Pencarian

Beruang Salju 17

Beruang Salju Karya Sin Liong Bagian 17


kesakitan yang hebat. Darah yang mengucur keluar juga sangat
banyak sekali. Beberapa orang pengemis tersebut telah memencarkan diri,
membagi diri di beberapa tempat sekitar ruangan, karena mereka
1153 rupanya berkuatir, kalau-kalau nanti ada musuh yang menyelinap
masuk lagi. Mereka melakukan penjagaan dengan penuh
kewaspadaan. Sedangkan pengemis tua itu walaupun menderita luka parah pada
dadanya, dia tidak merintih. Hanya berdiam diri dengan mengigit
bibirnya. Dan pengemis yang berusaha mengobati lukanya
memandang berkuatir sekali.
Luka yang diderita oleh pengemis tua tersebut sangat parah sekali,
dinding jantungnya kena diremas pecah oleh lawannya tadi. Darah
yang mengucur keluar dengan deras berasal dari luka di
jantungnya itu. Pengemis yang mengobat luka si pengemis tua tersebut pun yakin
bahwa si pengemis tua tersebut tidak memiliki harapan buat hidup
terus. Hal ini disebabkan dinding jantung yang pecah itu
mengeluarkan darah dengan deras.
Saat itu terlihatlah betapa si pengemis tua itu telah bermandikan
keringat, karena dia menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.
Dengan suara yang gemetar menahan rasa sakit, akhirnya
pengemis tua itu tersebut berkata: "Pergilah kalian
memberitahukan kawan-kawan yang lain, bahwa orang-orang
kerajaan mulai bergerak, agar mereka berwaspada.....!"
Berkata sampai di situ, si pengemis tua berhenti dan mengerang
menahan rasa sakit. Darah yang mengalir dari jantungnya semakin
deras juga mengalirnya. 1154 Di saat itulah terlihat bahwa keadaan pengemis tua ini makin
semakin melemah. Sedangkan pengemis yang tengah mengobatinya berusaha
menutup luka di jantung dari pengemis tua tersebut. Bahkan telah
menaburkan dengan obat bubuk. Akan tetapi gagal, karena di
waktu itu tampak dia menggeliat beberapa kali, kemudian
tubuhnya mengejang kaku dan diam tidak bergerak lagi,
sedangkan mukanya pucat pias, sepasang matanya terpentang
lebar-lebar. Pengemis-pengemis lainnya yang melibat keadaan pengemis tua
tersebut jadi mengeluarkan seruan tertahan, muka mereka pucat
semuanya, kemudian menangis terisak-isak. Akan tetapi pengemis
tua tersebut diam mengejang kaku tidak bergerak lagi, karena
memang dia telah berpulang ke alam baka.
Sedangkan keadaan di sekitar kuil tersebut sangat sunyi sekali,
selain isak tangis dari pengemis-pengemis itu, suara lainnya tidak
terdengar. Suara keresekan daun-daun bagaikan musik yang
mengiringi tangisan dari para pengemis tersebut
Malam kian larut...... Akhirnya para pengemis itu berunding, dan mereka berkemaskemas meninggalkan kuil tersebut. Rupanya mereka ingin
memberitahukan kepada kawan-kawan mereka perihal kejadian
tersebut, disamping mengurus penguburan dari pengemis tua itu.
1155 Semua pengemis Kay-pang memang telah berkumpul di kota
tersebut, hanya saja mereka terbagi-bagi di berbagai tempat, dan
hanya di antara mereka-mereka saja yang mengetahuinya.
Sedangkan besok akan tiba saatnya rapat besar Kay-pang
berlangsung. "Y" Rapat besar Kay-pang telah dibuka di lembah Kam-su-kok yang
terpisah duapuluh lie lebih dari pintu sebelah timur-tenggara. Dan
banyak sekali orang yang sejak pagi-pagi buta berduyun-duyun
berangkat ke lembah tersebut. Orang yang berduyun-duyun pergi
ke sana semuanya berpakaian pengemis.
Akan tetapi di samping itu, ada juga orang-orang yang berpakaian
sasterawan, pedagang ataupun juga berpakaian sebagai rakyat
jelata biasa saja. Berbagai peristiwa telah mengawali pembukaan rapat besar Kaypang tersebut, di mana memang telah jatuh banyak korban. Akan
tetapi tokh rapat besar Kay-pang tersebut tetap berlangsung dan
tetap diselenggarakan, seperti juga tidak pernah terjadi sesuatu
pada hari-hari sebelumnya.
Sedangkan Yeh-lu Chi sebagai Pangcu dari Kay-pang telah
membuka rapat besar tersebut dengan penuh semangat, dan
penjagaan yang diatur pun sangat ketat sekali. Karenanya, dia pun
telah mengerahkan murid-murid Kay-pang dari berbagai golongan
buat melakukan penjagaan yang keras sekali, karena menjaga
1156 kalau-kalau orang kerajaan menyelusup masuk ke dalam lembah
buat mengacaukan rapat besar Kay-pang tersebut.
Banyak orang-orang yang berpakaian sebagai sasterawan, orangorang rimba persilatan dari berbagai pintu perguruan yang memiliki
tali persahabatan dengan pihak Kay-pang harus melewati
pemeriksaan yang ketat sebelum diijinkan masuk ke dalam
lembah. Akan tetapi, walaupun pemeriksaan dilakukan dengan ketat sekali,
tokh tidak urung masih banyak juga orang-orang kerajaan yang
berhasil menyelusup masuk ke dalam lembah tersebut buat
mengikuti jalannya rapat besar Kay-pang tersebut.
Walaupun bagaimana rapat besar Kay-pang ini memiliki arti yang
besar dan penting buat pihak kerajaan, karena di dalam rapat
besar itu, pihak Kay-pang akan membicarakan bagaimana sikap
mereka terhadap pihak kerajaan.
Memang pihak kerajaan telah dapat menduganya, bahwa Kaypang tentu akan mengambil keputusan yang tetap seperti yang
lalu-lalu, yaitu memusuhi pihak kerajaan Mongolia yang telah
berhasil berkuasa di daratan Tiong-goan. Tetapi justru
perkembangan jalannya rapat besar Kay-pang tersebut harus
diikuti dulu sebelum bertindak dan menumpas Kay-pang, kalau
saja perkumpulan pengemis tersebut bermaksud buruk buat
mengganggu pemerintahan dari kerajaan yang sekarang.
Itulah sebabnya mengapa Kaisar dari pihak kerajaan telah
mengerahkan orang-orangnya yang terdiri dari jago-jago yang
1157 memiliki kepandaian tinggi buat mengikuti jalannya rapat besar
Kay-pang tersebut. Sebagai Koksu negara, Tiat To Hoat-ong pun telah bekerja keras.
Dia berusaha menyusun kekuatan di mana sekiranya usaha
penumpasan Kay-pang tidak akan gagal, kalau saja Kay-pang
memang bermaksud menentang terhadap kekuasaan kerajaan
yang ada pada saat itu. Disamping Tiat To Hoat-ong, Gochin Talu dan Lengky Lumi juga
telah dipercayakan oleh Kaisar buat memimpin tigaribu pahlawan
istana, yang akan menumpas Kay-pang, kalau saja memang
terbukti kelak hasil rapat besar Kay-pang memberikan tanda-tanda
bahwa pihak Kay-pang ingin mengganggu pemerintah Mongolia.
Sedangkan pihak Kay-pang sendiri telah menerima dukungan
yang kuat sekali dari segala lapisan orang-orang gagah dalam
kalangan kang-ouw. Dan karena dari itu pula menyebabkan pihak kerajaan tidak mau
bertindak ceroboh dan sembarangan. Sebab walaupun bagaimana
tidak dapat pihak kerajaan main terjang saja, di mana korbankorban yang akan berjatuhan pasti sangat banyak.
Lengky Lumi dan Gochin Talu sendiri telah berusaha menghubungi
beberapa orang tokoh Kay-pang, di mana tokoh-tokoh Kay-pang
itu dipicuk oleh mereka dengan harta dan pangkat. Dengan
demikian tokoh-tokoh Kay-pang itu telah bekerja buat mereka, dan
merupakan musuh dalam selimut buat pihak Kay-pang.
1158 Tokoh-tokoh Kay-pang yang telah bekerja buat kerajaan Mongolia
tersebutlah yang selalu memberikan keterangan-keterangan
penting mengenai kegiatan Kay-pang belakangan ini, sehingga
buat kerajaan mengetahui jelas keadaan dan kekuatan Kay-pang.
Yang masih diperhitungkan baik-baik oleh pihak kerajaan justru
adalah kekuatan orang-orang gagah Kang-ouw seperti Yo Ko, Oey
Yok Su, Kwee Ceng, Oey Yong, dan lain-lainnya.
Rapat besar Kay-pang tersebut memang merupakan rapat besar
perkumpulan pengemis yang terbesar sepanjang sejarah yang
ada. Karena kali ini Yeh-lu Chi telah perintahkan seluruh pengemis
dari berbagai tempat di seluruh daratan Tiong-goan agar
menghadiri rapat besar tersebut.
Dengan begitu, bisa dibayangkan betapa banyak para pengemis
yang berkumpul di tempat tersebut, di mana jumlah mereka
meliputi puluhan ribu orang, dan juga terdiri dari berbagai golongan
maupun tingkatan. Boleh dibilang sebagian besar dari anggota
pengemis hadir di lembah tersebut.
Sedangkan orang-orang gagah seperti Yo Ko, Oey Yong, Kwee
Ceng, dan yang lain-lainnya, telah berkumpul di lembah tersebut.
Begitu pula halnya dengan Yo Him dan Sasana mereka telah hadir
juga. Ciu Pek Thong dan juga tokoh-tokoh Kang-ouw yang memiliki
kepandaian tinggi, semuanya telah berkumpul buat memberikan
bantuan mereka jika saja Kay-pang menerima ancaman dari luar,
umpamanya dari pihak kerajaan.
Swat Tocu sendiri juga ikut hadir di lembah tersebut, di mana Swat
Tocu tetap mengajak Ko Tie sehingga anak itu telah bisa melihat
1159 bahkan berkenalan dengan tokoh-tokoh terkemuka dari rimba
persilatan di daratan Tiong-goan.
Memang di lembah tersebut telah berkumpul para orang-orang
gagah yang semuanya memiliki kepandaian sangat tinggi dan juga
namanya menggetarkan rimba persilatan. Dengan demikian, Kaypang memiliki tulang punggung yang sangat kuat.
Memang semua ini terjadi secara kebetulan sekali, di mana Kaypang memang harus mengadakan dan menyelenggarakan rapat
besar yang setiap limabelas tahun satu kali diselenggarakan
dengan segala upacara kebesaran.
Disamping itu, bertepatan dengan diselenggarakannya rapat besar
tersebut, justru situasi politik yang terdapat di daratan Tiong-goan
tengah berkecamuk gelombang yang hebat sekali di mana Kaypang terancam kemusuhan oleh Kaisar yang tengah berkuasa di
saat itu. Karena dari itu orang-orang gagah yang waktu itu memang tengah
berjuang, berusaha hendak menentang penjajahan di negeri
mereka ternyata telah berkumpul di dalam rapat besar Kay-pang
tersebut. Mereka berkumpul buat mengadakan suatu pertemuan di
antara mereka membicarakan situasi pada saat itu.
Karena dari itu pula, dalam keadaan demikian Kay-pang secara
tidak langsung telah menerima bantuan dan dukungan yang kuat
sekali dari para orang-orang gagah itu.
Seperti Yo Ko, sebenarnya tokoh persilatan yang sangat gagah ini
sudah tak ingin mencampuri lagi urusan di dalam rimba persilatan,
1160 karena memang ia sudah ingin hidup tenang menyendiri. Akan
tetapi tokh Yo Ko akhirnya terlibat lagi dalam pergolakan yang
terjadi. Demikian juga halnya dengan Swat Tocu, seorang tokoh sakti,
yang semula telah hidup menyendiri di pulau Salju. Akan tetapi
akhirnya setelah menerima Ko Tie sebagai muridnya maka sejak
saat itu dia terlibat lagi dalam kancah pergolakan yang terdapat di
dalam rimba persilatan. Disamping itu, Sasana, puteri dari pangeran Ghalik merupakan
salah satu sumber kericuhan yang terdapat di waktu itu. Karena
justru Sasana mengandung maksud buat mengadakan
pembalasan dendam terhadap sakit hati ayahnya, yang akhirnya
harus membuang jiwa dengan cara yang begitu mengecewakan.
Tentu saja jika seorang diri Sasana tidak mungkin sanggup
melaksanakan pembalasan dendamnya itu. Karenanya iapun telah
meminta bantuan Yo Him, putera Yo Ko, buat membantu usahanya
itu. Disamping itu pula para orang-orang gagah di daratan Tionggoan sendiri telah menyatakan kesediaan mereka buat membantu
Sasana, karena mereka telah memperoleh simpatik dari pangeran
Ghalik yang mengakhiri masa hidupnya dengan keadaan yang
begitu tragis. Karena itu pula, karena menyaksikan pangeran Ghalik memiliki
jiwa yang sebenarnya sangat baik, dan juga sekarang puterinya
memang bermaksud menentang penjajahan yang ada di daratan
Tiong-goan, walaupun yang menjajah negara Tiong-goan waktu itu
adalah bangsanya sendiri, semua orang gagah jadi merasa simpati
1161 dan berkasihan kepada Sasana. Dan disebabkan itu pula mereka
bersedia membantu puteri pangeran Ghalik tersebut.
Begitulah mereka telah berkumpul di dalam lembah tersebut.
Karena justru di dalam rapat besar yang diselenggarakan pihak
Kay-pang akan dirundingkan juga urusan yang sangat penting di
luar kepentingan Kay-pang sendiri, terutama sekali perihal
bagaimana menghadapi penjajah yang ada pada waktu itu.
Yeh-lu Chi yang telah membuka rapat tersebut dengan upacara
sebagaimana biasa berlaku, di dampingi beberapa orang Tianglo
Kay-pang. Memang waktu rapat besar Kay-pang dibuka, sama sekali tidak
muncul persoalan apapun juga, karena memang waktu itu pihak
lawan, yaitu para pahlawan musuh belum lagi bertindak.
Rupanya yang dibicarakan Kay-pang adalah mengenai susunan
pengurus Kay-pang, anggaran dasar perkumpulan itu sendiri dan
penggantian beberapa orang Tianglo. Disamping itu pula,
persoalan yang pokok besar dibicarakan Kay-pang adalah
bagaimana harus dapat menentukan sikap terhadap penjajah yang
tengah berkuasa di saat itu.
Waktu Yeh-lu Chi membicarakan persoalan bagaimana sikap Kaypang yang harus di tempuh dalam menghadapi pemerintahan
penjajah, keadaan sangat hening. Di dalam keheningan yang ada,
justru terlihat ketegangan meliputi wajah semua orang yang hadir
pada waktu itu. 1162 Juga terlihat betapa ancaman akan meledaknya suatu kerusuhan
dan keonaran bisa saja terjadi di setiap detik. Akan tetapi selama
itu Yeh-lu Chi tetap dengan pendiriannya, mengemukakan
tindakan-tindakan apa saja yang harus ditempuh oleh seorang
anggota Kay-pang dalam menghadapi pemerintahan penjajah.
Pokok pembicaraan yang terpenting Yeh-lu Chi memang
mengucapkan tentang menentang dan penentangan dan sikap
tidak mau tunduk terhadap pemerintah penjajah. Disamping itu
Yeh-lu Chi pun menegaskan bahwa Kay-pang walaupun
bagaimana tetap saja akan menentang adanya penjajahan di
negeri mereka. Walaupun bagaimana bentuknya peraturan yang dikeluarkan oleh
pihak penjajah, tetap saja Kay-pang harus berdiri di atas keadilan
dan menentang pemerintahan yang ada, disebabkan
pemerintahan yang tengah berkuasa di daratan Tiong-goan
merupakan bangsa asing yang tentu akan menindas rakyat Tionggoan.
Disamping itu, diperintahkan juga oleh Yeh-lu Chi, bahwa anggotaanggota Kay-pang harus berusaha membela rakyat yang ditindas
oleh orang-orang pemerintahan penjajah itu. Walaupun bagaimana
bentuk persoalannya, akan tetapi jika seorang anggota Kay-pang
bentrok dengan pemerintah penjajah disebabkan membela
seseorang rakyat yang tertindas perbuatannya itu akan didukung
oleh seluruh anggota Kay-pang yang ada.
1163 Waktu Yeh-lu Chi berkata-kata sampai di situ ada seorang


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pengemis tua berjenggot putih telah mengangkat tangannya,
katanya: "Maaf Pangcu, dapatkan tecu bertanya"!"
Yeh-lu Chi mengawasi pengemis tua tersebut, dia tidak
mengenalnya, karena dia merasa baru pertama kali ini bertemu
dengan pangemis tua itu. Diam-diam Yeh-lu Chi jadi heran, dia bertanya-tanya di dalam
hatinya, entah siapa adanya pengemis tua berjenggot putih
tersebut. Anggota Kay-pang lainnya juga telah mengawasi pengemis tua itu.
Mereka menduga mungkin juga pengemis tua berjenggot putih itu
berasal dari Kay-pang daerah, yang merupakan cabang-cabang
Kay-pang yang terpencil dan sekarang mewakili perkumpulannya.
Setelah mengawasi mengangguk. sekian lama, akhirnya Yeh-lu Chi "Baiklah!" katanya. "Silahkan apa yang ingin kau tanyakan"!"
"Soal mengenai sikap Kay-pang terhadap pemerintahan yang ada
sekarang ini!" menyahuti pengemis tua itu.
"Ya, apa maksudmu?" tanya Yeh-lu Chi. "Apakah ada sesuatu
yang kurang jelas"!"
"Sikap kita terhadap pemerintahan yang ada sekarang ini tentunya
kurang bijaksana, jika saja disertai dengan rasa permusuhan! Kita
harus melihat kenyataan yang ada, walaupun pemerintahan yang
1164 sekarang ini dikendalikan olek orang-orang Boan, akan tetapi
mereka dapat memerintah dengan baik, mengatur negara dengan
baik, sehingga kemakmuran negeri bertambah maju pesat sekali.
Kemiskinan yang semula merajai seluruh daratan Tiong-goan
perlahan-lahan mulai dapat di atasi.....!"
Berkata sampai di situ pengemis tua berjenggot putih tersebut telah
mengawasi sekitarnya dengan sorot mata yang tajam bersinar,
seperti juga ia tengah memandang dengan sikap yang berwibawa
sekali, seakan juga ingin menindih pengaruh dari Yeh-lu Chi, agar
semua pengemis yang hadir di tempat itu tunduk dan berdiam diri
saja atas kata-katanya. Akan tetapi kenyataannya, akibat perkataan pangemis tua
berjenggot tersebut, beberapa orang pengemis telah berdiri dan
mengeluarkan seruan marah. Tampaknya pengemis-pengemis itu
gusar karena pengemis berjenggot tersebut telah membela
pemerintah penjajah. "Apakah orang-orang Boan itu telah menyogok pangkat dan harta
kepadamu"!" memaki beberapa orang pengemis itu. "Atau
memang engkau telah menjadi kaki tangannya orang-orang Boan
itu"!" Mendengar pertanyaan dan cacian-cacian yang menyindir
langsung kepadanya, pengemis berjenggot putih itu tetap saja
membawa sikap yang agung dan tidak memperlihatkan perasaan
gentar. Malah, pengemis berjenggot putih telah mendengus memperdengarkan suara tertawa dingin, katanya: "Tenang!
1165 Tenang! Kalian tokh belum lagi mendengar seluruh perkataan dan
pernyataanku" Bagaimana mungkin aku mengutarakan pendapat
dan saranku, jika baru berkata sampai di situ saja kalian telah
menimbulkan kegaduhan seperti ini"!"
"Cepat katakan, apa saranmu! Jika memang saranmu yang di luar
dari kepantasan engkau harus dihukum!" teriak beberapa orang
pengemis dari golongan lima karung dengan nada yang tetap
gusar. "Ya, jika memang saranmu itu menganjurkan kami agar berkhianat,
maka engkau harus dihukum!"
"Katakan!" "Ayo katakan!" Begitulah para pengemis itu jadi ramai sekali berteriak-teriak
dengan suara mengandung kegusaran.
Akan tetapi pengemis tua berjenggot tersebut tetap saja tenangtenang dengan sikapnya yang angkuh dan keagung-agungan,
katanya, "Hemm, jika memang kalian ingin menghukum aku, itu pun tidak
menjadi sebab untuk aku batal menyebutkan saranku! Aku akan
mengemukakan semua saran dan pendapatku, demi kebaikan
Kay-pang secara menyeluruh!
"Perkumpulan Kay-pang bukan perkumpulan kecil, dalam Kaypang terdapat ribuan, bahkan puluhan sampai ratusan ribu
1166 anggota, yang semua keselematannya berada di tangan para
pemimpinnya! Jika memang para pemimpinnya membimbingnya
ke arah yang salah dan sesat, yang bisa menghancurkan Kaypang, keselamatan mereka terancam!"
Berkata sampai di situ, kembali pengemis tua berjenggot putih itu
telah menyapu ke sekeliling tempat tersebut dengan sorot mata
yang sangat tajam sekali.
"Engkau tidak perlu menggunakan alasan-alasan apapun juga.
Jika memang kau menganjurkan agar kami menghianati negara
kami, dan engkaupun terbukti berkhianat, maka engkau harus
dihukum seberat-beratnya!" teriak beberapa orang pengemis
golongan tua dengan marah.
"Ya, dia telah berkhianat!" teriak beberapa orang pengemis
lainnya. "Hukum pengkhianat!' teriak yang lainnya dengan suara yang
ramai dan berisik. "Ya, hukum! Hukum!" teriak yang lainnya.
Dalam waktu sekejap mata saja, telah timbul keributan di tempat
tersebut, karena memang waktu itu terlihat betapapun juga para
pengemis itu menaruh kecurigaan kepada pengemis tua
berjenggot putih itu telah berkhianat.
Didengar dari perkataannya jelas pengemis tua berjenggot putih
tersebut seperti juga memihak, kepada pemerintahan penjajah.
1167 Walaupun menghadapi situasi seperti itu, tampaknya pengemis tua
berjenggot putih itu tetap tenang. Dia menoleh kepada Yeh-lu Chi,
dengan sorot mata yang tajam sekali dia bertanya: "Bagaimana
Pangcu, apakah tecu boleh meneruskan saran tecu ini"!"
Yeh-lu Chi yang melihat keadaan telah berobah menjadi ribut
seperti itu, segera mengangkat tangannya. Seketika keadaan jadi
sirap dan tenang kembali.
"Baik! Kau katakanlah apa saranmu itu!" kata Yeh-lu Chi. "Akan
tetapi, seperti saudara-saudara kita telah kemukakan, jika saja
memang saran yang kau berikan itu sengaja membujuk kami agar
berkhianat kepada tanah air sendiri dan juga memihak kepada
pihak penjajah orang-orang Boan itu, hemmmm, tentu saja Kaypang harus memutuskan menghukum seberat-beratnya anggota
yang memiliki hati bercabang seperti itu.....!"
Setelah berkata seperti itu, Yeh-lu Chi mengangkat tangannya,
katanya lagi: "Dengarlah wahai seluruh anggota Kay-pang!
Berikanlah kesempatan orang ini bicara! Mungkin juga sarannya
merupakan saran yang baik, kita harus mendengarkannya dulu,
baru nanti mempertimbangkannya sebaik mungkin!"
Karena pangcu mereka telah meminta agar mereka tenang dan
tidak menimbulkan keributan, membiarkan dan memberikan
kesempatan kepada pengemis tua tersebut bicara guna
mengemukakan sarannya, maka para pengemis itupun berdiam
diri. 1168 Di saat itu pengemis tua tersebut telah mendehem beberapa kali,
barulah kemudian dia berkata dengan suara yang nyaring, sama
sekali dia tidak memperlihatkan perasaan jeri.
"Sesungguhnya apa yang diinginkan oleh kita dari Kay-pang,
tentunya kesejahteraan rakyat di seluruh negeri! Dan tentunya
tujuan dan cita-cita seperti itu milik dari semua orang gagah!
"Jika kita menyaksikan dapat melihat bukti, bahwa rakyat
berangsur-angsur dapat hidup lebih baik dan makmur, walaupun
negeri berada di tangan bangsa asing. Mengapa pula kita harus
terlalu meributkan" Bukankah hal itu hanya akan memancing
keributan-keributan belaka dan bentrokan dengan pihak kerajaan,
sehingga jika terjadi bentrokan yang lebih keras lagi, rakyat juga
yang akan bersengsara......!"
Yeh-lu Chi mendengus perlahan, hatinya semakin tidak menyukai
pengemis tua tersebut yang tidak diketahuinya duduk di dalam
cabang perkumpulan daerah mana. Dengan demikian Yeh-lu Chi
juga memperhatikan baik-baik pengemis tua tersebut, waktu dia
tengah berkata-kata seperti itu.
Sedangkan pengemis tua tersebut telah menyapu sekitar tempat
itu dengan sorot mata yang sangat tajam, juga telah memandang
kepada semua pengemis dengan sinar mata yang memancar
bengis. Sama sekali tidak terlihat perasaan jeri sama sekali pada
dirinya, walaupun semua pengemis yang berkumpul di tempat itu
memandangnya dengan sorot mata membenci dan juga penuh
amarah. 1169 Setelah berdiam diri sejenak, barulah pengemis tua tersebut
berkata lagi dengan suara yang lebih nyaring,
"Dan kalian dengarlah, jika memang kalian bersikeras dan tidak
mau mengambil sikap yang bijaksana, sehingga pihak kerajaan
mengambil tindakan keras terhadap Kay-pang, siapa yang akan
rugi" Memang kita dari sekian banyak tokoh-tokoh Kay-pang dapat
menyelamatkan diri dengan mengandalkan kepandaian yang
dimilikinya. Akan tetapi bagaimana nasib anggota Kay-pang, yang
mulai dari tingkatan satu karung, dua karung, tiga karung dan
empat karung, di mana kepandaian mereka tentunya masih lemah
dan rendah, dan tentu mereka yang akan bercelaka!"
Terdengar suara yang riuh karena para pengemis itu telah meluap
kemarahannya waktu orang tua berjenggot yang merupakan
pengemis tua yang tidak diketahui asal usulnya tersebut berkata
sampai di situ. "Walaupun kami harus membuang jiwa, kami rela, jika memang
orang-orang Boan itu bisa diusir dari daratan Tiong-goan!" teriak
beberapa orang pengemis. "Ya, kami bersedia buat mati demi negara dan tanah air!" teriak
yang lainnya. "Kami akan memperjuangkan kebebasan tanah air kami, agar tidak
selamanya dijajah!" teriak pengemis-pengemis yang lainnya
dengan suara yang bareng. "Walaupun kami harus menebusnya
dengan jiwa kami, akan tetapi kami rela!"
1170 Begitulah, masih banyak lagi pengemis-pengemis lainnya yang
berteriak-teriak dengan suara yang berisik sekali penuh amarah.
Sedangkan Yeh-lu Chi berusaha menenangkan mereka.
Dari rombongan pengemis golongan enam karung, rupanya ada
yang sudah tidak bisa membendung hawa amarahnya, karena dari
rombongan itu telah melompat ke arah si pengemis tua tersebut
seorang pengemis berusia empatpuluh tahun lebih.
Dengan muka yang merah padam karena marah yang tidak bisa
dibendung lagi, pengemis tersebut telah membentak: "Siapa kau
sebenarnya"! Aku yakin, kau tentunya bukan anggota Kay-pang,
di mana kau hanya menyamar belaka.....!"
Mendengar perkataan pengemis tersebut, pengemis tua itu telah
tertawa tawar, sikapnya tetap tenang dan sabar, sama sekali dia
tidak menjadi marah atau menjadi takut. Malah jawabnya: "Lho,
aku biasa dipanggil dengan sebutan Cing Pang An!"
"Hemmm, kau berasal dari cabang daerah mana"!" tegur
pengemis itu lagi. Pengemis tua itu, Cing Pang An, tidak segera menyahuti, bola
matanya memain beberapa kali berputar-putar, tampaknya dia jadi
mendongkol sekali. "Melihat engkau membawa enam karung tentunya kedudukanmu
masih satu tingkat di bawah kedudukanku! Apa yang termuat di
dalam larangan dan pantangan Kay-pang" Salah satu dari
larangan itu adalah bersikap kurang ajar terhadap yang
1171 tingkatannya lebih tinggi dan lebih tua! Pantaskah sikapmu ini
terhadapku" Seharusnya, jika memang kita mematuhi peraturan
yang terdapat di dalam Kay-pang, engkau harus dihukum berat
sekali!" Mendengar perkataan Cing Pang An, pengemis berkarung enam
itu telah tertawa dingin.
"Aku tidak percaya bahwa engkau adalah anggota Kay-pang, tentu
engkau orangnya Kaisar Boan itu, yang tengah menyamar sebagai
pengemis!" Setelah berkata begitu. tampak pengemis berkarung
enam itu melangkah mendekati, maksudnya ingin menyerang
kepada Cing Pang An. Akan tetapi Cing Pang An membawa sikap yang tenang sekali,
katanya: "Sebelum kau memperlihatkan kekurang ajaranmu lebih
jauh, sekarang katakanlah siapa namamu?"
"Hemmmm, aku dipanggil Kay Som Song!"
Dan setelah menyahuti seperti itu, Kay Som Song mengeluarkan
bentakan, ke dua tangannya juga bergerak dengan cepat sekali,
karena jarak mereka memang terpisah tidak jauh.
Sedangkan Cing Pang An tidak bergerak dari tempat berdirinya,
dia hanya mengawasi saja datangnya serangan dari Kay Som
Song. Tampaknya dia tidak memandang mata terhadap serangan
lawannya. Kay Som Song sendiri memperoleh kenyataan seperti ini jadi
tambah murka, karena dilihatnya pengemis tua Cing Pang An
1172 bagaikan tidak memandang sebelah mata padanya. Dia telah
mengempos semangatnya, tenaga serangannya itu semakin hebat
dan kuat. Angin serangan yang menderu-deru menyambar kepada
Cing Pang An, dan di waktu itu terlihat betapa Kay Som Song
mengincar hulu hati sebagai sasarannya.
Dalam keadaan seperti itu, Cing Pang An menggerakkan tangan
kirinya, dia menangkis seenaknya tanpa menggeser kedudukan ke
dua kakinya. Sepasang tangan itu saling bentur, bahkan benturan tersebut
terjadi sangat kuat sekali. Terlihat tubuh Kay Som Song telah
terhuyung mundur, bagaikan terdorong oleh suatu kekuatan yang
tidak tampak. Di saat mana Cing Pan An, tidak tinggal diam, dia telah
membarengi menghantam dengan telapak tangannya.
Kay Som Song pun tidak berani lengah dari berayal, sebab dia
menyadarinya, jika saja dia berlaku lambat, niscaya akan membuat
dirinya terluka parah. Karena dari itu, cepat-cepat dia menangkis
dengan ke dua tangannya namun kedudukan ke dua kakinya
belum lagi bisa tetap, karena dari itu walaupun dia menangkis
sepenuh tenaga, tokh tenaga tangkisan itu hanya sebesar enam


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagian tenaga lweekangnya belaka.
Kembali terdengar benturan yang keras di antara tangan Kay Som
Song dengan tangan Cing Pang An. Tenaga bentrokan tersebut
telah menyebabkan tubuh Kay Som Song terpental lagi.
1173 Cing Pang An segera menyerang pula. Akan tetapi baru saja dia
menggerakkan tangannya buat menghantam, di waktu itu Yeh-lu
Chi telah membentak: "Tahan......!"
Cing Pang An tidak meneruskan serangannya, dia telah menahan
meluncur tangannya, karena dia tidak berani melanggar cegahan
dari Pangcu Kay-pang tersebut. Alasannya, jika saja dia
membandel, tentu Pangcu Kay-pang itu akan perintahkan tokohtokoh Kay-pang buat menghadapinya guna mencegahnya dengan
kekerasan. "Dia yang telah mencari-cari urusan denganku, Pangcu!" kata Cing
Pang An dengan suara aseran. "Hemmm, di dalam rapat besar kita
ini ternyata masih terdapat anggota Kay-pang yang ingin main
hakim sendiri, padahal yang di sini terdapat Pangcu Kay-pang, dan
alangkah memalukan sekali tindakannya itu.....!"
Mendengar ejekan dari Cing Pang An, muka Kay Som Song
berobah merah padam, dia gusar bukan main dan sebenarnya dia
ingin menerjang lagi. Jika saja tidak dilihatnya Yeh-lu Chi telah
menggerakkan tangan kanannya, mengisyaratkan agar dia tidak
menerjang lebih jauh. "Dengarlah!" kata Yeh-lu Chi. "Sebenarnya Kay Som Song tidak
bisa dipersalahkan, karena kau sendiri tidak diketahui dengan jelas
berasal dari cabang Kay-pang daerah mana, sehingga Kay Som
Song bermaksud buat membuktikan bahwa engkau memang
benar-benar anggota Kay-pang.....!"
Mendengar perkataan Yeh-lu Chi, muka Cing Pang An berobah,
dia mendengus dua kali, katanya: "Jika memang keputusan
1174 Pangcu seperti itu, tampaknya Pangcu pilih kasih dan berat
sebelah!" "Mengapa kau bisa berkata begitu"!" tanya Yeh-lu Chi sambil
mengerutkan alisnya. "Karena Pangcu tidak mendengar sampai habis dulu keterangan
dan saranku, malah telah membenarkan orang menimbulkan
keonaran disini, di dalam rapat besar kita yang tengah
diselenggarakan!" Yeh-lu Chi tertawa tawar, katanya: "Jika memang dilihat demikian,
tampaknya engkau masih penasaran! Baiklah! Baiklah! Justru
sekarang ini aku yang akan menguji dirimu, akan menguji siapakah
sebenarnya kau....."!"
Setelah berkata begitu, Yeh-lu Chi melompat turun dari tempat
duduknya, dia telah berhadapan dengan Cing Pang An.
Cing Pang An sendiri terkejut, karena dia tidak menyangka bahwa
Pangcu Kay-pang akan turun tangan sendiri, karena dia, semula
menduga tentunya Pangcu Kay-pang tersebut akan perintahkan
tokoh Kay-pang lainnya buat menghadapi dirinya.
Dengan tersipu Cing Pang An segera berkata: "Alangkah tidak
pantasnya jika memang Pangcu yang turun tangan sendiri hanya
sekedar buat membuktikan bahwa tecu adalah anggota Kay-pang.
Sesungguhnya, kecurigaan Pangcu tidak pantas, karena memang
sebenarnya tecu adalah anggota Kay-pang.....!"
1175 "Siapa pimpinanmu?"" tanya Yeh-lu Chi tidak memperdulikan
perkataan Cing Pang An. "Itu..... itu......!" Cing Pang An jadi tergugu.
"Hemmm, seperti apa yang telah kuduga, bahwa engkau memang
bukan anggota Kay- pang dan hanya menyamar sebagai
pengemis! Katakan siapa dirimu sebenarnya"!" bentak Yeh-lu Chi
dengan sikap yang mendongkol.
Cing Pang An tertawa tawar, rupanya dia telah berhasil menguasai
kegugupannya. "Ini..... tentu saja aku tidak bisa menyebutkannya, karena Pangcu
menanyakannya tak wajar!" menyahuti Cing Pang An akhirnya.
"Hemmm, jika memang dilihat keadaan seperti ini, Kay-pang tidak
mau membawa cara keadaan yang sesungguhnya menurut aturan
yang ada. Bagaimana mungkin, di dalam rapat besar seperti ini,
seorang Pangcu yang memiliki kedudukan sangat tinggi di dalam
perkumpulan kita, harus memeriksa seorang anggotanya yang
hanya dicurigai belaka"!"
"Sekarang katakan siapa dirimu sebenarnya dan apa maksudmu
menyamar sebagai anggota Kay-pang"!" bentak Yeh-lu Chi yang
tidak mau memperdulikan sikap dari Cing Pang An.
"Sejak kecil telah menjadi pengemis, hanya selama itu tecu tidak
pernah masuk sebagai anggota Kay-pang. Baru tahun ke marin
tecu telah masuk sebagai anggota Kay-pang! Jika memang tecu
mengetahui Kay-pang bukanlah perkumpulan yang terlalu baik
dengan aturannya yang acak-acakan, tentu tecu tidak sudi masuk
1176 sebagai anggotanya.....!" dan setelah berkata begitu, Cing Pang An
memutar tubuhnya, maksudnya ingin berlalu dari situ.
Yeh-lu Chi melihat orang ingin berlalu, jadi mengeluarkan suara
tertawa dingin, katanya: "Hemmm, apakah enak begitu saja kau
ingin angkat kaki dari tempat ini"!"
Dan setelah berkata begitu, tangan kanan dari Yeh-lu Chi dengan
cepat bergerak, ia bermaksud mencengkeram pundak Cing Pang
An. Akan tetapi Cing Pang An ternyata bukan seorang pengemis yang
rendah kepandaiannya, karena ia memiliki kepandaian yang tinggi
sekali. Waktu mendengar berkesiuran angin serangan, cepat
bukan main dia telah bergerak ke samping. Dan tanpa menoleh
lagi dia telah menggerakkan tangan kanannya, menyampok
dengan kuat sekali. "Bukkkk!" terdengar benturan yang sangat keras, di mana
kekuatan tenaga dalam dari Cing Pang An saling bentur dengan
tangan Yeh-lu Chi. Akan tetapi Yeh-lu Chi memiliki kepandaian tinggi. Dia tidak seperti
Kay Som Song, karenanya, begitu tangannya saling bentur,
seketika dia memutar tangannya itu, yang tidak ditarik pulang.
Kemudian dia bermaksud akan mencengkeram pergelangan
tangan dari lawannya. Cing Pang An terkejut juga, semula dia menduga bahwa Yeh-lu Chi
tentunya akan menarik pulang tangannya begitu tenaga mereka
saling bentur. Namun kenyataannya Yeh-lu Chi malah meneruskan
1177 serangannya dengan maksud akan mencengkeram dan mencekal
pergelangan tangannya. Tentu saja Cing Pang An tidak mau membiarkan pergelangan
tangannya kena dicekal lawannya. Dia menarik pulang tangannya.
Namun apa yang dilakukannya itu terlambat, sebab tangan Yeh-lu
Chi telah mengunci tangannya, sehingga tidak mungkin Cing Pang
An menarik pulang tangannya.
Cing Pang An memang memiliki kepandaian yang tinggi,
karenanya walaupun menghadapi keadaan yang terdesak dan
terancam bahaya seperti itu, tokh dia tidak menjadi gugup. Cing
Pang An hanya terkejut sejenak, kemudian dia telah cepat-cepat
merobah posisi tangannya.
Jika semula dia berada di sebelah atas dari tangan Yeh-lu Chi,
justru kini telah memutar berada di sebelah bawah tangan Yeh-lu
Chi. Kemudian cepat sekali dia menghantam ke depan, ke arah
perut pangcu Kay-pang tersebut.
Yeh-lu Chi sendiri tidak menyangka bahwa lawannya akan
menyerang seperti itu. Dia jadi kaget dan cepat-cepat
membatalkan serangannya. Dia tidak jadi mencengkeram dan
kemudian melompat mundur ke belakang dengan jejakkan kaki
yang kuat, tubuhnya ringan melompat ke belakang dua tombak.
Cing Pang An tertawa terbahak-bahak.
"Sudah tecu katakan, bahwa tecu adalah anggota Kay-pang,
tentunya Pangcu tidak perlu menguji tecu lagi, dan jika memang
pangcu masih tidak percaya, silahkan maju lagi! Walaupun tecu
1178 hanya memiliki tujuh karung, akan tetapi tecu merupakan anggota
Kay-pang dan setiap anggota Kay-pang memiliki kepandaian yang
tinggi.....! "Ini bukan berarti tecu berani berlaku kurang ajar kepada Pangcu.
Akan tetapi memang terpaksa sekali karena Pangcu sendiri yang
tidak mau mempercayai keterangan Tecu!"
Setelah berkata begitu, Cing Pang An bersiap-siap hendak
menerima serangan Yeh-lu Chi pula.
Sebagai seorang Pangcu yang memiliki kekuasaan terbesar dan
tertinggi di dalam kalangan Kay-pang, sebenarnya Yeh-lu Chi
merasa malu tidak bisa membekuk lawannya.
Dan sekarang dia mendengar perkataan Cing Pang An seperti itu,
bukan main mendongkol hatinya, sehingga dia berseru nyaring.
Dan tanpa mengeluarkan sepatah perkataan pun juga telah
melompat menerkam dengan sepasang tangan yang digerakkan
sangat kuat sekali. Karena sekarang Yeh-lu Chi telah mengetahui,
bahwa lawannya memiliki kepandaian yang tinggi, dia tidak berani
meremehkannya pula. Sedangkan Cing Pang An sendiri tak tinggal diam. Waktu melihat
Pangcu Kay-pang tersebut menyerangnya, dia mengeluarkan
suara seruan nyaring dan menggeser kedudukan ke dua kakinya.
Yeh-lu Chi mana mau membiarkan Cing Pang An berkelit
menghindarkan diri begitu saja. Karena melihat bahwa sebelum ke
dua tangannya tiba pada sasarannya, lawannya telah
mengelakkan diri, cepat luar biasa dia telah membentak dan
1179 menyerang semakin hebat dengan ke dua tangannya meluncur
terus tanpa dikurangi kecepatan meluncurnya.
Cing Pang An mendengus perlahan, kemudian tanpa berkelit dan
menggeser ke dua kakinya, dia telah menangkis.
"Bukkk!" serangan Yeh-lu Chi telah ditangkisnya. Tubuh Cing Pang
An tergoncang beberapa kali dan mundur lima tindak.
Sedangkan Yeh-lu Chi telah mundur selangkah ke belakang,
mukanya merah padam karena murka.
Dalam keadaan seperti itu terlihat Yeh-lu Chi tidak berhenti dengan
serangannya. Dia murid Ciu Pek Thong, di mana Loo-boan-tong
memang memiliki kepandaian yang tinggi hebat luar biasa dan
telah diwarisi seluruh kepandaiannya itu padanya. Karena dari itu,
menghadapi lawan yang tangguh seperti sekarang. Yeh-lu Chi pun
tidak berlaku sungkan-sungkan pula, apa lagi sekarang dia
mencurigai bahwa Cing Pang An adalah mata-mata pihak
kerajaan. Sekali ini Yeh-lu Chi telah menyerang dengan dahsyat sekali, dia
menghantam dengan tenaga "Im" di tangan kiri, sedangkan tenaga
"Yang" di tangan kanannya. Hebat luar biasa tenaga serangannya
itu, yang menyambar bergantian, tak serentak, akan tetapi saling
susul. Menghadapi serangan Yeh-lu Chi seperti itu, muka Cing Pang An
berobah pucat. Dia memang mcngetahui bahwa Yeh-lu Chi
memiliki kepandaian yang tinggi dan tentu berada di atas
kepandaiannya sendiri. Akan tetapi semula Cing Pang An
1180 menduga bahwa Yeh-lu Chi tidak akan turun tangan sendiri. Akan
tetapi sekarang siapa tahu justru Yeh-lu Chi yang kecurigaannya
semakin keras bahwa dirinya adalah mata-mata dari pihak
kerajaan, telah menyerangnya dengan hebat sekali.
Berulang kali Cing Pang An berusaha mengelakkan diri, dia
terdesak karena bingung menghadapi cara menyerang yang
dilakukan Yeh-lu Chi. Setelah terdesak beberapa kali, tampak Cing Pang An semakin
sibuk menggelakkan dan menghindarkan diri dari setiap serangan
Yeh-lu Chi. Bahkan ketika suatu kali tampak Yeh-lu Chi telah
mengeluarkan bentakan dengan tangan kiri mengancam buat
menotok mata dari lawannya.
Dan waktu lawannya ini berkelit ke samping kanan, kesempatan ini
dipergunakan sebaik mungkin oleh Yeh-lu Chi, dan dia telah
mempergunakan tangannya yang satunya buat mencengkeram.
Cengkeraman yang dilakukan pangcu Kay-pang kali ini tepat sekali
mengenai sasaran, dan telah berhasil mencengkeram dengan
keras. Malah waktu ia membentak sangat nyaring, tubuh lawannya
kena dihentak terpental. Bukan main kesakitan Cing Pang An, dia berseru kesakitan dan
terhuyung tidak bisa berdiri tetap sejauh dua tombak lebih. Malah,
belum lagi dia sempat buat memperbaikkan kedudukan ke dua
kakinya, cepat sekali Yeh-lu Chi telah melompat dan menyerang
pula karena Yeh-1u Chi memang bermaksud tidak memberikan
kesempatan sedikitpun juga pada lawannya.
1181 Dalam keadaan seperti itu terlihat jelas betapapun juga Cing Pang
An berusaha menghindarkan diri dari serangan Pangcu Kay-pang
itu, tokh tetap saja dia tidak berhasil. Mati-matian dia telah
berusaha meloloskan diri dari gempuran itu, dan justru di waktu
itulah serangan dari Yeh-lu Chi mengenainya dengan telak.
"Bukkkk!" keras sekali serangan itu menghantam Cing Pang An,
sampai pengemis tua itu tersungkur di tanah.
Dalam keadaan seperti ini Yeh-lu Chi telah berhenti menyerang.
Dengan wajah yang angker dan penuh wibawa membentak:
"Sekarang kau jelaskan, siapa sebenarnya dirimu dan apa
maksudmu menyamar sebagai anggota Kay-pang"!"
Cing Pang An tidak segera menyahuti, karena dia telah meringis
menahan sakit beberapa saat, diapun merangkak buat berdiri,
barulah kemudian dengan sorot mata penuh kebencian dia telah
mendelik kepada lawannya yang berhasil merubuhkan dirinya.
"Aku tidak mcnyangka bahwa Pangcu Kay-pang akan bertindak
serendah ini.....!" memaki Cing Pang An dengan sikap
mengandung kemendongkolan yang meluap.
Yeh-lu Chi telah bertanya dengan sengit: "Rendah" Rendah
bagaimana" Kau telah ku layani sebaik mungkin, dan engkau
rubuh dengan hanya aku bertangan kosoag belaka! Sekarang kau
mengatakan aku telah memperlakukan dirimu dengan rendah!
Nah, coba kau katakan yang sebenarnya, di mana kerendahan itu
dan juga di mana sifat-sifat rendah yang kumiliki?"
1182 Pengemis tua itu telah mendengus memperdengarkan suara
tertawa dingin, katanya dengan sikap mengejek: "Hemmm,
sebagai seorang Pangcu dari Kay-pang yang merupakan
perkumpulan besar, ternyata engkau tidak bisa mengetahui siapa
adanya diriku, walaupun aku adalah salah seorang anggota Kaypang. Bukankah hal ini membuktikan Kay-pang merupakan sebuah
perkumpulan yang tidak teratur baik"
"Dan juga, engkau sebagai seorang Pangcu dari Kay-pang, akan
tetapi di tempat sendiri, dengan mengandalkan pengaruh jumlah
yang banyak, disamping itu juga memang tampaknya engkau
dengan sesungguhnya mempergunakan ilmu sesat buat
merubuhkan diriku..... Apakah semua itu bukan tindakan rendah"
Atau memang engkau masih mau menyangkalnya?"
Muka Yeh-lu Chi berobah merah padam, katanya. "Baik! Baik!
Sekarang katakanlah, apa yang kau inginkan" Dengan cara


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagaimana aku harus menghadapi dirimu, sehingga engkau
merasa puas?" Mendengar pertanyaan Yeh-lu Chi seperti itu, segera juga Cing
Pang An tertawa mengejek lagi, katanya,
"Jika memang engkau ingin melayaniku dengan cara yang wajar
dan juga tidak mempergunakan ilmu sesat, mari kita bertempur
lagi. Walaupun aku harus membuang jiwa disini, aku puas, karena
aku hendak melakukan perbuatan dan tindakan mulia, guna
mencegah banjir darah yang bisa saja terjadi di dalam lingkungan
Kay-pang disebabkan kekuasaan yang mabuk hormat, di mana
hendak mengunjuk gigi menentang pemerintahan yang ada!
1183 "Dengan demikian, walaupun aku terbinasa, aku tidak menyesal,
karena aku membuang jiwaka tidak percuma. Karena ingin
menyelamatkan saudara-saudara Kay-pang lainnya agar tidak
terseret oleh ambisi dari ketuanya yang mabuk hormat itu......!"
Setelah berkata begitu, Cing Pang An memperdengarkan
beberapa kali suara tertawa dingin, malah dia telah mengempos
dan mengerahkan seluruh kekuatan tenaga dalamnya, bersiapsiap untuk menerima serangan Yeh-lu Chi.
Waktu itu Yeh-lu Chi pun merasa gusar sekali, karena dengan
berkata begitu ternyata Cing Pang An bermaksud menghasut
anggota-anggota Kay-pang.
Sebagai seorang pangcu dari perkumpulan pengemis yang
memiliki kecerdikan dan juga kebijaksanaan yang sangat besar,
Yeh-lu Chi tidak menjadi kalap dari kegusarannya. Segera juga ia
berkata: "Baik! Baik! Mari kita bertempur lagi, sampai kau rubuh
dengan hati yang puas.....!"
Sambil berkata begitu, Yeh-lu Chi telah memasang kuda-kuda ke
dua kakinya, dengan sepasang tangan dilintangkan di depan
dadanya, katanya: "Nah, kau majulah, marilah kita main-main lagi
sampai seratus jurus......!"
Cing Pang An tidak berlaku sungkan-sungkan karena cepat sekali
dia melompat menerjang, di mana sepasang tangannya telah
menyerang dengan seluruh tenaga lweekangnya.
Akan tetapi Yeh-lu Chi telah memperdengarkan suara tertawa
mengejek, karena tadi mereka telah bergebrak dan Yeh-lu Chi
1184 telah mengetahui bahwa kepandaian Cing Pang An memang
masih berada di bawah kepandaiannya. Karena dari itu, sekarang
walaupun serangan yang dilancarkan Cing Pang An sangat hebat,
tokh dia tidak menjadi gentar.
Dengan sikap yang tenang sekali, tampak Yeh-lu Chi telah
menggerakkan ke dua tangannya yang diangkat sebatas dada,
dengan sikap ke dua tangan yang sejajar dan telapak tangan
menghadap ke arah lawan, kemudian dia mendorong ke depan.
Cara mendorongnya itu tidak cepat dan tampaknya tidak kuat, dia
menggerakkan ke dua tangannya itu perlahan-lahan. Akan tetapi
justru tampak betapa dari telapak tangan Yeh-lu Chi telah mengalir
keluar kekuatan yang luar biasa hebatnya, tenaga tangkisan ini
membuat tenaga serangan dari Cing Pang An mendjadi punah.
Dalam keadaan seperti itu Cing Pang An yang amat takjub dan
heran bercampur kaget, tidak bisa membendung diri lagi. Karena
cepat sekali dia telah terkena terjangan tenaga dalam dari Yeh-lu
Chi yang telah menerjang padanya. Tidak ampun lagi tubuh Cing
Pang An telah terjungkal dan bergulingan beberapa kali.
Malah belum lagi dia sempat buat mengatur pernapasan dan juga
berdiri pula, dia telah memuntahkan darah segar beberapa kali.
Tampak mukanya pucat pias dan tubuhnya menggigil menahan
rasa sakit di dadanya, di mana tangan kanan dari Cing Pang An
telah memegangi dadanya tersebut.
Dalam keadaan seperti ini, Yeh-lu Chi tidak tinggal diam, karena
dia menyadari bahwa lawannya ini seorang yang licik. Waktu
melihat lawannya telah dapat dirubuhkan, segera dia melompat
1185 sambil menggerakkan tangan kanannya, karena dia bermaksud
ingin menotok jalan darah yang bisa membuat Cing Pang An jadi
tidak berdaya. Akan tetapi waktu jari tangan dari Yeh-lu Chi meluncur akan
mengenai sasarannya, dan waktu itu Cing Pang An memang sudah
tidak berdaya buat mengelakkan dirinya, tiba-tiba dari kelompok
pengemis telah melompat tiga sosok bayangan dengan gerakan
yang sangat gesit sekali. Malah salah seorang yang melompat dari
sebelah kanan, telah menggerakkan tangan kanannya
menghantam dengan pukulan jarak jauh.
Rupanya pukulan itu dilancarkan disebabkan dia sudah tidak
keburu buat mencegah serangan pangcu pengemis tersebut,
karena jarak mereka masih terpisah beberapa tombak.
Disebabkan itulah, dia menyerang dengan ilmu pukulan jarak jauh,
bermaksud mencegah Yeh-lu Chi meneruskan serangannya itu.
Memang apa yang dilakukan orang tersebut berhasil. Karena Yehlu Chi seketika merasakan berkesiuran angin serangan yang kuat
di punggungnya. Cepat-cepat Yeh-lu Chi membatalkan totokannya dan memutar
tangannya, tanpa memutar tubuhnya dia telah menangkisnya.
sehingga terdengar suara benturan yang kuat, walaupun orang
yang menyerang itu dari jarak jauh!
Begitu terdengar bentrokan tersebut, seketika Yeh-lu Chi
menerima serangan dari dua orang lainnya, dari depan dan
samping kirinya. Ke dua sosok tubuh inipun menyerang dengan
1186 hebatnya. Sehingga Yeh-lu Chi jadi tidak memiliki kesempatan
buat menotok Cing Pang An lagi.
Dengan mendongkol tampak Yeh-lu Chi melayani ke tiga orang
lawannya yang baru tersebut, di mana setiap kali datang serangan
dari lawannya yang mengeroyoknya, tampak Yeh-lu Chi telah
menghadapinya dengan kekuatan yang dahsyat.
Sambil bertempur Yeh-lu Chi telah mementang matanya lebarlebar mengawasi dan memperhatikan keadaan ke tiga orang
lawannya tersebut. Yang membuat Yeh-lu Chi tambah mendongkol dan tidak
mengerti, dia melihatnya bahwa ke tiga orang itu berpakaian
sebagai pengemis, sama halnya seperti Cing Pang An.
Seketika Yeh-lu Chi menyadari, bahwa di dalam pertemuan dan
rapat besar Kay-pang ini telah kemasukan banyak sekali musuh
yang menyamar sebagai pengemis.
Cuma saja yang membuat Yeh-lu Chi tidak mengerti, bagaimana
mereka bisa memperoleh kode dan tanda-tanda isyarat buat
masuk dalam pertemuan rapat besar Kay-pang. Sedangkan setiap
anggota Kay-pang diharuskan menyebutkan beberapa tanda
isyarat setiap kali mereka ingin memasuki wilayah lingkungan
tempat rapat itu berlangsung. Dan juga mereka semuanya
diperiksa dengan ketat oleh beberapa orang pengemis tua
kepercayaan dari Yeh-lu Chi.
Dan sekarang telah terlihat bahwa yang berhasil menyelusup ke
dalam rapat besar Kay-pang ini berjumlah tidak sedikit. Waktu Cing
1187 Pang An terancam bahaya, justru telah muncul ke tiga orang
kawannya, yang menyamar sebagai pengemis pula. Tentu
disamping mereka berempat, telah banyak lagi musuh-musuh
yang berhasil menyelusup ke dalam rapat besar ini dengan
menyamar sebagai pengemis.
Sambil bertempur menghadapi ke tiga orang lawannya yang baru,
Yeh-lu Chi telah berpikir keras. Sedangkan tokoh-tokoh tingkatan
tua dari Kay-pang, jadi sangat marah. Mereka melihat bahwa
banyak musuh yang telah berhasil menyelusup ke dalam rapat
besar ini dengan menyamar sebagai pengemis.
Dengan begitu, sulit buat mencari jejak mereka dan juga untuk
mengetahui yang mana-mana saja di antara ratusan ribu pengemis
itu, ternyata adalah pihak lawan.
Sedangkan Yo Ko dan para orang-orang gagah yang berkumpul di
tempat tersebut, telah menghela napas beberapa kali dengan
wajah yang muram. Mereka telah melihat perkembangan. Tampaknya bahwa pihak
kerajaan penjajah telah sengaja mengirim orang-orangnya buat
menyelusup masuk ke dalam rapat besar Kay-pang dan
menimbukan kekacauan. Dilihat dari perkembangan yang terjadi, tampaknya pihak kerajaan
penjajah itu mengerahkan orang-orangnya tidak sedikit, karena
ada tanda-tanda bahwa pihak kerajaan memang akan menumpas
Kay-pang, jika saja perkumpulan pengemis tersebut menentang
kebijaksanaan raja Boan-ciu tersebut.
1188 Yo Ko telah memberitahukan kepada semua orang-orang gagah
yang berada di tempat tersebut, agar mereka bersiap-siap, karena
tampaknya memang Kay-pang menghadapi kesulitan yang tidak
ringan. Waktu itu Cing Pang An telah tertawa dingin, walaupun dia terluka
di dalam tubuh yang cukup parah, akan tetapi dia berusaha
memperlihatkan sikap yang gagah. Walaupun mulutnya masih
berlumuran darah malah yang membuatnya jadi mengerikan
sekali, "Hemm, kau lihatlah Yeh-lu Chi, betapa kami sebagai anggotaanggota Kay-pang, telah banyak yang menentang kebodohanmu,
yang ingin menjerumuskan kami ke jurang bahaya yang membawa
malapetaka tidak kecil buat Kay-pang! Kami tidak mau memusuhi
pihak Boan-ciu, karena dari pemerintah yang seperti Kaisar yang
sekarang ini tentu rakyat Tiong-goan dapat hidup lebih baik lagi!"
Sambil berkata begitu, berulang kali
memperdengarkan suara tertawa mengejek.
Cing Pang An Bukan main gusarnya hati semua orang-orang gagah yang
berkumpul di tempat tersebut. Malah Yo Him sendiri sesungguhnya
hampir saja tidak dapat menahan diri, dan dia bermaksud untuk
melompat ke tengah gelanggang guna menghajar Cing Pang An.
Akan tetapi Swat Tocu telah menahannya mencegahnya agar
dapat menahan diri dulu. Di saat itu Yeh-lu Chi sendiri telah diliputi kemendongkolan,
kemarahan dan juga rasa mendelu yang hebat. Dia berulang kali
1189 membentak dan berusaha mendesak ke tiga orang lawannya.
Dalam keadaan seperti ini, Yeh-lu Chi telah mengempos dan
mengerahkan seluruh kepandaiannya.
Akan tetapi ke tiga orang lawannya ternyata bukan lawan yang
empuk. Mereka bertiga memiliki kepandaian yang cukup tinggi,
setiap tenaga serangan mereka hebat dan dahsyat, dan daya
pertahanan diri mereka kuat bagaikan perbentengan yang sulit
ditembus oleh setiap serangan Yeh-lu Chi.
Karena dari itu, walaupun telah berlangsung lebih dari duapuluh
jurus, akan tetapi Yeh-lu Chi, sebagai Pangcu dari Kay-pang,
masih belum berhasil merubuhkan ke tiga orang lawannya itu.
Semua anggota Kay-pang yang menyaksikan peristiwa seperti ini
heran dan bingung. Heran karena mereka menduga di dalam tubuh
perkumpulan mereka telah menyelusup banyak sekali musuh yang
menyamar sebagai pengemis. Bingung, karena mereka belum lagi
mengetahui apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi
urusan seperti ini. Waktu itu, beberapa orang tokoh Kay-pang sudah tidak bisa
menahan diri. Malah di antara mereka tampak dua orang telah
melompat ke tengah gelanggang.
Mereka adalah Kan Tianglo, di mana dia segera menyerang hebat
kepada salah seorang lawan Pangcunya. Dan seorang lawannya
adalah Sun Tianglo, dari cabang daerah Kay-pang. Ke dua
pengemis yang menduduki jabatan sebagai Tianglo ini memiliki
kepandaian tidak rendah, di dalam kalangan Kang-ouw jarang ada
orang yang bisa menandingi kepandaian mereka.
1190 Dengan datangnya bala bantuan seperti ini, Pangcu Kay-pang itu
hanya menghadapi seorang lawan, dia bisa mendesak hebat
lawannya yang seorang ini.
Sedangkan ke tiga orang pengemis yang diduga adalah musuh
yang tengah menyamar, telah menghadapinya dengan
mempergunakan kepandaian yang hebat juga. Waktu itu telah
terjadi pertempuran yang seru pada ke tiga pasang lawan tersebut.
Angin serangan mereka berkesiuran menderu-deru.
Disamping itu juga terlihat, bahwa Pangcu Kay-pang, dihadapan
para anggota Kay-pang dan orang-orang gagah, tidak mau
memperlihatkan kelemahannya. Beberapa kali dia berusaha
mempersingkat waktu untuk merubuhkan lawannya.
Usaha dari Yeh-lu Chi memang hampir berhasil, akan tetapi
celakanya lawannya licin seperti belut, karena dari itu, setiap kali
serangan dari Yeh-lu Chi hampir mengenai sasaran, lawannya
masih sanggup mengelakkan diri.
Begitulah pertempuran pada ke tiga pasang manusia tersebut telah
berlangsung sampai limapuluh jurus lebih, dan waktu itu hanya
tampak bahwa mereka terlibat dalam pertempuran yang panjang
sekali. Sedang pertempuran itu berlangsung, tiba-tiba di dalam keadaan
yang hening dan hanya terdengar suara menderu angin serangan
orang-orang yang tengah bertempur tersebut, meledak suara
tertawa berkakakan yang sangat keras dan nyaring menggetarkan
sekitar tempat tersebut. 1191 Semua orang yang berkumpul di dalam rapat besar Kay-pang jadi
berdetak hati mereka, karena terkejut dan heran. Didengar dari
suara tertawa yang begitu hebat, tentunya orang yang
mengeluarkan suara tertawa tersebut memiliki lweekang yang
sangat tinggi sekali. Sedangkan pengemis-pengemis dari tingkatan muda telah
memandang sekeliling mereka, tampaknya mereka memang ingin
mengetahui tokoh sakti mana yang telah hadir di dalam rapat besar
kaum mereka. Berbareng dengan habisnya suara tertawa yang keras dan nyaring
itu, tampak sesosok tubuh yang tinggi besar melesat keluar.
Itulah seorang pengemis yang tinggi besar dan agak gemuk. Dia
telah tertawa lagi sangat keras. Dilihat dari gerakan tubuhnya yang
begitu lincah luar biasa, ginkangnya sangat tinggi sekali.
Semua orang jadi menduga-duga entah siapa orang yang bertubuh
tinggi besar ini, yang menyamar sebagai pengemis itu"
Yo Ko sendiri seperti mengenali suara tertawa orang tersebut, akan
tetapi dia belum dapat memastikan entah siapa orang tersebut,
karena Yo Ko sendiri merasa lupa-lupa ingat disebabkan
dandanan dari orang bertubuh tinggi besar itu sebagai pengemis.
Orang yang bertubuh tinggi besar itu telah berkata dengan suara
yang tawar: "Hemmmm, Yeh-lu Chi, memang bagus tindakan dan
ambisimu yang ingin menghasut Kay-pang buat menentang
pemerintah kerajaan yang ada.....
1192 "Baiklah! Jika memang engkau masih berusaha buat menentang
pemerintah dan mengajak serta menghasut pihak Kay-pang untuk
memusuhi kerajaan, hemm, hemm, aku sebagai salah seorang
angota Kay-pang, yang pertama-tama menentang niatmu yang


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

buruk, yang akan menyeret Kay-pang ke tepi jurang
kehancuran.....!" Waktu itu lawan Yeh-lu Chi telah melompat mundur, sehingga Yehlu Chi bisa berhadapan dengan orang bertubuh tinggi besar itu
yang diawasinya dengan sorot mata yang tajam sekali.
"Siapa kau" Tentunya kau bukan anggota Kay-pang. Lihatlah, cara
berpakaianmu saja tidak benar. Tidak ada seorang anggota Kaypang yang berpakaian seperti itu, dengan mempergunakan ikat
pinggang berwarna putih!"
Mendengar teguran Yeh-lu Chi, pengemis bertubuh tinggi besar
tersebut tertawa bergelak-gelak lagi. Pengemis-pengemis dari
tingkatan bawah merasakan tanah yang mereka injak bergetar
sangat keras sekali, seperti juga terjadi gempa bumi.
Dalam keadaan seperti ini, segera juga Yeh-lu Chi menyalurkan
tenaga lweekangnya, dia berseru nyaring, buat menindih suara
tertawa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut.
Sedangkan Yo Ko segera teringat pada seseorang, dia menepuk
lututnya. "Akhhh, mungkinkah dia"!" menggumam Yo Ko.
1193 "Siapa"!" tanya Yo Him yang mendengar gumam ayahnya
tersebut. "Siapa lagi jika bukan Tiat To Hoat-ong!" menyahuti Yo Ko.
Yo Him memperhatikan pengemis bertubuh tinggi besar tersebut.
Memang jika diperhatikan baik-baik dan seksama, maka akan
terlihat tanda-tanda bahwa pengemis bertubuh tinggi besar
tersebut mirip dengan keadaan Tiat To Hoat-ong. Hanya saja
disebabkan dia menyamar sebagai pengemis, karena dari itu, tidak
bisa orang segera mengenalinya.
Sedangkan Yo Ko sendiri mengenalinya dari suara tertawanya itu,
dan juga telah dapat memperbandingkan keadaan bentuk tubuh
orang itu yang sama dengan bentuk tubuh Tiat To Hoat-ong, yang
membuat dia bisa menduganya bahwa pengemis bertubuh tinggi
besar tersebut tidak lain dari Tiat To Hoat-ong.
Yo Him setelah mengangguk. memperhatikan beberapa saat, akhirnya "Ya, memang jika dilihat dari keadaan bentuk tubuhnya dan gaya
bicaranya, pengemis ini tidak lain dari Tiat To Hoat-ong! Hm,
ternyata dia sendiri yang memimpin anak buahnya buat manyamar
sebagai pengemis-pengemis dan menyelusup ke dalam rapat
besar Kay-pang.....!"
Setelah berkata begitu, Yo Him menoleh kepada ayahnya,
katanya: "Thia-thia, apakah aku boleh turun ke gelanggang
menghadapinya"!"
1194 Yo Ko menggeleng perlahan.
"Biarkan saja Yeh-lu Pangcu yang mengurus persoalan rumah
tangga Kay-pang ini! Jika memang kelak Kay-pang menghadapi
ancaman yang hebat, barulah terpaksa kita mencampurinya!
Selama Yeh-lu Pangcu masih sanggup buat menghadapi keadaan
dan situasi seperti sekarang, kita orang luar tidak bisa
mencampurinya dulu.....!"
Waktu Yo Ko berkata sampai di situ, pengemis bertubuh tinggi
besar yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah
menyamar dan telah mencoreng-corengkan wajahnya dengan
segala cairan warna hitam dan merah, membuat sulit dikenali, telah
berkata dengan sikap yang angkuh dan congkak. Suaranya
nyaring menggetarkan keras sekali, seperti juga menggetarkan
tempat tersebut, di mana waktu berkata-kata seperti itu, Tiat To
Hoat-ong mempergunakan tenaga lweekangnya yang sempurna.
Karena suaranya itu bagaikan apa yang disebut sebagai raungan
harimau dan pekik dari rajawali, di mana suaranya menggetarkan
dan menggoncangkan perasaan dari para pengemis yang pada
golongan empat karung ke bawah.
"Hemmm, Yeh-lu Chi, sekarang aku ingin tegaskan! Sebagai salah
seorang anggota Kay-pang, aku berhak untuk mengetahui, sampai
di mana kemampuan Pangcu kami ini memimpin kami! Karenanya,
sekarang ingin kutanyakan, jika memang engkau bermaksud
mengajak kami buat menentang pemerintahan Boan-ciu, apakah
engkau telah mcmiliki pegangan buat menghadapi kekuatan
angkatan perang kerajaan"!"
1195 Yeh-lu Chi tidak segera menyahuti, dia mengawasi pengemis tinggi
besar tersebut dengan sorot mata yang sangat tajam kemudian
katanya: "Hemmm, dengan bertanya seperti itu engkau seakanakan memang anggota Kay-pang! Akan tetapi kami telah
mengetahui bahwa kau adalah orang-orang Boan-ciu yang
menyelusup ke mari karena dari itu, jangan sekali-kali engkau
berpikir dapat mengadu domba dan memecah belah kami satu
dengan yang lainnya!"
Orang yang bertubuh tinggi besar, yang diduga adalah Tiat To
Hoat-ong yang tengah menyamar itu, memperdengarkan suara
tertawanya yacg sangat nyaring, katanya: "Baiklah! Engkau tidak
bersedia menjawab pertanyaanku, karena dari itu tidak ada
harganya aku menghormati dirimu sebagai Pangcu kami lagi!"
Baru saja orang bertubuh tinggi tersebut berkata sampai di situ,
Yeh-lu Chi dengan sengit telah berkata: "Hemm, engkau tidak perlu
menghasut seperti itu, karena walaupun bagaimana kami dari
pihak Kay-pang tidak bisa berhianat terhadap tanah air sendiri dan
berteman dengan musuh untuk menginjak-injak negara sendiri!
Walaupun kami harus membuang jiwa, kami puas, karena kami
akan berusaha untuk tetap bersetia kepada negeri kami, kami mati
dengan terhormat......!"
Pengemis bertubuh tinggi besar itu tertawa bergelak. Dia melirik
kepada Kan Tianglo dan Sun Tianglo, di mana ke dua Tianglo
inipun sudah tidak bertempur terus, ke dua lawannya telah
melompat mundur. 1196 Setelah mengawasi sekian lama, barulah pengemis bertubuh tinggi
besar tersebut berkata dengan suara nyaring: "Walaupun Kaypang merupakan perkumpulan yang cukup besar dan kuat dengan
anggotanya yang cukup banyak, akan tetapi tetap saja tidak bisa
dipersamakan dengan kekuatan kerajaan, di mana pihak kerajaan
memiliki laksaan kekuatan tentara perangnya. Dengan demikian,
jika Kay-pang bentrok dengan pihak kerajaan, niscaya Kay-pang
akan hancur dan dibasmi musnah oleh pihak kerajaan!"
Waktu berkata begitu, tampak pengemis bertubuh tinggi besar
tersebut bicara dengan bersemangat sekali, karena dia tampaknya
memang bermaksud membakar semangat dari pengemispengemis lainnya.
Banyak di antara pengemis-pengemis golongan empat karung ke
bawah telah kasak kusuk. "Dan cobalah kalian pikirkan!" teriak pengemis bertubuh tinggi
besar yang diduganya adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah
menyamar itu. "Jika saja pihak kerajaan membasmi Kay-pang, dan
kita musnah, bukankah hal ini harus dibuat sayang, di mana Kaypang telah didirikan dengan bersusah payah dan akhirnya harus
musnah di tangan pangcu kita yang sekarang, yang tidak bisa
melihat keadaan dan telah menyeret kita ke tepi jurang
kehancuran. Sambil bertanya begitu, dan berkata dengan suara yang sangat
nyaring, tampak pengemis bertubuh tinggi besar yang diduga
adalah Tiat To Hoat-ong tersebut telah menyapu sekelilingnya
dengan sorot mata yang sangat tajam.
1197 Rupanya banyak juga pengemis-pengemis yang tergerak hatinya.
Yeh-lu Chi menyadari, jika memang pengemis bertubuh tinggi
besar tersebut berbicara terus, niscaya akan menyebabkan
banyak pengemis yang terpengaruh oleh kata-katanya ini. Dan itu
berarti memecah belahkan kekuatan Kay-pang, yang akan
menderita kerugian tidak kecil buat Kay-pang sendiri. Karena dari
itu, walaupun bagaimana tampak Yeh-lu Chi berusaha untuk
mencegah pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berbicara lebih
jauh. Waktu dilihatnya pengemis bertubuh tinggi besar itu ingin
meneruskan perkataannya lagi tanpa membuang waktu Yeh-lu Chi
telah menjejakkan kakinya, tubuhnya dengan ringan telah
melompat. Gerakan yang dilakukannya sangat luar biasa sekali,
sehingga tubuhnya melesat sebat dengan sepasang tangan yang
bergerak menghantam dengan dahsyat.
Akan tetapi pengemis bertubuh tinggi besar tersebut juga rupanya
sudah mengetahui bahwa Yeh-lu Chi suatu waktu akan
menyerangnya seperti itu.
Dia memang sudah bersiap dan berwaspada, karenanya, begitu
serangan Yeh-lu Chi menyambar datang, cepat sekali pengemis
bertubuh tinggi besar tersebut membentak dengan suara
mengguntur. Tanpa menantikan serangan Yeh-lu Chi tiba, dia telah
menghantam lebih dulu dengan kekuatan yang sangat hebat
sekali. Tenaga serangan yang dipergunakan benar-benar sangat dahsyat
sekali. Dan setiap serangan yang dilakukan pengemis bertubuh
1198 tinggi besar tersebut berlainan sekali dengan cara menyerang ke
empat pengemis terlebih dulu, Cing Pang An, karena serangan
pengemis bertubuh tinggi besar mendatangkan hawa yang panas
sekali. Yeh-lu Chi sendiri terkejut menerima serangan yang mengandung
hawa begitu panas, cepat-cepat ia berusaha untuk menghindarkan
diri dan membatalkan serangannya sendiri.
Akan tetapi tampaknya pengemis bertubuh tinggi besar tersebut
tidak mau sudah sampai di situ saja. Cepat sekali dia telah
menyerang dengan cepat dan beruntun dengan tenaga dalam
yang kian panas dan hebat menerjang kepada Yeh-lu Chi.
Akan tetapi Yeh-lu Chi sendiri memang bukan orang yang terlalu
lemah. Dia murid tunggal Ciu Pek Thong, disamping itu juga diapun
sebagai Pangcu dari Kay-pang, karena dari itu, kepandaiannyapun
tidak bisa diremehkan. Hanya saja tenaga serangan dari lawannya yang seorang ini
membuat Yeh-lu Chi jadi heran dan takjub disamping perasaan
kaget. Sebab disamping kuatnya tenaga dalam itu, yang mungkin
bisa menindih kekuatan tenaga dalamnya sendiri, serangan dari
pengemis bertubuh tinggi besar tersebut mengandung hawa yang
panas bukan main, sehingga membuat dia seperti terbakar.
Cepat luar biasa Yeh-lu Chi berteriak sambil menyingkir.
Melihat cara menyerang pengemis bertubuh tinggi besar itu,
sepasang alis Yo Ko jadi bergerak, karena segera dia mengenali,
bahwa cara menyerang dari pengemis bertubuh tinggi besar
1199 tersebut adalah ilmu Soboc, semacam ilmu yang hebat sekali dan
hanya dimiliki oleh Tiat To Hoat-ong!
Maka dari itu, Yo Ko berpikir: "Yeh-lu Chi tidak mungkin sanggup
menghadapi Tiat To Hoat-ong. Tampaknya pergolakan di tempat
tersebut akan meledak hebat sekali, karena Tiat To Hoat-ong yang
telah memimpin rombongannya. Tentu saja kawan-kawan Koksu
dari Mongolia tersebut pun bukan orang sembarangan, karena dari
itu, aku harus cepat-cepat turun tangan, buat menyelesaikan
urusan ini, tidak menanti sampai jatuh korban yang terlalu
banyak.....!" Karena bepikir begitu, tanpa berkata suatu apapun juga tampak Yo
Ko tahu-tahu telah melompat dari tempat duduknya. Tubuhnya
bergerak ringan, dan dengan mempergunakan tangan tunggalnya
yang sebelah kiri, Yo Ko mengibas. Kibasan yang dilakukan oleh
Yo Ko ternyata memiliki arti yang sangat penting sekali buat Yehlu Chi.
Waktu itu Yeh-lu Chi tengah diserang oleh Tiat To Hoat-ong, dan
dia juga tengah berusaha menghindarkan diri dari terjangan yang
mengandung maut tersebut. Akan tetapi justru memang terlihat,
tenaga Soboc yang dilancarkan oleh Tiat To Hoat-ong merupakan
serangan yang sulit dihadapinya.
Dan bertepatan di waktu Yeh-lu Chi merasa dirinya terdesak
seperti itu, Yo Ko telah mendatangi, dan kibasan tangannya itu
justru bertepatan untuk menangkis dan memunahkan tenaga
sarangan Tiat To Hoat-ong.
Ilmu Soboc, yaitu tenaga serangan yang sangat panas sekali.
1200 Walaupun Yo Ko hanya mengibas, akan tetapi lweekang yang
dimiliki Yo Ko sangat sempurna sekali. Di jaman itu, boleh dibilang
sudah tidak ada orang yang sanggup menandingi kesempurnaan
tenaga dalam Yo Ko, bahkan itupun juga terlihat jelas, betapa
akibat kibasan lengan baju yang sebelah kiri, telah membuat
pukulan ilmu Soboc tersebut jadi punah, sehingga Yeh-lu Chi tidak
terancam lebih jauh. Dalam keadaan seperti ini terlihat jelas, betapa pengemis bertubuh
tinggi besar tersebut diliputi kemurkaan yang sangat.
Sejak tadi dia memang telah melihat Yo Ko berada di dalam
rombongan para orang gagah lainnya, akan tetapi rupanya
pengemis bertubuh tinggi besar itu, yang sebenarnya tak lain dari
Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar, tidak merasa gentar.
Karena memang dia telah membawa anak buahnya yang tidak
sedikit jumlahnya. Di samping itu, semua anak buahnya juga
memiliki ilmu dan kepandaian yang tinggi sekali.
Dalam keadaan demikian, di mana serangan ilmu Sobocnya telah
dipunahkan oleh Yo Ko hanya dengan mempergunakan kibasan
tangan kirinya, membuat Tiat To Hoat-ong jadi murka dan
penasaran. "Hem orang she Yo!" katanya dengan suara yang bengis.
"Rupanya engkau ingin menjadi pemberontak yang tidak kenal
selatan! Baik! Hari ini aku bersama-sama dengan kawan-kawan
yang tahu melihat kebaikan dari pemerintahan yang ada sekarang,
ingin membuka mata kalian! Orang she Yo ini akan kami
binasakan.....!" 1201 Tiat To Hoat-ong bukan hanya sekedar berkata begitu saja, disertai
dengan bentakan yang sangat bengis, ke dua tangannya telah
bergerak bergantian. Dari ke dua telapak tangannya itu bergantian mengalir keluar hawa
pukulan yang mengandung sifat yang sangat panas sekali
bagaikan api. Yo Ko tidak jeri menghadapi ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong tersebut.
Sambil tertawa dingin, Yo Ko telah berkata mengejek: "Hemmm,
sungguh harus dibuat kasihan, seorang Koksu yang memiliki
kemuliaan begitu tinggi dan selalu berdiam di dalam istana yang
mewah, ternyata demikian rela dan ikhlas buat menjadi seorang
pengemis yang mesum dan kotor" Sungguh membuat kagum
semua orang rimba persilatan...... Sungguh mengagumkan sekali!"
Dan setelah berkata begitu, Yo Ko sengaja memperdengarkan
suara tertawa mengejek beberapa kali.
Dengan tidak mengucapkan makian atau bantahan, cepat sekali
dua tangannya bergerak lebih hebat.
Yo Ko pun tidak tinggal diam. Dengan tangan tunggalnya dia
menghadapi setiap serangan yang dilakukan Tiat To Hoat-ong.
Dengan hanya gunakan tangan tunggal ternyata Yo Ko bisa
menghadapi setiap serangan Tiat To Hoat-ong yang dipunahkan
dengan mudah. Malah setiap kali terdapat kesempatan tentu dia


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

akan balas menyerang. 1202 Jika serangan dari Tiat To Hoat-ong yang mempergunakan tenaga
Soboc nya bersifat panas, justru Yo Ko memiliki kekuatan yang
bisa dikeluarkan sekehendak hatinya, sebentar dingin, sebentar
panas, sebentar keras, dan sebentar lagi lembut. Dengan demikian
membuat Tiat To Hoat-ong sementara waktu tidak bisa berdaya
menghadapi Yo Ko. Walaupun Tiat To Hoat-ong belakangan ini berhasil menembus
tingkat pelajaran ilmu Sobocnya sampai pada tingkat kesembilan,
akan tetapi justru lweekangnya masih kalah setingkat
dibandingkan dengan Yo Ko.
Waktu itu Yo Ko dalam enam-tujuh jurus juga telah memperhatikan
cara menyerang lawannya. Setiap kali Tiat To Hoat-ong menggerakkan tangannya, di mana
telah terpantul kekuatan tenaga dalam yang sangat hebat sekali
dan sangat panas. Tampak Yo Ko berkelit menjauhi diri.
Setiap serangan yang dilakukannya juga mengandung bermacammacam kekuatan dan membuat ilmu mujijat dari Tiat To Hoat-ong
yang begitu hebat, yaitu Soboc, tidak bisa mendesak Yo Ko.
Sedangkan Yo Ko sendiri, bisa menghadapi setiap serangan yang
dilancarkan dari Tiat To Hoat-ong dengan mudah, sehingga tidak
terlihat tanda-tanda bahwa dia terdesak. Akan tetapi tetap saja di
dalam hatinya Yo Ko sendiri terkejut melihat kemajuan yang telah
dicapai oleh Tiat To Hoat-ong.
Jika memang dua atau tiga tahun yang lalu Yo Ko harus
menghadapi ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong dalam tingkatan setinggi
1203 ini, tentu tidak mudah buat Yo Ko merubuhkannya. Akan tetapi
karena Yo Ko selain memiliki otak yang sangat cerdik dan ilmu
yang telah sempurna, diapun dapat berpikir dengan baik sekali, di
mana dia tidak menuruti bisikan hatinya buat menyerang terlalu
hebat kepada Tiat To Hoat-ong. Dia hanya menerima setiap setiap
serangan lawannya, buat mengawasi dengan pengamatan yang
cermat dan mencari kelemahan dari lawannya itu, agar dia dapat
turunkan tangan kelak buat melumpuhkan Koksu negara tersebut.
Suatu kali, ketika Tiat To Hoat-ong tengah menghantam sekaligus
dengan ke dua telapak tangannya, serta hawa panas yang
meluncur dari ke dua telapak tangannya itu hebat luar biasa
menerjang kepada tubuh Yo Ko, tampak Yo Ko sama sekali tidak
bergerak dari tempatnya sendiri.
Berani sekali Yo Ko telah menantikan serangan itu lebih dekat.
Berbareng dengan tibanya serangan tersebut, tiba-tiba Yo Ko
menggerakkan lengan jubahnya yang sebelah kanan, yang kosong
itu, buat melibat ke dua tangan Tiat To Hoat-ong.
Apa yang dilakukan oleh Yo Ko dengan sikap yang begitu berani,
menyebabkan Tiat To Hoat-ong sendiri kaget tidak terkira. Pendeta
ini ingin menarik pulang ke dua tangannya, namun terlambat.
Sepasang tangannya telah kena dilibat oleh lengan jubah sebelah
kanan. Seketika tangan kiri Yo Ko juga telah menghantam dengan
kuat sekali. Incaran yang dilakukan oleh Yo Ko justru batok kepala
dari pendeta itu. 1204 Apa yang dilakukan oleh Yo Ko memang berada di luar dugaan
Tiat To Hoat-ong. Mimpipun tidak bahwa Yo Ko bisa melakukan gerakan seaneh itu,
di mana lengan jubah kanannya yang kosong telah berhasil melibat
sepasang tangan Tiat To Hoat-ong, dan tangan kiri dari Yo Ko
menyambar dengan kuat sekali ke arah batok kepalanya. Dengan
demikian segera juga terlihat betapa topi rombeng yang dikenakan
oleh Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar itu telah kena
disampok terlepas jatuh ke tanah, sehingga terlihat kepala si
pendeta yang gundul pelontos dan licin itu.
Dengan murka Tiat To Hoat-ong mengerahkan tenaga dalamnya.
Dia menarik pulang ke dua tangannya dari libatan lengan jubah
sebelah kanan dari Yo Ko.
Dan usaha Tiat To Hoat-ong memang berhasil, dia bisa
melepaskan ke dua tangannya dan bisa melompat mundur.
Dengan begitu maksud Tiat To Hoat-ong buat mencegah Yo Ko
menyusuli dengan serangan berikutnya.
Akan tetapi Yo Ko sendiri memang tidak berdiam diri saja, cepat
luar biasa dia melompat sambil bersiul nyaring. Tangan kirinya
diulurkan, dia bermaksud menotok dengan mempergunakan jari
telunjuknya, dengan totokan jari telunjuknya, tangan yang
memantul dari jari telunjuknya tersebut sangat hebat dan kuat
sekali mengincar jalan darah Ciang-tu-hiat dari Koksu negara
tersebut. Akan tetapi Tiat To Hoat-ong walaupun melompat mundur, dia
tetap saja bersiap dan berwaspada. Melihat Yo Ko mendesaknya
1205 seperti itu, dia telah menggerakkan sepasang tangan kanannya
sambil mengeluarkan bentakan yang nyaring, menangkis totokantotokan itu dengan kekerasan.
Tenaga dalam yang dipergunakan oleh Tiat To Hoat-ong juga
sangat hebat sekali, karena dia telah mempergunakan enam
bagian dari kekuatan tenaga dalamnya, sehingga ia berhasil
menyingkirkan dan menyelamatkan dirinya dari totokan lawannya
tersebut. Ke dua tokoh rimba persilatan yang masing-masing memang
memiliki kepandaian sangat tinggi dan lweekang yang sempurna,
telah bertempur dengan waktu yang cukup lama. Masing-masing
telah mengeluarkan seluruh ilmu dan kepandaian yang mereka
miliki. Dalam keadaan seperti itu terlihat betapa Yo Ko masih berusaha
mendesak Tiat To Hoat-ong dengan beberapa kali serangan, lalu
dia melompat mundur. "Hemmm, memang telah kuduga bahwa engkau adalah Koksu
Boan-ciu yang hina-dina.....!" kata Yo Ko mengejek. "Tidak pernah
kusangka bahwa seorang Koksu yang memiliki kedudukan begitu
mulia di negerinya bersedia buat menyamar sebagai pengemis
yang bau busuk..... "Hahaha, sungguh sebuah sandiwara yang sangat hebat sekali!
Entah apa maksud dari yang mulia dengan penyamaran ini" Dan
entah berapa banyak kawan dari yang mulia telah ikut menyamar
sebagai pengemis-pengemis bau busuk"!"
1206 Sambil mengejek, Yo Ko telah mengawasi tajam. Belum pernah Yo
Ko segusar seperti ini. Sekarang justru menyangkut tentang negeri dan tanah airnya, di
mana Tiat To Hoat-ong berusaha membujuk para pengemis agar
bertekuk lutut dan mengakui orang Boan-ciu sebagai bapak
mereka. Karena dari itu, kegusaran yang meledak dihati Yo Ko
hebat sekali dan dia telah bertekad hendak membasmi Tiat To
Hoat-ong musuh bebuyutan tersebut.
Swat Tocu sendiri yang menyaksikan jalannya pertempuran itu,
sebenarnya tangannya sudah gatal bukan main, karena dia sendiri
sebenarnya bermaksud ingin melompat ke tengah gelanggang
buat menyerang Tiat To Hoat-ong.
Akan tetapi jika memang dia melakukan hal itu, jelas Yo Ko akan
menyesalinya dan pendekar itu akan tersinggung oleh turun
tangannya. Karena dari itu, Swat Tocu telah berdiam diri saja beberapa saat.
Kemudian setelah melihat sekian lama Yo Ko masih belum juga
berhasil merubuhkan Tiat To Hoat-ong, tampak Swat Tocu telak
membentak, "Tiat To Hoat-ong, mari main-main dengan Lohu.....!" Diapun telah
melompat ke tengah lapangan.
Akan tetapi Tiat To Hoat-ong tidak melayani tantangan Swat Tocu.
Dia hanya mende ngus mengejek.
1207 Dengan perhatian yang tercurah keseluruhannya terhadap
serangan-serangan Yo Ko, Tiat To Hoat-ong tengah memusatkan
seluruh kekuatannya. Karena dia ingin mengerahkan seluruh
kepandaiannya buat dapat balas mendesak Yo Ko.
Akan tetapi dalam keadaan seperti itu, Tiat To Hoat-ong tidak
mudah untuk mencapai keinginannya itu, karena memang terlihat
jelas, betapa Yo Ko semakin lama menyerang semakin hebat.
Tenaga dalam Yo Ko pun terlatih sempurna sekali, karenanya Tiat
To Hoat-ong tidak gampang buat memunahkan seluruh serangan
Yo Ko. Disamping memang bermaksud hendak balas menyerang
kepada Yo Ko. Walaupun tangan kanan Yo Ko buntung, tokh tetap saja lengan
bajunya yang kosong itu hebat sekali. Jika memang dipakai
mengibas, maka lengan baju tersebut bagaikan lempengan baja
belaka. Akan tetapi yang lebih berbahaya lagi justru jika memang
lengan baju yang kanan itu bermaksud akan melibat tangan Tiat
To Hoat-ong. Ancaman bahaya bertambah besar buat si Koksu, karena
walaupun bagaimana memang tampak jelas, sekali saja tangannya
kena dilibat oleh lengan baju Yo Ko, niscaya dia akan dibuat tidak
berdaya. Karena Yo Ko telah memusatkan seluruh tenaga
dalamnya buat merubuhkan Tiat To Hoat-ong.
Waktu itu Swat Tocu semakin tidak sabar saja, dengan suaranya
yang nyaring dia berseru: "Yo hiante, mundurlah..... biarlah aku
yang menghantamnya mampus.....!"
1208 Yo Ko tersenyum. "Biarlah aku yang menghajarnya dulu..... manusia seperti ini tidak
pantas dibiarkan hidup terus.....!" sahut Yo Ko kemudian.
"Akan tetapi tanganku telah gatal sekali, Yo Hiante, berilah
kesempatan kepadaku!"
Yo Ko berdiam sejenak, akau tetapi serangannya telah meluncur
hebat. Sampai akhirnya Yo Ko berseru: "Baiklah!" Dan dia mendesak Tiat
To Hoat-ong dengan ancaman tangan kirinya disusul dengan
lengan baju yang sebelah kanan yang kosong itu, memaksa Tiat
To Hoat-ong harus melompat mundur tiga langkah.
Mempergunakan kesempatan itu, tampak Yo Ko telah menjejakkan
ke dua kakinya, tubuhnya melompat mundur. Dia pun segera
memutar tangan kirinya, maksudnya melindungi kalau-kalau Tiat
To Hoat-ong membarenginya menyerang dirinya.
Akan tetapi Tiat To Hoat-ong yang tampaknya telah letih karena
dia terlalu mengempos seluruh tenaga dalammya waktu
menghadapi Yo Ko, hanya berdiri di tempatnya mengatur jalan
pernapasannya. Swat Tocu tidak membuang waktu lagi, cepat sekali dia telah
mencelat dan segera menyerang dengan dahsyat.
1209 Berbeda dengan Tiat To Hoat-ong yang ilmu Soboc nya
mengandung sifat dan hawa panas seperti api, maka Swat Tocu
memiliki pukulan yang mengandung hawa dingin bagaikan es.
Memang waktu di istana pangeran Ghalik mereka pernah bertemu
dan bertempur, diakhiri dengan kekalahan Tiat To Hoat-ong. Dan
sekarang mereka bertemu lagi, akan tetapi kepandaian dan
kekuatan tenaga dalam Tiat To Hoat-ong telah mengalami
kemajuan pesat. Bertempur empat atau lima jurus, Swat Tocu diam-diam merasa
kagum di dalam hatinya, karena memang dia tidak menyangkanya
bahwa Tiat To Hoat-ong bisa mengalami kemajuan sepesat itu. Di
antara berkesiuran angin serangan mereka, Swat Tocu
memperhatikan cara menyerang Tiat To Hoat-ong.
Diantara berkesiuran hawa serangan yang panas dari telapak
tangan Tiat To Hoat-ong, tiba-tiba Swat Tocu telah menekuk ke
dua kakinya dia mengambil sikap berjongkok. Kemudian sambil
mengeluarkan seruan yang sangat nyaring sekali, dia
menghantam dengan lweekangnya yang berhawa dingin seperti
es, sehingga hawa panas itu seperti ditindih oleh dinginnya hawa
pukulan Swat Tocu. Gempuran yang hebat dari Tiat To Hoat-ong dan tangkisan yang
begitu dahsyat dari Swat Tocu telah bertemu di tengah udara, dan
benturan yang terjadi itu sangat hebat sekali.
Akan tetapi yang bercelaka justru adalah para pengemis yang
berasal dari tingkatan empat karung ke bawah, karena mereka
menggigil kedinginan dan kepanasan, sehingga mereka
1210 merasakan diri mereka seperti tengah meriang menggigil, akan
tetapi bukan kedinginan, justru kepanasan!
Karena dari itu, banyak pengemis-pengemis yang dari tingkatan
rendah itu telah berusaha menjauhi diri dari gelanggang
pertempuran tersebut. Mereka menyadari, jika saja mereka terlalu lama dalam keadaan
seperti itu, dikuasai oleh hawa dingin dan panas yang tidak
menentu, seketika itu juga mereka akan terluka di dalam yang
parah. Dan jika sampai terjadi hal seperti itu, sulit buat mereka
mengharapkan bisa terus hidup di dalam dunia ini.
Swat Tocu sudah tidak memperdulikan segala apapun juga, dia
mengempos seluruh kekuatannya.
Swat Tocu merupakan tokoh tua yang sakti dan memiliki
kepandaian yang luar biasa, dan sekarang menghadapi Tiat To
Hoat-ong. Walaupun mereka bertempur telah sekian banyak jurus,
masih belum bisa merubuhkannya, membuat Swat Tocu jadi
penasaran sekali, hingga dia jadi tambah mengerahkan tenaga
dalamnya agar Tiat To Hoat-ong secepat mungkin dapat
dirubuhkannya. Sedangkan Tiat To Hoat-ong yang pernah menelan pil pahit dari
Swat Tocu, yaitu di dalam istananya pangeran Ghalik pernah
dilukai hebat, maka sekarang tidak berani ceroboh. Karena dari itu,
setiap serangan dan tangkisannya selalu diperhitungkannya
dengan cermat sekali. 1211 Dengan cara bertempur seperti itu Tiat To Hoat-ong bisa
mempertahankan dirinya tidak sampai cepat-cepat dirubuhkan
Swat Tocu. Yo Ko yang menyaksikan jalannya pertempuran tersebut jadi
mengerutkan sepasang alisnya.
Karena dia telah melihatnya bahwa kepandaian Swat Tocu
sebenarnya menang satu tingkat dari Tiat To Hoat-ong. Hanya saja
yang membuat Yo Ko tidak mengerti, mengapa sejauh itu tokoh
sakti dari pulau Salju tersebut tetap tidak bisa merubuhkan Tiat To
Hoat-ong" Dan diam-diam Yo Ko jadi lebih memperhatikan cara
bertempurnya Tiat To Hoat-ong, sebab biar bagaimana memang
dia ingin mencari kelemahan Koksu negara tersebut.
Sedangkan Yeh-lu Chi yang menyaksikan jalannya pertempuran
tersebut menyadari jika saja dia sendiri yang harus menghadapi
Tiat To Hoat-ong, tentu dalam beberapa jurus saja dia akan
dirubuhkan dengan terluka parah atau terbinasa.
Karena itu, Yeh-lu Chi telah memperhatikan dengan seksama
pertempuran yang tengah berlangsung itu.
Dalam keadaan seperti itu terlihat Tiat To Hoat-ong tengah
mengerahkan seluruh kepandaiannya buat berusaha menindih
lawannya. Setiap serangan yang dilakukannya dengan disertai


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tenaga lweekang yang kuat sekali, semakin lama semakin panas,
terasa, di sekitar gelanggang pertempuran itu sejauh empat
tombak lebih, seperti dibakar kobaran api.
1212 Dengan begitu, justru pengemis-pengemis yang berada di dalam
lingkaran lima tombak lebih tidak bisa bertahan dari serangan hawa
panas tersebut. Demikian juga halnya dengan pukulan Inti Es dari Swat Tocu yang
dingin, sehingga menimbulkan hawa yang sangat dingin sekali,
dan telah membuat pengemis-pengemis tersebut merasakan
sebentar panas dan sebentar dingin.
Dalam keadaan begitu terlihat Swat Tocu pun tidak tinggal diam,
dia telah memusatkan seluruh kepandaiannya, dengan
mengeluarkan suara tertawa yang nyaring, dia menyerang dengan
dahsyat sekali berulang kali, karena memang Swat Tocu telah
menang di atas angin. Dia menang satu tingkat dari kepandaian
Tiat To Hoat-ong, maka dia bisa mengendalikan lawannya yang
berangsur-angsur telah berada di bawah angin dan lebih banyak
menangkis atau mengelakkan diri dibandingkan dengan membalas
menyerang. Yo Ko yang melihat jalannya pertempuran tersebut yakin, jika saja
tidak terjadi perobahan dalam pertempuran tersebut, tentu dalam
duaratus jurus mendatang Tiat To Hoat-ong akan dapat
dirubuhkan oleh Swat Tocu.
Sedangkan pertempuran tersebut masih berlangsung dengan
seru, dan bagi anggota Kay-pang, pertempuran yang mereka
saksikan tersebut merupakan suatu pertempuran yang baru
pertama kali disaksikan. Demikian menakjubkan dan juga sangat
menegangkan sekali, karena justru ke dua orang yang tengah
1213 bertempur itu adalah dua orang tokoh sakti yang masing-masing
memiliki kepandaian yang sama-sama tinggi dan sempurna.
Kwee Ceng, Oey Yong, dan para orang-orang gagah lainnya yang
menyaksikan jalannya pertempuran tersebut berulangkali
menghela napas. Mereka merasa sayang, betapa Tiat To Hoat-ong
yang memiliki kepandaian begitu tinggi, ternyata memiliki perangai
yang buruk dan kejam. Kalau saja kepandaian yang begitu sempurna seperti yang dimiliki
Tiat To Hoat-ong dipergunakan buat melakukan kebaikan, niscaya
banyak yang bisa dilakukannya.
Dalam keadaan seperti itu, para orang-orang gagah telah bersiapsiap hendak menghadapi segala kemungkinan. Mereka yakin,
dengan beraninya Tiat To Hoat-ong menghadapi Yo Ko atau Swat
Tocu, dia tentunya sudah memiliki andalan lagi.
Karena dari itu, jika memang dalam waktu dekat ini terjadi
perobahan dan Tiat To Hoat-ong akan perintahkan para
pengikutnya, yang entah berapa banyak telah berhasil menyelusup
ke dalam rapat besar Kay-pang tersebut buat menyerbu maju,
tentu mereka telah bersiap-siap menghadapinya.
Dikala itu Yo Him sendiri sudah tidak bisa menahan diri. Dia
mengenali salah seorang dari ke tiga orang kawan Cing Pang An
adalah Lengky Lumi, salah seorang musuh buyutannya. Dengan
segera Yo Him telah menjejakkan kakinya, tubuhnya telah
mencelat ringan meninggalkan tempat duduknya, setelah dia
membisiki sesuatu kepada Sasana dan gadis itu menganggukangguk beberapa kali.
1214 Waktu sepasang kakinya menginjak tanah, Yo Him telah
membentak pengemis yang diduga adalah Lengky Lumi yang
tengah menyamar: "Lengky Lumi, aku tidak menyangka bahwa
engkau rela untuk berpakaian mesum dan menjadi pengemis.....!"
Pengemis tersebut menoleh, waktu melihat Yo Him, dia
memperdengarkan suara tertawa dingin.
"Bagus! Rupanya kita bisa bertemu disini!" serunya. Dan dia tanpa
banyak bicara telah melompat dengan gerakan yang ringan
menyerang Yo Him. Sedangkan Yo Him sendiri yang bermaksud untuk menempur
Lengky Lumi tersebut, tidak berlaku sungkan-sungkan, di mana dia
menyambuti serangan lawannya dengan keras dilawan keras,
sehingga tenaga serangan dari Lengky Lumi telah disambuti
dengan kekerasan. Hebat sekali cara menyerang yang dilakukan oleh Yo Him. Setelah
dia berhasil menangkis serangan Lengky Lumi, karena mendadak
sekali, dengan serentak sepasang tangan Yo Him bergerak
menghantam hebat luar biasa.
Sasana menyaksikan pertandingan yang terjadi dengan penuh
perhatian. Dia mengetahui siapa adanya Lengky Lumi. Seorang
jago Mongolia yang memiliki kepandaian yang sangat tinggi dan
sulit sekali ditandingi oleh sembarangan lawan.
Sebagai puteri dari pangeran Ghalik, Sasana juga telah
mengetahui sampai berapa jauh keganasan jiwa dan hati Lengky
Lumi, karena dari itu si gadis sangat berkuatir sekali, kalau-kalau
1215 Yo Him akan lengah dan kena dirubuhkan dan dilukai oleh
lawannya. Akan tetapi setelah lewat beberapa jurus dan Sasana melihat Yo
Him yang berhasil mendesak lawannya, si gadis jadi lebih tenang.
Dia mengawasi jalannya pertempuran tidak sedebar seperti
hatinya tadi. Sedangkan Yo Him tidak hentinya mendesak hebat kepada Lengky
Lumi. Walaupun Lengky Lumi memiliki kepandaian yang tinggi,
tokh dia tidak bisa menandingi kepandaian putera dari Sin-tiauwtay-hiap.
Setelah lewat belasan jurus lagi, segera juga terlihat Lengky Lumi
jadi kacau permainan silatnya, dia terdesak hebat sekali.
Karena merasa dirinya terdesak, cepat-cepat Lengky Lumi
merobah cara bertempurnya dan sekarang dia berlaku lebih nekad
serta kalap, di mana setiap kali dia membalas menyerang tanpa
memikirkan lagi keselamatan dirinya.
Tubuh Lengky Lumi telah mandi keringat dan dia mengeluh di
dalam hatinya. Memang sejak dulu dia telah mengakuinya bahwa
Yo Him memang memiliki tenaga dan kepandaian yang lebih tinggi
dari kepandaiannya sendiri. Karena dari itu, walaupun dia telah
mengempos dan mengeluarkan seluruh kepandaiannya, justru dia
masih terdesak dengan hebat.
Pengemis yang seorang lainnya, yaitu Gochin Talu yang
menyamar pula, telah melihat bahwa Lengky Lumi terdesak hebat
1216 sekali, karena dia telah tidak sanggup buat balas menyerang dan
main mundur belaka. Gochin Talu tidak bisa membuang-buang waktu terlebih lama lagi.
Waktu melihat Lengky Lumi tengah terhuyung akibat menangkis
serangan yang dilancarkan Yo Him, cepat-cepat Gochin Talu telah
melompat dengan sebat, dia telah menyerang punggung Yo Him.
Pukulan yang dilakukan Gochin Talu telah memaksa Yo Him tidak
bisa meneruskan serangannya. Pemuda itu telah memutar
tangannya, dia bermaksud mencengkeram tangan Gochin Talu.
Akan tetapi serangan Gochin Talu hanya gertakan berlaka, dia
menarik pulang tangan dan tenaganya cepat sekali. Baru
kemudian tangannya yang satu telah bergerak menghantam lagi,
karena Gochin Talu menyadarinya bahwa kepandaian Yo Him
sangat tinggi dan tak boleh dibuat main-main.
Dalam keadaan itu, Lengky Lumi juga telah menerjang maju lagi
buat menyerang. Begitulah Yo Him telah dikeroyok oleh ke dua
orang lawannya. Memang kepandaian Yo Him berada di atas dari kepandaian
Lengky Lumi maupun Gochin Talu, akan tetapi dikeroyok berdua,
kesempatan buat menindih salah seorang lawannya terbatas
sekali. Setiap kali Yo Him tengah mendesak Lengky Lumi, maka
Gochin Talu mati-matian berusaha menyerang dengan dahsyat
sekali kepadanya, sehingga perhatian Yo Him terpecah lagi dan
harus melayani serangan Gochin Talu.
1217 Demikian juga sebaliknya, jika Yo Him berusaha untuk
merubuhkan Gochin Talu dengan serangan-serangan yang
mematikan, maka Lengky Lumi akan menyerangnya dengan
dahsyat serta Gochin Talu jadi bisa memiliki kesempatan mengatur
pernapasannya, karena memang waktu itu tampak Yo Him harus
menghadapi serangan Lengky Lumi.
Akan tetapi Yo Him sendiri menyadari, bahwa dia tidak bisa
selamanya bertindak seperti itu dalam pertempuran tersebut. Jika
memang dia menghadapi dengan mengulur waktu seperti itu, tentu
akhirnya Yo Him akan berkurang tenaga dan napasnya akan jadi
pendek, sedangkan Lengky Lumi dan Gochin Talu berdua bisa
bertempur secara bergantian.
Akhirnya Yo Him telah merobah cara bertempurnya. Jika
sebelumnya Yo Him membalas menyerang dengan dahsyat,
bahkan selalu berusaha mendahului buat menyerang kepada ke
dua orang lawannya dengan mempergunakan kekuatan yang
dahsyat sekali, sekarang justru dia telah menutup diri. Dia
membela diri dengan ketat sekali, setiap serangan ke dua
lawannya itu dihadapi dengan pertahanan yang gigih.
Dengan cara seperti itu, telah membuat Lengky Lumi dan Gochin
Talu tidak bisa terlalu mendesaknya, karena setiap serangan
mereka selalu dapat dipunahkan.
Sedangkan Lengky Lumy berdua dengan Gochin Talu telah
mendelu dan murka, mereka penasaran sekali. Di dalam hati
mereka beranggapan, dengan merobah cara menyerangnya
menjadi sikap menutup diri dengan pertahanan seperti itu,
1218 menandakan bahwa Yo Him telah mulai terdesak. Dan ke dua
orang ini jadi terbangun semangatnya, mereka telah menyerang
semakin hebat. Sesungguhnya Yo Him memang sengaja mengambil sikap
demikian, karena dia justru ingin membiarkan ke dua lawannya
menyerang terus menerus kepadanya dan mereka akan kehabisan
tenaga pada akhirnya. Dengan begitu waktu ke dua lawannya itu
habis tenaga dan kekuatannya, barulah Yo Him akan membuka
serangan lagi dengan hebat.
Disebabkan itu pula Yo Him juga menantikan dengan sabar. Setiap
serangan lawannya dihadapi dengan tenang dan pertahanan yang
gigih sekali. Sedangkan Lengky Lumy semakin tidak sabar, berulang kali dia
mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur. Dia menyerang
bertubi-tubi, setiap kali dia menyerang tenaganya berkesiuran
menderu-deru. Demikian juga halnya dengan Gochin Talu, dia mulai tidak sabar.
Hanya saja cara menyerang dari Gochin Talu lebih tenang jika
dibandingkan dengan Lengky Lumi.
Di antara berkesiuran angin yang begitu cepat dan kuat sekali, Yo
Him masih sanggup buat mempertahankan kedudukan dirinya. Dia
dapat mempertahankan kedudukannya dengan baik tanpa pernah
terdesak. 1219 Sedangkan ke dua lawannya semakin bernafsu menyerang. Yo
Him jadi girang hatinya dia selalu memunahkan serangan
lawannya dengan tersenyum simpul.
Waktu itu pertempuran yang tengah berlangsung antara Tiat To
Hoat-ong dengan Swat Tocu semakin hebat. Ke duanya
menggerakkan tangan mereka semakin lambat. Akan tetapi
semakin lambat gerakan tangan mereka, tenaga yang mereka
pergunakan itu semakin kuat, sehingga tubuh mereka bergoyanggoyang seperti akan rubuh. Yang luar biasa, sepasang kakinya
mereka seperti telah tertanam dalam di dalam tanah, sama sekali
tidak bergoyang walaupun tubuh mereka bergoyang seperti itu.
Swat Tocu yang memperoleh kenyataan seperti ini, beberapa kali
berusaha mengempos seluruh kekuatannya, karena dia tidak mau
jika harus binasa atau terluka bersama dengan lawannya. Swat
Tocu bermaksud hendak merubuhkan lawannya.
Dalam keadaan demikian, segera juga Swat Tocu telah
mengerahkan tenaga dinginnya itu semakin kuat.
Seluruh tubuh Tiat To Hoat-ong seperti dilapisi oleh lapisan es.
Setiap butir keringat yang mengucur keluar dari pori-pori kulitnya,
segera menjadi es. Akan tetapi disebabkan Tiat To Hoat-ong memiliki ilmu sehebat
Soboc, yang memiliki sifat sangat panas seperti api, maka dia
masih tertolong jiwanya. Jika tidak, tentu tubuhnya telah dilapisi
oleh es yang tebal sekali, yang akan membuat darahnya membeku
dan tidak bisa beredar dengan lancar.
1220 Tiat To Hoat-ong sendiri tidak tinggal diam, karena dia melihatnya
jika dia hanya menyambuti dan menerima serangan Swat Tocu
niscaya akhirnya dia yang bisa rubuh. Walaupun setiap tenaga
serangannya itu bisa dipunahkan oleh Swat Tocu, akan tetapi dia
tidak pernah berputus asa.
Dan dia telah berulang kali menyerang hebat sekali, dengan penuh
kenekadan, karena mengetahui bahwa pertempuran kali ini
merupakan pertempuran yang menentukan. Jika satu kali saja dia
dirubuhkan oleh Swat Tocu, niscaya dia akan terluka di dalam yang
parah sekali, yang akan biasa membuatnya binasa.
Dalam keadaan seperti itu, Yo Ko juga sudah tidak bisa tinggal
diam, sambil mengeluarkan seruan nyaring, tiba-tiba Yo Ko telah
melompat dan menyelak ditengah-tengah Swat Tocu dan Tiat To
Hoat-ong. Dia tidak mempergunakan tangan kirinya, hanya tangan kanannya
yang kosong tersebut buat mengibas.
Cara mengibasnya itu disertai dengan kekuatan tenaga dalam
yang hebat. Justru dengan caranya seperti yang itu Yo Ko berhasil
memunahkan tenaga Tiat To Hoat-ong maupun tenaga Swat Tocu
yang sejak tadi berhimpitan.
Yo Ko telah menghadapi Tiat To Hoat-ong sambil tersenyum
mengejek. "Hemmm, aku ingin sekali meminta pengajaran darimu, karena dari
itu, maafkanlah aku telah mengganggu kegembiraan kalian.....!"
setelah berkata begitu, tanpa menantikan lagi jawaban dari Tiat To
1221 Hoat-ong, tampak Yo Ko telah mengibaskan lengan baju sebelah
kanan yang kosong itu. Segera terlihat tubuh Tiat To Hoat-ong terhuyung lagi, karena
waktu itu sebenarnya Tiat To Hoat-ong tengah mengerahkan
tenaga dalamnya buat mengatur jalan pernapasannya. Sebab dia
masih merasa letih sekali, dan sekarang telah tiba serangan dari
Yo Ko, membuat dia jadi terhuyung mundur hampir kejengkang.
Beruntung dia memang memiliki latihan lweekang yang sempurna,
sehingga dirinya tidak sampai perlu jatuh terguling.
Dalam keadaan seperti itu Yo Ko tidak tinggal diam. Dia sebagai
seorang tokoh rimba persilatan yang memiliki nama sangat
menggetarkan sekali, dan mengetahui bahwa Tiat To Hoat-ong lah
yang merupakan sumber keributan yang ada selama ini.
Karenanya Yo Ko telah bertekad, walaupun bagaimana Tiat To
Hoat-ong harus dibinasakan, dimusnakan.
Itulah sebabnya Yo Ko tanpa membuang-buang waktu telah
mengerahkan tenaga dalamnya yang tertinggi dan menyerang
beruntun tanpa memberikan kesempatan sedikitpun kepada Tiat


Beruang Salju Karya Sin Liong di http://cerita-silat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

To Hoat-ong. Tiat To Hoat-ong bukan main mendongkolnya, beberapa kali dia
berseru memaki ka- lang kabutan serabutan dengan bahasa Boan.
Di saat itu terlihat Tiat To Hoat-ong telah terdesak hebat sekali.
Berulang kali Tiat To Hoat-ong juga mengeluh di dalam hatinya.
Koksu negara ini yakin bahwa dalam beberapa jurus lagi dia tentu
tidak akan sanggup menghadapi serangan Yo Ko, karena telah
1222 terkandung niat dalam hatinya buat meneriaki orang-orangnya,
agar mereka ikut menyerbu dan dengan mempergunakan
kesempatan di mana tengah terjadi kakacauan, Tiat To Hoat-ong
ingin meloloskan diri. Yo Ko sendiri telah memperhebat serangannya. Sebagai tokoh
sakti Yo Ko mengetahui paling lambat tujuh jurus lagi tentu dia
akan dapat merubuhkan Tiat To Hoat-ong.
Sedangkan waktu itu Tiat To Hoat-ong memang sudah tipis sekali
harapannya buat dapat menghadapi Yo Ko, dan dia telah
mengambil keputusan. Dia telah berseru dengan nyaring sekali:
"Serang semuanya, keluarlah kalian.....!"
Berbareng dengan aba-aba yang diberikan Tiat To Hoat-ong,
tampak beberapa ratus orang pengemis telah menerjang maju ke
tengah gelanggang. Mereka semuanya berpakaian sebagai pengemis, sehingga
mempersulit orang-orang Kay-pang sendiri buat mengenali mana
kawan dan mana lawan. Seketika terjadi pertempuran yang sangat kacau sekali, karena
tampak beberapa orang pengemis yang tidak bisa mengenali
mana kawan dan mana lawan, telah terbunuh di dalam arena
pertempuran tersebut. Yeh-lu Chi jadi terkejut, cepat-cepat dia melompat ke tempat yang
tinggi, dia telah berseru nyaring: "Semua murid Kay-pang
mengambil tempat di kanan dan menghadapi mereka dengan
tabah!" 1223 Maka dari itu, bergeraklah barisan pengemis ke sebelah kanan,
dan mereka telah berusaha untuk memisahkan diri dari pihak
lawan yang menyamar dengan berpakaian sebagai pengemis juga.
Akan tetapi orang-orang Tiat To Hoat-ong juga tidak tolol.
Melihat bahwa para pengemis itu berusaha memisahkan diri ke
sebelah kanan, sehingga kelak akan diketahui mana kawan dan
mana lawan, segera juga tanpa membuang waktu mereka pun
berduyun-duyun ke sebelah kanan.
Sambil bergerak ke kanan, merekapun telah menggerakkan
senjata mereka, maka korban telah berjatuhan lagi dengan jumlah
yang banyak. Yeh-lu Chi yang menyaksikan ini jadi berkuatir sekali, karena
anggota Kay-pang sendiri telah bingung, selamanya mereka tidak
bisa mengenali mana kawan dan mana lawan. Hanya saja jika
memang mereka diserang oleh pengemis lainnya, maka mereka
beranggapan pengemis yang menyerang mereka itu adalah
pengemis palsu yang menyamar, dan mereka memberikan
perlawanan. Akan tetapi dengan keadaan seperti itu, sangat kacau sekali
keadaan di lembah tersebut. Rapat besar Kay-pang yang semula
diselenggarakan untuk mengambil keputusan dan tekad dalam
menghadapi bangsa penjajah itu, telah dibanjiri oleh darah.....
Sedangkan para orang-orang gagah yang menyaksikan
pertempuran yang tengah berlangsung itu telah berusaha untuk
mencari-cari mana murid Kay-pang yang sebenarnya dan mana
1224 yang menyamar. Akan tetapi selama itu mereka tidak berhasil
membedakannya. Dan para orang-orang gagah itu yakin bahwa mereka pasti akan
berhasil menemukan tanda pengenal dari pengemis-pengemis
palsu itu. Sebab walaupun bagaimana, di antara mereka, pihak
musuh, akan ada tanda pengenal buat mereka mengenali satu
dengan yang lainnya. Karena dari itu, setelah memperhatikan sekian lama, akhirnya Oey
Yong yang sangat cerdik sekali telah bisa melihat ada kelainan
pada pengemis-pengemis lawan.
Dia menyaksikan betapa di setiap pinggang dari pengemis yang
menyerang anggota Kay-pang tentu membawa sebatang pisau
pendek yang diselipkannya di antara tengah-tengah pinggang
mereka. Segera juga Oey Yong mengambil kesimpulan bahwa pisau
pendek itulah sebagai tanda pengenal mereka. Seketika Oey Yong
telah bersiul nyaring dia melompat ke samping Yeh-lu Chi.
Dengan mengerahkan lweekangnya dia berseru nyaring: "Semua
murid Kay-pang dengarlah baik-baik! Setiap pengemis yang
membawa pisau pendek di pinggang mereka adalah lawan kita,
bunuhlah mereka.....!"
Dengan adanya pemberitahuan seperti itu, seketika para murid
Kay-pang telah memperhatikan setiap pengemis di pinggangnya,
dan jika memang terdapat sebilah pedang pendek di pinggang
1225 mereka, maka murid-murid Kay-pang telah menyerangnya dengan
hebat. Sekarang mereka sudah tidak ragu-ragu lagi, sebab memang
mereka telah mulai dapat melihat mana kawan dan mana lawan.
Sedangkan pengemis-pengemis palsu itu sama sekali tidak berani
melepaskan pedang pendek mereka dari pinggang masingmasing. Walaupun mereka menyadari bahwa rahasia isyarat
mereka telah diketahui oleh pihak lawan, sehingga tanda pengenal
mereka itu malah membawa malapetaka buat mereka.
Jika mereka melepaskan pisau pendek tersebut, justru mereka
kuatir akan dianggap oleh kawan-kawan mereka sebagai murid
Kay-pang yang sebenarnya, dan murid Kay-pang juga akan
menyerangnya, disamping kawan-kawan mereka sendiri yang
akan menyerangnya. Karena dari itu, segera juga mereka
memperhebat perlawanan tanpa membuang pisau pendek di
pinggang mereka. Dengan demikian menentukan. terjadi pertempuran mati hidup yang Mereka sudah tidak memandang siapa lawan mereka. Jika
memang pengemis palsu dengan pisau di pinggang melihat
pengemis tanpa pisau di pinggangnya, segera menyerangnya
dengan hebat dan mematikan. Demikian juga sebaliknya.
Begitulah, banjir darah terjadi di lembah tersebut.
1226 Sedangkan para orang gagah yang menjadi sahabat Kay-pang
telah ikut turun tangan juga. Dalam pertempuran tersebut, karena
mereka memang memiliki kepandaian yang sangat tinggi, banyak
pengemis palsu yang telah dibinasakan.
Sedangkan para pengemis palsu itu, yang:merupakan anak buah
dari Tiat To Hoat-ong berusaha memberikan perlawanan yang
gigih. Dalam kekacauan seperti itu, tiba-tiba di tengah udara terlihat
cahaya terang yang memijar dan seketika terlihat kobaran api di
beberapa tempat. Seketika timbul kepanikan dan kebingungan dari para pengemis
itu. Rupanya ada orang-orang yang telah membakar beberapa bagian
dari lembah tersebut. Terutama sekali bagian yang menuju keluar
dari lembah itu, api telah berkobar sangat besar.
Jika mereka tidak berhasil menemukan jalan keluar dari lembah ini,
niscaya akan menyebabkan mereka tertembus hidup-hidup di
dalam lembah tersebut. Karena itu pertempuran semakin kacau, selain mereka berusaha
untuk membunuh dan membinasakan lawan mereka, juga masingmasing berusaha agar dapat meninggalkan lembah tersebut.
Akan tetapi, tampaknya tidak mudah buat mereka meninggalkan
tempat itu. Sebab pertempuran yang terjadi begitu kalut, sehingga
membuat mereka selalu terlibat dalam pertempuran yang kacau
1227 balau. Dan mereka sendiri tidak mengetahui harus melakukan apa
selain hanya menggerakkan senjata buat membinasakan lawan
mereka yang terdekat. Pertempuran antara Yo Ko dengan Tiat To Hoat-ong juga semakin
hebat. Dalam kekacauan seperti itu, beberapa kali Tiat To Hoat-ong
berusaha melepaskan diri dari libatan Yo Ko, karena dia
bermaksud akan melarikan diri. Akan tetapi Yo Ko sama sekali
tidak mau melepaskannya, dia terus menyerang Tiat To Hoat-ong
dengan hebat. Swat Tocu yang menyaksikan pertempuran yang telah kalut seperti
itu, segera melompat ke samping muridnya, yaitu Ko Tie, dia telah
berseru menganjurkan agar muridnya itu melompat ke
punggungnya, buat menggemblok di situ.
Segera juga Ko Tie menuruti perintah dari gurunya, dia telah
melompat ke punggung Swat Tocu.
Dengan demikian Swat Tocu tidak perlu menguatirkan lagi
keselamatan muridnya di dalam keadaan yang begitu kacau.
Dengan segera Swat Tocu dapat menggerakkan tangannya
menghantami pengemis-pengemis yang memiliki pedang pendek
Pendekar Harpa Emas 3 Golok Bulan Sabit Karya Khu Lung Dendam Empu Bharada 15
^