Pencarian

Anugerah Bidadari 2

Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella Bagian 2


Hal ini memang mustahil. Gadis yang hidupnya selalu kekurangan tibatiba
diangkat menjadi Ratu sebuah kerajaan besar. Tapi apa yang terjadi pada
Altamyra adalah nyata. Sekarang Altamyra menjadi gadis kaya. Melebihi
kekayaan setiap orang di kerajaan ini.
Keajaiban ini terjadi padanya karena darah biru yang mengalir padanya.
Darah biru yang mengalir padanya sangat kental dan bercahaya.
Ibu maupun ayahnya bukan orang biasa. Mereka adalah Raja dan Ratu
dari Kerajaan Vandella. Tapi selama bertahun-tahun mereka hidup terpisah.
Dari ceri ta ibunya, Altamyra tahu betapa kejamnya ayahnya. Bahkan,
kepada putranya sendiri ia tega. Walaupun Allan, kakaknya masih tiga tahun,
tetapi bila ia melakukan hal yang tak disukai Raja Wolve, ia mendapat pukulan
tak peduli sekecil apa hal itu.
51 Raja Wolve ingin Allan bersikap sempurna sebagaimana layaknya
seorang Putra Mahkota. Sempurna dalam tindakan maupun kata-kata. Tetapi,
sempurna menurut caranya.
Ratu Reinny tidak berani bertindak apa-apa untuk melindungi putranya.
Ia sendiri sering merasakan pukulan Raja yang ringan tangan itu.
Dari lubuk hatinya yang terdalam, Ratu Reinny membenci Raja. Kalau
bukan karena dijodohkan orang tuanya, ia tidak akan menikahi Raja Wolve
sekali pun ia adalah pria terakhir di dunia ini. Ratu tidak berani menolak juga
tidak berani kabur. Ia bukan wanita penakut tetapi ia tidak berani melawan
demi keselamatan keluarganya.
Bila ia melawan, Ratu tahu Raja akan menghancurkan keluarganya. Pria
itu tidak akan segan-segan melakukan segala tindakan untuk mendapatkan
apa yang diinginkannya. Ratu Reinny tahu suaminya adalah iblis terkejam dari
antara para raja iblis. Demi orang tuanya pula ia terus menahan keinginannya untuk
meninggalkan Istana Azzereath. Setelah orang tuanya meninggal, Ratu
semakin ingin pergi tetapi ia tidak melakukannya. Saat itu ia baru saja
melahirkan Allan dan ia tidak tega meninggalkannya.
Banyak pengorbanan yang diberikan Ratu kepada keluarganya. Demi
Allan, satu-satunya orang yang dicintainya setelah orang tuanya meninggal,
Ratu bertahan di Istana dingin yang suram itu.
Bertahun-tahun kemudian Ratu melahirkan anak keduanya. Kali ini ia
melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Setelah melihat sendiri apa
yang terjadi pada Allan, Ratu yakin Raja juga tidak akan segan memukul anak
perempuannya yang mungil.
Ratu dilanda kebimbangan antara meninggalkan Vandella untuk
menyelamatkan Altamyra dan menetap di Istana untuk menjaga Allan. Ia
sangat mencintai kedua anaknya dan tidak tega meninggalkan seorang pun di
antara mereka. Sekejam-kejamnya Raja Wolve, Ratu yakin ia takkan membunuh Putra
Mahkotanya sendiri. Berpegang pada keyakinan itu, Ratu akhirnya
memutuskan untuk meninggalkan Vandella selama-lamanya.
Dengan berat hati, Ratu meninggalkan Allan di malam-malam buta
bersama Altamyra yang masih bayi dan pelayannya yang setia, Hannah.
Negara yang menjadi tujuan Ratu adalah Roma. Ratu tahu suaminya
takkan berani menyerang kota suci Roma kecuali ia ingin dimusuhi Raja-raja
52 Eropa. Di sana Raja Wolve tidak dapat menemukan mereka.
Pada tahun pertama pelarian mereka, mereka bisa hidup enak berkat
perhiasan-perhiasan mahal Ratu. Walaupun begitu mereka tidak hidup
bermewah-mewah. Asalkan mereka bisa makan, itu sudah cukup. Ratu tahu ia
harus menghemat segala yang dimilikinya untuk putrinya yang masih kecil.
Berkat uang simpanan Ratu itulah Altamyra tumbuh menjadi gadis cantik
yang selalu ceria. Hidupnya tidak bergelimangan kemewahan tetapi
bergelimangan kebahagiaan. Altamyra terus tumbuh tanpa mengetahui siapa
ayahnya dan siapa dirinya yang sebenarnya. Altamyra hanya tahu ia adalah
anak desa. Sering Altamyra menanyakan ayahnya tapi Ratu tidak mau memberitahu.
Baik Ratu maupun Hannah merahasiakan hal itu dari Altamyra. Mereka hanya
menjawab pertanyaan Altamyra dengan berkata, Aku akan mengatakannya
suatu saat nanti. Sering pula Altamyra melihat ibunya sedang melamun. Ia tampak sangat
sedih merindukan seseorang.
Altamyra yang tidak tahu apa-apa sering bertanya, Mengapa Mama
sedih" Mama memikirkan Papa"
Ratu selalu menjawab pertanyaan polos itu dengan tersenyum sedih.
Seiring dengan tumbuhnya Altamyra, pikiran gadis itu menjadi lebih
dewasa. Altamyra pun mulai berpikir ayahnya meninggalkan ibunya hingga
sekarang ibunya selalu merindukannya. Sejak itu Altamyra tidak pernah
menanyakan ayahnya lagi. Sejak saat itu pula muncul kebenciannya pada ayah
yang tak pernah dilihatnya.
Tahun demi tahun terus berganti. Tak terasa sudah sembilan tahun Ratu
meninggalkan Istana. Tetapi, sejak mereka pergi hingga saat ini tidak pernah
terdengar kabar Raja Wolve mencari mereka. Ratu sangat lega ka
renanya. Kehidupan yang tenang dapat terus dijalaninya. Kecuali mengkhawatirkan
Allan, tidak ada lagi yang membuat Ratu cemas.
Natal tahun ke sembilan itu semua berubah. Ratu tiba-tiba jatuh sakit.
Kehidupan yang penuh kerja keras membuat tubuhnya sakit-sakitan. Sebagai
orang yang sejak lahir hidup dalam kemewahan, Ratu tidak terbiasa hidup
sederhana bahkan serba kekurangan seperti ini.
Uang yang sengaja disimpan Ratu untuk masa depan Altamyra terpaksa
digunakan untuk mengobati Ratu. Ratu tidak setuju menggunakan uang
simpanannya itu tetapi Hannah tetap menggunakannya. Kata Hannah, uang
53 bisa dicari tetapi nyawa tidak.
Altamyra yang tidak tahu menahu tentang uang simpanan ibunya, diam
saja. Ia hanya bisa terus berdoa dan menjaga ibunya.
Baik Ratu maupun Hannah tidak ingin pendidikan Altamyra terhenti
karena masalah ini. Mereka pun mendesak Altamyra agar tidak meninggalkan
pelajarannya demi menjaga Ratu.
Sebagai anak yang tahu balas budi, Altamyra menurutinya. Ia tahu untuk
bisa membesarkannya, ibunya telah bekerja keras. Semasa ibunya masih sehat
dulu, hampir tiap saat Altamyra melihat ibunya dan Hannah menenun kain
seperti orang-orang desa Marshwillow lainnya. Mereka menenun hingga larut
untuk membiayai hidup mereka terutama Altamyra yang sedang tumbuh.
Ratu ingin memberikan yang terbaik bagi putrinya. Ia ingin Altamyra
tumbuh sehat seperti gadis lainnya.
Sejak saat itulah hidup mereka menjadi lebih sulit. Seluruh uang yang
mereka miliki digunakan untuk mengobati Ratu. Tetapi, kesehatan Ratu terus
memburuk. Hannah, pelayan ibunya yang setia bekerja lebih keras untuk mengobati
Ratu dan membesarkan Altamyra. Tidak lagi istirahat untuknya. Di saat
mempunyai waktu luang, ia membantu para tetangga mengerjakan pekerjaan
rumah tangga. Ia telah bekerja dengan sangat keras tetapi uang yang
dihasilkannya tidak pernah cukup untuk hidup mereka.
Walaupun masih anak-anak, Altamyra mengetahui kesulitan yang dialami
keluarganya. Di balik kesibukan belajarnya, ia sering membantu Hannah
memintal dan menenun. Altamyra juga tahu uang hasil kerja keras mereka tidak cukup untuk
membeli semua kebutuhan mereka. Altamyra meminta Hannah menggunakan
semua uang itu untuk menyembuhkan ibunya.
Demi kesembuhan Mama, aku mau mengorbankan apa saja.
Itulah yang selalu dikatakannya pada Hannah.
Hannah sendiri juga mau melakukan apa saja demi kesembuhan Ratu
tetapi ia juga mempunyai kewajiban untuk membesarkan Altamyra.
Altamyra terus mendesak Hannah hingga wanita itu tidak mampu
melawan keinginannya lagi.
Walaupun kesehatan Ratu terus memburuk, mereka tidak berhenti
berusaha. Mereka terus menahan lapar untuk membeli obat bagi Ratu. Mereka
terus berusaha memberikan makanan yang terbaik untuk Ratu.
54 Ratu tidak pernah tahu untuk dirinya, Hannah sering meminjam uang
pada tetangga. Penduduk desa Marshwillow tidak ada yang kaya, tetapi mereka tetap
mau membantu. Ratu dan Hannah adalah orang asing di tempat itu tetapi
mereka telah dianggap penduduk sebagai bagian dari desa Marshwillow.
Demikian pula Altamyra yang tumbuh besar di sana.
Perjuangan Ratu menghadapi penyakitnya akhirnya berakhir pada suatu
musim gugur yang dingin. Setelah selama dua tahun bergelut dengan
penyakitnya, Ratu menghembuskan nafas terakhirnya di suatu pagi yang hujan
lebat. Seperti kehilangan anggota keluarga mereka, seluruh penduduk desa
Marshwillow bersedih atas kepergian Ratu. Berita kematian Ratu yang tersebar
cepat di desa kecil itu mengundang penduduk untuk membantu pemakaman
Ratu. Hingga ia mati, Ratu tidak pernah mengatakan siapakah dirinya yang
sebenarnya. Baik Altamyra maupun penduduk Marshwillow mengenal Ratu
sebagai seorang wanita lembut yang bernama Reinny.
Setelah pemakaman ibunya, Altamyra baru mengetahui siapa dirinya
yang sebenarnya. Untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu padanya, Ratu telah menulis surat
wasiat dan menitipkannya pada Hannah. Surat itu hanya boleh diberikan pada
Altamyra bila ia telah meninggal. Dalam surat itu, Ratu mengatakan segala
sesuatu yang selama ini dirahasiakannya dari Altamyra.
Mulanya Altamyra tidak percaya ia adalah Putri Kerajaan. Set
elah mendengar cerita Hannah, barulah ia percaya. Hal itu tidak membuatnya
sombong, melainkan membuatnya makin rendah hati. Kebenciannya pada
ayahnya yang sudah tumbuh kian menjadi-jadi.
Seperti ibunya, Altamyra tidak berkeinginan untuk kembali ke Vandella.
Walaupun ingin bertemu Allan, Altamyra tetap bersikeras untuk tinggal di
Marshwillow yang dicintainya.
Hannah tidak bisa berbuat apa-apa untuk memaksa Altamyra pulang.
Altamyra adalah majikan dan Putri Kerajaan tanah airnya.
Walaupun tahu hidupnya akan lebih terjamin bila ia kembali pada
ayahnya, Altamyra memilih tinggal di sisi pusara ibunya.
Altamyra tidak pernah merasa dirinya adalah seorang Putri. Ia adalah
gadis desa. Ia dibesarkan sebagai seorang gadis desa yang hidupnya serba
55 kesulitan, bukan sebagai Putri.
Setelah mengetahui rahasia itu, Altamyra mulai menduga ibunya sering
melamun bukan memikirkan ayahnya tetapi memikirkan Allan yang berada
dalam cengkeraman ayahnya. Altamyra tahu ibunya dengan sangat berat hati
meninggalkan kakaknya dalam kekejian ayahnya. Altamyra juga tahu
bagaimana tindakan ayahnya pada Allan hingga membuat ibunya terpaksa
meninggalkan Allan untuk menyelamatkannya.
Kebencian yang mendalam pada ayah yang kejam, membuat Altamyra
semakin ingin melupakan jati dirinya. Ia tak peduli apakah ia seorang putri atau
bukan. Ia hanya tahu ia adalah gadis desa.
Waktu terus berjalan. Altamyra melupakan rahasia itu. Dalam pikiran
maupun dalam tingkah lakunya, ia tidak pernah lagi mengingat maupun
teringat akan siapa dirinya. Altamyra sudah benar-benar melupakan hal itu
ketika Dewey, Menteri Luar Negeri Vandella muncul.
Saat itu Altamyra sedang menanti Hannah yang pergi berbelanja. Sambil
menanti, ia menyibukkan diri dengan menyulam. Di tengah kesibukannya
itulah tiba-tiba pintu diketuk orang.
Tidak mungkin Hannah yang datang, pikir Altamyra, Ia tidak perlu
mengetuk pintu kalau ingin masuk.
Altamyra menuju pintu sambil bertanya-tanya siapa yang datang. Sejak
ibunya dikubur, hampir tidak ada lagi penduduk Marshwillow yang
mengunjungi mereka. Penduduk tahu dengan segala keterbatasan yang ada,
mereka tidak dapat menjamu tamu. Penduduk tidak ingin merepotkan Hannah
maupun Altamyra. Altamyra terpana melihat seorang pria setengah baya berdiri di ambang
pintu dengan bajunya yang indah mengkilat. Ia diapit dua pria lain yang lebih
muda dan lebih sederhana pakaiannya.
Altamyra melihat mereka semua dari atas ke bawah. Pria yang di tengah
mengenakan jas yang rapi sedang yang di tepi mengenakan baju prajurit
dengan warna biru untuk atasannya dan putih untuk celananya.
Mereka membuat Altamyra bersikap waspada. Altamyra tidak tahu siapa
mereka, tetapi mereka telah menimbulkan kecurigaannya.
Anda mencari siapa, Tuan"
Saya Dewey, Menteri Luar Negeri Kerajaan Vandella. Saya datang untuk
menjemput Yang Mulia Paduka Ratu Reinny dan Yang Mulia Tuan Puteri
Altamyra. 56 Buku-buku jari tangan Altamyra memutih mendengarnya. Gadis itu
membusungkan dadanya dan menatap pria di depannya. Mereka tidak ada di
sini, katanya tegas. Walaupun Raja Wolve mengirim jemputan untuk mereka, Altamyra
takkan mau kembali. Ibunya telah bersusah payah untuk dapat berada di sini.
Dan, sebagai anak berbakti, Altamyra takkan membuat usaha ibunya menjadi
sia-sia. Mata-mata kami memberitahu mereka berdua tinggal di sini, kata
Dewey keheranan. Sayang sekali, Tuan, mereka tidak ada di sini.
Ya, sayang sekali, Dewey tampak sangat sedih, Mungkin mereka
sudah pindah atau mata-mata kami yang salah.
Mungkin saja, Altamyra menyetujui.
Terima kasih, Nona. Maaf kami telah menganggu Anda.
Altamyra yakin mereka akan kembali ke Vandella dengan tangan kosong
apabila saat itu Hannah tidak muncul.
Sejak ibunya masuk Istana, Hannah dan Dewey berkenalan. Hannah tidak
mungkin melupakan Dewey. Dewey juga tidak mungkin melupakan pelayan
ibunya itu. Apa kabar, Tuan Dewey" sapa Hannah, Lama kita tidak bertemu.
Hannah" tanya Dewey tak percaya, Engkau tinggal di sini"
Tentu saja, jawab Hannah tanpa menyadari kesalahannya, Sejak
meninggalkan Vandella, aku tinggal di tempat ini.
Berarti Paduk a Ratu dan Tuan Puteri ada di sini, gumam Dewey. Tibatiba
pria itu berbalik dan menatap Altamyra lekat-lekat.
Altamyra tetap bersikap tenang.
Dewey mencermati tiap lekuk wajah Altamyra. Semakin dilihat, semakin
tampak kemiripannya dengan Ratu Reinny sewaktu ia masih muda. Hanya saja
mata biru gadis ini lebih cerah dan rambutnya lebih bersinar cerah. Selain itu,
ia benar-benar seperti gambaran diri Ratu di waktu muda.
Dewey memandang Hannah dengan penuh pertanyaan di matanya.
Benar, ia adalah & Hannah tidak jadi melanjutkan kata-katanya.
Matanya bertemu dengan wajah Altamyra yang menyuruhnya menutup mulut.
Sayangnya, Dewey sudah dapat menebak siapa gadis yang membukakan
pintu itu. Altamyra yang sudah menebak hal itu, segera menyingkir ke dalam
57 rumah. Ia menyadari kemiripannya dengan ibunya. Tak perlu orang lain untuk
mengatakan mereka mirip. Altamyra tak mau mendengar siapa dirinya yang
sesungguhnya. Dewey bingung melihat kepergian gadis itu.
Hannah merasa bersalah atas kejadian itu. Silakan masuk, Tuan. Saya
ingin mengetahui apa yang membuat Anda datang ke sini.
Dewey memandangi keadaan di dalam rumah kecil itu. Ruanganruangannya
sangat kecil dan hampir kosong. Tidak nampak sofa-sofa yang
indah, lukisan-lukisan. Semuanya tidak mencerminkan gaya hidup keluarga
kerajaan tetapi mencerminkan kehidupan orang miskin yang penuh


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

penderitaan. Dinding-dinding kayunya tampak lapuk dan di sana sini mulai tumbuh
lumut. Atapnya lebih mengenaskan lagi. Atapnya tampak sangat lemah dan
sewaktu-waktu siap runtuh.
Tak pernah disangka Dewey kehidupan Ratu dan Putri kerajaannya
sedemikian buruknya. Mereka benar-benar melarat seperti layaknya orang
miskin. Silakan duduk, Tuan, kata Hannah, Maaf tempat kami kotor.
Dewey mendengar deritan kursi kayunya ketika ia duduk. Dewey melihat
sekeliling seperti mencari seseorang. Di mana Paduka Ratu"
Hannah menunduk sedih. Ia meninggal lima tahun lalu.
Oh, itulah yang pertama kali terloncat dari mulut Dewey. Aku turut
berduka cita. Terima kasih, Tuan. Sejak itu engkau sendiri yang membesarkan Tuan Puteri" Dewey tibatiba
bertanya. Hannah tersenyum. Tepatnya tidak. Melihat wajah heran Dewey,
Hannah melanjutkan, Nona tidak membiarkan dirinya merepotkan orang lain.
Ia ikut berusaha untuk menghidupi keluarga kecil kami ini.
Dewey terpekur menatap lantai kayu di kakinya.
Apa yang membuat Anda datang"
Berita duka juga, jawab Dewey.
Berita duka" Yang Mulia Paduka Raja Wolve telah meninggal.
Apa!" Hannah terkejut, Kapan itu terjadi"
Berbulan-bulan lalu. Kira-kira tujuh sampai delapan bulan lalu.
58 Oh & gumam Hannah. Aku sama sekali tidak menyangkanya.
Kami semua juga tidak pernah menduga Paduka pergi secepat ini.
Sebulan sebelum beliau meninggal, ia sakit. Kami semua itu hanya sakit biasa.
Tapi, siapa menduga Tuhan berkata lain.
Tentunya sekarang tahta kerajaan sedang kosong, komentar Hannah
tanpa pikir panjang. Tiba-tiba Hannah teringat akan Allan. Ia baru saja akan
membetulkan kata-katanya ketika Dewey berkata,
Karena itulah kami datang ke sini.
Hannah keheranan. Bukankah ada Pangeran Allan"
Sayang sekali Pangeran juga sudah meninggal.
Apa!" Hannah terkejut. Pangeran malang, ia masih terlalu muda untuk
mati. Ya, sayang sekali, Dewey setuju.
Saya khawatir Anda tidak berhasil, Tuan.
Maksudmu" Nona & ehm & maksudku Tuan Puteri tidak mau kembali ke Vandella.
Seperti ibunya, sedikit pun ia tidak ingin kembali ke Vandella. Ia membenci
Raja Wolve. Dewey sedih mendengarnya. Kau harus membantuku, Hannah. Hanya
engkau yang paling dekat dengannya. Bujuklah dia.
Saya rasa percuma, Tuan, kata Hannah, Maaf saya tidak bisa
membantu. Engkau harus bisa membantuku.
Saya benar-benar tidak bisa, Tuan Dewey.
Kau harus. Aku menolak! Dewey terkejut. Altamyra tiba-tiba muncul di ruangan itu. Gadis itu
seperti sudah mendengar semuanya.
Maafkan aku, kata Altamyra, Aku tidak bermaksud mendengar
pembicaraan kalian. Tetapi, rumah ini kecil dan di mana pun aku berada, aku
dapat mendengar pembicaraan kalian.
Saya mohon kembalilah ke Vandella, Yang Mulia. Raky
at Vandella membutuhkan Anda. Jangan memohon padaku. Aku takkan mengubah jawabanku, kata
Altamyra tegas. Rakyat Vandella sedang menderita, Yang Mulia. Saat ini mereka
59 membutuhkan bantuan Anda. Hanya Anda yang bisa menyelamatkan mereka
dari penderitaan ini. Salahkan serigala itu! Altamyra bosan dibujuk, Salahkan
kekejamannya hingga tega membunuh putra kandungnya sendiri.
Pangeran Allan meninggal bukan karena dibunuh Paduka. Ia yang
membunuh dirinya sendiri, kata Dewey, Ia bunuh diri.
Allan bunuh diri karena serigala itu, bukan"
Dewey terdiam. Jangan pernah berpikir aku tidak tahu apa-apa tentang kekejaman
serigala itu. Aku tahu bagaimana ia memperlakukan Allan. Aku dapat
merasakan kebencian Allan karena terus didesak untuk bersikap sempura.
Serigala itu memaksa Allan bersikap sempurna seperti Pangeran kejam tapi
Allan tidak sanggup. Dewey benar-benar tidak dapat membantah. Apa yang dikatakan
Altamyra benar. Semua penghuni Istana tahu Pangeran Allan tertekan oleh
keinginan dan kekejaman ayahnya hingga akhirnya ia memilih mati.
Kembalilah ke Vandella. Katakan pada yang memerintahkanmu bahwa
aku menolak untuk kembali."
Tidak ada yang menyuruh kami, Yang Mulia.
Altamyra tidak tertarik mendengarnya.
Bukan Raja Wolve yang memerintahkan kalian untuk mencari kami"
tanya Hannah keheranan. Paduka Raja tidak pernah menyuruh kami, jawab Dewey, Bahkan,
sejak Paduka Raja tahu ia tidak bisa sembuh, Paduka tidak menyuruh kami.
Kami sendirilah yang memerintahkan diri kami sendiri untuk mencari Anda
semua. Hingga Paduka meninggal, ia tidak tahu kami telah memulai pencarian
ini. Kau telah melihat sendiri kenyataannya, bukan" Ia tidak mau peduli
pada kami. Ia tidak mengharapkan kami kembali.
Lagi-lagi Dewey tidak bisa berkata apa-apa.
Hannah tahu ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tahu kerasnya hati
Altamyra bila gadis itu telah memutuskan sesuatu. Ia tidak punya hak untuk
memerintah Altamyra sekali pun ia telah menjadi ibu gadis itu selama lima
tahun terakhir ini. Saat ini Vandella sedang terjadi kekosongan tahta. Kami &
Siapa yang selama ini memegang pemerintahan" potong Altamyra.
60 Kami, para Menteri. Kalau begitu kalian bisa terus mengatur Vandella tanpa aku.
Kami tidak bisa berbuat banyak tanpa seorang Raja, Yang Mulia. Di
Vandella, rajalah yang berhak memutuskan segalanya.
Angkat saja Raja yang baru, usul Altamyra.
Kami & Selain aku, potong Altamyra.
Dewey tampak murung. Tidak bisa, Yang Mulia.
Mengapa" tanya Altamyra keheranan, Tidak mungkin serigala itu tidak
menunjuk pewarisnya yang baru setelah Allan meninggal.
Andaikan saja itu terjadi, Yang Mulia, Dewey menyesal, Hingga beliau
meninggal, ia tidak pernah menunjuk penggantinya. Di Vandella ada isu yang
tersebar Putri Prischa, anak tunggal keluarga Apaleah yang mempunyai
hubungan dekat dengan Raja, akan naik tahta bila Paduka meninggal. Hal itu
benar bila Anda tidak ada.
Bersikaplah seperti aku telah meninggal.
Itu adalah tradisi, Yang Mulia. Kami tidak berani menentangnya. Rakyat
Vandella pasti memberontak bila kami melanggar tradisi ini. Karena itulah
hingga hari ini kami belum mengumumkan kematian Paduka. Kami tidak ingin
terjadi perebutan kekuasaan. Kami juga tidak ingin membuat pemberontak
kerajaan melakukan kudeta.
Pemberontak" Hannah tertarik pada cerita Dewey.
Sebenarnya sejak dulu sudah ada gerakan pemberontakan terhadap
Raja tapi gerakan itu baru kentara tak lama setelah kalian pergi. Pemimpin
pemberontak itu telah menjadi pahlawan rakyat Vandella yang miskin dan
menderita. Kami yakin demi pahlawan mereka itu, mereka sanggup
mengorbankan apa saja terlebih setelah mengetahui Paduka telah meninggal.
Kami menghindari hal itu. Kami tidak ingin terjadi perang antara pasukan
kerajaan dengan rakyat. Angkatlah sang pahlawan menjadi raja dan semua masalah selesai,
usul Altamyra, Rakyat takkan marah karenanya.
Sudah kami jelaskan, Yang Mulia, tradisi membuat kami tidak bisa
berbuat lain. Selama Anda masih ada, tidak ada yang berhak menduduki tahta
kerajaan. Apakah Anda tidak ingin pulang ke Vandella, Nona" Hannah
akhirnya ikut membujuk, Walaupun Anda hanya tinggal sehari di Vandella, Anda tetap
61 lahir di Vandella. Dalam diri Anda mengalir darah Raja Wolve. Saya yakin Ratu
pun sebenarnya ingin kembali ke Vandella, tanah airnya.
Altamyra menangkap maksud lain di balik pernyataan itu. Dengan
lembut ia berkata, Kembalilah ke Vandella bila engkau ingin, Hannah. Aku
tetap tinggal di sini. Saya telah berjanji pada Ratu untuk tidak meninggalkan Anda.
Kalau begitu aku memerintahkanmu untuk kembali ke Vandella.
Saya tidak dapat meninggalkan Anda, Nona. Bila Anda tinggal di sini,
saya tidak mau kembali. Sekali pun Anda memaksa, saya tetap akan tinggal di
sisi Anda untuk melayani Anda.
Kau harus, Hannah. Aku tahu engkau selalu merindukan keluargamu,
kota tempat engkau dilahirkan. Engkau selalu merindukan Vandella.
Hannah benar, Paduka. Anda harus kembali ke Vandella. Hanya Anda
yang bisa menjadi Raja kecuali Anda turun tahta dan menyerahkannya pada
orang lain. Altamyra diam merenung kemudian ia berkata, Baiklah. Aku ikut kalian.
Setelah mendapat keputusan akhir Altamyra, Dewey segera mengirim
utusan untuk memberitahu para Menteri Vandella. Ia meminta mereka
menyiapkan segala perlengkapan untuk penobatan Altamyra.
Di sebuah desa kecil di tepi perbatasan Vandella, Ludwick, Menteri Dalam
Negeri Vandella telah menantinya untuk upacara penobatan.
Upacara penobatan itu berlangsung sederhana. Uskup Vandella yang
menobatkan Altamyra dengan Dewey dan Ludwick sebagai saksinya.
Saat itu yang ada di dalam benak Altamya adalah kembali ke Vandella
untuk mengumumkan kematian ayahnya, menyatakan diri sebagai raja baru
lalu turun tahta dan menyerahkannya pada Prischa. Terakhir, kembali ke Roma.
Altamyra sama sekali tidak punya niat untuk mengunjungi markas para
pemberontak itu. Bahkan, ia tidak tahu akan mereka melalui tempat itu.
Saat akan melalui Lasdorf, kawasan pemberontak, pasukan pengawal
Altamyra memperketat penjagaan. Kecurigaan Altamyra timbul dan ia
memaksa kedua menteri itu mengatakan apa yang terjadi.
Hingga kini Altamyra tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba
memutuskan untuk mengunjungi benteng pemberontak itu.
Setelah mengetahui yang sebenarnya, Altamyra mengirim Dewey
beserta Hannah kembali ke Istana Azzereath. Sementara itu Ludwick
dimintanya untuk menantinya di Thamasha.
62 Mereka berdua tidak setuju pada rencananya. Tetapi, di Vandella titah
Raja adalah titah yang tidak dapat dilawan. Altamyra meyakinkan mereka
dengan menjelaskan rencananya.
Saat itu hampir bersamaan dengan kembalinya Prischa dari
perjalanannya ke luar negeri. Altamyra memanfaatkan kesempatan itu.
Seorang prajurit diperintahkannya untuk menyebar isu itu. Beberapa hari
kemudian Altamyra melewati sarang musuh. Sesuai dengan perhitungannya,
para pemberontak itu menculiknya.
Satu-satunya yang salah dalam perhitungan Altamyra adalah waktu.
Altamyra meminta Ludwick memberinya waktu satu bulan untuk mengetahui
kehidupan pemberontak itu sebelum ia memulai pemerintahannya.
Ternyata waktu yang digunakan Altamyra lebih dari satu bulan bahkan
hampir dua bulan. Altamyra memang berniat memperpanjang masa tinggalnya di benteng
itu dengan membuat mereka menduga ia adalah pelayan Prischa. Ia berharap
perpanjangan waktu itu bisa membuat mereka mempercayainya dan mau
bercerita banyak padanya. Tetapi, Altamyra tidak berniat membuat pasukannya
khawatir. 63 6 Sekarang semuanya telah berubah.
Itulah yang dikatakan Altamyra pada dirinya sendiri saat melihat
bayangannya di cermin. Sementara ia duduk diam, pelayan-pelayan sibuk menata rambutnya.
Ada yang khusus bagian menggelung, ada yang khusus memberi hiasan, ada
pula yang khusus menyisiri. Altamyra dibuat pusing karenanya.
Satu-satunya yang bisa dilakukannya hanya duduk diam sampai mereka
selesai mendandaninya. Altamyra benar-benar lega ketika akhirnya mereka
selesai. Bawa masuk makan siang untuk Paduka, Sylta memberi perintah pada
pelayan-pelayan lainnya. Kurasa aku tidak akan makan siang, Sylta.
Seperti keinginan Anda, Paduka.
Altamyra menangkap kekecewaan di wajah Sylta. Altamyra ingat Hannah
selalu kecewa bila ia menolak memakan apa yang ia siapkan untuknya.
Tunggu! Altamyra cepat-cepat mencegah. Dengan tersenyum, ia
melanjutkan, Aku tidak akan membuat usaha kalian sia-sia. Jadi, aku akan
makan. Tetapi, aku tidak ingin sendirian. Tolong panggilkan Ludwick dan
Rasputin untuk menemaniku.
Walau ia tidak menampakkannya, Altamyra tahu Sylta merasa senang.
Terlihat dari nada suaranya ketika ia menjawab, Baik, Paduka!
Sylta segera menyuruh pelayan-pelayan itu berangkat dan ia sendiri
pergi untuk memanggil kedua Menteri itu.
Altamyra mendesah. Tenda yang disiapkan untuknya benar-benar besar.
Seratus orang masuk ke dalam tenda ini, takkan membuat sesak suasana di
dalam tenda. Benar-benar tenda seorang Raja.
Altamyra duduk di kursi di tengah tenda. Ia diam merenung sampai Sylta
datang melapor, Tuan Ludwick dan Tuan Rasputin telah tiba, Paduka.
Persilakan mereka untuk masuk.
Hamba datang menghadap, kata kedua orang itu sambil membungkuk
64 hormat. Duduklah, kata Altamyra, Temani aku makan.
Mereka duduk dan pelayan-pelayan mulai berdatangan dengan
bermacam-macam makanan yang lezat.
Selama makan siang itu Altamyra tidak banyak berbicara. Ia terus
memusatkan perhatiannya pada pikirannya. Sikapnya itu membuat Ludwick
dan Rasputin was-was. Altamyra menyadarinya. Ada apa" tanyanya, Kalian sudah makan
siang" Belum, Paduka, jawab mereka ketakutan.
Altamyra tersenyum. Aku meminta kalian menemaniku bukan untuk
memberi hukuman pada kalian. Aku selalu merasa harus menghabiskan semua
ini bila aku makan sendirian. Ayahku tidak pernah mengajak kalian makan
bersama. Aku benar" Mereka diam ketakutan. Hanya satu yang dapat kukatakan kepada kalian, Altamyra
melanjutkan dengan tegas, Aku bukan ayahku dan aku membenci segala
sikapnya. Pelayan membawakan hidangan terakhir.
Altamyra menggerakkan tangannya untuk menyatakan ia tidak mau.


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pelayan itu melayani Ludwick dan Rasputin lalu meninggalkan tenda.
Aku tidak akan memaksa kalian untuk mempercayaiku, Altamyra
mengambil gelasnya yang berisi air jeruk dan meminumnya dengan tenang.
Pelayan-pelayan segera membersihkan meja seusai mereka selesai
dengan makan siang mereka.
Altamyra menuju meja rias dan mencari-cari sesuatu di lacinya.
Kedua menteri itu memandangi Altamyra dengan penuh ingin tahu.
Altamyra menulis sesuatu pada selembar kertas lalu kembali pada kedua
menterinya. Rasputin, kuperintahkan engkau membawa pulang pasukanmu sore ini.
Bawa pula kereta kudaku dan para pelayan.
Mereka terkejut tetapi Altamyra tidak memberi mereka kesempatan
untuk membantah. Dari sini ke Perenolde membutuhkan waktu berapa lama"
Paling cepat satu minggu, Paduka.
Bukan tiga hari" 65 Dengan kecepatan tinggi, waktu itu bisa tercapai, Paduka. Tetapi kita
tidak bisa secepat itu dengan Anda bersama kami. Kami harus berhati-hati
dalam setiap langkah kami demi keselamatan Anda.
Altamyra berpikir keras. Aku ingin kalian berdua kembali ke Perenolde
sore ini juga. Ludwick, kuperintahkan engkau untuk menyebar titahku ini pada
para Menteri. Sementara Ludwick membaca kertas itu, Altamyra melanjutkan, Aku
ingin engkau mempersiapkan rapat di Istana tepat minggu depan. Aku ingin
kalian berdua juga membuat laporan atas apa yang kalian kerjakan selama ini.
Mulai dari ayahku sakit hingga saat ini.
Bagaimana dengan Anda, Paduka" Rasputin memberanikan diri untuk
bertanya. Tinggalkan seekor kuda untukku dan empat prajurit terbaikmu,
Rasputin. Aku akan segera berangkat setelah kalian pergi. Satu tugas lagi
untukmu, Ludwick, aku ingin engkau memberitahu Hannah bahwa aku baikbaik
saja dan aku akan segera tiba.
Maafkan saya, Paduka, tetapi saya tidak menyetujui usul Anda. Rencana
ini terlalu berbahaya. Kami mengkhawatirkan keselamatan Anda.
Apakah engkau kira dengan sekompi pasukan, aku akan selamat" tanya
Altamyra. Tidak, Rasputin. Sebuah kereta emas telah menarik perhatian apalagi
dengan banyak pasukan. Engkau juga harus ingat aku baru saja meninggalkan
Lasdorf. Tentunya saat ini mereka sedang mengawasi kita dan bersiap-siap
untuk menculikku kembali. Aku telah mengetahui persembunyian mereka. Bagi
merek a, aku terlalu berbahaya untuk dilepas di tengah-tengah kalian.
Rasputin ingin mengatakan sesuatu tetapi Altamyra mendahuluinya,
Jangan menyarankan aku untuk menyerang mereka. Aku tidak akan
pernah menyerang mereka. Mereka berjuang untuk kemakmuran mereka.
Bukan untuk menggulingkan pemerintah. Di samping itu, saat ini yang
terpenting adalah menyelesaikan masalah pergantian tahta ini.
Mereka diam memikirkan rencana Altamyra.
Altamyra tidak memberi mereka kesempatan untuk berpikir terlalu lama.
Hari mulai siang. Kembalilah kalian untuk beristirahat. Pukul lima sore nanti
kembalilah kalian ke Perenolde. Dan, bila kalian masih mengkhawatirkan
keselamatanku, tinggalkan empat jendral terbaikmu, Rasputin.
Kedua menteri itu terbiasa untuk tidak membantah titah Raja. Kami
66 mengerti, Paduka, kata mereka. Sekali lagi mereka membungkuk hormat dan
meninggalkan tenda Altamyra.
Sylta masuk tak lama setelah kepergian kedua pria itu.
Sore ini kembalilah ke Perenolde bersama pasukan yang lain, kata
Altamyra, Katakan pada Hannah untuk tidak mencemaskanku. Aku akan
segera tiba. Anda tidak pulang bersama kami, Paduka"
Aku akan pulang setelah kalian berangkat.
Biarlah saya ikut dengan Anda, Paduka. Saya ingin terus melayani
Anda. Engkau akan melakukannya, Sylta. Tapi tidak saat ini. Banyak yang ingin
kulakukan sepanjang perjalanan pulang nanti. Aku ingin engkau kembali ke
Azzereath. Keinginan Anda adalah tugas bagi saya, Paduka.
Altamyra mengeluh. Semua orang tidak ada yang berani membantahnya.
Mereka semua takut padanya. Kalau ada yang salah di mata mereka, mereka
hanya berani bertanya. lalu diam lagi setelah mendapat jawaban. Untuk
mengatakan tidak setuju pun mereka takut dan didahului kata maaf .
Apakah sedemikian kejamnya ayahku hingga kalian takut pada
keturunannya" tanya Altamyra, Apakah aku sekejam dia di mata kalian"
T &tidak, Paduka. Aku tahu, Sylta, Altamyra berkata lembut untuk menenangkan
ketakutan wanita itu, Di dalam tubuhku mengalir darah serigala itu. Aku
mempunyai jiwa kejam serigala itu dan kalian takut padaku. Anak serigala
adalah serigala, bukan"
Sylta ingin membantah tapi Altamyra sudah berkata, Beristirahatlah,
Sylta. Tak sampai tiga jam lagi engkau akan kembali ke Perenolde dan sebelum
itu engkau harus berbenah.
Sylta pergi tanpa sempat menjawab pertanyaan Altamyra.
Altamyra merasa awal-awal pemerintahannya ini akan menjadi tugas
yang sangat berat. Dan yang terberat adalah membuat mereka percaya
padanya. Satu jam kemudian kesibukan perkemahan di tepi Thamasha itu mulai
terlihat. Prajurit-prajurit mulai membongkar tenda. Pelayan-pelayan
membereskan barang-barang. Kusir kuda menyiapkan keretanya. Para Jenderal
67 mengatur pasukan. Sementara itu Altamyra hanya boleh duduk diam di dalam
tendanya. Altamyra bersyukur atas kecermatan Hannah. Wanita tua itu
membawakan baju berkuda untuknya lengkap dengan segala
perlengkapannya. Baju itu akan membuat segalanya menjadi lebih mudah
untuk Altamyra. Tepat ketika para pasukan sudah bersiap-siap untuk berangkat, Altamyra
selesai berganti baju. Rasputin, Ludwick serta pasukan lainnya berbaris rapi di depan tenda
Altamyra. Mereka hendak berpamitan pada gadis itu sebelum mereka pergi.
Altamyra melangkah keluar dari tendanya. Ia menemukan dirinya
menghadapi orang-orang yang sedang terpana.
Ada apa" tanya Altamyra, Ada yang tidak beres"
Ti &tidak, Paduka, Rasputin cepat-cepat menjawab, Kami &
Kami tidak menduga Anda sekecil ini, Ludwick memberanikan diri untuk
berterus terang. Altamyra tertawa geli. Gadis itu tidak menyadari ia tampak bersinar saat itu. Baju berkudanya
membungkus ketat tubuhnya dan menonjolkan kerampingannya.
Sepatu bot kulit hitam yang bertumit membungkus kakinya yang telah
terbalut celana berkuda putih, hingga ke lutut. Baju merah yang membungkus
tubuhnya tampak sangat serasi dengan kulit putihnya. Ujung sarung tangan
putihnya tersembunyi di balik lengan bajunya yang panjang. Tangannya
menggenggam erat cemeti hitam.
Rambut panjangnya tersembunyi di balik topi hitamnya. Rambutnya yang
terjuntai keluar tertimpa sinar matahari sore
dan bersinar indah seperti
perhiasan yang tak ternilai harganya.
Wajah cantiknya bersinar ceria. Matanya memandang lembut. Senyum
manis tersungging di wajahnya yang berseri.
Gadis itu berdiri tegak dan menampakkan wibawanya sebagai seorang
Ratu. Kalian membuatku geli, kata Altamyra, Apakah kalian berpikir aku
sebesar gajah hingga kalian terkejut ketika aku tiba-tiba menjadi tidak lebih
besar dari semut" Hidup makmur seperti ini dapat membuat aku bertambah
gemuk tetapi waktu dua bulan lebih belum cukup untuk membuatku tampak
subur seperti gajah. 68 Sudahlah, Altamyra menghentikan tawa gelinya, Segeralah kembali ke
Perenolde sebelum hari gelap. Jangan buat keluarga kalian menanti dengan
cemas lebih lama lagi. Kami berangkat, Paduka. Altamyra melambaikan tangannya sampai mereka jauh.
Kita juga harus segera berbenah dan kembali ke Perenolde.
Baik, Paduka. Keempat pasukan terbaik yang ditinggalkan Rasputin untuk
mengawalnya, mulai membongkar tenda Altamyra.
Segala perabot yang ada di dalam tenda itu telah dibawa kembali
pasukan tadi. Sekarang yang tertinggal hanya sebuah tenda kosong.
Gaun-gaun Altamyra juga telah dibawa pulang semua. Altamyralah yang
memerintahkan hal itu. Ia menolak membawa baju ganti karena itu akan
merepotkan rencananya. Hari mulai gelap ketika Altamyra menaiki kuda hitam yang ditinggalkan
untuknya. Ke mana kita akan pergi, Paduka" tanya Jenderal Duane.
Kita akan meninggalkan tempat ini, kata Altamyra, Semakin larut kita
melewati daerah pemberontak, semakin baik. Malam-malam seperti ini mereka
tidak akan mengenali kita.
Kami mengerti, Paduka. Segera dua orang menempatkan diri di kanan kiri Altamyra dan yang lain
mengekor di belakang Altamyra.
Seperti perhitungan Altamyra, suasana sekitar Lasdorf sangat sepi. Tak
tampak seorang pun hingga mereka berada jauh dari tempat itu.
Melihat hari semakin larut, Altamyra berkata, Kita harus cepat-cepat
mencapai kota terdekat. Jidoor terletak di sekitar tempat ini, Paduka, kata Jenderal Hermit, Kita
bisa mencapainya dalam lima belas menit.
Kita ke sana, Altamyra memutuskan, Tunjukkan jalannya padaku,
Hermit. Hermit memimpin mereka ke Jidoor.
Di kota kecil itu Altamyra memutuskan akan tinggal untuk malam ini.
Kota kecil ini tidak mempunyai penginapan mewah, tapi Altamyra tidak
mengeluh. Ia tahu ia tidak bisa mengharapkan kemewahan dari kehidupan
rakyatnya yang menderita.
69 Hermit memesan tiga kamar yang berjajar untuk mereka. Kamar
Altamyra di tengah dan kedua kamar lain untuk mereka.
Malah sudah larut ketika mereka tiba di penginapan. Altamyra tidak ingin
membuat para Jenderal yang mengawalnya lelah. Ia tahu tugas mereka berat.
Ia pun segera masuk kamarnya seusai makan malam.
Pagi setelah makan pagi, mereka melanjutkan perjalanan.
Setelah melihat kehidupan rakyat Lasdorf, Altamyra tidak terkejut
melihat kehidupan di Jidoor. Rakyat tampak letih dan lemah. Mereka seperti
sudah berhari-hari tidak makan. Hanya mereka yang cerdik yang bisa bertahan
dalam situasi seperti ini.
Altamyra melihat sendiri bagaimana orang kaya di Jidoor menolak
membantu rakyat yang lain. Bagi mereka, mengumpulkan uang sepenny
adalah sangat sulit. Terlalu berharga uang satu penny untuk diberikan pada
orang miskin. Hari ini mereka kaya, tetapi belum tentu dengan hari esok. Kekayaan di
negara ini tidak pernah terjamin. Raja yang serakah itu selalu merebutnya
dengan kejam. Altamyra ingin menyumbangkan uang yang dimilikinya pada mereka,
tetapi ia tidak melakukannya. Altamyra tahu ia hanya akan menarik perhatian
bila ia melakukannya. Saat ini setiap orang sibuk mencari kekayaan sendiri untuk dapat
membayar pajak. Semua tahu tidak membayar pajak berarti melawan Raja.
Hukumannya adalah masuk penjara. Bahkan, bisa saja hukuman mati.
Situasi Vandella saat ini benar-benar kacau. Semua saling menekan dan
saling bersaing dalam mengumpulkan uang. Tidak ada lagi yang peduli pada
sesama mereka. Altamyra mendesah panjang.
Apakah ada yang salah, Paduka" tanya Duane cemas.
Kehidupan rakyat benar-benar parah, jawab Altamyra, Semuanya lebih
buruk dari bayanganku. Rakyat ini bena
r-benar membutuhkan raja yang baik.
Saya menyarankan kita segera kembali ke Perenolde secepatnya,
Paduka. Bila engkau bermaksud mengatakan semakin cepat aku mengambil alih
pemerintahan semakin baik, Nazer, kata Altamyra, Aku sependapat
denganmu. Walaupun Altamyra telah berkata seperti itu, ia tetap memacu kudanya
70 dengan lambat. Setiap kali memasuki daerah pemukiman, ia berjalan lambat.
Tetapi, ia memacu kudanya dengan kencang di jalan antara dua kota.
Keempat Jenderal itu tampak senang mengawal Altamyra. Gadis itu tidak
banyak menuntut seperti layaknya seorang Ratu. Ia lebih banyak mempelajari
sekitarnya. Mereka tiba di Perenolde dua hari lebih cepat dari perhitungan Altamyra.
Ketika memasuki Perenolde, Altamyra tidak melihat perbedaan kota ini
dengan kota-kota lainnya. Tetapi, ketika ia semakin dalam berada di Perenolde,
ia mulai melihat ciri ibukota. Gedung-gedung tinggi berjulang tetapi tidak dapat
menyaingi istana megah yang menjulang ke langit.
Sepuluh mil di luar Perenolde, Altamyra dapat melihat megahnya Istana
Azzereath. Dan, semakin dekat semakin indah Azzereath.
Sangat disayangkan oleh Altamyra di sekeliling istana megah ini terdapat
kehidupan yang memprihatinkan. Istana ini berdiri angkuh menatap kehidupan
di luar dirinya yang penuh penderitaan.
Tak lama lagi semua akan berubah, Altamyra meyakinkan dirinya
sendiri. Setelah melihat sendiri penderitaan rakyatnya, Altamyra mengubah
rencananya. Ia mengerti ia tidak dapat dengan mudah mengalihkan tahta pada
orang lain seperti mainan. Ia harus memperbaiki kesalahan ayahnya. Walau ia
membenci ayahnya, sebagai keturunannya ia merasa harus mewakili serigala
itu meminta maaf. Pintu gerbang istana yang menjulang tinggi tertutup rapat seperti tidak
mau menerima kehadiran orang lain. Dua prajurit berdiri tegak menjaga pintu
gerbang. Buka pintu! perintah Jenderal Duane.
Kedua prajurit itu membuka pintu gerbang dan dengan penuh ingin tahu
memperhatikan Altamyra yang dikawal keempat Jenderal terbaik Vandella.
Altamyra tersenyum ramah dan berkata, Terima kasih. Kemudian ia
memacu kudanya memasuki halaman Istana yang luas.
Karena kedatangan Altamyra dua hari lebih cepat dari yang
direncanakan, tidak ada pesta penyambutan untuknya. Altamyra tidak peduli
akan hal itu. Gadis itu menghentikan kudanya di tangga masuk.
Seumur hidup Altamyra tidak pernah membayangkan akan tinggal di
bangunan setinggi dan semegah ini. Istana Azzereath lebih megah dari yang
71 Altamyra bayangkan tetapi juga lebih dingin dari bayangan Altamyra.
Altamyra turun dari kudanya dan menapaki tangga menuju pintu masuk.
Tahan! dua prajurit menghadang jalan Altamyra dengan tombak
mereka yang runcing. Siapa kau" Mau apa masuk ke sini"
Altamyra tersenyum. Mereka tidak mengetahui siapa dirinya.
Apa yang kalian lakukan" Jenderal Nazer memarahi mereka, Mengapa
kalian menghadang jalan Paduka"
Mereka tidak mengenaliku, Nazer, Altamyra mengingatkan, Ini


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Azzereath.
Tapi mereka tidak berhak menghadang jalan Anda, Paduka.
Apakah kalian akan mengenaliku kalau aku tiba-tiba muncul tanpa
memberitahu kalian siapa aku"
Tentu saja tidak, Paduka, jawab Jenderal Hermit.
Jadi, kata Altamyra, Kalian tidak boleh memarahi mereka.
Kami mengerti, Paduka, sahut mereka.
Ijinkan saya memperkenalkan diri pada Anda, Tuan-tuan, kata
Altamyra, Nama saya Altamyra. Saya datang dari desa Marshwillow, Roma.
Kedua prajurit itu terkejut mendengar nama Altamyra . mereka cepatcepat
berlutut dan berkata, Maafkan kelancangan kami, Paduka. Kami patut
dihukum. Berdirilah. Jangan mudah mengatakan patut dihukum, Altamyra
menasehati, Belum tentu setiap kesalahan adalah kesalahan kalian. Seperti
kali ini, kalian sama sekali tidak bersalah. Kalian hanya tidak mengenaliku.
Terima kasih atas kebaikan Anda, Paduka. Mereka pun berdiri.
Aku menyerah, kata Altamyra, Aku tidak tahu bagaimana lagi
membuat kalian berhenti bersikap sekaku ini.
Sejujurnya, Paduka, Andalah yang harus merubah pandangan Anda,
kata Jenderal Werner tanpa rasa takut.
Keempat Jenderal itu telah men
genal watak Altamyra dalam perjalanan
pulang ini. Mereka yang terus mengawal Altamyra tahu Altamyra tidak mudah
marah. Gadis itu mengharapkan orang-orang tidak terlalu memujanya walau ia
adalah seorang Ratu. Aku" Anda adalah Ratu. Sudah sepantasnya kami menyanjung Anda, jawab
Hermit. Altamyra mengeluh panjang dan melangkah masuk.
72 Tindakan pertama yang dilakukan Altamyra setelah ia berada di dalam
Istana adalah melepas topinya. Altamyra merapikan rambutnya dengan
tangannya. Benar-benar istana orang serakah, gumam Altamyra.
Semua yang ada di dalam Istana bersinar cerah. Semuanya terbuat dari
bahan-bahan terbaik. Tak satu pun yang tampak buruk. Semuanya bersinar
angkuh. Selamat datang, Paduka. Altamyra menatap Ludwick dengan heran. Bukankah engkau
seharusnya menyusun laporan"
Saya telah menyuruh orang lain untuk mengerjakannya selama saya
mengatur penyambutan Anda di sini.
Tetapi sekarang itu tidak perlu lagi, sambung Altamyra.
Anda datang lebih cepat dari yang dijadwalkan. Bagaimana perjalanan
Anda, Paduka" Semua lancar. Tidak ada gangguan sedikit pun. Bagaimana dengan
perjalananmu" Ketika melewati Lasdorf, kami melihat beberapa orang mengawasi kami
tetapi mereka membiarkan kami terus berlalu.
Tepat seperti harapanku, sahut Altamyra, Sekarang kita harus
menyelesaikan tugas pertamaku.
Paduka! Altamyra tidak terkejut melihat Hannah berlari ke arahnya. Wanita tua itu
menubruk dan memeluknya. Altamyra mengrenyit kesakitan merasakan
kuatnya pelukan wanita gemuk itu. Ia merasa seperti akan diremukkan
Hannah. Anda membuat saya cemas. Sudah dua bulan Anda berada di Lasdorf.
Saya khawatir mereka mencelakakan Anda.
Sekarang aku ada di sini, bukan"
Ya, tapi Anda terus membuat saya cemas hari-hari terakhir ini. Saya
takut setengah mati ketika Tuan Ludwick mengatakan Anda kembali dikawal
empat Jenderal. Jangan terlalu khawatir, Hannah. Aku baik-baik saja. Selama
perjalananku, tidak ada yang menggangguku.
Anda harus beristirahat. Anda pasti lelah setelah menempuh perjalanan
jauh ini. 73 Tidak, Hannah. Aku harus menyelesaikan sesuatu dulu.
Sesuatu apa" Hannah tidak senang dibantah.
Pengumuman kematian ayahku, jawab Altamyra dengan tersenyum.
Kemudian pada Ludwick ia berkata, Aku melihat kita mempunyai gedung
Parlemen tapi aku tak melihat orang-orangnya. Ke mana perginya mereka"
Mereka ada tetapi selama Raja Wolve berkuasa, mereka tidak berfungsi.
Paduka Raja Wolve menghentikan semua kegiatan mereka. Paduka menolak
semua bantahan terhadap perintah-perintah dan keputusan-keputusannya.
Aku ingin engkau memanggil mereka kembali, Ludwick. Buatkan janjiku
dengan mereka untuk besok pada saat makan malam. Aku ingin atas nama
Raja Wolve. Sebarkan pada para anggota dewan untuk hadir pada acara makan
malam di Gedung Parlemen bersama Raja Wolve.
Baik, Paduka. Aku menekankan untuk tidak menyebut namaku. Biarlah esok aku yang
akan memberitahu mereka apa yang telah terjadi selama ini.
Apakah itu tidak terlalu berlebihan, Paduka"
Tidak, Ludwick. Aku tahu ayahku tidak pernah bersedia makan malam
dengan bawahannya. Kalau ia tiba-tiba mengatakan akan makan malam
dengan anggota dewan di Gedung Parlemen, aku yakin perhatian banyak orang
akan terpancing. Akan banyak koran yang mencatat kejadian itu nanti dan aku
tidak perlu membuang waktu untuk menyebarkan hal ini di seluruh Vandella.
Hamba mengerti, Paduka. Saya tidak setuju! bantah Hannah, Anda baru tiba tetapi sudah akan
bekerja. Kapan Anda beristirahat"
Hari ini sampai besok malam, jawab Altamyra.
Itu tidak cukup! Anda terlalu lelah.
Tolong jangan membantahku, Hannah. Aku harus segera mengumumkan
kabar kematian ayahku. Semakin cepat semakin baik.
Tapi & Altamyra mengangkat tangannya menghentikan bicara Hannah.
Sebarkan sekarang juga, Ludwick.
Baik, Paduka. Altamyra menarik tangan Hannah dan berkata, Tunjukkan padaku di
mana tempat tidurku. Melihat Hannah ingin berkata sesuatu, Altamyra
mendahului, Apakah engkau tidak ingin melayaniku"
Itu adalah hal yang paling saya inginkan di dunia ini.
74 Altamyra tersenyum geli dan terus
mengikuti langkah pelayan tuanya
yang setia sekaligus ibu asuhnya itu.
75 7 Suasana di Gedung Parlemen ramai.
Di dalam orang-orang sibuk membicarakan kejadian tak terduga ini. Di
luar para wartawan bersiap-siap untuk meliput kejadian ini dari awal sampai
akhir. Semua orang ingin tahu mengapa Raja Wolve tiba-tiba menyatakan diri
setelah sekian lama tak pernah muncul. Apalagi Raja Wolve muncul di Gedung
Parlemen yang dibencinya dan hendak makan malam dengan orang-orang
yang direndahkannya. Hal luar biasa ini segera tersebar cepat di Perenolde dan memancing
keingintahuan warga. Semua ingin tahu Raja Wolve muncul di Parlemen untuk apa. Ada yang
menduga ia datang untuk membubarkan Parlemen. Ada pula yang menduga ia
akan mengumumkan Prischa sebagai pewaris tahtanya.
Banyak anggota dewan yang berdiri di depan Gedung menanti
kedatangan Raja Wolve. Mereka menanti dengan cemas.
Dari jauh tampak kereta emas mendekat. Kereta itu berhenti tepat di
depan pintu. Prajurit-prajurit pengawal Raja segera turun dari kudanya. Seorang di
antara mereka membuka pintu dan seorang lain mengulurkan tangan untuk
membantu Raja turun. Sebuah tangan kecil yang terbungkus kain sutra putih terulur dari dalam.
Tangan itu menyambut uluran tangan prajurit itu. Kemudian dari dalam kereta
muncul seorang gadis. Orang-orang berbisik-bisik melihat gadis itu. Semua ingin tahu siapa dia.
Semua bertanya-tanya mengapa Raja Wolve membawanya. Pertanyaan itu
hilang ketika gadis itu berdiri di samping kereta.
Semua yang ada di sana menatap gadis itu dengan penuh ingin tahu.
Mereka tidak mengenal gadis itu tetapi mereka mengenali mahkota yang
dikenakan gadis itu. Mereka mengenali jubah kebesaran Raja yang dikenakan
gadis itu. Altamyra tersenyum ramah pada orang di hadapannya lalu melangkah
76 masuk. Anggota dewan sampai lupa menyambut Altamyra karena herannya.
Merasakan suasana sekitarnya, Altamyra tersenyum. Ia telah
memutuskan akan mengatakan segalanya di dalam.
Selamat datang, Paduka, Ludwick yang telah lama menanti,
menyambut Altamyra. Semua sudah siap" Sesuai perintah Anda, Paduka. Semua anggota dewan telah hadir.
Ludwick mengantar Altamyra ke tempat yang telah disiapkan untuk gadis
itu. Paduka, apakah Anda akan terus membiarkan mereka kebingungan
seperti ini" Tidak, Ludwick. Tetapi aku akan membiarkan mereka berpikir dulu.
Ludwick menarik kursi untuk Altamyra.
Terima kasih, Ludwick. Seperti perkataannya, Altamyra membiarkan semua orang bertanyatanya
selama makan malam itu. Ia mengajak bicara orang-orang di sekitarnya
tetapi tidak menyebut siapa dirinya.
Walau kebingungan, mereka menjawab tiap pertanyaan Altamyra.
Altamyra tidak menanyakan masalah kerajaan ataupun rakyat Vandella. Ia
bertanya tentang kehidupan mereka sendiri, tentang keluarga mereka.
Altamyra ingin menjalin hubungan baik dengan mereka sebelum ia
mengumumkan siapa dirinya.
Sikap Altamyra menimbulkan suasana aneh di gedung itu. Orang-orang
bertanya-tanya siapakah dia dengan penuh ingin tahu, tetapi keramahan
Altamyra membuat mereka ikut terbawa dalam suasana hangat.
Altamyra berbicara dengan santainya seperti mereka semua adalah
temannya. Bahkan, Altamyra sesekali mengajak mereka bergurau.
Keramahan Altamyra lambat laun mencairkan suasana keheranan orangorang
itu. Ia membuat mereka melupakan keingintahuan mereka dengan
pesonanya. Ludwick tersenyum melihat suasana hangat itu. Tampaknya Vandella
akan mengalami kecerahan, katanya pada dirinya sendiri.
Sebagai keturunan langsung raja yang teramat kejam, keramahan
Altamyra sangat mengejutkan. Sedikit pun tidak nampak bahwa ia adalah putri
Raja Wolve yang selama ini ditakuti rakyat dan keluarganya sendiri.
77 Sebagai orang yang dibesarkan di pedesaan pun, Altamyra tetap
mengejutkan. Gadis itu seperti terbiasa dengan kerumunan orang banyak
seperti ini. Kalau orang melihatnya yang penuh wibawa seperti ini, takkan ada
yang percaya ia dibesarkan di sebuah desa kecil di pinggiran kota.
Hingga makan malam usai, Altamyra tak menyebutkan apa-apa tentang
dirinya. Ludwick bergegas bangkit untuk membantu Altamyra berdiri dan
mengantar gadis itu hingga
di pintu masuk. Seorang prajurit telah membuka pintu kereta dan bersiap-siap untuk
membantu Altamyra. Tiba-tiba Altamyra berhenti dan berbalik.
Maafkan saya, katanya menyesal, Saya lupa memberitahu Anda berita
duka yang penting. Raja Wolve telah meninggal sepuluh bulan yang lalu dan ia
secara diam-diam telah dimakamkan.
Suasana menjadi ramai karena pemberitahuan Altamyra itu.
Sebagai wakilnya, saya mewakilinya meminta maaf atas semua yang
dilakukannya semasa ia hidup.
Siapakah Anda, Nona" seorang pria bertanya pada Altamyra.
Altamyra mengenali pria itu. Ia pernah melihatnya di benteng Erland.
Nama saya Altamyra, anak kedua sekaligus putri tunggal Paduka Raja
Wolve dan Paduka Ratu Reinny, Ratu Kerajaan Vandella yang baru, jawab
Altamyra tegas, Penobatan saya dilaksanakan oleh Uskup Vandella serta
disaksikan oleh Ludwick dan Dewey sebagai wakil dari seluruh masyarakat
Vandella dan luar kerajaan.
Altamyra merasakan suasana tegang di sekitarnya. Ia tersenyum lembut
dan berkata, Terima kasih atas makan malam yang menyenangkan ini. Saya
berharap kita mempunyai kesempatan lagi di lain waktu.
Seorang prajurit membantu Altamyra naik kereta. Kemudian kereta
melaju kembali ke Istana Azzereath yang megah.
Altamyra tahu ia telah membuat mereka semua terkejut. Ia lega karena
telah mengumumkan kabar kematian ayahnya dan menyatakan diri sebagai
Ratu. Kedua orang tuanya hidup terpisah. Setelah mereka meninggal pun,
mereka terpisah. Pagi ini Altamyra telah mengunjungi makam ayahnya dan Allan untuk
menunjukkan baktinya pada keluarganya. Altamyra pergi berdua dengan
78 Hannah dengan dikawal beberapa prajurit.
Tak seorang pun yang memperhatikan mereka saat itu. Tetapi setelah
malam ini, Altamyra akan menjadi pusat perhatian. Altamyra menyadari hal itu.
Kereta berhenti di depan tangga masuk.
Lagi-lagi seorang pengawal Altamyra mengulurkan tangan untuk
membantu gadis itu. Dalam sehari ini Altamyra telah terbiasa dengan hal itu
dan ia tidak banyak mengomentarinya.
Altamyra memasuki Istana yang selalu cemerlang setiap saat.
Anda sudah datang, Paduka"
Altamyra hanya berpaling sebentar lalu kembali menatap lukisan di
depannya. Siapa yang Anda pandangi, Paduka"
Allan, Hannah, jawab Altamyra.
Pangeran Allan sangat tampan. Saya senang terus memandangnya.
Engkau benar, Hannah. Tetapi ia juga sangat menderita, kata Altamyra
sedih. Bagaimana perjamuannya" Hannah mengalihkan pembicaraan.
Lancar seperti yang kuharapkan.
Besok pasti mereka terkejut.
Tidak perlu menunggu besok untuk membuat setiap orang tahu akan
berita besar ini. Aku yakin tengah malam nanti hampir semua orang tahu apa
yang telah terjadi. Anda terlalu melebih-lebihkan, Paduka.
Tidak, Hannah. Percayalah padaku. Altamyra meyakinkan, Peristiwa ini
akan menjadi berita besar di koran.
Altamyra melanjutkan perjalanannya ke kamar.
Kamar tidur utama yang ditempati Altamyra sangat megah. Tempat
tidurnya luas dan empuk. Langit-langitnya tinggi dengan jendela-jendela yang
tinggi dan pintu besar. Permadani merah terhampar di seluruh ruangan itu dan
menimbulkan suara bergemerisik tiap kali Altamyra melangkah.
Sepuluh pelayan telah bersiap-siap di dalam kamar untuk melayani
Altamyra. Melihat kedatangan Altamyra, mereka segera mendatangi gadis itu. Ada
yang menyiapkan gaun tidur Altamyra. Ada yang membantu Altamyra


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

melepaskan jubahnya. Ada yang mengambil mahkota dari kepala Altamyra.
Altamyra benar-benar seorang Ratu saat ini. Cukup dengan kata-kata,
79 semua keinginannya terkabulkan.
Usai melayani Altamyra, pelayan-pelayan itu meninggalkan kamar.
Altamyra memandang langit-langit kamarnya dan membayangkan reaksi
rakyat esok. Altamyra dapat membayangkan wajah-wajah terkejut rakyatnya
tetapi ia tidak dapat membayangkan tindakan Erland bila ia mengetahui hal ini.
Erland tidak hanya terkejut tetapi juga murka. Altamyra telah menipu
pria itu dan pria itu paling tidak suka ditipu.
Setelah selama satu bulan lebih tidur sekamar dengan Erland, Altamyra
merasa kesepian di kamar yang besar ini. Ia telah terbiasa dengan ucapan
selamat tidur Erland. Altamyra menghapus segala kena
ngan itu dari benaknya. Sekarang
bukan saatnya ia memikirkan dirinya sendiri. Banyak yang harus dilakukannya
esok hari. Tugas-tugas telah menantinya.
Tidak buruk, gumam Altamyra. Gadis itu tersenyum melihat sederet
tulisan besar di halaman pertama koran. Sang Putri telah kembali. Aku suka
judul ini. Anda telah membuat setiap orang terkejut, Paduka.
Aku sependapat denganmu, Sylta. Sayangnya, mereka terlalu
menyanjungku. Lihatlah apa yang mereka tulis.
Altamyra membaca surat kabar keras-keras.
SANG PUTRI TELAH KEMBALI Putri Altamyra yang menghilang bertahun-tahun lalu telah
kembali. Untuk pertama kali beliau menyatakan diri di Gedung
Parlemen setelah sebelumnya membuat para anggota dewan
bertanya-tanya. Dalam kesempatan itu pula Putri Altamyra
mengumumkan kematian Raja Wolve. Putri juga menyatakan
diri sebagai Ratu Vandella yang baru, menggantikan ayahnya.
Warga Vandella berduka cita atas kepergian Raja Wolve
yang arif. Segenap warga berdoa untuknya. Dalam kesempatan
in pula warga mengucapkan selamat pada Putri Altamyra atas
penobatan dirinya. Semoga Yang Mulia Paduka Ratu Altamyra
dianugerahi umur panjang untuk memerintah negeri ini.
Ratu Altamyra yang tampil dengan pesonanya, memikat
setiap anggota dewan dan semua orang yang ada di Gedung
Parlemen. Dengan keanggunan dan wibawanya, Ratu membuat
80 semua orang mengaguminya.
Suasana hangat yang tercipta di Gedung Parlemen
menunjukkan keramahan Yang Mulia Paduka Ratu Altamyra.
Ratu cantik yang memikat ini tampaknya akan membawa
rakyat Vandella pada kemakmuran.
Dengan pendidikan yang diperolehnya di kota suci
Vatikan, Ratu akan membawa rakyat pada kehidupan yang
lebih baik. Kepandaian Ratu Altamyra tidak diragukan lagi.
Sangat disayangkan Paduka Ratu Reinny, ibunda Ratu
Altamyra, telah meninggal dunia di kota suci Vatikan. Ratu yang
setia itu telah meninggalkan ktia selama-lamanya. Tetapi, kita
yakin Raja dan Ratu akan senantiasa melindungi kerajaan
Vandella. Dengan putri mereka yang cantik sebagai Ratu,
Vandella akan mengalami masa-masa kejayaan.
Altamyra tertawa geli. Tidakkan itu berlebihan, Sylta" Mereka memujamujaku
seperti aku adalah dewi. Mereka tidak berlebihan, Paduka. Anda cantik seperti yang dikatakan
dalam koran. Engkau jangan terbawa mereka, Sylta.
Saya bersungguh-sungguh, Paduka, Sylta meyakinkan, Tak
seorangpun di kerajaan ini yang mempunyai mata biru secerah mata Anda
ataupun rambut yang bersinar keemasan seperti Anda.
Sayangnya, Sylta, Altamyra menyesali, Kalian terlalu memujaku. Lihat
saja koran ini. Bagiku ini bukan berita tetapi acara penyanjungan. Koran ini
sama sekali tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka tidak
menyebutkan bagaimana aku membuat tiap orang kebingungan, ketakutan,
dan perasaan lain karena sikapku. Mereka terus menyanjungku dan ayahku.
Altamyra mendesah panjang.
Kalian benar-benar tidak bebas selama pemerintahan ayahku. Tidak
hanya rakyat yang tertindas, tetapi juga koran. Koran yang seharusnya
mengatakan yang sebenarnya, jadi tidak berguna. Koran-koran hanya bisa
memuat berita-berita palsu dan sanjungan-sanjungan terhadap rajanya.
Sebenarnya kalian bersorak atas kematian serigala itu, tapi kalian mengatakan
berduka. Kalian was-was terhadapku dan takut aku sama seperti serigala itu,
tetapi kalian mengatakan Vandella akan mengalami kejayaan di bawah
pemerintahanku. 81 Kalian benar-benar takut padaku, Altamyra berkata dengan sedih.
Kalian memutuskan segalanya dengan cepat hanya untuk menyanjungku dan
membuatku gembira. Kalian tidak akan pernah percaya kalau aku membenci
serigala itu dari lubuk hatiku yang terdalam.
Kami percaya, Paduka, kata Sylta, Sebelum Anda tiba di sini, Hannah
telah bercerita banyak tentang Anda. Ia menceritakan pula bagaimana Anda
dengan tegas menolak kembali ke Kerajaan ayah Anda. Anda tidak mau
kembali kekuasaan orang yang dibenci Anda sekali pun orang itu telah
meninggal. Tetapi, demi kami, rakyat Vandella, Anda bersedia kembali.
Altamyra tersenyum tetapi matanya bersinar sedih. Gadis itu berjalan ke
jendela dan memandang seluruh wilayah kerajaannya yang terhampar di
d epannya. Andaikan kalian semua percaya padaku.
Kami mempercayai Anda, Paduka.
Altamyra tiba-tiba berbalik. Aku tahu, Sylta. Bila tidak, engkau takkan
berani menyanggahku. Sylta tersenyum. Kami tahu Anda tidak sama dengan ayah Anda.
Serigala itu, gumam Altamyra, Ia telah menjadi lembar hitam Kerajaan
Vandella. Tiba-tiba pintu diketuk seseorang.
Sylta segera membuka pintu.
Lapor, Paduka, seorang prajurit masuk, Duke Apaleah datang
menemui Anda untuk mengucapkan selamat atas pengangkatan diri Anda
menjadi Ratu Vandella. Altamyra menatap kedua orang di hadapannya dan berkata, Pagi ini
akan menjadi pagi yang melelahkan bagiku.
Saya akan meminta Duke kembali bila Anda keberatan, Paduka, kata
prajurit itu. Terima kasih atas kesediaanmu, tapi kurasa aku harus menemuinya
katakan padaku di mana ia dan putrinya berada"
Bagaimana Anda tahu, Paduka" pertanyaan itu terlompat begitu saja
dari mulut prajurit yang keheranan itu. Saat itu juga ia menyadari
kelancangannya, ia cepat-cepat berkata, Maafkan ke &
Putrinya adalah mantan pewaris tahta, jawab Altamyra, Tetapi itu
kalau aku tidak ada. Mereka tentu datang berdua untuk mendapatkan
perhatian dariku. 82 Altamyra segera berlalu sebelum prajurit itu melanjutkan kata-katanya
yang sengaja dipotong Altamyra.
Prajurit itu menatap Sylta dengan bingung.
Pergilah! kata Sylta, Antar Paduka.
Prajurit itu bergegas menyusul Altamyra.
Jangan mudah merasa bersalah hanya karena tidak sengaja bertanya
tanpa disuruh, Altamyra memberi nasehat dengan lembut, Bertanya bukan
hal yang patut dimasukkan dalam daftar kesalahan. Mengerti"
Hamba mengerti, Paduka. Altamyra tersenyum. Prajurit segera membukakan pintu Ruang Tamu ketika melihat Altamyra
mendekat. Dua orang yang duduk di dalam seger berdiri untuk menyambut
kedatangan Altamyra. Selamat pagi, Duke Apaleah, Lady Prischa. Apa yang membuat datang
sepagi ini. Kami datang untuk mengucapkan selamat atas pengangkatan diri Anda,
Paduka. Terima kasih, Duke. Anda bersedia datang sepagi ini hanya untuk
mengatakan hal sekecil ini.
Kami merasa sudah menjadi kewajiban kami untuk mengucapkan
selamat pada Anda, Paduka, kata Prischa.
Altamyra tahu sesungguhnya Prischa merasa enggan untuk
menemuinya. Prischa merasa Altamyra merebut tahtanya.
Aku merasa tersanjung, Lady Prsicha. Aku juga telah menyesal telah
merebut tahtamu. Prischa terkejut. Ia cepat-cepat berkata, Anda sama sekali &
Tidak, Prischa, potong Altamyra, Semua orang tahu engkaulah yang
akan naik tahta bila Raja Wolve meninggal. Tentu sudah banyak yang kalian
korbankan untuk mempersiapkan hal ini.
Duke tertawa. Anda sangat terbuka, Paduka.
Aku menyukai kejujuran, Duke. Bagiku kejujuran lebih berharga daripada
pujian yang tinggi, Altamyra menegaskan.
Tentu, Paduka. Di dunia ini apa yang dapat mengalahkan kejujuran"
Tidak ada, Duke. Kita semua mengetahuinya, kata Altamyra, Sangat
disayangkan kerajaan ini lama terpuruk dalam kepura-puraan.
83 Anda terlalu melebihkan, Paduka.
Aku tidak tahu apa-apa tentang kerajaan ini, tapi aku tidak buta untuk
mengetahuinya, Altamyra mengingatkan dengan lembut.
Ayah saya benar, Paduka. Anda terlalu melebih-lebihkan.
Altamyra menatap lekat-lekat kedua orang itu lalu ia tersenyum.
Seharusnya aku menyadarinya dari tadi. Sebagai ayah dan anak kalian sangat
mirip, membuatku iri. Pandangan Altamyra menembus mata hijau kedua orang itu. Raut wajah
mereka tidak terlalu menyenangkan untuk dipandang. Mata mereka bersinar
licik dan seperti ingin selalu berpura-pura.
Keduanya terdiam. Bagi kalian, aku adalah orang asing di tempat ini. Tetapi, jangan
melupakan siapa aku. Aku lahir di sini sebagai keturunan serigala yang kalian
takuti itu. Mungkin aku buta tentang kerajaan ini, tapi aku bisa menjadi seperti
ayahku. Dalam tubuhku mengalir darahnya, jangan lupa itu.
Tentu tidak, Paduka, sahut Prischa ketakutan, Anda tidak buta sama
sekali tentang Vandella. Saya yakin Anda akan membawa Vandella pada
kejayaannya. Altamyra menatap Prischa lekat-lekat. Ia tahu wanita itu lebih tua darinya
tetapi tidak lebih tegas darinya.
Kalau Altamyra menjadi Prischa, ia pasti tidak
akan ketakutan hanya karena sedikit diperingati gadis yang jauh lebih muda
darinya. Pintu diketuk seseorang kemudian seorang prajurit muncul.
Maaf menganggu Anda, Paduka, kata prajurit itu, Saya hendak
melaporkan bahwa para Menteri telah tiba.
Terima kasih. Tolong katakan pada mereka, aku akan segera datang.
Baik, Paduka. Maafkan saya, Duke Apaleah, Lady Prischa. Saya tidak bisa menemani
Anda lebih lama lagi. Kami mengerti, Paduka. Lagipula kami juga hendak pamit.
Saya berharap kita mempunyai kesempatan untuk bertemu lagi, Duke.
Saya juga berharap, Paduka.
Altamyra tersenyum melihat kepergian mereka lalu ia meninggalkan
Ruang Tamu dan bergegas menemui para Menterinya.
Semua menteri telah duduk di meja perundingan. Mereka berbincangbincang
sambil menanti kedatangan Altamyra. Mereka semua terdiam ketika
84 Altamyra memasuki Ruang Rapat dan cepat-cepat bangkit.
Altamyra menuju kursi tingginya di salah satu ujung meja kotak itu.
Selamat pagi, Tuan-tuan, sapa Altamyra, Maafkan keterlambatan
saya. Selamat pagi, Paduka. Silakan duduk, kata Altamyra, Kita akan segera memulai rapat
pertama kita ini. Sebagai perkenalanku dengan kalian, aku takkan menyebut
siapa aku dan bagaimana asal usulku. Aku yakin kalian telah mengetahuinya.
Aku hanya akan mengatakan rencana-rencanaku di awal pemerintahanku ini.
Seperti yang kita ketahui, kehidupan rakyat sangat menderita. Itulah
yang pertama-tama akan kita ubah. Aku ingin memajukan kemakmuran rakyat
sebelum melangkah lebih jauh. Untuk itu aku ingin membeli bahan-bahan
kebutuhan hidup sebanyak-banyaknya untuk dibagikan kepada rakyat. Apakah
ada yang tidak setuju"
Maafkan kelancangan saya, Paduka. Menurut perhitungan saya, kas kita
tidak cukup untuk melakukan itu.
Tidak, Mardick. Lihatlah Istana ini. Apa yang ada di dalamnya lebih dari
cukup untuk meningkatkan kehidupan rakyat."
Penduduk Vandella sangat banyak, Paduka. Kas kita terus menipis
karena kurangnya pajak yang masuk. Bila ditambah beban pembelian itu, saya
khawatir kas kita akan kosong. Anda harus memperhitungkan hal itu, Paduka,
Mardick bersikeras, Dana kita tidak cukup untuk membeli barang-barang
kebutuhan untuk dibagikan pada rakyat. Kita bisa jatuh miskin karenanya.
Tidak mungkin! Kemarin aku telah menghitung jumlah uang yang kita
miliki cukup untuk membiayai hidup rakyat. Bahkan, lebih dari yang kuminta!
ujar Ratu. Tapi & Cukup! potong Altamyra tajam, Jangan mencoba membantahku! Aku
tahu ayahku tidak mungkin menghamburkan uangnya. Ia lebih suka menimbun
kekayaan daripada berfoya-foya.
Daulat, Paduka, Menteri Keuangan itu membela pendapatnya.
Penjaga! Ratu cantik itu sudah tidak menahan diri, Jaga dia! Tanpa ijin
dariku, ia tidak boleh meninggalkan istana ini!
Baik, Paduka. Dua prajurit yang berjaga-jaga di dalam Ruang Rapat
segera memegang erat-erat tangan Mardick. Mardick berusaha melawan.
Kedua prajurit itu terpaksa memunting tangan Mardick ke belakang
85 punggungnya. Jangan karena aku tidak dibesarkan di sini, engkau menyangka aku tidak
tahu apa-apa tentang ayahku. Ayahku orang yang kikir, Ratu mengingatkan.
Lalu dengan lembut ia berkata, Siapkan kamar. Mardick akan menginap di sini
untuk waktu yang lama. Baik, Paduka. Mardick memucat ketakutan.
Anda tidak boleh melakukan itu, Paduka.
Simpan pendapatmu itu, Ludwick. Sekarang lebih baik engkau
mengumpulkan semua ahli keuangan di kerajaan ini.
Ludwick memandang heran, namun ia tetap berkata, Baik, Paduka.
Aku berharap sebelum dua minggu mendatang semua telah berkumpul
di sini. Baik, Paduka. Setelah Ludwick pergi, Altamyra berkata, Bawa Mardick ke kamarnya.
Kurasa ia butuh banyak istirahat sampai aku selesai dengannya.
Dan untukmu, Mardick, kuperingatkan untuk tidak mengirim kabar apa
pun pada keluargamu. Aku ingin mereka semua ada ketika hartamu kuperiksa.
Aku ingin tahu sebesar apa uang negara yang kaucuri selama dua puluh satu
tahun engkau menjadi Menteri Keuangan, Altamyra mendekati pria itu dan
berkata pelan tapi tajam.
Prajurit-prajurit itu memberi hormat pad
a Altamyra sebelum

Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

meninggalkan ruangan luas yang dipenuhi oleh seluruh menteri.
Altamyra menghadap menteri-menterinya yang lain. Maafkan atas
gangguan tadi. Aku harap kalian mengerti aku tidak ingin menjelaskan apa pun
sampai kecurigaanku terbukti. Kusarankan kalian tidak memikirkannya sebab
aku akan memberi kalian tugas berat. Sebelum aku melanjutkan, aku perlu
menegaskan tindakanku tadi agar kalian tidak khawatir ketika menyelesaikan
tugasku. Aku tidak akan menahan kalian, kata Altamyra tegas, Dan, sampai
semua terbukti, aku ingin kalian merahasiakan hal ini dari orang lain.
Altamyra tersenyum manis dan berkata lembut, Kalian mengerti"
Mereka membalas senyuman itu dengan tulus tanpa rasa takut
sedikitpun. Kami mengerti, Yang Mulia Paduka Ratu Altamyra, kata mereka
serempak. Altamyra kembali duduk di kursinya yang tinggi, menghadap menteri86
menteri yang melihatnya. Altamyra menengakkan punggung dan berkata
tegas, Kalian tahu aku berniat merubah pemerintahan otokrasi ayahku.
Sebagai langkah awal, aku ingin merubah semua peraturan yang dibuat
semasa pemerintahan ayahku. Masing-masing dari kalian kuperintahkan
membentuk sebuah badan dengan kalian sebagai kepalanya. Badan ini
bertugas menuliskan semua peraturan yang ada dalam lembaga kalian
masing-masing dan merubah semua peraturan yang membebankan rakyat.
Dalam hal ini aku menegaskan aku berbeda dengan ayahku.
Ratu tersenyum lembut. Kalian tidak perlu khawatir aku akan
menghukum kalian. Aku tahu kalian tidak mengenal dan tidak mempercayaiku.
Aku meyakinkan kalian untuk memegang kata-kataku ini.
Kami percaya pada Anda, Paduka, kata mereka hampir bersamaan.
Terima kasih, Altamyra tersenyum manis, Aku percaya kalian juga
menginginkan perbaikan bagi kerajaan ini. Aku percaya kalian akan memilih
orang yang benar-benar sesuai dengan bidang yang kalian tangani dan benarbenar
ingin memperbaiki negara ini. Tanpa perlu melaporkan siapa saja yang
kalian masukkan dalam badan-badan itu, aku percaya kalian dapat
menyelesaikan tugas ini kurang dari satu bulan.
Kami akan berusaha sebaik-baiknya, Paduka.
Altamyra mengangguk. Aku ingin laporan terperinci mulai dari peraturan
lama hingga peraturan baru yang kalian buat.
Baik, Paduka. Altamyra bangkit diikuti para menteri itu. Sebelum kalian mulai
mengerjakan perintahku, aku berpesan kalian tidak perlu ragu untuk
menemuiku bila kalian mengalami kesulitan.
Kami mengerti, Paduka. Menteri-menteri itu membungkuk hormat sebelum meninggalkan Ruang
Rapat. Altamyra mengawasi kepergian mereka hingga orang terakhir. Altamyra
pergi ke jendela yang menghadap gerbang keluar Istana, tapi yang dilihatnya
bukan kereta-kereta yang membawa pergi menteri-menterinya. Altamyra
melihat wilayah kerajaannya yang luas yang perlu pertolongannya.
Gadis itu menghela nafas membayangkan orang-orang yang menderita
di luar sana karena kekejaman ayahnya. Ia sendiri telah melihatnya. Mata
kepalanya sendiri telah melihat anak-anak yang kurus, orang tua yang sakit87
sakitan, kaum pria yang kelelahan bekerja, kaum wanita yang menangis.
Mereka semua merintih sedih dan kelaparan.
Banyak yang harus dilakukannya untuk memperbaiki semua ini.
Altamyra kembali duduk di kursinya. Dibukanya sebuah laporan kerja di
hadapannya. Altamyra mendesah panjang melihat laporan yang dibuat dengan rasa
takut itu. Tiap tulisan menyiratkan perasaan takut akan kesalahan.
Mereka semua takut. Takut ia sama seperti ayahnya.
Paduka! Altamyra mengangkat kepala dari pekerjaannya.
Ludwick memandang ruangan kosong itu dengan heran.
Mereka telah pergi melakukan tugas mereka, kata Altamyra, Aku juga
akan memberimu tugas yang sama. Aku ingin engkau membentuk sebuah
badan. Pimpin badan itu memeriksa semua peraturan lama dan merubah
peraturan lama yang membebani rakyat. Kalau diperlukan peraturan baru,
buatlah. Aku ingin laporan terinci paling lambat satu bulan mendatang.
Hamba mengerti, Paduka. Sebelum kau pergi, aku ingin memberimu tambahan tugas.
Hamba siap melaksanakannya, Paduka.
Altamyra tersenyum. Aku ingin semua ahli keuangan itu tinggal di sini.
Hamba mengerti , Paduka. Ludwick membungkuk hormat lalu pergi.
Altamyra menumpuk laporan-laporan di hadapannya menjadi satu.
Dibawanya tumpukan kertas itu meninggalkan Ruang Rapat.
Prajurit di luar terkejut melihat kehadirannya.
Ijinkan saya untuk membantu Anda, Paduka, seorang dari mereka
berkata. Terima kasih. Prajurit itu mengambil alih tumpukan kertas yang hampir menutupi wajah
Altamyra. Kepada prajurit yang lain, Altamyra berkata lembut tapi tegas, Tolong
kau panggilkan Briat, Kepala Rumah Tangga Istana untukku. Aku menunggu di
Ruang Kerja. Baik, Paduka. Setelah prajurit itu beranjak pergi, Altamyra pun pergi ke Ruang Kerja.
Tengah ia sibuk memeriksa lembaran-lembaran tugasnya, Briat datang.
88 Hamba datang menghadap, Paduka.
Duduklah, Briat. Setelah Briat duduk di hadapannya, Altamyra baru berkata, Mulai hari
ini, Istana akan dipenuhi orang. Semua ahli keuangan di negeri ini
kukumpulkan di sini. Aku ingin engkau mengatur tempat untuk mereka.
Tempatkan mereka hanya di lantai dua. Bila perlu satu kamar untuk dua orang.
Aku yakin kamar-kamar yang luas ini cukup untuk lebih dari satu orang.
Anda benar, Paduka. Kamar-kamar di Istana sangat luas. Demikian pula
tempat tidurnya. Takkan ada masalah bila dua orang tinggal di satu kamar.
Mengenai teman sekamar itu, aku ingin orang yang berasal dari tempat
sama ditempatkan dalam satu kamar. Aku tidak mau tamu-tamuku merasa
tidak nyaman di sini, Altamyra menegaskan.
Baik, Paduka, kata Briat sambil mengangguk.
Kalau memang sudah tidak cukup, tempatkan mereka di lantai empat.
Di lantai empat, Paduka" tanya Briat heran, Bukankah itu berarti
mereka akan terpencar"
Aku ingin lantai satu dan lantai tiga dibiarkan seperti itu. Lantai dua
dengan kamarnya yang mencapai dua ratus kamar akan cukup untuk mereka.
Briat berpikir keras. Untuk sementara waktu ini biarkan mereka makan di Ruang Makan.
Selanjutnya, bila jumlah mereka telah banyak, siapkan di Hall lantai dua.
Briat hanya memandang wajah cantik Ratunya itu. Apakah mungkin
jumlah mereka mencapai empat ratus orang" tanyanya pada dirinya sendiri.
Altamyra mengerti apa yang ada di pikiran pria tua itu. Ayahnya adalah
seorang Raja yang curang. Ia selalu melebih-lebihkan jumlah pajak yang harus
dibayar seseorang. Karena ia tidak ingin ada yang tahu kecurangannya, ia
menghancurkan masa depan ahli keuangan di negeri ini dan membuat tak
seorang pun ingin menjadi ahli keuangan.
Tapi Altamyra juga tahu masih banyak ahli keuangan di kerajaan ini.
Bila telah ada yang datang, jangan lupa untuk mendatanya, Altamyra
melanjutkan, Satu tambahan tugas lagi. Tempatkan Mardick di salah satu
kamar di lantai tiga dan aku ingin penjagaannya diperketat.
Hamba akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, Paduka.
Altamyra tersenyum puas. 89 8 Seperti yang telah diramalkan Altamyra sendiri, hari-hari berikutnya
menjadi hari yang panjang dan melelahkan baginya.
Sepanjang hari ia duduk di meja kerjanya untuk mempelajari laporan ke
dua puluh menterinya. Laporan dari awal mereka menjabat sampai saat ini
lebih tebal dari bayangan Altamyra. Tetapi ia tidak mengeluh.
Altamyra mensyukuri kesibukannya itu. Dengan kesibukannya, ia dapat
melupakan Erland dan malam hari ia sudah terlalu lelah untuk mengenang
Erland. Seperti Altamyra, semua Menteri juga sibuk, kesibukan para Menteri
yang luar biasa ini menarik perhatian para kuli koran.
Siapa yang tidak tertarik oleh para Menteri yang tiba-tiba mengacak-acak
kantor mereka untuk membuka undang-undang lama"
Siapa yang tidak ingin tahu melihat ke dua puluh kantor itu beserta
karyawan-karyawannya bersidang terus tanpa henti"
Tindakan Altamyra membuat warga Vandella bertanya-tanya khususnya
warga Perenolde. Seperti belum puas membangkitkan keheranan rakyatnya,
Altamyra membuat kejutan lagi dengan pengumumannya.
Semua koran memuat titah Altamyra dengan huruf besar-besar dan
diletakkan di halaman depan. Bunyi titahnya:
Yang Mulia Paduka Ratu Altamyra mengundang semua ahli
keuangan Kerajaan Vandella untuk datang ke Istana Azzereath.
Paduka Ratu akan mengadakan pemilihan untuk mengambil seorang
ahli keuan gan terbaik yang akan menjadi penasehatnya. Para ahli
keuangan yang berminat harap segera menuju Istana Azzereath
untuk segera mendaftarkan diri. Paduka Ratu hanya memberi waktu
kurang dari satu minggu untuk mereka yang tinggal di sekitar
Perenolde dan satu setengah minggu untuk mereka yang tinggal di
luar radius 400 mil dari Perenolde.
Semua orang sibuk membicarakan kedua titah Altamyra di rapat
pertamanya. Koran-koran menyoroti kedua titah itu.
Tanpa mereka sadari, keingintahuan mereka yang besar membuat
90 mereka menulis lebih banyak dan lebih berani daripada sebelumnya. Korankoran
mulai dapat menjawab keingintahuan rakyat.
Sebagai orang yang pertama menyadarinya, Altamyra gembira. Ia
tersenyum senang melihat koran telah berani berpendapat. Mereka berani
menulis: Apa yang sebenarnya direncanakan oleh Ratu"
Altamyra yakin mereka tidak menyadari keberadaan kalimat itu. Kalimat
yang pada masa pemerintahan ayahnya dianggap tidak mempercayai Raja.
Tetapi setelah koran dicetak dan mereka membacanya, mereka pasti
menyadari kalimat yang dulu bisa menyebabkan hukuman pancung itu.
Sebelum ada yang menemuinya untuk minta maaf, Altamyra segera
menyebar ucapan selamat pada koran-koran.
Koran Anda bagus sekali isinya. Saya senang atas kemajuan ini. Teruslah
berkembang dengan bebas! Jadilah koran yang benar-benar dapat memberi
informasi pada rakyat. Demikian kata-kata yang Altamyra tulis pada surat-suratnya.
Menjelang siang hari, kata-kata yang penuh dukungan itu telah tersebar
di semua penerbitan koran. Kedatangan surat itu mula-mula menakutkan para
pemilik penerbitan koran, tetapi mereka bersorak sorai setelah membaca
isinya yang penuh dukungan dan kepuasan. Mereka merasa seperti mendapat
sinar kehidupan baru dalam kerja mereka memberi informasi pada rakyat.
Di hari-hari selanjutnya, Altamyra yakin ia bisa tersenyum puas ketika
membaca koran. Ia tidak perlu lagi merasa muak membaca koran yang isinya
tidak berguna. Baru dua hal hasil rapat pertama Altamyra dengan Menteri-menterinya,
yang diketahui rakyat. Bila mereka tahu Altamyra mengurung Menteri
Keuangan di Istananya, rakyat pasti akan menjadi semakin ramai.
Hingga hari ketiga keberadaan Mardick di Istana, tak seorang pun yang
tahu. Keluarga Mardick sendiri tidak tahu apa-apa.
Untuk menenangkan keluarga Mardick, Altamyra mengirim Briat ke
rumah Mardick. Melalui Briat, Altamyra mengatakan saat ini Mardick diperlukan
di Istana dan untuk beberapa waktu ia tidak dapat menghubungi keluarganya.
Keluarga Mardick mempercayainya dan tidak ambil pusing walau sudah
lama tidak ada kabar dari Mardick. Semua percaya Altamyra membutuhkan
bantuan Mardick untuk menghitung kas negara.
Tak seorang pun di luar Istana yang tahu Altamyra menghitung sendiri
uang yang dimiliki Vandella. Untuk melakukan pekerjaan itu, Altamyra meminta
91 seluruh penghuni Istana menulis macam-macam pajak yang dibebankan
ayahnya berikut jumlahnya.
Untuk menghilangkan kecurigaan rakyat akibat hilangnya Mardick,
Altamyra memerintahkan Orwell, wakil Menteri Keuangan, menggantikan
tugas-tugas Mardick. Kepadanya Altamyra tidak menjelaskan apa-apa tentang
keberadaan Mardick di Azzereath. Ia hanya meminta Orwell melakukan
pekerjaan yang sama seperti menter-menteri lainnya.
Begitu sibuknya Altamyra hingga ia sering melalaikan dirinya sendiri.
Tidak ada lagi waktu istirahat untuknya.
Langkah besar yang diambil Altamyra di awal pemerintahannya ini
mengguncang warga Vandella. Mulai dari Perenolde hingga ke daerah
perbatasan. Mereka yang dulu tidak tertarik untuk mengetahui apa yang
dilakukan rajanya menjadi terbangkitkan untuk mengikuti perkembangan
suasana ibukota. Guncangan ini sampai pula di tempat Erland dan menjadi yang paling
besar. Suatu pagi yang serah terdengar suara kuda mendekat beserta teriakan,
Pangeran! Pangeran! Ada apa, Giorgio" tanya Erland, Apakah engkau sudah mengetahui
bagaimana keadaannya"
Gawat, Pangeran. Benar-benar gawat.
Erland segera menarik Giorgio ke kamarnya.
Fred yang mendengar pembicaraan singkat itu mengikuti Erland.
Erland menutup pintu kamarnya rapat-rapat lalu berkata, Ceritakan apa
yang kaudapatkan di sana"
Gadis itu, Pangeran, Giorgio berkata antara takjub dan takut, Gadis
itu & Cepat katakan, kenapa dia, Erland tidak sabar lagi.
Ia adalah Ratu Vandella. Baik Erland maupun Fred terhenyak kaget. Mereka menatap Giorgio
dengan tak percaya. Kau yakin" tanya Erland.
Ia adalah Yang Mulia Paduka Ratu Kerajaan Vandella, Pangeran, Giorgio
meyakinkan, Hamba sendiri yang mendengar ia berkata seperti itu di Gedung
Parlemen. Giorgio segera menceritakan apa yang terjadi selama ia berada di
92 Perenolde. Ia menceritakan bagaimana ia menyamar menjadi wartawan demi
mendapatkan informasi untuk Erland.
Saat itu saya berpikir Anda pasti senang kalau saya memberi Anda
informasi apa yang dilakukan Raja Wolve di Gedung Parlemen setelah sekian
lama menghilang. Saya tidak menduga akan bertemu Rara di sana. Mulanya
saya tidak percaya ia adalah Rara tapi ia sangat mirip dengan Rara. Akhirnya
saya bertanya padanya siapa dia. Dengan tegas ia menjawab, Saya Altamyra,
Ratu Kerajaan Vandella . Kurang ajar, geram Erland, Setan cilik itu telah menipuku.
Altamyra & gumam Fred, Aku merasa pernah mendengar nama itu.
Ia adalah putri Raja Wolve yang dibawa pergi Ratu Reinny bertahuntahun
lalu, Giorgio memberitahu.
Benar! seru Fred, Aku ingat dulu Ratu Reinny membawa pergi putrinya
yang baru lahir dan membuat Vandella gempar kecuali Raja Wolve. Rupanya ia
telah mencari putrinya sebelum ia mati dan berjaga-jaga agar tidak terjadi
perebutan tahta. Cukup beralasan mengapa ia tidak pernah mengumumkan
Prischa sebagai pewaris tahta.
Saya rasa tidak. Menurut isu yang beredar di Perenolde, hingga Raja


Anugerah Bidadari Karya Sherls Astrella di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Wolve meninggal, ia tidak pernah memerintahkan pencarian terhadap putrinya.
Para menterilah yang mencari mereka.
Menteri yang setia, ejek Erland, Aku heran mengapa mereka baru
mengumumkan hal ini setelah sepuluh bulan serigala itu mati.
Karena mereka mengalami kesulitan dalam menemukan tempat tinggal
Ratu, Pangeran. Ratu menghilang tanpa jejak.
Benar-benar budak yang setia, ejek Erland, Aku heran mengapa
mereka mau menahan berita kematian serigala itu sampai sang Putri kembali"
Saya tidak tahu tentang itu, Pangeran.
Kejadian itu terjadi enam belas tahun yang lalu, berarti & Tiba-tiba Fred
berseru takjub, Gadis itu masih sangat muda!
Setan cilik itu masih anak-anak, Erland membetulkan.
Aku tak percaya sekarang kita mempunyai Ratu semuda itu.
Ratu muda yang bodoh. Apa yang bisa dilakukan oleh anak-anak
sepertinya" Banyak, Pangeran, jawab Giorgio, Ketika saya hendak kembali ke sini,
terdengar kabar Ratu memanggil semua menterinya. Saya pikir Anda akan
tertarik untuk mengetahui apa rencana Ratu. Karena itu saya menunda
93 kepulangan saya. Ratu memanggil semua menterinya untuk memerintahkan mereka
membongkar semua peraturan lama. Ratu ingin membuat peraturan baru. Ratu
juga menyebarkan pengumuman panggilan terhadap semua ahli keuangan
Vandella. Ratu meminta mereka datang ke Azzereath karena ia akan memilih
ahli keuangan terbaik. Gebrakan yang mengejutkan, ejek Erland.
Benar, Paduka, sahut Giorgio, Ratu membuat seluruh Perenolde
gempar. Koran-koranpun menjadi berani untuk mengupasnya. Lihatlah ini.
Erland membaca kalimat yang ditunjuk Giorgio dan berkomentar, Berani
juga mereka meragukan kemampuan keturunan serigala itu.
Itu belum apa-apa dibandingkan dengan koran-koran ini, Pangeran. Saya
dengar Ratu memberi dukungan pada tiap koran untuk terus berkembang.
Rencana licik apalagi yang dibuatnya" Ia memang licik. Harus kuakui ia
cukup cerdik dalam mendapatkan simpati rakyat, kata Erland sinis.
Beristirahatlah dulu, Giorgio. Lalu kembalilah ke Perenolde dan terus
kabari aku apa yang terjadi. Jangan katakan hal ini pada yang lain. Aku tak
ingin mereka khawatir Ratu sial itu menyerbu kita sewaktu-waktu.
Saya kita dalam waktu dekat ini, hal itu tidak akan terjadi. Saat ini Ratu
sibuk dengan kas negara. Bahkan, ia meminta Mardick tinggal di Istana.
Aku tetap ingin engkau tutup mulut, Giorgio, kata Erland tegas.
Baik, Pangeran. Beristirahatlah lalu segera kembali ke Perenolde.
Giorgio segera meninggalkan kamar Erland.
Biacaramu terlalu sinis, Erland. Mengapa engkau mencurigai dia" Belum
tentu ia selicik dugaanmu. Mungkin saja setelah melihat apa yang terjadi di
sini, ia ingin memperbaiki pemerintahan ayahnya.
Aku percaya pada diriku sendiri. Aku tidak mungkin salah, Erland
murka, Ia pasti menyesal bila bertemu denganku. Aku akan membuatnya
menyesal telah menipuku dan rakyatku. Aku ingin sekali membunuhnya.
Ia tidak sepenuhnya membohongi kita. Setidaknya ia masih
memberikan nama aslinya. Erland tidak tertarik untuk mendengarnya, tapi Fred tetap melanjutkan.
Ia menyuruh kita memanggilnya Rara. Panggilan itu dari namanya,
Altamyra. Nama yang menyenangkan untuk didengar seperti mengandung
sinar bintang yang cerah.
94 Berhentilah menyebut-nyebutnya. Aku muak mendengarnya!
Engkau boleh marah, Erland. Tapi engkau tidak bisa membohongiku.
Cukup! bentak Erland. Fred hanya mengangkat bahunya. Ia tahu Erland benar- benar murka
saat ini. Ia juga tahu takkan ada yang berani mengusik Erland dalam hari-hari
belakangan ini termasuk Cirra.
Sejak Rara kembali bersama para pasukan itu, Erland sangat cemas. Ia
mengirim pasukan untuk mengintai pasukan kerajaan dan mencari kesempatan
untuk menculik Rara kembali.
Setelah tidak berhasil merebut Rara, Erland mengirim Giorgio untuk
mencari tahu keberadaan Rara.
Orang yang paling bersorak dengan hilangnya Rara adalah Cirra. Wanita
itu seperti mendapatkan kembali kesempatan untuk berdua dengan Erland.
Cirra semakin berani. Bahkan, ia meminta Erland mengajaknya tidur di
kamarnya seperti yang ia lakukan pada Rara. Erland dengan dingin
menolaknya. Suasana di Vandella tengah berubah. Demikian pula suasana hati Erland.
Tapi, tidak suasana rakyat Lasdorf.
Meskipun mereka membaca koran yang menyerukan perubahan yang
dilakukan Altamyra, mereka tidak akan tahu Altamyra adalah gadis yang sama
dengan Rara. Rakyat kecil ini baru akan gempar bila tahu gadis yang dulu
mereka puja adalah Ratu Vandella.
Tujuh ratus mil dari tempat itu Altamyra tetap meneruskan kesibukannya.
Siang malam ia terus terlihat di Ruang Kerjanya dengan tumpukan kertas yang
tinggi. Terlalu banyak yang harus dilakukannya hingga ia sering melupakan
waktu. Setiap kali hari menjadi gelap, Altamyra berkata, Waktuku cepat
berlalu. Waktu yang terus berganti dengan cepat, mendorong Altamyra untuk
bekerja lebih cepat lagi. Lebih banyak yang diselesaikan Altamyra, semakin
puas hatinya. Kesibukan yang ada di Azzereath tidak hanya terjadi pada Altamyra saja.
Seluruh pelayan Istana ikut disibukkan oleh kedatangan para ahli keuangan
yang datang memenuhi panggilan Altamyra.
Orang yang pertama kali terkejut dengan banyaknya ahli keuangan yang
datang adalah Briat. Saat ia mencatat nama ke lima puluh, ia segera menemui
95 Altamyra. Luar biasa, Paduka, serunya tak percaya, Lihatlah ini. Ini nama ke lima
puluh yang saya catat. Altamyra tertawa geli. Berilah dia hadiah, Briat, sebagai penghargaan
menjadi orang ke lima puluh.
Anda seperti akan mengadakan perlombaan, Paduka.
Engkaulah yang membuatnya seperti itu, Briat, Altamyra tersenyum
geli, Aku berjanji minggu depan engkau akan lebih terkejut.
Anda benar, Paduka, mereka masih banyak.
Aku sudah mengatakannya padamu, Altamyra mengingatkan dengan
lembut, Lebih baik sekarang engkau kembali ke bawah. Aku yakin sudah
banyak yang menanti engkau memasukkan nama mereka dalam daftar peserta
lombamu. Melihat wajah Briat yang seperti anak kecil yang sedang marah, Altamyra
tertawa geli. Pergilah menemui para peserta lombamu sebelum mereka
membatalkan niatnya untuk mengikuti lombamu.
Briat tersenyum ketika ia membungkuk. Ia masih tersenyum ketika
kembali ke Hall. Altamyra tersenyum melihat kepergian Briat lalu kembali menekuni
pekerjaannya. Membaca laporan telah diselesaikannya berhari-hari lalu.
Sekarang yang menjadi pekerjaannya adalah menyusun hal-hal yang harus
segera dilakukannya setelah membaca laporan kedua puluh menterinya serta
membuat keputusan-keputusan baru.
Segala hal baik yang terlintas dalam pikirannya segera ditulisnya dan
dipisah-pisahkannya. Sang
at banyak hal yang terlintas dalam pikiran Altamyra
hingga ia bingung mana yang harus dilakukannya lebih dulu.
Di tengah-tengah kesibukannya, Altamyra masih menyempatkan diri
untuk menyelesaikan masalah Mardick dan menerima menteri-menterinya
yang datang untuk menanyakan sarannya.
Sejak mengurung Mardick di salah satu kamar Istana, Altamyra tidak
pernah bertemu dengannya lagi. Namun, dari prajurit yang menjaga kamar
tempat Mardick berada, ia mengetahui Mardick gelisah menanti hasil
pemeriksaan Altamyra terhadap dirinya.
Ketika hari terakhir yang ditentukan tiba, Altamyra memanggil Ludwick
ke Istana. Dari hasil pendataan Briat, Altamyra mengetahui jumlah orang yang
datang. 96 Pagi hari setelah makan pagi, Altamyra meminta Briat menyuruh pelayan
menyiapkan kertas dan pena di Ruang Rapat.
Pelayan-pelayan Istana segera melaksanakan perintah Altamyra itu.
Mereka tidak mau kalah dengan Altamyra yang juga sibuk menyiapkan segalagalanya
untuk pertemuannya yang pertama dengan semua ahli keuangan
Vandella itu. Kesibukan di dalam Istana yang terjadi sejak pagi itu membuat para
tamu Altamyra tahu saat pemilihan telah tiba. Mereka pun sibuk
mempersiapkan diri. Menjelang siang, pelayan telah menyiapkan segalanya seperti perintah
Altamyra. Briat memanggil seluruh tamu Istana itu ke Ruang Rapat tempat
Altamyra dan Ludwick telah menanti.
Sambil menunggu mereka semua berkumpul, Altamyra berbincangbincang
dengan beberapa orang. Ketika semua telah berkumpul, Altamyra
tetap berbincang-bincang.
Ludwick juga menyibukkan diri dengan bercakap-cakap dengan mereka.
Ia telah diberitahu Altamyra untuk membiarkan mereka menunggu.
Aku ingin tahu sampai di mana batas kesabaran mereka, kata Altamyra
sebelum seorang pun memasuki Ruang Rapat.
Setelah hampir setengah jam menanti, orang banyak itu mulai gelisah.
Mereka mulai mengkhawatirkan rencana Ratu mereka.
Di mana Paduka Ratu, Ludwick"
Sejak tadi kami menanti di sini.
Beliau sudah ada di sini sebelum kalian datang, Ludwick berkata sambil
melihat seorang gadis muda yang tengah berbicara dengan seorang pria tua.
Dia!" Mereka terkejut ketika melihat Altamyra.
Kemudian mereka mendekati Altamyra dan berlutut, Maafkan kami,
Paduka Ratu. Kami tidak menyapa Anda sebagaimana mestinya.
Dalam waktu singkat semua yang hadir ikut berlutut dan memohon maaf.
Altamyra tersenyum ramah dan berkata, Berdirilah kalian semua. Masih
banyak yang harus dilakukan daripada mempermasalahkan sopan santun.
Baik, Paduka, kata mereka serempak. Dengan hampir bersamaan,
mereka berdiri. Dari kalian yang ada di sini, aku ingin memilih beberapa orang yang
benar-benar ahli dalam hal pembukuan uang, Altamyra menegaskan,
97 Sebagai pemilihan pertama, aku akan memberi pertanyaan mudah.
Geger Rimba Persilatan 1 Kisah Si Rase Terbang Karya Chin Yung Kubur Berkubah 4
^