Pencarian

Dracula 9

Dracula Karya Bram Stoker Bagian 9


mulai dari kepalanya ke arah bawah, dengan kedua belah tangannya bergantian.
Mina pun menatapnya lekat-lekat beberapa lamanya. Sementara itu jantungku
berdebar keras, karena aku yakin* akan ada sesuatu yang penting terjadi.
Perlahan-lahan mata Mina terpejam, dan ia duduk diam dan kaku. Hanya dari
dadanya yang turun-naik dengan lembut kita tahu bahwa ia masih hidup. Profesor
menelusurinya terus beberapa saat lagi, lalu berhenti. Kulihat dahinya
berkeringat. Mina membuka mata, tapi ia nampak lain. Matanya menatap jauh, dan
suaranya mengandung nada sedih, seperti dalam mimpi. Itu suatu hal baru bagiku.
Sambil mengangkat tangannya sebagai tanda menyuruh kami diam, Profesor
mengisyaratkan padaku untuk mengajak yang lain-^. lain masuk. Mereka masuk
dengan berjinjit, menutup pintu, lalu berdiri di bagian kaki tempat tidur, untuk
menyaksikan apa yang akan terjadi. Agaknya Mina tidak melihat mereka. Kesepian
dipecahkan oleh suara Van Helsing yang berbicara
228 dengan nada rendah dan datar, yang tidak akan mengganggu jalan pikiran Mina.
"Di mana kamu?" Jawabannya terdengar wajar.
"Aku tak tahu. Aku tidur tak kenal waktu." Beberapa menit lamanya keadaan sepi.
Mina duduk dengan kaku, dan Profesor berdiri sambil terus menatapnya lekat-
lekat. Kami yang lain hampir .tak berani bernapas. Kamar menjadi makin terang.
Tanpa mengalihkan matanya dari wajah Mina, Profesor Van Helsing mengisyaratkan
padaku untuk menyibakkan tirai. Aku mematuhi perintah itu, dan kamar bermandikan
cahaya terang. Sekilas warna merah memancar, dan seberkas cahaya merah jambu
seakan hendak meleburkan diri di kamar. Pada saat itu Profesor berkata lagi,
"Di mana kamu sekarang?" Jawabannya terdengar seperti dalam mimpi, tapi tegas,
seolah-olah ia sedang menafsirkan sesuatu. Aku biasa mendengarnya begitu, bila
ia sedang membaca catatan hariannya.
"Aku tak tahu. Semuanya terasa aneh!"
"Apa yang kaulihat?"
"Aku tak bisa melihat apa-apa, semuanya gelap."
"Apa yang kaudengar?" Ada ketegangan dalam *^uara Profesor yang tenang.
"Suara air memukul-mukul. Air yang mengalir dan beriak-beriak, dan gelombang
kecil-kecil melompat-lompat. Kudengar suara itu di luar."
"Kalau begitu, kau berada di kapal?" Kami saling memandang, mencoba membaca
sesuatu dari 229 mata yang lain. Kami takut berpikir. Mina menjawab dengan cepat,
"Ya, memang!" "Apa lagi yang kaudengar?"
"Suara langkah kaki orang-orang yang lari hilir-mudik di atas. Ada bunyi
gemerincing rantai, dan bunyi sesuatu yang berderak nyaring, seperti bunyi derek
yang berputar pada jenteranya."
"Sedang apa kau?"
"Aku sedang diam diam sekali. Rasanya seperti mati!" Suaranya menghilang, ?berubah seperti napas yang dalam, seperti napas orang yang sedang tidur, dan
mata yang terbuka itu tertutup lagi.
Saat itu matahari sudah terbit, cahayanya yang terang menyinari kami. Van
Helsing meletakkan tangannya di bahu Mina, lalu membaringkannya perlahan-lahan
ke bantalnya. Beberapa lamanya" Mina terbaring di situ, seperti anak yang sedang
tidur, lalu dengan mendesah panjang ia terbangun, dan memandang ke sekelilingnya
dengan heran. Ia sempat bertanya, "Mengigaukah aku?" Tapi kemudian ia tahu
keadaannya yang sebenarnya, tanpa ada yang memberitahukannya, meskipun ia ingin
sekali tahu apa yang dikatakannya. Profesor mengulangi percakapan mereka tadi.
Lalu Mina berkata, "Kalau begitu, waktu kita sudah mendesak, mes-., kipun sekarang belum
terlambat!" Mr. Morris dan Lord Godalming sudah berlari ke pintu, tapi dengan
suara tenang Profesor memanggil mereka kembali.
"Tunggu, Teman-teman. Waktu Madam Mina
230 berbicara tadi, kapal itu sedang mengangkat sauh. Kita tak tahu di mana kapal
itu berada. Apalagi pada saat ini tentu banyak kapal yang sedang mengangkat sauh
di Pelabuhan London yang besar ini. Yang mana yang akan kalian datangi" Puji
Tuhan, sekali lagi kita mendapat petunjuk, meskipun kita tak tahu ke arah mana
kita akan dituntun-Nya. Selama ini kita boleh dikatakan buta, buta seperti
layaknya manusia. Karena kalau kita melihat ke masa lalu, kita akan melihat apa
yang mungkin terlihat oleh kita bila kita bisa melihat ke masa yang akan datang.
Wah, wah, kalimatku jadi kacau, ya" Pokoknya kita sekarang sudah tahu apa yang
ada dalam pikiran Count waktu dia masih menyempatkan diri memungut uang itu,
padahal pisau Jonathan yang tajam itu sedang mengancamnya, dan dia sendiri
ketakutan. Dia berniat melarikan diri. Dengar itu, MELARIKAN DIRI! Dia menyadari
bahwa dengan hanya tinggal memiliki satu peti saja lagi, sementara segerombolan
orang mengejar-ngejarnya seperti anjing mengejar musang, maka London bukan lagi
tempat yang aman baginya. Peti tanahnya yang terakhir itu dibawanya serta ke
kapal, dan dia akan meninggalkan negeri ini. Sepantasnya kalau sekarang kita
berseru 'Hayo!', sebagaimana biasanya diserukan oleh pemburu seperti Arthur pada
anjingnya, bila binatang yang diburu sudah kelihatan! Tapi musang tua kita itu
licik, oh, licik sekali. Dan kita pun harus mengejarnya dengan licik pula. Aku
juga licik, dan bisa berpikir seperti otaknya yang licik
231 itu. Sementara ini kita bisa beristirahat dengan tenang, karena di antara kita
dan dia ada laut. Dia tak mau menyeberangi laut, dan kalaupun mau, dia takkan
bisa melakukannya, kecuali bila kapal sudah mendarat, itu pun saat air surut.
Lihat, matahari baru saja terbit, dan kita punya waktu sepanjang hari, sampai
matahari terbenam. Mari kita mandi dan berpakaian, lalu sarapan, karena kita
membutuhkannya. Kita bisa makan dengan tenang, sebab dia tidak berada di daratan
yang sama dengan kita."
Mina melihat padanya dengan nada memohon, lalu berkata,
"Tapi apa perlunya kita mencarinya lagi" Bukankah dia sudah pergi dari kita?"
Profesor memegang tangannya, lalu menepuk-nepuknya sambil menjawab,
"Jangan bertanya apa-apa dulu pada saya. Setelah kita sarapan, baru saya mau
menjawab semua pertanyaan." Lalu ia tak mau berkata apa-apa lagi. Kami pun
berpisah untuk bersiap-siap.
Setelah sarapan, Mina mengulangi lagi pertanyaannya. Profesor memandangi Mina
dengan serius beberapa lamanya, lalu berkata dengan sedih,
"Madam Mina yang baik, justru sekarang kita harus menemukan dia, meski kita
harus mencarinya sampai ke bibir neraka sekalipun!" Mina menjadi lebih pucat
waktu ia bertanya lagi dengan suara halus,
"Mengapa?" "Karena," sahut Profesor lambat-lambat, "karena
232 dia bisa hidup selama berabad-abad, sedangkan Anda hanya manusia biasa yang bisa
mati. Kini kita harus mengejar waktu, sebab dia telah memberikan tanda itu di
dahi Anda." Aku masih sempat menangkap Mina waktu ia jatuh pingsan.
Bab 24 FONOGRAF CATATAN HARIAN DR. SEWARD, DIUCAPKAN OLEH VAN HELSING
Ini ditujukan pada Jonathan Harker.
Kau harus tinggal dengan istrimu tercinta Madam Mina. Kami akan pergi melacak, ?kalau bisa kusebut begitu, sebab sebenarnya kami bukan melacak lagi. Kami sudah
tahu, dan kami tinggal mencari kepastian. Tapi kau harus tinggal dan menjaga
istrimu hari ini. Itu merupakan tugasmu yang paling baik dan paling suci. Hari
ini tak ada satu pun yang bisa menemukan makhluk itu di sini. Kukatakan itu
padamu supaya kau tahu pula apa yang kami berempat sudah tahu. Aku sudah
memberitahukannya pada mereka. Musuh kita itu sudah lari. Dia sudah kembali ke
purinya di Tran sylvania. Aku tahu pasti hal itu, seolah-olah sebuah jilatan api
besar telah menuliskannya di tembok. Hal itu memang sudah disiapkannya, dan peti
tanah terakhir itu memang sudah siap untuk dikapalkan di suatu temp L Untuk
itulah dia m 234 nyempatkan diri mengambil uang yang berceceran itu, untuk itulah dia terburu-
buru pada saat terakhir itu. Dia takut kita menangkapnya sebelum matahari
terbenam. Itulah harapannya yang terakhir, kecuali mungkin dia masih berharap
untuk bersembunyi di dalam kubur Miss Lucy, karena me-
. ngira Miss Lucy masih sejenis dengannya, dan
j mau menyediakan tempat baginya. Tapi dia tak punya waktu lagi untuk itu.
Ketika rencana itu gagal, dia langsung mencari tempat pelariannya yang terakhir.
Kita harapkan ini merupakan kegiatannya yang terakhir pula di bumi. Pintar, ya,
pintar sekali dia. Dia tahu bahwa perburuannya di sini sudah berakhir, jadi
diputuskannya untuk pulang. Ditemukannya kapal yang perjalanannya menempuh jalan
yang dilaluinya waktu dia datang,
" "dan dia naik kapal itu. Sekarang kami pergi untuk mencari kapal itu, dan ?menyelidiki ke mana tujuannya. Bila sudah kami temukan, kami akan kembali dan
kami ceritakan segala-galanya pada kalian. Dengan demikian bisalah kami
menghibur kalian berdua dengan harapan baru, karena kita semua tentu berharap
agar segalanya tidak sia-sia. Makhluk yang kita kejar ini memerlukan beratus-
ratus tahun untuk datang ke London, tapi pada
* suatu hari kelak, bila kita sudah tahu tempat persembunyiannya, akan kita usir
dia. Dia punya keterbatasan, meskipun dia cukup kuat untuk menimbulkan banyak
kesusahan dan tak bisa menderita seperti kita. Tapi kita semua kuat, kita
masing-masing punya tujuan, dan kita akan lebih kuat lagi
235 bila kita bersatu. Perkuat lagilah tekadmu, suami tercinta Madam Mina.
Perjuangan ini baru dimulai, dan akhirnya kita yang akan menang pasti, sepasti
?Tuhan yang bersemayam tinggi di atas kita mengawasi anak-anak-Nya. Oleh
karenanya, be-sarkanlah hatimu sampai kami kembali.
Van Helsing. CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER *
4 Oktober. Waktu kubacakan pada Mina pesan Van Helsing pada kaset itu,
?kekasihku yang malang itu jadi agak ceria. Keyakinan bahwa Count sudah keluar
dari negeri ini saja sudah membesarkan hatinya. Dan berbesar hati berarti
kekuatan baginya. Aku sendiri, setelah bahaya mengerikan yang ditimbulkannya
tidak lagi harus kami hadapi, merasa semua ini agak tak masuk akal. Bahkan1*'
pengalaman-pengalamanku yang mengerikan di Puri Dracula rasanya tinggal
merupakan mimpi, sementara aku duduk-duduk dalam udara musim gugur yang sejuk di
bawah sinar matahari cerah ini.
Tapi bagaimana aku bisa tak percaya! Ketika sedang berpikir, terlihat olehku
bekas noda merah di dahi putih kekasihku yang malang. Selama bekas itu masih
ada, tak mungkin aku tak percaya. Kenangan akan bekas itu memperkuat
keyakinanku. Aku dan Mina takut berdiam diri, jadi berulang kali kami membaca
dan membahas catatan-catatan harian. Dan meskipun setiap kali kenyataannya jadi
makin lama makin jelas, rasa tersiksa dan takut makin lama
236 makin berkurang. Ada pula semacam tujuan yang pasti, yang menenangkan hati kami.
Kata Mina, mungkin kami merupakan alat untuk mencapai tujuan yang baik. Mungkin!
Aku akan mencoba berpikir seperti dia. Kami belum membicarakan masa depan.
Sebaiknya kami menunggu sampai bertemu dengan Profesor dan teman-temannya,
setelah mereka meng-w adakan penyelidikan.
Rasanya hari lebih cepat berlalu daripada yang selama ini kurasakan. Sekarang
sudah jam tiga sore. CATATAN HARIAN MINA HARKER
5 Oktober. Saat pertemuan untuk mendengarkan laporan. Hadir Profesor Van ?Helsing, Lord ^Godalming, Dr. Seward, Mr. Quincey Morris, * Jonathan Harker, dan
Mina Harker. Profesor Van Helsing melukiskan langkah-langkah yang telah mereka ambil siang
hari itu untuk mencari tahu mengenai kapal apa dan ke mana tujuan Count Dracula
melarikan diri. Inilah laporannya:
"Karena aku tahu bahwa dia ingin kembali ke Transylvania, aku yakin bahwa dia
pasti harus melewati muara Sungai Danube atau suatu tempat di Laut Hitam, sebab
dia datang melewati tempat itu pula. Semuanya hampa dan suram di hadapan kami.
Omne ignotum pro magnifico Maka de-
ngan hati berat, mulailah kami mencari kapal-kapal yang sudah berangkat ke Laut
Hitam semalam. Dia pasti berada di sebuah kapal layar, karena Madam Mina
berbicara tentang layar-layar yang dikembangkan. Karena kami tak bisa melihat di
daftar keberangkatan kapal-kapal di harian Times, maka atas usul Lord Godalming,
kami pergi ke perusahaan perkapalan Lloyd, di mana semua ^ kapal yang berlayar
tercatat, betapapun kecilnya kapal itu. Di situ kami mendapat informasi bahwa
hanya ada satu kapal yang menuju Laut Hitam. Kapal itu berlayar saat air pasang,
namanya Czarina Catherine, dan berlayar dari dermaga Doolit-tle menuju Varna,
dan dari situ akan terus ke bagian-bagian lain Sungai Danube. 'Jadi,' kataku,
'inilah kapal yang ditumpangi Count.' Dan kami pun pergi ke dermaga Doolittlc.
Di sana kami* menemui seorang petugas. Kami bertanya padanya mengenai tempat-
tempat tujuan kapal Czarina Catherine. Dia banyak mengumpat dengan muka merah
dan suara nyaring, tapi dia orang yang baik. Quincey memberinya sesuatu yang
dikeluarkannya dari sakunya. Bunyinya gemerisik waktu dilipat. Orang itu
memasukkannya ke dalam sebuah kantong yang amat kecil, lalu menyimpannya dalam-
dalam di bajunya. Setelah itu dia jadi makin baik?"t dan mau menjadi pesuruh
kami yang rendah hati. Dia mengajak kami bertanya pada banyak orang yang tampak
kepanasan dan kasar. Orang-orang itu menjadi lebih baik setelah dibelikan
minuman. Mereka banyak bercerita tentang hal-hal tak pen-238
ting, antara lain tentang darah, yang tidak kumengerti, meskipun aku bisa
menerka apa maksudnya. Pokoknya mereka menceritakan segala sesuatu yang perlu
kami ketahui. "Mereka antara lain menceritakan bahwa kemarin petang, kira-kira jam lima sore,
seorang pria datang dengan terburu-buru. Orang itu tinggi, kuurus, dan pucat.
Hidungnya bengkok dan giginya putih sekali, sedangkan matanya merah membara.
Pakaiannya serba hitam, dan dia memakai topi bambu yang tidak cocok bagi dirinya
dan tak sesuai dengan zaman. Dia berani menghamburkan uang waktu meminta
keterangan mengenai kapal apa yang akan berangkat ke Laut Hitam dan ke mana
tujuan akhirnya. Orang-orang membawanya* ke kantor, dan kemudian ke kapal. Di
sana dia tak ?"mau naik ke kapal. Dia berhenti di ujung tangga kapal, dan
dimintanya nakhoda kapal mendatanginya. Nakhoda datang setelah diberitahu bahwa
dia akan dibayar mahal, padahal sebelumnya dia menyumpah-nyumpah. Lalu orang
kurus itu pergi, dan orang memberitahukan padanya di mana dia bisa menyewa
kereta kuda. Dia pergi ke sana lalu kembali dengan kereta. Dia sendiri yang
mengendalikan kereta itu, dengan membawa sebuah peti .besar. Dia pula yang
?mengangkat peti itu, ke kapal, padahal untuk melakukan hal itu dibutuhkan
beberapa orang. Dia berbicara banyak dengan nakhoda, mengenai bagaimana dan di
mana peti itu harus ditempatkan. Tapi nakhoda itu tak mau, dan malah menyumpah-
nyumpah. Katanya pria itu ha-239 rus pergi sendiri menunjukkan di mana peti itu
harus ditempatkan. Tapi orang itu tak mau. Katanya dia belum mau naik, sebab dia
masih banyak urusan. Lalu nakhoda mengatakan supaya dia bergegas, karena
kapalnya akan segera berangkat sebelum air pasang. Mendengar itu, orang kurus
itu tersenyum dan berkata bahwa dia pasti akan pergi bila dirasanya waktunya
sudah tiba. Tapi dikatakannya lagi bahwa dia heran mengapa kapal itu akan
berangkat begitu cepat. Nakhoda mengumpat-umpat dan menyumpah-nyumpah lagi. Lalu
orang kurus itu membungkuk padanya, mengucapkan terima kasih, dan berkata bahwa
dia mengharapkan kebaikan hati nakhoda untuk mengizinkannya naik ke kapal
sebelum kapal berlayar. Akhirnya nakhoda yang wajahnya makin merah berkata
sambil menyumpah-nyumpah bahwa dia tak mau membawa orang Prancis di kapalnya,
apalagi orang yang berlumuran darah. Jadi orang itu bertanya apakah di tempat
yang terdekat dengan tempat itu dia bisa membeli formulir-formulir tentang
kapal. Setelah mendapat jawaban, dia pergi.
Tak seorang pun tahu ke mana orang itu pergi, dan tak ada pula yang peduli,
sebab banyak yang harus mereka pikirkan. Ternyata kapal Czarina Catherine tak
bisa berlayar seperti yang diharapkan Kabut tipis mulai merayap di sungai. Kabut
itu makin lama makin menebal, hingga menjadi kabut pekat yang menyelubungi kapal
dan sekelilingnya. Nakhoda kapal menyumpah dan mengumpat lagi dengan menggunakan
kata-kata kotor, dan tak 240 sudah-sudahnya menyebut darah, namun dia tak bisa berbuat apa-apa. Air pun naik,
makin lama makin tinggi, dan dia mulai takut kalau-kalau dia tak bisa berangkat
gara-gara air pasang itu. Sementara dia dalam keadaan marah-marah, saat pasang
sedang tinggi-tingginya, orang kurus itu dalang lagi menaiki tangga, dan
bertanya di mana petinya ditempatkan. Nakhoda menyahut bahwa dia tak mau tahu
tentang orang itu maupun petinya. Tapi orang kurus itu tidak tersinggung. Dia
turun menemui juru mudi, akan melihat tempat peti itu. Lalu dia naik lagi, dan
berdiri sebentar di dek, di tengah-tengah kabut tebal itu. Sesudahnya dia pasti
turun sendiri, tapi tak seorang pun melihatnya, dan memang tak seorang pnn yang
memikirkannya lagi. Tak lama kemudian kabut berkurang, dan akhirnya cuaca terang
kembali. Orang-orang yang kubelikan minuman tertawa dan bercerita terus bahwa
waktu nakhoda kapal memperbincangkan tentang kabut tebal itu dengan beberapa
pelaut yang sedang h lir mudik di sungai dan di dermaga saat itu, mereka berkata
bahwa mereka melihat kabut itu hanya di sekeliling Czarina Catherine saja.
Sumpah dan umpatan nakhoda pun bertambah-tambah, dan kata-kata kotornya makin


Dracula Karya Bram Stoker di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berlimpah-limpah. Tapi kapal berangkat juga saat air surut, dan menjelang pagi
pasti sudah berada jauh di muara sungai. Waktu mereka bercerita itu, kapal
tersebut pasti sudah berada di tengah laut.
"Jadi, Madam Mina, kita bisa beristirahat sebentar, sebab musuh kita sedang
berada di tengah laut, dengan menguasai kabut, bila diinginkannya,
241 menuju muara Danube. Berlayar memakan waktu, dan kapal tak pernah cepat. Jadi
kalau kita pergi, kita akan lewat darat Itu lebih cepat Kita bisa menghadangnya
di sana. Harapan kita yang terbaik adalah menyerangnya selagi dia berada di
dalam petinya, antara matahari terbit dan matahari terbenam, sebab selama waktu
itu dia tak bisa berbuat apa-apa, dan kita bisa melakukan apa saja terhadapnya,
sesuka hati kita. Masih ada waktu beberapa hari untuk mengatur rencana. Kita
semua sudah tahu ke mana tujuannya, sebab kami sudah bertemu dengan pemilik
kapal itu, yang telah memperlihatkan pada kami daftar semua muatan dan surat-
suratnya yang lain. Peti yang kita cari akan didaratkan di Varna, dan harus
diserahkan kepada seorang agen, yaitu seseorang bernama Ristics yang harus
menyerahkan tanda-tanda pengenalnya di sana. Dan dengan demikian akan selesailah
tugas pemilik kapal dagang itu. Dia bertanya apakah ada sesuatu yang tak beres,
sebab kalau demikian halnya dia akan mengirim telegram supaya diadakan
penyelidikan di Varna. Tapi kami katakan bahwa tak ada apa-apa, karena apa yang
akan kami lakukan tak ada hubungannya dengan polisi atau bea cukai. Itu harus
dilakukan oleh kita sendiri, dengan cara kita sendiri pula."
Setelah Van Helsing selesai bercerita, aku ber-. tanya apakah ia yakin bahwa
Count masih tetap ada dikapal itu. Jawabnya, "Kita punya bukti yang paling kuat,
yaitu pembuktiannya sendiri waktu Anda berada dalam keadaan dihipnotis tadi."
Kutanyakan sekali lagi apakah memang benar-benar masih perlu mengejar Count itu,
sebab aku takut sekali ditinggalkan Jonathan, dan aku tahu bahwa ia pasti pergi
kalau yang lain-lain pergi. Profesor memberikan jawaban, mula-mula dengan
tenang, tapi makin lama makin berapi-api. Sementara berbicara itu, ia jadi makin
marah dan kata-katanya "t makin keras, sampai akhirnya tahulah kami di mana
letak kelebihannya, yang membuatnya menjadi orang terkemuka di antara orang
banyak. Katanya, "Pokoknya itu perlu perlu perlu! Pertama-tama demi ? ?kepentingan Anda sendiri, lalu juga demi kepentingan kemanusiaan. Monster itu
sudah mendatangkan banyak kesusahan di lingkungan yang masih kecil, dalam waktu
singkat, padahal dia masih kecil dan masih meraba-raba mencari jalannya da-
lam gelap dan dalam keadaan tak tahu apa-apa. Semua itu sudah kuceritakan
?pada mereka ini, sedangkan Anda, Madam Mina, bisa mendengarnya dari fonograf
sahabat kita John, atau dari catatan harian suami Anda. Sudah saya ceritakan
pada mereka langkah-langkah apa yang telah diambilnya untuk meninggalkan
negerinya yang gersang, yang jarang penduduknya, untuk datang ke suatu negara
baru di mana kehidupan manusia berkembang terus
< seperti gandum di ladang. Sekiranya ada makhluk lain yang seperti dirinya
?mencoba melakukan apa yang telah dilakukannya, mungkin masa berabad-abad yang
telah lalu dan sampai ke masa yang akan datang tak bisa membantunya. Tapi yang
satu ini, semua kekuatan alam yang gaib dan kuat seakan
243 242 bekerja di dalam dirinya dengan cara yang ajaib. Tempat ia pernah hidup dalam
keadaan tidak mati selama-berabad abad penuh dengan keanehan geologis dan
kimiawi. Ada gua-gua dan jurang-jurang yang tak terperikan dalamnya. Ada gunung-
gunung berapi yang kepundannya masih mengeluarkan cairan-cairan yang mengandung
zat-zat aneh dan gas-gas yang bisa membunuh atau sebaliknya menghidupkan. Pada
tenaga gaib yang terpadu itu pasti ada sesuatu yang bersifat magnet atau
mengandung aliran listrik, yang pengaruhnya terhadap kehidupan fisik sangat
aneh. Sedangkan ia sendiri sejak awal memiliki kekuatan yang luar biasa. Dalam
keadaan keras seperti perang, dia hebat karena memiliki saraf sekuat baja, otak
yang sangat licik, dan hati yang lebih berani daripada siapa pun juga. Prinsip
tenaga hidup berkembang hebat dalam dirinya. Tubuhnya tetap kuat dan tumbuh
terus dengan suburnya, begitu pula otaknya. Semua itu terjadi tanpa bantuan
setan yang sifat-sifatnya dimilikinya, sebab semua yang tersebut di atas itu
pasti bersumber dari tenaga-tenaga yang baik. Dia telah menularimu, anakku.
Maaf, aku harus mengatakannya demi kebaikanmu sendiri. Penularan terhadapmu itu
telah dilakukan dengan cara demikian baiknya, hingga meskipun dia tidak
mengulangi perbuatan itu lagi, kau akan hidup terus dengan caramu sendiri, cara
yang manis. Tapi kelak, bila kematian tiba, yang merupakan nasib semua orang
atas kehendak Tuhan, kau akan mati dan menjadi seperti dia. Dan itu tak boleh
dibiarkan! Kita sudah bersumpah bersama bahwa hai itu tak
244 boleh terjadi. Maka kita pun menjadi pelaksana kehendak Tuhan sendiri, supaya
dunia dan manusia-manusianya, untuk siapa PutraNya bersedia mati, tidak akan
menjadi anak buah monster itu, karena adanya makhluk seperti itu berarti
pencemaran atas nama Nya Tuhan telah mengizinkan kita menebus satu jiwa, dan
kita maju terus seperti prajurit-prajurit r Salib di masa silam, untuk menebus
jiwa-jiwa yang lain. Kalaupun kita gugur, kita gugur demi kebaikan." Ia
berhenti, dan aku berkata,
"Tapi apakah Count tidak akan melawan dengan kuat pula" Karena dia sudah terusir
dari Inggris, apakah dia tak akan menjauhinya, seperti yang dilakukan seekor
macan di desa dari tempat dia terusir?"
"Wah," kata Profesor, "perumpamaanmu tentang * harimau itu baik bagiku, dan ?aku akan memanfaatkannya. Harimau yang disebut orang India 'si pemakan
orang' yang sudah pernah merasakan darah manusia takkan mau lagi memangsa yang
?lain. Dia akan memburu manusia terus sampai menemukannya. Yang kita kejar dari
desa kita ini juga seekor harimau, seorang pemakan manusia, dan dia tidak akan
berhenti mencari mangsanya. Jadi dia sendiri pun tidak akan berada jauh-jauh.
"Semasa hidupnya dia menyeberangi perbatasan dengan Turki, dan menyerang musuh
di negerinya sendiri. Dia dipukul mundur. Tapi apakah dia diam saja" Tidak! Dia
datang dan datang lagi. Lihatlah betapa kuat tekadnya, betapa kuat daya
tahannya. Dengan otak kekanakan yang dimiliki-245
nya, sudah lama dia menyimpan rencana untuk pergi ke sebuah kota besar. Apa yang
dilakukannya" Dicarinya tempat di dunia ini, yang menjanjikan paling banyak
padanya. Lalu dengan nekat dia mulai mempersiapkan diri untuk, melaksanakan
rencananya. Dengan sabar ditelitinya kekuatannya sendiri dan berapa jauh
kemampuannya. Dipelajarinya bahasa-bahasa baru, pula kehidupan sosial yang baru,
dan lingkungan-lingkungan baru, serta dibandingkannya dengan cara hidup lama.
Juga dipeloporinya politik, undang-undang, keuangan, ilmu pengetahuan, dan adat
kebiasaan suatu negara dan bangsa baru, yang muncul sejak dia ada. Melihat semua
itu, timbul selera dan nafsunya. Bukan itu saja, itu juga menumbuhkan otaknya,
karena semua itu membuktikan pada dirinya bahwa dugaannya memang benar sejak
semula. Itu dilakukannya seorang diri saja, dari sebuah reruntuhan pekuburan di
negeri yang sudah terlupakan. Tak ada lagi yang tak bisa dilakukannya bila dunia
pemikiran yang lebih besar pun sudah terbuka baginya. Dia yang seperti kita
ketahui bisa tersenyum pada saat kematiannya, dan bisa berkembang terus di
tengah-tengah penyakit-penyakit yang membunuh banyak orang. Ah, kalau saja
kekuatan semacam itu datangnya dari Tuhan, dan bukan dari setan, betapa akan
banyaknya kebaikan yang akan ditimbulkannya di dunia kita yang tua ini. Tapi
kita sudah bersumpah untuk membebaskan dunia. Kita harus bekerja keras dengan
menutup mulut dan merahasiakan semua usaha kita,
246 sebab pada zaman yang sudah maju ini manusia justru tidak percaya begitu saja
akan apa yang mereka lihat. Justru orang-orang bijak yang ragu ragulah yang akan
memberikan kekuatan besar baginya. Keraguan-keraguan itu akan merupakan pedang
dan perisai baginya, dan menjadi senjata pula baginya untuk memusnahkan kita,
musuh-musuhnya, yang bahkan bersedia mengorbankan nyawa kita sendiri demi
menyelamatkan seseorang yang kita cintai, demi kebaikan kemanusiaan, dan demi
kehormatan dan kemenangan Tuhan."
Setelah membahasnya secara umum, diputuskan bahwa malam ini tidak ada yang
diputuskan dengan pasti, dan bahwa fakta-fakta itu kami bawa tidur saja dulu,
sambil mencoba memikirkan kesimpulan yang cocok. Besok kami akan bertemu lagi
pada waktu sarapan, dan setelah mengemukakan kesimpulan masing-masing, akan kami
putuskan langkah pasti yang akan kami ambil.
Aku merasa tenang sekali malam ini. Rasanya aku sudah terbebas dari suatu
tekanan yang menghantuiku. Mungkin....
Tapi angan-anganku belum berakhir. Bagaimana mungkin! Di cermin masih terlihat
olehku tanda merah di dahiku, dan aku tahu bahwa aku masih bernoda.
CATATAN HARIAN DR. SEWARD
J Oktober. Kami semua bangun awal, dan kurasa tidur kami telah memberikan
?banyak manfaat. Waktu bertemu pada saat sarapan, kami semua
247 ceria. Tak pernah kami berharap bisa seceria itu lagi.
Sungguh hebat daya pulih pada manusia. Begitu suatu penghalang dalam bentuk apa
? pun juga disingkirkan, kembalilah kita pada harapan dan keceriaan semula. Saat?kami duduk mengelilingi meja, berulang kali mataku terbuka lebar-lebar, ingin
tahu apakah semua yang terjadi di hari-hari yang lalu itu bukan hanya mimpi.
Begitu melihat tanda merah di dahi Mrs. Harker, aku baru sadar bahwa semua itu
kenyataan. Bahkan kini pun, saat sedang membolak-balik persoalan itu dengan
bersungguh-sungguh, rasanya tak bisa aku mengakui bahwa penyebab dari semua
kesulitan kami masih ada. Mrs. Harker sendiri kelihatannya sebentar-sebentar
lupa akan kesulitannya. Hanya sekali-sekali, bila ada sesuatu yang
mengingatkannya, ia "-baru ingat akan bekas lukanya yang besar itu. Setengah jam
lagi kami akan bertemu di ruang kerjaku ini, untuk memutuskan apa tindakan kami.
Hanya ada satu kesulitan pokok yang kulihat dengan naluriku, bukan dengan akal
sehatku, yaitu bahwa kami semua harus berbicara dengan terus terang, tapi aku
takut Aku punya dugaan misterius bahwa Mrs. Harker masih merahasiakan sesuatu.
Aku tahu bahwa ia menarik kesimpulan-kesimpul- -an sendiri, dan dari
pengalamanku selama ini, aku yakin bahwa kesimpulan-kesimpulan itu sangat
cemerlang dan tepat. Tapi ia tak mau atau tak bisa mengatakannya. Hal itu
kukatakan pada Van Helsing, dan kami akan membicarakannya bila kami
248 tinggal berduaan saja nanti. Kurasa ada racun mengerikan yang telah masuk ke
dalam pembuluh darahnya, dan kini mulai bekerja. Count punya tujuan sendiri
waktu memberikan pada Mrs. Harker apa yang disebut Van Helsing "pembaptisan
darah vampir". Yah, mungkin ada racun yang tersaring dari hal-hal yang baik.
Pada zaman racun .ptomaine masih merupakan suatu misteri, kita tak perlu merasa heran mengenai
apa pun juga! Satu hal aku yakin, yaitu bila naluriku benar mengenai diamnya
Mrs. Harker, tentu akan ada kesulitan suatu bahaya yang tak bisa
?disadari dalam pekerjaan yang kami hadapi ini. Musuh yang memiliki kekuatan
?untuk memaksanya berdiam diri pasti bisa memaksanya untuk berbicara. Aku tak
berani berpikir lebih lanjut. Aku tak boleh berpikir ten-
* tang hal-hal yang merendahkan martabat wanita seluhur dia!
Van Helsing akan datang ke ruang kerjaku lebih dulu daripada yang lain, Aku
harus segera membuka pembicaraan dengannya.
Kemudian. Setelah Profesor masuk, kami membicarakan situasi saat ini. Kulihat
?ada sesuatu yang dipikirkannya dan ingin dikatakannya, tapi ia 'nampak bimbang
untuk mulai membicarakannya. Setelah berbicara sebentar mengenai tetek bengek,
ia tiba-tiba berkata, "John, ada sesuatu yang harus kita bicarakan berdua saja, setidaknya pada tahap
pertama ini. Nanti mungkin kita akan mengikutsertakan yang
249 lain." Lalu ia berhenti, jadi aku menunggu sampai ia melanjutkan.
"Madam Mina kita yang malang itu sedang mengalami perubahan." Aku merinding,
karena apa yang paling kutakutkan ternyata benar. Van Helsing berkata lagi,
"Dengan adanya pengalaman menyedihkan dengan Miss Lucy, kali ini kita harus
lebih waspada sebelum segala-galanya terlambat. Tugas kita sekarang lebih sulit
daripada sebelumnya, dan dengan kesulitan ini, setiap jam jadi besar artinya.
Kulihat ciri-ciri khas vampir sudah mulai tampak di wajahnya. Sekarang memang
masih sedikit sekali, tapi itu akan kelihatan kalau kita melihatnya tanpa
praduga. Dia juga lebih sering diam, seperti halnya Miss Lucy. Dia tidak
berbicara, padahal apa yang ingin diberitahukannya, dituliskannya kemudian. Nah,
kekhawatiranku begini: dengan dihipnotis, dia bisa mengatakan apa yang dilihat
dan didengar Count. Bukankah sangat mungkin pula bahwa Count yang sudah lebih
dulu menghipnotisnya, sudah mengisap darahnya, dan sudah menyuruhnya mengisap
darah Count pula, bisa memaksa Madam Mina untuk membukakan rahasia kita
padanya?" Aku mengangguk membenarkan, dan ia berkata lagi, "
"Jadi yang harus kita lakukan adalah mencegah hal itu. Kita harus merahasiakan
rencana kita darinya, supaya dia tak bisa menyampaikannya, karena dia tak tahu.
Ini suatu tugas berat! Menyakitkan sekali, hingga hancur rasanya hatiku
memikirkan - 250 nya, tapi harus dilakukan. Bila kita bertemu dengannya nanti, harus kukatakan
padanya bahwa dengan alasan tertentu yang tak bisa kita katakan, dia tak bisa
lagi menghadiri pertemuan-pertemuan kita. Tapi dia tetap harus kita jaga."
Disekanya dahinya yang basah oleh keringat, sebab ia harus mengatakan sesuatu
yang alam menyakiti wanita
+ malang yang sudah cukup banyak tersiksa itu. Aku tahu bahwa ia akan terhibur
bila kukatakan padanya bahwa aku juga punya dugaan sama, karena setidaknya itu
akan mengurangi rasa tersiksa akibat keraguannya. Jadi kukatakan hal itu
padanya, dan akibatnya sama seperti yang kuharapkan.
Saat pertemuan hampir tiba. Van Helsing sudah pergi, katanya untuk mempersiapkan
pertemuan itu dan perannya yang berat nanti. Tapi aku yakin
bahwa sebenarnya ia ingin berdoa seorang diri.?Kemudian lagi Pada awal pertemuan, aku sudah menemukan sesuatu yang melegakan.
?Mrs. Harker mengirimkan pesan melalui suaminya, mengatakan bahwa ia tidak akan
hadir dalam pertemuan, karena menurut pendapatnya sebaiknya kami bebas membahas
semua gerak-gerik kami tanpa kehadirannya, supaya kami jangan sampai T merasa
tak enak. Aku dan Profesor saling pandang sebentar, dan kami merasa lega. Aku
sendiri merasa jika Mrs. Harker menyadari sendiri bahayanya, maka bahaya itu
serta akibat buruk lainnya akan dapat dihindari. Kami menerima baik usul itu,
tanpa mengatakan apa-apa tentang kecurigaan
251 kami. Kami menunggu sampai tinggal berduaan saja untuk membicarakannya, kemudian
kami langsung mulai merundingkan langkah-langkah yang akan diambil. Mula-mula
Van Helsing mengemukakan fakta-faktanya secara kasar.
"Kapal Czarina Catherine sudah meninggalkan Sungai Thames kemarin pagi. Bila
berlayar dengan kecepatan tertinggi yang bisa dicapainya, dia baru akan tiba di
Varna sekurang-kurangnya dalam waktu tiga minggu. Sedangkan lewat jalan darat,
kita bisa tiba di tempat yang sama dalam tiga hari. Nah, kalau kita perhitungkan
masa pelayaran mereka bisa dua hari lebih cepat sebab Count bisa mempengaruhi
?cuaca dan bila kita perhitungkan pula sehari semalam kita mengalami
?keterlambatan, kita masih punya kelebihan waktu sekitar dua minggu. Jadi, supaya
aman kita harus berangkat paling lambat tanggal tujuh belas. Kita akan tiba di
Vama sehari sebelum kapal itu datang, dan bisa mengadakan persiapan-persiapan
yang diperlukan. Kita semua tentu harus membawa senjata untuk melawan kejahatan,
baik kejahatan fisik maupun rohaniah." Lalu Quincey Morris menambahkan,
"Kudengar Count berasal dari negara serigala, jadi mungkin dia bisa tiba di sana
sebelum kita. Aku usul supaya kita juga membawa senapan-Winchester. Aku percaya
pada senjata Winchester bila ada kesulitan semacam itu. Ingatkah kau, Art, waktu
kita dikejar segerombolan serigala di Tobolsk" Balasan apa yang kita berikan
pada binatang-binatang itu satu demi satu?"
252 "Baik," kata Van Helsing. "Kita akan membawa Winchester. Quincey memang selalu
berpikiran sehat, apalagi kalau ada hubungannya dengan perburuan. Sementara itu,
tak ada yang bisa kita kerjakan di sini. Dan karena kupikir kita belum mengenal
Varna, mengapa kita tidak berangkat ke sana lebih awal saja" Menunggu di sini
atau di sana sama saja. Kita bisa bersiap-siap malam ini dan besok, dan kalau
semua berjalan baik, kita berempat bisa berangkat"
"Berempat?" tanya Harker keheranan, sambil memandangi kami satu demi satu.
"Benar," sahut Profesor cepat-cepat. "Kau harus tinggal menjaga istrimu!" Harker
diam sebentar, lalu berkata dengan suara hampa,
"Mengenai hal itu kita bicarakan besok saja. Aku akan berunding dengan Mina."
Kupikir sekaranglah saatnya Van Helsing memberinya peringatan supaya tidak
menceritakan rencana-rencana kami pada istrinya. Tapi ia tak melihat padaku. Aku
memandanginya dengan terang-terangan, dan mendehem. Ia menjawab dengan
meletakkan jari pada bibirnya, dan membuang muka.
CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER
5 Oktober, petang. Beberapa lama setelah pertemuan kami tadi pagi, aku tak bisa?berpikir. Perkembangan-perkembangan baru telah menjadikan pikiranku penuh dengan
pertanyaan, hingga aku tak bisa berpikir secara aktif. Tekad Mina untuk tidak
ikut dalam pembicaraan-pembicaraan
telah membuatku berpikir, dan karena aku tak bisa memperbincangkannya
dengan,dia, aku hanya bisa menduga-duga. Tapi sampai kini aku sama sekali belum
menemukan penyelesaiannya. Cara teman-temanku yang lain menanggapinya' pun
membuatku heran, padahal pada pertemuan kami yang terakhir sudah disepakati
supaya tak ada lagi yang disembunyikan di antara kami. Mina sedang tidur


Dracula Karya Bram Stoker di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sekarang. Ia nampak tenang dan manis sekali, seperti anak kecil. Bibirnya
melengkung dan wajahnya bersinar bahagia. Syukurlah masih ada saat manis seperti
itu baginya. Kemudian. Aneh sekali semua ini. Aku duduk sambil memperhatikan Mina yang
?sedang tidur dengan tenang. Aku mendekatinya, supaya aku juga bisa merasakan
ketenangannya. Saat hari makin malam dan di bumi makin banyak bayang-bayang
karena matahari yang makin terbenam, kesepian alam kian terasa, dan aku makin
merasa kesepian. Tiba-tiba Mina membuka matanya, dan sambil memandangiku dengan
lembut, ia berkata, "Jonathan, kuminta kau bersumpah padaku, demi kehormatanmu. Janji itu memang
diucapkan terhadapku, tapi disucikan dengan nama Tuhan, dan tak boleh dilanggar,
meskipun kelak aku sendiri yang memintamu melanggarnya, dengan berlutut di
hadapanmu sambil berurai air mata. Ayo,* kau harus cepat-cepat mengucapkan janji
itu." "Mina," kataku, "aku tak bisa begitu saja meng -
254 ; ucapkan janji semacam itu. Mungkin aku tidak
\berhak membuat janji seperti itu."
"Tapi, Sayang," katanya dengan sangat bersungguh-sungguh, hingga matanya
menyorot seperti bintang-bintang kutub, "aku yang memintanya, tapi bukan untuk
diriku sendiri. Nanti kau bisa bertanya pada Profesor Van Helsing apakah aku tak
benar. Kalau katanya aku salah, kau boleh berbuat sesukamu. Ya, bahkan lebih
dari itu, bila kalian semua sepakat, kau akan dibebaskan dari janji itu."
"Aku berjanji!" kataku, dan sesaat ia nampak amat bahagia, padahal kupikir ia
sama sekali tak bisa merasa bahagia lagi gara-gara tanda merah di dahinya itu!
Katanya, "Berjanjilah padaku bahwa kau takkan menceritakanjipa-apa padaku
mengenai semua rencana sehubungan dengan penyerangan terhadap Count, baik dengan
kata-kata maupun isyarat. Sampai kapan pun juga, selama ini masih ada padaku!"
Dan ditunjuknya bekas merah itu. Kulihat betapa besar kesungguhannya, maka aku
pun berkata, . "Aku berjanji!" Dan begitu aku mengucapkan kata-kata itu, kurasa pintu
tertutup di antara kami berdua.
Kemudian, tengah malam. Sepanjang malam itu Mina nampak cerah dan ceria. Dan ?dengan demikian semuanya ikut bersemangat, seolah-olah keceriaannya menular
sedikit pada yang lain. Akibatnya aku pun merasa seolah-olah kemurungan
255 yang membebani kami agak terangkat. Kami semua pergi tidur awal. Kini Mina tidur
seperti anak kecil. Untunglah kemampuan tidurnya tidak berubah di tengah-tengah
kesulitan berat ini, karena dengan demikian, setidaknya ia bisa melupakannya
untuk sementara. Mungkin contoh itu menulari diriku pula seperti keceriaannya
tadi. Aku akan mencobanya. Aduh, alangkah senangnya bisa tidur tanpa mimpi.
6 Oktober, pagi hari. Ada satu kejutan lagi. Mina membangunkanku pagi-pagi,
?kira-kira sepagi kemarin. Dimintanya aku memanggilkan Profesor Van Helsing lagi.
Kupikir itu berhubungan dengan hipnotisme lagi, jadi tanpa bertanya, aku pergi
mencari Profesor. Agaknya ia sudah tahu akan mendapat panggilan, jadi kudapati
ia sudah siap berpakaian di kamarnya. Pintu kamarnya terbuka sedikit, hingga ia
bisa mendengar bila pintu kamar kami terbuka. Ia segera datang. Sambil berjalan
masuk, ia bertanya pada Mina apakah yang lain-lain boleh ikut.
"Tidak," sahut Mina dengan singkat, "tak perlu. Anda sendiri bisa
menceritakannya nanti. Saya harus ikut dalam perjalanan-perjalanan Anda."-
Profesor Van Helsing amat terkejut, demikian pula aku. Setelah terdiam beberapa
lama, ia bertanya, "Mengapa?" "Anda harus mengikutsertakan saya. Saya akan
256 lebih aman bila berada bersama kalian, dan kalian pun akan lebih aman."
"Tapi mengapa, Madam Mina" Anda kan tahu bahwa keselamatan Anda adalah tanggung
jawab kami yang paling besar" Kita akan menghadapi bahaya. Mungkin Anda memang
akan iebih mampu menghadapinya daripada kami, karena... karena keadaan... karena
keadaan Anda sekarang." Ia berhenti, dan kelihatannya merasa tak enak.
Mina mengangkat tangannya, lalu menunjuk ke dahinya.
"Saya tahu," katanya. "Sebab itu saya harus ikut. Saya bisa menceritakannya
sekarang, menjelang matahari terbit. Nanti-nanti mungkin takkan bisa lagi. Saya
tahu bahwa bila Count memerintahkan, saya harus pergi. Saya tahu bila
diperintahkannya saya ikut dengan diam-diam, saya pun akan melakukannya dengan
segala cara dan tipu muslihat terhadap Jonathan sekalipun." Tuhan pasti
?mengerti apa maksud pandangan yang ditujukannya padaku sambil berbicara itu, dan
sekiranya ada Malaikat Pencatat, pandangan itu pasti dicatatnya sebagai
pandangan yang mengandung kehormatan abadi. Aku hanya bisa menggenggam
tangannya, tak sanggup bersuara. Emosiku demikian hebatnya, hingga air mata pun
tak bisa melegakannya. Mina berkata lagi,
"Kalian semua laki-laki pemberani dan kuat. Jika bersama-sama, kalian akan lebih
kuat lagi, sebab kalian bisa melawan apa yang akan mematahkan pertahanan
seseorang yang harus men -
257 jaga dirinya seorang diri. Selain itu, saya bisa pula bermanfaat, karena Anda,
Profesor, bisa menghipnotis saya untuk mengatakan apa yang saya sendiri tak
tahu." Dengan serius sekali Prof. Van Helsing berkata,
"Madam Mina, seperti biasanya Andalah yang selalu paling baik. Anda boleh ikut
kami, dan bersama-sama akan kita lakukan apa yang sudah kita rencanakan."
Setelah ia berbicara, lama Mina terdiam, hingga aku menoleh padanya. Rupanya ia
sudah terbaring lagi di bantalnya, dan bahkan tidak terbahgun waktu kerai
kuangkat untuk membiarkan matahari menerangi kamar. Van Helsing mengisyaratkan
padaku supaya aku mengikutinya tanpa membangunkan Mina. Kami pergi ke kamarnya,
dan sebentar kemudian Lord Godalming, Dr. Seward, dan Mr. Morris menggabungkan
diri dengan kami. Van Helsing menceritakan pada mereka apa yang dikatakan Mina
padanya tadi, lalu lanjutnya,
"Besok pagi kita akan berangkat ke Varna. Sekarang kita harus menyelesaikan
suatu persoalan baru, yaitu Madam Mina. Oh, betapa luhur jiwanya. Pasti dia
tersiksa bercerita pada kita sebanyak itu. Tapi kata-katanya benar. Kita telah
mendapat peringatan pada waktunya. Kita tak boleh kehilangan kesempatan. Lalu di
Varna kita harus siap bertindak, begitu kapal itu tiba."
"Apa sebenarnya yang akan kita lakukan?" tanya Mr. Morris dengan singkat
Profesor diam sebentar sebelum menjawab.
258 "Pertama-tama kita naik ke kapal itu, lalu setelah mengambil petinya, kita
letakkan setangkai bunga mawar liar di atasnya. Bunga itu kita ikatkan di situ,
karena selama bunga itu ada di situ, tak ada satu pun yang bisa keluar, begitu
kata takhayul. Dan sebagai langkah pertama, kita harus percaya pada takhayul,
karena itu merupakan kepercayaan manusia sejak dulu, dan takhayul berakar pada
kepercayaan. Lalu, setelah kita mendapatkan kesempatan yang kita cari, bila tak
ada orang yang melihat, peti itu kita buka... dan semuanya akan beres."
"Aku tidak akan menunggu kesempatan," kata Morris. "Bila kulihat peti itu, akan
segera kubuka, dan akan kumusnahkan monster itu, biar ada seribu orang yang
melihat sekalipun, dan meskipun aku akan terbunuh kemudian karena perbuatanku
itu!" Tanpa kusadari kupegang tangannya. Tangan itu sekokoh baja. Kurasa ia
mengerti pandanganku, mudah-mudahan saja.
"Bagus, anakku," kata Van Helsing. "Kau amat pemberani. Quincey memang seorang
pria sejati. Diberkati Tuhan kiranya keberanianmu itu. Anakku, percayalah bahwa
tak seorang pun di antara kami yang akan tinggal diam di belakang atau berhenti
karena takut. Aku hanya mengatakan apa yang mungkin kita lakukan dan apa yang
harus kita lakukan. Tapi sungguh, kita tak bisa mengatakan apa yang akan kita
lakukan. Banyak sekali hal yang mungkin terjadi. Cara dan akibatnya demikian
beragam hingga kita tak bisa mengatakannya
259 sebelum saatnya tiba. Kita semua akan membawa senjata, segala macam senjata, dan
bila saat akhirnya tiba, kita takkan mengurangi usaha kita. Nah, hari ini kita
menyelesaikan semua urusan kita. Harus kita bereskan pula hal-hal lain
sehubungan dengan orang yang kita sayangi dan yang tergantung pada kita, sebab
tak ada yang bisa mengatakan apa, kapan, atau bagaimana pekerjaan kita ini
berakhir. Aku sendiri sudah membereskan semua urusanku, dan karena aku tak ada
pekerjaan, aku akan mengurus perjalanan kita. Aku akan membeli tiket untuk kita
semua, dan mengurus hal-hal yang lain untuk perjalanan kita."
Karena tak ada lagi yang akan dibicarakan, kami berpisah. Sekarang aku akan
menyelesaikan urusanku, dan siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi....
Kemudian. Semuanya sudah siap, surat wasiat sudah kubuat, dan semua sudah ?
beres. Bila Mina selamat, dialah yang akan menjadi pewaris tunggalku. Bila
tidak, yang lain-lain, yang telah begitu baik terhadap kami, akan mendapatkan
peninggalanku. Hari sudah menjelang senja, perhatianku tertarik pada Mina, karena ia nampak
gelisah. Aku yakin ada sesuatu yang menjadi beban pikirannya, yang muncul tepat
saat matahari terbenam. Kejadian-kejadian seperti ini merupakan saat-saat
menyiksa bagi kami semua, karena setiap matahari terbit dan tenggelam, membuka
bahaya baru siksaan baru.?260
Namun dengan kehendak Tuhan, siksaan itu mungkin merupakan jalan mencapai suatu
akhir yang baik. Semua ini kutulis dalam catatan harianku, karena kekasihku
belum boleh mendengarnya sekarang. Tapi mungkin suatu saat ia boleh
mengetahuinya lagi, dan saat itu catatan ini sudah siap untuknya. Ia
memanggilku. 261 Bab 25 CATATAN HARIAN DR. SEWARD
11 Oktober, malam hari. Jonathan Harker memintaku untuk mencatat ini, karena
?katanya ia merasa tak sanggup melakukannya, padahal ia menginginkan catatan yang
tepat. Kurasa tak ada di antara kami yang merasa heran, ketika kami diminta menjumpai
Mrs. Harker, tak lama sebelum saat matahari terbenam. Akhir-akhir ini kami sudah
tahu betul bahwa saat terbit dan terbenamnya matahari, merupakan saat-saat yang
memberinya kebebasan yang aneh. Pada saat-saat seperti itu ia bisa menampilkan
dirinya sendiri, tanpa ada kekuatan yang memaksanya mengurangi atau menahannya,
atau sebaliknya mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Keadaan batin seperti itu
mulai muncul kira-kira satu setengah jam atau lebih sebelum matahari benar-benar
tinggi, atau saat awan masih disinari berkas-berkas sinar matahari di cakrawala.
Mula-mula ada semacam keadaan negatif, seolah-olah ada tali yang dilepaskan,
lalu menyusul kebebasan yang se-262
sungguhnya. Tapi bila kebebasan itu berakhir, perubahan atau kumatnya keadaannya
cepat terjadi, yang biasanya didahului oleh suatu tanda, yaitu ia diam beberapa
saat. Semalam, waktu kami rapat, ia tegang dan memperlihatkan semua tanda perjuangan
batin. Aku sendiri menafsirkannya sebagai usaha keras untuk menahan diri. Dalam
waktu beberapa menit ia sudah bisa menguasai diri, lalu diisyaratkannya suaminya
untuk duduk di sampingnya, di sofa tempat ia sedang setengah berbaring. Kami
yang lain disuruhnya membawa kursi dan duduk di sekelilingnya. Sambil
menggenggam tangan suaminya, ia berkata,
"Mungkin inilah terakhir kali kita bisa berkumpul di sini secara bebas! Aku
tahu, sayangku, aku tahu bahwa kau akan selalu mendampingiku sampai akhir."
Ucapannya yang terakhir itu ditujukannya pada suaminya, yang kami lihat
mempererat genggaman tangannya. "Besok pagi kita mulai menjalankan tugas kita,
dan kalian akan bisa melaksanakannya. Tapi hanya Tuhan yang tahu bagaimana nasib
kita. Kalian sudah berbaik hati dengan mengikutsertakan saya. Saya tahu bahwa
kalian mau melakukan apa saja yang bisa dilakukan oleh kaum pria pemberani yang
bersungguh-sungguh bagi seorang wanita malang yang lemah, yang sudah kehilangan
jiwanya ah, tidak, belum, tapi masih tetap dalam keadaan terancam. Tapi kalian
?harus ingat bahwa saya tidak seperti kalian. Dalam darah saya ada racun, juga di
dalam roh saya. Racun itu mungkin akan memusnahkan diri saya. Ya, pasti
263 akan memusnahkan diri saya, kecuali kalau saya bisa membebaskan diri. Oh,
sahabat-sahabatku, kita semua tahu bahwa jiwa saya terancam, dan kita tahu ada
satu jalan keluar bagi saya, namun kita tak boleh menempuhnya!" Ia menatap kami
satu demi satu dengan pandangan memohon, mulai dari suaminya dan berakhir pada
suaminya. "Apa itu?" tanya Van Helsing dengan suara serak. "Jalan apa itu yang tak boleh
kita tempuh?" "Bahwa saya harus mati sekarang, baik oleh tangap saya sendiri atau oleh tangan
orang lain, sebelum kejahatan yang'lebih besar menjerat Kita semua tahu bila
saya mati, kalian akan menyelamatkan roh saya, seperti pernah kalian lakukan
terhadap roh Lucy yang malang, supaya menjadi kekal. Kalau saja kematian atau
rasa takut terhadap kematian merupakan satu-satunya penghalang, saya tak takut
mati sekarang, di tempat ini juga, di tengah-tengah sahabat-sahabat yang
mencintai saya. Tapi kematian bukan jalan keluarnya. Saya tak bisa percaya bahwa
mati selagi masih ada harapan di hadapan kita dan masih ada tugas berat, adalah
kehendak Tuhan. Oleh karenanya saya tak yakin akan adanya istirahat abadi, lalu
keluar ke dalam kegelapan yang mungkin ada di dunia ini atau di dunia setan!"
Kami semua terdiam, karena naluri kami mengatakan bahwa itu hanya suatu
pendahuluan. Teman-teman yang lain tampak tegang, dan wajah Harker jadi kelabu.
Mungkin ia telah menduga lebih baik daripada
264 kami semua, mengenai apa yang akan terjadi. Mrs, Harker berkata lagi,
"Nah, itulah sumbangan yang bisa saya berikan dalam perundingan pembagian
warisan ini." Aku jadi heran, mengapa ia menggunakan ungkapan aneh itu di tempat
begini, dan dengan begitu bersungguh-sungguh. "Nah, apa yang akan kalian
sumbangkan" 4 Saya tahu, pasti nyawa kalian!" Lalu cepat-cepat disambungnya, "Itu memang
mudah bagi laki-laki pemberani seperti kalian. Hidup kalian ada di tangan Tuhan,
dan kalian bisa mengembalikannya ke ta-ngan-Nya. Tapi apa yang bisa kalian
berikan pada saya?" Ia menatap lagi dengan pandangan bertanya, tapi kali ini
dihindarinya wajah suaminya. Kelihatannya Quincey mengerti, dan ia mengangguk.
Wajah Mina menjadi cerah. "Sebaiknya saya katakan de-r ngan jelas apa yang saya
inginkan, karena dalam hubungan antara kita tak boleh ada soal yang meragukan.
Kalian semua harus berjanji pada saya, semuanya termasuk kau, suamiku ?tersayang supaya bila saatnya tiba, kalian harus mau membunuh saya."
?"Kapan saat itu?" tanya Quincey dengan suara rendah yang tegang.
"Bila kalian merasa yakin bahwa saya sudah .demikian berubah, hingga lebih baik
saya mati daripada hidup. Jadi, bila fisik saya sudah mati, tanpa ragu sedikit
pun kalian harus menusukkan tongkat berujung tajam itu ke jantung saya dan
memenggal kepala saya, atau melakukan apa saja yang bisa memberikan ketenangan
bagi jiwa saya!" 265 Setelah keadaan sepi sejenak, Quincey lah yang pertama-tama bangkit. Ia berlutut di depan Mrs. Harker, dan sambil menggenggam tangannya, ia
berkata dengan khidmat, "Saya hanya seorang laki-laki yang kasar, yang mungkin tak pantas mendapat
kehormatan seperti itu. Tapi saya bersumpah demi semua yang saya sucikan dan
saya sayangi, bahwa bila saatnya tiba, saya tidak akan bimbang sedetik pun untuk
melaksanakan tugas berat yang sudah Anda bebankan pada kami. Dan saya juga
berjanji bahwa saya akan meyakinkan diri sendiri begitu saya mulai merasa ragu,
itulah pertanda saatnya sudah tiba!"
"Sahabatku yang sejati!" Hanya kata-kata itu yang bisa diucapkan Mrs. Harker di
antara air matanya yang mengalir deras. Lalu dia membungkuk dan mencium tangan
Quincey. "Saya juga bersumpah untuk melakukan hal yang sama, Madam Mina tersayang!" kata
Van Helsing. "Saya juga!" kata Lord Godalming. Satu demi satu mereka berlutut di hadapan
Mina, dan mengucapkan sumpah. Aku juga menyusul. Lalu suaminya yang berpaling
padanya dengan wajah pucat kehijauan, hingga mengurangi putihnya warna ubannya.
Ia bertanya, "Apakah aku juga harus mengucapkan sumpah itu, istriku?"
"Kau juga, sayangku," kata wanita itu dengan suara serta pandangan yang penuh
damba dan iba. "Kau tak boleh gentar. Kaulah yang paling dekat,
266 yang paling kusayangi, dan kaulah duniaku. Jiwa kita berdua telah terjalin
menjadi satu, sepanjang hidup kita dan sepanjang masa. Ingatlah, Sayang, ada
saatnya kaum pria pemberani membunuh istri mereka dan kaum wanitanya, supaya
mereka tidak jatuh ke tangan musuh. Tangan mereka tidak gemetar sedikit pun,
karena orang-orang tercinta itu
. sendiri yang meminta mereka melakukannya. Itu adalah tugas kaum pria terhadap
orang-orang yang mereka cintai, pada saat cobaan menyiksa. Dan, suamiku
tercinta, bila aku memang harus menemui ajalku di tangan orang, hendaknya tangan
itu adalah tangan orang yang paling kucintai. Profesor Van Helsing, saya tak
lupa akan belas kasihan Anda terhadap orang yang paling mencintai Lucy pada saat
kematian Lucy yang malang," ia ber-? henti dan wajahnya merah, lalu ia mengubah ungkapannya "pada orang yang
? ?paling berhak memberikan kedamaian padanya. Bila saat itu tiba lagi, saya harap
Andalah yang akan menjadikan saat itu kenangan manis dalam hidup suami saya.
Semoga tangannya yang penuh kasih sayanglah yang membebaskan diri saya dari


Dracula Karya Bram Stoker di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kutukan itu." "Sekali lagi aku bersumpah!" terdengar suara Profesor yang bergema dengan penuh
keyakinan. Mrs Harker tersenyum dengan tulus, dan sambil mendesah lega ia
bersandar, dan kemudian berkata lagi,
"Nah, sekarang saya peringatkan, peringatan yang tak boleh kalian lupakan.
Yaitu, bila saatnya tiba, mungkin semuanya akan terjadi dengan cepat,
267 tanpa diduga. Kalian tak boleh menyia-nyiakan waktu untuk memanfaatkan
kesempatan itu. Karena pada saat itu saya sendiri mungkin... ya, bila saatnya
tiba, saya pasti akan bersekutu dengan musuh yang melawan kalian.
"Satu lagi permintaan saya," katanya, dan ia jadi khidmat sekali waktu
mengucapkannya. "Keadaan - nya memang tidak begitu mendesak dan tidak ^ sepenting
yang saya minta terdahulu, tapi saya minta agar kalian mau melakukan satu hal
lagi untuk saya." Kami semua mengangguk, tak seorang pun berbicara, karena
memang tak perlu. "Saya minta kalian membacakan doa penguburan untuk saya sekarang." Bicaranya
terhenti karena suara geram dari suaminya. Digenggamnya tangan suaminya itu,
lalu diletakkannya di dadanya, dan ia berkata lagi, "Bukankah kelak pun kalian
haru % membacakan doa penguburan itu" Apa pun tujuan dari keadaan yang
menakutkan ini, saat ini akan menjadi kenangan manis bagi kita semua, atau
beberapa orang di antara kita. Kau, suamiku, kaulah yang kuharapkan untuk
membacakannya, supaya suaramulah yang tetap menjadi kenanganku selama-
lamanya apa pun yang akan terjadi!"?"Tapi, kekasihku!" Harker memohon, "kematian masih jauh darimu."
"Tidak," sahut istrinya, sambil mengangkat tangannya sebagai peringatan. "Saat
ini aku berada lebih dalam di dalam kematian, daripada bila tanah yang menimbuni
liang lahatku mulai membebani-ku!"
"Aduh, istriku, haruskah aku membacanya?" tanyanya lagi, sebelum ia mulai.
"Itu akan memberiku ketenangan, suamiku!" Hanya itu jawabnya. Maka Harker pun
membacanya, setelah istrinya menyiapkan bukunya.
Bagaimana aku bisa dan kurasa setiap orang pun tak bisa menceritakan peristiwa
? ?aneh itu. * Rasa khidmat, kemurungannya, kesedihannya, ke: ngeriannya, dan di atas
segalanya kenangan manis yang ditimbulkannya. Bahkan seseorang yang tak mudah
percaya sekalipun, yang hanya mau mengakui kebenaran yang benar-benar nyata
dalam sesuatu yang suci atau emosional, pasti akan luluh hatinya bila melihat
kelompok kecil yang terdiri atas sahabat-sahabat yang saling menyayangi dan
^.saling mengabdi berlutut untuk berdoa di sekeliling wanita yang tampak tegang
dan sedih itu, atau bila mendengar suara suaminya yang lembut dan penuh kasih
sayang itu, yang terputus-putus karena menahan emosi, hingga terpaksa sering
berhenti saat membaca misa sederhana dan indah dari doa kematian. Aku... aku tak
bisa melanjutkannya. Aku... aku tak bisa menemukan kata-kata. Suaraku tak keluar!
?" Naluri Mrs. Harker ternyata benar. Meskipun semuanya tampak aneh dan tak masuk
akal, pada saat itu juga kami merasakan pengaruhnya yang besar. Hati kami
menjadi tenang, dan kesunyian yang merupakan pertanda jiwa Mrs. Harker akan
269 268 mulai terbelenggu kembali tidak lagi terlalu menyedihkan sebagaimana yang kami
takutkan. CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER
15 Oktober, Varna. Kami berangkat dari Stasiun Charing Cross, pagi hari tanggal
?dua belas. Tiba di Paris pada malam yang sama, dan mengambil tempat yang sudah
dipesan di kereta api * Oriental Express. Kereta api itu berjalan siang-malam,
dan kami tiba di Varna ini kira-kira jam lima. Lord Godalming langsung pergi ke
hotel ini The Odesus. Mungkin ada peristiwa-peristiwa yang terjadi selama
?perjalanan itu, tapi aku sudah amat ingin melanjutkan kisah tentang perjalananku
selanjutnya, hingga aku tidak mempedulikan peristiwa-peristiwa tersebut. Saat
ini, yang paling penting bagiku adalah masuknya kapal Czarina Cathe- -rine ke
pelabuhan. Puji Tuhan! Mina sudah lebih baik, dan ia nampak lebih kuat. Wajahnya
pun sudah merah lagi. Ia banyak tidur selama dalam perjalanan, malah boleh
dikatakan ia tidur terus. Tapi menjelang matahari terbit dan terbenam, ia
berjaga dan waspada. Dan telah menjadi kebiasaan Van Helsing untuk
menghipnotisnya setiap kali ia dalam keadaan begitu. Mula-mula diperlukan usaha
yang besar, dan ia harus banyak membujuk", lebih dulu. Tapi agaknya Mina
langsung bereaksi, seolah-olah sudah merupakan kebiasaannya, dan boleh dikatakan
tidak memerlukan usaha lagi. Agaknya Van Helsing memiliki kekuatan pada saat-
saat aneh itu. Ia dapat mengontrol Mina, dan
270 Mina mematuhinya. Van Helsing sering menanyakan padanya apa yang dilihat dan
didengarnya. Atas pertanyaan pertama, ia menjawab,
"Tak ada apa-apa. Semuanya gelap." Atas pertanyaan kedua, jawabnya,
"Kudengar debur ombak menerpa kapal dan suara air bergemuruh. Tiang-tiang kapal
dan layar ^- berderak-derak. Angin bertiup kencang air terempas keluar dari buritan." ?Dari ucapan< tersebut, jelas bahwa Czarina Catherine masih ada di laut, sedang
tergesa-gesa menuju Varna. Lord Godalming baru saja kembali. Ia menerima empat
pucuk telegram, setiap hari satu, sejak hari kami memulai pekerjaan kami. Isi
keempat telegram itu sama, yaitu bahwa Czarina Catherine belum melaporkan diri
kepada Lloyd sampai saat ini. Sebelum me-
'* nmggalkan London, Godalming telah meminta agennya untuk mengirimkan telegram
kepadanya setiap hari, memberitahukan kalau k la u ada berita tentang kapal
tersebut, dan telegram itu harus tetap dikirim, walau seandainya kapal itu belum
melaporkan diri. Ini dilakukannya untuk memastikan bahwa kapal tersebut tetap
berada di bawah pengawasan.
Kami makan malam, lalu lekas-lekas tidur. Besok ^kami akan menemui Wakil Konsul,
dan jika mungkin, kami ingin meminta izinnya untuk naik ke kapal itu begitu ia
tiba Kata Van Helsing, saat yang tepat untuk naik ke kapal adalah antara
matahari terbit dan terbenam. Count Dracula, walaupun dapat mengubah dirinya
menjadi kelelawar, tak mungkin berani
271 terbang melintasi air laut. Dengan demikian, berarti ia tak dapat meninggalkan
kapal. Tapi ia juga takkan berani mengubah diri menjadi manusia kembali, sebab
itu dapat menimbulkan kecurigaan. Jadi, ia hanya bisa bersembunyi di dalam
petinya. Jika kita bisa naik ke kapal sesudah matahari terbit, berarti ia berada
dalam kekuasaan kita. Kita dapat membuka petinya sebelum ia bangun, untuk
memastikan bah- ^ wa ia benar-benar ada di dalamnya, seperti yang kita lakukan
pada Lucy dulu. Apa yang akan kami lakukan selanjutnya, tentu dapat diduga.
Takkan sulit bagi kami meminta bantuan para petugas dan pelaut. Di negeri ini
segalanya bisa diperoleh, asal ada uang. Syukurlah! Sebab kami membawa banyak
uang. Kami hanya perlu meminta agar kapal itu tidak diperbolehkan masuk ke
pelabuhan antara saat matahari terbit dan terbenam, tanpa sepengetahuan kami. *
Dengan demikian, kami akan selamat. Kurasa masalah ini dapat dibereskan dengan
bantuan uang. 16 Oktober. Laporan dari Mina masih tetap sama: debur ombak dan air laut
?menyerbu masuk, kegelapan serta angin kencang. Langkah kami sudah tepat. Begitu
ada kabar tentang Czarina Catherine, kami sudah siap. Kami pasti akan mendapat
laporan, sebab kapal itu akan melewati SelaCr Dardanella.
17 Oktober. Kurasa kami sudah benar-benar siap menyambut kedatangan Count dari
?perjalanannya. Godalming mengatakan pada agen perkapalan
272 bahwa ia menduga peti yang berada di kapal tersebut berisi barang temannya yang
dicuri. Akhirnya dengan agak enggan agen perkapalan tersebut mengizinkannya
membuka peti itu nanti, atas tanggung jawabnya sendiri. Si agen memberikan surat
kuasa untuk diserahkan kepada kapten kapal. Isinya memerintahkan si kapten untuk
membiarkan s Godalming naik ke kapal dan melakukan apa pun yang diinginkannya.?Juga ada satu surat kuasa lagi untuk diserahkan kepada agen di Varna. Kami sudah
menemui agen itu. Ia sangat terkesan dengan sikap ramah yang diperlihatkan
Godalming kepadanya. Kami merasa puas, sebab ia berjanji akan membantu kami
sedapat mungkin. Kami sudah membuat rencana tentang apa saja yang akan dilakukan
setelah peti dibuka. Jika Count memang 1 ada di dalamnya, Van Helsing dan Seward
akan langsung memenggal kepalanya dan menusukkan kayu ke jantungnya. Sementara
itu, Morris, Godalming, dan aku sendiri akan menjaga agar tak ada yang
menghalang-halangi kami, kalau perlu dengan menggunakan senjata yang sudah kami
persiapkan. Kata Profesor, jika sudah dipenggal kepalanya dan ditusuk
jantungnya, tubuh Count akan segera hancur menjadi debu. Dengan demikian, tak
-ada bukti untuk menangkap kami, seandainya kami dicurigai telah membunuhnya.
Tapi kami sudah siap menanggung risiko jika seandainya tubuh Count tidak hancur
jadi debu. Dan mungkin suatu hari nanti catatan ini bisa dijadikan bukti untuk
menyelamatkan kami dari tiang gantungan. Aku
273 sendiri tidak gentar menghadapi semua ini. Tak boleh ada apa pun yang
menghalangi niat kami. Kami telah bekerja sama dengan beberapa petugas. Kami
minta mereka segera mengirim utusan khusus pada kami begitu kapal Czarina
Catherine tiba. 24 Oktober. Menunggu selama seminggu pe-nuh. Setiap hari ada telegram untuk
?Godalming, namun isinya selalu sama: Belum ada kabar. Jawaban yang diberikan
Mina saat dihipnotis setiap pagi dan malam pun masih sama: debur ombak, deru
air, dan gen t tiang layar.
TELEGRAM DARI RUFUS SMITH, KANTOR LLOYD, LONDON, UNTUK LORD GODALMING, DENGAN
ALAMAT WAKIL " KONSUL, VARNA
24 Oktober. Czarina Catherine tiba pagi ini dari Selat Dardanella.
?CATATAN HARIAN DR. SEWARD
25 Oktober. Aku sangat kehilangan fonografku! Aku tak suka membuat catatan
?harian dengan pena, tapi Van Helsing memaksaku. Kemarin kamir sangat gembira
ketika Godalming mendapat telegram tentang kedatangan kapal itu. Aku mengerti
sekarang perasaan para prajurit yang dipanggil ke medan laga. Hanya Mrs. Harker
yang tidak memperlihatkan emosi apa pun. Tapi itu tidak aneh,
274 sebab kami memang sengaja merahasiakan hal ini darinya, dan kami coba menahan
kegembiraan kami bila berada di dekatnya. Dulu, aku yakin ia pasti tahu bila
kami menyembunyikan sesuatu darinya, walaupun kami berusaha keras menutupinya.
Tapi dalam tiga minggu ini ia sudah banyak berubah. Makin lama ia nampak makin
apatis. Dan meskipun kesehatannya baik, juga pipinya mulai memerah kembali, aku
dan Van Helsing tak puas melihat keadaannya. Kami berdua sering kali
membicarakannya, namun tidak dengan yang lain-lain. Jonathan Harker pasti akan
sedih sekali jika tahu kami membicarakan hal itu. Kata Van Helsing, ia telah
memeriksa gigi Mrs. Harker dengan teliti, waktu wanita itu sedang dalam keadaan
dihipnotis. Katanya, karena gigi itu belum mulai
- menjadi tajam, berarti ia belum mengalami perubahan yang membahayakan. Bila
perubahan itu telah terjadi, kami harus mengambil tindakan! Kami berdua tahu
langkah-langkah apa itu, meskipun kami sama-sama tidak mengatakannya. Kami
berdua tak boleh gentar menjalankan tugas itu, meskipun itu mengerikan sekali
untuk dilaksanakan. Eutanasia, yang merupakan cara mematikan seseorang tanpa
derita, memang merupakan a perkataan yang amat baik dan amat membesarkan hati! Itulah yang akan kami
lakukan. Aku berterima kasih pada orang yang telah menemukannya.
Pelayaran dari Selat Dardanella kemari hanya memerlukan waktu dua puluh empat
jam, bila 275 kapal itu berlayar dengan kecepatan yang sama dengan waktu berangkat dari
London. Jadi ia seharusnya tiba besok pagi. Kami berniat pergi tidur awal, dan
kami akan bangun jam satu subuh untuk bersiap-siap.
25 Oktober, tengah hari Belum ada berita mengenai kedatangan kapal itu. Laporan?hipnotis dari Mrs. Harker masih tetap sama, jadi mungkin kami akan mendapat
berita lagi setiap saat. Kami kaum pria serasa demam karena berdebar, kecuali
Harker yang tetap tenang. Tapi tangannya sedingin es, dan sejam yang lalu
kudapati ia sedang mengasah pisau Ghurka yang besar, yang kini selalu dibawanya
ke mana pun ia pergi. Count akan mengalami kesulitan besar bila mata pisau Kukri
itu ditikamkan ke lehernya oleh tangan yang tegar dan sedingin es itu.
Aku dan Van Helsing agak cemas melihat keadaan Mrs. Harker hari ini. Kira-kira
tengah hari ia jadi lesu, dan kami tak senang melihat keadaan itu. Kami tidak
mengatakan apa-apa pada yang lain, tapi kami berdua tak senang melihatnya.
Sepanjang pagi memang ia sudah gelisah, jadi mula-mula kami senang melihatnya
tidur. Tapi waktu suaminya tanpa sadar mengatakan bahwa tidurnya demikian
nyenyak hingga ia tak bisa membangunkannya, kami pergi ke kamarnya untuk melihat
sendiri. Ia bernapas dengan wajar, dan ia kelihatannya sehat dan damai, hingga
kami berpendapat bahwa memang lebih baik ia tidur. Kasihan
276 wanita muda itu. Amat banyak yang harus dilupakannya, hingga tidaklah aneh bila
tidur itu baik baginya, bila hal itu bisa membuatnya lupa.
Kemudian. Ternyata pendapat kami benar, karena setelah empat jam berlalu, ia
?bangun dari tidurnya yang menyegarkan, dan nampak lebih ce-s- ria dan lebih
sehat daripada keadaannya selama beberapa hari terakhir. Saat matahari terbenam,
seperti biasanya ia memberikan laporan dalam keadaan dihipnotis. Laporannya
berbunyi bahwa Count sedang berada di Laut Hitam dan sedang bergegas ke tempat
tujuannya. Aku yakin ia sedang menuju ke kematiannya!
26 Oktober. Sehari lagi berlalu, dan belum *juga ada berita tentang Czarina
?Catherine. Seharusnya kapal itu sudah tiba sekarang. Tapi ternyata ia masih
berlayar di suatu tempat, karena laporan hipnotis Mrs. Harker masih tetap sama.
Mungkin kapal itu berlabuh sementara di suatu tempat, gara-gara kabut. Beberapa
kapal yang masuk semalam memberitahukan bahwa memang ada tumpukan-tumpukan kabut
terlihat di sebelah utara dan selatan pelabuhan. Kami harus terus berjaga
-jaga karena kapal itu mungkin saja masuk setiap saat.
27 Oktober, tengah hari Aneh sekali, masih saja belum ada berita tentang kapal
?yang kami tunggu-tunggu itu. Semalam dan tadi pagi Mrs.
277 Harker masih memberikan laporan seperti biasa, yaitu "gelombang yang memukul-
mukul dan air yang mengalir deras", tapi ditambahkannya bahwa suara ombak
terdengar samar. Laporan dari London juga masih tetap sama, yaitu "tak ada
laporan selanjutnya". Van Helsing merasa amat cemas, dan tadi berkata bahwa ia
khawatir Count telah lolos dari kami. Ditambahkannya,
"Aku tak senang melihat kelesuan Madam Mina. Banyak hal aneh yang bisa terjadi
atas jiwa dan ingatan seseorang dalam keadaan tersihir Baru saja aku akan
bertanya lebih jauh, Harker masuk dan Van Helsing mengangkat tangannya memberi
peringatan. Senja nanti, pada saat matahari terbenam, kami harus mencoba
menyuruh istrinya berbicara lebih banyak dalam keadaan dihipnotis. *
TELEGRAM DARI RUFUS SMITH, KANTOR LLOYD, LONDON, UNTUK LORD GODALMING, DENGAN
ALAMAT WAKIL KONSUL, VARNA
28 Oktober. Dilaporkan Czarina Catherine memasuki Galatz jam satu hari ini.?CATATAN HARIAN DR. SEWARD
28 Oktober. Waktu telegram yang melaporkan kedatangan kapal itu di Galatz tiba,
?kami semua tidak terlalu terkejut. Kami memang tak tahu ke mana, bagaimana, atau
kapan buronan kami itu 278 akan datang, tapi kami memang sudah mengharapkan sesuatu yang aneh akan terjadi.
Penundaan kedatangan di Varna itu membuat kami senang, karena hal yang kami
cemaskan tidak akan terjadi. Kami menunggu untuk mendengar di mana perubahan itu
akan terjadi. Tapi bagaimanapun juga, itu pasti merupakan kejutan. Kurasa kita
tak boleh yakin bahwa segala sesuatu akan terjadi menurut apa yang ada di
pikiran kita. Hal yang tidak duniawi merupakan mercu suar bagi para malaikat,
tapi bagi manusia itu merupakan sesuatu yang tak terjangkau. Itu merupakan
pengalaman aneh, dan kami. semua menanggapinya dengan cara berlainan. Van
Helsing mengangkat lengannya sebentar ke atas kepala, seolah-olah memprotes Yang
Mahakuasa. Tapi ia tidak berkata sepatah kata pun, dan 'beberapa saat kemudian
ia bangkit dengan wajah kaku. Lord Godalming menjadi pucat, dan duduk saja
dengan napas berat. Aku sendiri duduk terpaku, dan hanya menatap mereka satu per
satu. Quincey Morris tanpa sadar melakukan suatu gerakan yang merupakan
kebiasaannya yang sudah sangat kami kenal dalam petualangan kami dulu. Suatu
gerakan yang berarti "maju", yaitu ia mengencangkan ikat pinggangnya dengan
gerak cepat. -Mrs Harker jadi pucat pasi, hingga tanda merah di dahinya tampak
makin membara, tapi ia menggenggam kedua belah tangannya yang lemah, dan berdoa
sambil memandang ke atas. Harker tersenyum betul-betul tersenyum senyum getir
? ?dan gelap yang tidak mengandung harapan. Tapi tin
dakannya itu berlawanan dengan kata-katanya, karena pada saat itu juga tangannya
mencari gagang pisau Kukri-nya yang besar itu, dan tetap menggenggamnya.
"Kapan ada kereta api yang akan segera berangkat ke Galatz?" tanya Van Helsing
pada kami semua. "Jam setengah tujuh besok pagi!" Kami semua " terkejut, karena jawaban itu
datangnya dari Mrs. Harker.
"Bagaimana Anda tahu?" tanya Art.
"Anda lupa, atau mungkin tak tahu. Tapi Jonathan dan Profesor Van Helsing tahu
bahwa saya ini setan kereta api. Di rumah kami di Exeter, saya suka mencatat
jadwalnya, supaya saya ' bisa membantu suami saya. Ternyata hal itu sangat
membantu, hingga sekarang saya mempelajarinya -baik-baik. Saya tahu bahwa bila


Dracula Karya Bram Stoker di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kita perlu pergi ke Puri Dracula, kita harus melalui Galatz, atau yang jelas
lewat Bukarest, jadi saya pelajari baik-baik jadwalnya. Sayang tak banyak yang
bisa dipelajari, karena satu-satunya kereta api ke sana adalah yang akan
berangkat besok pagi."
"Wanita yang luar biasa!" gumam Profesor.
"Tak bisakah kita mempelajari yang khusus?" tanya Lord Godalming. Van Helsing
menggeleng.* "Kurasa tak bisa. Negeri ini berbeda sekali dengan negeriku atau
negeri kalian. Kalaupun kita bisa mendapatkan yang istimewa, mungkin takkan bisa
tiba secepat kereta api biasa. Apalagi kita masih harus bersiap-siap. Kita masih
harus berpikir. Se - 280 karang mari kita mengaturnya. Kau, Arthur, pergi ke jawatan kereta api untuk
membeli tiket, dan atur supaya semua sudah siap untuk keberangkatan kita besok
pagi. Jonathan, pergi ke agen pelayaran. Minta surat darinya untuk agennya di
Galat/, supaya dia mau memberi kita izin mengadakan penggeledahan di kapal itu,
bila kapal itu tiba. Quincey Morris, kau pergi menghadap Wakil Konsul. Minta
surat darinya, supaya rekannya di Galatz mau membantu melancarkan jalan kita,
sehingga saat menyeberangi Sungai Danube, waktu kita tidak terbuang sia-sia.
John, tinggal bersamaku dan Madam Mina untuk berunding. Supaya bila kalian lama
atau terhalang, padahal matahari sudah akan terbenam, aku ada di sini untuk
menghipnotis Madam Mina supaya bisa memberikan laporan."
"Sedangkan saya," kata Mrs. Harker dengan ceria, seperti dulu, "saya akan
membuat diri saya berguna dalam banyak hal. Saya akan berpikir dan menulis untuk
kalian, seperti yang biasa saya lakukan. Rasanya beban saya agak berkurang, dan
saya merasa lebih bebas daripada akhir-akhir ini!" Ketiga pria yang lebih muda
kelihatan senang mendengar hal itu, karena mereka merasa dapat memahami maksud
kata-katanya. Tapi aku dan Van Helsing saling pandang dengan khawatir. Tapi
waktu itu kami tidak berkata apa-apa.
Setelah ketiga orang muda itu pergi untuk menjalankan tugas masing-masing, Van
Helsing meminta Mrs. Harker mencarikan salinan catatan perjalanan Harker waktu
ia berada di puri. Wanita itu
281 pergi untuk mencarinya. Begitu pintu ditutupnya, Van Helsing berkata padaku,
"Kita sependapat! Bicaralah!"
"Ada suatu perubahan. Ada sesuatu yang membuat saya pusing, karena kita mungkin
tertipu." "Benar. Tahukah kau mengapa dia kusuruh mengambil catatan itu?"
"Tidak," kataku, "atau mungkin karena Anda ingin mendapatkan kesempatan untuk
berbicara dengan saya sendiri."
"Ada benarnya, John, tapi tidak seluruhnya. Ada yang ingin kuceritakan padamu.
Ketahuilah, John, aku mengambil risiko yang besar besar. Tapi aku yakin itu ?benar. Waktu Madam Mina mengucapkan kata-kata yang menarik minat kita berdua
tadi, aku mendapat ilham. Dalam keadaan tersihir tiga hari yang lalu, Count
telah mengirimkan rohnya kepada Madam Mina untuk membaca pikirannya. Atau
mungkin juga dia yang membawa roh Madam Mina ke dalam peti tanahnya di kapal,
dengan air yang mengalir deras, pada saat dia sendiri bebas, yaitu dengan terbit
dan terbenamnya matahari. Waktu itu dia sudah tahu bahwa kita ada di sini,
karena lewat mata dan telinga Madam Mina yang hidup di alam terbuka, Count bisa
melihat dan mendengar, meskipun dia dalam keadaan terkurung di peti matinya.
Sekarang dia berusaha meloloskan diri dari kita. Sekarang dia tak membutuhkan
Madam Mina lagi. "Dengan pengetahuannya yang begitu luas, dia yakin bahwa Madam Mina akan datang
begitu dia 282 memanggilnya. Tapi sekarang diputuskannya hubungannya dengan Madam Mina, dan
dibuatnya hingga Madam Mina tidak mendatanginya lagi. Nah, di situ timbul
harapanku. Otak manusia kita, apalagi yang sudah lama hidup dan yang tak pernah
kehilangan rahmat dari Tuhan, masih lebih tinggi daripada otak anak-anaknya,
yang selama berabad-abad terbaring saja di dalam petinya. Otaknya tak pernah
berkembang seperti otak kita, dan bekerja hanya untuk kepentingannya sendiri.
Dan oleh karenanya tetap tak ada artinya. Ah, Madam Mina sudah datang. Jangan
katakan apa-apa tentang keadaannya yang tersihir itu! Dia tak tahu, dan kalau
dia tahu, dia akan terpengaruh dan akan putus asa. Padahal justru sekarang kita
membutuhkan seluruh harapan, keberanian, dan terutama otaknya yang cerdas, yang
terlatih seperti otak pria, tapi tetap semanis wanita, apalagi dia memiliki
kekuatan yang telah diberikan Count padanya, dan yang tidak ditariknya kembali
seluruhnya tapi semua itu tidak disadarinya. Ssst! Biar aku yang bicara, kau ?mendengarkan saja. Aduh, John, kita ini dalam kesulitan. Aku takut sekali. Tak
pernah aku setakut ini. Kita hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Diam! Dia datang!"
Kukira Profesor akan mengalami guncangan dan menjadi histeris, seperti pada
waktu Lucy meninggal dulu. Tapi ternyata dengan berusaha keras, ia bisa
menguasai dirinya agar tetap tenang waktu Mrs. Harker masuk. Wajah wanita itu
berseri-seri. Tampaknya ia berbahagia sekali. Dan karena harus
283 mengerjakan suatu pekerjaan, ia lupa akan penderitaannya. Begitu ia masuk,
diserahkannya sejumlah kertas berketik kepada Van Helsing, yang memperhatikannya
dengan teliti. Sementara membaca, wajahnya berseri. Lalu sambil memegang kertas-
kertas itu ia berkata, "John, bagimu yang sudah punya pengalaman begitu banyak, dan bagi Anda juga,
Madam Mina tersayang, yang masih sangat muda, ini ada satu pelajaran: jangan
pernah takut untuk berpikir. Sudah sering sesuatu yang mungkin merupakan pikiran
yang tak jelas, mendengung-dengung dalam otakku, tapi aku selalu takut
melepaskan sayapnya. Kini, dengan bertambahnya pengetahuanku, aku ingat kembali
akan bayangan yang setengah itu, dan kudapati bahwa itu sama sekali bukan
merupakan bayangan tak jelas, melainkan suatu pikiran utuh, meskipun masih amat
lemah, hingga belum bisa berkembang. Yah, dia tidak lagi seperti si itik buruk
dalam buku Hans Andersen, melainkan merupakan burung merak indah yang berjalan
dengan anggunnya, yang tinggal menunggu kesempatan untuk berkembang. Dengarlah
apa yang kubaca dari tulisan Jonathan ini,
"Tokoh lain dari keturunan itu, yang dalam abad berikutnya berulang kali membawa
pasukannya menyeberangi Sungai Besar ke negeri Turki, yang bila dipukul mundur
datang lagi dan datang lagi, meskipun dia harus kembali seorang diri dari medan
perang berdarah itu, di mana pasukannya
284 terbunuh semua, karena dia tahu bahwa dia sendirilah yang bisa menang pada
akhirnya. "Apa artinya tulisan ini bagi kita" Tak banyak" Tidak! Pikiran kanak-kanak Count
itu tak bisa melihat apa-apa, oleh karenanya bicaranya begitu bebas. Pikiran
dewasamu tak melihat apa-apa, pikiran dewasaku pun tidak, sampai saat tadi. Lalu
ada pula sepatah kata dari seseorang yang berbicara tanpa berpikir, karena dia
sendiri tak tahu artinya tak tahu kemungkinan artinya. Sama seperti unsur-unsur
?tertentu yang tak berarti, tapi dengan sentuhan alam, unsur-unsur itu bergerak
dan bekerja, bahkan bisa meledak! Maka akan terjadi kilatan cahaya seluas
angkasa, cahaya menyilaukan yang dapat membunuh dan memusnahkan, tapi yang juga
membukakan mata seluruh bumi yang luas ini. Begitu, bukan" Nah, sebaiknya
kujelaskan. Pertama-tama, pernahkah kalian mempelajari filsafat kejahatan" Ya
dan tidak. Kau tentu pemah, John, sebab itu harus dipelajari sehubungan dengan
penyakit jiwa. Anda, Madam Mina, pasti tidak, karena Anda tak pernah tersentuh
kejahatan. Pikiran Anda bekerja dengan baik, dan tak pernah membantah
keistimewaan dalam dunia. Pada penjahat-penjahat ada suatu keistimewaan. Keadaan
itu selalu begitu, di mana pun juga di setiap zaman, hingga polisi pun, yang tak
banyak tahu tentang filsafat, jadi tahu berdasarkan pengalaman. Si penjahat
selalu melakukan satu macam kejahatan maksud saya penjahat yang sesungguhnya,
? yang kelihatannya memang sudah terlahir un-285
tuk melakukan kejahatan dan takkan bisa melakukan hal lain. Penjahat begitu
tidak memiliki otak dewasa yang sempurna. Dia pandai, cerdik, dan banyak akal,
tapi otaknya tak bisa menyamai ketajaman otak manusia biasa. Dia lebih banyak
memiliki otak kanak-kanak, dan apa yang dilakukannya adalah perbuatan kanak-
kanak. Anak beruang, anak ikan, pokoknya binatang-binatang kecil, tidak belajar
berdasarkan hukum, melainkan berdasarkan pengalaman, dan bila dia sudah bisa
melakukan sesuatu, itulah yang dijadikannya awal untuk perbuatan-perbuatan
selanjutnya. 'Dos pon sto\* kata Archimedes. Maksudnya, 'Beri aku suatu titik
tumpu, dan aku akan memindahkan dunia ini!' Setelah melakukan sesuatu satu kali,
hal itu dijadikan titik tumpu bagi si otak kanak-kanak untuk menjadi otak
manusia dewasa. Sampai dia punya niat berbuat lebih banyak, dia terus-menerus
melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya sebelumnya. Nah, anak manis,
kulihat matamu terbuka, dan kilatan cahaya telah membuka wawa-sanmu." Karena
pada saat itu Mrs. Harker bertepuk tangan dan matanya bercahaya. Van Helsing
melanjutkan, "Sekarang kau harus berbicara. Ceritakan pada dua orang ilmuwan ini, apa yang
kaulihat dengan matamu yang berkilat itu." - Diambilnya tangan Mrs. Harker dan
digenggamnya terus sementara wanita itu berbicara. Jari dan jempolnya menekan
nadi Mrs. Harker kurasa tan?286
pa disadarinya, dan hanya dilakukan secara naluriah. Mrs. Harker pun berbicara,
"Count itu seorang penjahat, dan memang bertipe penjahat. Nordau dan Lombroso
pasti menggolongkannya demikian. Tapi sebagai seorang penjahat otaknya tidak
sempurna. Maka dalam kesulitan, dia harus mencari kekuatan dalam kebiasaan. Masa
lampaunya merupakan suatu petunjuk, dan satu hal yang sudah kita ketahui, yaitu
dalam keadaan terjepit seperti kata Mr. Morris, dia kembali ke negerinya
sendiri, dari negeri yang telah dicobanya untuk diserangnya. Dan dari situ dia
akan mencoba lagi pergi ke tempat yang sama, dengan usaha yang baru. Dia datang
lagi dengan perlengkapan yang lebih baik, dan dia menang. Maka datanglah dia ke
London, sebagai tujuannya yang baru. Dia dikalahkan, dan ketika semua harapan
untuk berhasil lenyap, dan eksistensinya terancam bahaya, dia pun melarikan
diri, pulang melalui laut, seperti dia melarikan diri dari Turki melalui Sungai
Danube." "Bagus! Bagus! Ah, Anda memang wanita yang pandai!" kata Van Helsing bersemangat
sambil membungkuk dan mencium tangan Mrs. Harker. Sesaat kemudian ia berkata
padaku dengan tenang, seolah kami sedang berada di ruang konsultasi rumah sakit
saja. "Denyut nadinya hanya tujuh puluh dua, padahal dia dalam keadaan berapi-api. Aku
punya harapan baik." Sambil berpaling pada Mrs. Harker, ia berkata dengan penuh
harapan, 287 "Tapi lanjutkan dulu. Lanjutkan! Masih banyak yang bisa Anda katakan kalau mau.
Jangan takut, saya dan John tahu terutama saya dan akan saya katakan bila Anda
? ?benar. Berbicaralah tanpa rasa takut!"
"Akan saya coba, tapi maafkan kalau kedengarannya saya egois."
"Jangan! Jangan takut. Biar saja Anda egois, sebab Andalah yang kami pikirkan."
"Jadi, karena dia seorang penjahat, dia egois, dan karena daya pikirnya terbatas
dan perbuatannya didasarkan atas egoismenya saja, maka dia membatasi dirinya
pada suatu tujuan. Dan tujuan itu kejam. Sebagaimana dia melarikan diri pulang
dari Sungai Danube dengan meninggalkan pasukan yang dibinasakan, maka kini pun
dia bertekad menyelamatkan diri tanpa peduli apa-apa. Jadi egoismenya sendirilah
yang membebaskan roh saya sedikit dari tenaga batinnya yang sangat kuat itu,
yang telah dimasukkannya ke dalam diri saya pada malam yang mengerikan itu. Saya
merasakannya! Ya, saya merasakannya! Puji Tuhan alas belas kasihan Nya' Roh saya
terasa lebih bebas daripada beberapa jam yang lalu. Dan segala hal yang
menghantui saya itu membuat saya takut kalau-kalau dalam keadaan tersihir atau
mimpi dia memanfaatkan saya demi kepentingannya." Profesor bangkit
"Dia memang sudah memanfaatkan pengetahuan dan pikiran Anda, dan karena ?itulah kita ketinggalan dari dia di Varna ini, sementara kapal yang
288 membawanya melaju menembus selubung kabut ke Galatz. Di sana dia pasti sudah
membuat persiapan-persiapan untuk meloloskan diri dari kita. Tapi pikiran kanak-
kanaknya hanya bisa melihat sejauh itu. Dan mungkin, apa yang menurut
perhitungan si pelaku kejahatan itu adalah demi kebaikan dirinya sendiri, dengan
rahmat Tuhan Yang Maha Penyayang bisa berbalik menjadi hal yang
menghancurkannya. Begitulah selalu kebajikan Tuhan. Si pemburu terperangkap
dalam jeratnya sendiri. Jadi sekarang, sementara dia mendahului kita, otak
kanak-kanaknya membisikkannya untuk tidur. Dia juga mengira bahwa karena dia
telah memutuskan hubungan dengan roh Anda, hingga dia tidak mengetahui pikiran
Anda lagi, maka Anda pun tak bisa tahu pula tentang dia. Di situlah dia gagal!
Pembaptisan darah yang mengerikan yang telah diberikannya padamu, memberikan
kebebasan pula bagimu untuk mengetahui rohnya, seperti yang telah kaulakukan
bila kau daiam keadaan bebas, yaitu saat matahari terbit dan tenggelam. Pada
saat-aat seperti itu kau pergi atas kehendakmu, bukan atas pengaruhnya. Dan
kekuatan yang baik bagimu dan lagi yang lain-lain itu, kauperoleh setelah
mengalami penderitaan gara-gara dia. Sekarang keadaannya menguntungkan sekali,
karena dia tak tahu. Dan karena ingin melindungi dirinya, dia lalu memutuskan
hubungan, hingga dia tak tahu di mana kita berada. Tapi kita tidak egois, dan
kita percaya Tuhan beserta kita dalam semua kegelapan ini. Kita akan me-289
nyusulnya, dan kita takkan~gentar, meski seandainya kita musnah dan menjadi
seperti dia. John, inilah saat yang penting dan memberikan banyak kemajuan bagi
kita dalam perjalanan kita. Tolong catat dan tuliskan semuanya, supaya bila yang
lain-lain kembali dari menjalankan tugas mereka, catatan itu bisa kauberikan
pada mereka, supaya mereka pun tahu."
Maka kutuliskan semua ini, sementara menunggu mereka kembali, dan Mrs. Harker
sudah pula menyalinnya dengan mesin tiknya.
Scanned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSTLKAN
atau hidup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan
290 Bab 26 CATATAN HARIAN DR. SEWARD
29 Oktober. Ini kutuliskan di dalam kereta api dari Varna ke Galatz. Kemarin
?kami semua berkumpul, tak lama sebelum matahari terbenam. Kami masing-masing
sudah melakukan pekerjaan kami sebaik mungkin, dan sejauh pikiran, usaha, serta
kesempatan yang memungkinkan, kami sudah siap menghadapi seluruh perjalanan kami
dan mengerjakan semua pekerjaan kami bila tiba di Galatz kelak. Waktu tiba
saatnya, seperti biasa Mrs. Harker menyiapkan dirayjLJintuk dihipnotis, dan
setelah persiapan yang lama dan lebdTserms daripada biasanya dari pihak Van
Helsing, ia pun tersihir. Biasanya ia mulai berbicara setelah dikorek sedikit
saja, tapi kali ini Profesor harus menanyainya dengan cukup keras, sebelum kami
mendengar sesuatu, dan akhirnya datanglah jawabannya,
"Aku tak melu&Mpa-apa, keadaan sepi, tak ada ombak yang memukul-mukul, hanya
desir air yang secara teratur mengalir melewati kabel-kabel kapal. Kudengar
suara orang-orang berseru-seru, dari de -
291 kat dan jauh, juga suara derak dan gerak dayung dalam kih kihnya. Ada suara
pistol ditembakkan di suatu tempat, gemanya terdengar jauh. Di atas terdengar
jejak kaki ribut, sedangkan tali-temali dan rantai-rantai diseret-seret. Ada
kilatan cahaya, dan aku merasa udara bertiup di atas tubuhku." Sampai di situ ia
berhenti. Ia bangkit, seperti terdorong dari tempatnya terbaring di sofa.
Diangkatnya kedua belah tangannya dengan telapak menghadap ke atas, seolah-olah
sedang mengangkat suatu beban. Aku dan Van Helsing saling pandang. Kami
mengerti. Quincey mengangkat alisnya sedikit dan memandanginya lekat-lekat,
sedangkan Harker tanpa sadar langsung menggenggam gagang pisau Kukri-nya. Lama
keadaan sepi. Kami semua tahu bahwa waktunya berbicara sudah lewat, dan kami
merasa tak ada gunanya mengatakan sesuatu. Tiba-tiba Mrs. Harker duduk dan
membuka mata, lalu berkata dengan manis,
"Tak adakah di antara kalian yang ingin minum teh" Pasti kalian semua letih
sekali!" Kami ingin menyenangkan batinya, jadi semua menerima tawarannya. Dengan
langkah-langkah berat ia pergi untuk menyiapkan teh itu. Baru saja ia pergi, Van
Helsing berkata, "Mengertikah kalian, Teman-teman" Dia sudah dekat, dia sudah meninggalkan peti
tanahnya. Tapi dia masih harus naik ke darat. Malam hari dia mungkin berbaring
menyembunyikan diri di suatu tempat Tapi bila dia tidak dibawa ke darat, atau
bila kapal tidak merapat ke darat, dia tak bisa
292 mencapai darat. Dalam keadaan itu, malam hari dia mengubah bentuknya dan bisa
melompat atau terbang ke darat, seperti yang dilakukannya di Whitby dulu. Tapi
bila hari sudah siang sebelum dia tiba di darat, dan bila dia tidak dibawa, dia
takkan bisa lolos. Dan sekiranya dia diangkat, para petugas bea cukai bisa tahu
apa isi peti itu. Jadi 1 jelasnya, bila dia tak bisa lolos malam ini atau sebelum fajar, dia akan
kehilangan waktu satu hari. Jadi kita tiba tepat pada waktunya, karena bila dia
tidak lolos malam hari, kita akan menyerangnya siang harinya saat dia masih
berada di dalam petinya. Nasibnya akan berada di tangan kita, karena siang hari
dia tak berani menjadi dirinya sendiri, yaitu dalam keadaan bangun dan bisa
dilihat, karena dengan demikian dia akan ke-
* tahuan." Tak ada lagi yang perlu dibicarakan, jadi kami menunggu dengan sabar sampai


Dracula Karya Bram Stoker di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

fajar, sampai kami bisa mendengar lebih banyak dari Mrs. Harker.
Subuh-subuh pagi ini, kami mendengarkan reaksi Mrs. Harker dalam keadaan
terhipnotis. Semua menahan napas dan berdebar-debar. Tapi keadaan terhipnotisStu
datang lebih lama daripada biasa nya, dan ketika saat itu tiba, waktu yang
tersisa 'menjelang matahari terbit sepenuhnya demikian singkatnya, hingga kami
mulai merasa putus asa. Van Helsing kelihatannya mencurahkan seluruh ji wanya ke
dalam usaha itu, dan akhirnya Mrs. Harker menjawab,
"Semuanya gelap. Kudengar air memukul-
\ * ?293 mukul, sama tingginya dengan diriku, dan bunyi berderak antara kayu-kayu yang
bersentuhan." Ia berhenti, dan matahari pun muncul. Kami harus menunggu sampai
nanti malam. Maka dalam perjalanan ke Galatz ini, kami dipenuhi harapan yang mendebarkan.
Seharusnya kami tiba antara jam dua dan jam tiga subuh. Tapi di Bukarest kami
sudah terlambat tiga jam, hingga kami tak mungkin bisa tiba sebelum matahari
benar-benar naik. Jadi kami masih akan mendengarkan dua laporan hipnotis dari
Mrs. Harker. Mungkin salah satu di antaranya atau kedua-duanya bisa memberikan
keterangan yang lebih jelas mengenai apa yang akan terjadi.
Kemudian. Saat matahari terbenam telah tiba dan berlalu. Syukurlah saat itu ?tiba pada waktu sedang tak ada hal-hal yang menarik perhatian, karena sekiranya
saat itu tiba pada waktu kami sedang berada di stasiun, mungkin kami takkan bisa
memperoleh ketenangan dan kesunyian yang sangat kami perlukan. Kesiapan Mrs.
Harker untuk dihipnotis lebih rendah dibandingkan tadi pagi. Aku takut kalau
kalau kemampuannya membaca pikiran dan perasaan Count sudah tak ada lagi,
padahal sekaranglah kami paling membutuhkannya. Selama ini, bila berada dalam
keadaan dihipnotis, ia selalu membatasi dirinya pada fakta-fakta yang paling
sederhana. Bila hal itu berlangsung terus, mungkin kami bisa disesatkan. Bila
aku menduga bahwa pengaruh Count atas diri Mrs. Harker menghilang
294 't ? bersamaan dengan hilangnya pengetahuan Mrs. Harker, itu akan merupakan dugaan
yang menyenangkan. Tapi sayang tidak demikian halnya. Waktu ia akhirnya
berbicara, kata-katanya mengandung teka-teki.
"Ada sesuatu yang sedang terjadi. Aku merasakannya seperti angin dingin. Dari
jauh kudengar * suara-suara membingungkan orang-orang yang berbicara dengan bahasa-bahasa
?aneh, 'air terjun yang hebat, dan serigala-serigala yang melolong." Ia berhenti,
lalu menggigil, makin lama makin hebat, hingga akhirnya tubuhnya bergetar
seperti kejang-kejang. Ia tidak mengatakan apa-apa lagi, bahkan tak mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan Profesor. Waktu bangun dari keadaannya itu, dia
"m kedinginan, keletihan, dan lemah, tapi pikirannya tetap waras. Katanya ia tak
ingat apa-apa, tapi ia bertanya apa yang telah diucapkannya. Setelah
diceritakan, lama ia memikirkannya dalam-dalam, . tanpa berkata apa-apa.
30 Oktober, jam 7pagi. Kami sedang mendekati Galatz sekarang, dan nanti aku
?takkan sempat menulis lagi. Pagi ini kami semua sangat mengharapkan . terbitnya
matahari. Setelah mengetahui bahwa untuk menghipnotis^Mrs. Harker makin sulit,
Van Helsing memulai usaha-usahanya lebih awal. Tapi usaha-usaha itu tidak
berhasil, sampai pada waktu yang biasai Mrs. Harker baru bereaksi satu menit
sebelum matahari terbit Profesor tak membuang waktu,
295 langsung menanyainya, dan jawabannya pun diberikan dengan seketika.
"Terus, lanjutkan! Berbicaralah, jalankan perintahku!" kata Van Helsing dengan
suara tersiksa. Di matanya terbayang rasa putus asa, karena matahari yang mulai
terbit, meronai langit dengan warna merah, dan bahkan wajah Mrs. Harker pun
demikian pula. Dibukanya matanya, dan kami se- ". mua terkejut waktu ia berkata
dengan manis, dan kelihatannya sama sekali tanpa berpikir,
"Aduh, Profesor, mengapa Anda menyuruh saya mengatakan apa yang tak bisa saya
katakan" Padahal Anda tahu itu. Saya tak ingat apa-apa." Waktu melihat wajah
kami yang terkejut, ia berkata sambil menoleh pada kami bergantian, dengan
pandangan sedih, s "Apa kata saya tadi" Apa yang telah saya lakukan" Saya tak tahu apa-apa, saya
hanya tahu bahwa saya sedang terbaring di sini, dalam keadaan setengah tidur,
dan saya dengar Profesor berkata, 'Terus! Berbicaralah! Jalankan perintahku!'
Rasanya aneh mendengar Anda memerintah saya, seolah-olah saya ini anak nakal!"
"Oh, Madam Mina," kata Profesor dengan sedih, "itu adalah bukti, kalau memang
masih diperlukan % bukti, betapa sayangnya saya pada Anda, dan betapa saya
menghargai Anda. Bila ada sepatah kata yang diucapkan dengan cara yang lebih
keras daripada biasanya dan terdengar aneh, itu diucapkan demi kebaikan Anda
sendiri, dan itu akan me -
296 nyadarkan diri Anda yang dengan bangga saya patuhi."
Peluit-peluit berbunyi. Kami sudah mendekati Galatz. Kami serasa berada di atas
bara api karena berdebar-debar dan ingin cepat-cepat sampai.
CATATAN HARIAN MINA HARKER
0 30 Oktober. Mr. Morris membawaku ke hotel ini. Di sini kamar-kamar sudah ?dipesan lewat telegram. Tinggal dialah satu-satunya yang bisa menemaniku, karena
ia tak bisa berbahasa asing. Kekuatan kami sudah dibagi-bagi, seperti di Varna,
tapi kini Lord Godalming yang menghadap Wakil Konsul, karena keningratannya
mungkin bisa dimanfaatkan sebagai jaminan langsung bagi para _ petugas, sebab
kami sedang dalam keadaan amat tergesa-gesa. Jonathan dan kedua dokter itu pergi
ke agen perkapalan untuk mempelajari hal-hal khusus mengenai kedatangan kapal
Czarina Catherine. Kemudian. Lord Godalming sudah kembali. Konsul sedang pergi, Wakil Konsul
?sakit, maka pekerjaan rutin ditangani oleh seorang petugas biasa. Ia siap
membantu dan siap melakukan apa Saja, sebatas kekuasaannya.
CATATAN HARIAN JONATHAN HARKER
30 Oktober.Jam sembilan, aku, Van Helsing, dan Dr. Seward mendatangi kantor
Messrs. Mackenzie & Steinkoff, yaitu agen perusahaan perkapalan Hapgood^di
London. Mereka telah menerima telegram dari London, menjawab telegram Lord
Godalming yang berisi permintaan supaya memberikan semua keterangan yang ada
pada mereka. Mereka bersikap baik dan penuh pengertian, dan mereka langsung
membawa kami naik ke kapal Czarina Catherine yang sudah melempar sauh di
pelabuhan. Di situ kami menemukan nakhoda-m nya yang bernama Donelson. Ia
bercerita tentang pelayaran mereka. Katanya selama hidup tak pernah ia mengalami
pelayaran selancar itu. "Wah!" katanya, "kami jadi ketakutan, kalau-kalau kami nanti akan mengalami
nasib buruk sebagai ganjarannya, untuk menjaga keseimbangan. Bukan main, kami
berlayar dari London sampai ke Laut Hitam dengan ditiup angin buritan terus,
seolah-olah setan sendirilah yang meniup layar kami demi kepentingannya. Dan
kami terus melaju. Beberapa lamanya kami tak bisa melihat apa-apa. Lalu baru
saja kami naik ke kapal, dan belum lagi melewati pelabuhan atau tanjung, kami
diselubungi kabut yang terus mengikuti pelayaran kami. Waktu kabut itu hilang,
tahu-tahu kami sudah melewati Gibraltar, tanpa ada kesempatan untuk memberikan
sinyal apa-apa. Setiba di Dardanella, kami harus menunggu surat izin untuk
lewat, dan begitu se-"-lesai, kami melaju terus. Semula saya berniat mengurangi
kecepatan dan berlayar pelan-pelan saja, sambil menunggu berlalunya kabut Tapi
saya pikir lagi, bila setan itu tidak menghendaki kami memasuki Laut Hitam
capat-cepat, dia pasti akan
298 berusaha menghalangi, tanpa peduli apakah kami mau atau tidak. Bila pelayaran
kami lebih cepat, itu takkan merugikan pemilik kapal, dan tidak pula menyusahkan
perjalanan kami sendiri, dan setan tua itu akan berterima kasih pada kami karena
tidak menghalang halanginya
Penjelasan yang merupakan campuran antara jalan pikiran yang sederhana dan
kecerdikan, antara kepercayaan takhayul dan kesadaran dagang itu menimbulkan
minat Van Helsing, dan ia berkata,
"Saudara, setan itu lebih cerdik daripada yang diduga oleh banyak orang,__dan
dia tahu bila dia bertemu dengan tandingannya!" Pelaut itu merasa disanjung. Ia
senang, dan berkata lagi,
"Waktu kami melihat Selat Bosphorus, anak buah kapal mulai mengomel. Beberapa
orang di antaranya, yaitu orang Rumania, datang menghadap saya dan meminta agar
saya mengizinkan mereka membuang ke laut sebuah peti besar yang dibawa ke kapal
oleh seorang tua berpenampilan aneh saat kami akan berangkat dari London. Waktu
mereka melihat pria itu, mereka mengangkat dua jari untuk melindungi diri mereka
dari mata setan. Wah, kepercayaan takhayul orang-orang asing itu hebat sekali!
Cepat-cepat saya suruh mereka menjalankan tugas masing-masing. Tapi, waktu
sesaat kemudian kabut menyelubungi kami, saya mulai merasa bahwa kata-kata
mereka itu ada benarnya, meskipun saya tak mau mengatakan sesuatu tentang peti
besar itu. Ya, pokoknya kami berlayar terus, dan karena kabut tidak juga meng-
299 hilang selama lima hari, saya biarkan saja angin membawa kami, karena kalau
setan ingin pergi ke suatu tempat, dia pasti mengusahakannya. Dan kalau dia tak
mau, yah... pokoknya kami akan berjaga-jaga. Dan memang, kami selalu disertai
cuaca yang baik dan air tetap dalam. Kemudian, dua hari yang lalu matahari
bersinar menembusi kabut Kami lihat bahwa kami sudah berada di sungai seberang
kota Galatz. Orang-orang Rumania itu jadi kacau. Mereka memaksa saya
mengeluarkan peti itu dan melemparkannya ke sungai. Saya ha ruSi menggunakan
tangan besi dalam menolak permintaan mereka itu. Saya yakinkan pada mereka bahwa
ada atau tak ada mata setan, semua barang yang telah dipercayakan kepada pemilik
kapal saya jelas lebih selamat di tangan saya daripada di dasar Sungai Danube.
Maka mereka pun pergi dengan kesal. Padahal, tahukah Anda, mereka sudah membawa
peti itu ke atas dek, siap untuk dilemparkan, dan karena sudah ditandai Tujuan:
Galatz via Varna saya pikir biar saja barang itu tergeletak di situ, sampai kami
bongkar di pelabuhan. Malam itu tak banyak yang kami bongkar, dan kami harus
bermalam. Tapi pagi harinya, subuh-subuh, satu jam sebelum matahari terbit,
seseorang datang ke kapal dengan membawa surat perintah yang diterimanya dari
Inggris. Dia disuruh menerima sebuah peti yang dialamatkan pada Count Dracula.
Dia menyelesaikan urusannya dengan mudah. Begitu membaca surat perintahnya, saya
senang, karena saya dibebaskan dari barang
300 terkutuk itu. Soalnya saya sendiri pun sudah mulai ngeri melihat peti itu.
Sekiranya setan bisa membawa barang ke kapal, saya rasa itulah barangnya!"
"Siapa nama orang yang mengambilnya?" tanya Van Helsing, mencoba menutupi
kegembiraannya. "Gampang. Bisa saya berikan," katanya. Lalu ia turun ke kamarnya, dan kembali
dengan membawa surat tanda terima yang ditandatangani oleh Immanuel Hildesheim,
dengan alamat Burgen-strasse, No. 16; Agaknya hanya itu yang diketahui oleh
nakhoda kapal itu. Maka setelah mengucapkan terima kasih, kami pergi.
Kami menemui Hildesheim di kantornya. Ia orang Yahudi. Penampilannya seperti
pemain sandiwara di Teater Adelphia. Hidungnya seperti hi-
- dung domba, dan ia mengenakan fez, yaitu topi yang sering dipakai orang Turki.
Kami melakukan yang lumrah saja, yaitu memberinya uang rokok. Dengan sedikit
tawar-menawar, diceritakannya pada kami apa yang diketahuinya. Ternyata
keterangannya sederharna, namun penting. Ia telah menerima sepucuk surat dari
orang bernama Mr. de Ville di London, yang memintanya untuk menerima sebuah peti
yang akan tiba di Galatz de-
"ngan kapal Czarina Catherine, kalau bisa sebelum matahari terbit, untuk
menghindari bea cukai. Peti itu harus diserahkannya pula pada seseorang bernama
Petrof Skinsky, yang selalu berhubungan dengan para pedagang Slowak yang pulang-
pergi di sungai sampai ke pelabuhan. Ia sudah dibayar
301 dengan mata uang Inggris yang sudah ditukar dengan emas di Danube International
Bank. Waktu Skinsky mendatanginya, dibawanya orang itu ke kapal dan
diserahkannya peti itu, supaya tak perlu membayar kuli pelabuhan. Hanya itu yang
diketahuinya. Setelah itu, kami pergi mencari Skinsky, tapi tak berhasil menemukannya. Salah
seorang tetangganya, yang agaknya tidak menyukainya, berkata bahwa ia sudah
pergi sejak dua hari yang lalu. Tak seorang pun tahu ke mana. Hal itu dibenarkan
oleh pemilik rumah yang disewanya. Pemilik rumah itu telah menerima kunci
rumahnya dan uang sewa yang harus dibayarnya, dengan mata uang Inggris, melalui-
seorang suruhan. Itu terjadi antara jam sepuluh dan sebelas, semalam. Lagi-lagi
kami ketinggalan. Ketika kami sedang berbicara, datang seseorang dengan berlari-lari dan terengah-
engah, mengatakan bahwa mayat Skinsky telah ditemukan di tanah pekuburan St.
Peter, dan bahwa lehernya koyak terbuka, seolah lelah dicabik-cabik oleh seekor
binatang buas. Orang-orang yang sedang berbicara dengan kami pergi berlari-lari
untuk melihat kengerian itu, sedangkan para wanita berteriak, "Itu pasti
perbuatan orang Slowak itu!" Kami cepat-cepat pergi, karena takut terlibat dalam
urusan itu, dan ditahan polisi.
Setiba di rumah, kami tak bisa mengambil kesimpulan apa-apa. Kami semua yakin
bahwa peti itu sudah melanjutkan perjalanannya lagi melalui
302 sungai, ke suatu tempat Tapi kami tak tahu harus mencari ke mana. Dengan hati
berat kami kembali ke hotel tempat Mina berada.
Waktu kami bertemu, hal pertama yang kami lakukan adalah mengikutsertakan Mina
lagi dalam perundingan kami. Keadaan sudah mendesak, dan setidaknya itu
merupakan suatu kesempatan, mes-; kipun langkah itu berbahaya. Sebagai langkah
pertama, aku dibebaskan dari janjiku terhadap Mina.
CATATAN HARIAN MINA HARKER
30 Oktober, malam hari. Mereka letih sekali, lesu, dan tak bersemangat, hingga ?tak ada yang bisa dilakukan sebelum mereka beristirahat. Jadi kusuruh mereka
semua berbaring selama setengah ^jam, sementara aku mencatat semua kejadian
sampai saat akhir ini. Aku merasa amat berterima kasih pada orang yang telah menciptakan mesin tik
Traveller's, dan pada Mr. Morris yang telah menyiapkannya untukku. Pasti agak
sulit bagiku melakukan pekerjaan ini, sekiranya aku harus menulis dengan pena....
Semuanya sudah dilakukan. Kasihan Jonathan ku tersayang. Betapa tersiksanya dia.
Kini dia berbaring di sofa seperti tak bernapas, dan seluruh tubuhnya seperti
dalam keadaan pingsan. Alisnya berkerut menjadi satu, dan wajahnya tegang.
Kasihan dia, mungkin dalam tidurnya pun ia berpikir, dan kulihat wajahnya
berkerut karena beratnya pikirannya. Oh! Alangkah baiknya kalau aku bisa
303 membantu.... Aku akan melakukan apa saja yang bisa kulakukan.
Aku sudah bertanya pada Profesor Van Helsing, dan ia memberikan semua surat yang
belum pernah kulihat Sementara mereka beristirahat, akan kupelajari semua dengan
teliti, dan mungkin aku akan sampai pada suatu kesimpulan. Aku akan mencoba
mengikuti contoh Profesor, yaitu berpikir tanpa prasangka mengenai fakta-fakta
yang ada di hadapanku. Aku yakin benar bahwa berkat rahmat Tuhan, aku telah menemukan sesuatu. Aku akan
mengambil peta-peta, dan akan mempelajarinya.
Senja Jatuh Di Pajajaran 2 Pendekar Slebor 13 Sepasang Bidadari Merah Rahasia Siluman Raga Kaca 1
^