Misteri Penginapan Tua 4
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie Bagian 4
seluruh kesombongan pria itu terpancar di sana.
Dengan tak acuh, aku berkata, "Kalau ada yang cu257
kup beruntung untuk bisa melakukannya, itu benarbenar menyelesaikan banyak masalah."
"Itu semua tergantung, kau tahu, pada apa yang
kita inginkan dari kehidupan ini. Kalau hasrat seseorang cukup kuat"itu saja yang penting. Begitu banyak orang memburu uang tanpa tahu apa yang mereka harapkan bisa dilakukan uang bagi mereka.
sebagai akibatnya, mereka terjerat dalam apa yang
bisa kita sebut mesin pencetak uang. Mereka menjadi
budak. Mereka berangkat ke kantor pagi-pagi sekali
dan pulang larut; mereka tidak pernah berhenti sejenak untuk bergembira. Dan apa yang mereka peroleh"
Mobil-mobil yang lebih besar, rumah yang lebih besar, kekasih-kekasih atau istri-istri yang lebih mahal"
dan sakit kepala yang lebih parah."
Dia mencondongkan tubuh ke depan.
"Memperoleh uang"itu memang hakikat keberadaan dan tujuan akhir bagi kebanyakan pria kaya. Tanamlah kembali dalam perusahaan-perusahaan yang
lebih besar, cetaklah lebih banyak uang lagi, tapi untuk apa" Apakah mereka pernah berhenti dan bertanya kepada diri sendiri, untuk apa" Mereka tidak
tahu." "Dan kau?" tanyaku.
"Aku?" Dia tersenyum. "Aku tahu apa yang kuinginkan. Kesantaian tak terhingga agar bisa merenungi hal-hal indah di dunia ini, baik alamiah maupun buatan. Karena akhir-akhir ini aku sudah tidak
mampu melihat mereka dalam lingkungan asli, maka
aku mendatangkan mereka dari seluruh penjuru dunia
kepadaku." 258 "Tapi uang masih harus diperoleh lebih dulu sebelum itu bisa terlaksana."
"Ya, memang seseorang perlu merancang tindakan
penentu"dan itu membutuhkan perencanaan matang"tapi tidak perlu, benar-benar tidak perlu di
masa kini, menjalani masa magang yang kurang terhormat."
"Rasanya aku kurang paham maksudmu."
"Dunia sekarang sudah berubah, easterbrook. Memang selalu berubah-ubah, tapi kini perubahan datang semakin cepat. Temponya sudah dipercepat"kita
perlu memanfaatkan hal itu."
"Dunia yang berubah," kataku sambil merenung.
"Ini membuka wawasan-wawasan baru."
Dengan sikap memohon maaf, aku berkata, "sayangnya kau sedang bicara dengan orang yang memandang ke arah berlawanan"menuju masa lalu"bukan tertuju ke masa depan."
Venables mengangkat bahu.
"Masa depan" siapa yang bisa meramalnya" Aku
berbicara tentang hari ini"sekarang"momen saat
ini! Aku tidak mempertimbangkan hal-ha1 lain. Teknik-teknik baru sudah ada untuk dimanfaatkan. Kita
sudah punya mesin-mesin yang bisa memberi kita jawaban atas berbagai pertanyaan dalam hitungan detik"dibandingkan dengan berjam-jam atau berharihari kerja manusia."
"Komputer" Otak elektronis?"
"Benda-benda semacam itu."
"Apakah mesin-mesin pada akhirnya akan mengambil tempat manusia?"
259 "Tempat manusia, ya. Manusia yang hanya jadi
bagian dari kekuatan sumber daya manusia, maksudku. Perlu ada Manusia Pengendali, Manusia Pemikir,
yang menemukan berbagai pertanyaan yang harus
ditanyakan pada mesin-mesin."
Aku menggeleng ragu. "Manusia super?" Aku menyisipkan nada cemoohan dalam suaraku.
"Mengapa tidak, easterbrook" Mengapa tidak"
Ingat, kita sudah tahu"atau mulai tahu"sesuatu tentang naluri hewani dalam diri manusia. Penerapan
dari apa yang terkadang secara tidak tepat disebut
"cuci otak" sudah membuka kemungkinan-kemungkinan besar sekali ke arah itu. Bukan hanya tubuh, tapi
pikiran manusia, bereaksi atas rangsangan tertentu."
"Itu doktrin berbahaya," kataku.
"Berbahaya?" "Berbahaya bagi orang yang sudah diutak-atik."
Venables mengangkat bahu.
"seluruh kehidupan memang berbahaya. Kita lupa
hal itu, kita yang sudah dibesarkan dalam salah satu
kantong kecil peradaban. Itulah hakikat peradaban
sesungguhnya, easterbrook. Kantong-kantong kecil
manusia di sana-sini yang sudah berkumpul demi perlindungan bersama, yang karena itu mampu mengungguli dan mengendalikan Alam.
"Mereka sudah menaklukkan belantara"tapi kemenangan itu hanya sesaat. setiap saat, belantara akan
mengambil alih kendali lagi. Kota-kota megah yang
dulu pernah ada, kini hanya sekadar gundukan tanah,
ditumbuhi tanaman berbau busuk dan pondok-pon260
dok melarat dari orang-orang yang sekadar bertahan
hidup, tidak lebih dari itu. Kehidupan selalu berbahaya"jangan pernah lupa itu. Pada akhirnya, mungkin
bukan hanya kekuatan besar, tapi hasil karya tangan
kita sendiri yang menghancurkannya. Kita sudah sangat dekat dengan kejadian seperti itu saat ini."
"Tidak ada yang bisa membantah itu dengan yakin.
Tapi aku tertarik pada teorimu tentang kekuatan-kekuatan yang menaklukkan pikiran."
"Oh, itu?" Venables tiba-tiba kelihatan malu.
"Mungkin aku hanya membesar-besarkannya."
Aku menganggap sikapnya yang malu dan menarik
kembali sebagian pengakuannya yang terdahulu, sangat menarik. Venables tipe orang yang lebih banyak
hidup sendirian. Orang yang sendirian biasanya mengembangkan kebutuhan untuk berbicara"pada seseorang"siapa pun. Venables sudah berbicara padaku"
dan mungkin secara kurang bijaksana.
"Manusia, sang manusia super," kataku. "Kau tahu,
kau membuatku menerima versi modern dari gagasan
itu." "Tak ada yang baru di situ. Formula manusia super
sudah ada sejak lama sekali. Bahkan banyak ilsafat
yang dibangun berdasarkan gagasan itu."
"Tentu. Tapi bagiku, tampaknya manusia super yang
kaumaksud itu berbeda... Seseorang yang bisa memakai
kekuatan"dan tidak pernah diketahui sebagai
pengendali kekuatan. Seseorang yang duduk di kursinya
dan yang sebenarnya memegang kekuasaan."
Aku memandangnya sambil berbicara. Dia tersenyum.
261 "Apakah kau memilihku untuk peran itu,
easterbrook" seandainya memang demikian, aku perlu
sesuatu sebagai kompensasi untuk"ini!"
Tangannya memukul selimut yang digelar di atas
lututnya. Aku mendengar kegetiran tajam yang tibatiba muncul dalam suaranya.
"Aku tidak akan menawarkan rasa simpatiku padamu," kataku. "Rasa simpati sangat sedikit manfaatnya
bagi orang dalam keadaan sepertimu. Tapi bolehkah
aku berkata bila kita membayangkan tokoh seperti
itu"orang yang bisa mengalihkan bencana yang tak
terduga menjadi kemenangan"maka kau, menurut
pendapatku, orang yang tepat sekali."
Dia tertawa ringan. "Kau memujiku."
Tapi dia senang, aku bisa melihat itu.
"Bukan," kataku. "Aku sudah cukup bertemu banyak orang dalam hidupku sehingga bisa mengenali
orang luar biasa yang berbakat ekstra, bila aku berjumpa dengannya."
Aku khawatir berbicara agak berlebihan; tapi apakah orang pernah bisa terlalu berlebihan ketika memuji" Pemikiran yang menyedihkan! Kita harus merasakannya sampai ke lubuk hati yang paling dalam
untuk menghindari perangkap itu.
"Aku bertanya-tanya," dia berkata sambil berpikir,
"sebenarnya apa yang membuatmu membahas semua
itu" semua ini?" Dia melambaikan tangan dengan sikap tak acuh ke seluruh ruangan.
"sebagai salah satu bukti," kataku, "kau orang kaya
yang tahu bagaimana membeli dengan bijak, yang
262 punya penilaian dan selera tinggi. Tapi aku merasa
ada sesuatu yang lebih di balik sekadar harta bendamu. Kau berangkat untuk memperoleh benda-benda
yang indah dan menarik"tapi bisa dikatakan kau
memberi petunjuk bahwa semua itu bukan diperoleh
melalui kerja keras."
"Memang benar sekali, easterbrook, sangat benar.
seperti kukatakan tadi, hanya orang bodoh yang bekerja keras. Kita harus berpikir, merencanakan tindakan sampai sangat mendetail. Rahasia dari semua kesuksesan sangat sederhana"tapi harus dipikirkan!
sesuatu yang sederhana. Kita selalu memikirkannya,
melaksanakannya"dan terjadilah!"
Aku menatapnya dengan melongo. sesuatu yang
sederhana"sesederhana melenyapkan orang lain yang
tidak diinginkan" Memenuhi kebutuhan. Tindakan
tanpa bahaya bagi siapa pun kecuali bagi sang korban.
Direncanakan Mr. Venables yang duduk di kursi rodanya, dengan hidungnya yang bengkok seperti paruh
burung elang, jakunnya yang menonjol dan bergerak
turun-naik. Dilaksanakan oleh siapa" hyrza Grey"
Aku memerhatikannya ketika berkata, "Semua
omongan tentang pengendalian jarak jauh mengingatkanku kepada sesuatu yang aneh yang dibicarakan
Miss Grey." "Ah, hyrza kita yang baik!" Nada suaranya mulus,
sangat sabar (tapi apakah ada sedikit getaran dalam
pandangan matanya"). "Omong kosong yang dilontarkan kedua nyonya manis itu! Dan mereka memercayainya, kau tahu, mereka benar-benar percaya. Apakah
kau sudah mengikuti"(aku yakin mereka akan me263
nuntutmu datang)"salah satu s?ance mereka yang
konyol itu?" sejenak aku ragu sementara memutuskan dengan
cepat bagaimana seharusnya sikapku di sini.
"Ya," kataku, "Aku"aku pergi ke s?ance mereka."
"Dan kau menganggapnya omong kosong besar"
Atau kau terkesan?" Aku menghindari tatapan matanya dan bersikap
pura-pura sebagai orang yang merasa canggung.
"Aku"oh, well"tentu saja aku tidak benar-benar
percaya apa pun. Mereka kelihatan sangat tulus
tapi?" Aku menengok arlojiku. "Aku tidak sadar
hari sudah sangat sore. Aku harus cepat-cepat pulang.
sepupuku akan bertanya-tanya apa yang kulakukan."
"Kau sudah menghibur seorang cacat di siang yang
menjemukan. sampaikan salamku pada Rhoda. Kita
harus mengatur acara makan siang bersama lagi dalam
waktu dekat. Besok aku akan ke London. Ada penjualan menarik di sotheby"s. Karya-karya gading dari
Prancis Abad Pertengahan. Indah sekali! Kau akan
menghargainya, aku yakin itu, kalau aku berhasil
membelinya." Kami berpisah dengan nada bersahabat itu. Apakah
ada sinar geli dan licik dalam matanya ketika dia memerhatikan kecanggunganku tentang s?ance" Kupikir
memang begitu, tapi aku tidak yakin. Aku malah merasa sangat mungkin aku hanya berkhayal.
264 Bab 19 CERITA MARK EASTERBROOK AKU keluar menembus sore yang sudah larut. Kegelapan sudah turun dan karena langit berawan, aku bergerak agak ragu melewati jalan masuk yang berkelokkelok. Aku menoleh satu kali ke jendela-jendela
rumah yang terang. Ketika melakukan itu, aku melangkah dari jalan berkerikil ke rumput dan bertabrakan dengan seseorang yang bergerak ke arah berlawanan.
Pria itu kecil dan tegap. Kami saling meminta
maaf. suaranya bas agak dalam yang bernada seperti
menyombongkan kepandaiannya.
"saya minta maaf..."
"Tidak apa-apa. Ini kesalahan saya, sungguh?"
"saya belum pernah ke sini," kataku, "jadi saya tidak tahu persis arah saya berjalan. Mestinya saya
membawa senter." "silakan." Orang asing itu mengeluarkan senter dari saku
265 bajunya, menyalakannya, dan memberikannya kepadaku. Di bawah cahaya senter, aku melihat dia separo
baya, berwajah bulat kekanakan, berkumis hitam, dan
berkacamata. Dia mengenakan jas hujan gelap bermutu bagus dan hanya bisa dijelaskan sebagai tipe orang
teladan yang terhormat. Tetap saja rasa heran melintas
di pikiranku, mengapa dia sendiri tidak menggunakan
senter ketika sebenarnya dia membawanya"
"Ah," kataku agak konyol, "saya mengerti. Rupanya
saya sudah melangkah keluar dari jalan masuk."
Aku kembali ke jalan, lalu mengulurkan kembali
senter itu. "sekarang saya sudah bisa melanjutkan perjalanan."
"Tidak, tidak, silakan bawa sampai Anda tiba di
gerbang." "Tapi lalu Anda"Anda akan pergi ke rumah itu?"
"Tidak, tidak. saya akan pergi searah Anda. eh"
melewati jalan masuk. Lalu ke halte bus. saya hendak
naik bus kembali ke Bournemouth."
Aku berkata, "Oh, begitu," lalu kami menyesuaikan
langkah berdampingan. Pendampingku tampaknya
agak gelisah. Dia bertanya apakah aku juga akan pergi
ke halte bus. Aku menjawab aku tinggal di wilayah
itu. Diam lagi sejenak dan aku bisa merasakan kegelisahan kawan seperjalananku semakin meningkat. sepertinya dia tipe orang yang tidak suka bila merasa berada
dalam posisi keliru. "Anda habis bertamu ke Mr. Venables?" dia bertanya sambil mendeham.
266 Aku membenarkannya, sambil menambahkan, "Apakah Anda juga menuju rumahnya?"
"Tidak," katanya. "Tidak" bahkan sebenarnya?"
Dia terdiam. "saya tinggal di Bournemouth"atau
setidaknya dekat Bournemouth. saya baru saja pindah
ke bungalo kecil di sana."
Aku merasa suatu ingatan tergetar di benakku. Apa
yang baru baru ini kudengar tentang bungalo di
Bournemouth" sementara aku mencoba mengingatingat, pendampingku, yang semakin gelisah, akhirnya
terdesak untuk angkat bicara.
"Pasti Anda menganggapnya sangat aneh"saya akui,
tentu saja sangat aneh"menemukan seseorang
berkeliaran di halaman suatu rumah, sementara"eh"
orang tersebut tidak kenal dengan penghuni rumah itu.
Alasan saya agak sulit dijelaskan, meskipun saya bisa
memastikan saya memang punya alasan.
"saya hanya bisa berkata meski saya baru saja tinggal di Bournemouth, saya cukup dikenal di sana.
Bahkan saya bisa mengajukan beberapa penduduk
yang terhormat di sana untuk menjamin diri saya secara pribadi. sebenarnya, saya ahli farmasi yang barubaru ini menjual bisnis lama yang sudah mapan di
London. saya sudah pensiun ke bagian dunia ini
yang selama ini saya anggap sangat menyenangkan"
memang sangat menyenangkan."
Pencerahan datang padaku. Kurasa aku tahu siapa
pria kecil itu. sementara itu dia masih melanjutkan
pembicaraannya seperti terjangan banjir.
"Nama saya Osborne, Zachariah Osborne, dan seperti saya katakan tadi saya punya"dulu punya"bis267
nis bagus di London"Barton street"Paddington
Green. Lingkungan itu cukup bagus di masa ayah
saya, tapi kini sudah berubah secara menyedihkan"
oh ya, sangat berubah. sangat merosot keadaannya."
Dia menarik napas dalam dan menggeleng.
Lalu dia melanjutkan, "Ini rumah Mr. Venables,
kan" Apakah"eh"dia teman Anda?"
Dengan sengaja aku berkata, "Bukan teman sebenarnya. saya baru sekali bertemu dengannya sebelum
hari ini ketika diajak makan siang bersamanya oleh
beberapa teman." "Ah ya"begitu... Ya, memang."
sekarang kami sudah sampai ke gerbang. Kami melewatinya. Mr. Osborne berhenti dengan ragu-ragu.
Aku mengembalikan senternya.
"Terima kasih," kataku.
"senang bisa membantu Anda. saya?" Dia diam,
lalu kata-kata mengalir keluar dengan cepat dari mulutnya.
"saya tidak ingin Anda berpikir... maksud saya,
tentu saja secara teknis saya memang masuk tanpa
izin. Tapi bukan karena motif keingintahuan tak pantas, saya jamin itu. Pasti keadaan saya tampak sangat
ganjil di mata Anda"sehingga memungkinkan adanya kesalahpahaman. saya sangat ingin menjelaskan"
untuk"eh"menjernihkan kedudukan saya."
Aku menunggu. Rasanya itu hal terbaik yang bisa
kulakukan. Rasa ingin tahuku, baik yang vulgar maupun tidak, tentu saja bangkit. Aku ingin memuaskannya.
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
268 Mr. Osborne diam sejenak selama sekitar satu menit, kemudian dia membulatkan tekad.
"saya sungguh-sungguh ingin menjelaskan pada
Anda, Mr."eh?" "easterbrook. Mark easterbrook."
"Mr. easterbrook. seperti saya katakan tadi, saya
dengan senang hati menyambut kesempatan untuk
menjelaskan tingkah laku saya yang agak aneh. Kalau
Anda punya waktu" Hanya lima menit untuk berjalan
menyusuri lorong sampai ke jalan utama. Di sana ada
kafe yang cukup terhormat, di pompa bensin dekat
halte bus. Bus saya baru akan datang dua puluh menit lagi."
Aku setuju. Kami menapaki lorong itu bersamasama. Mr. Osborne, sesudah kecemasan akan kehormatannya reda, bercakap-cakap dengan hangat tentang
sarana-sarana yang ada di Bournemouth, cuacanya
yang bagus, konser-konsernya, dan golongan masyarakat ramah yang tinggal di sana.
Kami sampai ke jalan utama. Pompa bensin ada di
pojok, halte bus persis di luarnya. Di sana ada kafe
kecil yang bersih, sepi, hanya ada sepasang mudamudi di sudut. Kami masuk, lalu Mr. Osborne memesan kopi dan biskuit untuk dua orang.
Lalu dia mencondongkan badan ke sisi seberang
meja dan mulai mencurahkan isi hatinya.
"Ini semua bersumber pada kasus yang mungkin
pernah Anda lihat beritanya di koran-koran beberapa
waktu lalu. Bukan kasus yang sangat sensasional karena tidak sampai jadi berita utama"kalau itu istilah
yang benar. Ini menyangkut pastor Katolik Roma di
269 wilayah London tempat saya punya"dulu punya"
toko. suatu malam dia diserang dan dibunuh. sangat
menyedihkan. Peristiwa-peristiwa seperti itu terlalu
sering terjadi belakangan ini. sejauh yang saya tahu,
dia orang baik"meski saya sendiri tidak menganut
doktrin Rorna. Walaupun begitu, saya perlu menjelaskan perhatian saya yang khusus ini.
"Ada pengumuman dari polisi bahwa mereka ingin
mewawancarai siapa pun yang melihat Pastor Gorman
di malam tersebut. secara kebetulan saya berdiri di
luar pintu toko malam itu sekitar jam delapan dan
melihat Pastor Gorman lewat. Mengikutinya tidak
jauh di belakangnya, ada pria yang penampilannya
cukup aneh sehingga menarik perhatian saya.
"Pada saat itu, tentu saja saya tidak berpikir begitu,
tapi saya orang yang memerhatikan dengan cermat,
Mr. easterbrook, dan saya punya kebiasaan mengingat
rupa orang. Itu sudah menjadi hobi saya dan beberapa orang yang pernah datang ke toko saya selalu terkejut kalau saya berkata pada mereka, "Ah ya, rasanya
Anda datang untuk resep yang sama di Maret lalu?"
Hal itu menyenangkan hati mereka, Anda tahu,
karena diri mereka diingat. saya mendapati ini baik
untuk bisnis. Pokoknya saya menguraikan ciri-ciri pria
yang saya lihat itu pada polisi. Mereka mengucapkan
terima kasih dan sampai di situ saja.
"Kini saya sampai pada bagian cerita yang agak
mengejutkan. sekitar sepuluh hari yang lalu, saya mengunjungi bazar gereja di desa kecil di ujung jalan
yang baru saja kita lewati"dan betapa terkejutnya
saya melihat pria yang sama dengan yang saya sebut270
kan tadi. Dia pasti sudah mengalami kecelakaan, begitu pikir saya, karena dia menggunakan kursi roda.
saya bertanya-tanya soal dia dan diberitahu bahwa dia
itu penduduk setempat yang bernama Venables.
"setelah sehari dua hari menimbang-nimbang masalah ini, saya menulis surat untuk si perwira polisi
yang dulu mencatat pernyataan pertama saya. Dia
datang ke Bournemouth"Inspektur Lejeune namanya. Namun dia tampaknya tidak percaya si Venables
ini memang pria yang saya lihat di malam pembunuhan itu. Dia memberitahu saya, Mr. Venables sudah
bertahun-tahun lumpuh karena polio. Menurutnya,
saya pasti keliru mengenalinya karena kemiripan yang
kebetulan." Mr. Osborne diam dengan tiba-tiba. Aku mengaduk cairan pucat di depanku dan minum seteguk
dengan hati-hati. Mr. Osborne menambahkan tiga
bongkah gula ke cangkirnya sendiri.
"Well, sepertinya masalah ini selesai di situ," kataku.
"Ya," kata Mr. Osborne. "Ya..." suaranya jelas terdengar tidak puas. Lalu dia mencondongkan badan
ke depan lagi, kepalanya yang bulat dan botak mengilap di bawah bola lampu listrik, matanya bersinar
fanatik di balik kacamatanya.
"Perlu saya jelaskan agak lebih banyak lagi. Ketika
saya masih kanak-kanak, Mr. easterbrook, teman ayah
saya, ahli kimia juga, dipanggil untuk bersaksi dalam
kasus Jean Paul Marigot. Mungkin Anda ingat"dia
meracuni istrinya yang orang Inggris itu"dengan ramuan arsenik. Teman ayah saya mengenalinya di si271
dang pengadilan sebagai orang yang memberikan
tanda tangan dengan nama palsu pada daftar racun
tokonya. Marigot dihukum dan digantung.
"Kejadian itu meninggalkan kesan sangat dalam
pada diri saya"saya berusia sembilan tahun ketika
itu"usia yang mudah dipengaruhi. Harapan saya
yang terbesar adalah suatu hari, saya juga bisa berperan dalam kasus tersohor dan menjadi alat dalam
menggiring pembunuh untuk diadili. Mungkin saat
itulah saya mulai belajar cara mengingat wajah-wajah.
saya akan mengaku pada Anda, Mr. easterbrook, meski mungkin kelihatan konyol bagi Anda, selama bertahun-tahun sudah saya pikirkan kemungkinan adanya
orang yang bertekad membunuh istrinya, masuk ke
toko saya untuk membeli apa yang dibutuhkannya."
"Atau, bila saya tak salah mengerti, Madeline
smith kedua," usulku.
"Tepat sekali. sangat disayangkan," Mr. Osborne
mengeluh, "itu tidak pernah terjadi. Atau, kalaupun
terjadi, orang itu tidak pernah diadili. Menurut saya,
itu lebih sering terjadi daripada yang biasa diyakini
orang-orang. Maka identiikasi ini, meski bukan apa
yang diharapkan, membuka setidaknya suatu kemungkinan agar saya bisa jadi saksi dalam kasus pembunuhan!"
Wajahnya berseri-seri dengan keriangan yang kekanak-kanakan.
"Sangat mengecewakan bagi Anda," kataku dengan
penuh simpati. "Ya-a." Sekali lagi terdengar nada aneh tanda kecewa dalam suara Mr. Osborne.
272 "saya orang yang keras kepala, Mr. easterbrook.
sementara hari-hari berganti, saya semakin yakin saya
benar. Bahwa orang yang saya lihat memang Venables
dan bukan orang lain. Oh!" Dia mengangkat satu tangan sebagai protes, ketika aku mau mulai berbicara.
"saya tahu. Malam itu agak berkabut. saya berdiri
agak jauh"tapi apa yang tidak diperhitungkan polisi
adalah saya sudah membuat studi tentang pengenalan.
Bukan hanya ciri-ciri wajah, hidungnya yang menonjol, jakunnya; sikap kepala, sudut leher terhadap bahunya. saya berkata pada diri saya sendiri, "Ayo, ayo,
akui saja kau salah!" Tapi saya terus merasa saya tidak
salah. Kata polisi itu tidak mungkin. Tapi apakah memang tidak mungkin" Itu yang saya tanyakan pada
diri saya sendiri." "Pasti, dengan cacat semacam itu?"
Dia menghentikanku dengan melambaikan jari telunjuk dengan cepat.
"Ya, ya, tapi pengalaman saya, di bawah Kesehatan
Nasional"well, Anda akan heran sekali pada apa
yang bisa dilakukan orang-orang"dan apa yang berhasil mereka lakukan dan lolos! saya tidak ingin mengatakan bahwa profesi medis terlalu mudah percaya"mereka bisa segera mengetahui kasus pura-pura
sakit. Tapi ada cara-cara"cara yang lebih dihargai
ahli kimia daripada dokter. Beberapa obat misalnya,
ramuan lain yang kelihatannya tidak merusak. Demam bisa ditimbulkan"berbagai ruam dan gangguan
pada kulit"tenggorokan kering atau meningkatnya
proses pengeluaran zat?"
273 "Tapi tungkai yang melemah itu jarang," kujelaskan.
"Memang, memang. Tapi siapa yang bilang tungkai
Mr. Venables memang melemah?"
"Well"dokternya, saya kira?"
"Memang. Tapi saya sudah mencoba mencari sedikit informasi tentang hal itu. Dokter Mr. Venables
berada di London, tokoh Harley street"benar, dia
memang diperiksa dokter setempat ketika dia pertama
kali datang. Tapi dokter itu sudah pensiun dan tinggal di luar negeri. Dokter yang sekarang belum pernah memeriksa Mr. Venables. Mr. Venables sebulan
sekali pergi ke Harley street."
Aku menatapnya dengan pandangan heran.
"Bagi saya itu masih belum membuktikan adanya
jalan untuk lolos bagi eh"eh?"
"Anda tidak tahu hal-hal yang saya ketahui," kata
Mr. Osborne. "Contoh sederhana sudah cukup. Mrs.
H"menarik manfaat asuransi selama lebih dari setahun. Menariknya di tiga tempat terpisah"hanya di
satu tempat dia menarik sebagai Mrs. C. dan di tempat lain sebagai Mrs. T... Mrs. C dan Mrs. T. meminjamkan kartu mereka pada Mrs. H dengan upah tertentu, maka dia mengumpulkan uang itu tiga kali."
"saya tidak mengerti?"
"Umpamanya"umpama saja?" telunjuknya sekarang bergoyang penuh semangat, "Mr. V kita berhubungan dengan suatu kasus polio asli yang hidupnya
miskin. Dia mengajukan tawaran. Orang itu mirip
dia, katakanlah secara umum, tidak lebih. si penderita
asli yang menamai dirinya Mr. V memanggil dokter
274 spesialis, diperiksa, sehingga riwayat kasusnya semua
benar. Lalu Mr. V. membeli rumah di pedesaan. Dokter setempat akan segera pensiun. sekali lagi penderita
asli memanggil dokter dan diperiksa. Dan selesailah
urusannya! Mr. Venables sudah tercatat sebagai penderita polio dengan tungkai yang melemah. Dia juga
terlihat di wilayah setempat (kalau memang terlihat)
berkursi roda." "Pasti pelayan-pelayannya tahu," aku protes. "Pelayan pribadinya."
"Tapi misalnya mereka komplotan"pelayan pribadi
adalah salah seorang dari komplotan itu. Apa ada
yang lebih sederhana" Beberapa dari pelayan lain juga,
mungkin." "Tapi mengapa?"
"Ah," kata Mr. Osborne. "Itu pertanyaan lain, bukan" saya tidak akan menceritakan teori saya pada
Anda"saya rasa Anda pasti akan menertawakan saya.
Tapi itulah dia"alibi bagus sekali yang dibangun untuk orang yang mungkin akan memerlukan alibi. Dia
bisa berada di sini, di sana, dan di mana-mana, dan
tidak akan ada yang tahu. Kelihatan berjalan-jalan di
sekitar Paddington" Mustahil! Dia orang lumpuh tak
berdaya yang tinggal di pedesaan, dan sebagainya."
Mr. Osborne berhenti dan melirik arlojinya.
"Bus saya sebentar lagi datang. saya harus cepat.
Anda bisa lihat saya jadi memikirkan hal ini terus.
Bertanya-tanya apakah saya bisa melakukan sesuatu
untuk membuktikan ini, kira-kira begitu. Maka saya
pikir saya akan datang ke sini (saya punya banyak waktu
luang akhir-akhir ini. saya terkadang bahkan hampir
275 merindukan bisnis saya), masuk ke halamannya dan"
well, tidak perlu terlalu halus mengatakannya, melakukan sedikit pekerjaan mata-mata. Tindakan yang tidak
begitu baik, Anda pasti akan berkata"dan saya setuju.
"Tapi kalau ini masalah membuka kebenaran"
menggiring penjahat ke hukuman... Kalau misalnya,
saya melihat Mr. Venables kita berjalan-jalan dengan
tenang di sekitar halamannya, nah, itu dia! Lalu saya
berpikir, kalau mereka tidak terlalu cepat menurunkan
tirai"(mungkin Anda juga memerhatikan bahwa
orang-orang tidak melakukannya ketika cahaya siang
hari mulai hilang"mereka sudah terbiasa menganggap
baru sejam kemudian gelap)"saya mungkin bisa
merangkak perlahan dan mengintip. Berjalan mondarmandir di perpustakaannya, mungkin, tidak menduga
akan ada orang yang memata-matainya" Mengapa dia
akan menduga itu" sejauh yang dia tahu, tidak ada
yang mencurigainya!"
"Mengapa Anda begitu yakin orang yang Anda lihat malam itu Venables?"
"saya tahu itu Venables!"
Dia melompat berdiri. "Bus saya datang. senang bertemu dengan Anda, Mr.
easterbrook. saya sangat lega sudah bisa menjelaskan
apa yang sedang saya lakukan di Priors Court. Pasti ini
semua tampak sebagai omong kosong bagi Anda."
"Tidak juga," kataku. "Tapi Anda belum bercerita
pada saya, menurut Anda apa yang direncanakan Mr.
Venables." Mr. Osborne kelihatan canggung dan agak tersipusipu.
276 "Anda pasti akan tertawa. semua bilang dia kaya
raya tapi tidak ada yang tahu bagaimana cara dia
memperoleh hartanya. Akan saya ceritakan pendapat
saya. Menurut saya, dia salah satu otak kejahatan
yang sering kita temui dalam bacaan. Anda tahu"dia
yang merencanakan sesuatu dan punya komplotan
yang melaksanakannya. Mungkin kedengaran bodoh
bagi Anda, tapi?" Bus sudah berhenti. Mr. Osborne berlari mendekatinya.
Aku berjalan pulang sambil merenung dalamdalam... Teori yang digambarkan Mr. Osborne itu
fantastis, tapi aku harus mengakui mungkin saja memang ada sesuatu di sana.
277 Bab 20 CERITA MARK EASTERBROOK KeTIKA menelepon Ginger keesokan paginya, aku
memberitahunya aku akan pindah ke Bournemouth
di hari berikutnya. "Aku sudah menemukan hotel kecil yang nyaman
dan tenang, namanya (entah kenapa begitu) Deer
Park. Ada beberapa pintu samping yang nyaman dan
tidak kelihatan menonjol. Mungkin aku bisa diamdiam pergi ke London dan bertemu denganmu."
"sebaiknya jangan, kukira. Tapi perlu kuakui akan
luar biasa menyenangkan bila kau melakukannya.
Menjemukan sekali! Kau tidak bisa bayangkan! Kalau
kau tidak bisa datang ke sini, mungkin aku bisa menyelinap pergi diam-diam dan bertemu denganmu di
suatu tempat." Tiba-tiba aku menyadari sesuatu.
"Ginger! suaramu... entah bagaimana, agak berbeda."
"Oh itu! Tidak apa-apa. Jangan khawatir."
278 "Tapi suaramu?"
"Aku hanya sedikit sakit tenggorokan, itu saja!"
"Ginger!" "Begini, Mark, siapa pun bisa sakit tenggorokan.
Rasanya aku akan mulai pilek. Atau sedikit lu."
"Flu" Katakan terus terang, jangan mengelak dari
masalah ini. Kau baik-baik saja atau tidak?"
"Jangan cerewet. Aku baik-baik saja."
"Ceritakan persisnya apa yang kaurasakan. Kau merasa seperti akan mulai lu?"
"Well"mungkin... Agak pegal-pegal di seluruh tubuh, kau tahu kan bagaimana rasanya?"
"Suhu badan?" "Nah, mungkin sedikit panas..."
Aku duduk di sana, perasaan dingin yang mengerikan mulai merambah diriku. Aku takut. Aku juga
tahu, meski berusaha mengelak, Ginger juga dilanda
ketakutan. Suaranya yang parau terdengar lagi.
"Mark"jangan panik. Kau sudah panik"padahal
benar-benar tak ada yang perlu dicemaskan."
"Mungkin tidak. Tapi kita harus mengambil langkah-langkah pencegahan. Teleponlah doktermu dan
mintalah dia datang untuk memeriksamu. Segera."
"Baiklah. Tapi"dia akan menganggapku sangat
cerewet."
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jangan hiraukan dia. Lakukan saja! Lalu kalau dia
sudah datang, teleponlah aku kembali."
Setelah menyelesaikan pembicaraan, aku duduk
lama sekali sambil menatap bentuk telepon hitam
yang sangat tidak manusiawi. Panik"aku tidak boleh
279 menyerah pada rasa panik. Di saat begini memang
musim lu. Dokter pasti akan menghibur... mungkin
ini hanya sedikit masuk angin.
Dalam benakku, aku melihat Sybil dengan gaun
biru merak dan tulisan lambang kejahatan di atasnya.
Aku mendengar suara hyrza, menyuruh, memerintah:
Di lantai yang sudah digambari dengan kapur tulis,
Bella, merapalkan jampi-jampinya yang jahat sambil
mengangkat ayam jantan putih yang meronta-ronta.
Omong kosong, semuanya omong kosong... Tentu
saja semuanya takhayul yang tidak berarti...
Kotak itu"entah mengapa, tidak begitu mudah
melupakan kotak itu. Kotak itu mewakili bukan kepercayaan manusia kepada takhayul, tapi perkembangan kemungkinan ilmiah. Tapi tidak mungkin"tidak
mungkin bahwa" Mrs. Dane Calthrop menemukanku di sana, duduk
sambil menatap telepon. Segera saja dia berkata, "Apa
yang terjadi?" "Ginger," kataku, "merasa tidak enak badan."
Aku ingin dia berkata itu hanya omong kosong.
Aku ingin dia menghiburku. Tapi dia tidak melakukannya.
"Itu buruk sekali," katanya. "Ya, kupikir itu sangat
buruk." "Itu tidak mungkin," desakku. "Sama sekali tidak
mungkin mereka bisa melakukan apa yang mereka
bilang!" "Benarkah begitu?"
"Kau tidak percaya"kau tidak mungkin percaya?"
280 "Mark yang budiman," kata Mrs. Dane Calthrop.
"Baik kau maupun Ginger sudah mengakui kemungkinan hal itu memang benar, kalau tidak kalian takkan melakukan apa yang sudah kalian lakukan."
"Dan karena kami percaya, itu membuatnya semakin parah"membuatnya semakin mungkin terjadi!"
"Kau belum sampai sejauh percaya"kau hanya
mengakui, dengan adanya bukti, kalian mungkin akan
percaya." "Bukti" Bukti apa?"
"Ginger menjadi sakit, itulah bukti," kata Mrs.
Dane Calthrop. Aku membencinya. suaraku meninggi marah.
"Kenapa kau harus pesimis seperti itu" Dia hanya
masuk angin biasa"semacam itulah. Kenapa kau bersikeras percaya pada hal terburuk?"
"Karena kalau memang yang terjadi adalah yang
terburuk, kita perlu menghadapinya"bukan membenamkan kepala ke pasir sampai sudah terlambat."
"Jadi kaupikir ucapan-ucapan kosong itu memang
berhasil" Kerasukan, sihir, pengorbanan ayam jantan,
dan semua tipuan itu?"
"sesuatu sudah membuahkan hasil," kata Mrs.
Dane Calthrop. "Itu yang perlu kita hadapi. Banyak
di antaranya, memang hanya hiasan-hiasan. Hanya
untuk menciptakan suasana-suasana memang penting.
Tapi tersembunyi di antara hiasan-hiasan itu, pasti
ada sesuatu yang benar"yang benar-benar bekerja."
"sesuatu seperti sinar radioaktif yang bekerja dari
jarak jauh?" "semacam itulah. Kau tahu, banyak sekali penemu281
an yang dibuat manusia sepanjang waktu"hal-hal
menakutkan. Beberapa variasi dari pengetahuan yang
baru ini mungkin saja dimanfaatkan seseorang yang
tidak bermoral demi kepentingannya sendiri"ayah
hyrza itu ahli ilmu isika, kau tahu?"
"Tapi apa" Apa" Kotak terkutuk itu! Kalau kita bisa
membuat agar kotak itu diperiksa" Kalau polisi?"
"Polisi tidak tertarik mengeluarkan surat perintah
penggeledahan dan mengambil benda milik orang
tanpa ada lebih banyak bukti daripada yang sudah
kita peroleh." "Kalau aku pergi ke sana dan memecahkan benda
keparat itu?" Mrs. Dane Calthrop menggeleng.
"Dari apa yang kauceritakan padaku, kerusakan"
kalau memang terjadi kerusakan"sudah terjadi malam itu."
Aku menjatuhkan kepala ke tangkupan tangan dan
mengerang. "Aku menyesal sudah memulai perkara terkutuk
ini." Mrs. Dane Calthrop berkata tegas, "Motifmu sudah bagus sekali. Dan apa yang sudah terjadi, sudah
terjadi. Kau akan tahu lebih banyak kalau Ginger menelepon setelah dokter memeriksanya. Kurasa dia
akan menelepon ke rumah Rhoda."
Aku menangkap isyaratnya.
"Sebaiknya aku pulang."
"Aku bodoh sekali," tiba-tiba Mrs. Dane Calthrop
berkata ketika aku pergi. "Aku tahu aku bodoh.
Hiasan-hiasan! Kita membiarkan diri kita terobsesi
282 pada hiasan-hiasan. Aku tak bisa mencegah diriku
merasa cara kita berpikir memang tepat seperti kehendak mereka."
Mungkin dia benar. Tapi aku tidak bisa melihat
cara berpikir yang lain. Ginger meneleponku dua jam kemudian.
"Dokter sudah datang," katanya. "Kelihatannya dia
agak bingung, tapi dia bilang kemungkinan ini lu.
Memang sedang musimnya. Dia menyuruhku istirahat
di tempat tidur dan akan mengirimkan obat. Suhu
badanku cukup tinggi. Tapi memang begitulah kalau
terkena lu, kan?" Terasa ada kesedihan dalam suaranya yang parau,
di bawah keberaniannya, yang hanya sebatas permukaan.
"Kau akan baik-baik saja," kataku sedih. "Kau dengar" Kau akan baik-baik saja. Kau merasa sangat sakit sekarang?"
"Well"demam"pegal-pegal, semuanya terasa sakit,
kaki dan kulitku. Aku sangat kesakitan kalau tersentuh apa pun... Badanku juga panas sekali."
"Itu karena demam, Sayang. Dengar, aku akan datang ke tempatmu! Aku akan berangkat sekarang"segera. Tidak, jangan protes."
"Baiklah. Aku senang kau akan datang, Mark. Sebenarnya"aku tidak seberani yang kuduga..."
2 Aku menelepon Lejeune. "Miss Corrigan sakit," kataku.
283 "Apa?" "Kau dengar kata-kataku. Dia sakit. Dia sudah memanggil dokter pribadinya. Katanya mungkin lu.
Mungkin saja. Tapi mungkin juga tidak. Aku tidak
tahu apa yang bisa kaulakukan. Satu-satunya gagasan
yang timbul dalam pikiranku adalah meminta spesialis
memeriksanya." "Spesialis macam apa?"
"Psikiater"atau psikoanalis, atau psikolog. Semacam psiko apalah. Seseorang yang tahu tentang sugesti, hipnotisme, cuci otak, dan segala macam hal seperti itu. Bukankah ada orang yang menangani hal-hal
semacam itu?" "Tentu saja ada. Ya. Ada satu-dua. Orang-orang
dari Home Oice yang berspesialisasi dalam hal itu.
Kukira kau benar sekali. Mungkin saja hanya lu"
tapi mungkin juga semacam masalah psikologis yang
belum banyak diketahui. Ya Tuhan, Easterbrook,
mungkin justru inilah yang kita tunggu-tunggu!"
Aku membanting pesawat telepon. Kami mungkin
memang jadi belajar sesuatu tentang senjata psikologis"tapi aku hanya memedulikan Ginger yang begitu
tabah dan takut. Sebenarnya kami tidak sungguh-sungguh percaya, baik dia maupun aku"atau sebenarnya
percaya" Tidak, tentu saja kami tidak percaya. Itu hanya permainan"permainan polisi dan penjahat. Tapi
ternyata bukan permainan.
Pale Horse mulai membuktikan diri sebagai kenyataan.
Aku menjatuhkan kepala ke tangkupan tangan dan
mengerang. 284 Bab 21 CERITA MARK EASTERBROOK AKU ragu apakah aku bisa melupakan hari-hari berikutnya. Hari-hari itu tampak bagiku seperti semacam
kaleidoskop yang membingungkan tanpa urutan atau
bentuk. Ginger dipindahkan dari lat ke rumah perawatan swasta. Aku hanya diperbolehkan menemuinya
di jam-jam kunjungan. Dokter pribadinya, kurasa, cenderung dengan sombong mempertahankan pendapatnya sendiri tentang
masalah ini. Dia tidak mengerti kenapa harus begitu
repot. Diagnosisnya sendiri cukup jelas"bronchopneumonia yang mengikuti inluenza, meski ada komplikasi dari beberapa gejala yang agak tidak lazim tapi
itu, menurutnya, "sering terjadi. Tidak ada kasus yang
benar-benar "khas". Dan memang ada beberapa orang
yang tidak merespons antibiotika."
Dan, tentu saja, semua yang dikatakannya memang
benar. Ginger memang menderita broncho-pneumonia.
Tidak ada yang misterius tentang penyakit yang dide285
ritanya. Dia hanya terkena penyakit itu"dan terserang dengan parah.
Aku pernah menghadiri wawancara dengan psikolog dari Home Oice. Dia pria jantan yang aneh,
bertubuh kecil, dan selalu menjinjit-turunkan ujung
kakinya. Matanya berkelip-kelip di balik lensa yang
sangat tebal. Dia mengajukan banyak sekali pertanyaan. Menurutku separonya sama sekali tidak penting, tapi pasti
ada maksudnya, karena dia mengangguk dengan bijak
menanggapi jawaban-jawabanku. Dia sama sekali tidak melibatkan diri, mungkin ini memang sikap bijak. Terkadang dia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kukira memang istilah khusus dalam
profesinya. Kurasa dia mencoba melakukan berbagai
bentuk hipnotis pada Ginger, tapi karena sesuatu
yang tampaknya kesepakatan universal, tidak ada yang
mau menjelaskan banyak hal padaku. Mungkin karena
memang tidak ada yang bisa diceritakan.
Aku menghindari teman-teman dan kenalanku sendiri. Tapi kemudian rasa kesepian makin tak tertahankan. Akhirnya dalam keadaan putus asa luar biasa,
aku menelepon Poppy di toko bunganya. Mengajaknya makan malam bersamaku. Ternyata Poppy dengan
senang hati menerima undanganku ini.
Aku mengajaknya ke Fantasie. Poppy mengoceh riang
dan aku merasa kehadirannya sangat menghiburku. Tapi
aku tidak mengajaknya pergi hanya karena wataknya
yang pintar menghibur. setelah membuatnya terlena
dalam keadaan gembira dengan makanan dan minuman
lezat, aku mulai menyelidiki dengan hati-hati. Bagiku
286 rasanya mungkin sekali Poppy tahu sesuatu tanpa
menyadari sepenuhnya apa yang dia ketahui. Aku bertanya apakah dia ingat temanku Ginger. Poppy berkata,
"Tentu saja," sementara matanya yang besar dan
berwarna biru itu melotot. Lalu dia bertanya apa yang
dilakukan Ginger akhir-akhir ini.
"Dia sakit keras," kataku.
"Kasihan sekali." Poppy tampak peduli sejauh dia
bisa kelihatan begitu, dan itu tidak terlalu meyakinkan.
"Dia terlibat sesuatu," kataku. "Rasanya dia pernah
meminta saranmu soal itu. Masalah Pale Horse. Banyak uang yang harus dikeluarkannya untuk itu."
"Oh," seru Poppy, matanya semakin melotot. "Jadi
kau rupanya!" sejenak aku tidak paham. Lalu baru aku menyadari
bahwa Poppy menganggapku sebagai "pria" yang istri
cacatnya jadi penghalang bagi kebahagiaan Ginger.
Dia begitu bersemangat karena terungkapnya kehidupan asmara kami, sehingga dia bahkan tidak begitu
tercengang mendengar Pale Horse disebut-sebut.
Dia bernapas penuh gairah, "Berhasil, tidak?"
"entah mengapa yang terjadi agak tak sesuai." Tambahku, ?"Malah justru anjing majikan yang mati"."
"Anjing apa?" tanya Poppy, bingung.
Aku menyadari bahwa bila menyangkut Poppy, selalu
diperlukan kata-kata yang terdiri atas satu suku kata.
"eng"masalah ini rupanya malah berbalik menyerang Ginger. Kau pernah mendengar hal semacam ini
terjadi?" Poppy belum pernah mendengarnya.
287 "Tentu saja," kataku, "yang mereka lakukan di Pale
Horse, di Much Deeping"kau tahu soal itu, kan?"
"Aku tidak tahu di mana itu. Di pedalaman entah
di mana." "Aku tidak bisa mendapat keterangan yang jelas
dari Ginger tentang apa yang mereka lakukan..."
Aku menunggu dengan hati-hati.
"sinar-sinar, bukan?" kata Poppy samar-samar. "sesuatu semacam itu. Dari angkasa luar," dia menambahkan dengan sikap ingin menolong. "seperti orangorang Rusia!"
Aku menyimpulkan bahwa Poppy sekarang mengandalkan daya khayalnya yang terbatas.
"semacam itu," aku setuju. "Tapi rupanya cukup
berbahaya. Maksudku, buktinya Ginger jadi sakit seperti ini."
"Tapi mestinya istrimu yang jadi sakit dan meninggal, ya kan?"
"Ya," kataku, sambil menerima peran yang diberikan Ginger dan Poppy pada diriku. "Tapi rupanya
hasilnya salah"berbalik menyerang."
"Maksudmu?" Poppy melakukan upaya mental
yang luar biasa. "seperti kalau kita salah menancapkan setrika listrik dan kita tersetrum?"
"Persis," kataku. "Persis seperti itu. Kau pernah
tahu hal semacam itu terjadi?"
"Well, tidak yang seperti itu sih?"
"Jadi yang bagaimana?"
"Well, maksudku kalau seseorang tidak membayar"
setelahnya. Ada pria yang kukenal tidak mau bayar."
suaranya merendah dan terdengar bernada ngeri. "Dia
288 mati di kereta bawah tanah"jatuh dari peron di depan kereta api."
"Itu mungkin karena kecelakaan."
"Oh, tidak," kata Poppy, kaget mendengar pemikiran itu. "Itu ulah MeReKA."
Aku menuangkan lebih banyak sampanye ke gelas
Poppy. Aku merasa di sini, di depanku, ada orang
yang bisa sangat membantu kalau saja kita bisa menarik keluar fakta-fakta yang terpencar dan berkeliaran
dalam sesuatu yang disebutnya otaknya. Dia sudah
pernah mendengar hal-hal yang dibahas dan menyerap
separonya. Lalu fakta-fakta itu bercampur-baur dan
tidak ada orang yang memerhatikan apa yang mereka
katakan di depannya karena dia "cuma Poppy."
Yang membuat gila adalah aku tidak tahu apa yang
harus kutanyakan padanya. Kalau sampai aku mengatakan hal yang salah dia akan menutup diri seperti
kerang karena cemas dan membisu kepadaku.
"Istriku," kataku, "masih lumpuh, tapi tidak tampak semakin parah."
"Itu mengecewakan sekali," kata Poppy penuh simpati, sambil menyesap sampanye.
"Jadi apa yang harus kulakukan selanjutnya?"
Rupanya Poppy tidak tahu.
"Kau tahu, Ginger-lah yang"aku tidak tahan lagi.
Apakah ada orang yang bisa kutemui?"
"Ada suatu tempat di Birmingham," kata Poppy
ragu. "Itu sudah ditutup," kataku. "Kau tidak kenal
orang lain yang mungkin tahu sesuatu soal ini?"
289 "eileen Brandon mungkin tahu sesuatu"tapi rasanya tidak."
Masuknya seorang eileen Brandon tanpa terduga,
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengejutkanku. Aku bertanya siapa eileen Brandon.
"sebenarnya dia menyeramkan," kata Poppy. "sangat bodoh. Rambutnya dikeriting sangat rapat, dan
tidak pernah memakai hak sepatu stiletto. Dia benarbenar payah." sambil menjelaskan dia menambahkan,
"Dulu aku satu sekolah dengannya"tapi saat itu pun
dia sangat bodoh. Tapi dia sangat menonjol dalam
pelajaran ilmu bumi."
"Apa hubungan dia dengan Pale Horse?"
"sebenarnya tidak ada. Hanya saja dia pernah mengetahui sesuatu. Lalu dia meninggalkannya."
"Meninggalkan apa?" tanyaku, bingung.
"Pekerjaannya di C.R.C."
"Apa itu C.R.C.?"
"Well, sebenarnya aku tidak tahu persis. Mereka
hanya menyebutnya C.R.C. sesuatu tentang Customers"
Reactions atau Research (Reaksi Pelanggan atau Riset
Pelanggan). Perusahaan kecil-kecilan."
"Dan eileen Brandon bekerja untuk mereka" Apa
yang harus dikerjakannya?"
"Hanya berkeliling dan mengajukan pertanyaan"
tentang pasta gigi atau kompor gas, dan jenis sabun
apa yang biasa digunakan. Pekerjaan itu membuat
hati tertekan dan sangat menjemukan. Maksudku,
siapa sih yang peduli?"
"Kelihatannya C.R.C. peduli." Aku merasa agak
tergetar penuh gairah. Wanita yang di malam naas itu dikunjungi Pastor
290 Gorman juga dipekerjakan asosiasi semacam itu.
Dan"ya"tentu saja, orang semacam itu juga mengunjungi Ginger di latnya.
Di sini ada suatu kaitan.
"Kenapa dia meninggalkan pekerjaannya" Karena
bosan?" "Kukira tidak. Upahnya cukup lumayan. Tapi dia
punya kecurigaan soal pekerjaannya"dia bilang pekerjaan itu tidak seperti kelihatannya."
"Dia berpikir, entah dengan cara apa, itu terkait
dengan Pale Horse" Begitu?"
"Well, aku tidak tahu. Semacam itulah. Pokoknya,
sekarang dia bekerja di kedai kopi espresso di sekitar
Tottenham Court Road."
"Berikan alamatnya padaku."
"Dia sama sekali bukan tipemu."
"Aku tidak ingin mendekatinya untuk mencari pacar," kataku kasar. "Aku ingin mendapatkan petunjuk
tentang Customers" Research. Aku berpikir untuk membeli saham perusahaan semacam itu."
"Oh, begitu," kata Poppy, cukup puas dengan penjelasan itu.
Tidak ada lagi yang bisa diperoleh dari Poppy, jadi
kami menghabiskan sampanye. Lalu aku mengantarnya pulang dan mengucapkan terima kasih atas malam yang menyenangkan.
2 Aku mencoba menelepon Lejeune keesokan paginya
291 tapi gagal. Tapi setelah mengalami sedikit kesulitan,
aku berhasil menghubungi Jim Corrigan.
"Bagaimana dengan si ahli psikologi gila yang kaubawa menemuiku, Corrigan" Apa katanya tentang
Ginger?" "Banyak kata panjang. Tapi menurutku, Mark, sebenarnya dia bingung. Dan kau tahu, orang memang
bisa saja kena pneumonia. Tidak ada yang misterius
atau luar biasa dalam hal itu."
"Ya," kataku. "Dan beberapa orang yang kita kenal,
yang namanya ada di suatu daftar, sudah mati karena
broncho-pneumonia, radang usus dan perut, bulbar
paralysis, tumor otak, epilepsi, paratipus, dan
penyakit-penyakit lain yang memang sudah dikenal."
"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Tapi apa yang
bisa kita lakukan?" "Dia semakin parah, kan?" tanyaku.
"Well"ya..."
"Kalau begitu sesuatu harus ditakukan."
"Misalnya?" "Aku punya satu-dua gagasan. Pergi ke Much
Deeping, menemui hyrza Grey dan memaksanya,
dengan menakut-nakutinya di bawah ancaman, untuk
membalikkan sihirnya atau apa pun itu."
"Well"mungkin itu bisa berhasil."
"Atau"aku bisa pergi ke Venables."
Corrigan berkata tajam, "Venables" Tapi dia sudah
tidak masuk hitungan lagi. Bagaimana mungkin dia
bisa punya kaitan dengan ini" Dia lumpuh."
"Benarkah begitu" Aku bisa pergi ke sana, mereng292
gut selimutnya, dan melihat apakah ihwal tungkainya
yang melemah itu memang benar atau bohong!"
"Kami sudah memeriksa semua itu?"
"Tunggu. Aku bertemu si ahli kimia itu, Osborne,
di Much Deeping. Aku ingin memberitahumu apa
yang dia gambarkan padaku."
Aku menceritakan garis besar teori Osborne tentang tipuan berkedok sebagai orang lain.
"Orang itu punya obsesi tertentu," kata Corrigan.
"Dia tipe orang yang harus selalu benar."
"Tapi, Corrigan, katakan, bukankah mungkin saja
yang terjadi memang seperti yang dia katakan" Mungkin, kan?"
setelah beberapa saat Corrigan berkata perlahan,
"Ya, aku harus mengakui itu memang mungkin...
"Tapi berarti beberapa orang harus bersekongkol"dan
harus dibayar tinggi sekali untuk menutup mulut."
"Memangnya kenapa" Hartanya melimpah, kan"
Apakah Lejeune sudah tahu bagaimana cara dia memperoleh semua uang itu?"
"Belum. Belum secara pasti... kuakui ini kepadamu.
Ada sesuatu yang salah dengan orang itu. Masa lalunya tidak begitu jernih. Uangnya bisa dipertanggungjawabkan dengan sangat lihai, dengan berbagai cara.
Tidak mungkin menyelidiki itu semua tanpa penyidikan yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Polisi
pernah terpaksa melakukan hal semacam itu"ketika
mereka berhadapan dengan penjahat keuangan yang
menutupi jejaknya dengan jaringan yang luar biasa
rumit. setahuku, Dinas Pajak sudah mulai menyelidiki
293 Venables selama beberapa waktu. Tapi dia pandai sekali. Menurutmu dia itu apa"otak kejahatan?"
"Ya, memang. Menurutku dialah orang yang merancang ini semua."
"Mungkin. Kedengarannya dia orang yang punya
otak untuk itu, aku setuju. Tapi dia pastinya takkan
melakukan sendiri pekerjaan kasar seperti membunuh
Pastor Gorman!" "Mungkin saja kalau keadaan sangat mendesak.
Pastor Gorman mungkin perlu dibungkam sebelum
dia bisa menyampaikan apa yang didengarnya dari
wanita itu soal kegiatan Pale Horse. Lagi pula?"
Aku berhenti mendadak. "Halo"kau masih di sana?"
"Ya. Aku sedang berpikir... Ada gagasan yang timbul dalam benakku..."
"Apa itu?" "Belum begitu jelas... Hanya saja, aku tahu keamanan yang sesungguhnya cuma bisa dicapai dengan satu
cara. Aku belum bisa memecahkannya. Pokoknya, sekarang aku harus pergi. Aku punya janji di bar kopi."
"Aku tidak tahu kau bergaul di lingkungan kedai
kopi Chelsea!" "Memang bukan. Kedai kopiku ada di Tottenham
Court Road, sebenarnya."
Aku menyudahi percakapan dan melirik jam.
Aku mulai bergerak ke pintu ketika telepon berdering. Aku ragu. sepuluh banding satu, itu Jim
Corrigan lagi, menelepon kembali untuk mendengar
gagasanku. Aku tidak ingin berbicara dengan Jim
Corrigan sekarang ini. 294 Aku bergerak mendekati pintu sementara deringan
telepon terus berkepanjangan, merengek.
Tentu saja, mungkin itu dari rumah sakit"
Ginger"Aku tidak bisa mengambil risiko itu. Aku
melangkah dengan tidak sabar dan merenggut telepon
dari dudukannya. "Halo?" "Itu kau, Mark?"
"Ya, ini siapa?"
"Aku, tentu saja," kata suara itu mencela. "Dengar,
aku ingin memberitahumu sesuatu."
"Oh, kau." Aku mengenali suara Mrs. Oliver. "Begini, aku sedang terburu-buru, harus pergi. Aku akan
meneleponmu nanti." "Itu sama sekali tidak baik," kata Mrs. Oliver tegas.
"Kau harus mendengarkanku sekarang. Ini sangat penting."
"Well, kau harus cepat. Aku ada janji."
"Huh," kata Mrs. Oliver. "Kau selalu bisa terlambat
untuk pertemuan. semua orang juga begitu. Malah
mereka semakin menghargaimu karena itu."
"Tapi, sungguh, aku harus?"
"Dengar, Mark. Ini benar-benar penting. Aku yakin
begitu. Pasti begitu!"
Aku membendung rasa tidak sabarku sebaik mungkin, sambil melirik jam.
"Jadi?" "Milly-ku sakit tenggorokan. Dia sakit cukup parah
sehingga pulang kampung"ke saudaranya?"
Aku mengertakkan gigi. "Aku sangat menyesal soal itu, tapi sebenarnya?"
295 "Dengarkan. Aku belum mulai. sampai mana aku
tadi" Oh, ya. Milly harus pulang kampung, jadi aku
menelepon agen yang selalu kugunakan"Regency"
nama yang konyol kupikir"seperti ilm?"
"Aku benar-benar harus?"
"Dan aku berkata apa yang bisa mereka kirimkan"
Mereka bilang saat ini agak sulit"begitulah yang
selalu mereka katakan"tapi mereka akan berusaha
sebisa mungkin?" Belum pernah aku menganggap temanku Ariadne
Oliver begitu menjengkelkan.
?"jadi pagi ini seorang wanita datang, dan coba
tebak siapa dia?" "Tidak bisa kubayangkan. Begini?"
"Seseorang bernama Edith Binns"nama yang lucu,
kan?"dan kau kenal dia."
"Tidak, aku tidak kenal dia. Aku belum pernah
dengar soal wanita bernama Edith Binns."
"Tapi kau kenal dia dan kau bertemu dengannya
belum lama berselang. Dia merawat ibu baptismu
selama bertahun-tahun. Lady Hesketh-Dubois!"
"Oh, begitu!" "Ya. Dia melihatmu ketika kau datang untuk mengambil beberapa lukisan."
"Well, itu bagus sekali dan kurasa kau sangat beruntung menemukannya. Aku yakin dia sangat bisa
dipercaya, diandalkan, dan semuanya itu. Bibi Min
juga pernah berkata begitu. Tapi sungguh"sekarang?"
"Tunggu, tunggu dulu. Aku belum sampai ke intinya. Dia duduk dan bercerita banyak sekali tentang
296 Lady Hesketh-Dubois, penyakitnya yang terakhir, dan
segala hal semacamnya, karena mereka memang suka
pada penyakit dan kematian, lalu dia mengatakannya."
"Mengatakan apa?"
"Hal yang menarik perhatianku. Dia mengatakan
sesuatu seperti ini, "Kasihan sekali dia, menderita seperti itu. Pertumbuhan mengerikan di otaknya, begitu
kata mereka, padahal dia sehat sekali belum lama
sebelum itu. Dan sangat mengenaskan melihat dia di
rumah perawatan dan semua rambutnya"rambutnya
tebal beruban dan selalu dicat gelap dua minggu sekali"rontok dan berceceran di atas bantalnya. Rontok
sampai segenggam-segenggam."
"Lalu, Mark, aku ingat Mary Delafontaine, sahabatku itu. Rambutnya juga rontok. Lalu aku ingat ceritamu soal gadis yang kaulihat di kedai kopi di Chelsea
yang berkelahi dengan gadis lain, bagaimana rambutnya tercabut sampai bergenggam-genggam. Rambut
sebenarnya tidak mungkin bisa tercabut semudah itu,
Mark. Cobalah sendiri"cobalah menarik rambutmu
sendiri, sedikit saja, tarik sampai ke akarnya! Coba
saja! Kau akan tahu. Tidak wajar, Mark, bila rambut
semua orang ini rontok sampai ke akarnya. Itu tidak
wajar. Itu pasti semacam penyakit baru"pasti berarti
sesuatu." Aku mencengkeram pesawat telepon dan kepalaku
pening. Berbagai hal, serpihan-serpihan pengetahuan
yang setengah kuingat, bersatu-padu. Rhoda dan anjinganjingnya di halaman"artikel yang kubaca dalam
jurnal medis di New York"tentu saja... Tentu saja!
297 Tiba-tiba aku menyadari Mrs. Oliver masih berceloteh riang.
"Tuhan memberkatimu," kataku. "Kau hebat sekali!"
Aku membanting gagang telepon dengan keras, lalu
mengangkatnya lagi. Aku memutar nomor dan kali
ini beruntung langsung bisa menghubungi Lejeune.
"Dengar," kataku, "apakah rambut Ginger rontok
sampai ke akar-akarnya hingga bergenggam-genggam?"
"Well"kurasa memang begitu. Akibat demam tinggi, kukira."
"Bukan demam tinggi," kataku. "Yang diderita
Ginger, yang mereka semua derita, adalah keracunan
thallium. Tolong Tuhan, mungkin kita masih belum
terlambat?" 298 Bab 22 CERITA MARK EASTERBROOK "APAKAH kita belum terlambat" Apakah dia masih bisa
hidup?" Aku berjalan mondar-mandir. Aku tidak bisa duduk diam.
Lejeune duduk memerhatikanku. Dia sabar dan
ramah. "Kau boleh yakin semua yang bisa dilakukan, sudah dilakukan."
Jawaban lama yang itu-itu lagi. Tidak bisa menghiburku.
"Kau tahu bagaimana merawat kasus keracunan
thallium?" "Tidak sering ada kasus seperti ini. Tapi semua
yang mungkin akan dicoba. Kalau kau meminta pendapatku, menurutku dia akan sembuh."
Aku menatapnya. Bagaimana aku bisa yakin dia
benar-benar percaya pada kata-katanya sendiri" Apakah dia hanya berusaha menghiburku"
299 "setidaknya, mereka sudah memastikan ini memang
thallium?" "Ya, mereka sudah memastikannya."
"Jadi itulah kenyataan sederhana di balik Pale
Horse. Racun. Bukan sihir, bukan hipnotisme, bukan
sinar radiasi yang mematikan. Peracunan biasa! Dan
dia melontarkan ide itu padaku, persetan. Melemparkannya ke wajahku. Kurasa sementara melakukannya,
dia menertawakanku dalam hati."
"siapa yang kaubicarakan?"
"hyrza Grey. Siang pertama ketika aku datang untuk minum teh di sana. Dia membahas kaum Borghia
dan semua penjelasan tentang "racun langka dan tidak
dapat ditelusuri"; sarung tangan beracun dan semua
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang berhubungan dengan itu. "Arsenik putih biasa,"
katanya, "tidak ada yang lainnya." Ini juga sama sederhananya. Semua omong kosong itu! Kerasukan, ayam
jantan putih, kompor, dan pentagram, serta voodoo
dan salib terbalik"semua itu bagi yang percaya takhayul. Dan "kotak" tersohor itu omong kosong lainnya
demi mereka yang berpikiran modern.
"Kita tidak percaya kepada roh, penyihir, dan
jampi-jampi sekarang ini, tapi kita orang-orang yang
mudah tertipu kalau menyangkut "sinar", "gelombang",
dan fenomena psikologis. Kotak itu, aku berani bertaruh, tidak lebih daripada sekumpulan alat kelistrikan,
bola lampu berwarna dan katup-katup yang berdengung. Karena kita hidup dalam suasana ketakutan
setiap hari akan ancaman jatuhnya bom radioaktif,
strontium 90, dan sebagainya, kita mudah menerima
sugesti yang berbau ilmiah.
300 "seluruh pertunjukan di Pale Horse tipuan belaka!
Pale Horse hanya kuda yang mengikuti, tidak lebih
dan tidak kurang. Perhatian harus ditujukan ke sana,
agar kita tidak mencurigai apa yang mungkin sedang
terjadi di pihak lain. Hebatnya, semua itu cukup
aman bagi mereka. hyrza Grey bisa membual soal
kekuatan gaib yang dimilikinya atau yang bisa dikendalikannya. Dia tidak mungkin bisa dibawa ke pengadilan dan diadili untuk pembunuhan berdasarkan
itu. Kotaknya bisa saja diperiksa dan terbukti tidak
berbahaya. Pengadilan mana pun pasti akan memutuskan semua itu hanya omong kosong dan mustahil!
Dan, tentu saja, memang begitulah halnya."
"Menurutmu, ketiga-tiganya terlibat?" tanya
Lejeune. "Rasanya tidak. Keyakinan Bella pada sihir sepertinya asli. Dia percaya pada kekuatannya sendiri dan
menikmatinya. Begitu juga Sybil. Dia memang asli
berbakat menjadi cenayang. Dia kerasukan dan tidak
tahu apa yang terjadi. Dia percaya semua yang dikatakan hyrza padanya."
"Jadi hyrza yang mengendalikan semua?"
Aku berkata perlahan, "Sejauh yang menyangkut
Pale Horse, ya. Tapi bukan dia otak yang sesungguhnya dari seluruh aksi ini. Otak yang sebenarnya bekerja di belakang layar. Dia merancang dan mengatur.
Semuanya pas sekali, kau tahu. Semua orang punya
tugas masing-masing, dan tak seorang pun tahu apa
pun tentang yang lain. Bradley yang mengurus sisi
keuangan dan hukum. Selain itu, dia tidak tahu apa
301 yang terjadi di tempat lain. Tentu saja dia dibayar
cukup tinggi; begitu pula hyrza Grey."
"Sepertinya kau sudah menggabungkan semua sesuai keinginanmu," kata Lejeune datar.
"Tidak begitu. Belum. Tapi aku sudah tahu faktafakta mendasar yang penting. Tapi kasus ini sama seperti yang sudah berlangsung selama berabad-abad.
Kasar dan sederhana. Hanya racun biasa. Ramuan
mematikan yang sudah ada sejak dulu."
"Apa yang membuatmu terpikir akan thallium?"
"Beberapa hal mendadak jadi saling terkait. Awal
dari seluruh masalah ini adalah sesuatu yang kulihat
malam itu di Chelsea. Gadis yang rambutnya dicabut
sampai ke akar-akarnya oleh gadis lain. Dan dia berkata, "tidak terasa sakit." Itu bukan karena ketabahannya, seperti yang kusangka, itu memang kenyataan.
Memang tidak terasa sakit."
"Aku pernah membaca artikel soal keracunan
thallium ketika di Amerika. Banyak sekali pekerja di
pabrik mati satu demi satu. Kematian mereka dicatat
sebagai akibat berbagai penyebab yang sangat berbedabeda. Di antaranya, kalau aku ingat dengan benar,
adalah paratifus, ayan, radang urat saraf karena alkohol, kelumpuhan karena polio, epilepsi, radang usus
dan perut, dan sebagainya.
"Lalu ada wanita yang meracuni tujuh orang. Diagnosisnya mencakup tumor otak, radang otak, dan radang paru-paru. Gejalanya sangat bervariasi, begitu
yang kulihat. Bisa dimulai dengan diare dan muntahmuntah, bahkan ada yang melewati tahap tak sadar.
Bisa juga diawali dengan rasa sakit di tungkai dan le302
ngan, lalu dianggap radang saraf, demam rematik,
atau polio"ada pasien yang sampai dimasukkan ke
dalam paru-paru besi. Terkadang terjadi perubahan
pigmen pada kulit." "Kau berbicara seperti buku petunjuk medis!"
"Tentu saja, aku sudah mencari semua bahan itu.
Tapi ada satu hal yang selalu terjadi cepat atau lambat. Rambut rontok. hallium pernah digunakan untuk merontokkan rambut"terutama bagi anak-anak
yang terserang cacing gelang. Lalu ditemukan ternyata
zat ini berbahaya. hallium masih sekali-sekali diberikan untuk diminum, tapi dengan dosis yang sangat
cermat dan disesuaikan dengan berat tubuh pasien.
sekarang ini terutama digunakan untuk mengatasi tikus, kalau tidak salah. Zat ini tidak ada rasanya, bisa
dilarutkan, dan mudah dibeli. Masalahnya tinggal
satu: tidak boleh ada kecurigaan tentang adanya penggunaan racun."
Lejeune mengangguk. "Persis," katanya. "Karena itu Pale Horse menuntut
agar si pembunuh harus menjauhi calon korbannya.
Tidak pernah timbul kecurigaan akan adanya kecurangan. Tidak ada alasan untuk itu. Tidak ada pihak
terkait yang bisa menyentuh makanan atau minuman
calon korban. Tidak ada pembelian thallium atau racun lain yang dilakukan si pembunuh. Itulah hebatnya. Pekerjaan yang sesungguhnya dilakukan orang
yang sama sekali tidak ada hubungan dengan korban.
seseorang, kukira, yang hanya muncul satu kali."
Dia berhenti. "Ada gagasan tentang itu?"
303 "Hanya satu. satu faktor sama yang selalu muncul
adalah di semua perkara itu datanganlah wanita ramah yang tidak tampak berbahaya. Dia membawa
daftar pertanyaan atas nama unit riset domestik."
"Menurutmu wanita itu yang menanamkan racunnya" Dalam bentuk sampel" sesuatu yang seperti itu?"
"Kupikir tidak sesederhana itu," kataku perlahan.
"Menurutku wanita-wanita itu memang petugas sungguhan. Tapi entah bagaimana mereka punya peran di
situ. Kupikir kita bisa tahu sesuatu kalau kita menemui wanita bernama eileen Brandon. Dia bekerja di
kedai espresso di dekat Tottenham Court Road."
2 Ternyata rupa eileen Brandon sudah digambarkan
cukup akurat oleh Poppy"bila mengingat sudut pandang Poppy sendiri yang khas. Rambutnya tidak seperti bunga krisan ataupun sarang burung yang kusut.
Rambutnya keriting rapat. Dia hanya sedikit sekali
memakai rias wajah dan kakinya dibungkus sesuatu
yang kusebut sepatu sehat. suaminya meninggal dalam kecelakaan motor, begitu katanya, dan meninggalkannya dengan dua anak. sebelum pekerjaannya yang
sekarang, dia dipekerjakan perusahaan yang bernama
Customers" Reactions Classiied selama lebih dari setahun. Dia mengundurkan diri atas kemauan sendiri
karena dia tidak suka pekerjaan itu.
"Mengapa kau tidak menyukainya, Mrs. Brandon?"
Lejeune mengajukan pertanyaan itu. Wanita itu
menatapnya. 304 "Kau inspektur detektif polisi" Benarkah itu?"
"Benar sekali, Mrs. Brandon."
"Kaupikir ada yang salah dengan perusahaan itu?"
"Ini perkara yang sedang kuselidiki. Apakah kau
mencurigai hal semacam itu" Apakah karena itu kau
mengundurkan diri?" "Aku tidak punya bukti kuat. Tidak ada hal pasti
yang bisa kuceritakan padamu."
"Tentu saja. Kami memahami itu. Ini penyidikan
rahasia." "Oh, begitu. Tapi sebenarnya hanya sedikit sekali
yang bisa kuceritakan."
"Kau bisa menceritakan alasanmu mengundurkan
diri. "Aku punya perasaan bahwa tanpa sepengetahuanku ada berbagai hal yang terjadi."
"Maksudmu, kaupikir itu bukan perusahaan sungguhan?"
"semacam itu. Rasanya perusahaan itu tidak dijalankan seperti bisnis pada layaknya. Aku mencurigai
ada tujuan tersembunyi di baliknya. Tapi apa tujuan
itu, aku masih belum tahu."
Lejeune mengajukan lebih banyak lagi pertanyaan
soal tugas apa yang harus dilakukan eileen. Daftar
nama di lingkungan tertentu dibagikan. Tugasnya adalah mengunjungi orang-orang itu, menanyakan beberapa pertanyaan, dan mencatat jawabannya.
"Dan apa yang menurutmu tampak salah dalam
hal itu?" "Menurutku, pertanyaan-pertanyaannya tidak mengikuti alur riset tertentu. Tampak tidak beraturan, bah305
kan hampir sembarangan. seolah-olah"bagaimana,
ya, mengatakannya?"pertanyaan itu hanya selubung
bagi sesuatu yang lain."
"Apakah kau punya gagasan apa sebenarnya tujuan
yang lain itu?" "Tidak, itulah yang membingungkanku."
Dia berhenti sebentar, lalu berkata ragu, "Aku memang pernah menduga semua itu diorganisir dengan
tujuan mempermudah"mungkin"perampokan, misalnya untuk memata-matai lingkungan terlebih dulu.
Tapi pasti bukan itu, karena aku tidak pernah diminta menggambarkan ruangan-ruangan, kunci-kunci,
dan sebagainya, atau kapan saatnya si penghuni lat
atau rumah kira-kira pergi atau keluar rumah."
"Hal-hal apa yang kausinggung dalam pertanyaanpertanyaannya?"
"Bervariasi. Terkadang tentang bahan makanan. Sereal, adonan kue, atau terkadang sabun dan deterjen.
Kadang-kadang kosmetik, bedak wajah, lipstik, krim,
dan sebagainya. Terkadang juga obat-obat paten, berbagai merek aspirin, permen batuk, obat tidur, obat
kuat, obat kumur, pencuci mulut, obat salah pencernaan, dan lain-lain."
"Apakah kau tidak disuruh," Lejeune berbicara sambil lalu, "memberikan sampel dari barang tertentu?"
"Tidak. Sama sekali tidak."
"Kau hanya mengajukan pertanyaan dan mencatat
jawabannya." "Ya." "Apa yang seharusnya menjadi tujuan dari pertanyaan-pertanyaan itu?"
306 "Itulah yang kelihatan aneh. Kami tidak pernah
diberitahu dengan jelas. Tugas kami seharusnya dilakukan dengan tujuan menyediakan informasi pada
beberapa perusahaan produksi tertentu"tapi caranya
sangat amatiran. sama sekali tidak sistematis."
"Apakah ada kemungkinan, menurutmu, di antara
semua pertanyaan yang harus kauajukan, ada satu
atau sekelompok pertanyaan yang menjadi tujuan sesungguhnya" Lalu pertanyaan yang lain hanya untuk
mengelabui?" eileen mempertimbangkan hal itu, agak mengerutkan dahi, lalu mengangguk.
"Ya," katanya. "Itu menjelaskan pilihan yang sembarangan"tapi aku sama sekali tidak punya gagasan
pertanyaan mana yang penting."
Lejeune menatapnya tajam.
"Pasti ada hal lain yang belum kauceritakan pada
kami," katanya lemhut.
"Justru itu dia, sebenarnya tidak ada. Aku hanya
merasa ada yang salah dengan keseluruhan tugas itu.
Lalu aku membicarakan masalah ini pada wanita lain,
Mrs. Davis?" "Kau berbicara pada Mrs. Davis"ya?"
suara Lejeune tetap tidak berubah.
"Dia juga tidak begitu suka dengan tugasnya."
"Dan mengapa dia tidak suka?"
"Dia tak sengaja mendengar suatu pembicaraan."
"Apa yang didengarnya?"
"sudah kukatakan aku tidak bisa menguraikannya
dengan tepat. Dia tidak menceritakannya padaku dengan jelas. Hanya saja, dari yang didengarnya secara
307 tak sengaja, seluruh kegiatan itu memang semacam
penipuan. "Tidak seperti apa yang terlihat." Begitu
yang dikatakannya. Lalu dia bilang, "Oh, well, toh itu
tidak memengaruhi kita. Kita dapat bayaran bagus
dan kita tidak diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum"jadi menurutku tidak ada
yang perlu kita risaukan.?"
"Itu saja?" "Masih ada satu hal lagi yang dikatakannya. Aku
tidak tahu apa maksudnya. Katanya, "Terkadang aku
merasa seperti Typhoid Mary." saat itu aku tidak tahu
apa maksudnya." Lejeune mengambil selembar kertas dari sakunya
dan memberikannya pada eileen.
"Apakah nama-nama di daftar ini punya arti bagimu" Apakah kau pernah mengunjungi salah satu di
antara mereka seingatmu?"
"Aku tidak ingat." Dia mengambil kertas itu. "Aku
bertemu begitu banyak..." Dia berhenti bicara, sementara matanya mengurut daftar itu. Dia berkata,
"Ormerod." "Kau ingat orang bernama Ormerod?""
"Tidak. Tapi Mrs. Davis pernah menyebutnya.
Orang itu meninggal dengan sangat mendadak, kan"
Perdarahan otak. Hal itu membuat Mrs. Davis gelisah. Dia bilang, "Dia ada di daftarku dua minggu
yang lalu. Tampak sangat sehat keadaannya." setelah
itu dia berkomentar soal Typhoid Mary. Katanya,
"Beberapa orang yang kukunjungi rupanya berbaring,
lalu mati hanya karena memandangku." Dia tertawa
dan mengatakan itu hanya kebetulan. Tapi rasanya
308 dia tidak begitu menyukainya. Tapi akhirnya, dia bilang dia tidak akan mencemaskan hal itu."
"Itu saja?" "Well?" "Ceritakan." "Beberapa waktu kemudian. Aku sudah beberapa
lama tidak berjumpa dengannya. Tapi suatu hari kami
bertemu di restoran, di soho. Kuceritakan padanya
aku sudah mengundurkan diri dari C.R.C. dan punya
pekerjaan lain. Dia bertanya mengapa, dan aku bilang
aku merasa tidak enak hati karena tidak tahu apa
yang sebenarnya terjadi. Dia bilang, "Mungkin kau
sudah bertindak bijaksana. Tapi pekerjaan ini bayarannya bagus dan jam kerjanya singkat. Lagi pula, kita
semua perlu mengambil kesempatan dalam hidup ini!
Aku tidak banyak memperoleh keberuntungan dalam
hidupku, dan mengapa aku harus memedulikan apa
yang terjadi dengan orang lain?"
"Kataku, "Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan. sebenarnya apa persisnya yang salah dengan
perusahaan itu?" Katanya, "Aku tidak yakin, tapi kemarin aku mengenali seseorang. Dia keluar dari rumah
yang tidak seharusnya dia kunjungi sambil membawa
tas peralatan. Aku heran apa yang dilakukannva dengan alat-alat itu?" Dia juga bertanya padaku, apakah
aku pernah bertemu wanita yang membuka pub bernama Pale Horse di suatu tempat. Aku bertanya padanya apa kaitan Pale Horse dengan ini semua."
"Dan apa katanya?"
"Dia tertawa dan bilang, "Bacalah Kitab Injilmu.?"
309 Mrs. Brandon menambahkan, "Aku tidak tahu apa
maksudnya. Itulah kali terakhir aku melihatnya. Aku
tidak tahu di mana dia sekarang, apakah dia masih
bekerja di C.R.C. atau sudah mengundurkan diri."
"Mrs. Davis sudah meninggal," kata Lejeune.
eileen Brandon kelihatan kaget.
"Meninggal! Tapi bagaimana?"
"Radang paru-paru, dua bulan yang lalu."
"Oh, begitu. Aku menyesal."
"Apakah ada hal lain yang bisa kauceritakan pada
kami, Mrs. Brandon?"
"sayangnya, tidak. Aku pernah mendengar orang
lain menyebut istilah itu"Pale Horse, tapi kalau kau
bertanya pada mereka tentang itu, mereka akan langsung bungkam. Mereka bahkan kelihatan takut."
Dia kelihatan resah. "Aku"aku tidak ingin terlibat dalam sesuatu yang
berbahaya, Inspektur Lejeune. Aku punya dua anak
kecil... sungguh, aku tidak tahu lebih banyak daripada yang sudah kuceritakan padamu."
Lejeune menatapnya tajam, lalu mengangguk dan
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membiarkannya pergi. "Ini mengantar kita sedikit lebih jauh," kata
Lejeune ketika eileen Brandon sudah pergi. "Mrs.
Davis sudah tahu terlalu banyak. Dia mencoba menutup mata terhadap apa yang mungkin sedang terjadi,
tapi pasti dia sudah punya dugaan tertentu yang cerdas. Lalu tiba-tiba dia jatuh sakit. Dan ketika sedang
sekarat, dia memanggil pastor dan menceritakan apa
yang dia tahu dan curigai.
"Pertanyaannya adalah seberapa banyak yang dike310
tahuinya" Daftar nama orang-orang itu, menurutku,
adalah daftar orang-orang yang dikunjunginya dalam
rangka tugas dan yang setelahnya meninggal. Karena
itulah dia berkomentar tentang Typhoid Mary. Pertanyaan yang sebenarnya adalah siapa yang "dikenalinya" keluar dari rumah yang seharusnya tidak dikunjungi orang itu, dan berpura-pura menjadi semacam
tukang" Pengetahuan itulah yang membuatnya menjadi berbahaya. Kalau dia mengenali orang itu, maka
orang itu juga mengenalinya"dan mungkin dia menyadari dia sudah dikenali. Bila Mrs. Davis menyampaikan hal khusus itu pada Pastor Gorman, sangatlah penting Pastor Gorman dibungkam segera
sebelum bisa menyebarkannya."
Lejeune memandangku. "Kau setuju, kan" Pasti begitu jalan ceritanya."
"Oh, ya," kataku. "Aku setuju."
"Dan mungkin kau punya gambaran tentang siapa
pria itu?" "Aku memang punya gambaran, tapi?"
"Aku tahu. Kita tidak punya bukti sedikit pun."
Dia diam sejenak. Kemudian dia bangkit berdiri.
"Tapi kita akan menangkapnya," katanya. "Tak perlu diragukan lagi. sekali kita tahu pasti siapa dia,
maka selalu akan ada cara. Kita akan mencoba setiap
cara yang ada!" 311 Bab 23 CERITA MARK EASTERBROOK BARULAH tiga minggu kemudian, ada mobil melaju
sampai ke pintu depan Priors Court.
empat orang turun dari mobil. Aku salah satu dari
mereka. Bersamaku ada Inspektur Detektif Lejeune
dan sersan Detektif Lee. Orang keempat adalah Osborne yang hampir tidak bisa menahan kegembiraan
dan semangatnya karena diizinkan menjadi bagian
kelompok itu. "Kau harus diam saja, kau tahu," Lejeune mengingatkannya.
"Ya, lnspektur. Kau bisa memercayaiku sepenuhnya
Aku tidak akan mengucapkan satu patah kata pun."
"Ingat itu." "Aku merasa mendapat kehormatan. Kehormatan
besar, meski sebenarnya aku kurang mengerti?"
Tapi tidak ada yang mau memberikan penjelasan
saat itu. Lejeune menekan bel dan meminta bertemu Mr.
Venables. 312 Hampir tampak seperti rombongan utusan, kami
berempat dipersilakan masuk.
Bila Venables heran akan kedatangan kami, dia tidak
menunjukkannya. sikapnya bahkan luar biasa sopan.
Aku sekali lagi berpikir"saat dia mendorong kursi
rodanya agak ke belakang agar lingkaran di sekitarnya
menjadi lebih besar"betapa khas penampilannya.
Jakunnya yang bergerak naik-turun di tengah sayap kerahnya yang bergaya kuno, proilnya yang kurus dengan
hidungnya yang bengkok bagai burung elang.
"Senang bertemu lagi denganmu, Easterbrook. Rupanya akhir-akhir ini kau banyak menghabiskan
waktu di bagian dunia ini, ya?"
Ada kebencian yang familier dalam nada suaranya,
pikirku. Dia melanjutkan, "Dan"Inspektur Detektif
Lejeune, bukan" Ini menimbulkan rasa ingin tahuku,
itu perlu kuakui. Wilayah ini begitu damai, begitu
bebas dari kejahatan. Tapi tetap saja ada inspektur
detektif mengunjungiku! Apa yang bisa kulakukan
untukmu, Inspektur Detektif?"
Suara Lejeune sangat pelan, sangat halus.
"Kami pikir kau bisa membantu kami dengan suatu masalah, Mr. Venables."
"Itu kedengaran agak familier, bnkan" Dengan cara
bagaimana menurutmu aku bisa membantumu?"
"Tanggal tujuh Oktober"pastor bernama Pastor
Gorman terbunuh di West Street, Paddington. Aku
diberitahu kau berada di sekitar sana saat itu"antara
pukul 19.45 dan 20.15, dan mungkin sekali kau melihat sesuatu yang berkaitan dengan masalah ini?"
313 "Apa betul aku berada di sana saat itu" Kau tahu,
rasanya tak mungkin, rasanya sangat mustahil. sejauh
yang kuingat, aku belum pernah ke distrik itu di
London. seingatku, kurasa aku bahkan sama sekali
tidak berada di London saat itu. Aku sekali-sekali pergi ke London untuk melewatkan waktu yang menarik
di toko-toko atau untuk pemeriksaan medis."
"Oleh sir William Dugdale dari Harley street, kalau tak salah."
Mr. Venables menatapnya dengan dingin.
"Kau punya cukup banyak informasi, Inspektur."
"Tidak sebanyak yang kuharapkan. Meski begitu,
aku kecewa karena kau tidak bisa membantu sesuai
harapanku. Kupikir aku berutang padamu untuk menjelaskan fakta-fakta sehubungan dengan kematian
Pastor Gorman." "Tentu saja, silakan. Nama itu belum pernah kudengar hingga saat ini."
"Pastor Gorman dipanggil di sore yang kebetulan
berkabut itu untuk menengok wanita sekarat di dekat
sana. Wanita itu sudah terlibat dengan organisasi kriminal. Awalnya dia tidak menyadarinya, tapi di kemudian hari beberapa hal membuatnya curiga terhadap
keseriusan masalah itu. Organisasi yang mengkhususkan diri dalam melenyapkan orang-orang yang tidak
disukai"tentu saja demi upah yang lumayan besar."
"Nyaris tidak ada hal baru dalam gagasan itu," gumam Venables. "Di Amerika?"
"Ah, tapi ada beberapa ciri baru pada organisasi ini.
Pertama-tama, pelenyapan dibuat seolah terjadi dengan
cara yang mungkin bisa kita sebut cara psikologis. Apa
314 yang dikatakan sebagai "hasrat untuk mati" yang ada
dalam diri setiap orang, dirangsang?"
"sehingga orang tersebut dengan patuh melakukan
bunuh diri" Itu kedengaran terlalu hebat, bahkan mustahil, kalau boleh kukatakan begitu, Inspektur."
"Bukan bunuh diri, Mr. Venables. Orang tersebut
meninggal dengan sangat wajar."
"Ah, ayolah. Yang benar saja. Kau benar-benar percaya hal semacam itu" Itu sangat mustahil bagi polisi
kita yang keras kepala!"
"Kubu pusat organisasi ini katanya berada di suatu
tempat yang dinamakan "Pale Horse"."
"Ah, sekarang aku mulai mengerti. Jadi itulah yang
membawa kalian ke lingkungan pedesaan kami yang
nyaman; temanku hyrza Grey dan omong kosongnya!
Entah apa dia sendiri memercayainya, itu belum pernah
berhasil kuselami. Tapi itu memang omong kosong. Dia
punya teman bodoh yang sering jadi cenayang dan
penyihir setempat yang memasak makanannya. (Mereka
berani sekali karena mau memakannya"bisa saja
sewaktu-waktu ada cemara beracun dalam sup!) Dan
ketiga wanita itu sudah membangun reputasi yang
lumayan hebat. Reputasi yang tentu sangat nakal, tapi
jangan katakan Scotland Yard, atau entah dari mana kau
berasal, menganggapnya serius!"
"Kami menganggapnya sangat serius, Mr.
Venables." "Kau benar-benar percaya hyrza bisa menyemburkan mantra-mantra omong kosong yang hebat, Sybil
bisa kerasukan, Bella bisa mempraktikkan sihir hitam,
dan sebagai akibatnya ada orang yang mati?"
315 "Oh, tidak, Mr. Venables"penyebab kematian lebih sederhana daripada itu?" Dia berhenti sejenak.
"Penyebabnya keracunan thallium."
Hening sejenak" "Apa katamu?" "Keracunan"karena garam thallium. Cukup sederhana dan langsung pada sasaran. Hanya saja semua
itu perlu disamarkan"dan cara apa yang lebih baik
untuk menutupinya daripada aksi psiko-ilmiah gadungan"penuh istilah-istilah modern dan diperkuat
takhayul zaman dulu. sudah diperhitungkan untuk
mengalihkan perhatian dari kenyataan sederhana pemberian racun."
"hallium," Mr. Venables mengerutkan dahi. "Rasanya aku belum pernah mendengar soal itu."
"Belum" Digunakan secara luas sebagai racun tikus,
terkadang untuk menghilangkan rambut pada anakanak yang menderita cacing gelang. Bisa diperoleh
dengan cukup mudah. secara kebetulan, ada satu
bungkus racun itu disembunyikan di pojok gudang
tanamanmu." "Di gudang tanamanku" Kedengarannya sangat
mustahil." "Ada di situ. sudah kami periksa untuk penyidikan?"
Venables mulai agak emosi.
"Pasti ada yang meletakkannya di sana. Aku tidak
tahu apa pun tentang itu. sama sekali tidak tahu."
"Benarkah begitu" Kau orang yang cukup berada,
bukan, Mr. Venables?"
316 "Apa hubungannya dengan apa yang sedang kita
bicarakan?" "Dinas Pajak sudah mengajukan beberapa pertanyaan yang aneh akhir-akhir ini, kalau tak salah" Mengenai sumber penghasilan, maksudku."
"Kutukan hidup di Inggris jelas adalah sistem perpajakan kita. Akhir-akhir ini dengan serius, aku mempertimbangkan pergi dan tinggal di Bermuda."
"Kukira kau tidak akan tinggal di Bermuda dalam
waktu dekat ini, Mr. Venables."
"Apakah itu ancaman, Inspektur" Karena kalau memang begitu?"
"Tidak, tidak, Mr. Venables. Itu hanya pendapat.
Kau mau dengar bagaimana aksi ini dilakukan?"
"Rupanya kau memang sudah berniat menceritakannya padaku."
"semuanya diatur dengan rapi sekali. Detail-detail
keuangan diatur pengacara yang tidak berprofesi lagi
sebagai pengacara, bernama Mr. Bradley. Mr. Bradley
punya kantor di Birmingham. Calon-calon klien mengunjunginya di sana dan melakukan bisnis dengannya. Maksudnya, ada taruhan tentang apakah seseorang akan meninggal dalam batas waktu yang sudah
ditentukan. Mr. Bradley, yang senang bertaruh, biasanya pesimis dalam ramalannya. Umumnya kliennya
lebih optimis. Ketika Mr. Bradley memenangkan taruhan, uang harus segera dibayarkan"kalau tidak,
sesuatu yang kurang baik akan terjadi. Itu saja yang
perlu dilakukan Mr. Bradley"bertaruh. sederhana,
kan" "Klien kemudian pergi ke Pale Horse. Aksi pun
317 digelar hyrza Grey dan teman-temannya. Ini biasanya memberi kesan mendalam pada klien, persis seperti yang memang diharapkan.
"Sekarang tentang fakta-fakta sederhana di belakang
layar. "Beberapa wanita, karyawan tepercaya dari salah
satu perusahaan riset pelanggan yang banyak bertebaran di mana-mana, diperintahkan menyisir lingkungan
tertentu dengan bekal daftar pertanyaan. "Roti apa
yang kausukai" Alat-alat kecantikan dan kosmetik apa"
Obat pencahar, tonikum, penenang, atau sakit perut
apa" Orang-orang masa kini rupanya sudah terbiasa
menjawab daftar pertanyaan. Mereka jarang menolak.
"Lalu"langkah terakhir. Sederhana, berani, berhasil!
Satu-satunya tindakan yang dilaksanakan pencetus
rencana jahat ini secara pribadi. Mungkin dia memakai
seragam portir lat, mungkin dia jadi orang yang datang
untuk membaca meteran gas atau listrik. Dia bisa
menjadi tukang ledeng, tukang listrik, atau tukang apa
saja. Apa pun yang diperankannya, dia punya surat
bukti diri yang sah kalau ada yang ingin melihatnya.
Kebanyakan orang tidak memintanya. Peran apa pun
yang dimainkannya, tujuannya sederhana sekali"penggantian suatu ramuan yang dibawanya dengan benda
serupa yang dia tahu (karena daftar pertanyaan C.R.C.)
biasa digunakan korban. Dia mungkin akan mengetukngetuk pipa, memeriksa meteran, atau menguji tekanan
air"tapi pergantian itulah tujuannya yang asli. Sesudah
menyelesaikannya, dia pergi dan tidak pernah terlihat
di lingkungan itu lagi. 318 "Dan selama beberapa hari mungkin tidak ada
yang terjadi. Tapi cepat atau lambat, korban mulai
menunjukkan gejala penyakit. Dokter dipanggil, tapi
tidak punya alasan untuk mencurigai sesuatu yang
luar biasa. Mungkin dia akan menanyakan makanan,
minuman, dan sebagainya, yang ditelan pasien. Tapi
dia tidak mungkin mencurigai benda biasa yang sudah dipakai pasien"selama bertahun-tahun.
"Dan kaulihat keindahan rencana itu, Mr.
Venables" satu-satunya yang tahu apa sebenarnya yang
dilakukan kepala organisasi"adalah kepala organisasi
itu sendiri. Tidak ada yang bisa membocorkan rahasianya."
"Jadi bagaimana kau tahu begitu banyak?" tuntut
Mr. Venables. "Bila kami punya kecurigaan terhadap orang tertentu, ada cara untuk membuktikannya."
"Oh, begitu" Misalnya?"
"Kami tidak perlu membicarakannya sampai ke
detail-detail. Tapi ada kamera, misalnya. segala
macam peralatan canggih kini sudah bisa digunakan.
seseorang bisa difoto tanpa dia sadari. Kami punya
beberapa foto yang bagus sekali, misalnya, tentang
portir lat berseragam, tukang gas, dan lain sebagainya. Ada kumis palsu, gigi palsu yang berbeda, dan
sebagainya, tapi si pelaku telah dikenali dengan sangat
mudah"pertama-tama oleh Miss Katherine Corrigan,
alias Mrs. Mark Easterbrook, juga oleh wanita bernama Edith Binns. Pengenalan adalah sesuatu yang sangat menarik, Mr. Venables. Misalnya saja, pria ini,
Mr. Osborne, bersedia bersumpah dia melihatmu
319 mengikuti Pastor Gorman di Barton street di malam
tujuh Oktober sekitar jam delapan."
"Dan aku memang melihatmu!" Mr. Osborne mencondongkan badan ke depan, berkedut-kedut karena
sangat bersemangat. "Aku menggambarkan dirimu"
menguraikan ciri-cirimu dengan tepat sekali!"
"Mungkin agak terlalu tepat," kata Lejeune. "Karena
kau tidak melihat Mr. Venables malam itu ketika kau
berdiri di luar pintu tokomu. Kau sama sekali tidak ber?
diri di sana. Kau sendiri ada di seberang jalan"mengikuti Pastor Gorman sampai dia membelok ke West
street, lalu kau mengejarnya dan membunuhnya..."
Mr. Zachariah Osborne berkata, "Apa?"
Reaksi itu bisa jadi menggelikan. Dan ternyata memang! Rahangnya yang turun. Matanya yang melotot...
"Izinkan aku memperkenalkanmu, Mr. Venables,
pada Mr. Zachariah Osborne, ahli kimia, dulu tinggal
di Barton street, Paddington. Kau akan tertarik secara
pribadi padanya bila aku menceritakan padamu bahwa
Mr. Osborne, yang sudah sejak beberapa waktu ini
kami observasi, sudah melakukan tindakan bodoh dengan menempatkan satu bungkus garam thallium di
gudang tanamanmu. Karena tidak tahu tentang kelumpuhanmu, dia menghibur dirinya sendiri dengan memasangmu dalam peran sebagai penjahat aksi ini; dan
karena dia sangat keras kepala serta sangat bodoh, dia
menolak mengakui dia sudah membuat kekeliruan."
"Bodoh" Kau berani menyebutku bodoh" Kalau
kau tahu"kalau saja kau tahu apa yang kulakukan"
apa yang bisa kulakukan"aku?"
320
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Osborne gemetar dan berbicara gugup karena marah. Lejeune memerhatikannya dengan hati-hati. Aku
teringat orang yang mempermainkan ikan di pancingannya.
"seharusnya kau jangan mencoba berlagak pintar,
kau tahu," kata Lejeune memarahinya. "Kalau saja
kau hanya duduk di tokomu itu dan diam, aku tidak
akan berada di sini sekarang, memperingatkanmu sesuai tugasku, bahwa apa pun yang kaukatakan akan
dicatat dan?" saat itulah Mr. Osborne mulai menjerit.
321 Bab 24 CERITA MARK EASTERBROOK "BeGINI, Lejeune, ada banyak hal yang ingin kuketahui."
sesudah semua formalitas selesai, aku sempat berbicara sendiri dengan Lejeune. Kami duduk berdampingan dengan dua gelas besar berisi bir di depan kami.
"Ya, Mr. easterbrook" Kurasa ini kejutan bagimu."
"Memang begitu. Pikiranku sudah terpaku pada
Venables. Kau sama sekali tidak memberiku petunjuk
barang sedikit pun."
"Aku tidak mungkin memberi petunjuk, Mr.
easterbrook. Hal semacam ini harus dimainkan secara
sangat rahasia. sangat rumit sebenarnya tidak banyak
bukti yang kami miliki. Karena itulah kami perlu
menggelar aksi dengan kerja sama Venables. Kami
perlu membawa Osborne berjalan melewati jalan itu,
lalu tiba-tiba berbalik menyerangnya dengan harapan
dia akan menyerah. Dan ternyata berhasil."
322 "Apakah dia gila?" tanyaku.
"Menurutku sekarang dia sudah jadi gila. Tentu
saja awalnya tidak begitu, tapi hal semacam ini berpengaruh, kau tahu. Membunuh orang. Itu membuatmu merasa punya kekuatan dan dirimu paling hebat.
Membuatmu merasa sudah menjadi Tuhan yang
Mahakuasa. Tapi sebenarnya tidak begitu. Kau hanya
orang malang yang sudah tertangkap basah. Dan ketika fakta itu dihadapkan padamu, tiba-tiba egomu
tidak tahan lagi. Kau menjerit, meracau, dan membual soal semua yang sudah kaulakukan dan betapa
pintarnya dirimu. Well, kau sudah lihat sendiri
tadi." Aku mengangguk. "Jadi Venables sudah sekongkol
dengan aksi yang kaurencanakan," kataku. "Apakah
dia senang bekerja sama?"
"Rupanya ini menggelikan baginya," kata Lejeune.
"Di samping itu, dia cukup kurang ajar untuk berkata
kebaikan pantas dibalas dengan kebaikan."
"Dan apa yang dimaksudkannya dengan komentar
misterius itu?" "Well, sebenarnya aku tidak boleh menceritakan ini
padamu," kata Lejeune, "ini tidak boleh disiarkan.
sekitar delapan tahun yang lalu berjangkit perampokan bank besar-besaran. Teknik yang sama setiap kali.
Dan mereka berhasil lolos! serangannya dirancang
dengan lihai sekali oleh orang yang tidak mengambil
bagian dalam pelaksanaannya. Orang itu berhasil
mengeruk banyak sekali uang. Kami memang punya
kecurigaan tentang siapa orangnya, tapi kami tidak
bisa membuktikannya. Dia terlalu pintar bagi kami.
323 Terutama di sisi keuangan. Dan dia cukup bijak untuk tidak mencoba mengulang kembali keberhasilannya. Aku tidak akan mengatakan lebih daripada itu.
Dia penjahat cerdik tapi bukan pembunuh. Tidak ada
nyawa yang melayang."
Pikiranku kembali ke Zachariah Osborne. "Apakah
dari awal kau sudah mencurigai Osborne?" tanyaku.
"Langsung sejak awal?"
"Well, dia menarik perhatian pada dirinya sendiri,"
kata Lejeune. "seperti sudah kukatakan kepadanya,
kalau saja dia diam dan tidak berbuat apa-apa, mungkin kami tidak akan pernah menduga bahwa ahli kimia yang terhormat, Mr. Zachariah Osborne, punya
kaitan dengan bisnis ini. Tapi aneh sekali, justru itulah yang tidak bisa dihindari para pembunuh. Lihat
mereka, kokoh dan aman bagai rumah. Tapi mereka
tidak bisa tinggal diam. Aku tidak tahu kenapa."
"Hasrat untuk mati," usulku. "suatu varian dari
tema hyrza Grey." "Semakin cepat kau lupa segala hal tentang Miss
hyrza Grey dan semua yang diceritakannya padamu,
semakin baik," kata Lejeune keras. "Tidak," dia berkata sambil merenung, "kupikir masalah sebenarnya
adalah kesepian. Kau tahu dirimu begitu cerdas, tapi
tidak bisa menceritakannya pada seorang pun."
"Kau belum cerita kapan kau mulai mencurigainya."
"Well, dia langsung mulai dengan menceritakan
kebohongan. Kami minta siapa pun yang melihat Pastor Gorman malam itu menghubungi kami. Mr.
Osborne menghubungi kami dan pernyataan yang
324 dikeluarkannya jelas kebohongan. Dia melihat seseorang mengikuti Pastor Gorman dan dia menguraikan
ciri-ciri orang itu, padahal tidak mungkin dia bisa
melihatnya dari seberang jalan di malam berkabut.
"Hidung bengkok seperti paruh burung rajawali
dilihat dari samping, mungkin masih bisa dilihatnya,
tapi jakun tidak mungkin. Itu sudah terlalu berlebihan. Tentu saja, kebohongan itu mungkin saja maksudnya tidak jelek. Mungkin Mr. Osborne hanya ingin
membuat dirinya kelihatan penting. Banyak sekali
orang semacam itu. Tapi hal ini malah membuatku
memusatkan perhatian pada Mr. Osborne dan ternyata dia memang orang aneh. Dia segera menceritakan
banyak hal tentang dirinya sendiri. sangat bodoh. Dia
memberi gambaran tentang dirinya sebagai individu
yang selalu ingin punya peranan lebih penting daripada sesungguhnya.
"Dia tidak puas melanjutkan bisnis ayahnya yang
sudah kuno. Dia pergi dan mencoba peruntungannya
di panggung, tapi rupanya dia tidak sukses di sana.
Mungkin, menurutku, karena dia tidak mau menerima perintah. Tidak ada seorang pun yang boleh memerintah bagaimana dia harus memainkan suatu peran. Mungkin dia jujur ketika menceritakan ambisinya
menjadi saksi di pengadilan yang dengan sukses mengenali seseorang yang datang membeli racun. Pikirannya banyak ditujukan pada hal semacam itu, menurutku. Tentu saja kami tidak tahu di saat apa dan
kapan, timbul gagasan dalam dirinya bahwa dia bisa
jadi penjahat besar yang begitu lihai sehingga tidak
pernah bisa diseret ke pengadilan.
325 "Tapi semua itu hanya dugaan. Kembali ke pembicaraan semula. Uraian Osborne tentang pria yang
dilihatnya malam itu sangat menarik. Jelas sekali itu
uraian tentang orang yang memang pernah dilihatnya.
sangat sulit, kau tahu, untuk mengarang ciri-ciri seseorang. Mata, hidung, dagu, telinga, semuanya. Kalau
mencobanya, kau akan mendapati secara tidak sadar
kau sedang menguraikan orang yang pernah kauperhatikan entah di mana"di trem, kereta api, atau bus.
Osborne rupanya menguraikan seseorang yang berciriciri agak tidak lazim. Kupikir dia pernah melihat
Venables duduk di dalam mobilnya suatu hari di
Bournemouth dan terpukau karena penampilannya"
seandainya dia melihat Venables dalam keadaan begitu, dia takkan menyadari Venables lumpuh.
"Alasan lain yang membuatku tertarik pada
Osborne adalah dia ahli kimia. Kupikir mungkin saja
daftar yang kami pegang itu ada hubungannya dengan
perdagangan narkotika entah di mana. Ternyata tidak
demikian, lalu karena salah perkiraan itu aku mungkin saja lupa soal Mr. Osborne kalau saja dia sendiri
tidak berniat tetap menonjolkan diri. Dia ingin sekali
tahu apa yang sedang kami lakukan, kau tahu, karena
itu dia menulis surat untuk memberitahukan dia melihat orang tersebut di suatu bazar gereja di Much
Deeping. "Dia masih belum tahu Mr. Venables lumpuh. Ketika
akhirnya tahu hal itu, dia tidak lantas diam saja. Di
situlah letak kesombongannya. Kesombongan khas
penjahat. Dia tidak akan mengakui sedikit pun bahwa
dia keliru. Layaknya orang bodoh, dia berpegang teguh
326 pada pendapatnya dan mengajukan berbagai macam
teori yang tidak masuk akal. Aku pernah mengunjungi
Mr. Osborne di bungalonya di Bournemouth, kunjungan yang sangat menarik. Nama bungalo itu sebenarnya sudah membocorkan rahasianya. everest. Dia
menyebutnya begitu. Dan dia menggantungkan lukisan
Gunung everest di ruang depan. Dia bercerita betapa
tertariknya dia pada penjelajahan Himalaya.
"Tapi itulah jenis kelakar murahan yang disukainya.
everest atau beristirahat untuk selamanya. Itulah perdagangannya"profesinya. Dia memang membuat
orang-orang beristirahat selamanya dengan imbalan
yang cocok. Gagasannya memang bagus sekali, itu
perlu kita puji. seluruh rancangannya sangat cerdik.
Bradley di Birmingham, hyrza Grey mengadakan
s?ance di Much Deeping. Dan siapa yang akan mencurigai Mr. Osborne yang sama sekali tidak ada hubungan dengan hyrza Grey, tidak ada hubungan dengan Bradley dan Birmingham, tidak ada hubungan
dengan para korban. Cara kerja sebenarnya dari seluruh aksi ini sangat sepele bagi ahli kimia. Seperti kukatakan tadi, kalau saja Mr. Osborne memilih tetap
diam." "Tapi apa yang dilakukannya dengan semua uang
itu?" tanyaku. "Dia memang melakukannya demi
uang, kan?" "Oh, ya, dia melakukannya demi uang. Tentu saja
dia punya gambaran hebat tentang dirinya berpesiar,
menghibur orang lain, menjadi orang kaya dan penting. Tapi tentu saja dia bukan individu yang dia ba327
yangkan sendiri. Aku menduga rasa yakin akan kekuatan dirinya semakin membesar karena tindakan
membunuh itu. Berhasil lolos berkali-kali dengan pembunuhan membuatnya mabuk dan terlebih lagi, dia
justru akan sangat menikmati saat-saat didakwa di
pengadilan. Lihat saja, benar atau tidak. sosok yang
menjadi pusat perhatian, semua mata memandangnya."
"Tapi apa yang dilakukannya dengan semua uang
itu?" aku menuntut. "Oh, sederhana sekali," kata Lejeune, "meski tidak
tahu apakah aku akan mendapat gagasan itu kalau
saja aku tidak memerhatikan caranya mengisi bungalo
dengan perabotan. Dia sangat pelit. Dia mencintai
uang dan menginginkan uang, tapi bukan un-tuk dihamburkan. Bungalo itu hanya berisi sedikit perabot,
semuanya benda-benda yang dibelinya dengan murah
di tempat obral. Dia tidak suka menghamburkan
uang, dia hanya suka memilikinya."
"Maksudmu dia memasukkan semuanya ke
bank?" "Oh, tidak," kata Lejeune. "Menurutku kita akan
menemukannya di suatu tempat di bawah lantai di
bungalonya." Lejeune dan aku sama-sama terdiam selama beberapa saat aku merenung, memikirkan makhluk aneh,
Zachariah Osborne. "Corrigan," kata Lejeune sambil melamun, "akan
mengatakan itu semua bersumber pada suatu kelenjar
di limpanya, daging kelenjar perutnya, atau sesuatu
yang entah bekerja berlebihan atau kurang berproduk328
si"aku selalu sulit ingat yang mana. Aku orang yang
sederhana"menurutku, dia memang penjahat. Yang
mengherankanku"selalu begitu"bagaimana seseorang
bisa begitu pintar tapi sekaligus sangat bodoh."
"Kita selalu membayangkan dalang kejahatan sebagai sosok keji yang mengerikan tapi luar biasa," kataku.
Lejeune menggeleng. "sama sekali bukan karena
itu," katanya. "Kejahatan bukanlah sesuatu yang di
luar kebiasaan manusia, tapi justru kurang manusiawi.
Penjahatmu orang yang ingin jadi penting, tapi yang
tidak pernah akan jadi penting karena dia akan selalu
kurang manusiawi." 329 Bab 25 CERITA MARK EASTERBROOK DI Much Deeping semua normal dan terasa menyegarkan. Rhoda sibuk mengobati anjing-anjingnya. Kali
ini, kuduga dia mengobati penyakit cacingan hewanhewan itu. Dia menengadah ketika aku datang. Lalu
dia bertanya apakah aku mau membantunya. Aku
menolak dan bertanya di mana Ginger.
"Dia pergi ke Pale Horse."
"Apa?" "Katanya ada sesuatu yang perlu dikerjakannya di
sana." "Tapi rumah itu kosong."
"Aku tahu." "Dia akan kelelahan. Dia belum cukup sehat "
"Kenapa kau cerewet sekali, Mark" Ginger baikbaik saja. sudah lihat buku Mrs. Oliver yang baru"
Judulnya Burung Kakaktua Putih. Ada di sana di atas
meja." "Tuhan memberkati Mrs. Oliver. Juga edith
Binns." 330 "siapa itu edith Binns?"
"Wanita yang mengenali selembar foto. Juga merawat almarhumah ibu baptisku dengan setia."
"Tak ada yang bisa kupahami dari kata-katamu.
Kau itu kenapa sih?"
Aku tidak menjawab, tapi berangkat ke Pale
Horse. Persis sebelum sampai di sana, aku bertemu Mrs.
Dane Calthrop. Dia menyalamiku dengan penuh gairah.
"selama ini aku tahu aku bodoh sekali," katanya.
"Tapi aku tidak melihat di mana letak kebodohanku.
Terlalu terpukau pada hiasan-hiasan."
Dia melambaikan tangan ke arah penginapan yang
kosong dan damai di bawah sinar matahari musim
gugur. "Kekejian bukan di sana tempatnya"bukan dalam
arti seperti yang dimaksudkan. Tak ada jual-beli dengan iblis, tak ada kejayaan ilmu hitam dan jahat.
Hanya tipuan-tipuan bagus yang dilakukan demi
uang"dan nyawa manusia yang dianggap sepele. Itu
baru benar-benar jahat. Tidak ada yang hebat atau
besar"hanya picik dan keji."
"Kau dan Inspektur Lejeune tampaknya satu pendirian tentang itu."
"Aku suka orang itu," kata Mrs. Dane Calthrop.
"Mari kita pergi ke Pale Horse dan mencari Ginger."
"Apa yang dilakukannya di sana?"
"Membersihkan sesuatu."
Kami masuk melalui ambang pintu yang rendah.
Ada bau terpentin yang sangat kuat. Ginger sedang
331 sibuk dengan lap kain dan botol-botol. Dia menengadah ketika kami masuk. Dia masih sangat pucat dan
kurus. selembar selendang dililitkan di kepalanya, di
bagian rambutnya yang belum tumbuh kembali, dia
tampak sangat lemah. "Dia baik-baik saja," kata Mrs. Dane Calthrop, seperti biasa membaca pikiranku.
"Lihat!" kata Ginger dengan nada kemenangan.
Dia menunjuk papan nama lama yang sedang dikerjakannya.
Kotoran yang menumpuk bertahun-tahun hilang,
sehingga sosok penunggang kuda kelihatan jelas. si
penunggang berupa tengkorak menyeringai dengan
tulang-tulang mengilap. suara Mrs. Dane Calthrop yang dalam, nyaring,
dan merdu, terdengar di belakangku, "Wahyu, Bab
enam, Ayat Delapan. Dan aku melihat ada seekor
kuda pucat: dan orang yang menungganginya bernama
Maut dan kerajaan maut mengikutinya..."
Kami diam beberapa saat, lalu Mrs. Dane Calthrop
yang tidak takut pada antiklimaks, berkata, "Begitulah," dengan nada suara seperti orang yang melemparkan sesuatu ke tempat sampah.
"Aku harus pergi sekarang," tambahnya. "Pertemuan ibu-ibu."
Dia berhenti di ambang pintu, mengangguk ke
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
arah Ginger, dan dengan tak terduga berkata, "Kau
akan jadi ibu yang baik."
entah kenapa wajah Ginger memerah.
"Ginger," kataku, "maukah kau?"
"Mau apa" Menjadi ibu yang baik?"
332 "Kau tahu apa maksudku."
"Mungkin... Tapi aku lebih suka penawaran yang
tegas." Aku pun mengajukan penawaran tegas.
setelah beberapa saat, Ginger menuntut, "Kau
benar-benar yakin tidak mau menikah dengan Hermia
itu?" "Ya Tuhan!" kataku. "Aku hampir lupa."
Aku mengeluarkan surat dari saku bajuku.
"Ini datang tiga hari yang lalu, menanyakan apakah
aku mau pergi dengannya ke Old Vic untuk menonton Love"s Labour"s Lost."
Ginger merenggut surat itu dari tanganku dan merobeknya.
"Di masa mendatang, kalau kau mau pergi ke Old
Vic," katanya tegas, "kau akan pergi bersamaku." TAMAT
333 Gramedia Pustaka Utama Gramedia Pustaka Utama Gramedia Pustaka Utama "Keji sekali. Begitu keji,"
ucap wanita sekarat itu pada Pastor Gorman
dengan mata yang memancarkan kesakitan.
"Hentikan. Harus dihentikan. Harus."
Pastor itu lalu berbicara dengan sikap tegas yang menenangkan,
"Akan kulakukan apa yang perlu dilakukan. Kau bisa memercayaiku."
Pastor Gorman menyelipkan daftar yang berisi
nama-nama yang disebutkan wanita itu ke sepatunya.
Daftar tanpa makna; daftar nama orang-orang
yang sama sekali tidak punya persamaan.
Dalam perjalanan pulang, Pastor Gorman dibunuh,
tapi polisi menemukan daftar itu.
Dan ketika Mark Easterbrook mulai meneliti
kondisi orang-orang yang ada dalam daftar,
dia mulai menemukan hubungan antara mereka,
dan pola yang mengerikan:
SEMUA ORANG DI DAFTAR ITU SUDAH MATI?"
ATAU, MENURUT DUGAANNYA, SUDAH DITANDAI SEBAGAI SASARAN PEMBUNUHAN!
? Biang Ilmu Hitam 3 Wisma Pedang Seri 4 Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai Hijaunya Lembah Hijaunya 11
seluruh kesombongan pria itu terpancar di sana.
Dengan tak acuh, aku berkata, "Kalau ada yang cu257
kup beruntung untuk bisa melakukannya, itu benarbenar menyelesaikan banyak masalah."
"Itu semua tergantung, kau tahu, pada apa yang
kita inginkan dari kehidupan ini. Kalau hasrat seseorang cukup kuat"itu saja yang penting. Begitu banyak orang memburu uang tanpa tahu apa yang mereka harapkan bisa dilakukan uang bagi mereka.
sebagai akibatnya, mereka terjerat dalam apa yang
bisa kita sebut mesin pencetak uang. Mereka menjadi
budak. Mereka berangkat ke kantor pagi-pagi sekali
dan pulang larut; mereka tidak pernah berhenti sejenak untuk bergembira. Dan apa yang mereka peroleh"
Mobil-mobil yang lebih besar, rumah yang lebih besar, kekasih-kekasih atau istri-istri yang lebih mahal"
dan sakit kepala yang lebih parah."
Dia mencondongkan tubuh ke depan.
"Memperoleh uang"itu memang hakikat keberadaan dan tujuan akhir bagi kebanyakan pria kaya. Tanamlah kembali dalam perusahaan-perusahaan yang
lebih besar, cetaklah lebih banyak uang lagi, tapi untuk apa" Apakah mereka pernah berhenti dan bertanya kepada diri sendiri, untuk apa" Mereka tidak
tahu." "Dan kau?" tanyaku.
"Aku?" Dia tersenyum. "Aku tahu apa yang kuinginkan. Kesantaian tak terhingga agar bisa merenungi hal-hal indah di dunia ini, baik alamiah maupun buatan. Karena akhir-akhir ini aku sudah tidak
mampu melihat mereka dalam lingkungan asli, maka
aku mendatangkan mereka dari seluruh penjuru dunia
kepadaku." 258 "Tapi uang masih harus diperoleh lebih dulu sebelum itu bisa terlaksana."
"Ya, memang seseorang perlu merancang tindakan
penentu"dan itu membutuhkan perencanaan matang"tapi tidak perlu, benar-benar tidak perlu di
masa kini, menjalani masa magang yang kurang terhormat."
"Rasanya aku kurang paham maksudmu."
"Dunia sekarang sudah berubah, easterbrook. Memang selalu berubah-ubah, tapi kini perubahan datang semakin cepat. Temponya sudah dipercepat"kita
perlu memanfaatkan hal itu."
"Dunia yang berubah," kataku sambil merenung.
"Ini membuka wawasan-wawasan baru."
Dengan sikap memohon maaf, aku berkata, "sayangnya kau sedang bicara dengan orang yang memandang ke arah berlawanan"menuju masa lalu"bukan tertuju ke masa depan."
Venables mengangkat bahu.
"Masa depan" siapa yang bisa meramalnya" Aku
berbicara tentang hari ini"sekarang"momen saat
ini! Aku tidak mempertimbangkan hal-ha1 lain. Teknik-teknik baru sudah ada untuk dimanfaatkan. Kita
sudah punya mesin-mesin yang bisa memberi kita jawaban atas berbagai pertanyaan dalam hitungan detik"dibandingkan dengan berjam-jam atau berharihari kerja manusia."
"Komputer" Otak elektronis?"
"Benda-benda semacam itu."
"Apakah mesin-mesin pada akhirnya akan mengambil tempat manusia?"
259 "Tempat manusia, ya. Manusia yang hanya jadi
bagian dari kekuatan sumber daya manusia, maksudku. Perlu ada Manusia Pengendali, Manusia Pemikir,
yang menemukan berbagai pertanyaan yang harus
ditanyakan pada mesin-mesin."
Aku menggeleng ragu. "Manusia super?" Aku menyisipkan nada cemoohan dalam suaraku.
"Mengapa tidak, easterbrook" Mengapa tidak"
Ingat, kita sudah tahu"atau mulai tahu"sesuatu tentang naluri hewani dalam diri manusia. Penerapan
dari apa yang terkadang secara tidak tepat disebut
"cuci otak" sudah membuka kemungkinan-kemungkinan besar sekali ke arah itu. Bukan hanya tubuh, tapi
pikiran manusia, bereaksi atas rangsangan tertentu."
"Itu doktrin berbahaya," kataku.
"Berbahaya?" "Berbahaya bagi orang yang sudah diutak-atik."
Venables mengangkat bahu.
"seluruh kehidupan memang berbahaya. Kita lupa
hal itu, kita yang sudah dibesarkan dalam salah satu
kantong kecil peradaban. Itulah hakikat peradaban
sesungguhnya, easterbrook. Kantong-kantong kecil
manusia di sana-sini yang sudah berkumpul demi perlindungan bersama, yang karena itu mampu mengungguli dan mengendalikan Alam.
"Mereka sudah menaklukkan belantara"tapi kemenangan itu hanya sesaat. setiap saat, belantara akan
mengambil alih kendali lagi. Kota-kota megah yang
dulu pernah ada, kini hanya sekadar gundukan tanah,
ditumbuhi tanaman berbau busuk dan pondok-pon260
dok melarat dari orang-orang yang sekadar bertahan
hidup, tidak lebih dari itu. Kehidupan selalu berbahaya"jangan pernah lupa itu. Pada akhirnya, mungkin
bukan hanya kekuatan besar, tapi hasil karya tangan
kita sendiri yang menghancurkannya. Kita sudah sangat dekat dengan kejadian seperti itu saat ini."
"Tidak ada yang bisa membantah itu dengan yakin.
Tapi aku tertarik pada teorimu tentang kekuatan-kekuatan yang menaklukkan pikiran."
"Oh, itu?" Venables tiba-tiba kelihatan malu.
"Mungkin aku hanya membesar-besarkannya."
Aku menganggap sikapnya yang malu dan menarik
kembali sebagian pengakuannya yang terdahulu, sangat menarik. Venables tipe orang yang lebih banyak
hidup sendirian. Orang yang sendirian biasanya mengembangkan kebutuhan untuk berbicara"pada seseorang"siapa pun. Venables sudah berbicara padaku"
dan mungkin secara kurang bijaksana.
"Manusia, sang manusia super," kataku. "Kau tahu,
kau membuatku menerima versi modern dari gagasan
itu." "Tak ada yang baru di situ. Formula manusia super
sudah ada sejak lama sekali. Bahkan banyak ilsafat
yang dibangun berdasarkan gagasan itu."
"Tentu. Tapi bagiku, tampaknya manusia super yang
kaumaksud itu berbeda... Seseorang yang bisa memakai
kekuatan"dan tidak pernah diketahui sebagai
pengendali kekuatan. Seseorang yang duduk di kursinya
dan yang sebenarnya memegang kekuasaan."
Aku memandangnya sambil berbicara. Dia tersenyum.
261 "Apakah kau memilihku untuk peran itu,
easterbrook" seandainya memang demikian, aku perlu
sesuatu sebagai kompensasi untuk"ini!"
Tangannya memukul selimut yang digelar di atas
lututnya. Aku mendengar kegetiran tajam yang tibatiba muncul dalam suaranya.
"Aku tidak akan menawarkan rasa simpatiku padamu," kataku. "Rasa simpati sangat sedikit manfaatnya
bagi orang dalam keadaan sepertimu. Tapi bolehkah
aku berkata bila kita membayangkan tokoh seperti
itu"orang yang bisa mengalihkan bencana yang tak
terduga menjadi kemenangan"maka kau, menurut
pendapatku, orang yang tepat sekali."
Dia tertawa ringan. "Kau memujiku."
Tapi dia senang, aku bisa melihat itu.
"Bukan," kataku. "Aku sudah cukup bertemu banyak orang dalam hidupku sehingga bisa mengenali
orang luar biasa yang berbakat ekstra, bila aku berjumpa dengannya."
Aku khawatir berbicara agak berlebihan; tapi apakah orang pernah bisa terlalu berlebihan ketika memuji" Pemikiran yang menyedihkan! Kita harus merasakannya sampai ke lubuk hati yang paling dalam
untuk menghindari perangkap itu.
"Aku bertanya-tanya," dia berkata sambil berpikir,
"sebenarnya apa yang membuatmu membahas semua
itu" semua ini?" Dia melambaikan tangan dengan sikap tak acuh ke seluruh ruangan.
"sebagai salah satu bukti," kataku, "kau orang kaya
yang tahu bagaimana membeli dengan bijak, yang
262 punya penilaian dan selera tinggi. Tapi aku merasa
ada sesuatu yang lebih di balik sekadar harta bendamu. Kau berangkat untuk memperoleh benda-benda
yang indah dan menarik"tapi bisa dikatakan kau
memberi petunjuk bahwa semua itu bukan diperoleh
melalui kerja keras."
"Memang benar sekali, easterbrook, sangat benar.
seperti kukatakan tadi, hanya orang bodoh yang bekerja keras. Kita harus berpikir, merencanakan tindakan sampai sangat mendetail. Rahasia dari semua kesuksesan sangat sederhana"tapi harus dipikirkan!
sesuatu yang sederhana. Kita selalu memikirkannya,
melaksanakannya"dan terjadilah!"
Aku menatapnya dengan melongo. sesuatu yang
sederhana"sesederhana melenyapkan orang lain yang
tidak diinginkan" Memenuhi kebutuhan. Tindakan
tanpa bahaya bagi siapa pun kecuali bagi sang korban.
Direncanakan Mr. Venables yang duduk di kursi rodanya, dengan hidungnya yang bengkok seperti paruh
burung elang, jakunnya yang menonjol dan bergerak
turun-naik. Dilaksanakan oleh siapa" hyrza Grey"
Aku memerhatikannya ketika berkata, "Semua
omongan tentang pengendalian jarak jauh mengingatkanku kepada sesuatu yang aneh yang dibicarakan
Miss Grey." "Ah, hyrza kita yang baik!" Nada suaranya mulus,
sangat sabar (tapi apakah ada sedikit getaran dalam
pandangan matanya"). "Omong kosong yang dilontarkan kedua nyonya manis itu! Dan mereka memercayainya, kau tahu, mereka benar-benar percaya. Apakah
kau sudah mengikuti"(aku yakin mereka akan me263
nuntutmu datang)"salah satu s?ance mereka yang
konyol itu?" sejenak aku ragu sementara memutuskan dengan
cepat bagaimana seharusnya sikapku di sini.
"Ya," kataku, "Aku"aku pergi ke s?ance mereka."
"Dan kau menganggapnya omong kosong besar"
Atau kau terkesan?" Aku menghindari tatapan matanya dan bersikap
pura-pura sebagai orang yang merasa canggung.
"Aku"oh, well"tentu saja aku tidak benar-benar
percaya apa pun. Mereka kelihatan sangat tulus
tapi?" Aku menengok arlojiku. "Aku tidak sadar
hari sudah sangat sore. Aku harus cepat-cepat pulang.
sepupuku akan bertanya-tanya apa yang kulakukan."
"Kau sudah menghibur seorang cacat di siang yang
menjemukan. sampaikan salamku pada Rhoda. Kita
harus mengatur acara makan siang bersama lagi dalam
waktu dekat. Besok aku akan ke London. Ada penjualan menarik di sotheby"s. Karya-karya gading dari
Prancis Abad Pertengahan. Indah sekali! Kau akan
menghargainya, aku yakin itu, kalau aku berhasil
membelinya." Kami berpisah dengan nada bersahabat itu. Apakah
ada sinar geli dan licik dalam matanya ketika dia memerhatikan kecanggunganku tentang s?ance" Kupikir
memang begitu, tapi aku tidak yakin. Aku malah merasa sangat mungkin aku hanya berkhayal.
264 Bab 19 CERITA MARK EASTERBROOK AKU keluar menembus sore yang sudah larut. Kegelapan sudah turun dan karena langit berawan, aku bergerak agak ragu melewati jalan masuk yang berkelokkelok. Aku menoleh satu kali ke jendela-jendela
rumah yang terang. Ketika melakukan itu, aku melangkah dari jalan berkerikil ke rumput dan bertabrakan dengan seseorang yang bergerak ke arah berlawanan.
Pria itu kecil dan tegap. Kami saling meminta
maaf. suaranya bas agak dalam yang bernada seperti
menyombongkan kepandaiannya.
"saya minta maaf..."
"Tidak apa-apa. Ini kesalahan saya, sungguh?"
"saya belum pernah ke sini," kataku, "jadi saya tidak tahu persis arah saya berjalan. Mestinya saya
membawa senter." "silakan." Orang asing itu mengeluarkan senter dari saku
265 bajunya, menyalakannya, dan memberikannya kepadaku. Di bawah cahaya senter, aku melihat dia separo
baya, berwajah bulat kekanakan, berkumis hitam, dan
berkacamata. Dia mengenakan jas hujan gelap bermutu bagus dan hanya bisa dijelaskan sebagai tipe orang
teladan yang terhormat. Tetap saja rasa heran melintas
di pikiranku, mengapa dia sendiri tidak menggunakan
senter ketika sebenarnya dia membawanya"
"Ah," kataku agak konyol, "saya mengerti. Rupanya
saya sudah melangkah keluar dari jalan masuk."
Aku kembali ke jalan, lalu mengulurkan kembali
senter itu. "sekarang saya sudah bisa melanjutkan perjalanan."
"Tidak, tidak, silakan bawa sampai Anda tiba di
gerbang." "Tapi lalu Anda"Anda akan pergi ke rumah itu?"
"Tidak, tidak. saya akan pergi searah Anda. eh"
melewati jalan masuk. Lalu ke halte bus. saya hendak
naik bus kembali ke Bournemouth."
Aku berkata, "Oh, begitu," lalu kami menyesuaikan
langkah berdampingan. Pendampingku tampaknya
agak gelisah. Dia bertanya apakah aku juga akan pergi
ke halte bus. Aku menjawab aku tinggal di wilayah
itu. Diam lagi sejenak dan aku bisa merasakan kegelisahan kawan seperjalananku semakin meningkat. sepertinya dia tipe orang yang tidak suka bila merasa berada
dalam posisi keliru. "Anda habis bertamu ke Mr. Venables?" dia bertanya sambil mendeham.
266 Aku membenarkannya, sambil menambahkan, "Apakah Anda juga menuju rumahnya?"
"Tidak," katanya. "Tidak" bahkan sebenarnya?"
Dia terdiam. "saya tinggal di Bournemouth"atau
setidaknya dekat Bournemouth. saya baru saja pindah
ke bungalo kecil di sana."
Aku merasa suatu ingatan tergetar di benakku. Apa
yang baru baru ini kudengar tentang bungalo di
Bournemouth" sementara aku mencoba mengingatingat, pendampingku, yang semakin gelisah, akhirnya
terdesak untuk angkat bicara.
"Pasti Anda menganggapnya sangat aneh"saya akui,
tentu saja sangat aneh"menemukan seseorang
berkeliaran di halaman suatu rumah, sementara"eh"
orang tersebut tidak kenal dengan penghuni rumah itu.
Alasan saya agak sulit dijelaskan, meskipun saya bisa
memastikan saya memang punya alasan.
"saya hanya bisa berkata meski saya baru saja tinggal di Bournemouth, saya cukup dikenal di sana.
Bahkan saya bisa mengajukan beberapa penduduk
yang terhormat di sana untuk menjamin diri saya secara pribadi. sebenarnya, saya ahli farmasi yang barubaru ini menjual bisnis lama yang sudah mapan di
London. saya sudah pensiun ke bagian dunia ini
yang selama ini saya anggap sangat menyenangkan"
memang sangat menyenangkan."
Pencerahan datang padaku. Kurasa aku tahu siapa
pria kecil itu. sementara itu dia masih melanjutkan
pembicaraannya seperti terjangan banjir.
"Nama saya Osborne, Zachariah Osborne, dan seperti saya katakan tadi saya punya"dulu punya"bis267
nis bagus di London"Barton street"Paddington
Green. Lingkungan itu cukup bagus di masa ayah
saya, tapi kini sudah berubah secara menyedihkan"
oh ya, sangat berubah. sangat merosot keadaannya."
Dia menarik napas dalam dan menggeleng.
Lalu dia melanjutkan, "Ini rumah Mr. Venables,
kan" Apakah"eh"dia teman Anda?"
Dengan sengaja aku berkata, "Bukan teman sebenarnya. saya baru sekali bertemu dengannya sebelum
hari ini ketika diajak makan siang bersamanya oleh
beberapa teman." "Ah ya"begitu... Ya, memang."
sekarang kami sudah sampai ke gerbang. Kami melewatinya. Mr. Osborne berhenti dengan ragu-ragu.
Aku mengembalikan senternya.
"Terima kasih," kataku.
"senang bisa membantu Anda. saya?" Dia diam,
lalu kata-kata mengalir keluar dengan cepat dari mulutnya.
"saya tidak ingin Anda berpikir... maksud saya,
tentu saja secara teknis saya memang masuk tanpa
izin. Tapi bukan karena motif keingintahuan tak pantas, saya jamin itu. Pasti keadaan saya tampak sangat
ganjil di mata Anda"sehingga memungkinkan adanya kesalahpahaman. saya sangat ingin menjelaskan"
untuk"eh"menjernihkan kedudukan saya."
Aku menunggu. Rasanya itu hal terbaik yang bisa
kulakukan. Rasa ingin tahuku, baik yang vulgar maupun tidak, tentu saja bangkit. Aku ingin memuaskannya.
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
268 Mr. Osborne diam sejenak selama sekitar satu menit, kemudian dia membulatkan tekad.
"saya sungguh-sungguh ingin menjelaskan pada
Anda, Mr."eh?" "easterbrook. Mark easterbrook."
"Mr. easterbrook. seperti saya katakan tadi, saya
dengan senang hati menyambut kesempatan untuk
menjelaskan tingkah laku saya yang agak aneh. Kalau
Anda punya waktu" Hanya lima menit untuk berjalan
menyusuri lorong sampai ke jalan utama. Di sana ada
kafe yang cukup terhormat, di pompa bensin dekat
halte bus. Bus saya baru akan datang dua puluh menit lagi."
Aku setuju. Kami menapaki lorong itu bersamasama. Mr. Osborne, sesudah kecemasan akan kehormatannya reda, bercakap-cakap dengan hangat tentang
sarana-sarana yang ada di Bournemouth, cuacanya
yang bagus, konser-konsernya, dan golongan masyarakat ramah yang tinggal di sana.
Kami sampai ke jalan utama. Pompa bensin ada di
pojok, halte bus persis di luarnya. Di sana ada kafe
kecil yang bersih, sepi, hanya ada sepasang mudamudi di sudut. Kami masuk, lalu Mr. Osborne memesan kopi dan biskuit untuk dua orang.
Lalu dia mencondongkan badan ke sisi seberang
meja dan mulai mencurahkan isi hatinya.
"Ini semua bersumber pada kasus yang mungkin
pernah Anda lihat beritanya di koran-koran beberapa
waktu lalu. Bukan kasus yang sangat sensasional karena tidak sampai jadi berita utama"kalau itu istilah
yang benar. Ini menyangkut pastor Katolik Roma di
269 wilayah London tempat saya punya"dulu punya"
toko. suatu malam dia diserang dan dibunuh. sangat
menyedihkan. Peristiwa-peristiwa seperti itu terlalu
sering terjadi belakangan ini. sejauh yang saya tahu,
dia orang baik"meski saya sendiri tidak menganut
doktrin Rorna. Walaupun begitu, saya perlu menjelaskan perhatian saya yang khusus ini.
"Ada pengumuman dari polisi bahwa mereka ingin
mewawancarai siapa pun yang melihat Pastor Gorman
di malam tersebut. secara kebetulan saya berdiri di
luar pintu toko malam itu sekitar jam delapan dan
melihat Pastor Gorman lewat. Mengikutinya tidak
jauh di belakangnya, ada pria yang penampilannya
cukup aneh sehingga menarik perhatian saya.
"Pada saat itu, tentu saja saya tidak berpikir begitu,
tapi saya orang yang memerhatikan dengan cermat,
Mr. easterbrook, dan saya punya kebiasaan mengingat
rupa orang. Itu sudah menjadi hobi saya dan beberapa orang yang pernah datang ke toko saya selalu terkejut kalau saya berkata pada mereka, "Ah ya, rasanya
Anda datang untuk resep yang sama di Maret lalu?"
Hal itu menyenangkan hati mereka, Anda tahu,
karena diri mereka diingat. saya mendapati ini baik
untuk bisnis. Pokoknya saya menguraikan ciri-ciri pria
yang saya lihat itu pada polisi. Mereka mengucapkan
terima kasih dan sampai di situ saja.
"Kini saya sampai pada bagian cerita yang agak
mengejutkan. sekitar sepuluh hari yang lalu, saya mengunjungi bazar gereja di desa kecil di ujung jalan
yang baru saja kita lewati"dan betapa terkejutnya
saya melihat pria yang sama dengan yang saya sebut270
kan tadi. Dia pasti sudah mengalami kecelakaan, begitu pikir saya, karena dia menggunakan kursi roda.
saya bertanya-tanya soal dia dan diberitahu bahwa dia
itu penduduk setempat yang bernama Venables.
"setelah sehari dua hari menimbang-nimbang masalah ini, saya menulis surat untuk si perwira polisi
yang dulu mencatat pernyataan pertama saya. Dia
datang ke Bournemouth"Inspektur Lejeune namanya. Namun dia tampaknya tidak percaya si Venables
ini memang pria yang saya lihat di malam pembunuhan itu. Dia memberitahu saya, Mr. Venables sudah
bertahun-tahun lumpuh karena polio. Menurutnya,
saya pasti keliru mengenalinya karena kemiripan yang
kebetulan." Mr. Osborne diam dengan tiba-tiba. Aku mengaduk cairan pucat di depanku dan minum seteguk
dengan hati-hati. Mr. Osborne menambahkan tiga
bongkah gula ke cangkirnya sendiri.
"Well, sepertinya masalah ini selesai di situ," kataku.
"Ya," kata Mr. Osborne. "Ya..." suaranya jelas terdengar tidak puas. Lalu dia mencondongkan badan
ke depan lagi, kepalanya yang bulat dan botak mengilap di bawah bola lampu listrik, matanya bersinar
fanatik di balik kacamatanya.
"Perlu saya jelaskan agak lebih banyak lagi. Ketika
saya masih kanak-kanak, Mr. easterbrook, teman ayah
saya, ahli kimia juga, dipanggil untuk bersaksi dalam
kasus Jean Paul Marigot. Mungkin Anda ingat"dia
meracuni istrinya yang orang Inggris itu"dengan ramuan arsenik. Teman ayah saya mengenalinya di si271
dang pengadilan sebagai orang yang memberikan
tanda tangan dengan nama palsu pada daftar racun
tokonya. Marigot dihukum dan digantung.
"Kejadian itu meninggalkan kesan sangat dalam
pada diri saya"saya berusia sembilan tahun ketika
itu"usia yang mudah dipengaruhi. Harapan saya
yang terbesar adalah suatu hari, saya juga bisa berperan dalam kasus tersohor dan menjadi alat dalam
menggiring pembunuh untuk diadili. Mungkin saat
itulah saya mulai belajar cara mengingat wajah-wajah.
saya akan mengaku pada Anda, Mr. easterbrook, meski mungkin kelihatan konyol bagi Anda, selama bertahun-tahun sudah saya pikirkan kemungkinan adanya
orang yang bertekad membunuh istrinya, masuk ke
toko saya untuk membeli apa yang dibutuhkannya."
"Atau, bila saya tak salah mengerti, Madeline
smith kedua," usulku.
"Tepat sekali. sangat disayangkan," Mr. Osborne
mengeluh, "itu tidak pernah terjadi. Atau, kalaupun
terjadi, orang itu tidak pernah diadili. Menurut saya,
itu lebih sering terjadi daripada yang biasa diyakini
orang-orang. Maka identiikasi ini, meski bukan apa
yang diharapkan, membuka setidaknya suatu kemungkinan agar saya bisa jadi saksi dalam kasus pembunuhan!"
Wajahnya berseri-seri dengan keriangan yang kekanak-kanakan.
"Sangat mengecewakan bagi Anda," kataku dengan
penuh simpati. "Ya-a." Sekali lagi terdengar nada aneh tanda kecewa dalam suara Mr. Osborne.
272 "saya orang yang keras kepala, Mr. easterbrook.
sementara hari-hari berganti, saya semakin yakin saya
benar. Bahwa orang yang saya lihat memang Venables
dan bukan orang lain. Oh!" Dia mengangkat satu tangan sebagai protes, ketika aku mau mulai berbicara.
"saya tahu. Malam itu agak berkabut. saya berdiri
agak jauh"tapi apa yang tidak diperhitungkan polisi
adalah saya sudah membuat studi tentang pengenalan.
Bukan hanya ciri-ciri wajah, hidungnya yang menonjol, jakunnya; sikap kepala, sudut leher terhadap bahunya. saya berkata pada diri saya sendiri, "Ayo, ayo,
akui saja kau salah!" Tapi saya terus merasa saya tidak
salah. Kata polisi itu tidak mungkin. Tapi apakah memang tidak mungkin" Itu yang saya tanyakan pada
diri saya sendiri." "Pasti, dengan cacat semacam itu?"
Dia menghentikanku dengan melambaikan jari telunjuk dengan cepat.
"Ya, ya, tapi pengalaman saya, di bawah Kesehatan
Nasional"well, Anda akan heran sekali pada apa
yang bisa dilakukan orang-orang"dan apa yang berhasil mereka lakukan dan lolos! saya tidak ingin mengatakan bahwa profesi medis terlalu mudah percaya"mereka bisa segera mengetahui kasus pura-pura
sakit. Tapi ada cara-cara"cara yang lebih dihargai
ahli kimia daripada dokter. Beberapa obat misalnya,
ramuan lain yang kelihatannya tidak merusak. Demam bisa ditimbulkan"berbagai ruam dan gangguan
pada kulit"tenggorokan kering atau meningkatnya
proses pengeluaran zat?"
273 "Tapi tungkai yang melemah itu jarang," kujelaskan.
"Memang, memang. Tapi siapa yang bilang tungkai
Mr. Venables memang melemah?"
"Well"dokternya, saya kira?"
"Memang. Tapi saya sudah mencoba mencari sedikit informasi tentang hal itu. Dokter Mr. Venables
berada di London, tokoh Harley street"benar, dia
memang diperiksa dokter setempat ketika dia pertama
kali datang. Tapi dokter itu sudah pensiun dan tinggal di luar negeri. Dokter yang sekarang belum pernah memeriksa Mr. Venables. Mr. Venables sebulan
sekali pergi ke Harley street."
Aku menatapnya dengan pandangan heran.
"Bagi saya itu masih belum membuktikan adanya
jalan untuk lolos bagi eh"eh?"
"Anda tidak tahu hal-hal yang saya ketahui," kata
Mr. Osborne. "Contoh sederhana sudah cukup. Mrs.
H"menarik manfaat asuransi selama lebih dari setahun. Menariknya di tiga tempat terpisah"hanya di
satu tempat dia menarik sebagai Mrs. C. dan di tempat lain sebagai Mrs. T... Mrs. C dan Mrs. T. meminjamkan kartu mereka pada Mrs. H dengan upah tertentu, maka dia mengumpulkan uang itu tiga kali."
"saya tidak mengerti?"
"Umpamanya"umpama saja?" telunjuknya sekarang bergoyang penuh semangat, "Mr. V kita berhubungan dengan suatu kasus polio asli yang hidupnya
miskin. Dia mengajukan tawaran. Orang itu mirip
dia, katakanlah secara umum, tidak lebih. si penderita
asli yang menamai dirinya Mr. V memanggil dokter
274 spesialis, diperiksa, sehingga riwayat kasusnya semua
benar. Lalu Mr. V. membeli rumah di pedesaan. Dokter setempat akan segera pensiun. sekali lagi penderita
asli memanggil dokter dan diperiksa. Dan selesailah
urusannya! Mr. Venables sudah tercatat sebagai penderita polio dengan tungkai yang melemah. Dia juga
terlihat di wilayah setempat (kalau memang terlihat)
berkursi roda." "Pasti pelayan-pelayannya tahu," aku protes. "Pelayan pribadinya."
"Tapi misalnya mereka komplotan"pelayan pribadi
adalah salah seorang dari komplotan itu. Apa ada
yang lebih sederhana" Beberapa dari pelayan lain juga,
mungkin." "Tapi mengapa?"
"Ah," kata Mr. Osborne. "Itu pertanyaan lain, bukan" saya tidak akan menceritakan teori saya pada
Anda"saya rasa Anda pasti akan menertawakan saya.
Tapi itulah dia"alibi bagus sekali yang dibangun untuk orang yang mungkin akan memerlukan alibi. Dia
bisa berada di sini, di sana, dan di mana-mana, dan
tidak akan ada yang tahu. Kelihatan berjalan-jalan di
sekitar Paddington" Mustahil! Dia orang lumpuh tak
berdaya yang tinggal di pedesaan, dan sebagainya."
Mr. Osborne berhenti dan melirik arlojinya.
"Bus saya sebentar lagi datang. saya harus cepat.
Anda bisa lihat saya jadi memikirkan hal ini terus.
Bertanya-tanya apakah saya bisa melakukan sesuatu
untuk membuktikan ini, kira-kira begitu. Maka saya
pikir saya akan datang ke sini (saya punya banyak waktu
luang akhir-akhir ini. saya terkadang bahkan hampir
275 merindukan bisnis saya), masuk ke halamannya dan"
well, tidak perlu terlalu halus mengatakannya, melakukan sedikit pekerjaan mata-mata. Tindakan yang tidak
begitu baik, Anda pasti akan berkata"dan saya setuju.
"Tapi kalau ini masalah membuka kebenaran"
menggiring penjahat ke hukuman... Kalau misalnya,
saya melihat Mr. Venables kita berjalan-jalan dengan
tenang di sekitar halamannya, nah, itu dia! Lalu saya
berpikir, kalau mereka tidak terlalu cepat menurunkan
tirai"(mungkin Anda juga memerhatikan bahwa
orang-orang tidak melakukannya ketika cahaya siang
hari mulai hilang"mereka sudah terbiasa menganggap
baru sejam kemudian gelap)"saya mungkin bisa
merangkak perlahan dan mengintip. Berjalan mondarmandir di perpustakaannya, mungkin, tidak menduga
akan ada orang yang memata-matainya" Mengapa dia
akan menduga itu" sejauh yang dia tahu, tidak ada
yang mencurigainya!"
"Mengapa Anda begitu yakin orang yang Anda lihat malam itu Venables?"
"saya tahu itu Venables!"
Dia melompat berdiri. "Bus saya datang. senang bertemu dengan Anda, Mr.
easterbrook. saya sangat lega sudah bisa menjelaskan
apa yang sedang saya lakukan di Priors Court. Pasti ini
semua tampak sebagai omong kosong bagi Anda."
"Tidak juga," kataku. "Tapi Anda belum bercerita
pada saya, menurut Anda apa yang direncanakan Mr.
Venables." Mr. Osborne kelihatan canggung dan agak tersipusipu.
276 "Anda pasti akan tertawa. semua bilang dia kaya
raya tapi tidak ada yang tahu bagaimana cara dia
memperoleh hartanya. Akan saya ceritakan pendapat
saya. Menurut saya, dia salah satu otak kejahatan
yang sering kita temui dalam bacaan. Anda tahu"dia
yang merencanakan sesuatu dan punya komplotan
yang melaksanakannya. Mungkin kedengaran bodoh
bagi Anda, tapi?" Bus sudah berhenti. Mr. Osborne berlari mendekatinya.
Aku berjalan pulang sambil merenung dalamdalam... Teori yang digambarkan Mr. Osborne itu
fantastis, tapi aku harus mengakui mungkin saja memang ada sesuatu di sana.
277 Bab 20 CERITA MARK EASTERBROOK KeTIKA menelepon Ginger keesokan paginya, aku
memberitahunya aku akan pindah ke Bournemouth
di hari berikutnya. "Aku sudah menemukan hotel kecil yang nyaman
dan tenang, namanya (entah kenapa begitu) Deer
Park. Ada beberapa pintu samping yang nyaman dan
tidak kelihatan menonjol. Mungkin aku bisa diamdiam pergi ke London dan bertemu denganmu."
"sebaiknya jangan, kukira. Tapi perlu kuakui akan
luar biasa menyenangkan bila kau melakukannya.
Menjemukan sekali! Kau tidak bisa bayangkan! Kalau
kau tidak bisa datang ke sini, mungkin aku bisa menyelinap pergi diam-diam dan bertemu denganmu di
suatu tempat." Tiba-tiba aku menyadari sesuatu.
"Ginger! suaramu... entah bagaimana, agak berbeda."
"Oh itu! Tidak apa-apa. Jangan khawatir."
278 "Tapi suaramu?"
"Aku hanya sedikit sakit tenggorokan, itu saja!"
"Ginger!" "Begini, Mark, siapa pun bisa sakit tenggorokan.
Rasanya aku akan mulai pilek. Atau sedikit lu."
"Flu" Katakan terus terang, jangan mengelak dari
masalah ini. Kau baik-baik saja atau tidak?"
"Jangan cerewet. Aku baik-baik saja."
"Ceritakan persisnya apa yang kaurasakan. Kau merasa seperti akan mulai lu?"
"Well"mungkin... Agak pegal-pegal di seluruh tubuh, kau tahu kan bagaimana rasanya?"
"Suhu badan?" "Nah, mungkin sedikit panas..."
Aku duduk di sana, perasaan dingin yang mengerikan mulai merambah diriku. Aku takut. Aku juga
tahu, meski berusaha mengelak, Ginger juga dilanda
ketakutan. Suaranya yang parau terdengar lagi.
"Mark"jangan panik. Kau sudah panik"padahal
benar-benar tak ada yang perlu dicemaskan."
"Mungkin tidak. Tapi kita harus mengambil langkah-langkah pencegahan. Teleponlah doktermu dan
mintalah dia datang untuk memeriksamu. Segera."
"Baiklah. Tapi"dia akan menganggapku sangat
cerewet."
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jangan hiraukan dia. Lakukan saja! Lalu kalau dia
sudah datang, teleponlah aku kembali."
Setelah menyelesaikan pembicaraan, aku duduk
lama sekali sambil menatap bentuk telepon hitam
yang sangat tidak manusiawi. Panik"aku tidak boleh
279 menyerah pada rasa panik. Di saat begini memang
musim lu. Dokter pasti akan menghibur... mungkin
ini hanya sedikit masuk angin.
Dalam benakku, aku melihat Sybil dengan gaun
biru merak dan tulisan lambang kejahatan di atasnya.
Aku mendengar suara hyrza, menyuruh, memerintah:
Di lantai yang sudah digambari dengan kapur tulis,
Bella, merapalkan jampi-jampinya yang jahat sambil
mengangkat ayam jantan putih yang meronta-ronta.
Omong kosong, semuanya omong kosong... Tentu
saja semuanya takhayul yang tidak berarti...
Kotak itu"entah mengapa, tidak begitu mudah
melupakan kotak itu. Kotak itu mewakili bukan kepercayaan manusia kepada takhayul, tapi perkembangan kemungkinan ilmiah. Tapi tidak mungkin"tidak
mungkin bahwa" Mrs. Dane Calthrop menemukanku di sana, duduk
sambil menatap telepon. Segera saja dia berkata, "Apa
yang terjadi?" "Ginger," kataku, "merasa tidak enak badan."
Aku ingin dia berkata itu hanya omong kosong.
Aku ingin dia menghiburku. Tapi dia tidak melakukannya.
"Itu buruk sekali," katanya. "Ya, kupikir itu sangat
buruk." "Itu tidak mungkin," desakku. "Sama sekali tidak
mungkin mereka bisa melakukan apa yang mereka
bilang!" "Benarkah begitu?"
"Kau tidak percaya"kau tidak mungkin percaya?"
280 "Mark yang budiman," kata Mrs. Dane Calthrop.
"Baik kau maupun Ginger sudah mengakui kemungkinan hal itu memang benar, kalau tidak kalian takkan melakukan apa yang sudah kalian lakukan."
"Dan karena kami percaya, itu membuatnya semakin parah"membuatnya semakin mungkin terjadi!"
"Kau belum sampai sejauh percaya"kau hanya
mengakui, dengan adanya bukti, kalian mungkin akan
percaya." "Bukti" Bukti apa?"
"Ginger menjadi sakit, itulah bukti," kata Mrs.
Dane Calthrop. Aku membencinya. suaraku meninggi marah.
"Kenapa kau harus pesimis seperti itu" Dia hanya
masuk angin biasa"semacam itulah. Kenapa kau bersikeras percaya pada hal terburuk?"
"Karena kalau memang yang terjadi adalah yang
terburuk, kita perlu menghadapinya"bukan membenamkan kepala ke pasir sampai sudah terlambat."
"Jadi kaupikir ucapan-ucapan kosong itu memang
berhasil" Kerasukan, sihir, pengorbanan ayam jantan,
dan semua tipuan itu?"
"sesuatu sudah membuahkan hasil," kata Mrs.
Dane Calthrop. "Itu yang perlu kita hadapi. Banyak
di antaranya, memang hanya hiasan-hiasan. Hanya
untuk menciptakan suasana-suasana memang penting.
Tapi tersembunyi di antara hiasan-hiasan itu, pasti
ada sesuatu yang benar"yang benar-benar bekerja."
"sesuatu seperti sinar radioaktif yang bekerja dari
jarak jauh?" "semacam itulah. Kau tahu, banyak sekali penemu281
an yang dibuat manusia sepanjang waktu"hal-hal
menakutkan. Beberapa variasi dari pengetahuan yang
baru ini mungkin saja dimanfaatkan seseorang yang
tidak bermoral demi kepentingannya sendiri"ayah
hyrza itu ahli ilmu isika, kau tahu?"
"Tapi apa" Apa" Kotak terkutuk itu! Kalau kita bisa
membuat agar kotak itu diperiksa" Kalau polisi?"
"Polisi tidak tertarik mengeluarkan surat perintah
penggeledahan dan mengambil benda milik orang
tanpa ada lebih banyak bukti daripada yang sudah
kita peroleh." "Kalau aku pergi ke sana dan memecahkan benda
keparat itu?" Mrs. Dane Calthrop menggeleng.
"Dari apa yang kauceritakan padaku, kerusakan"
kalau memang terjadi kerusakan"sudah terjadi malam itu."
Aku menjatuhkan kepala ke tangkupan tangan dan
mengerang. "Aku menyesal sudah memulai perkara terkutuk
ini." Mrs. Dane Calthrop berkata tegas, "Motifmu sudah bagus sekali. Dan apa yang sudah terjadi, sudah
terjadi. Kau akan tahu lebih banyak kalau Ginger menelepon setelah dokter memeriksanya. Kurasa dia
akan menelepon ke rumah Rhoda."
Aku menangkap isyaratnya.
"Sebaiknya aku pulang."
"Aku bodoh sekali," tiba-tiba Mrs. Dane Calthrop
berkata ketika aku pergi. "Aku tahu aku bodoh.
Hiasan-hiasan! Kita membiarkan diri kita terobsesi
282 pada hiasan-hiasan. Aku tak bisa mencegah diriku
merasa cara kita berpikir memang tepat seperti kehendak mereka."
Mungkin dia benar. Tapi aku tidak bisa melihat
cara berpikir yang lain. Ginger meneleponku dua jam kemudian.
"Dokter sudah datang," katanya. "Kelihatannya dia
agak bingung, tapi dia bilang kemungkinan ini lu.
Memang sedang musimnya. Dia menyuruhku istirahat
di tempat tidur dan akan mengirimkan obat. Suhu
badanku cukup tinggi. Tapi memang begitulah kalau
terkena lu, kan?" Terasa ada kesedihan dalam suaranya yang parau,
di bawah keberaniannya, yang hanya sebatas permukaan.
"Kau akan baik-baik saja," kataku sedih. "Kau dengar" Kau akan baik-baik saja. Kau merasa sangat sakit sekarang?"
"Well"demam"pegal-pegal, semuanya terasa sakit,
kaki dan kulitku. Aku sangat kesakitan kalau tersentuh apa pun... Badanku juga panas sekali."
"Itu karena demam, Sayang. Dengar, aku akan datang ke tempatmu! Aku akan berangkat sekarang"segera. Tidak, jangan protes."
"Baiklah. Aku senang kau akan datang, Mark. Sebenarnya"aku tidak seberani yang kuduga..."
2 Aku menelepon Lejeune. "Miss Corrigan sakit," kataku.
283 "Apa?" "Kau dengar kata-kataku. Dia sakit. Dia sudah memanggil dokter pribadinya. Katanya mungkin lu.
Mungkin saja. Tapi mungkin juga tidak. Aku tidak
tahu apa yang bisa kaulakukan. Satu-satunya gagasan
yang timbul dalam pikiranku adalah meminta spesialis
memeriksanya." "Spesialis macam apa?"
"Psikiater"atau psikoanalis, atau psikolog. Semacam psiko apalah. Seseorang yang tahu tentang sugesti, hipnotisme, cuci otak, dan segala macam hal seperti itu. Bukankah ada orang yang menangani hal-hal
semacam itu?" "Tentu saja ada. Ya. Ada satu-dua. Orang-orang
dari Home Oice yang berspesialisasi dalam hal itu.
Kukira kau benar sekali. Mungkin saja hanya lu"
tapi mungkin juga semacam masalah psikologis yang
belum banyak diketahui. Ya Tuhan, Easterbrook,
mungkin justru inilah yang kita tunggu-tunggu!"
Aku membanting pesawat telepon. Kami mungkin
memang jadi belajar sesuatu tentang senjata psikologis"tapi aku hanya memedulikan Ginger yang begitu
tabah dan takut. Sebenarnya kami tidak sungguh-sungguh percaya, baik dia maupun aku"atau sebenarnya
percaya" Tidak, tentu saja kami tidak percaya. Itu hanya permainan"permainan polisi dan penjahat. Tapi
ternyata bukan permainan.
Pale Horse mulai membuktikan diri sebagai kenyataan.
Aku menjatuhkan kepala ke tangkupan tangan dan
mengerang. 284 Bab 21 CERITA MARK EASTERBROOK AKU ragu apakah aku bisa melupakan hari-hari berikutnya. Hari-hari itu tampak bagiku seperti semacam
kaleidoskop yang membingungkan tanpa urutan atau
bentuk. Ginger dipindahkan dari lat ke rumah perawatan swasta. Aku hanya diperbolehkan menemuinya
di jam-jam kunjungan. Dokter pribadinya, kurasa, cenderung dengan sombong mempertahankan pendapatnya sendiri tentang
masalah ini. Dia tidak mengerti kenapa harus begitu
repot. Diagnosisnya sendiri cukup jelas"bronchopneumonia yang mengikuti inluenza, meski ada komplikasi dari beberapa gejala yang agak tidak lazim tapi
itu, menurutnya, "sering terjadi. Tidak ada kasus yang
benar-benar "khas". Dan memang ada beberapa orang
yang tidak merespons antibiotika."
Dan, tentu saja, semua yang dikatakannya memang
benar. Ginger memang menderita broncho-pneumonia.
Tidak ada yang misterius tentang penyakit yang dide285
ritanya. Dia hanya terkena penyakit itu"dan terserang dengan parah.
Aku pernah menghadiri wawancara dengan psikolog dari Home Oice. Dia pria jantan yang aneh,
bertubuh kecil, dan selalu menjinjit-turunkan ujung
kakinya. Matanya berkelip-kelip di balik lensa yang
sangat tebal. Dia mengajukan banyak sekali pertanyaan. Menurutku separonya sama sekali tidak penting, tapi pasti
ada maksudnya, karena dia mengangguk dengan bijak
menanggapi jawaban-jawabanku. Dia sama sekali tidak melibatkan diri, mungkin ini memang sikap bijak. Terkadang dia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kukira memang istilah khusus dalam
profesinya. Kurasa dia mencoba melakukan berbagai
bentuk hipnotis pada Ginger, tapi karena sesuatu
yang tampaknya kesepakatan universal, tidak ada yang
mau menjelaskan banyak hal padaku. Mungkin karena
memang tidak ada yang bisa diceritakan.
Aku menghindari teman-teman dan kenalanku sendiri. Tapi kemudian rasa kesepian makin tak tertahankan. Akhirnya dalam keadaan putus asa luar biasa,
aku menelepon Poppy di toko bunganya. Mengajaknya makan malam bersamaku. Ternyata Poppy dengan
senang hati menerima undanganku ini.
Aku mengajaknya ke Fantasie. Poppy mengoceh riang
dan aku merasa kehadirannya sangat menghiburku. Tapi
aku tidak mengajaknya pergi hanya karena wataknya
yang pintar menghibur. setelah membuatnya terlena
dalam keadaan gembira dengan makanan dan minuman
lezat, aku mulai menyelidiki dengan hati-hati. Bagiku
286 rasanya mungkin sekali Poppy tahu sesuatu tanpa
menyadari sepenuhnya apa yang dia ketahui. Aku bertanya apakah dia ingat temanku Ginger. Poppy berkata,
"Tentu saja," sementara matanya yang besar dan
berwarna biru itu melotot. Lalu dia bertanya apa yang
dilakukan Ginger akhir-akhir ini.
"Dia sakit keras," kataku.
"Kasihan sekali." Poppy tampak peduli sejauh dia
bisa kelihatan begitu, dan itu tidak terlalu meyakinkan.
"Dia terlibat sesuatu," kataku. "Rasanya dia pernah
meminta saranmu soal itu. Masalah Pale Horse. Banyak uang yang harus dikeluarkannya untuk itu."
"Oh," seru Poppy, matanya semakin melotot. "Jadi
kau rupanya!" sejenak aku tidak paham. Lalu baru aku menyadari
bahwa Poppy menganggapku sebagai "pria" yang istri
cacatnya jadi penghalang bagi kebahagiaan Ginger.
Dia begitu bersemangat karena terungkapnya kehidupan asmara kami, sehingga dia bahkan tidak begitu
tercengang mendengar Pale Horse disebut-sebut.
Dia bernapas penuh gairah, "Berhasil, tidak?"
"entah mengapa yang terjadi agak tak sesuai." Tambahku, ?"Malah justru anjing majikan yang mati"."
"Anjing apa?" tanya Poppy, bingung.
Aku menyadari bahwa bila menyangkut Poppy, selalu
diperlukan kata-kata yang terdiri atas satu suku kata.
"eng"masalah ini rupanya malah berbalik menyerang Ginger. Kau pernah mendengar hal semacam ini
terjadi?" Poppy belum pernah mendengarnya.
287 "Tentu saja," kataku, "yang mereka lakukan di Pale
Horse, di Much Deeping"kau tahu soal itu, kan?"
"Aku tidak tahu di mana itu. Di pedalaman entah
di mana." "Aku tidak bisa mendapat keterangan yang jelas
dari Ginger tentang apa yang mereka lakukan..."
Aku menunggu dengan hati-hati.
"sinar-sinar, bukan?" kata Poppy samar-samar. "sesuatu semacam itu. Dari angkasa luar," dia menambahkan dengan sikap ingin menolong. "seperti orangorang Rusia!"
Aku menyimpulkan bahwa Poppy sekarang mengandalkan daya khayalnya yang terbatas.
"semacam itu," aku setuju. "Tapi rupanya cukup
berbahaya. Maksudku, buktinya Ginger jadi sakit seperti ini."
"Tapi mestinya istrimu yang jadi sakit dan meninggal, ya kan?"
"Ya," kataku, sambil menerima peran yang diberikan Ginger dan Poppy pada diriku. "Tapi rupanya
hasilnya salah"berbalik menyerang."
"Maksudmu?" Poppy melakukan upaya mental
yang luar biasa. "seperti kalau kita salah menancapkan setrika listrik dan kita tersetrum?"
"Persis," kataku. "Persis seperti itu. Kau pernah
tahu hal semacam itu terjadi?"
"Well, tidak yang seperti itu sih?"
"Jadi yang bagaimana?"
"Well, maksudku kalau seseorang tidak membayar"
setelahnya. Ada pria yang kukenal tidak mau bayar."
suaranya merendah dan terdengar bernada ngeri. "Dia
288 mati di kereta bawah tanah"jatuh dari peron di depan kereta api."
"Itu mungkin karena kecelakaan."
"Oh, tidak," kata Poppy, kaget mendengar pemikiran itu. "Itu ulah MeReKA."
Aku menuangkan lebih banyak sampanye ke gelas
Poppy. Aku merasa di sini, di depanku, ada orang
yang bisa sangat membantu kalau saja kita bisa menarik keluar fakta-fakta yang terpencar dan berkeliaran
dalam sesuatu yang disebutnya otaknya. Dia sudah
pernah mendengar hal-hal yang dibahas dan menyerap
separonya. Lalu fakta-fakta itu bercampur-baur dan
tidak ada orang yang memerhatikan apa yang mereka
katakan di depannya karena dia "cuma Poppy."
Yang membuat gila adalah aku tidak tahu apa yang
harus kutanyakan padanya. Kalau sampai aku mengatakan hal yang salah dia akan menutup diri seperti
kerang karena cemas dan membisu kepadaku.
"Istriku," kataku, "masih lumpuh, tapi tidak tampak semakin parah."
"Itu mengecewakan sekali," kata Poppy penuh simpati, sambil menyesap sampanye.
"Jadi apa yang harus kulakukan selanjutnya?"
Rupanya Poppy tidak tahu.
"Kau tahu, Ginger-lah yang"aku tidak tahan lagi.
Apakah ada orang yang bisa kutemui?"
"Ada suatu tempat di Birmingham," kata Poppy
ragu. "Itu sudah ditutup," kataku. "Kau tidak kenal
orang lain yang mungkin tahu sesuatu soal ini?"
289 "eileen Brandon mungkin tahu sesuatu"tapi rasanya tidak."
Masuknya seorang eileen Brandon tanpa terduga,
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengejutkanku. Aku bertanya siapa eileen Brandon.
"sebenarnya dia menyeramkan," kata Poppy. "sangat bodoh. Rambutnya dikeriting sangat rapat, dan
tidak pernah memakai hak sepatu stiletto. Dia benarbenar payah." sambil menjelaskan dia menambahkan,
"Dulu aku satu sekolah dengannya"tapi saat itu pun
dia sangat bodoh. Tapi dia sangat menonjol dalam
pelajaran ilmu bumi."
"Apa hubungan dia dengan Pale Horse?"
"sebenarnya tidak ada. Hanya saja dia pernah mengetahui sesuatu. Lalu dia meninggalkannya."
"Meninggalkan apa?" tanyaku, bingung.
"Pekerjaannya di C.R.C."
"Apa itu C.R.C.?"
"Well, sebenarnya aku tidak tahu persis. Mereka
hanya menyebutnya C.R.C. sesuatu tentang Customers"
Reactions atau Research (Reaksi Pelanggan atau Riset
Pelanggan). Perusahaan kecil-kecilan."
"Dan eileen Brandon bekerja untuk mereka" Apa
yang harus dikerjakannya?"
"Hanya berkeliling dan mengajukan pertanyaan"
tentang pasta gigi atau kompor gas, dan jenis sabun
apa yang biasa digunakan. Pekerjaan itu membuat
hati tertekan dan sangat menjemukan. Maksudku,
siapa sih yang peduli?"
"Kelihatannya C.R.C. peduli." Aku merasa agak
tergetar penuh gairah. Wanita yang di malam naas itu dikunjungi Pastor
290 Gorman juga dipekerjakan asosiasi semacam itu.
Dan"ya"tentu saja, orang semacam itu juga mengunjungi Ginger di latnya.
Di sini ada suatu kaitan.
"Kenapa dia meninggalkan pekerjaannya" Karena
bosan?" "Kukira tidak. Upahnya cukup lumayan. Tapi dia
punya kecurigaan soal pekerjaannya"dia bilang pekerjaan itu tidak seperti kelihatannya."
"Dia berpikir, entah dengan cara apa, itu terkait
dengan Pale Horse" Begitu?"
"Well, aku tidak tahu. Semacam itulah. Pokoknya,
sekarang dia bekerja di kedai kopi espresso di sekitar
Tottenham Court Road."
"Berikan alamatnya padaku."
"Dia sama sekali bukan tipemu."
"Aku tidak ingin mendekatinya untuk mencari pacar," kataku kasar. "Aku ingin mendapatkan petunjuk
tentang Customers" Research. Aku berpikir untuk membeli saham perusahaan semacam itu."
"Oh, begitu," kata Poppy, cukup puas dengan penjelasan itu.
Tidak ada lagi yang bisa diperoleh dari Poppy, jadi
kami menghabiskan sampanye. Lalu aku mengantarnya pulang dan mengucapkan terima kasih atas malam yang menyenangkan.
2 Aku mencoba menelepon Lejeune keesokan paginya
291 tapi gagal. Tapi setelah mengalami sedikit kesulitan,
aku berhasil menghubungi Jim Corrigan.
"Bagaimana dengan si ahli psikologi gila yang kaubawa menemuiku, Corrigan" Apa katanya tentang
Ginger?" "Banyak kata panjang. Tapi menurutku, Mark, sebenarnya dia bingung. Dan kau tahu, orang memang
bisa saja kena pneumonia. Tidak ada yang misterius
atau luar biasa dalam hal itu."
"Ya," kataku. "Dan beberapa orang yang kita kenal,
yang namanya ada di suatu daftar, sudah mati karena
broncho-pneumonia, radang usus dan perut, bulbar
paralysis, tumor otak, epilepsi, paratipus, dan
penyakit-penyakit lain yang memang sudah dikenal."
"Aku tahu bagaimana perasaanmu. Tapi apa yang
bisa kita lakukan?" "Dia semakin parah, kan?" tanyaku.
"Well"ya..."
"Kalau begitu sesuatu harus ditakukan."
"Misalnya?" "Aku punya satu-dua gagasan. Pergi ke Much
Deeping, menemui hyrza Grey dan memaksanya,
dengan menakut-nakutinya di bawah ancaman, untuk
membalikkan sihirnya atau apa pun itu."
"Well"mungkin itu bisa berhasil."
"Atau"aku bisa pergi ke Venables."
Corrigan berkata tajam, "Venables" Tapi dia sudah
tidak masuk hitungan lagi. Bagaimana mungkin dia
bisa punya kaitan dengan ini" Dia lumpuh."
"Benarkah begitu" Aku bisa pergi ke sana, mereng292
gut selimutnya, dan melihat apakah ihwal tungkainya
yang melemah itu memang benar atau bohong!"
"Kami sudah memeriksa semua itu?"
"Tunggu. Aku bertemu si ahli kimia itu, Osborne,
di Much Deeping. Aku ingin memberitahumu apa
yang dia gambarkan padaku."
Aku menceritakan garis besar teori Osborne tentang tipuan berkedok sebagai orang lain.
"Orang itu punya obsesi tertentu," kata Corrigan.
"Dia tipe orang yang harus selalu benar."
"Tapi, Corrigan, katakan, bukankah mungkin saja
yang terjadi memang seperti yang dia katakan" Mungkin, kan?"
setelah beberapa saat Corrigan berkata perlahan,
"Ya, aku harus mengakui itu memang mungkin...
"Tapi berarti beberapa orang harus bersekongkol"dan
harus dibayar tinggi sekali untuk menutup mulut."
"Memangnya kenapa" Hartanya melimpah, kan"
Apakah Lejeune sudah tahu bagaimana cara dia memperoleh semua uang itu?"
"Belum. Belum secara pasti... kuakui ini kepadamu.
Ada sesuatu yang salah dengan orang itu. Masa lalunya tidak begitu jernih. Uangnya bisa dipertanggungjawabkan dengan sangat lihai, dengan berbagai cara.
Tidak mungkin menyelidiki itu semua tanpa penyidikan yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Polisi
pernah terpaksa melakukan hal semacam itu"ketika
mereka berhadapan dengan penjahat keuangan yang
menutupi jejaknya dengan jaringan yang luar biasa
rumit. setahuku, Dinas Pajak sudah mulai menyelidiki
293 Venables selama beberapa waktu. Tapi dia pandai sekali. Menurutmu dia itu apa"otak kejahatan?"
"Ya, memang. Menurutku dialah orang yang merancang ini semua."
"Mungkin. Kedengarannya dia orang yang punya
otak untuk itu, aku setuju. Tapi dia pastinya takkan
melakukan sendiri pekerjaan kasar seperti membunuh
Pastor Gorman!" "Mungkin saja kalau keadaan sangat mendesak.
Pastor Gorman mungkin perlu dibungkam sebelum
dia bisa menyampaikan apa yang didengarnya dari
wanita itu soal kegiatan Pale Horse. Lagi pula?"
Aku berhenti mendadak. "Halo"kau masih di sana?"
"Ya. Aku sedang berpikir... Ada gagasan yang timbul dalam benakku..."
"Apa itu?" "Belum begitu jelas... Hanya saja, aku tahu keamanan yang sesungguhnya cuma bisa dicapai dengan satu
cara. Aku belum bisa memecahkannya. Pokoknya, sekarang aku harus pergi. Aku punya janji di bar kopi."
"Aku tidak tahu kau bergaul di lingkungan kedai
kopi Chelsea!" "Memang bukan. Kedai kopiku ada di Tottenham
Court Road, sebenarnya."
Aku menyudahi percakapan dan melirik jam.
Aku mulai bergerak ke pintu ketika telepon berdering. Aku ragu. sepuluh banding satu, itu Jim
Corrigan lagi, menelepon kembali untuk mendengar
gagasanku. Aku tidak ingin berbicara dengan Jim
Corrigan sekarang ini. 294 Aku bergerak mendekati pintu sementara deringan
telepon terus berkepanjangan, merengek.
Tentu saja, mungkin itu dari rumah sakit"
Ginger"Aku tidak bisa mengambil risiko itu. Aku
melangkah dengan tidak sabar dan merenggut telepon
dari dudukannya. "Halo?" "Itu kau, Mark?"
"Ya, ini siapa?"
"Aku, tentu saja," kata suara itu mencela. "Dengar,
aku ingin memberitahumu sesuatu."
"Oh, kau." Aku mengenali suara Mrs. Oliver. "Begini, aku sedang terburu-buru, harus pergi. Aku akan
meneleponmu nanti." "Itu sama sekali tidak baik," kata Mrs. Oliver tegas.
"Kau harus mendengarkanku sekarang. Ini sangat penting."
"Well, kau harus cepat. Aku ada janji."
"Huh," kata Mrs. Oliver. "Kau selalu bisa terlambat
untuk pertemuan. semua orang juga begitu. Malah
mereka semakin menghargaimu karena itu."
"Tapi, sungguh, aku harus?"
"Dengar, Mark. Ini benar-benar penting. Aku yakin
begitu. Pasti begitu!"
Aku membendung rasa tidak sabarku sebaik mungkin, sambil melirik jam.
"Jadi?" "Milly-ku sakit tenggorokan. Dia sakit cukup parah
sehingga pulang kampung"ke saudaranya?"
Aku mengertakkan gigi. "Aku sangat menyesal soal itu, tapi sebenarnya?"
295 "Dengarkan. Aku belum mulai. sampai mana aku
tadi" Oh, ya. Milly harus pulang kampung, jadi aku
menelepon agen yang selalu kugunakan"Regency"
nama yang konyol kupikir"seperti ilm?"
"Aku benar-benar harus?"
"Dan aku berkata apa yang bisa mereka kirimkan"
Mereka bilang saat ini agak sulit"begitulah yang
selalu mereka katakan"tapi mereka akan berusaha
sebisa mungkin?" Belum pernah aku menganggap temanku Ariadne
Oliver begitu menjengkelkan.
?"jadi pagi ini seorang wanita datang, dan coba
tebak siapa dia?" "Tidak bisa kubayangkan. Begini?"
"Seseorang bernama Edith Binns"nama yang lucu,
kan?"dan kau kenal dia."
"Tidak, aku tidak kenal dia. Aku belum pernah
dengar soal wanita bernama Edith Binns."
"Tapi kau kenal dia dan kau bertemu dengannya
belum lama berselang. Dia merawat ibu baptismu
selama bertahun-tahun. Lady Hesketh-Dubois!"
"Oh, begitu!" "Ya. Dia melihatmu ketika kau datang untuk mengambil beberapa lukisan."
"Well, itu bagus sekali dan kurasa kau sangat beruntung menemukannya. Aku yakin dia sangat bisa
dipercaya, diandalkan, dan semuanya itu. Bibi Min
juga pernah berkata begitu. Tapi sungguh"sekarang?"
"Tunggu, tunggu dulu. Aku belum sampai ke intinya. Dia duduk dan bercerita banyak sekali tentang
296 Lady Hesketh-Dubois, penyakitnya yang terakhir, dan
segala hal semacamnya, karena mereka memang suka
pada penyakit dan kematian, lalu dia mengatakannya."
"Mengatakan apa?"
"Hal yang menarik perhatianku. Dia mengatakan
sesuatu seperti ini, "Kasihan sekali dia, menderita seperti itu. Pertumbuhan mengerikan di otaknya, begitu
kata mereka, padahal dia sehat sekali belum lama
sebelum itu. Dan sangat mengenaskan melihat dia di
rumah perawatan dan semua rambutnya"rambutnya
tebal beruban dan selalu dicat gelap dua minggu sekali"rontok dan berceceran di atas bantalnya. Rontok
sampai segenggam-segenggam."
"Lalu, Mark, aku ingat Mary Delafontaine, sahabatku itu. Rambutnya juga rontok. Lalu aku ingat ceritamu soal gadis yang kaulihat di kedai kopi di Chelsea
yang berkelahi dengan gadis lain, bagaimana rambutnya tercabut sampai bergenggam-genggam. Rambut
sebenarnya tidak mungkin bisa tercabut semudah itu,
Mark. Cobalah sendiri"cobalah menarik rambutmu
sendiri, sedikit saja, tarik sampai ke akarnya! Coba
saja! Kau akan tahu. Tidak wajar, Mark, bila rambut
semua orang ini rontok sampai ke akarnya. Itu tidak
wajar. Itu pasti semacam penyakit baru"pasti berarti
sesuatu." Aku mencengkeram pesawat telepon dan kepalaku
pening. Berbagai hal, serpihan-serpihan pengetahuan
yang setengah kuingat, bersatu-padu. Rhoda dan anjinganjingnya di halaman"artikel yang kubaca dalam
jurnal medis di New York"tentu saja... Tentu saja!
297 Tiba-tiba aku menyadari Mrs. Oliver masih berceloteh riang.
"Tuhan memberkatimu," kataku. "Kau hebat sekali!"
Aku membanting gagang telepon dengan keras, lalu
mengangkatnya lagi. Aku memutar nomor dan kali
ini beruntung langsung bisa menghubungi Lejeune.
"Dengar," kataku, "apakah rambut Ginger rontok
sampai ke akar-akarnya hingga bergenggam-genggam?"
"Well"kurasa memang begitu. Akibat demam tinggi, kukira."
"Bukan demam tinggi," kataku. "Yang diderita
Ginger, yang mereka semua derita, adalah keracunan
thallium. Tolong Tuhan, mungkin kita masih belum
terlambat?" 298 Bab 22 CERITA MARK EASTERBROOK "APAKAH kita belum terlambat" Apakah dia masih bisa
hidup?" Aku berjalan mondar-mandir. Aku tidak bisa duduk diam.
Lejeune duduk memerhatikanku. Dia sabar dan
ramah. "Kau boleh yakin semua yang bisa dilakukan, sudah dilakukan."
Jawaban lama yang itu-itu lagi. Tidak bisa menghiburku.
"Kau tahu bagaimana merawat kasus keracunan
thallium?" "Tidak sering ada kasus seperti ini. Tapi semua
yang mungkin akan dicoba. Kalau kau meminta pendapatku, menurutku dia akan sembuh."
Aku menatapnya. Bagaimana aku bisa yakin dia
benar-benar percaya pada kata-katanya sendiri" Apakah dia hanya berusaha menghiburku"
299 "setidaknya, mereka sudah memastikan ini memang
thallium?" "Ya, mereka sudah memastikannya."
"Jadi itulah kenyataan sederhana di balik Pale
Horse. Racun. Bukan sihir, bukan hipnotisme, bukan
sinar radiasi yang mematikan. Peracunan biasa! Dan
dia melontarkan ide itu padaku, persetan. Melemparkannya ke wajahku. Kurasa sementara melakukannya,
dia menertawakanku dalam hati."
"siapa yang kaubicarakan?"
"hyrza Grey. Siang pertama ketika aku datang untuk minum teh di sana. Dia membahas kaum Borghia
dan semua penjelasan tentang "racun langka dan tidak
dapat ditelusuri"; sarung tangan beracun dan semua
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang berhubungan dengan itu. "Arsenik putih biasa,"
katanya, "tidak ada yang lainnya." Ini juga sama sederhananya. Semua omong kosong itu! Kerasukan, ayam
jantan putih, kompor, dan pentagram, serta voodoo
dan salib terbalik"semua itu bagi yang percaya takhayul. Dan "kotak" tersohor itu omong kosong lainnya
demi mereka yang berpikiran modern.
"Kita tidak percaya kepada roh, penyihir, dan
jampi-jampi sekarang ini, tapi kita orang-orang yang
mudah tertipu kalau menyangkut "sinar", "gelombang",
dan fenomena psikologis. Kotak itu, aku berani bertaruh, tidak lebih daripada sekumpulan alat kelistrikan,
bola lampu berwarna dan katup-katup yang berdengung. Karena kita hidup dalam suasana ketakutan
setiap hari akan ancaman jatuhnya bom radioaktif,
strontium 90, dan sebagainya, kita mudah menerima
sugesti yang berbau ilmiah.
300 "seluruh pertunjukan di Pale Horse tipuan belaka!
Pale Horse hanya kuda yang mengikuti, tidak lebih
dan tidak kurang. Perhatian harus ditujukan ke sana,
agar kita tidak mencurigai apa yang mungkin sedang
terjadi di pihak lain. Hebatnya, semua itu cukup
aman bagi mereka. hyrza Grey bisa membual soal
kekuatan gaib yang dimilikinya atau yang bisa dikendalikannya. Dia tidak mungkin bisa dibawa ke pengadilan dan diadili untuk pembunuhan berdasarkan
itu. Kotaknya bisa saja diperiksa dan terbukti tidak
berbahaya. Pengadilan mana pun pasti akan memutuskan semua itu hanya omong kosong dan mustahil!
Dan, tentu saja, memang begitulah halnya."
"Menurutmu, ketiga-tiganya terlibat?" tanya
Lejeune. "Rasanya tidak. Keyakinan Bella pada sihir sepertinya asli. Dia percaya pada kekuatannya sendiri dan
menikmatinya. Begitu juga Sybil. Dia memang asli
berbakat menjadi cenayang. Dia kerasukan dan tidak
tahu apa yang terjadi. Dia percaya semua yang dikatakan hyrza padanya."
"Jadi hyrza yang mengendalikan semua?"
Aku berkata perlahan, "Sejauh yang menyangkut
Pale Horse, ya. Tapi bukan dia otak yang sesungguhnya dari seluruh aksi ini. Otak yang sebenarnya bekerja di belakang layar. Dia merancang dan mengatur.
Semuanya pas sekali, kau tahu. Semua orang punya
tugas masing-masing, dan tak seorang pun tahu apa
pun tentang yang lain. Bradley yang mengurus sisi
keuangan dan hukum. Selain itu, dia tidak tahu apa
301 yang terjadi di tempat lain. Tentu saja dia dibayar
cukup tinggi; begitu pula hyrza Grey."
"Sepertinya kau sudah menggabungkan semua sesuai keinginanmu," kata Lejeune datar.
"Tidak begitu. Belum. Tapi aku sudah tahu faktafakta mendasar yang penting. Tapi kasus ini sama seperti yang sudah berlangsung selama berabad-abad.
Kasar dan sederhana. Hanya racun biasa. Ramuan
mematikan yang sudah ada sejak dulu."
"Apa yang membuatmu terpikir akan thallium?"
"Beberapa hal mendadak jadi saling terkait. Awal
dari seluruh masalah ini adalah sesuatu yang kulihat
malam itu di Chelsea. Gadis yang rambutnya dicabut
sampai ke akar-akarnya oleh gadis lain. Dan dia berkata, "tidak terasa sakit." Itu bukan karena ketabahannya, seperti yang kusangka, itu memang kenyataan.
Memang tidak terasa sakit."
"Aku pernah membaca artikel soal keracunan
thallium ketika di Amerika. Banyak sekali pekerja di
pabrik mati satu demi satu. Kematian mereka dicatat
sebagai akibat berbagai penyebab yang sangat berbedabeda. Di antaranya, kalau aku ingat dengan benar,
adalah paratifus, ayan, radang urat saraf karena alkohol, kelumpuhan karena polio, epilepsi, radang usus
dan perut, dan sebagainya.
"Lalu ada wanita yang meracuni tujuh orang. Diagnosisnya mencakup tumor otak, radang otak, dan radang paru-paru. Gejalanya sangat bervariasi, begitu
yang kulihat. Bisa dimulai dengan diare dan muntahmuntah, bahkan ada yang melewati tahap tak sadar.
Bisa juga diawali dengan rasa sakit di tungkai dan le302
ngan, lalu dianggap radang saraf, demam rematik,
atau polio"ada pasien yang sampai dimasukkan ke
dalam paru-paru besi. Terkadang terjadi perubahan
pigmen pada kulit." "Kau berbicara seperti buku petunjuk medis!"
"Tentu saja, aku sudah mencari semua bahan itu.
Tapi ada satu hal yang selalu terjadi cepat atau lambat. Rambut rontok. hallium pernah digunakan untuk merontokkan rambut"terutama bagi anak-anak
yang terserang cacing gelang. Lalu ditemukan ternyata
zat ini berbahaya. hallium masih sekali-sekali diberikan untuk diminum, tapi dengan dosis yang sangat
cermat dan disesuaikan dengan berat tubuh pasien.
sekarang ini terutama digunakan untuk mengatasi tikus, kalau tidak salah. Zat ini tidak ada rasanya, bisa
dilarutkan, dan mudah dibeli. Masalahnya tinggal
satu: tidak boleh ada kecurigaan tentang adanya penggunaan racun."
Lejeune mengangguk. "Persis," katanya. "Karena itu Pale Horse menuntut
agar si pembunuh harus menjauhi calon korbannya.
Tidak pernah timbul kecurigaan akan adanya kecurangan. Tidak ada alasan untuk itu. Tidak ada pihak
terkait yang bisa menyentuh makanan atau minuman
calon korban. Tidak ada pembelian thallium atau racun lain yang dilakukan si pembunuh. Itulah hebatnya. Pekerjaan yang sesungguhnya dilakukan orang
yang sama sekali tidak ada hubungan dengan korban.
seseorang, kukira, yang hanya muncul satu kali."
Dia berhenti. "Ada gagasan tentang itu?"
303 "Hanya satu. satu faktor sama yang selalu muncul
adalah di semua perkara itu datanganlah wanita ramah yang tidak tampak berbahaya. Dia membawa
daftar pertanyaan atas nama unit riset domestik."
"Menurutmu wanita itu yang menanamkan racunnya" Dalam bentuk sampel" sesuatu yang seperti itu?"
"Kupikir tidak sesederhana itu," kataku perlahan.
"Menurutku wanita-wanita itu memang petugas sungguhan. Tapi entah bagaimana mereka punya peran di
situ. Kupikir kita bisa tahu sesuatu kalau kita menemui wanita bernama eileen Brandon. Dia bekerja di
kedai espresso di dekat Tottenham Court Road."
2 Ternyata rupa eileen Brandon sudah digambarkan
cukup akurat oleh Poppy"bila mengingat sudut pandang Poppy sendiri yang khas. Rambutnya tidak seperti bunga krisan ataupun sarang burung yang kusut.
Rambutnya keriting rapat. Dia hanya sedikit sekali
memakai rias wajah dan kakinya dibungkus sesuatu
yang kusebut sepatu sehat. suaminya meninggal dalam kecelakaan motor, begitu katanya, dan meninggalkannya dengan dua anak. sebelum pekerjaannya yang
sekarang, dia dipekerjakan perusahaan yang bernama
Customers" Reactions Classiied selama lebih dari setahun. Dia mengundurkan diri atas kemauan sendiri
karena dia tidak suka pekerjaan itu.
"Mengapa kau tidak menyukainya, Mrs. Brandon?"
Lejeune mengajukan pertanyaan itu. Wanita itu
menatapnya. 304 "Kau inspektur detektif polisi" Benarkah itu?"
"Benar sekali, Mrs. Brandon."
"Kaupikir ada yang salah dengan perusahaan itu?"
"Ini perkara yang sedang kuselidiki. Apakah kau
mencurigai hal semacam itu" Apakah karena itu kau
mengundurkan diri?" "Aku tidak punya bukti kuat. Tidak ada hal pasti
yang bisa kuceritakan padamu."
"Tentu saja. Kami memahami itu. Ini penyidikan
rahasia." "Oh, begitu. Tapi sebenarnya hanya sedikit sekali
yang bisa kuceritakan."
"Kau bisa menceritakan alasanmu mengundurkan
diri. "Aku punya perasaan bahwa tanpa sepengetahuanku ada berbagai hal yang terjadi."
"Maksudmu, kaupikir itu bukan perusahaan sungguhan?"
"semacam itu. Rasanya perusahaan itu tidak dijalankan seperti bisnis pada layaknya. Aku mencurigai
ada tujuan tersembunyi di baliknya. Tapi apa tujuan
itu, aku masih belum tahu."
Lejeune mengajukan lebih banyak lagi pertanyaan
soal tugas apa yang harus dilakukan eileen. Daftar
nama di lingkungan tertentu dibagikan. Tugasnya adalah mengunjungi orang-orang itu, menanyakan beberapa pertanyaan, dan mencatat jawabannya.
"Dan apa yang menurutmu tampak salah dalam
hal itu?" "Menurutku, pertanyaan-pertanyaannya tidak mengikuti alur riset tertentu. Tampak tidak beraturan, bah305
kan hampir sembarangan. seolah-olah"bagaimana,
ya, mengatakannya?"pertanyaan itu hanya selubung
bagi sesuatu yang lain."
"Apakah kau punya gagasan apa sebenarnya tujuan
yang lain itu?" "Tidak, itulah yang membingungkanku."
Dia berhenti sebentar, lalu berkata ragu, "Aku memang pernah menduga semua itu diorganisir dengan
tujuan mempermudah"mungkin"perampokan, misalnya untuk memata-matai lingkungan terlebih dulu.
Tapi pasti bukan itu, karena aku tidak pernah diminta menggambarkan ruangan-ruangan, kunci-kunci,
dan sebagainya, atau kapan saatnya si penghuni lat
atau rumah kira-kira pergi atau keluar rumah."
"Hal-hal apa yang kausinggung dalam pertanyaanpertanyaannya?"
"Bervariasi. Terkadang tentang bahan makanan. Sereal, adonan kue, atau terkadang sabun dan deterjen.
Kadang-kadang kosmetik, bedak wajah, lipstik, krim,
dan sebagainya. Terkadang juga obat-obat paten, berbagai merek aspirin, permen batuk, obat tidur, obat
kuat, obat kumur, pencuci mulut, obat salah pencernaan, dan lain-lain."
"Apakah kau tidak disuruh," Lejeune berbicara sambil lalu, "memberikan sampel dari barang tertentu?"
"Tidak. Sama sekali tidak."
"Kau hanya mengajukan pertanyaan dan mencatat
jawabannya." "Ya." "Apa yang seharusnya menjadi tujuan dari pertanyaan-pertanyaan itu?"
306 "Itulah yang kelihatan aneh. Kami tidak pernah
diberitahu dengan jelas. Tugas kami seharusnya dilakukan dengan tujuan menyediakan informasi pada
beberapa perusahaan produksi tertentu"tapi caranya
sangat amatiran. sama sekali tidak sistematis."
"Apakah ada kemungkinan, menurutmu, di antara
semua pertanyaan yang harus kauajukan, ada satu
atau sekelompok pertanyaan yang menjadi tujuan sesungguhnya" Lalu pertanyaan yang lain hanya untuk
mengelabui?" eileen mempertimbangkan hal itu, agak mengerutkan dahi, lalu mengangguk.
"Ya," katanya. "Itu menjelaskan pilihan yang sembarangan"tapi aku sama sekali tidak punya gagasan
pertanyaan mana yang penting."
Lejeune menatapnya tajam.
"Pasti ada hal lain yang belum kauceritakan pada
kami," katanya lemhut.
"Justru itu dia, sebenarnya tidak ada. Aku hanya
merasa ada yang salah dengan keseluruhan tugas itu.
Lalu aku membicarakan masalah ini pada wanita lain,
Mrs. Davis?" "Kau berbicara pada Mrs. Davis"ya?"
suara Lejeune tetap tidak berubah.
"Dia juga tidak begitu suka dengan tugasnya."
"Dan mengapa dia tidak suka?"
"Dia tak sengaja mendengar suatu pembicaraan."
"Apa yang didengarnya?"
"sudah kukatakan aku tidak bisa menguraikannya
dengan tepat. Dia tidak menceritakannya padaku dengan jelas. Hanya saja, dari yang didengarnya secara
307 tak sengaja, seluruh kegiatan itu memang semacam
penipuan. "Tidak seperti apa yang terlihat." Begitu
yang dikatakannya. Lalu dia bilang, "Oh, well, toh itu
tidak memengaruhi kita. Kita dapat bayaran bagus
dan kita tidak diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum"jadi menurutku tidak ada
yang perlu kita risaukan.?"
"Itu saja?" "Masih ada satu hal lagi yang dikatakannya. Aku
tidak tahu apa maksudnya. Katanya, "Terkadang aku
merasa seperti Typhoid Mary." saat itu aku tidak tahu
apa maksudnya." Lejeune mengambil selembar kertas dari sakunya
dan memberikannya pada eileen.
"Apakah nama-nama di daftar ini punya arti bagimu" Apakah kau pernah mengunjungi salah satu di
antara mereka seingatmu?"
"Aku tidak ingat." Dia mengambil kertas itu. "Aku
bertemu begitu banyak..." Dia berhenti bicara, sementara matanya mengurut daftar itu. Dia berkata,
"Ormerod." "Kau ingat orang bernama Ormerod?""
"Tidak. Tapi Mrs. Davis pernah menyebutnya.
Orang itu meninggal dengan sangat mendadak, kan"
Perdarahan otak. Hal itu membuat Mrs. Davis gelisah. Dia bilang, "Dia ada di daftarku dua minggu
yang lalu. Tampak sangat sehat keadaannya." setelah
itu dia berkomentar soal Typhoid Mary. Katanya,
"Beberapa orang yang kukunjungi rupanya berbaring,
lalu mati hanya karena memandangku." Dia tertawa
dan mengatakan itu hanya kebetulan. Tapi rasanya
308 dia tidak begitu menyukainya. Tapi akhirnya, dia bilang dia tidak akan mencemaskan hal itu."
"Itu saja?" "Well?" "Ceritakan." "Beberapa waktu kemudian. Aku sudah beberapa
lama tidak berjumpa dengannya. Tapi suatu hari kami
bertemu di restoran, di soho. Kuceritakan padanya
aku sudah mengundurkan diri dari C.R.C. dan punya
pekerjaan lain. Dia bertanya mengapa, dan aku bilang
aku merasa tidak enak hati karena tidak tahu apa
yang sebenarnya terjadi. Dia bilang, "Mungkin kau
sudah bertindak bijaksana. Tapi pekerjaan ini bayarannya bagus dan jam kerjanya singkat. Lagi pula, kita
semua perlu mengambil kesempatan dalam hidup ini!
Aku tidak banyak memperoleh keberuntungan dalam
hidupku, dan mengapa aku harus memedulikan apa
yang terjadi dengan orang lain?"
"Kataku, "Aku tidak mengerti apa yang kaubicarakan. sebenarnya apa persisnya yang salah dengan
perusahaan itu?" Katanya, "Aku tidak yakin, tapi kemarin aku mengenali seseorang. Dia keluar dari rumah
yang tidak seharusnya dia kunjungi sambil membawa
tas peralatan. Aku heran apa yang dilakukannva dengan alat-alat itu?" Dia juga bertanya padaku, apakah
aku pernah bertemu wanita yang membuka pub bernama Pale Horse di suatu tempat. Aku bertanya padanya apa kaitan Pale Horse dengan ini semua."
"Dan apa katanya?"
"Dia tertawa dan bilang, "Bacalah Kitab Injilmu.?"
309 Mrs. Brandon menambahkan, "Aku tidak tahu apa
maksudnya. Itulah kali terakhir aku melihatnya. Aku
tidak tahu di mana dia sekarang, apakah dia masih
bekerja di C.R.C. atau sudah mengundurkan diri."
"Mrs. Davis sudah meninggal," kata Lejeune.
eileen Brandon kelihatan kaget.
"Meninggal! Tapi bagaimana?"
"Radang paru-paru, dua bulan yang lalu."
"Oh, begitu. Aku menyesal."
"Apakah ada hal lain yang bisa kauceritakan pada
kami, Mrs. Brandon?"
"sayangnya, tidak. Aku pernah mendengar orang
lain menyebut istilah itu"Pale Horse, tapi kalau kau
bertanya pada mereka tentang itu, mereka akan langsung bungkam. Mereka bahkan kelihatan takut."
Dia kelihatan resah. "Aku"aku tidak ingin terlibat dalam sesuatu yang
berbahaya, Inspektur Lejeune. Aku punya dua anak
kecil... sungguh, aku tidak tahu lebih banyak daripada yang sudah kuceritakan padamu."
Lejeune menatapnya tajam, lalu mengangguk dan
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
membiarkannya pergi. "Ini mengantar kita sedikit lebih jauh," kata
Lejeune ketika eileen Brandon sudah pergi. "Mrs.
Davis sudah tahu terlalu banyak. Dia mencoba menutup mata terhadap apa yang mungkin sedang terjadi,
tapi pasti dia sudah punya dugaan tertentu yang cerdas. Lalu tiba-tiba dia jatuh sakit. Dan ketika sedang
sekarat, dia memanggil pastor dan menceritakan apa
yang dia tahu dan curigai.
"Pertanyaannya adalah seberapa banyak yang dike310
tahuinya" Daftar nama orang-orang itu, menurutku,
adalah daftar orang-orang yang dikunjunginya dalam
rangka tugas dan yang setelahnya meninggal. Karena
itulah dia berkomentar tentang Typhoid Mary. Pertanyaan yang sebenarnya adalah siapa yang "dikenalinya" keluar dari rumah yang seharusnya tidak dikunjungi orang itu, dan berpura-pura menjadi semacam
tukang" Pengetahuan itulah yang membuatnya menjadi berbahaya. Kalau dia mengenali orang itu, maka
orang itu juga mengenalinya"dan mungkin dia menyadari dia sudah dikenali. Bila Mrs. Davis menyampaikan hal khusus itu pada Pastor Gorman, sangatlah penting Pastor Gorman dibungkam segera
sebelum bisa menyebarkannya."
Lejeune memandangku. "Kau setuju, kan" Pasti begitu jalan ceritanya."
"Oh, ya," kataku. "Aku setuju."
"Dan mungkin kau punya gambaran tentang siapa
pria itu?" "Aku memang punya gambaran, tapi?"
"Aku tahu. Kita tidak punya bukti sedikit pun."
Dia diam sejenak. Kemudian dia bangkit berdiri.
"Tapi kita akan menangkapnya," katanya. "Tak perlu diragukan lagi. sekali kita tahu pasti siapa dia,
maka selalu akan ada cara. Kita akan mencoba setiap
cara yang ada!" 311 Bab 23 CERITA MARK EASTERBROOK BARULAH tiga minggu kemudian, ada mobil melaju
sampai ke pintu depan Priors Court.
empat orang turun dari mobil. Aku salah satu dari
mereka. Bersamaku ada Inspektur Detektif Lejeune
dan sersan Detektif Lee. Orang keempat adalah Osborne yang hampir tidak bisa menahan kegembiraan
dan semangatnya karena diizinkan menjadi bagian
kelompok itu. "Kau harus diam saja, kau tahu," Lejeune mengingatkannya.
"Ya, lnspektur. Kau bisa memercayaiku sepenuhnya
Aku tidak akan mengucapkan satu patah kata pun."
"Ingat itu." "Aku merasa mendapat kehormatan. Kehormatan
besar, meski sebenarnya aku kurang mengerti?"
Tapi tidak ada yang mau memberikan penjelasan
saat itu. Lejeune menekan bel dan meminta bertemu Mr.
Venables. 312 Hampir tampak seperti rombongan utusan, kami
berempat dipersilakan masuk.
Bila Venables heran akan kedatangan kami, dia tidak
menunjukkannya. sikapnya bahkan luar biasa sopan.
Aku sekali lagi berpikir"saat dia mendorong kursi
rodanya agak ke belakang agar lingkaran di sekitarnya
menjadi lebih besar"betapa khas penampilannya.
Jakunnya yang bergerak naik-turun di tengah sayap kerahnya yang bergaya kuno, proilnya yang kurus dengan
hidungnya yang bengkok bagai burung elang.
"Senang bertemu lagi denganmu, Easterbrook. Rupanya akhir-akhir ini kau banyak menghabiskan
waktu di bagian dunia ini, ya?"
Ada kebencian yang familier dalam nada suaranya,
pikirku. Dia melanjutkan, "Dan"Inspektur Detektif
Lejeune, bukan" Ini menimbulkan rasa ingin tahuku,
itu perlu kuakui. Wilayah ini begitu damai, begitu
bebas dari kejahatan. Tapi tetap saja ada inspektur
detektif mengunjungiku! Apa yang bisa kulakukan
untukmu, Inspektur Detektif?"
Suara Lejeune sangat pelan, sangat halus.
"Kami pikir kau bisa membantu kami dengan suatu masalah, Mr. Venables."
"Itu kedengaran agak familier, bnkan" Dengan cara
bagaimana menurutmu aku bisa membantumu?"
"Tanggal tujuh Oktober"pastor bernama Pastor
Gorman terbunuh di West Street, Paddington. Aku
diberitahu kau berada di sekitar sana saat itu"antara
pukul 19.45 dan 20.15, dan mungkin sekali kau melihat sesuatu yang berkaitan dengan masalah ini?"
313 "Apa betul aku berada di sana saat itu" Kau tahu,
rasanya tak mungkin, rasanya sangat mustahil. sejauh
yang kuingat, aku belum pernah ke distrik itu di
London. seingatku, kurasa aku bahkan sama sekali
tidak berada di London saat itu. Aku sekali-sekali pergi ke London untuk melewatkan waktu yang menarik
di toko-toko atau untuk pemeriksaan medis."
"Oleh sir William Dugdale dari Harley street, kalau tak salah."
Mr. Venables menatapnya dengan dingin.
"Kau punya cukup banyak informasi, Inspektur."
"Tidak sebanyak yang kuharapkan. Meski begitu,
aku kecewa karena kau tidak bisa membantu sesuai
harapanku. Kupikir aku berutang padamu untuk menjelaskan fakta-fakta sehubungan dengan kematian
Pastor Gorman." "Tentu saja, silakan. Nama itu belum pernah kudengar hingga saat ini."
"Pastor Gorman dipanggil di sore yang kebetulan
berkabut itu untuk menengok wanita sekarat di dekat
sana. Wanita itu sudah terlibat dengan organisasi kriminal. Awalnya dia tidak menyadarinya, tapi di kemudian hari beberapa hal membuatnya curiga terhadap
keseriusan masalah itu. Organisasi yang mengkhususkan diri dalam melenyapkan orang-orang yang tidak
disukai"tentu saja demi upah yang lumayan besar."
"Nyaris tidak ada hal baru dalam gagasan itu," gumam Venables. "Di Amerika?"
"Ah, tapi ada beberapa ciri baru pada organisasi ini.
Pertama-tama, pelenyapan dibuat seolah terjadi dengan
cara yang mungkin bisa kita sebut cara psikologis. Apa
314 yang dikatakan sebagai "hasrat untuk mati" yang ada
dalam diri setiap orang, dirangsang?"
"sehingga orang tersebut dengan patuh melakukan
bunuh diri" Itu kedengaran terlalu hebat, bahkan mustahil, kalau boleh kukatakan begitu, Inspektur."
"Bukan bunuh diri, Mr. Venables. Orang tersebut
meninggal dengan sangat wajar."
"Ah, ayolah. Yang benar saja. Kau benar-benar percaya hal semacam itu" Itu sangat mustahil bagi polisi
kita yang keras kepala!"
"Kubu pusat organisasi ini katanya berada di suatu
tempat yang dinamakan "Pale Horse"."
"Ah, sekarang aku mulai mengerti. Jadi itulah yang
membawa kalian ke lingkungan pedesaan kami yang
nyaman; temanku hyrza Grey dan omong kosongnya!
Entah apa dia sendiri memercayainya, itu belum pernah
berhasil kuselami. Tapi itu memang omong kosong. Dia
punya teman bodoh yang sering jadi cenayang dan
penyihir setempat yang memasak makanannya. (Mereka
berani sekali karena mau memakannya"bisa saja
sewaktu-waktu ada cemara beracun dalam sup!) Dan
ketiga wanita itu sudah membangun reputasi yang
lumayan hebat. Reputasi yang tentu sangat nakal, tapi
jangan katakan Scotland Yard, atau entah dari mana kau
berasal, menganggapnya serius!"
"Kami menganggapnya sangat serius, Mr.
Venables." "Kau benar-benar percaya hyrza bisa menyemburkan mantra-mantra omong kosong yang hebat, Sybil
bisa kerasukan, Bella bisa mempraktikkan sihir hitam,
dan sebagai akibatnya ada orang yang mati?"
315 "Oh, tidak, Mr. Venables"penyebab kematian lebih sederhana daripada itu?" Dia berhenti sejenak.
"Penyebabnya keracunan thallium."
Hening sejenak" "Apa katamu?" "Keracunan"karena garam thallium. Cukup sederhana dan langsung pada sasaran. Hanya saja semua
itu perlu disamarkan"dan cara apa yang lebih baik
untuk menutupinya daripada aksi psiko-ilmiah gadungan"penuh istilah-istilah modern dan diperkuat
takhayul zaman dulu. sudah diperhitungkan untuk
mengalihkan perhatian dari kenyataan sederhana pemberian racun."
"hallium," Mr. Venables mengerutkan dahi. "Rasanya aku belum pernah mendengar soal itu."
"Belum" Digunakan secara luas sebagai racun tikus,
terkadang untuk menghilangkan rambut pada anakanak yang menderita cacing gelang. Bisa diperoleh
dengan cukup mudah. secara kebetulan, ada satu
bungkus racun itu disembunyikan di pojok gudang
tanamanmu." "Di gudang tanamanku" Kedengarannya sangat
mustahil." "Ada di situ. sudah kami periksa untuk penyidikan?"
Venables mulai agak emosi.
"Pasti ada yang meletakkannya di sana. Aku tidak
tahu apa pun tentang itu. sama sekali tidak tahu."
"Benarkah begitu" Kau orang yang cukup berada,
bukan, Mr. Venables?"
316 "Apa hubungannya dengan apa yang sedang kita
bicarakan?" "Dinas Pajak sudah mengajukan beberapa pertanyaan yang aneh akhir-akhir ini, kalau tak salah" Mengenai sumber penghasilan, maksudku."
"Kutukan hidup di Inggris jelas adalah sistem perpajakan kita. Akhir-akhir ini dengan serius, aku mempertimbangkan pergi dan tinggal di Bermuda."
"Kukira kau tidak akan tinggal di Bermuda dalam
waktu dekat ini, Mr. Venables."
"Apakah itu ancaman, Inspektur" Karena kalau memang begitu?"
"Tidak, tidak, Mr. Venables. Itu hanya pendapat.
Kau mau dengar bagaimana aksi ini dilakukan?"
"Rupanya kau memang sudah berniat menceritakannya padaku."
"semuanya diatur dengan rapi sekali. Detail-detail
keuangan diatur pengacara yang tidak berprofesi lagi
sebagai pengacara, bernama Mr. Bradley. Mr. Bradley
punya kantor di Birmingham. Calon-calon klien mengunjunginya di sana dan melakukan bisnis dengannya. Maksudnya, ada taruhan tentang apakah seseorang akan meninggal dalam batas waktu yang sudah
ditentukan. Mr. Bradley, yang senang bertaruh, biasanya pesimis dalam ramalannya. Umumnya kliennya
lebih optimis. Ketika Mr. Bradley memenangkan taruhan, uang harus segera dibayarkan"kalau tidak,
sesuatu yang kurang baik akan terjadi. Itu saja yang
perlu dilakukan Mr. Bradley"bertaruh. sederhana,
kan" "Klien kemudian pergi ke Pale Horse. Aksi pun
317 digelar hyrza Grey dan teman-temannya. Ini biasanya memberi kesan mendalam pada klien, persis seperti yang memang diharapkan.
"Sekarang tentang fakta-fakta sederhana di belakang
layar. "Beberapa wanita, karyawan tepercaya dari salah
satu perusahaan riset pelanggan yang banyak bertebaran di mana-mana, diperintahkan menyisir lingkungan
tertentu dengan bekal daftar pertanyaan. "Roti apa
yang kausukai" Alat-alat kecantikan dan kosmetik apa"
Obat pencahar, tonikum, penenang, atau sakit perut
apa" Orang-orang masa kini rupanya sudah terbiasa
menjawab daftar pertanyaan. Mereka jarang menolak.
"Lalu"langkah terakhir. Sederhana, berani, berhasil!
Satu-satunya tindakan yang dilaksanakan pencetus
rencana jahat ini secara pribadi. Mungkin dia memakai
seragam portir lat, mungkin dia jadi orang yang datang
untuk membaca meteran gas atau listrik. Dia bisa
menjadi tukang ledeng, tukang listrik, atau tukang apa
saja. Apa pun yang diperankannya, dia punya surat
bukti diri yang sah kalau ada yang ingin melihatnya.
Kebanyakan orang tidak memintanya. Peran apa pun
yang dimainkannya, tujuannya sederhana sekali"penggantian suatu ramuan yang dibawanya dengan benda
serupa yang dia tahu (karena daftar pertanyaan C.R.C.)
biasa digunakan korban. Dia mungkin akan mengetukngetuk pipa, memeriksa meteran, atau menguji tekanan
air"tapi pergantian itulah tujuannya yang asli. Sesudah
menyelesaikannya, dia pergi dan tidak pernah terlihat
di lingkungan itu lagi. 318 "Dan selama beberapa hari mungkin tidak ada
yang terjadi. Tapi cepat atau lambat, korban mulai
menunjukkan gejala penyakit. Dokter dipanggil, tapi
tidak punya alasan untuk mencurigai sesuatu yang
luar biasa. Mungkin dia akan menanyakan makanan,
minuman, dan sebagainya, yang ditelan pasien. Tapi
dia tidak mungkin mencurigai benda biasa yang sudah dipakai pasien"selama bertahun-tahun.
"Dan kaulihat keindahan rencana itu, Mr.
Venables" satu-satunya yang tahu apa sebenarnya yang
dilakukan kepala organisasi"adalah kepala organisasi
itu sendiri. Tidak ada yang bisa membocorkan rahasianya."
"Jadi bagaimana kau tahu begitu banyak?" tuntut
Mr. Venables. "Bila kami punya kecurigaan terhadap orang tertentu, ada cara untuk membuktikannya."
"Oh, begitu" Misalnya?"
"Kami tidak perlu membicarakannya sampai ke
detail-detail. Tapi ada kamera, misalnya. segala
macam peralatan canggih kini sudah bisa digunakan.
seseorang bisa difoto tanpa dia sadari. Kami punya
beberapa foto yang bagus sekali, misalnya, tentang
portir lat berseragam, tukang gas, dan lain sebagainya. Ada kumis palsu, gigi palsu yang berbeda, dan
sebagainya, tapi si pelaku telah dikenali dengan sangat
mudah"pertama-tama oleh Miss Katherine Corrigan,
alias Mrs. Mark Easterbrook, juga oleh wanita bernama Edith Binns. Pengenalan adalah sesuatu yang sangat menarik, Mr. Venables. Misalnya saja, pria ini,
Mr. Osborne, bersedia bersumpah dia melihatmu
319 mengikuti Pastor Gorman di Barton street di malam
tujuh Oktober sekitar jam delapan."
"Dan aku memang melihatmu!" Mr. Osborne mencondongkan badan ke depan, berkedut-kedut karena
sangat bersemangat. "Aku menggambarkan dirimu"
menguraikan ciri-cirimu dengan tepat sekali!"
"Mungkin agak terlalu tepat," kata Lejeune. "Karena
kau tidak melihat Mr. Venables malam itu ketika kau
berdiri di luar pintu tokomu. Kau sama sekali tidak ber?
diri di sana. Kau sendiri ada di seberang jalan"mengikuti Pastor Gorman sampai dia membelok ke West
street, lalu kau mengejarnya dan membunuhnya..."
Mr. Zachariah Osborne berkata, "Apa?"
Reaksi itu bisa jadi menggelikan. Dan ternyata memang! Rahangnya yang turun. Matanya yang melotot...
"Izinkan aku memperkenalkanmu, Mr. Venables,
pada Mr. Zachariah Osborne, ahli kimia, dulu tinggal
di Barton street, Paddington. Kau akan tertarik secara
pribadi padanya bila aku menceritakan padamu bahwa
Mr. Osborne, yang sudah sejak beberapa waktu ini
kami observasi, sudah melakukan tindakan bodoh dengan menempatkan satu bungkus garam thallium di
gudang tanamanmu. Karena tidak tahu tentang kelumpuhanmu, dia menghibur dirinya sendiri dengan memasangmu dalam peran sebagai penjahat aksi ini; dan
karena dia sangat keras kepala serta sangat bodoh, dia
menolak mengakui dia sudah membuat kekeliruan."
"Bodoh" Kau berani menyebutku bodoh" Kalau
kau tahu"kalau saja kau tahu apa yang kulakukan"
apa yang bisa kulakukan"aku?"
320
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Osborne gemetar dan berbicara gugup karena marah. Lejeune memerhatikannya dengan hati-hati. Aku
teringat orang yang mempermainkan ikan di pancingannya.
"seharusnya kau jangan mencoba berlagak pintar,
kau tahu," kata Lejeune memarahinya. "Kalau saja
kau hanya duduk di tokomu itu dan diam, aku tidak
akan berada di sini sekarang, memperingatkanmu sesuai tugasku, bahwa apa pun yang kaukatakan akan
dicatat dan?" saat itulah Mr. Osborne mulai menjerit.
321 Bab 24 CERITA MARK EASTERBROOK "BeGINI, Lejeune, ada banyak hal yang ingin kuketahui."
sesudah semua formalitas selesai, aku sempat berbicara sendiri dengan Lejeune. Kami duduk berdampingan dengan dua gelas besar berisi bir di depan kami.
"Ya, Mr. easterbrook" Kurasa ini kejutan bagimu."
"Memang begitu. Pikiranku sudah terpaku pada
Venables. Kau sama sekali tidak memberiku petunjuk
barang sedikit pun."
"Aku tidak mungkin memberi petunjuk, Mr.
easterbrook. Hal semacam ini harus dimainkan secara
sangat rahasia. sangat rumit sebenarnya tidak banyak
bukti yang kami miliki. Karena itulah kami perlu
menggelar aksi dengan kerja sama Venables. Kami
perlu membawa Osborne berjalan melewati jalan itu,
lalu tiba-tiba berbalik menyerangnya dengan harapan
dia akan menyerah. Dan ternyata berhasil."
322 "Apakah dia gila?" tanyaku.
"Menurutku sekarang dia sudah jadi gila. Tentu
saja awalnya tidak begitu, tapi hal semacam ini berpengaruh, kau tahu. Membunuh orang. Itu membuatmu merasa punya kekuatan dan dirimu paling hebat.
Membuatmu merasa sudah menjadi Tuhan yang
Mahakuasa. Tapi sebenarnya tidak begitu. Kau hanya
orang malang yang sudah tertangkap basah. Dan ketika fakta itu dihadapkan padamu, tiba-tiba egomu
tidak tahan lagi. Kau menjerit, meracau, dan membual soal semua yang sudah kaulakukan dan betapa
pintarnya dirimu. Well, kau sudah lihat sendiri
tadi." Aku mengangguk. "Jadi Venables sudah sekongkol
dengan aksi yang kaurencanakan," kataku. "Apakah
dia senang bekerja sama?"
"Rupanya ini menggelikan baginya," kata Lejeune.
"Di samping itu, dia cukup kurang ajar untuk berkata
kebaikan pantas dibalas dengan kebaikan."
"Dan apa yang dimaksudkannya dengan komentar
misterius itu?" "Well, sebenarnya aku tidak boleh menceritakan ini
padamu," kata Lejeune, "ini tidak boleh disiarkan.
sekitar delapan tahun yang lalu berjangkit perampokan bank besar-besaran. Teknik yang sama setiap kali.
Dan mereka berhasil lolos! serangannya dirancang
dengan lihai sekali oleh orang yang tidak mengambil
bagian dalam pelaksanaannya. Orang itu berhasil
mengeruk banyak sekali uang. Kami memang punya
kecurigaan tentang siapa orangnya, tapi kami tidak
bisa membuktikannya. Dia terlalu pintar bagi kami.
323 Terutama di sisi keuangan. Dan dia cukup bijak untuk tidak mencoba mengulang kembali keberhasilannya. Aku tidak akan mengatakan lebih daripada itu.
Dia penjahat cerdik tapi bukan pembunuh. Tidak ada
nyawa yang melayang."
Pikiranku kembali ke Zachariah Osborne. "Apakah
dari awal kau sudah mencurigai Osborne?" tanyaku.
"Langsung sejak awal?"
"Well, dia menarik perhatian pada dirinya sendiri,"
kata Lejeune. "seperti sudah kukatakan kepadanya,
kalau saja dia diam dan tidak berbuat apa-apa, mungkin kami tidak akan pernah menduga bahwa ahli kimia yang terhormat, Mr. Zachariah Osborne, punya
kaitan dengan bisnis ini. Tapi aneh sekali, justru itulah yang tidak bisa dihindari para pembunuh. Lihat
mereka, kokoh dan aman bagai rumah. Tapi mereka
tidak bisa tinggal diam. Aku tidak tahu kenapa."
"Hasrat untuk mati," usulku. "suatu varian dari
tema hyrza Grey." "Semakin cepat kau lupa segala hal tentang Miss
hyrza Grey dan semua yang diceritakannya padamu,
semakin baik," kata Lejeune keras. "Tidak," dia berkata sambil merenung, "kupikir masalah sebenarnya
adalah kesepian. Kau tahu dirimu begitu cerdas, tapi
tidak bisa menceritakannya pada seorang pun."
"Kau belum cerita kapan kau mulai mencurigainya."
"Well, dia langsung mulai dengan menceritakan
kebohongan. Kami minta siapa pun yang melihat Pastor Gorman malam itu menghubungi kami. Mr.
Osborne menghubungi kami dan pernyataan yang
324 dikeluarkannya jelas kebohongan. Dia melihat seseorang mengikuti Pastor Gorman dan dia menguraikan
ciri-ciri orang itu, padahal tidak mungkin dia bisa
melihatnya dari seberang jalan di malam berkabut.
"Hidung bengkok seperti paruh burung rajawali
dilihat dari samping, mungkin masih bisa dilihatnya,
tapi jakun tidak mungkin. Itu sudah terlalu berlebihan. Tentu saja, kebohongan itu mungkin saja maksudnya tidak jelek. Mungkin Mr. Osborne hanya ingin
membuat dirinya kelihatan penting. Banyak sekali
orang semacam itu. Tapi hal ini malah membuatku
memusatkan perhatian pada Mr. Osborne dan ternyata dia memang orang aneh. Dia segera menceritakan
banyak hal tentang dirinya sendiri. sangat bodoh. Dia
memberi gambaran tentang dirinya sebagai individu
yang selalu ingin punya peranan lebih penting daripada sesungguhnya.
"Dia tidak puas melanjutkan bisnis ayahnya yang
sudah kuno. Dia pergi dan mencoba peruntungannya
di panggung, tapi rupanya dia tidak sukses di sana.
Mungkin, menurutku, karena dia tidak mau menerima perintah. Tidak ada seorang pun yang boleh memerintah bagaimana dia harus memainkan suatu peran. Mungkin dia jujur ketika menceritakan ambisinya
menjadi saksi di pengadilan yang dengan sukses mengenali seseorang yang datang membeli racun. Pikirannya banyak ditujukan pada hal semacam itu, menurutku. Tentu saja kami tidak tahu di saat apa dan
kapan, timbul gagasan dalam dirinya bahwa dia bisa
jadi penjahat besar yang begitu lihai sehingga tidak
pernah bisa diseret ke pengadilan.
325 "Tapi semua itu hanya dugaan. Kembali ke pembicaraan semula. Uraian Osborne tentang pria yang
dilihatnya malam itu sangat menarik. Jelas sekali itu
uraian tentang orang yang memang pernah dilihatnya.
sangat sulit, kau tahu, untuk mengarang ciri-ciri seseorang. Mata, hidung, dagu, telinga, semuanya. Kalau
mencobanya, kau akan mendapati secara tidak sadar
kau sedang menguraikan orang yang pernah kauperhatikan entah di mana"di trem, kereta api, atau bus.
Osborne rupanya menguraikan seseorang yang berciriciri agak tidak lazim. Kupikir dia pernah melihat
Venables duduk di dalam mobilnya suatu hari di
Bournemouth dan terpukau karena penampilannya"
seandainya dia melihat Venables dalam keadaan begitu, dia takkan menyadari Venables lumpuh.
"Alasan lain yang membuatku tertarik pada
Osborne adalah dia ahli kimia. Kupikir mungkin saja
daftar yang kami pegang itu ada hubungannya dengan
perdagangan narkotika entah di mana. Ternyata tidak
demikian, lalu karena salah perkiraan itu aku mungkin saja lupa soal Mr. Osborne kalau saja dia sendiri
tidak berniat tetap menonjolkan diri. Dia ingin sekali
tahu apa yang sedang kami lakukan, kau tahu, karena
itu dia menulis surat untuk memberitahukan dia melihat orang tersebut di suatu bazar gereja di Much
Deeping. "Dia masih belum tahu Mr. Venables lumpuh. Ketika
akhirnya tahu hal itu, dia tidak lantas diam saja. Di
situlah letak kesombongannya. Kesombongan khas
penjahat. Dia tidak akan mengakui sedikit pun bahwa
dia keliru. Layaknya orang bodoh, dia berpegang teguh
326 pada pendapatnya dan mengajukan berbagai macam
teori yang tidak masuk akal. Aku pernah mengunjungi
Mr. Osborne di bungalonya di Bournemouth, kunjungan yang sangat menarik. Nama bungalo itu sebenarnya sudah membocorkan rahasianya. everest. Dia
menyebutnya begitu. Dan dia menggantungkan lukisan
Gunung everest di ruang depan. Dia bercerita betapa
tertariknya dia pada penjelajahan Himalaya.
"Tapi itulah jenis kelakar murahan yang disukainya.
everest atau beristirahat untuk selamanya. Itulah perdagangannya"profesinya. Dia memang membuat
orang-orang beristirahat selamanya dengan imbalan
yang cocok. Gagasannya memang bagus sekali, itu
perlu kita puji. seluruh rancangannya sangat cerdik.
Bradley di Birmingham, hyrza Grey mengadakan
s?ance di Much Deeping. Dan siapa yang akan mencurigai Mr. Osborne yang sama sekali tidak ada hubungan dengan hyrza Grey, tidak ada hubungan dengan Bradley dan Birmingham, tidak ada hubungan
dengan para korban. Cara kerja sebenarnya dari seluruh aksi ini sangat sepele bagi ahli kimia. Seperti kukatakan tadi, kalau saja Mr. Osborne memilih tetap
diam." "Tapi apa yang dilakukannya dengan semua uang
itu?" tanyaku. "Dia memang melakukannya demi
uang, kan?" "Oh, ya, dia melakukannya demi uang. Tentu saja
dia punya gambaran hebat tentang dirinya berpesiar,
menghibur orang lain, menjadi orang kaya dan penting. Tapi tentu saja dia bukan individu yang dia ba327
yangkan sendiri. Aku menduga rasa yakin akan kekuatan dirinya semakin membesar karena tindakan
membunuh itu. Berhasil lolos berkali-kali dengan pembunuhan membuatnya mabuk dan terlebih lagi, dia
justru akan sangat menikmati saat-saat didakwa di
pengadilan. Lihat saja, benar atau tidak. sosok yang
menjadi pusat perhatian, semua mata memandangnya."
"Tapi apa yang dilakukannya dengan semua uang
itu?" aku menuntut. "Oh, sederhana sekali," kata Lejeune, "meski tidak
tahu apakah aku akan mendapat gagasan itu kalau
saja aku tidak memerhatikan caranya mengisi bungalo
dengan perabotan. Dia sangat pelit. Dia mencintai
uang dan menginginkan uang, tapi bukan un-tuk dihamburkan. Bungalo itu hanya berisi sedikit perabot,
semuanya benda-benda yang dibelinya dengan murah
di tempat obral. Dia tidak suka menghamburkan
uang, dia hanya suka memilikinya."
"Maksudmu dia memasukkan semuanya ke
bank?" "Oh, tidak," kata Lejeune. "Menurutku kita akan
menemukannya di suatu tempat di bawah lantai di
bungalonya." Lejeune dan aku sama-sama terdiam selama beberapa saat aku merenung, memikirkan makhluk aneh,
Zachariah Osborne. "Corrigan," kata Lejeune sambil melamun, "akan
mengatakan itu semua bersumber pada suatu kelenjar
di limpanya, daging kelenjar perutnya, atau sesuatu
yang entah bekerja berlebihan atau kurang berproduk328
si"aku selalu sulit ingat yang mana. Aku orang yang
sederhana"menurutku, dia memang penjahat. Yang
mengherankanku"selalu begitu"bagaimana seseorang
bisa begitu pintar tapi sekaligus sangat bodoh."
"Kita selalu membayangkan dalang kejahatan sebagai sosok keji yang mengerikan tapi luar biasa," kataku.
Lejeune menggeleng. "sama sekali bukan karena
itu," katanya. "Kejahatan bukanlah sesuatu yang di
luar kebiasaan manusia, tapi justru kurang manusiawi.
Penjahatmu orang yang ingin jadi penting, tapi yang
tidak pernah akan jadi penting karena dia akan selalu
kurang manusiawi." 329 Bab 25 CERITA MARK EASTERBROOK DI Much Deeping semua normal dan terasa menyegarkan. Rhoda sibuk mengobati anjing-anjingnya. Kali
ini, kuduga dia mengobati penyakit cacingan hewanhewan itu. Dia menengadah ketika aku datang. Lalu
dia bertanya apakah aku mau membantunya. Aku
menolak dan bertanya di mana Ginger.
"Dia pergi ke Pale Horse."
"Apa?" "Katanya ada sesuatu yang perlu dikerjakannya di
sana." "Tapi rumah itu kosong."
"Aku tahu." "Dia akan kelelahan. Dia belum cukup sehat "
"Kenapa kau cerewet sekali, Mark" Ginger baikbaik saja. sudah lihat buku Mrs. Oliver yang baru"
Judulnya Burung Kakaktua Putih. Ada di sana di atas
meja." "Tuhan memberkati Mrs. Oliver. Juga edith
Binns." 330 "siapa itu edith Binns?"
"Wanita yang mengenali selembar foto. Juga merawat almarhumah ibu baptisku dengan setia."
"Tak ada yang bisa kupahami dari kata-katamu.
Kau itu kenapa sih?"
Aku tidak menjawab, tapi berangkat ke Pale
Horse. Persis sebelum sampai di sana, aku bertemu Mrs.
Dane Calthrop. Dia menyalamiku dengan penuh gairah.
"selama ini aku tahu aku bodoh sekali," katanya.
"Tapi aku tidak melihat di mana letak kebodohanku.
Terlalu terpukau pada hiasan-hiasan."
Dia melambaikan tangan ke arah penginapan yang
kosong dan damai di bawah sinar matahari musim
gugur. "Kekejian bukan di sana tempatnya"bukan dalam
arti seperti yang dimaksudkan. Tak ada jual-beli dengan iblis, tak ada kejayaan ilmu hitam dan jahat.
Hanya tipuan-tipuan bagus yang dilakukan demi
uang"dan nyawa manusia yang dianggap sepele. Itu
baru benar-benar jahat. Tidak ada yang hebat atau
besar"hanya picik dan keji."
"Kau dan Inspektur Lejeune tampaknya satu pendirian tentang itu."
"Aku suka orang itu," kata Mrs. Dane Calthrop.
"Mari kita pergi ke Pale Horse dan mencari Ginger."
"Apa yang dilakukannya di sana?"
"Membersihkan sesuatu."
Kami masuk melalui ambang pintu yang rendah.
Ada bau terpentin yang sangat kuat. Ginger sedang
331 sibuk dengan lap kain dan botol-botol. Dia menengadah ketika kami masuk. Dia masih sangat pucat dan
kurus. selembar selendang dililitkan di kepalanya, di
bagian rambutnya yang belum tumbuh kembali, dia
tampak sangat lemah. "Dia baik-baik saja," kata Mrs. Dane Calthrop, seperti biasa membaca pikiranku.
"Lihat!" kata Ginger dengan nada kemenangan.
Dia menunjuk papan nama lama yang sedang dikerjakannya.
Kotoran yang menumpuk bertahun-tahun hilang,
sehingga sosok penunggang kuda kelihatan jelas. si
penunggang berupa tengkorak menyeringai dengan
tulang-tulang mengilap. suara Mrs. Dane Calthrop yang dalam, nyaring,
dan merdu, terdengar di belakangku, "Wahyu, Bab
enam, Ayat Delapan. Dan aku melihat ada seekor
kuda pucat: dan orang yang menungganginya bernama
Maut dan kerajaan maut mengikutinya..."
Kami diam beberapa saat, lalu Mrs. Dane Calthrop
yang tidak takut pada antiklimaks, berkata, "Begitulah," dengan nada suara seperti orang yang melemparkan sesuatu ke tempat sampah.
"Aku harus pergi sekarang," tambahnya. "Pertemuan ibu-ibu."
Dia berhenti di ambang pintu, mengangguk ke
Misteri Penginapan Tua The Pale Horse Karya Agatha Christie di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
arah Ginger, dan dengan tak terduga berkata, "Kau
akan jadi ibu yang baik."
entah kenapa wajah Ginger memerah.
"Ginger," kataku, "maukah kau?"
"Mau apa" Menjadi ibu yang baik?"
332 "Kau tahu apa maksudku."
"Mungkin... Tapi aku lebih suka penawaran yang
tegas." Aku pun mengajukan penawaran tegas.
setelah beberapa saat, Ginger menuntut, "Kau
benar-benar yakin tidak mau menikah dengan Hermia
itu?" "Ya Tuhan!" kataku. "Aku hampir lupa."
Aku mengeluarkan surat dari saku bajuku.
"Ini datang tiga hari yang lalu, menanyakan apakah
aku mau pergi dengannya ke Old Vic untuk menonton Love"s Labour"s Lost."
Ginger merenggut surat itu dari tanganku dan merobeknya.
"Di masa mendatang, kalau kau mau pergi ke Old
Vic," katanya tegas, "kau akan pergi bersamaku." TAMAT
333 Gramedia Pustaka Utama Gramedia Pustaka Utama Gramedia Pustaka Utama "Keji sekali. Begitu keji,"
ucap wanita sekarat itu pada Pastor Gorman
dengan mata yang memancarkan kesakitan.
"Hentikan. Harus dihentikan. Harus."
Pastor itu lalu berbicara dengan sikap tegas yang menenangkan,
"Akan kulakukan apa yang perlu dilakukan. Kau bisa memercayaiku."
Pastor Gorman menyelipkan daftar yang berisi
nama-nama yang disebutkan wanita itu ke sepatunya.
Daftar tanpa makna; daftar nama orang-orang
yang sama sekali tidak punya persamaan.
Dalam perjalanan pulang, Pastor Gorman dibunuh,
tapi polisi menemukan daftar itu.
Dan ketika Mark Easterbrook mulai meneliti
kondisi orang-orang yang ada dalam daftar,
dia mulai menemukan hubungan antara mereka,
dan pola yang mengerikan:
SEMUA ORANG DI DAFTAR ITU SUDAH MATI?"
ATAU, MENURUT DUGAANNYA, SUDAH DITANDAI SEBAGAI SASARAN PEMBUNUHAN!
? Biang Ilmu Hitam 3 Wisma Pedang Seri 4 Kesatria Baju Putih Karya Wen Rui Ai Hijaunya Lembah Hijaunya 11