menarik. Mudah-
mudahan lapisan awan ini hilang di sekitar Tirriwutu supaya kalian bisa melihat
jalur-jalur " rel kereta api di sana. " Awan semakin menipis menjelang Tirriwutu. Anak-anak menyaksikan garis-garis
mengkilap, sementara Pilescu menurunkan ketinggian terbang pesawat. Menarik
sekali garis-garis yang seperti bertebaran di sana-sini. Satu jalur terpecah
menjadi banyak jalur menuju tujuan masing-masing, dan bertemu kembali di sekitar
perkotaan. Oh " itu istana besar kita, di tepi danau! kata Nora, agak kecewa.?"
Kita sudah " sampai, Paul! Penerbangan kita benar-benar mengasyikkan.
" Tapi, yang paling mengesankan Killimooin dan Hutan Rahasianya
" tambah Jack. " Heran, " bayangan hutan yang misterius itu tak mau pergi dari kepalaku. Seandainya yang
kulihat tadi itu benar-benar asap! Itu berarti ada orang hidup di sana orang
yang tak dikenal " orang yang tak pernah bisa keluar dari lingkungannya. Bagaimana rupa mereka, ya"
" " Jangan mengada-ada Jack, " komentar Mike. " Yang kaulihat tadi bukan asap. Jadi, di sana
" tak ada orang tinggal. Bagaimanapun kalau benar ada orang hidup di sana sekarang
ini, mereka pasti pernah menyeberangi puncak Pegunungan Killimooin. Jadi, kalau
mereka mau, pasti bisa menyeberang ke luar lagi! Percayalah asap yang kaulihat
tadi cuma lapisan awan. Memang aneh-aneh bentuk awan yang kita temui bila sedang
terbang. " "Ya, aku tahu, ucap Jack.
" Kau " benar. Memang tak mungkin ada asap di sana. Cuma, agak senang juga membayang ada
asap. Jadinya hutan itu seperti lebih misterius!
" Pesawat meluncur turun menuju landasan, dan berhenti. Montir berlari-lari
mendekati Mulus sekali mesinnya hari ini!
" ujar salah seorang di antara montir-montir tadi
" kepada Ranni dalam bahasa Baronia. Anak-anak mulai mengerti bahasa itu sekarang.
Bukan " main panasnya hari ini! Tubuhku serasa hendak meleleh!
" Suhu tinggi daratan menyambut kedatangan anak-anak ketika mereka keluar dari
pesawat. Segala sesuatu seakan bergoyang dengan kilau yang menyilaukan di bawah terik
matahari. Astaga " seru Nora. Meleleh rasa tubuhku! Alangkah nikmatnya makan es krim saat ini!?"
" Mereka berjalan ke istana dan berbaring-baring di bawah payung-payung lebar yang
terdapat di teras. Biasanya angin danau bertiup semilir pada siang seperti itu.
Tetapi, kali ini seolah tak ada angin sama sekali.
Bagaimana kalau kita berenang"
" ajak Jack " Jangan! Tak baik! " sahut Mike. " Kemarin saja airnya sudah panas
" apalagi hari ini! " Seperti mandi air panas saja kalau kita mencebur ke situ.
" Terdengar bunyi gong dari dalam istana. Waktu makan siang. Nora mengeluh.
Uh, mana bisa makan enak kalau udara sepanas ini! Bergerak saja, aku tak bisa.
" Rasanya, makan es krim pun aku tak kuasa!
" Hari ini makanan disiapkan di dalam Istana,
" kata Ranni, keluar dari teras.
" Di dalam " agak sejuk. Kipas angin di ruangan bermain terpasang semua. Ayo, makan!
" Walaupun hidangan lezat-lezat seperti biasanya, tak seorang pun bisa menikmati.
Ranni dan Pilescu yang melayani anak-anak itu makan, merasa cemas.
Kau harus makan, Pangeran Paul,
" kata Ranni. " Panas sekali, " sahut Paul. " Di mana Ibu" Aku ingin minta izin melepas pakaianku yang
" panas ini dan menggantinya dengan pakaian renang saja. Di Inggris, orang cuma
mengenakan pakaian renang pada musim panas bila mereka sedang libur dan hari
terlalu panas. " Ah, tapi kau kan seorang Pangeran, Paul,
" kata Ranni. " Tak pantas seorang pangeran
" keluyuran berpakaian seperti itu.
" Pangeran Paul mencari ibunya. Beliau sedang berbaring di kamarnya yang indah,
matanya ditutup dengan selembar sapu tangan wangi.
Ibu! Ibu sakit" " tanya Paul. " Tidak, Paul " cuma capek kepanasan, " jawab ibunya. " Kita akan ke gunung, ke istana
" kecil yang dibangun ayahmu setahun yang lalu. lbu pikir panas seperti ini tak
sehat buat kita semua! Kata ayahmu, kita akan diberangkatkan besok. Ibu tak tahu
bagaimana caranya membawa kalian semua dan pengasuh adik-adikmu ke sana.
Bagaimanapun, kita harus pergi! Mengapa tahun-tahun belakangan ini Baronia
begini panas, ya! Musim dinginnya dingin sekali, dan musim panasnya tak
tertahankan?"Paul lupa akan maksudnya menjumpai ibunya. Dipandangnya beliau, hatinya gembira
dan berdebar-debar. Mereka akan pergi ke istana kecil di gunung! Alangkah
senangnya. Dia dan teman-temannya bisa menjelajah bukit-bukit di sekitarnya
dengan mengendarai kuda pegunungan. Tentu sangat mengesankan! Angin berhembus
sejuk di lereng bukit, hingga mereka takkan merasa ingin berbaring-baring tanpa
melakukan apa-apa sepanjang hari.
Oh, Ibu! Sungguhkah kita akan pergi ke sana"
" tanya Paul. " Akan kuberi tahu teman- " temanku! " Paul berlari ke luar, lupa akan panasnya udara siang itu. Terengah-engah, dia
menerobos masuk ke ruang bermain. Teman-temannya memandang Paul kaget.
Heran, kau masih bisa berlari seperti itu dalam udara panas begini,
" ucap Jack. " Gila, " barangkali kau, Paul! Aku yang berbaring diam begini saja basah kuyup oleh
keringat. Lebih panas daripada waktu kita di Afrika padahal, di Afrika panasnya sudah luar
" biasa. " Dengar! Kita akan ke istana kecil yang di lereng gunung besok!
" seru Paul. " Senang, " yal Di sana udara sejuk, dan kita bisa berkuda naik-turun gunung-gunung di
sekitarnya. Kita bisa mengobrol dengan penggembala kambing. Pokoknya, kita pasti senang di


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sana! " Jack bangkit. Astaga! " katanya. " Bukankah Pilescu pernah bilang bahwa istana itu
" terletak dekat Killimooin" Siapa tahu kita bisa menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan Hutan Rahasia!
" Tak mungkin! " sahut Paul. " Tak ada yang bisa kita temukan. Kita tanya saja sama
" penggembala kambing di sana. Cihui, senangnya tinggal di gunung!
" Semuanya merasa senang. Cuaca terlalu panas hingga tak ada sesuatu pun yang bisa
mereka nikrnati di istana besar. Membayangkan berkuda di pegunungan sangatlah
menggembirakan. Jack kembali berbaring sambil bertanya-tanya, mungkinkah bisa menemukan sesuatu
mengenai Hutan Rahasia" Dia akan bertanya kepada setiap penggembala kambing yang
dijumpainya, minta supaya mereka menceritakan segala yang mereka ketahui
mengenai Hutan Rahasia yang misterius itu,
Pasti mereka tahu, " pikir Jack Lalu, keras-keras dia berkata,
" Paul, naik apa kita ke " istana di gunung" Menunggang kuda"
" Tidak " naik mobil, jawab Paul,?"
Tapi, kira-kira dua puluh mil dari sana, jalannya
" tak bisa dilalui mobil dan kita terpaksa berkuda sampai ke istana. Aku tak tahu
bagaimana adik-adikku akan di bawa mereka kan belum bisa naik kuda sendiri."
Hmm, indahnya liburan ini!
" ucap Nora. ! " Tinggal di istana, terbang berkeliling-
" keliling dengan pesawat bagus, mengintip Hutan Rahasia dari atas, dan sekarang
hendak " ditambah pula dengan tinggal di istana yang dibangun di pegunungan, yang
jalannya saja belum bisa dilalui mobil. Betapa beruntungnya kita ini!
" Huh, tambah panas saja, " Mike berkata, mengeluh. " Angin dan kipas angin pun terasa
" panas! Mudah-mudahan udara jadi agak sejuk nanti sore.
" Ternyata tidak. Udara terasa lebih panas lagi. Tak seonang pun bisa tidur malam
itu, meskipun semua kipas angin di kamar tidur mereka dijalankan Berkali-kali
mereka membalik bantal, mencari tempat yang dingin. Akhimya, anak-anak itu turun
dari tempat tidur dan berdiri di muka jendela yang terbuka mencari hawa yang
agak sejuk. " *** Ketika pagi menjelang, mereka semua bermata sembab, merasa jengkel dan ingin
marah. Paul marah-marah kepada Ranni. Tetapi Ranni hanya tertawa.
Ah, Pangeran " udara panas memang tidak menyenangkan! Tapi, jangan kau marah-marah
" kepadaku. Marah-marah pada saat begini sama saja bodoh sebab, makin kita marah,
makin " kita merasa kepanasan! Nah, sekarang bersiap-siaplah. Setengah jam lagi mobil
datang menjemput kita. " Anak-anak mandi. Mereka tidak berenang di danau, karena airnya pasti panas.
Sehabis mandi, tubuh mereka menjadi sedikit segar. Mike mendengar bunyi mesin
mobil. Segera Ia mengintip ke luar dan jendela. Iring-iringan mobil bagus tampak
di luar, siap membawa seluruh anggota keluarga kecuali ayah Paul. Lima anak
remaja, lima anak kecil, ibu
" Paul, pengasuh adik-adik Paul, Ranni, dan Pilescu ikut pergi.
Ayo! " teriak Paul. Kita berangkat. Nora, cepat?"
kau ketinggalan nanti! " " Mereka semuanya masuk ke dalam mobil. Hati mereka gembira karena akhirnya mereka
akan pergi ke pegunungan yang berudara sejuk
6. ISTANA KILLIMOOIN AGAK lama juga mengatur adik-adik Paul. Salah seorang pengasuh menjaga bayi yang
terbaring dalam keranjang di sampingnya. Anak-anak lainnya mengobrol dan
bersenda gurau. Wajah mereka kelihatan pucat kepanasan, tetapi semuanya
bergembira karena hendak menuju ke tempat baru.
Ranni dan Pilescu berada dalam satu mobil dengan Paul dan teman-teman
lnggrisnya. Mobil besar berwarna biru dan perak yang mereka tumpangi sangat
luas. Nora merasa lega ketika akhirnya iring-iringan itu berangkat. Udara sejuk
menerpa wajahnya dan jendela. Panas Baronia yang mencekam membuat badannya
kurang enak akhir-akhir ini.
Istana baru di gunung itu namanya Istana Killimooin,
" ucap Paul. " Aku sendiri belum " pernah ke sana. Istana itu dibangun ketika aku di lnggris. Katanya, tempatnya
persis di lereng salah satu gunung Pegunungan Killimooin. Ah, kita bisa
menjelajah di sana nanti.
" Jangan pergi sendiri, " Ranni berkata mengingatkan.
" Siapa tahu ada perampok atau orang
" jahat di sekitar sana. " Oh, Ranni " suatu kali toh boleh kami bepergian sendirian!
" seru Jack " Masa ke mana- " mana selalu kaukawal seperti anak kecil saja.
" Kalian tak boleh pergi sendirian,
" ulang Ranni. Suaranya tegas. Pilescu mengangguk
" membenarkan. Jarak yang kita tempuh menuju Killimooin kurang lebih dua ratus mil,
" kata Paul. " Perjalanannya memakan waktu empat atau lima jam
" sampai di jalan yang tak bisa
" dilalui mobil. " Mobil-mobil mewah yang membawa keluarga raja itu meluncur dengan kecepatan cukup
tinggi. Semuanya ada lima mobil, sebab para pembantu pun dibawa. Di belakang
sekali, menyusul sebuah mobil gerbong bermesin kuat. Di dalamnya, termuat semua
barang yang diperlukan, seperti pakaian, buaian bayi, dan sebagainya.
Desa demi desa mereka lalui. Anak-anak melongokkan wajah mereka ke luar jendela,
mencari udara segar. Ranni mengeluarkan coklat Baronia yang terkenal lezatnya.
Rasanya coklat bercampur susu dan madu. Sambil menikmati potongan coklat masing-
masing, anak-anak memperhatikan sungai-sungai, bukit-bukit, serta lembah yang
mereka lalui. Sesekali, mobil mereka melalui jalan yang berliku-liku dan menanjak. Bila sampai
di jalan yang begini, Nora cepat-cepat memalingkan muka hingga tak tampak
olehnya lembah curam yang letaknya beberapa puluh meter di bawahnya. Nora selalu
merasa gamang, katanya. Bagaimana kalau mobil kita berpapasan dengan mobil lain di jalan yang berkelok
tajam " seperti ini, kata Peggy. " Oh, jalannya sudah dikosongkan khusus untuk kita,
" jawab Paul. " Kita takkan berpapasan " dengan mobil lain dijalan pegunungan yang berbahaya ini. Jadi, kau tak perlu
kuatir. " Anak-anak memang tidak merasa ngeri sama sekali. Mobil terus melaju tidak
berhenti, " kecuali waktu mereka hendak makan siang! Pukul setengah satu, ketika semua sudah
mulai kelaparan, isyarat diberikan agar semua mobil berhenti. Semua keluar dari
mobil, melempangkan kaki dan berlari-lari kecil di sekitar tempat mobil
berhenti. Mereka berada di sisi sebuah bukit, di bawah mereka mengalir sungal
airnya berkilau-kilauan. " Tempatnya sangat cocok buat berpiknik.
Seperti biasanya, makanan yang dihidangkan lezat-lezat. Ranni dan Pilescu
membuka keranjang. Sementara itu anak-anak membentangkan kain putih lebar di
atas rumput dan mengatur piring-piringnya.
Sandwich ayam! Bagus! " ucap Mike. " Poding es krim! kesukaanku!
" seru Nora. " Tiga puluh macam sandwich!
" tambah Jack. " Oh, betapa lapar rasa perutku!
" " Nikmat benar mereka makan sambil duduk-duduk di udara terbuka yang sejuk.
Sejuknya sudah mulai terasa,
" Nora berkata, penuh syukur.
" Di Istana Killimooin lebih sejuk lagi,
" komentar Ranni. " Istana itu dibangun di tempat
" yang merupakan tempat pertemuan angin dari dua arah! Pada hari yang paling panas
sekali pun di sana tetap sejuk. Percayalah, sebentar saja kalian akan berpipi
merah lagi seperti semula.
" Semua masuk ke mobil setelah selesai bersantap siang. Iring-iringan pun berjalan
lagi. Kurang lebih satu jam lagi, habislah jalan yang bisa dilalui mobil,
" ucap Pilescu, " melihat arlojinya. Mudah-mudahan kudanya sudah siap di sana.
" " Bagaimana adik-adik Paul" Mereka kan belum bisa naik kuda sendiri"
" tanya Nora. " Oh, itu tak perlu dikuatirkan,
" sahut Pilescu. " Lihat saja nanti. " " *** Setelah kurang lebih satu jam lamanya, mobil berhenti. Anak-anak memandang ke
luar dengan hati berdebar-debar. Di hadapan mereka, telah menanti beberapa orang
laki-laki dengan kuda-kuda mereka. Tibalah waktunya menunggang kuda!
Lama juga mengatur hingga semuanya dudukdi atas kuda masing-masing. kini,
tahulah Nora bagaimana caranya adik-adik Paul dibawa! Kuda-kuda yang agak besar
dipasangi keranjang besar di sisi kiri dan kanannya ke dalam keranjang-keranjang
itulah adik-adik Paul " dimasukkan! Dengan dituntun oleh seorang lelaki, amanlah kuda berkeranjang serta


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penumpangnya " mereka takkan jatuh"
Aku tak mau dimasukkan keranjang,
" ucap Nora, kuatir disuruh begitu.
" Tetapi, anak-anak remaja memang dianggap bisa berkuda sendiri-sendiri. Masing-
masing melompat ke punggung kuda yang dituntun ke dekat mereka, dan memegang
kendalinya. kuda-kuda itu tegap dan kuat gampang ditunggangi, walaupun Nora
rnengeluh kudanya " mengguncang dia. Bukan begitu, Nora " kaulah yang mengguncang tubuh kuda itu!
" ujar Pilescu, tertawa. " Iring-iringan pun berangkat. Pengasuh adik-adik Paul, yang kebanyakan berasal
dari desa, tidak takut-takut rnernbawa anak asuh mereka naik kuda ke Istana
Killimooin. Adik-adik Paul berteriak-teriak dan tertawa-tawa kegirangan.
Mereka melalui sebuah tikungan, dan tampaklah gunung-gunung yang menjulang
tinggi di hadapan mereka. Jalan terus rnenanjak mereka naik sedikit demi sedikit
menuju istana " yang dibangun ayah Paul setahun sebelumnya. Tak ada rumah atau gubuk-gubuk
kelihatan di kiri-kanan jalan. Tempatnya sungguh-sungguh terpencil.
"Lihat kambing-kambing itu! seru Peggy, menunjuk pada sekawanan kambing yang
melompat- " lompat di kejauhan. Betapa banyak jumlahnya! Mana penggembalanya"
" " Di atas sana! " tunjuk Paul. " Lihat " itu, dekat pohon tumbang.
" " Penggembala itu memandang iring-iringan yang lalu di bawahnya. Jenggotnya merah
menyala seperti jenggot kebanyakan orang Baronia. Dia mengenakan celana compang-
camping yang terbuat dari kulit kambing, sedang bagian tubuh lainnya tak
bertutup sama sekali. Kelihatannya liar dan bengis orang itu,
" komentar Nora. " Aku takkan berani bicara " dengan penggembala kambing kalau semua begitu.
" Oh, mereka tidak jahat, " Ranni berkata sambil tertawa melihat wajah Nora yang
" ketakutan. Mereka yang lebih takut kepadamu, malah!
" " Mula-mula, senang rasanya terhentak-hentak di alas punggung kuda. Tetapi, ketika
jalan semakin curam dan berliku-liku, ingin rasanya anak-anak itu segera sampai.
Yang jelas, pemandangan bagus dan udaranya sejuk,
" kata Jack, " Kalau malam dingin sekali, lho,
" Ranni berkata. " Kalian harus berselimut tebal-tebal!
" " Yah, setidak-tidaknya ada perubahan,
" ujar Jack, teringat akan panasnya udara semalam
" hingga ia melemparkan semua pakaiannya. Hai, itukah lstana Killimooin"
" " Benar, istana itu berdiri di lereng gunung menghadap pada semacam sungai buatan
yang " sangat dalam, berdindingkan batu gunung itu sendiri. Istana itu tidak kelihatan
baru, tetapi juga tidak usang. Sedang-sedang saja, pikir Nora. Agak kecil,
bermenara bulat, bertangga tinggi dan batu pegunungan.
Serasa hidup dua-tiga ratus tahun yang silam bila berada di istana itu,
" kata Peggy. " Istananya pas betul " tidak tua, tidak juga modern. Aku suka melihatnya. Istana
" Killimooin cocok ya, namanya!
" " Benar, " sahut Jack, Letaknya saja di lereng Pegunungan Killimooin, bukan" Tak terasa,?"
kita sudah berada di tempat tinggi lho!
" Memang. Walaupun gunung masih menjulang tinggi di atas mereka, lembah di
bawahnya sudah tertinggal jauh sekali. Angin berhembus, Nora merinding.
Bukan main! Aku sudah kedinginan,
" katanya, tertawa. " Ah tidak " yang kaurasakan itu hanyalah perubahan mendadak dan udara panas ke udara
" sejuk pegunungan, komentar Ranni.
" Capek" " Sebaiknya beristirahat dulu sebelum minum
teh! " Oh, kan sudah hampir waktunya minum teh"
" Mike berkata, kecewa. " Aku sudah lapar " sekali. Lihat kita sudah hampir sampai ke tangga istana. Aku turun dari kuda,
ah! " " Penjaga yang memelihara istana pegunungan sudah menantikan kedatangan keluarga
kerajaan. Mereka berdiri di anak tangga teratas. Pintu besi besar terbuka di
belakang mereka. Anak-anak segera menyukai orang-orang itu.
"Itu Tooku, dengan Yamen, istrinya, ucap Pilescu.
" Mereka " berasal dari daerah pegunungan ini. Kalian pasti senang mengobrol dengan mereka sekali-sekali, sebab
mereka tahu banyak mengenal legenda dan cerita mengenai pegunungan tua ini.
" Tooku dan Yamen menyambut anak-anak dengan pekik kegirangan. Kepolosan orang-
orang gunung itu membuat mereka tak takut akan kedatangan pangeran dan putri-
putri kerajaan. Mereka bahkan merasa gembira melihat banyak anak-anak.
Sebentar saja iring-iringan sudah sampai di dalam istana. Kamar-kamarnya tidak
semewah di istana besar, tetapi mereka tidak mempedulikan hal ini. Kamar-kamar
itu agak kecil, tetapi langit-langitnya tinggi. Dindingnya dihiasi dengan hiasan
dinding tua, terbuat dari bahan permadani.
Jendelanya tidak bertirai, tetapi oh, pemandangannya bukan main!
" Gunung demi gunung terlihat jelas sebagian terselubung awan, sebagian lagi
bersalju " di pucuknya. Pepohonan yang tumbuh di sana nampak seperti rumput dari kejauhan.
Lembah di bawahnya, seakan bermil-mil jauhnya.
Lain rasanya Istana Killimooin ini,
" Jack berkata riang. " Istana besar suasananya " gembira, modern, dan semua pertengkapannya serba baru. Killimooin agak suram,
kekar, dan agak liar. Aku suka suasana begini. Tak ada keran air panas dalam
kamar tidur. Kamar mandi pun belum terlihat olehku. Tempat tidurnya lebih menyerupai bangku
bertutup kain dan berbantal. Tapi, aku benar-benar suka di sini.
" Menyesuaikan diri dengan keadaan istana kecil di pegunungan sangat menyenangkan
untuk anak-anak. Mereka bebas pergi ke mana saja ke dapur, ke menara, ke gudang
bawah " tanah. Tooku dan Yamen menyambut mereka dengan gembira di mana saja dan kapan
saja. Setelah merasakan panasnya udara di istana besar, hawa pegunungan yang sejuk
terasa amat nikmat. Anak-anak tidur nyenyak malam itu, menikmati kesejukan angin
pegunungan yang berhembus masuk melalui jendela-jendela sempit kamar mereka.
Udaranya sangat segar dan bersih disertai wangi pinus.
" Keesokan harinya Ranni berkata kepada mereka, Kalian masing-masing punya kuda
untuk " kalian tunggangi ke mana saja bila kalian ingin ke luar istana. Tapi ingat,
kalian cuma boleh pergi kalau aku atau Pilescu bersama kalian.
" Mengapa tidak boleh pergi sendiri"
" tanya Paul, agak jengkel. "Percayalah, Ranni
" " kami takkan apa-apa. " Siapa tahu kalian tersesat,
" sahut Ranni. " Di daerah pegunungan seperti ini, orang
" mudah sekali tersesat. Janji kalian takkan pergi ke mana-mana tanpa aku atau
" Pilescu. " Tak seorang pun mau berjanji. Pergi bersama orang dewasa tidak sesenang kalau
pergi sendirian. Tetapi Ranni sangat tegas.
Kalian harus berjanji, " ulangnya. " kalau tidak mau berjanji, kalian tak jadi kuberi
" kuda! " Yah, kalau begitu " terpaksa kami berjanji, " ucap Jack " Baiklah " aku berjanji takkan " pergi ke mana-mana tanpa pengawal.
" Aku juga, " tambah Mike, Nora dan Peggy ikut-ikut berjanji.
" Bagaimana dengan kau, Pangeran"
" tanya Ranni, berpaling kepada Paul yang kelihatan
" mendongkol. Yah " aku juga berjanji, katanya.?"
Meskipun begitu, kupikir sebenarnya tak ada
" bahaya. " Paul salah. Bahayanya ada tapi, jenis bahayanya berbeda dengan yang diduga
orang. " 7. BEOWALD BUTA, SI PENGGEMBALA KAMBING
Dua hari kemudian kabut menyelimuti Killimooin. Ranni dan Pilescu pun tak berani
menunggang kuda ke luar istana, walaupun mereka berjanji hendak mengajak anak-
anak berkeliling-keliling.
Jalan tak terlihat dalam kabut seperti ini,


Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" kata Ranni, memandang ke luar jendela,
" Awan tebal menyelimuti lembah di bawah kita. Di atas sini kabut demikian
tebalnya " hingga orang mudah sekali keluar dari jalan setapak dan tersesat,
" Yah, " Paul berkata, kecewa. Lalu, apa yang mesti kita lakukan, kalau begitu.?"
" Yamen melongokkan kepala di pintu ketika dia lewat, Turun saja, minum teh
bersamaku " dan Tooku, undangnya. " Kue- " kuenya cukup enak. Sambil menikmati, kalian boleh bertanya apa saja yang ingin
kalian ketahui mengenal daerah ini.
" Oh, bagus! " seru Jack " Kami ingin tahu mengenai Hutan Rahasia. Siapa tahu kau dan
" Tooku tahu dongeng-dongengnya! Pasti sangat menarik!
" Minum teh di dapur bersama Yamen dan Tooku ternyata menyenangkan sekali. Di
perapian berukuran besar, menyala api di atasnya tergantung panci hitam berisi
sup untuk " hidangan makam malam yang sedang mendidih perlahan-lahan. Kue-kue lezat
dihidangkan bersama teh, di atas meja kayu. Anak-anak menyantap semuanya dengan
lahap. Bukan kue coklat, biskuit, atau kue basah bermentega yang dihidangkan,
tetapi potongan roti yang baru dibakar oleh Yamen beserta pelengkapnya: mentega
dan madu lebah hutan. Selain itu, dihidangkan pula kue lezat dengan rasa pahit
manis. Yamen, ceritakan tentang Hutan Rahasia,
" pinta Nora sambil mengolesi rotinya dengan
" mentega. Kami melihat hutan itu dari atas sewaktu kami naik pesawat terbang.
Hutan itu " bukan main besarnya, dan kelihatannya sangat misterius.
" Hutan Rahasia! " ucap Yamen. " Ah, mana ada orang yang tahu mengenai hutan itu!
" Tersembunyi dalam lingkaran pegunungan, belum pernah dikunjungi manusia.
" Apakah tak ada orang yang tinggal di sana"
" tanya Jack, teringat akan kepulan asap
" yang pernah dilihatnya. Mana bisa" " tanya Tooku, dengan suara serak dan dalam, dari ujung meja.
" Kan, tidak " ada jalan menuju ke sana, Tuan.
" Belum pernah ada yang menemukan jalan"
" tanya Jack " Tooku menggeleng. Belum. Jalannya saja tidak ada. Memang, pernah kudengar ada
jalan " yang sangat curam dan berbahaya menuju puncak dari situ, orang bisa melihat
Hutan " Rahasia; tetapi, dari sana tak ada jalan turun menuju Hutan Rahasia. Kambing pun
tak bisa menuruni lereng gunung dan sisi yang sebelah sana.
" Anak-anak mendengarkan dengan diam. Kecewa juga mereka mendengar bahwa
sesungguhnyalah tak ada jalan menuju Hutan Rahasia. Tooku pasti tahu, kalau ada
sebab, dia sudah " bertahun-tahun lamanya tinggal di daerah situ.
Ranni tidak memperbolehkan kami bepergian sendiri,
" keluh Paul. " Rasanya kami jadi " seperti bayi saja, Tooku. Tolong katakan kepadanya, bahwa pegunungan ini aman.
" Ah, tapi di sini tak aman,
" Tooku berkata perlahan-lahan
" Banyak perampok. Aku sering
" melihat dari istana ini. Ketika istana ini dibangun tahun yang lalu, tentu
perampok-perampok itu berharap akan banyak tamu datang dan pergi dari sini."
Perampok" " tanya Jack " Di mana mereka tinggal" Banyakkah jumlahnya"
" " Ya, banyak sekali, " jawab Tooku, menganggukkan kepala yang berewokan.
" Kadang-kadang " mereka merampok petani miskin, mengambil kambing dan ayam mereka pada malam
hari. Kadang-kadang mereka merampok orang yang sedang melakukan perjalanan di jalan
yang jauh sekali. " Mengapa tidak ditangkap dan dihukum mereka itu"
" tanya Pangenan Paul, marah.
" Aku tak " mau ada perampok di negeriku!
" Orang tak tahu di mana mereka bersembunyi,
" sahut Yamen. " Ah, ah " mereka itu kawanan " orang jahat yang sangat keterlaluan. Kupikir, mereka pasti punya tempat
persembunyian yang hebat jauh di puncak sana.
" Siapa tahu mereka tinggal di Hutan Rahasia,
" ujar Jack " Ah, senang sekali sih kau sama Hutan Rahasia.
" Nora berkata. " Jangan tanya lagi tanya " lagi, dong! Kan sudah berkali-kali kau diberi tahu bahwa tak mungkin orang bisa
masuk ke sana! " "Apakah banyak binatang buas berkeliaran di pegunungan ini" tanya Mike.
" Ada serigala, " ujar Yamen. " Raung mereka kedengaran pada malam dingin, musim salju
" " ketika mereka tidak mendapatkan makanan lagi. Mereka bahkan mendatangi istana
ini. Aku melihat sendiri.
" Hi, ngeri! " Nora berkata sambil bergidik.
" Untunglah aku sudah berjanji kepada Ranni
" dan Pilescu takkan pernah berkeliaran sendiri tanpa ditemani salah seorang di
antara " mereka. Aku tak mau dihadang perampok atau dikejar serigala.
" Ah, jangan terlalu dipercaya cerita mereka,
" Peggy berbisik. " Yamen mendengar kata-kata Peggy. Walaupun dia tidak mengerti bahasa lnggris ia
bisa menduga. Ah! " ucapnya. Kalian kira semuanya ini cuma dongeng, Nak" Kalau kalian ingin tahu?"
lebih banyak lagi, pergilah dan temui si penggembala kambing si Buta Beowald.
Dia " pasti mau menceritakan kepada kalian berbagai keanehan di sekitar pegunungan
ini! " Menarik juga si Buta Beowald, pikir anak-anak. Mereka menanyakan di mana si Buta
Beowald bisa mereka temui.
Ikuti saja jalan berliku-liku yang menanjak di belakang istana,
" ujar Tooku. " Sesampainya di pohon pinus tumbang, ambil jalan kecil titian kambing yang menuju
ke " kiri. Jalannya berbatu-batu, tetapi kuda masih bisa melalui jalan itu. Ikuti
terus jalan itu sampai kalian tiba di mata air yang keluar dari samping sebuah
batu besar. Berteriaklah memanggil Beowald. Dia pasti mendengar panggilan kalian, sebab
telinganya sangat tajam seperti telinga kelinci gunung. Dia bisa mendengar
tumbuhnya rerumputan " pada musim semi, dan kilatan meteor pada bulan Nopember!
" *** Esok harinya, cuaca tenang. Anak-anak mengingatkan Ranni akan janjinya. Lelaki
itu meringis, Senjatanya berkilat-kilat oleh sinar matahari.
Baiklah, kita pergi, " katanya. " Akan kuambil dulu kuda-kudanya, Sebaiknya kita membawa
" bekal makan siang. " Kami ingin bertemu dengan Beowald si penggembala kambing,
" ucap Paul, " Pernahkah kau " mendengar namanya, Ranni"
" Ranni menggelengkan kepala. Dia pergi mengambil kuda. Sementana itu, Nora dan
Peggy berlari-lari mendapatkan Yamen, memintanya untuk menyediakan makan siang
untuk mereka bawa. Sebentar saja semuanya sudah siap. Ranni menyuruh anak-anak membawa mantel
Baronia yang diberi lapisan bulu, sebab kabut bisa datang tiba-tiba dan membuat
mereka kedinginan. Mereka berangkat, menelusuri jalan berkelok-kelok naik di belakang istana.
Langkah kuda yang mereka tunggangi pasti walaupun jalannya berbatu-batu dan
banyak kerikil yang terlempar sementara mereka lewat. Kuda-kuda itu sangat
manis, ramah, dan bersemangat.
Anak-anak sangat menyayangi mereka.
Ranni memimpin di depan. Pilescu di belakang sekali. Rombongan kecil yang
mendaki dengan berkuda itu diliputi suasana riang gembira, sementara matahari
bersinar cerah " menerangi lereng gunung yang terjal.
"Kita cari pohon pinus yang tumbang disambar petir, Jack berkata kepada Ranni
yang " berkuda tepat di depannya. Setelah itu, kita ambil jalan setapak kambing yang
menuju

Empat Serangkai - Rahasia Pegunungan Killimooin The Secret Of Killimooin di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" ke kiri. " "Eh, ada burung elang, seru Nora, tiba-tiba, ketika terlihat olehnya seekor
burung " raksasa membumbung tinggi ke udara sayapnya terbentang lebar.
" Berbahayakah " burung elang, Pilescu" " Ah, mereka takkan menyerang kita,
" sahut Ranni. " Mereka memang sering menyeruak turun,
" mengambil anak kambing untuk makanan anak-anak mereka.
" Apakah mungkin kita akan bertemu dengan serigala"
" tanya Peggy, berharap tidak.
" Berkuda menanjak begini menyenangkan, sebetulnya. Aku suka sekali!
" " Itu dia pohon pinus tumbangnya!
" teriak Paul. " Lihat di sebelah sana. Sebentar lagi
" kita sudah sampai di situ. Hi, jelek benar bentuknya! Biasanya pohon pinus
tinggi dan tegak, bukan"
" Pohon pinus yang tumbang tadi seolah-olah menunjuk ke arah kiri, di tempat jalan
terbelah dua. Yang ke kiri merupakan jalan kecil berjejak kambing. Rombongan
mengikuti jalan ini, sementara derap kaki kuda mereka terdengar riang di alam
sunyi itu. Nyaman benar berada di tempat sejuk, memandang lembah hijau bermandikan sinar
matahari pagi di bawah sana. Terkadang, gumpalan kecil awan melayang di bawah
anak-anak. Sekali, sebuah gumpalan melayang tepat mengenai mereka. Tetapi, anak-
anak tidak merasa sakit ketika mereka seolah diselubungi oleh gumpalan itu
gumpalan awan tadi tak lebih dari
" kabut biasa. Awan sama saja dengan kabut,
" Nora berkata. " Kelihatannya padat kalau kita lihat
" melayang di angkasa lebih-lebih awan pegunungan, awan yang mengumpul bergumpal-
gumpal " pada bulan Maret dan April. Nyatanya, kalau kita dekati, tidak ada apa-apanya.
" Bunyi apa itu" " tanya Jack, telinganya yang sensitif mendengar sesuatu.
" Kedengarannya ada air menggelembung di dekat-dekat sini,
" sahut Nora, menghentikan " kudanya. Pasti mata air memancar yang disebut-sebut Tooku dan Yamen. Kalau
begitu, " kita sudah dekat dengan tempat penggembala kambing itu.
" Lihatlah kambing-kambing yang berkeliaran di sana," tunjuk Peggy.
" Beberapa kawanan kambing nampak di kejauhan. Beberapa memandang kedatangan anak-
anak dengan keheran-heranan. Ada pula yang melompat dari batu ke batu seperti
ketakutan. Kambing pintar juga main sirkus,
" ucap Mike, tertawa melihat seekor kambing melompat
" jauh dari suatu langkan batu dan mendarat dengan keempat kakinya menyatu pada
sebuah batu kecil dengan permukaan seluas tak lebih dan enam inci persegi. Dia
melompat lagi! " Heran, kakinya tidak patah.
" Pasti mereka itu kambing Beowald,
" ucap Peggy. " Ranni, panggilah Beowald, Ranni!
" " Tetapi sebelum Ranni sempat berseru memanggil penggembala kambing itu, terdengar
bunyi-bunyian lain. Kedengarannya seperti sebuah melodi datar, tidak berawal
maupun berakhir. Dengan hati kurang enak, anak-anak mendengarkan bunyi aneh tadi.
Apa sih" " tanya Peggy."Mereka maju sedikit, dan sampai ke dekat batu besar. Di sampingnya, memancar
mata air jernih dan lubang di sisi gunung. Tak jauh dan situ, di tempat yang
teduh, berbaring seorang remaja. Dia hanya mengenakan celana kasan yang terbuat
dari kulit kambing. Di lehernya, pada tali kulit, tergantung sebuah seruling.
Dengan seruling inilah si penggembala kambing itu bermelodi.
Dia bangkit ketika anak-anak turun dari kuda mereka. Segena terlihat oleh anak-
anak bahwa mata penggembala kambing itu buta. Matanya tidak bercahaya sama
sekali, tidak bisa melihat apa-apa. Walaupun demikian, wajah yang mereka pandang
kelihatan gembira. Dengan suara dalam berinama, penggembala tadi berkata, Kalian sudah sampai! Dua
jam " yang lalu, kudengar kalian masih jauh di bawah sana. Aku menunggu kedatangan
kalian. " Bagaimana kau tahu bahwa kami hendak menemuimu"
" tanya Paul, kaget. " Si Buta Beowald tersenyum. Senyumnya aneh, sebab walau bibirnya terangkat,
matanya tidak memancarkan sesuatu tetap kosong dan gelap.
" Aku tahu, " sahut Beowald. " Aku tahu segala sesuatu yang berlangsung di pegununganku.
" Aku tahu burung elang membumbung tinggi di atas kepalaku. Aku tahu serigala-
serigala yang mengaum pada tengah malam. Aku tahu bunga-bunga kecil yang tumbuh
di bawah telapak kakiku, dan juga pepohonan yang meneduhiku. Pendeknya, aku
mengenal Killimooin lebih daripada siapa pun.
" Beowald, adakah yang kauketahui mengenai Hutan Rahasia"
" tanya Paul bersemangat. " Sahabat-sahabat Paul sudah mulai mengerti percakapan berbahasa Baronia, walaupun
mereka belum bisa berkata-kata dengan lancar dalam bahasa itu. Penuh antusias,
mereka menunggu jawaban Beowald.
Beowald menggeleng. Aku bisa mengantarkan kalian ke tempat hutan itu terlihat
jelas, " " ucapnya. Tetapi, tak ada jalan menuju ke sana. Kakiku selalu mengikuti kambing-
kambing " gembalaanku ke mana pun mereka pergi di sekitar pegunungan ini bahkan sampai ke
" puncaknya. Tetapi, belum pernah mereka mengajakku turun ke sisi lain pegunungan
ini. Bagi kambing pun tak ada jalan setapak yang bisa dilalui untuk turun di belahan
lain pegunungan ini. " Anak-anak kecewa. Apakah di sini banyak perampok"
" tanya Jack, mencoba berbicara
" dengan bahasa Baronia. Beowald mengerti apa yang diucapkan Jack.
Kadang-kadang kudengar suara laki-laki yang tak kukenal pada malam hari,
" katanya. " Mereka merayap turun sambil berteriak satu sama lain seperti bunung hantu. Aku
takut. " Jadi, aku cepat-cepat bersembunyi di dalam guaku. Perampok-perampok itu ganas
dan buas, seperti serigala yang berkeliaran pada musim salju. Mereka mencari
mangsa yang bisa mereka rampok dan bunuh.
" Di mana tempat tinggal mereka"
" tanya Paul, penuh teka-teki.
" Beowald menggeleng, memandang Pangeran Paul dengan matanya yang buta. Itu
termasuk " sesuatu yang belum pernah kuketahui, jawabnya.
" Mereka " tak punya rumah. Mereka tak
punya tempat tinggal. Itulah sebabnya aku takut menghadapi mereka. Mereka pasti
tidak manusiawi. Orang-orang yang manusiawi, selalu punya tempat tinggal.
" Tak mungkin! " ucap Jack dalam bahasa Inggris.
" Semua orang pasti punya tempat tinggal
" termasuk perampok! Paul, tanyakan kepada Beowald kalau-kalau mungkin mereka
tinggal " di gua seperti Beowald. " Paul bertanya pada penggembala kambing itu, tetapi dia hanya menggelengkan
kepala. Oh, " sernua gua di pegunungan ini sudah kukenal, ucapnya.
" Semuanya " guaku, sebab hanya aku yang pernah memasuki gua-gua di sekitar pegunungan ini. Selama musim panas, aku
tinggal di atas. Bila musim dingin tiba, aku turun ke bawah tinggal di tempat
ibuku. Aku " merasa bahagia berada di sini bila udara bagus bersama kambing-kambing dan
" serulingku. " Coba kumandangkan melodimu lagi, Beowald,
" pinta Peggy. " Beowald menempelkan serulingnya di bibirnya, lalu terdengarlah nada sebuah
melodi. Kambing-kambing di sekitarnya mengangkat kepala, mendengarkan. Anak-anak lebih
mendekat lagi. Seekor kambing besar bertanduk besar melingkar ke depan melangkah
ke dekat Beowald dengan sombongnya, lalu menempelkan wajahnya pada wajah
tuannya. Beowald mengganti nada musiknya. Kali ini tidak seperti mata air yang mengalir
turun di lereng gunung sambil menggelembung-gelembung sendiri, melainkan seperti
angin yang berhembus dari puncak gunung, menyapu lembah, menari, melompat-lompat
sambil berseru kepada pohon-pohon pinus serta pepohonan lain yang tegak anggun.
Anak-anak ingin ikut menari dan meloncat-loncat. Kambing-kambing di sekitar
mereka merasakan perubahan nada musik yang dibawakan oleh tuan mereka. Mereka
mulai melompat kian kemari dengan riangnya. Pemandangan semacam itu belum pernah
dilihat oleh anak-anak. Jack memperhatikan wajah remaja buta di hadapannya.
Wajah itu memancarkan kebahagiaan sempunna. Rasanya, tak ada hal lain lagi yang
diinginkan Beowald dalam kehidupannya yang aneh dan sepi itu!
==============================
Ebook Cersil (zheraf.wapamp.com)
Gudang Ebook http://www.zheraf.net
==============================
8. SEHARI DI ALAM PEGUNUNGAN
BAGAIMANA kalau kita makan siang bersama Beowald di sini"
Dendam Sejagad 16 Pendekar Hina Kelana 10 Neraka Gunung Dieng Naga Sasra Dan Sabuk Inten 29
^