Pencarian

Hantu Pegunungan Batu 5

Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May Bagian 5


Benar. Masya Allah. Itu berarti suatu penahanan.
Baik, jika anda mau menamakannya demikian.
Akan tetapi mengapa" Saya benar-benar tidak akan melarikan diri!
Saya mau mempercayai keterangan anda, diterangkan oleh komisaris itu lebih jelas lagi, lagi pula sangat bodoh bila anda mau melarikan diri. Anda harus mengerti, bahwa Frits Seidelmann tentu akan mengadukan hal itu.
40 Mengadukan" Tentu, mungkin mengadukan sebagai usaha pembunuhan, sekurang-kurangnya usaha melukainya. Maka adalah lebih baik, bila saya melindungi anda. Saya benar-benar hanya bermaksud baik dengan anda.
Perkataan yang terakhir itu diucapkan oleh komisaris untuk menghibur hati gadis itu sama sekali tidak mengenai sasarannya. Hampir-hampir Engeltje roboh ke tanah.
Ya Tuhan, saya ditahan! ia mengerang.
Akan tetapi kemudian perhatiannya ditujukannya kepada hal yang lain. Ia menghampiri Eduard, yang sedang mengalami jiwa tertekan oleh mala petaka yang telah menimpanya.
Kau dan aku, bisiknya, seolah-olah perkataan itu hanya disuntukkan bagi mereka berdua saja. Rupanya kita berdua ditakdirkan selalu hidup berdampingan saja.
Mata anak muda itu bersinar dan ia memandang dengan rasa terimakasih kepada gadis yang dikasihinya.
Engeltje! Ucapan itu kedengarannya seperti sorak yang tertahan.
Gadis itu membalas pandangannya dengan mesra.
Baik kita bersama-sama masuk ke dalam penjara, katanya selanjutnya dan aneh benar, segala perasaan kesal lenyap dengan serta-merta. Sebuah rumah tempat berteduh pun tiada lagi bagiku. Mari, Eduard!
Akan tetapi sekarang komisaris, yang telah mendengar curahan isi hati dua sejoli itu turut campur dalam percakapan mereka.
Tunggu sebentar. Jangan tergesa-gesa, nona Hofmann! Anda harus pulang ke rumah anda lebih dahulu!
Mengapa" Saya tidak boleh lagi masuk ke dalam rumah ayah.
41 Namun anda harus juga. Saya akan mengantarkan anda dan memberitahukan ayah anda seperlunya tentang kejadian itu. Dalam pada itu anda harus mengemasi pakaian anda, yang akan anda perlukan di sana.
Ia mempercayakan Eduard kepada orang-orangnya yang berada di belakangnya, memberi perintah untuk mengambil sebuah kereta pengangkut para tahanannya itu, lalu pergi bersama Engeltje ke rumah orang tuanya.
Dalam pada itu lekaslah pecah khabar yang dalam waktu singkat tersebar ke mana-mana, bahwa Eduard dibawa pulang secara terbelenggu. Segera berkerumunlah
di situ orang-orang yang ingin mengetahui keadaannya. Ketika Frits Seidelmann keluar, diceriterakannya panjang lebar tentang apa yang terjadi itu kepada siapa pun yang mau mendengarnya.
Segera tersiar berita yang menggemparkan itu, bahwa Eduard Hauser telah tertangkap basah sebagai seorang penyelundup dan bahwa dialah sebenarnya Hantu Hutan itu. Selain itu tersebar juga berita tentang Angelica Hofmann, bahwa ia telah menembak Seidelmann dan melukainya.
Sedang orang memberitahu ayah Angelica tentang peristiwa-peristiwa itu, komisaris itu datang dengan membawa Engeltje ke arahnya.
Ia membubarkan orang-orang yang sedang berkerumun ingin mengetahui tentang kejadian-kejadian itu, lalu memberi isyarat kepada Hofmann untuk mengikutinya.
Ikutlah saya ke dalam rumah! Saya ada sesuatu, yang ingin saya bicarakan dengan anda.
Sesampai di dalam kamar diceriterakannya kepada ayah yang sangat terkejut itu, apa yang telah terjadi. Hofmann melompat karena marahnya. Ia menganggap tiada adil melibatkan
42 puterinya dalam perkara ini. Sudah jelas bahwa tidak terjadi apa-apa dengan Seidelmann, jika ia menuntut, supaya puterinya segera dibebaskan. Tetapi anak muda kawannya itu sekali-kali tiada dihiraukannya nasibnya. Masa bodoh dihukum gantung, atau dipenggal kepalanya pun boleh.
Ucapan ini dianggap oleh komisaris agak keterlaluan.
Tenang, tenang sedikit, tuan Hofmann, katanya, kalau tidak jangan-jangan anda sendiri akan terbawa-bawa. Penahanan puteri anda itu sudah sepantasnyalah. Ia akan ikut saya ke kota. Untunglah perkara itu selesai dengan baik, sehingga tidak akan ada ekornya yang sangat mengganggu. Akan tetapi saya nasehati anda, supaya memawas diri untuk mengetahui, dalam hal mana anda sendiri bersalah, sehingga menyebabkan keadaan berlarut-larut seperti ini!
Perkataan komisaris yang keras pedas kedengarannya itu benar-benar mempengaruhi sikap Hofmann, meskipun ia sampai sekarang masih juga mengeluh. Sikapnya terhadap Angelica pun tiba-tiba berubah menjadi bimbang. Setelah gadis itu selesai mengemasi pakaiannya, ayahnya menghampirinya untuk berpisah dengannya. Akan tetapi gadis itu hanya menjabat tangannya saja.
Selamat tinggal ayah! Sampaikan salamku kepada ibu. Tanyakan kepada ibu, maukah ibu menjenguk saya sekali-sekali dalam penjara.
Hofmann tidak tahu lagi, bermimpikah ia atau tidak.
Pintu dihempaskan di belakang Angelica dan komisaris. Penenun itu mengawasi mereka pergi, tanpa dapat berkata sepatah pun. Beberapa waktu berlalu dengan demikian.
Di luar kedengaran bunyi suatu kereta dan derap kaki kuda.
Rasa takut yang sangat menimpa ayah itu di dalam kamarnya
43 yang kecil itu. Ia tersentak berdiri, lalu berlari ke luar rumah. Akan tetapi jalan itu sudah lengang. Kendaraan yang membawa orang-orang tahanan bersama polisi berkuda itu baru saja pergi, memasuki kegelapan malam. Bahkan rombongan orang-orang, yang ingin tahu, yang telah dibubarkan oleh komisaris itu, sudah pergi juga.
Ayah yang ditinggalkan seorang diri itu menjadi putus asa dan melihat ke kiri dan ke kanan. Kemudian ia cepat-cepat pergi ke rumah tetangganya. Di gang ia berhenti sejenak, alu mendengarkan. Dari dalam kamar kedengaran suara bapak Hauser olehnya. Ia sedang membaca dari buku nyanyian rohani.
Perbuatan Tuhan semuanya adalah baik,
KemauanNya adalah bijaksana, lagi suci............
Hofmann menunggu sampai nyanyian itu selesai dinyanyikan, lalu mengetuk pintu dan masuk ke dalam.
Keluarga Hauser memandanginya dengan terheran-heran.
Engeltje dibawa pergi, katanya perlahan.
Putera kami juga, jawabnya.
Ditahan! Sudah kami ketahui. Ya Tuhan, tak terpikul olehku beban seberat ini! ratap Hofmann.
Hauser mengangkat tangan kanannya entah untuk menghibur hatinya atau menolak pernyataan itu.
Pergilah saja kepada Seidelmann pelindungmu. Ia tentu dapat menghibur hatimu.
Itu ... saja yang hendak kau katakan kepadaku" ... Lain tidak"
44 Barangkali masih dapat juga kutambahkan lagi, bahwa ada baiknya kau renungkan lagi, berapa banyak dosamu dalam perkara ini. Selanjutnya dapat kuulangi perkataanmu yang pernah kau ucapkan kepadaku, bahwa kita tidak coc
ok lagi satu sama lain. Sekarang silakan pergi saja!
Hofmann berdiri terpukul, tanpa mengucapkan suatu kata. Kemudian dia berpaling dan keluar dari pintu.
Ayah, isterinya terkejut, masa kan kau menyuruhnya pergi begitu saja, tanpa menghibur hatinya. Itu bukan adat kebiasaanmu.
Menang bukan. Kalau begitu, mengapa kau lakukan"
Demi kepentingannya sendiri. Biarlah dia diberi kesempatan untuk merenungkan nasibnya yang malang itu. Itu tak lain akan mendatangkan kebaikan baginya. Bila ia selama beberapa malam mengalami kesepian, duduk sendirian saja, besar kemungkinannya kesombongannya akan mereda. Setelah itu ia berubah menjadi manusia yang lain, maka akan terbuka kesempatan untuk memulihkan perhubungan baik dengannya.
45 BAB XI PERTOLONGAN DALAM KEADAAN BAHAYA
Penjaga hutan Adler selalu merasa terganggu pikirannya sejak mendapat kunjungan singkat dari Eduard. Perhitungan-perhitungan mengenai kayu yang harus dikerjakannya itu tidak dapat diselesaikannya dengan baik; orang tua itu selalu mengomeli isterinya, menggerutu terhadap pembantu-pembantunya dan baru hatinya merasa lega, ketika terdengar olehnya langkah orang yang berjalan di luar rumah dan kemudian terlihat olehnya Arndt memasuki ruangan.
Puji syukur kepada Tuhan, bahwa anda datang saudara sepupu! bunyi salam Adler kepadanya.
Beberapa waktu yang lalu Eduard ke mari.
Habis, mau apa dia" Entahlah, saya pun tidak tahu. Nampaknya ia menyimpan sesuatu rahasia, karena ia tidak mau bicara tentang maksud-maksudnya.
Tidakkah anda beritahukan kepadanya, bahwa ia dapat mempercayakan segala sesuatu kepada anda, bahkan perkara-perkara yang terpenting pun"
Sudah saya usahakan segala macam.
Dan tetap ia tidak mau mengatakan apa-apa"
Ia hanya mengatakan, bahwa ia ada tugas di Breitenau, lain tidak. Tugasnya itu penting sekali, sehingga ia tidak mau melepaskan sedikit pun juga.
Aneh sekali, kata Arndt. Pada malam hari hendak melintasi perbatasan menuju Breitenau! Agak mencurigakan. Mungkin sekali dalam perkara ini ia sangat memerlukan pertolongan dari
1 saya atau sekurang-kurangnya ia memerlukan kehadiran saya di sisinya! Hm, perkara ini harus saya selidiki juga.
Penjaga hutan memandang kepada detektip itu dengan rasa terkejut.
Anda kan tidak mau berjalan kaki ke Breitenau sekarang pada malam yang gelap ini"
Sedikit pun tiada terpikir oleh saya berbuat demikian! jawab Arndt.
Tiada terpikir berbuat demikian" kata penjaga hutan mengulangi perkataan Arndt, sambil menggeleng-geleng kepala. Akan tetapi tidak adakah sesuatu yang dapat anda lakukan sekarang" Hatiku risau setiap kali ketika teringat olehku akan peristiwa itu, pipaku tahu-tahu sudah padam, karena susah hatiku dibuatnya. Saya merasa diriku tersiksa memikirkan perihal Eduard, akan tetapi anda tenang-tenang saja, seolah-olah.......
Sambil mengucapkan perkataan itu Adler berjalan mundar-mandir saja dalam kamar itu. Akan tetapi ketika ia berhenti berjalan ia terheran-heran melihat Arndt sudah tidak ada dalam kamar itu lagi. Mungkin ia sudah ada di luar.
Aneh juga tindak tanduknya! geram Adler. Ia melihat ke luar. Ya, benar juga, tamunya sudah ada di luar, sedang berjalan dalam malam yang sedingin itu.
Ke mana ia pergi, tidak dapat dibayangkan oleh penjaga hutan itu. Akan tetapi Arndt tahu benar apa yang diperbuatnya. Cepat-cepat ia menempuh jalan yang diliputi salju itu ke arah Hohenthal. Benar juga, dalam rumah keluarga Hauser masih ada lampu menyala. Itu sesuai benar dengan rencananya. Sekarang dapat ia mengetahui lebih banyak tentang Eduard dan perjalanannya yang agak ganjil ke Breitenau itu.
2 Ia masuk ke dalam kamar, di mana orang tua Eduard sedang duduk-duduk membicarakan tentang kelakuan Hofmann. Ia menanyakan mereka tentang Eduard.
Sayang dia tidak ada di rumah, demikian diterangkan oleh ayahnya.
Anda tiada tahu di mana ia sekarang berada" Saya ingin bertemu dengannya, kata detektip itu, yang ingin memancing-mancing, berapa banyaknya yang diketahui oleh orang tua itu tentang rahasia-rahasia puteranya.
Tentu saja saya tahu, jawab orang tua itu, akan tetapi janganlah anda mengira,
bahwa ada banyak gunanya, mengetahui tentang hal itu. Bolehkah saya tanya, siapakah tuan sebenarnya"
Maafkan saya, bahwa saya masih belum memperkenalkan diri saya, kata tamu itu dengan tersenyum. Nama saya Arndt. Saya datang dari Adler, penjaga hutan itu. Saya telah mendengar dari padanya bahwa putera anda telah mengunjunginya. Mungkin anda maklum bahwa saya perlu membicarakan sesuatu dengannya.
Tentu anda orang asing dari rumah penjaga hutan, seru Hauser gembira. Alhamdulillah! Bagaimana pendapatmu bu, bukankah Tuhan yang mengirimkannya kepada kita, orang yang sangat kita perlukan bantuannya itu"
Jadi anda memerlukan saya"
Benarlah demikian. Sebelum pergi meninggalkan kami dikatakan oleh putera saya, bahwa kami harus pergi saja ke penjaga hutan, bilamana mengalami kesulitan-kesulitan, yang tidak dapat kami atasi sendiri.
Tepat sekali nasehat itu. Nah, sekarang saya ada di sini dan saya bersedia membantu anda sedapat mungkin.
3 Tuan, kata Hauser, anda telah mengizinkan putera saya, memberi keterangan sedikit tentang diri anda. Karena itu saya mengetahui, siapakah anda itu, bahwa anda adalah orang yang setiap waktu bersedia untuk memberi pertolongan kepada kami. Putera kami Eduard telah ditangkap polisi!
Arndt sangat terkejut mendengar itu.
Apa kata anda" Ditangkap"
Benarlah, tuan. Itu kan tak masuk di akal" Apa yang dituduhkan kepadanya"
Sebagai penyelundup di jalan kecil yang ditumbuhi pohon cemara.
Tidak mungkin. Namun demikian juga kejadiannya, tuan! Bahkan ia dituduh sebagai Hantu Hutan. Mereka telah menemukan surat padanya, yang telah ditulisnya dalam keadaan nekad, surat yang ditujukan
kepada saudagar Strauch.........
O, itu justru yang saya khawatirkan.
Sudah tahukah anda tentang surat itu"
Eduard telah menceritakannya kepada saya.
Dan anda tidak menegurnya"
Tidak, ketika itu sudah terlambat untuk memberi peringatan. Suratnya telah terlanjur dikirimkan.
Dan tahukan anda, apakah yang mendorongnya untuk menulis surat itu"
Ya, saya tahu juga. Tetapi ceriterakanlah dahulu, apa yang kemudian telah terjadi. Ia tidak dapat ditahan hanya berdasarkan surat itu saja.
Memang tidak. Akan tetapi mereka telah menemukan barang selundupan padanya.
4 Arndt menggeleng kepalanya perlahan-lahan.
Eduard seorang penyelundup" Bukankah itu sesuatu yang mustahil"
Saya berani bersumpah, bahwa putraku bukanlah seorang penyelundup. Ia tidak merasa bersalah; tetapi ketika ia digeledah, mereka menemukan sesuatu yang mencurigakan. Barang itu ada di dalam lapisan bajunya.
Dalam lapisan baju" Barang selundupan apakah gerangan itu"
Renda, renda hitam yang mahal harganya.
Renda" Benar. Tetapi mana mungkin Eduard memperoleh renda semahal itu. Semuanya tak masuk di akal. Soal renda itu benar-benar merupakan puncak dari segala keajaiban!
Hm! geram Arndt. Saya tak setuju dengan pendapat anda. Coba pikir, dari mana mereka begitu cepat dapat mengetahui, bahwa dalam lapisan baju Eduard terdapat barang selundupan"
Itu gara-gara Frits Seidelmann.
Arndt tersentak tegak terheran-heran.
Frits Seidelmann" Apakah barangkali dia, yang mengadukan putera anda"
Benarlah demikian. Bahkan dialah, yang mengiringi para petugas dari polisi sepanjang perjalanannya pada malam hari itu.
Itu agak mencurigakan, geram Arndt dengan berpikir. Renda lapisan dalam baju Seidelmann Angelica hm!
Bapak Hauser terheran-heran mendengar itu. Karena nama Angelica disebut-sebut, maka disangkutkannya pembicaraannya dengan nama itu.
5 Jadi anda mengetahui juga tentang perkara dengan Engeltje itu"
Bagaimana maksud anda" tanya detektip itu. Saya tahu
segala-galanya tentang pesta dansa berkedok itu.........
Bukan, bukan itu, kata penenun itu menyelangi perkataannya. Anak gadis itu pun ditangkap juga.
Ini benar-benar puncak keanehan! Kejahatan apa lagi yang dapat dituduhkan kepada nona Hofmann itu"
Ia telah menembak Frits Seidelmann.
Bilamana" Mengapa" Lekas ceriterakan!
Kini diceriterakan oleh Hauser segalanya yang berhubungan dengan penahanan terhadap anak gadis itu. Sambil berceritera hatinya makin menja
di panas dan akhirnya perasaan amarahnya meluap-luap tak terkendalikan lagi. Ia melemparkan tuduhan-tuduhankepada keluarga Seidelmann; merekalahyang merupakan sebab musabab dari segala kemalangan dan penderitaan. Akan tetapi Arndt tidak membiarkannya menyelesaikan ucapannya.
Sepanjang yang dapat saya maklumi dalam perkara ini, demikian keterangannya, pelanggaran yang dilakukan oleh anak gadis itu tidak dapat dianggap berat. Istilah yuridis yang dipakai dalam menamakan pelanggaran semacam ini: perbuatan terdorong oleh amarah yang tidak terkendalikan. Itu akan memperlunak hukumannya. Lagi pula Frits Seidelmann itu tidak menderita luka-luka berat.
Memang, sungguhpun saya sebenarnya lebih puas, apabila bedebah itu mendapat ganjaran yang lebih layak lagi.
Demi kepentingan anak gadis itu, lebih baik keadaan seperti sekarang ini tidak diperberat lagi, pak Hauser! Tentu saja dapat saya maklumi perasaan anda. Saya tahu, betapa banyaknya usaha jahat yang dijalankan keluarga Seidelmann untuk mencelakakan
6 keluarga anda. Kini Hauser menggeleng kepalanya.
Jangan anda kira, bahwa anda tahu segala-galanya tentang hal itu. Saya dapat menceriterakan kejadian-kejadian lain di masa lampau yang dapat mendirikan bulu roma yang mendengarnya.
Kejadian-kejadian apakah yang anda maksudkan"
Saya rasa lebih baik kita tidak membicarakan hal itu.
Tapi bila saya ingin juga mendengarnya" kata Arndt sambil mendesak.
Kalau begitu, karena anda orang yang mendapat kepercayaan penuh dari putera saya, maka saya akan memenuhi juga permintaan anda, meskipun saya sendiri tidak suka bicara tentang hal-hal yang lampau itu. Seorang keponakan saya telah menikah dengan seorang gadis, yang diinginkan juga oleh Seidelmann maksud saya ayahnya meskipun ia telah mempunyai isteri. Beberapa tahun kemudian keponakan saya itu meninggal dunia akibat kecelakaan dalam tambang, lalu jandanya yang masih muda itu mendapat pekerjaan pada Seidelmann.
Nafas Arndt terasa sesak mendengar ceritera itu.
Lalu bagaimana kemudian" tanyanya dengan suara yang serak.
Lanjutannya dapat diceriterakan dengan singkat saja. Seidelmann tetap mengganggu janda itu, akan tetapi sedikit pun ia tiada berhasil.
Akan tetapi saya kurang mengerti, mengapa janda itu tetap mau bekerja pada Seidelmann.
Anda barangkali kurang memahami apa artinya hidup dalam kemiskinan itu. Sudah pernahkah anda mengalami kepahitan hidup semacam itu dan andaikata dapat anda menahan segala
7 derita, yang hanya menyangkut kehidupan diri anda sendiri itu, apakah anda tidak akan terpaksa menyembah di hadapan musuh anda yang paling besar, bila dengan demikian anda dapat menyelamatkan putera anda yang masih kecil itu dari kebinasaan"
Saya dapat mengerti. Jadi janda itu mempunyai seorang anak"
Anak laki-laki. Fransje namanya. Maka ia tetap bekerja pada Seidelmann dan tiap kali harus mempertahankan diri dengan gagah berani.
Saya kagumi sifat janda itu.
Memang demikian, kata Hauser sambil mengangguk. Akan tetapi sifat itu pun akhirnya dapat menjerumuskannya. Pada suatu hari diberitakan, bahwa sebuah gelang perhiasan kepunyaan nyonya Seidelmannyang mahal harganya telah hilang. Seidelmann langsung menuduh janda itu sebagai pencurinya dan mengadukannya kepada polisi. Atas dasar tuduhan itu janda itu telah ditahan dan tak lama kemudian ia meninggal dunia dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Arndt menopang kepalanya dengan tangannya dan berdiam diri. Ceritera yang didengarnya dari Hauser itu merisaukan hatinya. Penenun yang tua itu sekali-sekali tidak menduga, bahwa ceriteranya itu langsung ada sangkut pautnya dengan kehidupan detektip itu. Kini tabir rahasia yang menyelubungi kematian ibunya tersingkap juga. Jadi beginilah keadaannya: Karena ibunya selalu berusaha menjauhi bedebah itu, maka akhirnya ia disingkirkan oleh Seidelmann dengan cara yang curang dan keji. Perasaan Arndt meluap-luap, hampir tiada terkendalikan lagi. Bila ia menuruti perasaannya itu, langsung ia pergi menuju rumah Seidelmann untuk membuat perhitungan dengan mereka yang dianggapnya bersalah.
8 Si penenun itu akhirnya melihat ju
ga, bagaimana ceriteranya itu dapat mengacaukan pikiran Arndt.
Bukankah sudah saya katakan tadi, bahwa ceritera saya itu akan sangat mengesalkan hati, katanya.
Maka bila kita menghendaki kehidupan kita berjalan dengan tenteram, sebaiknya kita jangan menggali-gali kejadian-kejadian yang sudah lampau. Ya, kadang-kadang kita sampai-sampai merasa kehilangan keberanian untuk tetap melanjutkan hidup
kita....... Arndt menahan diri. Dan bagaimana dengan penduduk desa ini" Apakah mereka pun mempercayai keterangan Seidelmann, bahwa wanita itu bersalah"
Tidak seorang pun yang percaya. Akan tetapi mereka tiada diberi kesempatan untuk membelanya, karena perkara itu tidak sampai disidangkan. Janda itu meninggal dunia, sebelum perkara dapat disidangkan, meninggal karena susah hati, kata orang. Dan bagaimana selanjutnya dengan nasib puteranya" Nasib Fransje" Mula-mula ia dipelihara oleh kakek neneknya. Akan tetapi sepeninggal kedua orang itu ia dimasukkan ke dalam rumah miskin. Untunglah ia kemudian diangkat sebagai anak oleh sepasang suami isteri hartawan. Pendeknya, bila ia sekarang masih hidup, ia tiada tergolong kepada kaum susah. Selanjutnya kami di desa Hohenthal ini tidak mendengar apa-apa lagi tentangnya.
Kini Arndt dapat menguasai perasaannya lagi.
Terima kasih atas ceritera anda, bapak Hauser. Ceritera anda itu telah membuka tabir rahasia dari keluarga Seidelmann. Sekarang segala-galanya menjadi jelas bagi saya. Tetapi sekarang, baik kita kembali pada putera anda. Tidak dapatkah
9 anda sedikit memberi keterangan, apa tujuannya yang sebenarnya pergi ke hutan itu" Menurut Adler, penjaga hutan itu, ia harus menunaikan sebuah tugas di Breitenau.
Memang demikian. Menjelang sore Eduard kembali dari kota. Ketika itu diberitahukannya, bahwa ia menjelang malam harus pergi ke Breitenau; akan tetapi tidak diterangkannya, apa tujuannya pergi ke situ. Semalam ketika ia ditahan diceriterakannya, bahwa ia telah berbicara dengan seseorang di rumah penginapan Lembu Emas dan menurut keterangannya, ia mendapat tugas dari orang itu untuk mengantarkan sebuah bungkusan ke Breitenau.
Surat-surat macam apa"
Sayang tidak dapat saya ketahui tentang hal itu. Tuan komisaris telah menyitanya. Akan tetapi bukankah seharusnya sudah anda ketahui isi surat-surat itu"
Saya" Apa maksud anda"
Karena menurut Eduard, orang yang memberi tugas kepadanya itu kenal benar akan anda.
Bohong, kata Arndt. Sekarang saya mulai mengerti. Seseorang telah mencium jejak saya dan putera anda masuk perangkap seorang penipu, yang sengaja ingin mencelakakannya.
Itu pun kira-kira kesimpulan kami. Semoga Tuhan melindunginya.
Nah! kata Arndt dengan penuh keyakinan, dalam hal itu saya dapat menenteramkan hati anda dengan mengatakan, bahwa doa anda itu telah terkabulkan!
Sudah terkabulkan, kata anda. Apakah saya tidak salah tangkap"
Benar. Anda tidak perlu khawatir tentang putera anda.
10 Penahanan terhadapnya tidak akan berlangsung lama.
Andaikata benar , perkataan anda itu........
Memang benar. Putera anda itu tiada bersalah. Mula-mula seseorang telah diam-diam menjahit renda itu ke dalam lapisan bajunya, kemudian ia kena bujuk untuk pergi ke Breitenau dan dengan demikian ia langsung masuk ke dalam perangkap, yang dipasang baginya.
Akan tetapi siapakah yang akan sanggup membuktikannya"
Sayalah. Andai kata rencana itu dapat berhasil.......
Saya rasa, itu tidak terlalu sukar bagi saya.
Karena anda yang mengatakannya, saya percaya benar. Kini saya yakin, bahwa Eduard pasti dapat diselamatkan. Maka saya tidak khawatir lagi tentang nasib putera saya maupun tentang nasib Engeltje. Andalah menjadi penyelamat bagi kami dalam keadaan yang susah. Semoga Tuhan memberkati anda karena segala sesuatu, yang telah anda perbuat untuk kami.
Arndt membuat gerak seolah-olah hendak menolak. Kemudian ia bangkit berdiri dan menjabat tangan kedua orang tua itu.
Jadi ingatlah: percayalah dan bersabarlah. Sudah pasti Eduard tak lama lagi akan kembali lagi.
Penenun itu mengantarkan tamunya sampai ke pintu. Arndt bergegas-gegas pergi melalui desa ke arah hu
tan dan tak lama lagi kembali berada di rumah penjaga hutan.
Di dalam kamar keluarga Adler masih menyala dengan lampu dan ketika Arndt membuka pintu tampaklah penjaga hutan itu di dalamnya.
Lekas masuk ke dalam, pengkhianat! demikian kelakarnya kepada Arndt. Lama benar anda meninggalkan kami.
11 Terlalu benar kau! kata isterinya sambil menegur. Seenaknya saja memarahi orang yang tiada bersalah. Keadaan seperti ini bukankah di luar kuasanya"
Jangan turut campur. Kau takkan mengerti perkara ini! geram Adler yang sangat gelisah dan karena itu tidak dapat mengendalikan dirinya. Sebaiknya ia tidak berkeliaran pada malam yang gelap dan cuaca buruk ini.
Dengan mengucapkan perkataan itu didorongnya Arndt masuk ke dalam kamar.
Detektip itu membiarkan dirinya diperbuat demikian.
Ada apa sebenarnya" tanyanya dengan tenang. Mengapa sebaiknya saya jangan berkhianat, seperti yang anda katakan itu"
Kini penjaga hutan mencapai keseimbangannya kembali; ia menarik nafas panjang-panjang dan bermuram muka.
Sepupu, tak dapat anda bayangkan, betapa kami butuhkan kehadiran anda di tengah-tengah kami, katanya.
Barbertje, saya sendiri, para pembantu, semua orang di dalam rumah ini dan di seluruh desa ini memerlukan bantuan anda!
Dalam hal apa" Ya, dalam hal apa. Anda akan menjadi pucat pasi, bila mendengarnya. Eduard tak ada lagi di sini!
Hm! Dan Engeltje juga hilang! Dua-duanya diseret ke dalam penjara. Ke dalam penjara! Bukankah itu merupakan sesuatu malapetaka"
Penjaga hutan yang tua itu begitu tercekam oleh perasaannya, sehingga ia lupa memasukkan pipanya ke dalam mulutnya. Demikian ia berdiri di tengah-tengah kamar dan memandang dengan penuh pengharapan kepada Arndt.
12 Akan tetapi yang sangat mengherankannya ialah, bahwa detektip itu menerima berita itu dengan tenang saja.
Semua itu sudah saya ketahui, kata Arndt. Dan saya sudah mengambil tindakan yang seperlunya.
Anda sudah........."
Benar! Saya telah pergi ke rumah Hauser dan di situ saya mendapat keterangan-keterangan yang seperlunya. Ternyata, bahwa tidak akan sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan persoalan ini dan juga untuk membuktikan, bahwa Eduard tiada bersalah. Anak gadis itu pun tidak akan susah saya selesaikan perkaranya.
Itu baru dapat dinamakan hebat! kata penjaga hutan menggeleng-geleng kepalanya keheran-heranan. Mendengar perkataan ini isterinya mengangguk, seakan-akan hendak mengatakan: lihat saja! Dari semula sudah saya tahu bahwa kita dapat mempercayai saudara sepupu kita!
Akan tetapi Arndt tersenyum saja.
Apakah anda masih tetap kurang setuju dengan perbuatan saya, penjaga hutan"
Penjaga hutan sudah kembali kepada kebiasaannya, menghembuskan awan-awan asap yang keluar dari pipanya. Hatinya sudah mulai tenang kembali. Akan tetapi tiada dapat ditahannya untuk mencurahkan sisa dari kekesalan hatinya.
Hm, katanya. Anda mengucapkan janji yang muluk-muluk. Tapi dapatkah anda menepati segala janji itu"
Itu akan kita lihat nanti, jawabnya pendek.
Tak dapatkah anda menceriterakan lebih banyak tentang hal itu" Apa yang dikatakan oleh keluarga Hauser" Apakah yang sebenarnya terjadi. Kami mendengar berita yang aneh-aneh dari orang lain. Seorang penebang kayu membawa ceritera13
ceritera dari orang-orang di desa. Kata orang Eduard telah menyelundupkan barang dagangan; tentu itu khabar bohong. Dan Engeltje telah menembak Frits Seidelmann. Omong kosong belaka!
Baru sekarang dianggap tiba waktunya oleh Arndt untuk menceriterakan lebih banyak kepada penjaga hutan. Ia berceritera dengan sangat hati-hati dan menjaga, supaya jangan terlepas kata-kata yang tidak boleh dikatakan. Maka dari itu kedua pendengarnya itu masih agak kurang puas dan masih mengajukan banyak pertanyaan lagi. Arndt kadang-kadang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, kadang-kadang tidak.
Akhirnya penjaga hutan itu masih ingin mengetahui, bagaimana rencana saudara sepupunya untuk menyelamatkan Eduard dan Engeltje. Akan tetapi dalam hal ini bibir Arndt terkunci erat-erat.
Semuanya itu akan anda dengar sendiri besok atau lusa, katanya.
Apa" Wajah Adler menjadi keruh la
gi. Besok" Lusa" Apakah anda sedang mempermainkan kami" Mula-mula anda mengatakan dengan penuh keyakinan, bahwa tiadalah susah bagi
anda untuk menyelamatkan mereka, lalu kemudian.........
.......lalu kemudian saya berjanji kepada anda, bahwa tidak
lama lagi anda akan melihat mereka sudah dibebaskan. Apakah itu tidak cocok dengan apa yang saya katakan tadi"
Tidak peduli cocok atau tidak, geram Adler, akan tetapi saya ingin tahu juga, bagaimana mereka dapat diselamatkan. Saya tidak mau disiksa lagi oleh keragu-raguan!
Anda sungguh harus memaafkan saya, akan tetapi saya tidak dapat memberi keterangan lebih lanjut. Tiada tahukan anda, bahwa kita dalam hal-hal tertentu harus dapat membungkam
14 seperti kubur" O, itukah sebabnya! Itu pun dikatakan Eduard beberapa jam yang lalu! Dia juga memegang sesuatu rahasia dan tak lama kemudian ia masuk ke dalam perangkap!
Itu tidak akan terjadi dengan saya, itu dapat saya pastikan.
Besok pagi saya akan pergi ke kota.........
Akan pergi. Naik apa" Barangkali naik kereta salju saya, yang ditarik oleh anjing itu"
Bukan naik itu, melainkan naik kereta salju besar yang ditarik oleh kuda, yang anda sediakan untuk saya. Di Hohenthal seharusnya ada tempat kita dapat meminjam kereta semacam itu. Saya tidak dapat mencari kereta itu sendiri, karena saya harus bertindak dengan hati-hati sekali. Saya tidak boleh kelihatan di situ, sehingga dapat mencurigakan orang.
Jadi kalau begitu orang yang sudah tua seperti saya ini masih ada juga gunanya. Baik. Saya akan pergi ke tukang membetulkan kursi. Barangkali ia dapat menyediakan kereta.
Baik kalau begitu. Dan selanjutnya masih belum dapat saya dengar keterangan-keterangan yang lain lagi"
Tidak, akan tetapi anda akan mengalami sendiri semuanya itu, besok dan lusa. Setujukah, saudara sepupu"
Dengan menggeram penjaga hutan itu meletakkan tangannya ke atas tangan saudara sepupunya. Ia terpaksa menyerah kepada keinginan Arndt dan Barbertje tertawa saja melihat tingkah laku suaminya yang agak ganjil itu.
Keesokan harinya pagi-pagi sekali Adler sudah bangun. Seperti bunyi perumpamaan lama: bagai aur dengan tebing, demikian dilakukan juga oleh Arndt dan Adler. Malam itu juga Arndt membantu Adler dalam membuat perhitungan yang rumit15
rumit yang berhubungan dengan harga-harga kayu dan lain-lain, yang bertumpuk-tumpuk banyaknya dan sangat memusingkan kepala penjaga hutan itu. Berkat bantuan itu maka lekas jugalah terselesaikan pekerjaan itu. Inilah yang menggembirakan penjaga hutan itu. Ketika ia hendak pergi tidur bersama Barbertje, maka diakuinya kepada isterinya, bahwa Arndt itu memang seorang yang sungguh cerdas dan patut mendapat kepercayaan penuh.


Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Itulah sebabnya, maka keesokan harinya ia bangun pagi-pagi benar dan dengan segala suka hati berangkat ke Hohenthal untuk membujuk tukang kursi, supaya ia mau meminjamkan kereta salju kepadanya.
Salah seorang saudara sepupunya, demikian katanya, harus pergi ke kota untuk urusan yang sangat penting dan karena ia kebetulan harus ke kota juga, kedua orang itu dapat pergi bersama. Karena mereka tak mungkin menempuh perjalanan itu dengan berjalan kaki mengingat cuaca dan jalan-jalannya dalam keadaan buruk sekali, maka alangkah baiknya, bila tukang kursi itu mau meminjamkan kereta saljunya kepadanya.
Sedang Chistiaan, seorang pembantu tukang kursi itu, memasang kudanya, Adler menganjurkan, supaya mereka menyediakan dua kendi dengan air panas dalam kereta itu. Tugas penjaga hutan membekali kereta dengan selimut-selimut. Nah, sekarang segalanya sudah teratur baik dan perjalanan dapat dimulai.
Mula-mula mereka mengendarai kereta itu ke rumah penjaga hutan. Meskipun dengan demikian mereka membuat perjalanan memutar, namun keuntungannya ialah, bahwa Arndt tidak usah melewati desa Hohenthal.
Arndt baru saja selesai makan pagi, ketika kereta salju itu berhenti di hadapan rumah penjaga hutan. Setelah mengucapkan
16 salam perpisahan kepada isteri penjaga hutan, kedua orang itu naik ke kereta salju lalu duduk di belakang pembantu tukang kursi. Perjalanan mereka melalui salju yang putih bercahaya disinari
matahari pagi, melalui hutan di musim dingin yang memberi pemandangan yang menakjubkan dan melalui jalan-jalan kecil yang bercahaya putih.
Adler bercakap terus-menerus. Itulah buktinya, bahwa ia sedang gembira. Ia mencium pengalaman-pengalaman yang hebat. Hatinya gembira membayangkan hal itu, karena sesungguhnyalah ia seorang yang berjiwa pemburu. Arndt pun sama-sama dalam keadaan gembira dan suka bercakap. Mereka bercakap-cakap dengan asyiknya dan detektip itu diam-diam merasa heran, mengapa penjaga hutan tidak lagi mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang akan terjadi. Akan tetapi ia merasa puas dengan keadaan demikian. Mungkin Adler sudah insaf benar disebabkan oleh percakapannya semalam, mungkin juga Adler menganggap lebih bijaksana jangan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat didengar juga oleh pembantu tukang kursi. Karena sungguhpun ramai terdengar dering lonceng kereta salju, masih dapat didengar juga dengan jelas tiap perkataan yang diucapkan oleh penumpangnya.
Ketika mereka tiba di tepi kota, kedengaranlah perintah Arndt kepada saisnya: Ke rumah penginapan Lembu Emas !
Sais itu mengangguk, lalu menuju ke arah rumah penginapan yang dimaksudkan. Sesampai di situ, dikendalikannya kereta salju itu masuk melalui pintu gerbangnya yang besar. Seorang pembantu pemelihara kuda menyambut mereka. Ia memberi salam kepada Christiaan, lalu membuka piciknya ketika ia membantu tukang kursi turun dari kereta salju.
Akan tetapi ia terheran-heran ketika melihat seorang asing
17 duduk di dalamnya bersama penjaga hutan.
Sebenarnya sudah pernah dilihatnya Arndt sebelumnya, yaitu ketika detektip itu berada dalam ruangan dapur bersama isteri majikannya sedang sibuk dengan penyamarannya. Namun sekarang berkat keahlian Arndt dalam penyamarannya itu, tidak sangguplah pembantu itu mengenalinya lagi.
Christiaan mengurus kuda-kuda penarik keretanya bersama pembantu dari rumah penginapan. Kuda-kuda itu dilepaskan dari keretanya, dan dibawa ke kandang. Kemudian kedua orang itu masuk ke dalam sebuah kamar yang kecil yang terletak di belakang, tempat pembantu-pembantu dan sais-sais menunggu, sementara para majikannya berada dalam rumah penginapan.
Kedua penumpang itu pergi ke ruang tamu.
Di situ tidak ada orang. Mereka menempati tempat duduk dekat meja yang terletak dekat jendela, yang beberapa waktu yang lalu diduduki orang yang telah menjerumuskan Eduard. Tiada berapa lama kemudian pintu ruangan dibuka dan pemilik rumah penginapan masuk ke dalam.
Ia menyambut penjaga hutan sebagai seorang kawan lama, yang jarang sekali berada dalam kota, apalagi mengunjungi Lembu Emas , karena pendapatan Adler sekali-kali tidak sesuai dengan kehidupan yang agak mewah.
Ketika Arndt mengulurkan tangannya kepada pemilik rumah penginapan, lalu berbicara secara agak intim, maka pemilik rumah makan itu terheran-heran.
Aneh! katanya, pada perasaan saya seolah-olah saya sudah mengenal anda. Suara anda kedengaran tidak asing lagi, akan tetapi saya benar-benar tidak tahu, di mana....
Coba anda ingat akan orang yang berkacamata biru itu!
Pemilik rumah penginapan terlompat mendengar perkataan
18 itu. Apakah anda.........orang asing itu......."
Memang. Sayalah orang itu.
Pemilik Lembu Emas memerlukan sedikit waktu untuk mengatasi rasa herannya. Penjaga hutan pun turut merasa kagum.
Kini pemilik rumah penginapan menyambut para tamunya kedua kalinya, sekali ini dengan lebih gembira.
Tak dapat anda bayangkan, betapa girang hati saya menerima kunjungan anda! katanya dan kemudian ditambahkannya kata-kata yang khusus ditujukan kepada Arndt, sejak kunjungan anda yang pertama kali itu saya tetap menantikan kedatangan anda kedua kalinya. Ketika anda pertama kali di sini kata anda, bahwa anda sedang mencari Hantu Hutan. Nah, baru saya dengar pagi tadi di kota, bahwa Hantu Hutan itu sudah tertangkap.
Haha! kata Arndt dengan melayangkan pandangan berarti kepada penjaga hutan, jadi hal itu sudah diketahui oleh umum!
Itu hanya desas-desus saja, tuan, demikian pemilik rumah penginapan memperbaiki ucapannya. Kejadian-kejadian yang sesungguhnya ti
dak ada orang yang mengetahuinya. Itu justru yang ingin saya ketahui dari anda.
Itu akan anda dengar juga sekarang. Bahkan lebih dari itu. Anda akan mengetahui hal-hal, yang belum diketahui oleh orang lain. Akan tetapi saya minta dibuatkan kopi panas, saudara sepupu"
Pemilik rumah makan terheran-heran mendengar cara Arndt memanggil penjaga hutan itu. Bahwa penjaga hutan yang tua itu mempunyai seorang saudara sepupu yang berpangkat tinggi, belum pernah diketahuinya lebih dahulu. Maka rasa hormatnya
19 terhadap orang tua yang sederhana itu bertambah oleh karena itu.
Dalam pada itu Adler mengucapkan kata-kata yang kurang jelas dapat didengar.
Hm, geramnya, secangkir kopi tulen yang panas pada hari
sedingin ini memang akan terasa nyaman, tetapi..........
Tetapi apa" tanya Arndt. Ayo, katakan saja!
Minuman grog akan lebih terasa nyaman lagi! kata penjaga hutan cepat-cepat.
Arndt tertawa. Kalau begitu segelas grog untuk penjaga hutan. Saya tetap minta kopi saja!
Pemilik rumah penginapan pergi meninggalkan ruangan. Adler menyalakan pipanya seperti biasa dalam hal-hal demikian dan Arndt membakar cerutu.
Nah, kata penjaga hutan kemudian. Petualangan ini sampai sekarang sesuai benar dengan selera saya. Sekarang petualangan itu dapat dilanjutkan. Apakah anda akan menceriterakan semuanya kepada pemilik rumah penginapan"
Hanya pokok-pokoknya yang penting saja. Selanjutnya saya ingin juga memperoleh keterangan-keterangan dari padanya. Apakah anda mengira, bahwa ia tahu juga sedikit tentang hal itu"
Benar. Semalam sudah saya katakan, bahwa kawan kita Eduard Hauser di sini di Lembu Emas telah kena tipu oleh seorang asing. Harapan saya, bahwa pemilik rumah penginapan itu telah menyaksikan mereka ketika mereka sedang bercakap, atau lebih baik lagi bila ia telah mengamati orang itu, sehingga ia dapat mengingat kembali hal-hal yang penting mengenai orang itu........
20 Itulah! kata penjaga hutan menyelangi perkataan Arndt. Tentu saja! Anda benar-benar orang yang cerdik, saudara! Ia menggaruk-garuk di belakang telinganya. Saya harus mengakui, bahwa saya begitu bodoh, sehingga tidak sanggup menarik kesimpulan, meskipun yang sesederhana-sederhananya, sedangkan saya seharusnya sudah dapat, karena pengalaman saya sudah bertambah banyak.
Percakapan itu diputuskan oleh datangnya pemilik rumah penginapan, yang membawa minuman grog untuk Adler dan tak lama kemudian juga kopi untuk Arndt. Adler menjatuhkan dirinya ke atas kursi dan memandang dengan penuh pengharapan selaku seorang penonton sandiwara, yang duduk di bangku yang paling depan mengawasi layar pentas yang sedang digulung. Arndt memandang kepada pemilik rumah penginapan.
Jadi anda telah mendengar desas-desus, bahwa Hantu Hutan telah ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara"
Benarlah demikian! Kata orang Hantu Hutan itu seorang anak muda dari Hohenthal, putera seorang penenun yang pandai. Dan selanjutnya"
Ah, memang aneh yang saya dengar itu. Kata orang, ada juga seorang gadis yang terlibat. Gadis itu menurut desas-desus itu telah menembak salah seorang, yang telah menangkap penjahat itu.
Nah, kata Arndt. Rupa-rupanya orang kadang-kadang lebih banyak mengatakan hal-hal, yang tidak dapat dipertanggungjawabkannya. Akan saya ceriterakan kejadian sebenarnya kepada anda. Akan tetapi ingat, bahwa apa yang anda dengar sekarang ini bukan dimaksudkan untuk telinga orang lain! Ingat, bahwa anda tidak boleh menceriterakan kepada siapa pun!
21 Tak kan saya berani, tuan! Saya berjanji demi kehormatan saya, saya tidak akan membocorkan rahasia.
Baik! kata Arndt. Lagi pula saya menaruh kepercayaan penuh kepada anda. Itu sudah anda ketahui pada kunjungan saya yang pertama. Dan sekarang, dengarlah baik-baik! Anak muda, yang tertangkap sebagai Hantu Hutan itu sebenarnya tiada bersalah!
Apa" Itu dapat saya jamin, dan anda kenal akan saya. Sebenarnya anak muda itu pembantu saya.
Pembantu anda" Ya, ia membantu saya dalam mencari Hantu Hutan.
Masya Allah! Kalau begitu, mengapa ia sampai dapat dimasukkan ke dalam penjara"
Ia hanya mendapat tahanan semen
tara. Itu sekali-sekali belum berarti dimasukkan ke dalam penjara.
Ya, meskipun demikian saya kurang puas. Bodoh benar sampai salah tangkap penjahat itu.
Itu suatu kekhilafan. Akan tetapi kekhilafan itu akan menjadi masalah yang sungguh-sungguh, bila kekhilafan itu dengan sengaja diikhtiarkan oleh seorang musuh dari anak muda itu! Kalau benar begitu, perbuatan demikian adalah perbuatan jahanam. Dan mereka yang menjadi penyebabnya patut..........
.patut dipegang dan dijebloskan sendiri ke dalam
penjara. Bukankah demikian maksud anda" Dan itulah yang hendak saya ikhtiarkan sekarang. Saya bermaksud menangkap penjahat itu dan dalam hal itu saya memerlukan bantuan anda. Bantuan saya" Itu akan saya berikan dengan suka rela. Apa yang harus saya kerjakan"
22 Anda dapat membantu saya dengan melukiskan seorang tamu yang pernah datang ke mari, ke Lembu Emas dan telah berhasil membujuk seorang anak muda, bernama Eduard Hauser, dan dengan demikian menjerumuskannya ke dalam perangkap.
Perkataan ini diucapkan dengan perlahan-lahan dan dengan tekanan oleh Arndt. Ia tetap bersikap tenang, seakan-akan ia sedang menghadapi suatu perkara yang meskipun penting, tetapi biasa kita jumpai dalam kehidupan. Akan tetapi Adler tak sepandai itu menahan perasaannya, sehingga membiarkan pipanya mati. Ia terus menerus memperhatikan sikap pemilik rumah penginapan, yang mendengarkan dengan mulut ternganga dan lupa sama sekali menutup mulutnya itu selama beberapa waktu.
Maka selama beberapa saat sunyi sepilah di dalam ruang tamu itu. Sampai Arndt mengakhiri suasana terheran-heran dari pemilik rumah penginapan.
Nah! desaknya. Bagaimanakah sekarang" Dapatkan anda mengingat kembali orang, yang saya maksudkan tadi" Dialah penjahat, yang sedang saya cari-cari.
Baru sekarang pemilik rumah penginapan itu menutup mulutnya, akan tetapi membukanya kembali untuk memperdengarkan keluh kesahnya.
Andai kata saya ketahui ketika itu! demikian kata-kata yang diucapkannya pertama-tama.
Ketegangan yang terbayang pada mata Arndt mulai mereda. Sekarang nyatalah baginya, bahwa perjalanan yang ditempuhnya itu tidak sia-sia.
Apakah ucapan anda tadi berarti, bahwa anda dapat mengingat kembali kejadian itu" tanyanya.
Benarlah, masih segar dalam ingatan saya! Terjadinya
23 kemarin pagi. Ketika itu seorang anak muda yang agak kurus, yang beberapa hari yang lalu juga telah mengunjungi rumah penginapan kami, masuk ke dalam ruang tamu. Pada kunjungannya yang pertama kali ia minta disediakan kertas tulis dengan tinta untuk menulis surat.
Tepatlah, kata Arndt dengan mengangguk, itulah Hauser. Dan selanjutnya"
Ia sedang duduk-duduk dekat jendela, ketika seorang datang, yang tiada saya kenali.
Apa yang dapat dikatakan tentang dia"
Sabarlah, tuan! Segala sesuatu ada gilirannya. Perkara ini cukup penting untuk diceriterakan dengan tenang dan dengan menggunakan pikiran. Jadi tentang orang asing itu! Besar badannya sedang saja, tampaknya agak makmur, berpakaian perlente, berjanggut panjang dan berkacamata besar. Di tangan kanannya yang agak berisi itu ia memakai cincin yang indah; indah sekali bentuknya dan bertatahkan batu perhiasan berwarna biru yang bercahaya gemerlapan. Pendek kata, orang itu memberi kesan pada saya, bahwa ia berasal dari lingkungan kaum hartawan.
Masih ada satu pertanyaan lagi, kata Arndt menyelangi rentetan perkataan pemilik rumah penginapan itu. Menurut hemat saya mata pencaharian anda membawa akibat, bahwa anda biasa dengan menilai orang sesuai dengan roman mukanya. Apakah orang yang tadi anda lukiskan itu orang baik-baik ataukah seorang penipu" Dapatkah kiranya anda menerka apakah pekerjaannya" Apakah ia seorang terpelajar atau tidak" Saya kira, anda mengerti maksud saya.
Memang, jawabnya. Itu sudah menjadi kebiasaan bagi saya. Meskipun saya sendiri yang mengatakannya, sering kali
24 saya melihat, bahwa dugaan saya itu mengena. Orang asing itu tampaknya seperti seorang saudagar gandum atau ternak. Saya rasa orang itu tidak begitu terpelajar, akan tetapi saya dapat memastikan, bahwa ia seorang pedagang baik. Meskipun ia masih b
elum meninggalkan kesan sebagai seorang penipu, pasti jugalah, bahwa kita tidak dapat mempercayainya begitu saja.
Itu sudah merupakan pegangan, kata Arndt sambil memuji. Keterangan-keterangan anda sangatlah berharga bagi saya dan saya.......
Sabar dahulu tuan, jangan tergesa-gesa! kata pemilik rumah makan cepat-cepat. Hal yang terutama belum saya ucapkan. Hati anda akan berdebar-debar mendengar keterangan-keterangan ini. Dengarkanlah saja! Jadi orang itu duduk dekat meja ini dan memesan minuman bir. Ia tidak suka bicara, dan saya membiarkannya sendiri. Akan tetapi ia tetap ada dalam perhatian saya, karena sesaat sebelum ia masuk ke dalam saya lihat orang itu di ujung jalan sedang bercakap-cakap dengan seorang, yang cukup dikenal di seluruh Hohenthal, yaitu putera Seidelmann.
Haha! kata Arndt sambil mengangguk, saya tahu, siapa yang anda maksudkan, saya kenal orang-orang demikian.
Baik, kalau begitu. Maka saya tidak usah menerangkannya lagi. Jadi Frits Seidelmannlah, yang saya maksudkan itu. Kedua orang itu bersalam-salaman dengan rasa gembira bercampur rasa heran, seakan-akan mereka setelah waktu yang lama kebetulan baru berjumpa lagi. Seidelmann bergaul sangat intim dengan dia dan kemudian saya dengar ceritera dari pembantu saya, yang kebetulan berjalan melewati mereka dan dapat menangkap perkataan mereka, bahwa Seidelmann waktu memberi salam kepada orang yang gemuk dan yang mukanya
25 selalu menunjukkan senyum memanggilnya sebagai kawannya Michalowski.
Bagus sekali. Sekarang kita sampai dapat mengetahui namanya! Apa masih ada lagi yang anda ketahui"
Benar. Masih ada lagi! Kini diceriterakan oleh pemilik rumah penginapan, bagaimana caranya Michalowski bertemu dengan Eduard. Tidak lupa ia menambahkan, bahwa ia merasa heran mendengar permintaan orang asing itu, yaitu untuk ditunjukkan jalan ke Hohenthal, sedangkan baru saja ia berbicara dengan sangat intim dengan Seidelmann, yang tinggal di Hohenthal.
Penjaga hutan mendengar dengan penuh perhatian dan setiap kali tersenyum puas, akan tetapi Arndt hanya mengangguk saja. Segala sesuatu yang didengarnya cocok benar dalam rangka, yang berhubungan dengan penangkapan Hauser itu. Semuanya nampaknya sudah cocok benar.
Hanya hal yang terakhir, yang diceriterakan oleh pemilik rumah penginapan itu masih merupakan teka-teki baginya.
Jadi orang asing itu hendak pergi ke Hohenthal, demikian sudah ditetapkan, dan anak muda, Eduard Hauser itu, menawarkan diri sebagai penunjuk jalan. Akan tetapi niat itu tidak jadi dilaksanakan. Seperti telah saya katakan, saya telah membiarkan mereka berdua saja dalam ruang tamu, karena saya ada pekerjaan lain yang lebih penting dari pada mendengarkan percakapan, yang tidak ada artinya bagi saya. Ketika saya kembali lagi di ruang tamu itu, maka anak muda itu sudah pergi dari situ dan orang gemuk itu membayar untuknya. Jadi mereka tidak pergi bersama-sama dan bagaimana hal itu berakhir, tidak saya ketahui.
Ini merupakan teka-teki yang membuat Arndt berpikir
26 sejenak. Akan tetapi tak lama lagi ia tertawa dan berkata, Sekarang saya sudah mengerti.
Kini diceriterakan oleh Arndt, bahwa orang asing itu telah membujuk anak muda itu untuk mengantarkan surat-surat penting secara rahasia ke Breitenau dan bahwa ia kenal baik dengan Arndt, saudara sepupu Adler.
Pada saat ini saya masih belum dapat menerangkan bagaimana mereka dapat mengetahui hubungan antara saya dengan anak muda Hauser itu. Akan tetapi hal itu pasti akan saya ketahui juga dan gerombolan itu akan mendapat ganjarannya yang setimpal, kata Arndt dengan mengancam. Eduard Hauser itu benar telah melewati perbatasan pada malam hari dan di situ ia tertangkap. Tertangkap oleh orang-orang, yang sengaja telah mengadangnya di situ, karena mereka tahu, bahwa ia pasti datang. Ya, bahkan mereka lebih banyak mengetahui dari pada anak yang masih hijau itu.
Kini diceriterakannya tentang renda itu dan dinyatakannya dengan yakin sekali, bahwa seseorang diam-diam telah menjahitkan barang selundupan itu ke dalam baju Eduard dengan maksud untuk mencelakakannya. Berkaitan dengan kejadian ini,
akhirnya diceriterakannya juga tentang surat pembawa sial, yang ditujukan kepada Strauch itu. Setelah diberi keterangan sedikit, pemilik rumah penginapan itu sudah mengetahui semuanya. Adler pun sekarang sudah diberitahu tentang segala-galanya.
Tidak perlu diceriterakan lagi, bahwa kedua orang itu dengan tiada henti-hentinya mengutarakan kemarahannya terhadap perbuatan curang yang dikerjakan dengan licin itu. Pemilik rumah penginapan itu demikian marahnya, sehingga ia lupa menanyakan, bagaimana keadaannya sekarang dengan anak
27 gadis itu, yang menurut kata orang turut terlibat dalam perkara itu dengan menembak salah seorang, yang menangkap Hantu Hutan itu.
Maka terjadilah perdebatan antara pemilik rumah makan dengan penjaga hutan, yang sebenarnya bermaksud baik akan tetapi dalam prakteknya tidak ada gunanya sama sekali dan Arndt menggunakan kesempatan ini untuk meninggalkan mereka dan membiarkan mereka dengan percakapannya.
Kawan-kawan baik, katanya, apa yang sekarang dibicarakan itu tidak memerlukan kehadiran saya. Dalam pada itu saya masih harus melakukan suatu pekerjaan penting, yaitu mengunjungi seseorang.
Lalu ia bangkit dari tempat duduknya dan memegang topi serta bajunya.
Saudara sepupu, katanya kepada penjaga hutan, saya harap saudara mau menantikan saya di sini sambil menghabiskan minuman grog segelas lagi. Saya kira saya akan kembali lagi sejam kemudian.
Ia tidak mau mendengarkan lagi keberatan-keberatan yang diajukan mereka; langsung ia meninggalkan ruang tamu itu. Dengan tergesa-gesa ia pergi ke kantor polisi untuk mengadakan pembicaraan penting dengan komisaris polisi, yang menangani perkara Eduard Hauser dan Angelica Hofmann itu.
Maka ia pun segera sampai jugalah ke kantor komisaris itu.
Mula-mula ia disambut dengan agak dingin karena ia belum dikenal di situ, akan tetapi setelah Arndt memperlihatkan surat tanda pengenalnya, maka sikap komisaris itu berubah menjadi sangat ramah.
Apakah maksud kedatangan anda ke mari" Dalam hal apakah dapat saya memberi pertolongan kepada anda, tuan Arndt"
28 Kedatangan saya ini untuk membicarakan perkara anak gadis dan yang lebih penting lagi perkara anak muda, yang semalam telah ditahan di Hohenthal.
Itu sudah saya duga, kata komisaris itu sambil mengangguk. Hal itu pada saat ini merupakan perkara yang paling utama, yang sedang kami selidiki. Apakah anda kenal akan mereka" Belum lama, akan tetapi saya kenal baik akan mereka. Barangkali anda ingin mengetahui tentang nama-nama mereka, hubungan mereka dalam keluarga mereka dan seluk beluk tentang penahanan mereka.
Saya sudah tahu tentang segala hal itu.
Dan anda tahu juga, bahwa anak muda itu dituduh sebagai Hantu Hutan"
Itu pun saya ketahui. Akan tetapi itu suatu kekhilafan! Demikiankah pendapat anda" Itu harus dibuktikan lebih dahulu dan itulah merupakan tugas, yang nampaknya tidak ringan, meskipun saya sendiri tiada berani bersumpah, bahwa kami telah menangkap Hantu Hutan yang sesungguhnya. Bukti itu dapat saya berikan dengan mudah sekali! Eduard Hauser sudah tiada mungkin merupakan Hantu Hutan itu karena alasan ini saja: karena ia adalah tangan kanan saya.
Apa" Tangan kanan anda"
Ya. Memang demikianlah. Saya sejak beberapa hari yang lalu berdiam di daerah ini, karena terdorong oleh keinginan kuat untuk menemukan Hantu Hutan, yang diliputi rahasia itu. Untuk tujuan ini saya harus mendapat bantuan dari salah seorang penduduk di daerah ini. Dalam penyelidikan saya itu saya berjumpa dengan Hauser, yang berkenan di hati saya. Telah saya uji anak muda itu dengan diam-diam dan hasilnya baik sekali. Ia adalah seorang anak yang jujur, berani dan........Pendeknya,
29 telah saya pilih dia. Dan tiba-tiba ia ditangkap polisi di bawah hidung anda, dituduh sebagai Hantu Hutan! Itu benar-benar lucu!
Bagi saya sekali-sekali tidak ada alasan untuk menganggap perkara ini lucu , kata Arndt sungguh-sungguh. Sebaliknyalah. Saya merasa prihatin terhadap nasib Hauser. Itulah sebabnya saya ke mari. Ia tiada bersalah dan ingin sekali saya dapat mempercepat pembebasannya. Untuk tujuan ini saya dapat memba
ntu kalangan polisi dengan memberikan kesaksian tentang apa yang telah saya dengar dan saya lihat dan saya harap, supaya berkat keterangan saya itu, dalam waktu yang singkat kita dapat memperoleh hasil-hasil yang memuaskan dengan bekerja sama. Apakah anda sendiri sudah mencurigai Hauser sebelum peristiwa ini" Apakah anda sendiri menganggapnya sebagai Hantu Hutan"
Tidak. Saya tidak tahu sedikit pun juga tentang anak itu sebelumnya.
Jadi, ada orang ketiga, yang membuat perhatian anda tertuju kepadanya"
Benarlah. Dan siapakah orang itu"
Frits Seidelmann, putera seorang saudagar dari Hohenthal. Ia datang ke mari dan memperlihatkan sepucuk surat, yang ditulis oleh Hauser dan ditujukan kepada saudagar Strauch dan ditandatangani dengan Hantu Hutan .
Saya sudah tahu tentang surat itu.
Anda sudah tahu" Pengetahuan itu menjadi penting bagi kami. Bagaimana caranya anda mengetahui tentang hal itu" Hauser sendiri telah menceriterakan kepada saya. Disebabkan oleh kekurangannya akan pengalaman, maka ia melakukan suatu
30 perbuatan yang bodoh. Disangkanya, bahwa ia mendapat ilham yang baik dengan menulis surat itu. Akan tetapi kemudian ia menyesal sekali. Ia khawatir, bahwa surat itu dapat membawanya ke dalam keadaan susah.
Hm, memang demikian jugalah terjadi, seperti anda lihat sendiri.
Saya juga telah merasa khawatir. Tetapi saya harap, orang tidak akan terlalu menghiraukan surat itu.
Setelah kita mengetahui kejadian yang sebenarnya, kita tidak akan begitu menghiraukan surat itu, meskipun surat itu sendiri sudah merupakan bukti yang nyata, bahwa penulisnya telah melakukan pelanggaran hukum. Bukankah demikian"
Saya setuju sepenuhnya. Akan tetapi harus turut dipertimbangkan juga, bahwa Hauser telah menulis surat itu karena dorongan kuat dari rasa takutnya yang sangat.
Itu saya ketahui. Ayahnya telah memberitahukan berbagai hal kepada saya. Lagi pula kedua anak muda itu dalam perjalanannya ke mari telah menceriterakan cukup banyak hal kepada saya,
yang membuat saya kian yakin, bahwa Eduard Hauser.............
.......adalah anak muda yang tidak bersalah dan bertabiat
baik, demikian diselesaikan oleh Arndt kalimat itu.
Tepat! kata komisaris membenarkan. Akan tetapi karena perkara itu sudah mulai diusut, maka jalannya harus ditentukan pula oleh hukum. Kami baru dapat membebaskan anak muda Hauser itu setelah kami memperoleh buktinya, bahwa ia tiada bersalah. Dapatkah kiranya anda memberikan bukti"
Dapat, komisaris! Kini diceriterakan oleh Arndt secara panjang lebar apa yang dilihatnya dari atas atap gudang dekat rumah Seidelmann, akan tetapi ia dengan sengaja tiada berceritera tentang gelang rahasia
31 itu. Komisaris itu mendengar dengan penuh perhatian. Nampaknya semuanya itu cocok benar, sehingga hampir-hampir membuat saya yakin, katanya akhirnya tanpa bertanya tentang alasannya, mengapa Arndt pada malam itu memata-matai rumah itu. Akan tetapi, demikian dilanjutkannya, renda pada peristiwa yang satu dan renda pada peristiwa yang lain tidak usah merupakan benda yang sama!
Mungkin saja demikian, kata Arndt mengalah. Akan tetapi dalam perkara ini khusus dimaksudkan renda hitam bercorak halus bergambar separuh bulan halus-halus dan bintik-bintik di antara garis-garis yang berpotongan tegak lurus. Benarkah demikian, komisaris"
Tepat benar. Itu saya ketahui, demikian dilanjutkan oleh detektip itu, saya harap, bahwa potongan renda yang ditemukan pada diri Hauser itu masih ada di tangan anda. Potongan renda itu harus cocok benar dengan lajur renda dari mana ia diambil. Dan untuk mendapatkan lajur renda itu, anda menurut pendapat saya harus pergi ke rumah Seidelmann. Masih ada satu hal lagi: apakah menurut perkiraan anda Frits Seidelmann itu harus mencari benang terlebih dahulu di rumah Hauser sebelum menjahit renda itu ke dalam baju Eduard"
Saya kira tidak. Kalau apa yang anda kemukakan itu benar, maka seharusnya ia sudah membawa jarum penjahit dan benang dari rumahnya.
Bagaimana caranya anda mengeluarkan renda itu" tanya detektip itu selanjutnya.
Saya telah membelah lapisan kain itu dengan
pisau lipat saya. 32 Bagus sekali! Kalau begitu, jahitan itu tidak dirusakkan.
Tidak. Akan dapat kita lihat dengan mudah, bahwa jahitan yang aslinya itu telah dipotong, lalu dijahit kembali dengan benang lain atau tidak. Akan kita selidikinya sekarang juga. Baju Hauser disimpan di ruangan sebelah.
Komisaris itu meninggalkan ruangan untuk tidak lama lagi kembali lagi membawa baju yang dimaksudkan itu. Dengan hati-hati dibentangkannya ke atas meja.
Arndt menyelidiki kain lapisan itu dengan teliti.
Dugaan saya itu ternyata benar, katanya akhirnya. Penjahit pakaian telah menjahitnya dengan benang sutera; akan tetapi di bawah ini ada sebahagian, yang pernah dipotong dan kemudian dijahit kembali secara kasar dengan memakai benang yang agak kasar pula.
Saya akan menyuruh periksa di rumah Seidelmann, apakah dapat ditemukan barang yang sama, kata komisaris itu sambil mengangguk.
Seandainya semuanya itu benar terjadi, seperti ternyata pada penyelidikan kita itu, maka perbuatan demikian adalah suatu perbuatan yang rendah derajatnya dan kotor, yang belum pernah saya alami dalam masa jabatan saya.
Dan ini pun masih belum semuanya! kata Arndt.
Masih ada apa lagi" Apa sebabnya, maka keluarga Seidelmann itu telah mengusahakan sedapat-dapatnya supaya dapat mencap Hauser sebagai Hantu Hutan" demikian Arndt balik bertanya.
Karena benci atau mungkin juga karena hendak membalas dendam, tuan Arndt.
Detektip itu tersenyum. Pada saat itu ia merasa dirinya lebih bijaksana daripada komisaris itu karena lebih banyak juga yang
33 diketahuinya. Baik, katanya, katakan saja karena balas dendam! Akan tetapi kalau benar-benarbegitu, balas dendam itu dilaksanakannya benar-benar dengan cara berlebih-lebihan. Sebagaimana anda ketahui, anak muda Hauser itu telah menerima di kota ini seberkas surat yang amat penting , yang harus diselundupkan ke daerah seberang.
Tentulah saya ketahui hal itu. Surat-surat itu ada di sini. Saya
telah menyelidikinya dan saya harus mengakui, bahwa...........
Bahwa apa" Bahwa surat-surat itu tidak ada harganya sama sekali. Hanya ada selembar surat yang telah disusun dengan sangat licik untuk dapat mengelabui mata Eduard. Yang lain-lainnya hanya sampah belaka. Bahkan ada beberapa lembar yang tiada berisi tulisan. Arndt tersenyum kedua kalinya mendengar ini.
Memang itulah sudah saya duga, komisaris. Hauser telah ditipu dengan cara yang kasar.
Komisaris itu mengangguk serta berpikir.
Hanya masih perlu diketahui, oleh siapa ia ditipu!
Itu pun dapat saya katakan. Si penipu itu menamakan dirinya Michalowski.
Anda tahu akan namanya"
Untuk sementara baru namanya saja. Akan tetapi saya dapat melukiskan orang itu dengan demikian mengharap dapat menemukan jejak penipu itu. Rupa-rupanya ia tiada menganggap sebagai mungkin, bahwa ia akan kena tangkap. Kalau tidak, tentulah ia sudah mengusahakan, supaya surat-surat itu tidak akan jatuh ke tangan polisi. Selanjutnya orang itu ternyata seorang kawan baik dari keluarga Seidelmann.
Komisaris itu bersiul perlahan-lahan.
34 O, jadi dari sanalah bertiup angin itu! Tuan Arndt, anda harus menceriterakan lebih banyak tentang hal itu.
Lalu Arndt mulailah berceritera. Ceriteranya itu demikian meyakinkan, sehingga akhirnya komisaris itu menjabat tangannya.
Anda telah memberi bantuan yang sangat berharga kepada
kami.........kawan sejawat. Saya sudah mulai melihat cahaya
dalam perkara ini. Anak muda Hauser itu tentu takkan lama
tinggal di sini, perkara ini sudah hampir selesai. Hanya..........
saya tidak tahu anda akan dapat mengerti saya atau tidak. Harus anda ketahui, bahwa saya tidak dapat bergerak dengan leluasa. Saya dapat memaklumi kesulitan anda. Bukti-bukti kesalahan lawannya masih belum ada. Akan tetapi itu masih dapat diperoleh. Akan saya usahakan menemukan Michalowski.
Hal itu juga akan kami usahakan melalui jalan lain. Saya rasa kami masih perlu bertemu lagi untuk membicarakan perkara ini.
Saya selalu siap sedia, komisaris.
Di mana dapat saya bertemu dengan anda"
Saya tinggal di Hohenthal, maksud saya sedikit di luar desa, di rumah penjaga hu
tan Adler. Mereka berpamitan. Arndt kembali lagi ke rumah penginapan Lembu Emas . Di situ ia berjumpa dengan sesuatu yang tiada diduga-duganya. Ia hanya menjumpai pemilik rumah penginapan dalam ruang tamu. Penjaga hutan itu tiada terlihat di mana-mana.
Melarikan diri" kata Arndt terheran-heran. Apakah sebabnya"
Mula-mula ia merasa kesal oleh sikap penjaga hutan yang seolah-olah kurang mengenal disiplin itu. Akan tetapi setelah ia
35 mendengar keterangan singkat dari pemilik rumah makan itu, maka ia dapat memaklumi sikap yang demikian.
Ketika anda tidak hadir di sini terjadilah sesuatu yang amat penting, kata pemilik rumah penginapan itu. Bayangkan saja: kami sedang duduk-duduk di sini, penjaga hutan sedang menghadapi minuman grog yang ketiga kalinya. Kami sedang asyik bercakap-cakap, ketika Adler tiba-tiba kehilangan kantong tembakaunya. Karena dikiranya kantong tembakau itu masih tertinggal di kereta salju, maka ia keluar. Saya melihat-lihat ke luar jendela. Tiba-tiba pintu terbuka dan seorang tamu baru masuk ke dalam.
Orang itu tiada sempat untuk duduk di kursi. Anggurnya diminumnya dengan berdiri. Meskipun dalam keadaan tergesa-gesa ia menyempatkan diri untuk bercakap sedikit. Dalam percakapan itu disinggung-singgungnya juga tentang Seidelmann. Saya agak terkejut mendengar nama itu. Maklumlah: Seidelmann, Hohenthal, serta kejadian-kejadian semalam telah memenuhi pikiran saya. Karena itu saya memperhatikan orang itu dengan lebih baik lagi dan anda takkan dapat menerka, apa yang kemudian tertangkap oleh perhatian saya. Di tangannya yang memegang gelas anggur terlihat sebuah cincin dengan mata yang berkilau-kilauan. Serta-merta dapat saya kenali cincin itu. Cincin itu sama dengan cincin yang kemarin dipakai oleh Michalowski, terlintas dalam pikiran saya. Batu hijau yang berkilau-kilauan!
Seketika saya menjadi bingung, akan tetapi segera dapat saya atasi perasaan itu, lalu memandangnya dengan penuh perhatian. Diam-diam saya bandingkan tubuh orang asing itu dengan tubuh Michalowski: sedang besarnya, berisi, berpakaian perlente! Semuanya itu cocok. Hanya janggut dan kacamatanya tidak
36 ada. Saya masih agak ragu-ragu, ketika pandangan saya tertuju pada tangan kanannya yang berisi. Benar, kata saya dalam hati, itulah Michalowski! Dan ketika orang itu membayar, lalu meninggalkan ruangan, makin yakin saya, melihat sikap dan cara berjalannya.
Dapat anda mengerti, bahwa pada saat itu saya membuat berbagai rencana. Akan tetapi kemudian datanglah Adler. Ia masuk melalui pintu belakang. Ia telah menemukan kantong tembakaunya. Karena itu ia merasa puas dan hendak duduk kembali di atas kursinya. Akan tetapi saya menahannya.
Dengar! kata saya cepat-cepat. Michalowski baru saja duduk di sini. Ia baru saja meninggalkan ruangan ini. Lihat, itulah dia! Cepat, kejar dia! Ia tidak kenal akan anda, maka anda dapat memperhatikannya tanpa diketahui olehnya. Usahakan mengetahui, ke mana ia pergi!
Dalam sekejap mata penjaga hutan itu mengenakan baju dan picinya lalu meninggalkan ruangan ini. Saya harap, ia telah memahami maksud saya. Saya tiada sempat menambahkan sepatah kata lagi. Pendek kata, saya telah membawa dia pada jejak penipu itu dan selanjutnya kita tinggal menantikan hasilnya.
Itu telah anda laksanakan dengan baik sekali, kata Arndt sambil merasa puas. Jika Adler pandai menggunakan kesempatan ini, maka kita akan maju selangkah lagi.
Detektip, yang biasanya pandai menguasai perasaannya itu, sekali ini benar-benar terbawa-bawa oleh perasaannya setelah mendengar berita itu, sehingga ia bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan mundar-mandir dalam ruangan itu dengan tangan di punggungnya. Pemilik rumah makan tinggal diam saja, tiada berani mengganggunya.
37 Akan tetapi tiba-tiba dengan suaranya yang keras itu ia memecah kesunyian. Itulah dia!
Pintu terbuka dan penjaga hutan masuk ke dalam dengan muka berseri-seri.
Selamat, saudara sepupu! katanya dengan tertawa. Baru kembali dari perburuan! Hasil baik di seluruh medan. Burungnya sudah tertangkap!
Benarkah" Anda menemukan rumah tinggal Michalowski" Benarlah, sa
udara sepupu. Itu seharusnya terlaksana demi kehormatan saya. Saya telah membayanginya terus menerus, menempuh dua, tiga jalan dan akhirnya sampai ke jalan Touwslager. Di situ ia menghilang di jalan masuk ke suatu gedung, yang diberi nama sama dengan rumah obat Bintang Biru , yang terdapat di situ juga. Ia menyeberangi halaman dan masuk ke dalam gedung di belakang. Saya menunggu sebentar, akan tetapi Michalowski tidak keluar juga. Apakah ia tinggal di situ" pikir saya. Akhirnya saya masuk ke dalam rumah obat dan membeli obat serangga sekantong.
Untuk anjing saya, kata saya kepada pemilik toko. Anjing itu badannya penuh dengan kutu.
Dengan demikian saya memulai percakapan saya. Tak lama kemudian saya dapat menanyakan apa saja, yang ingin saya ketahui.
Tadi saya lihat seorang lewat melalui jalan masuk. Orang itu saya kenal dari Hohenthal. Kalau saya tiada salah, ia seorang
kawan Seidelmann..........
Tak usah saya bicara banyak-banyak lagi, karena pemilik rumah obat itu langsung memotong perkataan saya.
O, tentunya tuan Michalowskilah, yang anda maksudkan itu.
38 Tepatlah dugaan anda. Apakah ia tinggal dekat-dekat sini" Kadang-kadang. Tentunya anda tahu, bahwa ia datang dari daerah seberang. Kadang-kadang ia ke mari untuk urusan dagang. Kalau ia ke mari, ia tinggal di rumah janda, yang bernama Hempel, yang rumahnya terletak di belakang.
O, begitu, jadi ia hanya kadang-kadang ada di sini.
Tiga atau empat kali setahun ia tinggal di sini selama seminggu atau kadang-kadang juga lebih. Kalau saya tiada salah, maka ia adalah seorang pedagang besar, yang berjual beli macam-macam cita dan benang.
O, kata saya, itu tiada saya ketahui dan tiada perlu juga saya ketahui. Saya hanya ingin tahu sedikit tentang dia, karena saya pernah melihatnya bersama Seidelmann di Hohenthal dan pernah mendengar juga, bahwa ia bernama Michalowski.
Kini saya tahu secukupnya, lalu saya membayar seharga obat serangga untuk anjing saya itu dan memasukkan obat serangga itu ke dalam saku saya. Kemudian saya meninggalkan toko itu. Sekarang saya sudah kembali lagi dan siap sedia untuk menjalankan tugas saya lagi, saudara sepupu! Bukankah grog yang saya minum itu sesuai dengan jasa-jasa saya"
Memang, ketiga gelas grog yang anda minum itu sudah setimbang benar dengan jasa anda! Dan saya merasa sangat berterima kasih. Anda sesungguhnya kurang sesuai untuk pekerjaan anda yang sekarang. Sesungguhnya lebih sesuai anda menjadi seorang detektip!
Berkat hasil baik penjaga hutan itu, maka Arndt harus kembali lagi mengunjungi komisaris untuk memberitahukan, bahwa ia sudah mengetahui tempat tinggal Michalowski. Komisaris itu tentu saja merasa gembira, sungguh pun sebenarnya ia agak merasa iri hati terhadap detektip itu. Sebenarnya ia lebih suka
39 hasil itu diperoleh anak buahnya sendiri. Akan tetapi biar bagaimana pun, mereka mencapai kemajuan dalam perkara itu dan itulah yang harus diutamakan.
Mereka masih bercakap-cakap selama hampir satu jam. Renda itu pun turut dibicarakan, yang menurut Arndt dapat ditemukan di rumah Seidelmann.
Akan saya suruh mencarinya, kata komisaris.
Akan tetapi Arndt menasehati, supaya jangan langsung memulai pekerjaan itu. Mereka akan mengetahui, bahwa mereka sudah tercium jejaknya, maka mereka akan memperingatkan Michalowski, dan akan mempersulit kita dengan berbagai cara dalam mengadakan penyelidikan.
Komisaris melihat, bahwa perkataan detektip itu mengandung kebenaran juga. Ia berjanji membiarkan perkara itu selama beberapa hari. Kemudian dinyatakannya, bahwa akan diusahakannya, supaya Eduard Hauser dan Angelica Hofmann tidak akan menderita selama dalam tahanan. Sekarang hanyalah merupakan soal waktu beberapa hari saja sebelum Eduard Hauser dan gadis itu dapat dibebaskan.
Kini tugas detektip itu di kota sudah selesai. Di halaman rumah penginapan Lembu Emas mereka naik ke atas kereta salju lagi, yang akan membawanya kembali dalam suasana gembira ke rumah penjaga hutan di dalam hutan dekat Hohenthal.
Akan tetapi bagaimana soalnya dengan Hantu Hutan sesungguhnya, tanya Adler.
Dia akan kita tangkap juga dalam beber
apa hari ini, mungkin juga besok atau lusa.
Bagus! Saya harus hadir dalam peristiwa itu!


Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Beres sudah! Anda akan ikut. Anda ada waktu nanti malam"
40 Untuk urusan ini selalu saya ada waktu!
Maka anda akan mengalami suatu pengalaman yang hebat benar! Sebab saya telah mengadakan perjanjian dengan Hantu Hutan dan anda harus mendampingi saya.
P.S. Baca sambungannya dalam jilid III.
41 HANTU DI PEGUNUNGAN BATU JILID III Diterbitkan pertama kali oleh Pradnya Paramita (1980).
Pembuatan ebook atas sepengetahuan penerbit.
BAB XII PEMERASAN YANG TIDAK BERPERIKEMANUSIAAN
Ketika Firts Seidelmann bercakap-cakap dengan Saudagar Spengler atau di kota lebih dikenal dengan nama Michalowaski, pada saat yang sama dokter yang menangani pekerja tambang dan kaum miskin, dr. Werner sedang berjalan di Hohenthal. Dokter itu memasuki sebuah rumah dan membuka pintu kamarnya. Udara pengap berhembus keluar, sehingga ia agak ragu-ragu untuk masuk ke dalamnya.
Selamat siang, Dokter! Seorang laki-laki berwajah cekung duduk di belakang meja. Di atas meja itu terletak sebuah papan gambar. Orang itu bangkit dari tempat duduknya.
Anda sungguh keterlaluan Wilhelmi, mengapa anda membiarkan udara dalam kamar ini begitu pengap" tegur dokter itu.
Orang itu mengangkat bahunya dengan hati yang sedih.
Itu bukanlah kemauan saya.
Masukkan udara segar ke dalam kamar!
Udara di luar sangat dingin, Dokter, dan mereka yang terbaring di sana sedang menggigil kedinginan karena menderita demam! Dapatkah saya dalam keadaan yang demikian memasukkan udara segar ke dalam kamar ini"
Sambil mengucapkan perkataan itu, ia menunjuk ke arah salah satu sudut kamar. Di situ sedang berbaring di atas tempat tidur yang terlihat buruk, istri dan ketiga anaknya yang terlihat kurus kering. Mereka terus-menerus menggigil disebabkan demam yang dideritanya. Wajah mereka membara, tubuh mereka hanya
1 ditutupi oleh beberapa helai pakaian tua.
Namun nasehat saya itu perlu juga anda turuti! demikian dokter itu mempertahankan pendapatnya.
Brrr! Dingin sekali! rintih wanita yang sakit itu.
Nah, dengarkan! Anda dapat mendengarkan sendiri kan" kata orang itu sambil menarik nafas panjang. Tolong tutup saja pintu itu. Jika angin masuk ke kamar, istri dan anak-anak saya akan mati kedinginan.
Maka nyalakan saja tungku itu, supaya kamar menjadi hangat!
Sekali lagi orang itu mengangkat bahu.
Apa, Dokter" Bukankah batu bara dan kayu itu harus dibayar dengan uang"
Benar, tetapi bukankah anda mempunyai penghasilan"
Ya, saya memang memiliki penghasilan. Akan tetapi tahukah anda berapa penghasilan saya itu"
Wilhelmi berjalan ke arah pintu dan menutupnya, meskipun dilihatnya dokter itu menggeleng-gelengkan kepala.
Sedikitnya penghasilan anda itu cukup untuk menghidupi keluarga anda. Bukankah anda itu ahli menggambar pola" Bukankah pekerjaan itu digaji tinggi"
Ahli menggambar pola di Perusahaan Seidelmann dan Putera! kata Wilhelmi dengan mengeluh. Tahukah anda apa artinya itu"
Dokter itu menggigit bibirnya dan diam saja, karena bukan hanya berdasarkan dugaan saja, melainkan dapat juga dibayangkan dengan nyata apa artinya itu. Ia sudah bertahun-tahun bekerja sebagai dokter untuk para pekerja tambang dan kaum miskin di Hohenthal dan daerah sekitarnya, dan pekerjaan itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena jabatannya itu,
2 maka ia harus bergaul dengan segala lapisan penduduk, belajar mengenal orang-orang kaya maupun miskin, orang-orang yang tinggi kedudukannya maupun rakyat jelata, berhubungan dengan orang-orang yang jujur dan berbudi luhur maupun dengan kaum penjahat dan penipu. Jika ia harus berterus terang, maka harus ia akui bahwa ia tidak dapat memasukkan keluarga Seidelmann itu ke dalam golongan orang-orang yang berbudi luhur serta jujur.
Ia teringat akan berbagai peristiwa. Salah satunya adalah tindak tanduk August Seidelmann, si pelepas uang pada malam setelah diadakan ceramah. Ketika wanita miskin itu memasuki rumah saudagar hartawan itu, maka wanita itu diusir dengan cara yang sangat kejam dari rumah itu. Maka dapat dimaklumilah sikap pendeta yang setelah kejadi
an itu bersama dengan wanita miskin itu meninggalkan pertemuan itu. Di mana sedikit pun tiada terbayangkan kasih sayang ataupun tolong menolong terhadap sesama manusia.
Ya, saya mengerti. jawabnya sambil mengangguk. Berapa penghasilan anda"
Orang itu menunjuk ke arah papan gambarnya.
Di sini anda dapat melihat lima gambar pola baru. Saya telah menciptakan dan menggambarnya. Waktu yang saya butuhkan untuk itu adalah dua minggu. Tuan Seidelmann membayar saya untuk setiap pola adalah empat mark, jadi jumlah seluruhnya adalah dua puluh mark. Akan tetapi dia memperoleh ribuan mark untuk itu!
Namun dua puluh mark itu bukan jumlah yang kecil! Bukan jumlah yang kecil" Masya Allah! Dengan sepuluh mark setiap minggu harus menghidupi keluarga yang terdiri dari enam orang dan empat di antaranya sedang sakit!
Dengan berkata demikian ahli gambar itu menunjuk kepada
3 seorang wanita tua yang sedang duduk di atas bangku kecil di belakang tungku dan tubuhnya hanya diselubungi oleh kain pernel sampai di pinggangnya. Ternyata wanita tua yang menggigil terus menerus itu adalah ibu mertuanya.
Keadaannya tidak bertambah baik, tapi malah boleh dikatakan semakin buruk.
Hm! Dan bagaimana keadaan mereka yang sedang sakit" Anda dapat lihat sendiri!
Dokter itu menghampiri wanita itu dan memeriksanya sebentar.
Pendek kata tidak bertambah baik, katanya kemudian. Satu-satunya yang dapat saya nasehatkan pada anda adalah: berusahalah untuk mendapatkan pemanasan yang cukup! Bagaimana dengan obat-obatannya"
Itu belum saya ambil. Belum" Mengapa" Bukankah sudah saya buatkan resep yang harus secepatnya dibawa ke apotek"
Wilhelmi meluruskan badannya.
Memang itulah yang anda nasehatkan. Saya pun segera pergi ke apotek, akan tetapi mereka tidak mau memberikan obat itu karena saya tidak dapat membayar seharga tiga mark. Selain itu saya masih memiliki utang sejumlah empat mark ketika saya mengambil obat pada waktu sebelumnya. Dari mana saya dapat memperoleh uang tersebut, bahkan satu pfennig pun tak ada dalam saku saya.
Memang itu bukan keadaan yang menguntungkan! kata dokter dengan mengeluh. Akan tetapi mereka sangat membutuhkan obat-obatan itu. Apa yang harus kita perbuat" Barangkali masih ada jalan keluar, Dokter. Bukankah anda selain menjadi dokter untuk pekerja tambang, tapi juga dokter
4 untuk kaum miskin" Dapatkah kiranya anda mengusahakan agar saya memperoleh obat-obatan itu dengan cuma-cuma, atau minimal dengan berutang"
Dokter Werner mengangkat bahunya.
Ya, saya memang dapat mengusahakan. Bahkan kalau melihat kenyataan seperti ini, maka merupakan kewajiban saya untuk mengusahakannya. Akan tetapi maaf, saya tidak dapat menjanjikan apa-apa. Sebagaimana anda mengetahui, bahwa masyarakat kita itu miskin. Pada permohonan-permohonan seperti itu biasanya yang diutamakan adalah mereka yang tidak berpenghasilan, akan tetapi anda memiliki penghasilan. Coba ceriterakan pada saya, sudah pernahkah anda menghubungi Seidelmann tentang semua ini"
Wajah Wilhelmi menjadi muram dan dia mengatupkan bibirnya erat-erat.
Ya, jawabnya. Seidelmann tidak mengizinkan para pekerjanya berobat pada dokter sebagai kaum miskin.
Dia memang memiliki hak untuk membuat peraturan tersebut, tapi dia harus tahu kewajibannya membayar para pekerjanya dengan selayaknya. Saya berpendapat sebaiknya anda mencari pekerjaan lain saja.
Saya tidak mempunyai keahlian lain.
Anda dapat menggambarkan pola untuk orang lain! Apakah di sini masih ada orang lain" Lagi pula saya tak akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah, karena jika kita berhenti bekerja pada Seidelmann, mereka akan menghalang-halangi kita mendapatkan pekerjaan lain!
Wajahnya yang pucat pasi itu membayangkan kesulitan hidup yang terus menerus dideritanya dan kini bertambah dengan perasaan yang pahit. Sebenarnya ia bukanlah seorang yang
5 penakut, akan tetapi keadaan telah menghilangkan kepercayaan kepada segala hal yang sebenarnya baik.
Kalau begitu, terserah pada anda memilih mana yang baik! kata dokter itu. Setujukah anda, jika saya mencalonkan keluarga anda sebagai keluarga miskin"
Saya t idak tahu, Dokter. Apa yang terjadi, jika karena hal itu saya kehilangan pekerjaan"
Dokter itu berpikir sejenak.
Bagaimana jika anda meminta uang muka sekedarnya pada Tuan Seidelmann" usul dokter itu.
Tidak bisa, karena ia telah memberikan uang muka sebanyak empat mark pada saya.
Astaga! seru dokter itu yang tidak dapat mengendalikan perasaannya. Keadaan ini dapat membuat kita putus asa! Sekali lagi ia pergi ke sudut kamar, tempat terbaringnya mereka yang sakit, lalu ia mulai memeriksa. Ketika pada saat giliran anak-anak, ia menjadi gelisah lagi.
Lihat ini, Wilhelmi! Anak kecil ini hampir mati lemas. Apakah anda tidak tahu" Kita harus segera mengambil tindakan!
Ahli gambar pola itu menekankan tangannya pada dadanya. Saya tahu, Dokter. Akan tetapi anda tidak dapat menyalahkan saya, karena sudah lima kali saya menyuruh orang untuk ke rumah anda, bahkan saya sendiri pun sekali datang ke rumah anda.
Ya, tetapi saya tidak ada di rumah ketika itu.
Istri anda sudah saya beritahu tentang keadaan yang gawat di rumah saya dan anda juga pernah berkata, bahwa jika keadaan pasien sedang gawat anda akan segera datang!
Ketika itu saya tidak menduga, bahwa keadaannya seperti ini.
6 Istri anda tahu, bahwa seorang anak kecil sedang berjuang melawan maut.
Memang benar perkataan anda itu, kata dokter untuk menenangkannya, sambil mengeluarkan alat-alat kedokteran dari dalam tas dan sebotol obat anti infeksi. Namun setiap pasien yang memerlukan saya mengatakan, bahwa ia sedang sakit parah. Bila saya melayani semua pasien seperti itu, dalam sebulan saya akan kehabisan tenaga. Akan tetapi kemarilah dan tolong pegangi anak anda ini, sementara saya akan menggores kerongkongannya dengan pisau.
Ahli gambar itu menuruti keinginan dokter itu dan dokter itu menggores kerongkongan anak itu sehingga ia dapat bernafas dengan lega.
Nah, katanya, sekarang saya akan mengatakan bagaimana cara memberi makan kepadanya. Anda mengambil sepotong usus lalu mengikatkan sebuah tangkai bulu yang berongga pada usus tersebut. Tangkai itu anda masukkan ke dalam mulut anak itu dan anda menuangkan susu ke dalam usus itu.
Susu" Ya, dengan kaldu daging. Bagus! Kaldu daging! kata ahli gambar itu sambil mengangguk dengan hati yang kesal.
Akan tetapi yang harus diutamakan adalah obatnya. Anda harus mengambil obat itu. Setiapjam anda harus meminumkannya pada istri anda satu sendok penuh dan untuk anak anda setengah sendok.
Kalau begitu obat seharga tiga mark itu akan habis setelah tiga kali diminum.
Setelah habis anda harus membeli sebotol lagi. Saya akan segera berusaha untuk membela anda di hadapan masyarakat.
7 Bawa saja istri anda kepada istri saya untuk mendapatkan susu dan kaldu daging. Setelah itu secepatnya anda berusaha untuk mendapatkan upah anda pada Seidelmann supaya anda dapat membeli barang-barang keperluan anda seperti kayu api, batu bara, dan barang-barang lain. Kuatkan iman anda, jangan mudah berputus asa, Wilhelmi!
Setelah berkata demikian, maka Dokter Werner meninggalkan rumah itu.
Ahli gambar itu pergi ke jendela yang tertutupi oleh lapisan salju dan meniup sebuah lubang di dalamnya. Melalui lubang itu ia mengikuti gerakan dokter itu. Ia merasa seolah-olah hendak menangis. Dengan tidak disengaja ia melipat tangannya untuk berdoa.
Ya Tuhan, tolonglah kami! Kami sedang tenggelam!
Tapi ia cepat membantah doa yang sesingkat ini meskipun belum terucapkan. Dahulu kebiasaannya memang mengucapkan doa, akan tetapi ia tidak mau berdoa lagi karena kepercayaannya terhadap Tuhan dan manusia telah binasa disebabkan oleh kemalangan yang datang bertubi-tubi.
Akan tetapi tiba-tiba ia merasa dipegang bahunya. Ibu mertuanya telah berdiri di belakangnya. Ia seorang wanita yang saleh, wanita itu telah menderita bersamanya, tapi ia masih sempat mengucapkan kata-kata penghibur jika sedang susah. Wanita itu mengetahui apa yang terkandung dalam hati menantunya. Ia memegang buku nyanyian rohani dan menunjuk pada halaman buku yang terbuka tanpa mengucapkan sepatah kata.
Apa faedahnya membaca buku itu" kata menantunya dengan hati yang kesal.
Buang saja buku tua itu, ia takkan dapat menolong kita!
8 Buku ini memang tidak dapat menolong, kata wanita tua itu, akan tetapi Dia yang dibicarakan dalam buku ini pasti akan menolong kita.
Tuhan" orang itu mencibir.
Putraku, janganlah kau berkata demikian! tegur wanita itu. Ia dapat memberi makan kepada Elia dengan perantaraan burung gagak, Ia memberi makan kepada lima ribu orang dengan lima
potong roti dan dua ekor ikan, maka............................
Diamlah saja, Bu! diselanya perkataan mertuanya. Saya akan merasa puas dengan sepotong roti, tapi tentang ikan lebih baik jangan dibicarakan lagi! Sudahkah ibu mendengar perkataan dokter" Susu, kaldu daging dan mungkin obat-obatan akan sekali digratiskan. Akan tetapi setelah itu banyaklah pengeluaran kita, selalu saja ada pengeluaran baru. Dan tahukah ibu, berapa banyak uang yang saya miliki"
Untuk sementara tidak ada.
Satu pfennig pun tidak ada! Sekarang bagaimana cara membeli kayu api, batu bara dan penerangan" Tanpa penerangan saya tidak dapat bekerja nanti malam, maka bagaimana cara saya menyelesaikan gambar pola ini"
Tak dapatkah kau berusaha sekali lagi menghubungi Seidelmann" tanya wanita tua itu. Dokter juga menasehatkan itu padamu.
Tidak ada gunanya, Seidelmann takkan memberikan apa-apa.
Ingatkan saja dia tentang dana untuk kaum miskin!
dana kaum miskin yang mana"
Uang yang dikumpulkan pada hari Minggu yang lalu. Wilhelmi tertawa masam.
Hari Minggu ketika si pelepas uang berceramah, saya
9 tidak menghadirinya. Lagi pula saya kira uang yang mereka kumpulkan sedikit.
Banyak juga. Setiap pengunjung memberikan uang sekedarnya! Saya kira tidak ada orang yang tidak memberikan apa-apa.
Ibu juga memberikan uang"
Muka wanita tua itu menjadi merah, seolah-olah ia tertangkap basah sedang melakukan kejahatan.
Saya tidak dapat berbuat lain. katanya dengan tersipu malu.
Saya kira ibu tidak memiliki uang.
Saya memberikan dua pfennig. Ya lebih baik saya berkata jujur saja. Ketika kau menganggap saya sedang tidur, saya telah merajut sepasang kaos kaki untuk istri guru. Pekerjaan itu dapat dilakukan meskipun gelap!
Wilhelmi mengerutkan dahinya.
Aduh, bukannya istirahat di tempat tidur melainkan ibu mengorbankan kesehatan ibu! Berapa hasil dari pekerjaan sembunyi-sembunyi itu"
Tiga puluh pfennig. Bagus! Itu uang ibu dan sebenarnya saya tidak peduli untuk apa uang itu, tetapi saya sangat ingin tahu untuk apa uang itu" Itu lebih baik tidak kukatakan, jawabnya, tetapi ketika dilihatnya muka menantunya dilanjutkanlah perkataan itu dengan cepat. Masih ingatkah engkau beberapa hari lalu ketika aku menemukan beberapa batang cerutu di belakang barang-barang tua dalam lemari tempat menyimpan kain"
Ya, saya masih ingat. Ada tujuh batang. Mungkin saya telah meletakkannya di situ beberapa waktu yang lalu dan saya terlupa.
10 Kau kira demikian" kata wanita itu sambil tersenyum. Akan kukatakan bagaimana cerutu itu ada di situ. Mungkinkah seorang pecandu cerutu lupa menaruh cerutunya" Sebenarnya adalah ketika beberapa waktu sebelum itu kau mengatakan akan mengorbankan apapun asal kau dapat mengisap cerutu.
Ya, semua orang kadang terlalu melebih-lebihkan sesuatu dalam keadaan yang tertentu.
Itulah sebabnya, saya mencari pekerjaan untuk mendapatkan beberapa pfennig.
Wilhelmi menatap wanita tua yang sudah beruban itu, seakan-akan hendak membaca hatinya.
Dan apa yang ibu perbuat dengan uang itu" tanyanya perlahan-lahan.
Untuk membeli cerutu........maaf, jangan marah kepadaku!
Itu jenis cerutu yang paling murah, tujuh batang dengan harga dua puluh delapan pfennig.
Kemudian anda berkata, bahwa anda menemukannya" Benar.
Mata wanita itu berlinang-linang. Ia telah menderita kelaparan dan kedinginan bersama-sama keluarga itu, tapi ia masih mengorbankan waktu tidurnya untuk memenuhi keinginan menantunya yang sudah diucapkan. Wilhelmi merasa sangat terharu, sehingga harus berpaling untuk menyembunyikan air matanya. Akan tetapi ia segera berpaling kembali untuk menarik wanita tua itu pada badannya dan mencium rambutnya yang sudah beru
ban. Ibu, katanya, anda sungguh-sungguh seorang ibu! Dan
.......... peristiwa itu membuat saya berkewajiban untuk
berbuat sesuatu. Ibu begitu rela menolong serta berkorban pada orang lain, mengapa saya tidak dapat berbuat seperti itu" Saya
11 akan pergi menemui Seidelmann. Itu bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi bila saya ingat akan kaos kaki dan cerutu itu maka pekerjaan itu menjadi lebih ringan.
Kapan kau akan pergi"
Sekarang juga. Kalau tidak, mungkin keberanian saya ini akan hilang lagi.
Bagus! kata wanita tua itu memberi semangat. Ibuku selalu mengatakan untuk mengerjakan dahulu pekerjaan yang paling sulit!
Martin Seidelmann berada di dalam kantornya dan hampir tidak mau melihat ke depan ketika ahli gambar pola itu dengan sopan mengetuk pintu dan masuk ke dalam dengan tersipu malu.
Anda datang untuk menyerahkan gambar-gambar pola yang baru" tanya Seidelmann tanpa memandang kepadanya.
Mendengar nada ini, maka keberanian ahli gambar itu hilang lagi.
Masih belum, diakuinya takut-takut. Besok pagi akan saya selesaikan semuanya.
Hm. Kalau begitu, mengapa saya sekarang mendapat kehormatan menerima kunjungan anda"
Wilhelmi ingin sekali membalas ejekan itu dengan kata-kata yang pedas, akan tetapi ia dapat menahan diri karena mengingat betapa banyak pengorbanan yang rela diberikan oleh ibu mertuanya itu.
Istri dan anak-anak saya sedang sakit parah, kami baru saja mendapat kunjungan dari dokter dan menurutnya, saya harus secepatnya mengusahakan pemanasan dalam kamar, makanan yang sehat, dan yang lebih penting adalah obat-obatan. Dokter itu rela memberi saya makanan, tapi yang selebihnya saya
12 harus usaha sendiri. Maka dari itu saya datang kemari. Tuan Seidelmann, janganlah anda memandang saya seolah-olah saya musuh tuan, anda harus menolong saya! Saya sudah kehabisan akal. Besok akan saya bawa gambar polanya, akan tetapi saya membutuhkan uang itu sekarang, hanya beberapa mark. Dapatkah anda memberikan uang muka pada saya, Tuan Seidelmann"
Tidak. jawabnya pendek dan dingin.
Akan saya kembalikan uang itu.
Anda sudah berutang empat mark pada saya.
Benar, tetapi anda adalah orang kaya, takkan berbeda jika anda memberi saya beberapa mark untuk uang muka. Sebaliknya, itu akan berbeda. Anda harus mengerti bahwa saya adalah seorang usahawan dan dalam usaha saya, saya memiliki prinsip-prinsip. Jika saya menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut, maka akibatnya saya akan menyesal. Sepanjang ingatan saya sampai sekarang belum pernah ada alasan yang membuat anda menyesal terhadap perbuatan anda yang menyangkut diri saya. bantah Wilhelmi.
Namun ada perbuatan yang membuat saya menyesal. Perbuatan siapa itu"
Nah, seperti yang anda ketahui, sesuai dengan prinsip saya, saya tidak memberikan uang muka. Namun saya mengecualikan anda, sehingga saya mau memberikan uang muka pada waktu itu dan sekarang bukannya mau membayar utang melainkan anda mau membuat utang baru. Bukankah itu alasan yang cukup untuk membuat saya menyesal" Jika saya memberikan utang lagi, maka anda sendirilah yang akan menjadi korban, karena anda semakin terlilit oleh utang anda sendiri. Maka anda harus mengerti, bahwa untuk kepentingan anda, saya tidak boleh
13 mengabulkan permintaan anda.
Tapi, Tuan Seidelmann. Coba tuan bayangkan keadaan orang yang sakit dan hawa dingin ini! Hanya uang sekecil itu yang saya minta dan saya berani bersumpah untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak.
Anda jangan mencoba membohongi saya, kawan! kata saudagar itu agak marah. Saya mengenal kelakuan bangsa anda. Kalian tanpa sadar membuat utang yang bertumpuk-tumpuk dan kemudian kalian mengira bahwa kami yang telah menaikkan taraf hidup kami dengan membanting tulang dan hidup hemat akan menyelesaikan masalah keuangan kalian. Maka mulai sekarang janganlah berbicara tentang masalah anda di hadapan saya. Lebih baik anda belajar untuk mengatur pengeluaran anda dengan baik!
Wilhelmi menggigit bibirnya. Kata-kata pedas yang hampir diucapkannya harus ditelannya kembali, karena ia mengingat keadaan di rumah dan nasehat yang diberikan oleh wanita tua itu.
Saya masih mempunyai permintaan lain. Dengan susah payah dikeluarkan pernyataan ini.
Masih ada lagi" Saya harap permintaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan yang pertama.
Sayang sekali masih bersangkut paut, diakui oleh ahli gambar itu, ketika ia melanjutkan perkataannya, ia tidak berhasil menyembunyikan gemetar suaranya.
Ayo, ceriterakan saja! Seidelmann mendorongnya dengan tidak sabar. Seperti yang anda ketahui bahwa saya tidak memiliki waktu untuk mendengarkan omong kosong yang tidak berharga!
Tuan Seidelmann, anda telah mengenal saya. Tak seorang
14 pun akan menyalahkan saya, saya tahu tentang harga diri. Bila saya mendapatkan kesusahan, tidak biasanya saya memperlihatkannya. Belum pernah saya mengemis. Seluruh jiwaku memberontak terhadap perbuatan ini.
Pendek saja! Saya tidak perlu mendengarkan pendahuluan yang panjang ini. Katakan langsung, apa yang anda inginkan" Saya ibarat orang tenggelam. Air sudah mencapai mulut saya, Tuan Seidelmann, lanjut Wilhelmi, sambil memaksakan diri untuk melanjutkan perkataannya, dan saya harus menghidupi keluarga saya, saya adalah kepala keluarga. Maka saya harus berusaha dengan jalan apapun untuk memecahkan masalah itu. Anda tidak memberikan uang muka. Baik, saya menyerah. Tapi saya memiliki permintaan, apakah anda juga merasa keberatan memberi sedekah kepada saya"
Sedekah" Apa yang anda maksud"
Yang saya maksud adalah dan untuk kaum miskin yang dikumpulkan oleh saudara anda pada hari Minggu yang lalu. Itu bukan urusan saya. Untuk itu anda harus berhubungan langsung dengan saudara saya, dan sayang sekali pada saat ini saudara saya tidak ada waktu. Anda harus kembali nanti malam.
Pada wajah Wilhelmi terbayang rasa terkejut, sengsara, dan putus asa.
Tuan Seidelmann, katanya dengan mengerang, anda tidak tahu apa yang anda minta dari saya! Haruskah saya menanti sampai malam dengan suasana khawatir dan gelisah" Itu terlalu berat bagi saya! Maka saya mohon kepada anda, anggap saya ini pengecualian! Saudara anda adalah orang baik, pasti ia tidak akan mengusir saya dan ia tentu tidak keberatan bila anda mengambil beberapa mark dari dana itu tanpa izin darinya untuk
15 diberikan pada orang yang sangat membutuhkan.
Dari mana kau peroleh pendapat yang ganjil ini" tanya Seidelmann dengan marah. Memang benar bahwa dana itu di bawah pimpinan saya, namun uang itu tidak dapat saya bagikan sesuai kehendak saya. Saya ingin mengetahui, apakah anda telah menghadiri pertemuan pada hari Minggu itu"
Tidak, jawab ahli gambar itu. Saya harus bekerja dan
Cukup sudah! kata Seidelmann memotong perkataannya. Bila demikian keadaannya, maka anda tidak perlu menaruh harapan lagi. Anda pasti tidak akan mendapatkan apa-apa!
Masya Allah, mengapa tidak"
Karena mereka yang hadir pada pertemuan itulah yang diutamakan untuk mendapatkan bantuan. Dan anda dapat membayangkan sendiri, bahwa banyak permohonan akan masuk.
Wilhelmi menarik nafas dalam-dalam.
Saya mengerti, Tuan. katanya dengan nada sedih. Kesengsaraan dapat dijumpai di mana-mana di daerah pegunungan ini. akan tetapi anda dapat mempercayai saya, bila saya mengatakan keluarga saya termasuk keluarga yang membutuhkan pertolongan. Tolong, biarkan saya menyelesaikan perkataan saya dahulu, Tuan! Saya sendiri tidak mungkin menghadiri pertemuan itu, tetapi ibu mertua saya telah menghadirinya, bahkan beliau telah memasukkan sisa uang miliknya ke dalam tabung sebanyak dua pfennig. Maka beliau termasuk juga ke dalam golongan orang-orang yang aktif membantu dalam pelaksanaan tujuan yang mulia yang dikandung oleh saudara anda itu. Karena itu tolonglah kami. Saya berbicara atas nama wanita tua itu, yang hidup dalam kemelaratan bersama
16 kami! Tidak dapatkah saya memperoleh...................
Anda benar-benar orang yang cerdik, Wilhelmi yang baik! kata Seidelmann dengan tersenyum. Akan tetapi serentak dengan senyuman itu nampak pula pada muka Seidelmann itikad yang kurang baik dalam hatinya. Nampak ia seolah-olah menikmati kesengsaraan yang dihadapi oleh orang di hadapannya itu, orang yang sedang menyembah-nyembah memohon be
las kasihan. Anda selalu pandai menemukan cara-cara yang baru untuk dapat melepaskan diri dari kesusahan. Akan tetapi sayang, bahwa segala harapan anda itu tidak mungkin dapat dikabulkan.
Pada saat ini Wilhelmi mengangkat kepalanya. Selama beberapa detik ditentangnya saudagar itu dan apa yang dilihatnya dalam mata saudagar itu membuatnya terkejut. Dalam mata itu terbaca kekejaman yang tidak mengenal ampun. Nyatalah baginya, bahwa di sini bukanlah tempat untuk meminta pertolongan.
Ia meluruskan badannya lalu mengambil keputusan untuk tidak menyiksa dirinya lebih lama dari semestinya. Mulutnya hampir dibuka untuk mengakhiri percakapan yang tidak bermanfaat itu. Pada saat itu Seidelmann seolah-olah dapat membaca isi hatinya dengan melihat wajah dan gerak-gerik Wilhelmi itu, tiba-tiba sikapnya berubah menjadi ramah-tamah.
Wilhelmi, katanya lalu berdiri di hadapannya. Anda tahu bahwa saya selalu ingat dengan kepentingan anda.
Wilhelmi memandangnya dengan curiga, karena nada ini belum pernah didengarnya dari saudagar itu.
Benar tidak perkataan saya itu" lanjut Martin Seidelmann. Akan tetapi anda tahu, bahwa saya selalu menghasilkan pekerjaan yang baik. jawab Wilhelmi dengan mengelak.
Pekerjaan baik ataupun tidak, untuk memenuhi kehendak anda, saya tidak dapat mengubah prinsip-prinsip saya, namun
17 mungkin adajalan lain untuk mencapai tujuan itu. Bagaimana cara bekerja anda" Dihitung berdasarkan warna atau jumlahnya"
Menurut jumlahnya. Maka seharusnya sudah ada beberapa pola yang selesai.
Benar. Semalam saya telah menyelesaikan empat pola.
Kalau begitu, bawa saja kemari keempat pola itu, dan akan saya bayar. Dengan demikian saya tidak perlu melanggar prinsip-prinsip saya, karena pelanggaran itu dapat mendatangkan bahaya bagi saya.
Benar, itu dapat memecahkan masalah! kata Wilhelmi bernafas lega. Belum terpikirkan cara seperti itu!
Maka anda harus pergi sekarang juga dan secepatnya kembali.
Wilhelmi cepat-cepat pulang ke rumah dan tak lama kemudian ia kembali dengan nafas terengah-engah.
Nah, perlihatkan gambar pola itu! kata Seidelmann seolah-olah ia suka menolong.
Diambilnya gambar-gambar itu lalu diperiksanya. Mukanya langsung keruh, seolah-olah ia merasa kurang puas. Ia pergi ke jendela untuk memeriksa dengan lebih teliti lagi.
Hm, geramnya. Ia merasa kurang puas.
Wilhelmi merasa segala harapannya itu lenyap seketika.
Seidelmann menghadap kepadanya.
Apakah ini ciptaan anda sendiri" tanya saudagar itu, sambil mengamati Wilhelmi dengan curiga. Maksud saya, apakah pola-pola ini ciptaan anda sendiri"
Tentu saja. Belum pernahkah anda melihat gambar seperti ini"
Astaga, Tuan Seidelmann, apa maksud pertanyaan itu" Tentu saja semua pola yang saya serahkan itu karya saya sendiri.
18 Hm! Dalam hal ini anda mungkin salah. Coba pikirkan dahulu!
Saya tidak mengingat pola yang menyerupai pola ini. Benarkah demikian" Namun ada gambar yang seperti ini di sini, ketika anda datang ke sini yang terakhir kali.
Wilhelmi menjadi kecut, seolah-olah ia terkena cambuk.
Sa.. .saya tidak melihatnya. katanya dengan gugup. Gambar itu terletak di atas meja ini, di hadapan hidung anda sendiri.
Ya Tuhan, saya tidak tahu menahu tentang hal itu.
Lebih baik jangan melibatkan Tuhan dalam hal ini, kawanku. Mari saya jelaskan duduk perkaranya. Seorang ahli gambar pola telah melamar pekerjaan pada saya dan berhubungan dengan hal itu saya mendapat kiriman berupa salah satu ciptaannya. Gambar itu terletak di sini, di atas meja ini, tepat di bawah mata anda. Warna-warna serta garis-garisnya mungkin sekali telah tertangkap oleh ingatan anda, barangkali tanpa sengaja dan tanpa anda sadari!
Tidak mungkin! Namun perkataan saya itu memang benar, karena keempat gambar pola itu memiliki persamaan dengan pola yang saya maksud itu.
Tidak mungkin, Tuan Seidelmann. Hal seperti itu tidak mungkin terjadi pada diri saya!
Jangan tergesa-gesa menyangkal! Bahkan seniman terpandai dan terahli pun pernah mengalami hal-hal seperti ini!
Kalau begitu, bandingkan saja gambar-gambar ini dengan gambar-gambar yang anda maksud!
Sayang, saya tidak dapat melakukannya, karena saya telah mengembalikan gambar-gambar itu.
19 Wilhelmi menundukkan kepalanya karena putus asa.
Hal seperti itu pun akan terjadi pada saya" keluhnya.
Memang hal itu tidak enak didengar. Maaf saja, akan tetapi saya tidak dapat mengubahnya. Mengingat hal itu, maka pekerjaan anda tidak berharga sama sekali bagi kami.
Putusan yang kejam ini diikuti oleh keheningan sejenak. Kini Wilhelmi memberanikan diri untuk memberikan usaha yang terakhir untuk menyelamatkan kepentingannya.
Apakah untuk membandingkan gambar-gambar ini dengan gambar yang anda maksud benar-benar tidak mungkin dilakukan"
Bukan begitu. Akan tetapi untuk membuat perbandingan, pekerjaan anda harus dikirim ke sana atau gambar yang saya maksud harus dikirim kemari. Mana yang lebih baik kami lakukan menurut anda"
Tentu saja cara yang kedua, karena saya dapat juga membandingkannya.
Kawan yang baik, apakah anda curiga terhadap perbuatan saya"
Masya Allah, Tuan Seidelmann. Bagaimana mungkin saya
.......! Ya, saya mengerti. Baik kita kembali pada pokok persoalannya. Meskipun pengandaian-pengandaian itu dapat terlaksana, namun itu juga membutuhkan waktu. Jadi saya tetap pada pendirian saya semula, yaitu pekerjaan anda tidak berharga.
Dan.........dan uangnya"
Bukankah sudah jelas, bahwa anda tidak dapat mengharapkan saya akan membayar anda untuk pekerjaan yang tidak berharga bagi saya"
Ahli gambar pola itu membolak-balikkan topinya. Ia sangat
20 ingin menangis karena kecewa. Akan tetapi ia menahan dan memberanikan diri untuk mengajukan sebuah permintaan yang terakhir.
Lalu bagaimana dengan uang mukanya, tuan"
Permintaan ini membuat Seidelmann sangat marah.
Uang muka" Permintaan yang tidak masuk akal. Dulu saya pernah menolak permintaan uang muka anda ketika anda akan membawa pekerjaan anda besok, apalagi sekarang, karena saya tahu bahwa akan memakan waktu beberapa minggu lamanya untuk menyelesaikan gambar-gambar baru itu!
Dan bagaimana saya dapat menghidupi keluarga saya selama ini"
Masa bodoh. Itu bukan urusan saya! kata Seidelmann dengan nada tinggi, sehingga orang yang paling sabar pun akan marah mendengarnya.
Ahli gambar itu mengertakkan giginya.


Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tahukan anda, kepada siapa perkataan itu pernah ditujukan" tanyanya dengan suara gemetar. Perkataan anda itu terdapat dalam Kitab Suci dan ditujukan pada Yudas Iskariot, ketika ia menyesal atas perbuatannya dan ia melemparkan tiga puluh keping uang perak ke hadapan kaki kaum pendeta.
Mungkin sekali. Kemudian ia pergi dan menggantung diri. Haruskah saya berbuat demikian"
Apa keuntungan untuk keluarga anda dengan perbuatan nekat itu" tanya Seidelmann dingin, sambil mengejek. Peristiwa-peristiwa itu dikirimkan oleh Tuhan sebagai cobaan untuk menguatkan iman dan menyucikan diri kita.
Atau untuk membinasakan kita. Bila Tuhan adalah pengasih, maka Ia tidak akan memberikan cobaan dengan cara yang
21 sedemikian kejam. Itu bukan perkataan yang ada hubungannya dengan persoalan ini dan untuk mendengarkannya saya tidak memiliki waktu. Jadi saya tidak perlu mendengarkan keluh kesah anda.
Lalu bagaimana dengan keempat gambar pola saya itu"
Ini akan saya bawa untuk dibandingkan dengan gambar pola yang lain. Bukankah itu permintaan anda" Anda akan mendapatkan kabar secepatnya. Selanjutnya tidak ada perkataan lagi yang akan saya ucapkan.
Ia memalingkan badannya. Wilhelmi merasakan seakan-akan kerongkongannya tersumbat. Dengan langkah gontai ia keluar.
Sesampainya di luar, wajahnya tertiup angin dingin, yang membuatnya tersadar kembali. Ia berhenti dan menoleh ke kiri dan ke kanan.
Apa yang harus saya lakukan sekarang" tanyanya pada dirinya sendiri.
Ia sedih teringat pada keluarganya di rumah karena ia harus pulang dengan tangan hampa. Kesulitan yang dialami oleh keluarganya akan mengoyak-oyak hatinya dan tidak ada lagi kata-kata penghibur bagi mereka. Sebaliknya ia harus membawa berita yang mengerikan yaitu dalam beberapa hari yang akan datang ia tidak akan membawa uang. Kepedihan yang tiada taranya dirasakan orang itu. Ia harus memulai dari tin
gkat dasar, kembali menciptakan gambar pola yang baru dan melukisnya! Dan pekerjaan yang demikian tidak akan dapat dimulai tanpa makanan, penerangan, pemanasan atau uang untuk membeli obat-obatan bagi keluarganya yang sakit.
Dengan kepala tertunduk ia berjalan tanpa semangat sepanjang jalan sampai ia melihat ternyata ia telah sampai di rumahnya. Perlahan ia masuk ke dalam kamarnya, di mana terdapat meja
22 gambar serta istri dan anak-anaknya yang terbaring di sudut. Ibu mertuanya mengerti bahwa menantunya itu tidak berhasil terlihat dari sikapnya. Karena itu ia menariknya ke samping agar ia menceriterakan pengalamannya tanpa didengar oleh istrinya yang sakit.
Setelah diceriterakan oleh Wilhelmi tentang kegagalan dan kemalangannya itu, maka wanita tua itu membelai kepala menantunya dengan tangannya yang keriput untuk menghibur hati menantunya.
Namun kau tak boleh putus asa atau kehilangan kepercayaan pada Tuhan, kata wanita itu memperingatkan. Nantikan aku sebentar. Aku akan pergi ke rumah dokter untuk mengambil makanan yang telah dijanjikannya. Sekembaliku akan kurawat lagi mereka yang sakit dan kau dapat pergi ke Kincir Merah, kepada saudaramu. Meskipun ia tidak dapat menolong, ada baiknya bila kau berbicara dengannya. Itu akan dapat menghibur hatimu!
Wilhelmi mengangguk. Ia akan setuju dengan apapun, karena kemauan dan semangatnya telah patah.
Maka ia menanti selama satu jam. Setelah itu wanita itu kembali dengan membawa gerobak dorong salju. Di atasnya terdapat roti, satu panci susu, satu panci kaldu daging, sedikit mentega, bahkan empat butir telur. Dibawanya juga sekarung batu bara dan seikat besar kayu api. Ia merasa berterima kasih kepada orang-orang yang begitu baik menghadiahkan barang-barang itu kepadanya.
Kekesalan hati ahli gambar itu berangsur-angsur berkurang. Ia pun membiarkan dirinya didorong keluar untuk pergi menuju Kincir Merah.
Kincir Merah itu terletak di tepi hutan di dasar tebing yang
23 curam. Gedungnya sudah tua dan tidak terpelihara. Pemilik kincir itu pada masa mudanya adalah pembantu majikannya. Kemudian ia menikah dengan putri majikannya. Maka ia memperoleh warisan kincir itu dan tentu saja dengan segala utang-utangnya.
Pemilik baru kincir itu adalah seorang yang rajin dan pekerja keras. Bertahun-tahun ia berharap untuk memajukan usahanya. Akan tetapi pada suatu hari pemilik tambang Berkat Tuhan Baron Von Wildstein, mendirikan kincir uap raksasa dengan gaya Amerika di dekatnya, maka sejak itu Kincir Merah itu sering tidak bekerja selama beberapa minggu.
Wilhelmi berjalan melalui lembah, dan nampak olehnya asap keluar dari cerobong asap gedung tua itu naik ke atas.
Mereka dapat duduk dalam kamar yang hangat, pikirnya. Ketika ia memasuki gang dalam rumah itu, ia mencium bau yang sedap dan merangsang.
Sedang menggoreng daging" pikirnya terheran-heran. Lagi pula dari baunya seperti daging rusa. Bagaimana ia mendapatkan
daging itu" Jangan-jangan ia..........
Wilhelmi mengetuk pintu dan dari dalam terdengar suara, Masuklah! Tamu itu membuka pintu, lalu melihat saudaranya bersama istrinya sedang makan malam.
Pemilik kincir itu memiliki raut wajah yang hampir sama dengan ahli gambar itu, hanya ia nampak lebih makmur, istrinya bertubuh agak gemuk. Akan tetapi terlihat roman wajahnya bahwa mereka tidak terlepas dari kesusahan hidup.
Nurseta Satria Karang Tirta 6 Pendekar Rajawali Sakti 164 Istana Tulang Emas Ilusi The Illusion 2
^