Pencarian

Malaikat Keadilan 7

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 7


pengganggu keparat itu dan mencoba menyikutku sebab dia
juga mau main." "Kau kenal orangnya?" tanya Fat Artie Scotto.
"Buat apa tahu" Dia minta supaya lampu dinyalakan. Dia
mencoba memelukku." "Memelukmu?" "Ya. Dia belum terlalu mabuk."
"Apa yang kaulakukan?"
"Eddy Fratel i dan aku membawanya ke sudut halaman dan
menembaknya. Peduli apa, biar bagaimanapun nasibnya
memang sial." "Hei, apa kabar si kecil Eddie?"
"Dia sedang mendekam di Penjara Lewisburg."
"Bagaimana dengan ceweknya. Hebat perempuan itu."
"Memang. Aku kepingin main dengan dia."
"Tapi dia masih setia pada Eddie. Entah apa sebabnya."
"Aku suka pada Eddie. Dia pemberani." Benar-benar
percakapan orang-orang gembel.
Michael tertawa melihat reaksi Jennifer mendengar
percakapan itu, lalu berkata, "Mari kuperkenalkan pada Papa."
Antonio Graneli merupakan suatu kejutan besar bagi
Jennifer. Dia duduk di kursi roda, seorang laki-laki yang lemah
382 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sekali, yang hanya seperti kerangka; sulit membayangkan
bagaimana dia dulunya. Seorang wanita menarik, berambut coklat, dan
berperawakan sintal memasuki ruangan itu, Michael berkata
pada Jennifer, "Ini Rosa, istriku."
Selama ini, Jennifer takut menghadapi saat itu. Beberapa
malam setelah Michael meninggalkannya dengan rasa sangat
puas, Jennifer berjuang melawan rasa bersalah yang seakan-
akan mempengaruhi dirinya. Aku tak mau menyakiti seorang
wanita lain. Aku mencuri. Aku harus menghentikan ini. Harus!
Tapi dia selalu kalah dalam pertempuran itu.
Rosa memandang Jennifer dengan mata yang bijaksana.
Dia pasti tahu, pikir Jennifer.
Mula-mula terasa kekakuan, lalu kemudian Rosa berkata
perlahan, "Saya senang bertemu Anda, Nyonya Parker.
Michael menceritakan betapa pintarya Anda."
Antonio Granel i menggeram. "Tak baik perempuan terlalu
pintar. Sebaiknya laki-laki saja yang berurusan dengan otak."
"Saya menganggap Nyonya Parker sebagai seorang laki-
laki, Papa," kata Michael dengan wajah polos.
Mereka makan malam di ruang makan kuno yang luas.
"Anda duduk di sebelah saya," perintah Antonio Granel i
pada Jennifer. Michael duduk di sebelah Rosa. Thomas Colfax, pengacara
perusahaan, duduk berseberangan dengan Jennifer, dan
Jennifer bisa merasakan sikap bermusuhan dari laki-laki itu.
Makanannya sempurna. Kebanyakan makanan Italia: mula-
mula dihidangkan makanan besar yang disebut antipasto,
kemudian menyusul pasta fagioli. Ada slada kacang yang
dicampur dengan jamur, daging piccata, linguini, dan ayam
goreng. Lauk-pauk berdatangan bagaikan tak ada hentinya.
383 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tak kelihatan pembantu di rumah itu, dan Rosa tak henti-
hentinya berdiri, duduk, dan melapangkan meja untuk
kemudian membawa lauk baru lagi dari dapur.
"Anakku, Rosa ini, pandai sekali memasak," kata Antonio
Granel i pada Jennifer. "Hampir sama pandainya dengan
ibunya, kan Mike?" "Ya," sahut Michael dengan sopan.
"Rosa juga seorang istri yang baik sekali," Antonio Granel i melanjutkan, dan Jennifer ingin tahu apakah itu suatu
pernyataan sepintas saja, ataukah suatu peringatan.
"Kau tidak menghabiskan dagingmu," kata Michael
"Tak pernah aku makan sebanyak ini, seumur hidupku,"
bantah Jennifer. Padahal acara makan itu belum selesai.
Dihidangkan semangkuk buah-buahan segar dan sepiring
ceper keju, kemudian es krim dengan saus coklat panas. Dan
kemudian permen, mulai yang manis sampai yang pedas.
Jennifer tak habis pikir bagaimana Michael bisa menjaga
berat badannya. Percakapannya ringan dan menyenangkan, dan bisa saja
terjadi di rumah mana pun di antara seribu keluarga Italia,
dan Jennifer merasa sulit percaya bahwa keluarga itu lain dari
keluarga-keluarga lain. Sampai Antonio Granel i bertanya, "Adakah sesuatu yang
Anda ketahui tentang Unione Sicil iana?"
"Tidak," jawab Jennifer.
"Baiknya saya ceritakan itu pada Anda, Nyonya."
"Pa, namanya Jennifer."
384 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu bukan nama Itali, Mike. Terlalu sulit bagiku untuk
mengingatnya. Kau kupanggil Nyonya saja, ya" Boleh?"
"Boleh," sahut Jennifer.
"Unione Sicil iana itu dimulai di Sicilia untuk melindungi
orang-orang miskin terhadap ketidakadilan. Kau tahu, orang-
orang yang berkuasa merampok orang-orang yang miskin.
Orang-orang miskin tak punya apa-apa " tak punya uang, tak
ada pekerjaan, tidak mendapatkan keadilan. Maka dibentuklah
Unione itu. Bila terjadi ketidakadilan, orang mendatangi
anggota-anggota persekutuan rahasia itu dan dendam mereka
pun terbalas. Unione segera menjadi lebih kuat daripada
hukum, karena dia merupakan hukum rakyat. Kami percaya
apa yang tercantum dalam Injil, Nyonya." Dia menatap mata
Jennifer. "Bila ada yang mengkhianati, kami membalas
dendam." Peringatan itu jelas sekali.
Secara naluriah Jennifer sudah lama tahu bahwa bila dia
bekerja untuk organisasi itu, berarti dia mengambil langkah
besar. Tapi sebagaimana kebanyakan orang luar, dia
mempunyai pengertian yang salah tentang organisasi itu.
Secara umum, mafia itu dilukiskan sebagai sekumpulan
gerombolan yang hanya duduk-duduk saja sambil memerintah
orang untuk membunuh dan hanya menghitung uang dari
praktek lintah darat dan rumah-rumah pelacur. Itu hanya
sebagian dari keadaan yang sebenarnya. Dari rapat-rapat
yang dihadiri Jennifer, dia jadi tahu selebihnya: mereka adalah
pengusaha-pengusaha yang bekerja dalam ukuran yang bukan
main besarnya. Mereka memiliki hotel-hotel, bank-bank,
restoran-restoran, kasino, perusahaan-perusahaan asuransi
dan pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan pembangunan,
dan serangkaian rumah sakit. Mereka mengawasi persatuan-
persatuan buruh dan perkapalan. Mereka bergerak dalam
usaha rekaman dan menjual mesin-mesin pengecer rokok dan
permen. Mereka memiliki perusahaan-perusahaan
385 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pemakaman, toko-toko roti dan kue, juga perusahaan-
perusahaan konstruksi. Uang masuk mereka bermilyar-milyar
setahun. Bagaimana rnereka menjalankan perusahaan-
perusahaan itu bukan urusan Jennifer. Tugasnya hanyalah
membela bila ada di antara mereka yang mengalami kesulitan
dalam hukum. Robert Di Silva telah menuntut tiga orang anak buah
Michael Moretti karena telah membuat sekelompok gerobak
penjual makanan siang, terbalik. Mereka dituntut telah
berkomplot mengacaukan perdagangan dengan kekerasan.
Satu-satunya saksi yang mau memberikan kesaksiannya yang
memberatkan para tertuduh adalah seorang wanita yang
memiliki salah satu gerobak itu.
"Perempuan itu akan menghancurkan kita," kata Michael
pada Jennifer. "Dia harus ditangani."
"Kalian memiliki sebuah penerbitan majalah, bukan?" tanya Jennifer.
"Ya, tapi apa hubungannya dengan gerobak-gerobak
penjual makanan itu?"
"Lihat saja nanti."
Diam-diam Jennifer mengatur supaya majalah itu
menawarkan sejumlah besar uang kalau saksi itu mau
memuat kisah kesaksiannya itu. Wanita itu menerima tawaran
tersebut. Dalam sidang, Jennifer memanfaatkannya untuk
mengaibkan alasan kesediaan wanita itu, dan tuduhan pun
ditarik kembali. Hubungan Jennifer dengan teman-teman kerjanya berubah.
Waktu kantor itu mulai menerima serangkaian perkara mafia
berturut-turut, Ken Bailey masuk ke kamar kerja Jennifer dan
berkata, "Bagaimana ini" Kau tak bisa membela bajingan-
386 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bajingan itu terus-menerus. Mereka akan menghancurkan
kita." "Jangan kuatir, Ken. Bukankah mereka membayar?"
"Masa kau begitu picik, Jennifer. Kaulah yang kelak harus
membayar. Mereka akan mencengkeram dirimu."
Justru karena dia tahu bahwa Ken memang benar, maka
dia lalu berkata dengan marah, "Hentikan, Ken."'
Ken menatapnya lama, lalu berkata, "Kau benar. Kau yang
bos." Pengadilan kriminal hanya merupakan dunia yang sempit,
dan berita-berita tersebar dengan cepat. Waktu tersiar berita
bahwa Jennifer Parker akan membela perkara organisasi,
sahabat-sahabatnya yang berniat baik mendatanginya, dan
mengemukakan keberatan-keberatan yang sama dengan yang
telah dikatakan Hakim Lawrence Waldman dan Ken Bailey
padanya. "Bila kau melibatkan dirimu dengan bajingan-bajingan itu,
kau akan disamakan dengan mereka."
"Semua orang berhak untuk dibela," jawab Jennifer pada
mereka semua. Jennifer menghargai peringatan-peringatan mereka, tapi
dia merasa bahwa itu semua tak ada gunanya. Dia bukan
bagian dari organisasi itu; dia semata-mata membela
beberapa anggotanya. Dia adalah ahli hukum seperti ayahnya,
dan dia tidak akan pernah melakukan apa-apa yang akan
memalukan ayahnya. Belantara itu memang ada, tapi dia
masih tetap berada di luarnya.
Pater Ryan datang mengunjunginya. Kali ini bukan untuk
meminta bantuannya membela seorang teman.
387 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku kuatir mendengar tentang kau, Jennifer. Aku
mendengar laporan bahwa kau menangani.... anu.... orang-
orang yang tak benar."
"Siapa orang-orang yang tak benar itu" Apakah Pater
menilai dulu orang-orang yang datang pada Pater untuk
meminta bantuan" Apakah Pater menyuruh orang-orang pergi
menjauhi Tuhan karena mereka telah membuat dosa?"
Pater Ryan menggeleng. "Tentu tidak. Tapi kalau orang
secara pribadi membuat kekeliruan, itu lain. Lain lagi halnya
bila korupsi dijalankan dalam bentuk organisasi. Bila kau
membantu orang-orang itu, berarti kau membenarkan
perbuatan mereka. Kau menjadi bagiannya."
"Bukan. Saya seorang ahli hukum, Pater. Saya menolong
orang-orang yang dalam kesulitan."
Jennifer sudah mengenal Michael Moretti lebih baik
daripada siapa pun juga. Michael menyatakan perasaannya
pada Jennifer, perasaan yang tak pernah dibukakannya pada
siapa pun juga. Pada dasarnya dia adalah laki-laki yang
kesepian dan suka menyendiri, dan Jennifer adalah orang
pertama yang telah berhasil menembusi bentengnya.
Jennifer merasa bahwa Michael membutuhkan dirinya. Itu
tak pernah dirasakannya dari Adam. Dan Michael telah
memaksanya untuk mengakui bahwa dia pun membutuhkan
Michael. Michael telah mengorek perasaan-perasaan Jennifer
yang telah ditekannya baik-baik " napsu liar yang mencari
penyalurannya, yang selama ini dia takut melepaskannya. Tak
ada larangan bagi Michael. Bila mereka sedang di tempat
tidur, tak ada lagi batas-batas, tak ada penghalang. Semata-
mata kesenangan, kesenangan yang pada sangka Jennifer
dulu tidak akan mungkin ada.
Michael mengaku pada Jennifer bahwa dia tidak mencintai
Rosa, tapi nyata benar bahwa Rosa memuja Michael. Wanita
itu selalu siap melayaninya, mengurus semua kebutuhannya.
388 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer juga bertemu dengan para istri anggota-anggota
mafia lainnya, dan Jennifer menilai hidup mereka itu sangat
menarik. Suami-suami mereka keluar-masuk restoran, bar,
dan pacuan kuda dengan kekasih-kekasih simpanan mereka,
sedang istri-istri mereka tinggal di rumah menunggu mereka.
Seorang istri mafia selalu mendapat uang saku yang besar
jumlahnya, tapi mereka harus berhati-hati cara
membelanjakannya, karena takut menarik perhatian dinas
pajak. Terdapat urut-urutan kedudukan berdasarkan kemampuan
masing-masing, mulai dari prajurit rendahan sampai
kedudukan yang tertinggi yang disebut Capo di tutti capi, dan
sang istri tak boleh memiliki mantel atau mobil yang lebih
mahal daripada yang dimiliki oleh istri atasan suaminya.
Para istri harus mengadakan perjamuan-perjamuan makan
malam untuk rekan-rekan suaminya, tapi mereka harus
berhati-hati supaya tidak terlalu mewah, harus sesuai dengan
kedudukan suaminya dalam hubungan dengan yang lain-lain.
Dalam upacara-upacara seperti pernikahan dan
pembaptisan, pada saat mana hadiah-hadiah disebutkan siapa
pemberinya, seorang istri tidak diperkenankan memberikan
hadiah yang lebih mahal daripada istri seseorang yang
kedudukannya lebih tinggi dalam organisasi.
Tata caranya sama ketatnya dengan tata cara dalam
perusahaan baja Amerika Serikat, atau di perusahaan-
perusaan besar lainnya. Mafia merupakan badan penghasil uang yang mahabesar,
tapi Jennifer sudah tahu bahwa ada satu unsur yang tak kalah
pentingnya: kekuasaan. "Organisasi kami lebih besar daripada pemerintahan


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kebanyakan negara di dunia," kata Michael pada Jennifer.
"Penghasilan kami lebih banyak daripada beberapa
389 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perusahaan-perusahaan terbesar di Amerika ini kalau
digabungkan." "Ada bedanya," kata Jennifer. "Mereka itu bekerja dengan sah, dan...."
Michael tertawa. "Maksudmu, yang tidak tertangkap.
Belasan perusahaan di negeri ini sudah pernah dituduh
melanggar satu atau dua undang-undang. Jangan menipu
dirimu, Jennifer. Rata-rata orang Amerika zaman ini tak bisa
menyebutkan nama dua orang antariksawan yang sudah
pernah terbang ke angkasa luar, tapi mereka kenal nama-
nama Al Capone dan Lucky Luciano."
Jennifer menyadari bahwa Michael sama besar
pengabdiannya dengan Adam, dengan caranya sendiri-sendiri.
Bedanya adalah bahwa hidup mereka menuju ke arah yang
berlawanan. Dalam perusahaan, Michael sama sekali tak kenal keragu-
raguan. Itulah titik kekuatannya. Keputusan-keputusan yang
diambilnya semata-mata yang tepat untuk organisasi.
Di masa lampau, Michael mengabdi penuh untuk memenuhi
ambisinya. Waktu dalam hidupnya tak ada tempat yang
berdasarkan emosi terhadap seorang wanita. Baik Rosa
maupun pacar-pacarnya yang lain tak pernah merupakan
bagian dari kebutuhannya yang sebenarnya.
Dengan Jennifer lain halnya. Michael membutuhkannya
sebagaimana dia belum pernah membutuhkan wanita lain
sebelumnya. Michael tak pernah mengenal seorang pun
seperti dia. Badaniah, Jennifer menggairahkan, seperti juga
banyak wanita lain. Yang membuatnya istimewa adalah
kecerdasannya dan kesadaran akan kebebasan dirinya. Rosa
selalu patuh padanya, perempuan-perempuan lain takut
padanya; tapi Jennifer menantangnya. Jennifer setaraf dengan
dia. Jennifer tidak hanya cerdas. Otaknya cemerlang.
390 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Michael menyadari bahwa dia tidak akan pernah mau
melepaskan Jennifer. Jennifer kadang-kadang mengadakan perjalanan dengan
Michael untuk urusan perusahaan, tapi sedapat mungkin dia
menghindari untuk bepergian, karena dia ingin bersama
Joshua sebanyak mungkin. Joshua sekarang sudah berumur
enam tahun dan telah menjadi gemuk sekali. Jennifer sudah
menyekolahkannya ke sebuah sekolah swasta di dekat rumah
mereka, dan Joshua senang sekali.
Dia naik sepeda beroda dua dan mempunyai satu armada
mobil balap mainan; dia suka bercakap-cakap dengan
bersungguh-sungguh pada Jennifer dan Nyonya Mackey.
Karena Jennifer ingin supaya Joshua tumbuh menjadi kuat
dan mandiri, maka dia selalu menjaga dengan cermat
keseimbangan dalam segala tindakannya, supaya Joshua tahu
betapa dia mencintai anaknya itu, membuat anak itu
menyadari bahwa ibunya selalu siap sedia bila dia
membutuhkannya, namun juga memberinya pengertian
supaya mandiri. Jennifer mengajar anaknya supaya suka membaca buku-
buku yang baik dan menyukai musik. Diajaknya anaknya
menonton sandiwara, tapi tidak pada malam pembukaan,
karena akan terlalu banyak orang yang akan mengenalinya
dan akan bertanya. Pada akhir pekan, mereka berdua
menonton film dan bersenang-senang. Pada hari Sabtu
mereka nonton film pertunjukan sore, lalu pergi makan di
restoran dan kemudian nonton film lain lagi. Pada hari Minggu
mereka pergi berlayar atau bersepeda berdua. Jennifer
memberikan seluruh perbendaharaan cintanya pada anak itu,
namun dia berhati-hati supaya anak itu tidak menjadi manja.
Siasat tindakannya dalam menghadapi Joshua
direncanakannya dengan lebih cermat daripada dia
merencanakan suatu perkara pengadilan. Dia bertekad untuk
391 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak jatuh ke dalam perangkap kebiasaan suatu keluarga
yang hanya ada satu orang tuanya.
Jennifer tidak merasa berkorban dalam menghabiskan
begitu banyak waktu bersama Joshua; anak itu memang
sangat menyenangkan. Mereka memainkan permainan dengan
kata-kata, dan Jennifer senang sekali melihat ketangkasan
otak anak itu. Dia termasuk anak yang terpandai dalam
kelasnya dan seorang olahragawan yang terkemuka, tapi dia
tidak menganggap dirinya hebat. Dia punya rasa humor yang
tinggi. Bila tidak mengganggu pelajarannya, Jennifer membawa
Joshua bepergian. Dalam libur sekolah musim dingin, Jennifer
mengambil cuti untuk membawa Joshua pergi main ski ke
daerah Pocono. Dalam musim panas anak itu diajaknya ke
London dalam suatu perjalanan bisnis, dan dua minggu
lamanya mereka berjalan mengelilingi desa-desa. Joshua amat
menyukai Inggris. "Bisakah aku bersekolah di sana kelak?" tanyanya.
Jennifer merasa terpukul. Tidak akan lama lagi anak itu
akan meninggalkannya untuk menuntut ilmu, untuk mencari
hidupnya, kawin, dan membina rumah tangga dengan
keluarganya sendiri. Bukankah itu yang diinginkannya bagi
anaknya itu" Tentu saja benar. Bila Joshua sudah siap, dia
akan melepas anak itu dengan tangan terbuka, namun dia
menyadari betapa akan sulitnya hal itu.
Joshua sedang memandanginya, menunggu jawabnya.
"Bisa, Mama?" tanyanya. "Ke Oxford barangkali?"
Jennifer mendekapnya erat. "Tentu. Mereka akan
beruntung kalau kau masuk ke situ."
Pada suatu hari Minggu pagi waktu Nyonya Mackey sedang
berlibur, Jennifer harus pergi ke Manhattan untuk mengambil
suatu dokumen mengenai keterangan seorang saksi. Joshua
pergi bermain-main ke rumah temannya. Waktu Jennifer
392 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pulang, dia segera menyiapkan makan untuk mereka berdua.
Dia membuka lemari es.... dan terpana. Di dalam lemari es
didapatinya selembar lipatan kertas kecil terselip di antara dua
buah botol susu. Adam biasa meninggalkan surat-surat kecil
begitu untuknya. Jennifer menatap surat itu, bagai tersihir, tak
berani menyentuhnya. Perlahan-lahan diambilnya lipatan
kertas itu lalu dibukanya. Surat kecil itu berbunyi, Kejutan!.
Bolehkah saya mengajak Alan makan bersama kita"
Setengah jam kemudian barulah denyut nadi Jennifer
normal kembali. Sekali-sekali Joshua menanyakan ayahnya pada Jennifer.
"Beliau tewas di Vietnam, Joshua. Beliau adalah pria
pemberani." "Tak adakah foto beliau pada kita?"
"Tak ada, Sayang. Kami... kami belum lama menikah waktu
beliau meninggal." Dia benci harus berbohong, tapi dia tak punya pilihan lain.
Michael Moretti hanya satu kali bertanya tentang ayah
Joshua. "Aku tak peduli apa yang telah terjadi sebelum kau
menjadi milikku....aku hanya ingin tahu."
Jennifer berpikir, betapa akan besar tekanan Michael atas
diri Senator Adam Warner bila dia tahu keadaan sebenarnya.
"Dia tewas di Vietnam. Namanya tak perlu kusebutkan."
40 Di Washington DC, suatu panitia penyelidikan senat yang
diketuai oleh Adam Warner, telah mencapai hari terakhir
dari suatu pemeriksaan intensif mengenai pesawat
pembom XK-1, yang sedang diminta persetujuannya dari
senat oleh angkatan udara. Berminggu-minggu lamanya saksi-
saksi mata berdatangan ke Capitol Hil . Sebagian dari mereka
393 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memberikan keterangan bahwa pesawat pembom yang baru
itu akan merupakan pesawat yang terlalu mahal yang akan
menghabiskan keuangan pertahanan dan menghancurkan
negara, sedang sebagian yang lain lagi menyatakan bahwa
bila angkatan udara tidak mendapatkan persetujuan untuk
memiliki pesawat itu, maka pertahanan Amerika akan
demikian lemahnya hingga Rusia mungkin akan menyerang
Amerika Serikat dalam waktu yang singkat sekali.
Adam telah menyediakan dirinya untuk mengadakan
penerbangan uji coba dari sebuah contoh pesawat pembom
baru itu, dan rekan-rekannya dengan senang hati menerima
tawarannya itu. Adam adalah teman sejawat mereka, seorang
anggota klub mereka, dia tentu mau mengatakan yang
sebenarnya. Pada suatu hari Minggu pagi Adam menerbangkan pesawat
pembom itu dengan awak seperlunya, dan dia telah mencoba
pesawat itu dengan penerbangan yang keras. Penerbangan itu
ternyata berhasil baik dan dia melaporkan kembali kepada
panitia senat bahwa pesawat pembom baru XK-1 itu adalah
suatu kemajuan dalam penerbangan. Dinasihatkannya supaya
pesawat itu diproduksi segera. Senat kemudian menyetujui
dana untuk itu. Pers menyiarkan kejadian itu dengan panjang-lebar. Surat-
surat kabar melukiskan Adam sebagai seorang pendatang
baru dalam lingkungan senator penyelidik, seorang ahli hukum
yang mau turun sendiri ke lapangan, untuk mempelajari
sendiri kenyataannya, dan tidak sekedar mempercayai kata-
kata dari orang-orang yang memberikan keterangan dan
orang-orang lain yang terlihat karena melindungi
kepentingannya sendiri. Baik Newsweek maupun Time memuat kisah tentang Adam
sebagai tajuk rencana, dan berita dalam Newsweek berakhir
sebagai berikut: Senat telah menemukan seorang pelindung
baru yang jujur dan mampu untuk menyelidiki beberapa
394 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masalah vital yang sering merupakan sampah bagi negara ini,
dan menjadikan masalah itu jelas, bukan menjadikannya
bahan sengketa. Di antara orang-orang yang berwenang
terdapat kepercayaan yang makin mendalam bahwa Adam
Warner mempunyai kemampuan-kemampuan yang akan
memungkinkannya untuk mencapai kedudukan presiden.
Jennifer membaca berita tentang Adam itu dengan penuh
perhatian dan merasa bangga sekali. Tapi juga dengan rasa
sakit. Dia masih mencintai Adam, dan dia juga cinta pada
Michael Moretti. Dia tak mengerti bagaimana hal itu mungkin.
Telah menjadi perempuan macam apa dia itu. Adam telah
menciptakan kesepian dalam hidupnya. Michael lelah
menghapuskan kesepian itu.
Penyelundupan obat-obat bius dari Meksiko makin
meningkat, dan sudah jelas bahwa satu organisasi kejahatan
ada di belakang kegiatan itu. Adam diminta untuk mengetuai
suatu panitia penyelidik.
Dikumpulkannya tenaga dari lima atau enam perusahaan
pengacara yang besar-besar di Amerika Serikat, lalu terbang
ke Meksiko, dan mendapatkan kesediaan kerja sama dari
pemerintah Meksiko. Dalam waktu tiga bulan, lalu lintas obat-
obat terlarang itu telah jauh berkurang.
Di rumah pertanian di New Jersey, Michael Moretti berkata,
"Kita menghadapi kesulitan."
Mereka sedang duduk di ruang kerja yang besar dan
nyaman. Dalam ruang itu ada Jennifer, Antonio Granel i, dan
Thomas Colfax. Antonio Granel i baru saja sembuh dari suatu
serangan jantung, dan dalam satu malam umurnya seolah-
olah telah bertambah dua puluh tahun. Dia merupakan
karikatur dari seseorang yang sudah menciut. Mukanya yang
sebelah kanan sudah lumpuh, hingga bila dia berbicara, air
liurnya berleleran dari sudut mulutnya. Dia sudah tua dan
395 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hampir tak bisa berpikir dengan waras lagi. Dia makin banyak
bergantung pada pertimbangan Michael. Meskipun dengan
enggan, dia bahkan sudah mau menerima Jennifer.
Tidak demikian halnya dengan Thomas Colfax. Perselisihan
antara Michael dan Colfax telah makin meruncing. Colfax
menyadari bahwa Michael dengan sengaja menggantikan dia
dengan perempuan itu. Colfax mengakui sendiri bahwa
Jennifer memang seorang ahli hukum yang pintar, tapi apa
yang bisa diketahui perempuan itu tentang kebiasaan borgata
itu" Tentang apa yang telah membuat persekutuan itu bisa
bekerja begitu lancarnya selama betahun-tahun ini" Mengapa
Michael sampai bisa memasukkan seorang asing " seorang
wanita pula lagi! " dan mempercayakan pada wanita itu
rahasia mati-hidup mereka. Keadaan itu tak dapat
dipertahankan. Colfax telah berbicara dengan pemimpin
tertinggi organisasi, para perwira organisasi, dan para
prajuritnya, seorang demi seorang, menyatakan rasa
kuatirnya, mencoba menarik mereka ke pihaknya, tapi mereka
semua takut melawan Michael. Bila Michael mempercayai
perempuan itu, maka mereka tahu bahwa mereka pun wajib
mempercayainya juga. Thomas Colfax menyadari bahwa dia akan harus menunggu
saatnya. Tapi dia pasti mencari jalan untuk menyingkirkan
perempuan itu. Jennifer menyadari benar perasaan Colfax itu. Dia telah
menggantikan laki-laki itu, dan harga diri Colfax tentulah tidak
akan mau memaafkannya. Kesetiaannya pada sindikat itu
akan membuatnya tetap bertahan dan melindungi Jennifer,
tapi bila rasa bencinya menjadi lebih hebat daripada
kesetiaannya itu... Michael berpaling pada Jennifer. "Pernahkah kau
mendengar tentang Adam Warner?"
396 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jantung Jennifer berhenti berdetak sesaat. Tiba-tiba dia
merasa sulit bernapas. Michael memperhatikannya karena dia
mengharapkan jawaban. "Mak.... maksudmu senator itu?" Jennifer berhasil berkata.
"Heeh. Kita harus menenangkan bajingan itu sedikit."
Jennifer merasakan wajahnya kehilangan darah. "Mengapa,
Michael?"

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Dia mengganggu kelancaran kerja kita. Gara-gara dia,
pemerintah Meksiko telah menutup pabrik-pabrik milik teman-
teman kita di sana. Semuanya akan hancur. Aku ingin
menghancurkan bangsat itu. Dia harus angkat kaki."
Jennifer memutar otaknya. "Bila kau mengganggu Senator
Warner," katanya dengan memilih kata-katanya dengan hati-
hati, "berarti kau akan menghancurkan dirimu sendiri."
"Aku tidak akan membiarkan...."
"Dengar, Michael. Kalau dia kausingkirkan, mereka akan
mencari sepuluh orang untuk menggantikannya. Bahkan
seratus orang. Semua surat kabar di negeri ini akan
menentangmu. Penyelidikan yang sedang berlangsung
sekarang tak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan apa
yang akan terjadi bila Senator Warner kaucelakakan."
"Sudah kukatakan, kita dirugikanl" kata Michael dengan
marah. Jennifer mengubah nada bicaranya. "Michael, pakailah
otakmu. Kau sudah sering melihat penyelidikan seperti itu
dilakukan. Berapa lama hal itu berlangsung" Lima menit
setelah senator itu menyelesaikannya, dia akan menyelidiki
sesuatu yang lain lagi dan semuanya itu akan berlalu. Pabrik-
pabrik yang ditutup akan dibuka lagi dan kita akan
melanjutkan perdagangan kita. Dengan jalan itu tidak akan
ada akibat balik. Bila kaucobakan juga menjalankan caramu,
maka perkara itu tidak akan berkesudahan."
397 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak setuju," kata Thomas Colfax. "Menurut
pendapatku...." "Tidak ada yang meminta pendapatmu," kata Michael
Moretti dengan geram. Wajah Thomas Colfax seolah-olah baru saja ditampar.
Michael tidak memperhatikannya. Colfax berpaling pada
Antonio Granel i mencari dukungan. Orang tua itu sudah
tertidur. Michael berkata pada Jennifer, "Baiklah, Saudara Penasihat,
untuk sementara Warner akan kita biarkan."
Jennifer menyadari bahwa dia menahan napasnya. Kini dia
menghirup udara perlahan-lahan. "Ada lagi yang lain?"
"Ada." Michael mengambil sebuah korek api emas yang
berat, lalu menyalakan sebatang rokok. "Teman kita Marco
Lorenzo dituduh melakukan pemerasan dan perampokan."
Jennifer telah membaca tentang perbuatan itu. Menurut
surat-surat kabar, Lorenzo adalah seorang yang
berpembawaan jahat sejak lahir, yang sering sekali harus
mendekam dalam penjara karena kejahatan-kejahatan
kekerasan. "Apakah aku harus mengajukan banding?"
"Tidak. Usahakan supaya dia masuk penjara."
Jennifer memandangnya tak mengerti.
Michael meletakkan korek apinya ke meja kembali.
"Kudengar Di Silva merencanakan untuk mengusirnya kembali
ke Sicilia. Marco punya banyak musuh di sana. Bila dia
dikembalikan ke sana, tak akan sampai dua puluh empat jam
dia hidup. Tempat yang teraman baginya adalah Penjara Sing
Sing. Bila keadaan sudah mereda, satu atau dua tahun lagi,
baru kita keluarkan dia. Bisa kauusahakan itu?"
398 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer bimbang sebentar. "Bila kita berada di daerah
hukum yang lain, mungkin aku bisa mengusahakannya. Tapi
ini daerah Di Silva, dia tidak akan mau menerima permohonan
pertimbangan dari aku."
"Barangkali kita harus meminta pertolongan orang lain
untuk melakukannya," kata Colfax cepat.
"Kalau aku memang ingin orang lain yang melakukannya,"
bentak Michael, "aku sudah mengatakannya tadi." Dia
berpaling pada Jennifer. "Aku mau kau yang menanganinya."
Michael Moretti dan Nick Vito memperhatikan dari jendela
waktu Thomas Colfax memasuki mobilnya, lalu pergi.
"Aku ingin kau menyingkirkan dia, Nick," kata Michael. "Aku tak bisa lagi mempercayainya. Dia seperti masih hidup di masa
lampau, seperti pak tua."
"Terserah, Mike. Kapan aku harus melakukannya?"
"Segera. Akan kuberi tahu nanti."
Jennifer sedang duduk di kamar kerja Hakim Lawrence
Waldman. Dalam setahun, baru itulah dia bertemu lagi dengan
pria itu. Pembicaraan-pembicaraan melalui telepon dan acara-
acara makan sudah tak ada lagi. Yah, apa boleh buat, pikir
Jennifer. Dia menyukai Lawrence Waldman dan dia menyesal
persahabatan mereka sampai terputus, tapi dia sudah
menentukan pilihannya. Mereka sedang menunggu Robert Di Silva, dan mereka
duduk berdiaman saja dengan perasaan tak enak, masing-
masing tidak berusaha untuk memulai percakapan. Setelah
jaksa itu masuk, dimulailah rapat.
Hakim Waldman berkata pada Jennifer, "Kata Bobby kau
ingin membahas suatu permohonan pertimbangan sebelum
aku menjatuhkan vonis atas diri Lorenzo."
399 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar." Jennifer menoleh pada Jaksa Di Silva. "Saya rasa akan salah bila kita memasukkan Lorenzo ke Penjara Sing
Sing. Itu bukan tempat yang baik baginya. Dia orang asing
yang tak sah. Saya rasa dia harus dikirim kembali ke tempat
asalnya, Sicilia." Di Silva melihat pada Jennifer dengan terkejut. Dia telah
merencanakan untuk mengusulkan pemulangan kembali
penjahat itu, tapi kalau itu pula yang diingini Jennifer Parker,
maka dia harus mengubah keputusannya.
"Mengapa Anda mengusulkan itu?" tanya Di Silva.
"Karena beberapa alasan. Pertama-tama hal itu akan
mencegah dia untuk melakukan kejahatan lagi di sini, dan...."
"Sama saja kalau dia ada dalam sel di Penjara Sing Sing."
"Lorenzo sudah tua. Dia tidak akan tahan dalam penjara.
Dia akan jadi gila bila dimasukkan ke dalam penjara. Semua
sahabatnya ada di Sicilia. Di sana dia bisa hidup tenang di
bawah sinar matahari dan bisa mati dengan tenang dalam
lingkungan keluarganya."
Mulut Di Silva terkatup rapat karena marah. "Yang sedang
kita bicarakan ini adalah seorang penjahat yang telah
menghabiskan hidupnya dengan merampok, memperkosa, dan
membunuh, dan kau menginginkan agar dia berada di tengah-
tengah sahabat-sahabatnya di bawah sinar matahari?"
Dia menoleh pada Hakim Waldman. "Orang ini tak
bersungguh-sungguh."
"Marco Lorenzo punya hak untuk...."
Di Silva menghantamkan tinjunya ke meja. "Dia sama sekali
tak punya hak apa-apa! Dia telah dituduh berbuat kekerasan
dan perampokan bersenjata."
"Di Sicilia, bila seorang laki-laki...."
400 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Dia tidak berada di Sicilia, persetan!" teriak Di Silva. "Dia ada di sini! Dia telah berbuat kejahatan-kejahatan di sini dan
dia akan dihukum di sini. Yang Mulia, kita membuang waktu
Anda saja. Negara menolak semua permohonan pertimbangan
dalam perkara ini. Kami akan minta supaya Marco Lorenzo
dijatuhi hukuman masuk Sing Sing."
Hakim Waldman berpaling pada Jennifer. "Adakah lagi yang
ingin kaukatakan?" Jennifer memandang Robert Di Silva dengan marah. "Tidak
ada, Yang Mulia." "Besok vonis akan dijatuhkan. Anda berdua dipersilakan
pergi." Di Silva bangkit dan meninggalkan kamar itu.
Di luar, di lorong gedung, jaksa menoleh pada Jennifer dan
tersenyum. "Kau sudah kehilangan semangat, Saudara
Pembela." Jennifer mengangkat bahunya. "Kita tak bisa selalu
menang." Lima menit kemudian, Jennifer memasuki kamar telepon
untuk berbicara dengan Michael Moretti. "Tak usah kuatir lagi.
Marco Lorenzo akan dimasukkan ke Sing Sing."
41 Waktu berlalu bagaikan sebuah sungai yang tak bertepi, tak
berbatas. Musim-musimnya tidak lagi ditandai oleh musim
salju, semi, gugur, atau musim panas, melainkan oleh hari-
hari ulang tahun, kesenangan, kesulitan, dan penderitaan. Ada
pertempuran-pertempuran pengadilan yang dimenangkan, dan
ada perkara yang kalah, kenyataan mengenai Michael serta
kenangan tentang Adam. Tapi terutama Joshua-lah yang
401 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merupakan kalender waktu, yang mengingatkan betapa
cepatnya waktu berlalu. Sukar dipercaya bahwa dia kini sudah berumur tujuh tahun.
Rasanya seolah-olah dalam semalam saja, dia telah beralih
dari permainan dengan pensil berwarna ke model-model
pesawat terbang dan olahraga. Joshua telah menjadi tinggi
dan makin hari makin mirip ayahnya, bukan saja dalam
penampilan lahiriahnya. Dia perasa dan sopan, dan dia punya
citra kuat tentang kejujuran. Bila Jennifer menghukumnya atas
suatu perbuatannya, Joshua berkata melawan, "Tinggi
badanku memang baru satu meter dua puluh senti, tapi aku
punya hak." Dia benar-benar Adam cilik. Sebagaimana Adam, Joshua
juga seorang olahragawan. Pahlawan-pahlawannya adalah
Bebble bersaudara dan Cari Stotz.
"Mama tak pernah mendengar tentang mereka," kata
Jennifer. "Di mana saja Mama selama ini" Mereka itulah yang
membentuk kelompok olahraga Little League."
"Oh, Bebble bersaudara dan Cari Stotz yang itu."
Pada hari-hari akhir pekan, Joshua nonton semua peristiwa
olahraga di tv " sepak bola, basebal , bola keranjang " apa
saja. Mula-mula Jennifer membiarkan Joshua nonton
permainan-permainan itu seorang diri, tapi waktu Joshua
mulai membahas permainan-permainan itu dengannya setelah
nonton, dan Jennifer merasa benar-benar buta, dia lalu
memutuskan untuk ikut nonton. Maka berdualah mereka
duduk di depan pesawat tv sambil ngemil popcorn dan
menyoraki pemain-pemain. Pada suatu hari Joshua pulang dari main bola, dengan air
muka kusut, lalu berkata, "Ma, bisakah kita berbicara dari hati ke hati?"
402 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu, Joshua."
Mereka duduk di meja dapur dan Jennifer menyiapkan roti berlapis mentega kacang dan menuang segelas susu untuk Joshua.
"Apa masalahnya?"
Suaranya tenang dan mengandung rasa kuatir. "Anu....
saya mendengar kawan-kawan bercakap-cakap, dan saya jadi ingin tahu.... apakah masih akan ada seks bila saya sudah besar?"
Jennifer membeli sebuah kapal layar Newport yang kecil, dan pada hari-hari akhir pekan, Jennifer dan Joshua pergi ke teluk untuk berlayar. Jennifer senang memperhatikan wajah Joshua kalau dia sedang memegang kemudi. Wajahnya dihiasi senyum penuh kebanggaan, yang disebut Jennifer senyum Eric the Red. Joshua pandai sekali berlayar, seperti ayahnya.
Kenangan itu menyadarkan Jennifer. Dia berpikir, apakah dia ingin menghidupkan kembali hidupnya bersama Adam dahulu melalui anaknya itu. Semuanya yang dilakukannya dengan Joshua " berlayar, atau peristiwa-peristiwa olahraga lain "
semuanya adalah hal-hal yang telah dilakukannya pula dengan ayah anak itu. Jennifer meyakinkan dirinya bahwa dia melakukan itu semua karena Joshua suka melakukannya, tapi dia tak yakin apakah dia benar-benar jujur. Diperhatikannya Joshua mengurus layar kapalnya, wajahnya berseri-seri, pipinya kecoklatan oleh matahari dan angin, dan Jennifer menyadari bahwa apa pun alasannya tidaklah penting.
Yang penting adalah bahwa anaknya berbahagia hidup bersamanya. Anak itu bukan menjadi pengganti ayahnya. Dia adalah dirinya sendiri dan Jennifer mencintainya lebih dari siapa pun juga di muka bumi ini.
42 403 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Antonio Granel i meninggal, dan Michael mengambil alih seluruh kekuasaan dalam kerajaannya. Pemakamannya diselenggarakan besar-besaran, sebagaimana sepantasnya dilakukan atas diri seseorang yang berkedudukan Godfather.
Para kepala dan anggota keluarga sindikat lain dari seluruh negara datang untuk memberi penghormatan terakhir pada teman mereka, dan akan meyakinkan pada pimpinan yang baru mengenai kesetiaan dan dukungan mereka. FBI juga hadir untuk mengambil foto-foto, demikian pula enam orang dari badan pemerintahan lainnya.
Rosa sangat sedih karena dia amat mencintai ayahnya, tapi dia menghibur dirinya dan merasa bangga karena suaminyalah yang mengambil alih kedudukan ayahnya sebagai kepala keluarga.
Jennifer makin hari makin menunjukkan manfaat dirinya bagi Michael. Bila ada masalah, Jennifer-lah yang diajak berunding oleh Michael. Thomas Colfax makin menjadi embel-embel yang mengganggu saja.
"Tak usah kuatirkan dia," kata Michael pada Jennifer. "Dia akan segera mundur."
Dering halus telepon membangunkan Jennifer. Dia tetap berbaring sebentar, memasang telinganya lagi, lalu duduk dan melihat ke jam digital yang ada di meja kecil. Jam menunjukkan pukul tiga subuh. Jennifer mengangkat gagangnya.
"Halo," Michael berbicara. "Bisakah kau l
angsung berpakaian?"
Jennifer menegakkan duduknya dan berusaha menghilangkan kantuknya dengan mengedip-ngedipkan matanya. "Ada apa?"
"Eddie Santini baru saja ditangkap dengan tuduhan perampokan bersenjata. Dia sudah dua kali masuk penjara.
404 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bila dia sampai dipenjarakan lagi, dia tidak akan dilepaskan
lagi." "Apakah ada saksi?"
"Ada tiga orang, dan mereka melihatnya dengan baik."
"Di mana dia sekarang?"
"Di Seventeenth Precinct."
"Aku akan ke sana, Michael."
Jennifer mengenakan kimono dan turun ke dapur lalu
membuat sepoci kopi untuk dirinya. Dia duduk di ruang makan
sarapan, meminum kopi panasnya sambil menatap ke
kegelapan malam dan berpikir. Tiga orang saksi dan mereka
semua melihat dengan jelas.
Jennifer mengangkat telepon lalu memutar sebuah nomor.
"Tolong sambungkan ke pemerintah kota."
Jennifer berbicara cepat-cepat. "Saya ada informasi untuk
Anda. Seorang laki-laki bernama Eddie Santini baru saja
ditangkap atas tuduhan perampokan bersenjata. Pembelanya
adalah Jennifer Parker. Dia akan mencoba membebaskannya."
Jennifer memutuskan hubungan lalu mengulangi
pembicaraan itu dengan dua buah surat kabar dan dua buah
stasiun tv. Setelah dia selesai menelepon, dia melihat ke
arlojinya, lalu dia minum secangkir kopi lagi dengan santai.
Dia ingin memberi waktu pada para fotografer untuk pergi ke
daerah 51st Street. Dia naik ke lantai atas dan berpakaian.
Sebelum dia berangkat, dia pergi ke kamar tidur Joshua.
Lampu kecilnya menyala. Anak itu tidur nyenyak, selimutnya
acak-acakan melilit tubuhnya karena gelisah. Dengan halus
Jennifer memperbaiki letak selimut itu, mencium dahi anak itu,
lalu berjalan berjinjit ke luar kamar itu. "Mau ke mana, Ma?"
Jennifer berbalik lalu berkata, "Aku akan pergi bekerja.
Tidurlah lagi." 405 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jam berapa sekarang?"
"Jam empat subuh."
Joshua tertawa geli. "Sebagai seorang wanita, Mama
bekerja pada jam yang aneh."
Jennifer mendekati tempat tidur anaknya lagi. "Dan sebagai
seorang laki-laki kau tidur pada jam-jam yang aneh."
"Nanti malam kita nonton pertandingan Mets, ya Ma?"
"Pasti. Nah, sekarang selamat bermimpi lagi."
"Baik, Ma. Selamat membela perkara."


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Terima kasih, Kawan."
Beberapa menit kemudian, Jennifer sudah berada dalam
mobilnya, dalam perjalanan ke Manhattan.
Waktu Jennifer tiba, seorang fotografer dari surat kabar
Daily News sedang menunggu. Dia menatap Jennifer dan
berkata, "Benar rupanya! Anda benar-benar menangani
perkara Santini itu rupanya?"
"Bagaimana Anda tahu?" tanya Jennifer.
"Kabar burung, Saudara Pembela."
"Anda membuang waktu saja. Tidak akan ada pengambilan
foto." Jennifer masuk, lalu mengurus jaminan pembebasan bagi
Eddie Santini, dia mengulur-ulur pelaksanaan itu sampai dia
merasa yakin bahwa kameraman tv, seorang wartawan, serta
seorang fotografer dari New York Times tiba di tempat itu.
Diperkirakan dia tak bisa lagi menunggu wartawan dari surat
kabar Post. Kapten polisi yang bertugas berkata, "Ada beberapa orang
wartawan dan petugas tv di luar, Nona Parker. Anda bisa
keluar lewat belakang kalau Anda mau."
406 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Biar sajalah," kata Jennifer. "Akan saya tangani mereka."
Eddie Santini diajaknya keluar lewat lorong depan di mana
para fotografer dan wartawan sedang menunggu.
"Tuan-tuan, harap jangan mengambil foto." Jennifer lalu
menghindar waktu fotografer dan kameraman tv memotret.
"Apa yang membuat Anda mau menangani perkara ini?"
tanya seorang wartawan. "Besok Anda akan mendengarnya. Sementara itu, saya
anjurkan sebaiknya jangan memakai foto-foto itu dalam
pemberitaan." "Ah, apakah Anda tak pernah mendengar tentang
kemerdekaan pers?" Tengah hari Jennifer menerima telepon dari Michael
Moretti. Suaranya bernada marah. "Sudahkah kau membaca
surat-surat kabar?" "Tidak." "Foto Eddie Santini terpampang di semua halaman-halaman
depannya dan pada berita-berita tv. Aku tidak menyuruh kau
menjadikan perkara ini suatu pertunjukan umum."
"Aku tahu. Itu gagasanku sendiri."
"Ya, Tuhan! Apa maksudmu?"
"Tujuannya, Michael, saksi yang tiga orang itu."
"Ada apa dengan mereka?"
"Kaukatakan mereka melihat Eddie Santini dengan jelas.
Nah, bila mereka dipanggil di pengadilan untuk mengenalinya,
mereka masih harus membuktikan bahwa mereka
mengenalinya, bukan karena mereka telah melihat fotonya di
halaman-halaman depan surat-surat kabar dan di tv."
407 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lama tak ada yang berbicara, lalu Michael berkata dengan
nada kagum, "Bajingan goblok aku ini!"
Jennifer tertawa. Ken Bailey sedang menunggu di kamar kerjanya petang itu
waktu Jennifer masuk, dan dia segera tahu bahwa ada
sesuatu yang tak beres. "Mengapa tak kaukatakan padaku?" tanya Ken.
"Mengatakan apa?"
"Tentang kau dan Michael Moretti."
Jennifer membatalkan jawaban ketus yang sudah hampir
tercetus. Mengatakan, Itu bukan urusanmu, memang mudah
sekali. Tapi Ken adalah sahabatnya, dia menaruh perhatian.
Secara tak langsung, itu urusannya juga. Jennifer terkenang
semuanya, kantor kecil yang mereka tempati bersama,
bagaimana Ken membantunya. Ada seorang sahabatku, ahli
hukum, yang telah berulang kali meminta bantuanku untuk
menyampaikan surat-surat panggilan menghadap ke
pengadilan. Aku tak punya waktu. Dia membayar dua belas
setengah dolar untuk setiap surat panggilan ditambah uang
jalan. Bisakah kau membantuku"
"Sebaiknya tak usah kita bahas soal ini, Ken."
"Mengapa tidak?" Suaranya mengandung kemarahan yang
hebat. "Semua orang membicarakannya. Katanya kau adalah
kekasih Moretti." Wajah Ken pucat. "Ya, Tuhan!"
"Hidup pribadiku...."
"Dia hidup dalam selokan dan kau membawa air selokan itu
ke dalam kantor ini. Kau mengajak kami semua bekerja untuk
Moretti dan penjahat-penjahat itu."
"Berhenti!" 408 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memang untuk mengatakan itulah aku datang. Aku akan
berhenti." Kata-kata Ken itu sangat mengejutkan. "Kau tak bisa
berhenti. Dugaanmu mengenai Michael Moretti itu keliru.
Kalau saja kau mau bertemu dengan dia, kau akan
menyadari...." Begitu kata-kata itu keluar, Jennifer tahu bahwa dia keliru.
Ken memandangnya dengan sedih, "Rupanya dia benar-
benar sudah menjeratmu. Aku hanya mau mengenangmu
sebagai gadis yang tahu benar siapa kau sebenarnya. Tolong
sampaikan salam perpisahanku pada Joshua."
Dan Ken Bailey lalu pergi.
Jennifer merasa air matanya mulai memenuhi pelupuk
matanya, dan lehernya jadi tersekat demikian eratnya hingga
dia merasa sulit bernapas. Diletakkan kepalanya ke meja, lalu
menutup matanya. Dia mencoba menghilangkan rasa sakit itu.
Waktu Jennifer membuka matanya, hari sudah malam.
Kantor sudah gelap, yang tampak hanya nyala merah yang
mengerikan dari lampu-lampu jalanan. Dia pergi ke jendela
lalu menatap kota di bawahnya. Malam hari, kota itu tampak
seperti hutan belantara dengan hanya satu api unggun yang
hampir padam, untuk mencegah datangnya kengerian yang
mengintai. Itulah hutan belantara milik Michael. Dan jalan ke luar dari
situ sudah tak ada lagi. 43 Keadaan kacau sekali di The Cow Palace, San Francisco,
tempat yang penuh dengan delegasi dari seluruh negara.
Mereka itu ribut dan berbicara nyaring. Ada tiga orang yang
bersaing untuk menjadi calon presiden, dan masing-masing
409 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
telah membuat kemajuan dalam masa pendahuluan. Tetapi
bintangnya, yang menonjol melebihi mereka, adalah Adam
Warner. Pada pemungutan suara yang kelima, Adam telah
terpilih sebagai calon dengan suara bulat. Partainya akhirnya
berhasil mendapatkan seorang calon yang bisa mereka ajukan
dengan bangga. Presiden yang masih menjabat, pemimpin
dari partai oposisi, telah mendapatkan nilai kepercayaan yang
rendah dan sebagian besar rakyat menilainya kurang cakap.
"Hanya bila kau berbuat yang tak senonoh yang disiarkan
oleh surat-surat kabar dalam terbitan jam enam nanti sore,
kau baru akan kehilangan kesempatan untuk menjadi presiden
berikutnya dari Amerika Serikat," kata Stewart Needham
meyakinkan Adam. Setelah terpilih menjadi calon itu, Adam terbang ke New
York untuk suatu pertemuan di Hotel Regency dengan
Needham dan beberapa anggota partai yang terkemuka. Turut
hadir dalam ruangan itu, Blair Roman, kepala dari suatu
perusahaan periklanan yang nomor dua terbesar di negeri itu.
"Blair akan bertugas untuk menyebarluaskan kampanyemu,
Adam," kata Stewart Needham.
"Saya senang sekali diikutsertakan," kata Blair Roman
sambil tersenyum. "Anda akan merupakan presiden ketiga
yang saya tangani." "Begitukah?" Adam merasa tak terkesan oleh orang itu.
"Sebaiknya saya beri Anda penerangan tentang rencana
permainannya." Blair Roman berjalan hilir-mudik dalam kamar
itu, sambil seolah-oleh mengayunkan alat pemukul golf. "Kita
akan menyuguhkan suatu propaganda tv ke seluruh negeri ini,
untuk memberikan citra diri Anda sebagai orang yang bisa
memecahkan segala masalah Amerika. Anda adalah Papa
Besar " tapi Papa Besar yang muda dan tampan. Mengerti,
Saudara Presiden?" "Tuan Roman." 410 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya?" "Jangan panggil saya Saudara Presiden."
Blair Roman tertawa, "Maaf. Terselip lidah, A.W. Dalam
pikiran saya, Anda sudah berada di Gedung Putih. Percayalah,
saya yakin Andalah orangnya untuk kedudukan itu, kalau
tidak, saya tidak akan mau menangani kampanye ini. Saya
terlalu kaya untuk bekerja dengan mengharapkan uang."
Waspadalah terhadap orang-orang yang berkata bahwa
mereka terlalu kaya untuk bekerja dengan mengharapkan
uang, pikir Adam. "Kami sudah tahu bahwa Andalah orang untuk kedudukan
itu.... Sekarang kita ingin memberitahu rakyat mengenai hal
itu. Lihat saja kertas-kertas yang sudah saya siapkan ini,
beberapa bagian dari negara ini sudah saya bagi-bagi menjadi
beberapa kelompok etnis. Kami akan mengirim Anda ke
tempat-tempat penting di mana kita bisa memberikan kesan
yang mendalam." Dia membungkuk mendekati wajah Adam dan berkata
dengan bersungguh-sungguh, "Istri Anda juga merupakan
bahan kampanye yang baik. Majalah-majalah wanita akan
berebutan mencari bahan tentang kehidupan keluarga Anda.
Kami benar-benar akan mempropagandakan Anda, A.W."
Adam mulai merasa tak senang. "Lalu bagaimana rencana
Anda untuk melakukannya?"
"Mudah saja. Anda adalah suatu barang produksi, A.W.
Kami akan berusaha untuk menjadikan Anda laku, seperti juga
kami berusaha membuat barang-barang produksi lainnya laku
terjual. Kami...." Adam menoleh pada Stewart Needham. "Stewart, bisakah
aku berbicara empat mata denganmu?"
411 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu." Needham berpaling pada yang lain dan berkata,
"Mari kita beristirahat dulu untuk makan, dan bertemu lagi di
sini jam sembilan. Kita akan melanjutkan pembicaran ini lagi."
Waktu kedua laki-laki itu tinggal berduaan, Adam berkata,
"Ya, Tuhan, Stewart.... Orang itu berencana untuk menjadikan
soal ini suatu show. 'Kau hanyalah suatu barang produksi,
A.W. Kami akan berusaha membuatmu laku, seperti juga kami
berusaha untuk membuat barang-barang produksi lain laku
terjual.' Dia menjijikkan!"
"Aku mengerti bagaimana perasaanmu, Adam," Needham
membujuk "tapi Blair bisa berhasil. Waktu dia mengatakan
bahwa kau adalah presiden yang ketiga yang ditanganinya, dia
tidak main-main. Semua presiden, mulai dari Eisenhower,
selalu ada perusahaan periklanan yang menjadi otak
kampanyenya. Suka atau tidak, suatu kampanye selalu ada
segi propagandanya. Blair Roman tahu psikologi umum.
Bagaimanapun menjijikkannya, adalah kenyataan bahwa bila
seseorang ingin terpilih dalam suatu kedudukkan umum,
orang itu harus dijual " harus dianggap barang dagangan."
"Aku benci." "Itu sebagian dari pengorbanan yang harus kauberikan."
Dia berjalan mendekati Adam lalu merangkul pundak Adam.
"Kau hanya harus ingat tujuannya. Kau ingin ke Gedung Putih"
Baik. Kita akan berusaha apa saja supaya kau bisa ke sana.
Tapi kau juga harus memainkan perananmu. Bila diharuskan
menjadi binatang gelanggang dalam suatu sirkus, turuti saja."
"Apakah kita benar-benar membutuhkan Blair Roman?"
"Kita memerlukan seseorang seperti itu. Blair termasuk
yang terbaik. Biar aku yang menanganinya. Aku akan
berusaha supaya dia tidak terlalu banyak menyusahkanmu."
"Terima kasih."
412 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kampanye pun dimulai. Dimulai dengan beberapa pidato
singkat di tv dan pemunculan-pemunculan pribadi, dan makin
lama makin meluas hingga tersebar ke seluruh negara. Ke
mana pun orang pergi selalu ada gambar Senator Adam
Warner yang besar dan berwarna. Di setiap negara bagian,
orang bisa melihatnya di tv, mendengarnya melalui radio, dan
melihat fotonya di papan reklame. Hukum dan ketertiban
adalah salah satu bahan pidato utama dalam kampanye itu,
dan panitia penyelidik yang diketuai Adam benar-benar diberi
tekanan. Adam merekam pidato singkatnya selama satu menit di tv,
pidato singkat tiga menit, dan pidato singkat lima menit, yang
ditujukan untuk bagian-bagian tertentu di negeri itu. Pidato-
pidato singkat yang akan disiarkan di Virginia Barat membahas
pengangguran dan penyediaan besar batu arang yang bisa
membuat daerah itu makmur; bagian tv di Detroit
membicarakan tentang kebobrokan dalam kota; di New York
City, pokok pidato adalah meningkatnya angka kejahatan.
"Yang harus Anda lakukan hanyalah, mengenai sasaran
soal yang penting di suatu tempat, A.W." Blair Roman
memberi tahu Adam. "Bahan pidato utama tak perlu dibahas
secara mendalam. Kami akan mempromosikan bahan
produksinya, dan itulah Anda."
"Tuan Roman," kata Adam, "saya tak peduli bagaimana
statistik Anda. Saya bukan barang makanan dan saya tak ingin
dijual seperti barang makanan. Saya tetap akan membahas
bahan pidato saya secara mendalam, karena saya pikir rakyat
Amerika cukup cerdas dan ingin tahu sedalam-dalamnya
tentang itu." "Saya hanya...."
"Saya minta Anda mengatur suatu perdebatan antara saya
dan Presiden untuk membahas soal-soal yang mendasar."
413 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Baiklah," kata Blair Roman. "Saya akan segera menemui petugas kepresidenan, A.W."
"Satu hal lagi," kata Adam.
"Ya" Apa itu?"
"Jangan sebut saya A.W.!"
Di antara surat-surat terdapat pemberitahuan dari
Persatuan Ahli Hukum Amerika yang mengumumkan tentang
pertemuan tahunan di Acapulco. Jennifer sedang sibuk
menangani beberapa perkara, dan dalam keadaan biasa dia
akan menolak undangan itu. Tapi pertemuan itu akan
berlangsung bertepatan dengan libur sekolah Joshua, dan
Jennifer berpikir betapa akan senangnya Joshua di Acapulco.
"Kuterima undangan itu," katanya pada Cynthia. "Tolong pesankan tiga tempat."
Dia akan mengajak Nyonya Mackey juga. Pada waktu
makan malam itu, Jennifer menyampaikan berita itu pada
Joshua. "Bagaimana kalau kita pergi ke Acapulco?"
"Itu kan di Meksiko," kata Joshua. "Di pantai baratnya."
"Betul." "Bisakah kita pergi ke pantai di mana kaum wanita
berenang tanpa bh?" "Joshua!" "Pokoknya kan ada yang begituan di sana. Orang telanjang
itu wajar." "Akan kupikirkan dulu."
"Dan bisakah kita menangkap ikan dengan menyelam?"
414 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer membayangkan Joshua mencoba menarik seekor
ikan besar dan dia tersenyum. "Akan kita coba. Ada ikan yang
besar sekali." "Itu yang menarik," kata Joshua serius. "Kalau gampang-gampangan saja tak menarik. Tak ada seninya lagi."
Seperti Adam saja yang berbicara.
"Aku setuju." "Apa lagi yang bisa kita lakukan di sana?"
"Banyak, bisa menunggang kuda, bersepeda, melihat-lihat
pemandangan." "Kita jangan pergi melihat-lihat gereja, ya" Gereja itu di
mana-mana serupa saja."
Kata-kata Adam lagi, Bila kita sudah melihat sebuah gereja,
berarti semua gereja sudah kita lihat.
Pertemuan akan dimulai hari Senin. Jennifer, Joshua, dan
Nyonya Mackey terbang ke Acapulco pada hari Jumat pagi
dengan menumpang jet Brainiff. Joshua sudah sering terbang,
tapi dia masih berdebar-debar karena senangnya bila ingat
akan naik pesawat terbang. Nyonya Mackey tak bergerak
karena ketakutan. Joshua menghiburnya. "Pikir saja begini. Kalaupun pesawat
sampai mengalami kecelakaan, kita hanya satu detik
menderita." Nyonya Mackey menjadi pucat.
Pesawat mendarat di Lapangan Terbang Benito Juarez
pukul empat petang, dan sejam kemudian mereka bertiga tiba
di Las Brisas. Hotel tempat mereka menginap terletak delapan
mil di luar kota Acapulco dan terdiri dari serangkaian
bungalow berwarna merah muda yang cantik, yang dibangun
di atas bukit. Masing-masing ada pekarangan pribadi yang
kecil. Sebagaimana juga beberapa bungalow yang lain,
bungalow Jennifer ada kolam renangnya tersendiri. Mereka
415 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sulit mendapatkan tempat, karena ada pertemuan lain, dan
Acapulco sudah penuh sesak. Tapi Jennifer menelepon salah
seorang pemilik perusahaan yang menjadi kliennya, dan
sejam kemudian dia mendapat informasi bahwa dia ditunggu
di Las Brisas dengan senang hati.
Setelah mereka membongkar kopor, Joshua berkata,
"Bisakah kita pergi ke kota untuk mendengarkan mereka
berbicara" Saya tak pernah pergi ke suatu negara di mana tak
seorang pun pandai berbahasa Inggris." Dia berpikir sebentar
lalu menambahkan, "Negara Inggris jangan dihitung tentu."
Mereka pergi ke kota dan berjalan di sepanjang Zocalo,
pusat kota yang paling ramai. Tapi Joshua kecewa karena
satu-satunya bahasa yang terdengar adalah bahasa Inggris.
Acapulco penuh dengan wisatawan Amerika.
Mereka berjalan-jalan di sepanjang pasar yang beraneka
warna di tembok laut utama, di seberang Sanborn yaitu
bagian kota yang tua. Di sana ada beratus-ratus warung kecil
yang menjual bermacam-macam barang-barang dagangan.
Senja harinya mereka menumpang sebuah calan-dria, yaitu
sebuah kereta yang ditarik kuda. Mereka pergi ke Pie de la
Cuesta, pantai senja, lalu kembali ke kota.
Mereka makan malam di Restoran Armando's Le Club, dan
makanannya enak sekali. "Saya suka sekali makanan Meksiko," kata Joshua.
"Bagus," kata Jennifer. "Tapi yang ini Restoran Prancis."
"Ya, tapi ada rasa Meksiko-nya."
Hari Sabtu adalah hari yang penuh. Pagi hari mereka
berbelanja di Quebrada, di mana terdapat toko-toko besar
yang lebih baik, lalu berhenti untuk makan siang cara Meksiko
di Coyuca 22. "Saya berani bertaruh, Mama pasti akan
mengatakan bahwa ini juga restoran Prancis."
416 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, ini Meksiko asli, Gringo."
"Apa itu gringo?"
"Kau itu gringo, artinya Amerika, Amigo."
Mereka berjalan melewati gedung fronton di dekat Plaza
Caleta, dan Joshua melihat papan-papan reklame yang
mereklamekan permainan jai alai di dalamnya.
Anak itu berhenti memandangi reklame itu dengan mata
terbuka lebar, dan Jennifer bertanya, "Inginkah kau melihat
permainan jai alai itu?"
Joshua mengangguk. "Kalau tidak terlalu mahal. Kalau kita
sampai kehabisan uang, kita nanti tak bisa pulang."
"Kurasa bisa kita atur."
Mereka masuk, lalu menonton permainan keras antara dua
regu. Jennifer memasang taruhan untuk Joshua dan regu
yang dipertaruhkannya, menang.
Waktu Jennifer mengajak kembali ke hotel, Joshua berkata,
"Aduh, Ma, tak bisakah kita melihat penyelam-penyelam
dulu?" Tadi pagi dia mendengar manajer hotel bercerita tentang
penyelaman itu. "Kau benar-benar belum ingin beristirahat, Joshua?"
"Oh, kalau Mama terlalu letih, baiklah.... Saya selalu lupa
umur Mama." Jennifer jadi terharu. "Jangan pikirkan umurku." Lalu dia menoleh pada Nyonya Mackey. "Kau masih kuat?"
"Tentu," erang Nyonya Mackey.
Pertunjukan penyelaman itu berlangsung di antara batu-
batu karang La Quebrada. Jennifer, Joshua, dan Nyonya
Mackey berdiri di sebuah pelataran penonton untuk umum,
417 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sedang penyelam-penyelam yang membawa lampu-lampu
yang menyala terjun sedalam seratus lima puluh kaki, ke
dalam sebuah teluk kecil sempit yang diapit oleh tebing-tebing
batu karang. Saat mereka terjun itu disesuaikan dengan
datangnya ombak besar. Salah perhitungan yang sekecil-
kecilnya akan berarti kematian mendadak.
Setelah pertunjukan itu selesai, seorang anak-laki-laki
berkeliling mengumpulkan derma untuk para penyelam.
"Uno peso, por favor."
Jennifer memberinya lima pesos. Malam itu Jennifer
bermimpi tentang penyelam-penyelam itu.
Las Brisas mempunyai pantai tersendiri, La Concha,
namanya. Dan pagi-pagi benar pada hari Minggu, Jennifer,
Joshua, dan Nyonya Mackey pergi ke sana, menumpang
sebuah mobil jip yang berlangit-langit merah muda yang
khusus disediakan oleh hotel untuk para tamunya. Cuaca baik
sekali. Laut bagaikan sehelai kain kanvas berwarna biru
berkilauan, dengan bintik-bintik yang terdiri dari speedboad
dan kapal-kapal layar. Joshua berdiri di tepi pelataran, menonton para pemain ski
air yang lewat. "Tahukah Mama bahwa olahraga ski air diciptakan di
Acapulco ini, Ma?" "Tidak. Dari mana kaudengar itu?"
"Mungkin saya baca, atau mungkin juga saya karang
sendiri." "Aku lebih cenderung percaya pada 'yang dikarang sendiri'
itu." "Apakah itu berarti bahwa saya tidak akan boleh pergi main
ski air?" "Speedboat itu laju sekali. Apakah kau tak takut?"
418 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua memandangi pemain-pemain ski itu melayang di
permukaan air. "Laki-laki itu berkata, 'Aku akan mengirim kau
pulang ke tempat Jesus.' Lalu memaku tangan saya."
Itulah pertama kali Joshua menyatakan pengalaman
mengerikan yang telah dialaminya.
Jennifer berlutut lalu mendekap anaknya itu. "Mengapa kau
ingat itu, Joshua?" Anak itu mengangkat bahunya. "Entah, ya. Barangkali
karena Jesus bisa berjalan di atas air dan semua orang itu
seperti berjalan di atas air saja." Dia melihat wajah ibunya
yang ketakutan. "Maafkan saya, Ma. Saya tak sering ingat
kejadian itu. Sungguh."
Jennifer mendekapnya erat-erat, "Tak apa-apa, Sayang.
Tentu kau boleh main ski nanti. Mari kita makan siang dulu."
Restoran di alam terbuka di La Concha, meja-mejanya
terbuat dari besi tempa beralaskan bahan berwarna merah
muda dan dilindungi payung-payung bergaris merah muda
dan putih. Makan siang di situ diselenggarakan secara
prasmanan dan meja hidangan yang panjang penuh dengan
berbagai macam lauk-pauk. Ada udang galah, kepiting, dan
ikan salem, bisa memilih daging dingin atau panas, bermacam
sayuran baik mentah maupun yang direbus, bermacam-
macam keju dan buah-buahan. Di meja yang terpisah terdapat
sederetan makanan penutup yang baru dimasak. Kedua
wanita itu memperhatikan Joshua mengisi dan menghabiskan
isi piringnya tiga kali, dan kemudian setelah kenyang duduk
bersandar. "Restoran yang baik sekali," kata anak itu. "Saya tak peduli makanan apa itu." Dia bangkit. "Saya pergi melihat-lihat
permainan ski dulu."
Nyonya Mackey makan sedikit sekali. "Tak apa-apakah
kau?" tanya Jennifer. "Kau tak makan apa-apa sejak kita tiba."
419 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nyonya Mackey membungkuk ke depan, lalu berbisik
dengan misterius, "Saya takut dendam Montezuma!"
"Kurasa kau tak perlu kuatir tentang hal itu di tempat
seperti ini." "Saya tak bisa makan makanan luar negeri," dengus
Nyonya Mackey. Joshua datang kembali ke meja dengan berlari-lari dan
berkata, "Saya sudah mendapatkan motor airnya, bolehkah
saya pergi sekarang, Ma?"
"Tidakkah kau mau menunggu sebentar lagi?"
"Untuk apa?" "Joshua, kau akan tenggelam karena perutmu masih penuh
benar." "Coba saja lihat!" pintanya.
Sementara Nyonya Mackey nonton di darat, Jennifer dan
Joshua naik speedboat, dan Joshua mulai belajar main ski air.
Selama lima menit yang pertama dia jatuh terus, tapi setelah
itu demikian pandainya dia main sehingga seolah-olah sudah
sejak lahir dia main ski. Sebelum petang itu berakhir, Joshua
sudah pandai memainkan berbagai gerakan dengan ski, dan
akhirnya main di atas tumitnya tanpa ski.
Selanjutnya mereka bermalas-malasan dan berenang.
Dalam perjalanan pulang ke Las Brisas di dalam jip, Joshua
bersandar pada Jennifer dan berkata, "Tahukah, Mama" Saya
rasa mungkin inilah hari yang paling hebat seumur hidup
saya." Kata-kata Michael terkilas dalam pikiran Jennifer: Aku
hanya ingin kau tahu bahwa malam inilah aku paling
berbahagia selama hidupku.
420 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada hari Senin pagi-pagi benar, Jennifer bangun lalu
berpakaian untuk menghadiri pertemuan besar itu. Dia
mengenakan rok berwana hijau tua yang mengembang sekali,
dan blus tanpa bahu yang bersulam bunga mawar merah yang
besar sekali. Model blus yang terbuka itu menampakkan
kulitnya yang berwarna merah perunggu karena sinar
matahari. Jennifer memperhatikan dirinya di cermin dan dia
merasa puas. Meskipun anaknya menganggapnya sudah tua
sekali, Jennifer menyadari bahwa penampilannya masih
seperti kakak Joshua yang cantik, yang berumur tiga puluh
empat tahun. Dia tertawa sendiri dan berpikir bahwa liburan
ini merupakan salah satu gagasannya yang terbaik.
"Aku harus pergi bekerja sekarang. Jaga Joshua baik-baik.
Jangan biarkan dia terlau banyak kena sinar matahari," pesan
Jennifer pada Nyonya Mackey.
Pusat gedung pertemuan yang besar sekali itu merupakan
suatu kelompok yang terdiri dari lima buah bangunan yang
dihubung-hubungkan oleh teras-teras beratap. Bangunan-
bangunan itu terhampar di tanah seluas lebih dari tiga puluh
lima hektar dengan tumbuh-tumbuhan hijau yang subur.
Pekarangannya berumput, terpelihara dengan baik, di sana-
sini dipasangi patung-patung model pra-Columbia.
Pertemuan besar Persatuan Ahli Hukum Amerika itu
diadakan di Teotihuacan, balai utama yang bisa memuat
undangan sebanyak tujuh ribu lima ratus orang.
Jennifer pergi ke meja pendaftaran, mendaftarkan diri lalu
memasuki balai pertemuan. Ruangan itu penuh sesak. Dalam
kumpulan orang banyak itu dia melihat banyak sahabat dan
kenalannya. Hampir semuanya tidak memakai setelan resmi
yang biasa, melainkan kemeja sport yang berwarna cerah.
Kelihatannya seolah-olah semua orang sedang berlibur. Ada
atasan yang baik, pikir Jennifer, mengapa orang mengadakan


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pertemuan di tempat seperti Acapulco ini dan bukan Chicago
atau Detroit. Mereka jadi bisa menanggalkan kerah baju
421 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mereka yang kaku dengan dasi yang suram dan bersenang-
senang di bawah sinar matahari.
Jennifer telah diberi lembar acara waktu di pintu, tapi
karena asyik bercakap-cakap dengan beberapa orang teman,
dia tidak memperhatikannya.
Melalui pengeras suara terdengar orang berkata,
"Perhatian! Perhatian! Para hadirin dipersilakan mengambil
tempat masing-masing. Perhatian! Kami akan segera memulai
pertemuan ini. Silakan duduk!"
Kelompok-kelompok kecil itu mulai berpencar dan orang-
orang mulai mencari tempat duduk. Jennifer melihat enam
orang naik ke mimbar. Di tengah-tengah mereka terdapat Adam Warner. Jennifer
terpana melihat Adam berjalan menuju kursi di dekat
pengeras suara, lalu duduk. Dia merasa jantungnya berdebar.
Terakhir dia bertemu dengan Adam adalah waktu mereka
makan siang bersama di restoran kecil Itali; pada hari itu
Adam mengatakan bahwa Mary Beth hamil.
Ingin benar Jennifer segera melarikan diri. Dia tak
menyangka Adam akan berada di tempat itu dan dia tak tahan
menghadapinya. Dia jadi panik memikirkan bahwa Adam dan
anaknya berada di satu kota. Jennifer menyadari bahwa dia
harus keluar dari gedung itu secepat mungkin.
Baru saja dia berbalik untuk pergi, terdengar ketua
mengumumkan melalui pengeras suara, "Saudara-saudara,
segera setelah semua hadirin duduk, kita akan mulai."
Karena orang-orang di sekelilingnya duduk semua, Jennifer
merasa tak pantas berdiri. Jennifer duduk dengan tekad untuk
menyelinap pergi segera setelah mendapat kesempatan.
Ketua berkata, "Pagi ini kita mendapat kehormatan dengan
hadirnya seseorang yang telah dicalonkan untuk menjadi
Presiden Amerika Serikat, sebagai pembicara tamu. Beliau
422 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
adalah anggota Persatuan Ahli Hukum Amerika Serikat cabang
New York dan salah seorang anggota Senat Amerika Serikat
yang paling terkemuka. Dengan penuh rasa bangga saya
perkenalkan: Senator Adam Warner."
Jennifer memperhatikan Adam bangkit menyambut tepuk
tangan yang hangat. Dia mendekati pengeras suara, lalu
memandang ke ruangan. "Terima kasih, Saudara Ketua,
Saudara-saudara sekalian."
Suara Adam terdengar penuh dan bergema, dan. sikapnya
penuh wibawa dan pesona. Ruangan menjadi benar-benar
sepi. "Banyak alasan mengapa kita berkumpul di sini." Dia
berhenti sebentar. "Ada di antara kita yang suka berenang dan
ada pula yang suka menyelam...." Grrr " orang tertawa
membenarkan. "Tetapi alasan utama kehadiran kita di sini
adalah untuk bertukar pikiran dan pengetahuan, dan
membahas konsep-konsep baru. Pada zaman ini, ahli hukum
lebih banyak disorot daripada kapan pun juga sepanjang
masa. Bahkan hakim agung dari mahkamah agung pun
memberikan penilaian yang tajam pada profesi kita."
Jennifer senang mendengar kata kita yang digunakan
Adam, menunjukkan bahwa dia merasa salah seorang di
antara mereka. Dibiarkannya kata-kata Adam menyerapi
dirinya, dia sudah merasa puas dengan hanya
memandanginya saja, memperhatikan gerak-geriknya,
mendengarkan suaranya. Suatu saat, Adam berhenti sebentar
dan menyusupkan jari-jari ke rambutnya, dan Jennifer merasa
dadanya tertusuk melihat gerak itu. Gerak itu sama benar
dengan kebiasaan Joshua. Putra Adam itu berada hanya
beberapa mil dari tempat itu, dan Adam tidak akan pernah
tahu. Suara Adam menjadi lebih kuat, lebih mantap. "Beberapa di
antara Saudara-saudara di sini ada ahli hukum di bidang
kriminal. Saya harus mengakui bahwa cabang itu adalah
423 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cabang yang paling menarik dalam profesi kita. Ahli-ahli
hukum kriminal sering kali berurusan dengan hidup atau mati.
Itu suatu profesi yang sangat terhormat dan salah satu yang
bisa kita banggakan. Namun ?" Suaranya menjadi keras "
"ada di antara mereka ?" Sekarang Jennifer mendengar
bahwa Adam memisahkan dirinya dengan penggunaan kata
'mereka' " "yang memberi malu pada sumpah yang mereka
ucapkan. Sistem hukum Amerika didasarkan atas hak pada
setiap warga negara tanpa pilih, untuk disidang secara adil.
Tapi bila undang-undang lalu dijadikan bahan olok-olok, bila
para ahli hukum menghabiskan waktu dan tenaganya, angan
dan keahliannya, untuk mencari jalan melanggar undang-
undang itu, mencari jalan untuk merobohkan keadilan, maka
saya rasa sudahlah waktunya untuk melakukan sesuatu."
Semua mata dalam ruangan itu tertuju pada Adam yang
berdiri dengan mata berapi-api. "Saudara-saudara, saya
berbicara berdasarkan pengalaman pribadi dan rasa marah
yang mendalam karena melihat beberapa kejadian. Baru-baru
ini saya mengetuai suatu panitia senat untuk melakukan
penyelidikan tentang kejahatan yang terorganisir di Amerika
Serikat ini. Panitia saya sering merasa dihalang-halangi dan
dipermalukan oleh orang-orang yang menganggap dirinya
lebih berkuasa daripada badan pelaksana tertinggi bangsa
kita. Saya telah melihat hakim disuap, keluarga dari para saksi
diancam, dan saksi-saksi utama menghilang. Kejahatan
terorganisir di negara kita ini tak ||bahnya seperti ular pithon
yang mematikan, yang memeras perekonomian kita, menelan
habis pengadilan-pengadilan kita, bahkan mengancam
kehidupan kita. Sebagian terbesar dari ahli-ahli hukum kita
adalah pria dan wanita yang terhormat, yang melakukan
pekerjaan yang terhormat, tapi saya ingin memberikan
peringatan pada segolongan kecil yang berpikir bahwa
undang-undang mereka berada di atas undang-undang kita:
Anda telah membuat kekeliruan besar dan Anda akan dihukum
karenanya. Terima kasih."
424 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam duduk sedang hadirin bertepuk tangan riuh dan
meriah sambil berdiri. Jennifer jadi ikut-ikutan bangkit dan
bertepuk tangan bersama yang lain, tapi pikirannya tertuju
pada kata-kata Adam yang terakhir. Rasanya seolah-olah
Adam telah berbicara langsung pada dirinya. Jennifer berbalik
lalu berjalan menuju pintu keluar, sambil menguak jalan di
antara orang banyak. Waktu Jennifer tiba di dekat pintu, dia dicegat oleh seorang
ahli hukum Meksiko yang tahun lalu bekerja sama dengan dia.
Laki-laki itu mencium tangan Jennifer dengan sopan lalu
berkata, "Suatu kehormatan besar kau berada di negeri kami
lagi, Jennifer. Aku minta dengan sangat supaya kau makan
bersamaku nanti malam."
Jennifer dan Joshua telah merencanakan untuk pergi ke
Maria Elena malam itu untuk menonton penari-penari
setempat. "Maaf, Luis. Aku sudah ada janji."
Matanya yang besar berair-air, menunjukkan kekecewaan.
"Kalau begitu, besok saja?"
Sebelum Jennifer sempat menjawab, seorang asisten jaksa
dari New York sudah berada di sampingnya.
"Halo," katanya. "Untuk apa kau kemari berkumpul dengan rakyat jelata" Bagaimana kalau kita makan bersama malam
ini" Ada sebuah disko Meksiko bernama Napentha, lantainya
dibuat dari kaca yang disorot lampu dari bawah dan ada
cermin di atasnya." "Menarik sekali, tapi terima kasih, aku sibuk malam ini."
Beberapa saat kemudian Jennifer mendapati dirinya
dikelilingi oleh ahli-ahli hukum dari seluruh negara, baik yang
pernah bekerja sama dengan dia maupun yang pernah
menjadi lawannya. Dia menjadi kerumunan orang banyak dan
semua ingin berbicara dengan dia. Setengah jam kemudian
barulah Jennifer dapat membebaskan dirinya. Dia bergegas ke
425 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lobi, dan sedang dia berjalan ke arah pintu keluar, Adam
berjalan ke arahnya, dikerumuni oleh para wartawan dan
petugas-petugas keamanan. Jennifer berusaha untuk menarik
diri, tapi terlambat. Adam sudah melihatnya.
"Jennifer!" Sesaat timbul niatnya untuk berpura-pura tidak
mendengarnya, tapi dia tentu tidak bisa mempermalukan
Adam di hadapan orang-orang lain itu. Dia hanya akan
menyapanya cepat-cepat dan berlalu.
Diperhatikannya Adam berjalan ke arahnya sambil berkata
pada para wartawan, "Tak ada lagi yang dapat saya katakan,
Saudara-saudara." Sesaat kemudian, Adam sudah memegang tangannya,
menatap matanya seakan-akan mereka tak pernah berpisah.
Mereka berdiri di ruangan itu dikelilingi oleh orang banyak,
namun mereka merasa seolah-olah berduaan saja. Jennifer
tak sadar berapa lama mereka berdiri berpandangan begitu.
Akhirnya Adam berkata, "Se " sebaiknya kita minum."
"Sebaiknya tidak." Jennifer ingin keluar dari tempat itu.
Adam menggeleng. "Tidak diperkenankan."
Adam menggandengjennifer lalu menuntunnya ke bar yang
sudah penuh sesak. Mereka menemukan sebuah meja di
bagian belakang. "Aku meneleponmu dan menulis surat padamu," kata
Adam. "Kau tak pernah menerima teleponku, dan surat-
suratku dikembalikan."
Adam menatapnya dengan pandangan bertanya. "Tak ada
sehari pun berlalu tanpa aku ingat padamu. Mengapa kau
menghilang begitu saja?"
"Itu sebagian dari tindakan ajaibku," jawab Jennifer ringan.
426 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Seorang pelayan datang untuk bertanya apa yang ingin
mereka pesan. Adam menoleh pada Jennifer. "Ingin apa kau?"
"Tidak apa-apa. Aku benar-benar harus pergi, Adam."
"Kau tak bisa pergi sekarang. Ini suatu perayaan. Hari
jadinya revolusi." "Revolusi mereka atau revolusi kita?"
"Apa bedanya?" Dia menoleh pada pelayan. "Margarita, dua."
"Tidak. Aku ?" Baiklah, pikir Jennifer, satu gelas saja.
"Minuman untuk saya, buat yang keras," kata Jennifer
sembrono. Pelayan mengangguk lalu pergi.
"Aku selalu membaca tentang dirimu," kata Jennifer. "Aku bangga sekali, Adam."
"Terima kasih." Adam ragu. "Aku juga membaca tentang kau."
Jennifer memberi jawaban yang sesuai dengan nada bicara
Adam. "Tapi kau tidak bangga padaku, bukan?"
"Kelihatannya kau banyak klien dari sindikat."
Jennifer merasa pertahanan dirinya meningkat. "Kusangka
ceramahmu sudah berakhir tadi."
"Ini bukan ceramah, Jennifer. Aku menguatirkan kau.
Panitiaku sedang mengejar-ngejar Michael Moretti, dan kami
akan berhasil menangkapnya."
Jennifer melihat ke sekeliling bar yang dipenuhi para ahli
hukum itu. "Demi Tuhan, Adam, tak pantas kita membahas
soal ini, terutama di sini."
"Lalu di mana?"
427 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak di mana-mana. Michael Moretti adalah klienku. Aku
tak bisa membahas tentang dia denganmu."
"Aku ingin berbicara denganmu. Di mana?"
Jennifer menggeleng. "Sudah kukatakan. Aku ?"
"Aku harus berbicara tentang kita."
"Tidak ada 'kita'." Jennifer akan bangkit.
Adam menahan lenganjennifer. "Janganlah pergi. Aku tak
bisa membiarkan kau pergi. Sekarang belum."
Jennifer duduk lagi dengan enggan.
Adam memandang lekat pada wajah Jennifer. "Pernah kau
mengingat aku?" jennifer memandang Adam dan dia tak tahu apakah dia
harus tertawa atau menangis. Pernahkah dia mengingat
Adam. Adam hidup di rumah Jennifer. Jennifer memberinya
ciuman selamat pagi setiap hari, menyiapkan sarapannya,
pergi berlayar bersamanya, mencintainya. "Ya," kata Jennifer akhirnya, "aku ingat padamu."
"Aku senang. Apakah kau bahagia?"
"Tentu." Jennifer tahu bahwa dia terlalu cepat menjawab.
Sebab itu diubahnya suaranya jadi seenaknya. "Praktekku
berhasil. Dalam hal keuangan aku berkecukupan, aku sering
bepergian, aku bertemu dengan banyak pria menarik.
Bagaimana istrimu?" "Dia baik-baik saja." Suara Adam merendah. "Dan
anakmu?" Adam mengangguk, dan wajahnya membayangkan rasa
bangga waktu berkata. "Samantha baik sekali. Rasanya dia
tumbuh terlalu cepat."
Anak itu tentu seumur dengan Joshua.
428 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau tak pernah menikah?"
"Tidak." Lama mereka diam, lalu Jennifer mencoba berkata lagi, tapi
dia ragu terlalu lama. Sudah* terlambat. Adam telah melihat
matanya dan dia segera maklum.
Dia menggenggam tangan Jennifer. "Oh, Jennifer. Aduh,
Sayangku!" Jennifer merasa darahnya mengalir ke wajahnya. Dia sudah
lama tahu bahwa ini akan merupakan kesalahan besar.
"Aku harus pergi, Adam. Aku ada janji." "Batalkan janji itu,"
desaknya. "Maaf. Tak bisa." Jennifer hanya ingin keluar dari tempat itu dan pulang melarikan diri.
"Aku seharusnya terbang kembali ke Washington
menumpang pesawat petang ini. Tapi bisa kuatur untuk
menginap kalau kau mau menemaniku nanti malam."
"Tidak! Tidak!"
"Jennifer, aku tak bisa membiarkan kau pergi lagi. Jangan
dengan cara ini. Kita harus berbicara. Mari kita makan malam


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

saja," kata Adam. Digenggamnya tangan Jennifer lebih erat. Jennifer
memandangnya, berjuang dengan segenap kekuatannya, tapi
merasa dirinya makin lemah.
"Tolonglah, Adam," pintanya. "Orang tak boleh melihat kita berduaan. Bila kau sedang mengejar Michael Moretti ?"
"Ini tak ada hubungannya dengan Moretti. Seorang
sahabatku telah menawari aku untuk menggunakan kapalnya.
Kapal itu bernama Paloma Blanca. Berlabuh di Klub Kapal
Pesiar. Jam delapan."
"Aku tak mau ke sana."
429 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku mau. Aku akan menunggumu di sana." Di seberang
ruangan itu, di bar yang penuh sesak, Nick Vito sedang duduk
dengan dua orang gadis Meksiko yang diberikan seorang
sahabat padanya. Keduanya cantik, polos, dan masih di bawah
umur, persyaratan-persyaratan yang memenuhi selera Nick.
Sahabatnya telah menjanjikan keistimewaan kedua gadis itu,
dan dia benar. Gadis-gadis itu sedang menyandarkan diri pada
Nick sambil membisikkan janji-janji yang mendebarkan ke
telinganya, tapi Nick Vito tak mendengarkan. Dia sedang
menatap ke seberang tempat itu, ke ruang kecil di mana
Jennifer Parker sedang duduk dengan Adam Warner.
"Mari kita naik ke kamarmu sekarang, Sayang," usul salah
seorang gadis itu pada Nick.
Nick Vito ingin sekali berjalan ke tempat Jennifer dan orang
asing temannya itu untuk menyapanya, lapi kedua gadis itu
telah berhasil menyelipkan tangan mereka ke celah paha Nick
dan membelai-belainya. Dia jadi terangsang.
"Ayolah kita naik," kata Nick Vito.
Paloma blanca adalah sebuah kapal motor yang memancar
dengan bangga dan putih serta berkilauan di bawah sinar
bulan. Jennifer mendekati kapal itu perlahan-lahan, sambil
melihat berkeliling untuk meyakinkan diri bahwa tak ada
seorang pun melihatnya. Adam telah mengatakan padanya
bahwa dia akan menghindari petugas-petugas, keamanan
rahasia dan kelihatannya dia telah berhasil. Setelah Jennifer
mendapatkan tempat duduk untuk Joshua dan Nyonya Mackey
di Maria Elena, dia lalu naik taksi dan menyuruh sopirnya
menurunkannya dua blok sebelum dermaga.
Berulang kali Jennifer mengangkat gagang telepon untuk
menelepon Adam untuk mengatakan bahwa dia tidak akan
menemuinya. Dia lalu menulis surat pendek, tapi kemudian
merobeknya. Sejak saat dia meninggalkan Adam di bar,
Jennifer tersiksa oleh ketidakpastian. Dicarinya alasan-alasan
untuk tidak menemui Adam. Pertemuan itu tidak mungkin
430 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
membawa akibat baik, bahkan akan membawa bencana yang
sangat besar. Karir Adam akan terancam bahaya. Dia sedang
berada di puncak popularitas umum, seorang yang penuh cita-
cita dalam masa penuh cemooh, harapan negara untuk masa
depan. Dia adalah kesayangan media massa, tapi pers yang
telah membantu menciptakan citra dirinya itu pulalah yang
akan siap sedia mendorongnya ,ke dalam jurang yang teramat
dalam, bila saja Adam mengkhianati citra dirinya itu.
Oleh karena itulah Jennifer telah mengambil keputusan
untuk tidak menemuinya. Dia adalah seorang wanita lain,
yang menjalani hidup yang berbeda, dan dia kini milik
Michael.... Adam sedang menunggunya di atas titian untuk naik ke
kapal. "Aku takut sekali kau tidak akan datang," katanya.
Dan Jennifer pun langsung berada dalam pelukan laki-laki
itu dan mereka lalu berciuman.
"Bagaimana dengan awak kapal ini, Adam?" tanya Jennifer
akhirnya. "Mereka kusuruh pergi. Masihkah kauingat cara berlayar?"
"Masih." Mereka mengembangkan layar, lalu menarik talinya ke sisi
kapal sebelah kanan, dan sepuluh menit kemudian kapal
Paloma Blanca menuju ke pelabuhan terus ke laut terbuka.
Selama setengah jam yang pertama, mereka sibuk mengatur
pelayaran, tapi tak sesaat pun mereka lupa bahwa mereka
hanya berduaan saja. Ketegangan mereka makin memuncak,
dan keduanya menyadari bahwa apa yang telah terjadi tak
dapat dielakkan. Setelah mereka akhirnya meninggalkan pelabuhan dan
mereka berlayar di Samudra Pasific yang disinari rembulan,
Adam pindah ke tempat Jennifer lalu merangkulnya.
431 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka main cinta di dek kapal di bawah bintang, sedang
angin yang harum yang bertiup sepoi-sepoi lembut,
menyejukkan tubuh mereka.
Masa lalu dan masa depan tersapu habis, yang ada hanya
saat ini, yang merangkul mereka berdua dalam saat yang
pendek itu. Jennifer tahu bahwa berada dalam pelukan Adam
malam ini, bukanlah suatu awal; sebaliknya itu adalah
merupakan yang terakhir. Tak ada jalan untuk menjembatani
dunia yang memisahkan mereka. Mereka telah berjalan terlalu
jauh ke arah yang berlawanan, dan tak ada lagi jalan kembali.
Sekarang tidak, selamanya pun tidak.
Jennifer selalu menyimpan suatu bagian jdari Adam, yaitu
Joshua, dan itu cukup sudah baginya, harus cukup baginya.
Kenangan tentang malam itu harus disimpannya selalu
selama sisa hidupnya. Mereka berbaring berdua, mendengarkan pukulan ombak
yang lembut pada badan kapal.
Adam berkata, "Besok ?"
"Jangan bicara," bisik Jennifer. "Cintai sajalah aku, Adam."
Bibir Adam dikecupinya dengan ciuman-ciuman kecil dan
mengelus-ngeluskan jemarinya dengan lembut ke sepanjang
tubuh Adam yang kuat dan langsing itu.
"Oh Tuhan, Jennifer," bisik Adam, dan mulutnya mulai
menciumi tubuh Jennifer. "Bajingan itu memberi aku malocchio terus," keluh
Salvatore Fiore, si Kecil, "jadi aku harus membakarnya."
Nick Vito tertawa, karena siapa pun yang begitu bodoh dan
mau main-main dengan si Bunga Kecil, harus mau keluar
untuk makan siang. Nick Vito sedang bersenang-senang di
dapur rumah pertanian bersama Salvatore Fiore dan Joseph
Colel a, mereka membicarakan masa lalu sambil menunggu
432 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rapat di ruang tamu usai. Si Kerdil dan si Raksasa itu adalah
sahabat-sahabat karibnya. Mereka selalu menempuh bahaya
bersama-sama. Nick Vito melihat pada kedua sahabatnya itu
dan berpikir, Mereka ini seperti saudara-saudara kandungku.
"Bagaimana Pete, saudara sepupumu itu?" tanya Nick pada
si raksasa Colel a. "Dia sakit kanker dan harus dibedah, tapi dia akan
sembuh." "Dia baik." "Ya, Pete memang orang baik, hanya dia agak kurang
beruntung. Pada suatu perampokan bank, dia bertugas
mengawasi polisi, tapi sialnya dia yang ditangkap polisi dan
dipenjarakan. Dia dipenjarakan dan menderita sekali. Pembela
mencoba membebaskannya, tapi mereka gagal."
"Ya, kasihan. Pete itu bukan orang sembarang." "Memang.
Dia suka segala-galanya yang besar, uang besar, perempuan
yang besar, dan mobil besar."
Dari ruang tamu terdengar suara yang makin meninggi dan
marah. Mereka diam, mendengarkan sebentar.
"Kedengarannya Colfax menunjukkan ketololannya lagi."
Thomas Colfax dan Michael Moretti sedang berdua saja di
kamar itu, membahas suatu kegiatan perjudian besar yang
akan dimulai oleh keluarga itu di Kepulauan Bahama. Michael
telah menugaskan Jennifer untuk mengatur segi
perdagangannya. "Kau tak bisa melakukan itu, Mike," Colfax membantah.
"Aku kenal semua orang di sana. Jennifer tidak tahu. Biar aku
saja yang menanganinya." Dia sadar bahwa dia berbicara
terlalu lantang, tapi dia tak dapat menguasai dirinya lagi.
"Sudah terlambat," kata Michael.
"Aku tak bisa mempercayai gadis itu. Tony juga tidak."
433 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tony sudah tak ada lagi di antara kita." Snara Michael
terdengar halus, suatu pertanda bahaya.
Thomas Colfax menyadari bahwa inilah saat yang tepat
untuk membela diri. "Sungguh, Mike, aku hanya berkata
bahwa menurutku masuknya gadis itu adalah suatu
kekeliruan. Aku sependapat denganmu bahwa dia cerdas, tapi
kuperingatkan kau, sebelum dia binasa, dia bisa
menghancurkan kita semua."
Padahal Thomas Colfax sendiri yang dikuatirkan Michael.
Penyelidikan Komisi Kejahatan Warner sedang dijalankan
dengan gencar-gencarnya. Bila mereka sampai menangkap
Colfax, berapa lamakah orang tua itu akan bisa bertahan
terhadap mereka sebelum dia membuka mulut" Thomas lebih
tahu banyak tentang keluarga mereka daripada Jennifer
Parker. Colfax-lah yang bisa menghancurkan mereka semua,
dan Michael tidak mempercayainya.
"Suruh dia pergi sebentar," kata Thomas Colfax. "Hanya sampai penyelidikan itu mereda saja. Dia seorang wanita. Bila
mereka menekannya, dia akan buka mulut."
Michael memperhatikannya sebentar, lalu mengambil
keputusan. "Baiklah, Tom. Mungkin penda-patmu benar.
Mungkin Jennifer tidak berbahaya, tapi sebaliknya, bila dia
tidak berada di pihak kita seratus persen, untuk apa kita harus
mengambil sikap untung-untungan?"
"Itulah yang kusarankan." Thomas Colfax bangkit dari
kursinya dengan rasa lega. "Kau mengambil langkah yang
bijak." "Aku tahu." Mike berpaling ke arah dapur lalu berteriak,
"Nick!" Sesaat kemudian Nick Vito muncul.
"Antar Pak Pengacara kembali ke New York. Nick."
"Baik, Bos." 434 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh ya. Sambil lalu, tolong mampir dan sampaikan suatu
bungkusan." Dia menoleh pada Thomas Colfax. "Kau tidak
keberatan, kan?" "Tentu tidak, Mike." Wajahnya merah karena merasa
menang. "Mari ikut. Barangnya ada di lantai atas," kata Michael
Moretti pada Nick Vito. Nick mengikuti Michael naik ke kamar tidurnya. Setelah
mereka masuk, Michael menutup pintunya.
"Kuminta kau berhenti sebelum keluar dari daerah New
Jersey." "Baik, bos." "Kau harus menurunkan sampah." Nick Vito tampak
kebingungan tak mengerti. "Pengacara itu," Michael
menjelaskan. "Oh, baiklah." "Bawa dia ke tempat tumpukan sampah. Tidak akan ada
seorang pun malam hari begini."
Lima belas menit kemudian mobil mewah mereka meluncur
ke arah New York. Nick Vito mengemudikan, sedang Thomas
Colfax duduk di sebelahnya.
"Aku senang Mike sudah memutuskan untuk menyingkirkan
perempuan keparat itu," kata Thomas Colfax.
Nick mengerling ke arah ahli hukum di sebelahnya yang
tidak menaruh curiga itu. "He-eh."
Thomas Colfax melihat ke arloji emasnya yang bermerek
Baume and Mercier. Waktu itu pukul tiga subuh; waktu
tidurnya sudah lama lewat. Dia bekerja terus seharian itu dan
dia letih. Aku sudah terlalu tua untuk melakukan semua
pertempuran ini, pikirnya.
435 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Masih berapa jauh lagi perjalanan kita?" "Tak jauh,"
gumam Nick. Pikiran Nick Vito kacau-balau. Membunuh adalah bagian
dari pekerjaannya, dan dia menyukai pekerjaan itu, karena
dengan membunuh dia merasa mendapatkan kekuatan. Nick
merasa dirinya sebagai dewa bila dia membunuh; dia merasa
berkekuasaan besar. Tapi malam ini dia bingung. Dia tak
mengerti mengapa dia diperintah untuk menembak Thomas
Colfax. Colfax adalah pengacara mereka, orang yang dicari
oleh semua anggota sindikat bila dalam kesulitan. Di samping
Godfather, pengacaralah orang yang paling penting dalam
organisasi itu. Colfax sudah sering kali menghindarkan Nick
dari penjara. Setani pikir Nick. Colfax memang benar. Mike sebenarnya
tak pernah boleh membawa masuk perempuan ke dalam
organisasi mereka. Laki-laki berpikir dengan otak. Perempuan
dengan pantatnya. Oh, ingin benar dia menangani Jennifer
Parker itu. Akan disakitinya perempuan itu habis-habisan,
kemudian " "Awas! Kau menyimpang dari jalan!"
"Maaf." Nick cepat-cepat membelokkan mobil itu ke
jalannya kembali. Tempat tumpukan sampah itu tinggal dekat lagi. Nick
merasa peluhnya keluar di ketiaknya. Dia mengerling pada
Thomas Colfax lagi. Membunuh orang ini adalah soal yang mudah sekali. Sama
saja dengan membawa bayi tidur, tapi sialan. Bayinya bukan
yang ini\ Ada orangyang menghasut Mike. Ini dosa. Rasanya
seperti harus membunuh ayah sendiri.
Dia ingin dapat membicarakannya dengan Salvatore atau
Joe. Mereka pasti bisa memberi tahu apa yang harus
diperbuatnya. 436 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tumpukan sampah itu sudah tampak oleh Nick di depan, di
sebelah kanan jalan raya. Syarafnya mulai menegang,
sebagaimana yang selalu terjadi sebelum dia memukul.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ditekankannya lengan kiri ke sisi tubuhnya yang sebelah kiri,
dan dirasakannya tonjolan pistol berlaras pendek berukuran
38 buatan Smith dan Wesson. Pistol yang tersembunyi itu
memberikan ketenangan padanya.
"Aku perlu tidur nyenyak," Thomas Colfax menguap.
"Ya." Dia memang akan tidur lama, lama sekali.
Mobil sudah mendekati tumpukan sampah sekarang. Nick
melihat ke kaca spion dan memperhatikan jalan di
hadapannya. Tak sebuah mobil pun kelihatan.
Dia tiba-tiba menekan rem lalu berkata, "Sialan,
kelihatannya ban kita kempis."
Mobil dihentikannya, dibukanya pintu mobil lalu keluar ke
jalan. Pistolnya dikeluarkannya dari sarungnya dan dipegang
di sisinya. Lalu dia berjalan ke tempat Colfax duduk dan
berkata, "Bisakah Anda membantu?"
Thomas Colfax keluar dari mobil. "Aku tak begitu pandai
me ?" Dia melihat pistol yang teracung di tangan Nick dan
terhenti. Dia mencoba menelan. "A " ada apa Nick?"
Suaranya parau. "Apa yang telah kulakukan?"
Pertanyaan itulah yang telah memenul|i benak Nick
sepanjang malam itu. Ada orang yang mempermainkan Mike.
Colfax ada di pihak mereka, dia adalah salah seorang dari
mereka. Waktu adik laki-laki Nick mendapat kesulitan dengan
polisi federal, Colfax-lah yang bertindak dan menyelamatkan
anak itu. Orang tua itu bahkan memberinya pekerjaan. Aku
berhutang budi pada orang tua ini, sialan, pikir Nick.
Tangannya yang menggenggam pistol itu diturunkannya.
"Demi Tuhan, aku tak tahu, Tuan Colfax. Ini tak beres."
437 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thomas Colfax melihat padanya sebentar lalu mendesah.
"Lakukanlah sebagaimana yang diperintahkan padamu, Nick."
"Demi Tuhan, aku tak bisa melakukannya. Anda adalah
pembelaku." "Mike akan membunuhmu kalau kaubiarkan aku pergi."
Nick tahu bahwa yang dikatakan Colfax itu benar. Michael
Moretti bukanlah orang yang mau menerima ketidakpatuhan.
Nick teringat akan Tommy Angelo. Angelo bertugas sebagai
sopir pada suatu penyelundupan bulu binata'ng. Michael
memerintahkannya untuk mengambil mobil yang bekas
mereka pakai untuk itu, dan memusnahkannya di sebuah
mesin pemusnah di bengkel besi tua di New Jersey milik
keluarga. Waktu itu Tommy Angelo terburu-buru karena harus
memenuhi janji kencan, maka mobil itu dibuangnya saja di
East Side Street, di mana para detektif pemerintah
menemukannya. Esok harinya Angelo lenyap, dan diberitakan
bahwa tubuhnya dimasukkan ke dalam sebuah mobil
Chevrolet tua dan dimusnahkan bersama. Tak seorang pun
yang melawan Michael Moretti tetap hidup. Tapi ada suatu
jalan, pikir Nick. "Mike tak perlu tahu," kata Nick. Otaknya yang biasanya
lamban kini bekerja dengan cepat, bahkan hebat. "Dengar,"
katanya, "Anda hanya harus keluar dari negeri ini. Akan
kuceritakan pada Mike bahwa Anda sudah kukuburkan di
bawah sampah, maka mereka tidak akan menemukan Anda.
Anda bisa bersembunyi di Amerika Selatan atau tempat lain.
Anda tentu punya tabungan."
Thomas Colfax berusaha supaya harapannya tidak sampai
terdengar di suaranya. "Uangku banyak sekali, Nick. Akan
kuberikan padamu seberapa ?"
Nick menggeleng kuat-kuat. "Ini kulakukan bukan untuk
uang. Ini kulakukan karena?" Bagaimana dia bisa
mengucapkannya" " "aku menaruh hormat pada Anda. Aku
438 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hanya minta supaya Anda juga melindungi aku. Bisakah Anda
menumpang pesawat yang terpagi ke Amerika Selatan?"
"Tak ada kesulitannya, Nick," kata Thomas Colfax. "Tolong antar saja aku ke rumahku. Pasporku ada di sana."
Dua jam kemudian, Thomas Colfax sudah ada dalam
pesawat jet Eastern Airlines. Pesawat itu menuju ke
Washington DC. Hari itu adalah hari mereka yang terakhir di Acapulco, suatu
pagi yang sempurna, dengan angin sepoi yang hangat dan
lembut, yang meniupkan lagu-lagu di daun-daun pohon
palma. Pantai di La Concha penuh sesak wisatawan yang
dengan serakahnya memanfaatkan matahari sebelum mereka
kembali ke pekerjaan rutin dalam kehidupan mereka sehari-
hari. Joshua berlari-lari datang ke meja tempat mereka sedang
sarapan, dengan memakai pakaian renang. Tubuhnya yang
atletis dan lentur itu tampak sehat dan coklat karena sinar
matahari. Nyonya Mackey berjalan perlahan-lahan di
belakangnya. "Sudah cukup lama sekali makanan saya dicernakan, Ma.
Bolehkah saya pergi main ski air sekarang?"
"Joshua, kau baru saja selesai makan."
"Daya perubahan zat dalam tubuh saya ini tinggi sekali,"
dia menjelaskan dengan bersungguh-sungguh. "Makanan saya
cepat tercerna." Jennifer tertawa. "Baiklah. Bersenang-senanglah, ya?"
"Ya, Ma. Mama nonton saja, ya?"
Jennifer memperhatikan Joshua berlari-lari di sepanjang
dermaga ke arah sebuah speedboat yang sedang
menunggunya. Dilihatnya anak itu bercakap-cakap serius
dengan pengemudinya, dan mereka berdua menoleh ke arah
439 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer. Jennifer memberikan isyarat mengizinkan, dan
pengemudi itu mengangguk, sedang Joshua mengenakan alat-
alat ski airnya. Kapal motor itu menderum waktu dihidupkan mesinnya,
dan Jennifer melihat Joshua yang bangkit dengan alat ski yang
sudah terpasang. "Olahragawan yang hebat sekali anak itu," kata Nyonya
Mackey. Pada saat itu Joshua berpaling akan melambai pada
Jennifer, dia kehilangan keseimbangannya, lalu jatuh kena
tiang. Jennifer melompat, lalu berlari ke dermaga. Sesaat
kemudian dilihatnya kepala Joshua muncul di atas permukaan
air, dan melihat padanya dengan tertawa.
Jennifer berdiri terpana, jantungnya berdebar keras,
diperhatikannya Joshua yang mengenakan alat ski airnya
kembali. Speedboat berputar dan mulai hergerak maju lagi,
lalu menambah kecepatan untuk memungkinkan Joshua
berdiri lagi. Sekali lagi dia menoleh untuk melambai Jennifer,
lalu melaju menjauh di atas permukaan gelombang. Jennifer
memperhatikannya; dia masih tetap berdebar dan ngeri. Bila
sesuatu sampai terjadi atas dirinya... Dia ingin tahu apakah
ibu-ibu lain juga mencintai anaknya seperti dia, tapi agaknya
tak mungkin. Dia bersedia mati bagi Joshua, mau membunuh
demi anak itu. Aku sudah membunuh seseorang demi dia,
pikir Jennifer, melalui tangan Michael Moretti.
"Jatuh seperti itu tadi bisa berbahaya," kata Nyonya
Mackey. "Syukurlah tidak."
Satu jam lamanya Joshua berada di air. Waktu motor
mendekat ke pantai kembali, Joshua melepaskan tali
penariknya, dan dengan anggun meluncur sendiri ke arah
pasir di pantai. 440 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia berlari ke arah Jennifer penuh kegirangan. "Kalau
Mama melihat kecelakaan di sana tadi! Mengerikan sekali!
Sebuah kapal layar terbalik, dan kami berhenti, lalu
menyelamatkan para penumpangnya."
"Bagus sekali, Nak. Berapa nyawa kausela-matkan?"
"Enam orang." "Dan kalian menarik mereka keluar dari air?"
Joshua ragu. "Yah, kami bukan menarik mereka ke luar dari
air. Mereka itu duduk di sisi kapal mereka. Tapi mereka
mungkin mati kelaparan kalau kami tak datang."
Jennifer menggigit bibirnya menahan senyum. "Oh, begitu.
Beruntung benar mereka, kalian datang, ya"'"
"Jelas." "Kau tidak sakit waktu kau sendiri jatuh, Sayang?"
"Tentu tidak." Dia meraba bagian belakang kepalanya.
"Cuma benjol sedikit."
"Coba kuraba." "Untuk apa" Mama kan tahu bagaimana rasanya benjolan?"
Jennifer menjangkaukan tangannya, lalu perlahan-lahan
meraba-raba bagian belakang kepala Joshua.
Jari-jarinya menemukan sebuah benjolan besar. "Sampai
sebesar telur, Joshua."
"Ah, tak apa-apa."
Jennifer bangkit. "Sebaiknya kita kembali ke hotel."
"Sebentar lagilah, Ma."
"Tak bisa lagi. Kita harus berbenah. Kau tentu tak mau
sampai kehilangan pertandingan bolamu pada hari Sabtu?"
441 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua mendesah. "Tidak. Soalnya si Terry Waters sudah
menunggu-nunggu kesempatan untuk menggantikan saya."
"Mana bisa. Dia melemparkan bola seperti anak
perempuan." Joshua mengangguk dengan rasa puas. "Memang, ya?"
Sekembali mereka ke Las Brisas, Jennifer menelepon
manajer hotel meminta supaya mendatangkan seorang dokter
ke kamar mereka. Dokter itu tiba tiga puluh menit kemudian.
Dia seorang Meksiko yang Kemuk dan tegap, sudah setengah
baya, dengan berpakaian setelan putih model tua. Jennifer
mempersilakannya masuk ke bungalow mereka.
"Apa yang dapat saya bantu?" tanya Dokter Raul Mendoza.
"Anak saya tadi pagi jatuh. Di kepalanya ada benjolan
besar. Saya ingin yakin bahwa dia tak apa-apa."
Jennifer mengantarnya ke kamar tidur Joshua, di mana
anak itu sedang membenahi kopornya.
"Joshua, ini Dokter Mendoza.'"
Joshua mengangkat mukanya dan bertanya, "Siapa yang
sakit?" "Tak ada siapa-siapa yang sakit, Sayang. Mama hanya
meminta dokter memeriksa kepalamu."
"Aduh, Mama! Ada apa dengan kepala saya?"
"Tidak apa-apa. Mama hanya akan lebih tenang bila Dokter
Mendoza memeriksanya. Kau mau kan menyenangkan hati
Mama?" "Perempuan!" keluh Joshua. Dia melihat pada dokter itu
dengan curiga. "Anda tidak akan menusukkan satu jarum pun
ke badan saya, bukan?"
"Tidak, Senor, saya ini dokter yang tak suka menyakiti."
442 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu yang saya suka."
"Silakan duduk."
Joshua duduk di tepi tempat tidurnya, dan Dokter Mendoza
meraba-raba bagian belakang dari kepala Joshua. Joshua
menyeringai kesakitan tapi dia tidak berteriak. Dokter
membuka tas alat-alatnya lalu mengeluarkan sebuah kaca
pemeriksa mata. "Coba buka matamu lebar-lebar."
Joshua mematuhinya. Dokter Mendoza menatap melalui
alat tadi. "Apakah Dokter melihat gadis-gadis telanjang menari di
situ?" "Joshua!" "Saya kan sekedar bertanya."
Dokter Mendoza memeriksa mata Joshua yang sebelah lagi.
"Kau sehat walafiat. Begitu ungkapannya, bukan?" Dokter itu bangkit lalu menutup tas alat-alatnya. "Sebaiknya benjolan itu dikompres dengan es," katanya pada Jennifer. "Besok anak itu akan sehat."
Jennifer merasa seolah-olah suatu beban berat telah
diangkat dari hatinya. "Terima kasih," katanya.
"Saya akan mengurus pembayaran dengan kasir hotel,
Nyonya. Selamat tinggal, Anak muda."
"Selamat jalan, Dokter Mendoza."
Setelah dokter itu pergi, Joshua berpaling pada ibunya.
"Mama memang suka membuang-buang uang, ya Ma?"
"Aku tahu. Aku suka memboroskannya kalau untuk
makanan, kesehatanmu ?"
"Sayalah orang yang paling sehat dalam regu kami."
"Pertahankanlah keadaan itu."
443 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua tertawa. "Saya berjanji."
Mereka menumpang pesawat terbang yang pukul enam ke
New York, dan tiba kembali di Sands Point, rumah mereka,
larut malam. Joshua tidur terus sepanjang perjalanan pulang.
Ruangan itu rasanya penuh hantu. Adam Warner ada di
ruang kerjanya, menyiapkan suatu pidato besar-besaran yang
akan disiarkan tv, tapi dia tak bisa memusatkan pikirannya.
Pikirannya dipenuhi oleh Jennifer. Sejak dia kembali dari
Acapulco, dia tak bisa memikirkan apa pun juga yang lain.
Pertemuan dengan Jennifer hanya lebih meyakinkan Adam
pada apa yang memang telah diketahuinya sejak awal. Dia
telah menjatuhkan pilihan yang salah. Dia sebenarnya tak
pernah boleh melepaskan Jennifer. Kebersamaan dengan
Jennifer lagi mengingatkannya akan semua yang telah
dimilikinya, tapi kemudian dibuangnya, dan dia tak tahan
mengingat hal itu. Dia berada dalam keadaan yang buruk sekali. Blair Roman
pasti akan menyebutnya, situasi yang tak akan memenangkan.
Pintu diketuk orang, dan Chuck Morrison, asisten kepala
Adam, masuk dengan membawa sebuah kaset. "Bisakah aku
berbicara sebentar denganmu, Adam?"
"Tak bisakah nanti saja, Chuck, aku sedang ?"
"Tak bisa." Suara Chuck terdengar gugup.
"Baiklah. Apa yang begitu mendesak?"
Chuck Morrison lebih mendekati meja kerja Adam. "Aku
baru saja menerima telepon. Mungkin dari orang gila, tapi
kalau bukan, entahlah, aku tak tahu. Coba dengarkan ini."
Dimasukkannya kaset tadi ke dalam recordernya. di atas
meja Adam, ditekannya sebuah tombol dan mulailah pitanya
bersuara. Siapa nama Anda"

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

444 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Itu tak penting. Saya tak mau berbicara kecuali dengan
Senator Adam Warner. Senator sedang sibuk sekarang. Coba tulis saja surat pada
beliau dan saya akan "
Tidakl Dengarkan. Ini penting sekali. Katakan pada Senator
Adam Warner, bahwa saya bisa menyerahkan Michael Moretti
padanya. Saya mempertaruhkan hidup saya dengan
menelepon ini. Tolong sampaikan pesan itu pada Senator
Adam Warner. Baiklah. Di mana Anda"
Saya menginap di penginapan Capitol di 32nd Street,
kamar empat belas. Katakan padanya supaya datang setelah
hari gelap dan dia harus yakin bahwa dia tidak diikuti orang.
Saya tahu Anda pasti merekam percakapan ini. Bila Anda
memutar pita ini untuk orang lain kecuali Senator itu, matilah
saya. Terdengar bunyi klik, dan suara di pita itu berakhir.
Chuck Morrison berkata, "Bagaimana pendapatmu?"
Adam mengerutkan dahinya. "Kota ini penuh dengan orang
bejat. Tapi sebaliknya, orang itu tahu umpan apa yang harus
dipakainya bukan" Michael " Tuhanku " Moretti!"
Pukul sepuluh malam itu, Adam Warner dengan diikuti oleh
empat orang pasukan keamanan rahasia, dengan berhati-hati
mengetuk pintu kamar empat belas di penginapan Capitol.
Pintu dibuka selebar celah saja.
Begitu Adam melihat wajah laki-laki yang di dalam itu, dia
berbalik pada orang-orang yang menyertainya dan berkata,
"Tinggal di luar saja. Jangan biarkan siapa pun juga mendekati tempat ini."
Pintu terbuka lebih lebar, dan Adam masuk ke kamar.
"Selamat malam, Senator Warner."
445 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Selamat malam, Tuan Colfax."
Kedua laki-laki itu berdiri saling menilai.
Thomas Colfax kelihatan lebih tua daripada waktu Adam
melihatnya terakhir kali, tapi ada suatu perbedaan lain yang
hampir tak dapat dikatakan. Kemudian Adam baru tahu. Rasa
ketakutan. Thomas Colfax dalam keadaan takut. Selama ini dia
adalah orang yang punya rasa percaya diri, boleh dikatakan
angkuh, dan kini rasa percaya diri itu telah lenyap.
"Terima kasih atas kedatangan Anda, Senator." Suara
Colfax terdengar tegang dan gugup.
"Katanya Anda akan berbicara dengan saya mengenai
Michael Moretti." "Saya bisa menyerahkannya ke pangkuan Anda."
"Bukankah Anda pengacara Moretti" Mengapa Anda mau
berbuat begitu?" "Saya punya alasan-alasan sendiri."
"Seandainya saya mau bekerja sama dengan Anda, apa
yang Anda harapkan sebagai imbalannya?"
"Pertama-tama, kekebalan seutuhnya. Kedua, saya ingin
pergi ke luar negeri. Saya akan memerlukan paspor dan surat-
surat " suatu bukti diri baru."
Jadi rupanya Michael Moretti telah memerintahkan untuk
membunuh Thomas Colfax. Itulah satu-satunya penjelasan
Pendekar Aneh Dari Andalas 2 Pendekar Mata Keranjang 3 Malaikat Berdarah Biru Eng Djiauw Ong 26
^