Pencarian

Malaikat Keadilan 8

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon Bagian 8


atas apa yang sedang terjadi sekarang. Adam hampir-hampir
tak bisa percaya akan nasib baiknya. Inilah kesempatan
terbaik yang mungkin diperolehnya.
"Bila saya memberi Anda kekebalan," kata Adam, ?" saya belum bisa menjanjikan apa-apa " Anda tentu mengerti
bahwa saya akan minta supaya Anda mau dibawa ke
pengadilan dan memberikan kesaksian penuh. Saya akan
meminta segala-galanya yang Anda tahu."
446 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Akan saya berikan."
"Apakah Moretti tahu di mana Anda sekarang berada?"
"Sangkanya saya sudah mati." Thomas Colfax tersenyum
gugup. "Bila dia menemukan saya, saya akan mati."
"Dia tidak akan menemukan Anda, bila kita membuat suatu
perjanjian." "Jadi saya mempertaruhkan hidup saya ke dalam tangan
Anda, Senator." "Terus terang," kata Adam, "saya sama sekali tidak peduli Anda, Moretti-lah yang saya ingini. Mari kita bicarakan syarat-syarat dasarnya. Bila kita sudah mencapai persetujuan, Anda
akan mendapatkan perlindungan sepenuhnya yang bisa
diberikan pemerintah. Bila saya merasa puas dengan
kesaksian Anda, kami akan memberi Anda sejumlah uang
yang cukup untuk hidup di negara mana pun yang Anda pilih,
dengan bukti diri yang Anda kehendaki. Sebagai imbalannya,
Anda harus menyetujui yang berikut ini: saya memerlukan
kesaksian penuh dari Anda mengenai kegiatan-kegiatan
Moretti. Anda harus memberikan kesaksian di hadapan dewan
juri yang besar, dan bila Moretti dihadapkan ke sidang, saya
harap Anda mau menjadi saksi di pihak pemerintah. Setuju?"
Thomas Colfax memalingkan mukanya. Akhirnya dia
berkata, "Tony Granel i tentu berbalik dalam kuburnya. Apa
yang telah terjadi dengan manusia" Bagaimana nasib
kehormatan?" Adam tidak mendapatkan jawaban. Inilah orang yang
sudah beratus kali mempermainkan undang-undang, yang
telah menebus pembunuh-pembunuh sampai bebas lepas,
yang telah membantu menjadi otak kegiatan-kegiatan dari
organisasi kejahatan yang paling kejam yang pernah dikenal
dunia beradab. Dan dia bertanya bagaimana nasib
kehormatan. 447 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thomas Colfax bertanya pada Adam, "Kita akan
mengadakan perjanjian. Saya ingin itu dilakukan secara tertulis, dan saya minta supaya itu ditandatangani oleh jaksa agung."
"Baiklah." Adam melihat ke sekeliling kamar penginapan yang buruk itu. "Sebaiknya Anda pindah dari tempat ini."
"Saya tak mau ke hotel. Moretti punya telinga di mana-mana."
"Di tempat ke mana Anda akan dibawa, tidak akan ada."
Sepuluh menit setelah pukul dua belas tengah malam, sebuah truk militer dan dua buah jip yang dikendarai oleh dua orang marinir bersenjata, berhenti di depan kamar nomor empat belas. Empat orang polisi militer masuk ke kamar itu dan sebentar kemudian keluar lagi dengan menggiring Thomas Colfax secara ketat ke bak belakang truk tadi. Iring-iringan itu berangkat lagi dari penginapan itu dengan sebuah jip di depan truk itu, dan sebuah lagi menyusul di
belakangnya. Iring-iringan itu menuju ke Quantico, Virginia, tiga puluh mil di sebelah selatan Washington. Iring-iringan yang terdiri dari tiga mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi, dan empat puluh lima menit kemudian tiba di pangkalan Korps Marinir Amerika Serikat di Quantico.
Komandan pangkalan itu, Mayor Jenderal Roy Wal ace, dan beberapa orang anggota marinir khusus, telah siap menunggu di pintu gerbang. Begitu iring-iringan itu berhenti, Jenderal Wal ace berkata pada kapten yang bertugas khusus, "Tahanan itu harus dibawa segera ke tempat tahanan tertutup. Tidak akan ada yang boleh berbicara dengan dia."
Mayor Jenderal Wal ace memperhatikan waktu iring-iringan itu memasuki halaman. Dia mau mengorbankan sebulan gajinya untuk bisa mengenali laki-laki dalam truk itu. Daerah komando jenderal itu, terdiri dari stasiun udara korps marinir seluas tiga ratus sepuluh are dan sebagian dari akademi FBI,
448 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lagi pula merupakan pusat utama untuk latihan para perwira
Korps Marinir Amerika Serikat. Selama ini mereka tak pernah
dimintai kesediaannya untuk menempatkan seorang tawanan
sipil. Ini betul-betul merupakan suatu pengecualian.
Dua jam sebelumnya, dia telah menerima telepon dari
komandan korps marinir sendiri. "Ada seorang laki-laki yang
sedang dalam perjalanan ke pangkalanmu, Roy. Kuminta
supaya kau mengosongkan tempat tahanan yang tertutup,
dan menempatkannya di sana sampai ada perintah-perintah
selanjutnya." Jenderal Wal ace menyangka dia telah salah dengar.
"Benarkah Anda katakan tempat tahanan tertutup, Pak?"
"Benar. Aku mau orang itu ditempatkan di situ seorang diri.
Tak ada seorang pun boleh mendekati dia. Pengawalan di
tempat itu harap dilipatgandakan. Mengerti?"
"Mengerti, Jenderal."
"Satu hal lagi, Roy. Bila terjadi sesuatu atas diri orang itu, selama dia berada di bawah pengawasanmu, kau akan
mendapat hukuman." Komandan lalu memutuskan hubungan.
Jenderal Wal ace memperhatikan truk itu menuju ke tempat
tahanan tertutup, dan kembali ke kantornya, lalu menelepon
pembantunya Kapten Alvin Giles.
"Mengenai orang yang ditempatkan dalam tahanan yang
tertutup itu ?" kata Jenderal Wal ace.
"Ya, Jenderal."
"Tujuan kita yang utama adalah keselamatannya. Kuminta
supaya kau sendiri yang memilih pengawal-pengawalnya. Tak
ada orang lain yang boleh mendekatinya. Tak boleh ada
pengunjung, tak boleh ada surat-surat atau kiriman-kiriman.
Mengerti?" 449 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, Pak." "Kau sendiri harus hadir waktu makanannya sedang dimasak."
"Ya, Jenderal."
"Bila ada seseorang yang menaruh perhatian yang tak wajar tentang dia, segera laporkan padaku. Ada pertanyaan?"
"Tidak, Pak." "Bagus, Al. Lakukan semua dengan baik. Bila terjadi sesuatu yang tak beres, aku yang akan dihukum."
Jennifer terbangun oleh bunyi hujan halus di atap. Hujan turun pagi-pagi sekali, dan Jennifer berbaring saja mendengarkan rintik-rintiknya yang halus mengenai rumah.
Dia melihat kejam weker. Sudah waktunya untuk melakukan kegiatan hariannya.
Setengah jam kemudian, Jennifer turun ke lantai bawah, ke kamar makan untuk sarapan bersama Joshua. Tapi anak itu tak ada di situ.
Nyonya Mackey masuk dari dapur. "Selamat pagi, Nyonya Parker."
"Selamat pagi. Mana Joshua?"
"Dia kelihatan begitu letih hingga saya pikir, biarkan saja dia tidur lebih lama. Besok dia harus ke sekolah. "
Jennifer mengangguk. "Pikiran yang baik."
Dia sarapan seorang diri, lalu naik ke lantai atas untuk pamit pada Joshua. Anak itu masih tergolek di tempat tidurnya, tidur nyenyak.
Jennifer duduk di tepi tempat tidurnya dan berkata perlahan-lahan, "Hei, Penidur, aku mau pamit."
450 Tiraikasih We bsite http://kangzusi.com/
Anak itu membuka matanya sebelah perlahan-lahan. "Ya,
Sobat, bye." Suaranya terdengar berat karena kantuknya.
"Apakah saya harus bangun?"
"Tidak. Coba dengar. Hari ini kau boleh bermalas-malasan
seharian. Kau boleh tinggal di rumah dan bersenang-senang.
Hujan terlalu lebat untuk pergi ke luar."
Joshua mengangguk dengan mengantuk. "Baiklah, Ma."
Matanya tertutup lagi dan dia tidur.
Sepanjang petang itu Jennifer berada di pengadilan, dan
waktu dia selesai dan tiba di rumah, hari sudah pukul tujuh
lewat. Hujan yang seharian tadi rintik-rintik saja, kini menjadi
lebat, dan waktu Jennifer memasuki jalan mobil ke arah
garasi, rumahnya kelihatan seperti sebuah puri yang
terkepung dikelilingi oleh parit yang meluap, yang airnya
berwarna abu-abu. Nyonya Mackey membukakan pintu depan lalu membantu
Jennifer menanggalkanjas hujannya yang basah kuyup.
Jennifer mengguncang-guncangkan kepalanya untuk
membuang air yang melekat di rambutnya, lalu bertanya,
"Mana Joshua?" "Tidur." Jennifer memandang Nyonya Mackey dengan kuatir. "Tidur
teruskah dia sepanjang hari ini?"
"Tentu saja tidak. Tadi dia bangun dan macam-macam
yang dikerjakannya. Saya menyiapkan makan malamnya, tapi
waktu saya naik ke lantai atas untuk memanggilnya, dia sudah
tertidur lagi, jadi saya pikir, biar sajalah."
"Begitukah?" Jennifer masuk ke kamar Joshua lalu masuk perlahan-
lahan. Joshua sedang tidur. Jennifer membungkuk dan
meraba dahinya. Badannya tak panas; warna mukanya
451 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
normal. Jennifer memegang nadinya. Tak ada apa-apa, kecuali
angan-angannya sendiri. Dia telah membiarkan angannya itu
terbang mengawang. Padahal Joshua mungkin main terlalu
giat sepanjang hari tadi, jadi wajarlah bila dia letih. Jennifer
menyelinap ke luar dari kamar itu lalu turun lagi.
"Tolong siapkan beberapa potong sandwich untuk Joshua,
Nyonya Mackey. Letakkan di sisi tempat tidurnya. Dia bisa
memakannya kalau dia bangun."
Jennifer makan malam di meja kerjanya sambil
mengerjakan ikhtisar-ikhtisar perkara, dan menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan untuk saksi dalam sidang esok
harinya. Terniat dalam hatinya untuk menelepon Michael,
mengatakan bahwa dia sudah kembali, tapi dia ragu berbicara
dengan dia, karena masih terlalu singkat jarak waktunya
sesudah malam yang dihabiskannya bersama Adam.... Michael
sangat peka. Setelah lewat tengah malam barulah dia selesai
membaca. Dia berdiri lalu meregangkan tubuhnya, mencoba
menghilangkan ketegangan di punggung dan di tengkuknya.
Surat-suratnya dimasukkan ke dalam tas kerjanya, lampu-
lampu dipadamkannya lalu naik ke lantai atas. Dia melewati
kamar Joshua dan menjenguk ke dalam. Anak itu masih tidur.
Sandwich di meja kecil, di samping tempat tidurnya, belum
disentuh. Esok paginya waktu Jennifer turun untuk sarapan, Joshua
sudah ada di sana, sudah berpakaian dan siap untuk pergi ke
sekolah. "Pagi, Ma." "Selamat pagi, Sayang. Bagaimana perasaanmu?" "Baik.
Saya benar-benar letih. Pasti karena matahari Meksiko itu."
"Mungkin." "Acapulco memang benar-benar hebat. Bisakah kita ke
sana lagi pada libur saya yang akan datang?"
452 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa tidak" Senangkah kau akan kembali lagi ke
sekolah?" "Saya menolak menjawabnya, dengan alasan bahwa
jawaban itu akan mengancam diri saya."
Pertengahan petang itu, sedang Jennifer mendengarkan
keterangan seorang saksi, Cynthia memanggil lewat interkom.
"Maaf, saya mengganggu, tapi ini ada seseorang yang
bernama Nyonya Stout menelepon ?"
Dia adalah wali kelas Joshua. "Tolong sambungkan."
Jennifer mengangkat gagang telepon. "Halo, Nyonya Stout.
Apakah ada sesuatu yang tak beres?"
"Ah, tidak, semuanya baik-baik saja, Nyonya Parker. Saya
tak bermaksud mengejutkan Anda. Saya hanya berpikir,
sebaiknya saya sarankan pada Anda bahwa akan lebih baik
bila Joshua bisa tidur lebih banyak."
"Apa maksud Anda?"
"Hari ini dia tidur terus dalam hampir semua mata
pelajaran. Baik Nona Wil iams maupun Nyonya Toboco
mengatakan begitu. Mungkin Anda bisa mengusahakan
supaya dia pergi tidur lebih awal."
Jennifer menatap telepon itu. "Saya " ya akan saya
usahakan." Perlahan-lahan dia meletakkan kembali gagang telepon itu
lalu berpaling pada orang-orang yang ada dalam kamar itu
dan memperhatikannya. "Ma " maafkan saya," katanya. "Permisi, saya harus
pergi." Dia bergegas keluar ke ruang penerimaan tamu. "Cynthia,
cari Dan. Minta supaya dia meneruskan mendengarkan
keterangan saksi itu. Ada sesuatu yang terjadi."
453 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Semua ?" Jennifer sudah keluar dari pintu.
Dia pulang, mengemudikan mobilnya seperti orang gila,
melebihi batas kecepatan, melanggar lampu merah. Pikirannya
dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang mengerikan, yang
terjadi atas diri Joshua. Jalan rasanya tak ada akhirnya, dan
ketika rumahnya tampak di kejauhan, Jennifer membayangkan
jalan mobil menuju rumahnya penuh dengan ambulans dan
mobil-mobil polisi. Nyatanya tempat itu kosong. Dia
menghentikan mobilnya di samping pintu depan lalu bergegas
masuk ke dalam rumah. "Joshua!"
Anak itu ada dalam kamar belajarnya, nonton pertandingan
basebal di tv. "Hai, Ma. Mama pulang awal. Mama dipecat?" Jennifer
berdiri di ambang pintu menatap anaknya, tubuhnya rasa
mengambang karena lega. Dia merasa dirinya sebagai orang
yang tolol. "Coba Mama tadi melihat pengumpulan angka yang
terakhir. Craig Swan benar-benar luar biasa!"
"Bagaimana perasaanmu, Nak?"
"Hebat." Jennifer meletakkan tangannya ke dahi Joshua. Dia tak
demam. "Kau yakin kau tak apa-apa?"
"Tentu saja. Mengapa Mama kelihatan lucu begitu" Mama
menguatirkan sesuatu" Apakah Mama ingin bicara dari hati ke
hati?" Jennifer tersenyum. "Tidak, Sayang, Mama hanya "
apakah ada sesuatu yang terasa sakit?"
Joshua mengerang. "Dengar, Regu Met kalah lima lawan
enam. Tahukah Mama apa yang terjadi pada putaran
pertama?" 454 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia mulai bercerita dengan berapi-api tentang cara main regu kesayangannya. Jennifer melihat saja padanya, dengan perasaan memuja dan berpikir, Sialan angan-anganku ini. Dia tentu sehat-sehat saja.
"Teruskanlah nonton sisa pertandingan itu. Mama akan menyiapkan makan malam."
Jennifer masuk ke dapur dengan hati ringan. Dia lalu membuat cake pisang, salah satu makanan penutup kesukaan Joshua.
Tiga puluh menit kemudian, waktu Jennifer kembali ke kamar belajar itu, Joshua terbaring di lantai, tak sadarkan diri.
Perjalanan ke Rumah Sakit Blinderman Memorial bagaikan tak ada akhirnya. Jennifer duduk di bagian belakang ambulans sambil menggenggam erat tangan Joshua. Seorang petugas memegang alat bantuan zat asam di muka Joshua. Anak itu belum lagi sadar. Sirene ambulans mengaung-ngaung, tapi lalu lintas padat dan ambulans berjalan lambat, sedang orang-orang yang ingin tahu, mengintai melalui jendela melihat wanita yang berwajah putih pucat dan anak laki-laki yang tak sadar. Jennifer merasakan hal itu sebagai suatu pelanggaran terhadap ketenangan pribadi.
"Mengapa orang tak memakai kaca tak tembus eahaya untuk ambulans?" tanya Jennifer.
Petugas itu terkejut dan memandangnya. "Bagaimana, Bu?"
"Tidak... tak apa-apa."
Setelah rasanya berabad-abad lamanya, barulah ambulans berhenti di pintu masuk darurat di bagian belakang rumah sakit. Dua orang dokter yang bertugas sedang menunggu di pintu. Jennifer berdiri saja tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya melihat saja waktu Joshua dipindahkan dari ambulans ke brankar.
"Apakah Anda ibu anak ini?" tanya seorang petugas.
455 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya." "Mari silakan ikut kami."
Maka menyusul ah suatu kaleidoskop yang kabur, yang


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terdiri dari bunyi cahaya dan gerak. Jennifer melihat Joshua
didorong melalui lorong rumah sakit yang panjang dan putih
ke kamar foto. Jennifer ingin ikut, tapi petugas berkata, "Anda harus
mendaftarkan putra Anda dulu."
Seorang wanita yang kurus di meja depan bertanya pada
Jennifer, "Bagaimana cara Anda membayar" Apakah Anda
seorang pemegang asuransi Blue Cross atau asuransi lain?"
Ingin rasanya Jennifer berteriak pada perempuan itu dan
kembali ke sisi Joshua, tapi dipaksanya dirinya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Setelah pertanyaan-
pertanyaan terjawab dan Jennifer sudah mengisi beberapa
formulir, barulah wanita itu mengizinkan Jennifer pergi.
Dia bergegas ke kamar foto, lalu masuk. Kamar itu kosong,
Joshua sudah tak ada di situ. Jennifer berlari ke luar, ke
lorong, sambil melihat ke sekelilingnya dengan gugup.
Seorang jururawat lewat. Jennifer mencekam lengan jururawat itu. "Mana anak
saya?" "Saya tak tahu," sahutnya. "Siapa namanya?"
"Joshua. Joshua Parker."
"Di mana Anda meninggalkannya tadi?"
"Dia " dia tadi sedang difoto " dia ?"Jennifer mulai
kacau. "Apa yang diperbuat orang atas diri anakku" Katakan!"
Jururawat itu memperhatikan Jennifer dengan cermat, lalu
berkata, "Tunggu di sini, Nyonya Parker. Saya akan mencoba
mencari tahu." 456 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa menit kemudian jururawat itu kembali. "Dokter
Morris ingin bertemu dengan Anda. Mari ikut saya."
Jennifer merasa kakinya gemetar. Dia merasa sulit berjalan.
"Tak apa-apakah Anda?" Jururawat itu memperhatikannya.
"Saya ingin melihat anak saya." Mulutnya terasa kering
karena ketakutan. Mereka masuk ke sebuah kamar yang penuh dengan alat-
alat yang aneh. "Tunggu di sini."
Beberapa saat kemudian Dokter Morris masuk. Dokter itu
gemuk, mukanya merah dan jari-jarinya coklat bekas rokok.
"Nyonya Parker?"
"Di mana Joshua?"
"Mari masuk kemari." Jennifer diajaknya ke dalam sebuah
kantor kecil di seberang kamar dengan .ilat-alat aneh tadi.
"Silakan duduk."
Jennifer duduk. "Jo " tak " tidak serius, bukan, Dokter?"
"Kami belum tahu." Suaranya halus, tak sepadan untuk
laki-laki seukuran dia. "Saya memerlukan beberapa
keterangan. Berapa umur putra Anda itu?"
"Baru tujuh tahun."
Kata baru itu keluar begitu saja, seolah-olah leguran
terhadap Tuhan. "Apakah baru-baru ini dia mengalami kecelakaan?"
Dalam pikiran Jennifer terkilas bayangan Joshua vang
berpaling untuk melambai lalu kehilangan keseimbangannya
dan jatuh kena tiang. "Dia " dia mengalami kecelakaan waktu
sedang main ski air. Kepalanya terbentur."
Dokter itu membuat catatan-catatan. "Kapan itu terjadi?"
457 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya " beberapa " hari yang lalu. Di Acapulco." Sulit
rasanya untuk berpikir tenang.
"Apakah dia kelihatan baik-baik saja setelah kecelakaan
itu?" "Ya. Hanya ada benjolan di bagian belakang kepalanya, tapi
selebihnya dia " dia kelihatannya tak apa-apa."
"Apakah Anda melihat dia kehilangan daya ingatnya?"
"Tidak." "Ada perubahan-perubahan pada pribadinya?"
"Tidak." "Tak ada kejang-kejang atau tengkuk kaku atau pusing
kepala?" "Tidak." Dokter berhenti menulis lalu memandangjennifer. "Saya
baru saja membuat foto-fotonya, tapi itu tidak cukup. Saya
masih " akan mengadakan pemeriksaan CAT."
"Pemeriksaan ?""
"Itu nama sebuah alat berkomputer dari Inggris yang bisa
mengambil foto dari bagian dalam otak. Sesudah itu mungkin
saya masih harus mengadakan beberapa tes. Anda setuju,
bukan?" "Bi " bi " bila ?" Dia jadi gagap " "itu perlu. Tapi itu tidak sakit, bukan?"
"Tidak. Mungkin saya juga harus mengambil isi tulang
punggungnya." Dokter itu membuatnya takut.
Jennifer memaksa dirinya untuk mengucapkan pertanyaan,
"Menurut Anda, apa penyakit anak saya itu" Ada apa dengan
dia?" Dia tak bisa mengenali suaranya sendiri.
458 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lebih baik saya tidak menduga-duga dulu, Nyonya Parker.
Satu atau dua jam lagi kita akan tahu. Dia sudah bangun.
Anda ingin bertemu dengan dia?"
"Ingin sekali."
Seorang jururawat mengantar Jennifer ke kamar Joshua.
Dia sedang berbaring di tempat tidur, kecil dan pucat
kelihatannya. Dia mengangkat mukanya waktu Jennifer
masuk. "Hai, Ma." "Hai, Nak." Jennifer duduk di tepi tempat tidur anaknya.
"Bagaimana perasaanmu?"
"Rasanya aneh. Seolah-olah saya tidak di sini."
Jennifer menggapai lalu mengambil tangan Joshua. "Kau
ada di sini, Sayang. Dan Mama di sini juga bersamamu."
"Semuanya kelihatan seperti dua."
"Su " sudahkah hal itu kauceritakan pada dokter?"
"Sudah. Dia pun kelihatan dua. Mudah-mudahan saja Mama
tidak disuruhnya membayar dua kali."
Dengan lembut Jennifer merangkulkan tangannya ke
Joshua lalu mendekapnya. Tubuhnya terasa kecil dan layu.
"Ma." "Ya, Sayang." "Mama kan tidak akan membiarkan saya mati, ya?"
Mata Jennifer tiba-tiba terasa ditusuk-tusuk. "Tidak Joshua,
Mama tidak akan membiarkan kau mati. Para dokter akan
menyembuhkanmu, lalu Mama akan membawamu pulang."
"Oke. Dan Mama sudah berjanji kita akan pergi ke Acapulco
lagi, kapan-kapan." "Ya. Segera setelah ?"
459 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua sudah tertidur lagi.
Dokter Morris masuk ke kamar itu dengan dua orang laki-
laki yang memakai jas putih.
"Kami akan mulai mengadakan tes-tesnya sekarang,
Nyonya Parker. Sebentar saja. Anda boleh saja tinggal di sini
dan santai saja." Jennifer melihat mereka membawa Joshua ke luar kamar.
Dia tetap duduk di tempat tidur, dan merasa seolah-olah
tubuhnya baru saja dipukuli. Semua energinya habis terkuras.
Dia duduk saja sambil menatap terus ke dinding yang
berwarna putih, ?seolah-olah sedang kemasukan.
Sesaat kemudian suatu suara berkata, "Nyonya Parker ?"
Jennifer mengangkat mukanya dan melihat Dokter Morris.
"Silakan, lanjutkan saja melakukan tes-tesnya," kata
Jennifer. Dokter itu memandangnya dengan pandangan aneh. "Kami
sudah selesai." Jennifer melihat pada jam yang ada di dinding. Rupanya
sudah dua jam dia duduk di situ. Kapan waktu itu berlalu" Dia
memandang wajah dokter, mencoba membacanya, mencari
tanda-tanda yang kecil, yang akan memberitahukan padanya
apakah berita itu baik atau buruk. Betapa seringnya sudah dia
melakukan hal serupa itu, membaca wajah para anggota juri,
dan dengan demikian tahu dari air muka mereka, bagaimana
keputusan mereka kelak. Seratus kali" Lima ratus" Kini karena
panik yang melanda dirinya, Jennifer lalu tak bisa membaca
apa-apa. Tubuhnya lalu menggigil tanpa bisa dikuasainya.
Dokter Morris berkata, "Putra Anda menderita subdural
haematoma. Dalam istilah awamnya, telah terjadi bekas
pukulan yang telah membeku pada otaknya."
460 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kerongkongannya tiba-tiba menjadi demikian keringnya
hingga tak sepatah pun bisa diucapkannya.
"A ?" Dia menelan lalu mencoba lagi, "A " pa itu -?"" Dia tak sanggup melanjutkan kalimatnya.
"Saya harus segera membedahnya. Saya akan memerlukan
persetujuan Anda." Kasar benar senda-gurau laki-laki ini terhadapnya. Sebentar
lagi dia pasti akan tersenyum dan berkata bahwa Joshua tak
apa-apa. Saya hanya menghukum Anda saja, Nyonya Parker,
karena telah membuang-buang waktu saya. Tak ada apa-apa
dengan putra Anda, dia hanya butuh tidur. Dia sedang
tumbuh. Anda jangan mengambil waktu kami yang
sebenarnya bisa kami manfaatkan untuk merawat pasien lain
yang benar-benar sakit. Dia akan tersenyum padanya dan
berkata, "Anda bisa membawa pulang putra Anda sekarang."
Dokter Morris melanjutkan. "Putra Anda masih muda dan
tubuhnya kelihatannya kuat. Kita bisa berharap
pembedahannya akan berhasil."
Dia akan membelah otak anaknya, mengoyak-ngoyaknya
dengan alat-alat yang tajam, mungkin menghancurkan apa
saja yang telah membentuk Joshua sebagai Joshua. Bahkan
mungkin " membunuhnya.
"Tidak!" perkataan itu diucapkan sebagai pekik kemarahan.
"Apakah Anda tak mau memberi kami izin untuk
membedah?" "Saya ?" Pikirannya begitu kacau, dia tak bisa berpikir. "A
" apa yang akan terjadi bila tidak dibedah?"
Dokter Morris menjawab apa adanya, "Putra Anda akan
meninggal. Apakah ayah anak itu ada di sini?"
Adam! Aduhai, betapa inginnya dia Adam ada di sini,
betapa inginnya dia merasakan lengan Adam merangkul
461 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tubuhnya, menghiburnya. Dia ingin Adam mengatakan
padanya bahwa semuanya akan beres, bahwa Joshua akan
sembuh. "Tidak ada," sahut Jennifer akhirnya, "dia tak ada. Sa "
saya memberi Anda izin. Lakukanlah pembedahan itu."
Dokter Morris mengisi suatu formulir lalu memberikannya
pada Jennifer. "Tolong Anda tanda tangani."
Jennifer menanda-tangani surat itu tanpa melihatnya lagi.
"Berapa lama pembedahan itu?"
"Saya tak bisa tahu, sebelum saya buka ?" Dokter itu
melihat air muka Jennifer. "Sebelum saya mulai membedah.
Apakah Anda mau menunggu di sini?"
"Tidak!" Dinding-dinding rasanya menyempit, mencekiknya.
Dia tak bisa bernapas. "Adakah tempat di mana saya bisa
berdoa?" Tempat berdoanya itu sebuah kapel tua dengan lukisan
Jesus di atas altar. Ruang itu kosong, Jennifer seorang diri di
situ. Dia berlutut, tapi dia tak bisa berdoa. Dia memang bukan
orang yang kuat pada agama " untuk apa Tuhan
mendengarkan doanya sekarang" Dia mencoba menenangkan
pikirannya supaya dia bisa bercakap-cakap dengan Tuhan, tapi
rasa takutnya lebih besar; rasa takut itu telah menyelubungi
sepenuhnya. Dia terus-menerus menyesali dirinya tanpa
ampun. Kalau saja aku tidak mengajak Joshua ke Acapulco,
pikirnya.... Kalau saja aku tidak membiarkannya main ski air...
Kalau saja aku tak percaya pada dokter Meksiko itu... Kalau
saja. Kalau. Bila. Dia mulai tawar-menawar dengan Tuhan.
Sembuh-kanlah dia, dan aku akan berbuat apa saja bagi-Mu.
Dia membantah adanya Tuhan. Sekiranya ada Tuhan, maukah
dia berbuat begini terhadap seorang anak yang tak pernah
menyakiti seorang pun" Tuhan macam apayang mau
membiarkan anak-anak mati"
462 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya, karena keletihan yang amat sangat, pikiran
Jennifer jadi lebih lamban dan dia ingat apa yang dikatakan
Dokter Morris, Dia masih muda, dan tubuhnya kelihatannya
kuat. Kita bisa berharap pembedahan ini akan berhasil.
Segala-galanya akan beres. Pasti. Bila semua ini sudah
berlalu, dia akan membawa Joshua ke suatu tempat di mana
dia bisa beristirahat. Kalau dia suka, Acapulco pun boleh.
Mereka akan membaca dan memainkan bermacam-macam
permainan dan bercakap-cakap.
Waktu akhirnya Jennifer sudah terlalu letih untuk berpikir,
dia terduduk saja di sebuah bangku, pikirannya kosong dan
hampa, kosong. Seseorang menyentuh lengannya dan dia
menengadah. Dokter Morris berdiri di sampingnya. Jennifer
melihat air mukanya, dan dia tak perlu bertanya lagi.
Dia kehilangan kesadarannya.
Joshua terbaring di atas sebuah meja sempit dari logam,
tubuhnya diam untuk selamanya. Kelihatannya seolah-olah dia
tidur dengan tenang,. wajah mudanya yang tampan
membayangkan mimpi-mimpi jauh yang penuh rahasia.
Jennifer telah beribu kali melihat air muka anak itu seperti itu,
kalau dia tidur dengan nyaman di tempat tidurnya yang
hangat, sementara Jennifer duduk di sisi tempat tidurnya,
mengamati wajah anaknya itu dengan hati penuh rasa cinta
hingga dia merasa tercekik. Dan, entah sudah berapa kali dia
memperbaiki letak selimutnya dengan lembut untuk
melindungi anak itu dari dinginnya malam"
Kini dingin itu berada jauh dalam tubuh Joshua sendiri. Dia
tidak akan hangat lagi. Mata yang cemerlang itu tidak akan
pernah terbuka lagi untuk melihat padanya, dan dia tidak akan
pernah lagi melihat senyum di wajah itu, atau mendengar
suaranya, atau merasakan lengan-lengan mungilnya yang
kuat, merangkulnya. Tubuhnya telanjang di bawah kain itu.


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

463 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer berkata pada dokter, "Tolong beri dia selimut. Dia
kedinginan." "Dia tak bisa ?" Dokter Morris melihat mata Jennifer, dan dia lalu berkata, "Ya, baiklah, Nyonya Parker," Dia lalu
berpaling pada jururawat dan berkata, "Ambil selimut."
Ada enam orang dalam ruangan itu, kebanyakan di
antaranya berseragam putih dan rasanya mereka semua
berbicara pada Jennifer, tapi Jennifer tak mendengar apa-apa
yang mereka katakan. Dia merasa dirinya berada dalam
sebuah tabung gelembung, terpisah dari mereka semua. Dia
bisa melihat bibir mereka bergerak, tapi dia tidak mendengar
bunyi. Dia ingin berteriak menyuruh mereka pergi, tapi dia
takut akan membuat Joshua terkejut. Seseorang
mengguncang lengannya dan terputuslah kesepian itu "
kamar itu tiba-tiba dipenuhi suara-suara meraung, dan semua
orang seakan-akan berbicara sekaligus.
Dokter Morris sedang berkata, "...perlu diadakan
pembedahan mayat." Dengan tenang Jennifer berkata, "Kalau Anda sentuh lagi
anakku, akan kubunuh Anda."
Dia lalu tersenyum pada semua orang di sekelilingnya
karena dia tak mau orang-orang itu marah pada Joshua.
Seorang jururawat membujuk Jennifer supaya keluar dari
ruangan itu, tapi Jennifer menggeleng. "Saya tak bisa
meninggalkannya seorang diri. Mungkin nanti ada orang yang
memadamkan lampu. Joshua takut akan kegelapan."
Seseorang mencengkam lengannya, kemudian Jennifer
merasakan tusukan jarum, dan sesaat kemudian dia merasa
diselubungi kehangatan dan kedamaian, dan dia tertidur.
Sudah sore benar Jennifer baru terbangun. Dia berada
dalam sebuah kamar kecil di rumah sakit. Dia cepat-cepat
464 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bangkit, berpakaian, lalu mencari Dokter Morris. Dia merasa
tenang sekali. Dokter Morris berkata, "Kami akan membantu Anda
mengurus segala-galanya sehubungan dengan
pemakamannya, Nyonya Parker. Anda tak perlu ?"
"Saya akan mengurusnya sendiri."
"Baiklah." Dpkter itu ragu dan salah tingkah. "Mengenai pembedahan mayat itu, saya yakin Anda tidak bersungguh-sungguh waktu menolaknya tadi pagi. Saya ?"
"Anda keliru. Saya tetap menolak."
Selama dua hari berturut-turut, Jennifer mengerjakan
semua kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan
kematian. Dia pergi ke pengurus pemakaman setempat dan
mengurus penguburan itu. Dia memilih sebuah peti kecil yang
berlapis kain satin. Dia bisa menguasai dirinya dan tak
menangis sedikit pun, dan kemudian hari, kalau dia
mengingat-ingat peristiwa itu lagi, dia tak ingat apa-apa lagi.
Rasanya seseorang telah mengambil alih tubuh dan
pikirannya, dan bertindak atas nama dirinya. Dia dalam
keadaan schok yang hebat, berlindung di balik dinding supaya
tidak menjadi gila. Waktu Jennifer meninggalkan kantor pengurus pemakaman
itu, laki-laki itu berkata, "Jika ada pakaian khusus yang Anda inginkan supaya dipakaikan pada putra Anda dalam
penguburan ini, Nyonya Parker, bisa Anda suruh antarkan, dan
kami akan memakaikannya."
"Saya akan memakaikan pakaian Joshua sendiri."
Laki-laki itu memandang Jennifer dengan terkejut. "Tentu,
kalau itu yang Anda inginkan, tapi ?" Orang itu melihat
Jennifer pergi, dan berpikir, apakah Jennifer tahu betapa
sulitnya mengenakan pakaian m^yat.
465 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer pulang dengan mengemudikan mobilnya sendiri.
Dia menghentikannya dijalan masuk mobil, lalu masuk ke
rumah. Nyonya Mackey ada di dapur, matanya merah dan
mukanya tegang karena sedih. "Aduh, Nyonya Parker! Saya
tak bisa percaya ?" Jennifer tidak melihat atau mendengarnya. Dia berjalan
saja melewati Nyonya Mackey, langsung naik ke lantai atas, ke
kamar Joshua. Kamar itu tetap sama seperti biasa. Tak ada
satu pun yang berubah, kecuali bahwa kamar itu kosong.
Buku-buku Joshua dan barang-barang mainannya, basebal ,
dan alat-alat skinya, semuanya ada di sana menantikan
Joshua. Jennifer berdiri di ambang pintu, menatap ke dalam
kamar itu sambil mencoba mengingat-ingat untuk apa dia
pergi ke kamar itu. Ohya, pakaian untuk Joshua. Dia berjalan
ke lemari pakaian Joshua. Ada setelan biru tua yang
dibelikannya untuk anak itu pada hari ulang tahunnya yang
terakhir. Joshua mengenakannya malam itu, waktu dia
membawanya makan malam di Lutece. Jelas benar diingatnya
betapa dewasa tampaknya Joshua malam itu, dan dengan
perasaan haru waktu itu Jennifer berpikir, Suatu hari kelak dia
akan duduk di sini bersama gadis yang akan dikawininya. Kini
hari itu tidak akan tiba. Tidak akan ada yang tumbuh. Tak ada
gadis. Tak ada kehidupan.
Kecuali setelan biru itu, ada beberapa celana blue jeans,
celana biasa, dan baju-baju kaus, satu di antaranya memakai
nama regu basebal Joshua. Jennifer membelai-belai pakaian
itu tanpa sadar, tanpa tahu waktu berlalu.
Tiba-tiba saja Nyonya Mackey berada di sampingnya. "Tak
apa-apakah Anda, Nyonya Parker?"
Jennifer menjawab dengan sopan, "Aku tak apa-apa,
Nyonya Mackey." "Bisakah saya membantu Anda?"
466 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, terima kasih. Aku akan mengenakan pakaian
Joshua. Baju mana kira-kira yang suka dipakainya
menurutmu?" Suaranya cerah dan ceria, tapi matanya mati.
Nyonya Mackey melihat mata itu dan ketakutan. "Cobalah
Anda berbaring sebentar, Nyonya.^Saya akan memanggil
dokter." Jennifer tetap memilih-milih pakaian yang tergantung
dalam lemari itu. Diambilnya seragam basebal lalu
dilepaskannya dari gantungan pakaian. "Kurasa Joshua suka
yang ini. Nah, apa lagi yang akan dibutuhkannya, ya?"
Tanpa bisa berbuat apa-apa, Nyonya Mackey melihat
Jennifer berjalan ke bufet anaknya, lalu mengeluarkan pakaian
dalam, kaus kaki, dan kemeja. Joshua akan memerlukan
barang-barang ini karena dia akan pergi berlibur. Berlibur
panjang. "Apakah menurutmu dia akan cukup hangat memakai ini?"
Nyonya Mackey tak dapat menahan air matanya.
"Janganlah," pintanya. "Tinggalkan saja. Nanti saya bereskan."
Tapi Jennifer sudah turun ke lantai bawah membawa
pakaian itu. Jenazahnya terbaring di kamar mayat. Joshua telah
dibaringkan di atas sebuah meja panjang yang membuat
tubuh anak itu kelihatan kecil sekali.
Waktu Jennifer datang membawa pakaian Joshua,
pengurus pemakaman itu mencoba sekali lagi. "Saya sudah
berbicara dengan Dokter Morris. Kami berdua sepakat, Nyonya
Parker, bahwa akan jauh lebih baik bila Anda biarkan kami
yang menangani ini semua. Kami sudah biasa dan ?"
Jennifer tersenyum pada orang itu. "Keluarlah."
Orang itu meneguk air liurnya dan berkata, "Baiklah,
Nyonya Parker." 467 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jennifer menunggu sampai orang itu meninggalkan kamar,
lalu berbalik ke tempat anaknya.
Dilihatnya muka anaknya yang tidur itu, lalu berkata,
"Mama akan mengurusmu, Sayang. Kau akan memakai
seragam basebal -mu. Kau suka, kan?"
Kain penutup tubuh itu disingkapkannya dan terlihatlah
tubuh telanjang yang layu, lalu mulailah dia mengenakan
pakaian itu. Dia mulai dengan memasang celana dalamnya "
dia merasa ngeri waktu teraba olehnya tubuh anaknya yang
sedingin es. Rasanya sekeras dan sekaku batu pualam.
Jennifer memaksa mengatakan pada dirinya bahwa tubuh tak
bernyawa yang dingin kaku ini bukanlah anaknya, bahwa
Joshua sedang berada di suatu tempat lain, hangat dan
senang. Tapi dia tak dapat memaksa dirinya untuk percaya.
Joshua-lah yang terbaring di meja ini. Tubuh Jennifer mulai
menggigil. Rasanya seolah-olah kedinginan dalam tubuh
Joshua telah merasuk dirinya sendiri, membuatnya merasa
kedinginan sampai ke sumsum. "Hentikan!" katanya pada
dirinya sendiri dengan garang. "Hentikan! Hentikan!
HentikanP'' Dia menghirup napas dalam-dalam sambil geme- ' tar, dan
setelah dia akhirnya menjadi lebih tenang, dia mulai lagi
mengenakan pakaian anaknya, sambil terus bercakap-cakap
dengannya. Dipakaikannya celana dalamnya, lalu celana
panjangnya, dan waktu dia mengangkat anak itu akan
memakaikan kemejanya, kepalanya terkulai, lalu jatuh kena
meja. Jennifer terpekik, "Aduh, maafkan Mama, Joshua,
ampuni Mama!" Dan dia lalu menangis.
Hampir tiga jam diperlukan Jennifer untuk memasang
pakaian Joshua. Anak itu memakai seragam basebal dan baju
kaus kesukaannya, kaus kaki putih, dan sepatu olahraga. Topi
basebal -nya. menutupi wajahnya, maka Jennifer akhirnya
meletakkan topi itu di dada anak itu. "Kaubawa saja topi ini,
Sayangku." 468 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu petugas pengurus pemakaman itu datang dan menjenguk ke dalam kamar, Jennifer sedang berdiri di sisi tubuh yang sudah berpakaian itu, memegang tangan Joshua dan bercakap-cakap dengannya.
Laki-laki itu mendekatinya dan berkata dengan lembut,
"Kami akan mengurusnya sekarang."
Jennifer memandangi anaknya lagi untuk terakhir kalinya.
"Harap berhati-hati. Kepalanya luka."
Pemakamannya berlangsung sederhana. Hanya Jennifer dan Nyonya Mackey yang tinggal melihat peti mati kecil yang putih itu dimasukkan ke dalam liang kubur yang baru digali.
Ada terpikir oleh Jennifer untuk memberi tahu Ken Bailey, karena Ken menyayangi Joshua dan demikian pula sebaliknya.
Tapi Ken sudah tak ada lagi dalam hidup mereka.
Waktu orang mulai melemparkan tanah ke peti mati itu, Nyonya Mackey berkata, "Marilah, Nyonya. Mari saya antar Anda pulang."
Jennifer menjawab dengan sopan, "Aku tak apa-apa. Aku dan Joshua tidak akan membutuhkan-mu lagi, Nyonya Mackey. Kau akan kuberi pesangon berupa gaji setahun dan surat keterangan. Aku' dan Joshua mengucapkan terima kasih atas segala-galanya."
Nyonya Mackey terpana menatap Jennifer yang lalu berbalik dan pergi meninggalkannya. Dia berjalan dengan berhati-hati, tegak lurus, seolah-olah dia sedang menjalani suatu lorong abadi yang hanya cukup dijalani oleh satu orang.
Rumahnya sepi dan damai. Dia naik ke kamar Joshua dan menutup pintunya, lalu berbaring di tempat tidur anaknya itu.
Dipandanginya semua barang milik , anak itu, semua barang yang dicintainya. Seluruh dunia Jennifer ada dalam kamar itu.
Tak ada lagi yang harus dikerjakannya sekarang, tak perlu pergi ke mana-mana. Yang ada hanya Joshua. Jennifer 469
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memulai kenangannya dengan hari kelahiran Joshua dan
menghayati kembali semua kenangan tentang anaknya itu.
Joshua yang mulai berjalan tertatih-tatih... Joshua yang
mengatakan car-car dan Mama, pergilah main dengan mainan
Mama sendiri... Joshua yang untuk pertama kalinya pergi ke
sekolah seorang diri, seperti tokoh kecil yang berani... Joshua
yang terbaring di tempat tidur karena sakit campak, tubuhnya
tersiksa karena kesakitan... Joshua yang dalam pertandingan
basebal membuat regunya menang... Joshua berlayar...
Joshua memberi makan gajah di kebun binatang... Joshua
yang menyanyikan lagu Shine On, Harvest Moon pada hari
Ibu... Kenangan itu berputar terus seperti film dalam otaknya.
Kenangan itu berhenti pada hari keberangkatan mereka ke
Acapulco. Acapulco... di mana dia bertemu dengan Adam dan
bercintaan dengannya. Dia rupanya dihukum karena dia telah
memikirkan dirinya sendiri. Pasti, pikir Jennifer, pasti ini
hukuman bagiku. Inilah nerakaku.
Dan dia mulai lagi, mulai dengan hari kelahiran Joshua...
Joshua yang melangkahkan kakinya untuk pertama kali...
Joshua mengatakan car-car, dan Mama, pergilah main dengan
mainan Mama sendiri... Waktu berlalu begitu saja. Kadang-kadang Jennifer
mendengar telepon berdering di suatu tempat yang jauh di
rumah itu, dan satu kali dia mendengar seseorang mengetuk
pintu depan rumahnya, tapi suara-suara itu tak ada artinya
baginya. Dia tidak akan membiarkan apa pun mengganggu
kebersamaannya dengan anaknya. Dia tinggal terus dalam
kamar itu, tanpa makan dan tanpa minum, tenggelam dalam
hidupnya sendiri bersama Joshua. Dia tak tahu lagi tentang
waktu, tak tahu sudah berapa lama dia berbaring di situ.
Hari itu sudah hari kelima. Jennifer mendengar bel pintu
depan berbunyi lagi, dan bunyi seseorang menggedor pintu
itu, tapi dia tak peduli. Siapa pun dia, dia pasti akan pergi lagi.
470 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sayup-sayup didengarnya kaca pecah, dan beberapa saat
kemudian pintu ke kamar Joshua terbuka lebar dan Michael
Moretti tegak berdiri di ambang pintu.
Satu kali sudah cukup bagi Michael untuk melihat tubuh
dan wajah yang kurus kering, dengan mata cekung yang
menatapnya saja, dan dia pun berseru, "Ya, Tuhan!"
Michael Moretti mengerahkan seluruh tenaganya untuk
membawa Jennifer keluar dari kamar itu. Jennifer melawannya
dengan histeris, meninjunya, dan mencakar matanya. Nick
Vito sedang menunggu di lantai bawah, dan mereka berdualah
baru berhasil membawa Jennifer masuk ke mobil. Jennifer tak
tahu siapa mereka dan untuk apa mereka di situ. Dia hanya
tahu bahwa mereka membawanya pergi dari anaknya. Dia
mencoba mengatakan pada mereka bahwa dia akan mati
kalau mereka mencoba memisahkan dari anaknya itu, tapi
akhirnya dia terlalu letih untuk melawan lagi. Dia tertidur.
Waktu Jennifer terbangun, dia berada dalam sebuah kamar
yang cerah dan bersih. Dari jendela kamar itu dia bisa melihat
pemandangan gunung dan danau biru di kejauhan. Seorang
perawat yang berseragam sedang duduk di sebuah kursi di sisi
tempat tidur, sambil membaca majalah. Dia mengangkat
mukanya waktu Jennifer membuka matanya.
"Di mana saya?" Lehernya terasa sakit dibawa bercakap.
"Anda berada di tengah-tengah sahabat Anda, Nona Parker.
Tuan Moretti yang membawa Anda kemari. Dia sangat kuaur
tentang diri Anda. Dia akan senang sekali kalau mendengar
bahwa Anda sudah bangun."
Perawat 'itu bergegas keluar dari kamar itu. Jennifer
terbaring saja di situ, pikirannya hampa, tak mau dibawa
berpikir. Tapi kenang-kenangan mulai bertimbulan lagi, tanpa
bisa dicegah, dan tak ada tempat untuk bersembunyi


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menghindarinya, tiada tempat untuk melarikan diri. Jennifer
menyadari bahwa dia sudah mencoba membunuh dirinya
471 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tanpa sebenarnya punya keberanian untuk melakukannya. Dia
hanya ingin mati dan ingin hal itu terjadi. Michael telah
menyelamatkannya. Ironis sekali. Bukan Adam, melainkan
Michael. Dia sadar bahwa dia tak adil bila dia menyalahkan
Adam. Dia tidak menceritakan yang sebenarnya pada Adam,
telah merahasiakannya hingga Adam tak tahu mengenai anak
mereka yang sudah dilahirkannya, yang kini sudah meninggal.
Joshua sudah tiada. Sekarang Jennifer bisa menghadapi
kenyataan itu. Rasa sakit itu dalam dan menyiksa, dan dia
tahu bahwa rasa sakit itu akan dibawanya sepanjang
hidupnya. Tapi dia bisa menanggungnya. Dia harus bisa.
Itulah keadilan yang menuntut balas.
Jennifer mendengar langkah-langkah kaki dan mengangkat
mukanya. Michael masuk ke "dalam kamar. Dia berdiri
memandangi Jennifer dengan agak heran. Dia seperti orang
gila waktu Jennifer menghilang. Dia hampir hilang ingatan
karena takut kalau-kalau sesuatu telah terjadi atas diri
Jennifer. Michael berjalan mendekati tempat tidur, lalu menunduk.
"Mengapa tak kaukatakan padaku?" Michael duduk di tepi
tempat tidur. "Aku turut berdukacita."
Jennifer menggenggam tangan Michael. "Terima kasih kau
telah membawaku kemari. Ku " kurasa aku sudah agak
sinting." "Sedikit." "Sudah berapa lama aku di sini?"
"Empat hari. Dokter telah memberimu makan melalui
infus." Jennifer mengangguk, gerak sekecil itu pun memerlukan
usaha yang besar sekali. Dia merasa letih luar biasa.
"Sebentar lagi orang mengantar sarapan. Dokter
memerintahkan padaku untuk membuatmu gemuk."
472 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak lapar. Kurasa aku tak akan pernah mau makan
lagi." "Kau harus makan."
Dan Jennifer heran karena ternyata Michael benar. Waktu
perawat datang membawakan telur setengah matang dengan
roti panggang dan teh di nampan, dia menyadari bahwa dia
lapar sekali. Michael tetap saja di situ dan memperhatikannya, dan
setelah Jennifer selesai, Michael berkata, "Aku harus kembali
ke New York untuk menyelesaikan beberapa urusan. Beberapa
hari lagi aku akan kembali."
Dia membungkuk lalu mencium Jennifer dengan lembut.
"Sampai ketemu hari Jumat." Perlahan-lahan dibelaikannya
jari-jarinya ke wajah Jennifer. "Aku ingin kau cepat sembuh.
Kau dengar itu?" Jennifer memandangnya lalu berkata, "Ya, aku dengar."
Ruang pertemuan yang besar di markas Korps Marinir
Amerika Serikat penuh orang hingga melimpah. Di luar
ruangan, satu skuadron pengawal bersenjata siap siaga. Di
dalam berkumpul orang-orang istimewa. Suatu dewan juri
khusus duduk di kursi, di sepanjang dinding. Di suatu sisi
sebuah meja panjang, duduk Adam Warner, Robert Di Silva,
dan Asisten direktur dari FBI. Di hadapan mereka duduk
Thomas Colfax. Adam yang mengusulkan untuk membawa juri khusus itu
ke markas. "Itulah satu-satunya jalan, kita pasti bisa melindungi
Colfax." Dewan juri khusus menyetujui usul Adam, dan sekarang
sidang rahasia itu akan dimulai.
473 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam berkata pada Thomas Colfax, "Harap Anda
mengenalkan diri Anda."
"Nama saya Thomas Colfax."
"Apa pekerjaan Anda, Saudara Colfax?"
"Saya seorang pengacara, dengan surat izin praktek untuk
wilayah New York, juga di banyak negara bagian di negeri ini."
"Sudah berapa lama Anda menjalankan praktek
pengacara?" "Lebih dari tiga puluh lima tahun."
"Apakah Anda membuka praktek untuk umum?"
"Tidak, Pak. Saya punya satu klien."
"Siapa klien Anda itu?"
"Selama hampir tiga puluh lima tahun, Antonio Granel i,
yang sekarang sudah meninggal. Dia digantikan oleh Michael
Moretti. Saya menjadi kuasa Michael Moretti dan
organisasinya." "Apakah yang Anda maksud itu organisasi kejahatan?"
"Betul, Pak." "Sehubungan dengan kedudukan yang Anda pegang
selama itu, apakah boleh kami simpulkan bahwa kedudukan
Anda memungkinkan Anda untuk mengetahui kegiatan-
kegiatan di dalam, dari apa yang disebut organisasi itu?"
"Sedikit sekali kejadian di sana yang tidak saya ketahui."
"Dan kegiatan-kegiatan itu adalah kegiatan kriminal?"
"Benar, Senator."
"Dapatkah Anda melukiskan sifat dari beberapa kegiatan
itu?" 474 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Thomas Colfax berbicara selama dua jam berikutnya.
Suaranya terdengar mantap dan tetap. Disebutkannya nama-nama, tempat-tempat, dan tanggal-tanggal kejadian, dan sekali-sekali kisahnya demikian mempesona hingga orang-orang dalam ruangan itu lupa di mana mereka berada. Mereka terperangkap dalam kisah-kisah mengerikan yang sedang diceritakan Colfax.
Dia berbicara tentang kontrak-kontrak pembunuhan yang dikeluarkan, tentang saksi-saksi yang dibunuh supaya mereka tidak bisa memberikan kesaksiannya, tentang pembakaran gedung-gedung, penyiksaan, perbudakan kulit putih "
serangkaian kejahatan yang menyerupai daftar panjang dari l ieronymus Bosch. Untuk pertama kalinya diceritakan inti operasi dari suatu sindikat kejahatan yang lerbesar di dunia, dibeberkan untuk dilihat oleh semua orang.
Kadang-kadang Adam atau Robert Di Silva menanyakan sesuatu, mengingatkan Thomas Colfax, menyuruhnya mengisi kekosongan-kekosongan bila perlu.
Sidang itu berjalan jauh lebih baik daripada yang diharapkan Adam. Tetapi tiba-tiba, ketika sudah mendekati akhir, ketika tinggal beberapa menit saja lagi, terjadilah bencana itu.
Salah seorang dari dewan juri menanyakan suatu operasi membungakan uang.
"Itu terjadi dua tahun yang lalu. Michael menyingkirkan saya dari beberapa kegiatan terakhir. Jmnifer Parker yang menangani hal itu."
Adam membeku. "Jennifer Parker?" tanya Robert Di Silva. IVrdengar semangat yang meluap-luap dalam pertanyaan itu.
"Benar, Pak." Suara Thomas Colfax mengandung nada dendam. "Sekarang dialah pembela tetap muanisasi itu."
475 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ingin benar Adam menyuruhnya menutup mulut, untuk
memerintahkan supaya apa yang baru diucapkannya tidak
dicatat, tapi sudah terlambat. Di Silva seolah-olah sedang
mencari nadi leher untuk, menyembelihnya, dan tak satu pun
yang bisa menghalanginya.
"Ceritakan lagi tentang perempuan itu," kata Di Silva
tegang. Thomas Colfax melanjutkan. "Jennifer Parkerl terlibat dalam
usaha mendirikan perusahaan-j perusahaan kedok,
pembungaan uang..." Adam mencoba menyela. "Saya tidak ?"
"...pembunuhan."
Perkataan itu tergantung-gantung dalam ruangan itu.
Adam memecahkan kesunyian itu, "Kita " kita harus tetap
berpegang pada fakta, Tuan Colfax! Apakah Anda ingin
mengatakan pada kami bahwa Jennifer Parker terlibat dalam
pembunuhan?" "Itulah yang ingin saya katakan. Dia memerintahkan untuk
membunuh orang yang telah menculik anaknya. Nama laki-laki
itu Frankjackson. Disuruhnya Moretti- membunuh orang itu
dan Moretti melakukannya."
Terdengar gumam suara kacau.
Anaknya! Adam berpikir: Pasti ada kekeliruan.
Dia berkata dengan menggagap, "Saya rasa " saya rasa
sudah cukup bukti yang kita dengar, yang bukan sekedar
didengar dari orang lain. Kami ?"
"Itu tidak saya dengar dari orang lain," Thomasl Colfax
memberikan keyakinan. "Saya ada di kaman bersama Moretti
waktu dia menelepon."
476 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam mengepalkan kedua belah tangannya yang1 ada di
bawah meja demikian kuatnya, hingga seolah-olah tak
berdarah lagi. "Saksi kelihatan sudah letih. Saya rasa sudah
cukup untuk sidang ini."
Robert Di Silva berkata pada juri khusus, "Saya ingin
mengusulkan sesuatu tentang prosedur..."
Adam sudah tidak mendengarkan lagi. Dia ingin tahu di
mana dia sekarang berada. Dia sudah menghilang lagi. Sudah
berulang kali Adam mencoba menemukannya. Tapi sekarang
dia putus asa. Dia harus menemukan Jennifer secepatnya.
Operasi pembongkaran terbesar dalam pelanggaran hukum
di Amerika Serikat mulai bergerak maju.
Satuan Penyerangan Federal melawan organisasi kejahatan
dan pemerasan, bekerja sama dengan FBI, Dinas Pos dan Bea
Cukai, Dinas Perpajakan Dalam Negeri, Biro Narkotika Federal,
dan banyak liadan-badan lain.
Bidang penyelidikannya meliputi pembunuhan, komplotan
pembunuhan, pemerasan, penyiksaan, penghindaran
pembayaran pajak penghasilan, pe-nipuan-penipuan dalam
organisasi buruh, pembakaran rumah, lintah darat, dan obat-
obat terlarang. Thomas Colfax telah memberi mereka kunci peti rahasia
dari kejahatan dan korupsi, yang akan membantu
menghapuskan sebagian besar dari " i vanisasi kejahatan.
Keluarga Michael Moretti yang akan dipukul paling hebat,
tapi juga bukti-bukti yang mengenai keluarga-keluarga lain di
seluruh negara. Di seluruh Amerika Serikat maupun di luar negeri, petugas-
petugas pemerintah secara diam-diam menanyai teman-teman
dan rekan pengusaha mengenai orang-orang dalam daftar
mereka. Petugas-petugas di Turki, Meksiko, San Salvador,
Marseil es, dan Honduras bekerja sama dengan rekan-rekan
477 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kerjanya, dengan memberi mereka informasi mengenai
kegiatan-kegiatan pelanggaran hukum yang sedang dilakukan
orang di negara-negara itu. Penjahat-penjahat kecil dijaring
dulu, dan setelah mereka berbicara, mereka dibebaskan
sebagai imbalan kesaksian yang telah mereka berikan
mengenai tokoh-tokoh penting dalam kejahatan. Semuanya
dijalankan dengan berhati-hati, supaya mangsa yangi utama
tidak sampai merasa mendapat peringatan' tentang badai
yang akan melanda mereka.
Sebagai ketua Panitia Penyelidikan Senat, Adam Warner
terus-menerus harus menerima tamu yand mengalir di
rumahnya, di Georgetown, dan sidang-] sidang dalam ruang
kerjanya sering berlangsung sampai subuh. Tak diragukan lagi
bahwa bila semua ini sudah berlalu dan organisasi Michael
Moretti sudah digulung, maka perjuangan perebutan kursi
kepresidenan akan dengan mudah membawa kemeJ nangan
bagi Adam. Dia seharusnya merasa bahagia. Tapi dia risaui
menghadapi krisis moral yang terbesar dalam hidupnya.
Jennifer Parker benar-benar telah terlibat,; dan dia harus
memberinya peringatan, menyuruh^ nya melarikan diri selagi
masih ada kesempatanJ Namun dia ada tanggungjawab lain:
tanggungjawab terhadap panitia yang menyandang namanyaJ
tanggung jawab terhadap senat Amerika Serikal sendiri. Dialah
yang akan menuntut Jennifer Parker,
Bagaimana dia bisa menjadi pelindungnya" Bila dia
memberi peringatan pada Jennifer dan hal itu ketahuan, maka
ia akan menghancurkan nama baik panitia penyelidikan itu
dan menghancurkan semua yang sudah berhasil dilaksanakan.
Hal itu akan menghancurkan masa depan dan keluarganya.
Adam terpana waktu mendengar Colfax mengatakan bahwa
Jennifer mempunyai anak. Dia merasa, dia harus berbicara dengan Jennifer.
478 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Adam memutar nomor telepon Jennifer, dan seorang
sekretaris mengatakan, "Maaf, Tuan Adams, Nona Parker tak
ada di kantor." "Ini " ini penting sekali. Tahukah Anda di mana saya bisa
menghubunginya?" "Tidak, Tuan. Mungkin orang lain bisa membantu Anda?"
Tak seorang pun bisa membantunya.
Selama minggu berikutnya, setiap hari Adam mencoba
menghubungi Jennifer. Sekretaris Jennifer hanya berkata,
"Maaf, Tuan Adams, Nona Parker tak ada di kantor."
Suatu hari Adam sedang berada di kamar kerjanya, dan
akan menelepon Jennifer untuk ketiga kalinya, tiba-tiba Mary
Beth masuk ke kamar itu. Adam seenaknya mengembalikan
gagang telepon. Mary Beth mendekatnya lalu membelai
rambutnya. "Kau kelihatan letih, Sayang."
"Aku baik-baik saja."
Mery Beth berjalan ke sebuah kursi dari kulit halus \ada di seberang meja kerja Adam. lalu duduk. "Semuanya
menumpuk-numpuk bukan, Adam?"
"Kelihatannya begitulah."
"Kuharap semuanya lekas selesai, demi kebaikanmu. Tentu
tegangnya bukan main, ya?"
"Aku bisa menanggungnya, Mary Beth. Tak usah kuadrkan
diriku." "Tapi aku merasa kuatir. Nama Jennifer Parker ada dalam
daftar itu, ya?" Adam memandangnya dengan tajam. "Dari mana kau tahu
itu?" Mary Beth tertawa. "Pahlawanku, rumah ini seolah-olah
sudah kaujadikan tempat pertemuan umum. Dengan
479 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sendirinya aku ikut mendengar juga sedikit-sedikit apa yang
terjadi. Kelihatannya semua orang bernapsu untuk menangkap
Michael Moretti dan pacarnya itu." Diperhatikannya wajah
Adam, namun dia tak melihat reaksi apa-apa.
Mary Beth memandang suaminya dengan penuh kasih
sayang. Alangkah bodohnya laki-laki.Dia lebih tahu tentang


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Jennifer Parker daripada Adam. Mary Beth memang selalu
merasa heran melihat seorang laki-laki yang bisa hebat dalam
bidang usaha dan politik, namun bodoh bila mengenai wanita.
Lihat saja betapa banyaknya orang-orang yang benar-benar
berkuasa yang menikah dengan perempuan-perempuan kecil
murahan. Mary Beth tahu hubungan suaminya dengan
Jennifer Parker. Bukankah Adam seorang laki-laki yang
menarik, yang banyak disukai orang" Dan sebagaimana semua
laki-laki, dia tanggap sekali mengenai hal itu. Mary Beth
memakai falsafah: maafkan, tapi tak pernah melupakan.
Mary Beth tahu apa yang terbaik untuk suaminya. Segala-
galanya yang diperbuatnya adalah demi kebaikan Adam. Bila
semuanya itu sudah berlalu, dia akan mengajak Adam pergi.
Dia benar-benar kelihatan letih. Mereka akan meninggalkan
Saman-tha dengan pembantu, dan pergi ke suatu tempat
yang romantis. Mungkin ke Tahiti.
Mary Beth melihat ke luar jendela dan melihat dua orang
petugas dinas rahasia sedang bercakap-cakap. Mary Beth
punya perasaan campur-aduk tentang kehadiran orang-orang
itu. Dia tak suka karena merasa kebebasan pribadinya
terganggu, namun sebaliknya, kehadiran mereka di situ
mengingatkannya bahwa suaminya adalah seorang calon
untuk kedudukan kepresidenan Amerika Serikat. Ah, tidak,
bodoh benar dia. Suaminya benar-benar akan menjadi
presiden Amerika Serikat. Semua orang berkata begitu.
Bayangan akan tinggal di Gedung Putih rasanya sudah hampir
benar terwujud, hingga baru mengingatnya saja, Mary Beth
sudah merasa hangat. Kegiatan yang paling disukainya yang
480 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibayangkannya, bila Adam sedang sibuk dengan rapat-
rapatnya, dia akan mengubah tata ruang Gedung Putih. Dia
akan duduk seorang diri dalam kamarnya, sambil mengubah
penataan perabot rumah tangga dalam otaknya,
merencanakan semua hal-hal yang mendebarkan yang akan
dilakukannya bila dia menjadi First Lady.
Dia sudah pernah melihat ruangan-ruangan yang tak boleh
dimasuki oleh umum: perpustakaan Gedung Putih yang berisi
hampir tiga ribu buah buku, Ruangan Cina dan Ruang
Penerimaan Diplomatik, kamar-kamar keluarga, juga tujuh
buah kamar tamu di lantai dua.
Dia akan tinggal di gedung itu bersama Adam dan menjadi
bagian dari sejarahnya. Mary Beth merinding teringat betapa
Adam nyaris melemparkan semua kesempatan itu gara-gara
perempuan Parker itu. Tapi syukurlah semua itu sudah berlalu.
Kini dia memperhatikan Adam yang duduk di meja
kerjanya, dia kelihatan pucat dan lesu.
"Bagaimana kalau kau kubuatkan kopi, Sayang?" Adam
ingm menolak, tapi mengubah pikirannya. "Enak sekali, tentu
aku mau." "Sebentar, ya?"
Begitu Mary Beth meninggalkan kamar itu, Adam
mengangkat telepon lagi dan memutar nomor. Hari sudah
malam, dan dia tahu kantor Jennifer pasti sudah tutup, tapi
tentu ada yang dinas menjaga telepon. Setelah Adam
menunggu seolah-olah seabad lamanya, barulah seorang
petugas menjawab. "Ada soal yang mendesak," kata Adam. "Sudah beberapa hari ini saya mencoba menghubungi Jennifer Parker. Di sini
Tuan Adams." "Tunggu sebentar." Kemudian suara itu terdengar lagi,
"Maaf, Tuan Adams, saya tidak mendapatkan berita di mana
Nona Parker berada. Maukah Anda meninggalkan pesan?"
481 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak." Adam membanting gagang teleponnya dengan
rasa frustrasi, karena dia tahu bahwa kalaupun dia mau
meninggalkan pesan, Jennifer tetap tidak akan mau
menghubunginya. Dia duduk sambil memandang ke kegelapan malam hari,
memikirkan belasan surat perintah penangkapan yang segera
akan dikeluarkan. Salah satu di antaranya atas tuduhan
pembunuhan. Surat perintah itu akan ditujukan pada Jennifer.
Lima hari kemudian barulah Michael Moretti kembali ke
pondok gunung di mana Jennifer menginap. Selama berada di
sana, Jennifer hanya beristirahat, makan, dan berjalan-jalan di
sekeliling lorong-lorong. Waktu didengarnya mobil Michael,
Jennifer keluar untuk menyambutnya.
Michael memandanginya dari atas ke bawah, lalu berkata,
"Kau kelihatan jauh lebih baik."
"Aku memang merasa jauh lebih baik, terima kasih."
Mereka berjalan di sepanjang jalan yang menuju ke danau.
Michael berkata, "Aku akan memintamu berbuat sesuatu
untukku." "Apa itu?"
"Berangkat ke Singapura besok." "Singapura?"
"Seorang pramugara telah ditangkap di lapangan udara di
sana karena membawa muatan ganja. Namanya Stefan Bjork.
Dia dipenjarakan. Tolong bebaskan dia dengan uang jaminan
sebelum dia bicara."
"Baiklah." "Kembalilah secepat mungkin. Aku akan merasa kehilangan
kau." 482 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ditariknya Jennifer dan didekapnya, lalu diciumnya dengan lembut sekali, kemudian berbisik, "Aku cinta padamu, Jennifer."
Jennifer tahu bahwa Michael belum pernah mengucapkan kata-kata itu pada siapa pun juga.
Tapi kini sudah terlambat. Semua sudah berlalu. Ada sesuatu yang sudah mati dalam dirinya, dan tinggal ah dia dengan rasa bersalah dan kesepian. Dia telah memutuskan untuk mengatakan pada Michael akan pergi untuk selamanya.
Tidak akan ada lagi Adam dan tidak akan ada lagi Michael. Dia harus pergi ke suatu tempat seorang diri, dan mulai lagi dari awal. Dia harus melunasi hutang. Inilah yang terakhir yang akan dilakukannya untuk Michael dan sekembalinya dari sana dia akan mengatakannya pada Michael.
Esok paginya, Jennifer berangkat ke Singapura.
Nick vito, Tony Santo, Salvatore Fiore, dan Joseph Colel a sedang makan siang di Tony's Place. Mereka duduk di ruang depan, dan setiap kali pintu terbuka, mereka otomatis menoleh untuk melihat siapa-siapa pendatang baru. Michael Moretti ada di kamar belakang, dan meskipun tak ada konflik baru di antara keluarga, lebih baik berjaga-jaga.
"Apa yang terjadi atas diri Jimmy?" tanya Joseph Colel a, si Raksasa.
"Astutatu " Morte," kata Nick Vito. "Anak celaka itu jatuh cinta pada adik seorang detektif. Babi betina itu rupanya hanya umpan. Berdua dengan abangnya dia membujuk Jimmy untuk berkhianat. Jimmy berusaha untuk memancing percakapan dengan Mike, dan dia lalu memasang kawat untuk menyadap percakapan itu dalam kaki celananya."
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Fiore.
"Jimmy lalu begitu gugup hingga dia lalu mau buang air
kecil. Waktu celananya dibuka, kawat sialan itu keluar."
483 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Celaka!" "Mike menyerahkannya pada Gino. Gino memakai kawat
Jimmy sendiri untuk mencekiknya. Anak itu mati perlahan-
lahan." Pintu terbuka dan keempat laki-laki itu menoleh ke arah
pintu. Seorang laki-laki penjaja surat kabar masuk dengan
membawa New York Post edisi petang.
Joseph Colel a berseru, "Mari sini, Koran." Dia berpaling pada kawan-kawannya. "Aku kepingin tahu keadaan di
Hialeah. Aku bertaruh pada pacuan kuda hari ini."
Penjaja-koran itu sudah berumur tujuh puluhan dan berkulit
kasar karena sengatan matahari. Dia menyerahkan selembar
surat kabar pada Joseph Colel a yang memberinya satu dolar.
"Ambil saja sisanya."
Michael Moretti pun akan berkata begitu. Joseph Colel a
mulai membuka surat kabar itu, lalu mata Nick Vito
menangkap sebuah foto di halaman depan.
"Hei!" serunya. "Aku pernah melihat orang itu!"
Tony Santo ikut mengintip melalui bahu Vito. "Tentu,
Goblok. Itu kan Adam Warner. Dia sedang memperebutkan
kursi presiden." "Bukan," kata Vito berkeras. "Aku pernah melihat-nya."
Dikernyitkan alisnya, mencoba untuk mengingat. Tiba-tiba dia
ingat. "Aku ingat! Dialah laki-laki yang kulihat dalam bar di
Acapulco bersama Jennifer Parker."
"Bicara apa kau itu?"
"Ingatkah kalian waktu aku berada di sana bulan yang lalu
untuk menyerahkan suatu bungkusan" Aku melihat laki-laki ini
bersama Jennifer Parker. Mereka sedang minum-minum."
484 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Salvatore Fiore menatapnya. "Yakinkah kau?" "Yakin.
Mengapa?" "Kurasa sebaiknya kauceritakan pada Mike," kata Fiore
lambat. Michael Moretti memandangi Nick Vito, dan berkata, "Kau
sudah gila. Mau apa Jennifer Parker dengan Senator Warner?"
"Mana aku tahu, Bos. Aku hanya tahu bahwa mereka
sedang duduk minum-minum di bar itu."
"Hanya mereka berdua saja?"
"Ya." Salvatore Fiore menyela, "Sebaiknya kauselidiki hal itu,
Mike. Si bangsat Warner itu sedang mati-matian menyelidiki
kita. Lalu mengapa Jennifer minum-minum dengan dia?"
Itulah yang ingin diketahui Michael. Jennifer memang
pernah berbicara tentang Acapulco dan pertemuan besar itu,
dan dia menyebutkan pula nama beberapa orang yang
ditemuinya di sana. Tapi dia tidak berkata sepatah pun
tentang Adam Warner. Dia berpaling pada Tony Santo. "Siapa pengurus dari
persatuan penjaga pintu sekarang?"
"Charlie Corel i."
Lima menit kemudian, Mike sudah berbicara dengan Charlie
Corel i melalui telepon. "...The Belmont Towers," kata Michael. "Seorang sahabatku tinggal di sana sembilan tahun yang lalu. Aku ingin berbicara
dengan orang yang waktu itu bertugas sebagai penjaga pintu
di sana." Michael mendengarkan sebentar. "Terima kasih
banyak, Kawan." Lalu dia meletakkan gagang telepon.
Nick Vito, Santo, Fiore, dan Colel a memperhatikannya.
485 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hei, Bangsat-bangsat, tak ada kerjakah kalian" Keluar dari
sini." Keempat laki-laki itu cepat-cepat pergi.
Michael berpikir, membayangkan Jennifer dengan Adam
Warner. Mengapa Jennifer tak pernah menyebutkan nama
laki-laki itu" Lalu ayah Joshua yang katanya tewas dalam
peperangan Vietnam. Mengapa pula Jennifer tak pernah
menyebutkan namanya"
Michael Moretti lalu berjalan hilir-mudik dalam kantornya
itu. Tiga jam kemudian, Tony Santo mengantar seorang laki-
laki pemalu berumur enam puluhan
yang berpakaian compang-camping dan jelas ketakutan.
"Ini Wal y Kawolsky," kata Tony.
Michael bangkit lalu menjabat tangan Kawolsky. "Terima
kasih atas kedatanganmu, Wal y. Aku senang sekali. Silakan
duduk. Bisakah aku menawarkan minuman atau sesuatu yang
lain?" "Tidak, tidak, terima kasih, Tuan Moretti. Saya baik-baik
saja. Terima kasih banyak." Dia mem-bungkuk-bungkuk terus.
"Jangan gugup. Aku hanya ingin menanyakan beberapa
pertanyaan, Wal y." "Silakan, Tuan Moretti. Apa pun yang ingin Anda ketahui.
Apa saja." "Masihkah kau bekerja di Belmont Towers?"
"Saya" Tidak, Tuan. Sudah lima tahun yang lalu s.iya
berhenti. Ibu mertua saya sakit encok berat
155 an " "Apakah kau ingat orang-orang yang menyewa lempat itu?"
486 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya. Saya rasa saya ingat kebanyakan di antaranya. Mereka
sudah seperti ?" "Apakah kau ingat seseorang yang bernama |ci nifer
Parker?" Wajah Wal y Kawolsky berseri. "Oh, tentu. Dia ?-orang
wanita yang baik sekali. Saya bahkan ingat nomor
apartemennya. Seribu sembilan ratus dua puluh sembilan,
seperti angka tahun waktu pasaran ilunia hancur, bukan" Saya
suka padanya." "Apakah banyak orang yang mengunjungi Nona l'.uker,
Wal y?" Wal y menggaruk kepalanya perlahan-lahan. "Yah, sulit
mengatakannya, Tuan Moretti. Saya li.mya melihatnya kalau
dia keluar atau pulang."
"Pernahkah seorang laki-laki bermalam di apartemennya?"
Wal y Kawolsky menggeleng. "Oh, sama sekali tidak, Tuan."
Jadi semuanya ini isapan jempol belaka. Michael merasa
lega sekali. Dia memang tahu bahwa Jennifer tidak akan
pernah " "Bisa-bisa teman prianya pulang dan menangkap basah
mereka." Michael berpikir mungkin dia salah " tafsir. "Teman prianya?"
"Ya. Pria yang hidup bersama Nona Parker di sana."
Kata-kata itu bagaikan pukulan keras dengan palu di perut
Michael. Dia lalu tak dapat mengendalikan dirinya.
Diterkamnya leher baju Wal y Kawolsky lalu ditariknya sampai
orang itu berdiri. "Goblok! Aku kan tadi sudah tanya apakah "
siapa nama pria itu?"
Laki-laki kecil itu ketakutan. "Saya tak tahu, Tuan Moretti.
Demi Tuhan, saya tak tahu!" ~
487 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Michael mendorongnya dengan kasar. Diambilnya surat
kabar tadi, lalu didorongnya ke bawah hidung Wal y Kawolsky.
Kawolsky melihat foto Adam Warner dan berkata dengan
bersemangat, "Itulah dia! Itulah teman prianya."
Dan Moretti merasa seolah-olah dunia hancur lalu
menghimpitnya. Jennifer telah membohonginya selama ini;
Jennifer telah mengkhianatinya dengan Adam Warner! Mereka
berdua telah main d belakangnya, berkomplot melawannya,
mempermainkannya. Jennifer telah menjadikannya bahan
olok-olok. Rasa dendam lama mulai bergelora dengan keras dalam diri
Michael Moretti, dan dia memutuskan akan membunuh
mereka berdua. 54 Jennifer terbang dari New York ke London, terus ke
Singapura, dengan berhenti selama dua jam di Bahrain.
Lapangan terbang yang boleh dikatakan masih baru di emirat
penghasil minyak itu sudah penuh sesak dengan laki-laki,
perempuan, dan anak-anak. Mereka semua mengenakan
pakaian khas setempat. Mereka itu tidur di lantai atau di
bangku. Di depan toko minuman keras di lapangan terbang
ilu, terdapat peringatan tercetak bahwa barang siapa minum


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

di tempat umum akan diancam dengan hukuman penjara.
Suasananya penuh kebencian, dan Jennifer merasa senang
waktu penerbangannya dilanjutkan.
Pesawat jet 747 mendarat di Lapangan Terbang Changi di
Singapura pukul empat lewat empat puluh menit petang.
Lapangan terbang itu masih baru benar, empat belas mil
jauhnya dari pusat kota. lapangan terbang baru itu
menggantikan lapangan yang lama yang bernama
International Airport. Waktu pesawat terbang mendarat dan
meluncur dijalur pendaratan, Jennifer melihat tanda-tanda
pembangunan yang masih berlangsung.
488 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bangunan bea cukainya besar, lapang, dan modern. Di
sana tersedia kereta-kereta bagasi untuk kemudahan para
penumpang. Para petugas bea cukainya bekerja dengan
efisien dan sopan dan dalam 15 menit Jennifer sudah selesai,
lalu pergi menuju kumpulan taksi.
Di luar jalan masuk, seorang laki-laki Cina setengah baya
mendatanginya. "Nona Jennifer Parker?"
"Ya." "Saya Chou Ling." Dia penghubung Michael di Singapura.
"Saya membawa mobil yang siap membawa Anda."
Chou Ling mengawasi orang memasukkan barang-barang
Jennifer ke dalam ruang bagasi mobil, dan beberapa menit
kemudian mereka memulai perjalanan ke pusat kota.
"Apakah penerbangan tadi menyenangkan?" tanya Chou
Ling. "Ya, terima kasih." Pikiran Jennifer sudah melayang pada
Stefano Bjork. Seolah-olah pandai membaca pikiran Jennifer, Chou Ling
menganggukkan kepalanya ke arah depan mereka. "Itu
Penjara Changi. Bjork ada di situ."
Jennifer menoleh untuk melihat. Penjara Changi adalah
sebuah bangunan besar, jauh dari jalan raya, dikelilingi pagar
hijau dan kawat berduri yang dialiri listrik. Di setiap sudut ada
menara pengawas, yang dijaga oleh pengawal bersenjata, dan
jalan masuknya dihalangi oleh kawat berduri lagi, lalu lebih
jauh ke dalam ada lagi pengawal di pintu gerbang.
"Selama perang," Chou Ling berkisah, "semua karyawan Inggris di pulau ini ditawan di situ."
"Kapan saya bisa ke situ untuk menjumpai Bjork?"
Chou Ling menjawab dengan berhati-hati sekali. "Ini suatu
persoalan yang sangat peka. Pemerintah sangat tegas
489 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengenai pemakaian obat-obat terlarang. Para pelanggar
hukum yang melakukan kesalahan itu untuk pertama kalinya
sekalipun, ditangani tanpa ampun. Orang-orang yang
memperjualbelikan obat-obat itu..." Chou Ling mengangkat
bahunya penuh arti. "Singapura dikendalikan oleh beberapa
keluarga yang berkuasa. Keluarga Shaw, C.K. Tang, Tan Chin
Tuan, dan Lee Kuan Yew, perdana menteri. Keluarga-keluarga
itulah yang mengendalikan keuangan dan perdagangan
Singapura. Mereka tak mau obat-obat bius ada di sini."
"Kita tentu punya beberapa teman yang punya pengaruh di
sini." "Ada seorang inspektur polisi, David Touh " seorang yang
punya rasa pertimbangan."
Jennifer berpikir, berapa nilai 'punya rasa penimbangan' itu,
tapi dia tak bertanya. Masih ada cukup waktu. Dia duduk
bersandar dan melihat-lihat pemandangan. Mereka sedang
melewati daerah pinggiran Singapura, dan kesan yang tak
terhingga besarnya adalah betapa banyaknya tanaman hijau
dan bunga bermekaran di mana-mana. Di kiri-kanan Mac
Pherson Road terdapat kompleks pertokoan yang modern,
yang berdampingan dengan kuil-kuil dan pagoda-pagoda
kuno. Orang-orang yang berjalan di sepanjang jalan pun, ada
yang memakai pakaian kuno dengan serban, ada pula yang
berpakaian bagus dengan gaya Barat mutakhir. Kota itu
kelihatannya merupakan suatu campuran yang beraneka
warna dari kebudayaan kuno dan kota dunia yang modern.
Pusat-pusat pertokoannya kelihatan masih baru dan segalanya
bersih sekali. Jennifer mengungkapkan hal itu.
Chou Ling tersenyum. "Untuk itu ada penjelasannya yang
sederhana. Barang siapa membuang sampah sembarangan,
didenda lima ratus dolar, dan hal itu dilaksanakan dengan
ketat." Mobil membelok, lalu terus ke Stevens Road, dan di atas
mereka, di sebuah bukit, Jennifer melihat sebuah bangunan
490 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
indah berwarna putih dikelilingi oleh pohon-pohon dan bunga-
bunga. "Itulah Shangri-La, hotel Anda."
Lobinya besar sekali, putih, dan bersih tanpa cacat, dengan
pilar batu pualam dan kaca di mana-mana.
Sementara Jennifer mencatatkan diri, Chou Ling berkata,
"Inspektur Touh akan menghubungi Anda nanti." Diberikannya sehelai kartu nama pada Jennifer. "Anda selalu bisa
menghubungi saya di nomor itu."
Seorang pelayan dengan wajah tersenyum mengambil
bagasi Jennifer dan mengantarkannya ke lift melalui sebuah
langkan. Ada sebuah kebun yang besar sekali di bawah air
terjun, ada pula kolam renang. Shangri-La adalah hotel yang
paling mempesona yang pernah dilihat Jennifer. Kamarnya di
lantai dua, terdiri dari sebuah ruang tamu besar dan kamar
tidur, dan sebuah teras dari mana dia bisa melihat suatu
hamparan bunga anthuriums berwarna merah dan putih,
bugenvil ungu dan pohon-pohon kelapa. Serasa berada di
tengah-tengah surga dunia, pikir Jennifer.
Angin sepoi-sepoi bertiup. Hari seperti inilah yang disukai
Joshua. Bisakah kita pergi berenang petang ini, Ma" Hentikan!
Jennifer menegur dirinya sendiri.
Dia berjalan ke arah telepon. "Saya ingin berbicara dengan
Amerika Serikat, New York City. Dengan Tuan Michael
Moretti." Jennifer menyebutkan nomornya.
Operator berkata, "Maaf. Semua sedang bicara. Silakan
mencoba lagi nanti."
"Terima kasih."
Di lantai bawah, operator itu melihat pada seseorang di sisi
papan pusat nomor telepon hotel itu, seolah meminta
pendapatnya. 491 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu mengangguk. "Bagus," katanya. "Bagus sekali."
Satu jam setelah Jennifer tiba di hotel itu, datang telepon
dari Inspektur Touh. "Nona Jennifer Parker?"
"Ya. Saya sendiri."
"Di sini Inspektur David Touh." Suaranya lembut tanpa
logat tertentu. "Ya, Inspektur. Saya memang sedang menunggu telepon
dari Anda. Saya ingin cepat-cepat mengurus ?"
Inspektur itu cepat-cepat menyela, "Bisakah saya mengajak
Anda makan bersama malam ini?"
Suatu peringatan. Mungkin dia takut teleponnya disadap.
"Senang sekali."
The Great Shanghai adalah sebuah restoran yang teramat
besar dan ribut sekali, sebagian besar pengunjungnya adalah
orang-orang setempat yang sedang makan dan bercakap-
cakap nyaring. Di sebuah pelataran ada sebuah band yang
terdiri dari tiga alat musik, dan seorang gadis cantik yang
mengenakan cheongsam sedang menyanyikan lagu-lagu
Amerika populer. Petugas penerima tamu berkata pada Jennifer, "Apakah
Anda mau meja untuk satu orang?"
"Saya akan menemui seseorang. Inspektur Touh."
Petugas itu tersenyum lebar. "Pak Inspektur sedang
menunggu Anda. Mari saya antar." Diantarkannya Jennifer ke
sebuah meja di bagian depan ruangan itu, di dekat tempat
band. Inspektur David Touh adalah seorang laki-laki menarik yang
jangkung, kurus, yang berumur empat puluhan, berair muka
492 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
halus, dan matanya hitam berair-air. Pakaiannya setelan hitam
yang bagus dan hampir resmi.
Dia menarik sebuah kursi untuk Jennifer, lalu duduk
kembali. Band sedang memainkan lagu rock yang
memekakkan. Inspektur Touh membungkuk ke arah Jennifer, lalu
berkata, "Bolehkah saya memesankan minuman untuk Anda?"
"Silakan. Terima kasih."
"Sebaiknya Anda mencoba cendol."
"Apa itu?" "Minuman yang dibuat dari santan, gula kelapa, dan agar-
agar kecil-kecil. Anda pasti menyukainya."
Inspektur mengangkat mukanya, dan seorang pelayan
wanita segera berada di sisinya. Inspektur memesan dua gelas
cendol dan dim sum sebangsa makanan pendahuluan Cina.
"Saya harap Anda tak keberatan kalau saya memesan
makanan untuk Anda?"
"Sama sekali tidak. Saya senang."
"Saya dengar di negeri Anda kaum wanita terbiasa
memegang kendali. Di sini laki-laki yang masih memegang
tugas itu." Orang ini mengutamakan jenis kelamin, pikir Jennifer, tapi
dia tak ingin bertengkar. Dia membutuhkan orang ini. Karena
ributnya dan suara musik, mereka hampir-hampir tak bisa
bercakap-cakap. Jennifer duduk saja bersandar dan melihat ke
sekelilingnya dalam ruangan itu. Jennifer sudah pernah pergi
ke negeri Timur lainnya, tapi orang-orang di Singapura
menurut dia luar biasa cantiknya, baik perempuan maupun
laki-laki. 493 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pelayan meletakkan minuman di hadapan Jennifer.
Minuman itu seperti coklat bersoda dengan lempengan-lempengan kecil yang licin di dalamnya.
Inspektur Touh mengerti air mukanya. "Anda harus mengaduknya."
"Saya tak dengar."
Laki-laki itu berteriak, "Anda harus mengaduknya!"
Dengan patuh Jennifer mengaduk minuman itu, lalu dicicipinya.
Rasanya sama sekali tak enak, terlalu manis. Tapi Jennifer mengangguk dan berkata, "Ra " rasanya lain."
Enam piring ceper dim sum dihidangkan. Di antaranya ada yang berbentuk aneh yang tak pernah dilihat Jennifer, tapi Jennifer memutuskan untuk tidak menanyakan namanya.
Makanannya enak. Dengan berteriak untuk mengatasi hiruk-pikuk di ruangan itu, Inspektur Touh menjelaskan, "Restoran ini terkenal karena makanannya yang bergaya Nonya. Yaitu suatu campuran dari bahan-bahan Cina dan bumbu Melayu. Tak pernah ada resepnya yang dituliskan."
"Saya ingin membicarakan tentang Stefan Bjork," kata Jennifer.
"Saya tak bisa mendengar Anda." Suara band memekakkan telinga.
Jennifer membungkuk mendekatinya. "Saya ingin tahu kapan saya bisa bertemu dengan Stefan Bjork."
Inspektur Touh mengangkat bahunya dan mengisyaratkan dengan air mukanya bahwa dia tak bisa mendengarnya.
Jennifer jadi terpikir apakah laki-laki ini memilih meja ini supaya mereka bisa bercakap-cakap dengan aman, ataukah
dia sengaja memilihnya supaya mereka tak bisa berbicara.
494 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kemudian serangkaian lauk-pauk tak sudah-sudahnya
menyusul dim sum. Makan malam mereka malam itu benar-
benar hebat. Satu-satunya yang dianggap Jennifer sebagai
gangguan adalah bahwa satu kali pun dia tak bisa
mengemukakan persoalan Stefan Bjork.
Setelah mereka selesai makan dan keluar, Inspektur Touh
berkata, "Mobil saya ada di sini." Dijentikkannya jarinya, dan sebuah mobil Mercedes berwarna hitam yang terparkir
bergerak, lalu berhenti di dekat mereka. Inspektur itu
membuka pintu belakang untuk Jennifer. Seorang polisi
bertubuh besar yang berseragam duduk di belakang kemudi.
Ada sesuatu yang tak beres. Bila Inspektur Touh ingin
membicarakan soal-soal rahasia denganku, pikir Jennifer, dia
tentu mengatur supaya kami berduaan saja.
Jennifer masuk ke dalam mobil bagian belakang, dan
inspektur itu lalu duduk di sampingnya. "Ini kunjungan Anda
yang pertama di Singapura, bukan?"
"Ya.". "Kalau begitu banyak yang harus Anda lihat."
"Saya datang kemari bukan untuk melihat-lihat, Inspektur.
Saya harus pulang secepat mungkin."
Inspektur Touh mendesah. "Kalian yang berdarah Kaukasia
ini selalu terburu-buru. Sudahkah Anda mendengar tentang
Jalan Bugis?" "Belum." Jennifer mengubah letak duduknya supaya dia bisa
memperhatikan Inspektur Touh. Laki-laki itu wajahnya sering
berubah-ubah, dan gerak-geriknya penuh arti. Dia kelihatan
ramah dan banyak bicara, namun sepanjang malam itu dia
tidak mengatakan apa-apa yang penting.
Mobil berhenti karena ada jigsaw, yaitu sebangsa becak
yang ditarik oleh manusia. Inspektur Touh memperhatikan
495 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jigsaw yang ditumpangi oleh dua orang wisatawan asing itu
lewat dengan penuh rasa benci.
"Suatu hari kelak kami akan melarang kendaraan itu
berdasarkan hukum." Satu blok dari Jalan Bugis, Jennifer dan Inspektur Touh
keluar dari mobil. "Mobil dilarang masuk ke jalan itu," Inspektur menjelaskan.
Laki-laki itu memegang lengan Jennifer, lalu berjalan di
sepanjang trotoar yang ramai itu. Beberapa menit kemudian
orang jadi demikian banyaknya hingga hampir tak bisa
bergerak. Jalan Bugis itu sempit dengan banyaknya warung-
warung di kiri-kanannya, tempat menjual buah-buahan, sayur,
ikan, dan daging. Ada pula restoran alam terbuka dengan kursi-kursi yang
mengelilingi meja-meja kecil. Jennifer berdiri saja menyerapi
pemandangan itu dengan segala bunyinya, baunya, serta
warnanya yang bercampur-baur. Inspektur Touh memegang
lengan Jennifer lagi, lalu menyikut-nyikut membuka jalan
untuk mereka. Mereka tiba ke sebuah restoran yang di
depannya ada tiga buah meja, semuanya ada orangnya.
Inspektur mencekam lengan seorang pelayan laki-laki yang
sedang lewat, dan sebentar kemudian pemilik restoran itu
mendatangi mereka. Inspektur mengatakan sesuatu padanya
dalam bahasa Cina. Pemilik itu mendatangi salah satu meja,


Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berbicara dengan tamu-tamu itu. Tamu-tamu itu memandang
Inspektur, lalu cepat-cepat bangkit dan pergi. Inspektur dan
Jennifer duduk di meja itu.
"Maukah Anda saya pesankan sesuatu?"
"Tidak, terima kasih." Jennifer melihat ke lautan manusia yang berdesak-desakan, baik di tepi-tepi sampai ke tengah
jalan. Dalam keadaan lain mungkin dia bisa merasa senang
melihat semua itu. Sing apura adalah sebuah kota yang
496 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mempesona, sebuah kota yang bisa dinikmati bersama
seorang yang kita cintai.
Inspektur Touh berkata, "Lihat, hari sudah hampir tengah
malam." Jennifer mengangkat mukanya. Mula-mula dia tak melihat
apa-apa. Lalu dilihatnya bahwa semua pemilik toko, secara
serentak mulai menutup warung-warung mereka. Dalam
waktu sepuluh menit, semua warung sudah ditutup dan
dikunci, dan semua pemiliknya sudah menghilang.
"Apa yang sedang terjadi?" tanya Jennifer.
"Akan Anda lihat."
Terdengar suara dengung dari kumpulan orang banyak di
ujung jalan, dan orang-orang mulai bergerak ke arah trotoar,
hingga dengan demikian tinggal ah suatu ruangan kosong di
tengah jalan. Seorang gadis Cina yang mengenakan gaun malam panjang
yang ketat sedang berjalan di tengah-tengah jalan. Gadis itu
adalah yang tercantik yang pernah dilihat Jennifer. Gadis itu
berjalan dengan anggun dan langkah lambat, sambil sebentar-
sebentar berhenti untuk menyapa orang yang duduk di
beberapa meja, kemudian berjalan terus lagi.
Waktu gadis itu mendekati meja tempat Jennifer dan
inspektur duduk, Jennifer bisa melihatnya lebih baik dari
dekat, dan dia ternyata lebih cantik lagi. Raut mukanya halus
dan lembut, sedang potongan badannya mempesona. Gaun
sutranya yang putih, dibelah di kedua belah sisi di bawah
hingga kita bisa melihat pahanya yang melengkung lembut,
dan dapat pula melihat payudaranya yang kecil, tapi sempurna
bentuknya. Waktu Jennifer menoleh akan berbicara dengan inspektur,
muncul pula seorang gadis lain. Yang ini bahkan mungkin
lebih cantik daripada yang pertama. Dua orang lagi berjalan di
497 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
belakangnya, dan dalam sekejap Jalan Bugis dipenuhi oleh
gadis-gadis remaja yang cantik-cantik itu. Mereka itu
campuran, ada yang Melayu, India, dan Cina.
"Mereka pasti pelacur," tebak Jennifer.
"Ya, waria." Jennifer terbelalak memandangnya. Itu tak mungkin.
Dia berpaling dan melihat lagi ke gadis-gadis itu. Dia
sama sekali tak bisa melihat sifat kelaki-lakian barang sedikit
pun pada mereka. "Anda bercanda."
"Mereka itu disebut Bil y Bojs" Jennifer merasa bingung.
"Tapi mereka ?"
"Mereka itu semua sudah menjalani operasi. Mereka
menganggap diri mereka wanita." Inspektur itu mengangkat
pundaknya. "Jadi, yah, mengapa tidak. Mereka tidak mengganggu.
Anda harus tahu," dia menambahkan, "bahwa di sini pelacuran
dilarang. Tapi Bil y Boys ini daya tarik yang baik bagi turis dan
selama mereka tidak mengganggu, polisi menutup mata saja."
Jennifer menoleh lagi ke anak-anak remaja yang
berkelainan dijalan itu. Mereka berhenti di beberapa buah
meja dan membuat janji dengan para langganan.
"Mereka hidup lumayan. Mereka menuntut bayaran sampai
dua ratus dolar. Bila mereka sudah terlalu tua untuk bekerja,
mereka menjadi Mama-sans."
Kini kebanyakan gadis itu duduk di meja dengan kaum pria,
menawarkan jasa mereka. Satu demi satu, mereka itu mulai
berdiri dan pergi dengan langganan mereka.
"Dalam semalam, mereka melayani dua sampai tiga
langganan," inspektur menjelaskan. "Mereka mengambil alih 498
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jalan Bugis ini pada tengah malam, dan mereka harus keluar
menjelang jam enam pagi, supaya warung-warung bisa dibuka
lagi untuk dagang. Bila Anda sudah siap, kita bisa pergi."
"Saya sudah siap."
Sedang berjalan itu, mau tak mau bayangan Ken Bailey
terkilas di pikiran Jennifer, dan dia berpikir, Kuharap kau
bahagia. Dalam perjalanan pulang, Jennifer memutuskan bahwa,
ada sopir atau tidak, dia akan menyebutkan nama Bjork.
Waktu mobil membelok ke Orchard Road, Jennifer berkata
dengan tegas, "Mengenai Stefan Bjork ?"
"Oh ya. Sudah saya atur, Anda bisa menemuinya jam
sepuluh besok pagi."
55 Di Washington d.c. Adam Warner yang sedang menghadiri
suatu rapat dipanggil untuk menerima telepon yang mendesak
dari New York. Jaksa Robert Di Silva yang menelepon. Suaranya bernada
penuh kemenangan. "Juri besar khusus baru saja
mengembalikan tuduhan yang kita minta atas semua penjahat
itu! Kita sudah siap untuk bergerak." Tak ada jawaban.
"Apakah Anda ada di situ, Senator?"
"Masih." Adam memaksakan nada antusias ke dalam
suaranya. "Itu berita besar."
"Kita harus bisa mulai mengepung dalam waktu dua puluh
empat jam. Bila Anda bisa terbang ke New York, saya rasa kita
harus mengadakan rapat terakhir besok pagi dengan semua
badan-badan, supaya kita bisa mengatur langkah-langkah kita.
Bisa Anda usahakan itu, Senator?"
499 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bisa," kata Adam.
"Akan saya atur semua. Jam sepuluh besok pagi."
"Saya akan datang." Adam meletakkan kembali gagang
telepon. Juri besar khusus baru saja mengembalikan tuduhan
yang kita minta atas semua penjahat itu.
Adam mengangkat gagang telepon lagi, lalu mulai memutar
nomor lagi. 56 Ruang pengunjung di Penjara Changi adalah sebuah
ruangan kecil yang kosong, dengan dinding yang dikapur
putih. Ruang itu hanya berisi sebuah meja panjang dengan kursi-
kursi kayu yang keras, yang ditempatkan di kedua belah
sisinya. Jennifer menunggu sambil duduk di salah sebuah kursi
itu. Dia mengangkat mukanya waktu pintu terbuka, dan Stefan
Bjork masuk digiring oleh seorang pengawal yang berseragam.
Bjork berumur tiga puluhan. Dia seorang laki-laki jangkung
yang berwajah suram dan matanya menonjol. Dia menderita
kelainan kelenjar gondok, pikir Jennifer. Tampak jelas memar
pada dahi dan pipinya. Laki-laki itu duduk di seberang
Jennifer. "Saya Jennifer Parker, pembela Anda. Saya akan mencoba
mengeluarkan Anda dari sini."
Laki-laki itu memandangnya dan berkata, "Sebaiknya
segera saja". Kata-kata itu mungkin suatu ancaman, mungkin pula suatu
permohonan. Jennifer ingat kata-kata Michael: Usahakan
supaya dia bisa ditahan di luar dengan jaminan, sebelum dia
membuka mulut. 500 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah mereka memperlakukan Anda dengan baik?"
Laki-laki itu mencuri pandang pada penjaga yang sedang
berdiri di dekat pintu. "Ya, lumayan."
"Saya sudah mengajukan permohonan supaya Anda
ditahan di luar, dengan jaminan."
"Bagaimana kemungkinannya?" Bjork tak bisa
menyembunyikan besarnya harapan dalam suaranya.
"Saya rasa cukup baik. Paling lama dua atau tiga hari lagi."
"Saya harus keluar dari tempat ini."
Jennifer bangkit. "Sampai bertemu tak lama lagi."
"Terima kasih," kata Stefan. Dia mengulurkan tangannya.
"Jangan!" kata penjaga dengan tajam.
Keduanya menoleh pada pengawal itu.
"Tak boleh bersalaman."
Stefan Bjork memandang Jennifer, lalu berkata dengan
serak, "Segeralah."
Waktu Jennifer kembali ke hotelnya, ada pesan tertulis
bahwa Inspektur Touh tadi meneleponnya. Sedang dia
membaca pesan itu, telepon berdering. Inspektur Touh
berbicara. "Sementara Anda menunggu, Nona Parker, saya pikir
mungkin Anda akan bisa bersenang-senang mengelilingi kota
kami." Mula-mula Jennifer ingin menolak, tapi dia menyadari
bahwa tak ada satu pun yang bisa dilakukannya sampai dia
berhasil menempatkan Bjork di pesawat terbang untuk keluar
dari tempat ini. Sebelum itu berhasil, dia perlu menjaga
hubungan baik dengan Inspektur Touh.
501 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka Jennifer berkata, "Terima kasih. Saya akan senang
sekali." Mereka berhenti untuk makan siang di Kampachi, lalu terus
menuju ke pinggiran kota, terus ke utara ke Bukit Timah Road
ke Malaysia, melewati serangkaian desa-desa kecil yang penuh
warna, di mana terdapat berbagai macam warung dan toko
makanan. Penduduknya kelihatannya berpakaian baik, dan
mereka kelihatannya cukup berada. Jennifer dan Inspektur
Touh berhenti di Pemakaman Kranji dan Tugu Pahlawan
Peperangan. Mereka berjalan menaiki tangga dan memasuki
gerbang biru yang terbuka. Di depan gerbang terdapat sebuah
salib besar dari pualam, dan di latar belakang ada sebuah pilar
yang besar sekali. Pekuburan itu merupakan lautan dari salib-
salib putih. "Peperangan buruk sekali akibatnya bagi kami," kata
Inspektur Touh. "Kami semua kehilangan banyak sahabat dan
anggota keluarga." Jennifer diam saja. Dalam angannya dia melihat sebuah
makam di Sands Point. Tapi dia tak mau membiarkan dirinya
mengingat apa yang terbaring di bawah onggokan tanah yang
kecil itu. Di Manhattan sedang berlangsung suatu rapat badan-
badan penegak hukum di unit intelegen kepolisian di Hudson
Street. Dalam kamar yang penuh itu, terasa suasana
kemenangan. Kebanyakan orang-orang itu dulu mengadakan
penyelidikan dengan sikap sinis, karena mereka sudah sering
mengerjakan pekerjaan semacam itu. Dalam tahun-tahun
yang lalu pun mereka telah berhasil menumpuk bukti-bukti
yang memberatkan penjahat-penjahat, pembunuh-pembunuh,
dan pemeras-pemeras. Tapi dalam perkara kejahatannya,
pengacara-pengacara berbakat yang bayarannya mahal telah
memenangkannya dan berhasil membebaskan penjahat-
penjahat yang mereka bela. Kali ini akan lain halnya.
502 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kesaksian dari bekas pembela tetap sindikat, Thomas Colfax,
ada dalam tangan mereka, dan tak seorang pun yang akan
bisa menggoyahkan-nya. Selama lebih dari dua puluh lima
tahun laki-laki itu telah merupakan poros dari sindikat itu. Dia
akan tampil di pengadilan dan akan menyebutkan nama-
nama, tanggal, fakta-fakta, dan angka-angka. Dan kini badan
hukum itu sudah diberi aba-aba untuk bergerak.
Adam-lah yang telah bekerja paling keras dari siapa
punjuga dalam ruangan itu, untuk menjadikan saat itu
tercipta. Peristiwa itu akan merupakan pendorong
kemenangan yang akan membawanya ke Gedung Putih. Kini
setelah saatnya tiba, semuanya hancur. Di hadapan Adam
terdapat daftar nama orang-orang yang akan dituntut oleh juri
besar khusus. Nama yang keempat pada daftar itu adalah
nama Jennifer Parker, sedang tuduhan-tuduhan yang
tercantum di belakang namanya adalah pembunuhan dan
berkomplot untuk menjalankan beberapa kejahatan besar.
Adam Warner melihat ke sekeliling ruangan itu, dan
memaksa dirinya berbicara. "Anda " saya harus
mengucapkan selamat pada Anda semua."
Dia mencoba untuk berbicara lagi, tapi tak ada kata-kata
yang terucapkan. Dia dilanda rasa benci pada dirinya sendiri,
hingga dia merasa tersiksa.
Tepat benar apa yang dikatakan orang Spanyol, pikir
Michael Moretti. Dendam itu umpama makanan yang
sebaiknya dimakan setelah dingin. Satu-satunya alasan
mengapa Jennifer Parker masih hidup sekarang adalah karena
perempuan itu berada di luar jangkauannya. Tapi dia akan
segera kembali. Dan sementara itu, Michael sudah bisa
mengecap apa yang akan terjadi atas diri Jennifer. Gadis itu
telah mengkhianatinya, sebagaimana biasanya perempuan
mengkhianati seorang laki-laki. Atas perbuatannya itu, Michael
503 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan berusaha supaya Jennifer mendapatkan perlakuan
khusus. Di Singapura, Jennifer mencoba lagi untuk menelepon
Michael. "Maaf," kata petugas telepon memberitahu, "hubungan ke Amerika Serikat masih penuh."
"Tolong coba terus, ya?"
"Tentu, Nona Parker."
Petugas itu mendongak melihat ke laki-laki yang mengawal
di samping papan penghubung, dan laki-laki itu memberinya
senyum berkomplot. Robert Di Silva yang sedang berada di markas besarnya
dalam kota sedang melihat surat perintah penangkapan yang
baru saja disampaikan padanya. Surat perintah itu atas nama
Jennifer Parker.

Malaikat Keadilan Rage Of Angels Karya Sidney Sheldon di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Akhirnya berhasil juga aku menangkapnya, pikirnya. Dan
dia mengecap rasa puas yang hebat.
Petugas telepon memberitahukan, "Inspektur Touh ada di
lobi. Dia ingin bertemu dengan Anda."
Jennifer merasa heran, karena dia tidak mengharapkannya.
Inspektur itu tentu membawa berita tentang Stefan Bjork.
Jennifer turun ke lobi dengan lift.
"Maafkan saya karena tidak menelepon," kata Inspektur
Touh meminta maaf. "Saya rasa sebaiknya berbicara langsung
saja dengan Anda." "Apakah Anda membawa berita?"
"Kita bisa berbicara dalam mobil. Saya ingin
memperlihatkan sesuatu pada Anda."
504 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka menjalani Yio Chu Kang Road.
"Apakah ada kesulitan?" tanya Jennifer.
"Sama sekali tak ada. Pembebasan atas jaminan itu akan
diputuskan lusa." Lalu ke mana laki-laki ini akan membawanya"
Mereka sedang melewati sekelompok gedung-gedung di
Jalan Goatopah Road, dan pengemudi menghentikan mobil.
Inspektur Touh berpaling pada Jennifer. "Saya yakin ini
akan menarik bagi Anda."
"Apa yang menarik?"
"Marilah. Anda akan melihatnya."
Bagian dalam dari gedung itu, tua dan tak terpelihara, tapi
kesan yang paling menonjol adalah baunya, yang memberikan
kesan buas, primitif, dan busuk. Tak pernah Jennifer mencium
bau seperti itu sebelumnya.
Seorang gadis bergegas mendatangi mereka dan berkata,
"Apakah Anda memerlukan penunjuk jalan" Saya ?"
Inspektur Touh mengisyaratkan supaya dia pergi. "Kami
tidak memerlukan Anda."
Dipegangnya lengan Jennifer dan mereka lalu berjalan ke
luar, ke pekarangan. Ada enam buah tangki besar yang
ditanamkan dalam tanah, dan dari dalam tangki-tangki itu
terdengar serangkaian bunyi bergeseran yang aneh. Jennifer
dan Inspektur Touh sampai ke tangki yang pertama. Di situ
terdapat tanda pengumuman: Jangan Ulurkan Tangan Anda
Ke Kolam. Berbahaya. Jennifer melihat ke dalam tangki itu.
Tangki itu penuh dengan buaya, besar dan kecil, ada
beberapa puluh ekor, semuanya bergerak terus, bergeseran
timpa-menimpa. Jennifer merinding. "Apa ini?"
505 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ini sebuah tempat pemeliharaan buaya." Inspektur ikut
melihat ke bawah, ke binatang-binatang melata itu. "Bila
binatang-binatang itu berumur tiga sampai enam tahun,
mereka dikuliti dan kulit itu dijadikan dompet, ikat pinggang,
dan sepatu. Anda lihat bahwa kebanyakan di antaranya
mulutnya terbuka. Begitulah cara mereka bersantai. Justru bila
mulut mereka terkatup, kita harus berhati-hati."
Mereka berjalan terus ke sebuah tangki yang berisi dua
ekor buaya yang besar sekali.
"Yang ini sudah berumur lima belas tahun. Mereka
dipelihara hanya dengan maksud untuk pembiakan."
Jennifer menggigil. "Mereka jelek sekali. Saya tak mengerti
mengapa mereka tahan hidup berdua."
Inspektur Touh berkata, "Mereka tak suka. Sebenarnya
mereka tak sering kawin."
"Mereka pasti dari zaman prasejarah."
"Tepat. Mereka membawa kita kembali ke masa jutaan
tahun yang lalu, dengan cara hidup yang primitif yang sama
seperti di awal zaman."
Jennifer ingin tahu mengapa laki-laki itu membawanya
kemari. Bila Inspektur itu menyangka bahwa dengan melihat
binatang-binatang yang mengerikan itu, Jennifer akan tertarik,
dia keliru. "Bisakah kita pergi sekarang?" tanya Jennifer.
"Sebentar lagi." Inspektur mengangkat mukanya melihat
gadis yang menemui mereka di dalam tadi. Gadis itu sedang
membawa sebuah nampan ke arah tangki nomor satu.
"Hari ini adalah hari memberi makan," kata Inspektur.
"Perhatikan." Dia mengajak Jennifer ke tangki pertama itu. "Buaya-buaya
itu diberi makan ikan dan paru-paru babi setiap tiga hari
sekali." 506 Tiraikasih Website http://kangzusi. com/
Gadis itu mulai melemparkan makanan ke dalam kandang buaya itu, dan kandang itu seketika meledak menjadi suatu kesatuan kegiatan yang kacau-balau. Buaya-buaya itu, besar dan kecil, menyerang makanan mentah yang berdarah-darah itu, mengoyaknya dengan taring-taringnya yang tajam.
Sedang Jennifer memperhatikan, dua di antara mereka memperebutkan sepotong daging, dan kedua binatang itu langsung berhadapan dan saling menyerang, saling menggigit dan menghantam hingga kandang itu mulai berisi darah. Bola mata salah satu buaya itu terkorek ke luar, tapi giginya masih tertancap pada rahang penyerangnya dan dia tak mau melepaskannya. Waktu darah mulai mengalir lebih banyak meronai air, buaya-buaya yang lain pun mulai ikut serta.
Mereka menerkam kedua kawan mereka yang sudah luka itu, mengoyakkan kepalanya sampai dagingnya kelihatan.
Kemudian mereka melahap keduanya hidup-hidup.
Jennifer merasa akan pingsan. "Marilah kita keluar dari sini."
Inspektur Touh memegang lengan Jennifer. "Sebentar lagi."
Dia masih terus memperhatikan, dan sebentar kemudian barulah dituntunnya Jennifer ke luar.
Malam itu, Jennifer bermimpi tentang buaya-buaya yang saling mencakar dan mengoyakkan sampai sama-sama hancur. Dua di antaranya tiba-tiba berubah menjadi Michael dan Adam, dan Jennifer terjaga di tengah-tengah mimpi buruknya itu, tubuhnya gemetar. Dia tak bisa tidur lagi.
Razia-razia sudah dimulai. Baik petugas-petugas pertahanan federal, maupun petugas-petugas setempat, bertindak di beberapa negara bagian dan bahkan di beberapa negeri asing. Telah diatur supaya razia itu dijalankan secara serentak.
507 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di Ohio, seorang senator yang sedang berpidato di hadapan suatu organisasi wanita mengenai kejujuran pemerintah ditangkap.
Di New Orleans, suatu badan yang menjalankan taruhan secara tak sah ditutup.
Di Amsterdam, suatu badan yang menyelendupkan berlian dihentikan.
Seorang manajer bank di Gary, Indiana, ditangkap atas tuduhan membungakan uang organisasi.
Di Kansas City, sebuah toko besar yang menjual barang-barang bekas kena razia, karena ternyata bahwa barang-barang itu adalah barang-barang curian.
Di Phoenix, Arizona, enam orang detektif dalam kegiatan kejahatan ditahan.
Di Napoli, sebuah pabrik cocaine dirampas.
Di Detroit, suatu organisasi pencurian mobil yang meluas di seluruh negara bagian dilumpuhkan.
Karena tak berhasil menelepon Jennifer, Adam Warner pergi ke kantornya.
Cynthia langsung mengenalinya.
"Maaf, Senator Warner, Nona Parker sedang ke luar negeri."
"Di mana dia?" "Di Hotel Shangri-La di Singapura."
Harapan Adam timbul lagi. Dia bisa menelepon Jennifer dan melarangnya kembali.
Baru saja Jennifer keluar dari kamar mandi, pengurus rumah tangga hotel masuk.
"Maaf. Jam berapa Anda akan keluar dari hotel hari ini?"
508 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya tidak akan keluar hari ini. Besok saya baru
berangkat." Pengurus rumah tangga itu tampak keheranan. "Saya
disuruh menyiapkan kamar ini untuk sualu rombongan yang
akan datang larut malam ini."
"Siapa yang menyuruh Anda berbuat begitu?"
"Manajer." Di lantai bawah, datang telepon dari luar negeri. Yang
bertugas pada papan penghubung telepon adalah orang lain,
dan yang berdiri sampingnya pun orang lain pula.
Petugas berbicara pada alat penerima. "New York City
memanggil Jennifer Parker?"
Petugas itu melihat pada laki-laki yang berdiri di
sampingnya. Laki-laki itu menggeleng.
"Maaf, Nona Parker sudah keluar dari hotel."
Razia masih berlangsung terus. Orang melakukan
penangkapan-penangkapan di Honduras, San Salvador, Turki,
dan Meksiko. Jaringan itu menyapu pedagang-pedagang,
pembunuh-pembunuh, peram-pok-perampok bank, dan orang-
orang yang membakar dengan sengaja. Di Fort Lauderdale,
Atlantic City, dan Palm Springs telah diambil langkah-langkah
pengamanan. Dan hal itu berjalan terus.
Di New York, Robert Di Silva mengikuti dengan cermat
semua kegiatan yang sedang dilakukan itu. Jantungnya
berdebar makin kuat bila dia memikirkan tentang jaringan
yang makin mendekati Jennifer Parker dan Michael Moretti itu.
Michael Moretti lolos dari jaringan penangkapan secara
kebetulan sekali. Waktu itu adalah hari peringatan kematian
ayah mertuanya, dan Michael pergi berziarah ke kuburan
orang tua itu bersama Rosa.
509 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lima menit setelah mereka berangkat, satu mobil penuh
agen FBI tiba di rumah Michael dan satu mobil lagi di
kantornya. Waktu mereka mendengar bahwa Michael tak ada
di kedua tempat itu, agen-agen itu menunggu.
Jennifer baru sadar bahwa dia lalai memesan tempat di
pesawat terbang untuk Stefan Bjork kembali ke Amerika
Serikat. Dia menelepon perusahaan Singapore Airlines.
"Di sini Jennifer Parker. Saya sudah terdaftar pada
perusahaan Anda pada Penerbangan One Twelve yang akan
berangkat besok sore ke London. Saya ingin mendaftarkan
satu tempat tambahan."
"Terima kasih. Harap menunggu sebentar." Jennifer
menunggu dan beberapa menit kemudian suara itu terdengar
lagi. "Apakah Anda Nona Parker dengan ejaan P-A-R-K-E-R ?"
"Benar." "Pendaftaran Anda telah dibatalkan, Nona Parker."
Jennifer terkejut. "Dibatalkan" Oleh siapa?"
"Saya tak tahu. Nama Anda sudah dicoret dari daftar
penumpang kami." "Pasti ada kekeliruan. Tolong cantumkan lagi nama saya di
daftar Anda." "Maaf, Nona Parker. Penerbangan One-Twelve sudah
penuh." Inspektur Touh-lah yang bisa membereskan segala
sesuatunya, pikir Jennifer. Dia tadi sudah menyatakan
kesediaannya untuk diajak makan malam bersama Inspektur
itu. Waktu itu dia akan mendengar apa yang terjadi. Inspektur
menjemputnya awal. Jennifer menceritakan tentang kekacauan di hotel dan
pendaftaran pesawat terbang.
510 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laki-laki itu hanya mengangkat bahunya. "Inilah akibat cara
kerja kami yang sudah sangat terkenal tak efisien itu. Nanti
saya selidiki." "Bagaimana dengan Stefan Bjork?"
Inspektur Touh mengatakan sesuatu dalam bahasa Cina
kepada sopirnya, dan mobil lalu berputar balik.
"Anda belum melihat Kal ang Road. Anda akan suka sekali
melihatnya." Mobil membelok ke kiri, ke Lavender Street, kemudian
setelah melewati satu blok, membelok ke kanan, ke Kal ang
Bharu. Di sana banyak tampak papan-papan iklan besar, toko-
toko bunga, dan perusahaan-perusahaan peti mati. Beberapa
blok kemudian, mobil membelok lagi.
"Ke mana kita?"
Inspektur menoleh pada Jennifer dan berkata dengan
tenang, "Kita sekarang berada di Jalan Tanpa Nama."
Jalan mobil mulai diperlambat. Di kedua sisi jalan hanya
ada pengusaha-pengusaha penguburan orang. Toko-toko itu
berderetan: Tan Kee Seng, Clin Noh, Ang Yung Long, Goh
Soon. Di depan mereka tampak orang sedang
menyelenggarakan penguburan. Semua orang yang sedang
berkabung mengenakan pakaian putih dan suatu band yang
terdiri dari tiga alat, dimainkan: sebuah alat tiup besar, sebuah
yang kecil, dan tambur. Jenazah diletakkan di atas sebuah
meja yang dikelilingi rangkaian bunga, sedang sebuah foto
yang besar dipasang pada sebuah kuda-kuda menghadap ke
depan. Orang-orang yang berkabung duduk berkeliling;
mereka itu makan. 567 Jennifer menoleh pada Inspektur. "Apa ini?"
511 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Inilah rumah-rumah kematian. Penduduk asli di sini
menyebutnya rumah mati. Mereka sulit mengucapkan kata
kematian. Inspektur memandang Jennifer dan berkata, "Tapi
kematian memang merupakan bagian dari kehidupan, bukan?"
Jennifer melihat betapa dingin mata inspektur itu, dan dia
tiba-tiba merasa takut. Mereka pergi ke Restoran Golden Phoenix, dan setelah
mereka duduk, barulah Jennifer berkesempatan untuk
bertanya. "Inspektur Touh, apakah Anda punya alasan tertentu
mengapa Anda membawa saya ke tempat pemeliharaan
buaya, dan ke rumah-rumah kematian tadi itu?"
Inspektur itu memandangnya dan berkata dengan datar,
"Tentu. Saya pikir tempat-tempat itu menarik perhatian Anda.
Terutama karena Anda datang kemari untuk membebaskan
Pedang Penakluk Iblis 1 Pendekar Pulau Neraka 44 Pendekar Tanah Seberang Pemikat Iblis 1
^