Pencarian

Anugerah Bidadari 1

Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella Bagian 1


Anugerah Bidadari mjbookmaker by: http://jowo.jw.lt Matahari bersinar terik. Sinarnya yang angkuh membuat udara sekitar
menjadi panas tak tertahankan.
Altamyra telah terlindung dari panas yang menyengat itu, tapi sekujur
tubuhnya tetap basah dan lengket oleh keringat.
Dari jendela kereta, ia dapat melihat prajurit-prajurit yang mengawalnya.
Altamyra heran. Dengan baju besi yang tebal, mereka sama sekali tidak
kepanasan. Di dalam ia merasa seperti berada di tungku pemanas apalagi di
luar. Udara panas membuatnya jengkel. Semua orang di sekitarnya pasti mau
mengipasi dirinya agar ia merasa sejuk, tapi tetap saja percuma. Ia telah
mengipasi dirinya dengan kipas bulunya, tapi yang terkipas adalah udara
panas. Belum lagi bajunya yang tebal. Baju seindah ini selalu diimpikannya tapi
tidak untuk saat ini. Altamyra bersumpah bila ada yang memaksanya mengenakan baju
bangsawan yang tebal di musim panas, ia akan menolak mentah-mentah. Ia
merasa heran mengapa gadis-gadis bangsawan mampu mengenakan baju
setebal ini di hari yang panas.
Beginilah kalau gadis miskin tiba-tiba mengenakan gaun indah yang
berlapis-lapis. Ia terbiasa mengenakan selapis gaun katun yang kasar. Di udara
sepanas apa pun, ia merasa nyaman dengan gaunnya. Sekarang ia benarbenar
merasa tidak nyaman. Kalau saat ini ia melihat danau atau sungai, ia pasti akan meloncat
masuk tanpa berpikir panjang. Ia benar-benar tersiksa dengan panas yang
menyengat ini. Altamyra merasa tertipu. Mereka berhasil membujuknya dan kini ia
menderita karenanya. Pinta mereka, Kami mohon demi menyelamatkan &
Altamyra mendengus kesal teringat kata menyelamatkan itu. Siapa pun
yang akan diselamatkannya, ia tidak peduli lagi. Saat ini untuk menyelamatkan
diri sendiri dari panas saja, ia tak mampu. Apalagi yang lain!"
1 Demi kata itu pula ia rela meninggalkan tempatnya yang hijau permai
dan subur ke daerah yang panas seperti padang pasir ini. Di tempatnya, angin
meniupkan daun-daun tetapi di sini debu saja yang terlihat.
Altamyra merasa sedikit beruntung mereka menggelung rambut
pirangnya tinggi-tinggi. Kalau tidak, ia yakin sekarang ia sudah menjadi
manusia setengah matang di tungku matahari ini.
Kereta tiba-tiba berhenti.
Altamyra baru saja menduga para prajurit menemukan tempat yang
sejuk untuk berteduh, ketika suara gaduh itu terdengar di luar.
Suara pedang yang beradu itu membuat Altamyra cemas. Ia ingin
meninggalkan kereta tapi pelayan di sampingnya mencegah.
Jangan lakukan itu! Di luar terlalu bahaya.
Melalui jendela pintu kereta, Altamyra melihat pengawal-pengawalnya
jatuh satu per satu. Mereka semua bersimbah darah.
Tiba-tiba seseorang muncul di jendela dan mengejutkan mereka. Mulut
orang itu berdarah dan ia membelalak pada mereka. Perlahan-lahan orang itu
jatuh ke bawah. Pemandangan itu membuatnya tidak tahan lagi. Tanpa menghiraukan
larangan, ia membuka pintu kereta lebar-lebar dan melompat keluar.
Apa yang dilihatnya ternyata lebih mengerikan dari perkiraannya. Mayatmayat
bergelimpangan di mana-mana. Darah merah yang segar membanjiri
tanah. Masuklah kembali, pelayan itu menariknya, Di sini terlalu bahaya
untuk & Mereka dikejutkan seseorang yang rubuh di dekat mereka.
Prajurit itu menarik ujung gaun Altamyra dan seperti hendak
mengucapkan sesuatu. Belum sempat ia mengatakannya, sebuah pedang telah
menancap di punggungnya. Ditatapnya dengan marah orang itu. Beraninya engkau melakukan itu,
geram Altamyra, Dasar tidak punya belas kasihan!
Pria itu tersenyum sinis.
Kemarahannya semakin memuncak. Apakah menurutmu nyawa manusia
itu sedemikian murahnya!" Apakah bagimu nyawa itu tidak ada harganya!"
Bagaimana dengan keluarga yang ditinggalkannya!"
Pria itu terkejut melihat air mata gadis itu.
Apakah engkau tidak dapat berpikir!" Bagaimana nasib keluarga yang
2 ditinggalkannya" Apakah kau tidak dapat berpikir betapa sedihnya mereka
kalau ia pulang hanya nama!"
Dari atas kudanya, pria itu membungkuk. Tangannya terulur ke wajah
Altamyra tapi ia menepisnya dengan penuh kemarahan. Pria itu tertawa sinis.
Sang pelayan memegang lengan Altamyra dengan ketakutan.
Sebaiknya kita tidak membuatnya marah, bisiknya.
Siapa yang mengatakan aku tidak punya belas kasihan" pria itu
berkata tajam, Kalian beruntung, aku tidak pernah membunuh anak-anak dan
wanita. Bagus kalau engkau menyadarinya! balas Altamyra sinis.
Pria itu tersenyum simpul.
Altamyra terkejut tiba-tiba tubuhnya diangkat.
Lepaskan aku! serunya marah, Aku tidak sudi kausentuh!
Ia hanya tersenyum sinis menghadapi rontaan Altamyra. Sekarang
engkau tawananku. Aku tak sudi menjadi tawanan pembunuh sepertimu!
Kembalilah pada keluarga majikanmu dan katakan putri mereka kini
menjadi tawananku, kata pria itu sambil mengeratkan pelukannya di pinggang
Altamyra. Mundur! perintah pria itu lalu ia membawa kudanya berlari ke dalam
hutan. Pelayan itu terpaku di tempatnya. Semua terjadi sangat cepat. Ia masih
sukar mempercayai apa yang baru saja dialaminya.
Gadis itu tiba-tiba diangkat ke kuda pria itu dan dibawa pergi sebagai
tahanan. Dari kejauhan terlihat ia terus meronta-ronta.
Lepaskan aku! bentaknya.
Pria itu tak bergeming. Ia terus memacu kudanya secepat mungkin
menjauhi tempat perkelahian tadi.
Lepaskan aku! Sebaiknya engkau diam atau aku akan meninggalkanmu di sini.
Altamyra tidak takut pada ancaman itu. Dengan lantang ia berkata,
Lebih baik ditinggal di sini daripada duduk di dekat pembunuh sepertimu!
Pria itu tersenyum sinis dan semakin mempererat pelukannya.
Altamyra marah besar. Ia membenci tubuhnya yang kurus kecil. Kalau ia
gemuk, pria itu takkan dengan mudah mengangkatnya ke kudanya. Kuda itu
juga pasti kelelahan berlari sambil membawanya.
3 Dasar pengecut! gerutunya, Beraninya hanya bersikap kasar pada
wanita! Dasar tidak sopan!
Melihat pria itu diam saja, ia semakin gencar melontarkan
kejengkelannya. Pembunuh! Sadis! Tidak tahu aturan! Kasar! Pengecut! Tidak
punya hati! Penakut! Licik! Kejam!
Kediaman pria itu membuat Altamyra semakin bersuka ria dengan
kejengkelannya. Ia semakin lantang menyemburkan ejekan-ejekannya.
Manusia berdarah dingin, amoral, asusila, penipu, penakut, lemah,
lamban. Orang-orang yang mengikuti mereka terheran-heran mendengar
serentetan kata yang terus meluncur dari mulut mungil itu.
Perhatian mereka membuat Altamyra semakin senang dan bersemangat
untuk meneruskan. Segala macam kata yang terlintas di benaknya, disebutkannya begitu
saja. Ia tidak peduli apakah ia sudah mengatakannya. Ia juga tidak peduli pada
orang-orang yang semakin tertarik mendengarnya. Bahkan, ia tidak lagi
mempedulikan pria di dekatnya yang diejeknya tanpa henti.
Cukup! akhirnya kesabaran pria itu habis.
Kata-kata yang penuh kemarahan itu tidak membuat si gadis diam. Ia
terus mengoceh tanpa henti.
Apakah ejekan-ejekanmu itu belum cukup"
Belum! sahutnya lantang. Engkau memang manusia kejam yang
berdarah dingin dan pengecut! Engkau pembunuh paling kejam dari yang
terkejam! Engkau lebih kejam daripada si serigala itu!
Cukup! bentaknya tak mau kalah. Kalau engkau tidak mau diam, aku
akan menunjukkan padamu bagaimana kejamnya aku.
Lakukan saja dan aku akan menganggap engkau tidak pantas menjadi
pahlawan rakyat! tantang Altamyra.
Bungkam saja dia, Erland.
Jangan khawatir, Fred, aku bisa menanganinya.
Lakukan kalau engkau bisa! Engkau takkan bisa membungkamku.
Engkau menantangku" Mata biru Altamyra bersirat tajam. Sinar matanya menampakkan
kemarahannya yang meluap-luap. Wajah cantiknya menantang penuh
keberanian. Erland tersenyum kejam. Matanya seperti menyimpan rahasia yang
4 sangat kejam. Kaupikir aku takut dengan tatapanmu itu" ejek Altamyra, Tatapan
milik pengecut sepertimu tidak patut ditakuti! Engkau hanya berani menculik
wanita lemah dan membunuh orang yang tak berdaya! Engkau tidak pantas
menjadi pejuang rakyat! Engkau yang membuatku melakukannya, jangan salahkan aku, desis
Erland kejam. Altamyra terkejut. Ia sama sekali tidak menduga pria itu berani meninju
perutnya. Altamyra menatap Erland dengan penuh kemarahan dan
mendesiskan kata Pengecut! dengan geram sebelum akhirnya ia jatuh
pingsan. Akhirnya dia diam juga, kata Fred, Kukira aku harus mendengar
ocehannya sepanjang jalan. Tak
kukira ada yang lebih cerewet dari Cirra. Tapi
aku lebih tak menduga engkau akan membungkamnya dengan cara itu.
Gadis seperti dia sekali-kali harus diberi pelajaran agar tidak angkuh
seperti itu. Fred menatap Altamyra yang kini tergolek lemas di pelukan Erland.
Kalau ia diam seperti ini, ia kelihatan manis, kata Fred sambil tersenyum.
Mulutnya lebih tajam dari pisau manapun, bantah Erland.
Kalau orang melihatnya saat ia seperti ini, ia takkan menduga kalau
gadis ini punya ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan kata yang lebih tajam
dari pisau. Erland tiba-tiba tertawa. Ia setan cilik, katanya.
-----0----Altamyra terbangun oleh rasa sakit di perutnya. Samar-samar ia ingat
seorang pria bertubuh besar memeluknya. Pria itu pula yang menawannya dan
meninjunya. Kemarahannya bangkit lagi ketika teringat kekasaran dan kekejaman pria
yang bernama Erland itu. Sekarang tidak hanya perutnya yang sakit. Sekujur tubuhnya terasa
sangat sakit. Dalam kegelapan yang pekat ini, Altamyra sulit mengenali posisinya.
Tetapi, Altamyra dapat merasakan dinding dan lantai batu yang menjadi
sandaran tubuhnya. 5 Altamyra merasakan perih di pergelangan tangan dan kakinya. Tanpa
perlu melihatnya, Altamyra yakin ia diikat kuat-kuat.
Altamyra tersenyum sinis. Rupanya ia takut aku kabur, katanya pada
dirinya sendiri dengan penuh kepuasan.
Dengan tangan dan kaki terikat kuat-kuat, Altamyra mencoba duduk.
Walau tangannya terasa perih setiap ia menggerakkannya, Altamyra tak mau
menyerah. Setelah berhasil mendudukkan dirinya, Altamyra menempelkan telinga di
dinding dan mencoba mengenali suasana di luar.
Altamyra jengkel. Ia sama sekali tidak dapat mendengar apa-apa.
Rupanya dinding batu itu sangat tebal.
Altamyra menarik kedua kakinya merapat ke badannya dan mendesah
panjang. Entah mengapa ia mau melakukan semua ini. Sekarang ia sendiri yang
merasakan akibatnya. Walaupun ini untuk menyelamatkan orang lain, ia takkan
mendapat hadiah atas pengorbanannya ini.
Pintu tiba-tiba terbuka lebar.
Altamyra silau melihat cahaya obor di pintu itu. Samar-samar ia melihat
seorang pria berdiri di ambang pintu.
Engkau sudah sadar rupanya, pria itu mendekatinya, Baguslah kalau
begitu. Sekarang ikut aku, Pangeran ingin berbicara denganmu.
Altamyra menepis dengan kasar tangan pria itu. Katakan padanya aku
tidak sudi menemuinya. Engkau memang sekasar yang mereka katakan, gerutu pria itu, Aku
ingin tahu bagaimana engkau menghadapi kemarahanku.
Silakan, kata Altamyra sinis, Aku juga ingin tahu pria selemah engkau
bisa marah seperti apa. Hinaan Altamyra tepat mengenai sasaran. Pria itu naik pitam dan berkata
lantang, Aku ingin tahu apakah engkau masih keras kepala kalau aku tidak
memberimu makan malam. Silakan, balas Altamyra dengan senyum manis, Seminggu tidak
makan pun tidak masalah bagiku. Sebaliknya, aku semakin senang karena ajal
makin cepat mendatangiku. Itu artinya aku tidak perlu berlama-lama berada di
dekat orang-orang pengecut seperti kalian.
Altamyra mendengar geraman pria itu sebelum ia membanting pintu
keras-keras. 6 Gadis itu tersenyum puas akan hasil tindakannya. Di saat ia marah
seperti ini, tidak ada lagi yang dapat membuatnya gentar.
Pria itu salah kalau menduga ia akan memohon-mohon bila tidak diberi
makan. Mereka semua salah kalau menduga ia akan menderita karena lapar.
Ia bukan orang kaya yang selalu makan kenyang tiga kali sehari. Setiap
hari dalam kehidupannya, ia tidak pernah makan kenyang. Bahkan, tidak
jarang ia tidak makan selama berhari-hari.
Makanan termurah pun bagi keluarganya adalah sangat mahal. Untuk
dapat memperoleh semangkuk makanan, mereka harus berusaha mati-matian.
Bahkan, sering mereka terpaksa meminjam uang pada tetangga.
Mereka salah kalau mengira ia tidak tahan dengan siksaan seperti ini.
Baginya siksaan seperti ini tidak ada sepersepuluh penderitaan yang telah
dialaminya. Kehidupannya jauh lebih menderita daripada duduk terikat seperti ini.
Satu hari baginya bisa terasa seperti satu musim kemarau panjang.
Walau ia tidak bebas setidaknya ia tidak perlu mengkhawatirkan atap
rumah yang seperti akan terbang bi
la tertiup angin, dinding kayu yang siap
roboh sewaktu-waktu, ataupun atap rumah yang selalu bocor dalam hujan
deras. Keadaan Altamyra saat ini jauh lebih baik daripada dulu. Dulu ia tidak
punya bantal yang empuk untuk tidur mau pun kasur yang nyaman. Kini pun ia
tidak punya tetapi baju tebalnya masih dapat digunakannya sebagai alas tidur
sekaligus bantal. Duduk di atas lantai batu dengan gaun tebal ini, Altamyra merasa seperti
duduk di kursi yang agak empuk.
Altamyra menutup matanya dan tersenyum puas. Ia ingin tahu sampai
sejauh mana mereka menelantarkannya.
Mereka tahu perannya sangat penting untuk menekan kekuasaan Raja
Wolve yang kejam. Tetapi mereka tidak tahu ia bukan sang putri bangsawan


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

yang mereka incar itu. Ia hanya berperan sebagai dia.
Saat ini sang putri sedang bersenang-senang di pelukan keluarganya.
Putri yang dikabarkan menjadi pengganti Raja Wolve itu sangat penting bagi
para pemberontak ini untuk menekan Raja Wolve, tirani yang kejam.
Selama mereka tidak tahu siapa dia, mereka pasti tidak berani
menelantarkannya. Mereka pasti tahu menelantarkannya sama saja dengan
menggagalkan rencana mereka yang bagus.
7 Altamyra benar-benar puas menyadari semua kunci penting dalam
rencana mereka ada padanya. Ia puas dapat dengan leluasa menumpahkan
semua kemurkaannya atas kekejian mereka yang telah membunuh pengawalpengawalnya.
Mereka boleh saja membenci Raja Wolve, tetapi mereka tidak berhak
membunuh bawahan Raja Wolve. Para prajurit itu belum tentu menyanjung
Raja sepenuhnya. Kalau bukan demi nyawa dan keluarga, mereka pasti telah
melawan Raja. Raja Wolve memang kejam tetapi belum tentu bawahannya juga kejam.
Mereka bertindak menurut perintah Raja yang jauh lebih kejam dari serigala
itu. Raja yang tega membunuh putra kandungnya sendiri.
Altamyra tidak dapat memaafkan Erland dan teman-temannya yang
ternyata sama kejamnya dengan Raja Wolve.
Kemarahannya akan mempersulit mereka mencapai tujuannya. Altamyra
tidak akan membuat segalanya menjadi mudah bagi mereka. Tidak peduli apa
pun ancaman mereka. Suara ramai di luar membangunkan Altamyra dari tidurnya.
Udara pagi yang sejuk membuat Altamyra merasa lebih segar. Tetapi
udara dingin itu tidak dapat menyurutkan api kemarahan di dada Altamyra.
Cahaya matahari pagi menerobos jendela kecil menembus kegelapan
ruang kecil yang lembab itu.
Dengan susah payah, Altamyra berusaha berdiri dan mengintip suasana
di luar melalui jendela kecil yang hanya cukup bagi sepasang mata untuk
mengintip ke luar itu. Altamyra tersenyum sinis melihat terali jendela yang rapat dan kokoh itu.
Mereka benar-benar khawatir aku kabur, katanya sinis.
Pemandangan di luar yang dilihatnya berbeda dengan bayangannya.
Orang-orang tua muda, laki-laki wanita berlalu lalang di luar.
Yang wanita sibuk membuat sarapan dengan tungku api unggun.
Sementara itu para pria menyerahkan hewan-hewan hasil buruan mereka
untuk dimasak. Anak-anak berlari-lari dengan senang.
Tenda-tenda tempat mereka tidur tampak rapuh. Peralatan masak
mereka yang sederhana menunjukkan sulitnya hidup mereka. Baju mereka
kusam, compang-camping bahkan kekecilan. Semua itu menampakkan
kemiskinan mereka. Altamyra mendesah panjang.
8 Kau puas melihat mereka"
Altamyra memalingkan kepala mendengar kata-kata sinis itu tetapi ia
segera membuang pandangannya ketika mengetahui Erland yang
mengajaknya bicara. Daripada berbicara dengannya, Altamyra lebih senang
mengawasi kehidupan mereka yang jauh lebih menderita dari dirinya sendiri.
Engkau memang keras kepala. Tidak salah kalau Jemmy tidak
memberimu makan malam, kata Erland sinis, Aku ingin tahu sekeras apa
kepalamu. Altamyra tidak takut menghadapi ancaman itu. Ia menghadap Erland dan
tersenyum manis. Baik, geram Erland, Kita lihat seberapa keras dirimu.
Altamyra tidak dapat menahan tawanya mendengar ancaman itu.
Baginya yang saat ini sedang murka, ancaman itu hanya angin sepoi-sepoi
yang meniup wajahnya. Ia yakin mereka juga tidak akan menelantarkannya. Mereka cukup pintar
untuk mengetahui pentingnya dirinya dalam rencana mereka. Ia adalah pion
penting untuk menskak mat Raja Wolve.
Sayangn ya, mereka tidak cukup pintar untuk menyadari mereka telah
tertipu. Erland menutup pintu dengan keras dan membuat Altamyra semakin
senang. Altamyra puas bisa membuat Erland marah besar. Ia puas dapat
membalaskan dendamnya. Samar-samar Altamyra mendengar suara ribut di luar. Ia tahu orangorang
itu mengira ada yang tidak beres dengan dirinya tetapi ia tidak peduli.
Walau ia terikat, bukan berarti ia tidak bebas untuk mengatakan apa
yang ada di hatinya. Ia dibesarkan sebagai burung yang bebas terbang ke mana saja. Ia
ditempa dalam suasana yang serba sulit. Ia dibentuk menjadi gadis kuat yang
tak kenal takut. Tidak seorang pun yang dapat mengikatnya termasuk tali kasar yang
terbuat dari sabut kelapa ini.
Simpul ikatan di kaki maupun tangannya sangat erat dan terlihat sukar
dibuka. Tetapi, Altamyra tidak mau putus asa sebelum mencoba.
Dengan gerak tangannya yang terbatas, Altamyra berusaha melepaskan
ikatan kakinya yang menyiksa kulit kakinya. Tangannya terasa perih tiap kali ia
9 menggerakkannya tetapi Altamyra tidak mau berhenti berusaha.
Pekerjaan yang mula-mula terasa membosankan lama kelamaan mejadi
kesibukan yang menyenangkan Altamyra. Ia merasa seperti bermain dengan
teka-teki yang rumit. Kekasaran mereka padanya membuat Altamyra semakin ingin
mempersulit mereka. Altamyra merasa kepanasan. Ia menyeka keringat di dahinya. Saat itulah
jeritan kecil terlontar dari mulutnya.
Altamyra terpana melihat darah di tangannya. Usahanya untuk membuka
ikatan kakinya ternyata membuat pergelangan tangannya terluka oleh tali
kasar itu. Dipandanginya darah yang masih mengalir itu. Dalam hati ia berkata,
Mereka terlalu khawatir hingga bertindak sekejam ini.
Saat ini yang bisa dilakukannya adalah menanti matahari yang menyinari
ruangan itu mengeringkan darahnya.
Altamyra bersandar di dinding sambil mengawasi darahnya yang
perlahan-lahan mengering dan meninggalkan noda di gaun sutranya.
Noda darah kering di kain sutra sangat sulit dihilangkan. Mereka pasti
marah karenanya. Gaun yang indah ini telah ternoda oleh darahnya.
Altamyra mengejek dirinya sendiri yang mau melakukan semua ini.
Pengorbanannya yang besar ini tidak akan mendapat hadiah apa-apa tetapi ia
mau dan telah melakukannya.
Dalam keheningan itu, Altamyra menyadari keadaan di luar lebih sepi
dari tadi. Ia mengintip keluar.
Matahari telah tinggi. Api-api unggun telah dimatikan. Para wanita duduk
bergerombol sambil mengerjakan sesuatu. Anak-anak bermain tiada henti.
Tetapi, para pria tidak nampak seorang pun. Ia bertanya-tanya ke mana
mereka pergi. Inikah wanita yang berani menghina Erland"
Altamyra membalikkan badan.
Seorang wanita cantik melotot pada Altamyra dengan penuh
keangkuhan. Mata hijau kelamnya menyiratkan rasa jijiknya. Wanita itu tampak
sangat cantik dengan rambut pirang tuanya yang nyaris coklat.
Engkau beruntung Erland tidak membunuhmu.
Sebaliknya, kata Altamyra tenang, Aku merasa lebih beruntung mati
daripada harus bertemu pria sepengecut dia.
10 Kau! geram wanita itu, Baik, aku akan menuruti permintaanmu.
Kemudian pada wanita di belakangnya ia berkata, Bawa kembali
makanannya! Tapi, Cirra, kita diperintahkan &
Untuk apa kita khawatir, potong wanita itu tajam, Para pria saat ini
sedang berburu. Mereka akan kembali besok bahkan mungkin lusa.
Kita & Lagi-lagi wanita itu berkata tajam, Aku bilang tidak! Aku ingin dia tahu
bagaimana rasanya mati karena kelaparan itu.
Altamyra tertawa geli. Tawanya memenuhi ruang kecil itu dan membuat
wanita yang dipanggil Cirra itu melotot sedangkan wanita satunya terheranheran.
Engkau akan melihat dampaknya, kata Altamyra lembut. Pasti!
Cirra melotot lalu pergi meninggalkan Altamyra.
11 2 Sinar menyilaukan yang tiba-tiba memasuki ruangan itu membuat
Altamyra terjaga. Dasar putri bangsawan! kata pria itu, Kerjanya hanya tidur saja!
Altamyra tidak menghiraukannya.
Hari ini adalah hari ketiga ia disekap dalam ruangan lembab ini dan
artinya sudah dua hari ia tidak makan dan harus menahan rasa sakit di
pergelangan tangannya. Melihat pria itu, Altamyra dapat menduga ia dan kaum pria lainnya baru
tiba dari perb uruan. Pria itu masih menyandang kapak berburunya. Wajahnya
tampak kotor dan lelah. Pria itu mendekati Altamyra. Pangeran ingin bertemu denganmu.
Saat ini Altamyra mungkin saja kehabisan tenaga. Seluruh tenaganya
digunakannya untuk menahan lapar dan sakit. Tetapi, kemarahannya belum
surut. Kemarahan itulah yang membuatnya mampu menempis tangan pria itu
kuat-kuat. Aku tidak sudi! kata Altamyra tajam.
Jangan memaksaku bertindak kasar padamu, Lady.
Altamyra menatap tajam pria itu sebagai balasan atas ancamannya.
Pria itu geram dibuatnya.
Minggir! perintah seseorang, Biar kutangani sendiri dia.
Pria itu menepi. Tidak perlu, Pangeran, saya dapat mengatasinya.
Altamyra melotot mendengar pria itu memanggil Pangeran pada Erland.
Dan, ia tertawa geli. Pria itu heran tetapi Erland tidak.
Sudah kuduga untuk mengatasinya, aku harus turun tangan sendiri,
kata Erland, Tinggalkan kami berdua.
Baik, Pangeran. Sepeninggal pria itu, Erland berkata, Sudah cukup hinaanmu itu"
Altamyra membuang muka. Aku ingin berbicara denganmu.
Altamyra tidak bergeming sedikitpun.
12 Sebaiknya engkau menurutiku, engkau sudah merasakan bagaimana
akibatnya. Sayangnya, Altamyra adalah gadis yang tak kenal takut.
Erland mendekati Altamyra. Ia memalingkan wajah gadis itu
menghadapnya, tapi Altamyra menepisnya kuat-kuat.
Engkau memang setan cilik, geram Erland. Lalu Erland mengangkat
Altamyra. Turunkan aku! protes Altamyra, Turunkan! Aku tidak sudi kau sentuh!
Erland tidak mempedulikan teriakan Altamyra. Ia terus membawa
Altamyra ke ruangan pribadinya di tingkat dua.
Turunkan aku! seru Altamyra tanpa henti. Tangannya yang terikat erat
terus memukul dada Erland dan membuat darah segar kembali mengalir.
Tetapi, Altamyra tidak peduli lagi. Ia hanya ingin Erland menurunkannya.
Akhirnya Erland menurunkan Altamyra. Ia mendudukkan Altamyra di tepi
pembaringan. Sekarang kita sudah jauh dari orang-orang. Di sini tidak akan ada yang
mendengar kita, engkau dapat mengatakan apa yang membuatmu terus
membangkang dan tidak mau bekerja sama.
Altamyra tidak mau berbicara apa pun. Ia membuang muka.
Kau tahu aku ingin berbicara denganmu.
Dan aku tidak sudi, akhirnya Altamyra menyahut.
Engkau harus, kata Erland berbahaya, Aku akan membuatmu mau
bekerja sama denganku. Aku tidak sudi bekerja sama dengan pengecut sepertimu! seru
Altamyra, Daripada berbicara denganmu, lebih baik engkau tidak memberiku
makan sama sekali! Dua hari lagi tidak makan, tidak masalah bagiku.
Sebaliknya, aku senang. Aku lebih cepat mati.
Erland tiba-tiba mencengkeram kedua lengan Altamyra.
Altamyra mendorong tubuh Erland kuat-kuat. Daripada berbicara
denganmu, lebih baik aku mati!
Mata Erland menangkap noda darah di tangan Altamyra. Ia menangkap
tangan gadis itu dan terkejut melihat darah segar di pergelangannya.
Terkejut" ejek Altamyra, Mengapa terkejut melihat hasil
kekasaranmu" Erland diam saja. Ia mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan
memotong simpul ikatan tangan Altamyra. Sorot matanya terlihat penuh
13 penyesalan melihat tangan Altamyra yang terluka.
Puas" Kalau ini dapat membuatmu jera, aku puas, jawab Erland, Tapi kau,
setan cilik, engkau tidak jera, bukan"
Altamyra menjawabnya dengan senyum nakal.
Tunggu di sini, kata Erland, Kuperingatkan engkau untuk tidak kabur.
Altamyra tersenyum sinis ketika Erland meninggalkan kamar.
Bisa dipastikan pria itu sama sekali tidak tahu Cirra telah melanggar
perintahya. Ia tampak terkejut ketika ia mengatakan dua hari lagi tidak diberi
makan, ia tidak apa-apa. Altamyra melihat jendela terbuka lebar dan di bawah sana yang tampak
hanya beberapa anak kecil. Ia yakin mereka tidak akan tahu kalau saat ini ia
kabur, tetapi ia tidak mau melakukannya. Pembalasan amarahnya belum
selesai. Tak lama kemudian Altamyra mendengar langkah-langkah kaki
mendekat. Mengapa engkau mengikatnya erat-erat, Jemmy" terdengar Erland
bertanya. Kata Anda, wanita ini berbahaya dan harus dijaga ketat. Saya pikir
dengan diikat erat, ia tidak akan kabur.
Ikatanmu membuat tangannya terluka, Erland memberi tahu dengan
sabar. Biar saja! sahut seorang wanita.
Dari nadanya, Altamyra dapat mengenali suara itu.
Aku senang tangannya terluka.
Lebih baik engkau diam, Cirra, Erland memberi peringatan, Engkau
telah melanggar perintahku dan aku belum memperhitungkannya denganmu.
Siapa yang mengatakannya padamu" bentak Cirra, Wanita itu. Ya,
pasti dia. Bagaimana engkau dapat mempercayainya"
Tanpa perlu bertanya, aku sudah tahu, Erland berkata tajam, Ia lebih
kurus daripada sebelum aku meninggalkannya.
Mengapa engkau memperhatikannya" Apakah ia sangat penting
bagimu" Ya, sahut Erland, Ia sangat penting bagiku dan bagi rencana kita!
Altamyra tersenyum simpul dugaannya tepat. Semuanya, tidak ada yang
salah. 14 Cirra telah merasakan dampak tindakannya, seperti yang telah
diduganya. Erland dan kelompoknya akan memanfaatkannya untuk menekan
Raja Wolve. Erland masuk dengan membawa kain pembalut dan obat serta baskom
berisi air. Ia meletakkan semua itu di sebelah kaki Altamyra dan mengambil
tangan Altamyra. Tiba-tiba Erland teringat sesuatu. Ia meletakkan tangan Altamyra dengan
hati-hati dan menyingkap ujung gaun gadis itu.


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Memar di kaki Altamyra membuatnya mendesah panjang. Maafkan aku.
Aku sama sekali tidak mengetahui hal ini.
Altamyra terlalu jengkel untuk menanggapi. Ia membiarkan Erland
merawat luka-lukanya. Altamyra merasa tidak patut berterima kasih karena
Erland harus menebus kekasaran-kekasarannya terhadap dirinya.
Kupikir lebih baik kita bicara dengan perut terisi, kata Erland seusai
membalut semua luka Altamyra.
Gadis itu diam saja. Bahkan, ia sama sekali tidak bergerak ketika Erland
kembali dengan dua wanita yang masing-masing membawa makan siang untuk
mereka. Erland menunjuk meja tempat mereka harus meletakkan makan siang
itu. Setelah melakukan tugasnya, kedua wanita itu pergi.
Kuharap engkau tidak berkeberatan untuk makan siang bersamaku.
Altamyra tidak bergeming.
Erland heran. Sebenarnya, apa yang membuatmu keras kepala seperti
ini" Apakah engkau sama sekali tidak lapar" Atau engkau tidak mau makan
siang bersamaku" Suasana hening hingga Erland berkata, Baiklah, aku minta maaf atas
semua tindakanku padamu selama ini. Engkau puas"
Altamyra tetap mematung. Baiklah, engkau tidak mau makan bersamaku. Erland mendekat
Altamyra. Ia mengambil sebuah kursi dan duduk di depan Altamyra.
Aku langsung saja berbicara mengapa aku menculikmu, kata Erland.
Semua orang di kerajaan ini tahu setelah Raja Wolve meninggal, engkau akan
menjadi penggantinya. Putra Mahkota sudah lama meninggal dan satu-satunya
orang yang berkerabat dekat dengan Raja adalah engkau.
Sebagai calon pengganti Raja, kedudukanmu sangat penting dan Raja
15 pasti memperhatikan keselamatanmu. Itulah yang ingin kumanfaatkan darimu.
Raja Wolve sangat kejam, engkau telah melihat sendiri bagaimana sulitnya
hidup rakyat karena ketamakan dan kekejamannya.
Hidup orang-orang di tempat ini masih lebih baik daripada orang-orang
miskin lainnya. Di sini mereka masih dapat makan dengan teratur tetapi tidak
dengan yang lain. Kamu semua menderita karena pajak yang banyak dan
terlalu tinggi. Bertahun-tahun aku telah menanti kesempatan seperti ini dan aku
takkan melepaskannya begitu saja. Aku ingin kerjasamamu untuk menekan
Raja Wolve. Kalau aku berhasil, Raja Wolve akan digulingkan dan aku akan
membentuk pemerintahan yang lebih baik daripada yang sekarang.
Aku ingin kesejahteraan rakyat ditingkatkan, pajak-pajak diturunkan dan
dihapus & Gagasan-gagasan Erland dipotong oleh tawa Altamyra. Ide-idemu
bagus. Sayangnya, aku bukan dia.
Apa yang kau katakan" tanya Erland tidak percaya.
Aku bukan Tuan Puteri Prischa, ulang Altamyra tegas.
Tidak mungkin! Engkau memang pandai tetapi masih terlalu mudah untuk ditipu. Aku
hanya pion pengganti. Aku dimanfaatkan untuk memancing engkau agar
menangkapku. Kau pikir aku bisa kautipu"
Sayangnya, Altamyra menyesal, Engkau telah tertipu.
Raut ramah Erland perlahan-lahan berubah menjadi geram.
Kalau engkau pikir aku bisa kautipu dengan kata-kata itu, engkau
salah. Kalau engkau tidak mempercayaiku, engkau bisa memeriksanya sendi
ri di kediaman mereka. Dan, engkau akan menemukan saat ini sang Putri
bahagia dalam pelukan orang tuanya.
Baik, kita akan melihatnya, kata Erland setelah terdiam cukup lama.
Erland menuju pintu dan berseru memanggil seseorang. Bawa dia
kembali ke selnya dan panggil Giorgio kemari.
Tunggu dulu, sahut Altamyra. Gadis itu merenggut pena dan kertas di
meja kerja Erland lalu berjalan ke pintu.
Menyadari Erland menatapnya, Altamyra berkata tenang, Engkau dapat
mengawasiku kalau engkau curiga.
16 Pergi saja, kata Erland acuh.
Altamyra merasa senang. Erland tampak marah sekali tetapi itu tidak
lebih menyenangkan dibandingkan pekerjaan yang akan dilakukannya.
Sekarang ia tidak akan merasa bosan berada di dalam selnya yang pengap dan
lembab itu. Dua hari berada di sel itu cukup membuat Altamyra tahu bagaimana
kehidupan orang-orang di sekitarnya.
Dari pengamatannya, Altamyra tahu di siang hari saat semua pekerjaan
telah usai, para wanita biasanya berkumpul sambil memintal benang. Mereka
masih memintal dengan tangan sedangkan Altamyra tahu alat untuk memintal.
Penduduk tempat ia berasal adalah pemintal benang. Mereka memintal
dengan alat sederhana yang terbuat dari kayu.
Altamyra ingin sekali membantu mereka yang hidupnya lebih sulit dan
menderita daripada dia sendiri. Ia ingin membagi kepandaiannya dengan
orang-orang itu agar mereka dapat hidup lebih baik.
Dari pengamatannya pula Altamyra tahu anak-anak tidak memperoleh
ilmu. Hanya sesekali saja mereka memperoleh pengajaran.
Walau hidup mereka sulit, ibunya tetap berupaya agar ia memperoleh
ilmu sebagai bekal kehidupannya kelak. Pastor di desa mereka sangat baik. Ia
menampung semua anak yang tidak mampu dan memberinya pendidikan
secara cuma-cuma. Sekarang Altamyra ingin meniru Pastor itu.
Anak-anak itulah yang kelak akan menggantikan mereka yang kini sudah
tua. Apa jadinya kerajaan ini kalau anak-anaknya bodoh dan tidak tumbuh
dengan baik" Semenjak Erland mengobati luka Altamyra, ia tidak pernah menemui
gadis itu lagi. Altamyra senang karenanya. Dengan demikian, ia bisa dengan
tenang memusatkan perhatiannya pada kesibukannya.
Tidak ada orang yang menganggapnya sejak hari itu. Hanya beberapa
wanita yang memasuki selnya. Itu pun untuk mengantar makanan ataupun
mengganti perban luka-lukanya.
Walaupun sekarang ia mendapat jatah makan secara tetap, Altamyra
sering lalai makan karena sibuknya.
Bila ia memusatkan perhatiannya pada satu hal, ia cenderung melupakan
yang lain termasuk mengisi perutnya sendiri.
Tidak ada yang mempedulikan Altamyra. Ia tahu semua orang di sini
menganggapnya musuh. 17 Altamyra tidak pernah menghitung berapa lama ia berada di sana, ia
hanya merasakan ia sudah lama berada di tempat ini.
Suatu hari ketika Altamyra menghitung-hitung berapa lama ia berada
dalam sel yang gelap dan lembab ini sambil mengepang rambut panjangnya,
seseorang membuka pintu. Altamyra terkejut melihat yang datang kali ini pria, bukan wanita.
Engkau punya kesibukan baru rupanya.
Altamyra tidak mempedulikan suara sinis yang lama tak didengarnya itu.
Ia terus mengepang rambutnya.
Aku punya kabar baik untukmu.
Sudah dapat ditebaknya Erland datang untuk memberitahu ia benar.
Prischa saat ini bersama keluarganya. Dan itu membuat Altamyra tersenyum
sinis penuh kepuasan. Mulai hari ini engkau kubebaskan, lanjut Erland. Hanya dari sel ini,
tidak dari tempat ini, katanya menekankan.
Erland meletakkan sesuatu di dekat Altamyra dan berkata, Sebaiknya
engkau menanggalkan gaunmu dan memakai gaun ini. Di sini engkau tidak
pantas mengenakan gaun mewah.
Memang tidak, sahut Altamyra senang.
Erland mengamati beberapa lembar hasil kerja Altamyra.
Nanti akan kujelaskan, kata Altamyra, Sekarang bisakah engkau
meninggalkanku" Aku ingin melepas gaun yang rasanya setahun menempel
padaku ini. Seminggu lebih, Erland membenarkan.
Terserah, kata Altamyra, Dan, bisakah aku meminjam gunting, jarum,
dan benang" Untuk apa!" tanya Erland curiga.
Penjelasan nanti, sahut Altamyra.
Baiklah. Erland pergi mencarikan barang-barang yang diinginkan
Altamyra. Ketika ia kembali, Altamyra telah be
rganti baju. Gadis itu juga telah
merapikan tumpukan kertasnya yang tadi berserakan dan kini sedang
menggeluti gaun mewahnya.
Terima kasih, kata Altamyra manis ketika Erland meletakkan barangbarang
itu di sampingnya. Sekarang jelaskan padaku apa yang kau lakukan.
18 Aku tidak bisa memerintah sepertimu, tetapi aku bisa membantu
rakyatmu. Aku akan membuatkan mereka alat pintal sehingga produksi benang
mereka lebih baik dan bermutu. Yang nantinya akan meningkatkan harga
jualnya. Bagaimana caranya" tanya Erland tak percaya.
Altamyra tersenyum misterius. Desaku adalah desa pemintal benang.
Aku tak mungkin tidak tahu seperti apa alat pemintal yang digunakan orangorang
di desaku. Altamyra menyerahkan kertas paling atas pada Erland. Aku telah
menggambarnya di sini lengkap dengan ukurannya.
Erland mempelajari gambar itu. Sementara itu Altamyra mulai
menggunting gaun sutranya yang mahal.
Apa yang kaulakukan!" Erland terkejut melihat tindakan Altamyra.
Selain kayu, kita membutuhkan tali yang baik. Sutra ini bisa menjadi tali
yang cukup baik. Ini bukan sutra terhalus tetapi sutra terbaik.
Erland mengamati gambar Altamyra lagi lalu berkata, Aku akan
membantumu. Aku membuat kerangkanya dan engkau membuat talinya.
Altamyra tersenyum. Sebaiknya kita membuatnya di luar. Udara lembab ini tidak baik untuk
kesehatan. Erland membawakan gaun dan gambar Altamyra. Lalu Altamyra
mengikuti Erland meninggalkan bangunan itu.
Setelah berada di luar, Altamyra baru menyadari bangunan itu hanya
rumah batu berukuran sedang dengan dua tingkat. Tingkat bawah untuk umum
dan tingkat atas khusus untuk Erland.
Altamyra memilih sebuah pohon yang cukup rindang lalu duduk di
bawahnya. Erland meletakkan gaun gadis itu di samping Altamya lalu
meninggalkannya sendirian.
Altamyra memulai kesibukannya melepas satu per satu jahitan gaunnya
yang halus. Kemudian ia memotongnya kecil-kecil dan menjahitnya menjadi tali
kecil rangkap dua yang panjang.
Sementara itu Erland membentuk kerangka alat itu sesuai dengan
gambaran Altamyra. Tolong kaujelaskan maksudmu dengan tanda ini, tanya Erland.
Engkau harus membuat sesuatu seperti poros yang bisa berputar &
19 Erland! Percakapan mereka terhenti karenanya.
Apa yang kalian lakukan" Apa kalian tidak sadar perbuatan aneh kalian
itu menarik perhatian kami"
Dia punya cara untuk meningkatkan hasil dan mutu benang pintal kita.
Benarkah" Lihat saja gambar alat pintal yang dibuatnya ini.
Alat pintal" ulang Fred, Aku pernah mendengarnya tetapi aku tidak
pernah tahu seperti apa rupanya. Dari mana engkau mengetahuinya"
Aku berasal dari desa para pemintal benang, jawab Altamyra dengan
tersenyum. Pantas saja engkau tahu, sahut Fred, Aku akan membantumu Erland.
Aku memang membutuhkan setiap bantuan, timpal Erland.
Ayo kita bantu mereka! seru Fred.
Beberapa orang mulai mendekat membantu Erland. Sementara itu
Altamyra masih sibuk sendiri. Semua orang masih menganggapnya musuh.
Beberapa saat kemudian seorang wanita mendekati Altamyra. Adakah
yang dapat saya bantu" tanyanya ragu-ragu.
Terima kasih, Nyonya. Anda dapat membantu saya membuat tali seperti
ini dari kain ini. Setelah itu wanita yang lain mulai mendekat dan membantu Altamyra.
Altamyra senang melihatnya.
Dengan sabar, ia menjelaskan apa yang sedang dibuatnya. Dan untuk
apa alat pintal itu. Sayang sekali gaun seindah ini dipotong-potong, celetuk seorang
wanita. Altamyra tersenyum lembut. Lebih baik kehilangan satu gaun mahal
daripada kehilangan satu-satunya kesempatan untuk memperoleh hidup yang
lebih baik. Kalau hidup kita lebih makmur, segalanya dapat kita beli.
Di negara ini semuanya mustahil. Raja sangat tamak. Ia takkan
membiarkan rakyatnya kaya.
Benar, timpal yang lain, Ia akan segera merampas harta orang yang
kaya untuk menambah hartanya.
Percayalah kepadaku segalanya pasti berubah cepat atau lambat.
Kalau Raja mati dan Pangeran naik tahta, tebak Altamyra.
Benar! sahut semuanya. 20 Altamyra termenung. Tangannya terus bergerak menyelesaikan
pekerjaannya. Pekerjaan yang sulit itu akhirnya selesai menjelang petang. Seb
agai sentuhan terakhir, Altamyra memasang tali dengan sabar.
Mari kita coba sehebat apa daya ingatku, kata Altamyra sebelum
mencoba alat itu. Tidak buruk, gumam Altamyra melihat hasil alat yang dibuat
berdasarkan gambarnya itu.
Sebelum meninggalkan tempat yang dikerumuni orang-orang itu,
Altamyra memberi petunjuk bagaimana menggunakannya.
Altamyra bahagia bisa membuat alat yang dapat menolong orang-orang
itu. Dengan hati riang, ia kembali ke selnya.
Hei! Berhenti! Altamyra terus berjalan. Kubilang berhenti! Altamyra melihat sekelilingnya lalu bertanya, Akukah yang kau panggil"
Benar, jawab Erland, Siapa lagi yang berada di sini selain kita, setan
cilik" Aku ingin berterima kasih atas &
Tidak perlu, potong Altamyra, Aku hanya melakukan apa yang harus
kulakukan sebagai manusia yang masih mempunyai hati.
Apakah engkau bermaksud menyinggungku"
Altamyra berjalan lagi. Ia tidak sedang dalam suasana hati untuk
bersitegang dengan pria itu. Ia tidak ingin membiarkan pria ini merusak
suasana hatinya yang sedang berbahagia itu.
Erland heran melihat Altamyra kembali ke selnya. Mengapa engkau
kembali ke sini" Bukankah aku telah membebaskanmu"
Ini adalah ruanganku, jawab Altamyra tenang, Aku tidak tahu di mana
engkau akan menempatkanku malam ini. Sampai saat itu, aku hanya tahu di
mana aku bisa melewatkan malam ini.
Erland diam memperhatikan Altamyra duduk di lantai dan mulai menulis
lagi. Sampai saat ini aku belum tahu namamu.


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Altamyra tidak menanggapi.
Mengapa engkau tidak memberikan namamu agar aku tidak perlu
menyebutmu dia atau gadis itu"
21 Altamyra masih tidak menanggapi.
Erland mencekal tangan Altamyra. Kau mendengarkanku" tanyanya
tajam. Lepaskan aku, balas Altamyra, Engkau menyakitiku.
Erland tahu ia memegang luka di tangan Altamyra tetapi ia tak
melepaskannya. Jadi, siapa namamu" ulangnya.
Altamyra menatap tajam. Aku tidak sudi engkau menyebut namaku.
Engkau mengajakku bermain kasar"
Apakah engkau bisa bersikap lembut"
Setan cilik, geram Erland, Apakah engkau selalu menyebalkan seperti
ini" Tidak, jawab Altamyra lantang, Aku membencimu dan aku tidak akan
pernah memaafkanmu! Apa kesalahanku padamu, setan cilik" Apakah belum cukup permintaan
maafku!" Altamyra membuang muka dengan angkuh.
Setan cilik, engkau membuatku marah. Aku peringatkah engkau untuk
tidak membuatku marah. Kaupikir aku takut padamu" Altamyra mendekatkan wajahnya sambil
menatap tajam. Erland tersenyum. Senyumannya mengandung sejuta bahaya yang
terpancar di matanya. Tidak, katanya setuju, Setan cilik sepertimu tidak
pernah kenal takut. Bagus, kata Altamyra puas, Engkau sudah mengerti benar hal itu.
Aku juga tahu engkau tidak sudi kupanggil dengan namamu. Lebih-lebih
engkau tidak sudi kusentuh.
Altamyra tersenyum puas. Jangan salahku aku kalau aku memanggilmu setan cilik.
Setan cilik, gumam Altamyra. Setan cilik pasti orang tuanya setan
besar. Altamyra tersenyum manis dan berkata, Aku suka itu.
Kau! geram Erland. Erland mendorong Altamyra dengan kasar hingga gadis itu terbaring di
lantai. Mulutmu yang tajam itu sesekali perlu diberi pelajaran.
Jantung Altamyra berdegup kencang. Erland berbicara sangat dekat
dengan mulutnya hingga Altamyra dapat merasakan setiap gerakan bibir
Erland. 22 Altamyra mengkhawatirkan tindakan Erland selanjutnya tetapi ia tidak
mau membuat Erland senang dengan menampakkannya.
Erland tersenyum kejam melihat sorot mata Altamyra yang tajam.
Engkau membuatku kagum, setan cilik. Lalu ia mencium Altamyra dengan
kasar. Mula-mula yang dilakukan Altamyra adalah terkejut. Namun, ia segera
sadar dan mulai meronta-ronta. Walaupun tahu tubuhnya yang kecil tidak akan
menang melawan tubuh tegap Erland yang menindihnya, Altamyra tidak mau
berhenti. Ia terus meronta-ronta sekuat tenaganya.
Altamyra tidak sudi dicium Erland. Ia marah pada pria itu dan ia lebih
marah lagi karena pria yang paling dibencinya itu menjadi pria pertama yang
menciumnya. Akhirnya Erland menghentikan ciumannya. Ia tersenyum puas melihat
Altamyra. Aku membencimu, desis Altamyra, Sampai mati pun
aku tidak akan memaafkanmu. Erland hanya tertawa mendengarnya.
Altamyra menjadi murka. Engkau tidak pantas memimpin
pemberontakan terhadap Raja. Engkau tidak lebih baik darinya! teriaknya
lantang. Berteriaklah sampai engkau puas. Takkan ada yang mendengarmu.
Erland meninggalkan tawanya yang kejam di ruang sempit itu.
Altamyra membenci kekejaman Erland itu.
Medice, cura te ipsum! seru Altamyra Lupus est homo homini!
23 3 Sudah puas memandangiku"
Altamyra membuang mukanya.
Aku merasa tersanjung engkau terus memperhatikanku sepanjang hari
ini, kata Erland sinis. Engkau terlalu kejam untuk dipandang, balas Altamyra.
Erland melihat kain di pangkuan Altamyra.
Sebelum Erland menyentuh pekerjaannya, Altamyra menyingkir.
Pergilah jauh-jauh. Jangan merusak hari bahagiaku.
Erland tersenyum sinis. Aku ragu setan sepertimu bisa bahagia dengan
duduk-duduk saja. Altamyra mengacuhkan kata-kata kejam itu.
Banyak juga hal baik yang telah dilakukan setan sepertimu, Rara.
Altamyra menatap tajam Erland.
Erland tertawa kejam. Kaupikir aku tidak tahu" Banyak yang akan
memberitahuku. Jangan lupa di sini aku adalah penguasanya. Semua orang
patuh padaku. Manusia kejam, desis Altamyra.
Bagi orang lain Erland adalah pahlawan mereka. Altamyra mengakui ia
adalah pria yang tampan tapi tidak mau mengakui kebaikan hati Erland. Ia
telah melihat sendiri kekejaman Erland dan ia tidak akan memaafkannya.
Pria itu memang berani. Dari jutaan rakyat Vandella, hanya ia yang
secara terang-terangan memberontak pada Raja Wolve. Ia adalah pria yang
pandai. Ia membuat kemahnya di lereng gunung yang terjal dan tertutup hutan
lebat. Kekasaran dan kekejaman pria itu memuakkannya.
Aku yakin nama lengkapmu Mara. Orang tuamu tepat. Engkau memang
sepahit namamu. Altamyra tersenyum manis. Jadi, katanya lembut, Engkau sudah
puas" Engkau ingin memulainya lagi, setan cilik" Erland mencekal lengan
Altamyra. 24 Lepaskan aku, desis Altamyra, Aku tidak sudi disentuh manusia
sekejam engkau. Erland mendekatkan wajahnya ke wajah Altamyra. Mata kelabunya
menembus tajam mata biru cerah Altamyra.
Altamyra membalasnya dengan tatapan yang sama tajamnya.
Tak seorang pun di antara mereka yang bergerak hingga akhirnya Erland
melepaskan Altamyra. Engkau beruntung sekarang kita di luar, desisnya lalu meninggalkan
Altamyra. Aku lebih beruntung bila tak melihatmu selama-lamanya! teriak
Altamyra. Erland terus berlalu tanpa menoleh.
Dasar wanita! Fred mendengar gerutuan itu. Ada apa"
Setan cilik itu benar-benar membuatku jengkel.
Fred tersenyum. Sudahlah, Erland. Engkau tidak perlu berpura-pura.
Semua orang di sini tahu engkau menyukainya.
Jangan bermimpi! bantah Erland, Gadis itu hanya bisa membuatku
jengkel. Benarkah itu" Dia adalah setan cilik yang harus kuhindari, kata Erland tegas.
Baguslah bila demikian halnya, kata Fred puas.
Bagus" Aku akan jujur padamu. Aku menyukainya. Ia adalah satu-satunya gadis
yang paling menarik yang pernah kutemui. Walau kata-katanya tajam, ia
pandai dan cekatan. Ia adalah iblis yang harus dihindari, Fred.
Ia adalah gadis cantik yang menarik, bantah Fred, Kalau engkau
memang tidak menyukainya, jangan menjelek-jelekannya. Masih banyak yang
mau menjadi suaminya kalau engkau tidak mau.
Apa katamu!" Hampir semua pria di sini tertarik pada Rara. Tetapi demi engkau, kami
semua mundur. Engkau dan Rara sangat cocok, tetapi karena engkau sendiri
yang berkata membencinya, aku akan maju sebelum disaingi yang lain. Aku
berterima kasih engkau menjadikan aku orang pertama yang mengetahuinya.
Aku tidak percaya kalian semua telah terjerat olehnya, seru Erland,
25 Mengapa kalian bisa sedemikian bodoh"
Jangan berkata seperti itu, Erland. Semua orang di sini tahu engkau
mencintainya. Tindakanmu, caramu memandangnya telah menunjukkan
cintamu. Hanya dengan dia engkau bisa bertengkar sehebat itu. Hanya Rara
yang mampu menghinamu tanpa membuatmu marah. Aku yakin akan berbeda
halnya kalau Cirra yang menghinamu.
Apa maksudmu" Jangan pura-pura, Erland. Kami semua tidak buta dan tidak tuli.
Pertengkaran hebatmu malam yang lalu terdengar oleh kami semua. Walau
kami tidak tahu apa arti kata yang diucapkan Rara, kami tahu ia menghinamu.
Erland diam saja. Jangan diam saja, Erland. Aku yakin engkau mengerti apa yang
diucapkan Rara. Engkau ingin tahu" Tepat sekali! Erland terdiam sejenak lalu berkata, Tabib, sembuhkan dirimu sendiri.
Manusia yang satu adalah serigala bagi manusia yang lain.
Kata-kata yang cukup bermakna, komentar Fred.
Tepatnya nasehat, Erland membenarkan, Bayangkan pelayan seperti
dia menyuruhku memperbaiki diri sendiri. Bahkan, memperingatkanku.
Ia memang tepat, Erland. Tak heran ia menjadi pelayan kesayangan
keluarga Apaleah. Erland tidak menanggapi. Lihat saja hasil tindakannya. Baru dua minggu berlalu sejak ia
dibebaskan. Tetapi ia sudah membuat banyak perubahan. Wanita-wanita
sekarang lebih mudah memintal benang. Anak-anak mendapat pelajaran setiap
hari. Bahkan, yang tua-tua pun diajarinya menulis dan membaca. Belum
pernah aku melihat gadis setekun dia.
Erland tidak menanggapi. Tapi dalam hatinya ia mengakui kata-kata Fred.
Berkat gadis itulah sekarang kehidupan rakyatnya menjadi lebih baik.
Erland & Rengekan itu membuat Erland berpaling. Ada apa, Cirra"
Lihat ini! rengek Cirra sambil menunjuk pipinya yang memerah.
Ada apa dengan wajahmu, Cirra" tanya Fred.
Perempuan itu yang melakukannya. Ia menamparku.
Rara" tanya Fred tak percaya.
26 Ia memang keras kepala tetapi ia tidak mudah memukul orang apalagi
menampar wanita, bela Erland, Engkau pasti mengatakan sesuatu yang
membuatnya marah. Tidak, bantah Cirra, Aku hanya bertanya baik-baik padanya dan ia
menamparku. Aku tidak mempercayaimu, kata Erland tajam.
Tanyai saja dia, saran Fred.
Aku memang bermaksud menemuinya.
Beri dia pelajaran! seru Cirra, Aku akan senang sekali kalau engkau
mengurungnya. Dasar wanita tidak tahu terima kasih!
Sudah, Cirra, Fred menghentikan.
Erland meninggalkan mereka tanpa berkata apa-apa.
Altamyra tetap meneruskan kesibukannya menyulam di atas sisa gaun
sutranya. Ia mengetahui kehadiran Erland tetapi tidak menghiraukannya.
Menyingkirlah, kata Altamyra tenang, Engkau menghalangi matahari.
Kupikir engkau senang bisa terlindung dari terik matahari.
Altamyra sedang tidak ingin berbasa-basi. Engkau telah mendengar
rengekannya, bukan" Kalau engkau ke sini untuk bertanya mengapa aku
menamparnya, lebih baik engkau bertanya padanya. Ia tahu persis sebabnya.
Sialnya, aku lebih mempercayaimu.
Aku merasa tersanjung, kata Altamyra dingin.
Aku datang tanpa niat untuk membuatmu marah. Jadi, bekerja samalah
denganku. Engkau tahu aku tidak mau.
Engkau juga tahu aku bisa memaksamu melakukannya, Erland
mencengkeram Altamyra. Altamyra menatap tajam Erland lalu berkata, Baiklah. Aku sedang tidak
ingin bertengkar denganmu.
Setelah mendengarnya, engkau bisa memutuskan sendiri siapa yang
salah, Altamyra memulai, Cirra datang dan menuduhku menggodamu.
Katanya aku adalah wanita genit yang mencoba merampasmu darinya. Dan,
aku telah mencoba menerangkan tetapi ia terus menghinaku. Kita berdua tahu
itu salah. Ia bahkan menghina leluhurku dan membuat kesabaranku habis.
Aku heran mengapa engkau tidak membungkam mulut kekasihmu
seperti engkau membungkamku.
Kekasihku" tanya Erland heran, Siapa yang mengatakannya padamu"
27 Bukan aku, jawab Altamyra tenang, Tapi dia.
Erland menatap tajam Cirra di luar rumah.
Kusarankan engkau menjelaskan padanya kalau kita saling membenci.
Aku tidak suka terus dicemburui.
Dia bukan kekasihku. Terserah, Altamyra bangkit, Biarkan aku pergi. Aku bosan terusmenerus
diganggu kalian. Erland membiarkan Altamyra pergi. Ia mempunyai urusan lain yang lebih
penting daripada mengurusi Altamyra.
Altamyra yakin Cirra akan merasakan kemarahan Erland. Diam-diam ia
merasa kasihan padanya. Ia yakin selain dirinya, tidak ada lagi yang berani
melawan Erland. Altamyra masuk lebih dalam ke hutan. Ia mencari-cari pohon rindang dan
duduk di bawahnya. Suasana sepi hutan membuat Altamyra tenang. Ia mengerjakan kembali
pekerjaannya. Menyulam di kain sutra yang halus adala
h pekerjaan sulit. Tapi, sisa gaun
ini sayang untuk dibuang. Karena tebalnya lapisan gaun itu, mereka bisa
membuat tali yang panjang dan masih menyisakan kain yang cukup lebar.
Sisa kain itu ingin dipergunakan Altamyra sebagai taplak meja. Altamyra
memberinya gambar alam yang indah dan menyulamnya dengan benang
pintalnya yang terang. Walau pekerjaan itu belum separuhnya selesai,
Altamyra dapat melihat hasilnya yang indah.
Tidak percuma ia dibesarkan di daerah yang wanita-wanitanya pandai
menjahit, memintal, menenun, dan berbagai pekerjaan jahit menjahit lainnya.
Setan cilik! Ouch! jarum Altamyra lolos dari kain dan menusuk jarinya. Kau
membuatku terkejut, katanya menyalahkan.
Apa yang kaulakukan di sini"
Menyepi, jawab Altamyra, Jangan khawatir aku tidak akan kabur. Aku
tahu percuma kabur darimu.
Aku senang engkau mengerti hal itu. Tetapi, aku marah atas sikapmu.
Aku" tanya Altamyra tak bersalah.
Benar, engkau telah membuat kami semua cemas. Engkau tiba-tiba
menghilang dan tidak muncul waktu makan siang.
Makan siang sudah usai"
28

Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Apakah engkau bodoh atau linglung" gerutu Erland, Sekarang ini
sudah hampir malam! Altamyra heran melihat langit yang mulai gelap.
Sekarang engkau baru sadar"
Maafkan aku, kata Altamyra.
Erland heran mendengar penyesalan yang tulus itu.
Terima kasih engkau mau menjemputku. Aku tidak yakin bisa pulang
sendiri malam-malam seperti ini. Aku belum mengenal baik tempat ini.
Kupikir engkau tidak tahu berterima kasih.
Kalau Erland bermaksud membuat Altamyra marah, ia telah gagal.
Altamyra tidak tersinggung. Dengan tenang ia berkata, Aku membencimu
tetapi aku tetap tahu terima kasih.
Aku merasa seperti disanjung.
Altamyra beranjak bangkit. Erland diam mengawasi gadis itu memunguti
barangnya satu per satu. Mari kita pulang. Erland mengikuti Altamyra. Sambil melihat punggung Altamyra, Erland
berpikir mengapa gadis itu bisa berubah sejauh ini. Sedikitpun ia tidak
menebarkan benih-benih permusuhan, seperti biasanya. Pancingannya pun
dibalasnya dengan tenang.
Entah apa yang membuatnya menjadi lebih sabar. Kalau suasana hutan
bisa mendinginkan kepala gadis itu, ia akan membiarkannya sepanjang hari
berada di dalam hutan. Ia sudah lelah bertengkar dengannya.
Mereka selalu bertengkar. Bahkan, untuk hal-hal yang kecil. Ketika
Altamyra mengatakan keinginannya untuk tidur di dalam tenda bersama orang
banyak, Erland menentangnya. Ia tidak setuju Altamyra tidur di luar.
Bahkan, ketika Altamyra memutuskan akan mengajari para orang tua
membaca dan menulis, Erland menentangnya. Kata Erland, Altamyra sudah
cukup repot dan cukup membuatnya pusing dengan perubahan-perubahan
yang dilakukannya. Tetapi, harus diakui Erland bahwa Altamyra sangat peka terhadap
sekitarnya. Erland mempunyai keinginan untuk memberi rakyatnya pelajaran,
tetapi ia terlalu sibuk dengan perlawanannya.
Untuk itu ia menyuruh Cirra menjadi guru mereka. Erland tahu Cirra
melakukan tugasnya dengan setengah-setengah tetapi ia terlalu pusing untuk
menegur Cirra. Altamyra tidak mengetahui hal itu. Yang diketahuinya hanya
29 mereka membutuhkan pendidikan dan ia segera melakukannya begitu dia
bebas dari selnya. Altamyra memang patut dikagumi. Walau tangan dan kakinya terikat
rapat, ia masih memperhatikan sekelilingnya.
Mungkin Fred benar sikap itulah yang membuatnya menjadi pelayan
kesayangan keluarga Apaleah. Dan, kini menjadi kesayangan rakyatnya yang
mulanya membencinya. Altamyra tersandung sesuatu.
Erland cepat-cepat menangkap tubuh gadis itu sebelum ia jatuh
terjerembab. Ceroboh! tudingnya.
A &aku & aku, Altamyra belum pulih dari kagetnya, Aku tidak tahu di
sini ada akar pohon. Engkau memang harus diawasi ketat setiap hari.
Aku sudah tidak apa-apa sekarang. Engkau bisa melepaskanku.
Kurasa engkau salah. Erland memunguti barang-barang Altamyra yang
terjatuh tetapi sebelah tangannya tetap memeluk pinggang Altamyra. Kurasa
aku harus di sampingmu terus kalau aku tidak ingin direpotkanmu.
Aku yakin aku bisa menentukan arah jalanku sendiri.
Ya, ke arah jalan yang rusak. Lebih baik engkau mengalah padaku. Aku
l ebih mengenal tempat ini daripada engkau.
Altamyra tahu Erland benar. Ia tidak mencoba melawan perintahnya. Ia
mengikuti pria itu. Kedatangan mereka disambut hangat oleh mereka yang mencemaskan
Altamyra. Mereka lega dan senang melihat Altamyra baik-baik saja.
Altamyra melihat Cirra berdiri di ambang pintu dengan kesal. Dari raut
wajahnya terlihat jelas Erland telah memarahinya. Sekarang ia menjadi penuh
dendam pada Altamyra. Walaupun telah mengetahuinya, Altamyra tidak takut. Ia merasa tidak
bersalah atas apa yang menimpa Cirra. Dia sendiri yang membuat dirinya
mengalami semua ini. Altamyra pergi untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian ia sudah
berada di antara orang-orang yang duduk menghadap api unggun.
Mereka saling menceritakan pengalaman mereka masing-masing.
Sementara yang satu bercerita, yang lain mendengarkan dengan penuh
perhatian. Bergantian mereka menceritakan pengalaman mereka masingmasing.
30 Altamyra senang mendengarkan cerita mereka, tetapi ia selalu mengelak
menceritakan masa lalunya.
Aku tidak pandai bercerita. Itulah yang selalu dikatakannya tiap kali
tiba gilirannya. Masa lalunya yang penuh penderitaan adalah satu di antara banyak hal
yang ingin dilupakan Altamyra. Ia tidak mau membagi duka masa lalunya
dengan siapa pun. Ia ingin menyimpannya sebagai kenangannya sendiri.
Kali ini pun engkau tidak mau bercerita" tanya Fred.
Aku hanya dapat berharap kalian mengerti aku tidak ingin membagi
masa laluku dengan siapa pun, kata Altamyra lembut.
Di sini kita semua adalah teman, Fred meraih tangan Altamyra, Tidak
ada rahasia di antara kita.
Itulah yang membuat aku senang tinggal di sini.
Apakah menjadi pelayan keluarga Apaleah tidak menyenangkanmu"
Engkau pelayan kesayangan mereka, bukan"
Andaikan aku adalah pelayan kesayangan mereka, seorang pelayan
tetaplah pelayan. Ia harus tunduk pada perintah majikannya. Aku adalah
burung yang bebas dan tidak mau terikat. Semua itu membuatku tersiksa
bagai dikurung. Mereka mematahkan sayapku hingga aku tidak bisa terbang.
Fred bergerak mendekati Altamyra. Aku dapat membayangkan
kesusahanmu. Altamyra tidak senang melihat Fred semakin mendekatinya.
Mengapa tidak kauceritakan saja kesusahanmu itu"
Baru kali ini Altamyra senang mendengar suara sinis itu. Suara itu
membuat Fred melepaskan tangannya dan bergerak menjauh.
Altamyra tidak melihat kapan Erland tiba, tetapi sekarang Erland sudah
ada di sisinya. Akan kucoba, kata Altamyra, Walau aku tidak pandai bercerita.
Itulah yang kita nantikan! seru Fred.
Kalian tahu bagaimana perasaan seekor burung dalam sangkar"
Altamyra memulai ceritanya.
Biasanya ia dapat terbang ke mana pun ia mau dan kini ia hanya bisa
terbang dalam sangkarnya yang sempit. Walaupun sangkarnya luas dan
terbuat dari emas, ia tidak bahagia. Sebab ia telah terbiasa terbang ke
manapun ia mau. Ia bebas mencari dan melakukan apa yang disukainya.
Tetapi, kini ia hanya dapat duduk dalam sangkar. Ia hanya dapat melihat
31 alamnya yang hijau tanpa dapat terbang ke sana. Ia hanya dapat
membayangkan hutannya yang hijau rimbun dan sejuk. Kerjanya hanya
menanti tuannya memberinya apa yang tidak disukainya. Ia tidak mau
melakukannya, tetapi demi bertahan hidup ia memaksa dirinya sendiri untuk
melakukannya. Sering kali ia berpura-pura sekarat dengan harapan tuannya akan
melepaskannya tapi tuannya terlanjur sayang padanya. Setiap kali melihatnya
kurang sehat, sang tuan segera mencarikan dokter terbaik untuk
mengobatinya. Maka, ia pun mencoba melakukan yang yang terbaik bagi
tuannya agar ia segera dilepaskan. Tapi, Altamyra mendesah panjang.
Ia salah lagi, Altamyra sedih, Tuannya menjadi semakin
menyayanginya dan tidak mau melepaskannya. Sekarang ia telah bebas dan ia
sangat bahagia. Karena itu kukatakan pada kalian, kebebasan itu sangat
penting. Hanya dengan kebebasan kita bisa bahagia.
Hebat sekali! Fred memberi Altamyra tepuk tangan. Kalau engkau
mengelak lagi dengan berkata tidak pandai bercerita, aku akan
menertawakanmu. Engkau sangat pandai bercerita. Engkau mengumpamakan
dirimu dengan burung dan membuat kami seperti melihat
sendiri bagaimana kehidupan sang burung yang tidak bahagia.
Terima kasih. Altamyra merasa tidak enak mendengar pujian itu.
Sudah cukup, kata Erland tiba-tiba, Sekarang waktunya engkau tidur.
Altamyra terkejut Erland tiba-tiba menariknya. Untung saja lukanya
sudah lama sembuh, kalau tidak luka itu pasti sudah membuka lagi karena
kekasaran Erland. Ada apa denganmu" protes Altamyra.
Sekarang waktunya engkau tidur, jawab Erland dingin.
Tapi aku tidak tidur di sini. Aku tidur di luar sana.
Mulai malam ini engkau tidur di kamarku.
Apa!" pekik kaget Altamyra.
Sudah kukatakan aku harus mengawasimu secara penuh, kata Erland
sesinis senyumannya. Tidak! protes Altamyra, Aku tidak mau!
Sayangku, kata Erland berbahaya. Erland menatap Altamyra lekatlekat.
Jangan mempersulit dirimu sendiri.
Aku tidak mau tidur di tempatmu! Altamyra balas menatap tajam.
Erland tersenyum kejam lalu mengangkat Altamyra.
32 Turunkan aku! ronta Altamyra. Turunkan!
Altamyra terus meronta-ronta dan memukuli dada Erland tetapi pria itu
tetap melangkah pasti menuju kamarnya.
Aku membencimu, desis Altamyra saat Erland meletakkannya di
tempat tidur. Sampai mati pun aku tidak akan memaafkanmu!
Erland tiba-tiba memeluk Altamyra.
Altamyra meronta kuat-kuat tetapi Erland juga memperkuat pelukannya
hingga Altamyra merasa dadanya sesak.
Manusia kejam, desis Altamyra, Perbuatanmu sama buruknya dengan
si Raja serigala itu. Engkau tidak pantas menggantikannya.
Altamyra tidak mempedulikan apa-apa lagi termasuk air mata yang
mengalir di pipinya. Bagaimana engkau akan memperbaiki kehidupan rakyat
kalau engkau sekejam dan sekasar ini" desisnya penuh kebencian dan
kesedihan. Tidak diduga Altamyra, Erland mencium air mata yang menuruni pipinya.
Akan kutunjukkan padamu kalau aku bisa bersikap lembut, kata Erland
lembut, Tapi itu pasti sulit. Engkau, setan cilik, membuatku selalu ingin
menyiksamu sampai mati. Lebih baik aku mati daripada kausentuh, desis Altamyra.
Aku tidak akan membiarkannya terjadi, kata Erland dengan nada
menghibur. Altamyra semakin membenci Erland. Kalau Erland tidak memeluknya
kuat-kuat, ia pasti sudah meledak-ledak. Matanya menatap Erland dengan api
kemarahan yang berkobar-kobar.
Erland mencium bibir Altamyra dengan lembut lalu membaringkannya
dengan lembut pula. Tidurlah, katanya, Aku akan tidur di lantai.
Erland menyelimuti Altamyra lalu mengambil guling di sisi gadis itu.
Altamyra menarik selimutnya tinggi-tinggi saat tubuh Erland
menyeberangi tubuhnya. Erland tersenyum nakal dan berkata, Engkau lebih cantik kalau diam
seperti ini. Erland mencium Altamyra sekilas sebelum berbaring di lantai.
Wajah Altamyra merah padam. Seumur hidup baru kali ini dipuji cantik
oleh seorang pria. Altamyra merasa dirinya tolol. Karena pujian pria yang dibencinya saja, ia
sudah seperti salah tingkah. Jantungnya berdegup kencang melihat Erland
berbaring di sisi kaki ranjang.
33 Altamyra senang melihat wajah tampan yang terpejam itu. Tetapi, ia
membencinya saat wajah itu memandangnya dengan sinis.
Altamyra tahu Erland pria yang berani dan baik. Kalau saja kebenciannya
tidak ada, ia pasti telah terpikat padanya. Tetapi, ia masih marah atas sikap
Erland pada pengawal-pengawal itu.
Kemarahannya seperti anak kecil. Altamyra tahu hal itu tetapi ia tidak
bisa berhenti membenci Erland.
Altamyra yakin Erland seperti dirinya. Ia juga tidak bisa berhenti
membencinya. Kalau mereka sama-sama mau melupakan kemarahan mereka
yang tidak berarti, mereka bisa rukun.
Bila ingin kehidupannya di tempat ini lebih baik untuk hari-hari
selanjutnya, Altamyra harus mau berusaha melupakan kemarahannya yang
tiada berujung. 34 4 Erland pusing. Hari-hari belakangan ini semua yang dilakukannya tidak ada yang beres.
Ia tidak dapat memanah dengan tepat. Permainan pedangnya kacau.
Semua perhatiannya hilang. Semuanya tercurah untuk seorang gadis
yang dapat mengobrak-abrik ketenangannya. Setan cilik satu itu memang tidak
bisa dilepaskan walau hanya sesaat. Selalu saja ada yang mengekorinya.
Erland heran bagaimana gadis itu menarik perhatian para pria hingg
a ia selalu dikejar mereka seperti lebah dan madu.
Engkau memikirkan apa"
Erland menatap Fred. Aku tidak tahu.
Jadi, engkau mengakuinya"
Mengakui apa" Fred menyandarkan punggung di pohon dan berkata, Engkau menyukai
Rara. Aku!" Semua orang tahu engkau mencintai Rara, kata Fred, Malam engkau
menarik Rara, engkau menunjukkan kecemburuanmu.
Aku!" Akui saja engkau cemburu. Semua yang ada di sana tahu engkau
cemburu padaku. Apa yang semalam kalian mimpikan"
Kami bermimpi engkau dan Rara menikah. Fred tersenyum nakal.
Erland mengibaskan tangannya sambil berkata, Jangan terlalu banyak
bermimpi. Terserah kalau engkau tidak mau mengakuinya. Tapi, jangan katakan
aku tidak memperingatimu, kata Fred, Saat ini banyak yang nekat merebut
Raramu. Aku khawatir kalau engkau tidak bergerak cepat, engkau akan
kehilangan dia untuk selamanya.
Untuk apa aku mengkhawatirkannya"
Terserah padamu, kata Fred, Saat ini beberapa anak muda berencana
untuk melamar Rara. 35 Melamarnya" Erland terlonjak kaget.
Aku mendengarnya sendiri. Mereka akan mengajukannya siang ini.
Apakah mereka tidak dapat berpikir mereka masih terlalu kecil untuk
menikah" Mereka masih anak-anak!
Daripada engkau ribut di sini, lebih baik engkau menemui Raramu, Fred
memberi usul. Aku baru saja akan menemuinya, Erland meloncat bangkit.
Fred tersenyum puas dan berseru, Lamar dia sebelum didahului yang
lain! Kata-kata itu menimbulkan ide di benak Erland. Mungkin itu jalan yang
terbaik. Mereka tidur dalam satu kamar telah menimbulkan banyak gosip.
Pernikahannya dengan gadis itu akan menghentikan gosip-gosip itu dan dapat
memulihkan nama baik mereka. Dengan pernikahannya itu pula ia menjadi
lebih leluasa untuk mengawasi gadis itu.
Akhirnya Erland harus mengakui kecantikkan Altamyra. Sejak awal gadis


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

itu telah membuat banyak hal yang membuatnya takjub.
Mula-mula ia marah sambil menangis. Lalu ia terus menghinanya tanpa
henti. Erland yakin tak ada pria yang tahan mendengar rentetan hinaan itu
selain dirinya. Hanya gadis itu saja yang mampu menahan sakit dan lapar
selama berhari-hari. Erland yakin ia takkan dapat menemukan gadis lain yang seunik setan
ciliknya. Setan ciliknya itu sama sekali tidak mengenal rasa takut.
Melihat wajahnya yang cantik seperti boneka, orang takkan menduga hal
itu. Matanya yang biru cerah selalu menatap tajam. Rambut panjangnya yang
keemasan selalu bersinar lembut.
Tak seorang pun yang tidak takut pada kemarahannya selain dia.
Rupanya gadis itu tidak hanya menarik untuknya saja. Semua orang
tertarik dengan kepandaian dan ketangkasannya.
Akhirnya Erland harus mengakui bahwa ia tertarik pada gadis itu dan
mencintainya. Fred benar kalau sekarang ia tidak segera bertindak, ia bisa kehilangan
Rara untuk selama-lamanya.
Erland mempercepat langkahnya. Ia merasa harus menemukan Rara
secepat mungkin sebelum ada yang mendahuluinya.
Altamyra berlari-lari kecil sambil bersenandung. Ia merasa sangat
36 gembira. Hijaunya pepohonan ini mengingatkannya pada desa Marshwillow tempat
ia dibesarkan. Ia merindukan desanya yang hijau.
Setan cilik! Altamyra jengkel. Erland merusak kegembiraannya untuk kesekian
kalinya selama ini berada di tempat ini.
Ada apa" tanya Altamyra acuh.
Apa yang kaulakukan di sini" selidik Erland.
Khawatir aku kabur" tanya Altamyra, Jangan khawatir, aku tidak akan
kabur. Masih banyak yang harus kulakukan untuk rakyatmu.
Aku senang mendengarnya. Kalaupun engkau kabur, aku pasti bisa
menemukanmu. Aku yakin engkau akan. Erland menarik tangan Altamyra. Berhentilah, aku ingin berbicara
denganmu. Apa lagi yang harus kita bicarakan" tanya Altamyra. Aku telah setuju
untuk tidur di kamarmu. Aku juga telah berjanji tidak akan kabur. Masih adakah
yang kurang" Apakah engkau tidak bisa bekerja sama denganku walau hanya sekali"
Tidak, jawab Altamyra tegas, Aku tidak bisa bekerja sama dengan
orang yang kubenci. Sebenarnya, apa yang membuatmu marah padaku" tanya Erland. Aku
telah berulang kali minta maaf padamu atas kekasaranku padamu. Apakah itu
belum cukup" Altamyra membuang muka. Hanya engkau satu-satunya wanita yang bisa memendam marah lebih
dari satu bulan. Terima kasih, kata Altamyra dengan tersenyum.
Engkau mau memberitahuku"
Engkau sudah tahu mengapa aku tidak dapat berhenti membencimu,
kata Altamyra dengan tenang.
Baiklah, Erland mengalah, Aku minta maaf atas semua kesalahan,
kekasaran serta segala sikapku yang tidak pantas padamu. Erland menatap
Altamyra, Engkau puas"
Belum. Erland mengangkat tangannya dengan pasrah. Aku tidak tahu apa yang
37 membuatmu terus membenciku. Aku datang bukan untuk mencari
pertengkaran baru. Aku datang untuk melamarmu.
Melamarku" tanya Altamyra tak percaya.
Aku bertanya maukah engkau menjadi istriku" ulang Erland dengan
tegas. Altamyra memandangi Erland. Engkau tidak sedang mabuk"
Tidak, sergah Erland. Aku sadar apa yang kukatakan.
Altamyra menatap Erland lekat-lekat.
Engkau bersedia" Tidak! sahut Altamyra tegas, Aku tidak mau menikah denganmu!
Erland menangkap lengan Altamyra. Engkau harus, desisnya.
Tidak! bantah Altamyra, Engkau tidak dapat memaksaku!
Baiklah, Erland mengalah. Aku memberimu waktu sampai malam ini.
Hanya malam ini, Erland menegaskan.
Aku tetap tidak sudi! seru Altamyra pada punggung Erland yang
menjauh. Menikah dengannya" kata Altamyra pada dirinya sendiri. Sampai mati
pun aku tak sudi. Kecuali kemarahannya yang belum sirna, Altamyra telah mengakui
Erland adalah pahlawan. Ia mengagumi keberaniannya. Tapi, perasaan
Altamyra hanya sampai sejauh itu.
Kalau ia disuruh memilih antara menikah dengan Erland atau
membiarkan Cirra merebut Erland, ia pasti akan memilih membiarkan Cirra
menikah dengan Erland. Ia mengagumi Erland tetapi tidak tertarik untuk
menikah dengannya. Altamyra melupakan pinangan Erland. Apapun yang terjadi, ia tetap akan
mengatakan TIDAK! Dengan hati riang, ia kembali menari-nari di hutan. Di hutan itu ia
mengenang kembali desa Marshwillownya yang hijau. Ia benar-benar ingin
kembali ke desanya sebelum ia dipaksa meninggalkannya.
Altamyra terus bermain di hutan sampai siang.
Seperti biasa, di siang hari ia membantu para wanita memintal benang.
Sore hari ia membantu mereka menyiapkan makan malam.
Altamyra ingin makan malam bersama mereka, tetapi Erland tidak
memperbolehkannya. Seusai membersihkan diri dan membantu para wanita,
Erland memaksanya naik ke kamar. Seperti Erland, ia sudah lelah bertengkar.
38 Lebih baik terlebih untuk malam ini, Altamyra segera naik ke atas dan
duduk diam di kamar sampai pagi.
Tidak seperti biasanya malam itu Erland segera masuk ke kamar. Erland
tidak segera menanyai Altamyra. Ia menyibukkan diri di meja kerjanya.
Altamyra tidak mempedulikannya, ia duduk di pojok ranjang dan terus
menyulam. Ia ingin segera menyelesaikan taplaknya. Altamyra yakin malam ini
juga taplaknya bisa selesai. Yang belum diselesaikannya hanya awan-awan
kecil dan burung-burung yang terbang di angkasa.
Tiba-tiba Altamyra merasa ada yang mengawasinya. Altamyra
mengangkat kepalanya dan terkejut melihat Erland tengah memperhatikannya.
Kelihatannya engkau sibuk sekali.
Altamyra meletakkan sulamannya. Ia tahu saatnya telah tiba.
Erland duduk di samping Altamyra. Bagaimana" tanyanya lembut.
Dengan sangat menyesal, kata Altamyra lambat-lambat, Aku tetap
tidak dapat menikah denganmu.
Altamyra telah berkata tenang agar tidak membangkitkan kemarahan
Erland tetapi pria itu marah juga.
Apakah engkau tidak bisa berhenti membenciku" Sebenarnya apa
dosaku padamu" Engkau tahu sendiri, balas Altamyra tidak mau kalah, Aku yakin
engkau tidak terlalu bodoh untuk mengetahuinya.
Apakah engkau masih marah padaku karena aku membunuh orang itu"
Erland mencengkeram lengan Altamyra.
Engkau tahu sendiri. Apakah engkau tidak punya pikiran lain selain itu" tanya Erland tidak
percaya. Kemudian dengan nada yang lebih lembut ia melanjutkan, Dalam
peperangan, kita tidak peduli siapa yang bersalah siapa yang tidak. Tidak ada
hukum dalam peperangan. Begitu pula dalam perjuanganku melawan Raja
Wolve. Kalau kita tidak membunuh, kita yang akan dibunuh. Itulah hukum
perang. Altamyra menatap Erland dengan tajam
. Aku akan memberimu waktu lagi. Pikirkanlah kata-kataku ini. Besok pagi
aku akan menanyaimu lagi, kata Erland dengan kelembutan yang membuat
Altamyra heran. Tapi gadis itu tidak heran ketika Erland menciumnya dengan
lembut sebelum berkata, Selamat malam.
Altamyra tetap duduk meringkuk ketika Erland sudah membaringkan diri
39 di sisi kaki ranjang. Gara-gara apa yang dikatakan Erland, Altamyra tidak dapat tidur. Ia terus
berpikir apakah yang dikatakan Erland itu benar"
Ada pepatah Latin yang menyebut tidak ada hukum dalam perang. Tapi,
Altamyra tidak habis pikir mengapa orang bisa membunuh semudah itu.
Apakah nyawa itu tidak berharga lagi dalam perang"
Mereka tahu bisa terbunuh, tapi mengapa mereka mau berkorban"
Mengapa demi perang orang mau mengorbankan segala-galanya"
Apakah keuntungan perang"
Perang hanya membuat ibu pertiwi bersimbah darah. Mayat-mayat
bergelimpangan. Kalau hasil dari peperangan itu adalah kemenangan, itu
bagus. Tapi kalau kalah &
Apa gunanya mengorbankan nyawa kalau ada cara lain untuk mencapai
tujuan" Erland sendiri bisa menempuh jalan lain yang lebih aman untuk
mencapai cita-citanya. Ia bisa menikahi Prischa. Kalau Raja Wolve mati, Prischa
akan naik tahta. Ia juga akan menjadi raja dengan sendirinya.
Altamyra yakin Erland dapat melakukannya. Ia adalah pria tampan yang
menarik. Tak mungkin Prischa tidak menyukainya.
Tapi & Altamyra tidak mengerti jalan pikiran orang-orang ini. Ia dibesarkan di
desa yang damai, adil, tentram, dan makmur. Ia tahu ia tidak akan pernah
dapat memahami jalan pikiran orang-orang di negara ini.
Altamyra tidak dapat tidur. Ia ingin ke bawah berkumpul dengan orangorang
di luar sana. Melihat Erland yang tidur di dekatnya, Altamyra mengurungkan niatnya.
Walau pria itu tidur nyenyak, bukan berarti ia tidak tahu sekitarnya.
Pernah suatu malam Altamyra terjaga dari tidurnya. Altamyra tidak tahu
apa yang membuatnya terbangun. Samar-samar Altamyra mendengar suarasuara
yang menakutkan dirinya. Altamyra tidak berani membayangkan apa
yang bersuara itu. Apa yang membuatmu terjaga"
Altamyra lega mendengar suara lembut itu. Aku tidak tahu, katanya,
Aku seperti mendengar suara-suara yang menakutkan.
Erland berdiri dan memeriksa keadaan di dalam maupun di luar ruangan
luas itu. Ia kembali pada Altamyra sesudahnya.
40 Tidak ada apa-apa, katanya, Mungkin engkau bermimpi.
Mungkin, kata Altamyra ragu-ragu.
Erland duduk di sisi Altamyra. Tidurlah kembali. Aku akan di sini sampai
engkau tertidur. Altamyra merasakan Erland mengenggam tangannya erat-erat dan
memberikan rasa aman padanya.
Altamyra tahu Erland tidak pernah benar-benar terlelap dalam tidurnya.
Gerakan kecil darinya bisa membuatnya curiga.
Saat ini malam sudah larut dan Altamyra tidak ingin mengganggu tidur
Erland. Ia berbaring walau tidak yakin bisa tidur.
Kata-kata Erland terus menghantui pikirannya. Pikirannya terus
melayang jauh tanpa bisa membuatnya tertidur.
Malam yang semakin larut membuat pikiran Altamyra semakin larut,
semakin melayang jauh. Altamyra tidak ingat kapan ia tertidur, tetapi saat ia terjaga, ruangan itu
sudah terang. Erland berdiri memandanginya sambil tersenyum. Engkau tidur juga
akhirnya. Kupikir engkau akan terus terjaga sampai pagi.
Sang rembulan membiusku, sahut Altamyra sekenanya.
Basuhlah mukamu. Engkau tampak kusut sekali.
Altamyra meninggalkan tempat tidur menuju jendela. Engkau keberatan
bila aku membantu mereka"
Lakukan apa yang kausuka.
Altamyra segera merapikan tempat tidurnya lalu meninggalkan Erland
dengan hati riang. Erland tersenyum melihat kegembiraan gadis itu. Ia tidak nampak telah
berpikir terus sepanjang malam.
Erland segera mengganti bajunya dan bergabung dengan rakyatnya
untuk sarapan pagi. Ia berniat mengulangi pertanyaannya setelah makan pagi.
Altamyra tidak nampak terbebani sepanjang pagi itu hingga Erland
mengajaknya berbicara di dalam hutan.
Aku masih belum mengerti, kata Altamyra sebelum Erland memulai.
Apa yang belum kaumengerti" tanya Erland dengan sabar.
Mereka tahu bisa terbunuh dalam perang, mengapa mereka mau maju
ke medan perang" Karena cinta m ereka, jawab Erland, Karena cinta dan kesetiaan
41 mereka pada pimpinan mereka. Sama seperti kita yang siap mengorbankan
segalanya untuk tanah air kita. Kita melakukannya karena apa" Kita
melakukannya karena kita mencintai tanah air kita.
Altamyra merenungkan kata-kata itu sebelum berkata, Sekarang aku
mengerti. Lalu bagaimana jawabanmu"
Aku tetap menolaknya, kata Altamyra tegas.
Mengapa" tanya Erland heran, Apakah engkau masih membenciku"
Tidak. Sekarang aku dapat mengerti tindakanmu, kata Altamyra, Tapi
aku tetap menolak menikah denganmu. Alasanku adalah aku baru
mengenalmu. Itu bukan masalah, kata Erland, Setelah kita menikah, kita bisa
berteman sampai kita saling mengenal.
Maafkan aku, kata Altamyra, Aku tidak dapat menikah tanpa alasan
yang jelas. Engkau ingin tahu alasannya" Erland terlihat tidak sabar lagi, Baik,
aku akan memberitahumu. Aku menikahimu agar aku mendapat dukungan
lebih dari rakyat. Dukungan" Untuk melawan Raja Wolve, aku membutuhkan setiap dukungan yang
bisa kudapatkan. Dengan menikahi pelayan kesayangan putri mahkota, aku
yakin akan semakin banyak orang yang memihakku.
Apakah engkau tidak dapat memikirkan jalan lain selain perang"
Apakah ada jalan lain untuk menggulingkan Raja Wolve"
Engkau bisa menikahi Putri Prischa. Kalau ia naik tahta, engkau dengan
sendirinya akan menjadi raja.
Kaupikir itu bisa" ejek Erland, Apa tidak pernah terpikir olehmu
seorang putri mahkota tidak dapat menentukan sendiri calon suaminya"
Altamyra diam termenung. Hanya dengan perang saja Raja bisa kugulingkan. Dan, aku bisa
memperoleh lebih banyak dukungan dengan menikahimu.
Altamyra tetap diam. Apakah engkau tidak berpikir pernikahan ini akan menyelamatkan
rakyat dari sengsara" Dengan dukungan yang besar, aku pasti bisa
menggulingkan Raja Wolve, kata Erland penuh semangat. Engkau dan aku
memiliki cita-cita yang sama yaitu membuat rakyat sejahtera. Aku tidak salah
42 bukan" Altamyra diam. Matanya memandang jauh.
Erland memberi gadis itu kesempatan untuk berpikir.
Altamyra tampak ragu-ragu sebelum akhirnya dengan tegas ia berkata,


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Aku bersedia. Bagus, kata Erland puas. Sekarang juga kita menikah.
Apa!" tanya Altamyra terkejut.
Aku sudah menyiapkan segalanya, kata Erland. Erland menarik
Altamyra menemui Kana. Sepertinya Kana tahu apa tugasnya. Begitu melihat Erland membawa
Altamyra, ia segera menyambut gadis itu. Kana mengeluarkan gaun putih
sederhana dari sebuah peti dan menyuruh Altamyra mengenakannya.
Sementara Altamyra merapikan gaunnya, Kana membersihkan cadar
pengantin. Altamyra heran bagaimana Erland bisa menyiapkan gaun pengantin
secepat ini. Ternyata Altamyra tidak perlu bertanya. Kana telah menceritakan
semuanya sambil mendandani Altamyra.
Orang tua Erland ternyata juga pemberontak. Merekalah yang mula-mula
mendirikan benteng ini. Selama bertahun-tahun mereka mengobarkan
semangat rakyat untuk melawan pemerintah Raja Wolve yang kejam. Sayang
Raja Wolve berhasil menangkap mereka. Ia menjatuhkan hukuman mati pada
mereka. Saat itu Erland baru dua belas tahun. Dan, sejak itu pula ia memulai
pemberontakan terhadap Raja Wolve. Ia menyempurnakan benteng yang
dibangun orang tuanya. Untuk menghidupi rakyat yang tinggal di sini, ia sering
menyerbu pasukan kerajaan yang bertugas menarik pajak.
Tindakannya membuat rakyat mencintai dan menghormatinya. Tapi juga
membuat Raja Wolve murka. Raja memerintahkan prajuritnya menangkap
Erland. Tapi, ia tidak pernah berhasil.
Mata-mata Erland banyak. Banyak yang mau memberitahunya bila ada
yang Raja rencanakan untuk menangkapnya.
Selama bertahun-tahun Erland menjadi buronan Raja tanpa pernah sekali
pun tertangkap. Erland terus menyempurnakan strateginya agar Raja
kewalahan. Semua orang membenci Raja Wolve. Raja tega memeras rakyatnya
43 dengan bermacam-macam pajak yang tinggi hanya untuk memperkaya dirinya
sendiri. Ia bahkan tega membunuh siapa saja yang berani mengatakan tidak
padanya. Semua orang di Kerajaan Vandella berharap Raja Wolve segera mati dan
Erland naik tahta. Mereka tidak mengharapkan orang lain selain Erland.
Alta myra mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia tertarik ketika
mengetahui gaun pengantin yang dikenakannya adalah milik ibu Erland.
Altamyra merasa terhormat bisa mengenakan gaun yang berharga ini.
Kana memberinya serangkaian bunga hutan yang indah.
Sayang di sini tidak ada bunga lili atau mawar yang akan melengkapi
kecantikanmu. Altamyra tidak menanggapi. Ia membiarkan Kana membimbingnya ke
ruang tengah tempat Erland telah menantinya.
Erland tampak sangat tampan dalam jas hitamnya yang halus. Jasnya
sehitam rambutnya yang disisir rapi.
Engkau mirip pengantin jaman pertengahan, bisik Erland ketika
menggandeng Altamyra menghadap Pastor.
Altamyra tidak tahu bagaimana Erland bisa menyiapkan segalanya
secepat jalannya upacara pernikahan. Altamyra juga tidak mengerti mengapa
Erland seperti menyembunyikan perkawinan mereka. Kalau ia memang
membutuhkan tambahan dukungan, ia pasti akan mengundang orang banyak
dalam upacara ini. Pangeran! Pangeran! Upacara terhenti karena panggilan yang penuh kecemasan itu.
Fred segera bertindak dengan membuka pintu. Ia berbicara sebentar
dengan orang itu lalu membisikkan sesuatu pada Erland.
Maafkan saya, Bapa, tampaknya kita terpaksa menghentikan upacara
ini untuk sejenak. Silakan, jawab Pastor itu.
Erland segera menemui orang di luar itu.
Altamyra menatap Fred dengan penuh ingin tahu.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, kata Fred.
Sesaat kemudian Erland masuk kembali. Ia tampak sangat cemas.
Altamyra ingin tahu masalah apa yang membuat Erland menunda hal
yang paling didesakkan padanya itu.
Maafkan aku, ada urusan yang harus segera kutangani, kata Erland
44 pada Altamyra. Maafkan kami, Bapa, tampaknya kita tidak bisa melanjutkan upacara ini.
Ada masalah mendesak yang harus saya lakukan.
Silakan, kata Pastor. Fred segera mengikuti Erland.
Altamyra memandang Pastor lalu pada Erland yang menghilang di balik
pintu. Terakhir pada Kana.
Sepertinya ada masalah penting yang sangat mendesak, kata Kana.
Entahlah, kata Altamyra.
Altamyra segera kembali ke kamarnya dan mengganti gaunnya.
Ketika berada di luar, Altamyra melihat Erland berbicara dengan serius
dengan beberapa orang. Dari kejauhan tampak Erland sangat cemas.
Altamyra tidak tahu apa yang terjadi, ia hanya berharap semuanya baikbaik
saja. Engkau puas" Altamyra terkejut mendengar pertanyaan sinis itu.
Ini ulahmu, bukan" Aku yakin sekali.
Apa maksud Anda, Cirra" tanya Altamyra heran.
Jangan pura-pura! bentak Cirra, Pasukan kerajaan mengepung kita.
Pasti engkau yang memberitahu mereka.
APA!" pekik Altamyra kaget.
Mereka bergerak menyerbu ke tempat ini, Cirra mengulangi beritanya.
Kurang ajar, desis Altamyra murka.
Mau ke mana engkau" Cirra menahan Altamyra.
Altamyra menepiskan tangan Cirra dan berlari ke kuda yang dilihatnya.
Altamyra segera melompat ke atas kuda dan memacunya secepat mungkin.
Berhenti! Cirra menghadang Altamyra, Takkan kubiarkan engkau
lolos! Altamyra membelokkan kudanya dan memacunya kuat-kuat menerobos
hutan. Cirra terkejut melihat kenekatan Altamyra. Ia segera berlari menemui
Erland. Erland! Erland! teriaknya.
Pergilah, Cirra, aku sibuk, kata Erland.
Kali ini engkau harus mendengarkanku! Cirra mulai merengek.
Erland terus menyibukkan diri.
45 Wanita itu mata-mata! seru Cirra, Sekarang ia kabur!
Apa katamu" Mata-mata itu kabur! Ia pasti memberitahu siasat kita pada pasukan
kerajaan! Apa!" Erland terkejut.
Pasti dia yang memberitahu pasukan tempat kita.
Erland meninggalkan bawahan-bawahannya dan segera melompat ke
atas kuda. Pangeran! seru mereka. Teruskan penyerbuan tanpa aku! perintah Erland.
Erland memacu kudanya secepat mungkin. Ia melihat Altamyra sekitar
tiga puluh meter di depannya.
Gadis itu dengan lincah mengarahkan kudanya melewati ranting-ranting
pohon. Tangannya yang satu sibuk melindungi wajahnya dari debu dan
tangannya yang lain memacu kudanya cepat-cepat.
Setan cilik! teriak Erland.
Altamyra terus memacu kudanya.
Erland berusaha memperpendek jarak mereka tapi tiap kali ia berhasil,
jarak mereka kembali menjauh. Erland geram melihat ketangkasan Altamyra
dalam mengendalikan kudanya. Gadis itu seperti tahu apa yang harus
dilakukannya agar jarak mereka tetap jauh.
Berhenti! Angin membawa pergi teriakan Erland.
Samar-samar Altamyra dapat mendengar langkah kuda di belakangnya.
Ia juga mendengar teriakan-teriakan Erland, tapi ia tidak mau berhenti.
Altamyra terus mempercepat kudanya sambil berdoa ia tidak terlambat.
Hampir dua bulan Altamyra berada di tempat ini. Waktu itu sudah lebih
dari cukup baginya untuk mengenali kawasan hutan ini. Ia tahu jalan terpendek
untuk memutus laju kedua kubu itu sebelum mereka bertemu.
Altamyra tidak mau ada perang. Ia membenci segala yang berbau
perang. Cepatnya laju kuda Altamyra membuat gelungan rambut gadis itu
terurai. Walau rambut pirangnya berkibar-kibar seperti gaunnya, Altamyra tak
peduli. Ia hanya ingin segera tiba.
Berhenti, setan cilik! Altamyra semakin mempercepat kudanya. Saat ini tidak ada lagi yang
dipedulikannya selain mencegah pecahnya perang antara kedua musuh ini.
46 Dari kejauhan Altamyra melihat kedua pasukan itu bergerak mendekat
dengan cepat dari jarak sekitar lima ratus meter.
Dalam hati Altamyra terus berdoa ia bisa tiba sebelum terlambat.
Setelah melewati rimbunan pohon, Altamyra segera membelokkan
kudanya ke arah pasukan kerajaan.
Mundur! teriak Altamyra sambil memberi tanda dengan tangannya.
Tiga puluh meter di belakang Altamyra, Erland mendengar gadis itu terus
meneriakkan kata Mundur sambil memberi tanda dengan lambaian
tangannya. Altamyra kesal melihat pasukan itu tidak juga berhenti bergerak. AKU
PERINTAHKAN TARIK PASUKAN! Altamyra berteriak sekuat tenaganya.
Erland memperlambat laju kudanya melihat pasukan kerajaan tiba-tiba
berhenti bergerak. Tetapi, Altamyra terus memacu kudanya ke arah pasukan
kerajaan. Dengan gerak tangannya, Erland memerintahkan pasukannya berhenti.
Dari tempatnya, Erland melihat Altamyra terus memacu kuda menerobos
puluhan ribu pasukan kerajaan itu. Pasukan yang terdepan segera berbelok
mengikuti Altamyra. Tak seorang pun di antara mereka pernah melihat para pasukan yang
bergerak mundur dengan teratur dan indah itu. Cara mundur mereka unik.
Mirip segerombol penari yang berbelok secara teratur dari depan hingga yang
terakhir. Dengan bubarnya pasukan kerajaan, Erland pun memerintahkan
pasukannya untuk mundur. Ia pasti mata-mata! komentar itu yang pertama kali terlontar dari
mulut Cirra setelah mengetahui apa yang terjadi.
Tutup mulutmu, Cirra! sergah Erland, Jangan lupa, ia adalah pelayan
kesayangan Prischa. Pasti mereka datang untuk menyelamatkannya.
Tapi sekarang ia bersama mereka, bukan" protes Cirra, Ia pasti akan
membocorkan tempat ini pada mereka.
Dengar, Cirra, Erland memperingati dengan tajam, Ia tidak suka
perang. Dia & Fred segera menutup mulut Cirra. Sebaiknya engkau diam saja, Cirra.
Rara bukan gadis seperti itu. Ia pasti melakukan semua ini untuk menghindari
perang. 47 Pasti! Fred menegaskan. 48 5 Beraninya kalian, geram Altamyra murka.
Gadis itu menatap tajam setiap orang di depannya. Ia seperti akan
menelan mereka semua dengan matanya.
Semua orang menunduk ketakutan. Tak seorang pun yang berani
menatap Altamyra apalagi menentangnya.
Siapa yang menyuruh kalian melanggar perintahku!
Tak seorang pun yang berani membuka mulut.
Altamyra menyilangkan tangan di depan dadanya dan menatap tajam
satu per satu prajurit di hadapannya. Ia menanti munculnya orang yang
mengaku bertanggung jawab atas penyerbuan ini.
Tak seorang pun luput dari tatapan murka Altamyra dan tak seorang pun
yang berani mengangkat kepalanya.
Ma & maafkan hamba, Paduka, kata Ludwick ketakutan, Ham & hamba
y &yang me &merintahkan mereka.
Beraninya engkau melanggar perintahku! bentak Altamyra. Aku
memerintahkan kalian diam di tempat sampai aku datang!
Saya mengaku bersalah, Paduka, Ludwick berlutut di hadapan
Altamyra, Hamba siap menerima hukuman.
Altamyra menatap Ludwick dengan penuh kemurkaan.
Sebelumnya saya ingin Anda mengetahui semua ini terjadi karena saya
mengkhawatirkan keselamatan Anda, Paduka. Saya menanti di Thamasha
seperti yang Anda perintahkan. Tetapi, Anda bera
da di sana lebih lama dari
yang Anda janjikan. Saya khawatir mereka melukai Anda. Karena itu, saya
meminta Rasputin menyiapkan pasukan untuk menyerang mereka.
Altamyra menghela napasnya. Pandangannya menjadi lembut. Altamyra
berlutut di depan Ludwick.
Oh, Ludwick & kata Altamyra lembut sambil memeluk pria tua itu,
Maafkan aku. Ludwick terkejut. Pa & Paduka, Anda tidak pantas melakukan ini.
Altamyra tersenyum selembut pandangannya. Ia menarik berdiri Ludwick
lalu berkata, Lupakan semua kepantasan itu.
49 Anda adalah Ratu kami dan kami adalah bawahan Anda.
Kata Ratu itu hanya menunjukkan tugas, tidak lebih dari itu, kata
Altamyra tegas, Ratu maupun Raja tetap saja seorang manusia.
Paduka & Altamyra mengangkat tangan menghentikan Ludwick.
Maafkan aku, Altamyra mengumumkan penyesalannya dengan
ketegasan yang lembut, Seharusnya aku tahu kalian mengkhawatirkan aku.
Aku tidak pantas memarahi kalian.
Kata-kata itu menegakkan kepala setiap orang.
Aku mengakui kesalahanku dan aku berjanji untuk tidak mengulanginya
lagi, kata Altamyra, Karena aku sudah tahu mengapa kalian melanggar
perintahku, aku pun ingin kalian tahu mengapa aku marah-marah. Aku
mengkhawatirkan kalian juga. Aku tidak ingin seorang pun di antara kalian mati
hanya karena aku. Aku tahu bagaimana perasaan keluarga kalian bila kalian
gugur karena aku. Cukup sekali saja aku mengorbankan nyawa orang.
Keluarga yang mereka tinggalkan telah kami urus, Paduka, lapor
Rasputin, Mayat-mayat mereka juga telah kami kuburkan dengan layak.
Terima kasih, Rasputin. Adalah tugas saya melayani Anda, Paduka, Rasputin merendahkan diri.
Kalian bisa bubar sekarang, Altamyra menutup pertemuannya, Karena
aku sudah berada di sini, kita bisa kembali ke Perenolde. Kalau tidak ada
halangan, kita kembali sore ini, kalian setuju"
Para prajurit itu berbisik-bisik. Beberapa di antara mereka memberanikan
diri berkata, Setuju! Segera prajurit yang lain mengikuti.
Setuju! teriak mereka serempak.
Altamyra tersenyum. Berarti sudah diputuskan, katanya, Kalian bisa
melakukan yang lain sampai saatnya tiba.
Para prajurit bersikap tegap dan secara serempak memberi hormat pada
Altamyra kemudian mereka bubar.
Anda juga bisa beristirahat, Paduka.
Tidak, Ludwick. Banyak yang harus kukerjakan.
Anda akan membuat kami berada dalam kesulitan kalau Anda masih


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mengenakan gaun usang itu setibanya Anda di Istana.
Teringat pelayan tuanya yang setia, Altamyra tertawa. Aku yakin Hannah
telah memberimu ancaman. Anda tahu persis, Paduka.
50 Baiklah, Rasputin. Aku tidak akan membuat engkau mengalami
kesulitan. Ludwick memanggil seorang prajurit. Suruh Sylta mempersiapkan
segala sesuatu untuk Paduka.
Prajurit itu membungkuk lalu pergi.
Mari, Paduka, kata Ludwick, Silakan mengikuti saya.
Rasputin dan Ludwick mengawal Altamyra ke tenda besar yang ada di
tengah-tengah kumpulan tenda itu.
Seorang wanita muda muncul dari dalam tenda untuk menyambut
Altamyra. Selamat beristirahat, Paduka, kata mereka bersamaan.
Altamyra tersenyum dan memasuki tenda.
Dia mirip sekali dengan Paduka Raja Wolve.
Hanya dalam beberapa hal, Rasputin.
-----0----Altamyra mendesah panjang.
Semuanya tepat seperti yang diduganya. Seperti dulu, mereka
menjemputnya dengan segala sesuatu yang lengkap dan mewah. Kereta kuda
emas, gaun-gaun indah serta pelayan-pelayan. Semua disiapkan khusus
untuknya, Yang Mulia Paduka Ratu Kerajaan Vandella.
Siapa yang menyangka gadis miskin sepertinya tiba-tiba menjadi Ratu"
Altamyra pun tidak pernah menginginkannya apalagi memimpikannya.
Kacamata Berwarna Keemasan 1 Vampire Academy Karya Richelle Mead Bulan Jatuh Dilereng Gunung 4
^