Pencarian

Godfather Terakhir 6

Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo Bagian 6


sesudahnya aku kembali ke Timur. Pippi, beritahu aku siapa saja yang
kauinginkan dari enklave kita I untuk membantu, dan kabarkan apakah Cross
akan I ikut beraksi."
Tahulah Pippi bahwa Cross takkan pernah bisa menjadi bagian Keluarga
Clericuzio jika ia menolak ikut dalam operasi ini.
Golf merupakan olahraga favorit generasi Pippi dalam Keluarga Clericuzio. Sang
Don pernah bergurau mengatakan bahwa golf memang cocok untuk para
bruglione. Pippi dan Cross bermain di lapangan golf Xanadu sore itu. Mereka
sengaja tidak menggunakan kereta golf, sebab Pippi ingin berjalan kaki sambil
menikmati keheningan di lapangan.
Di dekat lubang kesembilan ada serumpun pepohonan dengan kursi di bawahnya.
Mereka duduk di sana. "Aku tidak mungkin hidup selamanya," kata Pippi.
"Dan kau harus menghidupi dirimu. Agen Penagihan Uang kita memang
memberikan penghasilan besar tapi sangat sulit mempertahankannya. Kau harus
punya hubungan erat dengan Keluarga Clericuzio." Pippi telah mempersiapkan
Cross, mengirimnya untuk tugas-tugas sulit yang membutuhkan kekerasan, dan
memberitahunya cerita-cerita tentang Keluarga mereka. Cross sudah tahu
semuanya. Selama ini Pippi menunggu dengan sabar, sampai menemukan situasi
yang tepat, dan sasaran yang tidak akan membangkitkan simpati.
Cross berkata pelan, "Aku mengerti."
Pippi berkata, "Pemuda yang membunuh anak perempuan sang gubernur itu, dia
lolos dari hukuman, dan ini tak bisa dibiarkan."
Cross merasa geli dengan jalan pemikiran ayahnya. "Dan gubernur itu adalah
teman kita," katanya.
"Benar," sahut Pippi. "Cross, kau boleh menolak, ingat itu. Tapi aku ingin kau
membantuku melakukan tugasku."
Cross melayangkan pandang ke padang golf itu. Ia tahu hidupnya akan berubah,
dan sesaat ia merasa takut. "Kalau aku tidak menyukainya, aku bisa kembali
bekerja untuk Gronevelt," katanya. Tapi ia menumpangkan tangan sejenak ke
bahu ayahnya, untuk menunjukkan bahwa ia hanya bergurau.
Pippi tersenyum lebar kepadanya. "Pekerjaan ini untuk Gronevelt," katanya. "Kau
sudah melihatnya bersama Gubernur. Nah, kita akan melaksanakan keinginannya.
Gronevelt harus mendapat lampu hijau dari Giorgio, dan aku mengatakan kau
akan membantuku." Jauh di sebelah sana, Cross melihat sosok sepasang pria dan wanita di bawah
matahari padang pasir, gemerlap seperti orang dalam film kartun. "Aku harus
menunjukkan prestasiku," katanya kepada ayahnya. Ia tahu ia harus mengiyakan;
kalau tidak, ia harus menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda. Padahal ia
mencintai kehidupannya saat ini, bekerja untuk ayahnya, menghabiskan waktu di
Xanadu, mendapatkan pengarahan dari Gronevelt, gadis-gadis penari yang
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir cantik, uang yang diperoleh dengan mudah, perasaan berkuasa. Dan kalau ia mau
ikut serta dalam operasi ini, ia tak perlu mengalami nasib seperti orang biasa.
"Aku akan menyusun rencana," kata Pippi. "Aku akan mendampingimu dalam
setiap langkah. Tak ada bahaya. Tapi kaulah yang harus melepaskan tembakan."
Cross bangkit dari duduknya. Ia melihat bendera di ketujuh vila berkibar-kibar,
meski tak ada angin berembus di padang golf ini. Untuk pertama kali dalam
hidupnya, ia merasa rindu pada dunia yang segera ditinggalkannya ini. "Aku
bersama Ayah," katanya.
Selama tiga minggu berikutnya, Pippi memberikan indoktrinasi pada Cross. Ia
menjelaskan bahwa mereka harus menunggu laporan tim pengintai tentang Theo,
gerak-geriknya, kebiasaannya, dan foto-foto terbarunya. Selain itu, tim operasi
yang terdiri atas enam orang dari Enklave New York sudah masuk ke Los
Angeles, ke wilayah tempat tinggal Theo.
Keseluruhan rencana operasi akan didasarkan pada laporan tim pengintai. Lalu
Pippi menguliahi Cross tentang kiat-kiat operasi tersebut.
"Ini urusan bisnis," katanya. "Kau mesti melakukan persiapan maksimum untuk
mencegah kegagalan. Kejatuhan bisa disebabkan oleh siapa saja. Pokoknya,
jangan sampai tertangkap. Itu kesalahan besar. Dan jangan melibatkan perasaan
pribadi. Ketika pimpinan General Motors memberhentikan lima puluh ribu
pegawainya, itu urusan kerja. Dia tak bisa berbuat lain. Rokok juga
menyebabkan kematian ribuan orang, tapi- mau apa lagi" Orang-orang ingin
merokok dan kita tidak bisa melarang suatu bisnis yang menghasilkan miliaran
dolar. Sama halnya dengan senjata api. Semua orang punya senjata api dan
saling membunuh, tapi itu industri miliaran dolar, tak bisa dimusnahkan. Kita
bisa apa" Orang mesti mencari nafkah, itu yang utama. Selamanya. Kalau tidak
percaya, silakan hidup di selokan."
Pippi juga memberitahu Cross bahwa Keluarga Clericuzio sangat keras. "Kau
harus mendapat persetujuan mereka dulu. Kau tidak bisa membunuh orang
seenaknya hanya karena mereka meludahi sepatumu. Kau harus mendapat
dukungan Keluarga, sebab merekalah yang bisa melepaskanmu dari penjara."
Cross mendengarkan. Ia hanya mengajukan satu pertanyaan. "Giorgio ingin
semuanya tampak, seperti kecelakaan biasa. Bagaimana cara kit'a melakukan-
nya?" Pippi tertawa. "Jangan biarkan siapa pun mengaturmu tentang cara melakukan
operasimu. Persetan dengan mereka. Mereka menyampaikan hasil maksimum
yang diharapkan, tapi aku akan memilih cara yang terbaik bagiku. Dan yang
terbaik adalah cara sederhana. Amat sangat sederhana. Tapi kalau terpaksa
menggunakan cara khusus, kau harus amat sangat khusus."
Setelah mendapat laporan dari tim pengintai, Pippi menyuruh Cross mempelajari
seluruh data yang ada. Ada beberapa foto diri Theo, foto mobilnya dengan
nomor polisinya. Juga peta rute yang ditempuhnya dari Brentwood ke Oxnard
untuk mengunjungi pacarnya. "Dia masih bisa mendapatkan pacar?" tanya Cross
pada ayahnya. "Perempuan memang susah ditebak," kata Pippi. "Kalau mereka suka padamu, kau
diperbolehkan berbuat sesukamu. Kalau mereka tidak suka, mereka akan tetap
meludahimu, meski kau menjadikan mereka ratu."
Pippi terbang ke L.A. untuk menyusun anggota timnya. Ia kembali dua hari
kemudian dan memberitahu Cross, "Besok malam."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Keesokan harinya, menjelang fajar, mereka bermobil dari Las Vegas ke Los
Angeles, untuk menghindari terik matahari padang pasir. Dalam perjalanan, Pippi
menyuruh Cross agar tenang. Cross terpesona pada matahari cemerlang yang
seakan melelehkan pasir menjadi sungai dalam berwarna keemasan yang
berdebur di kaki Pegunungan Sierra Nevada di kejauhan sana. Ia merasa
gelisah. Ia ingin urusan ini cepat selesai.
Mereka tiba di rumah Keluarga di Pacific Palisades. Keenam anggota Enklave
Bronx sudah menunggu Di jalan mobil sudah tersedia mobil curian yang telah
dicat ulang dan diberi nomor palsu. Juga ada senjata api yang tak bi,a dilacak,
untuk mereka gunakan. Cross lerheran-heran melihat kemewahan rumah Keluarga itu. Rumah itu
menghadap ? samudra indah di seberang sana, memiliki kolam fenang dan
sundeck raksasa. Di dalam ada enam kmiar tidur. Keenam pria lainnya sepertinya
sudah kenal baik pada Pippi. Tapi Cross tidak diperkenakan pada mereka.
Masih ada waktu sebelas jam sebeli'm operasi dimulai pada tengah malam nanti.
Pria-pria lainnya main kartu di sundeck; semuanya mengenakan celana renang.
Pippi tersenyum pada Cross dm berkata, "Sial, aku lupa di sini ada kolam
renang.'' "Tidal apa-apa," kata Cross. "Kita bi;a berenang pakai celana pendek." Rumah itu
letaknya terpencil, dibentengi oleh pepohonan raksasa dan pagar tanaman.
"Kita bisa berenang telanjang," kata pippi- "Tidak akan ada yang melihat,
kecuali orang di helikopter, tapi mereka pasti lebih suka melihat cewek-cewek yang
mandi matahari di luar rumah mereka di Malibu."
Maka mereka berenang dan berjemur selama beberapa jam, lalu makan makanan
yang dibuat oleh salah satu dan keenam pria tadi - steak dengari salad aru-gula
dan daun selada. Pria-pria lainnya minum anggur merah, tapi Cross minum club
soda. Ia melihat mereka semua makan dan minum hanya sedikit.
Sesudah makan, Pippi mengajak Cross melakukan pengintaian dengan mobil
curian itu. Mereka melaju ke restoran dan coffe shop bergaya western di Pa-
cific Coast Highway, untuk mencari Theo. Berdasarkan laporan tim pengintai,
setiap hari Rabu, sekitar tengah malam, Theo biasa mampir ke tempat itu dalam
perjalanan ke Oxnard, untuk minum kopi serta makan ham dan telur. Ia akan
pergi lagi sekitar pukul satu pagi. Malam itu, dua anggota tim pengintai akan
membuntutinya dan akan melaporkan lewat telepon kalau ia sedang dalam
perjalanan. Kembali ke rumah, Pippi membrifing anak buahnya untuk operasi tersebut.
Keenam pria akan menyebar dalam tiga mobil. Satu mobil berjalan di depan, satu
lagi di belakang. Mobil ketiga akan parkir di restoran dan siap-siap untuk
setiap situasi tak terduga. Cross dan Pippi duduk di sundeck, menunggu telepon. Ada lima mobil di jalan
masuk, semuanya hitam dan bersinar di bawah cahaya bulan. Keenam pria
meneruskan permainan kartu mereka, bertaruh dengan uang kecil. Akhirnya,
pada pukul setengah dua belas, telepon yang dinanti-nanti datang. Theo sedang
dalam perjalanan dari Brentwood ke restoran. Keenam pria masuk ke mobil
masing-masing dan pergi untuk mengambil pos masing-masing. Pippi dan Cross
masuk ke mobil curian dan menunggu lima belas menit, lalu berangkat. Di saku
jaketnya, Cross menyimpan sebuah pistol kecil kaliber .22; pistol itu tidak
diberi peredam, tapi bunyi tembakannya tidak keras. Pippi membawa pistol
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Glock yang keras bunyi tembakannya. Sejak ditangkap dengan tuduhan
pembunuhan, Pippi menolak
memakai peredam. Pippi yang mengemudi. Operasi itu direncanakan
hingga detail sekecil-kecilnya. Tak ada anggota tim yang boleh masuk ke
restoran. Kelak detektif pasti akan meminta informasi pada pelayan tentang
para pelanggan yang masuk. Tim pengintai telah melaporkan tentang pakaian
yang dikenakan Theo, mobil yang dikendarainya, dan nomor polisinya. Mereka
beruntung, sebab mobil Theo berwarna merah ma-nyala, jenis Ford yang murah,
sehingga mudah dibedakan dari Mercedes dan Porsche yang banyak terdapat di
daerah tersebut. Setibanya di tempat parkir restoran, Pippi dan Cross melihat mobil Theo sudah
berada di sana. Pippi memarkir mobilnya di samping mobil Theo, Lalu ia
mematikan semua lampu dan mesinnya, dan duduk dalam kegelapan. Di seberang
Pacific Coast Highway, samudra luas tampak gemerlapan, dihiasi kilau cahaya
bulan yang keemasan. Mereka melihat salah satu mobil anggota tim diparkir
agak jauh di tempat parkir. Mereka tahu bahwa dua anggota tim lainnya sudah
berada di pos mereka, menunggu untuk mengawal perjalanan kembali ke rumah,
siap menghalangi siapa saja yang mengejar dan membereskan masalah yang
menghadang. Cross menatap arlojinya. Pukul setengah satu. Masih harus menunggu
seperempat jam lagi. Sekonyong-konyong Pippi menepuk bahunya. "Dia datang,"
kata Pippi. "Maju."
Cross melihat sosok pemuda itu muncul dari restoran, terkena cahaya dari
pintu. Ia terkejut melihat betapa muda penampilannya, kecil dan pendek, dengan
rambut ikal dan wajah kurus pucat. Theo tampak terlalu rapuh untuk menjadi
pembunuh. Kemudian mereka terperanjat, sebab Theo tidak igsung menuju mobilnya,
melainkan berjalan menyeberangi Pacific Coast Highway. Di seberang sana, B
melangkah ke arah pantai terbuka, sampai di lepiannya, menantang gelombang.
Ia berdiri me-Inandangi lautan, bulan yang kuning bersinar jauh di cakrawala.
Lalu ia berbalik dan menyeberangi jalan Bagi, kembali ke areal parkir. Tadi ia
membiarkan teelombang menerpanya; sepatu botnya yang bagus Jbasah oleh
air. i Pelan-pelan Cross keluar dari mobil. Theo sedang (menuju ke arahnya. Cross
menunggu sampai pemuda jitu melewatinya, lalu tersenyum sopan dan memberi
[jalan pada Theo untuk masuk ke mobil. Setelah Theo berada di dalam, Cross
mengeluarkan pistolnya. Theo hendak memasukkan kunci kontak, jendela
:mobilnya terbuka, dan ia mengangkat wajah, merasa ada bayang-bayang di
dekatnya. Saat Cross menembak, mata mereka bertemu. Theo terduduk kaku
ketika peluru pistol Cross menghantam wajahnya yang segera bersimbah darah;
matanya melotot. Cross membuka pintu mobil dan menembak dua kali lagi ke
puncak kepala Theo. Darah menyembur ke wajahnya. Lalu Cross melemparkan
sekantong obat bius ke lantai mobil Theo dan menutup pintu kembali. Pippi telah
menghidupkan mesin mobilnya sejak saat Cross menembak. Sekarang ia
membuka pintu mobil dan Cross melompat masuk. Sesuai rencana, ia tidak
membuang pistolnya, sebab akan timbul kesan penembakan yang direncanakan,
bukan penembakan karena transaksi obat bius yang gagal.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak

Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

a h k ir Pippi menjalankan mobil keluar dari tempat parkir;
mobil pelindung mereka mengikuti di belakang. Kedua mobil pengapit lainnya
mengambil posisi, dan lima menit kemudian mereka sudah kembali ke rumah.
Sepuluh menit sesudahnya, Pippi dan Cross sudah melaju ke Vegas dalam mobil
Pippi. Tim operasi akan melenyapkan mobil curian dan senjata mereka.
Saat melewati restoran tadi, tidak tampak kehadiran polisi sedikit pun. Rupanya
Theo belum ditemukan. Pippi menyalakan radio dan mendengarkan berita. Tidak
ada apa-apa. "Bagus," kata Pippi. "Rencana yang dibuat dengan baik selalu
berjalan sempurna." Mereka tiba di Vegas saat matahari terbit; padang pasir tampak bagaikan laut
merah yang garang. Cross tak pernah melupakan perjalanan melintasi padang
pasir itu, dalam kegelapan, di bawah cahaya bulan yang seakan tak pernah
berakhir. Lalu matahari muncul, dan tak lama kemudian, lampu-lampu neon Vegas
menyala, seperti lampu suar yang menawarkan rasa aman. Vegas tak pernah
gelap. Hampir pada saat bersamaan, tubuh Theo ditemukan, wajahnya tampak pucat
dalam cahaya pagi. Pemberitaan tentang dirinya difokuskan pada kokain senilai
setengah juta dolar yang dimilikinya. Jelas pembunuhan ini diakibatkan
transaksi obat bius yang gagal. Sang gubernur bebas dari kecurigaan.
Cross memperhatikan beberapa hal dalam peristiwa ini. Kokain yang
dilemparkannya ke mobil Theo nilainya hanya sepuluh ribu dolar, tapi polisi
mengatakan nilainya setengah juta; sang gubernur mendapat pujian karena
mengirimkan ucapan belasungkawa pada keluarga Theo; dalam seminggu, media
massa tidak membicarakan lagi peristiwa tersebut.
282 Pippi dan Cross dipanggil ke Timur untuk bertemu [dengan Giorgio. Giorgio
memuji mereka berdua atas keberhasilan melaksanakan operasi dengan baik; ia
tidak menyebut-nyebut keinginannya waktu itu untuk membuat kejadiannya
seperti kecelakaan biasa. Dan dalam kunjungannya kali ini, Cross menyadari
bahwa Keluarga Clericuzio memperlakukannya dengan hormat, seperti yang
pantas diberikan pada algojo Keluarga. Bukti yang lebih nyata adalah pemberian
i persentase pendapatan dari taruhan judi di Las Vegas pada Cross, baik legal
maupun ilegal. Semua maklum bahwa sekarang Cross telah menjadi anggota
resmi Keluarga Clericuzio; ia akan dipanggil bertugas pada peristiwa-peristiwa
khusus, dan akan menerima bonus berdasarkan tingkat risiko proyek yang
diberi-" kan. Gronevelt juga mendapatkan manfaat dari semua itu. Setelah terpilih menjadi
senator, Walter Wavven datang berakhir pekan di Xanadu. Gronevelt mem-;
berikan salah satu vilanya dan mengucapkan selamat atas kemenangannya.
Senator Wavven sudah kembali seperti dirinya yang dulu. Ia berjudi dan
menang, makan malam bersama para penari Xanadu. Tampaknya ia benar-benar
sudah pulih. Hanya satu kali ia menyinggung tentang tragedi lamanya. Ia berkata
pada Gronevelt, "Alfred, aku menyimpan satu cek kosong untukmu."
Dengan tersenyum Gronevelt berkata, "Tak ada orang yang bisa membawa-bawa
cek kosong di dompetnya, tapi kuucapkan terima kasih."
Ia tidak ingin sang senator membayar sekaligus seluruh utang budinya. Yang ia
inginkan adalah persahabatan panjang yang terus berlanjut dan tak pernah berakhir.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Dalam lima tahun berikutnya, Cross telah menguasai teknik berjudi dan
mengelola hotel kasitia Ia bertindak sebagai asisten Gronevelt, flieski pe-
kerjaan utamanya adalah mendampingi ayahnya, Pippi, bukan hanya dalam
menjalankan ^gen Penagihan Uang yang kelak akan diwariskan padanya, tapi juga
sebagai algojo nomor dua untuk Keluarga Clericuzio.
Pada usia dua puluh lima tahun, Cross dikenal sebagai Algojo Kecil di kalangan
Keluarga Clericuzio. Ia sendiri merasa heran karena sekarang i? begitu dingin
dalam menjalankan pekerjaannya. Sasarannya tak pernah orang-orang yang
dikenalnya. Paginya, mereka adalah onggokan daging terbalut kulit yang rapuh;
kerangka di bawah kulit itu membentuk mereka menyerupai binatang-binatang
liar yan? biasa diburunya bersama ayahnya ketika ia masih kecil- !a memang
takut akan risikonya, tapi hanya dalam pikirannya; secara fisik, ia tidak merasa
takut. Namun kadang-kadang ia terbangun ketakutan di pagi hari, seperti
dihantui mimpi buruk. Lalu sesekali ia mengalami depresi, dan pada saat-saat
demikian, i? akan mengenang adiknya dan ibunya, hal-hal kecil yang dialaminya
semasa kanak-kanak, dan kunjungan-kunjungannya kepada ibunya setelah
keluarga inereka terpecah.
Ia teringat pipi ibunya yang hangat, kulitnya t>egitu lembut dan halus, hingga
ia membayangkan bisa mendengar aliran darah di bawahnya. Tapi dalam mimpi-
mimpinya kulit itu hancur seperti abu, darah mengucur dari sela-selanya,
menjadi aliran air merah tua.
Ini membangkitkan kenangan-kenangan lain - saat ibunya menciumnya dengan
bibir dingin, lengannya memeluk Cross sejenak, demi kesopanan semata. Ia tak
pernah menggenggam tangan Cross seperti yang dilakukannya pada Claudia.
Cross juga teringat saat-saat ia datang ke rumah ibunya dan pergi dengan napas
terengah dan dada bagai terbakar. Ia tak pernah merasa kehilangan ibunya
untuk saat ini; kehilangannya adalah di masa silam.
Saat teringat adiknya, Claudia, ia juga tidak merasa kehilangan. Mereka telah
menjalani masa lalu bersama-sama dan Claudia masih tetap menjadi bagian dari
hidupnya, meski kehadirannya tidaklah cukup. Ia ingat dulu mereka biasa
berkelahi di musim dingin. Mereka membenamkan tangan di saku mantel masing-
masing dan saling menghantam. Perkelahian yang tidak berbahaya. Semua
memang sudah semestinya, pikir Cross. Hanya saja kadang-kadang ia merasa
rindu pada ibu dan adiknya. Tapi ia bahagia bersama ayahnya dan Keluarga
Clericuzio. Maka, pada usia dua puluh lima tahun, Cross telah melibatkan diri dalam operasi
akhirnya sebagai algojo Keluarga. Sasarannya adalah orang yang telah di-
kenalnya sejak kecil. Penyelidikan mendalam yang dilakukan FBI telah menghancurkan banyak anggota
Mafia bergelar baron serta para bruglione yang sesungguhnya, di seluruh
penjuru negara. Di antaranya adalah Virginio Ballazzo yang kini menjadi
penguasa Keluarga Mafia terbesar di Eastern Seaboard.
Virginio Ballazzo sudah lebih dari dua puluh tahun menjadi baron Keluarga
Clericuzio, dan selama itu ia memenuhi tugasnya dengan setia, mengirimkan
upeti pada mereka. Sebagai balasan, Keluarga Clericuzio membuatnya kaya raya.
Pada saat kejatuhannya, harta kekayaan Ballazzo bernilai lebih dari lima puluh
juta dolar. Ia dan keluarganya menikmati hidup sangat mewah. Tapi terjadi hal
yang tak terduga. Meski banyak berutang budi, Virginio Ballazzo ternyata
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir mengkhianati orang-orang yang telah mengangkatnya begitu tinggi. Ia
melanggar peraturan omerta, yang melarang memberikan informasi pada siapa
pun. Salah satu tuduhan terhadapnya adalah pembunuhan, tapi bukan rasa takut akan
dipenjara yang membuatnya berkhianat; bagaimanapun, New York tidak
memberlakukan hukuman mati. Dan berapa lama pun masa hukumannya, jika ia
akhirnya dipenjara, Keluarga Clericuzio pasti bisa mengeluarkannya dalam
sepuluh tahun, dan akan menjamin sepuluh tahun itu merupakan masa-masa yang
ringan. Ballazzo sudah tahu prosedurnya. Saat ia diadili, para saksi akan
berpihak padanya, dewan juri bisa didekati dengan uang suap. Setelah ia
menjalani masa hukuman selama beberapa tahun, kasus baru akan disiapkan,
dengan menggelar bukti-bukti baru, untuk menunjukkan bahwa ia tidak bersalah.
Ada satu kasus terkenal di mana Keluarga Clericuzio melakukan hal semacam itu
setelah salah satu klien mereka menjalani lima tahun masa hukuman. Orang itu
dibebaskan dan negara memberinya uang lebih dari satu juta dolar sebagai ganti
rugi atas "kekeliruan" telah memenjarakannya.
Tidak, Ballazzo tidak takut dipenjara. Yang membuatnya menjadi pengkhianat
adalah karena Pemerintah Federal mengancam akan menyita seluruh hartanya
berdadarkan undang-undang RICO yang dikeluarkan oleh Kongres untuk
menghancurkan tindak kejahatan. Ballazzo tidak rela kehilangan istananya di
New Jersey kondominium mereka yang mewah di Florida, da,n peternakan kuda
di Kentucky yang telah menghasilkan tiga kuda pacu di Kentucky Derby. Sebab
undang-undang RICO yang menyeramkan itu memungkinkan Pemerintah menyita
seluruh kekayaan orang-orang yang ditangkap karena membantu tindak kriminal.
Semua saham dan obligasi ; serta mobiKmobil antiknya akan diambil. Don ,
Clericuzio sendiri sangat marah mendengar tentang Undang-undang itu, tapi ia
cuma berkomentar, "Semua i orang kaya menyesali hal ini. Suatu saat nanti,
seluruh Wan Street akan ditangkap berdasarkan undang-undang ini."
Bukan suatu kebetulan bahwa Keluarga Clericuzio tidak lagi menaruh
kepercayaan penuh pada sobat lama merek- Ballazzo, dalam beberapa tahun
terakhir ini. Kehidupan mewah yang dijalani Ballazzo terlalu mencolok mata
mereka. The New York Times pernah memuat berita tentang koleksi mobil
antiknya. Virginio Ballazzo di depan kemudi sebuah Rolls- Royce tahun 1935,
dengan topi penuh gaya bertengger di kepalanya. Virginio Ballazzo di televisi, menonton pacuan
Kentucky Derby dengan cemeti di tangan, bicara tentang keindahan olahraga
para raja ini. Di televisi ia disebutkan sebagai importir karpet yang kaya raya.
Semua itu terlalu berlebihan bagi Keluarga Clericuzio; mereka menjadi muak
terhadapnya. Ketika Virginio Ballazzo membuka diskusi dengan Kejaksaan Wilayah Amerika
Serikat, pengacaranya melaporkan hal ini pada Keluarga Clericuzio. Sang Don,
yang sudah setengah pensiun, langsung mengambil alih urusan dari putranya,
Giorgio. Situasi ini perlu ditangani dengan cara Sisilia.
Segera diadakan rapat Keluarga antara Don Clericuzio, ketiga putranya, dan
Pippi De Lena. Memang, Ballazzo bisa merusak struktur Keluarga, tapi hanya
tingkatan-tingkatan yang lebih rendah yang akan menanggung akibat besarnya.
Pengkhianat itu bisa memberikan informasi berharga, tapi ia tak punya bukti
sah. Giorgio menyarankan agar jika terpaksa, mereka memindahkan markas
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir besar ke negara lain. Tapi sang Don menolak dengan marah. Di mana lagi mereka
bisa hidup, kalau bukan di Amerika" Amerika telah membuat mereka kaya.
Amerika adalah negara paling kuat di dunia dan melindungi warganya yang kaya.
Sang Don sering kali mengutip pepatah, "Lebih baik seratus orang bersalah
bebas daripada satu orang tak bersalah dijatuhi hukuman," lalu menambahkan,
"Benar-benar negara yang indah." Masalahnya, setiap orang cenderung menjadi
lemah kalau sudah terbiasa hidup enak. Di Sisilia, Ballazzo takkan berani
menjadi pengkhianat, takkan bermimipi melanggar hukum omerta. Ia bisa
dibunuh oleh putra-putranya sendiri.
"Aku sudah terlalu tua untuk tinggal di negara asing," kata sang Don. "Aku tidak
sudi terusir dari rumahku gara-gara seorang pengkhianat."
Masalahnya, Virginio Ballazzo merupakan sebuah simptom, penyakit menular.
Banyak yang seperti dirinya, tidak mematuhi hukum-hukum lama yang telah
membuat mereka kuat. Ada seorang bruglione Keluarga di Louisiana, satu lagi di
Chicago, dan satu lagi di Tampa, yang memamerkan kekayaan mereka,
menunjukkan kekuasaan mereka kepada seluruh dunia. Dan ketika tertangkap,
para cafoni ini berusaha melepaskan diri dari hukuman yang sudah selayaknya
mereka terima akibat kecerobohan mereka sendiri. Mereka melanggar hukum
omerta, mengkhianati rekan-rekan mereka sendiri. Kebusukan ini mesti
dibinasakan. Itulah pendapat sang Don. Tapi ia bersedia mendengarkan
pendapat yang lainnya. Bagaimanapun, ia sudah tua; mungkin masih ada
penyelesaian lain. Giorgio memberikan gambaran ringkas tentang apa yang terjadi. Ballazzo
sedang tawar-menawar dengan para jaksa Pemerintah. Ia bersedia masuk
penjara 'ika Pemerintah berjanji tidak akan menerapkan undang-undang RICO
atas dirinya, jika anak-anak dan istrinya boleh mempertahankan kekayaan
mereka. Dan tentu saja ia juga menawar untuk tidak masuk penjara. Untuk itu,
ia akan bersaksi dalam persidangan, untuk menjatuhkan orang-orang yang akan
dikhianatinya. Ia dan istrinya akan dimasukkan ke dalam program perlindungan
saksi dan akan menjalani sisa hidup mereka dengan identitas lain. Penampilan mereka akan diubah dengan
operasi plastik dan anak-anak mereka akan hidup nyaman secara wajar. Itulah
kesepakatannya. Apa pun kelemahannya, Ballazzo adalah ayah yang baik. Ia telah membesarkan
tiga orang anak dengan baik. Seorang putranya sudah lulus dari Harvard School
of Business; putrinya, Ceil, mempunyai toko kosmetik mewah di Fifth Avenue;
seorang putra lainnya berkecimpung dalam bidang komputer untuk program
angkasa luar. Mereka semua pantas hidup senang. Mereka orang Amerika sejati
dan menjalani kehidupan yang merupakan impian Amerika.
"Jadi," kata sang Don, "kita akan mengirim pesan pada Virginio, untuk
menyadarkannya. Dia boleh memberikan informasi tentang siapa saja. Dia boleh
mengirim mereka semua ke penjara atau ke dasar samudra. Tapi kalau dia
berani buka mulut tentang Keluarga Clericuzio, anak-anaknya menjadi taruhan-
nya." Pippi De Lena berkata, "Tampaknya sekarang tidak ada lagi orang yang takut
dengan ancaman." "Ancaman itu akan disampaikan langsung dariku," kata Don Domenico. "Dia pasti
percaya. Jangan menjanjikan apa-apa untuk dia sendiri. Dia akan mengerti."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z

Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Vincent-lah yang kemudian berbicara, "Kita tidak akan bisa mendekatinya
begitu dia masuk Program Perlindungan Saksi."
Sang Don bicara pada Pippi De Lena, "Dan kau, martello-ku, bagaimana
pendapatmu?" Pippi De Lena angkat bahu. "Bisa saja kita mendekatinya, setelah dia
memberikan kesaksian, setelah mereka menyembunyikannya dalam Program Per-
lindungan Saksi. Tapi suasananya akan panas, menjadi sorotan publik. Perlukah
itu" Apakah itu bisa memperbaiki keadaan?"
Sang Don berkata, "Justru suasana panas dan publisitas luas itulah yang
penting. Kita mengirimkan pesan pada dunia. Malah semuanya mesti dilakukan
secara belia figur a."
Giorgio berkata, "Sebenarnya kita bisa membiarkan semuanya terjadi apa
adanya. Apa pun yang dikatakan Ballazzo, dia tak bisa mengubur kita. Pop,
jawaban Pop tadi hanya berdasarkan pertimbangan jangka pendek."
Sang Don merenungkan hal itu. "Ucapanmu benar. Tapi adakah jawaban jangka
panjang untuk segala hal" Hidup ini penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan
jawaban-jawaban jangka pendek. Dan kau ragu bahwa hukuman bisa
menghentikan orang-orang lain yang bakal terperangkap. Mungkin saja, tapi
mungkin juga tidak. Yang jelas, pasti bisa menghentikan beberapa orang. Tuhan
sendiri tak mungkin menciptakan dunia ini tanpa menjatuhkan hukuman. Aku
akan bicara langsung pada pengacara Ballazzo. Dia akan mengerti. Dia akan
menyampaikan pesanku. Dan Ballazzo akan mempercayainya." Ia diam sejenak,
lalu. mendesah. "Setelah persidangan selesai, kita bereskan urusan ini."
"Bagaimana dengan istrinya?" tanya Giorgio. "Dia perempuan yang baik," sahut
sang Don. "Sayangnya dia sudah terlalu Amerika. Kita tak bisa
membiarkan dia kelak meneriakkan kesedihan dan semua rahasianya."
Petie, yang sejak tadi diam saja, kini membuka suara. "Dan anak-anak Virginio?"
tanyaya. Petie seorang pembunuh sejati.
"Tak usah, kalau tidak perlu. Kita bukan monster," kata Don Domenico. "Lagi
pula Ballazzo tak pernah menceritakan bisnisnya pada anak-anaknya. Dia ingin
dunia percaya bahwa dia seorang penunggang kuda. Jadi, biarkan dia naik
kudanya di dasar lautan sana." Mereka semua diam. Kemudian sang Don berkata
sedih, "Biarkan anak-anak itu. Bagaimanapun, di negara ini anak-anak tidak mem-
balaskan kematian orangtua mereka."
Keesokan harinya, pesan sang Don disampaikan pada Virginio Ballazzo melalui
pengacaranya. Kata-kata yang digunakan sangat manis dan ramah. Saat ber-
bicara dengan si pengacara, sang Don menyatakan harapannya agar sobat
lamanya, Virginio Ballazzo, hanya mengingat hal-hal yang paling menyenangkan
tentang Keluarga Clericuzio, yang akan selalu melindungi kepentingan sahabat
mereka yang sedang ditimpa kemalangan. Sang Don mengatakan Ballazzo tak
perlu takut anak-anaknya terancam bahaya, di Fifth Avenue sekalipun, sebab
sang Don sendiri akan menjamin keselamatan mereka. Ia, sang Don, tahu betapa
Ballazzo sangat menyayangi anak-anaknya, melebihi apa pun. Penjara, kursi
listrik, bahkan setan di neraka sekalipun takkan bisa membuat gentar temannya
yang pemberani ini, kecuali jika keselamat-
"'' kata Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir an anak-anaknya terancam. "Katakan p" pjibadi, sang Don pada si pengacara,
"bahwa a ^afl ada Don Domenico Clericuzio, menjamin marabahaya apa pun
menimpa mereka." kata
Si pengacara menyampaikan pesan tanggapan demi kata pada kliennya, yang
membei1 t6fcinta, sebagai berikut, "Katakan pada sahab^ dj Sisilia, yang
merupakan teman ayahku semasa k& , diben-bahwa aku percaya penuh pada
jaminan Y ptakan kannya dan merasa sangat berterima ka* ^^ngan-padanya aku
pun hanya menyimpan s^luruh kenangan yang paling menyenangkan ten ^at*1 Pe~
anggota Keluarga Clericuzio. Begitu m^n gitn 'cata" rasaanku, hingga tak bisa
dituturkan ^iat-kata. Aku mencium tangannya dengan h" ^a peng-
Lalu Ballazzo bernyanyi, "Tra la la.--,' ^a(i dalam acaranya. "Kurasa kita harus
sangat hat'" ^3 "dak memberikan kesaksian," katanya. "Tentunf mau melibatkan
teman baikku...." seniuanya
"Ya," kata si pengacara, lalu melaporku pada sang Don. Virginio
Segalanya berlangsung sesuai feflcatf ^berikan Ballazzo melanggar hukum
omerta dan l'?" tingkat kesaksian. Akibatnya banyak anggota
]#> ,a tidak rendah yang dikirim ke penjara. Nam^^rjcuzio. bicara sepatah pun tentang
Keluarga ^ro" Setelah itu, suami-istri Ballazzo lenyap gram Perlindungan Saksi. -afta yang
Media massa bersorak-sorai gembira. ^spb ^oto sangat berkuasa telah
dihancurkan. ketika disiarkan, termasuk siaran langsung di j^llazzo para kriminal itu diseret ke
penjara. Natf13 memenuhi kolom berita utama Daily News KEJATUHAN DON
MAFIA TOP. Fotonya terpampang bersama mobil-mobil antiknya dan kuda-kuda
pacunya, serta koleksi pakaiannya yang mahal. Benar-benar luar biasa.
Ketika menugaskan Pippi untuk melacak jejak suami-istri Ballazzo dan
menghukum mereka, sang Don berkata, "Lakukan sedemikian rupa, agar berita-
nya juga mendapat publisitas besar seperti saat ini. Kita tak mau mereka
melupakan Virginio tentunya." Tapi sang algojo memerlukan waktu lebih dari se-
tahun untuk merampungkan tugas ini.
Cross masih ingat sosok Ballazzo sebagai orang yang murah hati dan selalu
gembira. Ia, dan Pippi pernah makan malam di rumah keluarga Ballazzo, sebab
Mrs. Ballazzo terkenal pandai memasak makanan Italia, terutama makaroni dan
kembang kol dengan bawang putih dan berbagai rempah-rempah. Cross masih
ingat makanan itu. Ta juga sering bermain bersama kedua anak Ballazzo, bahkan
sempat jatuh cinta pada putri Ballazzo, Ceil, ketika masih sama-sama remaja.
Ceil pernah menulis surat padanya dari college, setelah hari Minggu Paskah yang
penuh kenangan itu, tapi Cross tak pernah membalasnya. Sekarang, saat hanya
berdua bersama Pippi, ia berkata, "Aku tak mau ikut dalam operasi ini."
Pippi menatapnya, lalu tersenyum sedih. "Cross," katanya, "hal seperti ini
kadang terjadi. Kau harus membiasakan diri. Kalau tidak, kau tidak akan bisa bertahan."
Cross menggelengkan kepala. "Aku tak sanggup,' katanya.
Pippi mendesah. "Oke," katanya. "Akan kukatakan pada mereka, aku akan
melibatkanmu dalam perencanaan. Untuk operasi yang sesungguhnya, akan
kuminta mereka mengirimkan Dante."
Pippi mulai melakukan penyelidikan. Dengan uang suap besar, Kelaurga Clericuzio
berhasil menembus jaringan informasi Program Perlindungan Saksi.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Suami-istri Ballazzo merasa aman dalam identitas baru mereka, berikut akta
lahir baru, nomor jaminan sosial baru, surat kawin baru, dan operasi plastik
yang membuat mereka tampak sepuluh tahun lebih muda. Tapi bangun tubuh mereka,
gerak-gerik mereka, dan suara mereka justru membuat mereka lebih mudah
dikenali daripada yang mereka sadari.
Kebiasaan lama susah ditinggalkan. Pada suatu malam Sabtu, Virginio Ballazzo
dan istrinya naik mobil ke sebuah kota kecil di South Dakota, dekat rumah baru
mereka, untuk berjudi di sebuah kasino kecil yang beroperasi di bawah
penguasa lokal. Dalam perjalanan pulang, mereka dihadang oleh Pippi De Lena
bersama Dante Clericuzio serta enam laki-laki lain. Dante merusak rencana
dengan sengaja menampakkan dirinya pada pasangan itu sebelum menarik
pelatuk senjatanya. Jenazah suami-istri itu sengaja tidak disembunyikan; tidak ada barang
berharga yang diambil. Pembunuhan itu dianggap tindakan balas dendam dan
pesannya sampai ke seluruh dunia. Media massa mengamuk marah, pihak
kepolisian berjanji keadilan akan ditegakkan. Keributan yang ditimbulkan begitu
besar, hingga kerajaan Keluarga Clericuzio tampak agak terguncang.
Pippi terpaksa bersembunyi di Sisilia selama dua tahun. Dante menjadi algojo
nomor satu dalam Keluarga. Cross dijadikan bruglione Kerajaan Keluarga
Clericuzio di Barat. Penolakannya untuk ambil bagian dalam menghukum suami-
istri Ballazzo telah dicatat. Ia tidak berbakat menjadi seorang algojo sejati.
Sebelum menghilang selama dua tahun ke Sisilia, Pippi makan malam bersama
untuk terakhir kali bersama Don Clericuzio dan putranya, Giorgio.
"Aku ingin minta maaf untuk putraku," kata Pippi. "Cross masih muda dan anak
muda suka sentimental. Dia sangat menyukai suami-istri Ballazzo."
"Kami juga menyukai mereka," kata sang Don. "Belum pernah ada yang lebih
kusukai daripada Ballazzo."
"Kalau begitu, kenapa kita membunuh mereka?" tanya Giorgio. "Akhirnya malah
menimbulkan kericuhan yang tidak perlu."
Don Clericuzio menatapnya tajam. "Orang tidak bisa hidup tanpa aturan. Kalau
kau punya kekuasaan, kau mesti menggunakannya untuk menegakkan keadilan
dengan tegas. Ballazzo melakukan pelanggaran besar. Pippi memahami hal itu.
Ya, tidak, Pippi?" "Tentu, Don Domenico," sahut Pippi. "Tapi kau dan aku menganut paham lama.
Anak-anak kita tak mungkin memahaminya." Ia diam sejenak. "Aku juga ingin
berterima kasih atas pengangkatan Cross menjadi brugline di Barat sementara
aku pergi- Dia tidak akan mel"eCew2ikanmu-"
"Aku tahu,"sallut ^^g Don- "Aku percaP Pada" nya, seperti b11^ P"adamu. Dia
cerdas, dan kelembutannya (jsebabfean karena dia masil? muda-Kelak sang waF
aka*i mengeraskan hatinya"
Makan malat1 mereeka dimasak dan dihi^ngkan oleh seorang wanita yang
suaminya belerJa di Enklave. Ia lup? mem .bawakan mangkuk keiu Parut
Parmesan untui sang Don- Maka Pippi pergi ke dapur untuk me?arnbil1 parutan,
sekaligus meinbawa-kan mangkuk if1 Pada- sang Don- De*igan pati-hati ia
memarutkan W ke mangkuk dan iriempe/natikari sang Don menyndok keju
tersebut dengan sendok peraknya yang PeSar> menyuapnya, lalu menyesap
anggur keras b(itan siendiri dari gelasnya. Bukan main orang tua P> Piki?r
piPPi- Usianya sudal1 lebih dari delapan pulu? tahun-"? taPi ia masm bjsa menyuruh
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir menghukum mat seoraing pengkhianat, juga makan keju dan minum anggUEr
keras. Dengan nada biasa' Pippi bertanya, Apa Rose Marie ada di riimah" Aku
ingin mengoaPkan selamat tinggal padanfa"
"Dia sedang kf1^" t!cata Giorgio. "Dia mengunci diri di kamarnya. Syukuirlah.
Kalau tidak, kita tidak akan bisa makan !en?an tenang."
"Ah," kata Pipf "Kupwkir'lambat laun keadai"11^3 akan membaik."
"Dia terlalu bi^k i berpikir," kata sang Don-"Dia terlalu mem^ngi anaknya,
Dante. Di;1 tak mau diberi pengeiian- D*unia ini sudah seperti aPa adanya,
begitu pul; manussia."
Giorgio berkata tengara halus, "Pippi, bagaiinana penilaianmu terhadap Dante
setelah operasi Ballazzo ini" Apa dia cukup berani?"
Pippi angkat bahu dan tidak menjawab. Sang Don menggeram pelan dan menatap
tajam padanya. "Kau boleh bicara terus terang," katanya. "Giorgio adalah
pamannya dan aku kakeknya. Kita semua sedarah dan boleh saling memberi
penilaian." Pippi berhenti makan dan menatap langsung pada sang Don dan Giorgio. Dengan
nada agak menyesal ia berkata, "Dante haus darah."
Di dunia mereka, istilah itu digunakan untuk menggambarkan orang yang
kebuasannya sudah melampaui batas, sangat biadab dalam melakukan
pekerjaannya. Hal itu dilarang keras dalam Keluarga Clericuzio.
Giorgio bersandar di kursinya dan berkata, "Ya Tuhan." Sang Don menatap
marah padanya karena ia membawa-bawa Tuhan, lalu mengibaskan tangan pada
Pippi agar melanjutkan ucapannya. Ia tidak tampak terkejut.
"Dia murid yang baik," kata Pippi. "Dia mempunyai temperamen yang tepat dan
fisik yang kuat. Dia sangat cekatan dan juga cerdas. Tapi dia terlalu menikmati
pekerjaannya. Dia mengulur waktu terlalu banyak dalam operasi itu. Dia bicara
pada mereka selama sepuluh menit sebelum menembak istri Ballazzo. Lalu dia
menunggu lima menit sebelum menembak Ballazzo. Aku tidak suka dengan
caranya. Yang lebih penting, tindakan semacam itu bisa membahayakan, sebab
setiap menit yang terbuang sangat penting artinya. Dalam operasi-operasi lain,
dia banyak melakukan kekejaman yang tidak pada tempatnya, mengingatkanku
pada cara-cara di masa lalu, ketika orang suka menggantung sasarannya di
kaitan daging. Aku tidak akan memaparkan detail-detailnya."
Giorgio berkata dengan marah, "Itu karena keponakan brengsek itu bertubuh
pendek. Dia benar-benar cebol. Dan topi-topinya juga konyol. Dari mana dia
mendapatkannya?" Sang Don berkata dengan tenang, "Dari tempat orang-orang kulit hitam
membeli topi. Di Sisilia, ketika aku masih remaja, semua orang juga mengenakan
topi yang bentuknya lucu. Entah kenapa. Tapi siapa peduli" Sudah, jangan bicara
yang tidak perlu. Aku juga pernah mengenakan topi seperti itu. Mungkin sudah
pembawaan dalam keluarga. Ibunyalah yang meracuninya dengan segala pikiran
konyol sejak dia masih kecil. Mestinya putriku menikah lagi. Perempuan yang
menjanda jadi seperti labah-labah. Terlalu banyak membuat jaring."
Giorgio berkata dengan bernafsu, "Tapi hasil kerjanya bagus."
"Lebih baik daripada Cross," kata Pippi dengan diplomatis. "Tapi kadang-kadang
kupikir dia sinting seperti ibunya." Ia diam sebentar. "Kadang-kadang dia
bahkan membuatku takut."
Ben99 ebooks collection

Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Sang Don menyuap kejunya lagi dan minum anggur. "Giorgio," katanya, "tegur
keponakanmu, perbaiki kesalahannya. Bisa berbahaya bagi kita semua suatu hari
nanti. Tapi jangan sampai dia tahu bahwa perintah ini datang dariku. Dia masih
sangat muda, sedangkan aku terlalu tua. Aku tak mau mempengaruhinya."
Pippi dan Giorgio tahu ucapan itu bohong belaka, tapi orang tua itu pasti punya
alasan tertentu. Pada saat itu terdengar langkah kaki seseorang menuruni
tangga. Rose Marie masuk ke ruang makan.
Ketiganya melihat bahwa wanita itu memang sedang kumat. Rambutnya
berantakan, rias wajahnya tidak keruan, dan pakaiannya acak-acakan. Lebih
parah lagi, mulutnya terbuka, tapi tak ada kata-kata yang keluar. Ia
menggunakan tubuh dan tangannya untuk menyampaikan maksudnya. Gerakannya
begitu jelas, lebih jelas daripada kata-kata. Ia memberi isyarat bahwa ia benci
pada mereka. Ia ingin mereka mati, semoga jiwa mereka terbakar di neraka
untuk selamanya. Semoga mereka tersedak mati ketika makan, menjadi buta
karena anggur, dan tertimpa bencana saat sedang tidur dengan istri mereka.
Lalu ia mengambil piring Giorgio dan Pippi dan membantingnya ke lantai.
Mereka membiarkan ulahnya, tapi dulu, ketika pertama kali mengalami serangan
demikian, ia juga membanting piring sang Don, sehingga sang Don menyuruh ia
dikunci di kamarnya, lalu dikirim selama tiga bulan ke sebuah rumah perawatan
khusus. Sekarang pun sang Don cepat-cepat menutupi mangkuk kejunya, sebab
Rose Marie sering meludah. Sekonyong-konyong Rose Marie berhenti
mengamuk. Ia diam. Lalu ia berkata pada Pippi, "Aku ingin mengucapkan selamat
jalan. Semoga kau mati di Sisilia."
Pippi merasa sangat iba padanya. Ia bangkit berdiri dan memeluk Rose Marie.
Wanita itu tidak mengelak. Pippi mencium pipinya dan berkata, "Aku lebih suka
mati di Sisilia daripada pulang dan melihatmu seperti ini." Rose Marie
melepaskan diri dari pelukannya dan lari kembali ke atas.
"Sangat mengharukan," kata Giorgio, nyaris mengejek. "Coba kalau kau mesti
menghadapi dia setiap bulan." Ia mengerling sedikit. Tapi mereka semua tahu,
Rose Marie sudah jauh melewati masa menopause dan penyakitnya kambuh lebih
dari sekali setiap bulan.
Sang Don tampaknya tidak terlalu terganggu dengan ulah putrinya tadi. "Dia
akan membaik, atau akan mati," katanya. "Kalau tidak, aku akan mengirimnya
pergi." Kemudian ia berkata pada Pippi, "Kau akan ku-beritahu, kapan bisa kembali dari
Sisilia. Nikmatilah masa istirahatmu. Kita semua sudah semakin tua. Tapi buka
matamu lebar-lebar untuk mencari orang baru bagi Enklave. Itu penting. Kita
mesti punya orang-orang yang bisa dipercaya dan tidak akan mengkhianati kita,
yang punya omerta dalam diri mereka, tidak seperti bajingan-bajingan yang
dilahirkan di negara ini; mereka ingin hidup enak, tapi tak mau membayar untuk
itu." Keesokan harinya, setelah Pippi berangkat ke Sisilia, Dante dipanggil ke mansion
di Quogue untuk berakhir pekan. Pada hari pertama, Giorgio membiarkan
pemuda itu menghabiskan waktunya bersama Rose Marie. Sangat mengharukan
melihat kasih sayang mereka satu sama lain. Bersama ibunya, Dante benar-
benar menjadi orang yang berbeda. Ia tak pernah mengenakan salah satu
topinya yang aneh, ia menemani ibunya berjalan-jalan di seputar tempat tinggal
mereka, dan mengajaknya makan malam di luar. Ia melayani ibunya seperti
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir seorang kesatria Prancis abad kedelapan belas. Kalau ibunya mendadak menangis
histeris, Dante membuainya dalam pelukannya, dan penyakit kambuhan Rose
Marie tak pernah muncul saat bersama anaknya. Mereka selalu bercakap-cakap
dengan suara pelan dan penuh rahasia.
Saat makan malam, Dante membantu Rose Marie menyiapkan meja, memarut
keju untuk sang Don, dan menemaninya di dapur. Rose Marie membuat masakan
kesukaan anaknya - penne dengan brokoli, serta domba panggang yang diisi
daging dan bawang putih. Giorgio selalu terheran-heran melihat hubungan sang Don dengan Dante. Sikap
Dante penuh hormat. Ia menyendokkan penne dan brokoli ke piring sang Don
dan dengan khidmat mengelap sendok perak besar yang biasa dipakai kakeknya
untuk menyendok keju parut itu. Dante menggodanya, "Kakek, kalau Kakek punya
gigi baru, tentu kami tak perlu memarut keju ini. Sekarang dokter gigi bisa
membuat keajaiban. Memasang gigi yang kuat di mulut Kakek."
Sang Don menanggapi dengan bergurau pula. "Aku ingin gigiku ikut mati
bersamaku," katanya. "Lagi pula aku sudah terlalu tua untuk menikmati
keajaiban. Buat apa Tuhan menyia-nyiakan keajaiban untuk orang tua seperti
aku?" Rose Marie telah mempercantik diri untuk putranya; sisa-sisa kecantikannya
semasa muda masih terlihat. Ia tampak bahagia melihat ayah dan putranya
begitu akrab. Kecemasannya lenyap.
Giorgio juga merasa puas. Ia senang adiknya tampak bahagia. Rose Marie jadi
lebih menyenangkan; selain itu, ia pandai memasak. Ia tidak lagi menatap Giorgio
dengan pandangan menuduh, dan penyakitnya tidak kumat lagi.
Setelah sang Don dan Rose Marie pergi tidur, Giorgio mengajak Dante ke
sebuah ruang kecil. Ruangan itu tidak dilengkapi dengan telepon, televisi,
ataupun sambungan komunikasi ke bagian-bagian lain rumah mereka. Dan
pintunya sangat tebal. Sekarang di ruangan itu sudah ada dua sofa dari kulit
hitam dan dua kursi dari kulit hitam juga. Lemari wiski juga masih ada, berikut
bar kecil dengan kulkas kecil dan sederetan gelas di rak. Di meja tergeletak
sekotak cerutu Havana. Tapi ruangan itu masih tetap tidak berjendela, seperti
sebuah gua kecil. Wajah Dante yang terlalu licik dan menarik untuk pemuda seusianya selalu
membuat Girgio merasa tidak nyaman. Mata anak muda itu bersinar-sinar cerdik
dan Giorgio tidak menyukai postur tubuhnya yang pendek.
Giorgio membuat minuman untuk mereka berdua, lalu menyalakan sebatang
cerutu Havana. "Untunglah kau tidak mengenakan topi-topimu yang aneh itu di
dekat ibumu," katanya. "Sebenarnya, untuk apa kau memakainya?"
"Karena aku menyukainya," sahut Dante. "Juga untuk menarik perhatian Paman
Giorgio, Paman Petie, dan Paman Vincent." Ia diam sejenak, lalu berkata sambil
tersenyum nakal, "Dan topi-topi itu membuatku tampak lebih jangkung." Benar
juga, pikir Giorgio; topi-topi itu membuatnya lebih tampan, membingkai
wajahnya yang seperti musang dengan bagus; anehnya, bagian-bagian wajahnya
jadi tampak tidak ter-koordinasi tanpa topi-topi itu.
"Sebaiknya kau tidak mengenakannya kalau sedang bertugas," kata Giorgio. "Kau
jadi mudah dikenali."
"Orang mati tidak bisa bicara lagi," kata Dante. "Aku membunuh semua orang
yang melihatku bertugas."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Keponakan, hentikan kelakuan konyolmu itu," kata Giorgio. "Itu bukan tindakan
cerdik. Itu tindakan penuh risiko. Keluarga kita tidak mau mengambil risiko.
Satu hal lagi. Menurut kabar yang beredar, kau ini haus darah."
Untuk pertama kalinya, Dante menunjukkan reaksi marah. Sekonyong-konyong ia
tampak pucat pasi. Ia meletakkan gelasnya dan berkata, "Apa Kakek tahu
tentang ini" Apa teguran ini berasal darinya?"
"Sang Don tidak tahu apa-apa tentang hal ini," Giorgio berbohong. Ia sangat
mahir berbohong. "Dan aku tidak akan mengadukanmu padanya. Kau cucu
kesayangannya; dia pasti sedih kalau mendengarnya. Tapi kuingatkan kau, jangan
lagi memakai topi saat bertugas dan perbaiki kelakuanmu. Sekarang kau sudah
menjadi algojo nomor satu Keluarga dan kau terlalu menikmati pekerjaanmu. Itu
berbahaya dan bertentangan dengan peraturan-peraturan Keluarga."
Dante seperti tidak mendengar. Sekarang ia tampak berpikir keras, lalu
senyumnya muncul kembali. "Berita ini pasti berasal dari Pippi," katanya tenang.
"Ya," kata Giorgio. Suaranya ketus. "Dan Pippi adalah yang terbaik. Kami sengaja
menugaskanmu bersamanya agar kau bisa belajar cara yang benar dalam
bertugas. Jangan anggap pekerjaan itu untuk bersenang-senang."
Dante lepas kendali. Ia tertawa terbahak-bahak, sampai berguling di sofa, lalu
di lantai. Giorgio memandanginya dengan masam, menganggap keponakannya ini
gila seperti ibunya. Akhirnya Dante bangkit berdiri, meneguk minumannya dalam
tegukan panjang, lalu berkata dengan bercanda, "Jadi, menurut Paman aku tidak
punya hati yang baik?"
"Benar," sahut Giorgio. "Kau keponakanku, tapi aku tahu seperti apa kau ini. Kau
pernah membunuh dua laki-laki karena masalah pribadi, tanpa persetujuan
Keluarga. Tapi sang Don tidak menindakmu, bahkan tidak memarahimu. Lalu kau
membunuh seorang gadis penyanyi yang sudah satu tahun kau-kencani, karena
kemarahan tak terkendali. Kau memberinya 'komuni', sehingga mayatnya tak
bisa ditemukan oleh polisi. Dan begitulah yang terjadi. Kaupikir kau pandai,
tapi Keluarga kita berhasil mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa kau
bersalah, meski kau tak pernah bisa dijatuhi hukuman di pengadilan."
Sekarang Dante terdiam. Bukan karena takut, tapi karena sedang menimbang-
nimbang. "Apa sang Don tahu tentang semua omong kosong ini?"
"Ya," kata Giorgio. "Tapi kau masih tetap cucu kesayangannya. Dia menyuruh
melewatkan saja semua itu, karena kau masih muda. Suatu saat nanti, kau akan
belajar juga. Aku tidak mau mengadukan ke-biadabanmu padanya; dia sudah
terlalu tua. Kau cucunya dan ibumu adalah anak perempuannya. Hatinya akan
hancur." Dante tertawa lagi. "Sang Don punya hati. Pippi De Lena juga punya hati. Cross
punya hati pengecut; ibuku punya hati yang hancur. Sedangkan aku tidak punya
hati" Bagaimana denganmu, Paman Giorgio" Apa Paman punya hati?"
"Tentu saja," kata Giorgio. "Buktinya aku masih mau mentolerir kau."
"Jadi, aku satu-satunya yang tidak punya hati?" kata Dante. "Aku menyayangi
ibu dan kakekku, meski mereka saling membenci. Semakin aku dewasa, rasa
sayang Kakek padaku semakin berkurang. Kau, Vinnie, dan Petie juga tidak
menyukaiku, meski kita sedarah. Paman pikir aku tidak tahu tentang semua itu"
Tapi aku tetap menyayangi kalian semua, meskipun kalian menempatkanku lebih
rendah daripada Pippi De Lena sialan itu. Kalian pikir aku juga tidak punya
otak?" Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Giorgio terperanjat dengan luapan kemarahan ini. Ia juga cemas dengan
kebenaran yang terkandung di dalamnya. "Kau salah tentang sang Don. Dia tetap
sayang padamu. Begitu pula Petie, Vincent, dan aku. Bukankah selama ini kami
memperlakukanmu dengan hormat" Memang, sang Don agak menjaga jarak, tapi
itu karena dia sudah sangat tua. Aku sendiri hanya bermaksud mengingatkanmu
agar berhati-hati, demi keselamatanmu sendiri. Kau berkecimpung dalam bisnis
yang sangat berbahaya, jadi kau mesti hati-hati. Kau tidak boleh melibatkan
emosi pribadi. Bisa membawa malapetaka."
"Apa Vinnie dan Petie tahu semua hal ini?" tanya Dante.
"Tidak," kata Giorgio. Lagi-lagi berbohong. Vincent juga pernah berbicara pada
Giorgio tentang Dante. Petie tidak, tapi Petie memang pembunuh sejati. Namun
ia pun pernah menunjukkan rasa tak senang jika harus bertugas bersama Dante.
"Ada keluhan lain tentang caraku menunaikan tugas?" tanya Dante.
"Tidak," kata Giorgio. "Dan jangan terlalu keras menanggapi ucapanku. Aku
menasihatimu sebagai seorang paman. Tapi berdasarkan kedudukanku dalam
Keluarga, kuperintahkan agar kau tidak lagi melakukan Komuni ataupun
Konfirmasi tanpa persetujuan Keluarga. Mengerti?"
"Oke," kata Dante. "Tapi aku masih tetap algojo nomor satu, benar?"
"Sampai Pippi kembali dari liburan kecilnya," kata Giorgio. "Tergantung hasil
kerjamu." "Aku tidak akan terlalu menikmati pekerjaanku, kalau itu yang kalian inginkan,"
kata Dante. "Oke?" Ia menepuk bahu Giorgio dengan sayang.
"Bagus," kata Giorgio. "Besok malam, ajaklah ibumu makan di luar. Temani dia.
Kakekmu pasti senang."
"Baik," sahut Dante.
"Vincent punya restoran di East Hampton," kata Giorgio. "Kau bisa mengajak
ibumu ke sana." Sekonyong-konyong Dante bertanya, "Apa keadaannya semakin parah?"
Giorgio angkat bahu. "Dia tak bisa melupakan masa lalu. Dia terus mengingat
cerita-cerita lama yang mestinya dilupakan saja. Sang Don sering berkata,
'Dunia ini sudah seperti apa adanya, begitu pula kita.' Tapi ibumu tak bisa
menerimanya." Ia memeluk Dante dengan sayang. "Nah, kita lupakan saja
pembicaraan kecil kita ini. Aku benci melakukannya." Padahal Giorgio mendapat
instruksi langsung dari sang Don sendiri.
Pada hari Senin pagi, setelah Dante pergi, Giorgio melaporkan seluruh
pembicaraan itu pada sang Don. Sang Don menghela napas. "Dia sangat manis
waktu masih kecil. Apa yang salah?"
Giorgio punya satu hal positif, yaitu ia berani berterus terang kalau mau,
termasuk kepada ayahnya, sang Don yang terkenal. "Dia terlalu banyak bicara
dengan ibunya. Dan dia punya darah jelek di dalam tubuhnya," katanya. Sesudah
itu keduanya berdiam diri cukup lama.
"Kalau nanti Pippi kembali, kita apakan cucu Ayah itu?" tanya Giorgio.


Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Bagaimanapun, kupikir Pippi sudah harus pensiun," kata sang Don. "Dante mesti
diberi kesempatan untuk menjadi yang utama. Bagaimanapun, dia seorang
Clericuzio. Pippi bisa menjadi penasihat bagi bruglione putranya di Barat. Kalau
perlu, dia juga bisa memberi nasihat untuk Dante. Tak ada yang lebih menguasai
hal-hal semacam itu selain Pippi. Seperti telah dibuktikannya dalam kasus
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir dengan Keluarga Santadio. Tapi dia mesti menikmati masa tuanya dengan
tenang." Giorgio menggerutu sarkastis, "Pensiunan algojo yang terhormat." Tapi sang Don
pura-pura tidak memahami lelucon itu.
Ia mengerutkan kening dan berkata pada Giorgio, "Tak lama lagi kau akan
memikul semua tanggung jawabku. Ingatlah selalu tugas utamamu, bahwa Ke-
luarga Clericuzio suatu hari nanti harus melebur dalam masyarakat, dan
Keluarga kita tak boleh mati. Betapapun beratnya pilihan yang mesti dibuat."
Setelah itu mereka berpisah. Tapi baru dua tahun kemudian Pippi kembali dari
Sisilia, setelah pembunuhan atas suami-istri Ballazzo meredup dalam kabut
birokrasi yang diciptakan oleh Keluarga Clericuzio.
BUKU V Las Vegas Hollywood Quaque Bab 7 CROSS DE LENA menerima kedatangan adiknya, Claudia, dan Skippy Deere di
suite penthouse eksekutif Xanadu Hotel. Deere selalu terkesan melihat
perbedaan antara kedua kakak-beradik ini. Claudia tidak terlalu cantik, tapi
sangat menyenangkan, sementara Cross begitu tampan, dengan tubuh langsing
atletis. Claudia berpembawaan menyenangkan, sedangkan Cross ramah, namun
menjaga jarak. Ada perbedaan antara menyenangkan dan ramah, pikir Deere.
Sifat menyenangkan sudah merupakan pembawaan alami, sedangkan keramahan
bisa dipelajari. Claudia dan Skippy Deere duduk di sofa, Cross di seberang mereka. Claudia
menjelaskan tentang Boz Skannet, lalu mencondongkan tubuh dan berkata,
"Cross, kumohon kau mau mendengarkan. Ini bukan sekadar masalah bisnis.
Athena adalah sahabat baikku. Dia benar-benar salah satu orang paling baik
yang kukenal. Dia menolongku saat aku membutuhkan bantuan. Dan
permintaanku padamu kali ini sangat penting. Tolonglah Athena dari kesulitan ini
dan aku tidak akan pernah minta apa-apa lagi padamu." Ke-
mudian Claudia menoleh pada Skippy Deere, "Jelaskan tentang urusan uang itu
pada Cross." Deere selalu pura-pura tersinggung dulu sebelum minta bantuan. Ia berkata
pada Cross, "Aku sudah lebih dari sepuluh tahun datang ke hotelmu. Kenapa kau
tidak pernah memberikan salah satu vila itu padaku?"
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross tertawa. "Semua vila itu selalu penuh." "Tendang saja keluar salah satu
penghuninya," kata Deere.
"Boleh saja," kata Cross, "itu kalau aku bisa mendapatkan keuntungan dari salah
satu filmmu, dan kalau kulihat kau bertaruh sepuluh ribu dolar dalam bakarat."
Claudia berkata, "Aku adiknya, tapi aku juga tidak pernah bisa mendapatkan
salah satu vila itu. Sudahlah, Skippy, jangan bertingkah. Paparkan saja masalah
uang itu." Setelah Deere selesai memberikan penjelasan, Cross berkata sambil melihat
catatan yang dibuatnya, "Coba kujabarkan. Kau dan pihak studio akan rugi lima
puluh juta dolar tunai, plus dua ratus juta dolar keuntungan yang sudah
diperhitungkan, kalau si Athena ini menolak kembali bekerja. Dan dia tak mau
kembali syuting karena sangat ketakutan pada mantan suaminya yang bernama
Boz Skannet. Kau bisa menyuap Skannet, tapi Athena tetap tidak mau kembali,
karena tidak percaya laki-laki itu bisa dihentikan. Itu saja semuanya?"
"Yeah," kata Deere. "Kami sudah menjanjikan padanya bahwa dia akan dilindungi
lebih ketat daripada Presiden Amerika Serikat sementara syuting film ini.
Sekarang pun kami terus mengawasi gerak-gerik Boz Skannet ini. Kami
memberikan pengawalan dua puluh empat jam pada Athena, tapi dia tetap
menolak untuk kembali."
"Aku belum mengerti benar masalahnya," kata Cross.
"Si Skannet ini berasal dari keluarga yang punya koneksi politik kuat di Texas,"
kata Deere. "Dan dia orang yang sangat tangguh. Aku sudah mencoba menyuruh
pihak sekuriti kami menekannya. .."
"Agen sekuriti mana yang kausewa?" tanya Cross.
"Pacific Ocean Security," sahut Deere.
"Kalau begitu, kenapa datang padaku?" tanya Cross.
"Sebab, kata adikmu, kau bisa menolong," kata Deere. "Ini bukan gagasanku."
Cross berkata pada adiknya, "Claudia, kenapa kaupikir aku bisa menolong?"
Claudia mengernyit, merasa tidak nyaman. "Aku sudah pernah melihatmu
menyelesaikan masalah, Cross. Kau sangat persuasif dan sepertinya selalu punya
jalan keluar." Ia tersenyum polos. "Selain itu, kau kakakku; aku percaya penuh
padamu." Cross mendesah dan berkata, "Lagi-lagi alasan konyol yang sama." Tapi Deere
menangkap kasih sayang di antara keduanya.
Sesaat mereka bertiga duduk diam, lalu Deere berkata, "Cross, kami ke sini
sebagai usaha terakhir. Tapi kalau kau berminat membuat-investasi lagi, aku
punya proyek yang amat sangat bagus."
Cross menatap Claudia, lalu memandang Deere dan berkata dengan serius,
"Skippy, aku ingin bertemu dengan Athena ini. Setelah itu, mungkin aku bisa
menyelesaikan seluruh masalahmu."
"Bagus," kata Claudia dengan lega. "Besok kita terbang." Ia memeluk Cross.
"Oke," kata Deere. Ia sudah mereka-reka, bagaimana caranya menarik Cross
untuk ikut menanggung sebagian kerugiannya dalam film Messalina.
Keesokan harinya mereka terbang ke Los Angeles. Claudia sudah membujuk
Athena agar mau menemui mereka, kemudian Deere ganti bicara dengannya.
Pembicaraan itu membuatnya yakin bahwa Athena tidak mau kembali syuting. Ia
sangat marah, tapi kemudian mengalihkan pikiran dengan mencari jalan agar
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Cross memberikan salah satu vilanya padanya kalau nanti ia mengunjungi Vegas
lagi. Malibu Colony, tempat Athena Aquitane tinggal, adalah bagian dari pantai yang
jauhnya sekitar empat puluh menit perjalanan dari utara Beverly Hills dan
Hollywood. Di Colony itu terdapat sekitar seratus rumah tinggal yang masing-
masing bernilai tiga sampai enam juta dolar, meski dari luar bangunannya
tampak sangat biasa dan jelek. Setiap rumah dikelilingi pagar dan kadang-
kadang dilengkapi gerbang masuk yang dekoratif.
Wilayah Colony itu sendiri hanya bisa dimasuki melalui sebuah jalanan pribadi
yang dijaga oleh para petugas sekuriti di- sebuah gubuk besar; mereka me-
ngontrol palang penghalang. Semua pengunjung disaring lewat telepon atau
daftar. Para penghuni diberi stiker mobil khusus yang diganti setiap seminggu
sekali. Cross menganggap sistem ini menjengkelkan, tapi tidak serius.
Namun penjagaan petugas Pacific Ocean Security di sekitar rumah Athena
merupakan masalah lain. Mereka berseragam, bersenjata, dan tampaknya sangat
tangguh. Mereka masuk ke rumah Athena dari jalan kecil yang sejajar dengan pantai. Di
situ mereka harus melewati sistem keamanan tambahan yang dikontrol oleh
sekretaris Athena dari sebuah guesthouse tak jauh dari situ.
Masih ada dua petugas berseragam dari Pacific Ocean, dan satu lagi di depan
pintu rumah. Setelah melewati guesthouse, mereka melalui sebuah kebun
panjang yang penuh bunga dan pepohonan lemon; aromanya memenuhi udara yang
asin. Akhirnya mereka tiba di * rumah utama yang menghadap ke Samudra
Pasifik. Seorang pelayan Amerika Selatan bertubuh kecil mempersilakan mereka masuk
dan membawa mereka melalui sebuah dapur besar, ke ruang tamu dengan
jendela-jendela raksasa yang menyajikan pemandangan samudra luas.
Perabotannya terbuat dari bambu, dengan meja-meja kaca dan sofa-sofa
berwarna hijau laut gelap. Si pelayan membawa mereka ke sebuah pintu kaca
yang membuka ke teras luas yang menghadap ke laut. Di teras itu ada meja-
meja dan kursi-kursi serta sebuah sepeda latihan yang mengilap bagai perak. Di
latar belakangnya tampak lautan yang biru kehijauan, membentang dan
membentuk garis di kaki langit.
Ketika melihat Athena di teras itu, Cross De
317 mudian Claudia menoleh pada Skippy Deere, "Jelaskan tentang urusan uang
itu pada Cross." Deere selalu pura-pura tersinggung dulu sebelum minta bantuan. Ia berkata
pada Cross, "Aku sudah lebih dari sepuluh tahun datang ke hotelmu. Kenapa kau
tidak pernah memberikan salah satu vila itu padaku?"
Cross tertawa. "Semua vila itu selalu penuh." "Tendang saja keluar salah satu
penghuninya," katai Deere.
"Boleh saja," kata Cross, "itu kalau aku bisa mendapatkan keuntungan dari saLah
satu filmmu, dan kalau kulihat kau bertaruh sepuluh ribu dolar dalam bakarat."
Claudia berkata? "Aku adiknya, tapi aku juga tidak pernah bisa mendapatkan
salah satu vila itu. Sudahlah, Skippy, jangan bertingkah. Paparkan saja masalah
uang itu." Setelah Deere selesai memberikan penjelasan, Cross berkata sarhbil melihat
catatan yang dibuatnya, "Coba kujabarkan. Kau dan pihak studio akan rugi lima
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir puluh juta dolar tunai, plus dua ratus juta dolar keuntungan yang sudah
diperhitungkan, kalau, si Athena ini menolak kembali bekerja. Dan dia tak mau
kembali syuting karena sangat ketakutan pada mantan suaminya yang bernama
Boz Skannet. Kau bisa menyuap Skannet, tapi Athena tetap tidak mau kembali,
karena tidak percaya laki-laki itu bisa dihentikan. Itu saja semuanya?"
"Yeah," kata Deere. "Kami sudah menjanjikan padanya bahwa dia akan dilindungi
lebih ketat daripada Presiden Amerika Serikat sementara syuting
film ini. Sekarang pun kami terus mengawasi gerak-gerik Boz Skannet ini. Kami
memberikan pengawalan dua puluh empat jam pada Athena, tapi dia tetap
menolak untuk kembali."
"Aku belum mengerti benar masalahnya," kata Cross.
"Si Skannet ini berasal dari keluarga yang punya koneksi politik kuat di Texas,"
kata Deere. "Dan dia orang yang sangat tangguh. Aku sudah mencoba menyuruh
pihak sekuriti kami menekannya. .."
"Agen sekuriti mana yang kausewa?" tanya Cross. "Pacific Ocean Security,"
sahut Deere. "Kalau begitu, kenapa datang padaku?" tanya Cross. "Sebab, kata
adikmu, kau bisa menolong," kata Deere. "Ini bukan gagasanku."
Cross berkata pada adiknya, "Claudia, kenapa kaupikir aku bisa menolong?"
Claudia mengernyit, merasa tidak nyaman. "Aku sudah pernah melihatmu
menyelesaikan masalah, Cross. Kau sangat persuasif dan sepertinya selalu punya
jalan keluar." Ia tersenyum polos. "Selain itu, kau kakakku; aku percaya penuh
padamu." Cross mendesah dan berkata, "Lagi-lagi alasan
(konyol yang sama." Tapi Deere menangkap kasih sayang di antara keduanya.
Sesaat mereka bertiga duduk diam, lalu DeeTe berkata, "Cross, kami ke sini
sebagai usaha terakhir. Tapi kalau kau berminat membuat-investasi lagi, aku
punya proyek yang amat sangat bagus." Cross menatap Claudia, lalu memandang
Deere dan berkata dengan serius, "Skippy, aku ingin berTidalk akan pernah,"
kata Skppy- Tapi Athena memandangi mereka dan berkata, "Kalian berdua sangat mirip."
Cross melihat bahwa ia seriuss dengan ucapannya.
"Sekarang kau tahu, kan, kempa aku sayang padanya?" kata Claudia.
Athema menghentikan senamnya sejenak dan berkata pa.da Cross, "Kata merek-
kau bisa menolong. Dengant cara bagaimana?"
Cros.s mencoba untuk tidak terus memandanginya, menata.p rambutnya yang
keemasan dan berlatar belakang samudra kehijauan di baliknya. Ia berkata,
"Aku mahir membujuk orang. KalJU benar satu-satunya masalaji yang
menghalangimu kembali bekerja adalah suamimu, mungkin aku bisa membujuknya
untuk membiuat kesepakatan."
"Aku tak percaya Boz akm menepati janjinya," sahut Athena. "Pihak studio
sudah membuat kese-pakatain dengannya."
Deere berkata dengan suara direndahkan, "Athena, kau benar-benar tak perlu
takut- Aku janji." Tapi entah kenap.a, ucapannya tidak terdengar meyakinkan,
bahkan di telfinganya sendiri. Ia memandangi mereka dengan saksarma. Ia tahu
laki-laki selalu terpikat pada Athena. Aktris-aktris adalah orang yang paling
memesona di dunia?, kalau mereka sudah mengerahkan daya pikat itu. Tapi
Deere tidak melihat perubahan dalam diri Cross.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o

Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Sikippy tidak mau menerima kenyataan bahwa aku bisa meninggalkan dui'ia
film," kata Athena. "Hal itu sangat penting baginya."
"Bagimu sendiri tidak penting?" tanya Deere dengan marah.
Athena menatapnya dengan tenang, lama. "Dulu memang penting. Tapi aku kenal
Boz. Aku harus menghilang. Memulai hidup baru." Ia tersenyum nakal pada
mereka. "Aku bisa ke mana saja."
"Aku bisa membuat persetujuan dengan suamimu," kata Cross. "Dan kujamin dia
akan mematuhinya." Deere berkata dengan yakin, "Athena, dalam bisnis perfilman banyak kasus
semacam ini. Ratusan. Pelecehan terhadap para bintang oleh orang-orang sin-
ting. Kami mempunyai prosedur yang tak mungkin gagal. Sama sekali tak ada
bahaya." Athena meneruskan senamnya. Satu kakinya diangkat ke atas kepala. "Kau tidak
kenal Boz," katanya. "Aku tahu betul dia."
"Apakah Boz satu-satunya alasan kau tidak mau kembali bekerja?" tanya Cross.
"Ya," sahut Athena. "Dia akan melacak jejakku selamanya. Kau bisa melindungiku
sampai pembuatan, film selesai. Lalu bagaimana?"
"Aku tidak pernah gagal dalam membuat kesepakatan," kata Cross. "Akan
kuberikan padanya ap^ yang diinginkannya."
Athena menghentikan senamnya. Untuk pertama kalinya ia menatap mata Cross
lekat-lekat. "Aku tida^ percaya pada kesepakatan yang dibuat Boz," katanya.
Lalu ia membalikkan badan. Diskusi selesai.
Cross berkata, "Maaf, kami telah menghabiskan waktumu dengan percuma."
"Waktuku tidak terbuang percuma," kata Ather?au dengan riang. "Aku kan
bersenam." Lalu ia menatap mata Cross lagi. "Aku menghargai usahamu. Aku
cuma mencoba tidak kelihatan takut, seperti yang kutampilkan di film-filmku.
Sebenarnya aku sangat ketakutan." Kemudian ia cepat-cepat memulihkan diri
dan berkata, "Claudia dan Skippy sering bercerita tentang vila-vilamu yang
terkenal itu. Kalau aku datang ke Vegas, maukah kau memberikan satu untuk
tempatku bersembunyi?"
Wajahnya serius, tapi matanya menari-nari. Ia sedang menunjukkan
kekuatannya pada Claudia dan Skippy. Ia jelas-jelas tampak mengharapkan
Cross memenuhi permintaannya, walaupun hanya demi kesopanan.
Cross tersenyum padanya. "Vila-vila itu biasanya selalu penuh," katanya. Ia diam
sejenak, lalu berkata dengan keseriusan yang mengejutkan kedua orang lainnya,
"Tapi kalau kau datang ke Vegas, kujamin takkan ada yang mencelakakanmu."
Athena berkata, "Tak ada yang bisa menghentikan Boz. Dia tak peduli kalaupun
ditangkap. Apa pun yang direncanakannya, akan dia lakukan di depan umum,
supaya dilihat semua orang."
Claudia menanggapi dengan tak sabar, "Tapi kenapa?"
Athena menyahut dengan tertawa, "Sebab dulu dia mencintaiku. Dan karena
kehidupanku ternyata akhirnya lebih baik daripada kehidupannya." Sesaat ia
memandangi mereka. "Sayang sekali, bukan?" katanya. "Dua orang yang pernah
saling mencintai akhirnya malah saling membenci?"
Pada saat itu, gadis pelayan Athena masuk mengantar seorang pria ke teras.
Pria itu jangkung dan tampan, mengenakan pakaian formal; setelan Armani,
kemeja Tumbuh & Asser, dasi Gucci, dan sepatu Bally. Ia langsung
menyampaikan permintaan maafnya. "Pelayan Anda tidak mengatakan Anda
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir sedang sibuk, Miss Aquitane," katanya. "Mungkin dia ketakutan melihat tameng
saya." Ia memperlihatkan tanda pengenalnya. "Saya datang untuk mencari infor-
masi tentang insiden semalam. Tapi saya bisa menunggu. Atau datang lagi lain
kali." Kata-katanya sopan, tapi tatapannya berani. ia memandang kedua pria yang lain
dan berkata, "Halo, Skippy."
Skippy Deere tampak marah. "Kau tidak bisa sembarangan bicara padanya tanpa
ada PR dan pengacara," katanya. "Kau mestinya tahu itu, Jim."
Si detektif mengulurkan tangan pada Claudia dan Cross dan memperkenalkan
diri. "Jim Losey."
Mereka sudah tahu siapa dia. Detektif paling terkenal di Los Angeles, yang
prestasi-prestasinya dijadikan bahan cerita sebuah miniseri. Ia juga pernah
muncul di film dalam peran-peran yang sangat kecil, dan namanya tercantum
dalam daftar penerima hadiah dan kartu ucapan Deere. Karena itulah Deere
berani berkata, "Jim, hubungi aku nanti. Aku akan mengatur pertemuan yang
sepantasnya dengan Miss Aquitane."
Losey tersenyum ramah padanya dan berkata, "Tentu, Skippy."
Tapi Athena berkata, "Mungkin aku tidak akan berada di sini lagi nanti. Kenapa
tidak Anda tanyakan sekarang saja" Aku tidak keberatan."
Losey bisa tampak halus dan ramah, kalau bukan karena sorot matanya yang
selalu waspada dan tubuhnya yang selalu siaga, akibat bertahun-tahun ber-
kecimpung dalam bidang kejahatan.
"Di depan mereka semua?" tanyanya.
Tubuh Athena tidak lagi bergerak-gerak dan pesonanya sama sekali tidak
tampak lagi ketika ia berkata pelan, "Aku jauh lebih mempercayai mereka
daripada polisi." Losey tidak bereaksi. Ini sudah biasa. "Saya hanya ingin menanyakan, kenapa
Anda membatalkan segala tuduhan atas suami Anda. Apakah dia mengancam
Anda, entah dengan cara apa?"
"Oh, tidak," sahut Athena dengan mencemooh. "Dia cuma menyiramkan air ke
wajahku di depan sekian juta orang sambil berseru, 'Air keras!' Keesokan
harinya dia sudah bebas dengan jaminan."
"Oke, oke," kata Losey sambil mengangkat kedua tangannya. "Saya cuma ingin
membantu." Deere berkata, "Jim, telepon aku nanti."
Cross seperti mendengar denting lonceng peringatan. Ia menatap Deere dengan
saksama, namun menghindari beradu pandang dengan Losey. Losey juga tidak
mau menatapnya. Losey berkata, "Baik." Ia melihat tas Athena di salah satu kursi dan
mengambilnya. "Saya melihat tas ini di Rodeo Drive," katanya. "Harganya dua
ribu dolar." Ia menatap Athena lekat-lekat dan berkata dengan kesopanan
bernada mencemooh, "Mungkin Anda bisa menjelaskan pada saya, kenapa orang
mau membayar semahal itu untuk barang begini?"
Wajah Athena tampak sekeras batu. "Pertanyaanmu sangat menghina," katanya.
"Keluar dari sini."
Losey membungkuk kepadanya dan pergi sambil tersenyum lebar. Ia telah
meninggalkan kesan yang diinginkannya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Jadi, rupanya kau manusia juga," kata Claudia. Ia merangkul bahu Athena.
"Kenapa kau begitu marah?"
"Aku tidak marah," kata Athena. "Aku cuma mengirim pesan padanya."
Sesudahnya, mereka bertiga bermobil dari Malibu ke Nate and Al di Beverly
Hills. Deere menegaskan pada Cross bahwa dari seluruh daerah di sebelah barat
Pegunungan Rocky, hanya di situlah dijual pastrami yang enak, serta hot dog ala
Coney Island. Sambil makan, Deere berkata, "Athena tetap tidak mau kembali."
"Sudah kuduga," kata Claudia. "Aku cuma tidak mengerti, kenapa dia marah
sekali pada detektif itu."
Deere tertawa dan berkata pada Cross, "Kau mengerti sebabnya?"
"Tidak," sahut Cross.
Deere berkata, "Salah satu legenda besar di Hollywood adalah bagaimana
caranya supaya bisa berkencan dengan para bintang. Bagi bintang-bintang pria
mudah saja. Banyak gadis berkeliaran di sekitar lokasi syuting dan Beverly
Wilshire Hotel. Bagi bintang wanita agak sulit - mungkin bisa dengan laki-laki
yang bekerja di rumah mereka. Tukang kayu atau tukang kebun juga bisa
beruntung kalau si bintang sedang ingin. Buktinya aku juga pernah mengalami.
Tapi itu berarti kencan dengan orang di bawah standar, dan ini bisa berbahaya
bagi karier si bintang. Kecuali, tentu saja, kalau mereka sudah menjadi
superstar. Kami, yang tua-tua ini, tidak suka akan hal itu. Apa uang dan
kekuasaan tidak berarti apa-apa bagi mereka?" Ia tersenyum lebar. "Nah,
mengenai Jim Losey. Dia laki-laki gagah dan tampan. Dia telah membunuh lawan-
lawan tangguh, dia glamor di mata orang-orang yang hidup di dunia film. Dia
tahu itu, dan memanfaatkannya. Maka, dia tidak mengemis-ngemis pada bintang,
tapi mengintimidasinya. Itu sebabnya dia berolok-olok seperti itu. Itulah
alasannya untuk menemui Athena, dan dia merasa tidak ada salahnya coba-coba.
Pertanyaan menghina itu merupakan pernyataan bahwa dia ingin berkencan
dengan Athena. Tapi Athena mengusirnya."
"Jadi, dia bukan wanita murahan?" kata Cross.
"Ya, untuk ukuran seorang bintang film," sahut Deere.
Cross berkata cepat-cepat, "Menurutmu, apa dia mencoba memeras Lodd Stone
Studios untuk mendapatkan uang lebih banyak?"
"Dia tidak akan berbuat begitu," kata Claudia. "Dia orang yang sangat jujur."
"Atau barangkali dia ingin membalaskan dendam tertentu?" tanya Cross. .
"Kau tidak mengerti seluk-beluknya," kata Deere. "Pertama, pihak studio akan
membiarkan Athena memeras mereka. Bintang-bintang sering berbuat begitu.
Kedua, kalau dia punya dendam, semuanya pasti sudah terbuka. Dia cuma aneh."
Ia diam sejenak. "Dia benci pada Bobby Bantz dan tidak suka padaku. Kami
berdua sudah lama mengejar-ngejarnya, tapi tak pernah berhasil."
"Sayang sekali kau tidak bisa menolong," kata Claudia pada Cross. Tapi Cross
tidak menjawab. Selama perjalanan ke Malibu, Cross berpikir keras. Inilah kesempatan yang
ditunggunya. Memang berbahaya, tapi kalau berhasil, ia akan bisa melepaskan
diri dari Keluarga Clericuzio.
"Skippy," kata Cross. "Aku punya tawaran untukmu dan pihak studio. Aku akan
membeli filmmu sekarang juga. Aku akan mensuplai lima puluh juta dolar yang
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir telah kalian tanamkan, dan menyediakan dana untuk menyelesaikan pembuatan
film. Biar pihak studio yang mendistribusikannya."
"Kau punya uang seratus juta?" Skippy Deere dan Claudia sama-sama
terperangah. "Aku tahu orang-orang yang memilikinya," kata Cross.
"Kau tidak akan bisa membujuk Athena. Dan tanpa Athena, film tidak bisa
dilanjutkan," kata Deere.
"Sudah kubilang tadi bahwa aku pintar membujuk orang," sahut Cross. "Kau bisa
mengatur pertemuan dengan Eli Marrion?"
"Tentu," sahut Deere. "Dengan syarat, produsernya harus tetap aku."
Tidak mudah mengatur pertemuan itu. LoddStone Studios, yakni Eli Marrion
dan Bobby Bantz, harus diyakinkan dulu bahwa Cross De Lena bukan sekadar
penipu bermulut besar, bahwa ia benar-benar mempunyai uang dan bisa
dipercaya. Memang benar ia memiliki sebagian Xanadu Hotel di Vegas, tapi ia
tidak punya T-iarta pribadi yang sudah diketahui, yang membuktikan bahwa ia
bisa mewujudkan kesepakatan yang diusulkannya itu. Deere bersedia menjadi
penja;minnya, tapi Cross harus menunjukkan surat kredit sebesar lima puluh
juta dolar. Atas nasihat adiknya, Cross De Lena menyewa Molly Flanders untuk menjadi
pengacaranya dalam kesepakatan tersebut.
Molly Flande*-S menerima kedatangan Cross di kantornya yang kejcli. Cross
sudah mempersiapkan diri, sebab ia tahu. beberapa hal tentang wanita ini.
Dalam dunia yang tejiah dikenalnya sejak kecil, belum pernah ia menjumpai
wanita yang mempunyai kekuasaan, dalam cara eipa pun, tapi Claudia telah
mengatakan padanya bahwa Molly Flanders adalah salah satu orang paling
berpengaruh di Hollywood. Para pimpinan studio b^rsedia menerima teleponnya,
agen-agen yang licik seperti Melo Stuart meminta bantuannya dalam
keserpakatan-kesepakatan besar, dan bintang-bintang seperi Athena Aquitane
berlindung padanya dalam pertengkaran dengan studio-studio. Flanders pernah
menghentikan produksi sebuah miniseri top di TV ketika bintang yang menjadi
kliennya terlambat mendapat kiriman cek.
Flanders ternyata jauh lebih menarik daripada yang dibayangkan Cross. Ia
bertubuh besar, tapi proporsional, dan gaya berpakaiannya bagus. Wajahnya
seperti wajah seorang penyihir pirang berhidung mancung, dengan mulut lebar
dan mata cokelat tajam yang menyorotku kecerdasan dan kesan siap tempur.
Rambutnya dijalin di seputar kepalanya. Penampilannya tampak menakutkan,
kecuali kalau ia tersenyum.
Meski terkenal keras, Molly Flanders juga mudah terkesan pada pria-pria
tampan, dan ia langsung menyukai Cross pada pandangan pertama. Ia terkejut
karena semula ia mengira kakak Claudia berpenampilan sederhana. Selain
tampan, dalam diri Cross ia mendeteksi kekuatan yang tidak dimiliki Claudia.
Cross seperti jenis orang yang tidak lagi bisa merasa terkejut akan apa pun.
Namun semua itu tidak membuat Molly yakin untuk menerimanya sebagai klien.
Ia pernah mendengar gosip-gosip tentang berbagai koneksi yang dimiliki Cross.
Selain itu, ia tidak menyukai dunia di Vegas dan masih ragu akan kesungguhan
Cross mempertaruhkan uang dalam bisnis yang riskan itu.
"Mr. De Lena," katanya, "aku ingin menjelaskan satu hal. Aku mewakili Athena
Aquitane sebagai pengacara, bukan sebagai agen. Aku telah menjelaskan


Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir konsekuensi-konsekuensi yang mesti ditanggungnya kalau dia bersikeras dengan
keputusannya. Aku yakin dia akan tetap bersikeras. Nah, jika Anda membuat
kesepakatan dengan pihak studio dan Athena tetap menolak kembali bekerja,
aku akan mewakilinya kalau Anda mengajukan tuntutan hukum atas dirinya."
Cross menatapnya tajam. Ia tak bisa membaca jalan pikiran wanita semacam ini.
Ia hams membuka sebagian besar kartunya. "Saya akan menandatangani
pernyataan tidak akan menuntut Miss Aquitane kalau saya membeli film itu,"
katanya. "Dan saya sudah menyediakan cek senilai dua ratus ribu dolar kalau
Anda mau menerima saya sebagai klien. Itu baru
permulaannya. Anda bisa mengirimkan tagihan lebih banyak."
"Aku ingin memperjelas dulu," kata Molly. "Anda membayar lima puluh juta dolar
pada pihak studio sebagai ganti uang yang telah mereka investasikan. Sekarang
juga. Lalu Anda' menyediakan dana untuk menyelesaikan pembuatan film,
minimum lima puluh juta dolar lagi. Berarti Anda akan mempertaruhkan uang
seratus juta dolar, dengan asumsi Athena akan kembali bekerja. Plus bahwa film
itu akan meledak di pasaran* Tapi bisa saja film itu ambruk. Risikonya sangat
besar." Cross bisa tampil memikat kalau mau, tapi insting' nya mengatakan wanita ini
tidak akan terkesan. "Saya tahu bahwa dengan perolehan uang dari penjualan
hak cipta di luar negeri, video, dan TV, film itu tidak akan merugi, meski jatuh
di pasaran," katanya. "Satu-satunya masalah besar adalah meminta MisS
Aquitane kembali syuting. Mungkin Anda bisa menolong untuk hal satu itu."
"Maaf, aku tidak bisa," kata Molly. "Aku tidak ingin menyesatkan Anda. Aku
sudah mencoba menr bujuk Athena dan gagal. Semua orang sudah mencoba, dan
gagal juga. Eli Marrion tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dia akan
menghentikan pembuatan film dan menanggung kerugiannya, laW dia akan
mencoba menghancurkan Athena. Tapi aki1 tidak akan membiarkannya."
Cross merasa tergelitik. "Bagaimana caranya?" tanya' nya.
"Marrion harus mengalah padaku," kata Molly* "Dia cerdik. Aku akan
melawannya di pengadilan* Akan kubuat studionya merana dalam setiap kese'
pakatan. Athena tidak akan msa bekerja lagi, tapi takkan kubiarkan mereka
menghancurkannya." "Kalau Anda mewaktu saya) Anda bisa menyelamatkan karier klien Anda," kata
Cross. Dari balik jaketnya ia mengeluarkan sebuah' amplop dan menyodorkannya
pada Molly Molly membukanya, mengamatinya sejenak, lalu mengangkat telepon
dan menghubungi beberapa pihak yang menyatakan bahwa cek itu memang
berlaku Ia tersenyum pada CJoSs dan berkata, "Bukannya aku bermaksud menghina.
Pada produser-produser paling top pun, aku melakukan hal yang sama."
"Seperti pada Skippy Deere?" tanya Cross dengan tertawa. "Saya sudah
menanamkan uang dalam enam filmnya. Empat di antaranya meledak di pasaran,
tapi saya tetap tidak merapat apa-apa."
"Itu karena Anda ti^ak minta diwakili olehku," kata Molly. "Nah, sebeium aku
menyetujui, Anda hams mengatakan dulu, bagaimana Anda akan membuat
Athena kembali syuting." Ia diam sebentar. "Aku pernah mendengar desas-
desus tentang Anda."
Cross berkata, "Saya jUga pernah mendengar tentang Anda. Saya ingat,
bertahun-tahun yang lalu, ketika Anda masih menjadi pembela kasus kriminal,
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Anda berhasil melepaskan seorang pemuda dari kasus pembunuhan. Dia
membunuh pacarnya, dan Anda mengajukan permohonan dengan alasan kegilaan.
Dia sudah bebas tidak sampai setahun kemudian." Cross diam sejenak, sengaja
menampakkan kekesalannya. "Anda tidak peduli pada reputasinya."
Molly menatapnya dengan dingin. "Anda belum menjawab pertanyaanku."
Cross memutuskan untuk berbohong sedikit. "Molly," katanya. "Boleh kupanggil
kau Molly?" Molly mengangguk. Cross melanjutkan. "Kau tahu aku mengelola
hotel di Vegas. Satu hal telah kupelajari. Uang bisa membawa keajaiban. Dengan
uang, kau bisa mengatasi ketakutan macam apa pun. Maka, aku akan menawarkan
pada Athena lima puluh persen dari penghasilan apa pun yang kuperoleh dari
film itu. Kalau kau mau menyusun kesepakatannya dan kita beruntung, berarti
Athena memperoleh tiga puluh juta dolar." Ia diam sejenak, lalu berkata dengan
penuh semangat, "Ayolah, Molly, maukah kau mencoba, demi tiga puluh juta?"
Molly menggeleng. "Athena tidak terlalu memikirkan uang."
"Satu hal yang membuatku bingung. Kenapa pihak studio tidak menawarkan
kesepakatan seperti itu padanya?" tanya Cross.
Untuk pertama kalinya dalam pertemuan itu, Molly tersenyum. "Kau belum tahu
seluk-beluk studio film," katanya. "Mereka khawatir semua bintang akan meniru
cara itu kalau pihak studio memulainya. Tapi kita lanjutkan urusan kita. Kurasa
pihak studio akan menerima tawaranmu, sebab mereka bisa mendapatkan
banyak uang hanya dengan mendistribusikan film itu. Mereka malah akan
mendesak untuk menjadi distributornya. Selain itu, mereka pasti ingin
mendapat bagian keuntungan. Tapi sekali lagi kukatakan padamu, Athena tidak
akan menerima tawaranmu." Ia diam, lalu berkata dengan senyum menggoda,
"Kukira kalian orang-orang Vegas tak pernah berjudi."
Cross membalas senyumnya. "Semua orang suka berjudi. Aku juga, kalau
persentasenya cocok. Selain itu, aku berniat menjual hotelku dan memulai usaha
dalam bisnis perfilman." Ia diam sebentar, membiarkan Molly menyelami
keinginannya menjadi bagian dari dunia tersebut. "Kurasa bisnis itu lebih
menarik." "Begitu?" kata Molly. "Jadi, ini bukan cuma keinginan sesaat?"
"Anggap saja sudah satu langkah ke pintu," kata Cross. "Begitu berhasil, aku
akan membutuhkan bantuanmu lebih banyak lagi."
Molly merasa geli mendengarnya. "Baiklah, aku akan mewakilimu," katanya.
"Tapi, mengenai berbisnis lebih lanjut, kita lihat dulu apakah kau akan
kehilangan uang seratus juta dolar itu."
Ia mengangkat telepon dan berbicara, lalu menutupnya dan berkata pada Cross,
"Kita akan mengadakan rapat bersama orang-orang Business Affairs mereka,
untuk menetapkan syarat-syaratnya. Dan kau diberi waktu tiga hari untuk
mempertimbangkan kembali."
Cross merasa terkesan." Cepat sekali," katanya.
"Mereka yang cepat, bukan aku," kata Molly. "Mereka keluar banyak uang untuk
memulai film ini." "Rasanya aku tidak perlu mengatakan ini," kata Cross, "tapi tawaran yang akan
kuajukan pada Miss Aquitane itu hanya antara kau dan aku."
"Ya, kau tak perlu mengingatkanku," sahut Molly.
Mereka berjabat tangan. Sesudah Cross pergi, Molly teringat sesuatu. Kenapa
Cross De Lena menyebutkan kasus lama itu, kemenangan besarnya yang
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir terkenal" Kenapa justru kasus itu" Padahal banyak pembunuh yang berhasil
dilepaskannya. Tiga hari kemudian, Cross De Lena dan Molly Flanders bertemu di kantor Molly
sebelum berangkat ke LoddStone Studios. Molly ingin memeriksa surat-surat
finansial yang dibawa Cross untuk rapat nanti. Sesudah itu, mereka berangkat
ke LoddStone dengan Mercedes SL 300 Molly.
Setelah melewati gerbang, Molly berkata pada Cross, "Coba perhatikan mobil-
mobil di sini. Kuberi kau satu dolar untuk setiap mobil buatan Amerika yang
kaulihat." Mereka melewati lautan mobil mulus dalam berbagai warna - Mercedes, Aston.
Martin, BMW, Rolls-Royce. Cross melihat sebuah mobil Cadillac dan
menunjuknya. Molly berkata dengan riang, "Pasti milik penulis miskin dari New
York." LoddStone Studios adalah sebuah areal raksasa yang menampung bangunan-
bangunan kecil yang merupakan perusahaan-perusahaan produksi independen.
Bangunan utamanya bertingkat sepuluh dan tampak seperti setting untuk film.
Pihak studio mempertahankan gaya tahun 1920-an ketika meremajakan gedung
tersebut dan hanya membuat beberapa perbaikan penting. Melihat bangunan
itu, Cross jadi teringat enklave di Bronx.
Kantor-kantor di dalam Gedung Administrasi Studio semuanya kecil dan sempit,
kecuali di lantai sepuluh, tempat suite eksekutif Eli Marrion dan Bobby Bantz
berada. Di antara kedua suite tersebut terdapat sebuah ruang konferensi
raksasa dengan bar dan bartender di satu sisi serta dapur kecil yang
berhubungan dengan bar. Kursi-kursi di seputar meja konferensinya terbuat
dari bahan beledu merah gelap.
Di dinding tergantung poster-poster berbingkai film-film yang pernah dibuat
LoddStone. Kedatangan mereka sudah ditunggu-tunggu oleh Eli Marrion, Bobby Bantz,
Skippy Deere, penasihat utama LoddStone, dan dua orang pengacara. Molly
memberikan surat-surat finansial yang diperlukan pada si penasihat utama, lalu
ia dan kedua pengacara lainnya membacanya bersama-sama. Si bartender
membawakan minuman pesanan masing-masing, lalu menghilang. Skippy Deere
saling memperkenalkan semua yang hadir.
Seperti biasa, Eli Marrion berkeras meminta Cross memanggilnya dengan nama
depan. Lalu ia menceritakan salah satu lelucon favoritnya yang sering ia gunakan
untuk membuat lawan-lawannya dalam negosiasi lebih santai. Katanya kakeknya
membangun perusahaan ini pada awal tahun 1920-an dan ingin menamakannya
Lode Stone Studio, tapi karena aksen Jerman-nya masih sangat kental, para
pengacaranya salah dengar. Waktu itu perusahaan tersebut nilainya hanya
sepuluh ribu dolar, dan ketika kesalahan penulisan nama ini diketahui, mereka
merasa tak ada gunanya bersusah payah memperbaikinya. Sekarang perusahaan
ini bernilai tujuh miliar dolar dan namanya kedengaran tidak masuk akal. Tapi,
Marrion menegaskan - lelucon-leluconnya selalu punya tujuan tertentu - nama
yang tercantum tidaklah penting. Yang membuat logo perusahaan ini begitu
berpengaruh adalah citra visualnya yang berupa magnet yang menarik cahaya
dari setiap sudut alam semesta.
Kemudian Molly mengemukakan tawaran kliennya. Cross akan menggantikan uang
lima puluh juta dolar yang telah dikeluarkan pihak studio, juga memberikan hak
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir distribusi kepada pihak studio, dan mempertahankan Skippy Deere sebagai
produser. Cross juga akan menyediakan dana untuk menyelesaikan pembuatan
film. Selain itu, LoddStone Studios akan mendapatkan lima persen dari
keuntungan yang diperoleh.
Semua mendengarkan dengan cermat. Bobby Bantz berkata, "Persentasenya
terlalu kecil. Kami ingin lebih banyak. Selain itu, bagaimana kami tahu bahwa
kalian dan Athena tidak bersekongkol" Bahwa semua ini bukannya sudah
direncanakan?" Cross terperanjat dengan jawaban Molly. Karena suatu alasan, ia beranggapan
negosiasi ini akan berlangsung jauh lebih sopan daripada yang biasa dialaminya
di Vegas. Molly nyaris berteriak mendengar ucapan Bantz. Wajahnya merah oleh
kemarahan yang amat sangat. "Bangsat kau, Bobby!" katanya pada Bantz.
"Berani-beraninya kau menuduh kami bersekongkol! Asuransimu tidak mencakup
urusan begini. Kau mengadakan rapat ini untuk meloloskan diri dari kesulitan,
lalu kau berani-beraninya menghina kami. Kalau kau tidak minta maaf, Mr. De
Lena akan kuajak pergi sekarang juga, dan kau boleh gigit jari."
Skippy Deere menengahi, "Molly, Bobby, sudahlah. Kita sama-sama sedang
mencoba menyelamatkan film ini. Setidaknya kita bicarakan dulu masalahnya
sampai tuntas." Marrion mengamati semua ini dengan senyum tenang, tapi tidak mengatakan
apa-apa. Ia hanya bicara untuk memberi keputusan ya atau tidak.
"Kurasa permintaanmu masuk akal," kata Bobby
Bantz. "Apa yang bisa ditawarkan orang ini pada Athena untuk membuatnya
kembali bekerja?" Cross hanya tersenyum. Molly sudah memberitahunya agar sedapat mungkin
Molly-lah yang menjawab semua pertanyaan.
Kata Molly, "Mr. De Lena jelas punya sesuatu yang istimewa untuk ditawarkan.
Apa perlunya dia memberitahu kalian" Kalau kau menawarkan sepuluh juta dolar
padanya untuk memberikan informasi itu, aku baru mau berunding. Sepuluh juta
sudah murah." Bobby Bantz tertawa mendengarnya.
Skippy Deere berkata, "Mereka beranggapan Cross tak mungkin berani
mengambil risiko dengan uang sebesar itu, kecuali "kalau dia sudah memperoleh
kepastian. Itu sebabnya mereka jadi curiga."
"Skippy," kata Molly, "aku tahu kau pernah mengeluarkan satu juta dolar untuk
novel yang akhirnya tak pernah kaufilmkan. Apa bedanya dengan hal ini?"
Bobby Bantz menyela, "Itu karena Skippy berhasil membujuk studio kami untuk
menyediakan uangnya."
Mereka semua tertawa. Cross merasa heran dengan rapat ini, juga mulai hilang
sabar. Ia tahu, ia tak boleh tampak terlalu berminat. Jadi, tak ada salahnya
kalau ia menunjukkan sedikit rasa kesal. Ia berkata dengan suara pelan, "Aku


Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bertindak berdasarkan insting. Kalau kalian merasa ini terlalu rumit, kita
batalkan saja semuanya."
Bantz berkata dengan marah, "Masalahnya menyangkut uang dalam jumlah
besar. Film ini bisa memberikan hasil kotor sebesar setengah miliar dolar di
seluruh dunia." Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir "Itu kalau kau bisa membujuk Athena untuk kembali," kata Molly dengan cepat.
"Percayalah, aku sudah bicara dengannya pagi ini. Dia sudah memotong pendek
rambutnya, untuk menunjukkan bahwa dia serius."
"Dia bisa disuruh pakai wig. Aktris-aktris memang sialan," kata Bantz. Sekarang
ia menatap Cross dengan marah, mencoba membaca pikirannya. Ia menimbang-
nimbang, lalu berkata, "Kalau Athena tidak mau kembali juga, dan kau kehilangan
lima puluh juta dolarmu, lalu tidak dapat menyelesaikan pembuatan film, siapa
yang berhak memiliki bagian film yang sudah selesai?"
"Aku," kata Cross.
"Aha," kata Bantz. "Lalu kau mau mengedarkannya apa adanya. Sebagai film
porno halus, mungkin?"
"Mungkin saja," sahut Cross.
Molly menggelengkan kepala pada Cross, memperingatkannya untuk diam. "Kalau
kau setuju dengan kesepakatan ini," katanya pada Bantz, "semua yang
menyangkut hasil dari penjualan hak cipta di luar negeri, di video, dan
televisi, juga pembagian keuntungan, bisa dinegosiasikan. Hanya ada satu syarat.
Kesepakatan ini mesti dirahasiakan. Mr. De Lena hanya ingin disebutkan sebagai
coproducer." "Aku oke-oke saja," kata Skippy Deere. "Tapi kesepakatan tentang bagianku
dengan pihak studio tetap berlaku."
Untuk pertama kalinya Marrion bicara. "Itu urusan terpisah," katanya. Itu
berarti ia menolak. "Cross, apa kau memberi kepercayaan penuh pada
pengacaramu dalam semua negosiasi?"
"Ya," sahut Cross.
"Aku ingin pembicaraan ini direkam," kata Marrion. "Kau harus tahu, kami
sebenarnya merencanakan untuk menghentikan pembuatan film ini dan
menanggung kerugiannya. Kami yakin Athena tidak akan kembali. Kami tidak
menjamin padamu bahwa dia akan kembali. Kalau kau membuat kesepakatan ini
dan membayar kami lima puluh juta dolar, kami tidak bertanggung jawab lagi.
Kau akan terpaksa menuntut Athena, dan dia tidak akan punya uang sebanyak
itu untuk membayar ganti rugi."
"Aku tidak akan pernah menuntutnya," kata Cross. "Aku akan memaafkan dan
melupakan masalahnya."
"Kau tidak perlu bertanggung jawab pada para penyandang danamu?" tanya
Bantz. Cross cuma angkat bahu. Marrion berkata, "Itu namanya korupsi. Kau tidak boleh seenaknya
mengkhianati para penyandang dana yang menaruh kepercayaan penuh padamu.
Meski mereka kaya sekalipun."
Cross berkata dengan ekspresi tenang, "Sejak dulu aku tidak pernah
memanfaatkan orang kaya."
Bantz berkata dengan kesal, "Ini pasti tipuan."
Dengan memasang wajah penuh percaya diri, Cross berkata, "Aku sudah
berpengalaman meyakinkan orang. Di hotelku di Vegas, aku harus membujuk
orang-orang yang sangat cerdik untuk mempertaruhkan uang mereka di meja
judi. Dan itu kulakukan dengan cara membuat mereka senang. Itu berarti aku
memberikan pada mereka apa-apa yang benar-benar mereka inginkan. Itu pula
yang akan kulakukan pada Miss Aquitane."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Bantz tidak menyukai gagasan ini. Ia sangat yakin studionya sedang dijebak. Ia
berkata tanpa basa-basi, "Kalau ternyata Athena Aquitane sudah sepakat untuk
bekerja sama denganmu, kami akan menuntut. Kami tidak akan menghargai
kesepakatan ini lagi."
"Aku ingin berkecimpung dalam bisnis perfilman untuk waktu lama," kata Cross.
"Aku ingin bekerja sama dengan LoddStone Studios. Uang yang ada cukup
banyak untuk setiap orang."
Sepanjang rapat tersebut, Eli Marrion terus mengamat-amati Cross, mencoba
membuat penilaian. Pemuda ini sangat tenang, tidak berkesan penipu atau
pembual. Pacific Ocean Security tak bisa menemukan kaitan antara dirinya
dengan Athena. Kelihatannya mereka memang tidak bersekongkol. Keputusan
harus segera dibuat, dan sebenarnya tidak terlalu sulit. Marrion sudah sangat
lelah, hingga setelan yang dikenakannya terasa berat di tubuhnya yang ringkih.
Ia ingin urusan ini lekas selesai.
Skippy Deere berkata, "Mungkin Athena sudah sinting. Mungkin otaknya sudah
tidak beres lagi. Kalau benar begitu, kita bisa minta ganti rugi dari perusahaan
asuransi." Molly Flanders berkata, "Dia lebih waras daripada kalian yang ada di ruangan
ini. Aku bisa membuat kalian lebih dulu dimasukkan ke rumah sakit jiwa sebelum
dia." Bobby Bantz menatap Cross lekat-lekat. "Maukah kau membuat pernyataan
resmi bahwa kau tidak mengadakan kesepakatan apa pun dengan Athena
Aquitane pada saat ini?"
"Ya," kata Cross. Ia sama sekali tidak menyembunyikan rasa tak sukanya pada
Bantz. Melihat ini, Marrion merasa puas. Setidaknya bagian ini berjalan sesuai rencana.
Bantz sudah memantapkan diri sebagai pihak yang jahat. Sungguh
mengherankan betapa orang-orang secara naluri hampir selalu tidak menyukai
Bantz. Padahal itu bukan kesalahannya. Semuanya diakibatkan oleh peran yang
telah ditetapkan baginya. Tapi harus diakui, peran itu memang sesuai dengan
kepribadiannya. "Kami menghendaki bagian dua puluh persen dari laba," kata Bantz. "Kami akan
mendistribusikan film tersebut di dalam dan di luar negeri. Dan kita akan
menjadi partner dalam sekuel apa pun yang dibuat."
Skippy Deere berkata kesal, "Bobby, semua tokohnya mati di akhir cerita. Tak
mungkin ada sekuel."
"Oke," kata Bantz. "Kalau begitu, kami berhak atas prequel apa pun."
"Prequel, sekuel, omong kosong!" kata Molly. "Semua boleh kauambil, tapi kau
hanya mendapat bagian sepuluh persen dari laba, tidak lebih. Dari pen-
distribusiannya saja kau bisa mendapat untung besar. Tanpa perlu menanggung
risiko apa pun. Setuju atau tidak?"
Eli Marrion tidak tahan lagi. Ia bangkit dari duduknya dan berdiri sangat tegak,
lalu berkata dengan suara tenang, "Dua belas persen. Kesepakatan disetujui."
Ia diam sejenak, lalu menatap Cross dan berkata, "Masalahnya bukan cuma uang.
Film ini bisa sangat sukses dan aku tak ingin menghentikannya. Selain itu, aku
ingin tahu apa yang akan terjadi." Lalu ia menoleh pada Molly. "Nah, ya atau
tidak?" Tanpa meminta pendapat Cross, Molly Flanders langsung berkata, "Ya."
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Sesudah rapat itu, Eli Marrion dan Bobby Bantz duduk berdua di ruang
konferensi yang besar itu. Keduanya tidak bercakap-cakap. Dari pengalaman
bertahun-tahun, mereka tahu ada hal-hal yang tidak boleh dibicarakan keras-
keras. Akhirnya Marrion berkata, "Ini menyangkut masalah moral."
Bantz menjawab, "Kita telah sepakat hitam di atas putih untuk merahasiakan
perjanjian ini, Eli, tapi kalau kauanggap perlu, aku bisa menelepon."
Marrion mendesah. "Berarti kita kehilangan film itu. Cross-lah satu-satunya
harapan kita. Selain itu, bisa berbahaya kalau dia sampai tahu kaulah yang
membocorkan ini." "Apa pun posisinya, dia tidak akan berani mengusik LoddStone," kata Bantz.
"Yang kucemaskan kalau dia mulai masuk ke bisnis ini."
Marrion menyesap minumannya, lalu mengisap cerutunya. Asap cerutu yang tipis
dan beraroma kayu terasa menggelitik tubuhnya.
Sekarang Eli Marrion benar-benar merasa letih. Ia sudah terlalu tua untuk
mencemaskan bencana-bencana di masa mendatang. Bencana universal yang
hebat sudah semakin dekat.
"Tak usah menelepon," katanya. "Kita harus menepati kesepakatan itu. Selain
itu, aku ingin tahu, keajaiban apa yang bisa dilakukan si tukang sulap."
Selesai rapat, Skippy Deere kembali ke rumahnya dan menghubungi Jim Losey
untuk bertemu dengannya. Pada pertemuan mereka, ia menyuruh Losey
bersumpah untuk menyimpan rahasia, lalu menceritakan apa yang terjadi tadi.
"Kurasa kau perlu mengawasi Cross," katanya. "Mungkin kau akan menemukan
sesuatu yang menarik."
Tapi sebelum itu ia telah menyetujui akan memakai Jim Losey untuk
membawakan peran kecil dalam sebuah film baru yang sedang dibuatnya - film
tentang pembunuhan berantai di Santa Monica.
Cross De Lena kembali ke Las Vegas dan merenungkan jalan yang telah
dipilihnya di suite penthouse-nya. Hal yang paling penting adalah: hasil yang
diperolehnya bisa sangat luar biasa. Bukan hanya uangnya, tapi juga cara hidup
yang baru. Tapi ia masih mempertanyakan motif di balik semua itu. Bayangan
Athena Aquitane yang berdiri membelakangi samudra yang kehijauan, gerakan-
gerakan tubuhnya, pikiran bahwa suatu hari nanti wanita itu mungkin akan
mengenalnya lebih baik dan mencintainya; tidak untuk selamanya, cukup sesaat
saja. Apa yang pernah dikatakan Gronevelt" "Wanita bisa sangat berbahaya
bagi pria pada saat mereka perlu diselamatkan. Hati-hatilah pada wanita cantik
yang sedang kesusahan," kata Gronevelt dulu.
Tapi Cross membuang semua itu dari pikirannya. Sambil menatap ke Vegas Strip
di bawah sana, ke deretan lampu warna-warni, kesibukan di bawahnya, semut-
semut yang membawa tumpukan uang untuk disimpan di sebuah sarang raksasa,
ia menganalisis seluruh masalah tersebut dengan kepala dingin dan netral, untuk
pertama kalinya. Kalau benar Athena Aquitane dianggap malaikat, kenapa ia menuntut - meski
secara tidak langsung - agar suaminya dibunuh, sebelum ia bersedia kembali
syuting" Tentunya semua pihak memahami hal itu dengan jelas. Tawaran pihak
studio untuk melindunginya selama pembuatan film tidak begitu berarti, sebab
ia seperti menyambut kematiannya sendiri sambil bekerja. Setelah film selesai
dan ia sendirian, Skannet pasti akan mengincarnya.
Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir Eli Marrion, Bobby Bantz, dan Skippy Deere tahu betul masalahnya, juga
penyelesaiannya. Tapi tak ada yang berani menyatakannya terang-terangan. Bagi
orang-orang seperti mereka, risikonya terlalu besar. Mereka sudah mencapai
kedudukan begitu tinggi dan menikmati hidup nyaman. Terlalu banyak yang
dipertaruhkan. Bagi mereka, keuntungannya tidak sebanding dengan risikonya.
Mereka bersedia menanggung kerugian uang, sebab bagi mereka itu hanyalah
kekalahan kecil. Mereka tidak mau runtuh dari tingkat sosial tertinggi di
masyarakat menjadi yang terendah. Risiko itu terlalu mengerikan.
Karena itulah mereka membuat keputusan yang cerdik. Mereka tidak ahli dalam
bidang yang satu itu; bisa saja mereka melakukan kesalahan. Jadi, lebih baik
uang lima puluh juta dolar itu direlakan sebagai kehilangan saham di Wall
Street. Sekarang ada dua masalah utama. Mengeksekusi Boz Skannet dengan cara
sedemikian rupa, supaya tidak merugikan film yang akan dibuat maupun Athena.
Problem nomor dua, yang jauh lebih penting, adalah berusaha mendapatkan
?e:rsetujuan dari Pippi De Lena dan Keluarga Clencu^ Sebab Cross tahu bahwa
seluruh rencananya pastr ^ segera diketahui oleh mereka.
seluruh masalah tersebut dengan kepala dingin dan netral, untuk pertama
kalinya. Kalau benar Athena Aquitane dianggap malaikat, kenapa ia menuntut - meski
secara tidak langsung - agar suaminya dibunuh, sebelum ia bersedia kembali
syuting" Tentunya semua pihak memahami hal itu dengan jelas. Tawaran pihak
studio untuk melindunginya selama pembuatan film tidak begitu berarti, sebab
ia seperti menyambut kematiannya sendiri sambil bekerja. Setelah film selesai
dan ia sendirian, Skannet pasti akan mengincarnya.
Eli Marrion, Bobby Bantz, dan Skippy Deere tahu betul masalahnya, juga
penyelesaiannya. Tapi tak ada yang berani menyatakannya terang-terangan. Bagi
orang-orang seperti mereka, risikonya terlalu besar. Mereka sudah mencapai
kedudukan begitu tinggi dan menikmati hidup nyaman. Terlalu banyak yang
dipertaruhkan. Bagi mereka, keuntungannya tidak sebanding dengan risikonya.
Mereka bersedia menanggung kerugian uang, sebab bagi mereka itu hanyalah
kekalahan kecil. Mereka tidak mau runtuh dari tingkat sosial tertinggi di
masyarakat menjadi yang terendah. Risiko itu terlalu mengerikan.
Karena itulah mereka membuat keputusan yang cerdik. Mereka tidak ahli dalam
bidang yang satu itu; bisa saja mereka melakukan kesalahan. Jadi, lebih baik
uang lima puluh juta dolar itu direlakan sebagai kehilangan saham di Wall


Godfather Terakhir The Last Don Karya Mario Puzo di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Street. Sekarang ada dua masalah utama. Mengeksekusi Boz Skannet dengan cara
sedemikian rupa, supaya tidak merugikan film yang akan dibuat maupun Athena.
Problem nomor dua, yang jauh lebih penting, adalah berusaha mendapatkan
persetujuan dari Pippi De Lena dan Keluarga Clericuzio. Sebab Cross tahu
bahwa seluruh rencananya pasti akan segera diketahui oleh mereka.
Bab 8 Ben99 ebooks collection Mar a i r o o P uzo z o - G o G d o fat a her r T erak a h k ir CROSS DE LENA memohon keringanan bagi Big Tim untuk berbagai alasan.
Satu, laki-laki itu setiap tahun menghamburkan uang sekitar lima ratus, ribu
sampai satu juta dolar di Xanadu. Kedua, Cross menyukai semangat hidupnya
dan lelucon-leluconnya yang tidak kenal malu.
Tim Snedden, yang dikenal dengan julukan si Penipu, memiliki serangkaian pusat
belanja yang membentang di bagian utara negara bagian California. Ia juga
penjudi kelas berat di Las Vegas dan biasanya menginap di Xanadu. Ia terutama
sangat senang bertaruh dalam judi olahraga dan sering kali sangat beruntung.
Taruhan-taruhannya besar - lima puluh ribu dolar untuk football, dan kadang-
kadang sepuluh ribu dolar untuk bola basket. Ia sering pura-pura kalah dalam
taruhan-taruhan kecil, tapi hampir selalu menang dalam taruhan-taruhan besar.
Ia mengira tindakannya ini cerdik. Tapi Cross dengan segera menanganinya.
Big Tim adalah laki-laki bertubuh besar, tingginya hampir enam setengah kaki
dan beratnya lebih dari seratus tujuh puluh lima kilogram. Nafsu makannya
sesuai dengan besar tubuhnya. Ia melahap apa saja yang disodorkan padanya. Ia
membual bahwa di perutnya ada jalur cepat, sehingga makanan langsung
melewati sistem pencernaannya; itu sebabnya ia tak pernah bertambah gemuk.
Ia menganggap ini merupakan penipuan cerdik atas alam.
Tapi Big Tim memang mempunyai bakat alam. Itu sebabnya ia diberi julukan si
Penipu. Di Xanadu ia mentraktir teman-temannya makan gratis dari fasilitas
yang diperolehnya. Ia benar-benar merampok room service. Ia mencoba
membayar gadis-gadis panggilan dan barang-barang di gift shop lewat fasilitas
gratis yang diperolehnya. Kalau kalah bertaruh dan surat utangnya sudah
bertumpuk, ia menangguhkan pembayaran sampai kunjungan berikutnya ke
Xanadu, bukannya membayar dalam waktu sebulan, seperti seharusnya penjudi
terhormat. Tapi, meski sangat beruntung dalam judi olahraga, ia tidak begitu mujur dalam
permainan di kasino. Ia penjudi yang cakap, tahu teknik-tekniknya, dan bisa
membuat taruhan dengan tepat, tapi ia sering terbawa emosi, sehingga
kemenangan-kemenangannya dalam judi olahraga tersapu habis, dan ia malah
berutang. Jadi, bukan masalah uang yang membuat Keluarga Clericuzio turun
tangan terhadapnya, melainkan karena beberapa alasan strategis jangka
panjang. Berhubung sasaran akhir Keluarga Clericuzio adalah mengusahakan pengesahan
judi olahraga di seluruh Amerika Serikat, skandal yang menyangkut olahraga
bisa mengacaukan sasaran tersebut. Maka diadakan penyelidikan atas kehidupan
Big Tim Snedden si Penipu. Hasilnya begitu mengejutkan, hingga Pippi dan Cross
Senopati Pamungkas 24 Pendekar Cambuk Naga 11 Istana Langit Perak Jodoh Rajawali 30
^