Pencarian

Rahasia Kastil Bulan 3

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle Bagian 3


" Mana aku tahu, " sahut Bnimmy. " Kata mereka, penyebabnya adalah kebakaran yang terjadi
" waktu itu. Apinya menyebabkan terjadi semacam radiasi dalam tambang itu yang
lalu menyembur ke luar - menyebabkan semua orang yang berada di sekitarnya
merasa sakit seperti ditusuki jarum. Bisa gila mereka kalau tidak cepat-cepat
pergi dari sana! " Jadi, itu sebabnya mereka meninggalkan desa"
" tanya Jack. " Benar. Sejak saat itu, tempat itu dianggap jelek,
" tambah Brimmy. " Tak seorang pun mau " bekerja di tambang. Mereka kehilangan mata pencarian. Dalam tempo tiga tahun,
tak seorang pun tinggal di situ. Sejak saat itulah desa itu menjadi rusak dan
runtuh seperti sekarang. Wah, itu terjadi sudah lebih dari seratus tahun yang
lalu! Menurut nenekku peristiwa itu terjadi pada masa kakeknya masih hidup.
Anak-anak ini sudah kuperingatkan agar tidak ke sana, Nona Dimity. Tapi, mereka
rupanya keras kepala semua.
" Dimmy tak mau menjelekkan anak-anak asuhannya. Katanya Anda mau memberi obat
cair " untuk mengompres, Nyonya Brimming. Mana?"
Dimmy mengira anak-anak lelaki akan memprotes jika disuruh tidur. Ternyata
tidak. Capek sakit begini terus-terusan,
" keluh Mike sambil menggosok-gosok lengannya.
" Kalau " cuma sebentar tak apa-apa. Tapi kalau harus berjam-jam begini, wah!
" Kau benar, " komentar Jack " Seperti orang cegukan. Kalau sebentar rasanya lucu. Tapi
" kalau lama-lama pegel juga.
" Mereka langsung naik ke kamar, melepas pakaian. Dimmy mengatakan bahwa Ia akan
segera menyusul begitu mendapat obat dari Nyonya Brimming. Anak-anak membuka
pintu kamar mereka. Ketiganya berdiri melongo ketika melihat ke dalam.
Kamar mereka sudah berubah susunannya - persis seperti kamar Dimmy tadi! Tempat
tidurnya sekarang terletak dekat jendela, pakaian mereka dikeluarkan dari dalam
lemari dan disusun di atas meja, jambangan bunga ada di lantai, dan sepatu
mereka di bingkai jendela.
Gila! " ucap Jack sambil memandang berkeliling. Mendengar Paul berteriak, tahulah Ia "bahwa kamar anak itu pun berubah. Mereka lalu melihat kamar Nora dan Peggy.
Kamar mereka pun berubah.
"Benar-benar gila! ucap Mike.
" Siapa " yang bikin begini" Mengapa"
" Jika roh penjaga kastil yang melakukan, dia pasti cukup sibuk sepagi ini!
" kata Paul. " Konyol! " ujar Jack. Ini bukan perbuatan roh. Perbuatan orang yang benci pada kita.
?" Tapi, apa maksudnya"
" Semua ini merupakan bagian dari kejadian aneh-aneh yang diceritakan pelayan
restoran " tempo hari, barangkali, Mike berkata sambil mengambil sepatu dari bingkai
jendelanya. " He - kita cepat-cepat kembalikan posisi perabot kamar kita seperti semula. Lalu
" segalanya kita rapikan. Jangan sampai Dimmy tahu ini terjadi pada kamar kita
juga. Kalau dia sampai tahu, bisa-bisa kita digiring pulang. Aku masih ingin tahu
rahasia apa di balik semua ini."Hus! Dengarkan, dengarkan!
" teriak yang lain. " Mike, kau dapat bagian membereskan kamar Nora dan Peggy! Aku akan membereskan
kamar " kita. Dan kau, Paul - kaubereskan kamarmu sendiri, perintah Jack.
" Cepat! " Sebentar lagi Dimmy datang! " Dengan tangan dan kaki masih terasa nyeri, mereka bekerja secepat mungkin!
Mereka baru saja selesai membereskan kamar dan sedang mulai melepas pakaian
ketika Dimmy datang. Ia membawa sebuah botol besar berisi cairan hijau dan
sobekan seprai tua untuk membalut tangan dan kaki mereka. Melihat mereka belum
berbaring, Dimmy memandang mereka dengan jengkel.
Oh, kukira kalian sudah rapi di tempat tidur! Rupanya kalian masih sempat main
petak " umpet, ya" Dasar bandel!
" Betul, Dimmy! " kata Mike. " Lihat kakiku, merah terantuk meja. Aku dulu dong, Dimmy -
" lihat, aku sudah di tempat tidur!
" Dimmy merendam pembalut dalam cairan hijau tadi, lalu melilitkan pada lengan dan
kaki Mike. Mike berbaring dengan perasaan sangat lega.
Bukan main! Cairan itu terasa dingin seperti es. Hampir tak terasa sakitnya
sekarang. " " Kata Nyonya Brimming kalian akan sehat seperti semula besok pagi,
" Dimmy berkata. " Aneh! Aku menganggap cerita mengenai desa itu benar-benar aneh. Terus terang,
aku " merasa banyak hal-hal yang aneh di sini. Rasanya paling baik kita pulang saja
semua. " Mike kaget bukan buatan. Ia langsung bangkit - duduk di tempat tidurnya.
Jangan begitu dong, Dimmy! Di sini asyik. Gara-gara kau bilang begitu, sakitku
jadi " terasa lagi nih! " Omong kosong! " sahut Dimmy sambil mulai membalut tangan dan kaki Jack
" Sudah! " Berbaringlah kau, Mike. Kutinggalkan cairannya dekat tempat tidurmu supaya kau
bisa membasahi lagi kain pembalutnya kalau kering. Kau ingin diambilkan buku"
" Biar Nora dan Peggy saja yang mengambilkan,
" kata Mike. Mike akan minta mereka
" mencarikan buku mengenai kastil dan tambang tua itu. Tolong panggilkan Nora dan
Peggy, " Dimmy. " Nora dan Peggy datang. Tentu saja mereka mengatakan ya ketika dimintai tolong
mengambilkan buku dari perpustakaan. Mereka langsung turun. Ketika hendak masuk
ke perpustakaan, mereka bertemu dengan Nona Edie Lots. Perempuan itu membawa
kemucing. Jadi, Nora dan Peggy berpikir Ia baru saja membersihkan debu dari buku-buku di
perpustakaan. Nona Edie Lots sedang berdiri bersandar pada pintu perpustakaan ketika mereka
masuk. Wajahnya tidak menunjukkan senyum sedikit pun.
Kami boleh masuk, kan"
" tanya Peggy, meminta Nona Edie Lots minggir.
" Perempuan itu minggir. Bahkan membukakan pintu buat mereka. Kalian mau baca buku
apa" " " tanyanya. Di sini tak ada buku untuk anak-anak.
" " Kami ingin cari buku mengenai kastil ini dan tambang timah di sana itu,
" kata Nora. " Astaga! Bukan main banyaknya buku di sini! Kurasa, kita takkan bisa mendapatkan
buku " yang kita cari di antara begitu banyak buku. Seperti mencari sebatang jarum di
tumpukan jerami saja! " Coba kubantu, " kata Nona Edie Lots. " karena seringnya membersihkan buku-buku di sini,
" rasanya aku hampir hafal judul buku-buku di sini. Kalian duduk-duduk saja di
situ. Aku hendak mengambil tangga dari lemari di luar sana, supaya bisa kuambil
buku-buku yang kalian inginkan dari tempatnya di atas sana.
" Nona Edie Lots pergi dari situ, Nora dan Peggy tidak duduk seperti yang
dianjurkan Nona Edie Lots. Mereka malah sibuk melihat-lihat ke sekeliling
perpustakaan. Dengan pandangan sekilas, Nora mulai membaca judul-judul buku yang
terlihat olehnya. Mendadak Nora menjerit. Peggy cepat-cepat menoleh ke arah
Nora. Gadis itu sedang memegangi kepalanya.
Peggy! Kaulempar aku dengan buku, ya"
" tuduh Nora marah. " Kena kepalaku! " " Tidak, " sahut Peggy keheranan. Keduanya lalu membungkuk, memungut buku yang terjatuh "ke lantai.Tiba-tiba saja sebuah buku lagi jatuh di dekat mereka. Kali ini
mengenai kaki Peggy. Peggy membalikkan badan, kaget dan ketakut n. Dari mana
asal buku-buku itu" " Peggy menggamit tangan Nora, sambil menunjuk. Di bagian atas rak, sebuah buku
sedang bergerak-gerak sendiri. Buku itu melompat, dan jatuh kira-kira setengah
meter dari tempat Mora dan Peggy berdiri.
Inilah yang dikatakan oleh pelayan restoran waktu itu. Katanya, waktu ada orang
datang " kemari hendak melihat-lihat buku, mendadak buku-bukunya berlompatan dan rak,
bisik " Peggy. Awas! Ada buku jatuh lagi!
" " Benar saja. Sebuah buku lain bergerak-gerak di tempatnya. Tak lama kemudian buku
itu melompat ke lantai, terjatuh dengan posisi terbuka.
Jatuhnya di dekat Mona. Nora melirik ke bawah dengan agak ketakutan.
Pada halaman yang terbuka, terlihat sebuah peta. Dengan segera diambilnya buku
itu. Peta! Mungkinkah itu peta daerah tambang"
Cepat dilihatnya judul buku itu. Agak sukar dibaca. Bentuk hurufnya, kuno, dan
agak buram. Sejarah Kastil Bulan dan Daerah di Sekitarnya.
" baca Mora. " Wah, persis buku " yang kita cari, Peggy! " Nona Edie Lots datang, membawa tangga perpustakaan. Melihat buku berantakan di
lantai, Ia berhenti. Jangan perlakukan buku-buku itu dengan kasar!


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" ujarnya marah. " Aku tak mau buku-buku " itu rusak! " Mereka melompat sendiri dari tempatnya,
" kata Mona. Ia tahu bahwa kata-katanya sukar
" dipercaya Tetapi ternyata Mona Edie percaya! Ditaruhnya tangga di lantai, lalu langsung
lari tunggang langgang! Apakah dia berpura-pura takut, atau memang takut
sungguhan" Nampaknya perempuan itu benar-benar ketakutan!
Kita bawa buku ini ke kamar anak-anak lelaki,
" ujar Nora. " Kita ceritakan tentang " buku-buku yang melompat-lompat sendiri tadi!
" 18. MEMBACA PETA ANAK-ANAK lelaki merasa sakitnya berkurang. Asal pembalutnya basah, rasa
sakitnya tidak terasa. Tetapi, kalau mereka turun dari tempat tidur dan
berjalan-jalan, rasa ditusuk-tusuk itu pun datang kembali!
Melihat kedatangan Nora dan Peggy, mereka nampak senang. Ranni baru saja dari
situ. Ia memindahkan tempat tidur Paul ke kamar Mike dan Jack. Dengan demikian
ketiganya berada dalam satu kamar sekarang.
Wah! Kau bawa buku! " ucap Mike sambil meraih buku dari tangan Nora.
" Sejarah Kastil " Bulan dan Daerah di Sekitarnya! Pas benar! Ternyata kau pandai mencari buku di
" perpustakaan! " Kami tidak mencari. " sahut Nora. " Buku itu turun sendiri dari rak ke dekat kaki kami!
" " Jangan konyol kau." kata Mike sambil membaca buku itu.
" Itu " kan cuma dongeng pelayan restoran!"Memang pelayan itu bilang begitu - tapi, kami juga punya pengalaman yang sama,
" " komentar Peggy. Dengar dulu dong, Mike! Yang dikatakan Nora tadi terjadi
sungguhan! " " Tentu saja Nora dan Peggy segera mendapat perhatian penuh dari ketiga anak
lelaki. Mereka mendengarkan baik-baik sementara keduanya menceritakan pengalaman aneh di
perpustakaan tadi. Sebagai gantinya, mereka menceritakan kepada Nora dan Peggy
bahwa posisi kamar mereka telah diubah orang seperti kamar Dmmmy tadi.
Aku tak mengerti apa yang sedang terjadi di sini,
" ucap Mike. " Rasanya orang ingin " mengusir kita dari sini. Tapi aku tak mau! Aku akan bertahan sampai keluarga
Paul datang. Kalau sampai saat itu masih ada saja hal-hal aneh yang terjadi,
pasti ayahmu bisa menanganinya, Paul! Tapi, aku punya perasaan, bahwa beberapa
hari mendatang ini merupakan hari yang penting untuk seseorang. Guy, mungkin -
atau, bisa jadi kedua orang yang kita lihat di tambang tadi. Itu, kalau
kuhubungkan dengan pembicaraan yang didengar Jack tadi pagi. Yah, kita tak tahu
apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini.
" Mereka lalu membicarakan segalanya lagi. Bunyi TANG dan DUNG, perubahan di kamar
tidur meneka, buku yang terbang dari raknya, bunyi mendesis di ruangan tempat
kotak musik, lalu Mike menyebutkan mata potret yang tiba-tiba menyala, seperti
hidup. Ia lupa bahwa Nona dan Peggy sama sekali tak melihat peristiwa itu.
Keduanya mendengarkan dengan serius, sukar untuk mempercayai apa yang mereka
dengar. Pasti itu pengaruh cahaya,
" kata Peggy. " Bukan, " bantah Paul. Ruangannya kan gelap.?"
" Ya tak tahulah aku kalau begitu,
" kata Peggy lagi. " Terus terang aku tidak mengerti
" semuanya yang terjadi ini. Seandainya memang benar kastil ini mempunyai roh
penjaga, aku bisa mengerti. Mungkin roh itu tak suka kita berada di sini. Tapi,
aku tak percaya ada roh semacam itu!
" Aku juga tak percaya, " Jack menimpali. Yang lain pun mempunyai pendapat sama, kecuali
" Paul. Paul dibesarkan di Baronia, negeri yang masih penuh dengan hutan belukar
dan alam pegunungan. Di sana orang percaya akan legenda. Dan, hal-hal aneh
memang sering terjadi. Tapi, di sini - rasanya tak mungkin. kalau begini, apa
yang terjadi ini" Mike asyik melihat-lihat buku. Tulisannya kecil-kecil, sukar dibaca. Karena itu
Mike lebih tertarik pada petanya.
Pada salah satu halaman, ia mendapatkan sebagian yang jelas sekali dilukiskan.
Petanya ternyata berbentuk lembaran luas yang dilipat-lipat. Mike membuka salah
satu peta lipat itu dan membentangkan di tempat tidurnya. Paul meninggalkan
tempat tidurnya, lalu naik ke tempat tidur Mike - ikut melihat. Tak lama
kemudian kelima anak itu asyik memperhatikan peta.
Ini peta kastil, " ujar Mike. " Ini denah lantai bawah. Kita cari ruang duduk berbentuk
" huruf L itu, yuk! " Akhirnya itu mereka temukan. Lalu juga ruang perpustakaan dan ruang tempat kotak
musik disimpan serta ruangan yang mempunyai jam dinding berbentuk gereja. Banyak
tangga yang mereka temukan pada peta itu. Betapa banyaknya ruangan yang ada di
kastil itu! Mereka lalu meneruskan dengan denah berikutnya, denah lantai dua - tempat kamar
mereka berada. Ini kamar-kamar kita, " Mike berkata sambil menunjuk
" Satu-dua -tiga berhubungan satu
" sama lain. ltu pasti kamar Ranni. Dan yang satu lagi ini kamar Dimmy. Lihat -
ada pintu tambahan di kamar Paul. Pintu mana lagi ya" Adakah pintu di dinding
sebelah kanan tempat tidurmu, Paul" Kok rasanya aku tak pernah melihat."Coba kulihat,
" kata Paul, langsung beranjak dari tempat tidur Mike. Ia berjalan
" beberapa langkah, lalu kembali dengan wajah kesakitan. Oh, sakitnya terasa lagi!
" Begitu aku melangkah, wow - sakitnya melebihi tadi. Peggy, tolong lihat ke
kamarku. Rasanya tak ada pintu di situ.
" Peggy dan Nora lari ke kamar Paul. Sesampainya di sana mereka memperhatikan
dinding di sebelah kanan tempat tidur Paul. Tidak - di sana tak ada pintu.
Dinding kamar itu diberi lapisan panel kayu - semuanya. kecuali pintu yang
menuju koridor, dan pintu yang menghubungkan kamar itu dengan kamar yang di
tengah. Tak ada pintu lain.
Tak ada, " ucap mereka ketika kembali. Ada dua kemungkinan. Denahnya salah, atau dulu?"
memang pernah ada pintunya - tetapi lalu dihilangkan. Dinding sekeliling kamar
itu dilapisi kayu panel. " Ke mana arahnya pintu tambahan yang terlihat di peta itu"
" tanya Jack tertarik. " Coba " kuperiksa. Kalau letaknya di dinding sebelah kanan tempat tidur Paul, pasti
pintu itu menuju ke kamar mandi biru yang terletak di sampingnya. Betul, kan"
Menurutku, dulu tak ada kamar mandi di situ. Ketika kamar mandi itu dibuat,
pintunya dihilangkan. " Jadi, maksudmu - pintu itu menghubungkan kamar Paul dengan ruangan lain yang ada
di " situ sebelum kamar mandinya dibikin" tanya Peggy.
" Coba " kita amati lagi. Wah, diberi
tanda huruf T. Mengapa, ya"
"Tutup saja deh " ujar Mike tak sabar. " He, angkat tanganmu dan situ, Peggy. Aku hendak
" membuka denah yang berikutnya.
" Mike membentangkan denah berikutnya. Mendadak terdengar anak-anak berseru penuh
semangat. Menara! Denah menara tua!
" " Benar. Langsung semuanya mengerumuni denah itu dengan rasa tertarik. Denahnya
berbentuk diagram. Dalam denah itu menaranya seperti dibelah dua dari atas ke
bawah. Anak-anak dengan mudah bisa melihat susunan menara itu serta membayangkan
bagaimana bentuk bagian dalamnya.
Itu ada pintu di bagian bawah - pintu yang dikunci itu!
" kata Mike menunjuk. " Lalu " ditunjukkan tangannya - wah, cukup besar juga - kemudian, kamar pada lantai
pertama. Lihat, lucu benar bentuknya. Hampir bulat. Kenyataannya seluas apa, ya" Di sini
sih kelihatan agak kecil. Dari kamar itu ada tangga naik lagi. Letaknya persis
di sebelah luar kamar tadi. Makin ke atas tangganya makin lebar, lalu menyempit
lagi dan sampai di kamar pada lantai kedua.
" Aku sudah mengira begitu bentuk bagian dalam menaranya,
" ujar Paul. " Seperti salah " satu menara di Istana Baronja. Lihat, dan situ ada tangga lagi menuju ke lantai
tiga. Dari lantai tiga ada lagi yang menuju ke puncaknya. Hm, pemandangan dari situ
pasti bagus benar! " Kotak-kotak yang terdapat di setiap kamar ini pasti perapian,
" lanjut Mike, menunjuk. " Garis ini cerobongnya. Menghubungkan perapian di tiap lantai, dan menuju ke
tempat " pembuangan asap di atap sana.
" Nora menunjuk sebuah pintu kecil yang dilukiskan pada perapian di lantai dua.
Ini apa" " tanyanya. Jelas bukan yang menuju ke tangga. Itu lain lagi. Ini dia?"
terlukis di sebelah sini. Tapi, jelas itu gambar pintu. Tanda apa yang ada di
situ" " Kelihatannya sepenti huruf T,
" komentar Jack. " Peggy langsung teringat akan sesuatu.
T! Wah, pintu rahasia di kamar Paul yang tak berhasil kita temukan juga diberi
tanda " T, ucapnya. " Mungkin "

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

T singkatan Tower - maksudnya, menara!
" Mengapa pintu di kamar Paul diberi tanda T kalau begitu?" Mike meremehkan.
" Yah, siapa tahu dulunya pintu itu berhubungan dengan menara,
" Peggy mempertahankan " pendapatnya. Maksudku, mungkin dulu ada gang yang menghubungkan bagian kastil
sebelah " sini dengan menara. Toh letak menaranya tak begitu jauh dari sini!"Mike memandang Peggy. Otaknya berputar - memikir.
Kurasa Peggy benar, " ujarnya kepada yang lain.
" Tunggu dulu sebentar - kita coba
" memeriksa denah-denah lainnya.
" Ternyata tak ada lagi denah besar, kecuali denah gudang di lantai paling atas.
Yang itu sama sekali tidak menarik perhatian anak-anak. Tetapi ada sebuah denah
kecil bertuliskan SEMUA PEMGHUBUNG yang membuat anak-anak sejenak terheran
-heran. Semua penghubung - mungkin maksudnya tangga, gang koridor, dan sebagainya yang
" menghubungkan bagian satu dengan bagian lainnya di kastil ini, kata Mike.
" kalau " benar begitu, pasti rumit denah yang satu ini. Sebagai contoh, tak satu tangga pun
yang berhasil kutemukan di sini.
" Penghubung yang dimaksudkan mungkin jalan rahasia,
" ujar Paul mendadak. " Hampir semua " kastil kuno mempunyai jalan-jalan rahasia. Juga pintu-pintu rahasia. Istana kami
di Baronia punya. Gunanya macam-macam. Untuk menyembunyjkan sesuatu, untuk
tempat persembunyian, untuk meloloskan diri kalau dikepung musuh. Kurasa Kastil
Bulan pun mempunyai tempat-tempat semacam itu.
" Wah, kemungkinan besar kau benar, Paul,
" komentar Mike. Mendadak wajahnya berseri-seri
" penuh semangat. Ia membungkuk lagi memperhatikan denah di depannya. Lalu
ditunjuknya garis melengkung di sana.
Lengkungan ini ditandai dengan huruf T di kedua ujungnya,
" katanya. " Mungkin " lengkungan ini melukiskan gang penghubung dan pintu di kamar Paul ke menara.
Wah! Kalau kita bisa menemukan jalan rahasia ke menara... asyik!
" Anak-anak bergumam senang. Mendadak Paul meninju kasur.
Kita harus menemukannya! Jadi kita bisa ke sana diam-diam melihat apa yang
dilakukan " Guy di dalam sana. " He, lihat ini! " tambah Mike, menunjuk ke denah lagi.
" Nampaknya lorong dari pintu
" rahasia di kamar Paul itu ada di dalam tembok di antara tempat tertentu, dan
keluar di pintu lain - atau mungkin keluarnya di suatu lubang - dalam lubang
cerobong asap di salah satu ruang yang ada di menara. Bagaimana pendapat kalian"
" Semua jadi penuh harap, mudah-mudahan Mike benar.
Aku tahu bagaimana cara memastikan hal itu,
" ujar Mike. " Kita ukur saja lebar kamar
" Paul dari dalam, lalu lebar kamar mandinya. Setelah itu kita jumlahkan, lalu
kita periksa berapa lebar dinding kedua kamar itu dari luar, dan koridor. Kalau
ternyata yang kedua ini lebih panjang dibandingkan jumlah yang diukur dari dalam
tadi, itu berarti kelebihannya merupakan lebar gang rahasianya!
" Astaga! Hebat benar gagasanmu!
" komentar Peggy. " Akan kuambil meteran dari keranjang
" jahitanku sekarang juga. " Dalam waktu singkat Peggy sudah mendapatkan meterannya. Ia dan Nora lalu
mengukur lebar kamar Paul. Dari dinding sebelah kiri sampai dinding sebelah
kanan lebarnya persis empat meter. Nora melongokkan kepala ke kamar Mike.
Lebarnya persis empat meter,
" ucapnya. " Sekarang kami akan mengukur lebar kamar
" mandi. " Dengan sangat teliti keduanya mengukur. Tak lama kemudian meneka kembali
melapor. Dua setengah meter, " kata Nora. " Jadi jumlah lebar keduanya adalah empat ditambah dua
" setengah sama dengan enam setengah meter. Sekarang, kita ukur panjang dinding
koridor yang membentang dari dinding sebelah sana kamar Paul sampai ke dinding
sebelah sini kamar mandi.
" Teliti sekali keduanya mengukur. Tak lama kemudian keduanya selesai mengukur dan
berlari kembali ke kamar Mike.
Jumlahnya berbeda! Dari dalam jumlahnya enam setengah meter. Tapi dari luar
tujuh " meter! Nah, jadi bagaimana nih"
" Mike kelihatan bersemangat. Beda setengah meter! Wah, cocok sekali kalau yang
setengah " meter itu lebar sebuah lorong rahasia. Bagus! Jadi kita bisa menyimpulkan bahwa
ada semacam lorong yang berasal dari sebelah luar kamar Paul, memanjang di
antara kamar itu dan kamar mandi, lalu menikung ke menara!
" Kita cari pintu rahasianya sekarang yuk!
" usul Paul tak sabar. Ia langsung melompat
" turun dari tempat tidur. Tetapi, segera anak itu kembali sambil mengerang.
Anak-anak lelaki lupa membasahi pembalut mereka dengan obat cair yang
ditinggalkan Dimmy. Saat itu pembalut mereka sudah kering. Itu sebabnya rasa
sakit mereka terasa lagi.
Yah, malam ini terpaksa kita tak bisa mencari pintu rahasia itu,
" Mike berkata kecewa. " Hus, jangan berani-berani mencari pintu rahasia itu sendiri. Tunggu sampai kita
bisa " mencarinya bersama-sama. Besok! Wah, pasti asyik
" 19. PADA TENGAH MALAM ANAK-ANAK masih bersemangat ketika waktu untuk tidur tiba malam itu. Seorang pun
tak ada yang bisa tidur. Paul berguling ke kiri dan ke kanan, tak habis-habisnya
memikirkan di mana pintu rahasia itu tersembunyi - seandainya memang ada.
Ah, pasti ada! " pikirnya. " Soalnya, memang ada rongga di antara dinding kamar ini
" dengan dinding kamar mandi.
" Paul penasaran. Ia sibuk mengetuk-ngetuk dinding kamarnya, memeriksa apakah ada
pintu di balik panel yang menutupi dinding. Kalau suaranya nyaring, tentu di
situ ada pintu! Tetapi, belum sempat memeriksa dengan teliti seluruh dinding di sebelah kanan
kamarnya, Paul terpaksa kembali ke tempat tidur. Rasa sakitnya mendadak datang
lagi menyerang. Mendengar bunyi ketukan, Mike berseru, Paul! Jangan cari pintu rahasia itu
sekarang! " Tunggu sampai kita semua bisa melakukannya bersama-sama!
" Akur! " sahut Paul. Saat itu dia sudah berbaring kembali di tempat tidur, sibuk "menggosok-gosok lengannya. Walaupun Paul ingin tidur di kamar Mike malam itu,
Ranni bersikeras memindahkan kembali tempat tidur Paul ke kamarnya.
Aku akan menengokmu kemari dua-tiga kali malam nanti, Pangeran,
" katanya. Lelaki itu " nampaknya sangat prihatin melihat tuannya menderita. Jangan kaget kalau tiba-
tiba kau " melihatku berdiri di dekatmu.
"Ah, jangan terlalu merisaukanku, Ranni,
" sahut Paul. " Tapi kata-kata Paul tak ada gunanya. Ranni terlalu sayang padanya, dan ingin
selalu berada di dekatnya sebisa mungkin.
Akhirnya semua tertidur. Yang paling dulu tertidur adalah Nora dan Peggy.
Maklum, mereka tak merasa sakit. Paul berguling ke kiri dan ke kanan untuk
beberapa saat lamanya sebelum akhirnya tertidur juga.
Beberapa jam kemudian mendadak ia terbangun. Anak itu duduk bertanya-tanya
mengapa ia tiba-tiba terbangun. Rasanya Ia mendengar bunyi 'klik' yang cukup
keras dalam mimpinya tadi.
Tampak olehnya bayangan seseorang di jendela. Paul pun berbaring kembali.
Sialan kau, Ranni, " gumamnya. " Gara-gara kau aku jadi tenbangun!
" " Paul diam berbaring, memperhatikan Ranni. Lalu matanya mulai tertutup lagi.
Mengira Ranni hendak masuk ke kamarnya dan ribut membasahi pembalutnya, Paul
lalu pura-pura tidur. Semenit dua menit lamanya Paul tak mendengar suara apa-apa. Ia membuka matanya
lagi. Tak seorang pun terlihat olehnya. Rupanya Ranni sudah pergi. Bagus!
Bunyi 'klik' yang sama seperti yang didengarnya tadi kembali terdengar. Mata
Paul yang mengantuk jadi terbuka lagi.
Ranni keluar dari kamar, pasti, pikirnya. Rasanya Ia melihat bayangan orang di
dinding. Paul lalu membuka matanya lebar-lebar supaya lebih jelas melihat. Tapi, ah -
betapa mengantuk matanya. Bunyi 'klik' dan bayang-bayang serta Ranni berbaur
dalam mimpinya. Tak terdengar olehnya suara orang berbicara pelan di samping kamarnya. Mike dan
Jack yang berbincang-bincang. Mereka pun terbangun dengan tiba-tiba. Tetapi
keduanya tak tahu apa yang menyebabkan mereka terbangun itu.
Mike merasa mendengar ada suara dalam kamar. Ia berusaha membuka matanya lebar-
lebar mencari dari mana asalnya bunyi yang dia dengar tadi. Kamarnya gelap
sekali. Tak ada cahaya sedikit pun masuk dan jendela. Melihat bintang di langit
pun Mike tak bisa. Dengan suara pelan Jack berkata, Kau bangun, Mike" Bagaimana rasa sakitmu"
" " Belum sembuh benar, " sahut Mike. " Ngantuknya bukan main. Malas rasanya turun dari
" tempat tidur. Tapi, aku harus bangun juga - mengambil obat cair. Pembalutku
sudah kering." Aku juga, " kata Jack " Sial benar kita jadi begini gara-gara turun ke tambang.
" " Terdengar bunyi tempat tidur berderit ketika Mike dan Jack bangkit Mike meraba-
raba senter yang selalu dia letakkan di samping tempat tidurnya. Tetapi kali ini
tidak ketemu. Coba nyalakan sentermu, Jack,
" katanya. "

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Punyaku tidak ketemu. " " Beres, " sahut Jack. Ia mulai meraba-raba mencari senternya. Tetapi, punya Jack pun tak"ada! Di mana kutaruh senterku ya!
" gerutunya. " Tinggal di kastil memang enak. Tapi aku
" kehilangan lampu listrik yang bisa dinyalakan setiap saat. Di mana sih senterku"
" Malam ini gelapnya bukan main!
" tambah Mike. " Heran! Padahal waktu kita pergi tidur
" tadi di luar banyak sekali bintang. Bulan memang tak kelihatan. Tapi, bintang
beribu-ribu. Mungkin mendadak tertutup awan."Jack turun dari tempat tidurnya. Ia penasaran - kepingin menemukan senternya.
Mungkin " ketinggalan di dekat jendela, ujarnya.
" Au! " Sakitnya! " Jack merayap ke jendela. Tidak juga ketemu! Ada sesuatu yang tebal dan lembut
menggantung di situ. Wah! " ucapnya tiba-tiba. Siapa yang menutup gorden jendela kita" Pantas gelapnya
?" bukan main. Gordennya tebal sekali. Tentu saja kamar kita gelap gulita dan
sumpek setengah mati. Jadi, itu sebabnya aku tadi kepanasan di tempat tidur.
" Bukan aku yang menutup! " sahut Mike. " Kau tahu sendiri aku paling tak suka tidur di
" kamar yang jendelanya ditutup dan digordeni sekalian! Mungkin Dimmy masuk tadi -
lalu menutup tirai itu. " Buat apa ditutup" " sahut Jack. " Dia malah selalu melarang kita menutup gorden! Biar
" kubuka lagi - supaya ada udara masuk. Pasti malam di luar cerah berbintang.
" Terdengar bunyi berderit lembut ketika gorden ditarik membuka oleh Jack. Jack
bersandar di jendela, melongokkan kepalanya ke luar - menghirup udara segar.
Benar. Langit penuh dengan bintang.
Nah, begini lebih enak," komentar Mike, bangkit dan tempat tidur.
" Rasanya " bisa bernapas lega sekarang. Kamar kita jadi terang - banyak bintang di luar.
" Mike mengikuti Jack - menyandarkan diri di jendela. Malam itu sungguh-sungguh
indah. Walaupun masih ingin menikmati udara malam yang sejuk, Mike dan Jack merasa
harus cepat-cepat membasahi pembalut tangan dan kaki mereka. Rasa sakitnya
datang lagi, hampir tak tertahankan! Keduanya lalu meraba-raba mencari botolnya.
Cahaya bintang sudah cukup sebenarnya,
" kata Jack. " Tapi aku jadi penasaran. Ke mana
" senterku" Aku yakin sudah menaruh dekat tempat tidur.
" Spons yang tencelup dalam obat cair akhirnya mereka temukan. Dengan spons itu
keduanya membasahi kembali pembalut tangan dan kaki.
Nah, begini rasanya jadi tak sakit,
" kata Jack. Keduanya kembali ke jendela, ingin
" melihat suasana malam yang cerah sekali lagi. Mereka melihat sesuatu. Keduanya
melongo sambil menahan napas.
Lihat! Apa itu" " ucap Jack, kaget. " Cahaya - semacam sinar - menyala di desa bekas tambang!
" kata Mike, takjub. " Apa " warnanya" Sama seperti tumpukan yang disapu kedua orang dalam tambang setelah
terdengar bunyi menggelegar itu!
" Betul, " kata Jack. Matanya tak lepas-lepas memandang cahaya lembut yang meliputi atap-"atap rumah di desa tua jauh di sana. Astaga! Ini namanya aneh, Jack. Apa yang
sedang " terjadi di sini - dan di dalam tambang tua itu" Aku yakin ada sangkut pautnya
dengan si Guy! " Dia sedang membuat percobaan, mungkin,
" komentar Mike. " kalau benar itu yang jadi
" alasan, bisa dimengerti mengapa ia tak suka ada orang yang datang kemari.
Sekarang, karena dia tahu orang tua Paul akan datang dalam beberapa hari ini,
terpaksa Ia menyelesaikan percobaannya dan menyingkir. Pantas dia marah!
" Cahaya aneh itu meredup, walaupun sinarnya yang lemah masih bersinar cantik.
Mike dan Jack menyaksikan terus sampai cahayanya pudar sama sekali.
Bukan main! " kata Mike sambil kembali ke tempat tidur.
" Pasti Guy jengkel kalau tahu
" kita melihat! Yang itu tak bisa dia sembunyikan. Orang akan segera bertanya-
tanya kalau melihat hal itu. Dan ini bisa membuat percobaannya diketahui orang!
" Sudah tentu dia tak ingin kita melihat!
" ucap Jack. " Kurasa, itu sebabnya gorden kita
" ditutup. Maksudnya, supaya kalau kita terbangun kita tak bisa melihat
pemandangan di luar! Itu pula sebabnya senter kita menghilang. Supaya kita tak
bisa melihat bahwa gorden jendela kita ditutup!
" Astaga! " gumam Mike, duduk dengan rasa jengkel di tempat tidurnya. Jadi dia masuk?"
kemari - menutup gorden, menyembunyikan senter kita! Wah, kurasa dia melakukan
hal yang sama di kamar Nora dan Peggy juga. Juga di kamar Paul.
" Kurasa begitu, " kata Jack. " Coba kulihat. " " Sebentar saja Jack sudah kembali. Ia melapor kepada Mike bahwa dugaan mereka
benar. Semua gorden tertutup rapat!
Sudah kubuka kembali, tapi,
" tambah Jack " Kau dengar kan bunyinya" Tapi, dia ke
" manakan senter kita" Kalau dia bawa pergi, aku akan ngamuk!
" Pokoknya, kita sudah melihat sesuatu yang dia tak mau kita melihatnya,
" Mike berkata " puas. Kita menang angka! Dia ketakutan. Karena itu dia berusaha mencegah agar
kita tak " menemukan apa yang sedang dia lakukan!
" Ya. Dia tahu kita menyelidik,
" tambah Jack, naik ke tempat tidur dan berbaring lagi.
" Dia menemukan permadani yang kita letakkan di muka pintu menara. Dia tahu kita
sudah " memindahkan lemari yang menghalangi pintunya.
" Bayangkan! Dia sampai berani masuk kemari tengah malam begini - menutup garden
dan " mengambil senter kita, kata Mike.
" Mau " tak mau dia harus lewat kamar Ranni. Padahal
Ranni gampang sekali terbangun.
" Siapa tahu dia datang kemari lewat pintu rahasia yang hendak kita cari itu,
" Jack " berkata, sambil duduk tegak lagi. Dari menara dia lewat lorong rahasia -
langsung " kemari! Dengan begitu, dia tak perlu lewat kamar siapa pun dan pasti takkan
bertemu siapa-siapa. Wah, sekarang aku yakin dia lewat sana!
" Penasaran jadinya! Aku pasti takkan bisa tidur lagi,
" ucap Mike. " Kastil ini sungguh- " sungguh luar biasa. Ada suara-suara TANG-DUNG, jambangan pecah, buku
beterbangan, mata potret menyala-nyala, pintu-pintu rahasia, tambang aneh -
kalau dipikir-pikir sudah cukup banyak pengalaman aneh yang kita alami, Jack.
Tapi yang kali ini - sangat lain daripada yang lain!
" Betul. Dan kita masih berada di tengah-tengahnya sampai saat ini,
" sahut Jack " Sudah " dulu ah. Kita mesti tidur dulu, Mike. Besok kita cari pintu rahasia di kamar
Paul. Kurasa letaknya sangat tersembunyi. Yang jelas, kita harus menemukannya!
" Mereka mencoba tidur. Rasa sakit di kaki dan tangan mereka agak berkurang lagi.
Sambil berbaring keduanya memandang ke langit yang penuh bintang lewat jendela
yang kini terbuka tirainya. Berbagai perasaan bercampur aduk dalam diri mereka.
Terkadang heran dan bingung, terkadang senang dan bergairah.
Akhirnya mereka tertidur. Baru esok harinya terbangun. Itu pun hari sudah
tinggi. Nora dan Peggy sudah lama bangun. Mendengar Jack berbicara kepada Mike,
Ia lalu masuk ke kamar mereka.
He, Pemalas! " serunya. " Kami sudah mau turun sarapan. Bagaimana kaki kalian"
" " Yah - rasanya sih sudah tidak apa-apa,
" sahut Jack sambil bangkit dan tempat tidur dan
" mencoba berjalan. Betul! Wah, asyik! Sudah sembuh sama sekali!
" " Jadi, kalian takkan tinggal di tempat tidur hari ini"
" senu Nona kegirangan. " Astaga! Tentu saja tidak!
" Mike bersuara sambil melompat turun dari tempat tidurnya.
"

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kami sudah sembuh. He - kalian kehilangan senter"
" " Ya, " sahut Nona dan Peggy berbarengan. Punya kami dua-duanya hilang. Kami pikir?"
kalian pinjam. " Paul melongokkan kepala dari pintu.
Bagaimana kaki kalian" Sembuh"
" tanyanya. " Kakiku sudah sembuh. Kalian
" mempenbincangkan senter, ya" Kepunyaanku juga hilang!
" Buset! " Mike mengumpat. Kalau begitu kita sama sekali tak punya senter dong. Hus,
?" jangan bingung begitu! Dengan - aku dan Jack punya cerita menarik. Terjadinya
tengah malam - waktu kalian semua sedang asyik mendengkur. Rupanya kita saat ini
ada di tengah-tengah suatu petualangan! Petualangan aneh - paling aneh dari yang
pernah kita alami. Tunggu kami ganti pakaian dulu. Nanti kami ceritakan pada
kalian. Kita harus bikin rencana. Ha, betul - rencana! Hari inii kita bakal
sibuk!" 20. DI MANA LETAK PINTU RAHASIA"
Dimmy lega melihat anak-anak lelaki sudah sembuh kaki dan tangannya. Ia
mengabarkan hal itu kepada Nyonya Brimming dan Nona Edie Lots waktu keduanya
datang hendak membawa pining-piring kotor bekas sarapan.
Obatnya manjur sekali, " katanya. " Bagaimana kau bisa tahu obat penyakit seperti itu"
" Apakah kau sendiri pernah menderita penyakit yang sama?"
Tidak. Anakku yang pernah,
" kata Brimmy. " Mike langsung menyikut Jack. Tentu saja,
" bisiknya. Jack nyengir. " Ya, tiap kali habis " turun ke tambang! " Sayang hari hujan, " lanjut Brimmy. " Anak-anak jadi tak bisa bermain di luar.
" " Tak apa-apa. Banyak yang bisa kami lakukan,
" ujar Jack seketika, sambil mengedipkan
" mata kepada yang lain. Mereka tertawa. Mereka tahu maksud Jack mengedipkan mata - artinya, mereka
hendak mencari pintu rahasia di kamar Paul. Nora, Peggy, dan Paul sudah
mendengar kisah yang terjadi semalam. Mereka ikut bersemangat.
Kalian mau main di mana?" Tanya Dimmy setelah selesai sarapan.
" Kalau " mau, kalian boleh bermain di sini. Toh bekas sarapan sudah dibersihkan.
" Ah, kami mau naik ke kamar saja, Dimmy. Ada yang hilang. Kami ingin mencarinya,
" kata " Jack Kau jadi bisa menjahit di sini dengan tenang. Lagi pula, kami punya mainan
di " atas. Jadi kami takkan mengganggu dengan teriakan dan kebisingan.
" Ah, kalian tak menggangguku,
" sahut Dimmy. " Tapi, kalau kalian memang ingin bermain di
" kamar, boleh saja. Sebaiknya tunggu dulu sampai kamar kalian selesai disapu dan
dibersihkan. Ngomong-ngomong, jangan lupa mengembalikan buku yang kaupinjam dari
perpustakaan tadi malam. " Oh ya - kuambil saja sekarang,
" kata Jack. " Kalian berempat - tunggu aku di
" perpustakaan, ya. Dia cepat pergi, dan anak-anak yang lain segera menuju ruang
" perpustakaan. Mudah-mudahan ada buku yang melompat-lompat lagi!
" ucap Nora. Dia menengok ke atas.
" He, buku - kami di sini! " " Sayangnya tak ada kejadian aneh kali ini. Buku-buku yang berjatuhan kemarin
sudah diambil dari lantai dan dikembalikan ke tempatnya. Cuma ada satu tempat
yang masih kosong - tempat Sejarah Kastil Bulan!
Jack masuk membawa buku tebal itu. Ditutupnya pintu, lalu ia melihat ke
sekelilingnya. Sudah ada pertunjukan sirkus lagi"
" tanyanya. " Nora dan Peggy menggelengkan kepala.
Tak ada. Bosan deh jadinya,
" kata Nora. "Buku-bukunya bersikap seperti buku beneran.
" " Terdengar pintu diketuk. Masuk!" seru Jack. " Pintu dibuka, dan Nona Edie Lots berdiri di sana. Kudengar kalian ada di sini,
" " katanya, Awas, jangan kalian lempar-lemparkan bukunya seperti kemarin, ya! Buku-
buku " ini sangat berharga. " Kami tidak melempar-lemparkan buku. Kau tahu sendiri kami tak melakukan hal itu,
" ujar " Nora. Kan sudah kami ceritakan apa yang terjadi kepadamu. Kau malah lari ke luar
" ketakutan. " Nona Edie Lots tak memberi komentar. Dia memperhatikan buku tebal yang dipegang
Jack. Oh, jadi kau kemari hendak mengembalikan buku itu"
" katanya. " Kuambilkan tangganya - " tempat buku itu di rak yang paling atas.
" Perempuan itu menghilang. Beberapa saat kemudian dia datang membawa tangga. Dia
menyandarkan tangga itu di rak buku, lalu pergi lagi.
Pelit banget sih, " gerutu Mike. " Aku tak suka kepadanya. Semua juga tak kusukai -
" tiga-tiganya! Ada yang masih ingin melihat buku ini lagi sebelum kukembalikan ke
tempatnya" " Ssst, jangan bicara terlalu keras,
" kata Peggy tiba-tiba. " Aku punya perasaan si Edie
" nguping dari pintu. Aku kepingin melihat sekali lagi di mana letak lorong
rahasia yang menuju ke menara itu!
" Yang terakhir diucapkan Peggy dengan benar-benar berbisik hingga orang yang
nguping takkan mendengar.
Mereka mengamati denahnya sekali lagi.
Sayang tidak ada denah tambangnya sekalian,
" ucap Jack. " Aku ingin mencari buku " mengenal tambang itu. " BRUK! Semuanya terlonjak kaget. Sebuah buku jatuh ke dekat mereka dengan halaman
setengah terbuka. Selamat datang, buku manis!
" sapa Jack " Apakah kebetulan kau buku mengenai tambang"
" " Dipungutnya buku itu. Ternyata bukan. Judulnya Rolland, Bangsawan dan
Barlingford - Sejarah tentang Kuda-kudanya.
Maaf, Pangeran Rolland, " kata Jack pula. " Aku tidak tertarik membaca kisah kuda-
" kudamu. Walaupun begitu, terima kasih kau mau menjatuhkan diri ke dekat
kepalaku. " Jack - lihat, " bisik Mike. " Cepat Jack menoleh. Terlihat olehnya Mike dan yang lainnya sedang memandang
lukisan di atas perapian. Lukisan itu bergoyang sendiri! Yang terlukis di situ
pemandangan gunung dan bukit-bukit. Gelap, dan sama sekali tidak meranik
perhatian. Cuma karena potret itu bergoyang-goyang maka anak-anak
memperhatikannya. Jack menghampiri, lalu menahan potret itu supaya tidak bergerak. Dengan segera
gerakannya berhenti. Hi, seram! Aku tak suka melihat yang seperti itu,
" kata Nora. " Lebih baik melihat buku " yang melompat sendiri! " BRUK! BRAK! Anak-anak membalikkan badan. Ada dua buku lagi terjatuh ke lantai. Lalu Jack
melihat ada buku lain lagi yang sedang bergerak-gerak di tempatnya. Tak lama
kemudian buku itu pun melompat ke lantai.
Yang jatuh berasal dari rak yang sama,
" komentar Paul. " Aneh, bukan" Astaga, lukisan
" itu bergerak-gerak lagi! " Betul saja. Lukisan gunung itu bergerak-gerak seperti bandul jam dinding.
Bedanya, kali ini gerakannya lebih lambat. Jack berdiri di tangga,
memperhatikannya. Apa maksud kejadian konyol itu"
Lemparkan buku-buku itu kemari,
" teriaknya kepada Mike. " Kukembalikan ke tempatnya.
" " Jack meletakkan semuanya ke tempatnya, lalu turun. Ia sudah siap kalau-kalau ada
buku yang mendadak jatuh lagi.
Kita keluar, yuk, "

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

ajak Nora. " Aku tak enak begini lama-lama.
" " Ayo - kita naik sekarang. Kurasa, mereka sudah selesai membereskan kamar kita,
" kata " Mike. Mereka pun meninggalkan perpustakaan dan naik ke kamar. Nyonya Brimming
baru saja keluar membawa kemucing dan sapu.
Sudah selesai, " katanya. " Sekarang giliran kamar Nona Dimity.
" " Anak-anak masuk ke kamar. Jack mengunci semua pintu yang menuju ke luar dari
kamar-kamar itu. Supaya tak ada orang yang mendadak masuk waktu kita menemukan
pintu " rahasianya. " Semua merasa senang dan bersemangat. Mereka masuk ke kamar Paul dan langsung
memperhatikan dinding sebelah kanan tempat tidurnya. Dinding itu ditutupi panel
dan lantai sampai ke atap. Jika dilihat sepintas, rasanya tak mungkin ada pintu
di situ. Heran - kau tak mendengar orang masuk lewat pintu rahasia tadi malam,
" kata Jack " kepada Paul. Sebenarnya, aku mendengar bunyi kilk beberapa kali,
" jawab Paul. " Tapi, kupikir Ranni " yang masuk - lalu keluar lagi. Dia berdiri dekat jendela. Aku jelas melihat
bayangannya. " Jack berpikir sebentar. Yah, mungkin saja orang itu memang Ranni, Paul. Orang
yang " masuk lewat pintu rahasia menutup tirai jendela kita semua. Kau tahu sendiri,
kan" Jadi, tak mungkin bayangannya kelihatan di jendela. Orang itu pasti datang
setelah Ranni keluar. " Atau, mungkin Paul melihat dia dekat jendela persis sebelum dia menutup tirai
" jendelanya, kata Nora. " Jack mengangguk. Mungkin,
" katanya. " Nah, sekarang -ayo kita cari pintunya. Ingat -
" kita takkan menyerah sebelum pintu itu ketemu."Mereka memencar. Masing-masing memeriksa bagian tertentu dinding sebelah kanan
kamar Paul. Panelnya mereka dorong, geser, tekan, dan ketuk. Lalu bersama-sama
kelimanya bersandar di panel dan mencoba menggeser panel itu ke samping.
Kelihatannya kita tidak berhasil,
" ucap Jack " Tembok di bagian ini sudah kuperiksa
" dengan teliti sampai ketinggian tiga meter - tetapi, sejauh pengamatanku
semuanya dipanel biasa. Tak ada yang tersembunyi. Kita coba tukar tempat, yuk!
" Mereka bertukar tempat, lalu mulai memeriksa lagi. Sibuk benar kelima anak-anak
itu... mencari, mengetuk, menekan, dan menggeser. Satu titik yang kelihatan aneh, atau
bunyi yang lain daripada yang lain mereka teliti dengan sungguh-sungguh.
Pada waktu mereka sibuk memeriksa, ada orang yang mencoba buka pintu kamar Mike
dan Jack. Orang itu lalu mengetuk pintunya keras-keras. Anak-anak yang sedang
asyik mencari-cari itu langsung terlonjak kaget.
Ternyata Dimmy, datang membawakan biskuit dan buah prem untuk makan siang. Dia
marah karena anak-anak mengunci pintu. Peggy langsung lari membukakan pintu.
Mengapa pintunya kalian kunci"
" tanya Dimmy. " Supaya Brimmy dan adik-adiknya tidak masuk,
" Jack menjawab jujur. " Mereka selalu saja " ingin tahu yang apa kami lakukan. Wah, terima kasih, Dimmy. Kau baik sekali -
biskuit coklat dan buah prem. Hmm, asyik!
" Dimmy pergi. Anak-anak beristirahat sambil menikmati biskuit coklat dan buah
prem. Kelimanya duduk-duduk di tempat tidur Mike. Mereka agak kecewa.
Sudah lebih dari satu jam kita mencari pintu itu,
" kata Jack " Kita yakin pintunya ada! " Sebab, bisa dipastikan tamu kita semalam datang dari menara lewat lorong
rahasia. Lalu, apa sebabnya kita tak bisa menemukan"
" Kita coba mencari lagi, " usul Mike. Mike tak suka terlalu cepat menyerah.
" Kita mulai, " yuk! Kurasa kali ini pintunya akan ketemu.
" Ternyata tidak. Akhirnya anak-anak terpaksa menyerah.
Tak sejengkal pun lepas dari pemeriksaan kita,
" ucap Jack, mengeluh. " Kita kalah. Aku " sudah segan meneliti panel-panel itu lagi. Bosan!
" Semua merasakan hal yang sama.
Kita keluar, yuk, " usul Nora. " Hujan sudah berhenti. Lihat, matahari mulai keluar.
" Mudah-mudahan tak ada orang yang masuk memutar balik kamar kita selagi kita
berada di luar. " Kunci saja pintunya. Kuncinya kita bawa,
" usul Jack. " Mereka meninggalkan kamar, ketiga pintu yang menghubungkan kamar-kamar mereka
dengan koridor mereka kunci. Meskipun begitu, pintu dalam yang menghubungkan
kamar satu dengan lainnya mereka biarkan terbuka lebar. Mereka pergi ke luar,
menikmati sinar matahari sambil berjalan-jalan mengelilingi kastil.
Wah, sudah hampir waktu makan nih,
" Nona berkata. " Kita harus cepat-cepat masuk. Huh!
" Lengket benar rasa badanku. Baiknya kita langsung naik - cuci tangan dan kaki
dulu. Kalau Dimmy melihat kita kotor begini, bisa marah dia.
" Mereka naik, lalu masuk ke kamar. Jack mengeluarkan kunci-kuncinya dari saku.
Mula-mula ia membuka kamar Nora dan Peggy. Kelimanya masuk dan situ.
Bagus! Kali ini tak ada yang usil memutar-balik isi kamar kita. Siapa pun yang
usil, " hari ini dia tak bisa masuk karena pintunya kita kunci.
" Lihat - senterku kembali!
" kata Nora tiba-tiba sambil menunjuk ke meja di samping
" tempat tidurnya. Punya Peggy juga.
" " Wah, punyaku juga, " sahut Mike, sambil berlari kembali ke kamar tengah.
" Juga punya " Jack. Aneh. Kan pintunya terkunci semua"
" Benar, " komentar Jack Jadi, orang yang mengembalikan senter kita pasti masuk lewat?"
pintu rahasia yang belum berhasil kita temukan. Tidak ada jalan lain. Jadi,
pintu rahasia itu pasti ada! Pasti! Orang itu lewat sana tadi. Mengapa kita tak
bisa menemukannya, ya" Paul - apa kira-kira yang bisa membantu kita menemukan
pintu itu" Kau satu-satunya yang mendengar bunyi 'klik' dan melihat seorang
laki-laki berdiri di kamarmu. Coba pikir, Paul - ceritakan semua yang kau dengar
dan kau lihat kepada kami!
" Kan sudah kuceritakan semuanya,
" sahut Paul. Dahinya berkerut, mencoba mengingat-ingat
" detil peristiwanya. Yang kuingat cuma bunyi klik yang terakhir. Ketika itu
kupikir " Ranni keluar dari kamar. Lalu, seperti ada bayangan di bagian atas dinding - dan
- " Bayangan! Di bagian atas dinding! Itu dia rahasianya!
" seru Jack. Matanya bersinar-
" sinar. Pintu itu letaknya pasti di atas kalau begitu. Ya, lebih tinggi dari
daerah " yang telah kita periksa. Bayangan yang kaulihat itu pasti bayangan tamu kita
yang tengah kembali lewat pintu itu. Tetapi, pintunya jelas terletak di tempat
yang tinggi! Kita cari lagi sekarang! " 21. PERJALANAN DI TENGAH MALAM
ANAK-ANAK tidak bisa langsung mencari pintu itu, karena sudah waktunya untuk
makan siang. Kalau mereka memaksakan, Dimmy pasti datang mencari mereka sambil
marah-marah. Dengan penuh semangat anak-anak masuk ke kamar mandi - mencuci tangan dan kaki
mereka. Sesudah itu kelimanya kembali ke kamar, menyisir rambut.
Mereka turun. Dimmy baru saja hendak berangkat menjemput mereka. Ia nampak
jengkel sekali. Peggy menubruknya dari belakang, merangkul pinggangnya sambil
mencium hingga Dimmy tak jadi marah. Sebaliknya ia malah tertawa.
Hus, bikin orang kaget saja,
" katanya. " Ayo, cepat atur meja makan. Makanan sudah
" diantar kemari sejak sepuluh menit yang lalu.
" Anak-anak sudah kepingin membicarakan pintu rahasia, dan lebih kepingin lagi
segera bekerja mencari pintu rahasia itu. Tetapi, tentu saja mereka menahan diri
- jangan sampai menyebut sesuatu mengenai hal itu di depan Dimmy. Atau, Dimmy
akan bertanya ini dan itu. Sebaiknya ini mereka rahasiakan. Karena itu mereka
bungkam selama makan siang.
Ranni kusuruh kemari membawa mobil jam dua nanti,
" ucap Dimmy, membuat anak-anak kaget
" Nyonya Brimming bilang, kira-kira enam kilometer dari sini ada kolam renang yang
bagus " sekali. Karena hari ini panasnya bukan main, kurasa kalian bakal senang
berenang-renang. Kita akan bawa bekal makanan kecil untuk minum teh sore nanti.
Kalau perlu, makan malam juga kita bekali.
" Dimmy kaget. Nampaknya tak seorang pun di antara anak-anak merasa senang dengan
rencana yang telah dia buat. Tentu saja Dimmy tak tahu bahwa mereka sudah tak
sabar menunggu untuk cepat-cepat kembali ke kamar, mencari pintu rahasia.
Sekarang, rasanya mereka sudah tahu di mana kurang lebih letak pintu itu! Dimmy
memandang mereka satu persatu.
Ia benar-benar heran melihat sikap mereka yang tidak bergairah.
Kalian tak kepingin pergi, ya"
" tanyanya. " Heran! Kupikir kalian akan senang. Mungkin


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" kalian sudah punya rencana lain. Kalau betul, kalian boleh melaksanakan rencana
kalian itu besok. Aku sudah terlanjur memesan bekalnya. Begitu selesai makan,
ambil segala keperluan berenang - lalu cepat turun. Aku tak mau membiarkan Ranni
menunggu terlalu lama. " Jack merasa bahwa Dimmy kecewa mereka tidak kelihatan senang. Karenanya dia
berpura-pura senang dan mengajak yang lain bersikap sama dengan menendang kaki
mereka di bawah meja. Anak-anak langsung berubah sikap. Sebentar saja Dimmy merasa senang dan mengira
Ia salah mengerti tadi. Ternyata anak-anak senang diajak pergi! Ketika mengambil
pakaian renang dan keperluan renang lainnya di kamar, anak-anak mulai merasa
benar-benar senang akan diajak pergi berekreasi. Berenang pada hari panas begini
pasti asyik. Ditambah dengan berpiknik pula... wah, lebih asyik lagi!
Pintu rahasianya takkan lari,
" ucap Jack. " Nanti malam saja kita cari. Pasti ketemu.
" Kita sudah tahu, tempatnya di bagian atas dinding. Lebih tinggi dari daerah yang
kita periksa kemarin. Tak terpikir olehku sebelumnya bahwa mungkin letaknya agak
ke atas. Sekarang, kita bersenang-senang saja. Nanti malam baru kita mencari pintu
rahasia. " Dengan riang gembira mereka berangkat. Nikmat sekali berenang di kolam sejuk
yang biru jernih airnya, lalu berbaring-baring di tepinya menghangatkan diri.
Setelah rasa lelah hilang, mereka mencebur lagi ke kolam. Pikniknya ternyata
lebih menyenangkan daripada yang mereka bayangkan sebelumnya. Ketika membuka
bekal, Dimmy pun sampai terpesona melihat makanan yang telah disiapkan oleh
Nyonya Brimming. Semuanya bengembira ria.
Ketika sampai di kastil kembali, semua merasa capek. Sesiang tadi mereka
berenang banyak sekali hingga tangan dan kaki mereka pegal semua!
Sebaiknya kalian langsung tidur,
" ujar Dimmy, melihat mereka menguap berganti-gantian.
" Hari ini sungguh-sungguh menyenangkan. Tubuh kita jadi lebih coklat kena
matahari! " " Setelah mengucapkan selamat tidur kepada Dimmy, anak-anak naik. Semangat mereka
mencari pintu rahasia tidak lagi menggebu-gebu seperti sebelumnya. Hanya Jack
dan Mike yang masih penasaran!
Kami kepingin tidur, " ucap Peggy. " Aku dan Nora sudah tak kuat berdiri. Kau tak
" keberatan mencari pintu rahasia itu sendiri kan - Mike, Jack" Kurasa Paul pun
takkan mau naik-naik kursi mengetuk dinding bagian atas kamarnya! Lihat saja -
dia sudah ngantuk begitu.
" Sudahlah - kalian tidur saja. Biar aku dan Mike yang mencari. Begitu kami
menemukan " pintunya, kalian akan kami beritahu, kata Jack.
" Untung " saja senter kita sudah dikembalikan. " Nora dan Peggy naik ke tempat tidur. Paul juga, walaupun sebenarnya ia merasa
wajib ikut mencari pintu rahasia bersama Mike dan Jack. Sambil berbaring, dia
perhatikan keduanya sibuk menyandarkan kursi di dinding. Tetapi, sebentar saja
dia sudah tertidur. Wah, terlambat, " umpat Jack melihat Paul sudah terlelap.
" Aku kepingin bertanya " kepadanya, apakah waktu bangun tadi pagi dia melihat ada kursi di dekat dinding
sini. Siapa pun orangnya yang meninggalkan ruangan ini lewat pintu rahasia yang
letaknya di atas, pasti memerlukan kursi untuk naik!
" Kau benar, " komentar Mike. " Kurasa memang aku melihat ada kursi di sini tadi, Jack.
" Ya, di sebelah sini! Kita coba periksa di atas tempat ini.
" Mereka berdua meletakkan kursi di tempat yang ditunjukkan Mike. Jack lalu naik
ke atasnya. Diraba-rabanya panel dinding di sekitar situ. Nasibnya mujur!
Ada, " bisiknya penuh semangat Kutemukan semacam knop! Coba kutekan - wah, seluruh?"
panelnya bergerak! " Mike menyorotkan senter ke atas. Jantungnya berdebar keras. Benar - sebidang
panel bergerak dengan bunyi 'klik' ke samping. Lalu terlihat semacam rongga
gelap di dinding. Pintu rahasianya ketemu! Betapa rapinya pintu itu tersembunyi! Siapa yang akan
mengira ada pintu di bagian atas dinding berpanel"
Mike! Coba lihat - apakah Nora dan Peggy belum tidur,
" kata Jack " Kita kasih tahu " mereka. Tapi, jangan bangunkan Paul. Anak itu sudah nyenyak benar tidurnya.
Kalau tidak diteriaki sampai semua orang dengar, tak bakalan dia bangun.
" Mike lari ke kamar anak-anak perempuan. Dengan senter di tangan, ia kembali
dalam waktu singkat. Sudah pulas, " sahutnya. " Kucoba mengguncang-guncang si Nora. Tapi, bergerak pun tidak
" Sebaiknya kita menyelidik berdua saja, Jack. Mungkin ada baiknya juga yang pergi
cuma kita berdua! " Baiklah, " sahut Jack Menurutku, kita perlu menyusun paling tidak dua buah kopor di?"
kursi ini untuk menyangga kita. Kita tak bakal bisa masuk ke lubang itu, kalau
tidak naik lebih tinggi lagi!
" Mike mengambil dua buah kopor, lalu menaruhnya bersusun di atas kursi. Dari situ
gampang naik dan masuk ke lubang yang menganga di atas!
Jack yang mula-mula naik. Suara yang ditimbulkannya cukup keras. Tetapi, Paul
tidak terbangun. Ada tangga di sini, " ucap Jack, meraba-raba dengan kakinya.
" Bagus! Tolong kemarikan " senterku, Mike. Ketinggalan di bawah.
" Mike memberikan senter Jack, dan Jack menyorotkan ke lorong yang gelap di
depannya. Benar - ini memang lorong,
" katanya. " Lebarnya kira-kira setengah meter. Coba kuturuni
" tangganya. Tangganya mirip tangga yang disandarkan ke tembok, tapi gampang
dituruni. " Mike memanjat ke atas, dan masuk ke lubang aneh yang berfungsi sebagai pintu.
Diikutinya Jack menuruni tangga, masuk lebih ke dalam lorong.
Tak lama kemudian Mike dan Jack berdiri di dalam lorong. Keduanya merasa puas!
Mereka telah menemukan jalannya! Tapi, ke mana lorong itu menuju" Ke lubang asap
di menarakah" Kalau benar, apa yang akan mereka temukan di sana" Jalan keluar ke sebuab
ruangan" Lalu, siapa yang berada di ruangan itu"
Mereka mulai berjalan menyusur lorong. Panas dan pengap di situ. Mula-mula
lurus, tapi di suatu tempat membelok tajam ke kanan.
Kurasa, kita sedang lewat di belakang dinding kamar-kamar yang ada di lantai
atas " ini, kata Jack " Wah, " sekarang turun - jalannya miring.
" Mengikuti jalan, keduanya turun. Mendadak naik tajam ke atas. Dan situ lorongnya
berkelok-kelok....... persis seperti yang dilukiskan di denah. Tetapi, dengan
tiba-tiba jalan di depan mereka buntu!
Ada tembok batu menghadang jalan. Pada tembok itu terdapat pijakan kaki dan besi
yang ditancapkan hingga membentuk semacam tangga.
Kita naik, " bisik Jack sambil menyorotkan senter ke atas.
" Mereka naik. Tetapi mendadak Jack berhenti. Wah, tak bisa terus,
" katanya. " Kita sudah " sampai ke langit-langit. Tapi, di dekat pijakan yang di sini ada semacam kisi-
kisi. Ada pegangannya. Coba kubuka. Mudah-mudahan saja tidak berbunyi.
" Perlahan-lahan Jack membuka. Tak ada suara sama sekali. Jack yakin kisi-kisi itu
dilumasi dengan minyak. Jadi, sudah pasti orang yang mendatangi kamar-kamar
mereka itu lewat di situ. Bukan cuma mendatangi kamar-kamar mereka. Tapi,
mungkin juga kamar-kamar lainnya - entah dengan maksud apa!
Jack melihat lewat lubang yang kisi-kisinya telah dibuka tadi. Tak ada sesuatu
pun yang terlihat olehnya kecuali suasana gelap gulita. Mungkinkah yang dia
lihat itu cerobong asap salah satu kamar di menara - yang ditandai dengan huruf
T di denah" Besar kemungkinan.
Jack memasang telinga. Tak ada suara yang terdengar dan tak ada sesuatu yang
terlihat olehnya. Aku akan masuk ke sana, " bisiknya kepada Mike yang berdiri di belakangnya.
" Kurasa " situasi cukup aman. Tunggu di situ sampai kaudengar siulanku, Mike. Setelah itu
baru naik. " Jack naik lewat tubang tadi, lalu meraba-raba mencari tempat berpijak. Segera
kakinya merasakan semacam pinggiran pada sisi lubang. Dengan hati-hati Ia
memijakkan kaki di situ. Ia belum berani menyalakan senter. Dengan tangannya Ia
meraba ke depan. Tersentuh olehnya batu dingin di depannya. Ia meraba-raba lagi
- ke belakang, ke kiri dan ke kanan. Sama, ada semacam tembok batu yang dingin
di sekelilingnya. Jack lalu memutuskan hendak menyalakan senternya sekejap.
Ketika senternya menyala, tahulah Jack bahwa Ia sedang berdiri di sebuah
cerobong asap yang cukup besar. Kakinya berpijak pada perapian kosong. Dia
tinggal membungkuk sedikit lalu bisa keluar - ke salah sebuah ruangan di menara!
Perlahan-lahan sekali Jack bersiul. Dengan segera terdengar olehnya Mike naik.
Sebentar saja kedua anak lelaki itu sudah berdiri dalam kamar gelap. Jack
menyalakan senter. Ternyata mereka berada dalam sebuah kamar duduk. Perabotnya bagus dan ditata
rapi hingga menimbulkan kesan menyenangkan. Tak ada seorang pun di sana.
Wah, banyaknya kursi di sini,
" bisik Jack " Nyaman benar si Guy tinggal di sini. Apa
" yang hendak kita lakukan sekarang"
" Kita cari tangganya, lalu naik ke puncak menara,
" bisik Mike. " Di atas masih banyak " ruangan lain. Begitu yang terlihat di denah. Ayo. Tangganya di luar pintu yang
sebelah sana. " Dengan hati-hati mereka menuju pintu, lalu membukanya. Di luar ada lampu redup.
Rupanya untuk menerangi tangga. Jack membuka jendela lentera, lalu meniup lilin
di dalamnya. Kalau kita mau naik, lebih aman dalam gelap. Jadi, tak kelihatan,
" bisiknya. " Nah, " sekarang hati-hati. Kita tak tahu apa yang hendak kita temui!
" Sepatu karet yang mereka kenakan tak menimbulkan suara sama sekali ketika
keduanya naik. Tangganya melingkar-lingkar di dalam menara yang berpenampang


Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bulat. Tak lama kemudian mereka melihat sebuah pintu - setengah terbuka. Ruangan
di sebelah dalamnya gelap gulita.
Jack memasang telinga. Ia tidak mendengar suara apa pun.
Didorongnya pintu hingga membuka lebih lebar, lalu Ia mengintip ke dalam. Merasa
yakin di dalam situ tak ada orang, Jack menyalakan senternya dengan cepat. Ia
melongo. Kamar tidur! " bisiknya kepada Mike. " Tapi, lihat - bukan main banyaknya tempat tidur
" di situ! Siapa saja yang tinggal di sini" Astaga - pasti bukan si Guy seorang.
Banyak orang! Apa saja yang mereka kerjakan di menara ini?"
Masih ada kamar lagi di atasnya,
" bisik Mike. Jantungnya berdebar keras sekali.
" Mungkin ada sesuatu yang sedang terjadi di sana.
" " Kamar tidur itu mereka tinggalkan, lalu kembali ke tangga dan naik lagi. Belum
sampai keduanya sampai ke pintu berikut, mereka mendengar suara orang berbicara
keras! Segera mereka berhenti, berdiri dekat-dekat satu sama lain tanpa berani
bernapas. Rupanya ada orang sedang bertengkar di kamar yang terletak di puncak menara.
Terdengar teriakan-teriakan marah dalam bahasa asing. Lalu kedengaran bunyi
benda dilemparkan - meja, rupanya!
Siapa mereka" " bisik Jack. " Kedengarannya ada beberapa orang. Baiknya kita merayap,
" mendengarkan! Ayo! " 22. PENGALAMAN SERU JACK dan Mike merayap naik sedikit lagi, lalu sampai ke sebuah pintu. Seperti
pintu yang lainnya, yang ini pun agak terbuka. Ada semacam teras kecil di luar
pintu yang satu ini, dan dari teras itu ada tangga sempit menuju ke atas.
Jack menempelkan mulutnya ke telinga Mike. Kita naik ke situ kalau mendadak ada
orang " yang keluar. kurasa mereka takkan mengira ada orang di sana pada tengah malam
seperti ini. Menurutku, tangga itu menuju ke atap menara.
" Mike mengangguk. Matanya tajam memandang ke dalam ruangan yang pintunya agak
terbuka tadi. Pintu itu terbuka cukup lebar hingga Mike dan Jack bisa melihat
jelas ke dalam ruangan di baliknya.
Keduanya kaget melihat orang sebanyak itu.
Hampir separuhnya mengenakan pakaian aneh seperti yang dikenakan kedua lelaki di
dalam tambang tempo hari. Kepala mereka tertutup oleh semacam topeng. Bagian
matanya berlubang, dilapisi dengan bahan kaku transparan. Jack menduga, bahan
transparan itu semacam mika - untuk menahan panas.
Orang-orang lainnya mengenakan pakaian biasa, tetapi di bagian luarnya mereka
memakai jas kerja. Jack langsung menyentuh lengan Mike ketika melihat Guy
mengenakan jas kerja. Wajah orang itu dengan cepat bisa Ia kenali, karena jelek dan tajam matanya!
Jelas orang-orang di dalam sana sedang marah kepada Guy. Mereka meneriakinya
dengan bahasa asing. Sebagian mengacung-acungkan tinju dan mengancamnya. Guy
berdiri, matanya menyala-nyala.
Kau bilang kita aman di sini dan bisa melakukan kegiatan rahasia ini dengan
bebas. Kau " bilang tak pernah ada orang yang datang kemari atau ke tambang tua itu.
Sekarang, belum lagi pekerjaan kita selesai, kau menyuruh kami menyingkir dari
sini! " Salah seorang memekik, mengatakan sesuatu dalam bahasa asing.
Guy langsung membentak. Sudah kukatakan ini bukan kesalahanku,
" katanya. " Sudah hampir dua tahun kita di sini
" tanpa ketahuan. Itu karena dukungan ibu dan bibi-bibiku, sejak kutemukan logam
berharga di tambang tua. Aku yang menunjukkan semuanya ini kepada kalian. Kalian
kubantu dengan pengetahuan yang kumiliki. Percayalah, kalau kita menetap di sini
sekarang, semuanya ini pasti ketahuan. Kastil ini sudah disewakan. Menaranya
harus dibuka. " Terdengar yang lain makin seru berteriak-teriak. Lalu seorang yang pembawaannya
tenang bicara. Kalau begitu, kau cuma menyarankan agar benda yang sudah jadi itu
kita bawa " dan sembunyikan. Sementara kastil ini disewa, kita semua tinggal di dalam
tambang dan meneruskan proyek ini di sana. Setelah penyewa kastil ini pergi,
kita bisa kembali ke sini. Begitu"
" Benar. Itu satu-satunya yang bisa kita lakukan,
" sahut Guy. " Kalian semua tahu. Lord " Moon adalah pemilik kastil ini, juga tambang serta segala sesuatu yang ada di
dalamnya - berharga ataupun tidak. Dia mengira di situ cuma ada timah. Kita tahu lebih
dari itu. Akibat kebakaran yang terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, yang menyebabkan
pekerja tambang terserang penyakit aneh, maka logam baru terbentuk di situ.
Namanya Stellastepheny, dan logam ini akan menjadi logam paling kuat dan
berharga di dunia...."Lagi-lagi yang lain berteriak-teriak. Salah seorang lalu mengetuk meja.
Kau akan pergi menjual benda itu sementara kami kausuruh bekerja dan tinggal di
dalam " tambang! pekik orang-orang yang mengenakan topeng.
" Kami " tak percaya kepadamu, Guy
Brimming. Kau tak bisa dipercaya! Kau tidak jujur!
" " Guy memandang teman-temannya dengan sedih.
Kau bilang aku tak jujur" Siapa di antara kita semua yang jujur" Tak satu pun!
Baik - " cuma ada dua pilihan sekarang ini! Kalian percaya kepadaku, dan jerih payah kita
akan ada sedikit hasilnya, atau kalian tak percaya kepadaku, dan hasil kerja
kita selama ini nihil! " Perundingan seru dalam segala macam bahasa asing pun berlangsung. Lalu lelaki
berpembawaan tenang yang tadi bicara, sekarang berbicara lagi.
Baiklah. Kami terpaksa mempercayaimu. Sekarang, kita selesaikan dulu percobaan
kita " yang terakhir. Setelah itu, hasilnya boleh kaubawa pergi dengan yang lain-
lainnya. Kami akan turun ke tambang lewat jalan rahasia dan tinggal di sana
sampai kau memberi kabar bahwa situasi sudah aman. Persediaan makanan kita masih
cukup banyak di sana. " Kau bijaksana, " komentar Guy. Wajahnya masam tak simpatik.
" Cepat, kalau begitu. Aku " ingin pergi malam ini juga. Sudah kucoba menakut-nakuti orang-orang yang menyewa
kastil ini, tetapi mereka tak takut. Aku tak berani tinggal lebih lama lagi di
sini. " Oke, " sahut lelaki tadi. Kita selesaikan percobaan yang terakhir, lalu boleh kaubawa?"
pergi. Besok tempat tidurnya akan kami masukkan ke gudang di bawah menara hingga
tak ada orang yang curiga. Perabotan lainnya tak perlu diapa-apakan. Setelah itu
baru kami menyingkir dari sini. Tapi, malam ini kita harus ke tambang. Kita
lihat sendiri cahaya yang meliputi bagian atas perkampungan kosong sehabis kita
meninggalkan tambang kemarin malam. Banyak yang harus kita lakukan dengan segera
di sana. "Terdengar suara menggerutu. Walaupun begitu, nampaknya semua sudah setuju
sekarang. Jack dan Mike menyaksikan kejadian selanjutnya dengan takjub.
Salah seorang di antara orang-orang tadi meletakkan semacam silinder kaca di
lantai. Setelah diberi pemberat, dia menyambungkan beberapa tabung kaca pada silinder
tadi. Lalu beberapa orang yang mengenakan jubah longgar dan topeng datang membawa beberapa
sekop yang terbungkus dalam sejenis karung.
Minggir, " mereka berkata kepada teman temannya yang hanya mengenakan jas kerja. Tutup?"
muka kalian! " Semua minggir. Beberapa di antara mereka membalikkan badan hingga menghadap ke
tembok. Jack dan Mike jadi agak takut. Tetapi keduanya ingin terus melihat.
Lelaki berjubah dan bertopeng segera mengeluarkan sekop kecil mereka dan karung
pembungkusnya. Isinya, sejenis zat aneh yang beruap dan bercahaya, mereka
tumpahkan ke mulut silinder kaca yang lebar. Seorang lelaki lain menuangkan
cairan tak berwarna ke dalam tabung-tabung kaca yang dihubungkan ke silinder
tadi sementara zat aneh tadi turun ke dalam silinder.
Mendadak segalanya menghilang! Cahaya yang menyilaukan membuat benda-benda di
sekitarnya tak nampak. Warna cahaya itu aneh - persis seperti yang terlihat oleh
anak-anak meliputi atap-atap rumah di perkampungan kosong yang sudah rusak tadi
malam. Mike dan Jack memandang dengan terpukau. Apa yang terjadi ini" Mereka tidak bisa
melihat apa pun kecuali nyala yang menyilaukan di tengah-tengah ruangan itu.
Orang-orang, kursi, lantai, dinding semuanya menghilang dan penglihatan.
Mata Jack mulai terasa sakit. Begitu juga dengan mata Mike. Dengan menutup mata,
keduanya berlari naik tangga yang di depan pintu. Mereka duduk, tak bisa melihat
apa pun untuk beberapa saat. Pantas orang-orang berjubah dan bertopeng tadi
menyuruh yang lain menutup mata!
Wah, Stellastepheny atau apa yang mereka bilang tadi - benar-benar luar biasa,
" " komentar Jack akhirnya. Belum pernah aku melihat sesuatu yang sehebat itu.
" " Ada orang tersaruk-saruk keluar dan pintu lalu lari menuruni tangga. Mike dan
Jack melihat orang itu membawa sebuah kotak logam. Apakah isinya Stellastepheny
yang berharga itu" Mungkin sekali!
Kita ikuti, yuk! Aku kepingin tahu apakah dia keluar lewat pintu menara yang di
" bawah, bisik Jack. " Keduanya beranjak turun. Ketika sampai di depan kamar tidur, mereka melihat
lampu di dalamnya menyala. Pasti Guy sudah masuk ke situ. Barangkali dia sedang
mengambil beberapa potong pakaian"
Tiba-tiba saja Jack melakukan sesuatu dengan sangat cepat sampai-sampai Mike tak
mengerti apa yang dilakukan anak itu. Ia berlari ke pintu, menutup pintunya, dan
mengunci dari luar! Terdengar orang berteriak kaget dari dalam, lalu orang itu berteriak marah,
"Siapa itu" Apa yang kaulakukan?"Disusul bunyi langkah kaki orang berlari menuju pintu. Orang yang di dalam
menarik pintu kuat-kuat sambil berteriak keras-keras ketika tahu pintu itu
terkunci. Oh, Jack! Kau mengurungnya! Sekarang dia jadi tawanan!
" ujar Mike, kagum dan gembira.
" "Dia tak bisa keluar dan situ. Teman-temannya di atas juga tak bisa mendengar."
Kedengaran oleh mereka pun tak apa-apa!" sahut Jack
" Kuncinya " kubawa!" tambahnya sambil mencabut kunci dari lubangnya dan memasukkan kunci itu ke dalam sakunya!
Lalu, apa yang hendak kita lakukan sekarang"
" bisik Mike. Suaranya bergetar
" kegirangan. Ikut orang-orang yang lain ke tambang"
" tanya Jack. " Jangan! Kita kunci saja mereka di dalam ruangan yang tadi supaya nasib mereka
sama " dengan nasib Guy, usul Mike. Suaranya tersendat, merasa idenya hebat.
" Ayo, kalau begitu! ajak Jack. Keduanya lari ke atas dan sampai di ruangan paling
atas " lagi. Dengan hati-hati mereka mengintip ke dalam.
Orang-orang yang tadi masih ada di sana. Nampaknya mereka tengah bersiap-siap
hendak pergi. Semuanya sudah mengenakan jubah dan topeng sekarang. Jack merasa
harus bertindak cepat sebelum mereka keluar. Dibantingnya pintu, lalu Ia meraba-
raba mencari kuncinya. Tidak ada! Teriakan marah terdengar dari dalam. Jack menggapit lengan Mike. kita sembunyi!
Tak " ada kuncinya!

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" Ditariknya Mike naik ke tangga yang menuju ke atap. Tepat pada saat itu pintu
dibuka dari dalam. Seorang lelaki keluar, penampilannya sangat aneh mengenakan
jubah dan topeng! Siapa itu" " teriaknya. " Siapa main-main pintu" Kaukah, Guy"
" " Terdengar gumam yang lain dari dalam, dan lelaki itu didorong maju. Tentu saja
si Guy. " Siapa lagi" Apa kerjanya orang itu" Masih berada di sini! Ayo kita turun - kita
lihat apa yang dikerjakan orang itu!
" Segerombolan orang segera berlari-lari menuruni tangga. Tak terpikir oleh mereka
bahwa di atas ada dua anak lelaki sedang bersembunyi ketakutan.
Ribut benar suara mereka menuruni tangga hingga ketika lewat di depan kamar, tak
terdengar oleh mereka suara Guy berteriak-teriak. Mike dan Jack yang mengikuti
mereka dan belakang, jelas sekali mendengarnya. Mereka tersenyum-senyum sendiri.
Orang-orang tadi turun terus ke dasar menara, lalu berhenti. "Dia sudah pergi.
Kunci menaranya sudah dia buka. Akhirnya pergi juga itu orang, kata salah
seorang. " Mungkin " pintu tadi tertutup oleh tiupan angin! Wow, rupanya kita semua jadi pengecut!"Seorang lagi mengeluarkan sebuah kunci berukuran besar dan memasukkan ke lubang
kunci pada pintu menara. Ia membuka pintu itu lalu keluar ke ruangan persegi.
Yang lainnya mengikuti. Mendadak terdengar seorang berteriak Wah, aku lupa membawa catatanku yang
tertinggal " di ruang duduk. Akan kuambil sebentar. Nanti aku menyusul kalian. Pinjami aku
kuncinya. Nanti pintunya kukunci lagi!
" Kunci diberikan kepadanya. Jack dan Mike lari naik ke atas lagi dengan sangat
perlahan-lahan supaya tidak kedengaran. Kalau orang tadi hendak mengambil
sesuatu dari atas, mereka pasti ketahuan kalau tidak cepat-cepat bersembunyi.
Lelaki tadi naik. Gerakannya lambat. Ia sama sekali tidak mendengar bunyi
langkah Mike dan Jack. Kedua anak itu sudah naik beberapa tangga di atas ruang
duduk dan berdiri di sana. Lelaki tadi masuk, lalu menyalakan senter. Terdengar
dia membuka laci. Cepat - kita turun! " ucap Jack, tiba-tiba berbisik.
" Ini satu-satunya kesempatan
" keluar sebelum orang itu mengunci pintu bawah. Dari sana kita bisa melihat ke
mana perginya dia. Pasti ada jalan rahasia menuju tambang seperti yang kita
duga! " Keduanya berlari dengan hati-hati menuruni tangga ke dasar menara, lalu keluar
dari pintu menana yang tinggi ramping. Sesampainya di luar, mereka langsung
bersembunyi di samping lemari, menunggu.
Tak lama kemudian terdengar bunyi langkah orang menuruni tangga. Orang itu
mendorong pintu. Senter di tangannya menyala. Setelah keluar, Ia menutup pintu
dan menguncinya dengan hati-hati.
Menahan napas, anak-anak menyaksikan semuanya itu. Apa yang hendak dilakukan
orang itu" Dia berjalan ke dinding, mengutak-utik sesuatu di balik sebuah lemari, lalu
menarik sesuatu yang ada di situ. Di tengah-tengah ruangan mendadak terbentuk
lubang. Bagian lantai yang ada di situ turun dengan lancar tak bersuara. Dengan
bantuan cahaya senter yang dinyalakan orang tadi, Jack dan Mike memandang lubang
di tengah-tengah ruangan dengan melongo. Sudah berpuluh kali mereka melewati
bagian atas lantai yang turun itu!
Orang itu bergerak mendekati lubang, duduk di pinggirnya, lalu meluncur turun
dengan hati-hati. Dia menghilang. Setelah menunggu beberapa menit, Jack dan Mike
keluar dari tempat persembunyian mereka. Senter mereka nyalakan. Tepat pada
waktu itu terlihat oleh mereka lantai di tengah-tengah ruangan tadi naik lagi -
kembali ke tempatnya! Lihat! " ucap Jack Kita tidak sedang bermimpi kan, Mike" Apa yang hendak kita lakukan?"
sekarang" " Kita ikuti dia, " usul Mike. " Jack menggelengkan kepala. Terlalu berbahaya,
" katanya. " Sebetulnya aku kepingin -
" tapi, bisa-bisa kita kesasar di bawah tanah tak tahu ke mana perginya orang
tadi. Aku tahu apa yang sebaiknya kita lakukan!
" Apa" " tanya Mike. "Coba bantu aku menggeser lemari yang berat ke atas lantai yang bisa naik-turun
ini! " " ucap Jack Mereka tak bakal bisa keluar. Walaupun lantainya bisa mereka turunkan dari bawah
" sana, tetap lubangnya tertutup oleh lemari. Mereka jadi terjebak!
" Jack dan Mike lalu menarik lemari yang paling besar tepat ke tengah-tengah
bagian lantai yang bisa naik-turun. Keduanya berpandang-pandangan dengan
perasaan puas. Hore! Guy sudah kita kurung di kamarnya. Sekarang, yang lain kita kurung di
bawah " tanah. Mereka takkan bisa keluar, kecuali kalau mau lewat lubang tambang yang
ada dekat gubuk reyot bekas gudang itu. Tapi, kurasa mereka takkan mau lewat
situ! Mike " menggosok-gosokkan kedua tangannya dengan kegirangan.
Sekarang apa yang hendak kita lakukan"
" tanya Jack. " Tidur" Semua sudah terkurung!
" Besok pagi kita ceritakan kepada Dimrny dan Ranni. Wah, mereka pasti bengong.
Paul dan anak-anak perempuan juga! Ayo!
" Mudah-mudahan saja semuanya ini tadi bukan mimpi, Jack,
" komentar Mike. " Terus terang " - ini malam paling menegangkan yang pernah kualami!
" 23. AKHIR YANG MENDEBARKAN
PAGI harinya Mike dan Jack masih tidur nyenyak ketika yang lainnya sudah bangun.
Paul yang membangunkan kedua anak itu. Dia lari ke kamar Jack dan Mike.
He! Apa yang terjadi semalam" Kalian sudah menemukan pintu rahasianya, ya"
Mengapa " tidak kalian bangunkan aku" Pintunya masih terbuka di kamarku. Wah!
" Nora dan Peggy ikut-ikut masuk. Mereka sudah tak sabar - kepingin mendengar
kisah Mike dan Jack. Mike dan Jack terbangun kaget. Teringat pengalaman semalam,
Jack langsung meninju pundak Mike.
Wah, Mike! Bagaimana nasib tawanan kita"
" Mike nyengir. Dengan cepat ia mengingat-
" ingat semuanya yang telah terjadi.
Paul dan anak-anak perempuan merengek-rengek minta diceritai.
Waktu Mike dan Jack bercerita, mereka hampir tak percaya. Ketiganya memasang
telinga sementara mata mereka melotot seperti hendak copot. Orang banyak! Mereka
semua tinggal di menara! Guy menemukan zat berharga" Lalu dia mencari orang yang
mau bekerja - dan mereka merahasiakan penemuan ini!
Dan yang lebih penting, dia sekarang terkurung di kamar menara!
" Seru Nora, memekik " kok bisa terpikir berbuat begitu sih oleh kalian" Dan, teman-temannya semua
terkurung " di bawah tanah! Bukan main! Ayo, cepat kita ceritakan kepada Ranni dan Dimmy!
" Dimmy kaget melihat kedatangan anak-anak yang langsung menyerbunya. Dia sedang
duduk, menunggu anak-anak turun sarapan.
Dimmy! Dimmy! Coba dengar kisah Jack dan Mike semalam!
" seru Nora. " Tunggu! kujemput dulu Ranni!
" kata Paul. " Dia juga harus mendengar ceritanya!
" " Paul melesat ke luar. Tak lama kemudian ia kembali bersama Ranni yang keheran-
heranan karena tiba-tiba saja dipanggil masuk.
Semua lupa sarapan. Anak-anak ramai menceritakan kisah Mike dan Jack. Dimmy
mendengarkan dengan serius. Tak sepatah kata pun bisa dia ucapkan karena kaget
dan keheranan. Ranni juga mendengarkan. Sesekali dia mengangguk-anggukkan
kepala. Waktu mendengar ceritanya bagaimana Guy jadi terkurung, gelegar tawanya
pun memecah kesunyian kastil.
Dia tertawa terbahak-bahak waktu mendengar anak-anak mengurung orang-orang
lainnya dengan menempatkan lemari besar di atas lubang. Tetapi, mendadak
wajahnya berubah jadi serius.
Mestinya aku tak boleh tertawa,
" ucapnya kepada Dimmy dengan wajah menyesal.
" Keadaan " kita selama ini berbahaya. Sangat berbahaya. Segala sesuatu yang tadinya
membingungkan kini jadi terang.
" Betul, " sahut Dimmy. Anak-anak ini hebat. Mereka sama sekali tidak minta bantuan?"
kita, Ranni. Walaupun begitu, kurasa sudah waktunya kita melaporkan hal ini
kepada polisi. " Ya, " komentar Ranni. Ini bukan main-main. Lord Moon harus segera diberi tahu. Kalau?"
perlu, dia harus datang dari Amerika atau dari mana pun dia berada.
" Sebaiknya Nyonya Brimming dan adik-adiknya segera kupanggil,
" ujar Dimmy. " Mereka " pasti tahu mengenai hal ini.
" Tentu saja mereka tahu. Ketiganya ketakutan bukan main sementara berdiri di
hadapan Ranni dan Dimmy yang menanyai mereka dengan pertanyaan-pertanyaan keras.
Nyonya Brimming malah menangis tersedu-sedu. Tangisnya tak juga mau berhenti.
Adik-adiknya ketakutan. Walaupun begitu Edie Lots masih bersikap menantang.
Jangan kalian persalahkan kakakku - Nyonya Brimming
" katanya. " Dia tidak setuju " anaknya melakukan itu. Akulah yang selalu mendorong Guy! Dia pandai - pandai
sekali! Dia harus bisa jadi ilmuwan paling terkemuka di dunia! Dia harus..
?" Mustahil " potong Dimmy. Dia berbuat salah. Tambang itu bukan miliknya. Dia tak punya
?" hak untuk membawa orang begitu banyak dan membiarkan mereka tinggal di menara
seperti itu. Bagaimana kalau Lord Moon sampai tahu?"
Nyonya Brimming makin menjadi-jadi tangisnya. Anak-anak merasa iba melihat
perempuan itu. Nona Edie Lots berbicara lantang, Lord Moon tak pernah datang kemari. Kastil dan
" tambang di sini tak ada gunanya tagi untuknya. Apa salahnya kalau keponakanku
yang menggunakan" " Kata-katamu tolol, " ucap Dimmy. " Rupanya kalian belum sadar ya, bahwa kalian akan
" mengalami kesusahan gara-gara semua ini"
" Jadi, semua kejadian aneh selama ini adalah ulah kalian bertiga.
"

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tanya Jack. " Buku- " buku yang melompat dari raknya - alat musik yang berbunyi sendiri, dan
sebagainya. Kalian ingin kami ketakutan dan pergi dari sini ya, kan!"
Ya, " sahut Nona Edie Lots menantang. Tapi, bukan kami bertiga yang melakukan itu. "Aku
" - aku sendiri! Kakak-kakakku tak mau. Guy, keponakanku - adalah orang yang
menemukan caranya. Dia orangnya jenius. Aku diberi tahu bagaimana caranya
menjalankan penemuan-penemuannya. Pintu depan bisa membuka sendiri -itu gara-
gara ada tali tipis di belakangnya. Sedang buku-buku yang berlompatan itu, di
bagian belakang raknya ada lubang-lubang kecil yang bisa kumasuki jariku. Kalau
kudorong dari belakang, tentu saja bukunya bisa jatuh.
" Ah, itu sih sederhana sekali!
" komentar Jack. " Kami tidak mencari-cari lubang di
" belakang rak! Kalau bunyi TANG-DUNG bagaimana" Kok alat musik di tembok sampai
bisa berbunyi sendiri"
" Siapa bilang bisa bunyi sendiri"
" Nona Edie Lots menyahut dengan bangga.
" Ada alat " mekanis yang bisa digerakkan dari perapian. Itu yang berbunyi.
" Pantas walau pintunya dikunci bisa berbunyi!
" ujar Mike. " Lalu, bagaimana mata potret
" nenek moyang Lord Moon bisa jadi hidup dan menyala-nyala"
" Pada bagian mata, kanvasnya dikikis sampai jadi sangat tipis. Setelah itu dicat
ulang. " Di tengah-tengahnya diberi berlubang. Di belakang lubang itu ada lampu yang bisa
dinyalakan dari luar ruangan. Ketika kalian berada di dalam, aku di luar
menyalakan lampunya beberapa kali. Bunyi mendesis yang terdengar itu asalnya
dari semacam sempritan. Semua itu hasil ciptaan keponakanku.
" Kau yang memutar-balik susunan kamar dan memecahkan jambangan"
" tanya Dimmy. " Pokoknya, aku yang melakukan segalanya,
" sahut Nona Edie Lots bangga.
" Yang membuat " lukisan bergoyang-goyang juga aku. Guy yang mengatur hingga bisa kugerakkan
begitu! " Sementara Edie Lots berbicara dengan penuh kesombongan, Nyonya Brimming menangis
terisak-isak Hatinya sedih bukan buatan. Lain dengan Edie Lots. Dia puas dan
bangga. Yang penting, dia sudah membantu keponakan yang dia cintai, sedapatnya!
Yah - jadinya tak seru lagi! Semua yang aneh itu ternyata dibikin!
" komentar Peggy. " Kasihan benar pasti banyak orang yang berhasil dibikin ketakutan.
" " Memang. Ada beberapa orang yang jadi korban,
" sahut Edie Lots. " Anak-anak lalu teringat akan cerita pelayan restoran mengenai orang yang lari
ketakutan waktu datang hendak meminjambuku dan perpustakaan kastil itu. Pasti
Edie Lots dan saudara-saudaranya puas sekali waktu orang
itu menyebarluaskan cerita mengenai kejadian aneh yang dia alami.
Tak ada yang berselera sarapan!
Dimmy menyuruh Nyonya Brimming dan adik-adiknya pergi, lalu mulai sibuk menuang
teh. Ranni ikut duduk, tangannya merangkul Paul. Paul baru saja bebas dari bahaya
besar. Karena itu ia harus menjaganya dengan lebih ketat mulai sekarang!
Mereka mengobrol beberapa saat lamanya.
Kukira kau harus segera menghubungi polisi, Ranni,
" ucap Dimmy. " Peristiwa ini takkan " mengganggu liburan Yang Mulia Permaisuri Banonia. Tapi, segalanya harus beres
dulu sebelum beliau datang.
" Betul. Misalnya, si Guy sudah mesti dikeluarkan dari kamar di menara itu,
" kata Nora. " Ranni bangkit hendak pergi. Anak-anak sarapan asal saja. Mereka tak bernafsu
makan. Pada saat seperti ini lebih asyik mengobrol. Mereka menunggu kedatangan Ranni
bersama polisi. Hati mereka berdebar-debar mendengar deru mobil kembali.
Banyak yang terjadi dalam waktu singkat sesudahnya. Ranni sudah menceritakan
kepada polisi segala kisahnya. Dua orang polisi ditugasi mengeluarkan Guy dari
kamar menara. Pintu menara dengan gampang mereka buka, lalu naik tangga menuju ke kamar Guy.
Kuncinya telah diberikan oleh Jack kepada mereka. Tak lama kemudian Guy yang
sudah kusut tampangnya digiring ke luar ke mobil polisi. Dia kaget, marah, dan
tidak mengerti. Ibunya yang menangis serta kedua bibinya sama sekali tidak diizinkan berbicara
dengannya. Untuk sementara, ketiga wanita itu tidak diapa-apakan. Lord Moon
ditelepon. Dia akan segera datang dari tempat kediamannya di Amerika. Setibanya di Kastil
Bulan, dia akan memutuskan apa yang hendak dia lakukan terhadap mereka. Lord
Moon datang naik pesawat udara. Dia terheran-heran mendengar apa yang
diceritakan oleh polisi lewat pesawat radio.
Orang-orang yang terkurung di bawah tanah segera dikepung oleh sekelompok polisi
yang sigap. Jack dan Mike diizinkan ikut masuk ke tambang melalui jalan rahasia.
Mereka berjalan di belakang kelompok polisi yang dikirim turun. Ranni menyertai
mereka. Kedua anak itu diharuskan Ranni berjalan di dekatnya. Paul marah bukan
main. Ranni tak mengizinkannya ikut.
Lemari besar disingkirkan dari atas ubin yang bisa naik-turun. Mike menyelinap
ke belakang lemari yang didatangi lelaki yang hendak turun semalam. Di situ dia
menemukan semacam besi pengungkit. Mike menarik pengungkit itu. Dengan perlahan-
lahan lantai di tengah turun - menampakkan lubang ke bawah.
Mereka semua turun. Lorong bawah tanahnya tak enak dilewati. Sempit, dan sangat
rendah langit-langitnya. Di samping itu udaranya lembab.
Arahnya menuruni bukit sambil berkelok-kelok.
Pasti bekas sungai bawah tanah yang sudah kering, pikir Ranni.
Akhirnya mereka sampai di tambang. Di situ lorongnya melebar dan langit-
langitnya sekonyong-konyon jadi tinggi. Jack dan Mike sampai di terowongan dekat
tempat mereka menyaksikan nyala aneh tempo hari. Letaknya persis di seberang
reruntuhan yang berlubang itu.
Teman-teman Guy berkumpul di gua utama. Mereka bingung dan kuatir. Rupanya
mereka tadi kembali. Lubang di lantai dekat menara mereka buka, tetapi mereka
tak bisa keluar karena lubangnya dihalangi oleh lemari besar. Mereka berusaha
memindahkan lemari itu. Tapi, sia-sia. Beratnya bukan main. Sebenarnya mereka tak tahu benda apa yang
menghalangi itu! Setelah mencoba menggeser benda itu tanpa hasil, mereka menutup
kembali lubangnya, dan kembali ke tambang.
Melihat kedatangan polisi berseragam, terdengar gumam mereka. Ganjil benar rupa
orang-orang itu mengenakan jubah longgar dan topi topeng. Ranni terkejut melihat
mereka! Teman-teman Guy sudah mengira hal ini bakal terjadi ketika mendapatkan lubang
tadi dihalangi. Mula-mula mereka mengira Guy menipu mereka setelah berhasil
membawa pergi penemuan dan hasil karya mereka bersama. Setelah polisi mengatakan
kejadian yang sebenarnya, barulah mereka tahu bahwa Guy pun terkurung sejak tadi
malam - di kamarnya di menara!
Kalau orang-orang ini tahu, mereka bisa meloloskan diri lewat situ,
" tunjuk Jack pada " gundukan reruntuhan di seberang gua. Gundukan itu mudah dirobohkan. Dan situ
mereka " bisa lolos lewat terowongan yang muaranya berada di bekas gudang di atas sana.
Kami tahu jalannya. Tapi, rupanya mereka tak tahu!
" Heran, kalian tahu banyak sekali,
" ujar salah seorang poiisi yang bertubuh tinggi
" besar. Sambil tersenyum ia menambahkan, Sekarang tenang-tenang saja kalian di
dekat " Bapak yang berjenggot lebat ini. Kami tak perlu bantuan kalian lagi.
" Semua teman Guy diringkus dan dibawa pergi dengan mobil polisi. Dimmy menarik
napas panjang. Ia merasa lega. Bukan main! Rahasia besar itu tersembunyi di
Kastil Bulan! Sebaiknya kita sekarang ke Bolingblow naik mobil - dan makan siang,
" kata Dimmy. " Nyonya Brimming dan adik-adiknya takkan sempat menyiapkan makan siang buat kita
hari " ini! " Ayo! " sahut Nora dengan segera. Wah, aku sudah tak sabar kepingin menceritakan "kepada
" pelayan restoran di sana bahwa ceritanya dulu memang benar! Di Kastil Bulan
terjadi hal-hal aneh dan terdengar suara-suara ganjil. Yuk, kita cepat-cepat
berangkat! " Jangan ceritakan apa pun kepadanya,
" Dimmy mengingatkan. " Pelayan itu tak punya " urusan. Dia tak perlu tahu apa pun mengenai kejadian ini. Bisa-bisa dia
menyebarluaskan cerita yang salah!
"Dimmy - kita ke menara, yuk!
" ajak Jack. " Tidak, " sahut Dimmy tegas. Hari ini aku belum sanggup naik ke puncaknya, walaupun?"
kapan-kapan aku kepingin melihat pemandangan dari sana.
Ibuku tetap akan datang kan, Dimmy"
" tanya Paul kuatir. " Kau tak membuat rencananya
" dibatalkan, kan" " Wah, aku sampai lupa, " sahut Dimmy. " Tadi pagi aku menerima surat ibumu. Ada berita
" gembira. Adik-adikmu sudah sehat. Mereka akan datang kemari besok!
" Asyik! " komentar Mike seketika. Kalau mereka tak cepat-cepat datang, aku kuatir kita
?" bosan di sini. Tak ada lagi kejadian aneh yang bikin asyik!
" Untung kita berhasil membongkar semua rahasianya pada saat yang tepat.
" kata Jack. " Hebat kan, kami ini, Dimmy"
" " Dimmy tak mau terang-terangan mengatakan begitu. Ia cuma tertawa sambil
menggosok-gosok rambut Jack.
TANG! Astaga! Bunyi itu kedengaran lagi"
" seru Dimmy. " DUNG! Tawa anak-anak meledak. Jack lari ke tikungan yang berbentuk L itu, lalu
menyorotkan senter ke dalam cerobong asap perapian yang terdapat di situ.
Dia merogoh ke dalam cerobong, lalu menarik sejenis alat dari logam, mesin jam
dari beberapa alat pemukul mungil.
Ini dia!

Empat Serangkai - Rahasia Kastil Bulan The Secret Of Moon Castle di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

" ucapnya sambil meletakkan alat-alat itu di atas meja. Gara-gara alat ini?"
terdengar bunyi TANG-DUNG yang tak diketahul asal-usulnya. Satu dari sekian misteri Kastil
Bulan! " Hidup Kastil Bulan! " pekik Nora. " Hidup rahasia Kastil Bulan! Hidup bunyi TANG-DUNG!
" " Alat yang ditemukan Jack tadi berbunyi TANG-DUNG. Mesin jamnya berputar. Salah
satu alat pemukulnya naik, mengenai logam di dekatnya.
DUNG! " Tamat, " ucap Jack Tamat?" seperti petualangan kita kali ini. Asyik kalau sudah tahu
" jawabnya! " Tamat Scan: BBSC Edited & Convert: Farid ZE
Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu
==============================
Ebook Cersil (zheraf.wapamp.com)
Gudang Ebook http://www.zheraf.net
==============================
Bidadari Iblis 1 Pasangan Naga Dan Burung Hong Karya S D Liong Pertarungan Digunung Tengkorak 1
^