Pencarian

Hantu Pegunungan Batu 6

Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May Bagian 6


Kau datang tepat waktu! seru pemilik kincir itu. Silakan duduk dan makanlah bersama kami!
Bau daging goreng! Daging rusa. 24 Dari mana kau peroleh makanan mewah itu"
Saya memperolehnya sebagai hadiah.
Dari siapa" Itu rahasiaku. Kalau begitu, lebih baik saya tidak................
Jangan mengada-ada! Kau tidak usah khawatir, aku mendapatkannya dengan jalan haram. Ayo duduk dan makanlah sesukamu hatimu!
Ahli gambar itu duduk, akan tetapi ia segan memulainya. Istri pemilik kincir itu mengambilkan piring dan makanan, lalu meletakkannya di hadapan ahli gambar itu.
Ia kemudian tidak menghiraukan asal usul daging goreng itu. Seperti orang yang kelaparan ia mengambil daging itu dan memotongnya sekerat. Akan tetapi ketika ia hendak memakannya, ia men
jadi bimbang. Ada apa lagi" Aku tidak dapat memakannya. Anak istriku!
Diletakkannya pisau serta sendok dan garpu di atas meja, kemudian ia bersandar ke belakang dengan mengeluh.
Pemilik kincir itu mengeleng-gelengkan kepalanya, tetapi istrinya mengangguk menandakan ia mengerti.
Kukira aku tahu kesulitannya. Ia tak nafsu makan karena ia tahu bahwa anak dan istrinya tidak memiliki makanan. Benar tidak, Ipar"
Benar, ahli gambar itu mengaku. Leherku akan tercekik, ketika aku makan.
Saudaranya tertawa dengan tersipu-sipu malu.
Ya, seperti inilah kau! Secara lahiriah kasar, akan tetapi batinmu halus. Tetapi bila itu masalahnya itu mudah diatasi. Teruskan saja makanmu! Kami masih banyak makanan, cukup
25 untuk anak dan istrimu. Kami telah mendapat daging seekor rusa yang utuh.
Daging seekor rusa" Mungkinkah dari penjaga hutan Adler" Itu mungkin saja, meskipun dengan itu ia akan mengurangi jatah untuk dirinya sendiri!
Aku tidak akan membenarkan ataupun menyalahkan. Kita harus makan dulu, baru setelah itu akan aku ceriterakan semuanya.
Kini Wilhelmi tidak segan-segan lagi. Dengan lahap ia menghabiskan satu piring makanannya itu.
Kau memenangkan hari ini! kata pemilik kincir itu sambil tertawa. Apakah habis berpuasa lama"
Ya, kata ahli gambar itu sambil mengeluh. Akhir-akhir ini nasib kami tidak membuat iri orang lain. Kami telah jatuh tertimpa tangga.
Mengapa baru sekarang kau memberitahu kami"
Mengapa harus menyusahkan kalian. Aku tahu, bahwa kalian pun tidak lepas dari kesusahan hidup.
Istri pemilik kincir itu memandang iparnya dengan rasa kasihan.
Sedemikian susahkah kehidupan kalian"
Memang seperti ini keadaan kami, kata ahli gambar itu sambil mengangguk. Nasib kami tidak semujur kalian. Kalian masih bisa makan daging, kamar kalian hangat, dan seperti yang terdengar bunyi plek-plek dari baling-baling kincir itu, kau juga mendapat pekerjaan.
Bersyukurlah kepada Tuhan, bahwa kami masih memiliki pekerjaan, kata pemilik kincir itu. Mudah-mudahan kami dapat mempertahankan ini.
Istri pemilik kincir itu menundukkan kepala, seolah-olah
26 menahan sesuatu yang ingin diutarakannya.
Pada saat itu berbunyi sebuah lonceng. Pemilik kincir itu keluar untuk menambahkan gandum pada kilangan.
Apakah ada sesuatu yang menyusahkanmu" tanya ahli gambar itu, ketika hanya berdua dengan istri saudaranya itu.
Ya! keluh wanita itu. Bolehkah saya mengetahuinya"
Saudaramu akan menceriterakannya sendiri, dan ipar harus menolong saya. Nasehatilah saudaramu itu, agar ia tidak menerima tawaran itu!
Apa ada sesuatu yang hendak ia kerjakan"
Ya, ada. Tolonglah kami, usahakan agar ia tidak mau mengerjakannya.
Pemilik kincir itu masuk ke dalam ruangan itu dan memotong pembicaraan mereka. Ia memandang istrinya seolah-olah hendak bertanya.
jadi kau sudah mendengar keluhan istriku itu" tanyanya, sambil tertawa ramah. Bereskan saja dulu piring ini, Pauline, dan setelah itu secepatnya kau kemari. Suami istri harus sepakat dalam segala hal dan harus kau ketahui juga bagaimana pendapat saudara kita tentang hal ini.
Wanita itu membereskan piring, lalu ia duduk di dekat kedua laki-laki itu.
Jadi keadaan kalian sangat buruk" kata pemilik kincir itu memulai pembicaraan.
Seburuk-buruknya. Katamu, di rumah kalian tidak ada makanan. Kami pun telah mengalami nasib serupa beberapa waktu yang lalu.
Anak dan istriku semuanya terbaring di atas tempat tidur menderita sakit.
27 Istri pemilik kincir itu berlinangan air mata. Wilhelmi melihatnya, lalu ia tidak dapat menguasai dirinya lagi. Ia meletakkan tangan di atas meja, lalu dengan kepala bersandar di atas tangannya itu ia menangis.
Pemilik kincir itu hendak menenangkannya, tetapi istrinya memberi isyarat agar ia tetap duduk. Dan istrinya benar tentang hal itu, hati terasa lega setelah kita membiarkan diri kita menangis sepuas-puasnya. Maka mereka membiarkan ahli gambar itu sampai akhirnya ia mengangkat kepalanya lagi dan menghapus air matanya.
Kalian jangan merasa heran kalau saya menangis, katanya untuk membela diri. Di rumah saya tidak boleh sekali-kali memperlihat
kan perasaan ini. Sebaiknya begitu, Ipar! kata istri pemilik kincir sambil mengangguk. Curahkan saja seluruh isi hatimu pada kami! Wilhelmi pun menceriterakan segala hal yang telah dialaminya, bahkan ia juga menceriterakan percakapannya dengan Seidelmann.
Tiba-tiba pemilik kincir itu memukul meja dengan menggunakan tinjunya.
Itu jahat, curang sekali! Tak kusangka ia akan berbuat demikian pada dirimu. Lebih-lebih lagi sangat mengherankan, karena ia begitu baik kepada kami.
Terhadap kalian" Apa yang kau maksudkan"
Ia telah menolongku dengan memberikan pekerjaan. Kami mengilang gandum untuk dia. Itulah sebabnya kincir kami dapat kembali bekerja setelah beristirahat lama.
Untuk Seidelmann" tanya ahli gambar itu sangat heran. Untuk apa ia memerlukan tepung terigu sebanyak itu, dan dari mana ia memperoleh gandum sebanyak itu" Keluarganya tidak
28 begitu besar, bukan" Ia tidak perlu menyuruhmu mengilang gandum jika hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Itu hanya siasat dagang. Ia telah mendapat kiriman gandum dari daerah seberang. Aku yang mengilang gandum itu, kemudian terigunya akan dijual secara besar-besaran. Menurut pendapatnya, usaha itu akan sangat menguntungkan.
Di mana gandum itu disimpan"
Di sana, di kilang uap. Akan tetapi mereka tidak dapat menyelesaikannya sendiri, karena pekerjaan itu harus secepatnya selesai. Oleh karena itu mereka membutuhkan bantuanku. Jadi, aku mendapatkan pekerjaan selama beberapa waktu, bahkan ia memberiku uang muka sebanyak seratus mark.
Seratus .........." Hampir tak dapat dipercaya! Bukanlah
sifatnya bermurah hati seperti itu!
Istri pemilik kincir itu secara sembunyi-sembunyi memandang pada suaminya dan menunjuk ke arah iparnya dengan pandangan, kemudian memberikan isyarat seolah-olah ia menghitung uang.
Suaminya mengerti isyarat itu, lalu berkata pada saudaranya, Jadi seperti yang kau lihat, kami tidak akan kekurangan dalam beberapa waktu yang akan datang. Kurasa empat puluh mark dapat dikurangi dari uang muka itu, dan kau akan menerimanya dariku tanpa akan merugikan kami.
Wilhelmi terlompat dari tempat duduknya, kemudian memandang saudaranya beserta istrinya dengan pandangan yang menyatakan ketidakpercayaannya.
Masya Allah! Empat puluh mark! Tak mungkin ini kenyataan, tapi benarkah"
Pemilik kincir itu menolehkan pandangannya ke arah lain karena terharu.
Jadi" tanyanya, Maukah kau menerima"
29 Tentu saja! Itu tak akan kulupakan! Hatiku sangat lega! Sekarang kami dapat makan lagi dan dapat pula menyalakan tungku api, bahkan kami dapat membeli obat-obatan! Kau adalah malaikat penyelamat!
Ah, ada-ada saja kau, kata istri pemilik kincir itu dengan tersenyum. Kami hanya manusia biasa dan kami menganggap sebagai kewajiban untuk menolong orang yang sedang mengalami kesusahan.
Kalian sangat baik! Akan tetapi aku harus pulang! Di rumah mereka sedang menderita kesusahan dan tidak baik mereka kubiarkan menderita lagi.
Ahli gambar itu telah sampai dekat pintu, meskipun ia belum menerima uang empat puluh mark itu. Akan tetapi pemilik kincir itu tidak membiarkan untuk pergi begitu saja. Ia menunjuk kepada kursi, tempat yang baru saja ditinggalkan oleh saudaranya itu.
Nanti dulu! katanya. Seberapa beratnya penderitaan yang dialami keluargamu itu, namun hanya beberapa menit saja tidak akan menjadi soal. Masih ada sesuatu yang ingin kuceriterakan padamu, dan aku ingin mendengarkan pendapatmu tentang hal ini.
Ahli gambar itu duduk kembali, lalu menggaruk-garuk belakang telinganya dengan tersipu malu.
Ya, Pauline, kata pemilik kincir itu pada istrinya. Bagaimana aku harus memulainya" Perkara ini sangat aneh.
Benar, kata istrinya sambil mengangguk, sungguh perkara yang ganjil dan mencurigakan.
Tentang apa" tanya Wilhelmi.
Hm. Tentang usaha perdagangan.
Dengan siapa" Dengan, om ..................., akan saya katakan, dengan
30 Hantu Hutan! Pemilik kincir itu memandang pada saudaranya dengan penuh harapan. Ia mengira kabar itu akan membuat saudaranya terkejut. Tapi Wilhelmi tidak terkejut, bahkan ia tidak melompat dari tempat duduknya dan tidak
mengucapkan satu kata pun. Hanya terlihat dari matanya menandakan bahwa ia telah mendengar apa yang dikatakan pemilik kincir itu.
Jadi begitu, katanya dengan tenang. Jadi pemimpin gerombolan penyelundup itu telah mengirimkan orang kepadamu"
Tidak, dia yang telah datang sendiri.
Kapan" Hari Minggu. Ceriterakan selengkapnya padaku tentang ini!
Seperti yang kau ketahui bahwa istriku bersahabat dengan istri penjaga hutan. Pada malam itu Pauline pergi ke rumah penjaga hutan dan aku tinggal di rumah seorang diri. Menjelang tengah malam jendela rumahku diketuk oleh seseorang. Aku mengira itu Pauline, tapi aku heran karena aku tahu ia telah membawa kuncinya. Ketika aku membuka pintu, aku terkejut melihat seorang laki-laki di hadapanku. Ialah Hantu Hutan. Bagaimana engkau mengetahui bahwa ia Hantu Hutan" Seperti apa dia"
Mulanya aku tidak melihat dengan jelas, karena orang itu hanya melewatiku dan langsung masuk ke rumah, sedangkan lampu di gang belum menyala. Ia juga berkata, Apakah anda seorang diri saja" Saya tahu, bahwa istri anda ada di rumah penjaga hutan, maka saya menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan sesuatu hal dengan anda. Mari kita masuk ke dalam kamar saja, dan silahkan anda berjalan lebih dulu. Di dalam
31 kamar ia berdiri di hadapanku, dan ia seperti yang digambarkan oleh orang, berjaket pendek, bertopi, dan bertopeng. Suaranya juga terdengar hampa dari balik topengnya.
O, begitu, jawab Wilhelmi dengan tenang. Apa yang diinginkannya darimu" Jangan-jangan itu yang dimintanya. Tidak! Bukan itu yang dimintanya, yang dimintanya adalah hal yang aneh. Ia menginginkan ruang bawah tanah yang berada di belakang!
Dan kau menerima usul itu"
Itu bukanlah usul, tapi tuntutan. Apa kau mengira ia meminta dengan ramah dan sopan padaku"
Biar bagaimanapun juga ia harus meminta izin padamu, bukan"
Tidak terpikir olehnya untuk itu. Aku diharuskan menyerahkan ruang bawah tanah itu kepadanya dan sebagai gantinya aku menerima uang sewa dua ratus mark untuk jangka waktu satu tahun. Setengahnya langsung dibayarkan padaku sebagai uang muka.
Aha! Jadi uang yang akan kau pinjamkan padaku itu berasal dari Hantu Hutan!
Bukan! Kau dapat menerimanya dengan tenang, karena uang itu berasal dari Seidelmann. Uang yang berasal dari Hantu Hutan masih kusimpan. Aku belum berani menggunakannya.
Akan tetapi sadarkah kau, bahwa dengan begitu kau akan mendapatkan bahaya yang besar" Ia akan menggunakan ruang bawah tanahmu sebagai tempat penyimpanan barang selundupan. Itu sudah nyata, bukan"
Tidak! Kau salah sangka! Permintaannya sangat aneh. Ia membayar ruang itu seharga dua ratus mark per tahun, tapi ruang itu akan ditimbun dengan tanah sampai penuh. Kemudian
32 bila waktu sewanya habis, maka aku boleh membersihkannya dan menggunakannya sesuka hatiku.
Aku pun tidak mengerti maksud permintaan itu, kata ahli gambar itu. Sangat aneh, atau mungkin ia hanya mempermainkanmu"
Tidak! kata saudaranya dengan pasti. Ia benar-benar akan menimbun ruang bawah tanah itu. Sebelum petang aku harus sudah menyiapkan ruang itu, lalu kuncinya harus kutinggalkan dalam pintu. Empat belas hari kemudian, aku dapat menyaksikan sendiri bahwa ruang itu telah ditimbun. Itu yang dikatakan oleh tamuku yang dipenuhi tanda tanya itu. Setelah itu aku boleh menyimpan kunci itu lagi. Jadi seperti yang kau dengar, tak akan ada bahaya yang datang dari situ.
Ahli gambar itu menggelengkan kepalanya perlahan-lahan. Itu akan terbukti kemudian, katanya berpikir. Akan tetapi dapat kumengerti jika kau tidak dapat menolak. Hantu Hutan biasanya meminta sesuatu dengan memberikan suatu ancaman yang mengerikan. Dan orang yang menentang makhluk yang diliputi rahasia itu pasti akan celaka!
Benar! seru pemilik kincir itu. Hantu Hutan itu pun mengancam akan membunuhku, bila aku berani melawannya. Sebaliknya, jika aku menuruti perkataannya, maka aku akan meraup keuntungan yang besar. Maka kuterima tawarannya, setelah dijanjikan bahwa aku tidak akan mendapat bahaya dari perbuatan yang kulakukan. Dan aku telah mengalami peristiwa yang aneh, keesokan
nya Seidelmann datang kepadaku menawarkan pekerjaan menggiling gandum miliknya. Bukankah seperti dongeng saja"
Hm, geram ahli gambar itu. Aku tidak percaya pada dongeng. Itu hanya untuk anak kecil. Kaukatakan tadi, bahwa
33 Seidelmann telah datang kemari. Apakah yang datang itu ayahnya"
Ya, ayahnya. Aku pun telah menceriterakan padamu, bahwa gandum itu secepatnya digiling agar segera dapat dijual, dan seterusnya.
Dan kau mengira bahwa pesanan ini berhubungan dengan Hantu Hutan"
Itu sudah nyata, bukan" Pada malam hari Hantu Hutan berjanji, bahwa berkerja sama dengannya akan mendatangkan keuntungan secepatnya, kemudian keesokannya aku sudah mendapatkan pekerjaan. Itu bukanlah sebuah kebetulan.
Hm! Dan menurut pendapatmu, bagaimana semua ini bisa berhubungan"
Aku pun telah memikirkan semua hal ini, tiba-tiba semua menjadi jelas bagiku. Bila kau pikirkan maka semua ini tidaklah aneh. Hantu Hutan sebenarnya memerintah di Hohenthal ini dan daerah sekitarnya dengan menggunakan kekerasan dan kekejaman. Semua penduduk tunduk padanya. Hidupnya bagai seorang raja yang tidak dinobatkan. Kaum miskin melakukan sebuah pekerjaan yang langsung ataupun tidak langsung berhubungan dengan penyelundupan, atau Hantu Hutan menyuruh mereka untuk bekerja apa saja yang ia anggap dapat dikerjakan. Sedangkan yang tidak termasuk dalam golongan kaum miskin dibiarkan, akan tetapi bila tenaga mereka dibutuhkan, maka mereka harus tunduk, karena jika membantah maka mereka akan celaka. Hingga saat ini perhatianku selalu tercurahkan pada nasib kaum miskin saja, akan tetapi persoalanku ini membuatku telah berpandangan lebih luas. Bukan hanya kaum miskin yang mengalami nasib seperti ini, tapi kaum kaya pun merasakannya.
34 Seidelmann pun langsung memberiku pekerjaan yang menguntungkan untukku. Hal itu tentu saja disebabkan oleh Hantu Hutan yang memaksanya. Bahkan keluarga Seidelmann, seorang hartawan terkaya di samping Baron Wildstein, tak mampu menahan keinginan Hantu Hutan. Siapa yang tahu, Hantu Hutan menggunakan alat apa untuk memaksakan kehendaknya. Bila kita mengingat tentang hal itu, kita akan merasa ngeri. Dan bila dipandang dari sudut itu, maka orang tidak akan dapat menyalahkan kami yang tergolong sebagai kaum miskin jika kami menuruti semua perintah Hantu Hutan.
Pemilik kincir itu berhenti, lalu memandang pada saudaranya dengan penuh harapan. Istrinya pun yang selalu mengikuti pembicaraan ini cemas memandang pada iparnya dan menantikan pendapatnya. Akan tetapi ahli gambar itu hanya diam sambil melamun. Kemudian saudaranya menepuk bahunya seolah-olah hendak membangunkan dari lamunannya itu.
Hai, bicaralah! Bagaimana pendapatmu"
Wilhelmi menahan diri. Pendapatku" Ya, mungkin kau benar, mungkin juga tidak. Tetapi yang lebih penting adalah sekarang hidumu lebih tenang. Lanjutkan saja ceriteranya!
Tidak ada lagi yang dapat kuceriterakan, geram pemilik kincir itu. Mungkin hanya tentang asal-usul daging rusa itu. Kemarin aku menemukannya di depan pintu dengan secarik kertas yang bertuliskan, hadiah dari Hantu Hutan . Dan secara kebetulan, ternyata Pauline telah mengetahui tentang hal ini, dilanjutkan perkataannya sambil tertawa malu. Ketika aku sedang berbicara dengan Hantu Hutan, istriku diam-diam telah masuk ke rumah melewati dapur dan dari situ dia dapat mendengar semua percakapanku dengan Hantu Hutan. Baru,
35 setelah Hantu Hutan pergi, dia dapat masuk ke dalam, dan kini dia telah ketakutan setengah mati. Maka sebaiknya menurut pendapatku, wanita tidak usah ikut campur dalam masalah pria, karena mereka hanya akan menambah keruh suasana saja. Pendapatmu itu salah, bantah istrinya. Pendapat wanita pun harus didengar, karena dalam berbagai hal ia dapat menjernihkan suasana. Dengarkan pendapatku ini, Hantu Hutan itu melakukan perbuatan yang menyalahi hukum. Dia bukan hanya penyelundup, tapi juga seorang pembunuh dan jika ada orang yang bekerja sama dengannya, maka ia sama jahatnya dengan penjahat itu sendiri!
Bagaimana kamu ini, Bu! Gunakanlah akal sehatmu! Seluruhnya aku setuju dengan engkau, akan tetapi janganlah kau lupa
dengan ancaman-ancaman yang diucapkan oleh Hantu Hutan itu. Bila aku tidak menuruti kehendaknya, maka aku akan menjadi musuhnya dan dia bukanlah musuh yang dapat dianggap ringan. Boleh dikatakan, aku akan bermain dengan maut! Hantu Hutan itu tidak akan segan-segan membunuh orang yang menentangnya!
Wanita itu menarik nafas panjang dan tidak menjawab. Tapi ahli gambar itu pun ikut berbicara meskipun tidak disuruh.
Benar, aku sependapat, bahwa ia sanggup melakukan pembunuhan jika itu sesuai dengan kepentingannya, katanya untuk membela saudaranya. Hantu Hutan itu tidak berperikemanusiaan, itu telah aku alami sendiri!
Pemilik kincir itu memandang saudaranya dengan terkejut. Kau sendiri" tanyanya. Kalau begitu, kau pernah berurusan dengannya"
Ahli gambar itu mengangguk kemudian ia mencibir.
Ya, kira-kira begitu, Sayang! Bedebah itu minta agar aku
36 mau menyampaikan pesan-pesannya pada orang-orang tertentu. Tapi sampai sekarang, ia masih belum berhasil membuat aku jadi pesuruhnya, meskipun ia sudah mengusahakan itu berkali-kali.
Jadi ia sudah berbicara denganmu"
Benar. Pada suatu malam ia menunggu di luar rumahku sampai kebetulan aku keluar untuk beristirahat sejenak setelah melakukan pekerjaanku. Orang itu tidak mengenal takut dan ia sangat cerdik. Ia selalu tahu cara memanfaatkan segala kesempatan yang baik. Ia tahu jika aku hidup dalam kesengsaraan dan seperti yang kau ketahui, jika orang dalam keadaan yang demikian selalu berada dalam kedudukan yang lemah, dan ia cepat menyerah dan mudah untuk disuruh melakukan hal-hal yang sebenarnya bertentangan dengan hati nuraninya. Hantu Hutan itu sangat mengetahui kelemahan kita dan hal itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melaksanakan rencananya yang bertentangan dengan hukum. Ia tahu bahwa kehidupan keluargaku sangat menyedihkan, istri dan anak-anakku sedang sakit dan kelaparan. Mengingat hal itu, sulit sekali bagiku untuk menentang bujukan Hantu Hutan itu. Ia menjanjikanku hadiah sampai tiga kali, jika aku mau mengantarkan surat-surat itu pada sekutunya. Akan tetapi, alhamdulillah aku dapat melawan godaan itu.
Itu suatu sikap yang terpuji! kata istri pemilik kincir itu sambil mengangguk. Hati yang bersih...................
Tetapi dengan marah pemilik kincir itu memotong perkataan istrinya.
Sudahlah, Bu! Aku juga bukan orang yang lemah dan aku selalu memiliki hati yang bersih. Akan tetapi kita harus hidup, apalagi sebagai kepala keluarga aku harus bertanggung jawab
37 atas kelangsungan hidup keluargaku. Kau lihat apa yang dicapai oleh saudaraku itu dengan sifat keras kepalanya" Hasilnya hanya kemiskinan yang tidak ada akhirnya. Siapa yang tidak tahu betapa besarnya pengaruh Hantu Hutan itu sampai-sampai ia dapat memperalat Seidelmann untuk membinasakan saudaraku" Dan itu akan berlangsung terus menerus selama ia menentang kehendaknya. Sudah cukup jelas keteranganku ini. Kesimpulannya adalah, benar ataupun tidak, kita tidak akan dapat menentang kehendak Hantu Hutan itu. Bila kita menjadi musuhnya, maka tidak ada seorang pun yang akan mau membela kita. Sampai badan-badan pemerintah tidak sanggup melawan Hantu Hutan itu, apalagi kita yang hanya rakyat kecil. Janganlah kita berlagak dapat menyelesaikan masalah ini sendiri. Maka jika kau mau berlaku bijaksana, Saudaraku, maka kau harus menuruti nasehatku ini jika kau berhadapan lagi dengan Hantu Hutan!
Istrinya tidak berkata apa-apa lagi dan ahli gambar itu melihat ke hadapannya seolah-olah hendak berpikir.
Baik, katanya perlahan-lahan. Akan kupatuhi nasehatmu. Kemudian ia bangkit dari duduknya. Sekarang aku harus benar-benar pulang. Mereka yang di rumah sedang menantikan kedatanganku dengan tidak sabar.
Akan kuambilkan uang itu untukmu! kata pemilik kincir itu.
Ia pergi ke kamar dan tak lama kemudian ia kembali dengan membawa uang empat puluh mark yang dijanjikannya itu. Mata ahli gambar itu berseri-seri karena terharu dan gembira, ketika ia menerima uang itu.
Dengan uang ini kau telah menolong kami untuk memperoleh barang-barang kebutuhan kami, katanya pada saudaranya.
38 Sekarang kami dapat makan
lagi! Mungkin kau akan tertolong selama beberapa waktu.
Aku akan berhati-hati dan hemat dalam menggunakannya, dan malam ini aku akan langsung bekerja membuat gambar pola yang baru.
39 BAB XIII DIBAYANGI Amdt dan Adler telah kembali lagi dari kota. Christian, pembantu itu, mendapat uang sedekah, yang dimasukannya ke dalam sakunya sambil tersenyum lebar. Uang pembayar sewa kereta salju diantarkan sendiri oleh penjaga hutan kepada tukang kursi itu pada petang hari.
Ketika itu masih bulan Pebruari, maka hari cepat menjadi gelap. Lagi pula sangat diliputi awan, sehingga bulan dan bintang tidak nampak cahayanya. Sekali ini hidangan makan malam di rumah penjaga hutan disantap dengan cepat dan diikuti percakapan. Kemudian Adler mengambil pipanya, menyalakannya, lalu berjalan mundar-mandir dalam kamar.
Pada saat itu pintu diketuk orang. Arndtlah yang mengetuk pintu itu, setelah menyantap makanannya di dalam kamarnya dan kini hendak menjemput Adler. Dalam sekejap mata Adler sudah menggunakan jaket dan topinya.
Kemudian diambil senapannya.
Perlukah saya bawa senapan ini" tanyanya kepada Arndt.
Arndt hanya mengangguk saja, lalu berbicara dengan isteri penjaga hutan.
Apabila ada yang menanyakan tentang suami anda, katakan saja, bahwa ia pergi bersama saya!
Kemudian kedua orang itu meninggalkan rumah. Arndt menunjukkan jalan. Ia pergi ke arah tambang. Penjaga hutan terheran-heran melihat ini.
Anda hendak pergi ke tambang" tanyanya.
Benarlah. Kami telah berjanji untuk ketemu di situ. Bapak Laube berjanji akan mempertemukan saya dengan Hantu Hutan
1 di situ. Adler bersiul perlahan-lahan.
Laube" kurang ajar! Anda tahu, belum pernah ada yang menaruh kepercayaan penuh kepadanya, akan tetapi bahwa ia orang kepercayaan Hantu Hutan itu tak sedikit orang terlintas dalam pikiranku! Jadi Laube akan mengantarkan anda kepadanya" bolehkah saya tanya, bagaimana rencana anda dan terutama peran apa yang saya pegang malam ini"
Memang, sudah saya bermaksud untuk memberi petunjuk-petunjuk yang seperlunya kepada anda, kata Arndt. Maka dengarkanlah saja! Bila kita sudah mendekati daerah tambang, kita harus sudah berpencar. Mereka tahu bahwa saya akan datang. Karena itu, mungkin mereka sudah memasang matamata di situ. Tiada seorang pun, yang boleh mengetahui, bahwa saya datang berkawan. Saya akan pergi ke rumah Laube. Di seberang rumah itu terdapat sebuah gudang tua . . . .
Itu saya ketahui, kata Adler sambil mengangguk.
Saya tahu benar jalan-jalan di situ.
Bagus kalau begitu. Gudang itu merupakan tempat pertemuan dengan Hantu Hutan. Dapatkah kiranya anda mendekati gudang itu dari belakang dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tiada diketahui atau dilihat orang"
Beres! Itu soal kecil bagi pemburu berpengalaman seperti saya!
Saya percaya kepada perkataan anda. Tetapi andai anda dilihat orang juga di situ, katakan saja bahwa anda sedang dalam tugas di daerah hutan itu.
Mudah saja, saudara sepupu! Tinggal hanya mengatakan saja, bahwa saya telah menemukan jerat-jerat di daerah itu, yang telah dipasang oleh salah seorang pencuri di situ. Anda tak
2 usah khawatir, mereka tak akan dapat mendesak saya ke sebuah sudut! Tanah ini sebenarnya kepunyaan baron dan saya adalah pegawainya. Maka saya berwenang, bahkan bertanggung jawab untuk berkeliling di situ!
Hebat! kata Arndt sambil memuji. Dan dengarkan tentang rencana saya seterusnya. Apabila saya di dalam sedang berunding dengan Hantu Hutan, saya harap anda dapat bersembunyi di belakang gudang itu untuk menjaga keamanan. Gunanya ada dua macam. Pertama supaya anda dapat mendengar percakapan kami. Dinding gudang itu tipis sekali, sehingga pasti anda akan mendengar tiap kata yang diucapkan, bahkan juga yang dibisikkan. Gunanya yang kedua ialah, supaya anda dapat mengawasi, apakah ada orang-orang yang berkeliaran di situ, yang hendak memata-matai gerak-gerik saya setelah saya meninggalkan gudang itu. Bila anda adajumpa seorang demikian, maka berusahalah dengan tipu daya menjauhkannya dari pada diri saya. Akan tetapi berhati-hatilah dalam segala pekerjaan itu! Jangan sampai rencana kami dike
tahui orang. Dan sekarang, mari siapkan senapan anda! Kita tidak tahu, bagaimana perkara ini akan berkembang. Bila anda mendengar atau melihat, bahwa seorang hendak menyerang saya, bertindaklah langsung! Dalam hal itu tak usah diketahui orang, bahwa anda adalah sekutu saya. Anda pura-pura sedang kebetulan ada di situ, lalu lari ke tempat terjadinya huru-hara. Akan tetapi lakukan ini hanya dalam keadaan darurat saja. Mengertikah anda"
Hm. Anda ada usul" Ada. Bukankah maksud anda kemudian menempuh jalan, yang menuju ke arah Hohenthal"
Baik sekali. Itu sudah saya duga. Dan perhatikanlah sekarang baik-baik! Bila anda menempuh jalan itu sepotong, terdapat
3 semak belukar yang agak tinggi di tepi jalan. Di situlah akan saya nantikan anda. Saya akan langsung pergi ke situ, sehingga saya akan lebih dulu tiba dari pada anda. Akan saya tunggu, hingga saya tahu benar, bahwa anda sudah ada di perjalanan pulang, setelah itu baru saya pun pergi juga.
Demikianlah sudah ditetapkan. Di suatu tempat yang gelap dikenakan Arndt rambut palsu dan janggutnya, yang telah dipakainya juga, ketika ia pertama kali bertemu dengan orang yang diliputi oleh rahasia. Kini mereka sudah dekat daerah tambang, lalu mereka berpencar, sesuai dengan yang telah ditetapkan semula, Alder membelok ke kanan lalu menghilang dalam kegelapan malam, sedangkan Arndt pergi ke daerah pertambangan.
Ia merasa heran, karena di mana-mana tiada nampak olehnya seorang manusia pin, meskipun ia tahu, bahwa kedatangannya sudah dinantikan. Akhirnya ia pergi ke rumah Laube, lalu mengetuk pintu. Tak lama kemudian pintu dibuka. Laube mencari-cari dengan pandangannya dalam kegelapan di luar.
Siapa" hardiknya dengan pendek.
Arndt memegang mata sebelah kanannya dengan tangan kanannya. Ia telah berdiri demikian, sehingga ia terkena cahaya lampu yang keluar dari jendela. Laube harus melihatnya dengan jelas, ketika ia membuat tanda pengenal itu.
Saya dinantikan, katanya.
O, andakah itu" bukankah anda telah berjanji, akan datang kemarin"
Memang demikian, akan tetapi saya mendapat halangan, sehingga tidak dapat datang. Saya harap anda orang yang mau saya ajak bermusyawarah itu malam ini masih sempat juga.
Akan saya usahakan. Akan tetapi anda harus bersabar
4 dahulu. Saya rasa, sebaiknya anda menunggu di dalam gudang itu lagi.
Baik, saya akan menunggu di situ.
Laube masuk lagi ke dalam rumah, lalu mengunci rumah dengan cermatnya di belakangnya. Arndt pergi ke gudang rumput kering. Di dalam gudang ia duduk seenaknya di atas setumpuk rumput kering dan memasang telinga. Akan tetapi sekali ini pun tidak dapat ditemukannya seorang mata-mata. Sesaat dikiranya, ia mendengar bunyi kerasak-kerisik di belakang gudang. Akan tetapi mungkin sekali bunyi itu dibuat oleh Adler yang sedang berjaga-jaga di tempat tugasnya. Arndt tiada berani memanggilnya, karena ia masih belum merasa pasti, bahwa ia sedang tidak dimata-matai.
Maka dengan demikian waktu berlalu, sejam lamanya. Setelah itu pintu gudang dibuka, lalu seorang masuk ke dalam. Arndt bergerak-gerak dan berdeham memberi tanda, bahwa ia ada di dalam.
Siapa di situ" tanya orang yang baru masuk itu.
Tamu yang datang kemarin dulu. jawab Arndt.
Anda telah menyuruh saya agar menantikan anda secara cuma-Cuma, katanya dengan tiada ramah.
Maaf saja. Saya tidak dapat berbuat lain. Bukankah sudah saya katakan: kemarin atau sekarang saya akan datang. Saya tiada berani berbuat sesuatu, yang dapat menimbulkan marah Hantu Hutan yang mahakuasa di daerah ini!
Orang yang tak dikenal itu tertawa pendek.
Baik saya anggap perkataan anda itu sebagai senda gurau saja. Tetapi lebih baik kita tidak membuang-buang waktu dengan obrolan kosong saja. Saya telah mendengar, bahwa anda agak mengetahui banyak tentang rahasia-rahasia ini saja. Saya
5 telah mendengar, bahwa anda agak mengetahui banyak tentang rahasia-rahasia kami. Meskipun demikian, saya harus selalu waspada. Terus terang, saya tidak mempercayai anda. Perlu anda ketahui, bahwa anda tidak akan dapat meninggalkan tempat ini hidup-hidup, bila anda tidak dapat memberi keterangan-keterangan yang m
eyakinkan, bahwa anda bukanlah seorang yang hanya ingin mencampuri urusan orang lain, apalagi seorang detektip dalam keadaan menyamar, yang bermaksud hendak menjatuhkan saya dengan orang-orang saya.
Wah! Pikir Arndt. Lebih hebat bunyi perkataannya dari pada kemarin dahulu didengarnya. Hantu Hutan sendiri lebih berperan dari pada utusannya! Akan tetapi ia tidak dapat ditakut-takuti oleh ancaman-ancaman itu. Ia bersenjatakan pistol di dalam sakunya, yang sudah siap sedia untuk ditembakkan. Lagipula di belakang gudang berdiri Adler, sekutunya.
Bila begini caranya anda menyambut saya, katanya tersinggung. Saya menyesal, bahwa saya mau berhubungan dengan anda. Saya sebenarnya mengharapkan perlakuan yang lebih baik!
Itu bukan salah saya, geram Hantu hutan itu dari belakang kedoknya. Saya harus lebih hati-hati daripada biasanya. Saya dapat mengetahui, bahwa di daerah ini sedang berkeliaran seseorang, yang selalu hendak memata-matai saya.
O, begitu, kata Arndt, sambil tertawa dan berlaga seperti seseorang yang tidak merasa berbuat salah. Dan sekarang tentu anda mengira, bahwa sayalah orangnya itu. Ya ya, kalau demikian sikap anda, maka kita tak kan mencapai kemajuan dalam usaha perdagangan kita. Benar-benar saya tidak pernah menyangka, bahwa permusyawarahan akan mengalami kemacetan oleh hal-hal yang kecil ini. Salah seorang kawan saya, yang namanya
6 tidak mau disebutkan, kenal baik akan seorang tuan yang bernama Michalowski. Tuan itu kadang-kadang suka menginap di kota dan ada hubungan dagang dengan anda. Michalowski inilah yang telah menganjurkan kepada saya untuk mengadakan hubungan dagang dengan anda, maka harapan saya adalah
Apa kata anda" Anda kenal akan Michalowski"
Kawan saya kenal akan dia.
Itu sama saja. terus terang harus saya katakan, bahwa keberatan-keberatan saya sekarang sudah tidak ada lagi. Sekarang saya mau mencoba dengan anda. Maafkan kecurigaan saya. Akan tetapi anda harus mengakui juga, bahwa orang-orang seperti kita harus selalu bersifat waspada. Baik, mari sekarang kita bicarakan usaha perdagangan kita. Pertanyaan saya yang pertama adalah: anda hendak menjual atau membeli barang" Menjual.
Kalau begitu, barang itu harus dibawa ke daerah Bohemia. Benarlah demikian.
Dan barang apakah itu"
Obat-obatan dan bahan cat.
Hebat! Bea masuk ke daerah itu untuk barang-barang semacam itu tinggi sekali!
Maka makin baik untuk usaha kita!
Dan berapakah hasil yang dapat diperkirakan"
Enam ribu mark. Keuntungan murni" Jadi benar jugalah! Itu usaha yang sangat menguntungkan. Jadi cocok juga dengan perkataan orang, yang kemarin dahulu telah menghubungi saya itu. Kapan dapat anda memberikan barang-barang itu"
Terserah kepada anda. 7 Kalau begitu, besok saja. Besok adalah hari yang sangat cocok, karena saya akan mendapat kiriman barang-barang dari Bohemia, yang harus saya suruh simpan oleh orang-orang saya. Besok malam, pukul dua setengah tengah malam, setujukah anda"
Di mana" Di tepi sebelah sini dari lembah hutan.
Di tempat anda baru saja mengalami bencana itu, menurut kata orang"
Benar. Justru karena itu.
Saya kurang mengerti. Mudah sekali. Kaum Duane tentu mengira, bahwa kami tak kan berani mempertunjukkan diri lagi di daerah itu, maka di Lembah Hutan itu kami akan aman. Daerah itu nampaknya akan lepas dari penjagaan.
Bagus! kata Arndt sambil mengangguk.
Lagi pula, kata orang itu melanjutkan keterangannya, penjaga perbatasan akan mengira, bahwa kami sama sekali tidak akan memperlihatkan keaktipan lagi.
Apa maksud anda" Karena disangka mereka, bahwa mereka telah berhasil menangkap Hantu Hutan itu. Mungkin anda sudah mendengar berita itu di kota. Duane di daerah Bohemia tentu juga sudah diberitahu tentang hal itu. Seorang penenun muda, bernama Hauser, telah ditemukan sedang menyeludup dan ditangkap
Benarlah. Ada desas-desus demikian, akan tetapi kabar demikian kurang dapat perhatian saya. Tadinya saya kira, bahwa yang ditangkap itu salah seorang bawahan anda.
O, tidak, bukanlah begitu keadaan yang sebenarnya. Anak
8 muda itu sama sekali tidak ada sangkut-pautnya
dengan kami. Sebenarnya ia tidak bersalah sedikit pun. Ia hanya masuk ke dalam perangkap. Dan kini ia harus menebus dosa-dosa Hantu Hutan. Perkara itu akan meminta segenap perhatian dari kaum Duane. Akan tetapi cukuplah sudah tentang hal itu. Biar kita tutup saja pembicaraan kita ini. Jadi anda setuju dengan Lembah Hutan itu"
Saya sekali-kali tidak berkeberatan.


Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan sempatkah anda besok"
Tentu saja, jawab Arndt. saya masih ingin mengetahui beberapa hal lagi. Berapa orang yang membawa kiriman barang lain itu"
Sepuluh orang. Kebetulan sekali tidak cocok dengan keperluan kita. Barang-barang kepunyaan saya pun diangkut oleh sepuluh orang maka barang-barang saya itu dapat dibawa kembali ke Bohemia oleh orang-orang anda.
Beres, maka saya masih memerlukan sepuluh orang lagi untuk membawa barang-barang yang berasal dari daerah Bohemia itu ke tempat penyimpanan.
Jadi jumlah seluruhnya adalah tiga puluh orang. Saya rasa persiapan kita dengan ini sudah selesai. O, masih ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Apakah kata sandinya"
Akhir-akhir ini kami tidak memakai kata sandi lagi. Mengapa tidak" kita harus selalu bersifat waspada. Setidak-tidaknya orang-orang suruhan saya tidak akan menyerahkan barang-barangnya tanpa penggunaan kata sandi. Saya tidak mau menanggung risiko"
Benarlah. Waktunya selalu singkat untuk memberitahukan kepada mereka dengan cara yang lain.
9 Orang-orang anda itu akan pergi satu per satukah ke pohon eik itu dan demikian juga ke Lembah Hutan"
Benarlah. Bukankah dengan pergi sendiri-sendiri dan bukan gerombolan itu mereka akan lebih aman terhadap pengamatan kaum Duane"
Cerdik benar anda. Jadi sudah kita tetapkan, besok pukul dua setengah tengah malam di tepi sebelah sini dari Lembah Hutan, kata Arndt mengulangi keputusan yang telah diambil mereka. Anda akan datang juga"
Peristiwa yang penting ini tentu akan saya hadiri!
Saya pun akan hadir pula. Tentu saja saya tidak ikut menyeberangi perbatasan, maka dari itu ingin saya ketahui jaminan apakah yang dapat anda berikan kepada saya. Anda tentu dapat mengerti, bahwa saya tidak dapat menyerahkan barang-barang itu tanpa jaminan dari anda.
Hm!, geram Hantu Hutan itu. Saya dapat mengerti. Anda tidak mau mengambil risiko. Ini sesuatu, yang belum pernah saya alami. Kerjasama yang biasanya saya lakukan dalam bidang perdagangan dengan kawan-kawan saya itu hanyalah berdasarkan saling percaya-mempercayai. Anda dapat memakluminya sendiri! saya tidak dapat membeli barang-barang itu dari anda, karena dengan demikian saya harus menanggung segala kerugian, bila kena tangkap. Dan bila segalanya dapat berjalan secara lancar, saya masih harus membagi keuntungan dengan anda! Cara demikian sudah nyata kurang menarik bagi saya.
Saya hanya meminta jaminan yang ringan saja, kata Arndt. umpamanya dua ribu mark. Anda membuat keterangan tertulis tentang jumlah uang itu kemudian jumlah itu dapat diperhitungkan kembali dengan jumlah uang yang menjadi
10 bagian saya dalam keuntungan.
Bagaimanakah menurut perkiraan anda cara pembagian itu"
Anda mendapat dua pertiga bagian dan saya sepertiga.
Itu cukup adil. Baik, anda akan mendapat surat keterangan itu. Surat itu akan saya bawa ke Lembah Hutan. Besoknya pada malam hari kira-kira jam sepuluh anda harus kemari lagi untuk menerima bagian anda dalam keuntungan.
Baik. Saya akan memberitahu orang saya di Breitenau, bahwa barang kirimannya akan tiba di situ besok malam. Ia tahu segala-galanya tentang pekerjaan semacam ini. Katanya juga, bahwa ia tahu, bagaimana cara mengadakan hubungan dengan orang-orang anda. Anda masih ada pertanyaan lagi"
Tidak. Jadi boleh dikatakan kita sudah setuju dan semuanya sudah beres"
Beres! Hantu Hutan itu pergi. Arndt memperhatikannya melalui lubang pintu. Tampak olehnya, bahwa Hantu Hutan itu masih bercakap sebentar dengan Laube, yang telah berjaga-jaga di luar gudang itu. Untunglah mereka tidak berjalan mengitari gudang itu. Setelah kedua orang itu tidak kelihatan lagi. Arndt pun pergi meninggalkan gudang itu.
Mula-mula pura-pura ia tidak dapat menemukan jalan dalam
kegelapan, maka ia berjalan ke arah kiri kemudian beberapa langkah ke arah kanan. Ini dilakukannya, supaya ia dapat melihat sebentar ke belakang gudang untuk memastikan diri, bahwa Adler masih hadir di tempat tugasnya. Kemudian ia mencapai jalan yang menuju ke kota. Ia berjalan perlahan-lahan. Tak lama kemudian sampailah ia dekat semak belukar yang dilukiskan
11 oleh penjaga hutan itu. Ia harus menjaga, supaya orang tidak menaruh curiga terhadapnya. Karena itu ia tidak dapat menoleh ke belakang untuk mengetahui, apakah ia sedang dimata-matai atau tidak. Lagi pula perbuatan ini tidak perlu dilakukannya, karena ia percaya, bahwa Adler dapat melakukan tugasnya dengan baik, yaitu menjaga keamanan baginya.
Selanjutnya segalanya berjalan lancar, sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Sesampai di semak belukar itu, maka Arndt menanggalkan rambut palsu serta janggut palsunya supaya ia tidak mungkin dapat dikenali lagi, bila seandainya ia kebetulan bertemu lagi dengan Hantu Hutan itu. Baru saja ia selesai, maka didengarnya seseorang memanggil namanya dengan perlahan-lahan. Tak lama kemudian penjaga hutan itu berada dekatnya. Ia hendak melaporkan, bahwa orang yang berjaket pendek dan bertopi itu telah pergi bersama bapak Laube tanpa menghiraukan sekutu dalam perdagangan mereka. Perkataan sekutu dalam perdagangan itu diucapkan oleh Adler dengan mengejek. Kemudian diketahui oleh detektip itu, bahwa penjaga hutan itu telah mendengar setiap kata, yang diucapkan dalam percakapan di dalam gudang itu.
Sambil menempuh jalan kecil yang menuju ke desa Hohenthal, Adler mencurahkan isi hatinya.
Rasa kagum dan hormat saya terhadap anda makin bertambah saja, saudara sepupu! Perangkap yang anda pasang untuk menangkap Hantu Hutan itu, luar biasa benar! Saya harus mengakui, bahwa mula-mula saya agak bimbang. Pertemuan dengan orang semacam itu sangatlah berbahaya. Ketakutan saya memuncak, ketika saya dengar ancaman-ancamannya, bahwa anda tidak akan keluar hidup-hidup, jika anda tidak dapat
12 meyakinkannya,bahwa anda tidak bersalah. Akan tetapi akhirnya berubahlah menjadi begitu manis. Bukan main,hebat benar cara anda mengelabui matanya. Saya kira-kira dapat menerka apa yang akan terjadi. Bolehkah saya mereka"
Cobalah, Adler saya tahu, bahwa anda akan dapat menerka dengan tepat.
Ya, sebenarnya tiadalah sulit menerkanya, setelah saya mendengar segala-galanya. Gerombolan penyelundup besok malam akan berkumpul di tepi sebelah sini dari Lembah Hutan. Mereka mengira akan memperoleh keuntungan besar. Akan tetapi mereka akan sangat kecewa, karena bila perkiraan saya tidak salah, mereka di situ akan berjumpa dengan segerombolan duane, di bawah pimpinan anda.
Tepat sekali terkaan anda itu, kata Arndt sambil mengangguk.
Besok pagi-pagi sahur pergi lagi.
Maksud anda, pergi ke kota lagi"
Benarlah. Kembali ke posisi sersi. Saya kira saya akan berhasil dalam waktu yang singkat menyelesaikan perkara yang sedang dalam penyelidikan saya itu!
Sambil bercakap-cakap kedua orang itu tiba di desa. Desa itu harus dilalui dahulu, sebelum mereka di jalan kecil yang menuju rumah penjaga hutan itu. Keadaan akan menjadi berbahaya juga bagi mereka, seandainya mereka langsung pergi ke situ. Dalam hal itu mereka akan mudah diikuti orang dan dengan demikian dapat segera diketahui, siapakah sebenarnya orang asing, yang telah menawarkan keuntungan yang demikian besarnya kepada gerombolan penyelundup itu.
Mereka berjalan melalui jalan desa. Rumah-rumah di sebelah kiri dan kanan jalan itu hampir semuanya sudah gelap. Hari sudah
13 malam dan penduduk Hohenthal, yang harus hemat dengan segala-galanya, termasuk juga pemakaian penerangannya itu, dalam musim dingin lekas-lekas pergi tidur.
Karena itu perhatian kedua orang itu tertarik oleh beberapa buah lampu, yang masih menyala di dalam rumah-rumah tertentu, Adler memandang ke arah sebuah rumah tua yang reyot dan miring letaknya,dan hampir-hampir tidak dapat didiami lagi,
...Astaga, geramnya kepada diri sendiri. Schulze atau istrinya masih belum tidur. Saya kira, bahwa mereka harus hidup hemat. Sangat mengherankan, bahwa
mereka masih belum tidur!
Siapakah Schulze itu" Tanya Arndt.
Saya kira, ia adalah orang yang paling melarat hidupnya di seluruh desa, kecuali tentu para penghuni rumah miskin. Ia bekerja di dalam tambang, di bagian bawahnya dan tugasnya mengangkut batu bara dengan kereta-kereta di atas rel, yang khusus dipakai untuk itu. Untuk pekerjaan itu ia memperoleh upah, yang hanya cukup untuk membeli roti, garam dan kentang saja.
Arndt hendak mengatakan sesuatu, akan tetapi pada saat itu ia melihat sesuatu, yang membuatnya lupa akan hal-hal lainnya. Dipegangnya tangan Adler dan ditariknya ke suatu arah.
Kemarilah, cepat! Dengan mengucapkan perkataan ini Arndt berlindung di balik pagar di tepi jalan. Penjaga hutan mengikutinya tanpa dipikirkannya lagi, akan tetapi kemudian ingin juga ia mengetahui, apa yang terjadi.
Detektip itu menunjuk dengan hati-hati ke rumah tua, yang menurut kata Adler adalah tempat kediaman Schulze itu.
14 Lihatlah, di situ! Pintu rumah itu terbuka. Dua orang keluarlah dari dalamnya. Yang seseorang memegang lentera dalam tangannya untuk menerangi jalan. Ia berpakaian lusuh dan nampaknya miskin sekali. Tentunya ia penghuni rumah-rumah itu. Orang yang ada di rumahnya sebaliknya nampaknya lebih senang hidupnya. Ia memiliki sepatu bot, jaket dan topi lalu memakai kedok hitam depan mukanya.
Masya Allah, itulah Hantu Hutan! bisik penjaga hutan, karena kirannya, bahwa orang yang ada di hadapannya itu sama dengan yang baru saja meninggalkan gudang tempat itu.
Itulah Hantu Hutan! kata Arndt sambil menganggut.
Tetapi bukan! Ia bukanlah orang yang bermusyawarah dengan saya di dalam gudang itu. Orang ini lebih kurus dan lebih kecil pula. Penglihatan saya tajam mengenai hal-hal itu. Saya tak mungkin salah! Akan tetapi pakaiannya sama. Pakaian demikian dipakai oleh Hantu Hutan, bila ia hendak bermain sebagai hantu di suatu daerah, yang kebetulan tidak diliputi oleh salju.
Kalau begitu, apakah ada dua Hantu Hutan" tanya Adler terkejut.
Benarlah! Dibalik kedok Hantu Hutan bersembunyilah dua orang, yang tentu saja bekerja sama. Akan tetapi diamlah! Perhatikan, apa yang terjadi di situ!
Orang yang membawa lentera itu memberi hormat secara berlebih-lebihan, waktu ia berpisah dengan Hantu Hutan itu, yang sebaliknya hanya membalas hormat itu dengan angguk yang kecil saja. Kemudian pintu itu tertutup lagi. Sesampai di jalan, Hantu Hutan itu pergi ke arah lain, sehingga tidak melewati tempat persembunyian Arndt dan Adler. Dari tempat itu kedua orang itu terus menerus mengamati Hantu Hutan itu.
15 Kita harus mengetahui, ke mana orang itu pergi, kata detektip itu perlahan-lahan. Waspadalah! Berjalanlah selalu di tempat yang gelap! Bila kebetulan ia menoleh ke belakang, ia tidak boleh melihat kita. Cepat sekarang sebelum ia pergi! Maka dengan mengendap-ngendap mereka berjalan mengikuti orang yang tidak dikenal, yang selalu menoleh ke kirai dan ke kanan, akan tetapi belum pernah menoleh ke belakang itu. Hantu Hutan itu nampaknya, meskipun hari ketika itu sudah larut malam, masih belum aman benar baginya di dalam desa itu, maka ia siap sedia untuk mengambil langkah seribu, bila ia melihat sesuatu yang mencurigakan.
Pengejaran itu tak berlangsung lama. Orang yang berkedok itu berhenti di hadapan sebuah rumah, yang hampir sama buruknya dengan rumah Schulze. Arndt dan Alder pun berhenti di sini, lalu bersembunyi di balik pagar.
Hantu Hutan itu nampaknya sudah biasa di sini, ia mengetuk sebuah jendela, yang diterangi oleh lampu. Secarik kain tua digantungkan sebagai pengganti kain horden, dan kain tua itu dikuakkan sedikit. Setelah terdengar orang mengetuk jendela. Kini Arndt dan Adler dapat melihat sosok tubuh laki-laki.
Ya, ampun! keluh Alder dengan suara tertahan-tahan. Ia mengintip melalui celah-celah pagar itu. Apakah seluruh desa Hohenthal itu didiami oleh pejabat" mula-mula Laube, kemudian Schulze dan sekarang Wilhelmi!
Diam! tegur Arndt dengan suara tiada sabar. Ia ingin mendengar, apa yang dibicarakan mereka di sana.
Akan tetapi ia kecewa. Jendela itu tidak dibuka. Tidak ada sesuatu yang dibicarakan. Or
ang dibalik jendela itu menjadi kecut, demikian terkejutnya. Akan tetapi Hantu Hutan itu menunjuk secara memerintah ke arah pintu rumah, yang kira16
kira mengandung arti: Bukalah!
Dan benar juga, penghuni rumah tua itu mematuhi perintah itu. Kepanikan menyebabkan ia berlari secepat-secepatnya ke arah pintu di hadapan jendela itu.
Tak lama kemudian pintu depan terbuka, lalu Hantu hutan itu melangkah ke dalam. Setelah itu pintu itu tertutup kembali.
Segera Arndt berjalan mengendap-endap menyusuri pagar mendekati jendela. Kini ia dapat melihat sebahagian kamar itu. Adler pun meluruskan badannya, supaya dapat, melihat lebih banyak lagi.
Akan tetapi mereka menunggu dengan sia-sia saja. Mereka hanya dapat melihat sebahagian dari kamar itu. Yang hanya terlihat adalah sebuah meja dengan sebuah kursi dekatnya. Di atas meja itu terletak beberapa lembar kertas gambar ukuran besar, sebuah kait untuk keperluan menggambar yang lain lagi. Mereka tidak dapat melihat orang di situ, Hantu hutan maupun Wilhemi.
Akhirnya pintu depan dibuka sekali lagi. Hantu hutan itu keluar lagi. Sekali ini ia tidak diiringi oleh salam perpisahan yang lebih dari pada semestinya. Kemudian ia melanjutkan perjalanan melalui jalan desa.
Pada saat itu Arndt dan Adler membungkukkan badannya di balik pagar. Akan tetapi tak lama kemudian mereka meluruskan badannya lagi. Arndt memandang ke sebuah jendela yang diterangi itu dan tiba-tiba pandangannya tertambat pada suatu yang penting.
Orang yang baru menerima Hantu Hutan sebagai itu berdiri dekat meja gambarnya. Ia memegang barang sesuatu, yang putih warnanya, yang kira-kira merupakan surat di dalam amplop tertutup. Dibalik-balikkannya surat itu, lalu akhirnya
17 dimasukannya ke dalam saku sebelah kiri dari bajunya. Itu sudah cukup bagi Arndt. Ia kira-kira mengetahuinya, apa yang baru saja terjadi itu, dan inginlah ia menyelidiki lebih jauh perkara ini. Akan tetapi untuk sementara ia memberi isyarat kepada pengikutnya, supaya mereka melanjutkan pekerjaannya terhadap Hantu Hutan itu.
Ketika mereka melanjutkan pengejaran itu, mereka bertemu dengan suatu yang kejadian yang ganjil, terutama bagi Adler. Penjaga hutan itu hampir-hampir tidak mempercayai matanya, ketika dilihatnya. Bahwa Hantu Hutan itu tiba-tiba menyeberangi jalan dan berjalan menuju ke rumah keluarga Seidelmann. Orang yang tidak dikenal itu kemudian pergi ke sebuah pintu kecil dibalik pagar, lalu menggeser palang pintu, yang ada di sebelah dalam. Kemudian ia memasuki taman kepunyaan Seidelmann. Baru sekarang ia menoleh ke belakang. Untung saja, bahwa sejak dari permulaan Arndt sudah memperhitungkan kemungkinan ini, sehingga ia bersama Adler selalu berdiri di tempat yang tersembunyi. Kegelapan malam membantu mereka, sehingga Hantu Hutan tidak melihat para pengejarnya. Setelah mengunci pintu itu lagi di belakangnya ia pergi ke rumah itu.
Sekarang saya benar-benar bingung, kata penjaga hutan sambil menarik nafas panjang. Bedebah itu sampai-sampai berkunjung ke rumah Seidelmann. Meskipun belum saya anggap Seidelmann sebagai orang suci, akan tetapi ini, tidak, ini benar-benar di luar segala dugaan saya. Mereka bercampur dengan Hantu Hutan, dengan raja penyelundup, penjahat yang terbesar di daerah ini! bagaimana pendapat anda tentang itu, saudara sepupu"
Ya, kata Arndt, yang menerima segala kejadian itu dengan hati yang lebih tenang, Hantu Hutan itu benar-benar berkuasa
18 di Hohenthal. Pemimpin penyeludupan itu dapat memasuki tiap pintu rumah! Semua orang harus tunduk pada Kemauannya, sampai-sampai keluarga hartawan Seidelmann, yang hidup
dengan bebas itu........Kan tetapi cukuplah sudah tentang hal
ini, Adler!biar bagaimana pun juga, Hantu Hutan itu segera akan diturunkan juga dari tahtanya. Marilah! kita akan pulang. Bukankah tugas kita sekarang harus menunggu, sampai bedebah itu ke luar lagi"
Tidak. Saya ada alasan lagi untuk lekas-lekas kembali ke desa lagi. Saya ingin menegur orang, yang menurut kata anda tadi. Bernama Wilhelmi itu. Orang macam apakah dia" tentu anda mengenalnya, bukan"
Benar. Saya kenal hampir semua orang di sini. Ia orang
kelahiran daerah ini. Pekerjaannya sebagai ahli gambar pola. Ia bekerja untuk Seidelmann.
Nampaknya susah juga hidupnya, benarkah demikian" Barang siapa harus bergantung pada Seidelmann ia tidak akan menjadi gemuk. Keluarga Seidelmann akan menjaga, supaya orang-orangnya tidak akan mendapat upah yang berlebih! Sudah menikah orang itu"
Benarlah. Ia mempunyai beberapa putera. Isteri serta putera-puteranya sudah beberapa hari menderita sakit payah. Lagi pula ia harus menghidupi ibu mertuanya yang sudah tua. Saudaranya sudah menikah dengan pemilik Kincir Merah.
Kalau begitu, bukankah saudaranya itu dapat menolongnya, karena sudah tentu hidupnya lebih senang.
Janganlah berkata demikian, saudara sepupu! Ia sendiri harus mengatasi banyak kesulitan dalam hidupnya. Baron von Wildstein telah mendirikan kincir uap raksasa. Saudara Wilhelmi itu tidak dapat bersaing dengan kincir raksasa itu,
19 maka sekarang kincirnya itu bisa dikatakan tidak bekerja lagi. Dahulu perusahaannya itu berjalan baik. Ia seorang yang biasa bekerja keras, demikian pula ahli gambar itu. Ia mewarisi kincir itu bersama utang-utangnya yang berjumlah banyak itu. Kemudian ia berhasil membuat perusahaannya bebas dari utang. Tetapi itu sudah berlangsung beberapa lama.
Jadi ahli gambar Wilhelmi itu seorang pekerja keras juga. Apakah ia seorang yang jujur"
Tentu. Jujur dan sopan. Akan tetapi ia menjadi putus harapan. Karena kemalangan yang menimpanya bertubi-tubi.
Kalau begitu, saya sudah tahu soalnya. Orang demikian, betapa baik pun wataknya, ia akan mudah terbujuk oleh Hantu Hutan. Kesulitan dalam hidup akan menyulitkan kita melanggar undang-undang. Orang-orang yang mempunyai prinsip yang mulia-mulia pun terpaksa mau membuang prinsip-prinsip itu. Seperti saya katakan tadi, saya harus berbicara dengan orang itu. Saya akan melepaskan dari pengaruh Hantu hutan dan dengan demikian bertambahlah pengetahuan saya tentang Hantu Hutan. Pengetahuan itu penting untuk mengakhiri praktek-praktek terkutuk dari jahanam itu.
Hm, geram Alder. Sebenarnya anda harus menyebut dua penjahat. Bukankah anda sendiri tadi mengatakan, bahwa dua oranglah, yang memegang peran sebagai Hantu Hutan itu" Anda benar, kata Arndt sambil tersenyum. Saya akan menangkap kedua-duanya sehingga mereka tidak berdaya. Beberapa waktu kemudian kedua orang itu berdiri di hadapan pintu rumah ahli gambar Wilhelmi. Arndt tanpa berpikir panjang meniru perbuatan hantu Hutan dengan mengetuk jendela. Kemudian didorongnya penjaga hutan ke depan.
Anda saja yang berbicara dengannya, karena ia mengenal
20 anda. Katakan saja, bahwa kami ingin berbicara dengannya tentang suatu perkara yang penting.
Itu pun terjadi pula. Ahli gambar itu sekali ini membuka jendelanya, mendengar dari Adler, apa yang dikehendaki mereka, lalu menyilahkan mereka masuk.
Ini saudara sepupuku yang bernama Arndt, kata penjaga hutan yang mengenalkan detektip itu. Ia ingin mengajukan beberapa pertanyaan yang penting kepada anda.
Ahli gambar itu memandang Arndt dengan sedikit gelisah. Nyata sekali, bahwa ia tidak mempunyai hati yang bersih.
Maaf saja. Saya tidak dapat menerima anda di dalam kamar. Maklum saja, karena kamar itu merupakan kamar tinggal, kamar tidur dan sekaligus kamar kerja pula. Isteri dan putera-putera saya sedang berbaring di dalam. Mereka sakit payah. Tetapi barangkali kita dapat di dapur saja........ .
Baik, kata Arndt mengangguk ramah. Mari kita pergi ke dapur saja.
Rumah kecil itu hanya terdiri dari satu tingkat dan itu pun terjadi atas dua kamar: satu kamar tinggal dan satu dapur, yang terletak di kedua belah pihak gang.
Adler duduk di atas bangku dekat tungku api. Ia akan memegang peran sebagai pendengar saja. Wilhelmi menarik sebuah kursi untuk detektip itu, lalu duduk di seberangnya pada meja.
Bolehkah saya tanya, apa yang tuan kehendaki dari pada saya" demikian dimulainya dengan hati yang bimbang.
Hanya beberapa keterangan, jawab Arndt, yang berusaha untuk menghilangkan rasa curiga pada diri Wilhelmi. Saya dengar, bahwa anda bekerja pada Seidelmann dan putera. Cukupkah upah yang anda
terima di situ" 21 Ahli gambar itu menarik nafas panjang, karena merasa lega mendengar pertanyaan ini.
O, itulah! katanya, tanpa menjawab pertanyaan itu secara langsung. Sekarang saya mengerti. Anda mungkin seorang pedagang atau barangkali juga seorang pengusaha besar dan anda hendak menawarkan pekerjaan kepada saya dengan syarat-syarat yang lebih baik dari pada Seidelmann. Setidak-tidaknya saya bermaksud menolong anda, kata Arndt mengelak. Saya tahu, bahwa anda pada masa ini sedang mengalami kesusahan.
Ya tuan, kata ahli gambar itu. Saya dapat menceriterakan pengalaman-pengalaman saya, yang mungkin akan mengejutkan anda. Kemarin saya sudah putus asa karena kemalangan yang menimpa keluarga kami. Isteri dan puter-puteraku sakit payah, kamar yang dingin, makanan tanpa obat-obatan, tanpa uang. Yang hanya ada ialah utang. Keadaan itu dapat membuat saya gila. Karena tekanan itu saya menghadap Seidelmann untuk meminta uang muka dari padanya. Akan tetapi saya tidak mendapat apa-apa. Saya minta sokongan dari dana untuk orang miskin pada si pelepas uang., itu pun gagal juga. Saya mau menjual gambar-gambar pola yang sudah selesai dan Seidelmann mengatakan, bahwa saya telah mencuri pola itu dari seseorang, yang telah mengirimkan gambar polanya kepada Seidelmann sebelum saya tiba. Semua tuduhan itu bohong belaka. Saya menjadi putus asa, kalau mengingat hal itu.
Tiba-tiba Arndt memotong perkataan ahli gambar itu.
Itu, katanya, tak dapat saya mengerti.
Apa yang membuat anda kurang mengerti"
Bahwa kehidupan anda diliputi oleh kesusahan sebesar itu. Bukankah anda masih mempunyai penghasilan sambilan, yang
22 mestinya agak lumayan juga"
Saya ada penghasilan sambilan" Apa maksud anda" Maksud saya: bukankah anda biasa mengantarkan surat untuk Hantu Hutan dan bukankah pekerjaan demikian akan diberi imbalan yang lumayan juga"
Adler menggaruk-garuk di belakang telinganya. Ia berada dalam keadaan yang sulit, karena sekarang akan berlaku keras lawan keras. Benar juga, Wilhelmi mula-mula mendapat serangan yang tidak terduga-duaga. Ia menjadi pucat pasi dan memandang kepada detektip itu, seolah-olah ia melihat hantu yang sebenarnya.
Surat-surat untuk ............ Hantu Hutan" ........... kata
anda" Memang begitu, jawab Arndt dengan tenang. Pada suaranya tidak terdengar sedikit pun suatu teguran. Di situ, di saku baju anda sebelah kiri, bukankah di situ ada surat demikian" Wilhelmi terlompat, demikian terkejutnya. Ia berdiri terpaku di tempatnya.
Tuan, katanya terbata-bata, bagaimana.......
Bagaimana saya dapat tahu" Barangkali kemudian dapat saya terangkan kepada anda, bila kita sudah saling kenal-mengenal dengan baik. Akan tetapi sekarang saya harus yakin dahulu, bahwa anda bersifat jujur dan terbuka terhadap saya. Anda mengakui bahwa saya benar"
Ahli gambar itu menjatuhkan ke atas kursi. Lengannya terkulai ke bawah dan ia menundukkan kepalanya. Ia sudah kehabisan tenaga.
Yang pertama kali! katanya dengan mengerang, dan sudah ketahuan! Di mana-mana sudah tidak ada harapan lagi!
Akan tetapi Arndt meletakkan tangannya ke atas bahu
23 Wilhelmi. Tenang saja, tuan Wilhelmi! Anda salah. Tak perlu berputus harapan. Saya datang kemari sebagai kawan anda dan sekali-kali bukanlah maksud saya untuk menjatuhkan anda. Baik kita biarkan saja dahulu perihal surat itu. Kata anda, bahwa Seidelmann telah menolak segala permohonan anda dan menyakiti hati anda"
Mendengar perkataan ini ahli gambar tiba-tiba mengangkat kepalanya. Pada matanya terbayang rasa benci dan murka.
Benarlah. Seidelmann adalah iblis, iblis dalam bentuk manusia!
Anda rupanya tidak begitu menghargai orang itu, kata Arndt. Dalam pada itu dikeluarkannya dompetnya dari dalam sakunya, diambilnya sehelai uang kertas dan diletakkannya uang itu ke atas meja di hadapan Wilhelmi. Terimalah ini sebagai pengganti uang muka yang telah ditolak itu! Itu sudah cukup untuk pembeli makanan, batu bara dan keperluan lain-lainnya sementara ini.
Wilhelmi terheran-heran memandang kepada uang dan pemberinya.
Lima puluh mark" Apa maksud tuan memberikan uang sebanyak itu ke
pada saya" Karena saya ingin menolong anda untuk membebaskan dari belenggu Hantu Hutan, yang hanya memberi kemelaratan dan kesusahan bagi anda.
Ahli gambar itu menggelengkan kepala, karena merasa bimbang.
Saya tidak bisa percaya, bahwa ada cinta kasih yang begitu besar. Saya masih bertanya kepada diri saya: apa maksud anda dengan pemberian itu"
Kalau begitu, saya akan berusaha menjelaskan kepada anda,
24 kata detektip itu sambil tersenyum ramah. Itu ada sangkut pautnya dengan jabatan saya; saya adalah seorang detektip. Pipi ahli gambar yang sudah agak pucat itu bertambah pucatnya.
Dari kalangan polisi" Orang yang sedang kesakitan itu tak dapat menemukan kata-kata yang hendak diucapkannya. Apa yang kehendaki dari saya"
Keterangan sejujurnya tentang Hantu hutan.
Saya tidak tahu apa-apa tentangnya.
Bukankah baru saja ia di sini"Atau tidak barangkali"
Itu bukanlah Hantu Hutan.
Kalau bukan, siapakah dia"
Ia seorang kawan yang baik.
Ia tinggal di sini" Ya. Siapa namanya" Apa gunanya anda menanyakan itu"
Karena saya akan mengunjunginya akan menanyakan, mengapa ia perlu untuk pergi berkedok-kedok di tengah-tengah desa yang aman dan tentram, bila ia hendak mengunjungi kawannya yang bernama Wilhelmi.
Uangnya masih terletak di atas meja. Wilhelmi mendorong dengan marah uang itu jauh-jauh dari padanya.
Seorang detektip pun tidak layak menggunakan cara-cara demikian, pura-pura berlaku sebagai pelindung dan menawarkan uang kepada orang yang sedang kelaparan, hanya untuk menjerat dia dan menjatuhkannya ke dalam jurang.
Anda salah, kata Arndt dengan tenang. Benar saya seorang detektip, akan tetapi saya datang kemari sebagai manusia. Saya tidak menghendaki kemalangan anda. Sebaliknyalah, saya ingin
25 menolong anda untuk membebaskan diri dari cengkraman Hantu Hutan yang buas itu. Itu sudah saya katakan dari semula.
Dari siapa anda mendengar, bahwa saya adalah pembantu Hantu Hutan"
Sekali lagi Arndt menggerakkan tangannya, seolah-olah hendak menolak.
Hentikan saja segala ucapan yang kosong itu, tuan Wilhelmi! Saya ingin berbuat baik terhadap anda, tetapi anda mempersulit pekerjaan saya. Anda tidak dapat membohongi saya! Berdasarkan pengalaman yang bertahun-tahun, telah berkembang dalam diri saya semacam panca indera yang keenam dan saya tahu, bahwa anda bukanlah seorang penjahat. Untuk membiayai keluarga anda yang sedang sakit, anda tidak segan-segan bekerja sampai jauh malam. Anda dalam kesusahan dan saya dapat membayangkan, bahwa anda terdorong oleh keadaan susah itu terpaksa harus menerima pekerjaan sebagai pengantar surat yang mendapat bayaran, atau karena dipaksakan. Dalam keadaan biasa anda akan menolak kerja sama seperti itu. Benarkah dugaan saya itu"
Wilhelmi memandang dengan mata terbelalak.
Tuhan tahu, katanya perlahan-lahan, bahwa saya tidak menaruh hormat sedikit pun pada polisi, akan tetapi bila mereka
menempatkan orang-orang seperti anda..........
.......maka bodoh sekali, bila kita masih menentangnya,
kata Arndt sambil tersenyum. Sekarang kita sampai kepada tujuan kita. Biar kita berbicara dengan terus terang saja! Hantu Hutan telah datang ke mari. Ia hendak memaksakan anda bekerja untuk dia.
Tepatlah kejadiannya demikian.
Itu sudah saya duga. Sebaiknya anda memandang saya
26 sebagai kawan anda, tuan Wilhelmi, dan menjawab pertanyaan saya dengan terus terang. Maka saya dapat meringankan beban anda.
Tanyakan saja, saya akan menjawab dengan terus terang. Adler menarik nafas dengan lega. Perkembangan keadaan ke arah ini disukainya. Dan sekali lagi ia mengagumi kawannya. Kini Arndt mengajukan pertanyaannya dengan tenang dan hati-hati.
Apa sebabnya, maka anda sampai mau bekerja untuk Hantu Hutan itu"
Saya sebenarnya masih belum mau bekerja untuknya, kata Wilhelmi. Sudah berkali-kali saya ditawari pekerjaan mengantarkan surat untuknya, tetapi tiap kali saya menolaknya. Akan tetapi kali ini dia menggunakan paksaan yang disertai oleh ancaman-ancaman. Sebaliknya ia juga akan memberi upah yang lumayan juga, bila saya mau membantunya.
Surat itu ditujukan kepada siapa"
Kepada pandai besi Gorner di Lichtenberg.
Tahukah anda isi surat itu"
Tidak. Sedikit pun tidak.
Kalau begitu, kita akan membacanya. Berikan saja surat itu kepada saya! Wilhelmi memberikan surat itu dengan ragu-ragu. Arndt membukanya. Ternyata, separuh lembar kertas tulis, yang berisi tulisan berupa angka-angka beberapa baris.
Berita kode, demikian kesimpulan ahli gambar itu, yang sedang melihat ke arah kertas itu melampaui bahu detektip itu.
Benar, tetapi terlalu mudah dibaca orang. Saya sudah menemukan kuncinya. Mari kita mencobanya dahulu. Saya ingin tahu, berita apakah yang ingin keluar.
Diambilnya sebatang pensil dan sepotong kertas dari dalam
27 sakunya, lalu ditulisnya abjad abc di atasnya. Di bawah huruf-huruf itu ditulisnya angka-angka dari 25 berturut-turut sampai angka 1, tepat seperti dahulu pernah dibuatnya dengan surat kode, yang ditemukan dalam pohon eik itu.
Karena gembiranya Wilhelmi meloncat-loncat. Adler pun sekarang berdiri dan mengikuti dengan seksama gerakan pensil Arndt. Lihatlah! kata Arndt akhirnya. Kita sudah sampai. Isinya merupakan suatu perintah.
Kertas itu diberikannya kepada Wilhelmi. Dari kalimat-kalimat itu dapat dibaca kalimat berikut: Pada malam berikutnya akan diadakan usaha perdagangan yang sangat menguntungkan di Lembah Hutan. Usahakan sedapat mungkin untuk melengahkan perhatian para penjaga hutan dengan memikatnya ke arah anda.
Wilhelmi mengembalikan surat itu, lalu duduk termenung. Akan tetapi Adler harus mencurahkan isi hatinya.
Masya Allah, serunya. Itu baru dapat dinamakan penemuan! Hantu Hutan itu benar-benar orang yang cerdik! Ia lebih cerdik daripada si kancil.
St! kata detektip itu sambil tersenyum. Jangan terlalu cepat mengatakan itu! Jika terdengar oleh si kancil ucapan anda itu, maka ia akan menjadi marah karena Hantu Hutan itu sebenarnya hanyalah seorang bodoh!
Dalam pada itu ahli gambar itu sudah pergi ke meja dapur. Sedang pikirannya itu sedang dipenuhi oleh kejadian-kejadian yang baru lalu, ia bermain-main dengan uang kertas, yang terletak di atas meja itu. Adler sedang memikirkan perkataan Arndt yang terakhir. Mengapa Hantu Hutan itu dinamakan seorang bodoh dan dungu" Itu termakan oleh akalnya. Tiba-tiba Wilhelmi mengangkat kepalanya, menghampiri detektip itu, lalu
28 meletakkan tangannya ke atas lengannya.
Percayakah anda sekarang kepada saya"
Ya, saya percaya kepada anda. Saya mengerti, bahwa anda berada dalam kedudukan yang sulit dan saya akan usahakan, supaya perbuatan anda menuruti kehendak Hantu Hutan karena dipaksa itu, tidak akan diberatkan kepada anda.
Anda benar-benar seorang pengasih sesamanya, kata Wilhelmi sambil mengangguk. Perkataannya itu lebih ditujukan kepada dirinya sendiri dari pada kepada Arndt. Ia mencari perkataan untuk mengutarakan perasaannya itu. Karena itu saya akan menceriterakan lebih banyak lagi. Saya harap, sikap anda terhadap saudara saya pun akan sama baiknya seperti kepada saya.
Saudara anda" Maksud anda pemilik Kincir Merah itu" Ada apa dengannya"
Setelah sia-sia saya minta bantuan dari Seidelmann, saya pergi kepadanya. Meskipun ia tidak memberi pertolongan kepada saya, pikir saya, namun ia dapat menghibur hati saya. Akan tetapi saya merasa heran, karena keadaan di kincir itu sudah berubah sama sekali. Bahkan mereka hidup agak berlebihan, dan ia pun telah meminjamkan uang empat puluh mark kepada saya. Ahli gambar itu kini menceriterakan dengan panjang lebar apa yang didengar di Kincir Merah itu. Ia berceritera tentang daging rusa, tentang kunjungan dari Hantu Hutan, tentang ruang bawah tanah, yang hendak ditimbuni dengan tanah itu dan tentang pesanan Seidelmann.
Adler duduk lagi di atas bangku dekat tungku api. Kadang-kadang ia mengucapkan berbagai kata seru untuk menyatakan keheranannya, bahkan kadang-kadang ia mengutuk. Arndt berpikir sambil mengerutkan dahinya dan berpikir sambil
29 mendengarkan. Setelah Wilhelmi selesai setelah berceritera, maka Arndt memperhatikannya baik-baik.
Tadi saya katakan, bahwa saya mengerti, berada salam keadaan yang sulit. Akan tetapi saya terlalu cepat mengataka
n itu. Sekarang saya ingin bertanya kepada anda: Apa sebabnya, maka setiap kali anda berani menolak perintah Hantu Hutan, yang disertai ancaman-ancaman itu, meskipun anda hidup dalam kesempitan dan sebenarnya sangat memerlukan uang. Tiba- tiba setelah keperluan yang sangat mendesak dapat anda penuhi berkat bantuan saudara dari anda, anda mau mendengarkan perintahnya. Itu tidak dapat daya mengerti, hal itu sekali-kali tidak dapat menguntungkan anda, bila saya harus berterus terang.
Itu karena saya mendengarkan nasehat saudara saya, demikian diakui oleh ahli gambar itu. Menurut pendapat saudara saya, seseorang yang dimintai oleh Hantu Hutan selalu akan mengalami gangguan, bila ia tidak mau bekerja sama dengannya. Sebaliknya hidupnya akan senang, bila ia mau. Itu terbukti oleh pengalamannya dengan Seidelmann. Maka saya tidak menyangkal kebenaran itu.
Akan tetapi anda lupa ada undang-undang dan polisi! Demikianjuga dikatakan oleh saudara saya. Adalah kewajiban polisi, untuk selekasnya mengakhiri keadaan buruk, di mana Hantu Hutan merajalela menteror rakyat. Dan pemerintah tidak terlalu banyak mengharapkan dari rakyat yang miskin dan lemah itu. Mana dapat kita berjuang sendirian saja melawan musuh yang seakan-akan mahakuasa di daerah ini.
Pendirian semacam itu tidak dapat dipertahankan, kata Arndt.
Setiap warga negara berkewajiban berdiri di belakang hukum
30 dan berusaha mempertahankannya. Kesimpulan yang ditarik oleh saudara anda sekurang-kurangnya menjadi bukti, bahwa syarat utama untuk memperoleh iklim yang sehat untuk bangsa negara yang kuat, suatu negara yang memberi tekanan pada peraturan-peraturan yang ada di dalam negara itu.
Apakah dengan ini maksud anda, tanya Wilhelmi dengan hati cemas, bahwa anda menyalahkan tindakan saudara-saudara saya" Bahwa barangkali anda sekarang tidak mau melepas tangan terhadap saya"
Sampai beberapa jauh saya dapat membela anda dan saudara anda, seluruhnya tergantung pada sikap tindak-tanduk anda sendiri di masa yang akan datang. Saya memerlukan bantuan anda dan saudara anda, untuk dapat menangkap Hantu Hutan. Anda akan mendapat pertolongan itu. Dalam hal ini saya dapat juga bicara atas nama saudara saya. Ia tidak akan keberatan. Syukur kalau demikian. Kunci macam apa yang digunakan pada pintu ruang di bawah tanah kepunyaan saudara anda" Kunci biasa yang digunakan pada lemari-lemari.
Sudah pernahkah anda masuk ke dalamnya"
Kerap kali. Anak kuncinya sudah diberikan kepada Hantu hutan"
Ya, tentunya sudah. Sayang. Saya sebenarnya ingin melihat bagian dalam ruang itu.
O, itu mudah saja. Pintu itu dapat juga dibuka dengan anak kunci pintu kamar. Itu sengaja dirahasiakan oleh saudara saya terhadap Hantu Hutan untuk memungkinkan dia mengetahui, apa yang diperbuat mereka di dalam ruang itu. Ia membenarkan perbuatan itu, karena diketahuinya, bahwa ia sedang berurusan dengan kaum penjahat.
31 Suatu pendirian yang sehat, kata Arndt sambil mengangguk. Sangat menyenangkan hati saya, bahwa sekarang anda berusaha untuk terus terang. Maka saya ada suatu usul. Bawalah saya kepada saudara anda.
Boleh. Bilamana" Sekarang juga. Kita tidak boleh kehilangan waktu. Besok akan ada kesibukan besar bagi kaum penyelundup. Hantu Hutan itu tentu menyewa ruang bawah tanah itu dengan maksud yang tertentu. Tentu saja ada sangkut pautnya dengan penyeludupan. Saya harus mengetahui, ruang itu besok sudah mulai dipakai atau tidak, dan karena besok saya pada siang hari tidak ada waktu, maka sebaliknya sekarang saja saya akan menyelidikinya.
Baik. Berjalan-jalan pada malam hari juga agak menyenangkan, setelah duduk sepanjang malam di belakang meja gambar!
Mari kita pergi! kata Arndt kepada penjaga hutan, yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Dan, katanya sambil memperhatikan ahli gambar itu, uang itu sebaiknya anda ambil saja! Uang itu kepunyaan anda! Anda boleh menganggapnya, jika anda mau, sebagai uang muka yang diberikan sebagai imbalan terhadap jasa-jasa anda dalam usaha kita menangkap Hantu Hutan!
Jika itu alasannya, kata Wilhelmi dengan bernafas lega, maka sa
ya tidak keberatan untuk menerimanya. Saya akan mengucapkan terima kasih secara berlebih-lebihan, tetapi saya harap, kemudian dapat membuktikan itikad baik saya terhadap anda.
Ia mengeluarkan dompet usang dari dalam sakunya, lalu menyimpan uang ke dalamnya.
Nah, katanya, kini saya siap untuk mengabdi pada
32 kepentingan anda. Berikan saya sedikit untuk membangunkan ibu mertua saya. Saya harus merawat mereka yang sedang sakit, supaya saya dapat pergi ke saudara saya.
Kerjakanlah! kata Arndt, akan tetapi janganlah mengatakan apa-apa, yang telah kita bicarakan tadi!
Tentang uangnya juga tidak boleh"
Itu pun jangan. Saya mengerti, bahwa anda ingin sekali menyampaikan kabar gembira itu, namun jangan lakukan itu! Kita harus sangat hati-hati. Bila sedikit pun dari rencana kita bocor, maka burung itu akan terbang. Dan bergegaslah sekarang! Hari sudah malam. Lagi pula kita harus singgah di rumah Schulze. Saya harap, ia masih belum tidur.
Schulze" Pekerja tambang yang melayani kereta batu bara itu" tanya Wilhelmi terheran-heran.
Memang, dia. Nanti akan saya terangkan. Dan sekarang cepatlah!
Beberapa menit kemudian mereka meninggalkan rumah bersama-sama. Di tengah jalan detektip menjelaskan tentang Schulze kepada Wilhelmi.
Hantu Hutan itu sebelum mengetuk jendela rumah anda telah berkunjung juga pada Schulze, katanya kepada ahli gambar itu,yang mendengarkan dengan penuh perhatian.
Adler pun mengikuti percakapan itu dengan perhatian. Menurut pendapat saya, kata detektip itu melanjutkan keterangannya, ia harus melaksanakan perintah yang sama dengan anda. Dan itu yang harus saya ketahui.
Apakah anda kira, bahwa Schulze juga harus mengantarkan sepucuk surat untuk Hantu Hutan" tanya Wilhelmi. Kepada siapa lagi ia mau mengirim surat"
Itu tidak saya ketahui, akan tetapi saya berani bertaruh,
33 bahwa saya dapat menebaknya.
Jangan terlalu cepat mengatakan demikian, kata penjaga hutan. Meskipun saya tahu bahwa anda sangat cerdas, tetapi perkara ini tidak semudah yang anda kira!
Akan kita lihat nanti! kata detektip itu sambil tersenyum. Ingatlah saja! Hantu Hutan bermaksud memusatkan usaha di Lembah Hutan. Supaya ia dapat bekerja dengan bebas, maka ia mengirim Wilhelmi ke Lichtenberg. Pandai besi Gorner harus memikat para penjaga perbatasan ke arahnya. Lichtenberg letaknya di sebelah barat daerah itu. Maka dapat diduga, bahwa ia perlu mengirim seorang pesuruh lagi untuk pergi ke arah timur dan pesuruh itu adalah Schulze. Ia pergi ke orang yang tugasnya untuk memikat para penjaga perbatasan ke arah timur. Dengan jalan demikian, dapatlah ia bercerai-beraikan para penjaga hutan, sehingga ia, Hantu Hutan itu, dapat bergerak dengan leluasa. Dalam pada itu mereka sudah berada di hadapan rumah reyot kepunyaan Schulze, yang sudah miring letaknya itu. Masih ada satu jendela yang diterangi. Adler, yang kenal juga akan penghuni rumah itu, membuka pintu dengan mengangkat palangnya. Orang-orang itu memasuki gang yang gelap.


Hantu Pegunungan Batu Karya Karl May di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dari dalam kamar sebelah kiri itu terdengar suara yang keras. Siapa di situ"
Sayalah, tetangga, saya penjaga hutan Adler!
Sekarang" Di tengah malam buta ini" Apakah yang terjadi" Sebuah pintu terbuka dan Schulze melihat dengan rasa heran kepada tamu-tamunya.
Saya membawa seorang, yang ingin berbicara dengan anda, untuk menerangkan kedatangannya.
Kalau begitu, mari, masuk!
Mereka memasuki kamar itu.
34 Duduklah! geram Schulze, tidak begitu ramah. Dan sekarang, agak cepat sedikit! Saya ingin tahu juga, apa lagi yang ingin dibicarakan dengan saya malam hari seperti ini!
Apakah pembicaraan kita tidak akan terganggu di sini" tanya Arndt.
Tidak. Kami hanya sekeluarga di sini. Isteri saya sudah letih. Ia terlalu letih, habis bekerja sepanjang hari. Saya masih ada sesuatu, yang harus dikerjakan. Maka saya masih belum tidur. Kalau begitu, ada baiknya juga kami di sini, jawab Arndt seolah-olah tidak sengaja, karena kami ingin mencegah anda berbuat sesuatu, yang dapat membawa anda ke dalam kesusahan besar.
Benarkah" Kalau begitu, apa urusannya" seru Schulze
dengan marah. Ingin benar s
aya tahu.............. Tidak perlu marah-marah, Schulze. Di desa ini biasanya tiap orang hanya mengenal kepentingan dirinya sendiri saja!
Ada juga kecualinya, kata Arndt tenang. Janganlah menganggap semua orang itu jahat.
Sudahkah, jangan bicara orang-orang di sini! Semuanya curang dan rendah derajatnya. Lebih baik namakan binatang, binatang buas saja!
Masa, tuan Schulze. Akan tetapi Schulze tidak dapat ditenangkan lagi. Ia menggerak-gerakkan tangannya dengan marah.
Mereka adalah burung-burung pemakan bangkai dan ular-ular berbisa! Akan saya buktikan! Lihatlah berapa banyak penghasilan saya. Dalam seminggu saya hanya mendapat enam mark. Pikir saja sendiri. Penghasilanku itu terlalu banyak untuk mati kelaparan tetapi terlalu sedikit untuk hidup. Dan siapa yang mau membela saya" Carilah di mana-mana, di seluruh
35 daerah ini. Tak seorang pun dapat ditemukan. Sebaliknya, orang memandang hina kami dan orang seperti saya diberi ejekan, juragan kereta arang.
Janganlah berbicara demikian! kata Arndt menegurnya. Ingat saja, bila keadaan kita sangat buruk, maka pertolongan pun akan segera datang juga.
Perkataan semacam itu sering saya dengar dari isteri saya, dikatakan, sambil memasak sup dari kulit-kulit kentang, hebat benar, bukan" Hahaha!
Tak lama lagi anda akan memakan makanan yang lebih baik. Anggap saja saya sebagi dokter anda, saya menyuruh anda makan dengan memakai pantangan. Bagaimana pendapat anda, tuan Wilhelmi" Perlukah saya memberikan resep yang serupa dengan yang saya berikan kepada anda"
Ahli gambar itu mengangguk. Saya setuju benar dengan usul anda. Tidak ada obat yang lebih mujarab, yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Kalau begitu akan kita lihat, apakah obat itu baik untuk dia!
Dengan perkataan ini detektip itu mengambil beberapa keping mata uang dari dalam dompetnya dan menawarkannya kepada Schulze. Schulze mengamati uang itu dengan mata terbelalak. Apa maksud ini" tanyanya dengan curiga.
Ini adalah upah anda, karena anda mau memutuskan hubungan dengan hantu hutan dan mau membantu saya dalam usaha menangkap penjahat itu.
Dia tak mungkin ditangkap oleh siapa pun, geram Schulze. Lagi pula tak mengerti apa hubungannya segala ini dengan saya. Saya rasa, anda sedang menyangka-nyangka saja. Saya tidak ada sangkut-pautnya dengan Hantu Hutan. Bila anda hendak
36 menangkapnya, harus anda pergi ke tempat lain.
Arndt menertawakan orang itu dengan tiada sembunyi-sembunyi.
Sekarang anda berbohong, tuan!
Mengapa" Memang. Hantu Hutan berada di sini sejam yang lalu. Di manakah anda simpan surat, yang anda terima dari padanya, yang harus anda antarkan itu"
Schulze melangkahkan kakinya ke belakang dengan terperanjat.
Siapakah anda, tuan" Apa maksud kedatangan anda ke sini" Apakah anda dari kalangan polisi"
Pada saat ini penjaga hutan turut campur untuk mencegah perkara ini berlarut-larut.
Tenang saja, tetangga! katanya untuk memperingatkan. Orang ini benar-benar seorang detektip. Ia tahu segala-galanya. Wilhelmi pun sudah mengaku, bahwa ia menerima perintah dari Hantu hutan untuk mengantarkan sepucuk surat. Akan tetapi Hantu Hutan itu sudah tamat riwayatnya. Ia akan ditangkap! Itu bukan berarti, bahwa saya dapat menangkapnya seorang diri, demikian ditambahkan Arndt, saya membutuhkan juga pertolongan anda. Maukah anda bekerja sama"
Pekerja tambang itu memandang kepada detektip itu dengan hati yang bimbang.
Akan tetapi, apa jadinya seandainya Hantu hutan tahu" tanyanya kemudian.
O,anda terlalu menjunjung tinggi dia. Apa yang diceriterakan tentang dia itu, atau hanya khayalan belaka, atau sangat dilebih-lebihkan. Saya dapat mengerti, bahwa anda dapat ditakut-takuti olehnya. Akan tetapi sekarang keadaan sudah berubah.
37 Sekarang anda di bawah perlindungan saya. Maukah sekarang anda memperlihatkan surat, yang harus anda antarkan itu" Schulze menjadi bingung. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ayo, cepatlah sedikit! seru Arndt. Janganlah menjadi pengecut! Saya jamin, anda tidak akan diapa-apakan!
Akhirnya diberikan juga surat itu oleh Schulz
e. Ia melihat dengan hati cemas,bagaimana Arndt membuka surat itu dengan mengoyak tepinya. Surat ini pun serupa benar dengan surat yang lain, itu dapat dilihat oleh Arndt dengan sepintas lalu.
Katakan sekarang, kepada siapa surat ini ditujukan" tanyanya pendek.
Kepada pembuat pelana bernama Kruger di Weiskirch, jawab Schulze setelah agak bimbang sejenak.
Arndt mengangguk, memasukan surat itu ke dalam amplop baru, lalu mengembalikannya kepada Schulze.
Anda harus tetap menyampaikan surat ini kepada pembuat pelana Kruger, tanpa memberitahukan apa-apa kepadanya. Saya kira, itu bukan surat pertama yang harus anda antarkan. Dan surat anda, Wilhelmi, akan saya siapkan nanti. Masih ada cukup waktu, dan kita masih akan bertemu lagi di rumah anda. Anda dapat menyampaikan surat itu kepada pandai besi Gorner, tetapi jagalah, supaya anda tidak membocorkan sesuatu kepadanya! Dan bagaimana dengan saya" Apa yang harus saya perbuat, bila Hantu Hutan memanggil saya dan meminta pertanggung jawaban saya" tanya Schulze.
Ia tak akan datang lagi kepada anda. Besok semuanya sudah beres. Bila sampai juga terjadi segala sesuatu di luar segala perhitungan, anda berbuat saja pura-pura anda tidak tahu-menahu.
38 Dengan perkataan ini dimasukannya uang ke dalam tangan pekerja tambang itu, lalu pergi setelah memberi salam pendek. Ia pergi bersama Wilhelmi dan Alder menuju ke kincir.
Setelah mereka sampai di situ, mereka mengetuk pintunya keras-keras dan isteri pemilik kincir itu membuka pintu depan. Ia sangat terkejut, lalu menyinari ketiga orang dengan lentera, yang ada di tangannya.
Kamu, ipar" Astaga, saya harap, tidak ada sesuatu yang terjadi di rumahmu.
Tidak, tidak! Tak usah khawatir, semuanya baik. Apakah saudaraku ada di rumah"
Ya. Ia ada di kincir. Akhir-akhir ini kami harus bekerja keras, kami harus mulai bekerja pagi-pagi sekali!
Baik! Tolong panggilkan dia! Kami hendak membicarakan yang penting dengannya.
Baik. Tunggu saja di dalam kamar.
Tak lama kemudian pemilik kincir itu masuk ke dalam. Ia memberi salam, lalu melihat dengan terheran-heran kepada tamu-tamunya. Akhirnya ia memandang kepada saudaranya.
Alhamdulillah! katanya kemudian dengan hati lega. Aku sudah khawatir tentangmu. Akan tetapi kau melihatnya begitu bahagia. Tentulah khabar baik yang kau bawa kemari! Benarlah! Saksikan saja sendiri!
Dengan lagak seperti seorang jutawan dilemparkannya uang lima puluh mark ke atas meja.
Kemarin kau pinjamkan uang empat puluh mark kepadaku. Ini sudah dapat kukembalikan!Aku masih mendapat uang sepuluh mark dari padamu.
Lima puluh mark! kata pemilik kincir itu terheran-heran. Dari mana uang sebanyak itu"
39 Inilah dermawannya! Tuan inilah, yang memberikan uang itu kepadaku.
Wilhelmi menerangkan secara singkat kepada saudaranya, apa yang telah terjadi. Keterangan itu membuat suasana jadi gembira. Terutama isteri pemilik kincir berseri-seri mukanya, ketika didengarnya, bahwa Hantu Hutan sudah tamat riwayatnya. Itu akan membebaskan ikatan kontrak suaminya yang aneh dengan Hantu Hutan itu.
Arndt minta ditunjukkan ruang di bawah tanahyang dihebohkan itu dan membuka pintunya dengan kunci pintu kamar.
Ruang itu berbentuk segi empat yang panjang, yang telah dibangun dengan memotong tanah batu karang, yang ada di belakang kincir. Arndt agak kecewa melihat keadaannya demikian namun ia meneliti setiap sentimeter dari ruang itu, tetapi tanpa membawa hasil.
Apa yang anda cari" tanya pemilik kincir.
Tadinya saya ada suatu dugaan tentang ruang ini, tetapi dugaan itu ternyata tidak sesuai dengan kebenaran. Maka sebaiknya kita bisa membicarakannya lagi. Mari kita pergi lagi!
Dan apa yang anda anjurkan kepada saya"
Biarkan saja semuanya seperti sekarang ini. Nanti, dua atau tiga hari lagi, baru akan kita ketahui.
Dan inilah jawaban satu-satunya, yang diperolehnya daripada Arndt.
40 BAB XIV PENGHIDANGAN DI KINCIR MERAH
Sudah jauh lewat tengah malam, ketika Arndt dengan Adler akhirnya tiba kembali di rumah penjaga hutan. Nyonya Barbetje dengan tidak sabar sedang menantikan kedatangan kedua orang itu. Detektip itu tidak lama ke
mudian dapat beristirahat, karena keesokan harinya pagi-pagi ia sudah harus bangun lagi.
Adler menganggap sebagai soal kehormatan baginya untuk tidak bangun lebih siang daripada saudara sepupunya, lalu hendak ke desa lagi untuk meminjam kereta salju. Akan tetapi Arndt tidak mengizinkannya.
Jangan meminjam kereta salju! Itu akan terlalu menyolok dan saya tidak mau pada saat terakhir membuat kelalaian, karena kesalahan yang kecil pun dapat mengacau-balaukan segala-galanya. Saya akan berjalan kaki. Nanti sore saya akan kembali lagi. Setelah itu sekali lagi kita mengunjungi kincir dan nanti malam permainannya akan dimulai!
Sekali lagi mengunjungi kincir" tanya penjaga hutan. Benar. Tadi malam, di tempat tidur, telah saya buat suatu rencana, yang masih akan saya rundingkan dengan komisaris polisi. Saya kira, ia akan setuju. Menurut rencana itu, Kincir Merah itu akan digunakan sebagai perangkap, untuk menangkap Hantu Hutan dengan gerombolannya.
Hm, geram penjaga hutan. Saya harap, pemilik kincir menyetujuinya. Dengan demikian ia mempertaruhkan nyawanya!
Itu sudah pasti. Akan tetapi ia pun akan mendapat hadiah yang seimbang dengan jasanya, itu pasti akan saya usahakan. Dan bagaimana dengan saya"
1 Anda juga mengharapkan hadiah" tanya Arndt dengan tertawa.
Bukan itu maksud saya, geram penjaga hutan. Saya hanya ingin turut serta, lain tidak. Dan tentang itu sampai sekarang anda belum mengatakan apa-apa.
Itu masih akan menyusul. Bahkan saya ada suatu pesan untuk anda. Saya memerlukan setumpuk besar bungkusan-bungkusan, kotak-kotak, karung-karung yang berisi padat, dll., yang menimbulkan kesan, seolah-olah isinya itu barang-barang selundupan yang berharga. Tetapi isi sebenarnya tidak lain daripada kain-kain bekas, batu dan sampah. Mengertikah anda"
Haha! kata Adler sambil mengangguk. Saya mengerti maksud anda. Barang-barang itu hendak anda terimakan kepada Hantu Hutan!
Benarlah. Bungkusan-bungkusan itu akan diangkut oleh sepuluh orang, yang saya maksudkan dalam gudang itu.
Dan orang-orang itu sebenarnya orang-orang polisi dalam penyamaran, bukan demikian"
Tepat! kata Arndt memuji. Dan mereka boleh tetap membawa senjatanya, karena mereka hendak melaksanakan suatu tugas yang berbahaya, yaitu bermain sebagai penyelundup. Semua itu akan saya atur dengan baik bersama komisaris. Bantuan anda untuk sementara baru mengenai bungkusan-bungkusan itu. Bagaimana pendapat anda, akan berhasil atau tidak"
Sudah pasti, saudara sepupu. Pagi hari akan dipersiapkan bungkusan-bungkusan itu. Barang-barang itu akan diikat dengan kencang, supaya gerombolan penyelundup, yang menerimanya, tidak lekas-lekas dapat mengetahui isinya.
Itu pendapat yang baik! kata Arndt sambil mengangguk.
2 Akan tetapi, marilah, saya akan minum secangkir kopi lagi dan makan sedikit. Sudah itu saya harus berangkat lagi.
Dan itu pun terjadi. Menjelang pukul sepuluh Arndt sudah berada di kamar komisaris. Komisaris itu, mendengar dengan penuh perhatian ceritera tamunya tentang percakapannya dengan Hantu Hutan di dalam gudang dekat tambang dan terutama perhatiannya itu tertarik oleh ceritera Arndt tentang pengalamannya dengan Wilhelmi dan Schulze. Komisaris itu mula-mula menggerutu tentang orang-orang terkutuk di Hohenthal, yang mau saja dijadikan budak oleh Hantu Hutan itu dan ia mengancam, akan menghukum mereka yang bersalah. Akan tetapi detektip itu mengingatkannya, bahwa mereka melakukan perbuatan itu bukan karena suka, melainkan karena tekanan-tekanan yang terlalu berat dirasakan oleh mereka. Lagi pula pada saat ini mereka sudah berubah haluan. Mereka sudah bekerja untuk polisi. Kenyataan itu harus meringankan perbuatan mereka di masa lampau. Mengenai pemilik kincir Wilhelmi dikemukakannya, bahwa ia patut diberi hadiah oleh pemerintah, karena jasa-jasanya yang tidak ternilai banyaknya dalam perkara ini. Pokok ini tidak mau dilepaskan oleh Arndt sebelum ia mendapat janji dari komisaris, bahwa akan diusahakannya kepada pemerintah, supaya pemilik kincir itu mendapat hadiah yang menjadi haknya itu.
Kemudian dipaparkan Arndt rencananya yang ada
hubungannya dengan penjaga hutan.
Bungkusan-bungkusan, yang merupakan barang-barang kiriman saya akan diletakkan di muka ruang bawah tanah di belakang kincir, katanya. Di atas, di ruang tinggal pemilik kincir akan saya tempatkan kesepuluh orang polisi, yang akan menyamar sebagai orang-orang pemikul beban saya. Kemudian
3 akan saya bawa kesepuluh orang, yang akan membawa barang-barang selundupan sebenarnya, seperti yang dimaksud oleh Hantu Hutan itu. Hantu Hutan sendiri dengan sepuluh orang penyelundupnya, yang akan mengambil alih kiriman itu, akan saya kumpulkan juga di kincir itu.
Di sini komisaris itu menyelangi perkataan detektip itu.
Bagus semuanya itu, akan tetapi masih ada satu persoalan. Apakah Hantu Hutan itu begitu bodoh, sehingga ia mau menurut saja"
Tentu saja. Saya akan membohonginya, bahwa Lembah Hutan itu tidak seaman seperti yang diduganya pada saat itu, karena ada beberapa orang duane yang berkeliaran di situ. Itu suatu yang harus anda usahakan bahwa ada beberapa orang duane di situ, tanpa bertemu dengan gerombolan penyelundup.
Baik. Akan saya usahakan itu. Orang-orang duane itu akan meninggalkan bekas-bekas tapak kaki di dalam salju, yang jelas nampak dari jauh. Itu saya rasa sudah cukup. Akan tetapi ada sesuatu lagi. Hantu Hutan itu mengira, bahwa anda adalah seorang saudagar yang tidak dikenal. Anda dalam peran itu tidak mengetahui, bahwa Wilhelmi bekerja sama dengan para penyelundup. Dalam hubungan itu, bagaimana dapat diterapkan pikiran anda tentang kincir itu" Anda hendak mengusulkan kepada mereka, supaya berkumpul di kincir. Apakah dengan demikian, anda tidak dapat menimbulkan rasa curiga pada Hantu Hutan"
Tentu saya tahu, bahwa itu akan menimbulkan rasa curiga. Akan tetapi sudah saya pikirkan masak-masak tentang hal itu. Saya akan menyajikan ceritera kepada Hantu Hutan, bagaimana saya dapat berkenalan dengan pemilik kincir itu. Hal itu dapat anda percayakan sepenuhnya kepada saya, meskipun tidak ada
4 penjelasan lebih lanjut yang saya berikan.
Baiklah, kalau begitu. Dan bagaimana lanjutannya" Sepuluh orang polisi anda tempatkan di kincir itu. Apakah jumlah itu sudah cukup untuk melawan dua puluh orang penyelundup yang membawa senjata"
Tentu tidak cukup. Maka kita masih membutuhkan lima belas orang polisi lagi. Mereka harus anda bawa diam-diam, setelah semua penyelundup lengkap ada di kincir. Sebelum itu anda dapat bersembunyi dengan pasukan anda di dekat kincir itu, supaya bila sudah tiba waktunya, anda dapat menutup perangkap pada saat yang tepat.
Baik. Beres semuanya. Komisaris itu menggosok-gosok tangannya, karena merasa puas. Terima kasih, kawan sejawat! Anda telah mempersiapkan segala-galanya dengan baik sekali. Saya harap, semuanya akan berjalan lancar. Kata anda, bahwa penyelundup itu akan berkumpul nanti malam kira-kira jam dua di Lembah Hutan. Maka sudah cukup pagi bila saya datang dengan pasukan tambahan saya sekitar tengah malam dekat kincir itu.
Kedua orang itu berjabatan tangan. Rencananya sudah ditempa, perangkap sudah dipasang. Sekarang tinggal soalnya, untuk memikat Hantu Hutan ke dalamnya dan menangkapnya.
Mereka masih membicarakan tempat persembunyian pasukan tambahan itu. Sebaiknya mereka bersembunyi di suatu hutan di belakang kincir, yang letaknya di lereng suatu bukit. Adler akan menggabungkan diri dengan mereka setelah tengah malam, untuk menunjukkan jalan pada mereka.
Perundingan itu berlangsung selama lebih kurang satu jam. Setelah selesai, Arndt pergi langsung ke rumah penjaga hutan. Setiba di situ ia disambut oleh Adler, yang sambil tertawa lebar
5 menunjuk kepada karung-karung, kotak-kotak serta bungkusan-bungkusan, yang telah dibuatnya. Semuanya berjalan dengan lancar. Maka sekarang detektip itu, setelah tidur siang sebentar, langsung dapat pergi ke Kincir Merah.
Sekarang pun kedengaran terus-menerus plek-plek, bunyi baling-baling kincir itu. Wilhelmi sendiri membuka pintunya. Ketika ia mengenal tamunya sebagai Arndt ia merasa heran bercampur gembira karena mendapat kunjungan yang tidak disangka-sangka itu.
Andakah itu, tuan" Silahkan masuk! Anda d
atang membawa kabar baik atau buruk"
Kabar baik! Ada pekerjaan untuk anda dan istri anda! Wah! kata pemilik kincir sambil tertawa. Tambah pekerjaan" Pekerjaan yang sekarang pun sudah tidak dapat diselesaikan. Apa maksud anda sebenarnya"
St! Jangan keras-keras! tegur detektip itu. Akan saya terangkan di dalam saja!
Kalau begitu, silahkan masuk dulu!
Istri pemilik kincir itu pun ingin tahu juga, maka Arndt tidak membiarkan mereka berlama-lama tanpa kepastian.
Maukah anda membantu saya dalam usaha menangkap Hantu Hutan" demikian dimulai percakapannya tanpa tedeng aling-aling.
Kedua orang itu sangat terkejut.
Kami" Tuan" Apa yang dapat kami lakukan"
Rencana saya itu untuk memikat para penyelundup ke dalam kincir anda, kemudian menangkapnya di sini.
Astaga, itu sangat berbahaya! kata wanita itu sambil mengeluh. Hantu Hutan akan membalas dendam kepada kami!
6 Tak mungkin! Ia akan kehilangan kekuasaannya untuk selama-lamanya.
Dalam pada itu pemilik kincir itu sudah tenang kembali. Bolehkah kami mengetahui, bagaimana rencana anda itu sesungguhnya" tanyanya.
Boleh. Saya sengaja ke mari untuk memaparkan rencana kami kepada anda berdua dan untuk mengusahakan, supaya anda merasa tertarik.
Maka dijelaskan oleh Arndt secara singkat tentang rencananya. Segala-galanya digambarkan secara sederhana sekali. Semuanya masuk di akal, seakan-akan tidak ada jalan lain lagi yang dapat ditempuh, sehingga keberatan-keberatan yang timbul dalam hati suami istri itu dengan sendirinya lenyap. Ia berbicarajuga tentang persiapan-persiapan, yang telah diadakan sebelumnya dan tidak lupa juga menunjukkan kepada hadiah-hadiah yang akan diberikan pemerintah kepada barang siapa, yang membiarkan rumahnya dipakai sebagai perangkap polisi terhadap gerombolan penyelundup itu.
Dan berapa besarnya hadiah itu" tanyanya hati-hati. Ketika dilihatnya, bahwa Arndt hanya tertawa saja, ditambahkannya lagi. Anda tidak boleh melupakan, bahwa saya akan kehilangan uang muka, yang telah saya dapat dari Hantu Hutan itu dan hal itu merupakan kerugian bagi saya.
Tahu beres saja! kata detektip itu. Untuk sementara anda berhak untuk melanjutkan pekerjaan anda, mengilang gandum kepunyaan Seidelmann. Kemudian akan kami usahakan, supaya anda mendapat pesanan-pesanan yang lain. Pendek kata, anda sudah tentu tidak akan mengalami kerugian. Hadiah itu sepenuhnya untuk anda. Jumlahnya saya perkirakan menjadi beberapa ratus mark. Tetapi saya tidak mau berjanji terlalu
7 banyak. Beberapa ratus mark" Pauline, apa katamu"
Istri pemilik kincir itu menarik napas panjang.
Saya benar-benar tidak tahu. Belum pernah saya setuju, kau bekerja sama dengan Hantu Hutan dan hatiku akan merasa lega, bila kau sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan penjahat itu. Saya akan berterima kasih kepada Tuhan, bila gerombolan yang membuat hidup rakyat di daerah ini menjadi neraka itu, akhirnya dapat dipenjarakan semuanya. Akan tetapi soalnya, dapatkah rencana itu berhasil" Bila tidak, bila Hantu Hutan itu terlepas lagi, apa jadinya" Maka kami akan celaka.
Ini dapat dijawab lagi oleh Arndt dan akhirnya berhasil jugalah ia untuk menarik keluarga Wilhelmi itu ke pihaknya. Semua yang penting-penting dibicarakannya dengan mereka, kemudian ia minta diri dengan berjabat tangan.
Jadi anda siap sedia tengah malam nanti! katanya lagi. Anda tidak usah khawatir lagi. Saya sendiri akan tiba di sini lebih dulu dengan sepuluh orang polisi. Maka anda sejak semula sudah akan mendapat perlindungan. Saya ucapkan selamat, semoga berhasillah anda dengan perburuan Hantu Hutan itu. Hari sudah lewat tengah malam. Lembah Hutan nampaknya sepi saja. Akan tetapi di sana sini kelihatan dengan jelas beberapa bekas tapak kaki di dalam salju. Ketika Arndt sejam sebelum waktu yang ditentukan tiba dengan rombongan polisi yang membawa beban berat-berat itu, dilihatnya di tempat itu serombongan sosok tubuh yang memikul beban berupa barang selundupan di atas punggungnya, yang cepat-cepat menghilang di balik semak belukar, nampaknya dengan maksud untuk menanti di situ. Ini sudah pasti merupakan gerombola
n penyelundup yang membawa barang selundupan dari Bohemia,
8 yang kemudian akan diambil alih oleh Hantu Hutan di tempat ini.
Detektip merasa senang, ketika ia mengetahui ini.
Mula-mula ia bermaksud bersama dengan pasukan polisinya hendak meninggalkan lagi Lembah Hutan dan langsung pergi ke Kincir Merah. Dari rumah penjaga hutan ia membuat jalan memutar ini, hanya untuk meninggalkan bekas-bekas tapak kaki yang cukup banyaknya di atas salju, supaya kemudian dengan menunjukkan pada bekas itu, ia dapat menakut-nakuti gerombolan penyelundup. Akan dikatakannya, bahwa daerah itu tidak begitu aman. Maka sebaiknya mereka berlindung saja di suatu tempat yang lebih aman, yaitu di Kincir Merah. Ia sendiri juga sudah menyuruh orang-orangnya berlindung di situ.
Dan benar jugalah, sifat hati-hatinya itu ternyata sangat bermanfaat baginya. Kawan seperdagangan Hantu Hutan yang sesungguhnya, telah tiba terlalu pagi dengan barang dagangannya. Arndt bermaksud untuk menggunakan kesempatan ini dengan membujuk kesepuluh orang pemikul beban, bila mungkin lengkap dengan pemimpinnya, supaya sekarang juga pergi ke kincir untuk mencari perlindungan . Pasukan polisi diberi tugas untuk menahan mereka, jadi pasukan polisinya itu akan turut dengan dia pergi ke kincir. Mereka akan ditinggalkan di situ, sedangkan dia sendiri akan langsung kembali lagi untuk memikat orang yang menjadi pimpinan yang tertinggi, yaitu Hantu Hutan itu sendiri, bersama gerombolan penyelundupnya yang sepuluh orang itu, ke dalam perangkap.
Maka ia menyuruh orang-orangnya bersembunyi, lalu pergi seorang diri, melanjutkan perjalanannya. Dengan hati-hati ia mengamati semak belukar di hadapannya. Ia tahu benar, bahwa sekarang ia sedang mempertaruhkan nyawanya. Pemikul9
pemikul beban, yang sedang bersembunyi di balik semak belukar itu, tentu saja membawa senjata dan bila ia terlihat oleh salah seorang demikian, dan orang itu tanpa memberi peringatan dan tanpa menanyakan kata sandinya sudah melepaskan tembakan kepadanya, maka akan celakalah ia. Akan tetapi hal itu tidak memusingkan kepala orang yang sedang melakukan tugas suci itu. Ia berjalan terus, perlahan-lahan, sambil mengintai ke kiri dan ke kanan, kalau-kalau ia dapat melihat seorang penjaga.
Dan benar jugalah. Di hadapannya ada seorang. Untunglah penjaga itu hanya mengangkat senapannya, tanpa melepaskan tembakan. Ia menegur Arndt.
Berhenti! Siapa di situ"
Seorang kawan, jawab Arndt Kata sandinya"
Praha! Jalan terus! Apa yang anda cari di sini"
Saya mencari orang yang seperti saya juga, yang telah mengadakan perjanjian dengan Hantu Hutan untuk bertemu di tempat ini dan pada waktu ini, berhubung dengan suatu kiriman barang-barang.
Kini muncullah di balik sosok tubuh penjaga itu sesosok tubuh yang lain. Keduanya memakai kedok pada mukanya.
Sayalah orang yang anda cari itu, katanya. Kawan kami telah memberitahukan kami tentang anda. Saya sudah diberitahu tentang segalanya. Di manakah orang-orang anda, yang membawa barang-barang dagangan itu"
Di sana, di tepi hutan! jawab Arndt. Ia membetulkan letak kacamatanya dan membelai janggutnya. Kedua alat penyamar itu digunakannya sekarang juga, supaya ia sama benar nampaknya seperti ketika ia tampil di dalam gudang rumput kering untuk
10 mengadakan permusyawaratan dengan Hantu Hutan itu.
Untunglah kita sudah dapat bertemu di sini, karena kami ingin memperingatkan anda, kata orang yang berkedok itu. Kumpulkan selekas mungkin orang-orang anda di sini! Semalam rupa-rupanya di sini - meskipun menurut perhitungan pimpinan kita, daerah ini dianggap yang seaman-amannya - masih ada sesuatu yang dapat mengisi hati kami dengan kekhawatiran. Benar kami dapat menyeberangi Lembah Hutan dengan aman, akan tetapi kami telah melihat beberapa bekas tapak kaki di dalam salju, yang besar kemungkinannya dibuat oleh penjaga perbatasan. Bekas tapak kaki itu masih baru-baru benar. Bahkan salah seorang kami telah dikejutkan, karena menurut katanya telah melihat seorang duane. Utung saja duane itu tidak melihat kami.
Itu pun telah menjadi pengalaman kami, kata Arndt. Maka dari itu saya ang
gap kurang bijaksana untuk tetap tinggal di sini. Menurut pengamatan saya, para penjaga perbatasan itu sekarang dalam perjalanan menuju ke mari. Menurut pendapat saya dalam waktu kurang dari sejam mereka akan sampai di sini.
Bangsat, mereka! Apa yang harus kita lakukan" Hantu Hutan belum tentu akan datang sejam lagi.
Benar. Sebelum pukul dua ia tidak akan sampai di sini. Kalau begitu, tak ada jalan lain daripada cepat-cepat mengundurkan diri.
Saya rasa, itu bukanlah perbuatan yang bijaksana. Hingga sekarang anda dengan orang-orang anda telah berhasil menempuh segala mara bahaya. Hasil jerih payah itu akan anda lepaskan begitu saja" Anda tak usah khawatir! Saya sudah mempertimbangkan segala kemungkinan. Hendaknyalah anda ikut saja dengan saya! Saya tahu suatu tempat, yang benar-benar
11 aman. Tak seorang duane pun, yang akan mencari kita di sana! Dan di manakah gerangan tempat itu"
Di Kincir Merah. Saya sudah mempersiapkan tindakan pengamanan yang seperlunya. Dengan pemilik Kincir Merah itu sudah saya adakan pembicaraan. Saya kenal orang itu semenjak dahulu. Anda harus tahu juga, bahwa karena sesuatu hal, orang itu sepenuhnya ada dalam kekuasaan saya. Karena itu ia harus mau membantu saya. Lagi pula ia rela memenuhi segala kehendak saya, karena ia menurut pengakuannya, sudah menjadi sekutu dan pembantu Hantu Hutan. Pendek kata : kincir itu membuka pintunya untuk kita. Perintahkan saja orang-orang anda untuk membawa barang-barangnya. Kita jangan kehilangan waktu! Akan saya antarkan anda dahulu kepada orang-orang suruhan saya. Kemudian kita harus cepat-cepat mencari perlindungan dalam kincir itu.
Saya tahu, bahwa pemilik kincir itu dapat dipercaya. Tetapi bagaimana dengan Hantu Hutan" kata orang itu ragu-ragu. Nanti ia akan menantikan kami dengan sia-sia.
Tidak perlu khawatir tentang itu, karena saya akan kembali lagi ke tempat ini untuk membawa kawan seperdagangan kita itu bersama sepuluh orang penyelundupnya. Yang pertama-tama harus dikerjakan adalah mengamankan barang-barang dagangannya. Untuk sementara hal itu merupakan hal yang terpenting. Bagaimana perkembangan selanjutnya kita serahkan kepada sang waktu dan harus kita bicarakan dengan Hantu Hutan.
Karena tindakan yang tegas ini, pemimpin gerombolan itu dapat diperdayakan. Barangkali juga, karena ia tidak ada banyak waktu untuk berpikir. Ia memberi perintah kepada orang-orangnya. Setelah itu mereka pergi mengikuti detektip itu ke
12 hutan. Ketika orang-orang yang berkedok hitam itu menjumpai pasukan polisi dalam penyamaran, yang dikiranya sekutu mereka itu, maka mereka bernafas dengan lega. Sangka mereka, bahwa mereka dengan mata kepala sendiri sudah menyaksikan, bahwa mereka berurusan dengan orang-orang yang senasib sepekerjaan dengan mereka.
Arndt menempuh hutan itu langsung menuju ke kincir. Segera ia tiba di bangunan yang tua itu. Ia mengantarkan orang-orang itu ke pekarangan kincir. Tidak ada seorang pun yang terlihat di sini. Arndt menyalakan lenteranya, lalu mengantarkan semua pemikul beban ke ruangan di hadapan pintu ruang bawah tanah yang terkunci itu.
Ia mengisyaratkan kepada mereka, supaya berhati-hati sekali. Masuklah ke dalam ruangan ini!
Ia sendiri masuk sebagai orang yang pertama. Di sini pun mereka mengikutinya. Bungkusan-bungkusannya diletakkan mereka di atas tanah tanpa membuat suara.
Kincir sedang menggiling, bisik kawan seperdagangan Hantu Hutan ke dalam telinga Arndt. Jadi pemilik kincir itu masih belum tidur.
Benar. Mereka harus bekerja lembur, karena mereka telah mendapat pesanan, yang harus siap dalam waktu yang singkat. Bolehkah kiranya kami mendapat sedikit minuman hangat" Saya sudah selama tiga jam menempuh perjalanan berat dalam hawa sedingin ini. Ini bukanlah suatu yang dapat diremehkan! Memang. Itu sudah saya pikirkan juga. Saya sendiri pun sedang kedinginan. Akan saya lihat apa yang dapat dihidangkan. Kopinya pun tidak akan saya lupakan.
Orang-orang berkomat-kamit menyatakan rasa puasnya.
13 Mereka duduk-duduk di atas karung-karung mereka dengan sabar menantikan. Arndt keluar lagi, katanya untuk mengambil k
opi. Kini ia telah mencapai tujuannya. Para penyelundup sudah diusahakannya berkumpul di tempat yang sudah ditentukan dalam rencananya. Ia meninggalkan ruangan di hadapan ruang bawah tanah itu untuk mencegah pertumpahan darah. Maka ia harus memberi kesempatan dan waktu kepada pasukan polisinya untuk mengerjakan, apa yang sudah ditetapkan dalam perjanjian mereka sebelumnya.
Para pemikul beban nya telah menaruh senapan-senapannya berkelompok di suatu sudut. Rombongan berikutnya mengikuti contoh mereka. Mereka pun menaruh senapan-senapannya di sudut yang lain. Menurut ketentuan dalam perjanjian itu pasukan polisi itu harus memecah menjadi dua kelompok. Kelompok yang pertama akan mengambil tempat dekat senapan-senapan, siap sedia untuk setiap saat meraih senapannya dan menghalangi orang-orang keluar dari ruang itu. Kelompok yang kedua harus pada saat yang tepat berdiri di antara kaum penyelundup dengan senapannya, sambil mencabut pistolnya pula untuk membela diri.
Dewi Ratu Maksiat 1 Wiro Sableng 058 Bahala Jubah Kencono Geni Bayangan Berdarah 18
^