Pencarian

Kisah Para Nabiallah 8

Kisah Para Nabiallah Bagian 8


mendengar pendapat atau argumentasi pihak yang lain: 'Sesungguknya dia telah berbuat lalim
kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan
sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat lalim
kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orangyang beriman.'
Daud terkejut ketika tiba-tiba dua orang itu menghilang dari hadapannya. Kedua orang itu
bersembunyi laksana awan yang menguap di udara. Akhirnya, Daud mengetahui bahwa kedua
lelaki itu adalah malaikat yang diutus oleh Allah SWT kepadanya untuk memberinya pelajaran:
hendaklah ia tidak mengambil keputusan hukum di antara dua orang yang berselisih kecuali
setelah mendengar perkataan mereka semua. Barangkali pemilik sembilan puluh sembilan
kambing itu yang benar. Daud tunduk dan bersujud serta rukuk kepada Allah SWT dan meminta
ampun kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
"Dan sampaikah kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat
pagar" Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut dengan (kedatangan) mereka.
Mereka berkata: 'Janganlah kamu merasa takut, (kami) adalah dua orang yang berperkara yang
salah seorang dari kami berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami
dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang
lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina
dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: 'Serahkanlah kambing itu kepadaku dan
dia mengalahkan aku dalam perdebatan.' Daud berkata: 'Sesungguhnya dia telah berbuat lalim
kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan
sesungguhnya dari kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat lalim
kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia
meminta. ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat. Maka Kami ampuni
baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami
dan tempat kembali yang baik." (QS. Shad: 21-25)
Banyak cerita dongeng atau bohong yang disampaikan orang-orang Yahudi tentang godaan
yang dialami oleh Daud. Dikatakan bahwa ia tertarik dengan istri dari salah seorang pemimpin
pasukannya lalu ia mengutus pemimpin itu di suatu peperangan di mana ia mengetahui apa
yang terjadi dengannya. Kemudian Daud menguasai istrinya.
Itu adalah kepalsuan yang mengada-ada. Manusia yang hatinya berhubungan dengan bintang
tertinggi di langit dan tasbihnya berhubungan dengan tasbih makhluk-makhluk dan bendabenda
mati, maka mustahil baginya untuk hanya melihat atau tertarik dengan keindahan atau
kecantikan wajah wanita atau fisiknya. Seseorang yang melihat puncak keindahan di alam dan
10 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
berhubungan dengannya secara langsung dan menundukkannya dengan tasbihnya maka
mustahil baginya untuk tunduk kepada naluri seksual. Daud adalah seorang hamba Allah SWT
dan tidak mungkin ia menjadi hamba dari nalurinya sebagaimana yang dikemukakan oleh
cerita-cerita palsu Bani Israil.
Nabi Daud kembali menyembah Allah SWT dan bertasbih kepada-Nya serta melantunkan
senandung cinta kepada-Nya sampai akhir hayatnya. Nabi Daud berpuasa sehari dan berbuka
sehari. Sehubungan dengan itu, Rasulullah saw bersabda: "Sebaik-baik puasa adalah
puasanya Daud. Beliau berpuasa satu hari dan berbuka satu hari. Beliau membaca Zabur
dengan tujuh puluh suara; beliau melakukan salat di tengah malam dan menangis di dalamnya,
dan karena tangisannya segala sesuatu pun ikut menangis, dan suaranya dapat
menyembuhkan orang yang gelisah dan orang yang menderita." Nabi Daud meninggal secara
tiba-tiba sebagaimana dikatakan oleh berbagai riwayat.
Matahari mengganggu manusia, lalu Sulaiman memanggil burung dan berkata: "Naungilah
Daud. Maka burung itu menaunginya. Dan angin menjadi tenang." Sulaiman berkata kepada
burung: "Naungilah manusia dari sengatan matahari. Burung itu pun tunduk kepada perintah
Sulaiman. Ini untuk pertama kalinya orang-orang menyaksikan kekuasaan Sulaiman.".
NABI SULAIMAN Allah SWT berflrman: "Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya
mengucapkan: 'Segala puji bagi Allah yang melebihkan hami dari kebanyakan hamba-hambaNya
yang beriman.' Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata: 'Hai munusia, kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan knmi diberi segala sesuatu, sesungguhnya
(semua) ini benar-benar suatu karunia yangnyata.'" (QS. an-Naml: 15-16)
"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. " Beliau mewarisi Daud dalam sisi kenabian dan
kekuasaan, bukan mewarisi harta karena para nabi tidak mewariskan. Sebab sepeninggal
mereka, harta mereka menjadi sedekah bagi orang-orang yang ada di sekitar mereka, yaitu
orang-orang fakir dan orang yang membutuhkan. Dan harta para nabi tidak dikhususkan bagi
kalangan keluarganya. Rasulullah saw bersabda: "Kami para nabi tidak mewariskan." Sulaiman
mewarisi kenabian dari Daud. Ini adalah hal yang jelas. Allah SWT telah memilihnya sebagai
Nabi dari Bani Israil. Begitu juga, Allah SWT telah memberinya kekuasaan (kerajaan) sehingga
ia menjadi pimpinan Bani Israil. Barangkali sesuatu yang paling penting yang diwarisi oleh
Sulaiman dari Daud adalah tradisi militer. Kemajuan militer yarig dahsyat ini telah berpindah
kepada Sulaiman. Daud sebenarnya adalah seorang pengembala kambing yang miskin, tetapi
seiring dengan perjalanan waktu, ia menjadi komandan pasukan yang tiada tandingannya.
Perubahan keadaan ini adalah sebagai bentuk ilham dari Allah SWT dan sebagai dukungan
dari-Nya. Daud mengetahui bahwa kekuatan yang hakiki yang mengatur alam wujud adalah kekuatan
Allah SWT. Ketika ia mengulurkan tangannya dan memegang potongan batu lalu beliau
melemparkannya melalui katapelnya ke arah Jalut, maka ini sebagai bentuk demonstrasi
kekuatan darinya. Kehadiran Nabi Daud mengubah keadaan pasukan Bani Israil di mana
mereka sebelumnya lari jika berhadapan dengan musuh, maka kini keberadaan mereka mulai
diperhitungkan. Di masa hidupnya, Daud mengalami peperangan yang cukup banyak namun
Al-Qur'an tidak menceritakan secara terperinci hal itu. Al-Qur'an adalah kitab dakwah di jalan
Allah SWT, dan bukan kitab sejarah. Al-Qur'an hanya mengatakan:
"Dan Kami kuatkan kerajaannya." (QS. Shad: 20)
Ayat tersebut berarti bahwa Daud belum pernah terkalahkan dalam peperangan yang diikutinya.
Di samping dukungan yang Allah SWT berikan kepada Daud, juga pasukannya dan rakyatnya
di mana mereka adalah orang-orang yang bertauhid dan menyerahkan diri kepada Allah SWT,
11 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Allah SWT mengungkapkan kepada Daud hal-hal yang menjadikan pasukannya memiliki
keistimewaan yang dengannya mereka dapat mengalahkan pasukan-pasukan yang lain yang
ada di bumi saat itu. Allah SWT berfirman: "Dan Kami telah melunakkan besi untuknya." (QS. Saba': 10)
Masalah baju besi yang dibuat untuk orang-orang yang hendak berperang cukup mengganggu
gerakan mereka. Anda bisa bayangkan ketika ada dua orang yang berperang yang salah
satunya dapat bergerak dengan bebas, sementara yang lain tidak leluasa bergerak. Namun
dengan kekuasaan Allah SWT, Nabi Daud dapat melunakkan besi dan membuat darinya baju
besi yang ringan. Ini adalah kemajuan penting yang Allah SWT berikan kepada Daud dan
tentaranya. Kemajuan ini kini dimiliki oleh Sulaiman. Demikianlah Sulaiman memiliki pasukan
yang dahsyat yang melebihi pasukan mana pun di bumi saat itu. Bahkan Allah SWT menambah
karunia-Nya kepada Sulaiman:
"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: 'Hai manusia, kami telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (setnua) ini
benar-benar suatu karunia yang nyata.'" (QS. an-Naml: 16)
Ketika kita membuka lembaran-lembaran sejarah kehidupan Nabi Sulaiman yang diungkap oleh
Al-Qur'an, maka kita akan mengetahui bahwa kita berada di masa keemasan Bani Israil, yaitu
masa Nabi mereka dan penguasa mereka Sulaiman. Sulaiman tidak merasa puas dengan apa
yang telah diwarisinya dari Daud. Ambisinya mendorongnya untuk mendapatkan sesuatu yang
lebih besar. Pada suatu hari ia menengadahkan tangannya dan berdoa kepada Allah SWT. Antara hati Nabi
dan Allah SWT tidak ada penghalang, jarak, atau waktu. Tak seorang pun dari para nabi yang
berdoa kepada Allah SWT kecuali doanya pasti terkabul. Kejernihan hati ketika mencapai
puncak tertentu, maka ia akan menggapai apa saja yang diinginkan di jalan Allah SWT. Dalam
doanya, Nabi Sulaiman berkata:
"Ia berkata: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahilah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seseorangpun sesudahku." (QS. Shad: 35)
Sulaiman menginginkan dari Allah SWT suatu kerajaan yang belum pernah diperoleh oleh siapa
pun setelahnya. Allah SWT mengabulkan doa hamb-Nya Sulaiman dan memberinya kerajaan
tersebut. Barangkali orang-orang yang hidup di saat ini bertanya-tanya mengapa Sulaiman
meminta kerajaan ini yang belum pemah dicicipi oleh seorang pun setelahnya" Apakah
Sulaiman - sesuai dengan bahasa kita saat ini - seorang lelaki yang gila kekuasaan. Tentu kita
tidak menemukan sedikit pun masalah yang demikian dalam hati Sulaiman. Ambisi Sulaiman
untuk mendapatkan kekuasaan atau kerajaan adalah ambisi yang ada di dalam seorang nabi,
dan tentu ambisi para nabi tidak berkaitan kecuali dengan kebenaran. Ambisi tersebut adalah
bertujuan untuk memudahkan penyebaran dakwah di muka bumi. Sulaiman sama sekali tidak
cinta kepada kekuasaan dan ingin menunjukkan sikap kesombongan namun beliau ingin
mendapatkan kekuasaan untuk memerangi kelaliman yang menyebar di muka bumi.
Perhatikanlah kata-kata Sulaiman kepada Balqis ketika beliau berdialog dengannya tentang
singgasananya dalam surah an-Naml:
"Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: 'Serupa inikah singgasanamu"' Dia
menjawab: 'Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan
sebelumnya dan kami adalah orang-orangyang berserah diri." (QS. an-Naml: 42)
Demikianlah kata-kata Sulaiman yang bijaksana. Menurut kami, itu adalah kata-kata yang
membenarkan permintaannya untuk memiliki kekuasaan dan kekuatan. Sulaiman telah
mengerahkan semua kemuliaan dan kekuasaannya dalam rangka menegakkan agama Allah
SWT dan menyebarkan Islam. Tidakkah ratu Saba' berkata pada akhir ceritanya bersama
12 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Sulaiman: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri
bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. an-Naml: 44)
Setelah Mukadimah pokok ini, marilah kita membuka halaman-halaman cerita Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman mewarisi kekuasaan, kenabian, dan hikmah (ilmu) dari Daud.
Orangorang menyebutnya: Sulaiman al-Hakim (Sulaiman yang bijaksana). Kebijaksanaan Nabi
Sulaiman tidak terbatas pada keadilannya di tengah-tengah manusia dan kasih sayangnya
kepada mereka namun kebijakan Sulaiman juga berlaku di kalangan burung dan binatang
lainnya. Nabi Daud juga mengenal bahasa burung, tetapi Sulaiman dapat berbicara dengan
bahasa burung, bahkan ia dapat menjadikannya pembantunya. Ketika Nabi Daud bertasbih,
maka gunung-gunung dan burung-burung serta binatang-binatang buas pun ikut bertasbih
bersamanya bahkan angin pun berhenti untuk mendengarkan tasbih ini, sedangkan Nabi
Sulaiman, Allah SWT memberinya karunia lebih dari itu di mana binatang-binatang buas tunduk
padanya, begitu juga angin dan burung.
Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya
mengucapkan: 'Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya
yang beriman.' Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata: 'Hai manusia, kami
telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu, sesungguhnya
(semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.'" (QS. an-Naml: 15-16)
Nabi Sulaiman mampu mendengar bisikan semut yang berbicara dengan sesama mereka,
bahkan ia mampu memerintahkan semut tersebut sehingga semut itu taat kepada perintahnya.
Pasukan Nabi Sulaiman memiliki kekuatan yang sangat dahsyat di dunia. Belum pernah ada di
dunia suatu pasukan yang memiliki kekuatan seperti ini, Kekuatan Nabi Sulaiman berasal dari
beberapa kombinasi yang sangat mengagumkan sehingga karenanya ia tidak dapat tertandingi.
Kekuatan itu terdiri dari manusia, jin, dan burung. Kita mengetahui bahwa jin adalah makhluk
Allah SWT dan manusia tidak mampu melihatnya atau menghadirkannya atau meminta
pertolongannya, sedangkan Sulaiman telah diberi Allah SWT kemampuan untuk untuk
menundukkan jin dan mempekerjakan mereka sebagai tentara di tengah-tengah peperangan,
bahkan ia mampu menjadikan mereka sebagai pekerja-pekerja kasar di kerajaannya saat tidak
ada peperangan. Ketika ada pasukan lain yang mencoba melawan pasukan ini, maka mustahil
mereka akan merasakan kemenangan. Bahkan pasukan Sulaiman juga diperkuat oleh pasukan
burung. Burung di pasukan Sulaiman memerankan tugas penting. Yaitu apa yang kita kenal
saat ini dengan istilah badan intelejen. Kita mengetahui bahwa peranan informasi saat
peperangan adalah hal yang sangat penting. Dari informasi tersebut, pasukan dapat
mengetahui keadaan musuhnya. Demikianlah peranan burung pada pasukan Sulaiman. Ia
terbang di tengah-tengah musuh kemudian ia kembali kepada Sulaiman untuk menyampaikan
berita tentang keadaan musuhnya. Di sampaing jin dan burung, Allah SWT juga menundukkan
angin untuk Sulaiman. Nabi Sulaiman dapat memerintah angin dan ia mampu untuk menaiki
angin bersama tentaranya.
Sekarang, kita mengetahui bahwa ide adanya pesawat terbang adalah berangkat dari usaha
memanfaatkan udara di mana pesawat tersebut dapat terbang di dalamnya meskipun ia lebih
berat darinya. Namun sejak dahulu Allah SWT memberikan kemampaun ini kepada Sulaiman di
mana ia mampu menundukkan angin dan menggunakannya demi kepentingannya. Oleh karena
itu, pasukan Sulaiman juga terdiri dari pasukan udara pada saat di mana tak seorang pun
memimpikan untuk terbang di udara. Barangkali mukjizat ini yang Allah SWT berikan kepada
Sulaiman menjadi sebab kejayaan militernya sehingga pasukannya tidak tertandingi. Allah SWT
berfirman: "Dan dihimpunkan kepada Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka
13 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
diatur dengan tertib (dalam barisan)." (QS. an-Naml: 17)
"Kemudian Kami tundukkan kepada angin yang berhembus dengan baik menurut hemana saja
yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli
bangunan dan penyelam, dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu. Inilah anugerah
Kami;, maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) dengan tiada
pertanggungan jawab. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi
Kami dan tempat kembali yang baik." (QS. Shad: 36-40)
Kita akan mengetahui bahwa Sulaiman akan meninggalkan ide untuk menggunakan kuda di
tengah-tengah pasukannya setelah ia pada suatu hari dibuatnya lupa pada salat. Ketika
Sulaiman meninggalkan kuda dalam rangka mencapai ridha Allah SWT, maka Dia
menggantikannya dengan angin yang bertiup sesuai dengan perintahnya kemana pun ia pergi
dan kemana pun tempat yang diinginkannya. Di samping senjata udara yang Allah SWT berikan
kepada Sulaiman, Allah SWT juga memberikan kemampuan yang tak seorang pun dari para
nabi mendapatkannya. Yaitu kemampuan untuk memerintah setan. Setan adalah salah satu
bagian dari jin. Ia adalah kelompok yang celaka dari jin. Kelompok ini sebenarnya tidak mampu
dikuasai oleh manusia, bahkan jin yang saleh pun tidak dapat mengatur mereka. Adapun
Sulaiman, Allah SWT telah memberinya kekuasaan untuk menundukkan setan dan
mempekerjakannya bahkan mengikatnya dengan rantai serta menghukumnya jika ia
menentang perintahnya. Setan membangun untuk Sulaiman istana dan patung-patung dan alat-alat perang. Bahkan
setan-setan itu menyelam di dasar lautan untuk mengeluarkan permata dan yakut untuk
Sulaiman. Jika ada di antara setan yang menentang perintahnya, maka Nabi Sulaiman
mengikatnya dengan rantai. Ini semua menunjukkan keayaan Sulaiman dan kekuasaannya di
mana ia mampu mengatur banyak makhluk di dunia. Tentu kemampuannya itu atas izin atau
kehendak dari Tuhannya sebagai mukjizat dari-Nya. Allah SWT berfirman:
"Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin
Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan
kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa
yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang
(besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)." (QS. Saba': 12)
Nabi Sulaiman yang bijaksana adalah penguasa yang tak tertandingi di muka bumi. Meskipun
memperoleh nikmat-nikmat yang khusus dan agung ini yang Allah SWT berikan kepada
Sulaiman, beliau tetap menunjukkan sebagai manusia yang paling banyak berzikir kepada-Nya
dan manusia yang paling banyak bersyukur di zamannya.
Allah SWT berfirman tentang Sulaiman:
"(Sulaiman) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad:
30) Al-Aubah ialah kembali kepada Allah SWT melalui salat, puasa, tasbih, menangis, istigfar, dan
mengungkapkan rasa cinta yang dalam. Hamba yang kembali adalah hamba yang menuju Allah
SWT. Waktu salat bagi Sulaiman adalah waktu yang sangat penting sehingga ketika datang
waktu itu, maka beliau tidak bisa disibukkan dengan hal yang lain. Pada suatu hari, beliau
nyaris kehilangan waktu salat. Tentu hal ini di luar kehendaknya. Pada saat itu, beliau sibuk
mengurusi persoalan yang penting, yaitu menyiapkan tentara untuk perang. Saat itu bertepatan
dengan waktu Ashar. Sulaiman masih menyiapkan kuda tentara-tentaranya. Kuda pada waktu
itu menjadi senjata yang penting di tengah-tengah pasukannya. Sulaiman lewat di depan kuda
dan memeriksanya sehingga beliau nyaris kehilangan waktu salat Ashar.
Sulaiman sujud kepada Allah SWT kemudian ia salat. Ia meminta agar kuda itu dikembalikan
kepadanya. Ketika kuda datang, ia mengusap lehemya dan kakinya dengan tangannya lalu ia
meminta ampun kepada Allah SWT karena ia sibuk menyiapkan pasukan untuk berjihad
14 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
sehingga nyaris kehilangan waktu salat. Sejak peristiwa itu, Sulaiman merasa tidak lagi
membutuhkan kuda di tengah-tengah pasukannya. Lalu Allah SWT menggantikannya dengan
angin yang mampu membawa tentaranya ke mana pun ia pergi. Allah SWT berfirman:
"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya
dia amat taat (kepada Tuhannya). (Ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang
tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore. maka ia berkata:
'Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku
lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan.' Bawalah semua kuda itu
kembali kepadaku.' Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu." (QS. Shad: 30-33)
Sulaiman mengetahui penyakit kuda dan ia mampu berbicara dengan bahasa kuda, bahkan
kuda itu pun menaati perintah Nabi Sulaiman. Allah SWT juga memberikan kenikmatan lain


Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

atas Sulaiman Allah SWT berfirman:
"Dan Kami alirkan cairan tembaga baginya." (QS. Saba': 12)
Al-Kithir adalah tembaga yang dicairkan. Sebagaimana Allah SWT memberikan nikmat atas
ayahnya Daud di mana ia mampu melunakkan besi dan Allah SWT mengajarinya bagaiamana
cara mencairkannya, maka Sulaiman pun memanfaatkan tembaga yang cair itu untuk
peperangan dan di saat perdamaian. Pada saat peperangan beliau mencampur tembaga
dengan besi dan membuat darinya perunggu. Mereka mengunakan senjata-senjata perunggu
dalam peperangan, seperti pedang, baju besi dan pisau. Senjata-senjata ini adalah senjata
yang paling kuat di saat itu. Sedangkan di saat perdamaian, tembaga digunakan untuk
membuat bangunan, patung, dan sebagainya. Meskipun Nabi Sulaiman mendapatkan nikmat
yang besar ini dan karunia yang khusus, Allah SWT telah mengujinya dengan suatu ujian. Ujian
akan selalu datang pada seorang hamba. Ketika hamba itu mendapat kedudukan besar, maka
ujiannya pun menjadi besar. Allah SWT menguji Sulaiman dengan penyakit.
Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas
kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat. Ia berkata: 'Ya
Tuhanku, ampunilah aku anugerahkanlah kerajaan yang tidak dimiliki oleh seseorang pun
sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi. Kemudian Kami tundukkan
kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut kemana saja yang ia kehendakinya,
dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam. "
(QS. Shad: 34-37) Para ahli tafsir berbeda pendapat tentang fitnah atau ujian yang dialami oleh Nabi Sulaiman.
Barangkali riwayat yang paling terkenal dalam hal ini adalah riwayat yang paling penuh dengan
kebohongan. Dikatakan bahwa Sulaiman bertekad untuk menggilir istri-istrinya yang berjumlah
tujuh ratus pada satu malam saja untuk melakukan hubungan seks dengan mereka, sehingga
para wanita itu akan melahirkan seorang anak yang dapat berperang di jalan Allah SWT.
Sulaiman tidak mengatakan insya Allah lalu ia menggilir istri-istrinya dan tidak ada seorang pun
yang melahirkan kecuali seorang wanita yang melahirkan anak yang buruk rupa.
Kisah tersebut berbeda atau kontradiksi dari permulaannya dan akhirannya. Tentu kisah itu
berasal dari cerita khurafat yang direkayasa oleh orang-orang Yahudi atau termasuk dari
israiliyat. Hakikat ujian yang dialami Nabi Sulaiman adalah apa yang disebutkan oleh Fakhrur
Razi: "Sulaiman diuji dengan suatu penyakit yang keras di mana kedokteran saat itu tidak
mampu mengatasinya. Sakitnya Sulaiman sangat keras sehingga para dokter dari kalangan
manusia dan jin pun tidak mampu menghilangkan penyakitnya. Lalu burung-burung
menghadirkan rumput-rumput yang dianggap sebagai obat tetapi Sulaiman pun belum juga
sembuh. Semakin hari penyakit Sulaiman semakin menjadi-jadi sehingga ketika Sulaiman
duduk di atas kursi ia duduk bagaikan tubuh tanpa roh, seakan-akan ia mati karena saking
kerasnya penyakit yang dideritanya. Sakit yang diderita oleh Sulaiman terus berlanjut untuk
15 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
beberapa saat namun Sulaiman tidak henti-hentinya berzikir kepada Allah SWT dan meminta
kesembuhan kepada-Nya serta beristigfar kepada-Nya dan mengungkapkan rasa cintanya
kepada-Nya." Selesailah ujian Allah SWT terhadap hamba-Nya, Sulaiman. Beliau pun sembuh. Kini Sulaiman
merasakan kembali kesehatannya setelah ia mengetahui segala kejayaannya dan segala
kekuasaannya serta segala kebesarannya tidak lagi mampu menghilangkan penyakit yang
dideritanya kecuali jika Allah SWT menghendakinya. Inilah pendapat yang lebih menenangkan
hati kami. Pendapat tersebut sesuai dengan kemaksuman Sulaiman sebagai Nabi yang
bijaksana dan Nabi yang mulia:
"Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas
kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit)" (QS. Shad: 34)
Sakit yang diderita Sulaiman membuat dirinya seperti jasad yang tak bernyawa. Kata jasad
dalam bahasa Arab diungkapkan atas sesuatu yang kehilangan kehidupan atau kesehatan.
Sulaiman berubah menjadi jasad karena saking kerasnya penyakit yang dideritanya.
"Kemudian ia bertaubat." (QS. Shad: 34)
Lalu Nabi Sulaiman kembali sehat. Ia meminta pertolongan dengan rahmat Allah SWT lalu Allah
SWT menyembuhkannya dan merahmatinya. Nabi Sulaiman telah membangun mesjid atau
tempat beribadah sehingga manusia menyembah Allah SWT di dalamnya. Rumah ini
menunjukkan keunggulan seni arsitektur dan seni pahat. Orang-orang yang membangun rumah
ini berjumlah puluhan ribu orang. Tentu setiap kelompok dari mereka memiliki pekerjaan
masing-masing. Di antara mereka ada yang mencairkan tambang; di antara mereka ada tukang
pahat; ada yang membelah batu; ada yang memotong-motong kayu; ada yang mendatangkan
rumput-rumput dari Lebanon; ada yang melelehkan emas dan menjadikannya
lempenganlempengan yang mengkilat untuk menutupi kayu dan menutupi dinding.
Bahkan golongan jin juga membantu pembangunan rumah tersebut, tentu dengan perintah dan
bimbingan Nabi Sulaiman. Mereka membuat patung-patung yang besar dan membuat bejana
yang besar untuk tempat, makanan para tentara dan pekerja, yaitu bejana seperti gunung
karena saking beratnya dan besarnya. Mereka juga membuat tempat-tempat minum yang
besarnya seperti kolam. Sulaiman mengawasi para pekerjanya dan juga mengurusi
masyarakatnya di mana beliau mengenali problem mereka dan berusaha memecahkannya.
Beliau juga mengawasi pasukannya dari kalangan binatang dan burung. Beliau mengetahui
apakah ada satu di antara mereka yang tidak hadir dan di mana ia pergi serta mengapa ia
pergi. Nabi Sulaiman bukan hanya mengetahui problem tentaranya dari kalangan manusia dan
tentaranya dari kalangan burung, namun ia juga menunjukkan kasih sayangnya terhadap semut
di mana beliau mendengar bisikannya dan tidak suka untuk menginjaknya. Nabi Sulaiman
selalu menundukan kepalanya ke bumi sebagai bentuk rasa rendah diri dan syukur kepada
Allah SWT. Pada suatu hari ia berjalan di depan tentaranya dan tiba-tiba ia mendengar suara
semut yang berkata kepada temannya dari kalangan semut:
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: 'Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak terinjak oleh Sulaiman dan tentaranya,
sedangkan mereka tidak menyadari';, maka dia tersenyum karena (mendengar) perkataan
semut itu. Dan dia berdoa: 'Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ke dua orang ibu dan bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."
(QS. an-Naml: 18-19) 16 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Sulaiman mendengarkan pembicaraan semut itu lalu beliau tersenyum karena mendengar
pembicaraannya. Apa yang dibayangkan oleh semut kecil itu" Meskipun Sulaiman
mendapatkan kekuasaan dan memiliki tentara yang besar, namun beliau menunjukkan kasih
sayang terhadap semut. Beliau mendengar bisikannya dan melihat semut yang di depannya.
Oleh karena itu, tak mungkin baginya untuk menginjaknya. Sulaiman bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memberinya nikmat ini, yaitu nikmat rahmat dan nikmat kasih sayang. Di
samping itu, Sulaiman orang yang paling kaya di dunia di mana istananya terbuat dari kayu
gahru yang memiliki bau yang harum dan istananya terbuat dari emas dan terkadang dari
kristal. Beliau juga memiliki kursi besar yang dibuat dari emas dan permata. Istana Sulaiman
merupakan istana vang paling besar di dunia. Sulaiman menggunakan pakaian dari emas dan
permata. Meskipun demikian, Sulaiman tetap menunjukkan sebagai hamba yang berserah diri
dan rendah diri kepada Aliah SWT dan kepada manusia. Nabi Sulaiman yang merendahkan
dirinya di hadapan Allah SWT dan ia selalu sujud pada Allah SWT sebagaimana ayahnya yang
selalu bertasbih kepada Allah SWT. Sulaiman selalu melantunkan lagu-lagu cinta Ilahi dan
hanya memuji Allah SWT. Pada suatu hari, Nabi Sulaiman mengeluarkan perintahnya kepada pasukannya untuk bersiapsiap.
Sulaiman keluar memeriksa pasukannya. Satu demi satu pasukannya ditelitinya.
Kelompok yang pertama adalah kelompok manusia. Sulaiman memperhatikan kesiapan
mereka, lalu Sulaiman mengeluarkan perintah-perintahnya. Kemudian Sulaiman memeriksa
kelompok jin dan menvampaikan perintah-perintahnya kepada mereka. Beliau memenjarakan
jin yang tampak bermalas-malasan saat bekerja. Lalu ia memeriksa binatang dan berkata
kepada mereka, apakah mereka sudah, makan dengan baik dan tidur dengan nyenyak, apakah
ada yang mengadu kepadanya, misalnya karena penyediaan, makanan tidak layak, apakah di
sana ada yang sakit, dan sebagainya. Ketika Sulaiman merasa puas dengan semuanya,
Sulaiman memasuki tenda tempat berkumpulnya burung. Belum lama Sulaiman memasuki
tenda tersebut dan mengamat-amati keadaan di sekitarnya sehingga ia mengetahui burung
yang tidak hadir yaitu Hud-hud:
"Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: 'Mengapa aku tidak melihat hud-hud."
(QS. an-Naml: 20) Burung-burung yang lain tampak terdiam sebagai penghormatan dan akan mendengarkan apa
yang akan dikatakan pemimpin mereka Sulaiman. Beliau mengarahkan pandangannya pada
semua burung dan tidak menemukan Hud-hud di antara mereka. Tak seekor burung pun yang
mengetahui keberadaannya. Sulaiman mulai menampakkan kemarahannya:
"Apakah dia termasuk yang tidak hadir?" (QS. an-Naml: 20)
Tiba-tiba seekor burung kecil memberanikan diri untuk berkata kepada Sulaiman: "Wahai Nabi
yang mulia, seharusnya hud-hud ada bersamaku kemarin untuk melaksanakan tugas
penyelidikan. Ia adalah pemimpin misi itu namun hud-hud belum datang. Oleh karena itu, aku
tidak pergi bersamanya." Burung itu tampak gemetar ketakutan. Sulaiman mengetahui bahwa
hud-hud tidak hadir, dan tak seorang pun mengetahui kepergiannya. Hud-hud pergi tanpa
terlebih dahulu meminta izin kepada Sulaiman dan tidak memberitahu di mana keberadaannya.
Dalam keadaan marah, Sulaiman berkata:
"Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar
menyembelihnya kecuali jika ia benar-benar datang kepadaku dengan alasan yangjelas." (QS.
an-Naml: 21) Kawanan burung mengetahui bahwa Sulaiman sedang marah dan telah menetapkan untuk
menyiksa hud-hud atau menyembelihnya atau justru memaafkannya dengan syarat, ia datang
dengan membawa alasan yang dapat menyelamatkannya. Atau dengan kata lain, hud-hud
dapat memastikan bahwa ia melaksanakan tugas yang penting. Sulaiman menunjukkan
kemarahan yang besar sehingga siapa pun akan merasa takut. Ketika Sulaiman marah -
17 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
meskipun beliau terkenal dengan kasih sayangnya - maka kemarahannya karena membela
kebenaran, kemudian beliau dapat melaksanakan ancamannya dengan cara yang mudah.
Seekor burung tampak gemetar ketakutan melihat kemarahan Sulaiman, lalu beliau mengulurkan
tangannya ke burung itu dan memegang-megang kepalanya sehingga burung itu pun
merasa tenang dan rasa takutnya hilang.
Sulaiman pergi dari tenda burung itu dan menuju istananya. Sulaiman masih memikirkan
keadaan hud-hud. Seharusnya hud-hud menjadi bagian penting dari badan intelejen. Apakah ia
pergi untuk menyingkap sesuatu, atau apakah ia pergi hanya untuk bermain-main" Sulaiman
telah memperhatikan dan mengetahui bahwa hud-hud adalah seekor burung yang cerdik dan
juga fasih berbicara. Terkadang Sulaiman mendapati hud-hud sedang bermain-main dan
menunda pekerjaannya. Sulaiman melihatnya dan hud-hud memahami bahwa ini tidak benar.
Sebab, ia tidak boleh mencampur adukkan antara waktu serius dan waktu bermain.
Akhirnya, tidak lama setelah kepergiannya, hud-hud tiba di tenda burung. Burung-burung yang
lain berkata kepadanya: "Pergilah engkau ke tempat tuan kita Sulaiman. Jika ia mengetahui
bahwa engkau telah sampai, maka jiwamu benar-benar terancam." Hud-hud terbang dan
menemui Sulaiman. Pada waktu itu beliau sedang duduk sambil, makan. Hud-hud berdiri dan
telah menetapkan untuk memulai pembicaraan dengan Sulaiman sebelum beliau bertanya
kepadanya kemana dia pergi. Ini sebagai bukti bahwa ia melaksanakan tugas penting. Hud-hud
berkata: "Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: Aku telah mengetahui sesuatu
yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba' suatu berita
penting yang diyakini." (QS. an-Naml: 22)
Aku adalah hud-hud yang miskin, tetapi aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui, dan
aku telah datang kepadamu dari kerajaan Saba' dengan membawa berita yang sangat penting.
Sulaiman tampak terdiam dan menunggu hud-hud menyelesaikan pembicaraannya:
"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi
segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya
menyembah matahari, selain Allah; dan setan telah menjadikan mereka memandang indah
perhuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk." (QS. an-Naml: 23-24)
Hud-hud diam sejenak dan Sulaiman merasa bahwa hud-hud menunjukkan kefasihan lisannya
dan berbicara dengan baik kepadanya. Hud-hud mengemukakan perkataan yang sering
disampaikan Sulaiman kepada manusia dan burung:
"Agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di
bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah,
tiada Tuhan (yang berhak disemhah) kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai arsy yang besar."
(QS. an-Naml: 25-26) Jelas sekali bahwa hud-hud mengulangi perkataan pemimpin kita Sulaiman, sebagai usaha
terakhir untuk memperoleh kasih sayang Sulaiman dan agar beliau puas dengan penjelasannya
itu. Sulaiman berkata sambil menunjukkan senyuman manis di wajahnya:
"Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta."
(QS. an-Naml: 27) Hud-hud ingin mengatakan, aku tidak bohong wahai Nabi yang mulia namun diamnya Sulaiman
membuatnya takut, sehingga ia pun terdiam. Sulaiman terdiam karena berpikir, lalu ia
memutuskan sesuatu. Setelah itu, beliau mengangkat kepalanya dan meminta secarik kertas
dan pena. Sulaiman segera menulis surat singkat dan menyerahkannya kepada hud-hud serta
memerintahkannya: "Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian
berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang rnereka bicarakan." (QS. an-Naml: 28)
18 20. Taruna Pendekar Jari Menjentik, Guntur m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Al-Qur'an al-Karim hanya menceritakan dalam surah an-Naml bagaimana perginya hud-hud
dan bagaimana ia menyerahkan surat itu. Lalu, Al-Qur'an langsung menyebut keadaan
kerajaan Balqis yang saat itu ia sedang membaca surat tersebut di depan para pembesar
kerajaannya dan para menterinya:
"Berkata ia (Balqis): 'Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku
sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya:
'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Bahwa janganlah kalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orangorang
yang berserah diri.'" (QS. an-Naml: 29-31)
Dalam surat Sulaiman itu disebutkan, hendaklah mereka menyerahkan diri dan tunduk kepada
perintahnya. Sulaiman memerintahkan agar mereka meninggalkan penyembahan terhadap
matahari. Sulaiman tidak mempersoalkan akidah mereka dan tidak memuaskan mereka dengan
apa pun. Sulaiman hanya memerintahkan bahwa ia berada di atas kebenaran. Bukankah ia
didukung kekuatan yang berlandaskan keyakinan yang dimilikinya Sulaiman hanya
memerintahkan mereka agar tunduk dan patuh kepadanya. Ratu Saba' menyampaikan surat
tersebut di tengah-tengah kaumnya:
"Berkata dia (Balqis): 'Hai putra para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini)
aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis(ku).'"
(QS. an-Naml: 32) Sementara itu, reaksi para pembesar istana adalah menentang surat tersebut. Isi surat itu
membangkitkan kecongkakan kaum Saba
(http://cerita-silat.mywapblog.com)
19Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
' di mana mereka merasa lebih kuat. Mereka
mengetahui bahwa di sana ada orang yang mencoba menantang mereka dan mengisyaratkan
peperangan kepada mereka, lalu ia meminta kepada mereka untuk memenuhi syarat-syaratnya
sebelum terjadinya peperangan dan kekalahan:
"Mereka menjawab: 'Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki
keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan berada di tanganmu;, maka
pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan." (QS. an-Naml: 33)
Para pembesar kaumnya ingin berkata, kita siap untuk melaksanakan peperangan. Tampaknya
ratu itu memiliki kebijakan yang lebih baik daripada pembesar kaumnya. Surat Sulaiman itu
membuatnya berpikir lebih jernih dan lebih hati-hati. Ia berusaha sebisa mungkin menghindari
peperangan. Ratu itu berpikir dalam tempo yang lama. Nama Sulaiman tidak diketahuinya dan
ia pun belum pernah mendengarnya. Oleh karena itu, ratu tidak mengetahui kekuatannya.
Boleh jadi Sulaiman memiliki kekuatan yang dahsyat sehingga ia mampu memerangi
kekuasaannya dan mengalahkannya. Kemudian ratu memperhatikan apa yang ada di
sekelilinginya. Ia melihat kemajuan masyarakatnya dan kekayaannya. Barangkali ia mengira
bahwa Sulaiman iri terhadap kemajuan dan kekayaan ini sehingga Sulaiman ingin
menyerangnya. Setelah mempertimbangkan isi surat Sulaiman dengan cermat, ratu Saba'
memilih untuk tidak bersikap ceroboh. Ratu lebih suka untuk menggunakan bahasa
kelembutan. Ia mengirim kepada Sulaiman suatu hadiah yang besar. Ratu mengira bahwa
Sulaiman seorang yang ambisius yang boleh jadi ia telah mendengar tentang kekayaan
kerajaannya. Para utusan pergi dengan membawa hadiah dari ratu Saba'. Ratu berharap agar mereka dapat
memasuki kerajaan Sulaiman dan akan mengetahui kondisi kerajaannya. Saat mereka pulang,
ratu ingin mendengar secara langsung dari mereka tentang keadaan kaum Sulaiman dan
pasukannya. Setelah mendapatkan informasi yang cukup, maka si ratu dapat membuat sesuatu
keputusan yang tepat. Ratu menyembunyikan apa yang terlintas dalam dirinya lalu ia berbicara
kepada pembesar istananya bahwa ia dapat menyingkap niat jahat raja Sulaiman melalui cara
mengirim hadiah kepadanya. Ratu lebih memilih cara tersebut dan menunggu reaksi Sulaiman.
Ratu berhasil memuaskan para pembesar istananya, dan untuk sementara ia menghilangkan
ide berperang, karena para raja jika menyerang suatu desa, maka pemimpin desa tersebut
adalah orang yang paling banyak mendapatkan kehinaan dan cercaan. Akhirnya, para
pembesar kaumnya merasa puasa dengan pikirannya itu. Allah SWT berfirman:
"Dia berkata: 'Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka
membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah
yang akan mereka perbuat. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka


Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh
utttsan-utusan itu.'" (QS. an-Naml: 34-35)
Kemudian sampailah hadiah ratu Balqis ke Nabi Sulaiman. Para badan intelejennya
memberitahunya bahwa para utusan Balqis datang dengan membawa hadiah. Sulaiman
langsung mengetahui bahwa ratu itu sengaja mengirim orang-orangnya untuk mengetahui atau
mendapatkan informasi tentang kekuatannya, lalu setelah itu, ia mengambil keputusan atau
sikapnya kepada Sulaiman. Sulaiman segera memanggil semua pasukannya untuk berkumpul.
Utusan Balqis segera memasuki istana Sulaiman yang dipenuhi dengan pasukan besar yang
bersenjata. Tiba-tiba, utusan Balqis tampak tercengang ketika melihat kekayaan mereka dan
harta mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kerajaan Sulaiman. Hadiah mereka
tampak tidak berarti. Emas yang mereka bawa tampak tidak berarti saat mereka memasuki
istana Sulaiman yang terbuat dari kayu-kayu pohon gahru yang mengeluarkan bau yang harum
1 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
serta dihiasi dengan emas. Para utusan Balqis berdiri bersama Sulaiman dan menyaksikan
bagaimana Sulaiman mengendalikan pasukannya. Kemudian mereka mulai berpikir tentang
kekuatan dan kualitas pasukan Sulaiman. Betapa kagetnya mereka ketika melihat di tengahtengah
pasukan itu terdapat singa, burung dan tentara dari kalangan manusia yang mampu
terbang. Mereka pun sadar bahwa mereka di hadapan pasukan yang tiada taranya.
Selesailah demonstrasi pasukan Sulaiman. Kemudian para utusan ratu dipersilakan maju ke
tempat hidangan, makan. Para utusan itu sangat terkejut ketika melihat berbagai macam,
makanan dari penjuru bumi ada di depannya, dan di antara, makanan itu pun terdapat,
makanan yang biasa di temukan di negeri mereka, tetapi mereka melihat bahwa, makanan itu
memiliki rasa yang istimewa. Selain itu, piring-piring yang ada di depan mereka dan dijadikan
tempat, makanan terbuat dari emas dan mereka dilayani oleh laki-laki yang berhias dengan
emas, ratu mereka pun tidak mengenakan hiasan itu. Di meja, makan itu terdapat burung, ikan
laut dan berbagai macam daging yang mereka tidak mampu lagi membedakannya. Sulaiman
tidak, makan bersama mereka tetapi beliau, makan dengan menggunakan piring yang terbuat
dari kayu. Beliau memakan roti yang kering yang dicampur dengan minyak. Inilah, makanan
yang dipilihnya. Sulaiman, makan bersama mereka dalam keadaan diam. Mereka merasa bahwa kehadiran
Sulaiman menciptakan suatu kewibawaan yang luar biasa. Selesailah jamuan, makan itu, lalu
dengan sangat malu, mereka menyerahkan hadiah ratu Balqis kepada Sulaiman. Hadiah itu
berupa emas. Bagi mereka, hadiah itu sangat bernilai tetapi di sini hadiah ini tampak kecil di
hadapan kekayaan yang sangat mengagumkan. Sulaiman memperhatikan hadiah ratu itu dan
berkata: "Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: 'Apakah (patut) kamu
menolong aku dengan harta", maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa
yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.m (QS. anNaml: 36)
Raja Sulaiman menyingkap - dengan kata-katanya yang singkat itu - penolakannya terhadap
hadiah mereka. Ia memberitahu utusan itu bahwa ia tidak menerima hadiah tersebut. Ia tidak
merasa puas dengan hadiah itu. Yang membuatnya puas hanya:
"Janganlah kalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang
yang berserah diri. "
Lalu Sulaiman kembali berkata dengan pelan:
"Kembalillah kepada mereka. Sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara
yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu
(Saba') dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina." (QS. an-Naml:
37) Sulaiman meninggalkan para utusan ratu itu setelah terlebih dahulu mengancam mereka. Para
utusan itu mengharap agar Sulaiman mau menunggu kunjungan ratu Balqis sendiri yang akan
membawa misi perdamaian. Akhirnya, sampailah para utusan Balqis ke Saba' mereka segera
menuju istana ratu. Mereka memberitahu bahwa negeri mereka ada di ujung tanduk. Mereka
menceritakan kepada ratu kekuatan Sulaiman, dan tidak mungkin bagi mereka mampu
melawannya. Mereka meyakinkan Balqis bahwa ia harus mengunjunginya dan melihat sendiri.
Kemudian ratu menyiapkan dirinya untuk pergi menuju kerajaan Sulaiman. Sulaiman duduk di
kursi kerajaan di tengah-tengah para pembesarnya dan para menterinya serta para komandan
pasukan. Beliau berpikir tentang Balqis. Sulaiman mengetahui bahwa Balqis menuju tempatnya.
Balqis dikelilingi rasa takut. Sulaiman berpikir sejenak tentang bagaimana matahari disembah.
Ia memikirkan bagaimana informasi yang diterima badan intelijennya tentang kemajuan
kerajaan Balqis dalam bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Sulaiman bertanya kepada
dirinya sendiri, apakah kemajuan menjadi penghalang untuk mengetahui kebenaran, apakah
ratu itu gembira dengan kekuatan yang dicapainya dan ia membayangkan bahwa kekuatan
2 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
adalah" Dengan kemajuan yang dimilikinya, Sulaiman ingin membuat kejutan agar ratu mengetahui
bahwa Islam yang diyakini oleh Sulaiman adalah satu-satunya yang mampu mendatangkan
kemajuan dan kekuatan yang hakiki, sehingga ia dapat membandingkan antara keyakinannya
dalam menyembah matahari beserta kemajuan yang dicapainya dan keyakinan Sulaiman juga
beserta kemajuan yang diraihnya.
Para intelejen Sulaiman telah memberitahunya bahwa hal yang sangat disegani dan dikagumi
oleh kaum Balqis adalah kerajaan Saba', yaitu singgasana ratu Balqis. Singgasana itu terbuat
dari emas dan batu mulia; singgasana tersebut dijaga oleh para penjaga yang sangat disiplin di
mana mereka tidak pernah lalai sedikit pun. Oleh karena itu, sangat tepat bila Sulaiman
menghadirkan singgasanya di sini, di kerajaannya sehingga ketika ratu tiba, maka ia dapat
duduk di atasnya. Sulaiman ingin membuat kejutan kepadanya dan menunjukkan bahwa
kemampuannya tersebut yang berlandaskan pada keislamannya. Sulaiman melakukan yang
demikian itu dengan harapan agar si ratu tunduk kepadanya. Ide ini terlintas dalam diri
Sulaiman, lalu ia mengangkat kepalanya dan menoleh kepada anak buahnya:
"Berkata Sulaiman: 'Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup
membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang
yang berserah diri.'" (QS. an-Naml: 38)
Perhatikanlah ungkapan pikiran Nabi Sulaiman tersebut. Semua pemikirannya berkisar tentang
keislaman, para penyembah matahari; tentang bagaimana beliau dapat memberikan petunjuk
kepada mereka di jalan Allah SWT. Yang pertama menjawab pertanyaan Sulaiman itu adalah
Ifrit dari kalangan jin yang Allah SWT telah menundukkan mereka kepada Sulaiman:
"Berkata Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: 'Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku
benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya.'" (QS. an-Naml: 39)
Sulaiman berdiri dari tempat duduknya setelah satu jam atau dua jam, namun jin itu berjanji
kepadanya untuk menghadirkan singgasana Balqis sebelum itu. Istana Sulaiman di Palestina
sedangkan istana Balqis terletak di Yaman. Jarak antara singgasa tersebut dan singgasana
Sulaiman lebih dari ribuan mil. Barangkali pesawat vang cepat sekali pun yang kita kenal hari ini
tidak akan mampu membawa dan mendatangkan istana itu dalam waktu satu jam. Tetapi
masalahnya di sini berhubungan dengan kekuatan jin yang misterius.
Sulaiman tidak mengomentari sedikit pun terhadap apa yang dikatakan oleh Ifrit dari kalangan
jin. Tampak ia menunggu tanggapan lain yang mampu menghadirkan singgasana Balqis yang
lebih cepat dari itu. Sulaiman menoleh kepada seseorang di sana yang duduk di atas naungan:
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab: 'Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip.', maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak
di hadapannya, ia pun berkata: 'Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur, maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirihu sendiri dan harangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia." (QS. an-Naml: 40)
Belum lama seseorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab menyatakan kalimatnya sehingga
singgasana itu bercokol di depan Sulaiman. Ia mampu menghadirkan singgasana itu lebih cepat
atau lebih sedikit dari kedipan mata ketika mata itu tertutup dan terbuka. Al-Qur'an al-Karim
tidak menyingkap kepribadian seseorang yang menghadirkan singgasana itu. Al-Qur'an hanya
menggaris bawahi bahwa orang itu mempunyai ilmu dari al-Kitab. Al-Qur'an tidak menjelaskan
kepada kita, apakah ia seorang malaikat atau manusia atau jin. Begitu juga Al-Qur'an al-Karim
sepertinya menyembunyikan kitab yang dimaksud di mana darinya orang tersebut mempunyai
kemampuan yang luar biasa ini. Al-Qur'an sengaja tidak menyingkap hakikat kitab yang
3 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
dimaksud. Kita sekarang berhadapan dengan mukjizat yang besar yang terjadi dan dilakukan seseorang
yang duduk di tempat Sulaiman. Yang jelas, Allah SWT menunjukkan mukjizat-Nya, adapun
rahasia di balik mukjizat ini, maka tak seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah SWT.
Demikianlah, konteks Al-Qur'an menyebutkan kisah tersebut untuk menjelaskan kemampuan
Nabi Sulaiman yang luar biasa, yaitu kemampuan yang menegaskan adanya seseorang alim ini
di majelisnya. Termasuk tindakan fudhul (sok mau tahu) jika orang bertanya siapa yang
memiliki ilmu dari al-Kitab ini: apakah Jibril atau Ashif bin Barkhiya atau makhluk yang lain. Juga
termasuk fudhul jika kita bertanya tentang al-Kitab ini: apakah orang yang mengetahui isinya
menggunakan ismullah al-A 'dzham (nama Allah SWT yang agung) untuk menghadirkan
singgasana. Semua pembahasan seputar masalah ini dianggap fudhul. Betapa tidak, Al-Qur'an sendiri tidak
menerangkan hal itu sehingga rasa-rasanya kita tidak perlu membahas terlalu jauh. Singgasa
itu tampak di depan Sulaiman. Perhatikanlah tindakan Nabi Sulaiman setelah adanya mukjizat
ini. Beliau tidak merasa kagum terhadap kemampuannya yang luar biasa; beliau tidak
tercengang dengan kekuatannya; beliau mengembalikan keutamaan tersebut kepada
Penguasa para penguasa (Allah SWT) dan bersyukur kepada-Nya yang telah mengujinya
dengan kekuasaan ini agar ia dapat membuktikan apakah ia bersyukur atau mengingkari.
Setelah Sulaiman bersyukur kepada Penciptanya, ia mulai memperhatikan singgasana si ratu.
Singgasana tersebut merupakan simbol pembangunan dan kemajuan tetapi tampaknya ia
hanya sesuatu yang biasa dibandingkan dengan kekuasaan dan kebesaran ciptaan yang dibikin
oleh manusia dan jin di kalangan istana Sulaiman. Sulaiman memikirkan dalam tempo yang
lama singgasana Balqis kemudian beliau memerintahkan agar singgasana itu diperbaiki
sehingga saat Balqis datang Sulaiman dapat mengujinya, apakah Balqis dapat mengenali
singgasananya atau tidak:
Dia berkata: 'Ubahlah baginya singgasananya;, maka kita akan melihat apakah dia mengenal
ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenalnya.'" (QS. an-Naml: 41)
Sulaiman memerintahkan agar dibangun istana yang akan digunakan untuk menyambut Balqis.
Sulaiman memilih tempat di laut dan ia memerintahkan agar dibangun suatu istana di mana
sebagian besarnya terdiri dari air laut. Sulaiman memerintahkan agar tanah-tanah itu terbuat
dari kaca yang tebal dan kuat sehingga orang yang berjalan di atas istana itu akan
membayangkan bahwa di bawahnya ada ikan-ikan yang berwarna dan berenang dan ia melihat
rumput-rumput laut yang bergerak.
Akhirnya, selesailah pembangunan istana itu, dan saking bersihnya kaca yang terbuat darinya
tanah kamarnya sehingga tampak di sana tidak ada kaca. Hud-hud memberitahu Sulaiman
bahwa Balqis telah sampai di dekat kerajaannya. Kemudian Balqis datang. Al-Qur'an tidak
menyebutkan keadaan Sulaiman saat menyambut Balqis, namun Al-Qur'an justru menunjukkan
dua sikap Balqis: pertama, bagaimana sikap Balqis ketika pertama kali melihat singgasananya
yang datang mendahuluinya, padahal ia telah meninggalkan pengawalnya untuk tetap setia
menjaga singgasana itu; kedua keadaannya di depan tanah istana yang penuh dengan permata
yang berenang di bawahnya ikan-ikan:
"Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya: 'Serupa inikah singgasanamu"' Dia
menjawab: 'Seakan-akan singgasana ini singgasanaku, kami telah diberi pengetahuan
sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri.'" (QS. an-Naml: 42)
Ayat tersebut menggambarkan kondisi dialog antara Sulaiman dan Balqis. Balqis melihat
singgasananya dan ia tercengang saat mengetahui bahwa itu adalah singgasananya, namun ia
kemudian mulai ragu karena melihat tidak sepenuhnya itu singgasananya. Jika itu benar-benar
singgasananya, lalu bagaimana ia datang mendahuluinya dan bila bukan singgasananya, maka
bagaimana Sulaiman dapat meniru sepersis dan seteliti ini. Sulaiman berkata saat melihat
4 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Balqis mengamati singgasananya: "Apakah ini singgasanamu?" Setelah mengalami
kebingungan sesaat Balqis menjawab: "Sepertinya benar." Sulaiman berkata: "Kami telah diberi
ilmu sebelumnya dan kami sebagai orang-orang Muslim."
Melalui pernyataannya itu, Sulaiman ingin mengisyaratkan kepada Balqis agar ia
membandingkan antara keyakinannya berserta ilmu yang dicapainya dan keyakinan Sulaiman
yang Muslim beserta pengetahuan yang diraihnya. Penyembahan terhadap matahari dan
pencapaian ilmu yang dicapai oleh Balqis tampak tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
ilmu Sulaiman dan keislamannya. Sulaiman telah mendahuluinya dalam bidang ilmu karena
keislamannya. Karena itu, sangat mudah baginya untuk mengungguli Balqis dalam ilmu-ilmu
yang lain. Demikianlah yang diisyaratkan pernyataan Sulaiman kepada Balqis. Ratu Saba' itu mengetahui
bahwa ini adalah singgasananya di mana singgasana itu datang lebih dahulu daripada dirinya.
Beberapa bagian dirinya telah diubah. Saat Balqis masih berjalan menuju tempat Sulaiman, ia
berpikir: kemampuan apa yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman" Balqis tercengang melihat apa
yang disaksikannya yang merupakan buah dari keimanan Sulaiman dan hubungannya dengan
Allah SWT. Sebagaimana Balqis tercengang ketika melihat kemajuannya dalam bidang
pembangunan seni dan ilmu, maka ia lebih kagum lagi saat melihat hubungan yang kuat antara
keislaman Sulaiman dan ilmunya serta kemajuannya:
"Dan apa yang disembahnya selama ini selain Allah, mencegahnya (untuk melahirkan
keislamannya) karena sesungguhnya dia terdahulu termasuk orang-orangyang kafir."
(QS. an-Naml: 43) Bergoncanglah dalam benak Balqis ribuan hal. Ia melihat keyakinan kaumnya runtuh di
hadapan Sulaiman; ia menyadari matahari yang disembahnya merupakan ciptaan Allah SWT di
mana Dia menggerakannya untuk hamba-hamba-Nya. Lalu terbitlah matahari kebenaran pada
dirinya. Hatinya diterangi oleh cahaya baru yang tidak akan tenggelam seperti tenggelamnya
matahari. Masa keislamannya hanya menunggu waktu. Balqis memilih waktu yang tepat untuk
mengumumkan keislamannya. Allah SWT berfirman:
"Dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam istana.', maka tatkala dia melihat lantai istana itu,
dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman:
'Sesungguhnya ia adalah istana licin yang terbuat dari kaca.' Berkatalah Balqis: 'Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku telah berbuat lalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman
kepada Allah, Tuhan semesta alam.'" (QS. an-Naml: 44)
Dikatakan kepada Balqis masuklah ke dalam istana. Ketika ia masuk, maka ia tidak
menyaksikan adanya kaca tetapi ia melihat air sehingga ia mengira akan bersinggungan
dengan air laut lalu ia menyingkap sedikir bajunya agar bajunya tidak basah. Sulaiman
mengingatkannya - tanpa melihat - agar ia tidak khawatir terhadap pakaiannya karena
pakaiannya tidak akan basah, sebab di sana tidak ada air. Ia sekadar kaca yang halus yang
saking halusnya hingga ia tidak tampak. Pada kesempatan itulah Balqis mengumumkan
keislamannya. Ia mengakui kelaliman dirinya dan ia menyatakan penyerahan diri kepada
Sulaiman dan kepada Allah SWT Tuhan alam semesta. Lalu kaumnya pun mengikutinya dan
mereka memeluk Islam. Balqis menyadari ia berhadapan dengan penguasa yang terbesar di
bumi dan salah satu Nabi Allah SWT yang mulia. Untuk pertama kalinya wajah Sulaiman
tampak dihiasi dengan senyuman vang menunjukkan kepuasannya sejak Balqis
mengujunginya. Demikianlah, Sulaiman mewujudkan kejayaannya yang hakiki dan
menyebarkan cahaya Islam di muka bumi.
Al-Qur'an tidak menyebutkan kisah Balqis setelah keislamannva. Para ahli tafsir mengatakan
bahwa ia menikah dengan Sulaiman. Selain itu, ada yang mengatakan bahwa ia menikah
dengan salah satu orang dekat Sulaiman. Ada juga yang mengatakan bahwa sebagian raja
Habasyah adalah keturunan dari buah perkawinan ini. Kami tidak sependapat dengan semua
5 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
itu karena Al-Qur'an al-Karim tidak menyebutkan semua perincian tersebut. Oleh karena itu,
kami tidak merasa penting untuk menyelami sesuatu yang tidak diketahui oleh seseorang pun.
Sulaiman hidup di tengah-tengah kejayaan dan kemuliaan di muka bumi, kemudian Allah SWT
menetapkan kematian baginya. Sebagaimana kehidupan Sulaiman berada di puncak kemuliaan
dan kejayaan yang penuh dengan keajaiban yang luar biasa, maka kematiannya pun
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT vang penuh dengan keajaiban. Demikianlah
bahwa kematiannya sesuai dengan kehidupannya, sesuai dengan kejayaanya. Allah SWT
berfirman tentang kematian Sulaiman:
"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada
mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah
tersungkur, tahulah jin bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka
tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. " (QS. Saba': 14)
Kemampuan Nabi Sulaiman untuk menundukkan jin dan mempekerjakan mereka serta
hubungan mereka dengannya, semua ini menimbulkan fitnah di tengah-tengah manusia dalam
hal tertentu, dan kematian Sulaiman merupakan batasan (jawaban) terhadap fitnah ini. Kami
tidak mengetahui siapa yang mengklaim bahwa jin mengetahui hal yang gaib, apakah itu setan
yang terkutuk atau jin yang bodoh atau manusia yang tertipu. Kami tidak mengetahui siapa
yang bertanggung jawab terhadap tersebarnya isu yang keliru ini. Yang kita ketahui adalah,
bahwa hal tersebut tersebar dan mem-pengaruhi sebagian manusia dan jin. Barangkali
manusia berkata kepada diri mereka: Selama jin melakukan perbuatan yang luar biasa ini,
maka apa gerangan yang menjadikan mereka tidak mengetahui hal yang gaib itu.
Manusia itu lupa bahwa kunci kegaiban berada di tangan Allah SWT. Masalah ilmu gaib tidak
akan mampu dikuasai oleh jin, manusia, para nabi, dan semua makhluk. Hanya Dia yang
mengetahuinya. Allah SWT telah merencanakan bahwa kematian Sulaiman pun bertujuan
untuk menghancurkan pemikiran ini, yaitu pemikiran bahwa jin mengetahui hal yang gaib. Jin
bekerja untuk Nabi Sulaiman selama beliau hidup, dan tatkala beliau meninggal, maka tugas
mereka menjadi bebas. Nabi Sulaiman meninggal tanpa diketahui oleh jin sehingga mereka
tetap bekerja untuknya. Mereka tetap mengabdi kepada Sulaiman. Seandainya mereka
mengetahui hal yang gaib niscaya mereka tidak meneruskan pekerjaan mereka.
Pada suatu hari Sulaiman memasuki mihrabnya untuk i'tikaf, ibadah, dan salat. Tak seorang
pun berani mengganggu khalwatnya di mihrabnya. Mihrab Sulaiman terletak di puncak gunung
dan dindingnya terbuat dari permata. Pada suatu hari Sulaiman duduk bersandar pada
tongkatnya dan ia tampak tenggelam dalam tafakur. Beliau berzikir kepada Allah SWT hingga


Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

rasa kantuk menguasainya lalu setelah itu malaikat maut menemuinya di mihrabnya. Sulaiman
pun meninggal. Beliau bersandar kepada tongkatnya. Jin melihatnya dan mengira bahwa beliau
sedang salat sehingga mereka pun terus melanjutkan pekerjaannya.
Berlalulah hari-hari yang panjang. Kemudian datanglah rayap, yaitu semut kecil yang memakan
kayu. Hewan itu pun mulai memakan tongkat Sulaiman. Rayap-rayap itu tampak lapar.
Sebagian dari tongkat Sulaiman dimakan beberapa hari oleh rayap-rayap itu. Ketika yang
dimakannya semakin bertambah, maka tongkat itu pun menjadi rusak dan jatuh dari tangan
Sulaiman. Tubuh mulia itu kehilangan keseimbangan dan terhempas di bumi. Tatkala tubuh
suci itu tersungkur, maka manusia segera menuju ke sana. Mereka menyadari dan mengetahui
bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dalam waktu yang lama. Jin menyadari bahwa mereka
tidak mengetahui hal yang gaib dan manusia pun mengetahui hakikat ini. Seandainya jin
mengatahui hal yang gaib, niscaya ia tidak akan meneruskan siksa yang hina, mereka tidak
akan bekerja. Demikianlah Nabi Sulaiman meninggal dalam keadaan duduk dan salat di mihrabnya. Lalu
berita itu tersebar bagaikan api di bumi. Manusia, burung, dan binatang buas mengantarkan
jenazah Nabi Sulaiman. Sekawanan burung tampak sedih dan menangis. Semua makhluk
6 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
bersedih. Akhirnya, tak seorang pun mengetahui bahasa burung di bumi. Meninggallah
seseorang yang memahami pembicaraan burung. Burung-burung itu berkata: "Betapa beratnva
kehidupan di tengah-tengah orang yang tidak mengetahui pembicaraan kita."
Tempat Ibadah Sulaiman Tempat ibadah Sulaiman atau Haikal Sulaiman terletak di Ursyilim (Yarusalem). Ia adalah
sentral ibadah kaum Yahudi dan simbol sejarah kaum Yahudi serta sebagai kebanggaan
mereka. Raja Sulaiman telah membangunnya dan mengeluarkan harta yang tidak sedikit untuk
mendirikannya. Bahkan ia memerlukan seratus delapan puluh ribu pekerja. Sulaiman telah
mendatangkan emas dari Thirsis dan kayu dari Lebanon dan batu mulia dari Yaman. Setelah
tujuh tahun dari pembangunan yang terus-menerus, Haikal Sulaiman menjadi sempurna. Saat
itu ia menjadi kekaguman dan simbol kejayaan di dunia.
Berulang kali ada usaha untuk menghancurkan bangunan tersebut. Orang-orang yang tamak
dan para penyerang bertujuan untuk merampas harta benda yang bernilai yang terdapat dalam
Haikal Sulaiman. Mereka merusak sebagian darinya lalu salah seorang raja berusaha
memperbaikinya karena saking cintanya kepada orang-orang Yahudi. Pada kali ini
pembangunan tempat beribadah itu membutuhkan waktu empat puluh enam tahun sehingga ia
pun menjadi suatu bangunan yang besar yang menakjubkan yang dikelilingi oleh tiga pagar
besar. Ia terdiri dari dua halaman besar: yaitu halaman luar dan halaman dalam. Halaman
dalam dibangun di atas tiang-tiang ganda yang terbuat dari marmar. Sedangkan halaman luar
dari tempat ibadah itu meliputi gerbang-gerbang besar yang ditutup oleh emas dan sepuluh
pintu gerbang dilapisi dengan tembaga Kurnusus. Para raja terus memberikan hadiah untuk
pembangunan dan penyempurnaan tempat ibadah itu sampai akhir zamannya, sehingga
tempat peribadatan itu memuat perbendaharaan harta yang tidak ternilai.
Tujuan utama dari pembangunan Haikal Sulaiman adalah untuk menyembah kepada Allah
SWT di dalamnya. Tempat ibadah itu merupakan mesjid bagi orang-orang yang bertauhid dan
orang-orang mukmin. Tentu keindahan dan kebesarannya tidak dimaksudkan memalingkan
manusia dari menyembah selain Allah SWT. Dan barangkali kebesaran bangunan itu
merupakan simbol kekuatan negara dan kekuatan akidahnya. Namun sesuai dengan perjalanan
waktu, mulailah terjadi perubahan dan penyimpangan. Seharusnya ibadah hanya ditujukan
kepada Allah SWT, tiba-tiba kaum berpaling dan malah mengagumi kulit dan meninggalkan
hakikat. Akhirnya, nasib tempat ibadah itu sama dengan nasib yang dialami tempat-tempat ibadah
lainnya. Haikal Sulaiman adalah simbol tauhid dan penyembahan kepada Allah SWT yang tiada
sekutu bagi-Nya. Kemudian berlalulah tahun demi tahun sehingga berubahlah haikal itu menjadi
lempengan emas yang mengkilat yang menyembunyikan di bawahnya kepentingan agama
Yahudi. "Orang-orang Yahudi menodai kesucian tempat ibadah itu dan mereka melecehkan
keindahannya di mana mereka menjadikannya sebagai pasar, tempat jual-beli. Kemudian
tempat itu disesaki oleh para penjual sapi, kambing, dan merpati hingga tempat itu menjadi
kotor dan berubah menjadi kandang binatang. Di tempat itu terjadi kegaduhan dan kebisingan
di mana orang-orang melakukan transaksi jual-beli dan menukar uang di situ." (Injil Matta)
Ketika tempat ibadah itu kehilangan hakikatnya dan menjadi pasar tempat berdagang, Allah
SWT mengutus orang-orang yang menghancurkan tempat itu. Allah SWT berfirman:
"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: 'Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri
dengan kesombongan yang besar. Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)
pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamha Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah
7 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuh mengalahkan
mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami
jadikan kamu sekelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri danjika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid,
sebagairnana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan membinasakan
sehabishabisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan
rahmatNya kepadamu; dan kiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali
(mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak
beriman." (QS. al-Isra': 4-8)
Ayat-ayat tersebut menunjukkan tentang hukum azali yang tidak pernah berubah pada
kehidupan bangsa dan umat di mana umat itu akan tampak kuat selama mereka berpegangan
dengan tali Allah SWT dan ketika mereka meninggalkan hakikat kekuatan. vaitu kekuatan yang
bersandar kepada Allah SWT dan mereka memilih menyembah selain-Nya dan menjadikan
dunia sebagai tujuan hidup mereka, maka ketika ini terjadi, Allah SWT akan mengutus kepada
mereka orang-orang yang menghancurkan mereka.
Para mufasir menyebutkan bagaimana terjadinya peristiwa penghancuran Haikal Sulaiman dan
penghancuran Baitul Magdis. Mereka mengatakan: "Allah SWT mewahyukan kepada salah
seorang nabi dari kalangan Bani Israil yang bernama Armiya ketika muncul berbagai
kemaksiatan di tengah-tengah mereka, hendaklah engkau menyampaikan kepada kaummu dan
beritahukan kepada mereka bahwa mereka memiliki hati tetapi mereka tidak mengerti; mereka
memiliki mata tetapi mereka tidak melihat; dan mereka memiliki telinga tetapi mereka tidak
mendengar. Kemudian nabi itu menerima wahyu dan ia diperintahkan untuk bertanya kepada Bani Israil,
apakah salah seorang mereka merasa gembira ketika bermaksiat kepada Allah SWT, dan
apakah seseorang merasa sedih dan gelisah ketika taat kepada Allah SWT. Hewan biasanya
ingat kepada tempat asalnya dan kembali kepadanya, sedangkan kaum itu justru meninggalkan
asal-muasal mereka yang hakiki, yaitu hakikat tauhid. Jadi, sebenarnya mereka lebih jahat dari
binatang." Demikianlah kalimat-kalimat Ilahi disampaikan di tengah-tengah para pendeta dan para
penguasa, namun para pendeta justru membuat tuhan lain selain Allah SWT dan mereka
menggiring manusia untuk menyembah sesama manusia. Adapun para penguasa, mereka
membangkang pada nikmat Allah SWT dan merasa tenang dengan azab Allah SWT yang
dahsyat. Mereka tertipu dengan dunia. Mereka mencampakkan Kitab Allah SWT dan
melupakan janji-Nya. Mereka mengubah-ubah Kitab Allah SWT (Taurat). Mereka menciptakan
kebohongan kepada para rasul-Nya dan membunuh mereka tanpa alasan yang benar.
Sedangkan para fuqaha dan orang-orang cerdik, mereka mempelajari sesuatu sesuai dengan
kepentingan mereka. Mereka mengambil sebagian Kitab dan meninggalkan sebagiannya.
Mereka mendukung para penguasa yang lalim yang membuat penyelewengan dalam agama.
Mereka justru menaati penguasa itu meskipun benar-benar bermaksiat kepada Allah SWT.
Mereka membatalkan perjanjian dengan Allah SWT.
Sementara itu, anak-anak nabi, maka mereka menjadi orang-orang yang kalah. mereka
berharap agar Allah SWT menolong mereka seperti ayah-ayah mereka ditolong. Mereka tidak
ingat bagaimana sikap wara' ayah-ayah mereka dan bagaimana mereka mencurahkan usaha
mereka, bahkan darah mereka tertumpah tetapi mereka sabar dan mereka tetap percaya
kepada janji Allah SWT, sehingga Dia memuliakan agamanya dan memenangkan mereka.
Demikianlah Armiya terus menyiarkan berita tentang kebenaran dan mengingatkan kaumnya
dan memberi mereka kesempatan terakhir untuk bangkit dan kembali pada agama tauhid.
Kalau tidak, Allah SWT akan mengutus kepada mereka seorang penguasa yang bengis di
8 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mana pasukannya bagaikan sekawanan awan yang akan menghancurkan bangunan-bangunan
yang mereka bangun dan akan meninggalkan desa yang mereka huni dalam keadaan yang
mengerikan. Ibnu Katsir berkata dengan menukil apa yang dinyatakan oleh Ibnu Asakir:
"Duhai Ilya dan penghuninya, bagaimana mereka dihinakan dengan pembunuhan dan mereka
menjadi tawanan-tawanan yang hina, tempat-tempat istana mereka yang mengagumkan
menjadi tempat-tempat tinggalnya hewan-hewan buas. Aku akan menghancurkan mereka
dengan berbagai azab. Jika langit menurunkan hujan di atas bumi, maka bumi tidak akan
tumbuh. Bila tumbuh suatu tumbuhan di bumi, maka itu adalah sebagai rahmat-Ku terhadap
binatang-binatang. Jika mereka menanam sesuatu, maka tanaman mereka akan dikuasai oleh
hama dan jika ada tumbuhan yang selamat darinya, maka Aku akan cabut darinya keberkahan,
dan jika mereka berdoa Aku tidak akan mengabulkan dan jika mereka meminta, maka Aku tidak
akan memberi dan jika mereka menangis, makaaku tidak akan menyayangi, dan jika mereka
berusaha bersikap rendah diri, maka Aku akan memalingkan wajah-Ku dari mereka."
Ilya menyampaikan kepada kaumnya tentang azab Allah SWT yang akan meliputi segala
sesuatu, namun orang-orang Yahudi menyambut dakwahnya dengan kebohongan dan
kemaksiatan dan mereka menuduhnya dengan kebohongan.
Mereka berkata kepadanya, "Bagaimana engkau berbohong dan mengaku bahwa Allah SWT
akan menghancurkan bumi-Nya dan mesjid-mesjid-Nya lalu siapa yang akan menyembah-Nya
jika tidak ada seorang pun di muka bumi yang menyembah-Nya, juga tidak ada mesjid dan tidak
ada Kitab. Sungguh engaku telah gila wahai Ilya." Akhirnya pertentangan antara Ilya dan
kaumnya berakhir pada pemenjarannya. Pada saat yang sama, datanglah pasukan Bakhtansir
menuju mereka. Orang-orang Yahudi terkejut ketika mendengar suara derap kaki kuda dan
suara panah-panah yang melayang dan bau kebakaran. Pasukan itu memasuki desa-desa dan
kota-kota. Mereka mengelilingi segenap penjuru kota dan desa. Pemimpin pasukan itu
menyerbu orang-orang Yahudi dan menghancurkan mereka: sepertiga dibunuh, sepertiga
ditawan, sementara wanita-wanita tua dan lelaki-lelaki tua dibiarkan hidup.
Baitul Maqdis dihancurkan dan tempat ibadah itu pun hancur. Orang-orang laki-laki dibunuh dan
benteng-benteng kokoh pun dibakar, bahkan ulama-ulamanya dan fuqaha-fuqahanya dibunuh
dan tak seorang pun hidup di antara mereka. Rumah-rumah orang-orang Yahudi tidak lagi
dihuni kecuali oleh burung hantu dan binatang buas. Lalu sebagian orang-orang Yahudi dari
Bani Israil meninggalkan tempat itu dan tempat itu pun menjadi tempat yang tandus untuk
waktu yang lama sehingga Allah SWT mengizinkan kepada sebagian cucu dari kaum itu untuk
kembali dan mereka pun kembali.
Selama terjadi peristiwa yang berdarah tersebut, Uzair tidur dan dialah satu-satunya yang
menjaga Taurat.. KISAH NABI UZAIR Allah SWT berfirman: "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya)
telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini
setelah hancur"', maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya
kembali. Allah bertanya: 'Berapa lama hamu tinggal di sini "' Ia menjawab: 'Saya tinggal di sini
sehari atau setengah hari.' Allah berfirman: 'Sebenarnya kamu tinggal di sini selama seratns
tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah; dan lihatlah
kepada keledaimu itu (yang telah menjadi tulang-belulang): Kami akan menjadikan kamu tanda
kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang-belulang keledai itu, kemudian Kami
menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.' Maka tatkala telah nyata
kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: 'Saya yakin
bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (QS. al-Baqarah: 259)
9 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Yang populer menurut kaum salaf dan kaum khalaf bahwa Uzair adalah pahlawan dalam kisah
ini yang diceritakan oleh Allah SWT. Dikatakan bahwa Uzair adalah seorang Nabi dari nabi-nabi
Bani Israil. Dia-lah yang menjaga Taurat, lalu terjadilah peristiwa yang sangat mengagumkan
padanya. Allah SWT telah mematikannya selama seratus tahun kemudian ia dibangkitkan
kembali. Selama Uzair tidur satu abad penuh, terjadilah peperangan yang didalangi oleh
Bakhtansir di mana ia membakar Taurat. Tidak ada sesuatu pun yang tersisa kecuali yang
dijaga oleh kaum lelaki. Mukjizat yang terjadi pada Nabi Uzair adalah sumber fitnah yang luar
biasa di tengah kaumnya. Pada suatu hari, tampak bahwa cuaca sangat panas dan segala sesuatu merasa kehausan.
Sementara itu, desa yang ditinggali oleh Uzair hari itu tampak tenang karena sedang melalui
musim panas di mana sedikit sekali aktifitas di dalamnya. Uzair berpikir bahwa kebunnya butuh
untuk diairi. Kebun itu cukup jauh dan jalan menuju ke sana sangat berat dan disela-selai
dengan kuburan. Sebelumnya, tempat itu adalah kota yang indah dan ramai di mana
penghuninya cukup asyik tinggal di dalamnya lalu ia menjadi kota mati.
Uzair berpikir dalam hatinya bahwa pohon-pohon di kebunnya pasti merasakan kehausan lalu
ia menetapkan untuk pergi memberinya minum. Hamba yang saleh dan salah seorang nabi dari
Bani Israil ini pergi dari desanya. Matahari tampak masih baru memasuki waktu siang. Uzair
menunggang keledainya dan memulai perjalanannya. Beliau tetap berjalan hingga sampai di
kebun. Beliau mengetahui bahwa pohon-pohonnya tampak kehausan dan tanahnya tampak
terbelah dan kering. Uzair menyirami kebunya dan ia memetik dari kebun itu buah tin (sebagian
buah tin) dan mengambil pohon anggur. Beliau meletakkan buah tin di satu keranjang dan
meletakkan buah anggur di keranjang yang lain. Kemudian ia kembali dari kebun sehingga
keledai yang dibawanya berjalan di tengah-tengah terik matahari.
Di tengah-tengah perjalanan, Uzair berpikir tentang tugasya yang harus dilakukan besok. Tugas
pertama yang harus dilakukannya adalah mengeluarkan Taurat dari tempat persembunyiannya
dan meletakkannya di tempat ibadah. Beliau berpikir untuk membawa makanan dan
mernikirkan tentang anaknya yang masih kecil, di mana beliau teringat oleh senyumannya yang
manis, dan beliau pun terus berjalan dan semakin cepat. Beliau menginginkan keledainya untuk
berjalan lebih cepat. Lalu Uzair sampai di suatu kuburan. Udara panas saat itu semakin menyengat dan keledai
tampak kepayahan. Tubuhnya diselimuti dengan keringat yang tampak menyala karena
tertimpa sinar matahari. Keledai itu pun mulai memperlambat langkahnya ketika sampai di
kuburan. Uzair berkata kepada dirinya: Mungkin aku lebih baik berhenti sebentar untuk
beristirahat, dan aku akan mengistirahatkan keledai. Lalu aku akan makan siang. Uzair turun
dari keledainya di salah satu kuburan yang rusak dan sepi. Semua desa itu menjadi kuburan
yang hancur dan sunyi. Uzair mengeluarkan piring yang dibawanya dan duduk di suatu
naungan. Ia mengikat keledai di suatu dinding, lalu ia mengeluarkan sebagian roti kering dan
menaruhnya di sampingnya. Selanjutnya, ia memeras di piringnya anggur dan meletakkan roti
yang kering itu di bawah perasan anggur. Uzair menyandarkan punggungnya di dinding dan
agak menjulurkan kakinya. Uzair menunggu sampai roti itu tidak kering dan tidak keras.
Kemudian Uzair mulai mengamati keadaan di sekelilinginya dan tampak keheningan dan
kehancuran meliputi tempat itu: rumah-rumah hancur berantakan dan tampak tiang-tiang pun
akan hancur, pohon-pohon sedikit saja terdapat di tempat itu yang tampak akan mati karena
kehausan, tulang-tulang yang mati yang dikuburkan di sana berubah menjadi tanah. Alhasil,
keheningan menyeliputi tempat itu. Uzair merasakan betapa kerasnya kehancuran di situ dan ia
bertanya dalam dirinya sendiri: bagaimana Allah SWT menghidupkan semua ini setelah
kematiannya" "Bagaimana Allah menghidupkan hembali negm ini setelah hancur?"
Uzair bertanya: bagaimana Allah SWT menghidupkan tulang-tulang ini setelah kematiannya, di
10 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
mana ia berubah menjadi sesuatu yang menyerupai tanah. Uzair tidak meragukan bahwa Allah
SWT mampu menghidupkan tulang-tulang ini, tetapi ia mengatakan yang demikian itu karena
rasa heran dan kekaguman. Belum lama Uzair merigatakan kalimatnya itu sehingga ia mati.
Allah SWT mengutus malaikat maut padanya lalu rohnya dicabut sementara keledai yang
dibawanya masih ada di tempatnya ketika melihat tuannya sudah tidak lagi berdaya. Keledai itu
tetap di tempatnya sehingga matahari tenggelam lalu datanglah waktu Subuh. Keledai
berusaha berpindah dari tempatnya tetapi ia terikat. Ia pun masih ada di tempatnya dan tidak
bisa melepaskan ikatannya sehingga ia mati kelaparan.
Kemudian penduduk desa Uzair merasa gelisah dan mereka ramai-ramai mencari Uzair di
kebunnya, tetapi di sana mereka tidak menemukannya. Mereka kembali ke desa dan tidak
menemukannya. Lalu mereka menetapkan beberapa kelompok untuk mencarinya. Akhirnya,
kelompok-kelompok ini mencari ke segala penjuru tetapi mereka tidak menemukan Uzair dan
tidak menemukan keledainya. Kelompok-kelompok ini melewati kuburan yang di situ Uzair
meninggal, namun mereka tidak berhenti di situ. Tampak bahwa di tempat itu hanya diliputi
keheningan. Seandainya Uzair ada di sana niscaya mereka akan mendengar suaranya.
Kemudian kuburan yang hancur ini sangat menakutkan bagi mereka, karena itu mereka tidak
mencari di dalamnya. Lalu berlalulah hari demi hari, dan orang-orang putus asa dari mencari Uzair, dan
anak-anaknya merasa bahwa mereka tidak akan melihat Uzair kedua kalinya dan istrinya
mengetahui bahwa Uzair tidak mampu lagi memelihara anaknya dan menuangkan rasa
cintanya kepada mereka sehingga istrinya itu menangis lama sekali. Sesuai dengan perjalanan
waktu, maka air mata pun menjadi kering dan penderitaan makin berkurang. Akhirnya, manusia
mulai melupakan Uzair dan mereka tetap menjalankan tugas mereka masing-masing. Dan
berjalanlah tahun demi tahun dan masyarakat mulai melupakan Uzair kecuali anaknya yang
paling kecil dan seorang wanita yang bekerja di rumah mereka di mana Uzair sangat cinta
kepadanya. Usia wanita itu dua puluh tahun ketika Uzair keluar dari desa.
Berlalulah sepuluh tahun, dua puluh tahun, delapan puluh tahun, sembilan puluh tahun
sehingga sampai satu abad penuh. Allah SWT berkehendak untuk membangkitkan Uzair
kembali. Allah SWT mengutus seorang malaikat yang meletakkan cahaya pada hati Uzair
sehingga ia melihat bagaimana Allah SWT menghidupkan orang-orang mati. Uzair telah mati


Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

selama seratus tahun. Meskipun demikian, ia dapat berubah dari tanah menjadi tulang, menjadi
daging, dan kemudian menjadi kulit. Allah SWT membangkitkan di dalamnya kehidupan dengan
perintah-Nya sehingga ia mampu bangkit dan duduk di tempatnya dan memperhatikan dengan
kedua matanya apa yang terjadi di sekelilingnya.
Uzair bangun dari kematian yang dijalaninya selama seratus tahun. Matanya mulai memandang
apa yang ada di sekelilingnya lalu ia melihat kuburan di sekitarnya. Ia mengingat-ingat bahwa ia
telah tertidur. Ia kembali dari kebunnya ke desa lalu tertidur di kuburan itu. Inilah peristiwa yang
dialaminya. Matahari bersiap-siap untuk tenggelam sementara ia masih tertidur di waktu
Dzuhur. Uzair berkata dalam dirinya: Aku tertidur cukup lama. Barangkali sejak Dzuhur sampai
Maghrib. Malaikat yang diutus oleh Allah SWT membangunkannya dan bertanya: "Berapa lama
kamu tinggal di sini?"
Malaikat bertanya kepadanya: "Berapa jam engkau tidur?" Uzair menjawab: "Saya tinggal di sini
sehari atau setengah hari." Malaikat vang mulia itu berkata kepadanya: "Sebenarnya kamu
tinggal di sini selama seratus tahun lamanya. " Engkau tidur selama seratus tahun. Allah SWT
mematikanmu lalu menghidupkanmu agar engkau mengetahui jawaban dari pertanyaannmu
ketika engkau merasa heran dari kebangkitan yang dialami oleh orang-orang yang mati. Uzair
merasakan keheranan yang luar biasa sehingga tumbuhlah keimanan pada dirinya terhadap
kekuasaan al-Khaliq (Sang Pencipta). Malaikat berkata sambil menunjuk makanan Uzair:
"Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah."
11 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Uzair melihat buah tin itu lalu ia mendapatinya seperti semula di mana warnanya tidak berubah
dan rasanya pun tidak berubah. Telah berlalu seratus tahun tetapi bagaimana mungkin
makanan itu tidak berubah" Lalu Uzair melihat piring yang di situ ia memeras buah anggur dan
meletakkan di dalamnya roti yang kering, dan ia mendapatinya seperti semula di mana
minuman anggur itu masih layak untuk diminum dan roti pun masih tampak seperti semula, di
mana kerasnya dan keringnya roti itu dapat dihilangkan ketika dicampur dengan perasan
anggur. Uzair merasakan keheranan yang luar biasa, bagaimana mungkin seratus tahun terjadi
sementara perasan anggur itu tetap seperti semula dan tidak berubah. Malaikat merasa bahwa
seakan-akan Uzair masih belum percaya atas apa yang dikatakannya. Karena itu, malaikat
menunjuk keledainya sambil berkata: "Dan lihatlah kepada keledaimu itu (yang telah menjadi
tulang-belulang)." Uzair pun melihat ke keledainya tetapi ia tidak mendapati kecuali ia tanah dari tulang-tulang
keledainya. Malaikat berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin melihat bagaimana Allah SWT
membangkitkan orang-orang yang mati" Lihatlah ke tanah yang di situ terletak keledaimu."
Kemudian malaikat memanggil tulang-tulang keledai itu lalu atom-atom tanah itu memenuhi
panggilan malaikat sehingga ia mulai berkumpul dan bergerak dari setiap arah lalu terbentuklah
tulang-tulang. Malaikat memerintakan otot-otot syaraf daging untuk bersatu sehingga daging
melekat pada tulang-tulang keledai.
Sementara itu, Uzair memperhatikan semua proses itu. Akhirnya, terbentuklah tulang dan
tumbuh di atasnya kulit dan rambut.
Alhasil, keledai itu kembali seperti semula setelah menjalani kematian. Malaikat memerintahkan
agar roh keledai itu kembali kepadanya dan keledai pun bangkit dan berdiri. Ia mulai
mengangkat ekornya dan bersuara. Uzair menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah SWT
tersebut terjadi di depannya. Ia melihat bagaimana mukjizat Allah SWT yang berupa
kebangkitan orang-orang yang mati setelah mereka menjadi tulang belulang dan tanah. Setelah
melihat mukjizat yang terjadi di depannya, Uzair berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. "
Uzair bangkit dan menunggangi keledainya menuju desanya. Allah SWT berkehendak untuk
menjadikan Uzair sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya kepada masyarakat dan mukjizat yang
hidup yang menjadi saksi atas kebenaran kebangkitan dan hari kiamat. Uzair memasuki
desanya pada waktu Maghrib. Ia tidak percaya melihat perubahan yang terjadi di desanya di
mana rumah-rumah dan jalan-jalan sudah berubah, begitu juga manusia dan anak-anak yang
ditemuinya. Tak seorang pun di situ yang mengenalinya. sebaliknya, ia pun tidak mengenali
mereka. Uzair meninggalkan desanya saat beliau berusia empat puluh tahun dan kembali
kepadanya dan usianya masih empat puluh tahun. Tetapi desanya sudah menjalani waktu
seratus tahun sehingga rumah-rumah telah hancur dan jalan-jalan pun telah berubah dan
wajah-wajah baru menghiasi tempat itu.
Uzair berkata dalam dirinya: Aku akan mencari seorang lelaki tua atau perempuan tua yang
masih mengingat aku. Uzair terus mencari sehingga ia menemukan pembantunya yang
ditinggalnya saat berusia dua puluh tahun. Kini, usia pembantu itu mencapai seratus dua puluh
tahun di mana kekuatannya sudah sangat merosot dan giginya sudah ompong dan matanya
sudah lemah. Uzair bertanya kepadanya: "Wahai perempuan yang baik, di mana rumah Uzair."
Wanita itu menangis dan berkata: "Tak seorang pun vang mengingatnya. Ia telah keluar sejak
seratus tahun dan tidak kembali lagi. Semoga Allah SWT merahmatinya." Uzair berkata kepada
wanita itu: "Sungguh aku adalah Uzair. Tidakkah engkau mengenal aku" Allah SWT telah
mematikan aku selama seratus tahun dan telah membangkitkan aku dari kematian." wanita itu
keheranan dan tidak mempercayai omongan itu. Wanita itu berkata: "Uzair adalah seseorang
yang doanya dikabulkan. Kalau kamu memang Uzair, maka berdoalah kepada Allah SWT agar
aku dapat melihat sehingga aku dapat berjalan dan mengenalmu." Lalu Uzair berdoa untuk
12 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
wanita itu sehingga Allah SWT mengembalikan penglihatan matanya dan kekuatannya. Wanita
itu pun mengenali Uzair. Lalu ia segera berlari di negeri itu dan berteriak: "Sungguh Uzair telah
kembali." Mendengar teriakan wanita itu, masyarakat bingung dan merasa heran. Mereka
mengira bahwa wanita itu telah gila.
Kemudian diadakan pertemuan yang dihadiri orang-orang pandai dan para ulama. Dalam
majelis itu juga dihadiri oleh cucu Uzair di mana ayahnya telah meninggal dan si cucu itu telah
berusia tujuh puluh tahun sedangkan kakeknya, Uzair, masih berusia empat puluh tahun. Di
majelis itu mereka rnendengarkan kisah Uzair lalu mereka tidak mengetahui apakah mereka
akan mempercayainya atau mengingkarinya. Salah seorang yang pandai bertanya kepada
Uzair: "Kami mendengar dari ayah-ayah kami dan kakek-kakek kami bahwa Uzair adalah
seorang Nabi dan ia mampu menghafal Taurat. Sungguh Taurat telah hilang dari kita dalam
peperangan Bukhtunnashr di mana mereka membakarnya dan membunuh para ulama dan
para pembaca Kitab suci itu. Ini terjadi seratus tahun lalu yang engkau katakan bahwa engkau
menjalani kematian atau engkau tidur. Seandainya engkau menghafal Taurat, niscaya kami
akan percaya bahwa engkau adalah Uzair."
Uzair mengetahui bahwa tak seorang pun dari Bani Israil yang mampu menghafal Taurat. Uzair
telah menyembunyikan Taurat itu dari usaha musuh untuk menghancurkannya. Uzair duduk di
bawah naungan pohon sedangkan Bani Israil berada di sekitarnya. Lalu Uzair menghapusnya
huruf demi huruf sampai selesai lalu ia berkata dalam dirinya: Aku sekarang akan
mengeluarkan Taurat yang telah aku simpan. Uzair pergi ke suatu tempat lalu ia mengeluarkan
Taurat di mana kertas yang terisi Taurat itu telah rusak. Ia mengetahui mengapa Allah SWT
mematikannya selama seratus tahun dan membangkitkannya kembali. Kemudian tersebarlah
berita tentang mukjizat Uzair di tengah-tengah Bani Israil. Mukjizat tersebut membawa fitnah
yang besar bagi kaumnya. Sebagian kaumnya mengklaim bahwa Uzair adalah anak Allah. Allah
SWT berfirman: "Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair adalah anak Allah.'" (QS. al-Baqarah: 30)
Mula-mula mereka membandingkan antara Musa dan Uzair dan mereka berkata: "Musa tidak
mampu mendatangkan Taurat kepada kita kecuali di dalam kitab sedangkan Uzair mampu
mendatangkannya tanpa melalui kitab." Setelah perbandingan yang salah ini, mereka
menyimpulkan sesuatu yang keliru di mana mereka menisbatkan kepada nabi mereka hal yang
sangat tidak benar. Mereka mengklaim bahwa dia adalah anak Tuhan. Maha Suci Allah dari
semua itu: "Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia." (QS. Maryam: 35).
KISAH NABI ZAKARIA Masa yang dialami oleh Nabi Zakaria adalah masa yang aneh di mana banyak hal yang
berlawanan yang berhadap-hadapan dan saling bertentangan serta terlibat pertarungan yang
tidak pernah padam. Keimanan kepada Allah SWT bercahaya di mesjid yang besar di Baitul
Maqdis, sedangkan kebohongan memenuhi pasar-pasar Yahudi yang bersebelahan dengan
mesjid itu. Sudah menjadi tradisi dunia bahwa segala sesuatu yang bertentangan mesti saling
berhadapan pada: kebaikan dengan kejahatan, cahaya dengan kegelapan, kebenaran dengan
kebohongan, para nabi dengan para pembangkang. Alhasil, segala sesuatu berhadapan untuk
mempertahankan kehidupan. Di masa yang kuno ini terdapat seorang nabi dan seorang alim
yang besar. Nabi yang dimaksud adalah Zakaria sedangkan seorang alim besar yang Allah
SWT memilihnya untuk salat di tengah-tengah manusia adalah Imran. Imran adalah seorang
suami dan istrinya sangat berharap untuk melahirkan anak. Waktu pagi menyelimuti kota,
keluarlah istri Imran untuk memberikan makan kepada burung dan ia melihat pamandangan
yang ada di sekitarnya dan mulai merenungkannya. Di sana terdapat seekor burung yang
memberi makan anaknya dengan cara menyuapinya dan memberinya minum. Burung itu
13 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
melindungi anaknya di bawah sayapnya karena khawatir dari kedinginan. Ketika melihat
pemandangan itu, istri Imran berharap agar Allah SWT memberinya anak. Ia mengangkat
tangannya dan mulai berdoa agar Allah SWT menganugerahinya seorang anak lelaki. Allah
SWT mengabulkan doanya dan pada suatu hari ia merasa bahwa ia sedang hamil lalu
kegembiraan menyelimutinya dan ia bersMikur kepada Allah SWT:
"(Ingatlah) ketika istri Imran berkata: 'Ya Tuhanhu, sesungguhnya aku telah menazarkan
kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi anak yang saleh dan berkhidmat (di
Baitil Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" (QS. Ali 'Imran: 35)
Ia bernazar agar anaknya menjadi seorang pembantu di mesjid sepanjang hidupnya yang
mengabdi kepada Allah SWT dan mengabdi kepada rumah-Nya, yaitu masjid. Lalu tibalah hari
kelahiran. Istri Imran melahirkan seorang anak perempuan. Istri itu merasa terkejut karena ia
menginginkan seorang anak lelaki yang dapat mengabdi untuk mesjid dan beribadah di
dalamnya. Ketika ia melihat bahwa anaknya seorang perempuan, maka ia tetap menjalankan
nazarnya, meskipun anak lelaki bukan seperti anak perempuan:
"Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya
itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya ahu telah menamai dia
Maryam." (QS. Ali Imran: 36)
Allah SWT mendengar doa istri Imran; Allah SWT mendengar apa yang kita ucapkan dan apa
yang kita bisikkan dalam diri kita, bahkan apa yang kita inginkan untuk kita ucapkan dan kita
tidak melakukannya. Semua itu diketahui oleh Allah SWT. Allah SWT mendengar bahwa istri
Imran memberitahu-Nya bahwa ia melahirkan anak perempuan dan Allah SWT lebih
mengetahui tentang anak yang dilahirkannya. Allah SWT-lah yang memilihkan jenis kelamin
anak yang lahir di mana Dia menciptakan anak laki-laki atau perempuan. Allah SWT
mendengar bahwa istri Imran berdoa kepada-Nya agar Dia menjaga anak perempuan ini yang
dinamakan Maryam dan juga menjaga keturunannya dari setan yang terkutuk:
"Dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan)
Engkau dari setan yang terkutuk. maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan
penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan
Zakaria pemeliharanya." (QS. Ali 'Imran: 36-37)
Allah SWT mengkabulakn doa istri Imran dan ibu Maryam. Allah SWT menyambut Maryam
dengan penyambutan yang baik dan memberinya keturunan yang baik. Allah SWT
berkehendak melalui rahmat-Nya untuk menjadikan perempuan ini sebagai wanita terbaik di
muka bumi dan menjadikan ibu dari seorang nabi yang kelahirannya merupakan mukjizat
terbesar seperti kelahiran Nabi Adam. Nabi Adam lahir tanpa seorang ayah atau ibu,
sedangkan Nabi Isa lahir tanpa seorang ayah. Nabi Isa berasal dari ibu yang suci yang belum
menikah, yang belum disentuh oleh manusia.
Mula-mula kelahiran Maryam mendatangkan sedikit problem. Imran telah mati sebelum
kelahiran Maryam dan para ulama di zaman itu dan para pembesar ingin mendidik Maryam.
Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kemuliaan ini, yaitu mendidik seorang
perempuan dari seorang lelaki besar vang mereka hormati. Zakaria berkata: "Biarkan aku yang
mengasuhnya karena ia adalah kerabat dekatku. Istriku adalah bibinya dan aku adalah seorang
Nabi dari umat ini. Aku lebih utama daripada kalian untuk mengasuhnya." Lalu para ulama dan
para guru berkata: "Mengapa tidak seorang di antara kami yang mengasuhnya. Kami tidak akan
membiarkan engkau mendapatkan keutamaan ini tanpa persetujuan dari kami." Hampir saja
mereka berselisih dan bertarung kalau seandainya mereka tidak menyepakati diadakannya
undian. Yakni, seseorang yang mendapatkan undian, maka itulah yang akan mengasuh
Maryam. 14 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Diadakanlah undian. Maryam diletakkan di atas tanah dan diletakkan di sebelahnya pena-pena
orang-orang yang ingin mengasuhnya. Kemudian mereka menghadirkan anak kecil lalu anak
kecil itu mengeluarkan pena Zakaria. Zakaria berkata: "Allah SWT memutuskan agar aku
mengasuhnya." Para ulama dan para Syekh berkata: "Tidak, undian harus dilakukan tiga kali."
Mereka mulai berpikir tentang undian yang kedua. Setiap orang mengukir namanya di atas
pena kayu dan mereka berkata, kita akan melemparkan pena-pena kita di sungai, maka siapa
yang penanya menantang arus, itulah yang menang:
"Padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah
mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu
tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa." (QS. Ali 'Imran: 44)
Mereka pun melemparkan pena-pena mereka di sungai sehingga pena-pena itu berjalan
bersama arus, kecuali pena Zakaria yang menantang arus. Zakaria merasa bahwa mereka
akan puas tetapi mereka bersikeras untuk mengadakan undian yang ketiga kali. Mereka
berkata: "Kita akan melemparkan pena-pena kita di sungai. Pena yang berjalan bersama arus,
maka itulah yang akan mengasuh Maryam." Mereka pun melemparkan pena-pena mereka dan
semua berjalan menantang arus, kecuali pena Zakaria. Akhirnya, mereka menyerah kepada
Zakaria dan mereka menyerahkan anak itu kepadanya agar Zakaria mengasuhnya. Nabi
Zakaria mulai mengasuh Maryam dan mendidiknya serta menghormatinya sampai ia dewasa.
Maryam memiliki tempat khusus di dalam mesjid. Ia mempunyai suatu mihrab yang di situ ia
beribadah. Jarang sekali ia meninggalkan tempatnya. Ia selalu beribadah dan salat di dalamnya
serta berzikir dan bersyukur dan menuangkan cintanya kepada Allah SWT. Terkadang Zakaria
mengunjunginya di mihrab. Tiba-tiba, pada suatu hari Zakaria menemuinya dan ia melihat
sesuatu yang mencengangkan. Saat itu musim panas tetapi Nabi Zakaria menemui di tempat
Maryam buah-buahan musim dingin, dan pada kesempatan yang lain ia menemui buah-buahan
musim panas sedangkan saat itu musim dingin. Zakaria bertanya kepada Maryam: "Darimana
datangnya rezeki ini?" Maryam menjawab: "Bahwa itu berasal dari Allah SWT." Pemandangan
seperti ini berulang lebih dari sekali:
"Setiap Zakaria masuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya." (QS. Ali
'Imran: 37) Nabi Zakaria adalah seorang tua dan rambutnya sudah dikelilingi uban. Ia merasa bahwa tidak
lama lagi hidupnya akan berakhir dan istrinya, bibi Maryam, adalah seseorang wanita tua
sepertinya yang belum melahirkan seseorang pun dalam hidupnya karena ia wanita yang
mandul. Nabi Zakaria menginginkan agar ia mendapatkan seorang anak laki-laki yang akan
mewarisi ilmunya dan akan menjadi nabi yang dapat membimbing kaumnya dan berdakwah
kepada mereka untuk mengikuti Kitab Allah SWT.
Zakaria tidak menyampaikan keinginan ini kepada seseorang pun, bahkan kepada istrinya,
tetapi Allah SWT mengetahuinya sebelum pikiran itu disampaikan. Pada pagi itu Zakaria
menemui Maryam di mihrabnya, lalu ia mendapati buah-buahan yang sebenarnya sudah tidak
musim. Zakaria bertanya kepada Maryam:
"Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam
menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa
yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya."
(QS. Ali 'Imran: 37-38) Zakaria berkata pada dirinya Maha Suci Allah SWT dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Lalu kerinduan mulai menyelimuti hatinya dan ia mulai menginginkan keturunan. Nabi Zakaria
berdoa kepada Tuhannya: "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya
Zakaria, yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata: 'Ya
Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku
15 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engka u, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku
khawatir terhadap mawaliku sepeningalku, sedang istriku adalah seseorang yang mandul, maka
anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akmi mewarisi aku dan mewarisi
sebagian keluarga Yakub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorangyang diridahi. " (QS. Maryam:
2-6) Nabi Zakaria meminta kepada Penciptanya tanpa mengangkat suara keras-keras agar Dia
memberinya seorang lelaki yang mewarisi kenabian dan hikmah serta keutamaan dan ilmu.
Nabi Zakaria khawatir kaumnya akan tersesat setelahnya di mana tidak ada seorang nabi
setelahnya. Allah SWT mengkabulkan doa Zakaria. Belum lama Nabi Zakaria berdoa kepada
Allah SWT hingga malaikat memanggilnya saat ia salat di mihrab:
"Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (memperoleh)
seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang
yang serupa dengan dia." (QS. Maryam: 7)
Zakaria kaget dengan berita ini, bagaimana ia dapat memiliki seorang anak. Karena saking
gembiranya Zakaria sangat terguncang dan dengan penuh keheranan ia bertanya:
"Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul
dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua." (QS. Maryam: 8)
Ia heran bagaimana ia dapat melahirkan sementara ia sudah tua dan istrinya pun wanita yang
mandul: "Tuhan berfirman: 'Demikianlah.' Tuhan berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan
sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada
sama sekali." (QS. Maryam; 9)
Para malaikat memberitahunya bahwa ini terjadi karena kehendak Allah SWT dan kehendakNya
pasti terlaksana. Tidak ada sesuatu pun yang sulit bagi Allah SWT. Segala sesuatu yang
diinginkan di alam wujud ini pasti terjadi. Allah SWT telah menciptakan Zakaria sebelumnya dan
beliau pun sebelumnya tidak pernah ada. Segala sesuatu diciptakan Allah SWT hanya dengan


Kisah Para Nabiallah di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kehendak-Nya: "Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah herkata kepadanya:
'Jadilah!', maka jadilah ia. " (QS. Yasin: 82)
Hati Nabi Zakaria dipenuhi rasa syukur kepada Allah SWT dan ia pun memuji-Nya. Lalu ia
meminta kepada Allah SWT agar memberinya tanda-tanda:
"Zakaria berkata: Ya Tuhanku, berilah suatu tanda.' Tuhan berfirman: 'Tanda bagimu adalah
bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu
sehat.' Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka;
hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang." (QS. Maryam: 10-11)
Allah SWT memberitahunya bahwa akan terjadi tiga hari di mana di dalamnya ia tidak mampu
berbicara, padahal saat itu ia sehat-sehat saja tidak sakit. Jika hal ini terjadi padanya, maka
hendaklah ia yakin bahwa istrinya hamil dan bahwa mukjizat Allah SWT benar-benar terwujud.
Kemudian hendaklah saat itu ia berbicara kepada manusia melalui isyarat dan banyak bertasbih
kepada Allah SWT di waktu pagi dan sore.
Zakaria keluar pada suatu hari kepada manusia dan hatinya dipenuhi dengan syukur. Ia ingin
berbicara dengan mereka namun ia mengetahui bahwa ia tidak mampu berbicara. Zakaria
mengetahui bahwa mukjizat Allah SWT telah terwujud lalu ia mengisyaratkan kepada kaumnya
agar mereka bertasbih kepada Allah SWT di waktu pagi dan sore. Ia pun selalu bertasbih
kepada Allah SWT dalam hatinya. Zakaria merasakan kegembiraan yang sangat dalam.
Malaikat memberitahunya tentang kelahiran seorang anak lelaki yang Allah SWT
menamakannya Yahya. Untuk pertama kalinya kita di hadapan seorang anak yang ayahnya
tidak memberikan nama kepadanya dan ibunya pun tidak memilihkan nama untuknya, tetapi
16 Menghentak Liang Ie Shen m.pdf - Bidadari Pendekar Naga Sakti
Allah SWT-lah yang memberinya nama. Dengan kemuliaan yang agung ini, Allah SWT
menyampaikan berita gembira kepada Zakaria bahwa anaknya Yahya akan membenarkan
Badai Awan Angin 19 Dendam Membara Karya Kho Ping Hoo Tersesat Di Rawa Onom 1
^